Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

6

Click here to load reader

Transcript of Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

Page 1: Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada

Pemerintahan Daerah

Oleh: Dian Ratnasari

Latar Belakang

Otonomi daerah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan memberikan kewenangan

kepada daerah. Keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah ini sangat ditentukan oleh

kesiapan pemerintah daerah dan kemampuan pemerintah daerah juga dalam mengelola

dan melakukan pemberdayaan seluruh potensi dan sumber daya yang tersedia. Sejalan

dengan makin besarnya wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh pemerintah

daerah, maka perlu adanya aparat birokrasi yang semakin bertanggung jawab.

Dalam kaitan dengan masalah birokrasi yang bertanggung jawab, ada isu yang kemudian

mencuat ke permukaan yaitu Good Governance. Pusat dari penyelenggaraan otonomi

daerah adalah terlaksanakannya pemerintahan yang good governance. Karena dengan

good governance akan menghasilkan birokrasi yang handal dan professional, efisien,

produktif, dan memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.

Masalah yang Terjadi dalam Pemerintahan

Ada masalah birokrasi yang dihadapi oleh pemerintah daerah sehubungan dengan

pelaksanaan good governance, yaitu belum terealisasikannya karakteristik good

governance pada pemerintah daerah baik dari segi kultur, struktur, dan program-program

yang mendukungnya. Karenanya samapai saat ini good governance pada pemerintah

daerah masih bersifat sebagai slogan saja.

Masalah ini ditandai dengan banyaknya korupsi yang terjadi pada pemerintah daerah.

Korupsi dapat dikatakan merajalela terutama dalam birokrasi pada institusi public atau

lembaga pemerintah baik departemen maupun nondepartemen.

Page 2: Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

Good Governance

Bank Dunia memperkenalkan konsep tata pemerintahan yang baik ( good governance)

pada awal dekade 90-an, awalnya untuk mengatasi masalah kemiskinan di Afrika.

"Governance" dapat didefinisikan secara sederhana sebagai proses yang terstruktur.

Wewenang ditetapkan dan dioperasikan untuk melaksanakan fungsi publik yang telah

ditetapkan yang berlaku dalam wilayah yang pasti. Hal ini ditujukan pada cara para

penentu kebijaksanaan merumuskan tujuan kebijaksanaannya, memilih pemimpinnya,

merumuskan dan menerapkan program, meningkatkan dan mengalokasikan sumber daya,

melaksanakan program dan proyek, dan melaksanakan monitoring serta evaluasi.

Good Governance diantaranya termasuk partisipatori dan accountability, juga termasuk

efektifitas dan pemerataan serta mendorong kekuatan hukum. Good Governance

memberikan jaminan bahwa prioritas ekonomi, sosial dan politik didasarkan pada broad

commitment terhadap masyarakat dan suara dari masyarakat miskin dan menderita dalam

mengambil keputusan atas alokasi sumber daya pembangunan.

Good Governance terjadi bila norma-norma sosial berfungsi memberdayakan dan

merangsang masyarakat untuk melakukan terus menerus dan makin meningkat

pengendalian atas pembangunan yang dilakukan dan tidak melakukan pergeseran haknya.

Ciri-ciri pemerintah yang baik tersebut adalah :

Page 3: Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

♣ Participatory

Setiap orang, pria maupun wanita mempunyai suara yang sama dalam mengambil

keputusan, baik langsung atau melalui lembaga-lembaga sah yang dapat mewakili

kepentingan mereka. Partisipasi yang luas didasarkan pada kebebasan bersuara

dan berorganisasi serta kesempatan.

♣ Follow the rule of law

Kerangka hukum bersifat adil dan diterapkan tidak memandang bulu, khususnya

hukum dan hak asasi manusia.

♣ Transparent

Keterbukaan dibangun dengan adanya kebebasan dalam menyalurkan informasi.

Proses, lembaga, dan informasi dapat diakses secara mudah oleh siapa saja yang

memerlukan, serta cukup tersedia informasi untuk dapat dipahami dan diawasi.

♣ Responsive

Meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintah terhadap aspirasi

masyarakat, dan mengakomodasi aspirasi masyarakat dengan membangun

instrumen-instrumen pendukung seperti penyediaan alat komunikasi, kotak saran,

layanan hotline, layanan pengaduan, dll.

♣ Consensus Oriented

Pemerintah yang baik menghubungkan berbagai kepentingan untuk mencapai

kesepakatan yang luas tentang apa dan kapan kepentingan suatu grup dalam

kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur yang dilakukannya.

♣ Effective and Efficient

Lembaga-lembaga pemerintah dan proses-proses yang dilakukannya dapat

menghasilkan produk-produk yang diharapkan dengan penggunaan sumber daya

sebaik-baiknya.

