PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

23
PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602- 73470-5-2 597 PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA Amara Wahdana Wibowo 1 , Widi Yaumul Fitri 2 , Mega Sentiya 3 Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi: [email protected] ABSTRAK Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang paling dasar yang harus pemerintah lakukan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Adanya e-Health adalah agar pelayanan kesehatan itu lebih efektif dan efisien baik waktu maupun biaya. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang cepat tanggap, menjadi alasan suatu inovasi itu diciptakan. e-health telah diterapkan dibeberapa daerah di Indonesia. Dalam implemntasinya penyelenggaraan e-health masih masih memilki tantangan seperti kurang meratanya jaringan teknologi informasi di daerah-daerah di Indonesia, sumber daya manusia yang belum berkompetensi serta belum adanya regulasi yang menjada kerahasiaan penggna e-health. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana E- Health itu berjalan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur dalam melihat permasalahan yang ada. Dengan mengunakan data-data sekunder yang didapatkan melalui jurnal, buku, maupun portal berita terpercaya. Untuk penelitian yang akan datang akan lebih banyak kajian tentang e- Health di Indonesia. Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Publik, dan E-Health. ABSTRACT Health services are the most basic public services that the government must do to achieve a prosperous society. Health services are important to improve the quality of health services in Indonesia. The existence of e-Health is so that health services are more effective and efficient both time and cost. The community's need for health services that is responsive, is the reason an innovation is created. e-health has been implemented in several regions in Indonesia. In the implementation of e-health, there are still challenges such as the unequal distribution of information technology networks in regions in Indonesia, human resources that are not yet competent, and the absence of regulations that protect the secrecy of e-health users. This study aims to find out how E- Health works in providing health services to the community. This study uses qualitative research with a literature study approach in looking at existing problems. By using secondary data obtained through journals, books and trusted news portals. For future research there will be more studies on e-Health in Indonesia. Keywords : Health Service, Public service and e-health PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat maka akan melahirkan revolusi baru yang mana adanya peralihan model kinerja dari konvensional ke digital. Kemajuan teknologi informasi adalah salah satu faktor globalisasi. Hage dan Powers menyebutkan bahwa salah satu ciri yang menonjol di era kemajuan teknologi dan informasi ini adalah digunakan teknologi komputer (Yordan Putra Angguna, 2015),oleh karena itu pemerintah dituntut untuk

Transcript of PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

Page 1: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

597

PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI

INDONESIA

Amara Wahdana Wibowo1, Widi Yaumul Fitri2, Mega Sentiya3

Universitas Muhammadiyah Malang

Alamat Korespondensi: [email protected]

ABSTRAK

Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang paling dasar yang harus pemerintah lakukan

untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Adanya e-Health adalah agar pelayanan

kesehatan itu lebih efektif dan efisien baik waktu maupun biaya. Kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan yang cepat tanggap, menjadi alasan suatu inovasi itu diciptakan. e-health telah

diterapkan dibeberapa daerah di Indonesia. Dalam implemntasinya penyelenggaraan e-health masih

masih memilki tantangan seperti kurang meratanya jaringan teknologi informasi di daerah-daerah

di Indonesia, sumber daya manusia yang belum berkompetensi serta belum adanya regulasi yang

menjada kerahasiaan penggna e-health. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana E-

Health itu berjalan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian ini

mengunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur dalam melihat permasalahan

yang ada. Dengan mengunakan data-data sekunder yang didapatkan melalui jurnal, buku, maupun

portal berita terpercaya. Untuk penelitian yang akan datang akan lebih banyak kajian tentang e-

Health di Indonesia.

Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Publik, dan E-Health.

ABSTRACT

Health services are the most basic public services that the government must do to achieve a

prosperous society. Health services are important to improve the quality of health services in

Indonesia. The existence of e-Health is so that health services are more effective and efficient both

time and cost. The community's need for health services that is responsive, is the reason an

innovation is created. e-health has been implemented in several regions in Indonesia. In the

implementation of e-health, there are still challenges such as the unequal distribution of information

technology networks in regions in Indonesia, human resources that are not yet competent, and the

absence of regulations that protect the secrecy of e-health users. This study aims to find out how E-

Health works in providing health services to the community. This study uses qualitative research

with a literature study approach in looking at existing problems. By using secondary data obtained

through journals, books and trusted news portals. For future research there will be more studies on

e-Health in Indonesia.

Keywords : Health Service, Public service and e-health

PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat maka akan

melahirkan revolusi baru yang mana adanya peralihan model kinerja dari

konvensional ke digital. Kemajuan teknologi informasi adalah salah satu faktor

globalisasi. Hage dan Powers menyebutkan bahwa salah satu ciri yang menonjol di

era kemajuan teknologi dan informasi ini adalah digunakan teknologi komputer

(Yordan Putra Angguna, 2015),oleh karena itu pemerintah dituntut untuk

Page 2: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

598

memanajemen kembali mekanisme pelayanan publik yang lebih efisien dan tidak

berbelit-belit. Berbagai negara-negara didunia agar dapat bersaing dengan negara-

negara lainnya bersama PBB merencakan program milenium development goals (

MDG),yang mana dituntut untuk meimplementasikan e-goverment yang

disesuaikan dengan keadaan negaranya masing- masing. Berdasarkan survei PBB

pada 2018 Indonesia menempati peringkat ke 7 di ASEAN dalam penerapan e-

goverment. Tentunya dika melinat fakta tersebut negara Indonesia masih

ketinggalan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Tabel 1 survei EDGI ASEAN tahun 2018

Bpptik.kominfo.go.id

Berdasarkan tabel 1 diatas bahwasanya indonesia masih dibawah rata-rata di

regional di Asia Tenggara, adapun rata rata di asia tenggara seharusnya berada

dikawasan 0,5555, sedangkan indonesia sendiri hamya mecapai 0,5258. Dengan

begitu bahwasanya indonesia seharusnya harus lebih ditinggatkan lagi dalam

pengimplementasian E-goverment.

Indonesia adalah salah suatu negara yang mulai menerapkan pelayanan

publik yang berbasis electronic dengan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas

dan efisiensi serta mutu kualitas pelayanan demi menciptakan good governance (

tata kelola pemerintahan yang baik ). Berdasarkan Undang-Undang Nomer 25

Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik bahwa pemerintah memiliki kewajiban serta

tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakatnya,

yang mana kita tahu bahwa pelayanan harus berfokus pada kepentingan

masyarakat.

