MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS ...
Transcript of MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS ...
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR
SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Normalia Sandy Palumpun
151424044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN
BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6
YOGYAKARTA PADA MATERI HUKUM KEKEKALAN
ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
Oleh:
Normalia Sandy Palumpun
NIM : 151424044
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. Tanggal : 25 Juni 2019
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR
SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
Oleh:
Normalia Sandy Palumpun
NIM: 151424044
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada Tanggal 12 Juli 2019
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ……………..
Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ……………..
Anggota : Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. ……………..
Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si. ……………..
Anggota : Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc. ……………..
Yogyakarta, 12 Juli 2019
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap
orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan”
(Matius 7 : 7-8)
Hasil dan karya ini saya persembahkan, teristimewa untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Alm. Bapak
Mama, Adik, dan Kakak serta seluruh keluarga
Terima kasih untuk semua doa, semangat dan kontribusi lain yang telah diberikan.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Juli 2019
Penulis
Normalia Sandy Palumpun
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Normalia Sandy Palumpun
NIM : 151424044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya yang berjudul:
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR
SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 12 Juli 2019
Yang menyatakan
Normalia Sandy Palumpun
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR
SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA MATERI
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK PADA BIDANG MIRING
DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING
Normalia Sandy Palumpun
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran fisika pada materi Hukum
Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring dengan metode eksperimen
terbimbing serta (2) peningkatan nilai karakter kemandirian siswa dalam proses
pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 April sampai 23 April 2019 di
SMA Negeri 6 Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 2
dan kelas X MIPA 6 dengan jumlah sampel 60 siswa. Kelas X MIPA 6 sebagai
kelas eksperimen (pembelajaran menggunakan eksperimen terbimbing) dan kelas
X MIPA 2 sebagai kelas kontrol (pembelajaran menggunakan metode ceramah
aktif).
Instrumen pada penelitian ini adalah tes tertulis (pre-test dan post-test) dan
angket kemandirian belajar siswa. Treatment untuk kelas kontrol menggunakan
metode ceramah aktif dan diskusi di dalam kelas, sedangkan treatment untuk kelas
eksperimen menggunakan metode eksperimen terbimbing. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji-T dependen dan independen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Fisika pada materi
pokok Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring menggunakan
metode eksperimen dapat: (1) meningkatkan pemahaman siswa dan (2)
meningkatkan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta.
Kata Kunci: Kemandirian, Hukum Kekekalan Energi Mekanik, Metode
Eksperimen Terbimbing.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING THE UNDERSTANDING AND LEARNING INDEPENDENCY OF THE GRADE X STUDENTS OF SMA NEGERI 6
YOGYAKARTA IN THE LAW OF MECHANICAL CONVERSATION
ENERGY ON INCLINED PLANES MATERIALS USING GUIDED
EXPERIMENT METHOD
Normalia Sandy Palumpun
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The aims of this study are to investigate (1) the improvement of the
students’ understanding in learning physic subject specifically in the law of
mechanical conversation energy on inclined planes materials using guided
experiment method and (2) the improvement of the students’ learning
independency. This research was conducted on 16th
to 23rd
April 2019 in SMA
Negeri 6 Yogyakarta. The research samples were 60 students from X MIPA 2
class and X MIPA 6 class. The X MIPA 6 class was the experimental class (using
the guided experiment in the learning session) and the X MIPA 2 was the control
class (using an active lecture in the learning session).
The research instruments were written tests (pretest and post-test) and
survey on the students’ learning independency. The treatment for the control
class was using an active lecture and discussion in class. On the other hand, the
treatment for the experimental class was using the guided experimental method.
The data analysis used in this study was dependent and independent T-test.
The results of the study were that learning physic subject specifically in
the law of mechanical conversation energy on inclined planes materials using
experimental method could: (1) improve the students understanding and (2)
improve the learning independency of the students of SMA Negeri 6 Yogyakarta.
Keywords: Independency, the law of mechanical conversation energy, guided
experiment method
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
kasih sayang dan penyertaan-Nya dari awal hingga akhir penyusunan skripsi yang
berjudul “Meningkatkan Pemahaman dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 6 Yogyakarta pada Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
Bidang Miring Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing” dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar.
Penulisan ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulisan ini
dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan, doa, serta semangat dari orang-
orang disekitar penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung memberi bantuan dan dukungan atas terselesainya skripsi ini:
1. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan waktu, bimbingan,
dukungan, bantuan dan motivasi serta berbagai masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku dosen Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah membantu memvalidasi kisi-kisi soal pre-test, pos-test,
dan kisi-kisi angket kepada penulis selama mengerjakan skripsi serta
sebagai dosen penguji.
3. Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc., selaku dosen penguji dan dosen
Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan waktu serta
masukan mengenai materi dalam penulisan ini.
4. Segenap Dosen Fisika Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
penulis dalam memberikan bekal pengetahuan selama penulis mengikuti
perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
5. Drs. Munjid Nur Alamsyah, MM., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6
Yogyakarta dan Andriyani Triwulandari, S.Pd. M.Pd., selaku wakil kepala
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekolah urusan Humas SMA Negri 6 Yogyakarta yang telah memberikan
izin penelitian.
6. Ibu Ngadinem, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Fisika yang telah
menyediakan waktu, memberi informasi serta menyemangati penulis
dalam pelaksanaan penelitian.
7. Segenap Bapak/Ibu guru serta karyawan SMA Negeri 6 yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Teman-teman kelas X MIPA 2 dan X MIPA 6 yang telah membantu
penulis dan bersedia untuk berkontribusi sebagai sampel dalam penelitian.
9. Bapak Paulus Rante Palumpun (Alm.) dan Mama Bertha Silolongan, adik
Selviany Amelinda Palumpun, kakak Edo, kakak Nober Toding Rante,
kakak Mesiani Pakiding dan segenap keluarga yang selalu mendoakan,
memberi dukungan dan senantiasa mencurahkan cinta kasihnya kepada
penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi.
10. Sahabat seperjuangan Yohana Atwina Aspiranti Ndoa, Monica Dwi Lestari,
Deogracyani Mega Putri, Margaretha Fionelda Marin, Odilia Clara Nina
Ratnasari, Ricardina Fatima Natalia Halle, Vita Diah Chayudhi , Novita Dian
Hediana, Desinta Putri Anastasia, Beta Febrida Damanik, Minda, dan Sinta
Eka Pradewi yang telah membantu, memberikan masukan, kritikan dan
semangat dari awal hingga akhir penyusunan skripsi.
11. Teman-teman seangkatan Pendidikan Fisika 2015 yang telah menjadi
keluarga baru, saling menyemangati, dan memberikan dorongan dalam
penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam perkembangan
pendidikan.
Penulis
Normalia Sandy Palumpun
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i
HALAM PERSETUJUAN ............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS .........................................................................vi
ABSTRAK ..................................................................................................................vii
ABSTRACT .................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR..................................................................................................ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................................ 5
3.1 Belajar dan Pembelajaran ............................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.1.1 Pengertian Belajar ................................................................................... 5
2.1.2 Pembelajaran ........................................................................................... 6
2.2 Pemahaman Konsep ....................................................................................... 7
2.3 Metode Ekperimen ......................................................................................... 8
2.3.1 Pengertian Metode Eksperimen .............................................................. 8
2.3.2 Macam-Macam Eksperimen ................................................................... 9
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen .................................. 11
2.4 Pendidikan Karakter ..................................................................................... 12
2.4.1 Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................ 12
2.4.2 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah ............................................... 13
2.5 Pendidikan Karakter Kemandirian Belajar Siswa ........................................ 14
2.6 Hukum Kekekalan Energi ............................................................................ 15
2.6.1 Energi Kinetik ....................................................................................... 16
2.6.2 Energi Potensial .................................................................................... 17
2.6.3 Energi Mekanik ..................................................................................... 18
2.6.4 Hukum Kekekalan Mekanik ................................................................. 18
BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................................ 21
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 21
3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................... 21
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 22
3.5 Subjek dan Objek Penelitian ........................................................................ 22
3.5.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 22
3.5.2 Objek Penelitian .................................................................................... 22
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6 Variabel Penelitian ....................................................................................... 23
3.7 Treatment ...................................................................................................... 23
3.7.1 Kelas Kontrol ........................................................................................ 23
3.7.2 Kelas Eksperimen.................................................................................. 23
3.8 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 24
3.8.1 Tes Tertulis............................................................................................ 24
3.8.2 Angket ................................................................................................... 27
3.9 Validitas ........................................................................................................ 29
3.10 Analisis Data ................................................................................................ 30
3.10.1 Penskoran .............................................................................................. 30
3.7.2 Analisis Statistik ................................................................................... 31
BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA .................................................................... 34
4.1 Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 34
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen ........................................ 36
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol .............................................. 38
4.2 Data dan Analisis .......................................................................................... 40
4.2.1 Data Pemahaman Siswa ........................................................................ 40
4.2.2 Kemandirian Belajar Siswa ................................................................... 47
4.3 Pembahasan .................................................................................................. 60
4.3.1 Peningkatan Pemahaman Siswa................................................................ 60
4.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 62
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 63
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 63
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2 Saran ............................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 64
LAMPIRAN ................................................................................................................ 68
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Penerapan hukum kekekalan mekanik pada bidang miring.................. 19
Gambar 3. 1 Siswa melakukan Eksperimen .............................................................. 37
Gambar 3. 2 Siswa Menyimak Pelajaran ................................................................... 39
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pre-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik.................. 25
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Post-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik ................ 26
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar ..................................................... 28
Tabel 3. 4 Penskoran Hasil Belajar Siswa .................................................................. 30
Tabel 3. 5 Skala Penilaian Angket Kemandirian ........................................................ 31
Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 2 ................................... 34
Tabel 4. 2 Rincian Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 6 ..................................... 35
Tabel 4. 3 Nilai Pre-test dan Post-test Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen ............. 40
Tabel 4. 4 Hasil Pemahaman Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................ 42
Tabel 4. 5 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol ................................................... 44
Tabel 4. 6 Peningkatan Pemahaman Kelas Eksperimen............................................. 45
Tabel 4. 7 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .............. 46
Tabel 4. 8 Skor Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................... 48
Tabel 4. 9 Kemandirian Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ........... 49
Tabel 4. 10 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol ................................... 51
Tabel 4. 11 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Eksperimen ............................. 52
Tabel 4. 12 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
53
Tabel 4. 13 Selisih Skor Kemandirian Belajar Akhir Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen ........................................................................................................ 54
Tabel 4. 14 Nilai Setiap Indikator Kemandirian Belajar Awal dan Akhir
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................................... 57
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................... 69
Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian ................................................... 70
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................................. 71
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 72
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol ................................................................................... 80
Lampiran 6 LKPD ....................................................................................................... 93
Lampiran 7 Soal Pre-test ............................................................................................. 97
Lampiran 8 Soal Post-test ......................................................................................... 100
Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar .................................................. 102
Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test ..................................................... 105
Lampiran 11 Pendoman Penskoran ........................................................................... 111
Lampiran 12 Validasi Angket Kemandirian Belajar Siswa ...................................... 115
Lampiran 13 Validasi Soal Pre-test dan Post-test ..................................................... 118
Lampiran 14 Contoh Pre-test Siswa Kelas Eksperimen............................................ 124
Lampiran 15 Contoh Post-test Kelas Eksperimen..................................................... 126
Lampiran 16 Contoh Angket Awal Kelas Eksperimen ............................................. 128
Lampiran 17 Contoh Angket Akhir Kelas Eksperimen ............................................ 130
Lampiran 18 Contoh Pre-test Kelas Kontrol ............................................................. 132
Lampiran 19 Contoh Post-test Kelas Kontrol ........................................................... 134
Lampiran 20 Contoh Angket Awal Kelas Kontrol.................................................... 136
Lampiran 21 Contoh Angket Akhir Kemandirian Belajar Kelas Kontrol ................ 138
Lampiran 22 Contoh LKPD Siswa ........................................................................... 140
Lampiran 23 Skor Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Siswa Kelas eksperimen dan
Siswa Kelas Kontrol .................................................................................................. 144
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24 Selisih Perolehan Nilai Kemandirian Belajar Akhir dan Kelamndirian
Belajar Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....................................... 153
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas, 2003).
Pendidikan sendiri merupakan suatu hal yang tidak pernah lepas dari
perkembangan. Pendidikan selalu mengalami perubahan dan perkembangan
dari waktu ke waktu, hal ini mengikuti perkembangan dan perubahan serta
kompetensi yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.
Aspek penting yang harus dimiliki dalam dunia pendidikan adalah
penanaman nilai karakter yang baik sebagai bekal untuk peserta didik di masa
depan. Salah satu nilai karakter yang sangat penting di masa sekarang ini
adalah kemandirian. Pada zaman sekarang ini semua orang dituntut untuk bisa
mandiri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan.
Untuk itu peserta didik perlu menanamkan karakter kemandirian dalam proses
pembelajaran untuk menjadikannya sebagai peserta didik yang jujur, disiplin
dan bertanggung jawab.
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sering dianggap sebagai pelajaran
yang menakutkan oleh para siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
SMA Negeri 6 Yogyakarta, masih banyak siswa yang takut akan pelajaran fisika.
Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari guru yang killer, metode ceramah
yang terlalu sering digunakan serta banyaknya rumus yang harus dipahami. Hal
ini membuat siswa merasa cepat bosan dan kesulitan dalam
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memahami materi yang diberikan. Selama proses pembelajaran, masih banyak
siswa yang takut untuk bertanya, mengemukakan pendapat, terlambat dalam
masuk kelas dan juga dalam mengumpulkan tugas yang telah diberikan. Hal
ini terjadi karena kurangnya nilai kemandirian belajar dalam diri para siswa.
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode eksperimen terbimbing,
sehingga peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari fisika dan mampu
memahami materi yang disampaikan dengan baik.
Menurut John S Brubacher, “berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai
bergantung pada metode yang tepat” (Pasaribu, 1983, dalam Prabowo, 2008).
Dalam pembelajaran fisika sendiri terdapat beberapa metode pembelajaran
selain ceramah, diantaranya: diskusi, demonstrasi, eksperimen dan lainnya.
Dari sekian banyak metode pengajaran, ada metode yang sangat disukai oleh
kebanyakan peserta didik yaitu metode eksperimen hal ini diketahui dari
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa saat observasi. Dalam
metode eksperimen peserta didik dapat mengamati secara langsung kejadian
atau peristiwa fisika yang dipelajari. Eksperimen sendiri dapat membuat
peserta didik untuk berpikir secara kristis dalam menganalisa proses fisik yang
terjadi. Selain itu, metode eksperimen juga membuat peserta didik lebih aktif,
mandiri dan belajar untuk bekerjasama dalam tim.
