PEMANFAATAN KECERDASAN ARTIFISIAL MENGHELA …
Transcript of PEMANFAATAN KECERDASAN ARTIFISIAL MENGHELA …
PEMANFAATAN KECERDASAN ARTIFISIAL MENGHELA PEREKONOMIAN MENUJU
INDONESIA 4.0
Jakarta, 10 November 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
disampaikan dalam acara Indonesia AI Summit 2020
1
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIAV IS I INDONESIA 2045 DAN FOKUS 2020-2024
2
3,3774,546
6,305
8,804
12,233
16,877
23,199
2015 2020 2025 2030 2035 2040 20455,2% 6,0% 6,2% 5,9% 5,6% 5,4% Rata-rata Pertumbuhan
PDB Per Kapita(USD)
2036Keluar dari
Middle Income Trap
2019/2020Menjadi negara
Upper-middle income
RPJMN 2020-2024merupakan titik tolak
Untuk mencapai sasaranpada visi 2024
TRANSFORMASI EKONOMI dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju
Sebagai titik tolak menuju Visi Indonesia Maju di tahun 2045, pembangunan pada tahun 2020-2024 difokuskan kepada:
1 PembangunanSDM
2 PembangunanInfrastruktur
3 Penyederhanaan Regulasi
4 Penyederhanaan Birokrasi
PIDATO PRESIDENArahan Presiden
5 TransformasiEkonomi
7 Agenda Pembangunan RPJMN
Memperkuat Ketahanan Ekonomiuntuk Pertumbuhan yang Berkualitas
Mengembangkan Wilayah untukMengurangi Kesenjangan danMenjamin Pemerataan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Revolusi Mental dan PembangunanKebudayaan
Memperkuat Infrastruktur untukMendukung Pengembangan Ekonomidan Pelayanan Dasar
Membangun Lingkungan Hidup,Meningkatkan Ketahanan Bencana,dan Perubahan Iklim
Memperkuat StabilitasPolhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
“Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber dayaalam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern,yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demikeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
(Pidato Presiden RI pada Sidang Paripurna MPR: Pelantikan Presiden dan WakilPresiden Terpilih periode 2019-2024, 20 Oktober 2019)
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
5,06 5,27 5,17 5,18 5,07 5,05 5,02 4,97
2,97
-5,32-3,49
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2018 2019 2020
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (% YoY)
Sumber: BPS
Ekonomi Indonesia Berada Pada Tren Positif di Kuartal 3 - 2020
Kontraksi dalam di kuartal 2-2020 sebesar 5,32% (yoy) telah terlewati. Saat ini ekonomi nasional dalam tahap pemulihan dimana secarakuartalan ekonomi nasional tumbuh 5,05% (qtq) di kuartal 3-2020 atau mengecil kontraksinya menjadi 3,49% (yoy). Kontributorpertumbuhan kuartal 3 – 2020 adalah konsumsi pemerintah 9,76% (yoy) sementara secara sektoral, pertanian dan infokom tumbuh positif…
-0,41
4,213,09
-1,69-0,52
4,203,06
-1,74 -2,41-4,19
5,05
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2018 2019 2020
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (% QtQ)
Q3
3
Ekonomi Q2Q3 tumbuh siginifikan
Ekonomi membaik, fase rock-bottom terlewati
3
-5,52 -6,9 -7,75 -8,61 -11,68-16,98
-4,04
9,76
-2,12-6,48
-10,82
-21,86-30-20-10
01020
KonsumsiRT
KonsumsiPemerintah
KonsumsiLPNRT
PMTB Ekspor Impor
Q2 2020 Q3 2020
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
Reaktivasi Mesin Penggerak Ekonomi: Strategi Menjaga Momentum Perbaikan Ekonomi di Kuartal IV 2020 dst.
• Menjadi syarat utama dalam pemulihan ekonomi nasionalPenanganan Kesehatan – 3T,
3M, Peningkatan Fasilitas Kesehatan, Vaksinasi
• untuk menstimulus sektor usaha agar bertahan melalui berbagai insentif sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat melalui bansos dan subsidi
Peningkatan Efektivitas Belanja Pemerintah dan
Program PEN
• menjadi kunci strategi pemerintah dalam meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja
Reformasi regulasi melalui UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
• bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi
Transformasi Ekonomi –Industri 4.0 dan Digitalisasi
4
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
5
I N D U ST R I 4 . 0
Revitalisasi sektor manufaktur sebagai bentukmitigasi deindustrialisasi
meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk
menghasilkan pekerjaan baru
IoT AI human-machine interface
Robotic 3D Printing
INDONESIA BERPOTENSI MENDAPAT TAMBAHAN PDB SEBESAR USD 155 MILIAR PADA 2025
Melalui implementasi 4.0, Indonesia diperkirakan akanmendapatkan tambahan PDB yang berasal dari Peningkatan
Input, Tenaga Kerja, dan Peningkatan Produktivitas
Peningkatan Input Tenaga Kerja
PeningkatanProduktivitas
KUMULATIF
Tambahan PDB (USD Miliar)
35
120
155
Sumber: Global Insight (WMM), IHS data, Euromonitor Internasional, Team analysis
Sumber: McKinsey, diolah Kemenperin
TAMBAHAN TENAGA KERJA DIGITALManufaktur
4,5 Juta OrangTenaga Kerja Penunjang Manufaktur
12,5 Juta Orang
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
5 SEKTOR UTAMA TELAH DIPILIH SEBAGAI SEKTOR FOKUS UNTUK “MAKING INDONESIA 4.0”
6
3Otomotif Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor ICE dan EV
5Elektronik Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik
1 Makanan & Minuman Menuju kekuatan besar makanan minuman di ASEAN
2 Tekstil & Busana
Menuju produsen functional clothing terkemuka
Kimia Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia4
Source: A.T. Kearney
6
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
7
TRANSFORMASI EKONOMI DAN TRANSFORMASI DIGITAL
Pemanfaatan digital selama pandemi, antara lain:
Pemanfaatan AI selama pandemi, antara lain:
Isu: keamanan siber, pelindungan data pribadi, etika
pembelajaranjarak jauh
e-commerce digitalisasiUMKM
pelatihanjarak jauh
konsultasikesehatan jarak
jauh
analisakepadatankendaraan/
manusia
chatbotkomunikasi/
pencarianinformasi
proses pemberianpinjaman
penapisanhoax
analisakesehatan
STOP RESET
Pre-Covid 19 Pandemi Covid 19 Post-Covid 19
• Utilitasi industri <50%• Gangguan rantai pasok• Penurunan kegiatan
ekonomi• Pengangguran &
kemiskinan bertambah
• Transformasi Digital• Industri 4.0• Akselerasi
Infrastruktur• Sistem
PemerintahanBerbasis Elektronik
• UMKM via platformdigital
• Teknologi keuangan• Energi terbarukan• UU Cipta Kerja
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital• Penuntasan pembangunan infrastruktur internet berkecepatan tinggi di 12.548 Desa/Kelurahan dan 150.000 titik
layanan publik (termasuk layanan kesehatan) yang selama ini belum terjangkau layanan internet memadai
Penyiapan roadmap transformasi digital di sektor strategis• Seperti sektor pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, perindustrian, dan
penyiaran
Percepatan integrasi pusat data nasional• Menjadi prasyarat terwujudnya kebijakan Satu Data Indonesia
Penyiapan digital talent• Pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan mulai dari level “literasi digital”, “talenta digital”, sampai level
“kepemimpinan era digital”
Penyiapan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan• Penyelesaian legislasi primer pendukung ekosistem digital, terutama Rancangan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP)
dan RUU Cipta Kerja di bidang telekomunikasi/penyiaran yang diharapkan mampu mendorong akselerasi digitalisasi televisi nasional
Arahan Presiden: 5 Agenda Percepatan Transformasi Digital Nasional
8Sumber: Kominfo, Agustus 20208
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
9
I S U K EC E R DASAN A RT I F I S I AL
Koridor kebijakan Pemerintah dalam pengembangan AI, antara lain: memfasilitasi open data dan cross-border data flow dengan tetap menjaga keamanan data dan melindungi data pribadi; mengedepankan transparansi dan akuntabilitas; mendorong demokratisasi ekonomi; dan memitigasi terjadinya unintended consequences
Bidang Prioritas
Etika dan Kebijakan Talenta Infrastruktur
dan DataRiset dan
InovasiPrepare AI
TalentBuild trust
in AIShape AI
Ecosystem
Kesehatan ReformasiBirokrasi
Pendidikandan Riset
KetahananPangan
Mobilitas dan Smart City
Manufaktur
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN RISTAF AHLI MENTERI BIDANG TRANSFORMASI DIGITAL, KREATIVITAS, DAN SUMBER DAYA MANUSIAGedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Jakarta Pusat 10710Telp: (021) 3521835; Fax: (021)3511643Email : [email protected]
www.ekon.go.id | @perekonomianRI
WEBINAR BPPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
5 sektor dipilih untuk dijadikan sektor prioritas dalam program Making Indonesia 4.0
24%
33%
29%
Makanan & Minuman
15%
20%
7%
Tekstil danProduk Tekstil
7%
2%
9%
Otomotif
9%
2%
6%
Elektronika
9%
2%
6%
Kimia
Sumber: BPS, A.T. Kearney, 2017
~57% PDB Manufaktur
~64% Ekspor manufaktur
~59% Tenaga KerjaManufaktur
PDB
Manufaktur
Ekspor
Manufaktur
SDM
Manufaktur
Sektor Industri Prioritas Making Indonesia 4.0
11
WEBINAR BPPT