Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
-
Upload
firmansyahbintikbintik -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
1/44
PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI
APBN-PERUBAHAN TA. 2015
PEDOMAN TEKNIS
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
2/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mendukung program nasional upaya khususswasembada pangan tahun 2015 pemerintah melaksanakankegiatan pengembangan jaringan irigasi gunameningkatkan ketersediaan air. Hal ini merupakan salahsatu upaya untuk meningkatkan indeks pertanamandan/atau produktivitas padi.
Pada umumnya petani pemakai air, sampai saat ini belumdapat melaksanakan pengelolaan jaringan irigasi tersiersecara optimal sampai ke tingkat usahatani. Pemerintahdalam hal ini Kementerian Pertanian melalui DirektoratJenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berusaha untukmembantu meningkatkan pemberdayaan petani pemakaiair dalam pengelolaan jaringan irigasi melalui kegiatanpengembangan jaringan irigasi.
Kegiatan pengembangan jaringan irigasi Tahun Anggaran2015 (APBN-Perubahan) dialokasikan melalui TugasPembantuan pada mata anggaran belanja bantuan sosialdengan transfer uang. Kegiatan ini direncanakan akandilaksanakan di 29 (dua puluh sembilan) provinsi.
Pedoman Teknis ini disusun hanya memuat hal-hal secaragaris besar. Untuk lebih detilnya Dinas Pertanian tingkatPropinsi agar menindaklanjuti dengan penyusunanPetunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Dinas Pertanian TingkatKabupaten/Kota menyusun Petunjuk Teknis (Juknis)melalui koordinasi dengan instansi terkait. Dengandemikian diharapkan pelaksanaan kegiatan secara teknissesuai dengan kondisi di lapangan.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
3/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 ii
Buku Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi inisebagai acuan para petugas pertanian di daerah danpemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakankegiatan pengembangan jaringan irigasi TA. 2015 yangdibiayai melalui dana APBN-Perubahan.
Jakarta, Maret 2015
Direktur Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian,
Sumarjo Gatot IriantoNIP. 19601024 198703 1 001
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
4/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. iDAFTAR ISI ............................................................................................ iiiI. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Tujuan .......................................................................................... 2 C. Sasaran ........................................................................................ 2
D. Pengertian .................................................................................. 3 II. KETENTUAN DALAM PENGEMBANGAN JARINGAN
IRIGASI ............................................................................................. 8A. Norma .......................................................................................... 8 B. Standar Teknis ......................................................................... 8 C. Kriteria Lokasi dan Petani ................................................... 9 D. Tahapan Pelaksanaan ..........................................................10
E. Pembiayaan .............................................................................11
III. PELAKSANAAN KEGIATAN ...................................................12
A. Persiapan ..................................................................................12 B. Pelaksanaan Konstruksi .....................................................13 C. Partisipasi Petani ..................................................................14
IV. INDIKATOR KINERJA ..............................................................15A. Indikator Kinerja ...................................................................15 B. Bobot Kinerja Fisik ...............................................................16
V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN .................17A. Monitoring dan Evaluasi ....................................................17 B. Pelaporan .................................................................................18
VII. PENUTUP .....................................................................................27LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
5/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor penting dalampembangunan perekonomian, mengingat fungsi danperannya dalam penyediaan pangan bagi penduduk,pakan dan energi, serta tempat bergantungnya matapencaharian penduduk di perdesaan. Sektor inimempunyai sumbangan yang signifikan dalampembentukan Produk Domestik Bruto (PDB),peningkatan devisa dan peningkatan kesejahteraanpetani, sehingga pembangunan pertanian dapatdikatakan sebagai motor penggerak dan penyanggaperekonomian nasional.
Dalam memberikan dukungan terhadap pembangunanpertanian diperlukan sarana dan prasarana yangmemadai, salah satunya adalah sarana irigasi.Pengelolaan air irigasi dilakukan mulai dari hulu(upstream ) sampai dengan hilir ( downstream ). Saranairigasi tersebut dapat berupa: bendungan, bendung,saluran primer dan sekunder, boks bagi, bangunan-bangunan ukur, dan saluran tersier serta saluran
tingkat usaha tani (TUT). Rusaknya salah satubangunan-bangunan irigasi akan mempengaruhikinerja sistem yang ada, sehingga mengakibatkanefisiensi dan efektifitas irigasi menurun.
Pada umumnya petani pemakai air, sampai saat inibelum dapat melaksanakan pengelolaan jaringan irigasitersier secara optimal sampai ke tingkat usahatani.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
6/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 2
melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan SaranaPertanian berusaha untuk membantu meningkatkanpemberdayaan petani pemakai air dalam pengelolaanjaringan irigasi melalui kegiatan pengembanganjaringan irigasi.
Kegiatan pengembangan jaringan irigasi TahunAnggaran 2015 (APBN-Perubahan) dialokasikanmelalui Tugas Pembantuan pada mata anggaran belanjabantuan sosial dengan transfer uang.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kinerja jaringan irigasi tersiersehingga dapat meningkatkan fungsi layanan irigasi.
2. Meningkatkan produksi dan produktivitas padimelalui penambahan luas areal tanam dan/ataulayanan jaringan irigasi.
3. Meningkatkan partisipasi petani dalam pengelolaanjaringan irigasi.
C. Sasaran
1. Terbangunnya dan/atau meningkatnya jaringanirigasi tersier di 29 (dua puluh sembilan) provinsi.
2. Meningkatnya produksi dan produktivitas padimelalui penambahan indeks pertanaman dan/atauintensitas pertanaman (IP).
3. Meningkatnya partisipasi petani terhadappelaksanaan kegiatan pengembangan jaringanirigasi.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
7/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 3
D. Pengertian
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, danpembuangan air irigasi untuk menunjang pertanianyang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasirawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, danirigasi tambak.
Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunanpelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yangdiperlukan untuk pengaturan air irigasi yang
mencakup penyediaan, pembagian, pemberian,penggunaan dan pembuangan air irigasi.
Pengembangan Jaringan Irigasi adalahpembangunan jaringan irigasi baru dan/ataupeningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.
Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruhkegiatan penyediaan jaringan irigasi di wilayahtertentu yang belum ada jaringan irigasinya.
Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatanmeningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasiyang sudah ada atau kegiatan menambah luas arealpelayanan pada jaringan irigasi yang sudah adadengan mempertimbangkan perubahan kondisilingkungan daerah irigasi.
Jaringan Irigasi Pemerintah adalah jaringan irigasi
yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah ataujaringan irigasi yang dibangun oleh pemerintah.
Jaringan irigasi tersier/tingkat usaha tani(JITUT) adalah jaringan irigasi yang berfungsisebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petaktersier yang terdiri dari saluran tersier, salurankwarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
8/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 4
kwarter serta bangunan pelengkapnya pada jaringanirigasi pemerintah.
Jaringan Utama adalah jaringan irigasi yang beradadalam satu sistem irigasi, mulai dari bangunanutama (bendung/ bendungan) saluran induk /primer, saluran sekunder dan bangunan sadap sertabangunan pelengkapnya.
Bangunan boks bagi adalah bangunan yangterletak di saluran tersier yang berfungsi untukmembagi aliran air ke cabangnya.
Bangunan pelengkap adalah bangunan yang dibuatagar aliran air irigasi tidak terhambat akibat darikondisi topografi yang dilewati oleh saluran irigasi.
Bangunan terjun adalah bangunan yang berfungsimenurunkan muka air dan tinggi energi yangdipusatkan di satu tempat
Bangunan Utama adalah bangunan yang
dipergunakan untuk menangkap atau mengambil airdari sumbernya seperti sungai atau mata air lainnya. Bendung adalah usaha untuk menaikkan tinggi
permukaan air, mengarahkan air sungai dengan caramembendung sungai tanpa reservoar. Jumlah dantinggi permukaan dipengaruhi oleh debit sungaimusim hujan dan kemarau.
Bendungan adalah usaha untuk menaikkan tinggipermukaan air, mengarahkan air sungai dengan caramembendung sungai mengumpulkannya denganreservoar sebelum dialirkan ke saluran pembawa.Dengan demikian pada musim hujan air dapatdisimpan dan dialirkan pada musim kemarau, selainuntuk air pengairan digunakan juga untuk airminum dan energi.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
9/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 5
Daerah Irigasi adalah kesatuan wilayah yangmendapat air dari satu jaringan irigasi yang bisadisingkat dengan DI.
Gorong-gorong adalah Bangunan fisik yangdibangun memotong jalan/galengan yang berfungsiuntuk penyaluran air.
Intensitas Pertanaman adalah frekuensipenanaman pada sebidang lahan pertanian untukmemproduksi bahan pangan dalam kurun waktu 1tahun.
Indeks Pertanaman adalah hasil dari perbandinganantara jumlah luas pertanaman dalam pola tanamselama setahun dengan luas lahan yang tersediauntuk ditanami.
Partisipatif adalah peran serta petani danpemerintah atas prinsip kesetaraan dalam setiaptahapan kegiatan sejak perencanaan, pengawasan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi sertapemanfaatan hasil termasuk pembiayaan. Pemeliharaan Jaringan irigasi adalah upaya
menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agarselalu dapat berfungsi dengan baik gunamemperlancar pelaksanaan operasi danmempertahankan kelestariannya.
Pengambilan bebas adalah bangunan yang dibuatdi tepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalamjaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air disungai.
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalahkelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadiwadah petani pemakai air dalam suatu daerahpelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
10/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 6
air sendiri secara demokratis, termasuk lembagalokal pengelola irigasi.
Pintu air adalah bangunan fisik yang dapatmengatur keluar masuk air sesuai dengankebutuhan tanaman yang diusahakan.
Produktivitas adalah tingkat hasil/produksi yangdidapatkan per satuan luas (hektar) dalam satu kalipertanaman.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa (JIDES)/Tingkat Usaha Tani (JITUT) adalah kegiatan
perbaikan/penyempurnaan jaringan irigasi desa(JIDES)/tingkat usaha tani (JITUT) gunamengembalikan/meningkatkan fungsi danpelayanan irigasi seperti semula atau menambahluas areal pelayanan.
Saluran Sekunder adalah saluran pembawa airirigasi yang mengambil air dari bangunan bagi di
saluran primer yang berada dalam jaringan irigasi. Saluran Tersier adalah saluran yang membawa airdari bangunan sadap tersier ke petak tersier.
Saluran tidak berfungsi atau tidak baik (rusak) adalah :
Sawah yang terairi kurang dari 50% (lima puluhpersen);
Saluran dalam kondisi rusak berat jika terjadipenyempitan sehingga kapasitas debit salurankurang dari 70 (tujuh puluh persen) debitmaksimum;
Tanggul saluran berpotensi runtuh; Tanggul saluran banyak bocoran yang berarti.
Siphon adalah bangunan air yang dipakai untukmengalirkan air irigasi dengan menggunakan
gravitasi melalui bagian bawah sungai.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
11/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 7
Sumber Air adalah tempat/wadah air baik yangterdapat pada, di atas, maupun di bawah permukaantanah (dalam penjelasan termasuk dalampengertian; sungai, danau, mata air, aquifer, situ,waduk, rawa dan muara serta dijelaskan sifat wadahair yang kering permanen).
