IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH...

31
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2016 DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KAWAL KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: RISMALA WATY NIM: 130563201078 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2016

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DI KELURAHAN KAWAL KECAMATAN GUNUNG KIJANG

KABUPATEN BINTAN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

RISMALA WATY

NIM: 130563201078

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG 2017

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

1

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2016

DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DI KELURAHAN KAWAL KECAMATAN GUNUNG KIJANG

KABUPATEN BINTAN

RISMALA WATY

Program Studi Ilmu Admnistrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

[email protected]

ABSTRAK

PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan

sosial melalui pemberian bantuan tunai bersyarat kepada rumah tangga sangat

miskin dimaksudkan sebagai upaya, meningkatkan kualitas hidup melalui

perubahan perilaku terhadap pendidikan dan kesehatan serta mendukung

tercapainya kesejahteraan sosial. Implementasi PKH di Kelurahan Kawal mulai

dilaksanakan pada tahun 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi

PKH Tahun 2016 di Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten

Bintan, serta faktor Penghambat implementasi PKH Tahun 2016 di Kelurahan

Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Penelitian ini menggunakan

Teori Van Meter dan Van Horn. Dimana menurut Van Meter dan Van Horn

proses implementasi kebijakan itu dilakukan untuk meraih kinerja dari

implementasi kebijakan (penilaian terhadap pencapaian standar dan sasaran

kebijakan) yang telah ditetapkan diawal. Teori ini akan digunakan untuk melihat

bagaimana implementasi PKH di Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang

Kabupaten Bintan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Teknik Pengumpulan

data dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam

penelitian ini, yaitu Kasubag Penyusun Program di Dinas Sosial Kabupaten

Bintan, Koordinator PKH Kabupaten Bintan, Pendamping PKH Kecamatan

Gunung Kijang, Lurah Kelurahan Kawal, serta Peserta PKH.

Adapun hasil penelitian dari wawancara tersebut menunjukkan bahwa

Dimensi standard dan sasaran kebijakan PKH sudah jelas dan terukur. Dimensi

sumber daya sudah mencukupi mulai dari SDM, Fasilitas dan Anggaran. Dimensi

Hubungan Antarorganisasi, dari segi sosialisasi PKH masih kurang maksimal.

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

2

Dimensi Karakteristik Agen pelaksana juga sudah memiliki struktur birokrasi dan

SOP yang jelas. Dimensi Kondisi sosial, ekonomi, politik sudah mendukung

untuk pelaksanaan PKH di Kelurahan Kawal, namun dari lingkungan politik

kurang, karena kebijakan PKH tidak berkaitan dengan politik. Dimensi Disposisi

masih kurang mendukung implementasi PKH di Kelurahan Kawal.

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi PKH

tahun 2016 di Kelurahan Kawal belum berjalan dengan lancar sesuai harapan.

Diharapkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Bintan selaku pelaksana PKH di

Kabupaten dalam implementasi PKH untuk lebih meningkatkan monitoring dan

evaluasi dari setiap proses pelaksanaan PKH, salah satu caranya yaitu dengan

menambah sarana sosialisasi secara maksimal, dan menerapkan sanksi yang tegas

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: Implementasi, PKH (Program Keluarga Harapan)

ABSTRACT

Family Hope Program (PKH) is a social protection program through

conditional cash transfers to very poor households as an effort, improving the

quality of life through behavioral changes to education and health and supporting

the achievement of social welfare. Implementation of PKH in Kawal Village

began in 2015.

The purpose of this study is to know how the implementation of PKH in

2016 in Kawal Village, Gunung Kijang Sub district of Bintan Regency, and the

Impedement factor of PKH implementation in 2016 in Kawal Village, Gunung

Kijang Sub-district, Bintan Regency. This research uses Van Meter Theory and

Van Horn. Where according to Van Meter and Van Horn policy implementation

process was done to achieve the performance of policy implementation

(assessment of the achievement of standards and policy goals) that have been set

at the beginning. This theory will be used to see how the implementation of PKH

in Kawal Village, Gunung Kijang District, Bintan Regency. The method used in

this research is descriptive research method with Qualitative approach.

Techniques Data collection by conducting interviews, observation, and

documentation. Informant in this research, Kasubag Program Component in

Social Service of Bintan Regency, PKH Coordinator of Bintan Regency, PKH

Participant of Gunung Kijang Sub district, Village Head of Kawal Village, and

PKH Participant.

The result of the research from the interview shows that the standard

dimension and the target of PKH policy are clear and measurable. The resource

dimensions are sufficient starting from HR, Facilities and Budget. Dimensions of

Inter-organizational Relations, in terms of PKH socialization is still less than the

maximum. Dimensional Characteristics Implementing agencies also have a clear

bureaucratic and SOP structure. Dimensions Social, economic, political

conditions have been supportive for the implementation of PKH in Kawal Village,

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

3

but from the political environment is lacking, because the PKH policy is not

related to politics. Dimension Disposition is still less support the implementation

of PKH in Kawal Village.

The conclusion in this research shows that the implementation of PKH

in 2016 in Kawal Village has not run smoothly as expected. It is expected that the

Social Agency of Bintan Regency as PKH implementer in the District in

implementing PKH to further improve the monitoring and evaluation of each

process of PKH implementation, one of the ways is by increasing the means of

socialization maximally, and applying strict sanctions in accordance with

established rules.

Keywords: Implementation, PKH (Family Hope Program)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di setiap Negara pasti akan melakukan yang namanya pembangunan.

Pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Dalam proses pengembangan dan pembangunan tersebut, tidak bisa

dipungkiri akan ada permasalahan yang muncul. Salah satu permasalahan yang

terus terjadi di Indonesia ialah permasalahan kemiskinan. Masalah kemiskinan di

Indonesia menurut Suharto (2009 : 131) merupakan masalah sosial yang

senantiasa relevan untuk dikaji terus-menerus. .

Berdasarkan Peraturan Presiden RI no 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan, kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang

mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang

sistematik, terpadu dan menyeluruh, dalam rangka mengurangi beban dan

memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak melalui pembangunan

inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yang

bermartabat.

