PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DI KECAMATAN CIMAUNG.pptx

48
PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG Oleh : Deden Disa Abdullah 113050014

Transcript of PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DI KECAMATAN CIMAUNG.pptx

PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

Oleh : Deden Disa Abdullah 113050014

LATAR BELAKANG Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di wilayah

Regional Bandung Selatan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan air bersih, Hal ini mendorong Satker PKPAM Jawa Barat untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber air baku sungai Cisangkuy

Kualitas air Sungai Cisangkuy yang tidak memenuhi standar kualitas air minum dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bawaan air.

Maka dari itu satker PKPAM yang berada di lingkungan Dinas Cipta Karya membuat suatu instalasi pengolahan air minum yang berada di Desa Sukamaju Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, tujuannya agar air baku dari sungai cisangkuy layak untuk dikonsumsi masyarakat.

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Untuk meningkatkan pelayanan air minum bagi

masyarakat di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Mendapatkan gambaran yang jelas tentang perlunya

kerja sama, serta peran dan fungsi berbagai disiplin ilmu dalam bidang keteknikan yang dipelajari.

Tujuan Dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan dan

pengetahuan mahasiswa mengenai aplikasi bidang ilmu yang dipelajari.

Memberikan dan menambah pengalaman dasar sebelum bekerja di lapangan.

Mengetahui proses pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana Instalasi Pengolahan Air Minum.

Sebagai upaya peningkatan pelayanan dan pengembangan Satker PKPAM Jawa Barat di wilayah Regional Bandung Selatan

RUANG LINGKUP Ruang lingkup kerja praktek ini meliputi kegiatan konstruksi pembangunan instalasi pengolahan air minum, serta manajemen proyek pada kegiatan pembangunan yang sedang dilaksanakan.

WAKTU PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek minimum 30 hari terhitung mulai tanggal 2 Oktober 2014 sesuai dengan surat izin yang diberikan dari Satker PKPAM. Namun dalam prakteknya waktu kerja praktek ini dimulai pada tanggal 12 September 2014 sampai dengan selesai.

NAMA PROYEK

SPAM Regional Metro Bandung

LOKASI PROYEK Desa Sukamaju Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat

DATA TEKNIS PROYEK Peruntukkan : Instalasi Pengolahan Air

Minum Proses Pengolahan : Fisika dan Kimia Kapasitas Pengolahan : 350 l/detik Waktu Pembangunan : Bulan Agustus 2013 sampai Bulan Desember 2014 Pemilik Proyek : Satker PKPAM Jawa

Barat Konsultan Pengawas : PT Kwarsa Hexagon Kontraktor : PT Triguna Sukses

Engineering

SPAM REGIONAL METRO BANDUNG SPAM Regional Metro Bandung dimulai

dengan pembangunan IPA Sukamaju dan 3 unit IPA Margaasih untuk daerah pelayanan Bandung Raya Selatan (Tahap 1) di Kabupaten Bandung dilakukan dengan membangun beberapa fasilitas penunjang unit WTP yaitu berupa kantor, akses jalan dan gudang. Pekerjaan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasokan air bersih untuk penduduk beberapa kecamatan di regional Bandung Raya Selatan.

Wilayah Pelayanan SPAM Regional Bandung Selatan terdiri dari 7 kecamatan yaitu :

Kec.Bandung Kidul (Kota Bandung)Kec.Bojongloa Kidul (Kota Bandung)Kec.Kiaracondong (Kota Bandung)Kec.Soreang (kopo) (Kabupaten

Bandung)Kec.Ketapang (Kabupaten Bandung)Kec.Margahayu (Kabupaten Bandung)Kec.Margaasih (Kabupaten Bandung)

Kebutuhan air Regional Bandung Selatan yaitu 1327,46 l/detRencana peningkatan cakupan pelayanan adalah 85% dari jumlah kebutuhan

UNSUR-UNSUR PENGELOLA PROYEKPemilik Proyek Konsultan Kontraktor

HUBUNGAN KERJA

PEMILIK /OWNER

Satker PKPAM Jawa Barat

KONSULTAN

PT. KWARSA HEXAGON

KONTRAKTOR

PT. TRIGUNA SUKSES ENGINEERING

Keterangan :

Garis Komando

Garis Koordinasi

GAMBARAN SISTEM OPERASIONALSumber Air Baku : Sungai Cisangkuy di

daerah Cikalong debit rata-rata 2380 l/ detik

Berjarak ± 1,7 km dari IPA Berikut Skema Penyediaan air minum

IPA Sukamaju

Skema Penyediaan Air Minum

Sungai Cisangkuy

Intake Cikalong

Jalur Pipa Transmisi (Air Baku)

Reservoir IPA

Sukamaju

IPA Sukamaju Instalasi pengolahan air minum

berada di Desa Sukamaju Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Instalasi pengolahan air minum yang dibangun sekarang tetap menggunakan kontruksi beton dengan kapasitas 350 Lt/dtk.

