Pemb. Media Lecture Inspiration
-
Upload
agussripurwanto -
Category
Documents
-
view
10 -
download
6
description
Transcript of Pemb. Media Lecture Inspiration
ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI
LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI
SMAN 4 KOTA JAMBI
OLEH :
ELSA YANTI MALA
RSA1C110010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
MEI, 2014
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Lectora Inspire Pada
Materi Laju Reaksi Untuk Siswa
Kelas XI SMA N 4 Kota Jambi
Oleh:
Elsa Yanti Mala
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP
Universitas Jambi
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak yang besar pada
berbagai bidang kehidupan, salah satunya yaitu bidang pendidikan, atau pembelajaran.
Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan software komputer (CD pembelajaran) berupa program
komputer yang berisi tentang muatan pembelajaran meliputi : judul, tujuan, materi pembelajaran,
dan evaluasi pembelajaran.
Pengembangan ini bertujuan untuk merancang dan membuat multimedia pembelajaran
berbasis Lectora Inspire pada materi laju reaksi siswa kelas XI SMA N 4 kota Jambi dan untuk
menguji kelayakan penggunaan multimedia pembelajaran.
Pengembangan ini mengikuti model ADDIE dalam mendesain medianya yang terdiri dari
lima langkah pengembangan yaitu : analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Desain divalidasi oleh tim ahli media pembelajaran dan ahli materi serta diadakan uji coba
kelompok kecil.
Hasil dari pengembangan adalah produk berupa multimedia pembelajaran materi laju
reaksi menggunakan software Lectora Inspire. Hasil validasi ahli media dan ahli materi berturut
adalah 80% dan 89% dengan kategori sangat baik. Disisi lain respon siswa terhadap media sebesar
83% dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan proses pengembangan mulai dari validasi baik media maupun materi dan hasil
uji coba kelompok kecil, secara keseluruhan multimedia ini dikategorikan baik, menarik, dan layak
digunakan sebagai multimedia pembelajaran.
Kata kunci : Multimedia Pembelajaran , Lectora Inspire, Laju Reaksi.
I. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang
melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik. Di dalam proses pembelajaran keterkaitan antara tujuan
pembelajaran, materi ajar, pemilihan model ataupun metode serta evaluasi tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya.
Menurut Rusman (2013), Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
membawa dampak yang besar pada berbagai bidang kehidupan, salah satunya yaitu bidang
pendidikan. Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software komputer.
Kompetensi guru dibidang TIK juga merupakan salah satu yang dipersyaratkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009, Bab II bagian Kesatu Pasal 3, yakni
bahwa guru harus menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungisional.
Pada Peraturan Pemerintah tersebut juga dijabarkan bahwa guru harus kompeten dalam
memanfaatkan teknologi pembelajaran dan mampu mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan.
Berdasarkan hasil penyebaran angket dan observasi langsung yang dilakukan di
SMAN 4 Kota Jambi di dapat data bahwa di SMAN 4 Kota Jambi telah memiliki infokus,
komputer dan LCD yang dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, belum
dimanfaatkan secara maksimal oleh guru dan siswanya dalam proses pembelajaran.
Lectora Inspire adalah perangkat lunak Authoring Tool untuk pengembangan
konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Coorporation. Lectora Inspire
merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk mengembangkan media
pembelajaran interaktif.
Dengan memanfaatkan Lectora Inspire ini, penulis mendesain media pembelajaran
pada materi laju reaksi sehingga dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi serta
dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi lagi dan mempermudah dalam menerima
materi yang nantinya akan dijelaskan guru dengan menggunakan media pembelajaran ini.
Dari uraian di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul:
“Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Lectora Inspire Pada Materi
Laju Reaksi Untuk Siswa Kelas XI SMA N 4 Kota Jambi”.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks, terjadi pada setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, salah satu
pertanda seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang
itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2010).
2.1.1 Teori Konstruktivis
Konstruktivisme adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa perkembangan
kognitif merupakan suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem arti dan
pemahaman terhadap realita melalui pengalaman dan interaksi mereka. Menurut
pandangan konstruktivisme anak secara aktif membangun pengetahuan dengan cara terus-
menerus mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru, dengan kata lain
konstruktivisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa
dalam membangun pemahaman mereka tentang realita (Slavin, dalam Asyhar 2011).
2.1.2 Teori Kognitif
Mousavi Sweller (dalam Sutrisno, 2011) mengemukakan teori muatan kognitif
yang menyatakan bahwa memori otak sulit berkurang jika ada pengaruh objek
pembelajaran yang menjadi perhatian siswa. Keterbatasan working memory menjadi
pertimbangan utama ketika mendesain pengajaran dengan menggunakan teknik pengajaran
model ganda, dimana kapasitas kognitif yang efektif dalam working memory bisa
ditingkatkan bila digunakan audio dan visual.
2.1.3 Teori Behavioristik
Teori belajar behavioristik menjelaskan tentang peranan faktor eksternal dan dampaknya
terhadap perubahan perilaku seseorang. Menurut penganut teori belajar behavioristik,
belajar adalah pemberian tanggapan atau respons terhadap stimulus yang dihadirkan.
Belajar dapat dianggap efektif apabila individu mampu memperlihatkan sebuah perilaku
baru yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
(http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/diakses pada tanggal 12 maret2014)
2.2 Multimedia Pembelajaran
Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda
untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafis,
animasi, dan video. Multimedia dapa digunakan dalam : (1) Bidang periklanan yang efektif
dan interaktif, (2) Bidang pendidikan dalam penyampaian bahan pengajaran secara
interaktif dan dapat mempermudah pembelajaran karena didukung oleh berbagai aspek :
suara, video, animasi, text, dan grafik, (3) Bidang jaringan dan internet yang membantu
dalam pembuatan website yang menarik, informatif, dan interaktif. ( Rusman ,2013:150)
2.3 Multimedia Pembelajaran Interaktif
Multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang oleh
desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki
interaktifitas kepada penggunanya (user). Multimedia Interaktif berarti bersifat saling
mempengaruhi. Artinya antara pengguna (user) dan media (program) ada hubungan timbal
balik, user meberikan respon terhadap permintaan/tampilan media (program), kemudian
dilanjutkan dengan penyajian informasi/konsep berikutnya yang disajikan oleh media
(program) tersebut. User harus berperan aktif dalam pembelajaran menggunakan komputer
ini. Sebuah media dikatakan interaktif jika user terlibat aktif dalam penggunaan media
tersebut. Misalnya, menjawab soal-soal yang ada dalam program tersebut, melakukan
simulasi, dll. (Nasution: 1999)
2.4 Software Lectora Inspire
Lectora Inspire diciptakan untuk kebutuhan e-learning. Lectora dapat digunakan
untuk kebutuhan pembelajaran baik secara online maupun offline yang dapat dibuat
dengan cepat dan mudah. Lectora dapat digunakan untuk menggabungkan flash, merekam
video, menggabungkan gambar, dan screen capture. ( Mas’ud, 2012)
2.5 Model Pengembangan
Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model
ADDIE (Analisis, Design, Development or Production, Implementation and Evaluations).
Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja
pembelajaran itu sendiri. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk
pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media
dan bahan ajar. (ending : 2013)
2.6 Laju Reaksi
Laju reaksi adalah laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya produk
(hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia,
sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru
yang disebut sebagai produk. (Purba, 2006)
III. METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).
Yang dimaksud penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil pengembangan. Penelitian pengembangan
bukanlah penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan teori, melainkan penelitian yang
bertujuan untuk menghasilkan/mengembangkan suatu produk.
Dipilihnya model ADDIE dalam pengembangan ini, didasarkan pada beberapa
alasan, yaitu : (1) Model ini berupa model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif,
menunjukkan langkah-langkah yang jelas dan cermat untuk menghasilkan produk. (2)
Tahap-tahap pengembangan dalam model ini sama dengan standar tahap pengembangan,
namun model ini dirancang khusus untuk pembelajaran berbasis multimedia. Hal ini sangat
sesuai dengan produk yang akan dikembangkan.
3.2 Langkah-langkah Pengembangan
1. Analisis
Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses
pengembangan yaitu : analisis karakteristik siswa, analisis tujuan, analisis materi, analisis
media.
2. Desain
langkah selanjutnya adalah membuat desain produk. Sebelum membuat media
pembelajaran terlebih dahulu dibuat draft kasar media yang telah disesuaikan dengan
informasi dan data yang terkumpul pada tahap sebelumnya. Draft ini akan berguna untuk
membuat flowchart atau diagram alur dari mdia pembelajaran yang digunakan sebagai
patokan untuk mendesain media tersebut.
3. Development
produk yang akan dihasilkan berupa multimedia pembelajaran interaktif yang berisi
desain tampilan, isi materi, animasi, teks, dan musik. Setelah produk jadi, maka produk
tersebut divalidasi oleh tim ahli, yaitu ahli media dan ahli materi guna mendapatkan saran
dan perbaikan terhadap produk. Kemudian produk direvisi sesuai saran dan masukan dari
tim ahli sampai produk dinyatakan baik dan layak untuk diuji cobakan.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini, produk yang telah direvisi dan dinyatakan layak untuk diuji cobakan
oleh tim ahli. Kemudian dilakukan uji coba pada kelompok kecil sekitar 10-15 orang
siswa.
5. Tahap evaluasi
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi formatif yaitu revisi oleh ahli media dan ahli
materi yang dilakukan sebanyak dua kali menggunakan angket validasi media dan angket
validasi materi
3.3 Uji coba produk
Uji coba produk multimedia pembelajaran pada materi Laju Reaksi melalui
beberapa tahap yaitu: tahap validasi ahli media, tahap validasi ahli materi, dan uji coba
kelompok kecil. Namun pada uji coba produk ini hanya akan dilakukan tahapan uji coba
uji kelompok kecil.
IV. HASIL PENGEMBANGAN
Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa (1) sebuah CD pembelajaran
pada materi laju reaksi yang dibuat dengan menggunakan software Lectora Inspire, (2)
penilaian desain media pembelajaran pengenalan dilakukan oleh ahli desain media serta
ahli materi dengan menggunakan angket, dan (3) penilaian siswa media pembelajaran
multimedia yang telah dibuat dengan menyebarkan angket respon kepada 10 orang siswa
kelas XI di SMA N 4 Kota Jambi.
Pengembangan multimedia pembelajaran laju reaksi pada penelitian ini
menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu: Analisis, Desain,
Development (pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi.
Respon siswa terhadap multimedia pembelajatran ini adalah sangat baik, yang
didapat dari hasil perhitungan dengan nilai yaitu 83.8%. Sehingga pengembangan ini
menghasilkan produk berupa multimedia yang layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
V. PEMBAHASAN
Pengembangan multimedia pembelajaran materi laju reaksi menggunakan software
Lectora Inspire, dilakukan dengan uji validasi produk oleh ahli media dan ahli materi yang
dilaksanakan sebanyak dua kali revisi. Pada penilaian oleh ahli media mencakup 12 prinsip
multimedia Richard Meyer. Umumnya multimedia pembelajaran materi laju reaksi
menggunakan Lectora Inspire dibuat telah mencakup semua aspek tersebut namun masih
perlu dialkukan revisi terutama dari penggunaan animasi yang memang harus sesuai
dengan konsep materi laju reaksi.
Dari validasi pertama, dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia pembelajaran
yang disajikan sudah cukup baik namun perlu direvisi agar multimedia pembelajaran ini
dapat menarik perhatian siswa, mudah dalam pengoperasiannya, serta memudahkan siswa
memahami setiap penjelasan yang ditampilkan. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik
peneliti melakukan revisi berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh validator.
Pada validasi kedua didapatkan nilai dengan kategori sangat baik yang menyatakan bahwa
multimedia yang disajikan layak untuk diujicobakan.
Skor yang diperoleh dari validasi media pertama yaitu 40 dengan kategori cukup
baik. Sedangkan skor yang diperoleh dari validasi materi pertama yaitu 46 dengan kategori
cukup baik. Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan validasi yang kedua untuk validasi
media diperoleh skor 60 dimana multimedia yang ditampilkan layak untuk diuji dengan
kategori baik. Validator materi pada validasi yang kedua bernilai skor 67 dengan kategori
baik dan layak untuk diujicobakan.
Setelah produk didesain dan dikembangkan serta divalidasi oleh tim ahli, kemudian
produk siap untuk diuji coba kepada siswa. Uji coba yang dilakukan hanya sebatas uji coba
kelompok kecil yaitu sekitar 10 orang siswa pada kelas XI SMAN 4 Kota Jambi.
Instrumen yang digunakan berupa angket terbuka dengan menggunakan skala likert.
Angket respon siswa diberikan kepada 10 orang siswa. Dari hasil angket tersebut maka
dapat diketahui kategori respon/tanggapan yang diberikan oleh siswa. Data yang dianalisis
dalam penelitian ini adalah hasil data yang diperoleh dari pengisian angket oleh tim ahli
pada saat validasi dan dari siswa pada saat uji kelompok kecil. Ada dua data yang
diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Respon siswa terhadap multimedia pembelajatran ini adalah sangat baik, yang
didapat dari hasil perhitungan dengan nilai yaitu 83,8 %. Sehingga pengembangan ini
menghasilkan produk berupa multimedia yang layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang desain
multimedia pembelajaran berbasis lectora inspire pada materi laju reaksi, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan multimedia pembelajaran kimia menggunakan Software Lectora
inspire pada materi laju reaksi, dilakukan dengan beberapa langkah menggunakan
model ADDIE yaitu: Analisis, development, desain, dan implementasi. Sedangkan
tahap evaluasi dilakukan pada saat validasi oleh tim ahli.
2. Menurut pendapat dari tim ahli, ahli materi dan ahli media setelah melakukan validasi
maka multimedia pembelajaran yang telah dibuat dinyatakan layak untuk diproduksi.
Sedangkan menurut pendapat responden dari angket yang telah disebar kepada 10
orang siswa kelas XI SMA Negeri 4 Kota Jambi, maka didapatkan hasil bahwa
multimedia pembelajaran ini baik dan siswa mampu mengoperasikan multimedia ini
dengan baik. Dengan demikian multimedia pembelajaran ini layak digunakan sebagai
multimedia pembelajaran pada materi laju reaksi.
6.2 Saran Pemanfaatan
Adapun beberapa saran dalam pemanfaatan media ini diantaranya adalah:
1. Pengembang menyarankan kepada guru mata pelajaran kimia untuk menggunakan
multimedia pembelajaran ini sebagai alternatif pada saat mengajar materi laju reaksi,
karena dengan menggunakan multimedia pembelajaran seperti ini akan membuat
siswa lebih termotivasi dalam belajar kimia dan siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran yang disampaikan.
2. Peneliti juga menyarankan untuk para peneliti di bidang pengembangan selanjutnya
agar dapat mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia pada materi
mata pelajaran kimia lainnya dengan menggunakan bantuan komputer dan program-
program aplikasi komputer lainnya untuk menghasilkan multimedia pembelajaran
yang lebih baik serta lebih menarik lagi sehingga mempermudah siswa memahami
materi pembelajaran .
3. Multimedia ini dapat mengalami pengembangan lagi di bagian-bagian yang dianggap
belum sempurna seperti penambahan audio, atau pengembang dapat menambahkan
animasi dan video lagi yang lebih menunjang materi di dalam multimedia ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asyhar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Lee, W. Wiliam & Owen, L. Diana. 2004. Multimedia-Based Instructional
Design:Computer- based Training Web based Training distance Broadcast training
performance based solutions. Published online : Pfeiffer
Mas’ud, M. 2012. Membuat Media Pembelajaran dengan Lectora Inspire. Yogyakarta:
Skripta.
Mayer, R.E. 2009, Multimedia Learning. Cambridge University Press.
Nasution. 1999. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI Semester 1. Jakarta : Erlangga
Rusman. 2013.Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer.Bandung : Alfabeta
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
Yamasari, Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang
Berkualitas. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS,
Surabaya, 4 Agustus.
http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
http://www.dikti.go.id/files/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf