Pelacakan Kasus Gizi Buruk
-
Upload
cyzarine-evgeniya -
Category
Documents
-
view
170 -
download
0
Transcript of Pelacakan Kasus Gizi Buruk
Pelacakan Kasus Gizi Buruk
08.42 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
A. KebijakanScreening kasus gizi buruk untuk mewujudkan Kecamatan Bebas Gizi Buruk tahun 2015.
B. TujuanUntuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk.
C. ReferensiBuku Pedoman Penanganan Gizi Buruk.
D. Ruang LingkupWilayah kerja Puskesmas Boyoalali I.
E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani.
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.G. DefinisiPelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan TB serta melihat tanda-tanda klinis.
H. Alat dan BahanKMS, Dacin, Microtoise, Pita LILA, Indikator Status Gizi (Standar WHO.NCHS).
I. Langkah-langkah
Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk. Menyiapkan dan menggantungkan dacin pada tempat yang aman Menyiapkan alat pengukur PB ataupun microtoise Menyeimbangkan dacin Menanyakan tanggal kelahiran / umur balita Menimbang balita Mengukur panjang/tinggi badan balita Mengukur lingkar lengan atas balita Mencatat hasil penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas Menilai status gizi balita dengan indeks BB/TB (WHO-NCHS) Mencatat nama balita yang menderita gizi buruk Membuat laporan pelacakan gizi buruk dan atau KLB ke Dinas Kesehatan
J. Bagan
K. Dokumen terkait
Laporan bulanan kasus gizi buruk Buku Pedoman Penanganan Gizi Buruk Leaflet
L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA/BP
M. Formulir yang dipergunakanFormulir Pelacakan Gizi Buruk Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Undang-Undang
07.41 undang-undang No comments
Tahun 1997
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1998
UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Tahun 1999
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Tahun 2002
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Tahun 2003
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2004 UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Tahun 2007
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tahun 2009
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Tahun 1997
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1998
UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Tahun 1999
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Tahun 2002
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Tahun 2003
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2004
UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Tahun 2007
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tahun 2009
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufTahun 1997
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1998
UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Tahun 1999
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Tahun 2002
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Tahun 2003
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2004
UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Tahun 2007
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tahun 2009
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufTahun 1997
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1998
UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Tahun 1999
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Tahun 2002
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Tahun 2003
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2004
UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Tahun 2007
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tahun 2009
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufTahun 1997
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1998
UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Tahun 1999
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Tahun 2002
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Tahun 2003
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2004
UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Tahun 2007
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tahun 2009
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah
UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
- See more at: http://dinkes.surabaya.go.id/portal/index.php/perundangan/undang-undang/#sthash.ClaJXOAD.dpufKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
PERATURAN MENTERI KESEHATAN (PERMENKES)
08.41 Permenkes No comments
Nomor : 21 Tahun 2013 Judul : Penanggulangan HIV dan AIDS[ Download File]
Nomor : 82 Tahun 2014 Judul : Penanggulangan Penyakit Menular[ Download File]
Nomor : 81 TAHUN 2014 Judul : Standar Pelayanan Terapi Wicara[ Download File]
Nomor : 84 TAHUN 2014 Judul : Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2015[ Download File]
Nomor : 80 TAHUN 2014 Judul : Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Medis Bagi Pecandu, Penyalahguna,
Dan Korban Penayalahgunaan Narkotika Yang Sedang Dalam Proses Penyidikan, Penuntutan, Dan Persidangan Atau Telah Mendapatkan Penetapan/Putusan Pengadilan[ Download File]
Nomor : 77 TAHUN 2014 Judul : Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan[ Download File]
Nomor : 75 TAHUN 2014 Judul : Pusat Kesehatan Masyarakat[ Download File]
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
http://puskesmasbyl1.blogspot.co.id/2014/11/permenkes.html
DISTRIBUSI TABLET Fe
15.54 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
Tablet Fe
A. KebijakanMerupakan upaya pencegahan terhadap masalah gizi (anemia).
B. TujuanSemua ibu hamil mendapatkan tablet tambahan darah minimal 90 tablet.
C. ReferensiBuku Pedoman Distribusi Tablet Fe.
D. Ruang LingkupIbu hamil mendapatkan tablet tambah darah sampai 90 tablet, pemberiannya dilakukan di pelayanan KIA Puskesmas maupun di Polindes dan Bidan Praktek Swasta.
E. Penanggung JawabPetugas Gizi
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.
G. DefinisiDistribusi tablet Fe adalah pemberian tablet Fe untuk ibu hamil sebanyak minimal 90 tablet.
H. Alat dan BahanBuku KIA, Tablet Fe
I. Langkah-langkah
Melakukan registrasi untuk ibu hamil Melakukan pengajuan/permintaan tablet fe dengan berkoordinasi dengan
petugas obat melalui bon tambahan obat. Menyiapkan tablet Fe Mendistribusikan tablet Fe Memantau jumlah tablet tambah darah yang diberikan Mencatat dan melaporkan hasil distribusi tablet Fe Mengevaluasi hasil pemberian tablet Fe (cakupannya)
J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
1. Bon tablet Fe disesuaikan dengan jumlah sasaran dengan toleransi 10%2. Tablet Fe dipastikan sampai ke perut sasaran
K. Dokumen terkait
1. Register sasaran2. Laporan hasil distribusi tablet Fe3. Leaflet, poster
L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA
M. Formulir yang dipergunakanFormulir Laporan Hasil Distribusi Tablet FeKirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Infokes/Sosialisasi/Penyuluhan Program Gizi
15.02 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
A. KebijakanTerselenggaranya tindaklanjut penyampaian informasi untuk menyamakan persepsi kegiatan program gizi.
B. TujuanSemua sasaran memperoleh kejelasan tentang informasi program-program gizi.
C. ReferensiHasil rapat/pertemuan di tingkat Kabupaten dan Buku Pedoman yang terbaru.
D. Ruang LingkupSemua sasaran stakeholder baik lintas program maupun lintas sektor terkait.
E. Penanggung JawabPetugas Gizi.
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.
G. DefinisiInfokes/sosialisasi gizi adalah suatu proses untuk menyamakan persepsi
dalam menjelaskan informasi program gizi.
H. Alat dan BahanMateri, Handout,Referensi terkait dan terkini
I. Langkah-langkah
1. Menyiapkan bahan rapat/sosialisasi2. Menjelaskan/sosialisasi program gizi3. Membuat kesepakatan dan tindak lanjut4. Membuat notulen5. Membuat hasil rapat6. Memberikan umpan balik
J. Dokumen terkaitStandar Pelayanan Minimal (SPM) dan Program Rutin.
K. Unit TerkaitLintas sektor dan lintas program.
L. Formulir yang dipergunakanBuku Pedoman SPM Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Pendataan Keluarga Mandiri Sadar Gizi (KADARZI)
10.09 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
Keluarga Mandiri Sadar Gizi
A. Kebijakan
1. Meningkatnya mutu proses / penyelenggaraan promosi / kampanye kadarzi 2. Meningkatnya peran serta masyarakat 3. Meningkatnya jumlah keluarga mandiri sadar gizi 4. Tercapainya kadarzi ( ≥ 70% )
B. TujuanUntuk mendapatkan data kadarzi yang akurat dalam rangka peningkatan status gizi, pencegahan dan penanggulangan masalah gizi melalui wawancara dan pengamatan.
