PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

28
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

Transcript of PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

Page 1: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI RADIOLOGI

Page 2: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................................ 2

BAB III VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT ..................................................... 4

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT .................................................................. 6

BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI ................................................... 9

BAB VI URAIAN JABATAN ........................................................................................................... 10

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ........................................................................................... 13

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.......................................... 20

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI .................................................................................................. 23

BAB X PERTEMUAN / RAPAT .................................................................................................... 25

BAB XI PELAPORAN ..................................................................................................................... 26

Page 3: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

1

Lampiran

Peraturan Direktur RSUD Kelet

Provinsi Jawa Tengah

Nomor : 013 Tahun 2019

Tentang Pedoman Pengorganisasian

Instalasi Radiologi

BAB I

PENDAHULUAN

Pelayanan Radiologi adalah pelayanan medik spesialistik untuk diagnostik

dan terapi dengan menggunakan peralatan Radiologi yang memanfaatkan zat

Radioaktif. Peralatan Radiologi adalah peralatan Radiodiagnostik radioterapi dan

kedokteran Nuklir, tetapi peralatan radiologi RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah

saat ini baru tersedia pada peralatan X-Ray konvensional dan Ultrasonografi.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan di Instalasi Radiologi RSUD Kelet Propinsi

Jawa Tengah maka Instalasi Radiologi RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah perlu

meningkatkan sumber daya manusia dan sarana serta prasarananya.

Oleh karena itu, untuk menjalankan suatu Instalasi dibutuhkan suatu tim

kerja yang solid dalam menggerakkan lingkup tersebut. Salah satunya dibutuhkan

suatu Pedoman Pengorganisasian yang merupakan dasar dari lingkup tersebut

bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam hal ini Instalasi Radiologi

RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah menyusun Pedoman Pengorganisasian yang

berfungsi mengatur sistem kerja, hubungan kerja dengan unit atau Instalasi

terkait, pola ketenagaan maupun peloporan dan pencatatan. Sehingga pada

nantinya diharapkan dengan Pedoman Pengorganisasian tersebut pelayanan di

Instalasi Radiologi dapat memberikan nilai tambah bagi pasien dan keluarga yang

berdasar pada kemajuan teknologi saat ini.

Page 4: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

2

BAB II

GAMBARAN UMUM

RSUD Kelet memiliki keunggulan strategis dari sisi jalur lalulintas karena

selain terletak pada ruas jalan utama yang merupakan rangkaian jalur Pantai

Utara Jawa yang menghubungkan kota Pati dengan kota Jepara, namun demikian

pemukiman penduduk hanya mencakup 4 wilayah Kecamatan antara lain

Kecamatan Kembang, Keling, Donorojo dan Cluwak.

Visi Rumah Sakit Umum Kelet adalah “Profesional Dalam Memberikan

Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan

dalam misi dan langkah-langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur

dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi

kepada segenap karyawan untuk bersama mewujudkan visi tersebut.

RSUD Kelet memiliki berbagai macam produk layanan yang terbagi dalam

berbagai instalasi. Sistem dan kegiatan layanan utama dari RSUD Kelet meliputi :

1. Pelayanan Umum

a. Rawat Jalan Umum

b. Rawat Jalan Gigi

2. Pelayanan Spesialistik

a. Dalam

b. Anak

c. Bedah

d. Obstetri

e. Kulit & Kecantikan

f. Mata

g. THT

h. Saraf

i. Jiwa

j. Jantung & P. Darah

k. Rehabilitasi Medik

3. Rawat Inap

4. IGD

5. Bedah Sentral

6. ICU

7. Laboratorium

8. Radiologi

9. Farmasi

10. Gizi

11. Fisioterapi

12. Rekam Medis

13. IPSRS

14. Binatu

Page 5: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

3

RSUD Kelet cenderung mengalami perkembangan yang baik dengan semakin

meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Namun dengan berbagai

krisis ekonomi dewasa ini jumlah masyarakat miskin semakin meningkat, sehingga

daya beli masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin menurun, akan tetapi

RSUD Kelet tetap memberikan pelayanan terhadap masyarakat miskin yang

pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program

BPJS.

Kecenderungan utilisasi RSUD Kelet semakin meningkat seiring dengan

perubahan konsep menjadi rumah sakit yang diminati pelanggan yang

menampilkan pelayanan berbeda dan dapat menyenangkan pelanggan sehingga

daya beli masyarakat akan layanan kesehatan semakin bertambah.

