Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

10
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan sangat penting dan strategis. Peran utama agama sebagai landasan spiritual, moral dan etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk membersihkan jiwa manusia dan kemakmuran rakyat, Agama sebagai sistem nilai seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, warga dan masyarakat hingga akhirnya dapat menjiwai kehidupan bangsa dan negara. Walaupun pendidikan agama mendapat porsi yang bagus sejak proklamasi kemerdekaan sampai Orde Baru berakar, namun itu semua hanya bahasa kiasan belaka. Menurut Abdurrahman Mas’ud, Ph. D., Undang-Undang Pendidikan dari zaman dahulu sampai sekarang masih terdapat dikotomi pendidikan. Kalau dicermati bahwa undang- undang pendidikan nasional masih membeda-bedakan antara pendidikan umum dan agama, padahal perkawinan, ilmu agama dan umum justru akan menciptakan kebersamaan dan mampu menciptakan kehidupan yang harmonis serasi dan seimbang. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah pendidikan islam pada masa Orde Baru? 2. Apa saja keberhasilan-keberhasilan pendidikan islam pada masa Orde Baru? 3. Apa kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan Islam? 4. Bagaimana kurikulum pendidikan islam pada masa Orde Baru? 5. Apa jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru? C. Tujuan 1. Mengetahui sejarah pendidikan islam pada masa Orde Baru. 2. Mengetahui keberhasilan-keberhasilan pendidikan islam pada masa Orde Baru. 3. Mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan islam. 4. Mengetahui kurikulum pendidikan islam pada masa Orde Baru. 5. Mengetahui jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru.

Transcript of Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

Page 1: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan

sangat penting dan strategis. Peran utama agama sebagai landasan spiritual, moral dan

etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk membersihkan jiwa

manusia dan kemakmuran rakyat, Agama sebagai sistem nilai seharusnya dipahami dan

diamalkan oleh setiap individu, warga dan masyarakat hingga akhirnya dapat menjiwai

kehidupan bangsa dan negara.

Walaupun pendidikan agama mendapat porsi yang bagus sejak proklamasi

kemerdekaan sampai Orde Baru berakar, namun itu semua hanya bahasa kiasan belaka.

Menurut Abdurrahman Mas’ud, Ph. D., Undang-Undang Pendidikan dari zaman dahulu

sampai sekarang masih terdapat dikotomi pendidikan. Kalau dicermati bahwa undang-

undang pendidikan nasional masih membeda-bedakan antara pendidikan umum dan

agama, padahal perkawinan, ilmu agama dan umum justru akan menciptakan

kebersamaan dan mampu menciptakan kehidupan yang harmonis serasi dan seimbang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah pendidikan islam pada masa Orde Baru?

2. Apa saja keberhasilan-keberhasilan pendidikan islam pada masa Orde Baru?

3. Apa kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan Islam?

4. Bagaimana kurikulum pendidikan islam pada masa Orde Baru?

5. Apa jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah pendidikan islam pada masa Orde Baru.

2. Mengetahui keberhasilan-keberhasilan pendidikan islam pada masa Orde Baru.

3. Mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah Orde Baru mengenai pendidikan

islam.

4. Mengetahui kurikulum pendidikan islam pada masa Orde Baru.

5. Mengetahui jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru.

Page 2: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

2

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA ORDE BARU

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru

Orde baru adalah masa pemerintahan di Indonesia sejak 11 Maret 1966

hingga terjadinya peralihan kepresidenan, dari presiden Soeharto ke presiden

Habibi pada 21 Mei 1998.1 Peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru membawa

konsekuensi perubahan strategi politik dan kebijakan pendidikan nasional. Pada

dasarnya Orde Baru adalah suatu korelasi total terhadap Orde Lama yang

didominasi oleh PKI dan dianggap telah menyelewengkan pancasila.

Orde Baru memberikan corak baru bagi kebijakan pendidikan agama islam,

karena beralihnya pengaruh komunisme ke arah pemurnian pancasila melalui

rencana pembangunan Nasional berkelanjutan. Terjadilah pergeseran kebijakan,

dari murid berhak tidak ikut serta dalam pelajaran agama apabila mereka

menyatakan keberatannya, menjadi semua murid wajib mengikuti pendidkan

agama mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Masa Orde Baru disebut juga sebagai Orde Konstitusional dan Orde

Pembangunan. Yakni bertujuan membangun manusia seutuhnya dan

menyeimbangkan antara rohani dan jasmani untuk mewujudkan kehidupan yang

lebih baik. Pada tahun 1973-1978 dan 1983 dalam sidang MPR yang kemudian

menyusun GBHN.

Selain itu, dalam Pelita IV di bidang agama dan kepercayaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa makin di kembangkan. Dengan semakin meningkatnya

dan meluasnya pembangunan, maka kehidupan keagamaan dan kepercayaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa harus semakin diamalkan baik dalam kehidupan

pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Diusahakan supaya terus

bertambah sarana-sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan

keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk

1 A. Zakki Fuad, Sejarah Pendidikan Islam. (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2011) hal-154.

Page 3: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

3

pendidikan agama isalam yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari

Sekolah Dasar sampai dengan Universitas Negeri.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa ditinjau dari falsafah Negara Pancasila,

dari konstitusi UUD 1945, dan keputusan MPR tentang GBHN maka kehidupan

beragama dan pendidikan agama islam di Indonesia sejak Proklamasi

Kemerdekaan tahun 1945 sampai Pelita VI tahun 1983 semakin mantap.

B. Keberhasilan-Keberhasilan Pendidikan Pada Masa Orde Baru

Masa Orde Baru ini mencatat banyak keberhasilan, diantaranya adalah :

1. Pemerintah memberlakukan pendidikan agama dari tingkat SD hingga

universitas (TAP MPRS No.XXVII/MPRS/1966), madrasah mendapat

perlakuan dan status yang sejajar dengan sekolah umum, pesantren

mendapat perhatian melalui subsidi dan pembinaan, berdirinya MUI

(Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 1975, pelarangan SDSB

(Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) mulai tahun 1993 setelah berjalan

sejak awal tahun 1980-an.

2. Pemerintah juga pada akhirnya memberi izin pada pelajar muslimah

untuk memakai rok panjang dan busana jilbab di sekolah-sekolah Negeri

sebagai ganti seragam sekolah yang biasanya rok pendek dan kepala

terbuka.

3. Terbentuknya UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

UU No. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama, Komplikasi Hukum

Islam (KHI), dukungan pemerintah terhadap pendirian Bank Islam, Bank

Muamalat Islam, yang telah lama diusulkan, lalu diteruskan dengan

pendirian BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah) yang idenya

muncul sejak 1968, berdirinya Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila,

pemberlakuan label halal atau haram oleh MUI bagi produk makanan

dan minuman pada kemasannya, terutama bagi jenis olahan.2

Selanjutnya pemerintah juga memfasilitasi penyebaran da’i ke daerah

terpencil dan lahan transmigrasi, mengadakan MTQ (Musabaqoh Tilawatil

2 A. Zakki Fuad, Sejarah Pendidikan Islam. (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2011) hal-156.

Page 4: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

4

Qur’an), peringatan hari besar islam di Masjid Istiqlal, mencetak dan

mengedarkan mushaf Al-qur’an dan buku-buku agama islam yang kemudian

diberikan ke masjid atau perpustakaan Islam, terpusatnya jama’ah haji di asrama

haji, berdirinya MAN PK (Program Khusus) mulai tahun 1986, dan pendidikan

pascasarjana untuk Dosen IAIN baik ke dalam maupun luar negeri, merupakan

kebijakan lainnya. Khusus mengenai kebijakan ini, Departemen Agama telah

membuka program pascasarjana IAIN sejak 1983 dan join cooperation dengan

Negara-negara Barat untuk studi lanjut jenjang Magister maupun Doktor. Selain

itu, penayangan pelajaran Bahasa Arab di TVRI dilakukan sejak 1990, dan

sebagainya. Akibat semua kebijakan tersebut, pembangunan bidang agama islam

yang dilaksanakan Orde Baru mempercepat peningkatan jumlah umat islam

terdidik dan kelas menengah muslim perkotaan.

C. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Orde Baru Mengenai Pendidikan Islam

Kebijakan pemerintah orde baru mengenai pendidikan islam dalam konteks

madrasah di indonesia bersifat positif dan konstruktif, khususnya dalam dua

dekade terakhir 1980-an sampai dengan 1990-an. Pada pemerintah, lembaga

pendidikan di kembangkan dalam rangka pemerataan kesempatan peningkatan

dan peningkatan mutu pendidikan.3

Pada awal-awal masa pemerintahan orde baru, kebijakan tentang madrasah

bersifat melanjutkan dan meningkatkan kebijakan orde lama. Pada tahap ini

madrasah belum di pandang sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, tetapi

baru bersifat lembaga pendidikan bersifat otonom di bawah pengawasan menteri

agama.

Menghadapi kenyataan tersebut di atas, langkah pertama dalam melakukan

pembaruan ini adalah di keluarkannya kebijakan tahun 1967 sebagai respons

terhadap TAP MPRS No. XXVII tahun 1966 dengan melakukan formalisasi dan

strukturisasi Madrasah.

3 H. Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana, 2007), hal-361.

Page 5: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

5

Dalam dekade 1970-an madrasah terus dikembangkan untuk memperkuat

keberadaannya, namun di awal-awal tahun 1970-an, justru kebijakan pemerintah

terkesan berupaya untuk mengisolasi madrasah dari bagian sistem pendidikan

nasional. Hal ini terlihat dengan langkah yang di tempuh pemerintah dengan

langkah yang di tempuh pemerintah dengan mengeluarkan suatu kebijakan berupa

keputusan presiden nomor 34 tanggal 18 April tahun 1972 tentang tanggung

jawab fungsional pendidikan dan latihan. Isi keputusan ini mencakup tiga hal :

1. Menteri pendidikan dan kebudayaan bertugas dan bertanggung jawab

atas pembinaan pendidikan umum dan kebijakan

2. Menteri tenaga kerja bertugas dan bertanggung jawab atas pembinaan

dan latihan keahlian dan kejuruan tenaga kerja akan pegawai negeri

3. Ketua lembaga Administrasi Negara bertugas dan bertanggung jawab

atas pembinaan pendidikan dan latihan khusus untuk pegawai negeri.

Selanjutnya, kepres No 34 Tahun 1972 ini di pertegas oleh inpres No 15

tahun 1974 yang mengatur operasionalnya. Dalam TAP MPRS Nomor XVII

Tahun 1966 dijelaskan “Agama merupakan salah satu unsur mutlak dalam

pencapaian tujuan Nasional.” Persoalan keagamaan dikelola oleh Departemen

Agama, sedangkan madrasah dalam TAP MPRS Nomor 2 Tahun 1960 adalah

lembaga pendidikan otonom di bawah bawah pengawasan Menteri Agama”. Dari

ketentuan ini, Departemen Agama menyelenggarakan pendidikan madrasah tidak

saja bersifat keagamaan dan umum, tetapi juga bersifat kejuruan. Dengan

keputusan presiden No. 34 Tahun 1972 dan impres 1974, penyelenggraan

pendidikan dan kejuruan sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab

MENDIKBUD.

D. Kurikulum Pendidikan Islam Pada Masa Orde Baru

Setelah SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga menteri, usaha pengembangan

madrasah selanjutnya adalah di keluarkan nya SKB tiga menteri P&K

No.299/u/19884 dengan Menteri Agama No. 45 th 1984, tentang pengaturan

pembakuan kurikulum sekolah umum dan kurikulum Madrasah yang isinya antara

lain adalah mengizinkan kepada lulusan madrasah untuk melanjutkan ke sekolah –

Page 6: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

6

sekolah umum yang lebih tinggi. SKB 2 menteri di jiwai oleh TAP MPR No. II/

TAP/MPR/1983 tentang perlunya penyesuaian sistem pendidikan sejalan dengan

daya kebutuhan bidang bersama, antara lain dilakukan melaui perbaikan

kurikulum sebagai salah satu diantara sebagai salah satu diantara berbagai upaya

perbaikan penyelenggaraan pendidikan di sekolah umum dan Madrasah.

Dalam keputusan tersebut terjadi perubahan berupa perbaikan dan

penyempurnaan kurikulum sekolah umum dan madrasah. Perubahan tersebut

tertuang dalam KMA No. 99 th 1984 untuk tingkat MI, ketentuan KMA No. 100

untuk tingkat MTS, dan MA No. 101 untuk tingkat PGAN. Keempat KMA

tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki kurikulum madrasah agar lebih

efektif dan efisien antara lain dalam hal :

a. Mengorganisasikan program pengajaran.

b. Untuk membentuk manusia memiliki ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa serta keharmonisan sesama manusia dan lingkungannya.

c. Mengefektifkan proses belajar mengajar.

d. Mengoptimalkan waktu belajar.4

Upaya dalam pengaturan dan pembaruan kurikulum bmadrasah di

kembangkan dengan menyusun kurikulum sesuai dengan konsesus yang di

tetapkan. Khusus untuk MA, waktu untuk setiap mata pelajaran berlangsung 45

menit dan memakai semester. Sementara itu, jenis program pendidikan dalam

kurikulum madrasah terdiri dari program inti dan program pilihan. Pengembangan

kedua program kurikulum ini bagi menjadi dua bagian yaitu: pendidikan agama,

terdiri dari : Al-qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih, SKI, dan Bahasa Arab, dan

Pendidikan Umum antara lain : Bahasa dan sastra indonesia, pengetahuan, sains,

olah-raga dan kesehatan, Matematika, Pendidikan seni, pendidikan keterampilan,

Bahasa inggris (MTs dan MA), kimia (MA), Geografi (MA), Biologi (MA),

Fisika (MA) dan kimia (MA).

4 H. Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana, 2007), hal-365.

Page 7: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

7

Sebagai esensi dari pembakuan kurikulum di sekolah umum dan madrasah

ini memuat antara lain :

1. Kurikulum sekolah dan madrasah terdiri umum dan madrasah terdiri dari

program inti dan program pilihan.

2. Program inti dalam rangka memenuhi tujuan pendidikan sekolah umum

dan madrsah, dan program inti sekolah umum dan madrasah secara

kualitatif sama

3. Proram khusus (pilihan) di adakan untuk memberikan bekal kemampuan

siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bagi sekolah menengah

atas/Madrasah Aliyah.

4. Pengaturan Pelaksanaan kurikulum sekolah umum dan madrasah

mengenai sistem kredit semester, bimbingan karir, ketuntasan belajar.

5. Hal-hal yang berhubungan dengan tenaga guru dan sarana pendidikan

dalam rangka keberhasilan pelaksanaan kurikulum akan diatur bersama

oleh kedua departemen yang bersangkutan.

Dengan demikian, kurikulum 1984 tersebut pada hakikatnya mengacu pada

SKB 3 dan SKB 2 menteri, baik dalam program, tujuan maupun bahan kajian dan

pelajarannya. Diantara rumusan kurikulum 1984 memuat hal strategis sebagai

berikut :

1. Program kegiatan kurikulum madrasah (MI, MTS dan MA) tahun 1984

di lakukan melalui kegiatan internkurikuler, kokuler dan ekstrakurikuler,

baik dalam program inti maupun program pilihan.

2. Proses belajar mengajar di laksanakan dengan memperhatikan keserasian

antara cara seseorang belajar dengan apa yang di pelajarinya.

3. Penilaian di lakukan secara berkesinambungan dan menyeluruh untuk

peningkatan proses dan hasil belajar, serta pengelolaan program.

Sejak di keluarkannya SKB 3 menteri yang di lanjutkan dengan SKB 2

menteri, secara formal madrasah sudah menjadi sekolah umum yang menjadikan

agama sebagai ciri khas kelembagannya. Kebijakan pemerintah dalam 2 SKB

diatas menimbulkan di lema baru bagi Madrasah. Disatu pihak materi

pengetahuan umum bagi madarasah secara kuantitas dan kualitas mengalami

Page 8: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

8

peningkatan, tetapi di pihak lain penguasaan murid terhadap pengetahuan agama

menjadi serba tanggung. menyadari kondisi seperti itu muncul keinginan

pemerintah untuk mendirikan MA yang bersifat khusus yang kemudian dikaenal

dengan Madrasah Aliah Program khusus (MAPK) yang di rintis oleh H. Munawir

Sjadzali.

E. Jenis-Jenis Pendidikan Serta Pengajaran Islam

Jenis-jenis pendidikan islam pada masa Orde Baru adalah sebagai berikut :

1. Pesantren klasik, semacam sekolah swasta keagamaan yang menyediakan

asrama, yang sejauh mungkin memberikan pendidikan yang bersifat

pribadi, sebelumnya terbatas pada pengajaran keagamaan serta

pelaksanaan ibadah.

2. Madrasah diniyah, yaitu sekolah-sekolah yang memberikan pengajaran

tambahan bagi murid sekolah negeri yang berusia 7 sampai 20 tahun.

3. Madrasah-madrasah swasta, yaitu pesantren yang dikelola secara

modern, yang bersamaan dengan pengajaran agama juga diberikan

pelajaran-pelajaran umum.

4. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), yaitu sekolah dasar negeri enam

tahun, di mana perbandingan umum kira-kira 1:2.

5. Suatu percobaan baru telah ditambahkan pada Madrasah Ibtidaiyah

Negeri (MIN) 6 tahun, dengan menambahkan kursus selama 2 tahun,

yang memberikan latihan ketrampilan sederhana.

6. Pendidikan teologi agama tertinggi. Pada tingkat universitas diberikan

sejak tahun 1960 pada IAIN. IAIN ini dimulai dengan dua bagian/dua

fakultas di Yogyakarta dan dua fakultas di Jakarta.5

5 http://tanjungpinangarticle.blogspot.com/2010/06/pendidikan-pada-masa-orde-lama-dan-orde-

baru.html (Di ambil pada: 2 Mei 2012, Pukul 19.31 wib).

Page 9: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

9

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Di awali dari proses pengertian sejumlah madarasah oleh pemerintah RI

pada masa orde baru yaitu pada tahun 1967, mulai dari madarasah ibtidaiyah,

Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, selangkah telah terlihat kebijakan

pemerintah yang berkontribusi positif terhadap pendidikan islam kemudian di

susul dengan munculnya SKB 3 menteri tahun 1975 tentang peningkatan mutu

madrasah dengan diakuinya ijazah madrasah yang memiliki nilai yang sama

dengan ijazah nilai sekolah umum.

Sejak di keluarkannya SKB 3 menteri yang di lanjutkan dengan SKB 2

menteri, secara formal madrasah sudah menjadi sekolah umum yang menjadikan

agama sebagai ciri khas kelembagannya. Kebijakan pemerintah dalam 2 SKB

diatas menimbulkan dilema baru bagi Madrasah. Disatu pihak materi pengetahuan

umum bagi madarasah secara kuantitas dan kualitas mengalami peningkatan,

tetapi di pihak lain penguasaan murid terhadap pengetahuan agama menjadi seba

tanggung. Menyadari kondisi seperti itu muncul keinginan pemerintah untuk

mendirikan MA yang bersifat khusus yang kemudian dikaenal dengan Madrasah

Aliah Program khusus ( MAPK) yang di rintis oleh H. Munawir Sjadzali.

Page 10: Pembahasan Makalah Sejarah Pendidikan Islam

10

DAFTAR PUSTAKA

Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Perdana Media

Group, 2007.

Fuad, Zakki, Sejarah Pendidikan Islam, Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2011.

Zuhairini,dkk., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Wahab, Rochidin, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Alfabeta,

2004.

http://tanjungpinangarticle.blogspot.com/2010/06/pendidikan-pada-masa-orde-

lama-dan-baru.html (Di ambil pada: 2 Mei 2012, Pukul 19.31 wib).

http://coretan-rossi.blogspot.com/2011/06/pendidikan-islam-masa-orde-

baru.html (Di ambil pada tanggal 2 Mei 2012, pada pukul 19.27 wib).