PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN...

81
PEMBER AUDIOTERHADA PADA ASU TONS DI R D PROG SEKOLAH TIN RIAN METODE IMAJINASI REKA AP PENURUNAN KECEMASAN HO UHAN KEPERAWATAN An.T DEN SILITIS ( PRE OP TONSILEKTOM RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA DI SUSUN OLEH: ENISA CAHYA ILLAHI NIM. P.13085 GRAM STUDI DIII KEPERAWATA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 AMAN OSPITALISASI NGAN MI ) T AN MA HUSADA

Transcript of PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN...

Page 1: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM

AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN

PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T

TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI )

DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM

AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN HOSPITALISASI

PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T DENGAN

TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI )

DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DI SUSUN OLEH:

ENISA CAHYA ILLAHI

NIM. P.13085

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAMAN

HOSPITALISASI

DENGAN

TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI )

DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

PEMBERIAN METODE

TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN

PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T

TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI )

DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

i

PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAMAN AUDIO

TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN HOSPITALISASI

PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T DENGAN

TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI )

DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

ENISA CAHYA ILLAHI

NIM. P.13085

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

AN AUDIO

HOSPITALISASI

DENGAN

TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI )

DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 3: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Enisa Cahya Illahi

NIM : P. 13085

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pemberian Metode Imajinasi Rekaman Audio

Terhadap Penurunan Kecemasan Hospitalisasi

Pada Asuhan Keperawatan An. T Dengan

Tonsilitis (Pre Op Tonsilektomi) Di Ruang Melati

2 Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta,12Mei 2016

Yang Membuat Penyataan

Enisa Cahya Illahi

NIM. P.13085

Page 4: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini di ajukan oleh :

Nama : Enisa Cahya Illahi

NIM : P13085

Program Studi : DIII Keperawata

Judul : Pemberian metode imajinasi rekaman audio terhadap

penurunan kecemasan hospitalisasi pada asuhan

keperawatan An. T dengan tonsilitis (pre op tonsilektomi)

di ruang Melati 2 Rumah Sakit Dr. Moewardi

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di :

Hari/tanggal :

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Ns.Meri Oktariani,M.Kep ( )

NIK. 200981037

Penguji 1 :Ns. Anita Istiningtyas, M.Kep ( )

NIK.

Penguji 2 :Ns.Meri Oktariani,M.Kep ( )

NIK. 200981037

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES KusumaHusada Surakarta

Ns. MeriOktariani, M.Kep

NIK. 200981037

Page 5: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena

berkat, rahmat dan karunianya, sehingga penulis mampu menyelesaikan karya

tulis ilmiah yang berjudul “Aplikasi pemberian metode imajinasi rekaman audio

terhadap penurunan kecemasan hospitalisasi pada asuhan keperawatan An. T

dengan tonsilitis (pre op tonsilektomi) di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Dr.

Moewardi Surakarta.

Dalam penyusuhan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya

kepada yang terhormat :

1. Ns. Meri Oktariani M. Kep, selaku Ketua Progam Studi DIII keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta sekaligus sebagai pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan -

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

2. Ns. Alfyana Nadya R, M. Kep, selaku Sekretaris Program Studi DIII

keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat

menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Page 6: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

3. Ns. Diyah Ekarini, M. Kep

masukan dan saran, serta memberikan motivasi pada penulis untuk

menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Semua dosen program studi DIII keperawatan STIKes Kusuma Hu

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

5. Kedua orangtuaku berserta

sayang, dukungan dan do’a serta menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan pendidikan DIII Keperawatan.

6. Teman – teman mahasiswa satu angkatan khususnya kelas 3B progam studi

DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak

yang tidak mampu penulis sebutkan satu

dukungan.

Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan

ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin

v

Ns. Diyah Ekarini, M. Kep, selaku penguji I yang telah memberi banyak

masukan dan saran, serta memberikan motivasi pada penulis untuk

menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semua dosen program studi DIII keperawatan STIKes Kusuma Hu

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

Kedua orangtuaku berserta kakak-kakaku yang selalu memberikan kasih

ng, dukungan dan do’a serta menjadi inspirasi dan memberikan semangat

elesaikan pendidikan pendidikan DIII Keperawatan.

teman mahasiswa satu angkatan khususnya kelas 3B progam studi

DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak

yang tidak mampu penulis sebutkan satu – persatu, yang memberikan

Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan

ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin

Surakarta,

selaku penguji I yang telah memberi banyak

masukan dan saran, serta memberikan motivasi pada penulis untuk

Semua dosen program studi DIII keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

yang selalu memberikan kasih

ng, dukungan dan do’a serta menjadi inspirasi dan memberikan semangat

elesaikan pendidikan pendidikan DIII Keperawatan.

teman mahasiswa satu angkatan khususnya kelas 3B progam studi

DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak

persatu, yang memberikan

Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan

Surakarta, 12 Mei 2016

Penulis

Page 7: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan .......................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori ............................................................................... 6

1. Tonsilitis ................................................................................. 6

2. Asuhan Keperawatan ............................................................. 12

3. Stres Hospitalisasi .................................................................. 19

4. Tindakan ................................................................................ 20

B. Kerangka Teori ............................................................................. 23

BAB III METODE PENULISAN APLIKASI RISET

A. Subyek Aplikasi Riset .................................................................. 24

B. Tempat dan Waktu ....................................................................... 24

C. Media dan Alat yang digunakan ................................................... 24

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset ........................... 25

E. Alat Ukur Evaluasi ....................................................................... 26

Page 8: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

vii

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Pengkajian .................................................................................... 32

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan .................................................. 37

C. Intervensi Keperawatan ................................................................ 38

D. Implementasi ................................................................................. 39

E. Evaluasi Keperawatan .................................................................. 45

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .................................................................................... 48

B. Diagnosa Keperawatan ................................................................. 58

C. Intervensi ....................................................................................... 62

D. Implementasi ................................................................................ 64

E. Evaluasi ........................................................................................ 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 68

B. Saran ............................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

viii

DAFTAR TABEL

No Keterangang Tabel Halaman

1. Tabel 3.1 Pemberian Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio .............. 25

2. Tabel 3.2 Alat Ukur Dengan Kuesioner .............................................. 26

Page 10: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

ix

DAFTAR GAMBAR

No Keterangang Gambar Halaman

1. Gambar 2.1 KerangkaTeori ......................................................................... 23

Page 11: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tonsil (amandel) adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Karena

posisinya, banyak benda asing yang melaluinya dan bisa menimbulkan

infeksi. Tonsil berperan dalam menahan setiap serangan kuman. Karena itu

tonsil akan membesar sebagai reaksi pertahanan bila ada infeksi

(Arie, 2007).Tonsilitas adalah peradangan tonsil yang merupakan cincin

Waldeyer terdiri atas susunan limfa yang terdapat dalam rongga mulut yaitu

tonsil faringeal, tonsil palatina, tonsil lingual, tonsil tuba Eustachius (Cristanto

dkk,2014). Menurut Firman (2006) penyebabnyaadalahinfeksibakteri

streptococcus atauinfeksi virus.Tonsil

berfungsimembantumenyerangbakteridanmikroorganismelainnyasebagaitinda

kanpencegahanterhadapinfeksi.Tonsilbiasanya dikalahkanolehbakterimaupun

virus, sehinggamembengkakdanmeradang, menyebabkan tonsillitis.Macam-

macam tonsillitis menurut Imam Megantara (2006) yaitu tonsilitis akut,

tonsilitis falikularis, tonsilitis lakunaris, tonsilitis membranosa ( Septis Sore

Throat ), tonsilitis kronik.

Berdasarkan data epidemiologi penyakit Tonsilitis di tujuh provinsi di

Indonesia pada bulan September 2012 prevelensi tonsilitis kronik tertinggi

setelah nasofaringitis akut yaitu sebesar 3,8%. Berdasarkan data dari rekam

medik di Puskesmas Bayat Kabupaten Klaten, diketahui jumlah penderita

Page 12: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

2

tonsilitis sebanyak 56 orang pada tahun 2013. Data bulan Januari sampai

bulan April 2014, tercatat 21 anak penderita tonsilitis. Diketahui pula bahwa

penderita tonsilitis mengalami panas tinggi dengan suhu 39C, nyeri waktu

menelan dan nafsu makan menurun.

Pada awal tahun 2011, telah dilakukan 100 sampai 500 tonsilektomi

setiap tahunnya di Jawa Tengah. Angka ini menunjukkan penurunan dari

waktu ke waktu dimana pada tahun 2011, diperkiraksn 287 anak-anak di

bawah 15 tahun menjalani topnsilektomi, dengan atau tanpa adenoidektomi.

Dari jumlah ini, 248 anak (86,4%) menjalani tonsiloadenoidektomi dan 165

lainnya (13,6%) menjalani tonsilektomi saja. Hal serupa juga ditemukan di

Semarang. Sedangkan orang dewasa berusia 16 tahun atau lebih, angka

tonsilektomi meningkat dari 72 per 100 pada tahun 2009. (Qimindra,2007).

Di rumah Sakit Dr. Moewardi data yang di dapat dari rekam medis pada tahun

2014 terdapat 34 anak yang menderita tonsillitis di usia rata-rata 11-15 tahun.

Berdasarkan asuhan keperawatan terdapat beberapa diagnosa yang

akan muncul pada penyakit tonsilitis. Diagnosa keperawatan yang mungkin

muncul pada pasien tonsilitis menurut Wilkinson, Judith(2007) adalah

kerusakan menelan berhubungan dengan proses inflamasi, nyeri akut

berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil,hipertermi berhubungan

dengan proses penyakit, cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman.

Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman merupakan salah satu diagnosa

yang sering muncul pada anak dengan penyakit tonsilitis, dalam mengatasi

masalah-masalah tersebut dapat dilakukan alternatif tindakan

Page 13: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

3

Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio terhadap nyeri akut pada

pengamplikasikan jurnal “ Pemberian Metode Imajinasi Rekaman Audio

terhadap penurunan stress hospitalisasi pada anak “.

Kelebihan metode terapi musik yaitu; mengatur sistem limbik yang

mengatur emosi dan fisik (tekanan darah dan nadi), musik dapat merubah

persepsi sakit dan sensasi sakit, musik dapat membantu dan mengurangi stress

(Bogopolsky,2007). Pelaksanaa intervensi bimbingan imajinasi rekaman audio

pada penelitian yaitu pada responden yang mengalami penyakit akut, dirawat

dirumah sakit, dan pelaksanaan intervensi tidak pada ruang khusus. Sehingga,

pengaruh bimbingan imajinasi rekaman audio berkontribusi sebesar 11,5%

terhadap penurunan skor stress. Peneliti berpendapat bahwa kondisi saat

hospitalisasi pada responden pada penelitian ini memberikan ruang dan waktu

yang cukup singkat, sehingga memberikan manfaat yang signifikan pada

penurunan skor tress walaupun tidak sebesar dengan penurunan nyeri kronis

pada penelitian yang dilakukan Tilburg(2009).

Dari kasus diatas memperlihatkan sebagian besar anak mempunyai

pengalaman 1 kali dirawat dirumah sakit baik pada kelompok intervensi

maupun pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh

bimbingan imajinasi rekaman audio terhadap penurunan stres hospitalisasi

pada responden. Tantangan bagi perawat anak untuk menggunakan berbagai

teknik menurunkan stres hospitalisasi dengan sebagai bagian dari asuhan

keperawatan pada anak yang dirawat. (Arwansyah,2007)

Page 14: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

4

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan pemberian metode Imajinasi Rekaman Audio

terhadap penurunan stress pada An. Dengan Tonsilitis di Rumah Sakit

Dr. Moewardi Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada An. Dengan Tonsilitis.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada An. Dengan

Tonsilitis

c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada An.

Dengan Tonsilitis.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada An. Dengan Tonsilitis

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada An. Dengan Tonsilitis.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian metode imajinasi

rekaman audio terhadap penurunan stress hospitalisasi pada An.

Dengan Tonsilitis

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Institusi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit dalam menjalankan

asuhan keperawatan dengan tonsilitis.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai salah satu wacana dan tambahan informasi tentang salah satu

tindakan mandiri perawat dalam pemberian metode imajinasi rekaman

Page 15: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

5

audio terhadap penurunan stress hospitalisasi yang bida diaplikasikan

dirumah sakit.

3. Bagi pasien

Sebagai salah satu tindakan keperawatan Metode Bimbingan Imajinasi

Rekaman Audio untuk menurunkan stres hospitalisasi pada pasien dengan

Tonsilitis.

4. Bagi Penulis

Sebagai tambahan informasi, ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang

efektifitas pemberian metode imajinasi rekaman audio terhadap

penurunan stress hospitalisasi dengan tonsilitis

Page 16: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Tonsilitis

a. Definisi Tonsilitis

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan

bagian dari cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan

kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu : tonsil

faringeal adenoid, tonsil palatina, tosil faucial, tonsil lingual, tosil

pangkal lidah, tonsil tuba Eustachius, lateral band dinding faring

Gerlach’s tonsil (Soepardi, Effiaty Arsyad,dkk, 2007). Tonsil

(amandel) adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Karena

posisinya, banyak benda asing yang melaluinya dan bisa menimbulkan

infeksi. Tonsil berperan dalam menahan setiap serangan kuman.

