Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

19
PENYUSUNAN SPESIFIKASI KHUSUS JALAN DAN JEMBATAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil No. 006 / BM / 2009

Transcript of Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Page 1: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

PENYUSUNAN SPESIFIKASI KHUSUS JALAN DAN JEMBATAN

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A

PEDOMANPEDOMANPEDOMANPEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil

No. 006 / BM / 2009

Page 2: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan
Page 3: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi .......................................................................................................................... i Prakata ............................................................................................................................ ii Pendahuluan ................................................................................................................... iii 1 Ruang Lingkup ........................................................................................................... 1 2 Acuan ........................................................................................................................ 1 3 Istilah dan Definisi ...................................................................................................... 1 4 Spesifikasi.................................................................................................................. 2 4.1 Spesifikasi Umum Jalan dan Jembatan ............................................................. 2 4.2 Spesifikasi Khusus ............................................................................................. 3 5 Persyaratan ............................................................................................................... 3 6 Persiapan Penyusunanan .......................................................................................... 6 6.1 Tahap Persiapan ............................................................................................... 6 6.2 Format ............................................................................................................... 11 7 Penggunaan Istilah .................................................................................................... 12 8 Proses Penyusunan Spesifikasi Khusus .................................................................... 13 LAMPIRAN A Contoh Spesifikasi Khusus ...................................................................... 16

Page 4: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

ii

PENDAHULUAN

Spesifikasi Khusus merupakan akomodasi terhadap hal – hal yang tidak ditentukan dalam Spesifikasi Umum. Penyusunan spesifikasi khusus tersebut dapat berupa modifikasi dari Spesifikasi Umum, baik berupa perubahan, penambahan, atau penggantian terhadap pasal – pasal dalam Spesifikasi Umum. Spesifikasi Khusus juga dapat berupa penyusunan spesifikasi baru terutama untuk jenis pekerjaan yang belum terdapat dalam Spesifikasi Umum. Dalam beberapa kasus, spesifikasi khusus dapat bersifat interim dan dapat mengalami perubahan sesuai dengan hasil pelaksanaan lapangan untuk jenis pekerjaan yang dimaksud untuk kemudian menjadi Spesifikasi Khusus. Dalam penggunannya, spesifikasi khusus sama dengan Spesifikasi Umum untuk dimasukkan dalam Dokumen Kontrak dan menjadi ketentuan yang mengikat.

Page 5: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

1 dari 15

PEDOMAN

PENYUSUNAN SPESIFIKASI KHUSUS JALAN DAN JEMBATAN

1. RUANG LINGKUP

Teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan

berkembang dengan pesat terutama untuk kondisi – kondisi yang membutuhkan

penanganan khusus. Penggunaan teknologi baru tersebut secara luas terkadang

terhambat dengan tidak adanya acuan / standar yang dapat digunakan, jika pun ada

acuan tersebut masih bersifat terbatas. Sehingga terkait dengan penggunaannya,

dibutuhkan suatu standarisasi secara legal yang dapat digunakan di lingkungan Bina

Marga.

Dalam penyusunannya, spesifikasi khusus dibuat oleh perencana atau pengawas

terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi umum.

Selain itu, spesifikasi khusus juga dapat disusun / diusulkan oleh produsen/pemasok

terkait dengan produknya yang termasuk dalam teknologi baru. Untuk spesifikasi

khusus terkait dengan teknologi baru telah diatur tata cara terkait pengajuan dan

persetujuan dalam Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.05/SE/Db/2008 tanggal 19

Desember 2008 perihal Teknologi Baru / Teknologi Non Standar di Lingkungan Bina

Marga.

Pedoman ini menjelaskan tata cara penyusunan spesifikasi khusus bidang jalan dan

jembatan dan digunakan untuk memodifikasi bagian dalam spesifikasi umum yang

tidak atau kurang sesuai dengan kondisi lapangan untuk hal-hal yang sifatnya unik

dan tidak dapat menggunakan mata pembayaran dalam spesifikasi umum.

2. ACUAN

Spesifikasi Umum edisi Desember 2006

3. ISTILAH DAN DEFINISI

3.1. Pemeriksaan Akhir

adalah proses penelaahan akhir oleh tim pembahas untuk dikeluarkannya dokumen

spesifikasi khusus.

Page 6: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

2 dari 15

3.2. Pemeriksaan Awal

Adalah pemeriksaan awal konsep spesifikasi khusus yang dilakukan oleh perorangan

atau tim sebelum disetujui dan ditelaah lebih lanjut oleh tim pembahas.

3.3. Pengesahan

Direktorat Jenderal Bina Marga yang berwenang dan bertanggung jawab secara

hukum untuk menyetujui penyusunan spesifikasi khusus dan spesifikasi khusus

interim.

3.4. Pengusul

Pengusul adalah perencana / produsen / pemasok yang mempersiapkan spesifikasi

khusus atau yang mengusulkan adanya perubahan, penambahan atau penggantian

hal – hal belum diatur dalam spesifikasi umum.

3.5. Spesifikasi Khusus

Dokumen yang disusun sebagai perubahan, penambahan, atau penggantian hal – hal

yang diatur dalam spesifikasi umum.

3.6 Spesifikasi Khusus Interim

Dokumen Spesifikasi Khusus yang disusun dalam status sementara, dimana dalam

penerapannya harus dilakukan dengan pemantauan dan evaluasi, dimana hasilnya

kemudian menjadi masukan perubahan status spesifikasi khusu tersebut.

3.7. Spesifikasi Umum

Dokumen terkait dengan pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan yang telah sah

digunakan dan menjadi bagian dalam dokumen kontrak yang berisi tentang lingkup

kegiatan, persyaratan, pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan

pembayaran.

3.8. Teknologi Baru

Teknologi Baru atau Non Standar adalah teknologi yang belum termasuk dalam

Spesifikasi Umum atau Spesifikasi Khusus Bina Marga.

Page 7: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

3 dari 15

4. SPESIFIKASI

4.1 SPESIFIKASI UMUM JALAN DAN JEMBATAN

Spesifikasi umum jalan dan jembatan merupakan dokumen standar yang digunakan

dan menjadi bagian dalam dokumen kontrak. Spesifikasi umum ini berisi tentang

lingkup pekerjaan, persyaratan (acuan normatif, material, tenaga kerja), pelaksanaan

(metode kerja), pengendalian mutu yang harus dipenuhi oleh pelaksana dalam

melaksanakan pekerjaannya serta cara pengukuran dan dasar pembayarannya.

Spesifikasi umum tersebut harus merupakan bagian dokumen yang diterbitkan dan

disebar luaskan secara umum dan diperbaharui setiap 5 sampai 7 tahun sekali.

4.2 SPESIFIKASI KHUSUS

Spesifikasi khusus adalah dokumen yang disusun terkait dengan suatu penambahan

(teknologi baru), penghapusan dan/atau perubahan terhadap spesifikasi umum yang

sudah diterbitkan dan berlaku. Dengan adanya penggantian pada bagian tertentu

yang dapat berlaku umum pada spesifikasi khusus, maka pada penerbitan edisi baru

spesifikasi umum berikutnya, maka penambahan tersebut akan menjadi bagian dalam

spesifikasi umum.

5. PERSYARATAN

Spesifikasi khusus digunakan untuk merubah bagian yang tidak /kurang sesuai dalam

spesifikasi umum dengan kondisi lapangan atau untuk spesifikasi khusus teknologi

baru dan menjadi dokumen pendukung agar teknologi baru dapat digunakan di

lingkungan Bina Marga. Isi spesifikasi khusus tidak boleh bertentangan atau menjadi

suatu pertentangan dikemudian hari.

Persyaratan penyusunan adalah sebagai berikut:

a. Merupakan tambahan (suplemen) terhadap spesifikasi umum terhadap pekerjaan

tertentu, seperti persyaratan, cara pelaksanaan, pengendalian mutu, cara

pembayaran dan /atau mata pembayaran,

b. Merupakan dokumen disusun terkait dengan penggunaan teknologi baru dalam

pekerjaan jalan dan jembatan;

c. Isi tidak bertentangan terhadap spesifikasi umum,

d. Tambahan harus merupakan suatu hal yang unik dan tidak dapat dicakup dalam

spesifikasi umum,

e. Penggantian suatu pasal harus disebutkan bagian pasal yang diganti tanpa

menurunkan mutu hasil pekerjaan,

Page 8: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

4 dari 15

f. Penjelasan bagian yang dimodifikasi, diganti atau diperjelas harus menyebutkan

alamat bagian yang dimodifikasi, diganti atau diperjelas.

g. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada penyusunan spesifikasi

khusus harus lengkap, jelas, padat dan benar.

1) Lengkap

Spesifikasi khusus harus dibuat dengan keyakinan akan tingkat

kepentingannya termasuk setiap persyaratan yang didefinisikan secara

lengkap. Penjelasan dalam spesifikasi khusus tidak boleh samar-samar.

2) Jelas

Pastikan bahwa spesifikasi khusus tersebut menunjukkan secara jelas

tentang bagian yang diubah, diganti dan/atau dilengkapi dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(a). Secara jelas menggambarkan cara pengukuran dan pembayaran.

(b). Buat sejelas mungkin, analisa yang singkat terhadap persyaratan

kerja untuk kondisi umum, jenis konstruksi dan mutu pekerja.

Jangan ada meninggalkan keragu-raguan pelaksana terhadap

persyaratan yang ditentukan.

(c). Berikan petunjuk, bukan saran.

(d). Jangan mengasumsikan bahwa Penyedia Jasa atau Direksi

Pekerjaan “mengetahui” apa yang dimaksud.

(e). Jangan menggunakan kata-kata “ sesuai dengan persetujuan

Direksi ”, “ sesuai petunjuk Direksi “ dalam menetapkan mutu

pekerja yang disyaratkan. Tidak menggunakan kata-kata atau

kalimat yang membingungkan atau akan menimbulkan kesalah

pahaman, karena Penyedia Jasa belum tentu tahu apa yang

dipikirkan oleh Direksi.

(f). Hindari persyaratan yang bertentangan. Setiap persyaratan hanya

mempunyai arti tertentu saja.

(g). Jangan membuat persyaratan yang menimbulkan kesulitan dan

membahayakan terhadap pelaksana pekerjaan.

3) Padat

Tulislah spesifikasi khusus sepadat dan sepraktis mungkin. Untuk review

spesifikasi khusus, pertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

(a). Hindari adanya duplikasi antara spesifikasi khusus dengan

dokumen yang ada,

(b). Jangan memberikan alasan dalam persyaratan spesifikasi,

Page 9: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

5 dari 15

(c). Apabila telah ditentukan satu ketentuan, jangan diulang lagi

perintah, persyaratan, petunjuk atau informasi pada tempat lain

dalam dokumen kontrak.

(d). Jangan memasukkan ketentuan yang bersifat perintah sebagai

persyaratan umum dalam kontrak,

(e). Minimalkan penggunaan referensi silang,

(f). Tulislah kalimat dalam bentuk kalimat positif.

