Pembahasan Soal Modul A: Linux Island - LKS SMK Provinsi NTB 2017
Pembahasan Modul 2
-
Upload
nur-aini-iktikhafsari -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Pembahasan Modul 2
Nova Nurfauziawati 240210100003
VI. PEMBAHASAN
Mikroorganisme tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan
nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respons yang berbeda-beda terhadap
kondisi fisik di dalam lingkungannya. Untuk keberhasilan kultivasi berbagai
tipe bakteri, disesuaikan dengan mediumnya. Perkembangbiakkan bakteri
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, cahaya, kelembaban,
keasaman (pH), pengaruh O2, pengaruh tekanan , pengaruh mikroorganisme
di sekitarnya, pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba (Michael
J. Pelczar, Jr. 2005, dasar-dasar Mikrobiologi).
Kehidupan mikroorganisme tergantung kepada nutrisi dalam
substrat/medium dan faktor lingkungan yang baik. Jenis medium untuk
pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang
dijadikan dasar penanaman.
Media untuk pertumbuhan mikroorganisme terbagi atas 3 jenis, yaitu:
1. Berdasarkan bentuknya
a. Medium cair
b. Medium semi solid yaitu medium yang mengandung bahan pemadat
setengah dari medium adat.
c. Medium padat
2. Berdasarkan komposisinya
a. Medium alami
Medium yang komposisinya dan takaran komponennya tidak
diketahui secara pasti.
b. Medium semisintetik
Medium yang komponennya dan takarannya sebagian diketahui dan
sebagian lagi tidak diketahui secara pasti.
c. Medium sintetik atau buatan
Medium yang seluruh komponen dan takarannya diketahui secara
pasti.
3. Berdasarkan fungsinya
a. Medium umum
Medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme.
Nova Nurfauziawati 240210100003
b. Medium selektif
Medium yang hanya ditumbuhi oleh jenis mikroba tertentu.
c. Medium diferensial
Medium yang ditumbuhi berbagai jenis mikroba, salah satu jenis
memberikan ciri yang khas sehingga dapat segera diketahui berbeda
dari yang lain.
d. Medium pengaya
Medium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapat
menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat.
Berbagai medium dan massanya yang digunakan dalam praktikum
kali ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan kebutuhan sampel
No Kelompok Media Merek Volume
yang akan
dibuat
Berat di
kemasan
Perhitungan
1 IA NA Merck 100 mL 20 gr / 1
Liter
1001000 x 20 gr
= 2 gram
2 IIA NB Merck 100 mL 8 gr / 1
Liter
1001000 x 8 gr =
0,8 gram
3 IIIA PCA Merck 100 mL 22,5 gr /
1 Liter
1001000 x 2,25 gr
= 2 gram
4 IVA PDA Oksoid 100 mL 39 gr / 1
Liter
1001000 x 39 gr
= 3,9 gram
Pada tabel di atas terlihat bahwa setiap kelompok membuat satu media
untuk kelangsungan hidup mikroorganisme. Pembuatan medium tersebut
memiliki takaran masing-masing, sehingga dalam pembuatannya harus
menggunakan timbangan analitik agar takarannya tepat. Penimbangan
tersebut menggunakan persamaan sebagai berikut
Nova Nurfauziawati 240210100003
Massa kebutuhan media = ܸݐܽݑܾ݅݀ ݊ܽ݇ܽ ݃݊ܽݕ ݁݉ݑ݈݈ܽݐݐ ݁݉ݑ݈ܸ x berat di kemasan
Setelah penimbangan, selanjutnya melakukan pembuatan media.
Identifikasi media dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari masing-
masing media. Identifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Identifikasi Media
No Kel Media Karakteristik
Awal
Komposisi Karakteristik
Akhir
(Warna)
Fungsi Media Gambar
Bentuk Warna
1 IA NA Granula
(serbuk
kasar)
Coklat
muda
Semi
Sintetik
Kuning Inkubasi /
menumbuhkan
bakteri
(
dok.
pribadi,
2011)
2 IIA NB Ganula Coklat Semi
Sintetik
Kuning jernih Menumbuhkan
bakteri dalam
media cair
3 IIIA PCA Granula Putih
keabu-
abuan
Semi
Sintetik
Kuning Menumbuhkan
mikroorganisme
dok.
pribadi,
2011)
4 IVA PDA Serbuk putih Semi
Sintetik
Krem Menumbuhkan
kapang dan
khamir
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat empat media yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu NA, NB, PCA dan PDA. Masing-
masing media ini mempunyai karakteristik, komposisi, dan fungsi yang
berbeda.
Nova Nurfauziawati 240210100003
1. NA (Nutrient Agar)
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk
dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari beef extract, pepton, dan
bacto agar. Kandungan pepton dan beef ekstrak tersebut digunakan
sebagai komponen yang penting bagi pertumbuhan bakteri karena
kandungan protein hewaninya yang tinggi. Berdasakan komposisinya,
NA termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu medium yang
komponen dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak
diketahui secara pasti. Sedangkan berdasarkan fungsinya, NA termasuk
ke dalam medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai
jenis mikroorganisme.
Dalam praktikum ini Nutrient Agar (NA) takaran dalam kemasan
adalah 20 gram untuk 1 liter. NA yang dibuat adalah sebanyak 2 garam.
Nutrient Agar (NA) dibuat dengan komposisi peptone 5.0 g/l, beef
extract 3.0 g/l, bacto agar 15.0 g/l dan aquades 1 L.
NA berwarna cokelat muda dan berbentuk serbuk kasar dengan
merk yang digunakan pada saat praktikum yaitu Merck. Sebelum
dipanaskan NA tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat
serbuk-serbuknya, berwarna kuning dan terlihat keruh. Setelah
dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air dan berwarna
kuning.
2. NB (Nutrient Broth)
Nutrien broth merupakan media sederhana yang dibuat dari beef
extract dan pepton. NB biasanya digunakan untuk inkubasi atau
menumbuhkan bakteri dalam media cair. Berdasakan komposisinya, NB
termasuk ke dalam medium semisintetik, yaitu medium yang komponen
dan takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui
secara pasti.
Dalam praktikum ini Nutrient Agar (NA) takaran dalam kemasan
adalah 8 gram untuk 1 liter. NB yang dibuat adalah sebanyak 0,8 garam.
Nova Nurfauziawati 240210100003
Nutrient Brothr (NB) dibuat dengan komposisi peptone 5.0 g/l, beef
extract 3.0 g/l, dan aquades 1 L.
NA berwarna cokelat dan berbentuk granula dengan merk yang
digunakan pada saat praktikum yaitu Merck. Sebelum dipanaskan NB
tidak larut sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya,
berwarna kuning. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya
dalam air, berwarna kuning dan menjadi jernih.
Setelah diamati, ternyata NB hampir sama dengan NA. Namun,
hal yang membedakan diantara keduanya adalah NB digunakan untuk
menumbuhkan bakteri dalam medium cair sedangkan NA digunakan
untuk menumbuhkan bakteri dalam medium padat (agar).
3. PCA (Plate Count Agar)
Media plate count agar (PCA) dapat berfungsi sebagai media
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Untuk penggunaannya,
digunakan PCA instant sebanyak 22,5 gram untuk 1 Liter aquades.
Berdasakan komposisinya, PCA termasuk ke dalam medium
semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian
diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti.
PCA berwarna putih keabuan, berbentuk granula dan merek yang
digunakan adalah Merck. Sebelum dipanaskan tidak larut sepenuhnya
dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning dan
terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam
air, berwarna kuning.
4. PDA (Potato Dextrose Agar)
Media potato dextrose agar (PDA) berfungsi sebagai media
kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi
yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA
mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari
20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan
kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Komposisinya PDA berupa kentang (4 g/L (berasal dari 200 gr
kentang)), dektrose (15 g/L) dan aquades 1L. Untuk penggunaannya,
Nova Nurfauziawati 240210100003
digunakan PDA instant sebanyak 39 gram untuk 1 Liter aquades. Dalam
praktikum ini, Potato Dextrose Agar (PDA) takaran dalam kemasan
adalah 39 gram untuk 1 liter. Dan volume yang dibutuhkan dalam media
adalah 100 ml sehingga berat media yang dipakai adalah 3,9 gram.
Berdasakan komposisinya, PDA termasuk ke dalam medium
semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian
diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui secara pasti. Sedangkan
berdasarkan fungsinya, NA termasuk ke dalam medium umum, yaitu
medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme
PDA berwarna kuning dan berbentuk serbuk halus dengan merk
yang digunakan adalah Oksoid. Sebelum dipanaskan tidak larut
sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna
putih. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air,
berwarna krem.
Dalam praktikum kali ini, media yang telah ditimbang kemudian
dilarutkan dalam akuades sesuai dengan takarannya masing-masing. Untuk
mendapatkan larutan yang homogen, maka selanjutnya dilakukan
pemanasan dalam water bath, agar larutan yang didapat benar-benar
homogen.
Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang
diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu usaha
untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan
(Soetarto, dkk). Karena dalam laboratorium kesterilan sangat diperhatikan.
Hal ini mencegah tumbuhnya mikroorganisme yang tidak diinginkan pada
alat. Sterilisasi bisa dengan dimasukkan ke dalam oven atau menggunakan
alkohol 70%. Alkohol 70% ini merupakan dosis yang cocok bagi alat yang
akan disterilisasi. Bila alkohol yang diberikan kadarnya lebih tinggi,
mikroorganisme kemungkinan akan membentuk semacam pelindung dan
justru akan bertahan hidup. Selain itu, tempat kerja dan tangan juga harus
disterilkan dengan alkohol 70% dan menyalakan api bunsen.
Didalam sterilisasi terdapat dua cara yaitu sterilisasi dengan cara
basah dan sterilisasi dengan cara kering.
Nova Nurfauziawati 240210100003
1. Sterilisasi Basah
Pada sterilsasi ini menggunakan Autoclave, fungsi dari autoclave
adalah alat untuk mensterilkan alat-alat atau media dengan
menggunakan uap air bertekanan tinggi. Umumnya pada suhu 1210C
selama 15 menit pada tekanan 1 atm. Uap air panas akan merusak
protein mikroba hingga mengalami koagulasi, pada saat itu protein akan
mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada mikroba.