Karena itu tonsil akan membesar sebagai reaksi pertahanan bila ada

infeksi (Arie, 2007).

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh

kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridans dan

streptococcus pyogenes, dapat juga disebabkan oleh virus

(Mansjoer,2005) Tonsilektomi adalah suatu tindakan pembedahan

dengan mengambil atau mengangkat tonsil untuk mencegah infeksi

selanjutnya (Shelov,2004).Tonsilitis adalah suatu peradangan pada

Page 17: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

7

hasil tonsil (amandel), yang sangat sering ditemukan, terutama pada

anak-anak (Firman S 2006). Tonsilitis adalah inflamasi dari tonsil yang

disebabkan oleh infeksi (Harnawatiaj, 2006).

b. Etiologi

MenurutFirman S (2006) penyebabnyaadalahinfeksibakteri

streptococcus atauinfeksi virus.Tonsil

berfungsimembantumenyerangbakteridanmikroorganismelainnyasebag

aitindakanpencegahan terhadapinfeksi.Tonsil biasanya

dikalahkanolehbakterimaupun virus,

sehinggamembengkakdanmeradang, menyebabkan tonsillitis.

Penyebab utama tonsilitis adalah kuman golongan streptokokus

(streptokus α streptokokus ß hemolycitus, viridians dan pyogeneses),

penyebab yang lain yaitu infeksi virus influenza, serta herpes (Nanda,

2008). Infeksi ini terjadi pada hidung / faring menyebar melalui sistem

limpa ke tonsil hiperthropi yang disebabkan oleh infeksi bisa

menyebabkan tonsil membengkak sehingga bisa menghambat keluar

masuk udara. 50% bakteri merupakan penyebabnya. Tonsil bisa

dikalahkan oleh bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan

meradang, dan juga menyebabkan tonsilitis (Reeves, 2006).

Page 18: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

8

c. Klasifikasi

Macam-macam tonsilitis menurut, Imam Megantra (2006) :

1) Tonsilitis akut

Disebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus

viridians, dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh

virus.

2) Tonsilitis falikularis

Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudet

diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut

detritus. Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat

peradangan dan sisa-sisa makanan yang tersangkut.

3) Tonsilitis Lakunaris

Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-

lekuk) permukaan tonsil.

4) Tonsil Membranosa (Septis Sore Throat)

Bila eksudet yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak

tersebut menyerupai membran. Membran ini biasanya mudah

diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan.

5) Tonsilitis Kronik

Tonsilitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik

(rokok, makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang

tidak adekuat dan hygiene mulut yang buruk.

Page 19: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

9

d. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala Tonsilitis menurut (Smeltzer & Bare, 2009)

ialah sakit tenggorokan, demam, ngorok, dan kesulitan menelan.

Sedangkan menurut Effiaty Arsyad Soepardi,dkk (2007) tanda dan

gejala yang timbul yaitu nyeri tenggorok, tidak nafsu makan, nyeri

menelan, kadang-kadang disertai otalgia, demam tinggi, serta

pembesaran kelenjar submandibuler dan nyeri tekan.Gejalanya berupa

nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika penderita menelan)nyeri

seringkali dirasakan ditelinga (karena tenggorokan dan telinga

memiliki persyarafan yang sama).Gejala lain :demam, tidak enak

badan, sakit kepala, muntah

e. Patofisiologi

Bakteri dan virus masuk dalam tubuh melalui saluran nafas

bagian atas akan menyebabkan infeksi pada hidung atau faring

kemudian menyebar melalui sistem limfe ke tonsil. Adanya bakteri dan

virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan

infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar

masuknya udara. Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan

edema pada faring serta ditemukan nya sakit tenggorokan, nyeri telan,

demam tinggi, bau mulut. Pada waktu anak lahir belum mempunyai

folikal dan biasanya berukuran kecil, dengan demikian habisnya

material antibodi, maka secara berangsur terjadi pembesaran tonsil.

Pembesaran ini dapat melebihi normal, oleh karena infeksi saluran

pernafasan berat. Pembesaran tonsil yang sampai menimbulkan

Page 20: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

10

gangguan serius biasanya terjadi pada anak berumur 3-5 tahun.

Keadaan ini ditandai dengan gangguan bernafas atau gangguan

pemenuhan kebutuhan nutrisi, karena usia tersebut mudah menderita

infeksi saluran nafas atas. Apabila satu atau dua tonsil

meradang membesar sampai ketengah urofaring maka sebaiknya

dilakukan tindakan pengangkatan tonsil atau disebut Tonsilektomi

(Reeves, Roux, Lockhart, 2006)

f. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Firman S (2006), pemeriksaan penunjang dalam tonsilitis

yaitu :

1) Tes Laboratorium

Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri

yang ada dalam tubuh pasien merupkan akteri gru A, karena grup

ini disertai dengan demam renmatik, glomerulnefritis, dan demam

jengkering.

2) Pemeriksaan Penunjang

Kultur dan uji resistensi bila diperlukan.

3) Terapi

Dengan menggunakan antibiotic spectrum lebar dan sulfonamide,

antipiretik, dan obat kumur yang mengandung desinfektan.

Page 21: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

11

g. Komplikasi

Komplikasi tonsilitis akut dan kronik yaitu :

1) Abses pertonsil

Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan

palatum mole, abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi

akut dan biasanya disebabkan oleh streptococcus group A

(Soepardi,dkk 2007)

2) Otitis media akut

Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius

(eustochi) dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat

mengarah pada ruptur spontan gendang telinga

(Soepardi,dkk 2007).

3) Mastoiditis akut

Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke

dalam sel sel mastoid (Soepardi,dkk 2007).

4) Laringitis

Merupakan proses peradangan dari membran mukosa yang

membentuk larynx. Peradangan ini mungkin akut atau kronis yang

disebabkan bisa karena virus, bakter, lingkungan, maupunmkarena

alergi (Reeves, Roux, Lockhart, 2008).

5) Sinusitis

Merupakan suatu penyakit inflamasi atau peradangan pada satua

atau lebih dari sinus paranasal. Sinus adalah merupakan suatu

Page 22: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

12

rongga atau 15 ruangan berisi udara dari dinding yang terdiri dari

membran mukosa (Reeves, Roux, Lockhart, 2008).

6) Rhinitis

Merupakan penyakit inflamasi membran mukosa dari cavum nasal

dan nasopharynx (Reeves, Roux, Lockhart, 2008)

h. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan tonsilitis secara umum, menurut Firman S,

2006 : Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik peroral

(melalui mulut) selama 10 hari, jika mengalami kesulitan menelan,

bisa diberikan dalam bentuk suntikan. Pengangkatan tonsil

(tonsilektomi) dilakukan jika : Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau

lebih tahun.Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih / tahun dalam

kurun waktu 2 tahun. Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih /

tahun dalam kurun waktu 3 tahun. Tonsilitis tidak memberikan respon

terhadap pemberianantibiotik.Penatalaksanaantonsilitis kronik terapi

lokal untuk hygiene mulut dengan obat kumur / hisap. Terapi radikal

dengan tonsilektomi bila terapi medikamentosa atau terapi konservatif

tidak berhasil.

2. Asuhan Keperawatan

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan data dari

berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status

kesehatan klien (Nursalam,2007).

Page 23: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

13

a. Identitas klien yang terdiri dari nama, umur, suku/bangsa, status

perkawinan, agama, pendidikan, alamat, nomor register, tanggal

datang kerumah sakit.

b. Riwayat kesehatan yang terdiri dari :

1) Keluhan utama adalah keluhan atau gejala apa yang menyebabkan

pasien berobat atau keluhan atau gejala saat awal dilakukan

pengkajian pertama kali yang utama. Keluhan utama klien tonsilitis

biasanya nyeri pada tenggorokan dan pada saat menelan disertai

demam.

2) Riwayat kesehatan sekarang adalah faktor yang melatarbelakangi

atau mempengaruhi dan mendahului keluhan, bagaimana sifat

terjadinya gejala (mendadak, perlahan-lahan, terus-menerus atau

berupa serangan, hilang dan timbul atau berhubungan dengan

waktu), lokalisasi gejalanya dimana dan sifatnya bagaimana

(menjalar, menyebar, berpindah-pindah atau menetap). Bagaimana

berat ringannya keluhan berkurang, lamanya keluhan berlangsung

atau mulai kapan serta upaya yang telah dilakukan apa saja.

3) Pola Fungsi Kesehatan

a) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Adanya tanda dan gejala yang menyebabkan klien mencari

pertolongan kesehatan seperti : nyeri pada tenggorokan, susah

untuk menelan, peningkatan suhi tubuh, kelemahan hebat,

kehilangan perhatian pada lingkungan.

Page 24: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

14

b) Riwayat penyakit tonsilitis akut dan kronik, menjalani

tonsilektomi.

c) Pola nutrisi dan metabolik

Anoreksia, mual, muntah, BB menurun karena intake kurang,

nyeri untuk menelan, nafas berbau, membran mukosa kering.

d) Pola eliminasi

Warna urin kuning pekat, ureum meningkat

e) Pola aktivitas dan latihan

Kelelahan(fatique), kelemahan

f) Pola tidur dan istirahat

Gelisah tidur sering terganggu karena nyeri pada tenggorokan

g) Pola persepsi sensor dan kognitif

Kurangnya pendengaran perhatian berkurang atau menyempit,

kemampuan berfikir abstrak menurun, kehilangan perhatian

untuk lingkungan, sakit kepala.

h) Pola persepsi diri dan konsep diri

Penurunan harga diri, perubahan konsep diri dan body image,

menurunnya harga diri, menurunnya tingkat kemandirian dan

perawatan diri.

i) Pola peran dan berhubungan sesama

Tidak dapat menjalankan sekolah, penurunan kontak sosial dan

aktivitas.

Page 25: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

15

j) Pola koping dan toleransi terhadap stes

Ketidakefektifan koping individu dan keluarga, mekanisme

pertahanan diri : denial proyeksi, rasionalisasi, displasmen.

k) Pola nilai dan kepercayaan

Kehilangan kepercayaan kepada pemberi pelayanan kesehatan.

c. Diagnosa Keperawatan

Menurut Muttaqin (2014) diagnosa keperawatan merupakan

keputusan klinik tentang respon individu, keluarga, dan masyarakat

tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan

pendidikan dan pengalamanya, perawat secara akuntabilitas dapat

mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk

menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah status

kesehatan klien. Diagnosa yang dapat muncul pada pasien dengan pre

tonsilitis ada 5, yaitu :

1) Cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi.

2) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan

tonsil.

3) Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil

4) Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan adanya anoreksia.

5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.

Page 26: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

16

d. Rencana Asuhan Keperawatan

Intervensi adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana

tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan

ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan

tersebut. Intervensi merupakan langkah awal dalam menentukan apa

yang dilakukan untuk membantu pasien dalam memenuhi serta

mengatasi masalah keperawatan yang telah ditentukan. Tahap

perencanaan keperawatan adalah menentukan prioritas diagnosa

keperawatan, penetapan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi

keperawatan (Potter dan perry,2005)

1) Cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

pasien mampu mengurangi rasa cemas

Hasil yang diharapkan :

- Mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas.

- Mampu mengungkapkan dan menunjukkan teknik mengontrol

cemas

- ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas

menunjukkan berkurangnya cemas

Intervensi keperawatan :

a) Gunakan pendekatan yang menenangkan

b) Dorong keluarga untuk menemani anak

c) Identifikasi tingkat kecemasan

Page 27: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

17

d) Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

2) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil.

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan terjadi penurunan suhu tubuh.

Hasil yang diharapkan :

- Suhu tubuh dalam rentang normal ( 36,5-37,5 C)

- Nadi dan RR dalam rentang normal

- Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

Intervensi keperawatan :

a) Pantau suhu tubuh anak (derajat dan pola ), perhatikan

menggigil atau tidak.

b) Berikan kompres hangat

c) Berikan cairan yang banyak ( 1500-2000 cc/hari )

d) Kolaborasi pemberian antipiretik

3) Nyeri berhubungan dengan pembekakan pada tonsil

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan nyeri dapat berkurang

Hasil yang diharapkan :

- Mampu mengontrol nyeri

- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan

manajemen nyeri

- Mampu mengenali nyeri

- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Page 28: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

18

Intervensi keperawatan :

a) Pantau nyeri klien ( skala, intensitas, kedalaman, frekuensi)

b) Berikan posisi yang nyaman

c) Berikan teknik relaksasi dengan tarik nafas panjang melalui

hidung dan mengeluarkannya pelan-pelan melalui mulut.

d) Kolaborasi pemberian analgetik

4) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan adanya anoreksia

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan nutrisi terpenuhi.