4) Benar

Pastikan bahwa spesifikasi khusus ditulis dengan benar, perhatikan

beberapa hal sebagai berikut:

(a). Untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, periksa terhadap

pernyataan yang nyata,

(b). Jangan memasukkan jenis pekerjaan yang tidak disyaratkan atau

diharuskan,

(c). Pastikan bahwa spesifikasi tidak menghukum pelaksana (Penyedia

Jasa) atau pemasok,

(d). Pastikan spesifikasi tidak memasukkan bahan yang tidak sesuai

dengan persyaratan mutu, metode pelaksanaan atau alat jenis

apapun,

(e). Pastikan bahwa ketentuan tidak mengubah kriteria dasar

perencanaan untuk pekerjaan tertentu,

(f). Jangan menentukan suatu hal yang tidak mungkin. Batasan

tenaga kerja dan material harus diketahui dan dikenali dengan

baik,

(g). Tentukan standar dimensi secara praktis,

(h). Pastikan adanya penelitian terhadap material yang tidak memenuhi

keawetan dan persyaratannya. Gunakan suatu standar yang telah

baku untuk menentukan kepastian kinerja tertentu. Jika tidak dapat

dipenuhi, lakukan pengujian secara lengkap dengan mendefinikan

akurasinya,

(i). Periksa secara hati-hati, dan teliti dengan baik terhadap

rekomendasi dari pabrik, dan dukungannya sebelum

mengadopsinya,

(j). Pastikan adanya persyaratan yang jelas dan mempunyai dasar

yang kuat. Persyaratan yang pasti dan kuat akan menjadikan lebih

ekonomis, apabila perlu ditingkatkan. Spesifikasi yang lemah tidak

Page 10: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

6 dari 15

mungkin dapat diperkuat tanpa adanya tambahan biaya dan

adanya claims,

(k). Pastikan bahwa ketentuan memberikan petunjuk yang konsisten

terhadap standar praktis yang berlaku.

6. PERSIAPAN PENYUSUNAN

Spesifikasi khusus disusun dalam dua kondisi :

• Apabila dalam suatu proyek terdiri atas pekerjaan, material, urutan pelaksanaan

atau persyaratan lain yang diperlukan tetapi tidak ”tertulis dengan lengkap” dalam

spesifikasi umum. ”tertulis dengan lengkap” diartikan bahwa para penawar akan

mengerti dengan jelas jenis pekerjaannya, jenis material yang digunakan atau

peralatan yang disyaratkan metode pelaksanaan atau detail-detail lain yang

digunakan, serta bagaimana pekerjaan tersebut akan diukur dan dibayar.

• Adanya usulan dari produsen mengenai produknya berupa bahan/material atau

metode pelaksanaan kerja yang belum terdapat dalam spesifikasi umum. Dengan

adanya spesifikasi khusus diharapkan aplikasi untuk produk atau metode tersebut

dapat lebih luas di lingkungan Bina Marga. Terkait spesifikasi khusus untuk

teknologi baru harus berlaku secara umum dengan mutu tidak mengacu pada

produk tertentu.

Spesifikasi Berikut akan dijelaskan beberapa tahapan persiapan penyusunan

spesifikasi khusus.

6.1. TAHAP PERSIAPAN

Tahapan dalam mempersiapkan spesifikasi khusus adalah sebagai berikut:

a. Tetapkan tingkat kebutuhan

Review spesifikasi umum yang berlaku untuk memastikan adanya kebutuhan

yang memerlukan dibuatnya spesifikasi khusus. Jika topik yang diperlukan

tidak tercakup, maka salah satu cara adalah membuat spesifikasi khusus.

Atau jika penyusunan spesifikasi khusus untuk teknologi baru pastikan bahwa

untuk item tersebut belum tercakup dalam spesifikasi umum.

b. Pengkajian

Lakukan penelitian/kajian terhadap topik secara lengkap dan rinci. Mungkin

diperlukan informasi yang rinci sebelum dilakukan penulisan spesifikasi

khusus antara lain dengan menghubungi suatu pabrik tertentu atau pemasok

bahan untuk mendapatkan informasi yang mutakhir. Perlu melakukan

Page 11: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

7 dari 15

penelitian terhadap kondisi lokal dan masalah yang akan dihadapi. Untuk

spesifikasi khusus terkait teknologi baru harus memiliki bukti teknis kinerja

yang dilakukan dalam skala laboratorium dan/atau skala lapangan seperti

disebutkan dalam Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.05/SE/Db/2008.

