Pembahasan Prakt. TSF
-
Upload
badriyatun-nimah -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of Pembahasan Prakt. TSF
-
8/18/2019 Pembahasan Prakt. TSF
1/2
Pembuatan salep mata kloramfenikol menggunakan teknik aseptis. Adapun tujuan dari
proses aseptis adalah untuk mempertahankan sterilitas produk yang dibuat dari komponen-
komponen yang masing-masing telah disterilisasi sebelumnya dengan menggunakan salah
satu cara dari metode yang ada. Kondisi operasional hendaknya dapat mencegah kontaminasi
mikroba.
Untuk menjaga sterilitas komponen dan produk selama-proses aseptis, titik kritis yang
harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan salep mata kloramfenikol, diantaranya :
1. ingkungan laboratorium
ingkungan laboratorium tempat pembuatan salep mata kloramfenikol belum memenuhi
standar !P"#, namun telah di desain sedemikian rupa sehingga sudah tergambar jelas
pembagian antara #lack Area, $rey Area dan %hite Area. Akibatnya sediaan salep mata
yang dihasilkan belum sepenuhnya aseptis.
&. Personalia
Personalia yang masuk laboratorium untuk membuat salep mata kloramfenikol sudahmemakai sandal khusus lab, jas lab, masker, sarung tangan dan penutup kepala. 'amun,
belum disediakan baju khusus untuk laboratorium steril sesuai standar !P"# sehingga
personalia juga belum sepenuhnya aseptis.
(. )ediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat
serta memenuhi syarat uji sterilitas.
Pada praktikum yang dilakukan, bahan aktif *kloramfenikol+ dan basis salep yang telah
ditimbang, masing-masing telah di sterilkan terlebih dahulu. Untuk at aktif
kloramfenikol di sterilkan dengan autoklaf sedangkan basis salep mata *liuid paraffin,
adeps lanae dan aselin kuning+ di sterilkan di dalam oen suhu 1/0℃
selama 0
menit. #ahan aktif dan basis salep di nilai sudah steril sesuai standar.
2. 3ilter untuk sterilisasi
Untuk produk yang berisiko besar terhadap kontaminasi partikel selama proses, misalnya
infus berolume 4 100 ml, dan produk dalam 5adah bermulut lebar maka pembilasan
akhir dan penanganan komponen setelah dicuci hendaklah dilakukan di ba5ah A3
Proses pembuatan salep mata kloramfenikol yang meliputi penyaringan basis,
penggerusan basis, pencampuran at aktif serta proses pengemasan sediaan belum
dilakukan si ba5ah A3 karena keterbatasan A3 di dalam laboratorium sehingga di
lakukan secara terbuka di 5hite area. 6al ini dapat mengurangi tingkat sterilitas sediaan
salep mata.
7. )alep mata harus mengandung bahan penga5et atau campuran bahan yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak
sengaja bila 5adah dibuka pada 5aktu penggunaan. Kecuali dinyatakan lain dalam
monografi atau formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik. 8at anti mikroba yang
dapat digunakan :
9 Klorbutanol dengan konsentrasi 0.7 *Pharmaceutical e;ipient, &00+
9 Paraben
9 #enalkonium klorida dengan konsentrasi 0,01 < 0,0&
)alep mata kloramfenikol yang dibuat termasuk golongan antibiotik sehingga tidak perlu
ditambahkan penga5et ke dalam sediaan.
. )terilisasi 5adah = tutup dan prosedur pemindahannya>
-
8/18/2019 Pembahasan Prakt. TSF
2/2
%adah salep mata harus dalam keadaan steril pada 5aktu pengisian dan penutupan.
%adah salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada
pemakaian pertama.%adah salep mata kebanyakan menggunakan tube, tube dengan
rendahnya luas permukaan jalan keluarnya menjamin penekanan kontaminasi selama
pemakaianya sampai tingkat yang minimum. )ecara bersamaan juga memberikan perlindungan tehadap cahaya yang baik.
Pada tube yang terbuat dari seng, sering terjadi beberapa peristi5a tak tersatukan.
)ebagai contoh dari peristi5a tak tersatukan telah dibuktikan oleh garam perak dan
garam airaksa, lidocain *korosi+ dan sediaan skopolamoin yang mengandung air *5arna
hitam+. "leh karena itu akan menguntungkan jika menggunakan tube yang sebagian
dalamnya dilapisi lak.Pada pembuatan tube yang tidak tepat harus diperhitungkan adanya
serpihan < serpihan logam.
%adah salep mata kloramfenikol belum disterilkan sehingga tingkat sterilitas
sediaan belum memenuhi standar. )elain itu, tube yang digunakan sebagai 5adah terbuat
dari seng sehingga dalam pengemasan salep, dilapisi kertas perkamen untuk mencegahterjadinya peristi5a tak tersatukan. Proses memasukkan sediaan salep dilakukan secara
manual dengan bantuan pinset dan spatel serta dalam menutup ujung 5adah dilakukan
dengan bantuan pinset. 6al ini harus dilakukan secara hati-hati agar mikroba tidak
mudah masuk dalam sediaan.
/. %aktu tunggu maksimum bagi produk sebelum pengisian ke dalam 5adah akhir.
Produk salep yang telah jadi harus di timbang lebih dahulu untuk memastikan berat salep
yang dihasilkan. 'amun karena hanya ada satu timbangan di dalam %hite Area,
dilakukan penimbangan di $rey Area dengan mele5atkan sediaan salep melalui pass
bo;. 6al ini diperbolehkan saat praktikum saja. Pada kondisi yang sebenarnya tidak
dianjurkan karena dikha5atirkan terjadi kontaminasi mikroba.
?. %aktu penyimpanan tidak hanya tergantung dari stabilitas kimia bahan obat yang
digabungkan, tetapi juga dari kemungkinan terjadinya pertumbuhan partikel dalam
interal 5aktu tertentu mutlak diperlukan.
Penyimpanan salep mata kloramfenikol pada tempat yang kering dan terhindar dari
cahaya matahari langsung.
@. )alep mata harus memenuhi persyaratan uji sterilitas. )terilitas akhir salep mata dalam
tube biasanya dilakukan dengan radiasi sinar .
Pada paktikum tidak dilakukan sterilisasi akhir menggunakan sinar karena keterbatasan
fasilitas di laboratorium. 'amun dalam proses pembuatan salep mata kloramfenikol telah
dilakukan secara aseptis.
Beferensi : American Pharmaceutical Association. 1@@2. Handbook of Pharmaceutical
Excipients, second edition. ondon : Che Pharmaceutical Press.