PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi...

166
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI DI KELAS VII F SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Najmi Fajria NIM 12201241007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

Transcript of PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi...

Page 1: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

DI KELAS VII F SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

oleh

Najmi Fajria

NIM 12201241007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

Page 2: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan
Page 3: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas

VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada 7 Februari 2017 dan dinyatakan lulus.

DEWANPENGUJI

Nama JabaUm

Dr-. Teguh Setiawan, ~vtHum. Ketua Penguji

Nurhidayah, S.Pd., M.Hum. SekretarisPenguji

Dr. Anwar Efendi, M.Si. Penguji Utama

Yogyakarta, 1(., Maret 2017

Fakultas Bahasa dan Seni

196105241990012001

11

Page 4: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

iv

Page 5: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

v

MOTTO

العسـريسـراف ع م العسـريسـرا(۵)ان ع م (۶)ان

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 5-6)

ا وسـع ه يك ل فاللهن فساإل (۶۸۶...)ل

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

(QS. Al-Baqoroh: 286)

Page 6: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karya

ini saya persembahkan untuk;

1. Abah (alm) dan Ibu saya yang telah sabar, tulus, ikhlas mendoakan dan

mendidik saya dengan penuh kasih sayang,

2. Kakak-kakak dan keluarga saya yang tidak lelahnya memberikan

semangat,

3. Teman-teman dari PBSI 2012 dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

yang tidak hentinya memberikan semangat dan mengingatkan di saat

saya mulai sering menghilang,

4. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 7: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah

memberikan nikmat sehat, iman, dan islam sehingga saya dapat menyelesaikan

Tugas Akhir yang berjudul Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di

Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta guna memeroleh gelar sarjana pendidikan.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya doa, dukungan, semangat,

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya

ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada

1. Keluarga saya, terutama Ibu. Beliau yang telah membesarkan saya dan

kedua kakak saya seorang diri dan menjadi panutan yang baik bagi anak-

anaknya. Beliau tidak henti-hentinya mendoakan saya dengan tulus dan

ikhlas, selalu memberikan nasihat dan motivasi sehingga akhirnya saya

dapat menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Dr. Teguh Setiawan, M.Hum. yang selama ini telah sabar dalam

membimbing saya untuk menyelesaikan skripsi.

3. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 8

Yogyakarta, Bapak Puji Isyantana, S.Pd. yang telah bersedia membantu

pada saat pengambilan data.

4. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Terima kasih atas kesabaran dan ilmu yang telah diberikan.

5. Teman-teman PBSI angkatan 2012, khususnya kelas A. Terima kasih

atas semangat, dukungan, dan kebersamaan selama ini.

6. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UNY. Terima kasih untuk ilmu,

kebersamaan, semangat, doa, dan dukungannya. Di Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah saya tidak hanya belajar berorganisasi tetapi juga

mendapatkan keluarga baru.

7. Teman-teman seperjuangan yang sedang menyelesaikan tugas akhir,

baik tugas akhir skripsi maupun tesis. Terima kasih sudah memberikan

dukungan dan motivasi.

Page 8: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

viii

Page 9: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ..................................................................................................... i

PERSETUJUAN ...................................................................................... ii

PENGESAHAN ....................................................................................... iii

PERNYATAAN ....................................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

ABSTRAK ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

C. Batasan Masalah ........................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

G. Batasan Istilah .................................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 8

A. Teks Cerita Fantasi ......................................................................... 8

1. Unsur Intrinsik Teks Cerita Fantasi ............................................. 8

2. Struktur Teks Cerita Fantasi ...................................................... 12

3. Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ............................................... 13

B. Komponen Pembelajaran .................................................................. 16

1. Guru ............................................................................................ 16

2. Siswa ............................................................................................ 18

3. Tujuan Pembelajaran ................................................................ 18

4. Materi Pembelajaran ................................................................ 19

5. Metode Pembelajaran ................................................................ 20

6. Media Pembelajaran ................................................................ 21

7. Evaluasi Pembelajaran ................................................................ 22

C. Penelitian yang Relevan .................................................................. 24

Page 10: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

x

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 26

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 26

B. Subjek Penelitian .............................................................................. 26

C. Setting Penelitian .............................................................................. 26

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 27

E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 28

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 28

G. Triangulasi Data .............................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN ........................ 30

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 30

1. Perencanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 31

2. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 32

3. Penilaian Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ............................... 48

B. Pembahasan ...................................................................................... 49

1. Perencanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 49

2. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 51

3. Penilaian Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ............................... 72

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 74

BAB V PENUTUP ................................................................................. 75

A. Simpulan ...................................................................................... 75

B. Saran .................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 78

LAMPIRAN .......................................................................................... 80

Page 11: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan

Belajar dan Maknanya ....................................................... 14

Tabel 2 : Materi Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 33

Tabel 3 : Metode Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 40

Tabel 4 : Media Pembelajaran Teks Cerita Fantasi ........................ 45

Page 12: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Panduan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Teks Cerita Fantasi .............................................. 81

Lampiran 2 : Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Teks Cerita Fantasi .............................................. 82

Lampiran 3 : Panduan Catatan Lapangan .................................. 102

Lampiran 4 : Hasil Catatan Lapangan ....................................... 103

Lampiran 5 : Hasil Wawancara .............................................. 121

Lampiran 6 : RPP ........................................................................ 126

Lampiran 7 : Soal Ulangan .......................................................... 142

Lampiran 8 : Hasil Ulangan ........................................................ 143

Lampiran 9 : Contoh Pekerjaan Siswa ....................................... 144

Lampiran 10 : Dokumentasi Foto .............................................. 150

Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian .............................................. 152

Page 13: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

xiii

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

DI KELAS VII F SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

Oleh Najmi Fajria

NIM 12201241007

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8

Yogyakarta. Pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi ditinjau dari materi,

metode, dan media pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dari

penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan

panduan wawancara. Keabsahan data diuji dengan triangulasi. Data dianalisis

induktif dengan tiga tahap, yaitu perbandingan antardata, kategorisasi, dan

penyajian data.

Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, RPP yang

digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

RPP model lama. RPP tersebut dirancang untuk 12 kali tatap muka. RPP teks

cerita fantasi sudah sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses. Kedua, pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi berbeda

dengan perencanaan. Dalam praktiknya, pembelajaran tersebut dilaksanakan lebih

dari 12 kali tatap muka. Adapun materi teks cerita fantasi yang disampaikan

antara lain unsur pembangun cerita fantasi, jenis cerita fantasi, struktur cerita

fantasi, menyimpulkan karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi, unsur

kebahasaan cerita fantasi, dan cara menyajikan cerita fantasi. Metode yang

digunakan dalam pembelajaran teks cerita fantasi meliputi ceramah, tanya jawab,

diskusi, kerja kelompok, tugas belajar, dan latihan. Metode-metode tersebut tidak

tercantum dalam RPP secara rinci. Media yang digunakan dalam pembelajaran

teks cerita fantasi di antaranya media pandang proyeksi, media pandang

nonproyeksi, media cetak, dan media audio visual. Ketiga, penilaian dalam

pembelajaran teks cerita fantasi dibagi menjadi empat aspek, yaitu spiritual,

sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian aspek spiritual dilakukan secara

tertutup. Penilaian aspek sosial dilakukan secara tersirat. Penilaian pengetahuan

dilaksanakan di akhir pembelajaran, yaitu ulangan harian secara tertulis. Penilaian

keterampilan dilakukan selama pembelajaran, yaitu diambil dari tugas-tugas yang

diberikan kepada siswa.

Kata Kunci: Perencanaan, Pelaksanaan, Penilaian Teks Cerita Fantasi

Page 14: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mulyasa (2008: 255) menyatakan bahwa pembelajaran pada hakikatnya

merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga

terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Menurut Kurniawan

(2014: 1) pembelajaran merupakan proses aktivitas yang dilakukan oleh guru

dalam mengondisikan siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran terdapat tujuh

komponen yang harus dipenuhi, yaitu guru, siswa, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran.

Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke

Kurikulum 2013 berpengaruh pada proses pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran yang semula menggunakan EEK (eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi) berubah menjadi pendekatan saintifik 5 M (mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan). Sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata

pelajaran.

Selain mengalami perubahan pada kegiatan pembelajarannya, sistem

penilaian pun berubah menjadi penilaian yang bersifat autentik. Penilaian

Page 15: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

2

autentik merupakan penilaian yang berpusat pada peserta didik. Penilaian

tersebut mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan.

Ketiga penilaian tersebut tercermin dalam Kompetensi Inti (KI). KI I berkaitan

dengan sikap keagamaan, KI II berkaitan dengan sikap sosial, KI III berkaitan

dengan pengetahuan, dan KI IV berkaitan dengan keterampilan. Masing-

masing KI kemudian dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD).

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap

jenjang sekolah formal, SD/ MI, SMP/ MTs, dan SMA/ MA/ SMK. Tarigan

(2008: 1) membagi empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Di sekolah, keempat komponen keterampilan tersebut

saling terkait satu sama lain. Hal tersebut bertujuan agar siswa terampil dalam

berbahasa. Baik berbahasa secara lisan maupun tulis. Pembelajaran

keterampilan berbahasa merupakan bekal yang harus didapatkan oleh para

siswa secara imbang untuk terjun ke masyarakat yang lebih luas.

Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran berbasis teks. Revisi

Kurikulum 2013 pada tahun 2016 mengalami perubahan yang signifikan,

terutama pada ruang lingkup materi. Pada tingkat SMP/MTs kelas VII terdapat

delapan jenis teks yang harus dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia, yaitu (1) teks deskripsi, (2) teks narasi (cerita fantasi), (3) teks

prosedur, (4) teks laporan observasi, (5) teks puisi rakyat, (6) teks cerita rakyat,

(7) teks surat, dan (8) teks literasi. Perubahan yang terjadi pada ruang lingkup

materi secara otomatis berpengaruh pada metode dan media pembelajaran.

Page 16: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

3

Selain itu, revisi Kurikulum 2013 terbaru juga berdampak pada penilaian dan

perubahan model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas VII.

SMP Negeri 8 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang telah

menggunakan Kurikulum 2013 revisi terbaru, yaitu revisi tahun 2016. Banyak

prestasi yang telah diraih oleh sekolah tersebut, baik dalam bidang sains,

bahasa, olah raga, dan tartil. Selain itu, pada Tahun Ajaran 2015/2016 SMP

Negeri 8 Yogyakarta memperoleh nilai Ujian Nasional (UN) SMP tertinggi di

DIY dengan jumlah nilai 363,71 dari 313 siswa yang mengikuti UN.

Berdasarkan revisi Kurikulum 2013, cerita fantasi termasuk salah satu

bentuk dari teks narasi pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII. Dalam

cerita fantasi terdapat keajaiban atau keanehan atau kemisteriusan yang tidak

ditemui dalam dunia nyata. Dunia fantasi atau dunia khayal yang dimiliki oleh

siswa satu dengan siswa lain jelas berbeda, terutama untuk siswa kelas VII,

sehingga guru perlu memahami karakter siswa. Usia siswa kelas VII

merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju remaja atau sering disebut

dengan masa pubertas. Menurut Hurlock (Istiwidayanti dan Soedjarwo, 1980:

184) pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak

berubah menjadi makhluk seksual. Oleh karena itu, penelitian ini perlu

dilakukan guna mengetahui bagaimana cara guru dalam mengajarkan tentang

teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta dilihat dari

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya.

Page 17: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum

2013 berpengaruh pada proses pembelajaran.

2. Revisi Kurikulum 2013 pada tahun 2016 mengalami perubahan yang

signifikan.

3. Perubahan pada ruang lingkup materi untuk kelas VII secara otomatis

berpengaruh pada metode dan media pembelajaran.

4. Perubahan model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas

VII.

5. Dunia fantasi atau dunia khayal yang dimiliki oleh siswa satu dengan siswa

lain berbeda.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, kemudian dibuat

batasan masalah agar pembahasan lebih fokus. Berikut adalah masalah yang

akan diteliti.

1. Perencanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8

Yogyakarta.

2. Pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8

Yogyakarta.

Page 18: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

5

3. Penilaian pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8

Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F

SMP Negeri 8 Yogyakarta?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F

SMP Negeri 8 Yogyakarta?

3. Bagaimana penilaian pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII

F SMP Negeri 8 Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII

F SMP Negeri 8 Yogyakarta.

3. Mendeskripsikan penilaian pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F

SMP Negeri 8 Yogyakarta.

Page 19: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara praktis sebagai acuan

pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yang bersangkutan. Selain itu juga

sebagai pedoman bagi guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya

pembelajaran teks cerita fantasi.

G. Batasan Istilah

Berdasarkan alasan pemilihan judul, untuk menjaga agar tidak terjadi

salah penafsiran istlah maka perlu ada batasan istilah seperti berikut.

1. Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antara siswa

dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah

yang lebih baik.

2. Teks Cerita Fantasi

Cerita fantasi adalah salah satu jenis teks narasi. Narasi merupakan cerita

fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa. Dalam cerita

fantasi terdapat keajaiban atau keanehan atau kemisteriusan yang tidak

ditemui dalam dunia nyata.

3. Komponen Pembelajaran

Komponen pembelajaran adalah bagian dari pembelajaran yang saling

terkait satu sama lain. Komponen tersebut meliputi guru, siswa, tujuan

pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran, media

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Page 20: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teks Cerita Fantasi

Cerita fantasi adalah salah satu jenis teks narasi. Narasi merupakan

cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa. Nurgiyantoro

(2012: 2) menjelaskan bahwa istilah fiksi sering dipergunakan dalam

pertentangannya dengan realitas sehingga kebenarannya dapat dibuktikan

dengan data empiris. Fiksi bergenre fantasi merupakan dunia khayal atau

imajinatif yang diciptakan oleh penulis. Tokoh, peristiwa, dan latar yang

digunakan juga bersifat imajinatif. Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin

dijadikan biasa.

Adapun ciri-ciri umum teks cerita fantasi dapat diketahui melalui ide

cerita, latar, tokoh unik, sifat, dan bahasa. Ide cerita pada cerita fantasi tidak

dibatasi pada realitas atau kehidupan nyata. Ide cerita terbuka pada daya khayal

penulis. Latar yang digunakan pun lintas ruang dan waktu. Tokoh dalam cerita

fantasi biasanya memiliki kesaktian, watak, dan ciri unik yang tidak ada dalam

kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan pun variatif, ekspresif, dan

bukan bahasa formal (Harsiati, Agus, dan Kosasih, 2016: 51-52).

1. Unsur Intrinsik Teks Cerita Fantasi

Dalam sebuah karya harus terdapat unsur-unsur yang membangun

sebuah cerita. Dalam karya sastra dibagi menjadi unsur intrinsik dan unsur

Page 21: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

9

ektrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang terdapat di dalam sebuah

cerita dan menjadi bagian untuk membentuk suatu cerita. Sedangkan unsur

ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerita tetapi memiliki pengaruh

terhadap suatu cerita.

Unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam teks cerita fantasi di

antaranya sebagai berikut.

a. Tema

Sayuti (2000: 187) mengemukakan bahwa tema merupakan

makna dari sebuah cerita, gagasan sentral, atau dasar cerita. Sama halnya

dengan Stanton dan Keny (dalam Nurgiyantoro, 2012: 67) yang

mendefinisikan bahwa tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah

cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah

karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis

dan menyangkut persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan

(Hartoko dan Rahmanto dalam Nurgiyantoro, 2012: 68). Pada cerita

fantasi biasanya tema yang digunakan bersifat fantasi,berhubungan

dengan magic, supernaatural atau futuristik.

b. Judul

Judul adalah hal pertama yang dibaca oleh pembaca fiksi. Judul

merupakan elemen lapisan luar suatu fiksi dan menjadi sebuah elemen

yang paling mudah dikenali oleh pembaca. Artinya, judul dari suatu

karya bertalian erat dengan elemen-elemen yang membangun fiksi dari

dalam (Sayuti, 2000: 147-148).

Page 22: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

10

c. Tokoh dan penokohan

Nurgiyantoro (2012: 165) menjelaskan bahwa istilah “tokoh”

menunjuk pada pelaku cerita. Berdasarkan keterlibatan dalam

keseluruhan cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh sentral (tokoh utama)

dan tokoh periferal (tambahan). Sedangkan berdasarkan perwatakannya,

tokoh dibedakan menjadi tokoh sederhana (simple atau flat character)

dan tokoh kompleks atau bulat (complex atau round character).

d. Alur atau plot

Alur cerita adalah urutan peristiwa dalam suatu cerita yang

dialami oleh tokoh. Kenny (dalam Nurgiyantoro, 2012: 113)

mengemukakan bahwa plot merupakan peristiwa-peristiwa yang

ditampilkan dalam cerita yang sifatnya tidak sederhana, karena

menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat.

e. Latar

Menurut Sayuti (2000: 126), latar atau setting merupakan elemen

fiksi yang menunjukkan waktu dan tempat kejadian-kejadian dalam

cerita berlangsung. Ada juga yang menyebut latar sebagai landas tumpu,

lingkungan tempat, waktu, dan lingkungan sosial di mana peristiwa

terjadi (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2012: 216; Sayuti, 2000: 126).

Nurgiyantoro (2012: 227, 230, 233) membagi latar atau setting

menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial budaya.

Latar tempat berhubungan dengan lokasi atau tempat suatu peristiwa

terjadi. Latar waktu mengacu pada kapan terjadinya peristiwa. Latar

Page 23: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

11

sosial budaya berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat di suatu

tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Pada teks cerita fantasi, latar

cerita dibedakan menjadi tiga kategori yaitu latar lintas wktu masa

lampau, latar waktu sezaman, dan latar lintas waktu futuristik (masa yang

akan datang).

f. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang dalam

mengisahkan sebuah cerita. Sayuti (2000: 159) membedakan sudut

pandang menjadi dua kelompok, yaitu sudut pandang orang pertama

(akuan) dan sudut pandang orang ketiga (diaan). Lazimnya sudut

pandang yang digunakan oleh pengarang dibagi menjadi empat jenis,

yakni:

1) Sudut pandang first person-central atau akuan sertaan

Dalam sudut pandang first person-central, tokoh utama cerita adalah

pengarang yang secara langsung terlibat di dalam cerita. Biasanya

kata ganti yang digunakan adalah ‘aku’.

2) Sudut pandang first person peripheral atau akuan tak sertaan

Tokoh ‘aku’ biasanya hanya sebagai pengantar tokoh lain. Pada

umumnya tokoh tersebut hanya muncul pada bagian awal dan akhir

cerita.

Page 24: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

12

3) Sudut pandang third person-omniscient atau diaan maha tahu

Pada sudut pandang third person-omniscient, pengarang berada di luar

ceriita dan biasanya hanya menjadi pengamat yang maha tahu, bahkan

mempu berdialog langsung dengan pembaca.

4) Sudut pandang third person limited atau diaan terbatas.

Pengarang hanya menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang

dijadikan sebagai tumpuan cerita. Pengarang memergunakan orang

ketiga sebagai pencerita yang hak berceritanya terbatas.

g. Amanat

Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembaca atau pendengar. Amanat berkaitan dengan

nilai-nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita.

2. Struktur Teks Cerita Fantasi

Sesuai dengan buku cetak pegangan siswa kurikulum 2013 revisi,

struktur teks cerita fantasi di antaranya terdiri dari orientasi, komplikasi,

resolusi. Orientasi merupakan pengenalan pada bagian awal cerita yang

biasanya berisi tentang pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. Komplikasi

merupakan bagian di mana permasalahan-permasalahan yang dihadapi

tokoh mulai bermunculan. Resolusi adalah proses penyelesaian masalah

yang dihadapi tokoh. Bagian ini biasanya terdapat pada akhir dari sebuah

cerita (Pardiyono, 2007: 94-95).

Page 25: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

13

3. Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Mulyasa (2008: 255) menyatakan bahwa pembelajaran pada

hakikatnya merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya,

sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Sedangkan

menurut Kurniawan (2014: 1) pembelajaran merupakan proses aktivitas

yang dilakukan oleh guru dalam mengondisikan siswa untuk belajar.

Sehingga dalam pembelajaran, guru harus mampu mengondisikan siswa

untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran bukan berarti penyeragaman dan penertiban belajar,

tetapi pengondisian anak-anak untuk aktif dan kreatif dalam belajar. Guru

harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan penuh

penghargaan, penyampaian materi jelas dan mudah diterima oleh siswa,

selalu memberikan motivasi agar siswa tetap bersemangat, menghormati

serta menghargai keaktifan dan kekreatifan siswa.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum yang

menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran merupakan proses yang

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

potensi menjadi meningkat, baik dalam sikap, pengetahuan, dan

keterampilan, sehingga kegiatan pembelajaran perlu menggunakan lima

prinsip, di antaranya (a) berpusat pada peserta didik, (b) mengembangkan

kreativitas peserta didik, (c) menciptakan kondisi menyenangkan dan

menantang, (d) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan

Page 26: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

14

(e) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan

berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,

kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Teks cerita fantasi merupakan teks baru yang terdapat dalam

Kurikulum 2013 revisi terbaru. Teks tersebut merupakan salah satu bentuk

teks narasi. Tokoh, peristiwa, dan latar yang digunakan juga bersifat

imajinatif atau khayalan. Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin

dijadikan biasa.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun

2013 tentang Implementasi Kurikulum menyatakan bahwa proses

pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci

dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tabel berikut:

LANGKAH

PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR

KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Mengamati Membaca, mendengar,

menyimak, melihat (tanpa

atau dengan alat lihat)

Melatih kesungguhan,

ketelitian, mencari

informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang

tidak dipahami dari apa

yang diamati atau

pertanyaan untuk

mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang

diamati (dimulai dari

pertanyaan faktual sampai

ke pertanyaan yang

bersifat hipotetik)

Mengembangkan

kreativitas, rasa ingin

tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran

kritis yang perlu untuk

hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat

Page 27: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

15

LANGKAH

PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR

KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Mengumpulkan

informasi

- Melakukan eksperimen

- Membaca sumber lain

selain buku teks

- Mengamati objek/

kejadian/

- Aktivitas

- Wawancara dengan

narasumber

Mengembangkan sikap

teliti, jujur, sopan,

menghargai pendapat

orang lain, kemampuan

berkomunikasi,

menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi

melalui berbagai cara

yang dipelajari,

mengembangkan

kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat

Mengasosiasi/ mengolah

informasi

- Mengolah informasi

yang sudah dikumpulkan

baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan/

eksperimen maupun

hasil dari kegiatan

mengumpulkan

informasi

- Pengolahan informasi

yang dikumpulkan dari

yang bersifat menambah

keluasan dan kedalaman

sampai pengolahan

informasi yang bersifat

mencari solusi dari

berbagai sumber

Mengembangkan sikap

jujur, teliti, disiplin, taa

aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan

berpikir induktif serta

deduktif dalam

menyimpulkan

Mengomunikasikan Menyampaikan hasil

pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis

secara lisan, tertulis, atau

media lainnya

Mengembangkan sikap

jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir

sistematis,

mengungkapkan pendapat

dengan singkat dan jelas,

dan mengembangkan

kemampuan berbahasa

yang baik dan benar

Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan

Maknanya

Page 28: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

16

B. Komponen Pembelajaran

1. Guru

Guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan

siswa. Guru memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas dan

kuantitas pengajaran di kelas. Kurniawan (2014: 5-6) menjelaskan bahwa

guru tidak boleh segan untuk melakukan penilaian terhadap diri sendiri.

Guru juga harus mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada

dirinya. Sehingga tidak dengan serta merta guru menganggap sepenuhnya

kesalahan siswa ketika apa yang telah disampaikan guru tidak dipahami oleh

siswa. Untuk itu perlu adanya evaluasi yang berasal dari rekan sesama guru,

kepala sekolah, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. Hal tersebut

dilakukan untuk pembelajaran yang lebih baik.