c. Format

Siapkan spesifikasi khusus dengan format yang sama dengan spesifkasi

umum yang berlaku, contoh untuk spesifikasi beton yaitu Seksi 7.1. maka

dalam spesifikasi khusus untuk beton harus menggunakan seksi 7.1 dengan

menyebut butir – butir didalamnya sebagai SKh-n.7.1. Penjelasan lebih lanjut

dalam tata cara penomoran spesifikasi khusus.

d. Jenis

Analisa jenis pekerjaan yang akan dicakup dalam spesifikasi khusus untuk

menentukan jenis spesifikasi khususnya. Terdapat 2 (dua) jenis untuk

mempresentasikan spesifikasi khusus yaitu bahan/material atau cara

pelaksanaannya dan kinerja atau hasil akhir yang diharapkan.

Bahan/material dan cara pelaksanaan menjelaskan tentang prosedur atau

bahan/material yang harus digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan,

sedangkan pada tipe kinerja dijelaskan tentang hasil akhir yang harus dicapai.

Pada tipe prosedur dan bahan/material, memberikan keleluasaan kepada

Penyedia Jasa dalam menentukan hasil akhir. Pastikan salah satu tipe

spesifikasi yang digunakan, tetapi disarankan untuk menggunakan tipe

spesifikasi kinerja apabila material dan metode pelaksanaan memungkinkan.

e. Pengembangan outline

Outline yang ditulis harus mencakup persyaratan dasar dari pekerjaan secara

lengkap termasuk jenis bahan/material yang digunakan. Penulisan harus

menegaskan karakteristik bahan/material (contoh, batasan dimensi, waktu,

kekuatan, berat, ukuran, bentuk, konfigurasi). Atur semua faktor terkait dalam

suatu judul yang berkaitan.

f. Penomoran Spesifikasi Khusus

Penomoran spesifikasi Khusus terdiri atas 3 (tiga komponen utama) :

SKh- n - ( no seksi pekerjaan)

Page 12: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

8 dari 15

SKh : Spesifikasi Khusus

n : menyatakan edisi ke berapa dari dokumen spesifikasi khusus untuk

satu seksi pekerjaan tertentu yang telah disusun/direvisi.

Nomor seksi pekerjaan dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Spesifikasi Khusus bersifat Penghapusan/Perubahan

Untuk sifat diatas maka nomor spesifikasi khusus menggunakan seksi

pekerjaan yang sama dengan spesifikasi khusus yang dihapus / diubah,

namun nomor spesifikasi khusus perlu disesuaikan dengan jumlah edisi

spesifikasi khusus yang disusun untuk seksi pekerjaan tersebut.

Contoh : Spesifikasi Umum Seksi 10.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan,

Bahu Jalan, Drainase, Perlengkapan Jalan dan Jembatan, telah dilakukan

perubahan terhadap substansi sebanyak 2 kali, maka penomorannya

menjadi:

Skh -1.10.1

Skh-2.10.1

2. Spesifikasi Khusus bersifat Penambahan Jenis Pekerjaan

Untuk sifat diatas maka nomor spesifikasi khusus harus disesuaikan

dengan divisi pekerjaan yang sesuai.

Apabila spesifikasi khusus tersebut bersifat menambahkan atau variasi

bahan/ metode pada seksi pekerjaan yang telah ada maka nomor

spesifikasi khusus menggunakan seksi pekerjaan terkait dengan nomor

SKh disesuaikan dengan edisi spesifikasi khusus yang pernah disusun.

Contoh : Spesifikasi Umum Seksi 6.6 Lapis Penetrasi Makadam, terdapat

penambahan teknologi yang sama dengan bahan berbeda dalam

spesifikasi khusus :

SKh-1.6.6.1 Lapis Penetrasi Makadam Asbuton Lawele

Skh-2.6.6.1 Lapis Makadam Asbuton Lawele

Apabila spesifikasi khusus tersebut berupa teknologi yang baru dan tidak

menambahkan atau terkait dengan seksi pekerjaan yang telah ada, maka

nomor seksi pekerjaan menambahkan dari nomor seksi pekerjaan terakhir

untuk divisi pekerjaan yang sama.

