PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) …
Transcript of PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) …
PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM
MEWUJUDKAN KARAKTER KELUARGA MANDIRI DI
DESA DURIAN LECAH KECAMATAN SUNGAI MANAU
KABUPATEN MERANGIN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Starata Satu (S.1)
Jurusan BPI Fakultas Dakwah
Oleh:
Ria Susanti
NIM: UB 160246
BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
v
MOTTO
قوى البر على وتعاونوا... قوا والعدوان الثم على تعاونوا ول والت الل وات
(٢:المائدة)العقاب شديد الل إن
“...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
(Al Ma‟idah : 2).
vi
ABSTRAK
Peneliti ini dilatar belakangi bahwa Program Keluarga Harapan yang
dilaksanakan dan diberikan pemerintah untuk masyarakat tidak mampu sebagai
pengamatan awal di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Kabupaten
Merangin tentang pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam
mewujudkan krakter keluarga mandiri telah melakukan pengamatan awal di Desa
Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin tentang
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Mewujudkan Karakter
Keluarga Mandiri, penulis ingin mengetahui apa saja faktor-faktor yang menjadi
kendala dari Program Keluarga Harapan (PKH) ini di Desa Durian Lecah
Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin, untuk itu peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih jauh lagi tentang bagaimana pelaksanaan program PKH terhadap
pembentukn karakter keluarga mandiri yang berada di Desa Durian Lecah
Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan metode analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Adapun temuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Sistem penyaluran
bantuan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang dilakukan oleh PKH
Durian Lecah dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: (a) Masyarakat
mengikuti SUPA; (b) Tedaftar di BDT; (c) Penyeleksian calon KPM; (d)
Pemantauan/Evaluasi. Sistem penyaluran dilakukan setelah melalui proses
penyuluhan program PKH di Desa Durian Lecah dilaksanakan antara lain dalam
beberapa langkah, seperti: (a) Proses penyadaran dan pembentukan perilaku; (b)
Proses transformasi pengetahuan dan kecakapan; (c) Sosialisasi macam-macam
bentuk bantuan dan kegiatan PKH; (d) Pembinaan dan pendampingan. (2)
Pemanfaatan Program Keluarga Harapan di Desa Duria Lecah Kecamatan Sungai
Manau Kabupaten Merangin untuk periode tahun 2019/2020 dialokasikan ke
dalam beberapa bidang, yaitu: (a) Bidang kemandirian kesehatan; (b) Bidang
kemandirian pendidikan; dan (c) Kemandirian ekonomi dan (3) Pelaksanaan
Program Keluarga Harapan di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau
Kabupaten Merangin dapat dikatakan sudah cukup efektif karean pelayanan dana
sudah bisa dilaksanakan melalui ATM atau agen BRI-link, dan tidak lagi melalui
kantor POS, meskipun masih terdapat beberapa kendala di lapangan, seperti: (a)
Rendahnya tingkat pendidikan penerima bantuan PKH; (b) Lambannya pencarian
bantuan; (c) Masih kurangnya sosialisasi tentang peranan pendamping PKH ke
masyarakat; (d) Data yang belum terintegrasi; (e) Kasus bantuan yang tidak tepat
sasaran; dan (f) Masih minimnya sarana dan prasarana penyuluh PKH. Namun
kendala-kendala ini hanyalah pada skala yang kecil dan tidak mengganggu
efektifitas PKH di Desa Durian Lecah.
Kata Kunci: Program PKH, Karakter, Keluarga Mandiri
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur Penulis ucapkan tiada henti-hentinya atas khadirat Allah SWT,
dimana berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini, karena dari beliaulah penulis mendapatkan karunia ilmu dan sumber dari
suara-suara hati yang bersifat mulia, sumber ilmu, sumber segala kebenaran
yaitu Allah SWT, dengan mengharap rahmat dan ridho-Nya dengan penuh
keyakinan dan ketetapan hati, kupersembahkan skripsi ini kepada
Ayahandaku Abdul Murat dan Ibundaku Amrah yang telah membimbing,
mendidik dan memberikan dorongan motivasi serta do’a dan kasih sayang
dengan penuh kesabaran, keikhlasan perjuangan dan dengan tetesan keringat
sertajerih payah demi tercapainya cita-cita untuk buah hatinya ini.
Teruntuk suamiku tersayang Ali Amin dan kakakku tersayang (Azzakariya,
Desmawati, Jon Heri, Jamiludin, Rofiqoh,), terimakasih atas segala kasih
sayang, motivasi dan dukungan nya selama ini kepada saya. Terimakasih sudah
selalu mendukung dan member kekuatan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan
keberkahan dan kesuksesan untuk kalian. Tak lupa pula saya ucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada:
Dosen pembimbing I (Bapak Drs. Sururuddin, M. Pd) dan
Dosen pembimbing II (Bapak Massuhartono, S.Pd., M.Si)
Yang senantiasa sabar membimbing saya dan mejelaskan skrpsi ini.
Untuk sahabat ku
Aamiin ya rabbal’alamiin…
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji serta rasa sykur yang sedalam-dalamnya penulis haturkan
khadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta
salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW
yang mengantarkan manusia dari kegelapan ke zaman yang terang benderang.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri.
Penulis menyadari mengenai penulisan ini tidak bisa terselesaikan tanpa
pihak pihak yang mendukung baik secara moril dan juga materil. Maka, Penulis
menyempatkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Jambi.
2. Bapak Dr. Abdullah Yunus M.Pd.i selaku Ketua prodi Bimbingan
Penyuluhan Islam
3. Bapak selaku dosen Pembimbing Skripsi I Bapak Drs. Sururuddin, M.
Pd., yang sudah berkenan memberikan ilmu dan juga solusi untuk setiap
permasalahan atau kesulitan dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Bapak Massuhartono, S.Pd., M. Si selaku dosen Pembimbing II
yang sudah bersedia mengarahkan dan membimbing penulis selama
penyusunan skripsi dan memberikan tambahan ilmu dan solusi atas
permasalahan dari kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah UIN STS Jambi yang
sudah berkenan memberikan pengetahuan yang sangat sangat bermanfaat
selama masa perkuliahan.
6. Segenap staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Fakultas Dakwah
UIN STS Jambi yang berkenan memberikan bantuan kepada penulis.
7. Kepada Perpustakaan UIN STS Jambi, serta Bapak Kepala Perpustakaan
Wilayah Jambi.
8. Seluruh teman-teman angakatan terutama untuk kelas A Bimbingan
Penyuluhan Islam Angkatan 2016 yang senantiasa mengisi hari-hari
penulis menjadi sangat menyenangkan.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
NOTA DINAS ........................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .......................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................................ iv
MOTTO .................................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Permasalahan ...................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ................................................................................. 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 5
E. Kerangka Teorii .................................................................................. 6
F. Metode Penelitian ............................................................................... 16
G. Studi Relevan ...................................................................................... 20
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Durian Lecah ......................................................................... 22
B. Letak Geografis Durian Lecah ........................................................... 23
C. Letak Geografis dan Fasilitas Durian Lecah ...................................... 24
D. Pemerintah Desa Durian Lecah .......................................................... 30
BAB III PENYALURAN DAN PEMAMFAATAN PROGRAM
KELUARGA HARAPAN DESA DURIAN LECAH
A. Penyuluhan dan Penyaluran PKH Desa Durian Lecah ..................... 32
B. Pemamfaatan PKH Desa Durian Lecah ............................................ 43
BAB IV KENDALA PROGRAM KELUARGA HARAPAN DESA
DURIAN LECAH A. Rendahnya Tingkat Pendidikan Penerima Bantuan ........................... 49
B. Lambannya Pencarian Bantuan .......................................................... 49
C. Kurangnya Sosialisasi Tentang Peran Pendamping PKH Ke
Masyarakat ......................................................................................... 51
D. Data yang Belum Terintegritas ........................................................... 42
E. Kasus Batuan Yang Tidak Tepat Sasaran .......................................... 53
F. Masih Minimnya Sasana dan Prasarana Penyuluhan PKH ................ 53
G. Analisis Peneliti .................................................................................. 55
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 58
B. Implikasi Penelitian ........................................................................... 59
C. Kata Penutup ..................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk ...................................................................................... 24
Table 2.2 Pola Konsumsi Masyarakat ........................................................................ 25
Tabel 2.3 FasilitasLayanan Kesehatan ....................................................................... 26
Tabel 2.4 Jumlah Pekerja Berdasarkan Bidang Pekerjaan ......................................... 27
Tabel 2.5 Pendapat Rata-Rata Desa Durian Lecah Bidang Pekerjaan ....................... 27
Tabel 2.6 Sarana Pendidikan Akademik Desa Durian Lecah .................................... 28
Tabel 2.7 Jumlah Tamat Pendidikan Desa Durian Lecah .......................................... 29
Tabel 2.8 Jumlah Sarana Ibadah dan Pendidikan Agama .......................................... 29
Tabel 2.9 Struktur Organisasi .................................................................................... 30
Tabel 2.10 Struktur Lembaga Adat ............................................................................ 31
xii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
1 2 3
Tidak dilambangkan ا
B ب
T ت
Ts ث
J ج
ḥ h (titik bawah) ح
Kh خ
D د
Dz ذ
R ر
Z ز
S س
Sy ش
ṣ s (titik bawah) ص
ḍ d (titik bawah) ض
ṭ t (titik bawah) ط
ẓ z (titik bawah) ظ
Koma terbalik di atas „ ع
Gh غ
F ف
Q ق
K ك
L ل
M م
N ن
W و
H ھ
La لا
Apostrop ء
Y ي
1. Vokal Tunggal
Tanda Huruf Latin Keterangan
A -
I -
ۥ U -
2. Vokal Rangkap
xiii
Tanda Huruf Latin Keterangan
- Ay ي .....
- Aw و .....
Contoh: حسين : Husayn
3. Maddah
Tanda Huruf Latin Keterangan
 a dan garis di atas ا
Î i dan garis di atas لى
Û u dan garis di atas لو
4. Ta‟ Marbutah
لمدينةالمورةا : al-Madînah al-Munawwarah
Fâtimah : فاطمة
Wizârat al-Tarbîyah : وزارةالتربية
5. Shaddah
Rabbana : ربنا
Nazzala : نزل
6. Kata Sandang
al-Syams : الشمش
al-Qalam : القلم
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam memandang kemiskinan bukan hanya sekedar ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasar, akan tetapi kemiskinan merupakan salah satu
masalah kultural dimana seseorang menjadi miskin karena perilaku buruknya
seperti malas untuk bekerja dan berusaha.1Kemiskinan kultural ini membahayakan
akhlak, kelogisan berfikir, keluarga dan juga masyarakat. Islampun menanggapi
kemiskinan sebagai musibah dan bencana yang harus memohon perlindungan
kepada Allah SWT atas kejahatan yang tersembunyi di dalamnya. Jika kemiskinan
itu semakin merajalela, maka ini akan menjadi kemiskinan yang mampu
membuatnya lupa kepada Allah dan juga rasa sosialnya terhadap sesama.
Sebagimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman yang terdapat pada QS. Al-
Baqarah ayat 268
: ( ٢٦٨) البقرة
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir); sedang Allah menjadiakn untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha
mengetahui (QS. Al-Baqarah:268)”.2
Dalam Islam sangat jelas bahwa adanya kewajiban pada setiap individu
untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan yaitu dengan bekerja, selain
dari pada kewajiban individu terdapat pula kewajiban orang lain, keluarga atau
masyarakat dan kewajiban pemerintah dalam mengentaskakan kemiskinan.
Kewajiban orang lain tercermin pada jaminan terhadap keluarga, dan jaminan
sosial dalam bentuk zakat dan sedekah. Kewajiban pemerintah tercermin pada
1Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyanti, EkonimiPembangunan Syariah, Edisi Revisi
(Jakarta: Grafindo Persada, 2016), 70. 2Departemen agam RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Diponogoro, 2011), 45.
2
kewajiban mencukupi kebutuhan setiap warga negara melalui sumber danayang
sah.
Kewajiban pemerintah Indonesia dalam mengentasakan kemiskinan
tersurat dalam dalam UUD 1945 Pasal 34 ayat 1 serta Pasal 34 ayat 2 menjelaskan
tentang jaminan sosial kepada masyarakat dan pasal 34 ayat 3 menjelaskan
pemerintah wajib menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
umum.3Pada pasal-pasal tersebut diatas menjelaskan akan hak-hak setiap warga
Negara dan bagaimana kewajiban negara terhadap masyarakatnya.
Pada tahun 2007 pemerintah Indonesia telah melaksanakan Bantuan Tunai
Bersyarat (BTB) yang dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH). PKH
tidak sama dengan bantuan langsung tunai sebelumnya dan bukan merupakan
program lanjutan dari program-program sebelumnya yang
membantumempertahankan daya beli rumah tangga miskin pada saat pemerintah
melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak. PKH lebih dimaksudkan
sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin sekaligus
sebagai upaya memutus rantai kemiskinan yang terjadi selama ini. PKH
merupakan program bantuan dan perlindungan sosial yang termasuk dalam klaster
I strategi penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Program ini merupakan
bantuan tunai bersyarat yang berkaitan dengan persyaratan pendidikan dan
kesehatan. 4
Dengan adanya PKH di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai
ManauKabupaten Merangin yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
sekolah dan kesehatan, diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat di Desa
Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin yang selama
menjadi masalah terbesar bagi keluarga miskin.
3UUD 1945 Pasal 34 ayat (1) Parkir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ayat (2) negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Ayat (3) Negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak. 4Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Panduan Pemantuan Program
Penanggulangan Kemiskinan, (Jakarta: TNP2K, 2012), 19.
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ibnu Hajar, Selaku Kepala
Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau menyatakan bahwa :
[J]auh lebih lanjut PKH pada dasarnya bertujuan untuk pengentasan
kemiskinan yang berupa bantuan tunai bersyarat, tetapi tidak semua
penerima manfaat mengalokasikan bantuan PKH sesuai dengan aturan dan
ketetapan PKH.5
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak M. Syukri, selaku Kaur
pemerintahan menyatakan bahwa:
[S]tatus sosial masyarakat yang tidak mampu ketika pendataan pemilihan
calon peserta penerima bantuan, namun pada saat pencairan dana/realisasi
status peserta berubah menjadi masyarakat yang masuk dalam kategori
mampu. Hal ini tentu saja mejadi masalah tersendiri bagi parapetugas
karna petugas PKH tidak bisa mencabut kepesertaan begitu saja tanpa
adanya dukungan perubahan data dari kantor pusat.6
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Komariah salah satu peserta
PKH, menyatakan bahwa:
[K]urangnya sosialisasi mendalam tentang PKH, sehingga banyak para
peserta yang tidak mengerti akan maksud dan tujuan PKH, dan masih
banyaknya ketidaktepatan sasaran penerima manfaat PKH.7
Berdasarkan hasil observasi penulis di desa durian lecah kecamatan sungai
manau kabupaten merangin per November 2019 terdapat 19 keluarga penerima
Program Keluarga Harapan (PKH), berdasarkan pengamatan penulis dan
wawancara penulis dengan beberapa keluarga penerima Program Keluarga
Harapan (PKH) selama penulis melakukan pengamatan terdapat beberapa hal
yang sangat membuat penulis tertarik lebih jauh lagi meneliti tentang efektifitas
penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dalam mewujudkan karakter kelarga
mandiri karena, berdasarkan data yang di peroleh dari pengamatan penulis selama
pengamatan terdapat bahwa program PKH ini belum mampu memberikan
kontribusi besar terhadap keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH)
dalam mewujudkan karakter keluarga mandiri.
5Ibnu Hajar, Kepala Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Wawancara Penulis, 27
April 2020. Catatan Penulis 6M. Syukri, kaur Pemerintahan di Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 27 April 2020.
Catatan Penulis 7Komariah, Peserta PKH di Dusun Masjid, Wawancara Penulis, Tanggal 30 April, 2020.
Catatan Penulis
4
Berdasarkan penjelelasan di atas dan hasil temuan penulis selama
melakukan pengamatan awal di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau
Kabupaten Merangin tentang efektifitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam
mewujudkan karakter keluarga mandiri, penulis ingin mengetahui apa ssaja
faktor-faktor yang menjadi kendala dari Program Keluarga Harapan (PKH) ini di
desa durian lecah kecamatan sungai manaukabupaten merangin, untuk itu peneliti
tertarik untuk mengkaji lebih jauh lagi tentang bagaimana efektifnya program
PKH terhadap pembentukn karakter keluarga mandiri yang berada di desa durian
lecah kecamatan sungai manau kabupaten merangin. Maka dari itu penulis
tertarik mengangkat judul penelitian: “Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
(PKH) dalam Mewujudkan Karakter Keluarga Mandiri di Desa Durian Lecah
Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin.”