C. ReferensiBuku Pedoman Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi).
D. Ruang LingkupWilayah kerja Puskesmas Boyolali I
E. Penanggung JawabPetugas Gizi
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali
G. DefinisiKeluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi) adalah Keluarga yang telah mempraktekkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai kaidah ilmu gizi, dapat mengenali masalah gizi yang ada dalam keluarga, mampu mengidentifikasi potensi yang dimiliki
keluarga/lingkungan, serta mampu melakukan tindak lanjut untuk mengatasi masalah gizi yang ada berdasarkan potensi yang dimilikinya.
H. Alat dan BahanKuesioner berisi indikator Kadarzi
I. Langkah-langkah
Menentukan desa sampel. Menentukan kelurga sampel yang akan dikunjungi. Menyiapkan kuesioner Kadarzi. Melakukan kunjungan ke rumah – rumah yang dijadikan sampel. Menanyakan / melakukan wawancara tentang indikator Kadarzi. Mencatat hasil wawancara di kuesoner Kadarzi. Menempel hasil wawancara di papan rumahnya. Merekap hasil kunjungan rumah. Membuat laporan.
J. Hal-Hal yang perlu diperhatikanDibuat pemetaan untuk mendapatkan gambaran cakupan Kadarzi.
K. Dokumen terkait
Laporan hasil pendataan Kadarzi Leaflet, poster
L. Unit TerkaitBidan Desa.
M. Formulir yang dipergunakanFormulir Pendataan Kadarzi.
Monitoring Garam Beryodium
09.41 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
Test Kit Garam Beryodium
A. KebijakanMonitoring garam adalah proses kegiatan yang dilakukan secara berkala pada keadaan (baik jenis maupun mutu,dll ) garam (NaCl) yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
B. TujuanSebagai acuan petugas gizi Puskesmas dalam melaksanakan monitoring garam tingkat rumah tangga di wilayahnya minimal sekali setahun.
C. Referensi
Buku Petunjuk Monitoring Garam Tingkat Rumah Tangga.
D. Ruang LingkupRumah tangga dari populasi posyandu terpilih.
E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.
G. DefinisiMonitoring garam adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala minimal setiap tahun sekali melalui pemeriksaan garam (NaCl) baik jenis maupun mutu yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
H. Alat dan BahanGaram dapur, Iodina tes
I. Langkah-langkaha. Persiapan v Petugas menentukan sampel sesuai dengan metodologi yang telah disepakati
v Petugas membuat rencana kegiatan v Petugas membuat jadwal kegiatan setelah berkoordinasi dengan bidan desa v Petugas menyiapkan alat dan bahanb. Pelaksanaan v Petugas datang ke lokasi sesuai jadwal yang telah disepakati v Petugas menyampaikan maksud dan tujuan v Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa sasaran (sampel) dengan cara sbb :
1. Petugas mengambil ½ sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk briket, terlebih dahulu garam tersebut dihaluskan.
2. Petugas meneteskan 2-3 tetes cairan uji garam beryodium (iodina tes) ke permukaan garam tersebut.
3. Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam segera setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
4. Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:
· Bila garam berubah warna menjadi ungu tua (seperti tertera pd etiket botol), maka garam tersebut mengandung cukup yodium (> 30 ppm)
· Bila berwrna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut mengandung yodium kurang dari 30 ppm.
· Bila warna tidak berubah, garam tersebut tidak mengandung yodium.
J. Hal-Hal yang perlu diperhatikanPembacaan indikator warna harus hati-hati karena pada prinsipnya merupakan uji kualitatif (sensitivitasnya kurang karena faktor pencahayaan).
K. Dokumen terkait
Register sasaran Laporan hasil monitoring garam tingkat rumah tangga Leaflet, poster
L. Unit TerkaitBidan Desa, Posyandu
M. Formulir yang dipergunakanFormulir Laporan Hasil Monitoring Garam Tingkat Rumah Tangga. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Distribusi Kapsul Vitamin A
08.58 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
Kapsul Vitamin A
A. KebijakanMerupakan upaya pencegahan terhadap masalah gizi akibat Kekurangan Vitamin A (KVA).
B. TujuanSemua bayi 6-11 bln, anak balita dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A.
C. ReferensiBuku Pedoman Distribusi Vitamin A.
D. Ruang LingkupBayi umur 6-11 bln, balita serta ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Boyolali I.
E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali
G. DefinisiDistribusi vitamin A adalah pemberian kapsul vitamin A untuk bayi (6-11 bln) dengan dosis 100.000 UI dan anak balita maupun ibu nifas dengan dosis 200.000 UI.
Distribusi untuk bayi dan balita dilakukan 2x dalam setahun yaitu pada bln. Pebruari dan Agustus, sedangkan untuk ibu nifas diberikan sesaat setelah melahirkan dan 24 jam setelah melahirkan oleh bidan desa.
H. Alat dan BahanKMS Balita, Buku KIA, Kapsul Vitamin A.
I. Langkah-langkah
Melakukan registrasi untuk sasaran bayi, balita dan ibu nifas Melakukan pengajuan/permintaan kapsul vitamin A dengan berkoordinasi
dengan petugas obat melalui bon tambahan obat. Menyiapkan kapsul vitamin A Mendistribusikan kapsul vitamin A Mencatat dan melaporkan hasil distribusi kapsul vitamin A Mengevaluasi hasil pemberian vitamin A (cakupannya)
J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
Bon vitamin A disesuaikan dengan jumlah sasaran dengan toleransi 10% Kapsul vitamin A dipastikan sampai ke perut sasaran
K. Dokumen terkait
Register sasaran Laporan hasil distribusi kapsul vitamin A Leaflet, poster
L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA
M. Formulir yang dipergunakanFormulir Laporan Hasil Distribusi Vitamin A Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Pengolahan Data Program Gizi dari Desa
09.54 Gizi, Konsultasi Gizi 1 comment
A. Kebijakan
Pengelolaan data program gizi berdasarkan evident-base dan bottom-up, sehingga perencanaan yang dibuat tepat sasaran, efektif dan efisien.
B. TujuanSebagai acuan pengolahan data bulanan dari desa guna mendapatkan data yang valid, akurat dan tepat waktu.
C. ReferensiBuku Pedoman Kerja Pelayanan Gizi di Puskesmas.
D. Ruang LingkupData riil bulanan dari desa.
E. Penanggung JawabPetugas Gizi
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.
G. DefinisiPengolahan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan menganalisa data yang didapat dipakai sebagai alat monitoring dan evaluasi program. Pengolah data adalah petugas gizi Puskesmas. Jenis laporan yang diolah adalah SKDN, Status Gizi Balita, Bumil/Bufas KEK, BBLR, ASI Eksklusif, Vitamin A dan Tablet Fe.
H. Alat dan BahanBlangko FI Gizi
I. Langkah-langkah 1). Persiapan
Laporan data dari desa atau posyandu masuk paling lambat tanggal 25. Laporan masuk dilakukan koreksi, apabila ada data kosong dikembalikan lagi.
2). Pelaksanaan
Data yang sudah masuk direkap dan dimasukkan dalam format F III Gizi Masukan semua data paling lambat tanggal 30 Lakukan pengolahan data dan analisa data Laporan ke atasan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya
J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
Ketepatan waktu pelaporan merupakan kunci/dasar pembuatan POA berdasarkan masalah.