♣ Accountable

Para pengambil keputusan dipemerintahan, pihak swasta serta organisasi

masyarakat bertanggung jawab terhadap masyarakat maupun seluruh lembaga-

lembaga yang terkait. Akuntabilitas ini berbeda satu sama lain tergantung jenis

organisasinya serta tujuan suatu keputusan tersebut : apakah keputusan yang

bersifat internal atau eksternal.

Page 4: Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

♣ Equitable and Inclusive

Menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan masyarakat melalui

penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi

yang akurat dan memadai. Kesetaraan ini adalah perlakuan yang sama pada

semua unsur tanpa memandang atribut yang menempel pada subyek tersebut.

Definisi tersebut mengindikasikan bahwa "governance" adalah sesuatu yang

dimodifikasikan untuk mendorong peningkatan kehidupan masyarakat, misalnya

pelayanan yang lebih baik, partisipasi yang makin tinggi dan lebih memiliki kebebasan.

Dalam kaitan tersebut "governance" dari sudut pandang pemerintah berarti bagaimana

mencapai "good governance".

Korupsi

Korupsi merupakan salah satu masalah yang tersebesar yang dihadapi oleh bangsa

Indonesia sampai saat ini. Berbagai survey yang dilakukan oleh lembaga internasional

selalu menempatkan Indonesia sebagai urutan tertinggi negara paling korup sedunia.

Secara teoritik, korupsi disebuah Negara seperti Indonesia, apabila tidak segera diatasi

akan dapat menimbulkan dampak yang merusak terhadap produktivitas industri,

pertumbuhan, serta kemajuan ekonomi dan sosial secara keseluruhan. Berikut ini adalah

beberapa dampak yang ditimbulkan oleh korupsi terhadap perekonomian:

♣ Barang dan jasa menjadi lebih banyak makan biaya sehingga merugikan kualitas

dan standar kehidupan masyarakat.

♣ Perdagangan yang terdistorsi karena preferensi lebih diberikan kepada barang dan

jasa yang dapat menawarkan tingkat penyuapan yang tinggi

♣ Akumulasi tingkat hutang publik jangka panjang yang tinggi akibat dari

kecenderungan pemerintahan yang korup untuk memakai dana pinjaman luar

negeri dalam membiayai proyek-proyek yang padat modal.

♣ Terjadinya misalokasi sumber daya yang langka dan tidak diperhatikannya

sejumlah daerah yang membutuhkan prioritas pembangunan akibat pejabat yang

Page 5: Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

korup lebih mementingkan daerah lain yang dapat menghasilkan lebih banyak

keuntungan pribadi untuk dirinya.

Korupsi setidaknya mengakibatkan dua dampak besar terhadap perekonomian, yaitu:

♣ Korupsi merupakan penghambat utama dari pertumbuhan ekonomi akibat dampak

negatif yang ditimbulkannya terhadap investasi dan pertumbuhan sektor swasta

♣ Menjauhnya dan bahkan larinya investor luar negeri dari Indonesia akibat korupsi

yang semakin menjadi di Indonesia selain dikarenakan kolapsnya sejumlah

infrastruktur dasar yang penting dalam investasi.

Rekomendasi

Terkait dengan upaya pemberantasan korupsi di daerah-daerah, dapat dilihat bahwa

upaya yang dilakukan masih cenderung parsial dan tidak memiliki desain strategi yang

jelas sehingga dalam banyak hal tidak mampu mengurangi secara signifikan tingkat

korupsi yang terjadi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemberantasan korupsi

yang terjadi di pemerintahan daerah:

♣ Strategi anti korupsi harus diarahkan pada penguatan peran masyarakat dalam

mengawasi pemerintahan daerah serta penguatan akuntabilitas publik.

♣ Pentingnya peran masyarakat dan akuntabilitas publik dalam upaya

pemberantasan korupsi di Indonesia

♣ Diperlukan upaya penguatan masyarakat sehingga masyarakat bisa berpartisipasi

dalam upaya pemberantasan korupsi

♣ Membentuk lembaga Independen untuk memerangi korupsi dengan seleksi ketat

dan hati-hati

♣ Membentuk lembaga pengawas dari masyarakat terhadap lembaga anti korupsi

♣ Hapuskan monopoli, perjelas batas kewenangan,Tingkatkan akuntabilitas. dan

bentuk sistematika pencegahan korupsi.

♣ Kerahkan partisipasi dan dukungan masyarakat dengan memberi pengetahuan dan

bahwa korupsi kan sangat merugikan.

Page 6: Pemberantasan Korupsi Untuk Menciptakan Good Governance Pada Pemerintahan Daerah

Kesimpulan

Pemerintah pusat dan daerah mempunyai tanggung jawab bersama untuk menerapkan

pemerintahan daerah yang baik (good local governance) pada bidang pelayanan publik

dalam arti luas sehingga pemberantasan korupsi dapat terwujud.