Dengan alasan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul
Meningkatkan Pemahaman dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMA
Negeri 6 Yogyakarta pada Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
Bidang Miring Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1) Apakah ada peningkatan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 6
Yogyakarta mengenai materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
bidang miring menggunakan metode eksperimen terbimbing?
2) Apakah ada peningkatan kemandirian siswa kelas X SMA Negeri 6
Yogyakarta dalam proses pembelajaran dengan metode eksperimen
terbimbing?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1) Peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran fisika pada
materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring dengan
menggunakan metode eksperimen terbimbing.
2) Peningkatan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan
metode eksperimen terbimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat, antara
lain:
1) Manfaat bagi guru
Dapat digunakan sebagai media alternatif dalam mengajar.
2) Manfaat bagi sekolah
Penggunaan metode eksperimen telah terbukti untuk meningkatkan
pemahaman siswa.
3) Manfaat bagi penelitian fisika
Menambah jumlah data penelitian dalam bidang pendidikan fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2
LANDASAN TEORI
3.1 Belajar dan Pembelajaran
3.1.1 Pengertian Belajar
Menurut Suryono dan Haryanto (2011, dalam Stevanie, 2017), belajar
adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan
mengokohkan pengetahuan.
Menurut William Burton (dalam Hamalik, 2001), pengalaman adalah
sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang
merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan murid. Pengalaman pendidikan
bersifat kontinu dan interaktif, pengalaman dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Pengalaman langsung: ikut partisipasi, berbuat dan melakukan sesuatu
2) Pengalaman pengganti
(1) Melalui observasi langsung
• Melihat kejadian-kejadian aktual, menangani objek-objek,
dan benda-benda yamg konkret
• Melihat drama dan pantomim
(2) Melalui gambar
• Melihat gambar hidup
• Melihat fotografi
(3) Melalui grafis
Peta, diagram, grafik, blue print
(4) Melalui kata-kata
• Membaca
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
• Mendengar
(5) Melalui simbol-simbol
Simbol-simbol teknis, terminologi, rumus-rumus dan indeks.
Belajar yang bermakna terjadi bila siswa atau anak didik berperan
secara aktif dalam proses belajar dan akhirnya mampu memutuskan apa
yang akan dipelajari dan cara mempelajarinya (Siregar dan Nara, 2010).
2.1.2 Pembelajaran
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan
mengajar. Istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan
mengajar (Susanto, 2012).
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam
Susanto, 2012), pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dari pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan,
kemahiran, dan tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan pada
peserta didik.
Proses pembelajaran didukung oleh guru dan siswa serta materi
pembelajaran yang dapat menunjang hasil pembelajaran yang ini tercapai
disamping itu, peran guru juga sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran. Guru yang berkompeten dalam bidangnya diharapkan
mampu menjalankan proses pembelajaran agar hasil yang diperoleh dapat
maksimal dan siswa mampu memahami setiap materi yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2.2 Pemahaman Konsep
Menurut Bloom (1979, dalam Susanto, 2013), pemahaman diartikan
sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa
mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti
apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang dirasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang dilakukan.
Menurut Widodo (2016, dalam Ariska, 2015) pemahaman adalah
kemampuan untuk mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan
pengetahuan yang telah dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan
pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada di dalam pemikiran
siswa. Karena penyusun skema adalah konsep, maka pengetahuan konseptual
merupakan dasar pemahaman. Pemahaman konsep merupakan bentuk
pemahaman yang ditentukan berdasarkan tingkat keterkaitan suatu gagasan,
prosedur, atau fakta yang telah dipahami secara global lalu menjadi rinci
(Arifah dan Saefudin, 2017).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan pemahaman
konsep merupakan kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami (tidak
hanya menghafal) materi yang diberikan sehingga siswa menemukan gagasan-
gagasan baru dan mampu menunjang ilmu yang telah dia dapat sebelumnya.
Proses siswa dalam memperoleh pemahaman konsep belajar yaitu saat siswa
mampu menarik inti setiap pengetahuan yang disajikan melalui media berupa
pesan informasi dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, dan gambar sehingga, siswa
mampu mengorganisir atau menyusun pengetahuan dalam membangun pemikiran
menuju tingkat yang lebih tinggi mencakup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berbagi peristiwa serta pngalaman nyata (Muhaimin, dkk, 2015 dan Rusli,
dkk, 2016 dalam Aslinda, 2018).
Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil
belajar pengetahuan yang sifatnya hafalan. Karena pada tingkat pemahaman
memerlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari sebuah
konsep. Oleh karena itu, diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan
makna yang ada dalam konsep tersebut (Sudjana, 2013). Namun, bukan
berarti pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk memahami perlu
terlebih dahulu mengetahui atau mengenal (Sukiman, 2012).
Fisika adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman
daripada penghafalan, maka kunci kesuksesan dalam belajar fisika adalah
kemampuan memakai tiga hal pokok fisika yaitu konsep-konsep, hukum-
hukum atau asas-asas, dan teori-teori. Dalam pembelajaran fisika kemampuan
konsep fisika merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran fisika (Sakti dkk, 2012).
2.3 Metode Ekperimen
2.3.1 Pengertian Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan
sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode
eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Sayiful, 2005).
Menurut Farida (dalam Adiningtyas, 2006, dalam Sugito, 2012) metode
eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberi
pengalaman belajar langsung dan melibatkan aktivitas pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Suparno (2007) mengatakan bahwa secara umum metode eksperimen
merupakan suatu metode mengajar yang mengajak supaya siswa
melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang
sudah dipelajari itu memang benar.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang digunakan
oleh pendidik dalam proses pembelajaran untuk melibatkan siswa secara
aktif dalam materi yang dipelajari dengan cara mencoba dan mengecek
materi yang dipelajari.
2.3.2 Macam-Macam Eksperimen
Metode eksperimen dibagi menjadi dua, yaitu yang terencana atau
terbimbing dan eksperimen bebas (Suparno, 2007).
2.3.2.1 Eksperimen Terbimbing
Menurut Suparno (2007) metode eksperimen terbimbing adalah
metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru
sebelum percobaan dilakukan oleh siswa, baik dari langkah-langkah
percobaan, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan
diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal.
Beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam eksperimen terbimbing
menurut Suparno (2007), yaitu:
1) Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa;
2) Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa
tujuannya, peralatan apa yang digunakan, bagaimana
merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa,
bagaimana menganalisis data dan apa kesimpulannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3) Mempersiapkan semua peralatan yang digunakan, sehingga
pada saat siswa siswa mencoba semua siap dan lancar;
4) Pada saat perobaan sendiri guru dapat berkeliling dan melihat
bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberi
masukan pada siswa;
5) Bila ada peralatan yang macet, guru membantu siswa agar alat
dapat jalan dengan baik;
6) Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan
yang dilakukan;
7) Setelah siswa membuat laporan, maka guru harus
memeriksanya;
8) Guru sebaiknya mempersiapkan petujuk dan langkah percobaan
dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.
Menurut Suparno (2007), beberapa hal yang harus dilakukan oleh
siswa dalam percobaan antara lain sebagai berikut:
1) Membaca petunjuk percobaan yang teliti;
2) Mencari alat yang diperlukan;
3) Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan;
4) Mulai mengamati jalannya percobaan;
5) Mencatat data yang diperlukan;
6) Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan
dari data yang ada;
7) Membuat laporan percobaan dan mengumpulkannya;
8) Dapat juga mempresentasikan percobaan di depan kelas.
2.3.2.2 Eksperimen Bebas
Menurut Suparno (2007), metode eksperimen bebas yaitu dalam
eksperimen dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
percobaan terinci. Dengan kata lain siswa harus lebih banyak berpikir
sendiri, bagaimana akan merangkai, apa yang harus diamati, diukur,
dianalisis, dan disimpulkan. Percobaan bebas menantang siswa untuk
merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi oleh guru dan
dapat membangun kreativitas siswa.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terbimbing, dimana
guru telah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses
percobaan.
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen
2.3.3.1 Kelebihan Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (2012), keunggulan dari metode eksperimen antara
lain:
1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya
pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, dan tidak mudah
percaya pula kata orang sebelum ia membuktikan kebenarannya;
2) Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, hal mana itu sangat
dikehendaki oleh kegiatan belajar mengajar yang modern, dimana
siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru;
3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen disamping
memperoleh ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman
praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan;
4) Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.3.3.2 Kelemahan Metode Eksperimen
Menurut Bahri, dkk (2010) kelemahan dari metode eksperimen adalah
sebagai berikut:
1) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal;
2) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan;
3) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan atau pengendalian.
2.4 Pendidikan Karakter
2.4.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Creasy (dalam Zubaedi, 2011) mengartikan pendidikan karakter sebagai
upaya mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang dengan kompetensi
berpikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya
serta mempunyai keberanian melakukan yang ‘benar’, meskipun dihadapkan
pada berbagai tantangan. Untuk itu, penekanan pendidikan karakter tidak
terbatas pada transfer pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, namun
lebih dari itu menjangkau pada bagaimana menjadikan nilai-nilai tersebut
tertanam dan menyatu dalam totalitas pikiran dan tindakan.
Pendidikan karakter dipahami sebagai upaya kecerdasan dalam
berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk
perilaku yang sesuai dengan niali-nilai luhur yang menjadi jati dirinya,
diwujudkan dalam interakdi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesame
dan lingkungannya. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain: kejujuran,
kemandirian, sopan santun, kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir
(Zubaedi, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.4.2 Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah
Pendidikan karakter dalam sekolah memiliki tujuan sebagai berikut
(Kesuma dkk, 2011):
1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta
didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan;
2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan
nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah;
3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara
bersama.
Pendidikan karakter bertujuan untuk memfasilitasi penguatan dan
pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku
siswa, baik ketika proses sekolah maupun proses setelah lulus sekolah.
Penguatan pengembangan memiliki makna bahwa pendidikan di sekolah
bukanlah sekedar suatu dogmatisasi nilai kepada peserta didik, tetapi
sebuah proses yang membawa peserta didik untuk memahami dan
merefleksi bagaimana suatu nilai menjadi penting untuk diwujudkan
dalam perilaku keseharian manusia, termasuk siswa (Kesuma dkk, 2011).
Sejak tahun 2016, Presiden Jokowi telah melakukan gerakan untuk
menanamkan nilai karakter. Dalam penanaman 5 karakter ini, Presiden
Jokowi berfokus pada 5 karakter, yaitu: religius, nasionalisme, integritas,
kemandirian dan kegotongroyongan. Kelima nilai ini, saling berkaitan satu
sama lain (Kominfo, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.5 Pendidikan Karakter Kemandirian Belajar Siswa
Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan pendidikan karakter
peserta didik yaitu beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Dengan demikian, tugas lembaga pendidikan adalah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membentuk manusia
yang berkarakter. Salah satu karakter yang sekarang dianggap relatif lemah
adalah karakter kemandirian. Hal ini dapat dilihat dengan mereka yang masih
bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan pribadinya,
menentukan pilihan hidupnya seperti dalam mengambil jurusan dalam
perguruan tinggi atau memilih organisasi. Dalam proses belajar, kurang
kemandirian akan berakibat pada gangguan mental setelah memasuki
perguruan tinggi, kebiasaan belajar yang kurang baik yaitu tidak tahan lama
dalam belajar dan baru belajar ketika akan menjelang ujian, membolos,
menyontek, dan mencari bocoran soal ujian (Ariah, 2015).
Menurut Masrun, dkk (1986), kemandirian adalah suatu sikap pada
seorang remaja yang mampu mengatur diri sendiri sesuai dengan hak dan
kewajibannya, tidak tergantung orang lain sampai batas kemampunannya,
mampu bertanggungjawab atas keputusan, tindakan dan perasaannya sendiri
serta mampu membuang pola perilaku yang mengingkari kenyataan.
Salah satu nilai karakter yang ditekankan oleh presiden Jokowi dalam
dunia pendidikan adalah karakter kemandirian. Kemandirian belajar
merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan
inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan
tujuan belajar, metode belajar, dan evaluasi hasil belajar. Berkaitan dengan hal
tersebut, Sugilar (2000, dalam Tahar dan Enceng, 2006) merangkum pendapat
Guglielmino, West dan Bentley bahwa karakteristik individu yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kesiapan belajar mandiri dicirikan oleh: (1) kecintaan terhadap belajar, (2)
kepercayaan diri sebagai siswa, (3) keterbukaan terhadap tantangan belajar,
(4) sifat ingin tahu, (5) pemahaman diri dalam hal belajar, dan (6) menerima
tanggung jawab untuk kegiatan belajarnya.
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung
pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Siswa yang mandiri memiliki
etos kerja yang baik, tangguh, berdaya juang, profesional, kreatif, keberanian,
dan menjadi pembelajar sepanjang hayat (Kominfo, 2017).
Menurut Ahmadi dan Uhbiyati (1990, dalam Sumiati, 2015) karakter
kemandirian belajar adalah belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada
orang lain, siswa dituntut untuk memiliki keaktifan dan inisiatif sendiri dalam
belajar, bersikap, berbangsa maupun bernegara.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemandirian belajar adalah proses pembelajaran dimana siswa mampu untuk
bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya sebagai murid, tidak
menggantungkan diri pada orang lain, mampu memotivasi diri untuk belajar lebih
giat dan tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian belajar akan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran.
2.6 Hukum Kekekalan Energi (Giancoli, 2014)
Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa
energi itu kekal dan tidak dapat berubah sepanjang waktu, memiliki nilai yang
sama baik sebelum terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah
bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Total energi dari suatu sistem
dapat berupa energi kinetik, energi potensial, dan sebagainya. Jumlah dari
energi kinetik dan energi potensial disebut energi mekanik (Giancoli, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.6.1 Energi Kinetik
Sebuah benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha, maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada
benda-benda yang bergerak, atau energi gerak, disebut energi kinetik.
Untuk menghitung energi kinetik suatu benda dapat diperoleh dengan
menghubungkan persamaan GLBB dengan persamaan gerak lurus berubah
beraturan untuk kecepatan awal (vo) = 0 m/s.
v2 = 2as (2.1)
dan hukum II Newton =
W =
(2.2) ·
W = ( ) ( 2
) (2.3) 2
W = 1
2
(2.4) 2
Usaha pada persamaan energi kinetik merupakan suatu usaha yang
diperlukan untuk menghasilkan perubahan kelajuan benda, yang berarti
sama dengan besarnya energi kinetik yang dimiliki benda pada saat
kelajuannya sama dengan v.
Dengan demikian, energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ek = 1
2
(2.5) 2
dimana:
Ek = energi kinetik (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.6.2 Energi Potensial
Energi potensial merupakan energi yang dihasilkan oleh gaya-gaya
yang bergantung pada posisi sebuah benda terhadap lingkungannya. Salah
satu energi potensial yang paling umum adalah energi potensial gravitasi.