Hasil yang diharapkan :

- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

- Mampu mengidentifikasikan kebutuhan nutrisi

- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Intervensi keperawatan :

a) Kaji konjungtiva, sclera, turgor kulit

b) Berikan makanan dalam keadaan hangat

c) Tingkatkan kenyamanan lingkungan saat makan

d) Kolaborasi pemberian vitamin penambahan nafsu makan

5) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

diharapkan pasien mampu melakukan aktivitas mandiri.

Page 29: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

19

Hasil yang diharapkan :

- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan

tekanan darah, nadi dan RR

- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

- Tanda-tanda vital normal

Intervensi keperawatan :

a) Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktifitas

b) Observasi adanya kelelahan dalam melakukan aktifitas

c) Berikan lingkungan yang nyaman

d) Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi klien

3. Stres Hospitalisasi

Sakit dan dirawat dirumah sakit merupakan krisis utama yang

tampak pada anak. Hospitalisasi adalah suatu kondisi seseorang karena

sakit dan masuk rumah sakit atau selama seseorang berada dirumah sakit

karena sakit (Hidayat, 2005). Hospitalisasi menimbulkan suatu kondisi

krisi baik bagi anak maupun keluarganya. Persepsi anak terhadap penyakit

berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh tahapan usia perkembangan anak,

pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem pendukung yang ada, dan

kemampuan koping anak. Stres yang dialami oleh anak dan keluarga

akibat hospitalisasi dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan yang

berbeda dengan perubahan lingkungan yang berbeda dengan lingkungan

rumah, kehilangan kendali atas tubuhnya, ancaman dari penyakit serta

adanya persepsi yang tidak menyenangkan tentang rumah sakit disebabkan

Page 30: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

20

oleh pengalaman orang lain menurut Syah,M (2008). Cara penanganan

stres hospitalisasi pada anak dapat dilakukan dengan cara mencegah atau

mengurangi dampak perpisahan, mencegah kehilangan kendali, dan

mengurangi atau meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan

rasa nyeri (Supartini,2008).

4. Tindakan

a. Definisi Bimbingan Imajinasi

Bimbingan imajinasi adalah teknik untuk mengarahkan individu untuk

fokus dan berkhayal atau berimajinasi (Naparstek,2006). Tielle (2011)

menyatakan bimbingan imajinasi adalah teknik yang dapat digunakan

di rumah dan dapat membantu untuk bersantai serta menyingkirkan

beban pikiran atau stres yang sedang dialami. Pengertian lain menurut

Jrank (2011) bimbingan imajinasi adalah teknik perilaku kognitif

dimana seseorang dipandu untuk membayangkan kondisi yang rileks

atau tentang pengalaman yang menyenangkan.

b. Manfaat Bimbingan Imajinasi

Metode bimbingan imajinasi memberikan manfaat pada anak antara

lain ; belajar untuk rileks/bersantai, mempersiapkan diri bagi anak-

anak menghadapi masa, menghilangkan atau merubah perilaku yang

tidak diinginkan, meningkatkan manajemen nyeri secara efektif,

perilaku pembelajaran yang diinginkan dan baru, menjadi lebih

termotivasi dalam menghadapi suatu masalah, mengatasi atau

Page 31: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

21

menghilangkan marah, mengolah situasi stres dan kecemasan

(Coyne,2006).

c. Kandungan Bimbingan Imajinasi

Rekaman audio berisi panduan relaksasi atau membayangkan hal-hal

yang menyenangkan bagi individu. Selain itu, bimbingan imajinasi

dimodifikasi antara panduan oleh pemandu dan mendengarkan

rekaman audio tentang musik relaksasi, atau suara suara burung/air.

Bimbingan imajinasi pada anak-anak dapat menggunakan dan memilih

gambar aktif yang melibatkan gerak seperti terbang atau berolah raga,

anak diarahkan pada bimbingan imajinasi dengan menggunakan saran

saran yang positif, gambar tidak harus hidup atau anatomis. Bimbingan

imajinasi dapat juga kombinasi gambar dan rekaman audio

(Snyder & Lindquist,2006).

d. Mekanisme pemberian terapi bimbingan imajinasi

Intervensi diberikan bimbingan imajinasi rekaman audio sebanyak 3

kali selama 2 hari, yang dilakukan saat responden atau anak dalam

keadaan tidak tidur, makan atau sedang dilakukan tindakan

keperawatan medis. Tindakan relaksasi yang mengawali bimbingan

imajinasi rekaman audio, secara fakta anak menyatakan perasaan

tenang dan nyaman. Bimbingan imajinasi rekaman audio akan

membuat kedekatan anak dengan tenaga keperawatan, meningkatkan

rasa percaya diri dalam anak membina hubungan teraupetik, sehingga

anak tidak merasa sendiri, anak menjadi kreatif dalam berimajinasi

Page 32: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

22

hal-hal yang positif untuk mengurangi ketidaknyamanan anak selama

dirawat (Coyne,2006).

Page 33: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

23

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 KerangkaTeori

Sumber: Nanda (2008); Cristanto, dkk (2014)

Penyebab utama tonsilitis adalah kuman golongan

streptokokus (streptokokus α streptokokus β hemolycitus,

viridians dan pyogeneses, penyebab lain yaitu infeksi virus

influenza, serta herpes (NANDA, 2008)

Tonsilitis adalah peradangan tonsil yang merupakan

cincin Waldeyer terdiri atas susunan limfa yang

terdapat dalam rongga mulut yaitu tonsil faringeal,

tonsil palatina, tonsil lingual, tonsil tuba Eutachius

(Cristanto dkk, 2014)

Cemas

berhubungan

dengan stres

hospitalisasi

Hipertermi

berhubungan

dengan proses

inflamasi

pada faring

dan tonsil

Nyeri

berhubungan

dengan

pembekakan

pada tonsil

Resiko

perubahan

status nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan

adanya

anoreksia

Intoleransi

aktifitas

berhubungan

dengan

kelemahan

pemberian metode imajinasi rekaman

audio

Penurunan Stress

Hospitalisasi

Page 34: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

24

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset

Pasien yang menderita tonsilitis yang di ruang rawat inap di RSUD

Dr. Moewardi Surakarta

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat aplikasi riset

Penelitian ini dilakukan di ruang inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

2. Waktu aplikasi riset

04-16 Januari 2015

C. Media dan Alat yang Digunakan

1. Laptop

2. CD

Page 35: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

25

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset

Tabel 3.1

PemberianBimbinganImajinasiRekaman Audio

No. Aspek Yang dinilai

A. Fase orientasi

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan prosedur

4. Menanyakan kesiapan pasien

B. Fase kerja

1. Menjaga privasi pasien

2. Mengatur posisi pasien

3. Mengukur kecemasandengankuesioner

4. Memilih audio yang akan diperlihatkan pasien selama 15 menit

5. Melakukan obervasi terhadap kecemasan klien

C. Fase Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan

2. Menyampaikan tindak lanjut

3. Berpamitan

E. Alat Ukur Evaluasi

Tingkat cemas dapat dikelompokkan dengan menggunakan kriteria HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale). Unsur yang dinilai antara lain: perasaan

ansietas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan,

perasaan depresi, gejala somatik, gejala respirasi, gejala gejala kardiovaskuler,

gejala respirasi, gejala gastrointestinal, gejala urinaria, gejala otonom, gejala

tingkah laku.

Page 36: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

26

Tabel 3.2

AlatUkurDenganKuesioner

1. Perasaan cemas yang anda alami biasanya Skor

a. Firasat buruk

b. Takut akan pikiran sendiri

c. Mudah tersinggung

d. Tidak lama

2. Ketegangan yang anda alami berupa Skor

a. Terasa tegang

b. Lesu

c. Mudah terkejut

d. Tidak dapat istirahat

e. Mudah menangis

f. Gemetar

g. Gelisah

3. Ketakutan yang anda hadapi Skor

a. Pada gelap

b. Ditinggal sendiri

c. Pada orang asinmg

d. Pada keramaian lalu lintas

e. Pada kerumunan orang banyak

4. Gangguan tidur yang anda alami Skor

a. Sukar memulai tidur

b. Terbangun malam hari

c. Tidak pulas

d. Mimpi buruk

e. Mimpi yang menakutkan

5. Gangguan berpikir ada pada yaitu Skor

a. Daya ingat buruk

b. Sulit berkonsentrasi

c. Sering bingun

d. Mudah marah

6. Bila anda merasa tertekan, maka anda Skor

a. Kehilangan minat atau kemauan

b. Sedih

c. Bangun dini hari

d. Berkurangnya kesukaan pada hobi

e. Perasaan berubah-ubah sepanjang hari

7. Gangguan somatic atau gangguan otot yang

anda alami

Skor

a. Nyeri otot

Page 37: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

27

b. Kaku

c. Kekdutan otot

d. Gigi gemertak

e. Suara tidak stabil

8. Gangguan sensorik atau gangguan dari

penerimaan rangsangan yang anda rasakan

Skor

a. Tangan berdenyut

b. Penglihatan kabur

c. Muka merah dan pucat

d. Merasa lemah

e. Perasaan seperti di tusuk-tusuk

9. Gangguan kardiovaskuler atau gangguan

peredaran darah yang anda rasakan

Skor

a. Denyut nadi cepat

b. Dada berdebar-debar

c. Nyeri dada

d. Denyut nadi mengeras

e. Rasa lemah seperti mau pingsan

10. Gangguan pernapasan yang anda rasakan yaitu Skor

a. Rasa tertekan di dada

b. Perasaan seperti tercekik

c. Merasa napas pendek atau sesak

d. Sering menarik napas panjang

11. Gangguan gastrointestinal atau gangguan

saluran pencernaan yang anda alami yaitu

Skor

a. Sulit menelan

b. Mual muntah

c. Berat badan menurun

d. Konstipasi atau sulit BAB

e. Perut melilit

f. Nyeri lambung sebelum dan sesudah makan

g. Rasa panas di perut

h. Perut terasa penuh atau kembung

12. Gangguan urogenetalia dan kelamin yang anda

rasakan

Skor

a. Sering kencing

b. Tidak dapat menahan kencing

c. Nafsu seksual menurun

d. Tidak dapat kencing

Page 38: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

28

13. Gangguan vergetatif otonomi atau gangguan

ketidakseimbangan tubuh yang anda alami

Skor

a. Mulut kering

b. Muka kering

c. Mudah berkeringat

d. Pusing atau sakit kepala

e. Bulu roma berdiri

14. Apakan anda merasakan Skor

a. Gelisah

b. Tidak tenang

c. Mengerutkan dahi dan muka tegang

d. Napas pendek dan cepat

e. Muka merah

Jumlah

Sumber : (Gragson,2006)

Unsur yang dinilai dapat menggunakan skoring, dengan ketentuan penilaian

sebagai berikut:

a. 0: Tidak ada gejala dari pilihan yang ada

b. 1: Satu gejala dari pilihan yang ada

c. 2: Kurang dari separuh dari pilihan yang ada

d. 3: Separuh atau lebih dari pilihan yang ada

e. 4: Semua gejala ada

Untuk selanjutnya skor yang dicapai dari masing-masing unsur atau item

dijumlahkan sebagai indikasi penilaian dertajat stres, dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Skor < 14 tidak ada stres

2. Skor 14-20 stres ringan

3. Skor 21-27 stres sedang

4. Skor 28-41 stres berat

Page 39: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

29

5. Skor 42-56 stres berat sekali

Page 40: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

30

BAB IV

LAPORAN KASUS

Pada bab ini berisi tentang laporan asuhan keperawatan yang

dilakukan pada An. T dengan Tonsilitis selama 2 hari mulai tanggal 9 – 10

Januari 2016 di bangsal Melati 2 Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

Adapun laporan laporan kasus yang akan dikemukakan pada bab ini adalah

proses keperawatan yang meliputi, pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Klien bernama An. T, tanggal lahir 22 April 2010, An. T berumur 6

tahun, orang tua An. T bernama Tn. R berumur 38 tahun, pendidikan

SMP memiliki pekerjaan swasta yang bertempat tinggal di

Sumberlawang Sragen. Hubungan dengan klien adalah seorang ayah. An.

T masuk rumah sakit Dr. Moewardi pada tanggal 8 Januari 2016 pukul

23.00 WIB dengan diagnosa medis Tonsilitis. Pengkajian pada An. T

dilakukan pada tanggal 9 Januari 2016 pukul 09.00 WIB dengan

menggunakan metode alloanamnesa dan autoanamnes.

2. Riwayat kesehatan klien

An. T masuk kerumah sakit dengan keluhan utama

tenggorokan sakit untuk menelan, panas sudah kurang lebih 2 hari.

Pada tanggal 8 Januari 2016 An. T, mengeluh sakit tenggorokan dan

Page 41: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

31

susah menelan makanan dan merasa takut dan juga panas naik turun

sudah 2 hari. Lalu ibu dan keluarganya membawa An. T ke Rumah

Sakit Dr. Moewardi. Di IGD An. T mendapat infus D-1/4 16 tpm dan

injeksi Cefotaxim 1gr/12jam. Dari hasil pemeriksaan An. T tampak

lemas, pucat, panas. Tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 90/70 mmHg,

Nadi : 90x/menit, Suhu : 38,7C, Pernafasan : 30x/menit. Kemudian

An. T dipindahkan ke ruang inap Melati 2 Rumah Sakit Dr. Moewardi.

