PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT...

99
PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007 DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Oleh : ARI SUBAGJA No. Mahasiswa: 09410110 PROGRAM STUDI (S1) ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2014

Transcript of PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT...

Page 1: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT

PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007 DI KABUPATEN

SLEMAN

SKRIPSI

Oleh :

ARI SUBAGJA

No. Mahasiswa: 09410110

PROGRAM STUDI (S1) ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT

PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007 DI KABUPATEN

SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (STRATA-1) pada Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta

Oleh:

ARI SUBAGJA

No. Mahasiswa: 09410110

PROGRAM STUDI (S1) ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2014

Page 3: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

SURAT PERNYATAAN

ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH BERUPA TUGAS AKHIR MAHASISWA FAKULTAS

HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Bismillahirohmannirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : ARI SUBAGJA

No. Mhs. : 09.410.110

adalah benar-benar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang melakukan penulisan

Karya Tulis llmiah (Tugas Akhir) berupa Skripsi/Legal Memorandum/Studi Kasus Hukum dengan judul :

PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT PERATURAN DAERAH

NOMOR 9 TAHUN 2007 DI KABUPATEN SLEMAN

Karya ilmiah ini akan saya ajukan kepada Tim Penguji dalam Ujian Pendadaran yang diselenggarakan oleh Fakultas

Hukum UII. Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini Saya menyatakan:

1. Bahwa karya tulis ilmiah ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri yang dalam penyusunannya tunduk dan

patuh terhadap kaidah etika dan norma-norma penulisan sebuah karya tulis ilmiah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2. Bahwa saya menjamin hasil karya ilmiah ini adalah benar-benar Asli (Orisinil). bebas dari unsur-unsur yang

dapat dikategorikan sebagai melakukan perbuatan ‘penjiplakan karya ilmiah (plagiat)’

3. Bahwa meskipun secara prinsip hak milik atas karya ilmiah ini ada pada saya, namun demi untuk kepentingan-

kepentingan yang bersifat akademik dan pengembangannya, saya memberikan kewenangan kepada

Perpustakaan Fakultas Hukum UII dan perpustakaan dilingkungan Universitas Islam Indonesia untuk

mempergunakan karya ilmiah saya tersebut.

Selanjutya berkaitan dengan hal di atas (terutama pemyataan pada butir no 1 dan 2), saya sanggup menerima sanksi

baik sanksi administratif. akademik bahkan sanksi pidana, jika saya terbukti secara kuat dan meyakinkan telah

melakukan perbuatan yang menyimpang dari pemyataan tersebut. Saya juga akan bersikap kooperatif untuk hadir,

menjawab, membuktikan, melakukan pembelaan terhadap hak-hak saya serta menanda-tangani Berita Acara terkait

yang menjadi hak dan kewajiban saya, di depan ‘Majelis’ atau ‘Tim’ Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

yang ditunjuk oleh pimpinan fakultas. apabila tanda-tanda plagiat disinyalir ada/terjadi pada karya ilmiah saya ini

oleh pihak Fakukas Hukum UII.

Demikian, Surat Pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya, dalam kondisi sehat jasmani dan rohani,

dengan sadar serta tidak ada tekanan dalam bentuk apapun dan oleh siapapun.

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal : 21 April 2014

Yang membuat Pernyataan,

___________________________

Ari Subagja

Page 4: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

vi

CURICULUM VITAE

1. Nama Lengkap : Ari Subagja

2. Tempat Lahir : Sorong

3. Tanggal Lahir : 15 Februari 1991

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Golongan Darah : A

6. Alamat Terakhir : Babadan, Wedomartani,Ngemplak,

Sleman, Yogyakarta.

7. Alamat Asal : Babadan, Wedomartani, Ngemplak,

Sleman, Yogyakarta.

8. Identitas Orang Tua/Wali

a. Nama Ayah : Drs, Dudung Heryadi, M,M.

Pekerjaan : PNS

b. Nama Ibu : Fr Rosilawati.

Pekerjaan : PNS

9. Riwayat Pendidikan

1. SD : SD Inpres 17 Sorong Irian Jaya

SD Kanisius Babadan Sleman

2. SMP : SMP Negeri 4 Depok Sleman

3. SMA : SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman

10. Hobby : Baca, Olahraga

Yogyakarta, 21 April 2014

Yang Bersangkutan,

(Ari Subagja)

NIM. 09410110

Page 5: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

vii

“Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan”

(QS Al Insyirah : 5)

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat

sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar”

(Al-Baqarah :153)

Karya kupersembahkan kepada:

Allah SWT dan Junjungan kita Nabi Muhammad SAW

Ayah, Ibu, Kakak, Adik , dan kawan-kawanku dengan penuh rasa hormat, terima kasih atas doa,

nasihat dan kasih sayangnya yang tercurahkan selama ini

Page 6: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki kekayaan hasil bumi yang

melimpah. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya maju dalam

pembangunan nasional. Pemerintah menjadi yang bertanggungjawab dalam

pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintahan daerah demi

terciptanya kehidupan yang sejahtera dan kondusif.

Pengertian mengenai pemerintahan begitu luas dalam menjabarkannya,

dilingkungan para ahli Hukum Tata Negara, pemahaman mengenai pengertian

pemerintahan belum ada yang sama. Hal ini disebabkan oleh cara pandang

yang berbeda dari para ahli dalam memberikan pengertian atau arti mengenai

pemerintahan. Untuk mengetahui pengertian pemerintahan perlu dijabarkan

terlebih dahulu mengenai kata dari pemerintahan. Menurut Kamus Umum

Bahasa Indonesia pemerintahan diartikan sebagai keseluruhan lingkungan

jabatan dalam suatu organisasi (negara). Definisi Pemerintahan Daerah

berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 1

ayat (2), adalah sebagai berikut :1

“Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

1 Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Page 7: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

2

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”

Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, pemerintah atau

administrasi negara melakukan berbagai tindakan hukum, dengan

menggunakan sarana atau instrumen seperti alat tulis menulis, sarana

transportasi dan komunikasi, gedung-gedung perkantoran, dan lain-lain, yang

terhimpun dalam publiek domain atau kepunyaan publik. Di samping itu

pemerintah juga menggunakan berbagai instrumen yuridis dalam menjalankan

kegiatan mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan dan

kemasyarakatan, seperti peraturan perundang-undangan, keputusan-keputusan,

peraturan kebijakan, perizinan, instrumen hukum keperdataan, dan

sebagainya.2

Banyaknya jumlah penduduk membuat pembangunan bangunan semakin

banyak. Pulau Jawa yang selalu di datangi oleh para penduduk luar kota,

membuat lahan di pulau Jawa semakin sempit karena banyak didirikannya

bangunan. Meningkatnya pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan akan

tanah semakin besar, baik untuk dibangun tempat tinggal maupun usaha.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah atau propinsi yang

terletak di pulau Jawa. Adapun yang dimaksud dengan Daerah Istimewa ialah

Daerah yang mempunyai hal asal-usul dan di zaman Republik Indonesia

2 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Ctk. Keenam, Penerbit PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta, 2011, hlm 125.

Page 8: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

3

mempunyai pemerintah bersifat istimewa (zelfbesturende landschappen).3

Daerah istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang banyak dikunjungi oleh

wisatawan dan para pelajar. Hal ini disebabkan banyak tempat wisata yang

menarik serta banyak universitas terbaik di daerah Yogyakarta.

Melihat kondisi yang seperti ini banyak penduduk lokal yang membuka

usaha pemondokan atau penginapan untuk mencari keuntungan. Kabupaten

Sleman masih terdapat tanah yang sangat luas dan harga tanah yang

terjangkau. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Kabupaten Sleman

adalah pertanian, peternakan, dan perikanan. Tanah yang masih subur di

daerah Sleman membuat masyarakat dari luar Yogyakarta ingin menempati

atau menetap di daerah Kabupaten Sleman. Meningkatnya jumlah penduduk

pendatang yang banyak dan menetap di kabupaten Sleman, digunakan dengan

baik oleh penduduk lokal untuk mendirikan bangunan. Banyak penduduk

lokal menggunakan kesempatan itu untuk membangun pemondokan atau

penginapan di daerah Kabupaten Sleman. bertambahnya penduduk membuat

pembangunan di daerah Sleman maju pesat.

Bertambahnya penduduk yang datang dapat menunjang para pelaku usaha

dalam melaksanakan pembangunan berupa pemondokan. Usaha pemondokan

sudah menjadi usaha yang cukup populer di daerah sekitar Sleman. Usaha ini

terbilang dapat memberikan profit yang cukup memuaskan. Hal inilah yang

membuat pemerintah daerah Sleman menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2007 tentang pemondokan, untuk menambah pemasukan daerah 3 C.S.T. Kansil, Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, Ctk. ketiga, aksara baru, Jakarta,

1985, hlm 26.

Page 9: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

4

Kabupaten/Kota. Peraturan daerah Kabupaten/Kota adalah peraturan

perundang-undangan yang dibentuk DPRD Kabupaten/Kota dan disahkan

Bupati/Walikota yang mengatur kepentingan masyarakat atau tatanan

pemerintahan yang menjadi fungsi pemerintahan Kabupaten/Kota di bidang

otonomi dan tugas pembantuan.4

Penginapan atau pemondokan memiliki arti penting sebagai tempat

tinggal sementara. Di daerah Kabupaten Sleman banyak didirikannya

pemondokan atau penginapan, hal ini didukung dengan adanya Universitas-

universitas yang ada dan adanya lapangan pekerjaan yang banyak diderah

tersebut. Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok disamping makanan

dan pakaian. Tempat tinggal tidak dapat dipisahkan dari masyarakat saat ini.

Pemondokan di Kabupaten Sleman memberikan dampak positif dan dan

negatif dalam masyarakat termasuk kepada para pemondok sendiri. Berbagai

dampak positif seperti peningkatan aktifitas ekonomi, pembaruan kebudayaan,

peningkatan aktivitas pendidikan, dan berbagai hal positif lainnya dapat

langsung dirasakan oleh masyarakat dan para pemondok. Pada sisi lain

perkembangan pemondokan juga memunculkan berbagai dampak negatif

seperti munculnya kasus-kasus narkoba, pergaulan bebas, peningkatan

kejahatan, permasalahan social, tidak tertibnya administrasi kependudukan,

dan sebagainya.5

4 Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, Fakultas Hukum UII Press, Yogyakarta, 2003,

hlm 224-225.

5 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007, penjelasan umum alinea ketiga tentang

pemondokan.

Page 10: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

5

Meningkatnya usaha pemondokan dan penginapan tanpa izin di

Kabupaten Sleman dan pelanggaran-pelanggaran yang menjadi tanggung

jawab pemilik pemondokan, tidak membuat para pemilik pemondokan

berhenti dalam menjalankan usaha pemondokan. Tidak mengertinya

masyarakat dalam memahami Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007

membuat pembangunan pemondokan di Kabupaten Sleman semakin

meningkat tanpa melihat aturan yang ada. Masyarakat yang ada di sekeliling

kita yang sudah relatif tinggi kesadaran hukumnya membuat kita segan atau

malu melakukan pelanggaran hukum, atau kalau tokoh kita telah

melakukannya akan cepatlah timbul reaksi dari masyarakat.6

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

menelitinya dalam bentuk skripsi dengan judul : Pelaksanaan Izin Usaha

Pemondokan menurut Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 di

Kabupaten Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka dapat diajukan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan izin penyelenggaran pemondokan menurut

Perda No. 9 Tahun 2007 di Kabupaten Sleman?

2. Bagaimana penegakan hukum Perda No. 9 Tahun 2007 tentang

pemondokan di Kabupaten Sleman? 6 Baharuddin Lopa, Permasalahan Pembinaan dan Penegakkan Hukum Di Indonesia, Ctk.

pertama, PT Bulan Bintang, Jakarta, 1987, hlm 32-33.

Page 11: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari penulisan skripsi berjudul “Pelaksanaan Izin

Usaha Pemondokan menurut Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 di

Kabupaten Sleman’’

1. Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan perizinan pemondokan di

Kabupaten Sleman.

2. Untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum Pemerintah dalam

menangani pemondokan tanpa izin.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah agar masyarakat paham dalam

pendirian usaha pemondokan. Serta sadar akan hukum, sehingga tidak melakukan

pelanggaran-pelanggaran terhadap Peraturan Daerah yang telah diterbitkan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Umum Pemondokan

Kabupaten Sleman saat ini sudah sangat maju dalam pembangunan nasional.

Hal ini terbukti banyaknya masyarakat yang mendirikan usaha pemondokan,

tetapi banyaknya masyarakat yang mendirikan pemondokan tidak sesuai dengan

peraturan yang diterbitkan oleh Pemerintah Sleman. Masyarakat ingin

membangun pemondokan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Dalam

suatu desa atau kelurahan ditemukan banyaknya pemondokan, hal ini ditunjang

Page 12: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

7

oleh Kota Yogyakarta yang mendapat julukan kota berpendidikan, sehingga

banyak masyarakat pendatang ingin menuntut ilmu di Yogyakarta.

Otonomi daerah yang diberikan kepada pemerintahan daerah dilaksanakan

oleh pemerintahan untuk melaksanakan pembangunan demi kemajuan daerah

agar tercapainya pembangunan yang dinamis dan efektif. Dalam pelaksanaan

pembangunan daerah, masyarakat menilai adanya keuntungan dalam

pembangunan untuk membuka usaha berupa pemondokan. Pemondokan

merupakan salah satu usaha penginapan yang paling menjanjikan di Daerah

Istimewa Yogyakarta, terutama di daerah Kabupaten Sleman. Keuntungan yang

menjanjikan ini membuat makin banyaknya pendirian pemondokan. Pemondokan

merupakan salah satu komponen yang penting bagi masyarakat yang ingin

memakai pemondokan sebagai tempat tinggal sementara. Dengan berkembangnya

pembangunan di daerah Kabupaten Sleman untuk kepentingan para pelaku pelaku

usaha, pemerintah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

pemondokan, agar para pelaku usaha dalam mendirikan pemondokan

menggunakan izin secara resmi dan tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum

yang berlaku.

Pendirian pemondokan diatur oleh pemerintah daerah di dalam Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang pemondokan. Dalam Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2007 yang dimaksud pemondokan adalah:7

I Peraturan Daerah Op.Cit, Pasal 2 ayat (1) tentang pemondokan.

Page 13: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

8

1. Bangunan dalam bentuk kamar terdiri dari dua atau lebih yang disediakan

untuk dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan

dipungut atau tidak dipungut bayaran.

2. Bangunan rumah yang dua kamar atau lebih disediakan untuk

dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan dipungut

atau tidak dipungut bayaran.

3. Dua atau lebih bangunan rumah yang berada dalam satu lokasi yang

dimiliki atau dikuasai oleh satu orang atau badan yang disediakan atau

dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan dipungut

atau tidak dipungut bayaran.

Sedangkan pengecualian dari pemondokan sebagaimana dimaksud pada pasal

2 ayat (1) adalah:8

1. Satu unit bangunan rumah yang disewa oleh rumah tangga/keluarga.

2. Hotel.

3. Pondok wisata

4. Apartemen

5. Rumah susun

6. Asrama untuk kegiatan social, asrama untuk kepentingan

keagamaan,asrama milik lembaga pendidikan,dan asrama TNI-POLRI

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan diatas mengenai pengertian pemondokan,

dalam pemenuhan pendirian pemondokan diperlukan izin penyelenggaraan

pemondokan terlebih dahulu untuk mendirikan usaha pemondokan. Izin tersebut

8 Ibid, Pasal 2 ayat 1.

Page 14: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

9

juga diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 mengenai pemondokan

Pasal 7 ayat 1 yang berbunyi setiap orang atau beberapa orang atau badan yang

memiliki pemondokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib memiliki izin

penyelenggaraan pemondokan.9

Dalam penyelenggaraan pemondokan, pemilik pemondokan memiliki

tanggung jawab dalam menyelenggarakan usaha pemondokan. Setiap

penanggungjawab pemondokan wajib :10

a. Bertanggung jawab atas segala aktivitas didalam pemondokan

b. Melaporkan secara tertulis mengenai jumlah dan identitas pemondok

kepada Kepala Desa setempat melalui Rukun Tetangga dan Rukun Warga

dan diketahui Dukuh setiap 3 (tiga) bulan.

c. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemondok.

d. Turut serta menciptakan keamanan dan ketertiban lingkungan

pemondokan.

e. Mencegah terjadinya tindakan asusila, peredaran dan penyalahgunaan

narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya dan minuman beralkohol di

pemondokan.

f. Memberitahukan kepada Rukun Tetangga apabila ada tamu yang

menginap.

g. Membuat dan memberlakukan tata tertib bagi pemondok, yang dibuat

dengan berpedoman pada norma hukum, agama, adat, dan kepatutan.