Menurut Sanjaya (2011: 21-33) peran guru dalam proses

pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Guru sebagai Sumber Belajar

Peran guru sebagai sumber belajar tidak dapat dpisahkan dengan

penguasaan materi. Dalam pembelajaran guru diharuskan untuk

menguasai materi pembelajaran sehingga dapat berperan sebagai

sumber belajar bagi siswa.

b. Guru sebagai Fasilitator

Sesuai dengan perannya sebagai fasilitator, guru dituntut untuk

memberikan fasilitas atau kemudahan bagi siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

Page 29: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

17

c. Guru sebagai Pengelola

Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar

tetap kondusif dan nyaman. Sesuai dengan peran guru sebagai

pengelola pembelajaran ada dua kegiatan yang dilakukan oleh guru,

yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan peran sebagi sumber

belajar.

d. Guru sebagai Demonstrator

Peran guru sebagai demonstrator adalah menunjukkan kepada siswa

segala sesuatu yang dapat membuat siswa mengerti dan memahami

peasan yang disamaikan oleh guru.

e. Guru sebagai Pembimbing

Guru membimbing siswa agar pelaksanaan pembelajaran berjalan

dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru

juga dituntut untuk memahami karakter siswa.

f. Guru sebagai Motivator

Guru dituntut untuk kreatif dalam membangkitkan semangat belajar

siswa. Meciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga siswa

mampu bersaing dan bersemangat untuk belajar.

g. Guru sebagai Evaluator

Peran guru sebagai evalutor adalah mengevaluasi kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Sesuai atau tidaknya kegiatan

pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.

Page 30: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

18

2. Siswa

Menurut Kurniawan (2014: 7) siswa merupakan individu yang akan

diberi materi dalam pembelajaran. Karakteristik siswa menjadi hal penting

yang harus diperhatikan oleh guru. Untuk mengetahui karakteristik siswa

dapat diidentifikasi berdasarkan tiga aspek, yaitu usia perkembangan siswa,

sifat personal siswa, dan potensi yang terkait dengan akademik siswa.

Usia perkembangan siswa perlu diperhatikan oleh guru. Hal tersebut

berhubungan dengan siswa baik dalam kemampuan bahasa, intelektual,

sosial, moral, dan sebagainya. Mengenali sifat personal siswa juga sangat

penting untuk melakukan pendekatan secara intens sebagai bentuk

pengondisian anak dalam belajar. Guru tidak boleh memukul rata

kemampuan siswa satu dengan yang lain. Oleh karena itu guru juga harus

mengenali potensi yang terkait dengan kemampuan akademik siswa.

3. Tujuan Pembelajaran

Kurniawan (2014: 14) menyatakan bahwa setiap pembelajaran yang

dilakukan harus mempunyai tujuan, baik tujuan instruksional yang telah

ditentukan atau pun tujuan tambahan. Pembelajaran dinyatakan berhasil

apabila siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Sanjaya

(2011: 63) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran merupakan pengikat

segala aktivitas guru dan siswa.

Sanjaya (2011: 64) mengemukakan beberapa alasan bahwa tujuan

dalam program pembelajaran harus dirumuskan. Pertama, rumusan tujuan

Page 31: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

19

yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan proses

pembelajaran. Kedua, tujuan pembelajaran digunakan sebagai pedoman dan

panduan siswa. Ketiga, dapat membantu dalam merancang sistem

pembelajaran. Keempat, tujuan pembelajaran dapat dijadikan sebagai kontrol

dalam menentukan batas dan kualitas pembelajaran.

Adapun tujuan dari pembelajaran terdalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru sebelum mengajarkan

materi pembelajaran. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap

muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai Kompetensi Dasar (KD) (Permendikbud No. 22 Tahun 2016).

4. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam

sebuah proses pembelajaran. Arifin (2012: 24) mengungkapkan bahwa materi

adalah isi kurikulum yang berupa topik atau pokok bahasan dan perincian

dalam setiap mata pelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat

Sudjana (1998: 10) bahwa materi pembelajaran merupakan uraian atau pokok

bahasan, yakni penjelasan lebih lanjut makna dari setiap konsep yang ada

dalam pokok bahasan.

Iskandarwassid dan Sunendar (2009: 219) mengemukakan bahwa

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikna dalam memilih materi

pembelajaran, di antaranya: (a) materi pelajaran hendaknya sesuai dengan

Page 32: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

20

kurikulum sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional, (b)

materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan dan

perkembangan peserta didik, (c) materi pelajaran hendaknya terorganisasi

secara sistemik dan berkesinambungan, dan (d) materi pelajaran hendaknya

mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.

5. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Sudjana (1998: 76) menyatakan bahwa

metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saaat berlangsungnya pengajaran. Sama halnya

Uno (2007: 2) yang mendefinisikan metode pembelajaran sebagai cara yang

digunakan guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan, Sunarti dan Subana (2011: 20) menyatakan bahwa metode

pembelajaran merupakan rencana penyajian secara menyeluruh dengan

urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam

mengimplementasikan tujuan pembelajaran. Salah satu peran guru adalah

sebagai sumber belajar siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu

mengenali kondisi siswa di kelas sehingga dapat menggunakan metode

pembelajaran yang tepat untuk mengimplementasikan tujuan pembelajaran.

Page 33: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

21

Sudjana (1998: 78-89) mengemukakan beberapa metode

pembelajaran, antara lain (a) metode ceramah, (b) metode tanya jawab, (c)

metode diskusi, (d) metode tugas belajar dan resistasi, (e) metode kerja

kelompok, (f) metode demonstrasi dan eksperimen, (g) metode sosiodrama,

(h) metode problem solving (pemecah masalah), (i) metode sistem regu (team

teaching), (j) metode latihan, (k) metode karya wisata, (l) metode resource

person, (m) survei masyarakat, dan (n) simulasi.

6. Media Pembelajaran

Soeparno (1988: 1) menyatakan bahwa media adalah alat yang

digunakan sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan pesan (massage)

atau informasi dari suatu sumber (resource) pada penerima (receiver). Lain

halnya dengan Arsyad (1996: 3) yang mengemukakan bahwa media sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau elektronis yang berfungsi untuk menangkap,

meproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Berdasarkan

beberapa pendapat tersebut media dapat diartikan sebagai sebuah perantara

untuk menyalurkan informasi pada siswa.

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, media

pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Media cetak, seperti buku teks, majalah, modul, dan lain sebagainya.

b. Media pandang nonproyeksi, seperti papan tulis, papan tali, papan selip,

papan flanel, kartu, flow chart, wall chart, dan lain sebagainya.

Page 34: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

22

c. Media pandang proyeksi, seperti LCD, Proyektor, slide bisu, dan lain

sebagainya.

d. Media dengar, seperti radio, rekaman, pembacaan cerita secara langsung

dan tidak langsung, dan lain sebagainya.

e. Media pandang dengar, seperti film, video, dan lain sebagainya.

f. Media permainan dan simulasi, seperti bermain peran, mengarang, dan

lain sebagainya.

Adapun Sanjaya (2011: 165) mengemukakan bahwa media

pembelajaran mempunyai tiga fungsi, yaitu (a) menangkap suatu objek atau

peristiwa-peristiwa tertentu, (b) memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek

tertentu, dan (c) menambah gairah dan motivasi siswa.

7. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dalam pembelajaran mengacu pada tujuan dan kompetensi

yang telah ditetapkan. Evaluasi pembelajaran merupakan yang menentukan

kondisi, keputusan di mana suatu tujuan dapat dicapai (Sukardi, 2011: 1).

Sejalan dengan Nurgiyantoro (2011: 6) yang menyatakan bahwa penilaian

digunakan sebagai suatu proses mengukur kadar pencapaian tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, evaluasi pembelajaran diartikan

sebagai usaha yang dijadikan acuan oleh seorang guru untuk mengetahui

berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar.

Ada tiga istilah yang sering digunakan yaitu penilaian, pengukuran,

dan tes. Tuckman (dalam Nurgiyantoro, 2011: 6) mengartikan bahwa

Page 35: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

23

penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui apakah

keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang

ditentukan, pengukuran adalah bagian atau alat penilaian yang selalu

nerhubungan dengan data-data kuantitatif, seperti skor dari siswa, dan

tes adalah cara untuk mendapatkan informasi tentang siswa.

Evaluasi tidak selalu dilakukan di akhir pembelajaran. Evaluasi juga

dapat dilakukan sebelum pembelajaran dan pada saat pembelajaran (selama

pembelajaran). Adapun ranah penilaian yang melekat pada diri siswa, yaitu

ranah proses berpikir (kognitif), ranah sikap (afektif), dan ranah keterampilan

(psikomotorik). Tiga ranah tersebut yang menjadi sasaran dalam setiap

evalausi hasil belajar.

Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud No. 023 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian telah menjelaskan pada BAB II pasal 3 ayat 1

bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan

pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian ketiga aspek tersebut juga sesuai dengan Permendikbud No. 023

Tahun 2016 tentang Standar Penilaian BAB VI Pasal 9 ayat 1 poin (b)

penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik

penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali

kelas atau guru kelas; (c) penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes

tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai; dan

(d) Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,

portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Page 36: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

24

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Iis

Apriyatin Nupus (2016) yang berjudul Pembelajaran Teks Ulasan Film dan

Drama pada Kurikilum 2013 bagi Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Yogyakarta.

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Iis Apriyatin Nupus adalah

sama-sama membahas mengenai pembelajaran bahasa Indonesia yang terdapat

dalam kurikulum 2013 dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Selain itu,

persamaan terdapat pada teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu

observasi, wawancara, dan analisis dokumen.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Iis

Apriyatin Nupus yakni, penelitian Iis Apriyanti Nupus mendeskripsikan

mengenai pelaksanaan pembelajaran teks ulasan. Sedangkan penelitian ini

bermaksud untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi.

Penelitian ini juga mempunyai persamaan dengan penelitian Daryati

(2013) yang berjudul Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Kelas VII SMP Negeri 2 Gombong, Kabupaten Kebumen. Persamaan antara

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Daryati adalah sama-sama

menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Selain itu, Daryati juga

menggunakan observasi, wawancara, dan analisis dokumen sebagai teknik

pengumpulan data.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilkukan Daryati

terdapat pada kurikulum yang digunakan. Penelitian Daryati mendeskripsikan

pembelajaran keterampilan berbicara yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat

Page 37: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

25

Satuan Pendidikan (KTSP). Sedangkan penelitian ini bermaksud untuk

mendeskripsikan pembelajaran menulis teks cerita fantasi yang terdapat dalam

kurikulum 2013.

Page 38: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian “Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas

VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta” adalah kualitatif deskriptif. Data dalam

penelitian tersebut berupa deskripsi mengenai pelaksanaan pembelajaran teks

cerita fantasi. Data yang dihasilkan dari penelitian kualitatif berupa data

deskriptif verbal yang berwujud kata-kata.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian “Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di

Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta” adalah guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta, Bapak Puji Isyantana, S.Pd.

C. Setting Penelitian

Setting penelitian ini adalah kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan di satu kelas karena beberapa faktor, di antaranya (1)

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII yang diampu oleh guru lain,

khususnya teks cerita fantasi, telah diajarkan oleh mahasiswa PPL, (2) RPP teks

cerita fantasi yang digunakan oleh Bapak Puji Isyantana di kelas VII F dan kelas

lain adalah RPP yang sama.

Page 39: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

27

Pengamatan penelitian ini dilakukan di dalam dan di luar kelas.

Pengamatan di dalam kelas digunakan untuk mencari data selama pelakasanaan

pembelajaran teks cerita fantasi. Sedangkan pengamatan di luar kelas digunakan

untuk mencari informasi yang tidak didapatkan saat pengamatan di dalam kelas,

seperti melakukan wawancara terhadap guru.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

1. Observasi

Observasi difokuskan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang

dilakukan oleh guru dan siswa pada pembelajaran teks cerita fantasi mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti melakukan penelitian dengan hati-hati

dan secara cermat selama kegiatan KBM tersebut.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperkuat informasi dan kondisi yang

ditemukan saat pengamatan. Pelaksanaan wawancara dalam bentuk “semi

structured” yang menggabungkan antara wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat pedoman

wawancara atau daftar pertanyaan. Adapun pertanyaan yang diajukan seputar

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

Page 40: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

28

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

yang dianalisis adalah dokumen resmi seperti silabus, RPP, dan hasil catatan

pembelajaran. Analisis dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara agar data yang diperoleh semakin akurat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian “Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di

Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta” adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai

human instrument menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis

data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan dari hasil penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam mengambil data berupa lembar observasi,

panduan wawancara.

F. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis induktif

dengan tiga tahap, yaitu perbandingan antardata, kategorisasi, dan penyajian

data.

1. Perbandingan antardata, pada tahap ini hasil dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi dibandingkan dan dikelompokkan dengan data sejenis atau

dikategorisasikan.

Page 41: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

29

2. Kategorisasi, pada tahap ini satuan yang sudah diidentifikasi kemudian dibaca

dan diteliti/ ditelaah sehingga ditemukan data yang memiliki kategori sama.

3. Penyajian data, pada tahap ini hasil pengelompokan dan kategorisasi

dilanjutkan dengan interpretasi data kemudian disajikan dalam tabel.

G. Triangulasi Data

Cara yang dilakukan oleh peneliti adalah ketekunan pengamatan dan

triangulasi. Dalam ketekunan pengamatan, peneliti melakukan pengamatan

dengan teliti dan rinci terhadap faktor-faktor yang menonjol secara

berkesinambungan. Cara tersebut didukung dengan menggunakan cara

triangulasi. Triangulasi dicapai dengan membandingkan data hasil pengamatan

dan data hasil wawancara. Hasil pengamatan dan wawancara selanjutnya

dibandingkan dan dicocokkan dengan data dokumentasi.

Page 42: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran teks

cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta pada semester gasal Tahun

Ajaran 2016/2017. Pembelajaran teks cerita fantasi kelas VII F dalam penelitian ini

terdiri dari dua Kompetensi Dasar (KD) tentang pengetahuan dan dua KD tentang

keterampilan, yaitu KD 3.3 mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi)

yang dibaca dan didengar, KD 4.3 menceritakan kembali isi teks narasi (cerita

fantasi) yang didengar dan dibaca, KD 3.4 menelaah struktur dan kebahasaan teks

narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar, serta KD 4.4 menyajikan gagasan

kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memerhatikan

struktur dan penggunaan bahasa. Adapun yang mejadi fokus utama dalam

penelitian ini yaitu (1) perencanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F,

(2) pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F, dan (3) penilaian

pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F. Berikut deskripsi hasil penelitian

dan pembahasan mengenai pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas

VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta pada semester gasal Tahun Ajaran 2016/2017.

A. Hasil Penelitian

Bagian hasil penelitian mendeskripsikan beberapa hal yang sudah

ditetapkan dalam rumusan masalah yaitu perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Pelaksanaan

Page 43: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

31

pembelajaran meliputi materi, metode, dan media pembelajaran. Pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah data ganda melalui pengamatan, wawancara,

dan dokumentasi. Oleh karena itu, hasil penelitian ini akan disajikan secara

langsung bersamaan.

1. Perencanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta

Berdasarkan Kurikulum 2013 revisi 2016, guru merencanakan

pembelajaran teks cerita fantasi dengan membuat RPP dan mangacu pada

silabus. RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran teks cerita fantasi

masih berdasar pada model RPP sebelumnya, yakni dengan model RPP

Kurikulum 2013 yang lama. RPP teks cerita fantasi dirancang untuk 12

pertemuan. Adapun struktur RPP teks cerita fantasi meliputi identitas RPP,

Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian

Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode

Pembelajaran, Media dan Alat Pembelajaran, Sumber Belajar, Langkah-

langkah Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar.

Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga, yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan

berisi salam pembuka, menyanyikan mars, hymne, dan satu lagu nasional,

menyampaikan tujuan pembelajaran, serta penyampaian motivasi.

Kegiatan inti memuat kegiatan 5 M dalam pembelajaran teks cerita fantasi.

Kegiatan penutup berisi refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan,

penyampaian informasi, berdoa, dan salam penutup.

Page 44: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

32

Pada bagian akhir RPP, guru melampirkan naskah cerita fantasi

yang berjudul Manusia Kue Jahe. Dalam pelaksanaannya, guru

menggunakan lebih dari satu naskah dalam pembelajaran cerita fantasi.

Akan tetapi, naskah Manusia Kue Jahe yang dilampirkan dalam RPP tidak

digunakan. Sebagian besar naskah-naskah yang digunakan terdapat dalam

buku bahasa Indonesia pegangan siswa, seperti Kekuatan Ekor Biru

Nagata, Ruang Dimensi Alpha, Berlian Tiga Warna, dan Belajar dengan

Gajah Mada.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta

Pembelajaran teks cerita fantasi direncanakan dalam 12 pertemuan.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran teks cerita fantasi dilaksanakan

lebih dari 12 pertemuan. Berikut merupakan deskripsi pelaksanaan

pembelajaran teks cerita fantasi yang meliputi materi, media, dan metode

pembelajaran.

a. Materi Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang teks cerita

fantasi dari pertemuan pertama sampai keenam, di antaranya unsur

pembangun cerita fantasi, jenis cerita fantasi, struktur cerita fantasi,

menyimpulkan karakteristik bagian-bagian struktur cerita fantasi, unsur

kebahasaan cerita fantasi, dan cara menyajikan cerita fantasi.

Page 45: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

33

Pertemuan

Ke-

Materi Pembelajaran Sumber Belajar

1 - -

2 Jenis cerita fantasi Buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa

Indonesia, cetakan ke-3

tahun 2016 (edisi revisi)

3 Jenis cerita fantasi dan

unsur intrinsik

Buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa

Indonesia, cetakan ke-3

tahun 2016 (edisi revisi)

4 Unsur intrinsik dan

struktur cerita fantasi

Buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa

Indonesia, cetakan ke-3

tahun 2016 (edisi revisi)

5 Menyimpulkan

karakteristik bagian-

bagian pada struktur

cerita fantasi

Buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa

Indonesia, cetakan ke-3

tahun 2016 (edisi revisi)

6 Unsur kebahasaan dan

cara menyajikan cerita

fantasi

Buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa

Indonesia, cetakan ke-3

tahun 2016 (edisi revisi)

7 Guru hanya mengulas

beberapa materi yang

telah disampaikan

Buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa

Indonesia, cetakan ke-3

tahun 2016 (edisi revisi)

Tabel 2. Materi Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

1) Materi Pembelajaran Pertemuan Pertama

Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks

cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala

surat izin penelitian. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari informan (guru), materi yang disampaikan pada

pertemuan pertama pembelajaran teks cerita fantasi adalah KD 4.3

Page 46: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

34

dengan indikator ketercapaian 4.3.1 menyimpulkan tokoh dan latar

cerita fantasi.

2) Materi Pembelajaran Pertemuan Kedua

Materi yang disampaikan pada pertemuan kedua adalah

jenis cerita fantasi. Materi tersebut berdasar pada KD 3.3 dengan

indikator ketercapaian 3.3.2 menentukan jenis cerita fantasi dan

menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/ didengar. Adapun

tujuan yang ingin dicapai yaitu siswa dapat menentukan jenis cerita

fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/ didengar.

Sebelum guru menyampaikan materi tentang jenis cerita

fantasi, para siswa melakukan presentasi tentang video cerita

fantasi. Para siswa melakukan presentasi secara berkelompok

untuk menampilkan video cerita fantasi dan menjelaskan ringkasan

cerita dari isi video tersebut. Setiap kelompok menampilkan video

secara bergantian dan setelah masing-masing kelompok melakukan

presentasi, guru memberikan koreksi dan masukan.

Guru menyampaikan materi tentang jenis cerita fantasi

secara singkat sebelum jam pelajaran berakhir. Guru menjelaskan

secara singkat jenis cerita fantasi irisan atau total, sezaman atau

lintas waktu, sehingga para siswa dapat menyimpulkan jenis video

cerita fantasi yang telah mereka tampilkan. Sumber belajar yang

Page 47: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

35

digunakan oleh guru adalah buku pegangan siswa dengan judul

Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

3) Materi Pembelajaran Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga guru masih menyampaikan materi

yang sama, yaitu tentang jenis cerita fantasi. Guru menjelaskan

secara rinci tentang jenis cerita fantasi disertai dengan contoh. Hal

tersebut membuat para siswa lebih mudah untuk memahami

tentang jenis cerita fantasi.

Setelah menjelaskan tentang jenis cerita fantasi, guru

menjelaskan tentang unsur intrinsik. Materi pada pertemuan ketiga

sesuai dengan KD 3.3 dan KD 4.3. Adapun indikator yang hendak

dicapai dari pembelajaran kali ini yaitu (a) 3.3.1 menjelaskan ciri

tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan menunjukkan

buktinya pada teks yang dibaca/ didengar, (b) 4.3.2 menyimpulkan

cerita fantasi.

Guru mengingatkan kepada para siswa bahwa materi

tentang unsur intrinsik sudah pernah mereka pelajari pada

pembelajaran teks deskripsi. Guru memacu ingatan dan

pemahaman para siswa tentang unsur intrinsik dengan memberikan

beberapa pertanyaan seputar unsur intrinsik. Guru kemudian

menjelaskan kembali mulai dari tema, penokohan, perwatakan,

latar, alur, amanat, dan sudut pandang.

Page 48: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

36

Setelah itu, guru meminta para siswa membetuk kelompok.

Setiap kelompok mencari unsur intrinsik yang terdapat dalam salah

satu naskah cerita fantasi, yaitu Kekuatan Ekor Biru Nagata atau

Berlian Tiga Warna. Sumber belajar yang digunakan oleh guru

adalah buku pegangan siswa dengan judul Bahasa Indonesia

cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

4) Materi Pembelajaran Pertemuan Keempat

Materi yang disampaikan pada pertemuan keempat adalah

struktur cerita. Materi tersebut berdasar pada KD 3.4 dengan

indikator ketercapaian 3.4.1 merinci struktur cerita fantasi. Adapun

tujuan yang ingin dicapai yaitu siswa dapat merinci struktur cerita

fantasi dengan baik. Sebelum menyampaikan materi tentang

struktur cerita fantasi, para siswa memaparkan hasil diskusi

kelompok mereka tentang unsur intrinsik yang terdapat dalam

naskah cerita fantasi.

Guru meminta beberapa siswa untuk membaca naskah

cerita fantasi “Belajar dengan Gajah Mada” secara bergantian.

Kemudian guru menjelaskan tentang struktur cerita fantasi, yaitu

orientasi, komplikasi, dan resolusi disertai dengan contoh. Guru

menjelaskan bahwa orientasi merupakan pengenalan tokoh, latar,

dan watak tokoh. Guru juga menjelaskan bahwa komplikasi

dimulai dari munculnya permasalahan atau konflik sampai

Page 49: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

37

terjadinya klimaks atau puncak pemasalahan dalam cerita. Setelah

itu guru menjelaskan tentang resolusi yang merupakan

penyelesaian masalah dalam cerita.

Kemudian guru menunjuk siswa secara acak untuk

membaca materi variasi pengungkapan struktur cerita fantasi.

Sebelum melanjutkan materi, guru terlebih dahulu menjelaskan

mengenai alur cerita. Kemudian guru kembali menunjuk siswa

secara acak untuk membaca materi selanjutnya, yaitu ragam alur

dan telaah teks cerita dari segi strukturnya. Sumber belajar yang

digunakan oleh guru adalah buku pegangan siswa dengan judul

Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

5) Materi Pembelajaran Pertemuan Kelima

Materi yang disampaikan pada pertemuan kelima adalah

menyimpulkan kaarakteristik bagian-bagian pada struktur cerita

fantasi. Materi tersebut berdasar pada KD 3.4 dengan indikator

ketercapaian 3.4.2 menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada

struktur cerita fantasi (orientasi, komplikasi, dan resolusi). Adapun

tujuan yang ingin dicapai yaitu siswa dapat menyimpulkan

karakteristik bagian-bagian pada struktur cerita fantasi (orientasi,

komplikasi, dan resolusi).

Pada pertemuan kali ini, para siswa akan berdiskusi secara

berkelompok untuk menentukan struktur cerita dari video yang

Page 50: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

38

akan ditampilkan oleh guru. Guru menampilkan dua video cerita

fantasi secara berurutan. Guru meminta setiap kelompok untuk

mengamati video yang ditampilkan secara seksama. Kemudian

masing-masing kelompok memilih salah satu cerita dari video yang

ditampilkan. Setelah memilih salah satu cerita dari video yang

ditampilkan, masing-masing kelompok menentukan struktur dari

cerita tersebut. Setelah kedua video ditampilkan, guru meminta

masing-masing kelompok yang terdiri dari empat siswa untuk

segera mendiskusikan hasil pengamatan mereka. Sumber belajar

yang digunakan oleh guru adalah buku pegangan siswa dengan

judul Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

6) Materi Pembelajaran Pertemuan Keenam

Materi yang disampaikan pada pertemuan keenam adalah

unsur kebahasaan dan cara menyajikan cerita fantasi. Materi

tersebut berdasar pada KD 3.4 dan KD 4.4. Adapun indikator

ketercapaian pada pertemuan keenam yaitu (a) 3.4.5 mengomentari

cerita fantasi dari segi struktur dan bahasanya, (b) 4.4.1

merencanakan pengembangan cerita fantasi.

Guru menginstruksikan pada semua kelompok untuk saling

menukarkan hasil diskusi mereka pada pertemuan sebelumnya.

Setiap kelompok satu persatu maju ke depan untuk membacakan

hasil diskusi dari kelompok yang lain. Guru memberikan

Page 51: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

39

kesempatan para siswa untuk memberikan masukan terhadap hasil

diskusi dari kelompok lain. Setelah itu guru memberikan apresiasi,

tanggapan, dan evaluasi pada kelompok yang hasil diskusinya

dibacakan.

Setelah memberikan penilaian, guru melanjutkan materi

tentang unsur kebahasaan. Guru menjelaskan mulai dari

penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang

penceritaan, penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk

deskripsi latar, penggunaan diksi dengan makna kias dan makna

khusus, penggunaan kata sambung urutan waktu, penggunaan kata/

ungkapan keterkejutan, dan penggunaan dialog/ kalimat langsung

dalam cerita. Setelah itu guru melanjutkan materi tentang

menyajikan cerita fantasi.

Guru menunjuk siswa secara acak untuk membaca cara

menyajikan cerita fantasi. Guru memberikan penjelasan bahwa ada

dua tahapan dalam menyajikan cerita fantasi. Tahapan yang

pertama yaitu merencanakan cerita, mulai dari menemukan ide,

menggali ide cerita melalui membaca, membuat rangkaian

peristiwa, hingga pengembangan cerita. Kemudian tahapan yang

kedua yaitu menulis cerita fantasi mulai dari merencanakan,

mengembangkan produk, memberi judul yang menarik, menelaah

untuk merevisi, dan memublikasikan. Sumber belajar yang

Page 52: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

40

digunakan oleh guru adalah buku pegangan siswa dengan judul

Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

7) Materi Pembelajaran Pertemuan Ketujuh

Pada pertemuan ketujuh, guru tidak memberikan materi

baru. Guru hanya mengulas secara singkat materi-materi yang telah

disampaikan. Pertemuan pada pembelajaran kali ini digunakan

oleh guru untuk mengetahui pemahaman para siswa tentang teks

cerita fantasi. Guru memberikan ulangan dengan delapan soal esai

terkait dengan teks cerita fantasi. Sumber belajar yang digunakan

oleh guru adalah buku pegangan siswa dengan judul Bahasa

Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

b. Metode Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Berdasarkan hasil observasi, metode yang digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi teks cerita fantasi meliputi ceramah, tanya

jawab, diskusi, kerja kelompok, tugas belajar, dan latihan. Berikut

deskripsi penggunaan metode pembelajaraan teks cerita fantasi.

Pertemuan

Ke-

Materi Pembelajaran Metode

Pembelajaran

1 - -

2 Jenis cerita fantasi. Ceramah, kerja

kelompok, dan

pembelajaran

berbasis TIK.

Page 53: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

41

Pertemuan

Ke-

Materi Pembelajaran Metode

Pembelajaran

3 Jenis cerita fantasi dan unsur

intrinsik

Ceramah,

diskusi, tanya

jawab, dan kerja

kelompok

4 Unsur intrinsik dan struktur

cerita fantasi.

Ceramah, tanya

jawab, dan tugas

belajar

5 Meyimpulkan karakteristik

bagian-bagian pada struktur

cerita fantasi.

Ceramah,

diskusi, dan

kerja kelompok

6 Unsur kebahasaan dan cara

menyajikan cerita fantasi.

Ceramah

7 Guru hanya mengulas beberapa

materi yang telah disampaikan,

karena

Ceramah dan

latihan

Tabel 3. Metode Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

1) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Pertama

Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks

cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala

surat izin penelitian. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari informan (guru), para siswa dibagi dalam beberapa

kelompok untuk mencari dan memresentasikan video cerita fantasi.

2) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua guru menggunakan metode ceramah

dan pembelajaran berbasis TIK. Metode tersebut digunakan untuk

mengajarkan KD 3.3 dengan indikator 3.3.2 menentukan jenis

cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/

Page 54: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

42

didengar. Metode ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan

tentang jenis cerita fantasi total atau irisan, sezaman atau lintas

waktu. Adapun pembelajaran berbasis TIK digunakan oleh guru

untuk memresentasikan tugas yang diberikan guru pada pertemuan

sebelumnya, yaitu menampilkan video cerita fantasi. Metode

terebut dipilih sesuai dengan materi dan kondisi siswa di kelas.

3) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga

Metode yang digunakan guru untuk mengajarkan KD 3.3

dan 4.3 yaitu metode ceramah, tanya jawab, pebugasan, diskusi,

dan kerja kelompok. Berdasarkan informasi yang diperoleh, guru

menggunakan metode pembelajaran secara situasional. Metode

ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan kembali tentang

jenis cerita fantasi dan contohnya. Selain itu, metode ceramah juga

digunakan oleh guru untuk menjelaskan tentang unsur intrinsik.

Metode tanya jawab digunakan oleh guru untuk memacu ingatan

siswa tentang unsur intrinsik dengan memberikan beberapa

pertanyaan seputar unsur intrinsik. Metode penugasan, diskusi, dan

kerja kelompok dilakukan dengan memberikan tugas secara

berkelompok kepada siswa untuk menemukan unsur intrinsik pada

naskah cerita fantasi.

Page 55: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

43

4) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Keempat

Guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

tugas belajar untuk mengajarkan KD 3.4 dengan indikator

ketercapaian 3.4.1 merinci struktur cerita fantasi. Guru

menggunakan metode pembelajaran secara situasional sesuai

materi dan kodisi kelas. Metode ceramah digunakan untuk

menjelaskan pertanyaan siswa terkait materi unsur intrinsik pada

pertemuan sebelumnya, yaitu sudut pandang. Selain itu, metode

ceramah juga digunakan oleh guru untuk menjelaskan tentang

struktur cerita. Metode tanya jawab digunakan oleh guru setelah

para siswa memaparkan hasil diskusi mekera pada pertemuan

sebelumnya. Metode tugas belajar diberikan oleh guru kepada

siswa untuk membaca buku paket halaman 68-69 di rumah. Tugas

belajar tersebut terkait unsur kebahasaan yang terdapat dalam

cerita fantasi.

5) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Kelima

Guru menggunakan metode penugasan, ceramah, diskusi,

dan kerja kelompok untuk mengajarkan KD 3.4 dengan indikator

ketercapaian 3.4.2 menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada

struktur cerita fantasi (orientasi, komplikasi, dan resolusi). Metode-

metode tersebut digunakan secara situasional sesuai dengan materi

dan kondisi kelas. Metode penugasan dilakukan dengan

Page 56: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

44

memberikan tugas kepada para siswa untuk mengamati video cerita

fantasi yang ditampilkan oleh guru. Metode ceramah digunakan

oleh guru untuk menjelaskan tata cara mengerjakan tugas yang

telah diberikan. Metode diskusi dan kerja kelompok diberikan

kepada siswa untuk menemukan bagian-bagian dari struktur cerita

fantasi yang ditampilkan oleh guru.

6) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Keenam

Metode yang digunakan oleh guru pada KD 3.4 dan KD 4.4

adalah metode ceramah. Metode yang digunakan oleh guru

berdasarkan situasi dan kondisi kelas. Guru menggunakan metode

ceramah untuk memberikan koreksi dan apresiasi pada kelompok-

kelompok yang telah memresentasikan hasil diskusi mereka pada

pertemuan sebelumnya. Metode ceramah juga digunakan untuk

menjelaskan tentang unsur kebahasaan dan cara menyajikan cerita

fantasi.

7) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Ketujuh

Metode yang digunakan guru pada pertemuan ketujuh

adalah ceramah dan latihan. Metode ceramah digunakan oleh guru

untuk mengulas materi yang telah disampaikan di pertemuan-

pertemuan sebelumnya. Selain itu, metode ceramah juga

digunakan untuk menjelaskan tata cara ulangan harian yang akan

Page 57: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

45

dilakasanakan. Metode latihan dilakukan dengan memberikan

delapan soal esai ulangan kepada para siswa.

c. Media Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Terdapat empat media yang digunakan oleh guru dalam

mengajarkan materi teks cerita fantasi, yaitu media pandang proyeksi

(LCD, proyektor, laptop), media pandang nonproyeksi (papan tulis,

spidol, dll), media cetak (buku paket), dan media audio visual (video

cerita fantasi). Berikut deskripsi penggunaan media pembelajaran teks

cerita fantasi.

Pertemuan

Ke-

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran

1 - -

2 Jenis cerita fantasi Media pandang proyeksi,

pandang nonproyeksi,

cetak, dan audio visual

3 Jenis cerita fantasi dan

unsur intrinsik Media cetak dan pandang

nonproyeksi 4 Unsur intrinsik dan

struktur cerita fantasi.

5 Meyimpulkan

karakteristik bagian-

bagian pada struktur

cerita fantasi.

Media pandang proyeksi,

cetak, dan audio visual

6 Unsur kebahasaan dan

cara menyajikan cerita

fantasi. Media cetak dan pandang

nonproyeksi 7 Guru hanya mengulas

beberapa materi yang

telah disampaikan,

karena

Tabel 4. Media Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Page 58: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

46

1) Media Pembelajaran pada Pertemuan Pertama

Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks

cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala

surat izin penelitian.

2) Media Pembelajaran pada Pertemuan Kedua

Media yang digunakan dalam pembelajaran KD 3.3 yaitu

media pandang proyeksi, media pandang nonproyeksi, media cetak,

dan media audio visual. Media pandang proyeksi yang digunakan

antara lain LCD, proyektor, dan laptop. Media tersebut digunakan

oleh para siswa sebagai sarana memresentasikan video cerita

fantasi. Media pandang nonproyeksi yang digunakan antara lain

papan tulis dan spidol. Media tersebut digunakan oleh guru untuk

menjelaskan jenis cerita fantasi. Media cetak yang digunakan

adalah buku pegangan siswa (buku paket) sebagai sumber belajar.

Media audio visual yang digunakan adalah video-video cerita

fantasi.

3) Media Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga dan Keempat

Selain media pandang nonproyeksi, guru juga

menggunakan media cetak pada pertemuan ketiga dan keempat.

Guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan

materi terkait jenis cerita fantasi dan unsur intrinsik di pertemuan

Page 59: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

47

ketiga. Guru menuliskan beberapa hal di papan tulis sehingga para

siswa paham apa yang telah disampaikan oleh guru. Pada

pertemuan keempat guru menjelaskan tentang sudut pandang dan

struktur cerita. Guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk

menjelaskan beberapa hal sehingga para siswa dapat memahami

apa yang disampaikan oleh guru. Adapun media cetak yang

digunakan pada pertemuan ketiga dan keempat adalah buku paket

sebagai sumber belajar.

4) Media Pembelajaran pada Pertemuan Kelima

Media yang digunakan dalam pembelajaran kelima yaitu

media pandang proyeksi, media cetak, dan media audio visual.

Guru menggunakan media pandang proyeksi seperti LCD,

proyektor, dan laptop untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Pada pertemuan kelima guru menampilkan video-video cerita

fantasi. Adapun media cetak yang digunakan adalah buku paket

sebagai sumber belajar.

5) Media Pembelajaran pada Pertemuan Keenam dan Ketujuh

Media yang digunakan pada pertemuan keenam dan

ketujuh yaitu media pandang nonproyeksi dan media cetak. Pada

pertemuan keenam guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk

menjelaskan materi terkait unsur kebahasaan dan cara menyajikan

Page 60: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

48

cerita fantasi. Media tersebut menunjang dalam pembelajaran

untuk menjelaskan secara tertulis apa yang disampaikan oleh guru

sehingga para siswa lebih paham. Pada pertemuan ketujuh, media

pandang nonproyeksi digunakan oleh guru untuk menjelaskan

kembali materi yang telah disampaikan di pertemuan-pertemuan

sebelumnya. Adapun media cetak yang digunakan pada pertemuan

keenam dan ketujuh adalah buku paket sebagai sumber belajar.

3. Penilaian Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta

Penilaian dalam pembelajaran teks cerita fantasi dibagai menjadi

empat aspek, yaitu spritual, sosial (sikap), pengetahuan, dan keterampilan.

Akan tetapi penilaian dari aspek spiritual dilakukan secara tertutup.

Berdasarkan yang tercantum dalam dokumen (RPP), aspek spiritual dan

sosial dilakukan dengan melakukan observasi dan instrumen yang

digunakan adalah lembar jurnal. Dalam pelaksanaannya, penilaian aspek

spiritual dilakukan secara tertutup dan aspek sosial dilakukan oleh guru

secara tersirat. Pada saat penyampaian motivasi sebelum materi dimulai,

tersirat penilaian yang diberikan oleh guru. Hal tersebut ditangkap oleh

peneliti dari deskripsi motivasi yang diberikan oleh guru.

Penilaian pengetahuan dilaksanakan di akhir pembelajaran cerita

fantasi, yaitu pada pertemuan ketujuh. Pada pertemuan ketujuh dilakukan

ulangan harian. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan tes

Page 61: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

49

tertulis berupa delapan soal esai. Penilaian keterampilan dilakukan pada

selama pembelajaran teks cerita fantasi. Penilaian keterampilan diambil

dari tugas-tugas yang diberikan kepada siswa.

B. Pembahasan

1. Perencanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta

Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran

tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari

silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam

upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Guru merencanakan

pembelajaran teks cerita fantasi dengan membuat RPP dan mangacu pada

silabus. RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran teks cerita fantasi

masih berdasar pada model RPP sebelumnya, yakni model RPP

Kurikulum 2013 yang lama. Hal tersebut karena perubahan kurikulum

2013 untuk kelas VII dan X.

Guru membuat RPP teks cerita fantasi berdasar pada model RPP

2013 yang lama karena pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi

bertepatan dengan pelatihan penyusunan RPP terbaru untuk kelas VII dari

MGMP. Pelatihan penyusunan RPP terbaru dilaksanakan selama satu

bulan. Berdasarkan informasi dari narasumber, RPP akan diperbaiki sesuai

dengan hasil pelatihan dari MGMP.

Page 62: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

50

RPP teks cerita fantasi dirancang untuk 12 pertemuan. Dalam

praktiknya pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F terlaksana lebih

dari 12 pertemuan. Komponen RPP teks cerita fantasi sudah sesuai dengan

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, yaitu meliputi

identitas RPP, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator

Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,

Metode Pembelajaran, Media dan Alat Pembelajaran, Sumber Belajar,

Langkah-langkah Pembelajaran dan Penilaian Hasil Pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran dibagi menjadi tiga, yaitu kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan

berisi salam pembuka, menyanyikan mars, hymne, dan satu lagu nasional,

menyampaikan tujuan pembelajaran, serta penyampaian motivasi.

Kegiatan inti memuat kegiatan 5 M dalam pembelajaran teks cerita fantasi.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan 5 M tidak semua dilakukan pada setiap

materi yang diberikan. Kegiatan penutup berisi refleksi dari pembelajaran

yang telah dilakukan, penyampaian informasi, berdoa, dan salam penutup.

Berdasarkan hasil wawancara, guru menyatakan bahwa RPP diperlukan

dalam menyampaikan materi supaya pembelajaran menjadi terarah. Dalam

praktiknya, guru melakukan pembelajaran berbeda dengan yang telah

dicantumkan dalam RPP. Guru menyesuaikan dengan situasi dan kondisi

kelas untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 63: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

51

2. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta

a. Materi Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2016, teks cerita fantasi

merupakan salah satu teks baru yang terdapat dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas VII. Pembelajaran teks cerita fantasi terdiri dari

empat KD, yaitu KD 3.3 mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi

(cerita fantasi) yang dibaca dan didengar, KD 4.3 menceritakan kembali

isi teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca, KD 3.4

menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang

didengar dan dibaca, serta KD 4.4 menyajikan gagasan kreatif dalam

bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis dengan memerlihatkan

struktur dan penggunaan bahasa. Guru memberikan materi tentang

cerita fantasi pada pertemuan kesatu sampai keenam. Pada pertemuan

ketujuh, guru hanya mengulas beberapa materi secara singkat kemudian

dilanjutkan dengan ulangan harian.

Arifin (2012: 24) mengungkapkan bahwa materi adalah isi

kurikulum yang berupa topik atau pokok bahasan dan perincian dalam

setiap mata pelajaran. Materi yang diajarkan guru dari pertemuan

kesatu sampai ketujuh di antaranya unsur pembangun cerita fantasi,

jenis cerita fantasi, struktur cerita fantasi, menyimpulkan karakteristik

bagian-bagian struktur cerita fantasi, unsur kebahasaan cerita fantasi,

dan cara menyajikan cerita fantasi. Berikut merupakan deskripsi materi

Page 64: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

52

pembelajaran teks cerita fantasai dari pertemuan kesatu sampai

pertemuan ketujuh.

1) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Pertama

Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks

cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala

surat izin penelitian. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari informan (guru), pertemuan pertama pada

pembelajaran teks cerita fantasi yaitu membangun konteks.

2) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Kedua

Sebelum menyampaikan materi pada pertemuan kedua,

guru memersilahkan para siswa untuk menampilkan dan

memresentasikan tugas video cerita fantasi secara berkelompok.

Guru kemudian menyampaikan materi pembelajaran tentang jenis

cerita fantasi. Materi yang disampaikan mengacu pada KD 3.3,

yaitu mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang

dibaca dan didengar.

Setelah semua kelompok melakukan presentasi, guru

menjelaskan mengenai jenis cerita fantasi. Guru menjelaskan jenis

cerita fantasi secara singkat sebelum jam pelajaran usai. Hal

tersebut dilakukan supaya para siswa dapat mengetahui video yang

telah mereka tampilkan termasuk jenis cerita fatasi irisan atau total,

sezaman atau lintas waktu.

Page 65: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

53

Guru menjelaskan bahwa jenis cerita fantasi irisan atau total

dilihat dari kesesuaian dalam dunia nyata. Cerita fantasi irisan yaitu

cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih

menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan

nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah

terjadi pada dunia nyata. Sebaliknya, cerita fantasi total berisi

fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada cerita kategori ini

semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia

nyata.

Sedangkan, jenis cerita fantasi sezaman atau lintas waktu

dilihat berdasarkan latar cerita. Latar sezaman berarti latar yang

digunakan adalah satu masa, misal masa sekarang, masa lampau,

atau masa yang akan datang/ futuristik. Latar lintas waktu berarti

cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda, misal

masa sekarang dengan zaman prasejarah, masa sekarang dan masa

yang akan datang/ futuristik. Oleh karena waktu pembelajaran pada

pertemuan kali inni telah usai, maka guru memutuskan untuk

melanjutkan materi tentang jenis cerita fantasi pada pertemuan

selanjutnya.

3) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga, materi pembelajaran masih

mengacu pada KD 3.3, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur teks

Page 66: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

54

narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar. Materi yang

disampaikan oleh guru adalah jenis cerita fantasi dan unsur

intrinsik yang terdapat dalam cerita fantasi. Guru melanjutkan

pembelajaran tentang jenis cerita fantasi disertai dengan contoh.

Setelah itu, guru melanjutkan pembelajaran mengenai unsur

intrinsik. Sebelum menjelaskan tentang unsur intrinsik, guru

memberikan beberapa pertanyaan seputar unsur intrinsik. Para

siswa saling berebut untuk menjawab. Setelah tanya jawab, guru

kemudian menjelaskan kembali tentang unsur intrinsik mulai dari

tema, penokohan, perwatakan, latar, alur, amanat, dan sudut

pandang.

Setelah itu, guru memberikan tugas kepada siswa secara

berkelompok untuk menemukan unsur intrinsik dari naskah cerita

fantasi disertai bukti. Guru meminta setiap kelompok untuk

memilih dan membaca naskah “Kekuatan Ekor Biru Nagata” atau

“Berlian Tiga Warna” secara teliti. Masing-masing kelompok

mengerjakan di buku catatan salah satu anggota kelompoknya.

Guru memberikan waktu untuk mengerjakan sampai jam pelajaran

bahasa Indonesia berakhir.

4) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat, para siswa menukarkan hasil

diskusi kelompok tentang unsur intrinsik untuk dikoreksi bersama.

Page 67: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

55

Setelah hasil diskusi masing-masing kelompok dipaparkan, guru

melanjutkan pembelajaran. Guru melanjutkan materi tentang unsur

intrinsik. Guru mengulas kembali tentang unsur intrinsik dan

memersilahkan para siswa untuk bertanya apabila masih terdapat

hal yang belum dimengerti. Salah seorang siswa mengangkat

tangan dan bertanya tentang sudut pandang. Siswa tersebut masih

sedikit bingung cara membedakan sudut pandang orang pertama

dan sudut pandang orang ketiga. Kemudian guru menjelaskan

kembali tentang sudut pandang orang pertama dan sudut pandang

orang ketiga serta guru memberikan contoh yang mudah dipahami

siswa.

Guru kemudian melanjutkan materi pembelajaran

mengenai struktur cerita fantasi. Materi tersebut mengacu pada KD

3.4, yaitu menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita

fantasi) yang dibaca dan didengar. Guru meminta beberapa siswa

untuk membaca naskah cerita fantasi “Belajar dengan Gajah

Mada” secara bergantian. Kemudian guru menjelaskan tentang

struktur cerita fantasi, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi

disertai dengan contoh.

Guru menjelaskan bahwa orientasi merupakan pengenalan

tokoh, latar, dan watak tokoh. Guru memberikan contoh bagian

orientasi dengan cerita timun mas. Misal, pada zaman dahulu

tinggallah seorang wanita tua di desa terpencil bernama Mbok

Page 68: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

56

Rondo. Guru kemudia menjelaskan bahwa komplikasi dimulai dari

munculnya permasalahan atau konflik sampai terjadinya klimaks

atau puncak pemasalahan dalam cerita. Guru kembali memberikan

contoh dengan cerita timun mas. Setelah itu guru menjelaskan

tentang resolusi yang merupakan penyelesaian masalah dalam

cerita. Guru memberikan contoh dari masing-masing struktur

(orientasi, komplikasi, dan resolusi) untuk membantu para siwa

memahami mengenai struktur cerita. Setelah itu, siswa secara

bergantian membaca materi tentang variasi pengungkapan struktur

cerita fantasi. Kemudian dilanjutkan dengan alur cerita, ragam alur,

dan telaah teks cerita dari segi strukturnya.

5) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Kelima

Pada pertemuan kelima, guru mengulas pelajaran pada

pertemuan sebelumnya. Tujuan pembelajaran kali ini adalah siswa

dapat menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada struktur

cerita fantasi (orientasi, komplikasi, dan resolusi). Tujuan tersebut

mengacu pada KD 3.4, yaitu menelaah struktur dan kebahasaan

teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan didengar.

Sebelum melanjutkan materi pada pertemuan kali ini, guru

menginstruksikan para siswa untuk membagi kelompok diskusi

mengenai struktur cerita fantasi. Guru meminta setiap kelompok

untuk mengamati dua video yang akan ditampilkan secara teliti.

Page 69: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

57

Guru kemudian menampilkan dua video cerita fantasi, yaitu

Bawang Merah Bawang Putih dan Keong Mas.

Setiap anggota kelompok mengamati dua video tersebut

secara seksama dan mencatat bagian-bagian yang termasuk dalam

struktur cerita. Guru kemudian meminta satiap kelompok untuk

memilih salah satu dari video tersebut. Setelah itu, setiap kelompok

berdiskusi tentang video yang telah mereka pilih. Guru

menginstruksikan kepada semua kelompok untuk menulis hasil

diskusi mereka di salah satu buku catatan anggota kelompok. Guru

memberikan keluasan waktu untuk berdiskusi dan menulis hasil

diskusi sampai jam pelajaran bahasa Indonesia berakhir.

6) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Keenam

Pada pertemuan keenam terdapat dua tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai. Pertama, siswa mampu mengomentari cerita

fantasi dari segi struktur dan bahasanya. Kedua, siswa mampu

merencanakan pengembangan cerita fantasi. Materi yang hendak

disampaikan mengacu pada KD 3.4, yaitu menelaah struktur dan

kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca,

dan KD 4.4, yaitu menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita

fantasi secara lisan dan tulis dengan memerhatikan struktur dan

penggunaan bahasa.

Page 70: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

58

Guru menjelaskan secara ringkas tentang unsur kebahasaan

yang terdapat dalam cerita fantasi. Mulai dari penggunaan kata

ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan,

penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi

latar, penggunaan diksi dengan makna kias dan makna khusus,

penggunaan kata sambung urutan waktu, penggunaan kata/

ungkapan keterkejutan, dan penggunaan dialog/ kalimat langsung

dalam cerita. Para siswa memerhatikan dengan seksama.

Setelah itu guru melanjutkan materi tentang menyajikan

cerita fantasi. Guru menunjuk siswa secara acak untuk membaca

buku pegangan siswa mengenai cara menyajikan cerita fantasi.

Guru memberikan penjelasan bahwa ada dua tahapan dalam

menyajikan cerita fantasi. Tahapan yang pertama yaitu

merencanakan cerita, mulai dari menemukan ide, menggali ide

cerita melalui membaca, membuat rangkaian peristiwa, hingga

pengembangan cerita. Kemudian tahapan yang kedua yaitu

menulis cerita fantasi mulai dari merencanakan, mengembangkan

produk, memberi judul yang menarik, menelaah untuk merevisi,

dan memublikasikan.

7) Materi Pembelajaran pada Pertemuan Ketujuh

Pada pertemuan ketujuh, guru tidak memberikan materi

kepada para siswa. Guru hanya mengulas beberapa materi yang

Page 71: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

59

telah disampaikan di pertemuan-pertemuan yang lalu. Guru juga

memberikan saran kepada para siswa untuk memublikasikan karya

tulisan cerita fantasi di mading dan majalah sekolah. Pertemuan

kali ini merupakan pembelajaran terakhir tentang cerita fantasi

sekaligus pertemuan terakhir pelajaran bahasa Indonesia di kelas

VII F sebelum UTS dilaksanakan. Oleh karena itu, guru

mengadakan ulangan harian mengenai cerita fantasi.

b. Metode Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat beberapa metode yang

digunakan dalam pembelajaran teks cerita fantasi. Dalam

pelaksanaannya, metode yang digunakan tidak tercantum secara rinci

dalam RPP. Guru menggunakan metode ceramah, penugasan, tanya

jawab, diskusi, kerja kelompok, tugas belajar, dan latihan.

Pemilihan metode yang tepat berpengaruh pada ketercapaian

tujuan belajar. Berdasarkan hasil wawancara, metode-metode yang

digunakan berjalan efektif. Uno (2007: 2) mendefinisikan metode

pembelajaran sebagai cara yang digunakan guru sebagai alat untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

1) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Pertama

Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks

cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala

Page 72: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

60

surat izin penelitian. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang

diperoleh dari informan (guru), para siswa dibagi dalam beberapa

kelompok untuk mencari dan memresentasikan video cerita

fantasi.

2) Metode Pembelajaran Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua guru menggunakan metode ceramah

dan pembelajaran berbasis TIK. Metode tersebut digunakan untuk

mengajarkan KD 3.3 dengan indikator 3.3.2 menentukan jenis

cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/

didengar. Metode ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan

tentang jenis cerita fantasi total atau irisan, sezaman atau lintas

waktu. Guru menjelaskan tentang jenis cerita fantasi secara singkat

dan jelas. Hal tersebut dilakukan supaya para siswa setidaknya

mengetahui video yang telah mereka tampilkan termasuk dalam

jenis cerita fantasi total atau irisan, sezaman atau lintas waktu.

Adapun pembelajaran berbasis TIK digunakan untuk

memresentasikan tugas yang diberikan guru pada pertemuan

sebelumnya, yaitu menampilkan video cerita fantasi. Metode

terebut dipilih sesuai dengan materi dan kondisi siswa di kelas.

Pembelajaran berbasis TIK dipilih sesuai dengan keefektifannya.

Pembelajaran tersebut juga sesuai dengan Kurikulum 2013 yang

Page 73: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

61

berbasis IT. Pembelajaran berbasis TIK juga mengasah kreatifitas

para siswa dengan menampilkan video dan slide unik.

Guru tidak sepenuhnya menggunakan metode

pembelajaran yang tertulis dalam RPP. Guru menggunakan metode

pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Adapun

metode yang digunakan oleh guru telah disesuaikan dengan materi

yang diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara, metode yang

digunakan oleh guru sudah efektif. Hal tersebut sesuai dengan hasil

penelitian.

3) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga

Metode yang digunakan guru untuk mengajarkan KD 3.3

dan 4.3 yaitu metode ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi,

dan kerja kelompok. Berdasarkan informasi yang diperoleh, guru

menggunakan metode pembelajaran secara situasional. Metode

ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan kembali tentang

jenis cerita fantasi irisan atau total, sezaman atau lintas waktu

beserta contohnya. Selain itu, metode ceramah juga digunakan oleh

guru untuk menjelaskan tentang unsur intrinsik. Dengan

menggunakan metode ceramah, guru lebih mudah untuk

menjelaskan kepada para siswa tentang unsur intrinsik mulai dari

tema, penokohan, perwatakan, alur, setting, amanat, dan sudut

pandang.

Page 74: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

62

Metode tanya jawab digunakan oleh guru untuk memacu

ingatan siswa tentang unsur intrinsik dengan memberikan beberapa

pertanyaan seputar unsur intrinsik. Metode tersebut dipilih karena

pada pembelajaran tentang teks deskripsi sudah dibahas mengenai

unsur intrinsik. Oleh karena itu, metode tersebut sesuai untuk

mengetes daya ingat para siswa tentang unsur intrinsik yang sudah

dipelajari pada pembelajaran sebelumnya.

Metode penugasan, diskusi, dan kerja kelompok dilakukan

dengan memberikan tugas secara berkelompok kepada siswa untuk

menemukan unsur intrinsik pada naskah cerita fantasi. Setelah

menjelaskan tentang unsur intrinsik, guru kemudian memberikan

tugas kepada para siswa untuk menemukan unsur intrinsik yang

terdapat dalam naskah cerita fantasi. Tugas tersebut didiskusikan

secara berkelompok kemudian hasil diskusi akan dipaparkan pada

pertemuan selanjutnya.

4) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Keempat

Guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

tugas belajar untuk mengajarkan KD 3.4 dengan indikator

ketercapaian 3.4.1 merinci struktur cerita fantasi. Metode ceramah

digunakan untuk menjelaskan pertanyaan siswa terkait materi

unsur intrinsik pada pertemuan sebelumnya, yaitu sudut pandang.

Pada pertemuan keempat, sebelum guru melanjutkan materi

Page 75: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

63

tentang struktur cerita, para siswa melakukan presentasi hasil

diskusi dari pertemuan sebelumnya. Setelah memberikan apresiasi,

tanggapan, dan evaluasi pada hasil diskusi kelompok, guru

menggunakan metode tanya jawab dengan memberikan

kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan pertanyaan

mengenai materi unsur intrinsik. Salah seorang siswa menanyakan

bagian unsur intrinsik yang belum dimengerti, yaitu sudut pandang.

Oleh karena itu, guru menggunakan metode ceramah untuk

menjelaskan terkait sudut pandang sehingga siswa tersebut paham

dengan penjelasan yang diberikan.

Selain itu, metode ceramah juga digunakan oleh guru untuk

menjelaskan tentang struktur cerita. Guru menggunakan metode

ceramah untuk menjelaskan bagian-bagian struktur cerita. Guru

menjelaskan bahwa orientasi bukan hanya pengenalan tokoh tetapi

juga pengenalan latar dan watak tokoh. Guru menjelaskan bahwa

komplikasi dimulai dari munculnya permasalahan atau konflik

sampai terjadinya puncak permasalahan atau klimaks dalam cerita.

Guru juga menjelskan bahwa resolusi bukan hanya akhir cerita

yang bahagia, sedih, atau datar, akan tetapi resolusi dimulai dari

redanya permasalahan.

Metode tugas belajar diberikan oleh guru kepada siswa

untuk membaca buku paket halaman 68-69 di rumah. Tugas belajar

tersebut terkait materi yang akan diajarkan pada pertemuan

Page 76: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

64

selanjutnya, yaitu unsur kebahasaan yang terdapat dalam cerita

fantasi dan cara menyajikan cerita fantasi. Metode tersebut cukup

efektif karena selain metode tersebut memudahkan guru dalam

menyampaikan materi, metode tersebut juga membantu para siswa

menyiapkan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

5) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Kelima

Guru menggunakan metode penugasan, ceramah, diskusi,

dan kerja kelompok untuk mengajarkan KD 3.4. Adapun indikator

yang hendak dicapai adalah menyimpulkan karakteristik bagian-

bagian pada struktur cerita fantasi (orientasi, komplikasi, dan

resolusi). Metode-metode tersebut digunakan secara situasional

sesuai dengan materi dan kondisi kelas.

Sebelum mengajarkan materi tentang unsur kebahasaan dan

cara menyajikan cerita fantasi, pada pertemuan kelima guru

menyajikan dua video cerita fantasi. Metode penugasan dipilih

untuk mengukur pemahaman para siswa tentang struktur cerita.

Metode penugasan dilakukan dengan memberikan tugas kepada

para siswa untuk mengamati video cerita fantasi yang ditampilkan

oleh guru berdasarkan struktur ceritanya. Video yang ditampilkan

adalah cerita Bawang Merah Bawang Putih dan Keong Mas.

Page 77: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

65

Metode diskusi dan kerja kelompok merupakan salah satu

karakteristik dari kurikulum 2013. Metode tersebut dipilih untuk

melihat kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas secara

berkelompok. Metode tersebut juga digunakan untuk melihat

bagaimana cara mereka berkoordinasi dalam menemukan bagian-

bagian dari struktur cerita fantasi yang ditampilkan oleh guru.

Metode ceramah digunakan oleh guru untuk menjelaskan

tata cara mengerjakan tugas. Sebelum para siswa melakukan

pengamatan pada video dan melakukan diskusi kelompok, guru

menjelaskan tata cara atau alur dalam mengerjakan tugas yang

diberikan. Guru menjelaskan bahwa sebelum memulai diskusi para

siswa harus terbentuk dalam kelompok. Guru kemudian meminta

untuk setiap kelompok fokus dan teliti dalam mengamati video

yang ditayangkan karena 2 video tersebut akan ditampilkan secara

berurutan. Setelah mengamati video, setiap kelompok salah satu

video yang akan didiskusikan. Kemudian hasil diskusi ditulis di

salah satu buku anggota kelompok dan dipresentaikan pada

pertemuan selanjutnya. Metode ceramah efektif digunakan

sehingga para siswa tahu langkah apa saja yang harus dilakukan

sebelum diskusi.

Page 78: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

66

6) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Keenam

Metode yang digunakan oleh guru pada KD 3.4 dan KD 4.4

adalah metode ceramah. Metode yang digunakan oleh guru

berdasarkan situasi dan kondisi kelas. Guru menggunakan metode

ceramah untuk memberikan koreksi dan apresiasi pada kelompok-

kelompok yang telah memresentasikan hasil diskusi mereka

tentang struktur cerita fantasi. Hasil diskusi masing-masing

kelompok dikoreksi secara silang. Guru memberikan apresiasi dan

koreksi pada saat hasil diskusi kelompok yang satu dipresentasikan

oleh kelompok lain.

Pada pertemuan keempat yang lalu guru telah memberikan

tugas belajar kepada para siswa. Tugas belajar yang diberikan yaitu

membaca dan memelajari tentang unsur kebahasaan dan cara

menyajikan cerita fantasi. Di pertemuan keenam guru memilih

metode ceramah untuk mengajarkan materi tentang unsur

kebahasaan dan cara menyajikan cerita fantasi.

Metode tersebut digunakan untuk menjelaskan unsur

kebahasaan mulai dari penggunaan kata ganti dan nama orang

sebagai sudut pandang penceritaan, penggunaan kata yang

mencerap panca indera untuk deskripsi latar, penggunaan diksi

dengan makna kias dan makna khusus, penggunaan kata sambung

urutan waktu, penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan, dan

penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita. Metode

Page 79: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

67

ceramah juga digunakan guru untuk penjelasan dua tahapan dalam

menyajikan cerita fantasi. Penggunaan metode ceramah cukup

efektif karena siswa dengan cepat memahami penjelasan guru.

7) Metode Pembelajaran pada Pertemuan Ketujuh

Metode yang digunakan guru pada pertemuan ketujuh

adalah ceramah dan latihan. Metode ceramah digunakan oleh guru

untuk mengulas materi yang telah disampaikan di pertemuan-

pertemuan sebelumnya. Guru mengulas materi mulai dari

pembelajaran teks cerita fantasi pertemuan pertama sampai

pertemuan keenam.

Selain itu, metode ceramah juga digunakan untuk

menjelaskan tata cara ulangan harian yang akan dilakasanakan.

Dengan metode ceramah para siswa paham dengan alur

pelaksanaan ulangan harian. Guru menjelaskan bahwa para siswa

sebelum melaksanakan ulangan, para siswa harus memersiapkan

hal-hal teknis terlebih dahulu, seperti menyiapkan alat tulis,

menuliskan nama dan nomor absen pada lembar jawab soal

ulangan. Metode ceramah juga digunakan oleh guru untuk

membacakan soal-soal ulangan teks cerita fantasi. Adapun metode

latihan dilakukan dengan memberikan delapan soal esai ulangan

kepada para siswa.

Page 80: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

68

c. Media Pembelajaran Teks Cerita Fantasi

Soeparno (1988: 1) menyatakan bahwa media adalah alat yang

digunakan sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan pesan

(massage) atau informasi dari suatu sumber (resource) pada penerima

(receiver). Media yang digunakan dalam pembelajaran teks cerita

fantasi antara lain media pandang proyeksi, media pandang

nonproyeksi, media cetak, dan media audio visual. Media-media

tersebut menunjang dalam penyampaian materi kepada para siswa.

Selain pemilihan metode yang tepat, pemilihan media yang tepat juga

memengaruhi tercapaianya tujuan suatu pembelajaran.

1) Media Pembelajaran pada Pertemuan Pertama

Peneliti belum bisa melakukan penelitian pembelajaran teks

cerita fantasi pada pertemuan pertama karena masih terkendala

surat izin penelitian.

2) Media Pembelajaran pada Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua guru tidak hanya menggunakan dua

jenis media. Guru menggunakan empat jenis media pembelajaran

sekaligus. Media yang digunakan dalam mengajarkan KD 3.3

antara lain media pandang proyeksi, media pandang nonproyeksi,

media cetak, dan media audio visual.

Media pandang proyeksi yang digunakan antara lain LCD,

proyektor, dan laptop. Media tersebut digunakan sebagai sarana

Page 81: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

69

memresentasikan video cerita fantasi. Para siswa menggunakan

media tersebut untuk menampilkan ringkasan cerita dan video yang

mereka cari.

Media pandang nonproyeksi yang digunakan antara lain

papan tulis dan spidol. Media tersebut digunakan oleh guru untuk

menjelaskan jenis cerita fantasi. Setelah para siswa melakukan

presentasi, guru melanjutkan materi mengenai jenis cerita fantasi.

Guru tidak hanya menjelaskan secara lisan saja tetapi juga secara

tertulis. Guru menggunakan papan tulis dan spidol supaya materi

yang disampaikan kepada para siswa lebih jelas.

Media cetak yang digunakan adalah buku pegangan siswa

(buku paket) sebagai sumber belajar. Materi yang diajarkan oleh

guru terdapat dalam buku paket sehingga pada setiap pertemuan,

guru menggunakan media cetak tersebut. Adapun media audio

visual yang digunakan adalah video-video cerita fantasi. Video-

video tersebut merupakan media yang digunakan oleh para siswa

untuk memresentasikan tugas yang diberikan oleh guru.

3) Media Pembelajaran pada Pertemuan Ketiga dan Keempat

Selain media pandang nonproyeksi, guru juga

menggunakan media cetak pada pertemuan ketiga dan keempat.

Guru menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan

materi terkait jenis cerita fantasi dan unsur intrinsik di pertemuan

Page 82: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

70

ketiga. Selain menjelaskan materi secara lisan, guru juga menulis

apa yang telah dijelaskan di papan tulis. Guru menuliskan beberapa

hal sehingga para siswa paham apa yang telah disampaikan oleh

guru dan mereka bisa mencatat materi tersebut.

Pada pertemuan keempat guru menjelaskan tentang sudut

pandang dan struktur cerita. Sama halnya dengan media yang

diigunakan pada pertemuan ketiga, guru menggunakan papan tulis

dan spidol untuk menjelaskan beberapa hal sehingga para siswa

dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Adapun media

cetak yang digunakan pada pertemuan ketiga dan keempat adalah

buku paket sebagai sumber belajar.

4) Media Pembelajaran pada Pertemuan Kelima

Media yang digunakan dalam pembelajaran kelima yaitu

media pandang proyeksi, media cetak, dan media audio visual.

Guru menggunakan media pandang proyeksi seperti LCD,

proyektor, dan laptop untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Media pandang proyeksi digunakan oleh guru untuk menampilkan

video-video cerita fantasi. Media tersebut sangat efektif untuk

mengajarkan KD 3.4 dengan indikator ketercapaian 3.4.2

menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada struktur cerita

fantasi (orientasi, komplikasi, dan resolusi). Adapun media cetak

yang digunakan adalah buku paket sebagai sumber belajar. Materi

Page 83: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

71

yang diajarkan oleh guru terdapat dalam buku paket sehingga pada

setiap pertemuan, guru menggunakan media cetak tersebut.

5) Media Pembelajaran pada Pertemuan Keenam dan Ketujuh

Media yang digunakan pada pertemuan keenam dan

ketujuh yaitu media pandang nonproyeksi dan media cetak. Pada

pertemuan keenam guru menjelaskan tentang unsur kebahasaan

dan cara menyajikan cerita fantasi secara lisan. Guru menggunakan

papan tulis dan spidol untuk memermudah para siswa memahami

apa yang telah dijelaskan oleh guru secara lisan. Guru menuliskan

poin-poin penting di papan tulis sehingga para siswa bisa mencatat

untuk dipelajari.

Pada pertemuan ketujuh, media pandang nonproyeksi

digunakan oleh guru untuk menjelaskan kembali materi yang telah

disampaikan di pertemuan-pertemuan sebelumnya. Guru

menggunakan papan tulis dan spidol untuk menjelaskan kembali

materi yang telah disampaikan pada petemuan-pertemuan

sebelumnya. Adapun media cetak yang digunakan pada pertemuan

keenam dan ketujuh adalah buku paket sebagai sumber belajar.

Materi yang diajarkan oleh guru terdapat dalam buku paket

sehingga pada setiap pertemuan, guru menggunakan media cetak

tersebut.

Page 84: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

72

3. Penilaian Pembelajaran Teks Cerita Fantasi di Kelas VII F SMP

Negeri 8 Yogyakarta

Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar

Proses, penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian

otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses,

dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk

merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan

(enrichment), atau pelayanan konseling.

Permendikbud No. 023 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian telah

menjelaskan pada BAB II pasal 3 ayat 1 bahwa penilaian hasil belajar

peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi

aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun penilaian yang dapat

dideskripsikan dalam pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII SMP

Negeri 8 Yogyakarta terdiri dari tiga aspek, yaitu sosial, pengetahuan, dan

keterampilan.

Berdasarkan yang tercantum dalam dokumen (RPP), aspek

spiritual dan sosial dilakukan dengan melakukan observasi dan instrumen

yang digunakan adalah lembar jurnal. Dalam pelaksanaannya, penilaian

aspek spiritual secara tertutup sehingga peneliti tidak mampu untuk

mendeskripsikan. Sedangkan penilaian aspek sosial dilakukan oleh guru

secara tersirat. Pada saat penyampaian motivasi sebelum materi dimulai,

tersirat penilaian yang diberikan oleh guru. Hal tersebut ditangkap oleh

peneliti dari deskripsi motivasi yang diberikan oleh guru.

Page 85: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

73

Penilaian pengetahuan dilaksanakan di akhir pembelajaran cerita

fantasi, yaitu pada pertemuan ketujuh. Pada pertemuan ketujuh dilakukan

ulangan harian. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan tes

tertulis berupa delapan soal esai. Adapun soal ulangan telah terlampir pada

bagian lampiran nomor 5.

Penilaian keterampilan dilakukan pada selama pembelajaran teks

cerita fantasi. Penilaian keterampilan diambil dari tugas-tugas yang

diberikan kepada siswa. Adapun tugas-tugas yang digunakan untuk

mengukur keterampilan siswa dilakukan secara berkelompok. Sampel

tugas siswa telah terlampir pada bagian lampiran nomor 7.

Penilaian ketiga aspek tersebut sudah sesuai dengan Permendikbud

No. 023 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian BAB VI Pasal 9 ayat 1 poin

(b) penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan

teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi

tanggungjawab wali kelas atau guru kelas; (c) penilaian aspek pengetahuan

dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan

kompetensi yang dinilai; dan (d) Penilaian keterampilan dilakukan melalui

praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan

kompetensi yang dinilai.

Adapun hasil belajar teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri

8 Yogyakarta dilakukan dalam bentuk pengamatan oleh pendidik,

pemberian tugas, dan ulangan. Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud

No. 023 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian BAB V pasal 6 ayat 1

Page 86: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

74

menyatakan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam

bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang

diperlukan. Bentuk pengamatan dilakukan guru secara tertutup untuk

aspek spiritual, bentuk penugasan dilakukan untuk aspek keterampilan

sebanyak tiga kali dalam kelompok, dan bentuk ulangan dilaksankan untuk

aspek pengetahuan sebanyak satu kali.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan penelitian pelaksanaan pembelajaran teks cerita

fantasi adalah sebagai berikut.

1. Penelitian pembelajaran teks cerita fantasi dilakukan di satu kelas, yaitu

kelas VII F. Hal tersebut terjadi karena (1) mata pelajaran bahasa Indonesia

kelas VII yang diampu oleh guru lain, khususnya teks cerita fantasi, telah

diajarkan oleh mahasiswa PPL, (2) RPP teks cerita fantasi yang digunakan

oleh Bapak Puji Isyantana di kelas VII F dan kelas lain adalah RPP yang

sama.

2. Wawancara yang dilakukan untuk memeroleh data kurang maksimal.

Peneliti kurang tanggap sehingga beberapa pertanyaan untuk memeroleh

informasi mendalam luput.

3. Pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8

Yogyakarta belum mampu dideskripsikan secara rinci dan mendalam

sehingga data yang disajikan merupakan garis besar pelakasanaan

pembelajaran teks cerita fantasi.

Page 87: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

75

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pelaksanaan

pembelajaran teks cerita fantasi di kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta, maka

dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Perencanaan Pembelajaran

Sebelum mengajarkan materi tentang teks cerita fantasi, guru

menyusun RPP. RPP yang digunakan oleh guru mengacu pada pada silabus.

Akan tetapi, RPP teks cerita fantasi yang disusun oleh guru merupakan RPP

sementara. RPP tersebut mengacu pada model RPP 2013 yang lama karena

pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi bertepatan dengan pelatihan

penyusunan RPP terbaru. Guru merencanakan 12 pertemuan untuk

pembelajaran teks cerita fantasi. RPP yang telah disusun oleh guru terdapat

beberapa poin yang berbeda dengan pelaksanaan pembelajaran teks cerita

fantasi. Dalam mengajarkan teks cerita fantasi, guru cenderung mengikuti

alur materi yang tersusun dalam buku pegangan siswa atau buku paket dan

mengacu pada KD. Guru lebih mengutamakan pemahaman siswa dalam

pembelajaran teks cerita fantasi.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelakasanaan pembelajaran teks cerita fantasi berbeda dengan yang

telah dituliskan dalam RPP. Pembelajaran teks cerita fantasi direncanakan

Page 88: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

76

dalam 12 pertemuan. Pada kenyataannya pembelajaran tersebut

dilaksanakan lebih dari 12 pertemuan. Adapun pelaksanaan pembelajaran

ditinjau dari materi, metode, dan media pembelajaran. Materi yang

disampaikan antara lain unsur pembangun cerita fantasi, jenis cerita fantasi,

struktur cerita fantasi, menyimpulkan karakteristik bagian-bagian struktur

cerita fantasi, unsur kebahasaan cerita fantasi, dan cara menyajikan cerita

fantasi. Metode yang digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi,

kerja kelompok, tugas belajar, dan latihan. Metode-metode tersebut tidak

secara rinci tercantum dalam RPP. Media yang digunakan, yaitu media

pandang proyeksi (LCD, proyektor, laptop), media pandang nonproyeksi

(papan tulis, spidol, dll), media cetak (buku paket), dan media audio visual

(video cerita fantasi). Akan tetapi, media-media tersebut berbeda dengan

yang tercantum dalam RPP. Guru menyesuaikan metode dan media

pembelajaran dengan situasi dan kondisi kelas.

3. Penilaian Pembelajaran

Peniliaian yang dilakukan oleh guru meliputi empat aspek, yaitu

spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian spiritual dan

sosial tersirat dari deskripsi motivasi yang diberikan oleh guru sebelum

penyampaian materi dimulai. Penilaian pengetahuan dilakukan di akhir

pembelajaran dengan tes terulis berupa ulangan harian. Penilaian

keterampilan dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran.

Page 89: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

77

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, berikut beberapa saran yang

dapat diberikan.

1. Guru hendaknya lebih teliti dan rinci dalam menyusun RPP sehingga

pembelajaran lebih terkonsep. Guru juga hendaknya selalu melakukan

inovasi pembelajaran dalam berbagai aspek, terutama metode dan media

pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih aktif.

2. Peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis secara

rinci dan mendalam supaya pembelajaran sejenis dapat dideskripsikan

secara detail.

Page 90: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

78

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryati. 2013. “Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Kelas VII SMP

Negeri 2 Gombong, Kabupaten Kebumen”. Skripsi S1. Yogyakarta:

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY.

Harsiati, Titik, Agus Trianto, dan E, Kosasih. 2016. Bahasa Indonesia. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan Developmental Psycology: A

Life-Span Approach oleh Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Iskandarwassid dan Dadang S. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2016. Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurniawan, Heru. 2014. Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan

Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nupus, Iis Apriyatin. 2016. “Pembelajaran Teks Ulasan Film dan Drama pada

Kurikilum 2013 bagi Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Yogyakarta”. Skripsi

S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

FBS UNY.

Nurgiyantoro. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Page 91: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

79

. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakrta: Gajah Mada University Press.

Pardiyono. 2007. Pasti Bisa! Teaching Genre-Based Writing. Yogyakarta: Andi

Offset.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Prenada Media Grub.

Sayutti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama

Media.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara.

Sudjana, Nana. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Subana dan Sunarti. 2011. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:

CV Pustaka Setia.

Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 92: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

80

Page 93: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

81

Lampiran 1

PANDUAN OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, Tanggal observasi : .................................................

Pukul : .................................................

Lokasi : .................................................

No Aspek yang Diamati Hasil

Pengamatan

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan inti

c. Penutup

2 Siswa

Kegiatan siswa selama pelaksanaan pembelajaran

3 Tujuan pembelajaran

4 a. Materi ajar

1) Keseuaian materi dengan tujuan pembelajaran

b. Sumber materi ajar

1) Buku pegangan siswa

2) LKS

3) Pengadaan sendiri, dll

5 Metode yang digunakan dalam pembelajaran

6 Media yang digunakan dalam pembelajaran

a. Jenis media pembelajaran

1) Media visual

2) Media audio

3) Media audio visual

b. Kesesuaian media dengan materi pembelajaran

c. Kesesuaian media dengan RPP

7 Evaluasi

a. Teknik Evaluasi

1) Lisan

2) Tulis

b. Waktu pelaksanaan evaluasi

1) Selama pembelajaran

2) Setelah pembelajaran

Page 94: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

82

Lampiran 2

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, tanggal observasi : Rabu, 07 September 2016

Pukul : 08.30 - 09.15, istirahat, 09.45 - 11.00

Lokasi : Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta

No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

a. Guru membuka pelajaran dengan

salam. Setelah itu guru bersama

dengan siswa menyanyikan mars SMP

Negeri 8 Yogyakarta, hymne SMP

Negeri 8 Yogyakarta, dan Tanah Air.

Sebelum menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan kali ini,

guru memberikan motivasi kepada

para siswa terkait dengan rasa

tanggung jawab. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menjelaskan tata cara presentasi

yang akan dilakukan oleh para siswa

secara berkelompok.

b. Pada kegiatan inti, guru

memersilahkan para siswa melakukan

presentasi secara berkelompok tentang

video cerita fantasi. Para siswa

kemudian melakukan presentasi secara

berkelompok dan setelah itu guru

memberikan apresiasi sekaligus

evaluasi terkait video yang telah

ditampilkan oleh setiap kelompok.

Selanjutnya, guru menjelaskan secara

singkat tentang jenis cerita fantasi

sehingga para siswa dapat

menyimpulkan bahwa video yang telah

mereka presentasikan termasuk dalam

jenis cerita fantasi irisan atau total,

sezaman atau lintas waktu.

Page 95: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

83

c. Pada kegiatan penutup, guru

memastikan bahwa para siswa paham

mengenai jenis cerita fantasi yang

telah mereka tampilkan. Guru

kemudian mengakhiri pelajaran dan

memutuskan untuk melanjutkan materi

tentang jenis cerita fantasi di

pertemuan selanjutnya karena jam

pelajaran sudah selesai. Kemudian

guru menutup pelajaran dengan doa

setelah belajar dan salam.

2 Siswa Masing-masing kelompok menampilkan

tugas video dan sinopsis cerita fantasi

yang telah diberikan oleh guru pada

pertemuan sebelumnya. Pada saat

kelompok yang satu menampilkan tugas

mereka di depan kelas, kelompok-

kelompok yang lain memerhatikan dan

memberikan apresiasi.

3 Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menentukan jenis cerita

fantasi dan menunjukkan bukti pada teks

yang dibaca/ didengar.

4 Materi dan Sumber Bahan

Ajar

Materi yang disampaikan oleh guru adalah

jenis cerita fantasi. Sekilas guru

menjelaskan tentang jenis cerita fantasi

total atau irisan, sezaman atau lintas

waktu. Materi yang disampaikan

bersumber dari buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa Indonesia cetakan

ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

5 Metode Pembelajaran Selain metode ceramah guru

menggunakan pembelajaran berbasis TIK.

6 Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam

pembelajaran kali ini yaitu media pandang

proyeksi (LCD, proyektor, laptop), media

pandang non-proyeksi (papan tulis,

spidol), media cetak (buku pegangan

siswa), dan media audio visual (video

cerita fantasi).

Page 96: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

84

7 Penilaian

a. Teknik penilaian

b. Waktu penilaian

Teknik penilaian yang digunakan oleh

guru yaitu secara lisan. Guru memberikan

apresiasi dan tanggapan atau evaluasi

secara langsung ketika para siswa selesai

melakukan presentasi.

Page 97: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

85

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, tanggal observasi : Kamis, 08 September 2016

Pukul : 11.15 - 11.45, istirahat (sholat), 12.15 - 13.30

Lokasi : Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta

No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

a. Guru membuka pelajaran dengan

salam. Setelah itu guru bersama

dengan siswa menyanyikan mars SMP

Negeri 8 Yogyakarta, hymne SMP

Negeri 8 Yogyakarta, dan Terima

Kasihku. Sebelum menyampaikan

tujuan pembelajaran, guru

memberikan motivasi kepada para

siswa terkait dengan kejujuran.

Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, yaitu (1) siswa dapat

menentukan jenis cerita fantasi dan

menunjukkan bukti pada teks yang

dibaca/ didengar, (2) siswa dapat

menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan

tema pada cerita fantasi dan

menunjukkan buktinya pada teks yang

dibaca/ didengar, (3) siswa mampu

menyimpulkan urutan cerita fantasi.

b. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan

kembali tentang jenis cerita fatasi

beserta contohnya. Setelah para siswa

dianggap paham, guru melanjutkan

materi pembelajaran pada pertemuan

kali ini, yaitu tentang unsur intrinsik

cerita fantasi. Guru memulai dengan

tanya jawab seputar unsur intrinsik dan

para siswa saling berebut unjuk jari

untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Setelah tanya

jawab, guru menjelaskan satu persatu

unsur intrinsik mulai dari tema,

Page 98: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

86

penokohan, perwatakan, latar, alur,

amanat, dan sudut pandang. Setelah

menjelaskan tentang unsur intrinsik

dan tidak ada pertanyaan dari siswa,

guru memberikan tugas secara

berkelompok kepada siswa untuk

mencari unsur intrinsik dari cerita

“Kekuatan Ekor Biru Nagata” dan “

Berlian Tiga Warna”. Setiap kelompok

yang terdiri dari dua siswa memilih

salah atu dari cerita tersebut. Setelah

itu, guru berkeliling untuk mengamati

jalannya diskusi dari masing-masing

kelompok.

c. Pada kegiatan penutup, guru

mengingatkan para siswa untuk

meneliti kembali hasil dari diskusi

mereka. Tepat setelah para siswa

meneliti hasil diskusi mereka, bel

tanda berakhirnya jam pelajaran

berbunyi. Guru mengingatkan para

siswa bahwa hasil diskusi mereka akan

dikoreksi secara silang pada pertemuan

selanjutnya. Guru juga mengingatkan

siswa untuk belajar dengan sungguh-

sungguh karena Ulangan Tengah

Semester (UTS) akan segera dimulai.

Kemudian guru menginstruksikan para

siswa untuk bersiap. Guru bersama

para siswa membaca doa setelah

belajar. Setelah itu guru menutup

pelajaran dengan salam.

2 Siswa Para siswa saling berebut untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru

seputar tentang unsur intrinsik. Para siswa

memerhatikan saat guru menjelaskan

kembali tentang unsur intrinsik.

Kemudian para siswa secara berkelompok

memilih salah satu naskah cerita yang

akan digunakan untuk tugas kelompok

Page 99: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

87

mereka. Setelah itu, mereka membaca dan

mengamati secara seksama untuk

menemukan unsur intrinsik dari naskah

cerita yang mereka pilih, Kekuatan Ekor

Biru Nagata atau Berlian Tiga Warna.

3 Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menentukan jenis cerita

fantasi dan menunjukkan bukti pada

teks yang dibaca/ didengar.

b. Siswa dapat menjelaskan ciri tokoh,

latar, alur, dan tema pada cerita fantasi

dan menunjukkan buktinya pada teks

yang dibaca/ didengar.

c. Siswa mampu menyimpulkan urutan

cerita fantasi.

4 Materi dan Sumber Bahan

Ajar

Materi yang disampaikan oleh guru adalah

jenis cerita fantasi, yaitu cerita fantasi

irisan atau total, sezaman atau lintas

waktu. Selain itu, guru juga

menyampaikan tentang unsur intrinsik,

mulai dari tema, penokohan, perwatakan,

latar, alur, amanat, dan sudut pandang.

Materi yang disampaikan bersumber dari

buku pegangan siswa dengan judul

Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016

(edisi revisi).

5 Metode Pembelajaran Selain metode ceramah dan tanya jawab,

guru juga menggunakan metode

penugasan, diskusi, dan kerja kelompok.

6 Media Pembelajaran Selain media pandang nonproyeksi

seperti papan tulis, spidol, dan lain

sebagainya, guru juga menggunakan

media cetak seperti buku pegangan siswa.

7 Penilaian

a. Teknik penilaian

b. Waktu penilaian

Teknik penilaian yang digunakan oleh

guru pada pembelajaran kali ini berupa

portofolio tugas tertulis yang diberikan

kepada siswa secara berkelompok.

Page 100: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

88

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, tanggal observasi : Rabu, 14 September 2016

Pukul : 08.30 - 09.15, istirahat, 09.45 - 11.00

Lokasi : Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta

No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

a. Guru membuka pelajaran dengan

salam. Sebelum pelajaran dimulai,

guru menyampaikan informasi

mengenai Ujian Tengah Semester

(UTS) yang akan dilaksanakan pada

tanggal 26 September 2016, sehingga

siswa harus belajar dengan sungguh-

sungguh untuk memersipkan UTS.

Kemudian guru bersama dengan siswa

menyanyikan mars SMP Negeri 8

Yogyakarta, hymne SMP Negeri 8

Yogyakarta, dan Satu Nusa Satu

Bangsa. Setelah menyanyikan tiga

lagu tersebut, guru memberikan

motivasi kepada para siswa tentang

rela berkorban. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran

kali ini, yaitu (1) siswa dapat

menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan

tema pada cerita fantasi dan

menunjukkan buktinya pada teks yang

dibaca/ didengar, (2) siswa dapat

merinci sturktur cerita fantasi dengan

baik.

b. Pada kegiatan inti, guru melanjutkan

pembelajaran mengenai unsur

intrinsik. Guru memersilahkan

kelompok yang satu menukarkan hasil

diskusi dengan kelompok yang lain.

Guru meminta tiap kelompok

membacakan hasil kerja kelompok

yang dikoreksi di depan kelas.

Page 101: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

89

Kemudian guru memberikan apresiasi,

tanggapan, dan evaluasi pada hasil

diskusi dari masing-masing kelompok.

Setelah itu, guru mengetes pemahaman

siswa tentang unsur intrinsik dengan

memberikan beberapa pertanyaan

kepada siwa. Kemudian guru

melanjutkan materi, yaitu struktur

cerita fantasi. Guru meminta beberapa

siswa untuk membaca naskah cerita

fantasi “Belajar dengan Gajah Mada”

secara bergantian. Kemudian guru

menjelaskan tentang struktur cerita

fantasi, yaitu orientasi, komplikasi,

dan resolusi disertai dengan contoh.

Guru menjelaskan bahwa orientasi

merupakan pengenalan tokoh, latar,

dan watak tokoh. Guru juga

menjelaskan bahwa komplikasi

dimulai dari munculnya permasalahan

atau konflik sampai terjadinya klimaks

atau puncak pemsalahan dalam cerita.

Setelah itu guru menjelaskan tentang

resolusi yang merupakan penyelesaian

masalah dalam cerita. Guru

memastikan para siswa paham tentang

struktur cerita fantasi. Kemudian guru

menunjuk siswa secara acak untuk

membaca materi variasi pengungkapan

struktur cerita fantasi. Sebelum

melanjutkan materi, guru terlebih

dahulu menjelaskan mengenai alur

cerita. Kemudian guru kembali

menunjuk siswa secara acak untuk

membaca materi selanjutnya, yaitu

ragam alur dan telaah teks cerita dari

segi strukturnya.

c. Pada kegiatan penutup, guru

memberikan tugas para siswa untuk

membaca buku pegangan siswa

Page 102: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

90

halaman 68-69, tentang unsur

kebahasaan yang terdapat dalam cerita

fantasi. Guru memberikan evaluasi

secara keseluruhan tentang pelajaran

hari ini. Kemudian guru membimbing

para siswa membaca doa setelah

belajar dan menutup pelajaran dengan

salam.

2 Siswa Masing-masing kelompok menukarkan

hasil diskusinya dengan kelompok lain.

Kemudian setiap kelompok memaparkan

hasil diskusi kelompok lain di depan

kelas. Setelah guru memastikan para siswa

paham, salah seorang siswa mengangkat

tangan dan bertanya pada guru tentang

unsur intrinsik yang belum dimengerti,

yaitu tentang sudut pandang. Siswa

tersebut masih sedikit bingung bagaimana

cara membedakan sudut pandang orang

pertama dan sudut pandang orang ketiga.

Setelah itu, beberapa siswa untuk

membaca naskah cerita fantasi “Belajar

dengan Gajah Mada” secara bergantian.

Kemudian beberapa siswa secara

bergantian membaca materi variasi

pengungkapan struktur cerita fantasi dan

ragam alur serta telaah teks cerita dari segi

strukturnya.

3 Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menjelaskan ciri tokoh,

latar, alur, dan tema pada cerita fantasi

dan menunjukkan buktinya pada teks

yang dibaca/ didengar.

b. Siswa dapat merinci sturktur cerita

fantasi dengan baik.

4 Materi dan Sumber Bahan

Ajar

Materi yang disampaikan oleh guru pada

pembelajaran kali ini adalah unsur

intrinsik dan struktur cerita fantasi. Materi

yang disampaikan bersumber dari buku

pegangan siswa dengan judul Bahasa

Page 103: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

91

Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016 (edisi

revisi).

5 Metode Pembelajaran Guru menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, dan tugas belajar pada

pembelajaran kali ini.

6 Media Pembelajaran Selain media pandang nonproyeksi seperti

papan tulis, spidol, dan lain sebagainya,

media yang digunakan adalah media

cetak, seperti buku pegangan siswa.

7 Penilaian

a. Teknik penilaian

b. Waktu penilaian

Teknik penilaian yang digunakan oleh

guru yaitu secara lisan. Guru memberikan

apresiasi dan tanggapan atau evaluasi

secara langsung ketika para siswa selesai

memaparkan hasil diskusi mengenai unsur

intrinsik. Selain itu, guru juga mengajukan

beberapa pertanyaan untuk mengetahui

pemahaman para siswa tentang materi

yang disampaikan pada pembelajaran kali

ini.

Page 104: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

92

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, tanggal observasi : Kamis, 15 September 2016

Pukul : 11.20 - 11.40, istirahat (sholat), 12.15 - 13.30

Lokasi : Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta

No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

a. Guru membuka pelajaran dengan

salam. Kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat

menyimpulkan karakteristik bagian-

bagian pada struktur cerita fantasi

(orientasi, komplikasi, dan resolusi).

Sebelum pelajaran dimulai, guru

bersama dengan siswa menyanyikan

mars SMP Negeri 8 Yogyakarta,

hymne SMP Negeri 8 Yogyakarta, dan

Indonesia Pusaka. Setelah

menyanyikan tiga lagu tersebut

kemudian guru menyampaikan

motivasi kepada siswa terkait dengan

akhlaq dan sopan santun. Guru

kemudian mengulas pelajaran pada

pertemuan sebelumnya untuk

membantu siswa mengingat materi

yang telah dipelajari tentang struktur

cerita fantasi pada pertemuan

sebelumnya.

b. Pada kegiatan inti, guru menampilkan

dua video cerita fantasi dan siswa akan

berdiskusi secara berkelompok untuk

menentukan struktur cerita dari video

yang akan ditampilkan oleh guru.

Sebelum menampilkan video, guru

terlebih dahulu menyampaikan tata

cara diskusi kelompok yang akan

dilakukan oleh para siswa. Guru

meminta setiap kelompok untuk

mengamati video yang ditampilkan

Page 105: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

93

secara seksama. Kemudian masing-

masing kelompok memilih salah satu

cerita dari video yang ditampilkan.

Setelah memilih salah satu cerita dari

video yang ditampilkan, masing-

masing kelompok menentukan struktur

dari cerita tersebut. Guru menampilkan

video pertama, yaitu video cerita

Bawang Merah Bawang Putih. Saat

video ditampilkan, para siswa

mengamati dengan seksama. Setelah

video pertama selesai, guru

menampilkan video yang kedua, yaitu

video cerita Keong Mas. Para siswa

juga mengamati dengan seksama untuk

mengetahui bagian-bagian dari

struktur cerita. Setelah kedua video

ditampilkan, guru meminta masing-

masing kelompok yang terdiri dari

empat siswa untuk segera

mendiskusikan hasil pengamatan

mereka.

c. Pada kegiatan penutup, guru guru

memberikan evaluasi secara

keseluruhan tentang pembelajaran hari

ini. Guru mengingatkan kembali

bahwa UTS akan segera dimulai dan

siswa harus belajar dengan sungguh-

sungguh. Guru membimbing para

siswa membaca doa setelah belajar dan

menutup pelajaran dengan salam.

2 Siswa Para siswa mengamati dengan seksama

video yang ditampilkan oleh guru.

Kemudian para siswa membagi kelompok

untuk mendiskusikan struktur dari cerita

fantasi yang telah ditampilkan oleh guru.

Setelah itu, para siswa berdikusi dengan

kelompok masing-masing.

Page 106: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

94

3 Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyimpulkan karakteristik

bagian-bagian pada struktur cerita fantasi

(orientasi, komplikasi, dan resolusi).

4 Materi dan Sumber Bahan

Ajar

Materi yang disampaikan oleh guru pada

pembelajaran kali ini adalah meyimpulkan

karakteristik bagian-bagian pada struktur

cerita fantasi. Materi yang disampaikan

bersumber dari buku pegangan siswa

dengan judul Bahasa Indonesia cetakan

ke-3 tahun 2016 (edisi revisi).

5 Metode Pembelajaran Guru menggunakan metode penugasan,

ceramah, diskusi, dan kerja kelompok

pada pembelajaran kali ini.

6 Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam

pembelajaran kali ini yaitu media pandang

proyeksi (LCD, proyektor, laptop), media

cetak (buku pegangan siswa), dan media

audio visual (video Bawang Merah

Bawang Putih dan video Keong Mas).

7 Penilaian

a. Teknik penilaian

b. Waktu penilaian

Teknik penilaian pada pembelajaran kali

ini berupa penilaian portofolio dengan

memberikan tugas kelompok kepada para

siswa untuk mengamati dan menulis

kembali stuktur dari cerita fantasi yang

telah ditampilkan oleh guru. Penilaian

dilakukan pada saat pembelajaran.

Page 107: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

95

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, tanggal observasi : Rabu, 21 September 2016

Pukul : 08.30 - 09.15, istirahat, 09.45 - 11.00

Lokasi : Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta

No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

a. Guru membuka pelajaran dengan

salam. Sebelum pelajaran dimulai,

guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, yaitu (1) siswa mampu

mengomentari cerita fantasi dari segi

struktur dan bahasanya, (2) siswa

mampu merencanakan pengembangan

cerita fantasi. Setelah itu guru bersama

dengan siswa menyanyikan mars SMP

Negeri 8 Yogyakarta, hymne SMP

Negeri 8 Yogyakarta, dan Terima

Kasihku. Setelah menyanyikan tiga

lagu tersebut kemudian guru

memberikan motivasi kepada siswa

untuk selalu optimis. Pada pertemuan

sebelumnya, para siswa telah mencari

struktur cerita secara berkelompok dari

video yang telah ditampilkan oleh

guru.

b. Pada kegiatan inti, Guru

menginstruksikan pada semua

kelompok untuk saling menukarkan

hasil diskusi mereka dan dikoreksi

bersama. Kelompok yang satu maju ke

depan untuk membacakan hasil diskusi

dari kelompok yang lain. Guru

memberikan kesempatan para siswa

untuk memberikan masukan terhadap

hasil diskusi yang dibacakan. Setelah

itu guru memberikan apresiasi,

tanggapan, dan evaluasi pada

kelompok yang hasil diskusinya

Page 108: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

96

dibacakan. Setelah memberikan

penilaian, guru melanjutkan materi

tentang unsur kebahasaan. Guru

menjelaskan mulai dari penggunaan

kata ganti dan nama orang sebagai

sudut pandang penceritaan,

penggunaan kata yang mencerap panca

indera untuk deskripsi latar,

penggunaan diksi dengan makna kias

dan makna khusus, penggunaan kata

sambung urutan waktu, penggunaan

kata / ungkapan keterkejutan, dan

penggunaan dialog / kalimat langsung

dalam cerita. Setelah itu guru

melanjutkan materi tentang

menyajikan cerita fantasi. Guru

menunjuk siswa secara acak untuk

membaca cara menyajikan cerita

fantasi. Guru memberikan penjelasan

bahwa ada dua tahapan dalam

menyajikan cerita fantasi. Tahapan

yang pertama yaitu merencanakan

cerita, mulai dari menemukan ide,

menggali ide cerita melalui membaca,

membuat rangkaian peristiwa, hingga

pengembangan cerita. Kemudian

tahapan yang kedua yaitu menulis

cerita fantasi mulai dari

merencanakan, mengembangkan

produk, memberi judul yang menarik,

menelaah untuk merevisi, dan

memublikasikan.

c. Pada kegiatan penutup, guru

mengevaluasi secara keseluruhan

tentang materi yang telah dipelajari

pada hari ini. Guru mengingatkan

siswa untuk memelajari tentang cerita

fantasi karena pada pertemuan

berikutnya akan diadakan ulangan

harian. Setelah itu guru membimbing

Page 109: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

97

para siswa untuk membaca doa setelah

belajar. Kemudian guru menutup

pelajaran dengan salam.

2 Siswa Para siswa menukarkan hasil diskusi

kelompok masing-masing. Kelompok

yang satu membacakan hasil diskusi dari

kelompok yang lain di depan kelas.

Setelah itu para siswa memerhatikan guru

saat menjelaskan tentang unsur

kebahasaan.

3 Tujuan Pembelajaran a. Siswa mampu mengomentari cerita

fantasi dari segi struktur dan

bahasanya.

b. Siswa mampu merencanakan

pengembangan cerita fantasi

4 Materi dan Sumber Bahan

Ajar

Materi yang disampaikan oleh guru adalah

unsur kebahasaan dan cara menyajikan

cerita fantasi. Guru menjelaskan tentang

unsur kebahasaan mulai dari penggunaan

kata ganti dan nama orang sebagai sudut

pandang penceritaan, penggunaan kata

yang mencerap panca indera untuk

deskripsi latar, penggunaan diksi dengan

makna kias dan makna khusus,

penggunaan kata sambung urutan waktu,

penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan,

dan penggunaan dialog/ kalimat langsung

dalam cerita. Setelah itu, guru

memberikan penjelasan bahwa ada dua

tahapan dalam menyajikan cerita fantasi.

Materi yang disampaikan bersumber dari

buku pegangan siswa dengan judul

Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016

(edisi revisi).

5 Metode Pembelajaran Metode yang digunakan oleh guru pada

pembelajaran kali ini adalah metode

ceramah.

6 Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam

pembelajaran kali ini yaitu media pandang

Page 110: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

98

non-proyeksi (papan tulis, spidol, dll) dan

media cetak (buku pegangan siswa).

7 Penilaian

a. Teknik penilaian

b. Waktu penilaian

Pada pembelajaran kali ini belum tampak

kegiatan penilaian.

Page 111: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

99

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA FANTASI

Hari, tanggal observasi : Kamis, 22 September 2016

Pukul : 11.15 - 11.40, istirahat (sholat), 12.15 - 13.30

Lokasi : Kelas VII F SMP Negeri 8 Yogyakarta

No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Observasi

1 Guru

a. Pembukaan

b. Kegiatan Inti

c. Penutup

a. Guru membuka pelajaran dengan

salam. Sebelum pelajaran dimulai,

guru bersama dengan siswa

menyanyikan Mars SMP Negeri 8

Yogyakarta, Hymne SMP Negeri 8

Yogyakarta, dan Tanah Air. Setelah

menyanyikan tiga lagu tersebut

kemudian guru menyampaikan dan

memberikan motivasi kepada siswa

untuk menjadi orang yang penyabar.

Setelah itu guru mengulas kembali

beberapa materi yang sudah

disampaikan pada pertemuan

sebelumnya, yaitu tentang menulis

cerita fantasi mulai dari menggali ide

sampai memublikasikan cerita yang

ditulis. Guru menyampaikan bahwa

waktu tidak mencukupi untuk praktik

menulis cerita fantasi. Oleh karena itu,

para siswa bisa belajar menulis cerita

fantasi sendiri dan memublikasikannya

di mading sekolah atau di majalah

SMP Negeri 8 Yogyakarta.

b. Pada kegiatan inti, guru meminta para

siswa untuk memersiapkan ulangan

yang akan dilaksanakan setelah

istirahat sholat dzuhur. Salah satu

siswa membagikan lembar jawab yang

nantinya akan digunakan oleh para

siswa untuk menjawab soal-soal

ulangan. Kemudian guru

memersilahkan para siswa untuk

Page 112: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

100

belajar sebelum ulangan dimulai. Guru

membacakan delapan soal uraian

ulangan dan para siswa mendengarkan

dengan seksama. Setelah itu para siswa

menjawab soal ulangan dengan tenang.

Guru memerhatikan para siswa yang

sedang menjawab soal ulangan dan

mengingatkan para siswa untuk tetap

tenang.

c. Pada kegiatan penutup, Guru

mengingatkan para siswa untuk

meneliti kembali jawaban yang telah

ditulis pada lembar jawab soal ulangan

sebelum dikumpulkan. Setelah para

siswa menyerahkan lembar jawab,

guru berharap hasil ulangan tentang

cerita fantasi lebih baik dari ulangan

sebelumnya. Kemudian guru

mengingatkan kembali bahwa minggu

depan, 26 September 2016, UTS akan

dilaksanakan. Oleh karena itu, guru

meminta para siswa untuk belajar

dengan sungguh-sungguh. Guru

membimbing para siswa untuk

membaca doa selesai belajar dan

menutup pelajaran dengan salam.

2 Siswa Para siswa memerhatikan guru saat

mengulas beberapa materi sebelum

ulangan dimulai. Kemudian para siswa

menggunakan waktu sebelum istirahat

sholat dzuhur untuk belajar sebelum

ulangan dimulai. Setelah itu, para siswa

menjawab soal ulangan dengan tenang.

3 Tujuan Pembelajaran Guru tidak menyampaikan tujuan

pembelajaran.

4 Materi dan Sumber Bahan

Ajar

Guru mengulang beberapa materi yang

telah disampaikan pada pertemuan

sebelumnya, yaitu menulis cerita fantasi

mulai dari menggali ide sampai

memublikasikan cerita yang ditulis.

Page 113: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

101

Materi yang disampaikan bersumber dari

buku pegangan siswa dengan judul

Bahasa Indonesia cetakan ke-3 tahun 2016

(edisi revisi).

5 Metode Pembelajaran Metode yang digunnakan guru pada

pertemuan kali ini adalah ceramah dan

latihan.

6 Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam

pembelajaran kali ini yaitu media pandang

non-proyeksi (papan tulis, spidol, dll) dan

media cetak (buku pegangan siswa).

7 Penilaian

a. Teknik penilaian

b. Waktu penilaian

Teknik penilaian yang digunakan oleh

guru berupa ulangan harian. Tes dilakukan

secara tertulis dengan delapan butir soal

uraian. Penilaian ini dilakukan pada akhir

pembelajaran teks cerita fantasi.

Page 114: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

102

Lampiran 3

Catatan Lapangan

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat :

Hasil Pengamatan

Page 115: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

103

Lampiran 4

CATATAN LAPANGAN

Hari, tanggal : Rabu, 07 September 2016

Waktu : 08.30 - 09.15, istirahat, 09.45 - 11.00

Tempat : Kelas VII F

Hasil Pengamatan

Guru membuka pelajaran dengan salam. Sebelum pelajaran dimulai, guru

bersama dengan siswa menyanyikan Mars SMP Negeri 8 Yogyakarta, Hymne SMP

Negeri 8 Yogyakarta, dan Tanah Air yang dipandu oleh dua siswa yang bertugas.

Setelah menyanyikan tiga lagu tersebut kemudian guru menyampaikan dan

memberikan motivasi kepada siswa terkait dengan rasa tanggung jawab. Tanggung

jawab sebagai siswa di sekolah dengan bersungguh-sungguh dalam belajar, sebagai

anak di rumah dengan berbakti pada kedua orang tua, dan sebagai makmum saat

sholat di masjid. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa

dapat menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang

dibaca/ didengar. Guru menjelaskan tata cara presentasi yang akan dilakukan oleh

siswa. Pada pertemuan sebelumnya guru telah memberikan tugas kepada siswa

secara berkelompok. Setiap kelompok yang terdiri dari empat siswa diminta untuk

mencari video mengenai cerita fantasi dan membuat sinopsis dari video yang

ditampilkan sebagai sarana untuk membangun konteks tentang cerita fantasi.

Guru menunjuk secara acak delapan kelompok yang mempresentasikan

hasil diskusi mereka sehingga semua kelompok harus siap untuk presentasi.

Kelompok pertama mempresentasikan video Tomorrowland beserta sinopsisnya.

Page 116: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

104

Setelah mereka presentasi, terlebih dahulu guru memberikan apresiasi kepada

kelompok tersebut. Kemudian guru memberikan tanggapan terhadap video dan

sinopsis yang telah dipresentasikan. Setelah itu guru juga memberikan evaluasi

pada kelompok yang telah mempresentasikan sinopsis dan video dari cerita fantasi.

Begitu juga dengan kelompok-kelompok selajutnya, yaitu kelompok delapan

dengan sinopsis dan video War Craft, kelompok dua dengan sinopsis dan video The

Lats Game. Saat kelompok tujuh dengan sinopsis dan video Attack on Titan

mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi, bel istirahat berbunyi. Guru

menginstruksikan para siswa untuk istirahat terlebih dahulu. Siswa bersiap-siap

untuk keluar kelas.

Bel tanda berakhirnya waktu istirahat berbunyi. Siswa masuk kelas dan

bersiap-siap untuk melanjutkan pelajaran. Guru memasuki ruang kelas dan

mempersilahkan kelompok tujuh dengan sinopsis dan video Attack on Titan untuk

melakukan presentasi. Sama halnya dengan kelompok satu, delapan, dan dua.

Setelah kelompok tujuh presentasi, terlebih dahulu guru memberikan apresiasi

kepada kelompok tersebut. Kemudian guru memberikan tanggapan terhadap video

dan sinopsis yang telah dipresentasikan. Setelah itu guru juga memberikan evaluasi

pada kelompok tersebut. Begitu seterusnya sampai pada kelompok terakhir, yaitu

kelompok lima dengan sinopsis dan video The Lats: Naruto The Movie.

Setelah semua kelompok melakukan presentasi dan evaluasi tiap kelompok,

guru memberikan evaluasi secara keseluruhan pada semua kelompok mengenai

hasil presentasi mereka. Guru mengatakan bahwa semua video yang telah

ditampilkan merupakan cerita fantasi. Kemudian guru menjelaskan secara singkat

Page 117: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

105

mengenai jenis cerita fantasi sehingga siswa dapat menyimpulkan video yang telah

mereka tampilkan secara berkelompok termasuk dalam jenis cerita fantasi irisan

atau total, sezaman atau lintas waktu. Guru memastikan kembali bahwa para siswa

paham mengenai jenis cerita fantasi yang telah mereka tampilkan. Karena jam

pelajaran sudah selesai dan materi tentang jenis cerita fantasi belum tuntas maka

guru segera mengakhiri pelajaran dan melanjutkan materi tentang jenis cerita

fantasi pada pertemuan selanjutnya, kemudian guru menutup pelajaran dengan doa

setelah belajar dan salam.

Page 118: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

106

Catatan Lapangan

Hari, tanggal : Kamis, 08 September 2016

Waktu : 11.15 - 11.45, istirahat (sholat dzuhur), 12.15 - 13.30

Tempat : Kelas VII F

Hasil Pengamatan

Guru membuka pelajaran dengan salam pada pukul 11.15 WIB. Sebelum

pelajaran dimulai, guru bersama dengan siswa menyanyikan Mars SMP Negeri 8

Yogyakarta, Hymne SMP Negeri 8 Yogyakarta, dan Terima Kasihku yang dipandu

oleh dua siswa yang bertugas. Setelah menyanyikan tiga lagu tersebut kemudian

guru menyampaikan dan memberikan motivasi kepada siswa terkait dengan

kejujuran. Guru mengatakan bahwa sebagai manusia harus meneladani sifat jujur.

Dengan bersifat jujur, kita akan memperoleh hasil yang luar biasa. Misal, salah

seorang teman kalian tidak sengaja menjatuhkan hand phone saat istirahat.

Kemudiaan di antara kalian ada yang menemukan. Kalian tidak boleh membawa

hand phone tersebut pulang, apalagi dijual. Kalian harus jujur, bilang sama

Bapak/Ibu guru bahwa kalian menemukan hand phone tersebut sehingga Bapak/Ibu

guru bisa mengembalikan hand phone tersebut ke pemiliknya.

Guru memberikan satu contoh lagi tentang kejujuran yang harus diteladani

oleh siswa, yaitu kejujuran saat mengerjakan soal ulangan. Baik itu ulangan harian,

ulangan tengah semester, maupun ulangan akhir semester. Guru mengatakan bahwa

dengan kejujuran para siswa akan mengetahui tingkat kemampuan mereka. Para

siswa harus belajar yang rajin saat akan mengahadapi ulangan. Tidak dengan

membuka buku atau mencontek jawaban dari teman karena belum tentu jawaban

Page 119: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

107

dari teman yang dicontek adalah jawaban yang benar. Sekali lagi guru menekankan

kepada siswa bahwa jujur memang suatu hal kecil yang sulit untuk dilakukan, akan

tetapi hasil dari kejujuran sangatlah luar biasa. Oleh karena itu, para siswa harus

meneladani sifat jujur, terutama jujur pada diri sendiri.

Setelah menyampaikan motivasi tentang kejujuran, guru menyampaikan

tujuan pembelajaran. Pertama, siswa dapat menentukan jenis cerita fantasi dan

menunjukkan bukti pada teks yang dibaca/ didengar. Kedua, siswa dapat

menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan menunjukkan

buktinya pada teks yang dibaca/ didengar. Ketiga, siswa mampu menyimpulkan

urutan cerita fantasi. Kemudian guru mengulas materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya, yaitu tentang pengertian dan jenis cerita fantasi. Guru

menjelaskan kembali mengenai jenis cerita fantasi irisan atau total dan sezaman

atau lintas waktu serta memberikan contoh. Setelah para siswa dianggap paham

tentang materi tersebut, guru melanjutkan materi tentang unsur intrinsik cerita

fantasi. Ketika guru hendak memulai materi tentang unsur intrinsik, adzan dzuhur

berkumandang. Guru menghentikan aktivitas di kelas sejenak. Pada saat adzan

dzuhur selesai berkumandang, guru menginstruksikan siswa untuk beristirahat

sholat terlebih dahulu dan kembali ke kelas pada pukul 12.15 WIB. Siswa bersiap-

siap keluar kelas untuk melaksanakan sholat dzuhur berjama’ah dan istirahat.

Siswa masuk kelas dan bersiap-siap untuk melanjutkan pelajaran pada pukul

12.15 WIB. Guru memasuki kelas dan memulai kembali pelajaran. Guru

mengingatkan kembali para siswa bahwa pada bab sebelumnya mereka juga telah

mempelajari tentang unsur intrinsik. Kemudian guru mulai bertanya seputar unsur

Page 120: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

108

intrinsik dan para siswa sangat antusias. Mereka saling berebut unjuk jari untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah tanya jawab, guru

menjelaskan satu persatu unsur intrinsik mulai dari tema, penokohan, perwatakan,

latar, alur, amanat, dan sudut pandang. Setelah menjelaskan tentang unsur intrinsik

dan tidak ada pertanyaan dari siswa, guru memberikan tugas secara berkelompok

kepada siswa untuk mencari unsur intrinsik dari cerita “Kekuatan Ekor Biru

Nagata” dan “ Berlian Tiga Warna”. Setiap kelompok yang terdiri dari dua siswa

memilih salah atu dari cerita tersebut.

Pada saat para siswa sedang berdiskusi, guru berkeliling melihat para siswa

berdiskusi. Pada saat jam pelajaran Bahasa Indonesia usai 10 menit lagi, guru

mengingatkan para siswa untuk meneliti kembali hasil dari diskusi mereka. Tepat

setelah para siswa meneliti hasil diskusi mereka, bel tanda berakhirnya jam

pelajaran berbunyi. Guru mengingatkan para siswa bahwa hasil diskusi mereka

akan dikoreksi secara silang pada pertemuan selanjutnya. Guru juga mengingatkan

siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh karena Ulangan Tengah Semester

(UTS) akan segera dimulai. Kemudian guru menginstruksikan para siswa untuk

bersiap. Guru bersama para siswa membaca doa setelah belajar. Setelah itu guru

menutup pelajaran dengan salam.

Page 121: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

109

Catatan Lapangan

Hari, tanggal : Rabu, 14 September 2016

Waktu : 08.30 - 09.15, istirahat, 09.45 - 11.00

Tempat : Kelas VII F

Hasil Pengamatan

Guru membuka pelajaran dengan salam. Sebelum pelajaran dimulai, guru

menyampaikan informasi mengenai Ujian Tengah Semester (UTS) yang akan

dilaksanakan pada tanggal 26 September 2016, sehingga siswa harus belajar dengan

sungguh-sungguh untuk memersipkan UTS. Kemudian guru bersama dengan siswa

menyanyikan Mars SMP Negeri 8 Yogyakarta, Hymne SMP Negeri 8 Yogyakarta,

dan Satu Nusa Satu Bangsa yang dipandu oleh dua siswa yang bertugas. Setelah

menyanyikan tiga lagu tersebut guru menyampaikan motivasi kepada siswa tentang

rela berkorban. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu (1)

siswa dapat menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan

menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/ didengar, (2) siswa dapat merinci

struktur cerita fantasi dengan baik.

Guru melanjutkan pembelajaran terkait dengan unsur intrinsik yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru meminta para siswa menukarkan hasil

kerja kelompok satu dengan kelompok lain, yaitu tugas mencari unsur intrinsik dari

cerita “Kekuatan Ekor Biru Nagata” dan “ Berlian Tiga Warna”. Guru meminta tiap

kelompok membacakan hasil kerja kelompok yang dikoreksi di depan kelas.

Kemudian guru memberikan apresiasi, tanggapan, dan evaluasi pada hasil kerja tiap

kelompok. Tepat setelah guru memberikan evaluasi pada kelompok terakhir, bel

Page 122: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

110

tanda istirahat berbunyi. Guru menginstruksikan para siswa keluar kelas untuk

istirahat terlebih dahulu. Para siswa bersiap-siap untuk keluar kelas.

Bel tanda berakhirnya waktu istirahat berbunyi. Para siswa masuk kelas dan

bersiap-siap untuk melanjutkan pelajaran. Guru mengulas kembali tentang unsur

intrinsik sebelum pelajaran dilanjutkan pada struktur cerita fantasi. Guru mengetes

pemahaman siswa mengenai unsur intrinsik dengan cara memberikan beberapa

pertanyaan mengenai unsur intrinsik dengan menunjuk siswa secara acak. Setelah

memberikan beberapa pertanyaan, guru memastikan bahwa para siswa sudah

paham tentang unsur intrinsik. Salah seorang siswa mengangkat tangan dan

bertanya pada guru tentang unsur intrinsik yang belum dimengerti, yaitu tentang

sudut pandang. Siswa tersebut masih sedikit bingung bagaimana cara membedakan

sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Kemudian guru

menjelaskan kembali tentang sudut pandang orang pertama dan sudut pandang

orang ketiga serta guru memberikan contoh yang mudah dipahami siswa. Setelah

siswa tersebut sudah paham tentang sudut pandang, guru melanjutkan ke materi

selanjutnya, yaitu struktur cerita fantasi.

Guru meminta beberapa siswa untuk membaca naskah cerita fantasi

“Belajar dengan Gajah Mada” secara bergantian. Kemudian guru menjelaskan

tentang struktur cerita fantasi, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi disertai

dengan contoh. Guru menjelaskan bahwa orientasi merupakan pengenalan tokoh,

latar, dan watak tokoh. Guru memberikan contoh bagian orientasi dengan cerita

timun mas. Misal, pada zaman dahulu tinggallah seorang wanita tua di desa

terpencil bernama Mbok Rondo. Kemudian guru menjelaskan bahwa komplikasi

Page 123: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

111

dimulai dari munculnya permasalahan atau konflik sampai terjadinya klimaks atau

puncak pemsalahan dalam cerita. Guru kembali memberikan contoh dengan cerita

timun mas. Setelah itu guru menjelaskan tentang resolusi yang merupakan

penyelesaian masalah dalam cerita.

Setelah guru memberikan penjelasan beserta contoh tentang struktur cerita

fantasi, guru bersama dengan para siswa menelaah struktur cerita “Belajar dengan

Gajah Mada”. Guru meminta siswa untuk membuka buku pegangan paket tentang

variasi pengungkapan struktur cerita fantasi. Guru memastikan para siswa paham

tentang struktur cerita fantasi. Kemudian guru menunjuk siswa secara acak untuk

membaca materi variasi pengungkapan struktur cerita fantasi. Sebelum

melanjutkan materi, guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai alur cerita.

Kemudian guru kembali menunjuk siswa secara acak untuk membaca materi

selanjutnya, yaitu ragam alur dan telaah teks cerita dari segi strukturnya. Setelah

itu, guru memberikan tugas para siswa untuk membaca buku pegangan siswa

halaman 68-69, tentang unsur kebahasaan yang terdapat dalam cerita fantasi. Guru

memberikan evaluasi secara keseluruhan tentang pelajaran hari ini. Kemudian guru

membimbing para siswa membaca doa setelah belajar dan menutup pelajaran

dengan salam.

