Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

download Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

of 49

Transcript of Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    1/49

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    2/49

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    CHRONIC KIDNEY DISEASE (2KD)

    I.I De3inisi

    CKD yang juga disebut chronic renal insufficiency,  progressive kidney disease,

    atau nefropati didefinisikan dengan adanya kerusakan ginjal atau penurunan laju filtrasi

    glomerulus (GFR) selama tiga bulan atau lebih. e!ara umum, CKD adalah penurunan

     progresif fungsi ginjal (penurunan sejumlah fungsi nefron) yang terjadi lebih dari beberapa

     bulan sampai beberapa tahun. "enurunan fungsi ginjal pada CKD seringkali ire#ersibel.

    $leh karena itu, terapi pada CKD ditujukan untuk memperlambat end-stage renal disease

    (%RD) (!honder, &'').

    I.II E-i4l4,i

    %tiologi dari CKD dikelompokkan menjadi tiga yaitu (oy et al . , &''* !honder,

    &'') +

    k tibilit k i d i k i ik C k i id k b k i

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    3/49

    I.III P"-43isi4l4,i

    Kun!i utama dari jalur perjalanan penyakit ginjal adalah kehilangan massa ginjal,

    hipertensi kapiler glomerular, dan proteinuria (oy dkk  , &'').

    9esangial e=pansion

    %ndothelial injury

    "roteinuria

    9i!rothrombi o!!luding

    l l ill i

    %pithelial injury

    Fo!al deta!hment ofepithelial foot pro!esses

    Glomerular hyaline

    d iti

    Glomerularhypertrophy

    Diabetes mellitus

    Formation of ad#an!edgly!ation end/produ!ts

    9esangial injury

    >rterios!lerosis

    ?yperlipidemia

    ystemi! hypertension1n!reased glomerular

    !apillary pressure

    1n!reased glomerular

     blood flo-

    >dapti#e hemodynami!!hanges

    Redu!ed filtration area

    Glomerular injury

    1nitial pathogeni! injury

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    4/49

    • "eningkatan :; menunjukkan penurunan

    fungsi ekskresi ginjalmetabolisme hati

    !r (mgd3)

    • Kreatinin merupakan hasil katabolismecreatinin phosphate dan diekskresi le-at ginjal

    • "eningkatan !r  menunjukkna penurunan fungsiekskresi ginjal

    Diagnosa penuruannfungsi ekskresi

    ginjal

    De-asa +@anita + ',7 / 2,2"ria + ',5 A 2,&

    <

    C3!r (mlmenit)

    • %kskresi kreatinin melalui ginjala sebandingdengan laju filtrasi glomerulus

    • "enurunan Cl!r  menunjukkan penurunan laju

    filtrasi glomerulus

    9engukur lajufiltrasi glomerulus

    De-asa (B8' th)@anita + /2'"ria 2'/264

    Kalsiumdarah(mgd3)

    • Kalsium difiltrasi dan direabsorbsi di ginjal• "enurunan kalsium darah menunjukkan

     penuruann reabsorbsi dan peningkatan ekskresikalsium dalam urin

    9enge#aluasi fungsiginjal

    Eotal + 4/2',7Eerionisasi + 8,7/7,5

    Kaliumdarah(mmol3)

    • Kalium diekskresi tetapi direabsorbsi olehginjal

    • "eningkatan kalium darah menunjukkan penurunan fungsi ekskresi ginjal

    9enge#aluasi fungsiekskresi ginjal

    De-asa + 6,7/7,' <

    Fosfatdarah(mgd3)

    • Fosfat diekskresi oleh ginjal• "eningkatan fosfat darah menunjukkan

     penurunan fungsi ekskresi ginjal

    9enge#aluasi fungsiekskresi ginjal

    De-asa + 6,'/8,7 <

    ;rinalisis   • Kenaikan p? urin menunjukkan penurunanekskresi ion hydrogen

    • "eningkatan kadar protein menunjukkankelainan glomerulus ginjal

    • "enurunan berat jenis urin menunjukkan

    f i i j l d l b k i

    "enampilan + jernih@arna+ kurang jernih:au + aromatis

     p? + 8,5/,' (rata/rata +7,')"rotein + ', mgd3: (d ) 2 ''7

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    5/49

    I.5I K4*/li6"si

    "ada pasien chronic kidney disease dapat terjadi berbagai ma!am komplikasi yaitu+

    (2) Gangguan !airan, elektrolit dan asam/basa yang meliputi homeostasis natrium

    dan #olume, hiperkalemia, asidosis metabolik, hipokalsemia, hiperurisemia dan

    hipermagnesia. "ada pasien chronic kidney disease yang stabil, kandungan air 

    dan ion aJ total dalam tubuh sedikit meningkat meskipun perluasan #olume!airan ekstraseluler tidak terlihat jelas. ?ipernatremi relatif tidak sering

    ditemukan pada chronic kidney disease (:renner and 3aarus, 2447).

    ?ipokalsemia dan hiperfosfatemia akan merangsang peningkatan produksi

    hormon paratiroid. "ada pasien chronic kidney disease, keseimbangan kalium

    diatur dengan peningkatan sekresi tubulus distal agar konsentrasi kalium serumnormal hingga terjadi hiperkalemia pada pasien chronic kidney disease stadium

    lima (?udson and Chaudhary, &''7). >sidosis metabolik disebabkan oleh

    menurunnya ekskresi asam oleh ginjal. elain itu, dapat terjadi hipokalsemia

     pada chronic kidney disease yang disebabkan karena penurunan sintesis 2,&7/

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    6/49

     berkonsentrasi, mengantuk, insomnia. ika pasien tidak diobati maka neuropati

     perifer dapat menyebabkan restless legs syndrome.

    (7) Kelainan gastrointestinal meliputi anoreksia, !egukan, mual dan muntah.

    Kebanyakan gejala gastrointestinal ke!uali gejala yang berhubungan dengan

     penyakit ulkus peptikum akan membaik dengan dialisis.

    (5) Gangguan endokrin/metabolik meliputi hiperparatiroid, rendahnya kadar 

    estrogen, amenore, impotensi, oligospermi, juga ketidaknormalan kadar kortisol,

    aldosteron dan hormon pertumbuhan.

    () Kelainan dermatologi seperti pu!at (akibat anemia), ekimosis dan hematom

    (akibat hemostasis yang kurang baik), pruritus dan ekskoriasi (akibat endapan

    kalsium dan hiperparatiroidisme sekunder), turgor kulit yang jelek dan membran

    mukosa yang kering (akibat dehidrasi) (:renner and 3aarus, 2447).

     

    I.5II Pen"-"l"6s"n""n Ter"/i

    $bat/obat yang biasanya digunakan pada pasien chronic kidney disease antara lain +

    '. An-ii/erli/ide*i"

    h i kid di k 3

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    7/49

    third-line  terapi untuk anemia pada chronic kidney disease# 3/karnitin dapat

    digunakan jika pasien chronic kidney disease tidak merespon eritropoitin dan

    suplemen besi (?udson, &'').9. Hi/er6"le*i"

    ;ntuk hiperkalemia, terapi yang biasa digunakan adalah intra#ena (i.#) kalsium

    glukonas, insulin dan glukosa, albuterol dan a polistiren sulfonat. Eerapi

    hiperkalemia pada pasien end stage kidney disease  (%KD) adalah hemodialisis.

    Diuretik kuat yang merupakan standar terapi hiperkalemia tetapi tidak efektif pada

    chronic kidney disease stadium akhir (?udson, &'').5.  Hi/er/"r"-ir4id d"n 4s-e4dis-r43i ,in:"l

    "engaturan keseimbangan hormon paratiroid, fosfor, kalsium menjadi sangat

     penting dalam men!egah terjadinya hiperparatiroid dan progresifitas osteodistrofi

    ginjal. Eerapi yang diberikan dapat berupa senya-a pengikat fosfat, #itamin D dankalsimimetik. enya-a pengikat fosfat merupakan senya-a yang terdiri dari

    kalsium, aluminium atau magnesium dan  sevelamer . Kalsitriol adalah bentuk 

    #itamin D yang aktif dan tersedia dalam bentuk oral dan i.#. >dapun analog #itamin

    D yaitu perikalsitol, do=erkalsiferol dan alfakalsidol. Cina!al!et ?Cl merupakan

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    8/49

    BAB II

    PEMANTAUAN TERAPI OBAT DAN ANA1ISIS SOAP

    8.' Pr43il Pen,4+"-"n P"sien (P)

    8.'.' D"-" P"sien

    Eabel &.2 "rofil "engobatan "asienIden-i-"s /enderi-" !

     ama+ ?9

    ;sia+ 5 tahun>lamat+ l. D:K tatus pasien+ :" ;mum

    Ruang ra-at+ Fresia &ub :agian+ "D

     o. Rekam 9edik+ 28=====Egl. 9asuk+ 2/'8/&'28Egl. Keluar+ &6/'8/&'28tatus pulang+ perbaikanDokter+ 9>poteker+

    D"-" Klinis A#"l

    Keadaan umum + sakit sedangKesadaran+ C9 (!ompos mentis)Eekanan darah+ 28'2'' mm?g

     adi+ 28 = menitRespirasi+ &8= menituhu+ 65, oCEinggi :adan+ 2'!m:erat :adan+ 5' kg

    Aler,i !

    Eidak ada

    P i6 Fi i6

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    9/49

    Pe*eri6s""n Penun:"n, A#"l !

    "emeriksaan laboratorium tanggal 25'8&'28 dari Rumah akit ubangHe*"-4l4,i!  ilai ormal ?asil

    9asa "embekuan (CE) 7/l 5

    9asa "endarahan (:E) 2/6 6

    Ki*i" Klini6!

    ;reum 2'/7' '9Kreatinin ',5/2,8 8&D"r" 1en,6"/!

    9:C 8,'/2&,' 5,8

    3Q9 2,'/7,' 29$ ',2/2,' 'GR> &,'/,' 6,43Q9I &7,'/7',' '$9$I &,'/2',' 88=GR>I 7','/',' 52,6R:C 8,''/5,&' 8

    & ;

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    10/49

    Eerdapat tekanan darah tinggi selama 2' tahun, ED tertinggi 2'.. rata/rata 27'..tidak 

    rutinRi-ayat denyut nadi tidak stabil ada (kadang denyut nadi !epatlambat)Ri#">"- Pen>"6i- Kelu"r,"76er"+"- +?ipertensi dan  penyakit ginjal keluarga.

    Di",n4sis Ker:"!

     &'() * H) terjad-al dengan takikardia

    Pe*eri6s""n sel"n:u-n>" !

    CE+5, :E+6, ;R+287, K &,, ?b+5,8

    Pen,4+"-"n !

    :edrest $S 6 3menitDiet karbohidrat 2'' kkalhari, protein ', grkg::hari

    >mlodipin 2= 2' mg po:i!nat 6=2 poCalos 6=2 po>sam folat 2=7 mg po>minoral &=2 poFurosemide 2=8' mg po

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    11/49

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    12/49

    8.'. Ter"/i Pen,4+"-"n

    Eabel &.2 "erkembangan Eerapi "engobatan ?arian "asien

    9etodeEanggal

    2'8&'28PB d"ri /4li :"* '9.% FU U*u* Juni4r FU J"," IB FU J"," IB

      • /  • sesak, bengkak kaki, R>N/hunt

    tetapi batal, o.i. takikardia  • /   • /

    $   • kaki lemah,• om, :R (J),• 1nf (/),T• diet RG 27'' KKhari• >N shunt ka/ki

    • sakit sedang!m• ED +28'2''mm?g•  adi + 28=menit• RR +&8 = menit• uhu + 65, 'C• Kepala + Conju!ti#a anemis, klera

    tidak ikhtenik, p!h (/), spo (/)• 3eher + ;" 7J8 !m ?&$, ?R (J),

    K5: ?b• Ehora= + : M 5 iretris, :"? 1C N

    De=tra, perajakan & !m• Cor + i!tus !ordi tarpak, teraba di

    1C N1 2 !m lateral C9C,kuatangkat, thrill /, batas ka + 3D, batas Ki +1C N1 2 !m lateralC9C, atas +1C 111, pinggang jantung (J), : i O&,reguler,gallop (/)

    • "ulmo + ;: Ki P ka, onor, NFki/ka, Rhonki basah halus //, @b //

    • Ehora= posterior + batas !onor A dullka P tora!al N11, kiri P tora!al N111 perajakan & !m, N: ki/ka, NFkiPka, R? I P @h I

    • >bdomen + Kembung, lembut, :N

    • C9, sakit sedang,• ED +25' 4' mm?g•  adi + 28 =menit• RR +2& = menit• uhu + 65, 'C

    • !m, sakit sedang,• ED +25'4' mm?g•  adi + 8 =menit• RR + 2& = menit• uhu + 65, 'C

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    13/49

    (J), keras teraba 6 !m ba!, & !m

    •  bp= tepi tumpul, permukaan rata,konsistensi kenyal, E (/), 1en ttb, s.trouble kosong, " (A) "" (J)

    • %kstriminitas + ;dem

    >   • masalah belum teratasi   • /   • "ktetap J sellulitis   • Dktetap"   • 28.'7 9enerima ":

    dari poli• 25.'' memonitor ttu os•

    2.'' memonitorasupan nutrisi• 24.'' membantu >D3• &2.'' mengobser#asi

    ku os• R ?D

    • :edrest $S 6 3menit• Diet lunak R5 2'' kkalhari, rendah

    garam, protein ', grkg::hari•

    >mlodipin 2= 2' mg po• :i!nat 6=2 po• Calos 6=2 po• >sam folat 2=7 mg po• >mirusal &=2 po• Furosemide 2=8' mg po• 9onitor ER 1$• R "asang >N/hunt (tunggu

    • En lanjutkan J>mpisilin 8=2gr 1N, kultur gram resistensi

    • En lanjutkan

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    14/49

     perbaikan denyut nadi)

    9etodeEanggal

    2'8&'28B. 5"s6ul"r FU J"," IB

    yeri tangan k iri M lengan kirinyeri tangan kiri M lengan kiri, bengkak  

    $

    • !m, sakit sedang,• ED +25' 2'' mm?g•  adi + 28' =menit• RR +&' = menit• uhu + >febris• t. 3okalis ar antebron!his• %dem (J)•  E (J)•

    :aal (/)

    • sakit sedang!m• ED +25'4' mm?g•  adi + 27' =menit• RR +&8 = menit• uhu + 65,4 'C• 0EC 7'

    >   • "seudo aneurisma an antebron!his

    • %RD dengan ?D terdaftar • "seudo aneurisma an antebron!his dengan sellulitis an antebron!his• ?ypokalsium• selulitis

    "

    •  on ER• GN 2U2• 3ain/lain sesuai E 1"D

    • Eerapi lanjutkan• Ditambah >: +ampisilin 8=2,7 mg 1N• Kultur resistensi J gram dari kultur • Koreksi hypokalisum + !a glukonat & g dalam D 7 I habis dalam &

     jam• %lektrolit balan!e• 9onitor ER

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    15/49

    9etodeEanggal

    24'8&'28

    B. 5"s6ul"r FU J"," IB FU J"," IB FU J"," HD

      •  yeri tangan kiri M lengan

    kiri  •  yeri lengan kiri   • nyeri tangan kiri   • :adan lemas

    $

    • !m, sakit sedang,• ED +25' 2'' mm?g•  adi + 28' =menit• RR +&' = menit• uhu + afebris• t. 3okalis ar antebron!his• %dem (J)•  E (J)• :aal (/)

    • sakit sedang!m• infus hep !ap

    • nyeri tangan kiri• ED +27'2'' mm?g•  adi + & =menit• RR + &' = menit• uhu + 65,4 'C

    • !m, sakit sedang,• ED +22'' mm?g•  adi + 5 =menit• RR + &' = menit• uhu + 6,8 'C

    >   •"seudo aneurisma anantebron!his

      •  yeri   • Dktetap• Dktetap• inus takikardi e.! susp

    elektrolit imbaln!e

    "

    • $bsENR•

    GN 2Uhari• 3ain/lain sesuai E 1"D• >rdium &=2

    • 3anjut inter#ensi   o Ehlanjutkan

    • ementara tunda ?D• Koreksi elektrolit• Konsul p. Cardio

    • Koreksi Ca dengan Ca bluk 8 gr dalam D7 I 2'' !!• Koreksi 9g dengan

    9g$8 2 gr dalam D7 I2'' !!

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    16/49

    9etodeEanggal

    &''8&'28FU J"," IB FU J"," IB FU J"," IB

    / / /

    $

    • !m, sakit sedang,• ED +2&' ' mm?g•  adi + =menit• RR +&' = menit• uhu + .64 'C

    • sakit sedang, !m• ED +2&' ' mm?g•  adi + 8 =menit• RR +&' = menit• uhu + 65, 'C

    • !m, sakit sedang,• ED +2'' mm?g•  adi + 8 =menit• RR + &' = menit• uhu + 64 'C

    >   • Ca +8,2 9g &,65 & 267 K 6,4   • Dktetap   • Dktetap"   • Koreksi kalsium • Ehlanjutkan   • Ehlanjutkan

    9etode

    Eanggal

    &2'8&'28FU J"," IB FU KARDIO1O0I FU U*u* Juni4r FU J"," IB

      • nyeri   • esak, lengan kiri bengkak dan nyeri   • esak M bengkak    • /

    $

    • ED +26' 'mm?g

    •  adi + 2&7=menit• RR +&' = menit• uhu + .64 'C

    • sakit sedang, !m• ED +26' ' mm?g•  adi + 2 =menit• RR +&8 = menit• uhu + 6,5 'C

    • !m, sakit sedang,• ED +27'' mm?g•  adi + 4& =menit• RR + &8 = menit• uhu + afebris

    • !m, sakit sedang, lemah• ED +27'' mm?g•  adi + 2'' =menit• RR + &' = menit• uhu +65,& 'C• Ca 6,8 (a-al 6,')

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    17/49

    >   • tetap

    • %RD on ?D terjadal (Rabu/sabtu)• "seudoaneurisma as antebra!ii sinistra

    dengan selulitis as antebra!ii sinistraDD osteomyelitis

    • Ri-ayat ?E

    • Dktetap• %lektrolit imbalan!e

    (hipokalsemia)• Dk tetap

    "

    • 9onitoring ER• R Repair >#

    Fisula bilamemungkingkansesuai E 1"D

    • :edrest duduk • $ 6 3menit• ?ep !ap• ?D• >mlodipin 2= 2'• Calos 6=2• >sam folat 2= 7 mg• Furosemid 2=8 g• R e!ho!ardiogram• R repair ># fisula

    • Koreksi hipokalsemia dengan !a D 7I(elektrolit imbalan!e)

    • 9onitor ER

    • :edre!t duduk • $ 6 3menit• Diet R5 2'' kkalhari,

     protein ', grkg ::hari• >mlodipin 2=2' mg po• :i!nat 6=2 po• Calos 6=2 po• >sam folat 2=7 mg po• >minural &=2 po•

    Furosemid 2= 8' po• >mpisilin 8=2 g 1N

    • Koreksi hipokalsemia• Ca glukonas & gr dalam D 7I 2'' !!

    1N drip dalam & jam• 1nter#ensi lanjutkan

    9etode

    Eanggal

    &&'8&'28FU J"," IB FU KARDIO1O0I FU 5ASKU1AR   FU U*u* Juni4r FU J"," K"rdi4 FU J"," IB

      • /   •  yeri ditangan   •  yeri   • /   • /   • /

    $   • !m, sakit sedang• ED +2' 2''

    mm?g•  adi + 2'8

    =menit• RR + &' = menit• uhu + .65,& 'C• ?R + 45 =menit

    • sakit sedang, !m• ED +25' ' mm?g•  adi + & =menit• RR +&' = menit• uhu + afebris• ?R + 2'8 =menit

    • ED + 25'' mm?g•  adi + =menit• RR + &' = menit• uhu + afebris

    • !m, sakit sedang,lemah

    • ED +28''mm?g

    •  adi + =menit

    • RR + &' = menit• uhu + afebris

    • !m, sakit sedang,lemah

    • ED +2877mm?g

    •  adi +=menit

    • RR + &' = menit• uhu + afebris

    • !m, sakitsedang, lemah

    • ED +28'4'mm?g

    •  adi +4'=menit

    • RR + &8 =menit

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    18/49

    • %KG + 45 = menit   • uhu + 65, 'C

    >   • tetap

    • ?emodinamik stabil• %RD on ?D terjadal

    (Rabu/sabtu)• "seudoaneurisma as

    antebra!ii sinistradengan selulitis asantebra!ii sinistraDD osteomyelitis

    • Ri-ayat ;E M ?E

    • Dktetap   • Dk tetap   • Dktetap   • Dktetap

    "   • lanjutkan   • :edrest duduk • ?ep!ap• Diet rendah garan

    2'' kkalhari• ?D sesuai jad-al

    (&=minggu)• >mlodipin 2= 2' mg

     po• Calos 6=2 tab po• :i!nat 6=2 tab po• >sam folat 2= 7 mg

     po• Furosemid 2= 8' mg

     po• >mpisilin 8=2 g 1N• R e!ho!ardiogram

    konfirmasi jad-al• R repair ># fisula

    • 9onitoring ER• Repair >N fisula bila

    memungkinkan• Eh lain sesuai

    1"D

    • :edrest• ?ep!ap• Diet rendah

    garam 2''kkalhari

    • ?D sesuai jad-al• >mlodpin 2=2'

    mg po• Calos 6=2 tab po• :i!nat 6=2 tab po• >sam folat 2= 7

    mg po• Furosemid 2=8'

    mg 1N

    • Ehlanjutkan   • Ehlanjutkan%KG

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    19/49

    • R ;G Dopplere=tremitas superiorsinistra

    • 9onitor ER

    9etodeEanggal

    &6'8&'28FU KARDIO1O0I B. 5"s6ul"r FU U*u* Juni4r

      •nyeri M bengkak lengan dan tangan kirirmenurun

      • sesak menurun   • Kadang berdebar, bengkak menurun

    $

    • Cm, sakit sedang• ED +25'4' mm?g•  adi + '=menit• RR +&' = menit• uhu + afebris

    • sakit sedang, !m• ED +25' 2'' mm?g•  adi + =menit• RR +&' = menit• uhu + afebris

    !m, sakit sedang,• ED +25'2'' mm?g•  adi + 22 =menit• ?R + 2&' =.menit• RR + && = menit• uhu + 65,8 'C

    >

    • ?emodinamik stabil• 3engan dan bengak lengan kiri menuruno (selulitis J psedoaneurisma perbaikan)

    o Dk+• %RD on ?D terjad-al•  psedoaneurisma post repair Jselulitis ddDNE

    as e=tr sinistra• ??D dilated 3>, RN, "?, mild/moderate EK,

     parra=ymal, DC ki/ka f! 11/111

    • "ost repair >N fisua

    • %RD on ?D terjad-al•

     psedoaneurisma post repair Jselulitis ddDNE ase=tr sinistra• ??D dilated 3>, RN, "?, mild/moderate EK,

     parra=ymal, DC ki/ka f! 11/111

    "   • 9obilisasi bertahap• Diet rendah garam 2''' kkalhari

    • R Clindamy!in 6=6'' mg• Eh lain sesuai E 1"D

    • 9obilisasi bertahap• Diet rendah garam 2''' kkalhari

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    20/49

    • ?D on jad-al• >mlodipin 2=2' mg po• :isoprolol 2=2,&7 mg po• Furosemid 2=8'mg po• R;G doppler e=tr superior sinistra• Eh lain sesuai E terkait• Konfirmasi G? unutk tambahan antihipertensi• 9onitor ER

    • $bs infus• GN 2=2• "iro=i!am &=&' mg po

    • ?D on jad-al• >mlodipin 2=2' mg po• :isoprolol 2=2,&7 mg po• Furosemid 2=8'mg po• Calos 6=2 tab po• :i!nat 6=2 tab po• >mpisilin 8=2 gr 1N• Clindamy!in 6=6'' mg po• "iro=i!am &=&' mg po• R;G doppler e=tr superior sinistra hari ini jam

    4* 9onitor ER

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    21/49

    8.8 METODE SOAP

    8.8.' P"r"*e-er Su+:e6-i3 / bengkak dikaki , perut dan -ajah/ sesak nafas/ badan lemas/ :>: jarang dan sedikit/ nyeri pinggang

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    22/49

    8.8.8 P"r"*e-er O+:e6-i3 

    8.8.8.'. D"-" 1"+4r"-4riu*

     Eabel &.6 Data ?asil "emeriksaan 3aboratoriumKe-.

    Klinis

    DATA

    1ABORATORIUMNI1AI NORMA1

    T"n,,"l KOMENTAR DAN A1ASAN

    '979

    BSM Ki*i" Klini6 ! :erdasarkan data laboratorium elektrolit diketahui mengalami penurunan. ?al ini disebabkan pada pasien %RD terjadiketidakseimbangan !airan elektrolit.

     aJ 267 / 287 m%H3 26K J 6,5 A 7,7 m%H3 8,&9g 2, A &,77 m%H3 2,&Ca&J  8, A 7,& m%H3 6,' ()

    ESRD Ki*i" Klini6 ! :erdasarkan data pasien, pasien mengalami hipokalsium,hipoklorida, hiperphospatase. Gangguan elektrolit tersebut berkaitan dengan bengkak dikaki yang dirasakan pasien. Kadar asam urat mengalami peningkatan terkait penurunan fungsiekskresi asam urat oleh ginjal (7I asam urat terekskresi di

    ginjal) ("agana dan "agana, &''&).:erdasarkan data klinik darah lengkap pasien mengalamianemia (penurunan ?b, R:C, trombosit dan ?!t ) dikarenakan berkurangnya produksi hormon eritropoietin oleh medulaginjal yang penting dalam eritropoiesis di sumsum tulang(1ne!k dkk, &''). ilai 9CN dapat menunjukkan jenisanemia karena defisiensi asam folat dan :2&  (9CN,makrositik) atau defisiensi besi (9CN, mikrositik) (1ne!k,&'') dan dalam hal ini 9CN pasien normal.

     

     aJ 267 / 287 m%H3 267K J 6,5 A 7,7 m%H3 6,7 ()9g 2, A &,77 m%H3 6,8 (

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    23/49

    ESRD ON

    HD

    TERJAD

    ?A1

    M"6r4s64/i6 Urine! :erdasarkan data klink %RD $ ?D E%R>D@>3, terdapateritosit, blood, leukosit esterase, protein dan glukosa dalamurin pasien. ?al ini menandakan bah-a pasien mengalamihematouria, proteinuria, glukosuria yang menandakanterjadinya gangguan filtrasi dalam glomerous.

    @arna Kuning KuningKejernihan ernih KeruhKi*i" Urine!

    :lood urine egatif   &J',&3eukosit esterase egatif   7''

    :erat jenis urine 2,''6/2,'&4 2,'27 p? 7/ ,7 itrit egatif egatif "rotein egatif   6J6''Glukosa egatif   &J&''Keton egatif egatif  ;robilinogen B2 ormal bilirubin egatif egatifMi6r4s64/i6 Urine

    %ritrosit '/6 7(

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    24/49

    8.8.8.8 D"-" He*4di"lis" RSHS P"d" T"n,,"l 8' A/ril 8%'9

    Eime Dialisis + 8 jam;F Goal + 6''' ml0b (0ui!k :lood) + 27' mlmnt0d (0ui!k Dialysat) + 7'' mlmntuhu + 6?eparinisasi + Freeenis Dialyer + %31 2' 27 ? Dialisat + :i!arbonate>kses irkulasi + FemoratPre HD!

    Keluhan utama + esak  Keadaan ;mum + akit edangKesadaran + !mED + 28'4' mm?g

     adi + ' =mnt

    RR + &8=mntOn HD!ED + 27'' mm?g

     adi + & =mntRR + &' =mntP4s- HD!

    ED + 2'4' mm?g adi + ' =mnt

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    25/49

    8. Asses*en-

    &.6.2 Re6"/i-ul"si Pe*eri6s""n Fisi6 P"sien 

    Eabel 6.8 Rekapitulasi "emeriksaan Fisik "asien

    DATA K1INIK NI1AI NORMA1T"n,,"l

    '&79 '=79 '$79 8%79 8'79 8879 879

    Eekanan Darah "asien CKD(Dipiro ed , hal 278) B 26'' mm?g 25'4' 25'4' 22'' 2'' 2'2'' 2'2'' 25'2''

     adi ' A 2'' = menit 28 27' 5 8 8 22uhu 6 W ',7'C 65, 65,4 6,8 64 65,7 65,8 65,8RR &' = menit &8 &' &' &' &' &8 &&

    esak egatif  @ @ @ @ @  yeri egatif 

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    26/49

    8..8 Re6"/i-ul"si Pr43il Pen,4+"-"n

    PROFI1 PEN0OBATANPe*"n-"u"n

    6e3"r*"si"nK4*en-"r d"n "l"s"n

    Jenis O+"- Ru-e D4sis Fre6  Indi6"si 4+"-

    /"d" /"sien

    $&  masker & 3menit 2 = 2 $ksigenasi esak $ksigen dapat meningkatkan tekanan al#eolar  oksigen dan mengurangi sesak   (9artin  et# al#,&''5).

    Diet tinggikarbohidrat,rendah proteindan garam

     po / / / "erlu dilakukan monitoring terhadap asupanmakanan yang diterima karena kondisi pasienyang rentan mengalami hipokalsemia,hiperfosfatemia dan hipoklorida.

    D7I J CaGlukonas

    1nfus & g dalamD7I 2'' !!

    Eiap & jam

    9engatasihipokalsium

    9enjagakeseimbanganelektrolit

    CaJ "asien %RD mengalami gangguan elektrolityaitu hipokalsium yang ditandai dengan nilai Casebesar   ,. m%H3  (nilai normal + 8, A 7,&m%H3 )

    Furosemid po 8' mg 2/'/' / ebagai diuretik  untuk mengatasihipertensi

    / 9engatasi udema

    / Nolume urin/ Kadar elektrolit/ ;dema 

    "asien mengalami edema. $leh karena itu perludiberikan terapi furosemid karena obat tersebutdapat menghambat reabsorbsi natrium pada loopof henle sehingga retensi !airan yang terjadi pada pasien dapat berkurang. Dosis furosemide p.o (&' A ' mg sebagai dosis tunggal) sebesar 8' A 2&'mg (>nderson et al ., &''&). Dosis untuk i.#adalah &'/7' mg, bisa ditingkatkan &' mg setiap& jam jika perlu (:F 75, &'')

    "emberian furosemide untuk mengontrol ED pada pasien nondiabetic CKD (KF KD$01

    Guidelines, &''8* ?udson, &''). Furosemideadalah loop diuretik yang se!ara aktif disekresimelalui sistem transpor asam organik tidak spesifik ke dalam lumen  Henle$s loop  sehinggamenurunkan reabsorpsi a melalui kompetisidengan Cl pada cotransporter   aJ/K J/&Cl/

    (>nderson dkk, &''&). Diuretik menurunkan#olum intrasel dan !urah jantung. "enggunaandiuretik jangka panjang dapat menurunkan ED

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    27/49

    karena terjadi penurunan tahanan perifer #askular.Diuretik tidak berefek langsung pada otot#askular dan mekanisme efek pada tahanan#askular berhubungan dengan penurunan persisten garamnya. "enurunan kadar garam diotot #askular dapat menurunkan kadar kalsiumintrasel sehingga membuat sel otot lebih tahanterhadap stimulus kontraktil dan hormon

    #asokonstriktor (Frishman dan onnenbli!k,244)>sam folat p.o 2 mg 2 = 2 9en!egah defisiensi

    asam folat atauanemia

    Kondisi klinis (Kadar asam folat)

    >sam folat digunakan untuk mengatasi peningkatan homosistein yang terjadi pada CKD.?omosistein yang tinggi dapat menyebabkanterjadinya penyakit #askular (amison et al .,&'').

    Eerapi anemia untuk pasien CKD adalah denganeritropoetin.

    Calos(Calsium

    !arbonat)

     p.o / 6 = 2 9engatasihipokalsemia dan

    hiperphospatemia>gen pengikatfosfat

    (?udson, &'')

     ilai Ca&J  dan phospat serum

    CaC$6 digunakan untuk mengatasi hipokalsemiadan hiperphospatemia yang dapat memi!u renal

    osteo distrofi (?udson et al ., &''7). pasienmerupakan pasien gagal ginjal yang mengalamiasidosis metabolik yang umumnya terjadi peningkatan anion gap lebih dari 2 m%H3 akibatakumulasi fosfat, sulfat dan anion organik lainnya(Dipiro, &''). CaC$6  bekerja dengan mengikatkelebihan fosfat. "engendalianhiperphosphatemia juga dapat menghambat progesi#itas penurunan faal ginjal ("DE 1lmu"enyakit Dalam, &'').

    >mlodipin p.o 2' mg 2/'/' 9enurunkan

    tekanan darah

    Eekanan darah >mlodipin merupakan anti hipertensi golongan"alcium "hanel /lockers  (CC:) yang bekerjase!ara langsung pada otot polos pembuluh darahsehingga terjadi #asodilatasi arterial perifer yangdapat menurunkan resistensi pembuluh darah perifer dan tekanan darah (3a!y et al ., &''4)."enggunaan  "a-"hannel blocker golongandihidropirirn aman bila digunakan bersama >C%inhibitor >R: (KF/KD$01, &'').

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    28/49

    "edoman terapi merekomendasikan >C%1 atau>R: sebagai terapi lini pertama untuk mengontrol ED dan menjaga fungsi ginjal padaCKD (aseen dan 9a!laughlin, &''). :eberapa penelitian juga menunjukkan bah-a pemberianantihipertensi >C%1 atau >R: lebih efektif dalammenghambat progresi#itas CKD dibandingantihipertensi lain (Ehe G1% Group, 244*

    @right, &''&* KF KD$01 Guidelines, &''8). amun, saat 9R pasien mengeluh sesak makaklinisi tidak memilih >C%1 karena %$ >C%1 berupa batuk kering dapat memperparah sesak  pasien (3a!y dkk, &''4). Dosis untuk angina atauhipertensi, pada a-alnya 7 mg sehari sekali,maksimal 2' mg sehari sekali (:F 75, &'').

    >rdium p.o & = 2 yeri tungkak, bengkak atauedema

    Kondisi klinis Komposisi airdum adalah ekstrak !itrus sinensis peri!arpium setara diosmin 4'I dan hesperidin2' I yang digunakan untuk indikasi nyeritungkai, bengkak atau edema terutama pada

    malam hariDosis+ nyeri tungkai sehari & = 2 tab (1$ Nol 8/&'26/&'28, hal 56&)

    >mpisilin i# 2 g 8=2 1ndikasi infeksi bakterinonbetalaktamase, profilaksisendokarditis,infeksi bakteri'treptococus sp,

     +neumococcus sp,

     eningiococcus sp, H# 0nfulenza,

    'almonella sp,

    'higella, "oli,

     &nterobacter sp,

    dan Klebsiella(3e=i, hal 86).

    Kondisi klinis >mpisilin diberikan setelah dilakukan tesresistensi ampisilin dan kultur bakteri dari luka.:erdasarkan tes tersebut pasien positif tidak resisten terhadap ampisilin.Dosis yang diberikan 2 g tiap 5 jam. :erdasarkanle=i hal 86, dosis yang digunakan 2/&g setiap 5 jam.

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    29/49

    >minoral p.o &=2 Eerapi suportif  suplemen disfungsiginjal

    Kondisi umum pasien dan fungsiginjal

    9erupakan suplemen untuk pengobatan disfungsiginjal yang kronik dengan kombinasi bersamadiet tinggi kalori rendah protein

    8.. Asu"n Ke3"r*"si"n

    Ter*"su6 !

    '. M"s"l" "6-u"l /4-ensi"l -er6"i- 4+"- . Pe*"n-"u"n e3e6 4+"- . Pe*ili"n 4+"- &. E3e6 s"*/in, 4+"-

    8. M"s"l" 4+"- :"n,6" /"n:"n, 9. Ke/"-u"n /enderi-" ;. Pen,en-i"n 4+"- =. In-er"6si 4+"-

    $:>EX "R$:3%9 E1D>K> (;;3> ">D> K3111, "%R>@>E, ">1%)

    >mlodipin   • >mlodipin dipilih untuk terapi antihipertensi pasien. %KG pasien abnormal dan menunjukkan adanya #entri!ular hipertrofi.

    • %fek samping yang paling umum terjadi pada penggunaanamlodipin adalah oedema perifer dan refleks ta!hy!ardia."asien telah mengalami oedema, pasien juga mengalamita!hy!ardia.

    • >C% inhibitor dan >R: mempunyai peran protektif pada penderita penyakit ginjal, karena selain menurunkan tekanandarah sistemik juga menurunkan tekanan darah kapiler glomerular, serta filtrasi protein. elain itu, kedua obat jugamengurangi proliferasi sel serta fibrosis akibat angiotensin 11(oe-anto, &'') .

    • 9enyarankan penggantian amlodipin dengan golongan >C%inhibitor atau >R:. "edoman terapi merekomendasikan >C%1atau >R: sebagai terapi lini pertama untuk mengontrol ED danmenjaga fungsi ginjal pada CKD (aseen dan 9a!laughlin,

    &''). :eberapa penelitian menunjukkan bah-a pemberianantihipertensi >C%1 atau >R: lebih efektif dalam menghambat progresi#itas CKD dibanding antihipertensi lain (Ehe G1%Group, 244* @right, &''&* KF KD$01 Guidelines, &''8).

    • Eetapi karena pasien mengeluh sesak maka tidak dianjurkan penggunaan >C%1 karena salah satu efek samping >C%1 adalah batuk kering, sehingga pasien diberi CC: karena penggunaanterapi sebelumnya dokter meresepkan CC: (amlodipin) sebagaiantihipertensi.

    Furosemid "enggunaan furosemid sebagai diuretik kuat untuk menurunkan tekanan darah pasien dapat menimbulkan

    hipokalemia dan peningkatan kadar asam urat. (3a!y et al,&''4)

    • 9elakukan monitoring kadar kalium dan asam urat pasien.>pabila terjadi peningkatan kadar asam urat pada pasien makadapat diberikan >llopurinol pada pasien dengan Cl CrB 2'mlmenit yaitu 2'' mghari po (3a!y et al , &''4).

    >minoral %fek samping dari aminoral adalah hiperkalsemia dan berinterkasi dengan obat yang mengandung kalsium

    • Kapsul diminum pada saat makan, telan utuh jangan dikunyahtao dihan!urkan

    • "emberian diberi jeda dengan !allosCaptopril Captopril dapat menyebabkan efek samping batuk kering,

    takikardia dan hiperkalemia (Eantro, &''6).%fek samping yang serius terjadi adalah neutropenia dan

    9onitoring kondisi klinik pasien tanda/tanda efek sampingterjadi.

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    30/49

    $:>EX "R$:3%9 E1D>K> (;;3> ">D> K3111, "%R>@>E, ">1%)agranulosit, proteinuria, glomerulonefritis, dan gagal ginjalakut, namun efek ini terjadi pada penderita kurang dari 2I(%rln dkk, &''4)

    Calos (CaC$6) %fek samping dari penggunaan CaC$6 adalah akumulasi totalkalsium tubuh dan hiperkalsemia (Fau!i et al , &''). "ada pasien tidak terdapat pengujian kadar elektrolit.

    9onitoring kadar elektrolit didalam darah pasien.

    >mpislin %fek samping ampislin antara lain dapat menyebabkanagronulocytosis, anemia, hemolytic anemia, eosinophilia,leukopenia, thrombocytopenia purpura

    9onitoring data hematologi dan kondisi klinis

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    31/49

    8..9 M4ni-4rin,

    N4. PARAMETER TUJUAN MONITORIN0

    2. Kondisi umum ;ntuk mengetahui kondisi tubuh pasien seperti lemah,nafsu makan baik, kesadaran pasien&. esak dan

    respiration rate

    "asien CKD pada kondisi hiperkalemia dan asidosismetabolik perlu monitoring keluhan sesak nafas yang

     berat. "asien mengalami mual muntah dimonitoring pulauntuk mengetahui efekti#itas terapi yang diberikan

    6. Eekanan darah 9engetahui efektifitas penggunaan obat antihipertensi8. Ca&J dan phospat 9engetahu efektifitas penggunaan CaC$67. "rofil %KG ;ntuk me-aspadai efek samping amlodipin, yaitu refleks

    ta!hy!ardia karena pasien mengalami sinus ta!hy!ardia.5. "emeriksaan

    3aboratorium(darah lengkap)

    ;ntuk mengetahui apakah pasien mengalami anemia,hipoalbuminemia, infeksi, dan menge#aluasi efekti#itasterapi.

    . "emeriksaanlaboratorium

    ( serum elektrolit)

    9en!egah efek samping furosemid9en!egah efek samping !aptopril (hiperkalemia)

    . >sam urat 9emantau kadar asam urat yang dapat memperparahkondisi CKD pasien bila terjadi kristalisasi di salurankemih

    8.. K4*uni6"si In34r*"si d"n Edu6"si (KIE)

    S"s"r"n M"-eri Ke-er"n,"n

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    32/49

    seperti pusing, keringat dingin, jantung berdebar demam, menggigil, atau gatal/gatal

    setelah mendapat obat, segera memberitahu pera-at atau dokter "emberian

    informasikepadaKeluarga

     pasien

    •9engurangi bebankerja ginjal sehinggadapat memperlambatkerusakan ginjal.

    •9en!egah terjadinya

     penimbunan !airandalam tubuh yangdapat menimbulkan

     pembengkakan tubuhkarena apabila terjadi

     penimbunan !airandalam tubuh akanmembuat kerja jantung

    semakin berat.•9en!egah terjadinya

    kelebihan kaliumdalam tubuhnya. ?alini tidak baik karenadapat menyebabkandenyut jantung

    •9enginformasikan kepada keluarga pasienuntuk menjaga tekanan darah pasien agar tidak tinggi dengan pemberian diet tinggikarbohidrat, rendah protein, rendah garam danmenghindarkan pasien dari kondisi lingkungan

    yang dapat menjadikan beban pikirannya.•9enginformasikan kepada keluarga pasienagar menjaga keseimbangan !airan. 9enjagakeseimbangan !airan dilakukan denganmenyeimbangkan antara !airan yang masuk (diminum) dengan !airan yang dikeluarkan(melalui urin).

    •9enginformasikan kepada keluarga pasien

    agar dibatasi konsumsi kalium oleh pasiendengan menghindari makanan/makanan yang

     banyak mengandung kalium, !ontoh + buah/ buahan (pisang, jeruk, tomat, nanas, nangka),sayuran, dan kentang.

    •9enginformasikan kepada keluarga pasienagar dibatasi konsumsi fosfat oleh pasien

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    33/49

    C2"r" Pen,,un""n O+"-!

    O+"- M"-eriCalos • Eablet CaC$6  digunakan sebagai suplemen kalsium dan mengikat

    kelebihan fosfat• Diminum tiga kali sehari• "enggunaannya dengan !ara dikunyah, dapat diberikan bersama dengan

    makanan.>sam

    folat

    • >sam folat digunakan sebagai suplemen untuk menurunkan

    hiperhomosistein yang dapat menyebabkan thrombus pada pembuluhdarah.• Diminum satu kali sehari di -aktu pagi• "enggunaannya dengan !ara ditelan langsung, tanpa dikuyah

    >mlodipin   • Diminum satu kali sehari 2 A 6 jam sesudah pemberian Calos pada-aktu pagi.

    • "enggunaannya dengan !ara ditelan langsung tanpa dikunyah

    Captopril   • Diminum 6 kali sehari dengan rentang jam.• >pabila timbul keluhan, seperti batuk atau yang lain disarankan

     berkonsultasi ke dokter.• Dan agar pasien rutin mengukur tekanan darah.• "enggunaannya dengan !ara ditelan langsung tanpa dikunyah

    Furosemid   • Diminum 2 kali sehari pada pagi hari.• >pabila timbul keluhan disarankan berkonsultasi ke dokter.

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    34/49

    BAB III

    PEMBAHASAN

    "ada tanggal 2 >pril &'28 pasien masuk rumah sakit dengan keluhan bengkak 

    ditangan. & minggu 9R pasien merasakan bengkak ditangan kiri terasa nyeri dan ber-arna

    kehitaman. "asien datang ke R? dengan tujuan pemasangan >N shunt (repair >N shunt),

    tetapi karena takikardi (O27' =mnt) pasien dirujukan ke 1"D. "asien aadalah penderita

    %RD dengan ?D terjad-al di R ubang. ?asil pemeriksaan fisik yang dilakukan 9R

    adalah keadaan sakit sedang, !m, tekanan darah 28'2'' mm?g, nadi 2''=mnt, RR 

    &&=mnt, suhu 65, 'C, as!ites, hematomegali dan nyeri. :erdasarkan pemeriksaan yang

    dilakukan pasien didiagnosa mengalami %RD on ?D terjad-al, dengan diagnosis tambahan

    yaitu pseudoaneurisma ar ektrimitas superi or sinistra Jselulitis, ??D dilated 3>, RN, "?,

    mild/moderate EK, parra=ymal, DC ki/ka f! 11/111.

    :erdasarkan hasil laboratorium dari R ;:>G, pasien mengalami %RD on ?D

    terjad-al dengan anemia dan trombositopenia. "enggunaan obat pada pasien ini untuk 

    mengatasi hipertensi, asidosis metabolik, hiperkalemia, gangguan gastrointestinal, anemia,

    kondisi uremia, nyeri dan demam pasien.

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    35/49

     peningkatan kadar homosistein (1ne!k dkk, &'') dimana peningkatan ini dapat

    meningkatkan resiko penyakit kardio#askular pada pasien CKD (Chau#eau dkk, 2445*

    "agana dan "agana, &''&).  ebenarnya manajemen terapi anemia pada CKD adalah

    menggunakan erythropoietic-stimulating agent   (%>) (epoetin alfa i.# atau s.! 27'/6''

    unitkgminggu dalam dosis terbagi) (?udson, &'').  %"$ digunakan apabila hematokrit

    sebesar 6'/65I sedangkan menurut KF/D$01 merekomendasikan penggunaan %"$ pada

     pasien dialisis dengan hematokrit sebesar 66/65I. :erdasarkan hasil laboratorium hematokrit

     pasien sebesar & I. %"$ biasanya diberikan sebagai injeksi sub kutan tiga kali seminggu

    tetapi komplikasi utama pemberian %"$ adalah hipertensi. Eerapi lain yang diberikan adalah

    transfusi "RC dan suplemen asam folat. elain itu "RC dapat mempertahankan

    keseimbangan transport $& jaringan sehingga menurunkan sesak pada pasien (@ilson, &''7).

    Kondisi pasien saat masuk rumah sakit tekanan darah pasien tinggi oleh karena itu

    diberikan obat antihipertensi. ?ipertensi kemungkinan merupakan salah satu manifestasi

    CKD. CKD dapat menyebabkan hipertensi melalui peningkatan #olume !airan ekstraseluler,

    akti#itas sistemik renin, klasifikasi metastatik, dislipidemia, hormon paratiroid dan

    endothelin/2 yang selanjutnya dapat berpeluang !ukup besar menuju CND (cardiovascular 

    disease) (?udson and Chaudary, &''7* Kestenbaum et al#, &''&). Capaian tekanan darah

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    36/49

    selektif pemasukan ion kalsium luar sel ke dalam membran sel miokardial, melalui saluran

    membran. 1on kalsium memiliki peranan penting dalam memelihara fungsi jantung dan

     jaringan otot polos #askular. "engurangan kadar kalsium dalam sel jantung dan sel otot polos

    #askular koroner akan menyebabkan #asodilatasi jaringan tersebut. >kibatnya terjadi

     penurunan ke!epatan denyut jantung, penurunan kontrakasi miokardial dan melambatnya

    konduksi atri#entrikular (is-andono, &''').

