Pedlak 2012

42
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2012 DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Transcript of Pedlak 2012

  • PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN

    ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2012

    DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sebagai tupoksi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, pada

    tahun 2012 melaksanakan Program Peningkatan Produksi,

    Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk mempertahankan

    mencapai swasembada dan mempertahankan swasembada

    berkelanjutan. Terdapat delapan kegiatan utama, yang salah satunya

    adalah pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi

    (AKABI).

    Program pengelolaan produksi tanaman AKABI merupakan

    bagian dari pembangunan tanaman pangan nasional. Program ini

    difokuskan kepada aspek ketersediaan pangan khususnya komoditi

    kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubijalar dan pangan

    alternatif, dengan prioritas penerapan budidaya tanaman aneka

    kacang dan umbi yang tepat dan berkelanjutan.

    Komoditi AKABI mempunyai arti yang strategis, karena

    menyediakan kebutuhan paling esensial bagi kehidupan sebagai

    bahan pangan disamping sumber karbohidrat non beras dan protein

    nabati yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas

    sumberdaya manusia. Kebutuhan akan bahan pangan, industri, pakan,

    ekspor dan substitusi bahan bakar minyak (Bioetanol) yang berbahan

    baku dari aneka kacang dan umbi setiap tahun mengalami

    peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk,

    berkembangnya industri pangan dan pakan, namun disisi lain produksi

    yang dihasilkan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan

    tersebut.

    Pengelolaan AKABI pada dasarnya merupakan rangkaian

    kegiatan untuk memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-

    usaha aneka kacang dan umbi yang mampu menghasilkan produk

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    2

    mulai dari hulu sampai hilir. Pengelolaan aneka kacang dan umbi

    memiliki orientasi untuk meningkatkan produktivitas dan produksi,

    efisiensi, nilai tambah dan daya saing sehingga mampu meningkatkan

    pendapatan dan kesejahteraan petani maupun masyarakat sekitarnya.

    Komoditi AKABI memiliki keragaman yang cukup banyak untuk

    dapat ditumbuhkembangkan. Program pengelolaan komoditas aneka

    kacang dan umbi untuk mencapai Swasembada dan penerapan

    pengelolaan budidaya yang tepat dan efisien diprioritaskan pada:

    1) komoditas utama dan unggulan nasional yaitu kedelai, kacang

    tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar

    2) komoditas alternatif/unggulan daerah (lokal) seperti talas, garut,

    gembili, kacang koro pedang dan lain-lain. Komoditas ini dapat

    berfungsi sebagai substitusi maupun komplemen dari komoditas

    utama dan menjadi unggulan nasional.

    Pengembangan kelima komoditas tanaman aneka kacang dan

    umbi diimplementasikan dalam berbagai jenis kegiatan yang saling

    terkait dan saling mendukung, sebagai gambaran tugas pokok dan

    fungsi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.

    Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, Direktorat Budidaya

    Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    memberikan kewenangan kepada Dinas Pertanian

    Provinsi/Kabupaten/Kota melalui dekonsentrasi maupun tugas

    pembantuan.

    Kebijakan alokasi anggaran Pemerintah Pusat tahun anggaran

    2012 diarahkan terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional

    dalam memacu pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan

    kerja, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,

    mengurangi kemiskinan, serta menjaga stabilitas nasional.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    3

    B. Tujuan

    Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka

    Kacang dan Umbi TA 2012 bertujuan untuk:

    1. Menyediakan acuan bagi pelaksanaan pengembangan komoditi

    Aneka Kacang dan Umbi (kedelai, kacang tanah, kacang hijau,

    ubikayu dan ubijalar serta pangan alternatif lainnya) untuk

    mendukung kegiatan peningkatan produksi tahun 2012 di

    Provinsi dan Kabupaten/Kota;

    2. Meningkatkan dan membangun mekanisme koordinasi untuk

    keterpaduan pelaksanaan peningkatan produksi Komoditi Aneka

    Kacang dan Umbi melalui SL-PTT khususnya kedelai,

    pengembangan untuk kedelai, kacang tanah, ubikayu, ubijalar

    serta pertemuan koordinasi antara pusat, provinsi dan

    kabupaten/Kota;

    3. Mempercepat penerapan komponen inovasi teknologi oleh petani

    sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    dalam mengelola usahataninya untuk mendukung peningkatan

    produksi nasional;

    4. Memfasilitasi dan memediasi stakeholders terkait dalam usaha

    pengembangan Aneka Kacang dan Umbi dari hulu hingga hilir;

    dan

    5. Meningkatkan produktivitas dan produksi serta pendapatan dan

    kesejahteraan petani Aneka Kacang dan Umbi.

    C. Sasaran

    Sasaran disusunya Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan

    Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi TA 2012 antara lain :

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    4

    1. Tersedianya acuan pelaksanaan pengembangan Aneka Kacang

    dan Umbi untuk mendukung kegiatan peningkatan produksi

    tanaman pangan tahun 2012 di Provinsi dan Kabupaten/Kota;

    2. Terkoordinasi dan terpadunya pelaksanaan peningkatan produksi

    tanaman pangan melalui SL-PTT kedelai, pengembangan kedelai,

    kacang tanah, ubikayu dan ubijalar serta terlaksananya

    pertemuan koordinasi stakeholders non kedelai antara Pusat,

    Provinsi dan Kabupaten/Kota;

    3. Teradopsinya berbagai alternatif pilihan komponen teknologi

    Aneka Kacang dan Umbi oleh petani sehingga dapat

    meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola

    usahataninya untuk mendukung peningkatan produksi nasional;

    4. Berkembangnya agribisnis aneka kacang dan umbi dari hulu

    hingga hilir sehingga dapat memantapkan ketahanan pangan

    Nasional; dan

    5. Tercapainya produksi tahun 2012 untuk kedelai sebesar 1,9 juta

    ton, kacang tanah 1,1 juta ton, kacang hijau 0,36 juta ton,

    ubikayu 25 juta ton dan ubijalar 2,3 juta ton.

    D. Dasar Hukum

    Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi

    Tanaman Aneka Kacang dan Umbi TA 2012 dilandasi dengan

    peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

    1. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

    Negara.

    2. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara.

    3. Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

    Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    5

    4. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional.

    5. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah.

    6. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

    7. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025.

    8. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012.

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana

    Kerja Pemerintah.

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan

    Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

    Pemerintah (RKA-KL).

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

    Akuntansi Pemerintah.

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

    Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta

    Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

    Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

    Pengendalian Intern Pemerintah.

    18. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman

    Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    6

    19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.

    20. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

    Barang/Jasa Pemerintah

    21. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja

    Pemerintah Tahun 2012.

    22. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Rincian

    Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2012

    23. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 523/KMK.03/2000 tentang

    Tata Cara Penganggaran, Penyaluran Dana, Pertanggungjawaban

    dan Pelaporan Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

    Pembantuan.

    24. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2005 tentang

    Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

    25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang

    Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas

    Pembantuan.

    26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.02/2011 tentang

    Standar Biaya Tahun Anggaran 2012.

    27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2011 tentang

    Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan

    Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) dan

    Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar

    Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2012.

    28. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 215/KMK.02/2011 Tentang

    Pagu Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2012.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    7

    BAB II

    KERAGAAN, SASARAN, STRATEGI, PERMASALAHAN

    DAN UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI

    ANEKA KACANG DAN UMBI

    A. Keragaan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka

    Kacang Dan Umbi Tahun 2002 2011

    1. Keragaan Luas Panen Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau,

    Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2002 2011.

    Luas panen kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan

    ubijalar selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir fluktuatif,

    perkembangan luas panen cenderung menurun untuk kacang tanah,

    kacang hijau dan ubikayu masing masing sebesar 1,82 %, 0,47 %,

    dan 0,64 %. Penurunan luas panen beberapa komoditi ini dikarenakan

    beberapa hal, yaitu antara lain adanya kompetisi antar komoditas

    (dengan asumsi luas lahan yang sama), serangan OPT, kesulitan akses

    terhadap modal, dan harga atau pasar yang kurang menguntungkan.

    Untuk komoditi kedelai dan ubijalar perkembangan luas panen

    fluktuatif cenderung meningkat masing-masing sebesar 2,72 % kedelai

    dan 0,14 % ubijalar. Namun demikian khusus untuk komoditas kedelai,

    kenaikan luas panen tersebut ternyata masih jauh dari kecukupan

    terhadap pemenuhan permintaan dalam negeri. Terhambatnya

    kenaikan luas panen juga disebabkan hal yang sama seperti ketiga

    komiditi di atas. Oleh karena itu, perlu kiat khusus untuk memacu

    pertumbuhan perluasan area tanam/panen komoditas kedelai dalam

    upaya pemenuhan permintaan dalam negeri dan keperluan ekspor.

