012 ~~ PENJELASAN MODUL PBL

31
Penjelasan Modul PBL Dr. Abdul Baktiansyah, MKK, SpOk [email protected] [email protected] Occupational Health & Industrial Hygiene Fak. Kedokteran dan Kesehatan – Univ. Muhammadiyah Jakarta Kesehatan dan Keselamatan Kerja

description

Web Results Kejang demam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Kejang_demam Kejang demam merupakan penyakit yang lazim ditemui pada bayi dan anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan paling sering ditemui pada usia 9-20 bulan. Dunia Coass: Kejang Demam http://dp-coass.blogspot.com/2010/05/kejang-demam.html Kejang demam pada anak merupakan kelainan neurologik yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak. Kejang demam adalah tipe kejang yang paling ... Kejang Demam: Tidak Seseram yang Dibayangkan - IDAI http://idai.or.id/public-articles/klinik/keluhan-anak/kejang-demam-tidak-seseram-yang-dibayangkan.html 1 Sep 2014 ... Kejang demam selalu menjadi momok bagi ayah bunda. Fenomena yang terjadi pada saat anak kejang, yaitu mata mendelik, kaku-kelojotan, ... Penyebab Kejang Demam Pada Anak - Bidanku.com http://bidanku.com/penyebab-kejang-demam-pada-anak Kejang demam pada anak akan beresiko berulang ketika keluarga memiliki riwayat kejang demam. Berikut adalah faktor resiko dan penyebab kejang demam ... LippoInsurance – Kejang Demam http://www.lippoinsurance.com/kejang-demam-2/ Kejang demam adalah kejang yang timbul karena adanya peningkatan suhu tubuh diatas 38ºC, yang sering dijumpai pada anak usia dibawah lima tahun. LippoInsurance – Kejang Demam http://www.lippoinsurance.com/kejang-demam/ Kejang demam (Febrile Convulsion) merupakan salah satu kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak, biasanya menyerang pada ... | Kejang Demam Pada Anak - Dokita http://dokita.co/blog/kejang-demam-pada-anak/ Kejang demam kompleks menunjukkan ada kelainan di sistem saraf, keadaan ini kelak berpotensi berkembang jadi epilepsi sehingga perlu dievaluasi lebih ... Kejang Demam pada Anak - Panadol Indonesia http://www.panadol.com/id/informasi-kesehatan/nyeri-anak-dan-kehamilan/kejang-demam-pada-anak.html Kejang demam atau yang lebih dikenal dengan “stip” oleh masyarakat awam adalah kejang yang paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Kejang demam ... Kejang Demam, Bisakah Dicegah? - Parenting.co.id http://www.parenting.co.id/article/balita/kejang.demam.bisakah.dicegah/001/003/158 Bila si kecil pernah mengalami kejang demam, mungkinkah ia akan mengalaminya lagi. Bagaimana mencegahnya? Obat Kejang Dan Demam Pada Anak http://obatkejangdandemam.blogspot.com/ 24 Mar 2014 ... Satu-satunya solusi pengobatan kejang-kejang dan demam pada anak paling aman yaitu dengan Obat Kejang Dan Demam Pada Anak.Ad related to kejang demamRelated Searches Demam Berdarah Penyakit Demam Berdarah Demam Berdarah Dengue Fever Denggi Penyakit Malaria Penyakit Menular Jenis Penyakit Kulit Diare Aedes Mosquitoes Penyakit GoutRelated Links Fever Denggi Penyakit Malaria Penyakit Menular Jenis Penyakit KulitSearch History kejang demam penanganan syok pada anak teknik intubasi pada anak srib carapemeriksaan widal cara menulis apgar skorClear All Turn OffWeb Results Kejang demam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Kejang_demam Kejang demam merupakan penyakit yang lazim ditemui pada bayi dan anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan paling sering ditemui pada usia 9-20 bulan. Dunia Coass: Kejang Demam http://dp-coass.blogspot.com/2010/05/kejang-demam.html Kejang demam pada anak merupakan kelainan neurologik yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak. Kejang demam adalah tipe kejang yang paling ... Kejang Demam: Tidak Seseram yang Dibayangkan - IDAI http://idai.or.id/public-articles/klinik/keluhan-anak/kejang-demam-tidak-seseram-yang-dibayangkan.html 1 Sep 2014 ... Kejang demam selalu menjadi momok bagi ayah bunda. Fenomena yang terjadi pada saat anak kejang, yai

Transcript of 012 ~~ PENJELASAN MODUL PBL

Title of Presentation

Penjelasan ModulPBLDr. Abdul Baktiansyah, MKK, [email protected]@yahoo.comOccupational Health & Industrial Hygiene

Fak. Kedokteran dan Kesehatan Univ. Muhammadiyah JakartaKesehatan dan Keselamatan Kerja1Penjelasan Modul PBLTujuan Instruksional