Page 6: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

4

BAB III

VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kelet adalah “Profesional Dalam

Memberikan Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut,

dijabarkan dalam Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-

nilai luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan

inspirasi kepada segenap karyawan untuk bersama-sama mewujudkan visi

tersebut.

Misi RSUD Kelet ada 4 (empat), yang merupakan cara-cara yang digunakan

untuk mencapai visi, yaitu:

1. Membangun dan mengembangkan SDM yang kompeten dan berkarakter

unggul.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu.

3. Mengupayakan sarana dan prasarana yang sesuai standar rumah sakit kelas

B.

4. Mengembangkan sistem manajemen rumah sakit yang berkualitas.

RSUD Kelet memiliki nilai-nilai yang merupakan budaya kerja dari setiap

pegawai rumah sakit. Nilai-nilai ini diambil dari singkatan kata K-E-L-E-T, sebagai

berikut:

Komitmen

Etika

Loyalitas

Empati

Tulus

Sebagai suatu organisasi, RSUD Kelet mempunyai tujuan. Adapun tujuan

RSUD Kelet terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,

pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, pendidikan dan

pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

Page 7: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

5

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kompetensi SDM dan berkarakter unggul.

b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.

c. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana yang sesuai standar

rumah sakit kelas B.

d. Meningkatkan sistem manajemen operasional berbasis kepuasan

pelanggan.

Page 8: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

6

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan Susunan

organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008.

Organisasi dan Tata Kerja ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek

kegiatan pelayanan dan administrasi RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah.

Susunan Organisasi RSUD Kelet berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi

Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008, terdiri dari 1 Orang Direktur dibantu oleh 2

Kepala Bidang dan 1 Kepala Bagian serta 6 Subbagian/Seksi, yang secara rinci

adalah sebagai berikut :

1. Direktur

2. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Umum, membawahkan :

a) Seksi Pelayanan Dan Penunjang Umum

b) Seksi Keperawatan Umum

3. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Khusus, membawahkan :

a) Seksi Pelayanan Dan Penunjang Khusus

b) Seksi Keperawatan Khusus

4. Bagian Tata Usaha, membawahkan :

a) Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan

b) Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Page 9: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

7

Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kerja RSUD Kelet

(Perda No.8 Tahun 2008)

DIREKTUR

Bidang Pelayanan Dan

Keperawatan Umum

Bidang Pelayanan

Dan Keperawatan

Khusus

Bagian Tata Usaha

Seksi Pelayanan Dan

Penunjang Umum

Seksi Pelayanan Dan

Penunjang Khusus

Sub Bagian Perencanaan

Dan Keuangan

Seksi Keperawatan

Umum

Seksi Pelayanan Dan

Penunjang Khusus

Sub Bagian Umum Dan

Kepegawaian

Page 10: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

8

STRUKTUR ORGANISASI SEKSI PELAYANAN DAN PENUNJANG UMUM

KEPALA BIDANG

PELAYANAN &

KEPERAWATAN UMUM

KASI PELAYANAN &

PENUNJANG UMUM

INSTALASI

LABORATORI

UM

INSTALASI

RADIOLOGI

INSTALASI

FARMASI

INSTALASI

FISIOTERAPI

INSTALASI

REKAM

MEDIS

INSTALASI

GIZI

INSTALASI

CSSD

KASI PELAYANAN &

PENUNJANG UMUM

DIREKTUR

Page 11: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

9

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Instalasi Radiologi RSUD Kelet

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KASIE PELAYANAN DAN

PENUNJANG UMUM

dr. Budiyono

dr. Budiyono

DIREKTUR RSUD KELET

dr. Widyo Kunto, M.Kes

KEPALA INSTALASI RADIOLOGI

dr. Adnan Adityawan, Msi Med, Sp.Rad

KOORDINATOR INSTALASI RADIOLOGI

Faridatul Mustaghfiroh, S.ST

RADIOGRAFER PELAKSANA

1. Achmad Ulinnuha, Amd. Rad

2. Puput Tejo Kusumo, Amd.Rad

3. Ranti Puspita Dewi, Amd.Rad

4. Rahma Trisnasari, Amd.Rad

5. Vita Kartika Buana, Amd.Rad

6. Kornelius Triwidodo, Amd. Rad

7. David Indra Wijaya, Amd. Rad

PETUGAS PROTEKSI RADIASI

1. Achmad Ulinnuha, Amd.Rad

2. Rahma Trisnasari, Amd.Rad

Page 12: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

10

BAB VI

URAIAN JABATAN

1. Kepala Instalasi Radiologi

Kualifikasi : Dokter Spesialis Radiologi

Uraian Tugas :

a. Membuat program kerja untuk pedoman pelaksanaan tugas di

instalasi radiologi.