9 Ibid, Pasal 7 ayat 1

10 Ibid, Pasal 14

Page 15: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

10

h. Memberikan pengarahan kepada pemondok untuk dapat menyesuaikan

diri dengan kehidupan masyarakat setempat dan berperan aktif dalam

kegiatan masyarakat.

i. Memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Tinjauan Umum Izin

Izin dibutuhkan untuk melegalkan suatu kegiatan usaha yang dilakukan sesuai

dengan dengan perundang-undangan yang berlaku. Bagir manan menyebutkan

bahwa izin dalam arti luas berarti suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan

peraturan perundang-undangan untuk memperbolehkan melakukan tindakan atau

perbuatan tertentu yang secara umum dilarang.11

Masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya izin dalam suatu pendirian

usaha berupa pemondokan, dapat merugikan pemerintah daerah serta masyarakat

yang menempati pemondokan tersebut. Izin merupakan suatu hal yang wajib

dilaksanakan oleh masyarakat pada umumnya. Sehingga dapat menunjang

penghasilan daerah demi kemajuan daerah Kabupaten Sleman. Banyak

masyarakat yang mengabaikan izin dalam membangun usaha hanya untuk

kepentingan pribadi.

11 Bagir Manan, Ketentuan-Ketentuan Mengenai Pengaturan Penyelenggaraan Hak

Kemerdekaan Berkumpul Ditinjau dari Perspektif UUD 1945, Makalah tidak dipublikasikan,

Jakarta, 1995, hlm 8.

Page 16: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

11

Tinjauan Umum Penegakan Hukum

Pemilik pemondokan yang telah memiliki izin dalam penyelenggaran

pemondokan juga memiliki sanksi yang harus dilaksanakan. Sanksi bagi yang

telah memiliki izin dalam pasal 18 yaitu :12

1) Setiap orang atau beberapa orang atau badan hukum yang telah memiliki

izin Penyelenggaran Pemondokan diberikan peringatan secara tertulis

apabila:

a. Melakukan penyelenggaran pemondokan tidak sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan dalam izin yang telah diperolehnya.

b. Tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal

14.

c. Tidak mematuhi larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal

17(1)

2) Peringatan tertulis diberikan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan

tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu.

Sanksi bagi yang tidak memiliki izin dalam pasal 21 :13

1) Setiap orang atau beberapa orang atau badan yang memiliki pemondokan

tanpa izin diberi peringatan secara tertulis.

2) Peringatan tertulis diberikan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan

tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu.

12 Op.Cit, Pasal 18.

13 Op.Cit, Pasal 21.

Page 17: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

12

3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dihiraukan

maka akan ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakkan hukum terletak pada

kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-

kaidah yang mantap mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian

penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan

mempertahankan kedamaian pergaualan hidup.14

Pelanggaran dalam ketentuan mendirikan usaha pemondokan seharusnya

menjadi acuan bagi para pelaku usaha pemondokan untuk tidak melakukan

pelanggaran hukum. Tetapi masih banyak para pelaku usaha melakukan

pelanggaran hukum, karena pemerintah daerah tidak tegas dalam menegakkan

hukum yang sudah ditetapkan. Sehingga peraturan yang berlaku tidak berjalan

sesuai peraturan yang berlaku. Pemilik usaha pemondokan harus

bertanggungjawab atas pengelolaan pemondokan. Penegakan hukum dalam

pemerintah maupun masyarakat kurang efektif dalam pelaksanaannya. Kedudukan

penegak hukum sangat luas untuk menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.

Secara sosiologis, maka setiap penegak hukum tersebut mempunyai kedudukan

(status) dan peranan (role).15 Penegakan hukum perlu ditegakkan dalam hal

apapun termasuk dalam izin usaha pemondokan agar masyarakat tidak

mengabaikan hukum yang berlaku serta dapat terciptanya masyarakat yang

sejahtera. Pencabutan larangan usaha pemondokan dapat dilakukakan pemerintah

14 Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm 5.

15 Ibid, hlm 19.

Page 18: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

13

apabila penanggungjawab pemondokan melanggar ketentuan-ketentuan yang ada

dalam peraturan daerah.

F. METODE PENELITIAN

1. Obyek Penelitian

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan di

Kabupaten Sleman.

2. Subyek Penelitian

a. Kepala Kantor Bagian Hukum Bupati Sleman

b. Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sleman

c. Pemilik Pemondokan

3. Lokasi Penelitian

Peneliti mengambil sample di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Jenis Data

Jenis Data yang digunakan adalah :

a. Sumber data primer, yaitu data-data yang diperoleh melalui

penelitian langsung dilapangan.

b. Sumber data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh melalui

penelitian kepustakaam yang dapat berupa :

i. Bahan hukum pimer yaitu berupa peraturan perudang-

undangan yang berlaku dan sesuai dengan permasalahan

yang diteliti.

Page 19: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

14

ii. Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan yang erat

hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat

membantu menganalisa dan memahami bahan hukum

primer seperti Peraturan Pemerintah serta hasil penelitian

iii. Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang dapat

memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan

sekunder seperti bibliografi yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti.

5. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara, teknik pengumpulan data dengan menggunakan

metode menanyakan langsung masalah yang sedang diteliti

terhadap subyek atau orang yang bersangkutan langsung.

b. Studi Pustaka, teknik pengumpulan data dengan menggunakan

metode penelaah terhadap buku-buku, literatur, catatan-catatan

dan laporan yang ada hubungannya dengan penelitian yang

sedang dilakukan.

c. Observasi, teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode

penelitian secara langsung di lapangan guna memperkuat data

skripsi yang sedang ditulis

6. Metode Pendekatan

Metode yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis empiris,

yakni dengan mencari data-data lapangan yang bersangkutan paut dengan

isu hukum yang sedang ditangani atau diteliti.

Page 20: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

15

7. Analisis Data

Metode analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu bahan

hukum yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalisis secara

kualitatif dengan langkah–langkah sebagai berikut :

a. Bahan hukum yang diperoleh dari hasil penelitian diklasifikasikan sesuai

dengan permasalahan dalam penelitian.

b. Hasil kualifikasi bahan hukum selanjutnya disistematiskan.

c. Bahan hukum yang telah disistematiskan kemudian dianalisis untuk

dijadikan dasar pengambilan kesimpulan.

G. KERANGKA SKRIPSI

a. Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,

sistematika penulisan.

b. Bab II Tinjauan umum tentang penyelenggaran pemondokan, tinjauan

umum tentang izin, tinjauan umum penegakan hukum.

c. Bab III Tinjauan umum tentang kondisi lapangan, pelaksanaan izin

penyelenggaraan pemondokan, bentuk penegakan hukum pemerintah.

d. Bab IV Penutup, berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari pembahasan

dan saran-saran yang semoga dapat berguna dalam penerapan izin

penyelenggaraan pemondokan yang lebih tertib dan kondusif.

Page 21: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

16

BAB II

TINJAUAN TENTANG IZIN PEMONDOKAN MENURUT PERATURAN

DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007

A. Dasar Hukum

Kabupaten Sleman sebagai salah satu daerah di Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta yang menjalankan otonomi, berusaha untuk mewujudkan tujuan

pembangunan daerah. Salah satu usaha yang dilakukan adalah tentang

pengaturan penduduk khususnya bagi pendatang yang berdiam sementara

dengan tujuan menuntut ilmu/pendidikan dan atau mencari nafkah/pekerjaan,

mengingat Kabupaten Sleman merupakan daerah yang mempunyai potensi

mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Dengan adanya mobilitas penduduk ini

tentu saja sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kepadatan

penduduk. Di samping itu dengan adanya keanekaragaman sosila budaya serta

interaksi sosial antar kultur, perlu didukung dengan administrasi

kependudukan yang memadai sehingga permasalahan-permasalahan

kependudukan yang timbul dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.16

Pembangunan daerah di Kabupaten Sleman berkembang pesat dengan

melihat dari jumlah penduduknya yang semakin bertambah, dalam rangka

melestarikan dan mengembangkan Kabupaten Sleman sebagai Kota budaya

dan pendidikan serta untuk meningkatkan ketertiban administrasi

kependudukan, ketertiban umum dan kelestarian lingkungan hidup, maka

16 Penjelasan umum peraturan daerah nomor 9 tahun 2007 alinea kedua

Page 22: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

17

perlu adanya peraturan penyelenggaraan pemondokan di Kabupaten Sleman.

Penyelenggaraan pemondokan diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Sleman Nomor 9 Tahun 2007.

Penyelenggaran pemondokan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh

orang atau beberapa orang atau badan hukum dengan memberikan hak

pemanfaatan kepada orang lain atas kamar atau rumah untuk ditempati

sementara sebagai tempat tinggal dengan dipungut atau tidak dipungut biaya.17

Menurut bahasa pemondokan merupakan tempat singgah atau tempat

tinggal sementara. Jika dilihat dari pengertian tersebut, pada dasarnya

pemondokan memerlukan izin yang diatur dalam peraturan daerah.

Pemondokan perlu diatur dalam peraturan daerah agar usaha pemondokan

tidak illegal.

Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2007 tentang pemondokan disahkan

oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah beserta Pemerintah Daerah Sleman

pada Kamis 28 Juni 2007 dan ditetapkan oleh Bupati Sleman pada tanggal 10

Juli 2007 dengan tujuan agar dapat menjadi payung hukum untuk mengatur

ketentuan bagi para pemilik pemondokan, penghuni, berikut dengan sanksinya

apabila ada pelanggaran yang terjadi dalam penyelenggaraan pemondokan.

Menurut peraturan daerah nomor 9 tahun 2007 di Kabupaten Sleman,

yang dimaksud dengan pemondokan adalah :18

17 Op.cit, Pasal 1.

18 Op.cit, pasal 2.

Page 23: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

18

a. Bangunan dalam bentuk kamar yang terdiri dari dua atau lebih yang

disediakan untuk dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal

sementara dengan dipungut atau tidak dipungut bayaran;

b. Bangunan rumah yang dua kamar atau lebih disediakan untuk

dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan

dipungut atau tidak dipungut bayaran;

c. Dua atau lebih bangunan rumah yang berada dalam satu lokasi yang

dimiliki atau dikuasai oleh satu orang atau badan yang disediakan dan

dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan

dipungut atau tidak dipungut bayaran.

Pengecualian dari pemondokan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

adalah :19

a. Satu unit bangunan rumah yang disewa oleh rumah tangga/keluarga;

b. Hotel;

c. Pondok wisata;

d. Apartemen;

e. Rumah susun;

f. Asrama untuk kegiatan social, asrama untuk kepentingan keagamaan,

asrama milik lembaga pendidikan, dan asrama TNI-POLRI.

19 ibid, Pasal 2.

Page 24: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

19

Tujuan pengaturan pemondokan adalah :20

a. Mengatasi permasalahan sosial yang timbul karena interaksi sosial antar

kultur;

b. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat;

c. Penataan dan pengendalian kependudukan.

d. Menjaga ketenteraman dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat.

e. Menjamin tercapainya tujuan pendatang dalam menuntut ilmu/pendidikan

dan atau mencari nafkah/pekerjaan.

Pemilik pemondokan yang mendirikan pemondokan wajib melaksanakan

peraturan berdasarkan asas kemandirian usaha dengan berpedoman pada

norma-norma hukum ,agama, adat dan kepatutan yang ada. Penyelenggaraan

pemondokan merupakan suatu kegiatan yang harus memiliki izin dari dinas

pemerintah yang berwenang, didalam peraturan daerah nomor 9 Tahun 2007

Pasal 7 ayat (1) sampai (2), yang menyatakan bahwa:

1) Setiap orang atau beberapa orang atau badan yang memiliki pemondokan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib memiliki izin

penyelenggaraan pemondokan.

2) Izin penyelenggaraan pemondokan diberikan oleh Bupati atau pejabat

yang ditunjuk.

Izin penyelenggaraan pemondokan didalam Pasal 8 hanya berlaku selama

5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. Penyelenggaran pemondokan tidak

serta merta dapat dilaksanakan dengan mudah, karena dalam Peraturan Daerah

20 Ibid, Pasal 4.

Page 25: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

20

Nomor 9 tahun 2007 Pasal 9 berbunyi apabila terdapat perubahan

pemanfaatan pemondokan, perubahan pemilik, dan perubahan jumlah kamar,

maka izin penyelenggaraan pemondokan wajib mengajukan permohonan izin

baru. Hal ini dilakukan agar didalam penyelenggaran pemondokan tidak ada

pelanggaran yang terjadi.

B. Pengertian Izin

Antara pemerintah dengan masyarakat akan selalu terjadi hubungan

timbal balik. Masyarakat akan mempengaruhi pemerintah dalam tugasnya dan

sebaliknya pemerintah akan memberi pengaruh tertentu pada masyarakat,

yaitu dengan menjalankan beraneka ragam tugas. Tugas pemerintah bisa

dikelompokkan menjadi dua, yaitu tugas mengatur dan tugas memberikan

pelayanan kepada umum. Perizinan adalah merupakan salah satu perwujudan

tugas mengatur dari pemerintah.

Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan

dalam hukum administrasi. Hal ini dikarenakan pemerintah menggunakan izin

sebagai instrumen untuk mempengaruhi hubungan dengan para warganya agar

mau mengikuti cara yang dianjurkan oleh pemerintah guna mencapai tujuan

yang konkrit.

Page 26: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

21

Tidak mudah memberikan definisi apa yang dimaksud dengan izin. Hal

tersebut sama dengan yang berlaku di negeri Belanda, bahwa sangat sukar

membuat definisi untuk menyatakan pengertian izin itu.21

Hal tersebut disebabkan karena antara para pakar tidak terdapat

persesuaian paham, masing-masing melihat dari sisi yang berlainan terhadap

obyek yang didefinisikannya. Sukar memberikan definisi bukan berarti tidak

terdapat definisi, bahkan ditemukan sejumlah definisi yang beragam. Sebelum

menyampaikan beberapa definisi izin dari para pakar, terlebih dahulu

dikemukakan beberapa istilah lain yang sedikit banyak memiliki kesejajaran

dengan izin yaitu dispensasi, konsesi, dan lisensi.

Dispensasi ialah keputusan administrasi negara yang membebaskan suatu

perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan tersebut.22 Prins

mengatakan bahwa dispensasi adalah tindakan pemerintahan yang

menyebabkan suatu peraturan undang-undang menjadi tidak berlaku bagi

sesuatu hal yang istimewa.23

Menurut Ateng Syafrudin, dispensasi bertujuan untuk menembus

rintangan yang sebetulnya secara normal tidak diizinkan, jadi dispensasi

berarti menyisihkan pelarangan dalam hal yang khusus. Lisensi adalah suatu

izin yang memberikan hak untuk menyelenggarakan suatu perusahaan.

21 Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, 1988,

hlm. 11.

22 Ibid, hlm. 186.

23 Prins dan Kosim Adisapoetra, Pengantar Ilmu Hukum Adminitrasi Negara, Pradnya

Pramita, Jakarta, 1993, hlm.72.

Page 27: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

22

Sedangkan konsesi merupakan suatu izin berhubungan dengan pekerjaan yang

besar dimana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga sebenarnya

pekerjaan itu menjadi tugas dari pemerintah, tetapi oleh pemerintah diberikan

hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris (pemegang izin) yang bukan

pejabat pemerintah. Bentuknya dapat berupa kontraktual atau kombinasi

antara lisensi dengan pemberian status tertentu dengan hak dan kewajiban

serta syarat-syarat tertentu.24

Bentuk konsesi terutama digunakan untuk berbagai aktivitas yang

menyangkut kepentingan umum, yang tidak mampu dijalankan sendiri oleh

pemerintah, lalu diserahkan kepada perusahaan-perusahaan swasta. Mengenai

konsesi ini, Utrecht mengatakan bahwa kadang-kadang pembuat peraturan

beranggapan bahwa suatu perbuatan yang penting bagi umum, sebaik-baiknya

dapat diadakan oleh suatu subyek hukum partikelir, tetapi dengan turut

campur dari pihak pemerintah. Suatu keputusan administrasi negara yang

memperkenankan yang bersangkutan mengadakan perbuatan tersebut,

memuat suatu konsesi.25

Di dalam Kamus Istilah Hukum, izin dijelaskan sebagai, perkenan/izin

dari pemerintah berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah yang

disyaratkan untuk perbuatan yang pada umumnya memerlukan pengawasan

24 Ateng Syafrudin, Perizinan Untuk Berbagai Kegiatan, makalah tidak dipublikasikan, 1990,

hlm. 1.

