EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

145
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Herman Susanto NIM. 1111054100005 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Transcript of EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Page 1: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI

KECAMATAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh

Herman Susanto

NIM. 1111054100005

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 3: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 4: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 5: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

 

i  

ABSTRAK

Herman Susanto Evaluasi Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Pemerintah Indonesia mulai tahun 2007 telah menerbitkan Program Keluarga Harapan PKH. Program serupa di Negara lain dikenal dengan istilah Conditional Cash Transfers (CCT) yang diterjemahkan menjadi bantuan tunai bersyarat. PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga rumah tangga miskin diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Program ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapakan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari jurang kemiskinan. Pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDG’s). Lima komponen tujuan MDG’s yang terbantu oleh PKH yaitu: Pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, Pendidikan dasar, Kesetaraan Gender, Pengurangan angka kematian bayi, Pengurangan kematian Ibu melahirkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut. Pertama, bagaimana pelaksanaan program keluarga harapan terhadap RTSM di Kecamatan Kebayoran Lama. Kedua, apakah program keluarga harapan di Kecamatan Kebayoran Lama telah mencapai tujuan proses yang telah direncanakan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kebayoran Lama sudah berjalan baik, terlihat dari proses kegiatan pertemuan awal, pendampingan pencairan bantuan, pemutakhiran data, dan verifikasi komitmen peserta. Hanya saja kekuragan dari PKH ini berdampak masih banyaknya RTSM yang mempunyai rasa ketergantungan dari bantuan PKH. Lalu untuk proses pemutakhiran data harus ditingkatkan lagi karena proses ini berkaitan sekali dengan nominal yang akan diberikan pada saat pencairan nanti. Selanjutnya, UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama perlu meningkatkan kinerja antara lembaga internal dan eksternal karena program PKH ini pada dasarnya program lintas antar lembaga.

Page 6: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

ii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah begitu banyak memberi

nikmat, nikmat iman, islam, serta nikmat sehat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam penulis haturkan kepada

Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman

kegelapan sampai ke zaman terang benderang seperti ini.

Pada kesempatan ini penulis juga akan menyampaikan rasa terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu memberikan moril maupun

materil serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu Hj. Nunung

Khairiyah, MA. Selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Amirudin, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Bapak Ismet Firdaus, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak berbagi ilmu, serta memberikan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Siti Napsiyah, MSW, Bapak Ahmad Zaky, M.Si dan Para Dosen

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

Page 7: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

iii  

wawasan keilmuan dan membimbing saya selama mengikuti perkuliahan

di UIN Syarif Hidayatullah.

6. Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Perpustakaan

Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terimakasih telah membantu

dalam pelayanan memberikan referensi buku, jurnal maupun skripsi.

7. Terimakasih juga saya sampaikan kepada seluruh staf pegawai Tata Usaha

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

8. Bapak Budi Herwono selaku Koordinator Unit Pelaksana Program

Keluarga Harapan Kota Jakarta Selatan, yang sudah memberi izin

penelitian ini.

9. Seluruh staf kepegawaian Kecamatan Kebayoran Lama yang telah

membantu memberikan data – data seputar Kecamatan.

10. Bapak Alwidrus selaku Koordinator Unit Pelaksana Program Keluarga

Harapan Kecamatan Kebayoran Lama, yang sudah banyak memberikan

informasi seputar PKH di Kecamatan Kebayoran Lama

11. Mas Imam Panji Saputro dan teman – teman pendamping lainnya, yang

sudah memberikan waktunya untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

12. Tak lupa untuk kedua orang tua saya Bapak Samsudin dan Ibu Sariyati

atas jasa – jasanya, kesabaran, doa, moril, materil, dan selalu memberi

cintanya yang tulus dan ikhlas kepada penulis semenjak kecil.

13. Untuk adikku Elin Herlina terima kasih atas senyuman, tawa, dan

candaanmu selama proses pengerjaan skripsi ini. Terus berjuang, Buat

bangga orang tua.

Page 8: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

iv  

14. Keluarga besar Kesejahteraan sosial dan Pengurus Himpunan Mahasiswa

Jurusan Kesejahteraan Sosial periode 2013-2014. Terimakasih yang selalu

menginspirasi.

15. Keluarga besar dan Pengurus 2015 - 2016 Himpunan Mahasiswa Islam,

Komisariat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Terimakasih

sudah menjadi rumah kedua yang telah mendewasakan saya selama ini.

YAKUSA.

16. Keluarga besar dan Pengurus Karang Taruna Sub Unit 04 Pondok Pinang

2014 – 2017. Terimakasih untuk Andi S., Putri Ari F., Niken Ayu M., Desi

Kamalia, Rama Agusta, Fajrin atas dukungan dan semangatnya. Saya

bangga berjuang bersama kalian.

17. Keluarga besar Kosan H. Sentot dan Kosan Pak Edi. Ma’mur Rizki,

Togar, dan Bang Jals & Ajib. terimakasih atas penginapannya selama

berada di ciputat.

18. Terimakasih untuk keluarga, sahabat, teman senasib suka dan duka Wati

Indriani, Dhimas Suryo P., Agung Prasetyo P., Tridiwa Arief S., Rizal

Wahyudha, Muh Ni’am, Reza Agustiyadi, M. Baydawi Nurzaman, Bayu

Perdana P., Fiqih Fauzi, Jaylani. sudah menjadi bagian hidup selama

berada dikampus. Terus berjuang, Yakin Usaha Sampai.

Jakarta, 8 Maret 2016

Penulis,

Herman Susanto

Page 9: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 7

1. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7

2. Perumusan Masalah .................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 9

1. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 10

2. Tempat Waktu dan Penelitian ................................................................... .10

3. Jenis Penelitian ........................................................................................... .10

4. Ruang Lingkup Penelitian Evaluasi ........................................................... .11

5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ .11

6. Sumber Data ............................................................................................... .13

7. Teknik Analisi Data ................................................................................... .13

8. Keabsahan Data ......................................................................................... .14

9. Instrumen Penelitian .................................................................................. .14

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. .15

G. Pedoman Penulisan Skripsi .............................................................................. .19

H. Sistematika Penulisan ...................................................................................... .19

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 21

A. Evaluasi Program ............................................................................................ 21

1. Pengertian Evaluasi Program ................................................................... 21

2. Model Evaluasi Program ........................................................................... 24

3. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program .................................................... 28

B. Konsep Keluarga ............................................................................................. 31

1. Pengertian Keluarga .................................................................................. 31

2. Struktur Keluarga ....................................................................................... 33

3. Relasi Dalam Keluarga .............................................................................. 35

Page 10: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

vi

4. Keberfungsian Keluarga............................................................................. 37

C. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan..... ........................................................................ 38

2. Penyebab – Penyebab Kemiskinan ........................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KECAMATAN KEBAYORAN

LAMA DAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ..................................... 41

A. Kondisi Objektif Kecamatan Kebayoran Lama ............................................... 41

1. Sejarah Kebayoran Lama ........................................................................... 41

2. Letak geografis Kecamatan Kebayoran Lama ........................................... 42

3. Keadaan Demografis Kecamatan Kebayoran Lama .................................. 46

4. Keadaan Sosiologis Kecamatan Kebayoran Lama ................................... 51

B. Gambaran Umum Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) ................. 54

1. Latar belaknag Program Keluarga Harapan ............................................... 54

2. Program Keluarga Harapan ......................................................................... 54

3. Manfaat dan Tujuan Program Keluarga Harapan ....................................... 55

4. Proses Program Keluarga Harapan ............................................................. 57

5. Manajemen Organisasi Program Keluarga Harapan ................................... 58

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................................................................. 68

A. Analisi Evaluasi Program Keluarga Harapan Terhadap RTSM Di

Kecamatan Kebayoran Lama ........................................................................... 68

1. Seleksi dan Penetapan Lokasi PKH ............................................................ 69

2. Pertemuan Awal dan Validasi Calon Peserta PKH ..................................... 71

3. Pencairan Pertama ....................................................................................... 74

4. Pembentukan Kelompok Peserta PKH ....................................................... 77

5. Verifikasi Komitmen Peserta PKH Pada Komponen Kesehatan dan

Pendidikan ................................................................................................... 77

6. Penangguhan dan pembatalan ..................................................................... 80

7. Pemutakhiran Data ..................................................................................... 81

8. Pengaduan ................................................................................................... 82

B. Evaluasi program Keluarga Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama ............ 84

1. Evaluasi Konteks ......................................................................................... 85

2. Evaluasi Masukan ....................................................................................... 87

3. Evaluasi Proses ........................................................................................... 88

4. Evaluasi Hasil.............................................................................................. 91

BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 94

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 94

B. Saran .................................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 97

Page 11: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

vii  

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Informan Penelitian ...............................................................................11

Table 3.1 Jumlah RT/RW Tiap Kelurahan ...........................................................37

Table 3.2 Keadaan Penduduk Bulan Januari Tahun 2016 ....................................40

Tabel 3.3 Perkembangan Jumlah Mobilitas Penduduk Bulan Januari Tahun

2016 ......................................................................................................41

Table 3.4 Mata Pencaharian di Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2016 ........42

Table 3.5 Jumlah Penduduk Miskin Kecamatan Kebayoran Lama .....................45

Table 3.6 Data Peserta PKH Kecamatan Kebayoran Lama..................................46

Table 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama ......................................................47

Table 3.8 Jumlah Sarana Ibadah Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2016.....47

Table 3.9 Jumlah Sarana Pendidikan ...................................................................48

Table 4.1 Skenario Bantuan..................................................................................64

Table 4.2 Indikator Penilaian Program PKH........................................................74

Table 4.3 Matrik CIPP Evaluasi Proses Program Keluarga Harapan di Kecamatan

Kebayoran Lama Jakarta Selatan.........................................................90

Table 4.4 Matrik CIPP Evaluasi Hasil Program Keluarga Harapan di Kecamatan

Kebayoran Lama Jakarta Selatan.........................................................92

Page 12: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

viii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Kebayoran Lama.....................................................38

Gambar 3.2 Komponen Program Keluarga Harapan.............................................47

Gambar 3.3 Proses Utama Pelaksanaan PKH........................................................51

Gambar 3.4 Struktur Kelembagaan PKH...............................................................52

Gambar 3.5 Struktur Organisasi Uppkh Kecamatan..............................................60

Gambar 4.1 Suasana Saat Pencairan Bantuan Pos Cipulir ....................................66

Gambar 4.2 Suasana Saat Pencairan Bantuan Pos Pondok Pinang.... ...................66

Gambar 4.3Alur Proses Program Keluarga Harapan.............................................73

Page 13: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

ix  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Penelitian oleh Unit Pelaksana Program Keluarga

Harapan Kota Jakarta Selatan

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Mendalam

Lampiran 3 Transkip Wawancara Pendamping

Lampiran 4 Transkip Wawancara Pendamping

Lampiran 5 Transkrip Wawancara YN

Lampiran 6 Transkrip Wawancara SL

Lampiran 7 Transkrip Wawancara NN

Lampiran 8 Transkrip Wawancara DV

Lampiran 9 Hasil Observasi

Lampiran 10 Hasil Studi Dokumentasi

Lampiran 11 Form Verifikasi Pendidikan dan Keseharan

Lampiran 12 Form Kehadiran

Page 14: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan masalah serius yang dialami oleh sebagian

negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara kawasan

Afrika, melainkan juga dialami di negara-negara kawasan Asia seperti di

Indonesia. Masalah kemiskinan sudah menjadi masalah yang kompleks

sehingga suatu negara tidak dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi

kemiskinan secara sendirian. Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai

kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak

dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang

bermartabat atau ketidakmampuan dari pekerjaan yang dimiliki untuk

menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang.

Kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah karena kekurangan

materi pada sejumlah atau golongan orang bila dibandingkan dengan standar

kehidupan yang berlaku di masyarakat sekitarnya.1

Kemiskinan sudah menjadi kondisi yang biasa bagi negara

berkembang seperti Indonesia. Masih banyak sekali rakyatnya yang hidup di

bawah garis kemiskinan dan hidup dalam keadaan yang tidak selayaknya. Saat

ini 32,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan dan sekitar

1

“Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli” diakses pada 14 April 2015 dari

http://dilihatya.com/2146/pengertian-kemiskinan-menurut-para-ahli

Page 15: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

2

setengah dari seluruh rumah tangga tetap berada di sekitar garis kemiskinan

nasional (Rp 200.262/bulan). Bank dunia juga menatapkan bahwa seseorang

dianggap miskin jika ia memiliki pendapatan kurang dari $2 per hari.2

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa jumlah penduduk

miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2015 sebesar 398,92 ribu orang (3,93

persen).3

Kemiskinan berkaitan sekali dengan kualitas sumber daya manusia.

Kemiskinan muncul karena sumber daya manusia tidak berkualitas.

Kemiskinan dapat ditimbulkan akibat dari kualitas sumber daya manusia yang

rendah dan tidak menutup kemungkinan kualitas sumber daya manusia yang

rendah pun dapat menjadi pemicu kemiskinan. Menurut teori human capital

kualitas sumber daya manusia selain ditentukan oleh kesehatan, juga

ditentukan oleh pendidikan.4 Pendidikan dipandang tidak hanya juga dapat

menambah pengetahuan tetapi dapat juga meningkatkan keterampilan, pada

gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. Produktivitas yang dimaksud

yaitu, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan penghasilan,

dan kesejahteraan.

Dalam upaya meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan di

bidang perlindungan sosial, Pemerintah Indonesia mulai tahun 2007 telah

2 Edi Suharto, Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia, (Bandung: Alfabeta. 2009),

h. 15

3 “Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta” diakses pada 22 Juni 2016 dari

http://www.jakarta.go.id/v2/news/2015/09/tingkat-kemiskinan-di-dkijakartamaret2015#.V2o29FKtGlo

4 Tadjuddin Noer Effendi, Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan,

(Yogyakarta: PT. Tiara Wacan Yogya. 1993), h. 15

Page 16: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

3

menerbitkan Program Keluarga Harapan (PKH). Seperti diatur dalam Pasal 1

ayat (9) UU No.11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial menentukan

bahwa:

“Perlindungan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk

mencegah dan menagani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial”5

Kedudukan PKH merupakan bagian dari program-program

penanggulangan kemiskinan lainnya. PKH berada di bawah Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), baik pusat maupun di daerah. Pada

pelaksanaannya PKH ini dilaksanakan oleh Kementerian Sosial dengan

melibatkan berbagai kementerian dan lembaga seperti, Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas, Kementerian

Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama,

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Pusat Statistik (BPS), PT

POS Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia.6

Program ini memberikan bantuan uang secara tunai kepada Rumah

Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan catatan harus mengikuti persyaratan

yang diwajibkan. Adapun persyaratan yang dimaksud yaitu terkait dengan

upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu kesehatan dan

pendidikan. Sasaran atau penerima bantuan ini adalah RTSM yang memiliki

anggota keluarga berusia 0-15 tahun dan Ibu hamil.

5 Kementerian Sosial. “Undang – undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial.” Diakses pada 22 Juni 2016 dari https://www.kemsos.go.id/unduh/UU-Kesos-No11-2009.pdf

6 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k), Panduan Penanggulangan

Kemiskinan: Buku Pegangan Resmi TKPK Daerah, (Jakarta: Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k), cet. Pertama 2011), h. 40

Page 17: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

4

Program Keluarga Harapan sebenarnya telah dilaksanakan di berbagai

negara, khususnya negara-negara Amerika Latin dengan nama program yang

bervariasi. Namun secara konseptual, istilah aslinya adalah Conditional Cash

Transfers (CCT), yang diterjemahkan menjadi Bantuan Tunai Bersyarat.

Program ini tidak sama dengan program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang

diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan

daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH

lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial

kepada masyarakat miskin.7

Tujuan utama dari PKH adalah mengurangi kemiskinan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama pada kelompok

masyarakat miskin. Tujuan tersebut senada dengan upaya percepatan

pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Dimana secara

khusus tujuan PKH meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM,

meningkatkan taraf pendidikan anak-anak RTSM, meningkatkan status

kesehatan gizi ibu hamil, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan

pendidikan kesehatan RTSM.

Dalam pengertian PKH jelas disebutkan bahwa komponen yang

menjadi fokus utama adalah bidang kesehatan dan pendidikan. Tujuan utama

PKH kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan Ibu dan anak di

Indonesia, khususnya bagi kelompok masyarakat sangat miskin, melalui

7 Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, (Jakarta:Direktorat

Jaminan Sosial, 2013), h. 13

Page 18: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

5

pemberian insentif untuk melakukan kunjungan kesehatan yang bersifat

preventif (pencegahan). Kesehatan merupakan kekayaan yang sejati dan kunci

untuk melakukan segala aktivitas, sebab dengan sehat individu dapat

melakukan kegiatan perekonomian untuk memenuhi kebutuhannya.

Kesehatan juga faktor penentu bagi kesejahteraan sosial. Orang yang sejahtera

bukan saja orang yang memiliki pendapatan atau rumah memadai, melainkan

pula orang yang sehat, baik jasmani maupun rohani.

Tujuan utama PKH selanjutnya di bidang pendidikan adalah untuk

meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar wajib sembilan tahun serta

upaya mengurangi angka pekerja pada keluarga yang sangat miskin.

Pendidikan merupakan perangkat penting dalam meningkatkan kesejahteraan

warga melalui pengusaan pengetahuan, informasi dan teknologi sebagai

prasyarat masyarakat modern.8 Pelayanan pendidikan dalam konteks

kebijakan sosial bukan saja ditujukan untuk menyiapkan dan menyediakan

angkatan kerja yang sangat diperlukan dunia kerja, melainkan pula untuk

mencapai tujuan-tujuan sosial dalam arti luas, yakni membebaskan

masyarakat dari kebodohan dan keterbelakangan.

Namun pada delapan tahun perjalanannya hingga saat ini, yang

dicanangkan program PKH berakhir di tahun 2015. Program PKH ini tidak

terlepas dari berbagai masalah. Permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan PKH terlihat dari Pertama, proses verifikasi yang belum

sepenuhnya dilaksanakan. Permasalahan yang terjadi di lapangan yaitu pihak

8 Edi Suharto, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta. 2011), h. 18

Page 19: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

6

sekolah dan puskesmas merasa keberatan untuk melakukan verifikasi secara

kontinyu. Kedua, Pembayaran kepada RTSM yang tidak tepat waktu. Proses

pencairan dana yang seharusnya dilakukan tepat waktu terkendala lambannya

proses verifikasi. Ketiga, kurangnya koordinasi antar instansi pendukung.

Koordinasi yang terdiri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Ketenagakerja belum terlaksana

dengan baik. Akibatnya tidak semua anggota rumah tangga peserta PKH

memperoleh jaminan kesehatan untuk orang miskin maupun bantuan

pendidikan untuk siswa miskin.

Berbeda dengan Jakarta Utara dan Jakarta Timur yang sudah lebih

dulu menjalani program ini. Tahun 2014 PKH merambah ke area Jakarta

Selatan yang meliputi sepuluh Kecamatan, di antaranya yaitu Kecamatan

Kebayoran Lama yang menurut Badan Pusat Statistik Kota Administrasi

Jakarta Selatan pada sensus penduduk 2010, Kebayoran Lama memiliki

jumlah penduduk terbanyak disamping Kecamatan Jagakarsa dan Pasar

Minggu yakni berjumlah 294.108 dengan angka penduduk miskin mencapai

12.064.9

Walaupun PKH banyak mempunyai masalah. Ternyata Bank Dunia

mencatat penerima PKH miliki perubahan signifikan. Hal ini disampaikan

langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Dermaga TNI

Angkatan Laut, Biyorsi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Selasa

(5/4/2016). Berikut yang disampaikannya:

9 Imam Panji Saputro, Laporan Program Keluarga Harapan Bulan Agustus 2014, h. 4

Page 20: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

7

“Bank Dunia memiliki laporan lengkap terkait program CCT atau PKH

di Indonesia yang diperlukan untuk perluasan jangkauan dan

monitoring.”10

Maka dari itu, berangkat dari permasalahan tersebut. Penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Program Keluarga

Harapan (PKH) Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berbicara mengenai penyaluran dana memerlukan pembahasan yang

cukup luas. Demi terselesaikan penulisan ini, maka dari itu penulis

memfokuskan pada pembahasan evaluasi program keluarga harapan di

Kecamatan Kebayoran Lama tahun 2016.

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka secara spesifik perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan program keluarga harapan terhadap

RTSM di Kecamatan Kebayoran Lama?

10

Puspita Wisnuwardani, Dyah. “Mensos: Bank Dunia catat penerima PKH miliki perubahan

signifikan.” Diakses pada 3 Juni 2016 dari http://www.liputan6.com/tag/program-keluarga-harapan

Page 21: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

8

b. Bagaimana hasil evaluasi program keluarga harapan di Kecamatan

Kebayoran Lama?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program keluarga harapan di

Kecamatan Kebayoran Lama benar-benar sesuai dengan petunjuk

pelaksanaan

2. Untuk mengevaluasi program keluarga harapan di Kecamatan Kebayoran

Lama.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Akademik

a. Menambahkan pengetahuan bagi pengembangan ilmu kesejahteraan

sosial di bidang kebijakan publik.

b. Menjadi bahan informasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum serta

sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang terkait.

Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan positif bagi Kecamatan Kebayoran Lama untuk

Program Keluarga Harapan dalam melakukan kebijakan publik

terhadap masyarakat.