Pada riwayat sebelumnya, saat An. T berumur 3 tahun pernah

sakit panas, namun diperiksakan ke dokter terdekat bisa sembuh. An. T

tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan. Keluarga

An. T juga mengatakan imunisasi dasar pada An. T lengkap sesuai

jadwal imunisasi. Dikeluarga An. T tidak ada riwayat penyakit

menurun seperti darah tinggi (Hipertensi), penyakit gula (Diabetes

Militus), serta penyakit yang menular lainnya seperti asma dan kulit.

Pada waktu lahir An. T memiliki berat lahir 3200 gram, berat

sekarang 20 kilogram, dengan tinggi badan 110cm, lingkar kepala

50cm, lingkar dada 58cm, dan lingkar lengan 25cm. Sebelum sakit ibu

pasien mengatakan anaknya makan 3 kali per hari, makan teratur,

dengan porsi cukup, habis satu porsi, makan dengan nasi, lauk, sayur,

tidak ada keluhan mual muntah, minum 5-6 gelas kecil sehari, minum

air putih dan teh. Selama sakit pasien dan keluarga mengatakan makan

3 kali sehari menghabiskan ½ porsi makan yang disediakan rumah

Page 42: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

32

sakit, makan dengan roti dan bubur, tidak mual muntah, minum 2-3

gelas sehari, minum air putih dan susu.

Sebelum sakit pasien mengatakan buang air besar kurang

lebih 1x sehari, feses lembek, warna kuning kecokelatan dan tidak ada

keluhan, buang kecil kurang lebih 6-8x per hari, warna kuning dan

tidak ada keluhan. Selama sakit pasien mengatakan 1x sehari buang air

besar, feses lembek, warna kuning kecokelatan dan tidak ada keluhan,

buang air kecil kurang lebih 5-6x perhari, warna kuning, keluhan tidak

ada.

Saat dilakukan pengkajian pasien dapat berbicara dengan

lancar, tidak ada gangguan pendengaran. Pada pengkajian kognitif dan

perceptual, pada nyeri pasien didaptkan hasil, nyeri sakit saat menelan

makanan, nyeri seperti ditusuk tusuk, nyeri dibagian tenggorokan,

dengan skala 7 dan nyeri sewaktu waktu. Ekspresi wajah pasien

tampak meringis sakit saat makan, dan pasien tampak kurang nyaman

pembengkakan tonsilnya. Didaptkan pengkajian di mulut pasien,

mukosa bibir pasien kering, merah dan tidak terdapat stomalitis T2-T2

hiperenis.

3. Hasil pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien, keadaan umum pasien baik,

kesadaran composmentis, suhu 38,7C, pernafasan 30 kali per menit,

denyut nadi 90 kali per menit, nadi dengan irama reguler, tekanan

darah 90/70 mmHg. Pada pemeriksaan head to toe didapatkan hasil

Page 43: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

33

bentuk kepala mesochepal, suturan dan fontanel paten, rambut hitam,

tidak ada ketombe. Konjungtiva tidak anemis, reaksi pupil mengecil

saat ada cahaya, tidak ada kantong mata.

Pemeriksaan pada telinga bersih, kanan kiri simetris,

pendengaran tajam, tidak ada serumen. Hidung simetris, tidak ada

polip. Pemeriksaan mulut, mukosa bibir kering, merah dan tidak

terdapat stomatitis. T2-T2 hiperenis. Leher pasien tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid. Pemeriksaan fisik paru saat diinspeksi

tidak ada jejas, kanan kiri simetris, perkusi sonor, palpasivocal

fremitus kanan kiri sama, auskultasi vesikuler diseluruh lapang paru.

Pemeriksaan jantung hasil inspeksi ictus cordis tidak tampak,

palpasiictus cordis terba di SIC V, perkusi pekak, auskultasi reguler

BJ I – BJ II, “lup dup”, tidak ada suara bising atau suara tambahan.

Pemeriksaan abdomen hasil inspeksi tidak ada jejas, auskultasi bising

usus 18 kali per menit, perkusi timpani, palpasi tidak ada nyeri tekan.

Genetalia pasien tampak bersih, tidak terpasang selang kateter. Di

ekstremitas tangan kanan mampu bergerak aktif dan tangan kiri

terpasang infus, di ektremitas bawah kaki kanan kiri memiliki

kekuatan penuh.

4. Pemeriksaan Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium pada An. T pada 10 Januari

2016 didapatkan hasil hemoglobin 13,4 gr/dl (N: 10,8-12,8),

hematokrit 43% (N: 31-43), leukosit 1,3 ribu/ ul (N: 45-14,5), eritrosit

Page 44: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

34

4,33 juta/ul (N: 3,70-5,70), trombosit 26 ribu/ul (N: 150-450), MCV

96,6 g/dl (N: 80,0-96,0), MCH 30,9 pg (N: 28,0-33,0), MCHC

33,7g/dl (N: 33,0-36,0), RDW 16,2 %(N: 11,6-14,6), MPV 9,2 fl (N:

7,2-11,1), PDW 19% (N: 25-65), eosinosil 2,30% (N: 0,00-4,00),

basofil 10,5% (N: 0,00-1,00), netrofil 18,60% (N: 24,00-72,00),

branulosit 24,20% (N: 43,00-64,00), limfosit 70,00% (N: 36,00-52,00),

monosit 58% (N: 0,00-5,00).

5. Terapi

Tanggal 10 Januari 2016 An. T mendapatkan terapi dari

dokter infus D-1/4 16 tetes per menit, injeksi cefotaxim 1gr/24jam,

injeksi gentamizin 80/125 gr/24jam, paracetamol 250gr/12jam.

Tanggal 11 Januari 2016 An. T mendapatkan terapi dari dokter infus

D-1/4 16 tetes per menit, injeksi cefotaxim 1gr/24jam, injeksi

gentamizin 80/125 gr/24jam, paracetamol 250gr/12jam. Tanggal 12

Januari 2016 An. T mendapatkan terapi dari dokter infus D-1/4 16

tetes per menit, injeksi cefotaxim 1gr/24jam, injeksi gentamizin 80/125

gr/24jam, paracetamol 250gr/12jam.

6. Analisa Data dan Perumusan Masalah

Dari hasil pengkajian yang penulis lakukan pada tanggal 9

Januari 2016 pukul 10.00 WIB, yang didapatkan data subjektif ibu

pasien mengatakan anaknya panas naik turun sudah kurang lebih 2

hari. Data objektif pasien, tekanan darah : 90/70mmHg, nadi :

90x/menit, suhu: 38,7C, RR: 30x/menit. Data objektif pasien tampak

Page 45: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

35

panas, lemas, dan pucat. Sehingga dapat ditegakkan diagnosa

keperawatan hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada

tonsil.

Pukul 10.05 WIB didapat data subjektif ibu pasien

mengatakan anaknya mengalami sakit ditenggorokan, nyeri seperti

ditusuk tusuk, dengan skala nyeri 7, nyeri datang sewaktu waktu dan

nyeri saat menelan. Data objektif pasien pasien tampak meringis sakit

saat menelan, pasien tampak kurang nyaman dengan pembekakan

tonsil. Sehingga dapt ditegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut

berhubungan dengan pembekakan pada tonsil.

Pukul 10.20 WIB didapatkan data subjektif ibu pasien

mengatakan anaknya takut karena susah menelan makanan dan merasa

sakit, data objektif pasien skor kecemasan yang didapat di derajat stres

: 28-41(stres berat), pasien tampak cemas dan takut, pasien tampak

pucat dan bibir pasien kering. Sehingga dapat ditegakkan diagnosa

keperawatan cemas berhubungan denganstres hospitalisasi.

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan

Dari analisa data yang sudah dirumuskan, penulis memprioritaskan

diagnosa keperawatan yang pertama, hipertermia berhubungan dengan

proses inflamasi pada tonsil, yang kedua nyeri akut berhubungan dengan

pembengkakan pada tonsil, yang ketiga cemas berhubungan dengan stres

hospitalisasi.

Page 46: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

36

C. Intervensi

Setelah penulis memprioritaskan diagnosa keperawatan, penulis

menentukan intervensi yang akan dilakukan pada diagnosa keperawatan

yang pertama, tujuan yang dibuat penulis setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24jam diharapkan terjadi penurunan suhu tubuh

dengan kriteria hasil suhu tubuh dalam rentan normal (36,5-37,5C), nadi

dan RR rentang normal, tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada

pusing.Intervensi atau tindakan yang akan dilakukan pantau suhu tubuh,

berikan kompres hangat, berikan cairan yang banyak (1500-2000cc/hari),

kolaborasi pemberian antipiretik.

Intervensi yang akan dilakukan penulis pada diagnosa keperawatan

kedua, setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam diharapkan nyeri

dapat berkurang dengan kriteria hasil mampu mengontrol nyeri,

melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan managemen nyeri, mampu

mampu mengenali nyeri, menyatakan rasa nyaman setelah nyeri

berkurang.Intervensi atau tindakan keperawatan yang akan dilakukan,

pantau nyeri pasien dengan skala, berikn posisi yang nyaman pada pasien,

berikan teknik relaksasi, kolaborasi pemberian analgetik.

Intervensi yang akan dilakukan pada diagnosa keperawatan yang

ketiga, tujuan yang dibuat penulis setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24jam pasien mampu mengurangi rasa stres dengan kriteria hasil

pasien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas,

mampu mengungkapkan teknik mengontrol cemas, ekspresi wajah dan

Page 47: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

37

bahasa tubuh serta menunjukkan teknik mengontrol cemas. Intervensi atau

tindakan keperawatan yang akan dilakukan, gunakan pendekatan yang

menyenangkan, dorong keluarga untuk menemani anak atau pasien,

berikan obat penurun kecemasan.

D. Implementasi

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilakukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 9 Januari 2016 pada jam 09.00 WIB pada diagnosa pertama,

memonitor tanda tanda vital, respon subjektif pasien, ibu pasien

mengatakan An. T bersedia untuk diperiksa. Respon objektif tekanan

darah 90/70 mmHg, nadi 90x/menit, RR 30x/menit, suhu 38,7C. Pada

pukul 09.15 WIB, penulis melakukan pemberian injeksi cefotaxim

100gr/8jam dan gentamizin 115mg/24jam. Respon subjektif pasien, ibu

pasien mengatakan anaknya bersedia diberikan obat dan respon objektif

pasien, obat masuk melalui selang IV dan pasien tampak kooperatif. Pada

pukul 09.30 WIB, penulis memberikan kompres air hangat. Dan didapat

respon subjektif pasien, ibu pasien mengatakan anaknya susah diberikan

kompres dan selalu menolak. Respon objektif pasien, pasien tampak bibir

pucat dan kering dengan Suhu 38,9C. Pada pukul 11.00 WIB, penulis

memberikan paracetamol 120mg/12jam, dan di dapat respon subjektif

pasien, ibu pasien mengatakan An. T bersedia diberikan obat. Respon

objektif pasien, obat masuk melalui oral dan pasien tampak kooperatif.

Page 48: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

38

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 10 Januari 2016 pada jam 10.00 WIB pada diagnosa pertama,

memonitor tanda tanda vital dan didapat respon objektif pasien, ibu pasien

mengatakan An. T bersedia diperiksa. Respon objektif tekanan darah

90/65 mmHg, nadi 93x/menit, RR 31x/menit, suhu 37,5C pasien tampak

kooperatif. Pada pukul 09.00 WIB, penulis melakukan pemberian injeksi

cefotaxim 100gr/8jam dan gentamizin 115mg/24jam. Respon subjektif

pasien, ibu pasien mengatakan anaknya bersedia diberikan obat dan respon

objektif pasien, obat masuk melalui selang IV dan pasien tampak

kooperatif. Pada pukul 09.30 WIB, penulis memantau suhu tubuh pasien

dan didapatkan respon subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T

panasnya masih naik turun. Respon objektif pasien, pasien terlihat pucat

dan lemas, bibir pasien tampak merah serta didapat S : 38C. Pada pukul

10.00 WIB, penulis memberikan obat paracetamol 250mg/12jam dan

didapat respon subjektif pasien. Ibu pasien mengatakan An. T diberikan

obat, dan respon objektif pasien tampak kooperatif dan obat masuk

melalui oral.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 11 Januari 2016 pada jam 07.30WIB pada diagnosa pertama,

memonitor tanda tanda vital dan didapat respon objektif pasien, ibu pasien

mengatakan An. T bersedia diperiksa. Respon objektif tekanan darah

Page 49: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

39

100/80 mmHg, nadi 90x/menit, RR 33x/menit, suhu 38C pasien tampak

kooperatif. Pada pukul 08.00WIB, penulis melakukan pemberian injeksi

cefotaxim 100gr/8jam dan gentamizin 115mg/24jam. Respon subjektif

pasien, ibu pasien mengatakan anaknya bersedia diberikan obat dan respon

objektif pasien, obat masuk melalui selang IV dan pasien tampak

kooperatif. Pada pukul 09.20WIB, penulis memantau suhu tubuh pasien

dan didapatkan respon subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T

panasnya masih naik turu. Respon objektif pasien, pasien terlihat pucat

dan lemas, bibir pasien tampak merah serta didapat S : 38,1C. Pada pukul

09.30 WIB, penulis memberikan kompres air hangat. Dan didapat respon

subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T bersedia diberikan kompres

air hangat. Dan respon objektif pasien, kompres sudah tertempel di dahi

pasien.Pada pukul 10.00 WIB, penulis memberikan paracetamol

120mg/12jam, dan di dapat respon subjektif pasien, ibu pasien

mengatakan An. T bersedia diberikan obat. Respon objektif pasien, obat

masuk melalui oral dan pasien tampak kooperatif.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 9 Januari 2016 pada jam 10.00 WIB pada diagnosa kedua,

mengobservasi tingkat nyeri dengan skala nyeri. Didapat data subjektif

pasien, P: ibu pasien mengatakan An. T menangis dan merasakan

tenggorokannya sakit untuk menelan makanan, Q: nyeri seperti ditusuk-

tusuk, R: nyeri ditenggorokan, S: skala 7, T: nyeri sewaktu-waktu. Data

Page 50: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

40

objektif pasien, pasien tampak meringis sakit dan tampak kurang nyaman.

