Pek. Pondasi Boring

download Pek. Pondasi Boring

of 5

description

Teknik

Transcript of Pek. Pondasi Boring

PEKERJAAN PENGECATAN

Pek. Pondasi Boring

Hal. 4

PEKERJAAN PONDASI BORING

1.UMUM

Pembuatan lubang pondasi boring

1.1. Pembuatan lubang pondasi boring harus dilakukan dengan mesin bor khusus sistim Rotary yang menjadi kesatuan dengan crawler crane dan dilaksanakan oleh Pemborong / Subpemborong khusus yang mempunyai pengalaman baik dalam pekerjaan Pondasi Boring.

1.2. Walaupun pelaksanaan Pembuatan Pondasi Boring ini lazimnya dilaksanakan oleh Subpemborong, namun Pemborong Utama (Main Contractor) tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini.

1.3. Ukuran Diameter adalah 30 cm dengan pembesaran bawah s/d 45 cm dan ukuran diameter 50 cm dengan pembesaran bawah s/d 70 cm dengan kedalaman Pondasi Boring adalah ( 16.00 m terhitung dari muka tanah seperti tertera pada gambar atau bila sudah jumpai lapisan keras seperti yang disyaratkan dalam Laporan Soil Test dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Contoh lapisan keras Pondasi lubang Boring harus disimpan dan diberi tanda secukupnya.

1.4. Ukuran Casing dan Bucket harus sesuai dengan ukuran Pondasi Boring yang akan dibuat.

1.5. Pembuatan Pondasi Boring dimulai bila titik-titik yang bersangkutan sudah fixed dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

1.6. Setiap pengeboran Pondasi Boring tidak boleh dihentikan / ditinggalkan, tetapi harus diselesaikan pada saat itu juga secara kontinue.

1.7. Pelaksanaan Pondasi Boring hanya boleh dilakukan setelah rangkaian tulangan Pondasi Boring, pipa Tremie dan persiapan pengecoran telah siap di lapangan.

1.8. Pemborong harus menjaga (memperkecil) seminim mungkin) kemungkinan timbul kelongsoran-kelongsoran tanah pada daerah lubang pengeboran dan sekitarnya. Khusus untuk di daerah permukaan disyaratkan untuk menggunakan casing panjang ( 6 m atau menurut kebutuhan.

Untuk mencegah kemungkinan kelongsoran selain menggunakan casing tersebut diatas, maka diusahakan agar :

a. Menetralisasi tegangan air tanah, pada lubang pengeboran dan daerah sekitarnya dengan selalu menjaga tinggi muka air tanah pada lubang pengeboran selalu lebih tinggi dari muka air tanah asli sekitarnya.

b. Menggunakan Betonite untuk daerah yang terdapat lapisan pasir sesuai dengan hasil penyelidikan tanah.

1.9.Secara Prinsip pelaksanaan pembuatan Pondasi Boring harus segera dilanjutkan langsung dengan pemasangan rangkaian tulangan dan pengecoran Pondasi Boring.

Dengan perkataan lain, tidak diperkenankan melaksanakan dahulu semua pembuatan lubang bor baru dilaksanakan pemasangan rangkaian tulangan dan pengecoran Pondasi Boring.

Penundaan pengecoran Pondasi Boring terhadap lubang yang sudah dibuat yang melebihi 15 (lima belas) menit dianggap sebagai kegagalan dan Pemborong harus menggantinya dengan Pondasi Boring yang lain.

1.10. Pembersihan dasar lubang hanya boleh dilaksanakan dengan menggunakan cleaning bucket sebelum pengecoran beton dimulai. Pembersihan harus sedemikian sehingga tidak terdapat lapisan Lumpur atau lapisan-lapisan lainnya yang menghalangi kontak langsung beton dengan lapisan tanah keras.

1.11. Waktu awal dan akhir pembuatan tiap Pondasi Boring harus dicatat oleh Pemborong dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.

1.12. Pengeboran Pondasi Boring dianggap selesai setelah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk pengeboran selanjutnya dilakukan setelah pengeboran Pondasi Boring yang terdahulu telah selesai.

2.PENULANGAN PONDASI BORING

2.1.Mutu tulangan U39 ulir untuk dia. > = 16 dan U24 polos untuk dia. < = 16. Penulangan Pondasi Boring disesuaikan dengan gambar Struktur. Mutu beton K 225 (Khusus untuk Pondasi Boring, untuk beton substructure dan upper-structure lihat spesifikasi di atas atau sesuaikan dengan spesifikasi pada gambar).

Tulangan Pondasi Boring dirangkai terlebih dahulu sebelum dimasukkan lubang Pondasi Boring.

Pemasangan pembesian harus bersih dari Lumpur dan dijaga agar tidak menempel pada tepi lubang bor, sehingga pada waktu pengecoran terbungkus dengan baik oleh beton.

Apabila panjang pembesian tidak mencapai dasar lubang maka tulangan sambungan harus diikat sedemikian sehingga pembesian tetap pada tempatnya pada waktu pengecoran dilaksanakan. Rangkaian tulangan Pondasi Boring dibuat berdasarkan selimut beton min. 7.5 cm dan max. 10cm.

3. PENGECORAN PONDASI BORING

3.1.Pengecoran Pondasi Boring harus mendapat perhatian khusus berhubung adanya air tanah pada tanah lubang bor.

Pengecoran beton harus menggunakan Treme Pipe yang panjangnya mencapai dasar lubang bor, dengan cara sedemikian sehingga menjamin kontinuitas pengecoran beton.

Tremie Pipe harus dalam keadaan bersih dan baik. Sebelum pengecoran dimulai maka Tremie Pipe harus menyentuh dasar lubang, kemudian Tremi Pie diisi oleh adukan beton sampai mencapai mulut bor. Setelah itu Tremie Pipe diangkat sedikit demiki sedikit, sedemikian rupa sehingga pengangkatan Tremie Pipe tersebut harus lebih kecil dari tinggi muka beton cor dalam lubang bor dan harus dipertahankan minimal 1000 mm dibawah muka cor beton, untuk mencegah timbuknya recking

Pengecoran dihentikan apabila campuran antara beton cor dan Lumpur/kotoran-kotoran lain sudah naik dari lubang bor dan meluap serta berdasarkan jumlah kubikasi beton Pondasi Boring teritis dan bila tidak ada longsoran-longsoran dalam lubang bor.

Diisyaratkan agar beton cor menggunakan bhan retarder untuk mencegah terjadinya setting beton pada waktu pengecoran selama ( 5 jam. Slump beton digunakan ( 16 cm agar diperoleh beton yang mudah mengalir melalui pipa Tremie.

Selama proses pengerasan beton maka harus dicegah adanya getaran-getaran yang dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada beton Pondasi Boring.

Pengecoran lubang Pondasi Boring harus secepat mungkin dilaksanakan setelah pengeboran dan pengurusan/pembersihan dari Lumpur-lumpur/kotoran-kotoran lainnya disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas.

Jika sampai terjadi pengendapan (kelongsoran) lagi, maka lubang harus dibersihkan atau dibor kembali, setelah itu baru dapat diadakan pengecoran.

Pengecoran Pondasi Boring harus sampai ( 0.00 m atau rata dengan permukaan tanah existing.

Pada prinsipnya, pengecoran untuk masing-masing Pondasi Boring harus dilaksanakan secara kontinue. Bila karena keadaan yang tidak bias dihindarkan terjadi diskontinuitas pengecoran, maka pengecoran dapat dihentikan berdasarkan petunjuk dari Konsultan Pengawas. Penyambungan kembali pengecoran dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membobok sampai ketebalan tertentu pada permukaan yang telah mengeras, kemudian diberikan bahan additive lem beton, baru pengecoran dapat diteruskan.

Bila hasil pengecoran menunjukkan bahwa kubikasi beton rencana lebih besar dari kubikasi beton yang tercor, maka harus diadakan pemeriksaan kemungkinan terjadinya necking/diskontinuitas/setting atau masuknya Lumpur/tanah dalam lubang bor selama pengecoran.

Pemeriksaan dilakukan dengan mengadakan Core Drilling yang dilakukan oleh ahlinya yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bila ternyata hasil Core Drilling menunjukkan adanya diskontinuitas atau adanya Lumpur dalam Pondasi Boring, maka Pondasi Boring tersebut gagal dan harus diganti dengan Pondasi Boring yang baru sesuai dengan perhitungan dari Perencana / Konstruktor.

Segala biaya-biaya yang timbul untuk Core Drilling dan pembuatan pondasi Boring yang baru, Preload, atau perbaikan-perbaikan lainnya menjadi tanggung jawab Pemborong dan bukan merupakan pekerjaan tambah. Oleh sebab itu Pemborong harus memberi perhatian khusus untuk pelaksanaan Pondasi Boring tersebut.

4.TOLERANSI

Kedudukan Pondasi Boring harus memenuhi toleransi sebagai berikut :

4.1.Posisi Pondasi Boring tidak boleh mempunyai deviasi lebih dari 75 mm (3) dari posisi Pondasi Boring yang ditentukan dalam gambar struktur.

4.2.Posisi vertical dari Pondasi Boring, perbandingan deviasi lateral terhadap panjang Pondasi Boring tidak boleh lebih dari 1:120. Bila terjadi deviasi yang melebihi ketentuan-ketentuan tersebut diatas, maka segala perbaikan-perbaikan, perkuatan-perkuatan harus dilakukan dan menjadi beben biaya Pemborong.

5.BORED PILES RECORD

5.1.Bored Piles Record harus dilaksanakan oleh Pemborong pada setiap Pondasi Boring dan 3 copy harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas. Bored Piles Record tersebut harus terdiri dari :

1. Ukuran Pondasi Boring

a. Panjang dan Diameter dari lubang.

b. Ground Level, Cut off Level dari Pondasi Boring

c. Panjang Pondasi Boring

2. Panjang dan ukuran Casing

3.Waktu awal dan akhir untuk pembuatan lubang Pondasi Boring, pemasangan tulangan dan pengecoran Pondasi Boring harus dicatat oleh pemborong dengan saksi Konsultan Pengawas.

4. Deviasi pada as Pondasi Boring rencana.

5. Panjang dan detail pembesian.

6. Ground Condition.

a. Lapisan dasar pendukung Pondasi Boring berikut contoh.

b. Hasil test yang dilakukan pada tanah dalam lubang bor.

c. Tinggi muka air tanah.

7. Kekuatan atau mutu beton

8. Tanggal pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan cuaca

9. Kubikasi beton rencana.

10. Kubikasi beton yang dicor.

11. Lain-lain record yang perlu.