    :erdasarkan penelitian Kestenbaum, et al# CC: dapat menurunkan tekanan darah juga

    dapat menurunkan resiko CND pada pasien  &nd 'tage (enal )isease (%RD). 9ekanisme

    CC:s dalam menurunkan resiko CND pada pasien %RD ini bekerja dengan mengantagonis

    hormon paratiroid se!ara langsung, dimana hormon ini meningkat pada pasien CKD,

    sehingga terjadi hambatan stimulasi influks Ca&J yang akhirnya kalsium intraseluler menurun

     pada platelet, endotelial dan cardiac myocyte (Kestenbaum et al#, &''&).

    elain amlodipin, juga diberikan furosemid untuk mengontrol tekanan darah pada

     pasien nondiabetic CKD (KF KD$01 Guidelines, &''8* ?udson, &''). Furosemid

    adalah loop diuretik yang se!ara aktif disekresi melalui sistem transpor asam organik tidak 

    spesifik ke dalam lumen Henle$s loop sehingga menurunkan reabsorpsi a melalui kompetisi

    dengan Cl pada cotransporter   aJ/K J/&Cl/  (>nderson dkk, &''&). Diuretik menurunkan

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    37/49

    Komponen kalsium ini merupakan terapi lini pertama untuk mengontrol kadar fosfat dan

    kalsium serum (?udson, &'').

    "ada pasien dilakukan restriksi intake makanan yaitu dengan diet tinggi karbohidrat,

    rendah protein, rendah garam. "ada nefropati, protein dapat memperburuk kerusakan ginjal.

    edangkan natrium akan dapat meningkatkan tekanan darah pasien dengan retensi natrium

    dan air, padahal tekanan darah pada nefropati harus terkontrol untuk mengurangi penurunan

    laju GFR (uuki and aruta, &''8).

    "asien yang menjalani hemodialisa mengalami peningkatan resiko infeksi akibat

    adanya hambatan dalam pengeluaran bakteri dari dalam tubuh baik karena menurunnya

    klirens maupun karena adanya obstruksi pada saluran kemih (:rophy, &''8). 1nfeksi adalah

    faktor terbesar penyebab morbiditas dan peringkat kedua penyebab terjadinya mortalitas pada

     pasien hemodialisis (>teshkadi and ohnson, 2447). >danya infeksi bakteri ditandai dengan

    data laboratorium urin pasien mengandung bakteri. Eerapi antibiotika digunakan untuk 

    mengatasi infeksi. >ntibotika yang digunakan adalah ampisilin. >mpisilin adalah antibiotika

    golongan beta laktamase yang mekanisme kerjanya menghambat sintesis protein pada

    didinding sel bakteri. >mpisilin digunakan untuk indikasi infeksi bakteri nonbetalaktamase,

     profilaksis endokarditis, infeksi bakteri 'treptococus sp, +neumococcus sp, eningiococcus

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    38/49

     penurunan faal ginjal. >supan garam tergantung e#aluasi elektrolit, umumnya dibatasi 8'/

    2&' m%H (4&'/&.5' mg), diet normal mengandung rata/rata 27' m%H (oe-anto, dkk.,

    &'').

    elama dira-at di R? pasien pernah mengeluh sesak. esak nafas pada pasien di

    !urigai karena terjadinya peningkatan ureum plasma pada pasien. Dari hasil laboratorium

    yang dilakukan di R ;:>G menunjukkan kadar ureum dan kreatinin yang tinggi. Dari

    data tersebut menunjukkan pasien mengalami uremia, tingginya kadar uremia dapat

    menimbulkan sesak nafas. esak nafas adalah salah satu manifestasi yang mun!ul dari

    asidosis metaboli!. "enurunan kadar C$& menyebabkan tubuh melakukan kompensasi

    dengan pernafasan !epat untuk mengeluarkan C$& ("ale#sky, &''&).

    >danya akumulasi toksin/toksin yang diakibatkan karena penurunann klirens kreatinin

    merupakan salah satu kriteria yang mendasari dilakukannya tindakan hemodialisa (igh,

    &'''). ?emodialisa dilakukan pada pasien CKD dengan klirens kreatinin yang menurun

    hingga antara 7/2' mlmenit atau pada pasien yang tidak memberikan respon yang baik 

    terhadap terapi konser#atif yang diberikan (Green, &''). ?emodialisa diharapkan mampu

    mengganti fungsi ekskresi ginjal meskipun tidak mampu menggantikan fungsi endokrin

    ginjal seperti fungsi pengaturan tekanan darah (Green, &''). "ada tanggal &2 april &'28

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    39/49

    2"l4s pril &'28 pasien pulang atas iin dokter dengan kondisi adalah

     perbaikan, dengan prognosis dubia ad bonam membaik. 1ntruksi pera-atan lanjutan saat

     pulang adalah kontrol ke poli kardio tanggal & >pril &'28, bedah #askular &4 april &'28,

    dan pemberian -alfarin ?/2 ('/'/5 mg), ?/& ('/'/7 mg), ?/6 sd kontrol ('/'/8 mg).

    "ada saat pulang, pasien ,mendapatkan obat yang diba-a pulang. ;ntuk obat yang

    diba-a pulang sebagai berikut+

    O+"- A*l4di/in 2"/-4/ril Bis4/r4l4l Fur4se*id 2"l4s Bin"- As"* 2lind"*>in ?"r3"rin

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    40/49

    mendapatkan tambahan obat antihpertensi .9enurut aseen 9a!laughlin, &'' antihipertensi

    yang dapat ditambahkan jika target terapi tidak ter!apai adalah antihipertensi golongan

    diuretik, beta bloker, dan CC:. >mlodipin adalah obat antihipertensi golongan CC:.

    CC: menyebabkan relaksasi otot jantung dan otot polos dengan memblok kanal

    kalsium yang sensitif terhadap listrik sehingga bisa menurunkan masuknya kalsium

    ekstraseluler ke dalam sel. Relaksasi otot polos #askular menyebabkan #asodilatasi dan

    terjadi penurunan tekanan darah (aseen and Carter, &''7).

    Captopril adalah obat antihipertensi golongan >C%1. >C%1 diberikan karena

    mempunyai manfaat nefroprotektif sehingga dapat memperlambat proses penurunan fungsi

    ginjal. ?al ini terjadi le-at mekanisme kerjanya sebagai antihipertensi dan antiproteinuria

    yaitu dengan mendilatasi arteri aferen sehingga menurunkan tekanan intrakapiler glomerulus

    dan juga bekerja dengan menghambat perubahan angiotensin 1 menjadi angiotensin 11, selain

    itu >C%/1 juga memblok degradasi bradikinin dan menstimulasi pembentukan prostaglandin

    %& dan prostasiklin. "eningkatan bradikinin ini dapat meningkatkan efek penurunan tekanan

    darah, namun dalam pemakaiannya harus diperhatikan efek samping yang ditimbulkan

    terutama pada CKD stadium akhir yaitu hiperkalemia (aseen and Carter, &''7* u-itra,

    &''5).

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    41/49

    $bat pulang lainnya adalah -alfarin. @alfarin digunakan sebagai antikoagulan yang

    digunakan untuk profilaksis dan terapi thrombosis #ena, embolism pulmonari dan disorder 

    thromboembolik, atrial fibrilasi dengan risiko embolism. Dosis de-asa a-al &/7 mg untuk &

    hari atau 7/2' mg sehari unutuk 2/& hari (>nsel &'' dalal 3e=i , hal &2) dosis

     pemeliharaan &/2' mg sehari. 9ekanisme aksi mempengaruhi sintesis faktor koagulasi yang

    tergantung #itamin K (11, N11, 1U, U) di hati. 1nformasi yang perlu disampaikan dalam

     penggunaan -alfarin adalah obat ini untuk men!egah pembekuan darah.

    , harus sesuai dengan petunjuk dokter, jangan dipakai berlebihan tanpa petunjuk dokter 

    karena akan terjadi perdarahan, dan segera ke dokter bila terjadi diare, pendarahan baik dari

    mulut, hidung ataupun anggota tubuh lainya. >pabila pasien ingin menggunakan obat lain,

    maka disarankan dengan persetujuan dokter terlebih dahulu.

    $bat yang diba-a pulang lainnya adalah !alos, bi!nat, dan asam folat. Calos

    digunakan sebagai suplemen kalsium dan mengikat kelebihan fosfat,diminum tiga kali sehari

    ,penggunaannya dengan !ara dikunyah, dapat diberikan bersama dengan makanan. >sam

    folat digunakan sebagai suplemen untuk menurunkan hiperhomosistein yang dapat

    menyebabkan thrombus pada pembuluh darah dan terapi anemia. "asien CKD mengalami

    anemia karena kegagalan produksi hormon eritopoetin (berfungsi untuk kematngan eritrosit

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    42/49

    terapi, karena kategori C adalah kategori dimana efek dari interaksi kemungkinan ke!il

    terjadi.

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    43/49

    BAB I5

    KESIMPU1AN DAN SARAN

    I5.I KESIMPU1AN

    Dari hasil pemantauan terapi obat pasien, dapat diambil kesimpulan yaitu+

    • "enggunaan obat antihipertensi kurang tepat karena untuk pasien dengan

     penurunan fungsi ginjal terapi hipertensi merekomendasikan >C%1 atau >R:

    sebagai terapi lini pertama untuk mengontrol tekanan darah dan menjaga

    fungsi ginjal pada CKD Eetapi karena pasien mengeluh sesak maka tidak 

    dianjurkan penggunaan >C%1 karena salah satu efek samping >C%1 adalah

     batuk kering, sehingga pilihan lain adalah >R:. amun karena status pasien

    :", pasien tidak menggunakan >R:.

    I5.II SARAN

    aran yang dapat diberikan terkait pemantaun terapi obat untuk pasien yaitu +

    • Dianjurkan diet tinggi kalori, rendah protein dan rendah gula. ?al ini

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    44/49

    DAFTAR PUSTAKA

    :renner, :.9., and 3aarus, .9., 2447. Gagal ginjal kronik. 0n1 >sdie, >.?., Prinsip-prinsip

     Ilmu Penyakit Dalam, %d. 26h, akarta+ %GC, p. 286/288&.

    :ritish 9edi!al >sso!iation, &''. British National ormulary !" . 3ondon+ "harma!euti!al

    "ress.

    Caplan, 3.R., &''4. 2"/l"ns S-r46e A 2lini"l A//r4" 9-  Edi-i4n. "hiladelphia +

    aunders %lse#ier Ehe "ublisher.

    Chobanian, >.N., :akris, G.3., :la!k, ?.R., Cushman, @.C., Green, 3.>., 1o, .3., ones,

    D.@., 9aterson, :.., $paril, ., @right, .E., and Ro!ella, %.., &''8. Te Seen-

    Re/4r- 43 Te J4in- N"-i4n"l 24**i-ee 4n Preen-i4n De-e-i4n E"lu"-i4n

    "nd Tre"-*en- 43 Hi, Bl44d Pressure (JN2@5II). ; + Department of ?ealth and

    ?uman er#i!es

    Crit!hley, .>..?., Chan, E.Q.K., and Cumming, >.D., 244. Renal Disease, 1n + peight,

    E.9., and ?ol#ord, .?.G., Aer>s Dru, Tre"-*en- 9-  edi-i4n, e- Sealand +

    >D1 "ress

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    45/49

    ?udson, .0. &''7. 2r4ni 6idne> dise"se! -er"/eu-i "//r4" 34r -e *"n",e*en- 43 

    4*/li"-i4ns. Di"iro, .E., Ealbert, 3., Qee, G.C., 9atke, G.R., @ells, :.G., "osey,

    3.9. "harma!otherapy+ a pathophysiologi! approa!h 5th ed. ;nited tates of >meri!a+

    Ehe 9!Gra-/?ill Companies, 1n!.

    1ne!k, :., 9ason, :. ., dan 3yons, @., &''. Ane*i"s. 1n + Dipiro, . E., Ealbert, R. 3., Qee,

    G. C., 9atke, G. R., @ells, :. G., "osey, 3. 9., P"r*"4-er"/> ! A

    P"-4/isi4l4,i A//r4", %disi ke/, e- Qork + Ehe 9!Gra-/?ill Companies,

    1n!.

    oa!him, ?. &''5. Ren"l Dise"se. 9!"hee, .., Ganong, @.F. "athophysiology of Disease+

    >n 1ntrodu!tion to Clini!al 9edi!ine 7th %dition. Ehe 9!Gra-/?ill Companies, 1n!.

    oy, 9. ., Kshirsagar, >., Fran!es!hini, . &''7. 2r4ni 6idne> dise"se. Di"iro, .E.,

    Ealbert, 3., Qee, G.C., 9atke, G.R., @ells, :.G., "osey, 3.9. "harma!otherapy+ a

     pathophysiologi! approa!h 5th ed. ;nited tates of >meri!a+ Ehe 9!Gra-/?ill

    Companies, 1n!.

    3a!y, C. F., >mstrong, 3. 3., Goldman, 9. "., dan 3an!e, 3. 3., &''4/&'2'.  Dru,

    In34r*"-i4n H"nd+446 %disi ke/2, 3e=i/Comp. 1n!.

    3a!y, F.C. &''. 1e

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    46/49

    aseen, .., Carter, :.3. &''7. H>/er-ensi4n. Dipiro, .E., Ealbert, R.3., Qee, G.C., 9atke,

    G.R., @ells, :.G., "osey, 3.9. "harma!otherapy > "athophysiologi! >pproa!h 5th ed,

     e- Qork+ 9!Gra-/?ill Companies, 1n!.

    is-andono dan :ambang oekardjo.&'''. Ki*i" Medisin"l :ilid 8. urabaya+ >irlangga

    ;ni#ersity "ress. ?al 66/66.

    uuki, ?., aruta,E., &''8. Kidne> "nd Bl44d Pressure Re,ul"-i4n# Eokyo+ Karger.

    Ehe G1% Group (Gruppo 1taliano di tudi %pidemiologi!i in efrologia), 244.

    Randomised pla!ebo/!ontrolled trial of effe!t of ramipil on de!line in glomerular 

    filtration rate and risk of terminal renal failure in proteinuri!, non/diabeti!

    nephropathy, 1"ne- 9$ ! 27/56.

    Ejokropra-iro, >., etia-an, :."., antoso, D., oegianto, G. &''. Bu6u A:"r Il*u

    Pen>"6i- D"l"*. Cetakan pertama, urabaya+ >irlangga ;ni#ersity "ress.

    @ells.:., Dipiro..E, !h-inghammer, E.3, and ?amilton. C.@,. &''&. P"r*"4-er"/>

    H"nd+446 7th %dition. e- Qork+ 9!Gra-/?ill Companies, 1n!.

    @ilson, 3.9., &''7. >natomi dan Fisiologi Ginjal dan aluran Kemih* Gagal Ginjal Kronik,

    1n + "ri!e, .>. and @ilson, 3.9., P"-43isi4l4,i ! K4nse/ Klinis Pr4ses@Pr4ses

    Pen>"6i- Edisi ; 54l.8, akarta+ %GC

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    47/49

    T"+el 8. 8 Pr43il Pen,4+"-"n

    O+"- Ru-e D4sis Fre6.T"n,,"l /e*+eri"n 4+"-

    '&79 '=79 '$79 8%79

    >mlodipin po 2'mg

    2 = 2 2

    ' '

    Calos po 2 tab 6 = 2 2

    6

    2

    2

    6

    ' 26 2 ' 2

    6

    2

    :i!nat po 2 tab 6 =2 26

    2

    26

    2

    ' 26 2 ' 26

    2

    >samFolat

     p.o 7 mg 2 = 2 2

    2

    ' '

    Furosemid p.o 8'mg

    2 = 2 2

    ' '

    >minoral po / & = 2 2

    &'

    ' &' ' &'

    >mpisilin i# 2 g 8 =2 2' 25

    &&

    &8

    2'

    25

    &&

    '8 2' 25 && '8

    2'

    25 &&

    O+"- Ru-e D4sis Fre6.T"n,,"l /e*+eri"n 4+"-

    8'79 8879

    >mlodipin po 2'mg

    2 = 2 &&

    Calos po 2 tab 6 = 2 26 2 26 2:i!nat po 2 tab 6 =2 26 2 26 2>samFolat

     p.o 7 mg 2 = 2

    Furosemid p.o 8'mg

    2 = 2

    >minoral po / & = 2 2 2>mpisilin i# 2 g 8 =2 2' 25 && &8 2' 25 && '8

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    48/49

      '&@A/r '=@A/r '$@A/r 8%@A/r 8'@A/r 88@A/r 8@A/r

    TD (**H,) 28' 25' 25' 25' 25' 25' 27' 22' 2&' 2&' 2' 26' 26' 27' 27' 2' 25' 25' 28' 287 28' 25' 25' 25'

    NADI (

  • 8/17/2019 Pemantauan Terapi Obat_End Stage Renal Disease.doc

    49/49