3Tujuan Instruksional Umum (TIU)Mahasiswa diharapkan mampu :Menegakkan diagnosis penyakit akibat kerja (PAK),Menangani kasus penyakit akibat kerja (PAK),Mampu mengembangkan program pencegahanan penyakit akibat kerja (PAK) sertaMengembangkan program pengendalian faktor risiko di tempat kerja.4Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Biodata pasien.Melakukan Anamnesa :Riwayat penyakit (sekarang, terdahulu, dalam keluarga) serta riwayat pekerjaan.Perjalanan penyakitUraian tugas, pelaksanaan pekerjaan, alat pelindung diri yang dikenakan.Faktor risiko atau potensi bahaya, serta menyangkut gangguan kesehatan yang mungkin timbul.5Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Pemeriksaan :Pemeriksaan fisik terkait gangguan kesehatan.Pemeriksaan Lab rutin yang diperlukanPemeriksaan Lab khusus yang diperlukanPemeriksaan penunjang Non-Lab.

Menegakkan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja :Berdasarkan 7 langkah penetapan.Diagnosa berdasarkan ICD-10.Menetapkan Prognosis penyakit.6Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Rencana penatalaksanaan :Kelayakan bekerja (fitnes status)Alat pelindung diri yang diperlukan.Pemeriksaan Kesehatan Kerja sesuai faktor risiko yang dihadapi dan kemungkinan gangguan kesehatan yang mungkin timbul, serta Bio Monitoring bagi kemungkinan pajanan bahan kimia bila diperlukan (lihat : Surveilans)Promosi kesehatan (edukasi) terhadap pasien maupun terhadap manajemen.Penatalaksanaan lingkungan (ruang) tempat kerja.7Skenario Kasus & Penyelesaian

8Skenario Modul PAK9Modul2(dua) Bagian Utama Modul

Skenario KasusSkenario kasus disini rinci, penyelesaiannya mengikuti alur Status Penderita.Dengan bobot lebih kepada aspek medis di penderita sesuai peran dokter perusahaan.Sesuai dengan tugas sebagai dokter perusahaan dalam menangani kasus penyakit.Tugas mahasiswa adalah memilah-milah informasi yang ada dalam skenario dan memasukkannya kedalam status penderita.10Skenario Kasus3 (tiga) skenario kasus :KasusKlasifikasiTarget OrganMetal Fume Fever (Demam uap logam)ToksikologiRespiratory SystemLow Back Pain(Nyeri Punggung)Musculoskeletal DisorderNeuromuscular SystemDermatitis Contact Irritant (DKI) & Carpal Tunnel SyndromeToksikologi & Musculoskeletal DisorderDermatology & Neuromuscular System11Skenario Kasus - 1Metal Fume Fever (Demam Uap Logam) :Metal Fume Fever is an acute allergic condition experienced by many welders during their occupational lifetimes, indicate that the most common cause of metal fume fever is overexposure to zinc fumes from welding, burning, or brazing galvanized steel.

12Skenario Kasus - 2Low Back Pain (Nyeri Punggung bawah) :LBP (Low Back Pain) adalah kumpulan gejala, dari keluhan nyeri di pinggang ataupun tulang belakang bagian bawah. Gejala ini dapat timbul sebagai akibat dari kelainan visceral, muskuloskeletal, neurologik.

Posisi Kerja tidak ergonomis (Awkward position)13Skenario Kasus - 3Dermatitis Contact Iritant (DKI) :Dermatitis kontak iritan merupakan salah satu jenis penyakit kulit akibat kerja yang disebabkan oleh bahan iritan absolut seperti asam kuat, basa kuat, garam logam berat dengan konsentrasi kuat dan bahan iritan relatif seperti sabun, detergen dan pelarut organik.

14Skenario Kasus - 3Carpal Tunnel Syndrome :Sindroma Terowongan Karpal adalah entrapment neuropathy yang paling sering terjadi, akibat adanya tekanan terhadap nervus medianus pada saat melalui terowongan karpal di pergelangan tangan dan penyebabnya a.l : trauma, infeksi, gangguan endokrin dan lain-lain seperti penggunaan tangan/pergelangan tangan yang berlebihan dan repetitif. Gejala awal umumnya berupa gangguan sensorik (nyeri, rasa tebal, parestesia, tingling) dan motorik pada tingkat lanjut.