Skema Pengolahan Air Minum

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

TAHAP PERSIAPAN

TAHAP KONSTRUKSI

TAHAP FINISHING

TAHAP PERSIAPAN

TAHAP PERSIAPANPengukuran dan Pematokan

Pihak direksi mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Titik referensi atau patok ini harus kuat dan tidak boleh berubah/terganggu selama pekerjaan berlangsung.

Pemadatan LahanLahan lokasi pekerjaan pada awal mulanya merupakan daerah pertanian, kondisi tanah tersebut sangat labil dan tidak layak untuk didirikan bangunan oleh sebab itu dilakukan pemadatan lahan sebelum proses konstruksi.

Pembongkaran dan Pembersihan Sebelum PelaksanaanLokasi pekerjaan harus bebas dari gangguan-gangguan yang ada seperti , semak/belukar dan material lain yang mengganggu termasuk bangunan. Oleh karena itu lokasi dibersihkan hingga layak proyek tersebut berjalan.

Mobilisasi dan DemobilisasiPekerjaan ini adalah berupa penyediaan/pemasukan semua peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (dengan jumlah yang minimum) sampai di proyek. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor mengeluarkan kembali semua peralatan dan perlengkapan tersebut dari lokasi pekerjaan.

Papan Nama Proyek Kontraktor membuat papan nama proyek yang bertuliskan/berisikan keterangan mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan (pemberi tugas, nama kontraktor, dan sebagainya)

Los Kerja dan Gudang Bahan

Los kerja menggunakan bangunan yang sudah ada yang sudah di lengkapi dengan satu stel meja tulis di lengkapi dengan buku instruksi serta satu lemari untuk penyimpanan berkas-berkas yang di perlukan.

TAHAP KONSTRUKSI

PERALATAN

BAHAN

Galian Tanah, Pasir Urug dan Lantai KerjaGalian tanah dilaksanakan pada semua bagian dari bangunan yang masuk ke dalam tanah. Semua bagian tanah atau yang terdapat dalam lubang galian digali/diangkat. Lapisan pasir batu setebal 100 cm menjadi lapisan pertama setelah penggalian tanah setelah itu akan dipadatkan dengan pasir sambil disiram air sampai ketebalan 10 cm. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja dengan tebal 5 cm, yang menggunakan beton side mix K.100, diratakan dan dibiarkan kering.

Pondasi WTPTeknik pondasi untuk pembangunan wtp ini adalah dengan cara memasangkan besi yang digunakan untuk kolom ke rangka besi yang sudah terpasang secara horisontal. Setelah itu besi yang digunakan untuk dinding tersebut diikat tegak lurus dengan besi yang dipasang horisontal menggunakan kawat baja.

PembesianPembesian pada beton bertulang yang dilakukan pada pondasi WTP ini berbeda-beda. Pembesian dilakukan pada bagian dinding, kolom, lantai bagian bawah dan lantai bagian atas. Pembesian untuk lantai Ø16-20 mm, untuk dinding Ø12 (horizontal) dan Ø16 (vertikal).

Pada proses pembesian untuk dinding dipasangkan juga water stop setiap ketinggian 120 cm yang berfungsi untuk mencegah kebocoran pada sambungan beton.

Pekerjaan BetonBeton merupakan campuran dari semen, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil/koral) dan air, dengan perbandingan tertentu sehingga memenuhi persyaratan. Beton untuk konstruksi IPA Sukamaju adalah ready mix K.225. Pekerjaan Beton terdiri dari :

a. Pekerjaan Bekistingb. Pengecoranc. Pemadatan Betond. Perawatan Beton

a. Pekerjaan BekistingSetelah pembesian untuk bagian dinding, kolom dan lantai bagian bawah maka untuk selanjutnya dilakukan pekerjaan pemasangan bekisting, bekisting terbuat dari kayu tipis yang dikelilingi besi, bekisting ini dipasangkan dengan cara diikatkan dengan kawat ke rangka besi.

b. Pengecoran Setelah semua bekisting terpasang dengan baik maka dilakukan pengecoran, pengecoran dilakukan dengan cara memasukan adukan coran truk pengaduk, dari truk pengaduk dimasukkan kedalam truk pemompa semen, dimasukan ke dingding yang terpasang bekisting.