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda
karena ketinggiannya terhadap suatu acuan bidang tertentu. Semakin
tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin besar pula
energi potensial gravitasi yang dimilikinya.
Saat suatu benda diangkat dari bidang acuan sampai pada ketinggian h
di atas bidang acuan, maka dapat dihitung energi potensialnya dengan
menggunakan gaya yang besarnya sama dengan berat benda.
F = mg (2.6)
Maka usaha untuk mengangkat benda setinggi h adalah
(2.7) = · ℎ
= ℎ (2.8)
Dengan demikian, pada ketinggian h benda memiliki energi potensial
gravitas, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha sebesar W = mgh.
Jadi, energi potensial gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
= ℎ (2.9)
dimana :
Ep = energi potensial (J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda dari bidang acuan (m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.6.3 Energi Mekanik
Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Namun, energi dapat
berubah dari energi yang satu ke energi yang lain. Hukum kekekalan
mekanik berlaku jika kita mengabaikan gesekan dan gaya-gaya non-
konservatif yang lain, atau jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang
bekerja pada sebuah sistem (benda).
Energi mekanik dikaitkan oleh penjumlahan antara energi potensial
dan energi kinetik, ditulis dalam persamaan:
2
+ =
1 + (2.10)
2 1
= (2.11) 2 1
Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah
sistem, energi mekanik total sistem tidak akan berkurang atau bertambah
(energi mekanik total akan konstan). Jika energi kinetik bertambah maka
energi potensial harus berkurang dengan besar yang sama untuk
mengimbanginya. Dengan demikian, total energi potensial ditambah
energi kinetik hasilnya akan tetap konstan. Ini disebut prinsip kekekalan
energi mekanik untuk gaya-gaya konservatif. Jika hanya gaya-gaya
konservatif yang bekerja, energi mekanik total dari sebuah sistem tidak
bertambah maupun berkurang pada proses apa pun. Energi tersebut tetap
konstan atau tetap. (Giancoli, 2014)
2.6.4 Hukum Kekekalan Mekanik
Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan = . Hal ini berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial
dan energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya,
sedangkan energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut
terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil
energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi
potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.
2.6.4.1 Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring
Gambar 2. 1 Penerapan hukum kekekalan mekanik pada bidang miring
Misalnya sebuah benda diletakkan pada bidang miring sebagai mana
tampak pada gambar di atas. Pada analisis ini kita menganggap permukaan
bidang miring sangat licin sehingga tidak ada gaya gesek yang
menghambat gerakan benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara.
Apabila benda diletakkan pada bagian atas bidang miring, ketika
benda dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu Ek
= 0 karena benda masih diam. Total energi mekanik benda = Energi
potensial (EM = Ep).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pada permukaan bidang miring, benda meluncur ke permukaan, maka
gaya yang melakukan usaha ialah m.g.sin θ. Ketika benda dilepaskan,
maka benda pasti meluncur ke bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika
benda mulai bergerak meninggalkan posisi awalnya dan bergerak menuju
ke arah bawah, Ep mulai berkurang dan Ek mulai bertambah karena
gerakan benda makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang
nilainya tetap yakni g sin θ. Ketika benda tiba pada separuh lintasannya,
jumlah Ep telah berkurang separuh, sedangkan Ek bertambah setengahnya
(Energi mekanik = ½ Ep + ½ Ek).
Semakin kebawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan Ek semakin
meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir dimana h2 =
0) semua Ep berubah menjadi Ek. dengan kata lain pada posisi akhir
lintasan benda, Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum.
Total energi mekanik = energi kinetik (Laboratorium Fisika Dasar I
FMIPA UNIB).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.2 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini bersifat kuantitatif. Jenis penelitian ini
mempengaruhi dalam menyajikan pertanyaan penelitian, menyusun
instrumen, mengumpulkan data, dan akhirnya dalam menganalisis data serta
mengambil kesimpulan (Suparno, 2014).
Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa
skor atau angka dan menggunakan statistik untuk analisis. Untuk riset model
ini ada beberapa desain yang dapat digunakan antara lain: penelitian
eksperimental, penelitian korelasi, penelitian komparatif kausal, dan riset
survey (Suparno, 2014). Pada penelitian kali ini, dipilih penelitian
eksperimental.
Tingkat pemahaman dalam penelitian kuantitatif, diperoleh dengan
melakukan pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
3.3 Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melibatkan dua kelompok untuk melihat
perbandingan hasil belajar dengan metode pengajaran yang berbeda.
Kelas kontrol P1 X1 Q1
Kelas Eksperimen P2 X2 Q2
Design Static Group Pretest-Posttest
Keterangan:
P1: Pre-test kelas kontrol
X1: pembelajaran dengan metode ceramah aktif
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Q1: Post-test kelas kontrol
P2: Pre-test kelas eksperimen terbimbing
X2: Pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing
Q2: Post-test kelas eksperimen terbimbing
Sampel dibagi dua kelompok menjadi kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen terbimbing. Sebelum memulai treatment akan diberikan pre-test
untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan kedua kelompok. Setelah
treatment dilakukan, akan diberikan post-test kepada kedua kelompok untuk
mengetahui hasil pemahaman kedua kelompok dengn menggunakan dua
treatment yang berbeda.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : SMA Negeri 6 Yogyakarta
Waktu Penelitian : 16 April – 23 April 2019
3.5 Subjek dan Objek Penelitian
3.5.1 Sampel Penelitian
Sampel penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 60
siswa dari total populasi 200 siswa dengan kelas X MIPA 2 yang
berjumlah 33 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X MIPA 6 yang
berjumlah 27 siswa sebagai kelas eksperimen.
3.5.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu peningkatan pemahaman dan kemandirian
belajar siswa kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta pada materi Hukum
Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring menggunakan metode
eksperimen terbimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.6 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel terikat pada penelitian kali ini adalah pemahaman, dan
kemandirian belajar siswa. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen terbimbing.
3.7 Treatment
Pada penelitian ini, digunakan treatment yang berbeda antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
3.7.1 Kelas Kontrol
Treatment yang digunakan pada kelas kontrol adalah metode ceramah
aktif. Materi yang diberikan sama dengan kelas eksperimen. Selain
ceramah, peneliti akan memberikan contoh peristiwa atau masalah-
masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan diselingi dengan
mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
3.7.2 Kelas Eksperimen
Treatment yang digunakan pada kelas eksperimen adalah eksperimen
terbimbing dengan alat dan bahan yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
Sebelum melakukan eksperimen, siswa akan diberikan beberapa contoh
masalah di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari. Setelah eksperimen selesai, siswa diminta untuk mengerjakan
soal-soal yang dimuat dalam LKPD.
Penelitian ini memuat dua instrumen pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3.7.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menurut Mulyasa (2007) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan rencana penggambaran prosedur dan manajemen pengajaran
untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
standar kompetensi dan dijabarkan dalam silabus.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam
penelitian ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang telah diterapkan pada
sekolah yang akan diteliti. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) terdiri dari 1) Identitas Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester; 2)
Kompetensi Inti; 3) Kompetensi Dasar; 4) Indikator Pencaaian Kompetensi;
5) Tujuan Pembelajaran; 6) Materi; 7) Metode Pembelajaran; 8) Kegiatan
Pembelajaran; 9) Media, Alat, dan Sumber Belajar; 10) Penilaian, (RPP
lengkap terlampir).
3.7.2.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar kegiatan dibuat agar proses pembelajaran lebih terarah dan
berjalan lancer sehingga siswa dengan mudah terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Komponen yang dimuat dalam Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yaitu: 1) tujuan; 2) alat dan bahan; 3) prosedur percobaan; 4) hasil
pengamatan, dan 5) kesimpulan (LKPD lengkap terlampir).
3.8 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan 2 instrumen, yaitu tes tertulis dan angket.
3.8.1 Tes Tertulis
Pada penelitian ini, digunakan dua macam tes tertulis, yaitu soal pre-
test dan post-test. Kisi-kisi dari soal pre-test dan post-test sebagai berikut
(Tabel 3.1 dan 3.2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pre-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Dimensi Indikator Pencapaian Soal
Kognitif Pemahaman Konsep
➢
Menjelaskan pengertian 1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan Hukum Kekekalan Energi?
Energi secara umum.
➢
Menjelaskan pengertian 2. Apa yang dimaksud dengan Mengingat Energi Potensial, Energi Energi Potensial, Energi
kinetik dan Energi Kinetik dan Energi Mekanik
mekanik yang berkaitan yang berkaitan dengan
dengan usaha. Usaha?
➢
Menentukan energi 3. Sebuah bola bermassa 2 kg kinetik, energi potensial bergerak ke atas dari
Memahami dan energi mekanik ketinggian 0 dengan
benda kecepatan awal 25 m/s.
tentukan energi mekanik
bola saat bola mencapai titik
tertingginya!
4. Sebuah balok meluncur dari
bagian atas bidang miring
yang licin hingga tiba di
bagian dasar bidang miring
tersebut. Jika puncak bidang
miring berada pada
ketinggian 5 meter di atas
permukaan lantai, hitunglah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kecepatan balok saat tiba di
dasar bidang. (g = 10 m/s2)
Mengaplik ➢
Penerapan Hukum 5. Jelaskan dan gambarkan asikan Kekekalan Energi prinsip hukum kekekalan
Mekanik pada bidang energi mekanik pada bidang
miring miring yang lantainya licin
dan hambatan udaranya
diabaikan!
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Post-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Dimensi Indikator Pencapaian Soal
Kognitif Pemahaman Konsep
➢
Menentukan energi 1. Sebuah bola bermassa 2 kg kinetik, energi potensial bergerak ke atas dari
dan energi mekanik ketinggian 0 dengan
Memahami benda kecepatan awal 25 m/s.
tentukan energi mekanik bola
saat bola mencapai titik
tertingginya!
➢
Penerapan Hukum 2. Jelaskan dan gambarkan Kekekalan Energi prinsip hukum kekekalan
Mengaplik Mekanik pada bidang energi mekanik pada bidang
asikan miring miring yang lantainya licin
dan hambatan udaranya
diabaikan!
➢
Menjelaskan pengertian 3. Apa yang dimaksud dengan Energi Potensial, Energi Energi Potensial, Energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Mengingat kinetik dan Energi Kinetik dan Energi Mekanik
mekanik yang berkaitan yang berkaitan dengan
dengan usaha. Usaha?
➢
Menjelaskan pengertian 4. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan Hukum Kekekalan Energi?
Energi secara umum.
Memahami ➢
Menentukan energi 5. Sebuah balok meluncur dari kinetik, energi potensial bagian atas bidang miring
dan energi mekanik yang licin hingga tiba di
benda bagian dasar bidang miring
tersebut. Jika puncak bidang
miring berada pada
ketinggian 5 meter di atas
permukaan lantai, hitunglah
kecepatan balok saat tiba di
dasar bidang. (g = 10 m/s2)
3.8.2 Angket
Menurut Sugiyono (2011) angket adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kemandirian belajar
siswa diperoleh melalui angket tertutup yang disusun dan dikembangkan
berdasarkan 5 indikator, yaitu percaya diri, tanggung jawab, disiplin,
inisiatif dan motivasi. Angket kemandirian belajar siswa berisi 15
pernyataan. Pernyataan-pernyataan dalam angket diukur dengan
menggunakan Skala Likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menurut Sugiyono (2011), Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 15 pernyataan
positif. Skala Likert yang digunakan untuk menyatakan kemandirian siswa
adalah selalu, seringkali, jarang, tidak pernah, maka jawaban diberi skor
dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1. Berikut kisi-kisi mengenai kemandirian
siswa dalam belajar lewat beberapa indikator tersebut.(Tabel 3.3)
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar
Indikator Pernyataan Jumlah Nomor
Butir Item
Pernyataan
Percaya a. Saya tidak malu berbicara di depan 3 1,2,3
diri kelas
b. Saya tidak gugup saat
menyampaikan pendapat saya
kepada guru dan teman-teman
c. Saya berbicara dengan initonasi
yang tepat dan mudah dimengerti
Tanggung a. Saya mengerjakan tugas sekolah 3 4,5,6
jawab sendiri
b. Saya mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru dan
mengumpulkannya dengan tepat
waktu
c. Saya mengerjakan soal yang
diberikan hingga berhasil
Disiplin a. Saya mengetahui peraturan yang 3 7,8,9
berada di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Saya patuh terhadap tata tertib yang
berada di kelas dan sekolah
c. Saya tidak pernah melakukan
perbuatan yang menyalahi tata tertib
di kelas dan sekolah
Inisiatif a. Saya suka membaca buku referensi 3 10,11,12
fisika yang lain agar mampu
menunjang pengetahuan saya yang
diberikan oleh guru
b. Saya membuka diri terhadap metode
belajar fisika
c. Saya memiliki cara sendiri untuk
memudahkan saya dalam belajar
Motivasi a. Saya memiliki keinginan untuk 3 13,14,15
memperoleh nilai fisika yang baik
b. Saya akan belajar dengan sungguh-
sungguh agar saya dapat menjadi
orang yang sukses
c. Saya belajar dengan giat agar orang
tua saya bangga
3.9 Validitas
Pengertian validitas menurut Arikunto (1999) adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kesalihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes
tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang
tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran
antara tes dan kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pada penelitian ini, digunakan content validity (validitas isi). Validitas isi
mengukur apakah isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur
isi dari domain yang akan diukur atau item tes sungguh mempresentasikan isi
yang mau dites (Suparno, 2010). Validitas isi dan bahasa soal tes dan non tes
dilakukan oleh Drs. Domi Severinus M.Si., sebagai dosen Program Studi
Pendidikan Fisika. Lembar validitas soal tes dan non tes pada lampiran.
3.10 Analisis Data
3.10.1 Penskoran
3.10.1.1 Tes Tertulis
Data pre-test dan post-test diskor dengan pedoman pada tabel 3.4.
Penskoran pre-test dan post-test didasarkan pada panduan penskoran.
Tabel 3. 4 Penskoran Hasil Belajar Siswa
Keterangan Skor
Benar dan lengkap 10
Benar 75% 7,5
Benar 50% 5
Benar 25% 2,5
Menulis (berkaitan dengan soal) 1
Nilai yang diperoleh pre-test dan post-test dapat dihitung
mengunakan persamaan: = ℎ 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.9.1.2 Angket
Angket disusun dengan aturan sebagai berikut.
Tabel 3. 5 Skala Penilaian Angket Kemandirian
Kriteria Pernyataan Skor yang Diperoleh
Selalu 4
Seringkali 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
3.7.2 Analisis Statistik
3.7.2.1 Peningkatan Pemahaman Siswa
1) Dibandingkan peningkatan pemahaman awal (pre-test) siswa kelas
eksperimen dengan kelas kontrol dengan uji-T independen.