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, masalah pokok yang
diangkat sebagai kajian utama penelitian ini adalah :Sejauh Mana Efektivitas dari
Program Keluarga Harapan dalam Mewujudkan Keluarga Mandiri?. Dalam upaya
mengkongkritkan pokok masalah tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini
secara spesifiknya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem penyaluran Program Keluarga Harapan di Desa Durian
Lecah dalam Membentuk Krakter Keluarga Mandiri?
2. Bagaimana pemanfaatan Program Keluarga Harapan di Desa Durian
Lecah dalam Membentuk Krakter Keluarga Mandiri?
3. Apa saja kendala dalam penyaluran Program Keluarga Harapan di Desa
Durian Lecah dalam Membentuk Krakter Keluarga Mndiri?
C. Batasan Masalah
Berdabsarkan identifikasi masalah diatas dan mengingat keterbatasan
penulis baik dari segi kemampuan, waktu, maka masalah di atas penulis batasi.
Karena mengingat jumlah penerima dan orang orang yang menerima program
keluarga harapan ini setiap tahun selalu mengalami perubahan demi perubahan.
5
Untuk itu demi memperoleh hasil penelitian yang lebih efektif penulis hanya
memfokuskan penelitian ini hanya kepada mereka yang menerima program
keluarga harapan pada tahun 2019.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada hakekatnya mengungkapkan apa yang hendak
dicapai oleh peneliti. Sedangkan tujuan nya sendiri merupakan sejumlah
keadaan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitiaan yang dilakukan dalam
rangka penulisan proposal skripsi ini adalah:
a. Menjelaskan sistem penyaluran Program Keluarga Harapan di Desa
Durian Lecah dalam Membentuk Krakter Keluarga Mandiri.
b. Menguraikan Pemanfaatan Program Keluarga Harapan di Desa Durian
Lecah dalam Membentuk Krakter Keluarga Mandiri.
c. Kendala dalam Penyaluran Program Keluarga Harapan di Desa Durian
Lecah dalam Membentuk Krakter Keluarga Mandiri.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan teoritis dalam penelitian berlatar dari tujuan penelitian
varifikatif, yaitu untuk mengecek teori yang sudah ada sebelumnya. Apakah
akan memperkuat ataupun menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis ini
muncul berlatarkan ketidak puasan atau keraguan terhadap teori yang sudah
ada sehingga dilakukan penyelidikan kembali secara empiris. Adapun manfaat
secara teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dari sisi akademis hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan
pemikiran bagi perkembangan ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam dan
dapat dijadikan titik tolak bagi penelitian lebih lanjut.
b. Diharapkan skripsi ini dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti
selanjutnya untuk melakukan riset atas permasalahan yang belum
dikaji di dalam skripsi ini.
c. Dapat bermanfaat sebagai bahan studi relevan bagi kalangan mahasiwa
yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang relevan.
6
Sementara kegunaan praktis adalah manfaat yang berguna untuk
memecahkan masalah praktis. Jadi misalnya ada masalah nilai siswa yang
rendah maka manfaat praktisnya adalah meningkatkan nilai siswa tersebut.
Biasanya manfaat praktis tidak hanya satu subjek bisa berguna untuk lebih
dari satu.8 Adapun kegunaan secara praktis penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S.1)
pada Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam UIN Sulthan Thaha
Saifudddin Jambi;
b. Sebagai bahan masukan bagi pengurus PKH di Desa Duria Lecah
dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
c. Sebagai bahan masukan bagi pengurus desa di Desa Durian Lecah
dalam mengambil kebijakan pengentasan kemiskinan di daerah
tersebut.
E. Kerangka Teori
Kerangka teori sebagai pedoman bagi penulis dalam melakukan penelitian
guna untuk mengetahui maksud yang terkandung dalam judul Skripsi dan
menghindari penafsiran yang berbeda sehingga penulisan ini terarah dan lebih
baik maka Skripsi ini sangat perlu untuk diperhatikan kerangka teori dibawah ini.9
1. Konsep Pelaksanaan Program
Sebagai dasar pemikiran untuk mengungkap permasalahan yang akan
dibahas dalam penyusunan penelitian ini, maka terlebih dahulu mendefinisikan
pelaksanaan dan program, agar lebih jelas mengenai pengertian pelaksanaan
program itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.10 pelaksanaan berasal
dari kata laksana yang artinya menjalankan atau melakukan suatu kegiatan.
Sedangkan Joan L. Herman yang dikutip oleh Farida mengemukakan definisi
program sebagai, “segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang dengan harapan
8Robby Anggara, ”Tujuan dan Manfaat Penelitian” diakses melalui alamat
:http://www.karyaku.com/2017/09/contoh-tujuan-penelitian-dan-manfaat.html?m=1tanggal 27
september 2018 9Tim Penyususn, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 57. 10
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), 308.
7
akan mendatangkan hasil atau pengaruh.”11 Lebih lengkap lagi, Hasibuan juga
mengungkapkan bahwa program adalah, suatu jenis rencana yang jelas dan
konkret karena di dalamnya sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur,
anggaran, dan waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.12
Selain itu, definisi program juga termuat dalam Undang-Undang RI
Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
menyatakan bahwa: Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi masyarakat. Dalam proses
pelaksanaan suatu program sesunggunya dapat berhasil, kurang berhasil, ataupun
gagal sama sekali apabila ditinjau dari wujud hasil yang dicapai atau outcomes.
Karena dalam proses tersebut turut bermain dan terlihat berbagai unsur yang
pengaruhnya bersifat mendukung maupun menghambat pencapaian sasaran suatu
program.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan pelaksanaan program adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok berbentuk pelaksanaan kegiatan
yang didukung kebijaksanaan, prosedur, dan sumber daya dimaksudkan
membawa suatu hasil untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2. Program Keluarga Harapan (PKH)
a. Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH)
Sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan
Program Bantuan Tunai Bersyarat (BTB) atau dikenal dengan Program
Keluarga Harapan (PKH). PKH bukan merupakan lanjutan program
Subsidi Langsung Tunai yang sudah berlangsung selama ini dalam rangka
membantu RTM mempertahankan daya beli pada saat pemerintah
melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan sebagai
upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk miskin
11
Farida, Implementasi Program Kegiatan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 9. 12
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 72.
8
sekaligus sebagai upaya memutus rantai kemiskinan yang terjadi selama
ini. PKH merupakan program bantuan dan perlindungan sosial yang
termasuk dalam klaster I strategi penanggulangan kemiskinan di Indonesia
yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan dan pemenuhan dasar bagi
lansia dan penyandang disabilitas berat. Pelaksanaan PKH juga
mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Millenium. Lima kompenen
tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang akan terbantu oleh
PKH yaitu: pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, pendidikan
dasar, kesetaraan jender, pengurangan angka kematian bayi dan
balita,pengurangan angka kematian ibu melahirkan.13
b. Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH)
Tujuan umum Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Untuk
mengurangi angka kemiskinan dan memutus mata rantai kemiskinan,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta merubah perilaku RTM
yang relatif kurang mendukung peningkatan kesejahteraan, terutama pada
kelompok RTM. Tujuan khusus PKH meliputi empat hal yaitu:
1) Meningkatkan status sosial ekonomi RTM.
2) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas, dan
anak balita dan anak usia 5-7 tahun yang belum masuk sekolah
dasar.
3) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan
kesehatankhususnya bagi anak-anak RTM .
4) Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan anak-anak RTM.14
c. Ukuran Efektivitas Program PKH
Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara
rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan.
Namun, jika hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat
13
TNP2K, Panduan Umum, Program Keluarga Harapan meraih Keluarga Sejahtera (Jakarta:
Kementrian Sosial RI, 2017), 1. 14
Ibid., 5.
9
sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai, maka hal itu dikatakan tidak
efektif.
Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) didefinisikan
sebagai pengukuran terhadap sejauhmana keberhasilan pelaksanaan PKH
dalam memberikan konstribusi untuk membantu RTM. Indikator-indikator
variabel ini dapat diukur sebagai berikut :
1) Indikator masukan, merupakan langkah awal kesiapan Kementrian
Sosial dalam melaksanakan program yang mencakup tersedianya
dana, tersedianya pedoman umum (pedum) dan persiapan
sosialisasi.
2) Indikator proses, merupakan tindak lanjut dari langkah pertama
yaitu dilakukannya verifikasi data RTM penerima bantuan dan
pelaksanaan sosialisasi.
3) Indikator keluaran, setelah dilakukan sosialisasi RTM mengerti
akan tujuan PKH, hak dan kewajiban RTM, serta dilakukannya
penyaluran dana PKH kepada RTM penerima bantuan.
4) Indikator manfaat, dana yang diterima oleh RTM merupakan dana
Yang diperuntukan untuk pemenuhan kebutuhan dan kesehatan.
5) Indikator dampak, merupakan hasil dari program PKH yang
disesuaikan dengan prilaku RTM dan para pengelola program. Jika
tidak ada penyalahgunaan baik dari petugas dan penerima maka
tujuan dari PKH yakni meningkatkan kualitas pendidikan dan
kesehatan akan tercapai dengan baik.Program Keluarga Harapan
(PKH) ini pastinya akan berjalan dengan baik apabila semua sistem
yang sudah ada di terapkan dengan baik dan benar oleh semua
pihak yang terlibat dalam Program Keluarga Harapan ini. Adapun
yang menjadi standar indikator dampak dalam hal ini adalah
keefektipan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam membentuk
Karakter Keluarga Mandiri.
10
3. Hakikat Karakter
Karakter bersal dari bahasa latin “kharakter”, “kharessein”,
“kharax” dalam bahasa inggris: charakcter dan Indonesia “karakter”, yunani
character, dari charassain yang berarti membuat tajam.15
Menurut kamus
umum bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain.16
Sementara dalam kamus sosiologi, karakter diartikan sebagai ciri
khusus dari struktur dasar kepribadian seseorang (karakter; watak).17
Griek, seperti yang dikutip Zubaedi mengemukakan bahwa karakter
dapat di definisikan sebagai panduan dari pada segala tabiat manusia yang
bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang
yang satu dengan yang lain.18
Suyanto dan Masnur Muslich menyatakan bahwa karakter yaitu
caraberfikir dan berperilaku seseorang yang menjadi ciri khas dari tiap
individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam keluarga, masyarakat dan
negara.19
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dimaknai bahwa
karakter adalah ciri khas seseorang dalam berperilaku yang membedakan
dirinya dengan orang lain. Pengertian karakter, watak, kepribadian, dan
individu memang sering tertukar dalam penggunaanya. Hal ini karena istilah
tersebut memang memiliki kesamaan yakni sesuatu yang asli dalam diri
individu seseorang yang cenderung menetap secara permanen.
Istilah karakter dan kepribadian dalam pengertiannya hampir tidak
dapat dibedakan, karena keduanya memiliki makna sama yaitu ciri khas atau
khusus yang dimiliki seseorang.
15
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: Remaja
Rosada Karya,2012), 11. 16
Ira M. Lapindus, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1982), 445. 17
Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Rajawali Pers, 1993), hlm. 74 18
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Dinia Pendidikan
(Jakarta: Kencana, 2012), 9. 19
Mansur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional
(Jakarta: Bumi Aksara,2011), 70.
11
Kata kepribadian berasal dari kata Persona (bahasa: Latin) yang berarti
kedok atau topeng.20
Koswara menegaskan bahwa definisi kepribadian dapat
diketegorikan menjadi dua penegrtian yaitu:
a. Menurut Pengertian Sehari-Hari
Kepribadian adalah suatu istilah yang mengacu pada gambaran-
gambaran sosial tertentu yang ditrima oleh individu dari kelompoknya
atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkanbertingkah
laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosialyang diterimanya itu.
b. Menurut Psikologi.
1) George Kelly, menyatakan bahwa kepribadian sebagai cara yang
unik dari individu dalam mengartiakan pengalaman-pengalaman
hidupnya.
2) Gordon Allport, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang
menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secra khas
3) Sigmund freud, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu
stuktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego, dan super-ego,
sedangkan tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan
rekonsiliasi ketiga unsur dalam sistem kepribadian tersebut.21
Kepribadian itu dinamis, tidak statis atau tetap saja tanpa
perubahan. Ia menunjukkan tingkah laku yang terintegrasi dan merupakan
interaksi antara kesanggupan-kesanggupan bawaan yang ada pada individu
dan lingkungan. Ia juga bersfat unik, artinya kepribadian seseorang
sifatnya khas, mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari
individu yang lain.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian
adalah ciri khas seseorang dalam berperilaku sesuai dengan gambaran
sosial yang diterimanya.
20
Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), 12. 21
Koeswara, Teori-Teori Kepribadian, Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistic (Bandung:
Eresco, 2006), 17.
12
Sedangkan individu, berarti bahwa setiap orang itu mempunyai
kepribadiannya sendiri yang khas, yang tidak identik dengan orang lain.
Yang tidak dapat diganti atau disubstitusikanoleh orang lain. Jadi ada ciri-
ciri atau sifat-sifat individual pada aspek psikisnya, yang biasa
membedakan dirinya dengan orang lain.22
Berdasarkan pembahasan di muka dapat ditegaskan bahwa karakter
merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang
terwujuddalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatakrama, budaya dan adat
istiadat.
Dengan mengetahui adanya karakter (watak, sifat, tabiat ataupun
perangai) seseorang dapat memperkirakan reaksi-reaksi dirinya terhadap
berbagai fenomena yang muncul dalam diri ataupun hubungannya dengan
orang lain, dalam berbagai keadaan serta bagaimana mengendalikannya.
Karakter dapat ditemukan dalam sikap-sikap seseorang, terhadap dirinya,
terhadap orang lain, terhadap tugas-tugas yang dipercayakan padanya dan
dalam situasi-situasi yang lainnya.23
Pengertian karakter sering kali dihubungkan dengan pengertian
moral dan budi pekerti. Moral berasal dari bahasa latin “mores” yang
berarti adat kebiasaan. Kata “mores” bersinonim dengan mos, moris,
manner mores, manners, morals. Dalam bahasa Indonesia kata moral
berarti akhlak atau kasusilaan yang mengandung makna tata tertib batin
atau tata tertib hati atau tatatertib hati nurani yang menjadi bimbingan
tingkah laku batin dalam hidup.24
Lebih lanjut Ya‟kub menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan moral ialah sesuai dengan ide-ide yang umum
diterima tentang tindaka manusia mana yang baik dan wajar. Jadi sesuai
22
Kartini Kartono, Teori Kepribadian (Bandung: Mandar Maju, 2005), 10. 23
Abdul Mujib, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2012), 12. 24
Mansur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional
(Jakarta: Bumi Aksara,2011), 74.
13
dengan ukuran tindakan tindakan yang oleh umum diterima, yang meliputi
kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.25
Terminologi Pendidikan moral (moral education) dalam dua
dekade terakhir secara umum digunakan untuk menjelaskan penyelidikan
isu-isu etika di ruang kelas dan sekolah. Setelah itu nilai-nilai pendidikan
lebih umum. Pengajaran etika dalam pendidikan moral lebih cenderung
pada penyampaian nilai-nilai yang salah. Sedangkan penerapan nilai-nilai
itu dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat tidak mendapat
porsi yang memadai. Dengan kata lain sangat normatif dan kurang
bersinggungan dengan ranah efektif dan psikomotorik siswa. Keyakinan
siswa mengenai perilaku bermoral dan tidak bermoral, yaitu keyakinan
mengenai mana yang benar dan mana yang salah, mempengaruhi perilaku
mereka di sekolah. Dapat disimpulkanbahwa moral adalah pengetahuan
mengenai tindakan-tindakan seseorang yang sesuai dengan nilai-nilai yang
ada dilingkungannya.26
4. Deskripsi tentang Keluarga Mandiri
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dan dalam keadaan saling ketergantungan.27
Kemandirian
merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relative bebas dari
pengaruh, penilaian, pendpat dan keyakinan orang lain.
Pengertian keluarga mandiri adalah sikap mental dalam hal berupaya
meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pembangunan, mendewasakan
usia perkawinan, membina dan meningkatkan ketahanan keluarga.
Kemandirian adalah prilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan
atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu
25
Abdul Mujib, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012),
8. 26
Jaenne Ellis Ormorod, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang
(Jakarta: Erlanggang, 2008), 32. 27
Departemen Kesehatan RI, Karakter dan Kesehatan Jiwa (Jakarta: Diknas RI, 1998), 23.