Page 124: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

112

Catatan Lapangan

Hari, tanggal : Kamis, 15 September 2016

Waktu : 11.20 - 11.40, istirahat (sholat dzuhur), 12.15 - 13.30

Tempat : Kelas VII F

Hasil Pengamatan

Guru membuka pelajaran dengan salam. Kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat menyimpulkan karakteristik bagian-bagian

pada struktur cerita fantasi (orientasi, komplikasi, dan resolusi). Sebelum pelajaran

dimulai, guru bersama dengan siswa menyanyikan Mars SMP Negeri 8 Yogyakarta,

Hymne SMP Negeri 8 Yogyakarta, dan Indonesia Pusaka yang dipandu oleh dua

siswa yang bertugas. Setelah menyanyikan tiga lagu tersebut kemudian guru

menyampaikan motivasi kepada siswa terkait dengan akhlaq dan sopan santun.

Guru menyampaikan bahwa para siswa sering melupakan hal sepele, seperti makan

dan minum sambil berdiri. Guru meminta para siswa untuk memerhatikan hal

sepele seperti hal tersebut. Para siswa harus mencerminkan akhlaq yang baik.

Guru juga mengingatkan para siswa supaya mencerminkan sopan dan satun.

Misal, saat ke ruang guru untuk menanyakan nilai atau hal yang terkait dengan

pelajaran, sebaiknya siswa tidak membawa jajanan masuk ke ruang guru apalagi

jajanan tersebut memenuhi kedua tangannya. Guru mengingatkan bahwa alangkah

lebih baik kalau siswa masuk ke ruang guru jajanan ditaruh di luar atau dititipkan

temannya. Setelah menyampaikan motivasi, guru mengulas pelajaran pada

pertemuan sebelumnya. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa mengingat

materi yang telah dipelajari tentang struktur cerita fantasi.

Page 125: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

113

Pada pertemuan kali ini, guru akan menampilkan dua video cerita fantasi

dan siswa akan berdiskusi secara berkelompok untuk menentukan struktur cerita

dari video yang akan ditampilkan oleh guru. Guru menyampaikan tata cara diskusi

kelompok yang akan dilakukan oleh para siswa. Guru meminta setiap kelompok

untuk mengamati video yang ditampilkan secara seksama. Kemudian masing-

masing kelompok memilih salah satu cerita dari video yang ditampilkan. Setelah

memilih salah satu cerita dari video yang ditampilkan, masing-masing kelompok

menentukan struktur dari cerita tersebut. Tepat setelah guru menjelaskan tata cara

diskusi, adzan dzuhur berkumandang. Guru menghentikan aktivitas di kelas

sejenak. Pada saat adzan dzuhur selesai berkumandang, guru menginstruksikan

siswa untuk beristirahat sholat terlebih dahulu dan kembali ke kelas pada pukul

12.15 WIB. Siswa bersiap-siap keluar kelas untuk melaksanakan sholat dzuhur

berjama’ah dan istirahat.

Siswa masuk kelas dan bersiap-siap untuk melanjutkan pelajaran pada pukul

12.15 WIB. Guru memasuki kelas dan memulai kembali pelajaran. Guru

menampilkan video pertama, yaitu video cerita Bawang Merah Bawang Putih. Saat

video ditampilkan, para siswa mengamati dengan seksama. Setelah video pertama

selesai, guru langsung menampilkan video yang kedua, yaitu video cerita Keong

Mas. Para siswa juga mengamati dengan seksama untuk mengetahui bagian-bagian

dari struktur cerita. Setelah kedua video ditampilkan, guru meminta masing-masing

kelompok yang terdiri dari empat siswa untuk segera mendiskusikan hasil

pengamatan mereka.

Page 126: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

114

Pada saat para siswa berdiskusi, guru mengamati cara diskusi dari masing-

masing kelompok. Guru mengingatkan agar para siswa tidak ramai saat berdiskusi,

sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas lain tidak terganggu. Setelah itu guru

mengingatkan kepada para siswa bahwa mereka masih mempunyai waktu sekitar

10 menit lagi untuk menyelesaikan hasil diskusi. Kemudian guru memberikan

evaluasi secara keseluruhan tentang pembelajaran hari ini. Guru mengingatkan

kembali bahwa UTS akan segera dimulai dan siswa harus belajar dengan sungguh-

sungguh. Guru membimbing para siswa membaca doa setelah belajar dan menutup

pelajaran dengan salam.

Page 127: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

115

Catatan Lapangan

Hari, tanggal : Rabu, 21 September 2016

Waktu : 08.30 - 09.15, istirahat, 09.45 - 11.00

Tempat : Kelas VII F

Hasil Pengamatan

Guru membuka pelajaran dengan salam. Sebelum pelajaran dimulai, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Pertama, siswa mampu mengomentari cerita

fantasi dari segi struktur dan bahasanya. Kedua, siswa mampu merencanakan

pengembangan cerita fantasi. Setelah itu guru bersama dengan siswa menyanyikan

Mars SMP Negeri 8 Yogyakarta, Hymne SMP Negeri 8 Yogyakarta, dan Terima

Kasihku yang dipandu oleh dua siswa yang bertugas. Setelah menyanyikan tiga

lagu tersebut kemudian guru menyampaikan dan memberikan motivasi kepada

siswa untuk selalu optimis.

Pada pertemuan sebelumnya, para siswa telah mencari struktur cerita secara

berkelompok dari video yang telah ditampilkan oleh guru. Guru menginstruksikan

pada semua kelompok untuk saling menukarkan hasil diskusi mereka dan dikoreksi

bersama. Kelompok yang satu maju ke depan untuk membacakan hasil diskusi dari

kelompok yang lain. Guru memberikan kesempatan para siswa untuk memberikan

masukan terhadap hasil diskusi yang dibacakan. Setelah itu guru memberikan

apresiasi, tanggapan, dan evaluasi pada kelompok yang hasil diskusinya dibacakan.

Guru memberikan nilai 85 pada kelompok pertama karena struktur cerita Bawang

Merah dan Bawang Putih sudah runtut, hanya saja masih harus diperbaiki lagi pada

bagian komplikasi dan resolusi. Untuk kelompok kedua, guru memberikan nilai 88

Page 128: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

116

karena struktur cerita Bawang Merah dan Bawang Putih sudah runtut, hanya saja

pada bagian resolusi perlu diperbaiki lagi. Kelompok ketiga mendapatkan nilai

dibawah kelompok pertama dan kedua, yaitu 82. Guru memberikan penjelasan

bahwa struktur cerita Bawang Merah dan Bawang Putih sudah runtut, hanya saja

terdapat beberapa bagian cerita yang seharusnya masih termasuk komplikasi tetapi

oleh kelompok ketiga sudah dimasukkan pada bagian resolusi. Bel waktu istirahat

berbunyi. Guru menginstruksikan para siswa untuk beristirahat terlebih dahulu.

Para siswa bersiap-siap untuk keluar kelas.

Bel tanda berakhirnya waktu istirahat berbunyi. Para siswa bersiap-siap

untuk melanjutkan pelajaran. Guru memasuki ruang kelas dan memersilahkan pada

kelompok selanjutnya untuk membacakan hasil diskusi dari kelompok yang

dikoreksi, yaitu kelompok empat sampai kelompok delapan. Sama halnya seperti

kelompok-kelompok yang sudah dikoreksi sebelumnya. Guru memberikan

kesempatan para siswa untuk memberikan masukan terhadap hasil diskusi yang

dibacakan. Setelah itu guru memberikan apresiasi, tanggapan, dan evaluasi pada

kelompok yang hasil diskusinya dibacakan.

Guru memberikan nilai sempurna pada kelompok empat karena struktur

cerita Keong Mas sudah runtut dan bagian-bagian cerita (orientasi, komplikasi, dan

resolusi) sudah tepat. Kelompok yang dikoreksi selanjutnya adalah kelompok lima.

Sebelum menanggapi guru terlebih dahulu memberikan apresiasi pada kelompok

lima. Guru memberikan tanggapan bahwa struktur cerita Bawang Merah dan

Bawang Putih sudah benar, akan tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Pada kelompok lima, bagian cerita yang seharusnya masih merupakan orientasi

Page 129: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

117

dimasukkan pada bagian komplikasi, sedangkan pada bagian resolusi masih belum

sempurna. Guru memberikan nilai 90 untuk kelompok enam karena struktur cerita

Keong Mas sudah runtut, akan tetapi pada bagian resolusi tokoh antagonis belum

disampaikan. Sama halnya dengan kelompok empat, guru memberikan nilai

sempurna untuk kelompok tujuh dan delapan karena struktur ceritanya sudah runtut

dan tepat.

Setelah memberikan penilaian pada tugas kelompok tentang struktur cerita,

guru melanjutkan materi tentang unsur kebahasaan. Guru menjelaskan mulai dari

penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan,

penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi latar, penggunaan

diksi dengan makna kias dan makna khusus, penggunaan kata sambung urutan

waktu, penggunaan kata/ ungkapan keterkejutan, dan penggunaan dialog/ kalimat

langsung dalam cerita. Kemudian guru memastikan para siswa paham tentang unsur

kebahasaan cerita fantasi.

Setelah itu guru melanjutkan materi tentang menyajikan cerita fantasi. Guru

menunjuk siswa secara acak untuk membaca cara menyajikan cerita fantasi. Guru

memberikan penjelasan bahwa ada dua tahapan dalam menyajikan cerita fantasi.

Tahapan yang pertama yaitu merencanakan cerita, mulai dari menemukan ide,

menggali ide cerita melalui membaca, membuat rangkaian peristiwa, hingga

pengembangan cerita. Kemudian tahapan yang kedua yaitu menulis cerita fantasi

mulai dari merencanakan, mengembangkan produk, memberi judul yang menarik,

menelaah untuk merevisi, dan memublikasikan.

Page 130: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

118

Selanjutnya guru mengevaluasi secara keseluruhan tentang materi yang

telah dipelajari pada hari ini. Guru mengingatkan siswa untuk memelajari tentang

cerita fantasi karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian.

Setelah itu guru membimbing para siswa untuk membaca doa setelah belajar.

Kemudian guru menutup pelajaran dengan salam.

Page 131: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

119

Catatan Lapangan

Hari, tanggal : Kamis, 22 September 2016

Waktu : 11.15 - 11.40, istirahat (sholat dzuhur), 12.15 - 13.30

Tempat : Kelas VII F

Hasil Pengamatan

Guru membuka pelajaran dengan salam. Sebelum pelajaran dimulai, guru

bersama dengan siswa menyanyikan Mars SMP Negeri 8 Yogyakarta, Hymne SMP

Negeri 8 Yogyakarta, dan Tanah Air yang dipandu oleh dua siswa yang bertugas.

Setelah menyanyikan tiga lagu tersebut kemudian guru menyampaikan dan

memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi orang yang penyabar. Guru

menjelaskan bahwa dengan sifat sabar maka para siswa akan menuai hasil yang

memuaskan, baik dalam hal belajar atau pun mengahadapi permasalahan dalam

hidup karena di balik kesabaran tersimpan hikmah yang bisa dipelajari. Guru

memberikan perumpamaan kepada para siswa bahwa semakin tinggi sebuah pohon

maka akan semakin kencang angin yang akan menerpanya.

Setelah itu guru mengulas kembali beberapa materi yang sudah disampaikan

pada pertemuan sebelumnya, yaitu tentang menulis cerita fantasi mulai dari

menggali ide sampai memublikasikan cerita yang ditulis. Guru menyampaikan

bahwa waktu tidak mencukupi untuk praktik menulis cerita fantasi. Oleh karena itu,

para siswa bisa belajar menulis cerita fantasi sendiri dan memublikasikannya di

mading sekolah atau di majalah SMP Negeri 8 Yogyakarta. Setelah itu guru

meminta para siswa untuk memersiapkan ulangan yang akan dilaksanakan setelah

istirahat sholat dzuhur. Salah satu siswa membagikan lembar jawab yang nantinya

Page 132: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

120

akan digunakan oleh para siswa untuk menjawab soal-soal ulangan. Kemudian guru

memersilahkan para siswa untuk belajar sebelum ulangan dimulai. Saat para siswa

sedang belajar sebelum ulangan dimulai, adzan dzuhur berkumandang. Guru

menginstruksikan para siswa untuk istirahat dan sholat dzuhur terlebih dahulu. Para

siswa bersiap-siap untuk keluar kelas.

Para siswa kembali memasuki ruang kelas dan bersiap-siap untuk ulangan

pada pukul 12.15 WIB. Guru memasuki ruang kelas dan melanjutkan pelajaran,

yaitu ulangan harian tentang cerita fantasi. Guru membacakan delapan soal uraian

ulangan dan para siswa mendengarkan dengan seksama. Setelah itu para siswa

menjawab soal ulangan dengan tenang. Guru memerhatikan para siswa yang sedang

menjawab soal ulangan dan mengingatkan para siswa untuk tetap tenang. Waktu

untuk menjawab soal ulangan tinggal 20 menit lagi. Guru mengingatkan para siswa

untuk meneliti kembali jawaban yang telah ditulis pada lembar jawab soal ulangan

sebelum dikumpulkan. Setelah para siswa menyerahkan lembar jawab, guru

berharap hasil ulangan tentang cerita fantasi lebih baik dari ulangan sebelumnya.

Kemudian guru mengingatkan kembali bahwa minggu depan, 26 September 2016,

UTS akan dilaksanakan. Oleh karena itu, guru meminta para siswa untuk belajar

dengan sungguh-sungguh. Guru membimbing para siswa untuk membaca doa

selesai belajar dan menutup pelajaran dengan salam.

Page 133: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

121

Lampiran 5

Transkrip Hasil Wawancara Guru

Tanggal wawancara : 08 September 2016

Lokasi wawancara : SMP Negeri 8 Yogyakarta

Narasumber : Puji Isyantana, S.Pd.

Umur : 27 Tahun

Pendidikan terakhir : S1

A : Mahasiswa atau Peneliti

B : Guru Bahasa Indonesia Kelas VII

Pertanyaan

1. A : Apakah Bapak menyusun RPP sebelum menyampaikan sebuah

materi?

B : Iya, saya menyusun RPP sebelum menyampaikan materi yang akan saya

sampaikan. Tapi untuk materi teks deskripsi pada BAB I dan teks cerita fantasi

pada BAB II saya belum menggunakan RPP yang terbaru.

2. A : Mengapa Bapak belum menggunakan RPP yang terbaru?

B : Tahun Ajaran ini kami sudah menggunakan Kurikulum 2013 revisi

terbaru, Mbak. Sekarang masih dalam proses pelatihan penyusunan RPP

terbaru oleh tim MGMP selama empat hari, setiap Selasa. Jadi, untuk saat ini

Page 134: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

122

saya masih menggunakan RPP sementara dengan mencontoh model RPP tahun

lalu.

3. A : Apakah Bapak melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan RPP?

B : Untuk langkah-langkah pembelajaran saya kondisional, Mbak. Tidak

harus sama persis dengan RPP. Saya melihat situasi dan kondisi kelas.

4. A : Sumber belajar apa saja yang digunakan oleh Bapak dalam proses

pembelajaran teks cerita fantasi kelas VII?

B : Sumber belajar yang digunakan di antaranya ada dari buku paket, ada juga

dari internet seperti youtube dan lain sebagainya karena pembelajaran kita kan

cerita fantasi, sehingga memerlukan pengambilan contoh atau sample cerita

fantasi dari internet. Untuk menunjang juga saya gunakan buku EYD karena

dalam cerita fantasi mengandung unsur kebahasaan yang perlu dibahas.

5. A : Apakah sumber belajar yang Bapak gunakan sudah sesuai dan efektif

untuk proses pembelajaran Bahasa Indonesia?

B : Sumber belajar seperti buku paket sudah efektif karena Kurikulum 2013

yang baru maka kita mengikuti rekomendasi dari pemerintah untuk

menggunakan buku yang terbaru.

6. A : Apakah materi yang diajarkan sudah sesuai dengan sumber belajar

atau buku ajar yang ada?

B : Untuk materi sudah sesuai dengan sumber belajar atau buku paket yang

digunakan.

Page 135: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

123

7. A : Apakah materi yang diajarkan sudah sesuai dengan silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

B : Materi sudah sesuai dengan silabus, untuk RPP disesuaikan.

8. A : Apakah teks cerita fantasi sudah sesuai untuk diajarkan pada jenjang

Sekolah Menengah Pertama? Mengapa?

B : Sebenarnya kalau untuk cerita fantasi diajarkan di SMP sudah sesuai

karena untuk menumbuhkan bakat anak dalam mengenal berbagai cerita,

karena yang namanya cerita kan bermacam-macam, misal cerita fabel dan lain

sebagainya.

9. A : Apakah Bapak selalu menyapaikan tujuan pembelajaran kepada

siswa di awal pembelajaran? Mengapa?

B : Tujuan pembelajaran disampaikan, meskipun sekilas tetap disampaikan

supaya para siswa mengenal cerita fantasi lebih jelas.

10. A : Apakah Bapak menemukan kesulitan dalam penyampaian materi

selama proses pembelajaran berlangsung?

B : Kalau untuk penyampaian materi alhamdulillah belum ada, tapi mungkin

di waktu, Mbak. Sebentar lagi kan sudah mau UTS, jadi ya sebisa mungkin

harus cepat. Apalagi untuk kelas F, kan baru satu kali pertemuan, baru mau dua

kali pertemuan ini nanti.

11. A : Media apa saja yang Bapak gunakan dalam proses pembelajaran?

B : Laptop, LCD, cerita fantasi, buku pegangan siswa, dan lain sebagainya.

12. A : Mengapa Bapak memilih media tersebut untuk digunakan dalam

proses pembelajaran?

Page 136: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

124

B : Karena media tersebut lebih efektif untuk digunakan siswa, dan siswa agar

lebih kreatif karena Kurikulum 2013 mengacu pada penggunaan TIK, jadi di

samping siswa memahami TIK kemudian juga memahami materi yang

disampaikan dengan penggunaan IT tersebut. Sehingga anak lebih mudah

untuk memahami materi yang disampaikan.

13. A : Apakah dengan media tersebut siswa dapat berperan aktif selama

proses pembelajaran berlangsung?

B : Alhamdulillah siswa berperan aktif.

14. A : Metode apa saja yang Bapak terapkan dalam proses pembelajaran?

B : Metode yang saya terapkan selama ini diskusi, tanya jawab, ceramah,

latihan, dan lain sebagainya.

15. A : Mengapa Bapak memilih metode tersebut?

B : Karena kita juga menyusuaikan dengan materi yang disampaikan, jadi

metode itu kan penyesuaian materi yang disampaikan.

16. A : Apakah dengan metode tersebut, pembelajaran berlangsung efektif?

B : Selama ini berjalan efektif, Mbak.

17. A : Apakah fasilitas yang ada di sekolah sudah Bapak manfaatkan untuk

proses pembelajaran?

B : Fasilitas di sekolah sudah mencukupi, memenuhi, dan juga sudah

digunakan secara maksimal.

18. A : Bagaimana cara Bapak memberikan evaluasi kepada siswa?

B : Saya memberikan evaluasinya dengan cara tanya jawab, kemudian dengan

evaluasi tertulis. Biasanya dengan tugas dan ulangan untuk di akhir.

Page 137: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

125

19. A : Teknik evaluasi apa yang diberlakukan Bapak dalam proses

pembelajaran?

B : Evaluasi yang saya lakukan secara lisan dan tulis.

20. A : Bagaimana sistem penyekoran yang digunakan untuk penilaian

pembelajaran mata pembelajaran Bahasa Indonesia?

B : Saya ambil dari ulangan dan tugas-tugas.

Page 138: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

126

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 8 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Teks Narasi (Cerita Fantasi)

Alokasi Waktu : 12x pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar

3.3. Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan

didengar.

4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) yang didengar dan dibaca.

3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca dan

didengar.

4.4 Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita fantasi secara lisan dan tulis

dengan memperhatikan struktur dan penggunaan bahasa.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

KD 3.3:

3.3.1 Menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi dan

menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/ didengar.

3.3.2 Menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks yang

dibaca/ didengar.

Lampiran 6

Page 139: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

127

KD 4.3:

4.3.1 Menyimpulkan tokoh dan latar cerita fantasi.

4.3.2 Menyimpulkan urutan cerita fantasi.

4.3.3 Menceritakan kembali cerita fantasi isi cerita fantasi lisan/ tulis.

KD 3.4:

3.4.1 Merinci struktur cerita fantasi.

3.4.2 Menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada struktur cerita fantasi

(orientasi, komplikasi, resolusi).

3.4.3 Menelaah hasil melengkapi cerita fantasi dari segi struktur cerita fantasi.

3.4.4 Memperbaiki cerita fantasi dari segi diksi dan kalimat dialog, kesalahan

tanda baca.

3.4.5 Mengomentari cerita fantasi dari segi struktur dan bahasanya.

KD 4.4:

4.4.1 Merencanakan pengembangan cerita fantasi.

4.4.2 Menulis cerita fantasi dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan

struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ ejaan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan 1 dan 2

a. Siswa dapat menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita fantasi

dan menunjukkan buktinya pada teks yang dibaca/ didengar.

b. Siswa dapat menentukan jenis cerita fantasi dan menunjukkan bukti pada teks

yang dibaca/ didengar.

c. Siswa mampu menyimpulkan tokoh dan latar cerita fantasi.

d. Siswa mampu menyimpulkan urutan cerita fantasi.

e. Siswa mampu menceritakan kembali cerita fantasi isi cerita fantasi lisan/ tulis.

2. Pertemuan 3

a. Siswa dapat merinci struktur cerita fantasi dengan baik.

b. Siswa dapat menyimpulkan karakteristik bagian-bagian pada struktur cerita

fantasi (orientasi, komplikasi, resolusi).

c. Siswa mampu menelaah hasil melengkapi cerita fantasi dari segi struktur

cerita fantasi.

d. Siswa dapat memperbaiki cerita fantasi dari segi diksi dan kalimat dialog,

kesalahan tanda baca.

e. Siswa mampu mengomentari cerita fantasi dari segi struktur dan bahasanya.

3. Pertemuan 4

a. Siswa mampu merencanakan pengembangan cerita fantasi.

b. Siswa dapat menulis cerita fantasi dengan memperhatikan pilihan kata,

kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ ejaan.

Page 140: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

128

E. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran reguler

KD 3.3 - 4.3

Pengetahuan

a. Pengertian cerita fantasi

b. Jenis cerita fantasi

c. Tujuan komunikasi cerita fantasi

d. Pola pengembangan isi pada cerita fantasi

e. Karakteristik kata/ kalimat pada cerita fantasi

Keterampilan

a. Praktik memahami isi cerita fantasi (menjawab pertanyaan hal yang

dideskripsikan, apa saja informasi rincian)

b. Praktik menentukan pola pengembangan isi teks (menggambarkan alur cerita)

KD 3.4

Pengetahuan

a. Struktur cerita fantasi

b. Karakteristik tiap bagian struktur cerita fantasi

c. Prinsip dan contoh cara melengkapi cerita fantasi

d. Contoh penggunaan kata/ frasa benda, kata/ frasa sifat, kata keterangan tempat,

kata sambung yang berkaitan dengan waktu (seketika, seraya, sambil,

kemudian, setelah itu, akhirnya), kata sambung sebab-akibat (karena, karena

itu), syarat dan kondisi (jika, seandainya)

e. Prinsip dan contoh kalimat langsung dan tidak langsung pada cerita fantasi

f. Prinsip dan contoh penggunaan diksi/ kalimat dalam cerita

g. Prinsip dan contoh tanda baca/ ejaan baik yang salah maupun yang benar

Keterampilan

a. Praktik melengkapi struktur cerita fantasi (melengkapi bagian orientasi,

komplikasi, resolusi)

b. Praktik melengkapi kata/ kalimat dalam

c. Praktik memvariasikan alur (awal, tengah, akhir cerita)

d. Praktik memvariasikan kalimat dialog/ kalimat narasi pada cerita

e. Praktik membuat telaah kemenarikan isi dan bahasa cerita

KD 4.4

Pengetahuan

a. Contoh langkah penyusunan cerita fantasi

b. Contoh variasi judul pada cerita fantasi

c. Contoh variasi bagian orientasi

d. Contoh variasi bagian komplikasi

e. Contoh variasi bagian resolusi

f. Aspek-aspek yang disunting pada cerita fantasi

Page 141: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

129

Keterampilan

a. Praktik menulis cerita fantasi dari objek sekitar yang diamati

b. Praktik menulis fantasi dari gambar berseri

c. Praktik menyunting dan memperbaiki cerita yang dibuat

Keterampilan

a. Praktik menulis cerita fantasi dari objek sekitar yang diamati

b. Praktik memberikan narasi lisan untuk video/ objek

c. Praktik menyunting dan memperbaiki teks yang dibuat

2. Materi pembelajaran pengayaan

a. Contoh teks cerita fantasi dari berbagai tema (misalnya berkaitan dengan

keadilan, kasih sayang terhadap sesama, kedisiplinan, persahabatan, dan

sebagainya)

3. Materi pembelajaran remedial

b. Struktur isi dan ciri bahasa teks cerita fantasi

c. Contoh analisis teks cerita fantasi

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan Scientific (Scientific Approach).

Pendekatan Komunikatif (Communicative Approach).

Model Pembelajaran Berbasis Teks (Genre-based Aproach).

Model Pembelajaran Berbasis TIK

Sintak:

1) Membangun konteks.

2) Pemodelan teks.

3) Pemecahan masalah secara bersama.

4) Pemecahan masalah secara individual.

G. Media, dan Alat Pembelajaran

Media

Video cerita fantasi tentang “Manusia Kue Jahe”

Alat

Teks cerita fantasi tentang “Manusia Kue Jahe”

H. Sumber Belajar

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Balai

Bahasa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Guru:

Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,

Kemdikbud.

Page 142: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

130

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Siswa:

Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,

Kemdikbud.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama dan Kedua: 6 JP

a. Kegiataan Pendahuluan (30 menit)

1) Guru dan siswa berdoa bersama.

2) Siswa bersama guru mengatur tempat duduk sebelum pembelajaran.

3) Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.

4) Guru bertanyajawab tentang bentuk cerita fantasi dalam kehidupan sehari-

hari.

5) Guru membuka dengan contoh cerita fantasi yang ada baik berupa novel

maupun cerpen.

6) Guru dan siswa bertanya jawab tentang kata kunci pada novel/ cerpen.

7) Siswa memberikan pendapatnya secara bersungguh-sungguh berdasar

pengetahuan awalnya.

8) Guru membangkitkan motivasi siswa dengan menyatakan bahwa setiap

jawaban siswa pada dasarnya benar. Setiap jawaban yang kurang sempurna

disempurnakan oleh guru.

9) Guru mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.

10) Guru membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang

pada KD 2.

11) Guru menjelaskan manfaat belajar pokok bahasan teks cerita fantasi.

b. Kegiatan Inti (160 menit)

Pertemuan pertama (80 menit)

• Mengamati

1) Siswa membaca/ mendengarkan contoh judul cerita fantasi yang sudah

disiapkan oleh guru.

• Menanya

1) Setelah membaca/ mendengarkan contoh judul cerita fantasi, siswa

menanyakan pengertian cerita fantasi, ciri cerita fantasi, dan

perbedaannya dengan cerita yang lain.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

1) Siswa membaca berbagai contoh novel terkenal yang merupakan cerita

fantasi dari berbagai sumber (media cetak dan atau elektronik).

Page 143: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

131

2) Setelah selesai membaca, siswa berdiskusi tentang ciri tokoh, seting, alur,

dan tema cerita fantasi.

3) Siswa dipandu oleh guru bermain untuk menyimpulkan ciri umum cerita

fantasi dari segi isi dan aspek kesastraannya (latar, amanat, dll).

Pertemuan kedua (80 menit)

• Mengamati

1) Siswa membacca/ mendengarkan beragam contoh judul cerita fantasi.

• Menanya

1) Setelah membaca, siswa membuat pertanyaan untuk menebak isi cerita.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

1) Siswa meringkas urutan peristiwa dalam cerita.

2) Siswa menceritakan secara berantai.

3) Siswa saling menilai hasil penceritaan.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang telah dipelajari.

2) Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

berlangsung.

3) Siswa menerima tugas dari guru untuk mencari dan membca teks cerita

fantasi.

4) Siswa merefleksi proses KBM yang berlangsung.

5) Siswa dan guru mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa bersama.

2. Pertemuan Ketiga: 3 JP

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

2) Guru menanyakan ketidakhadiran peserta didik.

3) Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan

dilakukan.

4) Guru memberikan motivasi kepada siswa baik melalui tayangan video

maupun dengan sebuah cerita.

5) Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah kegiatan yang akan

dilaksanakan untuk mencapai kompetensi.

b. Kegiatan Inti (105 menit)

• Mengamati

1) Siswa mengamati tabel struktur fantasi.

• Menanya

1) Siswa menanyakan struktur cerita dan penggunaan bahasa pada cerita

fantasi.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

Page 144: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

132

1) Siswa menggali informasi tentang karakteristik orientasi, komplikasi,

resolusi pada cerita fantasi.

2) Siswa berlatih mengidentifikasi struktur fantasi.

3) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan karakteristik struktur dan bahasa

cerita fantasi.

• Mengamati

1) Siswa mengamati cerita fantasi yang belum lengkap.

• Menanya

1) Siswa menanyakan bagaimana cara melengkapi.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

1) Siswa membaca lagi cara melengkapi bagian struktur cerita fantasi.

2) Siswa melakukan diskusi melengkapi cerita fantasi.

3) Siswa mempresentasikan hasil dan membuat telaah dari cerita yang telah

dilengkapi. Telaah dari segi struktur dan penggunaan bahasanya.

• Mengamati

1) Siswa mengamati bagian-bagian yang tidak lengkap.

• Menanya

1) Siswa bertanya tentang cara melengkapi.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

1) Siswa membaca untuk menggali informasi cara melengkapi fantasi.

2) Dengan cara bermain, siswa melengkapi orientasi, komplikasi, resolusi

pada cerita.

3) Siswa menyimpulkan cara melengkapi.

4) Siswa mengkomunikasikan hasilnya.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

1) Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang telah dipelajari.

2) Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

berlangsung.

3) Siswa menerima tugas dari guru untk mencari dan membca teks cerita

fantasi.

4) Siswa merefleksi proses KBM yang berlangsung.

5) Siswa dan guru mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa bersama.

3. Pertemuan Keempat: 3 JP

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

2) Guru menanyakan ketidakhadiran peserta didik.

3) Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan

dilakukan.

Page 145: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

133

4) Guru memberikan motivasi kepada siswa baik melalui tayangan video

maupun dengan sebuah cerita.

5) Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah kegiatan yang akan

dilaksanakan untuk mencapai kompetensi.

b. Kegiatan Inti (100 menit)

• Mengamati

1) Siswa mengamati judul, kerangka, dan langkah mengembangkan cerita

fantasi.

• Menanya

1) Siswa menanyakan langkah membuat cerita fantasi dengan mengamati

objek.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

1) Siswa menggali informasi dari berbagai sumber langkah menulis cerita

fantasi.

2) Siswa berlatih menentukan kerangka cerita fantasi berdasarkan yang

ditentukan/ dipilih siswa.

3) Siswa memajang kerangka cerita dan saling mengomentari serta

meminta masukan.

• Mengamati

1) Siswa mengamati kerangka yang telah dihasilkan pada pertemuan

sebelumnya.

• Menanya

1) Siswa bertanya bagaimana cara mengembangkan kerangka menjadi

cerita utuh.

• Mengumpulkan informasi/ data/ mencoba-menalar/ mengasosiasi-

mengomunikasikan

1) Siswa menggali informasi untuk mengembangkan kerangka cerita

fantasi menjadi cerita utuh.

2) Siswa mengembangkan kerangka menjadi cerita utuh.

3) Siswa mencari data dari objek yang dipilih.

4) Siswa membaca buku dan mengamati berbagai objek yang sesuai untuk

mengembangkan isi cerita.

5) Siswa menyusun berbagai informasi menjadi bagian orientasi,

komplikasi, dan resolusi.

6) Siswa mencipta draft cerita fantasi.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)

1) Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang telah dipelajari.

2) Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

berlangsung.

Page 146: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

134

3) Siswa menerima tugas dari guru untk mencari dan membca teks cerita

fantasi.

4) Siswa merefleksi proses KBM yang berlangsung.

5) Siswa dan guru mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa bersama.

J. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Sikap spiritual

a. Teknik penilaian : Observasi

b. Instrumen : Lembar Jurnal

2. Sikap sosial

a. Teknik penilaian : Observasi

b. Instrumen : Lembar Jurnal

3. Pengetahuan

a. Teknik penilaian : Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Jawaban Singkat dan Pilihan Ganda

No. Indikator Soal Contoh Butir Soal

1.

2.

Menjelaskan ciri tokoh,

latar, alur, dan tema pada

cerita fantasi dan

menunjukkan buktinya

pada teks yang dibaca/

didengar.

Menentukan jenis cerita

fantasi dan menunjukkan

bukti pada teks yang

dibaca/ didengar.

Peristiwa yang dialami tokoh terjadi

pada dua latar yaitu latar yang masih

ada dalam kehidupan sehari-hari dan

latar yang tidak ada pada kehidupan

sehari-hari.

Pernyataan tersebut termasuk kedalam

ciri umum cerita fantasi yang disebut

dengan….

a. Ada keanehan

b. Menggunakan berbagai latar

c. Memiliki kesaktian

d. Alur cerita

Cerita fantasi Nataga itu total fantasi

penulis. Jadi nama orang, nama objek,

nama kota benar-benar rekaan

pengarang. Sehingga cerita fantasi

Nataga merupakan….

a. Cerita fantasi sebagian

b. Cerita fantasi irisan

c. Cerita fantasi penuh

d. Cerita fantasi total

Page 147: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

135

3.

4.

5.

Menyimpulkan tokoh dan

latar cerita fantasi.

Menyimpulkan urutan

cerita fantasi.

Merinci struktur cerita

Perhatikan potongan cerita fantasi

berjudul Kekuatan Ekor Biru Nataga

berikut!

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari

itu. Nataga membagi tugas kepada

seluruh panglima dan pasukannya di

titik-titik yang sudah ditentukan.

Seluruh binatang di Tana Modo tampak

gagah dengan keyakinan di dalam hati,

mempertahankan milik mereka. Hari

itu, sejarah besar Tana modo akan

terukir di hati seluruh binatang. Mereka

akan berjuang hingga titik darah

penghabisan untuk membela tanah air

tercinta.

Latar yang terjadi pada potongan cerita

tersebut adalah….

a. Di titik-titik yang sudah ditentukan

b. Di Tana Modo

c. Di hati seluruh binatang

d. Di tanah air tercinta

Sabtu pagi yang cerah Anis, Siska, dan

Sani berada di Candi Prambanan.

Mereka merupakan siswa pilihan dari

sebuah SMP yang sedang melakukan

tugas pengamatan untuk karya ilmiah

remaja. Di tengah keramaian orang

yang sedang berwisata, mereka sibuk

menyelesaikan laporannya.

Paragraf diatas merupakan struktur

cerita fantasi bagian….

a. Orientasi

b. Komplikasi

c. Resolusi

d. Simpulan

Struktur cerita fantasi terdiri dari….

Page 148: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

136

6.

fantasi.

Menyimpulkan

karakteristik bagian-bagian

pada struktur cerita fantasi

(orientasi, komplikasi,

resolusi).

a. Pembuka, Komplikasi, Penutup

b. Orientasi, Komplikasi, Reorientasi

c. Orientasi, Resolusi, Simpulan

d. Orientasi, Komplikasi, Resolusi

Bagian struktur cerita fantasi yang

menimbulkan masalah hingga puncak

masalah disebut….

a. Orientasi

b. Komplikasi

c. Klimaks

d. Resolusi

4. Keterampilan

a. Teknik penilaian : Unjuk Kerja

b. Bentuk Instrumen : Tes Keterampilan Menulis, Membaca dan

Berbicara

c. Contoh Instrumen :

No. Indikator Soal Contoh Butir Soal

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menceritakan kembali cerita

fantasi isi cerita fantasi lisan/

tulis.

Menelaah hasil

melengkapi cerita fantasi

dari segi struktur cerita

fantasi.

Memperbaiki cerita fantasi

dari segi diksi dan kalimat

dialog, kesalahan tanda baca.

Mengomentari cerita fantasi

dari segi struktur dan

bahasanya.

Merencanakan

pengembangan cerita fantasi.

Menulis cerita fantasi

dengan memperhatikan

Berkelompoklah dan ceritakan isi

cerita fantasi dengan bahasamu

sendiri!

Diskusikan variasi apa saja yang bias

dilakukan untuk membuat orientasi,

komplikasi, dan resolusi!

Buatlah telaah cerita fantasi yang

berjudul Manusia Kue Jahe dari segi

bahasa yang digunakan!

Telaah hasil tulisanmu dari segi

struktur dan penggunaan bahasanya.

Kembangkan tiap bagian cerita

sehingga menjadi cerita yang menarik!

Tulislah sebuah cerita fantasi yang

bertema persahabatan!

Page 149: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

137

pilihan kata, kelengkapan

struktur, dan kaidah

penggunaan kata kalimat/

tanda baca/ ejaan.

Format Penilaian Menceritakan Isi Cerita Fantasi

No Yang diamati Skor

Skor 1 2 3 4

1. Kelancaran penceritaan

2. Ketepatan isi dengan cerita yang dibaca

3. Intonasi dan kejelasan lafal

4. Kekompakan

5. Kepercayaan diri

Keterangan

4 = semua anggota kelompok melakukan secara tepat

3 = sebagian besar anggota kelompok melakukan secara tepat

2 = tepat sebagian kecil anggota kelompok melakukan secara tepat

1 = semua anggota melakukan secara tidak tepat

Instrumen Penilaian Menulis Cerita Fantasi

No Aspek Deskripsi Cerita Fantasi

1. Judul Apakah judul menggambarkan keseluruhan isi teks?

Apakah judul singkat, padat, dan jelas?

2. Orientasi Apakah ada perkenalan tentang para pelaku, terutama pelaku

utama, apa yang dialami pelaku, dan di mana peristiwa itu

terjadi?

3. Komplikasi Apakah muncul konflik, para pelaku bereaksi terhadap

konflik, kemudian konflik meningkat?

Apakah pengarang membangun konflik dengan cara yang

menarik?

Konflik batin ataukah fisik?

Apakah konflik mencapai puncaknya?

Apakah puncak konflik tersebut dikemas dengan cara yang

unik, menarik, atau mengesankan?

4. Resolusi Apakah konflik terpecahkan dan terdapat penyelesaiannya?

Penyelesaian bersifat terbuka (pembaca dibebaskan untuk

melanjutkan akhir ceritanya) atau tertutup (pengaranglah yang

menunjukkan akhir ceritanya)?

Apakah penyelesaiannya menarik atau mengesankan?

Page 150: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

138

Page 151: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

139

Manusia Kue Jahe

Dahulu kala ada sepasang kakek dan nenek yang tinggal di rumah kecil di tepi

hutan. Mereka kesepian karena hanya berdua saja. Nenek suka menjahit, merajut dan

membuat kue untuk mengisi hari-harinya. Pada suatu hari, nenek membuat kue jahe. Ia

mencampur mentega, telur, tepung, bubuk jahe, bubuk kayu manis dan gula. Ketika adonan

sudah jadi, nenek membentuk kuenya seperti orang. Nenek memberi hiasan dari gula untuk

membuat rambut, mulut dan pakaiannya. Bahkan nenek membuatkan mata dan kancing

dari kepingan cokelat. Kue jahe itu tampak bagus sekali.

Nenek memasukkan kue ke dalam oven. Ketika kue sudah matang, nenek

membuka pintu oven. Alangkah terkejutnya nenek, kue jahe melompat dan lari keluar dari

pintu sambil menyanyi, “Lari, lari secepat kau bisa! Kau tak bisa menangkapku! Aku

manusia kue jahe!” Kakek dan nenek mengejar kue jahe, tapi tak dapat menangkapnya.

Kue jahe terus lari dan lari. Ia bertemu dengan seekor sapi.

“Mooo...!” kata sapi, “Kelihatannya kau lezat sekali!” Sapi pun ikut mengejar kue

jahe. Kue jahe lari lebih cepat sambil bernyanyi, “Aku lari dari nenek. Aku lari dari kakek.

Aku bisa lari darimu. Aku bisaaa!”

Kue jahe lari terus, dan ia bertemu dengan seekor kuda. "Iiiiee...!,"kata kue, “Kau

kelihatan enak sekali. Aku mau memakanmu,” kata kuda. "Tapi kamu tidak bisa!" kata

Page 152: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

140

kue jahe. “Nenek tak bisa menangkapku. Kakek tak bisa menangkapku. Sapi tak bisa

menangkapku. Kau pikir bisa menangkapku?” Kue jahe lari sambil menyanyi, "Lari, lari

secepat kau bisa! Kau tak bisa menangkapku. Aku manusia kue jahe!” Kuda lari mengejar

kue jahe, tapi tak bisa menangkapnya.

Kue jahe lari dan lari, tertawa dan bernyanyi. Ia bertemu dengan seekor ayam.

"Tok, tok, petok," kata ayam, "Kau kelihatannya cocok untuk makan malamku. Aku akan

memakanmu, kue jahe.” Tapi kue jahe hanya tertawa. “Aku lari dari nenek. Aku lari dari

kakek. Aku lari dari sapi. Aku lari dari kuda. Aku juga bisa lari darimu. Tentu aku

bisaa...!”Dan kue jahe lari sambil bernyanyi, "Lari, lari secepat kau bisa! Kau tak bisa

menangkapku. Aku manusia kue jahe!”

Ayam mengejar kue jahe, tapi tak dapat menangkapnya. Kue jahe bangga sekali

karena dapat berlari cepat. “Tak ada yang dapat menangkapku.” Jadi ia terus berlari dan

bertemu seekor rubah. Kue jahe merasa rubah harus tahu bahwa ia lari lebih cepat dari yang

lain. “Tuan rubah,” kata kue jahe. “Walaupun aku kelihatan lezat, aku tak akan membiarkan

kau menangkap dan memakanku.” “Aku lari lebih cepat dari nenek. Aku lari lebih cepat

dari kakek. Aku lari lebih cepat dari sapi. Aku lari lebih cepat dari kuda. Aku lari lebih

cepat dari ayam. Kau pun takkan bisa menangkapku”. Tapi rubah tidak kelihatan tertarik.

“Mengapa aku harus menangkapmu?” kata rubah. “Aku tidak suka kue jahe. Aku tidak

ingin memakanmu.” “Tapi kau tak bisa lagi lari dari orang-orang yang mengejarmu,” kata

rubah. “Lihat sungai itu menghalangimu.”

Kue jahe berpikir, kalau ia menyeberangi sungai, tubuhnya akan basah dan lama-

lama hancur. Tapi ia harus segera pergi agar tidak tertangkap oleh nenek, kakek, sapi, kuda

dan ayam yang mengejarnya. “Ayo kubantu kau menyeberang. Naiklah ke ekorku, supaya

kakimu tidak basah.” Kue jahe naik ke ekor rubah. Rubah membawanya menyeberangi

sungai. Tak lama kemudian, ekor rubah mulai tenggelam. “Naiklah ke punggungku,” kata

rubah Kue jahe naik ke punggung rubah.

Page 153: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

141

Tapi sebentar kemudian, punggung rubah pun mulai basah. “Kepalaku lebih

tinggi,” kata rubah. Kue jahe melompat ke kepala rubah. Tapi tak lama kemudian, air sudah

mengenai kaki kue jahe. “Naiklah ke hidungku. Kau aman di sini. Kue jahe melompat ke

hidung rubah, tapi... “Hap!” Rubah menggigit kue jahe dan memakannya sampai habis.

“Kue jahe memang lezat sekali,” kata rubah dalam hati. “Siapa yang tidak suka kue jahe?”

Pelajaran: Jangan sombong dengan prestasi yang telah diraih, karena kesombongan bisa

menghilangkan akal sehat sehingga kalah dengan kecerdasan/ kelicikanoranglain.

Page 154: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

142

Lampiran 7

SOAL ULANGAN TEKS CERITA FANTASI

1. Apakah yang disebut dengan cerita fantasi?

2. Ada berapa jenis certa fantasi? Sebut dan jelaskan!

3. Sebutkan unsur-unsur intrinsik pada cerita fantasi dan jelaskan!

4. Apa perbedaan cerita fantasi lintas waktu dengan cerita fantasi sezaman?

5. Sebutkan dan jelaskan struktur cerita fantasi!

6. Buatlah dua kalimat dengan kata ganti orang bentuk tunggal!

7. Buatlah dua kalimat dengan kata ganti orang bentuk jamak!

8. Buatlah cerita secara ringkas dan sisipkan strukturnya!

Page 155: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

143

Lampiran 8

DAFTAR NILAI ULANGAN II

KELAS VII F SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

No NIS NAMA P/L AGAMA NILAI

1 17645 S1 L Islam 95

2 17646 S2 L Islam 85

3 17647 S3 P Islam 95

4 17648 S4 P Islam 97

5 17649 S5 P Islam 95

6 17650 S6 P Islam 100

7 17651 S7 P Islam 100

8 17652 S8 P Islam 95

9 17653 S9 L Islam 88

10 17654 S10 P Islam 100

11 17655 S11 P Islam 91

12 17656 S12 L Islam 91

13 17657 S13 P Islam 95

14 17658 S14 P Islam 95

15 17659 S15 P Islam 100

16 17660 S16 L Islam 85

17 17661 S17 L Islam 100

18 17662 S18 P Islam 96

19 17663 S19 L Islam 91

20 17664 S20 P Islam 100

21 17665 S21 P Islam 100

22 17666 S22 L Islam 93

23 17667 S23 L Islam 80

24 17668 S24 L Islam 100

25 17669 S25 P Islam 96

26 17670 S26 P Islam 100

27 17671 S27 L Islam 85

28 17672 S28 P Islam 100

29 17673 S29 L Islam 70

30 17674 S30 L Islam 90

31 17675 S31 P Islam 100

32 17676 S32 L Islam 85

Page 156: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

144

Lampiran 9

CONTOH PEKERJAAN SISWA

1. Mencari Unsur Intrinsik

a.

Page 157: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

145

b.

Page 158: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

146

2. Menemukan Struktur Cerita

a.

Page 159: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

147

Page 160: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

148

b.

Page 161: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

149

Page 162: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

150

Lampiran 10

DOKUMENTASI FOTO

Presentasi video cerita fantasi pada pertemuan kedua

Penampilan video oleh guru untuk mencari struktur cerita

Page 163: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

151

Diskusi tentang Struktur Cerita dari Video yang Ditampilkan Guru

Presentasi Hasil Diskusi tentang Struktur Cerita Fantasi

Page 164: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

152

Lampiran 11

SURAT PERIZINAN PENELITIAN

1. Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas

Page 165: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

153

2. Surat Permohonan Izin Penelitian Balai Kota

Page 166: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA …eprints.uny.ac.id/50191/1/Skripsi_Najmi Fajria_12201241007.pdf · digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran teks cerita fantasi merupakan

154

3. Surat Bukti Penelitian di SMP Negeri 8 Yogyakarta