Kul 4 P Tapak 011-012

12
Kuliah 4 Aspek Peraturan Bangunan

description

Tapak

Transcript of Kul 4 P Tapak 011-012

Page 1: Kul 4 P Tapak 011-012

Kuliah 4Aspek Peraturan Bangunan

Page 2: Kul 4 P Tapak 011-012

PENGARUH LEGAL ASPEK Untuk. mempersiapkan perencanaan fisik pada suatu daerah

yang akan direncanakan, maka pihak-pihak yang berkepentingan atas perencanaan tersebut harus memahami ketentuan-ketentuan garis besar (makro) maupun detail teknis (mikro) pengembangan fisik kota yang berlaku, agar perencanaan fisik yang dilakukan dapat searah dengan tujuan yang telah diproyeksikan secara integral melalui Rencana Kota yang telah baku.

Pertimbangan peraturan dalam arsitektur kota bertujuan untuk memberikan arahan yang mencakup tentang:

1. Orientasi dan keselarasan konfigurasi massa bangunan.

2. Keindahan, kenyamanan, kesehatan dan keamanan lingkungan.

3. Keselarasan nilai-nilai arsitektur

4. Penyediaan sarana-sarana umum dalam rangka memperindah kota, antara lain : plaza umum, koridor umum, trotoir internal.

5. Penyediaan sarana hijau berupa taman, penanaman pohon-pohon peneduh untuk pembentukan lansekap kota dan ruang terbuka kota.

6. Keserasian antara massa bangunan lama yang dipertahankan dengan massa bangunan baru.

Page 3: Kul 4 P Tapak 011-012

Ketentuan Bangunan Layang.Jalan (kendaraan ) layang, lebar minimum untuk satu arah 3,50 m dan untuk dua arah 7,50 m termasuk pembatas jalan (lebar 50 cm dan tinggi 15 cm). Tepi platform bangunan harus diberi dinding pengaman (railing) setinggi 90 cm. Sudut tanjakan dengan kemiringan minimum 1 : 7.

Jalan pedestrian (pejalan kaki), lebar minimum 4 m. Bangunan harus beratap dan berdinding transparan. Tinggi lorong dibawah bangunan minimum 7 m dari muka tanah. Bangunan yang dimaksud diberi indeks 1,0 untuk perhitungan KDB dan indeks 0 (tidak dihitung) untuk perhitungan KLB.

Bangunan komersial layang berfungsi untuk komersial dan pedestrian. Lebar bangunan minimum 7 m dan maksimum 12 m. Tinggi bersih minimum 7 m dari muka tanah. Perhitungan KDB dan KLB tidak berubah. Bila proyeksi bangunan tersebut ke jalan umum atau saluran umum tidak diperhitungkan pada perhitungan KDB.

Page 4: Kul 4 P Tapak 011-012

Ketetuan dari tepi batas tapak terkait dengan tinggi bangunan dengan tinggi bangunanjarak diniding bangunan

Ketentuan Bangunan BasementDapat digunakan untuk fasilitas ME, parkir, reservoar bawah, dsb, komersial atau sektor informal (pedagang K-5). Penggunaan untuk perumahan dilarang. Dinding terluar bangunan harus berjarak minimum 3 m dari Garis Sempadan Jalan atau garis pengaman saluran. Tinggi bangunan semi basement maksimum di bawah 1,20 m dari atas permukaan tanah.Luas basement dibanding luas lahan disarankan maksimum 75 % untuk daerah padat dan kurang padat, dan maksimum 50 % untuk daerah tidak padat.

Page 5: Kul 4 P Tapak 011-012

JARAK BEBAS ANTAR MASSA BANGUNANJarak bebas antar bangunan sangat terkait dengan ketinggian bangunan. Rumus jarak bebas antar bangunan adalah : (Y)n = (3,50 + n/2) m. Jumlah lapis lantai = n. (S.K. Gubernur DKI Jakarta No. 678 tahun 1994)Apabila kedua massa bangunan mempunyai dinding berjendela/transparan, maka jarak bebas minimum = YA + YB

Apabila salah satu dinding bangunan masif/tanpa jendela dan massa bangunan lain berdinding transparan, maka jarak minimum = 0,5 YA + YB

Apabila kedua massa bangunan berdinding masif, jarak minimum = 0,5 YA + 0,5 YB.

Contoh :

Bila ketinggian bangunan 3 lantai, jarak bebas adalah 3,5 + 3/2 = 5 m.

Bangunan A (3 Lt) dinding transparan dan Bangunan B (2 Lt) dinding transparan, maka jarak antar bangunan

YA = (3,5 + 3/2)=5m; YB = (3,5 + 2/2) = 4,5 m; maka YA +YB = 9,5m.

Bila kedua bangunan berdinding masif, maka jarak antar bangunan adalah 0,5 YA + 0,5 YB = 2,5m + 2,25m = 4,75m.

A B

GSBYn

n>4 • Apabila nilai jarak GSB kurang dari Y, maka:

Ketinggian bangunan 4 lantai, jarak bebas = GSB

Ketinggian bangunan > 4 lantai, jarak bebas bidang terluar massa = Yn.

Jalan

Page 6: Kul 4 P Tapak 011-012

KETENTUAN PARKIR Landasan ketentuan parkir untuk DKI Jakarta adalah Perda No.7

tahun 1991.NO PENGGUNAAN TINGKAT/PREDIKAT STANDAR PARKIR1 (SATU) MOBIL

1 Perkantoran Setiap 100 m2 lt. bruto/60m2

2 Jasa perdagangan/Toko

Setiap 60 m2 lt. bruto

3 Bioskop Kls A – IKls A - II

Setiap 7 kursiSetiap 10 kursi

4 Hotel Kls I (Bintang 4-5)Kls II (Bintang 2-3)Kls III (Bintang 1 ke bwh)

Setiap 5 unit kamarSetiap 7 unit kamarSetiap 10 unit kamar

5 Restoran/Hiburan Kls I Setiap 10 m2 lt. bruto

6 Pasar Tingkat kotaTk. WilayahTk. Lingkungan

Setiap 100 m2 lt. brutoSetiap 200 m2 lt. brutoSetiap 300 m2 lt. bruto

7 Gedung Pertemuan/Konvensi

PadatNon padat

Setiap 4 m2 lt. brutoSetiap 10 m2 lt. bruto

8 Bangunan Olahraga Setiap 15 penonton

9 Rumah Sakit Kls I Setiap 5 tempat tidur

10 Perguruan Tinggi Setiap 200 m2 lt. bruto

11 Sekolah (kecuali Inpres)

Setiap 100 m2 lt. bruto

Page 7: Kul 4 P Tapak 011-012
Page 8: Kul 4 P Tapak 011-012

Kuis 1 AR 223 Perencanaan Tapak

Semester Ganjil 2014-2015Dwi Kustianingrum, Ir. MT.

Page 9: Kul 4 P Tapak 011-012

Soal Latihan Dalam melaksanakan proses perancangan, kita harus memperhatikan batasan intensitas bangunan, antara lain KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB(Koefisien Lantai Bangunan), GSB (Garis Sempadan Bangunan) dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku pada daerah tersebut. Apabila dalam satu lahan persegi panjang berukuran 100 m x 50 m dan mempunyai ketentuan KDB 70 %, KLB 2, maka : a. Berapa luas lahan maksimal yang boleh dibangun. b. Berapa luas lantai bangunan yang boleh dibangun pada lahan tersebut c. Berapa ketinggian bangunan yang boleh dibangun pada lahan tersebut d. Apabila pada lahan tersebut akan direncanakan 2 buah massa bangunan (A dan B) dengan masing-masing tinggi 3 lantai, berapa jarak antar massa bangunan apabila bidang dinding yang berhadapan pada kedua massa A dan B adalah transparan. e. Gambarkan perkiraan komposisi massa tersebut pada lahan diatas.

Page 10: Kul 4 P Tapak 011-012

Jawaban LatihanKetentuan : Luas Lahan 100 x 50 m2, KDB 70 %, KLB 2a.Luas lahan maks. yang boleh dibangun : 0.7 x 100 x

50 m2 = 3500m2b.Luas lantai maks. yang boleh dibangun : 2 x 100 x

50 m2 = 10000 m2c.Tinggi bangunan : 10000 : 3500 = 3 lantai, boleh

lebih tinggi apabila luas lantai dasar bangunan < 3500 m2d.Jarak antar massa bangunan apabila kedua

dindingnya transparan : YA + YB YA = (3,50 + n/2) m. = (3,50 + 3/2 )m = 5 m YB = (3,50 + n/2) m. = (3,50 + 3/2 )m = 5 m Jarak antara massa bangunan = YA + YB = 5 + 5 =

10 m

Page 11: Kul 4 P Tapak 011-012

Perkiraan komposisi massa

10 m

Page 12: Kul 4 P Tapak 011-012