pembahasa kromatografi gas

8
kromatografi gas adalah suatu metode analisis yang didasarkan pemisahan fisik zat organik atau anorganik yang stabil pada pemanasan dan mudah diatsirikan. Pada umumnya kegunaan kromatografi gas adalah untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap dan juga untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam campuran. Dalam kromatografi gas, fase bergeraknya adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak dan fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat pada zat padat penunjangnya. GC menggunakan gas sebagai gas pembawa/fase geraknya. Ada 2 jenis kromatografi gas, yaitu : 1. Kromatografi gas–cair (KGC) yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam. 2. Kromatografi gas-padat (KGP), yang fase diamnya berupa padatan dan kadang-kadang berupa polimerik. Prinsip kromatografi gas: Pada dasarnya prinsip yang digunakan pada kromatografi gas dan HPLC secara garis besar adalah sama karena sama-sama menggunakan kolom, hanya saja pada kromatografi gas, sampel yang diinjeksikan harus yang tahan panas karena menggunakan gas pembakar. Disamping itu pada kromatografi gas, selain oleh afinitasnya terhadap fase diam maupun fase gerak, pemisahannya juga ditentukan oleh titik didih keatsirian dari sampel. Fase Diam Dan Fase Gerak Pada Kromatografi Gas yaitu: Fase Diam

description

yyyyyyyyyyyyyyyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaggggggggggiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttuuuuuuuuuu dddddddddddeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhh

Transcript of pembahasa kromatografi gas

Page 1: pembahasa kromatografi gas

kromatografi gas adalah suatu metode analisis yang didasarkan pemisahan fisik zat

organik atau anorganik yang stabil pada pemanasan dan mudah diatsirikan. Pada umumnya

kegunaan kromatografi gas adalah untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa

yang mudah menguap dan juga untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa 

dalam campuran. Dalam kromatografi gas, fase bergeraknya adalah gas dan zat terlarut

terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak dan

fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat pada

zat padat penunjangnya.

GC menggunakan gas sebagai gas pembawa/fase geraknya. Ada 2 jenis kromatografi

gas, yaitu :

1.    Kromatografi gas–cair (KGC) yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada suatu

pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.

2.    Kromatografi gas-padat (KGP), yang fase diamnya berupa padatan dan kadang-kadang

berupa polimerik.

Prinsip kromatografi gas: Pada dasarnya prinsip yang digunakan pada kromatografi

gas dan HPLC secara garis besar adalah sama karena sama-sama menggunakan kolom, hanya

saja pada kromatografi gas, sampel yang diinjeksikan harus yang tahan panas karena

menggunakan gas pembakar. Disamping itu pada kromatografi gas, selain oleh afinitasnya

terhadap fase diam maupun fase gerak, pemisahannya juga ditentukan oleh titik didih

keatsirian dari sampel.

Fase Diam Dan Fase Gerak Pada Kromatografi Gas yaitu:

Fase Diam

Pemilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan sampel yang akan dipisahkan.

Untuk sampel yang bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam yang polar. Begitupun

untuk sampel yang nonpolar, digunakan fasa diam yang nonpolar agar pemisahan dapat

berlangsung lebih sempurna.

Fase diam pada Kromatografi Gas biasanya berupa cairan yang disaputkan pada

bahan penyangga padat yang lembab, bukan senyawa padat yang berfungsi sebagai

permukaan yang menyerap (kromatografi gas-padat). Sistem gas-padat telah dipakai secara

luas dalam pemurnian gas dan penghilangan asap, tetapi kurang kegunaannya dalam

kromatografi. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang

sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Fase Gerak

Page 2: pembahasa kromatografi gas

Disebut juga sebagai gas pembawa. Fungsi utamanya adalah untuk membawa uap

analit melalui system kromatografi tanpa berinteraksi dengan komponen-komponen sampel.

Adapun syarat-syarat fase gerak pada kromatografi gas yaitu sebagai berikut::

      -  Tidak reaktif

      -  Murni (agar tidak mempengaruhi detector)

  - Dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi. Biasanya mengandung gas helium,

nitrogen

Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi

komponen-komponen suatu cuplikan di dalam kolom. Perbedaan migrasi ini terjadi karena

perbedaan interaksi komponen-komponen tersebut dengan fasa diam dan fasa gerak. Fasa

diamnya berupa cairan yang melekat pada zat pendukung (adsorben), sedangkan fasa

geraknya berupa gas. Karena gas ini berfungsi membawa komponen-komponen sepanjang

kolom hingga mencapai detektor, maka fasa gerak disebut juga sebagai gas pembawa (carrier

gas). Gas pembawa akan mengalir dengan cepat, dan Inilah keuntungan dengan

menggunakan GC. Namun, tidak semua senyawa dapat dipisahkan dengan menggunakan

metode kromatografi gas. Senyawa-senyawa yang dapat dipisahkan dengan menggunakan

metode ini adalah senyawa yang memenuhi dua persyaratan berikut :

1. mudah menguap saat diinjeksikan

2. stabil pada suhu pengujian (50-300°C) yakni tidak mengalami penguraian atau

pembentukan menjadi senyawa lain.

Jika suatu senyawa pada saat diinjeksikan langsung mengalami perusakan, maka

senyawa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan metode ini. Kolom yang digunakan pada

kromatografi gas terdapat dua jenis, yaitu kolom pak dan kolom terbuka. Kolom terbuka

disebut juga sebagai kolom kapiler karena diameter dalam kolomnya sangat kecil, berkisar

antara 0,1-0,7 mm. Kolom kapiler ini diposisikan melingkar sehingga dapat masuk ke dalam

oven. Detektor yang digunakan adalah FID. Seperti yang telah kita ketahui, FID lebih peka

dibandingkan dengan detektor konduktifitas termal apalagi jika digunakan nitrogen sebagai

gas pembawa.

Terdapat dua metode pemisahan pada kromatografi gas,yaitu metode isotermal dan

metode terprogram. Metode isotermal digunakan untuk memisahkan cuplikan yang

perbedaan titik didih antara komponen satu dengan komponen yang lainnya dekat satu sama

lain. Sedangkan metode terprogram digunakan untuk memisahkan komponen yang perbedaan

titik didih komponen-komponennya jauh. Metode terprogram memberikan hasil jauh lebih

Page 3: pembahasa kromatografi gas

baik dibanding metode isotermal. Percobaan yang dilakukan menggunakan suhu injektor

sebesar 130°C, detektor pada suhu 130°C dan kolom diset suhu awalnya sebesar 50°C

dipertahankan selama 10 menit kemudian suhu dinaikkan lagi suhunya hingga mencapai suhu

tertentu. Hal ini bertujuan agar semua komponen berubah menjadi gas dan keluar

meninggalkan kolom. Sehingga tidak ada komponen yang masih berupa cairan dan tertinggal

di dalam kolom. Cairan yang tertinggal dalam kolom akan mengotori kolom dan

mempengaruhi hasil analisis.

Adapun mekanisme kerja kromatografi gas adalah sebagai berikut :

Gas bertekanan tinggi dialirkan ke dalam kolom yang berisi fasa diam, kemudian

sampel diinjeksikan ke dalam aliran gas dan ikut terbawa oleh gas ke dalam kolom. Di dalam

kolom akan terjadi proses pemisahan dari sampel yang diinjeksi menjadi komponen-

komponen penyusunnya. Komponen-komponen tersebut satu per satu akan keluar kolom dan

mencapai detektor yang diletakkan di ujung akhir kolom. Hasil pendeteksian direkam oleh

rekorder dan dikenal sebagai kromatogram. Jumlah peak pada kromatogram menyatakan

jumlah komponen yang terdapat dalam cuplikan dan kuantitas suatu komponen ditentukan

berdasarkan luas peaknya.

Dari kromatogram larutan standar dapat dilihat terdapat 3 puncak. Ketiga pucuk ini

dipengaruhi oleh titik didih, dimana komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan

lebih mudah menguap menjadi gas dan pergerakannya lebih cepat di dalam kolom

dibandingkan dengan komponen lain dengan titik didih yang lebih tinggi untuk mencapai

detektor.

Adapun kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode pemisahan berdasarkan

kromatografi gas (GC) yaitu sebagai berikut:

 

        -   Kelebihan:

Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.

Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan

yang tinggi.

Gas mempunyai vikositas yang rendah.

Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis

relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.

Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat

beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Page 4: pembahasa kromatografi gas

-   Kekurangan:

Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.

Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah

besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram

mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan

kecuali jika ada metode lain.

Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase

diam dan zat terlarut.

KESIMPULAN

Percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Prinsip dasar metode

kromatografi gas adalah pemisahan komponen-komponen dalam suatu campuran berdasarkan

kepolarannya. Dimana komponen yang memiliki kedekatan polaritas dengan fasa diam maka

akan tertahan di kolom, sedangkan komponen yang memiliki kedekatan polaritas dengan fasa

gerak  akan terelusi keluar dari kolom (keluar duluan). Komponen-komponen utama

instrumen GC yaitu: Gas Pembawa, Detektor, Kolom, Injektor, Rekorder dan Komputer

(Penampil Kromatogram).

Adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode pemisahan

menggunakan kromatografi gas yaitu sebagai berikut:

                -  Kelebihan:

Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.

Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan

yang tinggi.

Gas mempunyai vikositas yang rendah.

Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis

relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.

Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat

beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

               -  Kekurangan:

Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.

Page 5: pembahasa kromatografi gas

Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah

besar. 

Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase

diam dan zat terlarut.

Dapus

Anwar,  Chairil. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. UGM-Press. Yogyakarta.

Basset, J dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Hendayana, Sumar dkk. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP, Semarang Press.

Hendayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Himawan, Joseph. 2007. Kromatografi Gas.

         http://tupai-terbang.blogspot.com/kromatografi_gas.html.  Diunduh 28 Juni 2013.

Puspita, Dewi. 2007. Kromatografi Gas.

http://the_doctor.blogspot.com/kromatografi_gas.html.  Diunduh 28 Juni 2013.

Pavia, Donald el. 1976. Organic Laboratory Techniques. Philadelphia: W.B. Saunders

Company

Maaf novi, telat.. cz td temankan kawan keklinik, lama ngantri..:D

PMBAHASANNYA banyak kekurangan, Cuma sekdar nambah pembahasan tiara