b. Membuat rencana bisnis radiologi untuk beberapa tahun ke depan

dibandingkan radiologi rumah sakit sekitar.

c. Membuat rencana pengembangan SDM (kualitas dan kuantitas)

radiologi melalui pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Mengadakan rapat rutin / tidak rutin sebagai pelaksanaan koordinasi

dengan seluruh staff radiologi.

e. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait terhadap

pelayanan radiologi.

f. Memeriksa, memaraf, dan menandatangani surat-surat radiologi.

g. Memberi pembinaan pada staff di bawahnya bila melakukan

perbuatan yang melanggar peraturan yang berlaku.

h. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan yang lebih tinggi sesuai

peraturan yang berlaku.

2. Koordinator Pelayanan Radiologi

Kualifikasi : Minimal D3 Radiologi

Uraian Tugas :

a. Membantu Kepala Instalasi untuk terselenggaranya pelayanan

Radiologi sehari-hari.

b. Membuat laporan kegiatan pelayanan radiologi secara berkala

dan dikirim ke jenjang yang lebih tinggi melalui Kepala Instalasi.

c. Membuat pembagian tugas ke seluruh petugas radiologi

sehingga terjadi pemerataan pekerjaan.

d. Mengkoordinir seluruh petugas radiologi agar bekerja sesuai tugas

masing-masing.

Page 13: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

11

e. Mengevaluasi pelayanan radiologi, angket , laporan jaga petugas

radiologi dan surat kotak saran untuk peningkatan pelayanan

radiologi.

f. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

peraturan yang berlaku

3. Radiografer

Kualifikasi : Minimal D3 Radiologi

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan pelayanan pemeriksaan radiologi.

b. Membantu dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi.

- Menghidupkan dan mematikan alat USG.

- Memanggil dan menyiapkan pasien.

- Membantu dokter spesialis radiologi saat mengerjakan USG.

- Memberikan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan USG.

- Mengganti film USG bila habis.

c. Melaksanakan tugas administrasi radiologi

- Menyusun alur pendaftaran pasien radiologi.

- Membuat laporan kegiatan administrasi radiologi.

- Membuat laporan kunjungan pasien.

- Mengatur pengarsipan dokumen pendaftaran.

- Mengatur pengarsipan surat menyurat.

- Mengatur dan mencatat surat keluar masuk radiologi.

d. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai

peraturan yang berlaku.

4. Petugas Proteksi Radiasi (PPR)

Kualifikasi : Minimal D3 Radiologi + Pelatihan dan Sertifikasi PPR

Uraian Tugas :

a. Mengurus perijinan pesawat radiologi ke BAPETEN Jakarta

melalui pihak rumah sakit untuk koordinasi surat dan biaya

perijinan.

b. Mengurus pengadaan dan mengirim film badge ( monitor radiasi

) petugas radiologi ke BPFK Jakarta melalui rumah sakit untuk

diproses sesuai prosedur.

Page 14: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

12

c. Melaporkan hasil paparan radiasi petugas radiologi dari BPFK

Jakarta tiap bulan pada setiap rapat rutin.

d. Menindaklanjuti bila ada hasil paparan radiasi petugas yang

melebihi dosis yang diijinkan.

e. Mengarsipkan dan mencatat hasil paparan radiasi tiap petugas

radiologi.

f. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai

peraturan yang berlaku

Page 15: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

13

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja Instalasi Radiologi RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah

melibatkan hubungan kerja dengan berbagai instalasi yang ada di RSUD Kelet

Propinsi Jawa Tengah

Gambar 8.1. Tata Hubungan Kerja Instalasi Radiologi RSUD Kelet Provinsi Jawa

Tengah

a. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan IGD ( Instalasi Gawat Darurat )

INSTALASI RAWAT

JALAN

( MCU, POLI GIGI, &

POLI KANDUNGAN)

INSTALASI

GAWAT DARURAT

URUSAN

LINEN

SUBBAGIAN

PEMELIHARAAN

SARANA

INSTALASI

RADIOLOGI

INSTALASI

KAMAR OPERASI INSTALASI

REHABILITASI

MEDIS

SUBBAGIAN

KEUANGAN

INSTALASI

REKAM MEDIS

INSTALASI

FARMASI

INSTALASI

RAWAT INAP

Page 16: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

14

1. Petugas atau perawat ruangan menyerahkan lembar permintaan radiologi

penderita bersama dengan formulir permintaan pemeriksaan radiologi di

ruang radiologi RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah .

2. Petugas radiologi melakukan pencatatan permintaan radiologi sesuai dengan

formulir permintaan pemeriksaan radiologi dan permintaan radiodiagnostik

yang diterima di buku register penerimaan pasien rawat inap.

3. Hasil pemeriksaan untuk pasien rawat inap diantar oleh petugas radiologi ke

masing-masing ruangan dengan membawa buku Ekspedisi radiologi

Pengiriman Hasil untuk ditandatangani perawat ruangan yang

bersangkutan.

b. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Rawat Jalan

1. Apabila ada pasien dari Instalasi rawat jalan akan melakukan pemeriksaan

radiologi, pasien menyerahkan surat permintaan pemeriksaan radiologi

kepada petugas radiologi

2. Petugas radiologi mengecek kembali nama, tanggal lahir, alamat, no. rekam

medis, jenis permintaan, dan nama dokter yang meminta.

3. Petugas radiologi melakukan pencatatan permintaan radiologi sesuai dengan

formulir permintaan pemeriksaan radiologi dan permintaan radiodiagnostik

yang diterima di buku register penerimaan pasien rawat jalan.

4. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas radiologi menghitung tarif

pemeriksaan sesuai dengan status pasien. Kemudian hasil perhitungan

tersebut diberitahukan kepada pasien.

5. Pasien langsung membayar tarif pemeriksaan radiologi. Kemudian hasil

expertise diserahkan pasien bila telah membayar lunas dan menyerahkan

bukti pembayaran.

6. Petugas radiologi melakukan pencatatan radiodiagnostik sesuai formulir

permintaan pemeriksaan radiologi dalam buku register penerimaan pasien

rawat jalan.

7. Pemeriksaan radiologi di Poli Rawat Jalan

Instalasi Radiologi mempunyai kewenangan untuk bertanggungjawab penuh

terhadap alat-alat Radiologi yang ada di Instalasi Rawat Jalan antara lain :

- USG.

Dimana kewenangan pemeliharaan dan proses perijinan merupakan

tanggung jawab Instalasi Radiologi. Adapun proses tata laksananya yaitu

apabila Poli Kandungan memerlukan tindakan USG Kandungan dapat

Page 17: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

15

dilakukan oleh Dokter Kandungan dengan pengawasan dari Dokter

Instalasi Radiologi khususnya Kepala Instalasi Radiologi.

c. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Rawat Inap

1. Instalasi Radiologi menerima pelayanan Radiografi dari Instalasi Rawat Inap

untuk pemeriksaan diagnostik maupun imaging.

2. Sebelum merujuk ke Instalasi Radiologi, pasien dan keluarga harus

diberikan informasi dan tujuannya oleh Dokter yang merawat maupun

perawat jaga pada saat itu, sekaligus telah memberikan keterangan tentang

motivasi biaya foto yang akan dilakukan.

3. Pasien dan keluarga menandatangani surat persetujuan untuk

pemeriksaan–pemeriksaan yang memerlukan kontras atau pemeriksaan

khusus.

4. Petugas ruangan mengantar pasien ke Instalasi Radiologi sesuai dengan

jadwal yang ditetapkan oleh Instalasi Radiologi

5. Hasil ekspertise dari Radiologi diambil oleh petugas rawat inap disertai

dengan ekspedisi.

d. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Farmasi

1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Instalasi Farmasi guna memenuhi

permintaan obat maupun keperluan lainnya di Instalasi Radiologi.

2. Permintaan obat bagi pasien yang memerlukan tindakan pemeriksaan

dengan kontras harus dengan resep rangkap 2 yang ditulis oleh Dokter

Radiologi atau petugas Radiologi (Radiografer).

3. Resep warna putih diserahkan Farmasi yang merah ditempelkan di buku

ekspedisi Resep

4. Resep obat harus dilengkapi dengan Nama Pasien, Alamat, Umur / Tgl

Lahir, No. RM, BB, Ruang/Kamar/Bed.

5. Permintaan perbekalan di Instalasi Radiologi yang lainnya, khususnya

Bahan Habis Pakai, dilakukan oleh Petugas Radiologi sesuai Jadwal yang

berlaku.

e. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Laboratorium

1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Laboratorium apabila di dalam satu

blangko permintaan Dokter digabung menjadi satu permintaan, maka

petugas Radiolologi merujuk pasien tersebut ke Laboratorium ( Khusus

pasien Rawat jalan)

Page 18: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

16

2. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Laboratorium juga untuk merujuk

pasien yang akan melakukan tindakan Radiografi dengan kontras harus

dilakukan pemeriksaan Ureum atau Creatinin di Laboratorium.

f. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Hemodialisa

1. Instalasi Radiologi menerima pelayanan Radiografi dari Unit Hemodialisa

untuk pemeriksaan diagnostik maupun imaging.

2. Tindakan maupun pemeriksaan ke Instalasi Radiologi atas permintaan

Dokter yang bertugas di Unit Hemodialisa.

3. Unit Hemodialisa menghubungi Instalasi Radiologi bila ada permintaan

pelayanan Radiografi dengan membawa surat pengantar dari Dokter

tersebut.

4. Petugas Hemodialisa mengantar pasien ke Instalasi Radiologi sesuai

dengan jadwal yang ditentukan Instalasi Radiolgi

2. Petugas Radiologi melakukan pemeriksaaan Radiografi sesuai dengan

permintaan

3. Hasil ekspertise akan diambil oleh pasien atau keluarga atau bila tidak

memungkinkan akan diantar ke Unit Hemodialisa oleh Petugas Radiologi

g. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Kamar Operasi

Proses Radiografi yang dilakukan dari Instalasi Kamar Operasi ke Instalasi

Radiologi

1. Instalasi Radilogi bekerjasama dengan Kamar Operasi untuk pelayanan

pemeriksaan Radiografi

2. Tindakan atau pemeriksaan ke Instalasi Radiologi atas permintaan Dokter

yang bertugas di Kamar Operasi

3. Instalasi Kamar Operasi menghubungi Instalasi Radiologi bila ada

permintaan pelayanan Radiografi dengan membawa surat pengantar

permintaan dari Dokter tersebut.

4. Petugas Kamar Operasi mengantar pasien ke Instalasi Radiologi sesuai

dengan jadwal yang ditentukan Instalasi Radiologi atau bila tidak

memungkinkan petugas Radiologi akan datang ke Kamar Operasi

5. Petugas Radiologi melakukan pemeriksaan Radiografi sesuai dengan

permintaan.

6. Hasil ekspertise akan diantar ke Instalasi Kamar Operasi oleh petugas

Radiologi

Page 19: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

17

h. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Rekam Medis

1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Rekam Medis dalam hal

pendaftaran, pencatatan, pelaporan dan penyimpanan arsip-arsip

ekspertise

2. Setiap pasien baik rawat jalan maupun rawat inap yang akan melakukan

pemeriksaan di Radiologi baik pemeriksaan konvensional maupun imaging

harus mendaftar di TPP yang nantinya data pasien tersebut akan dirujuk

ke Instalasi Radiologi oleh petugas TPP

3. Selanjutnya ke Radiologi dilakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan

Dokter Pengirim

4. Hasil ekspertise diberikan kepada pasien maksimal setelah 3 jam

dilakukan tindakan pemeriksaan di Instalasi Radiologi

5. Setiap akhir bulan, petugas Instalasi Radiologi melaporkan jumlah pasien

dan laporan Indikator Mutu pelayanan ke Rekam Medis

6. Setiap bulan Rekam Medis memberikan umpan balik ke Instalasi Radiologi

tentang hasil pelaporan.

i. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Rehabilitasi Medis

1. Instalasi Radilogi bekerjasama dengan Rehabilitasi Medis untuk pelayanan

pemeriksaan Radiografi yang dirujuk oleh Dokter Spesialis Rehab Medis

2. Dokter memberikan surat pengantar ke Instalasi Radiologi untuk tindakan

pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diinginkan.

4. Petugas Rehabilasi Medis mengantar pasien ke Instalasi Radiologi

5. Setelah dilakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan, pasien diantar

kembali ke Rehabilitasi Medis oleh Petugas Rehab Medis dan hasil

ekspertise diantar oleh Petugas Radiologi.

j. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Subbagian Keuangan

1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan Subbagian Keuangan dalam hal

pelayanan adminitrasi dan keuangan baik pasien Rawat Jalan maupun

Rawat Inap

2. Untuk pelayanan pasien Rawat Jalan, semua beban pembayaran dibayar

ke kasir dengan terlebih dahulu dibuatkan biaya pembebanan sesuai

dengan jenis pemeriksaan.

Page 20: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

18

3. Pasien akan menerima kuitansi rangkap 3 (putih, merah dan kuning) yang

mana kuitansi putih untuk pasien sendiri (bukti pasien), kuitansi merah

untuk laporan administrasi sendiri dan yang kwitansi kuning diserahkan

kepada petugas Radiologi sebagai arsip di Radiologi.

4. Untuk pelayanan pasien Rawat Inap, pembebanan dilaporkan ke

Subbagian Administrasi secara on line lewat komputer dan secara manual

(pengecekan lewat buku laporan harian biaya pasien) sesuai dengan

tindakan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pasien Rawat Inap

tersebut.

k. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Subbagian Pemeliharaan Sarana

1. Instalasi Radiologi bekerjasama dengan subbagian pemeliharaan sarana

dalam hal pemeliharaan, perawatan serta perbaikan peralatan medis

maupun non medis di Instalasi Radiologi

2. Instalasi Radiologi memiliki koordinator pemeliharaan peralatan yang

melakukan pengecekan rutin

3. Bila ada kerusakan peralatan, koordinator peralatan melaporkan ke teknisi

dengan menulis di buku kerusakan dan ditandatangi oleh KUPR, Kepala

Bidang Medis dan sepengetahuan Kepala Bidang Umum.

4. Petugas teknisi melakukan pemeriksaan, perbaikan atau penggantian suku

cadang bila diperlukan

5. Apabila teknisi rumah sakit tidak dapat memperbaiki kerusakan maka

Kepala Bidang Medis akan memanggil teknisi dari luar dengan

sepengetahuan Direktur atau Wakil Direktur.

l. Tata Laksanan Hubungan Kerja dengan Urusan Linen

1. Instalasi Radiologi bekerja sama dengan Urusan Linen dalam hal

pengadaan perbaikan serta pencucian linen.

2. Ada koordinator bagian linen yang bertugas melakukan pengecekan linen

apabila ada yang rusak maupun harus dicuci serta melakukan pencatatan

inventaris linen.

3. Jika koordinator linen menemukan kerusakan dan kekurangan linen,

koordinator linen melakukan konfirmasi dengan KUPR Instalasi Radiologi

untuk penambahan atau perbaikan atau penambahan

Page 21: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

19

4. Koordiantor linen menuliskan di buku perbaikan linen sepengetahuan

Kepala Bidang Umum dan KUPR Radiologi

5. Koordinator linen melalui petugas linen membawa buku ekspedisi baik

untuk perbaikan maupun pencucian dan pengadaan.

6. Koordinator linen akan menghubungi Instalasi Radiologi jika perbaikan

sudah selesai.

7. Untuk linen yanga dicucikan, petugas Radiologi akan mengambil linen

yang sudah bersih, sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan

membawa buku ekspedisi sebagai pencatatan.

Page 22: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

20

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN RADIOLOGI

1. Pimpinan Instalasi Radiologi

Instalasi radiologi RSUD Kelet dipimpin oleh seorang dokter spesialis

radiologi dan dibantu Koordinator pelayanan radiologi.

2. Staf Radiologi

a. Kualifikasi :

1) Staf Medis Radiologi : Dokter Spesialis Radiologi

2) Radiografer : D.III / D.IV Teknik Radiologi

b. Jumlah

1) Dokter Spesialis Radiologi = 1 orang

2) Radiografer (D.III/D.IV) = 8 orang

c. Daftar Staf

a. Setiap staf dibuatkan curiculum vitae yang memuat nama, identitas

lainnya, alamat, riwayat pendidikan/latihan, riwayat

pekerjaan/jabatan dan data lain dan dilampirkan ijazah, sertifikat

pelatihan, seminar dll.

3. Pola Ketenagaan

Tabel 1. Pola Ketenagaan Radiologi

Pendidikan Pola Ketenagaan SDM Terkini Kesimpulan

Sarjana = 1

D4-radiologi = 1

D3-radiologi = 7

Dinas pagi = 4

Terdiri :

Dokter = 1

Koordinator = 1

Pelaksana = 2

Dinas sore = 1

Malam = 1

Libur = 1

Dinas pagi = 4

Terdiri :

Dokter = 1

Koordinator = 1

Pelaksana = 2

Dinas sore = 2

Malam = 1

Libur = 1

Kelebihan

1 orang

radiografer

Kekurangan

1 orang

administrasi

Page 23: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

21

Dari tenaga yang ada di instalasi radiologi didistribusikan sebagai

berikut :

No NAMA PENDIDIKAN DISTRIBUSI

1 dr. Adnan

Adityawan, Sp.Rad

Spesialis Radiologi Ka. Instalasi Radiologi

2. Faridatul

Mustaghfiroh,

S.ST

D-IV Teknik

Radiologi

Koordinator ruangan

3 Achmad

Ulinnuha,Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

4 Puput Tejo

Kusumo, Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

5 Ranti Puspita,

Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

6 Rahma Trisnasari,

Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

7 Vita Kartika

Buana, Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

8 Kornelius

Triwidodo,

Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

9 David Indra

Wijaya, Amd.Rad

D-III Teknik

Radiodiagnostik

Pelaksana

pemeriksaan

Tabel 2: Distribusi Tenaga Radiologi

B. Kebutuhan Tenaga Radiologi.

1. Kebutuhan Tenaga berdasar perhitungan beban kerja riil dilapangan:

a. Data :

1). Jumlah jam kerja 7 jam = 420 menit.

Persiapan alat dll = 60 menit

Sehingga waktu efektif = 360 menit

2). Kebutuhan waktu untuk pembuatan foto rontgen

Pembuatan satu foto Rontgen dibutuhkan waktu = 20 menit.

3). Rata-rata pasien

Rata-rata pasien/hari = 15 pasien

b. Kebutuhan untuk pemeriksaan

1). Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan adalah :

Jumlah pasien x waktu yang dibutuhkan

= 15 x 20 menit

= 300 menit.

Page 24: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

22

2). Tenaga yang dibutuhkan untuk pemeriksaan adalah :

Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan / jam kerja efektif

= 300 / 360

= 0,84 (dibulatkan 1 orang).

Kunjungan pasien radiologi 80% adalah datang saat shif pagi,

sehingga perhitungan diatas adalah untuk kebutuhan tenaga shif pagi.

Maka jumlah tenaga secara keseluruhan adalah :

1. Tenaga radiografer shif pagi = 3 orang.

2. Tenaga radiografer shif siang = 2 orang

3. Tenaga radiografer shif malam = 1 orang

Dengan pola kerja shift, maka terdapat 1 orang tenaga radiografer

yang mendapat Libur. Maka jumlah total tenaga radiografer yang

dibutuhkan yaitu 7 orang, sehingga tenaga radiografer saat ini lebih dari

cukup.

2. Sedangkan bila dihitung berdasarkan peraturan dari Kemenkes RI adalah

bahwa setiap alat sinar-x harus memiliki 2 orang tenaga. Di instalasi

Radiologi RSUD Kelet, alat yang dimiliki adalah 4 unit. Sehingga

kebutuhan tenaga 2 x 4 = 8 tenaga.

3. Analog dengan perhitungan di nomor satu (1), setiap dokter hanya bisa

melayani pasien 25 orang/hari. Maka untuk kebutuhan tenaga dokter

spesialis radiologi adalah 2 orang, sehingga untuk menutup kekurangan

tenaga yang ada saat ini dibutuhkan 1 orang tenaga dokter spesialis

radiologi.

4. Sehingga berdasar perhitungan diatas kebutuhan tenaga adalah

1). Tenaga Radiografer sudah lebih dari cukup.

2). Tenaga Dokter (spesialis radiologi) masih kurang satu tenaga.

Page 25: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

23

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Sebagai salah satu elemen dari program pengembangan karyawan pada

sebuah perusahaan, program orientasi tentu sangat penting karena biasanya

penilaian dari proses rekrutmen belum menyeluruh (komprehensif) terutama yang

menyangkut teknis pekerjaan di lapangan. Kegiatan orientasi dilaksanakan pada

pegawai baru di lingkungan instalasi radiologi. Orientasi tentang rumah sakit

secara umum dilakukan oleh pihak personalia dan bagian penunjang, hal ini

dilakukan agar pegawai baru mengetahui dan paham tentang visi, misi, dan tujuan

rumah sakit. Langkah-langkah dalam orientasi adalah:

1. Penyuluhan pendahuluan.

2. Penunjukkan tempat tertentu (ruang struktural, ruang rawat inap, dll)

3. Pengenalan dengan karyawan lama.

4. Pengenalan dengan lingkungan unit kerja

Setelah orientasi dengan personalia dan penunjang, di Instalasi radiologi,

langkah awal yang diambil untuk mengorientasi karyawan adalah dengan cara

memperkenalkan karyawan baru terhadap seluruh peralatan yang dimiliki.

Memperkenalkan termasuk mengajari cara kerja peralatan dan fungsinya.

Karyawan baru juga diorientasi tentang tata tertib dan aturan yang berlaku di

instalasi radiologi, termasuk SPO yang berlaku. Selama masa orientasi tiga bulan,

karyawan baru masuk shift pagi. Hal ini dimaksudkan agar karyawan baru benar-

benar mengenal situasi dan kondisi, dan bisa menguasai peralatan kerja di

instalasi radiologi.

Penilaian kinerja Instalasi Radiologi dilakukan dengan mengacu pada

penilaian kinerja rumah sakit. Berdasarkan hasil penilaian kinerja karyawan

Instalasi Radiologi RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah, sesuai dengan ketentuan

rumah sakit, diberikan beberapa penghargaan.

Karyawan RSUD Kelet Propinsi Jawa Tengah akan dilakukan penilaian

pada:

a. Satu Tahun Pertama

Penilaian karyawan baru yang telah menjalani masa kontrak setahun pertama

sebagai evaluasi setelah karyawan menjalankan tugas dan kewajibannya

selama satu tahun. Hasil dari evaluasi ini dilaporkan ke direksi, personalia,

dan dilanjutkan ke direksi untuk mendapat rekomendasi dan tindak lanjut.

Page 26: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

24

b. Dua Tahun Pertama

Penilaian karyawan yang telah menjalani kontrak dua tahun, sebagai evaluasi

setelah karyawan menjalankan tugas dan kewajiban selama dua tahun,

untuk menentukan karyawan tersebut bisa diangkat menjadi karyawan tetap

atau tidak. Hasil dari evaluasi ini dilaporkan ke personalia dan direksi untuk

mendapatkan rekomendasi lebih lanjut.

c. Enam Bulan Sekali

Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan setiap enam bulan, sebagai

penentuan karyawan berprestasi (berhubungan dengan pemberian insentif

kepada karyawan).

d. Dua Tahun

Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan tiap dua tahun, sebagai

evaluasi untuk kenaikan berkala dan evaluasi jabatan struktural.

e. Empat Tahun

Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan tiap empat tahun sekali,

sebagai evaluasi untuk kenaikan golongan kepegawaian.

Page 27: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

25

BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

A. Rapat Rutin

Agenda pertemuan/rapat internal di Instalasi Radiologi dilakukan setiap

satu bulan sekali yang diikuti oleh seluruh staf dan dilakukan secara rutin di

Instalasi Radiologi.

Tujuan diadakannya rapat rutin adalah untuk mengkoordinasikan tugas-

tugas di Instalasi Radiologi supaya dapat terselesaikan dengan baik

sehingga memperlancar pelayanan.

Prosedur rapat rutin Instalasi Radiologi yaitu:

1. Pertemuan rutin dibuka oleh Kepala Instalasi.

2. Sekretaris membacakan notulen pertemuan sebelumnya.

3. Membahas hal-hal yang belum dapat dilaksanakan pada notulen mengenai

tindak lanjut penyelesaian masalah.

4. Membahas permasalahan baru yang ada.

5. Menentukan langkah tindak lanjut.

6. Selama pertemuan dilaksanakan, sekretaris mencatat hasil pertemuan di

buku notulen rapat.

7. Pertemuan rutin ditutup oleh Kepala Instalasi.

B. Rapat Insidentil

Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau

sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

Page 28: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RADIOLOGI

26

BAB XI

PELAPORAN

Sistem pelaporan di instalasi radiologi berupa laporan harian, laporan

bulanan dan laporan tahunan yang berisi kegiatan yang dilakukan di instalasi

radiologi.

1. Laporan Harian

Laporan harian dibuat bedasarkan kejadian harian, di buat dalam bentuk

laporan kerja. Laporan Bulanan disusun berdasarkan laporan harian,

kemudian diserahkan kepada kepala seksi penunjang medik untuk diteruskan

kepada kepala bagian penunjang.

2. Laporan Bulanan

Laporan bulanan berisi data jumlah pasien baik rontgen, maupun USG, dan

hasil pencapaian satandar pelayanan minimal.

3. Laporan Tahunan

Laporan tahunan dibuat berupa hasil rekapitulasi laporan bulanan, dan

hasilnya dilaporkan kepada kepala seksi penunjang medik.

Mengetahui, Jepara, 4 Desember 2017

Direktur RSUD Kelet, Kepala Instalasi Radiologi,

dr.Widyo Kunto,M.kes, MRS dr . Adnan Adityawan, Sp.Rad