25 Ridwan, Hukum Adminitrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, 2003, hlm. 151-152.

Page 28: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

23

khusus, tetapi yang pada umumnya tidaklah dianggap sebagai hal-hal yang

sama sekali tidak dikehendaki.26

Ateng Syafrudin mengatakan bahwa izin bertujuan dan berarti

menghilangkan halangan, hal yang dilarang menjadi boleh.27 Dengan kata

lain, sebagai peniadaan ketentuan larangan umum dalam peristiwa konkret.28

Menurut Sjachran Basah, izin adalah perbuatan hukum administrasi negara

bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkreto berdasarkan

persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan.29

Utrecht, mengatakan bahwa bilamana pembuat peraturan umumnya tidak

melarang suatu perbuatan, tetapi masih juga memperkenankannya asal saja

diadakan secara yang ditentukan untuk masing-masing hal konkret, maka

keputusan administrasi negara yang memperkenankan perbuatan tersebut

bersifat suatu izin.30

Bagir Manan menyebutkan bahwa izin dalam arti luas berarti suatu

persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk

26 Ibid., hlm. 152.

27 Ateng Syafrudin, op.cit., hlm. 1.

28 Ridwan, loc.cit.

29 Sjachran Basah, op.cit., hlm. 3.

30 Utrecht, op.cit., hlm. 187.

Page 29: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

24

memperbolehkan melakukan tindakan atau perbuatan tertentu yang secara

umum dilarang.31

Spelt dan ten Berge membagi pengertian izin dalam arti luas dan sempit.

Izin adalah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum

administrasi. Pemerintah menggunakan izin sebagai sarana yuridis untuk

mengemudikan tingkah laku para warga. Izin ialah suatu persetujuan dari

penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk dalam

keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan

perundangan. Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang

memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya

dilarang. Ini menyangkut perkenan bagi suatu tindakan yang demi

kepentingan umum mengharuskan pengawasan khusus atasnya. Ini adalah

paparan luas dari pengertian izin. Izin (dalam arti sempit) adalah pengikatan-

pengikatan pada suatu peraturan izin pada umumnya didasarkan pada

keinginan pembuat undang-undang untuk mencapai suatu tatanan tertentu atau

untuk menghalangi keadaan-keadaan yang buruk. Tujuannya ialah mengatur

tindakan-tindakan yang oleh pembuat undang-undang tidak seluruhnya

dianggap tercela, namun dimana ia menginginkan dapat melakukan

pengawasan sekedarnya. Pada pokok izin (dalam arti sempit) ialah bahwa

suatu tindakan dilarang, terkecuali diperkenankan, dengan tujuan agar dalam

ketentuan-ketentuan yang disangkutkan dengan perkenan dapat dengan teliti

31 Bagir Manan, Ketentuan-Ketentuan Mengenai Pengaturan Penyelenggaran Hak

Kemerdekaan Berkumpul Ditinjau Dari Perspektif UUD, makalah tidak dipublikasikan, Jakarta,

1995, hlm. 8.

Page 30: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

25

diberikan batas-batas tertentu bagi tiap kasus. Jadi persoalannya bukanlah

untuk hanya memberi perkenan dalam keadaan-keadaan yang sangat khusus,

tetapi agar tindakan-tindakan yang diperkenankan dilakukan dengan cara

tertentu.32

Dibandingkan secara sekilas, pengertian izin dengan konsesi itu tidak

berbeda. Masing-masing berisi perkenan bagi seseorang untuk melakukan

suatu perbuatan tertentu. Dalam pengertian sehari-hari kedua istilah itu

digunakan secara sama, bahkan pengertian izin dan konsesi keduanya

digunakan untuk suatu bentuk hukum yang sama, pemegang izin disebut juga

konsesionaris.33

Menurut Utrecht, perbedaan antara izin dengan konsesi itu suatu

perbedaan nisbi (relatif) saja. Pada hakikatnya antara izin dengan konsesi itu

tidak ada suatu perbedaan yuridis. Sebagai contoh, suatu izin untuk

mendapatkan batu bara menurut suatu rencana yang sederhana saja dan akan

diadakan atas ongkos sendiri, tidak dapat disebut konsesi. Tetapi suatu izin

yang diberikan menurut undang-undang tambang Indonesia untuk

mendapatkan batu bara adalah suatu konsesi, oleh karena izin tersebut

mengenai suatu pekerjaan yang besar dan pekerjaan yang besar itu akan

membawa manfaat bagi umum. Jadi konsesi itu suatu izin pula, tetapi izin

mengenai hal-hal yang penting bagi umum. Meskipun antara izin dan konsesi

ini dianggap sama, dengan perbedaan yang relatif, akan tetapi terdapat

32 Spelt dan ten Berge, Pengantar Hukum Perizinan, disunting oleh Philipus M. Hadjon,

Yuridika, Surabaya, 1993, hlm. 2-3.

33 Ridwan, op.cit., hlm. 154.

Page 31: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

26

perbedaan karakter hukum. Izin adalah sebagai perbuatan hukum bersegi satu

yang dilakukan oleh pemerintah, sedangkan konsesi adalah suatu perbuatan

hukum bersegi dua, yakni suatu perjanjian yang diadakan antara yang

memberi konsesi dengan yang diberi konsesi. Dalam hal izin tidak mungkin

diadakan perjanjian, oleh karena tidak mungkin diadakan suatu persesuaian

kehendak. Dalam hal konsesi biasanya diadakan suatu perjanjian, yakni

perjanjian yang mempunyai sifat sendiri dan yang tidak diatur oleh seluruh

peraturan-peraturan KUH Perdata mengenai hukum perjanjian.34

Izin merupakan suatu tindakan hukum sepihak, sedangkan konsensi

adalah kombinasi dari tindakan dua pihak yang memiliki sifat kontraktual

dengan izin, yang dalam pembahasan hukum kita namakan perjanjian. Ketika

pemerintah melakukan tindakan hukum yang berkenaan dengan izin dan

konsesi, pemerintah menampilkan diri dalam dua fungsi yaitu sebagai badan

hukum umum pada saat melakukan konsesi, dan sebagai organ pemerintah

ketika mengeluarkan izin.35

C. Unsur-unsur Perizinan

Berdasarkan pemaparan beberapa pendapat para pakar tersebut, dapat

disebutkan bahwa izin adalah perbuatan pemerintah bersegi satu berdasarkan

peraturan perundang-undangan untuk diterapkan pada peristiwa konkret

34 Utrecht, op.cit., hlm. 190.

35 Ridwan, op.cit., hlm. 155.

Page 32: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

27

menurut prosedur dan persyaratan tertentu. Dari pengertian ini ada beberapa

unsur dalam perizinan, yaitu;

1. Instrumen yuridis;

2. Peraturan perundang-undangan;

3. Organ pemerintah;

4. Peristiwa konkret;

5. Prosedur dan persyaratan.

Dalam negara hukum modern tugas, kewenangan pemerintah tidak hanya

sekadar menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga mengupayakan

kesejahteraan umum. Tugas dan kewenangan pemerintah untuk menjaga

ketertiban dan keamanan merupakan tugas klasik yang sampai kini masih

tetap dipertahankan. Dalam rangka melaksanakan tugas ini kepada pemerintah

diberikan wewenang dalam bidang pengaturan, yang dari fungsi pengaturan

ini muncul beberapa instrumen yuridis untuk menghadapi peristiwa individual

dan konkret yaitu dalam bentuk ketetapan. Sesuai dengan sifatnya, individual

dan konkret, ketetapan ini merupakan ujung tombak dari instrumen hukum

dalam penyelenggaraan pemerintahan, atau sebagai norma penutup dalam

rangkaian norma hukum.36

Salah satu wujud dari ketetapan ini adalah izin. Berdasarkan jenis-jenis

ketetapan, izin termasuk sebagai ketetapan yang bersifat konstitutif, yakni

ketetapan yang menimbulkan hak-hak yang sebelumnya tidak dimiliki oleh

36 Philipus M. Hadjon, op.cit., hlm. 125.

Page 33: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

28

seseorang yang namanya tercantum dalam ketetapan itu, atau ketetapan yang

memperkenankan sesuatu yang sebelumnya tidak dibolehkan.37

Dengan demikian, izin merupakan intrumen yuridis yang bersifat

konstitutif dan yang digunakan oleh pemerintah untuk menghadapi atau

mengatur peristiwa konkret. Salah satu prinsip dalam negara hukum adalah

wetmatigheid van bestuur atau pemerintahan berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Dengan kata lain, setiap tindakan hukum pemerintah

baik dalam menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan harus

didasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Untuk dapat melaksanakan dan menegakan ketentuan

hukum positif perlu wewenang. Tanpa wewenang tidak dapat dibuat

keputusan yuridis yang bersifat konkret.38

Pembuatan dan penerbitan ketetapan izin merupakan tindakan hukum

pemerintahan. Sebagai tindakan hukum, maka harus ada wewenang yang

diberikan oleh peraturan perundang-undangan. Tanpa dasar wewenang,

tindakan hukum itu menjadi tidak sah. Oleh karena itu, dalam hal membuat

dan menerbitkan izin haruslah didasarkan pada wewenang yang diberikan

oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena tanpa adanya dasar

wewenang tersebut ketetapan izin tersebut menjadi tidak sah.

37 Ridwan, op.cit., hlm. 156.

38 Ibid.

Page 34: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

29

Pada umumnya pemerintah memperoleh wewenang untuk mengeluarkan

izin itu ditentukan secara tegas dalam peraturan perundang-undangan yang

menjadi dasar dari perizinan tersebut.

Dalam penerapannya, menurut Marcus Lukman, kewenangan pemerintah

dalam bidang izin itu bersifat diskresionare power atau berupa kewenangan

bebas, dalam arti kepada pemerintah diberi kewenangan untuk

mempertimbangkan atas dasar inisiatif sendiri hal-hal yang berkaitan dengan

izin, misalnya pertimbangan tentang:

1. Kondisi-kondisi apa yang memungkinkan suatu izin dapat diberikan

kepada pemohon;

2. Bagaimana mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut;

3. Konsekuensi yuridis yang mungkin timbul akibat pemberian atau

penolakan izin dikaitkan dengan pembatasan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

4. Prosedur apa yang harus diikuti atau dipersiapkan pada saat dan sesudah

keputusan diberikan baik penerimaan maupun penolakan pembarian izin.39

Organ pemerintah adalah organ yang menjalankan urusan pemerintahan

baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Menurut Sjachran Basah, dari

penelusuran berbagai ketentuan penyelenggaraan pemerintahan dapat

diketahui, bahwa mulai dari administrasi negara tertinggi (Presiden) sampai

dengan administrasi negara terendah (Lurah) berwenang memberikan izin. Ini

39 Markus Lukman, Eksistensi Peraturan Kebijaksanaan Dalam Bidang Perencanaan dan

Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah Serta Dmapknya Terhadap Pembangunan

Materi Hukum Tertulis Nasional, disertasi, Universitas, Padjajaran, Bandung, 1996, hlm. 189.

Page 35: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

30

berarti terdapat aneka ragam administrasi negara (termasuk instansinya)

pemberi izin, yang didasarkan pada jabatan yang dijabatnya baik di tingkat

Pusat maupun Daerah.40

Terlepas dari beragamnya organ pemerintahan atau administrasi negara

yang mengeluarkan izin, yang pasti adalah bahwa izin hanya boleh

dikeluarkan oleh organ pemerintahan. Menurut Spelt dan ten Berge, keputusan

yang memberikan izin harus diambil oleh organ yang berwenang, dan hampir

selalu yang terkait adalah organ-organ pemerintahan. Di sini organ-organ pada

tingkat penguasa nasional (seorang menteri) atau tingkat penguasa-penguasa

daerah.41

Beragamnya organ pemerintahan yang berwenang memberikan izin, dapat

menyebabkan tujuan dari kegiatan yang membutuhkan izin tertentu menjadi

terhambat, bahkan tidak mencapai sasaran yang hendak dicapai. Artinya

campur tangan pemerintah dalam bentuk regulasi perizinan dapat

menimbulkan kejenuhan bagi pelaku kegiatan yang membutuhkan izin.

Menurut Soehardjo, pada tingkat tertentu regulasi ini menimbulkan kejenuhan

dan timbul gagasan yang mendorong untuk menyederhanakan pengaturan,

prosedur, dan birokrasi. Keputusan-keputusan pejabat sering membutuhkan

waktu lama, misalnya pengeluaran izin memakan waktu berbulan-bulan,

40 Sjachran Basah, Sistem Perizinan Sebagai Instrumen Pengendalian Lingkungan, makalah

pada Seminar Lingkungan Hidup, Jakarta, 1997, hlm. 3.

41 Philipus M. Hadjon, op.cit., hlm. 11.

Page 36: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

31

sementara dunia usaha perlu berjalan cepat, dan terlalu banyaknya mata rantai

dalam prosedur perizinan banyak membuang waktu dan biaya.42

Oleh karena itu, biasanya dalam perizinan dilakukan deregulasi, yang

mengandung arti peniadaan berbagai peraturan perundang-undangan yang

dipandang berlebihan. Karena peraturan perundang-undangan yang berlebihan

itu pada umumnya berkenaan dengan campur tangan pemerintah atau negara,

maka deregulasi itu pada dasarnya bermakna mengurangi campur tangan

pemerintah atau negara dalam kegiatan kemasyarakatan tertentu terutama di

bidang ekonomi, sehingga deregulasi itu pada ujungnya bermakna

debirokratisasi.43

Meskipun deregulasi dan debirokratisasi ini dimungkinkan dalam bidang

perizinan, namum harus ada batas-batasnya. Karena deregulasi dan

debirokratisasi merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, yang

umumnya diwujudkan dalam bentuk peraturan kebijaksanaan, maka

deregulasi dan debirokratisasi itu harus ada batas-batas yang terdapat dalam

hukum tertulis dan tidak tertulis. Setidak-tidaknya deregulasi dan

debirokratisasi dalam perizinan harus memperhatikan hal-hal berikut; pertama,

jangan sampai menghilangkan esensi dari sistem perizinan itu sendiri,

terutama dalam fungsinya sebagai pengarah kegiatan tertentu; kedua,

deregulasi hanya diterapkan pada hal-hal yang bersifat teknis ad-ministratif

42 Soehardjo, Hukum Adminitrasi Negara Pokok-Pokok Pengertian Serta Perkembangannya

di Indonesia, BPUD, Semarang, 1991, hlm. 25.

43 Bagir Manan, Bentuk-Bentuk Perbuatan Keperdataan Yang Dapat Dilakukan Oleh

Pemerintah Daerah, Universits Padjajaran, Bandung, 1995, hlm. 33.

Page 37: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

32

dan finansial; ketiga, deregulasi dan debirokratisasi tidak menghilangkan hal-

hal prinsip dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

perizinan; keempat, deregulasi dan debirokratisasi harus memperhatikan asas-

asas umum pemerintahan yang layak.

Telah disebutkan bahwa izin merupakan instrumen yuridis yang

berbentuk ketetapan, yang digunakan oleh pemerintah dalam menghadapi

peristiwa konkret dan individual. Peristiwa konkret artinya peristiwa yang

terjadi pada waktu tertentu, orang tertentu, tempat tertentu, dan fakta hukum

tertentu. Karena peristiwa konkret ini beragam, sejalan dengan keragaman

perkembangan masyarakat, maka izinpun memiliki berbagai keragaman. Izin

yang jenisnya beragam itu dibuat dalam proses yang cara prosedurnya

tergantung dari kewenangan pemberi izin, macam izin dan struktur organisasi

instansi yang menerbitkannya.44

Pada umumnya permohonan izin harus menempuh prosedur tertentu yang

ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Di samping harus menempuh

prosedur tertentu, pemohon izin juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan

tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh pemberi izin. Prosedur dan

persyaratan perizinan berbeda-beda tergantung jenis izin dan instansi pemberi

izin.

Menurut Soehino, syarat-syarat dalam izin itu bersifat konstituf dan

kondisional. Bersifat konstitutif, oleh karena ditentukan suatu perbuatan atau

tingkah laku tertentu yang harus (terlebih dahulu) dipenuhi, artinya dalam hal 44 Sjachran Basah, Perizinan di Indonesia, makalah untuk Penataran Hukum Adminitrasi dan

Lingkungan, Unair, Surabaya, 1992, hlm. 4-6.

Page 38: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

33

pemberian izin itu ditentukan suatu perbuatan konkret, dan bila tidak dipenuhi

dapat dikenai sanksi. Bersifat kondisional, oleh karena penilaian tersebut baru

ada dan dapat dilihat serta dapat dinilai setelah perbuatan atau tingkah laku

yang disyaratkan itu terjadi.45

Penentuan prosedur dan persyaratan perizinan ini dilakukan secara

sepihak oleh pemerintah, meskipun demikian, pemerintah tidak boleh

menentukan prosedur dan persyaratan menurut kehendaknya sendiri, tetapi

harus sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dari

perizinan tersebut. Dengan kata lain tidak boleh menentukan syarat yang

melampaui batas tujuan yang hendak dicapai oleh peraturan hukum yang

menjadi dasar perizinan bersangkutan.46

D. Fungsi dan Tujuan Perizinan

Tugas pemerintah dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu tugas

mengatur dan memberikan pelayanan kepada umum.

1. Tugas mengatur meliputi pembuatan-pembuatan peraturan yang harus

dipatuhi masyarakat.

2. Tugas memberi pelayanan kepada umum meliputi tugas-tugas pemerintah

untuk memenuhi kebutuhan sarana finansial dan personal dalam rangka

45 Soehino, Asas-Asas Hukum Tata Pemerintahan, Liberty, Yogyakarta, 1984, hlm. 97.

46 Ibid, hlm. 98.

Page 39: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

34

meningkatkan pelayanan di bidang kesejahteraan sosial, ekonomi,

kesehatan dan lain sebagainya.47

Sistem perizinan muncul karena tugas mengatur dari pemerintah, karena

perizinan akan dibuat dalam bentuk peraturan yang harus dipatuhi masyarakat

yang berisikan larangan dan perintah. Dengan demikian Izin sebagai

instrumen yuridis yang digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi para

warga agar mau mengikuti cara yang dianjurkannya guna mencapai suatu

tujuan konkret.48

Sebagai suatu instrumen, izin berfungsi selaku ujung tombak instrumen

hukum sebagai pengarah, perekayasa, dan perancang masyarakat adil dan

makmur itu dijelmakan. Hal ini berarti, lewat izin dapat diketahui bagaimana

gambaran masyarakat adil dan makmur itu terwujud. Ini berarti persyaratan-

persyaratan, yang terkandung dalam izin merupakan pengendali dalam

memfungsikan izin itu sendiri.49 Menurut Prajudi Atmosudirdjo, bahwa

berkenaan dengan fungsi-fungsi hukum modern, izin dapat diletakkan dalam

fungsi menertibkan masyarakat.50

Adapun mengenai tujuan perizinan, hal ini tergantung pada kenyataan

konkret yang dihadapi. Keragaman peristiwa konkret menyebabkan

47 Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintah dan Otonomi Daerah, Grasindo, Jakarta,

2005, hlm. 19.

48 Sjachran Basah, op.cit., hlm. 5.

49 Ibid., hlm. 2.

50 Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981, hlm.

23.

Page 40: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

35

keragaman pula dari tujuan izin ini. Meskipun demikian, secara umum

dapatlah disebutkan sebagai berikut:

1. Keinginan mengarahkan aktivitas-aktivitas tertentu (misalnya izin

bangunan).

2. Mencegah bahaya bagi lingkungan (izin-izin lingkungan).

3. Keinginan melindungi obyek-obyek tertentu (izin terbang, izin

membongkar pada monumen-monumen).

4. Hendak membagi benda-benda yang sedikit (izin penghuni di daerah padat

penduduk).

5. Pengarahan, dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas

(dimana pengurus harus memenuhi syarat-syarat tertentu).51

E. Bentuk dan Isi Izin

Izin adalah merupakan salah satu bentuk keputusan tata usaha negara.

Keputusan tata usaha negara adalah penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh

badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha

negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

bersifat konkrit, indiividual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi

seseorang atau badan hukum perdata.52

Dikarenakan keputusan perizinan adalah termasuk salah satu bentuk

perwujudan keputusan tata usaha negara, maka izin adalah juga merupakan

51 Philipus M. Hadjon, op.cit., hlm. 4-5.

52 Nurwigati, Peningkatan Peranan Peraturan Perizinan Sebagai Instrumen Pemerintah,

diskusi akademik dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadyah, Yogyakarta, 2004, hlm. 2.

Page 41: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

36

norma penutup dari semua norma yuridis yang ada. Hal ini dikarenakan

lahirnya izin pasti akan didahului dengan adanya norma abstrak terlebih

dahulu atau norma yang sifatnya masih umum belum ditunjuk subyeknya,

waktunya, tempatnya dan izin akan terletak pada deretan paling akhir dari

semua norma abstrak yang menadahuluinya, dan tentang hal yang dituju atau

sudah bersifat konkrit, Individual dan final, sehingga akan langsung

digunakan untuk melakukan aktifitas tertentu.

Sesuai dengan sifatnya, yang merupakan bagian dari ketetapan, izin selalu

dibuat dalam bentuk tertulis. Dalam izin dinyatakan siapa yang

memberikannya, biasanya dari kepala surat dan penandatanganan izin akan

nyata organ mana yang memberikan izin. Pada umumnya pembuat aturan

akan menunjuk organ berwenang dalam sistem perizinan, organ yang paling

berbekal mengenai materi dan tugas bersangkutan, dan hampir selalu yang

terkait adalah organ pemerintahan. Karena itu, bila dalam suatu undang-

undang tidak dinyatakan dengan tegas organ mana dari lapisan pemerintahan

tertentu yang berwenang, tetapi misalnya hanya dinyatakan secara umum

bahwa “haminte” yang berwenang, maka dapat diduga bahwa yang dimaksud

ialah organ pemerintahan haminte, yakni wali haminte dengan para anggota

pengurus harian. Namun untuk menghindari keraguan, di dalam kebanyakan

undang-undang pada permulaannya dicantumkan ketentuan definisi.53

Izin ditujukan pada pihak yang berkepentingan. Biasanya izin lahir

setelah yang berkepentingan mengajukan permohonan untuk itu. Karena itu,

53 Philipus M. Hadjon, op.cit., hlm. 11-15.

Page 42: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

37

keputusan yang memuat izin akan dialamatkan pula kepada pihak yang

memohon izin. Hal ini biasanya dialami orang atau badan hukum.

Keputusan yang memuat izin, demi alasan kepastian hukum, harus

memuat uraian sejelas mungkin untuk apa izin itu diberikan. Bagian

keputusan ini, dimana akibat-akibat hukum yang ditimbulkan oleh keputusan,

dinamakan diktum, yang merupakan inti dari keputusan. Setidak-tidaknya

diktum ini terdiri atas keputusan pasti, yang memuat hak-hak dan kewajiban-

kewajiban yang dituju oleh keputusan itu.

Sebagaimana kebanyakan keputusan, didalamnya mengandung ketentuan,

pembatasan, dan syarat-syarat, demikian pula dengan keputusan yang berisi

izin ini. Ketentuan-ketentuan ialah kewajiban-kewajiban yang dapat dikaitkan

pada keputusan yang menguntungkan. Ketentuan-ketentuan pada izin banyak

terdapat dalam praktek hukum administrasi. Misalnya dalam undang-undang

gangguan ditunjuk ketentuan-ketentuan seperti; Ketentuan-ketentuan tujuan

(dengan maksud mewujudkan tujuan-tujuan tertentu, seperti mencegah

pengotoran tanah; Ketentuan-ketentuan sarana (kewajiban menggunakan

sarana tertentu); Ketentuan-ketentuan instruksi (kewajiban bagi pemegang

izin untuk memberi instruksi-instraksi tertulis kepada personel dalam

lembaga); Ketentuan-ketentuan ukur dan pendaftaran (pengukuran untuk

menilai kadar bahaya atau gangguan).

Dalam hal ketentuan-ketentuan tidak dipatuhi, terdapat pelanggaran izin.

Tentang sanksi yang diberikan atasannya, pemerintahan harus

memutuskannya tersendiri. Dalam pembuatan keputusan, termasuk keputusan

Page 43: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

38

yang berisi izin, dimasukan pembatasan-pembatasan. Pembatasan-pembatasan

dalam izin memberi kemungkinan untuk secara praktis melingkari lebih lanjut

tindakan yang dibolehkan. Pembatasan-pembatasan dibentuk dengan

menunjuk batas-batas dalam waktu, tempat atau dengan cara lain.

Sebagai contoh, pada izin lingkungan dapat dimuat pembatasan izin untuk

periode tertentu, misalnya 5 tahun. Di samping itu, dalam keputusan dimuat

syarat-syarat. Dengan menetapkan syarat-syarat, akibat-akibat hukum tertentu

digantungkan pada timbulnya suatu peristiwa di kemudian hari yang belum

pasti. Dalam keputusan yang berisi izin dapat dimuat syarat penghapusan dan

syarat penangguhan.54

Pemberian alasan dapat memuat hal-hal seperti penyebutan

ketentuanundang-undang, pertimbangan-pertimbangan hukum, dan penetapan

fakta. Penyebutan ketentuan undang-undang memberikan pegangan kepada

semua yang bersangkutan, organ penguasa dan yang berkepentingan, dalam

menilai keputusan itu. Ketentuan undang-undang berperan pula dalam

penilaian oleh yang berkepentingan tentang apa yang hams dilakukan dalam

hal mereka menyetujui keputusan yang bersangkutan. Pertimbangan hukum

merupakan hal penting bagi organ pemerintahan untuk memberikan atau

menolak permohonan izin. Pertimbangan hukum ini biasanya lahir dari

interpretasi organ pemerintahan terhadap ketentuan undang-undang. Adapun

penetapan fakta, berkenaan dengan hal-hal di atas. Artinya interpretasi yang

dilakukan oleh organ pemerintahan terhadap aturan-aturan yang relevan, turut

54 Nurwigati, op.cit., hlm.5.

Page 44: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

39

didasarkan pada fakta-fakta sebagaimana ditetapkannya. Dalam keadaan

tertentu, organ pemerintahan dapat menggunakan data yang diberikan oleh

pemohon izin, di samping data dari para ahli atau biro konsultan.55

Pemberitahuan tambahan dapat berisi bahwa kepada yang dialamatkan

ditunjukkan akibat-akibat dari pelanggaran ketentuan-ketentuan dalam izin,

seperti sanksi-sanksi yang mungkin diberikan pada ketidakpatuhan.

Pemberitahuan-pemberitahuan ini mungkin saja petunjuk-petunjuk bagaimana

sebaiknya bertindak dalam mengajukan permohonan-permohonan berikutnya

atau informasi umum dari organ pemerintahan yang berhubungan dengan

kebijaksanaannya sekarang atau di kemudian hari. Pemberitahuan-

pemberitahuan tambahan ini sejenis pertimbangan yang berlebihan, yang pada

dasarnya terlepas dari diktum selaku inti ketetapan. Sebab itu, mengenai

pemberitahuan-pemberitahuan ini, karena tidak termasuk dalam hakekat

keputusan, secara formil seseorang tidak dapat menggugat melalui hakim

administrasi.56

Sebagai suatu bentuk ketetapan, izin tidak berbeda dengan ketetapan pada

umumnya, yakni pembuatan, penerbitan, dan pencabutannya harus memenuhi

syarat-syarat yang berlaku pada ketetapan, harus memenuhi syarat formil dan

syarat materiil, serta memperhatikan asas contrarius actus dalam

pencabutan.57

55 Ibid, hlm. 7.

56 Ibid, hlm. 8.

57 Ibid, hlm. 10.

Page 45: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

40

F. Kewenangan Daerah Dalam Pengaturan Hukum Perizinan

Tidak ada aturan umum untuk tata cara pembuatan keputusan perizinan,

oleh sebab itu tiap bidang mempunyai prosedur dan persyaratan tersendiri.

Namun demikian menurut Philipus M. Hadjon, prosedur yang baik dalam

pembuatan keputusan perizinan apabila memenuhi tiga landasan utama hukum

administrasi, yaitu: landasan hukum, landasan demokrasi, landasan

instrumental, yaitu berdaya guna dan berhasil guna.58

Dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu negara hukum baik di

tingkat Pusat maupun di tingkat Daerah haruslah berdasarkan pada asas

legalitas, yaitu asas yang mencanangkan bahwa tanpa dasar wewenang yang

diberikan oleh suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka

segala macam aparat pemerintah itu tidak memiliki wewenang yang dapat

mempengaruhi atau mengubah keadaan atau posisi hukum warga

masyarakatnya. Asas legalitas ini menurut sifatnya diarahkan kepada

berlakunya kesamaan perlakuan. Maksudnya setiap orang yang berada dalam

situasi seperti yang ditentukan dalam suatu ketentuan undang-undang itu,

berhak dan berkewajiban untuk berbuat seperti apa yang ditentukan dalam

undang-undang tersebut.

Di samping itu, asas legalitas pemerintahan juga menunjang berlakunya

kepastian hukum. Sebabnya tindakan hukuman pemerintahan itu hanya

58 Philipus M. Hadjon, op.cit., hlm. 99.

Page 46: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

41

dimungkinkan kalau ada pengaturannya dalam undang-undang.59 Esensi dari

asas legalitas dalam negara hukum adalah kewenangan yaitu kemampuan

untuk melakukan tindakan-tindakan hukum tertentu.60 Kewenangan ini dapat

diperoleh baik melalui atribusi, delegasi, maupun mandat. Kewenangan

atribusi maksudnya adalah kewenangan yang diperoleh secara langsung dari

undang-undang, sedangkan delegasi adalah pelimpahan suatu wewenang yang

telah ada oleh badan atau jabatan tata usaha negara yang telah memperoleh

wewenang pemerintah secara atributif kepada badan atau jabatan tata usaha

negara lainnnya, sementara pada mandat tidak terjadi perubahan atau

peralihan wewenang, yang ada hanyalah hubungan intern, umpamanya antara

Menteri dengan Dirjen atau Irjennya, dimana Menteri menugaskan Dirjen atau

Sekjennya untuk bertindak atas nama Menteri untuk melakukan suatu

tindakan hukum serta mengeluarkan keputusan-keputusan tata usaha negara

tertentu.61

Daerah Kabupaten dan Kota adalah subyek hukum dalam bidang publik

yang berarti dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum dalam lapangan

publik yang dilakukan oleh para pejabat. Selaku subyek hukum dalam bidang

publik, tindakan hukum para pejabat Daerah Kabupaten dan Kota haruslah

didasarkan pada asas legalitas, artinya tindakannya itu harus berdasarkan pada

kewenangan yang berasal dari undang-undang atau peraturan perundang-

59 Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1993, hlm. 83-84.

60 Ridwan, op.cit., hlm. 72.

61 Indroharto, op. cit., hlm. 91-92.

Page 47: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

42

undangan yang berlaku. Sebab tanpa ada kewenangan yang diberikan oleh

undang-undang atau peraturan perundang-undangan, maka pejabat di Daerah

Kabupaten dan Kota tidak dapat melakukan perbuatan hukum atau tidak dapat

mempengaruhi dan megubah posisi hukum warga masyarakatnya.

Kewenangan Daerah secara tegas ditentukan dalam Pasal 7 dan 11

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai

berikut:

Pasal 7 Ayat (1); “Kewenangan Daerah mencakup kewenangan dalam seluruh

bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,

pertahanan keamanan, peradilan, moneter, dan fiskal, serta kewenangan

bidang lain”.

Pasal 7 Ayat (2); “Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), meliputi kebijakan tentang perencanaan dan pengendalian pembangunan

nasional secara makro, dan perimbangan keuangan, sistem administrasi negara

dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayan sumber daya

alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan standarisasi

nasional”.

Pasal 11 Ayat (1); “Kewenangan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota

mencakup semua kewenangan pemerintah selain kewenangan yang

dikecualikan dalam Pasal 7 dan diatur dalam Pasal 9”.

Pasal 11 Ayat (2); “Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh

Daerah Kabupaten dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan,

pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan

Page 48: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

43

perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi, dan

tenaga kerja”.

Seiring dengan Kedudukan Daerah Kabupaten dan Kota selaku Daerah

Otonom yang berarti memiliki kebebasan dan kemandirian, maka kewenangan

Daerah Kabupaten dan Kota tidak semata-mata hanya berasal dari undang-

undang, namun dimungkinkan juga memiliki atau memperoleh kewenangan

dari organ pemerintahan yang lebih tinggi, yaitu melalui delegasi, ataupun

kewenangan asli dari daerah yang bersangkutan, bukan urusan yang berasal

dari undang-undang atau dari pejabat yang lebih tinggi.

Kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur sendiri urusan rumah

tangga daerah diwujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah dan Keputusan

Daerah yang bersifat umum atau ditujukan untuk umum, yang dikategorikan

sebagai peraturan perundang-undangan tingkat daerah, sebagaimana

disebutkan dalam penjelasan Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 5 Tahun

1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, peraturan perundang-undangan

adalah semua peraturan yang bersifat mengikat secara umum yang

dikeluarkan oleh Badan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah baik di

tingkat pusat maupun di tingkat daerah, serta semua Keputusan Badan atau

Pejabat Tata Usaha Negara, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah,

yang juga mengikat umum.

Sebagaimana lazimnya peraturan perundang-undangan, di dalamnya

memuat norma-norma atau kaidah-kaidah pengatur yang bersifat umum dan

abstrak. Agar kaidah pengatur ini ditaati dan dijalankan, maka diperlukan

Page 49: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

44

upaya penegakan hukum, yakni merealisasikan norma-norma atau kaidah-

kaidah yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan tersebut ke dalam

kenyataan. Kewenangan Daerah Otonom dalam bidang pengaturan (regeling)

tidak hanya terbatas pada pembuatan norma-norma atau kaidah-kaidah

hukum, tetapi juga kewenangan untuk mempertahankan norma-norma

tersebut. Artinya kewenangan penegakan hukum itu inheren pada Daerah

Otonom atau pada Pemerintah Daerah selalu wakil dari organ pemerintahan

tingkat lebih rendah tersebut.

Page 50: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

45

G. Penegakan Hukum

1. Pengertian Penegakan Hukum

Negara Indonesia merupakan Negara Hukum, dimana hukum memiliki

fungsi sebagai perlindungan bagi manusia terhadap pelanggaran hukum yang

terjadi di Negara Indonesia. Hukum dilaksanakan secara normal dan damai

dalam kehidupan sehari-hari tetapi dapat juga terjadinya pelanggaran hukum

dalam kehidupan di masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat, hukum yang

dilanggar harus ditegakkan agar terciptanya kepastian hukum, kemanfaatan

dan keadilan dalm masyarakat sehingga penegakan hukum dapat menjadi

kenyataan.

Hukum tidak bisa tegak dengan sendirinya, artinya ia tidak mampu untuk

mewujudkan sendiri janji-janji serta kehendak-kehendak yang tercantum

dalam (peraturan-peraturan) hukum itu. Janji dan kehendak seperti itu,

misalnya adalah untuk memberikan hak kepada seseorang, untuk memberikan

perlindungan kepada seseorang, untuk mengenakan pidana terhadap seseorang

yang memenuhi persyaratan tertentu dan sebagainya.62

Penegakan hukum sebagai bagian dari legal system, tidak dapat

dipisahkan dengan substansi hukum (legal substance) dan budaya hukum

(legal culture).63 Menurut Soerjono Soekanto, penegakkan hukum sebagai

suatu proses, pada hakikatnya merupakan penerapan diskresi yang

62 Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru,

Bandung, hlm. 11.

63 Siswanto Sunarso, Wawasan penegakkan hukum di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti,

Bandung, 2005, hlm. 110.

Page 51: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

46

menyangkut membuat keputusan yang tidak secara ketat diatur oleh kaidah

hukum, akan tetapi mempunyai unsur kaidah pribadi (Wayne La Favre 1964).

Atas dasar uraian tersebut dapatlah dikatakan, bahwa gangguan terhadap

penegakkan hukum mungkin terjadi, apabila ada ketidakserasian antara

“tritunggal” nilai, kaidah dan pola perilaku. Gangguan tersebut terjadi apabila

terjadi ketidak serasian antara nilai-nilai yang berpasangan, yang menjelma di

dalam kaidah-kaidah yang bersimpang siur, dan pola perilaku tidak terarah

yang mengganggu kedamaian pergaulan hidup. Oleh karena itu dapatlah

dikatakan, bahwa penegakan hukum bukanlah semata-mata berarti

pelaksanaan perundang-undangan, walaupun di dalam kenyataan di Indonesia

kecenderungannya adalah demikian, sehingga pengertian law enforcement

begitu popular.64

Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakan hukum terletak pada

kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-

kaidah yang mantap dan mengejewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian

penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan

mempertahankan kedamaian pergaulan hidup (Soekanto, 1979). Konsepsi

yang mempunyai dasar filosofis tersebut, memerlukan penjelasan lebih lanjut,

sehingga akan tampak lebih konkret.65

64 Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007 , hlm 7.

65 Ibid., hlm. 5.

Page 52: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

47

Menurut Baharuddin Lopa dalam penegakan hukum dan keadilan ada 3

komponen atau unsur yang diperlukan, yaitu :

1) Diperlukan adanya peraturan hukum yang sesuai dengan aspirasi rakyat.

2) Adanya aparat penegak hukum yang professional dan bermental tangguh

atau memiliki integritas moral yang terpuji.

3) Adanya kesadaran hukum masyarakat yang memungkinkan

dilaksanakannya penegakan hukum.66

2. Penegakan Hukum Administrasi

Hukum perizinan merupakan bagian dari hukum administrasi. Untuk itu

terhadap hukum perizinan akan diterapkan pula sanksi administrasi. Adapun

macam dari sanksi dalam hukum administrasi adalah sebagai berikut:

a. Bestuurdwang (paksaan pemerintah): kewenangan untuk atas biaya

pelanggar menyingkirkan, mencegah, melakukan atau mengembalikan

pada keadaan semula apa yang bertentangan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b. Penarikan kembali keputusan. Keputusan akan ditarik kembali oleh

Pemerintah, apabila yang berkepentingan tidak mematuhi pembatasan-

pembatasan, syarat-syarat, atau ketentuan peraturan perundang-undangan,

yang berkepentingan pada waktu mengajukan permohonan menggunakan

data yang tidak benar atau tidak lengkap.

66 Baharuddin Lopa, Permasalahan Pembinaan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Bulan

bintang, Jakarta, 1987, hlm. 3-4.

Page 53: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

48

c. Pengenaan denda adminisatratif. Sanksi yang berupa kewajiban membayar

sejumlah uang dikarenakan melanggar ketentuan yang ada sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.

d. Pengenaan uang paksa. Sanksi ini dapat untuk mengganti sanksi

bestuurdwang apabila secara praktis bestuurdwang sulit dijalankan.

Disamping sanksi-sanksi administrasi sebagaimana tersebut di atas,

pelanggaran aturan perizinan juga dapat diberikan sanksi pidana, yang dapat

diterapkan secara komulatif bersama-sama dengan sanksi administrasi.

Menurut Soedikno Mertokusumo, hukum berfungsi sebagai perlindungan

kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia terlindungi, hukum harus

dilaksanakan.67

Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai, tetapi dapat

terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang telah

dilanggar itu harus ditegakkan. Melalui penegakan hukum inilah hukum ini

menjadi kenyataan. Penegakan dan pelaksanaan hukum sering merupakan

penemuan hukum dan tidak sekedar penerapan hukum.

Penerapan hukum dan peraturan perundang-undangan dalam kehidupan

masyarakat melahirkan akibat-akibat hukum. Akibat hukum ini terdiri dari

hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Menurut Satjipto Rahardjo, Penegakan

67 Soedikno Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,

1993, hlm. 1-4.

Page 54: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

49

hukum adalah suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide tersebut menjadi

kenyataan.68

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa, penegakan hukum adalah

kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-

kaidah/pandangan-pandangan nilai yang mantap dan pengejawantahan dan

sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk

menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.69

Pada bagian lain, Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa, proses

penegakan hukum tidak lain merupakan suatu penyerasian antara nilai-nilai,

norma-norma dan perilakuan nyata dalam masyarakat.70

Dalam hukum administrasi negara penegakan hukum sering diartikan

sebagai penerapan sanksi administrasi. Sanksi merupakan bagian penting

dalam setiap peraturan perundang-undangan dan biasanya diletakkan pada

bagian akhir setiap peraturan, artinya di ujung suatu kaidah hukum terdapat

sanksi. Alat kekuasaan yang bersifat hukum publik yang dapat digunakan oleh

pemerintah sebagai reaksi atas ketidakpatuhan terhadap kewajiban yang

terdapat dalam norma HAN.71

68 Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru,

Bandung, 1993, hlm. 15.

69 Soerjono Soekanto, Penegakan Hukum, Binacipta, Jakarta, 1983, hlm. 13.

70 Soerjono Soekanto, Beberapa Aspek Sosio-Yuridis Masyarakat, Alumni, Bandung, 1983,

hlm. 51.

71 Ridwan, op.cit., hlm. 245.

Page 55: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

50

Dalam rangka penegakan hukum administrasi, dikenal beberapa macam

sanksi, yang secara umum terdiri dari paksaan pemerintah, penarikan kembali

keputusan yang menguntungkan, uang paksa, dan denda administratif.

a. Paksaan Pemerintah

Paksaan dari pemerintah dapat dijelaskan sebagi kewenangan organ

pemerintahan untuk melakukan tindakan nyata mengakhiri situasi yang

bertentangan dengan norma HAN, karena kewajiban yang muncul dari

norma itu tidak dijalankan. Pelaksanaan kewajiban dari pemerintah dapat

dilihat sebagai suatu benruk eksekusi nyata, dalam arti langsung dapat

dilaksanakan tanpa perantaraan hakim.72

Unsur-unsur kewajiban dari pemerintahan adalah sebagai berikut:73

1) Berkaitan dengan pengakhiran situasi yang bertentangan dengan

ketentuan undang-undang;

2) Menyangkut kewenangan mandiri pemerintahan, artinya tidak

dibutuhkan putusan hakim terlebih dahulu;

3) Pemerintah boleh menentukan sendiri apakah sebagai sanksi atas

pelanggaran akan diterapkan paksaan pemerintahan ataukah tidak;

4) Penerapan paksaan pemerintah dapat dilakukan atas biaya si

pelanggar;

5) Pelaksanaan paksaan pemerintahan harus didahului dengan surat

peringatan.

72 Ibid.

73 Philipus M. Hadjon op.cit., hlm. 76-77.

Page 56: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

51

Menurut Ridwan, kewajiban dari pemerintahan ini bukan kewajiban,

tetapi wewenang yang diberikan undang-undang kepada pemerintah.74

Kewenangan pemerintah untuk menggunakan bestuursdwang merupakan

kewenangan yang bersifat bebas, dalam arti pemerintah diberi kebebasan

untuk mempertimbangan menurut inisiatifnya sendiri apakah

menggunakan bestuurdwang atau tidak atau bahkan menerapkan sanksi

lainnya. Dalam hal akan melaksanakan kewajiban dari pemerintahan,

organ pemerintah harus mengkaji secara cermat apakah pelanggaran izin

tersebut bersifat substansial atau tidak.

Sebelum pemerintah melakukan kewenangan pemerintahan,

pemerintah wajib memberikan surat peringatan kepada pelanggar.

Peringatan tertulis mengenai pelaksanaan kewajiban dari pemerintahan

diwujudkan dalam bentuk keputusan, yang secara umum berisi:75

1) Peringatan harus definitif

Mengenai kewajiban dari pemerintahan, sama dengan keputusan tata

usaha negara lain, berlaku sebagai syarat umum bahwa ia harus

bersifat definitif. Jadi, keputusan untuk bila perlu akan bertindak bagi

organ pemerintahan sudah pasti. Ini harus ternyata dari formulasi yang

pasti dan dari penyebutan pasal-pasal yang memuat paksaan

pemerintahan.

2) Organ yang berwenang harus disebut

74 Ridwan, op. cit., hlm. 248-249.

75 Ibid., hlm. 78-90.

Page 57: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

52

Peringatan harus memberitahukan organ berwenang mana yang

memberikannya. Bila organ jelas tidak berwenang, maka peringtan

bukan keputusan TUN, dan pembanding tidak dapat diterima.

3) Peringatan harus ditujukan kepada orang yang tepat

Peringatan harus ditujukan kepada orang yang sedang atau telah

melaggar ketentuan undang-undang, dan yang berkemampuan

mengakhiri keadaan yang terlarang itu. Dengan ini yang dimaksud

orang yang secara nyata atau yuridis dapat menghapuskan situasi

ilegal, tetapi tidak juga selalu pelanggar sendiri.

4) Ketentuan yang dilanggar jelas

Harus dinyatakan dengan jelas ketentuan mana yang telah atau

mungkin akan dilanggar.

5) Pelanggaran nyata harus digambarkan dengan jelas

Syarat ini muncul dari yurisprudensi yaitu pembeberan yang jelas dari

keadaan atau tingkah laku yang bertentangan dengan ketentuan

undang-undang. Jadi yang menjadi soal disini adalah aspek nyata dari

pelanggaran.

6) Peringatan harus memuat penentuan jangka waktu

Pemberian beban harus ternyata dengan jelas jangka waktu yang

diberikan kepada yang bersangkutan untuk melaksanakan beban itu.

Jangka waktu harus mempunyai titik permulaan yang jelas.

7) Pemberian beban jelas dan seimbang

Page 58: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

53

Pemberian beban harus jelas dan seimbang. Beban tidak boleh memuat

kriteria samar.

8) Pemberian beban tanpa syarat

Pemberian beban harus tak bersyarat. Dari sudut kepastian hukum,

pemberian beban tidak boleh tergantung pada kejadian tidak pasti di

kemudian hari.

9) Beban mengandung pemberian alasannya

Pemberian beban harus ada alasannya. Titik tolaknya ialah bahwa

peringatan sama seperti keputusan memberatkan lainnya, harus diberi

alasan yang baik.

10) Peringatan memuat berita tentang pembebanan biaya.

Bila organ pemerintahan hendak membebankan biaya paksaan

pemerintahan, maka hal ini harus dimuat dalam peringatan.

Pengumuman bahwa biaya akan dibebankan bukan keputusan mandiri,

tetapi unsur dari peringatan paksaan pemerintahan.

b. Penarikan Kembali Keputusan Yang Menguntungkan

Keputusan yang menguntungkan artinya keputusan itu memberikan

hak-hak atau memberikan kemungkinan untuk memperoleh sesuatu

melalui keputusan itu atau bilamana keputusan itu memberikan

keringanan beban yang ada atau mungkin ada.

Penarikan kembali keputusan yang menguntungkan merupakan salah

satu sanksi. Dalam undang-undang biasanya ada ketentuan, bahwa izin

(sebagai salah satu keputusan yang menguntungkan) dapat ditarik kembali

Page 59: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

54

jika pemegang izin telah memberikan informasi yang tidak benar atau

tidak lengkap.76

Menurut Philipus M. Hadjon, sebab-sebab pencabutan KTUN adalah

sebagai berikut:77

1) Yang berkepentingan tidak mematuhi pembatasan-pembatasan, syarat-

syarat atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang dikaitkan

pada izin, subsidi, atau pembayaran;

2) Yang berkepentingan pada waktu mengajukan permohonan untuk

mendapat izin, subsidi, atau pembayaran telah memberikan data yang

sedemikian tidak benar atau tidak lengkap, sehingga apabila data itu

diberikan secara benar atau lengkap maka keputusan akan berlainan

(misalnya, penolakan izin, dan sebagainya).

Menurut Ateng Syafrudin, sebagaimana dikutip Ridwan,

menyebutkan ada empat kemungkinan suatu ketetapan itu ditarik kembali

yaitu sebagai berikut:78

1) Asas kepastian hukum tidak menghalangi penarikan kembali atau

perubahan suatu keputusan, bila sesudah sekian waktu dipaksakan oleh

perubahan keadaan atau pendapat;

76 Ibid., hlm. 254.

77 Philipus M. Hadjon, op. cit., hlm. 258-259.

78 Ridwan, op cit., hlm. 255.

Page 60: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

55

2) Penarikan kembali atau perubahan juga mungkin apabila keputusan

yang menguntungkan didasarkan pada kekeliruan, asal saja kekeliruan

itu dapat diketahui oleh yang bersangkutan;

3) Penarikan kembali atau perubahan dimungkinkan, bila yang

berkepentingan dengan memberikan keterangan yang tidak benar atau

tidak lengkap, telah ikut menyebabkan terjadinya keputusan yang

keliru;

Penarikan kembali atau perubahan dimungkinkan, bila syarat-syarat

atau ketentuan yang dikaitkan pada suatu keputusan yang menguntungkan

tidak ditaati.

c. Uang Paksa

Sanksi uang paksa biasanya ditempatkan sebagai alternatif dari

paksaaan pemerintahan dan bersifat preventif. Meskipun demikian, sanksi

ini tidak boleh digunakan sebagai upaya pelanggaran. Uang paksa hanya

boleh dibebankan jika pada dasarnya paksaan pemerintahan juga dapat

diterapkan. Uang paksa dibebankan oleh organ pemerintahan tanpa

perantaraan hakim terlebuh dahulu. Organ dapat menetapkan uang paksa

menurut satuan waktu atau untuk setiap pelanggaran. Jumlah yang

ditetapkan harus seimbang dengan besarnya kepentingan yang dirugikan

dan pengaruh yang dituju oleh pembebanan uang paksa. Bila uang paksa

telah ditetapkan, pelanggar masih diberi kesempatan untuk meniadakan

pelanggaran.79

79 Philipus M. Hadjon, op. cit., hlm. 85.

Page 61: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

56

d. Denda Administratif

Sanksi administrasi yang berbentuk denda administrasi atau disebut

pula denda pemerintahan dapat dijelaskan sebagai pembebanan kewajiban

yang dilakukan oleh pemerintah terhadap seseorang untuk membayar

sejumlah uang sebagai hukuman karena melanggar peraturan. Denda

pemerintahan ditetapkan dalam keputusan. Ada kesamaan antara paksaan

pemerintahan, uang paksa, dan denda pemerintahan, yaitu bukan

merupakan sanksi yang bersifat reparatoir (pemulihan), tetapi yang

bersifat nestapa.

Setiap peraturan perundang-undangan biasanya menentukan sanksi

yang berupa denda pemerintahan ini dalam salah satu pasalnya. Sanksi ini

terutama diletakkan dalam penarikan pajak.80

Dalam hal sanksi administratif yang berbentuk paksaaan

pemerintahan, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 mengatur dalam

Pasal 71 Ayat (l); “Peraturan Daerah dapat memuat ketentuan tentang

pembebanan biaya paksaan penegakan hukum, seluruhnya atau sebagian

kepada pelanggar”.

Dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut: Paksaan yang

dilakukan oleh Pemerintahan Daerah untuk penegakan hukum dengan

Undang-undang ini disebut “paksaan penegakan hukum” atau “paksaan

pemeliharaan hokum”. Paksaan penegakan hukum itu pada umumnya

berwujud mengambil atau meniadakan, mencegah, melakukan, atau

80 Ridwan, op. cit., hlm. 236.

Page 62: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

57

memperbaiki segala sesuatu yang telah dibuat, diadakan, dijalankan,

dialpakan, atau ditiadakan yang bertentangan dengan hukum. Paksaan itu

harus didahului oleh suatu perintah tertulis oleh penguasa eksekutif

kepada pelanggar. Apabila pelanggar tidak mengindahkannnya, diambil

suatu tindakan paksaan. Pejabat yang menjalankan tindakan paksaan

penegakan hukum terhadap pelanggar harus dengan tegas diserahi tugas

tersebut. Paksaan penegakan hukum itu hendaknya hanya dilakukan dalam

hal yang sangat perlu saja dengan cara seimbang sesuai dengan berat

pelanggaran, karena paksaan tersebut pada umumnya dapat menimbulkan

kerugian atau penderitaan. Jumlah denda dapat disesuaikan dengan

perkembangan tingkat kemahalan hidup.

Undang-undang ini tidak mencantumkan jenis-jenis lain dari sanksi

administratif. Meskipun demikian, bukan berarti Pemerintah Daerah tidak

dapat menerapkan sanksi administratif lainnya. Sanksi-sanksi lainnya

biasanya dilekatkan pada berbagai peraturan pelaksanaan suatu undang-

undang, Peraturan Daerah, ataupun keputusan yang bersifat umum.

Sebagaimana telah disebutkan bahwa pemberian sanksi oleh pemerintah

dilekatkan pada kewenangan untuk membuat peraturan perundang-

undangan. Dengan demikian, meskipun Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 tidak merinci ketentuan sanksi-sanksi administrasi lainnya, akan

tetapi Pemerintah Daerah berwenang menerapkan macam-macam sanksi,

sejalan dengan kewenangan membuat peraturan perundang-undangan.

Page 63: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

58

3. Penegakan Hukum dalam Izin Penyelenggaraan Pemondokan

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang pemondokan di

Kabupaten Sleman telah tercantum mengenai ketentuan penegakan hukum.

Ketentuan penegakan hukum ini dicantumkan dan diperlukan agar

pelaksanaan izin penyelenggaraan pemondokan dapat berjalan dengan tertib,

aman dan sejahtera sesuai aturan. Sehingga masyarakat dapat tunduk dan taat

hukum dalam menjalankannya.

Penegakan Hukum dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

pemondokan terdiri dari beberapa pasal berupa sanksi bagi yang telah

memiliki izin, sanksi bagi yang tidak berizin, sanksi bagi pemondok dan

ketentuan pidana.

Sanksi bagi yang telah memiliki izin diatur dalam Pasal 18 ayat (1) yang

berbunyi : Setiap orang atau beberapa orang atau badan yang telah memiliki

izin Penyelenggaraan pemondokan diberikan peringatan secara tertulis apabila

:

a) Melakukan penyelenggaraan pemondokan tidak sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan dalam izin yang telah diperolehnya.

b) Tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.

c) Tidak mematuhi larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).

Ayat 2 dalam Pasal 18 berbunyi peringatan tertulis diberikan sebanyak 3

(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 2 (dua)

minggu. Izin penyelenggaran pemondokan akan dicabut apabila melanggar

ketentuan Pasal 19 ayat (1) yang berbunyi :

Page 64: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

59

a) Permohonan dari pemilik izin.

b) Izin dikeluarkan atas data yang tidak benar/dipalsukan.

c) Pemilik izin tidak mengindahkan peringatan sebagaimana dimaksud dalam

pasal 18 ayat (2)

Selanjutnya Pasal 19 ayat (2) yang berbunyi pelaksanaan pencabutan izin

disertai dengan penutupan pemondokan.

Sanksi bagi yang tidak berizin dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2007 tentang pemondokan di Kabupaten Sleman diatur dalam Pasal 21 yang

berbunyi :

1) Setiap orang atau beberapa orang atau badan yang memiliki pemondokan

tanpa izin diberi peringatan secara tertulis.

2) Peringatan tertulis diberikan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan

tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu.

3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dihiraukan

maka akan ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Penyelenggaraan pemondokan dapat ditutup sesuai Pasal 22 apabila

penanggung jawab pemondokan tidak memenuhi ketentuan izin

penyelenggaraan pemondokan setelah mendapatkan peringatan tertulis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2).

Penyelenggara pemondokan yang tidak memiliki izin dan memiliki izin

diberi sanksi dan selanjutnya akan ditetapkan dan diatur dengan keputusan

Bupati menurut Pasal 20 dan Pasal 22.

Page 65: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

60

Sanksi tidak hanya ditujukan kepada penyelenggara pemondokan tetapi

sanksi juga dapat diberikan kepada pemondok yang sebagaimana diatur dalam

Pasal 24 yang berbunyi :

1) Apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud

pada Pasal 15, maka Rukun Tetangga , Rukun Warga dan Dukuh setempat

memberikan teguran secara lisan dan teguran tertulis kepada pemondok.

2) Apabila telah 3 (tiga) kali diberikan peringatan tetap tidak diindahkan dan

tetap melakukan pelanggaran maka Dukuh memberikan rekomendasi

kepada penanggungjawab pemondokan untuk memberikan sanksi sesuai

ketentuan yang berlaku ditingkat padukuhan.

Penyelenggaraan pemondokan juga memiliki ketentuan pidana yang

tercantum dalam Pasal 26 yang berbunyi :

1) Setiap orang atau beberapa orang atau badan yang sudah melakukan

penyelenggaraan pemondokan tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan

atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

Page 66: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

61

BAB III

PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT

PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007

DI KABUPATEN SLEMAN

A. Deskripsi Pemondokan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman

Depok adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kantor Kecamatan Depok di Komplek

Kolombo No.50 A, Desa Catur Tunggal. Lokasi ibu kota kecamatan Depok

berada di 7.75715‘ LS dan 110.39625‘ BT. Kecamatan Depok merupakan

wilayah dengan pertumbuhan paling pesat di propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Berada di Kawasan Utara Aglomerasi Kota Yogyakarta, Depok

terasa istimewa dengan keberadaan berbagai perguruan tinggi, obyek vital,

dan kawasan pemukiman baru. Kawasan yang terdiri dari 3 Desa dan 58

Dusun ini sudah sedemikian menyatu dengan kota Yogyakarta, sehingga

batasnya tak kelihatan lagi.

Di Kecamatan ini terdapat berbagai tak kurang 23 perguruan tinggi

diantara yang terkenal adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri

Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (IAIN Sunan Kalijaga) Yogyakarta,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional

"Veteran" Yogyakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta, dan STIE YKPN

Yogyakarta. Keberadaan berbagai perguruan tinggi tersebut menghadirkan

ribuan pelajar, mahasiswa dan pendatang yang berdomisili di daerah ini.

Page 67: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

62

Selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, angka kriminalitas di

Kecamatan Depok juga tertinggi di Kabupaten Sleman, bahkan menurut

hampir 3/4 kasus kriminalitas di Kabupaten Sleman terjadi di wilayah ini.

Kebanyakan kasus kriminal yang terjadi adalah Curanmor dan Narkoba.

Untuk mengantisipasinya, terdapat tiga Polsek di Kecamatan ini yakni Polsek

Depok Barat, Depok Timur, dan Bulaksumur.

Keistimewaan Kecamatan Depok semakin bertambah dengan keberadaan

beberapa obyek vital seperti Bandar Udara Adisucipto Yogyakarta, Stadion

Sleman dan Markas Polda DIY. Berbagai Pusat Perbelanjaan dan Hotel juga

berlokasi di wilayah ini. Bagi yang tidak tahu, mungkin akan menganggap

wilayah kecamatan Depok masih menjadi bagian kota Yogyakarta. Depok

dibagi menjadi tiga wilayah administratif, yaitu: Kelurahan Caturtunggal,

Kelurahan Condongcatur dan Kelurahan Maguwoharjo.

Maguwoharjo adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Depok,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.Desa Maguwoharjo terletak

pada 7º46’21” LS dan 110º25’30” BT, dengan luas wilayah 15.010.800 M2,

dan jumlah penduduk 25.125 jiwa. Nama Maguwoharjo diambil dari nama

lapangan terbang yang ada di wilayah ini yakni lapangan terbang Meguwo,

yang sekarang lebih dikenal dengan Bandar Udara Adisucipto. Selain Bandar

Udara Adisucipto, beberapa obyek vital yang terdapat di wilayah ini

diantaranya adalah: Kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan

Stadion Internasional Sleman.

Page 68: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

63

Pada mulanya Desa Maguwoharjo merupakan wilayah yang terdiri dari 5

(lima) Kelurahan dan 2 (dua) kampung, masing-masing adalah: Kelurahan

Kembang, Kelurahan Nayan, Kelurahan Tajem, Kelurahan Paingan,

Kelurahan Padasan, Kampung Pengawatrejo, Kampung Blimbingsari.

Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang

diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka 5 (lima)

Kelurahan dan 2 (dua) kampung tersebut kemudian digabung menjadi 1 Desa

yang otonom dengan nama Desa Maguwoharjo. Secara resmi Desa

Maguwoharjo ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang

Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.

Caturtunggal adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Depok,

kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa

Caturtunggal terletak pada posisi 7º46’48” LS, dan 110º23’45” BT, dengan

luas wilayah 11.070.000 M² dan didiami oleh 57.228 jiwa. Pada mulanya Desa

Caturtunggal merupakan wilayah yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu

Kelurahan Karangwuni, Kelurahan Mrican, Kelurahan Demangan, Kelurahan

Ambarukmo, dan Kelurahan Kledokan. Berdasarkan Maklumat Pemerintah

Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai

Pemerintahan Kelurahan, maka lima kelurahan tersebut kemudian digabung

menjadi satu desa yang otonom dengan nama Desa Caturtunggal yang secara

resmi ditetapkan berdasarkan Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang

Perubahan Daerah-daerah Kelurahan. Sebagai daerah dengan PTN terbanyak,

Page 69: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

64

maka daerah ini hampir seperempatnya dihuni oleh mahasiswa. Banyak

terdapat lokasi indekos dan penginapan.

Condongcatur merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Depok. Kelurahan Condongcatur terdiri dari 11 Padukuhan.

Mahasiswa sebagai warga pendatang yang berasal dari berbagai

Kota/Kabupaten di Indonesia, bahkan dari luar negeri, tentu saja

membutuhkan tempat tinggal sementara selama menjalani proses studi di

Kabupaten Sleman. Tempat tinggal sementara ini dikenal dengan istilah “kos-

kosan” atau rumah pemondokan. Jumlah mahasiswa yang selalu mengalami

peningkatan ini menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar kampus. Salah

satu usaha yang cukup menjanjikan yaitu usaha rumah pemondokan. Namun,

di samping menimbulkan opportunities, banyaknya jumlah mahasiswa juga

menjadi threat tersendiri. Karena seperti diketahui, mahasiswa merupakan

individu dengan jiwa yang masih labil, sehingga mudah terbawa arus ekstrim

lingkungan, yang berdampak pada penyimpangan norma-norma maupun

tindak kriminalitas. Jumlah mahasiswa yang semakin meningkat, akan

menyebabkan jumlah rumah pemondokan meningkat pula. Hal ini akan

berimplikasi dengan semakin kompleksnya permasalahan yang muncul,

sehingga perlu adanya suatu kebijakan dari pemerintah daerah Sleman untuk

menemukan solusi bagi pemecahan problem tersebut.

Banyaknya rumah pemondokan yang ada disekitar perguruaan tinggi di

Kabupaten Sleman menjadi masalah yang sepertinya membutuhkan perhatian

khusus dari pemerintah Kabupaten Sleman. Rumah pemondokan yang pada

Page 70: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

65

dasarnya sebagai tempat tinggal sementara bagi para pelajar dalam menuntut

ilmu, menjadi disfungsional manakala keberadaan rumah pemondokan

tersebut justru membuat pola perilaku para pelajar menyimpang dari yang

seharusnya dilakukan. Pola perilaku yang menyimpang ini salah satunya

disebabkan karena keberadaan rumah pemondokan yang kurang memiliki

aturan, sehingga banyak para pelajar bertindak tidak sesuai dengan norma

yang berlaku di masyarakat. Keadaan seperti ini menyeret pemerintah untuk

ikut campur dalam penanganan masalah rumah pemondokan yang

keberadaannya merisaukan karena minimnya aturan, sehingga membuat pola

perilaku para pelajar menyimpang dari norma yang ada.

Permasalahan seperti ini harus segera ditindaklanjuti, mengingat image

Kabupaten Sleman itu sendiri ialah sebagai daerah perguruan tinggi, maka

akan sangat memalukan jika banyak para pemuda khususnya mahasiswa /

pelajar yang tinggal di rumah-rumah pemondokan memilki perilaku yang

tidak baik, walaupun pada dasarnya para pelajar tersebut bukan domisili asli

Sleman, namun tetap saja nama kabupaten Sleman yang akan disangkut

pautkan. Oleh karenanya, azas pemerintahan mengenai desentralisasi sangat

membantu pemerintah daerah untuk dapat menindaklanjuti akan permasalahan

rumah pemondokan yang berada di sekitar perguruan tinggi di Kabupaten

Sleman ini. Melalui desentralisasi, pemerintah Kabupaten Sleman telah

membuat peraturan daerah mengenai rumah-rumah pemondokan yang

didirikan oleh masyarakat di sekitar lembaga perguruan tinggi, yakni

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan. Peraturan ini di

Page 71: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

66

buat berdasar hasil rapat akan Rancangan Peraturan Daerah yang akhirnya

diputuskan menjadi Perda.

Pembuatan Perda akan rumah pemondokan tersebut berawal dari semakin

banyaknya rumah pemondokan disekitar lembaga perguruan tinggi yang

notabene tidak memilki izin khusus untuk mendirikan rumah pemondokan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini masih banyak rumah

pemondokan yang dinyatakan Ilegal.

B. Pelaksanaan Izin Usaha Pemondokan

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan

dengan taat dan benar dapat menciptakan ketertiban, keamanan dan

kesejahteraan bagi pelaku usaha. Terwujudnya ketertiban, keamanan dan

kesejahteraan merupakan tujuan dari terbitkannya Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2007 tentang Pemondokan di Kabupaten Sleman.

Menurut Ibu Swasti awal terbentukan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2007 dikarenakan banyak Perguruan Tinggi swasta dan negeri posisinya

berada di Kabupaten Sleman, dengan berdirinya perguruan tinggi itu yang

akan ditimbulkan banyak, baik dari segi kependudukan, warga yang ber-KTP

luar. Pelajar dan mahasiswa yang menimba ilmu di Kabupaten Sleman,

mereka membutuhkan hunian berupa pemondokan atau kost-kostan dan harus

didata dan hunian mereka tempati hanya untuk jangka waktu sementara.

Banyak sekali rumah-rumah yang tidak hanya untuk rumah tinggal, tetapi

Page 72: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

67

mereka akan menerima orang lain untuk masuk disitu dengan membayar atau

dipungut biaya, dalam hal itu sudah bisa disebut sebagai usaha.81

Pemondokan di Kabupaten Sleman harus diatur karena dalam

pemondokan atau kost-kostan kebanyakan mahasiswa, mereka kesini untuk

belajar dan menuntut ilmu sedangkan banyak pelaku usaha mendirikan

pemondokan tidak ada induk Semanya atau penanggung jawab.

Diperlukankannya induk sema atau penanggung jawab pemondokan disini

untuk menjaga, mendidik. Pemondokan harus ada tata tertib dan izin,

timbulnya pemondokan akan menimbulkan masalah sosial.

Perlu diketahui tujuan utama dari perumusan Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2007 tentang Pemondokan tersebut adalah untuk mewujudkan

keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal

sementara mahasiswa. Secara konkrit, tujuan tersebut dituangkan dalam Pasal

4 yang menyatakan bahwa tujuan pengaturan pemondokan sebagai berikut:

1. Mengatasi permasalahan sosial yang timbul karena interaksi sosial antar

kultur;

2. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat;

3. Penataan dan pengendalian kependudukan;

4. Menjaga ketenteraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat;

81 Hasil wawancara dengan Ibu Swasti, Sub.Bag Peraturan Perundang-undangan Bagian

Hukum Kantor Bupati Sleman, Tanggal 4 September 2013.

Page 73: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

68

5. Menjamin tercapainya tujuan pendatang dalam menuntut ilmu/pendidikan

dan atau mencari nafkah/pekerjaan.

Tujuan dari perda ini sangat positif yaitu untuk mewujudkan keamanan,

ketertiban, dan kenyamanan bagi mahasiswa yang menghuni rumah

pemondokan serta bagi masyarakat yang ada di lingkungan rumah

pemondokan. Di samping itu, tujuan khusus bagi mahasiswa sendiri supaya

mahasiswa dapat menuntut ilmu dengan optimal, sehingga tidak

mengecewakan orang tua. Mahasiswa dapat terselamatkan dalam arus

lingkungan yang bebas, karena rumah pemondokan yang dihuni memiliki tata

tertib mengenai hal tersebut, juga ada pengawasan langsung dari induk

semang.

Peraturan yang telah dirumuskan di dalam Perda tersebut tentu saja

berorientasi pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sehingga

keberadaan dari Perda dapat dirasakan manfaat yang real. Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan ini memiliki beberapa aktor

terkait, yaitu: Kepala Daerah Kabupaten Sleman, DPRD Kabupaten Sleman,

Dinas Perizinan, pengelola, dan pemondok. Peraturan di dalam Perda ini

berpusat pada aktor-aktor tersebut.

Usaha pemondokan izinnya tanpa dipungut biaya dari segi izin

operasionalnya. Namun sebelum mengurus izin pemondokan terlebih dahulu

pelaku usaha pemondokan harus mengurus Izin Mendirikan Bangunan dan

Izin Usaha (HO). Pasal 7 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

Pemondokan menyatakan bahwa:

Page 74: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

69

(1) Setiap orang atau beberapa orang atau badan yang memiliki pemondokan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib memiliki izin

penyelenggaraan pemondokan.

(2) Izin penyelenggaraan pemondokan diberikan oleh Bupati atau pejabat

yang ditunjuk.

Selanjutnya Pasal 8 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

Pemondokan menyatakan bahwa: Izin penyelenggaraan pemondokan berlaku

selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. Lebih tegas lagi diatur dalam

Pasal 9 bahwa apabila terdapat perubahan pemanfaatan pemondokan,

perubahan pemilik, dan perubahan jumlah kamar, maka pemilik izin

penyelenggaraan pemondokan wajib mengajukan permohonan izin baru.

Mengenai tata cara dan persyaratan izin pemondokan, Pasal 10 Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan menentukan sebagai

berikut:

(1) Permohonan izin penyelenggaraan pemondokan disampaikan kepada

Bupati secara tertulis dengan mengisi formulir yang telah disediakan.

(2) Permohonan izin penyelenggaraan pemondokan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilampiri persyaratan sebagai berikut:

a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk penanggung jawab pemondokan;

b. bukti kepemilikan/penguasaan tanah dan bangunan;

c. bukti pemenuhan perizinan pendirian pemondokan.

Page 75: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

70

(3) Dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya

surat permohonan izin secara lengkap dan benar, Bupati wajib

menerbitkan izin penyelenggaraan pemondokan.

Meskipun telah diatur secera jelas dan tegas, namun keberadaan Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan di Kabupaten Sleman

hingga kini belum bertaji. Padahal, perda itu telah berlaku sejak tahun 2007

lalu. Indikasi kurang optimalnya Perda itu adalah minimnya pemilik rumah

kost yang mengurus izin usaha (HO).

Data dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurusan izin usaha

pemondokan belum maksimal. Ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan

Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan menyatakan: Pemondokan

yang dimaksud dalam Peraturan Daerah ini adalah:

a. bangunan dalam bentuk kamar yang terdiri dari dua atau lebih yang

disediakan untuk dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal

sementara dengan dipungut atau tidak dipungut bayaran;

b. bangunan rumah yang dua kamar atau lebih disediakan untuk

dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan

dipungut atau tidak dipungut bayaran;

c. dua atau lebih bangunan rumah yang berada dalam satu lokasi yang

dimiliki atau dikuasai oleh satu orang atau badan yang disediakan dan

dimanfaatkan orang lain sebagai tempat tinggal sementara dengan

dipungut atau tidak dipungut bayaran.

Page 76: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

71

Berdasarkan ketentuan pasal tersebut dapat diketahui bahwa, bangunan

yang terdiri dari 2 kamar atau lebih yang dimanfaatkan oleh orang lain /

disewakan, maka wajib mengurus izin usaha pemondokan. Di dalam

kenyataannya, masih banyak pemondokan di Desa Caturtunggal dan Desa

Maguwoharjo yang tidak mengurus izin usaha pemondokan. Lebih khusus lagi

di Desa Caturtunggal, aparat Pemerintah Desa Caturtunggal hanya mendata

bangunan yang terdiri dari 9 (sembilan) kamar atau lebih yang dianggap

sebagai pemondokan.

Bapak Hoho yang memiliki pemondokan di Kecamatan Depok

menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan izin penyelenggaraan pemondokan

yang dia jalankan tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007

karena dia berpendapat selama ini kurang adanya sosialisasi dari pemerintahan

mengenai Perda tersebut dan selama ini dia tidak mengurus tentang

penyelenggaraan izinnya.82 Izin Penyelenggaran pemondokan selama ini

hanya dilihat dari pemilik pemondokan yang mempunyai izin usaha (HO) dan

izin IMB. Bapak Taufik selaku pemilik pemondokan menjelaskan bahwa dia

menggunakan izin penyelenggaraan pemondokan dengan mengurus izin usaha

(HO) dan izin IMB. Sehingga pemondokannya sudah dianggap memiliki izin

penyelenggaraan pemondokan.83

82 Hasil Wawancara dengan Bapak Hoho, Pemiliik Pemondokan, pada tanggal 6 September

2013.

83 Hasil wawancara dengan Bapak Taufik, Pemilik Pemondokan, pada tanggal 8 September

2013.

Page 77: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

72

Ibu Swasti menyatakan, dia sendiri tidak tahu alasan pemilik rumah

pemondokan hingga tidak mengurus izin. Padahal, aturan pengurusan usaha

pemondokan tersebut telah diatur resmi dalam Peraturan Daerah. Ini

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tertib aturan masih minim.

Menurut Ibu Swasti, dari sekian banyak titik-titik rumah pemondokan atau

rumah kos, hanya ada beberapa kawasan yang mengajukan izin, yakni yang

berada di kawasan Universitas Sanatha Dharma Paingan Maguwoharjo, dan

beberapa kawasan di Caturtunggal seperti di kawasan Universitas Negeri

Yogyakarta, kawasan Universitas Atmajaya Yogyakarta baik yang berada di

Demangan maupun Babarsari, serta kawasan Universitas Pembangunan

Veteran di Babarsari. Di Kecamatan Depok khususnya di Desa Maguwoharjo,

Desa Condongcatur dan Desa Caturtunggal sebenarnya masih banyak kawasan

lain yang menjadi sentra rumah pemondokan / kos, akan tetapi sama sekali

belum mengurus izin usahanya.84

Minimnya masyarakat kurang memahami isi Perda ini karena kurangnya

sosialisasi mengenai Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

Pemondokan oleh Pemerintah Daerah di Daerah Kelurahan Maguwoharjo,

Caturtunggal dan Condongcatur.

Dari pihak Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri belum memiliki

rencana jemput bola agar semua rumah pemondokan berizin, karena sistem

perizinan sendiri adalah melayani pengajuan yang masuk. Tanpa ada

84 Ibid.

Page 78: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

73

pengajuan, maka izin tidak bisa diterbitkan. Pemerintah Kabupaten Sleman

hanya mengimbau agar masyarakat lebih tertib aturan. Salah satunya

melengkapi dokumen-dokumen usaha, termasuk usaha pemondokan.

Selain hal-hal tersebut, ada beberapa hal yang timbul dalam pelaksanaan

izin usaha pemondokan di Kabupaten Sleman, yaitu:

1. Masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui secara pasti

mengenai mekanisme dan pentingnya izin usaha pemondokan.

2. Belum optimalnya pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007

tentang Pemondokan.

3. Masih kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program kerja

dinas dalam hal permohonan izin pemondokan karena belum ada instansi

yang ditunjuk secara khusus untuk menangani masalah pemondokan.

C. Penegakan Hukum Terhadap Izin Usaha Pemondokan

Dikarenakan belum ada instansi yag ditunjuk dalam penanganan masalah

izin penyelenggaraan pemondokan, maka penegakan hukumnya juga belum

maksimal. Berdasarkan hasil penelitian, rencananya izin penyelenggaraan

pemondokan nanti akan sampai ditingkat Kecamatan dan Kecamatan yang

akan memantau atau melayani masalah izin penyelenggaraan pemondokan,

ditingkat pusat belum ditentukan oleh pemerintah Daerah. Hal ini membuat

pendataan jumlah pemondokan baik yang memiliki izin penyelenggaraan atau

tidak memiliki izin penyelenggaran tidak terdata secara luas dan hanya terdata

melalui tingkat Kecamatan. Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun

2007 selama ini hanya Dinas Satpol PP yang melaksanakan Peraturan itu

Page 79: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

74

dalam hal kaitannya dengan penegakan hukum saja. Saat ini mengenai izin

penyelenggaraan pemondokan belum ada instansi yang mengelola atau

mengampu masalah izin penyelenggaraan pemondokan. Satpol PP hanya

melakukan penegakan hukum dan masalah sosial, dalam waktu dekat ini

masalah izin penyelenggaraan pemondokan dalam hal ini SKPD akan

diserahkan ketingkat Kecamatan di Tahun 2014 tetapi tanggal atau waktunya

belum ditentukan.

Tabel Jumlah Pemondokan di Kecamatan Depok

Desa

Caturtunggal

Desa

Condongcatur

Desa

Maguwoharjo

Jumlah

Berizin 400 330 250 980

Tidak

Berizin

550 475 400 1425

950 905 650 2505

Bapak Sunarto menjelaskan bahwa, prinsipnya penindakan usaha

pemondokan tidak berizin usaha sama dengan penindakan pelanggaran Perda

lainnya. Kurangnya personil Satuan Polisi Pamong Praja membuat penegakan

hukum terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang pemondokan

di Kabupaten Sleman hanya terbatas, tidak seluruhnya pemondokan di

Kabupaten Sleman dapat ditegakkan. Hanya saja hingga sekarang pihaknya

Page 80: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

75

belum memutuskan untuk melakukan operasi terhadap rumah pemondokan.

Sebenarnya Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengajukan data rumah-

rumah pemondokan untuk kepastian dokumen izinnya, tetapi hingga saat ini

belum ada jawaban dari Dinas Perizinan. Berdasarkan data tahun 2012,

pelanggaran izin usaha pemondokan hanya mencapai 16 penindakan. Sedang

di tahun 2013, hingga bulan Oktober tidak lebih dari 5 penindakan.85

Kurangnya personil Satuan Polisi Pamong Praja membuat penegakan

hukum terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang pemondokan

di Kabupaten Sleman hanya terbatas, tidak seluruhnya pemondokan di

Kabupaten Sleman dapat ditegakkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum izin usaha

pemondokan yang terjadi di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman antara lain:

1. Faktor perundang-undangan

Meskipun telah dibentuk Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

Pemondokan, namun dalam Perda tersebut belum menunjuk instansi yang

berwenang dan belum ada peraturan pelaksanaan dari Perda tersebut.

2. Faktor Penegak Hukum

Aparat penegak hukum di Kabupaten Sleman khususnya di Kecamatan

Depok masih kurang tegas dalam hal penindakan terhadap perizinan usaha

pemondokan.

85 Hasil wawancara dengan Bapak Sunarto, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-

undangan, Kantor dinas Satpol PP, tanggal 25 Oktober 2013.

Page 81: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

76

3. Faktor Masyarakat

Kesadaran masyarakat untuk mengurus perizinan usaha untuk kegiatan

pemondokan masih rendah.

4. Faktor kebudayaan

Budaya yang berkembang di Kabupaten Sleman pada khususnya

menyebabkan penegakan hukum perizinan usaha pemondokan masih

kurang tegas. Budaya suap agar permasalahan pengurusan perizinan masih

terasa kental, pada satu sisi masyarakat malas untuk mengurus izin,

sehingga menggunakan jalan pintas yaiu dengan jalam suap, di sisi yang

lain aparat penegak hukumnya juga mau menerima suap dari masyarakat.

Apabila melihat dalam kebijakan yang diambil pemerintah Kabupaten

Sleman berupa Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pemondokan,

dalam keadaan sebenarnya setelah diadakan penelitian ke lapangan, tidak ada

perubahan yang signifikan atas adanya peraturan tersebut. Rumah-rumah

pemondokan (kostan dan kontrakan) yang banyak menjamur di daerah

kampus / universitas di Kabupaten Sleman masih sebagian kecil saja yang

memiliki izin. Fakta yang dilihat, outcome dari kebijakan dimana diharapkan

memberi perubahan, tidak membuahkan hasil yang maksimal. Bahkan

persepsi masyarakat mengatakan, ada atau tidak adanya peraturan perizinan

tersebut tidak berpengaruh pada pola perilaku para penghuni kosan.

Pada pemondokan yang sudah berizin pun, tidak menerapkan secara

sebenar-benarnya peraturan pemerintah tersebut, misalnya tentang memasang

atau menempelkan tata tertib pemondok dan statement merupaka maupun

Page 82: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

77

tamu dan membatasi penerimaan tamu pada malam hari sampai dengan pukul

22.00 WIB. Sebagian kecil saja yang melaksanakan hal demikian.

Bardasarkan hasil penelitian ada pemondokan yang memang sangat

membatasi jam malam yaitu sampai jam 22.00 WIB, tetapi banyak pula yang

lebih dari jam tersebut bahkan tidak ada sama sekali jam atau batasan tamu

untuk bertamu dikosan atau kontrakan yang dimaksud. Ini memberikan

gambaran bahwasanya outcome tidak sesuai dengan apa yang diharapkan,

dimana seharusnya sebuah tujuan dari kebijakan tersebut seharusnya mampu

mengatur polah perilaku hidup bermasyarakat di lingkungan rumah

pemondokan bagi siapa pun tak terkecuali yang menggunakan jasa rumah

pemondokan tersebut.

Kebijakan pada hakekatnya adalah suatu bentuk penyikapan tertentu yang

sekali dinyatakan akan mempengaruhi keberhasilan keputusan-keputusan yang

akan dibuat. Keputusan dan kebijakan merupakan sesuatu yang berbeda.

Karena pada dasarnya kebijakan terdiri dari serangkaian keputusan-keputusan

yang saling terkait satu dan lainnya. Dalam pengambilan keputusan suatu

kebijakan terdapat beberapa model yang dapat digunakan si pengambil

keputusan untuk memutuskan. Pengambilan keputusan yang dilaukkan oleh

Pemkab Sleman adalah proses pengambilan keputusan secara rasional,

terdiri dari tindakan yang didasarkan pada rasio individu sebagai berikut :

i. Menentukan sebuah tujuan untuk memecahkan sebuah masalah

ii. Seluruh alternatif strategi untuk mencapai tujuan itu dieksplorasi dan

didaftar

Page 83: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

78

iii. Segala konsekuensi yang signifikan untuk setiap alternatif diperkirakan

dan kemungkinan munculnya setiap konsekuensi diperhitungkan

iv. Terakhir, strategi yang paling dekat dengan pemecahan masalah dan

dengan biaya paling rendah dipilih berdasarkan kalkulasi tersebut.

Pada penelitian ini, yang merupakan identifikasi mana yang termasuk ke

dalam keputusan kebijakan yaitu tersusunnya suatu aturan pasal-pasal di

dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007. Seperti diketahui bersama,

sekarang ini sering sekali para pimpinan organisasi atau para pengambil

kebijakan di tiap-tiap daerah dalam mengambil keputusan suatu kebijakan

publik kurang memperhatikan masalah, kebutuhan dan aspirasi yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga pada akhirnya setelah keputusan

kebijakan publik dibuat, masalah-masalah yang sedang dihadapi dan

kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat belum terselesaikan dengan baik

dan hal ini cukup tercermin dari keputusan kebijikan rumah pemondokan yang

pada kenyataannya belum bisa maksimal mengatur mengenai rumah

pemondokan ini.

Kebijakan pemerintah Kabupaten Sleman untuk mengatur Rumah

Pemondokan ini merupakan langkah yang bagus dimana dalam prosesnya

bahkan tercetusnya kebijakan ini adalah dari masyarakat sendiri yang sangat

dilibatkan dalam perumusannya. Tuntutan, pernyataan dan keputusan yang

sangat baik terlampir dalam Perda tentang rumah pemondokan ini, namun

yang perlu diperhatikan dan perlu dievaluasi oleh pemerintah Kabupaten

Sleman adalah outcome yang diharapkan sesuatu yang memberi perubahan

Page 84: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

79

dari ketika peraturan itu belum ada hingga saat sudah di tetapkan sebuah

peraturan mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik, tidak

terlaksana secara maksimal dengan melihat fakta-fakta di lingkungan rumah

pemondokan itu sendiri.

Pemberlakuan Peraturan Daerah yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten

Sleman tentang Pemondokan ternyata tidak banyak dipatuhi oleh kalangan

yang menjadikan rumahnya sebagai tempat kost. Karena faktanya saat ini di

Kecamatan Depok Sleman sendiri terdata sedikitnya ada 2.500 unit rumah

yang menjadi rumah pemondokan tetapi yang mengantongi ijin hanya sekitar

900 rumah. Pendataan yang dilakukan ketika tahun 2012 lalu yang hingga saat

ini jumlah pemilik rumah kost yang mengajukan izin masih belum

menunjukkan pertambahan. Sebagian besar, rumah kost yang berpusat di

sekitar wilayah Kampus UAJY, UPN atau USD masih jarang sekali yang bisa

menunjukan surat ijin membuka usaha rumah pemondokan. Sesuai dengan

yang tercantum dalam Peraturan Daerah Tentang Rumah Pemondokan,

pemilik rumah kost harus mengajukan izin atas usahanya itu kepada Dinas

Perizinan Pemerintah kabupaten Sleman. Dimana tindakan tersebut bertujuan

untuk menertibkan lingkungan sosial rumah kost dengan masyarakat di

sekitarnya.

Peraturan Daerah tentang rumah pemondokan ini diwajibkan pada semua

pemilik rumah pemondokan atau rumah kos di Sleman untuk melengkapi

usaha membuka rumah pemondokan dengan izin, membuka rumah kost

khususnya. Adapun ijin usaha rumah pemondokan ini berlaku selama rumah

Page 85: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

80

tersebut masih difungsikan oleh pemiliknya sebagai rumah pemondokan dan

akan dilakukan pendaftaran ulang setiap lima tahun sekali. mensyaratkan

pengetatan izin usaha rumah pemondokan khususnya tempat kos atau rumah

kost ini, bertujuan untuk menciptakan keamanan, ketertiban, dan

kententraman baik pengelola, anak kost, dan lingkungan sekitar. Dengan

adanya peraturan daerah tentang rumah kost ini paling tidak bisa

meminimalisir dampak negatif dari rumah kost. Selain untuk memudahkan

inventarisasi pendataan rumah kos di Sleman.

Page 86: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

81

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam pembahasan, maka penulis dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan izin penyelenggaraan pemondokan menurut Perda No. 9

Tahun 2007 di Kabupaten Sleman telah diatur secara jelas dan tegas,

namun keberadaan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang

Pemondokan di Kabupaten Sleman hingga kini belum berjalan maksimal

karena minimnya pemilik rumah kost yang mengurus izin

penyelenggaraan pemondokan. Disamping hal tersebut hingga saat ini

belum ada instansi yang ditunjuk untuk mengurus masalah izin

penyelenggaraan pemondokan serta kurangnya sosialisasi mengenai

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tentang pemondokan

dimasyarakat. Hal ini membuat masyarakat bingung dalam melaksanakan

izin penyelenggaraan pemondokan.

2. Penegakan hukum Perda Nomor 9 Tahun 2007 tentang pemondokan di

Kabupaten Sleman, dikarenakan belum ada instansi yang ditunjuk dalam

penanganan masalah pemondokan, maka penegakan hukumnya juga

belum maksimal. Selama ini Satpol PP hanya melakukan penegakan

hukum agar pemilik rumah pemondokan mengurus izin usahanya (HO)

saja bagi yang belum mengurus izin usaha. Kurang sosialisasi Pemerintah

Page 87: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

82

membuat pemilik pemondokan tidak mengetahui apa kewajiban yang

harus dilaksanakan dalam penyelenggraan pemondokan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis dapat

memberikan saran sebagai berikut:

Pemerintahan diharapkan mampu meningkatkan kinerjanya dalam hal

penyelenggaran pemondokan. Pemerintah segera menunjuk instansi

yang ditunjuk untuk melaksanakan penyelenggaraan pemondokan

terutama ditingkat Kabupaten agar dapat terdata secara lebih jelas

jumlah pemondokan yang ada di Kabupaten Sleman baik yang

mempunyai izin penyelenggaraan pemondokan maupun yang tidak

memiliki izin penyelenggaraan pemondokan.

Masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui secara pasti

mengenai mekanisme dan pentingnya izin usaha (HO), maka

Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman perlu melakukan sosialisasi

mengenai izin usaha, khususnya Perda No. 9 Tahun 2007 tentang

pemondokan. Di samping hal tersebut, perlu ditingkatkan sarana dan

prasarana guna menunjang permohonan izin pemondokan.

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja harus menegakan hukum bagi

pelanggar perda No. 9 Tahun 2007 tentang pemondokan secara

menyeluruh di Kabupaten Sleman terutama di Kecamatan Depok yang

menjadi titik pusat keramaian di Kabupaten Sleman.

Page 88: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

83

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR/BUKU:

Ateng Syafrudin, Perizinan Untuk Berbagai Kegiatan, makalah tidak

dipublikasikan, 1990.

Bagir Manan, Bentuk-Bentuk Perbuatan Keperdataan Yang Dapat Dilakukan

Oleh Pemerintah Daerah, Universitas Padjajaran, Bandung, 1995.

Bagir Manan, Ketentuan-Ketentuan Mengenai Pengaturan Penyelenggaraan Hak

Kemerdekaan Berkumpul Ditinjau dari Perspektif UUD 1945, Makalah

tidak dipublikasikan, Jakarta, 1995.

Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, Fakultas Hukum UII

Press,Yogyakarta, 2003.

Drs.C.S.T.Kansil,SH, Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah,cetakan

ketiga,aksara baru, Jakarta, 1985.

Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintah dan Otonomi Daerah, Grasindo,

Jakarta, 2005.

Markus Lukman, Eksistensi Peraturan Kebijaksanaan Dalam Bidang

Perencanaan dan Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah Serta

Dampaknya Terhadap Pembangunan Materi Hukum Tertulis Nasional,

disertasi, Universitas, Padjajaran, Bandung, !996.

Page 89: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

84

Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta,

1981.

Prins dan Kosim Adisapoetra, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara,

Pradnya Pramita, Jakarta, 1993.

Prof.Dr.Baharuddin Lopa,S.H, Permasalahan Pembinaan dan Penegakkan

Hukum Di Indonesia,cetakan pertama, PT Bulan Bintang, Jakarta,1987.

Prof.Dr.Soerjono Soekanto,S.H.,M.A,Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penegakkan Hukum,PT RajaGrafindo Persada,Jakarta,1983.

Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, cetakan keenam, PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta, 2011.

Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar

Baru, Bandung.

Siswanto Sunarso, Wawasan Penegakan Hukum di Indonesia, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung, 2005.

Soehardjo, Hukum Administrasi Negara Pokok-Pokok Pengertian Serta

Perkembangannya di Indonesia, BPUD, Semarang, 1991.

Soehino, Asas-Asas Hukum Tata Pemerintahan, Liberty, Yogyakarta, 1984

Spelt dan Ten Berge, Pengantar Hukum Perizinan, disunting oleh Philipus M.

Hadjon, Yuridika, Surabaya, 1993.

Page 90: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

85

Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya,

1988.

B. JURNAL/MAKALAH

Nurwigati, Peningkatan Peranan Peraturan Perizinan Sebagai Instrumen

Pemerintah, diskusi akademik dosen Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah, Yogyakarta, 2004.

Sjachran Basah, Perizinan di Indonesia, Makalah Untuk Penataran Hukum

Administrasi dan Lingkungan, Unair, Surabaya, 1992.

Sjachran Basah, Sistem Perizinan Sebagai Instrumen Pengendalian Lingkungan,

Makalah pada Seminar Lingkungan Hidup, Jakarta, 1997.

C. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :

Peraturan daerah nomor 9 tahun 2007 tentang Pemondokan.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

D. WAWANCARA

Waawancara dengan Ibu Swasti, Sub.Bag Peraturan Perundang-

undangan Bagian Hukum Kantor Bupati Sleman Tanggal 4

Septembaer 2013.

Wawancara dengan Bapak Sunarto, Kepala Bidang Penegakan

Peraturan Perundang-Undangan Kantor Dinas Satpol PP

Tanggal 25 Oktober 2013.

Page 91: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

86

Wawancara dengan Bapak Hoho, pemilik pemondokan pada tanggal 6

September 2013.

Wawancara dengan Bapak Taufik, Pemilik pemondokan pada tanggal

8 September 2013.

Page 92: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa
Page 93: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa
Page 94: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa
Page 95: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT

PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007 DI KABUPATEN

SLEMAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir untuk

Diajukan ke Depan Tim Penguji dalam Ujian Tugas Akhir / Pendadaran

Pada Tanggal 14 April 2014

Yogyakarta, 14 April 2014

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Zairin Harahap, SH., M.Si)

NIK : 884100101

Page 96: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT

PERATURAN DAERAH NOMOR 9 TAHUN 2007 DI KABUPATEN

SLEMAN

Telah Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji dalam Ujian Tugas Akhir /

Pendadaran

Pada Tanggal 14 April 2014 dan dinyatakan LULUS

Yogyakarta, 14 April 2014

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Ketua : Zairin Harahap, SH., M.Si _______________

2. Anggota : Moh. Hasyim, SH., M.Hum _______________

3. Anggota : Ridwan, SH., M.Hum _______________

Mengetahui:

Universitas Islam Indonesia

Fakultas Hukum

Dekan

Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH.

NIP. 195406121984031001

Page 97: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian alam yang Maha Agung,

sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW serta seluruh

keluarganya, sahabat serta pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis bersyukur

kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada

penulis sehingga tugas akhir yang berjudul Pelaksanaan izin usaha pemondokan

menurut Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 di Kabupaten Sleman

Dinyatakan Pailit dapat terselesaikan.

Penulis merasakan sekali pertolongan Allah SWT dan curahan cinta

Rasulullah selama proses pengerjaan skripsi. Selain itu, meskipun dalam proses

pengerjaannya menemui banyak hambatan, namun hal tersebut tidak begitu berarti

karena berkat bantuan beliau dosen pembimbing yang dengan sangat sabar

meluangkan waktu membimbing dari awal pemilihan judul sampai

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Melalui skripsi ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah memberikan bantuan materiil, moril maupun spirituil,

serta langsung maupun tidak langsung. Oleh kerena itu, pada kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. H. Rusli Muhammad, SH., MH. Selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia.

Page 98: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

ix

2. Zairin Harahap, SH., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan

skripsi ini hingga dapat terselesaikan.

3. Seluruh Dosen Beserta Staf Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.

4. Ayahanda Drs. Dudung Heryadi ,M.M, Ibunda Fr Rosilawati, serta kakakku

Dida Paramitha, Adikku Devia Herinawati dan saudara-saudaraku yang ada di

Yogyakarta maupun di Bandung. Terimakasih atas motivasi yang kalian

berikan

5. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu bersama dalam suka dan duka,

Zakki, Wahyu, Danang, Hanggoro, Ivan, Angga. Terima kasih atas

dukungannya.

6. Rekan-rekan KKN Rizky, Fandy, Rais, Viki, galih, Ratih, Dewi, Aninda.

Senang dapat mengenal kalian selama KKN dan terimakasih atas

kerjasamanya selama ini. Tak lupa mohon maaf jika selama menjalani KKN

terdapat salah dan khilaf.

7. Teman-temanku semasa kuliah di FH UII, senang dapat mengenal kalian dan

terimakasih atas kerjasama serta bantuannya selama ini.

8. Tak lupa pula, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini, yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dalam skripsi ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

sangat diharapkan untuk menyempurnakan skripsi ini. Harapan penulis skripsi ini

Page 99: PELAKSANAAN IZIN USAHA PEMONDOKAN MENURUT …repository.uii.ac.id/100/SK/I/0/01/012/012462/uii-skripsi... · surat pernyataan. orisinalitas karya tulis ilmiah berupa tugas akhir mahasiswa

x

dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Semoga ridla Allah SWT senatiasa

menyertai kita, Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta 14 April 2014

Ari Subagja