Karena memiliki ukuran dinding yang cukup tinggi, dilakukan 3 tahap pengecoran dengan waktu kering pengecoran selama 2 minggu setelah itu dilakukan pengecoran tahap berikutnya.

c. Pemadatan Beton

Pada saat proses pengecoran atau beton dalam keadaan basah, beton harus dipadatkan, pemadatan pada beton dilakukan menggunakan mesin vibrator yang ditempelkan pada saat pengecoran tujuannya adalah beton menjadi rapat atau tidak ada rongga-rongga di dalam beton.

d. Perawatan Beton

Setelah beton kering, dilakukan perendaman dengan air tujuanya adalah agar beton tidak retak karena panas dari cahaya matahari.

Pemasangan Pipa

Pemasangan pipa untuk semua unit pengolahan di WTP Sukamaju ini dilakukan dengan cara pengelasan pada rangka besi dinding sebelum dilakukan pengecoran, pipa yang akan dilakukan pengelasan terhadap rangka besi dinding didesain khusus, pipa tersebut biasa disebut pipe wall.Penyambunga Pipa pada setiap unit unit menggunakan loose flange.

Pemasangan pipa dilakukan pada semua unit pengolahan diantaranya :

Unit FlokuasiUnit SedimentasiUnit Filtrasi

Unit FlokulasiUnit flokulasi terbagi menjadi 2 kompartemen masing-masing kompartemen memiliki 6 tabung heksagonal. Pipa yang dipasang di 1 kompartemen unit flokulasi adalah sebuah pipa inlet, dan 5 pipa drain,5 pipa drain tersebut dipasang dibawah keenam bak. Pipa inlet yang dipasang adalah pipa steel yang berdiameter 300 mm, pipa drain yang dipasang adalah pipa steel yang berdiameter 100 mm.

Unit SedimentasiUnit sedimentasi memiliki 2 kompartemen setiap kompartemen meiliki 2 buah pipa inlet. Pipa yang dipasang di 1 unit kompartemen sedimentasi ini adalah 2 buah pipa inlet dengan diameter 500 mm dan terdapat 2 buah manifold dengan diameter 800 mm dan 6 buah pipa drain yang dipasang dibagian samping unit sedimentasi.

Unit FiltrasiPipa yang dipasang di unit filtrasi adalah pipa inlet dan pipa outlet yang akan mengalirkan air bersih ke unit reservoar dan pipa drain. Pipa inlet berdiameter 250 mm sebanyak 4 buah, pipa outlet berdiameter 400 mm, dan pipa drain yang dipasang merupakan pipa drain berdiameter 400 mm dan pipa backwash yang merupakan pipa berdiameter 250 mmPada unit ini terdapat juga pipa air scouring untuk proses backwash

FinishingFinishing dilakukan pada saat pekerjaan telah mencapai tahap akhir. Finishing meliputi pekerjaan plesteran, pengacian, dan pengecatan.Plesteran dilakukan dengan menggunakan campuran semen, pasir dan air dimana pasir yang digunakan telah terpisah dari kerikil – kerikil kemudian dicampur dengan semen dengan perbandingan tertentu. Pengecatan adalah tahap paling akhir dari sebuah pekerjaan finishing. Pengecatan dilakukan dengan cat tembok khusus untuk dinding outdoor sehingga cat menjadi tahan lama dan tidak terkelupas

Pemasangan Tube SettlerSettler dipasang satu-persatu dengan kemiringan 600 untuk kemudian ditempel dengan settler lainnya agar membentuk tube sehingga akan lebih mirip dengan sarang lebah (honey comb). Jenis bahan dari tube settler adalah PVC. Setiap settler harus rapat dengan settler lainnya agar saat ada tekanan air settler tidak lepas. Settler di lem dengan lem yang cepat kering dan juga dengan paku. Pemasangan paku pada settler adalah dengan menggunakan ripet. Semua permukaan settler harus rata, dimana tinggi settler adalah 1,2 m.

Pemasangan Gutter Gutter yang digunakan dalam bak sedimentasi dipesan oleh pihak kontraktor, karena alat ini tidak diproduksi secara umum. Gutter yang dipasang mempunyai panjang 16,4 m, gutter berbentuk saluran persegi dengan dimensi lebar 30 cm dan kedalaman 30 cm. Gutter terbuat dari plat besi. Pada proses pemasangan gutter tersebut ditempelkan ke dinding bak pengumpul menggunakan mur.

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

MASALAH TEKNIS Masalah Teknis

Masalah teknis adalah masalah yang timbul pada pekerjaan pelaksanaan pengukuran, pekerjaan tanah, konstruksi, ataupun mekanikal/elektrikal.Masalah teknis yang ditemukan dalam proyek IPA Sukamaju, yaitu :- Pekerjaan Konstruksi Beton Ketika akan melakukan pengecoran ,pipa pada concrete pump tersendat karena sisa coran yang telah kering.