14
tanpa bantuan orang lain, hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri
sendiri.
Menurut Anwar mengartikan kemandirian merupakan suatu keadaan
dimana seseorang yang memiliki kemauan dan kemampuan berupaya untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya secara sah, wajar dan bertanggung
jawab terhadap segala hal yang dilakukan, namun demikian tidak berarti
bahwa orang yang mandiri bebas lepas tidak memiliki kaitan dengan orang
lain.28
Menurut Makhfudi ada beberapa kriteria kemandirian keluarga
berdasarkan tingkat kemandirian , diantaranya : 1) menerima petugas
kesehatan, 2) menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
keluarga , 3) keluarga tahu dan dapat mengungkapan masalah kesehatannya
dengan benar, 4) kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai anjuran , 5) melakukan tindakan keperawatan
sederhana sesuai anjuran ,6) melakukan tindakan pencegahan secara aktif ,
dan 7) keluarga mampu melakukan tindakan promotif secara aktif.29
Ada beberapa variable atau faktor penting yang sangat mempengaruhi
nilai- nilai dalam keluarga. Nilai dan sistem keyakinan keluarga membentuk
pola perilaku terhadap masalah kesehatan yang mereka hadapi. Maka dari itu
nilai-nilai yang ada dalam keluarga sangat mempengaruhi kemandirian
keluarga. Berikut variabel tersebut menurut Friedman:
a. Kondisi Sosial-Ekonomi: Karena status sosial ekonomi keluarga
membentuk gaya hidup keluarga status ini juga merupakan faktor yang
sangat kuat didalam nilai keluarga, nilai ini dominan dari masyarakat
berbeda-beda. Terkait dengan dimensi waktu, keluarga miskin lebih
berorientasi pada masa kini daripada kelas menengah. Diantara beberapa
keluarga miskin misalnya waktu dan perjanjian dipersiapkan sebagai
sesuatu yang fleksibel artinya kegiatan dimulai jika semua orang yang
terlibat sudah sampai sebaliknya keluarga kelas memengah, menganut
28
Anwar, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), 63. 29
Makhfudi, Kesehatan Usia Lanjut (Jakarta: FKUI, 2009), 188.
15
nilai waktu yang dominan dan mengharapkan ketepatan waktu serta
ketrampilan manajemen waktu yang baik.30
b. Etnis: Latar belakang etnik memberikan perbedaan yang besar dalam
memandang pentingnya suatu nilai dalam keluarga. Contohnya: keluarga
irlandiaamerika menempatkan nilai yang tinggi pada kemandirian.
Kebudayaan irlandia penuh dengan ungkapan yang menggambarkan
pentingnya tersebut anda sudah merapikan tempat tidur, yang
mengungkapkan arti bahwa anggota keluarga yang sudah menikah tidak
boleh membawa masalah rumah tangga mereka kepada orang tua.
Sebaliknya, keluarga Italia-Amerika akan sulit mebayangkan ungkapan
tersebut.31
c. Letak Geografis: Dalam hal tempat tinggal penduduk desa versus kota,
penduduk desa cenderung lebih tradisional dan konservatif daripada
penduduk urban dan suburban. Masyarakat suburban sebagian menengah,
dan biasanya lebih mendukung nilai kebudayaan kelas menengah
penduduk urban. Sebaliknya , masyarakat urban, teridiri dari beragam
macam populasi, pada umumnya terdiri dari keluarga yang berasal dari
beragam kelas social , dan dari bermacam etnik serta kelompok rasial, jadi
keluarga urban biasanya menunjukkan perbedaan nilai yang besar,
meskipun secara umum cenderung memilih pandangan social dan politik
yang lebih liberal.32
d. Perbedaan Generasi: Variable lain yang mempengaruhi nilai dan norma
keluarga adalah pada generasi manakah anggota tersebut hidup.
Contohnya di amerika serikat ada system nilai generasi . kebanyakan nilai
30
Friedman, Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek (Jakarta: Kamus Kedokteran, 1998),
186. 31
Friedman, Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek (Jakarta: Kamus Kedokteran, 1998),
338. 32
Friedman, Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek (Jakarta: Kamus Kedokteran, 1998),
340.
16
inti juga dapat berubah karena pergeseran nilai yang berlaku dalam
masyarakat.33
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.34
Dalam penelitian ini peneliti merupakan
penelitian dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis kalitatif.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif
deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan,
variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi ketika penelitian berlangsung
dan menyajikannya apa adanya.35
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting Penelitianadalah di Desa Durian Lecah, Kecamatan Sungai
Manau, Kabupaten Merangin. Pemilihan setting didasarkan atas pertimbangan
praktis bahwa penulis sering terlibat dalam kegiatan yang di adakanb oleh
pengurus PKH kecamatan sungai manau di desa durian lecah tersebut
Subjek Penelitiandalam penelitian kualitatif ini terdiri dari
pemerintahan desa, pengrus PKH dan warga penerima bantuan
PKH.Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, dan
berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memberikan
informasi secara benar.
3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari
mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang
bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut
33
Friedman, Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktek (Jakarta: Kamus Kedokteran, 1998),
340. 34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012),
145. 35
Tim Penyususn, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,( Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 61.
17
diolah.Pengertian sumber data adalah: “Sumber data yang dimaksud dalam
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.36
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan penelitian yang mendalam
serta agar keabsahan datanya dapat dipertanggung jawabkan, maka upaya
yang dilakukan melalui:
a. Observasi
Menurut Margono obeservasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”37
. Observasi adalah
pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti secara langsung maupun
dengan cara mencari informasi disekitarnya. Dalam hal ini yang menjadi
fokus pada efektivita Program Keluarga Harapan (PKH) dalam
membentuk karakter keluarga mandiri.
b. Wawancara
Wawancara adalah instrumen pengumpul data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.38
Wawancara
adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data agar mendapat informasi
yang benar dari sumber data melalui percakapan atau tanya jawab. Dalam
penelitian ini ada beberapa narasumber yang akan terlibat dalam peroses
wawncara itu diantaranya adalah masyaratakat penerima PKH.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip, dan termasuk juga buku-buku tentang
pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian disebut teknik dokumenter atau studi
dokumenter.39
Adapun jenis dekumentasi yang akan di lakukan dalam
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : Pustaka Ceria, 2013), 172. 37
Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), 173. 38
Subana, dkk, Statistik Pendidikan (Bandung : Pustaka Setia, 2000), 29. 39
Arikunto, Prosedur Penelitian. (Jakarta : Pustaka Ceria, 2000), 188.
18
penelitian ini adalah penerima PKH, Setting tempat penelitian dan
narasumber penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses pelacakan dan
pengaturan secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap bahan-bahan tersebut agar dapat diinterpretasikan temuannya kepada
orang lain.40
Sesuai dengan bentuk penelitiannya, dalam penelitian ini, analisis data
dilakukan sejak pengumpulan data secara keseluruhan.Data itu kemudian
dicek kembali, secara berulang, dan untuk mencocokkan data yang diperoleh
data tersebut disistematiskan dan diinterprestasikan secara logis, sehingga
memperoleh data yang memiliki keabsahan dan kredibilitas.41
Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah seperti yang
dikemukakan Miles dan Huberman, mereka mengemukakan bahwa aktifitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data tersebut, antara lain :
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan dan polanya. Dengan
demikian dana yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.42
Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data
merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data
40
Nurul Zuriah,Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi (Jakarta: Rajawali
Press, 2000), 217. 41
Tim Penulis, Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi,
(Jambi: Sutha Press, 2017), 37. 42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2009),
247.
19
dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya
dapat ditarik dan diverifikasi.
b. Display Data (Penyajian Data)
Pada proses ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan,
sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna
tertentu dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar variabel.
c. Verifikasi Data
Pada langkah verifikasi peneliti menuju ke arah kesimpulan yang
sifatnya terbuka, juga peneliti masih dapat menerima masukan data dari
peneliti lain
6. Pemeriksaan Keabsahan Data
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat
timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan.Untuk
mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu
mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam
bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami
kesalahan.Ada 3 teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan keabsahan
data:
a. Ketekunan Pengamatan
Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang
dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi
dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden
terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. Dilakukannya
ketekunan pengamtan ini adalah untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
b. Triangulasi
Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai teknik pengujian yang
memanfaatkan penggunaan sumber yaitu membandingkan dan mengecek
20
terhadap data yang diperoleh. Triangulasi dilakukan dengan sumber data
dan penelitian atau pengamat lain. Teknik triangulasi yang digunakan
adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber
(wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan
dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode
kualitatif. Triangulasi ini dilakukan dengan cara:
1) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakan secara pribadi.
2) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
saling berkaitan.
3) Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai
pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.43
c. Diskusi dengan Teman Sejawat
Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan
melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan bahwa data
yang diterima benar-benar real dan buka semata persepsi sepihak dari
peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan
mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran yang berharga dan
konstruktif dalam meninjau keabsahan data.44
G. Studi Relevan
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dari berbagai
sumber penulis menemukan penelitian yang memiliki kesamaan tema dengan
penelitian yang penulis lakukan yaitu sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang di lakukan Slamed Riyadi dalam tesisnya tang
berjudul “ Analisis implementasi program keluarga harapan (PKH) terhadap
43Yanti164 “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data” diakses Melalui alamat:
http://www://yanti164.jurnal.com/2013/11/17/teknik-pemeriksaan-keabsahan-data/diakses pada 07
Juni 2019 44
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, (Jambi: Sutha Press, 2000), 68.
21
keluarga sangat miskin (KSM) di kecamatan gunung sugih kabupaten
lampung tengah. Pada penelitian yang ini di temuan bahwa PKH yang
mengkombinasikan skema bantuan tunai dengan prasarat berupa komitmen
kehadiran peserta PKH pada fasdik dan faskes, adanya mekanisme
pendampingan yang intens oleh petugas, pertemuan kelompok ksm,
menunjukkan hasil positif di bandingkan bantuan tunai tanpa prasyarat.45
Kedua, penelitian yang di lakukan oleh Muhammad Rafiudin dalam
skripsinya yang berjudul “ implementasi program keluarga harapan (PKH) di
kecamatan wanasalam kaupaten lebak. Pada penelitian kali ini dapat di
ketahui bahwa implementasi PKH di kecamatan wanasalam kabupaten lebak
banyak mengalami Kendal dan belum di implementasikan dengan baik.
Sosialisasinya belum menyeluruh, sehingga kurang mendapat dukungan dari
pihak-pihak terkait serta pendataan peseta penerima PKH belum menyeluruh,
masih banyak yang belum mendapatka program tersebut, pendampingan
belum dilakukan dengan baik dan penggunaan dana PKH krap di gunakan di
luar ketentuan. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui
pengamatan dan wawancara yang mendalam.46
Sebagaimana terlihat dari studi relevan tersebut di atas bahwa sudah
banyak para penulis-penulis terdahulu mengangkat judul karya tulis yang juga
membahas tentang Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetapi penelitian
yang di lakukan terdahulu mereka memiliki perbedaan dengan penelitian akan
penulis lakukan. Pada penelitian kali ini penulis lebih menfokuskan pada
membentuk karakter keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di
Desa Durian Lecah Kecamtan Sungai Manau.
45
Slamed Riyadi, Analisis Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap
Keluarga Sangat Miskin (KSM) di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah
(Jakarta: Gramedia Press, 2016), 23. 46Muhammad Rafiudin “Implementasi Program Keluarga Harapan (Pkh) Di Kecamatan
Wanasalam Kaupaten Lebak.” Skripsi (Serang: Universitas Sulthan Ageng Tirtayasa, 2016), 12.
22
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Desa Durian Lecah
Nama DesaDurian Lecah diambil dari kondisi tempat dengan keadaan dan
letak wilayah, alamnya subur dan letaknya strategis. Desa Durian Lecah terletak
diantara perbukitan, yaitu Guguk Mansawah, Guguk Mantengoh, Guguk Petai I,
Guguk Petai II. Secara Adat Kewilayahan di Desa Durian Lecah ada 7 (tujuh)
orang Datuk, yaitu Datuk Penghulu Kayo (gelar Kepala Desa), Datuk Penghulu
Alam, Datuk Tamenggung, Datuk Rajo Batuah, Datuk Rajo Melayu, Datuk
Sandaro Kuning dan Datuk Sandaro Kayo.47
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan secara komunitas,
maka terbentuk suatu kesatuan masyarakat yang berbaur dan berkembang, maka
wilayahpun menjadi sebuah perkampunganyang pada akhirnya diakuai oleh
Pemerintah menjadi satu kesatuan Masyarakat yang mempunyai wilayah dengan
dinamakan Desa Durian Lecah.
1. Visi dan Misi Desa Durian leach Visi adalah suatu cara pandang kedepan,
kearah mana suatu organisasi akan dibawa, agar tetap eksis, inovatif dan
antisipatif. Dikatakan juga bahwa Visi pada hakekatnya adalah suatu
abstrak atau gambaran keadaan dimasa yang akan datang yang diwujudkan
oleh potensi organisasi. Adapun Visi Desa Durian Lecah antara lain:
“Menuju Desa Durian Lecah ' AMALS' Menuju Desa Durian Lecah '
AMALS' yang memiliki arti sebagai berikut:
A = Amanah Dalam Kepemimpinannya
M =Maju Pendidikannya
A = Aman Lingkungan
L =Laju perekonomiannya
S =Sukses masyarakatnya
47
Dokumentasi Desa Durian Lecah tahun 2019
23
2. MISI adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai dengan kegiatan spesifik yang harus dilakukan, sehingga
membawa, organisasi pada fokus tertentu oleh karena itu untuk
mewujudkan Visi Desa Durian Lecah sebagaimana tersebut di atas, akan
dijabarkan melalui misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan disiplin aparat Pemerintah Desa.
b. Menyelenggarakan tertib administrasi pemerintahan.
c. Meningkatkan penggalian potensi sumber Pendapatan Asli Desa.
d. Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama dan solidaritas
sosial.
e. Meningkatkan Perekonomian Desa.48
B. Letak Geografis Desa Durian Lecah
Secara geografis Desa Durian Lecah terletak pada titik kordinat 1020
01‟55.38 Bujur Timur 20 06‟10.15 Lintang Selatan, dengan luas1.800 ha. dalam
wilayah Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin dengan batas-batas
wilayah administrasi sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Desa Nalo Kec Nato Tantan
2. Sebelah Timur : Desa Muara Panco BaratKec. Renah Pembarat
3. Sebelah Selatan : Desa Benteng Kec. Sungai Manau
4. Sebelah Barat : Desa Gelanggang Kec. Sungai Manau49
Adapun yang menjadi Luas Wilayah Luas wilayah Desa Durian Lecah
adalah 1.800 Ha Yang terdiri dari:
1. Tanah Pekarangan dan Pemukiman : 759 Hektar
2. Tanah Tegalan dan Kebonan : 910 Hektar
3. Lain-lain : 55 Hektar
4. Tanah Sawah : 7 Hektar
Adapun yang menjadi pembagian Wilayah Kerja Desa Durian Lecah
terbagi dengan merata. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan tugas pelayanan
48
Dokumentasi Desa Durian Lecah tahun 2019 49
Dokumentasi Desa Durian Lecah tahun 2019
24
sehari-hari, Desa Durian Lecah terbagi menjadi 3 Dusun, dengan perincian
terdiri dari :
1. Dusun Muara Tiangko
2. Dusun Masjid
3. Dusun Baru
C. Penduduk dan Fasilitas Desa Durian Lecah
Deskripsi mengenai keadaan penduduk dan fasilitas yang ada di Desa
Durian Lecah akan peneliti sajikan secara sistematis dalam pragraf dan sub judul
di bawah ini:
1. Kondisi Sosial Masyarakat Desa Durian Lecah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin jumlah
penduduk di Desa Durian Lecah terhitung pada 2019 sejumlah 1.207 jiwa.
Dengan rasio penduduk laki-laki 524 jiwa dan perempuan 503 jiwa.
Tabel 2.1
Jumalah Penduduk dan Sex Ratio tahun 201950
No Dusun Jenis kelamin Jumlah L/P Sex Ratio
1 2 3 4 5 6
1 Dusun Masjid 199 204 403 P>5
2 Dusun Baru 220 198 418 L>22
3 Dusun Ma. Tiangko 105 101 206 L>4
Jumlah 524 507 1.207 L>21
Kemandirian sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.Jika
dilihat dari indikator kemandirian masyarakat agar kita dapat mengetahui
sejahtera atau tidaknya suatu masyarakat dapat kita lihat beberapa indikator
berikut:
a. Indikator pemenuhan kebutuhan dasar di Desa Durian Lecah dapat
digambarkan sebagai berikut:
1) Pengeluaran Konsumsi
50
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
25
Pemenuhan kebutuhan rumah dalam bentuk konsumsi menjadi
salah satu komponen untuk melihat bagaimana perilaku kemandirian
yang dirasakan oleh suatu keluarga. Hal ini dilihat dari pengeluaran
berupa biaya makanan dan non makanan, adapun besar pengeluaran
rata-rata masyarakat Desa Durian Lecahsetiap bulannya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.2
Pola Konsumsi Masyarakat Desa Durian Lecah.51
No Jenis Konsumsi Jumlah Pengeluaran
(Setiap bulan)
1 Pangan/ Makanan Rp 1.800.000,00
2 Sandang/ Non Makanan Rp 20.000,00
3 Biaya Kesehatan Rp 150.000,00
4 Biaya pendidikan Rp 300.000,00
5 Pengeluaran Lain (Listrik, Air) Rp 80.000,00
2) Perumahan
Jika dilihat dari kondisi perumahan di Desa Durian
Lecahmayoritas rumahnya merupakan rumah dengan bangunan semi
permanen dan merupakan hak milik. Namun yang telah memiliki
sertifikat bukti kepemilikan tanahnya baru sekitar 10% dari total
keseluruhan.52
3) Tingkat Kesehatan
Kesehatan menjadi faktor yang penting dalam penentuan
kemandirian karena dengan kesehatan seseorang dapat melaksanakan
segala aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dilihat dari
jumlah layanan kesehatan yang ada di Desa Durian Lecahadalah
terdapat Posko Kesehatan Desa (PKD) sebagai pusat pelaksanaan
kegiatan kesehatan. Di bawah ini disampaikan jumlah sarana kesehatan
51
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019 52
Wawancara Penulis, Amirudin, Kaur Pembangunan Desa Durian Lecah, Tanggal25
September 2020.
26
serta petugas kesehatan yang ada terdapat di Desa Durian Lecah tertera
pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Fasilitas Layanan Kesehatan Desa Durian Lecah.53
No Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah
1 Poskesdes (PKD) 1
2 Posyandu 3
3 Bidan 2
Dari tabel dapat diketahui bahwa Desa Durian Lecahmemiliki 1
Pos Kesehatan Desa (PKD) dan 3 posyandu, serta tidak memiliki
Pusksesmas. Meskipun tidak memiliki puskesmas namun jarak dari
Desa ke puskesmas cukup dekat . Adapun jumlah petugas kesehatan 2
orang bidan desa. Dari hasil wawancara dengan perangkat Desa Durian
Lecah menyebutkan bahwa di Desa Durian Lecah belum terdapat
dokter sehingga bentuk pelayanan kesehatan di desa hanya dilakukan
oleh bidan desa.
4) Tingkat perlindungan
Bentuk perlindungan terhadap masyarakat Desa Kasegaran
adalah dengan pemberian layanan pembuatan Elektronik Kartu Tanda
Penduduk (E-KTP) serta Kartu Keluarga (KK).
b. Tingkat kehidupan
Dari sisi tingkat kehidupan Desa Durian Lecah adalah sebagai
berikut:
1) Pekerjaan
Jika dilihat dari angka jumlah masyarakat yang bekerja
berdasarkan bidang pekerjaaanya yang ada di Desa Durian Lecah ,
adalah sebagai berikut:
53
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
27
Tabel 2.4
Jumlah Pekerja Berdasarkan Bidang Pekerjaan Desa Durian Lecah.54
Bidang Pekerjaan Jumlah
PNS 18
TNI 1
POLRI -
Swasta 197
Wiraswasta 251
Pedagang 70
Petani 200
Buruh 9
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bersama bahwa sebagian
besar masyarakat Desa Durian Lecahbekerja di pada bidang pertanian
sebesar 200 orang, kemudian yang kedua wiraswasta sebesar 47 orang.
Setelah itu swasta 25 orang, kemudian pedagang 26 orang. Sebagai
PNS 7 orang, buruh 9 orang, POLRI 0 orang dan yang paling sedikit
adalah bekerja sebagai TNI sejumlah 1 orang, sedangkan sisa angkatan
kerja lainnya terbagi pada bidang jasa atau pertukangan.
2) Pendapatan
Pendapatan menjadi salah satu indikator dalam penentuan
kemandirian masyarakat. Karena dengan pendapatan keluarga dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tabel 2.5
Pendapatan Rata-Rata Masyarakat Desa Durian Lecah
Berdasarkan Bidang Pekerjaan.55
No Bidang Pekerjaan Penghasilan
1 Pedagang Rp 1.400.000 – Rp 2.800.000
2 Petani Rp 1.000.000 – Rp 1.400.000
3 PNS Rp 2.700.000 – Rp 4.000.000
4 Buruh Rp 1.000.000 - Rp 1.960.000
54
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019 55
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
28
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa penghasilan rata-rata
masyarakat Desa Durian Lecahmasih berada di bawah angka
kemandirian , dimana angka ini lebih kecil dari Upah Minimum
Kabupaten (UMK) Kabupaten Merangin . Untuk penghasilan terendah
dihasilkan oleh para petani dengan kisaran maksimal Rp 1.400.000,00.
Setelah itu buruh harian lepas dengan pendapatan tertinggi kisaran Rp
1.969.000,00. Kemudian pedagang Rp 2.800.000,00 dan PNS sebesar
Rp 4.000.000,00.
3) Pendidikan
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Disamping itu dengan pendidikan merupakan investasi jangka panjang
untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas guna
pencapaian kemandirian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Berikut
kondisi tingkat pendidikan akademik yang ada di Desa Durian Lecah
serta jumlah sarana pendidikan yang ada di Desa Durian Lecah
Tabel 2.6
Sarana Pendidikan Akademik di Desa Durian Lecah56
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 0
2 Taman Kanak-Kanak (TK) 0
3 Sekolah Dasar (SD) 1
4 Madrasah Ibtidaiyah (MI) 2
Dari tabel tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa belum
adanya sekolah lanjutan tingkat pertama maupun sekolah lanjutan
tingkat atas. Adapun jarak terdekat dari desa ke sekolah lanjutan
tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas kurang lebih 5 km.
Hal ini tidak menyurutkan semangat untuk terus menempuh
pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini tersampaikan dalam tabel di
bawah ini:
56
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
29
Tabel 2.7
Kondisi Tingkat PendidikanBerdasarkan Jumlah Tamat
Pendidikan Desa Durian Lecah.57
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tamat SD 100
2 Tamat SLTP 35
3 Tamat SLTA 57
4 Akademi/ Universitas 20
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah terbanyak
adalah banyak warga yang tamat pendidikan Sekolah Dasar (SD) yakni
sebesar 200. Tamat SLTP 683, dan tamat SLTA 343 serta
Akademi/Universitas sebesar 20. Jika dilihat dari tabel maka hanya
sekitar 50% dari setiap lulusan pendidikan yang kemudian melanjutkan
ke tingkat yang lebih tinggi. Selain sarana pendidikan akademik
terdapat juga pendidikan non akademik guna peningkatan ilmu agama
kepada masyarakat. Sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.8
Jumlah Sarana Ibadah dan Pendidikan Agama
Desa Durian Lecah
NO Sarana Pendidikan Agama Jumlah
1 Masjid 1
2 Mushola 5
3 Taman Pedidikan Alqur‟an (TPQ) 2
Dari data dapat kita lihat sarana Ibadah berupa masjid dan
mushola. Untuk sarana peningkatan pengetahuan agama terdapat
Taman Pendidikan Alqur‟an. Dengan jumlah Masjid 1 Masjid, 2
Mushola serta 4 TPQ. Hampir setiap RT di Desa Durian
Lecahmempunyai sarana umum sebagai tempat ibadah serta TPQ
sebagai tempat peningkatan agama bagi para generasi penerus bangsa.
57
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
30
D. Pemerintahan Desa Durian Lecah
Desa Durian Lecah dimekarkan menjadi 3 Dusun yaitu Dusun Masjid,
Dusun Baru, Dusun Muaro Tiangko. Struktur Pemerintahan Desa Durian lecah,
Lembaga Kemasyaraatan Desa Sekarang Adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Durian Lecah.58
KEPALA DESA
IBNU HAJAR, S.Pd.I
58
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
SEKERTARIS DESA
H.AHMAD SABRI
Kaur Umum
M. NUR, S.Pd.I
Kaur Pemerintahan
M.SYUKRI, S.Pd
Kaur Pembangunan
AMIRUDDIN, S.Pd.I
Ka. Dusun Masjid
MAWI
Ka. Dusun Baru
NASRUDDIN
Ka.Dusun Ma. Tiangko
MUSLAINI
BPD SK 10-12-2014
1. SAHRIL (KETUA)
2. ZAKARIYA (WAKIL KETUA)
3. SITI ROSIDAH (SEKERTARIS)
4. SOLIHIN,S.Pd.I (ANGGOTA)
5. HARUN NARASYID (ANGGOTA)
31
Tabel 2.10
Struktur Lembaga Adat Desa Durian Lecah.59
KEPALA DESA DURIAN LECAH
IBNU HAJAR, S.Pd.I
KETUA
PAHMIZAR, S.Pd
SEKERTARIS
UMAR
59
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
BENDAHARA
AL-QODRI
Bid. Organisasi,
Sejarah, Hukum Adat dan
Tanah Ulayat
SARGAWI
USMAN
Bid. Pengembangan Potensi
Daerah, Pembangunan dan
Pariwisata
M. ALI
ISHAQ
HASAN BASRI
Bid. Pendidikan dan
Kebudayaan, Agama dan
peranan Wanita/ PKK
A.MANAN
H. SAR‟I
RAUH
32
BAB III
SISTEM PENYALURAN DAN PEMANFAATAN PROGRAM
PKH DURIAN LECAH
A. Proses Penyuluhan dan Penyaluran PKH Desa Durian Lecah
1. Proses Penyuluhan kegiatan PKH Desa Durian Lecah
Adapun di Desa Durian Lecah terdapat 1 pendamping PKH yakni
ibuIla fitri untuk 20 Orang penerima PKH Desa Durian Lecah yaitu; (1)
Dusun Baru 9 KK: Habibah, Bidah, Rasidar, Umi Soiah, Jauhriah, Ropikoh,
Maisaroh, Salabi, Ratna.60
Kemudian sosilaisasi di Dusun Kampung Masjid 10 KK, antara lain
adalah: Kamariah/Nawi, Samsibar/Sarit, Kuzaimah/Samin, Samsidar/Kosim,
Zaini, Sahara/Juli, Siti Amroh/ Harimunandar, Maimunah/Abu Rasit,
Usman/Hafazoh, Nurbaiti. Dan untuk di Dusun Muaro tangko 1 KK, yaitu:
Rasit.61
Adapun kegiatan di dalam sosialisasi tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
a. Proses Penyadaran dan Pembentukan Prilaku
Pada tahap ini pemberdaya aktor atau pelaku pemberdaya berusaha
menciptakan dan mempasilitasi agar terciptanya proses pembedayaan yang
efektif. Sentuhan penyadaran akan membuka keinginan dan kesadaran
penerima Program keluarga Harapan tentang kondisi saat ini dengan
demikian akan dapat merangsang mereka tentang perlunya memperbaiki
diri untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Sentuhan kesadaran
dapat berupa semangat diharapakan dapat mengantarkan masyarakat untuk
sampai kesadaran dan kemampuan untuk hidup mandiri.62
Pada tahap penyadaran Pendamping PKH memberikan penjelaskan
tentang bagaimana pelaksanaan pemberdayaan sosial berbasis keluarga
yang PKH lakukan di Kecamatan Tigo Lurah. Pada pertemuan awal diisi
dengan sosialisasi program FDS yaitu menyempaikan informasi yang
60
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019 61
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019 62
Observasi tanggal 20 April 2019
33
berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan FDS,
kewajiban yang harus dipenuhi oleh perima program dan sanksi yang
didapat jika tidak memunugi syarat yang telah ditetapkan bagai penerima
bantuan program harapan.63
[N]ama-nama dari penerima bantuan PKH kami bagi perkelompok
dan dibuat jadwal pertemuan. Setelah keluarga peserta program
harapan berkumpul, kami memberikan arahan terkait dengan
program FDS, kewajiban yang harus dilaksanakn peserta dan
sanksi yang diterima saat mereka tidak hadir pertemuan.64
Pada saat pengumpulan dilakukan oleh pendamping, pendamping
memberikan penyadaran kepada kepada penerima PKH tentang
pentingnya mengikuti semua kegiatan yang telah ditetapkan oleh program
PKH dan memberikan jelasan tetang sanksi yang akan diiterima jika
peserta PKH tidak mengikuti sesuai dengan program.
Pada saat pengumpulan peserta pendamping juga menyapaikan
tujuan dan sasaran Program Keluagar haparan melalui pemberdayaan
sosial berbasis keluarga ini seperti yang disampikan pendamping PKH
berikut ini:
[P]rogram Keluarga Harapan bertujuan untuk mempercepat
pengetasan kemiskinan, yang utamanya adalah untuk memutuskan
mata rantai kemiskinan, merubah pola piker bahwa masyarakat
miskin itu tidak hanya bisa menerima bantuan dari pemerintah saja
tetapi masyarakat miskin itu bisa bekerja dan mampu merubah diri
mereka dan mereka harus berpikir bahwa mereka adalah keluarga
harapan bangasa.65
Pemberdaya atau aktor harus mampu meningkatkan kesadaran
penerima keluarga harapan akan pentingnya kegiatan pemberdayaan
seperti dalam hal pengasuhan anak, mengatur ekonomi keluarga,
perlindungan anak, ,kesehatan dan gizi serta tentang kesejakteraan lansia.
bahwa kegiatan pemberdayaan harus mampu menumbuhkan keinginan
63
Observasi tanggal 20 April 2020 64
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan 65
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan
34
pada diri seseorang untuk berubah dan memperbaiki, menumbuhkan
kemampuan dan keberanian untuk melepaskan diri dari semua kondisi
yang dirasakan, untuk kemudian mengambil keputusan mengikuti
pemberdayaan demi terwujudnya perubahan dan perbaikan sesuai yang
diharapkan.66
Dalam tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju
perilaku sadar, pendamping berperan berusaha menciptakan pra kondisi,
suapaya dapat memfasilitas berlangsungnya proses pemberdayaan yang
lebih baik. Sebelum pendamping melakukan pendampingan kepada para
RTSM, pendamping terlebih dahulu diberikan pelatihan-pelatihan yang
berbasis pemberdayaan masyarakat melalui pembelajaran yang disebut
Family Development session (FDS). Dengan menerapkan metode
pembelaajran andragogi yaitu pembelajaran orang dewasi, materi-materi
dalam FDS akan dirakan mudah, ringan, dan santai sejingga mudah
dipahami dan diserapkandemngan baik oleh para peserta PKH yang
mengikuti.67
b. Proses Transformasi Pengetahuan dan Kecakapan
Pada tahap transfomasi pengetahuan dan kecakapan ini
pendamping memberikan pembelajaran mengenai berbagai pengetahuan
dan kecakapan untuk mendukung kegiatan pemberdayaan PKH yang
dilaksanakan. Pemberdayaan PKH ini diselenggaraan untuk mencapai
kondisi masyarakat dimana transfomasi social budaya, dan ekonomi dapat
dilaksanakan oleh masyarakat secara berkelanjutan pengembangan
kelompok untuk peserta PKH yaitu pertemuan FDS.68
Pada tahap ini, para penerima program PKH akan dibagi dalam
kelompok-kelompok, Pembagian kelompok inu bertujuan untuk
memudahkan proses komunikasi terkait dalam program FDS. Kelompok
yang sudah dibentuk kemudian melakukan pertemuan rutin 1 kali dalam
sebulan dengan para pendamping program untuk membahas masalah
66
Observasi tanggal 25 April 2019 67
Observasi tanggal 25 April 2019 68
Observasi tanggal 25 April 2019
35
terkait dengan program FDS dan melakukan diskusi serta simulasi tentang
pentingnya kesehatan, pendidikan dan kualitas hidup yang lebih baik
sehingga dengan adanya program FDS ini meningkatkan taraf kehidupan
penerima PKH.
[J]adi setelah proses sosialisasi, kami bentuk mereka menjadi
beberapa kelompok yang beranggotakan beberapa orang saja
kemudian kami adakan pertemuan rutin setiap sebulan 1 kali untuk
melakukan diskusi tetang modul FDS yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Dalam pertemuan biasanya saya memberikan terkait
dengan pentingnya kesehatan dan pentingnya pendidikan bagi
kesejahteraan bagi keluarganya. Jangan sampai nanti kehidupan
mereka sama dialamai oleh anaknya nantinya.69
Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan domisili atau tempat
tinggal, yaitu berdasarkan desa dan RT/RW. Kelompok yang dibentuk
terdiri dari 15-20 orang dalam satu kelok. Setelah tebentuk maka setiap
kelompok secara bergantian mengadakan pertemuan rutin dengan para
pendampng program untuk masih-masing kecamatan. Para penamping ini
bertuga untuk membahasi semua program keluarga harapan, dan
membagikan modul yang diberikan oleh pemerintah.
Kegiatan pemberdayaan kelompok PKH dengan melalui pertemuan
peningkatan kemampuan keluarga (FDS) yaitu proses pembelajaran untuk
kelompok serta PKH dalam meningkatkan pengetahuan dan kecakapan
hidupnya.
[K]egiatan pemberdayaan untuk peserta PKH ini melalui FDS
yaitu pertemuan peningkatan kemampuan keluarga ini merupakan
proses pembelajaran untuk kelompok peserta PKH. Materi
pembelajaran FDS ini terdiri dari empat modul yaitu dalam bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan satu bulan sekali
pertemuan.70
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemberdayaan untuk peserta PKH melalui FDS dilakukan satu bulan
69
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan 70
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan
36
sekali pertemuan, FDS ini merupakan temapt belajar bagi peserta PKH,
dengan menyampaikan materi pembelajaran yang terdiri empat modulk,
kegiatan FDS ini memberikan pengetahuan, pembelajaran, bimbingan,
sosialisasi dan penyuluhan kepada peserta PKH. Dengan mengikuti
kegiatan pemberdayaan yang dilakukan pendamping kepada peserta PKH
ini akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah
perilaku peserta PKH menjadi lebih baik.
c. Sosialisasi Macam-macam bentuk Bantuan dan Kegiatan PKH
Selain menerima bantuan sosial PKH. Berdasarkan observasi di
lapangan, keluarga penerima manfaat PKH juga mendapatkan bantuan
paket lainnya yang berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), KIS
(Kartu Indonesia Sehat), Program Indonesia Pintar (PIP), Kelompok
Usaha Bersama (KUBE).71
Pertama, penyuluhan materi tentang cara orang tua dalam
mendidik anak. Materi pembelajaran FDS yang diberikan kepada peserta
PKH dalam kegiatan pemberdayaan ini terdiri dari empat modul yang
terbagi menjadi beberapa sesi yaitu bidang pendidikan. Materi
pembelajaran FDS dibidang pendidikan yaitu menjadi orang tua yang baik
itu memberikan pelajaran bahwa orang tua memiliki pengaruh yang kuat
terhadap perilaku anak, memahami perilaku anak ada dua cara yaitu cara
meningkatkan perilaku baik anak dan cara mengurangi perilaku buruk,
serta memahami cara anak usia dini belajar dengan memberikan gambaran
bermain sebagai media untuk anak belajar.
[P]ara peserta PKH sangat termotivasi sekali dalam mendengarkan
penjelasan dari pendamping PKH tentang bagaimana cara
mendidik dan mengasuh anak yang baik, ditambah dengan adanya
pemutaran video. Disamping itu para peserta juga dilakukan
diskusi, sehingga mereka dapat mengemukakan permasalahan yang
dihadapinya selama proses mendidik dan mengasuh anak yang
mereka hadapi di lingkungannya. Disamping itu, para peserta lebih
71
Observasi tanggal 19 April 2019
37
aktif dalam mengemukakan pendapat dan saling membantu antar
sesama kelompok.72
Pada tahap ini penerima Program Keluarga Harapan hanya dapat
memberikan peran partisipasi pada tingkat rendah, yaitu sekedar pengikut
atau objek pembangunan saja. Dalam pelaksaaannya penerima PKH sudah
mulai menerapkan apa yang disampaikan oleh pendamping atau aktor.
Kedua, penyuluhan materi tentang pendidikan dalam keluarga
Seperti halnya pada pengasuhan dan pendidikan anak, KPM sudah
menyadari pentingnya pengasuhan anak sejak usia dini dan mulai
memperhatikan bagaimana dengan pendidikannya dengan memasukan ke
sekolah play group dan PAUD.
Ketiga, penyuluhan materi tentang kesehatan keluarga. PKH di
bidang kesehatan mensyaratkan peserta PKH yaitu ibu hamil nifas dan
anak usia kurang dari enam tahun untuk melakukan kunjungan rutin ke
berbagai sarana kesehatan. Oleh karena itu, program ini langsung akan
mendukung ketercapaian target program kesehatan. Sesi dalam bidang
kesehatan yaitu berikut penyataan yang diungkapkan informan
(pendamping PKH) dalam wawancara ia mengatakan sebagai berikut:
[D]alam bidang kesehatan ini, dalam sesi gizi ibu hami, pelayanan
ibu hamil, persalinan dan masa nifas serta makanan pendamping
asi. Disini saya memberikan informasi bagaimana gizi serimbang
untuk kandungamn dan tidak pua meminum tablet penambah
darah, melakukan kunjungan kehamilan, memahami pentingnya
melahirkan di fasilitas dan sarana kesehatan dan mempu
memahami pentingnya memberikan makanan pendamping bagi
bayi.73
Hal ini juga diungkapkan oleh informan (pendamping PKH) dalam
wawancara ia mengatakan sebagai berikut:
[D]alam program ini peserta PKH diberikan pealyanan kesehatan
baik secara aktif maupun pasif kepada semua peserta PKH yang
tidak hadir untuk diberikan pelayanan dan pembinaan. Secara pasif
72
Samsibar, Penerima PKH Dusun Kampung Masjid Wawancara Penulis, tanggal 18
september 2020. Catatan Lapangan 73
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan
38
dengan cara memberikan pelayanan kesehatan bagi peserta yang
mendatangi fasilitas kesehatan. Syarat bantuan kesehatan seperti
melakukan pemeriksanaan kehamilan sebanyak empat kali selama
masa kehamnilan, proses kelahiran bayi, ibu yang melahirkan
diperiksa kesehatannya dua kali, imunisasi, mendapatkan vitamin
dan melakukan penimbangan secara rutin setiap tiga bulan sekali.74
Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa di dalam
bidang kesehatan, peserta memahami pentingnya makan-makanan bergizi
seimbang, makanan pendamping bayi dan melakukan kunjungan
kehamilan. Para peserta diberikan pelayanan kesehatan dengan baik
dengan melakukan pemeriksaan kehamilan, memberikan imuniasi, proses
kelahiran bayi, pemeriksaan kesehatan ibu yang melahirkan dan
melakukan penimbangan secara rutin. Kebiasaan baik yang juga
dipraktekan oleh KPM terlihat dari tingkat kesehatan keluarga, terutama
ibu dan anak semakin baik. Para bumil menjadi rajin untuk memeriksa
kehamilannnya pada bidan desa atau puskesmas, tidak lagi mengunakan
dukun beranak pada saat mau melahirkan akan tetapi sudah mengunakan
jasa dokter atau bidan terdekat sesuai dengan apa yang disampaikan oleh
pendamping atau aktor.
Keempat, penyuluhan materi tentang ekonomi keluarga. Peserta
KSM akan diajarkan bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran
keuangan yang seimbang dengan cara mampu memisahkan antara
kebutuhan dan keinginan. KSM juga diberikan pengetahuan untuk
menyusun anggaran rumah tangga yang seimbang seperti menghitung
ratarata pendapatan dan pengeluaran bulanan, membuat anggaran bulanan
berdasarkan prioritas pengeluaran dan mengendalikan pengeluaran sesuai
anggaran tersebut.75
Mengelola keuangan keluarga merupakan keterampilan dasar yang
perlu dimiliki setiap rumahtangga, terutama rumahtangga miskin.
Umumnya masalah keuangan mereka adalah lebih besarnya pengeluaran
74
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan 75
Observasi tanggal 20 April 2019
39
dibanding pendapatan, serta tidak teraturnya jumlah dan waktu menerima
pendapatan. Pengelolaan keuangan membantu mereka untuk lebih terampil
mengatur prioritas penggunaan uang agar pengeluaran bisa seimbang
dengan pendapatan, sehingga kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.76
Peserta yang telah mengetahui cara menghitung dan mencatat
pendapatan dan pengeluaran serta mengidentifikasi sumber-sumber
pendapatan dan jenis-jenis pengeluaran; menyusun anggaran dengan
memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan; serta
mengendalikan anggaran dengan membuat catatan kas harian. Hal ini
diharapkan peserta PKH memperoleh pengetahuan dan keterampilan
mengelola keuangan yang terbatas sehingga dapat terbebas dari
permasalahan keuangan. Namun demikian peserta PKH diharapkan untuk
membuat catatan kas harian agar dapat mengetahui jumlah pengeluaran
dan pemasukan sehari-hari. Dengan begitu peserta PKH dapat mengatur
keuangannya.77
[B]idang ekonomi yang terdapat tiga sesi, dimana sesi mengelola
keuangan keluarga, dapat membantu peserta untuk mengatur
pengeluaran agar seimbang dengan pendapatan dengan cara
menghitung pendapatan ratarata satu bulan dan pengeluaran selama
satu bulan. Sesi cermat meminjam dan menabung, dimana peseta
harus jeli mencari tempat meinjam yang tepat dan berusaha
membangkitkan kesadaran agar pentingnya menabung secara rutin
dan disiplin sebagai salah satu cara untuk mengurangi
kemungkinan berhutang kembali.78
Membangun keterampilan meminjam uang secara terencana dan
hatihatiagar tidak lantas terjebak hutang, pendamping berusaha
memberikan wawasan tentang tempat meminjam yang tepat dan juga
berusaha membangkitkan kesadaran peserta akan pentingnya menabung
secara rutin dan disiplin sebagai salah satu cara untuk mengurangi
kemungkinan berhutang kembali. Kebutuhan hidup yang semakin lama
76
Observasi tanggal 21 April 2019 77
Observasi tanggal 21 April 2020 78
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan
40
semakin meningkat, namun tidak diimbangi dengan pemasukan yang
bertambah, maka kita untuk mencari tambahan dana untukmenutupi
kekurangan keuangan dalam keluarga. Berhutang adalah salah satu
caracepat dalam mengatasi hal tersebut. Dalam sesi ini, pendamping
menyampaikan bagaimana cara meminjam/berhutang dengan bijak, tanpa
harus merugikan keuangan keluarga nantinya.79
Selama pendampingan peserta dibantu memahami dasar-dasar
untuk memulai, mengembangkan, dan memantau keberlanjutan usaha agar
dapat menjadi sumber pendapatan keluarga. Dimana langkah perencanaan
usaha yang dipelajari meliputi: mengindentifikasi, mengembangkan, dan
menilai kelayakan ide usaha, merencanakan keuangan dan pemasaran
usaha serta mengelola usaha Dalam modul pengelolaan keuangan dan
perencanaan usaha RTSM di berikan pengetahuan dasar untuk mengasah
ketrampilan dalam mengelola pendapatan dan pengeluaran sehingga
mampu mengurangi permasalahan keuangan dalam keluarga serta mampu
merencanakan sebuah usaha demi tercapainya kehidupan ekonomi yang
mandiri.80
d. Pembinaan dan Pendampingan
Bentuk sosialisasi yang telah dilakukan oleh pengurus PKH
dilaksanakan saat menghadiri SUPA di balai desa bersamaan dengan
proses verifikasi data calon penerima manfaat PKH. Dari pernyataan ini di
atas peniliti memahami bahwa disini pendampingan sangat intensif di
lakukan oleh pendamping. Diperoleh keterangan sebagai berikut:
[P]endamping rutin melakukan pertemuan, kalau rutin itu tidak
juga, setidaknya dalam 3 bulan sekali ada pertemuan. Habibah
menjelaskan bahwa pertemuan jarang dilakukan oleh pendamping,
tapi dalam 3 bulan sekali ada dilakukan. Banyak hal yang
menyebabkan pertemuan sulit di adakan karena manyoritas KPM
ini bercocok tanam padi di kebun yang jauh dari perkampugan.81
79
Observasi tanggal 21 April 2020 80
Observasi tanggal 23 April 2019 81
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan
41
Selanjutnya, peneliti mengganli informasi kembali melalui
wawancara untuk mendapatkan informasi tentang PKH dari petugas PKH.
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti memperoleh info ketika ada
pertemuan di Kantor Desa Durian Lecah dari salah seorang informan dan
peneliti mendapatkan informasi sebagai berikut:
[P]ada saat pertemuan itu dijelaskan bahwa kami terpilih sebagai
KPM.82
Selanjutnya peneliti terus menggali informasi mengenai pelayanan
yang diberikan oleh PKH kepada masyarakat apakah sudah mendapatkan
pendampingan yang baik dari pendamping. Lalu salah seorang informan
memberikan keterangan berikut ini:
[P]endampingan itu pasti ada, untuk pendampingan sendiri bisa
dikatakan baik.83
Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Samsibar berusia 56
Tahun. Mengenai pengalaman beliau dalam mengikuti program PKM
tersebut, adapun jawaban yang diperoleh dari hawil wawancra di atas
antara lain adalah sebagai berikut:
[D]ari 2016 saya menerima bantuan ini. kenapa sampai saya
menjadi penerima karena pendamping langsung menemuisaya ke
rumah meberitahukan bahwa saya sebgai penerima, karena
keterbatasan waktu dan karena kondisi fisik saya yang sudah tua
membuat pendamping merasa iba, Alhamdulillah selama saya
menjadi KPM semua pendamping yang mengurus.84
2. Kegiatan Penyaluran PKH Desa Durian Lecah
a. Mengikuti SUPA
Adapun alur dari awal hingga terbentuknya penerima manfaat PKH
adalah, calon penerima manfaat PKH menerima Surat Undangan
Pertemuan Awal (SUPA). SUPA merupakan surat awal dari Kemensos
82
Umi Sofiah, Penerima bantuan PKH Wawancara Penulis, 16 september 2020. Rekaman
Audio 83
Umi Sofiah, Penerima bantuan PKH Wawancara Penulis, 16 september 2020. Rekaman
Audio 84
Samsibar, Penerima PKH Dusun Kampung Masjid Wawancara Penulis, tanggal 18
september 2020. Catatan Lapangan
42
dengan nama-nama sesuai data BDT yang telah dihimpun oleh Kemensos
yang nantinya akan digunakan sebagai calon keluarga penerima manfaat.85
b. Terdaftar di BDT
Saat ini sumber data calon penerima PKH bersumber dari BDT, hal
ini berbeda dari waktu awal pelaksaan PKH dimana waktu lalu data calon
penerima PKH berasal dari hasil sensusnas dari BPS yang terakhir. BDT
itu dari kemensos namun sumber datanya diinput oleh petugas BDT desa
yang menge-link kepada BDT pusat. Sebagaimana yang disampaikan
Koordinator dan Pendampng PKH:
[I]ntinya yang dapat PKH itu yang namanya terdaftar di BDT gitu
mba, namun ketika terdapat masyarakat yang miskin dan tidak
masuk dalam BDT maka selamanya ia tidak akan mendapatkan
bantuan terkecuali namanya dimasukkan ke dalam BDT melalui
desa dan akan disinkronkan dengan BDT kemensos.86
Lebih jauh informan menerangkan dan memberikan informasi
tambahan kepada penelti yaitu sebagai berikut:
[P]KH yang namanya terdaftar di BDT saja, namun ketika terdapat
masyarakat yang tidak mampu kemudian tidak masuk dalam BDT
maka selamanya tidak akan mendapatkan bantuan sampai
namanya dimasukkan ke dalam BDT melalui desa dan akan
disinkronkan dengan BDT kemensos.87
c. Penyeleksian Calon KPM
Dari hasil seleksi tersebut koordinasi kembali dengan desa sesuai
dengan indikasinya. Misal untuk lansia tunggal tidak mendapatkan
bantuan sosial PKH serta sudah tidak ada komponen. Maka SUPA tidak
akan diberikan, dan nanti data hasil seleksi tersbut diinput dan akan
muncul keterangan. Dan yang akan diundang dengan SUPA adalah yang
lolos komponennya dan diundnag untuk mengikuti pertemuan di balai
desa kemudian data calon penerima manfaat tersebut divalidasi dan setelah
85
Observasi tanggal 20 April 2019 86
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan 87
Ila Fitri, Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, wawancara Penulis, tanggal 18 April
2020. Catatan Lapngan
43
itu tinggal menunggu hasilnya. Wawancara peneliti dengan Pendamping
PKH Ibu Ila Fitri beliau mengatakan :
[P]enerima PKH di Desa Durian Lecah yang tersebar kedalam tiga
Dusun jumlahnya 20 KK, penerima ini yang telah lulus dari
ferivikasi sehingga berhak menerima manfaat dari PKH.88
d. Pemantauan/Evaluasi
Kemudian, bentuk pemantauan yang telah dilakukan oleh
pendamping PKH di Desa Durian Lecah melalui pertemuan yang
dilaksanakan setiap bulan minimal satu kali dalam satu bulan. Pertemuan
ini terdapat 2 pertemuan yakni pertemuan Ketua Kelompok (PKK) dan
pertemuan seluruh anggota kelompok. Bentuk monitoringnya
penggunaannya disetiap pertemuan di-review berakitan dengan pencairan
yang telah dilaksanakan.
[B]entuk monitoring yang dilaksanakan dalam pertemuan
kelompok akan kita review, bagaimana pencaitan kemarin lancar
atau tidak, ada masalah tidak. Dan jika dalam pencairan misalkan
terdapat kendalah misalkan koh tidak berangkat itu dlam
pertemuan dibahas, untuk pengecekan pengunaan anggaran melalui
buku monitoring penggunaan bantuan.89
B. Pemanfaatan PKH Desa Durian Lecah
1. Untuk bidang Kemandirian Kesehatan
Adanya bantuan PKH ini dapat merubah kehidupan perekonomian
KPM itu sendiri. Dengan terbantunya dalam membayar biaya pendidikan,
kesehatan menjadi aspek yang menjadi perhatian di desa. Berikut keterangan
yang diperoleh peneliti di lapangan:
[D]ari tujuan PKH salah satunya ingin mempermudah akses pelayanan
dan kesehatan memang kami rasakan di sekolah bantuan pendidikan
diberikan dan apabila kepuskesmas langsung ditangani.90
88
Ibnu Hajar, Kepala Desa Durian Lecah Wawancara Penulis Penulis, 18 September 2020.
Catatan Lapangan 89
Ibnu Hajar, Kepala Desa Durian Lecah Wawancara Penulis Penulis, 18 September 2020.
Catatan Lapangan 90
Maimun, Penerima PKH Dusun Kampung Masjid Wawancara Penulis, tanggal 18 september
2020. Catatan Lapanagan
44
Oleh karena itu dengan program ini, sumber daya manusia kita akan
berkembang karena Ibu-ibu akan mengandung bayi yang sehat, dapat
melahirkan dengan selamat dan balita mendapat imunisasi yang lengkap
sehingga angka kematian ibu dan anak akan turun dengan signifikan.
Demikian juga tingkat drop out akan menurun dan pastisipasi sekolah anak
akan naik. Semua itu akan bermuara pada meningkatnya Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia di masa depan. Disisi lain, KSM juga akan memiliki
pengetahuan model pengasuhan anak yang standar sehingga dapat
meningkatkan prestasi anak.
2. Untuk bidang Kemandirian Pendidikan
Harapan terhadap Bantuan PKH Dari hasil wawancara, semua
Perangkat Desa dan Pendamping berharap PKH ini dapat terus berjalan agar
dapat membantu dalam meringankan biaya pendidikan, kesehatan dan
kehidupan bagi lansia. Hal ini sesuai dengan pernyataan salah satu Perangkat
Desa durian Lecah PKH berikut:
[S]emoga PKH dapat berjalan terus. Karena kasihan yang anaknya
banyak, mereka butuh bantuan. Sekarang mencari kerja sulit,
perekonomian juga sulit. Kasihan juga yang sudah lansia sulit sekali
untuk bekerja.91
Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa program keluarga
harapan dalam upaya meningkatkan kemandirian diharapkan mampu
mengurangi beban masyarakat keluarga di Desa Durian Lecah sudah tepat
sasaran.Pengetahun dari tujuan program keluarga harapan menjadi modal awal
seorang KPM dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai KPM PKH.
Dengan mengetahui tujuan program keluarga harapan maka KPM akan
memahami apa saja yang diharapkan dari pemerintah dari pelaksanaan
program keluarga harapan ini.
[S]alah satu upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan
demi tercapainya kemandirian adalah pelaksanaan Program Keluarga
Harapan (PKH) sejak tahun 2007. Dimana PKH merupakan bantuan
91
Siti Rosidah Selaku Sekertaris BPD Desa Durian Lecah, wawancara Penulis Penulis, 22
Agustus 2020. Catatan Lapangan
45
sosial bersyarat yang diberikan kepada masyarakat yang terdaftar data
penanggulangan kemiskinan. Dalam Komponen yang terdapat dalam
program keluarga harapan ini semakin berkembang yang pada awalnya
meliputi dua komponen yakni komponen pendidikan dan kesehatan ibu
hamis serta anak balita. Hal ini Meliputi anak yang berusia 6-21 tahun
yang belum selesai melaksanakan pendidikannya berupa usia sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menegah atas/kejuruan, dan
kesehatan bagi anak. Kemudian pada tahun 2016 semakin
berkembang menjadi empat komponen yakni komponen pendidikan,
kesehatan, disabilitas dan komponen kemandirian lanjut usia.92
3. Untuk bidang Kemandirian Ekonomi
Program Keluarga Harapan sebagai Sarana Mengentaskan Kemiskinan
Jika dilihat, PKH tidak secara langsung dapat mengentaskan kemiskinan
karena memang butuh proses yang sangat panjang untuk mengentaskan apa
yang dinamakan kemiskinan. PKH adalah salah satu program yang berhasil
untuk memutus rantai kemiskinan. Sesuai dengan pernyataan Bapak
Amiruddin selaku Kaur Pembangunan Desa Durian Lecah bahwa:
[D]apat dikatakan, PKH dapat memutus rantai kemiskinan. Dengan
adanya Fasdik, anak-anak akan sekolah sampai dengan jenjang yang
lebih tinggi daripada orangtuanya dulu. Ini bisa menjanjikan
masadepan yang lebih baik daripada kehidupan orangtuanya sekarang.
Dari yang orangtuanya kurang mampu dan tidak ada biaya untuk
pendidikan, sekarang para orangtua bisa menyekolahkan anak mereka
setinggi mungkin dan diharapkan mampu mengubah perekonomian
keluarganya menjadi lebih baik.93
Senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Siti Rosidah Selaku
Sekertaris BPD Desa Durian Lecah sebagai berikut:
[P]KH dapat berkontribusi untuk mengurangi kemiskinan meskipun
tidak secara cepat, namun setidaknya ada sebuah usaha untuk
mengurangi kemiskinan. KPM tetap berusaha bekerja meskipun sudah
mendapat bantuan, karena untuk menunjang proses pengentasan
kemiskinan. Jangan sampai dengan adanya bantuan PKH, kehidupan
tetap flat atau tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.94
92
Rasit, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, 23 Agustus 2020. Catatan
Lapangan 93
Rasit, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, 23 Agustus 2020. Catatan
Lapangan 94
Siti Rosidah, Sekertaris BPD Desa Durian Lecah, wawancara Penulis Penulis, 22 Agustus
2020. Catatan Langan
46
Berdasarkan hasil wawancara diatas, PKH tidak secara langsung dapat
mengentaskan kemiskinan karena memang butuh proses yang sangat panjang
untuk mengentaskan kemiskinan. Namun, PKH menjadi salah satu program
yang berhasil untuk memutus rantai kemiskinan. Merubah Pola Pikir KPM.
Dengan adanya bantuan PKH ini, diharap mampu merubah pola pikir KPM itu
sendiri. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Muslaini saat
wawancara sebagai berikut:
[D]engan adanya bantuan PKH ini diusahakan untuk merubah
kehidupan perekonomian KPM itu sendiri. Dengan terbantunya dalam
membayar biaya pendidikan, kesehatan dan lansia maka penghasilan
dari bekerjanya KPM tersebut dapat digunakan untuk yang lain
misalnya membuka usaha baru. Sehingga KPM bisa lebih produktif
lagi. Selain itu dana PKH yang diberikan jika memang dimanfaatkan
untuk semestinya, saya kira masih sisa. Dan saya selalu memberikan
arahan kepada para anggota PKH agar dana sisa tersebut bisa ditabung
sehingga bisa dimanfaatkan untuk biaya pendidikan dimasa mendatang
ataupun biasa kesehatan.95
Berdasarkan hasil wawancara diatas, PKH diharap mampu merubah
pola pikir KPM untuk secara tidak langsung merubah perekonomian KPM itu
sendiri. Dengan keringanan yang diberikan dalam biaya pendidikan dan
kesehatan, maka mereka bisa menggunakan penghasilan mereka untuk hal
yang lain seperti membuka usaha sehingga mereka bisa lebih produktif lagi.
Sasaran dari Program Keluarga Harapan adalah keluarga miskin dan
rentan terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin,
memiliki komponen kesehatan, pendidikan dan/atau kemandirian sosial.96
Dengan adanya PKH di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau
Kabupaten Merangin yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi sekolah
dan kesehatan, diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat di Desa
Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin yang selama
menjadi masalah terbesar bagi keluarga miskin.
95
Muslaini, Ka. Dusun Ma. Tiangko, wawancara Penulis Penulis, 20 Agustus 2020. Catatan
Lapangan 96
Murni, Pendamping PKH Desa Durian Lecah, Wawancara Penulis, tanggal 16 September
2020. Rekaman Audio
47
Pemberdayaan tentang mengatur keuangan keluarga juga melalui
dipraktekan oleh KPM dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ekonomi
masing-masing. Dengan pengetahuan tentang membedakan antara
―keinginan dan kebutuhan‖ yang didapat dalam proses pemberdayaan
sehingga KPM sudah lebih bijak dalam membelanjakan uang yang mereka
miliki.
Peran pendamping terhaap keluarga miskin penerima manfaat PKH
untuk memberdayakan ekonominya. Hal ini sesuai dengan toeri pemberdayaan
masyarakat bahwa pendamping PKH sebagai pemberdayaan masyarakat
memiliki peran fasilitatif, edukatif, representative dan teknik.
Adapun pemanfaatan PKH kepada KPM Desa Durian Lecah dapat
disajikan pada tabel di bawah ini:97
PEMANFAATAN
Kemandirian
Kesehatan
Kemandirian
Pendidikan
Kemandirian
Ekonomi
Jumlah
(Rp)
3.750.000 /
Tahun (Ibu
Hamil)
1.125.000 /
Tahun (SD)
3.000.000 /
Tahun
(Disabilitas)
3.750.000 /
Tahun (Balita)
1.875.000 /
Tahun (SMP)
3.000.000
/Tahun
(Lansia)
- 2.500.000 /
Tahun (SMA) -
Total (Rp) 7.500.000 5.500.000 6.000.000
Grand Total
(Rp)
19.000.000 / Tahun
Persentase 39.47% 28.94% 31.57%
Dari data di atas dan hasil observasi dan wawancara di atas, diketahui
pemanfaatan bantuan PKH pertahun per-PKM adalah: sebesar 39.47% untuk
kemandirian kesehatan, sebesar 28.94% untuk kemandirian pendidikan, dan
sebesar 31,57 % untuk kemandirian ekonomi.
97
Diolah dari data primer PKH Durian Lecah tahun 2020
48
Sebagai gambaran penerima PKH di lingkup Desa Durian Lecah, ada
sebanyak lima belas orang yang telah menerima PKH untuk aspek kemandirian
pendidikan. Kemudian untuk aspek kemandirian kesehatan ada sebanyak lima
orang; dimana seseorang yang menggunakan PKH untuk berobat adapula
peruntukannya untuk anak balita, kemudian ada pula digunakan untuk orang tua
jompo, janda miskin yang mengalami sakit. Kemudian dana PKH juga
diperuntukkan dalam aspek kemandirian pendidikan. Hal ini ditujukan bagi single
parents yang menanggung biaya anak nya sendirian. Lalu total ada sebanyak dua
puluh keluarga yang menerima bantuan PKH dalam aspek kemandirian ekonomi,
karena dinilai masih berada dalam kateogori keluarga pra sejahtera.98
98
Observasi 22 Agustus 2020
49
BAB IV
KENDALA PROGRAM KELUARGA HARAPAN
DI DESA DURIAN LECAH
A. Rendahnya Tingkat Pendidikan Penerima Bantuan PKH
Dalam pelaksanaan PKH masih terdapat beberapa kendala. Seperti
yang disampaikan oleh Koordinator Kecamatan berikut ini:
[D]ulu PKH hanya berupa pertemuan kelompok biasa saja, namun
sekarang ada sekolah FDS. Dalam sekolah FDS ini para anggota
keluarga diajari menjadi orangtua yang lebih baik, bagaimana cara
memahami anak, bagaimana perlindungan anak, membantu anak
sukses dalam pendidikan sampai cara memulai usaha dan perencanaan
keuangan. Sehingga disini juga diajari bagaimana mengelola keuangan
yang baik. Serta diajari cara merawat lansia bagi yang punya
komponen lansia.99
Nah kendalanya, karena KPM terdiri dari para orangtua yang umurnya
sudah lebih dari 40 tahun sehingga tergolong SDM nya rendah jadi ketika
diajari FDS agak lama. Sekolah FDS ini dilaksanakan tiga bulan sekali, tapi ya
tergantung kebijakan pendamping PKH nya
.
B. Lambannya Pencairan Bantuan
Selain itu juga terkadang KPM masih menyalahkan pendamping PKH
jika masih ada kesalahan sasaran penerima PKH padahal pendamping PKH
hanya melaksanakan data yang di dapat dari desa. Pihak desa pun juga
terkadang menyalahkan kinerja dari pendamping PKH. Padahal kan yang
membuat data itu bukan pendamping PKH tapi mereka sendiri (pihak desa)
dan pihak desa tidak mau verifikasi. Selain itu juga tugas pendamping itu
bukan sebagai pendata.100
Sementara dari sisi KPM, Ibu Ila Fitri menuturkan
bahwa:
99
Nurbaiti, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, tanggal 22 Mei 2020.
Catatan Lapangan 100
Ila Fitri, Koordinator Kecamatan PKH Durian Lecah, wawancara Penulis, tanggal 23 Juli
2020. Rekaman Audio
50
[K]endalanya terjadi saat pencairan sembako berupa beras dan telur,
ada KPM yang belum dapat sembako sehingga menimbulkan sikap iri
terhadap KPM yang sudah mendapat sembako. Mereka (KPM yang
belum mendapat sembako) merasa bahwa kenapa kok saya belum
dapat padahal sama-sama KPM nya. Padahal saya sebagai ketua
kelompok juga sudah melaporkan keluhan ini dan saya berfikiran
mungkin sama pusat masih di proses. Meskipun tergolong kebijakan
baru, namun memang seharusnya semua yang termasuk dalam KPM
itu juga mendapat sembako.101
Senada dengan pernyataan Ibu Zaini salah satu penerima PKH Dusun
Kampung Masjid sebagai berikut:
[S]emua anggota PKH selain mendapat bantuan berupa uang, juga
akan mendapat sembako berupa beras dan telur. Tetapi belum semua
anggota PKH mendapat sembako, mungkin ini disebabkan karena
masih proses pendataan. Aslinya kan berupa uang Rp 110.000,- lalu
ditukar dengan sembako di e-warung yang sudah tersedia (untuk
ewarungnya berada di Durian Lecah).102
Selanjutnya, Ibu Rasit menambahkan:
[A]walnya berupa uang Rp 110.000,- lalu ditukar sembako di e-
warung yang tersedia. Setiap satu desa jumlah sembako antara anggota
PKH satu dengan yang lain pasti sama, namun jika jumlah sembako
pada bulan satu dengan bulan berikutnya berbeda itu biasanya
disebabkan oleh fluktuasi harga yang terjadi dipasaran.103
Berdasarkan hasil wawancara diatas, ada beberapa kendala yang saat
ini tengah dirasakan. Kendala-kendala yang terjadi tidak hanya untuk pihak
KPM saja namun juga dari pihak pendamping PKH sendiri. Untuk KPM,
mereka mengeluhkan mengenai bantuan PKH selain uang, yakni untuk
sembako berupa beras dan telur yang belum diterima secara merata.
Senada dengan ibu Komariah salah satu peserta PKH, menyatakan
pendapatnya bahwa:
101
Ila Fitri, Koordinator Kecamatan PKH Durian Lecah, wawancara Penulis, tanggal 23 Juli
2020. Rekaman Audio 102
Zaini, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, tanggal 22 Agustus 2020.
Catatan Lapangan 103
Rasit, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, tanggal 23 Agustus 2020.
Catatan Lapangan
51
[K]urangnya sosialisasi mendalam tentang PKH, sehingga banyak para
peserta yang tidak mengerti akan maksud dan tujuan PKH, dan masih
banyaknya ketidaktepatan sasaran penerima manfaat PKH.104
Karena data dari pusat dan berupa data lama, jadi kadang belum tepat
sasaran. Berupa data lama sehingga ada perubahan ekonomi sekarang tidak
tahu.105
[S]elain itu, Ibu Siti Amroh juga menyatakan bahwa PKH masih salah
sasaran, yaitu tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Karena dari pusat
berupa data lama entah itu sudah ada perubahan dalam hal
perekonomian atau belum, maka harus diadakan survei oleh
pendamping PKH. Agar PKH dapat benar-benar tepat sasaran.106
Berdasarkan hasil wawancara diatas, untuk kepesertaan PKH di Desa
Durian Lecah sebenarnya sudah memenuhi kuota namun mengenai kelayakan
untuk Desa Durian Lecah sendiri masih belum bisa tepat sasaran. Masih ada
masyarakat yang lebih memenuhi syarat menjadi anggota tapi belum masuk
keanggotaan sedangkan yang sudah menjadi anggota ada yang dianggap sudah
tidak layak lagi menerima bantuan. Sehingga menyebabkan adanya
kecemburuan sosial di masyarakat.
C. Kurangnya Sosialisasi tentang Peran Pendamping PKH ke Masyrakat
Pemberian sembako ini masih berjalan kurang lebih satu tahun, dimana
pemberian sembako itu dilakukan setiap bulan. Dalam satu desa, jumlah
sembako yang diberikan itu pasti sama. Selain itu, keluhan lain adalah saat
saya meminta KPM untuk mengumpulkan iuran untuk biaya administrasi
ATM karena mendatangkan pegawai bank.
[S]aya dikira melakukan pungutan liar, padahal kenyataannya tidak
seperti itu. Saya ini petugas yang menjalankan tugas terhormat, tetapi
masih ada anggapan sebeah mata dari orang sekitar.107
104
Komariah, Peserta PKH di Dusun Masjid, Wawancara Penulis, 30 April, 2020. Catatan
Lapangan 105
Nurbaiti, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, 22 Mei, 2020. Catatan
Lapangan 106
Siti Amroh, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, 22 Mei, 2020.
Catatan Lapangan 107
Zaini, Penerima Program Keluarga Harapan, wawancara Penulis, 22 Agustus 2020. Catatan
Lapangan
52
Dilain sisi, Koordinator PKH Kecamatan Sungai Manau menuturkan
harapan terhadap PKH sebagai berikut:
[S]aya berharap kepada KPM untuk tidak menyalahkan pendamping
PKH jika masih ada kesalahan sasaran penerima PKH karena
pendamping PKH hanya melaksanakan data yang di dapat dari desa.
Pihak desa pun juga terkadang menyalahkan kinerja dari pendamping
PKH. Padahal kan yang membuat data itu bukan pendamping PKH
tapi mereka sendiri (pihak desa) dan pihak desa tidak mau verifikasi.
Selain itu juga tugas pendamping itu bukan sebagai pendata. Selain itu,
dengan adanya PKH diharap benar-benar mampu merubah pola pikir
KPM sehingga bisa merubah kehidupan yang lebih baik.108
Berdasarkan keadaan di lapangan ada paradigma bahwa Program
Keluarga Harapan (PKH) ini hanyalah milik Dinas Sosial saja, sehingga lintas
sektor lain merasa tidak perlu melibatkan diri lebih jauh. Padahal Dinas Sosial
adalah sekretaris dari Tim Koordinasi Teknik Program Keluarga Harapan
(PKH).
D. Data yang Belum Terintegrasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak M. Syukri, selaku Kaur
pemerintahan menyatakan bahwa:
[S]tatus sosial masyarakat yang tidak mampu ketika pendataan
pemilihan calon peserta penerima bantuan, namun pada saat pencairan
dana/realisasi status peserta berubah menjadi masyarakat yang masuk
dalam kategori mampu. Hal ini tentu saja mejadi masalah tersendiri
bagi parapetugas karna petugas PKH tidak bisa mencabut kepesertaan
begitu saja tanpa adanya dukungan perubahan data dari kantor pusat.109
Masyarakat yang tidak mampu ketika pendataan pemilihan calon
peserta penerima bantuan, namun pada saat pencairan dana/realisasi status
peserta berubah menjadi masyarakat yang masuk dalam kategori mampu. Hal
ini tentu saja mejadi masalah tersendiri bagi para petugas karna petugas PKH
108
Ila Fitri, Selaku Pendamping Kecamatan PKH Durian Lecah, wawancara Penulis Penulis,
tanggal 23 Juli 2020. Catatan Langan 109
M. Syukri, kaur Pemerintahan di Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 27 Juli 2020.
Catatan Lapngan
53
tidak bisa mencabut kepesertaan begitu saja tanpa adanya dukungan
perubahan data dari kantor pusat110
.
E. Kasus Bantuan yang Tidak Tepat Sasaran
Namun jika dilihat dari segi graduasi berupa pengunduran diri karena
sudah dianggap mampu, di Desa Durian Lecah belum terdapat pengurangan
jumlah komponen karena mengundurkan diri.
[H]al ini karena perlu penyuluhan lebih ekstra untuk menyadarkan
mereka bahwasannya mereka sudah mampu/ sejahtera, ayolah malulah.
Jadi, memang mereka belum mau mau gimana. Kita sebagai
pendamingpun tidak bisa memaksa dan punya kode etik, nanti kalau
memaksa malah kena kasus. Jdi paling kita menunggu menyadarkan
mereka, kitakan ada surat kaya penguduran diri (blangko) nanti diisi,
materai 6000 ditandatangani sudah. Untuk pengunduran diri harus ada
bukti fisik surat pernyataan yang disediakan dari pendamping, dan
tidak hanya sekedar penyampaian saja bahwa sudah mampu. Dan hal
surat pernyataan tersebut sebagai bukti fisik bahwa yang bersangkutan
telah bersedia mengundurkan diri.111
Kemudian dari pendamping wajib menyeleksi dahulu ke desa
koordinasi dengan pihak-pihak desa dan ketua kelompok, apa benar calaon-
calon penerima ini layak untuk mendapatkan bantuan PKH.
F. Masih Minimnya Sarana dan Prasarana Penyuluhan PKH
Kendala lain yang ditemukan dilapangan saat penyampaian materi
FDS adalah kurangnya sarana dan prasarana diantaranya, tidak semua peserta
FDS mendapatkan buku pintar karena keterbatasan pembagian dari
kementerian sosial. Pemutaran Film pada beberapa kelompok FDS tidak dapat
dilakukan karena tidak adanya sumber listrik untuk pemutaran film tersebut.
[K]ami memang mengalami kesulitan sedikit dalam sosialisasi dan
menyuluh masyarakat di sini, karena keterbatasan media sosialisasi
seperti misalnya saja seharusnya masing-masing penerima bantuan itu
seharusnya mendapatkan buku pintar, di sana ada banyak informasi-
110
Amiruddin, Kaur Pembangunan di Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 27 Juli 2020.
Catatan Lapngan 111
Ibnu Hajar, Kepala Desa Durian Lecah Wawancara Penulis Penulis, 18 September 2020.
Catatan Lapangan
54
informasi penting tentang kegiatan PKH. Akan tetapi karena
keterbatasan kita juga yam au tidak mau kami membagikan apa yang
ada saja ke masyrakat sini.112
Berdasarkan keterangan wawancara di atas diketahui bahwasanya
pihak pengurus PKH juga mengalami kendala dalam hal ketersediaan sarana
dan prasarana yang ada. Hal ini ternyata juga diperparah dengan adanya
sumber listrik yang juga kadang padam dan menyala di desa tersebut dengan
tidak stabil. Sehingga dapat menggangu proses penyuluhan melalui media
audio-visual ke masyarakat.
[I]ya benar sekali, kadangkalah kondisi kelitsrikan di kapng kita ini
kurang stabil, kalau ada masalah sedikit saja listrik bisa padam lama di
sini. Ini jugalah yang menjadi kendala bagi pengurus PKH kita, apalagi
saat mau memberikan sosialisasi lewat film documenter di laptop, ya
bisa terhalang dengan kendala ini.113
Karena ada kalanya pertemuan FDS dilakukan di lapangan terbuka
yang tidak mempunyai sumber listrik. Selain itu ada juga pendamping PKH
yang tidak mempunyai laptop sehingga tidak bisa menampilkan film tentang
FDS tersebut.
[S]ebenarnya ada juga masalah di fasilitas para pendamping kita, tidak
semuanya kan mempunyai laptop. Dan kadangkala ini juga menjadi
hambatan, jika ada laptop yang nganggur di desa, kadang kita pinjam
dulu buat sosialisasi. Tetapi kan jadi terhalang oleh karena pihak desa
juga banyak membutuhkan laptop dalam setiap pekerjaannya.114
Artinya penyampaian informasi menjadi terbatas dan mempengaruhi
hasil yang dilakukan, sehingga peserta menjadi kurang tertarik untuk
mengikuti materi secara serius.115
Pelaksanaan PKH selama ini memiliki keterbatasan dalam hal sarana
dan prasarana, sehingga hal ini akan berdampak tidak terlaksananya
pengampaian materi FDS dengan efektif. Penyediaan sarana dan prasana
112
Ila Fitri, Selaku Pendamping Kecamatan PKH Durian Lecah, wawancara Penulis Penulis,
tanggal 23 Juli 2020. Catatan Langan 113
Amiruddin, Kaur Pembangunan di Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 27 Juli 2020.
Catatan Lapngan 114
Ila Fitri, Selaku Pendamping Kecamatan PKH Durian Lecah, wawancara Penulis Penulis,
tanggal 23 Juli 2020. Catatan Langan 115
Observasi tanggal 12 November 2020
55
sangat penting untuk disediakan oleh pemerintah agar tujuan dari materi FDS
ini dapat tercapai dengan baik, sehingga proses pembelajaran dan
transformasi pengetahuna dapat terlaksana dengan efektif.116
G. Analisis Penelitian
Pada pelaksanaannya PKH di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai
Manu Kabupaten Merangin dilaksanakan semenjak tahun 2016 sebagai
mana mengukuti arahan dari pemerintah pusat. Terdapat 1 koordinator
pendamping PKH untuk Kecamatan Sungai Manu dan 3 pendamping PKH di
Kecamatan Sungai Manu.
Program Kelarga Harpan (PKH) yang terdapat jumlah penerima
manfaat PKH per Agustus 2019 sejumlah 370 keluarga penerima manfaat di
desa Durian Lecah tersebar kedalam beberapa Dusun diantaranya, Dusun
Kampung Msjid ada 10 KK, Dusun Baru 9 KK, Dusun Muaro Tingko 1 KK
ini lah gambaran pelaksanaan Terhadap Program Harapan (PKH) di Desa
Durian Lecah.117
Program Keluarga harapan di Desa Durian Lecah dilaksanakan
semenjak tahun 2015 yang merupakan salah satu sasaran dari Pelaksanaan
PKH Di tingkat Kabupaten Merangin. Kemudian turun ke kecamatan dan
desa sebagai sasaran program. Karena di desa-desa itulah adanya keluarga
penerima manfaat. Desa Durian Lecah semenjak awal pelaksanaan PKH
sudah terbagi ke dalam masing-masing Dusun yang ada di Desa Durian
Lecah.
Pendamping PKH Kecamatan Sungai Manau menyatakan bahwa
Jumlah penerima manfaat PKH cenderung mengalami peningkatan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh beliau: Dari jumlah yang jelas semakin
kesini semakin bertambah, karenakan tahun 2018/2019 terdapat penambahan,
validasi penambahan. Kemarin saja yang terakhir 2019 terdapat penambahan
sekitar 3 kalau tidak salah itu validasi yang baru, belum fix ketrima semua
116
Observasi tanggal 12 November 2020 117
Dokumentasi Desa Durian Lecah Tahun 2019
56
karena itukan masih menunggu hasil pemutahiran dari pusat yang lolos itu
siapa aja.
Dapat penulis simpulkan selain adanya penambahan penerima
manfaat PKH, di Desa Durian Lecah juga terdapat pengurangan jumlah
penerima manfaat. Pengurangan ini terdapat pengurangan alami misalnya
habis komponen. Habis komponen yang alami ini misalkan anak sudah lulus
sekolah atau lansia yang sudah meninggal. Sedangkan habis komponen yang
tidak alami itu yang berdasarkan graduasi. Graduasi itu dilihat dari yang
mampu atau yang sejahtera atau yang mengundurkan diri.
Semenjak dilaksanakannya PKH di Desa Durian Lecahdari tahun
2013 tedapat beberapa perubahan diantaranya adalah, pada saat awal
pencairan PKH dilaksanakan melalui kantor pos, sehingga KPM mengalami
kerepotan pada saat akan mengambil bantuan sosial PKH. Kemudian pada
tahap awal komponen lanjut usia dan disabilitas belum ada. Semenjak tahun
2016 terdapat penambahan komponen lanjut usia serat disabilitas berat. Dan
pada tahun yang sama penyaluran bantuan dilaksanakan melalui pemberian
ATM (Automated Teller Machine) kepada penerima manfaat PKH.
Dengan adanya ATM ini KPM merasa lebih nyaman sehingga tidak
harus pergi ke kantor POS yang hanya ada di Kota Kecamatan dan harus
mengantri lama. Dan melalui ATM ini bantuan dapat diambil sewaktu-waktu
selama pada bulan yang sama tanggal pencairan. Namun masih terdapat
keluarga penerima manfaat yang merasa kerepotan ketika harus ke ATM
yang juga hanya ada di daerah Kota Kecamatan, sehingga terdapat keluarga
yang mengambil bantuan sosial melalui agen BRI link yang ada di desa
sebelahnya.
Seluruh KPM memiliki KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) yang
sekaligus berfungsi sebagai ATM pada saat pengambilan bantuan sosial.
Namun untuk kartu anggota PKH hanya KPM dari tahap pertamya yang
memiliki kartu anggota PKH. Secara keselurhan di Desa Durian Lecahkartu-
kartu ini dipegang oleh penerima manfaat PKH.
57
Kemudian menurut salah satu perangkat desa Jika dilihat dari
efektivitas programnya PKH di Desa Durian Lecah belum sepenuhnya
efektif. Kemudian dari sisi ketepatan sasaran PKH di Desa Durian Lecah
menurut Perangkat Desa Durian Lecah belum sepenuhnya tepat, hal ini
karena terdapat keluarga yang harusnya tidak menerima namun menerima
PKH.118
[H]abibah adalah seorang penyadap karet yang berusia 42 Tahun. Iya
menyataan bahwa masih memiliki Anak yang belajar di bangku SMP
dan SMA dan mendapat informasi mengenai PKH dari petugas
PKH/pejabat, serta mendapat pendampingan yang baik dari
pendamping, pendamping mengadakan pertemuan rutin, Lebih
jelasnya HB mengungkapkan bahwa beliau ikut sebagai peserta PKH
itu dari awal program ini.119
Berdasarkan hasil wawancara peneliti di atas, dapat dipetakan
bahwasanya dari beberapa target kemandirian (kesehaan, ekonomi, dan
pendidikan) ternyata yang paling dominan dalam menngkatkan terwujudnya
kemandirian masyarakat adalah pada aspek kemandirian ekonomi. Hal ini
dikarenakan bantuan aspek kemandirian ekonomi benar-benar dirasakan
membantu masyarakat yang terdampak akan sumber pendapatan dan
pengangguran.
118
M. Syukri perangkat Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 18 September 2020. Catatan
Lapangan 119
Habibah, Penerima PHK Wawancara Penulis Penulis, 16 September 2020. Rekaman Audio
58
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari beberapa uraian pokok pada penelitian di atas, maka dapat
disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Sistem penyaluran bantuan kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat)
yang dilakukan oleh PKH Durian Lecah dilaksanakan melalui beberapa
tahapan, yaitu: (a) Masyarakat mengikuti SUPA; (b) Tedaftar di BDT; (c)
Penyeleksian calon KPM; (d) Pemantauan/Evaluasi . Sistem penyaluran
dilakukan setelah melalui proses penyuluhan program PKH di Desa
Durian Lecah dilaksanakan antara lain dalam beberapa langkah, seperti:
(a) Proses penyadaran dan pembentukan perilaku; (b) Proses transformasi
pengetahuan dan kecakapan; (c) Sosialisasi macam-macam bentuk bantuan
dan kegiatan PKH; (d) Pembinaan dan pendampingan .
2. Pemanfaatan Program Keluarga Harapan di Desa Duria Lecah Kecamatan
Sungai Manau Kabupaten Merangin untuk periode tahun 2019/2020
dialokasikan ke dalam beberapa bidang, yaitu: (a) Bidang kemandirian
kesehatan; (b) Bidang kemandirian pendidikan; dan (c) Kemandirian
ekonomi .
3. Kendala yang dihadapi dalam Program Keluarga Harapan di Desa Durian
Lecah Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin seperti: (a)
Rendahnya tingkat pendidikan penerima bantuan PKH; (b) Lambannya
pencarian bantuan; (c) Masih kurangnya sosialisasi tentang peranan
pendamping PKH ke masyarakat; (d) Data yang belum terintegrasi; (e)
Kasus bantuan yang tidak tepat sasaran; dan (f) Masih minimnya sarana
dan prasarana penyuluh PKH. Namun kendala-kendala ini hanyalah pada
skala yang kecil dan tidak mengganggu efektifitas PKH di Desa Durian
Lecah.
59
b. Implikasi Penelitian
Adapun yang menjadi implikasi dalam penelitian ini akan berpengaruh
keapda berbagai pihak stake holder yang ada antara lain adalah:
1. Penelitian ini akan berimplikasi kepada koordinator PKH di Desa Durian
Lecah dapat selalu memperbaharui data di lapangan agar dapat
menghindari adanya kesalahan dan ketidaktepatan sasarana penerima
bantuan.
2. Penelitian ini juga berimplikasi kepada masyarakat penerima bantuan dana
PKH hendaknya menggunakan dana tersebut sesuai dengan tujuan dari
pemanfaatan dana tersebut.
3. Penelitian ini juga berimplikasi kepada masyarakat Desa Durian Lecah
hendaknya juga pro aktif dalam mengikuti sosialisasi dan memberikan
informasi yang benar jika ada masyarakat lainnya yang juga layak untuk
mendapatkan bantuan PKH.
c. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan
Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang
maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi
tetapi kesemuanya itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu dan
kesuksesan.
Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak
sadari sewaktu dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan
kritik yang konstruktif dari seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi ini di
masa yang akan datang, Dan jika dalam pembahasan skripsi ini terdapat hal yang
bermanfaat itu, maka bersyukurlah kepada Allah SWT karena itu merupakan
hidayah yang Allah berikan kepada penulis dan jika terdapat ada kekurangan itu
merupakan kesalahan dari diri penulis pribadi.
60
Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada hari ini menjadi suatu
ibadah dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Akhir kata, peneliti tutup dengan
ucapan shalawat dan salam serta pujian bagi Rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anonim. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Diponogoro, 2011
Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung:
Remaja Rosada Karya, 2012
Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta : Pustaka Ceria, 2013
Badrudin, Dasar-dasar Manajemen. Bandung : Alfabeta, 2013
Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta, 2007
Hariyanto, Eri Evaluasi Kebijakan Penerbitan Sukuk Negara Cetakan I,
Yogyakarta: Penerbit Gaya Media, 2017
Kartono, Kartini Teori Kepribadian. Bandung: Mandar Maju, 2005
Koeswara. Teori-Teori Kepribadian, Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistic
Bandung: Pt Eresco, 2006
Lapindus, Ira M. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1982
Mahmudi. Manajemen Kinerja Sektor Publik (Yogyakarta : Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, 2005
Mubarak. Achmad Psikologi Qurani. Jakarta: Pustaka Firdaus. 2010
Mujib, Abdul. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2012
Muslich, Mansur Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Ormorod, Jaenne Ellis Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh Dan
Berkembang. Jakarta: Erlanggang, 2008
Richard M. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Lembaga Pendidikan dan Pembinaan
Manajemen dan Erlangga, 1980
Slamed, Analisis implementasi program keluarga harapan (PKH) terhadap
keluarga sangat miskin (KSM) di kecamatan gunung sugih kabupaten
lampung tengah. kabupaten lampung tengah, lampung 2016
Soekanto, Soejono Kamus Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers, 1993
Subana, dkk, Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia, 2000
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009
Sujanto, Agus Psikologi Kepribadian. Jakarta:Bumi Aksara, 1997
Syauqi Irfan Beik dan Laily Dwi Arsyanti, EkonimiPembangunan Syariah, edisi
revisi. Jakarta: Grafindo Persada. 2016
Yasin Sulkan dan Sunarto Hapsoyo, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Praktis,
Populer dan Kosa Kata Baru. Surabaya : Mekar, 2008
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Dinia
Pendidikan. Jakarta: Kencana: 2012
Zuriah, Nurul Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi..Cetakan
Kedua Jakarta : Bumi Aksara, 2007
JURNAL
Machfiroh, Asfriqi Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di Kota Palu,(e-Journal Katalogis,
Volume 3 Nomor 2, Februari 2015
Mahaeni, Aain et. Al. Evaluasi Program-program Kemiskinan di Provinsi bali,
Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Vol. X
4 juli 2014
PUBLIKASI ILMIAH
Rafiudin, Muhammad. “Implementasi program keluarga harapan (PKH) di
Kecamatan Wanasalam Kaupaten Lebak. skripsi juusan ilmu administrasi
Negara, Universitas Sulthan Ageng Tirtayasa Serang 2016
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Panduan Pemantuan
Program Penanggulangan Kemiskinan, (Jakarta: TNP2K, 2012), hlm. 19
Tim Penulis, Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi, (Jambi: Sutha Press, 2017
TNP2K, Panduan Umum, Program Keluarga Harapan meraih Keluarga
Sejahtera, Jakarta: Kementrian Sosial RI, 2017
INTERNET
Yanti “Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data” diakses Melalui alamat:
www://yanti164.jurnal.com/2013/11/17/teknik-pemeriksaan-keabsahan-
data/diakses pada 07 Juni 2016
Anggara, Robby” Tujuan dan Manfaat Penelitian”, Diakses melalui alamat
://Www.Karyaku.Com/2017/09/Contoh-Tujuan-Penelitian-Dan-
Manfaat.Html?M=1tanggal 27 september 2018
WAWANCARA
Amiruddin, Kaur Pembangunan di Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 27
Juli 2020. Catatan Lapangan
Fitri, Ila Pendamping PKH Kecamatan Sunagi Manau, Wawancara Penulis, 18
April 2020. Catatan Lapngan
Habibah. Penerima PHK Wawancara Penulis Penulis, 16 September 2020.
Rekaman Audio
Ibnu Hajar, Kepala Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Wawancara
Penulis, 27 April 2020. Catatan Penulis
Ibnu Kepala Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau Wawancara Penulis,
27 Juli 2020. Catatan Lapangan
Ila Fitri selaku Pendamping Kecamatan Wawancara Penulis Penulis, 23 Juli 2020.
Catatan Langan
Komariah, Peserta PKH di Dusun Masjid, Wawancara Penulis, 30 April, 2020.
Catatan Lapangan
Komariah. Peserta PKH di Dusun Masjid, Wawancara Penulis, Tanggal 30 April,
2020. Catatan Penulis
M. Syukri perangkat Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 18 September 2020.
Catatan Lapangan
Maimun Dusun Kampung Masjid Wawancara Penulis, 18 september 2020.
Catatan Lapanagan
Murni, Pendamping PKH Wawancara Penulis, 16 September 2020. Rekaman
Audio
Muslaini, Ka. Dusun Ma. Tiangko Wawancara Penulis Penulis, 20 Agustus 2020.
Catatan Lapangan
Nurbaiti, Penerima Program Keluarga Harapan Wawancara Penulis, 22 Mei,
2020. Catatan Lapangan
Rasit, Penerima Program Keluarga Harapan Wawancara Penulis, 23 Agustus
2020. Catatan Lapangan
Samsibar, Warga Dusun Kampung Masjid Wawancara Penulis, 18 september
2020. Catatan Lapangan
Siti Amroh, Penerima Program Keluarga Harapan Wawancara Penulis, 22 Mei,
2020. Catatan Lapangan
Siti Rosidah Selaku Sekertaris BPD Desa Durian Lecah Wawancara Penulis
Penulis, 22 Agustus 2020. Catatan Lapangan
Syukri, M. kaur Pemerintahan di Desa Durian Lecah Wawancara Penulis, 27
April 2020. Catatan Penulis
Umi Sofiah, Penerima PKH Wawancara Penulis, 16 september 2020. Rekaman
Audio
Zaini, Penerima Program Keluarga Harapan Wawancara Penulis, 22 Agustus
2020. Catatan Lapangan
DATA PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DESA
DURIAN LECAH KECAMATAN SUNGAI MANAU KABUPATEN
MERANGIN
NO NAMA PENERIMA KRITERIA PKH
1 Jauriah Kemandirian Kesehatan
2 Sahara/jalil Kemandirian Kesehatan
3 Maimunah/Abu Kemandirian Kesehatan
4 Samsibar/Sarit Kemandirian Kesehatan
5 Bidah Kemandirian Kesehatan
6 Maisaroh Kemandirian Kesehatan
7 Habibah Kemandirian Kesehatan
8 Ropikoh Kemandirian Pendidikan
9 Umi Sopiah Kemandirian Pendidikan
10 Samsidar/Kosim Kemandirian Pendidikan
11 Siti Amrah/Herimunandar Kemandirian Pendidikan
12 Zaini Kemandirian Pendidikan
13 Kamarian/Nawi Kemandirian Ekonomi
14 Kuzaimah/Samin Kemandirian Ekonomi
15 Rasit Kemandirian Ekonomi
16 Hafazoh/Usman Kemandirian Ekonomi
17 Ratna Kemandirian Ekonomi
18 Salabi Kemandirian Ekonomi
19 Rasidar Kemandirian Ekonomi
20 Nurbaiti Kemandirian Ekonomi
LAMPIRAN
Gambar 1
Peneliti bersama Ibu Samsibar salah seorang penerima bantuan PKH
Durian Lecah Tahun 2020
Gambar 2
Salah satu kegiatan yang dibina oleh Pendamping
PKH Desa Durian Lecah
Gambar 3
Peneliti bersama Ibu Rafiqoh salah seorang penerima bantuan PKH
Durian Lecah Tahun 2020
Gambar 4
Peneliti bersama Ibu Maimunah salah seorang penerima bantuan PKH
Durian Lecah Tahun 2020
Gambar 5
Peneliti bersama Ibu Kuzaimah salah seorang penerima bantuan PKH
Durian Lecah Tahun 2020
Gambar 6
Peneliti bersama Ibu Rafiqoh salah seorang penerima bantuan PKH
Durian Lecah Tahun 2020
Gambar 7
Peneliti bersama Bapak Ibnu Hajar selaku
Kades Durian Lecah
Gambar 8 Salah satu program PKH Desa Durian Lecah Tahun 2020:
Sosialisasi Keluarga Mandiri
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Skripsi
“Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Membentuk Karakter
Keluarga Mandiri di Desa Durian Lecah Kecamatan Sungai Manau”
No Jenis Data Metode Sumber Data
1 -Letak Geografis Desa Durian
Lecah, Kec. Sungai Manau.
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
Setting
Dokumen
Geografis
Pengurus/Pembina
2 -Visi, Misi, Desa Durian Lecah,
Kec. Sungai Manau Dokumentasi
Dokumentasi Visi,
Misi Dan Tujuan
3
-Struktur Organisasi Dan
Kepengurusn Pemerintaha Desa
Durian Lecah, Kec. Sungai
Manau.
Dokumentasi
Bagan Struktur
Organisasi Dan
Nama Tenaga
Kerja
4 Sarana/Prasrana Desa Durian
Lecah, Kec. Sungai Manau.
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
Keadaan Fasilitas
Dokumentasi
Fasilitas
Pengurus/Pembina
5
Program Kegiatan PKH Di Desa
Durian Lecah, Kec. Sungai
Manau.
Dokumentasi
Dokumen
Program
6 Interaksi Antar Pengurus Dan
Anggota
Dokumentasi
Wawancara
Praktik
Implementasi -
Dokumen
Implementasi -
Pengurus/Pembina
7 Sejarah Desa Durian Lecah, Kec.
Sungai Manau
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
Dokumen Desa
Durian Lecah,
Kec. Sungai
Manau
8 Bukti Keberhasilan Kegiatan
Yang Dilaksanakan
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
Dokumen -
Pengurus/Pembina
1. Panduan Observasi
No Jenis Data Objek Observasi
1 Letak Geografis Desa Durian Lecah,
Kec. Sungai Manau.
Keadaan Dan Letak Geografis Desa
Durian Lecah, Kec. Sungai Manau
2 Sarana/Fasilitas Desa Durian Lecah,
Kec. Sungai Manau
Sarana Dan Prasarana Yang Ad Di
Desa Durian Lecah, Kec. Sungai
Manau
3 Interaksi Antar Masyarakat Pola Yang Diterapkan
4 Relevansi Implementasi Organisasi
Dalam Interaksi Sosial
-Bentuk Karakter Dari Masyarakat
Penerima PKH
2. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumenter
1
Letak Geografis Desa
Durian Lecah, Kec.
Sungai Manau
Data Dokumentasi Letak Geografis Desa
Durian Lecah, Kec. Sungai Manau
2
Visi, Misi, Dan Tujuan
Desa Desa Durian Lecah,
Kec. Sungai Manau
Data Dokumentasi Tentang Visi, Misi Dan
Tujuan Desa Durian Lecah, Kec. Sungai
Manau
3 Struktur Organisasi Desa
Data Dokumentasi Tentang Struktur Orgnisasi
Dan Kepengurusan -Daftar Nama Perangkat
Desa -Daftar Riwayat Penerima PKH -Daftar
Pengurus PKH -Data-Data Lain Yang
Dibutuhkan
4 Sarana/Fasilitas
Data Dokumentasi Tentang Sarana/Fasilitas
Yang Dimiliki Pleh Desa Durian Lecah, Kec.
Sungai Manau
5
Program Kegiatan Desa
Durian Lecah, Kec.
Sungai Manau
Data Dokumentasi Tentang Program Kegiatan
Yang Pernah Dilaksanakan
6
Bukti Keberhasilan
Program Yang
Dilaksanakan Di Desa
Durian Lecah, Kec.
Sungai Manau
Data Tentang Keberhasilan Program Yang
Dilaksanakan
7 Interaksi Antar
Masyarakat
Data Tentang Interaksi Antar Masyarakat
Dengan Pemerintah
8
Relevansi Implementasi
Organisasi Dalam
Interaksi Sosial
Dokumen Tentang Relevansi Implementasi
3. Butir-butir Wawancara
No Jenis Data Sumber Data dan Substansi Wawancara
1 Letak Geografis Desa
Durian Lecah, Bisa Dijelaskan Letak Geografis Desa
2 Sarana/Fasilitas Apa Saja Sarana Yang Dimilki ?
3 Program Kegiatan
Organisasi -Apa Saja Yag Diprogramkan?
4 Kegiatan Yang
Dilaksanakan
-Bagaimana Yang Telah Dilaksanakan? -Apa Saja
Aturan Administrasinya? -Apa Saja Susunan
Program Kegiatannya? -Bagaimana Teknis
Pelaksanaan Program Tersebut: -Kapan
Dilaksanakan Dan Apa Tujuannya? -Apa Saja
Kendala Dalam Pelaksaan Program? -Apa Saja
Pengaruhnya Dalam Interaksi Sosial?
5 Interaksi Antar
Anggota
Perubahan Karakter Seperti Apa Saja Dirasakan
Oleh Masyarakat Penerima PKH? - Perubahan
Karakter Seperti Apa Saja? Hal-Hal Yang Harus
Dilakukan Oleh Masyarakat Penerima PKH.? -
Cara-Cara Pengoptimalan Masyarakat Penerima
PKH.?
JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, adapun tentang tahapan dan rentang waktu penelitian dapat dilihat
di bagian berikut:
No Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan Draf Proposal
2 Konsultasi dg Ka. Jur/Prodi dan lainnya utk
fokus penelitian
3 Revisi Draf Proposal
4 Proses Seminar Proposal
5 Revisi Draf Proposal Setelah Seminar
6 Konsultasi dgn Pembimbing
7 Koleksi Data
8 Analisa dan Penulisan Draf Awal Skripsi
9 Draf Awal dibaca Pembimbing
10 Revisi Draf Awa
11 Draf Dua Dibaca Pembimbing
12 Refisi Draf Dua
13 Draf Dua Revisi Dibaca Pembimbing
14 Penulisan Draf Akhir
15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing
16 Ujian Munaqashah
17 Revisi Skripsi Setelah Ujian Munaqashah
18 Mengikuti Wisuda