Page 22: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

9

b. Agar hasil penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi

pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Kebayoran

Lama.

c. Berbagi pemikiran dengan Pegawai Kecamatan Kebayoran Lama yang

menangani pembuatan pelaksanaan kesejahteraan sosial khususnya

berkaitan dengan bidang perlindungan sosial.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekataan Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, Penulis menggunakan

pendekatan kualitatif, karena pendekatan kaulitatif sangat menarik, sebab

penulis langsung ikut serta di kegiatan yang sedang diteliti, dan

pendekatan kualitatif sangat mudah untuk mengumpulkan data-data,

informasi, dokumentasi kegiatan yang sedang diteliti. Pendekatan

kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yaitu bersifat

luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendefinisikan suatu konsep, serta

memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala

ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, dan unik bermakna di

lapangan

Page 23: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

10

Dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu

dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati.11

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis meneliti tentang, pelaksanaan Program Keluarga Harapan

Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang bertempat di Kantor

Kecamatan Kebayoran Lama Jl. Ciputat Raya No. 1 Jakarta Selatan.

Dalam penelitian ini penulis membutuhkan waktu selama 6 bulan yang di

mulai dari bulan November 2015 sampai bulan Mei 2016, untuk

menghasilkan informasi yang relavan mengenai program keluarga

harapan.

3. Jenis Penelitian

Dalam penelitian penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mencoba memberikan

gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, atau

kelompok tertentu.12

Dalam penelitian ini akan digambarkan tentang

kebijkan publik melalui program keluarga Harapan yang dilakukan di

Kecamatan Kebayoran Lama.

11

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,1998), h. 11 12

Mely G. Tan, Masalah Perencanaan Penelitian dalam Koentjaraningrat (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama. 1990), h. 29

Page 24: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

11

4. Ruang Lingkup Penelitian Evaluasi

Untuk mempermudah dalam penelitian skripsi ini dan agar lebih

terarah serta berjalan dengan baik. Maka perlu kiranya dibuat suatu

batasan masalah. Adapun ruang lingkup penelitian yang akan dibahas

dalam penelitian skripsi ini, yaitu:

a. Penelitian ini hanya membahas tentang proses pelayanan yang

diberikan UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama kepada

RTSM/KSM.

b. Peneliti hanya membahas tentang proses dan hasil yang dilakukan

oleh UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama dalam upaya

mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

a. Observasi

Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan langsung terhadap

lembaga tersebut, penulis mendatangi Kecamatan Kebayoran Lama,

Kantor Sekretariat UPPKH Kecamatan Lama, Kantor Pos Wilayah

Page 25: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

12

Kecamatan Kebayoran Lama, dan Rumah penerima bantuan untuk

melakukan pengamatan langsung.

b. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab kepada kelurahan dan masyarakat

yang menjadi peserta program keluarga harapan. Untuk lebih

mengetahui tentang pelaksanaan dari program keluarga harapan di

Kecamatan Kebayoran Lama. Adapun informan dalam penelitian ini

yaitu:

Table 1.1

Informan Penelitian

No Nama

(Inisial) Jenjang Pendidikan

Jabatan

1 AL S1 Sosiologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Koordinator UPPKH

Kecamatan Kebayoran

Lama

2 IPS S1 Kesejahteraan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendamping Kelurahan

Pondok pinang

3 YN SMP Ketua Kelompok RW

08 Pondok Pinang

4 DV SMA Ketua Kelompok RW

01 Pondok Pinang

5 SL SD Ketua Kelompok RW

04 Cipulir

6 NN SMA Ketau Kelompok RW

06 Cipulir

c. Dokumentasi

Penulis menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data-data atau

dokumen-dokumen yang menunjang terhadap penelitian. Dokumen

Page 26: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

13

yang penulis kumpulkan yaitu seperti arsip-arisp tentang kegiatan

program keluarga harapan di Kecamatan Kebayoran Lama.

6. Sumber Data

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari informan yang

ada di Kecamatan Kebayoran Lama pada waktu penelitian. Data ini di

peroleh dari pengamatan dan wawancara.

7. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan subjek penelitian yaitu PKH Kecamatan Kebayoran

Lama, maka hal tersebut akan dikemukakan di sini bahwa, analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan

kedalam unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.13

13

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: IKAPI, 2011)

Cet. Ke-13. h.244

Page 27: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

14

8. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah, data yang diperoleh data yang telah teruji dan

valid, dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data diujikan lewat diskusi

atau sharing terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat realitas

sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang, karena itu peneliti

melakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan data yang relevan.

Selain itu teknik untuk keabsahan data yang berikutnya adalah dengan

Triangulasi sumber yang berarti, untuk mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.14

Sebagai gambaran atas

data yang telah dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara

perbandingan data yang didapat dari observasi dan wawancara. Penulis

melakukan wawancara dari informan yang satu ke informan yang lain, dan

melakukan wawancara terhadap hasil dari observasi.

9. Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah proses penelitian dan observasi, maka

diperlukan beberapa instrumen. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan instrumen sebagai berikut:

a. Pedoman wawancara mendalam

b. Pedoman observasi

14

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: IKAPI, 2011)

Cet. Ke-13. h. 83

Page 28: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

15

c. Pedoman telaah dokumentasi

d. Perekam suara

e. Kamera

F. Tinjauan Pustaka

Adapun tinjauan pustaka dalam penulisan skripsi ini, penulis

menggunakan literatur berupa skripsi, yaitu: Hidmatullah, “Peran Suku Dinas

Sosial Jakarta Utara Dalam Peningkatan Kesejahteraan Warga Masyarakat

Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kelurahan Koja Jakarta Utara”.

Skripsi S1 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

Maksud dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui secara

lebih dekat mengenai harapan warga masyarakat Kelurahan Koja tentang

Program Keluarga Harapan. Disisi lain juga dalam penulisan skripsi ini

bertujuan untuk mengetahui harapan suku Dinas Sosial Jakarta Utara tentang

peningkatan kesejahteraan warga masyarakat Koja Jakarta Utara melalui

Program Keluarga Harapan.15

Walaupun dari judul skripsi mempunyai kesamaan tetapi dari skripsi

Hidmatullah penulis melihat adanya perbedaan dalam subjeknya. Subjeknya

15

Hidmatullah, “Peran Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Dalam Peningkatan Kesejahteraan

Warga Masyarakat Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kelurahan Koja Jakarta Utara.”

(Skripsi S1Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 18

Page 29: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

16

adalah Dinas Sosial Jakarta Utara. Didalam penulisan skripsi Hidmatullah

juga dijelaskan bahwa ada harapan dari warga Kelurahan Koja agar bantuan

yang diberikan sampai ditingkat SLTA. Sedangkan dalam skripsi ini penulis

sudah melihat di UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama sudah ada bantuan

yang diperuntukan sampai tingkat SLTA.

Kemudian, skripsi berikutnya yang menjadi bahan acuan adalah

“Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK di

Kelurahan Sunter Jaya)” oleh Yudi. Skripsi S1 Jurusan Kesejahteraan Sosial,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah pada

tahun 2010.

Dalam penelitian tersebut penulis menggunakan model evaluasi yang

dikemukakan oleh Pietrzak, Ramler, Renner, Ford dan Gilbert yang meliputi:

evaluasi input, evaluasi proses, dan evaluasi hasil.16

Meskipun pembahasan skripsi di atas, memiliki kesamaan subjek

dalam penelitian yang akan dilakukan. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam

model evaluasi. Dalam hal ini penulis menggunakan model evaluasi yang

dikembangkan oleh Stufflebeam yaitu model evaluasi context, input, process,

product (CIPP).

16

Yudi, “Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK di Kelurahan

Sunter Jaya).” (Skripsi S1Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2012), h. 12

Page 30: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

17

Lalu, skripsi berikutnya yang menjadi tinjauan pustaka dalam

penelitian ini adalah skripsi Efektivitas Program Keluarga Harapan, Program

Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul “Efektivitas Program Keluarga Harapan Di Kecamatan

Leuwisadeng Pada UPPKH Kabupaten Bogor.” Skripsi ini menggambarkan

mengenai efektivitas mekanisme penyaluran dana bantuan sosial PKH di

tingkat UPPKH Kabupaten kepada penerima manfaat. Adapun salah satu

tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk mengidentifikasi konsep dan model

pengelolaan dan mekanisme penyaluran dana PKH dalam penyalurannya dari

UPPKH Kabupaten ke masyarakat RTSM di Kecamatan Leuwisadeng Kab.

Bogor. 17

Skripsi selanjutnya yang menjadi tinjauan pustaka yaitu peran

penyuluh sosial pada program keluarga harapan, Program Studi Bimbingan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Peran Penyuluh Sosial Pada Program

Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Anak Rumah

Tangga Miskin Di Kelurahan Cipinang Kecamatan Pulo Gadung.” Skripsi ini

menggambarkan bagaimana peran penyuluh sosial dalam melaksanakan

pertemuan dengan peserta Program Keluarga Harapan. Dalam pelaksanaannya

penyuluh sosial ini berkeliling mendatangi rumah – rumah peserta program.

17

Muhammad Bahrul, “Efektivitas Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Leuwisadeng

Pada UPPKH Kabupaten Bogor.” (Skripsi S1Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013), h. 11

Page 31: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

18

Penyuluhan dilakukan dengan teknik face to face berhadapan dengan massa

dimana secara tim bergantian melakukan ice breaking terhadap peserta

penyuluhan.18

Terakhir skripsi yang menjadi tinjauan pustaka yaitu Evaluasi Program

Keluarga Harapan, Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang dengan

judul “Evaluasi Program Keluarga Harpan Di Kelurahan Saruni Kecamatan

Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun 2010.”

Dalam skripsi ini penulis bertujuan untuk mengevaluasi tingkat

pelaksanaan program keluarga harapan di Kelurahan Saruni. Metode yang

digunakan didalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Penulis didalam

skripsinya juga menggambarkan beberapa kriteria yang menjadi bahan

evaluasi, yaitu: (1) Efektifitas, apakah hasil yang diinginkan telah dicapai?.

(2) Efisiensi, seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang

diinginkan?. (3) Kecukupan, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan

memcahkan masalah?. (4) Perataan, apakah biaya dan manfaat didistribusikan

dengan merata kepada kelompok – kelompok?. (5) Responsivitas, apakah

hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompok –

18

Noriez Asep. F, “Peran Penyuluh Sosial Pada Program Keluarga Harapan Dalam

Meningkatkan Partisipasi Belajar Anak Rumah Tangga Miskin Di Kelurahan Cipinang Kecamatan

Pulo Gadung” (Skripsi S1Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2012), h. 50

Page 32: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

19

kelompok tertentu?. (6) Ketepatan, apakah hasil (tujuan) yang diinginkan

benar – benar berguna atau bernilai?.19

G. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam

skripsi ini merujuk pada buku ”Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”20

yang

diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007”.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penyajian dalam skripsi ini di jabarkan

atas 1 bab yang terdiridari sub-sub bab yang saling berkaitan, sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori, paparan tentang pengertian evaluasi, kebijakan

publik, program keluarga harapan.

19

Edwin Satria. P, “Evaluasi Program Keluarga Harpan Di Kelurahan Saruni Kecamatan

Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun 2010” (Skripsi S1Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2012), h. 47 20

Hamid Nasuhi, dkk., Idris Thaha, ed., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,

dan Disertasi) (Jakarta: CeQDA (Center for Quality Development and Assurance, 2007)

Page 33: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

20

BAB III : Gambaran umum lembaga, dalam bab ini dipaparkan tentang

sejarah terbentuknya PKH, struktur organisasi PKH Kecamatan

Kebayoran Lama, Profil Kecamatan Kebayoran Lama.

BAB IV : Hasil penelitian dan analisa, pembahasan yang merupakan

bagian terpenting dari penelitian yang berupaya membahas

bagian-bagian yang terpenting yang di temukan di lapangan.

Dalam bab ini dipaparkan tentang implementasi program

keluarga harapan di Kecamatan kebayoran lama Jakarta Selatan.

BAB V : Penutup

- Kesimpulan : pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan

pendukung mengenai tanggapan suatu objek. Bisa dikatakan

bahwa kesimpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian

berupa informasi.

- Kritik : tanggapan yang disertai uraian dan pertimbangan baik

buruk terhadap suatu hasil karya.

- Saran : pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.

Page 34: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Kata evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut

diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata

aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”. Istilah

“penilaian” merupakan kata benda dari “nilai”. Pengertian “pengukuran”

mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan satuan ukuran

tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Secara etimologi, evaluasi

artinya penilaian, sehingga mengevaluasi artinya memberikan penilaian atau

menilai.1

Pengertian evaluasi dalam kamus Oxford Advanced Leaner’s Dictionry Of

Current English evalusai adalah to find Out, decide the amount or value yang

artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Selain arti

berdasarkan terjemahan, kata-kata yang terkandung di dalam definisi tersebut

pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati,

bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Menurut Anderson, Evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil

yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), Cet. Ke-4

Page 35: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

22

tercapainya tujuan. Definisi lain dari evaluasi adalah kegiatan mencari

sesuatu yang berharga tentang sesuatu, dalam mencari sesuatu tersebut, juga

termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu

program, produksi, produser, serta alternatif strategi yang diajukan untuk

mencapai tujuan yang sudah ditentukan.2

Sementara itu menurut Ralph Tyler sebagaimana yang dikutip oleh Farida

Yusuf Tayibnafis dalam bukunya Evaluasi Program mengemukakan bahwa

evaluasi adalah proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan dalam

setiap program dapat tercapai.3

Evaluasi program juga bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk

mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan

cara mengetahui efektivitas, masing-masing komponennya melalui rangkaian

informasi yang diperoleh dari evaluator. Evaluasi program berfungsi untuk

menentukan apakah output dan outcomes yang diharapkan dari pelaksanaan

program bisa direalisasikan. Evaluasi tersebut tentunya melalui pengumpulan

dan analisis data yang memadai. Dalam evaluasi program yang komprehensif,

evaluasi itu mencakup:4

Pertama, yaitu memonitoring program penilaian apakah suatu

program dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Memonitoring

program ini akan memberikan umpan balik yang terus menerus pada

2 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1988),

Cet. Ke-1, h. 1 3 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 2

4 Krick Patrick, Evaluasi Program, (Bandung: CV, Pustaka Insani, 1999), h. 96

Page 36: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

23

program yang dilaksanakan dan mengidentifikasikan masalah begitu

muncul.

Kedua, evaluasi proses yaitu penilaian bagaimana program

dioperasikan, berfokus pada pelaksanaan program kepada peserta

(service delivery).

Ketiga, evaluasi dampak yaitu penilaian apakah suatu program telah

mewujudkan pengaruh terhadap individu-individu, rumah tangga,

lembaga atau lingkugan hidup, dan apakah dampak tersebut dapat

secara ilmiah distribusikan kepada pelaksanaan intervensi program

tersebut.

Keempat, cost-benefit atau effectiveness adalah penilaian dari biaya

program dan manfaat yang dihasilkan oleh biaya tersebut, untuk

menentukan apakah manfaatnya cukup bernilai dibandingkan biaya

yang digunakan.

Evaluasi program yang dilakukan merupakan bentuk akuntabilitas para

pelaksana dan penanggung jawab program tersebut agar dapat selalu

meyakinkan bahwa tujuan program tersebut agar dapat selalu meyakinkan

bahwa tujuan program dapat dicapai dan sesuai dengan visi misi yang

dijalankan oleh instansi. Akuntabilitas program akan dapat dinilai dari hasil

program tersebut yang dinikmati oleh peserta program atau masyarakat yang

menjadi target group program.

Page 37: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

24

2. Model Evaluasi Program

Dalam melakukan evaluasi, perlu kiranya dipertimbangan model evaluasi

yang ingin dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh

pakar evaluasi. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan

seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program

yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Ada banyak

model yang bisa digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun

antara satu dengan lainnya berbeda, namun maksudnya sama yaitu melakukan

kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek

yang akan dievaluasi.

Ada delapan model evaluasi yang disajikan oleh Arikunto dalam salah satu

bukunya,5 yaitu:

1. Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler. Model ini

merupakan yang muncul paling awal. Yang menjadi objek pengamatan

pada model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh

sebelum program dimulai.

2. Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh Scriven. Model ini

dapat dikatakan berlawanan dengan model pertama yang

dikembangkan oleh Tyler. Model ini memantau tujuan, yaitu sejak

awal proses terus melihat sejauh mana tujuan tersebut sudah dapat

dicapai.

3. Formatif Summatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael

Scriven. Model ini menunjukan adanya tahapan dan lingkup objek

5 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, Edisi Kedua, Cet. 4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 40

Page 38: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

25

yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program

masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai

(evaluasi sumatif).

4. Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake. Model ini

menekankan pada adanya pelaksanaan dua hal pokok, yaitu (1)

deskripsi dan (2) pertimbangan.

5. CSE – UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan” evaluasi

dilakukan. Model ini mempunyai lima tahap yang dilakukan dalam

evaluasi, yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan

dampak.

6. CIPP Evaluation Model, dikembangkan oleh Stufflebeam. Model ini

merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh

para evaluator. Model CIPP adalah model evaluasi yang memandang

program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem. Jadi, jika evluator

sudah menentukan model CIPP sebagai model yang akan digunakan

untuk mengevaluasi program yang digunakan maka mau tidak mau

harus menganalisis program tersebut berdasarkan komponen –

komponennya.

7. Discrepancy Model, dikembangkan oleh Provus. Model ini

menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam

pelaksanaan program. Evaluasi program yang dilakukan adalah

mengukur besarnya kesenjangan yang ada di setiap komponen.

Hanya saja dalam konteks ini penulis akan menggunkan model evaluasi

seperti yang dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk. (1967) di Ohio State

Page 39: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

26

University, yakni: CIPP Evaluation Model. CIPP merupakan sebuah

singkatan dari huruf awal empat buah kata, yaitu:

Context Evaluation : evaluasi terhadap konteks

Input Evaluation : evaluasi terhadap masukan

Process Evaluation : evaluasi terhadap proses

Product Evaluation : evaluasi terhadap hasil

Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut merupakan

sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah

program kegiatan. Model CIPP ini juga model evaluasi yang melihat program

yang dievaluasi sebagai sistem. Artinya, jika evaluator menentukan model

CIPP sebagai model yang digunakan untuk mengevaluasi program, maka mau

tidak mau evaluator harus menganalisis program tersebut berdasarkan

komponen – komponennya.

a. Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan

merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan

sampel yang dilayani, dan tujuan program.6

b. Evaluasi Masukan

Tahap kedua dari model CIPP ini adalah evaluasi masukan.

Pada tahap ini segala sesuatu yang berpengaruh terhadap proses

pelaksanaan evaluasi harus disiapkan dengan benar. Evaluasi

masukan ini akan memberikan bantuan agar dapat memberikan

keputusan, menentukan sumber – sumber yang dibutuhkan.

6 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, h. 46

Page 40: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

27

Mencari berbagai alternatif yang akan dilakukan, menentukan

rencana yang matang, membuat strategi yang akan dilakukan dan

memperhatikan prosedur kerja dalam mencapainya.7

c. Evaluasi Proses

Evaluasi proses dalam model CIPP ini menunjukan

pada“apa” (what) kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa”

(who) orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program,

“kapan” (when) kegiatan akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi

proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di

dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana.

Stufflebeam mengusulkan pertanyaan – pertanyaan untuk proses

antara lain:8

Apakah pelaksanaan program sesuai dengan jadwal?

Apakah staf yang terlibat di dalam pelaksanaan

program akan sanggup menagani kegiatan selama

program berlangsung dan kemungkinan jika

dilanjutkan?

Apakah sarana dan prasarana yang disediakan

dimanfaatkan secara maksimal?

Hambatan – hambatan apa saja yang dijumpai selama

pelaksanaan program dan kemungkinan jika program

dilanjutkan?

7 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, h. 47 8 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, h. 47

Page 41: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

28

d. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil ini digunakan untuk menentukan keputusan

apa yang akan dilakukan selanjutnya. Dengan demikian, evaluasi

ini diarahkan pada keseluruhan dampak dari suatu program

terhadap penerima (masyarakat penerima program). Sehingga,

pertanyaan utama pada evaluasi ini adalah:

1. Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil mencapai

tujuannya?

2. Bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda setelah

menerima program tersebut?

Kriteria keberhasilan ini bisa mencakup:

Berorientasi pada program. kriteria keberhasilan pada

umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun

hasil dari suatu program. Misalnya, presentase cakupan

program terhadap populasi sasaran.

Berorientasi pada masyarakat. Kriteria keberhasilan pada

umumnya dikembangkan berdasarkan pada perubahan

perilaku masyarakat. Misalnya munculnya sikap

kemandirian dan lain sebagainya.9

3. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Progam

Tujuan dari kegiatan evaluasi program yaitu untuk mengetahui pencapaian

tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan

9 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyrakat dan Intervensi

Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga

Penerbitan FEUI, 2003), h. 160

Page 42: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

29

program, karena seseorang yang ingin mengetahui bagian mana dari

komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana dan apa

sebabnya perlu memperjelas dirinya dengan apa tujuan program yang akan di

evaluasi.

Menurut Isbandi Rukminto, mengutip pendapat Feurstein sekalipun tidak

secara langsung menyebut sebagai tujuan dari pelaksanaan evaluasi, namun

dia mengatakan ada sepuluh alasan, mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan,

yaitu:

1. Untuk melihat apa yang sudah dicapai

2. Melihat kemajuan dikaitkan dengan tujuan program

3. Agar tercapai manajemen yang lebih baik

4. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan, untuk memperkuat

program

5. Melihat perbedaan yang sudah terjadi setelah diterapkan suatu

program

6. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup rasionable

7. Untuk merencanakan dan mengelola kegiatan program secara lebih

baik

8. Melindungi pihak lain agara tidak terjebak dalam kesalahan yang

sama atau mengajak pihak lain untuk melaksanakan metode yang

serupa bila metode tersebut telah terbukti berhasil dengan baik

9. Agar memberikan dampak yang lebih luas, dan

Page 43: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

30

10. Memberi kesempatan untuk mendapat masukan dari masyarakat10

Dalam organisasi pendidikan, evaluasi program dapat disamaartikan

dengan kegiatan supervisi. Secara singkat, supervisi diartikan sebagai upaya

mengadakan peninjauan untuk memberikan pembinaan maka evaluasi

program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data

yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat.

Evaluasi program sangat erat sekali hubungan dengan kebijakan, karena

program adalah rangkaian kegiatan sebagai realisasi dari suatu kebijakan.

Apabila suatu program tidak dievaluasi maka tidak dapat diketahui

bagaimana dan seberapa tinggi kebijakan yang sudah dikeluarkan dapat

terlaksana. Informasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sangat berguna

bagi pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari program. Ada

empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam

pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu:

1. Menghentikan Program, karena dipandang bahwa program tersebut

tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana

diharapkan.

2. Merevisi Program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai

dengan harapan (terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit).

3. Melanjutkan Program, karena pelaksanaan program menunjukan

bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan

memberikan hasil yang bermanfaat.

10

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Pengantar pada pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga

penerbit FEUI, 2003), h. 187-188

Page 44: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

31

4. Menyebarluaskan Program (melaksanakan Program di tempat-

tempat lain atau mengulangi lagi program di lain waktu), karena

program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika

dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.11

B. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan sebuah pondasi dan institusi yang paling dicintai

dalam Islam. Keluarga juga tempat pendidikan pertama dan utama bagi

seorang anak. Tempat dimana nilai - nilai agama dan norma – norma

diajarkan untuk menjadi anak yang berakhlaq mulia. Keluarga adalah satu –

satunya lembaga sosial, disamping agama, yang secara resmi telah

berkembang di semua masyarakat.12

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai

institui terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sanagt

besar dalam kemajuan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini jelas erat

kaitannya dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya

manusia yang berkualitas.

Kedua orang tua sebagai ujung tombak keluarga mendapat perhatian dan

perlakuan khusus dalam Islam. Al-Quran setelah memberi perintah

menyambah Allah SWT dan larangan menyekutukan-Nya, juga

memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Sebagaimana

firman-Nya.

11

Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi

Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, Edisi Kedua, Cet. 4, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 22 12

William J. Goode, Sosiologi Keluarga (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 7

Page 45: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

32

36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan

membangga-banggakan diri.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang

berarti “anggota” dan “kelompok kerabat”. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia disebutkan “keluarga” yaitu: Ibu, Bapak, dengan anak-anaknya

satuan kerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.

Salah satu ilmuwan yang mengkaji keluarga, George Murdock. Dalam

bukunya social structure, Murdock berpendapat bahwa keluarga merupakan

kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja

sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi.13

Dalam surveinya Murdock

menemukan tiga tipe keluarga, yaitu keluarga inti (nuclear family), keluarga

poligami (polygamous family), dan keluarga batih (extended family).

Berdasarkan penelitiannya salah satu dari tipe keluarga Murdock meyatakan

bahwa keluarga inti (nuclear family) merupakan kelompok sosial yang

bersifat universal. Para anggota dari keluarga inti ini bukan hanya membentuk

kelompok sosial, melainkan juga menjalankan empat fungsi universal dari

keluarga, yaitu seksual, reproduksi, pendidikan, dan ekonomi.

13

Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

Dalam keluarga, Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 3

Page 46: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

33

Menurut Koerner dan Fitzpatrick (2004), definisi tentang keluarga

setidaknya dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu:14

Definisi struktural. Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran

atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan

kerabat lainnya. Definisi memfokuskan pada siapa yang menjadi

bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian

tentang keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan.

Definisi Fungsional. Keluraga didefinisikan denga penekanan

pada terpenuhinya tugas – tugas dan fungsi – fungsi psikososial.

Fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak,

dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran – peran

tertentu. Definisi ini memfokuskan pada tugas – tugas yang

dilakukan oleh keluarga.

Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok

yang mengembangkan keintiman melalui perilaku – perilaku yang

memunculkan rasa identitas sebagai keluarga seperti ikatan emosi,

pengalaman historis, maupun cita – cita masa depan. Definisi ini

memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksankan fungsinya.

2. Struktur Keluarga

Dari segi keberadaan anggota keluarga, maka keluarga dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu keluarga inti (nuclear family) dan keluarga batih (extended

family). Keluarga inti adalah keluarga yang didalamnya hanya terdapat tiga

14

Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

Dalam keluarga, h. 5

Page 47: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

34

posisi sosial, yaitu: suami-ayah, istri-ibu, dan anak-sibling.15

Struktur

keluarga yang demikian menjadikan keluarga sebagai orientasi bagi anak,

yaitu keluarga tempat ia dilahirkan. Adapun orang tua menjadikan keluarga

sebagai wahana prokreasi. Dalam keluarga inti hubungan antara suami istri

bersifat saling membutuhkan dan mendukung layaknya persahabatan,

sedangkan anak – anak tergantung pada orang tuanya dalam hal pemenuhan

kebutuhan afeksi dan sosialisasi.

Adapun keluarga batih adalah keluarga yang di dalamnya menyertakan

posisi lain selain ketiga posisi di atas. Bentuk pertama dari keluarga batih

yang banyak ditemui di masyarakat adalah keluarga bercabang (stem family).

Keluarga bercabang terjadi ketika seorang anak, dan hanya seorang anak,

yang sudah menikah masih tinggal dalam rumah orang tuanya. Bentuk kedua

dari keluarga batih adalah keluarga berumpun (lineal family). Bentuk ini

terjadi manakala lebih dari satu anak yang sudah menikah tetap tinggal

bersama kedua orang tuanya. Bentuk ketiga dari keluarga batih adalah

keluarga beranting (full extended). Bentuk ini terjadi manakala di dalam suatu

keluarga terdapat generasi ketiga (cucu) yang sudah menikah dan tetap

tinggal bersama.

Keluarga inti pada umumnya dibangun berdasarkan ikatan perkawinan.

Perkawinan menjadi pondasi bagi keluarga, oleh karena itu ketika sepasang

manusia menikah akan lahir keluarga yang baru. Sedangkan keluarga batih

dibangun berdasarkan hubungan antargenerasi, bukan antarpasangan.

Keluarga batih biasanya terdapat dalam masyarakat yang memandang penting

15

Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

Dalam keluarga, Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 6

Page 48: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

35

hubungan kekerabatan. Hubungan perkawinan berada posisi sekunder

dibanding hubungan dengan orang tua.

3. Relasi Dalam Keluarga

Pada umumnya keluarga dimulai dengan perkawinan laki – laki dan

perempuan dewasa. Pada tahap ini relasi yang terjadi berupa relasi pasangan

suami istri. Ketika anak pertam lahir munculah bentuk relasi yang baru, yaitu

relasi orang tua – anak. Ketika anak berikutnya lahir muncul lagi bentuk

relasi lain, yaitu relasi sibling (saudara sekandung). Ketiga macam relasi

tersebut merupakan bentuk relasi yang pokok dalam suatu kelurga inti.

1) Relasi Pasangan Suami Istri

Sebagai permulaan bagi relasi yang lain, relasi suami istri memberi

landasan dan menentukan warna bagi keseluruhan relasi di dalam

keluarga. Banyak keluarga yang berantakan ketika terjadi kegagalan dalam

relasi suami istri. Kunci bagi kelanggengan perkawinan adalah

keberhasilan melakukan penyesuaian di antara pasangan. Menurut David

H. Olson dan Amy K. Olson, terdapat sepuluh aspek yang membedakan

antara pasangan yang bahagia dan yang tidak bahagia, yaitu:16

1. Komunikasi

2. Fleksibilitas

3. Kedekatan

4. Kecocokan kepribadian

5. Resolusi konflik

16

Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

Dalam keluarga, h. 9

Page 49: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

36

6. Relasi seksual

7. Kegiatan di waktu luang

8. Keluarga dan teman

9. Pengelolaan kuangan

10. Keyakinan spiritual

2) Relasi Orang Tua Anak – Anak

Menjadi orang tua merupakan salah satu tahapan yang dijalani oleh

pasangan yang memiliki anak. Masa transisi menjadi orang tua pada saat

kelahiran anak pertama terkadang menimbulkan masalah bagi relasi

pasangan dan menurunkan kualitas perkawinan. Selain itu, masalah ini

berkaitan dengan pilihan antara mengurus anak dan kesempatan ekonomis.

Menurut Hinde relasi orang tua – anak mengandung beberapa

prinsip pokok, yaitu:17

1. Interaksi. Orang tua dan anak berinteraksi pada suatu waktu

yang menciptakan suatu hubungan. Berbagi interaksi tersebut

membentuk kenangan pada interaksi di masa lalu dan antisipasi

terhadap interaksi di kemudian hari.

2. Kontribusi mutual. Orang tua dan anak sama – sama memiliki

sumbangan dan peran dalam interaksi,demikian juga terhadap

relasi keduanya.

17

Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

Dalam keluarga, h. 19

Page 50: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

37

3. Keunikan. Setiap relasi orang tua – anak bersifat unik yang

melibatkan dua pihak, dan karenanya tidak dapat ditirukan

dengan orang tua atau dengan anak yang lain.

4. Pengharapan masa lalu. Interaksi orang tua – anak yang telah

terjadi membentuk suatu cetakan pada pengharapan keduanya.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, orang tua akan

memahami bagaimana anaknya akan bertindak pada suatu

situasi. Demikian pula sebaliknya anak kepada orang tuanya.

5. Antisipasi masa depan. Karena relasi orang tua – anak bersifat

kekal, masing – masing membangun pengharapan yang

dikembangkan dalam hubungan keduanya.

4. Keberfungsian Keluarga

Keluarga merupakan tempat yang penting bagi perkembangan anak secara

fisik, emosi, spiritual, dan sosial. Karena keluarga merupakan sumber bagi

kasih sayang, perlindunagan, dan identitas bagi anggotanya. Keluarga

menjalankan fungsi yang penting bagi keberlangsungan masyarakat dari

generasi ke generasi. Menurut Berns, keluarga memiliki lima fungsi dasar,

yaitu:

1. Reproduksi. Keluarga memiliki tugas untuk mempertahankan

populasinya yang ada di dalam masyarakat.

2. Sosialisasi/edukasi. Keluarga menjadi sarana untuk transmisi nilai,

keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik dari generasi

sebelumnya ke generasi yang lebih muda.

Page 51: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

38

3. Penugasan peran sosial. Keluarga memberikan identitas pada para

anggotanya seperti ras, etnik, religi, sosial, ekonomi, dan peran gender.

4. Dukungan ekonomi. Keluatga menyediakan tempat berlindung,

makanan, dan jaminan kehidupan.

5. Dukungan emosi/pemeliharaan. Keluarga memberikan pengalaman

interaksi sosial yang pertama bagi anak. Interaksi yang terjadi bersifat

mendalam, mengasuh, dan berdaya tahan sehingga memberikan rasa

aman pada anak.

C. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak

sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok

dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam

kelompok.18

Kemiskinan berasal dari kata “miskin” dengan mendapatkan awalan “ke”

dan akhiran “an”. Miskin diartikan tidak berharta benda; serba kekurangan

(berpenghasilan sangat rendah)19

, sedangkan kemiskinan adalah situasi

penduduk atau sebagian orang yang hidupnya berada di bawah garis

kemiskinan, yakni orang yang tertutup baginya kesempatan untuk

18

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta, Rajawali Press, 1999), h. 320 19

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1998) Cet Ke-2, h. 587

Page 52: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

39

mendapatkan nafkah untuk makan dan kebutuhan lainnya seperti pakaian,

pendidikan, lapangan kerja dan sebagainya.20

Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan

dasar minimal untuk hidup layak.21

Kemiskinan merupakan sebuah kondisi

yang berada dibawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk

makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan

(poverty threshold). Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan

oleh setiap individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan setara 2.100

kalori per orang per hari dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari

perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang

dan jasa lainnya (BPS dan Depsos, 2002:4)22

Menurut Oscar Lewis kemiskinan muncul sebagai akibat adanya nilai –

nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang – orang miskin, seperti: malas,

mudah menyerah pada nasib, kurang memilik etos kerja dan sebagainya. Faktor

eksternal datang dari luar kemampuan orang yang bersangkutan, seperti:

birokrasi atau peraturan – peraturan resmi yang dapat menghambat seseorang

dalam memanfaatkan sumberdaya.23

20

Parsudi Suparlan, Kemiskinan di Perkotaan, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1993)

Cet Ke-2, h. 20 21

Departemen Sosial (Depsos), Penduduk Fakir Miskin Indonesia Tahun 2002, (Jakarta:

Depsos, 2002) 22

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h.

133 23

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial, h. 135

Page 53: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

40

2. Penyebab – Penyebab Kemiskinan

Dr. Mustopa Husni Assiba’i berpendapat bahwa kemiskinan itu

disebabkan sebagai berikut:24

1) Kemalasan atau keteledoran.

2) Ketidakmampuan bekerja dan kehilangan syarat – syarat untuk

bekerja.

Secara mendasar penyebab kemiskinan itu ada dua yaitu: Pertama,

penyebab yang disebabkan oleh individu, dalam hal ini individu tidak memiliki

kemampuan dan keahlian untuk berkreasi yang didasari oleh rendahnya

pendidikan sehingga individu tersebut tidak dapat berkreasi. Kedua, penyebab

yang disebabkan oleh garis struktural yang ada. Masyarakat miskin memiliki

keterbatasan akses dan kesempatan karena telah terjadinya diskriminatif.

24

Mustopa Husni Assiba’I, Kehidupan Sosial Menurut Islam, (Bandung: CV,

Diponorogo, 1993), Cet. Ke-4, h. 155

Page 54: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

41

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

DAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

A. Kondisi Objektif Kecamatan Kebayoran Lama

1. Sejarah Kebayoran Lama

Dalam sturktural kewilayahan, kecamatan merupakan kesatuan

administratif di Indonesaia dibawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas

desa-desa atau kelurahan-kelurahan. Kedudukan kecamatan merupakan perangkat

daerah kabupaten atau kota sebagai pelaksana teknis kewilyahan yang mempunyai

wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat. Salah satu kecamatan yang

berada dalam wilayah administratif pemerintah daerah DKI Jakarta adalah

Kecamatan Kebayoran Lama. Kecamatan ini berada di Kotamadya Jakarta

Selatan.

Kecamatan Kebayoran Lama merupakan wilayah yang terletak di

Kotamadya Jakarta selatan. Menurut sejarahnya nama kebayoran berasal dari kata

Bahasa Betawi “Kabayuran”, yang artinya tempat penimbunan kayu bayur. Kayu

bayur tersebut dianggap sangat baik karena kuat dan tahan terhadap seranggan

rayap. Sebelum kemerdekaan Indonesia, kebayoran menjadi sebuah distrik yang

dikepalai oleh seorang Wedana yang merupakan bagian dari kabupaten Meester

Comelis, dimana wilayahnya sampai meliputi Ciputat. Wilayah Kebayoran Lama

membentang dari pertigaan Rawa Belong, Kemandoran, Palmerah hingga di

Page 55: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

42

selatan yakni Pasar Jumat, dan Lebak Bulus. Wilayah ini terdapat sejumlah mall

mulai dari ITC Permata Hijau, hingga Pondok Indah Mall.1

2. Letak Geografis Kecamatan Kebayoran Lama

Kecamatan Kebayoran Lama sebagai salah satu kecamatan yang ada di

wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, di bentuk berdasarkan Keputusan

Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1b/3/2/14/67 tanggal 1 Juli 1967 dan

diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1978 tentang

Pemerintahan Wilayah Kota dan Kecamatan di DKI Jakarta, terdiri dari 6

(enam) kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Pondok Pinang

2. Kelurahan Kebayoran Lama Utara

3. Kelurahan Kebayoran Lama Selatan

4. Kelurahan Grogol Utara

5. Kelurahan Grogol Selatan

6. Kelurahan Cipulir2

Kecamatan Kebayoran Lama bercirikan daerah yang beriklim tropis

dengan temperatur udara maksimum 30º celcius, minimum 27º celcius. Curah

hujan mencapai ketinggian 77.8 pertahun.3

1 Imam Panji Saputro, Laporan Program Keluarga Harapan Bulan Agustus 2014, h. 2

2 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 1

3 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 2

Page 56: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

43

Adapun Batas – batas wilayah dari kecamatan Kebayoran Lama adalah,

sebagai berikut:4

1. Sebelah Utara : Jl. Palmerah Barat perbatasan dengan kecamatan

Kebon Jeruk dan Kelurahan Grogol.

2. Sebelah Timur : Kali Grogol perbatasan dengan kecamatan

Kebayoran Baru.

3. Sebelah Barat : Perbatasan dengan kali Pesanggrahan kecamata

Pesanggrahan.

4. Sebelah Selatan : Jl. Raya Lebak Bulus perbatasan kecamatan

Cilandak

Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dengan luas wilayah 1.932,79 Ha.

terbagi habis menjadi 6 kelurahan dengan luas masing-masing kelurahan,

sebagai berikut:5

* Kelurahan Pondok Pinang : 684,00 Ha.

* Kelurahan Kebayoran Lama Utara : 172,22 Ha.

* Kelurahan Kebayoran Lama Selatan : 257,22 Ha.

* Kelurahan Grogol Utara : 332,50 Ha.

* Kelurahan Grogol Selatan : 286,55 Ha.

* Kelurahan Cipulir : 193,30 Ha.

JUMLAH 1.932,79 Ha

4 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 3

5 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 3

Page 57: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

44

Table 3.1

Jumlah RT/RW Tiap Kelurahan.6

Jumlah RT / RW pada bulan Januari tahun 2016 sebanyak 855 RT. dan

77 RW, luas wilayah 1.932,79 Ha.

No.

Kelurahan

RW.

RT.

Keterangan

1.

Pondok Pinang

17

166

2. Keby Lama Utara 10 117

3. Keby Lama Selatan 12 139

4. Grogol Utara 16 105

5. Grogol Selatan 11 186

6 Cipulir 11 142

J u m l a h

77

855

6 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 4

Page 58: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

45

.Letak Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dapat dilihat berdasarkan

gambar sebagai berikut.7

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Kebayoran Lama

7 http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1359/Kebayoran-Lama-Kecamatan

diakses pada 25 Januari 2016

Page 59: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

46

Adapun kantor Kecamatan Kebayoran Lama meliputi enam kelurahan, yaitu:8

Grogol Utara, Kebayoran Lama dengan kode pos 12210

Grogol Selatan, Kebayoran Lama dengan kode pos 12220

Cipulir, Kebayoran Lama dengan kode pos 12230

Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama 12240

Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama 12240

Pondok Pinang, Kebayoran Lama 12310

.

3. Keadaan Demografis Kecamatan Kebayoran Lama

Penduduk Kecamatan Kebayoran Lama pada bulan Januari tahun 2016

tercatat 302.232 jiwa, sedangkan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 96.843

KK, hal ini disebabkan adanya :

1. Jumlah penduduk yang pindah tempat tinggal dan meninggal dunia.

2. Jumlah penduduk yang datang dari luar wilayah Kecamatan Kebayoran

Lama.

3. Jumlah penduduk secara de jure dan de facto berdasarkan pendataan

ulang lebih kecil jika dibandingkan jumlah penduduk secara de jure

(masih tercatat tetapi tidak lagi tinggal di wilayah kelurahan yang

bersangkutan).9

8 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 1

9 Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 1

Page 60: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

47

Adapun rincian jumlah jiwa menurut jenis kelamin dan

kewarganegaraan sampai dengan bulan Januari tahun 2016 adalah sebanyak

302.232 jiwa dengan rincian sebagai berikut:

Table 3.2

Keadaan Penduduk Bulan Januari Tahun 2016.10

NO

KELURAHAN

KEADAAN PENDUDUK

KET.

KK

LK-LK

PR

WNI

WNA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Grogol Utara

Grogol Selatan

Cipulir

Kebayoran Lama Utara

Pondok Pinang

Kebayoran Lama Selatan

15.211

15.762

13.387

16.737

17.585

18.161

24.867

25.544

22.384

25.311

31.732

23.726

23.984

24.621

21.781

23.842

31.543

22.897

48.851

50.165

44.165

49.153

63.275

46.623

48

31

5

12

86

14

J U M L A H

96.843

153.564

148.668

302.232

196

10

Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h.4

Page 61: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

48

Tabel 3.3

Perkembangan Jumlah Mobilitas Penduduk

Bulan Januari Tahun 2016.11

N

O

KELURAHAN

KEADAAN PENDUDUK

JUMLAH JIWA

LAHIR

DATANG

MATI

PINDAH

LAHIR &

DATANG

MATI &

PINDAH

KET.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Grogol Utara

Grogol Selatan

Cipulir

Keby Lama Utara

Pondok Pinang

Keby Lama Selatan

124

186

141

128

176

130

271

302

185

206

225

284

39

42

39

45

42

51

286

202

199

287

247

298

395

488

326

334

401

414

325

244

238

332

289

349

J U M L A H

885

1.473

258

1.519

2.358

1.777

Dari jumlah penduduk sebanyak 302.232 jiwa , dapat disimpulkan bahwa

rata -rata kepadatan penduduk di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

sebagai berikut :

302.232

-------------- X 1 jiwa/Ha = 156.38 jiwa/ Ha.

