Pemahaman manajemen kelas

59
PEMAHAMAN MANAJEMEN KELAS MULYONO

Transcript of Pemahaman manajemen kelas

Page 1: Pemahaman manajemen kelas

PEMAHAMAN MANAJEMEN KELAS MULYONO

Page 2: Pemahaman manajemen kelas

PEMAHAMAN MANAJEMEN KELAS (CLASSROOM MANAGEMENT)

Pemahaman betapa pentingnya pengelolaan/ manajemen atau yang sering di sebut Classroom Management yaitu pemahaman kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa.

Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan memelihara menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan disiplin amat diutamakan.

Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai sinonim. Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas.

Page 3: Pemahaman manajemen kelas

TIGA PENGERTIAN MANAJEMEN

a. Manajemen sebagai suatu proses,

b. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan

aktivitas manajemen,

c. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu

pengetahuan (Science)

Page 4: Pemahaman manajemen kelas

MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROSES

Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian

yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah

suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu

diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa

manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang

lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Page 5: Pemahaman manajemen kelas

Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan

aktivitas manajemen.

Segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen

dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

Page 6: Pemahaman manajemen kelas

Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science) Manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan.

Sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa

manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen

adalah ilmu.

Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Page 7: Pemahaman manajemen kelas

PARA AHLI MANAJEMEN Suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang

nyata.

Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni.

Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata

lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta

kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

Page 8: Pemahaman manajemen kelas

Suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.

Manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk

melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan

pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses

tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Page 9: Pemahaman manajemen kelas

Manajemen-Dan-Fungsi-fungsinya-Definition-and-Functions-of-Management/ Secara etimologi Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti

"mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang

berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan

kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah

Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[1] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa

Inggris

menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Kata Manajemen berasal

dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Page 10: Pemahaman manajemen kelas

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan

orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan

efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien

berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Page 11: Pemahaman manajemen kelas

Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)Sampai saat ini, masih belum ada consensus

baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.

Page 12: Pemahaman manajemen kelas

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN(PLANNING)

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana

sampai dengan yang sangat rumit.

Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan

adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu

hasil yang diinginkan.

Page 13: Pemahaman manajemen kelas

Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Page 14: Pemahaman manajemen kelas

Menurut Stoner Planning

Proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk

mencapai sasaran tadi.

Organizing, Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih

yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai

sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

Page 15: Pemahaman manajemen kelas

Leading , Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :• Mengambil keputusan

• Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.

• Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

• Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan

dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Page 16: Pemahaman manajemen kelas

Directing/Commanding, Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan

dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam

melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar

tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

Motivating, Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa

pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan

secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

Coordinating, Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk

melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan,

dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat

kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Controlling, Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi

manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang

dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah

digariskan semula.

Reporting, Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil

kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-

fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

Staffing, Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu

organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap

tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

Forecasting, Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap

berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).

http://elqorni.wordpress.com/2009/03/15/pengertian-manajemen-dan-fungsi-fungsinya-definition-and-functions-of-management/

Page 17: Pemahaman manajemen kelas

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu

organisasi

yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer

yang lain.

2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan

dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para

manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.

3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung

jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

Page 18: Pemahaman manajemen kelas

Sebuah kelas tidak boleh sekedar diartikan sebagai tempat siswa berkumpul untuk

mempelajari sejumlah ilmu pengetahuan.

Demikian juga sebuah sekolah bukanlah sekedar sebuah gedung tempat murid

mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan.

Sekolah dan kelas diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

mendidik anak-anak, yang tidak hanya harus didewasakan dari aspek

intelektualnya saja, akan tetapi dalam seluruh aspek kepribadiannya.

Page 19: Pemahaman manajemen kelas

Untuk itu bagi setiap tingkat dan jenis sekolah diperlukan

kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang

semakin kompleks dalam perkembangannya.

Kurikulum yang dipergunakan di sekolah sangat besar

pengaruhnya terhadap aktivitas kelas dalam mewujudkan

proses belajar mengajar yang berdaya guna bagi pembentukan

pribadi siswa.

Page 20: Pemahaman manajemen kelas

Dengan kata lain aktivitas sebuah kelas sangat dipengaruhi oleh

kurikulum yang dipergunakan di sekolah.

Suatu kelas akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat

apabila kurikulum yang dipergunakan di sekolah dirancangkan

sesuai dengan dinamika masyarakat.

Sekolah yang kurikulumnya dirancangkan secara tradisional

akan mengakibatkan aktivitas kelas berlangsung secara statis.

Page 21: Pemahaman manajemen kelas

Kurikulum tradisional diartikan sebga sejumlah materi pengetahuan dan

kebudayaan hasil masa lalu yang harus dikuasai murid untuk mencapai

suatu tingkat tertentu, yang dinyatakan dengan ketentuan kenaikan kelas

atau pemberian ijazah kepada murid tersebut.

Di dalam kurikulum seperti itu mata pelajaran diberikan secara terpisah-

pisah (subject certerd curriculum yang pada umumnya bersifat

intelektualistis.

Page 22: Pemahaman manajemen kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan itu sendiri akar katanya

adalah “kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen”.

Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu management yang berarti ketatalaksanaan,

tata pimpinan, pengelolaan.(Djamarah 2006:175)

“Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan

kebijakan dan pencapaian tujuan”Dekdibud (dalam Rachman 1997:11).

Page 23: Pemahaman manajemen kelas

Pengelolaan dalam pengertian umum menurut Arikunto (dalam Djamarah

2006:175) adalah pengadministrasian pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang

yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru”

sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau

rombongan belajar”

Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu:

Page 24: Pemahaman manajemen kelas

1. Kelas dalam arti sempit yakni,Ruangan yang dibatasi oleh empat dinding,

tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekadar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangan yang antara lain didasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.

Page 25: Pemahaman manajemen kelas

2. Kelas dalam arti luas

Suatu masyarakat kecil yang merupakan merupakan bagian dari

masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi

menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai

suatu tujuan (Djamarah2006:176).

“Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan

mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”

(Mulyasa 2006:91).

Page 26: Pemahaman manajemen kelas

Sedangkan menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:177) ”Pengelolaan

kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.”

Ditambahkan lagi oleh Nawawi (dalam Djamarah 2006:177) ”Manajemen atau

pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam

mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-

luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegitan-kegiatan yang kreatif

dan terarah .”

Page 27: Pemahaman manajemen kelas

Arikunto (dalam Djamarah 2006:177) juga berpendapat “ bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agardicapai

kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang seperti diharapkan.” Pengelolaan dapat dilihat

dari dua segi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran).

Ruang Kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap

muka dalam proses kegiatan belajar mengajar(KBM). Mebeler dalam ruangan ini terdiri dari meja siswa, kursi

siswa, meja guru, lemari kelas, papan tulis, serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai.

Ukuran yang umum adalah 9m x 8m.

Ruang kelas memiliki syarat kelayakan dan standar tertentu, misalnya ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi

udara, dan persaratan lainnya yang telah dibakukan oleh pihak berwenang terkait.

Page 28: Pemahaman manajemen kelas

Dalam peranya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkunagn belajar serat

merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan pendidikan. Lingkungan

yang baik adalah yang bersifat menantang, dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan

kepuasan dalam mencapai tujuan.

Sebagai manajer guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fiisk kelasnya agar senantiasa menyenangkan

untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses intelektual dan social dalam kelasnya.

Salah satu manajemen kelas yang baik adalah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit

mengurangi ketergantunganya pada guru sehingga mereka mampu membimbing kegiatanya sendiri.

Page 29: Pemahaman manajemen kelas

Sebagai manajer lingkungan guru hendaknya mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori-teori belajar mengajar dan teori

perkembangan sehingga kemungkinan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang menimbulkan kegiatan belajar pada siswa akan

mudah dilaksanakan dan sekaligus memudahkan pencapaian tujuan yang diharapkan.

PERAN guru sebagai ujung tombak pendidikan amat strategis dalam mengembangkan potensi siswa. Karena itu penguasaan

pengelolaan kelas mutlak harus dikuasai.

Pengelolaan kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya. Berangkat dari

penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang telah dicontohkan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP), instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan memprediksi bagaimana guru

menjalankan fungsinya di depan kelas. Beranjak dari pengamatan di lapangan, RPP yang telah dibuat oleh beberapa guru dilihat dari sisi

pengelolaan waktunya, rupanya beragam seperti yang tercantum dalam kop lembarannya. Ada yang tertulis 2 x 45 menit, ada pula 8 x

45 menit, sampai 20 x 45 menit.

Page 30: Pemahaman manajemen kelas

3. MANAJEMEN KELAS Membahas mengenai pengelolaan kelas perspektif baru

dan selanjutnya kita akan membahas masalah manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan bagian integral pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak sendiri atas tindakannya.

Page 31: Pemahaman manajemen kelas

Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru.Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka.

Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal.

Guru bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk mereka dari keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung, siswa yang mungkin harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang berasal dari kelompok minoritas etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai kesulitan atau kecacatan belajar.

Page 32: Pemahaman manajemen kelas

Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan masalah pendidikan, namun anak-anak ini mungkin beresiko mendapatkan pengalaman sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif terhadap kebutuhan dan kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas yang efektif dan disesuaikan menurut individu.

Pengelolaan kelas ( classroom management ) berdasarkan pendekatan menurut Weber diklasifikasikan kedalam dua pengertian, yaitu berdasarkan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif.

Berikut dijelaskan pengertian dari masing-masing pendekatan tersebutPertama, berdasarkan pendekatan otoriter pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengkontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat ( Weber )

Page 33: Pemahaman manajemen kelas

Bagi sekolah atau guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam mengelola kelas

guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan berbagai aturan atau

ketentuan-ketentuan zang harus ditaati oleh warga sekolah/ kelas.

Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan zang dirumuskan tentu saja

tidak hanza didasarkan pada kemauan sepihak dari pengelola sekolah /kelas saja, melainkan

dengan memasukan aspirasi dari siswa.

Hal ini penting mengingat aturan zang dibuat diperuntukan bagi kepentingan bersama, zaitu

untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran zang efektif dan efisien.

Page 34: Pemahaman manajemen kelas

Kedua pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah uapaya zang dilakukan

oleh guru untuk memberi kebebasan untuk siswa melekukan berbagai aktivitas sesuai

dengan zang mereka inginkan.

Pengertian kedua ini tentu saja bertolak belakang dengan pendapat pertama. Menurut

pandangan permisif, fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman

untuk melakukan aktivitas di dalam kelas, tanpa aharus merasa takut dan tertekan

Page 35: Pemahaman manajemen kelas

Ada lima definisi tentang pengelolaan kelas. Definisi pertama, memandang bahwa pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol

tingkah laku siswa.

Pandangan ini bersifat otoritatif. Dalam kaitan ini tugas guru ialah menciptakan dan

memelihara ketertiban suasana kelas. Penggunaan disiplin amat diutamakan.

Menurut pandangan ini istilah pengelolaan kelas dan disiplin kelas dipakai sebagai sinonim.

Secara lebih khusus, definisi pertama ini dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah

seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana

kelas.

Page 36: Pemahaman manajemen kelas

Definisi kedua bertolak belakang dengan definisi pertama diatas, yaitu yang didasarkan atas pandangan yang bersifat permisif.

Pandangan ini menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin dilakukannya.

Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah. Dengan demikian, definisi kedua dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa.

Page 37: Pemahaman manajemen kelas

Meskipun kedua pandangan diatas, pandangan otortatif dan permisif, mempunyai sejumlah pengikut, namun

keduanya dianggap kurang efektif bahkan kurang bertanggungjawab. Pandangan otoritatif adalah kurang

manusiawi sedangkan pandangan permisif kurang realistik.

Definisi ketiga didasarkan pada prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification). Dalam

kaitan ini pengelolaan kelas dipandang sebagai proses pengubahan tingkah laku siswa.

Peranan guru ialah mengembangkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.

Page 38: Pemahaman manajemen kelas

Secara singkat, guru membantu siswa dalam mempelajari

tingkah laku yang tepat melalui penerapan prinsip-prinsip yang

diambil dari teori penguatan (reinforcement).

Definisi yang didasarkan pada pandangan ini dapat berbunyi:

pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk

mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan

mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.

Page 39: Pemahaman manajemen kelas

Definisi keempat memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif didalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci. Dengan demikian peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dalam kaitan ini definisi keempat dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.Definisi kelima bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya. Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif. Definisi kelima dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif.Ketiga definisi yang terakhir tersebut diatas masing-masing bertitik tolak dari dasar pandangan yang berbeda. Manakah yang terbaik diantara ketiga definisi itu? Dari ketiga pandangan itu tidak satupun pernah dibuktikan sebagai pandangan yang terbaik. Oleh karena itu adalah bermanfaat apabila guru mampu membentuk suatu pandangan yang bersifat pluralistic, yaitu pandangan tersebut. Perlu dicatat bahwa pandangan pluralistic yang merangkum tiga dasar pandangan itu (pandangan tentang pengubahan tingkah laku,

Page 40: Pemahaman manajemen kelas

iklim sosio-emosional, dan proses kelompok) tidak mungkin merangkum juga pandangan yang bersifat otoritatif dan permisif. Pandangan yang otoritatif dan permisif itu justru dapat berlawanan dengan pandangan pluralistic yang dimaksud.Definisi yang pluralistic itu dapat berbunyi: pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.

Guru-guru perlu memahami dan memegang salah satu definisi tersebut diatas yang akan menjadi pedoman bagi tingkah laku dan kegiatan guru didalam kelas dalam rangka mengelola kelasnya. Definisi yang lebih tepat bagi guru-guru kiranya adalah definisi yang bersifat pluralistic. http://www.infodiknas.com/materi-diklat-4/

Page 41: Pemahaman manajemen kelas

PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN Pengelolaan dan pembelajaran dapat

dibedakan tapi memilki fungsi zang sama. Pengelolaan tekannya lebih kuat pada aspek pengaturan ( management ) lingkungan pembelajaran, sementara pembelajaran ( instruction ) lebih kuat berkenaan dengan aspek mengelola atau memproses materi pelajaran. Pada akhirnya dari kedua aktivitas tersebut, keduanya dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang sama yaitiu tujuan pembelajaran

Page 42: Pemahaman manajemen kelas

Contoh aspek pengelolaan, jika di dalam kelas terdapat gambar yang di anggap

kurang baik atau tidak pada tempatnya untuk ditempelkan di dinding karena akan

menggangu konsentrasi siswa dalam belajar, maka guru tersebut

memindahkannya dan menempatkan pada tempat yang di anggap paling cocok.

Adapun pembelajaran, jika diperoleh siswa yang mengelami kesulitan belajar untuk

materi-materi tertentu, maka guru mengidentifikasi sebab-sebabnya, dan

membantu siswa mengahadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya itu

Page 43: Pemahaman manajemen kelas

KOMPONEN-KOMPONEN PENGELOLAAN KELAS

Pengelolaan kelas dilakukan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran zang lebih berkualitas. Oleh karena itu pendekatan atau teori apapun zang dipilih dan zang dijadikan dasar dalam pengelolaan kelas, harus diorientasikan pada terciptanya proses pembelajaran secara aktif dan produktif. Untuk mendukung proses pembelajaran tersebut, maka aunsur-unsur pengelolaan meliputi dua tindakan, yaitu ;

Page 44: Pemahaman manajemen kelas

1. MODEL TINDAKAN a.Preventif , yaitu upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah terjadinza gangguan dalam pembelajaran. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. . Implikasi bagi guru melalui kegiatan preventif ini yaitu sedini mungkin guru mengidentifikasi hal-hal atau gejala-gejala zang dianggap akan mengganggu pembelajaran

Page 45: Pemahaman manajemen kelas

Beberapa upaya atau keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk mendukung terhadap tindakan prteventis antara lain (1. Tanggap /peka)

Sikap tanggap ini ditunjukan oleh kemampuan guru secara dini

mampu dengan segera merespon terhadap berbagai perilaku atau

aktivitas yang di anggap akan mengganggu pembelajaran atau

berkembangnza sikap maupun sifat negatif dari siswa maupun

lingkungan pembelajaran lainnya

Page 46: Pemahaman manajemen kelas

2. Perhatian

Selalu mencurahkan perhatian pada berbagai aktivitas,

lingkungan maupun segala sesuatu yang muncul.

Perhatian merupakan salah satu bentuk keterampilan dan

kebiasaan zang harus dimiliki oleh guru.

Page 47: Pemahaman manajemen kelas

b. Refrensif

Keterampilan refrensif tidak diartikan sebagai tindakan

kekerasan seperti halnya penanganan dalam gangguan

keamanan.

Keterampilan refrensif sebagai salah satu unsur dari

keterampilan pengelolaan kelas

Page 48: Pemahaman manajemen kelas

c. Modifikasi tingkah laku

• Modifikasi tingkah laku yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati.

Oleh karena itu bagaimana dengan tingkah laku yang muncul dengan positif, guru memberi

respon positif agar kebiasaan baik itu lebih kuat dan dapat dipelihara.

Pengelolaan kelompok, untuk menangani permasalahan hendaknya dilakukan secara

kolaborasi dan mengikutsertakan beberapa komponen atau unsur yang terkait.

Diagnisis yaitu suatu keterampilan untuk mencari unsur-unsur yang akan menjadi penyebab

gangguan maupun unsur-unsur yang menjadi kekuatan bagi peningkatan proses pembelajaran

Page 49: Pemahaman manajemen kelas

Keberhasilan guru mengajar di kelas tidak cukup bila hanya berbekal pada

pengetahuan tentang kurikulum, metode mengajar, media pengajaran, dan

wawasan tentang materi yang akan disampaikan kepada anak didik.

Guru harus menguasai kiat manajemen kelas. Guru hendaknya dapat

menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menguntungkan bagi

anak didik supaya tumbuh iklim pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAKEM).

Page 50: Pemahaman manajemen kelas

Hampir seluruh hasil survei mengenai keefektifan guru ( teacher effectiveness ) melaporkan

bahwa keterampilan manajemen kelas menentukan keberhasilan proses belajar siswa atau

peringkat yang dicapainya. Dengan demikian keterampilan manajemen kelas sangat krusial

dan fudemental dalam mendukung proses pembelajaran.

Guru – guru yang rendah keterampilannya dalam bidang manajemen kelas, barangkali tidak

dapat menyelesaikan banyak hal yang menjadi tugas pokoknya. Pendapat ini dikemukakan

oleh Brophy dan Evertson dalam Learning from Teaching, tahun 1976.

Page 51: Pemahaman manajemen kelas

Menurut beberapa pendapat yang dapat saya simpulkan konsep manajemen kelas

lebih luas dari pada sebatas menciptakan iklim untuk menegakkan disiplin siswa.

Konsep manajemen kelas mencakup segala hal, yaitu guru harus merangsang

keterlibatan dan kerjasama siswa di dalam keseluruhan aktivitas kelas dan

menata lingkungan kerja menjadi lebih produktif lagi bagi proses pendidikan dan

pembelajaran.

Page 52: Pemahaman manajemen kelas

Guru yang melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan

pemeliharaan ( establishing and maintaining ) lingkungan belajar yang

efektif cendrung lebih sukses dari pada guru – guru yang memposisikan

atau memerankan diri sebagai figure otoritas atau penegak disiplin

( authority figures or disciplinarians ) belaka. Kinerja manajemen kelas yang

efektif memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman

diri, evaluasi diri dan internalisasi control diri pada kalangan siswa.

Page 53: Pemahaman manajemen kelas

Keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan

dengan guru dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan

sekolah yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

Tugas kesehariannya, guru berhadapan dengan siswa yang

berbadan tinggi, sedang atau rendah prestasi akademiknya.

Guru juga berhadapan dengan siswa yang baik – baik, santun

arogan, cuek, pengganggu bahkan kuat, sedang atau lemah fisiknya.

Page 54: Pemahaman manajemen kelas

Belum lagi keragaman tersebut dilihat dari perspektif social, ekonomi, kultur,

kebiasaan, agama, kepedulian dan derajat kohensifitasnya dan lain sebagainya.

Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban si guru dalam mengajar di kelas

dan merupakan kepedulian tindakan yang menjadi beban dari tugas si guru.

Bentuk kenakalan dan prilaku menyimpang para siswa beragam, dari permasalah

sampah,berisik dikelas, mencuri, berkelahi, bolos, pecandu narkoba, dan tidak

disiplin dalam belajar.

Page 55: Pemahaman manajemen kelas

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SISWA BERPRILAKU BURUK

Faktor sosial, ekonomi, kultural, agama, jenis kelamin, ras,

tempat tinggal, perbedaan potensial kognitif, kesehatan,

kebiasaan hidup dan lain – lain.

Faktor yang lain adalah penyebabnya yaitu sekolah sendiri.

Page 56: Pemahaman manajemen kelas

KEGIATAN PEMBELAJARAN TIDAK KONDUSIF Sekolah lebih dekat dengan tempat keramaian, Bangunan yang sudah terlalu tua, Ruang kelas yangmengundang gerah, disiplin Guru yang tidak memadai, Manajemen sekolah yang buruk, Terlalu banyak pungutan dan lain sebagainya.

Page 57: Pemahaman manajemen kelas

Ini berarti ada tantangan serius bagi sekolah. Kedua,

menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan

standar, serta mengikat semua anak didik.

Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan mengenai

norma – norma etik yang menjadi pemandu hubungan antar

subjek di lingkungan sekolah.

Page 58: Pemahaman manajemen kelas
Page 59: Pemahaman manajemen kelas

Thank You

Kingsoft OfficeMake Presentation much more fun