SOLUSI MASALAH TEKNIS Pekerjaan Konstruksi Beton

Seharusnya persiapan pada saat akan melakukan pengecoran selalu dilakukan, agar terhindar dari gangguan sekecil apapun. Pembersihan pipa dari sisa beton sebelum sisa beton tersebut menjadi kering.

MASALAH NON TEKNIS Masalah teknis pada proyek IPA Sukamaju, yaitu :

- Masalah Keterlambatan Pengadaan Bahan Keterlambatan pengadaan bahan terjadi karena jalan akses menuju lokasi proyek sedang ada kegiatan galian pipa sehingga mobil pengangkut bahan sulit untuk masuk, dan mobil harus menunggu galian selesai.- Keterlambatan Tenaga Kerja Dalam Menyelesaikan Pekerjaannya Pekerjaan pembangunan konstruksi IPA Sukamaju ini mengalami keterlambatan disebabkan oleh pekerja yang kurang terampil dalam melakukan pekerjaannya sehingga tahapan pekerjaan lain menjadi tertunda. Pekerja kurang terampil dikarenakan masyarakat sekitar yang menginginkan pekerjaan pada proyek tersebut meskipun masyarakat tersebut tidak punya keterampilan dalam pembangunan IPA.- CuacaCuaca merupakan salah satu faktor keterlambatan pekerjaan pembangunan IPA Sukamaju ini, pada saat hujan turun pekerjaan dihentikan, sehingga mengganggu schedule yang telah direncanakan sebelumnya.- Masalah Keselamatan dan Kesehatan KerjaKurangnya pekerja sebagai pelaksana pekerjaan dalam memperhatikan keselamatan kerja, pada saat proses pengelasan ketika pengawas proyek tidak ada mereka tidak menggunakan pengaman. Selain itu tidak ada alat pelindung diri pada pelakasaan pekerjaan.

SOLUSI MASALAH NON TEKNIS - Keterlambatan Pangadaan BahanHarus ada koordinasi antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain agar proses penggalian, tidak mengganggu akses jalan mobil yang mengangkut bahan ke lokasi proyek.- Keterlambatan Tenaga Kerja Dalam Menyelesaikan PekerjaannyaHal ini dapat diantisipasi dengan melakukan penyaringan terhadap tenaga kerja, sehingga didapatkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan sesuai dengan pekerjaan sehingga dapat sesuai dengan jadwal pekerjaan. Selain itu juga harus adanya kejelasan tentang pihak yang berhak dalam memilih tenaga kerja.- CuacaAgar pekerjaan konstruksi tidak terganggu masalah cuaca atau hujan maka pekerjaan yang berkaitan dengan pembetonan atau pemasangan material di ketinggian dilakukan di musim kemarau.- Masalah Keselamatan dan Kesehatan KerjaUntuk pekerja yang melakukan pekerjaan seharusnya pihak pelaksana proyek menyediakan alat pelindung diri untuk para pekerja seperti helm dan sepatu safety sehingga dapat dihindari kecelakaan dalam bekerja.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULANKesimpulan

Berdasarkan pengamatan terhadap berlangsungnya proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih di Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya yaitu :

Unit pengolahan yang dipakai adalah unit koagulasi-flokulasi, unit sedimentasi dan unit filtrasi.

Bentuk bangunan flokulasi berbentuk heksagonal dengan pengaliran up and down.

Unit filtrasi yang digunakan adalah saringan pasir cepat dengan media pasir silika.

Koagulan yang digunakan dalam unit koagulasi adalah Alum (polyaluminium Chloride).

Mutu beton yang dipergunakan untuk unit flokulasi, sedimentasi dan filtrasi adalah beton jenis K 225.

Water Treatment Plant ( WTP) kapasitas 350 l/detik pola perencanaan pengoperasiannya menggunakan energi gravitasi

Konsep pembangunan WTP Sukamaju ini adalah dengan konsep green building

SARANSaran

Dari hasil pengamatan selama saya mengikuti kerja praktek ini, maka saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut :

Manajemen proyek perlu diperhatikan dengan baik agar pengerjaan pelaksanaan bisa sesuai denga waktu yang ditetapkan juga untuk mengendalikan biaya suatu proyek

Penggunaan pekerja yang sesuai bidangnya merupakan faktor penting dalam pelaksanaan suatu proyek, agar proyek yang akan dibangun tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan.

Pada pelaksanaan pekerjaan tersebut perlu adanya kerjasama yang baik antara pengawas, pelaksana, juga pekerja, karena hal ini sangat penting untuk terciptanya kesinambungan dan kelancaran melaksanakan pekerjaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan, pelaksana harus memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja (K3) bagi para pekerja agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.

TERIMA KASIH