K. Dokumen terkait
Laporan bulanan desa (Posyandu) Hasil pengolahan data
L. Unit TerkaitPosyandu, Bidan Desa
M. Formulir yang dipergunakanFormulir (F-I Gizi), Format analisa data Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
1 komentar:
1.
Irma Hapsari 5 Januari 2015 10.23
Wuihhhh
Balas
Tambahkan komentarMuat yang lain...
Pelacakan Kasus Gizi Buruk
08.42 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
A. KebijakanScreening kasus gizi buruk untuk mewujudkan Kecamatan Bebas Gizi Buruk tahun 2015.
B. TujuanUntuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk.
C. ReferensiBuku Pedoman Penanganan Gizi Buruk.
D. Ruang LingkupWilayah kerja Puskesmas Boyoalali I.
E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani.
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.G. DefinisiPelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan TB serta melihat tanda-tanda klinis.
H. Alat dan BahanKMS, Dacin, Microtoise, Pita LILA, Indikator Status Gizi (Standar WHO.NCHS).
I. Langkah-langkah
Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk. Menyiapkan dan menggantungkan dacin pada tempat yang aman Menyiapkan alat pengukur PB ataupun microtoise Menyeimbangkan dacin Menanyakan tanggal kelahiran / umur balita Menimbang balita Mengukur panjang/tinggi badan balita Mengukur lingkar lengan atas balita Mencatat hasil penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas Menilai status gizi balita dengan indeks BB/TB (WHO-NCHS) Mencatat nama balita yang menderita gizi buruk Membuat laporan pelacakan gizi buruk dan atau KLB ke Dinas Kesehatan
J. Bagan
K. Dokumen terkait
Laporan bulanan kasus gizi buruk Buku Pedoman Penanganan Gizi Buruk Leaflet
L. Unit TerkaitBidan Desa, KIA/BP
M. Formulir yang dipergunakanFormulir Pelacakan Gizi Buruk Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Konseling Gizi di Puskesmas
08.23 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
Konsultasi gizi
A. KebijakanPelaksanaan konseling gizi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam intruksi kerja.
B. TujuanMeningkatkan mutu pelayanan gizi di Puskesmas guna mempercepat proses penyembuhan pasien.
C. ReferensiBuku Pedoman Pelayanan POZI (Pojok Gizi) di Puskesmas.
D. Ruang LingkupMakanan Seimbang, ASI Eksklusif, MP-ASI, Diit DM, Diit Hipertensi, Diit Obesitas,
Diit Rendah Purin, Diit KEP, Daftar Penukar Bahan Makanan.
E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani.
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.
G. DefinisiKonseling Gizi adalah suatu proses komunikasi 2 arah antara konselor dan klien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi dan atau mempercepat penyembuhan.
H. Alat dan BahanLeaflet, Penuntun Diit, AKG
Konsultasi gizi
I. Langkah-langkah 1. Bina Suasana :
Memberikan salam Mempersilahkan pasien masuk ruangan Mempersilahkan pasien duduk Memperkenalkan diri Menanyakan identitas pasien
2. Anamnesa :
Pengukuran antropometri (BB, TB, LILA, dll) Menganalisis masalah gizi Menentukan masalah gizi / diagnosa Penentuan diit Buat kesepakatan dengan pasien untuk kunjungan ulang dalam waktu
yang ditentukan / evaluasi.
J. Bagan
Bagan Alur Pelayanan Konseling Gizi
L. Dokumen terkaitRekam Medik
M. Unit TerkaitPolindes, Pustu, Pusling, BP, KIA.
N. Formulir yang dipergunakanFormuli POZI (Pojok Gizi) Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Konseling Laktasi di Puskesmas
07.59 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
A. Kebijakan Pelaksanaan konseling laktasi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam intruksi kerja.
B. TujuanUntuk membantu ibu mengatasi masalah – masalah dalam kegiatan menyusui agar dapat menyusui secara ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya sampai 2 tahun atau lebih.
C. ReferensiPelatihan Konselor Laktasi, UNICEF, 1993
D. Ruang LingkupProsedur ini berlaku untuk ibu hamil, ibu menyusu, dan balita yang datang ke klinik/pojok konseling laktasi.
E. Penanggung Jawabsawitri nur handayani
F. Masa berlakuDitinjau ulang setiap setahun sekali.
G. DefinisiKlinik konseling laktasi adalah tempat pelayanan konsultasi untuk membantu ibu dalam mengatasi masalah – masalah dalam kegiatan menyusui.
H. Alat dan BahanAlat tulis, boneka bayi, spuit, selang NGT, sampel payudara.
I. Langkah-langkah
Petugas menanyakan identitas (nama, umur, jenis kelamin, dan alamat) ibu dan balita yang datang.
Petugas menanyakan kondisi kesehatan ibu dan balita. Petugas menanyakan riwayat ibu dalam menyusui. Petugas menilai dan mengamati kegiatan menyusui. Petugas memberikan konseling laktasi sesuai dengan keluhan ibu. Petugas mengkonsultasikan dengan dokter untuk ibu/balita yang perlu
penanganan lebih lanjut. Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
J. Dokumen terkaitBuku Register Konseling Laktasi
K. Unit TerkaitPolindes/PKD, Pustu, BP, KIA.
L. Formulir yang dipergunakan
Formulir Riwayat Menyusui Formulir Pengamatan kegiatan Menyusui
Kode Administrasi Surat MenyuratDipublikasi pada 21 Mei 2013 oleh SaepulROHMAN
Urusan surat menyurat (ketatausahaan) adalah suatu bagian yang penting dari pekerjaan administrasi kesekretariatan. Surat pada hakekatnya adalah bentuk penuangan ide atau kehendak seseorang dalam bentuk tulisan. Secara terperinci, dikatakan pengertian surat sebagai berikut:
Bentuk pernyataan kehendak seseorang kepada orang lain melalui tulisan. Suatu media pencurahan perasaan, kehendak, pikiran,dan tujuan seseorang untuk dapat
diketahui orang lain. Merupakan suatu bentuk gambaran tentang suatu peristiwa atau keadaan yang dituangkan
dalam bentuk tulisan.
Dengan demikian surat merupakan jembatan pengertian dan alat komunikasi bagi seseorang dengan orang lain. Karena sifatnya yang demikian, maka surat-surat harus disusun secara singkat dan padat tetapi jelas dan tegas. Bahasa yang dipakai haruslah mudah dimengerti, sederhana, dan teratur.Penulis surat harus memikirkan terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh apa yang akan ditulis serta menyadari kepada siapa tulisan itu ditujukan. Karena melalui surat itu berarti penulis telah mengantarkan dan membawa idenya kepada orang lain.Dalam menyelenggarakan tata cara penomoran surat menyurat dimaksudkan terwujudnya keseragaman dan tata tertib administrasi surat menyurat dan kearsifan dalam suatu organisasi atau instansi.
Bebarapa hal tentang Surat
Kop surat dan kepala surat
Kepala surat di cetak di tengah bagian atas kop.Kepala surat memuat :
Gambar/ lambang, dibagian kiri atas kop surat Kepanjangan dari nama instansi /organisasi, Nama dipaling atas dari kepala surat dan
seluruhnya menggunakan huruf kapital dan warna huruf hitam tebal Memberikan keterangan Zona, dicetak dibagian bawah Zona, dan seluruhnya menggunakan
huruf kapital dengan menggunakan huruf hitam tebal Alamat kesekertarian, memuat; nama dan wilayah instansi/organisasi, kode pos, nomor telepon
atau email, alamat dicetak di bawah zona dan dengan ukuran huruf lebih kecil dan warna huruf hitam tebal
.NOMOR DAN KODE SURAT
1. Penomoran ditulis pada satu baris yang memuat: nomor surat, kode surat, kode instansi, kode bulan dan kode tahun kalender.
2. Nomor surat menggunakan tiga digit, mulai dari nomor urut 001, masa berlaku nomor surat adalah satu periode. Dihitung mulai dari masa bakti kepengurusan organisasi/instansi masing-masing.
3. Kode surat dapat berupa singkatan dari kode acara yang akan dilaksanakan atau kode surat yang sesungguhnya.
.
KODE SURAT
1. Kode surat terdiri dari :
a. Surat Keputusan = SKep
b. Surat Keterangan = SKet
c. Surat Edaran = SEd
d. Surat Tugas = ST
e. Surat Kuasa = SK
f. Surat Peringatan = SP
g. Surat Ijin Kegiatan = SIK
h. Surat Perjanjian = SPn
i. Surat Undangan = Und
j. Memorandum = Mem
k. Nota Dinas = Nd
l. Pengumuman = Peng
m. Surat Ketetapan = STap
n. Surat Perintah = SPer
o. Surat Lain – lain = L
2. Kode surat yang merupakan contoh sebagai singkatan dari acara yang akan dilaksanakan
a. Konferensi Zona = KZ
b. Seminar Umum = SU
c. Seminar Teknologi = ST
3. Kode Bulan ditulis dengan menggunakan hurup Romawi dari bulan Januari sampai dengan Desember yaitu dengan kode I – XII
4. Tahun Kalender ditulis lengkap dan tidak boleh di singkat
PENANDATANGANAN SURAT DAN STEMPEL SURAT
1. Surat-surat penting yang menyangkut organiasasi/instansi seperti:Pembentukan kepanitiaan, laporan kegiatan, permohonan izin, dan surat-surat harus di tanda tangani oleh Pimpinan yang berwenang.Dalam hal Pimpinan berhalangan, penanda tanganan dapat dilakukan oleh struktur yang ada di bawahnya tetapi sudah ada dibawah persetujuan dari pimpinan terlebih dahulu, dengan penambahan simbol Atas Nama di atas tanda tangan.
Surat-surat yang ditandatangani ditempatkan di sudut kanan bawah setelah kata penutup surat.
Surat-surat organisasi yang sudah ditandatangani baru dianggap sah apabila dibubuhi stempel surat.
Stempel surat adalah stempel resmi instansi/organisasi yang bentuk serta susunan telah ditentukan.
Surat-surat yang hanya ditandatangani oleh Pimpinan dibubuhkan stempel dengan posisi disebelah kiri tanda tangan dan harus mengenai tanda tangan tersebut, tetapi tidak boleh menutupinya.
AGENDA SURAT DAN ARSIP SURAT
Semua surat masuk atau surat keluar, harus dicatat di buku agenda.Buku agenda surat setidak–tidaknya berisi kolom catatan : nomor urut, tanggal surat, kode surat, alamat dan tujuan serta perihal surat.
1. Klasifikasi surat dilihat dari sifatnya, terdiri dari :
Sangat rahasia : artinya surat yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang berkepentingan dan jika di ketahui oleh pihak lain akan mengancam suatu instansi/organisasi.
Rahasia/terbatas : artinya surat yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang berkepentingan dan jika di ketahui oleh pihak lain tidak akan mengancam suatu instansi/organisasi.
Biasa : artinya surat yang boleh diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan dan tidak mengancam kelembagaan.
2. Klasifikasi surat dilihat dari pengirimannya, terdiri dari :
Kilat, artinya surat tersebut dikirim seketika setelah surat selesai dibuat dan harus sampai dialamat hari itu juga.
Segera, artinya surat tersebut harus dikirim menurut urutan diterima sekretariat dan dikirim menurut jadwal kurir.
Kilat/Pos, artinya surat tersebut harus dikirim per pos dengan perangko kilat. Kilat Khusus/Pos, artinya surat tersebut harus dikirim per pos dengan perangko kilat khusus.
Tanda klasifikasi surat harus dicantumkan dengan membutuhkan stempel sangat rahasia ataurahasia dan seterusnya pada amplop, dan lembar surat pada surat pengantarnya.Kode surat merupakan alat untuk mengenali masalah yang dikandung dalam arsip, dan disamping itu juga sebagai alat penentu, dimana letak arsip itu dalam urutan hubungan masalahnya pada susunan seluruh arsip dalam simpanan.
Kode ini juga menunjukkan adanya urutan sistimatis dari masalah-masalah arsip dan kartu kendali dalam file.
Di bawah merupakan contoh beberapa kode surat, dikarenakan penomoran surat dimulai dari 000 s/d 900 maka penulis di sini mengkhususkan kode nomor surat untuk wilayah instansi Pendidikan.
000 UMUM
001 Lambang
002 Tanda Kehormatan/Penghargaan untuk pegawailihat 861.1
003 Hari Raya/Besar
004 Ucapan
005 Undangan
020 PERALATAN
040 PERPUSTAKAAN Dokumentasi / Kearsipan / Sandi
042 Dokumentasi
045 Kearsipan
060 ORGANISASI / KETATALAKSANAAN
090 PERJALANAN DINAS
230 ORGANISASI PROFESI DAN FUNGSIONAL
232 Persatuan Guru Republik Indonesia
236 Korps Pegawai Republik Indonesia
239 Organisasi Profesi Dan Fungsional Lainnya
240 ORGANISASI PEMUDA
410 PEMBANGUNAN DESA
411 Pembinaan Usaha Gotong Royong
.14 Pungutan
.2 Lembaga Sosial Desa (LSD)
.32 Kuliah Kerja Nyata (KKN)
.33 Pusat Latihan
.34 Kursus-Kursus
.35 Kurikulum / Sylabus
.36 Ketrampilan
.37 Pramuka
.4 Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
.25 Petunjuk / Pembinaan Pelaksanaan
.3 Koperasi Desa
.32 Koperasi Usaha Desa
420 PENDIDIKAN
.1 Pendidikan Khusus Klasifikasi disini Pendidikan Putra/I Irja
421 Sekolah
.1 Pra Sekolah
.2 Sekolah Dasar
.3 Sekolah Menengah
.4 Sekolah Tinggi
.5 Sekolah Kejuruan
.6 Kegiatan Sekolah, Dies Natalis Lustrum
.7 Kegiatan Pelajar
.71 Reuni Darmawisata
.72 Pelajar Teladan
.73 Resimen Mahasiswa
.8 Sekolah Pendidikan Luar Biasa
.9 PLS / Pemberantasan Buta Huruf
422 Administrasi Sekolah
.1 Persyaratan Masuk Sekolah, Testing, Ujian,Pendaftaran, Mapras, peloncoan
.2 Tahun Pelajaran
.3 Hari Libur
.4 Uang Sekolah, Klasifikasi Disini SPP
.5 Beasiswa
423 Metode Belajar
.1 Kuliah
.2 Ceramah, Simposium
.3 Diskusi
.4 Kuliah Lapangan, Widyawisata, KKN, Studi Tur
.5 Kurikulum
.6 Karya Tulis
.7 Ujian
424 Tenaga Pengajar, Guru, Dosen, Dekan, Rektor
Klasifikasi Disini: Guru Teladan
425 Sarana Pendidikan
.1 Gedung
.11 Gedung Sekolah
.12 Kampus
.13 Pusat Kegiatan Mahasiswa
.2 Buku
.3 Perlengkapan Sekolah
426 Keolahragaan
.1 Cabang Olah Raga
.2 Sarana
.21 Gedung Olah Raga
.22 Stadion
.23 Lapangan
.24 Kolam renang
.3 Pesta Olah Raga, Klasifikasi nya: PON, Porsade, Olimpiade,
.4 KONI
427 Kepramukaan Meliputi: Organisasi dan Kegiatan Remaja
Klasifikasi Disini: Gelanggang Remaja
428 Kepramukaan
429 Pendidikan Kedinasan Untuk Depdagri, Lihat 890
430 KEBUDAYAAN
431 Kesenian
.1 Cabang Kesenian
.2 Sarana
.21 Gedung Kesenian
432 Kepurbakalaan
433 Sejarah
434 Bahasa
435 Usaha Pertunjukan, Hiburan, Kesenangan
440 KESEHATAN
441 Pembinaan Kesehatan
442 Obat-obatan
443 Penyakit Menular
444 Gizi
445 Rumah Sakit, Balai Kesehatan, PUSKESMAS,PUSKESMAS Keliling, Poliklinik
446 Tenaga Medis
448 Pengobatan Tadisional
450 AGAMA
451 Islam
.1 Peribadatan
.11 Sholat
.12 Zakat Fitrah
.13 Puasa
.14 MTQ
.2 Rumah Ibadah
.3 Tokoh Agama
.4 Pendidikan
.41 Tinggi
42 Menengah
.43 Dasar
.44 Pondok Pesantren
.45 Gedung Sekolah
.46 Tenaga Pengajar
.47 Buku
.48 Dakwah
.49 Organisasi / Lembaga Pendidikan
.5 Harta Agama Wakaf, Baitulmal, dsb
.6 Peradilan
.7 Organisasi Keagamaan Bukan Politik Majelis Ulama
.8 Mazhab
456 Urusan Haji
.1 ONH
.2 Manasik
560 TENAGA KERJA
.1 Pengangguran
561 Upah
562 Penempatan Tenaka Kerja, TKI
563 Latihan Kerja
564 Tenaga Kerja
800 KEPEGAWAIAN
810 PENGADAAN
820 MUTASI
822 Kenaikan Gaji Berkala
823 Kenaikan Pangkat / Pengangkatan
824 Pemindahan / Pelimpahan / Perbantuan
825 Datasering dan Penempatan Kembali
826 Penunjukan Tugas Belajar
828 Mutasi Dengan Instansi Lain
830 KEDUDUKAN
Meliputi: Perhitungan Masa Kerja, Penyesuaian Pangkat/
Gaji, Penghargaan Ijasah, Dan Jenjang Pangkat
831 Perhitungan Masa Kerja
832 Penyesuaian Pangkat / Gaji
833 Penghargaan Ijazah / Penyesuaian
834 Jenjang Pangkat / Eselonering
840 KESEJAHTERAAN PEGAWAI
Meliputi: Tunjangan, Dana, Perawatan Kesehatan, Koperasi, Distribusi, Permahan/Tanah,
Bantuan Sosial, Rekreasi Dan Dispensasi.841 Tunjangan
.1 Jabatan
.2 Kehormatan
.3 Kematian/Uang Duka
.4 Tunjangan Hari Raya
.5 Perjalanan Dinas Tetap/Cuti/Pindah
.6 Keluarga
.7 Sandang, Pangan, Papan (Bapertarum)
842 Dana
.1 Taspen
.2 Kesehatan
. 3 Asuransi
843 Perawatan Kesehatan
844 istribusi
845 Perumahan/Tanah
846 Bantuan Sosial
850CUTI Meliputi Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Hamil, Cuti Naik Haji, Cuti
Diluar Tanggungan Negara Dan Cuti Alasan Lain
860 PENILAIAN
861 Penghargaan
.1 Bintang/Satyalencana
.2 Kenaikan Pangkat Anumerta
.3 Kenaikan Gaji Istimewa
.4 Hadiah Berupa Uang
.5 Pegawai Teladan
862 Hukuman
863 Konduite, DP3, Disiplin Pegawai
864 Ujian Dinas
865 Penilaian Kehidupan Pegawai Negeri
Meliputi: Petunjuk Pelaksanaan Hidup Sederhana, Penilaian Kekayaan Pribadi (LP2P)
870 TATA USAHA KEPEGAWAIAN
871 Formasi
872 Bezetting/Daftar Urut Kepegawaian
873 Registrasi
.1 NIP
.2 KARPEG
.3 Legitiminasi/Tanda Pengenal
.4 Daftar Keluarga, Perkawinan, Perceraian, Karis,
Karsu
874 Daftar Riwayat Pekerjaan
875 Kewenangan Mutasi Pegawai
876 Penggajian
.1 SKPP
877 Sumpah/Janji
878 Korps Pegawai
880 PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Pemberhentian,Permintaan Sendiri, Dengan Hak Pensiun, Karena
Meninggal Dunia, Alasan Lain, Dengan Diberi Uang Pesangon, Uang Tunggu Untuk
Sementara Waktu Dan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
881 Permintaan Sendiri
882 Dengan Hak Pensiun
883 Karena Meninggal
884 Alasan Lain
885 Uang Pesangon
886 Uang Tunggu
887 Untuk Sementara Waktu
888 Tidak Dengan Hormat
890 PENDIDIKAN PEGAWAI
Meliputi: Perencanaan, Pendidikan Reguler, Pendidikan Non-Reguler, Pendidikan Ke Luar Negeri,
Metode, Tenaga Pengajar, Administrasi Pendidikan, Fasilitas Sarana Pendidikan
891 Perencanaan
892 Pendidikan _Egular / Kader
893 Pendidikan dan Pelatihan / Non Reguler
894 Pendidikan Luar Negeri
895 Metode
896 Tenaga Pengajar / Widyaiswara/Narasumber
897 Administrasi Pendidikan
898 Fasilitas Belajar
899 Sarana
900 KEUANGAN
910 ANGGARAN
920 OTORISASI / SKO
930 VERIFIKASI
940 PEMBUKUAN
950 PERBENDAHARAAN
960 PEMBINAAN KEBENDAHARAAN
961 Pemeriksaan Kas Dan Hasil Pemeriksaan Kas
970 PENDAPATAN
990 BENDAHARAWAN
Demikian rincian singkat tentang Penomoran Surat. Untuk daftaran nomor surat yang lebih lengkap dapat di klik di sini.
.
Terimakasih untuk kunjungannya.
STANDAR PELAYANAN
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OMBEN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 188/45/434.101.05/2009
TENTANG
STANDART PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS OMBEN
KEPALA PUSKESMAS OMBEN
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, diperlukan standart pelayanan;
1. Bahwa untuk maksud pada huruf a. Standart Pelayanan Publik Puskesmas Omben ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Omben Kab. Sampang.
Mengingat : 1. Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
1. Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;
5. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 11 tahun 2005 tentang Pelayanan Publik di Jawa Timur;
6. Peraturan Bupati Sampang Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sampang.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Standart Pelayanan Publik pada Puskesmas Omben sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada publik;
KEDUA : Standart pelayanan publik pada Puskesmas Omben Kab. Sampang disusun dengan sistematika sebagai berikut :
1. Pendahuluan 1. Visi2. Misi3. Tupoksi4. Jenis Pelayanan
2. Standart Pelayanan 1. Jenis Pelayanan2. Persyaratan Pelayanan3. Biaya / Tarif Pelayanan4. Waktu Penyelesaian Pelayanan5. Produk Pelayanan6. Prosedur Pelayanan7. Kompetensi Petugas8. Sarana dan Prasarana9. Petugas yang menangani fungsi :10. Pelayanan Informasi Publik11. Penanganan Pengaduan
3. Penutup
KETIGA : Uraian secara rinci standart pelayanan Publik sebagaimana dimaksud pada DIKTUM KEDUA, dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Puskesmas Omben;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : OMBEN
Pada tanggal : Juli 2009
KEPALA PUSKESMAS OMBEN
Dr.Hj. TITIN HAMIDAH
NIP. 19731020 200212 2 006
NIP. 197
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS OMBEN
NOMOR : 188/45/434.101.05/2009
TANGGAL : JULI 2009
STANDART PELAYANAN PUBLIK
PUSKESMAS OMBEN
1. A. PENDAHULUAN
1. V i s i : Terwujudnya Puskesmas Omben sebagai sentra pelayanan Kesehatan yang berkualitas, profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, menghasilkan layanan yang memuaskan
2. M i s i :
1. Ikut menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan2. Menciptakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar sesuai standart3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau4. Mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat5. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat6. Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam menjalankan fungsinya Tugas pokok yang harus dijalankan Puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan adalah menjalankan program pokok:
1. Promosi Kesehatan2. Upaya Penyehatan Lingkungan3. Upaya Perbaikan Gizi4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak5. Keluarga Berencana6. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular7. Pengobatan
Fungsi Puskesmas
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan
untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.
1. Jenis – Jenis Pelayanan
Jenis-jenis pelayanan yang menjadi kewenangan dan Tupoksi Puskesmas Omben meliputi Pelayanan Administrasi dan Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1) Rawat Jalan : Poli umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli Kusta, Poli TB
2) Rawat Inap
3) PONED
4) UGD
5) Persalinan Normal
6) Pelayanan Administratif
7) Laboratorium
8) Konsultasi : Kesehatan, Pojok Gizi
B. STANDAR PELAYANAN
1. PELAYANAN RAWAT JALAN
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konsultasi kesehatan
b. Jam Kerja : Pelayanan rawat jalan dimulai dari pendaftaran pasien di loket.
v Loket pendaftaran : Senin – Kamis : Pukul 07.00 – 12.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.00 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.00 – 11.30 WIB
v Rawat Jalan : Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.30 – 12.00 WIB
c. Persyaratan Pelayanan :
v Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas Omben
v Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas
v Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes
d. Biaya / Tarif Pelayanan
v Untuk Pasien umum : membayar karcis retribusi Rp.2.000, ditambah biaya cetak Kartu Berobat Rp. 1.000,-
v Untuk Pasien Jamkesmas dan Askes: Gratis
v Untuk pelayanan di poli gigi, biaya pelayanan terdiri dari:
Scalling atas atau bawah : Rp. 6.000,- Pencabutan gigi anak : Rp. 3.000-5.000,- Pencabutan gigi dewasa : Rp. 8.000-20.000,- Penambalan gigi sementara : Rp. 3.000,- Penambalan gigi tetap amalgam : Rp. 7.500,- Penambalan gigi komposit : Rp. 12.000,- Operculectomy dan koreksi oklusi : Rp. 3.500,- Pasang gigi tiruan sebagian : Rp. 150.000,- Pasang gigi tiruan lengkap : Rp.300.000,-
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan :
1) Loket : 3 menit
2) Poli Umum : 10 menit
3) Poli KIA : 15 menit
4) Poli Gigi :
Scalling atas atau bawah : 30 menit Pencabutan gigi anak : 5 menit Pencabutan gigi permanent : 15 menit Konservasi / penambalan : 30 menit
5) Apotek : Resep tanpa puyer : 3 menit
Resep dengan puyer : 5 menit
6) Laboratorium : 10-120 menit
1. Produk Pelayanan : Jasa Pelayanan Kesehatan2. Prosedur Pelayanan
1) Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran .
Bagi yang belum Pernah berkunjung ke Puskesmas Omben (Kunjungan Baru), mendaftarkan diri dengan menyampaikan data nama, umur, alamat, nama KK, keperluan , ke Petugas Loket, dengan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,- ditambah biaya cetak kartu berobat Rp. 1.000,- kemudian semua data dimasukkan ke Komputer, sementara Petugas Loket mencetak Kartu berobat Pasien diantar oleh Petugas lainnya ke tempat pelayanan lainnya. (Pasien yang tidak membawa kartu akan diberi kartu baru lagi dan membayar biaya cetak kartu Rp.1.000,-)
Bagi Pasien yang membawa kartu Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket Pendaftaran dengan menyodorkan Kartu berobat dan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,-. Setelah semua data dimasukkan ke Komputer Pasien diantar petugas menuju tempat pelayanan yang lain.
Untuk Pasien Jamkesmas, Askes tidak dikenakan biaya sama sekali.
2) Di Poli Pasien akan mendapatkan pelayanan yang diinginkan sesuai standart. Setelah Pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan konseling pasien menuju apotik untuk mengambil obat kemudian pulang.
Setelah dari Poli sesuai keperluan, pasien bisa dirujuk ke Laboratorium, Pojok Gizi, dll. Bila di Poli / Unit pelayanan yang lain ada tindakan mendis pasien akan dikenakan biaya tindakan sesuai Perda dan dibayar di Kasir ( Apotik ).
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN
1. Kompetensi Petugas
Pasien / Klien ditangani oleh Petugas sesuai bidangnya. Loket ditangani oleh tenaga administrasi. Poli KIA ditangani oleh bidan. Poli Umum ditangani oleh Perawat. Poli Gigi ditangani oleh Perawat Gigi. Apotik dilayani oleh tenaga administrasi. Masing-masing Poli dalam melaksanakan tugasnya berkolaborasi dengan dokter dan dokter gigi.
1. Sarana dan Prasarana
v Meja
v Kursi
v Komputer
v Alat medis
v Obat-obatan dan bahan habis pakai
v Bed pasien
v Mesin laminating
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
1. Pemberian Kompensasi kepada Penerima Pelayanan Publik
1. PELAYANAN RAWAT INAP
a. Jenis Pelayanan :Pelayanan jasa kesehatan berupa Pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan perawatan dengan menyediakan tempat tinggal untuk menginap.
b. Jam Pelayanan : 24 jam.