Pada pukul 12.30 WIB, penulis memberikan posisi yang nyaman dan

didapat data subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T nyaman

dengan duduk dan bermain mobil mobilan. Data objektif pasien, pasien

tampak tenang dan rileks.Pada pukul 13.30 WIB penulis memberikan

teknik relaksasi nafas dalam, dan didapat data subjektif pasien, ibu pasien

mengatakan bersedia diajarkan teknik relaksasi agar anaknya bisa nyaman

dan tidak merasakan nyeri. Data objektif pasien, pasien tampak tenang,

melakukan teknik denganmengambil nafas dengan hidung dan

menghembuskan melalui mulut secara pelan pelan.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 10 Januari 2016 pada jam 10.10 WIB pada diagnosa kedua,

mengobservasi tingkat nyeri dengan skala nyeri. Didapat data subjektif

pasien, P: ibu pasien mengatakan An. T menangis dan merasakan

tenggorokannya sakit untuk menelan makanan, Q: nyeri seperti ditusuk-

tusuk, R: nyeri ditenggorokan, S: skala 6, T: nyeri sewaktu-waktu. Data

objektif pasien, pasien tampak meringis sakit saat menelan dan tampak

kurang nyaman. Pada pukul 11.00WIB, penulis memberikan posisi yang

nyaman dan didapat data subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T

nyaman dengan duduk dan bermain mobil mobilan. Data objektif pasien,

pasien tampak tenang dan rileks. Pada pukul 13.55 WIB penulis

memberikan teknik relaksasi nafas dalam, dan didapat data subjektif

Page 51: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

41

pasien, ibu pasien mengatakan bersedia diajarkan teknik relaksasi agar

anaknya bisa nyaman dan tidak merasakan nyeri. Data objektif pasien,

pasien tampak tenang, melakukan teknik denganmengambil nafas dengan

hidung dan menghembuskan melalui mulut secara pelan pelan.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 11Januari 2016 pada jam 10.15 WIB pada diagnosa kedua,

mengobservasi tingkat nyeri dengan skala nyeri. Didapat data subjektif

pasien, P: ibu pasien mengatakan An. T sedikit sudah bisa mengurangi

nyerinya, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri ditenggorokan, S: skala

4, T: nyeri sewaktu-waktu. Data objektif pasien, pasien tampak meringis

sakit saat menelan dan tampak kurang nyaman. Pada pukul 09.00WIB,

penulis memberikan posisi yang nyaman dan didapat data subjektif pasien,

ibu pasien mengatakan An. T nyaman dengan duduk dan menonton film.

Data objektif pasien, pasien tampak tenang dan rileks.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 9 Januari 2016 pada jam 10.10 WIB pada diagnosa ketiga,penulis

mengidentifikasi kecemasan pasien dengan lembar kuisoner sebelum

memperlihatkan bimbingan imajinasi didapat data subjektif pasien, ibu

pasien mengatakan An. T sangat takut saat diperiksa di IGD dan

merasakan sakit. Dan data objektif pasien, pasien tampak mengerutkan

Page 52: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

42

dahi dan hasil pengukuran kecemasan pasien yaitu 288 skor dan tergolong

cemas berat.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 10Januari 2016 pada jam 12.30WIB pada diagnosa ketiga, penulis

mengidentifikasi kecemasan pasien. Didapat data subjektif pasien, ibu

pasien mengatakan An. T sangat takut dengan keadaan kamar dan rumah

sakit. Data objektif pasien, pasien tampak mengerutkan dahi dan terlihat

kurang nyaman serta cemas. Pukul 13.10 penulis, memberikan bimbingan

imajinasi dengan MP4 berjudul CARS, data subjektif pasien, ibu pasien

mengatakan An. T sangat menyukai film yang diberikan dan merasa

senang. Data objektif pasien, pasien tampak kooperatif dan tampak

tersenyum senang.

Penyusunan rencana keperawatan yang telah dilkukan, penulis

kemudian melakukan tindakan keperawatan pada An. T, yang dilakukan

tanggal 11Januari 2016 pada jam 08.45WIB pada diagnosa ketiga penulis,

memberikan bimbingan imajinasi dengan MP4 berjudul OSCAR, data

subjektif pasien, ibu pasien mengtakan anaknya menyukai film yang

diberikan. Didapat kan data objektif pasien, pasien tampak tenang,

nyaman, serta senang dengan film oscar. Pukul 10.30WIB penulis

memberikan bimbingan imajinasi dengan MP4 yang berjudul upin ipin

didapat data subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T bersedia

Page 53: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

43

diberikan film. Data objektif pasien, pasien tampak kooperatif dan hasil

pengukuran kecemasan yang diberikan : 49skor.

E. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada tanggal 9 Januari 2016 pukul 14.00 WIB

diperoleh data subjektif ibu pasien mengatakan An. T panas naik turun ,

diperoleh data objektif pasien tampak lemas dan pucat serta bibir kering

dan S: 38C. Analisa masalah keperawatan hipertermia pada An. T belum

teratasi, intervensi dilanjutkan, pantau suhu tubuh, berikan kompres hangat

dan kolaborasi obat antibiotik ( paracetamol 250mg/12jam).Evaluasi pada

tanggal 10 Januari 2016 pukul 14.00 WIB diperoleh data subjektif pasien,

ibu pasien megatakan An. T panasnya masih naik turun, data objektif

pasien bibir pasien kering dan pucat dengan S: 37,9C. Analisa masalah

keperawatan hipertermi belum teratasi, intervensi dilanjutkan, pantau suhu

tubuh pasien. Evaluasi yang dilakukan pada masalah keperawatan

hipertermia yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2016 penulis pada

pukul 13.00 WIB data subjektif pasien, ibu pasien mengatakan An. T suhu

tubuh anaknya naik turun data objektif pasien, S: 38,1C pasien tampak

bibir pucat dan kering. Analisa masalah keperawatan hipertermia belum

teratasi, lanjut intervensi pantau suhu tubuh.

Evaluasi dilakukan pada tanggal 9 Januari 2016pada masalah

keperawatan nyeri yang dilakukan penulis pukul 14.05 WIB, diperoleh

hasil P: ibu pasien mengatakan An. T menangis dan merasakan

tenggorokannya sakit untuk menelan makanan, Q: nyeri seperti ditusuk-

Page 54: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

44

tusuk, R: nyeri ditenggorokan, S: skala 7, T: nyeri sewaktu-waktu.

Berdasarkan data objektif pasien, pasien tampak meringis sakit dan

tampak kurang nyaman, pasien tampak meringis sakit. Analisa masalah

keperawatan nyeri pada An. T belum teratasi, intervensi dilanjutkan,

pantau nyeri pasien, berikan posisi nyaman, berikan teknik relaksasi.

Adapun hasil evaluasi pada masalah keperawatan nyeri pada tanggal 10

Januari 2016 pukul 13.40 WIB diperoleh hasil data subjektif pasien P: ibu

pasien mengatakan An. T menangis dan merasakan tenggorokannya sakit

untuk menelan makanan, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri

ditenggorokan, S: skala 6, T: nyeri sewaktu-waktu. Data objektif pasien,

pasien tampak meringis sakit saat menelan dan tampak kurang nyaman.

Analisa masalah keperawatan nyeri pada An. T belum teratasi, intervensi

dilanjutkan pantau skala nyeri. Adapun evaluasi pada masalah

keperawatan nyeri yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2016 pukul

18.50 WIB P: ibu pasien mengatakan An. T sedikit sudah bisa

mengurangi nyerinya, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri

ditenggorokan, S: skala 4, T: nyeri sewaktu-waktu. Data objektif pasien,

pasien tampak meringis sakit saat menelan dan tampak kurang nyaman.

Analisa masalah keperawatan nyeri belum teratasi, intervenis dilanjutkan

pantau skala nyeri.

Adapun hasil evaluasi pada masalah keperawatan kecemasan pada

An. T yang dilakukan pada tanggal 9 Januari2016 pukul 14.00 WIB ibu

pasien mengatakan anaknya takut saat diperiksa dan merasakan sakit saat

Page 55: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

45

menelan makanan.. berdasarkan data objektif pasien, hasil kuisoner

sebelum memperlihatkan bimbingan imajinasi dengan film MP4 : 288 dan

tergolong stres berat. Analisa masalah keperawatan pasien belum teratasi,

intervensi dilanjutkan identifikasi tingkat kecemasan, dorong keluarga

untuk menemani anaknya, gunakan pendekatan yang

menyenangkan.Adapun evaluasi pada masalah keperawatan kecemasan

yang dilakukan penulis pada tanggal 10 Januari 2016 pukul 14.00 WIB

diperoleh data subjektif ibu pasien mengatakan An t masih merasa takut

dengan keadaan lingkungan dirumah sakit, data objektif pasien tampak

kurang nyaman, takut, gelisah. Analisa masalah keperawatan pasien belum

teratasi. Intervensi dilanjutkan dengan identifikasi tingkat kecemasan,

dorong keluarga untuk menemani anaknya. Adapun hasil evaluasi pada

masalah kecemasan dilakukan penulis pada tanggal 12 Januari 2016 pukul

14.00WIB ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak merasakan sakit

dan cemas, data objektif pasien tampak tenang, film yang diberikan pada

pasien tampak senang, dan hasil kuisoner setelah memperlihatkan pasien

mp4 skornya 49. Analisa masalah keperawatan kecemasan sudah teratasi,

intervensi dilanjutkan.

Page 56: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

46

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang “Aplikasi pemberian metode

imajinasi rekaman audio terhadap penurunan kecemasan hospitalisasi pada asuhan

keperawatan An. T dengan tonsilitis (pre op tonsilektomi) di ruang melati 2

Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Pembahasan pada bab ini terutama

membahas adanya kesesuaian maupun kesengajaan antara teori dengan kasus.

Asuhan keperawatan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia

melalui tahap, pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan

evaluasi.

A. Pengkajian

Dalam pengkajian penulis terhadap An. T didapatkan bahwa pasien

datang dengan keluhan utama tenggorokan sakit untuk menelan, panas sudah

kurang lebih 2 hari. Seperti yang telah disebutkan menurut Reeves (2006),

keluhan utama pada pasien anak tonsilitis adalah nyeri pada tenggorokan,

meradang, virus influenza.Berdasarkan dengan hasil pengkajian An.T sudah

sesuai dengan teori yang telah ditemukan oleh penulis.

Dalam riwayat sekarang, data ibu pasien mengatakan pada tanggal 8

Januari 2016 An. T, mengeluh sakit tenggorokan dan susah menelan makanan

dan merasa takut dan juga panas naik turun sudah 2 hari. Lalu ibu dan

keluarganya membawa An. T ke Rumah Sakit Dr. Moewardi. Di IGD An. T

mendapat infus D-1/4 16 tpm dan injeksi Cefotaxim 1gr/12jam. Dari hasil

Page 57: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

47

pemeriksaan An. T tampak lemas, pucat, panas. Tanda-tanda vital : Tekanan

Darah : 90/70 mmHg, Nadi : 90x/menit, Suhu : 38,7C, Pernafasan :

30x/menit. Kemudian An. T dipindahkan ke ruang inap Melati 2 Rumah Sakit

Dr. Moewardi. Tanda dan gejala Tonsilitis menurut ( Smeltzer & Bare, 2009)

ialah sakit tenggorokan, demam, ngorok, dan kesulitan menelan. Sedangkan

menurut Effiaty Arsyad Soepardi,dkk ( 2007 ) tanda dan gejala yang timbul

yaitu nyeri tenggorok, tidak nafsu makan, nyeri menelan, kadang-kadang

disertai otalgia, demam tinggi, serta pembesaran kelenjar submandibuler dan

nyeri tekan. Gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika

penderita menelan) nyeri seringkali dirasakan ditelinga (karena tenggorokan

dan telinga memiliki persyarafan yang sama).Gejala lain :demam, tidak enak

badan, sakit kepala, muntah. Berdasarkan hasil pengkajian pada An. T dengan

Tonsilitis telah sesuai dengan teori yang telah ditemukan oleh penulis.Dari

data pengkajian dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesengajaan antara teori

dan kenyataan yang terjadi pada gejala Tonsilitis yang dialami An. T dalam

pengkajian keperawatan An. T didapatkan.