Saat penggunaan autoklaf penutupan harus benar-benar rapat agar uap
air yang bertekanan tinggi masuk ke dalam atau berinduksi ke alat.
Sterilisasi basah dilakukan untuk sterilisasi media yang telah
dibuat. Media tersebut dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, kemudian
disumbat dengan kapas dan dibungkus alumunium foil untuk
selanjutnya disterilisasi di dalam autoklaf.
Hal yang dilakukan pada saat menggunakam autoclave, yaitu
mengisi air (lebih baik menggunakan aquades) ke dalam autoclave,
jangan sampai melebihi batas penyangga tempat penyipanan alat/media.
Setelah alat/media dimasukkan, tutup autoclave rapat-rapat dan
kencangkan kunci tutupnya. Kemudian nyalakan tombol ON-nya.
Setelah air menetes keluar dari klep pengaman, yaitu tempat uap air
keluar untuk menjaga stabilitas tekanan tetap dibuka, tutup klep
tersebut. Setelah itu, bila jarum sudah menunjukkan angka 1210C/15
lbs, biarkan kedudukan selama waktu sterilisasi yang diperlukan dengan
cara mengukur besar kecilnya pemanasan. Setelah sterilisasi selesai,
matikan listriknya dan biarkan jarum penunjuk kembali ke angka nol
dengan sendirinya. Setelah itu klep dibuka dan tutup digeser, kemudian
isi autoclave dikeluarkan. Setelah selesai semua proses matikan power-
nya. Selain menggunakan Autoclave, sterilisasi basah juga bisa dengan
cara perebusan alat pada suhu 1000C selama 15 menit.
2. Sterilisasi Kering
Pada sterilisasi ini menggunakan oven, fungsi dari oven adalah
mensterilkan bahan-bahan atau alat-alat gelas secara kering pada suhu
70 - 800C selama 2 jam.
Nova Nurfauziawati 240210100003
Sterilisasi kering (oven) digunakan untuk sterilisasi cawan petri
dan pipet ukur yang telah dibungkus kertas arang sebelumnya. Waktu
untuk sterilisasi kering cukup lama yaitu sekitar dua jam, karena hanya
menggunakan udara panas, dimana kontak dengan media tidak terjadi
secara langsung dan intens, tidak seperti menggunakan uap panas.
Nova Nurfauziawati 240210100003
VII. KESIMPULAN
Untuk menumbuhkan mikroorganisme terdapat beberapa media,
diantaranya NA, NB, PCA dan PDA. Nutrient agar (NA) berfungsi untuk
menumbuhkan bakteri. Sedangkan NB (Nutrient Broth) berfungsi untuk
menumbuhkan bakteri dalam media cair. PCA (Plate Count Agar) berfungsi
untuk menumbuhkan mikroorganisme. PDA (Potato Dextrose Agar)
berfungsi untuk menumbuhkan Kapang dan Khamir.
Sterilisasi dilakukan sebagai usaha untuk membebaskan bahan-bahan
dari mikrobia yang tidak diinginkan (Soetarto, dkk). Sterilisasi dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu sterilisasi basah (menggunakan autoclave)
dan sterilisasi kering (menggunakan oven).
Nova Nurfauziawati 240210100003
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D., Prof., Dr. 1981. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan,
Surabaya.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Pelzcar, dan Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press), Jakarta.
Sumanti, Debby M. dkk. 2009. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.
Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Pasjadjaran
Nova Nurfauziawati 240210100003
Jawaban Pertanyaan
1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekkan, jelaskan fungsi penambahan beef
extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada
pembuatan media PDA! Mengapa berbeda?
Jawab: NA merupakan media untuk pertumbuhan bakteri. Kandungan beef
ekstrak digunakan sebagai komponen yang penting bagi
pertumbuhan bakteri karena kandungan protein hewaninya yang
tinggi. Sedangkan PDA sebagai media pertumbuhan kapang dan
khamir. Kentang digunakan sebagai komponen yang penting bagi
pertumbuhan kapang dan Khamir karena mengandung protein
nabati.
2. Jelaskan fungsi dari lerutan pengencer! Mengapa harus menggunakan
KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?
Jawab: Larutan pengencer digunakan untuk membuat media/substrat
pertumbuhan bakteri agar konsentrasinya tidak terlalu pekat dan
memudahkan mikroorganisme tumbuh.
KH2PO4 adalah larutan penyangga asam dimana fungsinya sebagai
pengencer tidak akan mempengaruhi pH media. Sebagaimana kita
ketahui bahwa pertumbuhan kultur bakteri sangat sensitif terhadap
perubahan pH, sehingga dibutuhkan suatu larutan pengencer yang
dapat mempertahankan kondisi pH media yang cenderung asam.
KH2PO4 dapat diganti dengan senyawa kimia lain, tetapi memiliki
sifat yang sama yaitu sebagai larutan penyangga (buffer) asamyang
dapat mempertahankan pH pada daerah asam (pH<7).