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan rawat inap
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan rawat inap harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1) Perawatan / hari : Rp.27.000,-
2) Tindakan Ringan I : Rp. 7.500,-
3) Tindakan Ringan II : Rp.12.500,-
4) Tindakan Sedang : Rp.40.000,-
5) Px.Laboratorium : Menyesuaikan
6) Ambulan ke Sampang : Rp. 120.000,-
7) Ambulan ke Pamekasan : Rp.160.000,-
8) Bahan & obat : Menyesuaikan
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan : sesuai kasus
f. Produk Pelayanan : berupa jasa pemeriksaan, pengobatan dan perawatan kesehatan
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan
Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan, kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus, setelah dilakukan observasi pasien dibawa ke ruang rawat inap. Di ruang rawat inap, pasien mendapatkan perawatan yang intensif dari Perawat dan dokter. Setelah kondisinya membaik pasien diijinkan pulang.
ALUR PELAYANAN RAWAT INAP
1. Kompetensi Petugas
Pelayanan di Rawat Inap dilaksanakan oleh Perawat dan Dokter
1. Sarana dan Prasarana
1) Obat dan bahan habis pakai
2) Bed Pasien
3) Alat medis
4) Ruang Rawat Inap
5) Rekam Medis Penderita
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben yang tergabung dalam team management complaint.
1. PELAYANAN PONED
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan kasus Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
b. Jam Pelayanan : 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Poned
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Poned harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1). Persalinan Normal : Rp. 350.000,-
2). Ekstraksi Vacum : Rp. 650.000,-
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan : Menyesuaikan kasus
f. Produk Pelayanan : berupa jasa kasus Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatannya.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan
Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan secara cermat dan tepat oleh bidan atau dokter jaga, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Apabila tidak ada kegawat daruratan di bidang kebidanan, persalinan dapat dilakukan di Puskesmas dan dilakukan observasi ingá pasien pulang. Sebaliknya, apabila ada kegawat daruratan pasien segera dirujuk ke Rumah Sakit
ALUR PELAYANAN PONED
1. Kompetensi Petugas
Petugas yang melayani Poned adalah Bidan, Dokter dan Perawat
1. Sarana dan Prasarana
1) Obat dan bahan habis pakai
2) Bed Obgin
3) Alat medis
4) Ruang Rawat Inap
5) Ruang VK
6) Status Penderita
7) Komputer
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben yang tergabung dalam team management complaint.
1. PELAYANAN UGD
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan kasus kegawat daruratan
b. Jam Pelayanan : 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan UGD
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Poned harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1) Tindakan Ringan I : Rp. 7.500,-
2) Tindakan Ringan II : Rp.12.500,-
3) Tindakan Sedang : Rp.40.000,-
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan : Sesuai kasus
f. Produk Pelayanan : berupa jasa kesehatan kasus kegawat daruratan
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan
Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan, kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Setelah dilakukan pemeriksaan yang cermat, cepat dan tepat ditentukan apakah Pasien bisa diijinkan pulang atau perlu rawat inap atau perlu dirujuk ke Rumah Sakit.
ALUR PELAYANAN UGD
1. Kompetensi Petugas
Petugas yang melayani UGD adalah Dokter, dan Perawat
j. Sarana dan Prasarana
1) Obat dan bahan habis pakai
2) Bed Pasien
3) Alat medis
4) Ruang Rawat Inap
5) Ruang UGD
6) Status Penderita
7) Komputer
k. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditanngani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
1. PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan Persalinan Normal
b. Jam Pelayanan : 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Persalinan
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Persalinan harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
Persalinan Normal : Rp. 350.000,-
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan : Menyesuaikan kasus
f. Produk Pelayanan : berupa Persalinan secara Normal
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatannya.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan
Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan secara cermat dan tepat oleh bidan, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Berbeda dengan Poned, pada pelayanan persalinan normal jarang ditemukan penyulit di bidang kebidanan.
ALUR PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
1. Kompetensi Petugas
Petugas yang melayani UGD adalah Dokter, dan Perawat
j. Sarana dan Prasarana
1) Obat dan bahan habis pakai
2) Bed Pasien
3) Alat medis
4) Ruang Rawat Inap
5) Ruang UGD
6) Status Penderita
7) Komputer
k. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditanngani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
1. PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan Persalinan Normal
b. Jam Pelayanan : 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Persalinan
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Persalinan harus menyerahkan foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
Persalinan Normal : Rp. 350.000,-
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan : Menyesuaikan kasus
f. Produk Pelayanan : berupa Persalinan secara Normal
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
Pasien datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatannya.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan
Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan secara cermat dan tepat oleh bidan, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Berbeda dengan Poned, pada pelayanan persalinan normal jarang ditemukan penyulit di bidang kebidanan.
ALUR PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
1. Kompetensi Petugas
Petugas yang melayani Persalinan normal adalah Bidan
1. Sarana dan Prasarana
1) Obat dan bahan habis pakai
2) Bed Obgin
3) Alat medis
4) Ruang Rawat Inap
5) Ruang VK
6) Status Penderita
7) Komputer
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
1. PELAYANAN ADMINISTRASI
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan administratif berupa Permohonan Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit, beserta legalisir
b. Jam Pelayanan : Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.30 – 12.00 WIB
c. Persyaratan Pelayanan
Untuk Permohonan Surat keterangan sehat : membawa pas foto 3×4 sebanyak 1 (satu) lembar
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1). Surat Keterangan sehat : Rp. 5.000,-
2). Surat Keterangan Sakit : Rp. 5.000,-
3). Legalisir : gratis
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 5 menit
f. Produk Pelayanan : berupa Surat Keterangan sehat dan Surat Keterangan Sakit serta legalisirnya
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
1) Untuk Permohonan Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit: Pemohon datang ke Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan kesehatan di poli umum. Hasil pemeriksaan akan ditulis di blangko Surat Keterangan kemudian ditandatangani oleh dokter.
2) Untuk Permohonan Legalisir : Pemohon datang ke Puskesmas Omben dengan membawa Surat Keterangan Sehat / Sakit yang asli beserta foto copy langsung menuju ruang tata usaha untuk mendapat legalisir yang ditandatangani oleh kepala atau staff tata usaha.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan
1). Surat Keterangan Sehat / Sakit
LEGALISIR
i. Kompetensi Petugas
v Petugas yang melayani Permohonan Surat Keterangan Sehat / Sakit : Petugas administrasi Loket, Perawat dan Dokter
v Petugas yang melayani Permohonan Legalisir adalah Petugas urusan Tata Usaha
j. Sarana dan Prasarana
1) Komputer
2) Meja
3) Kursi
4) Blangko Surat Keterangan Sakit/Sehat
5) Stempel
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
ALUR PELAYANAN PUSKESMAS OMBEN
7. PELAYANAN LABORATORIUM
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan dengan memeriksa spesimen.
b. Jam pelayanan : Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.30 – 12.00 WIB
Untuk kasus emergensi, laboratorium buka 24 jam.
c. Persyaratan Pelayanan :
v Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas Omben
v Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas
v Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes
d. Biaya / Tarif Pelayanan
Pemeriksaan Darah
v Hb : Rp. 8.000,-
v Hit.Leucosit : Rp. 5.000,-
v PCV / Hematokrit / LED : Rp. 3.000,-
v Golongan Darah : Rp. 8.000,-
v Hit.Trombosit : Rp. 7.000,-
v Darah Lengkap : Rp. 20.000,-
v Glukosa / GDA / 2 JPP : Rp. 10.000,-
v Asam Urat : Rp. 10.000,-
v Kolesterol : Rp. 15.000,-
v Trigliserida : Rp. 14.000,-
v BUN / Kreatinin : Rp. 16.000,-
v SGOT / SGPT : Rp. 22.000,-
Urine
v Urine Lengkap : Rp. 8.000,-
v Urine Lengkap + Reduksi : Rp. 12.000,-
v Tes Kehamilan / PPT : Rp. 6.000,-
BTA : Gratis Serologi
v Widal : Rp.15.000,-
Untuk Pasien Jamkesmas seluruh pemeriksaan laboratorium gratis.
1. Waktu Penyelesaian Pelayanan :
1) Hb / Gol. Darah / Tes Kehamilan : 10 Menit
2) Urine Lengkap : 15 Menit
3) Urine Lengkap + Reduksi : 30 Menit
4) DL / Widal : 90 Menit
5) BTA : 90 Menit
6) Kimia klinik : 120 Menit
1. Produk Pelayanan : Jasa Pelayanan Kesehatan2. Prosedur Pelayanan
Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran, dan membayar retribusi serta biaya cetak kartu (bagi pasien baru / tidak membawa kartu berobat), kemudian dengan diantar petugas pergi ke Poli, bila hasil pemeriksaan di Poli menunjukkan indikasi yang perlu dilakukan pemeriksaan Laboratorium, petugas akan merekomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Omben. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, Petugas Laboratorium memberikan hasil pemeriksaan di laboratorium untuk dianalisa dan dilakukan therapy pengobatan di Poli yang merujuk.
ALUR PELAYANAN LABORATORIUM
1. Kompetensi Petugas
Laboratorium Puskesmas Omben ditangani oleh tenaga yang berkompeten yaitu Analis Kesehatan
1. Sarana dan Prasarana
v Meja
v Kursi
v Alat laboratorium
v Reagan
v Bahan habis pakai
v ATK
v Ruangan
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditanngani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
8. PELAYANAN POJOK GIZI
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa berupa pemeriksaan status Gizi dan konseling
b. Jam pelayanan : Senin – Kamis : Pukul 07.30 – 13.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.30 – 10.30 WIB
Sabtu : Pukul 07.30 – 12.00 WIB
c. Persyaratan Pelayanan :
v Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas Omben
v Membawa Kartu Jamkesmas bagi Pasien Jamkesmas
v Membawa Kartu Askes untuk Pasien Askes
v Membawa KMS bagi bayi dan balita
d. Biaya / Tarif Pelayanan : Gratis
1. Waktu Penyelesaian Pelayanan : 15 menit2. Produk Pelayanan : Jasa Pelayanan Kesehatan dan konsultasi3. Prosedur Pelayanan
Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran, dan membayar retribusi serta biaya cetak kartu (bagi pasien baru / tidak membawa kartu berobat), kemudian dengan diantar petugas pergi ke Poli, bila hasil pemeriksaan di Poli menunjukkan indikasi perlu pemeriksaan status gizi, petugas akan merekomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di Pojok Gizi Puskesmas Omben. Setelah dilakukan pemeriksaan dan analisa di Pojok Gizi, Petugas memberikan konseling kepada pasien, dan bila ada persediaan pasien diberikan makanan tambahan, susu atau vitamin.
ALUR PELAYANAN POJOK GIZI
1. Kompetensi Petugas
Unit Pelayanan Pojok Gizi Puskesmas Omben ditangani oleh tenaga yang berkompeten yaitu Nutrisionis
1. Sarana dan Prasarana
v Meja
v Komputer
v ATK
v Kursi
v Timbangan
v Ruangan
v Pengukur Tinggi Badan
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
9. PELAYANAN PENGADUAN / KELUHAN PELANGGAN
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan yang mencakup aktivitas penerimaan dan tindak lanjut terhadap keluhan pelanggan, pengaduan dapat disampaikan pelanggan apabila pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan Standard pelayanan yang ada.
b. Persyaratan Pelayanan :
v Pelanggan yang mengajukan pengaduan harus mencantumkan nama, alamat, umur, dan keluhannya, serta mencantumkan unit pelayanan yang memberikan pelayanan tidak sesuai dengan SPP
v Pelanggan yang mengadukan keluhannya bersedia dihubungi kembali dengan maksud untuk klarifikasi dan untuk menginformasikan kembali tentang penyelesaian dan tindak lanjut atas pengaduan keluhan yang disampaikan
v Pengaduan keluhan pelanggan dapat disampaikan secara langsung dengan lisan atau tertulis pada lembar kritik dan saran atau melalui telepon
1. Biaya / Tarif Pelayanan
Tidak dipungut biaya
1. Waktu Penyelesaian Pelayanan :
Keluhan dapat disampaikan sewaktu-waktu / 24 jam
Lama Penyelesaian keluhan 1-3 hari kerja
Bila keluhan tidak dapat diselesaikan dalam 3 hari kerja maka hari ke 4 keluhan akan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang
1. Prosedur Pelayanan
1). Pelanggan mengajukan pengaduan keluhan secara langsung dapat berupa lesan ke Petugas di Puskesmas, atau tertulis lewat lembar kritik dan saran yang disediakan di Puskesmas dan dimasukkan kedalam kotak saran, atau lewat telepon Puskesmas
2). Petugas di Puskesmas menerima keluhan dari Pelanggan dan mencatat setiap keluhan Pelanggan di buku keluhan pelanggan.
3). Petugas menyampaikan keluhan ke Tim Managemen Komplain Puskesmas.
4). Tim managemen komplain Puskesmas bersama-sama dengan Penanggung Jawab unit pelayanan terkait menganalisa keluhan dan membuat rencana perbaikan dan pemberian kompensasi pelanggan.
5). Tim managemen komplain Puskesmas menginformasikan rencana perbaikan dan pemberian kompensasi ke Pelanggan.
6). Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan Tim Managemen Komplain Puskesmas tidak dapat menyelesaikan keluhan pelanggan maka permasalahan keluhan pelanggan akan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.
ALUR PELAYANAN PENGADUAN PELANGGAN
f. Spesifikasi Produk Pelayanan
Informasi penyelesaian keluhan Kompensasi
g. Kompetensi Petugas
Tim Managemen Komplain yang menangani keluhan pelanggan :
Ketua : dr. YUSKI AMIN
Anggota : DWI RUSMANTO
HAFSATUN
M. JASULI ADI KARYA
drg. YUNITA PURNAWATI
NURUL KOMARIYAH P.
h. Sarana dan Prasarana
v Lembar kritik dan saran serta kotak saran
v Telepon Puskesmas Omben (0323) 781153-781118
v Kepala Puskesmas Omben ( dr. Hj. Titin Hamidah : HP 0818524499)
v Ketua Tim Managemen komplain ( dr. Yuski Amin : HP 0811377110 )
1. Kompensasi
Pelanggan mendapatkan kompensasi akibat ketidak sesuaian Pelayanan yang diterima dengan Standard Pelayanan yang telah ditentukan.
1. C. PENUTUP
Demikian SK Kepala Puskesmas Omben NOMOR : 188/45/434.101.05/2006 tentang STANDART PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS OMBEN ini dibuat untuk memenuhi tuntutan aspek legalitas sesuai Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, sehingga Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Omben dapat berjalan sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat luas.