1.932,79

11

Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h.4

Page 62: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

49

Adapun mata pencaharian penduduk Kecamatan Kebayoran Lama pada

umumnya mayoritas sebagai Pegawai Swasta, selain itu ada pula sebagai

Pegawai Negeri, ABRI, buruh, pedagang, pensiunan, serta yang lainnya.

Aktivitas ekonomi yang sangat menonjol di wilayah ini adalah jasa, industri,

dan perdaganagan.

Tabel 3.4

Mata Pencaharian di Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2016.12

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk

1 Tani -

2 Nelayan -

3 Buruh 31.355

4 Karyawan Swasta 85.822

5 PNS 6.212

6 ABRI 2.786

10 Lain-lain 176.057

12

Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h.4

Page 63: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

50

Untuk jumlah Penduduk Miskin menurut Pendataan Program Perlindungan

Sosial (PPLS) tahun 2011 per Kelurahan di Kecamatan Kebayoran Lama dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Miskin Per Kelurahan Kecamatan Kebayoran

Lama13

13

Imam Panji Saputro, Laporan Program Keluarga Harapan Bulan Agustus 2014, h. 6

No. Kelurahan

Total

Penduduk

PPLS 2011

Penduduk

Miskin % Miskin

1 Pondok Pinang 66418 2419 3,64%

2 Kebayoran Lama

Selatan 42679 1223 2,87%

3 Kebayoran Lama

Utara 42422 2289 5,40%

4 Cipulir 40907 2264 5,53%

5 Grogol Selatan 49460 2637 5,33%

6 Grogol Utara 51760 1232 2,38%

Page 64: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

51

Tabel 3.6

Data Peserta Program Keluarga Harapan Kecamatan Kebayoran

Lama14

No Kelurahan Jumlah RTSM/KSM

1 Pondok Pinang 194

2 Kebayoran Lama Selatan 112

3 Kebayoran Lama Utara 215

4 Cipulir 181

5 Grogol Utara 66

6 Grogol Selatan 198

Jumlah 966

4. Keadaan Sosiologis Kecamatan Kebayoran Lama

1) Bidang Keagamaan

Dari data statistik menunjukan, mayoritas penduduk Kecamatan

Kebayoran Lama beragama Islam, tetapi tidak mengurangi rasa saling

menghormati dalam pelaksanaan kegiatan beribadah antara umat

beragama. Keberadaan sarana peribadatan di tiap wilayah juga sudah

dianggap mencukupi, sesuai dengan realita jumlah penduduk menurut

agama.

14

Alwidrus, Laporan Program Keluarga Harapan Bulan Maret 2016

Page 65: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

52

Tabel 3.7

Jumlah Penduduk Menurut Agama.15

No Agama Jumlah Penduduk

1 Islam 259.795

2 Kristen 23.203

3 Hindu 560

4 Budha 4.401

5 Protestan -

6 Katolik 14.273

Table 3.8

Jumlah Sarana Ibadah Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2016.16

No Tempat Ibadah Jumlah

1 Masjid 82 Buah

2 Musholah 165 Buah

3 Gereja 12 Buah

4 Kelenteng 1 Buah

5 Pura 1 Buah

6 Kuil -

7 Vihara 1 Buah

15

Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 7 16

Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h. 7

Page 66: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

53

2) Bidang Pendidikan

Warga Kecamatan Kebayoran Lama Umumnya berpendidikan

sekolah dasar, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Kegiatan

belajarmengajar ini disukseskan dengan adanya sarana pendidikan yang

memadai, baik formal, informal, maupun non formal dengan kualitas yang

cukup baik.

Table 3.9

Jumlah Sarana Pendidikan.17

No. Sarana Pendidikan Jumlah

1 Taman kanak – Kanak 66

2 Sekolah Dasar 81

3 SLTP 31

4 SLTA 39

5 Akademi 7

6 Universitas 3

7 Kursus bahasa 74

8 Kursus Komputer 112

9 Kursus Tata Boga 126

17

Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016, h.7

Page 67: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

54

B. Gambaran Umum Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)

1. Latar Belakang Program Keluarga Harapan

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan

sekaligus pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, pemerintah

Indonesia mulai tahun 2007 telah menerbitkan Program Keluarga Harapan (PKH).

Program serupa di Negara lain dikenal dengan istilah Conditional Cash Transfers

(CCT) yang diterjemahkan menjadi bantuan tunai bersyarat. PKH adalah

pemberian bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan

catatan mereka harus bersedia mematuhi ketentuan dan persyaratan yang terkait

dengan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya

bidang kesehatan dan pendidikan. Sasaran atau penerimaan bantuan ini adalah

RTSM yang memiliki anggota keluarga berusia 0-15 tahun dan ibu hamil.18

Dengan PKH diharapkan RTSM penerima bantuan memiliki akses yang

lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan,

kesenjanagan sosial, ketidakberdayaan, dan keterasingan sosial yang selama ini

melekat pada diri warga miskin.

2. Program Keluarga Harapan

Program keluarga harapan sebenarnya telah dilaksanakan diberbagai

Negara. Khususnya negara – negara Amerika Latin dengan nama program

yang bervariasi. Namun secara konseptual istilah aslinya adalah Conditional

Cash Transfer, yang diterjemahkan menjadi bantuan tunai bersyarat.

18

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, h. 13

Page 68: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

55

3. Manfaat dan Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH)

Manfaat Program Keluarga Harapan:19

Dalam jangka pendek memberikan income effect kepada rumah

tangga miskin melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga

miskin.

Dalam jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan antar

generasi melalui:

a. Peningkatan kualitas kesehatan/nutris, pendidikan, dan kapasitas

pendapatan anak di masa depan (price effect anak keluarga

miskin)

b. Memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya

(insurance effect)

Merubah perilaku keluarga miskin untuk memberikan perhatian yang

besar kepada pendidikan dan kesehatan anaknya.

Mengurangi pekerja anak.

Mempercepat pencapaian Millenium Development Goals (melalui

peningkatan akses pendidikan, peningkatan kesehatan ibu hamil,

pengurangan kematian balita, dan peningkatan kesataran gender.

19

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k), Panduan

Penanggulangan Kemiskinan: Buku Pegangan Resmi TKPK Daerah, (Jakarta: Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k), cet. Pertama 2011), h. 41

Page 69: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

56

Tujuan Program Keluarga Harapan:20

Untuk membantu rumah tangga sangat miskin menghindari

kemiskinan dan memastikan generasi berikutnya sehat dan

menyelesaikan pendidikan dasar (SD dan SMP).

Meningkatkan status kesehatan dan gizi Ibu hamil/niifas dan anak

dibawah 6 tahun dari RTSM.

Meningkatkan angka partisipasi pendidikan anak – anak (usia wajib

belajar SD/SMP) RTSM

Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM

20

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, h. 23

Page 70: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

57

Meningkatkan

Kesejahteraan

Sosial

Gambar 3.2

Komponen Program Keluarga Harapan21

4. Proses Program Keluarga Harapan.22

a. Proses penetapan lokasi dan seleksi

b. Pertemuan Awal dan Validasi Calon Peserta PKH

c. Pencairan Pertama

d. Pembentukan Kelompok Peserta PKH

e. Verifikasi Komitmen peserta PKH Pada Komponen Kesehatan dan

Pendidikan

f. Penangguhan dan Pembatalan

g. Pemutakhiran data

h. Pengaduan

21

Yan Kusyanto, Materi Bimtek Program Keluarga Harapan Kota Jakarta Selatan

Tahun 2014, h. 15 22

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, (Jakarta:Direktorat

Jaminan Sosial, 2013), h. 58

•meningkatan kesehatan ibu

•meningkatkan kesehatan anak

•meningkatan fasilitas kesehatan

•meningkatkan kualitas penanganan kesehatan

Kesehatan

•meningkatkan tingkat kehadiran anak sekolah

•mengurangi pekerja anak dan anak jalanan

•memperbaiki fasilitas kesehatan

•memperbaiki kualitas pendidikan

Pendidikan

Page 71: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

58

Badan Pusat

Statistik

Gambar 3.3

Proses Utama Pelaksanaan PKH23

5. Manajemen Organisasi Program Keluarga Harapan (PKH)

PKH merupakan bagian dari program-program penanggulangan

kemiskinan lainnya. PKH berada di bawah Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan (TKPK), baik pusat maupun di daerah. Pada pelaksanaannya

PKH ini dilaksanakan oleh Kementerian Sosial dengan melibatkan berbagai

kementerian dan lembaga. Susunan tim pengendali program keluarga harapan

mempunyai tugas dan fungsi. Sebagai berikut:

23

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, h. 58

Lembaga

Pembayar UPPKH Kemsos Sekretariat TNP2k

Fasilitas

Pendidikan dan

Kesehatan

Data PPLS 2011 Basis Data

Terpadu

Targeting

Validasi

Pemutakhiran

Data

Pemotongan

Bantuan

Pembayaran Verifikasi

Memenuhi

Kebutuhan

?

Page 72: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

59

Gambar 3.4

Struktur Kelembagaan PKH

Pusat

Provinsi

D

Kabupaten

Kecamatan

Keterangan:

_______ garis komando

------------ garis koordinasi

DEPSOS

UPPKH PUSAT

TIM PENGENDALI PKH/TKPK TIM PENGARAH PUSAT

TIM KOORDINASI TEKNIS PUSAT

PT POS INDONESIA

DINAS SOSIAL

TIM KOORDINASI TEKNIS

PROVINSI

KANTOR PETUGAS

POS

UPPKH

KABUPATEN/KOTA

UPPKH

KECAMATAN

TIM KOORDINASI TEKNIS

KABUPATEN/KOTA

KANTOR POS

KABUPATEN/KOTA

Page 73: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

60

Susunan Tim Pengendali

Pengarah

Ketua : Menko Kesra.

Wakil Ketua : Menko Perekonomian.

Anggota : Mendagri, Meneg PPN/Kepala Bappenas,

Mensos, Meneg Pemberdayaan

Perempuan, Menkeu, Mendiknas, Menkes,

Menag, Menkominfo, Menakertrans,

Kepala BPS.

Pelaksana

Ketua : Deputi Bidang Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan

Kemenkokesra

Wakil Ketua I : Dirjen Banjamsos Depsos

Wakil Ketua II : Deputi Bidang Kemiskinan,

Ketenagakerjaan dan UKM Kemeng

PPN/Bappenas

Sekretaris : Staff Ahli Meneg PPN/Bappenas

Bidang SDM dan Kemiskinan

Teknis

Ketua : Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan

Masyarakat Kemeneg PPN/Bappenas

Wakil Ketua I : Asisten Deputi Urusan Penguatan

Page 74: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

61

Masyarakat dan Kawasan Kemenko

Kesra

Wakil Ketua II: Direktur Penanggulangan

Kemiskinan,Kemeng PPN/Bappenas

Sekretaris : Direktur Jamkesos Ditjen

Banjamsos Depsos

A. Tugas dan Fungsi Tim Pengendali

Pengarah

Memberikan pengarahan kepada Pelaksana baik materi yang bersifat

substantif maupun teknis guna keberhasilan pengendalian Program

Keluarga Harapan

Pelaksana

Merumuskan konsep kebijakan operasional koordinasi,

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian PKH.

Menentukan kriteria dan daftar penerima PKH.

Melakukan sosialisasi PKH ke berbagai kalangan di

pemerintah dan masyarakat luas.

Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

PKH serta melaporkan hasilnya kepada Menteri

Koordinator Bidang Kesra.

Menilai hasil, manfaat dan dampak dari pelaksanaan PKH

kepada terhadap pengurangan kemiskinan.

Page 75: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

62

Mengusulkan pilihan-pilihan peningkatan efektifitas

pelaksanaan PKH kepada pengarah.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri

Koordinator Bidang Kesra.

Teknis

Membantu Tim Pelaksana dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya terutama dalam merumuskan kebijakan, design,

sosialisasi, pemantauan dan evaluasi PKH.

B. Tim Pengendali Pusat

Kementerian Ppn/Bappenas

Departemen Kesehatan

Departemen Pendidikan

Departemen Sosial

Departemen Keuangan

Departemen Agama

Departemen Dalam Negeri

Kementerian Komunikasi Dan Informasi

Biro Pusat Statistik (Bps)

C. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Teknis Pusat Adalah

Memberi pengarahan dan menyetujui: Desain dan rencana

implementasi program serta Mekanisme dan prosedur pelaksanaan

PKH

Mengkaji laporan perkembangan program setiap 6 bulan sekali

Mengkaji dan menyetujui laporan audit dan laporan evaluasi

Page 76: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

63

Memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang

pengembangan PKH pada wilayah diluar uji coba

Memecahkan berbagai masalah lintas sector

D. Tim Koordinasi Teknis Pusat dan

Ketua : Dirjen Banjamsos

Pejabat Pembuat Komitmen : Direktur Jamkesos

Anggota : Pejabat Eslon 2 dan/atau Eslon 3

yang ditunjuk dari Kementerian dan

Lembaga Anggota Tim Pengarah

Pusat

E. Tugas Dan Tanggung JawabTim Teknis Tingkat Pusat

Mengkaji berbagai rencana operasional yang disiapkan oleh UPP

Mengkoordinasikan berbagai kegiatan sektoral terkait

Memonitor perkembangan pelaksanaan program dan mengajukan

perbaikan apabila diperlukan

Mengkaji laporan perkembangan yang akan dipresentasikan

kepada tim pengarah

Mengkaji laporan evaluasi yang akan dipresentasikan kepada tim

pengarah

Mengkaji laporan audit yang akan dipresentasikan kepada tim

pengarah

Merespon pengaduan masyarakat yang membutuhkan penanganan

level nasional

Page 77: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

64

F. Unit Pelaksana PKH Pusat (UPPKH-P)

Pegawai Depsos

Tim Assistensi

Tenaga Ahli

Praktisi/Narasumber

Tenaga Opterator Komputer Dan Tehnical Support

G. Tugas Dan Tanggung Jawab Uppkh Pusat

Mengelola dan melaksanakan registrasi peserta PKH

Mengelola dan melaksanakan pembayaran

Verifikasi kelayakan peserta PKH

Koordinasi dengan Pemda Provinsi, Kab./Kota dan

Kecamatan terkait pelayanan kesehatan dan pendidikan

Mengelola keuangan

Mengembangkan mekanisme penyelesaian pengaduan

Memonitor pelaksanaan PKH

Menyelesaikan berbagai masalah PKH

Menyusun berbagai laporan

Menjamin proses dan ketepatan waktu sosialisasi

Menyelenggarakan dan mengelola pelatihan

Melaksanakan rencana strategis komunikasi

Melakukan pemutahiran data

Hal-hal lain yang ditentukan kemudian

H. Tim koordinasi PKH Provinsi dan Tugas Tanggung Jawab

Struktur Tim Koordinasi Teknis Tingkat Propinsi:

Page 78: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

65

Pembina : Gubernur

Ketua Tim Pengarah : Sekda

Ketua Tim Teknis : Kepala Bappeda Provinsi

Sekretaris : Kepala Dinas Sosial

Anggota : Kepala Dinas Pendidikan,

Kepala Badan/ Kantor Kominfo, Kepala

Dinas Kesehatan, Kepala Kanwil Depag,

Kepala Bps Provinsi, Kepala Dinas

Ketenagakerjaan, Kepala Instansi/Lembaga

Lain.

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Koordinasi Teknis Propinsi

Mengkoordinasikan, mensosialisasikan dan menyediakan

informasi mengenai ketentuan keikutsertaan dan komitmen

kabupaten untuk berpartisipasi dalam program,

Membantu koordinasi pelayanan kesehatan dan pendidikan,

Mengkoordinasikan kegiatan program di provinsi dengan

tingkat pusat (antara lain fasilitasi koordinasi, pelaksanaan

survey, sosialisasi dan pelatihan pendamping PKH)

Memonitor laporan kemajuan dan verifikasi komitmen

kabupaten

Mensosialisasikan hasil evaluasi proses dan dampak

program PKH di daerahnya

Page 79: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

66

I. Tim Koordinasi Pkh Kabupaten/Kota dan Tugas Tanggung Jawab

Struktur Tim Koordinasi Teknis Tingkat Kabupaten/Kota:

Pembina : Bupati/Walikota

Ketua Tim Pengarah : Sekda

Ketua Tim Teknis : Kepala Bappeda Kab./Kota

Sekretaris : Kepala Dinas Sosial Kab./Kota

Anggota : Kepala Dinas Pendidikan,

Kepala Badan/ Kantor Kominfo,

Kepala Dinas Kesehatan, Kepala

Kandep Agama, Kepala Bps

Kab./Kota, Kepala Dinas

Ketenagakerjaan, Koordinator

Uppkh Kab/Kota, Camat Lokasi

Pkh, Kepala Instansi/Lembaga

Lain.

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Koordinasi Teknis Kabupaten

Koordinasi, sosialisasi dan sediakan informasi mengenai ketentuan

keikutsertaan dan komitmen kecamatan untuk berpartisipasi dalam

program,

Bantu koordinasi pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama di

kecamatan percontohan

Koordinasikan kegiatan program di kabupaten dengan tingkat

propinsi (antara lain fasilitasi koordinasi, pelaksanaan survey,

sosialisasi dan pelatihan pendamping PKH)

Page 80: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

67

Monitor laporan kemajuan Sosialisasikan hasil evaluasi proses dan

dampak program PKH di daerahnya

J. Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UUPKH) Pada Tingkat

Kecamatan Kebayoran Lama

Gambar 3.5

Struktur Organisasi Uppkh Kecamatan24

Tugas Dan Tanggug Jawab Uppkh Kecamatan

Melaksanakan tugas Pendampingan kepada RTSM peserta PKH

Wilayah kerja meliputi seluruh desa/kelurahan dalam satuan

wilayah kerja di tingkat Kecamatan

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, UPPKH Kecamatan

bertanggung jawab kepada UPPKH Kab/Kota dan berkoordinasi

dengan Camat dan aparat setempat

24

Yan Kusyanto, Materi Bimtek Program Keluarga Harapan Kota Jakarta Selatan

Tahun 2014, h. 30

Page 81: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

68

BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN DATA

A. Analisis Evaluasi Program Keluarga Harapan Terhadap RTSM

Di Kecamatan Kebayoran Lama

Dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan pengembangan kebijakan

di bidang perlindungan sosial, pemerintah Indonesia mulai tahun 2007

mengeluarakan Program Keluarga Harapan (PKH). Pada tahun 2007 Program

Keluarga Harapan menjangkau sekitar 387.947 peserta dan di tahun 2014 telah

mencapai 3.200.000 peserta di Indonesia.1 Program keluarga harapan ini

memfokuskan dua komponen yaitu pendidikan (meningkatkan taraf pendidikan

anak RTSM) dan kesehatan (meningkatkan status kesehatan gizi Ibu hamil, Ibu

nifas, anak balita) seperti yang sudah dijelaskan di BAB sebelumnya. Menurut

teori human capital kualitas sumber daya manusia selain ditentukan oleh

kesehatan, juga ditentukan oleh pendidikan. Jadi, apabila kualitas sumber daya

manusia yang rendah dari pendidikan dan kesehatan tidak menutup kemungkinan

dapat menjadi pemicu kemiskinan. Oleh karena itu, hadirnya program PKH ini

mencoba untuk membantu keluarga miskin agar mampu meningkatkan kualitas

hidup serta mampu memutus rantai kemiskinan.

Pada pelaksanaannya Program Keluarga Harapan di Kecamatan kebayoran

Lama, Program ini baru masuk di tahun 2014 untuk wilayah Jakarta Selatan yang

mana Kecamatan Kebayoran Lama merupakan bagian dari wilayah tersebut. Unit

1 Program Keluarga Berencana, “Anakku Tidak Boleh Miskin, Harus Sehat dan Cerdas”,

Brosur Kartu Elektronik PKH (KePKH), (Jakarta:Kantor UPPKH Pusat)

Page 82: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

69

Pelakasana Program Kelurga harapan Kecamatan Kebayoran Lama terdiri dari

Koordinator Kecamatan/Pendamping dan empat anggota pendamping yang

menangani enam Kelurahan dampingan, yaitu:

1) Kelurahan Pondok Pinang.

2) Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.

3) Kelurahan Kebayoran Lama Utara.

4) Kelurahan Cipulir.

5) Kelurahan Grogol Selatan.

6) Kelurahan Grogol Utara.2

. Pada sub bab ini dari hasil observasi, peneliti menemukan beberapa hal

terkait pelaksanaan program keluarga harapan terhadap RTSM di Kecamatan

Kebayoran Lama, baik dari pelaksana program dan penerima manfaat/RTSM.

peneliti akan menguraikan hasil temuan lapangan yang dilaksanakan pada

bulan Januari - Maret 2016. Berikut ini merupakan mekanisme program

keluarga harapan dari proses awal hingga akhir.

1. Seleksi dan Penetapan Lokasi PKH

Proses pertama dari pelaksanaan program keluarga harapan salah

satunya yaitu seleksi dan penetapan lokasi. Untuk program keluarga

harapan mekanisme dan prosedur ini dilakukan sebelum program berjalan

di tingkat tataran teknis. Dalam hal ini pihak Kementerian dan Pemda

Walikota mengambil perannya, khusunya Walikota Jakarta Selatan saling

2 Wawancara Pribadi dengan Alwidrus, Koordinator PKH Kecamatan Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan, 15 Januari 2016.

Page 83: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

70

berkoordinasi dengan pihak Kementerian. Tentunya seperti apa yang

diungkapkan pada saat wawancara berikut:

“Ini kebijakaan dari pihak tertinggi yaitu pihak kementerian dan

pihak pemda setempat, dalam hal ini tentunya walikota setempat

yang memang bersedia program pkh ini dijalankan didaerah

tersebut. Dan melihat memang kondisi daerah tersebut masih ada

atau tidaknya orang - orang yang berhak mendapat bantuan PKH.”3

Pendapat serupa juga dituturkan oleh informan lain, yaitu Imam

Panji pada saat diwawancarai:

“Kalo untuk seleksi dan penetapan lokasi itu langsung dari

kementerian sosial yang menanganinya dan bekerjasama dengan

pemda, kecamatan, serta kelurahan yang merujuk dari data sensus

2010 untuk menentukan warga yang kurang tidak mampu sebagai

penerima PKH.”4

Proses seleksi dan penetapan lokasi program keluarga harapan ini

didasari atas basis data terpadu untuk Program Perlindungan Sosial dari

TNP2K yang bersumber dari hasil Pendataan Program Perlindungan

Sosial (PPLS) oleh BPS. Adapun yang menjadi syarat dalam proses

seleksi dan penetapan lokasi, yaitu:

a) Pengajuan proposal dari Pemda Kabupaten/Kota ke UPPKH

Pusat dengan melampirkan surat rekomendasi Provinsi.

b) Ketersediaan fasilitas pendidikan (fasdik) dan fasilitas kesehatan

(faskes) yang memadai untuk mendukung program PKH.

c) Penyediaan fasilitas sekretariat UPPKH Kabupaten/Kota.

3 Wawancara Pribadi dengan Alwidrus, Koordinator PKH Kecamatan Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan, 27 April 2016 4 Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 28 April 2016.

Page 84: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

71

d) Penyediaan fasilitas Sekretariat untuk pendamping PKH di

Kecamatan.

e) Penyediaan dana penyertaan PKH melalui APBD I dan II

minimal 5% dihitung dari total bantuan peserta PKH baik

Provinsi maupun di tingakat Kabupaten/Kota.5

2. Pertemuan Awal dan Validasi Calon Peserta PKH

Setelah proses penetapan lokasi tuntas, selanjutnya yaitu proses

pertemuan awal. Proses awal merupakan kegiatan PKH di tingkat

RTSM/KSM dimana pendamping Kecamatan bertemu dengan

RTSM/KSM untuk pertama kalinya. Pertemuan ini diselenggarakan oleh

UPPKH Kabupaten/Kota termasuk dalam menentukan lokasi dan kapan

masing – masing RTSM/KSM harus menghadiri pertemuan selanjutnya.

Berikut kutipan wawancara:

“Kalo pertemuan awal kita sudah dapat data dari BPS mas. Jadi, kita

langsung turun kelapangan yang sebelumnya dibagi – bagi kelurahan

setiap para pendamping untuk mengumpulkan warga – warga

dampingannya dengan berkoordinasi pada pihak kecamatan,

kelurahan, RW dan RT. Untuk validasi kita mengecek keluarga yang

manakah bisa mendapat bantuan dari komponen pedidikan atau

kesehatan.”6

Mengenai hal ini, serupa dengan apa yang disampaikan oleh Pak

Alwi. Berikut kutipan wawancara:

5 Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, (Jakarta:Direktorat

Jaminan Sosial, 2013), h. 42. 6 Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, Wawancara pribadi , 28 April 2016.

Page 85: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

72

“Pertemuan awal kita lakukan setelah kita mendapat data secara

keseluruhan dari pihak kementerian sosial yang sudah diberikan

kepada pihak walikota dari sana kita melakukan pemetaan dari

masing – masing daerah. Untuk pendamping di daerah kecamatan

kebayoran lama yang terbagi menjadi lima pendamping itu untuk

menangani enam kecamatan, dari sana kita masing – masing

melakukan pertemuan awal dan dibagi jadwal pertemuan awal agar

semua proses validasi itu bisa terselesaikan dari komponen –

komponen yang dibutuhkan dari program keluarga harapan.”

Pada proses pertemuan awal ini juga pendamping melakukan validasi

dan pengarahan kepada RTSM/KSM untuk pencairan pertama kalinya.

Adapun rangkaian dalam proses pertemuan awal dari persiapan sampai

validasi, yaitu:

a) Pencetakan dan pengiriman formulir validasi. UPPKH pusat

melakukan pencetakan dan pengiriman data RTSM/KSM calon

peserta PKH ke UPPKH Kabupaten/Kota untuk keperluan validasi

(pencocokan data). Data ini mencakup seluruh anggota

RTSM/KSM yang berhak menerima bantuan program PKH di

Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah PKH.

b) Penyusunan jadwal pertemuan awal. Setelah UPPKH

Kabupaten/Kota menerima data RTSM/KSM calon peserta PKH

dan formulir validasi serta formulir undangan pertemuan awal.

Operator UPPKH Kabupaten/Kota dan pendamping berkoordinasi

untuk melakukan persiapan pertemuan awal.

c) Pertemuan awal dan validasi. Sebelum pertemuan awal,

pendamping mengisi blanko atau mengambil formulir validasi dari

UPPKH jika dicetak menggunakan komputer. Untuk pelaksanaan

Page 86: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

73

pertemuan awal, pendamping harus berkoordinasi dengan aparat

kecamatan dan kelurahan/Desa setempat.

d) Penetapan peserta dan pencetakan kartu peserta PKH. Setelah

pertemuan awal dilakukan, pendamping melakukan entry data

menggunakan aplikasi SIM PKH stand only. Selanjutnya data hasil

entry didownload dan diserahkan kepada operator UPPKH

kabupaten/Kota untuk diupload ke SIM PKH Nasional.7

Kemudian setelah berjalannya program keluarga harapan ini,

beberapa RTSM/KSM berpendapat tentang pelayanan yang diberikan oleh

pendamping. Seperti yang diungkapkan dalam wawancara berikut ini:

“Untuk pelayanan baik banget dateng kesini sebelum pencairan

kita kumpul besoknya sudah cair, jadi sebelumnya kita ada

pertemuan dulu mas sebelum pencairan.”8

7 Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, h. 46

8 Wawancara Pribadi dengan Yuni, Penerima Bantuan RTSM/KSM, 30 Maret 2016.

Gambar bentuk Kartu Elektronik PKH

Page 87: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

74

“Pelayanannya bagus, tertib kalo ada pencairan. Lagi pula mas

kita dibikin gelombang tiap RW, jadi gak bentrok waktunya kalo

mau ngambil pencairan.”9

3. Pencairan Pertama

Pada proses ini bantuan tunai hanya akan diberikan kepada RTSM

yag telah terpilih sebagai peserta PKH dan mengikuti syarat program

(pendidikan atau kesehatan). Bukti kepesertaannya adalah kepemilikan

kartu PKH yang tercantum nama Ibu/wanita yang mengurus anak. Kartu

PKH diberi kepada setiap peserta oleh pendamping sebelum pembayaran

pertama dilakukan. Adapun besaran nominal yang dikelurahan dari

program keluarga harapan untuk RTSM/KSM, sebagai berikut:

Table 4.1

Skenario Bantuan10

Skenario Bantuan Tahap Pencairan Bantuan per

RTSM/KSM

Komponen Pendidikan

Anak SD Rp. 112.500 x 4 Tahap Rp. 450.000

Anak SMP Rp. 187.500 x 4 Tahap Rp. 750.000

*Anak SMA Rp. 250.000 x 4 Tahap Rp. 1.000.000

Komponen Kesehatan

Balita/Ibu Hamil Rp. 250.000 x 4 Tahap Rp. 1.000.000

**Bantuan Tetap Hanya Ditahap Kedua Rp. 500.000

9 Wawancara Pribadi dengan Duviyawati, Penerima Bantuan RTSM/KSM, 27 April 2016

10 Wawancara Pribadi dengan Alwidrus, Koordinator PKH Kecamatan Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan, Sabtu, 5 Maret 2016.

Page 88: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

75

* Di tahun 2015 Tahap 1 Untuk komponen pendidikan ditambah sampai

jenjang pendidikan SMA.

** Maksimum penerimaan dalam satu keluarga setahun, dan diberikan

pada tahap kedua menjelang tahun ajaran baru sekolah.

Pencairan bantuan dilakukan oleh PT. POS setiap tiga bulan pada

tanggal yang ditentukan oleh masing – masing kantor pos untuk masing –

masing Kelurahan. Pembayaran pertama diberikan setelah pertemuan awal

yang diikuti oleh kunjungan pertama ke penyedia layanan untuk

melakukan verifikasi. Seperti yang dikutip dalam wawancara, berikut ini:

“Untuk pencairan pertama kali kita dijadwalkan pada akhir 2014

Desember. Jadi, sebelum waktu pencairan para pendamping

melaukan pertemuan kelompok terlebih dahulu memproses ulang

kembali betul atau tidaknya meraka adalah penerima program

keluarga harapan tersebut yang sebelumnya pernah dilakukan

validasi. Proses dari validasi ke pencairan pertama program

keluarga harapan itu kurang lebih tiga bulan setelah validasi.”11

“Untuk jadwal pencairan kita mengikuti jadwal dari pusat mas, dan

untuk pencairan pertaman nominalnya sudah ditentukan oleh

kantor pos yang sebelumnya penerima bantuan PKH telah

melakukan validasi kepesertaan komponen pendidikan dan

kesehatan.”12

11

Wawancara Pribadi dengan Alwidrus, Koordinator PKH Kecamatan Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan, 27 April 2016. 12

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 28 April 2016.

Page 89: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

76

Gambar 4.1

Suasana Saat Pencairan Bantuan

Gambar 4. 2

Suasana Saat Pencairan Bantuan

Gambar Suasana saat pencairan bantuan, 15 April

2016, Kantor Pos Kelurahan Cipulir.

Gambar suasana saat pencairan bantuan, 27 April

2016, Kantor Pos Kelurahan Pondok Pinang.

Page 90: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

77

4. Pembentukan Kelompok Peserta PKH

Dalam proses ini, setelah RTSM/KSM mendapat pembayaran

pertama dilakukan, UPPKH Kecamatan selanjutnya memfasilitasi

pertemuan kelompok peserta PKH. Fungsi dari dibentuknya ketua

kelompok yaitu berfungsi sebagai contact person bagi UPPKH

Kabupaten/Kota dan Kecamatan untuk kegiatan seperti sosialisasi,

pelatihan, penyuluhan, dan sebagainya.

Ketua kelompok juga dipilih secara terbuka untuk menjaring

kandidat yang nantinya akan berkoordinasi dengan UPPKH agar lebih

mudah pada saat proses kegiatan – kegiatan PKH kedepannya. Seperti apa

yang dikatakan oleh pendamping, pada wawancara berikut:

“Kalo soal pembentukan ketua kelompok itu dari kesepakatan

bersama dari pendamping dengan ibu – ibu anggota lainnya yang

nantinya akan berkomunikasi dengan pendamping masing – masing

kelurahan mas.”

5. Verifikasi Komitmen Peserta PKH Pada Komponen Kesehatan dan

Pendidikan

Pada proses verifikasi ini prinsipnya yaitu penerima bantuan yang

sudah melakukan validasi harus mengikuti ketentuan – ketentuan yang ada

di PKH ini. Verifikasi atas pemenuhan syarat peserta PKH ini dilakukan

terhadap pendaftaran dan kehadiran baik disekolah untuk komponen

pendidikan maupun puskesmas untuk komponen kesehatan.

Seperti apa yang dikatakan oleh pak alwi dalam wawancara.

sebagai berikut:

Page 91: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

78

“Verifikasi komitmen peserta artinya disana setelah mereka

dilakukan validasi dan mereka mengaku bahwa ada komponen

anak sekolah sebagai penerima fasilitas pendidikan dan juga balita

penerima fasilitas kesehatan atau ibunya yang sedang hamil disitu

kita melakukan komitmen bawasannya mereka benar. Harus jika

anaknya sekolah absensinya tidak boleh kurang dari 85 % kalo

yang ibu balita harus memeriksa kandungannya minimal empat kali

sebelum waktu melahirkan, dan begitu pun balita komitmen

mereka harus memeriksa kesehatan di posyandu terdekat atau

puskesmas. Untuk peserta pendidikan apabila kurang dari 85 %

dari absen siswa tersebut maka dalam proses pencairan berikutnya

ada pengurangan sebesar 10 % dari nilai mereka yang diterima, dan

apabila kejadian ini terulang selama tiga bulan maka komponen

dalam satu keluarga tersebut akan dicabut kepesertaannya.”13

Verifikasi komitmen peserta PKH ini dilaksanakan setiap bulan, dan

hasil verifikasi ini menjadi bahan pertimbangan untuk pembayaran

bantuan yang akan diterima peserta PKH selanjutnya. Berikut kutipan

wawancaranya:

“Proses verifikasi ini dilakukan para pendamping untuk melakukan

pengecekan kepada penerima bantuan setelah melakukan pencairan

awal. Biasanya mas kita setiap bulan melakukannya seperti untuk

Ibu hamil dan balita kita biasany mengunjungi puskesmas

memantau gizi anak, timbangan, dan kesehatan anak. Kalo untuk

pendidikan biasanya kita melakukan secara independen atau diam –

diam melakukan pengecekan kehadiran tiap siswa yang menjadi

peserta PKH.”14

Adapun komponen – komponen yang perlu RTSM/KSM penuhi dalam

proses verifikasi ini, yaitu:

a) Komponen kesehatan

13

Wawancara Pribadi dengan Alwidrus, Koordinator PKH Kecamatan Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan, 27 April 2016. 14

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 28 April 2016.

Page 92: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

79

Verifikasi sebagai bukti terdaftar bagi peserta PKH

komponen kesehatan dilakukan dengan melakukan kunjungan ke

puskesmas terdekat atau jaringannya. Kegiatan ini dilakukan secara

rutin sesuai dengan jadwal masing-masing peserta, yaitu:

1) Ibu hamil : Sekurang-kurangnya setiap 3 bulan sekali.

2) Ibu Nifas : Sekurang-kurangnya setiap 1 bulan setelah

dua bulan melahirkan.

3) Bayi usia 0-11 bulan : Sekurang-kurangnya setiap 1 bulan

sekali.

4) Anak usia 1-6 tahun : Sekurang-kurangnya setiap 3 bulan

sekali.

b) Komponen Pendidikan

Di lembaga pendidikan SD/SMP/SMA sederajat yang

memiliki peserta PKH, guru hanya mencatat peserta didik yang

tidak memenuhi komitmen kehadiran yang telah ditentukan, yaitu

setidaknya 85% hari sekolah atau ketentuan tatap muka setiap

bulannya. Pengecualian diberlakukan pada peserta didik yang

absen karena sakit paling lama 3 hari atau terjadinya bencana alam.

Jika siswa peserta PKH ini sakit lebih dari 3 hari secara berturut-

turut, peserta didik tersebut wajib memberi surat keterangan sakit

yang dikeluarkan oleh dokter atau petugas kesehatan yang diakui.

Page 93: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

80

6. Penangguhan dan Pembatalan

Pada tahap penangguhan dan pembatalan, peserta PKH yang telah

ditentukan sebagai peserta PKH. Akan dikenakan penanguhan dan

pembatalan apabila:15

a) Penangguhan

1. Peserta PKH tidak memenuhi komitmen yang telah ditentukan

untuk 1 kali siklus pembayaran.

2. Peserta PKH tidak mengambil.

b) Pembatalan

1. RTSM terbukti tidak layak sebagai peserta PKH, melalui antara

lain pengaduan yang telah dibuktikan dan pengecakan berkala.

2. Dalam 2 kali siklus pembayaran berturut – turut RTSM tidak

memenuhi komitmen tetapi melakukan klaim terhadap bantuan.

Untuk penangguhan apabila yang bersangkutan ingin menjadi

peserta PKH kembali, RTSM tersebut harus mendaftar kembali ke

UPPKH Kecamatan melalui perwakilan kelompok Ibu yang sudah

dibentuk. Selanjutnya petugas PKH akan mengunjungi rumah tersebut

benar atau tidak RTSM ini layak. Tetap beda halnya dengan pembatalan,

apabila RTSM yang telah dibatalkan kepesertaannya tidak dapat diajukan

kembali sebagai peserta PKH. Seperti yang diungkapkan, pada wawancara

berikut:

15

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, (Jakarta:Direktorat

Jaminan Sosial, 2013), h. 55.

Page 94: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

81

“Penangguhannya yaitu dari kesepakatan bersama dengan Ibu-

ibu anggota lainnya mas dan diketahui oleh pihak RT/RW,

apabila ditemukan hal – hal yang tidak sesuai pada saat proses

kegiatan PKH. Salah satunya ada RTSM/KSM yang tidak

memenuhi komitmen.”16

7. Pemutakhiran data

Proses pemutakhiran data ini adalah perubahan apabila ada salah

satu RTSM/KSM yang tidak sesuai dengan data awal yang tercatat pada

Master Database. Diantaranya, yaitu:

1. Perubahan tempat tinggal

2. Kelahiran anggota keluarga

3. Penarikan anak – anak dari program (kematian, keluar/pindah

sekolah, dll)

4. Masuknya anak – anak baru kesekolah

5. Ibu hamil

6. Perbaikan nama atau dokumen – dokumen

7. Menikah, bercerai, meninggal, pindah/bekerja di luar domisili

8. Perubahan fasilitas kesehatan yang diakses

9. Hal –hal yang ditemukan kemudian hari.17

Pemutakhiran data dilaporkan oleh peserta di UPPKH kecamatam.

Pendamping PKH bekerjasama dengan ketua kelompok akan

16

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 28 April 2016. 17

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, (Jakarta:Direktorat

Jaminan Sosial, 2013), h. 58

Page 95: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

82

memverifikasi perubahan data terkait. Seperti yang disampaikan pada

wawancara berikut ini:

“Kalo proses pemutakhiran data sebelum pencairan dengan cara

pengupdatean data kembali setelah ada info perubahan komponen

bisa dari pendamping langsung bertanya kepada Ibu – ibu atau Ibu

– ibu anggota memberi info kepada ketua kelompok yang nantinya

disampaikan kepada pendamping.”18

Hal serupa juga disampaikan pada pendamping yang lain:

“Untuk pemutakhiran data sesuai siklus, pemutakhiran ini biasanya

dilakukan sebelum pencairan dilaksanakan disitu pendamping

mencoba mengupdate data terbaru benar atau tidak data – data

anggota keluarganya.”

8. Pengaduan

Lalu proses terakhir ini yaitu, pengaduan. Mengingat pelaksanaan

program yang pasti tidak terlepas dari kata sempurna. Maka UPPKH pusat

dan seluruh UPPKH Kabupaten/Kota khususnya Kota Jakarta Selatan

dibentuk layanan Sistem Pengaduan Masyarakat (SPM) PKH. SPM ini

berfungsi memfasilitasi segala jenis pengaduan terkait dengan pelaksanaan

PKH. Selain itu SPM ini berfunsi sebagai bahan monitoring dan evaluasi

selama pelaksanaan PKH.

Fasilitas SPM ini dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan cara,

sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan

SPM-PKH serta mekanisme pengaduan dan penyelesaiannya.

18

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 28 April 2016.

Page 96: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

83

Pertemuan Awal Dan Validasi

Pencairan Bantuan

RTSM

Verifikasi Kesehatan

Dan Pendidikan

Pemutakhiran Data RTSM

Pencairan Bantuan

RTSM

2. Menyelesaikan pengaduan dengan cepat.

3. Memperdisiapkan bahan informasi megenai pengaduan.

4. Memfasilitasi terciptanya mekansme pengawasan berbasisi

masyarakat sehingga tercipta kontrol sosial dan sistem

penanganan lebih lanjut apabila penanganan pengaduan oleh

PKH dianggap tidak memuaskan.

5. Menciptakan sistem pengaduan yang menjamin kerahasian

pelapor.

Dalam hal ini untuk pengaduan, peserta PKH dan seluruh

masyrakat termasuk media, LSM, dan pihak lainnya dapat menyampaikan

pengaduan baik langsung maupun tidak langsung melalui surat (kotak

pos), telepon, email, sms, lainnya.19

Seperti apa yang disampaikan oleh

pendamping pada saat wawancara berikut:

“Proses pengaduannya bisa langsung atau lewat via telpon, sms dan

bisa langsung ke UPPKH Kota/kecamatan apabila sedang piket.”20

Gambar 4.3

Alur Proses Program Keluarga Harapan

Fase Awal Fase Lanjut

19

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan, h. 59 20

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 28 April 2016.

Page 97: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

84

B. Evaluasi Program Keluarga Harapan Di Kecamatan Kebayoran

Lama

Dalam pelaksanaan PKH di Kecamatan Kebayoran Lama, dibuatkan

beberapa indikator yang menjadi bahan untuk menggali permasalahan

pelaksanaan program. Indikator penilaian didasarkan pada aspek – aspek konteks

(Context), masukan (Input), proses (Process), hasil (Product).

Table 4.2

Indikator Penilaian Program PKH

No Aspek Indikator Penilaian

1. Konteks 1) Kebutuhan yang harus dipenuhi program.

2) Tujuan program yang dicapai.

2. Masukan 1) Jumlah penerima PKH.

2) Efek Program terhadap penerima.

3. Proses 1) Pelaksanaan sesuai agenda.

2) Tenaga pendamping.

3) Proses pengawasan dan keterlibatan

unsur intern dan ekstern lembaga.

4. Hasil 1) Pencapaian tujuan

2) Dampak program

Pelaksanaan program keluarga harapan di kecamatan kebayoran lama

sudah memasuki tahun kedua terhitung dari 2014. Dalam upaya pelaksanaannya,

Page 98: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

85

peneliti menemukan hasil evaluasi dari pelaksanaan program ini. Terlihat dari

beberapa harapan RTSM/KSM serta keberhasilan pelaksanaan program keluarga

harapan Kecamatan Kebayoran Lama dengan menggunakan CIPP Evaluation

Model, yang dikembangkan oleh Stufflebeam, berikut ini uraiannya:

1. Evaluasi Konteks

Seperti yang sudah dijelaskan dalam BAB II Model evaluasi

konteks ini adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci

lingkungan, kebutuhan yang terpenuhi, dll. Dalam hal ini peneliti

menemukan dari beberapa RTSM/KSM terkait dengan kebutuhan

PKH yang mempunyai dua komponen yaitu Pendidikan dan

Kesehatan. Kedua komponen ini telah banyak membantu warga dan

sangat dirasakan sekali kehadirannya tapi sebagian RTSM/KSM tidak.

Hal ini terungkap dalam wawancara sebagai berikut:

“Alhamdulillah mas ya saya dapat biaya pendidikan dan kesehatan

buat anak – anak saya, kaya anak saya kalo sakit bisa ke puskesmas

cukup dari bantuan PKH.”21

Pada kesempatan ini juga peneliti mengunjungi rumah dari Ibu

YN, berdasarkan hasil observasi bahwa keluarga Ibu YN memang

sangat membutuhkan sekali bantuan PKH, terlihat Ibu YN yang

sedang mengandung anak keempatnya, suaminya hanya bekerja buruh

21

Wawancara Pribadi dengan Ibu YN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 30 Maret

2016.

Page 99: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

86

bangunan, dan rumahnya sederhana tidak ada bangku di dalam

ruangan hanya beralaskan karpet dan tikar, temboknya pun tidak cat.22

Hal berbeda disampaikan RTSM/KSM lainnya yang merasa

bantuan PKH belum terpenuhi dari adanya komponen pendidikan,

berikut kutipan wawancaranya:

“Kalo dari saya sih mas pendidikan, kalo untuk pendidikan

kuranglah kalo sebulannya segitu. Ya buat pendidikan namanya

kan anak SMA ada yang bayar SMP ada yang bayar kan gitu.”23

Adapun penuturan Bapak Alwidrus, yang menjabat sebagai

Koordinator Pendamping PKH, beliau menjelaskan tentang komponen

PKH yang begitu penting bagi RTSM/KSM dan upaya yang sudah

dilakukannya dalam menjalankan program ini, Berikut

wawancarannya:

“Dengan adanya program PKH, masyarakat sangat terbantu sekali

khususnya dalam kebutuhan ekonomi meraka. Dengan adanya

bantuan PKH yang memang didalamnya diharuskan

mengutamakan perhatiannya pada pendidikan dan kesehatan anak.

Para orang tua dan siswa peserta PKH sangat termotivasi untuk

mengutamakan pendidikan juga perhatiannya terhadap gizi anak

balitanya.”24

Jadi, untuk pemenuhan kebutuhan komponen pendidikan dan

kesehatan walaupun sebagian RTSM sudah cukup terpenuhi dalam

22

Hasil Observasi pada kunjungan rumah Ibu YN, Anggota Peserta PKH Kebayoran

Lama, 30 Maret 2016 23

Wawancara Pribadi dengan Ibu SL, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 15 April

2016. 24

Wawancara Pribadi dengan Alwidrus, Koordinator PKH Kecamatan Kebayoran Lama,

Jakarta Selatan, 27 April 2016.

Page 100: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

87

pemberian bantuan, namun disatu sisi ada warga yang merasa bantuan

ini belum cukup terpenuhi dikarenakan biaya untuk pendidikan

mereka masih harus keluarkan tiap bulannya.

2. Evaluasi Masukan

Tahap kedua dari model CIPP ini adalah evaluasi masukan. Pada

tahap ini peneliti menemukan jumlah data peserta penerima bantuan

PKH yang menjadi RTSM. Dari jumlah penduduk miskin di

Kecamatan Kebayoran Lama sebanyak 12.064 warga, hanya 966 yang

menjadi peserta PKH. Salah satunya di Kelurahan Cipulir yang

berjumlah 181 RTSM/KSM, berikut kutipan wawancara:

“Kalau untuk kelurahan saya sendiri Alhamdulillah saya di

kelurahan cipulir ini ada 181 KSM mas, untuk kepesertaan PKH

pihak di kelurahan yang merujuk dari data sensus 2010 untuk

menentukan warga yang kurang tidak mampu sebagai penerima

PKH”25

Peneliti juga menemukan pelayanan yang diberikan oleh UPPKH

sudah cukup puas bagi RTSM/KSM terlihat dari Ibu – ibu yang sangat

merasakan sekali keberadaan program ini, berikut kutipan wawancara:

“Alhamdulillah bisa terbantu semua dari hal – hal yang kurang

bisa terpenuhi jadi ada tambah – tambahan.”26

25

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 3 Maret 2016 26

Wawancara Pribadi dengan Ibu DV, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 27 April

2016.

Page 101: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

88

“Seneng banget saya sebagai penerima dari keluarga harapan

seneng banget saya berterimakasih banget dapat dana ini. saya

juga alhamdulillah insyaAllah saya manfaatin buat anak – anak

saya buat keluarga saya. Saya kan anak banyak udah tiga mau

empat ini lagi hamil.”27

3. Evaluasi Proses

Evaluasi proses dalam model CIPP ini menunjukan pada apa saja

kegiatan yang dilakukan oleh pendamping dalam program. Dalam hal

ini peneliti menemukan proses dari PKH diantaranya proses pertemuan

awal, pencairan bantuan, dan proses verifikasi. Dimana beberapa

proses ini adalah proses yang bersentuhan langsung dengan

RTSM/KSM dan pendamping. Seperti apa yang disampaikan pada

wawancara berikut:

“Alhamdulillah dari awal kita validasi, lalu melaksanakan

pengarahan, seminar – seminar atau penyuluhan ke Ibu - ibu setiap

kelompok, dan sampai pencairan. Itu semua kita sudah tercapai

mas.”28

Adapun penuturan dari Ibu YN dan DV, yang mengatakan bahwa

selama pelayanan yang diberikan oleh UPPKH Kecamatan Kebayoran

Lama berjalan dengan lancar, hal ini dibuktikan dengan pemberian

informasi yang cukup jelas dari pendamping ke RTSM/KSM

mengenai pencairan bantuan. Berikut kutipan wawancarnya:

27

Wawancara Pribadi dengan Ibu YN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 30 Maret

2016. 28

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro, Pendamping Kecamatan Kebayoran

Lama, Jakarta Selatan, 3 Maret 2016.

Page 102: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

89

“Untuk pelayanan baik banget dateng kesini sebelum pencairan kita

kumpul besoknya sudah cair, jadi sebelumnya kita ada pertemuan

dulu mas sebelum pencairan.”29

Pada saat proses pencairan dana, peneliti juga ikut dalam kegitan

ini. Pencairan dilaksanakan di Kantor Pos Pondok Pinang. Terlihat

disana Ibu – ibu peserta PKH sudah siap untuk menunggu giliran

dipanggil. Proses pencairan ini dilakukan oleh petugas Pos dan

didampingi dari pendamping PKH Kebayoran Lama Bapak Alwidrus.

Pencairan ini sangat mudah hanya menunjukan KTP asli setelah itu

pendamping membandingkan data yang sudah di validasi pada saat

proses Pemutakhiran Data sebelumnya.30

“Kita sebelum pencairan mas dikumpulin dulu semua ibu – ibu dari

kelompok saya. Kelompok saya kan ada ibu – ibu dari RT 01

sampai RT 08. Udah dah tuh yang ikut bantuan PKH dikumpulin

semua. Ya lumayanlah jadi nambah temen, yang tadinya gak kenal

jadi kenal. Pokonya udah kaya sodara sendiri dah.”31

29

Wawancara Pribadi dengan Ibu YN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 30 Maret

2016. 30

Hasil Observasi pada kunjungan Kantor Pos Pondok Pinang, Kebayoran Lama, 27

April 2016. 31

Wawancara Pribadi dengan Ibu DV, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 27 April

2016.

Page 103: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

90

Tabel 4.3

Matrik CIPP Evaluasi Proses Program Keluarga Harapan di

Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Komponen Sub Komponen Penilaian

Evaluasi Proses

1. Pelaksanan sesuai

agenda

2. Tenaga pendamping

3. Proses pengawasan

dan keterlibatan

unsur intern dan

ekstern

Setiap jadwal pencairan bantuan

per/tiga bulan sekali tepat

waktu. Adapun besaran bantuan

setiap dari pencairan masing –

masing anggota RTSM sangat

variatif tergantung dari jumlah

anggota yang berhak

menerimanya. Untuk RTSM

yang mempunyai anak SD

mendapatkan uang Rp. 112.500,

anak SMP Rp. 187.500, anak

SMA Rp. 250.000 dan untuk

Ibu hamil Rp. 250.000.

Dari kriteria yang ditentukan

untuk persyaratan pendamping

yaitu SI. Untuk lima orang

tenaga pendamping UPPKH

Kecamatan Kebayoran Lama,

latar belakang pendidikan para

pendamping UPPKH kecamatan

Kebayoran Lama adalah S1 dan

telah mengikuti Pendidikan dan

Latihan yang diselelnggarakan

oleh Kementerian Sosial RI.

Pengawasan dari pendamping

selalu memverfikasi setiap

RTSM setelah proses pencairan

selesai dilaksanakan, adapun

verifikasi yang dilakukan yaitu,

verifikasi pendidikan (Pihak

Sekolah) dan kesehatan (Pihak

Puskesmas) yang berpedoman

pada petunjuk pelaksanaaan dan

petunjuk teknis.

Page 104: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

91

4. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil ini digunakan untuk menentukan keputusan apa

yang akan dilakukan selanjutnya. Dengan demikian, evaluasi ini

diarahkan pada keseluruhan dampak dari suatu program terhadap

RTSM/ KSM. Pada evaluasi hasil ini peneliti menemukan bahwa

secara keseluruhan hadirnya Program Keluarga Harapan di Kecamatan

Kebayoran Lama, sangat membantu sekali terhadap kondisi sosial-

ekonomi RTSM/KSM. Seperti apa yang disampaikan oleh

RTSM/KSM Ibu YN dan NN dalam wawancara berikut ini:

“Sangat membantu mas, apalagi suami saya kan cuma buruh

bangunan anak banyak, kemarin rumah aja hampir pengen rubuh

kebawah. Ya alhamdulillah dengan adanya bantuan PKH ada buat

tambah – tambahan mas.”32

“Ngebantu banget mas, apalagi anak – anak saya banyak”33

Terlepas dari keberhasilan UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama

dalam melaksanakan program, di satu sisi keberhasilan tersebut

ditemukan bahwa pada evaluasi hasil, peneliti menemukan dampak

adanya RTSM/KSM yang sangat ketergantungan pada sekali program

ini. Hal ini terungkap pada wawancara sebagai berikut:

“Yah.. mudah – mudahan ini jalan terus. Saya berharap program ini

jalan terus saya sangat bersyukur dapat bantuan ini. Terima kasih

32

Wawancara Pribadi dengan Ibu YN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 30 Maret

2016. 33

Wawancara Pribadi dengan Ibu NN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 15 April

2016.

Page 105: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

92

sekali buat keluarga harapan apalagi buat saya suami saya cuma

kerja bangunan anak saya banyak ini udah mau empat.”34

Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu SL, NN, dan DV. Berikut

wawancaranya:

“Oh jangan banget mas.. waduh ini ngebantu banget. Harapan saya

lanjut terus, walaupun ganti pemimpin ganti siapa juga lanjut

terus.”35

“Ya sedihlah, biasa dapet bantuan. Anak butuh apa kita udah

tenang, lah ini udah gak ada wah berat banget. Mudah – mudahan

jalan terus.”36

“Aduuuh... gimana ya. Nanti yang kita pengen ke beli jadi gak bisa

kebeli. Jangan dong. Kalo bisa ada terus program PKH ini.”37

Dari evaluasi hasil ini peneliti menyimpulkan bahwa dari

keberhasilan program PKH yang dilaksanakan oleh UPPKH Kecamatan

Kebayoran Lama, walaupun program ini sangat memberikan

ketergantungan RTSM/KSM terhadap bantuan yang diberikan. Tetapi

dalam proses pelayanannya UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama telah

memberikan banyak manfaat bagi RTSM. Jadi, peneliti

merekomendasikan program ini harus tetap berjalan mengingat

pelaksanaan program menunjukan program sudah berjalan sesuai dengan

harapan dan memberikan banyak manfaat.

34

Wawancara Pribadi dengan Ibu YN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 30 Maret

2016. 35

Wawancara Pribadi dengan Ibu SL, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 15 April

2016. 36

Wawancara Pribadi dengan Ibu NN, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 15 April

2016. 37

Wawancara Pribadi dengan Ibu DV, Anggota Peserta PKH Kebayoran Lama, 27 April

2016.

Page 106: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

93

Tabel 4.4

Matrik CIPP Evaluasi HasilProgram Keluarga Harapan di Kecamatan

Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Komponen Sub Komponen Penilaian

Evaluasi Hasil 1. Pencapaian tujuan

2. Dampak program

Dari RTSM yang berjumlah 966

jiwa. Tujuan awal PKH untuk

membantu RTSM menghindari

kemiskinan dan meningkatkan

taraf pedidikan anak, tujuan

tersebut sudah berhasil tercapai

terlihat dari respon RTSM yang

merasa terbantu dan merasakan

dengan besaran bantuan yang

diberikan oleh UPPKH

Kecamatan Kebayoran Lama

Dalam proses pelayanannya

UPPKH Kecamatan Kebayoran

Lama telah memberikan banyak

manfaat. Jadi, program ini harus

tetap berjalan mengingat

pelaksanaan program

menunjukan sudah berjalan

sesuai dengan harapan.

Page 107: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

94

BAB V

PENUTUP

Pada bab pentup ini, akan dibagi menjadi dua sub bab. Yang diantaranya

adalah sebagai berikut:

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisis pada Unit Pelaksana Program Keluarga

Harapan, maka diperoleh kesimpulan yakni:

1. Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan (UPPKH) Kecamatan

Kebayoran Lama tidak dilibatkan dalam proses seleksi dan penetapan

lokasi yang akan dijadikan penerimaan bantuan program. Proses seleksi

dan penetapan program hanya dilakukan di tingkat Nasional antara

stakeholder terkait (Kementerian Sosial, Badan Pusat Statistik, Pemkot

Walikota Jakarta Selatan, dll). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

UPPKH Kecamatan hanya menjalankan tugas pokok dan fungsi yang

dimandatkan oleh UPPKH Pusat yang dalam hal ini langsung dari

Kementerian Sosial.

2. Untuk pemenuhan kebutuhan dibidang Pendidikan masih ada RTSM

yang merasa bantuan belum tercukupi. Karena sebagian anggota keluarga

dari RTSM bersekolah di sekolah swasta, yang mengharuskan membayar

iuran uang bulanan.

3. Hadirnya UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama sangat dirasakan sekali

bagi RTSM, terlebih pelayanan yang diberikan sudah cukup puas dari

segi besaran bantuan, informasi kegiatan, dan jadwal pencairan.

Page 108: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

95

4. Hasil dari pelaksanaan PKH di Kecamatan Kebayoran Lama, banyak

sekali RTSM/KSM yang mengharapankan program ini diadakan terus

dan tidak dihentikan. UPPKH Kecamatan Kebayoran Lama telah

melakukan pendampingan sosial dengan baik, terlihat dari proses

kegiatan pertemuan awal, pendampingan pencairan bantuan,

pemutakhiran data, dan verifikasi komitmen peserta.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan

sebelumnya. Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan Program Keluarga

Harapan kedepan. Maka peniliti mencoba memberikan saran – saran sebagai

berikut:

1. Program Keluarga Harapan untuk kedepannya lebih memfokuskan pada

proses penyadaran pada RTSM/KSM agar tidak ada lagi ketergantungan

terhadap bantuan – banttuan lainnya.

2. Proses pelaksanaan pemutakhiran data harus lebih ditingkatkan lagi. Hal

ini perlu dilakukan untuk memastikan agar nominal besaran dana bantuan

diterima oleh mereka yang layak menerima dana bantuan Program

Keluarga Harapan tersebut.

3. Koordinasi antar lembaga harus ditingkatkan lagi. Koordinasi lembaga

Program Keluarga Harapan dengan lembaga – lembaga pemerintah yaitu,

lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan. Hal ini perlu dilakukan

karena koordinasi dengan lembaga – lembaga pemerintah tersebut akan

meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dan berjalan secara efektif.

Page 109: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

96

Demikian kesimpulan dan saran yang bisa peneliti paparkan. Semoga

kesimpulan dan saran ini bisa merepresentasikan hasil dari penulisan skripsi ini

dan menjadi bahan pertimbangan dikemudian hari.

Page 110: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

97  

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT. Bina

Aksara,1988).

Arikunto, Suharsimi. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis

Bagi Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, Edisi Kedua, Cet. 4,

Jakarta:Bumi Aksara, 2010.

Effendi, Tadjuddin Noer. Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan,

Yogyakarta: PT. Tiara Wacan Yogya. 1993.

Goode,William J. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Hamid Nasuhi, dkk., Idris Thaha, ed., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, dan Disertasi). Jakarta: CeQDA (Center for Quality Development

and Assurance, 2007.

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan,

Jakarta:Direktorat Jaminan Sosial, 2013.

Kementerian Sosial, Pedoman Umum Program Keluarga Harapan,

Jakarta:Direktorat Jaminan Sosial, 2013.

Kusyanto, Yan. Materi Bimtek Program Keluarga Harapan Kota Jakarta Selatan.

2014.

Lestari, Sri. PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik Dalam keluarga, Edisi Pertama, Jakarta: Kencana, 2012.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1998.

Patrick, Krick. Evaluasi Program. Bandung: CV, Pustaka Insani, 1999.

Page 111: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

98  

Program Keluarga Berencana, “Anakku Tidak Boleh Miskin, Harus Sehat dan

Cerdas”, Brosur Kartu Elektronik PKH (KePKH), Jakarta: Kantor UPPKH

Pusat. 2012.

Rukminto Adi, Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyrakat dan Intervensi

Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi

Revisi, Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2003

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Cet. Ke-13,

Bandung: IKAPI. 2011.

Suharto, Edi. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia, Bandung:

Alfabeta. 2009.

Suharto, Edi. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta,

2011.

Tan, Mely G. Masalah Perencanaan Penelitian dalam Koentjaraningrat, Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama. 1990

Tayibnafis, Farida Yusuf, Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua. Jakarta: Balai

Pustaka, 1995.

Tim Penyusun. Data Buku Monografi Kecamatan Kebayoran Lama, 2016.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k), Panduan

Penanggulangan Kemiskinan: Buku Pegangan Resmi TKPK Daerah,

Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k),

cet. Pertama 2011.

Panji Saputro, Imam. Laporan Program Keluarga Harapan Bulan Agustus. 2014

Page 112: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

99  

“Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli” diakses pada 14 April 2015 dari

http://dilihatya.com/2146/pengertian-kemiskinan-menurut-para-ahli

“Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta” diakses pada 11 Juni 2015 dari

www.jakarta.go.id

 

Profil Kecamatan diakses pada 25 Januari 2016.

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1359/Kebayoran-Lama-

Wawancara Pribadi dengan Alwidrus. Koordinator Pendamping Kecamatan

Kebayoran Lama, Jakarta, 15 Januari 2016.

Wawancara Pribadi dengan Imam Panji Saputro. Pendamping Kecamatan

Kebayoran Lama, Jakarta, 28 April 2016.

Wawancara Pribadi dengan Yuni, Penerima Bantuan RTSM/KSM, Jakarta, 30

Maret 2016.

Wawancara Pribadi dengan Duviyawati, Penerima Bantuan RTSM/KSM, Jakarta,

27 April 2016.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Sularsih, Penerima Bantuan RTSM/KSM, Jakarta,

15 April 2016.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Nena, Penerima Bantuan RTSM/KSM, Jakarta,

15April 2016.