    Untuk itu perlu segera dilakukan beberapa program/kegiatan untuk

    mengatasi kendala yang ada dengan 4 strategi utama dalam

    peningkatan produktivitas dan produksi komoditi tanaman pangan.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    8

    Tabel 1. Perkembangan Luas Panen Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2002 2011

    Rerata Pertumb

    2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 *) Absolut %

    1 KEDELAI 544,522 526,796 565,155 621,541 580,534 459,116 590,956 722,791 660,823 631,425 590,366 2.72

    2 KACANG TANAH 646,953 683,537 723,434 720,526 706,753 660,480 633,922 622,616 620,563 540,489 655,927 (1.82)

    3 KACANG HIJAU 313,563 344,558 311,863 318,337 309,103 306,207 278,137 288,206 258,157 292,040 302,017 (0.47)

    4 UBIKAYU 1,276,533 1,244,543 1,255,805 1,213,460 1,227,459 1,201,481 1,204,933 1,175,666 1,183,047 1,203,293 1,218,622 (0.64)

    5 UBIJALAR 177,276 197,455 184,546 178,336 176,507 176,932 174,561 183,874 181,073 177,605 180,817 0.14

    Keterangan : *) ARAM III BPS

    TAHUNKOMODITIN0

    2. Keragaan Produktivitas Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau,

    Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2002 2011.

    Produktivitas kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan

    ubijalar selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun fluktuatif cenderung

    meningkat, walaupun produktivitas komoditi aneka kacang umbi

    cenderung meningkat, capaian tersebut masih jauh dibandingkan

    potensi hasil.

    Tabel 2. Perkembangan Produktivitas Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2002 2011

    Rerata Pertumb

    2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 *) Absolut %

    1 KEDELAI 12.36 12.75 12.80 13.00 12.88 12.91 13.13 13.48 13.73 13.78 13.08 1.22

    2 KACANG TANAH 11.10 11.49 11.58 11.61 11.86 11.95 12.15 12.49 12.56 12.52 11.93 1.36

    3 KACANG HIJAU 9.19 9.73 9.95 10.08 10.23 10.53 10.72 10.91 11.30 11.46 10.41 2.50

    4 UBIKAYU 132.49 148.84 154.68 159.22 162.83 166.36 180.57 187.46 202.17 195.00 168.96 4.48

    5 UBIJALAR 99.94 100.86 103.05 104.13 105.05 106.64 107.80 111.92 113.27 122.32 107.50 2.29

    Keterangan : *) ARAM III BPS

    N0 KOMODITITAHUN

    3. Keragaan Produksi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau,

    Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2002 2011.

    Produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan

    ubijalar selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun berfluktuatif

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    9

    cenderung meningkat, walaupun produksi komoditi aneka kacang umbi

    cenderung meningkat, capaian tersebut masih jauh dari sasaran yang

    ditetapkan.

    Tabel 3. Perkembangan Produksi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2002 - 2011

    Rerata Pertumb

    2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 *) Absolut %

    1 KEDELAI 673,056 671,600 723,483 808,303 747,611 592,534 775,710 974,512 907,031 870,068 774,391 4.06

    2 KACANG TANAH 718,071 785,526 837,495 836,295 838,096 789,089 770,054 777,888 779,228 676,899 780,864 (0.46)

    3 KACANG HIJAU 288,089 335,224 310,412 320,963 316,134 322,487 298,059 314,486 291,705 334,733 313,229 2.03

    4 UBIKAYU 16,912,901 18,523,810 19,424,707 19,321,183 19,986,640 19,988,058 21,756,991 22,039,145 23,918,118 23,464,322 20,533,588 3.79

    5 UBIJALAR 1,771,642 1,991,478 1,901,802 1,856,969 1,854,238 1,886,852 1,881,761 2,057,913 2,051,046 2,172,437 1,942,614 2.43

    Keterangan : *) ARAM III BPS

    N0 KOMODITITAHUN

    B. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan

    Produksi Tahun 2012

    Dalam upaya peningkatan produksi Aneka Kacang dan Umbi

    Tahun 2012, maka ditetapkan sasaran luas tanam, luas panen,

    produktivitas dan produksi komoditas kedelai, kacang tanah, kacang

    hijau, ubi kayu dan ubi jalar, adalah seperti pada tabel 4 berikut .

    Tabel 4. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2012.

    No KomoditasLuas Tanam

    (Ha)

    Luas Panen

    (Ha)

    Produktivitas

    (Ku/Ha)

    Produksi

    (Ton)

    1 Kedelai 1,312,000 1,250,000 15.20 1,900,000

    2 Kacang Tanah 825,000 785,700 14.00 1,100,000

    3 Kacang Hijau 342,000 325,500 11.98 390,000

    4 Ubi Kayu 1,381,600 1,315,800 195.00 25,000,000

    5 Ubi Jalar 195,615 186,300 123.65 2,303,512

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    10

    Sasaran produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu

    dan ubijalar tahun 2012 jika dibanding dengan produksi berdasarkan

    ARAM III 2011 meningkat masing-masing 118,37 % kedelai,

    62,51 %kacang tanah, 16,51 % kacang hijau, ubikayu 6,54 %, dan

    ubijalar 5,87 %. Sasaran produksi tahun 2012 dibanding sasaran tahun

    2011, meningkat masing-masing masing-masing 17,89 % kedelai,

    13,40 kacang tanah, 5,41% kacang hijau, ubikayu 6,84 %, dan

    ubijalar 6,98 %.

    Sasaran tersebut dapat dicapai dengan asumsi semua faktor

    pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara lain

    tersedianya sarana prasarana produksi, sumberdaya manusia, lahan,

    air,iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.

    C. Strategi

    Pencapaian peningkatan produksi kedelai, kacang tanah, kacang

    hijau, ubikayu dan ubijalar tahun 2012 dilakukan melalui strategi

    sebagai berikut :

    1. Peningkatan Produktivitas

    Upaya peningkatan produktivitas dilaksanakan melalui

    (a) perakitan, diseminasi dan penerapan paket teknologi tepat guna

    spesifik, b) penerapan dan pengembangan teknologi, (c) gerakan

    peningkatan produksi pangan berbasis korporasi (GP3K),

    (d) perlindungan tanaman dari gangguan OPT dan DPI, (e) penurunan

    kehilangan hasil dan (f) disertai pengawalan, sosialisasi, pemantauan,

    pendampingan dan koordinasi.

    2. Perluasan Areal dan Optimasi Lahan

    Dilaksanakan melalui: (a) pencetakan lahan baru (sawah), (b)

    optimalisasi lahan melalui peningkatan indek pertanaman (IP), (c)

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    11

    optimalisasi lahan pertanian lainnya, (d) optimalisasi lahan terlantar,

    (e) investasi pihak swasta dan (f) kemitraan.

    3. Penurunan Konsumsi Beras dan Pengembangan Diversifikasi

    Pangan

    Strategi ini dilakukan melalui : (a). pengembangan dan

    optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan; (b). pengembangan

    pangan untuk orang miskin (pangkin); (c). pengembangan agroindustri

    aneka tepung berbahan baku lokal.

    4. Penyempurnaan Manajemen.

    Strategi ini dilakukan melalui antara lain : (a). pengembangan

    kebijakan fiskal, (b). perbaikan sistem perkreditan pertanian,

    (c). penguatan sistim data, (d). pengembangan kawasan food estate,

    (e). Pengembangan sistem resi gudang, (f). Penguatan petugas

    lapangan, (g). pemantapan pola pengadaan saprodi, dan

    (h). penataan kebijakan subsidi pertanian.