Pada riwayat terdahulu, saat An. T berumur 3 tahun pernah sakit panas,

namun diperiksakan ke dokter terdekat bisa sembuh. Menurut Smeltzer &

Bare (2009) panas merupakan gejala terhadap penyakit Tonsilitis.

Berdasarkan hasil dari pengkajian pada An. T dengan Tonsilitis telah sesuai

dengan teori yang ditemukan oleh penulis. An. T tidak memiliki riwayat

alergi makanan maupun obat-obatan. Seperti yang dikemukakan oleh Shelov

(2004) bahan kimia yang berperan dalam pengobatan tonsilitis sehingga dapat

Page 58: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

48

disimpulkan bahwa pasien tidak mempunyai alergi obat dan seperti yang

disebutkan dalam teori.

Perkembangan yang dicapai antara lain, personal sosial An.T merasa

dirinya senang berinteraksi dengan teman yang lain saat diruang bermain.

Adaptif motorik halus, pasien saat usia 3 tahun senang berinteraksi dan

belajar didampingi oleh ibu. Bahasa yang digunakan bahasa jawa. Motorik

kasar pasien senang menonton film. Kebiasaan yang dinilai dari pola tingkah

laku, An.T tidak ada tingkah laku yang abnormal. Sesuai dengan tahap usia

belajar dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Model pengkajian keperawatan dengan 11 pola kesehatan fungsional

dari Gordon berguna untuk mengatur riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik,

dan mengelompokkan diagnosa keperawatan (Allen,2005). Pengkajian

sebelas pola gordon yang didapat dari wawancara dan observasi An.T dan ibu

An.T diantaranya, pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan. Jika An.T sakit,

keluarga segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat, yaitu dokter dekat

desa. Menurut teori, pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

menggambarkan tentang persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan.

Persepsi terhadap arti kesehatan, kemempuan menyusun tujuan, pengetahuan

tentang praktik kesehatan (Winugroho, 2008). Dapat disimpulkan bahwa

tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

Kemudian pola nutrisi dan metabolisme An.T. Berdasarkan teori sejak

lahir kualitas hidup pasien dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas nutrisi

yang dikonsumsi dan digunakan. Status nutrisi tubuh dalah keseimbangan

Page 59: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

49

antara asupan zat gizi dan energi yang dikeluarkan atau dibutuhkan di tingkat

kebutuhan fisiologis akan nutrisi yang harus dipenuhi yang tepat

meningkatkan pertumbuhan, mempertahankan kesehatan dan membantu

tubuh melawan infeksi dan pulih dari penyakit (Morton dan Psil atricia

Gonce,2005). Berdasarkan teori diatas tidak ada kesenjangan.

Pengkajian nutisi yang didapat dari hasil wawancara sebagai berikut,

waktu lahir An. T memiliki berat lahir 3200 gram, berat sekarang 20

kilogram, dengan tinggi badan 110cm, lingkar kepala 50cm, lingkar dada

58cm, dan lingkar lengan 25cm. Sebelum sakit ibu pasien mengatakan

anaknya makan 3 kali per hari, makan teratur, dengan porsi cukup, habis satu

porsi, makan dengan nasi, lauk, sayur, tidak ada keluhan mual muntah,

minum 5-6 gelas kecil sehari, minum air putih dan teh. Selama sakit pasien

dan keluarga mengatakan makan 3 kali sehari menghabiskan ½ porsi makan

yang disediisakan rumah sakit, makan dengan roti dan bubur, tidak mual

muntah, minum 2-3 gelas sehari, minum air putih dan susu. Berdasarkan teori

aspek biologi dari pengkajian nutrisi meliputi, umur (terkait dengan tumbuh

kembang pasien) riwayat asupan makanan dan cairan klien dan jenis porsi

makan (Asmadi,2008). Berdasarkan teori diatas tidak ada kesenjangan antara

fakta dan teori.

Pengkajian pola eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang

essensial dan berperan penting dalam menentukan kelangsungan kehidupan

manusia. Menurut teori eliminasi terbagi dua bagian utama pula, yaitu

eliminasi fekal (buang air besar) dan eliminasi urine (buang air kecil)

Page 60: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

50

(Asmadi,2008). Pola eliminasi pasien, ibu pasien mengatakan sebelum sakit

An.T pola BAK frekuensi BAK 6-8 kali dalam sehari, warna kuning dan

tidak ada keluhan. Ibu pasien mengatakan sebelum sakit BAB satu kali sehari

dengan konsistensi lunak berbentuk, berbau khas, berwarna kuning

kecoklatan dan tidak ada keluhan. Ayah pasien mengatakan selama sakit

An.T pola BAK frekuensi BAK 5-6 kali dalam sehari, warna kuning dan

tidak ada keluhan. Ibu pasien mengatakan sebelum sakit BAB satu kali sehari

dengan konsistensi lunak berbentuk, berwarna kuning kecoklatan dan tidak

ada keluhan. Dari kesimpulan pengkajian eliminasi fekal dan urine An.T

tidak ada masalah keperawatan yang muncul. Karena dalam teori

menggambarkan efisiensi dalam pembuangan zat sisa metabolisme

(Davey, 2005).Karakteristik feses abnormal konsistensi dikatakan abnormal

bila bentuknya cairan keras. Warna abnormal sangat pucat (penyakit pada

organ empedu), merah (perdarahan pada rektum dan anus). Ciri urine normal

baik, kejernihan normal jernih bila dibiarkan lama akan menjadi keruh.

Warna kuning, bau seperti amonia (Asmadi, 2008). Berdasarkan teori diatas

tidak ada kesenjangan dalam pengkajian eliminasi, eliminasi An.T dalam

batas normal.

Aktivitas fisik (mekanik tubuh) merupakan irama sirkadian manusia.

Tiap individu mempunyai irama atau pola tersendiri dalam kehidupan sehari-

hari untuk melakukan kerja, rekreasi, makan, istirahat, dan lain-lain

(Asmadi,2008). Pada pola aktivitas dan latihan pasien, ibu pasien mengatakan

sebelum sakit kemampuan perawatan diri, makan minum, toileting,

Page 61: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

51

berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah, ambulasi atau ROM dalam

kriteria mandiri tanpa bantuan. Selama sakit pola aktivitas dan latihan pasien,

ibu pasien mengatakan sebelum sakit kemampuan perawatan diri, makan

minum, toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah, ambulasi

atau ROM dalam kriteria mandiri tanpa bantuan. Dalam teori disebutkan pola

aktivitas dan latihan tingkat kemampuan nilai 0 adalah mandiri (Nurlaila,

2009), sehingga ditarik kesimpulan antara teori dengan pengkajian tidak ada

kesenjangan.

Kebutuhan istirahat tidur pada individu yang sakit sangat diperlukan

untuk mempercepat proses penyembuhan (Asmadi,2008). Ibu pasien

mengatakan An. T tidur dengan nyenyak selama belum dirumah sakit dan

bisa tidur di siang hari maupun malam hari. Saat sakit ibu pasien mengatakan

juga bisa tidur disiang hari maupun malam hari. Dalam teori kelemahan dan

kelelahan adalah faktor utama paling kuat yang mempengaruhi status

fungsional dan kualitas kesehatan hidup anak dengan Tonsilitis. Saat aktivitas

persyarafan secara otomatis akan mengurangi suplai energi ke ekstremitas

superior dan inferior. Tubuh memprioritaskan suplai darah ke jantung dan

paru-paru, sehingga otak juga mengalami penurunan suplai darah. Penurunan

suplai darah ke otak menimbulkan rangsang mengantuk, sehingga tubuh

memerintahkan untuk istirahat (Tiurlan, 2011). Berdasarkan teori diatas tidak

ada kesenjangan antara fakta dan teori.

Pola kognitif perseptual sebelum sakit dan selama sakit ibu pasien

mengatakan pasien tidak mempunyai gangguan terhadap indra penciuman,

Page 62: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

52

perabaan, penglihatan maupun pendegaran. Pola kognitif perseptual pasien,

menjelaskan persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi

pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perabaan, pembau, dan

kompensasinya terhadap tubuh (Muttaqin, 2008). Dari hasil pengkajian

terhadap An.T tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan..

Pola persepsi konsep diri, sebelum sakit An.T mengatakan tentang

gambaran diri merasa sehat, identitas diri mengetahui sebagai seorang anak,

peran berperan sebagai pelajar sekolah dasar kelas 4, ideal diri ingin menjadi

anak baik, harga diri tidak rasa minder. Pola persepsi konsep diri

menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.

Konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri

sendiri (Nurlaila,2009). Selama sakit An. T mengatakan tentang gambaran

diri merasa sempurna dengan keadaan yang dialami, identitas diri mengetahui

sebagai seorang anak dan berperan sebagai pelajar di TK. Menurut Tiurlan

(2011), konsep diri anak dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal maupun

internal. Usia anak, temperamen, dukungan keluarga, status kesehatan dan

kecerdasan sangat mempengaruhi pembentukan konsep diri anak dengan

Tonsilitis. Anak dengan kemampuan percaya diri yang tinggi dapat menerima

perubahan akibat sakitnya, sehingga dapat tetap menjalani aktivitas sehari-

hari dengan tidak dibawah tekananrasa malu atau depresi. Dari teori tersebut

An.T termasuk dalam kemapuan percaya diri yang tinggi, sehingga tidak ada

perbedaan dari teori.

Page 63: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

53

Pola hubungan peran pasien menggambarkan dan mengetahui

hubungan dan peran klien terhadap anggota keluarga dan masyarakat tempat

tinggal pasien (Nurlaila,2009). Ibu pasien mengatakan selama dan sebelum

sakit An.T berhubungan baik dengan keluarga maupun teman dekatnya. Anak

perlu menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang dalam kondisi sakit, sehingga

anak memiliki kehati-hatian yang tinggi dalam menjalankan aktivitas sehari-

hari. Pemahaman positif tentang kondisi sakitnya dapat meningkatkan

kesadaran akan pentingnya pencapaian kesehatan, sehingga hal tersebut dapat

meningkatkan semangat anak. Anak menyatakan bahwa mereka bersemangat

untuk menjalani pengobatan (Mubarak, 2007). Berdasarkan teori pasien telah

mengetahui hubungan dan peran anggota keluarga, sehingga tidak ada

kesenjangan dari teori yang ada.

Pola mekanisme koping pasien, An.T mengatakan sebelum sakit

perasaan merasa senang dan akrab dengan teman. Selama sakit An.T

kooperatif dengan lingkungan dan interaksi komunikatif dengan dokter dan

perawat. Mekanisme koping pada setiap anak memiliki kemampuan adaptasi

terhadap setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungannya, namun dalam

kapasitas yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya. Mekanisme

koping adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk mengatur emosi,

kognisi, perilaku, fisiologis, dan lingkungan yang dapat menimbulkan stres

(Smeltzer & Bare, 2007). Anak mengalami berbagai hal yang tidak

menyenangkan dari prosedur klinik dan hospitalisai, namun anak menyadari

bahwa menjalankan pengobatan merupakan pilihan yang terbaik untuk

Page 64: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

54

mencapai kesembuhan dari penyakitnya(Smeltzer & Bare, 2007). Dari teori

tersebut mekanisme koping yang ada di An.T mengalami kontrol seperti yang

ada pada teori, sehingga tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

pengkajian pola mekanisme koping An.T.

Pola nilai dan keyakinan, An.T mengatakan sebelum sakit berdoa setiap

saat, dan selama sakit berdoa setiap akan dilakukan tindakan. Menurut Wong,

(2009) anak telah mengembangkan kemampuan untuk memahami adanya

kekuasaan Tuhan dalam kehidupannya dan memiliki keyakinan bahwa Tuhan

sanggup memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapinya.

