Pembahasan Granulasi Kering

download Pembahasan Granulasi Kering

of 2

Transcript of Pembahasan Granulasi Kering

  • 8/10/2019 Pembahasan Granulasi Kering

    1/2

    Percobaan yang dilakukan pada kali ini adalah granulasi kering. Dimana percobaan ini

    bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan slug dan memahami fungsi

    kompaktasi campuran serbuk. Granulasi adalah pembentukan partikel- partikel besar dengan

    mekanisme pengikatan tertentu. Granul dapat diproses lebih lanjut menjadi bentu sediaan granul

    terbagi, kapsul, maupun tablet. Berbagai proses granulasi telah dikembangkan dari metode

    konvensional sepeti slugging dan granulasi dengan bahan pengikat musilago amili. Granulasi

    peleburan ini dapat digunakan untuk membentuk granul dengan bahan pengikat hidrofob seperti

    lemak dan wax dengan tujuan penyalutan dan atau pembentukkan matriks sediaan pelepasan

    dimodifikasi. Keunggulan dari granulasi peleburan ini adalah tidak membutuhkan bhan pelarut, tidak

    memerlukan proses pengeringan, dan prosesnya berlangsung epat serta bersih.

    Granulasi kering adalah proses pembautan tablet dengan cara mencamurkan zat aktif dan

    bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih

    besar, lalu dikempa lagi untuk mendapatkan tablet yang memenuhi persyaratan. Prinsipnya,

    membuat granul yang baik dengan cara mekanis, tanpa pengikat dan pelarut. Dalam granulasi kering

    pada dasarnya adalah menjadikan partikel serbuk menjadi agregat dengan tekanan tinggi.

    Granualsi kering juga dinyatakan sebagai briketasi atau kompaktasi. Cara ini membutuhkan

    lebih sedikit waktu dan karenanya lebih ekonomis dari pada granulasi basah. Cara ini sangat tepat

    untuk tabletasi zat- zat peka suhu atau bahan obat yang tidak stabil dengan adanya air. Dalamgranulasi kering dasarnya adalah menjadikan partikel serbuk menjadi agregat dengan tekanan tinggi.

    Ada dua metode dalam granulasi kering yaitu slugging dan roller compaction. Slugging ini seprti yang

    dilakukan pada percobaan ini dimana merupakan proses kompresi campuran serbuk menjadi

    partikel yang lebih besar. Sedangkan proses roller compaction merupakan proses dimana serbuk

    dialirkan dianara dua penggiling sehingga terbentuk lembaran- lembaran bahan.

    Metode granulasi kering ini granul yang dibentuk tanpa pelembapan atau penambahan bahan

    pengikat ke dalam camuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya

    besar dari campuran serbuk, dan setelh itu memecahkannya dan menjadikan pecahan- pecahan ke

    dalam granul yang lebih kecil. Dengan metode inni baik bahan aktif maupun bahan pengisi harus

    memiliki sifat kohesi supaya massa yang jumlahnya besar dapat dibentuk. Metode ini khushsnya

    untuk bahan- bahan yang tidak dpat diolah dengn metode granulasi basah, karena kepekaannya

    terhadap uap air tau karena untuk meringkasnya diperlukan temperatur yang dinaikkan.

    Metode granulasi basah ini boleh digunakan apabila zat aktif memiliki sift aliran yang buruk

    (tidak amorf), yang kedua zat aktif sensitif terhadap panas dn lembap serta kandungan zat aktif

  • 8/10/2019 Pembahasan Granulasi Kering

    2/2

    dalam tablet tinggi. Metode granulasi basah ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu

    dipertimabangkan sebelum menggunakannya. Adapaun keuntungannya yakni peralatan lebih sedikit

    dibanding granulasi basah, cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan panas dan lembap, tahap

    pengerjaan tidak terlalu lama, biaya lebih efisien dibanding granulasi basah serta mempercepat

    waktu hancur obat dalam tubuh karena tidak menggunakan pengikat. Sedangkan kekurangannya

    yakni memerlukan mesin tablet khushs, tidak adapat mendistribusikan zat warna dan proses banyak

    menghasilkan debu, sehingga rentan terhadap kontaminasi silang.

    Percobaan granualsi kering dalam pengerjaannya disini langsung menggunakan tabet yang

    sudah jadi yaitu tablet isoniazid sebanyak 50 tablet. Tablet tersebut selanjutnya ditimbang dan

    didapatka berat 12,45 gram untuk 50 tablet. Selanjutnya 50 tablet yang sudah ditimbang tadi digerus

    kasar menggunakan mortir dan stamper tujuannya untuk menjadikannya seperti granul agar dapat

    diayak. Kemuadian setelah 50 tablet tersebut telah berbentuk seperti granul, maka selanjutnya

    diayak menggunkan aakan dengan nomor mesh 18. Nomor mesh pada ayakan ini adalah jumlah

    lubang yang terdapat dalam ayakan tiap 1 inchi persegi, jadi jika pada ayakan yang diguanakn ini 18

    artinya tiap 1 inchi persegi terdapat 18 lubang. Semakin besar jumlah mesh berarti ukuran lubang

    akan semkin kecil. Tahap terakhir setelah diayak adalah granul yang tersebut ditimbang dan

    didapatkan berat akhir granul 11,86 gram.