Survei Investigasi Desain (SID) adalahPenentuan/penetapan lokasi dan jenis, spesifikasiinfrastruktur (gambar), perhitungan RAB yang akandilaksanakan pembangunannya.
Talang adalah bangunan air yang melintas di ataslahan, saluran/sungai atau jalan untuk mengalirkanair ke seberangnya.
Ferosemen adalah campuran semen, pasir yangdiberi tulangan besi beton dengan diameter 6,00mm atau 8,00 mm dan kawat ayam. Perbandingansemen dan pasir yang biasa digunakan 1:3 (KP-03,
PU). Talang Ferosemen adalah bangunan air yangmelintas di atas saluran/sungai atau jalan untukmengalirkan air irigasi ke seberangnya, yangdibentuk dari beton tipis (6 cm), dengan tulanganbesi 6,00 mm, yang dilapisi kawat ayam atau jala.
Saluran irigasi adalah saluran bangunan, danbangunan pelengkap yang merupakan satu kesatuanyang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.
Saluran Irigasi Ferosemen adalah saluran irigasiyang dibuat dari beton tipis (6 cm), dengan tulanganbesi 6,00 mm, yang dilapisi kawat ayam atau jala.Khusus lahan rawa, untuk menghindari strukturtanah yang labil, saluran irigasi dibangun di atas
lahan.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
12/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 8
II. KETENTUAN DALAM PENGEMBANGAN
JARINGAN IRIGASI
Kegiatan pengembangan jaringan irigasi diarahkan padapembangungan jaringan irigasi tersier baru dan/ataujaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan yangterhubung dengan jaringan utama (primer dan sekunderdalam kondisi baik).
A. Norma
Pengembangan jaringan irigasi merupakan kegiatanpembangunan baru, peningkatan, dan/atauperbaikan/penyempurnaan jaringan irigasi gunamengembalikan/meningkatkan fungsi dan pelayananirigasi seperti semula sehingga menambah luas areal
tanam dan/atau meningkatkan intensitas pertanaman(IP).
B. Standar Teknis
1. Irigasi Air Permukaan/ Non Rawa
a. Jaringan primer, sekunder dalam kondisi baikdan sumber air tersedia.
b. Lebar saluran disesuaikan dengan debit air danluas lahan sawah yang akan diairi (luasoncoran).
c. Kemiringan ( slope ) saluran disesuaikan dengankelerengan lahan 2%.
d. Luas lahan sawah kelompok tani/gapoktan
minimal 15 Ha sedangkan P3A minimal 25 Ha.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
13/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 9
e. Meningkatkan IP minimal 0,5 dan/ataumeningkatkan produktivitas minimal 0,3 ton/ha.
2. Irigasi Rawa
a. Diutamakan pada rawa pasang surut dengantipe luapan B dan C dan rawa lebak.
b. Jaringan primer, sekunder dan/atau sumber airdalam kondisi baik.
c. Lebar saluran disesuaikan dengan besarnya
luapan dan luas lahan sawah yang akan diairi(luas oncoran).
d. Luas lahan sawah kelompok tani/gapoktan/P3Aberada pada satu hamparan blok tersier.
e. Meningkatkan IP minimal 0,5 dan/ataumeningkatkan produktivitas minimal 0,3 ton/ha.
C. Kriteria Lokasi dan Petani
1. Kriteria Lokasi
Kegiatan pengembangan jaringan irigasidilaksanakan pada jaringan tersier di daerah irigasipemerintah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota),irigasi desa dan/atau daerah irigasi rawa yangmemerlukan pengembangan jaringan irigasi tersier.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :a. Lokasi diutamakan pada jaringan irigasi yang
tersiernya mengalami kerusakan dan/ataumemerlukan pembangunan.
b. Jaringan primer, sekunder dalam kondisi baikdan sumber air tersedia melalui koordinasidengan Dinas/Balai lingkup pengairan sesuai
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
14/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 10
kewenangan Daerah Irigasinya, yang dibuktikandengan Surat Keterangan dari Dinas/Balailingkup pengairan.
c. Lokasi kegiatan pengembangan jaringan irigasidilaksanakan pada Daerah Irigasi/Daerah IrigasiRawa yang sudah ditetapkan dalam POKKabupaten/Kota.
d. Lokasi dilengkapi dengan posisi koordinatnya(LU/LS – BT/BB).
2. Kriteria Penerima Manfaata. Tergabung dalam wadah P3A/GP3A dan/atau
Poktan/Gapoktan.b. P3A/GP3A dan/atau Poktan/Gapoktan yang
mempunyai semangat partisipatif.
D. Tahapan Pelaksanaan
1. Persiapan :a. Survei, Investigasi dan Desain (SID)b. Penyusunan SK-SKc. Penyusunan RUKKd. Pembukaan Rekening Kelompoke. Transfer Dana
2. Pelaksanaan konstruksia. Pembersihan Lokasib. Pembelian Bahan Materialc. Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerjad. Konstruksi
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
15/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 11
E. Pembiayaan
Biaya yang digunakan untuk kegiatan ini tersediadalam mata anggaran belanja bantuan sosial untukpemberdayaan sosial dalam bentuk uang, yangdipergunakan untuk kegiatan fisik pengembanganjaringan irigasi dengan mengacu pada Pedoman UmumBansos Direktorat Jenderal Prasarana dan SaranaPertanian. Adapun besarnya bantuan untuk wilayahJawa dan Bali sebesar Rp. 1.000.000,-/ha, wilayah
Sumatera, Sulawesi, dan NTB sebesarRp. 1.100.000,-/ha, wilayah Kalimantan, Maluku danNTT sebesar Rp.1.250.000,-/ha, sedangkan wilayahPapua sebesar Rp.1.500.000,-/ha. Kegiatan SID,Sosialisasi, Pembinaan, Monitoring dan Evaluasidibiayai dari dana pendukung/sharing yang berasaldari APBD Provinsi atau APBD Kabupaten/Kota.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
16/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 12
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pengembangan jaringan irigasi dilaksanakansesuai tahapan kegiatan meliputi persiapan dan konstruksi.
A. Persiapan
1. Survei, Investigasi dan Desain (SID)
a. SID dimaksudkan untuk mendapatkan calonpetani dan calon lokasi yang sesuai untukpengembangan jaringan irigasi baik dari segiteknis maupun sosial.
b. Pelaksanaan SID dapat dibiayai oleh daerah atauswadaya kelompok tani/P3A (tidak dibiayai danabansos).
c. SID dapat dilaksanakan oleh petugas Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota bersama denganpetugas Kecamatan dan kelompok tani/P3A, ataudikerjasamakan dengan pihak lain.
d. Laporan hasil SID memuat : Letak lokasi berdasarkan daerah
administratif dan koordinat lintang dan bujurdengan menggunakan G lobal PositioningSystem /GPS atau ekstrapolasi dari petatopografi yang tersedia.
Gambar/sketsa/peta situasi lokasi. Luas layanan oncoran ( command area ) yang
akan diairi. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
17/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 13
2. Penyusunan SK-SK
Calon petani dan calon lokasi yang memenuhi
persyaratan ditetapkan oleh Pejabat PembuatKomitmen dan diketahui oleh Kepala DinasPertanian Kabupaten/Kota.
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok(RUKK)
Penyusunan RUKK dilaksanakan dengan
musyawarah P3A/Poktan dengan bimbingan TimTeknis atau koordinator lapangan. RUKK disusunberdasarkan kebutuhan bahan dari hasil SID dansekurang-kurangnya memuat rencana : (i) volume(panjang) saluran, komponen jaringan irigasi tersieryang akan dibangun/direhabilitasi, (ii) kebutuhanbahan, (iii) jumlah tenaga kerja, (iv) biaya, (v)sumber biaya dan (vi) waktu pelaksanaan. RUKKyang telah disusun harus disetujui oleh Timteknis/koordinator lapangan dan diketahui olehPPK.
B. Pelaksanaan Konstruksi
Konstruksi pengembangan jaringan irigasi
dilaksanakan secara swakelola oleh P3A/Poktan secarabergotong royong dengan memanfaatkan tenaga kerjaanggotanya. Kepada anggota kelompok yangberpartisipasi dalam kegiatan pengembangan jaringanirigasi, dapat diberikan insentif kerja yang nilainyaditentukan berdasarkan musyawarah kelompok danharus tertulis dalam RUKK.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
18/44
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
19/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 15
IV. INDIKATOR KINERJA
A. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dari kegiatan ini meliputi : keluaran,hasil, manfaat dan dampak. Uraian secara rinci dariindikator kinerja disajikan sebagai berikut :
1. Keluaran ( Output )
a. Terbangun dan/atau terehabilitasinya jaringanirigasi tersier sesuai dengan target di 29 (duapuluh sembilan) provinsi.
b. Meningkatnya partisipasi petani terhadappelaksanaan kegiatan pengembangan jaringanirigasi.
2. Hasil ( Outcome )
Meningkatnya luas areal tanam melalui indekspertanaman dan/atau intensitas pertanaman (IP)pada lokasi kegiatan pengembangan jaringanirigasi.
3. Manfaat ( Benefit )
Meningkatnya produksi padi melalui penambahanindeks pertanaman dan/atau intensitaspertanaman (IP) pada lokasi kegiatanpengembangan jaringan irigasi.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
20/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 16
4. Dampak ( Impact )
Meningkatnya pendapatan petani sebagai akibatdari meningkatnya produksi padi di lokasipengembangan jaringan irigasi sehinggakesejahteraan petani meningkat.
B. Bobot Kinerja Fisik
Bobot kinerja fisik dari masing-masing kegiatan adalah
sebagai berikut :
NO. KEGIATAN Bobot(%)
A Persiapan 301 Pembersihan Lokasi 102 Pembelian Bahan Material 10
3 Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja 10
B Pelaksanaan Konstruksi 701 Galian 152 Timbunan 103 Pembuatan Pondasi 154 Pembuatan Kerangka dan
Pengecoran Ferosemen/Pemasangan Batu Kali danPlester/Pemasangan Pipa
30
TOTAL 100
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
21/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 17
V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara periodikdan berjenjang mulai dari tingkat pusat, provinsi, dankabupaten/kota sesuai kewenangan dan tanggungjawabnya.
1. Kewenangan dan Tanggung Jawab di Tingkat
Pusata. Menyusun pedoman teknis pengembangan
jaringan irigasi.b. Melaksanakan bimbingan, monitoring dan
evaluasi kegiatan pengembangan jaringanirigasi.
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansiterkait.
2. Kewenangan dan Tanggung Jawab di TingkatProvinsia. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai
penjabaran dari pedoman teknis yangdisesuaikan dengan kondisi setempat.
b. Melaksanakan bimbingan, monitoring danevaluasi kegiatan pengembangan jaringanirigasi.
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansiterkait.
d. Menyusun laporan rekapitulasi pelaksanaankegiatan pengembangan jaringan irigasi dari
kabupaten/kota untuk disampaikan ke pusat.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
22/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 18
3. Kewenangan dan Tanggung Jawab di TingkatKabupaten
a. Menyusun petunjuk teknis sebagai penjabarandari petunjuk pelaksanaan yang disesuaikandengan kondisi setempat.
b. Melaksanakan bimbingan kepada petugaslapangan dan P3A/GP3A/Poktan/Gapoktanpelaksana kegiatan pengembangan jaringanirigasi.
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansiterkait.
d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatanpengembangan jaringan irigasi dikabupaten/kota untuk disampaikan keprovinsi dengan tembusan ke pusat.
B. Pelaporan
1. Laporan kegiatan pengembangan jaringan irigasidilakukan sejak mulai dilaksanakan persiapansampai dengan selesainya kegiatan. Adapun formatlaporan pelaksanaan kegiatan menggunakan formPSP 01, 02, 03 dan 04 melalui mekanisme pelaporansecara on-line (MPO).
2. Alur pelaporana. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
mengirimkan laporan sesuai Form PSP 01, PSP02 dan Laporan Akhir ke Dinas PertanianProvinsi dengan tembusan ke Direktorat Jenderal
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
23/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 19
Prasarana dan Sarana Pertanian dan DirektoratPengelolaan Air Irigasi, dengan alamat:Ditjen Prasarana dan Sarana Pertaniancq. Bagian Evaluasi dan Pelaporand/a. Kanpus Kementerian PertanianGedung D Lantai 8, Jl. Harsono RM No. 3Ragunan, Jakarta Selatanatau melalui Fax : 021 7816086
E-mail: [email protected]. [email protected]
dan Direktorat Pengelolaan Air Irigasid/a. Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan,Jakarta Selatan,atau melalui Fax : 021 7823975
b. Dinas Pertanian Provinsi mengirimkan laporanform PSP 02 dan PSP 04 ke Ditjen Prasarana Dan
Sarana Pertanian, dengan alamat:Ditjen Prasarana dan Sarana Pertaniancq. Bagian Evaluasi dan Pelaporand/a. Kanpus Kementerian PertanianGedung D Lantai 8, Jl. Harsono RM No. 3Ragunan, Jakarta Selatanatau melalui Fax : 021 7816086
E-mail: [email protected]. [email protected]
dan Direktorat Pengelolaan Air Irigasid/a. Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan,Jakarta Selatan,atau melalui Fax : 021 7823975
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
24/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 20
3. Frekuensi pelaporan
Laporan kegiatan dilakukan melalui tahapan sebagaiberikut :a. Laporan perkembangan pelaksanaan bulanan
berupa laporan pelaksanaan kegiatan fisik dankeuangan (sesuai form laporan PSP 01 dan 03)harus disusun dan dikirim ke Provinsi dan Pusatselambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya.Laporan Form PSP 02 dan PSP 04 selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.b. Laporan akhir tahun merupakan laporan seluruh
pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan yangdilengkapi dengan foto dokumentasi padakondisi 0%, 50% dan 100% dikirimkanselambat-lambatnya satu bulan setelahberakhirnya tahun anggaran.
4. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pelaksanakegiatan wajib menyusun dan menyampaikanlaporan pelaksanaan pengembangan jaringan irigasi.Terdapat 3 (tiga) jenis laporan yang harusdiselesaikan oleh pelaksana kegiatan pengembanganjaringan irigasi, yaitu :
a. Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatanpengembangan jaringan irigasi tahun berjalan(2015) yang dilakukan sejak tahap persiapansampai dengan diselesaikannya kegiatan / tahunanggaran dimaksud, dengan format laporan formPSP 01 untuk kabupaten/kota, dan PSP 02 untukprovinsi.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
25/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 21
b. Laporan Akhir kegiatan pengembangan jaringanirigasi harus disusun setelah kegiatan selesaidilaksanakan. Laporan akhir dilengkapi denganfoto dokumentasi pada tahapan pelaksanaanpekerjaan 0%, 50% dan 100% beserta datatracking panjang saluran dalam bentuk format geo database (*.gdb) atau shapefile (*.shp),sedangkan untuk boks bagi dan pintu air dalambentuk titik koordinat. Dokumentasiperkembangan pelaksanaan kegiatan fisik difoto
pada lokasi/titik yang sama.c. Laporan manfaat pelaksanaan kegiatan
pengembangan jaringan irigasi tahunsebelumnya disusun dengan format laporan formPSP 03 untuk kabupaten/kota dan PSP 04 untukprovinsi.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
26/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 22
VI. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 60 tahun 2008tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bahwasetiap unit kerja lingkup Kementerian Pertanian perlumenyusun dan menerapkan Sistem Pengendalian Interndalam upaya untuk mencegah segala penyimpangan danketidakpatuhan serta senantiasa memenuhi prinsip good governance .
Sistem Pengendalian Intern (SPI) pengembangan jaringanirigasi dilakukan agar kegiatan pengembangan jaringanirigasi di daerah dapat dilaksanakan secara akuntabel dantransparan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,pengawasan dan pertanggungjawaban. Berjalannyakegiatan pengendalian secara optimal akan mampumengantisipasi terjadinya penyimpangan dan
mengidentifikasi titik-titik kritis kegiatan hasil analisisresiko.
Pengendalian dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan,terutama difokuskan pada aktivitas yang beresiko tinggiyang menyebabkan pelaksanaan kegiatan tidak tercapaidengan baik, dapat dilakukan dengan membentuk satuanpelaksana pengendalian intern. Untuk itu diperlukan check
list sebagai bahan acuan bagi petugas dalam melaksanakanpengembangan jaringan irigasi baik di tingkat Pusat,Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang mengacu padaPedoman Pelaksanaan SPI Pengembangan Jaringan Irigasi.Check list terlampir.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
27/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 23
Pengendalian intern lingkup Direktorat Jenderal Prasaranadan Sarana Pertanian dilakukan oleh Tim SPI tingkat Pusat,Provinsi sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota untukmengendalikan pelaksanaan kegiatan agar efektif, efisiendan akuntabel.
Adapun tim tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tim/Pelaksana Sistem Pengendalian Intern
a. Tingkat Pusat
Tim pelaksana pengendalian tingkat pusatditetapkan oleh Direktur Jenderal Prasarana danSarana Pertanian dilengkapi dengan uraiantugas.Penanggung Jawab : Direktur Jenderal
Prasarana dan SaranaPertanian
Ketua : DisesuaikanSekretaris : DisesuaikanAnggota : Disesuaikan
b. Tingkat Dinas Provinsi
Tim pelaksana pengendalian tingkat Provinsiditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi,dilengkapi dengan uraian tugas.Penanggung Jawab : Kepala Dinas Pertanian
ProvinsiKetua : DisesuaikanSekretaris : DisesuaikanAnggota : Disesuaikan
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
28/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 24
c. Tingkat Dinas Kabupaten/Kota
Tim pelaksana pengendalian tingkatKabupaten/Kota ditetapkan oleh Kepala DinasKabupaten/Kota, dilengkapi dengan uraiantugas.Penanggung Jawab : Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/KotaKetua : DisesuaikanSekretaris : Disesuaikan
Anggota : Disesuaikan
2. Periode Pengendalian
Pelaksanaan Pengendalian mengikuti jadwal sebagaiberikut :Triwulan I : paling lambat akhir bulan Juni 2015
Triwulan II : paling lambat akhir bulan September2015Triwulan III : paling lambat pertengahan bulan
Desember 2015
3. Mekanisme Pengendalian
Pelaksanaan pengendalian dilakukan secaraberjenjang mulai dari tingkat pusat, provinsi dankabupaten/kota. Adapun mekanisme pengendalianadalah sebagai berikut :
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
29/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 25
a. Tingkat Pusat
1) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan unit
kerja Eselon II di Pusat.2) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tingkat Provinsi.3) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan
tingkat Kabupaten/Kota.
b. Tingkat Provinsi
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di tingkatprovinsi dan kabupaten/kota.
c. Tingkat Kabupaten/Kota
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di tingkatkabupaten/kota dan P3A/GP3A/Poktan/Gapoktan.
4. Instrumen Pengendalian
Untuk memudahkan pelaksanaan pengendalianmaka menggunakan check list pengendaliansebagaimana terlampir.
5. Pelaporan
Pelaksanaan pelaporan pengendalian dilakukansecara berjenjang dari kabupaten/kota sampai kePusat. Untuk pelaporan pengendalian dari Provinsike Pusat supaya melampirkan laporan darikabupaten/kota.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
30/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 26
Format pelaporan menggunakan check list pelaporanpengendalian (terlampir) dan mengikuti jadwalsebagai berikut :Triwulan I : disampaikan minggu I bulan Juli
2015Triwulan II : disampaikan minggu I bulan Oktober
2015Triwulan III : disampaikan minggu IV bulan
Desember 2015
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
31/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 27
VII. PENUTUP
Kegiatan pengembangan jaringan irigasi merupakankegiatan pendukung utama dalam usaha pertanian melaluifungsi penyediaan air irigasi untuk mewujudkankedaulatan pangan khususnya padi.
Sehubungan dengan hal tersebut diminta seluruh jajaranterkait baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
bekerja dengan penuh tanggung jawab yang berorientasikepada kepentingan masyarakat pertanian. Partisipasimasyarakat sangat diperlukan untuk tercapainyapembangunan pertanian yang lebih baik.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
32/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 28
Lampiran 1
Jadwal Tentative Pelaksanaan
Kegiatan Tugas Pembantuan
No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan1 SK Penetapan CP/CL April 2015
2 Transfer Anggaran danPenerbitan SP2D
April-Mei 2015
3 Pelaksanaan KegiatanFisik
Juni-Oktober 2015
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
33/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 29
Lampiran 2Kelompok : .............................Desa/Kelurahan : .............................Kecamatan : .............................Kab./Kota : .............................Provinsi : .............................
RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI
Yth.Kuasa Pengguna Anggaran ........................Provinsi .....................................................
Sesuai dengan Surat Keputusan *)..... No...... tanggal........... tentangpenetapan kelompok sasaran kegiatan Pengembangan/RehabilitasiJaringan Irigasi, dengan ini kami mengajukan permohonan DanaBantuan Sosial kepada petani sebesar Rp................(terbilang................)untuk membangun/ merehabilitasi saluran irigasi sepanjang ..... meterdan boks bagi sebanyak .... unit sesuai (RUKK) dengan rekapitulasikegiatan sebagai berikut :
No. KegiatanBiaya (rupiah)
Pemerintah PartisipasiMasyarakat Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)A. Insentif Tenaga Kerja
1................................
2................................B. Bahan/Material
1................................2................................
C. Lainnya (misalnya sewaalat)
Jumlah
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
34/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 30
Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan SuratPerjanjian Kerjasama Nomor... tanggal..., Dana Bantuan Sosial kelompoktersebut agar dipindahbukukan ke rekening Kelompok Tani / P3A.
dengan Nomor. Rekening... pada cabang/unit Bank...................di.....................
MENYETUJUIKetua Tim Teknis, Ketua Kelompok,
.................................. .............................NIP.
Anggota Kelompok,
1..............................
2. .............................
MENGETAHUI/MENYETUJUIPejabat Pembuat Komitmen
Kabupaten/Kota..............
....................................NIP.
*) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas lingkup Pertanian atau pejabatyang ditunjuk
**) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat danDIPA Provinsi.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
35/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 31
Lampiran 3
Kabupaten : ……………………………..Provinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..
Keuangan Fisik Nama Desa/ Koordinat(Rp) (Ha) (Rp) (%) Konstruksi (Ha) Tanam (Ha) Kelompok Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13A. Pengelolaan Air
Catatan :1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
3. Realisasi adalah realisasi kumulatif s/d bulan ini (bulan laporan)4. Kolom (13) dapat diisi serapan tenaga kerja, dll*) Coret yang tidak perlu
………………………., ……………………. 2015
Aspek KegiatanLokasi Kegiatan
Fisik
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
Pagu DIPAKeterangan
Realisasi
Pengembangan JaringanIrigasi
KeuanganNo.
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
36/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 32
Lampiran 4
Form PSP.02
Dinas : ……………………………..Propinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..
Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..
Keuangan Fisik(Rp) (Ha) (Rp) (%) Konstruksi (Ha) Tanam (Ha)
1 2 3 4 5 9 10 11 12 131 Dinas……………… Pengelolaan Air Irigasi Pengembangan Jaringan Irigasi
Kab/Kota ……
Catatan :1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]
3. Realisasi adalah realisasi kumulatif s/d bulan ini (bulan laporan)4. Kolom (13) dapat diisi serapan tenaga kerja, dll
*) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP**) Coret yang tidak perlu ………………………., ……………………. 2015
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
Aspek
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
T.A. 2015
No.Dinas
Kabupaten/Kota*)Kegiatan
Pagu DIPA RealisasiKeterangan
Keuangan Fisik
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
37/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 33
Lampiran 5 F o r m P S P 0 3
1. DINAS : ..................2 . K A B U PAT E N : . .. .. .. .. .. .. .. .. .3. P R O V IN S I : ..................4 . S U B S E K T O R : . ... ... .. .. ... .. ..N o D ae ra h Irig as i K ewe na ng an D es a K ec ama ta n P okta n/P 3A Volume
Kegiatan
J umlah
Biaya
Output*
(Meter)O utcome **(Hektar)
Keterangan
1234567
ds t
Keterangan :* : diisi dengan panjang s aluran tersier atau saluran drainase ya ng dibangun/direhabilitasi (Meter)
** : diisi dengan luas oncoran sebag ai akibat dari output dimaksud (H ektar)
C atatan :1. Laporan dikirim ke Ditjen PS P P usat, paling lambat tanggal 10 Desem ber 2015
2. Laporan ke Pusat ke B agian Evaluasi dan pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D L antai 8 Jl. Harsono RM No. 3 R agunan J akarta S elatan
Via F ax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected] dan pelaporanditpaipsp@ya hoo.com
........................, ..................2015
Penanggung J awab Kegiatan Provinsi
L APOR AN MANFAATKE GIATAN PENGE MBANGAN J ARINGAN IRIGAS I TA. 2015
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
38/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 34
Lampiran 6
F o rm P S P 0 4
1. DINAS : ..................2 . KABUPATEN : . .. .. .. .. .. .. .. .. .3. P R O V IN S I : ..................4 . SUBS EKTOR : .. .. .. .. .. .. .. .. ..No Tahun
AnggaranD ae ra h Irig as i K e we na ng an D es a K e ca ma ta n P ok ta n/P 3 A Volum e
KegiatanJ umlahBiaya
Output*(Meter)
Outcome**(Hektar)
Keterangan
1 2014 1 . 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.2. 2. 2. 2 . 2. 2. 2. 2. 2.3. 3. 3. 3 . 3. 3. 3. 3. 3.ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t
2 2013 1 . 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.2. 2. 2. 2 . 2. 2. 2. 2. 2.3. 3. 3. 3 . 3. 3. 3. 3. 3.ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t
3 2012 1 . 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.2. 2. 2. 2 . 2. 2. 2. 2. 2.3. 3. 3. 3 . 3. 3. 3. 3. 3.ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t ds t
Keterangan :
* : diisi dengan panjang s aluran tersier atau saluran drainase yang dibangun/direhabilitasi (Meter)
** : diisi denga n luas oncoran s ebagai akibat dari output dimaksud (Hektar)
Ca tatan :
1. Laporan dikirim ke Ditjen PS P P usat, paling lambat tanggal 10 Juni 2015
2. Laporan ke Pusat ke Bagian E valuasi dan pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Rag unan Jakarta Selatan
Via F ax : 021-7816086 atau E -mail : [email protected] dan [email protected]
L ampiran 6
........................, ..................2015
LAPOR AN MANFAATKEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI PADA TAHUN ANGGARAN SEBELUM TA. 2015
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
39/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 35
Lampiran 7
OUTLINE LAPORAN AKHIR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
II. PELAKSANAANA. Lokasi
B. Tahap Pelaksanaan
C. Permasalahan
D. Pemecahan Masalah
III. HASIL
IV. MANFAAT
V. KESIMPULAN DAN SARAN
DOKUMENTASI
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
40/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 36
Lampiran 8
A. CHECK LIST PROVINSI
TINGKAT PROPINSI ..................................
:: ..............Ha, Rp...........: TRIWULAN I/II/III/IV: 1: 2
NO URAIAN KEADAAN
1 Satlak SPI di Dinas Kabupaten Ada/Tidak
2 Petunjuk Teknis Ada/Tidak
3 Sudah ada SID ......................Ha
4 Sudah ada SK Penetapan Lokasi / Kelompok Tani ......................Ha
5 Sudah transfer dana ............Ha, Rp.............................
6 Sudah dicairkan Rp...............................
7 Selesai pekerjaan fisik (konstruksi) ......................Ha
NAMA DINAS PROPINSI :
: ..............Ha, Rp...........: TRIWULAN I/II/III/IV
NO URAIAN KEADAAN
1 Satlak SPI Tk Dinas Propinsi Ada/tidak2 Petunjuk Pelaksanaan Ada/tidak3 Sudah ada SID ...................Ha
4 Sudah ada SK Penetapan Lokasi / Kelompok Tani ...................Ha5 Sudah transfer dana kepada kelompok tani ............Ha, Rp.............................6 Sudah dicairkan petani Rp....................7 Sudah selesai pekerjaan fisik (kontruksi) ...................Ha
Kepala Dinas.........................
(........................................)
PELAPORAN PENGENDALIAN INTERNAL KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN
TINGKAT PROPINSI
TARGET PENGEMBANGAN JARINGAN SELURUH PROPINSIPERIODE LAPORAN PENGENDALIAN
CEK LIST PENGENDALIAN INTERNAL KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN
DINAS KABUPATENTARGETPERIODE PENGENDALIANNAMA PETUGAS
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
41/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 37
Lampiran 9
B. CHECKLIST KABUPATEN / KOTA
::::: ..............Ha, Rp...................................: TRIWULAN I/II/III/IV: 1
: 2 : 3
NO URAIAN KETERANGAN
1 SID Sudah/Belum
2 SK Penetapan Lokasi/Kelompok Tani oleh Kepala Dinas Sudah/Belum
3 Transfer dana Sudah/Belum
4 Dana yang telah dicairkan Rp............................................
5 Selesai pekerjaan fisik (konstruksi) ................... Ha
NAMA DINAS KABUPATEN :
: ..............Ha, Rp................................: TRIWULAN I/II/III/IV
NO URAIAN KEADAAN
1 Satlak SPI Tk Dinas Kabupaten Ada/tidak2 Petunjuk Teknis Ada/tidak3 Sudah ada SID ...................Ha
4 Sudah ada SK Penetapan Lokasi / Kelompok Tani ...................Ha5 Sudah transfer dana kepada kelompok tani ...................Ha, Rp............................6 Sudah dicairkan petani Rp......................................7 Sudah selesai pekerjaan fisik (kontruksi) ...................Ha
Kepala Dinas.........................
(...................................................)
TINGKAT KABUPATEN
TARGET PENGEMBANGAN JARINGAN SELURUH KABPERIODE LAPORAN PENGENDALIAN
PELAPORAN PENGENDALIAN INTERNAL KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN
CHEK LIST PENGENDALIAN INTERNAL KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN
KELOMPOK PENERIMA- NAMA KELOMPOK- DESA- KECAMATANTARGETPERIODE PENGENDALIANNAMA PETUGAS (EVALUATOR)
TINGKAT KABUPATEN ..................................
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
42/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 38
Lampiran 10
C.CHEK LIST TINGKAT PUSAT
:: ..............Ha, Rp...........: TRIWULAN I/II/III/IV: 1: 2
NO URAIAN KETERANGAN
1 Satlak SPI di Dinas Propinsi Ada/Tidak2 Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Ada/Tidak3 Sudah ada SID ...........................Ha4 Sudah ada SK Penetapan Lokas i / Kelompok Tani ...........................Ha5 Sudah transfer dana ..................Ha, Rp.................6 Sudah dicairkan Rp...................................7 Selesai pekerjaan fisik (konstruksi) ...........................Ha
TINGKAT PUSAT
INSTANSI :
: ..............Ha, Rp...........: TRIWULAN I/II/III/IV
NO URAIAN KEADAAN
1 Satlak SPI Tk Dinas Pusat Ada/tidak2 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Ada/tidak3 Sudah ada SID ...................Ha4 Sudah ada SK Penetapan Lokasi / Kelompok Tani ...................Ha5 Sudah transper dana kepada kelompok tani ............Ha, Rp.................... .........
6 Sudah dicairkan petani Rp......................................7 Sudah selesai pekerjaan fisik (konstruksi) ...................Ha
Direktur Pengelolaan Air Irigasi
(...........................................................)
CHEK LIST PENGENDALIAN INTERNAL KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN
PELAPORAN PENGENDALIAN INTERNAL KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN
TARGET PENGEMBANGAN JARINGAN SELURUH PROPPERIODE LAPORAN PENGENDALIAN
NAMA PETUGAS
DINAS PROPINSITARGETPERIODE PENGENDALIAN
TINGKAT PUSAT
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
43/44
Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-P TA. 2015 39
Lampiran 11
Dokumentasi Kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi
Talang FerosemenKabupaten Lampung Selatan
Jaringan Irigasi Tingkat Usaha TaniKabupaten Situbondo
Pintu Air dan Boks BagiKabupaten Sanggau
-
8/17/2019 Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi APBN-Perubahan 2015
44/44
Jaringan Irigasi DesaKabupaten Pesawaran
Talang AirKabupaten Garut
Saluran Tata Air MikroKabupaten Bangka Selatan
Pintu Air Tata Air MikroKabupaten Morowali