Page 13: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

9 dari 15

Contoh : Spesifikasi Umum Divisi 5, Seksi Pekerjaan terakhir adalah Seksi

5.6 Lapis Pondasi Agregat dengan CTB. Kemudian disusun spesifikasi

khusus untuk lapis pondasi yang tidak masuk ke seksi pekerjaan manapun

dalam Divisi 5, maka kemudian untuk Spesifikasi Khusus tersebut

menggunakan nomer seksi 5.7 :

SKh-1.5.7 Lapis Pondasi Pasir Aspal.

Untuk memeriksa nomor spesifikasi khusus yang telah ada maka dapat

dilakukan ke Subdit Penyiapan Standar dan Pedoman, Direktorat Bina Teknik.

g. Penulisan spesifikasi khusus

Setelah dilakukan pengembangan outline dan penentuan nomor dan semua

penelitian sudah dilaksanakan, maka mulailah dengan membuat konsep.

Berikut ini direkomendasikan beberapa tata cara penulisan dalam

mempersiapkan spesifikasi khusus:

1) Kata-kata

Gunakan kata-kata dalam bentuk aktif (kalimat dimulai dengan kata

kerja) dan bentuk perintah (kalimat yang mengekspresikan perintah).

Bentuk aktif : ” bersihkan permukaan yang terbuka ”

Bentuk pasif : ” permukaan yang terbuka harus dibersihkan ”

2) Kalimat

Siapkan kalimat dalam spesifikasi khusus dalam kalimat dan kata-kata

yang sederhana. Pastikan dalam satu kalimat tidak lebih dari 20 kata,

kecuali adanya kompleksitas yang tidak bisa dihindari.

3) Paragraf

Batasi dalam satu paragraf tidak lebih dari 3 – 4 kalimat.

4) Istilah

Kata-kata yang digunakan harus konsisten dengan bagian dalam

dokumen lelang lainnya dan mempunyai arti yang pasti. Gunakan kata

yang sama untuk suatu arti yang sama, dan jangan menggunakan

sinonim. Hindari kata-kata yang mempunyai arti ganda. Hindari kata-

kata dan ungkapan yang tidak ada hubungannya.

Page 14: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

10 dari 15

5) Kata ”akan”

Isitilah ”akan” dicadangkan untuk suatu kegiatan yang menjadi

tanggung jawab instansi yang berwenang.

6) Kata ganti

Hindari penggunaan kata ganti, walaupun merupakan pengulangan

terhadap apa yang dimaksud secara berulang.

7) Pemberian tanda baca

Hati-hati dalam penulisan tanda baca, gunakan seminimum mungkin

tanca baca secara konsisten terhadap bahasa yang digunakan.

Pastikan tidak adanya keraguan dalam penulisan kalimat.

8) Tanda kurung

Hindari tanda kurung ( ). Sebaiknya gunakan tanda koma atau tulis

ulang kalimat tersebut.

9) Angka

Penulisan angka yang disertai dengan penulisan dalam huruf secara

umum tidak perlu (contoh : gunakan baut empat (4) 1” (25 mm).

Contoh penulisan angka 5 mm, 3,0 m, 6,5 L, jangan menuliskan 2” x

4” atau 50 mm x 100 mm tetapi 50 mm kali 100 mm. Semua tanda

waktu dan tanggal dituliskan dalam angka.

h. Pelaksanaan review

Pengusul harus mempersiapkan dan mendistribusikan konsep awal

spsifikasi khusus untuk mendapatkan komentar dan masukan-masukan

yang diperlukan. Pengusul harus bertanggung jawab terhadap komentar

dalam penyempurnaan spesifikasi khusus sebelum dijadikan spesifikasi

khusus yang final.

6.2 FORMAT

Persiapan spesifikasi khusus dengan menggunakan bentuk aktif serta format

spesifikasi yang standar diperlukan pemahaman format spesifikasi standar. Bagian

dalam spesifikasi khusus tersebut harus menunjukkan bagian yang mengalami

perubahan dan/atau penambahan sebagai berikut:

Page 15: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

11 dari 15

a. Uraian

Jelaskan uraian ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan, dengan

referensi spesifikasi umum, rencana atau ketentuan khusus. Apabila diperlukan

beri penjelasan dengan uraian terhadap jenis pekerjaan atau tahap pelaksanaan.

b. Persyaratan

Tentukan persyaratan untuk material atau peralatan yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan. Jelaskan secara lengkap sifat-sifat material dan syarat

pengujian yang diperlukan dengan merujuk pada SNI, AASHTO, ASTM

c. Pelaksanaan

Jelaskan urutan pelaksanaan pekerjaan dan hasil akhir yang diharapkan. Jangan

menggabungkan tipe spesifikasi yang berdasarkan metoda kerja dan spesifikasi

yang berdasarkan hasil akhir, untuk lebih praktisnya gunakan spesifikasi dalam

bentuk kinerja.

d. Pengendalian Mutu

Tentukan jenis pengendalian mutu yang disyaratkan dalam setiap tahapan

pelaksanaan pekerjaan

e. Cara Pengukuran

Jelaskan komponen pada suatu pengerjaan yang lengkap yang akan diukur dan

dibayar, satuan pengukuran harus ditentukan. Apabila ada perubahan atau

modifikasi faktor, tentukan besarannya.

f. Dasar Pembayaran

Jelaskan satuan pembayaran yang akan dilaksanakan dan tentukan lingkup hasil

pekerjaan yang termasuk dalam pembayaran. Pastikan adanya konsistensi

dengan mata pembayaran dalam pelelangan.

7. PENGGUNAAN ISTILAH

a. Dan/atau

Hindari penggunaan kata ”dan/atau” tetapi gunakan kata ”dan” yang berdiri

sendiri atau ”atau” saja, atau menggunakan kata ” atau .......... atau keduanya”.

Sebagai contoh ”kecuali ditentukan dalam gambar rencana atau spesifikasi

khusus atau keduanya ....”

Page 16: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

12 dari 15

b. Harus, akan

Jangan menggunakan kata ”harus”, gunakan kata ”akan” yang menjelaskan

tindakan yang dilakukan oleh pengguna jasa.

c. Kuantitas

Penggunaan kata “jumlah” hanya untuk istilah penulisan uang atau dana.

Ketika menuliskan pengukuran volume, seperti m3, liter dan seterusnya,

gunakan “kuantitas”

d. Menjadi tanggung jawab kontraktor

Jangan menggunakan kalimat tersebut, disarankan menggunakan kalimat

”bukan tanggung jawab pengguna jasa” atau ”termasuk dalam biaya mata

pembayaran... ”

e. Penyedia Jasa

Gunakan kata ”penyedia jasa” untuk menggantikan ”kontraktor” ketika

menuliskan spesifikasi khusus untuk pelaksanaan pekerjaan.

f. Singkatan

Secara umum, hindari adanya singkatan-singkatan dalam penulisan, tetapi

apabila diperlukan, maka harus dilengkapi dengan penjelasan

kepanjangannya.

g. Sesuai dengan

Tidak menggunakan kata ” sesuai dengan ” melainkan gunakan kata ”

sebagaimana tertulis ”, atau ” sebagaimana tergambar ” atau ungkapan lain

yang sejenis.

h. Sesuai dengan (conform)

Gunakan kata ”sesuai dengan” untuk merujuk pada dimensi, ukuran dan harus

sesuai dengan standar yang berlaku ( contoh spesifikasi agregat harus sesuai

dengan persyaratan dalam AASHTO T27)

i. Sisa

Gunakan kata ”saldo” apabila merujuk pada masalah dana, dan gunakan kata

”sisa” untuk menjelaskan jumlah material yang tidak terpakai

Page 17: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

13 dari 15

8. PROSES PENYUSUNAN SPESIFIKASI KHUSUS

Penyusunan spesifikasi khusus harus mengikuti prosedur sesuai dengan bagan alir

yang digambarkan pada gambar 1, yang menggambarkan proses penyusunan

spesifikasi khusus terkait dengan kebutuhan lapangan yang tidak tercakup dalam

Spesifikasi Umum.

Untuk Spesifikasi Khusus terkait dengan teknologi baru dapat langsung masuk ke

proses penyusunan spesifikasi khusus sepanjang teknologi tersebut belum tercakup

dalam spesifikasi umum dan mengikuti ketentuan isi dalam sub bab 6.2.

Page 18: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

14 dari 15

Gambar 1 - Bagan Alir Penyusunan Spesifikasi Khusus

DESAIN MATA PEMBAYARAN YANG

DIPERLUKAN DALAM PEKERJAAN

YBS.

MATA PEMBAYARAN YANG ADA DALAM SPESIFIKASI

UMUM

KLARIFIKASI DAN VERIFIKASI

SPESIFIKASI KHUSUS

SPESIFIKASI UMUM

BUAT DAFTAR PEKERJAAN YANG DIPERLUKAN, PERSYARATAN MATERIAL,

ALAT, METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN,

CARA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

CEK DIVISI, PASAL YANG

TERKAIT

PERIKSA JENIS PERUBAHAN:

• PERUBAHAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

• PERUBAHAN PENJELASAN PASAL

• PERUBAHAN CARA PENGENDALIAN MUTU

• PERUBAHAN CARA PENGUKURAN

• PERUBAHAN MATA PEMBAYARAN

PENYUSUNAN SPESIFIKASI

KHUSUS

STOP

CEK, APAKAH MASIH BISA DICAKUP

DENGAN MENGGUNAKAN

SPESIFIKASI UMUM

IDENTIFIKASI MATA PEMBAYARAN

DALAM SPESIFIKASI UMUM YANG DIPERLUKAN

tidak

ya

TIDAK PERLU ADA SPESIFIKASI

KHUSUS

ya

tidak

Page 19: Pedoman Penyusunan Spek Khusus Jalan Dan Jembatan

Pedoman Penyusunan Spesifikasi Khusus

15 dari 15

9. PERSETUJUAN

Dalam pelaksanaan penyusunan spesifikasi khusus harus ada persetujuan dan

tanggung jawab dari instansi teknis terkait. Berikut persetujuan dan tanggung jawab

tersebut digambarkan dalam bagan alir berikut ini.

Dalam proses persetujuannya, spesifikasi khusus dapat masih bersifat interim dan

kemudian dapat dikembangkan dan disusun kembali sesuai dengan hasil

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan lapangan yang menggunakan spesifikasi

khusus tersebut.

Dalam proses pengesahannya, Spesifikasi Khusus disahkan oleh Direktur Jenderal

Bina Marga, sedang untuk Spesifikasi Khusus Interim dilakukan oleh Direktur Bina

Teknik.

Gambar 2 – Bagan Alir Persetujuan Penyusunan Spesifikasi Khusus

PENGUSUL Penyusunan usulan Spesifikasi Khusus

Koordinasi Direktorat Bina Teknik

c.q. Subdit psp

Penyiapan Naskah Spesifikasi Khusus sesuai

dengan kaidah yang berlaku (pemeriksaan

awal)

Pembahasan dan Evaluasi Naskah Spesifikasi Khusus

(pemeriksaan akhir)

Persetujuan Naskah Spesifikasi Khusus

Pengesahan Spesifikasi

Khusus

Koreksi ?