Didukung dari teori tersebut, An.T lebih berserah diri kepada Tuhan dengan

cara berdoa dan bersyukur ketika mengalami sesuatu yang tidak

menyenangkan selama menjalani pengobatan. Sehingga kesimpulan dari

pembahasan tidak ada kesenjangan dengan teori dari kondisi An.T

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh secara keseluruhan atau

hanya beberapa bagian saja yang dianggap perlu oleh dokter yang

bersangkutan (Mubarak,2007). Keadaan umum pasien adalah sadar

penuh/composmentis. Pada pemeriksaan head to toe tidak didapatkan

kelainan yang berlebih. Hasil pemeriksaan An.T kepala mesochepal, tidak

terdapat benjolan dikepala kondisi rambut dan kulit kepala terlihat bersih,

mata simetris kanan kiri, konjungtiva tidak anemis, mata terlihat cekung,

telinga pasien simetris kanankiri tidak terdapat serumen. Hidung pasien tidak

terdapat secret, mukosa bibir kering, leher tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid. Pada penderita Tonsilitis pada dasarnya mengalami membrane mukosa

Page 65: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

55

kering dan konjungtiva anemis pada klien (Nursalam, 2013). Dapat

disimpulkan dari data pengkajian pemeriksaan bahwa tidak ada kesenjangan

antara teori dan kenyataan yang terjadi pada anak dengan Tonsilitis yang

dialami An. T.

Pada pemeriksaan dada, paru-paru inspeksi bentuk dada simetris antara

kanan kiri palpasi vocal premitus sama antara kanan kiri perkusi sonor

auskultasi vesikuler tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan inspeksi jantung

ictus cordis tidak tampak palpasi ictus cordis teraba di SIC V perkusi pekak

auskultasi bunyi jantung satu dan bunyi jantung dua sama suara lub ,dup, lup,

dup. Pemeriksaan inspeksi abdomen datar dan tidak ada bekas luka auskultasi

bising usus 18 kali permenit, pada pemeriksaan palpasi abdomen tidak ada

nyeri tekan dan tidak ada benjolan, dan pada pemeriksaan perkusi terdengar

thympani. Genetalia An. T tidak terpasang kateter, tidak ada kelainan pada

genetalia dan berjenis kelamin perempuan. Anus An. T bersih, tidak ada

hemoroid. Pada pengkajian ekstremitas tangan kanan dan kiri maupun kaki

kanan dan kiri normal kekuatan otot normal lima, tidak ada perubahan bentuk

tulang, ROM aktif, capilary refile kurang dari dua detik, perabaan akral

hangat. Dalam pemeriksaan dada, dilakukan dengan metode dan langkah

inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi (Mubarak,2007). Berdasarkan teori

tersebut, pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan teori, sehingga tidak ada

kesenjangan antara pemeriksaan langsung pada pasien dengan teori.

Terapi yang didapat oleh An. T dari dokter mendapat infus D-1/4 16

tetes per menit golongan parenteral, fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan

Page 66: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

56

cairan, injeksi cefotaxim 1gr/24jam golongan antibiotik, fungsi sebagai

penghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri, injeksi gentamizin

80/125 gr/24jam golongan antibiotik, fungsi mengurangi anti nyeri,

paracetamol 250gr/12jam golongan analgesik antipiretik, fungsi sebagai

penurunan demam dan nyeri (Prihaningtyas, 2014). Terapi yang diberikan

sesuai dengan teori yang ada, sehingga tidak ada kesenjangan dengan teori.

B. Diagnosa Keperawatan

Pada teori yang didapatkan penulis, masalah keperawatan yang lazim

muncul pada penyakit Tonsilitis adalah hipertermia berhubungan dengan

proses inflamasi pada tonsil, nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan

pada tonsil, cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi,

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

adanya anoreksia, dan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

(Muttaqin, 2014). Dari pengkajian yang dilakukan penulis didapatkan tiga

masalah keperawatan yaitu hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi

pada tonsil, nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil,

cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi. Penulis tidak memasukkan

dalam asuhan keperawatan An. T karena dalam pengkajian tidak didapatkan

tanda dan gejala dari Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan adanya anoreksia dan Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan.

Pada teori yang didapatkan penulis, masalah keperawatan pada

diagnosa keperawatan hipertermia menurut Muttaqin (2014), antara lain kulit

Page 67: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

57

kemerahan, kejang, takikardi, kulit terasa hangat, konvulsi, peningkatan suhu

tubuh diatas normal, takipneu. Diagnosa hipertermia berhubungan proses

inflamasi yang muncul pada tanggal 9 Januari 2016 didapatkan hasil diagnosa

pertama bahwa ibu pasien mengatakan anaknya panas naik turun kurang lebih

dua hari dengan suhu tubuh 38,7C. Hipertermia merupakan peningkatan suhu

tubuh diatas kisaran normal (Hardi, 2013).

Untuk memprioritaskan diagnosa keperawatan pada An.T, penulis

menggunakan prioritas kebutuhan dasar Maslow yang meliputi kebutuhan

fisiologis, rasa aman dan nyaman, rasa mencintai, harga diri, serta aktualisasi

diri. Diagnosa utama adalah hipertermia berhubungan dengan proses

inflamasi. Namun dengan tindakan mengkaji tanda dan permasalahan yang

muncul dan penyebabnya, terdapat tindakan keperawatan antara lain monitor

suhu tubuh pasien, monitor warna dan suhu kulit, monitor tanda tanda vital

pasien, monitor intake output, berikan antipiretik, berikan pengobatan untuk

mengatasi penyebab demam, kompres pasien di lipatan paha dan aksila,

monitor suhu minimal 2jam (Nurarif dan Hardhi, 2013). Maka masalah

keperawatan hipertermia dapat teratasi dengan suhu tubuh dalam rentang

normal, nadi dan RR rentang normal, tidak ada perubahan warna kulit dan

tidak ada pusing.

Diagnosa keperawatan yang kedua adalah nyeri akut berhubungan

pembengkakan tonsil. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan

emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan

actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa

Page 68: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

58

(Wilkinson, 2015). Batasan karakteristik dari nyeri akut perubahan selera

makan, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi pernafasan, laporan

isyarat, perilaku distraksi, fokus menyempit, perubahan posisi untuk

menghindari nyeri (Wilkinson, 2015). Nyeri pada tenggorokan terjadi karena

adanya pembengkakan tonsil membuat anak merasa nyeri bila digunakan

untuk makan (Nursalam, 2013). Pada data diagnosa nyeri akut berhubungan

dengan pembengkakan pada tonsil, muncul nyeri di tenggorokan berdasarkan

hasil pengkajian tanggal 9 januari 2016, data subjektif pasien ibu pasien

mengatakan An. T mengalami sakit di tenggorokan, nyeri seperti ditusuk-

tusuk, dengan skala nyeri 7, nyeri datang sewaktu-waktu dan nyeri saat

menelan, data objektif dari masalah ini adalah pasien tampak meringis sakit

saat menelan makanan, pasien tampak kurang nyaman dengan pembengkakan

pada tonsil.

Diagnosa keperawatan yang ketiga yaitu cemas berhubungan dengan

stres hospitalisasi. Pada pengkajian diperoleh data subjektif ibu pasien

mengatakan anaknya takut karena sudah menelan makanan dan merasa sakit.

Batasan karakteristik tampak waspada, takut, mengekspresikan kekhawatiran

akibat perubahan dalam peristiwa hidup, gelisah (Nurarif dan Hardhi, 2013).

Data objektif pasien yaitu pasien tampak cemas, takut, gelisah, tampak pucat

dan bibir kering. Penulis melakukan tindakanterapi musik yaitu; mengatur

sistem limbik yang mengatur emosi dan fisik (tekanan darah dan nadi ),

musik dapat merubah persepsi sakit dan sensasi sakit, musik dapat membantu

dan mengurangi stress (Bogopolsky,2007). Pelaksanaa intervensi bimbingan

Page 69: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

59

imajinasi rekaman audio pada penelitian yaitu pada responden yang

mengalami penyakit akut, dirawat dirumah sakit, dan pelaksanaan intervensi

tidak pada ruang khusus. Sehingga, pengaruh bimbingan imajinasi rekaman

audio berkontribusi sebesar 11,5% terhadap penurunan skor stress. Peneliti

berpendapat bahwa kondisi saat hospitalisasi pada responden pada penelitian

ini memberikan ruang dan waktu yang cukup singkat, sehingga memberikan

manfaat yang signifikan pada penurunan skor tress walaupun tidak sebesar

dengan penurunan nyeri kronis pada penelitian yang dilakukan

Tilburg(2009).

Sedangkan dua diagnosa keperawatan dalam teori tetapi tidak

ditemukan pada pasien yaitu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan adanya anoreksia dan Intoleransi

aktivitas berhubungan dengan kelemahan. Ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan metabolik. Batasan karakteristik yang ada berupa menghindari

makanan, kram abdomen, nyeri abdomen, diare (Nurarif dan Hardhi, 2013).

Dari teori diatas pasien An. T tidak terdapat dari salah satu batasan

karakteristik yang diatas.

Diagnosa kedua yang tidak muncul yaitu intoleransi aktivitas.

Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis

untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang

jarus atau yang ingin dilakukan. Batasan karakteristik yang ada berupa

respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas, respons frekuensi jantung

Page 70: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

60

abnormal terhadap aktivitas, perubahan EKG yang mencerminkan aritmia,

perubahan EKG yang mencerminkan iskemia, ketidaknyamanan setelah

aktivitas, dispnea setelah beraktivitas, menyatakan merasa letih, menyatakan

merasa lemah. Faktor yang berhubungan dengan tirah baring, kelelahan

umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, imobilitas,

gaya hidup kurang gerak (Wilkinson, 2015). Dari teori diatas data An. T tidak

tercantum di pengkajian penulis, sehingga penulis tidak mengangkat diagnosa

tersebut.

C. Perencanaan

Pada prioritas pertama yaitu hipertermia berhubungan dengan proses

inflamasi pada tonsil, maka perawat melakukan perencanaan keperawatan

dengan tujuan dan kriteria hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24

jam terjadi penurunan suhu tubuh dengan kriteria hasil suhu tubuh dalam

rentan normal (36,5-37,5C), nadi .dan RR rentang normal, tidak ada

perubahan warna kulit dan tidak ada pusing. Perencanaan yang berupa

monitor suhu minimal tiap 2 jam dengan rasional mengetahui suhu tubuh

pasien setiap jamnya, monitor warna dan suhu kulit dengan rasional

mengetahui ada tidaknya perubahan warna kulit pasien, berikan pengobatan

untuk mengatasi penyebab demam dengan rasional membantu pengobatan,

ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas dengan rasional

mengurangi kegiatan pasien, kolaborasi pemberian cairan intravena dengan

rasional mempercepat proses penyembuhan, tingkatkan intake cairan dan

Page 71: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

61

nutrisi dengan rasional memantau pengeluaran dan pemasukan terhadap

pasien (Nurarif dan Hardhi, 2013).

Pada diagnosa keperawatan yang kedua yaitu nyeri akut berhubungan

dengan pembengkakan pada tonsil. Tujuan dan kriteria hasil yang ingin

dicapai setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

melaporkan nyeri berkurang menjadi skala 0, memperlihatkan teknik

relaksasi secara individual yang efektif, mengenali faktor penyebab dan

menggunakan tindakan untuk memodifikasi faktor tersebut. Perencanaan

yang ada berupa mencegah atau mengurangi nyeri dengan kaji tingkat nyeri

dengan skala nyeri, kaji adanya kebutuhan klien untuk mengurangi rasa nyeri,

evaluasi efektivitas terapi pengurangan rasa nyeri dengan melihat derajat

kesadaran, berikan teknik mengurangi rasa nyeri nonfarmakologi, kolaborai

pemberian obat anti nyeri secara teratur untuk mencegah timbulnya nyeri

secara berulang (Suriadi, 2006).

Untuk diagnosa keperawatan yang ketiga yaitu cemas berhubungan

dengan stres hospitalisasi. Tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam antara lain berikan

bimbingan imajinasi rekaman audio dengan MP4 rasional membantu

mengurangi kecemasan pada klien, gunakan pendekatan yang menyenangkan

dengan rasional membantu proses penyembuhan klien dengan hal yang

menyenangkan, dorong keluarga untuk menemani anak dengan rasional

membantu keaktifan klien dalam kegiatan (Siswantoro, 2009).

Page 72: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

62

D. Implementasi

Implementasi yang diterapkan penulis untuk mengatasi diagnosa

keperawatan yang pertama yaitu hipertermia berhubungan dengan proses

inflamasi pada tonsil selama tiga hari mulai dari tanggal 9 Januari 2016

sampai 11 Januari 2016 memonitor tanda-tanda vital, memonitor suhu tubuh,

memberikan kompres hangat, memberikan obat oral paracetamol

(Asmadi, 2007).

Sedangkan diagnosa yang kedua yaitu nyeri akut berhubungan dengan

pembengkakan pada tonsil. Implementasi yang diterapkan penulis untuk

mengatasi nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil selama

tiga hari dimulai tanggal 9 Januari 2016 sampai 11 Januari 2016 antara lain

mengkaji nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan, dan

durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri, dan faktor

presipitasi. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam (Nursalam, 2013),

menginstruksikan pasien untuk menginformasikan jika nyeri tidak menurun.