    D. Permasalahan

    Permasalahan dalam pengembangan komoditi aneka kacang dan

    umbi secara umum adalah sebagai berikut : a). Penerapan teknologi

    belum teradopsi dengan baik, mengakibatkan produktivitas belum

    optimal, b). Penggunaan benih bermutu masih rendah, c). Penggunaan

    pupuk hayati dan organik masih rendah, d). Kompetisi lahan dengan

    komoditi lainnya, e). Resiko budidaya tinggi, f). Harga kurang menarik

    dibandingkan komoditas lain, khusus untuk kedelai tata niaga kurang

    kondusif (kemudahan tata niaga impor, subsidi dari negara produsen,

    harga kedelai impor lebih murah, g). Masih dianggap sebagai tanaman

    sela dalam sistem budidaya, h). Lemahnya akses petani terhadap

    sumber permodalan/pembiayaan usaha dan informasi, dan

    j). Kelembagaan dan kemitraan usaha belum berkembang.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    12

    Disamping itu, kendala di luar sektor pertanian juga sangat

    berpengaruh yaitu antara lain : a). Semakin berkurangnya

    ketersediaan lahan produksi akibat alih fungsi lahan, b). Berkurangnya

    ketersediaan air irigasi dan persaingan penggunaan air dengan industri

    dan pemukiman, c). Dampak perubahan iklim (DPI), dan d). Laju

    pertumbuhan penduduk.

    E. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi

    Untuk mencapai sasaran produksi komoditas kedelai, kacang

    tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar, ditempuh melalui program

    dan kegiatan seperti pada tabel 5 dan 6 berikut :

    Tabel 5: Skenario Pencapaian Produksi Kedelai Tahun 2012

    L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 660.000 630.300 15,53 978.875

    - SL- PTT (BLBU) 350.000 334.250 16,00 534.800

    - Pembinaan Swadaya (butuh bantuan Saprodi) 310.000 296.050 15,00 444.075

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 652.000 619.700 14,79 921.125

    - Kerjasama BUMN-Perhutani/GP3K 80.000 76.400 17,00 129.880

    - Pengembangan Budidaya (paket lengkap) 2.094 2.000 18,00 3.600

    - Indeks Pertanaman (butuh bantuan Saprodi) 537.906 510.740 14,58 744.865

    - Lahan Perkebunan (butuh bantuan saprodi) 10.000 9.550 13,90 13.275

    - Lahan Tidur/rawa (butuh bantuan Saprodi ) 20.000 19.100 13,90 26.549

    - Pengembangan Tumpang Sari (bantuan benih) 2.000 1.910 13,00 2.483

    3 Pengelolaan Pasca Panen (0,016 %) - - - 474

    JUMLAH 1 + 2 1.312.000 1.250.000 15,20 1.900.000

    Keterangan:

    1 Keterangan: Warna biru sudah disediakan bantuan sumber dana APBN maupun BUMN

    2 Perluasan areal tanam diperlukan bantuan sarana produksi (minimal benih dan rhizobium) dan Alsintan

    3 Peningkatan produktivitas masih diperlukan bantuan saprodi (benih, pupuk,)

    NO. URAIAN

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    13

    Tabel 6 : Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar Tahun 2012

    L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI

    (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

    A KACANG TANAH

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 567.613 540.584 13,99 756.306

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 567.513 540.489 13,99 756.144

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    - Pengembangan kc.tanah bantuan Full paket 100 95 17,00 162

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 257.387 245.116 14,02 343.694

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 257.387 245.116 14,02 343.694

    investasi kemitraan budidaya kacang tanah,

    pembinaan teknologi budidaya,

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 825.000 785.700 14,00 1.100.000

    B KACANG HIJAU

    1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 306.642 292.040 11,85 346.067

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 306.642 292.040 11,85 346.067

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 35.958 33.460 13,13 43.933

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 35.958 33.460 13,13 43.933

    investasi kemitraan budidaya kacang hijau,

    pembinaan teknologi budidaya

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 342.600 325.500 11,98 390.000

    C UBIKAYU1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 1.266.624 1.203.293 23.642.527

    - Pengembangan ubikayu (bantuan

    sarana produksi) di 4 Kabupaten, 300 285 120 3.420

    Propinsi NTT)

    - Pembinaan teknologi budidaya

    ubikayu swadaya petani dan pelaku usaha kecil 1.076.376 1.022.557 195 19.939.862

    - Pembinaan teknologi budidaya

    ubikayu swadaya/pelaku usaha menengah ke atas 189.948 180.451 205 3.699.246

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 114.976 112.507 1.361.335

    - Promosi investasi budidaya ubikayu 114.976 112.507 121 1.361.335 swadaya pelaku usaha menengah ke atas

    JUMLAH 1 + 2 1.381.600 1.315.800 195 25.000.000

    D UBIJALAR1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 175.438 166.930 123,49 2.061.355

    - Pembinaan teknologi budidaya pd pertanaman 174.588 166.114 123,11 2.045.035

    swadaya petani (butuh Bantuan Benih unggul)

    dan pelaku usaha

    - Pengembangan model bantuan paket lengkap 850 816 200,00 16.320

    2 PERLUASAN AREAL TANAM 20.177 19.370 125,01 242.156

    - Promosi investasi kepada pelaku usaha untuk 6.000 5.760 135,00 77.760

    investasi kemitraan budidaya ubijalar

    - Pembinaan teknologi budidaya swadaya petani 14.177 13.610 120,79 164.396

    (butuh Bantuan Benih unggul)

    JUMLAH 1 + 2 195.615 186.300 123,65 2.303.512

    Keterangan:

    Warna biru sudah dibiayaai APBN 2012 untuk bantuan paket lengkap sarana produksi

    NO. URAIAN

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    14

    Skenario pencapaian sasaran produksi seperti pada tabel 5 dan 6

    tersebut di atas, dapat dicapai dengan asumsi semua faktor

    pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara lain

    tersedianya sarana prasarana produksi, sumberdaya manusia, lahan,

    air, iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    15

    BAB III

    OUTPUT DAN INDIKATOR KINERJA

    KEGIATAN TAHUN 2012

    A. Keluaran (Output) dan Indikator Kunci Keberhasilan

    Keluaran (output) yang harus dicapai sebagaimana telah

    ditetapkan dalam program/kegiatan pengelolaan budidaya AKABI

    dapat dilihat dalam Tabel 7 dibawah ini.

    Tabel 7. Keluaran (output) Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman

    Aneka Kacang dan Umbi TA 2012

    Keluaran (Output) Indikator Kinerja

    Luas penerapan budidaya tanaman Akabi yang tepat dan berkelanjutan, antara lain 1. Pengolahan data dan

    komunikasi Jmlah dokumen perencanaan program (pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis)

    2. Jumlah dokumenperencanaan anggaran

    3. Laporan pelaksanaan evaluasi kegiatan

    4. Laporan pengelolaan produksi AKABI

    5. Laporan evaluasi kegiatan pengembangan

    6. Laporan Administrasi ketatausahaan (fasilitas perkantoran)

    Peningkatan produksi Kedelai 1,90 juta ton, Kacang Tanah 1,10 jt ton, Kacang Hijau 390 ribu ton, Ubi Kayu 25,00 juta, dan Ubi Jalar 2,30 juta ton

    1. Rancangan pengembangan AKABI

    2. Pedoman Pelaksanaan Akabi 3. Pedoman Teknis SL-PTT dan

    Pengembangan Budidaya Kedelai

    4. Pedoman Teknis Pengembagan kacang tanah, ubikayu dan ubijalar

    5. Pengembangan BUAKABI (kedelai, kacang tanah, ubikayu dan ubijalar)

    6. Rapat-rapat 7. Laporan Pelaksanaan SL-

    PTT kedelai dan pengembangan Akabi

    8. Laporan Pengelolaan Produksi Akabi

    9. Laporan Evalusi Kegiatan Pengembangan Akabi

    10. Laporan Administrasi Ketatausahaan

    11. Sarana dan Prasarana Perkantoran,Kend.bermotor

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    16

    B. Penilaian Resiko Kegiatan

    Luas areal penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan

    umbi yang tepat dan berkelanjutan diprioritaskan pada kegiatan SLPTT

    kedelai dan Pengembangan budidaya kedelai, kacang tanah, ubikayu

    dan ubijalar ditekankan agar terealisasi 100 %. Sebagai tolak ukur

    keberhasilan kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang

    dan umbi, realisasi tanam dan penyerapan anggaran yang telah

    dialokasikan harus bersinergi baik ditingkat pusat sampai tingkat

    kabupaten/kota. Jika hal tersebut tidak berjalan sesuai yang

    diharapkan maka kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

    dianggap kurang berhasil walaupun tidak berjalannya kegiatan

    tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun

    eksternal yang tidak bisa ditanggulangi. Untuk mengantisipasi hal

    tersebut maka perlu dilakukan langkah langkah pencegahan.

    Beberapa faktor resiko yang kemungkinan berpengaruh terhadap

    keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti tabel 8 berikut :

    Tabel 8. Faktor resiko yang kemungkinan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan

    No Uraian Kegiatan Resiko

    1 SLPTT Kedelai a. Pedoman Pelaksanaan, Pedoman

    Teknis, dan Petunjuk Teknis b. CPCL tepat waktu c. Surat Keputusan Dirjen d. Ketersediaan benih tepat waktu e. Kualitas benih termasuk varietas

    yang diminta f. Gangguan OPT dan Penyakit g. Ketersediaan lahan (kompetisi antar

    komoditas misal Padi/Jagung) h. Akses informasi i. Pasar/Kemitraan j. Kondisi iklim yang mendukung

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    17

    2 Pengembangan Kedelai

    a. Pedoman Pelaksanaan, Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

    b. CPCL tepat waktu c. Surat Keputusan Dirjen d. Ketersediaan benih tepat waktu e. Kualitas benih termasuk varietas

    yang diminta f. Gangguan OPT dan Penyakit g. Akses informasi dan modal h. Ketersediaan lahan (kompetisi antar

    komoditas misal Padi/Jagung) i. Pasar/kemitraan

    3 Pengembangan Kacang Tanah

    a. Pedoman Pelaksanaan, Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

    b. CPCL tepat waktu c. Surat Keputusan Dirjen d. Ketersediaan benih tepat waktu e. Kualitas benih termasuk varietas

    yang diminta f. Gangguan OPT dan Penyakit g. Ketersediaan lahan (kompetisi antar

    komoditas misal Padi/Jagung) h. Akses informasi dan modal i. Pasar/kemitraan

    4 Pengembangan Ubikayu

    a. Pedoman Pelaksanaan, Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

    b. CPCL tepat waktu c. Surat Keputusan Dirjen d. Ketersediaan benih tepat waktu e. Kualitas benih termasuk varietas

    yang diminta f. Ketersediaan lahan (kompetisi antar

    komoditas misal Padi/Jagung) g. Akses informasi dan modal h. Pasar

    5 Pengembangan Ubijalar

    a. Pedoman Pelaksanaan, Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

    b. CPCL tepat waktu c. Surat Keputusan Dirjen d. Ketersediaan benih tepat waktu e. Kualitas benih termasuk varietas

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    18

    yang diminta f. Ketersediaan lahan (kompetisi antar

    komoditas misal Padi/Jagung) g. Akses informasi dan modal h. Pasar

    6 Koordinasi dengan Stakeholder

    a. Kesepakatan kerjasama b. Komitmen peserta koordinsi c. Fasilitasi Kebijakan Pemerintah

    7 Pembinaan, Monitoring, Supervisi dan Pendampingan

    a. Ketersediaan anggaran b. Kontinuitas dan ketepatan

    pelaksanaan c. Ketersediaan data d. Ketersediaan SDM

    8 Penyusun Kebijakan, Pedoman, Juklak, Juknis, Sosialisasi, Data dan Informasi

    a. Komitment seluruh stakeholder dalam mengeluarkan kebijakan

    b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian data dan informasi

    c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi

    d. Biaya e. Kemudahan akses terhadap data

    9 Sarana dan Prasarana penunjang

    a. Ketepatan pelaksanaan pengadaan b. Ketersediaan SDM c. Efisiensi dan efektivitas dalam

    pemanfaatan d. Ketersediaan suku cadang

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    19

    BAB IV

    PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

    DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI

    TAHUN 2012

    Dalam upaya pencapaian sasaran produksi komoditas kedelai,

    kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan pangan alternatif

    tahun 2012, telah ditetapkan berbagai aktivitas baik Pusat maupun di

    Daerah. Aktivitas yang akan dilaksanakan dalam pengelolaan

    produksi tanaman aneka kacang dan umbi meliputi : a). Penetapan

    sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas, dan produksi

    tahunan; b). Penetapan sasaran luas tanam, luas panen,

    produktivitas, dan produksi bulanan; c). Penyusunan skenario

    pencapaian sasaran produksi; d). Penyusunan kegiatan untuk

    pencapaian sasaran produksi; e). Penyusunan kebutuhan sarana

    prasarana faktor produksi; f). Monitoring dan evaluasi pencapaian

    sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi bulanan,

    triwulan dan tahunan; g). Monitoring dan evaluasi luas sasaran

    tanam yang terkena gangguan Organisme Pengganggu Tanaman

    (OPT), dan terkena banjir maupun kekeringan.

    Program disusun dan dilaksanakan secara berjenjang sebagai

    berikut :

    1. Program tingkat Nasional, disusun dan dilaksanakan oleh

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan

    mempertimbangkan hasil koordinasi dengan tingkat propinsi dan

    instansi terkait, serta pemangku kepentingan lainnya.

    2. Program tingkat Propinsi merupakan penjabaran dari program

    nasional, disusun dan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Propinsi,

    dengan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan tingkat

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    20

    Kabupaten/Kota dan instansi terkait, serta pemangku

    kepentingan lainnya.

    3. Program tingkat Kabupaten/Kota merupakan penjabaran dari

    program propinsi, dengan mempertimbangkan hasil koordinasi

    dengan tingkat Kecamatan dan instansi terkait, serta pemangku

    kepentingan lainnya.

    Hasil penyusunan program tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

    agar disampaikan pada awal tahun anggaran, sedangkan hasil

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dikirim ke pusat setiap

    bulan.

    A. Pelaksanaan Kegiatan

    Dalam rangka pencapaian sasaran produksi aneka kacang dan

    umbi tahun anggaran 2012, dilaksanakan berbagai kegiatan sebagai

    berikut :

    1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

    Kedelai.

    Kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu

    (SL-PTT) tahun 2012 dilaksanakan khusus untuk komoditas Kedelai

    pada areal seluas 350.000 ha yang berfungsi sebagai pusat belajar

    pengambilan keputusan para petani/kelompoktani, sekaligus tempat

    tukar menukar informasi dan pengalaman lapangan, pembinaan

    manajemen kelompok serta sebagai percontohan bagi kawasan lainnya.

    Petani SL-PTT diharapkan mampu mengambil keputusan atas

    dasar pertimbangan teknis dan ekonomis dalam setiap tahapan

    budidaya usahataninya serta mampu mengaplikasikan teknologi secara

    benar sehingga meningkatkan produksi dan pendapatannya.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    21

    Sekolah Lapangan PTT tidak terikat dengan ruang kelas,

    sehingga belajar dapat dilakukan di saung pertemuan petani dan

    tempat-tempat lain yang berdekatan dengan lahan belajar. Dalam

    SL-PTT terdapat satu unit Laboratorium Lapangan (LL) dengan luasan

    1 ha yang merupakan bagian dari kegiatan SL-PTT (10 Ha) sebagai

    tempat bagi petani anggota kelompoktani melaksanakan seluruh

    tahapan SL-PTT pada lahan tersebut. Dalam melaksanakan LL

    kelompoktani mengacu pada rekomendasi teknologi setempat.

    Pelaksanaan SL-PTT menggunakan sarana kelompoktani yang

    sudah terbentuk dan masih aktif. Kelompoktani yang dimaksud adalah

    kelompoktani yang dibentuk berdasarkan domisili atau hamparan dan

    diusahakan lokasi lahan usahataninya masih dalam satu hamparan. Hal

    ini perlu untuk mempermudah interaksi antar anggota karena mereka

    saling mengenal satu sama lainnya dan tinggal saling berdekatan

    sehingga bila teknologi SL-PTT sudah diadopsi secara individu akan

    mudah ditiru petani lainnya. Pertanaman di areal SL-PTT Kedelai

    ditargetkan mampu menaikan produksi sebesar 0,5 ton/ha dan di

    areal LL ditargetkan mampu menaikan produksi 0,7 ton/ha.

    Penempatan lokasi SL-PTT dilaksanakan pada lokasi yang tingkat

    produktivitasnya di bawah rata-rata produktivitas kabupaten/kota.

    Agar kegiatan SL-PTT tersebut berkontribusi nyata pada produksi

    tahun 2012, maka pertanaman di areal SL-PTT diharapkan harus

    sudah dilaksanakan pada MK I, kecuali secara teknis maupun

    administratif tidak memungkinkan dilakukan pertanaman sehingga

    pertanaman baru dilakukan pada MK II dan musim penghujan

    (Oktober Desember).

    Luas satu unit SL-PTT adalah 10 ha, satu unit LL seluas minimal

    1 ha. Areal yang digunakan sebagai unit SL-PTT mendapat bantuan

    benih dan areal yang digunakan sebagai unit LL akan mendapat

    bantuan benih, pupuk Urea, NPK dan pupuk Organik, selain itu pada

    areal SLPTT dialokasikan anggaran untuk ubinan setiap luasan 100 ha

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    22

    mendapat 1 (satu) unit sampling ubinan, total unit ubinan sebanyak

    3.500 unit.

    Tiap unit SL-PTT terdiri dari petani peserta yang berasal dari satu

    kelompoktani yang sama. Dalam setiap unit SL-PTT ditetapkan seorang

    ketua peserta yang bertugas mengkoordinasikan aktivitas anggota

    kelompok, seorang sekretaris yang bertugas sebagai pencatat

    kegiatankegiatan yang dilaksanakan pada setiap pertemuan dan

    seorang bendahara yang bertugas mengurusi masalah yang

    berhubungan dengan administrasi keuangan.

    Untuk menjamin kelangsungan dinamika kelompok dalam kelas

    SL-PTT, perlu diusahakan paling tidak satu orang dari kelompoktani

    sebagai motivator yang mampu memberikan respon yang cepat

    terhadap inovasi dan mampu mendorong anggota kelompok lainnya

    dapat memberikan respon yang sama.

    Peserta SL-PTT akan mengadakan pengamatan bersama-sama di

    petak percontohan (LL), mendiskripsikan dan membahas temuan-

    temuan lapangan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Pemandu

    Lapangan berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan jalannya

    diskusi kelompok.

    Peserta SL-PTT wajib mengikuti setiap tahap pertanaman dan

    mengaplikasikan kombinasi komponen teknologi yang sesuai spesifik

    lokasi mulai dari pengolahan tanah, budidaya, penanganan panen dan

    pasca panen. Pada setiap tahapan pelaksanaan, petani peserta

    diharapkan melakukan serangkaian kegiatan yang sudah direncanakan

    dan dijadwalkan, baik dipetak LL maupun dilahan usahataninya.

    Pendampingan kegiatan SL-PTT oleh Pemandu Lapangan (PP,

    POPT,PBT) dan Peneliti. Pemandu Lapangan berperan sebagai :

    a. Pemandu yang paham terhadap permasalahan, kebutuhan dan

    kekuatan yang ada di lapangan dan desa.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    23

    b. Dinamisator proses latihan SL-PTT sehingga menimbulkan

    ketertarikan dan lebih menghidupkan latihan.

    c. Motivator yang kaya akan pengalaman dalam berolah tanam dan

    dapat membantu membangkitkan kepercayaan diri para peserta

    SL-PTT

    d. Konsultan bagi petani peserta SL-PTT untuk mempermudah

    menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam melaksanakan

    kegiatan usahataninya setelah kegiatan SL-PTT selesai.

    Langkah operasional pelaksanaan SL-PTT kedelai dilakukan

    melalui tahapan sebagai berikut :

    a. Penentuan Calon Lokasi dan Calon Petani/Kelompok tani SL-PTT

    b. Persyaratan dan ketentuan pelaksanaan SL-PTT

    c. Persyaratan Kelompok tani pelaksana SL-PTT

    d. Paket bantuan pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani

    SL-PTT

    e. Mekanisme pelaksanaan SL-PTT

    f. Pertemuan kelompok tani SL-PTT

    g. Pengorganisasian dan operasional SL-PTT

    h. Mekanisme pembiayaan, pencairan dana dan pengadaan

    i. Bimbingan, pembinaan, dan pendampingan

    j. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.

    Penjelasan secara rinci tentang langkah operasional pelaksanaan

    SL-PTT kedelai diatur dalam pedoman teknis Pengelolaan Produksi

    Aneka Kacang dan Umbi.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    24

    2. Pengembangan Budidaya

    Kegiatan peningkatan produktivitas komoditi aneka kacang dan

    umbi tahun 2012 juga dilaksanakan melalui pendekatan kegiatan

    pengembangan budidaya kedelai ( 2.094 ha), kacang tanah (100 ha),

    ubikayu (300 ha), dan ubijalar (850 ha) yang berfungsi sebagai pusat

    percontohan para petani/kelompoktani, sekaligus tempat tukar

    menukar informasi dan pengalaman lapangan, pembinaan manajemen

    kelompok serta sebagai percontohan bagi kawasan lainnya.

    Pelaksanaan pengembangan budidaya dilaksanakan oleh

    kelompok tani yang sudah terbentuk dan masih aktif pada lokasi yang

    tingkat produktivitasnya di bawah rata-rata kabupaten. Kelompok tani

    yang dimaksud adalah kelompok tani yang dibentuk berdasarkan

    domisili atau hamparan, diusahakan yang lokasi lahan usaha taninya

    masih dalam satu hamparan. Hal ini perlu untuk mempermudah

    interaksi antar anggota karena mereka saling mengenal satu sama

    lainnya dan tinggal saling berdekatan sehingga bila teknologi

    pengembangan budidaya sudah diadopsi secara individu akan mudah

    ditiru petani lainnya.

    Pengembangan budidaya kedelai, kacang tanah, ubikayu dan

    ubijalar mendapatkan bantuan sarana produksi (pupuk dan

    benih/bibit) dari dana APBN Tugas Pembantuan Tanaman Pangan

    Tahun 2012.

    Tiap unit pengembangan budidaya terdiri dari petani peserta

    yang berasal dari satu kelompoktani yang sama dan bukan petani

    pelaksana SLPTT tahun 2012. Dalam setiap unit pengembangan

    budidaya perlu ditetapkan seorang ketua kelompok yang bertugas

    mengkoordinasikan aktivitas anggota kelompok, seorang sekretaris

    yang bertugas sebagai pencatat kegiatankegiatan yang dilaksanakan

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    25

    pada setiap pertemuan dan seorang Bendahara yang bertugas

    mengelola administrasi keuangan.

    Sebagaimana di SL-PTT, untuk menjamin kelancaran

    pelaksanaan pengembangan budidaya, perlu diusahakan paling tidak

    satu orang dari kelompoktani sebagai motivator yang mampu

    memberikan respon yang cepat terhadap inovasi dan mampu

    mendorong anggota kelompok lainnya dapat memberikan respon yang

    sama.

    Kelompoktani pengembangan budidaya akan mengadakan

    pengamatan bersamasama di lokasi Pengembangan budidaya,

    mendiskripsikan dan membahas temuantemuan lapangan. Pemandu

    Lapangan berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan jalannya

    diskusi kelompok.

    Kelompok tani pengembangan budidaya wajib mengikuti setiap

    tahap pertanaman dan mengaplikasikan kombinasi komponen

    teknologi yang sesuai spesifik lokasi mulai dari pengolahan tanah,

    budidaya, penanganan panen dan pasca panen. Pada setiap tahapan

    pelaksanaan, petani peserta diharapkan melakukan serangkaian

    kegiatan yang sudah direncanakan dan dijadwalkan di lokasi

    pengembangan budidaya. Dilakukan juga pembinaan/pendampingan

    kegiatan pengembangan budidaya oleh Pemandu Lapangan (PPL,

    Mantri Tani, PBT) yang berperan seperti di kegiatan SL-PTT.

    Langkah operasional pelaksanaan pengembangan budidaya

    dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

    a. Penentuan Calon Lokasi dan Calon Petani/Kelompok tani

    b. Persyaratan dan ketentuan pelaksanaan pengembangan

    budidaya

    c. Persyaratan Kelompok tani peserta pengembangan budidaya

    d. Paket bantuan pemerintah yang diberikan kepada kelompok tani

    untuk pengembangan budidaya

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    26

    e. Mekanisme pelaksanaan pengembangan budidaya

    f. Mekanisme pembiayaan, pencairan dana dan pengadaan

    g. Bimbingan, Pembinaan, dan Pendampingan

    h. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

    Penjelasan secara rinci tentang langkah operasional pelaksanaan

    Pengembangan Budidaya diatur dalam pedoman teknis Pengelolaan

    Produksi Aneka Kacang dan Umbi.

    3. Pelaksanaan Koordinasi Stakeholder dan Pertemuan lainnya

    Kegiatan koordinasi stakeholder antara kelompok tani/petani,

    pelaku usaha komoditas aneka kacang dan umbi serta instansi terkait

    adalah upaya pemerintah pusat dalam rangka mendukung peningkatan

    produksi dan produktivitas, perluasan areal tanam, dan pengamanan

    produksi komoditi aneka kacang dan umbi khususnya kacang tanah,

    kacang hijau, ubikayu, ubijalar dan pangan alternatif melalui pola

    kerjasama yang akan dilaksanakan di 25 provinsi pengembangan

    komoditi tersebut (provinsi yang kabupatennya tidak mendapat alokasi

    bansos melalui Tugas Pembantuan).

    Dalam koordinasi dan sosialisasi ini diharapkan dapat

    mensinergikan segala sumber daya yang ada untuk meningkatkan

    pemahaman petani dan petugas kabupaten dan provinsi atau pelaku

    usaha, untuk mengantisipasi terjadinya penurunan produksi dan areal

    pertanaman dari tahun ke tahun, akibat alih fungsi lahan, menurunnya

    kemampuan petani dibidang permodalan, kurangnya penanganan

    secara professional tentang pengelolaan lahan yang secara efektif dan

    efesien, serta kurangnya sumber informasi untuk mendapatkan benih

    bermutu dan penanganan pasca panen dan pemasaran.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    27

    4. Pelaksanaan Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring

    Dalam upaya pencapaian sasaran produksi TA 2012 untuk

    komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan

    pangan alternatif, dilakukan kegiatan pembinaan, bimbingan dan

    monitoring peningkatan produksi terhadap kelompok tani yang

    melaksanakan budidaya komoditas AKABI secara swadaya, maupun

    yang menerima bantuan. Sasaran pembinaan, bimbingan dan

    monitoring adalah agar program dan kegiatan dapat dilaksanakan

    sesuai rencana, dan tercapainya sasaran peningkatan produksi.

    Pembinaan, bimbingan dan Monitoring, dilaksanakan secara

    berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian

    Propinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kantor Cabang Dinas

    Pertanian Kecamatan, Penyuluh Pertanian Lapangan, dan pemangku

    kepentingan lainnya.

    5. Kegiatan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis

    Korporasi (GP3K)

    Kegiatan GP3K merupakan kegiatan kerjasama antara

    kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian dalam upaya

    peningkatan produksi tanaman pangan termasuk didalamnya

    peningkatan produksi kedelai dan tanaman pangan lainnya.

    Peran kementerian BUMN dalam program GP3K adalah

    penyediaan Sarana produksi, lahan, dan penampungan hasil.

    Sedangkan kementerian pertanian dalah melakukan pembinaan dan

    pendampingan, serta penyediaan bantuan benih melalui program

    Cadangan Benih Nasional (jika benihnya tersedia).

    BUMN yang terlibat dalam Program GP3K adalah PT Perhutani

    dengan areal 80.000 hektar, SHS 30.000 hektar dan Pertani 30.000

    hektar.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    28

    6. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Penyusunan Pedoman,

    Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis, Sosialisasi, Pengelolaan

    Data dan Informasi.

    Kegiatan penyiapan kebijakan meliputi kebijakan yang

    mendorong peningkatan produksi AKABI, dilaksanakan melalui

    pertemuan dan koordinasi dengan instansi terkait, penyusunan

    Pedoman meliputi Pedoman Pelaksanaan dan Pedoman Teknis yang

    disiapkan oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, penyusunan

    Petunjuk Teknis dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Propinsi maupun

    Kabupaten. Sosialisasi perencanaan dan pelaksanaan program dan

    kegiatan, serta Pengeloaan Data dan Informasi dilakukan secara

    berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian

    Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan tingkat lapangan.

    7. Sarana Penunjang Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan pengadaan sarana penunjang kelancaran tugas kantor

    berupa peralatan, bahan maupun honor yang di alokasikan di Pusat

    maupun di Daerah, agar dilaksanakan secara efisien, efektif, dan dapat

    dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan.

    B. Anggaran

    Kegiatan Pengembangan Aneka kacang dan umbi Tahun

    Anggaran 2012 di danai dari APBN sebasar Rp. 175,749 milyar dibagi

    menjadi 3 (tiga) yaitu Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi (Dekonsentrasi)

    dan Tingkat Kabupaten (Tugas Pembantuan) :

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    29

    Tabel 9. Rincian Anggaran Menurut Jenis Belanja

    Operasional Non Oprsl Operasional Non Oprsl

    2 3 4 5 6 7 8

    018 KEMENTERIAN PERTANIAN 53.800.919 12.814.850 575.372.979 0 36.668.775 2.436.834.468 3.115.491.991

    018.03 DITJEN TANAMAN PANGAN 53.800.919 12.814.850 575.372.979 0 36.668.775 2.436.834.468 3.115.491.991

    018.03.06 Program Peningkatan Produksi,

    Produktivitas dan Mutu Tanaman

    Pangan Untuk Mencapai

    Swasembada dan Swasembada

    Berkelanjutan

    53.800.919 12.814.850 575.372.979 0 36.668.775 2.436.834.468 3.115.491.991

    1761 Pengelolaaan Produksi Tanaman

    Aneka Kacang dan Umbi

    0 0 20.441.510 0 889.000 154.418.820 175.749.030

    Persentasi thd Ditjen TP - - 3,55 2,42 6,34 5,64

    JUMLAHBELANJA BARANG BELANJA MODALKODE/NAMA UNIT

    1

    BELANJA

    PEGAWAI

    BANTUAN

    SOSIAL

    1. Anggaran Kegiatan Ditingkat Pusat

    Pada Tahun Anggaran 2012 yang dialokasikan untuk kegitan di

    tingkat pusat (Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi) sebesar 7

    (tujuh) milyar rupiah yang dialokasikan untuk kegiatan: pembinaan,

    sosialisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pembelian peralatan

    kantor dalam menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan.

    2. Anggaran Kegiatan Ditingkat Provinsi (Dekonsentrasi)

    Pembiayaan dengan anggaran dekonsentrasi kegiatan

    pengelolaan budidaya aneka kacang dan umbi sebesar 7,7 milyar

    digunakan untuk memfasilitasi kegiatan aneka kacang dan umbi yang

    bersifat non fisik dan dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan

    Provinsi. Fokus kegiatan adalah pembinaan diareal tanam aneka

    kacang dan umbi dan pembinaan diareal SL-PTT Kedelai dan

    Pengembangan budidaya kedelai, kacang tanah, ubikayu dan ubijalar

    dan kegiatan teknis lainnya. Selain untuk pembinaan, monitoring dan

    evaluasi dana dekonsentrasi juga dialokasikan untuk kegiatan

    koordinasi kemitraan antara petani dengan stake holder terutama

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    30

    untuk pengembangan kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubijalar

    dan pangan alternatif (lokal).

    3. Anggaran Kegiatan Ditingkat Kabupaten (Tugas Pembantuan)

    Pembiayaan dengan anggaran tugas pembantuan sebesar

    Rp. 160,9 milyar digunakan untuk memfasilitasi kegiatan aneka kacang

    dan umbi yang bersifat fisik dan non fisik yang dilaksanakan oleh Dinas

    Tanaman Pangan Tingkat Kabupaten. Fokus kegiatan adalah

    identifikasi calon lokasi (CL) sampai tingkat Desa pembinaan,

    monitoring dan evaluasi diareal tanam aneka kacang dan umbi, areal

    SL-PTT Kedelai dan Pengembangan budidaya kedelai, kacang tanah,

    ubikayu, dan ubijalar dan untuk pengadaan saprodi untuk areal LL SL-

    PTT kedelai dan Pengembangan budidaya kedelai, kacang tanah,

    ubikayu dan ubijalar serta Ubinan SLPTT kedelai.

    Mengingat bantuan pemerintah pusat hanya untuk pembelian

    saprodi untuk pelaksanaan SL-PTT dan pengembangan budidaya

    sangat terbatas, maka penyediaan saprodi lainnya agar ditanggung

    secara swadana oleh anggota kelompok atau berasal dari sumber

    lainnya.

    Dana APBN (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) hanya

    sebagai pemicu/stimulan sehingga diharapkan ada sharing dari

    pemerintah daerah melalui dana APBD I, APBD II, swasta/stakeholders

    lainnya, serta dana dari masyarakat dalam bentuk tenaga dan sarana

    lainnya.

    Petani/kelompok tani diarahkan pula memanfaatkan fasilitas

    pembiayaan pemerintah untuk mendapatkan kredit usaha antara lain

    melalui : KKP-E, SP-3, BLM-KIP, KUR dan lain sebagainya.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    31

    BAB. V

    MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

    A. Monitoring

    Kegiatan monitoring dilaksanakan secara periodik mulai dari

    persiapan sampai dengan panen oleh petugas Pusat, Provinsi dan

    Kabupaten, Kecamatan, dan tingkat lapangan sebagaimana terlihat

    dalam rencana jadwal pelaksanaan. Monitoring meliputi perkembangan

    pelaksanaan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi.

    B. Evaluasi

    Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas Pusat, Provinsi,

    Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan tingkat Lapangan, setelah seluruh

    rangkaian kegiatan dalam pengelolaan produksi aneka kacang dan

    umbi selesai sebagaimana terlihat dalam rencana jadwal pelaksanaan.

    Evaluasi antara lain meliputi: 1). Komponen kegiatan, 2). Tingkat

    pencapaian sasaran areal dan hasil, 3). Kenaikan produktivitas dan

    produksi, serta 4) kegiatan pendukung lainnya pengelolaan produksi

    Aneka Kacang dan Umbi.

    C. Pelaporan

    Kegiatan pelaporan meliputi laporan pelaksanaan program,

    kegiatan, penyampaian data dan informasi. Jenis laporan yang harus

    disusun dan disampaikan meliputi sebagai berikut :

    1. Pelaksanaan Program

    a. Sasaran tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

    b. Realisasi tanam, panen, produktivitas dan produksi bulanan

    c. Kendala dan permasalahan yang dihadapi ditingkat

    lapangan

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    32

    2. Pelaksanaan Kegiatan

    a. Laporan kegiatan SL-PTT

    b. Laporan Kegiatan Pengembangan Budidaya

    c. Laporan Kegiatan Koordinasi

    d. Laporan Kegiatan Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring

    e. Laporan Kegiatan GP3K

    f. Laporan Rencana dan Realisasi Penyerapan Anggaran

    3. Data dan Informasi

    a. Penetapan Calon Lokasi dan Calon Petani kegiatan SL-PTT

    dan Pengembangan Budidaya

    b. Penetapan Jadwal Tanam Bulanan kegiatan SL-PTT,

    Pengembangan Budidaya, Kemitraan dan Swadaya.

    c. Data ketersediaan lahan untuk perluasan areal tanam

    d. Data curah hujan bulanan

    Pelaporan dilaksanakan oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi,

    Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Kantor Cabang Dinas Kecamatan

    serta Pelaksana lapangan PPL dan Kelompok tani/unit sesuai dengan

    kewenangannya masing-masing.

    Penyampaian laporan dilaksanakan dengan jadwal sebagai

    berikut :

    1. Laporan pelaksanaan program dan kegiatan disampaikan ke

    tingkat pusat setiap bulan, kecuali untuk kegiatan-kegiatan yang

    dilaksanakan pada waktu tertentu seperti kegiatan koordinasi dan

    lain-lain.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    33

    2. Laporan data dan informasi tentang Penetapan Calon Lokasi dan

    Calon Petani kegiatan SL-PTT dan Pengembangan Budidaya

    diupayakan disampaikan satu bulan pada sebelum tahun

    anggaran dimulai. Data dan informasi lainnya disesuaikan dengan

    jenis data yang disiapkan.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    34

    BAB VI

    PENUTUP

    Keberhasilan pengembangan komoditi Aneka Kacang dan Umbi

    memerlukan dukungan berbagai pihak : Pemerintah Pusat, Propinsi

    dan Kabupaten/Kota, Instansi terkait, stakeholders maupun

    masyarakat pertanian lainnya. Pengembangannya akan dapat terwujud

    bila gerakan-gerakan atau aktivitas yang bersifat operasional dapat

    dilaksanakan antara lain seperti : 1). Koordinasi pada setiap tingkatan

    pelaksanaan berjalan dengan baik, 2). Adanya peningkatan

    penyuluhan teknologi produksi (penerapan teknologi spesifik lokasi,

    penggunaan bibit unggul berpotensi produksi tinggi, pemupukan

    berimbang, pola tanam, kemitraan, dll), 3). Pemerintah Propinsi dan

    Kabupaten/Kota memberikan dukungan dan mendorong serta

    menggerakkan semua stakeholders untuk berpartisipasi aktif dalam

    pelaksanaan pengembangan aneka kacang dan umbi, 4). Adanya

    antisipasi terhadap dampak perubahan iklim (DPI) sehingga proses

    produksi berjalan sesuai jadwal yang direncanakan, 5). Serangan OPT

    dapat dikendalikan pada ambang batas yang tidak menyebabkan

    pertanaman puso.

    Selain itu, dukungan anggaran juga memegang peranan strategis,

    karenanya Pemda (Kabupaten/Kota) perlu mengalokasikan anggaran

    baik melalui APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten/Kota serta

    sumber-sumber pembiayaan lain baik dari swasta atau lembaga

    keuangan/perkreditan termasuk swadaya petani.

    Dalam era otonomi daerah dan globalisasi, keberhasilan

    pengembangan aneka kacang dan umbi lebih banyak ditentukan oleh

    peran serta Pemerintah Daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota)

    sedangkan Pemerintah Pusat lebih berperan sebagai fasilitator,

    akselerator dan regulator.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    35

    Oleh karena itu Pemerintah Daerah sudah seharusnya menjadi

    lokomotif pengembangan agribisnis aneka kacang dan umbi di masing-

    masing daerah, mengingat keberhasilannya akan memberi dampak

    bagi peningkatan pendapatan petani dan mempercepat pembangunan

    wilayah Pedesaan, Kabupaten/Kota maupun Provinsi.

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    36

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    37

    Lampiran 1

    LOKASI KEGIATAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2012

    SLPTT (HA) KOORD STAKE HOLDER UBINAN SLPTT

    KEDELAI KEDELAI KC TANAH UBIKAYU UBIJALAR NON KEDELAI (KALI) KEDELAI (UNIT)

    1 ACEH 32,500 249 2 325

    2 SUMUT 8,000 2 80

    3 SUMBAR 1,150 2 11

    4 RIAU 3,800 250 2 37

    5 JAMBI 6,000 250 2 59

    6 SUMSEL 4,800 150 2 48

    7 BENGKULU 2,500 2 25

    8 LAMPUNG 6,000 300 2 59

    9 JABAR 21,260 375 2 213

    10 JATENG 51,000 100 2 510

    11 DI JOGJA 7,100 100 2 71

    12 JATIM 121,300 170 2 1,213

    13 BANTEN 5,150 2 52

    14 BALI 4,500 2 45

    15 N.T.B. 32,000 100 2 319

    16 N.T.T. 1,300 300 - 13

    17 KALBAR 1,300 2 14

    18 KALTENG 2,300 2 23

    19 KALSEL 1,770 2 18

    20 KALTIM 1,650 2 17

    21 SULUT 2,000 2 20

    22 SULTENG 2,500 2 26

    23 SULSEL 20,000 50 2 200

    24 SULTRA 4,100 2 41

    25 GORONTALO 2,000 2 20

    26 SUL BARAT 2,000 2 20

    27 MALUKU UTR - 100 - 0

    28 PAPUA BARAT 820 450 - 9

    29 PAPUA 1,200 400 - 12

    350,000 2,094 100 300 850 50 3,500 JUMLAH

    NO PROVINSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA (HA)

    KEGIATAN

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    38

    Lampiran 2

    Sasaran PusatSasaran

    Kesepakan Batam

    (Ton) (Ton)

    (1) (2) (3) (4)

    1 Aceh 174,400 174,405

    2 Sumatera Utara 34,400 34,467

    3 Sumatera Barat 13,400 4,000

    4 Riau 14,300 14,300

    5 Jambi 24,400 16,821

    6 Sumatera Selatan 26,800 20,000

    7 Bengkulu 14,600 4,600

    8 Lampung 32,600 12,402

    9 DKI Jakarta -

    10 Jawa Barat 125,200 81,507

    11 Jawa Tengah 308,500 196,218

    12 DI. Yogya 65,700 36,360

    13 Jawa Timur 557,800 557,800

    14 Kalimantan Barat 5,600 3,750

    15 Kalimantan Tengah 22,400 2,544

    16 Kalimantan Selatan 10,200 6,367

    17 Kalimantan Timur 10,700 3,890

    18 Sulawesi Utara 17,800 9,950

    19 Sulawesi Tengah 14,500 10,994

    20 Sulawesi Selatan 94,400 63,525

    21 Sulawesi Utara 18,100 14,693

    22 Bali 20,500 9,276

    23 Nusa Tenggara Barat 194,400 112,169

    24 Nusa Tenggara Timur 6,600 3,468

    25 Maluku 4,200 4,200

    26 Papua 8,600 5,513

    27 Maluku Utara 4,500 4,500

    28 Banten 40,700 40,700

    29 Babel - -

    30 Gorontalo 10,200 7,770

    31 Kep. Riau - -

    32 Papua Barat 4,800 2,844

    33 Sulawesi Barat 19,700 12,000

    Indonesia 1,900,000 1,471,033

    ProvinsiNo.

    SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2012

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    39

    Lampiran 3

    Sasaran PusatSasaran

    Kesepakatan Batam

    (Ha) (Ha)

    (1) (2) (3) (4)

    1 Aceh 121,900 135,660

    2 Sumatera Utara 25,900 27,113

    3 Sumatera Barat 10,000 2,092

    4 Riau 12,000 7,589

    5 Jambi 16,000 11,950

    6 Sumatera Selatan 18,000 12,188

    7 Bengkulu 11,500 4,634

    8 Lampung 27,700 10,659

    9 Bangka Belitung - -

    10 Riau Kepulauan - -

    11 DKI Jakarta - -

    12 Jawa Barat 79,700 53,825

    13 Jawa Tengah 197,900 131,737

    14 D.I. Yogyakarta 45,000 31,532

    15 Jawa Timur 371,000 367,708

    16 Banten 30,000 26,558

    17 Bali 10,000 6,940

    18 Nusa Tenggara Barat 158,400 86,775

    19 Nusa Tenggara Timur 7,000 -

    20 Kalimantan Barat 5,500 2,782

    21 Kalimantan Tengah 20,800 2,729

    22 Kalimantan Selatan 9,400 4,869

    23 Kalimantan Timur 12,000 -

    24 Sulawesi Utara 12,600 7,523

    25 Sulawesi Tengah 7,800 -

    26 Sulawesi Selatan 54,200 39,198

    27 Sulawesi Tenggara 14,300 12,107

    28 Gorontalo 9,300 -

    29 Sulawesi Barat 8,700 8,915

    30 Maluku 3,000 -

    31 Maluku Utara 2,900 3,510

    32 Papua Barat 3,000 -

    33 Papua 6,500 2,782

    Indonesia 1,312,000 1,001,375

    No. Provinsi

    SASARAN LUAS TANAM KEDELAI TAHUN 2012

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    40

    Lampiran 4

    No Propinsi

    1 Aceh 9,699 3,556 51,555 35,385

    2 Sumatera Utara 24,977 7,031 902,890 185,179

    3 Sumatera Barat 13,281 1,734 120,516 51,897

    4 Riau 4,406 2,393 74,164 12,149

    5 Jambi 3,012 706 42,790 22,646

    6 Sumatera Selatan 8,544 4,532 224,829 17,456

    7 Bengkulu 9,742 1,855 92,031 47,179

    8 Lampung 27,557 5,376 8,533,351 48,359

    9 Bangka Belitung 628 - 28,519 5,897

    10 Riau Kepulauan 208 1 14,293 2,949

    Sumatera 102,054 27,184 10,084,940 429,097

    11 DKI Jakarta 29 - 652 -

    12 Jawa Barat 124,805 15,600 2,335,266 456,462

    13 Jawa Tengah 228,839 116,874 3,768,878 173,385

    14 D.I. Yogyakarta 88,250 791 1,078,749 5,897

    15 Jawa Timur 275,843 93,284 4,092,503 191,667

    16 Banten 25,487 2,582 188,781 37,154

    Jawa 743,253 229,130 11,464,828 864,564

    17 Bali 22,227 1,265 193,590 76,667

    18 Nusa Tenggara Barat 50,804 53,757 114,617 19,462

    19 Nusa Tenggara Timur 34,701 26,457 1,012,451 176,923

    Bali & Nusa Tenggara 107,732 81,478 1,320,658 273,051

    20 Kalimantan Barat 2,858 1,581 263,754 7,667

    21 Kalimantan Tengah 2,490 358 114,381 13,682

    22 Kalimantan Selatan 21,955 1,771 141,091 15,923

    23 Kalimantan Timur 3,674 1,275 138,439 25,359

    Kalimantan 30,977 4,986 657,666 62,631

    24 Sulawesi Utara 11,695 2,751 90,570 35,385

    25 Sulawesi Tengah 11,907 1,370 81,412 23,590

    26 Sulawesi Selatan 59,706 35,574 573,512 94,359

    27 Sulawesi Tenggara 9,090 2,055 248,449 19,815

    28 Gorontalo 3,402 643 20,227 5,897

    29 Sulawesi Barat 2,300 1,370 66,073 5,897

    Sulawesi 98,100 43,764 1,080,243 184,944

    30 Maluku 4,882 748 158,216 14,744

    31 Maluku Utara 6,804 485 149,564 31,846

    32 Papua Barat 2,456 896 31,744 30,903

    33 Papua 3,742 1,328 52,140 408,221

    Maluku & Papua 17,884 3,457 391,664 485,713

    Luar Jawa 356,747 160,870 13,535,172 1,435,436

    Indonesia 1,100,000 390,000 25,000,000 2,300,000

    Produksi (Ton)

    Kc. Tanah Kc. Hijau Ubikayu Ubijalar

    SASARAN PRODUKSI KACANG TANAH, KACANG HIJAU, UBIKAYU

    DAN UBIJALAR TAHUN 2012

    (VERSI PUSAT)

  • Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2012

    Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

    41

    Lampiran 5

    No Propinsi

    1 Aceh 7,142 2,955 4,113 3,209

    2 Sumatera Utara 19,681 6,099 45,803 16,792

    3 Sumatera Barat 9,605 1,374 6,114 4,202

    4 Riau 4,248 2,079 6,670 1,360

    5 Jambi 2,346 616 3,112 2,360

    6 Sumatera Selatan 6,246 3,115 14,729 2,362

    7 Bengkulu 9,530 1,797 7,781 4,411

    8 Lampung 20,668 5,579 352,374 4,385

    9 Bangka Belitung 597 - 2,001 629

    10 Riau Kepulauan 201 1 1,334 315

    Sumatera 80,264 23,615 444,030 40,025

    11 DKI Jakarta 25 - 56 -

    12 Jawa Barat 79,228 13,495 124,498 32,592

    13 Jawa Tengah 157,617 99,531 213,425 12,188

    14 D.I. Yogyakarta 78,079 1,141 71,142 486

    15 Jawa Timur 217,015 77,774 253,442 15,800

    16 Banten 16,649 2,680 13,339 2,982

    Jawa 548,613 194,620 675,902 64,048

    17 Bali 16,075 1,245 13,117 5,942

    18 Nusa Tenggara Barat 36,743 50,494 9,449 1,548

    19 Nusa Tenggara Timur 27,557 30,073 94,485 18,450

    Bali & Nusa Tenggara 80,375 81,812 117,050 25,940

    20 Kalimantan Barat 2,411 2,074 18,119 830

    21 Kalimantan Tengah 2,067 399 9,671 1,495

    22 Kalimantan Selatan 18,372 1,587 9,560 1,413

    23 Kalimantan Timur 3,100 1,117 8,893 2,409

    Kalimantan 25,950 5,177 46,242 6,147

    24 Sulawesi Utara 8,612 1,883 6,892 3,307

    25 Sulawesi Tengah 6,889 1,602 5,002 2,205

    26 Sulawesi Selatan 44,781 26,962 33,570 7,779

    27 Sulawesi Tenggara 9,760 2,373 14,895 2,165

    28 Gorontalo 2,756 501 1,667 575

    29 Sulawesi Barat 1,608 960 4,669 563

    Sulawesi 74,406 34,281 66,695 16,594

    30 Maluku 4,019 661 12,227 1,467

    31 Maluku Utara 5,741 418 12,227 3,200

    32 Papua Barat 2,187 819 2,779 2,941

    33 Papua 3,445 1,198 4,446 35,253

    Maluku & Papua 15,392 3,095 31,680 42,861

    Luar Jawa 276,387 147,980 705,698 131,567

    Indonesia 825,000 342,600 1,381,600 195,615

    SASARAN LUAS TANAM KACANG TANAH, KACANG HIJAU, UBIKAYU

    DAN UBIJALAR TAHUN 2012

    (VERSI PUSAT)

    Luas Tanam (Ha)

    Kc. Tanah Kc. Hijau Ubikayu Ubijalar