PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN...

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat agar tercipta sebuah kesejahteraan. Dalam mewujudkan sebuah kesejahteraan masyarakat, pemerintah harus juga memperhatikan masalah kemiskinan. Karena kemiskinan merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari masalah pemenuhan kebutuhan hidup. Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya. Rendahnya kualitas hidup penduduk miskin berakibat pada rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi produktivitas. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan dapat meningkatkannya beban ketergantungan bagi masyarakat. Penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan rendah, tidak berpendapatan tetap atau tidak berpendapatan sama sekali. Dengan demikian maka pengentasan dan penanggulangan kemiskinan yang diupayakan berbagai pihak diharapkan dapat mengangkat taraf hidup masyarakat miskin. Kartasasmita (1996, h.241) menyebutkan bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan dapat tertuang dalam tiga arah kebijakan. Pertama, kebijakan tidak 1 | Evaluasi Program Keluarga Harapan

description

Program-program yang dilaksanakan dalam upaya pengentasan kemiskinan selama ini belum mampu memberikan dampak besar sehingga sampai saat ini tujuan dari pembanguanan nasional terkait dengan masalah pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat masih menjadi masalah yang berkepanjangan. Oleh karena itu dalam rangka penanggulangan kemiskinan berbasis rumah tangga, Pemerintah meluncurkan program khusus yang diberi nama Program Keluarga Harapan (PKH). Menurut Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial (Depsos, 2010) PKH dirancang untuk membantu penduduk miskin kluster terbawah berupa bantuan bersyarat.Berkaitan dengan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) banyak daerah-daerah yang telah tersentuh oleh program ini salah satunya adalah Kabupaten Bantul. Melihat kenyataan tentang pelaksanaan PKH di Kabupaten Bantul maka salah satu kecamatan yang telah menjalankan program ini adalah Kecamatan Kasihan. Hal ini dikarenakan bahwa jumlah rumah tangga miskin relatif cukup banyak.

Transcript of PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN...

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPembangunan erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat agar tercipta sebuah kesejahteraan. Dalam mewujudkan sebuah kesejahteraan masyarakat, pemerintah harus juga memperhatikan masalah kemiskinan. Karena kemiskinan merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari masalah pemenuhan kebutuhan hidup. Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya.Rendahnya kualitas hidup penduduk miskin berakibat pada rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi produktivitas. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan dapat meningkatkannya beban ketergantungan bagi masyarakat. Penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan rendah, tidak berpendapatan tetap atau tidak berpendapatan sama sekali. Dengan demikian maka pengentasan dan penanggulangan kemiskinan yang diupayakan berbagai pihak diharapkan dapat mengangkat taraf hidup masyarakat miskin.Kartasasmita (1996, h.241) menyebutkan bahwa kebijakan penanggulangan kemiskinan dapat tertuang dalam tiga arah kebijakan. Pertama, kebijakan tidak langsung yang diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan; kedua, kebijakan langsung yang ditujukan kepada golongan masyarakat berpenghasilan rendah; dan ketiga, kebijakan khusus yang dimaksudkan untuk mempersiapkan masyarakat miskin itu sendiri dan aparat yang bertanggung jawab langsung terhadap kelancaran program, dan sekaligus memacu dan memperluas upaya penanggulangan kemiskinan.Program-program yang dilaksanakan dalam upaya pengentasan kemiskinan selama ini belum mampu memberikan dampak besar sehingga sampai saat ini tujuan dari pembanguanan nasional terkait dengan masalah pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat masih menjadi masalah yang berkepanjangan. Oleh karena itu dalam rangka penanggulangan kemiskinan berbasis rumah tangga, Pemerintah meluncurkan program khusus yang diberi nama Program Keluarga Harapan (PKH). Menurut Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial (Depsos, 2010) PKH dirancang untuk membantu penduduk miskin kluster terbawah berupa bantuan bersyarat.Berkaitan dengan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) banyak daerah-daerah yang telah tersentuh oleh program ini salah satunya adalah Kabupaten Bantul. Melihat kenyataan tentang pelaksanaan PKH di Kabupaten Bantul maka salah satu kecamatan yang telah menjalankan program ini adalah Kecamatan Kasihan. Hal ini dikarenakan bahwa jumlah rumah tangga miskin relatif cukup banyak.Tujuan penelitian untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran kepada pihak terkait dan sebagai referensi bagi pembaca secara umum maupun para praktisi akademik khususnya.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan

C. Tujuan Penelitian1. Mengetahui pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan

D. Manfaat1. Memberikan saran mengenai pelaksanaan Program Keluarga Harapan sehingga dapat digunakan untuk pengembangan Program Keluarga Harapan sekaligus digunakan sebagai pertimbangan untuk merumuskan kebijakan pengentasan kemiskinan ke depannya. 2. Masyarakat mendapatkan informasi mengenai Program Keluarga Harapan sehingga informasi terbuka bagi masyarakat sehingga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan Program Keluarga Harapan.3. Meningkatkan kemampuan menuliskan hasil penelitian ke dalam tulisan yang sistematis dan dapat menerbitkan jurnal.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Definisi Kesejahteraan SosialKesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat. Masalah kesejahteraan sosial tidak bisa ditangani oleh sepihak dan tanpa teroganisir secara jelas kondisi sosial yang dialami masyarakat perubahan sosial yang secara dinamis menyebabkan penanganan masalah sosial ini harus direncanakan dengan matang dan berkesinambungan. Karena masalah sosial akan selalu ada dan muncul selama pemerintahan masih berjalan. (diakses dari internet http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/09/pengertian-kesejahteraansosial.html pada tanggal 6 April 2015). Sedangkan menurut undang-undang No. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan dan sosial mendefinisikan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warganegaraagar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

B. Definisi KemiskinanMenurut Sudarwati dalam Kartasasmita (2006, h.22), kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang ditandai dengan pembangunan dan keterbelakangan kemudian meningkat menjadi ketimpangan. Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi lebih tinggi. Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi, David Cox dalam Suharto (2009, h.18-19) membagi kemiskinan kedalam beberapa yaitu kemiskinan yang diakibatkan globalisasi, kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan, kemiskinan sosial dan kemiskinan konsekuensial.Pengertian kemiskinan disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya adalah BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak. Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Menurut Ellis (1994) kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial politik. Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Reitsma dan Kleinpenning (1994) mendefisnisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat material maupun non material. Friedman (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliptui : asset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai), organisiasi sosial politik yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dan informasi yang berguna. Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu poengertian bahwa kemiskinan adalah suatu situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.

C. Definisi Program Keluarga Harapan (PKH)Salah satu kebijakan sosial yang dikembangkan oleh pemerintah adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Sebagai imbalannya RTSM diwajibkan memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan. Tujuan utama dari PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada kelompok masyarakat miskin. Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapain target MDGs.Secara khusus, tujuan PKH terdiri atas:1) Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM;2) Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM;3) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM;4) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTSM. RTSM yang menjadi sasaran PKH adalah sekelompok orang yang tinggal satu atap, baik yang terikat oleh pertalian darah (keluarga batih) maupun tidak (keluarga luas) yangmemiliki pendapatan per kapita per bulan di bawah garis fakir miskin Rp. 92.192. (Direktorat jaminan kesejahteraan sosial 2009: 10).

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Tempat dan Narasumber Tempat: Kecamatan KasihanNarasumber: Pendamping UPPKH Dinas Sosial Kabupaten Bantul

B. Jenis PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Ngestiharjo dan situs penelitian di UPPKH Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Data primer diperoleh dengan wawancara. Data sekunder diperoleh dengan mencari dokumen-dokumen yang sesuai tema penelitian. Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah: (1) Pelaksanaan PKH di Kecamatan Kasihan (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan PKH di Kecamatan Kasihan. Analisis data menggunakan metode analisis model interaktif yang menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011, h.247) ada tahapan yang harus dilalui yakni: reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

C. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data1. Teknik Pengumpulan Dataa. Wawancara, dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan secara lisan kepada responden dengan subjek yaitu Pendamping Kecamatan Kasihan UPPKH Dinas Sosial Kabupaten Bantulb. Tabel data sekunder, dilakukan dengan mencari data berupa tabel-tabel pendukung sebagai instrumen pengamatan. Pengamatan meliputi tabel cakupan keluarga harapan, besaran bantuan, dan lain-lain.

2. Teknik analisa dataAdapun dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data kualitatif. Proses analisis data secara kualitatif dimulai dengan menelaah data yang diperoleh dari berbagai sumber atau informasi,baik melalui wawancara maupun studi dokumentasi. Data tersebut terlebih dahulu dibaca,dipelajari,ditelaah,kemudian dianalisis. Setelah itu menganalisis isi ekspresi baik verbal maupun non verbal sehingga dapat ditemukan temanya,kata kunci dan alur kontekstual yang menjelaskan apa yang terjadi di balik suatu fenomena ataupun ucapan. Untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi berkaitan dengan pengambilan sampel dan teknik wawancara digunakan triangulasi. Teknik ini bertujuan untuk melakukan pengecakan ulang dengan cara mengkombinasikan berbagai jenis metode kualitatif sehingga data yang diperoleh akan lebih konsisten,tuntas dan pasti.

BAB IVPEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup RTSM di Kecamatan KasihanSebagai salah satu program pengentasan kemiskinan yang digulirkan oleh Kementrian Sosial, Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan yang baik dalam memberikan konstribusi sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan. Berkaitan dengan Program Keluarga Harapan (PKH), tujuan yang terdapat dalam pelaksanaan program ini sangat jelas dan detail. Adapun tujuan dari pelaksanaan PKH yaitu sesuai yang tercamtum dalam Pedum PKH (2008, h.12) yaitu:1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM;2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM;3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM;4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi RTSM.Hasil penelitian menunjukan bahwa proses yang menjadi penentu pelaksanaan PKH di Kecamatan Kasihan salah satunya yaitu adanya langkah-langkah persiapan pelaksanaan terlebih dahulu agar tujuan yang diinginkan tercapai.Proses persiapan Pelaksanaan Program Keluarga Harapan meliputi proses persiapan pelaksanaan mulai dari pemilihan kabupaten/kota oleh BPS (Badan Pusat Statistik), penentukan lokasi penerima PKH, pemilihan pendamping, dan menentukan peserta PKH. Selain itu, dalam proses pengumpulan data dan informasi harus ada kerja sama antar satuan kerja terkait. Dengan adanya kerjasama maka tujuan program akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.Berkaitan dengan pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan yaitu dengan membuat strategi dan melakukan sosialisasi. Adapun strategi pelaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana program yaitu dengan melakukan kunjungan rutin pada setiap RTSM dan memantau kebutuhan sekolah maupun kondisi Ibu hamil peserta PKH, pemantauan penggunaan dana setiap kali pencairan agar sesuai dengan fungsinya, memantau penggunaan kartu PKH agar sesuai dengan penggunaannya, dan sering mengadakan rapat koordinasi. Dengan sikap pendamping yang demikian, strategi dalam mesukseskan pelaksanaan PKH di Kecamatan Kasihan dapat berjalan dengan baik. Sedangkan proses sosialisasi yaitu dengan melakukan sosialisasi secara rutin di rumah ketua kelompok atau pada salah satu rumah peserta dengan seorang pendamping sebagai pemberi arahan.Dengan melakukan musyawarah bersama keikutsertaan atau partisipasi setiap peserta PKH maupun pendamping dan aktor tekait dapat membantu melancarkan pelaksanaanya. Dalam pelaksanaannya, Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kasihan ini yang menjadi sasaran utama adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang sesuai kriteria yang telah ditetapkan yaitu ibu hamil, ibu menyusui, memiliki balita dan anak usia sekolah setingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Berdasarkan peraturan perundang-undangan PKH dijalankan sebagai pelaksanaan dari UU No. 40 Tahun 2004 tentang jaminan sosial nasional, UU No. 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tindak Percepatan Pencapaian Sasaran Program ProRakyat, dan Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.Merujuk pada Sistem Jaminan Sosial Nasional berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 tersebut, PKH menjadi sebuah model jaminan yang unik. Disatu sisi, PKH merupakan bantuan sosial yang dimaksudkan demi mempertahankan kehidupan dalam pemenuhan kebutuhan dasar terutama pendidikan dan kesehatan.Besaran bantuan yang diberikan kepada peserta PKH berdasarkan skenario besaran bantuan terdiri dari bantuan tetap, bantuan bagi RTSM pada usia tertentu, rata-rata bantuan per RTSM, bantuan minimum per-RTSM, serta bantuan maksimum per RTSM. Ada catatan penting bahwa untuk bantuan terkait kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 tahun dan/atau ibu hamil/nifas. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. Besar bantuan adalah 16% rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Batas minimum dan maksimum adalah antara 15-25% pendapatan rata-rata RTSM per tahun.Dalam setiap pelaksanaan suatu program yang menjadi salah satu unsur terpenting adalah pencapaian sebuah target. Dalam penelitian ini bardasarkan pernyataan dari pendamping berkaitan dengan hal tersebut target yang harus dicapai dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) ini yaitu terbantunya masyarakat tidak mampu khususnya RTSM dalam memenuhi kebutuhan hidup berkaitan dengan pendidikan anaknya dan kesehatan ibu hamil dan balita. Sampai saat ini pelaksanaan PKH diKecamatan Kasihan mulai dari pertama pelaksanaan program telah terdapat peningkatan mulai dari status pendidikan dan status peningkatan gizi ibu hamil dan balita.Peningkatan partisipasi masyarakat juga menjadi salah satu target dalam pelaksanaan PKH ini. Untuk meningkatkan partisipasi para peserta program yaitu dengan meningkatkan angka partisipasi wajib belajar bagi peserta didik dan meningkatkan partisipasi kesehatan bagi para ibu hamil dan balita dengan memeriksakan keadaan kesehatannya di posyandu maupun bidan desa. Jika partisipasi masyarakat tinggi maka secara tidak langsung akan berpengaruh pula pada peningkatan kualitas hidupnya. Oleh karena itu dengan adanya partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PKH ini akan dapat meningkatkan pembangunan yang pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat khususnya masyarakat miskin.Hasil dari evaluasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan untuk memberikan bukti nyata dalam pelaksanaan program terkait dengan pembiayaan maupun pencapaian tujuan. Dengan mengetahui hasil dari pelaksanaan PKH dalam beberapa tahun ini maka pendamping akan dapat mengetahui apakah pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik atau belum. Seperti yang dijelaskan oleh pendamping PKH di Kecamatan Kasihan bahwa dalam melakukan evaluasi, sebelumnya dilakukan monitoring terhadap pelaksanaanya di wilayah PKH berlakukan,dari situ didapatkan beberapa beberapa hal yaitu perubahan kondisi jika dilihat dari sebelum menerima dan sesudah menerima program, adanya anggapan bahwa penerima PKH mau melakukan dan memenuhi komitmennya karena takut dengan adanya sanksi yang diberikan. Dan juga kurang pahamnya masyarakat terhadap sanksi yang disosialisasikan menyebabkan munculnya masalah yaitu penggunaan kartu yang ditidak sesuai atau melanggar kesepakatan. Jika kesepakatan dilanggar oleh peserta PKH maka sanksi yang diberikan yaitu pemotongan uang pada saat pencairan. Inilah memang seharusnya yang dilakukan bagi peserta yang melanggar komitmen karena PKH merupakan bantuan bersyarat yang menyaratkan bagi RTSM untuk mematuhi peraturan yang sudah menjadi kesepakatan bersama.Oleh karena itu, sebuah monitoring yang dilakukan oleh para pendamping sangatlah penting agar dalam pelaksanaannya di Kecamatan Kasihan, PKH dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Pemberian sanksi yang tegas dapat memberikan efek jera maupun rasa takut kepada RTSM untuk tidak melakukan kesalahan dalam keikutsertaannya. Selain terkait dengan masalah sanksi dalam pelanggarannya, pendamping juga melakukan monitoring kepada peserta PKH baik dalam bidang kesehatan maupun pendidikan. Dalam pelaksanaan monitor evaluasi pelaksanaan PKH di Kecamatan Kasihan, beberapa pihak yang ikut serta antara lain BPK, lembaga pendidikan seperti Unair, Bapeda dan perwakilan staf UPPKH pusat. Yang paling penting dalam melaksanakan evaluasi harus didasarkan pada indikator hasil dan dampak yang diberikan oleh program. Berdasarkan hasil penelitian, program ini telah mampu membantu mengurangi kebutuhan hidup RTSM. Tidak hanya itu jumlah peserta PKH juga mengalami penurunan penerima program yang pada awal pelaksanaan 692 peserta dan pada tahun 2013 berkurang menjadi 528 peserta saat ini. Secara tidak langsung hal ini membuktikan pelaksanaan PKH di Kecamatan Kasihan mampu memberikan hasil yang baik dengan berukurangnya peserta PKH sebanyak 164 peserta walaupun hasil ini dirasa masih belum signifikan mengurangi angka kemiskinan yang ada. Dengan ini dapat di katakan bahwa program PKH ini juga memberikan konstribusi dalam memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan hidup terutama dalam hal kesehatan dan pendidikan anak. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya program yang masih berjalan sampai saat ini, nantinya rumah tangga miskin yang menjadi sasaran utama dapat berkurang.

B. Faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan KasihanTerlepas dari adaya faktor pendukung. Dalam penelitian ini faktor pendukung program ini yaitu adanya koordinasi yang bagus dari aktor yang terlibat. Aktor tersebut meliputi perangkat desa, di bidang pendidikan yaitu guru/wali kelas yang harus melakukan absensi rutin agar partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat terpantau, sedangkan di bidang kesehatan yaitu bidan desa yang berada didesa lokasi peserta PKH menetap. Perwakilan bidan desa harus selalu memantau perkembangan kondisi kesehatan dan gizi dari ibu hamil, ibu nifas, dan balita ketika melakukan posyandu. Dengan adanya partisipasi dari pihak-pihak terkait maka program ini akan berjalan dengan baik. karena itu dukungan dari berbagai aktor inilah yang diharapkan nantinya akan lebih mampu meningkatkan kualitas hidup RTSM.Selain itu, faktor pendukung pelaksanaan program adalah dukungan finansial yang mencukupi sehingga dapat menentukan kesuksesan tujuan. Dalam pelaksanaan PKH, proses pembayaran atau pendanaan merupakan hal terpenting sebagai penentu keberhasilan. Disamping itu pendanaan menjadi hal penting sehingga diperlukan pengelolaan maupun pengawasan yang baik agar dalam pendanaannya sesuai dengan ketentuan.Oleh karena itu dengan anggaran yang cukup, pelaksanaan program keluarga harapan ini dapat berjalan dengan baik dan pada akhirnya kualitas hidup RTSM sebagai tujuan program dapat meningkat. Sedangkan penelitian diketahui bahwa bahwa faktor penghambat merupakan sebuah acuan bagi pelaksanaan program sebagai hasil evaluasi. Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan PKH ini yaitu kurang pahamnya RTSM terhadap sanksi yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kartu PKH diluar fungsi yaitu digunakan sebagai kartu jaminan. Sehingga ketika melakukan pencairan peserta PKH mengalami kesulitan pada saat pencairan dana. Selain itu bahwa faktor penghambat yang ada dalam pelaksanaan PHK di Kecamatan Kasihan yaitu adanya data yang tidak benar. Hal ini dikarenakan peserta RTSM melakukan pemalsuan data pada saat verifikasi. Adapun pemalsuan data ini terjadi misalnya ketika tahun ajaran baru salah seorang anak RTSM yang mana sudah didaftarkan SD tapi ketika didata oleh pendamping, data tersebut tidak sesuai. Beberapa diantara mereka masih menggunakan data lama ebagai data baru agar peserta PKH tetap mendapatkan uang tunai lebih besar. Karena dalam pelaksanaanya bantuan untuk balita dan SMP lebih besar daripada untuk SD.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanDari penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan kualitas hidup RTSM maka dapat disimpulkan bahwa target pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kasihan yaitu terbantunya masyarakat tidak mampu khususnya RTSM dalam memenuhi kebutuhan hidup berkaitandengan pendidikan anaknya dan kesehatan ibu hamil dan balita. Hasil Evaluasi membuktikan bahwa penerima PKH mau melakukan dan memenuhi komitmennya dikarenakan takut dengan adanya sanksi yang diberikan. Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa setiap tahun nya peserta PKH mengalami penurunan. Terbukti dengan menurunnya jumlah peserta PKH dari 692 pada tahun 2009 dan menurun dari tahun ketahun sampai pada tahun 2013 ini dengan jumlah 528.B. Saran1. Dalam hal ini penulis menyarankan yaitu peran pendamping terus ditingkatkan. Begitu juga peran dari peserta PKH diharapkan untuk tetap semangat, serius, cepat beradaptasi, serta meningkatkan peran aktifnya dalam proses berjalannya program, diskusi maupun pertemuan lain yang sifatnya mendukung.2. Keberhasilan Program Keluarga Harapan (PKH) ada dalam peranan pendamping dan pemerintah daerah. Pendamping dalam menjalankan tugas hendaknya memberikan pendekatan yang lebih intensif.3. Peran dari pemerintah daerah diharapkan memberikan motivasi kepada RTSM sehingga dalam jangka panjang akan membawa dampak yang baik bagi generasi selanjutnya. Koordinasi dan komunikasi antar pihak-pihak terkait juga menjadi faktor yang terwujudnya tujuan dari implementasi program.

Daftar Pustaka

Emil, Salim. (1996) Aspek Sikap Mental dalam Manajemen SDM. Jakarta, Ghalia Indonesia.Kartasasmita, Ginandjar. (2006) Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta, Pustaka Cakra.Pedoman Umum Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2008. Jakarta, Kementrian Sosial RI.Ndraha, Taliziduhu. (1999) Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta, Rineka Cipta.Sedarmayanti (2001) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung, Mandar Maju.Siagian, Sondang P. (2003). Administrasi Pembangunan, Konsep, Dimensi dan Strateginya. Jakarta,Suharto, Edi. (2005) Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung, Refika Aditama.Suryono, Agus. (2004) Pengantar Teori Pembangunan. Malang, UM Press.Todaro, Michael, P. (2004) Pembangunan Ekonomi Dunia ke-3 Jilid1 Edisi 8. Jakarta, Erlangga.Zainun, Buchori. (1993) Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. II. Jakarta, Gunung Agung.Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah. (2012). http://bappeda.bantulkab.go.id/filestorage/dokumen/2014/07/allLP2KD%202012.pdf. Diakses pada tanggal 12 April 2015. http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/09/pengertian-kesejahteraansosial.html. Diakses tanggal 6 April 2015.

Lampiran 1. Daftar Pedoman WawancaraDaftar Pertanyaan Kepada Instansi Bersangkutan Mengenai Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Kecamatan Kasihan di Kantor Kecamatan Kasihan Tahun 2015I. WAKTU PELAKSANAANTanggal: 26 April 2015Waktu: 13.02 WIB

II. DATA RESPONDENNama Responden : Rini NatalinaInstansi/Program : UPPKH Dinas Sosial Kabupaten BantulPosisi/jabatan : Pendamping Kecamatan Kasihan

III. PERTANYAAN WAWANCARA1. Apakah di Kecamatan Kasihan sudah melaksanakan Program Keluarga Harapan?Sudah2. Bagaimana paparan singkat mengenai Program Keluarga Harapan?PKH itu kan bantuan langsung tunai tapi bersyarat mbak, jadi syaratnya harus ada komponen kesehatan, ada komponen pendidikan, jadi boleh salah satu. Jadi kalo di kesehatan harus ada ibu hamil atau anak balita, itu yang komponen kesehatannya. Terus yang pendidikannya harus ada anak usia sekolah yang bersekolah, SD sampai SMP, cuma untuk 2015 ini PKH sampai ke jenjang SMA gitu. Terus.. jadi rumah tangga yang ada komponen tersebut dan masuk dalam daftar penerima program ini nantinya akan mendapat bantuan tunai mbak. Jadi eee.. ini kan berdasarkan survey BPS datanya. Jadi memang tidak bisa diusulkan dari bawah, itu memang ada survey khusus yang untuk program keluarga harapan namanya PPLS 2011. Tapi untuk kecamatan kasihan kan sudah ada dari tahun 2008 mbak, jadi survey yang dipakai kemarin SPDKP 2007. Jadi terus setelah ada data, meluncurlah by name untuk penerima PKH.Untuk program PKH kan memberi bantuan tunai, jadi skenario bantuannya kebetulan dari tahun ke tahun selalu berubah mbak jadi ngga ada patokan khusus tahun sekian sampai tahun sekian jadi selalu ada revisi. Untuk tahun 2015 bantuan untuk balita atau ibu hamil 1.000.000 tiap tahun itu ya mbak ya, anak usia SD Rp 450.000/tahun, anak SMP Rp 750.000/tahun, untuk anak SMA itu 1.000.000 per tahunnya, itu diterimakan 4 kali mbak dalam setahun, jadi tiap triwulan.Jadi program ini kan mensyaratkan peserta PKH itu untuk mempunyai komitmen. Jadi untuk pendidikan wajib 85% kehadiran di sekolah kalo nggak ya mendapat sanksi 10% dalam tiap bulannya, ibu hamil harus mengikuti protokol ibu hamil yaitu memeriksakan 4x dan untuk anak balita tiap bulan harus menimbang. Itu yang membedakan PKH dengan program yang lain, karena tiap penerima harus memiliki komitmen kalo program yang lain kan enggak mbak. Seperti itu.3. Di desa mana saja lokasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan Kecamatan Kasihan?Ada di empat desa, dan ada semua. Desanya satu Tamantirto, dua Bangunjiwo, tiga Tirtonirmolo dan Ngestiharjo. Dan semuanya sudah ada PKH nya.4. Bagaimana proses pelaksanaan dan strategi dari Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan?Proses alhamdulillah mbak lancar, dari tahun 2008 lancar walaupun pada awal ada banyak kendala mbak, seperti pengaduan kenapa saya tidak mendapat PKH? Kenapa mereka dapat. Seperti itu, taunya mereka itu usulan dari bawah. Mereka meributkan tentang data. Namun setelah sosialisasi di tingkat desa dukuh atau kecamatan, mereka tahu datanya dari BPS. Strategi pelaksanaannya di kecamatan kasihan, mungkin ya kita dalam pendampingan kita lakukan tiap bulan melalui pertemuan kelompok, kita kelompokkan pertemuannya, disitu saya mendampingi, menanyakan apakah memiliki permasalahan di keluarga, ada yang broken, ada yang anaknya terlibat tindak kriminal mbak, didampingi agar mereka bisa diterima di masyarakat jadi jangan sampai mereka terkucil karna miskin, karena kelakuan anaknya, karena statusnya. Jadi tugas kita membesarkan mereka agar mereka tidak minder atau malu dan agar semua sama. Program PKH ini sebetulnya adalah reward mba bagi penerima karena mereka sudah komitmen misalnya sudah menyekolahkan anaknya, sebetulnya bukan untuk biaya sekolah karena pemerintah sudah mempertimbangkan bahwa PKH merupakan hadiah untuk membeli tas membeli sepatu atau sepeda, jadi salah besar jika dikatakan bahwa PKH itu meruupakan beasiswa karena sudah ada BOS dll. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak sekolah!5. Siapa saja sasaran penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan?Itu tadi, keluarga yang sangat miskin yang dari strata paling bawah, terus harus ada salah satu komponen misalnya anak balita, ibu hamil atau anak sekolah.6. Berapa banyak peserta Program Keluarga Harapan yang ada di Kecamatan Kasihan? Setiap tahunnya cenderung bertambah atau berkurang?Tamantirto 49, Bangunjiwo 87, Tirtonirmolo 17, dan Ngestiharjo 15, itu posisi sekerang. Dari awal 203 dari tahun 2008 tapi kan selalu berkurang. Jumlahnya dari tahun ke tahun cenderung berkurang karena satu persatu lepas, karena sudah tidak ada komponennya. Kemarin kan ada namanya kegiatan resertifikasi, seperti pendataan lagi pada KSM, kemudian data diolah apakah KSM tersebut masih layak atau tidak menerima PKH.7. Bagaimana mekanisme bantuan Program Keluarga Harapan?Jadi kalau dia komitmen, form komitmennya dicek apakah pemeriksaannya rutin atau tidak, jika komitmen sesuai skenario .Selain itu ada bantuan tetap ya mbak, yaitu sebesar Rp 500.000 di tahap kedua.8. Apa saja hak dari peserta Program Keluarga Harapan?Sebetulnya peserta PKH itu berhak semua bantuan perlindungan sosial. Karena mereka kan dari strata paling bawah, logikanya mereka pasti menerima Raskin, Jamkesmas, PSKS, dan lain lain. Tetapi kenyataan nya tidak mbak, karena data yang dipakai bukan data yang terpadu jadi masih banyak peserta 9. Apa saja kewajiban dari peserta Program Keluarga Harapan? Dan bagaimana jika peserta Program Keluarga Harapan tidak memenuhi kewajibannya?Balita menimbangkan tiap bulan, Ibu hamil memeriksakan 4x minimal, Anak sekolah kehadiran 85%.Jika tidak memenuhi kewajibannya, sanksi 10% itu. Jika pelanggaran satu bulan 10, 20, 30, dan seterusnya, kalau masih melanggar akan diberhentikan sementara, jika 3 bulan lagi melanggar maka akan diberhentikan permanen.10. Berapa lama jangka waktu dari Program Keluarga Harapan?Oh sebetulnya program PKH itu kan awalnya selama 6 tahun mbak, misal masuk 2008 akan berakhir tahun 2014, nah tahun 2014 itu akan dilakukan resertifikasi maka akan ditinjau ulang, jika masih perlu pendampingan PKH maka akan diperpanjang selama 3 tahun. Namun jika sudah siap tanpa PKH ya kami lepaskan. Ya beda-beda juga mbak, tergantung pesertanya juga, misal saat didata ia posisi hamil, ia akan masuk program namun karena keguguran maka tidak ada komponennya, maka terpaksa kita cabut.Jadi jatah memang 6 tahun, jika masih butuh kita perpanjang 3 tahun. Kecuali yang secara natural tadi mbak misal hanya 2 tahun11. Berapa besaran bantuan yang diperoleh peserta Program Keluarga Harapan?Tadi sudah disebutkan di awal :Ibu hamil atau balitaRp 1.000.000 per tahunAnak usia SDRp 450.000 per tahunAnak usia SMPRp 750.000 per tahunAnak usia SMARp1.000.000 per tahun12. Program Keluarga Harapan sudah berjalan berapa periode dalam satu tahun? Apakah bisa dikatakan berhasil?Ada 4 tahap pemberian bantuan. Menurut saya bagus program ini karena ada pendampingan, mereka akan kita kawal, misal saat presensi di sekolah, maka akan ketahuan jika tidak bayar LKS, uang les, atau tidak pakai sepatu maka akan saya tegur. Bantuannya untuk apa?Jadi menurut saya program ini bagusnya disitu, sekarang kan PKH menjadi program nasional, program paling bagus.13. Apakah program ini sudah merata di seluruh kecamatan?Kalau di Kasihan sudah mbak, tapi di seluruh Indonesia belum.14. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kasihan?Alhamdulillah selama ini tidak ada hambatan, karena di Bantul ini sudah ada tim koordinasi yang memperlancar bantuan ini. Kalau dulu kan masalahnya di tingkat kesehatan, pendidikan itu, karena kita kan merepotkan kader untuk mengabsenkan.Di kabupaten termasuk di kecamatan sudah memiliki tim koordinasi, jadi hal tersebut yang mempermudah. Sudah tercover, terkoordinasi, menjadi tim yang solid yang sudah harus terjun di lapangan. PKH lebih bisa dikendalikan dibanding dengan program yang lain, kita bisa .... agar tidak ada cemburu di lapangan.Kita sebulan dua kali ada rapat koordinasi selama sebulan dua kali.

Lampiran 2. Data Sekunder1. Tabel Cakupan Program Keluarga Harapan oleh Kementrian Sosial200720082009201020112012

Jumlah Rumah Tangga (juta)0,3880,6210,7260,7741,0521,454

Anggaran (juta USD79,244133,065126,688146,049210,181228,287

Provinsi (dari total 33)71313202533

Kabupaten/Kota (dari total 497 pada tahun 2010)48707088119169

Kecamatan3376377819461.3872.001

Desa43117654929510.99816.15425.032

Sumber: Kementrian Sosial, PKH, 2013

2. Tabel Jumlah Bantuan Program Keluarga Harapan di Indonesia dari Buku Panduan Program Keluarga HarapanJumlah Bantuan PKHRincian BantuanJumlah bantuan (Rp) 2007-2012Jumlah bantuan (USD)2007-2012Jumlah bantuan (Rp) 2013Jumlah bantuan (USD) 2013

Bantuan dana tunai tetap200.00020,75300.00031,13

Variasi Bantuan untuk tiap penerima manfaat:

a. Anak hingga usia 5 tahunb. Ibu hamilc. Anak SDd. Anak SMP800.000

800.000400.000800.00083,01

83,0141,5183,011.000.000

1.000.000500.0001.000.000103,77

103,7751,88103,77

Bantuan minimal per tahun600.00062,26800.00083,01

Bantuan maksimal per tahun2.200.000228,292.800.000290,55

Rata-rata bantuan per rumah tangga per tahun1.390.000144,241.800.000186,78

Sumber: Buku Pedoman PKH

3. Data Kepala Keluarga Miskin Kabupaten BantulData Kepala Keluarga Miskin Kabupaten BantulBerdasarkan Jenis KelaminNo.KecamatanJumlahJenis KelaminPersentase

Kepala KeluargaLaki-lakiPerempuanLaki-lakiPerempuan

1KRETEK154296357962.4537.55

2SANDEN1322100831476.2523.75

3SRANDAKAN126779846962.9837.02

4PANDAK2641187476770.9629.04

5B.LIPURO160498162361.1638.84

6PUNDONG1968129867065.9634.04

7IMOGIRI32782207107167.3332.67

8DLINGO2405192048579.8320.17

9JETIS31001930117062.2637.74

10BANTUL2010133068066.1733.83

11PAJANGAN1528104048868.0631.94

12SEDAYU2497184964874.0525.95

13KASIHAN3777281596274.5325.47

14SEWON3744279295274.5725.43

15PIYUNGAN2248153171768.1031.90

16PLERET1837127356469.3030.70

17B.TAPAN37832696108771.2728.73

TOTAL40551283051224669.8030.20

Sumber: Bappeda 2013, diolah.4. Data Realisasi Bantuan Tunai Program Keluarga HarapanRealisasi Bantuan Tunai PKHTahunJumlah Pembayaran

2008Rp1.053.399.000,- (5kecamatan)

2009Rp2.167.931.000,- (7kecamatan)

2010Rp2.036.400.000,- (7kecamatan)

2011Rp4.140.950.000,- (17kecamatan)

2012Rp3.977.910.000,- (17kecamatan)

JumlahRp13.376.590.000,-

Sumber: Dinas Sosial, 2012.

16 | Evaluasi Program Keluarga Harapan