Mengedukasi kepada pasien dan keluarga tentang manfaat relaksasi nafas

dalam (Wong, 2009).

Implementasi yang diterapkan pada diagnosa yang ketiga cemas

berhubungan dengan stres hospitalisasi yang dilakukan selama tiga hari mulai

dari tanggal 9 Januari 2016 sampai 11 Januari 2016 berupa gunakan

pendekatan yang menyenangkan (Hardi, 2013). Memberikan tindakan

Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio dengan MP4 untuk mengurangi

kecemasan. Intervensi diberikan bimbingan imajinasi rekaman audio

Page 73: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

63

sebanyak 3 kali selama 2 hari, yang dilakukan saat responden atau anak

dalam keadaan tidak tidur, makan atau sedang dilakukan tindakan

keperawatan medis. Tindakan relaksasi yang mengawali bimbingan imajinasi

rekaman audio, secara fakta anak menyatakan perasaan tenang dan nyaman.

Bimbingan imajinasi rekaman audio akan membuat kedekatan anak dengan

tenaga keperawatan, meningkatkan rasa percaya diri dalam anak membina

hubungan teraupetik, sehingga anak tidak merasa sendiri, anak menjadi

kreatif dalam berimajinasi hal-hal yang positif untuk mengurangi

ketidaknyamanan anak selama dirawat (Coyne,2006).

E. Evaluasi

Penulis mengevaluasi apakah respon klien mencerminkan suatu keajuan

atau kemunduran dalam diagnosa keperawatan. Pada evaluasi penulis sudah

sesuai dengan teori yang ada yaitu sesuai SOAP (subjektif, objektif,

assement, dan planning). Evaluasi dilakukan setiap hari selama tiga hari yaitu

dari tanggal 9-11 januari 2016.

Catatan keperawatan pada An. T yang dirawat di ruang Melati 2 Rumah

Sakit Dr. Moewardi dimulai sejak tanggal 9 Januari 2016 sampai 11 Januari

2016. Untuk diagnosa yang pertama hipertermia berhubungan dengan proses

inflamasi. Didapatkan hasil data subjektifibu pasien mengatakan An. T suhu

tubuh anaknya naik turun data objektif pasien, S: 38,1C pasien tampak bibir

pucat dan kering. Analisa masalah keperawatan hipertermia belum teratasi,

lanjut intervensi pantau suhu tubuh. Dengan kriteria hasil suhu tubuh yang

abnormal, lemas, pucat dan bibir kering (Wilkinson,2007). Hal ini

Page 74: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

64

menyatakan masalah hipertermi belum teratasi dan lanjut intervensi. Dengan

kriteria hasil suhu tubuh dalam rentang normal, nadi dan RR dalam rentang

normal, tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing (Suriadi, 2006). Hal

ini menyatakan masalah hipertermia belum teratasi.

Catatan perkembangan pada An. T yang dirawat di ruang Melati 2

Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi dimulai tanggal 9-11 Januari 2016

diagnosa nyeri berhubungan dengan pembengkakan tonsil didapatkan hasil

evaluasi data subjektif P: ibu pasien mengatakan An. T sedikit sudah bisa

mengurangi nyerinya, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri ditenggorokan,

S: skala 4, T: nyeri sewaktu-waktu. Data objektif pasien, pasien tampak

meringis sakit saat menelan dan tampak kurang nyaman. Analisa masalah

keperawatan nyeri belum teratasi, intervensi dilanjutkan pantau skala nyeri.

Dengan kriteria hasil nyeri dapat terkontrol dengan kriteria hasil. Mampu

mengontrol nyeri, melaporkan nyeri berkurang dengan skala nyeri,

menyatakan rasa nyaman (Syah M,2008). Hal ini menyatakan masalah nyeri

belum teratasi dan lanjutkan intervensi.

Catatan perkembangan pada An. T yang dirawat di ruang Melati 2

Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi dimulai sejak 9-11 Januari 2016

diagnosa cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi didapatkan hasil

evaluasi data subjektif ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak merasakan

sakit dan cemas, data objektif pasien tampak tenang, film yang diberikan pada

pasien tampak senang, dan hasil kuisoner setelah memperlihatkan pasien mp4

skornya 49. Analisa masalah keperawatan kecemasan sudah teratasi,

Page 75: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

65

intervensi dilanjutkan. Dengan kriteria hasil cemas yaitu mampu

mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas, mengidentifikasi untuk

mengontrol cemas, mengekspresikan wajah dengan bahasa tubuh dan tingkat

aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan (Syah M,2008). Hal ini

menyatakan masalah kecemasan belum teratasi dan lanjut intervensi. Dengan

kriteria hasil klien mampu mengidentifikasikan gejala cemas, menunjukkan

teknik mengontrol cemas, dan vital sign dalam batas normal (Suriadi, 2006).

Hal ini menyatakan masalah cemas sudah teratasi.Memberikan tindakan

Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio dengan MP4 untuk mengurangi

kecemasan. Intervensi diberikan bimbingan imajinasi rekaman audio

sebanyak 3 kali selama 2 hari, yang dilakukan saat responden atau anak

dalam keadaan tidak tidur, makan atau sedang dilakukan tindakan

keperawatan medis. Tindakan relaksasi yang mengawali bimbingan imajinasi

rekaman audio, secara fakta anak menyatakan perasaan tenang dan nyaman.

Bimbingan imajinasi rekaman audio akan membuat kedekatan anak dengan

tenaga keperawatan, meningkatkan rasa percaya diri dalam anak membina

hubungan teraupetik, sehingga anak tidak merasa sendiri, anak menjadi

kreatif dalam berimajinasi hal-hal yang positif untuk mengurangi

ketidaknyamanan anak selama dirawat (Coyne,2006).

Page 76: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

66

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian, analisa data, penentuan

diagnosa, implementasi dan evaluasi tentang pemberian Metode Bimbingan

Imajinasi Rekaman Audio terhadap Penurunan Kecemasan pada An. T

dengan Pre Op Tonsilitis di Bangsal Melati 2 RSUD Moewardi. Secara

metode Karya Tulis Ilmiah, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Pengkajian terhadap masalah yang dialami An. T dilakukan secara

komprehensif dan diperoleh hasil yaitu ibu pasien mengatakan An. T

mengeluh tenggorokan sakit untuk menelan, panas sudah kurang lebih 2

hari. Diperoleh data objektif pasien Tekanan Darah : 90/70 mmHg,

Nadi : 90x/menit, Suhu : 38,7C, RR: 30x/menit dan pasien tampak

cemas, takut.

2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien adalah adalah

hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil. Diagnosa

yang kedua adalah nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan pada

tonsil. Dan yang ketiga cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi.

3. Intervensi keperawatan diagnosa yang pertama hipertermia

berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil yaitu observasi suhu,

monitor warna kulit dan suhu kulit. Diagnosa yang kedua nyeri

Page 77: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

67

akut berhubungan dengan pembengkakan tonsil yaitu pantau skala

nyeri, kaji kebutuhan klien untuk mengurangi nyeri. Diagnosa yang

ketiga cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi yaitu pantau

kecemasan.

4. Implementasi yang diberikan penulis sesuai dengan intervensi yang

sudah dibuat penulis Pemberian Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio

dengan MP4 merupakan salah satu tindakan untuk mengurangi

kecemasan pada An. T yang mengalami Tonsilitis.

5. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari, evaluasi masalah

hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi pada tonsil belum

teratasi dengan intervensi pantau suhu tubuh, monitor warna kulit dan

suhu kulit. Masalah keperawatan yang kedua yaitu nyeri akut

berhubungan dengan pembengkakan tonsil belum teratasi dengan

intervensi pantau skala nyeri. Masalah keperawatan yang ketiga yaitu

cemas berhubungan dengan stres hospitalisasi sudah teratsi dengan

intervensi memberikan Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio. Dengan

observasi lembar kuisoner dari skor 288 menjadi 49 yang dilakukan

selama 2 hari 3 kali.

6. Analisa

Pemberian metode Bimbingan Imajinasi Rekaman Audio dengan MP4

merupakan salah satu tindakan untuk mengurangi kecemasan pada An.

T yang mengalami Tonsilitis.Metode bimbingan imajinasi memberikan

manfaat pada anak antara lain ; belajar untuk rileks/bersantai,

Page 78: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

68

mempersiapkan diri bagi anak-anak menghadapi masa, menghilangkan

atau merubah perilaku yang tidak diinginkan, meningkatkan

manajemen nyeri secara efektif, perilaku pembelajaran yang diinginkan

dan baru, menjadi lebih termotivasi dalam menghadapi suatu masalah,

mengatasi atau menghilangkan marah, mengolah situasi stres dan

kecemasan

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan kepada An. T dengan

Tonsiltis mengungkapkan usulan dan masukan positif pada bidang kesehatan

antara lain :

1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)

Rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan hubungan kerjasama baik anatara tim kesehatan

maupun klien, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan

keperawatan yang optimal pada umumnya dan khususnya bagi klien yang

mengalami kecemasan dengan Tonsilitis.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab dan

keterampilan yang baik dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan

yang lain dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada klien

Tonsilitis, keluarga, perawat dan tim kesehatan lain mampu membantu

dalam kesembuhan klien serta memenuhi kebutuhan dasarnya.

Page 79: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

69

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih

berkulitas sehingga dapat menghasilkan perawat yang profesional,

terampil, inovatif dan bermutu dalam memberikan asuhan keperawatan

secara komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

Page 80: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

70

DAFTAR PUSTAKA

Amarudin T, Samodra E, Cristanto A. Kajian Manfaat Tonsilektomi. Oto Rhinol Laryngol

Ind 2007;37(1):20-31.

Artikel Penelitian Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro/SMF Kesehatan THT-KL RS Dr. Kariadi, Semarang.

Coyne, I. (2006). Children experiences of hozpitalization. Journal of Child Healt Care, 10

(4), 326-336.

D, L., Hockenberry, M., Eaton, Wilson,D., Winkelstein,M. L.& Schwartz, P.(2009). Buku

Ajar Keperawatan pediatrik.Edisi 6, (Alih bahasa : Hartono. A., Kurnianingsih. S., &

Setiawan). Jakarta : EGC.

Dahlan, M.S., 2009.Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Efiaty, Nurbaiti, Jenny, Ratna. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan.

Edisi ke 6. FKUI, 2007.

Farokah, Suprihati, Suyitno S., 2007. Hubungan Tonsilitis Kronis dengan Prestasi Belajar

pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar di Kota Semarang. Dalam: Riyanto W.B., 2007.

Cermin Dunia Kedokteran No. 155 (THT), Jakarta. 34

Glover, Alison J., The Incidence of Tonsillectomyin School Children, 2008. International

Journal of Epidemiolog; y37. p.9–19.

Gray RF. Adenoidectomy and Tonsillectomy. In: Synopsis of Otolaryngology. Oxford

Buttleworth Heinemann. 2006;354-8.

Hasan, R.et.al.2009. ilmu Kesehatan Anak Jilid 1,2,3. Bagian Ilmu kesehatan anak FKUI :

Jakarta.

Hermani B, Fachrudin D, Syahrial MH, Riyanto BUD, Susilo, Nazar HN et al. Tonsilektomi

Pada Anak dan Dewasa. Jakarta: HTA Indonesi 2009;1-5.

Hidayat,A.A.A.(2005). Pengatur Ilmu Keperawatan Anak 1 Jakarta : Salemba Medika.

M.M.,Daraiseh, N.M., Henson, M.A.,&Mcleod, S.M. (2009). Evalution of the magic island:

Relaxation for kids compact disc. Journal of Pediatric nursing, 35 (5), 290-295

M.M., Kuiken V.D.M.,& Broome, M.E. (2006). Playing in the park: What scool-age children

tell us about imagery. Journl of pediatric nursing, 21(2), 115-125

Nursalam , Rekawati, S., & Utami, S.(2005). Asuhan Keperawatan bayi dan anak. Jakarta:

Salemba Medika.

Rahajoe Nastini, Supriyanto Bambang,dkk. Buku Ajar Anak Edisi 1, IDAI 2012.

Page 81: PEMBERIAN METODE IMAJINASI REKAM AN ... METODE IMAJINASI REKAM AUDIOTERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN An.T TONSILITIS ( PRE OP TONSILEKTOMI ) DI RUANG MELATI 2 RUMAH

71

Rusmarjono. Soepardi, Efiaty A. 2007. Faringitis, Tonsilitis dan Hipertrofi Adenoid dalam

Soepardi, Efiaty A. Iskandar, Nurbaity. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung

Tenggorok Kepala & Leher Edisi Keenam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia

Siregar FPJ. Prevelensi Tonsilitis Akut pada Siswa yang absen di SMA Negeri 4 Medan

Bulan Juli 2011-2012.Universitas Sumatera Utara;2012.

Siswantoro B., 2003. Pengaruh Tonsilektomi Terhadap Kejadian Bakterimia Pasca Operasi

Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih

bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.

Supartini, Y,(2005). Buku Ajar: Konsep dasar Keperawatan anak. Jakarta: EGC.