Page 113: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 114: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 115: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 116: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 117: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

HASIL OBSERVASI

NO HARI/TANGGAL TOPIK SUBJEK OBSERVASI CATATAN HASIL OBSERVASI

1. Jum’at, 8 Januari

2016

Permohonan izin penelitian

skripsi, penulis dengan

pihak Unit Pelaksana

Program Keluarga Harapan

(UP-PKH) Jakarta Selatan.

- Bapak Budi Herianto

(UP-PKH Koordinator

Kota Jakarta Selatan)

Profil PKH dan terbentuknya UP-PKH di

wilayah Jakarta Selatan pada tahun 2014

2. Senin, 15 Januari

2016

Pertemuan perdana dan

sosialisasi awal.

- Bapak Alwidrus

(Koordinator

Kecamatan Kebayoran

Lama Jakarta Selatan

sekaligus Pendamping)

Pemberian Informasi perihal jumlah wilayah

dampingan di Kecamatan Kebayoran Lama

Jakarta Selatan serta para pendamping.

3. Selasa, 16 Februari

2016

Sosialisasi awal dan

perkenalan diri dengan para

Pendamping.

- Mas Igun (Pendamping

Kelurahan Grogol

Selatan dan Grogol

Utara)

- Mas Panji (Pendamping

Kelurahan Cipulir)

Tugas pokok dan fungsi para pendamping serta

proses pencairan bantuan dana kepada penerima

PKH yang dicairkan setiap tiga bulan sekali.

4. Kamis, 3 Maret 2016 Wawancara mendalam

bersama pendamping

- Mas Panji (Pendamping

Kelurahan Cipulir)

Adanya pembekalan terlebih dahulu sebelum

turun kelapangan yaitu Pusat Pendidikan dan

Pelatihan yang diberikan oleh Kementrian Sosial.

5. Sabtu, 5 Maret 2016 Wawancara mendalam

bersama Koordinator UP-

PKH Kecamatan Kebayoran

Lama.

- Bapak Alwidrus

Skema Pencairan dana baru untuk penerima

bantuan PKH :

- Komponen Pendidikan

SD. Rp. 112.500 x 4 Tahap = Rp.

450.000

SMP. Rp. 187.500 x 4 Tahap = Rp.

750.000

SMA. Rp. 250.000 x 4 Tahap = Rp.

1.000.000

- Komponen Kesehatan

Page 118: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

HASIL OBSERVASI

Balita/Ibu Hamil Rp. 250.000 x 4 Tahap

= Rp. 1.000.000

- Bantuan Tetap (hanya di tahap ke-2

Pencairan saja) = 500.000

Maksimum Penerima dalam satu keluarga

setahun Rp. 3.200.000

6. Rabu, 30 Maret 2016 Wawancara dengen

penerima bantuan proram

PKH

- Ibu yuni Bu yuni merasa senang dia bisa menjadi peserta

penerima bantuan PKH, dia juga merasa sedih

apabila program PKH ini tidak diteruskan

dikemudian hari.

7. Jum’at, 15 April

2016

Wawancara dengen

penerima bantuan proram

PKH

- Ibu Sularsih

8. Jum’at, 15 April

2016

Wawancara dengen

penerima bantuan proram

PKH

- Ibu Nena

9. Kamis, 27 April

2016

Wawancara dengen

penerima bantuan proram

PKH

- Duviyati

Page 119: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Pedoman Wawancara Mendalam Evaluasi Program Keluarga Harapan Di Kecamatan

Kebayoran Lama Jakarta Selatan

IDENTITAS INFORMAN

Nama :

TTL :

Pendidikan :

Jabatan :

PERTANYAAN

A. Evaluasi konteks

1. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh program keluarga harapan?

misalnya: biaya pendidikan dan biaya kesehatan

2. Tujuan pengembangan apakah yang belum dapat tercapai oleh pkh, misalnya:

peningkatan kesehatan dan prestasi siswa karena adanya program pkh ini

3. Tujuan pengembangan apakah yang dapat membantu mengembangkan

masyarakat, misalnya: kesadaran orang tua untuk memberikan makanan

bergizi dsb dan juga kesadaran orang tua dan siswa penerima pkh.

4. Tujuan – tujuan mana sajakah yang paling mudah dicapai

B. Evaluasi Masukan

1. apakah pelayanan yang diberikan kepada penerima pkh berdampak jelas

2. berapa keluarga yang menerima dengan senang hati atas ketentuan yang

diberlakukan oleh pkh, (misal: jumlah nominal pkh)

3. bagaimana reaksi penerima pkh terhadap bantuan yang diberikan

Page 120: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

4. seberapa tinggi kenaikan prestasi siswa disekolahnya

5. seberapa banyak ibu hamil yang memerikasakan kehamilannya dan ibu yang

mempunyai balita yang datang ke posyandu?

C. Evaluasi Proses

1. Apakah pelaksaan program sesuai denga jadwal

2. Apakah staf yang terlibat didalam pelaksaan program akan sanggup

menangani kegiatan selama program berlangsung

3. Apakah staf yang terlibat diberikan pembekalan mengenai pendampingan

4. Apa latar belakang pendidikan para pendamping sosial

5. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan dimanfaatkan secara maksimal

6. Hambatan – hambatan apa saja yang dijumpai selama pelaksaan program dan

kemungkinan jika program dilanjutkan

D. Evaluasi Hasil

1. Apakah tujuan – tujuan yang ditetapkan sudah tercapai

2. Pernytaan – pernyataan apakah yang mungkin dirumuskan berkaitan antara

rincian proses dengan pencapaian tujuan

3. Dalam hal apakah berbagai kebutuhan penerima pkh yang sudah dapat

dipenuhi selama proses pemberian bantuan

4. Apakah dampak yang diperoleh penerima pkh dalam waktu yang relatif

panjang dengan adanya pkh ini.

Page 121: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga

Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan (inisial) : IPS

Jabatan : Pendamping

Hari/Tgl Wawancara : 3 Maret 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. EVALUASI KONTEKS

Kebutuhan apa saja yang belum

terpenuhi oleh PKH, misalnya:

biaya pendidikan dan biaya

kesehatan?

Kalo untuk ini sih yang merasakan

belum atau sudahnya ya Ibu – ibu

penerima bantuan mas. Kalo dari

kami hanya menjalankan tugas.

Tujuan pengembangan apakah

yang belum dapat tercapai oleh

PKH, misalnya: peningkatan

kesehatan dan prestasi siswa

karena adanya program PKH ini?

Sudah cukup mas, hanya perlu

ditingkatkan lagi saja di setiap

pelayanan kesehatan dan

pendidikan.

Tujuan pengembangan apakah

yang dapat membantu

mengembangkan masyarakat,

misalnya: kesadaran orang tua

untuk memberikan makanan

bergizi dsb dan juga kesadaran

orang tua siswa penerima PKH?

Kalo dari pendidikan setiap orang

tua Alhamdulillah dari hasil

pencairan bantuan itu ada sebagian

orang tua yang memanfaat kan

uang itu untuk mendaftarkan

anaknya di bimbingan belajar atau

tempat les.

Tujuan – tujuan mana sajakah yang

paling mudah dicapai?

Tujuan yang mudah dicapai untuk

Keluarga Sangan Miskin (KSM)

yaitu meningkatkan status

kesehatan untuk balita, gizi ibu

hamil, ibu melahirkan, ibu nifas,

balita dan anak usia 5 – 7 tahun

yang belum masuk sekolah dasar.

Mulai tahun 2016 ini juga

jangkauan penerimaan PKH

ditambah samapai tingkat Sekolah

Menengah Atas.

2. EVALUASI MASUKAN

Apakah pelayanan yang diberikan

kepada penerima PKH berdampak

jelas?

Ya kalau buat dampaknya sih

Alhamdulillah ya jelas sekali, kalau

buat penerimanya soalnya kan

berhubung itu bantuan sosial yang

dikategorikan untuk kesehatan dan

pendidikan anak – anaknya

tersebut. Jadi, mungkin ada sedikit

Page 122: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

ibaratnya bantuanlah dari

pemerintah buat keluarga tersebut

gitu.

Berapa keluarga yang menerima

dengan senang hati atas ketentuan

yang diberlakukan oleh PKH,

(misal: jumlah nominal

pencairan)?

Kalau untuk kelurahan saya sendiri

Alhamdulillah saya di kelurahan

cipulir ini ada 181 KSM mas, kalau

ditanya berapa yang senang hati,

kebanyakan sih mereka menerima

dengan senang hati.

Bagaimana reaksi penerima pkh

terhadapa bantuan yang diberikan?

Ya sangat antusias mas kalo saya

bilang, soalnya karena saya sudah

hampir setahun nih kerja di PKH.

Alhamdulillah setiap tahun itu kan

ada empat kali pencairan mas ya,

setiap pertiga bulan sekali jadi

mungkin mereka sangat antusias

dan biasanya kita juga untuk

pencairan melewati kantor POS.

Seberapa tinggi kenaikan prestasi

peserta PKH siswa disekolahnya?

Cukup baik. Dari setiap kami

verifikasi setelah pencairan tidak

ada kendala disekolahnya

3. EVALUASI PROSES

Apakah pelaksaan program sesuai

denga jadwal?

Ya kalau mengenai jadwal mas ya,

ini kan di PKH belum ada jadwal

pasti mas. Tapi yang pasti untuk

pertiga bulan sekali. Mengenai

tanggal kita menyesuaikan jadwal

verifikasi data mas. Jadi, sebelum

ada pencairan kita ada verifikasi

data terlebih dahulu, misalkan ada

KSM yang meninggal, nah kita

ganti bantuan atas nama

keluarganya.

Apakah staf yang terlibat didalam

pelaksaan program akan sanggup

menangani kegiatan selama

program berlangsung?

Ya Alhamdulillah selama setahun

ini staf – staf kita bisa menghandle

semuanya. Kita juga ada satu

Koordinator Kecamatan dan empat

pendamping serta satu staf kantor

pos untuk membantu pencairan tiga

bulan sekali mas.

Apakah staf yang terlibat diberikan

pembekalan mengenai

pendampingan?

Kalo mengenai pembekalan mas

ya, jadi sebelum kita terjun ke

lapangan kita ada yang namanya

pusdiklat mas. Pusdiklat itu

mengenal program – program

PKH, tujuannya apa, bagaimana

kerjanya gitu mas. Pusdiklat ini

dari Kementrian sosial dan disitu

Page 123: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

juga kita mengenal PKH itu apa

dan kita juga hampir seminggu

diklat itu dilaksanakan mas. Jadi

itu yang dipersiapan kan mas

sebelum kita turun ke lapanagan.

Apa latar belakang pendidikan

para pendamping sosial?

Megenai latar belakang pendidikan

kita semuanya untuk para

pendamping Jakarta Selatan atau

Nasional minimal S1 mas. Itu

bebas dari lulusan mana saja.

Tetapi yang diutamain adalah

lulusan Kesejahteraan Sosial, dan

Alhamdulillah saya lulusan

Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan

Sosial UIN Syarif Hidaytullah mas.

Apakah sarana dan prasarana yang

disediakan dimanfaatkan secara

maksimal

Untuk sarana dan prasarana

Alhamdulillah mas kita sudah

mencapai ibaratnya kata lumayan

puaslah. Kita disediakan uang

operasional setiap setahun sekali

untuk menunjang kinerja

pendamping gitu mas.

Hambatan – hambatan apa saja

yang dijumpai selama pelaksaan

program dan kemungkinan jika

program dilanjutkan?

Untuk hambatan banyak mas salah

satunya waktu pas pencairan. Ada

beberapa Ibu - ibu yang belum

mempunyai KTP Jakarta, masih

kartu keluarga daerah. Kami dan

pegawai kantor pos tidak bisa

mencairakannya

4. EVALUASI HASIL

Apakah tujuan – tujuan yang

ditetapkan sudah tercapai?

Alhamdulillah dari awal kita

validasi, lalu melaksanakan

pengarahan, seminar – seminar

atau penyuluhan ke Ibu - ibu setiap

kelompok, dan sampai pencairan.

Itu semua kita sudah tercapai mas.

Pertanyaan – pertanyaan apakah

yang mungkin dirumuskan

berkaitan antara rincian proses

dengan pencapaian tujuan?

Kalau untuk merumuskan sesuatu

hal terkait dengan pelaksanaan

PKH biasanya itu kita rapat dengan

pendamping se-Jakarta Selatan di

Walikota Jakarta Selatan. Jadi tiap

satu bulan sekali atau tiga bulan

sekali kita mengadakan rapat

koordinasi. Kita membahas semua

yang terjadi dilapanagan mengenai

pencairan, verifikasi, dan lain –

lain. Untuk mencari solusi dan

membantu teman – teman para

Page 124: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

pendamping lainnya.

Dalam hal apakah berbagai

kebutuhan penerima PKH yang

sudah dapat dipenuhi selama

proses pemberian bantuan?

Dalam hal kebutuhan kita

memberikan uang tunai mas ya,

tetapi kita tidak sampai disitu. Kita

juga memberikan pengawasan

terhadap KSM, seperti meninjau

posyandu – posyandu,

pendampingan Ibu – ibu kelompok

dan survey kesekolah – sekolah

apakah anak penerima bantuan

benar – benar hadir atau tidak

disekolahnya.

Apakah dampak yang diperoleh

penerima pkh dalam waktu yang

relatif panjang dengan adanya pkh

ini?

Kalau untuk dampaknya mas ya,

kalau saya rasa Ibu – ibu sangat

ketergantungan. Soalnya dari

pencairan yang sudah ditetapkan

pertiga bulan sekali. Banyak sekali

yang mengeluhkan dan

mengharapkan pencairan

dilaksanakan setiap sebulan sekali

mas.

Page 125: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga

Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan (inisial) : AI

Jabatan : Pendamping/Koordinator Kecamatan

Hari/Tgl Wawancara : Sabtu, 5 Maret 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. EVALUASI KONTEKS

Kebutuhan apa saja yang belum

terpenuhi oleh PKH, misalnya:

biaya pendidikan dan biaya

kesehatan?

Kedua biaya tersebut sudah

terpenuhi

Tujuan pengembangan apakah

yang belum dapat tercapai oleh

PKH, misalnya: peningkatan

kesehatan dan prestasi siswa

karena adanya program PKH ini?

Untuk tujuan pengembangan

kesehatan ataupun pendidikan

semua kembali pada keseriusan

pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat secara

umum. Bukan hanya pada peserta

dalam program PKH tentunya

tinggal mengikuti aturan sebagai

peserta yang diharuskan memenuhi

persyaratan dalam PKH dan

dimonitor oleh para pendamping

diwilayah setempat agar

masyarakat peserta PKH dapat

dipantau kebutuhan pendidikan dan

kesehatannya, agar para peserta

lebih mudah mengakses kebutuhan

tersebut dalam pendidikan dan

kesehatan.

Tujuan pengembangan apakah

yang dapat membantu

mengembangkan masyarakat,

misalnya: kesadaran orang tua

untuk memberikan makanan

bergizi dsb dan juga kesadaran

orang tua siswa penerima PKH?

Dengan adanya program PKH,

masyarakat sangat terbantu sekali

khususnya dalam kebutuhan

ekonomi meraka. Dengan adanya

bantuan PKH yang memang

didalamnya diharuskan

mengutamakan perhatiannya pada

pendidikan dan kesehatan anak.

Para orang tua dan siswa peserta

PKH sangat termotivasi untuk

mengutamakan pendidikan juga

perhatiannya terhadap gizi anak

balitanya.

Page 126: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Tujuan – tujuan mana sajakah yang

paling mudah dicapai?

Pendidikan dan kesehatan anak

adalah yang paling mudah dicapai,

karena keduanya adalah sasaran

utma perhatian program PKH.

Tentunya pencapaiannya pun harus

melalui proses dampingan dari para

pendamping yang fokus sebagai

pelaksana terdepan dalam program

ini serta dukungan yang positif

pemerintah dalam program ini.

2. EVALUASI MASUKAN

Apakah pelayanan yang diberikan

kepada penerima PKH berdampak

jelas?

Pelayanan pendamping pada para

peserta sangat jelas, bukan hanya

saat pelaksanaan pencairan saja,

namun pada saat pemutakhiran

data, pertemuan kelompok juga

kesempatan dalam komunikasi

dengan peserta pun menjadi proses

perhatian khusus demi

kelangsungan PKH.

Berapa keluarga yang menerima

dengan senang hati atas ketentuan

yang diberlakukan oleh PKH,

(misal: jumlah nominal

pencairan)?

Semua peserta merasa senang

dengan nominal yang mereka

terima masing – masing. Disinilah

peranan seorang pendamping

sangat dituntut dalam memberikan

penjelasan pada para peserta bahwa

nominal yang diterima masing –

masing peserta berbeda.

Bagaimana reaksi penerima pkh

terhadapa bantuan yang diberikan?

Tentu sangat senang dan sangat

dinanti – nantikan para peserta.

Seberapa tinggi kenaikan prestasi

peserta PKH siswa disekolahnya?

Kenaikan prestasi siswa disekolah

saat ini memang belum terpantau

secara umum, namun beberapa

siswa berprestasi dari peserta PKH

tetap mempertahankan prestasinya

disekolah yang memang selalu

diingatkan dan diperhatikan para

pendamping.

3. EVALUASI PROSES

Apakah pelaksaan program sesuai

dengan jadwal?

Tidak

Apakah staf yang terlibat didalam

pelaksaan program akan sanggup

menangani kegiatan selama

program berlangsung?

Selama program berjalan semua

staf sanggup menangani program

ini.

Apakah staf yang terlibat diberikan

pembekalan mengenai

pendampingan?

Ya diberikan pembekalan pelatihan

Page 127: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Apa latar belakang pendidikan

para pendamping sosial?

S1

Apakah sarana dan prasarana yang

disediakan dimanfaatkan secara

maksimal

Benar

Hambatan – hambatan apa saja

yang dijumpai selama pelaksaan

program dan kemungkinan jika

program dilanjutkan?

Koordinasi dengan berbagai pihak

yang terkait baik dari tingkat

kementrian sampai dengan pihak

kelurahan, RW, dan RT masih

sangat sulit. Namun semua dapat

diatasi dengan baik.

4. EVALUASI HASIL

Apakah tujuan – tujuan yang

ditetapkan sudah tercapai?

Sudah

Pertanyaan – pertanyaan apakah

yang mungkin dirumuskan

berkaitan antara rincian proses

dengan pencapaian tujuan?

Dalam hal apakah berbagai

kebutuhan penerima PKH yang

sudah dapat dipenuhi selama

proses pemberian bantuan?

Apakah dampak yang diperoleh

penerima pkh dalam waktu yang

relatif panjang dengan adanya pkh

ini?

Dengan program ini tujuan intinya

adalah dapat mengurangi angka

kemiskinan.

Page 128: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga

Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan (inisial) : YN

Jabatan : Penerima Bantuan

Hari/Tgl Wawancara : Rabu, 30 Maret 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. EVALUASI KONTEKS

Kebutuhan apa saja yang belum

terpenuhi dari program PKH?

Alhamdulillah mas ya saya dapat

biaya pendidikan dan kesehatan

buat anak – anak saya, kaya anak

saya kalo sakit bisa ke puskesmas

cukup dari bantuan PKH.

Apakah peningkatan kesehatan dan

prestasi siswa berdampak jelas

dengan adanya program PKH ini?

Ada sih peningkatannya soalnya

kan dari kesehatan untuk Ibu hamil

dapat, balita juga ada bagiannya.

walaupun dapatnya tiga bulan

sekali paling gak kan tambahannya

bisa buat beli susu.

Apakah Ibu sangat terbantu dengan

adanya program PKH?

Oh mas, sangat terbantu sekali saya

ya setidaknya buat tambah –

tambahan.

Dari dua komponen pendidikan

dan kesehatan manakah yang Ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Ya kalo dari pendidikan

alhamdulillah mas anak saya bisa

les dari bantuan PKH uangnya bisa

saya alihkan ke anak buat ikut

les/bimbel. Yang tadinya gak bisa

ikut les bisa les, yang tadinya gak

bisa ikut bimbel bisa ikut bimbel.

2. EVALUASI MASUKAN

Apakah pelayanan yang diberikan

kepada penerima PKH cukup

puas?

Oh puas banget. Mas idrus

orangnya baik ramah, ya pokoknya

ramah banget gak pilih – pilih,

orangnya humoris yang Ibu – ibu

seneng ya itu.

Apakah Ibu menerima dengan

senang hati atas ketentuan yang

diberlakukan oleh PKH?

Ya seneng bangetlah mas

alhamdulillah. Ya bisa buat biaya

yang tadinya gak ada harapan jadi

ada harapan. Miasalnya kaya buat

les tadinya gak ada buat les,

dengan adanya dari harapan

akhirnya bisa ikut les.

Bagaimana reaksi Ibu terhadapa Seneng banget saya sebagai

Page 129: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

bantuan yang diberikan? penerima dari keluarga harapan

seneng banget saya berterimakasih

banget dapat dana ini. saya juga

alhamdulillah insyaAllah saya

manfaatin buat anak – anak saya

buat keluarga saya. Saya kan anak

banyak udah tiga mau empat ini

lagi hamil.

Apakah ada perubahan prestasi

dari anak Ibu disekolahnya?

Ya mungkin kalo prestasi ada kali

ya cuman namanya anak kan lain –

lain kadang udah di lesin juga ya,

kalo anaknya kurang ya gak ini sih,

gak nyalahin. Namanya juga

kemampuan anak

3. EVALUASI PROSES

Apakah pelaksaan program sesuai

dengan jadwal?

Ya kalo sesuai jadwal ya saya gak

tau jadwalnya tanggal berapa ya,

yang pastinya sih setiap pencairan

pasti cair mas.

Bagaimana pelayanan staf PKH

yang diberikan pada saat

pelaksanaan program?

Untuk pelayanan baik banget

dateng kesini sebelum pencairan

kita kumpul besoknya sudah cair,

jadi sebelumnya kita ada

pertemuan dulu mas sebelum

pencairan.

Apakah staf yang terlibat

memberikan penyampaian dengan

jelas?

Mas idrus jelas banget, ya dia

jelasinnya jelas banget. Kadang

saya bantuin mas idrus kalo ada

anggota penerima PKH yang gak

sama dapat bantuannya ke ibu –

ibu yang lain.

Apakah ada kesulitan selama

pelaksanaan program?

Gak ada kendala apa apa mas ya,

soalnya mas idrus juga kalo ada

informasi dari pusat dia juga

langsung kabarin ke saya, dan saya

juga bisa kasih kabar ke Ibu – ibu

yang lain. Jadi tepat terus.

4. EVALUASI HASIL

Apakah bantuan yang diberikan

sudah cukup maksimal?

Alhamdulillah cukuplah mas kalo

untuk bantuan yang sudah

diberikan dari bantuan PKH.

Bagaimana tanggapan Ibu dengan

program PKH ini?

Puas aja mas seneng deh pokoknya

dapat bantuan dari PKH hehehe

Dalam hal apakah kebutuhan Ibu

yang sudah dapat dirasakan selama

proses pemberian bantuan PKH

ini?

Sangat membantu mas, apalagi

suami saya kan cuma buruh

bangunan anak banyak, kemarin

rumah aja hampir pengen rubuh

kebawah. Ya alhamdulillah dengan

Page 130: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

adanya bantuan PKH ada buat

tambah – tambahan mas.

Apakah dampak yang dirasakan

Ibu, apabila program ini tidak

diteruskan?

yah.. muadah – mudahan ini jalan

terus. Saya berharap program ini

jalan terus saya sangat bersyukur

dapat bantuan ini. Terima kasih

sekali buat keluarga harapan

apalagi buat saya suami saya cuma

kerja bangunan anak saya banyak

ini udah mau empat.

Page 131: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga

Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan (inisial) : SL

Jabatan : Penerima Bantuan

Hari/Tgl Wawancara : Jum’at, 15 April 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. EVALUASI KONTEKS

Kebutuhan apa saja yang belum

terpenuhi dari program PKH?

Kalo dari saya sih mas pendidikan,

kalo untuk pendidikan kuranglah

kalo sebulannya segitu. Ya buat

pendidikan namanya kan anak

SMA ada yang bayar SMP ada

yang bayar kan gitu.

Apakah peningkatan kesehatan dan

prestasi siswa berdampak jelas

dengan adanya program PKH ini?

Oh iya, yakan anak saya bisa jadi

sekolah, bisa beli sepatu dapet dari

PKH mas. Alhamdulillah, saya

orang rumah jarang sakit.

Apakah Ibu sangat terbantu dengan

adanya program PKH?

Iya sangat terbantu sekali mas

Dari dua komponen pendidikan

dan kesehatan manakah yang Ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Ya dua – duanya mas, saya sangat

terbantu banget

2. EVALUASI MASUKAN

Apakah pelayanan yang diberikan

kepada penerima PKH berdampak

jelas?

Jelas, berjalan dengan baik, tepat,

teratur.

Apakah Ibu menerima dengan

senang hati atas ketentuan yang

diberlakukan oleh PKH?

Oh senang mas, gampang kok

cuma persyaratannya KTP DKI aja

kok

Bagaimana reaksi Ibu terhadap

bantuan yang diberikan?

Ya reaksinya pada seneng aja mas

hahaha

Apakah ada perubahan prestasi

dari anak Ibu disekolahnya?

Anak saya kan laki – laik, biasanya

malas belajar. Ini ada ranking.

3. EVALUASI PROSES

Apakah pelaksaan program sesuai

dengan jadwal?

Sesuai mas, kalo saya yang rasakan

sampai saat ini

Bagaimana pelayanan staf PKH

yang diberikan pada saat

pelaksanaan program?

Pelayanan cukup baik, ya gimana

ya.. namanya orang dapat bantuan

ya seneng aja mas.

Apakah staf yang terlibat

memberikan penyampaian dengan

jelas?

Ya, kalo untuk penyampaian cukup

jelas mas. sebeleum pertemuan

saya dikasih tau lewat sms telfon

Page 132: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Apakah ada kesulitan selama

pelaksanaan program?

Gak ada sih, paling kesulitannya

kalo ada anggotanya karna yang

gak punya KTP DKI

4. EVALUASI HASIL

Apakah bantuan yang diberikan

sudah cukup maksimal?

Iya cukup, kan diluar dari bantuan

kita dapet bantuan tetap juga

Bagaimana tanggapan Ibu dengan

program PKH ini?

Wah ngebantu banget, Apalagi ini

bantuan untuk masyarakat orang

yang gak mampu.

Dalam hal apakah kebutuhan Ibu

yang sudah dapat dirasakan selama

proses pemberian bantuan PKH

ini?

Kalo yang rasain dua – dua nya

cukup terbantu mas, dari

pendidikan sama kesehatan.

Lumayan mas kalo ada bantuan ini

Apakah dampak yang dirasakan

Ibu, apabila program ini tidak

diteruskan?

Oh jangan banget mas.. waduh ini

ngebantu banget. Harapan saya

lanjut terus , walaupun ganti

pemimpin ganti siapa juga lanjut

terus.

Page 133: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga

Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan (inisial) : NN

Jabatan : Penerima Bantuan

Hari/Tgl Wawancara : Jum’at, 15 April 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. EVALUASI KONTEKS

Kebutuhan apa saja yang belum

terpenuhi dari program PKH?

Kebutuhan anak sekolah kan, yak

beli sepatu, beli buku, yak banyak

dah...

Apakah peningkatan kesehatan dan

prestasi siswa berdampak jelas

dengan adanya program PKH ini?

Iya jelas, pokoknya banyak

manfaatnya deh

Apakah Ibu sangat terbantu dengan

adanya program PKH?

Dari dua komponen pendidikan

dan kesehatan manakah yang Ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Kalo saya pendidikan, kalo

kesehatan kan ya namanya

Alhamdulillah pada sehat. Sekolah

anak udah pada gratis. Ya lumayan

buat beli sepatu, beli buku, sama

buat les juga.

2. EVALUASI MASUKAN

Apakah pelayanan yang diberikan

kepada penerima PKH berdampak

jelas?

Jelas mas

Apakah Ibu menerima dengan

senang hati atas ketentuan yang

diberlakukan oleh PKH?

Seneng banget mas

Bagaimana reaksi Ibu terhadapa

bantuan yang diberikan?

senenglah pokonya

Apakah ada perubahan prestasi

dari anak Ibu disekolahnya?

Ya alhamdulillah mas, kalo anaku

ya dapet rangking kalo gak

rangking 1,2 kalo gak 3

3. EVALUASI PROSES

Apakah pelaksaan program sesuai

denga jadwal?

Iyaa sesuai jadwal mas, kita setiap

ada pencairan tiap koordinator

dihubungi dulu

Bagaimana pelayanan staf PKH Ya lumayan baik

Page 134: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

yang diberikan pada saat

pelaksanaan program?

Apakah staf yang terlibat

memberikan penyampaian dengan

jelas?

Jelas mas, koordinator –

koordinatornya baik – baik.

Pokoknya ngebantu kita

Apakah ada kesulitan selama

pelaksanaan program?

Alhamdulillah gak ada, kalo kaya

gini modelnya cepet mas apalagi

dapet duit haha

4. EVALUASI HASIL

Apakah bantuan yang diberikan

sudah cukup maksimal?

Sudah cukup ngebantu apalagi, kita

juga dapat bantuan tetap.

Bagaimana tanggapan Ibu dengan

program PKH ini?

Ngebantu banget mas, apalagi anak

– anak saya banyak

Dalam hal apakah kebutuhan Ibu

yang sudah dapat dirasakan selama

proses pemberian bantuan PKH

ini?

kalo selama ini sih pendidikan, kita

kan pada Alahamdulillah jarang

sakit mas

Apakah dampak yang dirasakan

Ibu, apabila program ini tidak

diteruskan?

Ya sedihlah, biasa dapet bantuan.

Anak butuh apa kita udah tenang,

lah ini udah gak ada wah berat

banget. Mudah – mudahan jalan

terus.

Page 135: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga

Harapan Di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan (inisial) : DV

Jabatan : Penerima Bantuan

Hari/Tgl Wawancara : Rabu, 27 April 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. EVALUASI KONTEKS

Kebutuhan apa saja yang belum

terpenuhi dari program PKH?

Kalo menurut saya sudah

mencukupilah.

Apakah peningkatan kesehatan dan

prestasi siswa berdampak jelas

dengan adanya program PKH ini?

Ada peningkatan mas ya untuk

kesehatan bisa berobat gratis saya.

Apakah Ibu sangat terbantu dengan

adanya program PKH?

Iya terbantu Alhamdulillah saya

bisa menutupi kebutuhan yang

kurang, ya lumayan buat beli

susulah mas

Dari dua komponen pendidikan

dan kesehatan manakah yang Ibu

sangat rasakan manfaatnya?

Dua – dua nya, kesehatan juga

pendidikan juga.

2. EVALUASI MASUKAN

Apakah pelayanan yang diberikan

kepada penerima PKH cukup

puas?

sangat puas sekali saya bisa

mendapat bantuan dari pkh.

Apakah Ibu menerima dengan

senang hati atas ketentuan yang

diberlakukan oleh PKH?

Oh senang sekali mas, ibarat kata

gimana ya siapa yang gak senang

kalo nerima duit sih, pokoknya

sangat senanglah hahaa

Bagaimana reaksi Ibu terhadap

bantuan yang diberikan?

Alhamdulillah bisa terbantu semua

dari hal – hal yang kurang bisa

terpenuhi jadi ada tambah –

tambahan.

Apakah ada perubahan prestasi

dari anak Ibu disekolahnya?

Gak ada mas, biasa sih saya beliin

buat buku, tas, sama yang lain –

lain. Apalagi sekarang sekolah

udah gratis paling saya buat les.

3. EVALUASI PROSES

Apakah pelaksaan program sesuai

dengan jadwal?

Sesuai jadwal, tepat, pasti

jadwalnya mas. Soalnya ini kan

pertiga bulan jadi setahun itu empat

kali.

Page 136: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Bagaimana pelayanan staf PKH

yang diberikan pada saat

pelaksanaan program?

Pelayanannya bagus, tertib kalo

ada pencairan. Lagi pula mas kita

dibikin gelombang tiap RW, jadi

gak bentrok waktunya kalo mau

ngambil pencairan.

Apakah staf yang terlibat

memberikan penyampaian dengan

jelas?

Kita sebelum pencairan mas

dikumpulin dulu semua ibu – ibu

dari kelompok saya. Kelompok

saya kan ada ibu – ibu dari RT 01

sampai RT 08. Udah dah tuh yang

ikut bantuan PKH dikumpulin

semua. Ya lumayanlah jadi nambah

temen, yang tadinya gak kenal jadi

kenal. Pokonya udah kaya sodara

sendiri dah

Apakah sarana dan prasarana yang

disediakan dimanfaatkan secara

maksimal

Apakah ada kesulitan selama

pelaksanaan program?

Gak ada sih mas, informasi yang

diberikan dari pedamping juga

udah jelas. Gak pernah lewat dari

jadwal.

4. EVALUASI HASIL

Apakah bantuan yang diberikan

sudah cukup maksimal?

Alhamdulillah sudah, dikata

kurang ya kurang, dikata lebih ya

lebih mas.

Bagaimana tanggapan Ibu dengan

program PKH ini?

Ya pengen nya sih ada terus.

Dalam hal apakah kebutuhan Ibu

yang sudah dapat dirasakan selama

proses pemberian bantuan PKH

ini?

Ya apa ya, pokonya udah semua

mas dari pendidikan udah terus dari

kesehatan ya juga udah.

Apakah dampak yang dirasakan

Ibu, apabila program ini tidak

diteruskan?

Aduuuh... gimana ya. Nanti yang

kita pengen ke beli jadi gak bisa

kebeli. Jangan dong. Kalo bisa ada

terus program PKH ini.

Page 137: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga Harapan Di

Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan : Alwidrus

Jabatan : Pendamping

Hari/Tgl Wawancara : 27 April 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Seleksi dan Penetapan Lokasi PKH

Ini kebijakaan dari pihak tertinggi yaitu

pihak kementerian dan pihak pemda

stempat, dalam hal ini tentunya walikota

setempat yang memang bersedia program

pkh ini dijalankan didaerah tersebut. Dan

melihat memamng kondisi daerah tersebut

masih ada atau tidaknya orang - orang yang

berhak mendapat bantuan PKH.

2. Sosialisasi dan Rapat Koordinasi

Kalo sosialisai dan rapat Koordinasi

pastinya ada, tentunya setelah program pkh

disetujui di daerah tersebut. Mulai dari pihak

walikota kemudian kecamatan masing –

masing dan juga beberapa perangkat –

perangkat yang berada di daerah tersebut,

yang tentunya yang berkaitan dengan pihak

kementerian sosial dari tingkat kecamatan

minimal mulai dari Kepala Dinas Sosial

Kecamatan (KDSK). Selanjutnya koordinasi

juga dilakukan dari tingkat Kelurahan, RT,

RW, dan para pendamping pkh.

3. Rekruitmen dan Diklat

Pendamping Operator PKH

Oh itu disiapkan dari pihak pusat yang juga

berkoordinasi dengan pihak walikota

setempat. Jadi, pihak walikota yang ditunjuk

oleh kementerian mempersiapkan

perekrutan dan diklat pendamping operator

pkh, dan itu pun waktunya ditentukan. Pada

saat perekrutan proses ini dilakukan secara

online. Perekrutan dan diklat juga

dilaksanakan selama seminggu yang di

tempatkan di balai kementerian sosial yang

berlokasi di daerah radio dalam.

4. Pembentukan Sekretariat UPPKH

Kab/Kota

Kalo pembentukan sekret tingkat kota

memang itu sudah disiapkan di walikota

jakarta selatan gedung C lantai 10, namun

untuk masing – masing kecamatan memang

kita sudah disiapkan tempat dari Kepala

Page 138: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Dinas Sosial Kecamatan (KDSK) nya dan

diberikan berupa peralatan kantor seperti

meja kantor, atk, dan lain – lain.

5. Pertemuan Awal dan Validasi

Calon Peserta PKH

Pertemuan awal kita lakukan setelah kita

mendapat data secara keseluruhan dari pihak

kementerian sosial yang sudah diberikan

kepada pihak walikota dari sana kita

melakukan pemetaan dari masing – masing

daerah. Untuk pendamping di daerah

kecamatan kebayoran lama yang terbagi

menjadi lima pendamping itu untuk

menangani enam kecamatan, dari sana kita

masing – masing melakukan pertemuan

awal dan dibagi jadwal pertemuan awal agar

semua proses validasi itu bisa terselesaikan

dari komponen – komponen yang

dibutuhkan dari program keluarga harapan.

6. Pencairan Pertama

Untuk pencairan pertama kali kita

dijadwalkan pada akhir 2014 Desember.

Jadi, sebelum waktu pencairan para

pendamping melaukan pertemuan kelompok

terlebih dahulu memproses ulang kembali

betul atau tidaknya meraka adalah penerima

program keluarga harapan tersebut yang

sebelumnya pernah dilakukan validasi.

Proses dari validasi ke pencairan pertama

program keluarga harapan itu kurang lebih

tiga bulan setelah validasi.

7. Bimbingan Teknis

Bimbingan teknis ini kita diberikan

pembekalan sebelum terjun melakukan

validasi serta proses kita melakukan

beberapa pemutakhiran. lalu melakukan

proses pengecekan dimasing – masing

sekolah anak tersebut betul tidak anak itu

sekolah dan ke puskesmas apabila ada ibu

hamil benar tidak dia pernah ke puskesmas

masing – masing.

8. Verifikasi Komitmen peserta PKH

Pada Komponen Kesehatan dan

Pendidikan

Verifikasi komitmen peserta artinya disana

setelah mereka dilakukan validasi dan

mereka mengaku bahwa ada komponen anak

sekolah sebagai penerima fasilitas

pendidikan dan juga balita penerima fasilitas

kesehatan atau ibunya yang sedang hamil

disitu kita melakukan komitmen

bawasannya mereka benar. Harus jika

anaknya sekolah absensinya tidak boleh

kurang dari 85 % kalo yang ibu balita harus

memeriksa kandungannya minimal empat

kali sebelum waktu melahirkan, dan begitu

pun balita komitmen mereka harus

Page 139: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

memeriksa kesehatan di posyandu terdekat

atau puskesmas. Untuk peserta pendidikan

apabila kurang dari 85 % dari absen siswa

tersebut maka dalam proses pencairan

berikutnya ada pengurangan sebesar 10 %

dari nilai mereka yang diterima, dan apabila

kejadian ini terulang selama tiga bulan maka

komponen dalam satu keluarga tersebut

akan dicabut kepesertaannya

9. Pencairan berdasarkan Verifikasi

Untuk pencairan selanjutnya tidak jauh

berbeda dengan pencairan pertama hanya

saja pencairan kedua kali dan seterusnya

para pendamping lebih mudah karna sudah

mendapatkan data dari pertemuan awal

10. Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan.

Untuk monitoring, evaluasi, dan pelaporan

terkadang kita dalam proses pencairan itu

didampingi pihak KDSK dalam hal ini

mereka ikut menghadiri pada saat proses

pencairan atau mereka melakukan

pengecekan ulang pada penerima PKH.

Disana mereka melakukan wawancara betul

tidak uang yang diterima dalam jumlah

sesuai atau tidak dan dari data pun penerima

dicek benar tidak sebagai penerima program

keluarga harapan. Untuk proses evaluasi kita

setiap bulannya ada bahkan kalo pun ada hal

– hal yang penting kita melakukan meeting

ditingkatan kota. Untuk proses pelaporan

ada bentuk laporan tiap bulannya dari setiap

pendamping yang hal ini dikumpulkan di

walikota Jakarta Selatan.

Page 140: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Transkrip Wawancara Mendalam Untuk Evaluasi Program Keluarga Harapan Di

Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Nama Informan : Imam Panji Saputro

Jabatan : Pendamping

Hari/Tgl Wawancara : 28 April 2016

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Seleksi dan Penetapan Lokasi PKH

Kalo untuk seleksi dan penetapan lokasi itu

langsung dari kementerian sosial yang

menanganinya dan bekerjasama dengan

pemda, kecamatan, serta kelurahan yang

merujuk dari data sensus 2010 untuk

menentukan warga yang kurang tidak

mampu sebagai penerima PKH

2. Pembentukan Sekretariat UPPKH

Kab/Kota

Kalo unuk pembentukan sekret itu dari

pihak kementerian sosial dan pemda jakarta

selatan. Sekret PKH Jakarta Selatan itu

bertempat di Gedung C Walikota Jakarta

Selatan lantai 10.

3. Pertemuan Awal dan Validasi

Calon Peserta PKH

Kalo pertemuan awal kita sudah dapat data

dari bps mas. Jadi, kita langsung turun

kelapangan yang sebelumnya dibagi – bagi

kelurahan setiap para pendamping untuk

mengumpulkan warga – warga

dampingannya dengan berkoordinasi pada

pihak kecamatan, kelurahan, RW dan RT.

Untuk validasi kita mengecek keluarga yang

manakah bisa mendapat bantuan dari

komponen pedidikan atau kesehatan

4. Pencairan Pertama

untuk jadwal pencairan kita mengikuti

jadwal dari pusat mas, dan untuk pencairan

pertaman nominalnya sudah ditentukan oleh

kantor pos yang sebelumnya penerima

bantuan PKH telah melakukan validasi

kepesertaan komponen pendidikan dan

kesehatan.

5. Bimbingan Teknis Bimtek itu seperti pelatihan kita seperti cara

melakukan bagaimana validasi, sosialisasi,

sampai evaluasi kita harus seperti apa mas.

6. Verifikasi Komitmen peserta PKH Proses verifikasi ini dilakukan para

pendamping untuk melakukan pengecekan

Page 141: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …

Pada Komponen Kesehatan dan

Pendidikan

kepada penerima bantuan setelah melakukan

pencairan awal. Biasanya mas kita setiap

bulan melakukannya seperti untuk Ibu hamil

dan balita kita biasany mengunjungi

puskesmas memantau gizi anak, timbangan,

dan kesehatan anak. Kalo untuk pendidikan

biasanya kita melakukan secara independen

atau diam – diam melakukan pengecekan

kehadiran tiap siswa yang menjadi peserta

PKH.

7. Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan

Memang seperti itu kita mengadakan

monitoring, evaluasi, dan pelapora mas.

Apalagi setelah pencairan selesai kita

langsung membuat laporan, selanjutnya

laporan yang kita buat kita berikan ke

tingkat kota untuk di evaluasi bersama –

sama pendamping dan operator kecamatan

se-Jakarta Selatan.

Page 142: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 143: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 144: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …
Page 145: EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI …