PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

26
Jurnal SORA Vol 5, No 1, Mei 2021 (hal 28 53) Tersedia online di jurnalsora.stba.ac.id 28 PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE CLASSROOM Lina Syawalina, Siti Umaya, Dian Agustina Pratama, & Citra Kandiawan [email protected] Program Studi Bahasa Prancis STBA YAPARI-ABA Bandung Abstrak Penelitian yang berjudul "Pembelajaran Kebudayaan Prancis melalui Google Classroom" ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai proses belajar mengajar dengan menggunakan Google Classroom dalam mata kuliah Civilisation Française sebagai media pembelajaran alternatif dalam mempelajari kebudayaan Prancis. Selain itu, penelitian ini juga ditujukan memberikan gambaran dan informasi mengenai profil tingkat penguasaan pengetahuan budaya mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran dalam mata kuliah tersebut. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik penelitian yaitu observasi langsung, wawancara, angket, studi pustaka, dan dokumentasi terkait populasi dan sampel yaitu seluruh karakteristik proses belajar mengajar dengan menggunakan Google Classroom serta seluruh mahasiswa semester II yang terdaftar mengikuti mata kuliah Civilisation Française. Tim peneliti berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap perbaikan kualitas pengajaran khususnya pengajaran kebudayaan dalam mata kuliah Civilisation Française di Jurusan Bahasa Prancis STBA Yapari-ABA Bandung dan peningkatan kompetensi berbahasa Prancis serta penguasaan pengetahuan budaya mahasiswa. Kata kunci: Google Classroom, Model Pembelajaran Daring, Media Pembelajaran, Kebudayaan. Abstract The research titled “Learning French Culture through Google Classroom” is a descriptive study that aims to provide an overview of the learning process using Google Classroom in the Civilisation Française course as an alternative learning media in learning French culture. In addition, this study provides an overview and information about the profile level of the mastery of the students’ cultural knowledge during the learning process in the course. To obtain the data, the researchers use several research techniques, namely direct observation, interview, questionnaire, literature review, and documentation of the population and samples, that is all chracteristics of the teaching and learning process using Google Classroom and all registered semester II students who take the course. The research team hopes that the results of this study can contribute to improving the quality of teaching, especially cultural teaching in the Civilisation Française course at the French Language Department of STBA Yapari-ABA Bandung and improving the French language competence and the mastery of students’ cultural knowledge. Keywords: Google Classroom, Online Learning Model, Learning Media, Culture.

Transcript of PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

Page 1: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

Jurnal SORA Vol 5, No 1, Mei 2021 (hal 28 – 53)

Tersedia online di jurnalsora.stba.ac.id

28

PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS

MELALUI GOOGLE CLASSROOM

Lina Syawalina, Siti Umaya, Dian Agustina Pratama, & Citra Kandiawan

[email protected]

Program Studi Bahasa Prancis STBA YAPARI-ABA Bandung

Abstrak Penelitian yang berjudul "Pembelajaran Kebudayaan Prancis melalui Google Classroom" ini

merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

proses belajar mengajar dengan menggunakan Google Classroom dalam mata kuliah

Civilisation Française sebagai media pembelajaran alternatif dalam mempelajari kebudayaan

Prancis. Selain itu, penelitian ini juga ditujukan memberikan gambaran dan informasi

mengenai profil tingkat penguasaan pengetahuan budaya mahasiswa selama mengikuti proses

pembelajaran dalam mata kuliah tersebut. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik penelitian yaitu observasi langsung,

wawancara, angket, studi pustaka, dan dokumentasi terkait populasi dan sampel yaitu seluruh

karakteristik proses belajar mengajar dengan menggunakan Google Classroom serta seluruh

mahasiswa semester II yang terdaftar mengikuti mata kuliah Civilisation Française. Tim

peneliti berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap

perbaikan kualitas pengajaran khususnya pengajaran kebudayaan dalam mata kuliah

Civilisation Française di Jurusan Bahasa Prancis STBA Yapari-ABA Bandung dan

peningkatan kompetensi berbahasa Prancis serta penguasaan pengetahuan budaya mahasiswa.

Kata kunci: Google Classroom, Model Pembelajaran Daring, Media Pembelajaran,

Kebudayaan.

Abstract The research titled “Learning French Culture through Google Classroom” is a descriptive

study that aims to provide an overview of the learning process using Google Classroom in the

Civilisation Française course as an alternative learning media in learning French culture. In

addition, this study provides an overview and information about the profile level of the

mastery of the students’ cultural knowledge during the learning process in the course. To

obtain the data, the researchers use several research techniques, namely direct observation,

interview, questionnaire, literature review, and documentation of the population and

samples, that is all chracteristics of the teaching and learning process using Google

Classroom and all registered semester II students who take the course. The research team

hopes that the results of this study can contribute to improving the quality of teaching,

especially cultural teaching in the Civilisation Française course at the French Language

Department of STBA Yapari-ABA Bandung and improving the French language competence

and the mastery of students’ cultural knowledge.

Keywords: Google Classroom, Online Learning Model, Learning Media, Culture.

Page 2: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

29

1. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang

begitu pesat telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan.

Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan dilakukan dalam rangka meningkatkan

efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran termasuk pembelajaran dengan sistem daring

(online). Dengan demikian, teknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor penting

dalam dunia pendidikan karena teknologi dapat mempercepat pencapaian tujuan pendidikan

terutama pada aspek learning process.

Model pembelajaran abad 21 menuntut integrasi TIK khususnya e-learning sebagai

perangkat yang dapat menjadi daya ungkit terhadap peningkatan mutu pembelajaran.

Penyelenggaraan pendidikan formal maupun non-formal telah mengalami perluasan secara

metodologis dari yang dominan tatap muka mengarah pada pembelajaran bermedia yang

tetap menjaga intensitas pembelajaran meskipun kadar interaktifitas tatap muka langsung

(direct learning) dapat dikurangi. E-Learning menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang

semakin populer, bukan hanya karena bersifat kekinian (newsness) akan tetapi memiliki

banyak keunggulan seperti: membelajarkan (self learning), konten pembelajaran menjadi

lebih kaya (enrichment), meningkatkan akses ke sumber belajar berbasis elektronik, akses ke

para pakar (expert) di seluruh dunia, membangun kolaborasi dan relevan untuk sistem open

distance learning (ODL). Semua itu membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna

(meaningful learning).

Tantangan bagi pendidikan di abad ke-21 adalah menciptakan pendekatan yang

fleksibel, mudah beradaptasi, dan selaras dengan kehidupan masyarakat di luar kelas dan di

dunia kerja masa depan mereka. Berdasarkan "21st Century Partnership Learning

Framework" (Abdulhak & Riyana, 2017) salah satu kompetensi dan / keahlian yang harus

dimiliki oleh sumber daya manusia abad ke-21 adalah literasi teknologi informasi dan

komunikasi (Information and Communications Technology Literacy), yaitu kemampuan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas

sehari-hari. Lebih lanjut lagi, Abdulhak dan Riyana menjelaskan dalam bukunya yang

berjudul “E-Learning Konsep dan Implementasi” bahwa pembelajaran abad ke-21

memfasilitasi pemelajar untuk belajar dengan beragam media. Perangkat teknologi yang ada

di masyarakat pada umumnya sudah menggunakan sistem multimedia. Hal ini penting

terutama untuk mengakomodir keberagaman belajar pemelajar dari sisi modalitas belajarnya.

Terjadi perubahan dari isolated work menuju collaborative work. Artinya, bahwa

Page 3: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

30

pembelajaran konvensional pada umumnya dilakukan di dalam kelas (classroom setting).

Pemelajar lebih sering belajar individual, diarahkan dan diberikan penugasan oleh pengajar,

pengetahuan diperoleh atas usaha pemelajar dalam mempelajari materi yang terbatas,

sehingga pengalaman belajar tidak berkembang. Di sini diperlukan kolaborasi antarpemelajar

dalam belajar. Hal ini menjadi ciri khas pembelajaran saat ini yang menekankan kerjasama,

kolaborasi, brainstorming dan pembelajaran berbasis proyek (Abdulhak & Riyana, 2017)

Berkenaan dengan pengajaran bahasa asing, khususnya bahasa Prancis, tujuan

pengajaran tidak hanya dititikberatkan pada penguasan empat keterampilan berbahasa yaitu

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis, tetapi juga pada pemahaman tentang kebudayaan Prancis. Materi tentang

kebudayaan tersebut diajarkan pada mata kuliah Civilisation Française yang diberikan di

semester II. Mata kuliah ini berisi pengenalan tentang kehidupan orang dan sejarah negara

Prancis, dimulai dari mengenal geografinya hingga budaya Prancis yang bersinambungan

dengan budaya asing dalam hubungan internasional. Hal itu adalah sebagaimana tercantum

dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Civilisation Française Kurikulum

Tahun 2015 Program Studi Bahasa Prancis STBA Yapari-ABA Bandung (Tim Penyusun

Kurikulum, 2015).

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan

mengenai karakteristik masyarakat Prancis beserta sejarah dan perkembangan negerinya serta

memiliki kemampuan dalam menganalisis dan mengembangkan komunikasi antarbudaya.

Adapun materi yang diajarkan dalam mata kuliah ini meliputi geografi Prancis (repères

geographiques), sejarah singkat terbentuknya Prancis (repères historiques), kehidupan

kenegaraan dan organisasi politik di Prancis (repères politique), kehidupan perekonomian

dan kemajuan industri di Prancis (repères économique), kehidupan sosial, pendidikan dan

profesi di Prancis (repères sociaux), perkembangan aliran-aliran dalam kesusastraan Prancis

(repères culturelles), karakteristik masyarakat Prancis dari kehidupan kesehariannya (repères

quotidiens), karakteristik Prancis dari agama / keyakinan yang dianut oleh masyarakatnya

(Carlo & Causa, 2003).

Kebudayaan (Civilisation) adalah kumpulan aspek-aspek budaya dan hubungan sosial

pada suatu kelompok masyarakat. Selain itu civilisation juga merupakan kumpulan dari

beberapa karakteristik masyarakat yang dianggap lebih maju. Dengan demikian istilah

civilisation sering diartikan dengan budaya.

Page 4: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

31

Menurut Baylon (1996:47) dalam Elmia (2013) kebudayaan dan unsur-unsur

kebudayaan sebagai keseluruhan kebiasaan dan tingkah laku sosial adalah seperti yang

dijelaskan berikut ini:

On peut donc définir la culture comme l’ensemble des pratiques et des comportements

sociaux qui sont inventés et transmis dans la groupe: la langue, les rites et les cultes, la

tradition mythologique mais aussi les vêtements, l’habitat, et l’artisanat en constituent les

elements essentiels. (Baylon 1996: 47, dalam Elmia, 2013)

Kutipan di atas mengandung makna bahwa kebudayaan dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan kebiasaan dan tingkah laku sosial yang ditemukan dan diwariskan dalam sebuah

kelompok: bahasa, adat kebiasaan dan pemujaan, tradisi yang bersifat mitologi tapi juga

busana, pemukiman dan kerajinan, menjadi unsur-unsur utama. Jadi, Civilisation Française

dapat dikatakan sebagai budaya orang-orang Prancis yang di dalamnya terdapat seni, adat

istiadat, kebiasaan, kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang

merupakan sebuah cara hidup masyarakat Prancis.

Mempertimbangkan luasnya cakupan materi perkuliahan dalam mata kuliah

Civilisation Française ini maka pemilihan media pembelajaran yang dapat membantu

mahasiswa untuk bisa memahami materi dengan lebih mudah dan membuat proses

pembelajaran menjadi lebih menarik sangatlah penting untuk diperhatikan. Menyikapi juga

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju maka pemilihan media

pembelajaran dalam mata kuliah Civilisation Française di Jurusan Bahasa Prancis STBA

Yapari-ABA Bandung didasarkan pada upaya pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (dalam Arsyad, 2014) bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pemelajar. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan

motivasi dan minat pemelajar, media pembelajaran juga dapat membantu pemelajar

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan

penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Adapun media yang digunakan dalam mata kuliah Civilisation Française di Jurusan

Bahasa Prancis masih terbatas. Media yang digunakan biasanya berupa peta, gambar, film,

dan sejenisnya. Oleh karena itu, tim peneliti merasa perlu untuk melengkapi media

Page 5: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

32

pembelajaran yang ada dan biasa digunakan dalam mata kuliah Civilisation Française

tersebut dengan media-media pembelajaran lainnya yang berbasis teknologi dan dapat

membantu tercapainya tujuan pengajaran dengan lebih maksimal serta menciptakan suasana

proses belajar mengajar yang lebih menarik.

Untuk mewujudkan tujuan di atas, salah satu media pembelajaran yang digunakan

khususnya dalam pengajaran kebudayaan Prancis di Jurusan Bahasa Prancis STBA Yapari-

ABA Bandung adalah Google Classroom. Menurut (Abdulhak & Riyana, 2017), Google

Classroom adalah sebuah platform edukasi untuk pengajar dan murid berupa sebuah kelas

yang dirancang untuk membantu pengajar dalam membuat dan mengumpulkan tugas dengan

sistem online tanpa harus tatap muka di kelas. Pemilihan Google Classroom sebagai media

alternatif dalam mata kuliah Civilisation Française ini didasarkan pula pada beberapa

pertimbangan berikut ini: (1) penyiapan yang mudah, (2) hemat waktu, (3) meningkatkan

keteraturan, (4) meningkatkan komunikasi, (5) terjangkau dan aman.

Berkenaan dengan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut: (1) Apa tujuan penggunaan media

pembelajaran Google Classroom dalam mata kuliah Civilisation Française ?; (2)

Bagaimanakah penerapan media pembelajaran Google Classroom dalam mata kuliah

Civilisation Française ? (3) Bagaimanakah pendapat mahasiswa tentang penggunaan media

pembelajaran Google Classroom dalam mata kuliah Civilisation Française ? (4)

Bagaimanakah pengalaman dan perasaan mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran

kebudayaan Prancis melalui Google Classroom mata kuliah Civilisation Française ?

Mengacu pada rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

(1) Memberikan gambaran mengenai tujuan penggunaan media pembelajaran Google

Classroom dalam mata kuliah Civilisation Française; (2) Memperoleh gambaran dan

informasi mengenai penerapan proses media pembelajaran kebudayaan dalam mata kuliah

Civilisation Française dengan menggunakan media pembelajaran Google Classroom; (3)

Memperoleh gambaran dan informasi mengenai pendapat mahasiswa tentang penggunaan

media pembelajaran Google Classroom dalam mata kuliah Civilisation Française; (4)

Memperoleh gambaran dan informasi mengenai pengalaman dan perasaan mahasiswa selama

mengikuti proses pembelajaran melalui Google Classroom mata kuliah Civilisation

Française.

Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

memperbaiki kualitas proses belajar mengajar dalam mata kuliah Civilisation Française

khususnya dalam hal penggunaan media pembelajaran dalam upaya pencapaian tujuan

Page 6: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

33

pengajaran secara lebih optimal. Secara teoretis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya referensi mengenai media alternatif dalam pembelajaran kebudayaan Prancis

baik kepada mahasiswa maupun lembaga yang menyelenggarakan pengajaran bahasa Prancis.

Teori lainnya yang mendukung penelitian ini adalah teori tentang media pembelajaran.

Kata media berasal dari bahasa Latin mediua yang secara harfiah berarti 'tengah', 'perantara'

atau 'pengantar'. Heinich dan kawan-kawan (dalam Arsyad, 2014) mengemukakan istilah

medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi,

televisi, film, foto, radio, rekaman audio dan gambar yang diproyeksikan. Apabila media itu

membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sementara itu,

Gagne dan Briggs (1975) (dalam Arsyad, 2014) secara implisit mengatakan bahwa media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi

pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video

recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Menurut Sudjana dan Rivai (1997) (dalam Rasyid & Rohani, 2018) dalam metodologi

pengajaran ada dua aspek yang menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran

sebagai alat bantu mengajar. Sejalan dengan itu Sudjana (1998) (dalam Rasyid & Rohani,

2018) mengatakan bahwa setiap kegiatan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur,

antara lain tujuan, bahan, metode dan alat (media), serta evaluasi. Unsur metode dan alat

(media) merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur lainnya yang

berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada

tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, peranan media sebagai alat bantu memegang

peranan penting, meskipun masih ada aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih

media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan pemelajar

kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik

pemelajar. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi,

dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh pengajar.

Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut Kemp

& Dayton (1985: 3-4) dalam Arsyad (2014) hasil penelitian menunjukkan dampak positif

dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama

pembelajaran langsung sebagai berikut: (1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; (2)

Lebih menarik; (3) Lebih interaktif; (4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat

dipersingkat; (5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan; (6) Pembelajaran dapat

Page 7: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

34

dilaksanakan di mana pun dan kapan pun serta meningkatkan sikap positif pemelajar; (7)

Mengurangi beban pengajar untuk memberi penjelasan berulang-ulang.

Google Classroom adalah sebuah platform edukasi untuk pengajar dan pemelajar

berupa sebuah kelas yang dirancang untuk membantu pengajar dalam membuat dan

mengumpulkan tugas dengan sistem online. Hal ini memungkinkan penghematan waktu.

Selain itu, suatu kelas dapat membuat folder Drive untuk setiap mata pelajaran dan tugas

pada proses pembelajarannya sehingga memungkinkan pemelajar untuk memeriksa setiap

tugas yang sudah atau belum dikerjakan dengan adanya batas waktu pengumpulan.

Google Classroom dipublikasikan pada tanggal 12 Agustus 2014 bertujuan untuk

menggantikan penggunaan kertas menjadi elektronik. Pengajar mempunyai pilihan untuk

melampirkan file sehingga pemelajar dapat melihat, mengedit, atau mendapatkan salinan

individu. Komunikasi antara pengajar dan pemelajar tentang tugas memungkinkan pengajar

untuk memeriksa jika ada koreksi dan mengembalikan kembali atau sekedar hanya dengan

komentar jika tugas kurang lengkap atau jelas (Abdulhak & Riyana, 2017).

Selanjutnya Abdulhak dan Riyana mengemukakan fasilitas yang terdapat di Google

Classoom meliputi antara lain :

a. Kelas. Menambahkan pemelajar, mendesain kelas, mengarsipkan kelas (tugas, materi dan

komentar), menambah pemelajar tambahan dan memiliki kalender kelas.

b. Tugas. Pengajar mampu mengelola tugas, menandai pemelajar yang selesai mengerjakan

tugas, melakukan posting berupa teks, gambar, pdf, video atau situs web, melihat halaman

sumber referensi dengan mudah, dan mengembalikan tugas yang telah diberi nilai pada

pemelajar jika terdapat kesalahan atau perlu direvisi kembali.

c. Nilai. Pengajar dengan mudah mampu mengolah tugas ke buku nilai, dan mampu menilai

kemampuan setiap pemelajar melalui partisipasi aktif serta mampu mengukur kedalaman

berpikir pemelajar melalui diskusi yang dilakukannya melalui suatu forum.

d. Komunikasi. Mampu menyebutkan nama murid dalam pos atau komentar, dan mengatur

post untuk diberi komentar atau tidak. Ketika melakukan suatu diskusi di forum online,

pendidik juga dapat menambahkan suatu link misalnya video di Youtube, materi di

website, dan sebagainya untuk menunjang sumber belajar bagi pemelajar.

e. Akses. Google Classroom tersedia di aplikasi Android dan iOS untuk memudahkan sistem

notifikasi. Dengan aplikasi mobile, fitur yang memudahkan lainnya, yaitu: (a) foto:

pemelajar dapat men-snap foto dan melampirkan tugas mereka. (b). Offline caching:

memungkinkan pemelajar dan pengajar untuk mendapatkan informasi tentang tugas-tugas

Page 8: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

35

ketika akses internet tidak tersedia. Stream kelas dan informasi penugasan secara otomatis

ter-update saat aplikasi terhubung dengan koneksi internet.

Abdulhak & Riyana (2017) mengemukakan pertimbangan pemilihan Google

Classroom didasarkan pada beberapa hal yaitu:

a. Penyiapan mudah. Pengajar dapat menambahkan pemelajar secara langsung ke dalam

kelas atau berbagi kode kelasnya untuk bergabung.

b. Hemat waktu. Alur kerja tugas yang mudah dan tanpa kertas memungkinkan pengajar

membuat, memeriksa, dan menilai tugas dengan cepat di satu tempat.

c. Meningkatkan keteraturan. Pemelajar dapat melihat semua tugasnya di halaman tugas dan

materi kelas yang disimpan secara otomatis ke dalam folder di Google Drive atau melalui

Gmail.

d. Meningkatkan komunikasi. Pengajar dapat mengirim pengumuman dan memulai diskusi

langsung sehingga pemelajar dapat saling berbagi sumber belajar atau menjawab

pertanyaan.

e. Terjangkau dan aman. Seperti layanan Google Apps for Education lainnya, kelas tidak

mengandung iklan, tidak pernah menggunakan akun pengajar atau pemelajar untuk tujuan

komersial.

Google Classroom adalah salah satu aplikasi pendidikan online yang memanfaatkan

teknologi sebagai kelas pengganti konvensional dan bertujuan untuk meminimalisir

penggunaan kertas. Serta sebuah inovasi dalam dunia pendidikan. Pengajar dan pemelajar

dapat menciptakan suasana kelas yang dinamis untuk berbagi tugas melalui Google Drive,

Google Docs, dan Gmail. Melalui tools tersebut, pemelajar dapat melihat, memeriksa, dan

mengoreksi setiap tugas yang dikirimkan ke pengajar. Melalui pola interaktif ini, diharapkan

pemelajar mampu mengembangkan kompetensi dan pemahamannya sehingga tujuan

pembelajarannya tercapai. Selain itu, memungkinkan pemelajar untuk menyampaikan setiap

pertanyaan, keluhan, dan kesulitan belajar dengan pengajar agar terjadi komunikasi yang

aktif antara pengajar dan pemelajar pada pembelajaran online (Abdulhak & Riyana, 2017).

2. Metodologi

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena

popularitasnya belum lama, dinamakan juga metode postpositivistik karena berlandaskan

pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik karena proses

penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut sebagai metode interpretive karena

Page 9: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

36

data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di

lapangan (Sugiyono, 2019).

Lebih lanjut Sugiyono mengatakan bahwa metode peneltian kualitatif sering disebut

metode penelitian natrualistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini

lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode

kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

penelitian data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif /

kualitatif (Sugiyono, 2019).

Senada dengan Sugiyono Strauss dan Corbin (1997) (dalam Sujarweni, 2019), yang

dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur

statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum

dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,

fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Selanjutnya menurut Bogdan dan

Taylor (1992) (dalam Sujarweni, 2019) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah

satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan

perilaku orang-orang yag diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan

uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari

suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan

konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik.

Adapun teori lain yang terkait metode penelitian kualitatif diutarakan oleh beberapa

ahli sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001; Suharsimi Artikunto, 2002; Moleong, 2005;

Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008) (dalam Sujarweni, 2019) bahwa karakteristik penelitian

kualitatif menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottom-up). Selain itu,

perspektif partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi karena minat peneliti bayak

tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti,

sehingga bisa menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomologis. Penelitian kualitatif

bertujuan untuk memahami, mencari makna di balik data, untuk menemukan kebenaran, baik

kebenaran empiris sensual dan empiris logis. Sehingga subjek data yang diteliti, data yang

dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan alat pengumpul data juga bisa berubah-ubah

Page 10: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

37

sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, analisis data dapat dilakukan selama penelitian

sedang dan telah berlangsung sehingga hasil penelitian dapat berupa deskripsi dan

interpretasi dalam konteks waktu serta situasi tertentu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi dan sampel total yaitu seluruh

proses pembelajaran Kebudayaan Prancis melalui Google Classroom dalam mata kuliah

Civilisation Française serta seluruh mahasiswa semester II Tahun Akademik 2017/2018 yang

terdaftar mengikuti Mata Kuliah tersebut.

2.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini tim penelti menggunakan populasi dan sampel total yaitu seluruh

proses pembelajaran kebudayaan Prancis melalui Google Classroom dalam mata kuliah

Civilisation Française serta seluruh mahasiswa semester II yang terdaftar mengikuti mata

kuliah tersebut.

Untuk memperoleh data yang valid tim peneliti menggunakan instrumen pengumpul

data mencakup pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, studi pustaka dan

dokumentasi.

2.2 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dan diinterpretasikan sesuai dengan pendekatan yang

digunakan, baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data kualitatif yang diperoleh

melalui wawancara dan observasi dianalisis secara logis. Untuk sampai pada simpulan akhir,

data dikonfirmasi kepada pakar (akademis) dan praktisi, serta dianalisis yang berdasar pada

grand theory. Ini dimaksudkan untuk mereduksi subjektivitas, dengan cara ini diharapkan

diperoleh simpulan akhir penelitian. Untuk menganalisis data yang diperoleh dari angket,

peneliti menggunakan perhitungan persentase dengan rumus perhitungan Supardi (1986)

(dalam Syawalina, 2014) sebagai berikut :

% = 𝑓

𝑁 x 100%

Indikator:

F = Jumlah responden

N = Jumlah sampel

% = Persentasi setiap responden

Untuk menginterpretasikan hasil angket, perhitungan menggunakan kategori berikut:

Page 11: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

38

0 % = Tidak ada yang menjawab

1-25 % = Sebagian kecil

26-45 % = Kurang dari 50%

50 % = 50% dari sresponden

51-78 % = Lebih dari 50%

79-99 % = Sebagian besar

100 % = Mayoritas absolut

3. Hasil dan Pembahasan

Mata kuliah Civilisation Française merupakan mata kuliah yang ditujukan untuk

semester II Jurusan Bahasa Prancis STBA Yapari-ABA Bandung. Mata kuliah ini berisi

pengenalan tentang kehidupan orang Prancis serta negeri dan sejarah negaranya dimulai dari

mengenal geografinya, dibicarakan pula budaya Prancis yang bersinambungan dengan

budaya asing dalam hubungan internasional. Dalam dunia informasi dikemukakan media

massa seperti pertelevisian dan pers. Dari informasi yang terdapat dalam sejumlah media,

dapat diketahui tokoh-tokoh terkemuka Prancis. Tujuan mata kuliah antara lain sebagai

berikut: (1) Mahasiswa memperoleh pengetahuan mengenai mengenai karakteristik

masyarakat Prancis beserta sejarah dan perkembangannya negerinya; (2) Mahasiswa

memperoleh pengetahuan mengenai media massa seperti pertelevisian dan pers; (3)

Mahasiswa memperoleh pengetahuan mengenai tokoh-tokoh terkemuka Prancis; (4)

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis dan

mengembangkan komunikasi antarbudaya;

Dalam upaya mendukung tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal maka

digunakan salah satu media pembelajaran yaitu Google Classroom. Adapun tujuan khusus

digunakannya Google Classroom dalam mata kuliah Civilisation Française adalah sebagai

berikut : (1) Sebagai sebuah inovasi dalam pengajaran kebudayaan Prancis; (2) Menunjang

proses pembelajaran. Dengan Google Classroom, dosen dapat mengirimkan silabus yang

berisi rencana kegiatan pembelajaran untuk satu semester ke depan, dapat mengirimkan

materi yang akan diterima oleh semua mahasiswa, dapat memberikan tugas kepada

mahasiswa dengan batas waktu tertentu, mendistribusikan tugas yang sudah dikoreksi,

mengadakan kuis, memberikan pengumuman yang mendadak dan lain sebagainya; (3)

Membantu dosen dalam memonitor aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran di

Google Classroom. Dalam hal ini dosen dapat melihat seluruh aktivitas mahasiswa selama

pembelajaran di Google Classroom dan interaksi antara dosen dengan mahasiswa juga dapat

Page 12: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

39

terekam dengan baik; (4) Memberikan alternatif mekanisme penilaian dan memantau

kemajuan setiap mahasiswa melalui tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa di

Google Classroom. Dalam hal ini dosen dan mahasiswa memiliki kesempatan untuk

mendistribusikan, melihat, mengumpulkan, mengedit, mengirimkan kembali tugas yang telah

direvisi oleh dosen secara paperless melalui komentar-komentar yang diberikan baik oleh

mahasiswa maupun dosen serta menilai tugas tanpa terikat oleh batas waktu pelajaran; (5)

Membangun model komunikasi dua arah antara dosen dan mahasiswa. Dalam hal ini dosen

dapat memberikan silabus yang berisi rencana kegiatan pembelajaran untuk satu semester ke

depan, mengirimkan materi pelajaran dan pengumuman yang dapat diterima secara langsung

(real time) oleh mahasiswa dan dapat langsung dikomentari oleh mahasiswa sehingga terjadi

sebuah interaksi yang baik antara dosen dan mahasiswa ; (6) Menciptakan komunikasi yang

aktif dan memberikan metode alternatif untuk menyampaikan setiap pertanyaan, keluhan, dan

kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama proses pembelajaran secara online.

Dalam implementasi penggunaan media pembelajaran Google Classroom dalam mata

kuliah Civilisation Française, tim peneliti melakukan observasi secara langsung baik di

dalam kelas maupun di Google Classroom untuk memperoleh data mengenai proses

pembelajaran Civilisation Française dengan menggunakan Google Classroom. Berdasarkan

data-data yang diperoleh selama observasi, tim peneliti dapat menginformasikan proses

pembelajaran di dalam kelas Civilisation Française sebagai berikut:

a. Mata kuliah Civilisation Française yang diberikan di semester II ini diampu oleh seorang

dosen dan diikuti oleh 14 orang mahasiswa sebagai populasi total.

b. Metode pengajaran yang digunakan adalah pendekatan komunikatif dengan beragam

metode/teknik pengajaran yang digunakan yaitu ceramah, remue-méninges, diskusi dan

presentasi (exposé orale) yang sangat berkaitan dengan materi kebudayaan Prancis yang

membutuhkan kemampuan pemelajar untuk mempresentasikan setiap aspek yang terkait

dengan kebudayaan Prancis.

c. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, dosen menyiapkan silabus atau rencana

pembelajaran mata kuliah Civilisation Française (terlampir) yang akan dijelaskan

kepada mahasiswa di awal perkuliahan.

d. Aktivitas dosen di dalam kelas adalah sebagai berikut :

(1) Pada awal pembelajaran, dosen menjelaskan tentang rencana pembelajaran semester

yang meliputi tujuan dan deskripsi mata kuliah, metode/teknik pengajaran, sistem

penilaian serta media pengajaran yang digunakan, salah satunya adalah Google

Classroom. Pada sesi ini, dosen juga mempersilahkan mahasiswa untuk mengajukan

Page 13: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

40

pertanyaan terkait proses pembelajaran yang akan mereka ikuti dan membuat

kontrak pengajaran.

(2) Dosen membuat Google Classroom mata kuliah Civilisation Française terlebih

dahulu kemudian menjelaskan semua fitur yang ada pada Google Classroom.

Setelah itu dosen mengundang mahasiswa semester II melalui surel dari masing-

masing mahasiswa atau melalui kode akses kelas.

(3) Dosen meminta mahasiswa untuk memilih satu topik yang sesuai dengan materi

kuliah Civilisation Française dan meminta mereka untuk menyiapkan bahan tayang

dan mempresentasikannya per kelompok secara bergiliran serta mengunggah

rangkuman hasil presentasi dan soal kuis ke dalam Google Classroom.

(4) Selama proses pembelajaran, dosen mengamati presentasi (exposé oral) mahasiswa

dan melakukan diskusi untuk memastikan bahwa mahasiswa telah memahami materi

yang dipaparkan, memberikan komentar mengenai jalannya presentasi serta

membantu mengatasi kesulitan mahasiswa selama proses pembelajaran.

(5) Dosen melakukan penilaian selama proses pembelajaran yang meliputi penilaian

presentasi (exposé oral), tugas, maupun hasil ujian tengah dan akhir semester.

e. Adapun aktivitas mahasiswa meliputi :

(1) Pada awal pembelajaran, mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen mengenai

rencana pembelajaran semester yang akan diikuti meliputi tujuan dan deskripsi mata

kuliah, metode/teknik pengajaran, sistem penilaian serta media pengajaran yang

digunakan, salah satunya adalah Google Classroom. Pada sesi ini mahasiswa juga

dapat mengajukan pertanyaan terkait dengan proses pembelajaran yang akan mereka

ikuti dan membuat kesepakatan pengajaran.

(2) Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen mengenai Google Classroom dan mulai

melakukan instalasi Google Classroom pada perangkat hp masing-masing dan

bergabung pada Google Classroom mata kuliah Civilisation Française.

(3) Mahasiswa memilih satu topik sesuai materi kuliah Civilisation Française dan

menyiapkan bahan tayang.

(4) Mahasiswa melakukan presentasi (exposé oral) per kelompok dan melakukan

diskusi dengan dosen maupun teman sekelasnya mengenai tema yang sedang

dibahas. Pada sesi ini mahasiswa juga dapat mengajukan pertanyaan kepada dosen

bila ada hal-hal yang belum mereka pahami.

Page 14: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

41

(5) Mahasiswa membuat rangkuman hasil presentasi dan membuat soal kuis

berdasarkan hasil presentasi dan penjelasan dosen serta menggugahnya ke dalam

Google Classroom untuk meminta komentar dan jawaban dari teman sekelasnya.

Adapun kesimpulan yang dapat tim peneliti sampaikan terkait dengan proses

pembelajaran Civilisation Française melalui Google Classroom adalah sebagai berikut :

a. Google Classroom Civilisation Française diikuti oleh 14 orang mahasiswa yang

mengikuti mata kuliah Civilisation Française.

b. Aktivitas dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran meliputi :

(1) Sebelum memulai proses pembelajaran Civilisation Française melalui Google

Classroom, dosen menjelaskan skenario pembelajaran yang akan dilakukan dan

semua fitur yang terdapat dalam Google Classroom;

(2) Setelah Google Classroom mata kuliah Civilisation Française dibuat dan semua

mahasiswa sudah mengunduh aplikasinya, dosen memberikan ucapan selamat

datang di kelas virtual Civilisation Française kepada mahasiswa seperti yang dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

(3) Berdasarkan gambar 1 di atas diperoleh informasi bahwa penggunaan Google

Classroom ini belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari

kosongnya kolom komentar dari status ucapan selamat datang yang telah

disampaikan oleh dosen.

(4) Selanjutnya, dosen mulai masuk kepada aktivitas pembelajaran yaitu dengan

memberikan pengumuman kepada mahasiswa untuk mengunggah bahan tayang

presentasi satu hari sebelum presentasi (exposé oral). Tidak seperti pada

pengumuman sebelumnya, pada sesi ini sudah terlihat adanya reaksi dari mahasiswa

atas pengumuman yang diberikan oleh dosen.

Gambar 1. Ucapan Selamat Datang di Google Classroom

Page 15: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

42

Gambar 2. Pengumuman Pertama Terkait Tugas Presentasi

Walaupun pada kolom komentar (gambar 2) masih terlihat kosong tapi mahasiswa

sudah mulai melakukan aktivitas yang diminta oleh dosen (gambar 3), yaitu

mengunggah bahan tayang dan rangkuman hasil presentasi. Bahan tayang tersebut

terdiri dari topik-topik berikut ini: Civilisation Française, Sejarah Prancis, Politik

Prancis, Ekonomi Prancis, Sistem Pendidikan di Prancis, Les Emplois en France.

Setelah semua mahasiswa mengunggah bahan tayang, dosen memberikan komentar

untuk mengapresiasi tugas mahasiswa dan memberikan kesempatan kepada mereka

untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan komentar terkait bahan tayang

yang telah diunggah serta memberikan pengumuman lainnya untuk mengumpulkan

tugas (gambar 4). Tugas yang diberikan oleh dosen langsung ditanggapi oleh

mahasiswa dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada rekan

sekelasnya terkait dengan bahan tayang maupun rangkuman presentasi yang telah

diunggah di Google Classroom (gambar 5). Pada sesi ini terjadi sebuah interaksi

antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan mahasiswa lainnya

sehingga tercipta komunikasi dua arah. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Gambar 3. Pengumpulan Tugas Bahan Tayang

Page 16: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

43

Gambar 5. Apresiasi dari Dosen atas Tugas Mahasiswa

Gambar 4. Proses interaksi antara mahasiswa dalam bentuk pengajuan pertanyaan

(5) Dalam rangka pengembangan materi, dosen memberikan materi dalam bentuk video

yang diunggah ke dalam Google Classroom. Video tersebut membahas tentang

kehidupan mahasiswa di Prancis (La vie d’étudiant en France), kuliner Prancis (Le

repas gastronomique des Français). Aktivitas itu dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 6. Pengembangan Materi dari Sumber Lainnya: Youtube

Page 17: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

44

Selain video, pengembangan materi lainnya dalam bentuk dokumen yang diambil

dari situs situs pembelajaran bahasa Prancis yang memuat konten yang sesuai dengan

materi kuliah Civilisation Française, seperti yang dapat kita lihat pada gambar berikut ini:

Pada sesi ini terlihat juga adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa berupa tanya

jawab yang terkait dengan materi yang telah diunggah oleh dosen. Aktivitas tersebut dapat

dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 7. Pengembangan Materi dari Sumber Lainnya: Situs Pembelajaran Bahasa Prancis

Gambar 8. Pengembangan Materi dari Sumber Lainnya: Situs Pembelajaran Bahasa Prancis

Page 18: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

45

(6) Untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa mengenai materi yang telah

dibahas baik pada sesi pembelajaran di kelas maupun di dalam Google Classroom,

dosen memberikan kuis di Google Classroom. Aktivitas tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 10. Kuis Google Classroom

Gambar 9. Interaksi dosen dan mahasiswa terkait materi yang ditunggah

Page 19: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

46

c. Untuk memberikan apresiasi terhadap usaha yang dilakukan oleh mahasiswa selama

proses pembelajaran di Google Classroom maka dosen juga menetapkan skema penilaian

dengan indikator sebagai berikut : keaktifan mahasiswa baik dalam memenuhi tugas

yang diberikan oleh dosen maupun dalam memberikan atau menjawab pertanyaan dari

dosen dan rekan mahasiswa lainnya, ketepatan jawaban saat sesi kuis, ketepatan waktu

dalam menjawab soal kuis dan ketepatan waktu mengumpulkan tugas.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa implementasi media Google Classroom dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan di awal yaitu menunjang proses pembelajaran, membantu dosen untuk memonitor

aktivitas dan kemajuan mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran baik di dalam

kelas maupun di dalam Google Classroom, memberikan alternatif metode untuk memancing

keaktifan mahasiswa dalam bertanya atau pun mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen

serta membangun komunikasi dua arah antara dosen dan mahsiswa.

Pada akhir proses pembelajaran, tim peneliti menyebarkan kuesioner kepada seluruh

mahasiswa semester II yang mengikuti mata kuliah Civilisation Française untuk mengetahui

pendapat mereka tentang penggunaan media pembelajaran Google Classroom dalam mata

kuliah Civilisation Française. Berikut ini adalah hasil pengolahan dan analisis data kuesioner

yang telah diisi oleh responden:

Tabel 1. Materi Pembelajaran Civilisation Française

No Materi

Pembelajaran

Persepsi Mahasiswa

4 % 3 % 2 % 1 %

1

Kesesuaian Materi

dengan Tujuan

Pembelajaran

2 14,29 12 85,71 0 0 0 0

2

Penyampaian

Materi yang Baik

dan Logis

2 14,29 12 85,71 0 0 0 0

3

Pemahaman Materi

melalui Google

Classroom

0 0 11 78,57 3 21,43 0 0

4

Motivasi untuk

mencari sumber

materi lain

2 14,29 11 78,57 1 7,14 0 0

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama,

persepsi mahasiswa terhadap kesesuaian materi yang disampaikan melalui Google Classroom

Page 20: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

47

dengan tujuan pembelajaran menunjukkan bahwa sebanyak 12 orang mahasiswa atau sekitar

(85,71%) menyatakan setuju, 2 orang mahasiswa (14,29%) menyatakan sangat setuju.

Dengan menghitung persepsi mahasiswa yang sangat setuju dan setuju dapat disimpulkan

bahwa menurut seluruh mahasiswa terdapat kesesuaian antara materi yang disampaikan

dengan tujuan pembelajaran Civilisation Française. Kedua, sebagian besar mahasiswa

(85,71%) menyatakan bahwa materi disampaikan dengan baik dan logis. Sedangkan 2 orang

mahasiswa (14,29%) menyatakan sangat setuju. Ketiga, untuk aspek pemahaman materi

melalui Google Classroom dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa yakni

sebanyak 11 orang mahasiswa (78,57%) menyatakan setuju bahwa mereka memahami materi

yang disampaikan melalui Google Classroom. Adapun sisanya sebanyak 3 orang mahasiswa

(21,43%) menyatakan tidak setuju. Keempat, sebagian besar mahasiswa yaitu 11 orang

mahasiswa (78,57%) menyatakan bahwa materi yang disampaikan melalui Google Classroom

memotivasi mereka untuk mencari materi atau hal lainnya dari berbagai sumber. Hal ini

terlihat dari data persepsi mahasiswa yang menunjukkan bahwa 2 orang mahasiswa (14,29%)

menyatakan sangat setuju. Kemudian sisanya 1 orang mahasiswa (7,14%) menyatakan tidak

setuju.

Tabel 2. Tampilan Google Classroom

No Tampilan Google

Classroom

Persepsi Mahasiswa

4 % 3 % 2 % 1 %

1

Google Classroom

mudah dipelajari dan

digunakan

3 21,43 11 78,57 0 0 0 0

2

Tampilan GC sangat

jelas dan mudah

dipahami

3 21,43 11 78,57 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 2 di atas diperoleh informasi mengenai persepsi mahasiswa terhadap

tampilan Google Classroom. Pertama, sebagian besar mahasiswa (78,57%) menyatakan

bahwa Google Classroom mudah dipelajari dan digunakan. Hal ini terlihat dari data

kuesioner yang menunjukkan bahwa 11 orang mahasiswa (78,57%) menyatakan setuju dan 3

orang mahasiswa (21,43%) menyatakan sangat setuju. Kedua, data persepsi mahasiswa untuk

aspek tampilan ini menunjukkan pula bahwa 11 orang mahasiswa (78,57%) menyatakan

setuju dan 3 orang mahasiswa (21,43%) menyatakan sangat setuju. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa menurut sebagian besar mahasiswa (78,57%) tampilan Google Classroom

sangat jelas dan mudah dipahami.

Page 21: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

48

Tabel 3. Proses Pembelajaran

No Proses Pembelajaran Persepsi Mahasiswa

4 % 3 % 2 % 1 %

1 Mahasiswa dapat belajar secara

mandiri 1 7,14 12 85,71 1 7,14 0 0

2 Mahasiswa dapat menyelesaikan

tugas lebih cepat 0 0 14 100 0 0 0 0

3 Mahasiswa dapat menyelesaikan

tugas dengan lebih mudah 0 0 14 100 0 0 0 0

4

Mahasiswa dapat memperoleh

pengumuman, materi maupun

mengumpulkan tugas secara lebih

fleksibel.

2 14,29 12 85,71 0 0 0 0

5

Mahasiswa dapat memperoleh

pengumuman dengan mudah dan

cepat (real time).

4 28,57 9 64,29 1 7,14 0 0

6

Mahasiswa dapat menyimpan

dokumen (materi maupun tugas)

yang penting dengan lebih mudah.

4 28,57 10 71,43 0 0 0 0

7

Mahasiswa dapat memberikan

komentar untuk perbaikan proses

pembelajaran.

4 28,57 10 71,43 0 0 0 0

8

Mahasiswa dapat memperoleh

masukan langsung dari dosen dan

teman sekelas mengenai kualitas

tugas yang dikerjakan.

6 42,86 8 57,14 0 0 0 0

9 Mahasiswa merasa terbantu dalam

memahami materi pembelajaran. 1 7,14 13 92,86 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diperoleh informasi mengenai proses pembelajaran

yang dilalui dengan menggunakan Google Classroom. Pertama, sebagian besar mahasiswa

(85,71%) menyatakan bahwa dengan Google Classroom, mereka dapat belajar secara

mandiri. Hal ini terlihat dari data persepsi mahasiswa yang menunjukkan bahwa 12 orang

mahasiswa (85,71%) menyatakan setuju, 1 orang mahasiswa (7,14%) menyatakan sangat

setuju, dan 1 orang mahasiswa lainnya (7,14%) menyatakan tidak setuju. Kedua, seluruh

mahasiswa (100%) menyatakan bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas dengan lebih

cepat. Ketiga, seluruh mahasiswa (100%) juga menyatakan bahwa mereka dapat

menyelesaikan tugas dengan lebih mudah. Keempat, sebanyak 12 orang mahasiswa (85,71%)

menyatakan setuju bahwa mereka dapat memperoleh pengumuman, materi maupun

mengumpulkan tugas secara lebih fleksibel, begitu juga dengan 2 orang mahasiswa lainnya

(14,29%) menyatakan sangat setuju. Kelima, lebih dari 50% mahasiswa (64,29%)

menyatakan bahwa mereka dapat memperoleh pengumuman dengan lebih mudah dan cepat

(real time). Hal ini terlihat dari data persepsi mahasiswa yang menunjukkan bahwa 9 orang

Page 22: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

49

mahasiswa (64,29%) menyatakan setuju, 4 orang mahasiswa (28,57%) menyatakan sangat

setuju, dan 1 orang mahasiswa (7,14%) menyatakan tidak setuju. Keenam, lebih dari 50%

mahasiswa (71,43%) menyatakan bahwa mereka dapat menyimpan dokumen (materi maupun

tugas) yang penting dengan lebih mudah. Hal ini terlihat dari data persepsi mahasiswa yang

menunjukkan bahwa 10 orang mahasiswa (71,43%) menyatakan setuju dan 4 orang

mahasiswa (28,75%) menyatakan sangat setuju. Ketujuh, sebanyak 10 orang mahasiswa

(71,43%) menyatakan setuju dan 4 orang mahasiswa (28,75%) menyatakan sangat setuju

bahwa mereka dapat memberikan komentar untuk perbaikan proses pembelajaran.

Kedelapan, sebanyak 8 orang mahasiswa (57,14%) menyatakan setuju dan 6 orang

mahasiswa (42,86%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka dapat memperoleh masukan

langsung dari dosen dan teman sekelas mengenai kualitas tugas yang dikerjakan. Kesembilan,

sebanyak 13 orang mahasiswa (92,86%) menyatakan setuju dan 1 orang mahasiswa (7,14%)

menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa terbantu dalam memahami materi

pembelajaran.

Tabel 4. Tingkat Kebermanfaatan Google Classroom

No Tingkat

Kebermanfaatan

Persepsi Mahasiswa

4 % 3 % 2 % 1 %

1 Meningkatkan performa

pembelajaran 0 0 13 92,86 1 7,14 0 0

2 Meningkatkan

produktivitas 0 0 13 92,86 1 7,14 0 0

3 Proses pembelajaran

menjadi lebih efisien 0 0 12 85,71 2 14,29 0 0

4 Proses pembelajaran

menjadi lebih menarik 1 7,14 11 78,57 2 14,29 0 0

5

Sangat bermanfaat dalam

proses pembelajaran

Kebudayaan Prancis

2 14,2

9 10 71,43 2 14,29 0 0

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diperoleh informasi mengenai tingkat kebermanfaatan

Google Classroom sebagai media pembelajaran dalam mata kuliah Civilisation Française.

Pertama, sebagian besar mahasiswa (92,86%) menyatakan setuju bahwa Google Classroom

dapat meningkatkan performa pembelajaran dan sisanya, seorang mahasiswa (7,14%)

menyatakan tidak setuju. Kedua, sebagian besar mahasiswa (92,86%) juga menyatakan setuju

bahwa Google Classroom dapat meningkatkan produktivitas dan seorang mahasiswa (7,14%)

menyatakan tidak setuju. Ketiga, sebagian besar mahasiswa (85,71%) menyatakan setuju

bahwa proses pembelajaran dengan Google Classroom menjadi lebih efisien, dan 2 orang

Page 23: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

50

mahasiswa (14,29%) menyatakan tidak setuju. Keempat, lebih dari 50% mahasiswa (78,57%)

menyatakan setuju, sedangkan satu orang mahasiswa (7,14%) menyatakan sangat setuju dan

2 orang mahasiswa lainnya (14,29%) menyatakan tidak setuju bahwa proses pembelajaran

dengan Google Classroom menjadi lebih menarik. Kelima, lebih dari 50% mahasiswa

(71,43%) menyatakan setuju dan 2 orang mahasiswa (14,29%) menyatakan sangat setuju

bahwa Google Classroom sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran kebudayaan Prancis.

Sedangkan 2 orang mahasiswa lainnya (14,29%) menyatakan tidak setuju.

Selain kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup di atas, tim peneliti juga

mengajukan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih jauh pengalaman dan perasaan

mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran kebudaan Prancis melalui Google

Classroom. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Lebih mudah membaca dan

mempelajari materi-materi yang akan maupun sudah di pelajari di kelas; 2) Saya sangat

senang dengan adanya Google Classroom karena Google Classroom memudahkan saya untuk

berinteraksi dan berdiskusi tentang pelajaran Prancis dengan teman sekelas dan dosen; 3)

Menarik; 4) Pengalaman saya yang pasti kalau ada pengumuman penting dari dosen bisa

langsung tau, kalau mau bikin tugas juga jadi lebih cepet; 5) Bisa lebih mengetahui

bagaimana kebudayaan Perancis itu lebih detil, dan apa yang aku ga tau jadi tau; 6) Sangat

terbantu dengan difasilitasi oleh Google Classroom ini, materi yang diperlukan juga dapat

disimpan di data Google Classroom; 7) Google Classroom sangat bermanfaat karena saya

dapat mendapat informasi materi dari dosen dengan cepat. Google Classroom juga sangat

membantu mendapatkan informasi yang saya lupa; 8) Mempelajari kebudayaan Prancis

melalui Google Classroom menjadi lebih mudah dipahami, lebih praktis dan lebih efisien.

4. Simpulan

Berdasarkan teori, data yang diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data, dan

analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, tim peneliti dapat membuat kesimpulan

penelitian. Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa Google Classroom digunakan

sebagai salah satu media dalam mata kuliah Civilisation Française sebagai sebuah inovasi

dalam pengajaran. Selain itu penggunaan media ini juga bertujuan untuk menunjang proses

pembelajaran, membantu dosen dalam memonitor aktivitas mahasiswa selama proses

pembelajaran kebudayaan Prancis, memberikan alternatif mekanisme penilaian untuk

memantau kemajuan mahsiswa, membangun model komunikasi dua arah antara dosen dan

mahasiswa begitu pula antara mahasiswa dengan rekan mahasiswa lainnya, menciptakan pola

komunikasi yang aktif, serta memberikan alternatif metode untuk menyampaikan semua

Page 24: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

51

permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran di kelas maupun di Google

Classroom.

Kemudian, dari hasil observasi dapat diperoleh informasi mengenai proses

pembelajaran kebudayaan Prancis dengan menggunakan Google Classroom. Hasil analisis

data menunjukkan bahwa implementasi media Google Classroom dalam mata kuliah

Civilisation Française berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di awal

pembelajaran. Dalam hal ini baik dosen maupun mahasiswa sudah mampu menggunakan

semua fitur yang terdapat di Google Classroom untuk melakukan proses pembelajaran

kebudayaan Prancis. Di antaranya adalah menyampaikan pengumuman, mendistribusikan

materi perkuliahan, membuat soal kuis yang harus dijawab oleh mahasiswa,

menginformasikan tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa, mengunggah dokumen

bahan tayang, maupun tugas yang harus dikumpulkan.

Selain observasi, tim peneliti menyebarkan kuesioner kepada seluruh mahasiswa

semester II yang mengikuti mata kuliah Civilisation Française untuk mengetahui pendapat

mereka tentang penggunaan media Google Classroom dan pengalaman serta perasaan mereka

selama mengikuti proses pembelajaran kebudayaan Prancis dalam Google Classroom. Hasil

analisis data menunjukkan bahwa pertama, untuk aspek materi, menurut sebagian besar

mahasiswa (85,71% menyatakan setuju, 14,29% sangat setuju) bahwa terdapat kesesuaian

antara materi yang disampaikan dengan tujuan pembelajaran dan penyampaian materi dapat

diterima dengan baik dan logis. Sekaitan dengan aspek pemahaman materi, lebih dari 50%

mahasiswa (78,57% setuju dan 21,43% tidak setuju) menyatakan bahwa mereka memahami

materi yang disampaikan melalui Google Classroom. Sementara itu, lebih dari 50%

mahasiswa (78,57% menyatakan setuju, 14,29% sangat setuju dan 7,14% tidak setuju) bahwa

materi yang disampaikan tersebut dapat memotivasi mereka untuk mencari materi atau hal

lainnya dari berbagai sumber. Kedua, untuk aspek tampilan Google Classroom, lebih dari

50% mahasiswa (78,57% setuju dan 21,43% sangat setuju) menyatakan bahwa Google

Classroom mudah dipelajari dan digunakan serta tampilan Google Classroom sangat jelas dan

juga mudah dipahami. Ketiga, untuk aspek proses pembelajaran, sebagian besar mahasiswa

(85,71% setuju, 7,14% sangat setuju dan 7,14% lainnya tidak setuju) bahwa dengan Google

Classroom mereka dapat belajar secara mandiri. Kemudian, seluruh mahasiswa (100% setuju)

bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan lebih mudah. Selanjutnya,

sebagian besar mahasiswa menyatakan mereka dapat memperoleh pengumuman, materi

maupun mengumpulkan tugas secara lebih fleksibel (85,71% setuju dan 14,29% sangat

setuju). Sehubungan dengan proses pembelajaran, lebih dari 50% mahasiswa (64,29% setuju,

Page 25: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

52

28,57% sangat setuju dan 7,14% tidak setuju) menyatakan bahwa pengumuman tersebut

dapat mereka peroleh dengan lebih mudah dan cepat (real time). Dengan menggunakan

Google Classroom, lebih dari 50% mahasiswa juga menyatakan bahwa mereka dapat

menyimpan dokumen (materi maupun tugas) yang penting dengan lebih mudah dan dapat

memberikan komentar untuk perbaikan proses pembelajaran (71,43% menyatakan setuju dan

28,57% sangat setuju). Selanjutnya, lebih dari 50% mahasiswa (57,14% setuju dan 42,86%

sangat setuju) menyatakan bahwa mereka dapat memperoleh masukan langsung dari dosen

dan teman sekelas mengenai kualitas tugas yang dikerjakan. Sedangkan sebagian besar

mahasiswa (92,86% setuju dan 7,14% sangat setuju) menyatakan bahwa mereka merasa

terbantu dalam memahami materi pembelajaran. Keempat, untuk aspek tingkat

kebermanfaatan, sebagian besar mahasiswa (92,86% setuju dan 7,14% tidak setuju) bahwa

Google Classroom dapat meningkatkan performa pembelajaran dan meningkatkan

produktivitas. Kemudian, sebagian besar mahasiswa (85,71% setuju sementara 14,29% tidak

setuju) bahwa proses pembelajaran dengan Google Classroom menjadi lebih efisien.

Sedangkan lebih dari 50% mahasiswa (78,57% menyatakan setuju, 7,14% sangat setuju dan

14,29% tidak setuju) bahwa proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Sementara itu, lebih

dari 50% mahasiswa (71,43% setuju, 14,29% sangat setuju dan 14,29% tidak setuju) bahwa

Google Classroom sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran kebudayaan Prancis.

Adapun terkait dengan pengalaman dan perasaan mahasiswa selama mengikuti proses

pembelajaran kebudayaan Prancis dalam Google Classroom, sebagian besar mahasiswa

memberikan reaksi positif, di antaranya: a) Lebih mudah membaca dan mempelajari materi-

materi yang akan maupun sudah dipelajari di kelas; b) Sangat senang dengan adanya Google

Classroom karena Google Classroom memudahkan mahasiswa untuk berinteraksi dan

berdiskusi tentang pelajaran Prancis dengan teman sekelas dan dosen; c) Menarik; d)

Memudahkan untuk mengetahui pengumuman penting dari dosen dan membuat tugas

menjadi lebih cepat; e) Mengetahui kebudayaan Prancis secara lebih detail; f) Sangat terbantu

dengan difasilitasi oleh Google Classroom ini, materi yang diperlukan juga dapat disimpan di

data Google Classroom; g) Sangat bermanfaat karena dapat memperoleh informasi materi

dari dosen dengan cepat; h) Mempelajari kebudayaan Prancis melalui Google Classroom

menjadi lebih mudah dipahami, praktis dan lebih efisien.

5. Daftar Pustaka

Abdulhak, I., & Riyana, C. (2017). E-Learning Konsep dan Implementasi. UPI Press.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Depok : PT. Raja Grafindo Persada.

Page 26: PEMBELAJARAN KEBUDAYAAN PRANCIS MELALUI GOOGLE …

53

Carlo, C., & Causa, M. (2003). Civilisation Progressive Du Français Niveau Débutant. Paris

: CLE International.

Elmia, H. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Kuliah

Civilisation Français. Diakses melalui https://lib.unnes.ac.id/17224/1/2301408032.pdf

Rasyid, I., & Rohani. (2018). Manfaat Media dalam Pembelajaran. AXIOM, VII, No. I.

Diakses melalui https://bit.ly/34S1PIg

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit

Alfa Beta.

Sujarweni, W. (2019). Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.

Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Syawalina, L. (2014). Model Pengajaran Bahasa Prancis Spesialisasi Bidang

Kepariwisataan Melalui Penerapan Pendekatan Notional Fungsional, 88. Prosiding

Seminar Nasional 2014 Optimalisasi Peran Bahasa Asing dalam Meningkatkan

Promosi Wisata dan Produk Budaya. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari-ABA

Bandung.

Tim Penyusun Kurikulum. (2015). RPS Mata Kuliah Civilisation Français. Sekolah Tinggi

Bahasa Asing Yapari-ABA Bandung.