pembahasan nitrasi fenol

2
Kromatografi adalah prinsip pemisahan campuran senyawa atas komponen-komponen berdasarkan perrbedaan kecepetan migrasi masing-masing komponen diantara dua fasaa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Perbedaan kecepa tan perpindahan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kemampuan masing-masing komponen untuk diserap (adsorpsi) atau perbedaan distribusi diantara dua fase yang tidak saling bercampur ( partisi). Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu kromatografi yang berdasarkan adsorpsi, tahapan analisis dengan kromatografi lapis tipis sama pada kromatgrafi kertas adalah waktu alusi yang relative lebih pendek dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Kromatografi lapis tipis menunjukkan berbagai gerakan pelerut, pelarut bergerak ke atas melalui lapisan, menguap dari lapisan sebelah bawah garis pelarut dan terserap oleh lapisan disebelah atas garis depan. Pada kromatografi, komponen-komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan fase yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak (berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda. Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang

description

fenol

Transcript of pembahasan nitrasi fenol

Kromatografi adalah prinsip pemisahan campuran senyawa atas komponen-komponen berdasarkan perrbedaan kecepetan migrasi masing-masing komponen diantara dua fasaa yaitu fasadiam dan fasagerak. Perbedaan kecepatan perpindahan tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kemampuan masing-masing komponen untuk diserap (adsorpsi) atau perbedaan distribusi diantara dua fase yang tidak saling bercampur ( partisi).Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu kromatografi yang berdasarkan adsorpsi, tahapan analisis dengan kromatografi lapis tipis sama pada kromatgrafi kertas adalah waktu alusi yang relative lebih pendek dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Kromatografi lapis tipis menunjukkan berbagai gerakan pelerut, pelarut bergerak ke atas melalui lapisan, menguap dari lapisan sebelah bawah garis pelarut dan terserap oleh lapisan disebelah atas garis depan. Pada kromatografi, komponen-komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan fase yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat.Semua kromatografi memilikifase diam(dapat berupa padatan, atau kombinasi cairan-padatan) dan fase gerak(berupa cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak pada laju yang berbeda.Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.

Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Pada fenol, gugus OH mengaktifkan cincin benzene. Oleh karena itu pada nitrasi fenol dengan asam nitrat pekat, dihasilkan campuran yang dihasilkan dari o-nitrofenol sebagai hasil utama, p-nitrofenol dalam jumlah yang lebih sedikit dan sedikit 2,4-dinitrofenol serta2,4,6-trinetrofenol.