Pelayanan kesehatan merupakan palayanan yang paling dasasr yang harus

diberikan pemerintah sesuai UUD 1945 Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi : setiap

Page 3: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

599

orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelyanan

kesehatan. Dimana kesehatan itu merupakan salah satu indikator bahwa

kesejateraan masyarakat telah tercapai. Pelayanan kesehatan itu juga memiliki

standar layanan kesahatan, yang mana standar layanan kesehatan merupakn bagian

dari layanan kesehatan itu sendiri dan memainkan peranan yang penting dalam

mengatasi masalah mutu layanan kesehatan. Banyak sekali permaslahan kesehatan

yang sering dikeluhkan oleh masyarakat diindonesia itu sendiri salah satunya yaitu

pelayanan dalm proses menunggu untuk mendapatkan pelyanan yang diingikan,

menunggu sering sekli kita sebut sebgai antrian. Dimana antrian tidak akan terlepas

dari kehidupan manusia, dalam menunggu antrian ini tersediri mempunya

permasalahan yang sering sekali dikeluhkan masyarakat karna pelyanan yang

diharpkan itu tidak melayani dengan cepat. Masalah pelayanan yang lamban serta

mekanisme yang cukup panjang hal itulah yang harus direvitalisasi terkait

pelayanan yang cepat , serta efisien dan berkualitas.

Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pelayanan kesehatan

merupakan sebuah inovasi yang patut dikembangkan oleh pemerintah. Dengan

adanaya pemanfaatan TIK ini maka akantercipta pelayanan yang efisien dan efektif.

Hal inilah yang seharusnya menjadi acuan pemerintah agar pelayanan kesehatan

dapat dirasakan oleh semua masyarakat Indonesia. Penggunaan teknologi ini

tentunya tidak akan mudah dengan melihat jumlah penduduk Indonesia yang

mencapai 240 juta jiwa dan pemerintah harus memperhatikan pelayanan yang telah

diberikan .

E-Health merupakan salah satu inovasi aplikasi untuk mempercepat

pelayanan kesehatan untuk masyarakat. aplikasi ini diciptakan untuk pengguna

layanan kesehatan agar tidak perlu mengantri untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan yang ada di puskesmas-puskesmas serta rumah sakit. Dengan adanya e-

health ini pelayanan kesehatan dapat terintegrasi langsung dengan pemerintah

sehingga dapat dikontrol dalam implementasiya. Selain itu jug dengan adanya e-

health ini bertujuan untuk mrningkatkan akses, efesiensi, efektivitas serta kualitas

proses medis. Karena proses medis ini selain melibatkan oraginasasi pelaayanan

medis di rumah sakit, puskesmas praktik media baik doketr mapun laburatorium

Page 4: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

600

dan sebgainya juga melibatkan pasien sebagai konsumen. Program e-health

merupakan salah satu bentuk pengembangan dalam e-goverment yang mana telah

di tetapkan oelh pemerintah memalui intruksi presiden No. 3 tahun 2003 tentang

kebijakan dan startegi nasional yang merupakan upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efesien. Pemanfaatan e-

health telah terjadi isu glibal dan merupakan salah satu tencana aksi WSIS (word

summit on the information society) dimana untuk menghubungkan pusat kesehatan

dan rumah sakit menggunakan teknologi informasi komunikasi.

Penggunaan layanan e-health tentunya berdampak pada tata cara

pemeriksaan dan manajemen pada puskesmas maupun rumah sakit yang bergabung

pada program e-health. Dimana pihak puskesams ataupun rumah sakit didorong

untuk lebih melek utnutk lebih menguasai teknologi. Selain itu juga akan terjadinya

perubahan sistem pada pasien untuk mendaptkan nimer antrian, yang mana

sebelumnya pasien untuk mendapatkan nomer antrian masih menggunkan manual,

sekarang ini dengan adanya e health maka pasien untuk mendaptakan nomer antrian

bisa melalui online. Sehingga pada penelitian ini secara garis besar akan membahas

mengenai bagaimana penyelenggaraan e-health di Indonesia yang tentunya

memilki berbagai tantangan- tantangan dalam implementasinya.

1.1 Rumusan masalah

Bagaimana Pelayanan Publik Berbasis E- Health Dalam Penyelenggaraan

Pelayanan Kesehatan Di Indonesia?

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bagaimana e-Health dapat memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat.

2. Untuk mengetahui daerah mana saja di Indonesia yang telah menerapkan e-

health.

3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari e-Health.

KAJIAN TEORI

A. Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaraan e-Health di Indonesia adalah sesuai dengan

amanat dari Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi “ Setiap

Page 5: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

601

orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Jadi, memberikan pelayanan kesehatan kepada masayarakat adalah wajib

hukumnya dilakukan oleh pemerintah terutama telah tercantum dalam dasar negara

yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan e-Government dimana presiden saat itu Presiden

Megawati Seokarnoputri mengintruksikan untuk untuk mengembangkan e-

government dimana ini akan membentuk pemerintahan yang bersih, transparan dan

dapat menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Pemanfaatan teknologi ini

mencakup dalam dua (2) kegiatan yaitu: (1) pengolahan data, pengelolaan

informasi, sistem kerja dan proses kerja secara elektronis; (2) pemanfaatkan

kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah

dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi.

Publik. Dalam undang-undang ini menjelasakan bahwa setiap informasi publik itu

terbuka untuk siapa saja yang mengakses. Selain itu hal ini bertujuan agar

masyarakat dapat mengetaui apa saja yang dirancang oleh pemerintah baik itu

kebijakan ataupun pengambilan keputusan sehingga masyarakat dapat

berpartisipasi secara langsung dalam pembuatan kebijakan itu.

Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia

2014-2019. Sektor pertama mendapatkan prioritas adalah e-Government, kemudian

sektor e-Kesehatan, sektor e-Pendidikan, sektor e-Logistik dan yang kelima sektor

e-Pengadaan. Dapat dilihat melalui peraturan ini e-Health merupakan salah satu

program yang ingin Presiden kembangkan lebih lagi untuk memenuhi fungsi

pemerintah sebagai pelayan masyarakat.

Pemerintah menggunakan e-government adalah agar tercapainya good

governance serta meningkatankan partisipasi publik agar masyarakat dapat

memberikan masukan kepada pemerintah agar dapat membuat kebijakan yangs

sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Termasuk untuk memenuhi pelayanan

publik terutama pelayanan dasar yaitu kesehatan, pendidikan,dan kebutuhan pokok.

Page 6: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

602

Yang ini harus dipenuhi oleh pemerintah sebagai bentuk pelayanannya kepada

masyarakat.

B. E-Government

e-Government atau electronic government merupakan cara pemerintah

melakukan pemerintahan melalui teknologi dimana itu dapat membantu untuk

memangkas hal-hal yang tidak perlu serta akan lebih efisien dan efektif dalam

pengerjaannya, dan juga aka nada transparansi yang akan tercipta dengan

menggunakan teknologi karena dengan mudah untuk mengaksesnya dan juga akan

lebih murah dan ramah lingkungan dalam penggunaannya karena tidak lgai

menggunakan kertas (paperless).

Menurut Bank Dunia e-government adalah “e-government refer to the use

by government agencies of information technologies (such as Wide area Networks,

the internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with

citizens, business, and other arm of government” (Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit

M.Sc., 2002). Jadi menurut bank dunia e-government adalah seuatu yang digunakan

oleh pemerintah dalam teknologi informasi yang akan menghubungkan dengan

masyarakat, bisnis dan cabang lainnya.

Menurut Janet Caldow, Direktur dari Institute for Electonic Government

(IBM Corporation) dari kajian bersama Kennedy School of Government,

“electronic government is nothing short of a fundamental transformation of

government and governance at a scale we have no witnessed since beginning of the

industrial era” (Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit M.Sc., 2002). Jadi, E-Government

tidak lain bentuk transformasi hukum dari pemerintah dan pemerintahan yang

dalam ukuran kita tidak ada saksi sejak awal era industri.

Menurut Clay G. Wescott, seorang pejabat senior Asian Development Bank

“ electronic government is the use of information and communications technology

(ICT) to promote more efficient and cost-effective government, facilitate more

convenient government services, allow greater public access to information and

make government more accountable to citizen” (Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit

M.Sc., 2002). Jadi, e-government merupakan penggunaan teknologo informasi

untuk mendukung pemerintahan yang efisien dan hemat biaya, memfasilitasi

pelayanan pemerintahan yang lenih sesuai, memperbolehkan akses publik yang

Page 7: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

603

lebih luas terhadap informasi dan membuat pemerintah lebih akuntabel terhadap

masyarakat.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa e-government

merupakan cara pemerintah dalam penggunaan teknolgi informasi dalam kegiatan

untuk menjangkau lebih luas masyarakat dan memudahkan masyarakat dalam

memperoleh informasi. Selain itu, agar adanya efiesiensi dan efektivitas baik waktu

dan biaya dalam pelaksanaannya. Selain menghubungkan pemerintah dnegan

masyarakatnya adanya penggunaan teknologi juga agar dapat membangun

hubungan dengan bisnis, pemerintah dan lainnya dapat terhubung.

Perkembangan E-Government dipengaruhi oleh faktor berikut: (1) Era

globalisasi yang datang dengan cepat sehingga mengaruhi berbagai macam isu

dalam suatu negara. Dimana sangat di perlukan peran negara yang bertindak dengan

tepat. Karena pada era ini tidak hanya berhubungan dengan yang ada di dalam

negeri tetapi juga bersentuhan dengan luar negeri; (2) kemajuan teknologi yang

pesat sehingga data, inforamsi, dan pengetahuan dapat diciptakan dengan sangat

cepat dan disebarkan ke seluruh masyarakat di berbagai dunia bahkan dalam

hitungan detik; (3) meningkatnya kualitas hidup masyarakat dunia, dimana kinerja

swasta yang semakin meningkat sehingga masyarakat dapat melihat dengan mudah

apabila terjadi ketimpangan dalam pemberian pelayanan oleh pemerintah.

Ada empat bentuk relasi dalam E-Government, yaitu: (1) government to

citizen (G2C), pemerintah membangun apliaksi yang akan mendekatkan

pemerintah dengan masyarkatnya dalam memenuhi kebutuhan pelayanan sehari-

hari; (2) government to business (G2B), pemerintah membangun aplikasi uang akan

digunakn untuk menjalin hubungan dengan rekan bisnis agar tercipta lingkungan

bisnis yang kondusif dan roda perekonomian dapat berjalan sebagaimana mestinya;

(3) government to governments (G2G) pemerintah membuat suatu aplikasi yang

akan menghubungkan satu pemerintah dengan pemerintah lainnya untuk

memperlancar kerja sama antar negara baik berupa administrasi perdaganagan,

proses-proses politik, hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya; (4)

government to employees, dimana aplikasi tersebut diperuntukan untuk para

pegawai di lingkup pemerintahan agar dapat meningkatkan kinerja dan

kesejahteraan para pegawainya.

Page 8: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

604

C. Pelayanan Publik

Menurut Sadu Wasistiono (2001) pelayanan publik adalah pemeberian jasa

baik oleh pemerintah, pihak swasta, atas nama pemerintah ataupun pihak swasta

kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan

ataupun kepentingan masyarakat (Dr. Hardiyansyah, 2011). Jadi pelayanan publik

merupakan pemberian jasa melalui pemerintah ataupun swasta dalam rangka

memenuhi kebutuhan masyarakat secara gratis ataupun dibayar.

Menurut Departemen Dalam Negeri pelayanan publik adalah pelayanan

umum. Pelayanan umum adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan

cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta

kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk berupa barang

dan jasa (Dr. Hardiyansyah, 2011).

Menurut David McKevitt dalam bukunya yag berjudul Managing Core

Public Services “core public services maybe defined as those services which are

important for the protection and promotion of citizen well-being, but are in areas

where the market is incapable or reaching or even approaching a socially optimal

state; health, education, welfare, security provide most the obvious best know

example” (Dr. Hardiyansyah, 2011).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan publik

adalah pelayanan yang diberikan maupun melayani untuk memenuhi kebutuhan

orang banyak ataupun organisasi baik berupa jasa maupun barang. Sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah

masing-masing.

Pelayanan publik itu terbagi atas dua yaitu: (1) Pelayanan dasar, merupaka

pelayanan yang wajib diberikan pemerintah, seperti kesehatan, pendidikan dan

kebutuhan pokok; (2) Pelayanan umum, pelayanan yang bersifat administratif,

barang maupun jasa. Yang semuanya tercantum dalam Undang-Undang.

Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2009 Pasal 4 menjelaskan asas-asas

dalam pelayanan publik: (1) Kepentingan umum; (2) Kepastian hukum; (3)

kesamaan hak; (4) keseimbangan hak dan kewajiban; (5) keprofesionalan; (6)

partisipatif; (7) tidak diskriminatif; (8) keterbukaan; (9) akuntabilitas; (10) fasilitas

Page 9: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

605

dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; (11) ketepatan waktu; (12) kecepatan,

kemudahan, dan keterjangkauan.

D. E-Health

E-health merupakan sistem informasi nasional yang memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi layanan kesehatan para

calon pasien yang akan berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit. Sistem ehealth

merupakan sistem baru yang sudah jelas dasar hukum serta terstruktur. Hal ini

menunjukkan bahwa ehealth telah memenuhi karakteristik sistem yang baik yaitu

fleksibel karena sistem e-health sudah terorganisir dengan baik. Menurut Mcleod

dan Schell (dwi, 2018) menyebutkan bahwa fleksibel adalah sistem yang terstruktur

dan terorganisir dengan baik serta mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering

berubah. E-health merupakan betuk perbaikan dari sistem yang lama, otomatis

fungsinya pun juga meningkat. Sistem lama yang awalnya proses layanan pada

pendaftaran pasien masih manual sekarang dengan ehealth prosesnya menjadi cepat

dan sistematis.

Penerapan aplikasi e-health secara efektif dapat memberikan pelayanan

prima bagi pasien. Pelayanan prima merupakan pelayanan yang sangat baik dengan

standar kualitas tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan

setiap saat secara konsisten dan akurat sehingga akan menimbulkan kepuasan

pelanggan. Terwujudnya pelayanan prima dalam suatu instansi dapat dilihat dari

kinerja pegawai dalam melayani masyarakat. Kinerja diartikan sebagai gambaran

mengenai pencapaian pelaksanaan kegiatan yang ditentukan dengan cara

mengkombinasikan kemampuan, usaha dan kesempatan yang dimiliki sehingga

dapat dinilai hasil kerjanya (dwi, 2018). Suatu kinerja penyelenggara pelayanan

publik harus memperhatikan prinsip pelayanan publik yaitu kesederhanaan,

kejelasan, keterbukaan, ekonomis, keamanan, ketepatan waktu dan konsisten (dwi,

2018).

Sistem e-health mulai tahun 2014 yang didasarkan pada UU No. 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem

Informasi Kesehatan, Permenkes No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pekerjaan Rekam Medis. E-health merupakan betuk perbaikan dari sistem yang

lama, otomatis fungsinya pun juga meningkat. Sistem lama yang awalnya proses

Page 10: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

606

layanan pada pendaftaran pasien masih manual sekarang dengan ehealth prosesnya

menjadi cepat dan sistematis. Menurut Mcleod dan Schell (dwi, 2018)

menyebutkan bahwa sistematis adalah sistem yang dibuat akan mempersulit

aktivitas pekerjaan yang telah ada. Salah satu manfaat sistem e-health adalah

mengurangi entri data bagi petugas puskesmas. Sehingga, dalam melakukan

pencarian data riwayat pasienpun menjadi lebih mudah dan poses pelaporan ke

Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjadi lebih cepat.

E health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di

industry pelayanan kesahatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efesiensi,

efektivitas, dan kualitas dari poses medis dan bisnis, yang meilbatkan organisasi

pelayanan medis, labotaorium, apotek, asuransi dan pasien sebagai konsumen. E-

health sanfat membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pelayanan

khususnya pelayanan kesehatan di tempat mereka inginkan. Dengan kemajuan

teknologi dan informasi dan menuntuk masyarakat untuk melek teknologi,

masyarakat dengan mudah dapat mengaksesnya melalui website yang telah

disediakan untuk mendapatkan nomer antrian secara online. Oleh sebab itu

diharpkan dengan adanya e-health dan seiiring perkembangan teknologi dan

informasi masyarakat dapat terbantu dengan munculnya e-health. Sehingga mereka

tidak perlu melakukan tindakan medis keluar kota atau daerahnya cukup berada di

daerah masing- masing.

METODE PENILITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

studi pustakaan. Menurut sugiono ( 2010:15 ) mengatakan bahwa metode kualitatif

merupakan metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme digunakan

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci serta hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi. Whitney (1960) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan

interprestasi yang tepat.penelitian deskriptif mempelajari masalah masalah dalam

masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi

tertentu temsuk tentang hubungan , kegiatan-kegiatan , sikap-sikap , pandangan

serta proses – proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu

fenomena. Nawawi ( 1993 : 176 ) metode penelitian kaulitatif adalah proses

Page 11: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

607

menjaring informasi dan kondisi yang sebenarnya dalam kehidupan suatu obyek

yang dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik dari sutu pandang teoritis

maupun praktis. Sedangkan menurut boglan dan taylor dalam moleong (2001:8)

mengumukakan bahwa metode penlitian kualitatif merupakan prosedur penilitian

yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dan orang-

orang dan perilaku yang diamati. penelitian deskriftif yaitu untuk mengumpulkan

informasi secara aktual dan terperinci, mengindefikasi masalah, membuat

perbandingan atau evaluasi. Dan menentukan apa yang diakukan orang lain dalam

mengahadpi masalah ang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Menurut Irawan (2006) peneliti kualitatif berfikir secara inuktif. Penelitian

kulalitatif tidak dimulai dengan mengajukan hipotesis dan kemudian menguji

kebenarannya, melainkan bergerak dari bawah dengan mengumpulkan data

sebanyak mungkin tentang sesuatu, dan dari data itu dicari pola-pola, hukum,

prinsip-prinsip, dan akhirnya menarik kesimpulan dar analisis yang telah dilakukan.

Peneitian kualitatif menutut guba dan lincola ( 1985 : 198 ) qualitative methods are

stressed whitin the naturalistic paradigm is antiquantitative but becase qualitative

metods come more easily to the human as instrumen. Dalam penelitian kaulitatif

yang ditekankan adalah paradigma natural, karena manusia sebagai insrtument

utama dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif tidak memulai dengan sebuah

teori untuk menguji atau membuktikan. Berangkat dari kasus-kasus yang bersifat

khusus berdasarkan pengalaman nyata untuk kemudia dirumuskan menjadi model,

konsep, teori, prinsip, proporsi, atau definisi yang bersifat umum. Pengambilan data

pada penelitian kualitatif dilakukan secara berulang-ulang sampai dirasakan jenuh

atau sampai dirasakan jawaban yang didapat hampir sama. Seperti yang dikatakan

oleh Guba dan Lincoln (1985 : 188) “the iteration are repeated as often as

necessary until redudancy is achived”.

PEMBAHASAN

A. Pengimplementasian e-Health Di Indonesia

Penerapan electronic government (e-gov) merupakan suatu kegiatan yang

dilaksanakan oleh pemerintah dengan memanfaatkan sistem elektronik, termasuk

didalamnya penggunaan IT dan internet yang bertujuan untuk memudahkan kinerja

Page 12: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

608

pegawai di pemerintahan, serta untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada

masyarakat sebagai sasaran utamanya. Layanan e-helath telah diterapkan di

beberapa kota di Indonesia yaitu kota Surabaya, Padang dan Manado.

Adapun kota yang sangat berkembang dalam pengimplementasi e- health

yaitu kota Surabaya. Sebelum adanya e-health ini masih banyak pasien yang

mengeluhkan dalam antrian rumah sakit ataupun puskesmas, dengan adanya e-

health ini pasien ataupun masyarakat Indonesia yang ingin kerumah sakit untuk

berobat ataupun chek up bisa mendapatkan nomer antrian pasien dengan

menggunakan online, dimana akan memudahkan masayarkat dalam nomer antrian

sehingga tidak terjadia antrian yang cukup panjang dan membuang waktu dengan

sia-sia. Dalam pengimplemntasian pelayana kesahatan yang berbasis online atau E-

health ini memerlukan pihak yang terkait atau stakeholder untuk menjalankan

proyek e-government, adapun pihak-pihak yang terkait dalam pengimplementasian

pelayanan kesahatan berbasis online yaitu dinas kependudukan dan catatan sipil

setiap kota ataupun kabupaten, yang dimana berperan untuk status warga kota

ataupun kabupaten bisa dikases melalui online. Selain itu juga dinas komunikasi

dan informatika setiap kota ataupun kabupaten sebagai memfasilitasi jaringan

internet dan juga dinas kesahatan kota-kota atau kabupaten di Indonesia. Adapun

sasaran utama layanan e-health itu sendiri yaitu pasien yang berada dalam satu

wilayah kerja dengan puskemas-puskesmas ataupun rumah sakit yang ada di

Indonesia.

Dalam penerapan e-government khusunya ada berberapa yang

mempengaruhi dalam keberhasilan. Menurut indigrit (N.U.R, 2016) terdapat

delapan elemen sukses manajemen proyek e-government khususnya e-health yang

dapat mempengaruhi keberhasilan dari peneraoan layanan e-government (e-health)

antara lain: yang pertamana yaitu lingkungan politik, yang mana lingkungan politik

ini yaitu dasar hukum yang digunakan dalam penerapan e-health, yang mana

dijelasakan pada undang-undang 1945, selain itu juga pada Inpres no 3 tahun 2003

dan juga pada undang-undang no 14 tahun 2008.

Pada elemen lingkunan politik ini dapat diketahui bahwa lingkungan politik

pada saat penerapan layanan e-health sangat kondusif. Yang kedua yaitu

kepeminpinan, dimana dalam penerapan e-health itu sendiri harus adanya staff IT

Page 13: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

609

pada setiap puskesmas ataupun rumah sakit yang ada di daerah-daerah, katna staff

IT ini lah yang mengatur akan pengoprasian databasenya. Dengan adanya elemen

kepemimpinan ini dalam proses penerapan e-health maka akan terpenuhi. Yang

ketiga yaitu, perencanaan, dalam penelerapan e-health pemerintah perlu adanya

perencaanaan untuk kedapannya, seperti mengenalkan kepada masayarakat tentang

e-helath dan cara penggunaan e-health nya, selain itu adanya pelatihan-pelatihan

untuk para pegawai. Itu semua merupakan perencaan yang harus di lakukan

pemerintah sebelum menerapkannya e-health, agar lebih optimalnya penerpan e-

health itu sendiri. yang ke empat yaitu, pihak yang berkempentingan. Pihak pihak

yang dianggap berkepentingan atau stakeholder, yang mana telah disebatkan diatas,

bahwasanya sangat berpengaruh sekali stakeholder ini sendiri dalam penerapan e-

health.

Kelima yaitu transparansi, dalam semua kegiatan pemerintahan itu sangat

diperlukannya transparansi baik itu dalam anggaran ataupun dalam bentuk

kegiatannya, dalam bentuk kegiatannya, dengan menyebarluaskan informasi-

informasi tentang layanan e-health kepada masayarakat. Yang keenam, yaitu

sumber dana, dimana sumber dana sangatlah penting untuk menjalankan semua

kegiatan bukannya dalam kegiatan e-health saja tetapi semua kegiatan sangatlah

penting, tanpa adanya dana yang dikeluarkan oleh pemerintah maka kegiatan tidak

akan berjalan. Yang ke tujuh yaitu teknologi, dalam penerapan e-health ini

sangatlah penting sekali tekniologi, karna e-health itu sendiri menggunakan

teknologi untuk menjalankannya. Yang delapan yaitu inovasi, inovasi sangatlah

penting dalam menerapkan kegaiatan yang baru, agar lebih efektif dan agar lebih

berjalan lancar sesuai dengan tujuanya kegiatanya itu sendiri.

Dalam pengimplementasia e-health ada beberapa program e-health yang

perlu diketahu. Program e-health merupakan salah satu bentuk pengembangan e-

government yang telah diamanatkan oleh pemerintah melalui instruksi Presiden

No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan Strategi Nasional yang merupakan upaya

pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.

Salah satu contoh program e-health yaitu:

a. Individual electronic health information yaitu penyedia jasa akan memberikan

pelayanan penyimpanan dan pengelolaan informasi kesehatan seseorang

Page 14: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

610

contohnya program Personal health record (PHR), electronic health record

(EHR), Electronic medical record (EMR) .

b. Healthcare service delivery tools yaitu penyedia jasa kesehatan memberikan

pelayanan diagnosis dan memberikan pelayanan kesehatan kepada seseorang

melalui elektronik contohnya realtime clinical data access and analysis, clinical

decision support.

c. Healthcare management and administration yaitu penyedia jasa memberikan

pelayanan jasa kesehatan secara komprehensif dari mulai informasi kesehatan,

pengobatan, pengawasan dan tindakan.

Indonesia sekarang ini sangatlah tertinggal dalam bentuk teknologi,

sehingga Indonesia juga tertinggal dalam penerapan electronic government. Dalam

pengimplementasi e-government sedniri ini masih belum meratanya kepada setiap

daerah karna masih banyaknya kendala-kendala yang di hadapi setiap daerahnya

masing- masing, khusunya yaitu dalam bentuk pelayanan keselatan yang berbasik

e-health, dimana pengimplementasian e-health ini sendiri masih banyaknya

kendala-kendala dan juga belum meratanya pengimplementasianya.

Dalam pengemplementasian e-health sejauah ini hanya kota Surabaya yang

sudah dianggap baik ataupun merata, walaupun masih ada beberapa kendala. Dalam

pengimplemntasian itu sendiri pemerintah pusat seharusnya agar lebih tegas untuk

setiap daerah dalam rumah sakit ataupun puskesmas itu mengunakan e-health agar

mempermudahnya masyarakat, selain itu juga agar e-goverment di Indonesia itu

sendiri berjalan, salah sataunya permasalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh

masyarakat Indonesia. Aplikasi e-health dari segi teknologi memiliki kualitas yang

cukup memadai mulai dari hardwere dan softwere. Software nya sendiri merupakan

upgrade dari SIMPUS versi 1.0 ke SIMPUS versi 2.1 dan layanan e-health sudah

terintegrasi dengan baik. Sehingga, meskipun sistem baru e-health tidak

mengurangi fungsi utama dari SIMPUS yang lama.

B. Perbandingan Penerapan e-Health di Daerah

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa pemberian pelayanan kesehatan

merupakan kewajiban pemerintah dan merupakan hak masyarakat serta telah

tercantum dalam UUD 1945. Penggunaan e-Health dalam pelayanan kesehatan

merupakan cara pemerintah agar memudahkan masyrakat dalam memperoleh

Page 15: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

611

pelayanan kesehatan. Dimana dengan adanya aplikasi ini masyarakat tidak perlu

mengantri berjam-jam, lalu masyarakat dapat mengeluhkan sakit agar mendapatkan

rujukan atau pertolongan pertama terkait masalah kesehatan.

untuk mendaftar mereka hanya perlu mengakses melalui website ataupun

aplikasi yang disediakan oleh pemerintah. Indonesia merupakan negara yang

memilki jumlah penduduk yang padat serta sebagai negara berkembang tetntunya

mmeilki berbagai masalah dalam bidang pelayanan salah satunya adalah bidang

kesehatan. Dengan adanya sistem aplikasi ini maka diharapkan dapat mengurangi

masalah-masalah dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat tersebut.

Ada beberapa daerah yang telah menerapkan ini inovasi e-Health ini.

Pertama, Kota Surabaya yang inovasi dalam pelayanan publiknya sering menjadi

percontohan bagi daerah-daerah di Indonesia. Inovasi yang dikeluarkan pemkot

Surabaya ini masuk dalam Top 25 Pelayanan Publik tingkat Nasional Tahun 2015.

E-health milik kota Surabaya dapat diakses melalui https://ehealth.surabaya.go.id.

Ada tiga pilihan bahasa di dalamnya yaitu, bahasa Indonesia, bahasa jawa dan

bahasa Madura. E-health ini bisa digunakan untuk mendaftar di puskesmas dan

rumah sakit yang ada di sekitaran Kota Surabaya. Serta ada pilihan poli yang akan

kita datangi. Adanya inovasi ini adalah untuk mengatasi antrian yang kadang dapat

memakan waktu lama, dengan menggunakan aplikasi ini pasien akan diberikan

nomor antrian secara online dan dapat memprediksi waktu kedatangan.

Kedua, penerapan e-Health ini ada di Kota Padang dengan nama E-

Puskesmas yang tepatnya ada di Puskemas di Ambacang. Layanan E-Puskesmas

ini dapat digunakan untuk mendaftar, konsultasi dengan dokter, membaca artikel

kesehatan, bahkan mengecek nomor antrian. Sayangnya dalam penggunaannya

masih sering terjadi error antara jeleknya jaringan atau terjadi server eror. Jadi,

masyarakat masih sering melakukan antrian secara manual.

Ketiga, penerapan e-Health di Bantul, Yogyakarta dengan nama SIMPUS

(Sistem Manajemen Puskesmas). E-Health di sini digunakan untuk mengimput

dapat pasien ke dalam database BPJS dan menghitung berapa banyak pasien yang

datang ke puskesmas dengan mengimput nomor asuransi anggota. Karena

terkadang ada data nama yang sama tetapi dengan memasukan nomor asuransi akan

lebih cepat ketemu. Tetapi permasalahan yang terkadang menjadi hambatan adalah

Page 16: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

612

ketika mati lampu, computer terserang virus ataupun jaringan yang jelek akan

membuat computer eror dan harus di restart berkali-kali.

Itulah beberapa contoh daerah yang telah melaksanakan e-health di

daeranmnya masing-masing. Walaupun masih terdapat kekurangan dalam

penerapannya, setidaknya pemerintah berupaya memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakatnya agar mereka mendapatkan haknya sebagai warga

negara. Terutama terhadap pelayanan dasar yang wajib pemerintah sediakan kepada

masyarakat. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar kepada pemerintah yang

akhirnya akan menunjukkan kesejahteraan masyarakat.

C. Tantangan dan Permasalahan Penyelenggaraan E-Health

Sistem pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi ini masih menjadi

sebuah tantangan sendiri bagi pemerintah. Dengan jumlah penduduk Indonesia 240

juta jiwa yang tersebar dari 17000 pulau, pemerintah harus memenuhi layanan

kesehtan yang menyeluruh , sehingga menjadi tantangan besar bagi pemerintah

sendiri.dalam implementasinya tentu masih ditemukan beberapa kendala sehingga

tidak meratanya pelayanan kesehatan yang berbasis sistem tersebut.

1. Kurang meratanya jaringan Internet

Sistem e-health merupakan salah satu aplikasi yang penunjang utamanya

menggunakan jaringan internet untuk meningkatkan pelayanan kesehatannya. Di

daerah- daerah di indonesia masih banyak daerah yang bmasih minim infrastruktur

jaringan internet. Kesenjangan digital ini akhirnya menimbulkan ketidak merataan

layanan Internet ini menjadi sebuah komponen penting dalam mentranfer layanan

kesehatan pada e-health Jaringan Internet ini menjadi hal penting ketika sistem

aplikasi layanan tersebut ingin di gunakan , maka jika tidak ada jaringan internet

maka tidak dapat di operasikan.

Kurang meratanya jaringan internet ini merupakan penyebab utama

mengapa belum meratanya layanan e-health di seluruh indonesia. selain itu dengan

letak geografis indonesia yang berkepulauan sehingga makin sulit untuk

dikembangkan didaerah-daerah terpencil , dan dengan mahalnya biaya

pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi maka hal ini

menjadi pertimbangan terkait pendanaannya, sehingga terbelakangkan dengan

keperluan pembangunan lainnya. Sehingga pemerataan jaringan internet perlu

Page 17: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

613

dikembangkan diseluruh Indonesia. dengan adanya jaringan internet maka akan

terjangkau pelayanan kesehatan tersebut. maka penyelenggaraan e-health di

Indonesia baru berjalan di kota-kota besar saja seperti di Surabaya, Jakarta,

Bandung dll. Sehingga dengan luaa geografis indonesia yang sangat luas ,

pemerintah harus menyiapkan dari hal teknis dan non teknis , teknis yang dimaksud

merupakan kesiapan jaringan internet lalu kesiapan dari organisasi kesehatannya

sendiri sesuai dengan kebutuhan daerah- daerahnya. semakin mudah mengakses

internet maka akan semakin mudah merasakan pelayanaan kesehatan e-health ini.

sehingga masyarakat tidak perlu lama-lama menunggu antrian di rumah sakit.

2. Sumber Daya Manusia

Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk kurang maksimal

dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, masih banyak kita

temukan masyarakat yang telat mendapatkan pelayanan dikarenakan sistem

administrasi yang berbelit -belit.dalam bidang layanan kesehatan indonesia

faktanya masih kekurngan tenaga kesehatan. Jumlah Rasio dokter umum per

100.000 penduduk di Indonesia hanya mencapai 30.98, berada di bawah rasio

dokter ideal menurut Indikator Indonesia Sehat 2010 yaitu 40/100.000

penduduk.Untuk dokter spesialis,rasio Indonesia hanya di tingkatan 8.14,

sementara Malaysia telah mencapai rasio > 60, dan Filipina mencapai rasio 120.

Sementara produksi tenaga dokter di Indonesia belum mencukupi dan

kebutuhan pelayanan kesehatan terus meningkat, oleh karena itu diperlukan alat

bantu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan. sumber daya

manusia merupakan roda penggerak berhasil atau tidaknya layanan kesehatan

elektronik tersebut, semakin sumber daya manusianya menguasi sistem e-health

maka semakin baik pula kualitas kesehatannya. Sumber daya manusia sendir masih

menjadi kendala ang besar dalam implementasi pelayanan kesehatan e-health

tersebut. sumber daya manusia dari pemberi layanan dengan yang menerima

layanan masih belum kasimal menguasai teknologi informasi .

pemberi layanan yaitu dari pihak rumah sakit ataupun puskesmas-

puskesmas masih ada yang belum menguasai teknologi informasi tersebut

sehingga hanya terjadi satu arah saja tidak ada timbal balik yang diberikan baik

dari pihak rumah sakit maupun masyarakat. begitupun dari masyarakatnya sendri

Page 18: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

614

banyak yang tidak mau belajar dan khususnya masyarakat awam ang tidak terlalu

bisa menggunakan internet lebih memilih mekanisme yang manual , oleh karena

itu pemberian pendidikan sangat perlu diberikan kepada pemberi layanan e-health.

Dengan memberikan pendidikan dan pelatihan maka para pegawai yang menjadi

pemberi layanan akan lebih mudah memberi pelayanan dengan baik sehingga

tercipnya pelayanan yang berkualitas. Dari segi masyarakatnya sendiri pemeritah

perlu mensosialisasikan peayanan ini serta menyiapkan petugas untuk memberikan

informasi-informasi terkait mekanisme pelayanan tersebut. sehingga masyarakat

dapat menjalankan sistem tersebut dan dapat menjadikan sistem ini berjalan

dengan baik.

Dari segi tenaga medis juga perlu penguasaan terkait aplikasi ini , sehingga

mereka dapat mengindentifikasi pelayanan kesehatan yang akan diberkan.

Kesiapan sumber daya manuasia adalah elemen terpenting , inovasi layanan e-

health ini perlu penyebaran yang luas terkait informasi mengenai layanan e-health

. sehingga jangan sampai tujuan e-heallth sendiri memudahkan masyarakat malah

menjadikan masyarakat semakin lama dalam menerima pelayanan. Sumber daya

manusia yang berkompetensi serta profesional yang dibutuhkan dalam manajemne

pelayanan e-health tersebut. dengan adanya tenaga kesehatan yang berkemampuan

serta profesional maka kualitas pelayanan akan ljauh lebih baik. kembali ke

sumdaya manusia tersebut jika sebuah program ingin berjalan dengan baik. oleh

karena itu sebuah pelayanan harus terintegrasi dengan baik secara offline maupun

online.

3. Regulasi keamaanan data masyarakat

E-Health merupakan sebuah program yang diamanatkan oleh pemerintah

melalui intruksi Presiden No.3 Tahun 2003 Tentang kebijakan dan strategi

Nasional yang mana salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan layanan yang

efisien dan efektif.. Dalam penggunaan layanan kesehatan e-health ini ada rekam

kesehatan elektronik yang mana rekam kesehatan ini memuat data kondidi

kesehatan pasien yang sangat bersifat pribadi yang tersimpan dalam sebuah sistem

komputer. Data tersebut berupa data dEmografi, riwayat medis, pengobatan, hasil

uji data laboraturium, proses keperaawtan. Dengan adanya data data yang

tersimpan pribadi yang mana dapat diakses dengan mudah oleh pihak pengguna

Page 19: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

615

serta pihak rumah sakit, hal ini memungkinkan untuk dapat diakses dengan mudah

dan dapat disalah digunakan data-data tersebut. K

data pribadi merupakan hal penting untuk masyarakat atau yang mengakses

pelayanan tersebut. sehingga perlu adanya jaminana keamaann data tersebut.

berdasarkan survei dari Deloitte Indonesia sebesar 15,6% persen pengguna layanan

kesehatan digital masih kurang puas dengan layanan kesehatan digital ini , salah

satunya adalah data privacy . data pribadi yang terintegrasi dengan sistem

komputer maka data tersebut bisa diakses oleh pihak pihak yang tidak bertangung

jawab. Oleh karena itu kebijakan data pengguna layanan kesehatan e-health perlu

ada jaminan keamanan yang lebih spesifik waluapun sudah ada beberapa undang-

undang terkait jaminan kerasiaan data informasi dan transaksi elektronik pada :

- pasal 26 ayat 1 UU ITE bahwa pengunaan setiap inormasi melalui medis

elektronik harus dilakukan atas persetujuan orang yang menangkut data

pribadi seseorang harus dilakukamn atas pesetujuan orang yang

bersangkutan.

- PP No. 82 Tahun 2002 Tentang penyelenggaraan Sistem dan transaksi

elektronik Pasal 15 yang mengatur tanggung jawab penelenggaraan sistem

elektronik yang wajib menjaga rahasia, keutuhan dan ketersedian data pribadi

yang dikelolanya wajib menjamin bahwa perolehan penggunaan dan

pemanfaatan data pribadi harus berdasarkan persetujuan pemilik data pribadi.

Adanya peraturan-peraturan tersebut masih menjadi tantangan bagi

pemerintah yang mana belum adanya peraturan yang merujuk langsung pada

penguna layanan kesehatan health. Pemerintah perlu mengkaji terkait jamninan

keamana data pribadi , bahwa pentingnya perlindungan data pribadi pasien

sehingga dierlukann pengaturan ataupun regulasi khusus terkait perlindungan data

pribadi pasien pada program e-health walaupun sudah ada beberapa yang telah

diatur oleh undang-undang.

KESIMPULAN

E-Government atau electronic government merupakan cara pemerintah

melakukan pemerintahan melalui teknologi dimana itu dapat membantu untuk

memangkas hal-hal yang tidak perlu serta akan lebih efisien dan efektif dalam

pengerjaannya, dan juga aka nada transparansi yang akan tercipta dengan

Page 20: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

616

menggunakan teknologi karena dengan mudah untuk mengaksesnya dan juga akan

lebih murah dan ramah lingkungan dalam penggunaannya karena tidak lgai

menggunakan kertas (paperless).

E health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di

industry pelayanan kesahatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efesiensi,

efektivitas, dan kualitas dari poses medis dan bisnis, yang meilbatkan organisasi

pelayanan medis, labotaorium, apotek, asuransi dan pasien sebagai konsumen. E-

health sanfat membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas pelayanan

khususnya pelayanan kesehatan di tempat mereka inginkan.

Dengan kemajuan teknologi dan informasi dan menuntuk masyarakat untuk

melek teknologi, masyarakat dengan mudah dapat mengaksesnya melalui website

yang telah disediakan untuk mendapatkan nomer antrian secara online. Dasar

hukum penyelenggaraan e-Health di Indonesia adalah sesuai dengan amanat dari

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (1) yang berbunyi “ Setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Dan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan e-Government.

Sistem pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi ini masih menjadi

sebuah tantangan sendiri bagi pemerintah. Dengan jumlah penduduk Indonesia 240

juta jiwa yang tersebar dari 17000 pulau, pemerintah harus memenuhi layanan

kesehtan yang menyeluruh , sehingga menjadi tantangan besar bagi pemerintah

sendiri.dalam implementasinya tentu masih ditemukan beberapa kendala sehingga

tidak meratanya pelayanan kesehatan yang berbasis sistem tersebut. Adapun ada

beberapa permasalah yaitu Kurang meratanya jaringan Internet, Sumber Daya

Manusia dan Regulasi keamaanan data masyarakat.

e-health telah diterapkan dibeberapa kota di Indonesia yaitu kota Surabaya,

Padang dan Manado. Sistem e-health mulai tahun 2014 yang didasarkan pada UU

No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2014

tentang Sistem Informasi Kesehatan, Permenkes No. 55 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis. Adapun kota yang sangat berkembang

dalam pengimplementasi e- health yaitu kota Surabaya.Indonesia sekarang ini

Page 21: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

617

sangatlah tertinggal dalam bentuk teknologi, sehingga Indonesia juga tertinggal

dalam penerapan electronic government. Dalam pengimplementasi e-government

sedniri ini masih belum meratanya kepada setiap daerah karna masih banyaknya

kendala-kendala yang di hadapi setiap daerahnya masing- masing, khusunya yaitu

dalam bentuk pelayanan keselatan yang berbasik e-health, dimana

pengimplementasian e-health ini sendiri masih banyaknya kendala-kendala dan

juag belum meratanya pengimplementasianya, dalam pengemplementasian e-

health sejauah ini hanya kota Surabaya yang sudah dianggap baik ataupun merata,

walaupun masih ada beberapa kendala.

Dalam pengimplemntasian itu sendiri pemerintah pusat seharusnya agar

lebih tegas untuk setiap daerah dalam rumah sakit ataupun puskesmas itu

mengunakan e-health agar mempermudahnya masyarakat, selain itu juga agar e-

goverment di Indonesia itu sendiri berjalan, salah sataunya permasalah kesehatan

yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Aplikasi e-health dari segi

teknologi memiliki kualitas yang cukup memadai mulai dari hardwere dan

softwere. Software nya sendiri merupakan upgrade dari SIMPUS versi 1.0 ke

SIMPUS versi 2.1 dan layanan e-health sudah terintegrasi dengan baik. Sehingga,

meskipun sistem baru e-health tidak mengurangi fungsi utama dari SIMPUS yang

lama.

DAFTAR PUSTAKA

Endriani, L. W., & Sulistyawati, S. (2019). SIMPUS eHealth Evaluation at Bantul

District, Yogyakarta. JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen

Rumah Sakit). Vol.8 No.1.

http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs/article/view/5809. Diakses pada

18 November 2019 Pukul 16.22 WIB.

Hadi, Krishno, Asworo, Listiana, Taqwa, Iradhad. (2020). “Inovasi Dialogis:

Menuju Transformasi Pelayanan Publik Yang Partisipatif (Kajian Sistem

Pelayanan Malang Online). Journal of Government and Civil Society,

4(1),115–129, DOI: http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v4i1.2438.

Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator, dan

Implementasinya. Gava Media : Yogyakarta.

Page 22: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

618

Indrajit, Richardus Eko. 2005. E-government In Action. Andi : Yogyakarta.

Indrajit, Richardus Eko. 2002. Electronic Government: Strategi Pembangunan dan

Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital.

Andi : Yogyakarta.

Jaliyanti, D. (2018). Analisis Penerapan E-Health Sebagai Perwujudan Pelayanan

Prima Di Puskesmas Peneleh Kecamatan Genteng Kota

Surabaya. Jurnal Administrasi Perkantoran. Vol. 6 No.2.

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/JPAPUNESA/article/vie

w/25679. Diakses Pada 20 November 2019 Pukul 13.02 WIB.

Nazir, Moh. ( 2009 ). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia : Jakarta Selatan.

Mas Ammah, N. U. R. (2016). Penerapan Layanan Electronic Health (E-Health)

Di Puskesmas Peneleh Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Publika.

Vol. 4 No.10.

https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/publika/article/view/171

21. Diakses Pada 23 November 2019 Pukul 16.17 WIB.

Pohan, Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Buku kedokteran

EGC:Jakarta.

Rahman, Miftahul,dkk. (2020). E-Goverment Based Education Policy

Innovation Through E-Panrita Applications (online Attendance Study

For Teacher at SMAN 3 Luwu). Journal of Local Government Issues,

3(2), 50-63, DOI: https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.10987

Rosadi, Sinta Dewi. 2017. Implikasi Penerapan Program E-Health Dihubungkan

Dengan Perlindungan Data Pribadi. Jurnal Arena Hukum. Vol. 9 No. 3.

https://arenahukum.ub.ac.id/index.php/arena/article/view/288. Diakses

Pada 18 November 2019 Pukul 16.45 WIB

Saputro, A. B., Adnan, M. F., & Alhadi, Z. (2018). Pelaksanaan Layanan E-

Puskesmas Di Puskesmas Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang.

JPSI (Journal of Public Sector Innovations). Vol. 2 No. 1.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpsi/article/view/2364. Diakses Pad

20 November 2019 Pukul 19.49 WIB.

Page 23: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS E- HEALTH DALAM …

PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL “Tantangan Penyelenggaran Pemerintahan di Era Revolusi Industri 4.0". ISBN: 978-602-73470-5-2

619

Setianto, W. A. 2016. Inovasi e-Health Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jurnal

Ilmu Komunikasi. Vol. 14 No. 3.

http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/2128.

Diakses Pada 18 November 2019 Pukul 20.21 WIB.