15Skenario Modul PAK16Modul2(dua) Bagian Utama Modul

Status Kesehatan PenderitaTugas mahasiswa disini adalah :Melengkapi status dengan memasukkan/mengelompokan indikator/fakta/kata kunci dari skenario.Menguraikan faktor risiko yang dihadapi penderita.Menegakkan diagnosa (menggunakan 7 prinsip) berdasarkan ICD.10 untuk Occup. Health.Mengusulkan pemeriksaan penunjang yang relevan.Menetapkan kategori kesehatan.17Status Kesehatan PenderitaTugas mahasiswa disini adalah : contdMerencanakan program penatalaksanaan.Menentukan parameter pemeriksaan kesehatan yang job-relatedMenetapkan parameter Bio-monitoring.Hal-hal lain yang perlu dikembangkan.18Penegakan Diagnosa PAK

197(tujuh) prinsip penegakan Diagnosa PAK.Langkah 1 :Tetapkan diagnosa klinisLangkah 2 :Identifikasi paparan potensi risiko bahayaLangkah 3 :Cari hubungan antara langkah-2 dgn ggn kesehatan yg timbulLangkah 4 :Evaluasi dosis pajanan (mis : NAB)Langkah 5 :Cari peranan faktor individu/kerja dalam timbulnya PAK.Langkah 6 :Cari peranan faktor diluar kerja (non-Occupational factors).Langkah 7 :Tetapkan diagnosis PAKStatus Medis( Medical Record )

21Identitas Penderita (Data Demografi)Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumAnalisa Hub Pekerjaan vs PAKPenegakan Diagnosis PenyakitKategori KesehatanPrognosisPenatalaksanaan selanjutnya.Status Medis PAK22Identitas Penderita (Data Demografi).Riwayat Penyakit (Anamnesa)Keluhan UtamaPerjalanan Peny. SekarangRiwayat Peny. TerdahuluRiwayat Penyakit dalam keluargaStatus Medis PAK23Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanJenis PekerjaanUraian tugasBahaya Potensial (Questionaire)Detil pekerjaanAPDPotensial riskKemungkinan risiko gangguan kesehatanKemungkinan risiko kecelakaan kerjaStatus Medis PAK24Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik (secara umum)Pemeriksaan Fisik Klinis (sesuai keluhan)Status Medis PAK25Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumPem. Lab. RutinPem. Lab. Khusus (mis. Kimia darah, Bio-monitoring, dsb).Pem. Penunjang Non-Lab.(mis. Thorax foto, Rontgen ILO standard, Audiometri, Spirometri, CT-Scan, USG, dsb.)Status Medis PAK26Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumAnalisa Hub Pekerjaan vs PAKPemeriksaan Ruang/tempat kerja.Pembuktian hub Pekerjaan vs PAKPembuktian tdk ada hub dgn penyebab di luar pekerjaan.Status Medis PAK27Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumAnalisa Hub Pekerjaan vs PAKPenegakan Diagnosis Penyakit.Diagnosis KerjaDiferential Diagnosis (bila ada)Diagnosis Okupasi (ICD.10 Occupational Health)Status Medis PAK28Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumAnalisa Hub Pekerjaan vs PAKPenegakan Diagnosis PenyakitKategori KesehatanPrognosisPrognosis klinisPrognosis OkupasiStatus Medis PAK29Identitas Penderita.Riwayat PenyakitRiwayat PekerjaanPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumAnalisa Hub Pekerjaan vs PAKPenegakan Diagnosis PenyakitKategori KesehatanPrognosisPenatalaksanaan selanjutnya.Status Medis PAKPengobatan : Symptomatis & Causal, Isolasi penderita dari penyebab, Eliminasi Hazards dari Lingkungan Kerja, Saran APD, Penyuluhan dan Pencegahan (pendekatan baik terhadap pekerja & Pengusaha, Return to work.30Terima Kasih31Speakers NotesThe worker is now wearing thick, insulated, and long rubber/neoprene gloves. The insulation will protect the worker from the heat of the solvent. The thick material will prevent the solvent from penetrating the glove and reaching the workers hands. The long gloves allow the worker to safely dip parts into the tank without worrying that the solvent will contact his wrist or arm.The gloves have a nonslip grip texturing on the palms so that the parts are easier to grip even if coated with oil, grease, and solvent. This texture will reduce the force required by the thumbs and forefingers to hold onto the metal parts; however, it will not eliminate the ergonomic risk factorthe employee could still get a musculoskeletal disorder over time.The worker is now dipping the piece of sheet metal with a dip bucket. This allows him to grab the object with his whole hand, avoiding pinching it between his thumb and forefinger. This enables him to stabilize his grip on the object and avoid possible musculoskeletal disorders. Notice the grip the worker is using on the basket. Its a perfect grip. Straight wristno ulnar deviation (wrist not bent up or down).Engineering controls could be used to eliminate the risk factor. Develop a crane-operated basket system so the employee does not have to physically hold the parts while dipping them into the solvent tank. The worker would just have to operate the crane in order to clean parts.The gloves are no longer hanging over the edge of the tank. The pair of gloves that were damaged have been discarded. The other pair that were in good condition and just wet have been cleaned and placed on a glove drying device that not only allows the glove to dry both inside and outside, but the glove is also stored in its natural shape so it is less likely to be deformed or otherwise damaged by improper storage.