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

4

Kemiskinan sering kali dipandang sebagai masalah dari aspek ekonominya

saja atau kondisi ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhan

material dasar. Pada saat ini, dapat dikatakan semua pihak yang berkepentingan

dengan persoalan kemiskinan telah sepakat bahwa kemiskinan adalah persoalan

yang bersifat multidimensi. Di dalamnya, antara lain mencakup dimensi tidak

adanya jaminan masa depan, ketidakmampuan menyalurkan aspirasi dan

rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan.

Kemiskinan terus menjadi perhatian oleh pemerintah. Banyak alternatif

yang telah dilakukan untuk menanggulangi permasalahan ini. Salah satu kebijakan

dan program yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan Kesejahteraan

sosial masyarakat yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Program Keluarga

Harapan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk

memberikan perlindungan sosial dan juga kesejahteraan sosial bagi Keluarga

Miskin (KM) melalui Kementrian Sosial, dan menjadi tanggung jawab Dinas

Sosial sebagai pelaksana.

Program PKH mempunyai prinsip dengan memberikan bantuan tunai

bersyarat kepada pesertanya. Dimana anggota Keluarga Miskin harus mengikuti

ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Program Keluarga Harapan salah

satu program yang sampai saat ini banyak diadopsi oleh banyak negara sebagai

strategi program bantuan sosial, karena karakteristik program ini ialah

mengharuskan atau mengutamakan perilaku yang harus dilakukan oleh penerima

bantuan PKH.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

5

Program Keluarga Harapan di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun

2007 oleh pemerintah dengan 7 provinsi Kemudian program tersebut terus

diperluas dan berkembang sampai pada tahun 2016 dengan 34 provinsi. Jika

sebelumnya komponen penerima PKH hanya ada 2, yaitu komponen kesehatan

dan pendidikan, sekarang diperluas lagi dengan komponen kesejahteraan sosial

yang terdiri dari penyandang Disabilitas dan Lansia 70 tahun ke atas. Dalam

jangka pendek PKH diharapkan mampu mengurangi beban konsumsi peserta

PKH dan dalam jangka panjang PKH diharapakan mampu memutus rantai

kemiskinan (Pedoman Umum PKH 2016).

Peserta PKH ( Program Keluarga Harapan ) setiap tahunnya selalu

meningkat. Pelaksanaan PKH pada tahun 2015 sebanyak 3,5 juta keluarga miskin

dengan anggaran Rp 6,4 Triliun. Hingga pada tahun 2016 target pelaksanaan

sebanyak 6 juta keluarga miskin di 514 Kabupaten/kota dengan anggaran ± Rp 10

Triliun. Ini membuktikan bahwa setiap tahun bahkan setiap hari jumlah keluarga

miskin di Indonesia terus meningkat (Pedoman Umum PKH 2016).

Kelurahan Kawal merupakan satu-satunya kelurahan yang terletak di

Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Kawal merupakan ibu kota

kecamatan Gunung Kijang dengan jumlah KK 1385 KK. Kabupaten Bintan mulai

melaksanakan program PKH dari tahun 2010 dengan jumlah KPM (Keluarga

Penerima Manfaat) sebanyak 2. 257 KPM, namun pada Kecamatan Gunung

Kijang alokasi PKH mulai masuk tahun 2015, ini artinya program PKH mulai

dilaksanakan di Kelurahan Kawal pada tahun 2015 (Humas Bintan, 23 april

2016). Tingkat kemiskinan di Kabupaten Bintan mengalami penurunan walaupun

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

6

tidak signifikan. Berikut data tingkat kemiskinan di Kabupaten Bintan lima tahun

terakhir:

Tabel I.1

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Bintan

No Tahun Garis

Kemiskinan

(Rp/kap/bln)

Persentase

Penduduk

Miskin

Jumlah

Penduduk

Miskin

(Ribuan)

1. 2011 286.007 6,04 % 9,307

2. 2012 290.994 6,29 % 9,290

3. 2013 298.916 6,23 % 9,325

4. 2014 301.829 6,09 % 9,270

5. 2015 313.277 6,07 % 9,250

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan Tahun 2016

Dari tabel diatas, tingkat kemiskinan di kabupaten Bintan dari tahun 2011-

2015 terus mengalami penurunan, walaupun tidak signifikat dan pada tahun 2012

tingkat kemiskinan di Kabupaten Bintan mengalami kenaikan 6,29 % karena

kenaikan BBM, hingga akhirnya turun menjadi 6,07 %. Ini berarti program

pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Bintan bisa dikatakan

cukup berhasil. Data penerima PKH di Kecamatan Gunung Kijang dapat dilihat

pada tabel berikut ini

Tabel I.2

Data penerima PKH Di Kecamatan Gunung Kijang

Kabupaten Bintan

NO Kelurahan/Desa

Jumlah KPM Total

(KPM) 2015 2016

1 Kelurahan Kawal 74 KPM 93 KPM 167

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

7

2 Desa Teluk Bakau 24 KPM 13 KPM 37

3 Desa Malang Rapat 26 KPM 47 KPM 73

4 Desa Gunung Kijang 10 KPM 43 KPM 53

Total 134 KPM 196 KPM 330

Sumber: Pendamping PKH di Kecamatan Gunung Kijang Tahun 2016

Jumlah penerima bantuan PKH pada tahun 2015 di Kelurahan Kawal

sebanyak 74 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) jumlah ini meningkat sampai

pada tahun 2016 dengan jumlah KPM sebanyak 93 KPM. Ini terbukti bahwa

Kelurahan Kawal menerima bantuan PKH lebih banyak dari desa lainnya.

Program Keluarga Harapan selama ini terbukti bisa mengurangi beban

pengeluaran Rumah Tangga Masyarakat. Tetapi masih ada hambatan dan

permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya.

Seperti di Kelurahan Kawal, Pendataan pesertanya masih mengikuti BDT

tahun 2011, sementara PKH mulai dilaksanakan pada tahun 2015. Ada yang

mengeluh tentang pendataan peserta tersebut. Karena adanya perubahan status

sosial ekonomi calon peserta PKH, adanya KPM yang memiliki komponen PKH

dan sudah mampu tetapi masih terdaftar sebagai KPM, sementara mereka yang

termasuk kedalam komponen penerima PKH dan kurang mampu justru tidak

terdaftar ; masih ada masyarakat miskin atau KPM yang belum mengetahui atau

memahami tentang PKH secara jelas; dalam pelaksanaannya sering terjadi double

KPM banyak KPM yang tidak memenuhi komitmennya di fasilitas kesehatan dan

fasilitas pendidikan. Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Implementasi Program Keluarga

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

8

Harapan tahun 2016 dalam meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan

Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan”.

Perumusan Masalah

Dari Latar Belakang diatas, maka yang jadi pokok masalah dari penelitian

ini, yaitu: “Bagaimanakah Implementasi Program Keluarga Harapan tahun 2016

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Kawal, Kecamatan

Gunung Kijang, Kabupaten Bintan?”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini, yaitu Untuk

Mengetahui implementasi Program Keluarga Harapan tahun 2016 dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung

Kijang, Kabupaten Bintan dan untuk mengetahui faktor penghambat implementasi

PKH tahun 2016 dalam menngkatkan kesejahteraan masyarakat di Kelurahan

Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu data yang diperoleh dari lapangan

dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi diolah berdasarkan analisis

yang dikemukakan oleh peneliti.

Sugiyono (2012: 11), Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

9

lebih (indenpenden) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan

antara variabel satu dengan variabel lain.

Data yang dianalisis adalah data yang didapatkan selama penelitian dari

hasil wawancara kepada informan yang terlibat kedalam implementasi Program

Keluarga Harapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan alat pedoman wawancara,

daftar ceklis serta dokumen-dokumen atau arsip-arsip sebagai bukti autentik yang

akan memberikan kekuatan nyata dan empiris.

LANDASAN TEORI

Kebijakan Publik

Istilah kebijakan publik merupakan terjemahan istilah bahasa inggris, yaitu

Public Policy. Kata Policy ada yang menerjemahkan menjadi “kebijakan”

(Anggara, 2014: 35) dan ada juga yang menerjemahkan menjadi “kebijaksanaan”.

Meskipun belum ada kesepakatan bahwa policy diterjemahkan menjadi

“kebijakan” atau “kebijaksanaan”, kecendrungan untuk policy digunakan istilah

kebijakan. Oleh karena itu, public policy diterjemahkan menjadi kebijakan publik.

Menurut Thomas Dye (Subarsono, 2010: 2) kebijakan publik mengandung

makna bahwa: (1) Kebijakan Publik tersebut dibuat oleh badan pemerintah, bukan

organisasi swasta; (2) Kebijakan publik menyangkut pilihan yang harus dilakukan

atau tidak dilakukan oleh badan pemerintah.

Quade dalam (Yudiatmaja, 2016: 10) mendefinisikan Kebijakan Publik

sebagai berikut:

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

10

“keputusan yang dibuat oleh lembaga pemerintah (eksekutif dan legislatif)

yang memiliki dampak terhadap masyarakat, sehngga masyarakat harus

dilibatkan dalam proses perumusan penyusunannya”.

Selanjutnya, David Easton (Anggara, 2014: 35) mendefinisikan kebijakan

publik, sebagai berikut:

“Public Policy is the authoritative allocation of values for the society”

(Kebijakan Publik adalah pengalokasian nilai-nilai secara sah kepada seluruh

anggota masyarakat).

Berdasarkan beberapa pandangan para ahli tersebut, pada hakikatnya

kebijakan publik dibuat oleh pemerintah berupa tindakan-tindakan pemerintah.

Kebijakan publik, baik untuk melakukan maupun tidak melakukan sesuatu

mempunyai tujuan tertentu. Kebijakan publik ditujukan untuk kepentingan rakyat

(Anggara, 2014: 35).

Implementasi Kebijakan

Menurut Lane dalam (Yudiatmaja, 2016: 12) konsep „Implementasi‟

mengandung dua aspek, yaitu aspek statis dan dinamis. Dalam arti statis,

implementasi didefinisikan sebagai outcomes dan hubungan diantara variabel

kebijakan. Sedangkan dalam arti dinamis, implementasi mengacu kepada proses

pelaksanaan kebijakan, yaitu bagaimana isi dan tujuan direalisasikan dalam

lingkungan kebijakan.

Dalam mengimplementasikan kebijakan, seorang implementor akan berpikir

bagaimana cara melaksanakan atau menerapkan kebijakan agar tujuan dan sasaran

kebijakan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Dengan kata lain,

impelemntasi kebijakan berarti suatu proses yang dilakukan untuk mengkonversi

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

11

isi kebijakan menjadi tujuan kebijakan melalu serangkaian aktivitas (Yudiatmaja,

2016: 13).

Makna implementasi menurut Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier

dalam Wahab (2014: 135) yaitu:

“memahami apa yang terjadi sesudah program itu dinyatakan berlaku atau

dirumuskan yang merupakan fokus perhatian implementasi yaitu kejadian

dan kegiatan yang timbul sesudah disahkannya peraturan yang mencakup,

baik usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan

akibat atau dampak nyata pada masyarakat”.

Tachjan, (2006: 25) mendefinisikan implementasi kebijakan publik, sebagai

berikut:

“proses kegiatan administratif yang dilakukan setelah kebijakan

ditetapkan/disetujui dan kegiatan ini terletak diantara perumusan kebijakan

dan evaluasi kebijakan.

Dalam praktiknya implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang

kompleks bahkan tidak jarang bermuatan politis dengan adanya intervensi

berbagai kepentingan. Implementasi kebijakan menyangkut tiga hal, yaitu: (1)

adanya tujuan dan sasaran kebijakan; (2) adanya aktivitas atau kegiatan

pencapaian tujuan; dan (3) adanya hasil kegiatan (Leo Agustino, 2014: 139).

Model pendekatan implementasi menurut Van Meter dan Van Horn disebut

dengan istilah a model of the policy implementation process (model proses

implementasi kebijakan). Proses implementasi itu merupakan sebuah abstraksi

atau performansi suatu implementasi kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja

dilakukan untuk meraih kinerja implementasi kebijakan publik yang tinggi yang

berlangsung dalam hubungan berbagai variabel. Selanjutnya, Van Meter dan Van

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

12

Horn menyatakan bahwa ada enam variabel, yang mempengaruhi kinerja

kebijakan publik tersebut, adalah:

1. Standard dan sasaran kebijakan

2. Sumber daya

3. Hubungan antarorganisasi

4. Karakteristik agen pelaksana

5. Kondis sosial, ekonomi, politik

6. Disposisi

Program Keluarga Harapan (PKH)

1. Pengertian Program keluarga harapan (PKH)

PKH merupakan program perlindungan sosial melaui pemberian bantuan

tunai bersyarat (Conditional Cash Transfer/CCT) kepada rumah tangga sangat

miskin. PKH mulai dilaksanakan tahun 2007 dan dimaksudkan sebagai upaya

membangun sistem perlindungan sosial kepada KM, meningkatkan kualitas hidup

melalui perubahan perilaku terhadap pendidikan dan kesehatan serta mendukung

tercapainya kesejahteraan sosial.

2. Kriteria peserta PKH

Kriteria peserta PKH adalah keluarga miskin yang minimal memiliki salah

satu syarat dibawah ini:

1. Memiliki komponen kesehatan, yakni anak dengan usia dibawah 6 tahun, ibu

hamil/menyusui, termasuk anak penyandang disabilitas ringan/sedang.

2. Memiliki komponen pendidikan, yaitu anak usia sekolah 6 hingga 21 tahun

untuk peserta pendidikan SD/MI sederajat, SMP/MTS sederajat, SMA/MA

sederajat, termasuk anak penyandang disabilitas ringan/sedang.

3. Memiliki komponen kesejahteraan sosial, yaitu penyandang disabilitas berat

dan lanjut usia 70 tahum keatas.

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

13

PKH dijalankan berdasarkan peraturan atau landasan hukum, yaitu:

1. UU no. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

2. UU no. 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial.

3. UU no. 13 tahun 2011 tentang penangan fakir miskin.

4. Inpres no 3 tahun 2010 tentang program pembangunan yang

berkeadilan poin lampiran ke 1 tentang penyempurnaan

pelaksanaan program keluarga harapan.

5. Inpres no 1 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan

korupsi lampiran ke 46 tentang pelaksanaan transparansi

penyaluran Bantuan Langsung Tunai Bersyarat bagi keluarga

sangat mskin ( KSM) sebagai peserta PKH.

6. Perpres no 15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan

kemiskinan.

PEMBAHASAN

PKH mulai diimplementasikan di Kelurahan Kawal pada tahun 2015, karena

alokasi PKH baru masuk di Kecamatan Gunung Kijang pada tahun 2015. Dalam

Implementasi PKH di Kelurahan Kawal, jumlah peserta PKH selalu bertambah

pesertanya, yang awalnya ada 74 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) pada tahun

2016 bertambah menjadi 93 KPM, dan ini berarti bahwa masyarakat miskin di

Kelurahan Kawal selalu bertambah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

salah satu dari teori model implementasi yang memiliki variabel yang saling

berkaitan, yaitu teori model dari Van Meter dan Van Horn tahun 1975 dimana ada

6 variabel yang mempengaruhi implementasi berdasarkan Dimensi standard dan

sasaran kebijakan, Dimensi sumber daya, Dimensi hubungan antarorganisasi,

Dimensi karakteristik agen pelaksana, Dimensi kondisi sosial, ekonomi, politik

dan Dimensi Disposisi. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

14

1. Standard dan Sasaran Kebijakan

Dalam implementasi Program Keluarga Harapan tahun 2016 di Kelurahan

Kawal sudah memiliki standard dan sasaran yang jelas, sasaran dan tujuan yang

ingin dicapai sudah sesuai dengan standard dari penerima PKH, walaupun dalam

proses pelaksanaan terdapat kekurangan, seperti Inclusif eror dan exklusif eror

yang disebabkan karena data yang digunakan untuk penetapan sasaran PKH masih

menggunakan data lama berdasarkan PPLS (Pendataan Program Perlndungan

sosial) tahun 2011. Dimana kondisi ekonomi masyarakat tentu sudah mengalami

perubahan. Tujuan umum yang ingin dicapai dari Program Keluarga Harapan

yaitu untuk mengurangi beban konsumsi peserta PKH, dalam jangka menengah

PKH bertujuan untuk menciptakan perubahan perilaku peserta PKH dalam

mengakses layanan di Faskes dan Fasdik dan dalam jangka panjang PKH

diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan.

Adapun tujuan Khusus PKH, yaitu

1. Meningkatkan taraf pendidikan peserta PKH.

2. Meningkatkan taraf kesehatan ibu hamil/menyusui dan anak dibawah usia 6

tahun peserta PKH.

3. Meningkatkan kondisi ekonomi peserta PKH

Sasaran PKH adalah Keluarga Miskin, yang memenuhi standard yang sudah

ditetapkan oleh pelaksana kebijakan PKH, yaitu yang memiliki komponen

Kesehatan, Komponen pendidikan dan Komponen Kesejahteraan Sosial.

Komponen Kesehatan terdiri dari ibu hamil/nifas dan anak usia dibawah 6 tahun,

Komponen Pendidikan terdiri dari Anak Sekolah (SD, SMP,SMA), serta

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

15

Kesejahteraan Sosial terdiri dari Lanjut Usia (Lansia) 70 tahun keatas dan

Penyandang Disabilitas/cacat permanen.

2. Sumber Daya

Keberhasilan dari sebuah kebijakan tentu sangat tergantung dengan sumber

daya yang dimiliki, baik sumber daya manusia (staff), sumber daya finansial

(anggaran), dan fasilitas..

a. SDM

Dalam PKH untuk SDM di Kabupaten Bintan, ada 10 pendamping, 1

operator, dan 1 pendamping. Jadi untuk 1 kecamatan, termasuk Kelurahan Kawal

memliki 1 pendamping PKH, hanya di Tambelan saja yang memiliki 2

pendamping, karena melihat kondisi dari pulau tambelan yang cukup jauh. Dari

segi pemahaman dan kemampuan SDM benar-benar diseleksi, mereka yang

terpilih akan diberikan bimbingan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan

pemahaman mereka terhadap program. SDM di Kelurahan Kawal jika dilihat dari

segi jumlah sudah memadai dan mencukupi, karena melihat kondisi geografis

Kelurahan Kawal yang mudah di jangkau.

SDM untuk di Kelurahan Kawal adalah pendamping PKH, karena

pendamping yang akan bersentuhan langsung dengan peserta PKH, mulai dari

pertemuan awal dan validasi, penyaluran bantuan, pemuktahiran data dan

verifikasi komitmen di fasilitas kesehatan dan pendidikan, pertemuan kelompok

bulanan dengan peserta PKH hingga melakukan penanganan pengaduan

semuanya adalah tugas pendamping PKH.

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

16

Dalam implementasi PKH di Kelurahan Kawal, SDM yang ada sudah

memiliki kemampuan, pemahaman dan pengetahuan sesuai bidang kerjanya,

karena sebelum direkrut menjadi pendamping PKH, mereka mengikuti tes seleksi

dan mengikuti workshop sebagai bekal pelaksana PKH terkait dengan Kebijakan

PKH serta beberapa bimbingan yang bertujuan diperolehnya SDM yang

mempunyai pengetahuan, kemampuan teknis, dan pemahaman terhadap peran,

tugas dan fungsi pendampingan PKH dilapangan.

b. Fasilitas

Dalam implementasi Program Keluarga Harapan di Kelurahan Kawal, pihak

kelurahan saling kerja sama dan komunikasi agar pelaksanaan PKH di Kelurahan

Kawal berjalan lancar. fasilitas yang biasa di berikan, biasanya berupa tempat,

bangku ataupun snack-snack setiap ada kegiatan sosial, seperti pada saat

pertemuan awal dengan peserta baru. Kadang tempat yang disediakan, di Kantor

Kelurahan Kawal, Kantor Kecamatan Gunung Kijang dan GOR (Gedung

Olahraga).

Van Meter dan Van Horn mengungkapkan bahwa Jika SDM yang kompeten

dan berkualitas sudah dimiliki, itu saja tidak cukup untuk meraih keberhasilan

dalam proses implementasi yang lancar sesuai harapan. Sumber daya lain yang

patut diperhitungkan adalah Fasilitas sarana dan prasarana yang akan

memudahkan mereka dalam bekerja.

Untuk Implementasi PKH di Kelurahan Kawal, fasilitas yang ada memadai

dan membantu pendamping dalam menjalankan tugasnya begitu juga dengan

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

17

peserta PKH. Peserta PKH merasakan fasilitas yang ada sudah cukup mendukung.

Untuk pertemuan kelompok bulanan, biasanya fasilitas yang tersedia yaitu berupa

tempat berkumpul di rumah salah satu kelompok peserta PKH.

Fasilitas Tempat untuk penyaluran bantuan di laksanakan di Kantor Pos,

sehingga peserta PKH yang ingin mengambil bantuannya harus langsung ke

Kantor Pos dengan membawa Kartu PKH dan tidak dapat di wakilkan. Untuk

fasilitas sarana dan prasana di Kelurahan Kawal juga menjadi tanggung jawab dari

pihak Kelurahan, karena program ini dilaksanakan di Kelurahannya.

c. Anggaran

Pemerintah Daerah juga memberikan dukungannya berupa anggaran.

Anggaran dari pemerintah daerah, digunakan untuk membiayai operasional

pelaksana PKH dan juga segala kegiatan PKH mulai dari sosalisasi sampai

pendampingan dan pembinaan peserta PKH.

Dalam Pelaksanaan PKH di Kelurahan Kawal Jika ada kegiatan PKH di

Kelurahan Kawal, pihak Kelurahan saling bekerja sama dan komunikasi dengan

pelaksana PKH yang ada di Kelurahan Kawal, baik itu mengenai fasilitas ataupun

anggaran, terkadang anggaran itu bisa dari pelaksana PKH dan bisa juga dari

pihak Kelurahan. Anggaran atau juga bantuan tunai yang diberikan langsung dari

pemerintah pusat untuk peserta PKH setiap tahun nominalnya bisa berubah

tergantung anggaran pada tahun tersebut.

Bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah digunakan untuk

membantu peserta PKH dalam memenuhi hak nya untuk mendapatkan fasilitas

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

18

kesehatan dan pendidikan yang layak untuk anak mereka. Berdasarakan teori Van

Meter dan Van Horn (Agustino, 2014: 142) Sumber daya keuangan (anggaran)

adalah hal yang sangat penting. Karena mau tidak mau ketika SDM yang

kompeten telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia,

maka menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh

tujuan Kebijakan.

Tabel IV.1

Indeks dan komponen bantuan PKH TA 2016

No Komponen bantuan Indeks Bantuan

1. Bantuan tetap 500.000

2. Bantuan ibu hamil/menyusui 1.200.000

3. Bantuan anak usia dibawah 6 tahun 1.200.000

4. Bantuan peserta pendidikan setara SD/MI atau

sederajat

450.000

5. Bantuan peserta pendidikan SMP/MTS atau sederajat 750.000

6. Bantuan peserta pendidikan SMA/MA atau sederajat 1.000.000

7. Bantuan penyandang disabilitas berat 3.100.000

8. Bantuan lanjut usia 70 tahun keatas 1.900.000

Sumber: pedoman umum pelaksanaan PKH tahun 2016

3. Hubungan antarorganisasi

a. Koordinasi dan kerja sama antarorganisasi

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi

kebijakan. Semakin baik koordinasi komunikasi yang terjalin antar pihak-pihak

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

19

yang terlibat dalam proses implementasi, maka peluang kesalahan-kesalahan akan

sangat kecil untuk terjadi. PKH sebagai program perlindungan sosial yang

melibatkan banyak Kementrian/lembaga, saling berkomunikasi dan bekerja sama,

agar implementasi PKH berjalan lancar.

Sebagai program Lintas Kementrian, PKH yang pelaksana Kabupaten/Kota,

yaitu Dinas Sosial, bukan hanya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan

Dinas Kesehatan dimana yang menjadi komponen PKH dibidang Kesehatan dan

Pendidikan tetapi juga Bappeda, yang memfasilitasi pengalokasian dana sharing

APBD untuk PKH tingkat Kabupaten, Kanwil Kemenag, BPS, BPJS juga PT

POS, yang mengkoordinasikan penyaluran bantuan kepada PT Pos Kab/Kota.

Setiap Dinas yang terkait dan berkoordinasi dalam PKH memiliki perannya

masing-masing dan saling bekerja sama seperti Dinas Sosial berperan sebagai

pelaksana PKH di Kabupaten/kota, koordinasi teknis pelaksanaan PKH dengan

pihak Kecamatan, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan PKH,

penguatan kapasitas Tim pelaksana PKH. Dinas Pendidikan juga memberikan

bentuk kerja samanya dalam bentuk dukungan dalam program pendidikan gratis,

koordinasi teknis dengan Dindikbud Kabupaten Bintan, Bantuan Siswa Miskin

bagi peserta PKH, dan Bantuan siswa berprestasi. Selain berkoordinasi dengan

Dinas Pendidikan, Dinas Sosial juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Dinas

kesehatan berperan dalam pemberian program kesehatan gratis, dan koordinasi

teknis dengan Dinkes Kabupaten (Profil PKH Kabupaten Bintan Tahun 2016).

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

20

Dalam implementasi PKH di Kelurahan Kawal, ketika ada pelaksanaan PKH

atau kegiatan sosial lainnya, pendamping PKH saling berkomunikasi baik dengan

pihak Kelurahan atau pun dengan Pihak Kecamatan, seperti dalam penyediaan

tempat dan pendataan peserta PKH. dalam implementasi PKH di Kelurahan

Kawal juga saling bekerja sama dengan RT dan RW setempat, yaitu pada saat

pengantaran SUPA (surat undangan pertemuan awal) pendamping dibantu oleh

RT dan RW dalam mengantarkan surat undangan ke KPM

b. Pengawasan

Pengawasan dilakukan secara berjenjang mulai dari pusat, kemudian provinsi,

dan Dinas Sosial dilakukan secara rutin dan biasa disebut dengan monitoring.

Untuk pengawasan atau pemantauan terhadap penyaluran bantuan pihak dinas

langsung turun untuk memantau, pengawasan pemanfaatan juga, tapi tidak semua

daerah bisa dijangkau untuk pemantauan secara langsung. Tapi setiap kecamatan

untuk penyaluran dan pemanfaatan pasti di lakukan pemantauan.

Dalam Implementasi PKH di Kelurahan Kawal, pendamping PKH juga

berperan sebagai pihak yang melakukan pengawasan kepada peserta PKH karena

yang paling dekat dengan peserta PKH. Pendamping merupakan pihak kunci yang

menjembatani penerima manfaat dengan pihak-pihak lain yang terlibat di tingkat

Kecamatan dan Kabupaten. Tugas pendamping termasuk dalam melakukan

sosialisasi PKH, mengawasi, mendampingi dan memantau bantuan yang diberikan

kepada Peserta PKH atau penerima manfaat untuk memastikan bahwa yang

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

21

terjadi di lapangan sesuai dengan yang diharapkan dan mendampingi penerima

manfaaat dalam memenuhi komitmennya.

c. Sosialisasi

Di Kelurahan Kawal sosialisasi Program Keluarga Harapan biasa di

laksanakan di GOR (Gedung Olahraga), Kantor camat, dan Kantor Kelurahan.

Sosialisasi dilakukan pada saat proses pertemuan awal dan validasi. Pertemuan

awal merupakan kegiatan sosialisasi tentang program kepada calon peserta PKH,

sedangkan validasi adalah kegiatan mencocokkan data awal hasil pendataan PPLS

dengan kondisi terkini calon peserta PKH.

Dalam PKH ada pertemuan kelompok setiap bulan yang disebut P2K2

(Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) merupakan sebuah intervensi

perubahan perilaku yang diberikan bagi peserta PKH Dimana melalui pertemuan

kelompok tersebut, pendamping memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai

PKH dan mengingatkan masyarakat untuk memenuhi komitmennya di Faskes,

Fasdik dan juga Kesejahteraan sosial dan bisa disebut sebagai sosialisasi lanjutan.

Namun sosialisasi yang dilakukan baik dari pihak pusat dan pendamping

belum begitu maksimal, karena masih ada sebagian dari masyarakat dan peserta

PKH lupa atau tidak ingat kapan sosialisasi pertama kali dilakukan dan rata-rata

mereka masih belum memahami tentang PKH. sosialisasi secara langsung

sebelum terbentuk kelompok bulanan, hanya dilakukan diawal saja saat pendataan

menjadi peserta PKH dan ketika program ini mulai dilaksanakan di Kelurahan

Kawal.

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

22

4. Karakteristik agen Pelaksana

Karakteristik agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, dan juga pola-pola

hubungan yang terjadi dalam birokrasi. Struktur Birokrasi PKH sudah di atur

langsung dari pusat, yaitu Kementrian Sosial, mengingat program ini merupakan

program perlindungan sosial di bawah Kementrian sosial. Dimana ketua dari Tim

koordinasi nasional PKH di pusat, yaitu Mentri Sosial dan pelaksana PKH nya,

yaitu Direktorat Jaminan sosial Keluarga Direktorat Jenderal perlindungan dan

jaminan sosial Kementrian Sosial Republik Indonesia. Sedangkan untuk

pelaksana PKH di daerah, yaitu Dinas/instansi sosial yang membidangi urusan

perlindungan dan jaminan sosial. PKH memiliki Pedoman Pelaksanaan PKH,

dimana di dalam pedoman tersebut, sudah dijelaskan secara rinci mengenai PKH,

beserta kelembagaan yang terlibat hingga struktur dan pembagian tugas untuk

setiap implementor.

Setiap tugas yang dijalankan oleh implementor PKH di Kelurahan Kawal,

mempunyai SOP (standard operating procedures) yang berbeda, tergantung

dengan tugas dan juga kegiatan yang dilakukan. Dalam setiap proses pelaksanaan

PKH juga memiliki SOP yang berbeda-beda. Misalnya, dalam kegiatan Validasi

ada SOP nya, dalam penyaluran bantuan ada SOP nya. Aturan masing-masing

kegiatan sangat berbeda. Tapi SOP nya sangat jelas, karena strukturnya dari pusat

ke daerah juga sudah jelas dan tercantum didalam Pedoman Umum Pelaksanaan

PKH tahun 2016.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

23

5. Kondisi sosial, ekonomi politik

Program Keluarga Harapan mendapatkan respon yang sangat baik dari

masyarakat, karena mereka mengetahui bahwa dengan adanya program ini bisa

membantu meringankan kehidupan sosial mereka dan mengangkat perekonomian

mereka. Tokoh-tokoh masyarakat juga memberi dukungannya dalam membantu

penambahan peserta yang berhak mendapatkan PKH. Namun dari segi politik,

PKH kurang mendapat dukungan karena Program Keluarga Harapan merupakan

Program sosial dari Kementrian Sosial, tidak ada kaitan dan hubungannya dengan

elit-elit politik, mereka juga sangat dilarang keras untuk ikut berpolitik.

Dengan adanya program seperti ini bisa membantu meringankan beban KPM

baik dibidang kesehatan dan juga pendidikan untuk anak sekolah. Tetapi, PKH di

Kelurahan Kawal bisa berhasil ketika antusias yang tinggi juga diringi dengan

tingkat kepatuhan dan kesadaran yang tinggi dari peserta PKH. Namun yang

terjadi dilapangan, bahwa kesadaran yang dimiliki oleh peserta PKH untuk

mengakses layanan kesehatan dan pendidikan, masih rendah. Masih ada dari

mereka yang tidak mau atau malas membawa anaknya keposyandu dan tidak

masuk kesekolah atau alpha.

6. Disposisi

Jika dilihat dari segi pemahaman dan kemampuan yang dimliki pendamping

PKH selaku implementor PKH di Kecamatan, mereka sudah memiliki

pengetahuan dan pemahamn yang baik, ini terlihat bahwa dalam penyampaian

informasi, ketika sosialisasi atau pertemuan awal, banyak peserta PKH yang

mengajukan pertanyaan kepada pendamping PKH dan pendamping bisa

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

24

menjawab sesuai pengetahuannya. Namun tidak dengan komitmen yang dimiliki

oleh pelaksana, komitmen yang dimiliki oleh pelaksana PKH masih rendah.

Pendamping belum sepenuhnya memenuhi komitmennya, ketika pertemuan rutin

bulanan pendamping jarang ikut kumpul bersama peserta dampingannya untuk

menanyakan sekilas tentang bantuan yang diterima dan juga memberikan

penjelasan lebih lanjut tentang PKH, agar pengetahuan KPM terhadap PKH.

sehingga komunikasi yang terjalin antara KPM dan pendamping itu kurang baik.

Rendahnya komitmen dan komunikasi yang terjalin juga erat kaitannya

dengan semangat dan motivasi yang dimiliki oleh pendamping dalam

menjalankan tugasnya. Terkadang motivasi dan semangat kerja yang dimiliki oleh

pendamping menurun dan lemah, sehingga untuk menjalin komunikasi dan

memenuhi komitmennya pun kurang baik, dan tentu akan mengahambat proses

implementasi PKH

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diperoleh dilapangan berkitan dengan judul

penelitian yaitu Implementasi PKH Tahun 2016 di Kelurahan Kawal Kecamatan

Gunung Kijang Kabupaten Bintan, dapat disimpulkan bahwa Implementasi PKH

di Kelurahan Kawal belum berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Masih

terdapat kekurangan-kekurangan dan hambatan dalam pelaksanaannya. Hal ni

dapat dilihat dari beberapa dimensi-dimensi yang mempengaruhi implementasi,

yaitu:

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

25

1. Standard dan sasaran kebijakan, setelah melakukan penelitian, bahwa

menjadi standard dan sasaran kebijakan PKH sudah tercapai dan jelas,

namun dalam pelaksanaannya masih terjadi inclusif eror dan exklusif eror.

Di karenakan data yang ada masih berdasarkan data lama.

2. Sumber daya. Sumber daya sudah memadai dan mencukupi, baik dari segi

SDM, Fasilitas dan Anggaran semua sudah cukup mendukung dalam

pelaksanaan PKH.

3. Hubungan antarorganisasi. Koordinasi dan kerja sama yang terjalin antar

instansi yang terkait dengan PKH sudah berjalan lancar, diaman PKH

bukan hanya saling komunikasi dengan intansi lain yang berkaitan dengan

PKH, tetapi juga pihak Kelurahan, hingga RT dan RW. Namun sosialisasi

yang dilakukan masih kuran atau belum maksimal. Karena masih ada

masyarakat/peserta PKH yang tidak mengerti dengan PKH ini.

4. Karakteristik Agen Pelaksana. PKH sudah memiliki struktur birokrasi

yang jelas yang ditetapkan langsung oleh pusat, dan setiap pelaksanaannya

sudah memiliki SOP masing-masing, sehingga kegiatan yang dilakukan

sudah jelas dan sistematis.

5. Kondisi sosial, ekonomi, politik. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di

Kelurahan Kawal sudah mendukung untuk dilaksanakannya program ini,

mereka sangat antusias dengan PKH. namun dari sisi politik PKH tidak

boleh ada kaitannya dengan lingkungan politik.

6. Disposisi. Disposisi/sikap pelaksana PKH di Kelurahan Kawal

menunjukkan sikap yang tidak sesuai dengan ketentuan PKH, karena

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

26

komitmen dan semangat yang dimiliki pelaksana masih kurang dan sering

melemah. Pelaksana belum sepenuhnya komitmen dengan tugas yang

menjadi tanggungjawabnya.

7. Faktor penghambat implementasi PKH di Kelurahan Kawal Kecamatan

Gunung Kijang Kabupaten Bintan adalah:

a. Pendamping PKH kesulitan menghubungi peserta PKH pada saat

penyaluran bantuan, dikarenakan kontak yang peserta PKH berikan

pada saat pertemuan awal sudah tidak aktif.

b. Rendahnya kesadaran KPM akan pentingnya kesehatan dan

pendidikan, masih ada sebagian yang tidak perduli, dikarenakan pola

pikir mereka yang belum ada kemajuan.

c. Adanya KPM yang tidak hadir pada saat pertemuan awal karena

pindah alamat dan tidak di ketahui oleh pihak kelurahan, sehingga

menyulitkan pendamping dilapangan.

d. Rendahnya komitmen serta semangat kerja yang dimiliki oleh

pelaksana PKH di Kelurahan Kawal untuk mendampingi peserta

PKH .

e. Sosialisasi yang pernah dilakukan oleh Pihak Dinas Sosial dan

Pendamping masih lemah.

Saran

Diharapakan Pemerintah dan juga Dinas Sosial selaku pelaksana PKH di

Kabupaten untuk meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap setiap proses

pelaksanaan PKH agar implementasi PKH di setiap daerah khususnya di

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

27

Kelurahan Kawal Kecamatan Gunung Kijang berjalan dengan lancar. oleh karena

itu maka perlu disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Mulai menggunakan data baru yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat

dimana PKH itu dilaksanakan, agar sasaran dan tujuan yang tercapai sesuai

dengan standard yang sudah ditetapkan dengan mensinkronkan data dari

pusat dengan data RT dan RW.

2. Meningkatkan dan menambahkan jumlah SDM dalam implementasi PKH,

agar implementasi PKH di setiap daerah terutama daerah yang kondisinya

susah dijangkau dan memiliki peserta PKH banyak, berjalan lancar.

3. Sosialisasi PKH harus dilakukan secara maksimal sampai kepada sasaran

penerima PKH, dengan menambah sarana sosialisasi, seperti penyuluhan dan

pemasangan spanduk di setiap fasilitas kesehtan dan pendidikan,

membagikan brosur terkait PKH dan juga setiap ketua kelompok PKH di

berikan buku pegangan PKH. agar ketika ada yang mereka kurang paham dan

lupa, peserta PKH bisa melihat buku pegangan dan juga brosur tersebut.

4. Keterlibatan unsur politik dalam pelaksanaan PKH memang seharusnya

ditiadakan, karena ini merupakan program perlindungan sosial, yang

merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan menciptakan perubahan perilaku masyarakat miskin agar

lebih peduli terhadap kesehatan dan pendidikan. jika pelaksanaannya

bergantung dan berkaitan dengan unsur politik, tentu akan sangat

mempengaruhi kelancaran pelaksanaan PKH.

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

28

5. Melalui rapat Koordinasi bulanan, Pihak Dinas Sosial selaku pelaksana PKH

di Kabupaten harus berusaha lebih optimal lagi, dengan cara terus

membangkitkan dan mengingatkan para pendamping dengan apa yang

menjadi tanggujawabnya untuk mendampingi peserta PKH dalam pertemuan

kelompok bulanan. Jika ada yang tidak menjalankan tugasnya sanksi yang

ada harus diberikan bukan hanya berupa teguran lisan, tapi juga bisa dengan

pemotongan uang honor atau insentif. Serta melakukan monitoring dan

evaluasi setiap tahun untuk melihat perkembangan peserta PKH dalam

pemanfaatan bantuan.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

29

Daftar Pustaka

Abdul Wahab, Solichin. 2005. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke

Implementasi Kebijakan Negara, Jakarta: Bumi Aksara.

Agustino, Leo. 2014. Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta

Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta.

Tachjan, 2006. Implementasi Kebijakan Publik, Bandung: AIPI

Yudiatmaja, Wayu Eko. 2016. Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik,

TanjungPinang: UMRAH PERS

Peraturan Undang-Undang

Keputusan Mentri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku ketua Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, No: 31/KEP/MENKO/-

KESRA/IX/2007 tentang “Tim Pengendali Program Keluarga

Harapan

Peraturan presiden RI No. 15 Tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan

kemiskinan.

Undang-Undang No 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Nasional

Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

Jurnal

Racham Aulia, Galih. 2015, Respon Masyarakat terhadap implementasi Program

Keluarga Harapan (PKH) Di Dusun Bulurejo Desa Mongol

Kecamatan Saptosari Kabupaten GunungKidul Yogyakarta

Riyadi, Slamet. 2016, Analisis Implementasi Program Keluarag Harapan (PKH)

Terhadap Keluarga Sangat Miskin (KSM) Penerima Bantuan di

Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah.

Syamsir, Nurfahira. 2014, Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH)

Bidang Pendidikan di Kecamatan Tamalate Kota Makasar

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity...PKH (Program Keluarga Harapan) merupakan program perlindungan sosial melalui pemberian

30

Wibowo, Santoso. 2011, Kajian Implementasi Program Keluarga Harapan

(PKH) sebagai salah satu Program Peningkatan Derajat

Kesejahteraan masyarakat miskin di Kabupaten Ngawi.

Dokumen-dokumen

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2011.

Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian dam Skripsi Serta

ujuan Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang..

Kementrian Sosial RI, 2016. Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga

Harapan. Jakarta: Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan

Sosial.

Lain-Lain

https://kertyawitaradya.wordpress.com/2010/04/13/implementasi-kebijakan-

publik-model-van-meter-van-horn-the-policy-implementation-

process/

http://www.idsalim.com/2016/08/pedoman-umum-program-keluarga

harapan.html

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-kemampuan-menurut-

definisi.html