2) Pemahaman awal (pre-test) kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan
uji-T dependen.
3) Dibandingkan hasil post-test siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol
dengan uji-T independen.
4) Peningkatan pemahaman post-test baik kelas eksperimen dan juga kelas
kontrol dengan uji T dependen.
3.7.2.2 Peningkatan Kemandirian Siswa
1) Dibandingkan kemandirian belajar awal (pre-test) siswa kelas eksperimen
dengan kelas kontrol dengan uji-T independen.
2) Kemandirian belajar sebelum dilakukan treatment pada kelas eksperimen
dan juga kelas kontrol dengan uji-T dependen.
3) Dibandingkan kemandirian belajar akhir siswa kelas eksperimen dengan
kelas kontrol dengan uji-T independen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4) Peningkatan kemandirian belajar akhir setelah melakukan treatment pada
kelas eksperimen dan juga kelas kontrol dengan uji T dependen.
Persamaan uji-T kelompok independen adalah sebagai beikut:
− 1 2
= ( −1) 2 + ( −1) 2 1
√[
1 1 2 2
] [
(+−2) 1 2 1
Keterangan: 1 = jumlah anggota kelompok 1 2 = jumlah anggota kelompok 2
= nilai rata-rata kelompok 1 1
= nilai rata-rata kelompok 2 2
1= standar deviasi kelompok 1 2= standar deviasi kelompok 2
1 + ]
Bila p < α maka signifikan, dengan α = 0,05. P merupakan nilai
probabilitas yang dilihat dari SPSS. Ini berarti ada perbedaan pengetauan awal
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen terbimbing pada materi Hukum
Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring.
Persamaan uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut:
( − )
=
1 2
[∑ 2 −
(∑ )2
]
√
( − 1)
Keterangan: 1= nilai pre-test 2 = nilai post-test = perbedaan nilai ( 1 − 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
= jumlah pasangan
Bila p < α maka signifikan, dengan α = 0,05. p merupakan probabilitas
yang dilihat dari SPSS. Ini berarti ada post-test yang lebih baik dari pre-test.
Maka terdapat peningkatan hasil belajar di kelas kontrol dan kelas
eksperimen terbimbing pada materi Hukum Kekekalan Energi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 4
DATA DAN ANALISIS DATA
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 6 Yogyakarta pada tanggal 16 April
– 23 April 2019 pada siswa kelas X MIPA 2 dan X MIPA 6. Jumlah siswa kelas
X MIPA 2 adalah 33 siswa dan kelas X MIPA 6 ada 27 siswa. Kelas X MIPA 6
sebagai kelas eksperimen menggunakan metode eksperimen terbimbing dan kelas
X MIPA 2 sebagai kelas kontrol menggunakan metode ceramah aktif.
Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan untuk masing-masing
kelas. Berikut ini merupakan kegiatan pelaksanaan penelitian secara singkat
(tabel 4.1 dan 4.2):
Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 2
No. Hari, Waktu Durasi Rincian Kegiatan
Tanggal Waktu
1 Selasa, 09.15- 135 menit • Perkenalan Peneliti
16 April 11.45 • Penyampaian tujuan peneliti
2019 • Mengisi angket kemandirian belajar
awal dan pre-test
• Penjelasan materi mengenai energi
potensial, energi kinetik, energi
mekanik dan Hukum Kekekalan
Energi Mekanik pada bidang miring
• Latihan soal dan pembahasan
2 Selasa, 09.15- 90 Menit • Mereview materi pertemuan
23 April 11.00 pertama
2019
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
• Mengisi angket kemandirian belajar
akhir dan post-test
Tabel 4. 2 Rincian Pelaksanaan Penelitian Kelas X MIPA 6
No. Hari, Waktu Durasi Rincian Kegiatan
Tanggal Waktu
1 Selasa, 13.00- 135 menit • Perkenalan Peneliti
16 April 15.30 • Penyampaian tujuan peneliti
2019 • Mengisi angket kemandirian belajar
awal dan pre-test
• Membagi siswa dalam 6 kelompok
• Membagikan LKPD pada masing-
masing kelompok
• Eksperimen Hukum Kekekalan
Energi pada bidang miring
• Mengerjakan soal pada LKPD
sekaligus memberikan penjelasan
singkat mengenai materi yang
diajarkan.
• Membahas soal pada LKPD
bersama-sama
2 Selasa, 13.00- 90 Menit • Mereview materi pertemuan
23 April 14.30 pertama
2019 • Mengisi angket kemandirian belajar
akhir dan post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Penelitian ini dilakukan selama dua minggu dan dibantu oleh seorang
teman untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran. Rincian pelaksanan
penelitian adalah sebagai berikut:
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen
Pertemuan pertama kelas eksperimen terbimbing dilaksanakan di kelas
X MIPA 6 pada jam pelajaran ke-8 sampai ke-10 (pukul 13.00-15.30)
dengan estimasi waktu 135 menit. Sebelum memulai pre-test peneliti
memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada para siswa dan memberitahu
tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Jumlah siswa yang hadir pada
pertemuan pertama lengkap, yaitu sejumlah 33 siswa. Setelah
memperkenalkan diri dan memberitahu tujuan penelitian, siswa diminta
untuk menjawab kuisioner dengan estimasi waktu 10 menit. Siswa diminta
untuk mengisi kuisioner dengan jujur dan mengatakan bahwa hasil yang
diperoleh tidak mempengaruhi nilai siswa. Setelah mengisi kuisioner
siswa diminta untuk pre-test selama 45 menit. Selama pre-test, siswa
diminta untuk tidak membuka sumber bacaan, alat komunikasi maupun
bekerjasama dan meminta siswa untuk mengerjakannya dengan jujur.
Peneliti berkeliling untuk mengawasi pengerjaan pre-test. Siswa
mengerjakan pre-test dengan cukup tenang namun ada beberapa siswa
yang mengatakan bahwa mereka menyerah untuk mengerjakan soal pre-
test yang diberikan dan tidak tahu cara penyelesaiannya. Melihat hal itu,
siswa diminta untuk tetap menjawab sesuai dengan kemampuannya agar
dapat melihat bagaimana pengetahuan awal dari siswa. Siswa diminta
untuk tetap tenang dan mengerjakan soal pre-test hingga selesai. Sebelum
45 menit siswa sudah mengumpulkan pengerjaan mereka, meskipun
mereka diminta untuk memeriksa ulang jawaban yang mereka tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Selesai pre-test, siswa lalu dibagi menjadi enam kelompok menurut
tempat duduk siswa dan membagikan LKPD pada masing-masing kelompok.
Siswa diminta untuk mengambil alat dan bahan yang diperlukan untuk
eksperimen yang telah disiapkan di depan kelas. Penelitian tidak dilaksanakan
di laboratorium fisika karena laboratorium sedang tidak bisa dipakai. Saat
semua sudah mengambil alat dan bahan yang diperlukan, siswa diminta untuk
membaca petunjuk yang berada di LKPD dan memulai eksperimen hal ini
bisa dilihat pada gambar 3.1. Selama eksperimen berlangsung, peneliti
berkeliling untuk melihat proses pengerjaan yang dilakukan oleh siswa
namun, ada beberapa siswa yang mengganggu temannya serta bermain
telepon seluler. Setelah melakukan eksperimen, peneliti mejelaskan materi
yang berhubungan dengan eksperimen yang telah dilakukan. Penjelasan yang
diberikan menggunakan alat yang telah dipakai dalam eksperimen dan
diselingi dengan tanya jawab. Setelah penjelasan siswa diminta untuk
mengerjakan soal pada LKPD yang diberikan dalam kelompok. Saat
pengerjaan berlangsung banyak siswa yang antusias dalam mengerjakan dan
beberapa siswa bertanya mengenai pengerjaan soal dalam LKPD, namun
masih ada beberapa siswa yang sibuk memainkan telepon selulernya. Peneliti
menutup pembelajaran hari itu dengan bertanya pada siswa beberapa hal yang
telah dipelajari pada pertemuan pertama dan menarik kesimpulan dari materi
yang dipelajari.
Gambar 3. 1 Siswa melakukan Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pertemuan kedua kelas X MIPA 6 berlangsung pada hari Selasa, 23 April
2019. Sebelum memulai post-test peneliti mereview materi yang telah
dipelajari pada minggu lalu selama 20 menit. Siswa diminta untuk menutup
buku dan menyimpan telepon genggam sebelum soal post-test dibagikan, lalu
soal post-test dibagikan kepada para siswa dan siswa diminta untuk
mengerjakan soal post-test dengan jujur. Selama pengerjaan, masih terdapat
beberapa siswa yang kerja sama sehingga, peneliti menghampiri siswa
tersebut dan meminta mereka untuk mengerjakannya sendiri. Pengerjaan
post-test dilakukan selama 45 menit yang dilanjutkan dengan mengisi
kuisioner selama 10 menit. Sebelum mengisi kuisioner siswa diminta untuk
mejawab dengan jujur dan mengatakan bahwa hasil pengerjaannya tidak akan
mempengaruhi nilai siswa.
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2019 jam ke-
4 sampai ke-6 (pukul 09.15 - 11.45) dengan estimasi waktu 135 menit.
Sebelum memulai pembelajaran, peneliti memperkenalkan diri terlebih
dahulu dan menyampaikan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Siswa
yang hadir berjumlah 30 siswa. Peneliti membagikan kuisioner yang akan
diisi oleh siswa dan meminta siswa untuk menjawab dengan jujur serta
mengatakan bahwa hasil yang diperoleh tidak akan mempengaruhi nilai
siswa. Siswa diminta untuk mengerjakan kuisioner selama 10 menit. Setelah
mengerjakan kuisioner, soal pre-test dibagikan dan siswa diminta untuk
mengerjakan dengan jujur tanpa membuka buku, kerjasama maupun
membuka telepon genggam, waktu pengerjaan selama 45 menit. Selama
proses pengerjaan, peneliti berkeliling untuk memantau proses pengerjaan,
dalam proses pengerjaan ada beberapa siswa yang kedapatan membuka buku,
bekerjasama serta membuka telepon genggam. Peneliti menegur siswa
tersebut dan memintanya untuk mengerjakan dengan jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sebelum memulai penjelasan, peneliti memegang sebuah pulpen dengan
tinggi kira-kira 1,5 m dari lantai. Peneliti lalu bertanya “saat pulpen ini saya
pegang, apakah pulpen ini memiliki energi potensial? Saat pulpennya
dijatuhkan, energi apa saja yang dimiliki oleh pulpen ini?”. Sebagian siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan namun, jawaban tersebut masih kurang
lengkap dan masih ada beberapa siswa yang bingung. Peneliti lalu
memperbaiki serta menambahkan jawaban yang diberikan oleh siswa dan
mulai menjelaskan materi yang akan diajarkan, siswa menyimak materi yang
diberikan dengan baik sesuai pada gambar 3.2. Setelah menjelaskan materi,
peneliti membagi para siswa dalam beberapa kelompok kecil menurut tempat
duduk para siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah
ditulis di papan. Selama proses pengerjaan, peneliti berkeliling untuk melihat
para siswa, ada beberapa siswa yang bertanya bagaimana menyelesaikan soal
tertentu, sehingga peneliti menjelaskan dan memberikan beberapa pertanyaan
yang mengajak siswa untuk berpikir dan menemukan jawaban dari soal
tersebut. Setelah semua selesai, beberapa siswa diminta untuk maju ke depan
dan menjawab soal yang telah dikerjakan dan diperiksa bersama-sama.
Pembelajaran ditutup dengan menarik kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Gambar 3. 2 Siswa Menyimak Pelajaran
Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari selasa tanggal 23 April 2019.
Siswa yang hadir berjumlah 27 siswa. Sebelum memulai post-test peneliti
mereview materi yang telah dipelajari minggu lalu selama 20 menit. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
itu, siswa diminta untuk mengerjakan post-test yang telah dibagikan
selama 45 menit, siswa diminta untuk menjawab dengan jujur dan
menyimpan buku, telepon genggamnya serta tidak diperbolehkan untuk
kerja sama. Dalam proses pengerjaan, peneliti berkeliling untuk memantau
para siswa. Masih ditemukan beberapa siswa yang bekerja sama serta
membuka telepon genggam. Peneliti menghampiri siswa tersebut dan
memintanya untuk bekerja dengan jujur.
Setelah mengerjakan post-test, kuisioner dibagikan dan siswa diminta
untuk menjawab dengan jujur. Siswa diingatkan bahwa kuisioner yang
diisi tidak akan mempengaruhi nilai siswa, waktu yang diberikan untuk
menjawab kuisioner adalah selama 10 menit.
4.2 Data dan Analisis
4.2.1 Data Pemahaman Siswa
Data pemahaman siswa berupa skor pre-test dan post-test pada materi
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring untuk kelas kontrol
(X MIPA 2) dan kelas eksperimen (X MIPA 6) dapat dilihat pada tabel 4.3
dengan jumlah siswa kelas kontrol 33 siswa dan kelas eksperimen 27 siswa.
Tabel 4. 3 Nilai Pre-test dan Post-test Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen
X MIPA 2 X MIPA 6
Kode Siswa (Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Siswa 1 48 88 16 76
Siswa 2 42 86 58 96
Siswa 3 20 90 54 90
Siswa 4 58 72 24 82
Siswa 5 46 92 44 92
Siswa 6 52 92 34 82
Siswa 7 58 78 30 92
Siswa 8 20 96 54 82
Siswa 9 42 62 44 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Siswa 10 40 90 42 86
Siswa 11 42 86 24 90
Siswa 12 20 90 48 92
Siswa 13 40 86 40 96
Siswa 14 54 96 58 78
Siswa 15 48 86 48 90
Siswa 16 34 90 23 96
Siswa 17 48 86 58 82
Siswa 18 32 98 40 88
Siswa 19 40 64 32 90
Siswa 20 24 74 42 96
Siswa 21 46 88 54 82
Siswa 22 52 70 20 88
Siswa 23 40 72 56 88
Siswa 24 58 70 34 90
Siswa 25 50 60 58 100
Siswa 26 50 86 52 82
Siswa 27 24 96 58 90
Siswa 28 40 90 - -
Siswa 29 40 86 - -
Siswa 30 42 82 - -
Siswa 31 42 90 - -
Siswa 32 44 80 - -
Siswa 33 40 96 - -
Skor Rata-Rata 41.70 83.88 42.41 88.74
Nilai pre-test dan post-test yang diperoleh dihitung mengunakan
persamaan: = ℎ 100%
Nilai angket diperoleh dari skor maksimal yang diperoleh pada tiap
pernyataan sesuai dengan skala penilaian angket kemandirian.
Untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan metode eksperimen
terbimbing terhadap pemahaman pada materi Hukum Kekekalan Energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Mekanik pada bidang miring, maka hasil pre-test dan post-test siswa
dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji-T pada program SPSS
20 agar perhitungan yang diperoleh lebih akurat dan efisien. Hasil analisa
pre-test dan post-test siswa dapat dilihat pada data berikut:
4.2.1.1 Uji-T Independen Pemahaman Awal Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
pemahaman awal dari kelas kontrol dan kelas eksperimen pada materi
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil pengolahan
dengan SPSS seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Hasil Pemahaman Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group Statistiks
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1 33 41.70 10.714 1.865 PRE
2 27 42.41 13.348 2.569
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F Sig. t Df Sig. Mean Std. Error 95%
(2- Difference Difference Confidence
tailed) Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal
variances 3.154 .081 -.229 58 .820 -.710 3.105 -6.926 5.506
assumed
PRE Equal
variances -.224 49.466 .824 -.710 3.174 -7.088 5.667
not
assumed
Keterangan:
Kode 1 : Kelas Kontrol
Kode 2 : Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
20 diperoleh mean untuk pre-test kelas kontrol adalah 41,70 dan kelas
eksperimen 42,41 dengan t = -0,224 dan p = 0,824.
Karena p = 0,824 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak
signifikan. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan pemahaman awal
siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4.2.1.2 Uji –T Dependent Pre-test dan Post-test pada Kelas Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan dari
pemahaman awal ke pemahaman akhir siswa kelas kontrol pada materi
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil perhitungan
SPSS seperti tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol
Paired Samples Statistiks
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
PRE 41.70 33 10.714 1.865 Pair 1
POST 83.88 33 10.416 1.813
Paired Samples Test
Paired Differences t Df Sig. (2-
Mean Std. Std. Error 95% Confidence tailed)
Deviation Mean Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair PRE – - 17.381 3.026
- -36.019 -13.942 32 .000
1 POST 42.182 48.345
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh mean pemahaman awal kelas
kontrol adalah 41,70 dan mean pemahaman akhir kelas kontrol adalah
83,88 dengan t = -13,942 dan p = 0,000.
Karena p = 0,000 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman awal dan
pemahaman akhir pada materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
bidang miring dari kelas kontrol. Artinya, terjadi peningkatan pemahaman
yang dapat dilihat dari naiknya perolehan nilai rata-rata siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.2.1.3 Uji-T Dependent Pre-test dan Post-test kelas Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan dari
pemahaman awal ke pemahaman akhir siswa kelas eksperimen pada
materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil
perhitungan SPSS seperti tabel 4.6.
Tabel 4. 6 Peningkatan Pemahaman Kelas Eksperimen
Paired Samples Statistiks
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
PRE 42.41 27 13.348 2.569 Pair 1
POST 88.74 27 6.401 1.232
Paired Samples Test
Paired Differences t Df Sig. (2-
Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)
Deviation Error Interval of the
Mean Difference
Lower Upper
Pair PRE - - 14.393 2.770
- -40.640 -16.727 26 .000
1 POST 46.333 52.027
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh mean pemahaman awal kelas
eksperimen adalah 42,41 dan mean pemahaman akhir kelas kontrol adalah
88,74 dengan t = -16,727 dan p = 0,000.
Karena p = 0,000 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman awal dan
pemahaman akhir dari kelas eksperimen. Ini berarti, terjadi peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pemahaman pada materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang
miring yang dapat dilihat dari naiknya perolehan nilai rata-rata siswa.
4.2.1.4 Uji-T Independent Pemahaman Akhir Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan
pemahaman akhir antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang miring. Hasil
perhitungan SPSS seperti tabel 4.7.
Tabel 4. 7 Peningkatan Pemahaman Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group Statistiks
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1 33 83.88 10.416 1.813 POST
2 27 88.74 6.401 1.232
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F
Sig. t
Df
Sig.
Mean
Std. Error
95%
(2- Difference Difference Confidence
tailed) Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal
variances 6.245 .015 -2.118 58 .038 -4.862 2.295 -9.456 -.268
assumed
POST Equal
variances -2.218
54.157
.031
-4.862
2.192
-9.256 -.468
not
assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
20 diperoleh mean untuk post-test kelas kontrol adalah 83,88 dan kelas
eksperimen 88,74 dengan t = -2,218 dan p = 0,031.
Karena p = 0,031 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan pemahaman akhir siswa kelas kontrol dan
siswa kelas eksperimen. Kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol.
Dari hasil analisis Uji-T yang telah dilakukan menggunakan SPSS 20
dapat diketahui bahwa peningkatan pemahaman kelas kontrol dan kelas
eksperimen berbeda, dimana pemahaman kelas eksperimen lebih tinggi
dari kelas kontrol.
4.2.2 Kemandirian Belajar Siswa
Data skor awal dan akhir kemandirian belajar siswa untuk melihat
peningkatan kemandirian belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan
treatment yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data
skor yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4. 8 Skor Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
X MIPA 2 X MIPA 6
Kode Siswa (Kelas Kontrol) (Kelas Eksperimen)
Awal Akhir Awal Akhir
Siswa 1 47 45 47 51
Siswa 2 30 47 45 46
Siswa 3 42 43 41 45
Siswa 4 40 41 35 39
Siswa 5 42 43 41 43
Siswa 6 43 45 54 57
Siswa 7 45 46 43 48
Siswa 8 45 49 42 44
Siswa 9 42 44 47 49
Siswa 10 45 45 46 48
Siswa 11 44 45 34 48
Siswa 12 48 48 48 50
Siswa 13 47 48 46 47
Siswa 14 39 37 38 46
Siswa 15 48 47 46 47
Siswa 16 52 53 47 48
Siswa 17 45 50 52 53
Siswa 18 48 49 42 49
Siswa 19 49 51 44 46
Siswa 20 44 44 45 46
Siswa 21 40 42 58 48
Siswa 22 46 47 49 53
Siswa 23 43 49 48 51
Siswa 24 38 39 44 41
Siswa 25 39 53 40 42
Siswa 26 46 45 40 53
Siswa 27 42 43 43 43
Siswa 28 50 50 - -
Siswa 29 49 51 - -
Siswa 30 49 50 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Siswa 31 47 50 - -
Siswa 32 43 43 - -
Siswa 33 42 48 - -
Skor Rata-Rata 44.21 46.36 44.63 47.44 Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program SPSS 20 untuk
mengetahui adanya peningkatan kemandirian belajar siswa dengan metode
eksperimen terbimbing pada materi Hukum Kekekalan Energi Mekani
pada bidang miring. Analisis yang digunakan menggunakan uji-T untuk
kelompok dependen dan independen. Program SPSS dipilih karena hasil
analisis yang diperoleh lebih akurat dan efisien. Analisa data awal dan
akhir angket kemandirian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
4.2.2.1 Uji-T Independen Kemandirian Belajar Awal Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
kemandirian belajar siswa awal kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebelum dilakukan treatment yang berbeda. Hasil perhitungan SPSS
seperti tabel 4.9.
Tabel 4. 9 Kemandirian Belajar Awal Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group Statistiks
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1 33 44.21 4.321 .752 SKOR
2 27 44.63 5.278 1.016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F
Sig. t
df
Sig.
Mean
Std. Error
95%
(2- Difference Difference Confidence
tailed) Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal
variances .655 .422 -.337 58 .737 -.418 1.239 -2.897 2.062
assumed
SKOR Equal
variances -.330
50.095
.743
-.418
1.264 -2.956 2.121
not
assumed
Keterangan:
Kode 1 : Kelas Kontrol
Kode 2 : Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar awal kelas kontrol adalah
44,21 dan kelas eksperimen 44,63 dengan t = -0,330 dan p = 0,743.
Karena p = 0,737 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak signifikan.
Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan kemandirian belajar awal
siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4.2.2.2 Uji-T Dependen Kemandirian Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemandirian
belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Hasil perhitungan
SPSS seperti tabel 4.10.
Tabel 4. 10 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol
Paired Samples Statistiks
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
AWAL 44.21 33 4.321 .752 Pair 1
AKHIR 46.36 33 3.831 .667
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
Mean Std. Std. Error 95% Confidence tailed)
Deviation Mean Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair AWAL - -2.152 3.938 .686 -3.548 -.755 -3.139 32 .004
1 AKHIR
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar awal kelas kontrol adalah
44,21 dan mean kemandirian belajar akhir siswa adalah 46,36 dengan t = -
3,139 dan p = 0,004.
Karena p = 0,004 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan kemandirian belajar awal siswa kelas
kontrol dan kemandirian belajar akhir kelas kontrol. Dimana terjadi
peningkatan kemandirian belajar siswa kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4.2.2.3 Uji-T Dependen Kemandirian Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemandirian
belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Hasil perhitungan
SPSS seperti tabel 4.11.
Tabel 4. 11 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Eksperimen
Paired Samples Statistiks
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
AWAL 44.63 27 5.278 1.016 Pair 1
AKHIR 47.44 27 4.070 .783
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
Mean Std. Std. 95% Confidence tailed)
Deviation Error Interval of the
Mean Difference
Lower Upper
Pair AWAL – -2.815 4.447 .856
- -1.056 -3.289 26 .003
1 AKHIR 4.574
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar awal kelas eksperimen
adalah 47,44 dan mean kemandirian belajar akhir siswa adalah 46,36
dengan t = - 3,289 dan p = 0,003.
Karena p = 0,003 < α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh signifikan. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan kemandirian belajar awal siswa kelas
kontrol dan kemandirian belajar akhir kelas kontrol. Ini berarti terjadi
peningkatan kemandirian belajar siswa kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4.2.2.4 Uji-T Independen Kemandirian Belajar Akhir kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
peningkatan kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen
sesudah dilakukan treatment yang berbeda. Hasil perhitungan SPSS
seperti tabel 4.12.
Tabel 4. 12 Peningkatan Kemandirian Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group Statistiks
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1 33 46.36 3.831 .667 SKOR
2 27 47.44 4.070 .783
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F
Sig. t
df
Sig.
Mean
Std.
95%
(2- Differe Error Confidence
taile nce Differ Interval of the
d) ence Difference
Lower Upper
Equal
variances .006 .940 -1.057 58 .295 -1.081 1.022 -3.127 .966 SK
assumed O
Equal
R
variances -1.051 54.212 .298 -1.081 1.029 -3.143 .981
not assumed
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kode 1: Kelas Kontrol
Kode 2: Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS
20 diperoleh mean untuk kemandirian belajar akhir siswa kelas kontrol
adalah 46,36 dan kelas eksperimen 47,4 dengan t = -1,051 dan p = 0,298.
Karena p = 0,298 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak signifikan.
Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan peningkatan kemandirian
belajar akhir siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun, mean
yang diperoleh oleh kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas
kontrol.
4.2.2.5 Uji-T Independen Selisih Skor Kemandirian Belajar Akhir Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
kemandirian akhir belajar siswa lewat selisih skor akhir siswa kelas
kontrol dan kelas ekperimen. Selisih skor diperoleh dari hasil pengurangan
nilai kemandirian belajar akhir dengan kemandirian awal belajar siswa,
tabel selisih nilai angket kemandirian belajar siswa terdapat pada lampiran
24. Hasil perhitungan SPSS seperti tabel 4.13.
Tabel 4. 13 Selisih Skor Kemandirian Belajar Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Group Statistics
KODE N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1 33 2.15 3.938 .686 SKOR
2 27 2.81 4.447 .856
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Independent Samples Test
Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality of
Variances
F Sig. T Df Sig. Mean Std. Error 95%
(2- Differen Difference Confidence
tailed) ce Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal -
variances .225 .637 -.612 58 .543 -.663 1.083 1.505 2.831
assumed
SKOR Equal
variances -.605 52.508 .548 -.663 1.096
- 1.536
not
2.863
assumed
Keterangan:
Kode 1 : Kelas Kontrol
Kode 2 : Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS 20
diperoleh selisih mean kelas kontrol sebesar 2,15 dan kelas eksperimen
sebasar 2,81 dengan t = -0,605 dan p = 0,548.
Karena p = 0,548 > α = 0,05 maka, hasil yang diperoleh tidak signifikan.
Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan peningkatan kemandirian
belajar antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari hasil analisis Uji-T menggunakan SPSS 20 dapat disimpulkan
bahwa ada peningkatan kemandirian siswa kelas eksperimen, tetapi
peningkatan tidak berbeda dengan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4.2.2.6 Indikator Kemandirian Belajar yang Menonjol
Perolehan data kemandirian belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen (terdapat pada lampiran )
dirangkum sesuai dengan indikator masing-masing. Sehingga, diperoleh prosentase masing-masing indikator
kemandirian belajar siswa yang menonjol yang ditunjukkan pada tabel 4.14.
Tabel 4. 14 Nilai Setiap Indikator Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kemandirian Skor Indikator (%)
Belajar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Awal kelas
72.2 73.1 66.7 68.5 78.7 68.5 77.8 75.9 73.1 58.3 68.5 76.9 88.0 85.2 84.3 Eksperimen
Akhir Kelas
86.1 77.8 73.1 74.1 78.7 81.5 81.5 78.7 76.9 62.0 71.3 80.6 89.8 88.0 86.1 Eksperimen
Selisih Awal -
13.9 4.6 6.5 5.6 0.0 13.0 3.7 2.8 3.7 3.7 2.8 3.7 1.9 2.8 1.9 Akhir
Awal kelas
74.2 67.4 72.0 67.4 72.0 72.7 78.8 81.8 76.5 53.8 68.9 72.0 87.1 78.0 82.6 kontrol
Akhir kelas
77.3 72.7 76.5 72.0 75.0 76.5 81.8 82.6 79.5 58.3 72.0 73.5 87.9 87.1 86.4 kontrol
Selisih Awal -
3.0 5.3 4.5 4.5 3.0 3.8 3.0 0.8 3.0 4.5 3.0 1.5 0.8 9.1 3.8 Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan skor setiap indikator pada tabel 4.14 diketahui bahwa
peningkatan kemandirian belajar siswa kelas eksperimen mempunyai 9
indikator yang lebih besar dari kelas kontrol dan kelas kontrol mempunyai
6 indikator yang lebih besar dari kelas eksperimen.
Selisih indikator tertinggi dari kelas eksperimen adalah indikator
pertama sebesar 13,9%, sedangkan paling kecil pada indikator kelima
sebesar 0%. Dimana, indikator pertama menyatakan bahwa siswa tidak
malu untuk berbicara di depan kelas, sedangkan indikator kelima
menyatakan bahwa siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan
mengumpulkannya tepat waktu. Hal ini membuktikan bahwa metode
eksperimen mampu meningkatkan siswa lebih mandiri untuk berbicara
sendiri di depan kelas dengan percaya diri, namun metode eksperimen
belum mampu meningkatkan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas
dan mengumpulkannya tepat waktu.
Selisih indikator kelas kontrol terbesar pada pernyataan ke 14 sebesar
9,1% dan selisih indikator terendah pada pernyataan ke 8 dan ke 13
sebesar 0,8%. Dimana indikator ke 14 menyatakan siswa akan belajar
sungguh-sungguh agar dapat menjadi orang sukses hal ini menunjukkan
bahwa siswa kelas kontrol dengan metode ceramah aktif mandiri dalam
memotivasi diri untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Pernyataan ke 8
menyatakan bahwa siswa patuh terhadap tata tertib yang berada di kelas
dan sekolah, serta pernyataan ke 13 menyatakan bahwa siswa memiliki
keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang baik, hal ini menunjukkan
bahwa siswa kelas kontrol kurang mandiri dalam menaati peraturan dan
tata tertib yang ada serta dalam memperoleh nilai fisika yang baik.
Skor indikator tertinggi kelas eksperimen adalah pada indikator ke-13
dengan prosentase 89,8% yang menyatakan bahwa siswa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
keinginan untuk memperoleh nilai yang baik. Skor indikator terendah
terdapat pada indikator ke-10 dengan prosentase 62% yang menyatakan
bahwa siswa suka membaca buku referensi fisika yang lain agar mampu
menunjang pengetahuan siswa yang diberikan oleh guru. Hal ini berarti
siswa telah mandiri untuk memotivasi dirinya agar memperoleh nilai yang
baik, namun siswa kurang mandiri dalam berinisiatif untuk membaca
buku referensi fisika yang lain agar mampu menunjang pengetahuan siswa
yang diberikan oleh guru.
Skor tertinggi kelas kontrol adalah pada indikator ke-13 dengan
prosentase 87,9% yang menyatakan bahwa siswa memiliki keinginan
untuk memperoleh nilai yang baik. Skor indikator terendah terdapat pada
indikator ke-10 dengan prosentase 58,3% yang menyatakan bahwa siswa
suka membaca buku referensi fisika yang lain agar mampu menunjang
pengetahuan siswa yang diberikan oleh guru. Hal ini berarti siswa telah
mandiri untuk memotivasi dirinya agar memperoleh nilai yang baik,
namun siswa kurang mandiri dalam berinisiatif untuk membaca buku
referensi fisika yang lain agar mampu menunjang pengetahuan siswa yang
diberikan oleh guru.
Dari hasil prosentase yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa skor
indikator tertinggi dan skor indikator terendah dari kelas eksprimen dan
kelas kontrol sama, dimana skor tertinggi terdapat pada indikator ke-13
dan skor terendah terdapat pada indikator ke-10. Dari perolehan skor
indikator dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen terbimbing dapat
meningkatkan kemandirian belajar siswa, namun metode yang digunakan
dapat dipadukan dengan metode lain untuk hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.3 Pembahasan
4.3.1 Peningkatan Pemahaman Siswa
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan pemahaman siswa dengan menggunakan metode eksperimen
terbimbing. Berdasarkan teori pada BAB 2, Menurut Bloom (1979, dalam
Susanto, 2013), pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap
arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa
dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami
atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang
dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa
meningkat dilihat dari perolehan nilai yang diperoleh dimana, nilai post-test
lebih tinggi daripada nilai pre-test serta keterlibatan aktif siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Kelas
kontrol juga mengalami peningkatan pemahaman namun peningkatan
pemahaman kelas kontrol berbeda dengan kelas eksperimen.
Perbedaan peningkatan pemahaman ini terjadi akibat adanya beberapa
faktor. Salah satunya yaitu faktor metode pengajaran yang dilakukan. Untuk
kelas eksperimen, digunakan metode eksperimen terbimbing yang mengajak
siswa terlibat secara langsung dalam memahami materi yang dipelajari.
Melalui metode eksperimen terbimbing, siswa diajak untuk belajar mandiri.
Metode belajar eksperimen terbimbing menggunakan LKPD yang dapat
dijadikan sebagai acuan siswa. Dari LKPD siswa dapat mengetahui alat dan
bahan apa saja yang diperlukan dan mengambil sendiri alat dan bahan
tersebut di depan yang telah dipersiapkan. Siswa juga terlibat aktif dalam
melaksanakan eksperimen dari mulai merangkai, menganalisis serta
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di LKPD. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
metode eksperimen terbimbing, siswa lebih aktif untuk berdiskusi,
bertanya dan mencari informasi baik lewat buku maupun telepon seluler.
Sehingga siswa mampu memahami pengetahuan yang diberikan dengan
terlibat langsung dan dapat menarik kesimpulan dari materi yang
dipelajari dan nantinya akan dikonfirmasi serta ditambahkan oleh peneliti.
Berbeda dengan kelas eksperimen, kelas kontrol belajar dengan
metode ceramah, dimana siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan
dari peneliti sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran
karena hanya mengandalkan penjelasan, diskusi dan mengerjakan sola-
soal latihan bersama.
4.3.2 Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa terjadi
peningkatan kemandirian belajar siswa. Namun, peningkatan kemandirian
belajar siswa kelas eksperimen tidak berbeda dengan kelas kontrol.
Namun, bila dilihat dari kesimpulan selama proses pembelajaran
berlangsung, siswa kelas eksperimen lebih mengikuti proses pembelajaran
serta terlibat aktif dalam bertanya dan menyampaikan gagasan. Saat
pembelajaran akan dimulai, kelas eksperimen sudah siap untuk mengikuti
pembelajaran sedangkan kelas kontrol masih banyak yang belum masuk
ke kelas, serta masih banyak siswa yang tidak memperhatikan dan fokus
kepada telepon genggamnya.
Pada tabel 4.13 diketahui bahwa hasil akhir peningkatan kemandirian
siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak berbeda, hal ini dapat
dilihat dari skor akhir kemandirian belajar siswa pada beberapa indikator
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang tidak terlalu jauh
perbedaannya (terdapat pada tabel 4.14).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4.4 Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian berlangsung, terdapat beberapa keterbatasan yang
dihadapi. Keterbatasan penelitian ini antara lain:
1) Kurangnya waktu yang diberikan oleh pihak sekolah karena banyaknya
hari libur.
2) Instrumen untuk kemandirian hanya lewat angket sehingga perlu dengan
observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada BAB
4, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Metode eksperimen terbimbing terbukti dapat meningkatkan pemahaman
siswa kelas X SMA Negeri 6 Yogyakarta pada materi Hukum Kekekalan
Energi Mekanik pada Bidang Miring.
2) Ada peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan metode
eksperimen terbimbing namun, peningkatannya tidak berbeda dengan
kelas kontrol.
5.2 SARAN
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Guru dapat menggunakan metode eksperimen terbimbing karena dapat
meningkatkan pemahaman siswa.
2) Peneliti selanjutnya lebih memperhitungkan waktu proses pembelajaran di
sekolah.
3) Instrumen untuk kemandirian belajar siswa perlu menggunakan lembar
observasi.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Ariah, 2015, Pembentukan Karakter Kemandirian Siswa Melalui
Implementasi Islamic Full Day School, Didaktika Tauhidi ISSN 2442-
4544, no. 2, vol 2, pp 121-128.
Arifah, Ummi dan Abdul Aziz Saefudin, 2017, Menumbuhkambangkan
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Guided Discovery, Union: Jurnal Pendidikan
Matematik, vol 5, no.3, pp. 263-272.
Arikunto, Suharsimi, 1999, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
Jakarta: Rineka Cipta.
Ariska, Melly, 2015, Studi Pemahaman Konsep Siswa pada Sub Konsep
Rangkaian Listrik Arus Searah di Kelas XI SMA Negeri 1 Palembang,
Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, No. 2, vol 2, pp. 147-154.
Aslinda, Azni, 2018, Pengaruh PHET Simulation Terhadap Peningkatan
Pemahaman Konsep Fisika Siswa, Skripsi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, Lampung.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2010, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Giancoli, Douglas C., 2014, Fisika Prinsip dan Aplikasi, Jilid ke-1, Edisi ke-
7, Diterjemahkan oleh Irzam, Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kelembagaan Ristek Dikti, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2016,
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf, diakses pada pukul
23.00, Jumat 21 Desember 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Penguatan
Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan
Nasional, 2017, https://kominfo.go.id/content/detail/10111/penguatan-
pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-
nasional/0/artikel_gpr, diakses pada pukul 00.11, Sabtu 22 Desember
2018.
Kesuma, Dharma dkk, 2011, Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik
Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Masrun, dkk, 1986. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga
Suku (Jawa, Batak, Bugis), Laporan Penelitian, Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Prabowo, Deni, 2008, Peningkatan Pemahaman pada Konsep Gaya Gesek dan
Gaya Gravitasi dengan Metode Presentasi Pada SMA Negeri 1
Sampang, Cilacap, Sripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Roestiyah N. K., 2012, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sakti, Indra, dkk, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction) Melalui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash Terhadap
Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa di SMA Negeri
7 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta X, no. 1, pp. 4.
Siregar, Evelin dan Hartini Nara, 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran,
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Stevanie, Maria, 2017, Peningkatan Pemahaman dan Minat Siswa pada
Materi Pembiasan Cahaya Melalui Metode Eksperimen Terbimbing
Menggunakan LKS pada Siswa Kelas VII SMP Kanisius Gayam,
Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Study Lib, Percobaan 4 Usaha dan Energi, 2013,
https://studylibid.com/doc/62564/percobaan-4.-usaha-dan-energi,
diakses pada pukul 11.00, Jumat 14 Desember 2018.
Sudjana, Nana, 2013, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugito, Dwi, 2012, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui
Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA di Kelas V A SD Negeri
10 Metro Timur, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung, Lampung.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Sukiman, 2012, Pengembangan Media Belajar, Yogyakarta: Pedagogia.
Sumiati, Nia, 2015, Penguatan Karakter Kemandirian Belajar Siswa Melalui
Pembelajaran Berbasis Proyek, Pendidikan Dasar S-2, Tesis,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Suparno, Paul, 2010, Metode Penelitian Pendidikan IPA, Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul, 2007, Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul, 2016, Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi,
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Susanto, Ahmad, 2013, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Prenada
Media Group.
Sayiful, 2005, Segala Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: CV.
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tahar, Irzan dan Enceng, 2006, Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil
Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh, Jurnal Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh, no.2, vol 7, pp 91-101.
Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi pokok
Sub Materi
Alokasi Waktu
: SMA Negeri 6 Yogyakarta
: FISIKA
: X/2
: Usaha dan Energi
: Hukum Kekekalan Energi Mekanik
: 5 JP ( 5 x 45 menit )
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. Santun, d.
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e.bertanggung jawab, f.
responsif dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar , bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI 4 : Memahami, menerapkan, menganalisisdan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual,procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detail, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu
pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan
wawasan kemanusiaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara : a.
afektif, b. kreatif, c. produktif, d.kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.
komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkritalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis konsep 3.2.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan
Hukum Kekekalan Energi Energi
untuk menyelesaikan 3.2.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi
permasalahan gerak dalam Potensial, Energi Mekanik
ekhidupan sehari-hari 3.2.3 Menjelaskan pengertian Hukum
Kekekalan,Energi Mekanik
3.2.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi
Kinetik yang dimiliki benda dengan menerapkan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
3.2.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi
Mekanik pada bidang miring
4.2 Menyajikan hasil 4.2.1. Melakukan percobaan mengenai prinsip kerja
praktikum Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
Bidang Miring
4.2.2. Menyajikan hasil percobaan dalam bentuk table
atau grafik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan scientifik, dengan metode diskusi dan eksperimen peserta
didik dapat menerapkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam
kehidupan sehari-hari, untuk menguatkan sikap kerja keras ( kemandirian ),
peduli lingkungan, berpikir kritis, penghargaan pada kebhinnekaan, teliti,
tanggung jawab, kejujuran, rasa ingin tahu, kerjasama ( gotong royong ),
kejujuran dan tanggung jawab ( integritas ), dan religius.
D. Materi Pembelajaran
• Hukum Kekekalan Energi
• Energi Kinetik
• Energi Potensial
• Energi Mekanik
• Hukum Kekekalan Energi Mekanik
• Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model
Metode
: Problem Based Learning
: Diskusi dan Eksperimen
F. Media
Pembelajaran Media
▪ LKPD
Alat/Bahan ▪ Balok
▪ Papan luncur
▪ Mistar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
▪ Busur
G. Sumber Belajar
▪ Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
▪ Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika. Jakarta: Penerbit Erlangga.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 1 (3 X 45 MENIT)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.2.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan Energi
3.2.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi
Mekanik
3.2.3 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan,Energi Mekanik
3.2.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi Kinetik yang dimiliki
benda dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
3.2.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang
miring
1. Pendahuluan ( 45 menit )
• Memberikan salam dan berdoa
• Mengondisikan kelas dan pembiasaan
• Pengenalan dan presensi
• Apersepsi dan motivasi
• Menyampaikan tujuan pembelajaran
• Memberikan pre-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2. Kegiatan Inti (80 menit)
Mengamati (Observing)
• Memulai percobaan mengenai Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
Bidang Miring
• Menyimak penjelasan tentang Hukum Kekekalan Energi
• Menyimak penjelasan tentang Energi Potensial, Energi Kinetik, Energi
Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
• Mengamati cara menganalisis perbedaan Energi Potensial, Energi
Kinetik, dan Energi Mekanik saat benda berada di posisi tertentu
Menanya (Questioning)
• Mampu bertanya tentang prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik
benda pada bidang miring
• Mampu bertanya tentang perbedaan antara Energi Kinetik, Energi
Potensial dan Energi Mekanik
Pengumpulan Data (Experimenting)
• Mengumpulkan data tentang pecobaan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Mengasosiasi (Associating)
• Menganalisis Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekanik pada
percobaan
• Menganalisis prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik suatu
benda pada bidang miring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
• Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besar energi potensial
dan energi kinetik
Mengkomunikasikan (Communicating)
• Menjelaskan tentang definisi Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi
Mekanik
• Menejelaskan prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
bidang miring
• Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Energi Kinetik dan
Energi Potensial
• Menyebutkan contoh penerapan Energi Kinetik, Energi Potensial
dan Energi Mekanik pada kehidupan sehari-hari
3. Penutup ( 10 menit )
• Bersama siswa menyimpulkan Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi
Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PERTEMUAN KEDUA
• Mereview materi yang telah dipelajari minggu lalu (45 menit)
• Melakukan Post-test (45 menit)
I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk
IPK Penilaian Penilaian
3.2.1 Menjelaskan Tes Uraian
pengertian Tertulis
Hukum
Kekekalan Energi
3.2.2 Menjelaskan Tes Uraian
pengertian Energi Tertulis
1. Kinetik, Energi
Potensial, Energi
Mekanik
3.2.3 Menjelaskan Tes Uraian
Pengetahuan pengertian Tertulis
Hukum
Kekekalan,Energi
Mekanik
3.2.4 Menganalisis Tes Uraian
besar Energi Tertulis
Potensial, Energi
Kinetik yang
dimiliki benda
dengan
menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hukum
Kekekalan Energi
Mekanik
3.2.5 Menjelaskan Tes Uraian
prinsip Hukum Tertulis
Kekekalan Energi
Mekanik pada
bidang miring
Keterampilan 4.2.1 Melakukan Observasi Kinerja
percobaan
mengenai prinsip
kerja Hukum
Kekekalan Energi
Mekanik pada
Bidang Miring
4.2.2 Menyajikan hasil Observasi Kinerja
percobaan
Yogyakarta, April 2019
Mengetahui, Peneliti
Guru Fisika X MIPA
……………………..
Normalia Sandy Palumpun
NIP. 151424044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi pokok
Sub Materi
Alokasi Waktu
: SMA Negeri 6 Yogyakarta
: FISIKA
: X/2
: Usaha dan Energi
: Hukum Kekekalan Energi Mekanik
: 5 JP ( 5 x 45 menit )
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. Santun, d.
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e.bertanggung jawab, f.
responsif dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar , bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI 4 : Memahami, menerapkan, menganalisisdan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual,procedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detail, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu
pengetahuan, b. teknologi, c.seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan
wawasan kemanusiaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara : a.
afektif, b. kreatif, c. produktif, d.kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.
komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkritalam ranah konkret dan
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Menganalisis konsep 3.2.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan
Hukum Kekekalan Energi Energi
untuk menyelesaikan 3.2.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi
permasalahan gerak dalam Potensial, Energi Mekanik
ekhidupan sehari-hari 3.2.3 Menjelaskan pengertian Hukum
Kekekalan,Energi Mekanik
3.2.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi
Kinetikyang dimiliki benda dengan
menerapkan Hukum Kekekalan Energi
Mekanik
3.2.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi
Mekanik pada bidang miring
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik, dengan metode diskusi dan ceramah peserta didik
dapat menerapkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam kehidupan
sehari-hari, untuk menguatkan sikap kerja keras ( kemandirian ), peduli
lingkungan, berpikir kritis, penghargaan pada kebhinnekaan, teliti, tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
jawab, kejujuran, rasa ingin tahu, kerjasama ( gotong royong ), kejujuran dan
tanggung jawab ( integritas ), dan religius.
D. Materi Pembelajaran
• Hukum Kekekalan Energi
• Energi Kinetik
• Energi Potensial
• Energi Mekanik
• Hukum Kekekalan Energi Mekanik
• Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan
Model
Metode
: Saintifik
: Problem Based Learning
: Ceramah dan Diskusi
F. Media Pembelajaran
Media ▪ LKPD
Alat/Bahan ▪ Papan tulis
▪ Spidol
▪ Mistar
G. Sumber Belajar
▪ Kanginan, Marthen. 2016. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
▪ Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika. Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN 1 (3 X 45 MENIT)
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan Energi
3.1.2 Menjelaskan pengertian Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi
Mekanik
3.1.3 Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan,Energi Mekanik
3.1.4 Menganalisis besar Energi Potensial, Energi Kinetik yang dimiliki
benda dengan menerapkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
3.1.5 Menjelaskan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada bidang
miring
1. Pendahuluan ( 45 menit )
• Memberikan salam dan berdoa
• Mengondisikan kelas dan pembiasaan
• Pengenalan dan presensi
• Apersepsi dan motivasi
• Menyampaikan tujuan pembelajaran
• Memberikan pre-test
2. Kegiatan Inti (80 menit)
Mengamati (Observing)
• Menyimak penjelasan tentang Hukum Kekekalan Energi
• Menyimak penjelasan tentang Energi Potensial, Energi Kinetik, Energi
Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Menanya (Questioning)
• Mampu bertanya tentang prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik
benda pada bidang miring
• Mampu bertanya tentang perbedaan antara Energi Kinetik, Energi
Potensial dan Energi Mekanik
Mengasosiasi (Associating)
• Mengerjakan soal dalam LKS milik siswa
• Menganalisis Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekanik suatu
benda dalam soal LKS
• Menganalisis prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik suatu
benda pada bidang miring dalam soal LKS
• Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besar energy potensial
dan energy kinetic dalam soal LKS
Mengkomunikasikan (Communicating)
• Menjelaskan tentang definisi Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi
Mekanik
• Menejelaskan prinsip kerja Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
bidang miring
• Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi Energi Kinetik dan
Energi Potensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
• Menyebutkan contoh penerapan Energi Kinetik, Energi Potensial
dan Energi Mekanik pada kehidupan sehari-hari
3. Penutup ( 10 menit )
• Bersama siswa menyimpulkan Energi Kinetik, Energi Potensial, Energi
Mekanik dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
PERTEMUAN KEDUA
• Mereview materi minggu lalu (45 menit)
• Melakukan Post-test (45 menit)
I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
No. Aspek No. IPK Teknik Bentuk
IPK Penilaian Penilaian
3.2.1 Menjelaskan Tes Uraian
pengertian Tertulis
Hukum
Kekekalan Energi
3.2.2 Menjelaskan Tes Uraian
pengertian Energi Tertulis
1. Kinetik, Energi
Potensial, Energi
Mekanik
3.2.3 Menjelaskan Tes Uraian
Pengetahuan pengertian Tertulis
Hukum
Kekekalan,Energi
Mekanik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3.2.4 Menganalisis Tes Uraian
besar Energi Tertulis
Potensial, Energi
Kinetik yang
dimiliki benda
dengan
menerapkan
Hukum
Kekekalan Energi
Mekanik
3.2.5 Menjelaskan Tes Uraian
prinsip Hukum Tertulis
Kekekalan Energi
Mekanik pada
bidang miring
Yogyakarta,
April 2019
Mengetahui,
Peneliti
Guru Fisika X MIPA
…………………….. Normalia Sandy
Palumpun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
A. Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik
1. Hukum Kekekalan Energi
Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa
energi itu kekal dan tidak dapat berubah sepanjang waktu, memiliki nilai yang
sama baik sebelum terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah
bentuknya, tapi besarnya akan selalu sama. Total energi dari suatu system
dapat berupa energi kinetik, energi potensial, dan sebagainya. Jumlah dari
energi kinetik dan energi potensial disebut energi mekanik.
a. Energi Kinetik
Sebuah benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan
usaha , maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada
benda-benda yang bergerak, atau energi gerak, disebut energi kinetik
(kinetik energi). Untuk menghitung energi kinetik suatu benda dapat
diperoleh dengan menghubungkan persamaan GLBB dengan persamaan
gerak lurus berubah beraturan untuk kecepatan awal (vo) = 0
v2 = 2as (2.1)
dan hukum II Newton =
W =
(2.2) .
W = ( ) ( 2
) (2.3) 2
W = 1
2
(2.4) 2
Usaha pada persamaan energi kinetik merupakan suatu usaha yang
diperlukan untuk menghasilkan perubahan kelajuan benda, yang berarti
sama dengan besarnya energi kinetik yang dimiliki benda pada saat
kelajuannya sama dengan v.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dengan demikian, energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ek = 1
2
(2.5) 2
Dimana :
Ek = energi kinetik (J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Usaha yang digunakan untuk merubah kelajuan dari 1 2 adalah sama dengan usaha yang digunakan untuk mengubah energi kinetik benda dari 1 2 . Oleh karena itu, usaha yang dilakukan dirumuskan sebagai berikut :
=2−
1 (2.6)
= ∆ = 1
2 − 1
2 (2.7)
2 2
2 1
b. Energi Potensial
Energi potensial merupakan energi yang dihasilkan oleh gaya-gaya
yang bergantung pada posisi sebuah benda terhadap lingkungannya.
Salah satu energi potensial yang paling umum adalah energi potensial
gravitasi. Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh
suatu benda karena ketinggiannya terhadap suatu acuan bidang tertentu.
Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin
besar pula energi potensial gravitasi yang dimilikinya.
Saat suatu benda diangkat dari bidang acuan sampai pada ketinggian
h di atas bidang acuan, maka dapat dihitung energi potensialnya dengan
menggunakan gaya yang besarnya sama dengan berat benda.
F = mg (2.8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Maka usaha untuk mengangkat benda setinggi h adalah
(2.9) = .ℎ = ℎ Dengan demikian, pada ketinggian h benda memiliki energi potensial
gravitas, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha sebesar W = mgh.
Jadi, energi potensial gravitasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
= ℎ (2.10)
dimana :
Ep = energi potensial (J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda dari bidang acuan
(m) c. Energi Mekanik
Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Namun, energi
dapat berubah dari energi yang satu ke energi yang lain. Hukum
kekekalan mekanik berlaku jika kita mengabaikan gesekan dan gaya-
gaya non-konservatif yang lain, atau jika hanya gaya-gaya konservatif
saja yang bekerja pada sebuah sistem (benda).
Energi mekanik dikaitkan oleh penjumlahan antara energi potensial
dan energi kinetik, ditulis dalam persamaan :
2
+ =
1 + (2.11)
2 1
= (2.12) 2 1
Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah
system, energi mekanik total system tidak akan berkurang atau bertambah
(energi mekanik total akan konstan). Jika energi kinetik bertambah maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
energi potensial harus berkurang dengan besar yang sama untuk
mengimbanginya. Dengan demikian, total energi potensial ditambah
energi kinetik hasilnya akan tetap konstan. Ini disebut prinsip kekekalan
energi mekanik untuk gaya-gaya konservatif. Jika hanya gaya-gaya
konservatif yang bekerja, energi mekanik total dari sebuah system tidak
bertambah maupun berkurang pada proses apa pun. Energi tersebut tetap
konstan atau tetap.
d. Hukum Kekekalan Mekanik
Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan = . Hal ini berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial.
Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial
dan energi kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya,
sedangkan energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi benda tersebut
terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin kecil
energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi
potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Bidang Miring
Gambar 2.1 Penerapan hukum kekekalan mekanik pada bidang miring
Misalnya sebuah benda diletakkan pada bidang miring sebagai mana
tampak pada gambar di atas. Pada analisis ini kita menganggap permukaan
bidang miring sangat licin sehingga tidak ada gaya gesek yang
menghambat gerakan benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara.
Apabila benda diletakkan pada bagian atas bidang miring,
ketika benda dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada
titik itu Ek = 0 karena benda masih diam. Total energi mekanik benda =
Energi potensia (EM = Ep).
Perhatikan bahwa benda tersebut bekerja gaya berat yang
besarnya adalah m.g.cos θ. Ketika benda dilepaskan, maka benda pasti
meluncur ke bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika benda mulai bergerak
meninggalkan posisi awalnya dan bergerak menuju ke arah bawah, Ep
mulai berkurang dan Ek mulai bertambah karena gerakan benda makin
cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni g cos θ.
Ketika benda tiba pada separuh lintasannya, jumlah Ep telah berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
separuh, sedangkan Ek bertambah setengahnya (Energi mekanik = ½ Ep
+ ½ Ek).
Semakin kebawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan Ek
semakin meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir
dimana h2 = 0) semua Ep berubah menjadi Ek. dengan kata lain pada
posisi akhir lintasan benda, Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum. Total
energi mekanik = energi kinetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 6 LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
I. Tujuan :
- Menentukan energi potensial dan energi kinetik balok pada
titik tertentu
- Menentukan kecepatan balok menggunakan prinsip Hukum
Kekekalan Energi Mekanik
II. Alat dan Bahan
1. 2 buah balok dengan massa yang berbeda
2. 2 Papan luncur dengan sudut yang berbeda
3. Meteran/mistar
4. Busur
III. Prosedur Percobaan
1. Ukur sudut papan luncur pertama dan catat dalam Data
Percobaan
2. Timbanglah massa balok dan catat dalam Data
Percobaan
3. Bagi lintasan balok menjadi beberapa titik seperti
gambar di samping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
4. Luncurkanlah balok pada permukaan bidang miring dari ketinggian
ujung papan luncur ke dasar bidang miring
5. Catat hasil pengamatan dalam Data dan Percobaan
6. Ulangi langkah 2,4 dan 5 untuk massa balok yang berbeda
7. Ulangi langkah 1-5 untuk papan luncur kedua
IV. Data Percobaan
m1 =…
m2 =…
Papan Luncur I
α =… hC =…
hA =…
hB =…
Papan Luncur II
α =… hC=….
hA =…
hB =…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertanyaan
1. Hitunglah energi potensial masing-masing balok untuk papan luncur I
dan II saat dilepaskan dari permukaan bidang miring!
2. Apakah titik A mempunyai energi kinetik? Jelaskan!
3. Hitunglah kecepatan balok dari titik A-B, dan A-C dengan massa yang
berbeda pada masing-masing papan luncur menggunakan prinsip
Hukum Kekekalan Energi Mekanik!
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
4. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 7 Soal Pre-test
PRE-TEST
Nama :
No. Absen :
Kelas :
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan
Energi? Jawab :
2. Apa yang dimaksud dengan Energi Potensial gravitasi, Energi Kinetik dan
Energi Mekanik yang berkaitan dengan Usaha?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Sebuah bola bermassa 2 kg bergerak ke atas dari ketinggian 0 dengan
kecepatan awal 25 m/s. Tentukan energi mekanik bola saat bola mencapai
titik tertingginya! (g = 10 m/s2)
Jawab :
4. Sebuah balok meluncur dari bagian atas bidang miring yang licin hingga tiba di
bagian dasar bidang miring tersebut. Jika puncak bidang miring berada pada
ketinggian 5 meter di atas permukaan lantai,hitunglah kelajuan balok saat tiba
di dasar bidang. (g = 10
m/s2) Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
5. Jelaskan dan gambarkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
bidang miring yang lantainya licin dan hambatan udaranya diabaikan!
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 8 Soal Post-test
POST-TEST
Nama :
No. Absen :
Kelas :
1. Sebuah bola bermassa 2 kg bergerak ke atas dari ketinggian 0 dengan
kecepatan awal 25 m/s. Tentukan energi mekanik bola saat bola mencapai
titik tertingginya! (g = 10 m/s2)
Jawab :
2. Jelaskan dan gambarkan prinsip Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
bidang miring yang lantainya licin dan hambatan udaranya diabaikan!
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Apa yang dimaksud dengan Energi Potensial gravitasi, Energi Kinetik dan
Energi Mekanik yang berkaitan dengan Usaha?
Jawab :
4. Apa yang dimaksud dengan Hukum Kekekalan Energi?
Jawab:
5. Sebuah balok meluncur dari bagian atas bidang miring yang licin hingga tiba di
bagian dasar bidang miring tersebut. Jika puncak bidang miring berada pada
ketinggian 5 meter di atas permukaan lantai,hitunglah kelajuan balok saat tiba
di dasar bidang. (g = 10
m/s2) Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar
Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar
Indikator Pernyataan Jumlah Nomor Komentar
Butir Item
Pernyataan
Percaya d. Saya tidak malu 3 1,2,3
diri berbicara di depan
kelas
e. Saya tidak gugup
saat
menyampaikan
pendapat saya
kepada guru dan
teman-teman
f. Saya berbicara
dengan initonasi
yang tepat dan
mudah dimengerti
Tanggung a. Saya berusaha 3 4,5,6
jawab mengerjakan tugas
sekolah sendiri
b. Saya selalu
mengerjakan tugas
yang diberikan
oleh guru dan
mengumpulkannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dengan tepat
waktu
c. Saya berusaha
mengerjakan soal
yang diberikan
hingga berhasil
Disiplin a. Saya mengetahui 3 7,8,9
peraturan yang
berada di sekolah
b. Saya patuh
terhadap tata tertib
yang berada di
kelas dan sekolah
c. Saya tidak pernah
melakukan
perbuatan yang
menyalahi tata
tertib di kelas dan
sekolah
Inisiatif a. Saya merasa perlu 3 10,11,12
untuk membaca
buku referensi
fisika yang lain
agar mampu
menunjang
pengetahuan saya
yang diberikan
oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
b. Saya membuka
diri terhadap
metode belajar
fisika
c. Saya memliki cara
sendiri untuk
memudahkan saya
dalam belajar
Motivasi a. Saya memiliki 3 13,14,15
keinginan untuk
memperoleh nilai
fisika yang baik
b. Saya akan belajar
dengan sungguh-
sungguh agar saya
dapat menjadi
orang yang sukses
c. Saya belajar
dengan giat agar
orang tua saya
bangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 10 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test
Soal Pre-test dan Post-test Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Dimensi Indikator Soal Komentar
Kognitif Pencapaian
Pemahaman
Konsep
Mengingat ➢
Menjelaskan 1. Apa yang dimaksud pengertian dengan Hukum
Hukum Kekekalan Energi?
Kekekalan 2. Apa yang dimaksud
Energi secara dengan Energi Potensial
umum. gravitasi, Energi Kinetik
➢
Menjelaskan dan Energi Mekanik pengertian yang berkaitan dengan
Energi Usaha?
Potensial,
Energi kinetik
dan Energi
mekanik yang
berkaitan
dengan usaha.
Memahami ➢
Menentukan 3. Sebuah bola bermassa 2 energi kinetik, kg bergerak ke atas dari
energi potensial ketinggian 0 dengan
dan energi kecepatan awal 25 m/s.
mekanik benda tentukan energi mekanik
bola saat bola mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
titik tertingginya! (g = 10
m/s2)
4. Sebuah balok meluncur
dari bagian atas bidang
miring yang licin hingga
tiba di bagian dasar
bidang miring tersebut.
Jika puncak bidang
miring berada pada
ketinggian 5 meter di
atas permukaan
lantai,hitunglah kelajuan
balok saat tiba di dasar
bidang. (g = 10 m/s2)
Mengaplikasikan Penerapan Hukum 5. Jelaskan dan gambarkan
Kekekalan Energi prinsip hukum kekekalan
Mekanik pada energi mekanik pada
bidang miring bidang miring yang
lantainya licin dan
hambatan udaranya
diabaikan!
Penyelesaian
1. Hukum kekekalan energi merupakan hukum yang menyatakan bahwa energi
itu kekal dan tidak dapat berubah sepanjang waktu, memiliki nilai yang sama
baik sebelum terjadi maupun sesudahnya. Energi dapat diubah bentuknya, tapi
besarnya akan selalu sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2. - Energi kinetik adalah usaha yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah
benda dari
keadaan diam hingga kecepatan tertentu.
- Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda
karena ketinggiannya terhadap suatu acuan bidang tertentu. Semakin
tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan, semakin besar pula
energi potensial gravitasi yang dimilikinya.
- Energi mekanik merupakan penjumlahan antara energi mekanik dan
energi potensial dalam suatu benda yang digunakan untuk melakukan
usaha yang disebabkan karena gerak atau posisi, atau keduanya.
3. Diketahui : m = 2 kg
h0 = 0 m
v0 = 25 m/s
vt = 0 m/s
g = 10 m/s
Ditanya : EM2….?
Penyelesaian :
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik 2 = 1
, maka 2= 1+ 1
2 = ℎ1 + 12 12 2 = 0 + 12 (2 )(25 / )2 2 = 0 + 12 (2 )(25 / )2 2=625
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Jadi, Energi mekanik bola saat mencapai titik tertinggi adalah 625 J.
4. Diketahui : h = 5 m
g = 10 m/s2
Ditanya : vt..?
Penyelesaian :
h = 5 m
Saat benda berada dipuncak, benda dalam keadaan diam sehingga benda
belum memiliki energi kinetik (EK1 = 0) .
1 = 1
1 = ℎ 1 = (10 / 2)(5 ) 1 = (50 2/ 2)
Saat balok mulai bergerak, ke bawah, energi potensial mulai berubah menjadi
energi kinetik. Saat balok sudah berada di lantai dasar, maka energi potensial
yang dimiliki oleh balok adalah 0 (EP2 = 0) dan berubah menjadi energi kinetik. 1 = 2
1 1=2 22
Menurut Hukum Kekekalan Mekanik 2
= 1 1
2 = 50 2/ 2
2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
22 = 100 2/ 2
2 = √100 2/ 2 2 = 10 /
Jadi, kelajuan balok saat di dasar bidang adalah 10 m/s.
5.
Apabila benda diletakkan pada bagian atas bidang miring, ketika benda
dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu Ek = 0 karena
benda masih diam. Total energi mekanik benda = Energi potensia (EM = Ep).
Perhatikan bahwa benda tersebut bekerja gaya berat yang besarnya
adalah m.g.cos θ. Ketika benda dilepaskan, maka benda pasti meluncur ke
bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika benda mulai bergerak meninggalkan
posisi awalnya dan bergerak menuju ke arah bawah, Ep mulai berkurang dan
Ek mulai bertambah karena gerakan benda makin cepat akibat adanya
percepatan gravitasi yang nilainya tetap yakni g cos θ. Ketika benda tiba pada
separuh lintasannya, jumlah Ep telah berkurang separuh, sedangkan Ek
bertambah setengahnya (Energi mekanik = ½ Ep + ½ Ek).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Semakin kebawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan Ek semakin
meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir dimana h2 = 0)
semua Ep berubah menjadi Ek. dengan kata lain pada posisi akhir lintasan benda,
Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum. Total energi mekanik = energi kinetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 11 Pendoman Penskoran
Dimensi Indikator Pretest Nom Sko Posttest Nom Sko
Kognitif Pencapaia or r or r
n Soal Soal
Pemaham
an
Konsep
Mengingat Menjelask Apa yang 1 10 Apa yang 4 10
an dimaksud dimaksud
pengertian dengan dengan
Hukum Hukum Hukum
Kekekalan Kekekalan Kekekalan
Energi Energi? Energi?
secara
umum.
Mengingat Menentuk Apa yang 2 10 Apa yang 3 10
an energi dimaksud dimaksud
kinetik, dengan dengan
energi Energi Energi
potensial Potensial, Potensial,
dan energi Energi Energi
mekanik Kinetik Kinetik
benda dan dan
Energi Energi
Mekanik Mekanik
yang yang
berkaitan berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
dengan dengan
Usaha? Usaha?
Memahami Menentuk Sebuah 3 10 Sebuah 1 10
an energi bola bola
kinetik, bermassa bermassa
energi 2 kg 2 kg
potensial bergerak bergerak
dan energi ke atas ke atas
mekanik dari dari
benda ketinggian ketinggian
0 dengan 0 dengan
kecepatan kecepatan
awal 25 awal 25
m/s. m/s.
tentukan tentukan
energi energi
mekanik mekanik
bola saat bola saat
bola bola
mencapai mencapai
titik titik
tertinggin tertinggin
ya! ya!
Memahami Menentuk Sebuah 4 10 Sebuah 5 10
an energi balok balok
kinetik, meluncur meluncur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
energi dari dari
potensial bagian bagian
dan energi atas atas
mekanik bidang bidang
benda miring miring
yang licin yang licin
hingga hingga
tiba di tiba di
bagian bagian
dasar dasar
bidang bidang
miring miring
tersebut. tersebut.
Jika Jika
puncak puncak
bidang bidang
miring miring
berada berada
pada pada
ketinggian ketinggian
5 meter di 5 meter di
atas atas
permukaa permukaa
n lantai, n lantai,
hitunglah hitunglah
kecepatan kecepatan
balok saat balok saat
tiba di tiba di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
dasar dasar
bidang. (g bidang. (g
= 10 m/s2) = 10 m/s
2)
Mengaplikasi Penerapa Jelaskan 5 10 Jelaskan 2 10
kan n Hukum dan dan
Kekekala gambarka gambarka
n Energi n prinsip n prinsip
Mekanik hukum hukum
pada kekekalan kekekalan
bidang energi energi
miring mekanik mekanik
pada pada
bidang bidang
miring miring
yang yang
lantainya lantainya
licin dan licin dan
hambatan hambatan
udaranya udaranya
diabaikan! diabaikan!
Total Skor 50 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 12 Validasi Angket Kemandirian Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 13 Validasi Soal Pre-test dan Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 14 Contoh Pre-test Siswa Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 15 Contoh Post-test Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 16 Contoh Angket Awal Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 17 Contoh Angket Akhir Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 18 Contoh Pre-test Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 19 Contoh Post-test Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 20 Contoh Angket Awal Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 21 Contoh Angket Akhir Kemandirian Belajar Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 22 Contoh LKPD Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 23 Skor Kemandirian Belajar Awal dan Akhir Siswa Kelas eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol
1. Nilai setiap pernyataan kemandirian belajar awal siswa kelas eksperimen
Kode Siswa XMIPA 6 (Kelas Eksperimen) Pernyataan
Awal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siswa 1 47 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 4
Siswa 2 45 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4
Siswa 3 41 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
Siswa 4 35 1 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 4 4 3 3
Siswa 5 41 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3
Siswa 6 54 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
Siswa 7 43 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3
Siswa 8 42 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 9 47 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 4
Siswa 10 46 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 2
Siswa 11 34 2 3 1 1 3 1 3 3 3 2 2 1 3 3 3
Siswa 12 48 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
Siswa 13 46 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Siswa 14 38 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3
Siswa 15 46 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3
Siswa 16 47 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
Siswa 17 52 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4
Siswa 18 42 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3
Siswa 19 44 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 20 45 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4
Siswa 21 58 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Siswa 22 49 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4
Siswa 23 48 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 4 4
Siswa 24 44 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4
Siswa 25 40 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 26 40 4 3 3 2 3 1 3 3 3 1 2 3 2 4 3
Siswa 27 43 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
Jumlah Skor 78 79 72 74 85 74 84 82 79 63 74 83 95 92 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
2. Nilai setiap penyataan kemandirian belajar akhir kelas eksperimen
Kode Siswa XMIPA 6 (Kelas Eksperimen) Pernyataan
Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siswa 1 51 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4
Siswa 2 46 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4
Siswa 3 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa 4 39 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2
Siswa 5 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3
Siswa 6 57 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
Siswa 7 48 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4
Siswa 8 44 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa 9 49 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4
Siswa 10 48 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 11 48 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
Siswa 12 50 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
Siswa 13 47 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
Siswa 14 46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3
Siswa 15 47 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Siswa 16 48 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
Siswa 17 53 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4
Siswa 18 49 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4
Siswa 19 46 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 20 46 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4
Siswa 21 48 4 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4
Siswa 22 53 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
Siswa 23 51 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4
Siswa 24 41 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
Siswa 25 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
Siswa 26 53 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
Siswa 27 43 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3
Jumlah Skor 93 84 79 80 85 88 88 85 83 67 77 87 97 95 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
3. Nilai setiap pernyataan awal kemandirian belajar awal kelas kontrol
Kode Siswa
XMIPA 2 (Kelas Kontrol) Pernyataan
Awal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siswa 1 47 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4
Siswa 2 30 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Siswa 3 42 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 4 40 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3
Siswa 5 42 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 3 4
Siswa 6 43 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
Siswa 7 45 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3
Siswa 8 45 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
Siswa 9 42 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
Siswa 10 45 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3
Siswa 11 44 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 12 48 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4
Siswa 13 47 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 4 2 3
Siswa 14 39 4 4 3 2 3 2 4 3 2 1 3 2 2 2 2
Siswa 15 48 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4
Siswa 16 52 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Siswa 17 45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3
Siswa 18 48 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
Siswa 19 49 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4
Siswa 20 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 21 40 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
Siswa 22 46 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4
Siswa 23 43 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 4 4
Siswa 24 38 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
Siswa 25 39 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3
Siswa 26 46 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3
Siswa 27 42 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 28 50 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4
Siswa 29 49 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
Siswa 30 49 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 4
Siswa 31 47 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4
Siswa 32 43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 33 42 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
Jumlah Skor 98 89 95 89 95 96 104 108 101 71 91 95 115 103 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
4. Nilai setiap pernyataan akhir kemandirian belajar kelas kontrol
XMIPA
Kode 2 (Kelas
Pernyataan
Kontrol
Siswa
)
Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Siswa 1 45 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4
Siswa 2 47 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4
Siswa 3 43 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa 4 41 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3
Siswa 5 43 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4
Siswa 6 45 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3
Siswa 7 46 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3
Siswa 8 49 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
Siswa 9 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3
Siswa 10 45 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3
Siswa 11 45 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 12 48 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4
Siswa 13 48 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Siswa 14 37 4 4 4 2 2 3 4 2 2 1 3 1 1 2 2
Siswa 15 47 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4
Siswa 16 53 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4
Siswa 17 50 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3
Siswa 18 49 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
Siswa 19 51 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4
Siswa 20 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 21 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
Siswa 22 47 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4
Siswa 23 49 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4
Siswa 24 39 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3
Siswa 25 53 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4
Siswa 26 45 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3
Siswa 27 43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
Siswa 28 50 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4
Siswa 29 51 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
Siswa 30 50 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3
Siswa 31 50 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
Siswa 32 43 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Siswa 33 48 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
Jumlah Skor 102 96 101 95 99 101 108 109 105 77 95 97 116 115 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 24 Selisih Perolehan Nilai Kemandirian Belajar Akhir dan Awal siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Selisih Perolehan
Nilai Pre-test dan
Post-test
X X
MIPA 6 MIPA 2
4 -2
1 17
4 1
4 1
2 1
3 2
5 1
2 4
2 2
2 0
14 1
2 0
1 1
8 -2
1 -1
1 1
1 5
7 1
2 2
1 0
-10 2
4 1
3 6
-3 1
2 14
13 -1
0 1
- 0
- 2
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
- 1 - 3 - 0 - 6
Mean2.812.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scanned by CamScanner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI