pemantauan-terapi

download pemantauan-terapi

of 21

description

pemantauan-terapi

Transcript of pemantauan-terapi

  • PEMANTAUAN TERAPIDrug therapy monitoring

  • Merupakan starting point pelayanan farmasi klinik

    Tujuan: Untuk memastikan bahwa pasien mendapat obat yang paling sesuai, dalam bentuk dan dosis yang tepat, di mana waktu pemberian dan lamanya terapi dapat dioptimalkan, dan DRP diminimalkan

  • Mengapa perlu ?

    Sbg bhn pertimbangan untuk penyusunan DRPSbg bahan pertimbangan untuk drug product selectionSbg bhn pertimbangan untuk rekomendasi terapiBagian dari pharmaceutical care, responsibilitas farmasis

  • Patient-focused care cyclePemantauan adalah proses yang dinamis dan terorganisasi dan merupakan never-ending cycle

  • Tahap proses pemantauan terapi

    Tahap 1 Tetapkan tujuan terapi (untuk semua terapi yang dilakukan)Tahap 2 Tentukan parameter monitoring yang spesifik terhadap pasien atau spesifik terhadap obatTahap 3Integrasikan semua rencana monitoring Tahap 4Ambil data Tahap 5 Lakukan penilaian ttg respon pasien thd obat

  • KETEPATAN PEMBERIAN OBATmengecek apakah penulisan medication order sesuai dengan kebijaksanaan yang adamendeteksi apakah ada obat-obat yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada penderitamemastikan apakah obat-obat yang diberikan sudah sesuai berdasarkan pertimbangan: keadaan penderita (status penyakit, kehamilan, neonatus, pediatrik, geriatrik), dosis, signa, durasi, waktu pemberian, rute pemberian, bentuk sediaanmengecek apakah ada duplikasi pemberian obat,memastikan apakah semua obat telah diberikan sesuai dengan waktu pemberian dan tidak ada yang terlewatApa saja yang harus dipantau ?

  • lanjutanEFEKTIFITAS TERAPIdapat dilihat dari parameter klinik yang sesuai dengan tujuan terapiADR (adverse drug reaction)INTERAKSI OBATTOKSISITASKEPATUHAN

  • Bagaimana caranya ?Pengamatan kondisi klinik pasien (fatigue, jaundice, pucat)Pengamatan vital sign (BP, nadi, RR, T)Pengamatan parameter laboratoriumPengamatan waktu & cara pemberian obatKomunikasi dengan pasien

  • Apa parameter untuk monitoring ?

    Berbeda setiap penyakitBerbeda setiap obatDipengaruhi ada-tidaknya penyakit penyerta (gagal ginjal, gangguan fungsi hati)Dipengaruhi tujuan penggunaan obat, cth: monitoring Captopril untuk DM nephropathy berbeda dg Captopril sbg antihipertensi

  • Contoh : Parameter monitoring pada penggunaan ANTIBIOTIKA1. Efektivitas Terapi:Vital sign: temp, nadi, RR + BP (sepsis)Kondisi klinik: lemah, tanda peradanganParameter lab: leukosit2. ADR:A. Penicillin, cefalosporin: rash, anaphylaxis, urticaria, LFT (Dicloxacillin)B. Chloramphenicol: Hb, leukosit, thrombosit.C. Quinolon: rash, gangguan GITD. Erythromycin: gangguan GIT, fungsi dengarE. Aminoglikosida: fungsi ginjal, fungsi dengarF. Anti TBC: LFT, mual

  • lanjutan3. Interaksi: Quinolon+ antasida, antibiotika+makanan4. Pemberian obat: cek interval waktu pemberian, cara pemberian, 5. Gagal ginjal: cek apakah perlu penyesuaian dosis?6. Gangguan fungsi hati: cek apakah perlu penyesuaian dosis?

  • Cara lain ?Gunakan The Four-Square MethodSubyektif terapetik : data subyektif yang digunakan untuk menilai keberhasilan terapiObyektif terapetik : data obyektif yang digunakan untuk menilai keberhasilan terapiSubyektif toksik : data subyektif yang digunakan untuk menilai bahwa terapi tidak efektif atau bahkan berbahaya/toksikObyektif Toksik : data obyektif yang digunakan untuk menilai bahwa terapi tidak efektif atau bahkan berbahaya/toksik

    Subyektif terapetikObyektif terapetikSubyektif toksikObyektif toksik

  • Subyektif terapetikLuka cepat sembuhTidak lemas, lemah, pusingTidak ada udemTidak polifagi, polidipsi, poliuriObyektif terapetikTensi normal (< 130)Gula darah normal (GDP 70-110)HBA1c < 7Klirens kreatinin normal

    Subyektif toksik-pasien masih lemah,-masih polifagi, dll- Masih udem Obyektif toksik

  • Kasus:Penderita gagal jantung mendapat pengobatan dengan :digoksin 0.25 mg/hari, furosemid 40 mg sehari, captopril 25 mg 3 x sehari, KCl 8mEq 3 x sehari

    Bagaimana monitoring penggunaan KCl dengan metode tersebut ?

  • Contoh: rencana monitoring KCl

    Subyektif terapetikTidak adaObyektif terapetikSerum level K 3,5 5 mEq/LSubyektif toksikMual-muntahDiareBad tasteAbdominal discomfortLesu, lelah, lemahKram ototPalpitasiObyektif toksikSerum K < 3,5 mEq/LFlattened, wide P waveWidened Q-R-S complexPeaked T wavesFlattened or inverted T wavesU waves

  • Lakukan juga terhadap obat lain: captopril, digoksin, dan furosemidLalu integrasikan rencana monitoring subyektif maupun obyektif

  • Parameter monitoring subyektif untuk digoksin, furosemid, captopril, dan KCl yang terintegrasiSubyektif terapetikUmum: baju longgar, bisa idur dengan bantal lebih sedikitPulmonar: SOB dan DOE, toleransi OR, batukAnggota badan : bengkak kakiSubyektif toksikUmum: baju sempit, masalah tidur, lemah, lesu, disorientasi, bingung, pusingPenglihatan: ada halo disekitar lampu, kunang2Pulmonar: SOB dan DOE, toleransi OR, batuk Kardiak: palpitasiGI : mulut kering, haus, nafsu makan , mual, muntah, diareAnggota badan: kaki bengkak, kram ototKulit : gatal, merah-merah

  • Parameter monitoring obyektif untuk digoksin, furosemid, captopril, dan KCl yang terintegrasiObyektif terapetikBB turunCXR: ukuran jantung , udem Fraksi yang dapat diejeksikan ECG: R-wave membaik, S-R normal, inversi T-wave Labs: serum K 3.5 5 mEq/LObyektif toksikBB naikCXR: ukuran jantung , udem Fraksi yang dapat diejeksikanECG: tidak normalSerum digoksin > 2 ng/mlVital: denyut jantung ,TD, suhu Lab: K serum , glukosa serum , asam urat , BUN , kreatinin , eosinofilia, proteinuria

  • Guidelines for Altering Drug Therapy

    Jika regimen obat tidak efektif, lakukan perubahan terapi jika:Pasien sudah menerima trial obat secara adekuatpasien sudah mendapat dosis yang cukuppasien patuh terhadap regimen yang direkomendasikanJika regimen menyebabkan efek samping yang mengancam jiwa hentikan penggunaan obat tersebutJika pasien bakal tidak patuh terhadap pengobatan karena efek samping yang tidak bisa diterima hentikan obatJika pasien mengalami efek samping yang tidak mengancam jiwa dan ingin melanjutkan pengobatan, minimalkan efek samping dengan melakukan perubahan pada dosis atau waktu pemberian obat