Achieving Success, Sharing...

276

Transcript of Achieving Success, Sharing...

Laporan Tahunan 2012 Annual Report Bank Kesejahteraan 1

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi sebagai salah satu institusi keuangan yang sedang tumbuh berkembang senantiasa menyikapi setiap perubahan dari perjalanan sejarahnya dengan keyakinan bahwa setiap perubahan dalam menghadapi tantangan akan menjadikan Bank Kesejahteraan untuk tumbuh lebih besar lagi. Usia perjalanan Bank Kesejahteraan yang ke-20 tahun menjadi momentum perubahan bagi kami untuk terus memperkuat komitmen dengan penuh kesungguhan dalam meraih prestasi kinerja yang semakin kokoh sekaligus dalam kepedulian untuk memberikan solusi melalui layanan prima sehingga mampu mendampingi masyarakat Indonesia menuju kesuksesan.

Kami mencanangkan berbagai cara dan jalan yang akan terus dibangun lebih baik lagi daripada yang selama ini telah kami lakukan sehingga keberlanjutan perbaikan dapat terus dimaksimalkan. Semua upaya tersebut tidak pernah lepas dari budaya perusahaan kami yang memegang teguh integritas, kerjasama, fokus terhadap nasabah, tanggung jawab, berorientasi pada hasil, dan perbaikan secara terus-menerus yang menjadi modal utama kami dalam mengukir setiap prestasi yang berfokus pada pangsa pasar yang dikelola dengan tetap memperkuat penerapan prinsip tata kelola yang baik dan kehati-hatian dalam praktik usaha yang dijalankan.

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi as one of growing financial institutions always response to every changing condition form its historical journey within the confident that every change in overcoming challenges will encourage Bank Kesejahteraan to grow higher. The 20th Ages of Bank Kesejahteraan’s journey remains our transformational momentum to continuously strengthen our commitment in realizing stronger performance accomplishment as well as delivering awareness to provide solution through excellent service that will be able to assist Indonesian society in achieving success.

We implement several program and activity that will be built better compared to our existing efforts that the improvement sustainability is able to be maximized. All of these efforts can not be separated from our corporate culture that strongly holds integrity, cooperation, focus to customers, responsibility, result-oriented and continuous improvement become our primary factor in delivering every achievement focusing on market segment managed by continuously strengthen good corporate governance and prudent principles implementation on implemented business practice.

Menuai Prestasi, Berbagi Peduli

Achieving Success, Sharing Awareness

Laporan TahunanAnnual Report

2012

Laporan Tahunan 2012 Annual Report Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Annual Report Bank Kesejahteraan

2 3

197LAPoRAn MAnAjEMEn RISIKoRISK MAnAgEMEnT REPoRT

199SISTEM MAnAjEMEn RISIKo RISK MAnAgEMEnT SySTEM

238PRofIL RISIKoRisk PRofile

239EvALUASI SISTEM MAnAjEMEn RISIKoRisk ManageMent systeM evaluation

188SUMBER DAyA MAnUSIA BAnK KESEjAhTERAAn DI MASA MEnDATAngBAnK’S hUMAn RESoURcES fUTURE WELfARE

190Corporate SoCial reSponSibilitieS (CSr)

120ASPEK PEMASARAnMARKETIng ASPEcT

124REncAnA STRATEgIS BAnK 2013BAnK’S STRATEgIc PLAn 2013

83AnALISA DAn PEMBAhASAn MAnAjEMEnMAnAgEMEnT'S DIScUSSIon AnD AnALySIS

84KInERjA KEUAngAnfInAncIAL PERfoRMAncE

106RASIo KEUAngAn TERKAIT SoLvABILITAS DAn KoLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAn REnTABILITAS BAnKfInAncIAL RATIo RELATED To SoLvABILITy AnD coLLEcTABILITy, LIqUIDITy AnD REnTABILITy

110KEMAMPUAn MEMBAyAR hUTAng DAn TIngKAT KoLEKTIBILITAS PIUTAngABILITy To PAy DEBT AnD coLLEcTABILITy

28vISI DAn MISIvISIon AnD MISSIon

29nILAI-nILAI PERUSAhAAncoRPoRATE vALUE

30KILAS BALIK BAnK KESEjAhTERAAnBAnK KESEjAhTERAAn MILESTonE

32STRUKTUR oRgAnISASIoRgAnIzATIonAL STRUcTURE

34PRofIL DEWAn KoMISARISBoARD of coMMISSIonERS PRofILE

38PRofIL DIREKSIBoARD of DIREcToRS PRofILE

46KALEIDoSKoP 20122012 hISToRIcAL joURnEy

57PEnghARgAAn 2012AWARD 2012

59TInjAUAn DAn KonDISI USAhABUSInESS REvIEW

60KonDISI EKonoMI gLoBALgLoBAL EconoMy ovERvIEW

63KInERjA PERBAnKAn InDonESIAInDonESIAn BAnKIng PERfoRMAncE

DAFTAR ISITABLE of conTEnTS

1MEnUAI PRESTASI, BERBAgI PEDULI AchIEvIng SUccESS, ShARIng AWAREnESS

4IKhTISAR DATA KEUAngAn PEnTIngfInAncIAL PERfoRMAncE hIghLIghTS

6LAPoRAn DEWAn KoMISARISREPoRT of ThE BoARD of coMMISSIonERS

12LAPoRAn DIREKSIREPoRT fRoM ThE BoARD of DIREcToRS

23TAnggUng jAWAB PELAPoRAn TAhUnAnRESPonSIBILITy foR AnnUAL REPoRTIng

25PRofIL PERUSAhAAn coMPAny PRofILE

26IDEnTITAS PERUSAhAAn coRPoRATE IDEnTITy

127TATA KELoLA PERUSAhAAngooD coRPoRATE govERnAncE

129KEBIjAKAn gcggcg PoLIcy

129PEnILAIAn gcggcg ASSESSMEnT

169WhISTLEBLoWIng SySTEMWhISTLEBLoWIng SySTEM

170PRAKTIK BAD coRPoRATE govERnAncEBAD coRPoRATE govERnAncE PRAcTIcE

173LAPoRAn SUMBER DAyA MAnUSIAhUMAn RESoURcES REPoRT

174KoMPoSISI PEgAWAIEMPLoyEES coMPoSITIon

175PEngELoLAAn SDM yAng SUSTAInABLEhR SUSTAInABLE MAnAgEMEnT

241TEKnoLogI InfoRMASIInfoRMATIon TEchnoLogy

242 PEnERAPAn KInERjA IT TAhUn 2012IT PERfoRMAncE IMPELEMEnTATIon 2012

243PEngEMBAngAn TEKnoLogI TAhUn 2013TEchnoLogy DEvELoPMEnT 2013

113InfoRMASI BAgI PEMEgAng SAhAMShAREhoLDERS InfoRMATIon

115KEBIjAKAn DIvIDEnDIvIDEnD PoLIcy

115STRUKTUR PERMoDALAncAPITAL STRUcTURE

118PRoSPEK DAn REncAnA 2013PRoSPEcT AnD PLAn 2013

245LAPoRAn KEPATUhAn coMPLIAncE REPoRT

247PEnERAPAn BUDAyA KEPATUhAncoMPLIAncE cULTURE IMPLEMEnTATIon

249LAPoRAn DIREKTUR KEPATUhAncoMPLIAncE DIREcToR REPoRT

250PEngEMBAngAn fUngSI KEPATUhAn TAhUn 2013coMPLIAncE fUncTIon DEvELoPMEnT 2013

253LAPoRAn AUDIT InTERnInTERnAL AUDIT REPoRT

254PIAgAM AUDIT InTERnALInTERnAL AUDIT chARTER

258SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL BAnKInTERnAL AUDIT SySTEM

258UPAyA PEncEgAhAn InTERnAL fRAUDInTERnAL fRAUD PREvEnTIon

260RIWAyAT SIngKAT PEMIMPIn DIvISI AUDIT InTERnhEAD of InTERnAL AUDIT DIvISIon PRofILE

261fUngSI AUDIT EKSTERnExTERnAL AUDIT fUncTIon

263LAPoRAn KEUAngAnfInAncIAL STATEMEnT

REfEREnSI PERATURAn BAPEPAM-LKPREffEREncE of ThE REgULATIonS of ThE BAPEPAM-LK

66PEncAPAIAn BAnK KESEjAhTERAAn TAhUn 2012BAnK KESEjAhTERAAn AchIEvEMEnT 2012

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

4 5

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 2010 2009 2008Remarks

(in million Rupiah)

nERAcA BALAncE ShEET

Total Aset 3.084.472 2.546.226 2.077.274 1.538.493 1.359.896 Total Asset

Aset Produktif 2.871.378 2.362.004 1.937.520 1.466.081 1.298.779 Earning Asset

Kredit yang Diberikan 2.079.135 1.919.452 1.610.683 1.334.142 1.164.332 Loans

Penempatan pada BI dan Bank Lain 257.930 108.990 279.568 44.854 93.304 Placement with BI and other Banks

Efek – Efek 520.505 330.687 43.877 84.864 38.911 Securities

giro pada Bank Lain 13.808 2.876 3.392 2.221 2.233 current Accounts with other Banks

cadangan Kerugian Penurunan nilai (cKPn) (48.153) (43.290) (43.004) (29.802) (24.216) Impairment Losses

Aset non Produktif 261.248 227.512 182.758 102.214 85.330 non-Productive Asset

Dana Pihak Ketiga 2.500.845 2.155.115 1.707.883 1.303.158 1.126.635 Third Party fund

giro 22.112 17.387 14.938 22.347 12.709 Demand Deposits

Tabungan 181.269 142.489 113.076 94.763 79.518 Savings

Deposito 2.297.464 1.995.239 1.579.868 1.186.048 1.034.408 Time Deposit

Simpanan dari Bank Lain 267.439 113.399 135.479 30.049 42.325 Savings with other Banks

Pinjaman Subordinasi 14.000 14.000 - - - Subordinate Loans

Ekuitas 274.463 234.322 211.076 173.025 161.317 Equity

Modal Disetor 166.209 138.653 127.647 118.305 108.554 Paid-in capital

Tambahan Modal Disetor 26.103 23.464 24.330 10.489 9.709 Additional Paid-in capital

LAPoRAn LABA RUgI IncoME STATEMEnT

Pendapatan Bunga 375.568 343.766 283.805 232.425 182.764 Interest Income

Beban Bunga (201.912) (203.282) (163.420) (154.402) (103.638) Interest Expense

Pendapatan Bunga Bersih 173.656 140.484 120.385 78.023 79.126 Interest Income - net

Pendapatan operasional Lainnya 2.039 1.958 1.209 995 947 other operating Income

Beban operasional (109.682) (82.924) (74.227) (48.610) (46.351) operating Expense

Laba operasional 66.013 59.517 47.367 30.408 33.722 operating Income

Laba Sebelum Pajak 66.026 59.312 47.117 30.218 33.538 Income Before Tax

Beban Pajak (16.851) (15.207) (12.398) (8.896) (10.401) Tax Expense

Laba Bersih 49.175 44.104 34.718 21.323 23.137 net Income

Laba per Saham Dasar 2.959 3.087 2.806 1.818 1.992 Earning per Share

RASIo KEUAngAn (%) fInAncIAL RATIo (%)

Rasio Kecukupan Modal (cAR) 12,11 10,87 11,92 12,09 13,70 capital Adequacy Ratio (cAR)

Imbal hasil Rata-Rata Aktiva (RoA) 2,48 2,59 2,66 2,14 2,83 Return on Asset (RoA)

Imbal hasil Rata-Rata Ekuitas (RoE) 21,42 22,11 19,70 13,94 16,02 Return on Equity (RoE)

Marjin Pendapatan Bunga Bersih (nIM) 7,24 6,85 6,94 5,71 7,68 net Interest Margin (nIM)

nPL gross 1,61 1,16 1,37 1,64 1,49 nPL gross

nPL netto 0,16 0,02 - 0,45 0,43 nPL net

Rasio Beban operasional terhadap Pendapatan operasional (BoPo) 82,81 82,74 83,00 86,79 81,52

operating Expenses to oeprating Income Ratio (BoPo)

LDR 83,14 89,06 94,31 102,38 103,35 LDR

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTINGFinancial Performance Highlights

1.359.896

1.538.493

2.077.274

2.546.226

3.084.472

2008

2009

2010

2011

2012

1.164.332

1.334.142

1.610.683

1.919.452

2.079.135

2008

2009

2010

2011

2012

1.126.635

1.303.158

1.707.883

2.155.115

2.500.845

2008

2009

2010

2011

2012

33.538

30.218

47.117

59.312

66.026

2008

2009

2010

2011

2012

161.317

173.025

211.076

234.322

274.463

2008

2009

2010

2011

2012

TOTAL ASET (Rp jutaan)Total Asset (Rp Million)

TOTAL KREDIT (Rp jutaan)Total Loan (Rp Million)

DANA PIHAK KETIGA (Rp jutaan)Third Party fund (Rp Million)

CAR (Dalam %)cAR (In %)

NIM (Dalam %)nIM (In %)

ROE (Dalam %)RoE (In %)

BOPO (Dalam %)BoPo (In %)

LABA SEBELUM PAJAK (Rp jutaan)net Income Before Tax (Rp Million)

EKUITAS (Rp jutaan)Equity (Rp Million)

PENDAPATAN BUNGA BERSIH (Rp jutaan)net Interest Income (Rp Million)

79.126

78.023

120.385

140.484

173.656

2008

2009

2010

2011

2012

13,7

12,09

11,92

10,87

12,11

2008

2009

2010

2011

2012

16,02

13,94

19,7

22,11

21,42

2008

2009

2010

2011

2012

81,52

86,79

83

82,74

82,81

2008

2009

2010

2011

2012

7,68

5,71

6,94

6,85

7,24

2008

2009

2010

2011

2012

0

,00

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

6 7

”In 2012, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi succeeded in recording strategic accomplishment within supervisory function by the Board of Commissioners that is focused on organization sensitivity in creating added value for every shareholders and stakeholders”.

Para Stakeholders, Pemegang Saham, dan Masyarakat yang terhormat,

Kami senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa berkat segala rahmat dan karunia yang tak pernah putus dilimpahkan kepada kami sehingga sepanjang tahun 2012 ini kami dapat menyelesaikan tugas sebagai salah satu institusi keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi dan melaporkan pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Bank Kesejahteraan.

Secara umum, Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, manajemen telah menunjukkan upaya yang serius untuk meraih pencapaian kinerja yang sangat baik dilihat dari sisi kuantitatif maupun kualitatif dengan tetap memberikan perhatian khusus pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan sistem pengendalian intern yang cukup. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari strategi dan implementasi kebijakan manajemen yang didukung dengan perhatian dan hasil kerja keras tim Direksi beserta seluruh jajaran karyawan Bank Kesejahteraan dalam meletakkan landasan yang kuat untuk mengimplementasikan rencana bisnis jangka panjang.

Sepanjang tahun 2012, perekonomian Indonesia telah menunjukkan kondisi yang cukup baik dengan dukungan permintaan domestik yang kondusif, di tengah perlambatan ekonomi dunia akibat kekhawatiran stagnasi pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat dan masalah hutang Eropa. Kondisi tersebut tercermin melalui tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada jalur yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan mencapai 6,5% dengan nilai inflasi yang secara umum masih terkendali sebesar 4,32% (yoy). Penggerak pertumbuhan dalam perekonomian Indonesia sejalan dengan menguatnya konsumsi rumah tangga akibat keyakinan konsumen dan masih terjaganya daya beli masyarakat, serta membaiknya kinerja investasi yang didukung oleh optimisme pelaku usaha di samping iklim usaha yang kondusif dan kuatnya permintaan domestik.

Perkembangan yang sama juga ditunjukkan oleh sektor perbankan nasional di tahun 2012 dengan adanya kontribusi positif dari berjalannya fungsi intermediasi perbankan yang terjaga dengan kebijakan suku bunga Bank Indonesia melalui penurunan BI rate sejak oktober 2011. Kinerja positif dari industri perbankan nasional ditunjukkan dengan kondisi rasio permodalan perbankan yang tercatat jauh di atas ambang batas 8% yakni sebesar sekitar 17,29% yang dicapai melalui perolehan profitabilitas yang cukup tinggi dan upaya peningkatan efisiensi yang dilakukan oleh perbankan. Selain itu, kinerja yang menggembirakan juga tercermin dari pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang masing-masing mencapai sekitar 8,32% dan 16,04% dengan rasio kredit bermasalah (nPL) yang cukup terpelihara berada pada kisaran 1,61%. Dengan kinerja tersebut, profitabilitas perbankan nasional juga tumbuh sebesar 11,32%.

Kami melihat kondisi perekonomian dan perkembangan industri perbankan nasional yang cukup kondusif di tahun 2012 tersebut sebagai landasan yang cukup mendukung pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2012. Di tahun 2012, yang merupakan tahun ke-20 bagi Bank Kesejahteraan memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia sebagai pelaksana fungsi intermediasi ini,

Dear respected Stakeholders, Shareholders and public,

We always address our gratitude to god Almighty that on his everlasting blessings to us that in 2012 we are successfully accomplish our duties as one of financial institutions performing intermediary function and disclosing several accomplishment achieved by Bank Kesejahteraan.

generally, the Board of commissioners perceived that in 2012, the management has indicated intense effort to achieve outstanding performance accomplishment considering both from qualitative or quantitative aspects by continously provides special concern to good corporate governance and adequate internal control system implementation. The accomplishment became result of management polocy and strategy implementation supported by attention and hard work from Bank Kesejahteraan’s Board of Directors team as well as all employees in placing strong foundation to implement long-term business plan.

In 2012, Indonesian economy indicated relatively fair condition within the support on conducive national demand, in the midst of global economy slow down caused by United States economy growth stagnancy and European debt issues concern. Those conditions were reflected frm Indonesian economy growth rate on the expected route with growth value reached 6,5% with inflation rate that was generally managed at 4,32% (yoy). Indonesian economy growth driver is in line with household consumption strengthening caused by costumers’ confident and maintained public buying power, also improvement on investment performance supported by business player optimis besides conducive business climate as well as strong domestic demand.

Similiar growth was also indicated by national banking sector in 2012 with the occurance of positive contribution from well-maintained banking intermediary function implementation with Bank Indonesia interest rate policy through BI rate decrease since october 2011. national banking industry positive performance was also reflected from banking capital ratio condition that was recorded way beyond 8% limit that was 17,29% achieved through relatively high profitability and efficiency enhancement effort carried by the banking industry. Moreover, delighting performance was also reflected from loan and third party fund growth that each reached 8,32% and 16,04% with maintained non-performing Loan (nPL) ratio at 1,61% level. considering those performances, national banking profitability also experienced 11,32% growth.

We consider that conducive national banking industry and economy growth in 2012 as appropriate foundation to ecnourage Bank Kesejahteraan’s performance achievement in 2012. In this year, that also became 20th year of Bank Kesejahteraan providing contribution on Indonesian economy as intermediary function executor, Bank Kesejahteraan succeeded in booking net income amounting to

Pada tahun 2012, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah berhasil mencatatkan pencapaian strategis dengan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris yang fokus pada kepekaan organisasi dalam menciptakan nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan secara berkelanjutan

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport From the Board of Commissioners

Wagiono Ismangil, Prof. DRKomisaris Utama/President commissioner

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

8 9

Bank Kesejahteraan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp49 miliar dengan jumlah aset yang menembus angka Rp3 triliun.

Pencapaian kinerja kuantitatif dari Bank Kesejahteraan tersebut tentunya menjadi hal yang membanggakan dan patut disyukuri mengingat perjalanan Bank Kesejahteraan selama 20 tahun ini sesungguhnya tidaklah mudah dengan berbagai perkembangan regulasi dan tuntunan perkembangan bisnis industri perbankan yang semakin ketat. Dewan Komisaris menyadari perlunya menjaga kewaspadaan menghadapi situasi yang masih diliputi ketidakpastian perekonomian global, sehingga peran pengawasan yang intensif dari Dewan Komisaris dan komunikasi yang efektif dengan jajaran Direksi menjadi suatu keharusan.

hal tersebut dilakukan guna memastikan perjalanan bisnis Bank Kesejahteraan berada pada koridor yang diharapkan yang tidak saja fokus dalam mengejar realisasi bisnis sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan, namun juga tetap mengacu dan berlandaskan

pada asas prudential banking dan prinsip-prinsip ”Good Corporate Governance” dengan manajemen risiko dan internal kontrol yang memadai. Di samping itu, pengembangan sistem Sumber Daya Manusia untuk menunjang terciptanya lingkungan kerja yang kondusif juga menjadi salah satu pokok pengawasan oleh Dewan Komisaris sehingga profesionalisme dan kesehatan pengelolaan bank dapat terwujud.

Selama tahun 2012, fungsi pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris terus dilakukan guna memberikan pengarahan dan nilai tambah bagi Bank Kesejahteraan untuk terus tumbuh sekaligus menyempurnakan jalannya proses bisnis ke arah yang lebih matang. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris mengkomunikasikan melalui berbagai forum rapat formal maupun rapat informal untuk memberikan masukan atau rekomendasi kepada Direksi maupun unit kerja. Beberapa hal yang menjadi garis bawah dari hasil pengawasan Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut:

Rp49 billion with total asset reached to Rp3 trillion.

quantitative performance accomplishment from Bank Kesejahteraan surely becomes proud and needs to be grateful considering that Bank Kesejahteraan 20 years journey is not easy and facing several regulations chaning as well as tighter banking industry business development demand. The Board of commissioners realizes the importance in maintaining awareness in facing existing situation that still affected by global economy uncertainty, that intensive supervisory role from the Board of commissioners and effective communication from the Board of Directors become necessary.

These are carried to ensure Bank Kesejahteraan’s business activity remains on the expected corrdiro that is not only focus on achieving business realization referring to implemented business plan, but also complies and bsed on prudential banking as well as good corporate

governance principles within the support from appropriate risk management and internal control system. Moreover, human Resources system development to support conducive working environment establishment also becomes one focus of Board of commissioners’ supervisory role that bank’s management soundness and professionalism can be achieved.

In 2012, active supervisory function by the Board of commissioners were continuously performed to provide direction and added value for Bank Kesejahteraan to sustainly growth as well as refining business process towards more mature era. In implementing its functions, the Board of commissioners communicates their recommendations through several formal and non-formal meeting forum to provide advice or recommendation to the Board of Directors as well as working unit. Several aspects that became Board of commissioners’ supervision result, such as:

Selama tahun 2012, fungsi pengawasan aktif oleh

Dewan Komisaris terus dilakukan guna memberikan

pengarahan dan nilai tambah bagi Bank KesejahteraanIn 2012, active supervisory function by the

Board of Commissioners were continuously performed to provide direction and added value

for Bank Kesejahteraan

Dari kiri -kanan : Mahyuddin Ramli, Jusuf Amiruddin, Wagiono Ismangil, Achmad Subianto.

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

10 11

● Dewan Komisaris memperhatikan bahwa proses perumusan, penyusunan, dan implementasi RBB telah dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan aspek risiko untuk mencapai kinerja yang lebih baik dari peningkatan aset, peningkatan perolehan laba bersih, penyaluran kredit, penghimpunan dana, serta perbaikan pada indikator keuangan lainnya.

● Walaupun posisi permodalan (cAR) Bank masih dalam kondisi aman, namun permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai dengan merealisasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktu yang telah ditetapkan dan menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan modal Bank.

● Dewan Komisaris juga mengapresiasi upaya manajemen dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan atas prospek pasar yang dimiliki oleh Bank Kesejahteraan dengan kemampuan bank untuk memelihara kecukupan likuiditas, menjaga kualitas aktiva, dan peningkatan efisiensi melalui peningkatan Dana Pihak Ketiga berbasis biaya rendah yang menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen untuk dapat mengembangkan penambahan jaringan kantor dan layanan termasuk upaya pemasaran yang berkualitas.

● Berbagai inisiatif dan program kerja di tahun 2012 telah selaras dengan strategi Bank Kesejahteraan dan dilaksanakan secara disiplin.

● Bank Kesejahteraan secara berkelanjutan senantiasa terus melaksanakan penyempurnaan terhadap kebijakan kepatuhan bank untuk memastikan budaya kepatuhan, kebijakan, prosedur, peraturan regulator maupun perundang-undangan dapat berjalan optimal di samping penguatan kompetensi dan capability pegawai, serta penguatan infrastruktur teknologi.

Tahun 2012 telah berhasil dilalui Bank Kesejahteraan dengan pencapaian kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. hal ini memerlukan semangat, pengabdian, keberanian, konsistensi, dan kebulatan visi yang harus terus dituangkan dalam setiap langkah kerja. Kami berharap bahwa Bank Kesejahteraan menjadi semakin matang dalam meningkatkan aktivitas bisnisnya di tahun 2013 dan menjadikan momentum bagi kita semua untuk tetap waspada dan mawas diri terhadap segala tantangan yang tentunya tidak akan lebih mudah. Lingkungan eksternal diproyeksikan akan semakin ketat karena tekanan penurunan suku bunga dan peningkatan efisiensi baik karena regulator maupun iklim persaingan yang dapat mempengaruhi kinerja perbankan. Menghadapi berbagai kondisi tersebut, Dewan Komisaris berkomitmen penuh untuk menjalin sinergi yang lebih baik dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang semakin komprehensif sebagai mitra kerja aktif bagi Direksi dalam melakukan eksekusi terhadap berbagai inisiatif strategi di tahun 2013. Pelaksanaan fungsi ini diterjemahkan melalui pengoptimalan fungsi 3 (tiga) Komite yang berada di bawah Dewan Komisaris yaitu:1. Komite Audit, akan membantu Dewan Komisaris dalam hal-hal

yang terkait perencanaan dan pelaksanaan audit baik internal maupun ekternal, pemantauan atas efektifitas tindak lanjut hasil audit, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan sesuai Standar Akuntansi yang berlaku.

● The Board of commissioners considers that RBB formulation, drafting and implementation process had been carried referring to prudent principles by considering risk aspects to achieve better performance from increasing asset improvement, net income, loan disbursement, fund collection as well as other financial indicators.

● Although Bank’s captial Adequacy Ratio (cAR) still considered on secure position, Bank’s capital has to be able to support business expansion plan and targeted growth by realizing shareholders capital addition plan referring to implemented target as well as fund disbursement to productive asset that low ATMR weight is able to be performed to optimize Bank’s capital utilization.

● The Board of commissioners also appreciates management’s effort in supporting sustainable growth on market prospect held by Bank Kesejahteraan with bank’s ability to maintain liquidity adequacy, asset quality maintenance and budget efficiency through low-cost Third Party fund increase that remain notable challenge for the management to expand office network and services including qualified marketing initiatives.

● Several working program and initatives in 2012 had been in accordance with Bank Kesejahteraan’s strategy and performed in discipline manner.

● Bank Kesejahteraan continously perform refinement on Bank’s compliance policy to ensure that compliance culture, policy, procedure, regulator regulations or laws can be optimally carried besides employees’ capabilities and competencies improvement as well as technology infrastructure enforcement.

Bank Kesejahteraan successfully passed 2012 with better performance achievement compared to previous year. This required spirit, dedication, courage, consittency and vision commitment that has to be continuously stated on every working steps. We expect that Bank Kesejahteraan will be more mature in improving its business activity in 2013 and placing momentum for us all to be stay aware and concern towards every challenge that surey will not be easy. External environment is projected will be tighter caused by interest rate decrease pressure and efficiency enhancement both caused by regulator or competition climate that may affect banking performance. facing those conditions, the Board of commissioners is fully committed to establish better synergy in implementing more comprehensive supervisory function as active business partner for the Board of Directors in conducting execution on several strategy initiatives in 2013. This function implementation will be realized through 3 (three) committees under the Board of commissioners optimization, as of:

1. Audit committe, will assist the Board of commissioners on several aspects related to bank’s internal or external planning and implementation, supervison on audit result follow-up effectiveness, including financial reporting process adequacy referring to applicable Accounting Standard.

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

jakarta, 31 Desember 2012jakarta, December 31st, 2012

Dewan KomisarisBoard of commissioners

Prof. DR. Wagiono IsmangilKomisaris Utama

President commissioner

2. Komite Pemantau Risiko, akan membantu Dewan Komisaris dalam memberikan masukan atas kesesuaian pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko sesuai perubahan indikator pasar yang memungkinkan terjadinya perubahan kestabilan bagi Bank Kesejahteraan.

3. Komite Remunerasi dan nominasi, akan membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait kebijakan kepegawaian dan sistem penetapan kualifikasi serta proses nominasi dan remunerasi pegawai.

Berdasarkan berbagai pertimbangan atas tantangan perekonomian dan industri perbankan mendatang, serta melalui tahapan diskusi yang mendalam dengan Dewan Direksi dan jajaran Bank Kesejahteraan, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas Rencana Bisnis Bank tahun 2013.

Kami berpendapat bahwa jajaran Direksi dan manajemen Bank Kesejahteraan telah meletakkan landasan dan pondasi yang kuat sesuai dukungan owner, kebijakan regulator untuk terus melakukan penguatan organisasi, sumber daya manusia, manajemen risiko, dan infrastruktur teknologi. Kami berharap, Bank Kesejahteraan di tahun 2013 mampu berkompetisi secara efektif dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan dan pengendalian yang memadai.

Dengan segala semangat dan kebulatan visi yang terus ditanamkan di segenap jajaran manajemen Bank Kesejahteraan dalam pencapaian kinerja di tahun 2012, menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris atas segala hasil jerih payah dan dedikasi segenap jajaran Direksi dan setiap karyawan. Pada kesempatan kali ini, kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan, komitmen, dan kepercayaan penuh kepada Bank Kesejahteraan selama tahun 2012.

Apresiasi yang tinggi juga kami berikan kepada jajaran Direksi dan setiap karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan sehingga Bank Kesejahteraan dapat mewujudkan pertumbuhan serta mencatat keuntungan yang baik sebagai hasil kinerja bersama selama ini. Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh nasabah tercinta yang telah menjalin kebersamaan, loyalitas, dan kerjasama selama ini untuk memberikan inspirasi dan motivasi utama bagi kami dalam upaya kami mempersembahkan kualitas layanan yang lebih baik.

2. Risk Monitoring committee, will assisst the Board of commissioners in providing recommendation regarding Risk Management policy implementation appropriateness referring to market indictor changes that may affect Bank Kesejahteraan’s stability.

3. Remuneration and nomination committee, will assist the Board of commissioners in performing supervisory function on several things related to employment policy and qualification implementation system as well as employees nomination and remuneration process.

Referring to future banking industry and economy challenges, as well as throughout deep discussion with the Board of Directors and Bank Kesejahteraan’s management, the Board of commissioners has approved on Bank’s Business Plan 2013.

We perceive that Bank Kesejahteraan’s management and Board of Directors had placed strong foundation referring to owner support, regulator policy to continuously perform organizational, human resources, risk management and technology infrastructure enforcement. We expect that Bank Kesejahteraan in 2013 will be able to effectively compete by promoting balance between appropriate growth and control.

Pursuant to every spirit and vision commitment that is internalized on every Bank Kesejahteraan’s management in achieving performance in 2012, it became notable proud for the Board of commissioners on every hard work and dedication from the Board of Directors and every employee. At this opportunity, kindly allow us on behalf of the Board of commissioners address our appreciation and gratitude to every stakeholder that has delivered support, commitment and trust to Bank Kesejahteraan in 2012.

highest appreciation also addresed to the Board of Directors and employees on their hard work and dedication that Bank Kesejahteraan is able to achieve growth as well as booked outstanding profit as the result of integrated perforamance. our gratitude is also addressed to all beloved customers that have established togetherness, loaylty and cooperation to provide our primary inspiration and motivation to deliver better service quality.

LAPORAN DEWANKOMISARIS

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

12 13

Pemegang Saham yang terhormat,

Pada setiap tahun, kami selalu berharap dapat mengoptimalkan kinerja kami lebih baik dari tahun sebelumnya dan pada kesempatan kali ini kami senantiasa memanjatkan puji syukur atas segala berkah dan rahmat yang telah dilimpahkan Allah SWT bagi kami dalam menjalankan aktivitas bisnis kami sehingga di tahun 2012, Bank Kesejahteraan mampu mencatatkan segala pencapaian yang lebih baik. Peningkatan pencapaian kinerja tersebut tidak terlepas dari dukungan dan komitmen Bank Kesejahteraan dalam mengeksekusi inisiatif strategis di segala lini sehingga pada usianya yang ke-20 tahun ini menjadi momentum pertumbuhan yang positif dengan pertumbuhan aset yang menembus angka Rp3 triliun.

Kondisi tersebut tidak menjadi titik puas bagi kami untuk terus membangun pertumbuhan yang sustainable di tahun-tahun mendatang. Kami tentu berharap bahwa berbagai inisiatif strategis yang akan kami lakukan di tahun 2013, dapat berjalan sesuai dengan komitmen kami yang tertuang dalam corporate Plan 2011-2015.

KonDISI PEREKonoMIAn DAn PERBAnKAnPatut disyukuri bahwa di tengah ketidakpastian pemulihan krisis keuangan global, kondisi perekonomian Indonesia masih dapat terjaga. hal tersebut ditandai dengan berbagai indikator makro ekonomi yang dapat terkendali sebagai hasil dari berbagai kebijakan dan program kegiatan yang ditempuh oleh regulator untuk dapat mengupayakan pencapaian kinerja perekonomian nasional yang terukur.

Secara umum, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada level 6,5% dan tingkat inflasi sebesar 4,32% (yoy) di tahun 2012 telah memberikan dukungan bagi ekspansi usaha perbankan. Bank Indonesia juga merespon hal tersebut melalui suku bunga acuan yang tetap dipertahankan pada level 5,75% yang dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali. Di sisi lain, ketidakpastian kondisi pasar keuangan global menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami tekanan pada triwulan III/2012 yang berada pada level RP9.565/USD atau melemah -1,9% dibandingkan nilai tukar rupiah pada pertengahan tahun 2012.

Dear Honored Shareholders,

Every year, we always expect to optimize our performance better than previous year and in this opportunity, we address our gratitude on every blessing from god Almighty that in performing our business activity in 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in recording better achievement. The performance improvement can not be separted from Bank Kesejahteraan’s support and commitment in executing every strategic initiatives at every business line that on its 20th anniversary, also becomes positive growth momentum with asset growth reaching to Rp3 trillion.

The positive condition does not become our satisfaction target to continuously develop sustainable growth in the future years. We surely expect that several strategic initiatives that will be performed in 2013 can be implemented in accordance with our commitment stated on the corporate Plan 2011 – 2015.

EconoMy AnD BAnKIng conDITIonIt needed to be appraised that in the midst of global financial crisis recovery uncertainty, Indonesian economy condition is still well maintained. This is indicated from several well-maintained macro-economy indicators as the result of several program and policy implmented by regulator to encourage measured national economy performance achievement.

generally, Indonesian national economy growth placed at 6,5% level with inflation rate around 4,32% level (yoy) in 2012 provided support for banking business expansion. Bank Indonesia also responded to the condition through fixed base interest rate that was well maintained at 5,75% level considered consistent with low and controlled inflation pressure. on the other hand, global monetary market condition uncertainty encouraged rupiah experienced pressure in third quarter/2012 that placed on Rp9.565/USD level or 1,9% weaker compared to rupiah exchange rate in mid-2012.

Seiring dengan perjalanan Bank Kesejahteraan yang semakin matang di usia ke-20 tahun ini, Bank Kesejahteraan secara konsisten terus menunjukkan peningkatan kinerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif dalam mengeksekusi inisiatif strategi di tahun 2012 untuk memberikan nilai tambah yang semakin baik bagi seluruh pemangku kepentingan

"In line with Bank Kesejahteraan’s journey that remains stronger in the year of 20th, Bank Kesejahteraan consistently delivers performance improvement both from quantitative or qualitative aspects in executing strategic initiatives in 2012 to provide better added value to every stakeholder”.

LAPORAN DIREKSIReport From the Board of Directors

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

14 15

Meskipun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, volatilitas nilai rupiah tetap terjaga rendah sebesar 5,06% sebagai hasil kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dalam melakukan stabilitas nilai tukar rupiah. volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih tercatat lebih rendah dibandingkan dengan mata uang negara lain pada kawasan regional Asia. namun demikian, Bank Indonesia memperkirakan terdapat sejumlah sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah yang berasal dari komitmen otoritas moneter Eropa dalam menyelesaikan krisis utang di kawasan tersebut.

Stabilitas perekonomian Indonesia yang terjaga stabil turut mendorong perkembangan kinerja perbankan nasional yang secara keseluruhan masih menunjukkan kinerja yang solid. Perbankan nasional masih mendominasi penguasaan sistem keuangan Indonesia dengan pangsa aset lebih dari 70%. fungsi intermediasi perbankan nasional mengalami perbaikan yang ditandai dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai sebesar 23,10% dan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 15,80% dengan nilai LDR (loan to Deposit ratio) sebesar 84,70% yang mencetak pertumbuhan aset perbankan sebesar 16,70% dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Though rupiah exchange rate was depreciated, rupiah value volatility maintained at 5,06% as the result of Bank Indonesia’s policy in conducting rupiah exchange rate stability. The rupiah exchange rate value volatility still recoreded lower compared to other currencies at Asian regional. Thus, Bank Indonesia predicted there were several positive assumption towards rupiah exchane rate derived from European monetary authority commitment in settling its regional debt crisis.

controlled Indonesian economy stability also encouraged national banking performance that generally indicated solid performance. national banking was still dominated by Indonesia financial system expertise with more than 70% asset segment. national banking intermediary function experienced improvement indicated by loan disbursement growth reached to 23,10% and third party fund collection growth of 15,80% with Loan to Deposit Ratio (LDR) value of 84,70% recoreded banking asset growth of 16,70% compared to the same period at previous year.

hal ini merupakan bentuk respon perbankan nasional terhadap adanya penurunan suku bunga kredit sebagai dampak atas kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia melalui penurunan BI rate sejak bulan oktober 2011 dan adanya ketentuan Bank Indonesia dalam mewajibkan bank untuk mempublikasikan data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang kemudian diiringi dengan penurunan suku bunga simpanan bank. Dari sisi kualitas kredit, rasio non performing loan (nPL) gross perbankan mencapai sebesar 1,87%.

Selain itu, kinerja positif dari industri perbankan juga tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital adequacy ratio/Car) yang tercatat jauh di atas ambang batas 8% yakni sebesar 17,32%. Permodalan perbankan yang positif berasal dari profitabilitas yang berhasil meningkat lebih baik dari tahun sebelumnya yakni mencapai 16,07% (yoy). Perolehan profitabilitas tersebut juga tidak terlepas dari upaya bank dalam melakukan efisiensi yang tercermin dari rasio Biaya overhead terhadap Pendapatan overhead (BoPo) sebesar 75,40%. Dengan kinerja perbankan yang masih terjaga positif dan tumbuh dalam mendukung pembiayaan perekonomian, maka stabilitas sistem keuangan Indonesia masih dapat terjaga.

This also became the national banking response towards credit interest rate decrease as the impact of Bank Indonesia interest rate policy through BI Rate decrease since october 2011 and Bank Indonesia regulation that obligates the banks to publish Prime Lending Rate Policy that later followed by bank saving interest rate decrease. from loan quality side, the banking’s non-Performing Loan (nPL) ratio – gross reached 1,87%>

Besides, positife performance from banking industry was also reflected from capital Adequacy Ratio (cAR) that was recorded far beyond 8% limit, that was 17,32%. Positive banking capital derived from profitability that successfully raised better compared to provious year that reached 16,07% (yoy). The profitability achievement also can be separated from bank’s effort in performing efficiency reflecting from overhead Expense to overhead Income (BoPo) ratio amounted to 75,40%. Within positively maintained and grew banking performance in supporting economy financing, Indonesia finance system stability is able to be preserved.

Dari kiri-kanan : Wahju Hidajat, Arif Hidayat, R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, Silo Edi.

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

16 17

sekaligus menjadi tantangan bagi kami untuk mampu memberikan

manfaat melalui pelayanan yang lebih optimal. hasil dari segala

upaya kami terwujud dari pencatatan total penyaluran kredit yang

meningkat sebesar 8,32% menjadi Rp2.079 miliar dibandingkan

tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp1.919 miliar.

Total penyaluran kredit tersebut memberikan dampak pada tingginya

perolehan laba Bank Kesejahteraan di tahun 2012 sesuai dengan

kontribusi pendapatan bunga kredit bank yang mencapai Rp357

miliar atau tumbuh 10% dari periode yang sama pada tahun

sebelumnya. Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi landasan bagi

kami dalam melakukan aktivitas bisnis kami sebagai agen intermediasi

perbankan yang tercermin dari dapat terjaganya kualitas kredit pada

angka rasio kredit bermasalah/nPL (non Performing Loan) di angka

1,61% yang menunjukkan peningkatan dari rasio yang sama pada

tahun sebelumnya sebesar 1,16%. Peningkatan rasio nPL tersebut

dikarenakan adanya penurunan kualitas dari beberapa nasabah Bank

Kesejahteraan, namun demikian Bank Kesejahteraan telah mengambil

langkah dan upaya penyelesaian permasalahan tersebut melalui

jalur hukum dengan proses yang masih berjalan hingga saat ini.

Di samping mengupayakan sisi finansial dalam pencapaian penyaluran

kredit, kami senantiasa terus melanjutkan penguatan pada sisi

pelayanan bagi nasabah kredit, terutama kredit kepada seluruh

Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru

Indonesia dengan pelayanan yang menjangkau hingga 33 (tiga

puluh tiga) propinsi. Sehingga pada tahun 2012 ini, Bank Kesejahteraan

telah berhasil melayani pemberian kredit dengan wilayah di seluruh

Indonesia dari Sabang-Merauke. Perbaikan proses percepatan kredit

terus kami kembangkan yang didukung dengan program aplikasi

rating Underweb untuk memberikan kecepatan layanan kepada

nasabah kredit tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian.

Standarisasi proses aplikasi kredit dilakukan maksimal selama 7 (tujuh)

hari kerja dengan proses pencairan kredit dapat segera dilakukan

setelah seluruh dokumen lengkap. Upaya ini terus ditingkatkan di

seluruh kantor cabang Bank Kesejahteraan. Kami juga senantiasa

berupaya melakukan pembinaan debitur dalam rangka menjaga

kualitas kredit yang disalurkan, salah satunya dengan menjaga

kedekatan emosional kami dengan debitur termasuk memberikan

pelatihan dalam pengelolaan manajemen koperasi tanpa mengabaikan

profesionalisme kami di dalam proses tersebut.

BIDAng PEnghIMPUnAn DAnADi samping memacu pertumbuhan kredit untuk dapat secara konsisten

memenuhi visi dan misi Bank Kesejahteran dalam memberikan manfaat

melalui pelayanan khususnya kepada koperasi pegawai negeri di

seluruh Indonesia, dan masyarakat pada umumnya, Bank Kesejahteraan

juga berupaya meningkatkan peran kami dalam fungsi intermediasi

didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tidak hanya

berhenti pada penghimpunan volume dana, Bank Kesejahteraan

juga sangat fokus pada peningkatan efisiensi biaya dana agar dapat

mengoptimalkan pendapatan Bank Kesejahteraan pada titik yang

optimal.

benefit through more optimum service. The result of our efforts were

realized from total loan disbursement record that was 8,32% increased

to Rp2,079 billion compared to 2011 that was recored amounting

to Rp1.919 billion.

Total loan disbursement caused impact on Bank Kesejahteraan’s

income in 2012 referring to bank’s loan interest income contribution

that reached Rp357 billion or 10% growth compared to same periode

in previous year. Prudent principle always becomes our foundation

in performing our business activity as the banking intermediary agent

reflected from controlled loan quality at non-Performing Loan (nPL)

ratio rate at 1,61% that indicates growth from same ratio in previous

year that was 1,16%. The nPL ratio improvement was caused by

quality decrease on several Bank Kesejahteraan’s customers, therefore,

Bank Kesejahteraan has taken several steps on the issues settlement

through legal mechanism that the process is currently remaining.

Besides encouraging financial aspects on loan disbursment

achievement, we also continue the strengthening on loan customers

service side, especially on loan dedicated to Public Servant of Republic

of Indonesia cooperative spread all over Indonesia with service

coverage to 33 (thirty three) provinces. That in 2012, Bank Kesejahteraan

succeeded in serving loan disbursement with coverage area all over

Indonesia from Sabang – Merauka. Loan acceleration process

improvement also developed and supported by Rating Underweb

application program to provide service acceleration to the loan

customers without neglecting prudent principles.

Loan application process standardization was conducted maximum

in 7 (seven) working days with loan liquefication process is immediately

after all of the documents considered complete. This effort is

continuously improved by all of Bank Kesejahteraan’s branch offices.

We are also commited to perform debtor counselling to maintain

disbursed loan quality, one of the efforts is by maintaining our

emotional bond with the debtor including providing corporate

management training without disregarding our professionalism on

the respected process.

fUnD coLLEcTIon SEcToRBesides accelerating loan growth to consistently realize Bank

Kesejahteraan’s vision and mission in providing benefit trhough

several services espcially for public servant cooperative allover

Indonesia particularly and general society generally, Bank Kesejahteraan

also aims to enhance our role in the intermediary function supported

by Third Party fund collection increase. not only focus on the fund

collection volume, Bank Kesejahteraan will aslo focus on fund cost

efficiency improvement that will be able to optimize Bank

Kesejahteraan’s income on optimum level.

PEncAPAIAn KInERjA BAnK KESEjAhTERAAn TAhUn 2012Tahun 2012 menjadi tahun yang penting bagi Bank Kesejahteraan karena dengan berbagai dukungan, komitmen, dan kesungguhan bersama selama ini telah mampu membawa Bank Kesejahteraan pada pertambahan usia perjalanannya yang ke-20 tahun untuk turut serta membangun perekonomian Indonesia melalui fokus bisnis kami kepada gerakan koperasi pegawai negeri di seluruh Indonesia. Bank Kesejahteraan merasakan manisnya kerja keras yang telah dilakukan di tahun yang lalu sehingga berbagai prestasi yang diraih atas kinerjanya juga turut mewakili konsistensi Bank Kesejahteraan di industri perbankan nasional.

hasilnya, meskipun tingkat persaingan semakin ketat yang diiringi dengan ketentuan regulasi yang semakin kompleks, aset Bank Kesejahteraan berhasil mencapai angka Rp3 triliun dengan pertumbuhan laba bersih yang mencapai 11,50% atau mencapai

Rp49 miliar dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama

didorong oleh pengendalian efisiensi beban bunga yang cukup

ketat di samping peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga

yang mencapai 16,04% atau telah mencapai Rp2.501 miliar. Sedangkan

portofolio kredit di tahun 2012 mencapai Rp2.079 miliar atau

meningkat sebesar 8,32% dengan kenaikan pendapatan bunga

bersih mencapai Rp174 miliar atau tumbuh sebesar 24%. hal ini

tentu menjadi keberhasilan tersendiri bagi Bank Kesejahteraan dalam

melakukan pendalaman hubungan dengan para nasabah sekaligus

membuktikan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin positif

kepada Bank Kesejahteraan sebagai partner investasi di tengah

persaingan perbankan.

PERMoDALAn BAnKKomitmen kami dalam menjaga kecukupan modal Bank di samping

perkembangan aktivitas bisnisnya tercermin melalui kebijakan internal

kami dalam menjaga rasio permodalan (cAR) tidak kurang dari 10%

sesuai dengan Rencana Bisnis Bank dimana nilai tersebut masih tetap

berada di atas ketentuan batas minimum permodalan yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia sebesar 8%.

hingga akhir tahun 2012, rasio permodalan (capital Adequacy Ratio/

cAR) Bank Kesejahteraan berada pada level 12,11%. nilai tersebut

masih berada di atas ketentuan minimum permodalan yang ditetapkan

oleh regulator maupun oleh kebijakan internal Bank Kesejahteraan.

BIDAng PEnyALURAn KREDITMemiliki visi untuk menjadi Bank terkemuka yang sehat dan fokus

dalam membangun perekonomian Indonesia melalui kesejahteraan

Pegawai negeri Sipil dan masyarakat pada umumnya, maka bisnis

inti Bank Kesejahteraan adalah menyalurkan kredit kepada gerakan

Koperasi Pegawai Republik Indonesia untuk dapat memberikan

manfaat dalam melayani kebutuhan modal kerja dari pangsa pasar

utama kami. Komitmen tersebut ditunjukan melalui alokasi kredit

kepada Koperasi tahun 2012 yang mencapai sebesar 98% dari total

kredit Bank Kesejahteraan. Besarnya porsi pembiayaan kepada koperasi

BAnK KESEjAhTERAAn PERfoRMAncE AchIEvEMEnT 20122012 became significant year for Bank Kesejahteraan that in the respective year several mutual supports, commitment and dedication succeeded in bringing Bank Kesejahteraan to its 20th anniversary to participate on Indonesian economy development through our business focus on public servant cooperative movement all over Indonesia. Bank Indonesia experiences result of its hard work on previous yeras that several accomplishments are achieved on its performance that also represented Bank Kesejahteraan’s consistency in national banking industry.

As the result, though there was thighter competeition level with more complex regulation, Bank Kesejahteraan’s asset was successfully reached Rp3 trillion with net income growth reached to 11,50% or amounting to Rp49 billion compared to previous year. The increase

was mainly caused by tight interest expense controlling besides

third party fund collection that reached 16,04% or amounting to

Rp2,501 billion. While loan portfolio in 2012 reached Rp2,079 billion

or 8,32% higher with net interest income growth amounting to

Rp174 billion or 24% growth. These surely became notable

achievement for Bank Kesejahteraan in performing relationship

intensification with the customers as well as proving public trust

level that is more positve to Bank Kesejahteraan as investment partnet

in the middle of banking competition.

BAnKIng cAPITALour commitment in preserving Bank’s capital adequacy besides its

business activity development is reflected from our internal policy

in controlling capital adequacy ratio (cAR) no less than 10% referring

to Bank’s Business Plan where the value remained below the minimum

capital limit regulation implemented by Bank Indonesia that is 8%>

As of the end of 2012, capital Adequacy Ratio (cAR) of Bank

Kesejahteraan was at 12,11% level. The value was still beyond capital

minimum limit implemented by the regulator as well as Bank

Kesejahteraan internal policy.

LoAn DISBURSEMEnT SEcToRholding vision to be sound leading bank and focus in developing

Indonesian economy development rhough Public Servant and general

public welfare empowerment, the core business of Bank Kesejahteraan

Ekonomi is disbursing loan to Public Servant of Republic of Indonesia

cooperative movement to provide benefit in providing working

capital from our primary market segment. The commitment was

realized through loan allocation to cooperative in 2012 that reached

98% from Bank Kesejahteraan’s total loan. Significant loan to

cooperative loan portion also became our challenge to provide

LAPORAN DIREKSI

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

18 19

Sampai dengan saat ini, Bank Kesejahteraan memiliki produk dana

yang terdiri dari giro, Tabungan, dan Deposito. Berbagai inovasi dan

program promosi terus digencarkan untuk menarik nasabah dalam

melakukan transaksi perbankan dengan Bank Kesejahteraan. Pada

tahun 2012, dana pihak ketiga Bank Kesejahteraan tumbuh 16,04%

dari sebesar Rp2.155 miliar pada tahun sebelumnya telah tumbuh

menjadi Rp2.501 miliar di akhir tahun 2012. Pengurangan

ketergantungan pendanaan kepada deposan inti, terus kami lakukan

untuk meminimalisir potensi risiko yang muncul dan dalam rangka

efisiensi untuk perolehan pendapatan yang lebih baik.

Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai implementasi strategi

melalui kebijakan dan inisiatif strategi untuk menumbuhkan sektor

ritel dengan berbagai program promosi maupun pelaksanaan

kerjasama dengan berbagai instansi terkait program pameran.

Pengembangan jaringan kantor dan penambahan fasilitas layanan

menjadi strategi Bank Kesejahteraan dalam menjawab tantangan

perbankan yang semakin ketat dan dinamis. hingga akhir tahun

2012, Bank Kesejahteraan telah menambah 1 (satu) jaringan kantor

cabang pembantu di wilayah Kudus, jawa Tengah yang disertai

dengan penambahan jaringan ATM guna memperluas layanan dan

kedekatan kami dengan nasabah.

Perkembangan aktivitas bisnis perbankan dan kecukupan sumber

daya manusia mendorong berbagai inovasi pengembangan layanan

telah berhasil diluncurkan oleh Bank Kesejahteraan di tahun 2012.

Upaya tersebut diwujudkan melalui Tabungan Pilar, dan perluasan

jaringan kerjasama dengan jaringan ALTo. Selain menggunakan ATM

Bank Kesejahteraan, seluruh nasabah Bank Kesejahteraan dapat

melakukan transaksi finansial melalui lebih dari 40.000 mesin ATM

berlogo ATM Bersama, dan ALTo. Kini Bank Kesejahteraan menjadi

salah satu bank dengan fasilitas yang terus update dan serius melakukan

ekspansi pengembangan baik produk, jaringan kantor, maupun

layanan demi mewujudkan kemudahan transaksi untuk nasabah.

MELAnjUTKAn PEngUATAn SUMBER DAyA PRofESIonALhubungan industrial perbankan di Bank Kesejahteraan dilandasi

dengan semangat implementasi budaya perusahaan dari para pihak

untuk memberikan yang terbaik untuk Perusahaan maupun pegawai.

Perusahaan berkomitmen untuk menjadi salah satu bank dengan

sumber daya profesional yang memiliki potensi serta kompetensi

terbaik sebagai keunggulan kompetitif, dan pegawai memiliki

kewajiban untuk dapat memberikan kontribusi tertinggi dan terbaik

demi melanjutkan pertumbuhan Bank Kesejahteraan secara

berkelanjutan.

Dalam rangka mendukung setiap langkah pencapaian strategi inisiatif

yang telah ditetapkan dalam Corporate plan dan Rencana Bisnis Bank,

maka fokus pengembangan organisasi melalui organizational review

menjadi hal yang mendasar untuk mengkaji produktifitas dan

efektivitas struktur organisasi Bank Kesejahteraan. Kami juga telah

melakukan tata kelola organisasi melalui pemenuhan infastruktur

dan pemenuhan pegawai yang memadai. hal tersebut dilandasi

harapan agar Bank Kesejahteraan dapat lebih siap dan solid dalam

menangani bisnis yang semakin besar dan kompleks, serta tetap

konsisten dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang kian

ketat.

Sejalan dengan visi dan misi Bank Kesejahteraan untuk menjadi salah

satu lembaga keuangan di Indonesia yang dibanggakan maka Bank

Kesejahteraan berkomitmen untuk dapat menjadi bank kebanggaan

bagi setiap pegawainya. Untuk itu, kami senantiasa progresif melakukan

penyempurnaan sistem pengukuran dan penilaian kinerja melalui

Key performance indicators (KPI) untuk menciptakan manajemen

kinerja yang lebih efisien dan efektif sehingga dapat memberikan

nilai lebih kepada seluruh pegawai dengan peningkatan kesejahteraan

pegawai berdasarkan pencapaian dan prestasi kinerja yang dicapai.

Sebagai bentuk apresiasi kami atas prestasi kinerja pegawai, tahun

2012 kami telah memberikan penghargaan kinerja berupa pemberian

reward paket wisata perjalanan ke Thailand; Beijing, china; dan Sidney,

Australia untuk setiap pegawai yang telah memberikan kontribusi

maksimal dalam pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan termasuk

pemberian punishment bagi karyawan yang dinilai melakukan

pelanggaran atas peraturan dan ketentuan yang ditetapkan untuk

menegakkan kedisiplinan dalam lingkungan kerja pada Bank

Kesejahteraan. Di samping itu, hal ini juga akan menjadi komitmen

kami untuk memupuk daya saing kerja yang positif dan adil sesuai

pencapaian kinerja dari masing-masing pegawai.

PEngEnDALIAn MAnAjEMEn RISIKoBank Kesejahteraan terus menyadari pentingnya penguatan posisi

dan reputasi di mata nasabah melalui upaya pengendalian risiko di

samping pengembangan portofolio bisnisnya. Perubahan skala dan

tingkat persaingan bisnis Bank yang semakin kompleks menjadi

tantangan bagi Bank Kesejahteraan untuk mengembangkan dan

menguatkan manajemen risiko yang dinamis. Sehingga pada tahun

2012, Bank Kesejahteraan telah mencatatkan prestasi yang lebih baik

dari pencatatan kinerja yang optimal. Kemampuan teknis dan risk

awareness harus melekat pada setiap insan pegawai Bank Kesejahteraan

sebagai bentuk pengawalan kegiatan usaha bank melalui 4 (empat)

pilar utama yang meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen

risiko, proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen dan

Sumber Daya Manusia, termasuk sistem pengendalian risiko sesuai

dengan penerapan kerangka kerja Basel II serta persiapan implementasi

Basel III.

Bank Kesejahteraan juga telah memiliki organisasi manajemen risiko

yang terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi

pengawasan risiko (risk oversight) dengan Dewan Direksi bersama

Komite Manajemen Risiko sebagai pelaku dalam menjalankan fungsi

kebijakan risiko. Meski demikian, peningkatan kapabilitas manajemen

risiko melalui penyempurnaan metodologi, proses, review terus

dilakukan untuk mengiringi skala aktivitas bisnis dan operasional

bank yang terus meningkat.

To current date, Bank Kesejahteraan holds several funding products

consist of Demand Deposit, Saving and Time Depost. Several

promotional program and innovation are also intensified to attract

customers in performing banking transaction with Bank Kesejahteraan.

In 2012, Bank Kesejahteraan’s Third Party fund rose 16,04% from

Rp2,155 billion in previous year to Rp2,501 billion as of the end of

December 2012. Reducing fund dependency to big biller is continously

conducted to minimize any risk potential that may ouccre and to

enhance efficiency on better income accomplishment.

Bank Kesejahteraan has performed several strategic implementation

through policies and strategic initiatives to raise retail sector with

several promotional program as well as establishing cooperation

with various related institution regarding exhibition program. office

network development and service facility addition become Bank

Kesejahteraan’s strategy in answering banking’s tighter and more

dynamic challenges. As of the end of 2012, Bank Kesejahteraan added

1 (one) supporting branch office network at Kudus area, central java

accompanied by ATM network addition to expand our service and

intimacy with the customers.

Banking business activity development and human resources

adequacy encouraged several service improvement innovations that

were successfully launched by Bank Kesejahteraan in 2012. The effort

was realized through Pilar Saving and ALTo network cooperation

expansion. Besides utilizing Bank Kesejahteraan ATM, all of Bank

Kesejahteraan’s customers is able to perform financial transaction

throughout more than 40.000 ATM machine with ATM Bersama and

ALTo marks. currently, Bank Kesejahteraan becomes one of the banks

with update facility and seriously expanded both its products, office

networks as well as services to realize transaction simplification to

the customers.

conTInUIng PRofESSIonAL hUMAn RESoURcES EnfoRcEMEnTBanking industrial relation at Bank Kesejahteraan was grounded on

corporate culture implementation spirit form all parties to provide

best performance to the company as well as employees. The company

is commited to be one of the banks with professional resource that

holds best competency and potential as competitive advantage and

the employees are obligated to provide highest and best contribution

to preserve Bank Kesejahteraan’s growth in sustainable manner.

To encourage every strategic initiatives accomplisment efforts

implemented on the corporate Plan and Bank’s Business Plan, focus

on organizational development through organizational review

becomes basic foundation to assess Bank Kesejahteraan’s organizational

structure effectiveness and productivity. We also implement

organization corporate governance through appropriate infrastructure

and human resources fulfillment. This was based on the vision that

the Bank Kesejahteraan will be more solid and ready to overcome

bigger and more complex business, as well as remain consistent and

persistent in facing tighter competition.

In accordance with Bank Kesejahteraan’s vision and mission to be

proud financial institutions in Indonesia that Bank Kesejahteraan is

committed to be proud bank for every employees. Therefore, we

are always commited to progressively implement performance

assessment and evalution system refinement through Key Performance

Indicators (KPI) to establish more efficient and effective performance

management to provide added-value to every employees with

employees’ welfare improvement referring to their accomplishment

and performance achievement.

As form of our appreciation of employees performance achievement,

in 2012 we provided performance award in form of travelling package

reward to Thailand, Beijing, china and Sydney, Australia for every

employees that provide maximum contribution in achieving Bank

Kesejahteraan’s performance target including exposing pubishment

to the employees that are considered performing violation towards

implemented regulation and procedures to enforce discipline at

working environment in Bank Kesejahteraan. Moreover, this also

becomes our commitment to grow positive and fair working

competition referring to each employee performance achievement.

RISK MAnAgEMEnT conTRoLBank Kesejahteraan awares the importance of position and reputation

building on customers’ perspective through risk management effort

besides developing its business portfolio. changing on Bank’s business

scale and competition level that are more complex become challenges

for Bank Kesejahteraan to develop and strengthen its dynamic risk

management. That in 2012, Bank Kesejahteraan recorded better

performance from optimum performance record. Technical ability

and risk awareness have to be attached at every Bank Kesejahteraan’s

people as form of bank’s business activity guarding throug 4 (four)

major pillars including risk governance, risk management framework,

risk management process, Management Information System and

human Resources, including risk management system referring to

Basel II framework implementation as well as Basel III implementation

preparation.

Bank Kesejahteraan also holds risk management organization consists

of the Board of commissioners that performs risk oversight function

altogether with the Board of Directors and Risk Management

committee as the agent on risk management function implementation.

Thus, risk management capability improvement through methodology,

process and review refinement are continuously conducted to assisst

growing bank’s business and operational activity scale.

LAPORAN DIREKSI

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

20 21

TATA KELoLA PERUSAhAAnPraktik pengelolaan setiap aktivitas bisnis dan operasional sesuai

prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance), telah menjadi hal yang mendasari keyakinan Bank

Kesejahteraan guna memperkuat posisi perusahaan dengan tetap

mengacu pada best practices yang ada. Ukuran keberhasilan

perwujudan komitmen Bank Kesejahteraan dalam implementasi tata

kelola perusahaan yang baik dapat terlihat pada keberhasilan Bank

Kesejahteraan dalam mempertahankan peringkat II pada penghargaan

annual report award 2011 dengan perolehan nilai pada aspek gcg

yang semakin membaik.

Keberhasilan tersebut menjadi jawaban untuk seluruh pihak bahwa

Bank Kesejahteraan berkomitmen untuk memberikan nilai tambah

dengan kesiapan kami menjawab tantangan untuk memfasilitasi

para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam memberi dukungan

terhadap peningkatan nilai perusahaan secara berkelanjutan.

Penciptaan gcg yang kuat dari Bank Kesejahteraan telah mendukung

penguatan kondisi internal perbankan nasional sebagaimana halnya

yang tercantum pada pilar ke-4 dalam Arsitektur Perbankan Indonesia

(API) dan memberikan pemenuhan atas kebutuhan public disclosure

pada pilar ke-3 pada Basel II.

Eksekusi Bank Kesejahteraan dalam mewujudkan tata kelola perusahaan

yang baik selama tahun 2012, tidak hanya berhenti pada

keberhasilannya dalam penghargaan annual report award. Sepanjang

tahun 2012, serangkaian strategi maupun tindakan korektif terus

dilakukan secara intensif dan terprogram oleh Bank Kesejahteraan

dengan tetap mengacu pada ketentuan dan pedoman implementasi

gcg yang diselaraskan terhadap fokus bisnis bank. hal tersebut

menjadi kesadaran penuh bagi Bank Kesejahteraan untuk menerapkan

dan menyempurnakan implementasi gcg bukan sekedar sebagai

upaya dalam memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Bank Kesejahteraan bertekad untuk dapat menjadi bank kebanggan

yang mampu mengemban visi dan misinya di dalam mencatat

keberhasilan pencapaian kinerja dengan praktik gcg terbaik di masa

mendatang. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan terus konsisten

membangun paradigma pembangunan dan penguatan gcg yang

tidak hanya mampu memberikan nilai yang lebih tinggi bagi

perusahaan, namun merupakan jalan untuk ikut berperan serta dalam

pengembangan masyarakat sekitar yang tidak terlepas di dalamnya

unsur pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi tanpa

mengesampingkan fokus untuk menjaga serta membina hubungan

yang baik dan berkelanjutan dengan kelompok pemangku

kepentingan secara berkelanjutan.

gooD coRPoRATE govERnAncEThe practive of every business and operational activity management

is referring to good corporate governance principles, becomes key

factor that underlies Bank Kesejahteraan’s confident to enhance

company’s position by referring to existing best practives. Bank

Kesejahteraan’s commitment realization success indicator on good

corporate governance implementation can be inferred from Bank

Kesejahteraan’s accomplishment in preserving 2nd place on Annual

Report Award 2011 with better score on gcg aspects.

The achievement became answer for every party that Bank

Kesejahteraan is committed to provide added value with our readiness

to answer an challenge in facilitating every stakeholder to provide

support on sustainable company’s value improvement. Strong gcg

establishment from Bank Kesejahteraan has supported national

banking internal condition enforcement as stated on the 4th pillar

at Indonesian Banking Architecture (API) and providing fulfillment

on public disclosure necessity at the 3rd pillar of Basel II.

Bank Kesejahteraan’s execution in realizing good corporate

governance in 2012 was not only finished at its achivement on

Annual Report Award event. In 2012, several corrective strategies as

well as actions were intensifely and well-programmed performed

by Bank Kesejahteraan by still referring to the gcg implementation

procedures and guideline that is adjusted to bank’s business focus.

This becomes Bank Kesejahteraan’s full awareness to implement and

refine gcg implementation not ony as an effort to comply with the

applicable law and regulation.

Bank Kesejahteraan is committed to be proud bank that is able to

realize its vision and mission in recording performance achievement

succeed with best gcg practive in the future. Therefore, Bank

Kesejahteraan always consitenty developed gcg enforcement and

development perspective that is not only able to provide higher

value to the company but also mechanism to acively participate on

surrounding society’s empowerment that also related with education,

health or socio-economy development without disregarding focust

o preserve and maintain harmonious as well as sustainable relationship

with every group of our stakeholders.

KoMITMEn PEngUATAn KonSoLIDASISepanjang tahun 2012, pertumbuhan ekonomi menunjukkan kinerja

yang menggembirakan meskipun berada di tengah perlambatan

ekonomi dunia. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan

ekonomi domestik di tahun 2013 dapat mencapai kisaran 6,3%-6,8%

yang didorong dari sisi permintaan domestik baik dari sisi konsumsi

maupun investasi. Kami menyadari bahwa di tahun 2013 akan menjadi

tahun yang sarat dengan tantangan untuk dapat tumbuh dalam

persaingan perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

yang semakin kompleks.

Peningkatan kebutuhan dari sisi konsumsi dan investasi menjadi

prospek utama bagi Bank Kesejahteraan untuk ikut berperan dalam

memberikan pemenuhan kebutuhan tersebut melalui jalinan

kemitraan dengan koperasi, khususnya kepada koperasi Pegawai

negeri Sipil. Meskipun demikian, kami merasa perlu untuk tetap

melakukan penguatan dan perbaikan dari sisi konsolidasi internal

Bank Kesejahteraan dengan mempertimbangkan segala risiko yang

mungkin muncul di tengah tantangan sektor finansial dengan

memelihara kecukupan likuiditas, peningkatan efisiensi, dan menjaga

kualitas aktiva produktif Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejahteraan semakin fokus pada penguatan perbaikan dan

penyempurnaan dari sisi internal bank untuk seluruh aspek dalam

rangka mempersiapkan dukungan ekspansi di tahun mendatang

melalui penerbitan saham perdana/initial public offering (IPo). Perluasan

ekspansi yang direncanakan dapat berjalan tersebut tentunya dengan

tetap mempertimbangkan berbagai perkembangan regulasi dan

peraturan perbankan yang semakin ketat, khususnya terkait

permodalan bank.

Berdasarkan kondisi tersebut, manajemen yakin dapat memberikan

kontribusi pada pertumbuhan yang lebih baik untuk Indonesia melalui

peningkatan pemberian manfaat kepada koperasi khususnya koperasi

Pegawai negeri Sipil dalam memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Semakin besar manfaat yang dapat diberikan oleh Bank Kesejahteraan

maka akan memberikan peluang yang lebih baik pula pada

pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Bank Kesejahteraan yang

terus menjadi prioritas utama bagi kami.

APRESIASIProses transformasi dan semangat konsolidasi untuk keberhasilan

pencapaian kinerja yang membanggakan baik secara kualitas maupun

secara kuantitas pada Bank Kesejahteraan di tahun 2012 selalu diikuti

oleh dukungan dan pengabdian dan kerja keras yang diberikan tim

manajemen dan seluruh karyawan Bank Kesejahteraan. Atas seluruh

pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan apresiasi dan

penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan

oleh seluruh pemegang saham dan dedikasi yang telah ditunjukkan

oleh seluruh karyawan dalam keberhasilan Bank Kesejahteraan.

conSoLIDATIon REInfoRcEMEnT coMMITMEnTIn 2012, economy development indiacted delighting performance

though placed in the midst of global economy slowdown. Bank

Indonesia estimated domestic economy growth in 2013 will reach

6,3% - 6,8% level supported from domestic demand side both from

consumption or investment sides. We realize that in 2013 will be

challenging year full of banking competition to fulfill more complex

society’s needs.

Increase on demand from consumption and investment sectors

becomes major prospect for Bank Kesejahteraan to participate in

providing the necessity fulfillment through partnership with the

cooperatives, especially to Public Servant cooperative. Thus, we

perceive it is necessary to perform improvement and reinforcement

from Bank Kesejahteraan’s internal consolidation aspect by considering

any possible risk that may occur in the middle of financial sector

challenging condition by manintaing liquidity, efficiency improvement

as well as preserving Bank Kesejahteraan’s producitve assets’ quality.

Bank Kesejahteraan is more focus on the Bank’s internal side

improvement and refinement for all aspects to prepare expansion

support in the future through initial public offering (IPo). The planned

expansion surely considers several procedures as well as banking

regulations development especially related with banking capital.

Referring to those conditions, the management is confident will be

able to provide contribution on better growth for Indonesia through

benefit provision improvement to the cooperatives, especially Public

Servant cooperative in fulfilling its working capital needs. hihger

benefit provided by Bank Kesejahteraan will provide better opportunity

to sustainable growth for Bank Kesejahteraan becomes our major

priority.

APPREcIATIonTransformation process and consolidation spirit for proud performance

achievement succed both quantitatively or qualitatively in Bank

Kesejahteraan in 2012 was followed by several supports and dedication

as well as hard work delivered by Bank Kesejahteraan’s management

team and employees. Regarding those proud achivements, we’d

like to address our highest appreciation on trust given by every

shareholders and dedication delivered by all employees on Bank

Kesejahteraan’s accomplishment.

LAPORAN DIREKSI

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

22 23

Kebenaran atas isi Laporan Tahunan 2012 beserta dengan Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya merupakan tanggung jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, atas kebenaran isinya dengan membubuhkan

tandatangan masing-masing di bawah ini.

Authenticity of the Annual Report 2012 content altogether with financial Statement as well as other related information attached inside remains the responsibility of The Board of commissioners and Board of Directors of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, regarding the verification of the content

authenticity by signing below statements.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Prof. DR. Wagiono IsmangilKomisaris Utama

President commissioner

Drs. Achmad Subianto, MBA Jusuf Amiruddin, SE, MM DR. MahyuddinRamli, MBA

Komisariscommissioner

Komisariscommissioner

Komisariscommissioner

DireksiBoard of Directors

R.M Yunianto, SEDirektur Utama

President Director

Wahju Hidajat, SE, M Hum Silo Edi, SE Arif Hidayat, SE, Akt

DirekturDirector

DirekturDirector

DirekturDirector

TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNANRESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Jakarta, 31 Desember 2012jakarta, December 31st, 2012

DireksiBoard of Directors

R.M Yunianto,S.EDirektur Utama

President Director

Kami menyadari tahun 2013 akan menjadi proses transformasi lanjutan

untuk menjawab persaingan bisnis yang semakin meningkat. Bank

Kesejahteraan akan terus menjaga optimisme, tanggung jawab,

transparansi, dan disiplin tinggi atas setiap strategi yang telah

ditetapkan agar tetap mampu menjaga keberhasilan pencapaian

kinerja yang cemerlang dengan keutuhan visi dan misi perusahaan

dan tumbuh bersama Indonesia sebagai bagian dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan melalui

pertumbuhan kinerja di masa depan yang penuh tantangan.

We realize that 2013 will be our next transformation process to

answer tighter business competition. Bank Kesejahteraan will maintain

optimism, responsibility, transparency and discipline on every

implemented strategy to perserve performance achievement succeed

with the completion of company’s vision and mission as well as

grow together with Indonesia as part of the effort in improving

welfare to every stakeholders through performance growth on the

challenging future.

LAPORAN DIREKSI

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

KEPEMILIKAn SAhAMShARE oWnERShIP

vISI DAn MISIvISIon AnD MISSIon

nILAI-nILAI PERUSAhAAncoRPoRATE cULTURE

KILAS BALIK BAnK KESEjAhTERAAnBAnK KESEjAhTERAAn MILESTonE

STRUKTUR oRgAnISASIoRgAnIzATIonAL STRUcTURE

PRofIL DEWAn KoMISARISBoARD of coMMISSIonERS PRofILE

PRofIL DIREKSIBoARD of DIREcToRS PRofILE

SUSUnAn KoMISARIS, DIREKSI, DAn KEPALA DIvISIBoARD of coMMISSIonERS, BoARD of DIREcToRS AnD hEAD of DIvISIonS STRUcTURE

KALEIDoSKoP 20122012 hISToRIcAL joURnEy

BIDAng USAhALInE of BUSInESS

LAyAnAnSERvIcE

jARIngAnnETWoRK

ALAMAT KAnToR offIcE ADDRESS

nAMA DAn ALAMAT LEMBAgA PRofESI PEnUnjAngSUPPoRTIng PRofESSIonAL InSTITUTIonS nAME AnD ADDRESS

AKSES InfoRMASIInfoRMATIon AccESSPEnghARgAAn 2012AWARD 2012

Bank Kesejahteraan tetap proaktif dalam pengembangan sumber daya manusia, penyebaran jaringan operasional, peningkatan kapasitas teknologi untuk menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan modern dalam prinsip prudential banking

”Bank Kesejahteraan remains proactive on human resource development, operational network expansion as well as technology capacity enhancement aspects to provide various modern banking products and services referring to prudential banking principles”

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

26 27

IDEnTITAS PERUSAhAAn

nama:PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Tanggal Berdiri: 04 oktober 1991

Dasar hukum Pendirian:Akta no. 37 tanggal 4 oktober 1991 yang disempurnakan dengan Akta no. 122 tanggal 20 november 1991

Tanggal Beroperasi:27 februari 1992

Dasar hukum Beroperasi:Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 februari 1992

Modal Dasar:Rp200.000.000.000,-

Modal Disetor:Rp166.209.440.000,-

Kantor Pusat:gedung IKP-RIjl. R.P Soeroso no. 21jakarta Pusat 10330, Indonesia

Telepon:(62-21) 3100422, 3100448, 3100204, 3100205

faksimili:(62-21) 3102970, 31909911

homepage:www.bankkesejahteraan.co.id

Email:[email protected]

Kantor Layanan:11 kantor layanan, dan 5 relief officer

coRPoRATE IDEnTITy

name:PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Establishment Date:october 4th, 1991

Establishment Legal Basis:Deeds no. 37 Dated october 4th, 1991 amended by Deeds no. 122 dated november 20th, 1991

operating Date:february 27th, 1992

operating Legal BasisMinistry of finance of Republic of Indonesia Decision Letter no. 256/KMK.013/1992 dated february 21st,1992

Basic capital:Rp200.000.000.000,-

Paid-in capital:Rp166.209.440.000,-

head office:gedung IKP-RIjl. R.P Soeroso no. 21jakarta Pusat 10330, Indonesia

Telephone:(62-21) 3100422, 3100448, 3100204, 3100205

faximile:(62-21) 3102970, 31909911

homepage:www.bankkesejahteraan.co.id

Email:[email protected]

Service offices:11 serving offices, and 5 relief officer

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI)

PT Recapital Advisors

PT Taspen (Persero)

Dana Pensiun PT Asuransi jasa Indonesia

Dana Pensiun PT jasa Raharja

Koperasi Pegawai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

KEPEMILIKAN SAHAM/ SHARE OWNERSHIP:(per Desember 2012 /as of December 2012)

22,69%

62,94%10,17%

0,95%

1,74%

1,51%

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

28 29

InTEgRITy (Integritas)Perilaku terpuji dengan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan lainnya serta menjunjung kode etik profesi.

TEAMWoRK (Kerjasama) Bekerja secara efektif dan fokus mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui koordinasi, membangun komunikasi terbuka, rasa saling percaya, dan saling menghargai.

focUS on cUSToMER (fokus pada nasabah) Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menangani dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah baik internal maupun eksternal.

RESULT oRIEnTED (orientasi pada hasil) Mengutamakan disiplin, penuh tekad dan semangat dalam mengerahkan segenap kemampuan dan pengalaman kerja untuk hasil terbaik.

RESPonSIBILITy (Tanggung jawab) Bertanggung jawab penuh dalam memimpin, mengarahkan dan menerapkan Good Governance terhadap berbagai sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif.

conTInUoUS IMPRovEMEnT (Perbaikan terus menerus) Senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumber daya dan proses-proses bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

InTEgRITy honorable behaviour by putting the interests of the company above other interests and respecting the professional code of ethic.

TEAMWoRK Working effectively and be focus to achieve the target which

had been decided through coordination, build open communication, mutual trust and mutual respect.

focUS on cUSToMER commitment to deliver excellent service

in handling and meeting customer’s needs, either internal or external.

RESULT oRIEnTED Prioritizing discipline, full of willpower and passion in exploring their

maximum capability and working experience for the best achievement.

RESPonSIBILITy full responsibility in leading, driving and

implementing good governance to various sources and risks in an effective and efficient way.

conTInUoUS IMPRovEMEnT Always executing betterment and improvement in managing business sources and process to achieve continuous growth.

NILAI-NILAI PERUSAHAANCorporate Values

Bank Kesejahteraan mendefinisikan budaya perusahaan sebagai pedoman bagi seluruh sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas yang dirumuskan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi nomor: 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 tentang Buku Pedoman Budaya Kerja ke dalam lima nilai kebersamaan (shared values) yang disingkat “IT FOR US” sebagai ikrar untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang dalam mendukung keberhasilan penyempurnaan manajamen perusahaan.

Bank Kesejahteraan defines corporate culture as the guideline for every employees behavior and attitude in implementing duties as stated on PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Board of Directors Decision Letter no: 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 regarding Working culture guideline Book into five sharaed values, acknowledged as “IT foR US” as the commitment to perform transformation and improvement at every aspects in supporting company’s management refinement success.

vISI

“Menjadi bank Umum yang disegani, menjadi andalan dan sekaligus kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi dan masyarakat”.

● Disegani, karena merupakan bank sehat dan selalu mampu menjaga tingkat kesehatan dan kualitasnya. ● Andal, karena dikelola secara profesional, mampu bersaing di antara bank yang sekelas, mampu mengikuti arah

perkembangan perbankan dan mampu menjadi mitra yang membangun bagi nasabah, khususnya koperasi pegawai negeri dan para anggotanya.

● Bangga, karena merasa memiliki dan dari pelayanannya memperoleh manfaat dan nilai lebih.

MISI

“Menjalankan usaha sebagai bank umum yang sehat yang mengutamakan bidang ritel, berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan usaha dengan koperasi, terutama Koperasi pegawai republik indonesia serta badan-badan usaha lainnya”.

MoTTo

Sejahtera Bersama Kami

vISIon

“ To become a respected and reliable commercial bank which be the proud of civil servants, Koperasi and society.” ● Respected, as it is a healthy bank which always able to keep its solvency and quality. ● Reliable, as it is professionally managed, capable to compete with other banks with equal level, capable to keep up

with banking business trend and capable to be supportive partner for customers, especially the koperasi of civil servants and its members.

● Proud, as customers posses the sense of belonging and get benefits and additional values from its service.

MISSIon

“to run the business as a healthy commercial bank, focusing on retail business, actively take part in the effort to improve the prosperity of civil servants and their families through business partnership with koperasi, especially Koperasi pegawai republik indonesia (Kpri) and other business entities”.

MoTTo

Be Prosperous with us.

VISI DAN MISIVision and Mission

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

30 31

Tahun 1952Pendirian Pusat Koperasi Pegawai negeri (PKPn) pada bulan juni 1952 di jakarta oleh beberapa tokoh pegawai negeri dan menyusul kemudian berdirinya PKPn di berbagai kota besar di Indonesia sebagai tindak lanjut dari keinginan kuat dari pegawai negeri yang mendirikan Koperasi Pegawai negeri pada tahun 1950-an.

Tahun 1955Dibentuk Badan Koordinasi PKPn-PKPn Seluruh Indonesia sebagai motivasi untuk menjadikan kegiatan PKPn lebih efektif.

Berdasarkan keputusan konvensi PKPn seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 21 november 1958, Badan Koordinasi PKPn Seluruh Indonesia berganti nama menjadi gabungan PKPn Seluruh Indonesia.

Tahun 1961gabungan PKPn Seluruh Indonesia diubah menjadi Induk Koperasi Pegawai negeri Seluruh Indonesia (IKPn-SI), yang kemudian berganti nama menjadi Induk Koperasi Pegawai negeri Republik Indonesia (IKPn-RI) pada tahun 1984.

Tahun 1991 ● Induk Koperasi Pegawai negeri Republik Indonesia (IKPn-RI)

berubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) dengan melakukan penyesuaian terhadap Anggaran Dasar dan memperoleh pengesahan dari Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dengan Surat Keputusan no.002/Bh/PAD/M.I/Iv/1995 tanggal 4 April 1995 sebagai tindak lanjut dari keluarnya UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan dengan memperhatikan Keputusan Rakernas KoRPRI tahun 1991.

● Atas dasar pemikiran dan pembahasan bersama di kalangan pengurus dan penasihat termasuk badan pengawas maupun keluarga besar IKP-RI yang diketuai oleh Bapak Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, maka dicetuskanlah pendirian PT Bank Kesejahteraan Ekonomi yang merupakan kelanjutan usaha Lembaga Perkreditan IKPRI (Lemusdit) sesuai akta no. 37 tanggal 4 oktober 1991 oleh notaris ny.Siti Pertiwi henry Shidki,Sh yang disempurnakan dengan Akta no. 122 tanggal 20 november 1991 dimuat dalam berita negara RI no. 528 tahun 1992 dan diumumkan dalam tambahan berita negara RI tanggal 7 februari 1992 no.11.

● Anggaran Dasar Perseroan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan 27 november 1991 no. c.27107hT.0101 tahun 1991.

”Berbekal perjalanannya yang telah dilalui selama ini hingga di usia perjalanan ke-20 tahun, Bank Kesejahteraan telah dan akan senantiasa berkomitmen untuk menunjukkan fokusnya dalam memberikan kontribusi terbaik untuk mendukung dan mengembangkan pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui gerakan koperasi pegawai negeri di Indonesia”.” Supported by historical record in its 20th journey, Bank Kesejahteraan has and will always be committed to prove its focus in providing best contribution to support and develop Indonesian economy growth through public servant cooperative movement in Indonesia.”

1952Public Servant central cooperative (PKPn) on june 1952 in jakarta by several public servant initiators and later followed by PKPn establishment at some major cities in Indonesia as the follow=up of strong will from public servant who establised Public Servant cooperative in 1950 era.

1955Indonesian PKPn coordinative Board was established as the motivation to drive more effective PKPn activity.

Pursuant to Indonesian PKPn convention decision held in Bandung at november 21st, 1958, Indonesian PKPn coordinative Board’s name was changed into Indonesian PKPn Association.

1961Indonesian PKPn Association was transformed into Indonesian Public Servant Parent cooperative (IKPn – SI) which later changed its name into Republic of Indonesia Public Servant Parent cooperative (IKPn – RI) in 1984.

1991 ● Republic of Indonesia Public Servant Parent cooperative was

transformed into Republic of Indonesia Employees Parent cooperative (IKPRI) by performing adjustment on Article of Associtaion and authorized by Minister of cooperative and Small Entrepreneur Development pursuant to Decision Letter no. 002/Bh/PAD/M.I/Iv/1995 dated April 4th, 1995 as the follow-up of Law no 25 of 1992 issuance regarding cooperative Bodies and by considering KoRPRI national coordination Meeting Decision in 1991.

● Referring to collective idea and discussion at the supervisor and management including supervisory agency as well as IKP – RI big family headed by Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi that became the sequence of IKPRI loan business agency (Lemusdit) that establishment was initiated pursuant to Deeds no. 37 dated october 4th, 1991 by notary Mrs. Siti Pertiwi henry Shidki,Sh that later amended by Deeds no. 122 dated november 20th, 1991 disclosed on RI State Report no. no. 528 of 1992 and announced on the RI State Report attachment dated february 7th, 1992 no. 11.

● Article of Association was approved by Ministry of justice pursuant to Decision no. c.27107hT.0101 of 1991 dated november 27th, 1991.

Tahun 1992Bank Kesejahteraan resmi beroperasi pada tanggal 27 februari 1992 berdasarkan ijin operasi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 256/KMK.013/1992 tanggal21 februari 1992 dengan modal dasar perseroan sebesar Rp50.000.000.000,- yang terdiri dari 5.000.000 lembar saham dan disetor penuh sebanyak 1.000.000 lembar saham dengan komposisi kepemilikan saham oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sebanyak 900.000 lembar saham dan oleh PT Taspen (Persero) sebanyak 100.000 lembar saham.

Tahun 2005Perubahan Anggaran Dasar untuk yang pertama kalinya melalui Akta no.5 tanggal 27 oktober 2005 yang dibuat oleh notaris judy Kh. Sentana,Sh mengenai Perubahan Anggaran Dasar menjadi 20.000.000 lembar saham atau senilai Rp200.000.000.000,-

Tahun 2010Bank Kesejahteraan tetap berhasil mempertahankan kinerjanya dan mendapat penghargaan ”Titanium Trophy Award” dari Infobank dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan selama 15 (lima belas) tahun berturut-turut untuk kategori bank dengan modal Rp100 miliar s.d di bawah Rp1 triliun.

Tahun 2011Komitmen pertumbuhan dalam arah yang positif ditunjukkan Bank Kesejahteraan dalam memberikan layanan jasa perbankan keuangan yang berhasil mempertahankan kinerjanya sehingga mengantarkan Bank Kesejahteraan pada perolehan penghargaan dari Infobank dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut.

Komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam penerapan tata kelola perusahaan yang semakin membaik terwujud melalui keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam meraih peringkat II dari 11 (sebelas) peserta pada Annual Report Award 2010 untuk kategori Private Keuangan non Listed.

Tahun 2012Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk meningkatkan penguatan pertumbuhan secara berkelanjutan dengan berbagai pengembangan maupun perubahan struktur organisasi, SDM, IT, dan gcg seiring dengan implementasi prinsip-prinsip bekerja berdasarkan kemampuan terbaik dan prudent dalam memperluas aktivitas bisnis layanan Bank sehingga tetap dapat menunjukan kemampuannya dalam menuai prestasi.

1992Bank Kesejahteraan officialy operates at february 27th, 1992 refering to operating license issued pursuant to Minister of finance of Republic of Indonesia Letter no. 256/KMK.013/1992 february 21st, 1992 with company’s basic capital amounting to Rp50.000.000.000,- consisted of 5.000.000 shares and fully paid-in amounting to 1.000.000 shares with shareownership composition by Republic of Indonesia Employees Parent cooperative (IKP-RI) that owns 900.000 shares and PT Taspen (Persero) that owns 100.000 shares.

2005first amendment of company’s Article of Association pursuant to Deeds no. 5 dated october 27th, 2005 made by notary judy Kh. Sentana,Sh regarding Article of Association amendment into 20.000.000 shares or equal to Rp200.000.000.000,-

2010Bank Kesejahteraan successfully maintained its performance and obtained ”Titanium Trophy Award” from Infobank with very good predicate on 15 (fifteen) consecutive years financial Performance for bank with capital between Rp100 miliar to less than Rp1 trillion category.

2011Positive growth direction commitment indicated by Bank Kesejahteraan in providing financial banking service that successfully maintains its performance and delivers Bank Kesejahteraan to Infobank Awards with very good predicate on 16 (sixteen) consecutive years financial performance.

commitment from Bank Kesejahteraan’s management in implementing good corporate governance remains better realizing through Bank Kesejahteraan’s accomplishment in obtaining 2nd place at Annual Report Award 2010 for financial Private non-Listed company.

2012Bank Kesejahteraan preserves its commitment to enhance sustainable growth reinforcement within several organizational, hR, IT and gcg structure development or transformation in accordance with working principles implementation referring to best practices and prudent principles in expanding Bank’s service activity that it will be able to deliver outstanding performance in achieving accomplisments.

KILAS BALIK BANK KESEJAHTERAANBank Kesejahteraan Milestone

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

32 33

STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATIONAL STRUCTURE

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR PENGEMBANGAN BISNIS

DIREKTUR DANA & LAYANAN

DIREKTUR KEPATUHAN & MANAJEMEN

RISIKO

BIDANG PENGEMBANGAN

PRODUK

BIDANG KREDIT KPRI

WILAYAH BARAT

BIDANG KREDIT KP-RI WILAYAH TIMUR

BIDANG ADMINISTRASI & REVIEW KREDIT

BIDANG PEMASARAN DANA

BIDANG RTGS/SKN DAN SETTLEMENT

BIDANG UMUM

BIDANG INTERNAL CONTROL

- KOMITE MANAJEMEN RISIKO- KOMITE ASSET & LIABILITY- KOMITE MANAJEMEN KEPEGAWAIAN- KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI

BIDANG SQA

BIDANG ANALISA KESEHATAN BANK DAN RISIKO

BIDANG ATM CENTER

BIDANG TREASURY

BIDANG PENGELOLAAN

LIKUIDITASBIDANG

KEPATUHAN*

BIDANG MONITORING & PENGENDALIAN

KREDIT

BIDANG AUDITBIDANG

PENGEMBANGAN SDM

BIDANG ADMINISTRASI SDM

BIDANG KESEKRETARIATAN

`BIDANG ANALISA

RISIKO KREDITBIDANG PENGEMBANGAN

APLIKASI TEKNOLOGI

BIDANG PERENCANAANTEKNOLOGI & SUPPORT

BIDANG

PERENCANAANKORPORASI

BIDANG KREDIT UMUM

BIDANG PENYELESAIAN

KREDIT HAPUS BUKU

Sekretaris Direksi

BIDANG AKUNTANSI DAN LAPORAN

DIVISI DANA & PENGEMBANGAN PRODUK

DIVISI OPERASI

DIVISI S D MDIVISI TEKNOLOGI

DIVISI HUKUM DAN REMEDIAL

DIVISI PEMASARAN KREDIT

DIVISI MANAJEMEN RISIKO

DIVISI AUDIT

- KOMITE AUDIT- KOMITE PEMANTAU RISIKO- KOMITE REMUNERASI & NOMINASI

CABANG PEMBANTU

CABANG

Brazano R. Hakim

Aji Pamungkas

Ateng Kusnawan

I Nyoman Sidia

Lianto S. Lie

Chandra Dewi

Adi Wiryawan

Edie Surachman

PuR.S. rnomo

Yoga Permana Haris

Dhini Laswita

Widyo Hapsoro

Sri Murtanti

Tri Widiyanti

Setiawan Harsono

Mursyid Lalmi (PJS)

Bambang Priambodo

Pudji

Roedhi Hermawanto

Mochamad Isnaeny

Anjar Pratikno

Benny Abrido

Bambang Hendra Setiarko

Endang Wijayanti

Ita Martini Sulistiawaty

Leli Indrayanti

Evangelina Sintawati

M. Fitrah Basri

PROFILPERUSAHAAN

*

*

*

*

Widojono

*

* hingga akhir tahun 2012, belum terdapat penunjukan jabatan.

** Sebelumnya diisi oleh Djatayu Eka Putra.

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

34 35

Lahir di Bandung tahun 1935, Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1960, pasca sarjana Busines Administration Universitas of Southern california dan Universitas california Berkeley, USA tahun 1974. Sejak 1960 sampai sekarang mengabdi di fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebagai dosen dan Dekan fE UI 1984 -1988. Pada tahun 1988 – 1995 berkarir di Departemen Koperasi sebagai Sekjen 1988-1993, Kabalitbang 1993-1995. Direktur Eksekutif Institut Pengembangan Managemen Indonesia. Pada tahun 1997-2003 memasuki dunia perbankan sebagai Komisaris Utama PT Rabobank Indonesia dan PT Rabofinance. Tahun 1976-1980 anggota komisaris PT Aneka Tambang. Sejak taahun 2002 sampai dengan sekarang sebagai Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI). Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Kesejahteraan sejak 15 April 2004.

Born at Bandung in 1935, Bachelor Degree of Economy from Universitas Indonesia in 1960, Master Degree of Business Administration from Southern california University and california Berkeley University, United States in 1974. Since 1960 to present serves at feculty of Economy of Universitas Indonesia as lecturer and Dean of fE UI for 1984 – 1988 period. In 1988 - 1995 served at cooperative Department and appointed as general Secretary in 1998 – 1993, served as head of Research and Development in 1993 – 1995. Served as Executive Director of Indonesian Management Development Institute. In 1997 – 2003 entered banking industry as President commissioner of PT Rabobank Indonesia and PT Rabofinance. In 1976-1980 served as member of Board of commissioners of PT Aneka Tambang. Since 2002 to present served as general chairman of Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI). Appointed as President Director of Bank Kesejahteraan since 15 April 2004.

Lahir di cilacap, jawa Tengah tahun 1946. Mencapai gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun tahun 1971, mencapai gelar MBA Konsentrasi finance dan IT Program Pasca Sarjanah University Syracuse, new york, USA tahun 1977. Pada Tahun 1971-1989 berkarir di Departemen Keuangan dengan jabatan Kasubit Perusahaan Industri dan Pertambangan. Menjabat Direktur Keuangan dan Administrasi PT garuda Indonesia tahun 1989-1993. Selanjutnya pada tahun 1993-1996 Deputi Bidang Ekonomi dan Pengawasan Badan Pengelola Industri Strategis. Pada tahun 1996-1998 kembali menjabat Direktur Keuangan PT garuda Indonesia. Sesmen Kementerian BUMn tahun 1998-2000, Kemudian pada tahun 2000-2008 Direktur Utama PT Taspen dan Ketua Umum BAznAS tahun 2001-2004. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan April 2008 hingga sekarang.

Born at cilacap, central java in 1946. Awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Diponegoro, Semarang in 1971, and MBA of finance and IT Program Study from Postgraduate Program of University Syracuse, new york, USA in 1977. In 1971-1989 served at Ministry Department as head of Industrial and Mining corporate Unit. Appointed as finance and Administration Director at PT garuda Indonesia in 1989-1993. Later in 1993-1996 served as Deputy of Economy Sector and Strategic Industry Management Supervisory Board. In 1996-1998 re-appointed as financial Director of PT garuda Indonesia. Appointed as Secretary of Minister of SoE in 1998 – 2000 and later in 2000 -2008 as President Director of PT Taspen and chairman of BAznAS in 2001-2004. Appointed as commissioner of Bank Kesejahteraan started from April 2008 to present.

Drs. Achmad Subianto, MBAKomisaris/commissioner

Prof. DR. Wagiono IsmangilKomisaris Utama/President commissioner

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

36 37

Lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat tahun 1946. Mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia, jakarta tahun 1984, Magister Managemen Universitas Indonesia tahun 1989. Meniti karir di PT Pertamina sejak tahun 1973 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Anggaran Investasi dan selanjutnya ditunjuk sebagai Direksi Dana Pensiun Pertamina pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2001. Di samping itu, pada periode yang sama ditunjul pula sebagai Komisaris PT Tugu Reasuransi Indonesia (PT Tugu Rei). Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan januari 2002 hingga sekarang.

Born at Payakumbuh, West Sumatera in 1946. Awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Indonesia, jakarta in 1984, and Master Degree of Management from Universitas Indonesia in 1989. Started his career at PT Pertamina since 1973 with the latest position as head of Investment Budget Division and later was appointed as Director of Pertamina Pension fund in 1999 to 2001. Besides, at the same period, he was also appointed as commissioner of PT Tugu Reasuransi Indonesia (PT Tugu Rei). Appointed as commissioner of Bank Kesejahteraan started from 2002 to present.

Lahir di Padang, Sumatera Barat pada bulan Desember 1953. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang tahun 1979, dan Master of Business Administration dari University of Denver tahun 1994. gelar PhD dalam Manajemen Keuangan diperoleh dari fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005.Meniti karir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager dan selanjutnya berkarir di Bank Ekspor Impor Indonesia tahun 1981 – 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala cabang Medan. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan juni 2007 hingga sekarang.

Born at Padang, West Sumatera in December 1953. Awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Andalas, Padang in 1979, and Master of Business Administration from University of Denver in 1994. Awarded Ph.D Degree on financial Management from faculty of Economy of Universitas Indonesia in 2005. Started his career at Bank Mandiri since 1999 with the latest position as Regional Manager and before served at Bank Ekspor Impor Indonesia since 1981 – 1999 with the latest position as Deputy of head of Medan Branch office. Appointed as commissioner of Bank Kesejahteraan since june 2007 to present.

DR. Mahyuddin Ramli, MBA. Komisaris Independen/Independent commissioner

Jusuf Amiruddin, SE ,MM. Komisaris Independen/Independent commissioner

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

38 39

R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, SE Direktur Utama/President Director

Wahju Hidajat, SE, M HumDirektur/Director

Lahir di Lahat, Sumatera Selatan tahun 1957, Sarjana Ekonomi UKI jakarta tahun 1984. Bekerja di Mercubuana group bidang Automotif Divisi Keuangan tahun 1984, kemudian bergabung dengan Bank Bukopin pada tahun 1985 dengan jabatan terakhir sebagai Pimpinan cabang cirebon sampai tahun 1989. Sejak 1991, bergabung dengan IKP-RI sebagai anggota TIM Persiapan Pembukaan Bank Kesejahteraan dan pada tahun 1992 diangkat sebagai Kepala Divisi Pengawasan kemudian diangkat sebagai Direktur Pengawasan tahun 1993, diangkat sebagai Direktur Kredit tahun 1994, diangkat sebagai Direktur Kepatuhan tahun 2000 dan jabatan terakhir sebagai Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2004 – 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagai Direktur Utama untuk masa jabatan 2009 – 2014.

Born in di Lahat, South Sumatera in 1957, Bachelor Degree of Economy from UKI jakarta in 1984. Served at Mercubuana Automotive group, financial Division in 1984, later joint with Bank Bukopin in 1985 with the latest position as head of cirebon Branch office until 1989. Since 1991, served in IKP-RI as permanent member of Bank Kesejahteraan establishment organizer team and in 1992 appointed as head of Supervisory Divison and alter as Supervisory Director in 1993, served as credit Director in 1994, compliance Director in 2000 and the latest position as Business Development Director for 2004 – 2009 period. on the gMS held at April 15th, 2009, appointed as President Director for 2009 – 2014 period.

Lahir di jakarta tahun 1960, Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Indonesia jakarta tahun 1985, Pasca Sarjana Magister hukum Bisnis Universitas gajah Mada tahun 2007. Memperoleh gelar profesi cWM (certified Wealth Management) dari Magister Manajemen UgM tahun 2010. Tahun 1987 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan yang didirikan oleh IKP-RI pada tahun 1992 sebagai Account officer (Ao). Tahun 1993 diangkat sebagai Kepala Bagian Kredit, dan tahun 1997 dipromosikan menjadi Kepala Kelompok Penyelesaian Kredit Bermasalah hingga tahun 2002. Selanjutnya tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Pemasaran Dana hingga tahun 2007, diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan sampai tahun 2009 dan pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat kembali sebagi Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2009 – 2014.

Born at jakarta in 1960, Bachelor Degree of Economy from Universitas Kristen Indonesia, jakarta in 1985, Master Degree of Business Law Magister from Universitas gajah Mada in 2007. Awarded cWM (certified Wealth Management) professional title from UgM Magister Management in 2010. In 1987, worked at credit Business Institution of Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), and later served at Bank Kesejahteraan established by IKP-RI in 1992 as Account officer (Ao). In 1993 appointed as head of credit Division and in 1997 was promoted as chairman of non-Peforming Loan Settlement Team until 2002. Later in 2002 was appointed as head of Treasury Division for working period until 2009 and on gMS held at April 15th, 2009, appointed as funding and Service Director for 2009 – 2014 period.

PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

40 41

Lahir di Surabaya tahun 1962, Sarjana Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana jakarta tahun 1986. Bekerja di Acc Departemen PT national Astra Motor tahun 1986, kemudian bergabung dengan PT Bank Tata tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian operasional sampai tahun 1990. Pada tahun 1990 bergabung dengan Bank Kesejahteraan sebagai Kepala Bagian otomasi dan Pembukuan, diangkat sebagai kepala Divisi operasi tahun 1995, Kepala Divisi Pengendalian dan Dokumentasi Kredit tahun 1999, Kepala Divisi Dana tahun 2001, Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern tahun 2002. Selanjutnya tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Divisi Kredit hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2009 – 2014.

Born at Surabaya in 1962, Bachelor Degree of Economy from Universitas Krisna Dwipayana, jakarta in 1986. Worked at Acc Departement of PT national Astra Motor in 1986, and later served at PT Bank Tata in 1988 with the latest position as head of operational Division until 1990. In 1990 he joint with Bank Kesejahteraan as head of Automation and Accounting Division, appointed as head of operational Division in 1995, head of credit Documentation and controlling Division in 1999, head of funding Division in 2001, head of Internal Audit Unit until 2009. on gMS held at April 15th, 2009, appointed as Business Development Director for 2009 – 2014 period.

Lahir di cilacap tahun 1963, Sarjana Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang tahun 1988. Tahun 1988 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI) dengan jabatan Kepala bagian Akuntansi dan Kuangan, kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan pada tahun 1992 sebagai Kepala Bagian Pasar Uang, diangkat sebagai kepala Divisi Treasury tahun 1996, Kepala Divisi Kredit tahun 2003. Selanjutnya tahun 2004 diangkat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko untuk masa jabatan 2009 – 2014.

Born at cilacap in 1963. Bachelor Degree of Economy from Universitas Diponegoro, Semarang in 1988. In 1988 served at Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI) credit Business Unit with position as head of finance and Accounting Division, and later joint with Bank Kesejahteraan in 1992 as head of Monetary Market Division, appointed as head of Treasury Division in 1996, head of credit Division in 2003. And later in 2004 was appointed as head of Risk Management Division until 2009. on gMS held at April 15th, 2009, appointed as compliance and Risk Management Director for 2009 – 2014 period.

Silo Edi, SEDirektur/Director

Arif Hidayat, SE, AktDirektur/Director

PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

42 43

KEPALA DIVISIHead of Divisions Structure

Anjar PratiknoI Nyoman Sidia R.S. Purnomo Dhini Laswita Pudji Widojono Setiawan Harsono Evangelina Sintawati Brazano R. Hakim

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

44 45

SUSUNAN DEWAN KOMISARIS/COMPOSITION OF BOARD OF COMMISSIONERS

Komisaris Utama Prof. DR.Wagiono Ismangil President commissioner

Komisaris Drs. Achmad Subianto, MBA commissioner

Komisaris (Komisaris Independen) jusuf Amiruddin, SE, MM commissioner (Independent commissioner)

Komisaris (Komisaris Independen) DR. Mahyuddin Ramli, MBA commissioner (Independent commissioner)

SUSUNAN DIREKSI/COMPOSITION OF BOARD OF DIRECTORS

Direktur Utama RM yunianto Budi Sudarmodjo, SE President Director

Direktur Wahju hidajat, SE. Mhum Director

Direktur Silo Edi, SE Director

Direktur Arif hidayat, SE,Akt Director

SUSUNAN KEPALA DIVISI /COMPOSITION OF HEAD OF DIVISIONS

Divisi operasi Anjar Pratikno,SE operational Division

Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk Evangelina Sintawati, SE funding and Product Development Division

Divisi Pemasaran Kredit Setiawan harsono, SE credit Marketing Division

Divisi hukum dan Remedial Pudji Widojono, Sh,Mh Legal and Remedy Division

Divisi Manajemen Risiko R.S. Poernomo, SMn Risk Management Division

Divisi Sumber Daya Manusia Dhini Laswita, Sh human Resources Division

Divisi Teknologi Ir. Brazano R hakim Technology Division

Divisi Audit I nyoman Sidia,SE,MM Audit Division

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

46 47

Februari 20121. Dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham

tahunan yang menyetujui usulan pembagian laba dari aktivitas bisnis yang dihasilkan selama tahun 2011. RUPS tahunan juga menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan yang ditawarkan kepada pemegang saham existing.

2. Perhelatan perayaan ulang tahun Bank Kesejahteraan yang ke-20 tahun di hotel four Season ditandai dengan berbagai acara yang melibatkan seluruh karyawan dan elemen masyarakat antara lain melalui:

● Pemberian bantuan berupa 1 (satu) unit Mobil Unit Donor Darah untuk Palang Merah Indonesia dalam rangka mendukung peningkatan program sosial dan kemanusiaan,

● Penandatanganan MoU kerjasama antara Bank Kesejahteraan dengan Institut Koperasi Indonesia (IKoPIn) untuk program pemberian beasiswa dalam rangka mendukung peningkatan prestasi generasi muda Indonesia dengan kesadaran bahwa pencapaian prestasi bangsa dapat tercapai lebih optimal apabila seluruh pihak mendukung terwujudnya keingian tersebut,

● Program customer gathering dalam rangka menjalin mitra kerjasama dengan nasabah dan seluruh pihak untuk mengembangkan potensi Bank Kesejahteraan dalam memberikan pelayanan yang semakin dekat dan mudah.

February 20121. general Meetings of Shareholders was

implemented that approved profit share from business activities performed in 2011. The Annual gMS also approved share expenditure on the saving offered to existing shareholders.

2. Bank Kesejahteraan 20th anniversary celebration at four Season hotel, marked with various events involving all employees and general public such as:

● Donation in form of 1 (one) Blood Transfusion Unit for Palang Merah Indonesia To support social and community program improvement.

● MoU signing regarding cooperation between Bank Kesejahteraan and Indonesian cooperative Institute (IKoPIn) for scholarship grant program to support Indonesian youth achievement within the awareness that nation’s excellent achievement can be more optimally achieved if supported by various parties.

● customer gathering program to establish partnership cooperation with customers as well as other related parties in developing Bank Kesejahteraan’s potential also providing closer and easier services.

Maret 20121. Program employee gathering yang diadakan

di gunung geulis, Bogor dengan mengusung acara “olympiade Kesejahteraan” dalam rangka memperkuat kerjasama dan kesamaan visi dari segenap insan pegawai dan manajemen untuk mendukung pertumbuhan Bank Kesejahteraan yang lebih pasti dan cemerlang di masa mendatang.

2. Bank Kesejahteraan terus memperkuat bisnis dan penguatan sistem transaksi layanan melalui mobile device dengan menjalin kerjasama bersama PT ALTo network.

April 2012Prestasi Bank Kesejahteraan tidak hanya berhenti pada kepada pencapaian kinerja keuangan, sebagai kesadaran dan komitmen dalam penerapan manajemen risiko bidang risiko operasional, Bank Kesejahteraan berhasil mendapatkan penghargaan dari Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 dalam kategori Bank Swasta nasional Terbaik dengan Aset Rp1-10 triliun di Bidang Manajemen Risiko operasional untuk Audit Teknologi Informasi.

Juni 2012Sebagai realisasi komitmen untuk tumbuh memberikan kemudahan layanan produk kepada nasabah, Bank Kesejahteraan telah bekerjasama dengan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 sebagai model bisnis referensi atas produk Kredit Kendaraan Bermotor.

Juli 2012Bank Kesejahteraan sukses mempertahankan predikat ”Sangat Bagus” selama 17 (tujuh belas) tahun berturut-turut dari Infobank atas keberhasilannya dalam mempertahankan kinerja perusahaan sekaligus menempatkan Bank Kesejahteraan sebagai peringkat pertama dengan penghargaan Titanium Award untuk Bank berpredikat ”Sangat Bagus” selama 15 (lima belas) tahun berturut-turut.

March 20121. Employee gathering Program held at

gunung geulis, Bogor by promoting “Welfare olympic” theme to strengthen partnership and vision conformity from every employees to support future and more solid and brighter in the future.

2. Bank Kesejahteraan always strengthens its system as well as service transaction system through mobile device by establishing partnership with PT ALTo network.

April 2012Bank Kesejahteraan’s accomplishment is not only limited on financial performance achievement but also including awareness and commitment in implementing operational risk aspect risk management implementation, Bank Kesejahteraan successfully obtained Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 onBest national Private Banking category with asset between Rp1-10 trillion on operational Risk Management on Information Technology Audit Aspect.

June 2012As the realization of commitment to grow andprovide product service easiness for every customers, Bank Kesejahteraan cooperates with PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 as reference business model for Motor vehicle Loan product.

July 2012Bank Kesejahteraan succeeded in maintaining “very good” predicate for 17 (seventeen) consecutive yeras from Infobank for its accomplishment in maintaining company’s performance as well as placing Bank Kesejahteraan at the 1st position on Titanium Award for Bank with “very good” Predicate for 15 (fifteen) consecutive years.

Tahun 2012 menjadi salah satu momentum bagi Bank Kesejahteraan menginjak perjalanannya di dalam industri perbankan selama 20 (dua puluh) tahun sekaligus menjadi tahun yang membanggakan bagi Bank Kesejahteraan. Perjalanan transformasi yang telah digulirkan sejak 2 (dua) periode sebelumnya dengan kaderisasi pegawai baik melalui program officer Development program maupun internalisasi budaya perusahaan yang berkelanjutan berhasil membawa Bank Kesejahteraan terus tumbuh dan berkembang ke arah yang semakin optimis. Kondisi tersebut tercermin dengan kinerja Bank Kesejahteraan yang meningkat secara konsisten dan menuai berbagai prestasi terutama dalam memberikan manfaat bagi Indonesia melalui gerakan koperasi sebagai segmen pasar yang menjadi fokusnya. Berangkat dari berbagai pencapaian dan prestasi yang berhasil diukir di tahun 2012, kami dan seluruh insan Bank Kesejateraan selalu berupaya menumbuhkembangkan pola pikir yang dinamis dengan ide-ide inovatif agar mampu memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.

2012 becomes important momentum for Bank Kesejahteraan entering its 20th journey in national banking industry that for the last 20 (twenty) years also becomes proud history for Bank Kesejahteraan. Transformational journey launched since 2 (two) last period within the employees recruitment both through officer Development Program or sustainable corporate culture internalization that successfully brought Bank Kesejahteraan to keep growing and evolve towards more optimistic direction. The condition was reflected from Bank Kesejahteraan’s consistently improved performance and obtained various accomplishments especially in providing benefit for Indonesia through cooperative movement as the primary market segment. Departed from several accomplishments and achievements in 2012, every of Bank Kesejahteraan’s people always committed to grow dynamic mindset with innovative ide to provide best contribution to the nation.

KALEIDOSKOP 20122012 Historical Journey

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

48 49

Seperti halnya yang tertuang dalam Anggaran Dasar perusahaan yang kemudian dijabarkan dalam visi dan misi Bank Kesejahteraan, maka kami melakukan kegiatan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk menjadi bank kebanggaan bagi pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat yang dapat menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat . hingga saat ini bidang usaha Bank Kesejahteraan masih fokus dalam memberikan pelayanan kebutuhan modal kerja kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) yang ada di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota koperasi dengan tidak mengurangi komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya.

Untuk dapat mencapai target pelayanan kepada seluruh KPRI yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia, perusahaan membagi wilayah usahanya menjadi dua (2) wilayah pemasaran yang terbagi dalam:

1. Bidang Kredit KPRI Wilayah Barat, mencakup Wilayah Sumatera, jawa, dan Kalimantan

2. Bidang Kredit KPRI Wilayah Timur, mencakup Wilayah nusa Tenggara Timur, nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Irian jaya.

Sebagai bentuk akselerasi pertumbuhan atas fungsinya dalam menjalankan fungsi intermediasinya selain melayani fokus pangsa pasar kepada KPRI, perusahaan senantiasa melengkapi pelayanannya melalui beberapa produk pendanaan, produk pembiayaan, dan layanan bagi masyarakat secara luas .

As stated on the Article of Association and later described on Bank Kesejahteraan’s vision and mission, we carry our business activity on banking sector pursuant to applicable law and regulation to be proud bank for the public servant, cooperative and the society as well as supporting national development implementation to improve national economy growth and stability distribution towards society’s living condition improvement. Up to the present, Bank Kesejahteraan’s line of business is still focused on providing working capital service provision to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) all over Indonesia to fulfill every cooperative member by not decreasing company’s commitment in providing service to general society.

To achieve service target to all KPRI spread all over Indonesia, the company divided its operational area into 2 (two) marketing area, classified into:

1. KPRI Loan Western Area, including Sumatera, java, and Kalimantan area.

2. KPRI Loan Eastern Area, Including East Timor, West Timor, Bali, Sulawesi, Maluku, and Papua.

As the realization of growth acceleration on its intermediary function besides focus on serving KPRI market segment, the company also completed its services through several financing products, funding product and service for general society.

September 20121. Keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam

meraih peringkat ke-2 (dua) dari 14 (empat belas) peserta untuk kategori Private Keuangan non Listed menjadi keberhasilan Bank Kesejahteraan yang kedua kalinya secara berturut-turut dalam menjaga konsistensi pengungkapan transparansi laporan kinerja dan perkembangan Bank Kesejahteraan melalui ajang Annual Report Award (ARA) tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Komite nasional Kebijakan governance.

2. Sebagai realisasi komitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih dekat kepada nasabah, Bank Kesejahteraan membuka 1 (satu) kantor cabang pembantu di wilayah Kudus, jawa Tengah.

3. Perkembangan inovasi Bank Kesejahteraan diwujudkan melalui realisasi peluncuran produk baru berupa Tabungan Pilar sebagai media dalam memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan atas kesadaran berinvestasi jangka panjang bagi nasabah.

Oktober 20121. Sebagai wujud komitmen untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik dalam hal perlindungan konsumen, maka Bank Kesejahteraan telah melakukan penandatanganan nota kerjasama dengan PT Asuransi jiwa Recapital berupa perlindungan asuransi jiwa kepada kreditur Bank Kesejahteraan Ekonomi. Dengan demikian, Bank Kesejahteraan berharap mampu memberikan nilai lebih yang bermanfaat bagi kenyamanan setiap nasabah untuk bergabung bersama kami.

2. Bank Kesejahteraan terus memupuk rasa kepedulian untuk berbagi kepada sesama dengan memanfaatkan momentum peringatan hari Raya Idul Adha 1432 h dengan turut aktif menyerahkan hewan kurban melalui Masjid Sunda Kelapa, Menteng-jakarta.

September 20121. Bank Kesejahteraan’s accomplishment in

obtaining 2nd position from 14 (fourteen) participant on Private financial non-Listed company became the second accomplishment of Bank Kesejahteraan in two consecutive years in maintaining performance reporting disclosure consistency and transparency through Annual Report Award (ARA) 2012 held by national corporate governance committee.

2. As the realization of our commitment in providing better service and closer to the customers, Bank Kesejahteraan inaugurated 1 (one) supporting branch office at Kudus, central java.

3. Bank Kesejahteraan’s innovation development is realized through new product launching named Pilar Saving, as the media to provide service in fulfilling long-term investment awareness necessity to the customers.

October 20121. As form of our commitment in providing

better service in term of customers’ protection, Bank Kesejahteraan signed Memorandum of Understanding on cooperation with PT Asuransi jiwa Recapital regarding life insurance dedicated for Bank Kesejahteraan Ekonomi’s creditors. Therefore, Bank Kesejahteraan expect to provide more beneficiary value for every customers’ comfort to join with us.

2. Bank Kesejahteraan continously fosters its awareness to share with others in celebrating Ied Adha 1432 h holiday by actively participating in donating sacrificial animals through Sunda Kelapa Mosque, Menteng-jakarta.

Bank Kesejahteraan

Sejahtera Bersama Kami BIDANG USAHALine Of Business

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

50 51

PRoDUK PEMBIAyAAn

Kredit KoperasiPembiayaan yang diberikan kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) untuk memberikan kemudahan bagi koperasi dalam memupuk modal kerja sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan simpan pinjam anggota dengan perolehan manfaat berupa perlindungan asuransi tanpa premi dan penangguhan pembayaran sisa kredit anggota koperasi oleh pihak asuransi sesuai dengan syarat yang disepakati.

Kredit InvestasiPembiayaan jangka menengah/panjang untuk pemenuhan kebutuhan barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, dan perluasan usaha untuk memberikan kemudahan dalam mewujudkan rencana dan kebutuhan investasi nasabah.

Kredit Agunan TunaiPembiayaan bagi perorangan maupun badan usaha dengan pemberian kredit sampai dengan 90% dari nominal deposito yang diagunkan dan jangka waktu yang disesuaikan dengan jangka waktu deposito atau lebih untuk tujuan berbagai keperluan dengan pola pemberian kredit secara langsung dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran atau bentuk lainnya.

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)Pembiayaan bagi perorangan untuk pembelian kendaraan bermotor baik kendaranaan baru maupun bekas dengan suku bunga pinjaman yang bersaing, jangka waktu yang fleksibel, dan asuransi all risk.

Kredit MultigunaPembiayaan yang diperuntukan bagi perorangan maupun kelompok guna membantu debitur memenuhi berbagai keperluan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan yang didasarkan atas penghasilan tetap atau rata-rata debutur dan dapat disertai dengan agunan kebendaan. Pemberian pembiayaan dilakukan dengan plafond maksimal hingga Rp1 miliar dan dengan jangka waktu maksimal selama 5 (lima) tahun.

Kredit Koperasi PegawaiPembiayaan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan bagi pegawai bank aktif dalam pengelolaan kebutuhan untuk kepemilikan saham Bank bagi pegawai, memenuhi kebutuhan pegawai yang mengajukan pinjaman kepada koperasi pegawai, serta penyewaan mobil kepada Bank.

PRoDUK PEnDAnAAn

Tabungan MesraTabungan dalam mata uang rupiah yang diperuntukan bagi nasabah perorangan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan pemberian santunan rawat inap bagi nasabah yang bersangkutan tanpa pembayaran premi dengan sistem perhitungan bunga yang cukup bersaing sesuai syarat yang disepakati guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

Tabungan-KuTabungan bagi nasabah perorangan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran menabung bagi masyarakat.

Tabungan PintarTabungan berjangka dengan pemberian bunga di atas bunga tabungan biasa dengan berbagai keuntungan, kemudahan, dan fleksibilitas guna membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan di masa mendatang serta memberikan kepastian perolehan dana bagi penabung maupun ahli waris sesuai target waktu yang diinginkan dengan manfaat asuransi tanpa premi dan biaya administrasi.

Tabungan PilarTabungan berjangka yang diperuntukan baik bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan 1 (satu) kali penyetoran yang memberikan jaminan utama berupa penggantian rawat inap gratis dan jaminan tambahan lain sesuai syarat yang disepakati sehingga dapat memberikan manfaat investasi optimal.

Tabungan KoperasiTabungan yang diperuntukkan bagi koperasi pegawai negeri sebagai persyaratan dalam proses pembiayaan modal kerja koperasi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran pemupukan modal kerja atas perolehan bunga tabungan sesuai dengan syarat yang disepakati.

Deposito SejahteraProduk investasi berjangka yang diperuntukan bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan keuntungan bunga optimal dan penarikan yang hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu yang disepakati.

Giro SejahteraSimpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun badan usaha guna menunjang kelancaran aktivitas keuangan dan bisnis yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan atau alat pembayaran lainnya.

SAvIng PRoDUcTS

Tabungan MesraPersonal saving in Rupiah currency that the withdrawal can be conducted at any time by providing hospitalized allowance for the respective customers without premium fee with relatively competitive interest rate calculation system referring to agreed terms and condition to provide simplification and comfort in performing transaction.

Tabungan-KuPersonal saving with simple and easy terms and conditions to give simplicity and comfort in transaction, as well as to promote saving awareness for the society

Tabungan PintarTime deposit with higher interest compared to ordinary saving with varoius benefits, easiness and flexibility to assisst society in performing future financial planning as well as providing fund support guarantee for customers or their heir on expected maturity time.

Tabungan PilarPlan savings dedicared both for individual or corporate as well as business entity customers with a (one) time deposit that provides main insurance in form of free hospitalized fee and other additional benefits based on agreed terms and condition that will be able to provide optimum investment benefit.

Tabungan KoperasiSaving product dedicated for public servant cooperative as the cooperative working capital loan requirement as well as growing working capital foster awareness on saving interest rate income referring to approved terms and condition.

Deposito SejahteraPlan investment product dedicated for individual or business entity customers with optimum interest benefit with withdrawal that only able to be conducted after particular agreed maturity time.

Giro SejahteraSaving product dedicated to individual or business entity to support financial and business activity that the withdrawal can be conducted at anytime by using cheque, bilyet giro or other payment instruments.

LoAn PRoDUcTS

Kredit KoperasiLoan product dedicated to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) to provide easiness for the cooperative in fostering working capital that will be able to support members’ savings and loan demand fulfillment provided by benefit in form of free-premium insurance protection and cooperative members’ loan balance deferral by insurance party referring to agreed terms and condition.

Kredit InvestasiMiddle/long term loan facility to fulfill capital goods necessity regarding business expansion, rehabilitation and modernization to provide easiness in realizing customers’ investment plan and necessity.

Kredit Agunan TunaiLoan product both for individual or business entity customers by providing loan up to 90% from guaranteed deposit nominal and maturity time adjusted to the deposit’s maturity time or more aiming to support several needs within direct loan schemen in form of current Account or other loan products.

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)Loan product dedicated for individual customer to purchase motor vehicle both new or used with competitive interest rate, flexible tenor and all-risk protection facility.

Kredit MultigunaLoan product dedicated for individual or group to assist debtor in fulfilling several necessities with easy and simple requirements based on debtors’ fixed or average income and also equipped with material collateral. The loan provision was conducted with maximum plafond up to Rp1 billion with maximum maturity time of 5 (five) yeras period.

Kredit Koperasi PegawaiLoan product in Rupiah account dedicated for active bank employees in managing demand on Bank’s shareownership for the employees, fulfilling employees’ necessity that propose loan to employees cooperative as well as car rental to the Bank.

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

52 53

Padang

Makassar

SurabayaSemarang

jakarta

Bandung

ATMSarana yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi penarikan maupun pemindahbukuan dana dari ATM Bank Kesejahteraan dan di seluruh jaringan ATM Bersama.

Billing PaymentLayanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLn, Telkom, Telkomsel, Tv Berlangganan, dan pembelian voucher pulsa) melalui setoran uang kas atau debet rekening melalui teller.

KliringPenyelesaian pembayaran atau transaksi antarbank melalui warkat dengan memindahkan saldo kepada pihak yang berhak dalam satu wilayah kliring.

RTGS (Real Time Gross Settlement)Penyelesaian transaksi pembayaran yang dilakukan per transaksi dan bersifat real time sesuai dengan perintah dan penerimaan pembayaran dalam satu kota maupun dalam kota.

TransferPemindahan dana antarbank dalam wilayah kliring lokal.

Bank Garansijanji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga berupa jaminan pembayaran sebagai kesanggupan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan apabila dalam suatu kondisi yang telah ditetapkan, pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Electronic Payrolljasa pembayaran gaji karyawan dari suatu lembaga atau institusi melalui teknologi guna memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah.

Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1992 dan menginjak pada usianya yang ke-20 tahun, Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk menjadi bank pilihan dan kebanggan yang senantiasa menjaga aktivitas usahanya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan sekaligus dalam infrastruktur yang memadai, salah satunya melalui ketersediaan jaringan kantor sehingga dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah. Menjadi suatu kebanggan bagi Bank Kesejahteraan dapat membantu memberikan solusi dan nilai tambah atas kebutuhan setiap nasabah melalui layanan yang tersedia yang diwujudkan pada tahun 2012 dengan menambah 1 (satu) jaringan kantor cabang pembantu di wilayah Kudus, jawa Tengah sehingga hingga pada akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah memiliki 6 (enam) kantor cabang, 5 (lima) kantor cabang pembantu, dan 11 ATM yang tersebar di beberapa wilayah.

KAnToR cABAng DAn KAnToR cABAng PEMBAnTUSebagai langkah untuk memastikan visi dan Misi Bank Kesejahteraan dapat tersosialisasi dan terwujud dengan maksimal, Bank Kesejahteraan senantiasa mengawasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh seluruh jaringan kantor yang dimiliki baik kantor cabang maupun kantor cabang pembantu sesuai dengan fungsi masing-masing kantor cabang. Perkembangan setiap kantor cabang sangat bergantung kepada kerjasama tim dari seluruh karyawan yang berada di kantor cabang tersebut untuk mewujudkan setiap inistiatif strategis perusahaan. Perkembangan kantor cabang dapat berubah sesuai dengan pencapaian kinerja dari masing-masing kantor cabang tersebut.

Manajemen Bank Kesejahteraan sangat fokus pada pencapaian kinerja dari setiap jaringan kantor yang ada sebagai tombak dalam mewujudkan inisiatif strategis perusahaan secara keseluruhan. Penilaian kinerja setiap kantor cabang secara rutin dan berkal selalu dipantau oleh manajemen sesuai fungsinya. Setiap kantor cabang induk harus senantiasa mengawasi kantor cabang pemabantu yang berada di bawah ruang lingkupnya. Itu sebabnya, produk dan layanan yang ditawarkan oleh kantor cabang pembantu sama dengan yang ditawarkan oleh kantor cabang, hanya saja kantor cabang memiliki kewenangan dalam melakukan persetujuan untuk pemberian kredit sedangkan kantor cabang pembantu lebih difokuskan dalam penghimpunan dana pihak ketiga.

Since firstly operated in 1992 and entering the age of 20, Bank Kesejahteraan maintains its commitment to be chosen and proud bank that always preserves its business activity by providing various products and services simultaneously on appropriate infrastructure, such as within the office network availability that is able to reach and fulfill every customers’ needs. Being proud of Bank Kesejahteraan that it is proven success in providing solution and added value for every customers’ needs throughout existing services that were realized in 2012 by adding 1 (one) supporting branch office network at Kudus, central java that as the end of 2012, Bank Kesejahteraan already owns 6 (six) branch offices, 5 (five) supporting branch offices and 11 ATM machines spread at several area.

BRAnch offIcE AnD SUPPoRTIng BRAnch offIcEAs the step to ensure Bank Kesejahteraan’s vision and mission has been optimally realized and socialized, Bank Kesejahteraan always supervises operational activity performed by every office networks both branch office or supporting branch office referring to each branch office function. The development at each branch office is highly depended on its employees in implementing every company’s strategic initiatives. Branch office development can be transformed referring to performance achievement from each branch office.

Bank Kesejahteraan’s management is focused on performance achievement from every existing office network as the frontliner in realizing company’s overall strategic initiatives. Periodic performance assessment of every branch office is always supervised by the management referring to its function. Each of parent branch office is obligated to supervise the supporting branch office under their coordination. Therefore, products and services offered by supporting branch office is similar with the one offered by the branch office, the only different is that the branch office hold authority to provide approval on loan disbursement while supporting branch office is more focused on third party fund collection.

ATMfacility that provides simplification for the customers in performing several withdrawal or transfer transaction from Bank Kesejahteraan ATM and at every ATM Bersama network.

Billing PaymentBank’s facility in receiving customers’ billing payment on third parties (PLn, Telkom, Telkomsel, Subscribed Tv, and cellular phone balance voucher purchase) through cash deposit or account debting through teller.

KliringPayment or inter-bank transaction settlement through letter (warkat) by transferring balance to the obligatory party on one clearing area.

RTGS (Real Time Gross Settlement)Payment transaction settlement performed per transaction in real time manner referring to payment order and receipt both at the same or different cities.

TransferInter-bank fund transfer on local clearing area.

Bank GaransiWritten agreement provided by the bank to third party in form of payment gurantee as the bank’s ability in fulfilling its obligation to the collateral receiver party if there is any condition implemented, the guaranteed party failed to accomplish his/her obligation.

Electronic PayrollEmployees payroll facility from notable institution through technology utilization to simplify and provide comfort to the customers.

LAYANANService

JARINGANNETWORK

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

54 55

ALAMAT KANTOR CABANG BRANCH OFFICE ADDRESS

Jakartagedung IKP-RI jl. R.P Soeroso no. 21jakarta Pusat 10330, IndonesiaTel: (62-21) 3107010fax: (62-21) 31902333Email: [email protected]

Semarangjl. Ahmad yani no. 153Semarang 60241, IndonesiaTel: (62-24) 8419727fax: (62-24) 8419726Email: [email protected]

Surabayajl. Tunjungan no. 42-48Surabaya 60275, IndonesiaTel: (62-31) 5473136, 5474339,5474492fax: (62-31) 5474474Email: [email protected]

Bandungjl. Abdul Rivai no.1D, cihampelasBandung 40171, IndonesiaTel: (62-22) 4266638fax: (62-22) 4218951Email: [email protected]

Padangjl. Belakang olo no. 53 BPadang 25112, IndonesiaTel: (62-751) 811129fax: (62-751) 811130Email: [email protected]

Makasarjl. A.P. Petarrani no. A-100Makasar 90222, IndonesiaTel: (62-411) 453141fax: (62-411) 453074Email: [email protected]

CABANG PEMBANTUSUPPORTING BRANCH OFFICE ADDRESS

SudirmanWisma Bumiputera Lantai Dasarjl. jend. Sudirman Kav. 75jakarta Selatan 12910, IndonesiaTel: (62-21) 5224531fax: (62-21) 5224513Email: [email protected]

Kebayorangedung AjB Bumiputerajl. Wolter Monginsidi no. 86 Kebayoran Barujakarta Selatan 12170, IndonesiaTel: (62-21) 2700270, 2700208fax: (62-21) 7262962Email: [email protected]

Tugu Pahlawan *)jl. Pasar Besar no. 38 BSurabaya 60174, IndonesiaTel: (62-31) 3574045fax: (62-31) 3574044Email: [email protected]

Lengkong *)Wisma gKP-RI jawa Baratjl. Lengkong Besar no. 4Bandung 40261, IndonesiaTel: (62-22) 4263178fax: (62-22) 4210456

Kudusjl. Raden Agil Kusumadya no.32Kudus, jawa Tengah, IndonesiaTel: (62-91) 432334fax: (62-91)430353

*) terdapat perubahan nama kantor cabang pembantu akibat relokasi kantor cabang ke lokasi kantor cabang pembantu dan sebaliknya:- Sebelumnya KCP. Tunjungan, menjadi KCP. Tugu Pahlawan- Sebelumnya KCP. Cihampelas, menjadi KCP. Lengkong

*) there is changing on supporting branch office’s name caused by branch office to supporting branch office relocation or vice cersa:- Former KCP. Tunjungan, into KCP. Tugu Pahlawan- Former KCP. Cihampelas, into KCP. Lengkong

ATM DAn KARTU ATMSeiring perkembangan Bank Kesejahteraan yang semakin positif di tengah kemajuan teknologi dan tuntutan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis dengan segala kemudahan, maka Bank Kesejahteraan juga terus berkomitmen untuk ikut aktif berkontribusi positif dalam menyediakan segala kemudahan dan kenyamanan untuk bertransaksi dengan layanan Bank Kesejahteraan. hal tersebut tercermin melalui pengembangan jaringan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tersebar di setiap jaringan kantor cabang maupun kantor cabang pembantu. Selain tergabung dalam jaringan ATM Bersama, sejak akhir bulan oktober 2012, Bank Kesejahteraan telah bergabung dalam jaringan ALTo. Dengan demikian, seluruh nasabah Bank Kesejahteraan dapat mengakses layanan menggunakan kartu ATM Bank Kesejahteraan di lebih dari 35.000 mesin ATM berlogo ATM bersama dan ALTo.

Sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah memiliki 11 mesin ATM dengan jumlah pemegang kartu ATM Bank Kesejahteraan sebanyak 10.919. Apabila dibandingkan pada periode sebelumnya, maka jumlah pemegang kartu Bank Kesejahteraan di tahun 2012 telah menunjukkan peningkatan sebanyak 31% dari tahun 2011. jumlah pemegang kartu ATM Bank Kesejahteraan yang semakin meningkat tersebut memberikan kontribusi pada pencapaian jumlah transaksi ATM Bank Kesejahteraan selama tahun 2012 sebesar Rp64 miliar. jumlah tersebut merangkak naik sebesar 23% dibandingkan dengan jumlah transaksi ATM Bank Kesejahteraan yang tercatat pada tahun 2011.

ATM AnD ATM cARDIn line with more positive growth of Bank Kesejahteraan in the midst of technology and society’s lifestyle demand that is more dynamic with wide range of simplification offered, Bank Kesejahteraan is also committed to actively provide positive contribution in providing every comfort and simplification in performing transaction with Bank Kesejahteraan’s services. This is reflected from ATM (Automatic Teller Machine) network development spread at every branch office and supporting branch office. Besides, joining ATM Bersama network, as the end of october 2012, Bank Kesejahteraan has participated on ALTo network. Therefore, every Bank Kesejahteraan’s customers will be able to access our service utilizing Bank Kesejahteraan ATM card in more than 35.000 ATM machines with ATM bersama and ALTo logo.

In 2012, Bank Kesejahteraan has owned 11 ATM machines with Bank Kesejahteraan ATM card holder amounted to 10.919 people. If compared to previous year, the number of Bank Kesejahteraan card holder in 2012 indicated 31% increase compared to 2011. Increasing number of Bank Kesejahteraan ATM card holder provided contribution to Bank Kesejahteraan ATM transaction in 2012 amounted to Rp64 billion. The number was 23% higher compared to recorded Bank Kesejahteraan’s ATM trancation in 2011.

PROFILPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

56 57

Kesadaran untuk meningkatkan prinsip transparansi informasi baik secara internal dan eksternal dalam rangka menjaga dan memberikan pemahaman melalui akses informasi dalam perspektif positif atas kebijakan dan kegiatan Bank kepada seluruh stakeholders menjadi bagian penting bagi perkembangan Bank Kesejahteraan. Selain melalui media cetak nasional, Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengembangkan platform teknologi informasi dalam memberikan dukungan penyediaan informasi secara terintegrasi yang dilakukan melalui:

1. Website Bank Kesejahteraan : www.bankkesejahteraan.co.id 2. Email: [email protected]. Media elektronil melalui televisi/radio4. forum-forum gathering dengan nasabah5. Media komunikasi antara Bank Kesejahteraan dengan seluruh

pegawai melalui intranet, morning briefing, evaluasi kinerja, sosialisasi, dan sebagainya

Melalui segala keterbukaan dan kemudahan perolehan informasi tersebut, diharapkan Bank Kesejahteraan dapat memperkuat citra positif di mata masyarakat luas.

InfoRMASI BAgI InvESToRPT Bank Kesejahteraan Ekonomi(62-21) 3100448/3100422mail@bankkesejahteraan.co.idwww.bankkesejahteraan.co.idgedung IKP-RIjl. R.P. Soeroso no. 21jakarta 10330, Indonesia

Enhance information transparency principle both internally or externally to preserve and provide understanding through access information on positive perspective regarding Bank’s business policy and activity to every stakeholders becomes significant part in Bank Kesejahteraan’s development. Besides utilizing several national printed media, Bank Kesejahteraan also develops information technology platform in providing integrated information support that conducted throughout several channles, such as:

1. Bank Kesejahteraan Website : www.bankkesejahteraan.co.id 2. Email: [email protected]. Electronic Media through television/radio4. customers gathering forum5. communication media between Bank Kesejahteraan and every

employee throughout intranet, morning briefing, performance evaluation, socialization, and other activities.

Throughout every information disclosure and access, it is expected that Bank Kesejahteraan will be able to enhance positive image on society’s perspective.

InvESToR InfoRMATIonPT Bank Kesejahteraan Ekonomi(62-21) 3100448/3100422mail@bankkesejahteraan.co.idwww.bankkesejahteraan.co.idgedung IKP-RIjl. R.P. Soeroso no. 21jakarta 10330, Indonesia

Infobank Award Tahun 2012Bank dengan predikat “Sangat Bagus” selama 17 (tujuh belas) tahun berturut-turut sekaligus mendapatkan Titanium Award atas prestasinya berhasil meraih peringkat pertama untuk bank berpredikat “Sangat Bagus” selama 15 (lima belas) tahun berturut-turut dari Infobank atas kinerja keuangan Bank Kesejahteraan.

Bank with “very good” Predicate on 17 (seventeen) consecutive yeras as well as achieved Titanium Award on its 1st place accomplishment at “very good” predicate bank on 15 (fifteen) consecutive years from Infobank for Bank Kesejahteraan’s financial performance.

Annual Report Award Tahun 2012Peringkat ke 2 dari 14 peserta untuk kategori Private Keuangan non Listed dan peringkat ke-30 dari 199 peserta untuk kategori umum dalam Annual Report Award 2012 yang diselenggarakan oleh Komite nasional Kebijakan governance.

2nd place from 14 participant for Private financial non-Listed company and 30rd place from 30 participants for general category at Annual Report Award 2012 held by national governance Policy committee.

Enterprise Risk Management AwardBank Swasta nasional Terbaik dengan Aset Rp1-10 triliun di Bidang Manajemen Risiko operasional untuk Audit Teknologi Informasi dari Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012.

Best national Private Bank with Asset Between Rp1 trillion - 10 trillion at operational Risk Management for Information Technology Audit category from Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012.

Majalah Investor“Bank Terbaik” versi Majalah Investor dalam kategori Bank Umum dengan Aset Rp1 triliun-10 triliun serta sebagai salah satu dari 50 (lima puluh) Best Bank dari 120 Bank.

“Best Bank” on Investor Magazine on general Bank with Asset Between Rp1 trillion -10 trillion category as well as as one of 50 (fifty) Best Bank from 120 participants.

PENGHARGAAN 2012Award 2012

KAnToR AKUnTAn PUBLIKPUBLIc AccoUnTAnT offIcE

Drs.J.Tanzil & RekanWisma Bumiputera-18th floorjl. jend.Sudirman Kav.75jakarta 12910, IndonesiaTel: (62-21) 525-2737fax: (62-21) 573-1676Email: [email protected]: www.jtanzilco.com

KAnToR noTARIS DAn PPATnoTARy AnD PPAT offIcE

Ny.Judy Sentana,SH,MHRukan Permata Senayan Blok c-5jl. Tentara Pelajar, Patal Senayanjakarta 12210, IndonesiaTel: (62-21) 5794-0888fax: (62-21) 5794-0728

KAnToR jASA PEnILAI PUBLIKPUBLIc ASSESSMEnT SERvIcE

Felix Sutandar & Rekanjl. Balikpapan I no. 6jakarta Pusat 10130, IndonesiaTel: (62-21) 63851341-42-43fax: (62-21) 63851340Email: [email protected]: www.felixsutandar.com

AKSES InfoRMASIInfoRMATIon AccESS

NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA PROFESI PENUNJANGSupporting Professional Institutions Name And Address

PROFILPERUSAHAAN

TINJAUAN & KONDISI USAHABusiness Review

kondisi ekonoMi globalglobal econoMy condition oveRview

stabilitas PeRekonoMian indonesiaindonesian econoMy stability

kineRja PeRbankan indonesiaindonesian banking PeRfoRMance

PencaPaian bank kesejahteRaan tahun 2012bank kesejahteRaan achieveMent 2012

ManajeMen RisikoRisk ManageMent

teknologi dan oPeRasionaltechnology and oPeRational

suMbeR daya ManusiahuMan ResouRces

kePatuhan dan inteRnal auditcoMPliance and inteRnal audit

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

60 61

KonDISI EKonoMI gLoBALPerekonomian dunia tahun 2012 tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut disebabkan pertumbuhan ekonomi di Eropa yang mengalami kontraksi akibat penanganan pemulihan ekonomi dan keuangan di kawasan tersebut yang berlarut-larut. Adanya koreksi proyeksi laju PDB dunia yang dilakukan IMf menjadi 3,2% (yoy) atau menjadi lebih rendah dibandingkan laju PDB pada 2 (dua) triwulan sebelumnya yang berada pada level 3,5% (yoy) dan 3,3% (yoy) menjadi sinyal masih adanya ketidakpastian perekonomian global. Di samping itu, otoritas Amerika Serikat juga belum berhasil meredakan kekhawatiran atas risiko peningkatan pajak dan pengurangan pengeluaran secara otomatis (fiscal cliff) yang memberikan arti bahwa permasalahan struktural di negara maju masih membayangi kondisi ekonomi dunia.

Kontraksi ekonomi terjadi hampir di semua negara kawasan termasuk negara inti Euro, seperti Perancis, Spanyol, dan Italia. Kondisi tersebut terjadi di tengah terbatasnya pengeluaran masyarakat, buruknya sektor tenaga kerja, dan rentannya sektor keuangan yang ditandai dengan indikator risiko dan volatilitas pasar keuangan yang masih relatif tinggi. Belum terlihat langkah-langkah yang pemulihan yang kuat untuk menghadapi permasalahan utang dan fundamental di negara-negara periferal, dinamika politik yang kurang menguntungkan, dan sistem keuangan yang memiliki masalah serius akibat krisis utang mengakibatkan Kawasan Euro tidak mudah untuk dapat bangkit dalam waktu singkat. Meskipun membaik, pemulihan ekonomi AS triwulan III pada level 2,3% (yoy) yang sedikit membaik dari 2,1% (yoy) triwulan sebelumnya yang didorong oleh permintaan domestik ini masih rentan dan belum stabil di tengah melemahnya permintaan dunia dan rentannya tingkat kepercayaan masyarakat maupun investor.

guna mengatasi hal tersebut, negara-negara maju selama triwulan III/2012 telah menerapkan kebijakan yang bersifat akomodatif. Selain melalui upaya untuk mempertahankan tingkat suku bunga rendah, kawasan Euro, AS, dan jepang kembali menerapkan kebijakan Quantitaive easing (qE), implementasi outright Monetary transaction (oMTs) oleh EcB pada tanggal 3 September 2012, federal Reserves (fed) yang mengeluarkan qE3 pada tanggal 13 September 2012 berupa pembelian asset pasar keuangan khususnya yang bejangka panjang, dan peningkatan asset purchase program (APP) pada 19 September 2012 oleh Bank of japan (Boj) yang di antaranya ditujukan untuk pembelian surat utang pemerintah. Segala upaya tersebut berhasil mentabilkan pasar keuangan global serta memperbaiki jalur transmisi suku bunga. namun demikian langkah tersebut belum mampu mengatasi permasalahan fundamental yang menjadi sumber pelemahan ekonomi dan pasar keuangan yang tercermin pada masih tingginya risiko perbankan di Kawasan Euro, rendahnya pembiayaan ke sektor riil, tingginya defisit fiskal dan rasio hutang pemerintah.

Pelemahan perekonomian yang terjadi di negara maju tersebut memberikan dampak pada melemahnya perekonomian di negara emerging di kawasan Asia dan Amerika Latin yang ditambah dengan semakin melambatnya perekonomian china yang sebelumnya diharapakan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. Perekonomian china terus melambat pada akhir tahun 2012 hingga berada pada level tumbuh sebesar 7,4% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang berada pada angka 7,6%. Perlambatan ekonomi tersebut juga terjadi hamper di semua negara Asia lainnya seperti Korea, Singapura, filipina, dan Malaysia. Secara keseluruhan, PDB kawasan Aspac tahun 2012 masih tumbuh solid pada level 5,2%. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Amerika Latin juga melemah yang bersumber dari semakin besarnya tekanan eksternal dan menurunnya permintaan domestik. Berbagai kelonggaran kebijakan moneter melalui penurunan suku bunga kebijakan dan gWM maupun gencar mengaktifkan kebijakan stimulus fiskal ternyata belum mampu menahan pergerakan permintaan yang terus melemah. Ke depan, perekonomian global diperkirakan masih menghadapi risiko yang cukup besar yang mampu menghambat proses pemulihan.

STABILITAS PEREKonoMIAn InDonESIADi tengah bayang-bayang perlambatan kondisi pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan di tahun 2012 masih cukup tinggi dengan angka pertumbuhan mencapai 6,2%. Kondisi tersebut menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi dan paling stabil di dunia. Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh kuatnya permintaan domestik yakni konsumsi rumah tangga dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 5,4% dab 7,3%, sedangkan pertumbuhan ekspor Indonesia masih rendah sebesar 0,5% (yoy) sebagai dampak dari masih melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Konsumsi rumah tangga sebagai motor pendorong kuatnya pertumbuhan ekonomi nasional terutama bersumber dari konsumsi non makanan. Selain itu, didukung pula oleh menguatnya keyakinan konsumen, membaiknya daya beli masyarakat, rendahnya inflasi,

gLoBAL EconoMy ovERvIEWWorld economy in 2012 grew slower compared to previous year. This condition was caused by contraction occured at European economy growth caused by persistent economic and monetary recovery at the region. World gDP growth projection correction perfromed by IMf into 3.2% (yoy) or lower compared to gDP growth on previous 2 (two) quarters that were at 3,5% (yoy) and 3,3% (yoy) levels indicating sustain global economy uncertainty. on the other hand, United States authority also has not succeeded in overcoming concern on fiscal cliff and automatic expense reduction risks reflecting that developed country’s structural issue still shadowed global economy condition.

Economic pressure occured at most regional countries, including Euro core countries such as france, Spain and Italy. The condition occured in the midst of public expenditure limitation, employment unfavorable condition and financial sector fragility indicated by relatively high monetary market volatility and risk indicators. Significant recovery actions have not been visible to overcome fundamental and debt issues at periphery countries, less favorable political dynamic as well as significant financial system issues caused by debt crisis affected European region was barely hard to recover in short time. Although indicating improvement, United States economy recovery at third quarter stayed at 2.5% (yoy) that slightly imrpoved from 2,1% (yoy) compared to previous quarter encouraged by domestic demand was considered fragile and unstable in the midst of global demand weakening as well as public and investor’s trust level fragility.

To overcome these problems, developed countries had implemented accomodative policies in third quarter of 2012. Besides performing effort to maintain low interest rate, European region, US and japan re-implemented quantitative Easing (qE) policy, outright Monetray Transaction (oMTs) implementation by EcB at September 3rd, 2012, federal Reserves (fed) issued qE3 at September 13th, 2012 aiming to purchase monetary market asset especially long-term asset as well as Asset Purchase Program (APP) improvement at September 19th, 2012 by Bank of japan (Boj) that were aimed to purchase government Bonds. All of those efforts succeeded in stabilizing global financial market as well as improving interest rate transmission. Thus, the efforts had not succeeded yet in overcoming fundamental issues that became financial market and economy weakening fundamental issues reflected on relatively high banking risk at European countries, low financing for real sector and high level fiscal deficit as well as government debt ratio.

Economy weakening occured at those developed countries provided impact on emerging countries’ economy weakening at Asian and South America regions, accompanied by china economy weakening that was expected to be world economy growth driver force before. china economy was slowing down at the end of 2012 at 7,4% growth level (yoy) compared to previous year that was 7,6%. The economic slow down also occured at most Asian countries such as Korea, Singapore, Philliphines and Malaysia. generally, Asia Pacific gDP in 2012 still solidly grew at 5,2% level. Besides, economy growth for South America region also weakened caused by higher external pressure and decrease on domestic demand. Several affirmative monetary policy through lower interest rate polocy and minimun reserve as well as actively implementing fiscal stimulation policy proven unable to resist demand negative movement. Afterwards, global economy is predicted still facing significant risk that may hamper recovery process.

InDonESIAn EconoMy STABILITyIn the midst of global economy grwoth weakening shadow, Indonesian economy overall growth was relatively high with growth rate reached to 6,2%. The condition placed Indonesia as one of countries with highest and most stable economy growth in the world. Significant Indonesian econmy growth was supported by strong domestic demand that were investment and household consumption that each was 5,4% and 7,3% higher while Indonesian export growth was considered low with 0,5% growth rate (yoy) as the impact of global economy growth weakening.

household consumption as the driving force of national economy growth was mainly supported by non-food consumption. Moreover, it was also encouraged by consumers’ confident and public buying power improvement, low inflation rate and consumer loan availability.

TINJAUAN DAN KONDISI USAHABusiness Review

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

62 63

dan tersedianya pembiayaan konsumsi. Kinerja investasi juga mengalami kenaikan dengan penggerak utama pertumbuhan yang masih ditopang oleh investasi non bangunan sejalan dengan optimisme yang masih tinggi dan iklim usaha yang kondusif. Persepsi positif terhadap investasi di Indonesia juga didukung oleh kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade dari lembaga Rating & Investment pada oktober 2012, bahkan lembaga pemeringkat kredit internasional fitch Ratings and Moody’s juga menaikkan peringkat utang (sovereign) Indonesia dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stable yang didasarkan atas kinerja perekonomian, kuatnya likuiditas eksternal, rasio utang, pemerintah yang rendah, serta kebijakan rasio yang berhati-hati. Upgrade rating tersebut menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi makro sehingga diharapkan penguatan fundamental ekonomi dan reformasi struktural dapat terus berjalan di tengah ekonomi global yang tidak menentu.

voLATILITAS nILAI TUKAR BERgERAK STABILKebijakan akomodatif yang dilakukan oleh negara maju mendorong arus modal masuk ke negara-negara emerging yang meningkatkan harga aset dan apresiasi nilai tukar. Kebijakan qE3 yang diambil oleh negara maju diperkirakan berlangsung lebih singkat karena investor cenderung masih melihat suramnya prospek ekonomi dan kondisi fundamental di kawasan Euro dan AS. Derasnya arus modal masuk juga mendorong apresiasi nilai tukar kawasan Asia kecuali Indonesia dan India akibat defisit neraca berjalan kedua negara tersebut. namun demikian, pada akhir tahun 2012 intensitas depresiasi nilai tukar menurun dan rupiah bergerak stabil. Secara rata-rata, rupiah mengalami tekanan depresiasi sebesar 6,09% dari Rp8.768 per dolar AS pada tahun 2011 menjadi Rp9.336 per dolar AS pada akhir november 2012 dengan volatilitas yang terjaga rendah. Pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh melambatnya aktivitas perekonomian global akibat masih tingginya ketidakpastian penyelesaian krisis utang dan fiskal di kawasan Eropa, belum solidnya pemulihan ekonomi di AS, melemahnya perekonomian china, serta didukung oleh menurunnya harga komoditas sebagai basis ekspor. Untuk menahan, pelemahan nilai tukar yang semakin dalam, Bank Indonesia menempuh kebijakan dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan tingkat fundamentalnya melalui monitoring dan komunikasi intensif dengan pelaku pasar serta intervensi di pasar valas secara terukur.

TREn PEnURUnAn InfLASITren penurunan inflasi dunia pada 2012 masih berlanjut, namun tren inflasi mulai tertahan di kawasan Asia. Inflasi AS turun ke level 1,7% dari 1,9% sejalan dengan pelemahan ekonomi. Sedangkan tekanan inflasi Kawasan Euro bertahan pada level 2,5%. Penurunan inflasi juga masih menjadi warna di beberapa negara kawasan Asia. namun di beberapa negara Asia lainnya seperti Thailan, filipina, dan vietnam inflasi justru mulai menunjukkan sedikit keinaikan yang didorong oleh faktor dasar dari sektor energi dan pangan. Di dalam negeri, meskipun sedikit terapresiasi dari nilai inflasi tahun 2011 yang tercatat sebesar 3,79% (yoy), namun inflasi tahun 2012 masih tetap terkendali pada level 4,5%±1%. Kondisi tersebut didukung oleh penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang diambil oleh Bank Indonesia serta koordinasi kebijakan dengan Pemerintah yang

tercermin dari rendahnya inflasi kelompok volatile foods pada level 5,68% atau lebih rendah dibandingkan pola historisnya pada kisaran 8% dan inflasi administered prices yang tercatat rendah sebesar 2,66% atau menurun dari nilai yang tercatat pada tahun sebelumnya sebesar 2,78%. Selain itu, inti rendahnya inflasi juga didorong oleh rendahnya imported inflation yang sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan dan energi global.

KInERjA PERBAnKAn InDonESIAPerkembangan kinerja perbankan Indonesia sepanjang tahun 2012 menunjukkan kinerja yang positif dengan stabilitas dan fungsi intermediasi yang membaik walapun terjadi gejolak ketidakpastian pasar keuangan sebagai pengaruh global. Kinerja positif perbankan Indonesia dapat tercermin melalui kondisi rasio permodalan perbankan yang tercatat jauh di atas ambang batas sebesar 8% atau tercatat sebesar 17,32%. Rasio tersebut meningkat dari posisi cAR (Capital adequacy ratio) tahun 2011 sebesar 16,1%. Sampai dengan akhir tahun 2012, total aset perbankan nasional menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dengan pencapaian sebesar Rp4.262,59 triliun atau meningkat sebesar 16,69% (yoy).

Investment sector performance also experienced growth with primary growth force supported by non-construction investment in accordance with relatively high optimism and conducive business climat. Positive perception towards Indonesian investment sector also encouraged by Indonesian rating improvement to investment grade from Rating & Investment agencies in october 2012, even ftich Ratings and Moody’s international credit rating agencies also raised Indonesia’s sovereign rate from BB+ to BBB_ with stable outlook referred to economy performance, strong external liquidity, low government debt ratio as well as prudent ratio policy. The rating imrpovement indicated Indonesian capability in maintaining macro-economy stability that is expected economy foundation strenghthening and structural reformation will sustainly performed in the midst of uncertain global economy.

STABLE ExchAngE RATE voLATILITyAffirmative policy implemented by developed countries encouraged capital flow in to emerging countries that successfully raised asset price and exchange rate appreciation. qE3 policy performed by developed countries was predicted will be shorter that investment seemed hesitate in analyzing European and United States less favorable economy prospect and fundamental conditions. Intense capital flow in also supported Asian region exchange rate appreciation except Indonesia and India caused by balance sheet deficit occured at those countries. Thus, at the end of 2012, exchange rate depreciation intensity decreased and rupiah was indicating stable movement. Averagely, rupiah experienced depreciation pressure at 6,09% from Rp8768 per US Dollar in 2011 to Rp9336 per US Dollar as end of november 2012 with low volatility level. Rupiah depreciation was affected by global economy activity weakening caused by intense uncertainty on European debt and fiscal crisis settlement, fragile US economy recovery, china economy weakening as well as decrease on commodity price as export foundation. To resist deeper exchange rate depreciation, Bank Indonesia implemented rupiah exchange rate stabilization policy in accordance with its foundation rate through intensive monitoring and communication with market players as well as performing measured internvetion at foreign exchange market.

InfLATIon DEcREASIng TREnDglobal inflation decreasing trend in 2012 was sustained, but resisted at Asian region. US inflation decreased to 1,7% level from 1,9%, in line with economy condition weakening. While, European region inflation pressure controlled at 2,5% level. Inflation decrease remained dominant trend in some Asian region. But other Asian countries such as Thailand, Philliphines and vietnam indicated slight improvement at inflation rate supported by energy and food sector fundamental factors. At domestic side, though slightly appreciated from inflation rate in 2011 that was recorded at 3,79% (yoy), inflation rate in 2012 was controleld at 4,5%±1%. The condition was encouraged by monetary and macroprudential policy diffusion implemented by Bank Indonesia as well as policy coordination with the government reflected from low inflation rate on volatile foods at 5,68% level or

lower compared to its historical pattern at 8% and administered price inflation that was recorded low at 2,66% or decreaed compared to previous year booked value that was 2,78%> Besides, low inflation core also encouraged by low imported inflation that was in accordance with food and energy commodity price decrease.

InDonESIAn BAnKIng PERfoRMAncEIndonesian banking performance growth in 2012 indicated positive performance with better stability and intermediary function though still facing financial market uncertainty as impact of global condition. Indonesian banking positive performance also reflected from banking capital ratio that was recorded exceeded the 8% limit or recorded at 17,32%. The ratio was improved from capital Adequacy Ratio (cAR) position in 2011 that was 16,1%. As end of 2012, national banking total asset indicated delighting growth with achivement amounted to Rp4,262,50 trillion or 16,69% growth (yoy).

3.066 3.195 3.371

3.653 3.709 3.891 4.009

4.263

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

TOTAL ASET PERBANKAN NASIONAL (Rp.Triliun)Total National Banking Asset (Rp Trillion)

17,53%

16,99%

16,62%

16,07%

18,19%

17,45%17,33% 17,32%

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

RASIO CAR PERBANKAN NASIONALNational Banking CAR Ratio

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

64 65

Peningkatan total aset perbankan nasional tersebut didorong oleh kenaikan jumlah kredit pada akhir tahun 2012 yang mencapai Rp2.707,86 triliun atau tumbuh sebesar 23,08% (yoy). Walaupun demikian, pertumbuhan kredit secara tahunan tersebut masih menunjukkan perlambatan dibandingkan tahun 2011 dari sebesar 24,6% menjadi 23,08% sebagai dampak dari gejolak ekonomi global. Pertumbuhan kredit perbankan nasional yang masih cukup baik tersebut menunjukkan perkembangan sistem intermediasi perbankan Indonesia yang tetap membaik dalam mendukung pembiayaan perekonomian yang diikuti dengan membaiknya kualitas kredit melalui penurunan rasio non performing loan (nPL) gross perbankan dari 2,07% (tiwulan III/2012) menjadi 1,87% pada akhir tahun 2012. Secara tahunan nPL gross perbankan menurun sebesar 0,30% dari 2,17%.

Kondisi perkreditan nasional yang terakselerasi positif memberikan imbas pada peningkatan laba perbankan yang berhasil tercatat sebesar Rp92,83 triliun yang didorong oleh lebih besarnya peningkatan pendapatan operasional dibandingkan peningkatan beban operasional. Selain itu, positifnya pertumbuhan laba perbankan juga tidak terlepas dari upaya bank dalam melakukan efisiensi dalam kegiatan operasional perbankan yang terlihat dari tren penurunan

rasio Biaya overhead terhadap Pendapatan overhead (BoPo) yang tercatat sebesar 75,35% pada akhir tahun 2012. Level tersebut menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 85,34%.

Perkembangan sistem intermediasi yang berjalan positif juga didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan pertumbuhan yang signifikan. Pada akhir tahun 2012, DPK perbankan tercatat sebesar RP3.225,20 triliun atau meningkat sebesar 15,81% dibandingkan tahun 2011. Peningkatan DPK terjadi pada seluruh komponen yang ada dengan peningkatan terbesar terjadi pada tabungan sebesar 19,87%, diikuti oleh giro yang tumbuh sebesar 17,53%, dan deposito sebesar 11,94% dibandingkan dengan tahun 2011 masing-masing sebesar 22,5%, 21,8%, dan 15,3%. Berdasarkan pangsa pasarnya, deposito masih menjadi dominasi dana masyarakat perbankan yang mencapai 42,8% dari total DPK yang ada pada tahun 2012.

Kinerja sistem perbankan yang cukup baik dan mencatat hasil yang menggembirakan di tahun 2012 memberikan kontribusi positif pada kestabilan sistem keuangan Indonesia secara keseluruhan. Kondisi demikianlah yang mampu menjadikan perekonomian Indonesia dapat bertahan cukup stabil di tengah krisis global. hal tersebut tidak terlepas dari peran sistem perbankan yang masih mendominasi sistem keuangan di Indonesia dengan pangsa aset perbankan lebih dari 70%. Dengan fungsi intermediasi yang tumbuh dalam mendukung pembiayaan perekonomian dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, sehingga memberikan perbaikan pada Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (Financial Stability index/fSI) yang merupakan rata-rata fungsi perkembangan nPL, indeks harga saham gabungan, dan yield obligasi pemerintah berada pada level 1,62. nilai tersebut sedikit terkoreksi dari fSI tahun 2011 yang tercatat sebesar 1,63 akibat adanya penurunan tekanan volatilitas di pasar saham.

national banking total asset improvement was supported by total loan growth that at end of 2012 reached Rp2,707,86 trillion or 23,08% growth (yoy). Thus, annual loan growth was indicating weakening compared to 2011 from 24,6% to 23,08% as the impact of global economy condition. national naking loan growth was considered favorable indicated indonesian banking intermediary system growth improvement in supporting economy financing accompanied by loan quality improvement through lower gross non-Performing Loan (nPL) ratio at banking sector from 2,07% (Third quarter/2012) to 1,87% at end of 2012. Annual banking gross nPL decreaed of 0,30% to 2,17%.

national credit condition was positively accelerated and provided positive impact on banking income growth that was recorded amounting to Rp92.83 trillion supported by bigger operational income compared to operational expense growth. Moreover, banking income positive growth was also related to bank’s effort in performing efficiency at banking operational activity indicated from decreasing trend of operating Expense to operating Income (BoPo) ratio recorded

1.815 1.951

2.079 2.200 2.266

2.543 2.556 2.708

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

PENYALURAN KREDIT PERBANKAN NASIONAL (Rp.Triliun)National Banking Loan Disbursement (Rp. Trillion)

at 75,35% at end of 2012. The level indicated significant decrease compared to previous year that was recorded at 85,34%.

Intermediary system positive growth was also encouraged by Third Party fund significant growth. As end of 2012, banking third party fund was recorded amounting to Rp3,225,20 trillion or 15,81% higher compared to 2011. Third Party fund growth was occured at every component with highest growth at saving component that was 19.87% followed by current account that was 17,53% and time deposit reached to 11,94% compared to 2011 each was 22,5%, 21,8% and 15,3%. considering its market segment, time deposit still dominated banking public fund that reached 42,8% from total third party fund available in 2012.

favorable banking system performance and recording delighting result in 2012 provided positive contribution to overall Indonesian financial system stability. Respected condition was able to maintain Indonesian economy to remain stable in the midst of global crisis. This can not be separated from banking system role that was still dominating Indonesian financial system with more than 70% banking asset segment. With growing intermediary function in financing economy and controlled financial system stability, that provides improvement on financial Stability Index (fSI) that also became nPL function average growth, compiste Index price and government Bonds yield at 1,62 level. The value was slightly corrected from fSI in 2011 that was recoreded at 1,63 caused by volatility pressure decrease at stock market.

2.351 2.438 2.545 2.785 2.826

2.956 3.050 3.225

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

TOTAL DPK PERBANKAN NASIONAL (Rp.Triliun)Total National Banking Third Party Funds (Rp.Trillion)

2,04%

1,33%1,18% 1,16%

1,38%

1,62% 1,64% 1,61%

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

RASIO NPL PERBANKAN NASIONALNational Banking NPL Ratio

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

66 67

1.836 1.959

2.119 2.158 2.276 2.319

2.445 2.502

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

Ritel

Non Ritel

51%

54%

49%46%

2011 2012

1.185 1.179 1.253

1.341

1.091 1.140 1.192 1.161

Q1 Q2 Q3 Q4

RITEL

NON RITEL

PEncAPAIAn BAnK KESEjAhTERAAn TAhUn 2012

KInERjA KEUAngAnSejalan dengan usia Bank Kesejahteraan yang terus bertambah hingga pada usianya yang ke-20 tahun, upaya transformasi terus dilakukan untuk mampu menuai berbagai prestasi yang membanggakan. Berbagai upaya tersebut menjadikan Bank Kesejahteraan masih mampu bertahan di tengah kondisi perlambatan ekonomi dunia dengan tetap mencetak hasil pencapaian yang cukup baik dari sisi pangsa pasar, komposisi pendanaan, maupun cakupan distribusi pelayanan. Seperti halnya bank nasional pada umumnya yang dipaksa harus menghadapi berbagai tantangan dan persaingan baru di tahun 2012, Bank Kesejahteraan tetap fokus pada visi dan misi yang dijunjung dalam memberikan pelayanan untuk memberikan manfaat sesuai keinginan setiap nasabah melalui perluasan basis nasabah, penguatan loyalitas nasabah, meningkatkan transaksi finansial atas layanan bank, serta memperluas jaringan, dan memperbaiki komposisi pendanaan guna mewujudkan fungsi intermediasi yang semakin kuat.

Di tahun 2012, Bank Kesejahteraan secara agresif mengoptimalkan potensi pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan dana yang kuat untuk memaksimalkan fungsi intermediasi dengan tetap mempertahankan fokus pelayanan kami kepada seluruh gerakan koperasi pegawai negeri telah terbukti dari pencatatan aset Bank Kesejahteraan yang telah mencapai angka Rp3 triliun dengan laba sebesar Rp66 miliar. Direktorat Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk yang dibentuk untuk mengelola seluruh nasabah funding telah memberikan kontribusi untuk mendukung kemajuan Bank Kesejahteraan dalam melakukan penguatan perbaikan komposisi dana. hal tersebut dilakukan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan dana murah sehingga mencapai efektifitas operasional baik yang lebih baik melalui beberapa pelaksanaan program kerja dan inisiatif pengelolaan nasabah bersama dengan seluruh cabang. Indikasi awal penguatan komposisi dana yang dilakukan telah tercermin melalui komposisi dana ritel yang telah mencapai porsi di atas 50% dari total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sebesar Rp2.501 miliar. hal ini merupakan suatu keberhasilan yang pantas dibanggakan mengingat selama ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi perbankan di Indonesia, khususnya Bank Kesejahteraan untuk meningkatkan porsi dana ritel di tengah persaingan perbankan nasional yang semakin ketat.

Sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah menerapkan beragam program pemasaran dan promosi dengan tetap mempertahankan konsistensi untuk fokus pada strategi penghimpunan dana ritel melalui promosi produk dan layanan transaction canking serta penyelenggaraan customer gathering untuk mempertahankan dan meningkatkan market awareness atas kemudahan akses bagi nasabah. Melalui upaya tersebut, maka komposisi Tabungan menunjukkan peningkatan yang sangat menggembirakan hingga mencapai sebesar 27% dibandingkan tahun 2011 atau mencapai Rp181 miliar di akhir tahun 2012, kemudian diikuti oleh pertumbuhan giro yang mencapai 27,18%, dan pertumbuhan Deposito yang mencetak pertumbuhan sebesar 15%. Pencapaian tersebut tidak lepas dari keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan brand image dan loyalitas nasabah atas eksistensi Bank Kesejahteraan yang semakin matang. Kami juga tetap fokus dalam mendorong perluasan basis nasabah salah satunya melalui pembukaan kantor cabang pembantu di wilayah Kudus, jawa-Tengah sebagai langkah kami untuk mengakomodir kebutuhan nasabah terhadap kemudahan akses kepada kami dengan kesiapan kami untuk memberikan jasa perbankan ritel kepada nasabah, seperti layanan uang tunai, ATM, pembukaan rekening, dan transaksi billing payment.

DANA RITEL & NON RITEL BANK KESEJAHTERAAN TAHUN 2012 (Rp.Miliar)Bank Kesejahteraan Retail & Non-Retail Loan 2012 (Rp Billion)

BAnK KESEjAhTERAAn AchIEvEMEnT 2012

fInAncIAL PERfoRMAncEIn accordance with Bank Kesejahteraan growing ages that in the age of 20th years, transformation effort was sustainly performed to achieve several proud accomplishment. All of those achievement encouraged Bank Kesejahteraan to survive in the midst of global economy weakening condition by recording favorable result from market segnment, loan composition or service distrbution sides. As other national banks that was generally forced to deal with various new challenge and competition, in 2012, Bank Kesejahteraan remained focus in providing service to deliver benefit referring to customers’ demand through customers basis expansion, customers loyalty enhancement, financial transaction improvement on bank services as well as network expansion and improving loan composition to realize stronger intermediary function.

In 2012, Bank Kesejahteraan aggressively optimized loan disbursement growth potential and stroing fund collection to maximize intermediary function by maintaining our service focus to public servant cooperative movement that was proven from Bank Kesejahteraan’s asset record reaching Rp3 trillion with profit amounted to Rp66 billion. fund Marketing and Product Development Directorate establisehd to manage customers’ funding provided contribution tu support Bank Kesejahteraan’s growth in conducting fund composition strengthening. This was performed as one strategies to raise low cost fundint that reached better operational effectiveness through implementation of several working program and collective customers management initiatives with all branch offices. Early indication on funding composition empowerment reflected through retail fund that reached portion in more than 50% from total third party fund that was successfully collected amounting to Rp2.501 billion. This became our proud achievement considering significant challenge for Indonesian banking, especially Bank Kesejahteraan to raise retail fund portion in the midst of national banking tighter composition.

In 2012, Bank Kesejahteraan implemented various marketing and promotional programs by maintaing its consistency to focus on retail fund collection through transaction banking products and service promotions as well as enhancing customer gathering implementation to maintain and raise market awareness on easy access for the customers. Through those efforts, significant growth reached 27% compared to 2011 or Rp181 billion by current Accoun growth that rached 27,18% and Time Deposit growth that reached 15%. The achievement can not be separated from Bank Kesejahteraan’s sucess in improving brand image and customers’ loyalty to Bank Kesejahteraan’s maturer existence. We also sustain our focus in expanding customer basis as of by inaugurating supporting branch office at Kudus, central java as our effor to accommodate customers’ needs regarding easy access with our responsiveness in providing retail banking services to the customers throughout cash, ATM, account registration and billing payment transaction services.

DANA PIHAK KETIGA BANK KESEJAHTERAAN (Rp.Miliar)Bank Kesejahteraan Third Party Fund (Rp Million)

KOMPOSISI DANA RITEL & NON RITEL BANK KESEJAHTERAANBank Kesejahteraan Retail & Non-Retail Fund Composition

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

68 69

from lending side, Bank Kesejahteraan through credit Marketing Division that was established to be responsible in managing loan disbursement activity and process to the customers is also committed to maintain and raise position at cooperative segment all over Indonesia through loan disbursement volume domination to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) that reached 98% from total loan disbursement or reached Rp2.079 billion. The amount was 8,32% higher compared to loan achievement on previous year. Moreover, Bank Kesejahteraan also succeeded in obtaining cooperative customres’ basis to 21% from KPRI existing market segement amounting to 10.400 KPRI with marketing distribution network expansion, competitive interest rate as well as enhancing loan approval process service quality that is beenficiary for customers’ needs. As additional of aggressive and ordered marketing program, Bank Kesejahteraan was intensively placed Relationship Manager (RM) at several locations to provide simplification to the customers in performing two-way communication that is expected to establish customers’ loyalty to Bank Kesejahteraan.

not only intensifying agressiveness at business unit etam, especially on credit marketing to fulfill loan disbursement service in providing customers’ satisfaction, credit Marketing Division altogether with Legal and Remedy Divison are sustainly monitored customers’ condition progress as the implementation of prudential banking principle considering tight banking policy and regulation on loan disbursement. The effort was performed to control non-Performing Loan (nPL) rate that was slightly appreciated to 1,61% at end of 2012 or 0,45% higher compared to nPL on previous year. Performing pro active approach to the customers through personal approachment as well as taking legal action if considered necessary to anticipate linger settlement process.

Dari sisi lending, Bank Kesejahteraan melalui Divisi Pemasaran Kredit yang dibentuk untuk bertanggung jawab melakukan pengelolaan terhadap seluruh aktivitas dan proses penyaluran kredit kepada nasabah juga terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi di segmen gerakan Koperasi di seluruh Indonesia melalui dominasi volume penyaluran kredit kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KP-RI) yang mencapai 98% dari total penyaluran kredit atau mencapai Rp2.079 miliar. jumlah tersebut meningkat sebesar 8,32% dari pencapaian kredit tahun sebelumnya. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga mampu meraih basis nasabah koperasi sebanyak 21% dari pangsa pasar KPRI yang ada sebanyak 10.400 KPRI dengan pengembangan jaringan distribusi pemasaran, penawaran suku bunga yang kompetitif, serta meningkatkan kualitas layanan proses persetujuan kredit yang menguntungkan bagi kebutuhan nasabah. Sebagai tambahan dari program pemasaran yang agresif dan terarah, Bank Kesejahteraan secara intensif juga menempatkan relationship Manager (RM) di beberapa wilayah untuk memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan komunikasi dua arah sehingga diharapkan dapat membangun kesetiaan nasabah kepada Bank Kesejahteraan.

Tidak hanya mengupayakan agresifitas seluruh tim pada unit bisnis, khususnya dalam hal pemasaran kredit untuk memenuhi kecepatan layanan penyaluran kredit dalam memberikan kepuasan nasabah semata, Divisi Pemasaran Kredit bersama dengan Divisi hukum dan Remedial terus memantau perkembangan kondisi setiap nasabah sebagai salah satu langkah pelaksanaan prudential banking di tengah ketatnya berbagai peraturan dan ketentuan perbankan dalam hal penyaluran kredit. Upaya tersebut dilakukan untuk menekan laju non performing loan (nPL) yang sedikit terapresiasi menjadi 1,61% di akhir tahun 2012 atau meningkat sebesar 0,45% dari nPL pada tahun sebelumnya. Melakukan pendekatan diri secara pro aktif kepada nasabah melalui strategi personal approachment serta mengambil langkah hukum apabila memang diperlukan untuk mengantisipasi penyelesaian yang berlarut-larut.

Peningkatan komposisi dana murah yang diperoleh melalui keberhasilan penghimpunan dana ritel Bank Kesejahteraan yang terus membaik telah memberikan hasil pada penurunan beban bunga sebesar 1% dibandingkan pencatatan beban bunga pada akhir tahun 2011. Dengan demikian, perolehan pendapatan bunga bersih yang tercatat pada akhir tahun 2012 juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 24% atau mencapai Rp174 miliar. Kondisi tersebut juga didukung dengan pertumbuhan pendapatan bunga yang berhasil diperoleh sebesar 9,25%. Selain dukungan unit bisnis baik lending dan funding dalam mencetak laba, Bidang Treasury dan Bidang Pengelolaan Likuiditas juga memiliki peran dan kontribusi terhadap kinerja Bank Kesejahteraan melalui pengelolaan fungsi treasury, pengelolaan aset dan liability bisnis perbankan.

Di tengah gejolak perekonomian dan kondisi pasar gerakan koperasi yang sangat dinamis, Bidang Treasury dan Bidang Pengelolaan Likuiditas tetap berinisiatif untuk memaksimalkan peluang yang ada dalam mencetak dan memaksimalkan pendapatan Bank dengan tetap menjaga tingkat likuiditas dan penguatan struktur pendanaan. Wujud keberhasilan tersebut dapat terlihat melalui pendapatan operasional lainnya yang meningkat sebesar 172% dibandingkan dengan tahun 2011 atau tercatat mencapai sebesar Rp837 juta di akhir tahun 2012 dan tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Signifikansi peningkatan tersebut menjadi tolok ukur kemampuan Bank Kesejahteraan untuk mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari para pelaku bisnis.

Low cost funding composition growth obtained through Bank Kesejahteraan’s better retail fund collection success resulted interest expense improvement of 1% compared to interest expense record at end of 2011. Therefore, net interest income recorded as end of 2012 also indicated significant growth of 24% or reached Rp174 billion. The condition was also supported by interest income growth that was successfully obtained at 9,25%. Besides lending and funding business units support in booking profit, Treasury and Liquidity Management Divisions also hold roles and contributions towards Bank Kesejahteraan’s performance through treasury, asset management and banking business liability functions management.

In the midst of economy turbulance and cooperative highly dynamic market, Treasury and Liquidity Management Division performed initiatives to maximize existing opportunity in booking and optimizing Bank’s revenue by maintaing liquidity level as well as financing structure reinforcement. The realization of those achievements can be indicated through other operationg incomes that was 172% higher compared to 2011 or recorded amounting to Rp837 million as end of 2012 without impairment lossess. Significant growth became Bank Kesejahteraan’s capability indicators to obtain recognition and trust from business players.

2,04%

1,33%1,18% 1,16%

1,38%

1,62% 1,64% 1,61%

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

RASIO NPLNPL Ratio

1.652

1.866 1.977 1.920 1.902

2.158 2.207 2.029

Q1 Q2 Q3 Q4

2011

2012

PENYALURAN KREDIT (Rp.Miliar)Loan Disbursement (Rp Billion)

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

70 71

MAnAjEMEn RISIKoPENERAPAN MANAJEMEN RISIKOSeiring dengan perjalanan Bank Kesejahteraan di dunia perbankan yang semakin berkembang menuntut Bank Kesejahteraan untuk lebih responsif terhadap perubahan skala bisnis dan kompleksitas usaha yang dihadapi oleh Bank Kesejahteraan. Melalui penerapan manajemen risiko yang mengoptimalkan penggunaan business judgement bersama dengan analisa berdasarkan kondisi historis, maka diharapkan dapat mendukung proses bisnis Bank Kesejahteraan yang lebih cepat namun tetap mengacu kepada prinsip prudential banking. Penerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan menempatkan manajemen risiko sebagai elemen penting yang melakukan pengawalan kegiatan usaha bank melalui 4 (empat) pilar utama yaitu Tata Kelola Risiko; Kerangka Manajemen Risiko; Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen, dan Sumber Daya Manusia; dan Sistem Pengendalian Risiko.

Kunci sukses pelaksanaan manajemen risiko yaitu adanya risk awareness dan kemampuan teknis yang memadai menjadi tanggung jawab dari seluruh unit kerja di Bank Kesejahteraan sehingga mampu memberikan manfaat yang optimal dalam perolehan keuntungan secara kuantitas maupun kualitas. Bank Kesejahteraan menempatkan Divisi Manajemen Risiko selaku unit pengelola risiko yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen serta ikut berperan dalam memberikan pertimbangan bagi manajemen bank yang diperkirakan dapat berdampak risiko bagi bank di masa mendatang. Manajemen Bank Kesejahteraan telah menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko yang dilandasi oleh Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no. 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagai rambu-rambu dalam menjalankan aktifitas usahanya.

organisasi manajemen risiko di Bank Kesejahteraan terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko (risk oversight) dengan Dewan Direksi bersama Komite Manajemen Risiko sebagai pelaku dalam menjalankan fungsi kebijakan risiko. Dalam rangka membekali pemahaman dan kemampuan teknis yang lebih memadai terkait penerapan manajemen risiko, Bank Kesejahteraan telah mengikutsertakan sebanyak 76 pegawai dalam program sertifikasi manajemen risiko. Di samping membekali pegawai dengan pemahaman dan kesadaran risiko dalam mengelola risiko yang mungkin dihadapi Bank Kesejahteraan sepanjang aktivitas bisnisnya, manajemen Bank Kesejahteraan telah menerbitkan kebijakan penetapan limit untuk memudahkan proses pemantauan risiko.

REVIEW MANAJEMEN RISIKOBank Kesejahteraan menyadari pentingnya penanganan potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas bisnis Bank sehingga di tahun 2012, penerapan manajemen risiko Bank Kesejahteraan menitikberatkan pada perbaikan kualitas proses dengan didukung perbaikan struktur dalam rangka meminimalkan risiko yang akan dihadapi. Secara bertahap, Bank Kesejahteraan berupaya dalam memenuhi regulasi dari Bank Indonesia terkait perhitungan kecukupan

modal Bank yang diarahkan untuk memenuhi ekspektasi para pemegang saham melalui berbagai kebijakan permodalan yang sejalan dengan rencana jangka panjang pengembangan bisnis Bank dan alokasi modal secara efisien sehingga dapat memberikan pengembalian yang optimal. Saat ini, Bank Kesejahteraan juga sedang mengembangkan pengukuran kebutuhan permodalan Bank yang mampu meng-cover seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis Bank seiring dengan persiapan penerapan Basel III serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Untuk menjamin kesesuaian proses pengukuran risiko terhadap perkembangan proses bisnis Bank Kesejahteraan, Divisi Manajemen Risiko telah melakukan evaluasi terhadap metodologi pengukuran risiko, antara lain evaluasi terhadap risk based bank rating dan penambahan parameter untuk pengukuran risiko kepatuhan. Evaluasi juga dilakukan pada aplikasi sistem credit rating untuk pengukuran risiko kredit koperasi dan parameter oRSA (operational risk Self assessment) untuk pengukuran risiko operasional yang pengembangannya akan diimplementasikan dalam program kerja di tahun mendatang.

Pengelolaan risiko pada seluruh aktivitas bisnis bank ditujukan mengelola setiap risiko tersebut pada level yang dapat diterima dan di- review secara berkala dan bankwide oleh unit manajemen risiko.

Penempatan risk officer di setiap jaringan kantor yang berkewajiban untuk memastikan pelaksanaan review manajemen risiko, kepatuhan, dan kontrol intern dalam setiap kegiatan atau transaksi menjadi salah satu upaya Bank Kesejahteraan dalam mengedepankan pengelolaan risiko hukum yang efektif.

Pengelolaan Risiko KreditPengelolaan risiko pada aktivitas perkreditan bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan menimalisir kemungkinan kerugian yang muncul karena berbagai faktor yang timbul dari aktivitas nasabah terhadap kemampuannya untuk memenuhi kewajiban. Proses kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan dengan didasari kebijakan kredit yang dijelaskan secara lebih detail pada Standard operating procedure (SoP) Perkreditan. Proses analisa kredit dilakukan oleh unit bisnis dan unit risiko yang independen dengan fungsi persetujuan kredit dilakukan melalui mekanisme dalam forum Komite Kredit berdasarkan prinsip dual kontrol (four eyes principal) terhadap seluruh proposal permohonan kredit. Bank juga telah melakukan pengembangan terhadap aplikasi sistem credit scoring untuk pengukuran risiko kredit perorangan terkait peluncuran produk kredit kendaraan bermotor.

Implementasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap proses perkreditan pada tahun 2012 dapat terlihat pada:a. Peningkatan kualitas pada proses kontrol pencairan kredit. b. Penyempurnaan Standard operating procedure Restrukturisasi

Kredit, hapus Buku dan hapus Tagih. c. Workshop tentang perkreditan dan pengaruhnya pada Tingkat

Kesehatan Bank bagi seluruh Relationship Manager Kredit

Sebagai langkah antisipatif dalam mengelola kualitas debitur, Bank Kesejahteraan melakukan proses simulasi terhadap portofolio

RISK MAnAgEMEnTRISK MANAGEMENT IMPLEMENTATIONIn accordance with Bank Kesejahteraan’s journey at growing banking industry, encouraged Bank Kesejahteraan to be more responsive towards changing on business scale and complexity faced by Bank Kesejahteraan. Through the implementation of risk management that optimized business judgement utilziation altogether with analysis based on historical condition, it is expected to support Bank Kesejahteraan’s rapid business process by referring to prudential banking principle. Risk management implementation at Bank Kesejahteraan placed risk management as significant element in carrying business activity towards 4 (four) main pillars that are Risk governance, Risk Management framework, Risk Management Process, Management Information System, human Resources and Risk controlling System.

Key success of risk management implementation is the existence of risk awareness and appropriate technical ability as the responsibility of every working unit at Bank Kesejahteraan to provide optimum benefit in obtaining profit both quantitatively or qualitatively. Bank Kesejahteraan placed Risk Management Division as risk management unit that holds its duties and responsibilities independently as well as participating in providing consideration for bank’s management that is predicted to provide risk for the bank in the future. Bank Kesejahteraan’s management has implemented several risk management implementation procedures and policy pursuant to Bank Indonesia Regulation no. 5/8/PBI/2003 amended by Bank Indonesia Regulation no. 11/25/PBI/2009 regarding Risk Management Implementation for commercial Bank as the guideline in carrying its business activity.

Risk Management organization at Bank Kesejahteraan consists of Board of commissioners that implements risk oversight function with the Board of Directors assisted by Risk Management committee as the officer in implementing risk policy function. To provide better technical ability and understanding regarding risk management implementation, Bank Kesejahteraan particiapted 76 employees on risk management certification program. Besides providing employees with risk understanding and awareness in managing any risks that may be faced by Bank Kesejahteraan on its business activity, the bank’s management also issued limit implementation policy to simplify risk oversight process.

RISK MANAGEMENT REVIEWBank Kesejahteraan awares the importance of performing mitigation on risk potential that may occur form Bank’s business activity that in 2012, Bank Kesejahteraan’s risk management implementation was focused on process quality improvement supported by structural improvement to minimize faced risks. gradually, Bank Kesejahteraan strived to comply regulation from Bank Indoensia related to Bank’s capital adequacy that is directed to fulfill shareholders’ expectation

through several capital policy in line with long-term Bank’s development plan as well as efficient capital allocation to provide optimum yield. currently, Bank Kesejahteraan also develops Bank’s capital necessity measurement that is able to veover every risk attached to Bank’s business activity in accordance with Basel III implementation preparation as well as other inititives and regulations issued by Bank Indonesia.

To ensure appropriateness of risk measurement process towards Bank’s busienss process development, Risk Management Division has performed evaluation towards risk masurement methodology, such as evaluation on Risk-based Bank Rating and paramater addition for compliance risk measurement. Evaluation was also conducted on credit rating system application to measure cooperative loan risk and operational Risk Self-Assessment paramater to measure operational risk that the development will be implemented on next year working program.

Risk Management at bank’s business activity was directed to manage every possible risks at acceptable level and periodically reviewed and bankwide by risk management unit.

Risk officer placement at every office network is to ensure implementation of risk management review, compliance, and intern audit in every activity or transaction becomes one of Bank Kesejahteraan’s effort in promoting effective legal risk mitigation.

Credit Risk MitigationRisk mitigation at credit activity is aimed to measure, anticipate, and minimize loss potential that may occur caused by several factors from customers’ acitivity towards their ability to settle their obligation. credit process at Bank Kesejahteraan is performed referring to credit policy stated comprehensively on credit Industry Standard operating Procedure (SoP). credit Analysis Process is carried by independent credit and risk units within loan approval function performed through mechanism at credit committee based on four eye principal towards every loan proposal. The Bank also conducted credit scoring system application development to assess perosnal loan risk related to motor vehicle loan product launching.

Risk management implementation on risk process in 2012, can be inferred from:a. quality improvement on loan liquefaction control process.b. Loan Restructuration, Write-off and haircut Standard operating

Procedure Refinement.c. credit and its impact on Bank’s Soundness level Workshop for

every credit Relationship Manager.

As anticipatory step in managing debtor quality, Bank Kesejahteraan performs periodic simulation towards Bank’s loan disbursement

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

72 73

penyaluran kredit Bank secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio Bank akibat beberapa perubahan parameter kondisi ekonomi yang mungkin terjadi. hasil dari simulasi menjadi gambaran atau acuan bagi Bank untuk melakukan pemantauan atau monitoring yang lebih ketat kepada nasabah atau debitur-debitur yang berpotensi mengalami penurunan kualitas untuk selanjutnya menetapkan langkah antisipatif yang diperlukan guna menanggulangi dampak yang lebih buruk.

Divisi hukum dan Remedial menjadi perangkat penting dalam menjalankan kebijakan penanganan collection and recovery untuk lebih fokus, sistematis, agresif, dan terintegrasi dalam melakukan pemantauan berkala seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan baik melalui telepon maupun kunjungan on the spot. Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengembangkan model Probability of Default (PD) dan Loss given Default (LgD) untuk menghitung eksposur yang ada dalam rangka mendukung penerapan Basel II terkait perhitungan cadangan Kerugian Penurunan nilai (cKPn). Dengan sistem pengelolaan yang terus dikembangkan, Bank Kesejahteraan berharap dapat terus memperbaiki performa kualitas kredit dari yang telah tercatat di akhir tahun 2012 dengan nilai nPL yang sedikit terkoreksi di angka 1,61%. Meskipun demikian, nilai tersebut masih relatif terjaga dari nilai nPL maksimum sebesar 5%.

Risiko PasarPengelolaan risiko pasar pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan menetapkan limit-limit risiko pasar agar eksposur tetap sejalan dengan risk appetite melalui:a. Mencermati perkembangan ekonomi, tingkat inflasi dan

perubahan kebijakan oleh regulator, yang dapat berpengaruh pada marjin, laba, cost of fund, dan permodalan.

b. Melakukan kontrol terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga melalui peran aktif ALco terkait dengan perkembangan usaha Bank dan struktur sumber dana serta penetapan limit – limit risiko pasar.

c. Pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan pencapaian target bisnis dan pendapat tercapai dalam kondisi yang optimal.

d. Peran aktif seluruh jaringan kantor untuk melakukan monitoring arus kas dan pengelolaan stabilitas cash flow dalam rangka menjaga tingkat kebutuhan likuiditas.

e. Pemantauan secara konsisten suku bunga pasar dan evaluasi atas tarif suku bunga dalam rangka penetapan SBDK.

Risiko LikuiditasPenerapan pengelolaan risiko likuiditas menjadi hal penting yang harus dilakukan seluruh elemen perbankan untuk menghindari ketidakmampuan Bank dalam menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar untuk memberikan dampak positif bagi pertumbuhan profitabilitas dan modal Bank. Risiko likuiditas bank dapat diukur melalui beberapa indikator yang dapat dipantau secara berkala, antara lain rasio giro Wajib Minimum, secondary reserves sebagai cadangan likuiditas, dan loan to deposit ratio (LDR) dengan penetapan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator maupun kebijakan internal pada Bank.

Dalam rangka untuk mengendalikan risiko likuiditas, Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan yang memadai agar setiap saat dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo, baik jangka pendek

maupun jangka menengah. fokus Bank Kesejahteraan untuk memastikan tingkat kebutuhan arus kas menjadi prioritas utama agar tidak terdapat kendala dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek melalui aset likuid yang terkelola dengan baik.

Diversifikasi atas struktur dana dan sumber dana Bank juga merupakan bagian utama dari pengelolaan risiko likuiditas untuk menjaga agar struktur neraca tetap sehat dan berkualitas. Berbagai upaya implementasi penerapan manajemen risiko terkait pengelolaan terhadap risiko likuiditas tercermin sebagai berikut:a. Memperkuat struktur sumber dana melalui penetapan sasaran

terkait komposisi dana korporasi dan dana retail b. Peluncuran produk tabungan pilar untuk mengoptimalkan sumber

dana retail.c. Melengkapi/menyempurnakan/menerbitkan kebijakan yang

mengatur tentang penarikan dana tabungan dan prosedur pencairan/pemblokiran deposito serta kebijakan asset & liability management (ALMA).

d. Menurunkan secara berkelanjutan portfolio dan rasio deposan inti.

e. Penerapan kebijakan limit portfolio penempatan dana pihak ketiga yang lebih terarah dan terstruktur.

f. Memperbaiki maturity profile dana pihak ketiga melalui komposisi deposito jangka pendek ke jangka panjang.

g. Memperkuat data base dalam rangka penetapan strategi sumber dana.

Risiko OperasionalSelain beberapa risiko tersebut di atas, pengelolaan risiko operasional juga menjadi hal mendasar dalam proses operasional perbankan. Risiko operasional dapat disebabkan oleh adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi operasional Bank. Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan pengelolaan manajemen risiko operasional di Bank Kesejahteraan, bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Memperkuat pengawasan aktif melalui perubahan susunan

komite Manajemen Risiko.b. Melengkapi/menyempurnakan/menerbitkan kebijakan yang

mengatur tentang prosedur pengaktifan rekening pasif, prosedur penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah dan pengaturan kembali hak akses user pada sistem aplikasi.

c. Sosialisasi Risiko operasional di kantor beberapa kantor cabang dalam rangka untuk mendukung penerapan budaya sadar risiko.

d. Workshop operasional dan Pendanaan.e. Peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan agar mitigasi

risiko dapat diterapkan sejak awal proses pada semua aktivitas di seluruh unit kerja.

Risiko LainnyaDi samping risiko-risiko utama yang dihadapi Bank Kesejahteraan dalam perjalanan perkembangan bisnisnya, Bank Kesejahteraan juga memahami adanya risiko-risiko lain yang melekat dan harus dikelola secara berkesinambungan untuk melindungi Bank dari kerugian yang berdampak baik secara finansial maupun non finansial. Risiko-risiko lain tersebut antara lain risiko kepatuhan, hukum, strategik, dan risiko reputasi. Seluruh risiko yang ada selalu dinilai dan diukur setiap tahunnya untuk dilaporkan kepada manajemen intern Bank

portfolio to assess any change on Bank’s portfolio quality caused by several change on economic condition indicators that may occur. Result of the simulation becomes Bank’s reference or guideline in performing advance monitoring or supervision to the customers or debtors that may potentially experience quality degradation to further implement necessary anticipatory steps to overcome worse possible impact.

Legal and Remedy Division becomes important instrument in performing collection and recovery policy to be more focus, systematic, agressive and integrated in carrying periodic monitoring at every collection activity performed both through phone line or on the spot visit. Bank Kesejahteraan always develops Probability of Default (PD) and Loss given Default (LgD) models to calculate existing exposure in supporting Basel II implementation related to Impairment Losses measurement. Within expected management system, Bank Kesejahteraan is expeceted to continuously improve loan quality performance that as end of 2012 recorded with nPL rate slightly corrected at 1,61% level. Thus, the nPL rate was considered stable from nPL maxium rate of 5%.

Market RiskRisk market mitigation at Bank Kesejahteraan is carried by implementing market risk limits that the exposure is in line with risk appetite throughout:a. Reviewing economy, inflation rate and regulator policy changing

development that may affect margin, profit, cost of fund and capital.

b. Performing control on any risk occured from interest rate changing through ALco active role related to Bank’s business development and fund source structure as well as market risk limits implementation.

c. Monitoring terasury performance to ensure business target accomplishment and recommendation acheived on optimum condition.

d. Active role from every office network to perform cash flow monitoring and stabiligy management in order to raise liquidity necessity level.

e. consistent monitoring on market interest rate and evaluation on interest rate tariff regarding prime lending rate implementation.

Liquidity RiskLiquidity risk management implementation becomes necessary part that has to be carried by banking element to prevent Bank’s inability to provide fair price liquidity to provide positive impact on Bank’s profitability and capital growth. Bank’s liquidity risk may be assessed through several indicators that are periodically reviewed such as Minimum Reserve Requirement, secondary reserve as liquidity reserve and loan to deposit ratio (LDR) with limit implementation referring to regulator’s provision as well as Bank’s internal policy.

To mitigate liquidity risk, Bank Kesejahteraan has formulated appropriate plicy that it will be able to fulfill mature liability everytime, both short or middle-term liabilities. Bank Kesejahteraan’s focus to

ensure cashflow’s necessity level becomes main priority that there is no obsatacle in fulfilling short-term liability through well-managed liquid assets.

Diversification on cash structure and Bank’s fund source also becomes main part of liquidity risk management o maintain health and qualified balance sheet structure. Several implementation effort related to liquidity risk mitigation is reflected from several aspects, as of:

a. Strengthening fund source structure through target implementation regarding corporate and retail fund composition.

b. Pilar saving product launching to optimize retail fund source.

c. completing/refining/issuing policies regulating saving fund withdrawal and time depost liquefaction/blocking procedure as well as asset & liability (ALMA) policy.

d. gradually reducing core deposit ratio and portfolio.

e. Implementing more structured and organized portfolio limit policy on thrid party fund placement.

f. Improving third party fund maturity profile through short term to long term time deposit composition.

g. Strengthening database to implement fund source strategy.

Operational RiskBesides above mentioned risks, operational risk mitigation also becomes fundamental element at banking operational process. The operational risks may be caused by insufficiency and/or failure on internal process function, human error, system failure or other external factors that may affect Bank’s operational. To enhance operational risk management implementation effectiveness at Bank Kesejahteraan, the bank has performed several activities, such as:

a. Strengthening active monitoring through Risk Management committee composition changes.

b. completing/refining/issuing policies that regulate passive account activation, customers complaint settlement and user access rights at application system reconficuration procedures.

c. operational risk socialization at several branch office to support risk awareness culture implementation.

d. operational and funding workshop.e. Improving hR quality in sustainable manner that the risk mitigation

can be early implemented at every activities in all working units.

Other RisksBesides main risks faced by Bank Kesejahteraan in its business development journey, Bank Kesejahteraan also awares that other attached risks also has to be mitigated in sustainable manners to preserve the Bank from any loss both in term of financial or non-financial loss. other risks such as compliance, legal, strategic and reputation risks. All of exisitng risks is measured and assessed annually to be reported to Bank Kesejahteraan's internal management or Bank Indonesia under risk management implementation throughout

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

74 75

Kesejahteraan maupun kepada Bank Indonesia dengan implementasi pengelolaan manajemen risiko melalui:a. Melengkapi kebutuhan Buku Pedoman Perusahaan di setiap unit

kerja dan kantor cabang. b. Melakukan kajian atas kebijakan dan merevisi ketentuan-ketentuan

yang belum sejalan dengan kondisi Bank dan regulasi Bank Indonesia.

c. Early Warning di tingkat internal maupun eksternal melalui informasi tertulis.

d. Sosialisasi APU & PPT dan evaluasi terhadap penerapan APU dan PPT

e. Menerbitkan kebijakan tentang penetapan Perhitungan cadangan Kerugian Penurunan nilai Kolektif.

f. Pelaksanaan rapat kinerja dalam rangka evaluasi terhadap pencapaian sasaran.

Dalam hal risiko kepatuhan, Bank memiliki pedoman perilaku dan budaya kerja perusahaan yang terus dikristalisasikan kepada seluruh unit kerja melalui program morning briefing untuk dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara periodik. Risiko kepatuhan dapat muncul manakala Bank tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan, dan kode etik dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai salah satu pelaku industri keuangan. Satuan Kerja Kepatuhan sebagai unit yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi, menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja kepatuhan agar budaya kepatuhan tetap berjalan pada kebijakan kepatuhan regulasi dan prosedur. Disisi lain, kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur merupakan tanggung jawab dari semua pegawai dan dipantau secara konsisten.

Dalam hal risiko hukum, Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha meningkatkan pengendalian pengelolaan risiko hukum yang melekat pada Divisi hukum dan Remedial untuk aktif bertanggung jawab dalam proses memitigasi kemungkinan munculnya kerugian akibat kelemahan dalam hal perikatan yang dapat menjadi sumber sengketa di kemudian hari.

Dalam hal risiko stratejik, Bank Kesejahteraan melalui Direksi dan Komisaris selaku manajemen bank selalu aktif melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan terhadap penyusunan target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam rencana strategis Bank dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal Bank. Selain itu, Direksi secara konsisten melibatkan seluruh unit kerja dan kantor cabang serta kantor cabang pembantu dalam me-review kinerja atas setiap program kerja yang disusun melalui laporan yang disampaikan oleh unit kerja Perencanaan Korporasi maupun dalam rapat kerja setiap triwulan.

Dalam hal risiko reputasi, Bank Kesejahteraan menempatkan bahwa perlindungan atas reputasi Bank Kesejahteraan harus memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang waktu, didukung dengan kontrol yang melekat untuk memastikan praktek-praktek bisnis yang sehat melalui peran serta dari seluruh jajaran organisasi untuk berperan aktif menjaga reputasi bank mengingat risiko reputasi dapat terjadi secara independen dari jenis risiko lainnya. Selain itu,

Bank Kesejahteraan juga terus mengembangkan program Corporate Social responsibility yang dilaksanakan baik dalam bidang pendidikan, kesenian, olahraga, kesehatan, maupun keagamaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Penilaian profil risiko yang dilakukan pada Bank Kesejahteraan mencakup penilaian risiko inheren baik secara kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang melekat pada aktivitas – aktivitas Bank dan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko. Pada akhir tahun 2012, profil risiko inheren Bank Kesejahteraan berada pada peringkat low to Moderate. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang. Sedangkan kualitas penerapan manajemen risiko telah dilaksanakan secara cukup Memadai (fair), meskipun masih terdapat kelemahan yang bersifat minor dan telah mendapat tindak lanjut dari manajemen melalui arahan dan perbaikan pada kualitas proses hingga pengambilan keputusan serta keterlibatan secara langsung pada aktivitas-aktivitas yang diperkirakan dapat berdampak risiko

Selain penilaian terhadap profil risiko Bank, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian tingkat kesehatan secara self-assessment yang mencakup 4 faktor yang telah ditetapkan Bank Indonesia terdiri dari profil risiko, gcg, rentabilitas dan permodalan. Terhadap kelemahan yang secara umum cukup signifikan, manajemen bank telah mengupayakan perbaikan melalui koordinasi ke seluruh jajaran organisasi di kantor pusat dan kantor cabang melalui kajian secara komprehensif dengan melibatkan seluruh jajaran organisasi, melakukan review atas kebijakan, penetapan limit, wewenang dan tanggung jawab maupun menerbitkan kebijakan baru agar tidak mengganggu kelangsungan usaha Bank. Keberhasilan penerapan manajemen risiko Bank Kesejahteraan dalam bidang risiko operasional dibuktikan dengan keberhasilan Bank Kesejahteraan memperoleh penghargaan dari Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 dalam kategori Bank Swasta nasional Terbaik dengan Aset Rp1-10 triliun di Bidang Manajemen Risiko operasional untuk Audit Teknologi Informasi.

hasil penilaian tingkat kesehatan bank secara self assesment untuk posisi Desember 2012 secara komposit berada pada peringkat Sehat. hal tersebut mencerminkan bahwa kondisi Bank secara umum sehat karena Bank dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal, dengan peringkat profil risiko, penerapan gcg, rentabilitas dan permodalan yang secara umum baik. Penerapan gcg Bank dinilai Baik yang mencerminkan kemampuan dan konsistensi Direksi dalam melakukan penerapan Good Corporate Governance yang cukup baik dan memadai atas prinsip-prinsip dasar good corporate governance. Dalam hal rasio rentabilitas, selama tahun 2012 menunjukkan bahwa posisi rentabilitas Bank berada pada peringkat Memadai. Kondisi ini menunjukkan kemampuan rentabilitas Bank masih tinggi dalam rangka untuk mengantisipasi potensi kerugian dan peningkatan modal. Selain itu, rasio kecukupan modal bank dinilai Sangat Memadai, dengan rasio kecukupan modal di atas 8,00% atau sebesar 12,11% yang menunjukkan tingkat modal Bank berada lebih tinggi dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang berlaku.

several activities, as follows:

a. completing company guideline Book demand at every workign unit and Branch office.

b. Performing review on policy and revising provisions that are considered conflcited with the Bank’s condition and Bank Indonesia Regulation.

c. Early Warning at internal or external level through written notification.

d. APU & PPT socialization and evaluation towards APU & PPT implementation.

e. Issuing policy regarding collective Impairment Losses reserve measurement.

f. Implementation of performance meeting regarding evaluation of target achievement.

Regarding compliance risk, the Bank holds code of conduct and corporate culture that continously internalizes to every working unit through morning briefing program to be reported to compliance and Risk Management Director periodically. compliane risk may occur when the Bank is failed to meet its obligation in complying applicable law or regulation, procedures as well as ethic code in carrying its business activiites as part of financial industry players. compliance working unit as the responsible unit to evaluate, implement and maintaining compliance framework that the compliance culture is sustainly carried at compliance policy regulation and procedure. on the other hand, compliance towards policy and regulation becomes part of every employee responsibility and consistently monitored.

Regarding legal risk, Bank Kesejahteraan always improves legal risk mitigation attached at Legal and Remedy Division to be actively responsible at the mitigation process to overcome any loss potential possibility caused by weakness in boundary that may be source of dispute in the future.

Regarding strategic risk, Bank Kesejahteraan through the Boc and BoD as the bank’s management actively performs performance review as well as policy evaluation towards business target formulation and carrying improvement steps required at Bank’s strategic plan by considering bank’s internal and external condition. Moreover, the BoD also consistently involves every working unit and branch office as well as supporting branch office in reviewing performance of every working program formualted through report delivered by corporate Planning working unit or through quaretr working meeting.

Regarding reputation risk, Bank Kesejahteraan places that protection of Bank Kesejahteraan’s reputation has to be prioritized at every activities in everytime, supproted by attached control to ensure sound business practive through the participation from all organization management to actively preserve bank’s reputation considering reputation risk may independently occur from other risk type. furthermore, Bank Kesejahteraan also develops corporate Social

Responsibility program carried on health, culture, sport, education or religious aspects to provide benefit for general public.

Risk profile assessment carried at Bank Kesejahteraan is including inherent risk asssessment both in quantitative or qualitative methods on any risk attached at Bank’s activities and risk management implementation quality assessment. As end of 2012, Bank Kesejahteraan’s inherent risk profile assessed at Low to Moderate level. The condition reflected that by considering Bank’s implemented business activities, loss potential faced by the Bank from composite inherent risk was relatively low in particular period in the future. While, risk management implementation quality has been assessed in fair level, though there were several minor weaknessess and had been followed-up by the management throughout several recommendation and improvement on process quality that the decision making and direct participation several activities that were predicted may cause risk effect.

Besides Bank’s risk profile assessment, Bank Kesejahteraan also conducts bank’s soundness level including 4 factors implemented by Bank Indonesia consists of risk profile, gcg, rentability and capital aspect. There was signigicant generall weakness, the bank’s managemnet has performed improvement effort through coordination to all organization at head and Branch offices throughout comprehensive review by participating all organization level, performing policy review, limit implementation, duties and responsibilities as well as issuing new policy that will not negatively affect bank’s business sustainability. Success of Bank Kesejahteraan’s risk management implementation on operational risk aspect is proved on Bank Kesejahteraan’s achievement on Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 on Best national PRovate Bank with Rp1-10 trillion asset category at operational Risk Management Division for Information Technology Audit.

Result of bank’s soundness level as self assesment for December 2012 position from composite position was fair Sound. This reflected that Bank’s general condition is relatively sound that will be able to overcome significant negative impact from business condition and external factor changing, with risk profil, gcg implementation, rentability and capital level were generally fair. Bank’s gcg implementation was assessed fair reflecting BoD’s ability and consistency in implementing appropriate good corporate governance referring to good corporate governance basic principles, in 2012, indicating that Bank’s rentability position was exceed fair level. This condition indicated Bank’s rentability comptency remained high in anticipating loss potential and capital increase. Thus, Bank’s capital adequacy ratio is also considered fair with capital adequacy ration above 8% or 12,11% that indicated Bank’s capital level is exceeding appliacble Minimum capital Provision obligation.

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

76 77

TEKnoLogI DAn oPERASIonALPeningkatan kualitas layanan perbankan bagi para nasabah maupun

pemenuhan kebutuhan pengembangan bisnis dan operasional bank

menjadi kebutuhan mutlak bagi Bank Kesejahteraan untuk

mengandalkan adanya dukungan Teknologi Informasi yang handal

dan optimal. Bank Kesejahteraan melalui Divisi Teknologi terus

berupaya melakukan transformasi sebagai bentuk pemenuhan

komitmen di dalam pemanfaatan Teknologi Informasi yang tergambar

dalam kebijakan dan strategi Pengembangan Teknologi Informasi

dalam Rencana Bisnis Bank. Penetapan implementasi teknologi

informasi harus dilakukan secara tepat dan baik yang diselaraskan

dengan kebutuhan serta disesuaikan dengan tingkat kemampuan

dan keberadaan sumber daya yang ada di Bank Kesejahteraan.

Pengembangan teknologi informasi yang digunakan di Bank

Kesejahteraan selalu mengacu kepada peraturan dan ketentuan

yang berlaku baik yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, maupun

regulator lainnya sejalan dengan komitmen Bank Kesejahteraan

dalam mengusung praktik Good Corporate Governance dengan

menerapkan manajemen risiko Teknologi Informasi yang semakin

baik. Seluruh pengembangan teknologi dan informasi tersebut

tertuang dalam IT Strategic Plan sebagai penjabaran rencana strategis

korporasi dalam menyediakan layanan perbankan dan dukungan

operasional yang dinamis terhadap aktivitas bank. Memenuhi

ketentuan Bank Indonesia yang ada dalam PBI no.9/15/2007 dan SE

BI no.9/30/DPnP tanggal 12 Desember 2007, serta didalam mendukung

visi dan Misi Bank Kesejahteraan, maka terhitung sejak 5(lima) tahun

terakhir, Teknologi Informasi Bank Kesejahteraan telah mengembangkan

dan mengimplementasikan Sistem Delivery Channel, penataan dan

peremajaan Data Center berikut Disaster recovery Center (DrC) dan

infrastruktur terkait lainnya, serta peningkatan sistem pengamanan

informasi dan data, yaitu mulai dari penyediaan alat monitoring, alat

backup/redunden System hingga berupa penyiapan skenario solusi

dalam menghadapi dan menanggulangi suatu bencana (disaster).

Transformasi Bank Kesejahteraan selalu mengupayakan untuk

memperkuat konsolidasi pengembangan infrastruktur yang memadai,

memperkuat kontrol operasional yang didukung dengan peningkatan

kompetensi SDM yang memadai dalam mewujudkan Good Corporate

Governance secara bankwide diharapkan dapat menciptakan layanan

prima bagi nasabah. Layanan prima yang menjadi fokus dan perhatian

utama Bank Kesejahteraan, tidak terlepas dari kesiapan teknologi

dan informasi dalam memberikan dukungan yang baik. hal tersebut

dapat tercermin melalui penyerapan nilai anggaran IT yang terus

meningkat dari tahun-tahun sebelumnya dengan tujuan untuk

menciptakan pengembangan bisnis dan operasional bank yang

semakin dinamis.

Kesungguhan dalam memberikan layanan terbaik bagi kepentingan

nasabah terwujud melalui peran teknologi untuk melakukan

penggantian sistem switching yang diharapkan lebih mampu

mengakomodir kebutuhan pengembangan delivery channel sekaligus

langkah menuju implementasi chip card system sehingga memudahkan

hubungan Bank Kesejahteraan untuk melampaui harapan nasabah

terhadap bentuk layanan yang kami berikan. Selain itu, Bank

Kesejahteraan melalui kesiapan teknologi informasi juga terwujud

melalui upaya kami untuk melengkapi keanggotaan komunitas

jaringan ATM dengan jaringan ALTo network. Pengembangan inovasi

juga dilakukan untuk kebutuhan internal Bank Kesejahteraan dengan

implementasi beberapa aplikasi rating dan scoring yang berbasis

web, aplikasi documentation system, aplikasi signature system, serta

sistem aplikasi help desk.

TEchnoLogy AnD oPERATIonALBanking service quality improvement for the customers as well as

banks’ business and operational development becomes necessary

requirements for Bank Kesejahteraan to reliy on reliable and optimum

Information Technology support. Bank Kesejahteraan through

Technology Division continuously performs transformation in form

of commitment realization at Information Technology utilization

stated on the Information Technology Development strategy and

policy in Bank’s Business Plan. Information Technology implementation

also has to be accurately performed and in accordance with Bank

Kesejahteraan’s current resources’ ability and availabilty.

Information technology development used at Bank Kesejahteraan

is always referring to applicable regulation both issued by Bank

Indonesia or other regulators in line with Bank Kesejahteraan’s

commitment in promoting good corporate governance practive

by implementing better Information Technology risk management.

Every information and technology development stated on IT Strategic

Plan as corporate strategic plan description in providing dynamic

baning service and operational support towards bank’s activity.

complying with Bank Indonesia Regulation stated at PBI no. 9/15/

PBI/2007 and Bank Indonesia circular Letter no. 9/30/DPnP dated

December 12th, 2007, as well as in supporting Bank Kesejahteraan’s

vision and mission, that sicne the last 5 (five) years, Bank Kesejahteraan’s

information technology has developed and implemented Delivery

channel System, Data centre sophistication and reorganization,

other related infrastrucures improvement, as well as information and

data securing system improvement, starting from monitoring tools

provision, backup/redundant system tools to solution scheme

preparation in overcoming disaster recovery.

Bank Kesejahteraan’s transformation always strives to enhance proper

consolidated infrastructure development, strengthening operational

control supported by hR competency improvement in realizing

good corporate governance in bankwide manner is expeceted to

create excellent service for the customers. The excellent service

become Bank Kesejahteraan’s main focus integrated with information

and technology readiness in providing best support. This may be

reflected from higher IT budget compared to previous years aiming

to establish more dynamic bank’s business and operational

development.

commitment in providing excellent service to customers’ interest

is realized through technology contribution in replacing switching

system that is expected to be more accomodating delivery channel

development needs as well as an effort towards chip card system

implementation that will simplify Bank Kesejahteraan’s relationship

to exceed customres’ expectation in our provided services. Thus,

Bank Kesejahteraan through information technology readiness is

also realized in our effort to complete ATM network membership

with ALTo network. Innovation development is also carried for Bank

Kesejahteraan’s internal necessity within the implementation of

several web-based rating and scoring application, documentation

system applicaiton, signature system as well as help desk application

system implementation.

Bank Kesejahteraan melalui Divisi Teknologi terus berupaya melakukan transformasi sebagai bentuk pemenuhan komitmen di dalam pemanfaatan Teknologi Informasi yang tergambar dalam kebijakan dan strategi Pengembangan Teknologi Informasi dalam Rencana Bisnis Bank.

Bank Kesejahteraan through Technology Division continuously performs transformation in form of commitment realization at Information Technology utilization stated on the Information Technology Development strategy and policy in Bank’s Business Plan.

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

78 79

SUMBER DAyA MAnUSIAMenjalankan tanggung jawabnya sebagai partner strategis dalam pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia sejalan dengan peningkatan bisnis di Bank Kesejahteraan, Divisi Sumber Daya Manusia terus berupaya melanjutkan proses transformasi yang telah dilakukan pada periode sebelumnya untuk mencetak pegawai dengan kompetensi yang memadai baik dari segi kemampuan maupun sikap sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Setiap pengembangan strategi dan kebijakan yang dilakukan Divisi SDM senantiasa dilakukan dengan mengikuti best practise yang ada dan berkembang dalam industri perbankan yang dituangkan dalam kebijakan dan Standar operating procedures (SoP) yang terus di -review dan disempurnakan untuk membantu dalam memastikan penerapan kebijakan SDM yang menyeluruh di setiap unit kerja.

Seiring dengan pertumbuhan Bank Kesejahteraan yang semakin cepat, maka diperlukan pemenuhan kebutuhan dan penempatan pegawai yang tepat dan akurat sesuai bidang kompetensi yang dimiliki setiap pegawai. Selain melalui jalur penerimaan pegawai officer Development program (oDP) sebagai kunci pegawai pimpinan Bank Kesejahteraan di masa datang yang telah dimulai sejak 2 (dua) periode sebelumnya, maka untuk tahun 2012 Bank Kesejahteraan memulai jalur pemenuhan kompetensi pegawai pada level Middle Management Development program (MMDP) Batch I. Bank Kesejahteraan melalui Divisi SDM juga sedang menata kembali perbaikan baik dari sisi rekrutmen dan pola pengembangan serta pelatihan yang lebih terstruktur. Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang semakin dinamis, diperlukan organisasi yang efisien dan efektif untuk

meningkatkan kemampuan bersaing di pasar. Pengembangan organisasi pada Bank Kesejahteraan difokuskan pada organization review dan kajian terhadap produktifitas dan efektifitas untuk mendukung inisiatif strategi perusahaan yang didukung dengan proses learning development melalui sharing knowledge dan coaching dalam peningkatan kompetensi pegawai Bank Kesejahteraan secara berkesinambungan.

Pengelolaan sumber daya manusia menjadi faktor penting bagi pertumbuhan Bank Kesejahteraan secara sustainable. Salah satu hal yang terus diperbaiki adalah sistem penilaian kinerja pegawai yang dibangun dengan proses komunikasi yang efektif antara pegawai dengan kepala unit kerja dalam menyusun perencanaan kinerja atau sasaran yang akan dicapai selama 1 (satu) tahun mendatang untuk dijadikan tolok ukur penilaian secara periodik. Melalui sistem komunikasi yang efektif, diharapkan setiap pegawai dapat meningkatkan tanggung jawab dan produktifitasnya melalui pemahaman yang benar dan menyeluruh tentang bagaimana kepala unit akan memberikan apresiasi atas kinerja sesuai dengan individual development yang dilihat dari Key performance indicator (KPI). Prinsip yang digunakan dalam penilaian kinerja adalah keadilan, keterbukaan, obyektif, dan langsung dengan bobot komponen penilaian yang disesuaikan dengan tingkat kepentingan unsur komponen bagi organisasi dan individu yang menjabat. Di samping itu, Divisi SDM bersama Direksi dan Komite Kepegawaian berusaha untuk terus melakukan inovasi dan penyempurnaan di bidang pemberian rewards sebagai upaya dalam menumbuhkan motivasi dan kesadaran bersaing secara sehat untuk kepentingan perusahaan.

Divisi Sumber Daya Manusia dan seluruh jajaran Direksi beserta segenap pegawai di tahun 2012 tetap berkomitmen untuk meneruskan kristalisasi penerapan budaya kerja perusahaan, budaya risiko, maupun budaya kepatuhan dengan membenahi aspek teamwork dan continuous improvement di seluruh jaringan kantor baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Proses perbaikan tersebut lebih ditekankan kepada peran role model untuk dapat melakukan monitoring implementasi budaya kerja secara langsung. Selain itu, seluruh karyawan juga didorong untuk dapat ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Corporate Social responsibility (cSR) perusahaan sehingga dapat memberi nilai tambah dalam pelaksanaan Good Corporate Governance yang berkembang.

hUMAn RESoURcEScarrying its responsibility as strategic partner in human Resoruces development and management in accordance with Bank Kesejahteraan’s business growth, human Resources Division continues to perform existing transformation process that was performed since previos period to develop employees with appropriate competency both from capability or attitude aspects that will provide added-value for the company. Every strategic development and policy performed by hR Division always adheres to existing and evolving best practices at banking industry stated on Standard operating Procedures (SoP) and policies that is continuously reviewed and refined to support in ensuring comprehensive hR policy implementation at every working unit.

Simultaneously with Bank Kesejahteraan’s faster growth, accurate and faste employees’ recruitment as well as placement are required based on their competency. Besides throughout officer Development Program (oDP) employees recruitment scheme as future key executive employees at Bank Kesejahteraan started since 2 (two) periods before, in 2012, Bank Kesejahteraan initiated employees’ competency fulfillment at Middle Management Development Program (MMDP) Batch I. Bank Kesejahteraan through hR Division also reorganized development scheme as well as more structured training program. To support more dynamic business growth, efficient and effective organization is required to raise competitive advantages at the market. organizational development at Bank Kesejahteraan is focused on organization review and review on productivity as well as effectiveness

to support company’s strategic initiatives supported by learning development process through sharing knowledge and coaching programs in Bank Kesejahteraan sustainable employees competency development.

human Resources management becomes important aspect for Bank Kesejahteraan’s sustainable growth. one of the aspects that needs to be continuously improved is employees performance assessment developed throguh effecetive communication process between the employee with head of Working Unit by formulating performance plan or objectives for 1 (one) year period to be placed as periodic assessment indicator. Through effective communicaiton system, every employee is expeceted to enhance his/her productivity and responsibility through correct and comprehensive understanding regarding on how head of Working Unit will deliver appreciation on the performance referring to Key Performance Indicators (KPI). Principles utilized on the performance assessment are fairness, transparency, ojective and direct with assessment component weight adjusted to component element level for organizationa and personal interest. Besides, hR Division also aimes to perform innovation and refinement at rewards provision aspect as an effort to establish motivation and health competition awareness for company’s interest.

human Resources Division and Board of Directors as well as employees in 2012 was committed to contine corporate culture, risk culture as well as compliance culture internalziation by improving teamwork aspect as well as continuous improvement at every office network both at head office or Branch office. The improvement rpocess was mostly focused on role model’s involvement to conduct direct corporate culture monitoring. Besides, all of employees are also encouraged to actively participate at corporate Social Responsibility (cSR) activity that will provide added-value on growing good corporate governance implementation.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang semakin dinamis, diperlukan organisasi yang efisien dan efektif untuk meningkatkan kemampuan bersaing di pasar.To support more dynamic business growth, efficient and effective organization is required to raise competitive advantages at the market.

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

80 81

KEPATUhAn DAn InTERnAL AUDITPELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI DI BIDANG KEPATUHANSeiring dengan berbagai inisiatif strategi dan pencapaian selama ini, Manajemen Bank melalui Direksi dan Komisaris memiliki komitmen yang kuat agar segala aktifitas dapat diidentifikasikan secara lebih cepat, tepat, dan lebih awal sehingga segala keputusan dan/ atau kebijakan yang menyimpang dari ketentuan dan peraturan yang berlaku dapat dihindari. Menjalankan perannya dalam fungsi intermediasi perbankan, segala kebijakan, ketentuan, maupun prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dalam prinsip prudential banking. Bidang Kepatuhan yang menjalankan tugasnya secara langsung dalam memastikan segala tindakan preventif bank terhadap aktivitas yang dianggap berpotensi merugikan Bank meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (gcg) mutlak diperlukan untuk menunjang dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan Bank yang didasarkan pada prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, serta fairness dan telah menjadi bagian dari proses manajemen pada Bank Kesejahteraan.

Memenuhi bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia no.13/2/PBI/2011 tanggal 12 januari 2011 tentang Pelaksanaan fungsi Kepatuhan Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) no. 8/4/PBI/2006 tanggal 20 januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI no. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) no. 9/12/DPnP tanggal 30 Mei 2007, maka Bank Kesejahteraan secara berkesinambungan telah melakukan fungsi kepatuhan dan melakukan penilaian self assessment terhadap pelaksanaan gcg di Bank Kesejahteraan. Selain itu, Bidang Kepatuhan juga menjalankan fungsinya dalam melakukan pengelolaan risiko kepatuhan yang disebabkan apabila terdapat ketidakpatuhan Bank terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan tersebut dilakukan melalui pemantauan terhadap beberapa hal terkait dengan prinsip pelaksanaan prudential banking yaitu pemenuhan giro Wajib Minimum, Batas Maksimum Pemberian Kredit, Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), serta perbaikan kualitas dan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan kepada Bank Indonesia. Untuk dapat menjalankan fungsi kepatuhan Bank Kesejahteraan yang sustainable dan berkesinambungan, pada tahun 2012 Bank Kesejahteraan juga terus melakukan peningkatan kompetensi SDM terhadap pentingnya pemahaman fungsi kepatuhan dan pengelolaan risiko kepatuhan melalui berbagai sosialisasi.

INTERNAL AUDITSejalan dengan perkembangan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan, Divisi Audit juga senantiasa melakukan penataan berbagai elemen yang dapat mendukung pencapaian visi Bank Kesejahteraan, salah satunya dengan bertindak sebagai partner untuk melakukan pemantauan jalannya sistem pengendalian intern pada seluruh aktivitas fungsional bank dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahuhn 2012, Divisi Audit telah melakukan audit umum maupun audit teknologi informasi terhadap seluruh unit kerja termasuk kantor cabang sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2012. Peningkatan kompetensi auditor juga menjadi perhatian khusus yang tercermin melalui program pengembangan pegawai berbasis kompetensi untuk dapat meningkatkan kompetensi jajaran internal audit baik melalui training, choaching, maupun berbagai program sosialisasi dan sertifikasi.

Selain menjalankan fungsi dan tanggung jawab audit dan kontrol intern, sejak 1 juni 2012 Bank Kesejahteraan telah menempatkan Divisi Audit sebagai pelaksana fungsi anti fraud di Bank Kesejahteraan sebagai bentuk komitmen terhadap pemenuhan peraturan regulator dalam melaksanakan lebih lanjut PBI no.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no.11/25/PBI/2009 tanggal 1 juli 2009 serta SE no.13/28/DPnP tanggal 9 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum. Upaya pencegahan fraud tersebut juga ditindaklanjuti oleh manajemen Bank Kesejahteraan dengan menyusun Pedoman Penerapan Strategi Anti fraud yang disahkan melalui SK Direksi no.23/2012/SK tanggal 1 juni 2012. Sepanjang tahun 2012, tidak ditemukan adanya kejadian fraud di Bank Kesejahteraan dan Divisi Audit telah menyampaikan Laporan Penerapan Strategi Anti fraud Semester I dan II kepada Bank Indonesia. hal tersebut sebagai salah satu cermin pelaksanaan pemantauan intensif yang dilakukan Divisi Audit terhadap kelemahan-kelemahan sistem pengendalian intern sehingga dapat segera ditindaklanjuti untuk menghindarkan Bank Kesejahteraan dari penyimpangan yang dianggap mampu menimbulkan kerugian keuangan yang signifikan.

coMPLIAncE AnD InTERnAL AUDIT COMPLIANCE DUTIES AND RESPONSIBILITIES IMPLEMENTATIONSimultaneously with several strategic initiatives and achievement, the Bank’s management through the Board of Directors and Board of commissioners hold strong commitment that every activity is identified in more fast, accurate and early manners that every decision and/or policy that violates from applicable regulations and procedures is able to be prevented. In carrying its role on banking intermediary function, every policy, regulation or procedures as well as business activity carried by Bank Kesejahteraan has complied to Bank Indonesia Regulation on prudential banking principle. compliance unit that directly performs its role in ensuring every bank’s preventive action towards any activity that is considered may cause loss potential. The Bank is confident that good corporate governance (gcg) is required to support and preserve company’s sustainability on bank’s management that is referring to Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and fairness principles and becomes integrated part from management process at Bank Kesejahteraan.

fulfilling commitment in complying Bank Indonesia Regulation no. 13/2/PBI/2011 dated january 12th, 2011 regarding compliance function implementation on commercial Bank and Bank Indonesia Regulation no. 9/4/PBI/2006 dated january 20th, 2006 regarding good corporate governance Implementation as amended by PBI no. 8/14/2006 dated october 5th, 2006 and Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPnP dated May 30th, 2007 that Bank Kesejahteraan is continuously performs compliance function and conducts self-assessment on gcg implementation at Bank Kesejahteraan. Besides, Bank Kesejahteraan also carries its function in managing compliance risk caused by Bank’s disobedience towards applicable law and regulation. compliance risk management is performed through supervision on several aspects related to prudential banking principle implementation that are Minimum Required Reserves, Legal Lending Limit, Internal control, Anti Money-Laundering and Terrorism financing Prevention fulfillment as well as quality improvement and accuracy in disclosing report to Bank Indonesia. To implement compliance function at Bank Kesejahteraan, in 2012, Bank Kesejahteraan also performed hR competency improvement towards compliance function understanding significancy as well as compliance risk management through several socialization activities.

INTERNAL AUDITIn accordance with Bank Kesejahteraan’s business activity development, the Audit Division also performed reorganize several elements to support Bank Kesejahteraan’s vision, such as by acting as partner to conduct supervision on internal control system implementation at bank’s functional activity can be appropriately performed and referring to applicable regulation. In 2012, Audit Division conducted general and information technology audits towards every working unit including the branch offices referring to Annual Audit Working Program 2012. Auditor’s competency enhancement also became notable concern reflected through competency-based employees development program to enhance audit interla competency throughout training, coaching, as well as several socializaiton and certification programs.

Besides carrying internal control and audit functions, Since june 1st, 2012 Bank Kesejahteraan placed Audit Divison as anti-fraud function executor at Bank Kesejahteraan as the realization of its commitment in complying regulator’s regulations in furtherly implementing PBI no. 5/8/PBI/2003 dated May 19th, 2003 regarding Risk Management Implementation on commercial Bank amended by Bank Indonesia Regulation no. 11/25/PBI/2009 dated july 1st, 2009 as well as circular Letter no. 13/28/DPnP dated December 9th, 2011 regarding Anti-fraud Strategy Implementation on commercial Bank. Anti-fraud prevention was also followed-up by Bank Kesejahteraan’s management by formulating Anti-fraud Strategy Implementation guideline legalized through BoD Decree no. 23/2012/SK dated june 1st, 2012. In 2012, there is no fraud issues found at Bank Kesejahteraan and Audit Division has disclosed Anti-fraud Strategy Implementation Report at 1st and 2nd Semester to Bank Indonesia. This becomes part of intensive supervision indicator performed by Audit Division towards internal control system weakness to be immediately followed-up to prevent Bank Kesejahteraan form any violation that may bring significant profit loss.

TINJAUAN DAN KONDISI USAHA

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement's Discussion and Analysis

KInERjA KEUAngAnfInAncIAL PERfoRMAncE

RASIo KEUAngAn TERKAIT SoLvABILITAS DAn KoLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAn REnTABILITAS BAnKfInAncIAL RATIo RELATED To SoLvABILITy AnD coLLEcTABILITy, LIqUIDITy AnD REnTABILITy

KoMPonEn SUBSTAnSIAL ATAS PEnDAPATAn DAn BEBAn LAInnyAoThER SUBSTAnTIAL coMPonEnTS on oThER IncoMES AnD ExPEnSES

IKATAn MATERIAL yAng TERKAIT DEngAn BELAnjA MoDAL MATERIAL coMMITMEnTS RELATD To cAPITAL ExPEnDITURES

ARUS KAScASh fLoWS

KoMITMEn DAn KonTInjEnSIcoMMITMEnT AnD conTIngEncy

DAMPAK PERUBAhAn SUKU BUngA TERhADAP KInERjA BAnKIMPAcT on InTEREST RATE chAngES To BAnK PERfoRMAncE

KEMAMPUAn MEMBAyAR hUTAng DAn TIngKAT KoLEKTIBILITAS PIUTAngABILITy To PAy DEBT AnD coLLEcTABILITy

InfoRMASI MATERIAL SETELAh TAnggAL LAPoRAn AKUnTAnSUBSEqUEnT InfoRMATIon

InfoRMASI MATERIAL yAng MEngAnDUng BEnTURAn KEPEnTIngAn DAn TRAnSAKSI AfILIASIMATERIAL InfoRMATIon on confLIcT of InTEREST AnD AffILIATED TRAnSAcTIon

InfoRMASI KEUAngAn LUAR BIASAExTRAoRDInARy fInAncIAL InfoRMATIon

PERUBAhAn KEBIjAKAn AKUnTAnSIchAngES on AccoUnTIng PoLIcy

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

84 85

Pembahasan dan analisa terhadap kinerja Bank Kesejahteraan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 yang termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan yang berada di dalam Laporan Tahunan ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri Perbankan Indonesia serta telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik Drs.j.Tanzil & Rekan selaku auditor independen.

KInERjA KEUAngAnKetahanan ekonomi Indonesia ditengah ketidakpastian perekonomian global selama tahun 2012 terlihat cukup baik. Ekonomi Indonesia tumbuh 6,23% selama tahun 2012 dengan didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga sejalan dengan naiknya tingkat kepercayaan konsumen dan terjaganya daya beli masyarakat yang salah satunya dapat dipenuhi melalui kemitraan dengan koperasi. Bank Kesejahteraan telah bertahun-tahun menjadi salah satu lembaga keuangan yang aktif dalam aktivitas bisnisnya untuk fokus dalam melayani kebutuhan modal kerja koperasi melalui pemberian kredit yang ditawarkan dengan biaya bunga yang terjangkau. hal tersebut menjadi misi utamanya untuk ikut berperan aktif dalam memenuhi kesejahteraan Pegawai negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan dengan koperasi dalam mengelola aktiva maupun pasiva dengan cermat, optimal, dan prudent. Dengan prinsip kerja tersebut, Bank Kesejahteraan mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi perannya dalam fungsi intermediasi, menjaga likuiditas, dan mampu mempertahankan perolehan pendapatannya pada level risiko yang tetap terjada dan dapat diterima.

Pada tahun 2012, Bank Kesejahteraan memiliki 98% dari portofolio kredit yang disalurkan kepada gerakan koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri sipil sebagai bagian dari aktiva produktif. Sebagai hasil dari strategi Bank Kesejahteraan, selama tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil mencapai margin bunga bersih yang memuaskan yaitu sebesar 23,61% lebih tinggi dari jumlah yang dicapai di tahun 2011 dan menghasilkan pertumbuhan ekuitas sebesar 17,13% pada tahun 2011 dengan portofolio kredit yang meningkat sebesar 8,32%.

Ringkasan Perkembangan Aset Periode 2008-2012Asset Growth Highlight 2008 – 2012 Period

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 PERUBAHAN2012 : 2011

(%)

2010 2009 2008 Remarks(in million Rupiah)

1. Kas 5.041 4.969 1,45 4.198 3.094 2.561 cash

2. giro pada Bank Indonesia 197.865 171.535 15,35 136.323 66.668 54.083 current Accounts with Bank Indonesia (BI)

3. giro pada Bank Lain 13.808 2.876 380,11 3.392 2.221 2.233 current Accounts with other Banks

4. Penempatan pada BI dan Bank Lain

257.930 108.990 36,65 279.568 44.854 93.304 Placement with BI and other Banks

5. Efek-Efek 520.505 330.687 57,40 43.877 84.864 38.911 Marketable Securities

6. Kredit yang Diberikan 2.079.135 1.919.452 8,32 1.610.683 1.334.142 1.164.331 Loans

7. Pendapatan yang Masih Akan Diterima

18.281 17.731 3,10 12.761 13.299 9.836 Accrued Income

8. Aset Tetap 26.253 24.057 9,13 18.138 16.788 15.499 fixed Asset

9. Aset Pajak Tangguhan– bersih 1.566 1.452 7,85 2.252 740 900 Deffered Tax Assets – net

10. Aset Lain-Lain 26.486 21.552 22,89 21.093 12.135 10.878 other Assets

11. Aset Produktif 2.871.378 2.362.004 21,57 1.937.520 1.466.081 1.298.779 Earning Asset

12. Aset non Produktif 261.248 227.512 14,83 182.758 102.214 85.330 non Productive Aset

jumlah Aset 3.084.472 2.546.226 21,14 2.077.274 1.538.493 1.359.896 Total Asset

ASETAset Bank Kesejahteraan terdiri dari Aset Produktif dan Aset non Produktif. Aset Produktif Bank Kesejahteraan meliputi Kredit, Serifikat Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Lain, dan giro pada Bank Lain. Sedangkan Aktiva non Produktif meliputi Kas, giro pada Bank Indonesia, Aktiva Tetap, dan Aktiva Lain-Lain.

Selama tahun 2012, total aset Bank Kesejahteraan meningkat sebesar 21,14% yaitu dari Rp2.546.226 juta di akhir tahun 2011 menjadi Rp3.084.472 juta di akhir tahun 2012. Peningkatan jumlah aktiva tersebut terutama didorong oleh kenaikan portofolio surat berharga (efek-efek) sebesar Rp189.818 juta atau meningkat 57,40%, peningkatan penempatan pada BI dan Bank lain sebesar Rp148.940 atau meningkat 36,65% dan peningkatan kredit yang disalurkan sebesar Rp 159.683 juta atau meningkat 8,32% dari tahun 2011.

Pada tahun 2012, kinerja Bank Kesejahteraan tetap menunjukkan eksistensinya sebagai bank yang fokus dalam melayani kebutuhan modal kerja koperasi pegawai negeri sipil dengan hasil yang menggembirakan. Hal ini tercermin pada peningkatan laba bersih Bank yang meningkat menjadi Rp49.175 juta atau sebesar 11,50% dari tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya jumlah pendapatan operasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Kesejahteraan terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.

In 2012, Bank Kesejahteraan’s performance maintains its existence as a bank that focuses in serving public servant cooperative working capital needs with satisfying achievements. This was reflected from Bank’s net income growth that rose to Rp49,175 million or 11,50% higher compared to previous year in line with increasing amount of operating income. The condition indicates that Bank Kesejahteraan’s performance is continuously and consistently improved in every year.

Analysis and discossion on Bank Kesejahteraan disclosed below should be read altogether with the financial statement for fiscal year ended at December 31st, 2012 and 2011 that is attached within this Annual Report. The financial report attached in this Annual Report is formulated and disclosed complying to Indonesian SfAS as well as accounting and reporting guideline for Indonesian banking industry and has been audited by Drs. j. Tanzil & Partners Public Accountant office as Independent auditor.

fInAncIAL PERfoRMAncEIndonesian economy resilience in the midst of global economy uncertainty during 2012 was considered relatively good. Indonesian economy grew 6,23% through 2012 by supporting with household consumption and investment. Strong household consumption growth was in line with raising customers’ confident and controlled public’s buying power that as of fulfilled by partnership with cooperative. Bank Kesejahteraan has been years becoming one of financial institutions that is active in its business activity focusing cooperative working capital through loan disbursement offering with affordable interest rate. This becomes its key mission to be active in fulfilling public servants’ welfare and their families through partnership with cooperatives in managing assets and liabilities in careful, optimum and prudent manners. Within that working principle, Bank Kesejahteraan holds adequate capability to perform its role in intermediary function, controlling liquidity as well as maintaining its revenue in controleld and acceptable risk level.

In 2012, Bank Kesejahteraan owned 98% of loan disbursed portfolio to cooperative organization, especially public servant cooperatives as productive asset post. As result of Bank Kesejahteraan’s strategy, in 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in booking satisfying net interest margin of 23,61% that was higher compared to 2011 and recorded 17,13% equity growth in 2011 with increasing loan portfolio that was 8,32%.

ASSETBank Kesejahteraan’s asset consists of Productive and non-Productive Assets. Productive Asset of Bank Kesejahteraan is including loan, certificates of Bank Indonesia, Placement with Bank Indonesia and other banks as well as current Accounts with other banks. While the non-Productive Asset is including cash, current Accounts, fixed Asset and other Assets.

Throughout 2012, Bank Kesejahteraan’s total asset experienced 21,14% increase from Rp2,546,226 million at the end of 2011 to Rp3,084,472 million at the end of 2012. The total asset growth was mainly supported by securities portfolio growth amounted to Rp189,818 million or 57,40% increase, higher Placement with BI and other banks amounted to Rp148,940 million or 36,65% growth and increasing loan disbursed that was amounting to Rp159,683million or 8,32% higher compared to 2011.

1.359.8961.538.493

2.077.274

2.546.226

3.084.472

2008 2009 2010 2011 2012

Total Aset (dalam Rp juta)Total Asset (in Rp million)

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

86 87

Aset ProduktifPeningkatan total aset Bank Kesejahteraan terutama didorong oleh peningkatan dari aset produktif sebesar 21,57% dari pencapaian aset produktif pada tahun 2011 sebesar Rp 2.362.004 juta menjadi Rp 2.871.378 juta di akhir tahun 2012. Kenaikan tersebut seiring dengan kontribusi pertumbuhan surat berharga (efek-efek) sebesar 57,40%, Penempatan pada BI dan bank Lain sebesar 36,65% dan penyaluran kredit sebesar 8,32%.

Kredithingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan masih mampu mempertahankan posisinya untuk tetap dapat melayani kebutuhan modal kerja bagi koperasi. Kondisi tersebut ditunjukkan dari komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi mencapai 97% dari total penyaluran kredit di akhir tahun 2012 dengan penguasaan pangsa pasar sebanyak sekitar 20% dari jumlah koperasi yang aktif. hal ini menunjukkan keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya dalam melayani koperasi pegawai negeri di tengah persaingan yang ketat.

Sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2.079.135 juta yang meningkat sebesar 8,32% dibandingkan dengan penyaluran kredit di akhir tahun 2011. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut disalurkan dalam mata uang Rupiah.

jumlah dropping kredit selama periode 2012 adalah sebesar Rp 1.036.388 juta dengan jumlah angsuran selama periode 2012 sebesar Rp 876.705 juta. Dengan demikian, pertumbuhan kredit (netto) sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp 159.683 juta.

Perkembangan jumlah kredit yang disalurkan dengan memperhatikan golongan debiturnya sampai dengan akhir tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Perkembangan Portofolio Kredit Tahun 2012Loan Portfolio Growth 2012

KETERANGAN

2012 2011 Perubahan/changes(2012 : 2011)

DESCRIPTIONDeb Rp(dalam jutaan)

(in million)

Deb Rp(dalam jutaan)

(in million)

Deb Rp(dalam jutaan)

(in million)

1. KPRI/PKPRI/gKPRI 2.216 2.031.634 2.077 1.862.263 139 169.371 KPRI/PKPRI/gKPRI

2. KPR 209 878 583 1.339 (374) (461) Mortgage

3. Umum 553 46.623 563 55.850 (10) (9.227) Public

Jumlah 2.978 2.079.135 3.223 1.919.452 245 159.683 Total

Berikut adalah jenis produk pinjaman yang ditawarkan oleh Bank dalam aktivitas bisnisnya:

Kredit KoperasiMerupakan paket pembiayaan yang disediakan oleh Bank bagi koperasi yang beranggotakan Pegawai Republik Indonesia untuk membantu modal kerja koperasi dalam menjalankan usahanya guna memenuhi kebutuhan anggotanya melalui usaha simpan pinjam.

Sampai dengan akhir tahun 2012, komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri melalui KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 2.031.634 juta. Porsi tersebut meningkat sebesar 9,09% dibandingkan dengan porsi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri di tahun 2011 sebesar Rp 1.862.263 juta. Kondisi tersebut seiring dengan meningkatnya kebutuhan modal kerja usaha simpan pinjam yang dibutuhkan koperasi dalam melayani kebutuhan anggotanya.

Kredit KPRMerupakan paket pembiayaan KPR yang disediakan oleh Bank bagi masyarakat menengah ke bawah yang didanai dari fasilitas Kredit Likuiditas Bank Indonesia maupun Pemerintah.

Sampai dengan akhir tahun 2012, porsi penyaluran kredit yang diberikan untuk KPR adalah sebesar Rp 878 juta yang menurun sebesar 34,43% dibandingkan penyaluran kredit untuk KPR di tahun 2011 sebesar Rp 1.339 juta. Kondisi tersebut seiring dengan kondisi Bank Kesejahteraan yang tidak lagi memberikan KPR baru dengan pertimbangan terbatasnya perolehan dana jangka panjang untuk pembiayaan KPR.

Kredit UmumMerupakan paket pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank bagi debitur, antara lain kredit modal kerja, kredit investasi, kredit multiguna, maupun kredit karyawan.

Earning AssetBank Kesejahteraan’s total asset increase was mainly caused by earning assets growth that contributed 21.57% from productive asset realization in 2011 amounted to Rp2.362.004 million to Rp2.871.378 million at the end of 2012. The growth was in accordance with securities growth contribution that was 57,40%, Placement with BI and other banks that contributed 36,65% and 8,32% loan disbursment contribution.

LoanAs end of 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in maintaining its position to be serving working capital needs for cooperatives. Respected condition was indicated by loan disbursement to cooperatives composition that reached 97% from total loan disbursement at the end of 2012 with market share around 20% of total active cooperatives. This reflected Bank Kesejahteraan’s success in maintaining and even enhancing its market share in serving public servant cooperatives in the middle of tight competition.

As end of 2012, Bank Kesejahteraan disbursed loan amounted to Rp2.079.135 million that was 8.32% higher compared to loan disbursement at the end of 2011. Every loan facility was disbursed on Rupiah currency.

Total loan dropping for 2012 period amounted to Rp1.036.388 million with total installment throughout 2012 amounted to Rp876.705 milion. Therefore, loan disbursement (net) as end of 2012 amounted to Rp159.683 million.

Loan disbursement growth by considering debtors classification as end of 2012 is described as follows:

following are loan products offered by the Bank in its business activity:

Cooperatives LoanLoan package provided by the Bank for the cooperatives that holds Republic Indonesia Public Servants members to support cooperatives working capital in carrying its business to fulfill its members’ needs through loan and saving business.As end of 2012, loan disbursement composition provided to public servant cooperation through KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) in 2012 amounted to Rp2.031.634 million. The contribution was 9,09% higher compared to total loan disbursement contribution provided to public servant cooperatives in 2011 that was Rp1.862.263 million. The condition was in line with increasing loand and saving business working capital needs required by the cooperatives in serving its members’ necessities.

MortgageMortgage package provided by the Bank for middle – lower society that funded from Bank Indonesia or government Liquidity Loan facility.

As end of 2012, loan disbursement contribution provided for Mortgage sector amounted to Rp878 million that was 34,42% lower compared to loan disbursement for mortage in 2011 that reached 1.339 million. The condition was in accordance with Bank Kesejahteraan’s condition that no longer provides new mortgage considering long-term fund for mortgage finance is limited.

General Loan Loan package offered by the company to the debtor, such as working capital loan, investment loan, multipurpose loan or employees loan.

1.298.779 1.466.081

1.937.520

2.362.004

2.871.378

2008 2009 2010 2011 2012

Aset Produktif (dalam Rp juta)Earning Asset (in Rp million)

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

88 89

Kredit Umum memberikan kontribusi sebesar 2,24% dari portofolio kredit pada tahun 2012. Saldo portofolio kredit umum sebesar Rp 46.623 juta mengalami penurunan sebesar 16,52% dari porsi penyaluran kredit Umum di akhir tahun 2011 sebesar Rp 55.850 juta.

Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengevaluasi pemberian suku bunga kredit agar tetap dapat berperan dalam upaya Bank Indonesia untuk mendorong intermediasi perbankan. Selama periode tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah mengatur penurunan suku bunga kredit bank pada kisaran 0,5% - 1%. Selain dalam kaitannya sebagai upaya untuk mendukung kebijakan Bank Indonesia terkait fungsi dan peran intermediasi perbankan, kebijakan penurunan suku bunga kredit tersebut dilakukan sebagai stimulasi pasar untuk menarik minat pelanggan guna melakukan transaksi keuangan dengan Bank Kesejahteraan.

Portofolio perkreditan Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2012 masih didominasi oleh penyaluran kredit kepada koperasi pegawai negeri. hal tersebut menunjukkan kokohnya komitmen dan konsistensi bank dalam menjaga keutuhan visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan usaha dengan koperasi.

Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan pemberian kredit kepada sektor riil, Bank Kesejahteraan memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Pentingnya upaya dalam memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah tersebut guna membantu kelangsungan usahanya dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai risiko yang diterima.

Pemberdayaan terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilai sangat penting guna memperkuat struktur perekonomian, mengingat sektor UMKM terbukti telah mampu menunjukkan peran dan kontribusinya dalam pemulihan ekonomi masyarakat dan ketahanan ekonomi nasional.

Penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah sampai dengan 31 Desember 2012 mencapai jumlah sebesar Rp 2.011.355 juta atau 96,74% dari total kredit yang disalurkan. jumlah tersebut meningkat sebesar 11,90% dari penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah akhir tahun 2011 sebesar Rp 1.797.519 juta.

● Kredit kepada usaha mikro, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro dengan kekayaan bersih maksimal sebesar Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta memiliki hasil penjualan tahunan maksimal sebesar Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah).Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha mikro selama tahun 2012 sebesar Rp 23.910 juta turun sebesar Rp 574 juta dibandingkan akhir tahun 2011 yang sebesar Rp 24.484 juta.

● Kredit kepada usaha kecil, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria usaha kecil dengan kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) serta memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2,2 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah).

Sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha kecil sebesar Rp 496.913 juta yang meningkat sebesar Rp 34.740 juta dari akhir tahun 2011.

● Kredit kepada usaha menengah, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria sebagai usaha kecil atau besar dengan kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp10 miliar (sepuluh miliar rupiah) serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp50 miliar (lima puluh miliar rupiah).

Kredit kepada usaha menengah memberikan kontribusi sebesar Rp 1.558.104 juta dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2012. jumlah tersebut meningkat sebesar Rp 247.242 juta dari kredit kepada usaha menengah di tahun 2011.

Penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan

general loan provided 2,24% contribution to total loan portfolion in 2012. general loan portfolio balance amounted to Rp46.623 million or experienced 16.52% decrease from total general loan disbursement contribution in 2011 that amounted to Rp55.850 million.

Bank Kesejahteraan continuously evaluates loan interest rate provision that able to participate on Bank Indonesia’s effort in promoting banking intermediary. During 2012 period, Bank Kesejahteraan has regulated bank’s loan interest rate decrease at 0,5% - 1% level. Besides its relevance with concrete action in supporting Bank Indonesia’s policy regarding banking intermediary function, the loan interest rate decrease policy was shall be performed as market stimulation to attract customers’ interest to conduct financial transaction with Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejaheraan’s loan portfolio as end of 2012 was still dominated by Loan Disbursement to public servant cooperatives. This indicates the firm commitment as well as bank’s consistency in preserving vision and mision integrity to be proud bank in improving society’s welfare through business partnership with the cooperatives.

In supporting loan disbursement to real sector acceleration, Bank Kesejahteraan is committed to provideloan for micro, small and medium businesses. The significant of micro, small and medium businesses empowerment effort aims to support their business continuity within positive and attractive growth based on risks faced.

Micro, small and medium businesses empowerment (SME) is perceived very important to strengthen economy structure, considering that SME is proven having significant role and contribution on society economy recovery as well as national economy resilience.

Loan disbursement based on micro, small and medium businesses as of December 31st, 2012 reached to Rp2.011.355 million or contributed 96.74% from total loan disbursed. The amount was 11.90% higher compared to micro, small and medium businesses loan disbursement at the end of 2011 that amounted to Rp1.797.519 million.

● Micro business loan is loan facility provided based on productive business owned by personal and/personal enterprise that complies to micro business criteria with net asset maximum Rp50 million (fifty million Rupiah) not including land and building and recorded annual sales result maximum amounted to Rp300 million (three hundred million Rupiah).

Bank Kesejahteraan disbursed micro business loan throughout 2012 amounted to Rp23.910 million or Rp547 million lower compared to loan disbursed as end of 2011 that amounted to Rp24.484 million.

● Small business loan, loan facility provided based on independent productive economy business that complies to small business criteria with net asset more than Rp50 million (fifty million Rupiah) to Rp500 million (five hundred million Rupiah) and recorded annual sales result more than Rp300 million (three hundred million Rupiah) to Rp2.5 billion (two billion and five hundred million Rupiah).

As end of 2012, Bank Kesejahteraan disbursed small business loan amounted to Rp496.913 million that was Rp34.740 million increased compared to loan disbursed as end of 2011.

● Middle business loan, loan facility provided based on productive business owned by personal and/personal enterprise that complies to small or major business criteria with net asset more than Rp500 million (five hundred million Rupiah) to Rp10 billion (ten billion Rupiah) and recorded annual sales result more than Rp2.5 billion (two billion and five hundred million Rupiah to Rp50 billion (fifty billion Rupiah).

Medium business loan provide Rp1.558.104 million contribution to total loan disbursed by Bank Kesejahteraan as end of 2011. The amount was Rp247.242 million higher compared to medium business loan disbursed as end of 2011.

Loan disbursement based on economy sector, loan disbursed by

1.164.331 1.334.142

1.610.683

1.919.452 2.079.135

2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan Kredit (dalam Rp juta)Loan Growth (in Rp million)

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

90 91

Bank Kesejahteraan didominasi oleh sektor pada perantara keuangan karena fokus penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri yang memberikan kontribusi sebesar 97,60% pada akhir tahun 2012. Sektor-sektor lainnya diikuti oleh sektor jasa pendidikan, kesehatan dan kemasyarakatan sebesar 0,86%, sektor pertambangan sebesar 0,42%, serta sektor lainnya seperti berikut:

Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2012Loan Disbursement Based on Economy Sector 2012

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 DESCRIPTION(In million Rupiah)Rp % Rp %

1. Pertambangan 8.833 0,42 7.729 0,40 Mining

2. Industri Pengolahan - - 140 0,007 Manufacturing Industry

3. Konstruksi 1.214 0,06 1.214 0,06 construction

4. Perdagangan besar dan eceran 658 0,03 482 0,02 Wholesalers and retailers

5. Penyediaan akomodasi & Makan minum 41 0,002 - - Restaurant and hotel

6. Pengangkutan, Pergudangan, dan jasa Komunikasi - 828 0,04 Transportation, Warehousing and communication Service

7. jasa Pendidikan, Kesehatan dan Kemasyarakatan 17.784 0,86 439 0,02 Education, health and community Services

8. Perantara Keuangan 2.029.260 97,60 1.880.051 97,95 financial Intermediary

9. Lain-Lain 21.345 1,03 28.570 1,49 others

jumlah 2.079.135 100,00 1.919.452 100,00 Total

Bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang aktif turut serta berperan sebagai agen intermediasi perbankan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan yang dibangun dengan koperasi pegawai negeri. namun demikian, seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha menjalankan aktivitas bisnisnya dalam prinsip kehati-hatian untuk dapat menjaga kualitas kredit pada tingkat yang masih dapat diterima. Rasio non Performing Loan (nPL) gross mengalami peningkatan dari sebesar 1,16% pada tahun 2011 meningkat menjadi 1,61% di akhir tahun 2012.

Sedangkan secara absolut juga terjadi peningkatan sebesar Rp 11.087 juta dari nominal nPL gross di akhir tahun 2011 sebesar Rp 22.335 juta menjadi Rp 33.422 juta di akhir tahun 2012. Peningkatan tersebut lebih dikarenakan adanya penyalahgunaan penggunaan kredit (side streaming) yang dilakukan oleh debitur atas kredit yang diberikan. Bank Kesejahteraan masih membentuk penyisihan kerugian nilai aset keuangan sebesar Rp 9.087 juta yang dibebankan pada laporan laba rugi. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian akibat risiko kredit.

KasMerupakan dana kas yang disediakan oleh teller atau disimpan dalam automatic teller Machine (ATM) yang diperuntukkan dalam kegiatan operasional Bank, antara lain terkait penyediaan dana kas berdasarkan permintaan penarikan simpanan nasabah Bank maupun dalam menunjang kegiatan aktivitas operasional bank.

Selama tahun 2012, nilai kas yang tercatat meningkat sebesar Rp 1,45% yaitu dari Rp 4.969 juta pada tahu 2011 meningkat menjadi Rp 5.041 juta. Peningkatan ini juga didorong oleh adanya penambahan jaringan kantor cabang dan mesin ATM.

Giro pada Bank Indonesia (BI)Penempatan dana dalam rekening giro pada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) no.12/19/PBI/2010 tanggal 4 oktober 2010 sehubungan dengan giro Wajib Minimum (gWM). Mengacu pada peraturan tersebut menyebutkan bahwa gWM dalam rekening Rupiah menjadi sebesar 10,5% yang terdiri dari 8% gWM primer dan 2,5% gWM sekunder dari total dana pihak ketiga dalam Rupiah, maka Bank Kesejahteraan harus menjaga cadangan minimum di giro pada BI. Sedangkan untuk gWM Sekunder, Bank Kesejahteraan harus memelihara cadangan minimum pada efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia.

Selama tahun 2012, Bank Kesejahteraan tetap dapat memelihara kecukupan likuiditas dalam memenuhi kewajiban gWM baik gWM primer dan gWM sekunder sebagai tindak lanjut dalam memenuhi peraturan tersebut.

Giro pada Bank LainMerupakan penempatan dana ke dalam rekening giro pada bank lain yang bertujuan untuk memberi kemudahan penyediaan dana dalam melaksanakan penyelesaian transaksi. Perkembangan saldo giro pada Bank Lain sangat bergantung kepada fluktuasi frekuensi

Bank Kesejahteraan was dominated by financial intermediary sector that the loan disbursement provided focuses to public servant cooperatives that booked 97.60% contribution as end of 2012. other sectors were followed by education service sector, health and community reached 0.86%, mining sector reached 0.42% and other sectors as follows:

The Bank becomes one of financial institutions that actively take role as banking intermediary agent to ensure necessity fulfillment and enhance public welfare through established partnership with public servant cooperatives. Thus, due to growing loan disbursed, Bank Kesejahteraan is always committed to carry its business activity within prudent principle to maintain loan quality at acceptable level. non-performing loan (nPL) gross ratio experienced increse that reached 1,16% in 2011 to 1.61% at end of 2012.

While, absolutely, there was also Rp11.087 million increase from nPL gross nominal at the end of 2011 amounted to Rp22.335 million to Rp33.422 million at the end of 2012. The growth was mostly because the loan side streaming performed by debtors on the loan disbursed. Bank Kesejahteraan still allocated financial impairment losses amounted to Rp9.087 million posted on the income (loss) statement. The Management is confident that the allowance is adequate to cover credit risk loss.

Cashcash fund provided by teller or stored at Automatic Teller Machine (ATM) that is dedicated for Bank’s operational activity, such as related to cash fond provision based on Bank’s customers saving withdrawal or in supporting bank’s operational activities.

Throughout 2012, cash value experienced 1.45% increase that was from Rp4.969 million in 2011 to Rp5.041 million. The growth was also supported by branch office and ATM machines network addition.

Current Accounts with Bank Indonesiafund placement with current Accounts with Bank Indonesia pursuant to Bank Indonesia Regulation no. 12/19/PBI/2010 dated october 4th, 2010 regarding Minimum Statutory Reserves. Referring to the regulation stated that Minimum Statutory Reserves in Rupiah currency account of 10.5% consists of primary Minimum Statutory Reserves and 2.5% secodnary Minimum Statutory Resreves from total third party fund in Rupiah currency, that Bank Kesejahteraan shall preserve minimum reserve at current Account with BI. While for the secondary Minimum Statutory Reserves, Bank Kesejahteraan shall maintain minimum reserve at securities in form of certificates of Bank Indonesia.

Throughout 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in maintaining liquidity adequacy in complying Minimum Statutory Reserves obligation, both primary and secondary as the follow-up in complying with the respected regulation.

Current Accounts with Other Banksfund placement at current Accoutns with other banks aiming to provide fund provision allowance in performing transaction settlement. The current accounts balance with other banks growth was highly telated to fluctuation of fund transaction frequency performed by

1,49%1,61%

1,37%

1,16%

1,61%

2008 2009 2010 2011 2012

Perkembangan Non Performing Loan (NPL)Non-Performing Loan (NPL) Growth

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

92 93

Selama tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil meningkatkan perannya sebagai agen intermediasi perbankan dengan mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 16,04% dari total dana pihak ketiga di akhir tahun 2011 sebesar Rp 2.155.115 juta menjadi Rp 2.500.845 juta pada akhir tahun 2012. Deposito berjangka merupakan kontribusi terbesar dalam dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Kesejahteraan sebesar 91,87%.

Produk dana pihak ketiga yang terdapat di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut:

GiroPenghimpunan dana masyarakat yang berasal dari giro sampai dengan akhir Desember 2012 adalah sebesar Rp 22.112 juta. jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 27,18% dari saldo giro yang tercatat di akhir tahun 2011 sebesar Rp 17.387 juta. Peningkatan tersebut terkait dengan pertumbuhan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan.

transaksi dana yang dilakukan oleh nasabah. Selama tahun 2012, rekening giro pada bank lain mengalami peningkatan sebesar 380,11% yaitu dari Rp 2.876 juta pada tahu 2011 meningkat menjadi Rp 13.808 juta.

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank LainPenempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain terdiri dari fasilitas Simpanan Bank Indonesia (fASBI) dan call Money. Selama tahun 2012, rekening penempatan pada BI dan Bank Lain mengalami peningkatan sebesar 136,65% yaitu dari Rp 108.989 juta pada tahu 2011 meningkat menjadi Rp 257.930 juta.

Aset TetapBank Kesejahteraan mencatat pertumbuhan aset tetap di akhir tahun 2012 sebesar 16,91% lebih tinggi dari nilai aset tetap yang tercatat pada akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut terkait dengan adanya penambahan inventaris atas jaringan kantor cabang dalam rangka memperluas kegiatan operasional selama tahun 2012.

KEWAjIBAnPertumbuhan aset Bank Kesejahteraan selama tahun 2012 mencapai 21,14% lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar Rp 2.546.226 juta menjadi Rp 3.084.472 juta pada akhir tahun 2012. Peningkatan tersebut berasal dari kenaikan dana pihak ketiga sebesar 16,04% dan kenaikan simpanan dari bank lain sebesar Rp 135,84%.

Ringkasan Perkembangan Kewajiban Periode 2008-2012Liabilities Growth Highlight 2008 – 2012 Period

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011

Perubahan /Changes

(2012 : 2011)(%)

2010 2009 2008Description

(in million Rupiah)

Kewajiban Segera 1.079 923 16,90 1.108 947 432 Liabilities immediately payable

Dana Pihak Ketiga 2.500.845 2.155.115 16,04 1.707.882 1.303.158 1.126.635 Deposits from customers

Simpanan dari Bank Lain 267.439 113.399 135,84 135.479 30.049 42.325 Deposits from other banks

Pinjaman yang Diterima 91 276 (67,03) 1.191 2.942 5.331 Borrowings

Pinjaman Subordinasi 14.000 14.000 - - - - Subordinated Loans

Pinjaman Lain-Lain 21.951 22.082 (0,59) 16.205 22.583 21.028 other Liabilities

jumlah Kewajiban 2.810.009 2.311.904 21,55 1.866.198 1.365.468 1.198.579 Total Liabilities

Dana Pihak KetigaDPK merupakan dana yang dihimpun dari pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito yang ditempatkan di Bank Kesejahteraan dari nasabah. Seluruh dana yang ditempatkan tersebut adalah dalam bentuk Rupiah antara lain terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka. Dana pihak ketiga merupakan salah satu kontribusi pendanaan yang terbesar dari total kewajiban yang dimiliki Bank Kesejahteraan yakni sekitar 90% dari jumlah kewajiban di akhir tahun 2012.

1.126.635 1.303.158

1.707.882

2.155.115

2.500.845

2008 2009 2010 2011 2012

Dana Pihak Ketiga (dalam Rp juta)Third Party Fund (in Rp million)

the customers. Throughout 2012, current accounts with other banks experienced 380.11% increase that was Rp2.876 million in 2011 to Rp13.808 million.

Placement with Bank Indonesia and Other BanksPlacement with Bank Indonesia and other Banks consists of Bank Indonesia Deposit facility and call Money. Throughout 2011, Placement with BI and other Banks account experience 136.65% increse from Rp108.989 million in 2011 to Rp257.930 million.

Fixed AssetBank Kesejahteraan recorded fixed asset growth as end of 2012 that was 16.91% higher compared to fixed asset value recorded at the end of 2011. The growth was related to inventory addition on branch office network to expand operational activity throughout 2012.

LiabilitiesBank Kesejahteraan’s asset growth in 2012 reached 21.14% higher compared to previous period that amounted Rp2.546.226 million to Rp3.084.472 billion at the end of 2012. The growth was derived from 16.04% third party fund growth and 135.84% increase on savings with other banks.

Third Party Fundfund collected from third parties in form of current accounts, savings and time deposits placed at Bank Kesejahteraan from the customers. All of the fund placed is in Rupiah currency consists of current accounts, savings and time deposits. The third party fund is one of largest funding contribution of total liabilities owned by Bank Kesejahteraan that was 90% from total liabilities at the end of 2012.

Throughout 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in enhancing its role as intermediary agent by recording 16.04% third party fund growth from total third party fund at the end of 2011 that was amounted to Rp2.155.115 million to Rp2.500.845 million at the end of 2012. The time deposits became the larges contributors at third party fund collected by Bank Kesejahteraan with 91.87% contribution.

Third Party fund products offered by Bank Kesejahteraan are as follows:

Current AccountsPublic fund collection from current Accounts as end of December 2012 amounted to Rp22.112 million that exprienced 27.18% increase compared to current Accounts recorded in 2011 that was recorded amounting to Rp17.387 million. The growth was related to Bank Kesejahteraan’s business activity growth.

Deposito Berjangka/Time Deposit

Tabungan/Savings

giro/current Accounts

Dana Pihak KetigaThird Party Fund

7,25%0,88%

91,87%

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

94 95

TabunganMerupakan sejumlah dana yang ditempatkan oleh nasabah di Bank Kesejahteraan yang terdiri dari Tabungan Mesra, Tabungan Koperasi, Tabungan Pintar, Tabungan Pilar dan Tabunganku. Selama tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil menghimpun dana tabungan sebesar Rp 181.269 juta. jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 27,22% dari saldo Tabungan yang berhasil dihimpun Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 142.489 juta. Peningkatan posisi tabungan ini menunjukkan keberhasilan sejumlah program promosi tabungan dan semakin beragam serta berkembangnya fitur-fitur produk tabungan yang menarik masyarakat untuk menabung di Bank Kesejahteraan.

Di masa mendatang, Bank Kesejahteraan akan tetap mengupayakan pertumbuhan penghimpunan dana yang berbasis biaya murah melalui pengembangan fitur dan peningkatan program pemasaran yang lebih optimal dan intensif pada setiap produk Tabungan demi memperkuat pertumbuhan dana ritel Bank Kesejahteraan.

DepositoSampai dengan akhir tahun 2012, pencapaian penghimpunan dana deposito yang dikelola Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 2.297.464 juta. jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,14% dari nilai deposito yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap Bank Kesejahteraan.

Simpanan dari Bank LainKemudahan pelaksanaan transfer dana atau penyelesaian transfer dapat dilakukan melalui penempatan dana pada beberapa bank lain yang dicatat sebagai giro pada bank lain. Demikian pula yang terjadi dari bank lain yang menempatkan dananya di Bank Kesejahteraan untuk memperoleh kemudahan penyelesaian transaksi yang akan dicatat sebagai Simpanan dari Bank Lain, sebagai salah satu komponen dari kewajiban.

Sampai dengan akhir tahun 2012, saldo Simpanan dari Bank Lain yang tercatat di Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 267.439 juta. jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 135,84% dari saldo Simpanan dari Bank Lain yang tercatat di akhir tahun 2012.

Pinjaman yang DiterimaPinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan sebagai dukungan dana dari Bank Indonesia berupa Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk pembiayaan kredit Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS)dengan bunga sekitar 3%-9% per tahun. Selain itu, pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan termasuk di dalamnya adalah Rekening Dana Investasi (RDI) yang merupakan pinjaman yang disediakan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan Program Perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman tersebut disalurkanmelalui PT Bank Tabungan negara (Persero) dengan biaya administrasi sekitar 2%-3% per tahun atas pinjaman yang telah ditarik.

79.518 94.763

113.076

142.489

181.269

2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan Tabungan (dalam Rp juta)Savings Growth (in Rp million)

Savingsfund Placement by customers at Bank Kesejahteraan consists of Tabungan Mesra, Tabungan Koperasi, Tabungan Pintar, Tabungan Pilar and Tabunganku. Throughout 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in collecting savings fund amounted to Rp181.269 million. The amount experienced 27.22% growth from total Savings balance collected by Bank Kesejahteraan at the end of 2011 that was amounted to Rp142.489 million. The savings position growth indicated several savings promotional program accmplishment and more vary and developed saving product features that attracted public to deposit their funds at Bank Kesejahteraaan.

In the future, Bank Kesejahteraan will always strive low-cost fund collection growth through feature development and more optimum as well as extensive marketing program enhancement towards every saving product to strengthen Bank Kesejahteraan’s retail fund growth.

Time DepositAs end of 2012, time deposit fund collection achievement managed by Bank Kesejahteraan amounted to Rp2.297.464 million. The amount was 15.14% higher compared to time deposits value collected at the end of 2011. The growth was also in accordance with raising customers’ trust towards Bank Kesejahteraan.

Savings with Other Banksfund transfer or transfer settlement implementation accessibility may be performed through fund placement with other banks posted as current accounts with other banks. So did happen with other banks placed their funds at Bank Kesejahteraan to obtain transaction settlement accessibility that will be posted as Savings with other Banks, one of liabilities’ component.

As end of 2012, Savings with other Banks balance recorded at Bank Kesejahteraan was amounting to Rp267.439 million. The amount experienced 135.84% increase compared to Savings with other Banks balance recorded at the end of 2012.

BorrowingsBorrowings received by Bank Kesejahteraan as suppoting fund from Bank Indonesia in form of Bank Indonesia Liquidity Loan for Modest house or Simple house with 3% - 9% annual interest rate. Besides, borrowings received by Bank Kesejahteraan was including Investment fund Account that is loan provided by government of Republic of Indonesia to finance housing Program, Modest and Simple house Mortgage. The loan was disbursed through PT Bank Tabungan negara (Persero) with administrative fee around 2% - 3% per year on the withdrawed loan.

12.709

22.347

14.938 17.387

22.112

2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan Giro (dalam Rp juta)Current Accounts Growth (in Rp million)

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

1.034.408 1.186.048

1.579.868

1.995.239

2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan Deposito (dalam Rp juta)Time Deposit Growth (in Rp million)

2.297.464

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

96 97

161.317 173.025

211.076

234.322

274.463

2008 2009 2010 2011 2012

Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah pinjaman yang diterima tercatat sebesar Rp 91 juta yang menunjukkan penurunan sebesar 67,03% dari jumlah pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2011. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya transaksi pelunasan atas fasilitas pinjaman tersebut. Selain itu, dana dari pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2012 hanya memberikan kontribusi dana sebesar 0,003%.

Pinjaman SubordinasiDalam rangka memperkuat permodalan pada Bank Kesejahteraan serta untuk mendorong pengembangan usaha dan kemampuan bersaing dalam menjalankan aktivitas bisnis bank yang perlu diimbangi dengan kondisi permodalan yang sehat, maka Bank Kesejahteraan menerima pinjaman subordinasi dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sebesar Rp14 miliar sesuai dengan perjanjiannya dengan bank no.1011/B-1/Ix/2011 dan no.23/2011/PER tanggal 26 September 2011. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 5 (lima) tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.

Penerbitan pinjaman subordinasi tersebut diperuntukkan sebagai modal pelengkap (tier ii capital) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan dana yang diperoleh telah dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi kredit sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian.

EKUITAS

SRingkasan Perkembangan Ekuitas Periode 2008-2012

Equity Growth Highlight 2008-2012 Period

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 Perubahan (2012 : 2011)

(%)

2010 2009 2008 Description (in million Rupiah)

1. Modal Disetor 166.209 138.653 19,87 127.647 118.305 108.554 Share capital

2. Tambahan Modal Disetor 26.103 23.464 11,25 24.330 10.489 9.709 Additional Paid-in capital

3. Kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual

-170 -76 123,68 - - - Unrealized losses on available-for-sale marketbale securities

4. Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya

32.450 27.557 17,76 24.356 22.909 - Appropriated Retained Earnings

5. Saldo Laba 49.871 44.724 11,51 34.742 21.322 43.053 Retained Earnings

jumlah Ekuitas 274.463 234.322 17,13 211.076 173.025 161.317 Total Equity

Pada akhir tahun 2012, total ekuitas yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 274.463 juta. jumlah tersebut tumbuh sebesar 17,13% dari total ekuitas pada akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut bersumber dari peningkatan saldo laba sebesar 11,51% dari Rp 44.724 juta di tahun 2011 menjadi Rp 49.871 juta di tahun 2012 dan penambahan modal yang berasal dari dividen saham sebesar Rp 18.524 juta. Proporsi pembagian dividen tunai dan dividen saham

untuk laba bersih tahun buku 2011 adalah sebesar 50% tunai dan 50% saham. Sehingga dividen persaham untuk laba bersih tahun buku 2011 dan 2012 adalah 2.650,- per lembar saham dan Rp 2.700,- per lembar saham.

KEBIJAKAN STRUKTUR MODALSejalan dengan Peraturan Bank Indonesia no. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008, maka untuk memenuhi persyaratan tersebut, Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan untuk menjaga struktur modal yang mampu mengantisipasi seluruh risiko-risiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank. Risiko-risiko utama dimaksud adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional. Perhitungan risiko operasional untuk biaya modal ditetapkan sebesar 15% dari rata-rata pendapatan bruto tahunan selama 3 tahun terakhir.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, modal bank terdiri atas:1. Modal Inti

Merupakan modal bank yang terdiri dari modal saham yang disetor, agio saham, cadangan umum, laba ditahan, laba tahun berjalan, dana setoran modal, pendapatan komprehensif lainnya dan selisih yang terjadi antara laporan keuangan. Modal Inti Bank Kesejahteraan di tahun 2012 mencapai Rp 240.814 juta naik sebesar 13,77% dari posisi Rp 211.659 juta ditahun sebelumnya, karena adanya tambahan modal dari dividen saham tahun buku 2011 dan tambahan modal dari pemegang saham.

2. Modal Pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)Modal pelengkap mengacu pada modal bank yang terdiri dari: penyisihan penilaian kembali aktiva tetap, penyisihan umum untuk provisi penghapusan aktiva produktif, pinjaman sub-ordinasi, dan kenaikan nilai instrumen keuangan yang tersedia untuk dijual. Total modal pelengkap Bank Kesejahteraan di tahun 2012 meningkat sebesar 88,02% dari Rp 18.355 juta di tahun 2011 menjadi Rp 34.511 juta di tahun 2012.

Pertumbuhan Ekuitas (dalam Rp juta)Equity Growth (in Rp million)

As end of 2012, total borrowings received amounted to Rp91 million indicating 67,03% decrease compared to borrowings received in 2011. The decrease was caused by loan facility settlement transaction. furthermore, fund from borrowings received at the end of 2012 only provided 0,003% fund contribution.

Subordinate BorrowingsTo strengthen Bank Kesejahteraan’s capital as well as supporting business development and competitive advantages in carrying bank’s business activities that needs to be accompanied by sound capital structure, Bank Kesejahteraan received borrowings from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) amounted to Rp14 billion pursuant to the agreement no. 1011/B – 1/Ix/2011 and no/ 23/2011/PER dated September 2011. The borrowings was within 5 (five) years maturity period with 12% interest rate level per year.

The subordinate loan is dedicated as tier II capital referring to Bank Indonesia Regulation and obtained fund has been allocated to support loan expansion pursuant to prudent principle.

EqUITy

As end of 2012, total equity recorded at Bank Kesejahteraan amounted to Rp274.463 million. The amount was 17.13% growth from total equity at the end of 2011. The growth was derived from profit balance growth that was 11.51% increase or from Rp44.714 million in 2011 to Rp49.871 million in 2012 as well as additional capital from shares dividend amounted to Rp18.524 million. cash and Shares dividend composition for net profit fiscal year 2011 was 50% of cash dividend

and 50% of shares dividend. That the dividend per shares for fiscal year 2011 and 2012 was Rp2.650 per shares and Rp2.700 per shares.

CAPITAL STRUCTURE POLICYBank Indonesia Regulation no. 10/15/PBI/2008 dated September 24th, 2008. To comply with the regulation, Bank Kesejahteraan implements policy to maintain capital structure that is able to anticipate every key risks occured on the bank’s management. The key risks are including market risk, credit risk and operational risk. operational risk calculation for capital expense was implemented 15% from annual gross revenue within the last 3 years.

Pursuant to Bank Indonesia Regulation, Bank’s capital consists of:1. core capital

Bank’s capital consists of paid-in capital, shares agio, general reserves, retained earnings, current year profit, capital deposit fund, other comprehensive incomes and mismatch between financial reports. Bank Kesejahteraan’s core capital in 2012 reached Rp240.814 million or 13.77% higher from previous year position that was amounted to Rp211.659 million, caused by additional capital from shares dividend fiscal year 2011 and from the shareholders.

2. Supplementary capital (maximum 100% from core capital)Supplementary capital refers to bank’s capital including: fixed Asset Allowance, general allowance, productive asset written-off, sub-ordinate loan and increase on financial instrument for investment value. Total Bank Kesejahteraan’s supplementary capital in 2012 was 88.02% increase from Rp18.355 million in 2011 to Rp34.511 million in 2012.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

98 99

Pendapatan Bungahingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 375.568 juta yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 9,25% dari perolehan pendapatan bunga tahun sebelumnya. Dari total pendapatan bunga tersebut, sebesar Rp 357.494 juta atau sebesar 95,19% merupakan kontribusi dari pendapatan bunga pinjaman.

Pada tahun 2012 Bank Kesejahteraan menurunkan base lending rate untuk pinjaman, hal ini berdampak pada perolehan pendapatan bunga di tahun 2012. Penurunan base lending rate ini merupakan salah satu strategi untuk semakin meningkatkan customer base Bank Kesejahteraan serta merupakan dampak wajar dari kondisi perekonomian yang membaik, adanya tendensi dari kebijakan BI untuk menurunkan BI rate dan adanya kondisi persaingan yang semakin ketat. Dalam jangka panjang, penurunan lending rate ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kredit Bank Kesejahteraan.

Pendapatan BungaInterest Income

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 Perubahan (2012 : 2011) (%)

Description (in million Rupiah)

Kredit 357.494 325.040 9,98 Loans

Penempatan pada BI dan Efek-Efek 13.968 17.262 (19,08) Placement with BI and Marketable Securities

giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain

4.106 1.464 180,46 current Accounts with other Banks and Placement with other Banks

jumlah Pendapatan Bunga 375.568 343.766 9,25 Total

Pendapatan Bunga dari KreditSebagai Bank yang fokus dalam memberikan layanan kepada pangsa pasar utamanya yakni kepada koperasi Pegawai negeri Sipil, penyaluran kredit yang diberikan mayoritas adalah hasil kontribusi dari kredit kepada koperasi. Tingkat suku bunga rata-rata kredit koperasi telah menunjukkan penurunan dari 17,81% pada akhir tahun 2011 menjadi 17,08% pada akhir tahun 2012. hal tersebut seiring dengan kondisi pasar sekaligus sebagai respon dari Bank Kesejahteraan dalam mendukung kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia terkait kebijakan penurunan BI rate dan penerapan kebijakan Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).

Di samping itu, penurunan suku bunga kredit juga dimaksudkan sebagai salah satu stimulus pasar guna menarik nasabah dalam melakukan transaksi pembiayaan pada Bank Kesejahteraan. Sebagai dampak dari kondisi ini, jumlah portofolio kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan tumbuh sebesar 8,32%. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut menjadikan Bank Kesejahteraan masih memperoleh pertumbuhan pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan pada tingkat pertumbuhan sebesar 9,98% dibandingkan tahun 2011.

3. Modal Pelengkap TambahanModal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar. Bank kesejahteraan tidak memiliki modal tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar.

Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun.

Bank menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator untuk memantau modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap kecukupan modal minimal 8%.

LAPoRAn LABA RUgIPada akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp 49.175 juta yang menunjukkan peningkatan sebesar 11,51% dari perolehan laba bersih (setelah pajak) pada akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 9,25%. hal tersebut merupakan pengaruh dari kenaikan pendapatan bunga kredit pada akhir tahun 2012 yang meningkat sebesar 9,98% dari tahun lalu dan pendapatan bunga call money yang meningkat sebesar 180,46% dari tahun lalu.

Laporan Laba RugiStatement of Income (Loss)

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 Perubahan / Changes

(2012 : 2011)(%)

2010 2009 2008 Description (in million Rupiah)

Pendapatan Bunga 375.568 343.766 9,25 283.805 232.425 182.764 Interest Income

Dikurangi: Beban Bunga 201.912 203.282 (0,67) 163.420 154.402 103.638 Interest Expense

Pendapatan Bunga Bersih 173.656 140.484 23,61 120.385 78.023 79.126 net Interest Income

Pendapatan operasional Lainnya

2.039 1.958 4,14 1.209 995 947 other operating Income

Dikurangi: Beban operasional 109.682 82.924 32,27 74.227 48.610 46.351 other operating Expense

Pendapatan operasional 66.013 59.517 10,91 47.367 30.408 33.722 operational Income

Pendapatan/(Beban) non operasional

13 -206 (6,31) -251 -189 -185 non-operating Income

Laba Sebelum Pajak 66.026 59.312 11,32 47.117 30.218 33.538 Income Before Tax

Beban Pajak 16.851 15.207 10,81 12.398 8.896 10.401 Tax

Laba Bersih 49.175 44.104 11,50 34.718 21.323 23.137 net Income

3. Additional Supplementary capitalAdditional supplementary capital that was allocated to mitigate market risk. Bank Kesejahteraan did not own additional capital allocated for market risk mitigation.

Bank’s policy is maintaining solid capital to preserve investors and creditors’ trust. The bank has complied every capital requirements implemented by external parties all over the year.

The bank utlized modal ratio obligated by the regulator to monitor the capital. BI Approach for the measurement is regarding montioring on minimum capital adequacy ratio at 8%.

STATEMEnT of IncoME (LoSS)As end of 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in booking net income after tax amounted to Rp49.175 million that indicated 11.51% growth compared to net income after tax at the end of 2011. The growth was mainly supported by 9.25% interest income growth. This due to the impact of loan intrest income growth at the end of 2012 that was 9.98% higher compared to previous year s well as call money interest income growth that was 180.46% higher compared to previous year

Interest IncomeAs end of 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in booking interest income amounted to Rp375.568 million that indicated 9.25% interest income growth compared to previous year. from the total interest income, Rp357.494 million or 95.19% was contributed from loan interest income.

In 2012, Bank Kesejahteraan reduced base lending rate for loan, this affected to interest rate income in 2012. The decrease on base lendign rate became one of strategies to enhance Bank Kesejahteraan’s customer base as well as fair impact from recovering economy condition, the tendency from BI Policy to decrease BI Rate and tighter competition condition. In the long term, the lending rate decrease will provide positive impact towards Bank Kesejahteraan’s loan growth.

Interest Income from LoanAs a bank focuses on providing services to its key market segment that is Public Servant cooperatives, majority loan disbursed was loan for cooperatives contribution result. Average loan cooperatives interest rate indicated decrease from 17.81% at the end of 2011 to 17.08% at the end of 2012. This was in accordance with market condition as well as response from Bank Kesejahteraan in supporting policy implemented by Bank Indonesia regarding BI Rate decreasing policy and implementation of Prime Lending Rate Information Disclosure Policy.

Besides, loan interest rate decrease was also aimed to stimulate the market to attract customers in performing loan transaction at Bank Kesejahteraan. As the impact of such condition, total loan portfolio disbursed by Bank Kesejahteraan was 8.32% higher. The loan disbursement growth encouraged Bank Kesejahteraan to obtain interest income from loan disbursed at 9.98% growth compared to 2011.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

100 101

The interest income from loan disbursed provide largest contribution from total interest rate that was 95.19%.

Interest Income from Placements with Bank Indonesia and Marketable SecuritiesBesides obtaining interest income from loan disbursement, Bank Kesejahteraan also obtained interest income from the Placements with Bank Indonesia and Marketable Securities in certain periods. The interest income from Placements with Bank Indonesia and Marketable Securities provided 3.72% contribution towards total interest income in 2012.

Interest Income from Current Accounts and Placements with Other Bankscurrent Accounts and Placements with other Banks held by Bank Kesejahteraan besides aiming to provide accessibility in settling transaction between local, the fund placement is also aimed to provide contribution on interest income recorded at Bank Kesejahteraan. So do the Placements with other banks as the balance of fund exceed allocation that was also provided contribution towards total interest income. Throughout 2012, current Accounts and Placements with other Banks provided 1.10% contribution towarads total interest income in 2012.

Interest ExpenseThroughout 2012, interest expense recorded at Bank Kesejahteraan was amounting to Rp201.912 million. The amount was 0.67% lower compared to interest rate amount at the end of 2011. The decrease was mainly caused by decrease on time depoist interest expense.

Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan tersebut memberikan kontribusi terbesar dari total pendapatan bunga yakni sebesar 95,19%.

Pendapatan Bunga dari Penempatan Pada Bank Indonesia dan Efek-EfekSelain memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari hasil penyaluran kredit, Bank Kesejahteraan juga memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek selama periode tertentu. Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek ini memberikan kontribusi terhadap jumlah pendapatan bunga sebesar 3,72% pada tahun 2012.

Pendapatan Bunga dari Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank LainPenempatan giro pada bank lain yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan selain bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyelesaian transaksi antara lokal, penempatan dana tersebut juga memberikan kontribusi pada pendapatan bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan. Demikian halnya dengan penempatan pada bank lain sebagai penyeimbang dari alokasi kelebihan dana yang juga memberikan kontribusi pada total pendapatan bunga. Selama tahun 2012, penempatan giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 1,10% pada tahun 2012.

Beban BungaSelama tahun 2012, beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp 201.912 juta. jumlah tersebut lebih rendah sebesar 0,67% dibandingkan dengan beban bunga pada akhir tahun 2011. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya beban bunga deposito.

Beban BungaInterest Expense

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 Perubahan (2012 : 2011)

(%)

Description (in million Rupiah)

Beban Bunga: Interest Expense

- Deposito Berjangka 182.988 185.821 (1,52) Time Deposits

- Tabungan 7.281 6.430 13,23 Savings Deposits

- Call Money 2.129 1.175 81,19 call Money

- giro 585 398 46,98 current Accounts

- Pinjaman Subordinasi 1.686 307 449,19 Subordinated Loans

- Pinjaman yang Diterima 10 21 (52,38) Borrowings

- Efek-Efek yang Dijual dengan janji Dibeli Kembali - - - Securities Sold with Agreement to Repurchase

Lain-Lain:

- Pemasaran Dana 2.388 4.808 (50,33) Marketing fund

- Premi Penjaminan Simpanan 4.647 4.190 10,91 Premium of Deposit guarantee

- Lain-Lain 198 132 50,00 others

Total 201.912 203.282 (0,67) Total

Beban Bunga dari Deposito BerjangkaBeban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan sebagian besar bersumber dari deposito berjangka yang memberikan kontribusi sebesar 91,87% dari total kewajiban bank. Sebagai dampaknya, beban bunga deposito berjangka merupakan jumlah beban bunga terbesar yakni sebesar 90,63% dari jumlah beban bunga di akhir tahun 2012.

Selama tahun 2012, beban bunga deposito berjangka mengalami penurunan sebesar 1,52% lebih rendah dibandingkan dengan beban bunga yang dibayar pada tahun 2011. hal tersebut sejalan dengan adanya penurunan cost of fund selama tahun 2012 dengan tingkat bunga rata-rata per tahun mengalami penurunan dari 10,44% pada akhir tahun 2011 menjadi 8,86% pada akhir tahun 2012.

Tingkat Suku Bunga Rata-Rata Deposito BerjangkaAverage Time Deposit Interest Rate

KETERANGAN2012 2011

DESCRIPTIONDalam persentaseIn percentage

Rata-rata Tingkat Suku Bunga: Average Interest Rate:

1 bulan 7,50 8,74 1 month

3 bulan 7,50 9,46 3 months

6 bulan 7,75 8,79 6 months

12 bulan 7,75 9,50 12 months

Kredit/Loan

Penempatan pada BI dan Efek-EfekPlacements with BI and Securities

giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Laincurrent Accounts with other Banks and Placements with other Banks

Komposisi Pendapatan Bunga Periode 2012Interest Income Composition 2012 Period

Interest Expense from Time DepositInterest Expense recorded at Bank Kesejahteraan was mostly derived from time deposit that provided 91.87% contribution from bank’s total liability. As the impact, time deposit interest expense was also the largest total interest expense that was 90.63% from overall interest expense at the end of 2012.

Throughout 2012, time deposit interest expense experienced 1.52% decrease compared to interest expense paid at the end of 2011. This was in accordance with the cost-of-fund decrease during 2012 with annual average interest rate experienced decrease from 10.44% at the end of 2011 to 8.86% at the end of 2012.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

3,72%

1,10%

95,19%

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

102 103

79.126 78.023

120.385 140.484

173.656

2008 2009 2010 2011 2012

Beban Bunga dari Tabungan dan GiroBeban bunga dari tabungan dan giro yang tercatat hingga akhir tahun 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 7.281 juta dan Rp 585 juta. jumlah beban bunga dari tabungan tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,23% seiring dengan peningkatan perolehan tabungan di akhir tahun 2012 yang meningkat sebesar 27,22% meskipun secara rata-rata tingkat suku bunga per tahun untuk tabungan mengalami penurunan dari 5,10% per tahun pada akhir tahun 2011 menjadi 4,56% per tahun pada akhir 2012.

Sedangkan jumlah beban bunga dari giro pada akhir tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 46,98% dari beban giro akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan perolehan giro diakhir tahun 2012 yang mengalami peningkatan sebesar 27,18%.

Beban Bunga dari Call MoneyBeban bunga yang berasal dari Call Money meningkat dari Rp 1.175 juta pada akhir tahun 2011 menjadi Rp 2.129 juta pada akhir tahun 2012. Peningkatan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah Call Money pada Bank Kesejahteraan dari Rp 113.399 juta di akhir tahun 2011 menjadi Rp 267.439 juta pada akhir tahun 2012.

Beban Bunga dari Pinjaman SubordinasiBerdasarkan perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank Kesejahteraan sesuai perjanjian no. 1011/B-1/Ix/2011; no. 23/2011/PER tanggal 26 September 2011 dan Addendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi no. 241/D-Iv/vI/2012; no. 07/2012/PER tanggal 21 juni 201 Bank menrima pinjaman subordinasi sebesar Rp 14 milyar dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Dan dalam jangka waktu selama 6 (enam) tahun atau berakhir pada tanggal 26 September 2017.

Beban bunga dari pinjaman subordinasi yang tercatat pada akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp 1.686 juta dengan kontribusi sebesar 0,84% dari total beban bunga bank.

Beban Bunga dari Pinjaman yang DiterimaBeban bunga yang berasal dari pinjaman yang diterima menunjukan penurunan dari Rp 21 juta pada akhir tahun 2011 menjadi Rp 10 juta di akhir tahun 2012. Penurunan tersebut terkait dengan penurunan pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan atas pelunasan fasilitas pinjaman yang diterima dari KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) maupun RDI (Rekening Dana Investasi). Pinjaman yang diterima merupakan dana subsidi baik dari Bank Indonesia maupun dari Pemerintah Republik Indonesia terkait dalam mendukung kebutuhan pembiayaan perumahan Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS).

Beban Bunga dari Lain-LainBeban bunga dari lain-lain merupakan beban bunga yang berasal baik dari pemasaran dana, premi penjaminan simpanan, maupun

lain-lain (premi asuransi penabung). hingga akhir tahun 2012, beban bunga dari lain-lain yang tercatat adalah sebesar Rp 7.233 juta yang menunjukkan penurunan sebesar 20,78% dari beban bunga akhir tahun 2011. Penurunan tersebut seiring dengan kebijakan manajemen untuk mengurangi beban atas pemasaran dana dalam upaya memperoleh simpanan nasabah sehingga beban pemasaran dana pada akhir tahun 2012 menunjukkan penurunan sebesar 50,33% dari beban pemasaran dana pada akhir tahun 2011.

Pendapatan Bunga Bersihhingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp 173.656 juta. jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 23,61% dari pendapatan bunga bersih yang berhasil diperoleh pada akhir tahun 2011 seiring dengan konsistensi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai agen intermediasi dalam meningkatkan penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan dari nasabah dengan penurunan beban bunga.

Pendapatan Operasional LainnyaSelama akhir tahun 2012, pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar 4,14% dibandingkan pendapatan operasional lainnya yang tercatat pada akhir tahun 2011. Salah satu kontributor peningkatan pendapatan operasional ini adalah keuntungan atas penjualan efek-efek yang naik 294,81% menjadi sebesar Rp 837 juta dari angka sebesar Rp 212 juta di tahun 2011. Pada tahun 2012, keuntungan atas penjualan efek-efek berkontribusi 41,05% dari total pendapatan operasional lain. Keuntungan penjualan efek-efek merupakan penjualan surat berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia untuk meningkatan penempatan dana dalam rekening giro pada Bank Indonesia.

Pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (dalam Rp juta)Net Interest Income Growth (in Rp million)

Interest Expense from Savings and Current AccountsInterest Expense form savings and current accounts recorded, as end of 2012 was each Rp7.281 million and Rp585 million. Total interest expense from savings experience 13.23% growth that was in accordance wtih savings accounts growth at the end of 2012 that experienced 27.22% increse though averagely the annual interes rate for savings experienced 5.10% decrease from 5.10% per year at the end of 2011 to 4.56% per year at the end of 2012.

While, total interest expense from current accounts as end of 2012 experienced 46.98% growth from current accounts expense as end of 2011. The growth was in line with currents accounts contribution at the end of 2012 that experienced 27.18% growth.

Interest expense from Call MoneyInterest expense from call Money was increase from Rp1.175 at the end of 2011 to Rp2.129 million at the end of 2012. The increase was in accordance with call Money at Bank Kesejahteraan growth from Rp113.399 million at the end of 2011 to Rp267.439 million at the end of 2012.

Interest Expense from Subordinate BorrowingsPursuant to Suboardinate Borrowings Agreement between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) and Bank Kesejahteraan no. 1011/B-1/Ix/2011; no. 23/2011/PER dated September 26th, 2011 and Suboardinate Borrowings Agreement Addendum no. 241/D-Iv/vI/2012; no. 07/2012/PER dated june 21st, 2011, the Bank obtained subordinate borrowings amounted to Rp14 billion with 12% per year interest rate and 6 (six) years maturity period or ended at September 26th, 2017.

The interest expense from subordinate borrowings recorded at the end of 2012 amounted to Rp1.686 million with 0.84% contriution from bank’s total interest income.

Interest Expense from BorrowingsInterest expense from borrowings indicated decrease from Rp21 million at the end of 2011 to Rp10 million at the end of 2012. The decrease was related to decrease on borrowings received by Bank Kesejahteraan on borrowings facility from KLBI (Bank Indonesia Liquidity Loan) or Investment fund Account settlement. The borrowings was subsidized fund both from Bank Indonesia or government of Republic of Indonesia regarding to support Simple and Modest house mortgage necessity.

Interest expense from othersInterest expense from others is interest expense derived from both fund marketing, savings insurance premium or others (depositors

insurance premium). As end of 2012, interest expense from others was recorded amounting to Rp7.233 million that indicated 20.79% decrease compared to interest expense at the end of 2011. The decrease was in accordance with management’s policy to reduce expense on fund marketing as an effort to obtain customers’ saving that the fund marketing expense at the end of 2012 indicated 50.33% decrease compared to fund marketing expense at the end of 2011

Net Interest IncomeAs end of 2012, Bank Kesejahteraan succeeded in booking net interest income amounted to Rp173.656 million. The amount indicated 23.61% growth compared to interest income obtained at the end of 2011 and also inline with Bank Kesejahteraan’s consistency in carrying its business activity as intermediary agent ins enhancing loan disbursement as well as savings from customers’ collection within the interest expense decrease.

Other Operating IncomesAs end of 2012, other operating incomes were 4.14% increase compared to other operating incomes recorded at the end of 2011. one of the contributors of operating income growth was profit on marketable securities sales that experience 294.81% increase to Rp837 million from Rp212 million in 2011. In 2012, the profit on marketable securities sales provided 41.05% contribution from totals other operating incomes. Profit from marketable securities sales consisted of bonds sales in form of certificate of Bank Indonesa to raise fund placement on current Accounts with Bank Indonesia.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

104 105

Di tahun 2012, Bank Kesejahteraan memperoleh penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan sebesar Rp 167 juta, sebagai hasil pelaksanaan program intensifikasi penyelesaian kredit bermasalah. Selain itu Bank Kesejahteraan juga berhasil membukukan keuntungan dari pendapatan provisi dan komisi sebesar Rp 130 juta.

Sedangkan pendapatan lain-lain yang terdiri dari pendapatan transaksi ATM, pendapatan pemeliharaan rekening, pendapatan denda dan lain-lain diakhir tahun 2012 mencapai Rp 905 juta.

Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Incomes

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 Perubahan/ Change(2012 : 2011)

(%)

DESCRIPTION (in million Rupiah)

Pendapatan Kembali Kredit yang Telah Dihapusbukukan

167 347 (51,87) collection of Loans Previously Written-off

Pendapatan Provisi dan Komisi Selain dari Kredit yang Diberikan

130 148 (12,16) fees and commisions other than from Loans

Keuntungan atas Penjualan Efek-Efek 837 212 294,81 gain on Sale of Marketable Securities

Pemulihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi

- 97 - Reversal of Estimated Losses on commitments and contingencies

Lain-Lain 905 1.154 (21,58) others

jumlah Pendapatan operasional Lainnya 2.039 1.958 4,14 Total other operating Income

Beban Operasional LainBeban operasional lain yang terdiri dari beban tenaga kerja, beban administrasi dan umum, beban penyisihan kerugian dan lain-lain di tahun 2012 meningkat 32,27% menjadi sebesar Rp 109.681 juta dari nilai sebesar Rp 82924 juta di tahun 2011. Salah satu kontributor peningkatan beban operasional adalah peningkatan beban penyisihan kerugian sebesar 311,69% menjadi sebesar Rp 9.086 juta dari nilai sebesar Rp 2.207 juta di tahun 2011. peningkatan beban administrasi dan umum sebesar 26,48% dan peningkatan beban personalia yang termasuk kenaikan beban gaji dan kesejahteraan pegawai sebesar 23,73%.

Beban Operasional LainOther Operating Expense

KETERANGAN(dalam jutaan Rupiah)

2012 2011 Perubahan (2012 : 2011) (%)

Description(in million Rupiah)

Beban Administrasi dan Umum 50.592 39.999 26,48 general and Administrative

Beban Personalia 47.396 38.307 23,73 Personnel

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan nilai Aset Keuangan

9.086 2.207 311,69 Allowance for impairment losses of financial assets

Penyusutan 2.607 2.411 8,13 Depreciation

jumlah Beban operasional 109.681 82.924 32,27 Total other operating Expenses

Sesuai dengan bisnis yang dijalankan oleh Bank Kesejahteraan bahwa aset Bank didominasi oleh kredit sehingga penyisihan kerugian akibat penurunan nilai aktiva produktif dan non produktif dialokasikan termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penurunan kualitas kredit. Bank Kesejahteraan telah mencadangkan biaya atas kemungkinan terjadinya suatu risiko, terutama risiko kredit yaitu dalam cadangan Kerugian Penurunan nilai (cKPn). Pada tahun 2012 nilai beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan mencapai Rp 9.086 juta atau naik sebesar Rp 6.879 juta jika dibanding Tahun 2011 yang sebesar Rp 2.207 juta.

peningkatan ini disebakan adanya peningkatan risiko, terutama risiko kredit. Peningkatan ini tercermin dari peningkatan nPL (gross) dimana tahun 2011 adalah 1,16% menjadi 1,61% di tahun 2012.

Peningkatan beban personalia didorong oleh adanya peningkatan karyawan yang terjadi dari akhir tahun 2012 dari sebesar 317 pegawai menjadi 358 pegawai sesuai dengan pertumbuhan bisnis bank melalui program pendidikan officer Development program (oDP) untuk angkatan II. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga telah meningkatkan gaji pokok karyawan dan mendistribusikan bonus pada akhir tahun 2012 yang didasarkan pada kinerja masing-masing karyawan.

Kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 26,48% pada akhir tahun 2012 disebabkan oleh kenaikan biaya perjalanan dinas, biaya promosi dan biaya perbaikan dan pemeliharaan sebagai dampak dari adanya penambahan jaringan kantor Bank Kesejahteraan.

Laba OperasionalSecara kinerja keseluruhan menunjukkan bahwa Bank Kesejahteraan mencapai pertumbuhan laba operasional sebesar 10,91% lebih tinggi dibandingka laba operasional yang tercatat pada akhir tahun 2011. hal ini berarti bahwa Bank Kesejahteraan berhasil menerapkan segala kebijakan dan strategi yang kami susun untuk dapat mencetak pertumbuhan bisnis yang lebih baik dari tahun ke tahun, termasuk mengurangi komposisi dana yang memiliki biaya bunga tinggi dalam tujuan untuk mencapai margin bunga bersih yang lebih tinggi.

Laba BersihPeningkatan dari operasional dan aktivitas bank, serta peningkatan yang relatif kecil pada beban pajak penghasilan telah berpengaruh terhadap peningkatan laba bersih yang membanggakan sebesar Rp 49.175 juta dengan peningkatan sebesar 11,51% lebih tinggi dari jumlah yang dicapai pada akhir tahun 2011.

Pendapatan KomprehensifPendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak muncul setelah berlakunya PSAK no.1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang berlaku efektif per 1 januari 2011. Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak merupakan perubahan rugu yang

In 2012, Bank Kesejahteraan obtained recoveries of written-off assets amounted to Rp167 million, as result of non-performing loan settlement intensification program. Besides, Bank Kesejahteraan was also succeeded in booking profit form provision and incentive incomes amounted to Rp130 million.

While, other incomes also consisted of ATM transaction income, savings account maintenance incomes, fined and other incomes at the end of 2012 reached Rp905 million.

Other Operating Expensesother operating expenses consists of personnel expense, general and administrative espense and other expenses that in 2012 was 32.27% increase to Rp109.681 million from Rp82.924 million in 2011. one of the contributors on the increasing operating expense was increase on allowance for impairment losses expense that was 311.69% to Rp9.086 million from previous amount of Rp2.207 million in 2011. The administrative and general expense was also increase 16.48% and personnel, including employees salary appraisal and welfare, also experienced 23.73% growth.

Referring to business carried by Bank Kesejahteraan due to Bank’s asset was dominated by loan that the allowance for impairment losses on productive and non-productive assets was allocated to anticipate loan quality degradation possibility. Bank Kesejahteraan was allocated expense on any risk possibility, including credit risk that was on Allowance for Impairment Losses. In 2012, Allowance for Impairment Losses value on financial and non-financal assets reached Rp9.086 million or Rp6.879 million higher compared to 2011 that was Rp2.207 million.

The growth was caused by increasing risk, especially credit risk. The growth was reflected from raise on nPL (gross) where in 2011 was recorded at 1.16% to 1.61% in 2012.

Increase on personnel expense was encouraged by additional employees recruited at the end of 2012 as much as 317 employees to 358 employees referring to bank’s business development through officer Development Program (oDP) for Batch II. Besides, Bank Kesejahteraan was also raise employees’ basic salary and distributed incentives at the end of 2012 that was referring to each employee’s performance.

The increase on general and adminsitrative expense was 26.38% at the end of 2012 caused by raising travelling cost, promotion coss as well as repair and maintenance cost as the impact of Bank Kesejahteraan’s office network expansion.

Operating IncomeBased on overall performance, indicated that Bank Kesejahteraan reached operating income growth of 10.91% higher compared to operating income recorded at the end of 2011. This means that Bank Kesejahteraan succeeded in implementing every formulated strategy and policy to realize better business growth in years, including reduicng high-cost fund composition aiming to reach higher net interest margin.

Net profitIncrease on bank’s operational and activity, as well as, slight increase on income tax expense provide significant contribution towardsd proud net income growth amounted to Rp49.175 million with 11.51% growth, higher compared to amount achieved at the end of 2011.

Comprehensive Incomeother comprehensive after tax income appeared after the issuance of SfAS no. 1 (Revised 2009) regarding financial Statement Disclosure that effectively applied since january 1st, 2011. other comprehensive after tax income becomes loss changes that has not bee realized

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

106 107

RASIo KEUAngAn TERKAIT SoLvABILITAS DAn KoLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAn REnTABILITAS BAnK

Rasio KeuanganFinancial Ratio

KETERANGAN2012 2011

DESCRIPTIONDalam persentase

Rasio Kecukupan Modal 12,11 10,87 capital Adequacy Ratio

Rasio Kredit/ terhadap Kredit Bermasalah 1,61 1,16 non Performing Loan

Rasio Kredit terhadap Simpanan 83,14 89,06 Loan to Deposit Ratio

Margin Pendapatan Bunga Bersih 7,24 6,85 net Interest Margin

Rasio Beban operasional terhadap Pendapatan operasional 82,81 82,74 operational Expenses to operating Income Ratio

Imbal hasil Rata-Rata Aktiva 2,48 2,59 Return on Assets

Imbal hasil Rata-Rata Ekuitas 21,42 22,10 Return on Equity

SoLvABILITAS DAn KoLEKTIBILITASRasio Kecukupan ModalPada akhir tahun 2012, rasio kecukupan modal menunjukkan peningkatan sebesar 1,05% dibandingkan tahun sebelumnya. hal tersebut seiring dengan peningkatan modal yang bersumber dari pembagian dividen tahun buku 2011 sebesar Rp 18.524 juta, pengeluaran saham baru sebesar Rp 11.671 juta dan laba tahun 2012 sebesar Rp 66.026 juta. Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di oleh Bank Indonesia bahwa rasio kecukupan modal minimum yang ditetapkan adalah sebesar 8%. Dengan rasio kecukupan modal Bank Kesejahteraan pada level 12,11%, struktur permodalan Bank Kesejahteraan tersebut tetap memiliki kapasitas untuk dapat mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimana rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rasio kecukupan minimum yang ditetapkan oleh regulator melalui Bank Indonesia.

Rasio Kredit BermasalahRasio nPL di tahun 2012 Bank Kesejahteraan menunjukkan peningkatan sebesar 0,45% dari sebesar 1,16% di akhir tahun 2011 menjadi 1,61% di akhir tahun 2012. hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya kolektibilitas beberapa debitur akibat penyalagunaan kredit.

LIKUIDITASRasio Kredit terhadap SimpananRasio ini menunjukkan penurunan sebesar 5,92% dari tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya perolehan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sebesar 16,04% pada akhir tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 dan simpanan dari bank lain sebesar 135,84%. hal tersebut juga menunjukkan bahwa Bank Kesejahteraan masih memiliki tingkat likuiditas yang baik dimana pendanaan yang diperoleh dapat ditempatkan pada aktiva produktif. Selain itu, rasio ini berada di atas LDR yang ditetapkan dalam kisaran 78%-100% sesuai dengan kebijakan regulator dalam mengatur LDR yang dikaitkan dengan pemenuhan gWM melalui Peraturan Bank Indonesia no.13/10/PBI/2011 sejak tanggal 9 februari 2011.

REnTABILITASMargin Pendapatan Bunga BersihMargin pendapatan bunga bersih yang berhasil dicatat oleh Bank Kesehateraan pada akhir tahun 2012 adalah sebesar 7,24% meningkat sebesar 0,39% dari margin pendapatan bunga bersih di akhir tahun 2011 sebesar 6,85%. Peningkatan tersebut dikarenakan penurunan biaya bunga di akhir tahun 2012

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan OperasionalPada akhir tahun 2012, rasio BoPo mengalami peningkatan menjadi sebesar 82,81% dari posisi tahun 2011 yang sebesar 82,74%. Peningkatan tersebut dikarenakan meningkatnya biaya penyisihan kerugian hingga mencapai 311,69% dari akhir tahun 2011.

Imbal Hasil Rata-Rata AktivaPada akhir tahun 2012, rasio ini sedikit mengalami penurunan sebesar 0,11% dibandingkan imbal hasil rata-rata aktiva yang tercatat pada akhir tahun 2011. hal tersebut disebabkan peningkatan pendapatan bank pada tahun 2012 masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan aset bank. Meskipun demikian, Bank Kesejahteraan tetap dapat mencatat pertumbuhan laba bersih bank sebesar 11,50% pada akhir tahun 2012.

Imbal Hasil Rata-Rata EkuitasRasio ini sedikit mengalami penurunan sebesar 0,68% dibandingkan imbal hasil rata-rata ekuitas pada akhir tahun 2011. Penurunan tersebut disebabkan peningkatan modal Bank lebih tinggi dibandingkan peningkatan laba bersih Bank.

KoMPonEn SUBSTAnSIAL ATAS PEnDAPATAn DAn BEBAn LAInnyAhingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi substansial pada pos Pendapatan dan Beban Lain-Lain yang berdampak tajam baik kenaikan maupun penurunan pada pencatatan Laporan Keuangan Bank Kesejahteraan.

belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 2012,2011 dan 2010. Sehingga nilai bersih pendapatan komprehensif adalah sebesar Rp (94) juta.

Total Laba KomprehensifDengan memperhitungkan pendapatan komprehensif tersebut, maka total laba komprehensif Bank Kesejahteraan untuk tahun buku 2012 adalah sebesar Rp 49.081 juta, naik 11,48% dari posisi Rp 44.028 juta di tahun 2011.

from marketable securities fair for investment value changes during 2012, 2011 and 2010 period that comprehensive income (net) value amounted to Rp94 million.

Total Comprehensive ProfitIn calculating comprehensive income, that Bank Kesejahteraans total comprehensive income for fiscal year 2012 amounted to Rp49.081 million or 11.48% higher compared to Rp44.028 million positions in 2011.

fInAncIAL RATIo RELATED To SoLvABILITy AnD coLLEcTABILITy, LIqUIDITy AnD REnTABILITy

SoLvABILITy AnD coLLEcTABILITyCapital Adequacy RatioAs end of 2012, capital adequacy ratio indicated 1.05% growth compared to previous year. This was in line with capital increase derived from the dividend distribution in fiscal year 2011 amounted to Rp18.524 million, new shares cost Rp11.671 million and profit of 2012 amounted to Rp66.026 million. Pursuant to regulation implemented by Bank Indonesia that the minimum capital adequacy ration is 8%. With Bank Kesejahteraan’s capital adequacy ratio at 12.11% level, capital structure of Bank Kesejahteraan holds adequate capacity to mitigate credit and market risks where the ratio still exceeded capital adequate ratio implemented by regulator through Bank Indonesia.

Non-Performing Loan RationPL ratio in 2012 of Bank Kesejahteraan indicated 0.45% growth from 1.16% at the end of 2011 to 1.61% at the end of 2012. This was affected by decreasing collectability of several debtors due to loan abuse.

LIqUIDITyLoan to Savings RatioThe ratio indicated 5.92% decrease compared to previous year, in accordance with raise on third party fund collection that provided 16.04% growth at the end of 2012 compared to record in 2011 as well as savings with other banks that reached 135.84%. This also indicated that Bank Kesejahteraan stil holds adequate liquidity level where the fund collected can be posted as productive assets. Besides, the ratio was exceeding implemented LDR that was around 78% - 100% pursuant to regulators’ policy in regulating LD regarding the Minimum Statutory Reserves compliance through the Bank Indonesia Regulation no. 13/10/PBI/2011 since february 9th, 2011.

REnTABILITyNet Interest Income Marginnet Interest Income Margin recorded by Bank Kesejahteraan at the end of 2012 was 7.24%, experiencing 0.39% growth compared to net interest income margin at the end of 2011 that was 6.85%. The growth was caused by decrease on interest expense at the end of 2012.

Operating Expense to Operating Income Ratio

As end of 2012, operating Expense to operating Income Ratio experienced increse to 82.81% compared to position in 2011 that was 81.74%. The growth was caused by increase on Impariment Losses expense that reached 311.69% at the end of 2011.

Return on Average AssetsAt the end of 2012, the ratio experienced 0.11% decrease compared to average assets return recorded at the end of 2011. This was caused by increase on bank’s income in 2012 that was slightly lower comapred to bank’s asset growth. Thus, Bank Kesejahteraan still booked bank’s net income growth reaching 11.50% at the end of 2012.

Return on Average EquityThe ration experienced slight decrease of 0.68% compared to average equity return at the end of 2011. The decrease was caused that Bank’s modal growth was higher compared to Bank’s net profit growth.

oThER SUBSTAnTIAL coMPonEnTS on oThER IncoMES AnD ExPEnSESAs end 2012, Bank Kesejahteraan did not hold substantive transaction on other Incomes and Expenses post that significantly affect on increase or decrease at Bank Kesejahteraan’s financial Report record

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

108 109

IKATAn MATERIAL yAng TERKAIT DEngAn BELAnjA MoDAL Sebagai komitmen dalam menyediakan dan melaksanakan pengembangan layanan Bank Kesejahteraan di masa mendatang, Bank Kesejahteraan telah menetapkan target untuk membangun jaringan kantor dan mesin ATM sebanyak 1 kantor cabang pembantu, sebagai implementasi dari rencana ekspansi Bank Kesejahteraan. Sumber pendanaan atas belanja modal dilakukan dalam mata uang Rupiah sehingga bank tidak memiliki risiko mata uang asing dalam transaksi belanja modal yang dilakukan sepanjang tahun 2012.

Seluruh penggunaan kantor/gedung/bangunan milik sendiri maupun yang disewa oleh Bank Kesejahteraan dengan yang berada di Kantor Pusat termasuk seluruh inventaris kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan. Bank telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 13.380 juta Bank Kesejahteraan telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tripakarta dan PT Asuransi jasindo. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31Desember 2012

ARUS KAS

Arus KasCash Flows

KETERANGAN 2012 2011 DESCRIPTIONS

Dalam Rp (jutaan)In Rp (million)

Arus Kas dari Aktivitas operasional 95.183 173.969 cash flow from operating Activites

Arus Kas dari Aktivitas Investasi 90.251 (301.385) cash flow from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (9.125) (7.697) cash flow from financing Activities

Kas Bersih 176.309 (135.113) net cash flow

Arus Kas dari Kegiatan operasiDi tahun 2012, total arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional adalah sebesar Rp 95.183 juta terutama terkait dengan peningkatan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Arus Kas untuk Kegiatan InvestasiSementara arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun 2012 adalah sebesar Rp 90.251 juta, terutama berasal dari penurunan efek-efek yang tersedia untuk dijual sebesar dan hasil penjualan aset tetap.

Arus Kas dari Kegiatan PendanaanPada tahun 2012, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar adalah Rp 9.125 juta, terutama terkait dengan pembayaran dividen tunai dan penerimaan dari pinjaman dalam rangka mendukung peningkatan kredit. Penggunaan arus kas tersebut digunakan setelah memperhitungkan perolehan arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasional Bank Kesejahteraan sebesar Rp 95.183 juta.

Dalam rangka meningkatkan likuiditas maka sebagai hasil dari keputusan aktivitas manajemen terkait aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan yang telah dilakukan selama tahun 2012 maka Bank Kesejahteraan mengalami kenaikan arus kas bank sebesar Rp 176.309 juta dari saldo kas dan setara kas pada awal tahun.

KoMITMEn DAn KonTInjEnSIKomitmen dan kontinjensi merupakan rekening administratif yang timbul dari transaksi yang berkaitan dengan kredit. Komitmen mengacu kepada suatu ikatan atau kontrak yang berkaitan dengan penyediaan pembiayaan dari instrumen keuangan dan menyebabkan adanya pengakuan pencatatan pada aktiva dan/atau kewajiban yang dimiliki oleh bank selama periode tertentu. Kontinjensi merupakan kemungkinan atas terjadinya suatu kondisi terhadap aset dan/atau kewajiban sebagai akibat dari transaksi bank. Komitmen dan kontinjensi menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi sebesar 115,92% dari tahun 2011.

Komitmen dan Kontinjensi Tahun 2012Commitment and Contingency2012

KETERANGAN 2012 2011 DESCRIPTION

Dalam persentaseIn percentage

Komitmen: commitment

Liabilitas Komitmen commitment Payables

fasilitas Kredit yang Belum Digunakan 29.611 18.935 Unused Loans facilities

Komitmen Bersih 29.611 18.935 commitments

Kontinjensi: contingencies

Tagihan Kontinjensi contingent Receivables

Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian 9.310 9.283 Interest Receivables on non-performing loans

Liabilitas Kontinjensi contingents Liabilities

Bank garansi yang Diterbitkan 2.450 885 Bank guarantees Issued

Kontinjensi Bersih 6.860 8.399 contingencies – net

Liabilitas Komimen dan Kontinjensi - Bersih 22.751 10.537 commitment and contingent Liabilities

DAMPAK PERUBAhAn SUKU BUngA TERhADAP KInERjA BAnKKondisi perekonomian yang tetap solid selama tahun 2012 telah memberikan dukungan terhadap pencapaian ekonomi nasional maupun kondisi perbankan yang tetap kuat dan berdaya tahan. hal

MATERIAL coMMITMEnTS RELATD To cAPITAL ExPEnDITURESAs a commitment in providing and developing Bank Kesejahteraan’s future services, Bank Kesejahteraan implemented target to expand office and ATM machine network as much as 1 supporting branch office, as the implementation of Bank Kesejahteraan’s expansion plan. funding source on the capital expenditures was performed in Rupiah currency that the bank did not hold foreign currency risk on the capital expenditures transaction performed throughout 2012.

Every office/building/construction utilization both owned or rent by Bank Kesejahteraan and placed at the head office, including every office inventories have been insured. The Bank has insured fixed assets (except lands) to mitigate fire and other risks with insurance protection value as of December 31st, 2012 amounted to Rp13.380 million. Bank Kesejahteraan has insured fixed asset to mitigate fire and other risks to PT Asuransi Tripakarta and PT Asuransi jasindo. The management considers that the insurance protection value is adequate to cover loss on insured assets. There is no fixed assets insured by the Bank at December 31st, 2012.

cASh fLoWS

cash flow from operating ActivitiesIn 2012, total net cash flow contributed from operating activities amounted to Rp95.183 million especially realted with increase on marketable securities for investment and owned to maturity period.

cash flow from Investing ActivitiesWhile, the cash flow contributed from Investing Activities in 2012 amounted to Rp90.251 million, especially derived from decrease on marketable securities for investment equivalent and result of fixed asset sales.

cash flow from financing ActivitiesIn 2012, net cash flow allocated for financing activities amounted to Rp9.125 million, especially related to cash dividend payout and loan income to support loan improvement. The cash flow allcoation was used after calculating net cash flow from Bank Kesejahteraan’s operating activities that amounted to Rp95.183 million.

To enhance liquidity, as the result of management’s activity regarding operating, investment and financing activities carried in 2012 that Bank Kesejahteraan experienced bank’s cash flow growth to Rp176.309 from cash and cash equivalent balance at the beginning of the year.

coMMITMEnT AnD conTIngEncycommitment and contingency is administrative account occured from loan related transaction. The commitment refers to contract or ties regarding financing provision from financial instrument and causing recognition on the asset and/or liability of the bank in certain period. The contingency refers to possibility of particular conditions towards asset and/or liability as the impact of bank’s transaction. commitment and contingency record indicated 115.92% higher growth compared to 2011.

IMPAcT on InTEREST RATE chAngES To BAnK PERfoRMAncEStable economy condition during 2012 provied support to national economy achievement as well as resilient banking condition. This encouraged positive impact on banking intermediary function that

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

110 111

tersebut berdampak baik pada fungsi intermediasi perbankan yang tercermin melalui pertumbuhan kredit dengan kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh regulator.

Dalam rangka memberikan stimulan kepada nasabah untuk tetap dapat meningkatkan transaksi perbankan melalui Bank Kesejahteraan maka manajemen telah melakukan kebijakan dalam menurunkan suku bunga kredit antara 0,5%-1%. Di samping itu, kebijakan yang dilakukan manajemen tersebut sebagai bentuk dukungan manajemen Bank Kesejahteraan terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait transparansi Suku Bunga Dasar Kredit guna ikut berperan dalam meningkatkan fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit. namun demikian, strategi pemasaran melalui jalinan kemitraan dengan koperasi pegawai negeri sebagai pangsa pasar utamanya tetap menjadi pendorong yang utama dalam meningkatkan portofolio penyaluran kredit pada tahun 2012 meningkat 8,32% lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit pada tahun sebelumnya.

Melalui peningkatan volume penyaluran kredit tersebut telah berdampak pada peningkatan pendapatan bunga bank tahun 2012 sebesar 9,25% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. oleh karena rata-rata tingkat suku bunga simpanan juga mengalami penurunan, maka secara keseluruhan kinerja Bank Kesejahteraan telah berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 11,50% pada tahun 2012 dibandingkan laba bersih yang berhasil dicatat pada akhir tahun 2011.

KEMAMPUAn MEMBAyAR hUTAng DAn TIngKAT KoLEKTIBILITAS PIUTAngSampai dengan akhir Desember 2012, Bank Kesejahteraan tidak memiliki catatan atas penggunaan hutang maupun piutang dalam kegiatan bisnis perusahaan.

InfoRMASI MATERIAL SETELAh TAnggAL LAPoRAn AKUnTAnTidak ada infomasi material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan akuntan

InfoRMASI MATERIAL yAng MEngAnDUng BEnTURAn KEPEnTIngAn DAn TRAnSAKSI AfILIASISepanjang tahun 2012 maupun 2011, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa baik secara langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama Bank Kesejahteraan sesuai dengan definisi transaksi terkait benturan kepentingan menurut peraturan Bapepam-LK no.Ix.E.1.

Berikut adalah transaksi yang terjadi antara Bank Kesejahteraan pihak afiliasi: sepanjang tahun 2012 Bank Kesejahteraan memiliki transaksi berupa fasilitas pinjaman kepada karyawan tetap maupun pihak

yang memiliki hubungan istimewa sebesar Rp 4.735 juta juta. Selain itu Bank Kesejahteraan juga menerima simpanan nasabah dari pihak berelasi sebesar Rp 64.651 juta.

fasilitas pinjaman yang diberikan kepada karyawan digunakan dalam rangka pembelian kendaraan, rumah atau keperluan lainnnya dengan tingkat bunga sebesar 5% dalam jangka waktu 1 sampai 15 tahun. Sedangkan untuk transaksi simpanan nasabah Bank Kesejahteraan telah membebankan biaya bunga sesuai denga tingkat suku bunga di pasar. Dengan demikian Bank Kesejahteraan telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar.

InfoRMASI KEUAngAn LUAR BIASALaporan Keuangan Bank Kesejahteraan disusun dengan berpedoman pada prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum bagi perbankan di Indonesia yaitu atas dasar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan mengacu pada setiap Peraturan Bank Indonesia sehingga sampai dengan akhir tahun 2012, tidak terdapat catatan pada Bank Kesejahteraan atas aktivitas korporasi yang menyebabkan timbulnya informasi keuangan yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

PERUBAhAn KEBIjAKAn AKUnTAnSIPada tanggal 1 januari 2012, Bank menerapkan PSAK no.60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" yang mengharuskan pengungkapan lebih menyeluruh atas manajemen risiko keuangan Bank dibandingkan dengan PSAK no.50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan".

Penerapan awal PSAK no.60 tidak memiliki dampak atas hasil keuangan Bank dikarenakan standar tersebut hanya berkaitan dengan pengungkapan.

Bank juga menerapkan revisi standar akuntansi dan interpretasi berikut mulai 1 januari 2012, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan namun tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Bank :

- PSAK no.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” ,- PSAK no.30 (Revisi 2011), “Sewa”, - PSAK no.18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan- Program Manfaat Purnakarya”, - PSAK no.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.- PSAK no.30 (Revisi 2011), “Sewa”, - PSAK no.46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”- PSAK no.56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, - ISAK no.15, “PSAK no.24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan

Pendanaan Minimum dan Interaksinya”,- ISAK no.20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak

Entitas atau Para Pemegang Saham”

Detail perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan tersebut dapat dilihat secara rinci dalam catatan 2.aa pada laporan keuangan audited.

reflected from loan growth with interest rate policy implemented by regulator.

To stimulate customers to raise banking transaction through Bank Kesejahteraan, the management implemented loan interest rate decreasing policy between 0.5% -1$. Besides, the policy implemented by management was also form of Bank Kesejahteraan management’s support towards regulation issued by Bnak Indonesia regarding prime lending rate policy to participate in enhancing banking intermediary function through loan disbursement. Thus, marketing strategy through partnership network with public servant cooperatives still becomes key market segment and primary driving force in increasing loan disbursement potfolio in 2012 that was 8.32% higher compared to loan disbursement in previous year.

Through loan disbursement volume increase, has provided impact on bank’s interest income growth in 2012 that was 9.25% higher compared to previous year. That the average savings interes rate also experienced decrease, generally, Bank Kesejahteraan’s performance successfully recorded 11.50% net income growth in 2012 compared to net income recorded at the end of 2011.

ABILITy To PAy DEBT AnD coLLEcTABILITy

As end of December 2012, Bank Kesejahteraan did not hold record on debt or receivable utilization at company’s business activity.

SUBSEqUEnT InfoRMATIon

There is no subsequent material information after the financial statement accounting date.

MATERIAL InfoRMATIon on confLIcT of InTEREST AnD AffILIATED TRAnSAcTIon

Throughout 2012 or 2011, Bank Kesejahteraan did not hold transaction with special party both directly or indirectly related to Bank Kesejahteraan’s key business activity referring to conflict of interest transaction description stated at Bapepam – LK Regulation no. Ix.E.1.

following are transaction between Bank Kesejahteraan and affiliated parties: throughout 2012, Bank Kesejahteraan performed transaction in form of loan facility for permanent employees or other special

related parties amounted to Rp4.735 billion. Besides, Bank Kesejahteraan also received deposit from customers from related party amounted to RP64.651 million.

Loan facility provided to the employees is utilized to purchase vehivle, house or other necessities with 5% interest rate within 1 to 15 years maturity period. While regarding Bank Kesejahteraan customers’ savings transaction had posted interest expenses according to interest rate level applied at the market. Therefore, Bank Kesejahteraan had conducted related party transaction in fair manner.

ExTRAoRDInARy fInAncIAL InfoRMATIonBank Kesejahteraan’s financial statement is formulated by referring to general applicable accounting practive and principle in Indonesia that is referring to Statements of financial Accounting Standards (SfAS) and complying to Bank Indonesia Regulation that as of 2012, there is no notification to Bank Kesejahteraan on corporate activity that encourages extraordinary financial information.

chAngES on AccoUnTIng PoLIcyAt january 1st, 2012, the Bank implements SfAS no. 60, “financial Instruments: Disclosures”, that obligates more comprehensive disclosure on Bank’s financial risk management compared to PSAK no. 50 (Revised 2006), “financial Instrument: Presentation and Disclosures”.

SfAS no. 60 initial impelementation holds impact on Bank’s financial result due to the standard only related to disclosure.

The Bank also implements revised accounting standards as well as its interpretations starting from january 1st, 2012, that considers relevant with financial statement but do not hold significant impat to the bank, as follows:

- SfAS no. 16 (Revised 2011), “fixed Assets”- SfAS no. 30 (Revised 2011), “Rent”- SfAS no. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting of Post-

employment Benefit”- SfAS no. 24 (Revised 2010), “Employment Benefit”- SfAS no. 30 (Revised 2011), “Rent”- SfAS no. 46 (Revised 2012), “Income Tax Accounting”- SfAS no. 56 (Revised 2011), “Earning per Shares”- IfAS no. 15, “SfAS no. 24 – The Limit on Defined Benefit Assets,

Minimum funding Requirements and their Interaction”,- IfAS no. 20, “Income Taxes – changes in the Tax Status of an

Entity or its Shareholders”

Detail of changes on accounting policy and disclosure can be comperehensively assessed on appendix 2.aa in audited financial statement.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

112 113

INFORMASI BAGI PEMEGANG SAHAMShareholders Information

hARgA SAhAMShARE PRIcE

KEBIjAKAn DIvIDEnDIvIDEnD PoLIcy

STRUKTUR PERMoDALAncAPITAL STRUcTURE

KEPEMILIKAn SAhAM DAn ShARES oPTIonShARES oWnERShIP AnD ShARES oPTIon

PEnAWARAn UMUM (IPo) DAn PEncATATAn EfEKInITIAL PUBLIc offERIng (IPo) AnD SEcURITIES LISTIng

BUy BAcK SAhAM DAn BUy BAcK oBLIgASI BAnKShARES AnD BAnK’S BonDS BUyBAcK

DAfTAR PERUSAhAAn ASoSIASILIST of ASSocIATED coMPAny

AKUnTAn InDEPEnDEn PERSERoAnInDEPEnDEnT AccoUnTAnT

PRoSPEK DAn REncAnA TAhUn 2013PRoSPEcT AnD PLAn 2013

ASPEK PEMASARAnMARKETIng ASPEcT

REncAnA STRATEgIS BAnK TAhUn 2013BAnK’S STRATEgIc PLAn 2013

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

114 115

Pemegang SahamShareholders

Jumlah Lembar SahamNumber of Shares

Nominal SahamShares Nominal

Komposisi (%)Composition (%)

1. IKPRI 10.460.557 104.605.570.000 62,94

2. PT Recapital Advisors 3.771.569 37.715.690.000 22,69

3. PT Taspen (Persero) 1.691.149 16.911.490.000 10,17

4. DP. jasa Raharja 289.485 2.894.850.000 1,74

5. DP. jasindo 250.249 2.502.490.000 1,51

6. Kopeg BKE 157.935 1.579.350.000 0,95

Total 16.620.944 166.209.440.000 100,00

hARgA SAhAMSebagai bentuk komitmen transparansi kepada publik maka Bank Kesejahteraan telah meminta lembaga penilai independen Kantor jasa Penilai Publik yang bekerja sesuai dengan profesional penilai untuk melakukan penilaian terhadap keseluruhan saham sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) guna memperkirakan nilai pasar wajar yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Bank Kesejahteraan menggunakan hasil penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan jual beli saham.

Penetapan nilai saham Bank Kesejahteraan di tahun 2012 telah dilakukan penilaian oleh Kantor jasa Penilai Publik felix Sutandar & Rekan dengan hasil nilai Pasar Wajar atas keseluruhan saham sebesar Rp27.062,-

Perkembangan Harga Saham Bank KesejahteraanBank Kesejahteraan Shares Price Chronology

TahunYear

Harga Pasar (Rp)Market Value (Rp)

Harga Buku (Rp)Booked Value (Rp)

2012 27.062 16.513

2011 29.549 16.875

2010 28.478 16.823

ShARE PRIcEAs form of transparency commitment to the public, Bank Kesejahteraan has proposed the independent rating agency of Public Rating Service Agency that supported by professional assessor to perform assessment on overall shares referring to Indonesian Rating Standard to measure fair market value stated in Rupiah currency. Bank Kesejahteraan utilizes the rating result as the consideration to conduct shares trading.

Bank Kesejahteraan shares value implementation in 2012 has been performed by felix Sutandar & Partners Public Rating Service Agency with fair Market value on overall shares amounted to Rp27.062.

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2012

Shareholders Composition as of December 31st, 2012.

KEBIjAKAn DIvIDEnDalam hal pembayaran dividen, Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan dividen yang disepakati oleh seluruh Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:1. jenis dan besaran pembayaran dividen baik dividen tunai maupun

dividen saham diambil dari laba bersih setiap tahunnya yang akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

2. Keputusan dalam membayarkan kebijakan dividen dilakukan dengan melihat jumlah perolehan laba, kondisi keuangan dan likuiditas termasuk kecukupan pemenuhan modal bank (cAR), kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta faktor-faktor lain yang disesuaikan dengan arahan seluruh Pemegang Saham.

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 21 februari 2013, Bank Kesejahteraan telah melakukan pembayaran dividen untuk tahun buku 2012 sebesar 95,84% dari laba bersih atau senilai Rp47.127.422.700,- dengan komposisi pembagian 41,40% dalam bentuk dividen tunai dan 58,60% dalam bentuk dividen saham. hal ini menjadi komitmen seluruh Pemegang Saham untuk meningkatkan struktur permodalan bank.

Pembayaran Dividen Bank Kesejahteraan

Bank Kesejahteraan Dividend Payment Chronology

Tahun DividenDividend Year

Jumlah Dividen (Rp)Dividend Amount (Rp)

Dividen Per LembarSaham (Rp)

Dividend per Shares (Rp)

Rasio pembayaranDividen

Dividend Payout Ratio

2012 47.127.422.700 2.700 95,84%

2011 39.136.458.750 2.650 88,89%

2010 30.920.742.000 2.250 86,37%

2009 19.875.203.040 1.680 90,68%

2008 19.529.797.400 1.800 84,46%

*) rasio Dividen : Dividen/laba bersih

*) Dividend payout ration : Dividend/net income

STRUKTUR PERMoDALAnBank Indonesia telah menetapkan berbagai peraturan dan ketentuan yang menjadi dasar seluruh aktivitas dunia perbankan termasuk dalam hal kebutuhan permodalan bank dalam meng-cover seluruh risiko aktivitas bisnis yang dijalankan setiap bank. Bank Kesejahteraan senantiasa berupaya untuk menjaga komitmennya dalam menaati setiap peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia terkait pemenuhan pengelolaan modal. Kebijakan struktur permodalan pada Bank Kesejahteraan ditentukan berdasarkan strategi dan persyaratan organisasi dengan mempertimbangkan dan memperhatikan peraturan yang berlaku serta perkembangan ekonomi dan komersial.

Kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan dilakukan dalam rangka:1. Menjaga kondisi struktur permodalan yang kuat dalam menjaga

kepercayaan pemodal dan kreditur sehingga diharapkan dapat menjaga perkembangan bisnis di masa mendatang.

DIvIDEnD PoLIcyRegarding dividend distribution, Bank Kesejahteraan holds dividend policy approved by every Shareholders, as follows:

1. Dividend payment amount and type both cash or shares dividend derived from net income annually will be executed after approved at the Annual general Meetings of Shareholders (AgMS).

2. Decision in distributing dividend policy by considering profit amount, financial and liquidity condition, including bank’s capital adequacy ratio (cAR), compliance to applicable law and regulation, and other factors adjusted to the directions stated by the Shareholders.

Referring to the general Meetings of Shareholders (gMS) Decision held at february 21th, 2013, Bank Kesejahteraan has distributed dividend payment for fiscal year 2012 amounted to 95.84% from net income or equal to Rp47.127.422.700,- with sharing composition 41.40% as cash dividend and 58.60% as shares dividend. This becomes the commitment of the Shareholders to raise bank’s capital structure.

cAPITAL STRUcTUREBank Indonesia has implemented several procedures and regulations that becomes foundation of every banking industry activity including on bank’s capital adequacy aspect in covering every business activity risk carried by every bank. Bank Kesejahteraan always maintain its commitment to comply with every regulation implemented by Bank Indonesia regarding capital management compliance. capital structure policy at Bank Kesejahteraan is implemented referring to organization’s requirement and strategy by considering and noticing several appicable regualtion as well as economy and commercial development.

Several policies implemented by Bank Kesejahteraan are conducted for:1. Maintaining strong capital structure in preserving investor and

creditor’s trust that is expected able to preserve business development in the future.

INFORMASIPEMEGANGSAHAM

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

116 117

2. Memperhitungkan pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian kepada seluruh Pemegang Saham dengan menjaga keseimbangan tingkat keamanan dalam menjalankan proses kerja dan kegiatan operasional bank.

Sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah memenuhi seluruh persyaratan permodalan yang ditetapkan oleh pihak eksternal dengan kecukupan modal sebesar 12,11%. nilai tersebut masih berada jauh di atas ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang diwajibkan oleh regulator sebesar 8%.

Posisi Modal Bank KesejahteraanBank Kesejahteraan Capital Position

2012 2011 2010

(dalam Jutaan Rupiah/in million Rupiah)

Modal Inti 240.814 211.659 192.652 core capital

Modal Pelengkap 34.511 18.355 15.504 Supplementary capital

jumlah Modal 275.325 230.014 208.156 Total capital

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Weighted Assets for

Risiko Kredit 2.052.771 1.936.138 1.608.660 credit Risk

Risiko Pasar - - - Market Risk

Risiko operasional 220.504 180.386 137.125 operational Risk

Total ATMR 2.273.275 2.116.524 1.745.785 Total Risk Weighted Assets (RWA_

Rasio Kecukupan Modal capital Adequacy Ratio

Dengan memperhitungan Risiko Kredit 13,41% 11,88% 12,94% calculating credit Risk

Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Pasar 13,41% 11,88% 12,94% calculating credit and Market Risks

Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan operasional

12,11% 10,87% 11,92% calculating credit and operational Risks

Dengan memperhitungan Risiko Kredit, operasional, dan Pasar

12,11% 10,87% 11,92% calculating credit, Market & operational Risks

Berdasarkan struktur permodalan Bank Kesejahteraan tersebut, maka posisi modal disetor terhadap modal dasar Bank Kesejahteraan, adalah sebagai berikut:

KeteranganDescription

2012 2011 2010

Jumlah SahamTotal Shares

Nominal Saham

Shares Nominal

Jumlah SahamTotal Shares

Nominal Saham

Shares Nominal

Jumlah SahamTotal Shares

Nominal Saham

Shares Nominal

Modal Dasar 20.000.000 200.000.000.000,- 20.000.000 200.000.000.000,- 20.000000 200.000.000.000,-

Modal Ditempatkan dan Disetor 16.620.944 166.209.440.000,- 13.865.275 138.652.750.000,- 12.764.711 127.647.110.000,-

Saham dalam Portepel 3.379.056 33.790.560.000,- 6.134.725 61.347.250.000,- 7.235.289 72.352.890.000,-

2. calculating impact of capital level with payout to the shareholders by maintaining security level balance in carrying bank’s operational activity and working process.

Throughout 2012, Bank Keejahteraan has complied to every capital requirement implemented by external party with capital adequacy at 12.11% level. The ratio is still exceeding Minimum capital Adequacy Requirement obligated by the regulator at 8% level.

Referring to Bank Kesejahteraan’s capital structure, paid-in capital to authorized capital position of Bank Kesejahteraan is as follows:

KEPEMILIKAn SAhAM DAn SHareS optionSesuai dengan Anggaran Dasar Bank Kesejahteraan yang tertuang dalam Akta no.33 tanggal 31 juli 2008 bahwa Bank Kesejahteraan belum menjadi public listed company maka seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Kesejahteraan tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Kesejahteraan.

PEnAWARAn UMUM (IPo) DAn PEncATATAn EfEKBank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta nasional non devisa yang merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik. oleh karena itu, sampai dengan akhir tahun 2012 Bank Kesejahteraan tidak memiliki aktivitas korporasi yang terkait dengan pencatatan efek maupun perolehan dana hasil penawaran umum (initial public offering) baik melalui penerbitan surat hutang atau obligasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

bUY baCK SAhAM DAn bUY baCK oBLIgASI BAnKBank Kesejahteraan tidak menerbitkan saham dan obligasi bank sehingga hingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi.

DAfTAR PERUSAhAAn ASoSIASIBank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta non devisa dengan kepemilikan saham mayoritas yang dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dan tidak tercatat memiliki anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi hingga akhir tahun 2012.

AKUnTAn InDEPEnDEn PERSERoAnBerdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. j. Tanzil & Rekan untuk melakukan Review dan Audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2012. Kantor Akuntan Publik Drs. j. Tanzil& Rekan tersebut telah menjadi auditor perusahaan sejak tahun buku 2011 dan telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai dengan standar profesional akuntan publik dan lingkup tugas yang telah ditetapkan.

Ruang lingkup audit yang dilakukan sepanjang tahun 2012 meliputi review dan audit atas laporan dan kinerja keuangan serta kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan. Kantor Akuntan Publik Drs.j. Tanzil & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Bank Kesejahteraan selain dalam koridor lingkup tugasnya. Total biaya yang dikeluarkan atas jasa audit laporan keuangan tahun 2012 adalah sebesar Rp163.000.000,00 (tidak termasuk PPn).

ShARES oWnERShIP AnD SHareS optionPursuant to Article of Association of Bank Kesejahteraan stated on the Deeds no. 33 dated july 31st, 2008 that Bank Kesejahteraan is not being public listed company that every member of Board of commissioners, Board of Directors and Executive officers of Bank Kesejahteraan does not own shares option towards Bank Kesejahteraan’s shares.

InITIAL PUBLIc offERIng (IPo) AnD SEcURITIES LISTIngBank Kesejahteraan is one of national private non-foreign exchange banks that also a closed private company that does not offer it shares to the public. Therefore, as end of 2012, Bank Kesejahteraan did not perform corporate activity related to securities listing or initial public offering fund proceed both through bonds or obligation issuance that may affect changes on other securities.

ShARES AnD BAnK’S BonDS BUyBAcK

Bank Kesejahteraan does not issue shares and bonds that as end of 2012, Bank Kesejahteraan did not perform shares and bonds buy back.

LIST of ASSocIATED coMPAnyBank Kesejahteraan is one of national private non-foreign exchange banks with majority shareownership by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) and is not registered having subsidiary or affiliated company as end of 2012.

InDEPEnDEnT AccoUnTAnTReferring to recommendation provided by the Board of commissioners and Board of Directors, Bank Kesejahteraan has appointed Drs. j. Tanzil & Partners Public Accountant office to perform audit on financial Statements fiscal year 2012. Drs. j. Tanzil & Partners Public Accountant office becomes company’s auditor since fiscal year 2011 and has independently carried its duties referring to public accountant professional standard with implemented working scope.

Audit scope performed in 2012 included review and audit on financial report and performance as well as compliance to the Regulation. Drs. j. Tanzil & Partners Public Accountant office did not provide other consultancy service to Bank Kesejahteraan beside on its duties scope. Total budget allocated for financial report audit service in 2012 amounted to Rp163.000.000,00 (exc. vAT).

INFORMASIPEMEGANGSAHAM

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

118 119

Pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2013 yang diperkirakan oleh Bank Indonesia dapat mencapai kisaran 6,3%-6,8% sejalan dengan kinerja perekonomian dunia yang diperkirakan juga mengalami peningkatan secara gradual. Kontributor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan tersebut diberikan dari sisi permintaan domestik baik dari sisi konsumsi maupun investasi. Salah satu faktornya diperkirakan oleh adanya pengaruh dari aktivitas persiapan dan penyelenggaraan dalam menyambut Pemilu 2014.

Tahun depan selain menjadi tahun yang sarat dengan rintangan tetapi juga akan menjadi tahun yang penuh dengan tantangan bagi industri perbankan mengingat masih adanya perlambatan ekonomi global yang memacu perbankan Indonesia untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan setiap proses bisnisnya. Demikian halnya yang dihadapi oleh Bank Kesejahteraan dalam menyongsong prospek usaha dan bisnis di tahun 2013. Meskipun Bank Kesejahteraan akan menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam rangka mewujudkan kesungguhan untuk melayani nasabah, namun peningkatan kebutuhan hidup baik dari sisi konsumsi maupun investasi yang diprediksi masih mampu menyumbang kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi pemacu bagi Bank Kesejahteraan untuk memperkuat inovasi dan pelayanannya.

Selain itu, di tahun mendatang akan menjadi titik tolak bagi Bank Kesejahteraan untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih luas dalam meningkatkan kesejahteraan serta perbaikan perekonomian ke arah yang lebih baik. hal tersebut dikarenakan pada tahun 2013,

Domestic economy growth 2013 predicted by Bank Indonesia will reach 6,3%-6,8% in accordance with global economy performance that is gradually improving. Main contributor that encourages future economy growth was provided from domestic demand side both from consumer or investment sides. one of the factors predicted is impact on general Election 2014 preparation and implementation.

next year is not only predicted to be challenging year but also offers several opportunity for banking industry considering that global economy stagnancy that encouraged Indonesian banking to remain prudent in carrying tis business process. As well faced by Bank Kesejahteraan in welcoming business prospect in 2013. Though Bank Kesejahteraan will face several challenge and issues in realizing commitment to serve the customers, but improvement on consuption as well as investment sides is predicted will provide most significant contribution for Indonesian economy growth becomes the trigger for Bank Kesejahteraan to enhance its innovations and services.

furthermore, on next year, will become turning point for Bank Kesejahteraan to provide wider contribution in enhancing welfare and economy improvement towards better direction. This is considered

Bank Kesejahteraan telah merencanakan untuk melakukan initial public offering (IPo). Segala persiapan dan kematangan telah dipersiapkan sejak tahun 2012 dalam rangka memperkuat kesiapan Bank Kesejahteraan menyongsong masa depan yang baru. Meski demikian, gerakan koperasi masih menjadi fokus dalam hal penanaman dana yang dilakukan dalam aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan.

Tingginya jumlah koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri yang ada di Indonesia menjadikan Bank Kesejahteraan memiliki peluang usaha yang cukup baik dalam rangka membantu kebutuhan modal kerja koperasi sehingga dapat terus berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan Pegawai negeri Sipil beserta keluarganya melalui jalinan kemitraan dengan koperasi. hal tersebut, sejalan dengan visi dan misi yang dipegang kokoh oleh Bank Kesejahteraan sampai saat ini yang diperkuat dengan adanya beberapa faktor penunjang yang dinilai manajemen mampu menjadi pendorong pembiayaan dan pengembangan fasilitas yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan, antara lain:

● Kondisi Perekonomian yang Semakin Kondusif dan KompetitifPertumbuhan kondisi perekonomian baik makro maupun mikro yang diperkirakan masih dapat terjaga stabil diperkirakan menjadi pemacu munculnya berbagai tantangan di industri perbankan yang semakin ketat. Persaingan tersebut tentunya akan memacu munculnya pesaing baru yang memasuki pasar dalam perkembangan bisnis Bank Kesejahteraan maupun para pelaku industri perbankan yang berpacu dalam mempertahankan market share-nya dengan upaya yang lebih tinggi.

● Pengembangan Pasar yang Semakin KompleksSebagai regulator perbankan, Bank Indonesia terus memacu seluruh pelaku industri perbankan untuk aktif memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat terkait pemanfaat produk dan layanan perbankan yang semakin modern. hal tersebut akan mendorong tingkat penerimaan dan pemahaman masyarakat yang semakin membaik dengan demografi yang semakin luas terhadap keterbukaan akses yang dibangun dari perbankan sebagai pelaksanaan fungsi intermediasi.

● Penguatan Kualitas dan Kuantitas InfrastrukturRencana pengembangan infrastruktur dan jaringan kantor bank termasuk pemenuhan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang lebih baik dalam mengembangkan layanan dan menguatkan loyalitas nasabah atas ketersediaan fasilitas akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada pertumbuhan kinerja perbankan Indonesia, termasuk .

that in 2013, Bank Kesejahteraan plans to perform Initial Public offering (IPo). Every preparation and arrangements prepared since 2012 to enhance Bank Kesejahteraan’s readiness towards new era. on the other hand, cooperative movement still remains focus on fund investment performed at Bank Kesejahteraan’s business activity.

high number of cooperative, especially public servant cooperative in Indonesia places Bank Kesejahteraan to has favorable business opportunity in assissting cooperative working capital necessity that will continuously contribute in realizing Public Servant and its families’ welfare through partnership with the cooperative. This is also in accordance with vision and mission firmly hold by Bank Kesejahteraan to present that is also enhanced with several supporting factors that is perceived by the management able to support loan and other facilities development performed by Bank Kesejahteraan, as follows:

● More Conducive and Competitive Economy Condition

Economy condition development both macro or micro that is predcited will be stable perceived as supporting factor on raise of several challenge in tighter banking industry. The competition will encourage appearance of new competitor that will enter the market on Bank Kesejahteraan’s business development or other banking industry players that strongly accelerate in preserving their market share with higher effort.

● More Complex Market DevelopmentAs banking regulator, Bank Indoensia always encourages every banking industry player to be actively provide empowerment and councelling to the society regarding banking products and services benefit that is currently more sophisticated. This will support demand level and society’s better understanding accompanied by wider demography towards information access developed by banking industry as intermediary function implemenation.

● Infrastructure Quantitative and Qualitative ImprovementBank’s infrastructure and office network development plan including human Resources quality and quantity fulfillment that remains better in improving services and strengthening customers’ loyalty on facility avaliablity will provide significant impact on Indonesian banking performance growth, including.

PROSPEK DAN RENCANA 2013PROSPECT AND PLAN 2013

INFORMASIPEMEGANGSAHAM

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

120 121

ASPEK PEMASARAnPertumbuhan kinerja ekonomi Indonesia dengan kinerja yang cukup baik hingga akhir tahun 2012, didorong oleh volatilitas inflasi yang cukup terkendali pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%±1%. hal ini menjadi kesempatan bagi industri perbankan untuk menjalankan fungsi intermediasi yang lebih optimal sehingga persaingan perbankan juga semakin kompleks. Dalam upaya terus menguatkan dan mengokohkan eksistensi Bank Kesejahteraan dalam industri perbankan, Bank Kesejahteraan telah menerapkan beberapa strategi dalam aspek pemasaran dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk dan fasilitas layanan Bank Kesejahteraan kepada masyarakat.

KEgIATAn USAhA PEnghIMPUnAn DAnABank Kesejahteraan senantiasa berusaha untuk terus memnuhi harapan dari setiap nasabah terhadap kemudahan dan kecepatan layanan dunia perbankan salah satunya melalui upaya penghimpunan dana. Berbagai aspek pemasaran untuk menguatkan fungsi intermediasi sebagai salah satu pelaku industri perbankan telah dilakukan Bank Kesejahteraan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam pengelolaan keuangan baik dari perorangan maupun badan usaha. Pengelolaan keuangan tersebut dilakukan melalui berbagai macam produk pendanaan yang ditawarkan Bank Kesejahteraan berupa giro, Tabungan, dan Deposito.

Total penghimpunan dana yang berhasil dihimpun pada tahun 2012 oleh Bank Kesejahteraan telah meningkat sebesar 16% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan pencatatan beban bunga yang lebih rendah. Kondisi tersebut memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada perolehan pendapatan bunga bersih Bank Kesejahteraan yang tumbuh 24% dari tahun 2011. Selain itu, perbaikan struktur pendanaan juga terus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan yang nampak pada komposisi deposan inti yang terus menunjukkan penuruna sejak tahun 2011. Pada akhir tahun 2012, komposisi deposan inti Bank Kesejahteraan tercatat sebesar 40,43% dengan penurunan sebesar 7,77% dari komposisi deposan inti periode sebelumnya.

Meski upaya penguatan penghimpunan dana terus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan, perkembangan dan kompleksitas persaingan industri perbankan memberikan dorongan Bank Kesejahteraan untuk dapat mengembangkan dan memberikan layanan perbankan yang semakin modern dan dinamis untuk memberikan komitmen kesungguhan dalam melayani kebutuhan nasabah samping selalu berusaha menjaga tingkat likuiditas, kepatuhan terhadap ketentuan maupun peraturan yang berlaku dalam rangka mewujudkan praktik tata kelola perusahaan (Good Coporate Governance) yang sehat.

Dalam upaya melakukan penghimpunan dana pihak ketiga dengan tetap memperhatikan struktur dana yang sehat dan seimbang, Bank Kesejahteraan melakukan beberapa upaya pada sisi pendanaan yang

MARKETIng ASPEcTIndonesian economy performance growth with positive performance as end of 2012, supported by controlled inflation rate volatilty at inflation rate target of 4,5%±1%. This becomes an opportunity for banking industry in implementing more optimum intermediary function that banking competition also will be more complex. As an effort to strengthen and enhance Bank Kesejahteraan’s existence on banking industry, Bank Kesejahteraan has implemented several strategies on marekting and corporation aspects to introduce several products and services of Bank Kesejahteraan to the society.

fUnD coLLEcTIon BUSInESS AcTIvITyBank Kesejahteraan is committed to fulfill every customers’ expectation towards banking industry fast and easy services, as of through fun collection activity. Several marketing aspects to enhance intermediary function as one of banking industry players has been carried by Bank Kesejahteraan to provide added-value for society in financial management both personal or business entity. The financial management is carried through several funding products offered by Bank Kesejahteraan such as current Accounts, Savings and Time Deposits.

Total fund collection that was successfully obtained in 2012 by Bank Kesejahteraan has raised 16% compared to same period on previous year with interest expense recorded lower. The condition provided significant contribution to Bank Kesejahteraan’s interest income that grew 24% compared to 2011. Thus, funding structure improvement also carried by Bank Kesejahteraan indicated by core depositor composition that remained decreasing since 2011. As end of 2012, Bank Kesejahteraan’s core depositor was 40.43% with 7.77% decrease compared to core depositors on previous period.

Though effort to strengthen fund collection is sustainly performed by Bank Kesejahteraan, banking industry competition complexity and development provides support to Bank Kesejahteraan to develop and provide more sophisticated and dynamic banking services to deliver commitment in serving customers’ needs besides always maintain liquidity level, compliance to the law and other applicable regulation in implementing sound good corporate governance practice.

As an effort to perform third party fund collection by still considering sound and balance funding structure, Bank Kesejahteraan conducts several initiatives on funding sides that is simulataneously conducted

dilakukan serentak oleh seluruh jaringan kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank Kesejahteran yang tersebar di kota-kota utama di Indonesia yakni jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, dan Makasar. Adapun berbagai upaya yang dilakukan, antara lain:

● Melakukan berbagai program promosi baik melalui pameran maupun sosialisasi untuk terus membangun dan menguatkan kekuatan citra Bank Kesejahteraan.

● Mendorong pertumbuhan kerjasama melalui jalinan sponsorship dengan segmen menengah ke bawah seperti perguruan tinggi, sekolah, maupun institusi.

● Menyediakan solusi layanan perbankan dengan menambah layanan yang memberikan nilai tambah, seperti penerimaan pembayaran melalui layanan payment point dalam menerima pembayaran tagihan utilitas.

● Membentuk Marketing officer untuk membina dan meningkatkan hubungan dengan nasabah perusahaan sehingga dapat mendukung terciptanya loyalitas nasabah terhadap ketersediaan produk layanan perbankan yang disediakan oleh Bank Kesejahteraan.

● Menguatkan jalinan kerjasama dengan berbagai kalangan nasabah yang difasilitasi melalui program customer gathering.

nasabah merespon positif atas setiap program yang dilakukan Bank Kesejahteraan yang ditandai dengan meningkatnya penghimpunan dana Tabungan di tahun 2012 sebesar 27% dari perolehan Tabungan pada akhir tahun 2011. Melihat kondisi tersebut, Bank Kesejahteraan akan terus melaksanakan program yang sama maupun melakukan inovasi pemasaran produk secara berkesinambungan.

KEgIATAn USAhA PEnAnAMAn DAnASejak berdirinya Bank Kesejahteraan pada 20 (dua puluh) tahun yang lalu hingga saat ini, Bank Kesejahteraan tetap konsisten mempertahankan visi dan misinya sebagai bank fokus yang berupaya memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia melalui jalinan kerjasama dengan seluruh gerakan koperasi pegawai negeri di Indonesia. hal ini dilakukan dalam pandangan, prinsip, dan semangat untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dengan pengembangan sektor industri kecil maupun menengah di samping memanfaatkan berbagai momentum dan peluang yang muncul dari industri perbankan di Indonesia.

Selain melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas terhadap produk pendanaan, Bank Kesejahteraan juga melakukan inovasi aspek pemasaran untuk mengembangkan penanaman dana yang kompetitif, khususnya kepada sektor koperasi sekurang-kurangnya sebesar 85% dari total kredit sebagai wujud komitmen manajemen yang tertuang dalam Kebijakan Umum Direksi Tahun 2012 sesuai Surat Keputusan Direksi no.120/2011/SK tanggal 17 oktober 2011. Pada tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah berhasil mewujudkan komitmennya dengan

by every branch office networks and supporting branch office of Bank Kesejahteraan spread all over Indonesian major cities, such as jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang and Makassar. Several efforts implemented, as follows:

● Performing various promotional program both through the exhibition or socializaiton in developing and enhancing Bank Kesejahteraan’s image power.

● Supporting partnership development through sponsorship network with middle to low segment such as universities, schools or institutions.

● Providing banking service solution by adding several services that hold added-value such as Payment service through Payment Point in handling utility billing payment.

● Developing Marketing officer to enhance and maintain relationship with customer that will supprot customers loyalty estabilshment towards banking service products availability provided by Bank Kesejahteraan.

● Reinforcing partnership network with various customers facilitated through customer gathering program

The customers is positively responded to every program carried by Bank Kesejahteraan indicated by increasing fund collection in form of Saving in 2012 that was 27% from Saving contribution at end of 2011. considering such condition, Bank Kesejahteraan will continuously perform similiar program as well as product marketing innvoation in sustainable manner.

fUnD InvESTMEnT BUSInESS AcTIvITySince the establishment of Bank Kesejahteraan 20 years ago to present, Bank Kesejahteraan consistently preserves its vision and mission as focus bank that aims to provide contribution to Indonesian economic development through partnership network with every public servant movement all over Indonesia. This is conducted within the vision, principle or spirit to provide range of benefit to every society regarding small and medium industry sector development besides utilization of several momentum as well as oppotunity that arise from Indonesian banking industry.

Besides performing several innovation and cretivity on funding products, Bank Kesejahteraan also performs marketing aspect innovation to develop competitive fund investment, especially for cooperative sector at least 85% from total loan as the realization of management’s commitment stated on the Board of Directors Decree no. 120/2011/SK dated october 17th, 2011. In 2012, Bank Kesejahteraan is succeeded in realizing its commitment with fund investment disbursed to cooperative sectors reaching Rp2.032 billion or 98%

INFORMASIPEMEGANGSAHAM

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

122 123

perolehan penanaman dana yang diberikan kepada sektor koperasi yang mencapai Rp2.032 miliar atau mencapai 98%% dari total kredit. Pencapaian tersebut, tidak terlepas dari tingkat kepercayaan nasabah terhadap solusi pembiayaan yang ditawarkan Bank Kesejahteran dalam memenuhi kebutuhan nasabah melalui pemenuhan modal kerja koperasi untuk melayani kebutuhan seluruh anggotanya.

Penanaman dana berupa penyaluran kredit yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan secara keseluruhan dengan pertumbuhan kredit sebesar 8,32% dari akhir tahun 2011. Demi menyukseskan penjangkauan pasar yang lebih luas dan menguatkan jalinan kemitraan dengan seluruh koperasi pegawai negeri di seluruh wilayah Indonesia, maka Bank Kesejahteraan juga terus berupaya mendekatkan diri kepada pangsa pasar utama pada gerakan koperasi guna mengakomodir kebutuhan masyarakat, khususnya Pegawai negeri Sipil melalui:

● Menambah dan memperkuat jalinan kerjasama dengan koperasi-koperasi sekunder dalam menjajaki koperasi primer yang dinilai potensial.

● Memberikan pendekatan emosional melalui pemberian suku bunga khusus bagi koperasi yang memiliki jalinan kerjasama dan performa kredit yang baik dengan Bank Kesejahteraan.

● Meningkatkan pembinaan kepada koperasi sebagai nilai tambah layanan yang diberikan Bank Kesejahteraan dalam menjamin pemberian kredit dapat berjalan lancar dengan kualitas kredit yang diharapkan dalam kondisi baik.

● Penempatan relief officer pada beberapa wilayah Indonesia yang dinilai potensial dengan tenaga relationship Manager.

Pelaksanaan berbagai upaya pemasaran tersebut dilakukan oleh seluruh jaringan kantor cabang Bank Kesejahteraan di seluruh wilayah untuk meningkatkan intensitas bisnis dan pemasaran sehingga dapat terus menjaga reputasi dan posisinya dalam industri perbankan, menambah sekaligus memperkuat loyalitas nasabah agar dapat menghasilkan bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan di tengah pasar pembiayaan yang semakin ketat.

jARIngAn DAn LAyAnAnKegiatan operasional Bank Kesejahteraan sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang melakukan kegiatan operasional dalam penghimpunan dana dan penanaman dana. Seluruh proses kerja dan kegiatan operasional Bank Kesejahteraan dapat berjalan optimal untuk memenuhi kebutuhan layanan kepada nasabah, yang dilakukan dengan berbagai program dan strategi di antaranya:

from total loan. The achievement can not be separated from customers trust level towards financing solution offered by Bank Kesejahteraan in fulfilling customers’ needs through cooperative working capital fulfillement to serve every member’s necessity.

fund investment in form of loan disbursement performed by Bank Kesejahteraan has provided positive contribution to overall Bank Kesejahteraan’s business with loan growth at 8.32% compared to end of 2011. To reach wider market reach and strengthen partnership network with every public servant cooperative all over Indonesia, Bank Kesejahteraan will also maintain intimacy with main market share on cooperative movement to accomodate society needs, especially public servant throughout following activities:

● Increasing and strengthening partnership networking with secondary cooperative in approaching primary cooperative considered potential.

● Providing emotional approach through special interest rate allowance for cooperative that develops partneship with excellent loan performance with Bank Kesejahteraan.

● Enhancing coaching to the cooperative that service added-value provided by Bank Kesejahteraan in ensuring loan disbursement will be smooth and in good expected condition.

● Relief officer placement at several Indonesian region that is considered potential with Relationship Manager support.

Implementation of several marketing strategies are performed by Bank Kesejahteraan’s branch office network at every region to enhance business and marketing intensity that will continuously preserve ist reputation and position on banking indsutry, increasing as well as strengthening customers’ loyalty to provide sustainable business growth in the middle of tighter financing market.

SERvIcES AnD nETWoRKBank Kesejahteraan’s operational activity as a company operates on banking sector that perform its operational activity on funding collection and investment. Every working and operational activity of Bank Kesejahteraan will be optimally implemented to fulfill customers’ service necessity, conducted through several program and strategies as follows:

● Komitmen penguatan infrastruktur pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dalam dan jaringan ATM dengan bergabung pada jaringan ATM Prima dalam rangka mendekatkan keterjangkauan Bank Kesejahteraan kepada nasabah dalam kemudahan akses transaksi.

● Meningkatkan kapabilitas dan kualitas pengembangan infrastruktur teknologi sehingga mampu menyokong kebutuhan perluasan jaringan kantor dan layanan.

● Mengembangkan inovasi pengembangan produk baik produk penghimpunan dana dan penanaman dana yang disesuaikan dengan perkembangan siklus kehidupan masyarakat.

Melalui berbagai program dan strategi korporasi tersebut, Bank Kesejahteraan berharap dapat menghadapi persaingan dalam industri perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap ketersediaan berbagai kemudahan transaksi. Semangat menghadapi tantangan tersebut senantiasa dilakukan di dalam berbagai upaya dan koridor kepatuhan terhadap segala ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

● commitment on infrastructure reinforcement significancy regarding office and ATM network development aspects by joining with ATM Prima network to expand Bank Kesejahteraan’s reach to the customers’ on transaction access.

● Enhancing technology infrastructure quality and capability develpment that will be able to support office and service expansion necessity.

● Developing product development innovation both on fund collection or investment referring to society life cycle development.

Through several corporate program and strtegy, Bank Kesejahteraan is expected to overcome banking industry competition to fulfill customers’ needs on transcation access availability. The spirit to overcome every challenge is always committed to be performed in several strategies and initiatives as well s compliance to Bank Indonesia and other applicable regulations.

INFORMASIPEMEGANGSAHAM

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

124 125

Rencana kegiatan operasional dan proses kerja Bank Kesejahteraan tahun 2013 seluruhnya telah tertuang di dalam Rencana Bisnis Bank yang telah mendapat persetujuan dan disahkan dari Dewan Komisaris serta Bank Indonesia. Rencana kegiatan tersebut tetap mengacu kepada pada visi dan Misi dan disusun secara realistis, terukur, berasakan prinsip kehati-hatian (prudent), dan prinsip perbankan yang sehat dengan mempertimbangkan perubahan dan kebutuhan internal maupun eksternal. Penyusunan Rencana Bisnis Bank dilakukan melalui proses perencanaan seluruh organisasi maupun perencanaan dalam tingkat unit sebagai penjabaran strategi organisasi dengan pendekatan sistem perencanaan dua arah melalui top-down dan bottom-up.

Pembahasan dan penyusunan RBB tahun 2013 dilakukan secara periodik dengan jadwal dan mekanisme pelaksanaan yang telah dibakukan dan diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia no. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia no.12/27/DPnP tanggal 25 oktober 2010. Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan agar dalam upaya pencapaian setiap target yang telah ditetapkan di dalam RBB dapat menjadi komitmen dan dilakukan berdasarkan prinsip prudential banking serta mempertimbangkan praktik tata kelola perusahaan yang sehat. hal tersebut menjadi tanggung jawab Direksi untuk melakukan komunikasi kepada seluruh insan Bank Kesejahteraan melalui setiap unit sebagai dokumen perencanaan yang harus menjadi dasar dan pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan business plan.

Pelaksanaan pembahasan atas pencapaian setiap rencana yang telah disusun tersebut akan dipantau dan dilakukan evaluasi secara rutin setiap bulan melalui laporan bulanan kepada Direksi. Laporan kinerja keuangan tersebut akan digunakan sebagai bahan dalam laporan

Bank Kesejahteraan’s operational activity and working process in 2013 are generally disclosed at Bank Business Plan and approved as well as authorized by the Board of commissioners and Bank Indonesia. The activity plan is still referring to vision and Mission as well as formulated in realistic, measured manners and based on prudent principle, sound banking principle by considering internal and external necessity. Bank’s Business Plan formulation is carried through planning process involving every organization as well as planning on unit level as the organization strategy explanation within two-way planning system through top-down and bottom-up approaches.

RBB discussion and formulation in 2013 is performed periodically with implementation schedule and mechansism stated and regulated on corporate guideline Book referring to Bank Indonesia Regualtion no. 12/11/PBI/2010 dated october 19th, 2010 and Bank Indonesia circular Letter no/ 12/27/DPnP dated october 25th, 2010. The Board of commissioners always reminds that on the implemented target achievement effort, the statement disclosed at RBB may be addressed as the commitment and implemented pursuant to prudent banking principle as well as considering good corporate governance. This becomes part of BoD’s responsibility to perform communication to every Bank Kesejahteraan’s people through every unit as planning document that shall become the foundation and guideline on business plan formulation and implementation.

Every plan achievement discussion implementation will be supervised and evaluated periodially within every month through monthly report to the Board of Directors. The financial performance report will be addessed as recommendation on BoD report to the Boc at

Direksi kepada Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris yang dilakukan setiap bulan. Di samping itu, sebagai wujud pertanggungjawaban dan komitmen manajemen Bank Kesejahteraan terhadap segala ketentuan yang mengatur mengenai penyampaian realisasi kinerja keuangan seperti yang tertuang dalam PBI no. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 oktober 2010, maka Direksi senantiasa menyampaikan laporan kinerja keuangan setiap triwulan kepada Bank Indonesia mengenai realisasi pencapaian RBB. Penyampaian laporan kinerja keuangan secara semesteran kepada Bank Indonesia juga disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia.

Sesuai dengan visi dan misi yang menjadi pedoman kuat bagi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maka Bank Kesejahteraan telah merumuskan arah dan kebijakan bank menuju tercapainya visi dan misi tersebut, yaitu:

● Menetapkan tema pengembangan tahun 2013: “Penguatan Konsolidasi Menuju Tahap Lepas Landas (take off) sebagai pemantapan posisi Bank Kesejahteraan menuju perusahaan public listed company yang akan melakukan initial public offering (IPo).

● Menjaga kepatuhan terhadap pemenuhan kebutuhan permodalan sebagaimana yang diwajibkan oleh Bank Indonesia.

● Mempertahanakan dan meningkatkan penguasaan pasar terhadap Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) dalam pembiayaan yang diberikan dengan komposisi pembiayaan minimal 85% dari total kredit.

● Memperkuat pertumbuhan funding based dengan meningkatkan pertumbuhan dana ritel yang berbasis biaya rendah melalui upaya promosi yang terarah.

● Perluasan jaringan kantor maupun jasa layanan baru yang lebih berkualitas untuk mendukung kecepatan akses dan peningkatan transaksi yang dibutuhkan nasabah melalui kerjasama dengan jaringan ATM Prima.

● Penguatan pengelolaan manajemen yang optimal melalui semangat konsolidasi yang berkesinambungan dalam kristalisasi budaya perusahaan “IT foR US” pada segala aspek dari bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Manajemen Risiko, maupun aktivitas operasional untuk mendukung pergerakan bisnis perbankan yang semakin dinamis.

Seluruh penentuan atas pengembangan sasaran dan strategi Bank Kesejahteraan senantiasa diselaraskan dalam rangka memperkuat kehandalan jaringan melalui investasi pengembangan bisnis dan fasilitas penunjang. Langkah strategis tersebut telah menjadi landasan bagi seluruh jaringan kantor baik kantor cabang maupun kantor cabang pembantu sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk membangun kekuatan konsolidasi Bank Kesejahteraan dalam tahapan menuju take-off di masa mendatang.

Transformasi untuk selalu dapat menerapkan dan mengikuti perkembangan bisnis bank tidak terlepas dari konsentrasi dan komitmen penuh manajemen Bank Kesejahteraan terhadap setiap ketentuan, kebijakan, maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan dalam pencapaian kinerja perusahaan yang lebih baik.

Boc meeting held within evey month. Besides, as the realization of Bank Kesejahteraan’s management commitment and accountability towards every regulation regarding financial performance realization stated on the PBI no. 12/21/PBI/2010 dated october 19th, 2010 that the Board of Directors will continuously disclose financial performance report quarterly to Bank Indonesia regarding RBB achievement realization. financial performance report disclosed in every semester to the Bank Indonesia will be also dislosed by the Board of commissioners to Bank Indonesia.

Pursuant to vision and mission that become solid foundation for Bank Kesejahteraan in implementing its business activities, Bank Kesejahteraan has formulated bank’s policy and direction towards vision and mission accomplishment, as of:

● Implementing development theme for 2013: “consolidation Empowerment towards Take off as bank’s position reinforcement towards public listed company that will conduct initial public offering (IPo).

● Maintaining compliance towards capital adequacy as regulated by Bank Indonesia.

● Preserving and enhancing market share towards Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) on loan disbursed with loan composition minimum 85% from total loan.

● Enhancing funding based growth by increasing low cost retail fund through directed promotion effort.

● office and new service network expansion with higher quality to support access speed and transaction improvement needed by the customers through the partnership with ATM Prima network.

● Reinforcement of optimim management through sustainable consolidated spriti of corporate culture internalization “IT foR US” on every human Resources, Information Technology, Risk Management or operational activity aspects to support more dynamic banking business transformation.

All of Bank Kesejahteraan’s target and strategy development as well as implementation is always harmonized to ehnahce network reliability through business development investment as well as supporting facility. The strategic initiatives become foundation for every office network both branch or supporting branch offices that will be able to provide concrete contribution in developing Bank Kesejahteraan’s consolidated force towards take-off stages in the future.

Transformation to always implementa and adhere with bank’s business growth can not be separated from comprehensive concentration and commitment from Bank Kesejahteraan’s management towards every regulation, policy or applicable law to establish sustainable synergy in achieving better corporate performance achievement.

RENCANA STRATEGIS BANK 2013Bank’s Strategic Plan 2013

INFORMASIPEMEGANGSAHAM

TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

”Bank Kesejahteraan berkomitmen sepenuhnya untuk menciptakan keberhasilan pencapaian kinerja perusahaan melalui pengelolaan bisnis Bank dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) yang semakin baik”

“Bank Kesejahteraan is fully committed to establish

company’s performance accomplishment through

Bank’s business management referring to

good corporate governance”

KEBIjAKAn gcggcg PoLIcy

PEnILAIAn gcggcg ASSESSMEnThASIL PEnILAIAn SELf ASSESMEnT PEnERAPAn gcg PER 31 DESEMBER 2012hASIL PEnILAIAn SELf ASSESMEnT PEnERAPAn gcg PER 31 DESEMBER 2012

STRUKTUR DAn MEKAnISME gcggcg STRUcTURE AnD MEchAnISM

PEnyEDIAAn DAnA KEPADA PIhAK TERKAITfUnD PRovISIon foR RELATED PARTy

BUy BAcK SAhAM DAn BUy BAcK oBLIgASI BAnKShARES AnD BonDS BUyBAcK

PEnyIMPAngAn InTERnAL DAn PERMASALAhAn hUKUMInTERnAL fRAUD AnD LEgAL ISSUES

TRAnSPARAnSI KonDISI KEUAngAn DAn non KEUAngAn BAnKfInAncIAL AnD non-fInAncIAL conDITIon DIScLoSURE

TRAnSAKSI yAng MEngAnDUng BEnTURAn KEPEnTIngAnconfLIcT of InTEREST TRAnSAcTIon

WhISTLEBLoWIng SySTEMWhISTLEBLoWIng SySTEM

PRAKTIK BAD coRPoRATE govERnAncEBAD coRPoRATE govERnAncE PRAcTIcE

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

128 129

Tata kelola perusahaan (gcg) telah menjadi unsur penting bagi Bank Kesejahteraan dalam melaksanakan setiap aksi korporasi di dalam mempertahakan konsistensi pertumbuhan kinerja Bank Kesejahteraan dari tahun ke tahun. hal ini sekaligus menjadi wujud kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPnP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Sebagai salah satu bank swasta nasional yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi secara nyata dan signifikan pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, maka penerapan tata kelola yang dilakukan Bank Kesejahteraan tidak lagi sekedar aksi perusahaan dalam memenuhi ketentuan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun telah menjadi strandar etika yang berlaku bagi seluruh manajemen Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan melaksanakan praktik tata kelola perusahaan dengan prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan yang berpedoman pada prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung jawab, Independensi dan Kewajaran melalui transformasi perbaikan pranata baik dari sisi organisasi maupun sistem pengelolaan bisnis yang handal.

Penerapan tata kelola perusahaan (gcg) yang baik dan berkesinambungan di lingkungan Bank Kesejahteraan memiliki tujuan, antara lain:1. Memaksimalkan nilai Bank Kesejahteraan dengan kemampuan

daya saing dalam segala lingkup bisnis dan operasionalnya sehingga dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain, terutama bagi bank-bank lain baik bagi bank yang berada dalam 1 (satu) peer-group dengan Bank Kesejahteraan maupun bank lain dalam hal penerapan praktik tata kelola perusahaan (gcg).

2. Mendorong pengelolaan Bank Kesejahteraan secara lebih profesional, efisien, dan efektif dalam memberdayakan segala sumber daya dan fungsi yang ada dari seluruh lini baik jajaran manajemen maupun setiap pegawai di lingkungan Bank Kesejahteraan.

3. Meningkatkan kesadaran setiap organ Bank Kesejahteraan dalam menjalankan tindakan bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan kepatuhan terhadap segala kebijakan dan regulasi yang berlaku dengan menyeimbangkan kesadaran adanya tanggung jawab sosial terhadap seluruh stakeholder dan lingkungan di sekitar Bank Kesejahteraan.

4. Menguatkan tingkat kepercayaan para pemegang saham, dan seluruh stakeholder terhadap kemandirian pengelolaan organisasi Bank Kesejahteraan.

5. Memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui peningkatan iklim bisnis yang kondusif dan berkelanjutan.

KEBIjAKAn gcgPelaksanaan praktik gcg pada Bank Kesejahteraan senantiasa mengacu pada kebijakan dan ketentuan maupun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan gcg maupun yang terkait dengan proses bisnis Bank Kesejahteraan. Landasan yuridis pelaksanaan gcg Bank Kesejahteraan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia dan Pedoman gcg Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite nasional Kebijakan corporate governance dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Budaya perusahaan yang dimiliki Bank Kesejahteraan menjadi pendorong pelaksanaan benchmarking praktik gcg terhadap perusahaan besar lain yang telah sukses mengimplementasikan gcg sebagai bahan perbaikan yang ingin terus disempurnakan oleh Bank Kesejahteraan.

Keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam melakukan penyempurnaan penerapan tata kelola Bank Kesejahteraan telah menyusun Buku Pedoman gcg berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor 99/2007/SK tanggal 26 Desember 2007 yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPnP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Buku Pedoman tersebut menjadi landasan peraturan, kebijakan, dan kaidah yang wajib dipatuhi oleh seluruh insan Bank Kesejahteraan dalam melakukan pengelolaan bisnis sehingga menghasilkan kinerja yang baik dan selaras dengan standar gcg. Sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah memenuhi komitmennya dalam praktik gcg sesuai ketentuan yang diwujudkan dalam:1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris dan

Direksi,2. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite, dan fungsi

Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern,3. Penerapan fungsi Kepatuhan Bank, fungsi Audit Intern, dan

fungsi Audit Ekstern,4. Penanganan Benturan Kepentingan,5. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related party) dan Debitur

Besar (large exposures),6. Transparansi Kondisi Keuangan dan non Keuangan, Laporan

Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal,7. Rencana Strategis Bank.

PEnILAIAn gcgPada tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah melakukan Self assesment serta melakukan tindakan korektif yang diperlukan guna menilai efektivitas penerapan kebijakan gcg. Bank Kesejahteraan memperoleh hasil penilaian sebesar 2,075 dengan predikat “Baik”. hasil penilaian tersebut menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan hasil penilaian gcg pada periode sebelumnya. hal tersebut membuktikan komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam memberikan perhatian yang sangat tinggi dalam upaya perbaikan implementasi gcg dalam pengelolaan aktivitas bisnis dan operasional di lingkungan Bank Kesejahteraan.

good corporate governance has become key element in Bank Kesejahteraan in carrying every corporate action in preserving Bank Kesejahteraan’s performance growth within every years. This also becomes the realization of corporate compliance to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated october 5th, 2006 and Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPnP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank.

As one of national private banks that is committed to provide concrete and significant contribution to Indonesian economy growth, that the governance implemented by Bank Kesejahteraan is no longer only as corporate action in complying applicable law and regulation, but also becomes ethic standard applied for every Bank Kesejahteraan’s management. The Bank Kesejahteraan implements good corporate governance principles referring to the fundamental principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and fairness principles throughout infrastructre improvement transformation both from reliable organizational as well as business management system.

Sustainable good corporate governance (gcg) implementation in Bank Kesejahteraan’s neighborhood holds several objectives, as follows:1. optimizing Bank Kesejahteraan’s value within competitive

advantage in every business and operational scope that able to be guidance for other companies located in 1 (one) peer-group with Bank Kesejahteraan as well as other banks regarding the good corporate governance implementation.

2. Encouraging Bank Kesejahteraan’s management in professional, efficient and effective manners in empowering every resources and function available from every organizaton lines both at the management or employee level in Bank Kesejahteraan’s neighborhood.

3. Enhancing every Bank Kesejahteraan’s organ awareness in carrying appropriate business action referring to moral values and compliance towards every applicable law and regulation by balancing awareness on corporate social responsibility to every stakeholder and environment surrounding Bank Kesejahteraan.

4. Enhancing shareholders and stakeholders’ trust level towards Bank Kesejahteraan’s organizational management independency.

5. Providing positive contribution towards national economy throughout conducive and sustainable business climate improvement.

gcg PoLIcygcg practice implementation in Bank Kesejahteraan always refers to policy and procedures as well as regulation that regulate gcg implementation or Bank Kesejahteraan’s business process. The Bank Kesejahteraan’s gcg implementation judicial foundation refers to Bank Indonesia circular Letter and Indonesian Banking gcg guideline issued by corporate governance Policy national committee by promoting prudent principle. corporate culture owned by Bank Kesejahteraan also becomes supporting factor of gcg practice benchmarking implementation towards other companies that have succeeded in implementing gcg as corrective material that will be refined continuously by Bank Kesejahteraan.

Bank Kesejahteraan’s accomplishment in carrying refinement on Bank Kesejahteraan’s corporate governance is formulating gcg Manual Book referring to Board of Directors Decree no/ 99/2007/SK dated December 26th, 2007 referring to Bank Indonesia Regulation no/ 8/14/PBI/2006 dated october 5th, 2006 as well as Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPnP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank. The Manual Book becomes foundation of regulation, policy and procedure has to be complied by every Bank Kesejahteraan’s people in carrying business management to perform excellent performance that is in accordance with gcg principle. Throughout 2012, Bank Kesejahteraan has fulfilled its commitment on gcg practice referring to the regulation realized on:1. Board of commissioners and Board of Directors’ duties and

responsibilities implementation.2. committees, and Risk Management funtion including Internal

Audit System’s adequacy and duties implementation.3. Bank’s compliance function, Internal Audit function and External

Audit function implementation.4. conflict of Interest handling.5. fund for Related Party and Large Exposures.6. financial and non-financial condition, good corporate

governance Implementation Report and Internal Reporting disclosure.

7. Bank’s Strategic Plan.

gcg ASSESSMEnTIn 2012, Bank Kesejahteraan conducted Self-Assessment as well as necessary corrective actions to assess gcg policy implementation effectiveness. Bank Kesejahteraan obtained assessment result socre 2.705 with “good” predicate. The assessment indicates higher score compared to gcg assessment result in previous year. This realizes Bank Kesejahteraan’s management commitment in providing high concern in gcg implementation improvement effort regarding busienss and operational activity management in Bank Kesejahteraan’s neighborhood.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

130 131

Hasil Penilaian GCG Bank KesejahteraanBank Kesejahteraan GCG Assessment Result

NO ASPEK YANG DINILAI

BOBOTWEIGHT

PERINGKATRATING

NILAISCORE ASSESSED FACTORS

(a) (b) (a) x (b)

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris

10% 2 0,20 Board of commissioners’ Duties and Responsibilities Implementation

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi

20% 2 0,40 Board of Directors’ Duties and Responsibilities Implementation

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10% 2 0,20 commitee ’s Adequacy and Duties Implementation

4. Penanganan Benturan Kepentingan. 10% 2 0,20 conflict of Interest handling

5. Penerapan fungsi Kepatuhan Bank 5% 3 0,15 Bank’s compliance function Implemenation

6. Penerapan fungsi Audit Intern 5% 2 0,10 Internal Audit function Implementation

7. Penerapan fungsi Audit Ekstern 5% 1 0,05 External Audit function Implementation

8. Penerapan fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

7,50% 3 0,23 Risk Management function and Internal Audit function Implementation

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related party) dan Debitur Besar (large exposure)

7,50% 2 0,15 fund Provision for Related Party and Large Exposures

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan gcg dan Pelaporan Internal

15% 2 0,30 financial and non-financial condition, gcg Implementation Report and Internal Reporting Disclosure

11. Rencana Strategi Bank 5% 2 0,10 Bank’s Strategic Plan

Nilai KompositComposite Score 100%

2,075Composite Score

Tata Kelola BaikGood Governance

HASIL PENILAIAN SELF ASSESMENT PENERAPAN GCG PER 31 DESEMBER 2012GCG SELF ASSESSMENT RESULT ON GCG IMPLEMENTATION AS OF DECEMBER 31st, 2012

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOTWEIGHT

PERINGKATRATING

NILAISCORE

Assessed Factors

(a) (b) (a) x (b)

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris 10% 2 0,20 Board of commissioners’ Duties and Responsibilities

Implementation

Catatan : ● jumlah komposisi, integritas dan kompetensi anggota

Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen.

● Pelaksanaan dan tugas tanggung jawab telah memenuhi prinsip-prinsip gcg.

● Komisaris secara rutin setiap bulan mengadakan rapat dengan Direksi untuk mengevaluasi dan membahas kinerja perusahaan, pelaksanaan fungsi kepatuhan, pemantauan profil risiko dan laporan komite audit serta hal-hal lain yang membutuhkan perhatian dan penjelasan dari Direksi namun perlu dilakukan kaji ulang kebijakan dan prosedur mengenai tugas & tanggung jawab Dewan Komisaris, karena belum mengatur secara spesifik tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan bahwa Bank wajib melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur.

● Masih terdapat 6 ketentuan yang belum ada persetujuan Dewan Komisaris, yaitu : ketentuan Manajemen Risiko, Anti fraud, Manajemen Risiko TI, Pengaduan nasabah, Sistem Pengendalian Intern, dan Transparansi Informasi Produk.

Remarks : ● number, composition, integrity, and competency

of Board of commissioners members have complied to applicable regulation and able to perform as well as take decision independently.

● Duties and responsibilities implementation has complied with gcg principles.

● The Board of commissioners periodically held meeting with the Board of Directors to evaluate and discuss company’s performance, compliance function implementation, risk profile monitoring and audit committee report as well as other aspects considered requires concern and explanation from the Board of Directors before policy and Boad of commissioners duties and responsibilities procedure is reviewed that has not specifically regulated duties and responsibilities of Board of commissioners and that the Bank is obligated to perform review on its policies as well as procedures.

● There are 6 provisions that had not been approved by the Board of commissioners, such as: Risk Management, Anti fraud, IT Risk Management, customers’ complaints, Internal Audit System and Product Information Disclosure provisions.

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOTWEIGHT

PERINGKATRATING

NILAISCORE

Assessed Factors

(a) (b) (a) x (b)

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi

20% 2 0,40 Board of Directors’ Duties and Responsibilities Implementation

Catatan : ● jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota

Direksi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank.

● Anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen serta melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip-prinsip gcg.

● Rapat Direksi telah diselenggarakan secara efektif dengan penerapan aspek transparansi yang baik dan tidak pernah melanggar ketentuan/ perundangan yang berlaku.

● Masih perlu dilakukannya pemantauan terhadap perkembangan tindak lanjut hasil audit intern dan audit ekstern TI.

Remarks : ● number, composition, integrity, and competency

of Board of Directors members have complied to applicable regulation and bank’s business complexity.

● Board of Directors members able to perform as well as take decision independently and performs its duties and responsibilities complied with gcg principles.

● Board of Directors meetings has been effectively implemented within transparency aspect implementation and not violating applicable law and regulation.

● Internal and External IT Audit result follow-up still considered needs to be monitored.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 10% 2 0,20 commitee ’s Adequacy and Duties Implementation

Catatan : ● Komposisi dan kompetensi anggota Komite-Komite

telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pelaksanaan tugas Komite telah berjalan secara efektif. Rekomendasi Komite-Komite bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris.

● Belum dilakukan kaji ulang terhadap buku pedoman kebijakan dan prosedur yang mengatur mengenai

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab komite (tahun 2008).

Remarks : ● composition and competency of committees’

members has complied to applicable regulation and the committees’ duites implementation has been effectively carried. The committees’ recommendation is useful and may be addressed as Board of commissioners Decision reference.

● Policy and procedure manual book regulating committee’s duties and responsibilities had not been reviewed (2008)

4. Penanganan Benturan Kepentingan. 10% 2 0,20 conflict of Interest handling

Catatan : ● Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian benturan kepentingan yang tercakup di dalam buku Kode Etik dan pedoman tingkah laku yang berisi prinsip-prinsip, kebijakan dan peraturan yang harus ditaati oleh setiap Pengurus, Pejabat Eksekutif maupun pegawai. Didalamnya terdapat aturan mengenai penyelesaian benturan kepentingan yang lengkap dan efektif.

● Kebijakan terkait benturan kepentingan harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian sesuai dengan kegiatan usaha Bank yang semakin berkembang (tahun 2006).

Remarks : ● Bank already holds policy, system and procedure

of conflict of interest settlement included on the code of conduct Manual Book disclosing principles, policies and regulations needs to be complied by every Management, Executive officers or employees. In the book, also discloses regulation regarding comprehensive and effective conflict of interest settlement.

● Any policy related to conflict of interest has to be evaluated and settled referring to growing Bank’s business activity (2006).

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

132 133

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOTWEIGHT

PERINGKATRATING

NILAISCORE

Assessed Factors

(a) (b) (a) x (b)

5. Penerapan fungsi Kepatuhan Bank 5% 3 0,15 Bank’s compliance function Implemenation

Catatan : ● Penerapan fungsi Kepatuhan oleh Direktur Kepatuhan

dan Bidang Kepatuhan telah dijalankan secara maksimal sesuai skala Bank dan ditetapkan dengan ketentuan yang mengatur dan independen.

● Direktur Kepatuhan dan Bidang Kepatuhan telah mengupayakan ketersediaan, sistem dan prosedur pada seluruh jenjang organisasi secara lengkap sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

● Perlu dilakukan pembuatan ketentuan baru sesuai dengan up date ketentuan BI dan perundang-undangan lainnya terkait serta revisi terhadap beberapa ketentuan yang sudah tidak relevan terhadap kegiatan usaha Bank antara lain berkaitan dengan ketentuan Perkreditan, Perencanaan Strategis Bank, KPMM sesuai profil risiko dan Kualitas Aktiva Produktif.

● Masih ditemukannya denda berulang terkait kesalahan maupun keterlambatan pelaporan selama tahun 2012.

Remarks : ● compliance function implementation by

compliance Division and compliance group has been optimally implemented referring to Bank’s scale and implemented under applicable and independent regulation.

● compliance Director and compliance group have strived for system and procedure availability in every organization level comprehensively referring to applicable law and regulation.

● new regulation referring to BI Regulation as well as other regulations update needs to be performed as well as revision on several irrelevance regulations towards Bank’s business activity, such as related to Loan, Bank’s Strategic Planning, Minimum capital Adequacy Ratio and Productive Asset quality regulations.

● Recurring fined regarding reporting fault or overdue in 2012 is still found.

6. Penerapan fungsi Audit Intern 5% 2 0,10 Internal Audit function Implementation

Catatan : ● Pelaksanaan fungsi Audit Intern telah berjalan efektif

(independen dan obyektif). ● Pedoman intern telah sesuai dengan standar

minimum yang ditetapkan dalam SPfAIB, namun masih perlu dilakukan update terkait panduan audit intern.

● Pelaksanaan on the spot ke end user belum dilaksanakan dengan optimal.

● Masih perlu dilakukannya pemantauan lebih optimal terhadap pemenuhan tindak lanjut hasil audit intern dan audit ekstern TI.

Remarks : ● Internal Audit function implementation has been

effective (independent and objective) ● Internal guideline has complied to minimum

standard implemented on SPfAIB but still needs to be updated regarding internal audit guideline.

● onte spot to end user implementation has not been optimally performed.

● Internal and external IT audit result follow-up compliance still needs to be optimally monitored.

7. Penerapan fungsi Audit Ekstern 5% 1 External Audit function Implementation

Catatan :Pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik termasuk kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik sangat baik dan efektif serta sesuai dengan persyaratan dan kriteria dalam kode etik independen.

Remarks :Audit implementation by Public Accountant including audit result scope and quality is excellent and effective a well as complies with regulation and criteria stated on independent ethic code.

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOTWEIGHT

PERINGKATRATING

NILAISCORE

Assessed Factors

(a) (b) (a) x (b)

8. Penerapan fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern 7,50% 3 0,23 Risk Management function and Internal Audit

function Implementation

Catatan : ● Bank telah mempunyai kebijakan mengenai Pedoman

Penerapan Manajemen Risiko, yang mengatur kebijakan, prosedur dan proses penetapan limit dalam rangka pengelolaan risiko.

● Bank telah memiliki Divisi Manajemen Risiko dibawah Direksi dan Komite Pemantau Risiko ditingkat Komisaris.

● Pelaksanaan proses peduli risiko sudah dilakukan sejak dini dan masih perlu ditingkatkan pada semua tingkatan organisasi.

● Belum optimalnya sistem informasi dan teknologi dalam mendukung operasional dan pengembangan bisnis Bank (sistem yang mendukung pelaksanaan APU & PPT belum memadai).

● Penerapan manajeman risiko TI masih lemah karena belum dilakukan self asessment it risk.

● Perlu dilakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur Risiko Likuiditas terkait Contigensi Funding plan.

● Masih ditemukannya kekurangan pemenuhan persyaratan terkait dokumen mandatory kredit sebelum pencairan dan setelah pencairan kredit (BRK & persyaratan kredit lainnya).

● Masih perlu dilakukan peningkatan fungsi kontrol secara terus menerus guna meningkatkan keandalan sistem pengendalian intern karena masih banyak temuan terkait lemahnya fungsi kontrol unit kerja.

Remarks : ● Bank already holds policy regulating Risk

Management Implementation guideline, regulating the policy, procedure and limit determination process on the risk management process.

● Bank already holds Risk Management Division under the Board of Directors and Risk Monitoring committee at the Board of commissioners level.

● Risk awareness process implementation has been early performed and still needs to be enhanced at every organization.

● Information and technology information system as well as Bank’s business development is considered has not been optimum (system that supports APU & PPT implementation has not been appropriate).

● IT Risk Management implementation is considered weak that IT Risk Self-assessment has not been peformed.

● Liquidity Risk procedure and policy needs to be refined regarding funding Plan contigency.

● There is shortage on requirement fulfillment of loan mandatory document before and after loan liquefaction (BRK and other loan requirements).

● continuous control function improvement needs to be performed to enhance internal audit system reliability becuse there are numerous finding on working unit control function weakness.

9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related party) dan Debitur Besar (large exposure)

7,50% 2 0,15 fund Provision for Related Party and Large Exposures

Catatan : ● Bank teIah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

tertulis dan lengkap yang berhubungan dengan penyediaan dana kepada pihak tekait dan penyediaan dana besar, namun masih perlu dilakukan penyempurnaan sesuai dengan kondisi usaha bank yang semakin berkembang (2008).

● Tidak pernah ada pelanggaran dan pelampauan BMPK maupun prinsip kehati-hatian.

● Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar telah dilakukan sesuai ketentuan BI dan sampai dengan saat ini tidak terdapat pelampauan maupun pelanggaran BMPK.

● Dalam pengambilan keputusan atas penyediaan dana kepada pihak terkait, independensi pengurus selalu terjaga baik dan obyektif. Tidak terdapat intervensi atau tekanan dari pihak manapun.

Remarks : ● Bank has hold written and comprehensive policy,

system and procedure regarding fund provision to related party and large exposures but still needs to be refined referring to bank’s growing business condition (2008)

● There is no Legal Lending Limit as well as prudent principle violation or exceeds

● fund Provision for Related Party and Large Exposures has been carried complying to BI Regulation and currently there is no LLL violation or exceeds.

● In taking decision on fund provision to related party, management’s independency is always appropriately and objectively preserved. There is no intervention or pressure from any party.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

134 135

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOTWEIGHT

PERINGKATRATING

NILAISCORE

Assessed Factors

(a) (b) (a) x (b)

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan gcg dan Pelaporan Internal

15% 2 0,30 financial and non-financial condition, gcg Implementation Report and Internal Reporting Disclosure

Catatan : ● Bank telah transparan dalam menyampaikan informasi

keuangan dan non-keuangan kepada publik yang dilakukan melalui home page Bank dan media yang sangat mudah diakses namun beberapa informasi tambahan masih belum update.

● cakupan informasi keuangan secara tepat waktu, lengkap, akurat, terkini dan utuh.

● Bank telah transparan dalam menyampaikan informasi produk dan jasa, pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah dengan memadai.

● Sistem informasi dan manajemen Bank khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen.

Remarks : ● Bank has been transparently disclosed financial

and non-financial condition information to the public throughout Bank’s website and other easily accessed media but for some additional information needs to be updated.

● financial information scope in timely, comprehensive, accurate, recent and complete manners.

● Bank has been transparenty disclosed products and services information, customers’ complaints handling in effective manner as well as maintaining customers’ confidential information and data appropriately.

● Bank’s management and information system especially related to Internal Reporting System able to provide data and information in timely, accurate, complete, reliable and effective manners regarding management’s decision making.

11. Rencana Strategi Bank 5% 2 0,10 Bank’s Strategic Plan

Catatan : ● Rencana Bisnis Bank (bussiness plan) telah sesuai

dengan visi dan misi Bank serta Rencana Koporasi (Corporate plan) Bank yang disusun secara realsitis dengan memperhatikan seluruh faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian dan asas perbankan yang sehat.

● Masih ada keterlambatan terhadap pemenuhan RBB 2012 namun secara garis besar pelaksanaan terhadap RBB bank sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada awal tahun 2012.

Remarks : ● Bank’s Bussiness Plan has complied to Bank’s vision

and mission as well as the corporate Plan formulated realistically by considering every internal and external factors, as well as prudent and sound banking principles.

● There is still overdue on RBB 2012 fulfillment but generally the implementation towards Bank’s RBB has complied with the planning made at the beginning of 2012.

Nilai Komposit100%

2,075Composite ScoreTata Kelola Baik

Good Governance

2. Diperlukan persetujuan Dewan Komisaris terhadap 6 pedoman, yaitu : pedoman Manajemen Risiko, Anti Fraud, Manajemen Risiko TI, Pengaduan nasabah, Sistem Pengendalian Intern, dan Transparansi Informasi Produk, yang semestinya mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

3. Kebijakan terkait benturan kepentingan perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian sesuai dengan kegiatan usaha Bank yang semakin berkembang.

4. Perlu dilakukan pembuatan ketentuan baru sesuai dengan up date ketentuan BI dan perundang-undangan lainnya terkait serta revisi terhadap beberapa ketentuan yang sudah tidak relevan terhadap kegiatan usaha Bank.

5. Masih perlu dilakukannya pemantauan terhadap perkembangan tindak lanjut hasil audit intern dan audit ekstern TI.

7. Perlu dilakukan self asessment it risk guna mengetahui tingkat risiko atas penggunaan TI Bank.

APRESIASI PELAKSAnAAn gcgKomitmen dan perhatian Bank Kesejahteraan dalam proses implementasi gcg pada Bank Kesejahteraan telah memperoleh pengakuan dari pihak eksternal. hal tersebut menunjukkan wujud apresiasi dan kepercayaan masyarakat yang semakin membaik terhadap kemandirian dan keterbukaan Bank Kesejahteraan dalam pengelolaan tata kelola perusahaan untuk mengembangkan perolehan keuntungan yang member nilai tambah bagi seluruh stakeholder.

Penghargaan bergengsi yang berhasil diraih Bank Kesejahteraan melalui keberhasilannya meraih juara II untuk kategori Private Keuangan non Listed dalam Annual Report Award secara berturut-turut sejak tahun 2010 dan 2011 menunjukkan pengakuan yang diberikan atas keberhasilan implementasi gcg di Bank Kesejahteraan. Ajang penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diselenggarakan atas kerjasama dari Bapepam-LK dengan Direktorat jenderal Pajak, Kementerian BUMn, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Komite nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntansi Indonesia.

gcg menjadi salah satu aspek yang penjadi faktor penilaian dalam menilai Annual Report dan memiliki porsi penilaian tertinggi. Bank Kesejahteraan telah berhasil mempertahankan peringkat dalam Annual Report Award sebagai peringkat II selama 2 (dua) tahun berturut-turut dengan perolehan poin penilain untuk aspek gcg yang semakin membaik. Pada tahun 2012, Bank Kesejahteraan terus berusaha memperbaiki kualitas penerapan gcg pada pengelolaan manajemen dan aktivitas bisnisnya.

STRUKTUR DAn MEKAnISME gcgKomitmen manajemen untuk mendukung pelaksanaan gcg yang semakin efektif dan optimal dilakukan melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan keandalan serta penyempurnaan segala sistem dan prosedur sesuai dengan dinamika bisnis dan regulasi yang

2. Board of commissioners’ approval is needed on 6 guidelines, as of Risk Management, Anti fraud, IT Risk Management, customers’ complaints, Internal Audit System and Product Information Disclosure guidelines, has to be approved by the Board of commissioners.

3. Any policy related to conflict of interest needs to be evaluated referring to Bank’s growing business activity.

4. new regulation referring to BI Regulation as well as other regulations update needs to be performed as well as revision on several irrelevance regulations towards Bank’s business activity.

5. Internal and external IT audit result follow-up compliance still needs to be optimally monitored.

7. IT Risk Self-Assessment need to be performed to assess risk level on Bank’s IT application.

gcg IMPLEMEnTATIon APPREcIATIonBank Kesejahteraan’S commitment and awareness in gcg implementation process at Bank Kesejahteraan has obtained recognition from external party. This becomes realization of higher public’s trust and appreciation towards Bank Kesejahteraan’s independency and transparency in managing good corporate governance to raise profit achievement that delivers added-value for all stakeholders.

Prestigious awards received by Bank Kesejahteraan through its accomplishment in obtaining 2nd rank for Private financial non-Listed category at Annual Report Award event two years consecutively since 2010 and 2011 indicates that the recognition addressed on gcg implementation success at Bank Kesejahteraan. The awarding event becomes the appreciation held in cooperation by Bapepam – LK with Taxes general Directorate, Ministry of SoE, Indonesian Stock Exchange, Bank Indonesia, governance Policy national committee and Indonesian Accounting Association.

gcg becomes one fundamental aspect that also one of assessment factors in evaluatin the Annual Report and hold the largest assessment portion. Bank Kesejahteraan succeeded in maintaining its position at Annual Report Award as 2nd rank for two years consecutively with better total score for gcg aspects. In 2012, two years consecutivey always aims to improve gcg implementation on its mangement as well as business activity.

gcg STRUcTURE AnD MEchAnISMManagement’s commitment to support more optimum and effective gcg implementation is caried through infrastructre reinforcement and reliability improvement as well as refinement on every system and procedures referring to applicable regulation and business

hASIL PEnILAIAn SelF aSSeSMent PEnERAPAn gcg PER 31 DESEMBER 2012

Berdasarkan hasil penilaian Self assesment atas tata kelola perusahaan (gcg) sesuai dengan peringkat dari masing-masing faktor pada tabel di atas, maka beberapa hal yang perlu menjadi perhatian atau penyempurnaan dari manajemen Bank Kesejahteraan, antara lain sebagai berikut:1. Perlu dilakukan kaji ulang kebijakan dan prosedur mengenai

tugas & tanggung jawab Dewan Komisaris, karena kebijakan tersebut belum mengatur secara spesifik tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta untuk memenuhi ketentuan bahwa Bank wajib melakukan kaji ulang terhadap seluruh kebijakan dan prosedur.

gcg IMPLEMEnTATIon SELf-ASSESSMEnT RESULT AS of DEcEMBER 31ST, 2012

Referring to gcg implementation Self-Assessment result, based on each factor’s ranking at above table, several aspects need to be concerned or refined from Bank Kesejahteraan’s management, as of:

1. Board of commissioners duties and responsibilities policy and procedures need to be reviewd, that the policy has not specifically regulated Board of commissioners’ duties and responsibilities to complay the regulation that the Bank is obligated to perform review on every procedure and policy.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

136 137

berlaku. Pada tahapan ini, Bank Kesejahteraan penerapan atas pelaksanaan gcg di Bank Kesejahteraan dibangun dan dimulai dari komitmen dan konsistensi organ perseroan yang memainkan peran kunci dan paling berpengaruh terhadap strategis perusahaan yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi. Mekanisme pelaksanaan gcg di lingkungan Bank Kesejahteraan dimulai dengan pengambilan keputusan penting di dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memberikan kewenangan pengelolaan perusahaan kepada Dewan Direksi dalam penanganan pengawasan oleh Dewan Komisaris atas pengelolaan dimaksud.

Bank Kesejahteraan meyakini konsistensi dari setiap organ perseroan dalam menjalankan setiap fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar perusahaan, maupun ketentuan perbankan lainnya menjadi hal yang mutlak untuk memperkuat value driver yang mampu meningkatkan nilai perusahaan di masa mendatang. Prinsip independensi dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawab semata-mata untuk kepentingan Perseroan telah dilakukan secara konsisten. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan melalui:

RAPAT UMUM PEMEgAng SAhAM (RUPS)RUPS menjadi organ Perseroan sebagai otoritas tertinggi dalam struktur pengelolaan perseroan dengan segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar. Wewenang tersebut antara lain meliputi mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah kompensasi/remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Perseroan menjamin seluruh pemegang saham untuk mendapatkan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Segala keputusan yang diambil di dalam RUPS didasari atas kepentingan perusahaan dalam jangka panjang dengan pengambilan keputusan yang dilakukan secara wajar dan transparan.

Sesuai dengan pasal 78 ayat (2) Undang-Undang no. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa RUPS Tahunan wajib dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Pada tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 22 feruari 2012 yang bertempat di hotel Borobudur jakarta, jl. Lapangan Banteng Selatan, jakarta Pusat 10710 yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham.

Proses pemanggilan RUPS Tahunan 2012 telah dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Buku Pedoman gcg sesuai Surat Keputusan Direksi no. 13/2008/SK tanggal 19 november 2008 yang mengacu kepada UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 81 dan 82 dengan proses pemanggilan pada tanggal

6 februari 2012 sesuai surat Direksi no.43/DIR/2012 dan laporan pelaksanaan RUPS Tahunan 2012 untuk tahun buku 2011 telah disampaikan ke Bank Indonesia sesuai dengan surat Direksi no.11/DIR/2012 tanggal 28 februari 2012.

Pada RUPS Tahunan 2012 telah dilaksanakan dengan beberapa agenda sebagai berikut:1. Menerima dan menyetujui laporan pertanggung jawaban Direksi

mengenai kondisi dan jalannya pengelolaan perusahaan untuk tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DRS. j. Tanzil & Rekan a member of Primeglobal Asia Pacific Ltd, dengan pendapat “Wajar Tanpa Syarat”.

2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas segala tindakan, kepengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2011, selama tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan telah tercermin dalam laporan tahunan perusahaan.

3. Menyetujui dan mengesahkan penggunaan laba bersih tahun buku 2011 sebesar Rp44.028.480.783,- sebagai berikut:a. 11,11% dari laba bersih Bank Kesejahteraan tahun buku 2011

atau sebesar Rp4.892.022.033,- digunakan untuk pembentukan cadangan Umum sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap rencana penambahan modal Bank sekaligus sebagai komitmen terhadap ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan yang menetapkan penggunaan bagian laba untuk dana cadangan minimal 20% dari jumlah modal yang disetor.

b. 88,89% dari laba bersih Bank Kesejahteraan tahun buku 2011 atau sebesar Rp39.136.458.750,- dibagikan sebagai dividen baik untuk dividen tunai dan dividen saham kepada seluruh pemegang saham yang akan dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Menyetujui dan menetapkan pemberian besarnya remunerasi bagi seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mencakup gaji, tunjangan, honorarium, penghargaan atas masa bhakti, fasilitas, serta benefit lainnya untuk tahun 2012.

5. Menyetujui peningkatan jumlah modal disetor sebagaimana ditetapkan dalam RBB 2012 s.d 2014 melalui pengeluaran saham baru sebanyak 2.000.000 juta lembar saham yang ditawarkan kepada seluruh pemegang saham.

6. Menyetujui masuknya 1 (satu) calon investor baru (Shorecap II Ltd) untuk menjadi calon strategic partner.

DEWAn KoMISARISDewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus apabila diperlukan sesuai dengan Anggaran Dasar. Dewan

dynamic. At this stage, gcg implementation in Bank Kesejahteraan is established and initiated from company’s organ commitment and consistency in playing key and most significant role towards corporate strategic activity such as general Meetings of Shareholders (gMS), Board of commissioners, and Board of Directors. gcg implementation mechanism in Bank Kesejahteraan is initiated with the significant decision making at the general Meetings of Shareholders by delegating company’s management authority to the Board of Directors and supevisory handling to the Board of commissioners on respected management.

Bank Kesejahteraan beliefs that every company’s organ consistency in carrying every duties and responsibilities referring to applicable regulation, Article of Association as well as other banking regulation that becomes necessary part to enhance value driver that will raise company’s value in the future. Independency principle in implemnting duties, function and responsibility is on behalf of company’s interest and consistently implemented. The accountability was conducted throughout following program, as follows:

gEnERAL MEETIngS of ShAREhoLDERS (gMS)The gMS is company’s organ holding highest authority on the company’s management structure with the authority that is not delegated to the Board of Directors and Board of commissioners in particular limitation stated on the law or Article of Association. The authority includes appointing and dismissing Board of commissioners and Board of Directors members, approving Article of Association amendment, approving Annual Report of the company, appointing external auditor as well as determining amount of Board of commissioners and Board of Directors compensation/remuneration package.

The company ensures every shareholders to obtain every information related to the company from the Board of Directors and/or Board of commissioners as long does not violate with company’s interest. Every decision taken at the gMS was referring to company’s long-term interest with transparent and fair decision making process.

Pursuant to article 78 point (2) Law no. 40 of 2007 regarding Limited company stated that the Annual gMS is obligated to be held within the latest 6 (six) months after the end of fiscal year. In 2012, Bank Kesejahteraan held Annual general Meetings of Shareholders (AgMS) in february 22nd,2012 located at Borobudur hotel, jakarta, jl. Lapangan Banteng Selatan, jakarta Pusat 10710 attended by all shareholders.

Annual gMS calls 2012 process has been implemented referring to Article of Association and gcg Manual Book as well as Board of Directors Decree no. 13/2008/SK dated november 19th, 2008 regarding Limited company article 81 and 82 and Board of Directors Decree no. 43/DIR/2012 as well as Annual gMS implementation report for

fiscal year 2011 had been delivered to Bank Indonesia within the Board of Directors Decree no. 11/DIR/2012 dated february 28th, 2012.

At the Annual gMS 2012, several agenda had been discussed, as follows:1. Receiving and approving Board of Directors accountability report

regarding company’s management process and condition for fiscal year 2011 audited by Drs. j. Tanzil & Partners Public Accountant office, member of Prime global Asia Pacific, Ltd. With “Unqualified” predicate.

2. Delegating dismissal and full responsibility discharged (volledig acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of commissioners members for every action, management and supervision carried in 2011, so long those actions do not relate with crime and already disclosed on the company’s Annual Report.

3. Approving and Authorizing net profit proceed fiscal year 2011 amounted to Rp44.028.480.783, as follows:a. 11.11% from Bank Kesejahteraan’s net income for fiscal year

2011 or amounted to Rp4.892.022.033,- allocated for general Reserve establishment as management’s commitment towards Bank’s capital addition as well as the commitment stated on the Article of Association to implement income shares for reserve fund minimum 20% from total paid-in capital.

b. 88.89% from Kesejahteraan’s net income for fiscal year 2011 or amounted to Rp39.136.458.750,- was distributed toas cash and shares dividend to the shareholders and will be paid under applicable regulation.

4. Approving and determining amount of remuneration package for every Board of Directors and Board of commissioners members including salary, allowance, honorarium, employment reward, facility and other benefits for 2012.

5. Approving additional paid-in capital as stated on RBB 2012 to 2014 through new shares issuance amounted to 2.000.000 shares offered to the shareholders.

6. Approving 1 (one) new investor entrance (Shorecap II Ltd.) to be strategic partner.

BoARD of coMMISSIonERSThe Board of commissioners is company’s organ that represents clear duties and responsibilities pursuant to Article of Association referring to Limited company Law to perform general/specific supervision if considered necessary referring to Article of Association. The Board of commissioners also delivers advice to the Board of

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

138 139

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Setiap anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan menyadari sepenuhnya kewajiban untuk memiliki itikad baik dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan serta pemberian nasihat secara proaktif kepada Direksi untuk kepentingan dan tujuan keberlanjutan perusahaan. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah setara dan tugas Komisaris Utama yakni mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. namun demikian, Dewan Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan operasional.

Pengawasan yang Dewan Komisaris dilakukan secara langsung termasuk dalam hal pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi dari Komisaris kepada Direksi maupun melalui komite-komite yang dibentuk dengan perincian tugas dan tanggung sebagai berikut:1. Melakukan pengawasan terhadap proses kepengurusan Bank

yang dilakukan oleh Direksi telah sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS untuk kepentingan Bank Kesejahteraan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Secara rutin melakukan evaluasi dan pembahasan kinerja bank, pelaksanaan fungsi kepatuhan, pemantauan profil risiko, serta memberikan pertimbangan kepada Direksi dalam mengoptimalkan pencapaian kinerja bank.

3. Memantau dan memastikan setiap tindakan Direksi Bank telah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (gcg) yang baik dalam setiap kegiatan usaha bank pada berbagai tingkatan dan jenjang organisasi.

4. Memantau Memberikan persetujuan atas pemilihan Auditor Eksternal

5. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite nominasi dan Renumerasi.

Dalam tahun 2012, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah mengusulkan pengangkatan anggota Komite Audit yang dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris.

6. Menindaklanjuti rekomendasi dari Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris atas evaluasi terhadap pelaksanaan tugasnya secara reguler.

7. Memastikan kepatuhan pelaksanaan bisnis bank sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku melalui laporan hasil penelitian oleh Direktur Kepatuhan di dalam memenuhi komitmen hasil pemerikaan audit dan mengevaluasi sistem pengendalian intern.

8. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait yang telah diinformasikan didalam ketentuan.

9. Memantau kepatuhan pemenuhan komitmen dan tindak lanjut yang diperlukan kepada Bank Indonesia maupun pihak-pihak terkait lainnya.

Komisaris juga memberikan nasihat kepada Direksi untuk memastikan jalannya pengelolaan perusahaan telah berjalan sesuai tata kelola perusahaan (gcg) yang baik pada seluruh lapisan dan jenjang organisasi.

Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah memenuhi persyaratan lulus penilaian kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. guna mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan nominasi. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak menerima keuntungan pribadi lainnya dari bank selain remunerasi dan fasilitas atau tunjangan lainnya di luar yang telah ditetapkan di dalam RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan pengawasan yang dilakukan terhadap pengelolaan perusahaan oleh Direksi merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas pengawasan dalam rangka implementasi prinsip-prinsip gcg.

INDEPENDENSI DEWAN KOMISARISBank Kesejahteraan telah memenuhi ketentuan atas jumlah, komposisi, kriteria, dan independensi dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 sebagai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan Surat Edaran no. 9/12/DPnP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Kewajaran dan kesetaraan kepentingan menjadi fokus utama keberadaan Komisaris Independen sehingga dapat tercipta keselarasan kepentingan yang positif baik antara pemegang saham minoritas maupun stakeholder lainnya.

Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejateraan sampai dengan akhir tahun 2012 berjumlah 4 (empat) orang dimana 2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris Independen. hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai keberadaan Komisaris Independen dalam suatu Bank bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Independensi komisaris pada Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2012 diwujudkan melalui:

● Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, baik di dalam maupun luar negeri.

● Keberadaan anggota Komisaris Independen Bank Kesejahteraan dimaksudkan untuk dapat mendukung terciptanya iklim kerja yang menjunjung prinsip kesetaraan, keadilan dan transparansi dengan lingkungan kerja yang lebih obyektif di antara berbagai kepentingan.

● Komisaris Independen Bank Kesejahteraan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan / atau keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi, pemegang saham pengendali atau dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen dan obyektif. Selain itu, seluruh Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua baik antar anggota Dewan Komisaris maupun antar Dewan Direksi.

Directors to ensure company’s management has complied to good corporate governance (gcg) principe in every organization level and aspect.

The Board of commissioners of Bank Kesejahteraan has complied to fit and propert test referring to Bank Indonesia Regulation that is appointed and dismissed by the gMS. To support its duties and responsibilities implementation effectiveness, the Board of commissioners is assisted by Audit committee, Risk Monitoring committee and Remuneration and nomination committee. Every Board of commissioners members of Bank Kesejahteraan does no receive other personal interest from the bank except the remuneration and facility as well as other allowances implemented at the gMS. The Board of commissioners accountability on supervisory function implementation towards company’s management held by the Board of Directors becomes one of supervisory accountability realization regarding the gcg principles implementation.

BOARD OF COMMISSIONERS INDEPENDENCYBank Kesejahteraan has complied to regulation regarding number, composition, criteria and independency referring to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 as amendement of Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank and Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPnP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank . fairness and equality becomes key focus of Independent commissioner’s role that positive and harmonious interest between minority shareholders and other stakeholders can be established.

Board of commissioners members of Bank Kesejahteraan as end of 2012 consisted of 4 (four) members where 2 (two) members as Independent commissioners. This was complied to Bank Indonesia Regulation stated that Independent commissioner’s existence in a Bank at least 50% compared to total Board of commissioners members is Independent commissioners. The independency of Bank Kesejahteraan’s commissioners as end of 2012, as follows:

● Board of commissioners members of Bank Kesejahteraan does not serve as commissioner, Director or Executive officer at other banks or companies both domestic or aboard.

● The Independent commissioner existence in Bank Kesejahteraan is aimed to support fair, equal and transparent working climate establishment that is more objectives towards several interests.

● The Independent commissioner of Bank Kesejahteraan does not hold financial, management, shareownership and/or family relations with other member of Board of commissioners, Board of Directors, controllign shareholders or with the Bank that may interefere its ability to act independently and objectively. Thus, every Board of commssioners members of Bank Kesejahteraan does not hold blood family ties to second generation both between Board of Directors members and with Board of commissioners.

BOARD OF COMMISSIONERS DUTIES AND RESPONSIBILITIESEvery member of Bank Kesejahteraan’s Board of commissioners fully awares the obligation to hold good will and responsible in carrying supervisory duty as well as proactively providing recommendation to the Board of Directors on behalf of company’s interest and sustainable objectives. Position of Board of commissioners is equal and the President commissioners hod duties to coordinate Boad of commissioners activity. Thus, the Board of commissioners is not involved at operational decision-making process.

Supervision that is directly performed by Board of commissioners including supervision on Board of commissioners and Board of Directors’ recommendation follow-up or throughout establishd committees with detail duties and responsibilities as follows:1. Performing supervision on Bank’s management process carried

by the Board of Directors has complied with Bank’s Business Plan, Article of Association and gMS Decision on behalf of Bank Kesejahteraan’s interest referring to applicable law and regulation.

2. Periodically conducting bank’s performance, compliance function implementation, risk profile monitoring evaluation and discussion, as well as providing advice to the Board of Directors in optimizing Bank’s performance achievement optimization.

3. Monitoring and ensuring every Bank’s BoD action has complied with good corporate governance principle in every bank’s business activity as well as at every organizational level.

4. Monitoring and approving on External Auditor appointment.

5. Establishing Audit committee, Risk Monitoring committee as well as Remuneration and nomination committee.

In 2012, Bank Kesejahteraan’s Board of commissioners propsoed Audit committee members appointment performed by the Board of Directors based on Board of commissioners meeting decision.

6. follow-up recommendation from the committees under the Board of commissioners on its duties implementation evaluation regularly.

7. Ensuring Bank’s business implementation compliance referring to applicable regulation through supervision result report by the compliance Director in complying internal audit result commitment as well as evaluation internal audit system.

8. The Board of commissioner is not involved in Bank’s operational activity decision, unless fund provision for related party that has been stated on the provisions.

9. Monitoring compliance commitment and necessary follow-up required to the Bank Indonesia or other related parties.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

140 141

KOMPOSISI DEWAN KOMISARISSeluruh Dewan Komisaris pada Bank Kesejahteraan telah diangkat oleh RUPS dan mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatuhan dan kelayakan) sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya di Bank Kesejahteraan, seluruh Dewan Komisaris secara kolektif telah memiliki keahlian dan kemampuan yang memadai, kompetensi yang mendukung, serta independensi dalam membuat keputusan untuk mendorong pencapaian peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan secara lebih efektif dan efisien.

hingga akhir tahun 2012, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan beranggotakan 4 (empat) orang yang seluruhnya berdomisili di Indonesia serta tidak merangkap sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri dimana dua di antaranya merupakan Komisaris Independen. Adapun komposisi adalah sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION

REPRESENTASI PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS REPRESENTATION

PERIODE JABATANTENURE OF OFFICE

Prof. DR. Wagiono Ismangil Komisaris Utama IKP-RI 15 April 2009 - 2014

Drs. Achmad Subianto Komisaris PT Taspen 15 April 2009 - 2014

jusuf Amiruddin, SE, MM Komisaris Independen 15 April 2009 – 2014

DR. Mahyuddin Ramli, MBA Komisaris Independen 15 April 2009 - 2014

RAPAT DEWAN KOMISARISSebagai perusahaan yang selalu berkomitmen untuk memenuhi segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Bank Kesejahteraan memenuhi kewajibannya terhadap Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum pasal 15 dimana Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan rapat secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali setahun.

Rapat Dewan Komisaris dilakukan dalam rangka membahas setiap hal yang bersifat strategis yang dilakukan dalam berbagai forum rapat formal dan informal sehingga dapat memberikan rekomendasi dan/ atau nasihat kepada Direksi. namun demikian, hingga akhir tahun 2012 belum dilakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (tahun 2005) dimana kebijakan tersebut belum mengatur secara spesifik tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Agenda rapat Dewan Komisaris dilakukan secara reguler melalui berbagai forum rapat formal maupun informal berupa rapat internal Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris bersama Komite, maupun rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Dewan Komisaris juga menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari:

● Komisaris Utama ● Salah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris ● Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi ● Permintaan tertulis seorang atau lebih Pemegang Saham yang

sama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah.

Selama tahun 2012, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat yang diadakan pada 25 januari 2012, 15 februari 2012, 21 Maret 2012, 25 April 2012, 23 Mei 2012, 27 juni 2012, 25 juli 2012, 29 Agustus 2012, 26 September 2012, 31 oktober 2012, 21 november 2012 dan 26 Desember 2012 yang telah dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan secara fisik lebih dari 2 (dua) kali rapat Dewan Komisaris.Tabel berikut menggambarkan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris selama tahun 2012 :

KEHADIRAN RAPAT DEWAN KOMISARISBOARD OF COMISSIONERS MEETING ATTENDANCE LEVEL

NAMA KOMISARISCOMMISSIONER NAME

JUMLAH RAPATNUMBER OF MEETING

JUMLAH KEHADIRANNUMBER OF ATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Prof. DR. Wagiono Ismangil 12 11 92

Drs. Achmad Subianto 12 12 100

jusuf Amiruddin, SE, MM 12 12 100

DR. Mahyuddin Ramli, MBA 12 11 92

Risalah rapat Dewan Komisaris ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun yang tidak menghadiri. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat. Perbedaan pendapat (dissentingopinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris, akan dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Selama tahun 2012, tidak terjadi dissenting opinion.

REKOMENDASI DEWAN KOMISARISPelaksanaan pengawasan secara aktif yang dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap jalannya pengelolaan Bank Kesejahteraan dilakukan sebagai rangkaian dalam memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris secara aktif memberikan rekomendasi kepada manajemen, dalam hal ini adalah Direksi, terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Meski demikian, setiap rekomendasi yang diberikan tersebut dilakukan dengan memperhatikan hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam prinsip check and balance.

Berdasarkan seluruh pengawasan aktif yang telah dilakukan Dewan Komisaris atas realisasi kinerja Bank Kesejahteraan terhadap setiap program kerja yang disusun untuk mendukung pertumbuhan yang

BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITIONEvery Board of commissioners members in Bank Kesejahteraan has been appointed at gMS and participating fir and proper test referring to Bank Indonesia Regulation as well as other applicable regulation. In carrying its duties in Bank Kesejahteraan, every Board of commissioners collectively holds appropriate, supportive as well as independency ability in supporting Bank Kesejahteraan’s more effective and efficient performance achievement.

As end of 2012, Board of commissioners of Bank Kesejahteraan, consisted of 4 *four) members that entirely resides in Indonesia and do not also serve as commissioners, Director or Executive officer at other banks or companies, both domestic or aboard where two of the members are Independent commissioners. The composition is as follows:

BOARD OF COMMISSIONERS MEETINGSAs a company that is committed to comply every applicable law and regulation, Bank Kesejahteraan complies its obligaton towards Bank Indonesia Regulation towards Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Banks article 15 where the Board of commissioners is obligated to held meeting periodically at least 4 (four) times in a year and attended by every Board of commissioners members physically at least 2 (two) times in a year.

The Board of commissioners meetings are performed to discuss any strategic action needs to be conducted on various formal and informal meeting forum that will be able to provide recommendation and advice to the Board of Directors. Though, as end of 2012, Board of commissioners’ duties and responsibilities policy and procedure has not been reviewed (2005) where the polocy has not regulated specifically Board of commissioners duties and responsibilities.

That the Board of commissioners meeting is regularly performed through several formal and informal meeting forum in form of Board of commissioners internal meeting or Board of commissioners and Board of Directors joint meeting. The Board of commissioners also held Board of commissioners meeting if considered necessary on behalf of written proposal from:

● President commissioner ● one or more Board of commissioners members ● Written proposal from one or more Board of Directors members ● Written proposal from one or more Shareholders that equally

represents 1/10 (one per tenth) part ot total shares with authorize rights.

In 2012, the Board of commissioners of Bank Kesejahteraan held 12 (twelve) meetings at january 25th, 2012, february 15th, 2012, March 21st, 2012, April 25th, 2012, May 23rd, 2012, june 27th, 2012, july 25th, 2012, August 29th, 2012, September 26th, 2012, october 31st, 2012, november 21st, 2012 and December 26th, 2012 attended by every Board of commissioners members of Bank Kesejahteraan physically in more than 2 (two) Board of commissioners meetings. following table describes Board of commissioners members attendance level in 2012:

The minutes of meetings of Board of commissioners meeting is signed by chairman of the meeting and distributed to every Board of commissioners member attending or not attending the meeting. The decision meeting on the Board of commissioners meeting is performed based on agreement on consensus. Any dissenting opinion that occur ont he Board of commissioners meeting, will be clearly disclosed at the minutes of meetings attached with the reason of the dispute. In 2012, there was no dissenting opinion.

BOARD OF COMMISSIONERS RECOMMENDATIONThe implementation of active supervision carried by the Board of commissioners towards Bank Kesejahteraan’s management process held as series in ensuring good corporate governance implementation. The Board of commissioners is actively providing recommendation to the management, in this regard the Board of Directors, towards several aspects need to be considered to achieve more effective and efficient company’s performance. Thus, every recommendation provided is held by considering the working relation between the Board of commissioners and Board of Directors on chack and balance principle.

Referring to active supervision carried by the Board of commissioners on Bank Kesejahteraan’s performance realization towards every working program formulated to support sustainable growth,

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

142 143

berkelanjutan, maka sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari manajemen Bank Kesejahteraan sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan, antara lain sebagai berikut :a. Mereview alternatif lain upaya peningkatan permodalan Bank

melalui kemungkinan untuk melakukan go public atau penerbitan obligasi untuk memastikan kecukupan modal Bank dalam mendukung ekspansi rencana bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai.

b. Mempersiapkan database sistem manajemen risiko dan risk Manajemen plan secara bertahap oleh SKMR dan Divisi Teknologi untuk mendukung pelaksanaan Manajemen Risiko yang efektif.

c. Meningkatkan pengembangan SDM melalui pemenuhan kualitas maupun perbaikan kuantitas yang berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan aktifitas Bank.

d. Melakukan pengembangan teknologi yang meliputi pengembangan aplikasi bank Vision, aplikasi terkait regulasi melalui pengembangan aplikasi laporan, pemenuhan lisensi aplikasi dan pengembangan Delivery Channel.

PELATIHAN KOMISARISPelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris pada Bank Kesejahteraan untuk memberikan rekomendasi terhadap perbaikan tata kelola perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan telah didukung oleh berbagai upaya pengembangan kompetensi dari seluruh Dewan Komisaris. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah mengikuti berbagai seminar, workshop, maupun konferensi sebagai upaya penguatan kompetensi yang dimiliki seiring perkembangan bisnis bank. Berikut daftar keikutsertaan anggota Dewan Komisaris dalam pelatihan selama tahun 2012:

NO NAMA PELATIHANTRAINING NAME

PESERTAPARTICIPANTS

1 IAAcP Program jusuf Amiruddin

2 Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Bank UmumCommercial bank ownership restriction preparation

Wagiono Ismangil,jusuf Amiruddin,Achmad Subianto

3 Basel counter Party credit Risk & credit valuation Adjustment Achmad Subianto

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Bank Kesejahteraan telah menetapkan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mengacu kepada keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas persetujuan dari seluruh pemegang saham dengan memperhatikan saran serta rekomendasi yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan nominasi. Komite Remunerasi dan nominasi melakukan kajian setiap tahun dengan mempertimbangkan beberapa aspek utama, antara lain:a. Performance kinerja perusahaanb. Performance kinerja individualc. Melakukan benchmark dengan bank bank lain yang berada dalam

peer group tentang biaya remunerasi.d. Memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan jangka

panjang

Prosedur penetapan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut dilakukan dengan alur sebagai berikut:

jenis remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:

throughout 2012, the Board of commissioners has provided recommendation on several aspects need to be considered by the Bank Kesejahteraan’s management as corrective action as well as Bank Kesejahteraan’s performance improvement, among others:

a. Reviewing other alternatives on Bank’s capital increaing effort through the possibility to initiate initial public offering or bonds issuance to ensure Bank’s capital adequacy in supporting business plan expansion as well as desired growth.

b. Preparing risk management system database and Risk Mangement Plan grdually by SKMR and Technology Division to support effective Risk Management implementation.

c. Enhancing hR development through competency-based quality fulfillment or quantity improvement referring bank’s activity needs and development.

d. Performing technology development including Bank vision application, regulated related application through reporting application, license applicaiton compliance and Delivery channel development.

BOARD OF COMMISSIONERS TRAININGBoard of commissioners’ duties and responsibilities implementation to provide recommendation on corporate governance improvement to enhance sustainable performance growth has been supported by several Board of commissioners’ competency development program. In 2012, Board of commissioners of Bank Kesejahteraan participated on several competency enhancement efforts in accordance with bank’s business growth. following list of Board of commissioners participation on the training program throughout 2012:

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REMUNERATIONBank Kesejahteraan implements remuneration and other facilities package for the Board of commissioners and Board of Directors as decided on the general Meetings of Shareholders (gMS) on approval of the shareholders by considering advice and recommendation provided by Remuneration and nomination committee. Remuneration and nomination committee perfoms annual review by considering several key aspects, as of:

a. company’s performanceb. Individual performancec. Benchmarking with other banks on the same peer group regarding

remuneration expense.d. considering long-term company’s financial ability.

Board of commissioners and Board of Directors’ remuneration determination procedure carried within following scheme:

Remuneration and other facilities type provided to the Board of commissioners and Board of Directors members as follows:

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS (GMS)

REMUNERASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOC & BOD MEMBERS REMUNERATION

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIREMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

● Komite Remunerasi dan nominasi melakukan kajian terhadap sistem remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan best practise.

● Menyusun rekomendasi dan mengusulkan kebijakan remunerasi yang telah ditetapkan untuk Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.

● Remuneration and nomination committe performs review on remuneration system distributed to the Board of commissioners and Board of Directors complying to applicable regulations and best practices.

● formulating and recommending remuneration policy distributed to the Board of commissioners and Board of Directors

● Membahas usulan yang disampaikan Komite Remunerasi dan nominasi ● Mengusulkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS

● Discussing recommendation delivered to the Remuneration and nomination committee.

● Proposing Boc and BoD remuneration to the gMS

● Menetapkan remunerasi yang berlaku untuk Dewan Komisaris dan Direksi

● Determining remuneration distributed to the Board of commissioners and Board of Directors

Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Remuneration

Determination Procedure Scheme

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

144 145

Jenis dan Jumlah Remunerasi dan Fasilitas LainRemuneration and other Facilit ies Type and Amount

Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainRemuneration and other Facilities Type

Jumlah diterima dalam 1 tahunAmount Received in 1 Year

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

OrangPerson

Rp JutaRp Million

OrangPerson

Rp JutaRp Million

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)Remuneration (salary, incentive, periodic allowance, tantieme, tax and other facilities in non-natura form)

4 3.851 4 10.602

Sedangkan remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2012 dikelompokkan dalam tingkat kisaran perolehan penghasilan sebagai berikut:

Kisaran Perolehan Jenis RemunerasiRange of Remuneration Type

Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *) Jumlah DirekturNumbers of BOD

Jumlah KomisarisNumbers of BOC

Remuneration Type per person in one year*)

Di atas Rp 2 miliar 4 - Rp 2 billion or more

Di atas Rp 1 s.d 2 miliar - 4 Above Rp 1 to Rp2 billion

Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar - - Above Rp 500 juta to Rp 1 billion

Rp 500 juta ke bawah - - Rp 500 million or less

*) yang diterima secara tunai/received in cash

No. Keterangan RasioRatio

Description

1 gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah 11,4 x highest and Lowest Employees Salary Ratio

2 gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,20 x highest and Lowest Directors Salary Ratio

3 gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,10 x highest and Lowest commissioenr Salary Ratio

4 gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi 2,7 x highest Directors Salary and Lowest Employees Salary Ratio

KoMITE-KoMITE DI BAWAh DEWAn KoMISARISPelaksanaan fungsi Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan dilakukan dengan bantuan dari beberapa komite, antara lain Komite Audit, Komite Remunerasi dan nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Pembentukan komite di bawah Dewan Komisaris didasari atas kesadaran dan komitmen penuh Bank Kesejahteraan dalam melaksanakan praktek tata kelola perusahaan yang baik (gcg). hal tersebut sejalan dengan PBI no.8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI no.8/4/PBI/2006 tanggal 30 januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Komite Bank Kesejahteraan tidak berasal dari mantan Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank serta tidak merangkap jabatan serupa pada bank lain sehingga lebih fokus dan independen di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di Bank Kesejahteraan. Dalam menjalankan tugasnya, komite-komite telah memiliki pedoman dan mekanisme kerja yang mengatur uraian tugas serta tanggung jawab yang telah diketahui dan bersifat mengikat bagi setiap anggota Komite. namun demikian, pedoman kerja Komite-Komite tersebut masih belum mencakup tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap anggota Komite, belum mengatur tentang pengaturan hak suara dari setiap anggota Komite, dan program kerja tahunan yang dapat digunakan oleh Dewan Komisaris untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite-Komite.

KOMITE AUDITDalam rangka mewujudkan komitmen Bank Kesejahteraan untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia no.8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, serta keputusan Dewan Komisaris, maka Bank Kesejahteraan telah membentuk Komite Audit sejak tanggal 16 juli 2008 yang terdiri dari Komisaris Independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota independen.

Komite Audit pada Bank Kesejahteraan telah dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola perusahaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Komite Audit Bank Kesejahteraan telah berpedoman pada peraturan yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.

While the remuneration received by the Board of commissioners and Board of Directors throughout 2012 is classified based on income range level, as follows:

STRUKTUR DAn KEAnggoTAAn KoMITE DI BAWAh DEWAn KoMISARIScoMMITTEES UnDER ThE BoARD of coMMISSIonERS MEMBERShIP AnD STRUcTURE

KoMITE AUDITAUDIT coMMITTEE

KoMITE PEMAnTAU RISIKoRISK MonIToRIng coMMITTEE

Mahyuddin RamliSebagai Ketua merangkap Anggota

(Komisaris Independen)as Chairman cum Member

(independent Commissioner)

Purwo JuniantoSebagai Anggota

(Komisaris Independen)as Member (independent Commissioner)

Pandji KartikoSebagai Anggota

(Komisaris Independen)as Member (independent Commissioner)

KoMITE REMUnERASI & noMInASIREMUnERATIon AnD noMInATIon

coMMITTEE

Jusuf Amiruddin, S.E., M.MSebagai Ketua merangkap Anggota

(Komisaris Independen)as Chairman cum Member

(independent Commissioner)

Chaidir NurdinSebagai Anggota

as Member

M. Didiek Madinendar.K **)Sebagai Anggota

as Member

Jusuf Amiruddin, S.E., M.MSebagai Ketua merangkap Anggota

(Komisaris Independen)as Chairman cum Member

(independent Commissioner)

Mahyuddin RamliSebagai Anggota (Komisaris Independen)

as Member (independent Commissioner)

Achmad SubiantoSebagai Anggota

(Komisaris Independen)as Member (independent Commissioner)

Dhini LaswitaSebagai Anggota

as Member

coMMITTEES UnDER ThE BoARD of coMMISSIonERSBoard of commissioners function implementation in Bank Kesejahteraan is carried supported by assistance from severa committees, such as Audit committee, Remuneration and nomination committee, and Risk Monitoring committee. The establishment of committees under the Board of commissioners is based on Bank Kesejahteraan’s concern and commitment in implementing good corporate governance. This complies to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated october 5th, 2006 regarding amandment of PBI no. 8/4/PBI/2996 dated january 30th, 2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank.

Bank Kesejahteraan’s committee is not derived from former Board of commissioners, Board of Directors or Bank’s Executive officers as well as not holding dual position in similiar position at other banks that is more focus in its duties and responsibilities implementation in Bank Kesejahteraan’s. In carrying its duties, the committee holds working guideline and mechanism regulating duties and responsibilities description acknowledged and obligatory for each committee’s members. Thus, the committee’s working guideline has not disclosed clear duties and responsibilities from every committee’s member, and that the annual working plan may be addessed by the Board of commissioners in evaluationg committee’s duties implementation.

AUDIT COMMITTEETo realize Bank Kesejahteraan’s commitment in implementing good corporate governance by referring to Bank Indonesia Regulation no. 8/41/PBI/2006 dated october 5th, 2006 regarding amandment of PBI no. 8/4/PBI/2996 dated january 30th, 2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank, as well as Board of commissioners Decree, that the Bank Kesejahteraan established Audit committee at july 16th, 2008 consisted of Independent commissioner as chairman and 2 (two) independent members.

The Audit committee in Bank Kesejahteraan has been established to assist the Board of commissioners in carrying audit or observation considered necessary towards Board of Directors’ function in managing the company. In carrying its duties and function, the Audit committee of Bank Kesejahteraan has referring to the regulation stating that Audit committee member at least consists of one Independent commissioner, one independent party that holds financial or accounting expertise and one independent party that holds legal or banking expertise.

Skala Perbandingan Rasio gaji Tertinggi dan Terendah Tahun 2012, adalah :

highest and Lowest Salary Ratio 2012, as follows:

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

146 147

Seluruh keanggotaan Komite Audit pada Bank Kesejahteraan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank yang tertuang dalam Keputusan Direksi no.99/2007/SK tanggal 26 Desember 2007, serta peraturan/ketentuan terkait lainnya.

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE AUDITDalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Audit senantiasa berpegang pada independensi pelaksanaan tugas.

● Seluruh anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Ketua Komite Audit dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang berasal dari pihak independen.

● Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.

● Anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain.

● Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.

KOMPOSISI KOMITE AUDITSusunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pasal 38 ayat (1) PBI nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan good corporate governance Bagi Bank Umum yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Dengan demikian, sampai dengan akhir tahun 2012, susunan keanggotaan adalah sebagai berikut:

DAFTAR KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE COMPOSITION

NAMA / NAME JABATAN POSITION

jusuf Amiruddin, S.E., M.M Ketua (Komisaris Independen) chairman (Independent commissioner)

chaidir nurdin Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)

M. Didiek Madinendar.K **) Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)

**) M.Didiek Madinendar.K menjabat sejak bulan Februari 2012 untuk menggantikan i nyoman Sidia yang telah menjadi pimpinan Divisi audit bank Kesejahteraan sejak november 2011

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDITKomite Audit pada Bank Kesejahteraan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pendapat atau saran kepada Dewan Komisarsi terhadap segala hal yang perlu disampaikan kepada Direksi mengenai laporan dan hal-hal lain, khususnya dalam bidang keuangan dengan berpedoman pada visi dan misi Bank, ketentuan Anggaran Dasar dan Peraturan yang berlaku bagi Bank, serta prinsip-prinsip Good Corporate Governance (gcg). Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance.

● Memberikan pendapat yang profesional dan independent kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris sesuai dengan hasil identifikasinya untuk mendapatkan perhatian bagi Dewan Komisaris.

● Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap :- Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern.- Kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi

yang berlaku.- Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik

dengan Standar Audit yang berlaku.- Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan SKAI,

Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.

● Memonitor kecukupan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia bersama dengan Direksi untuk memenuhi komitmen pemenuhan tindak lanjut dari seluruh satuan kerja terkait sehingga seluruh risiko dapat teridentifikasi, terukur dan dapat dimitigasi dengan baik dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

RAPAT KOMITE AUDITSepanjang tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 12 kali yang merupakan rapat resmi dari Komite Audit dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:

Kehadiran Rapat Komite AuditAudit Committee Meeting Attendance

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

JUMLAH RAPATNUMBER OF MEETING

JUMLAH KEHADIRANNUMBER OF ATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

jusuf Amiruddin 12 12 100

chaidir nurdin 12 12 100

M. Didiek M. Kusumo *) 12 11 92

*) menjabat sejak Februari 2012

Sepanjang tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut:1. Memantau dan melakukan review atas seluruh informasi keuangan

yang disajikan oleh manajemen Bank Kesejahteraan selama tahun buku 2012 Rencana Bisnis secara triwulan.

2. Memantau kinerja Divisi Pemasaran Kredit dalam menjaga kualitas kredit agar tidak memburuk, serta upaya penyelesaian kredit hapus buku.

AUDIT COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIESAudit committee at Bank Kesejahteraan performs its duties and responsibilities in providing opinion or recommendation to the Board of commissioners towards any aspects need to be disclosed to the Board of Directorsregarding reporting and other activities, especially on financial aspect by referring to Bank’s vision and mission, Article of Association as well as other regulations applied to the Bank and good corporate governance principles. Therefore, it is expected to enhance good corporate governance implementation practice.

● Providing professional and independent opinion to the Board of commissioners towards reporting or other aspects disclosed by the Board of Directors to the Board of commissioners to be considered by the Board of commissioners.

● Performing monitoring and evaluation towards:- Internal Audit Unit duties implementation.- financial report conformity with applied Accounting

Standards.- Audit performed by Public Accountant office conformity

with applied Accounting Standards.- follow-up implementation by the Board of Directors on SKAI,

Public Accountatn and Bank Indonesia supervision result findings.

● Monitoring Bank Indonesia’s audit result follow-up implementation adequacy altogether with the Board of Directors to comply follow-up settlement commitment from every related working unit that every risk can be appropriately identified, measured and mitigated to assess internal audit including financial reporting process adequacy.

AUDIT COMMITTEE MEETINGThroughout 2012, the Audit committee held 12 meetings consisted of official Audit committee meetings with attendance frequency as follows:

*) serves since February 2012

Throughout 2012, the Audit committee has performed following activities:1. Monitoring and performing review on every financial information

disclosed by Bank Kesejahteraan’s management throughout fiscal year 2012 and the Business Plan quarterly.

2. Monitoring credit Marketing Division’s performance in preserving loan quality not to be worsened, as well as write-off loan settlement effort.

Every Audit committee member in Bank Kesejahteraan has complied to appropriate Independency, expertise, integrity and moral criteria as required on corporate good corporate governance Manual Book stated on the Board of Directors’ Decree no. 99/2007/SK dated December 26th, 2007 as well as other applicable regulations.

AUDIT COMMITTEE INDEPENDENCYIn carrying its duties and fucntion in Bank Kesejahteraan, every Audit committee member always adhere to duties implementation independency.

● Every Audit comittee member of Bank Kesejahteraan consists of 3 (three) members, where one of them is the Independent commissioner that serves as chairman of Audit committee. chairman of the Audit committee assisted by 2 (two) committee members from independent parties.

● Every Audit committee member has complied to appropriate independency, expertise, integrity, and moral critreia as required on the company’s good corporate governance Manual book and other applicable regulations with an independent party that holds financial or accounting expertise and anouther independent party that holds legal or banking expertise.

● Audit committee member of Bank Kesejahteraan does not serve as Board of Directors of Bank Kesejahteraan or other banks.

● Audit committee member does not hold financial, management, shareownership and/or faimily relationship with Board of commissioners, Board of Directors and/pr other relations related to Bank Kesejahteraan that may interfere its ability in independently implementing its duties and function.

AUDIT COMMITTEE COMPOSITIONAudit committee membership structure has complied to regulation implemented by Bank Indoensia on Article 38 point (1) PBI no. 8/4/PBI/2006 regarding good corporate governance on commercial Bank highlighting that Audit committee member at least consists of one Independent commissioner, an independent party that holds financial or accounting expertise and independent party that holds legal or banking expertise. Therefore, as end of 2012, the membership structure is as follows:

**) M.Didiek Madinendar.K serves since February 2012 to replace i nyoman Sidia that was appointed as Head of audit Division of bank Kesejahteraan since november 2011

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

148 149

3. Melakukan pemantauan atas efektifitas perencanaan dan pelaksanaan audit termasuk tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

4. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

KOMITE PEMANTAU RISIKOjalannya tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam rangka memastikan pengelolaan Bank Kesejahteraan sesuai dengan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), didukung oleh langkah Dewan Komisaris dengan membentuk Komite Pemantau Risiko untuk membantu dalam melakukan fungsi pengawasan bank. Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris nomor 04/2007/SK tanggal 10 juli 2007 sebagaimana telah diubah dengan SK Dewan Komisaris nomor 01/2008/SK tanggal 16 juli 2008.

Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko pada Bank Kesejahteraan mengacu pada setiap ketentuan yang mendasarinya, antara lain Peraturan Bank Indonesia no. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 juli 2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia no. 8/14/PBI/2006 tanggal 05oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 januari 2006 tentang Pelaksanaan good corporate governance bagi Bank Umum, serta Surat Edaran nomor 13/23/DPnP tanggal 25 oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran no. 5/21/DPnP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Pemantau Risiko senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas.

● Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko. Ketua Komite Pemantau Risiko dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang berasal dari pihak independen.

● Kompetensi sebagai anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait

lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.

● Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain.

● Anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.

KOMPOSISI KOMITE PEMANTAU RISIKOSeluruh anggota Komite Pemantau Risiko menjalankan tugasnya dengan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris nomor 04/2007/SK tanggal 10 juli 2007 sebagaimana telah diubah dengan SK Dewan Komisaris nomor 01/2008/SK tanggal 16 juli 2008. Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko per akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Daftar Komite Pemantau RisikoRisk Monitoring Committee Composition

NAMA / NAME JABATAN POSITIONDR. Mahyuddin Ramli, MBA Ketua (Komisaris Independen) chairman (Independent commissioner)

Purwo junianto Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)

Pandji Kartiko Anggota (Pihak Independen) Member (Independent Party)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan berfungsi membantu Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan untuk melakukan bebeapa hal sebagai berikut:

● Membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait kesesuaian pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko oleh Direksi maupun pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Divisi Kerja Manajemen Risiko.

● Memberikan masukan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

● Melakukan pemantauan atas segenap risiko akibat perubahan indikator pasar yang memungkinkan terjadinya perubahan kestabilan bagi Bank Kesejahteraan.

● Melakukan tugas khusus lainnya berdasarkan akses dan informasi yang diperoleh dari manajemen Bank Kesejahteraan dan mengusulkan alternatif penyelesaian terkait kemungkinan terjadinya risiko.

● Menyampaikan laporan, saran, dan pertimbangan terhadap aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.

3. Performing monitoring on audit planning and implementation effectiveness including audit result follow-up to assess internal audit including financial reporting process adequacy.

4. Evaluating audit performed by external auditor implementation effectiveness including external auditor objectiveness and independency as well the audit adequacy to ensure every significant risk has been measured.

5. Performing monitoring and evaluation on audit planning and implementation as well as audit result follow-up supervision to assess internal audit and financial reporting process adequacy.

RISK MONITORING COMMITTEEThe Board of committees’ duties and responsibilities implementation to ensure Bank Kesejahteraan’s management complies with good corporate governance implementation is supported by Board of commissioners initiative to establish Risk Monitoring committee to assist in performing bank’s supervisory function. The Risk Monitoring committee of Bank Kesejahteraan is established pursuant to Board of commissioners Decree no. 04/2007/SK dated july 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no. 01/2008/SK dated july 16th, 2008.

The Risk Monitoring committee’s duties implementation at Bank Kesejahteraan refers to every fundamental regulations, such as Bank Indonesia Regulation no. 11/25/PBI/2003 dated May 19th, 2003 regarding Risk Management Implementation on commercial Bank, Bank Indonesia Regulation no. 5/8/PBI/2003 dated May 19th, 2003 tegarding Risk Management Implementation on commercial Bank, Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated october 5th, 2006 regarding amandment of Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 dated january 30th, 2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank, as well as Bank Indonesia circular Letter no. 13/23/DPnP dated october 25th, 2011 regading amandment of circular Letter no. 5/21/DPnP regarding Risk Management Implementation on commercial Bank.

RISK MONITORING COMMITEE MEMBER INDEPENDENCYIn carrying its duties and function at Bank Kesejahteraan, every member of Risk Monitoring committee always refers to duties implementation independency.

● Entire membership of Bank Kesejahteraan’s Risk Monitoring committee consists of 3 (three) members, where one of the member is Independent commissioner serves as chairman of Risk Monitoring committee. The chairman of Risk Monitoring committee is assisted by 2 (two) Risk Monitoring committee members derived from independent party.

● competency as member of Risk Monitoring committee has complied to appropriate independency, expertise, integrity and moral criteria required on the company’s good corporate governance Manual Book and other applicable regulation/

procedure and one independent party that holds financial or accounting expertise as well as another independent party that holds legal or banking expertise.

● Member of Bank Kesejahteraan’s Risk Monitoring committee is not served as Board of Directors of Bank Kesejahteraan as well as other banks.

● Member of Risk Monitoring committee does not hold financial, management, shareownership and/or faimily relationship with Board of commissioners, Board of Directors and/pr other relations related to Bank Kesejahteraan that may interfere its ability in independently implementing its duties and function.

RISK MONITORING COMMITTEE COMPOSITIONEvery Risk Monitoring committee member performs its duties and responsible to the Board of commissioners. Risk Monitoring committee membership composition was established pursuant to Board of commissioners Decree no. 04/2007/SK dated july 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no/ 01/2008/SK dated july 16th, 2008. Risk Monitoring committee membership composition as end of 2012, as follows:

RISK MONITORING COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIES

The Risk Monitoring committee of Bank Kesejahteraan holds function to assisst the Board of commissioners of Bank Kesejahteraan to perform following activities:

● Assissting the Board of commissioners in carrying supervisory duties related to Risk Management Policy implementation conformity by the Board of Directors or Risk Monitoring committee as well as Risk Management Unit Division duties implementation.

● Providing advice or recommendation to the Board of commissioners regarding evaluation of risk managment policy and its implementation conformity.

● Performing monitoring towards every risk caused by market indicator shifting that may interfere Bank Kesejahteraan’s stability

. ● Performing special assignment referring to access and information

obtained from Bank Kesejahteraan’s management as well as proposing settlement alternative regarding risk occurance possibility.

● Disclosing report, advice and opinion towards Bank Kesejahteraan’s business activity that needs Board of commissioners’ consideration.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

150 151

RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKODalam rangka menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab yang melekat kepadanya, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan berbagai pertemuan dengan pihak-pihak yang dianggap relevan dalam membahas masalah risiko yang dihadapi Bank Kesejahteraan pada aktivas bisnisnya. Selama tahun 2012, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan pertemuan rapat dengan rincian sebagai berikut:

KOMITE PEMANTAU RISIKORISK MONITORING COMMITTEE

JUMLAH RAPATNUMBER OF MEETING

JUMLAH KEHADIRANNUMBER OF ATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

Mahyuddin Ramli 11 11 100

Purwo junianto 11 11 100

Pandji Kartiko 11 11 100

Berdasarkan hasil rapat yang telah dilaksanakan selama tahun 2012, Komite Pemantau Risiko telah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris agar Direksi dapat menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut:1. Meningkatkan risk awareness di semua jenjang organisasi melalui

choaching, sosialisasi dan self assesment.2. Pelaksanaan verifikasi transaksi operasional mencakup maker,

checker dan approval yang wajib dilakukan dengan baik melalui supervisi yang jelas oleh masing-masing pimpinan dari setiap aktifitas bisnis yang dilakukan.

3. Meningkatkan kompetensi dari tenaga internal control yang ada di Kantor cabang dengan pelatihan internal maupun eksternal sebagai ujung tombak dari pelaksanaan fungsi proses identifikasi risiko dari Divisi Manajemen Risiko, Divisi Audit dan Bidang Kepatuhan.

4. Pelaksanaan risk Control Self assessment dan penyusunan Key risk indicator diharapkan segera dilakukan secara baik dan tertib dengan dipandu oleh Divisi Manajemen Risiko.

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIBank Kesejahteraan membentuk Komite Remunerasi dan nominasi sebagai pelaksana fungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan Bank Kesejahteraan, khususnya atas segala kebijakan dan sistem remunerasi dan nominasi yang diterapkan di Bank Kesejahteraan terhadap kesesuaiannya pada prinsip keadilan dan transparansi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adanya fungsi Komite Remunerasi dan nominasi sekaligus sebagai perwujudan perhatian yang diberikan oleh manajemen Bank Kesejahteraan atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

Komite Remunerasi dan nominasi pada Bank Kesejahteraan telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 04/2007/SK tanggal 10 juli 2007 yang diperbaharui dengan SK Dekom nomor 01/2008/SK tanggal 16 juli 2008. hal tersebut menunjukkan konsistensi Bank Kesejahteraan untuk mewujudkan praktik gcg yang sehat sebagaimana yang telah diatur pula dalam Peraturan Bank Indonesia no. 8/14/PBI/2006 tanggal 05 oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 januari 2006 tentang Pelaksanaan good corporate governance bagi Bank Umum.

INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIDalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Remunerasi dan nominasi senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas, antara lain:

● Seluruh anggota Komite Remunerasi dan nominasi Bank Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Remunerasi dan nominasi. Ketua Komite Remunerasi dan nominasi dibantu oleh 1 (satu) orang anggota komite yang merupakan Komisaris Independen, 1 (satu) orang anggota komite yang merupakan Komisaris Bank Kesejahteraan, dan 1 (satu) anggota yang merupakan perwakilan pegawai yaitu Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia.

● Kompetensi sebagai anggota Komite Remunerasi dan nominasi telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas, obyektifitas, etika, dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.

● Memiliki pemahaman yang komprehensif dan menyeluruh terkait ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam konsep sumber daya manusia, termasuk sistem remunerasi dan/atau nominasi bank.

● Anggota Komite Remunerasi dan nominasi Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain.

KOMPOSISI KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Komposisi Komite Remunerasi dan nominasi pada Bank Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Komite Remunerasi dan nominasi pada Bank Kesejahteraan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 04/2007/SK tanggal 10 juli 2007 yang diperbaharui dengan SK Dewan Komisaris nomor 01/2008/SK tanggal 16 juli 2008 .

Seluruh anggota Komite Remunerasi dan nominasi pada Bank Kesejahteraan telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai anggota maupun ketua komite, dengan susunan keanggotaan hingga akhir 2012 sebagai berikut:

Daftar Komite Remunerasi dan NominasiRemuneration and Nomination Committee Composition

NAMA/ NAME JABATAN POSITIONjusuf Amiruddin Ketua (Komisaris Independen) chairman (Independent commissioner)

Mahyuddin Ramli Anggota (Komisaris Independen) Member (Independent commissioner)

Achmad Subianto Anggota (Komisaris) Member (commissioner)

Dhini Laswita Anggota (Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia) Member (head of human Resources Division)

RISK MONITORING COMMITTEE MEETINGTo perform its duties and responsibilities embedded, the Risk Monitoring committee held several meetings with various parties consdiered relevant in discussing risk issues faced by Bank Kesejahteraan in its business activity. In 2012, Risk Monitoring committee held meetings with details as follows:

Referring to the result of meetings held in 2012, the Risk Monitoring committee has delivered recommendation to the Board of commissioners to folow-up on following aspects:1. Enhancing risk awareness at every organizational level throughout

coaching, socializaiton and self-assessment.2. operational transaction verification implementation including

maker, checker and approval that are obligated to be performed appropriately by each head of every business activity performed.

3. Enhancing internal control staff competency at the Branch office throughout internal or external training as the frontliner of risk identification function implementation of Risk Management Division, Audit Division and compliance group.

4. Risk control Self-Assessment implementation and Key Risk Indicator formulation expected to be immediately implemented properly guided by Risk Management Division.

REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEEBank Kesejahteraan established Remuneration and nomination committee as the function executor to assisst the Board of commissioners in performing Bank Kesejahteraan’s supervisory duties especially towards every remuneration and nomination system and policy implemented at Bank Kesejahteraan and its conformity with fairness and transparency principles referring to applicable regulation. The establishment of Remuneration and nomination function is also the realization of Bank Kesejahteraan management’s concern on good corporate governance (gcg) implementation.

Remuneration and nomination committee at Bank Kesejahteraan was established pursuant to Board of commissioners Decree no. 04/2007/SK dated july 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no/ 01/2008/SK dated july 16th, 2008. This reflects Bank Kesejahteraan’s consitency to realize sound gcg practice as also regulated at Bank Indonesia Regulation no. 8/14/2006 dated october 5th, 2006 regarding amendment of Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 dated june 30th, 2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank.

REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE MEMBER INDEPENDENCYIn carrying its duties and function at Bank Kesejahteraan, every Remuneration and nomination committee member always refers to duties implementation independency, as follows:

● Entire member of Bank Kesejahteraan’s Remuneration and nomination committee consists of 4 (four) members, where one of the members is Independent commissioner serves as chairman of Remuneration and nomination committee. The chairman of Remuneration and nomination committee is assissted by 1 (one) committee’s member that is also Independent commissioner, 1 (one) committee’s member that is also the commissioner of Bank Kesejahteraan and 1 (one) member as the employees representative that si head of human Resources Division.

● competency as member of Remuneration and nomination committee has complied to appropriate independency, expertise, integrity and moral criteria required on the company’s good corporate governance Manual Book and other applicable regulation/procedure and one independent party that holds financial or accounting expertise as well as another independent party that holds legal or banking expertise.

● holding comprehensive and thorogh understanding on applicable regulation on human resources, including bank’s remuneration and/or nomination concepts.

● Member of Bank Kesejahteraan’s Remuneration and nomination committee. is not served as Board of Directors of Bank Kesejahteraan as well as other banks.

REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE COMPOSITIONcomposition of Remuneration and nomination committee at Remuneration and nomination committee consists of 4 (four) members headed by an Independent commissioner. The Remuneration and nomination committee at Bank Kesejahteraan was established pursuant to Board of commissioners Decree no. 04/2007/SK dated july 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no/ 01/2008/SK dated july 16th, 2008.

Every member of Remuneration and nomination committee at Bank Kesejahteraan has comlied criteria and requirement as the member and chairman of the committee with membership composition as end of 2012 as follows:

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

152 153

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi dan nominasi berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia no. 8/14/PBI/2006 tanggal 05 oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia no. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan nominasi melaksanakan :

● Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:1. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.

● Menyusun dan menetapkan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi :1. Penghasilan anggota Direksi adalah berbentuk gaji dan

tunjangan, dimana gaji adalah merupakan penghasilan dasar yang diterima, sedangkan komponen tunjangan terdiri dari tunjangan pajak, tunjangan leasing dan tunjangan lain yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Di luar itu, seperti halnya dengan semua pegawai, Direksi juga memperoleh uang cuti, Tunjangan hari Raya dan jasa Produksi. Untuk jasa Produksi dihitung berdasarkan besarnya perolehan laba.

2. Penghasilan anggota Komisaris adalah berbentuk honorarium setiap bulan. Pajak atas penghasilan tersebut adalah beban Bank.

Seperti halnya dengan Direksi, para anggota Komisaris memperoleh jasa produksi yang dihitung berdasarkan besarnya perolehan laba.

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, besarnya honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 40% dari gaji Direktur Utama, sedangkan Komisaris sebesar 80% dari honorarium Komisaris Utama.

● Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

● Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan :- Kinerja Keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana

diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.- Prestasi kerja individual.- Kewajaran pada peer group.- Pertimbangan Sasaran dan Strategi jangka panjang Bank.

● Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan nominasi serta melaporkan hasil kajian dan rekomendasinya kepada Dewan Komisaris secara berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.

RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASISepanjang tahun 2012, Komite Remunerasi dan nominasi telah melaksanakan berbagai pembahasan dalam membantu Dewan Komisaris untuk memastikan jalannya segala sistem dan kebijakan terkait remunerasi dan nominasi di Bank Kesejahteraan telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh pembahasan dilakukan dalam forum rapat yang telah dilakukan sebanyak 5 (lima) kali sesuai dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIREMUNERATION AND NOMINATION

COMMITTEE

JUMLAH RAPATNUMBER OF MEETING

JUMLAH KEHADIRANNUMBER OF ATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

jusuf Amiruddin 5 5 100

Mahyuddin Ramli 5 5 100

Achmad Subianto 5 5 100

Dhini Laswita 5 5 100

Selama tahun 2012 Komite Remunerasi dan nominasi telah melakukan pembahasan terkait hal-hal sebagai berikut :1. Terkait Kebijakan Remunerasi, antara lain :

- Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan paket remunerasi dan formula pembagian Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai usulan untuk disampaikan kepada RUPS.

- Memberikan rekomendasi perubahan skala gaji bagi pegawai dan melakukan adjustment secara bertahap.

2. Terkait Kebijakan nominasi, antara lain :- Memberikan rekomendasi tentang penetapan anggota Komite

pada Dewan Komisaris.- Memberikan rekomendasi pengangkatan Pejabat Eksekutif

Bank.

DIREKSIDireksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tanggung jawab penuh atas terlaksananya kepengurusan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar untuk memberikan nilai tambah dan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. Direksi mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang didahului atas dasar evaluasi Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi baik secara individual maupun kolektif.

hal tersebut sejalan dengan sebagai perwujudan akuntabilitas dalam rangka perwujudan prinsip-prinsip Good Corporate Governance agar dapat memaksimalkan profitabilitas operasional bank dengan tetap patuh terhadap ketentuan dan kebijakan peraturan regulator dan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi pada Bank Kesejahteraan melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing Direksi dengan dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Anggota Direksi Bank Kesejahteraan berjumlah 4 (empat) orang dan keseluruhan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIIn carrying its duties and responsibilities, Remuneration and nomination committee refers to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated october 5th, 2006 regarding amandment of Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 dated january 30th, 2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank. Duties and Responsibilities of Remuneration and nomination committee, as follows:

● Performing evaluation on remuneration policy as well as providing recommendation to the Board of commissioners regarding:1. Remuneration policy for Board of commissioners and Board

of Directors to be delivered at the general Meetings of Shareholders (gMS).

2. Remuneration policy for executive officers and employees generally to be delivered to the Board of Directors.

● formulating and implementing remuneration policy recommendation, such as:1. Board of Directors’ remuneration is in form of salary and

allowance, where the salary is basic salary accepted while the allowance post consists of tax allowance, leasing allowance and other allowances implemented at the general Meetings of Shareholders.

Besides, as applied to the employees, the Board of Directors

also received leave allowance, Iead Mubarrak allowance and Production Incentive. for the prodiction incentive was calculated from total profit obtained.

2. Board of commissioners’ remuneration is in form of monthly honorarium. The income tax becomes Bank’s expense.

As the Board of Directors, the Board of commissioenrs memebrs also obtained production incentive calculated from profit obtained.

Referring to general Meetings of Shareholders Decision that the honorarium for President commissioner is 40% from President Director’s salary, while the commissioner was 80% dari President commissioner honorariu

● formulating and providing recommendation regarding Board of commissioners and Board of Directors shifting and/or appointment to be delivered to the President commissioners to be later disclosed at the general Meetings of Shareholders.

● Enuring that the remuneration policy at least complies with:

- financial performance and reserve settlement as stated on the applicable regulation.

- Individual Performance- Peer group fairness- Bank’s Long –term strategy and objective.

● Performing other duties assigned by the Board of commissioners related to remuneration and nomination sides as well as reporting its review result and recommendation to the Board of commissioners gradually or at proposed time.

REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE MEETINGThroughout 2012, Remuneration and nomination committee performed several discussions in assisting the Board of commissioners to ensure remuneration and nomination policy and system practice at Bank Kesejahteraan has complied with applicable regulation. All of the discussions on the formal meeting forum has been conducted 5 (five) time with attendance level as follows:

Throughout 2012, Remuneration and nomination committee performed discussion on following activties, as follwos:1. Related to Remuneration Policy, as of:

- Performing evaluation on remuneration package and policy as well as Tantieme distribution formula for Board of Directors and Board of commissioners to deliver recommendaton to the Board of commissioners as advice to be delivered to the gMS.

- Providing recommendation of employees’ salary scale shifting and performing gradual adjustment.

2. Related to nomination Policy, as of:- Providing recommendation regarding committee members

implementation to the Board of commissioners. - Providing recommendation on Bank’s Executive officer

appointment.

BoARD of DIREcToRSThe Board of Directors is company’s organ that holds full responsibility on company’s management implementation in achieving company’s vision and mission as stated at the Article of Association to provide added-value and sustainable company’s growth. The Board of Director is responsible to dislocse the company’s management accountability to the general Meetings of Shareholders (gMS) preceeded by basic evaluation performed by Board of commissioners towards Board of Directors’ performance both personally or collectively.

In accorance with accountability realization as well as good corporate governance to optimize bank’s operational profitability by complying to applicable law and regulation.

The Board of Directors at Bank Kesejahteraan carries its duties and responsibilities embedded on each Board of Directors member headed by President Director that is derived from independent party to controlling shareholders. Member of Board of Directors of Bank Kesejahteraan consisted of 4 (four) people and every member are

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

154 155

anggota Direksi tersebut berdomisili di Indonesia. Kedudukan masing-masing anggota Direksi, termasuk di dalamnya Direktur Utama adalah setara dengan Direktur Utama sebagai koordinator seluruh kegiatan Direksi.

INDEPENDENSI DIREKSIPenyusunan komposisi Direksi yang telah ditetapkan sedemikian rupa yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). hal tersebut memungkinkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara efektif, efisien, cepat, tepat, dan bertindak independen. Tindakan independen tersebut memiliki arti bahwa:

● Seluruh tindakan yang dilakukan Direksi tidak memiliki benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan direksi untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya secara kritis, tegas, dan mandiri baik antara anggota Direksi maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris.

● Antara para anggota Direksi dan/ atau antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga baik menurut hubungan garis lurus, garis ke samping, maupun hubungan semenda.

● Anggota Direksi berasal dari pihak yang tidak memiliki hubungan dengan Pemegang Saham Bank Kesejahteraan.

● Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan tidak merangkap jabatan lainnya pada bank atau perusahaan lain.

KOMPOSISI DIREKSIKomposisi Direksi Bank Kesejahteraan ditetapkan sedemikian rupa sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan memperhatikan rekomendasi dari Komite nominasi dan Remunerasi Bank Kesejahteraan. Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan berdomisili di Indonesia, memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun sebagai Pejabat Eksekutif Bank, dan telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia.

Komposisi Direksi hingga akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut:

DireksiBoard of Directors

Jabatan Position Surat dan Tanggal Persetujuan Gubernur Bank IndonesiaBank Indonesia Governor Delegation Letter

RM yunianto Budi Sudarmodjo Direktur Utama President Director no. 11 / 138 / gBI / DPIP / Rhs tanggal 09 oktober 2009no. 11 / 138 / gBI / DPIP / Rhs Dated october 9th, 2009

Wahju hidajat Direktur Director no. 9 / 118 / gBI / DPIP / Rhs tanggal 26 September 2007no. 9 / 118 / gBI / DPIP / Rhs Dated September 26th, 2007.

Silo Edi Direktur Director no. 11 / 33 / gBI / DPIP / Rhs tanggal 24 Maret 2009no. 11 / 33 / gBI / DPIP / Rhs Dated March 24th, 2009

Arif hidayat Direktur Director no. 11 / 45 / gBI / DPIP / Rhs tanggal 13 April 2009no. 11 / 45 / gBI / DPIP / Rhs Dated April 13th , 2009

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSIBank Kesejahteraan telah memiliki pedoman, sistem, dan prosedur kinerja bagi seluruh pegawai pada jenjang organisasi yang tersedia secara lengkap dan update sesuai dengan ketentuan perundang-undangan maupun peraturan perbankan yang berlaku. hal tersebut berlaku pula bagi seluruh Direksi Bank Kesejahteraan yang secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan, memiliki pemahaman dan

kompetensi yang memadai dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam aktivitas bisnis usaha Bank Kesejahteraan, sekaligus membuat keputusan yang independen untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas Bank Kesejahteraan yang berkelanjutan.

Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi mencakup beberapa hal sebagai berikut:

● Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam memimpin dan melaksanakan kepengurusan Perseroan dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

● Direksi Perseroan berperan aktif dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (gcg) dalam setiap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders) dan stakeholders.

● Mewujudkan pencapaian rencana bisnis dan strategi yang ditetapkan baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dalam konteks keuangan dan non-keuangan.

● Memastikan pelaksanaan pengelolaan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan telah berjalan dengan secara proaktif memantau serta melakukan evaluasi, pembahasan, dan pembinaan atau fungsi supervisi kepada seluruh unit kerja terkait pencapaian kinerja perusahaan sesuai dengan tindakan dan langkah yang dianggap perlu baik secara langsung maupun dalam forum.

● Sebagai wujud komitmen pelaksanaan gcg, Direksi Bank Kesejahteraan memberikan perhatian penuh dalam menjalankan fungsi pengendalian internal yang efektif sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Bank Indonesia, fungsi Manajemen Risiko, fungsi Kepatuhan, serta fungsi Audit Intern melalui tindak lanjut hasil temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

● Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan seluruh tugas dan jalannya kepengurusan perseroan pada Bank Kesejahteraan kepada Pemegang Saham.

● Memastikan ketersediaan kelengkapan data dan informasi yang akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris maupun pihak-pihak lain yang terkait.

● Menyampaikan kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan kepada seluruh jajaran jenjang organisasi dengan kemudahan akses melalui berbagai media sosialisasi yang dilakukan baik secara langsung oleh Direksi maupun melalui surat edaran dan media komunikasi lainnya yang ada di Bank Kesejahteraan.

● Memperhatikan kepentingan stakeholders dengan memberikan nilai tambah sesuai dengan etika atau budaya perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun fungsi dan masing-masing Direktur Bank Kesejahteraan dapat disebutkan sebagai berikut:

resided in Indonesia. Every BoD member, including President Director, is equal each other with the President Director as the coordinator of entire Board of Directors activity.

BOARD OF DIRECTORS INDEPENDENCYBoard of Directors’ composition arrangement is implemented as such appointed by the general Meetings of Shareholders (gMS). This encourages decision making to be performed in effective, efficient, fast, accurate and independent manners.

● Every action performed by the Board of Directors does not hold conflict of interest that may interfere Board of Directors’ ability to implement its duties and responsibilities in serious, firm and independent both between the Board of Directors’ members or between the Board of Directors’ members to Board of commissioners.

● Between the Board of Directors members and/or between the Board of Directors’ members to Board of commissioners does not hold blood family relations up to third generation both vertically, horizontally or related by marriage.

● Board of Directors members derived from the parties that do not hold any relation with Bank Kesejahteraan’s shareholders.

● Every Board of Directors member of Bank Kesejahteraan does not serve at other position both at the bank or other companies.

BOARD OF DIRECTORS COMPOSITIONcomposition Bank Kesejahteraan’s Board of Directors was determined as such referring to general Meetings of Shareholders (gMS) Decision and considering recommendation from Remuneration and nomination committee of Bank Kesejahteraan. Every member of Board of Directors resides in Indonesia and holds more than 5 (five) years experience as Bank’s Executive officers and has complied with fit & proper test from Bank Indonesia.

Board of Directors’ composition as end of 2012, as follows:

BOARD OF DIRECTORS DUTIES AND RESPONSIBILITIESBank Kesejahteraan has hold performance guideline, system and procedure applied for all employees at every organizational level that are also available in comprehensive and update manners referring to applicable banking law and regulation. This also applied for every Bank Kesejahteraan’s Board of Directors members that has collectively hold expertise to implement duties and responsibilities delegated, holding appropriate experience as well as competency in overcoming

any issue occured on Bank Kesejahteraan’s business activity as well as taking independent decision to encourage continuous performance and quality improvement at Bank Kesejahteraan.

generally, duties and responsibilities of Board of Directors including several aspects, as follows:

● The Board of Directors is fully responsible in managing and performing company’s management with the authority and responsibility as regulated at Article of Association as well as applicable regulation.

● The Board of Directors actively takes part in implementing good corporate governance principles in every Bank Kesejahteraan’s busineess activity by promoting prudential banking principle to enhance shareholders and stakeholders’ value.

● Realizing business and strategic plan implemented both short-term, middle-term or long-term on financial and non-financial context.

● Ensuring that Bank Kesejahteraan’s business activity manaement has pefromed by proactively monitoring as well as conducting evaluation, discussion and training as well as supervision function to every working unit regarding company’s performance achievement referring to several action and activities considered necessary both directly or through the forum.

● As gcg implementation commitment realization, the Board of Directors of Bank Kesejahteraan provides full concern in implementing effective internal audit function as regulated on Bank Indonesia Regulation, Risk Management function as well as Internal Audit function through follow-up on the audit finding result as well as recommendation delivered by Internal Audit Unit, External Auditor as well as performed by Bank Indonesia and/or other authorities’ supervision result.

● Implementing general Meetings of Shareholders (gMS) in giving responsibility of its entire duties and responsibilities of company management at Bank Kesejahteraan to the Shareholders.

● Ensuring accurate, update and time manner data and information completeness to the Board of commissioners or other related parties.

● Preparing strategy and policy implemented by Bank Kesejahteraan to every organization level within the accessibility through various socialization media both directly carried by the Board of Directors or through circular letter as well as other communication channels at Bank Kesejahteraan.

● considering stakeholders’ interest by providing added value referring to corporate culture or ethics as well as applicable law and regulation.

function of each Board of Directors member at Bank Kesejahteraan disclosed as follows:

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

156 157

Direktur Utamaa. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi seluruh kegiatan

perusahaan dengan bekerjasama dan dibantu oleh Direktur lainnya sesuai dengan aplikasi visi dan misi Bank Kesejahteraan.

b. Menetapkan, mengelola, mengawasi, dan mengendalikan jalannya perusahaan agar tetap mengacu kepada rencana strategis yang telah ditetapkan untuk menghasilkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan tetap berpedoman terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, dan peraturan perbankan lainnya.

c. Secara berkala dan periodik melakukan evaluasi terhadap realisasi pencapaian target dan rencana yang ditetapkan, sekaligus mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan sesuai dengan kajian yang komprehensif dalam memasarkan produk dan jasa yang lebih dinamis dan kompetitif untuk peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan.

d. Mengkoordinasikan pengelolaan Bank Kesejahteraan dalam tatanan pelaksanaan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking), Good Corporate Governance (gcg), serta Manajemen Risiko di Bank Kesejahteraan melalui pembinaan terhadap seluruh pimpinan unit kerja dan cabang.

e. Meningkatkan citra positif Bank Kesejahteraan dan turut membina hubungan baik dan harmonis dengan seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Pegawai, nasabah, Pemerintah, dan seluruh mitra kerja Bank Kesejahteraan agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungan bagi kepentingan kedua belah pihak.

f. Memiliki hak dan wewenang dalam bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam mewakili perusahaan.

g. Memimpin dan mengarahkan perumusan kebijakan dan strategi dalam penyusunan action plan Divisi Teknologi, Divisi Audit, Bidang Perencanaan Korporasi, Bidang Treasury, dan Bidang Pengelolaan Likuiditas agar sejalan dengan rencana pengembangan Bank Kesejahteraan yang telah ditetapkan.

h. Memantau dan melakukan evaluasi untuk memastikan implementasi dari setiap kebijakan, strategi, dan action plan yang telah disusun oleh seluruh unit yang berada langsung di bawahnya telah berjalan secara berkesinambungan untuk kepentingan dan usaha Bank Kesejahteraan.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risikoa. Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan dari Divisi

Manajemen Risiko, Divisi Sumber Daya Manusia, dan Bidang Kepatuhan agar sejalan dengan kebijakan dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide.

b. Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi penyusunan serta pelaksanaan strategi dan kebijakan pengelolaan Manajemen Risiko bank yang mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Memastikan perencanaan dan pengelolaan kebijakan, sistem, dan prosedur Sumber Daya Manusia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sejalan dengan strategi dan kebijakan Bank Kesejahteraan.

d. Memantau dan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga agar seluruh kegiatan dan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan berjalan pada koridor peraturan yang berlaku terutama terkait kepada perjanjian dan komitmen Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia maupun pihak eksternal lainnya.

e. Mengarahkan dan mengkoordinasikan implementasi dan evaluasi corporate culture dalam mendukung terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik (gcg) sehingga dapat mewujudkan pencapaian tujuan Bank Kesejahteraan sebagaimana ditetapkan dalam visi dan misinya.

f. Memastikan jalannya hubungan kerja yang produktif, efektif, dan efisien antara Bank Kesejahteraan dengan seluruh pegawai baik secara individu maupun unit kerja dalam koridor perbankan yang sehat dan hubungan industrial yang harmonis.

Direktur Dana dan Layanana. Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan dari Divisi

Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk, serta Divisi operasi agar sejalan dengan kebijakan dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide.

b. Bertanggung jawab dalam menetapkan strategi dan kebijakan perusahaan dalam bidang pendanaan dan kegiatan operasional Bank Kesejahteraan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dengan tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku.

c. Memimpin dan mengkoordinasikan pengaturan produk Bank Kesejahteraan dan promosi produk secara lebih agresif dan kompetitif dalam mengikuti dinamisme persaingan dan kebutuhan nasabah dengan tetap mengindahkan kebijakan Bank Kesejahteraan dalam prinsip kehati-hatian (prudential banking).

d. Menetapkan dan merumuskan strategi dan kebijakan yang sesuai di bidang operasional termasuk sarana dan logistik, service quality assurance, serta di bidang jaringan layanan pada ATM untuk tetap terlaksananya kegiatan Bank Kesejahteraan yang efisien dan efektif.

e. Memimpin dan mengarahkan segala proses dan perbaikan yang diperlukan dalam memenuhi tantangan perkembangan bisnis di bidang pendanaan Bank dan kemajuan aktivitas layanan operasional Bank.

f. Melakukan pembinaan hubungan dengan seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta nasabah melalui berbagai forum dan kunjungan untuk memastikan jalannya hubungan yang harmonis dalam membangun pendanaan Bank Kesejahteraan.

Direktur Pengembangan Bisnisa. Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan dari Divisi

Pemasaran Kredit, Divisi hukum dan Remedial, serta seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu agar sejalan dengan kebijakan dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide.

b. Bertanggung jawab dalam menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan perusahaan di bidang pembiayaan baik terkait dengan pemasaran kredit maupun review kredit.

c. Memimpin dan mengarahkan segala proses dan perbaikan yang diperlukan dalam memenuhi tantangan perkembangan bisnis di bidang pembiayaan Bank dan proses legal terkait pembiayaan Bank.

President Directora. Responsible in coordinating every company’s activity by

coordinating and assisted by other Directors referring to Bank Kesejahteraan’s vision and mission application.

b. Implementing, managing and controlling company’s management to always refer to strategic plan implemented to provide sustainable corporate growth and comply to law, regulation as well as other banking regulations.

c. Periodically and regularly performs evaluation on implemented target and plan, as well as directing transformational process required to overcome competitive challenge referring to comprehensive review in marketing more dynamic and competitive products and services to enhance Bank Kesejahteraan’s performance.

d. coordinating Bank Kesejahteraan’s management on good corporate governance and prudential banking as well as Risk Management principles implementation at Bank Kesejahteraan through training program dedicated to every head of working unit as well as branch offices.

e. Enhancing Bank Kesejahteraan’s positive image and also maintain good and harmonious relation with every shareholders, Board of commissioners, Board of Directors, employees, customers, government and every Bank Kesejahteraan’s business partners to establish mutual beneficiary relation for both parties’ interest.

f. holding rights and authorities to perform for and on behalf of the Board of Directors in representing the company.

g. Leading and managing strategy and policy formulation on Technology Division, Audit Division, corporate Planning group, Treasury group and Liquidity Management group action plan formulation to be in line with Bank Kesejahteraan’s impelemented development.

h. Monitoring and performing evaluation to ensure the implementation of every policy, strategy and action plan formulated by every working unit under his/her supervision has been continuously implemented for Bank Kesejahteraan’s business and interest.

Compliance and Risk Management Directora. Leading and directing Risk Management Division, human

Resources Division and compliance group action plan formulation to be in line with Bank Kesejahteraan’s bank wide strategy and plan.

b. Responsible in formulating, managing, controlling, and evaluating bank’s Risk Management strategy and policy implemenation and formulation referring to applicable law and regulation.

c. Ensuring the implementation and management of human Resources policy, system and procedure both in short or long term to be in line with Bank Kesejahteraan’s policy and strategy.

d. Monitoring and impelementing several action required to maintain every Bank Kesejahteraan’s business activity to be performed on applicable regulation scope especially related to Bank Kesejahteraan’s commitment and agreement to Bank Indonesia or other external parties.

e. Directing and coordinating corporate culture evaluation and implementation in promoting good corporate governance realization to realize Bank Kesejahteraan’s target accomplishment as implemented on its vision and mission.

f. Ensuring productive, effective and efficient working relation implementation between Bank Kesejahteraan and all employees both individual or through the working unit on sound banking scope as well as harmonious industrial relation.

Fund and Service Directora. Managing and Directing fund Marketing and Product Development

Marketing Division as well as operational Division to be in line with Bank Kesejahteraan’s bankwide strategy and policy.

b. Responsible in implementing company’s strategy and policy on funding aspect and operational activity of Bank Kesejahteraan to be in accordance with implemented target by referring to applicable regulation.

c. Managing and coordinating Bank Kesejahteraan’s product management as well as more aggressive and competitive product marketing in adhering to competition dynamic as well as customers’ needs by referring to Bank Kesejahteraan’s policy on prudential banking principle.

d. Implementing and formulating appropriate policy and strategy on operational aspects including logistic and infrastructure, service quality assurance as well as service network aspect at the ATM to continuously peform Bank Kesejahteraan’s effective and efficient activity.

e. Managing and directing every corrective action and process required to satisfy Bank’s funding business growth as well as Bank’s operational service activity.

f. Performing relation maintenance with every branch office and supporting branch office as well as customers through several forum and visit to ensure that the harmonious relation practive in establishing Bank Kesejahteraan’s funding.

Business Development Directora. Managing and coordinating credit Marketing Division, Legal and

Remedy Division’s action plan as well as every branch office and supporting branch office to be in line with Bank Kesejahteraan’s bankwide strategy and policy.

b. Responsible in implementing, managing and controlling company’s policy at financing sector related to loan marketing or review.

c. Managing and directing every corrective action and process required to satisfy business development at Bank’s financing and legal process regarding Bank’s financing.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

158 159

d. Mendukung dan berkoordinasi dengan Direktur Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk untuk melakukan pengaturan produk dan promosi produk perkreditan secara lebih agresif dan kompetitif dalam mengikuti dinamisme persaingan dan kebutuhan nasabah dengan tetap mengindahkan kebijakan Bank Kesejahteraan dalam prinsip kehati-hatian (prudential banking).

e. Memimpin, mengarahkan, memantau dan memastikan proses penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah terhadap kesesuaiannya dengan segala tahapan yang telah tertuang dalam peraturan internal Bank Kesejahteraan maupun peraturan eksternal.

f. Melakukan pembinaan hubungan dengan seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta nasabah melalui berbagai forum dan kunjungan untuk memastikan jalannya hubungan yang harmonis dalam membangun perkreditan Bank Kesejahteraan.

Berdasarkan setiap tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan kepada setiap Direksi maka selama tahun 2012, Direksi Bank Kesejahteraan telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya yang secara umum tercermin melalui beberapa hal sebagai berikut:1. Memimpin, mengarahkan, memantau, dan melakukan evaluasi

atas pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012 yang tercermin melalui perolehan laba Bank Kesejahteraan yang telah berhasil melebihi target yang telah ditetapkan dengan tetap mengacu pada implementasi visi dan misi Bank Kesejahteraan.

2. Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kepengurusan Bank dengan selalu mematuhi kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menetapkan strategi usaha dan memantau serta memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian bank serta kepatuhan pada Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders) dan stakeholders.

4. Secara rutin dan proaktif melakukan berbagai pembahasan mengenai perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan dengan segala proses dan perbaikan yang diperlukan melalui berbagai media komunikasi baik dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Rapat Direksi, maupun rapat evaluasi dengan seluruh unit kerja, kantor cabang, dan kantor cabang pembantu sehingga dapat diambil keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan dinamis mengikuti perkembangan ketentuan perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Melakukan supervisi kepada jajaran manajemen untuk memastikan ketepatan dan kualitas laporan serta memberikan persetujuan data keuangan yang disajikan kepada pemegang saham, maupun pihak eksternal yang berkepentingan.

6. Mewakili atas nama Bank Kesejahteraan dalam menyetujui jalinan kerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan pertumbuhan dan pengembangan usaha Bank Kesejahteraan.

7. Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan seluruh tugas dan jalannya kepengurusan perseroan pada Bank Kesejahteraan kepada Pemegang Saham.

8. Menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh pihak baik dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan maupun dalam masyarakat luas untuk membangun citra positif Bank Kesejahteraan sehingga dapat mendukung peningkatan nilai Bank Kesejahteraan.

RAPAT DIREKSIBerjalannya komunikasi dan koordinasi antara manajemen dalam menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan dilaksanakan secara periodik guna mendukung pencapaian kinerja bank secara lebih efektif dan efisien. Demikian halnya yang dilakukan oleh Direksi Bank Kesejahteraan dalam menyusun kebijakan atau keputusan strategis yang dilakukan melalui rapat Direksi untuk mengambil berbagai keputusan dan rencana strategis.

Rapat direksi diselenggarakan secara periodik, namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi dapat mengadakan rapat di luar jadwal yang ditentukan tersebut sebagai wujud komitmen Direksi terhadap kepentingan Bank Kesejahteraan. Pengambilan keputusan dalam rapat Direksi tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat, maka pengambilan keputusan akan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, ditandatangani ketua rapat/Direktur Utama, dan disampaikan kepada semua anggota Direksi, termasuk kepada anggota Direksi yang tidak menghadiri rapat. Pendapat tidak setuju dalam rapat dicatat dalam notulen rapat.

Selama tahun 2012, Direksi Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan 17 kali rapat dan tidak pernah terjadi disenting opinion. frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2012 dan tingkat kehadiran oleh masing-masing anggota Direksi pada setiap rapat adalah sebagai berikut:

Kehadiran Rapat DireksiBoard of Directors Attendance

NAMANAME

JUMLAH RAPATNUMBER OF MEETING

JUMLAH KEHADIRANNUMBER OF ATTENDANCE

% KEHADIRAN% ATTENDANCE

RM. yunianto 17 17 100

Wahju hidajat 17 15 88

Silo Edi 17 16 94

Arif hidayat 17 17 100

PELATIHAN DIREKSIDalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan kinerja bank serta peningkatan dan pengembangan kompetensi seluruh Direksi, maka Direksi Bank Kesejahteraan telah mengikuti pelatihan maupun workshop selama tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut:

d. Supporting and coordinating with fund Marketing and Product Development Director to perform product management and conduct more aggressive and competitive product promotion in adhering competition dynamic as well as customers’ needs by promoting Bank Kesejahteraan’s policy on prudential banking principle.

e. Managing, directing, monitoring and ensuring non-performing loan settlement and its compliance with every phase stated on the Bank Kesejahteraan’s internal or external regulations.

f. Performing relationship maintenance with every branch office and supporting branch office as well as customers through several forum and visit to ensure harmonious relations in establishing Bank Kesejahteraan’s credit sector.

Referring to every duties and responsibilities delegated to the Board of Directors, in 2012, Board of Directors of Bank Kesejahteraan has perfomed its duties and responsibilities that generally reflected from following aspects:1. Manaing, directing, monitoring and performing evaluation on

Bank Business Plan 2012 implementation reflected from Bank Kesejahteraan’s profit achievement that exceeded implemented target by referring to Bank Kesejahteraan’s vision and mission implementation.

2. full responsible on Bank’s management by always comply to authority and responsibility as regulated on the Article of Association as well as applicable regulation.

3. Implementing business strategy and monitoring as well as ensuring good corporate governance implementation by refering to prudential principle and compliance to bank Indonesia Regulation as well as currently applicable regulation to enhance shareholders and stakeholders’ value.

4. Periodically and proactively performing several discussions regarding Bank Kesejahteraan’s performance deelopment within every corrective action and process required in various communication channels both through the Board of commissioners and Board of Directors joint meeting, Board of Directors meeting as well as evaluation meeting with every unit, branch office and supporting branch office that will be able to take strategic and dynamic decisions adhering to banking and other applicable regulations development.

5. Performing supervision to the management to ensure reporting quality and compliance as well as providing approval on financial data diclosed to the shareholders or other related external parties.

6. Representing on behalf of Bank Kesejahteraan in approving partnership with various parties for Bank Kesejahteraan’s business development and growth interest.

7. Implementing general Meetings of Shareholders (gMS) in delivering responsibility of company’s management at Bank Kesejahteraan to the shareholders.

8. Establishing harmonious relationship with entire partiyes both inside Bank Kesejahteraan’s internal neighborhood as well as general public to establish Bank Kesejahteraan’s positive image that able to promote Bank Kesejahteraan’s value enhancement.

BOARD OF DIRECTORS MEETINGThe implementation of communication and coordination between the management in carrying Bank Kesejahteraan’s business activity that is periodically performed to support more effective and efficient bank’s performance achievement. As performed by Bank Kesejahteraan’s Board of Directors in formulating strategic policy and decision performed through the Board of Directors meeting to take several strategic plans and decisions.

The Board of Directors meeting held periodically though, not limited that the Board of Directors held the meeting beyond the implemented schedule as Board of Directors’ commitment realization towards Bank Kesejahteraan’s interest The decision making on the Board of Directors meeting is performed based on agreement on consensus. If the consensus is failed to be achieve, the decision making will be referring to the majority vote.

The Board of Directors meeting result is stated on the minutes of meetings and appropriately docmented, signed by chairman of the meeting/President Director to be delivered to every Board of Directors member, including the Board of Directors member that does not attend the meeting. Disagree opinion is not disclosed at the minutes of meetings.

In 2012, Bank Kesejahteraan’s Board of Directors held 17 meeting and never experienced dissenting opinion. The Board of Directors meeting frequency in 2012 as well as Board of Director members’ attendance level as follows:

BOARD OF DIRECTORS TRAININGTo support its function, duties and responsibilities on bank’s performance management as well as every Board of Directors member’s competency development and enhancement, the Board of Directors of Bank Kesejahteraan participated several trainings and workshops in 2012 with details as follows:

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

160 161

Nama DireksiBoard of Directors Name

Pelatihan Training

RM. yunianto 1. E channel Revolution 2012

2. Rencana Pengembangan Sistem Pembayaran Retail dan

Persiapan Implementasi nSIccS

3. Living Willes Planning for Bank Recovery and Resolution

1. E channel Revolution 20122. Retail Payment System Development and nSIccS

Implementation 3. Living Willes Planning for Bank Recovery and

Resolution

Arif hidayat 1. Peluang dan Tantangan Perbankan dalam Peningkatan

Perekonomian Indonesia

2. Rancangan Standard Kompetensi Kerja nasional Indonesia

Bidang Keuangan Perbankan Sub Bidang Kepatuhan

Perbankan

3. Improving compliance competency

4. Menjaga stabilitas dan ketahanan perbankan Indonesia

5. Living willes planning for bank recovery and resolution

1. Banking challenge and opportunity in Enhancing Indonesian Economy Improvement

2. Indonesian national Working competency Standard formulation Banking Sector, Banking compliance Sub-sector.

3. Improving compliance competency4. Maintaining Indonesian Banking Stability and

Resilience5. Living willes planning for bank recovery and resolution

Wahju hidajat 1. Assessing Effectiveness on The Practice of Boc & BoD

In family controlled Business

2. Building Brand Leadership for Banks from Strategy To

Implementation

1. Assessing Effectiveness on The Practice of Boc & BoD In family controlled Business

2. Building Brand Leadership for Banks from Strategy To Implementation

Silo Edi Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 Risk Mangement 4th grade Sertification

HUBUNGAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam board manual yang diatur sesuai Anggaran Dasar dan Buku Pedoman Good Corporate Governance (gcg) sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksinomor 99/2007/SK tanggal 26 Desember 2007 yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPnP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Kebijakan tersebut bersifat mengikat atas tugas, tanggung jawab, kewajiban, wewenang, dan haknya.

Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah menjalankan hubungan kerja dalam kondisi yang saling menghormati sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing baik dalam sifat informal maupun formal semata-mata untuk kepentingan dan perkembangan usaha Bank Kesejahteraan. Dewan Komisaris dapat memperoleh akses dan kemudahan informasi mengenai perkembangan dan kinerja Bank Kesejahteraan secara tepat waktu, lengkap, dan akurat dari Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan dapat melakukan hubungan kerja yang bersifat informal untuk mendapatkan update proses dan langkah yang diperlukan dalam rangka kepentingan usaha Bank Kesejahteraan. namun demikian, hubungan kerja dimaksud tidak akan mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme dan tata cara yang sah menurut peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.

Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank Kesejahteraan telah membuat dan menandatangani surat pernyataan bahwa mereka:

● Tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank Kesejahteraan maupun pada bank atau perusahaan lain di dalam atau di luar negeri.

● Tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan / atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

● Tidak menerima fasilitas dan penghasilan lain selain yang telah ditetapkan dalam RUPS.

● Tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.

RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

guna mendukung pelaksanaan pengelolaan bank secara efisien dan berkesinambungan maka Dewan Komisaris dapat sewaktu-waktu meminta penjelasan atau laporan baik tertulis maupun lisan kepada Direksi terkait kondisi kinerja Bank Kesejahteraan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Direksi wajib memberikan segala kelengkapan data dan informasi yang diminta tersebut secara akurat dan terkini sesuai dengan kondisi kinerja Bank Kesejahteraan.

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara periodik setiap bulan yang selalu diikuti dengan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam membahas evaluasi kinerja Bank, hasil audit, evaluasi atas pelaksanaan tugas Direksi, serta pemecahan masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris maupun rapat Direksi selalu dilakukan secara musyawarah dan mufakat, dan sejauh ini tidak terdapat dissenting opinions. hasil rapat tersebut selalu dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris / Direksi, dibagikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris / Direksi dan didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan.

frekuensi rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2012Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings 2012

N a m aN a m e

Dewan Gabungan Komisaris & DireksiBOC & BOD Joint Meetings

Rapat DireksiBOD Meetings

Rapat ALCOALCO Meetings

Rapat KMRKMR Meetings

Jumlah Rapat

Number of Meetings

Jumlah Kehadiran***)

Attendance***)

Jumlah Rapat

Number of Meetings

Jumlah Kehadiran***)

Attendance***)

Jumlah Rapat

Number of Meetings

Jumlah Kehadiran***)

Attendance***)

Jumlah Rapat

Number of Meetings

Jumlah Kehadiran***)

Attendance***)Komisaris Board of commissioners

Wagiono Ismangil 12 11

jusuf Amiruddin 12 12

Mahyuddin Ramli 12 12

Achmad Subianto 12 11

DireksiBoard of Directors

R.M. yunianto 12 11 17 17 12 12 7 7

Silo Edi 12 8 17 16 12 8 7 6

Arif hidayat 12 12 17 17 12 10 7 7

Wahju hidajat 12 10 17 15 12 9 7 4

***)Ketidakhadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat disebabkan yang bersangkutan menjalani cuti, mengikuti seminar dan dinas ke luar kota.

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS RELATIONSHIPThe Board of commissioners and Board of Directors of Bank Kesejahteraan holds working guideline and procedure stated on the board manual referring to Article of Association and good corporate governance Manual Book as stated on the Board of Directors Decree no. 99/2007/SK dated Decembre 26th, 2007 referring to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated october 5th, 2006 as well as Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPnP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank. The policy is obligatory towards its duties, responsibilities, obligation, authority and rights.

The Board of Directors and Board of commissioners of Bank Kesejahteraan has performed working relationship in mutual respects condition referring to each function and duties both informally or formally addressing to Bank Kesejahteraan’s business interest and development. The Board of commissioners may obtain access and information regaring Bank Kesejahteraan’s performance and progress in timely, complete and accurate manners from the Board of Directors. The Board of commissioners and Board of Directors of Bank Kesejahteraan may establish informal working relation to obtain process update as well as necessary action required on behalf of Bank Kesejahteraan’s business interest. Thus, the respected working relation will not provide legal force before decided through legal mechanism and procedure referring to applicable regulation and Article of Association.

The Board of commissioners and Board of Directors member of Bank Kesejahteraan has formulated and signed written statement that they:

● Do not hold 5% (five per hundreds) or more shares at Bank Kesejahteraan or other banks and companies, both domestic or aboard.

● Do not utilize the Bank for personal, family and/or other parties’ interest that may bring loss or reduce Bank’s profit.

● Do not receive other facilities or remunerations beside implemented at the gMS.

● Do not holds financial/management and family relationships with other Board of Directors and Board of commissioners members and/or controlling Shareholders that may interfere its ability to act independently.

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS JOINT MEETINGTo support bank’s management implementation in efficient and sustainable manners, the Board of commissioners can occasionally propose report or explanation both written or stated to the Board of Directors regarding Bank Kesejahteraan’s performance condition, the Board of Directors is obligated to provide every information and data completeness required in accurate and recent manners referring to Bank Kesejahteraan’s performance condition.

The Board of commissioners meeting is held periodically within every month and followed by Board of commissioners and Board of Directors joint meeting in discussing Bank’s performance evaluation, audit result, evaluation of Board of Directors’ duties implementation as well as issues settlement. The decision making at Board of Directors or Board of commissioners meetings always refers to agreement and consensus, and so far, there is no dissenting opinion occur. The meeting result is always stated on the minutes of meetings, signed by every Board of commissioners/Board of Directors member and distributed to them as well as documented by corporate Secretary.

Boc and BoD joint meeting frequency held in 2012 is as follows:

***)the absence of board of Commissioners and board of Directors at the meetings may cause by the respected party on leave, participating on seminar and official duties leave.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

162 163

KoMITE-KoMITE DI BAWAh DIREKSIDalam rangka meningkatkan efektivitas penetapan kebijakan, strategi dan pengelolaan risiko Bank maka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dibantu oleh komite-komite eksekutif. Komposisi keanggotaan komite disusun sesuai dengan kesulitan dan kompleksitas tugas dan tanggung jawab komite. Setiap komite akan menyampaikan rekomendasi kepada Direksi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Direksi.

KOMITE ALCOStruktur organisasi dan keanggotaan komite ALco diatur dalam Surat Keputusan Direksi nomor 78/2011/SK tanggal 13 juni 2011 tentang “Perubahan Susunan ALco (Revisi 2011)” dan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum adalah sebagai berikut:

● Ketua ALco : Pemimpin Divisi Pemasaran Dana & Pengembangan Produk

● Sekretaris ALco : Pemimpin Bidang Pengelolaan Likuiditas ● Anggota ALco

- Seluruh Anggota Direksi- Pemimpin Divisi operasi- Pemimpin Divisi Pemasaran Kredit- Pemimpin Divisi Teknologi- Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia- Pemimpin Divisi Manajemen Risiko- Pemimpin Divisi hukum dan Remedial- Pemimpin Bidang Treasury- Pemimpin Bidang Pemasaran Dana

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE ALCOSesuai dengan Surat Keputusan Direksi no. 78/2011/SK dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab ALco adalah sebagai berikut:

● Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi strategi ALMA.

● mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi ALMA guna memastikan bahwa taking position Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga.

● Mengkaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA.

● Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank.

● Menginformasikan kepada Direksi atas setiap perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan ALMA.

RAPAT KOMITE ALCORapat ALco dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, yang secara teknis diatur oleh sekretaris ALco dengan agenda rapat yang meliputi:

● Agenda rutin, meliputi materi sesuai kerangka kerja ALMA yaitu:- Evaluasi pelaksanaan hasil keputusan rapat ALco periode

sebelumnya.

- Evaluasi kondisi moneter yang mempengaruhi suku bunga.- Likuiditas, meliputi rasio deposan inti, maturity profile dan

posisi secondary reserve.- Earning & Investment, meliputi: cost of money, base lending

rate (BLR) dan realisasi net interest margin (nIM).- Kinerja keuangan, meliputi: Aktiva Produktif, DPK, Laba/Rugi,

Bopo, nIM, LDR, nPL, cAR dan BLR.

● Agenda khusus, membahas materi penting dan mendesak, seperti pengaruh ekonomi makro yang dapat mempengaruhi suku bunga, DPK dan pinjaman secara signifikan dalam jangka pendek. Agenda khusus ini dapat dilaksanakan lebih dari sekali sebulan.

Tata pelaksanaan dalam rapat Komite ALco diatur sebagai berikut: ● quorum rapat ALco tercapai bila sedikitnya dihadiri oleh Ketua

ALco, 2 (dua) orang anggota Direksi dan 3 (tiga) orang anggota ALco level Pemimpin Divisi.

● Apabila Ketua ALco berhalangan, dapat digantikan oleh salah satu anggota dari Pemimpin Divisi.

● Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil rapat diputuskan melalui voting seluruh anggota yang hadir yaitu minimal 50%+1.

● Risalah rapat ALco dibuat oleh Sekretaris ALco dan disampaikan kepada seluruh anggota ALco paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah rapat ALco.

● Sekretaris ALco harus berkoordinasikan dengan satuan kerja terkait atas hasil keputusan rapat ALco yang perlu segera ditindaklanjuti.

Selama tahun 2012, Komite ALco telah melaksanakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali dengan hasil keputusan sebagai berikut:

● Melakukan review dan kajian atas penerapan suku bunga dari produk kredit maupun dana yang diberlakukan sesuai dengan perkembangan aktivitas bisnis bank.

● Merekomendasikan dan menetapkan langkah dan kebijakan strategis yang dipandang perlu sebagai upaya dalam meningkatkan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga, terutama yang berbasis biaya murah.

● Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka perbaikan kualitas kredit maupun rasio-rasio keuangan Bank Kesejahteraan.

KOMITE MANAJEMEN RISIKOStruktur organisasi dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi 40/2012/SK tanggal 6 September 2012 tentang Perubahan Susunan Komite Manajemen Risiko (Revisi 2012), dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:

Ketua : Pemimpin Divisi Manajemen RisikoKetua Pengganti : Pemimpin Divisi operasiSekretaris : Pemimpin Bidang Analisa Kesehatan Bank dan RisikoAnggota :

● Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko ● Direktur Dana dan Layanan ● Direktur Pengembangan Bisnis

coMMITTEES UnDER ThE BoARD of DIREcToRSTo enhance Bank’s policy, strategy and risk management implementation that in implementing its duties and responsibilities, the Board of Directors is assissted by several executive committees. The membership composition of the committee is formulated referring to the committee’s duties and responsibilities complexity and challenge. Every committee will disclose recommendation to the Board of Directors on the decision making performed by theBoard of Directors.

ALCO COMMITTEEALco committee’s membership and organizational strucutre is regulated under the Board of Directors Decree no. 78/2011/SK dated june 13th, 2011 regarding “ALco compostion changes (Revised 2011)” and complying to Bank Indonesia Regulation no. 5/8/PBI/2003 dated May 19th, 2003 regarding Risk Managemetn Implementation on commercial Bank, are as follows:

● chairman of ALco : head of fund Marketing & Product Development Division

● Secretary of ALco : head of Liquidity Management group ● Members of ALco

- Board of Directors members- head of operational Division- head of credit Marketing Division- head of Technology Division- head of human Resources Division- head of Risk Management Division- head of Legal and Remedy Division- head of Treasury group- head of fund Marketing group

ALCO COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIESPursuant to Board of Directors Decree no. 78/2011/SK stated that the ALco’s duties and responsibilities are as follows:

● Developing, reviewing and modifying ALMA strategy.

● Evaluating interest rate and ALMA strategy risks position to ensure that Bank’s taking position has complied with interest rate risk and management target.

● Reviewing asset and liabilty Pricing to ensure that the Pricing is able to optimize fund placement return, minimize fund cost and maintain Bank’s balance sheet structure referring to ALMA strategy.

● Reviewing deviation between Bank Business Plan and its realization.

● Informing to the Board of Directors on every market condition and development, as well as regulation that may affect ALMA strategy and policy.

ALCO COMMITTEE MEETINGThe ALco meeting held minimum once a month that is technically arranged by ALco secretary with meeting agenda, as follows:

● Routine agenda, including material referring to ALMA framework, as of:- Previous ALco meeting decision implementation evaluation.

- Monetary condition evaluation that may affect interest rate.- Liquidity, including core depositor ration, maturity profile

and secondary reserve position.- Earning and Investment, including: cost of money, base

lending rate (BLR) and net Interest Margin (nIM) realization.- financial performance, including: productive asset, Third

Party fund, Income/Loss, operating Expense to operating Income ration, nIM, LDR, nPL, cAR and BLR.

● Specific agenda, discussing urgent and significant material, such as impact of macro economy towards interest rate, Short-term significant Third Party fund and loan. The specific agenda may be discussed within more than once a month.

ALco committee meeting procedure is regulated as follows: ● ALco meeting quorum is achieved if the meeting is attended

by chairman of ALco, 2 (two) BoD members and 3 (three) ALco members on head of Division level.

● If the chairman of ALco is absence, can be represented by one of members from head of Division level.

● If the meeting failed to achieve consensus, the meeting result is decided through voting from the participants, that is minimum 50%+1.

● ALco meeting’s minutes of meetings is made by ALco Secretary and delivered to the ALco members the latest 4 (four) work days after the meeting.

● ALco Secretary has to coordinate with related unit on ALco meeting result that needs to be immediaetely followed-up.

In 2012, ALco committee held 12 (twelve) meetings with decisions as follows:

● Performing review and observation on loan or funding products interest rate implemented referring to bank’s business activity.

● Recommending and implementing necessary strategic plan and action in enhancing third party fund collection, especially low cost fund.

● Implementing necessary actions required to improve loan as well as other financial ratio quality of Bank Kesejahteraan.

RISK MANAGEMENT COMMITTEERisk Management committee’s membership and organizational strucure is regulated under the Board of Directors Decree no. 40/2012/SK dated September 6th, 2012 regarding changeson Risk Management committee (Revised 2012), with membership composition as follows:

chairman : head of Risk Management DivisionSubstitutive chairman : head of operational DivisionSecretary : had of Bank’s Soundness and Risk group

Members : ● compliance and Risk Management Director ● fund and Service Director ● Business Development Director

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

164 165

● Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia ● Pemimpin Divisi Perencanaan & Teknologi ● Pemimpin Divisi hukum & Remedial ● Pemimpin Divisi Pemasaran Kredit ● Pemimpin Divisi Dana & Pengembangan Produk ● Pemimpin Bidang Kepatuhan ● Pemimpin yang Membidangi Treasury ● Pemimpin Bidang Pengelolaan Likuiditas ● Pemimpin Bidang Perencanaan Korporasi ● Pemimpin cabang jakarta

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE MANAJEMEN RISIKOSesuai dengan Surat Keputusan Direksi 40/2012/SK tanggal 6 September 2012 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:1. Penyusunan dan penyesuaian kebijakan manajemen risiko

termasuk strategi manajemen risiko dan contigency plan apabila terjadi kondisi tidak normal.

2. Mengevaluasi dan memperbaiki penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal bank yang mempengaruhi tingkat kesehatan dan profil risiko bank.

3. Penetapan atas hal – hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank, pengambilan posisi / eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.

4. Menetapkan dan menyesuaikan batasan terhadap masing – masing jenis risiko dan mengalokasikannya kepada unit – unit operasional yang mengelola risiko.

5. Melakukan penilaian terhadap hasil pengukuran tingkat risiko yang dihadapi oleh bank termasuk kajian terhadap usulan produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan oleh bank.

6. Mengevaluasi adanya pengecualian setiap jenis risiko yang dikelola, termasuk unit yang bertanggung jawab dan kewenangannya.

7. Memantau secara berkala dampak implementasi kebijakan dan strategi bisnis bank dan besaran risiko yang mungkin terjadi.

8. Melakukan penilaian terhadap tingkat risiko terhadap rencana penerbitan produk atau aktivitas baru.

RAPAT KOMITE MANAJEMEN RISIKOKomite Manajemen Risiko melakukan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan agenda antara lain:

● Agenda rutin, yang membahas mengenai kajian terhadap proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko melalui metodologi penilaian risiko guna meyakini bahwa risiko yang dihadapi Bank seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional telah di-cover oleh modal yang cukup dan dijaga dalam tingkat yang aman.

● Agenda khusus, yang diperuntukkan bagi pembahasan permasalahan yang dianggap perlu dan mendesak, serta dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali dalam sebulan.

Tata pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko diatur sebagai berikut:

● quorum rapat KMR tercapai bila sedikitnya dihadiri oleh Ketua atau Ketua Pengganti dan/atau 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya serta 2/3 anggota (tanpa diwakilkan).

● Apabila diperlukan, Ketua KMR berwenang untuk mengundang unit kerja atau pejabat lainnya sebagai narasumber.

● Setiap anggota KMR memiliki hak suara sama dalam rapat KMR. ● Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil rapat

diputuskan melalui pengambilan suara seluruh anggota yang hadir dengan hasil keputusan diambil berdasarkan hasil pengambilan suara terbanyak, yaitu minimal 50%+1.

● Risalah rapat KMR dibuat oleh sekretaris KMR dan disampaikan kepada seluruh anggota KMR paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah rapat KMR.

Selama tahun 2012, Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan rapat KMR sebanyak 9 (sembilan) kali dengan garis besar hasil keputusan rapat antara lain:

● Melakukan pembahasan dan kajian terhadap hasil penilaian tingkat kesehatan bank dan profil risiko Bank Kesejahteraan.

● Sehubungan dengan Surat Edaran Bank Indonesia no.13/6/DPnP tanggal 18 februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, maka rapat KMR telah melakukan pembahasan dan kajian terkait persiapan Bank Kesejahteraan dalam melakukan perhitungan tersebut.

● Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia no.14/14/PBI/2012 tanggal 18 oktober 2012 perihal Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, maka rapat KMR telah melakukan pembahasan dan kajian terkait persiapan Bank Kesejahteraan dalam melakukan materi penerapan manajemen risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko dalam Laporan Tahunan.

● Sehubungan dengan dan Peraturan Bank Indonesia no.14/15/PBI/2012 tanggal 24 oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas Aktiva, maka rapat KMR telah melakukan pembahasan dan kajian terkait persiapan Bank Kesejahteraan dalam melakukan penilaian terhadap kualitas aktiva pada Bank Kesejahteraan.

KOMITE MANAJEMEN KEPEGAWAIANSesuai dengan Surat Keputusan Direksi no.15/2012/SK tanggal 20 April 2012 tentang Revisi Komite Manajemen Kepegawaian (KMK), maka susunan struktur organisasi Komite Manajemen Kepegawaian pada Bank Kesejahteraan diatur sebagai berikut:Ketua : Direktur Kepatuhan dan Manajemen RisikoSekretaris : Pimpinan Divisi Sumber Daya ManusiaAnggota :

● Pemimpin Divisi Manajemen Risiko ● Pemimpin Divisi operasi ● Pemimpin Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk ● Pemimpin Divisi hukum dan Remedial ● Pemimpin Divisi Teknologi ● Pemimpin Divisi Audit

● head of human Resources Division ● head of Technology and Planning Division ● head of Legal and Remedy Division ● head of credit Marketing Division ● head of fund and Product Development Division ● head of compliance group ● heaf of Treasury unit group ● head of Liquidity Management group ● head of corporate Planning group ● head of jakarta Branch office

RISK MANAGEMENT COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIESPursuant to Board of Directors Decree no. 40/2012/SK dated September 6th, 2012 stated that duties and responsibilities of Risk Management committee are as follows:1. Risk management policy formulation and adjustment including

risk management and contigency plan management if extraordinary event is occured.

2. Evaluating and improving risk management implementation periodically or occassionally as the impact of bank’s internal and external condition changes that may interfere bank’s soundness level and risk profile.

3. Implementing several aspects related to business decision that may violate normal procedure, such as significant business expansion exceed, risk exposure/position taking exceeding implemented limit.

4. Implementing and adjusting limits on each risk type and allocating to the operational units managing the risk.

5. Performing assessment on risk level measurement faced by the bank including new product and activity that will be issued by the bank proposal assessment.

6. Evaluating the exception of every manged risk, including responsible and authorized unit.

7. Periodically monitoring impact of bank’s business strategy and policy implementation towards risk exposure that may occur.

8. Performing assessment on risk level towards new products issuance or activity plan.

RISK MANAGEMENT COMMITTEE MEETINGThe Risk Management committee meeting is held at least once in a month with following agenda:

● Routine agenda, discussing review on risk identification, measurement, monitoring an mitigation through risk assessment method to ensure that the risks faced by the Bank such as liquidity risk, credit risk and operational risk have been covered by adequate capital and controlled in secure level.

● Specific agenda, dedicated to discuss urgent and significant issues, and may be held for more than once in a month.

Risk Management committee meeting procedure is regulated as follows:

● KMR meeting quorum is achieved if attended by chairman or Substitutive chairman and/or 2 (two) other BoD members and 2/3 members (not delegated)

● If considered necessary, chairman of KMR is authorized to invite other working units or executive officers as the source.

● Every KMR member holds equal vote at the meeting. ● If the meeing failed to achieve consensus, meeting decision is

decided through voting from the participants, that is minimum 50%+1.

● KMR meeting minutes of meetings is made by KMR Secretary and delivered to the members the lates 3 (three) work days after the KMR meeting.

In 2012, the Risk Management committee held 9 (nine) meeting with general meeting decisions, as follows:

● Performing discussion and review on bank’s soundness level and risk profile of Bank Kesejahteraan.

● Regarding the Bank Indonesia circular Letter no. 13/6/DPnP dated february 18th, 2011 regarding Risk Weighted Asset calculation Based on Risk for credit Risk using Standard Approach, that the KMR meeting has discussed and reviewed Bank Kesejahteraan’s readiness in performing the calculation.

● Regarding the Bank Indonesia Regulation no. 14/14/PBI/2012 dated october 18th, 2012 regarding Bank’s Report Publication and Disclosure that the KMR meeting has discussed and reviewed Bank Kesejahteraan’s preparation in impleemnting risk management implementation material on 8 (eight) risks type disclosed at the Annual Report.

● Regarding the Bank Indonesia Regulation no. 14/15/PBI/2012 dated october 24th, 2012 regarding Asset quality Measurement, that the KMR meeting has discussed and reviewed Bank Kesejahteraan’s preparation in performing measurement on asset quality at Bank Kesejahteraan.

EMPLOYMENT MANAGEMENT COMMITTEEPursuant to Board of Directors’ Decree no. 15/2012/SK dated April 20th, 2012 regarding Emoloyee Management committee Revised, the Employment management committee’s structure at Bank Kesejahteraan is as follows:chairman : compliance and Risk Management DirectorSecretary : head of human Resources DivisionMembers :

● head of Risk Management Division ● head of operational Division ● head of fund Marketing and Product Development Division ● head of Legal and Remedy Division ● head of Technology Division ● head of Audit Division

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

166 167

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE MANAJEMEN KEPEGAWAIAN

● Memberikan masukan dan usulan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan dan persetujuan mengenai penetapan kebijakan kepegawaian, pengembangan pengetahuan dan ketrampilan pega wai, mutasi atau rotasi pegawai, promosi dan tindakan administratif serta hukuman jabatan kepada pegawai di bawah tingkat divisi.

● Mengevaluasi kepegawaian yang ada, seperti sistem penggajian dan fasilitas pegawai, sistem penilaian, sistem pengembangan karir, sistem pelatihan, dan pemberian penghargaan dan sanksi.

● Mengevaluasi dan menilai tata tertib dan peraturan perusahaan. ● Meningkatkan implementasi budaya kerja perusahaan.

Selama tahun 2012, Komite Manajemen Kepegawaian Bank Kesejahteraan telah mengadakan 4 (empat) kali rapat dan memberikan rekomendasi arah dan kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia, antara lain:

● Melakukan evaluasi cakupan struktural keanggotaan Komite Manajemen Kepegawaian dan struktur organisasi Bank Kesejahteraan yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan bisnis bank.

● Menetapkan strategi dalam proses perencanaan, rekrutmen, pelatihan, sistem penggajian pegawai, personal assesment, promosi dan mutasi pegawai, serta reward dan punishment seiring dengan kebutuhan strategi bisnis Bank Kesejahteraan.

● Menetapkan tanggung jawab pegawai dan pemimpin unit kerja terhadap risiko operasional yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi no.24/DIR/2012, pelaksanaan Middle Management Development program (MMDP) usulan Peraturan Perusahaan 2012-2014, fungsi supervisi pada pimpinan, dan efektifitas morning briefing.

KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASIStruktur dan keanggotaan Komite Pengarah Teknologi Informasi disusun berdasarkan Surat Keputusan Direksi no.79/2011/SK tanggal 13 juni 2011 tentang Komite Pengarah Teknologi (Revisi 2011) dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia no.9/15/PBI/2007 tanggal 30 november 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia no.9/30/DPnP tanggal 12 Desember 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Pemimpin Divisi Perencanaan dan Teknologi atau yang membawahi Teknologi InformasiSekretaris : Pemimpin Bidang Perencanaan Teknologi dan SupportAnggota :

- Seluruh Anggota Direksi- Pemimpin Divisi operasi- Pemimpin Divisi Pemasaran Kredit- Pemimpin Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk- Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia- Pemimpin Divisi Manajemen Risiko- Pemimpin Divisi hukum dan Remedial

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASIBerdasarkan Surat Keputusan no.79/2011/SK tanggal 13 juni 2011 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

● Memberikan evaluasi dan rekomendasi mengenai Rencana Strategis Teknologi Informasi yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank Kesejahteraan.

● Menetapkan status prioritas proyek Teknologi Informasi yang bersifat kritikal atau dianggap memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas operasional bank.

● Kesesuaian antara pelaksanaan proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek (project Charter) yang disepakati dalam Service level agreement dengan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank Kesejahteraan.

● Menetapkan langkah-langkah yang dapat meninimalkan risiko atas investasi yang dilakukan bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis bank.

● Merumuskan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi yang utama terkait kebijakan pengamanan Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko yang terkait dengan penggunaan Informasi Teknologi pada Bank Kesejahteraan.

● Melakukan pembahasan dan menetapkan penyelesaian terhadap solusi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi.

● Melakukan kajian penetapan spesifikasi dan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan kebijakan Teknologi Informasi dan proyek Teknologi Informasi yang sedang dilakukan untuk dapat memberikan laporan perkembangannya kepada Direksi.

RAPAT KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI

Komite Pengarah Teknologi Informasi melakukan rapat sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) bulan sekali (triwulan) atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu untuk memberikan arahan dalam pengembangan Teknologi Informasi.

Selama tahun 2012, Komite Pengarah Teknologi Informasi telah melakukan 5 (lima) kali rapat, dengan garis besar hasil keputusan sebagai berikut:1. Penggantian switching ATM Bank Kesejahteraan dan penetapan

kriteria switching ATM Bank Kesejahteraan serta penetapan vendor switching ATM.

2. Renovasi Ruangan Data center dan perbaikan infrastruktur Data center IT Bank Kesejahteraan.

3. Pembahasan Rencana BKE cash (mobile banking).4. Pembahasan organisasi business Continuity plan (BcP).5. Maintenance 2 Mesin IBM AS/400.6. Pengadaan Anti virus

PEnyEDIAAn DAnA KEPADA PIhAK TERKAITBank Kesejahteraan tidak melakukan pelanggaran ketentuan terkait Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dalam hal penyediaan dana kepada Pihak Terkait dengan Bank dan kepada debitur inti / grup.

EMPLOYMENT MANAGEMENT COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIES

● Providing recommendation to the Board of Directors to obtain decision and apporval regarding employment policy, employees’ competency and expertise development, employees mutation and rotation, promotion, administrative action as well as position punishment to the employees under the division level.

● Evaluating existing employment policy, such as employees remuneration and facility system, assessment system, career development system, training system as well as reward and punishment program.

● Evaluating and assessing company’s regulation and procedure. ● Enhancing corporate culture implementation.

In 2012, the Employment Managemetn committee of Bank Kesejahteraan held 4 (four) meetings and providing recommendation on human Resources policy and direction, as of:

● Performing evaluation on Employment Management committee structural membership scop and Bank Kesejahteraan’s organizational structure adjusted with bank’s business development necessity.

● Implementing employees planning, recruitment, training, remunration system, personal assessment, promotion and mutation as well as reward and punishment strategies in accordance with Bank Kesejahteraan’s business strategy necessity.

● Implementing employees and head of working units’ responsibility towards operational risk implemented under the Board of Directors Decree no. 24/DIR/2012, Middle Management Development Program (MDMP) implementation, corporate Regulation 2012 – 2014 proposal, supervision function of the executive officers and morning briefing effectiveness.

INFORMATION TECHNOLOGY DIRECTOR COMMITTEEInformation Technology Director committee’s structure and membership is regulated under the Board of Directors Decree no. 79/2011/SK dated june 13th, 2011 regarding Information Technology Director committee (Revised 2011) by complying to Bank Indonesia Regulation no. 9/15/PBI/2007 dated november 30th, 2007 and Bank Indonesia circular Letter no. 9/30/DPnP dated December 12th, 2007 regarding Risk Management Implementation on Information Technology Utilization on commercial Bank, with composition as follows:chairman : haead of Planning and Technology Division or supervising Information TechnologySecretary : head of Technology Planning and Support groupMembers :

- Board of Directors members- head of operational Division- head of credit Marketing Division- head of fund Marketing and Product Development Division- head of human Resources Division- head of Risk Management Division- head of Legal and Remedy Division

INFORMATION TECHNOLOGY DIRECTOR COMMITTEE DUTIES AND RESPONSIBILITIESPursuant to Board of Directors Decree no. 79/2011/SK dated june 13th, 2011 stated that the duties and responsibilities are as follows:

● Providing evaluatin and recommendation regarding Information Technology Strategic Planning that is in accordance with Bank Kesejahteraan’s business activity strategic plan.

● Implementing Information Technology project priority status that is critical or provides significant impat to Bank’s operational activity.

● conformity between Information Technology project implementation with the project plan (Project charter) agreed at the Service Level Agreement with the Management Information System necessity that supports Bank Kesejahteraan’s business activity management.

● Implementing several actions that may minimize risks on bank’s investment at information technology sector that the investment will provide optimum contribution towards bank’s business target achievement.

● formulating Information Technology procedure and policy especially related to Information Technology security policy regarding Information Technology utilization at Bank Kesejahteraan.

● Performing discussion and implementing settlement on any solution related to Information Technology.

● Performing spesification implementation review and Information Technology policy as well as existing Information Technology projects effectiveness to deliver its progress report to the Board of Directors.

INFORMATION TECHNOLOGY DIRECTOR COMMITTEE MEETINGInformation Technology Director committee meeting is held at least 3 (three) times in a month (quarterly) or occassionally if considered necesary to provide direction on Information Technology development.

In 2012, the Information Technology Director committee held 5 (five) meetings, with general decisions as follows:

1. Bank Kesejahteraan’s ATM switching replacement and Bank Kesejahteraan’s ATM switching criteria implementation as well as ATM swiching vendor determination.

2. Data center Room renovation and Bank Kesejahteraan IT Data center infrastructure repair.

3. BKE cash (mobile banking) Plan Discussion.4. Business continuity Plan (BcP) organization discussion.5. 2 IBM AS/400 machineries maintenance.6. Anti-virus procurement.

fUnD PRovISIon foR RELATED PARTyBank Kesejahteraan did not violate regulation on Legal Lending Limit regarding fund provision for Related Party with the Bank as well as to the core depositor/group.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

168 169

fund provision to Related Party and core depositor/group as of December 31st, 2012 at Bank Kesejahteraan as follows:

NO. FUND PROVISION DEBIT BALANCE

Debtor Nominal (million Rupiah)

1 To Related Party 9 2.766

2 To core Depositor:a. Personalb. group

15-

171.513-

Every fund provision for related party becomes the authority and is decided by the Board of commissioners, except towards fund provision related to the facilities dedicated to BoD or Executive officers that the authority is delegated to the BoD while the fund provision to large/core depositors will be performed in highly selective manner.

ShARES AnD BonDS BUyBAcK

As end of 2012, Bank Kesejahtraan still carries its business activities as one of national Private commercial Bank non-foreign exchange that has not been public listed company. Therefore, Bank Kesejahtraan did not perform shares buyback and bonds buy back.

InTERnAL fRAUD AnD LEgAL ISSUES

Throughout 2012, Bank Kesejahtraan still faced several legal issues related to non-performing loan issue settlement with seeral loan customers, such as KPRI SMEA Situbondo and KPRI jaya Bersama Kubu Raya. Thus, the Bank Kesejahtraan had performed prevention and settlement actions referring to applicable regulations to prevent Bank Kesejahtraan from any possible risks that may bring loss to Bank Kesejahtraan. The prevention action taken has been proposed by Bank Kesejahtraan through the legal mechanism with current process remaining to the present.

fInAncIAL AnD non-fInAncIAL conDITIon DIScLoSURE

● Bank Kesejahteraan has formulated and disclosed its financial and non-financial condition report in timely manner with procedure, type and scope as regulated on Bank Indonesia Regulation and other applicable regulations.

● Bank Kesejahteraan quarter financial report has been published in timely manner at Republika newspaper, while the Annual consolidated financial Statements as of December 31st, 2012 has been published at Bisnis Indonesia newspaper published in february 2013.

● Bank Kesejahteraan also has disclosed other informations related to Bank Kesejahteraan’s products, promotional program and activity as well as published financial and non-financial report on official site www.bankkesejahteraan.co.id that can be accessed by general public to ensure information accessibility required regarding Bank Kesejahteraan’s scope and activity.

Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan debitur inti / grup per 31 Desember 2012 pada Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut :

NO. PENYEDIAAN DANA JUMLAH BAKI DEBET

Debitur Nominal (Jutaan Rupiah)

1 Kepada Pihak Terkait 9 2.766

2 Kepada debitur inti :a. Individub. grup

15-

171.513-

Setiap penyediaan dana kepada Pihak Terkait merupakan kewenangan dan diputus oleh Dewan Komisaris, kecuali terhadap penyediaan dana yang ada kaitannya dengan fasilitas kepada Direksi dan Pejabat Eksekutif yang kewenangannya dilimpahkan kepada Direksi sedangkan penyediaan dana kepada debitur besar / inti dilakukan dengan sangat selektif.

bUY baCK SAhAM DAn bUY baCK oBLIgASI BAnKSampai dengan periode akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan masih melakukan aktivitas usahanya sebagai salah satu Bank Umum Swasta nasional (BUSn) non Devisa yang belum menjadi public listed company. Dengan demikian, Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembelian kembali saham (buy back saham) dan pembelian kembali obligasi (buy back obligasi).

PEnyIMPAngAn InTERnAL DAn PERMASALAhAn hUKUMPada periode tahun 2012, Bank Kesejahteraan masih memiliki beberapa permasalahan hukum terkait proses penyelesaian kredit bermasalah dengan beberapa nasabah kredit, antara lain KPRI SMEA Situbondo dan KPRI jaya Bersama Kubu Raya. namun demikian, Bank Kesejahteraan telah melakukan upaya pencegahan dan penyelesaian segera sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk dapat menghindarkan Bank Kesejahteraan dari segala risiko yang dapat merugikan Bank Kesejahteraan. Upaya pencegahan tersebut telah ditempuh oleh Bank Kesejahteraan melalui jalur pengadilan dengan proses yang masih berjalan hingga saat ini.

TRAnSPARAnSI KonDISI KEUAngAn DAn non KEUAngAn BAnK

● Bank Kesejahteraan telah melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan secara tepat waktu dengan tata cara, jenis dan cakupan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

● Laporan Keuangan Triwulan Bank Kesejahteraan telah dipublikasikan secara tepat waktu pada harian Republika, sedangkan Laporan Keuangan Tahunan posisi 31 Desember 2012 telah dipublikasikan pada harian Bisnis Indonesia terbitan bulan februari 2013.

● Bank Kesejahteraan juga telah menyampaikan berbagai informasi terkait produk, program promosi, segala aktivitas Bank Kesejahteraan, serta menyajikan laporan keuangan dan non keuangan pada situs www.bankkesejahteraan.co.id yang dapat diakses oleh masyarakat luas untuk menjamin kemudahan informasi yang dibutuhkan mengenai lingkup dan aktivitas Bank Kesejahteraan.

TRAnSAKSI yAng MEngAnDUng BEnTURAn KEPEnTIngAnBenturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana terdapat kepentingan di luar kepentingan untuk Bank Kesejahteraan yang timbul dari kepentingan untuk diri sendiri, keluarga, maupun pihak-pihak tertentu dalam jajaran Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan telah memiliki Kebijakan, Sistem dan Prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap staf/karyawan Bank Kesejahteraan.

Kebijakan, sistem, dan prosedur tersebut telah dituangkan dalam bentuk kebijakan internal berupa kode etik yang wajib dipatuhi oleh segenap jajaran Komisaris, Direksi, maupun Pegawai, termasuk dalam hal ini adalah Memo Direksi no. 68/DIR/2010 tanggal 8 juli 2010 perihal himbauan Larangan Pemberian hadiah/Bingkisan kepada Pejabat/Karyawan/wati Bank Kesejahteraan. Selama tahun 2012 tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan kepentingan oleh Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, maupun dengan seluruh pihak dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan.

WhISTLEBLoWIng SySTEMSebagai perusahaan yang memegang komitmen penuh untuk menjaga setiap aktivitas bisnisnya dari segala kemungkinan timbulnya risiko yang berpotensi merugikan Bank Kesejahteraan baik dari aspek finansial maupun non finansial, maka Bank Kesejahteraan melakukan berbagai upaya pengendalian intern secara pro aktif. Salah satunya dengan menitikberatkan pada efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud melalui pelaporan pelanggaran (whistleblowing system).

Whistleblowing system merupakan sistem atau mekanisme yang dibuat untuk melaporkan suatu perbuatan/permasalahan yang dapat diindikasikan merugikan organisasi Bank Kesejahteraan. Setiap jajaran Bank Kesejahteraan harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan terjadinya fraud secara bersama-sama. Sampai saat ini, sistem pelaporan yang ada di Bank Kesejahteraan masih berbasis kepada laporan tertulis kepada Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia.Lingkup pelaporan yang dapat dilakukan oleh seluruh jajaran Bank Kesejahteraan meliputi permasalahan antara atasan dan bawahan, bawahan dan atasan, fraud, pelanggaran tata tertib, permasalahan pekerjaan.

Tujuan yang diharapkan dengan implementasi whistleblowing system pada Bank Kesejahteraan adalah:

● Tercapainya perbaikan yang berkelanjutan dengan terpenuhinya kebutuhan nasabah baik untuk pegawai sebagai nasabah internal maupun untuk masyarakat sebagai nasabah eksternal yang saling memiliki kepentingan atas perbaikan kualitas dan perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan.

● Mencegah berbagai pelanggaran melalui penciptaan lingkungan kerja yang sehat, dan adil.

● Sebagai media early warning system terhadap segala kejadian yang berpotensi menimbulkan kerugian sehingga dapat menurunkan risiko yang mungkin dihadapi Bank Kesejahteraan.

● Perwujudan nyata yang dibangun Bank Kesejahteraan terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

confLIcT of InTEREST TRAnSAcTIon

conflict of interest refers to particular condition where there is any interest besides on behal of Bank Kesejahteraan’s interest that occur from personal, family or particular parties’ interest at Bank Kesejahteraan’s management. The Bank Kesejahteraan has hold conflict of interest policy, system and procedure that is obligatory for every Bank Kesejahteraan’s employee/staff.

The policy, system and procedure as stated in form of internal policy as code of conduct and has to be complied by every Boc, BoD or Employees including the Board of Directors note no. 68/DIR/2010 dated july 8th, 2010 regarding Announcement of gratification/Reward to Bank Kesejahteraan’s Executive officers/Employees Provision Prohibition. In 2012, there is no transaction containing conflict of interest involving the BoD, Boc, Executive officers or every other parties in Bank Kesejahteraan’s working neighborhood.

WhISTLEBLoWIng SySTEMAs a company that is fully committed to preserve every business activity from any risk potential that may bring loss to Bank Kesejahteraan both in financial or non-financial terms, that Bank Kesejahteraan always performs various internal audit efforts proactively. one of the efforts is by focusing on the fraud control system implementation through whistleblowing system.

Whistleblowing system is particular system or mechanism that is developed to report any issue/action that may bring loss to Bank Kesejahteraan’s organization. Every Bank Kesejahteraan’s management has to actively participate in implementing fraud pervention altogether. currentlym reporting system at Bank Kesejahteraan is still based on written report delivered to head of human Resources Division. The report’s scope may be addressed by every Bank Kesejahteraan’s management including issues between superior and subordinate, fraud, regulation violation and employment issue.

Expected targets from the whistleblowing system at Bank Kesejahteraan are as follows:

● Sustainable improvement accomplishment within the customers’ needs fulfillment both for the employees as internal customers as well as the society as external customers that both hold interest on Bank Kesejahteraan’s performance development and quality improvement.

● Prevent every violation through sound and fair working environment establishment.

● As early warning system media towards any event that may potentially bring loss that will reduce any risk faced by Bank Kesejahteraan.

● Realizaion of Bank Kesejahteraan’s good corporate governance practice.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

170 171

Mekanisme pelaporan whistleblowing system pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan proses sebagai berikut:

● Pegawai yang mengetahui atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan kejadian tersebut melalui surat, email, maupun sms kepada Pemimpin Divisi SDM.

● Setiap laporan yang masuk akan diteliti terlebih dahulu kebenarannya dengan melakukan crossing cek dari beberapa sumber yang dapat dipercaya sebagai tindak lanjut pemeriksaan serta mengumpulkan bukti awal.

● hasil penelitian akan disampaikan kepada Komite Manajemen Kepegawaian untuk dicarikan solusi terbaik atas pemecahan permasalahan untuk kemudian dapat diambil tindakan tegas apabila hal tersebut terbukti jelas dapat membahayakan atau merugikan perkembangan Bank Kesejahteraan.

PRAKTIK BAD coRPoRATE govERnAncEBank Kesejahtraan senantiasa berkomitmen untuk menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis dan operasionalnya dengan mengedepankan praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagaimana yang tertuang dalam berbagai peraturan dan ketentuannya. hal tersebut menjadi peluang bagi Bank Kesejahteraan untuk dapat meningkatkan nilai dan citra positif Bank Kesejahteraan bagi seluruh stakeholders.

Sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah melaporkan seluruh aktivitas bisnis dan proses pengelolaan Bank Kesejahteraan di dalam Laporan Tahunan sebagai upaya Bank Kesejahteraan untuk menjunjung prinsip-prinsip gcg dengan penyajian laporan keuangan atas kinerja Bank Kesejahteraan yang sesuai dengan PSAK dan kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.

Sejalan dengan kewajiban Bank Kesejahteraan untuk memberikan kontribusi positif dan nilai tambah kepada seluruh stakeholders melalui kegiatan Corporate Social responsibility (cSR) yang tumbuh berkelanjutan. oleh karena itu, sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan tidak memiliki laporan sebagai perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan atas aktivitas bisnis yang dijalankan dan tidak memiliki perkara penting atau keterlibatan Anggota Direksi, dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap dalam Laporan Tahunan.

Whistleblowing system mechanism at Bank Kesejahteraan is carried within following processes:

● The employee that finds any fraud activity may report the event through mail, email or sms to the head of hR Division.

● Every received report will be assessed after verified by performing check crossing from several trusted sources as the assessment follow-up as well as early evident collection.

● The result will be delivered to the Employment Management committee to be found best solutin on the issue settlement to be later taken respected firm sanction if the event is proven may harm or bring loss to Bank Kesejahteraan’s growth

BAD coRPoRATE govERnAncE PRAcTIcEBank Kesejahtraan is always committed to implement its business and operational activity by promoting good corporate governance as stated on its policies and procedures. This becomes an opportunity for Bank Kesejahtraan to enhance Bank Kesejahtraan’s value and positive image fro every stakeholders.

As end of 2012, Bank Kesejahtraan has reported every Bank Kesejahtraan’s management process as well as business activity on the Annual Report as Bank Kesejahtraan’s effort to promote gcg principles within the financial statement disclosure on Bank Kesejahtraan’s performance that complies to SfAS and taxes obligation regulation.

In accordance with Bank Kesejahtraan’s obligation to provide positive contribution and added-value to every stakeholders through the corporate Social Responsibility (cSR) progra that is continuously developed. Therefore, throughout 2012, Bank Kesejahtraan did not face any report, as the company that is responsible for environmental degradation towards its implemented business activities and did not face any legal issues or involvement of serving BoD and/or Boc members that is not diclosed on the Annual Report.

TATA KELOLAPERUSAHAAN

LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources Report

KoMPoSISI PEgAWAIEMPLoyEES coMPoSITIon

PEngELoLAAn SDM yAng SUSTAInABLEhR SUSTAInABLE MAnAgEMEnT

SUMBER DAyA MAnUSIA BAnK KESEjAhTERAAn DI MASA MEnDATAngBAnK’S hUMAn RESoURcES fUTURE WELfARE

fUngSI KESEKRETARIATAnSEcRETARIAT fUncTIon

coRPoRATE SocIAL RESPonSIBILITy (cSR)coRPoRATE SocIAL RESPonSIBILITy (cSR)

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

174 175

Bank Kesejahteraan menjadi salah satu tempat yang memberikan kesempatan luas dalam pengembangan karir. Ini menjadi komitmen dan penghargaan perusahaan atas peran serta segenap pegawai Bank Kesejahteraan yang tidak terlepas dalam proses keberhasilan Bank Kesejahteraan menuai prestasi hingga perjalanan karirnya di industri perbankan selama 20 (dua puluh) tahun. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat Bank Kesejahteraan terus berupaya melakukan perbaikan dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kompetensi yang memadai dari setiap pegawai sebagai aset utama dalam membangun kekuatan kinerja. Pengembangan dan pemenuhan sumber daya manusia yang tepat dan akurat menjadi fungsi dan tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia dengan visi :

1. Menjadi partner strategis dalam pengelolaan dan pengembangan SDM seiring dengan peningkatan bisnis bank.

2. Mencetak pegawai dengan knowledge dan skill yang tinggi didukung dengan attitude yang baik.

3. Melakukan transformasi budaya kerja melalui nilai-nilai dasar (Core Values) perusahaan yang meliputi :● Integritas (Integrity)● Kerjasama Tim (Team Work)● fokus pada nasabah (focus on customer)● orientasi pada hasil● Tanggung jawab● Peningkatan terus menerus

4. Sebagai pilihan pegawai dalam mengembangkan karirnya.

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kinerja setiap usaha, Bank Kesejahteraan secara konsistem melakukan sistem pengelolaan yang berkesinambungan mulai dari proses rekrutment, pengembangan kompetensi, perencanaan karir pegawai, peningkatan kesejahteraan pegawai dan penerapan budaya kerja yaitu:1. Membangun dan memperbaiki organisasi dan sistem SDM secara

terus menerus untuk menunjang bisnis, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja pegawai.

2. Meningkatkan kualitas dari jasa SDM dengan meningkatkan efisiensi, kecepatan kerja, akurasi, dan proses kerja SDM.

3. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personel yang berkualitas melalui:● Program Pengembangan● Peningkatan Kompetensi Pegawai

4. Menjadi agen perubahan.

KoMPoSISI PEgAWAIBerdasarkan data kepegawaian Bank Kesejahteraan per akhir tahun 2012 tercatat jumlah pegawai Bank Kesejahteraan berjumlah 346 pegawai (di luar direksi, komisaris, staf ahli). jumlah tersebut berbanding lurus dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan yang menunjukkan peningkatan pegawai sebanyak 14% lebih tinggi dari jumlah pegawai yang tercatat pada tahun sebelumnya.

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JABATANEMPLOYEES PROFILE BASED ON POSITION

NO KELOMPOK JABATAN 2011 2012 POSITION

1 Pemimpin Divisi 8 8 head of Division

2 Pemimpin cabangPemimpin capem

64

65

head of Branch officehead of Supporting Branch office

3 Wakil Pemimpin cabang,Pemimpin Bidang,

420

321

Deputy of head of Branch office,head of Division,

4 Koordinator 0 10 coordinator

5 officer/Analis 98 113 officer/Analyst

5 Pelaksana 85 83 Executor

6 Pegawai Dasar* 89 97 Basic Employee

Jumlah 314 346 Total

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKANEMPLOYEES PROFILE BASED ON EDUCATION

NO PENDIDIKAN2011 2012

EDUCATIONTETAP/PERMANENT

NON TETAP/NON-PERMANENT

TETAP/PERMANENT

NON TETAP/NON-PERMANENT

1 S3 - 2 - 2 Doctorate Degree

2 S2 11 5 10 7 Master Degree

3 S1 106 73 141 62 Bachelor Degree

4 Diploma 23 13 28 9 Diploma

5 SLTA 6 78 5 86 high School

6 SLTP 5 - 5 - junior high School

7 SD 3 - 3 - Elementary School

Jumlah*) 154 171 192 166 Total*)

KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK USIAEMPLOYEES PROFILE BASED ON AGE

NO KELOMPOK USIA 2011 2012 AGE

1 20 s.d 30 209 234 20 to 30

2 31 s.d 40 50 59 31 to 40

3 41 s.d 50 41 36 41 to 50

4 51 ke atas 25 29 51 or older

Jumlah*) 325 358 Total*)

PEngELoLAAn SDM yAng SUSTAInABLEBERgABUng DEngAn BAnK KESEjAhTERAAnBank Kesejahteraan menyadari sepenuhnya bahwa dinamisme perkembangan perekonomian secara umum, dan industri perbankan secara khusus selalu membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki dedikasi, integritas tinggi, inovatif, dan profesional menjalan tugas dan aktivitas di lingkungan perbankan sesuai dengan rencana dan strategis yang ditetapkan dengan prinsip pelaksanaan budaya sadari risiko dan prudential banking koridor peraturan yang berlaku.

hR SUSTAInABLE MAnAgEMEnTjoInIng WITh BAnK KESEjAhTERAAnBank Kesejahteraan fully awares that general economy generally and banking industry growth dynamism particularly always require dedication, highest intergration, innovation and professional human resources in carrying duties and activities at banking environment referring to implemented plan and strategy within risk awareness risk and prudential banking principles implementation on applicable legal corridor. Answering thighter banking competition, Bank

Bank Kesejahteraan becomes one institution that provides wide opportunity on career development. This becomes company’s commitment as well as appreciation on Bank Kesejahteraan’s employees roles that can’t be separated from the Bank’s accomplishment in delivering excellent achievement on its 20th career history at banking industry. Tighter business competition encouraged Bank Kesejahteraan to continuously perform strategy development and improvement to enhance appropriate employees’ competency as key asset in establishing peformance forces. human Resource accurate and effective development and fulfillment becomes duties and responsibilities of human Resources Division.

1. To become strategic partner in hR management and development in accordance bank’s business growth.

2. Establishing employee that holds excellent knowledge ang skill supported by appropriate attitude.

3. Performing corporate culture transformation through company core values including:

● Integrity ● Team Work ● focus on customer ● Result-oriented ● Responsibility ● Sustain Improvement

4. As employees’ choice in developing their career.

To enhance every business’ performance and professionalism, Bank Kesejahteraan consistently performs sustainable management system starting from recruitment, competency development and employees’ welfare improvement as well as corporate culture, as of:

1. continuously establishing and improving hR system and organization to support business, enhancing productivity and employees working satisfaction.

2. Enhancing hR service and quality by enhancing efficiency, accuracy and hR working process.

3. Recruiting, developing and maintaining qualified personnel, throughout:

● Development Program ● Employees’ competency Improvement

4. Becoming agent of change.

EMPLoyEES coMPoSITIonReferring to Bank Kesejahteraan’s employment data as end of 2012 stated that Bank Kesejahteraan’ employees amounted to 358 employees (excluding Board of Directors, Board of commissioners, Expert Staff). The number was in line with Bank Kesejahteraan’s business growth and development that indicated 14% higher employees growth compared to employees number on previous year.

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

* Termasuk pegawai outsourcing

* Termasuk Direksi, Komisaris dan Staff Ahli

* Termasuk Direksi, Komisaris dan Staff Ahli

* Including outsourcing employees

* Including board of Director, board of Commissioner and expert Staff

* Including board of Director, board of Commissioner and expert Staff

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

176 177

Menjawab tantangan industri perbankan yang semakin ketat, Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha memenuhi komitmen dalam pemenuhan sumber daya manusia yang memadai. Segala proses pemenuhan pegawai unit kerja di Kantor Pusat difasilitasi oleh Divisi Sumber Daya Manusia, sedangkan pemenuhan pegawai untuk kebutuhan kantor cabang dan/ atau kantor cabang pembantu dapat dilakukan oleh masing-masing kantor cabang dan/atau kantor cabang pembantu dengan berkoordinasi dengan Divisi Sumber Data Manusia.

Sistem penerimaan calon pegawai pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan berpedoman kepada BPP Rekrutmen no.97/2006/SK yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi atas proses review struktur organisasi yang dilakukan mengikuti perubahan tuntutan aktivitas bisnis Bank. Untuk tujuan independensi dan transparansi, maka strategi yang diterapkan dalam proses rekrutmen di tahun 2012 dilakukan dengan proses rekrutmen yang dibantu oleh pihak ketiga, seperti halnya yang sudah menjadi strategi rekrutmen pada periode sebelumnya antara lain melalui:1. Kegiatan pemasangan iklan di media elektronik (jobstreet, jobsdb,

Lion jobs),2. Mengikuti event bursa kerja,3. Pemasangan iklan lowongan kerja di website universitas ternama

dan website Bank Kesejahteraan4. Campus hiring, atau talent scouting.

REKRUTMEN REGULARKebijakan yang dianut untuk memenuhi kebutuhan pegawai adalah merekrut calon pegawai baru baik lulusan baru (fresh graduate) maupun tenaga berpengalaman yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan/disyaratkan untuk mengisi suatu posisi jabatan di seluruh jaringan kantor Bank Kesejahteraan. Proses rekrutmen dimulai dengan tahapan seleksi administasi, tes tertulis, tes wawancara, psikotes, dan tes kesehatan. Mekanisme proses rekrutmen pegawai di Bank Kesejahteraan dilakukan dalam 5 (lima) tahapan seleksi, yaitu:

1. Seleksi administrasi, dilakukan untuk menyeleksi seluruh calon pegawai yang melamar ke Bank Kesejahteraan dengan memperhatikan kualifikasi pendidikan, usia, IPK dan pengalaman pekerjaan.

2. Tes tertulis, dilakukan untuk menyaring calon pegawai sesuai dengan kompetensi dasar yang minimum harus dimiliki oleh calon pegawai Bank Kesejahteraan, yaitu matematika dasar, bahasa indonesia, bahasa inggris, logika, dan pengetahuan umum.

3. Tes wawancara, dilakukan untuk mencari informasi terhadap kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai Bank Kesejahteraan, baik kompetensi umum maupun kompetensi teknis yang telah ditetapkan Bank Kesejahteraan. Melalui tes wawancara, juga digali informasi mengenai tingkat knowledge, skill, dan attitude calon pegawai tersebut.

4. Tes Psikologi, dilakukan untuk melihat faktor kejiwaan, kecerdasan, perilaku dari calon pegawai agar sesuai dengan yang diharapkan oleh Bank Kesejahteraan.

5. Tes Kesehatan, dilakukan untuk memeriksa kesiapan kesehatan dari calon pegawai dalam menghadapi beban dan tanggung jawab dari pekerjaan yang akan dijalani.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai non clerical, Bank Kesejahteraan melakukan rekrutmen melalui perusahaan alih daya tenaga kerja (outsourching) dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.

REKRUTMEN KHUSUSDalam rangka mengisi kebutuhan pegawai di level officer, Bank Kesejahteraan senantiasa menganut kebijakan promosi dari dalam (internal) Bank untuk memberikan kesempatan yang kebih baik dalam pengembangan karirnya di Bank Kesejahteraan sesuai hasil prestasi pegawai yang bersangkutan baik dari kompetensi teknis maupun non teknis. Penyaringan dan pemilihin calon pegawai disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Apabila terdapat kebutuhan tenaga officer yang tidak tersedia dari internal Bank maka Bank Kesejahteraan akan melakukan proses rekrutmen melalui program pendidikan “ofiicer Development program” (oDP) baik internal maupun eksternal atau melalui rekrutmen khusus (special hired).

PEnIngKATAn PRofESIonALISMEBank Kesejahteraan secara konsisten berkomitmen untuk melakukan pembinaan dan pengembangan setiap pegawai dalam memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk menunjang profesionalime di setiap bidang jabatan. Pembinaan dan pengembangan yang dibutuhkan dilakukan melalui berbagai metode pembelajaran baik melalui pendidikan, pelatihan, sosialisasi, coaching, penugasan dinas, program mutasi, maupun program rotasi. Program Pendidikan dan pelatihan disusun oleh Divisi SDM dengan memperhatikan usulan dari seluruh unit kerja, kompetensi pegawai dan anggaran yang tersedia. Secara periodik dan berkala, setiap pegawai mendapatkan gambaran hasil pencapaian kinerja sesuai target yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya yang dituangkan dalam Key performance indicator. Berdasarkan hasil gambaran pencapaian kinerja tersebut, Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia mendapatkan mapping keperluan program pendidikan dan pembinaan yang diperlukan untuk setiap pegawai.

Kesejahteraan is always committed to fulfill appropriate human resources needs. Every working unit employees fulfillment process at head office is facilitated by human Resources Division, while employees fulfillment at Branch and/or Supporting Branch offices may be conducted by each Branch/Supporting Branch offices by coordinating with human Resources Division.

Employees candidate recruitment system at Bank Kesejahteraan is pursuant to BPP Recruitment no.97/2006/SK implemented based on organizational needs after organizational structure review performed in accordance with Bank’s business activity demand. Regarding transparency and independency purposes, tha strategy implemented on recruitment process in 2012 was conducted within recruitment process assisted by third party, as the recruitment strategy on previous period, throughout:

1. Advertisement published at electronic media (jobstreet, jobsdb, Lion jobs).

2. Participating at working days event.3. vacancy advertisement publication at several leading universities

as well as Bank Kesejahteraan’s website.4. campus hiring or talent scouting.

REGULAR RECRUITMENTPolicies that are implemented to fulfill employees needs such as recruiting fresh graduate as well as expert employees candidate referring to required competency to fulfill particular position at all of Bank Kesejahteraan’s office network. The recruitment process is started with adminsitrative selection process, written test, interview test, psychotes and medical test. Bank Kesejahteraan’s employees recruitment process is carried through 5 (fice) selection stages, as follows:

1. Administrative selection, performed to choose every employees candidate applying to Bank Kesejahteraan by considering education, age, gPA and working experience qualification.

2. Written test, performed to screen employees candidate referring to minimun basic competency required on Bank Kesejahteraan’s employees candidate as of basic math, Indonesian literature, english, logic and general knowledge.

3. Interview test, performed to obtain information about obligatory competency that has to be owned by Bank Kesejahteraan’s employees both general or technical competency implemented by Bank Kesejahteraan. Through the interview test, employees candidate’ knowledge, skil and attitude level may be also assessed.

4. Psychology Test, perforemd to observe psychiatric, intelligence and attitude factors of employees candidate as expected by Bank Kesejahteraan.

5. Medical test, performed to assess medical readiness of employees candidate in overcoming implemented duties’ load and responsibility.

While to fulfill non-clerical employees needs, Bank Keseahteraan performed recruitment through outsourcing company by maintaining compliance to Manpower Law and Regulation.

SPECIAL RECRUITMENTTo fulfill employees necessity at officer level, Bank Kesejahteraan implements Bank’s internal promotion policy to provide better opportunity to the employees in developing their careers at Bank Kesejahteraan based on respected employees achievements both from technical or non-technical competencies. Employees candidate selection and recruitment is adjusted to required qualification. If theres any officer staff demand that is not available at Bank’s internal, Bank Kesejahteraan will perform recruitment proces through internal or external officer Development Program (oDP) or special hired recruitment mechanism.

PRofESSIonALISM EnhAncEMEnTBank Kesejahteraan is consistently committed to perform employees development and education in fulfilling necessary competency required to support professionalism at every position level. necessary development and education are performed through several educational method both throughout course, training, socialization, coaching, duties assignment as well as mutation and rotation programs. Education and Development program formulated by hR Division by considering recommendation from every working unit, employees competency and available budget. Periodically, every employee obtain performance achievement result illustration referring to targets implemented on previous year stated at Key Prformance Indicator. Referring to the performance achievement result illustration, Bank Kesejahteraan through human Resources Division obtained education and development program required by every employees necessity mapping.

seleksi administrasiadministrative selection

tes tertuliswritten test

tes wawancarainterview test

tes PsikologiPsychology test

tes kesehatanMedical test

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

178 179

Selain itu, wujud komitmen Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan profesionalisme pegawai tercermin dalam kebijakan manajemen yang tertuang pada BPP Pendidikan & Pelatihan no 113/2009/SK yang menganggarkan anggaran Bank sebesar kurang lebih 5% dari biaya personalia.

Selama tahun 2012, Divisi SDM telah menyelenggarakan sebanyak 185 pelatihan bagi pegawai yang bersifat inhouse/outhouse serta diikuti oleh 260 orang pegawai (dari 278 orang pegawai diluar outsourching) atau sebanyak 94 % pegawai telah mengikuti program pendidikan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan dengan penggunaan biaya pendidikan yang meningkat sebesar 17% dibandingkan periode sebelumnya. Adapun program pendidikan dan pelatihan pegawai dibagi dalam 5 besaran yaitu :1. Program orientasi Pegawai2. Program Peningkatan Kompetensi Pegawai3. Middle Management Development program (MMDP) 4. Program Sertifikasi & Sosialisasi Ketentuan Internal dan Eksternal5. Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Risiko & Kepatuhan

Berikut program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 berdasarkan 5 besaran program :

Program Orientasi PegawaiSelama tahun 2012 telah dilakukan program orientasi pegawai yang diberikan kepada seluruh pegawai baru di lingkungan Bank Kesejahteraan di Kantor Pusat, Kantor cabang Semarang dan Kantor cabang Bandung.

Program Peningkatan Kompetensi

Kompetensi Bidang Bisnis dan Teknologi1) negotiation Skill2) Selling Skill3) Public Speaking4) Debt Restructuring5) Penyusunan IT Strategic Plan /IT Blue Print6) E-channel Revolution 20127) Peran Bank dalam Mencegah & Menangani Kejahatan Perbankan

dengan Menggunakan Produk Berisiko Tinggi8) Penagihan Kredit/Piutang Melalui jalur Litigasi dan non Litigasi9) Mimix Training10) Rencana Pengembangan System Pembayaran Retail dan Persiapan

Implementasi nSIccS11) Pembahasan Penyusunan Debitur group12) Switching dan card Management System13) Bank Mini

Kompetensi Bidang Keuangan1) Pemahaman & Tehnis Laporan RBBR (Risk Based Bank Rating)2) Pemahaman & Mekanisme Penerapan Strategi anti Fraud Pada

Bank Umum3) finance & Risk Management4) Basel II Implementation5) Perhitungan ATMR Risiko Kredit serta Analisa Keandalan Laporan

Lbu

6) Panduan Pengisian 52 form LBU7) Masa Depan Industry Perbankan, Multi finance , Auto Motive &

Realestate Paska Penetapan Pembatasan Uang Muka8) Managing Liquidity Risk9) Internal capital Adequacy Assessment Proses (IAAcP Program)10) Assesing Effectiveness on The Practices of Board of commissioners

& Board of Directors In family controller Business11) Identifikasi LTKM, LTKT,Laporan Transaksi Serta Tata cara Pelaporan

LTKM dan LTKT, Laporan Transaksi Menggunakan Aplikasi grips.12) Kupas Tuntas Rencana Bisnis Bank Berorientasi Pada Best Practice

Regulasi , Ekonomi Mikro Makro dan Indikator Tingkat Kesehatan Bank

13) Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum

14) Asset Liability Manajemen15) Penerapan Basel III dan Penggunaan Eksternal Rating dalam

Penilaian Risiko Kredit16) Measuring Liquidity Risk and Interest Rate Through fund Transfer

Pricing17) Menjaga Stabilitas dan Ketahanan Perbankan Indonesia18) Tax Planning dan Persiapan Pengisian SPT PPh Tahun 2012

19) Akuntansi Perbankan20) Dasar-Dasar Akuntansi21) Perhitungan Impairment Kredit 22) Refresh Perpajakan

Kompetensi Bidang Umum dan Administrasi1) Leadership2) outsourching di Indonesia3) Promotion Summite4) Manajemen Penggajian5) going Beyond Excellence6) Electronic filling & Document Management7) Peluang dan Tatangan Perbankan dalam Peningkatan

Perekonomian Indonesia.8) Workload Analisys Implementation With Excel 2007 for hR And

non hR9) Rancangan Standart Kompetensi Kerja nasional Indonesia Bidang

Keuangan Perbankan Sub Bidang Kepatuhan Perbankan.10) Writing Procedure for Bank11) Sinkronisasi Pemeriksaan Berbasis Resiko dengan Investigasi dan

Surprise Audit Pada Penerapan Strategi Anti fraud12) Improfing compliance competency13) Evaluasi dan Penyusunan Annual Report, cSR Report dan

Sustainability Report Sesuai Standard ARA14) Audit forensik dalam Kerangka Penyusunan Buku Pedoman dan

Kebijakan dan Prosedur Investigasi fraud15) Penulisan Laporan yang Efektif16) Know your Employee17) coaching and conselling for A highest Performance18) Dokumen Manajemen System19) Dasar –Dasar operasional Perbankan20) graphonomi 21) hukum Perbankan22) Pelatihan Bagi Security

esides, as the realizaition of Bank Kesejaheraan’s commitment in enhancing employees’ professionalism is reflected on management policy stated at Education & Training BPP no. 113/2009/SK that budgeted Bank’s budget was around 5% from hR budget.

In 2011, hR Division held 185 training for the employes that were both inhouse or outhouse as well as participated by 260 employees (278 employees except the outsourced) or 94% of the employees has been participated on the training and educaition program by increasing education budget utilization compared to previous year. Several employees’ education and training programs in on 5 measurement, as of:

1. Employees orientation Program2. Employees competency Enhancement Program3. Middle Management Development Program (MMDP)4. Internal and eksternal provision socializatiion and sertification program.5. corporate culture as well as Risk & compliance culture.

following are several training and education programs held in 2012 based on 5 program scopes:

Employees Orientation ProgramIn 2012, it had been carried employees program provided to every new employes at Bank Kesejahteraan at every head office, Supporting Branch office, Semarang Supporting Branch office and Banung Supporting Branch office

Competency Enhancement Program

Technology and aspect skill1) negotiation Skill2) Selling Skill3) Public Speaking4) Debt Restructuring5) IT Strategic Plan /IT Blue Print formulation6) E-channel Revolution 20127) Bank’s Role in preventing banking crime settlement and protection

using high-risk proile8) financing/billing through Litigation and non-Litigation Method.9) Mimix Training10) nSIccS implementation preparation and Retail Payment system

development.11) group Debtor formulation12) Switching dan card Management System13) Mini Bank

Financial Competency1) RBBR (Risk Based Bank Rating) Training and Report Understanding2) Anti-fraud Strategy implemented on commercial Bank

implementation mechanisme and understanding.3) finance & Risk Management4) Basel II Implementation5) credit Risk ATMR calculation as well as Management’report

Analysis,

6) 52 form LBU filling guideline7) Banking, Multi finance , Auto Motive & Realestate Industry post-

Advance Implemenation .8) Managing Liquidity Risk9) Internal capital Adequacy Assessment process (IAAcP Program)10) Assesing Effectiveness on The Practices of Board of commissioners

& Board of Directors In family controller Business11) LTKM & LTKT Transaction Report as well as LTKM LTKT Reporting

Mechanism, Transaction Report using grips Application.12) comprehensive Discusson on Bank’s Business Plan oriented to

Best Practice Regulation , Macro and Micro Economy as well as Bank’s Soundness Level.

13) Banking readiness in overcoming commercial Bank Share ownership Limitation.

14) Asset Liability Management15) Basel III Implementation and External Rating Utilizaiton on credit

Risk Assessment16) Measuring Liquidity Risk and Interest Rate Through fund Transfer

Pricing17) Maintaining Indonesian Banking Resilience and Stability18) Tax Planning and Income Tax Annual Tax note filling Preparation

for 2012.19) Banking Accounting20) Basic Accounting21) Loan Impairment calculation22) Taxes Refreshment

General and Administrative Aspect Competency1) Leadership2) outsourcing in Indonesia3) Promotion Summit4) Payroll Management5) going Beyond Excellence6) Electronic filling & Document Management7) Banking challenge and opportunity on Indonesian Economy

Development.8) Workload Analisys Implementation With Excel 2007 for hR And

non hR9) Indonesian national Working competency Standard on financial

Banking Division at Banking compliance Sub-Division10) Writing Procedure for Bank11) Risk Based Assessment and Investigation as well as Surporise

Audit Synchronization at Anti-fraud Strategy Implementation12) Improfing compliance competency13) Annual Report, cSR Report and Sustainability Report formulation

and Evaluation Referring to ARA Standard14) forensic Audit on fraud Investigation Procedure and Policy

guideline and Manual Book outline formulation15) Effective Report Drafting16) Know your Employee17) coaching and conselling for A highest Performance18) Document Management System19) operational Banking foundation20) graphonomy21) Banking Law22) Training for Security

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

180 181

Middle Management Development Program (MMDP)Pemenuhan kebutuhan tenaga profesional yang berkualitas baik dengan kecukupan kuantitas yang memadai akan sangat berpengaruh pada pencapaian aset dan kinerja Bank Kesejahteraan. MMDP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai dari level jabatan officer untuk level jabatan Manager atau untuk pemenuhan gap competency bagi level Manager sesuai jabatan yang dipegang. Dalam program ini, pegawai dibekali soft skill dan hard skill yang ditekankan pada building personal effectivenes, Managing business dan Managing people.

Tahun 2012 menjadi tahun pertama dalam penyelenggaraan program MMDP yang dilakukan melalui tahap assessment oleh pihak independen. Program ini dilakukan mulai bulan juni sampai dengan Desember 2012 dengan peserta sebanyak 32 orang yang dilakukan dalam 2 batch. Program Sertifikasi dan SosialisasiProgram ini merupakan program pengembangan, peningkatan, dan pengukuran pengetahuan dan ketrampilan pegawai yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang diperlukan, disyaratkan untuk jabatan tertentu atau memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh regulator (Bank Indonesia) melalui pelatihan sertifikasi manajemen risiko, sertifikasi auditor, sertifikasi IT.

Sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah melakukan program sertifikasi dan sosialisasi, di antaranya:

a. Sertifikasi Manajemen Risiko dan refreshment dalam rangka pemenuhan ketentuan Bank Indonesia yang telah diikuti oleh 30 orang untuk level 1,2, 3 dan 4.

b. Sosialisasi Ketentuan1) Sosialisasi Audit sebanyak 5 kali,2) Sosialisasi Perhitungan yield dan cost of fund sebanyak 8

kali3) Pembinaan Pegawai sebanyak 5 kali4) Sosialisasi Bank vision sebanyak 2 kali5) Sosialisasi Risiko operasional sebanyak 3 kali6) Sosialisasi Ketentuan Baru 6 Kali7) Sosialisasi Produk sebanyak 8 kali8) Sosialisasi APU /PPT sebanyak 6 kali9) Sosialisasi Peraturan Perusahaan sebanyak 12 kali10) Sosialisasi Aplikasi BI KLPBU sebanyak 1 kali11) Sosialisasi anti fraud sebanyak 1 kali12) Sosialisasi PRK sesuai PSAK 50 & 55 sebanyak 2 kali13) Sosialisasi Four eyes principle for risk officer sebanyak 2 kali14) Sosialisasi Peraturan BI menyangkut Bank Umum, Tingkat

Kesehatan, Manajemen Resiko, Pelaporan dan Sistem Pembayaran Moneter sebanyak 1 kali,

15) Sosialisasi pengendalian biaya umum sebanyak 1 kali16) Sosialisasi dan Koordinasi Pelayanan sebanyak 1 kali17) Sosialisasi pelaporan absensi, lembur dan tunjangan di luar

gaji sebanyak 1 kali18) Sosialisasi aplikasi BI /LKPBU sebanyak 1 kali,19) Sosialisasi Program jamsostek sebanyak 1 kali.

Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Sadar Risiko, dan Budaya Kepatuhan Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk selalu memelihara pengetahuan dan perilaku setiap pegawai terhadap kesadaran budaya perusahaan dalam proses aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai tuntutan bisnis dan dinamika industri perbankan, selama tahun 2012 internalisasi budaya kerja ditekankan pada pilar teamwork dan continous improvement. Upaya Bank Kesejahteraan untuk menekankan pilar budaya perusahaan tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Gathering di Kantor Pusat dan cabang sebanyak 4 (empat) kali.

Sedangkan upaya mewujudkan untuk internalisasi Budaya Risiko & Budaya Kepatuhan, Bank Kesejahteraan berupaya untuk memfasilitasi melalui program workshop maupun knowledge sharing dengan tujuan dapat menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan pengetahuan dan ketentuan dalam hal mitigasi risiko dari risiko yang melekat ada setiap aktivitas bisnis. Program internalisasi ini dilaksanakan secara terstruktur baik untuk lingkup kredit, dana, dan kegiatan operasional bank.

PEnILAIAn KInERjA PEgAWAIBank Kesejahteraan menyadari benar bahwa tonggak utama dalam keberhasilan eksistensi Bank Kesejahteraan hingga pada usia ke-20 tahun ini adalah kinerja dan dedikasi dari seluruh pegawai. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan sangat berkomitmen untuk menghargai setiap profesionalisme kinerja yang ditunjukkan oleh setiap pegawai melalui penyempurnaan pengelolaan kinerja pegawai berbasis Key performance indicator (KPI). Kegiatan ini dilakukan dengan mengacu pada BPP Pedoman Penyusunan & Penilaian Kinerja Pegawai no 10/2007/SK. Sasaran kinerja untuk setiap pegawai disusun melalui perencanaan penetapan sasaran kinerja untuk jangka waktu mulai 1 januari tahun 2012 sampai dengan 31 Desember tahun 2012.

Penyusunan sasaran kinerja pada bank Kesejahteraan dilakukan dengan 3 (tiga) tahap:

Tahap KorporasiPenetapan sasaran kinerja secara keseluruhan tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disusun dan disetujui oleh Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham sesuai hasil kesepakatan bersama dalam rapat penyusunan KPI Korporasi yang diadakan oleh Direksi beserta seluruh unit kerja.

Tahap Unit KerjaSetiap unit kerja yang teerlibat akan menentukan sasaran kinerja sesuai bagian yang melibatkan unit kerja terkait berdasarkan KPI Korporasi yang telah disepakati sebelumnya. Sasaran unit kerja tersebut menjadi sasaran kepala unit kerja dalam bentuk KPI unit kerja dan KPI Kantor cabang dan/atau KPI Kantor cabang Pembantu.

Tahap IndividuSetiap sasaran yang disusun dari masing-masing pegawai sudah saling terikat satu sama lain dengan bawahan maupun atasannya sesuai KPI Unit Kerja yang telah disusun oleh kepala unit kerja untuk dikomunikasikan kepada setiap pegawai yang menjadi bawahannya beserta penentuan bobot KPI berdasarkan gap sasaran kinerja yang

Middle Management Development Program (MMDP)qualified professional human resource demand fulfillment within appropriate quantity will significantly affect Bank Kesejahteraan’s asset and performance accomplishment. MMDP is special program dedicated to the employees from officer level for Manager level or for bridging competency gap for Manager level according to current position. In this program, the employees were provided by soft and hard skills focusing on Building Personal Effectivenes, Managing Business and Managing People.

2012 becomes first MMDP program implementation year that was performed through assessment by independent party. This program was conducted starting from june to December 2012 and participated by 32 participants divided into 2 batches.

Certification and Socialization ProgramThis program is employees competency development, improvement and knowledge assessment dedicated to enhance employees competency required for notable position or fulfilling regulator requirement (Bank Indonesia) throughout risk management, auditor sertification as well as IT sertification trainings.

In 2012, Bank Kesejahteraan performed several certification and socialization programs, as of:

a. Risk Management certification and refreshment to comply with Bank Indonesia Regulation that was participated by 30 employees for 1, 2, 3 and 4 level.

b. Regulation Socialization1) 5 Audit Socializations2) 8 yield and cost of fund calculation Socialization

3) 5 Employees coachings4) 2 Bank vision Socialization 5) 3 operational Risk Socialization 6) 6 new Regulation Socialization 7) 8 Products Socialization 8) 6 APU/PPT Socialization 9) 12 company’s Regulation Socialization 10) BI KLPBU Application Socialization 11) Anti fraud Socialization 12) 2 SfAS 50 & 55 Socialization 13) 2 four Eyes Principle for Risk officer Socialization 14) BI Regulation regarding commercial Bank, Soundness Level,

Risk Management, Reporting and Monteray Payment System Socialization

15) general Expense controllign Socialization 16) Service coordination and Socialization 17) Attendance, overtime work and benfits outside salary reporting

Socialization 18) BI/LKPy applicaiton Socialization 19) jamsostek Program Socialization

Corporate Culture, Risk Awareness Culture and Compliance Culture InternalizationAs a company that is always committed to maintain every employees knowledge and attitude towards corporate culture awareness on busines activity performed referring to banking industry business demand and dynamic, in 2912, corporate culture internalization was focused on teamwork and continous improvement pillars. Bank Kesejahteraan’s effort to reinforce the corporate culture pillar was realized through 4 times gathering implementation at head office.

While, effort to realize Risk & compliance cultures, Bank Kesejahteraan aims to facilitate throughout workshop or sharing knowledge program with the objective to obtain recommendation to enhance knowledge and procedure on risk mitigation aspects towards every risk attached on business activity. This internalization program was orderly performed for loan, fund as well as bank’s operational scope.

EMPLoyEES PERfoRMAncE ASSESSMEnTBank Kesejahteraan really awares that main pillar on Bank Kesejaheraan’s existence in its 20th age is employees performance and dedication. Therefore, Bank Kesejahteraan is highly committed to respect every professionalism performance indicated by every employees through employees’ performance management based on Key Performance Indicator (KPI). This activity is conducted by referring to BPP Employees Performance Assessment and guideline formulation no. 10/2007/SK. Performance target for every employees is formulated through performance target impelemntation plan for period starting at january 1st, 2012 to December 31st, 2012.

Performance target formulation at Bank Kesejahteraan is conducted through 3 stages:

corporation Stagecomprehensive performance target implementation stated on the Bank’s Business Plan that has been formulated and approved by the Board of Directors, Board of commissioners and Shareholders based on collective agreement on corporate KPI formulation meeting held by the Board of Directors as well as all working units.

Working Unit StageEvery working unit involved will determine performance target on particular aspect involving respected working unit referring to corporate KPI collectively approved before. The working unit target becomes the target of head of Working Unit in form of Working Unit KPI and Branch office and/or Supporting Branch office KPI.

Individual StageEvery target implemented from each employee has been related each other both with the superior or subordinate referring to Working Unit KPI formulated by head of working unit to be communcated to every employee as his/her subordinate as well as KPI weight determination according to performance target gap considered as

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

182 183

dianggap masih menjadi tantangan bagi unit kerja terkait. hal ini dilakukan untuk membangun kerjasama tim antar pegawai untuk mencapai sasaran unit kerja yang bersangkutan dalam rangka mendukung program inisiatif perusahaan secara menyeluruh.

Komponen penilaian kinerja yang digunakan adalah :1. Sasaran/tujuan kerja

hal-hal yang menjadi tujuan untuk dicapai dari setiap unit kerja dan individu

2. Key performance indicator (KPI)hal-hal yang digunakan sebagai dasar untuk penilaian yang terdiri atas indikator keuangan dan indikator non keuangan yang terukur dan dapat diukur yang menyatakan efektifitas dan efisiensi sebuah pekerjaan dan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

3. Kompetensi umumhal-hal yang berhubungan dengan sikap dan perilaku yang diperlukan oleh seluruh pegawai untuk dapat mencapai tujuan organisasi.

4. Kompetensi teknisSegala hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan dapat diterapkan pada suatu fungsi atau lingkup kerja tertentu.

5. TargetTolok ukur yang dilihat dari suatu batas waktu, jumlah volume, jumlah nasabah, jumlah transaksi yang harus dicapai, dan jumlah kesalahan yang harus diminimalisir.

Dalam penilaian kinerja, setiap unit kerja akan menilai dua unsur pengukuran utama yaitu Indikator Pencapaian hasil (KPI) dan Kompetensi (kompetensi umum dan kompetensi teknis). Penilaian ini bersifat komunikatif, obyektif, langsung, dan terbuka antara pimpinan unit kerja dengan setiap bawahannya untuk membahas realisasi pencapaian kinerja dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja dimaksud. review atau evaluasi hasil kinerja dilaksanakan setiap triwulan dengan tujuan:1. Penilaian pencapaian realiasi kinerja terhadap target atau sasaran

yang telah ditetapkan2. Dasar penetapan bonus, penetapan kenaikan gaji, program

mutasi, dan program promosi.3. Sumber informasi bagi pimpinan unit kerja terhadap kemampuan

dan kendala yang dihadapi dari setiap bawahannya sehingga setiap pimpinan unit kerja dapat memberikan coaching dan/atau feedback kepada bawahan terkait hal-hal yang diperlukan agar dapat bekerja lebih baik dan mencapai realisasi kerja sepenuhnya sesuai atau bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan.

4. Rekomendasi kepada Divisi Sumber Daya Manusia mengenai kebutuhan pelatihan dan/atau pendidikan yang diperlukan bawahannya untuk mengatasi gap competency yang ada sehingga kegagalan pencapaian kinerja dapat dihindari. Di samping itu, pimpinan unit kerja dapat pula memberikan rekomendasi kepada Divisi SDM dalam melakukan review individu untuk keperluan peningkatan grade atau program mutasi terhadap bawahannya yang memiliki kehandalan dan kemampuan pencapaian kinerja di atas rata-rata untuk jabatan tertentu.

Penilian kinerja setiap pegawai didasarkan dari pembobotan komponen kinerja sesuai level pegawai yang dibagi seperti berikut:

level Pegawaidireksi

BOD

Pemp divisi, Pemp cabangPemp bidang

Head of Div, Head of BranchHead of Unit

officer clerical non clerical employees level

KPI 90 % 70 % 70 % 50 % KPI

Kompetensi- Umum- Teknis

10 % 25 %5 %

20 %10 %

15 %35 %

30 %70 %

Competency- general- Technical

Selanjutnya setiap unsur dalam komponen Kinerja KPI masing-masing diberi pembobotan tertentu yang diatur sebagai berikut :

1. Pemberian bobot diberikan berdasarkan tingkat kepentingan unsur KPI bagi organisasi dan individu. Bila unsur KPI semakin penting di dalam kinerja individu maupun organisasi maka bobot yang diberkan akan semakin besar relative terhadap unsur KPI lainnya.

2. Pemberian bobot ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara atasan atau penilai dan pegawai dengan mengacu pada tujuan dan rencana kerja organisasi maupun unit kerja terkait.

3. Bobot terkecil yang dapat diberikan untuk setiap unsur KPI adalah 5 %.

4. Total bobot dari seluruh unsur KPI adalah 100 %.

Pengukuran pencapaian realisasi kinerja tehadap target yang ditetapkan dilakukan berdasarkan skala penilaian yang diatur sebagai berikut:

Nilai/Value Definisi/Definition

60 jauh melampaui target yang ditetapkan (lebih dari 120% dari target)

far exceeding implemented target (120% higher from target)

50 Melampaui target yang ditetapkan (antara 100-120% melebihi target)

Exceeding implemented target (between 100 %– 120% exceeds the target)

40 Mencapai target yang ditetapkan (antara 100%-105% melebihi target)

Achieving implemnted target (between 100% - 15% exceeds the target)

30 Mendekati target yang ditetapkan (antara 80%-99% dari target)

close to implemented target (between 80% - 99%)

20 Tidak mencapai target yang ditetapkan (antara 60%-79% dari target)

Do not accomplish implemented target (between 60% - 79% from target

10 Sangat jauh dari target yang ditetapkan (kurang dari 60% dari target)

very far below the implemented target (less than 60% from target)

KESETARAAn DAn KESEjAhTERAAn PEgAWAIBank Kesejahteraan memiliki motto ”Sejahtera Bersama Kami”. Motto tersebut berlaku baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan. Dalam lingkungan internal, kondisi sejahtera tercermin melalui berbagai sistem untuk memberikan apresiasi terhadap hasil kinerja pegawai mulai dari sistem remunerasi maupun pemberian rewards sebagai penghargaan prestasi dan profesionalisme pegawai.

challenge for related working unit. This is performed to establish teamwork between employees to achieve respective working unit target to provide comprehensive support on company’s initiative program achievement.

The performance assessment component utilized as of:1. Working Target/objective Several aspect that become working unit and individual target

to be achieved.2. Key Performance Indicator (KPI) Several aspect utilized as foundation to perform assessment

consists of measured financial and non-financial indicators stated particular duties effectiveness and efficiency as well as assissting organizaiton in achieving its target.

3. general competency Several aspect related to required attitude and behavior of all

employees to achieve organization target.

4. Technical competency Any aspect related to necessary knowledge and expertise to

achieve organization target and also able to be implemented on particular working scope or function.

5. Target Measurement considered as limit of time, volume number, number

of customers and number of transaction has to be achieved where the fault number has to be minimized.

on the performance assessment, every working unit wil assess two main measurement element that are Key Performance Indicator (KPI) and competencies (general and technical competencies). The assessment is communicative, objective, direct and transparent between head of Workign Unit with its subordinate to discuss performance achievement realization and faced obstacles on respected performance achievement. Performance result evaluation or review was performed every quarter aiming to:1. Performance realization achievement assessment towards

implemented target or objectives.2. Incentive, salary appraisal, mutation and promotion program

implementation foundation.3. Information source for head of Working Unit considering ability

and faced obstacles from every subordinate that every head of Working Unit will be able to conduct coaching and/or feedback to the subordinate related to necessary aspect required to achieve comprehensive working realization or even exceed implemented target.

4. Recommendation to human Resources Division regarding training and/or education program required by his/her subordinate to oevercome existing competency gap issue that peformance achievement failure may be prevented. Besides, head of Working Unit may also deliver recommendation to hR Division in performing individual review regarding grade improvement or mutation program necessity of subordinate that holds above average reliability and performance achievement ability.

Performance assessment of every empoyee is referring to performance weighing based on employees level categorized as follows:

Afterwards at every KPI performance component, each of the component was weighted regulated as follows:

1. Weight given based on KPI element interest level for the organization and personal. If KPI element is more important on personal performance or organizaiton the weight given will also relatively bigger compared to other KPI elements.

2. Weight given based on collective agreement between superior or assesor and employees by referring torelated organization or working unit working plan and target.

3. Smalles weight provided for every KPI’s element is 5%

4. Total weight from all KPI element is 100%.

Performance realization achivement towards implemented target assessment was referring to measurement scale regulated below:

EMPLoyEES WELfARE AnD EqUALITyBank Kesejahteraan holds tagline of ”Welfare with Us”. The tagline is applied bot for internal or external company’s interest. At internal environment, welfare condition is reflected through several system to provide appreciation towards employees performance result from remuneration system as well as employes rewards provision as achievement recognition and professionalism.

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

184 185

SISTEM REMUnERASIBank Kesejahteraan senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui pemberian kompensasi kepada setiap pegawai sesuai dengan pencapaian kinerja dari setiap pegawai. Sejalan dengan persaingan yang semakin ketat, Bank Kesejahteraan juga berupaya untuk menciptakan paket dan sistem remunerasi serta tunjangan yang lebih atraktif dan kompetitif. Pemberian paket remunerasi tersebut terus di-review secara periodik untuk memastikan pegawai dan kesejahteraan pegawai Bank Kesejahteraan berada pada kondisi yang kompetitif sesuai dengan dengan perkembangan bisnis dan industri perbankan.

Sistem remunerasi dan tunjangan yang diperoleh setiap pegawai Bank Kesejahteraan termasuk dalam bentuk tunjangan yang dibayarkan Bank dan fasilitas pinjaman bagi pegawai. Penetapan sistem remunerasi yang diperoleh pegawai Bank Kesejahteraan dirumuskan berdasarkan jenjang kepangkatan (grade1 sampai dengan grade 15) dan disusun berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan BPP Sistem Imbalan jasa no 90/2011/SK tanggal 20 juli 2011. Pada tahun 2012, manajemen Bank Kesejahteraan menyetujui perbaikan kesejahteraan pegawai dengan melakukan penyesuaian gaji pokok, tunjangan, dan lainnya yang disesuaikan dengan kenaikan inflasi dan lainnya sebesar 27%.

Imbalan jasa yang diberikan kepada setiap pegawai ditentukan berdasarkan:

● Status kepegawaian dari pegawai yang bersangkutan ● Pangkat/grade yang ditetapkan oleh Bank ● Target bagi tenaga pemasar ● Prestasi kerja dari pegawai ● Domisili/daerah kerja ● jabatan yang dipercayakan oleh Bank

Komponen paket imbalan jasa terdiri dari : ● Penghasilan netto gaji bulanan merupakan penjumlahan dari

gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang termasuk dalam komponen gaji.

● Bantuan/fasilitas/tunjangan lain di luar gaji dan jaminan social. ● Insentif yang diberikan pada saat tertentu dengan

mempertimbangkan kinerja perusahaan dan kinerja pegawai dalam bentuk bonus dan jasa produksi.

● fasilitas tertentu lainnya yang melekat pada tugas dan jabatan. ● Pajak pendapatan yang ditanggung sepenuhnya oleh Bank.

Komponen gaji/penghasilan bulanan terdiri dari :

● gaji pokok ● Tunjangan jabatan. ● Tunjangan makan/transport ● Tunjangan kesehatan. ● Tunjangan leasing (untuk jabatan tertentu) ● Tunjangan pajak. ● Upah lembur (diberikan kepada pegawai yg berhak lembur bagi

pegawai Clerical (petugas administrasi) dan non Clerical ( pegawai Dasar).

Bentuk kesejahteraan pegawai yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan di luar komponen penghasilan bulanan, juga diberikan dalam bentuk fasilitas lainnya, antara lain:

● fasilitas Kesehatan1. Penggantian Pembelian Kacamata dan Biaya Perawatan gigi Diberikan kepada kepada pegawai tetap atau pegawai kontrak

yang telah bekerja selama 2 (dua) tahun yang besarnya ditentukan berdasarkan grade.

2. Penggantian Biaya Melahirkan Diberikan kepada pegawai tetap untuk membantu biaya

melahirkan putra pertama, kedua dan ketiga dengan besar biaya penggantian yang ditentukan oleh grade.

3. Asuransi Rawat Inap Diberikan kepada pegawai tetap dengan biaya tarif rawat

inap yang disesuaikan dengan grade.

● fasilitas PerumahanDiberikan kepada Pimpinan cabang atau Wakil pimpinan cabang yang berasal dari luar daerah dimana cabang tersebut berada.

● Tunjangan hari RayaDiberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap dan bagi pegawai kontrak dengan masa kerja lebih dari tiga bulan dengan besaran sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan internal yang berlaku

● Tunjangan Pendidikan/Anak SekolahDiberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap untuk membantu menjamin tersedianya fasilitas pendidikan bagi keluarganya.

● Tunjangan cutiDiberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap atau pegawai yang telah bekerja sekurang kurangnya 12 (dua belas) bulan dengan besarnya tunjangan cuti sebesar satu kali gaji pokok.

● Pinjaman Pegawaifasilitas yang diberikan kepada pegawai yang telah berstatus tetap dengan masa kerja tertentu dan jangka waktu pinjaman yang telah diatur dalam ketentuan tersendiri dengan peruntukan antara lainmeliputi pinjaman anak sekolah, pinjaman kepemilikan kendaraan bermotor, pinjaman kepemilikan rumah.

● Sumbangan SosialDalam hal-hal sosial, Bank Kesejahteraan juga memberikan sumbangan sebagai bentuk partisipasi aktif dari Bank Kesejahteraan kepada pegawai yang terwujud melalui:1. Sumbangan Pernikahan

Diberikan kepada pegawai sebagai ungkapan suka cita saat pernikahan pertama.

2. Sumbangan Duka citaDiberikan kepada pegawai sebagai ungkapan bela sungkawa karena anggota keluarganya (istri/suami, anak, serta orang tua kandung).

3. Pegawai yang Meninggal Dunia4. Sumbangan Musibah Bencana Alam (gempa, tanah longsor,

banjir, kebakaran).

REMUnERATIon SySTEMBank Kesejahteraan is always committed to enhance employees welfare through every employee performance. Besides in accordance with tighter competition, Bank Kesejahteraan will also aim to deliver more attractive and competitive remuneration package, system as well as allowance. The remuneration package distirbution hsa to ber periodically reviewed to ensure Bank Kesejaheraaan’s employees’ welfare placed on competitive condition pursuant to banking industry business growth.

Remuneration and allowance system obtained by every employee including on allowance paid to the Bank and other employees loan facility. Remuneration system implementation obtained by Bank Kesejehateraan is formulated pursuant to position level (grade 1 – 15) and formulated as implemented competency referring BPP Service fee System no. 90/2011/SK dated july 20th, 2012. In 2011 Bank Kesejahteraan’s managemetn approved employees’ welfare improvement by conducting basic salary adjustment, allowance and other costs adjusted to inflation and other services raising 27%.

yield provided by every employees was implemented referring to:

● Respective employees employment status ● grade implemented by the Bank ● Marketing officer target ● Employees working precentation ● Workign domicile/area ● Trusted position by the Bank

Recompense package consists of: ● Monthly salary net income that is result of basic salary added

with other allowance including on salary component.

● other grant/facility/allowance outside salary and social insurance ● Incentive provided at particular time by considering company

and employees’ performance in form of incentives and production fee.

● Particular facility attached on the duties and position ● Income tax fully paid by the company.

Monthly salary/remuneration consists of : ● Basic Salary ● Position Allowance ● Transport/Eat Allowance ● health Allowance ● Leasing Allowance (for particular position) ● Tax Alloance ● overtime Incentive (given to clerical and non-clerical employees

that reserve the right to perform overtime work.

Realizaiton of employees’ welfare provided by Bank Kesejahteraan outside monthly income component, also provided on other facilities, such as:

● health facility1. Eyeglasses Purchase and Teeth Treatment Expense

Reimbursement Provided to permanent or employee with more than 2 years

working period that the amount is decided referring to grade.2. Maternity Expense Reimbusement Provided to permanent or employee with more than 2 years

working period that the amount is decided referring to grade.

3. Inpatient Insurance Provided to permanetn employee with inpatient tariff expense

adjsuted with grade.

● housing facilityProvided to head of Branch office or vice of head of Branch office from any area outside the Branch office location.

● Religous feast AllowanceProvided to permanent employees and employee with more than three months working period that the amount at least referring to applicable regulation and/or internal policy.

● Education/Student AllowanceProvided to permanent employee to support education facility availability for his/her family.

● Leave AllowanceProvided for permanent employees or employee with more than 12 (twelve) months working period where amount of leave allowance as much as one time basic salary.

● Employees Loanfacility provided to permanent employee with particular working period and loan’s maturity time has been regulated under separated terms with the purpose as of children education, motor vehicle purchase and house ownership loans.

● Social Donationon social aspects, Bank Kesejahteraan also provided donation as form of Bank Kesejahteraan’s active participation to the employees that were realzied throughout:1. Wedding grant Provided to employee as delightful joy expression at first

wedding.2. grief grant Provided to employee as grief expression on family member

loss (wife/husband, children and parents)

3. Passed-away employee4. natural Disaster Donation (earthquake, landslide, flood, fire).

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

186 187

Mekanisme penetapan pegawai yang berhak mendapatkan Direksi Reward dilakukan melalui mekanisme:

Keterangan:1) Direksi menetapkan kebijakan untuk memberikan Direksi

Reward2) Penetapan kriteria persyaratan ditetapkan oleh Komite

Manajemen Kepegawaian (KMK) yang dilihat dari hasil penilaian KPI dan ketertiban pegawai yang bersangkutan (tidak adanya Surat Peringatan yang diterima sepanjang tahun 2012 dan tingkat kedisiplinan yang baik).

3) Divisi SDM menyampaikan kriteria tersebut kepada seluruh unit kerja dan cabang untuk meminta meminta usulan dan setiap pimpinan unit kerja atau kantor cabang untuk mengusulkan nama-nama pegawai yang di nominasikan untuk memperoleh reward.

4) Seluruh pimpinan unit kerja dan kantor cabang menyampaikan nominasi seluruh nama pegawai yang direkomendasikan untuk menerima reward.

5) Divisi SDM menyampaikan seluruh nama-nama pegawai yang diusulkan oleh seluruh unit kerja atau cabang ke dalam Komite Manajemen Kepegawaian (KMK).

6) Komite Manajemen Kepegawaian (KMK) melakukan seleksi atas seluruh nama yang masuk sebagai nominasi untuk diusulkan kepada Direksi dan Direksi akan memutuskan nama pegawai yang berhak memperoleh reward berdasarkan keputusan Rapat Direksi.

Employees’ reward implementation mechanism that reserves the right to obtain BoD Award was carried through following mechanism:

notes:

1) The BoD implemented BoD Reward policy.

2) Requirement criteria implemented by Employment Management committee that indicated from KPI Assessment result and respective employees’ obediance (no notification Letter received in 2011 and disciplinary rate is good).

3) hR Division disclosed the criteria to all working units and branch office to as for recommendation from every working unit to propose employees’ name to be awarded.

4) All of head of Working Unit and Branch office addressed recommended employes name to receive reward.

5) hR Divison delivers all of proposed by all working unit or other branch office under the Employment Management committee.

6) Employment Management committee perform selection on all name listed as nomination to be proposed to the Boc and BoD that will alter decided on these name that reserves the right to recieve reward based on BoD Meeting Decision.

Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2012Sesuai dengan besarnya bentuk dan paket remunerasi yang dilihat dari gaji, maka perbandingan rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut:1. Perbandingan rasio gaji tertinggi dengan gaji terendah khusus

untuk pegawai tetap sampai dengan batas pelaksana adalah 11.4 : 1

2. Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji terendah adalah 1.2 : 1

3. Perbandingan rasio gaji komisaris tertinggi dengan gaji terendah adalah 1.1 : 1

4. Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji pegawai tertinggi adalah 2.7 :1

REWARD & PUnIShMEnTBank Kesejahteraan menyadari b\ahwa keberadaan pegawai Bank Kesejahteraan menjadi aset penting bagi perusahaan. Selain pemberian program remunerasi dan promosi yang adil dan transparan sebagai wujud apresiasi dan pengakuan perusahaan terhadap kinerja pegawai, Bank Kesejahteraan juga menyiapkan berbagai kerangka penghargaan yang dibentuk dan diberikan kepada pegawai melalui:

1. jasa ProduksiBentuk penghargaan yang diberikan Bank Kesejahteraan atas keberhasilan peningkatan produktifitas pegawai yang dikaitkan dengan pencapaian laba perusahaan atas dasar pencapaian KPI baik individu maupun kelompok (team).

Pada tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah memberikan jasa produksi kepada seluruh pegawai baik atas dasar KPI individu maupun tim sesuai dengan peningkatan sebesar 11% dari periode sebelumnya sesuai dengan pencapaian kinerja perusahaan yang semakin membaik.

2. Bonus/RewardBonus/Reward yang diberikan kepada setiap pegawai dengan prestasi kerja individu terbaik yang disesuaikan dengan pencapaian laba perusahaan berupa pemberian imbalan yang bersifat luar biasa bentuknya dan diberikan dalam bentuk tambahan pendapatan, pendidikan maupun paket wisata.

Kebijakan Reward tahun 2012 diberikan dalam bentuk apresiasi, penghargaan Direksi Reward Direksi) dan penghargaan masa kerja. Penerapan reward di tahun 2012 telah diberikan dalam bentuk:

a. Apresiasi kepada 7 pegawai yang telah berhasil menyelesaikan program switching ATM dengan baik dan tepat waktu.

b. Penghargaan Direksi (Direksi Award) yang didasarkan pada penilaian KPI tahun 2012 dan telah diberikan kepada 44 (empat puluh empat) pegawai mendapat paket wisata ke Bangkok, 14 (empat belas) pegawai yang mendapatkan paket wisata ke Beijing-china, dan 10 (sepuluh) pegawai yang mendapatkan paket wisata ke Sydney, Australia

Salary Comparison 2012Referring to remuneration package form and amount, the comparison between highest and lowest salary at Bank Kesejahteraan, as follows:

1. highest and lowest salary ratio comparison for permanent to operator employees is 11.4:1

2. highest and lowest BoD salary comparison comparison 1.2:1

3. highest and lowest Boc salary i comparison s 1.1:1

4. highest BoD salary and highest employee salary comparison is 2.7.1

REWARD & PUnIShMEnTBank Kesejahteraan awares that the employees existence becomes significant asset for the company. Besides providing equal and transparent remuneration and promotion program as the realization of company’s appreciation and recognition towards employee’s performance, Bank Kesejahteraan also prepares several awarding framework that were established and awarded to the employees throughout:1. Production fee

Kind of appreciation provided by Bank Kesejahteraan on employees’ productivities improvement achievement related with company’s income achievement based on KPI, both personal or team.

In 2012, Bank Kesejahteraan delivered production fee to all employees based on personal or team KPI with 11% increase compared to previous year with better company’s performance achievement.

2. Bonus/RewardBonus/Reward provided to every employee with best individual working achievement adjusted with company’s income achievement in form of extraordinary reward provision and handed in form of additional income, education or tour package.

Reward policy 2012 is provided in form of appreciation, award (BoD Reward) and employment period reward. Reward implementation in 2012 had been delivered in form of:

a. Appreciation to 7 employees thath succeeded in completing ATM Switching program in timely and appropriate manners.

b. BoD award based on KPI assessment 2012 and had been delivered to 44 (fourty four) employees) awarded Tour Package to Bankokg and 14 (fourteen) employees awared Tour Package to Beijing – china, while 10 (ten) employees awarded Tour Package to Sydney, Australia.

DireksiBoard of Directors

Komite Manajemen Kepegawaian (KMK)Employment Management Committee

Divisi Sumber Daya Manusia (DISDM)Human Resources Division (HR Division)

Seluruh Pimpinan Unit Kerja dan Kantor CabangAll of Head of Working Unit and Branch Office

1 6

2 5

3 4

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

188 189

c. Penghargaan Masa Kerja diberikan kepada 12 (dua belas) orang pegawai yang telah memiliki masa kerja 20 tahun.

d. Selain reward yang diberikan kepada individu, pada tahun 2012 Bank Kesejahteraan juga memberikan reward kepada 1 (satu) kantor cabang yaitu Kantor cabang Padang dan 1 (satu) Kantor cabang Pembantu yaitu Kantor cabang Pembantu Kebayoran atas dasar pencapaian kinerja yang sangat baik dilihat dari beberapa aspek penilaian selama tahun 2012.

Selain penghargaan yang diberikan manajemen Bank Kesejahteraan kepada pegawai, dalam menjunjung komitmen transparansi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia di Bank Kesejahteraan, maka manajemen juga telah menetapkan penerapan punishment bagi pegawai yang dinilai secara obyektif telah melakukan pelanggaran dan/atau penyimpangan ketentuan Bank Kesejahteraan. Penerapan punishment dilakukan mengacu kepada BPP Tata Tertib & Sanksi no 52/2010/SK tanggal 22 April 2010 dan SK Direksi no. 24/2012/SK tanggal 1 juni 2012 perihal tanggung jawab pegawai dan pimpinan unit dalam pengelolaan risiko operasional bank meliputi dari jenis pelanggaran dan sanksi yang terdiri dari surat teguran, surat peringatan pertama, kedua & ketiga/terakhir, dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.

Selama tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah memberikan punishment berupa surat teguran kepada 15 (lima belas) pegawai, surat peringatan 1 (SP-1) kepada 3 (tiga) orang pegawai, surat peringatan 2 (SP-2) kepada 1 (satu) orang pegawai dan surat peringatan 3 (SP-3) kepada 2 (dua) orang pegawai. Semua surat surat teguran dan surat peringatan yang diberikan Bank Kesejahteraan di tahun 2012 adalah pemberian punihment untuk pelanggaran yang berkaitan dengan tingkat kedisipinan dan administratif. Dengan kata lain, sepanjang tahun 2012 tidak ditemukan pelanggaran yang bersifat fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pegawai. Untuk meminimalisir adanya penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan pegawai, maka seluruh manajemen Bank Kesejahteraan terus melakukan pembinaan melalui komunikasi langsung dalam forum morning briefing secara periodik dan berkesinambungan untuk saling membangun kesadaran terhadap budaya kepatuhan terhadap setiap ketentuan yang ditetapkan Bank Kesejahteraan.

SUMBER DAyA MAnUSIA BAnK KESEjAhTERAAn DI MASA MEnDATAngPerkembangan bisnis dan aktivitas usaha di masa mendatang menjadi tuntutan mutlak bagi Bank Kesejahteraan untuk terus fokus melakukan perbaikan sekaligus pengembangan dalam mempersiapkan sumber daya manusia sebagai salah satu kekuatan infrastruktur perusahaan. Dengan semangat transformasi yang bergerak secara sustainable, maka di tahun 2013 Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia telah menetapkan beberapa kebijakan di bidang sumber daya manusia untuk mendukung seluruh strategi inisiatif perusahaan antara lain:

● Pengembangan infrastuktur melalui penyempurnaan struktur organisasi, peraturan dan kebijakan sumber daya manusia untuk mendukung otomasi proses bisnis dan kesejahteraan pegawai.

● Memperkuat kompetensi pegawai baik secara tekni maupun non teknis melalui berbagai program pembinaan dan pendidikan sesuai dengan kebutuhan organisasi terkait pengembangan jaringan kantor dan bisnis Bank Kesejahteraan.

● Perbaikan dalam penyusunan jenjang karir dalam rangka kaderisasi pimpinan melalui program talent scouting dan MMDP.

● Penguatan internalisasi budaya kerja kepada seluruh pegawai Bank Kesejahteraa.

● Penyempurnaan pelaksanaan program Corporate Social responsibility Bank Kesejahteraan yang dapat berkembangan secara berkelanjutan sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas.

fUngSI KESEKRETARIATAnSekretaris Bank Kesejahteraan berada di bawah Divisi Sumber Daya Manusia yang mengemban fungsi dan tanggung jawab dalam penyusunan dan menatausahakan dokumentasi segala kebijakan, perencanaan, dan melakukan komunikasi dengan segala pihak demi kepentingan perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, sekretaris perusahaan dibantu oleh segala pihak dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal Bank Kesejahteraan agar dapat mengakomodir segala kepentingan dari segenap pemangku kepentingan.

hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan Bank Kesejahteraan untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional serta hal-hal lain yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Segala hubungan tersebut dilakukan antara lain melalui kegiatan pertemuan pembahasan kinerja, penyampaian laporan keuangan secara periodik.

Sesuai dengan penyempurnaan SK jobdesc no. 58/2012/SK-SDM tgl 11 juni 2012. maka fungsi utama Bidang Kesekretariatan adalah melakukan kegiatan administrasi dokumen perusahaan, memastikan terlaksananya kegiatan RUPS, pencatatan saham-saham yang diterbitkan, serta pelaporan/tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berwenang dan memastikan dukungan ekspedisi bagi seluruh unit kerja di Kantor Pusat. Sedangkan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab Bidang Kesekretariatan, meliputi:

● Menatausahakan administrasi seluruh dokumen penting perusahaan

● Memastikan terlaksananya kegiatan RUPS/RUPS Luar Biasa termasuk pencatatan saham saham yang diterbitkan serta pelaporan atau tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berwenang.

● Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social responsibility) Bank Kesejahteraan.

● Memberikan dukungan administrasi dan ekspedisi surat menyurat di Kantor Pusat.

Selain melakukan hubungan dengan seluruh stakeholders, fungsi kesekretariatan juga melakukan fungsi dalam menyebarluaskan segala informasi mengenai Bank Kesejahteraan kepada segenap pegawai Bank Kesejahteraan sebagai salah satu elemen penting. Informasi yang disampaikan dapat dilakukan melalui berbagai media maupun forum internal.

c. Working Period Award handed to 12 (twelve) employees that holds 20 years working period.

d. Besides reward provided to personal, in 2012, Bank Kesejahteraan also provided reward to 1 (one) Branch office that is Padang Branch office and 1 (one) Supporting Branch office at Kebayoran Supporting Branch office based on excellente performance indicators in 2012.

Every reward provided by Bank Kesejahteraan management to the employees in supporting transparency commitment at human resources development and management at Bank Kesejahteraan, that the management also implements punishment mechanism for any employee considered objectively perform violation and/or deviate from Bank Kesejahteraan’s regulation. Punishment implementation is referring to BPP order & Sanction no. 52/2010/SK dated April 22nd, 2012 and BoD Decree no. 24/2012/SK dated june 1st, 2012 regarding employees and head of Working Unit responsibility in managing bank’s operational risk including violation type and sacntion consists of notification letter, first, second, third/lat warning letter and sanction imposed referring to implemented violation level.

In 2012, Bank Kesejahteraan imposed punishment to 14 (fifteen) employees at he implementation of 1 (SP – 1_ to 3 (three) employees, second notification letter (SP – 2) to 1 (one) employee and third notification Letter (Sp – 3) to 2 (two) employees. All of the letters provided by Bank Kesejahteraan in 2012 were pubishment notification regarding regulation violation. To minimize violation or regulation tresspass performed by employee, the Bank Kesejahteraan’s management will always performing development program through direct communication at morning briefing forum periodically and in sustainable manner to raise awareness each other as well developing complicane cultre towards every regulation implemented by Bank Kesejahteraan.

BAnK’S hUMAn RESoURcES fUTURE WELfAREBusiness activity and development in the future becomes necessary demand for Bank Kesejahteraan to stay focus in performing imrpovement as well as development to prepare human resources as one of company’s infrastructure forces that sustainably moeves, that in 2013, Bank Kesejahteraan through human Resources Division will implement several policies on human Resources aspect to support company’s strategic initative:

● Infrastructure development through organizational structure, human resources regulation and policy refinement to support business process automation and employees’ welfare.

● Reinforcing employees competency both technically or non-technically through several education and development programs referring to related organization needs regarding Bank Kesejahteraan’s office network and business expansion.

● career path formulation improvement regarding leaderhip regeneration through talent scouting and MMDP program.

● corporate culture internalization reinforecement to all Bank Kesejahteraan’s employees.

● Bank Kesejahteraan’s corporate Social Responsibility program implementation refinement to be continuously developed to provide added value for public.

SEcRETARIAT fUncTIonBank Kesejahteraan’s secretary placed under human Resource Division that holds duties and responsibilities in organizing and administering documentation of company’s policy, planning as well as performing communication wtih all parties on behalf of company’s interest. In implementing its duties, the corporate Secretary is assisted by all parties in establishing communicaiton with Bank Kesejahteraan’s internal and external parties to acommodate every stakeholder’s interest.

Relationship with external party is appropriately maintained especially to comply with Bank Kesejahteraan’s obligation in disclosing company’s information, operational activity and other related information needed by the stakeholders. Every relationship is performed such as through performance discussion meeting activity, periodic financial statement disclosure.

Pursuant to Amendment of jobdesk SK no. 58/2012/SK – SDM dated june 11th, 2012, main function of Secretariat function is performing company’s document administration activity, ensure gMS activity implementation, issued shares register as well as disclosure/follow-up to authorities and ensure that expedition support for every working unit at head office. While, primary duties that becomes Secretariat Division responsibility is including:

● Administering every company’s important document.

● Ensuring the implementation of gMS/EgMS activities including initial public offering issued as well as reporting or follow-up to the authirities.

● Responsible on corporate Social Responsibility activity implementation at Bank Kesejahteraan.

● Providing adminsitrative and mailing expedition at head office.

Besides establishing relationship with all stakeholders, secretarial function also peforms function in distribution every information related to Bank Kesejahteraan to every employee as one of important elements. Disclosed information can be accessed through several media or internal forum.

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

190 191

jalinan hubungan yang berkelanjutan dengan seluruh pemangku kepentingan selalui mengiringi pertumbuhan Bank Kesejahteraan yang sekaligus menunjukkan komitmen yang kuat dari manajemen dan setiap insan pegawai Bank Kesejahteraan untuk memberikan manfaat dan nilai tambah yang terus berkelanjutan. Selain sebagai bentuk kepedulian yang dibangun Bank Kesejahteraan, program cSR menjadi wujud apresiasi kepada masyarakat atas kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan atas proses bisnis Bank Kesejahteraan sehingga Bank Kesejahteraan mampu menunjukkan eksistensinya dalam meraih prestasi atas perjalanan kinerja Bank Kesejahteraan yang sustainable.

Melalui berbagai media dan pendekatan untuk memperkuat kinerja ekonomi maupun sosial, Bank Kesejahteraan berharap dapat memaksimalkan perolehan keuntungan dengan hubungan kemitraan bersama seluruh gerakan koperasi dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan Indonesia. hal tersebut dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan menempatkan program cSR sebagai program jangka panjang perusahaan. Sebagai bank yang memiliki visi dan misi untuk

menjadi bank kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat luas sebagai peran aktif untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai negeri Sipil beserta keluarganya, maka kegiatan cSR yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dilandasi dengan semangat untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

fokus terhadap kegiatan pendidikan ini dipilih karena saat ini fokus bisnis Bank Kesejahteraan adalah menjalin kemitraan dengan koperasi pegawai negeri dimana kebutuhan anggota koperasi tersebut juga tidak terlepas di dalamnya dari unsur kebutuhan terhadap pendidikan dan kesehatan. Selain hal tersebut, Bank Kesejahteraan juga tidak mengesampingkan fokusnya dalam menjaga serta membina hubungan yang selaras dan harmonis secara berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan lainnya, seperti para karyawan, pemegang saham, komunitas sekitar di Bank Kesejahteraan, dan para nasabah yang menjadi kunci dari segala aktivitas layanan perbankan yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan.

Sebagai bentuk komitmen Bank Kesejahteraan dalam implementasi kegiatan cSR, maka setiap tahun Bank selalu menyediakan anggaran yang cukup dalam mendukung program cSR yang dibangun. Perusahaan menyadari bahwa kinerja perusahaan harus memberikan dampak positif yang berkelanjutan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut pada akhirnya menjadi dukungan kembali bagi pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan. Untuk mewujudkan hal tersebut, sepanjang tahun 2012 Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aksi sosial, antara lain sebagai berikut:

PRogRAM PEDULI PEnDIDIKAnPendidikan menjadi salah satu jalan yang mampu menciptakan dan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi untuk membangun kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan yang semakin baik akan menjadi tonggak bagi perbaikan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, Bank Kesejahteraan selalu berkomitmen untuk ikut menjadi bagian dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang dilakukan melalui:

● Menjalin kerjasama melalui pemberian bantuan biaya dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan promosi bersama anggota Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) sesuai dengan perjanjian Bank Kesejahteraan no.06/2012/PER dan perjanjian IKPRI no. 107/D-Iv/Iv/2012 tanggal 11 juni 2012.hingga pada akhir tahun 2012 Bank Kesejahteraan telah memberikan biaya pendidikan dan promosi sebesar Rp390 juta kepada 26 anggota IKPRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

● Program pemberian beasiswa kepada putra/putri berprestasi dari keluarga gerakan koperasi yang menjadi nasabah Bank Kesejahteraan.

● Memberikan perangkat perlengkapan pendidikan baik berupa laptop, Pc komputer, printer, peralatan sekolah, maupun buku-buku pelajaran kepada sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi dan kesempatan yang sama dalam memperkaya pengetahuan, peningkatan kualitas, dan kreativitas anak didik.

Sustainable relationship with every stakeholder always assist Bank Kesejahteraan’s growth that indicates commitment from the management and Bank Kesejahteraan’s employees to provide benefit and added-vakue in sustainable manners. Besides as form of Bank Kesejahteraan established awareness, cSR program also became appreciation to the society for their trust and support provided on bank’s business support that Bank Kesejahteraan was able to represent its existence in obtaining accomplishment on Bank Kesejahteraan’s Performance journey.

Through several idae and approach to strengthen economy and social performance approaches, Bank Kesejahteraan is expected to support optimum profit by establishing partnership woth every cooperative movement that support the Indonesian Development objective. This is performed through current generation’s needs without sacrifying future generation’s interest. Therefore, Bank Kesejahteraan places cSR program as company’s long-term program to be proud bank of public servant, cooperative and public as company’s active role in enhancing Public Servant and their families

welfare, that cSR acitivities performed by Bank Kesejahteraan is grounded on spriti to realize the vision and mission, especially in healtha and education aspect.

focus on educational activity is chosen that today Bank Kesejahteraan’s business focus is to establish partnership with public servant cooperative where the cooperative members’ needs can not be separted from basic needs on education and health aspects. Besides, Bank Kesejahteraan also does not ignore its focus on preserving and developing harmonious as well as sustainable relationship with other stakeholders, such as employees, shareholders, local community surrounding Bank Kesejahteraans’s area as well as the customers that become main element on every banking service acitivty provided by Bank Kesejahteraan.

As Bank Kesejahteraan’s commitment in implementing cSR activity, every year the Bank allocate appropriate budget to support established cSR program. The company awares that the company’s performance has to provide sustainable positive impact towards public welfare improvement. The public welfare improvement is finally also becomes continuous support for Bank Kesejahteraan’s business development. To realize the vision, in 2012, Bank Kesejahteraan performed several social activities, such as:

EDUcATIon cARE PRogRAMEducation becomes one way to establish and prepare high-qualified youth to build natin’s progress. Better education quality will be milestone for publics’ welfare. In accordance to that condition, Bank Kesejahteraan is always committed to particiapte in improving Indonesian education quality performed through several actions, as follows:

● Establishing partnership through grants allocation related to activity and promotion implementation altogether with member of Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) under Bank Kesejahteraan Agreement no. 06/2012/PER and IKPRI Agreement no. 107/D-Iv/Iv/2012 dated june 11th, 2012.As end of 2012, Bank Kesejahteraan has allocated promotion and education budget amounted to Rp390 million for 26 IKPRI members spread all over Indonesia.

● Scholarship program for Excellent children from cooperative movement that also becomes Bank Kesejahteraan’s customer.

● giving away education infrastructure suh as laptop, Pc, computer, school equipment as wels school books to the schools to share motivation and equal opportunity in expanding knowledge, quality improvement as well as student’s creativity.

“Turut menjadi bagian dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang sejahtera menjadi tujuan dalam setiap langkah perkembangan Bank Kesejahteraan.”

“taking part on wealth Indonesian society development that also becomes objectives of Bank Kesejahteraan’s every growing step”

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (CSR)Corporate Social Responsibilities (CSR)

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

192 193

Seluruh kebijakan yang mengatur tersebut telah tertuang dalam Buku Peraturan Perusahaan 2012-2014 yang telah diperbarui dan disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI jakarta sejak bulan Agustus 2012, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:

● Ketentuan fasilitas kesejahteraan pegawai bagi pegawai tetap, pegawai kontrak, dan keluarga pegawai.

● fasilitas kesehatan meliputi fasilitas rawat inap, tunjangan pengobatan rawat jalan, penggantian biaya perawatan mata, gigi, dan persalinan.

● fasilitas sosial yang meliputi fasilitas peribadatan, olah raga, dan kesenian yang disediakan dalam rangka memberikan nilai tambah dan manfaat lebih bagi kesejahteraan pegawai.

Wujud komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam hal kesehatan dan keselamatan untuk setiap pegawai juga telah dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Sistem Imbalan jasa sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi no. 90/2011/SK tanggal 20 juli 2011.

Adapun pokok-pokok penjelasan terkait fasilitas kesehatan pegawai dan keselamatan kerja pegawai yang diatur di dalam BPP tersebut, antara lain:

KESEhATAn PEgAWAIKebijakan untuk menjamin kesehatan pegawai dilakukan melalui beberapa pemberian bantuan kesehatan yang meliputi:

1. Bantuan Pembelian Kaca Mata dan Biaya Perawatan GigiBantuan pembelian kacamata dan perawatan gigi diberikan kepada pegawai dengan status pegawai tetap untuk membantu pegawai yang berdasarkan alasan medis perlu menggunakan kacamata dan/atau perlu mendapatkan perawatan gigi.

2. Bantuan Biaya Melahirkan Bantuan biaya melahirkan diberikan kepada setiap pegawai dengan status pegawai tetap di Bank Kesejahteraan untuk membantu biaya kelahiran anak pertama, kedua, dan ketiga sesuai dengan ketentuan Bank. Khusus bagi pegawai wanita, bantuan biaya melahirkan diberikan apabila suami pegawai yang bersangkutan tidak mendapatkan bantuan istri melahirkan di kantor tempatnya bekerja dengan melampirkan surat keterangan dari kantor tempat suami pegawai yang bersangkutan bekerja.

3. Asuransi Rawat InapPemberian asuransi rawat inap akan diberikan kepada setiap pegawai dengan status pegawai tetap dan kepada pasangan (suami atau istri pegawai tersebut) dengan tarif asuransi rawat inap disesuaikan dengan tingkat grade pegawai yang bersangkutan dan MoU dengan pihak asuransi pada tahun tersebut.

● Dalam rangka menciptakan sumber daya berkualitas yang memiliki pemahaman dalam lingkup kerja di sektor perbankan sejak dini, Bank Kesejahteraan memberikan kesempatan pada siswa/siswi untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan.

● Menjalin kerjasama dengan IKoPIn (Institut Manajemen Koperasi Indonesia) untuk memberikan beasiswa kepada putra/putri berprestasi dari pengurus seluruh gerakan koperasi.

PRogRAM PEDULI KESEhATAnBentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam bidang kesehatan untuk memberikan manfaat dan nilai lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui:

● Pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat umum yang diselenggarakan pada tanggal 23 februari 2012 dan kegiatan donor darah pada tanggal 24 februari 2012 dalam rangka menyambut hari jadi Bank Kesejahteraan ke-20 tahun.

● Pengadaan 1 (satu) unit Mobil Unit Donor Darah (UDD) kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

● Pemberian bantuan berupa bahan makanan pokok kepada masyarakat prasejahtera di lingkungan sekitar kantor pusat Bank Kesejahteraan pada tanggal 27 februari 2012.

● Pemberian bantuan pengobatan kepada penderita kanker

PRogRAM PEDULI IBADAhKeberhasilan pembangunan ekonomi nasional ditunjang pula melalui kematangan kualitas moral manusia yang lebih baik serta didukung dengan tingkat kesejahteraan hidupnya. Menyadari akan hal tersebut, Bank Kesejahteraan juga turut melaksanakan kegiatan cSR berupa santunan kepada masyarakat yang kurang mampu melalui pemberian hewan qurban berupa 1 (satu) ekor sapi kepada Masjid Sunda Kelapa, jakarta Pusat dalam rangka perayaan hari Raya Idul Adha 1433 h.

PEMBERIAn DAnA UnTUK KEgIATAn PoLITIKSepanjang tahun 2012, Bank telah menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (cSR) yang diimplementasikan melalui berbagai kegiatan baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ibadah untuk membangun dan mewujudkan komitmen Bank Kesejahteraan dalam memberikan nilai tambah dan manfaat yang sustainable bagi setiap pemangku kepentingan atas proses bisnis Bank. namun demikian, seluruh kegiatan sosial yang dilakukan sepanjang tahun tidak termasuk dalam kegiatan politik sehingga Bank Kesejahteraan tidak memberikan atau mengalokasikan dana untuk kegiatan politik.

KEBIjAKAn cSR TERKAIT KEPEgAWAIAnSetiap insan pegawai Bank Kesejahteraan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam memberikan manfaat dan nilai tambah bagi setiap pemangku kepentingan. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan melalui segenap manajemen berkomitmen untuk dapat memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi pegawai di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan melalui berbagai kebijakan cSR terkait ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

● To create qualified human resources that holds early, banking serctor understanding, Bank Kesejahteraan provides opportunity to the students to perform field Working Practice at bank Kesejahteraan’s working area.

● Establishing partnership with IKoPIn (Indonesian cooperative Management Isntitute) to provide scholarship to excellent children of every cooperative movement.

hEALTh cARE PRogRAMform of Bank Kesejahteraan’s support and care on health aspect to provide benefit and added value for external and internal environment realized by Bank Kesejahteraan as follows:

● fre medical check-up for public held at february 23rd, 2012 and blood transfusion activity at february 24th, 2012 to celebrate Bank Kesejahteraan 20th Anniversary.

● 1 (one) Blood Transfusion car procurement to Palang Merah Indonesia.

● Donation in form of basic groceries needs to less advantage society at Bank Kesejahteraan’s head office surrounding area at february 27th, 2012.

● cancer Treatment Assistance.

WoRShIP cARE PRogRAMnational economy development success is also supported by better human moral quality and maturity as well as supported by its living welfare. considering such condition, Bank Kesejaheraan also performed cSR activity in form of donation for less-advantage society through sacrificial animal donation of 1 (one) cow to Sunda Kelapa Mosque, central jakarta in celebrating Ied Adha 1433 h.

fUnD PRovISIon foR PoLITIcAL AcTIvITyIn 2012, Bank has implemented corporate social responsibility (cSR) activity implemented through several activities both on education, health or religious aspects tu establish and realize Bank Kesejahteraan’s commitment in providing added-value and sustainable benefit for every stakeholder on Bank’s business process. Thus, ell of social acitivity performed in one year did not include political activity that Bank Kesejahteraan does not provide or allocate fund for political activity.

cSR PoLIcy REgARDIng EMPLoyMEnTEvery of Bank Kesejahteraan’s people is integrated part of Bank Kesejahteraan’s success in providing added value and benefit for every stakeholder. Therefore, Bank Kesejahteraan through the management is committed to provide beneficiary added value for employees at Bank Kesejahteraan’s neighborhood through cSR policy on employment, health and occupational safety aspects.

All of the policy that regulates above mentioned aspects are stated on the corporate Manual Book 2012 – 2014 that has been renewed and approved by Manpower and Transmigration Agency of DKI jakarta Provincial government since August 2012, with main provisions as follows:

● Employees welfare facility provision for permanent and contract employees as well as their families.

● Medical facility includes inpatient and outpatient medical allowance facilities as well as eye, teeth and maternity treatment reimbursement.

● Social facility includes worship, sport and arts facilities provided to provide added value and benefit for employees’ welfare

Bank Kesejahteraan’s commitment realization on employees’ occupational health and safety also steted on company’s Manual Book at Recompense System pursuant to BoD Decree no. 90/2011/SK dated july 20th, 2011.

Several explanation regarding employees health facility and occupational safety regulated on the BPP, such as:

EMPLoyEE hEALThPolicy to ensure employees health through medical assisstance support, including:

1. Eye Glasses Purchase and Teeth Treatment Cost AssistanceEyeglasses purchase and teeth treatment assisstance are provided to the permanent employees to support the employees that under medical reason needs to use eyeglasses and/or obtaining teeth treatment.

2. Maternity Cost DonationMaternity cost donation is provided to permanent employee at Bank Kesejahteraan to support first, second and third childrean maternity cost referring to Bank’s regulation. Especially for woman employees, was provided if the husband that is not supported on maternity allowance from his office by attaching notification from respected employe husband’s office

3. Inpatient InsuranceInpatient insurance provision will be delivered to permanent employees and their partner (employee’s husband or wife) with inpatient tariff adjusted with respected employee’s grade level and MoU with the insurance party in the respected year.

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

194 195

KESELAMATAn KERjAKebijakan keselamatan kerja sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang no. 3 Tahun 1992 dan peraturan pelaksanaannya bahwa semua pegawai yang berusia dibawah 55 tahun diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja pada PT jamsostek.Program jamsostek yang diikuti oleh Bank meliputi :

1. jaminan Kecelakaan Kerja.2. jaminan hari Tua.3. jaminan Kematian.

Bank Kesejahteraan juga memberikan fasilitas asuransi jiwa yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan bagi pegawai dengan jabatan tertentu yang mewajibkan bagi pegawai yang bersangkutan untuk melaksanakan tugasnya di luar kantor dan di luar jam kerja pada umumnya, seperti pengemudi, satuan pengamanan, teller, staf penagihan, dan staf data centre.

Selain kebijakan yang mengatur mengenai kesejahteraan pegawai, manajemen Bank Kesejahteraan juga memberikan komitmen terkait kenyamanan kerja dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan kerja pada pegawai. Bank Kesejahteraan melalui Bidang Service Quality assurance melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja Bank Kesejahteraan secara berkala mengenai kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan, kebersihan lingkungan kerja, kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan, serta ketepatan dan keserasian lay out ruangan kerja.

TURn ovER PEgAWAISepanjang tahun 2012, jumlah pegawai yang keluar dari Bank Kesejahteraan tercatat sebanyak 69 orang dengan alasan pengunduran diri yang beraneka ragam. namun demikian, tingkat turn over tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan.

occUPATIonAL SAfETyoccupational safety policy as stated on Law no. 3 of 1992 and its implementation regulation that every employee under 55 years is participated on employees social insurance program at PT jamsostek.jamsostek program participated by the Bank is including:

1. occupational Accident Insurance2. old Age Insurance3. Death Insurance

Bank Kesejahteraan also provides life insurance facility that fully covered by the company if employee on particular position that requires the employee to perform his/her duties outside the office and working hour, generally, such as driver, security, teller, collection staff and data centre staff.

Besides policy that regulates employees welfare, Bank Kesejahteraan’s management also provides commitment regarding working comfort to enhance employees’ service quality as well as working comfort. Bank Kesejahteraan through Service quality Assurance Unit had conducted periodic evaluation on Bank Kesejahteraan’s working environment regarding necessary working infrastructure feasibility and completeness, working environment hygienity, as well as working room layout harmony and sensibility.

EMPLoyEES TURnovERIn 2012, number of employees resigned from Bank Kesejahteraan recorded of 69 employees with various resignation cause. Thus, the turn over rate did not significantly affect Bank Kesejahteraan’s performance growth.

5

1

10

23

3

6

2

19Pensiun dini/Early Pension

Pensiun normal/normal Pension

Mendapat pekerjaan lain/Move to another job

Masa kontrak tidak diperpanjang/ tidak achieve targetnon-extend contract/ Target Achievement failure

Melanjutkan studi/continuing Study

Alasan keluarga/family Business

Tidak merasa cocok dengan pekerjaan/not suit with the job

Mengundurkan diri (tanpa keterangan)Resign (without specific reason)

Alasan Pegawai KeluarResigned Employees Reason

LAPORANSUMBER DAYAMANUSIA

LAPORAN MANAJEMEN RISIKORisk Management Report

PRInSIP PEnERAPAn MAnAjEMEn RISIKoRISK MAnAgEMEnT IMPLEMEnTATIon PRIncIPLE

oRgAnISASI DAn SUMBER DAyA PRofESIonAL MAnAjEMEn RISIKoRISK MAnAgEMEnT oRgAnIzATIon AnD PRofESSIonAL hUMAn RESoURcES

SISTEM MAnAjEMEn RISIKo RISK MAnAgEMEnT SySTEMIMPLEMEnTASI MAnAjEMEn RISIKoRISK MAnAgEMEnT IMPLEMEnTATIon

PRofIL RISIKoRISK PRofILE

EvALUASI SISTEM MAnAjEMEn RISIKo RISK MAnAgEMEnT SySTEM EvALUATIon

“Pada akhir tahun 2012, profil risiko inheren Bank Kesejahteraan berada pada peringkat Low to Moderate. hal ini menunjukkan kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang”

“As end of 2012, Bank Kesejahteraan’s risk profile was at Low to Moderate level. This indicated that loss potential faced by the Bank from inherent risk composite is relatively low on particular period in the future”

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

198 199

Perubahan skala bisnis dan kompleksitas usaha yang dihadapi Bank Kesejahteraan di tahun 2012 menuntut Bank Kesejahteraan untuk lebih responsif terhadap perubahan skala bisnis dan kompleksitas usaha yang dihadapi oleh Bank Kesejahteraan. Manajemen risiko yang diterapkan secara komprehensif di Bank Kesejahteraan akan membantu Bank Kesejahteraan dalam menjaga kondisi permodalan di samping mengoptimalkan profil dan menjaga reputasi Bank Kesejahteraan yang pada ujungnya akan mampu memberikan nilai positif bagi perkembangan Bank Kesejahteraan.

PRInSIP PEnERAPAn MAnAjEMEn RISIKo

Penerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan menempatkan manajemen risiko sebagai elemen penting yang melakukan pengawalan kegiatan usaha bank melalui 4 (empat) pilar utama yaitu Tata Kelola Risiko; Kerangka Manajemen Risiko; Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen, dan Sumber Daya Manusia; dan Sistem Pengendalian Risiko. Di samping itu, pengelolaan manajemen risiko pada Bank Kesejahteraan juga dilakukan dengan prinsip proaktif dan progresif dalam melakukan pendekatan secara komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, mengelola, memantau, dan setiap risiko yang berdampak pada aktivitas bisnis, operasional, maupun organisasi Bank Kesejahteraan.

Manajemen Bank Kesejahteraan telah menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko yang dilandasi oleh Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia no. 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagai rambu-rambu dalam menjalankan aktifitas usahanya. Pengelolaan manajemen risiko pada Bank Kesejahteraan difokuskan pada 8 (delapan) kategori risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, operasional, likuiditas, pasar, strategik, hukum, kepatuhan, dan reputasi. Selain penilaian terhadap profil risiko Bank, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian tingkat kesehatan secara self-assessment yang mencakup 4 faktor yang telah ditetapkan Bank Indonesia terdiri dari profil risiko, gcg (Good Corporate Governance), rentabilitas dan permodalan.

oRgAnISASI DAn SUMBER DAyA PRofESIonAL MAnAjEMEn RISIKoBank Kesejahteraan menerapkan pelaksanaan manajemen risiko dengan segala risk awareness dan kemampuan teknis yang memadai sebagai tanggung jawab dari seluruh unit kerja di Bank Kesejahteraan untuk melakukan pengelolaan risiko dari setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang dijalankan. Bank Kesejahteraan telah memisahkan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko yang melekat pada seluruh unit bisnis, satuan kerja pendukung yang melekat pada seluruh unit pendukung (supporting), dan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Segala pemisahan tersebut dimaksudkan untuk memastikan setiap bentuk pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan meminimalisir kemungkinan munculnya benturan kepentingan di antara beberapa unit kerja.

Bank Kesejahteraan menempatkan Divisi Manajemen Risiko selaku unit pengelola risiko yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen serta ikut berperan dalam memberikan pertimbangan bagi manajemen bank yang diperkirakan dapat berdampak risiko bagi bank di masa mendatang. organisasi manajemen risiko di Bank Kesejahteraan terdiri dari:

1. Dewan Komisaris2. Komite Pemantau Risiko3. Direksi, dalam hal ini Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko4. Komite Manajemen Risiko5. Divisi Manajemen Risiko6. Seluruh unit atau satuan kerja

Dalam rangka membekali pemahaman dan kemampuan teknis yang lebih memadai terkait penerapan manajemen risiko, hingga akhir tahun 2012 Bank Kesejahteraan telah mengikutsertakan sebanyak 30 pegawai dalam program sertifikasi manajemen risiko.

SISTEM MAnAjEMEn RISIKo Di samping membekali setiap pegawai dengan pemahaman dan kesadaran risiko dalam mengelola risiko yang mungkin dihadapi Bank Kesejahteraan sepanjang aktivitas bisnisnya, manajemen Bank Kesejahteraan telah menerbitkan kebijakan penetapan limit untuk memudahkan proses pemantauan risiko. Dengan demikian, melalui penerapan manajemen risiko yang mengoptimalkan penggunaan business judgement bersama dengan analisa berdasarkan kondisi historis, maka diharapkan dapat mendukung proses bisnis Bank Kesejahteraan yang lebih cepat namun tetap mengacu kepada prinsip prudential banking.

changes on busienss scale and complexity faced by Bank Kesejahteraan in 2012 encouraged Bank Kesejahteraan to be more responsive towards chanegs on business scale and complexity faced by Bank Kesejahteraan. The comprehensively risk management implemented at Bank Kesejahteraan will assist Bank Kesejahteraan in maintaining capital condition besides optimizing profite as well as preservign Bank Kesejahteraan’s reputation that in the end will deliver positive value for Bank Kesejahteraan’s growth.

RISK MAnAgEMEnT IMPLEMEnTATIon PRIncIPLERisk management implementation at Bank Kesejahteraan places risk management as key element in performing business acitivty guidance throughout 4 (four) main pillars such as Risk governance; Risk Management framework; Risk Management Process; Management Information System and human Resources; as well as Risk controlling System. Besides, risk management at Bank Kesejahteraan is also performed refering to proactive and progressive principles in conducting approach comprehensively in identifying, assessing, managing, monitoring and controlling every risk that may affect Bank Kesejahteraan’s business, operational or organization activities.

The management if Bank Kesejahteraan has implemented several risk management implementation policy and procedure pursuant to Bank Indonesia Regulation no. 5/8/PBI/2003 as amended by Bank Indonesia Regulation no. 11/25/PBI/2009 regarding Risk Mangement Implementation on commercial Bank as the guideline in carrying business activity. The risk management at Bank Kesejahteraan is focused at 8 (eight) risk category implemented by Bank Indonesia, that are credit, operational, liquidity, market, strategic, legal, compliance and reputation risks. Besides assessment on Bank’s risk profile, Bank Kesejahteraan also performed self-assessment on soundness level including 4 factors implemented by Bank Indonesia consists of risk profile, good corporate governance (gcg), rentability and capital structure.

RISK MAnAgEMEnT oRgAnIzATIon AnD PRofESSIonAL hUMAn RESoURcESBank Kesejahteraan implements risk management within the risk awareness and appropriate technical capability as the responsibility of every working unit at Bank Kesejahteraan to perform risk management of every business and operational activity carried by the bank. Bank Kesejahteraan has separated the function between risk taker unit inherent at every business unit, supporting unit that is inherent on every supporting unit and risk management unit. The separation is aimed to ensure every decision-making scheme can be performed by minimizing conflict of interest potential betwween several working unti.

Bank Kesejahteraan also places Risk Management Division as risk management unit that implements duties and responsibilities independently as well as participates in providing recommendation to the bank’s management that may cause risk to the bank in the future. Risk management organizatiion at Bank Kesejahteraan, as follows:

1. Board of commissioners2. Risk Monitoring committee3. Board of Directors, in this term compliance and Risk Management

Director4. Risk Management committee5. Risk Management Division6. Every working unit

In providing better technical understanding and capability regarding risk management implementation, in 2012, Bank Kesejahteraan participated 30 risk management certification programs.

RISK MAnAgEMEnT SySTEMBesides providing every employee with risk awareness and understanding in mitigating any risk that may be faced by Bank Kesejahteraan during its busineess acitivty, Bank Kesejahteraan’s management has implemented limit to simplify the monitoring process. Therefore, throughout risk management implementation enhancement that optimizes busienss judgement utilization altogether with historical condition analysis, that it is expected to be able to support Bank Kesejahteraan’s business process to be faster but still referring to prudential banking principle.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

200 201

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan DireksiPenerapan manajemen risiko dalam rangka pelaksanaan fungsi peran pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap aktivitas bank yang dilakukan melalui rapat bersama Direksi minimal 1 (satu) kali dalam sebulan yang sebelumnya diawali dengan pertemuan antar Dewan Komisaris dengan seluruh anggota Komite Dewan Komisaris yang Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Pengawasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris dilakukan dalam rangka memberikan persetujuan kebijakan manajemen risiko bank sekaligus memantau efektiftas penerapan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan.

Sedangkan pengawasan aktif yang dilakukan di tingkat Direksi dilakukan dengan penyusunan dan implementasi kebijakan terkait dengan kondisi risiko bank dan strategi pengendalian risiko yang dilakukan dalam rapat Direksi yang diadakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan. Direksi juga memperoleh rekomendasi-rekomendasi dari Komite Manajemen Risiko, Komite ALco dan Komite Pengarah Teknologi.

Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan LimitUntuk melengkapi pelaksanaan unsur pengawasan aktif yang dilakukan terhadap jalannya pengelolaan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan, maka selama tahun 2012, Direksi telah menerbitkan 35 (tiga puluh lima) kebijakan dan prosedur sebagai pedoman dan pendukung pelaksanaan aktivitas internal Bank dan penerapan proses kontrol yang terarah sesuai dengan visi dan misi, serta rencana bisnis yang telah ditetapkan.

Pemenuhan atas kecukupan kebijakan dan prosedur menjadi fokus utama Direksi dalam rangka memenuhi persyaratan kepatuhan dan memastikan kesesuaiannya terhadap kebijakan dan peraturan serta perundangan yang berlaku, selain sebagai fungsi kontrol terhadap penerapan tingkat kepatuhan di seluruh unit kerja.

Kecukupan Proses Sistem Manajemen RisikoBank Kesejahteraan telah melekatkan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan proses pengukuran dan penilaian tingkat risiko bank kepada Divisi Manajemen Risiko selaku unit kerja independen. Untuk menjaga kecukupan proses pelaksanaan sistem manajemen risiko pada Bank Kesejahteraan, Divisi Manajemen Risiko telah melakukan identifikasi risiko melalui koordinasi dengan Divisi Audit dan Bidang Kepatuhan, serta risk officer yang berada di seluruh jaringan kantor.

hasil pengukuran dan penilaian terhadap pengelolaan sistem manajemen risiko telah tertuang dalam profil risiko Bank untuk dilaporkan kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko, dan Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko setiap 1 (satu) kali dalam sebulan. Selain dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko, proses pemantauan terhadap segala eksposur risiko terkait dengan aktifitas Bank juga melibatkan Bidang Kepatuhan, Bidang Pengelolaan Likuiditas, Divisi Audit, Divisi hukum & Remedial serta seluruh para pemimpin unit kerja. hasil pemantauan eksposur risiko disampaikan

dalam rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite ALco untuk memastikan langkah-langkah pengendalian yang dilakukan oleh Direksi Bank Kesejahteraan.

Sistem Pengendalian Intern yang MenyeluruhLangkah-langkah pengendalian intern yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan telah tertuang dalam struktur organisasi melalui pemisahan fungsi bisnis, fungsi pengendali, dan fungsi support. Sistem pengendalian terhadap aktivitas perkreditan dilakukan melalui proses dual control (four eyes principles) yang dilaksanakan secara konsisten melalui proses pengambilan keputusan pemberian kredit yang melibatkan Divisi Manajemen Risiko, Bidang Kepatuhan, dan risk officer untuk Kantor cabang melalui kajian dan pendapat atas aspek risiko dan aspek kepatuhan dari suatu proposal permohonan kredit.

Sedangkan Divisi Audit akan menjaga kecukupan sistem pengendalian intern yang dilaksanakan melalui pelaksanaan audit sesuai Rencana Kerja Audit. hasil audit disampaikan ke Direksi dan Dewan Komisaris sebagai informasi dan rekomendasi terhadap langkah-langkah perbaikan yang dipandang perlu.

Penetapan LimitSebagai salah satu upaya yang telah diterapkan dalam mengelola risiko dengan tujuan untuk menjaga rasio kecukupan permodalan, Bank telah menerbitkan kebijakan tentang penetapan limit untuk memudahkan dalam melakukan pemantauan risiko yang mencakup:a. Limit penempatan dana deposanb. Limit kredit wilayahc. Limit wewenang memutus pemberian kreditd. Limit BMPKe. Limit pelaksanaan hapus bukuf. Limit giro Wajib Minimumg. Limit secondary reserveh. Limit non core depositi. Limit pemberian special ratej. Limit persetujuan penempatan danak. Limit treasuryl. Limit transaksi operasional

IMPLEMEnTASI MAnAjEMEn RISIKo

PEngELoLAAn RISIKo PADA ASPEK PERMoDALAnSecara bertahap, Bank Kesejahteraan berupaya dalam memenuhi regulasi dari Bank Indonesia terkait perhitungan kecukupan modal Bank yang diarahkan untuk memenuhi ekspektasi para pemegang saham melalui berbagai kebijakan permodalan yang sejalan dengan rencana jangka panjang pengembangan bisnis Bank dan alokasi modal secara efisien sehingga dapat memberikan pengembalian yang optimal. Pengelolaan risiko pada aspek permodalan Bank Kesejahteraan dilakukan melalui diversifikasi sumber permodalan untuk menyesuaikan kebutuhan rencana strategis jangka panjang.

BoD and Boc Active SupervisionRisk management implemenation regarding supervisory function carried by the Board of commissioners towards ban’s activity is implemented through joint meeting with the Board of Directors minimum once in every month that is before preceeded by meeting between the Board of commissioners with every Boc committees members that are Audit committee and Risk Monitoring committee. The supervision provided by the Board of commissioners is performed to provide approval on bank’s risk management policy as well as monitoring implemented risk management policy’s effectiveness.

While, active supervision performed at the Board of Directors level is carried by formulating and implementing policies related to bank’s risk condition as well as risk management strategy that is performed on the BoD meeting held minimum once a month. The Board of Directors also obtains several recommendations from Rik Management committee, ALco committee and Technology Director committee.

Limit Policy, Procedure and Implementation AdequacyTo complete active supervision aspect implemented towards risk management practive at Bank Kesejahteraan, throughout 2012, the Board of Directors issued 35 (thirty five) policies and procedures as the guideline and support of Bank’s internal activity implementation as well as focused controlling process implementation referring to vision and mission as well as business plan implemented.

compliance on policy and procedure adequacy becomes Board of Directors key focus to comply with compliance requirement as well as ensuring its conformity with applicable policy, law and other regulations, beside as the controlling function towards compliance level implementation at every working unit.

Risk Management System Process AdequacyBank Kesejahteraan has attached duties and responsibilities to perform bank’s risk level assessment and measurement to Risk Management Division as independent working unit. To preserve risk management system implementation process adequacy, Risk Management Division has performed risk identification through coordination with the Audit Division and compliance Division as well as Risk officer located at every branch.

The assessment and measurement result on risk management system has stated on the Bank’s risk profile to be disclosed to the Board of Directors, Risk Management committee and Board of commissioners through the Risk Monitoring committee once in every month. Besides performed by the Risk Management Division, supervision process towards every risk exposure related to Bank’s activity also involves compliance Unit, Liquidity Management Unit, Audit Division and Legal & Remedy Division as well as every head of Working Unit. Risk exposure monitoring result is disclosed at the Risk Management

committee and ALco committee to ensure mitigation acitvity implemented by Bank Kesejahteraan’s BoD

comprehensive Internal Audit SystemInternal audit activities implemented by Bank Kesejahteraan has been stated on organizational structure throughout separation of business function, audit function and support function. The audit system on loan activity is performed through four eye principles consistently implemented through loan disbursement decision process involving Risk Management Division, compliance Unit and Risk officer for respected Branch office through review and recommendation on risk aspect as well as compliance aspect towars loan proposal.

on the other hand, the Audit Division will maintain the adequacy ot inetnal audit system performed through audit implementation referring to Audti Working Plan. The audit result is disclosed to the Board of Directors and Board of commissioners as recommendation and information regarding several improvement activity that is considered necessary.

Limit ImplementationAs one effort implemented in mitigating risk aiming to maintain capital adequacy ratio, the Bank issued policy on limit immplementatuin to simplify in carrying appropriate risk monitoring, including:

a. Depositor fund Placement Limitb. Regional Loan Limitc. Loan Disbursement Suspension Authority Limitd. BMPK Limite. Write-off Implementation Limitf. Minimum Statutory Reserves Limitg. Secondary Reserve Limith. non-core Deposit Limiti. Special Rate Allowance Limitj. fund Placement Approval Limitk. Treasury Limitl. operational transaction Limit

RISK MAnAgEMEnT IMPLEMEnTATIon

RISK MAnAgEMEnT on cAPITAL ASPEcT

gradually, Bank Kesejahteraan is committed to comply Bank Indonesia regulation regarding Bank’s capital Adequacy Ratio calculation that is directed to fulfill shareholders’ expectation throughout severtal capital policy in accordance with Bank’s long-term busines development plan as well as efficient capital allocation that will provide optimum return. The risk management on Bank Kesejahteraan’s capital aspect is performed through capital resource diversification to adjsut long-term strategic plan necessity.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

202 203

Bank Kesejahteraan terus memastikan kecukupan permodalan yang dimiliki dalam mengcover risiko yang mungkin ter-ekspose dari setiap aktivitas bisnis yang dilakukan. Perhitungan kecukupan modal Bank Kesejahteraan senantiasa mengacu kepada regulasi Bank Indonesia (Basel II). Pada posisi 31 Desember 2012 (audited) rasio kecukupan modal (cAR) mencapai 12,11%, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada akhir tahun 2011, sebesar 10,87% (audited).

Kenaikan cAR tersebut disebabkan adanya peningkatan modal inti yang berasal dari setoran modal oleh pemegang saham dalam bentuk deviden saham sebesar Rp18.524 juta dan upaya manajemen bank dalam melakukan pemupukan modal organik melalui optimalisasi aktivitas usaha bank sehingga berdampak positif pada peningkatan perolehan laba dibandingkan tahun 2011. Upaya penguatan modal Bank Kesejahteraan juga berasal dari instrumen modal yang diterbitkan Bank dalam bentuk pinjaman subordinasi kepada Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) selaku pemegang saham mayoritas Bank Kesejahteraan yang dilakukan setelah adanya kesepakatan dari kedua belah pihak serta mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.

Pinjaman subordinasi tersebut diberikan sebesar Rp14 miliar dengan jangka waktu selama 6 (enam) tahun yang terhitung mulai 26 September 2011 sampai dengan 26 September 2017 dan tingkat imbal hasil sebesar 12% per tahun. Pinjaman subordinasi tersebut dikategorikan sebagai modal pelengkap yang ikut mempengaruhi rasio kecukupan modal Bank Kesejahteraan sehingga berada di atas cAR minimum 8% sebagaimana yang telah ditetapkan Bank Indonesia. fitur atas pinjaman subordinasi yang digunakan adalah fitur konversi yang sewaktu-waktu dapat dikonversi menjadi saham (modal disetor).

Untuk posisi Desember 2012, rasio modal inti yang dimiliki Bank terhadap ATMR posisi 31 Desember 2012 (audited) adalah sebesar 10,56% dengan komposisi modal inti dibandingkan dengan modal pelengkap ditambah dengan modal pelengkap tambahan mencapai sebesar 697,79% dengan perhitungan ATMR seperti tertera pada tabel berikut ini:

(dalam jutaan/ In Million)

No. KOMPONEN MODAL

PERIODE TANGGAL LAPORAN

REPORTING DATE PERIOD

CAPITAL COMPONENT

I. KoMPonEn MoDAL cAPITAL coMPonEnT

A. Modal Inti 240.814 core capital

1 Modal disetor 166.209 Paid-in capital

2 cadangan Tambahan Modal 74.605 capital Additional Reserves

3 Modal Inovatif - Innovative capital

4 faktor Pengurang Modal Inti - core capital Depreciation

5 Kepentingan non Pengendali - non-controlling Interest

(dalam jutaan/ In Million)

No. KOMPONEN MODAL

PERIODE TANGGAL LAPORAN

REPORTING DATE PERIOD

CAPITAL COMPONENT

B. Modal Pelengkap 34.511 Supplementary capital

1 Level Atas (Upper Tier 2) 21.444 Upper Tier 2

2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 13.067 Lower Tier 2 maximum 50% from core capital

3 faktor Pengurang Modal Pelengkap Supplementary capital Depreciation

c. faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi

core and Supplementary capital Depreciation Sekuritized Exposure

D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)

Additional capital Requirement (Tier 3)

E. MoDAL PELEngKAP TAMBAhAn yAng DIALoKASIKAn UnTUK MEngAnTISIPASI RISIKo PASAR

SUPPLEMEnTARy cAPITAL ALLocATED To AnTIcIPATE MARKET RISK

II. ToTAL MoDAL InTI DAn MoDAL PELEngKAP (A + B - c) 275.325 ToTAL coRE cAPITAL AnD SUPPLEMEnTARy cAPITAL

III.

ToTAL MoDAL InTI, MoDAL PELEngKAP, DAn MoDALPELEngKAP TAMBAhAn yAng DIALoKASIKAn UnTUKMEngAnTISIPASI RISIKo PASAR (A + B - c + E)

275.325 ToTAL coRE cAPITAL, SUPPLEMEnTARy cAPITAL, AnD ADDITIonAL SUPPLEMEnTARy cAPITAL ALLocATED To AnTIcIPATE MARKET RISK (A + B - c + E)

Iv.

ASET TERTIMBAng MEnURUT RISIKo (ATMR) UnTUKRISIKo KREDIT

2.052.771 RISK WEIghTER ASSET (RWA) foR cREDIT RISK

v.

ASET TERTIMBAng MEnURUT RISIKo (ATMR) UnTUKRISIKo oPERASIonAL

220.504 RISK WEIghTER ASSET (RWA) foR oPERATIonAL RISK

vI.

ASET TERTIMBAng MEnURUT RISIKo (ATMR) UnTUKRISIKo PASAR

-

RISK WEIghTER ASSET (RWA) foR MARKET RISK

vII.

RASIo KEWAjIBAn PEnyEDIAAn MoDAL MInIMUM UnTUKRISIKo KREDIT DAn RISIKo oPERASIonAL [II:(Iv+v)]

12,11% MInIMUM REqUIRED cAPITAL ADEqUAcy RATIo foR cREDIT RISK AnD oPERATIonAL RISK [II:(Iv+v)]

vIII.

RASIo KEWAjIBAn PEnyEDIAAn MoDAL MInIMUMUnTUK RISIKo KREDIT, RISIKo oPERASIonAL DAnRISIKo PASAR [III : (Iv + v + vI)]

12,11% MInIMUM REqUIRED cAPITAL ADEqUAcy RATIo foR cREDIT RISK, oPERATIonAL RISK AnDMARKET RISK [III : (Iv + v + vI)]

Saat ini, Bank Kesejahteraan juga sedang mengembangkan pengukuran kebutuhan permodalan Bank yang mampu meng-cover seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis Bank seiring dengan persiapan penerapan Basel III serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bank Kesejahteraan telah mempersiapkan berbagai upaya dalam menghadapi implementasi Basel III yang mengacu kepada seluruh dokumentasi Basel III dan regulasi inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Salah satunya, melalui kajian terhadap rencana initial public offering (IPo) pada tahun 2013.

PEnERAPAn MAnAjEMEn RISIKo BAnK SEcARA KhUSUSBank Kesejahteraan menyadari pentingnya penanganan potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas bisnis Bank sehingga di tahun 2012, penerapan manajemen risiko Bank Kesejahteraan menitikberatkan pada perbaikan kualitas proses dengan didukung perbaikan struktur dalam rangka meminimalkan risiko yang akan dihadapi untuk melindungi Bank dari kerugian yang berdampak baik secara finansial maupun non finansial. oleh karena itu, pada tahun 2012, penerapan manajemen risiko Bank Kesejahteraan menitikberatkan pada perbaikan kualitas proses dengan didukung perbaikan struktur dalam rangka meminimalkan risiko yang akan dihadapi.

Seluruh risiko yang ada selalu dinilai dan diukur setiap tahunnya untuk dilaporkan kepada manajemen intern Bank Kesejahteraan maupun kepada Bank Indonesia dengan implementasi pengelolaan manajemen risiko melalui:

Bank Kesejahteraan always ensures capital adequacy owned by the Bank in covering any risk that may be exposed form every business activity carried. Bank Kesejahteraan’s capital adequacy ratio is reaferring to Bank Indonesa Regulation (Basel II). As of December 31st, 2012 (audited) position, the capital adequacy ratio (cAR) indicated 12.11% growath indicated that was higher compared to same period at the end of 2011, that was 10.87% (audited).

The cAR growth was caused by core capital increase dericed from capital deposit in form of shares dividend amounted to Rp18.524 million and bank’s management effort in performing organic capital intensification through bank’s business activity optimation that will provide positife impacet on income growth comapared to 2011. Bank Kesejahteraan’s capital reinforcement effort also derived from every capital instrumetn issued by the Bank in form of subordination Bond to Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) as the majority shareholder of Bank Kesejahteraan that was performed afer the agreement of both parties as well as approved by the Bank Indonesia.

Subordinate loan is disbursed amounted to Rp14 billion with 6 (six) years maturity period starting from September 26th, 2011 until September 26th, 2017 with return rate 12% per year. The subordinate loan will be categorized as supplementary capital that also contributes in affecting Bank Kesejahteraaan’s capital adequacy ratio that the current ratio is exceeding minimum cAR of 8% as implemented by Bank Indonesia. Subordinate Loan feature utilized is conversion feature that can be converted into shares (paid-in capital) at anytime.

As of December 2012, core capital to RWA as of December 31st, 2012 (audited) was 10.56% with core capital composition compared to supplementary capital and additional supporting capital reached 697.79%. following are the RWA calculation ias follows:

currently, Bank Kesejahteraan is also developing Bank’s capital necessary measurement that is able to cover every inherent risk on Bank’s business activity in accordance with Basel III implementation preparatio as well as regulation and initiatives issued by Bank Indonesia. Bank Kesejahteraan has prepared several programs in preparing Basel III implementation referring to every Basel III document and regulation initiative issued by Bank Indonesia. one of the efforts is trough Initial Public offering (IPo) plan review in 2013.

RISK MAnAgEMEnT SPESIfIc IMPLEMEnTATIon

Bank Kesejahteraan awares the importance of risk potential handling that may occur from Bank’s business activity in 2012, Bank Kesejahteraan’s risk management implementation was focused on process quality improvement supported by structural improvement to minimize faced risks to protect the bank for any loss that may bring financial and non-financial impact. Therefore, in 2012, Bank Kesejahteraan’s risk management implementation is focused on process quality improvement supported by structure enhancement to minimize any risk that may be faced in the future.

Every existing risk is always be assessed and measured annually to be reported to the Bank Kesejahteraan’s internal management and Bank Indonesia by implementing risk management throughout:

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

204 205

a. Melengkapi kebutuhan Buku Pedoman Perusahaan di setiap unit kerja dan kantor cabang.

b. Melakukan kajian atas kebijakan dan merevisi ketentuan-ketentuan yang belum sejalan dengan kondisi Bank dan regulasi Bank Indonesia.

c. early Warning di tingkat internal maupun eksternal melalui informasi tertulis.

d. Sosialisasi APU & PPT dan evaluasi terhadap penerapan APU dan PPT

e. Menerbitkan kebijakan tentang penetapan Perhitungan cadangan Kerugian Penurunan nilai Kolektif

f. Pelaksanaan rapat kinerja dalam rangka evaluasi terhadap pencapaian sasaran.

PENGELOLAAN RISIKO PADA ASPEK RISIKO KREDITPengelolaan risiko pada aktivitas perkreditan bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan menimalisir kemungkinan kerugian yang muncul karena berbagai faktor yang timbul dari aktivitas nasabah terhadap kemampuannya untuk memenuhi kewajiban. Proses kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan dengan didasari kebijakan kredit yang dijelaskan secara lebih detail pada Standard operating procedure (SoP) Perkreditan.

Organisasi Manajemen Risiko KreditSebagai bentuk penerapan manajemen risiko kredit, Bank telah memiliki struktur kelola terkait risiko kredit yang menggambarkan keterlibatan seluruh pihak, sebagai berikut :

a. Unit Bisnis, peran unit bisnis di Bank Kesejahteraan menjadi fungsi dari Divisi Pemasaran Kredit di Kantor Pusat dan unit pemasaran kredit di seluruh kantor cabang dalam rangka ekspansi melalui pemberian kredit (Kantor cabang Semarang, Kantor cabang Surabaya, Kantor cabang Bandung, Kantor cabang Padang, dan Kantor cabang Makassar).

b. Unit Pemulihan Kredit, peran ini melekat pada pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Divisi hukum & Remedial di Kantor Pusat yang secara struktur organisasi merupakan unit terpisah dari unit bisnis. Unit ini juga bertanggung jawab terhadap tata kelola administrasi debitur dan melakukan review kredit sebagai langkah mitigasi atas perjalanan kredit serta mengusulkan dan melaksanakan hapus buku kredit.

c. Unit Manajemen RisikoDivisi Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dual control (for eyes principles) dalam proses pemberian kredit, pelaksanaan pengukuran dan penilaian risiko kredit, serta pemantauan pelaksanaan pengendalian risiko kredit. Pelaksanaan dual control principles di Kantor cabang dilakukan oleh risk officer yang bertanggung jawab kepada Pemimpin cabang dan memiliki garis pelaporan kepada Divisi Manajemen risiko, Bidang Kepatuhan, dan Divisi Audit.

d. Kelompok Pemutus KreditKelompok Pemutus Kredit (KPK) merupakan Komite Kredit bank yang memiliki fungsi penuh dalam keputusan pemberian kredit dalam jumlah tertentu dan diatur secara berjenjang berdasarkan struktural jabatan pada organisasi bank. Bank telah memiliki ketentuan wewenang pemberian plafond kredit per debitur yang melampaui Rp2,5 miliar, atas proposal yang diajukan harus dilakukan presentasi kepada anggota KPK dengan dihadiri Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Pemimpin Bidang Kepatuhan dan Pemimpin Divisi hukum dan Remedial.

Mekanisme Pengelolaan Risiko KreditUntuk mendukung pelaksanaan proses pemberian persetujuan kredit dan mengukur tingkat risiko yang melekat masing-masing debitur, Bank Kesejahteraan telah menggunakan sistem rating khusus bagi debitur dari segmen KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) dan sistem scoring bagi debitur dari segmen lainnya berdasarkan sistem pemeringkatan internal. Pengukuran terhadap permodalan Bank Kesejahteraan menjadi satu rangkaian dalam rangka untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam menyerap potensi kegagalan sebagai langkah dalam mengantisipasi risiko kredit yang dilakukan sejak dini.

Sebagai bentuk mitigasi yang dilakukan Bank Kesejahteraan dalam rangka pemberian kredit kepada KPRI dimana Bank tidak mensyaratkan kepada debitur untuk pemenuhan agunan, maka Bank Kesejahteraan melakukan pengendalian risiko melalui penetapan kewajiban untuk pemenuhan Bukti Realisasi Kredit (BRK) sebagai syarat mutlak yang diperlukan dalam pemberian kredit Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan telah memisahkan fungsi unit bisnis dengan unit pengendali di kantor pusat maupun kantor cabang untuk melakukan pemantauan BRK sebagai langkah dalam meminimalisir benturan kepentingan.

Pelaksanaan fungsi Risk officer pada setiap kantor cabang, terdiri dari:1. Melakukan analisa aspek risiko dan aspek kepatuhan atas

permohonan kredit. 2. Memantau pemenuhan dokumen persyaratan kredit, termasuk

pemantauan dalam pemenuhan Bukti Realisasi Kredit.3. Memberikan pendapat kepada Pemimpin cabang selaku pemberi

persetujuan kredit pada limit Kantor cabang.

Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi KreditKebijakan Bank untuk diversifikasi pembiayaan oleh Bank yang terfokus pada segmen kredit KPRI ditetapkan melalui pembagian atas wilayah-wilayah yang menjadi target pemasaran kredit bank. Pembagian wilayah tersebut dilengkapi dengan penetapan limit pelampauan maksimal sebesar 10% atas target portfolio kredit yang telah ditetapkan untuk masing-masing wilayah. hal ini berfungsi sebagai sarana pemantauan bagi manajemen bank.

a. completing company’s Manual Book in every working unit and branch office.

b. Performing review on policy and regulation that has not conformed with Bank’s condition and Bank Indonesia Regulation.

c. Early warning at internal and external levels trough writthen information.

d. APU & PPT socialization and evaluation towards APU & PPT implementation.

e. Issuing policy on collective Impairment Lossess calculation.

f. Performance meeting implementation to evaluate the target achievement.

RISK MANAGEMENT ON CREDIT RISKRisk management on credit activity is aimed to assess, anticipate and minimize potential loss that may occur caused by several factors from customers’ activities regarding its ability to settle the liability: credit process at Bank Kesejahteraan is performed referring to loan policy stated more comprehensive on the credit Standard operating Procedure (SoP).

Credit Risk Management OrganizationAs form of credit risk management, the Bank holds governance structure regarding credit risk describing involvment of every party, as follows:

a. Business Unit, role of business unit at Bank Kesejahteraan as function of credit Marketing Division at the head office and credit marketing unit at the entire Branch office related to company’s expansion trough loan disbursement (Semarang Branch office, Padang Branch office, and Makassar Branch office).

b. credit Recovery Unit, this role is attached to duties and responsibilities implemenation of Legal & Remedy Division at the head office that based on the organizational structure becomes separated unit from the business unit. This unit is also responsible on debtor administration management as well as performing credit review as mitigation plan on loan process and also recommending and implementing loan write-off.

c. Risk Management UnitRisk Management Division is responsible on four eyes principles implementation in disbursing loan, credit risk assessment and measurement as well as credit risk management implementation monitoring. four eyes principles implementation at the Branch office is carried by Risk officeer that is responsible to the head of Branch office and holds reporting line to the Risk Management Division, compliance Unit and Audit Division.

d. Loan Suspension groupLoan Suspension group is bank’s credit committee that holds full function in deciding loan disbursement on particular amount and regulated gradually referring to structural position at the bank’s organization. The Bank holds loan disbursement plafond regulations exceeding Rp2.5 billion, on the proposed proposal has to be presented to the KPK group attended by head of Risk Management Division, head of compliance Unit and head of Legal and Remedy Division.

Credit Risk Management MechanismTo Support loan disbursement process implementation as well as assessing risk level inherent in eavery debtor, Bank Kesejahteraan has operated spesific rating system for debtor from KPRI segment and scoring system for debtor from other segments referring to internal rating system. The measurement on Bank Kesejahteraan’s capital becomes part of series to assess bank’s ability level in absorbing failure potential as early step in mitigating credit risk.

As form of mitigation step performed by Bank Kesejahteraan regarding loan disbursement to KPRI where the Bank does not require to the debtor to provide collateral, that Bank Kesejahteraan performs risk management trough Loan Realization Evident requirement as the necessary requirement needed on the Bank Kesejahteraan’s loan disbursement. Bank Kesejahteraan separates Business and controlling untis at the head office as well as at the Branch office to peform Loan Realization Evident as an effort in minimizing conflict of interest potential.

Risk officer function implementation at every Branch office, consists of:1. Performing risk and compliance aspects analysis on the loan

proposal.2. Monitoring loan required document fulfillment, including Loan

Realization Evident .3. Providing recommendation to the head of Branch office as the

loan approver on Branch office limit.

Risk Concentration Management PolicyBank’s policy to diverse loan disbursed by the Bank focusing on KPRI Loan segment is implemented trough regional devisions that will be bank’s loan marketing target. The regional division is equipped with maximum exceeding limit implementation as much as 10% of loan portofilio target implemented for each region. This is functioned as Bank’s management monitoring instrument.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

206 207

Tingkat konsentrasi pembiayaan/penyaluran kredit selama tahun 2012 terjadi di wilayah propinsi jawa Barat yaitu sebesar 14,36% dari total penyaluran kredit Bank sepanjang tahun 2012 (Rp2,12 triliun) dan selama tahun 2012, pelampauan pemberian kredit terjadi di 1 (satu) wilayah, yaitu propinsi Maluku Utara dengan realisasi kredit mencapai 117,44% (Rp5,68 miliar) dari target penyaluran kredit diwilayah tersebut.

Monitoring KreditSebagai langkah antisipatif dalam mengelola kualitas debitur, Bank Kesejahteraan telah melakukan pengembangan pada sistem review internal sebagai sarana kontrol lebih lanjut terhadap kredit yang telah diberikan. Divisi hukum dan Remedial menjadi perangkat penting dalam menjalankan kebijakan penanganan collection and recovery untuk lebih fokus, sistematis, agresif, dan terintegrasi dalam melakukan pemantauan berkala seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan baik melalui telepon maupun kunjungan on the spot.

Proses simulasi dan strest test terhadap portofolio penyaluran kredit Bank dilakukan secara berkala sebagai sistem informasi early warning bagi manajemen bank dalam rangka mengidentifikasi secara dini perubahan profil risiko yang disebabkan oleh penurunan potensial maupun aktual dari Risiko Kredit untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio bank akibat beberapa perubahan parameter kondisi ekonomi yang mungkin terjadi.

Tagihan yang Telah Jatuh Tempo dan Tagihan yang Mengalami Penurunan NilaiBank Kesejahteraan telah memiliki definisi tersendiri untuk tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai. Seluruh tagihan yang dimiliki Bank Kesejahteraan dapat mengalami penurunan nilai kredit/ impairment apabila bukti obyektif yang memenuhi kriteria salah satu unsur berikut:a. Memburuknya kinerja/keuangan debitur yang dapat

mempengaruhi penerimaan arus kas masuk debitur.b. Kemungkinan debitur pailit atau mengalami reorganisasi

keuangan.c. Bank memberikan keringanan atas angsuran debitur.d. faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi arus kas masuk

debitur.

Apabila berdasarkan pengamatan atau observasi yang dilakukan atas peristiwa dapat mempengaruhi kesanggupan bayar debitur di masa mendatang yang menyebabkan penurunan nilai kurang dari nilai yang sudah tercatat awal, maka harus dibentuk suatu cadangan Kerugian Penurunan nilai (cKPn) sebagai cadangan kerugian yang besarnya dihitung dari besarnya penurunan nilai pada aset keuangan yang dievaluasi baik secara individual atau kolektif.

a. Collective impairmentDibentuk untuk kredit dengan plafond awal hingga Rp5 milliar per rekening dengan menggunakan metode probability of default (PD) dan loss given default (LgD) untuk penentuan tarifnya. hasil perhitungan cKPn kolektif dilakukan validasi data dan backtesting untuk memastikan keakurasian tarif yang ditetapkan dan kecukupan cKPn.

Loan/financing disbursement concentration level in 2012 occured at West java region that reached 14.36% from total Bank’s loan disbursement in 2012 (Rp2.12 trillion) and throughout 2012, loand disbursement exceed occured at 1 (one) region, that is north Maluku province with loan realization reached 117.44% (Rp5.68 billion) from loan disbursement target at respected area.

Loan MonitoringAs anticipatory step in managing debtor quality, Bank Kesejahteraan has performed internal review system development as advance control instrument towards disbursed loan. Legal and Remedy Division become key instrument in implementing collection and recovery policy to be more focus, systematic , agressive and integrated in performing periodic monitoring towars collection activity performed both trough telephone channel or on the spot visit.

Simulation and stress test process towards Bank’s loan disbursement portfolio is periodically conducted as early warning information system for the bank’s management in performing early identification on risk profile shifting caused by potential or actual decrease form credit Risk to oserve bank’s portfolio quality shifting caused by several changes on economy condition parameter that may be occured.

Matured and Impairment Losses Bil

Bank Kesejahteraan holds particular definition for matured and impairment lossess bill. Every bill owned by Bank Kesejahteraan may experience impairment if objective evident that fulfilling any of following criteris:

a. Debtor’s financial/performance weakening that may affect debtors’ income cashflow.

b. Possibility of debtors’ bankruptcy or financial reorganizing.

c. The bank provides allowance on the debtors’ installment.d. other factors that may affect debtors’ cashflow.

If based on obesvation or assessment performed on any event that may interfere debtros’ ability to pay in the future that may cause impairment losses on early booked value, Impariment Lossess reserve has to be established as the loss reserve that the amount is calculated from the impairment on financial asset evaluated both individually or collectivelly.

a. collective ImpairmentEstablished for loan with initial plafond up to Rp5 billion per acount by utilizing probability of default (PD) and loss given default (LgD) to decide the tariff. collective impairment calculation result is performed through data validation and backtesting to ensure tariff accuracy implemented and impariment lossess

b. individual impairmentDibentuk untuk kredit dengan plafond awal tertentu yang telah mengalami tunggakan angsuran. Evaluasi dilakukan secara individu setiap 3 (tiga) bulan terhadap :

1) Plafond kredit per rekening Rp5 miliar atau lebih yang menunggak angsuran pokok/bunga lebih dari 90 (sembilan puluh) hari.

2) Plafon kredit per debitur hingga Rp5 miliar yang menunggak angsuran pokok/ bunga lebih dari 60 (enam puluh) hari sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari.

Dalam melakukan penentuan pembentukan cadangan Kerugian penurunan nilai, Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengembangkan model probability of Default (PD) dan loss Given Default (LgD). hasil dari simulasi menjadi gambaran atau acuan bagi Bank untuk melakukan pemantauan atau monitoring yang lebih ketat kepada nasabah atau debitur-debitur yang berpotensi mengalami penurunan kualitas untuk selanjutnya menetapkan langkah antisipatif yang diperlukan guna menanggulangi dampak yang lebih buruk.

Pendekatan dalam pembentukan cadangan Kerugian Penurunan nilai (cKPn) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. probability of Default (PD), merupakan tingkat kemungkinan kegagalan pemenuhan kewajiban dari debitur yang diukur dengan menggunakan Migration analysis atau pengukuran dengan menggunakan internal rating system dan dilakukan melalui analisa tingkat migrasi data historikal 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan segmen kredit.

b. loss given default (LgD), merupakan pengukuran besarnya tingkat kerugian akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya, yang diukur dengan menggunakan metode expected recovery atas data historikal hapus buku 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan segmen kredit berikut recovery-nya.

reserve adequacy.b. Individual Impairment

Established for loan with particular initial plafond that experience installment overdue. The evaluation is performed individually within 3 (three) months towards:

1) Loan plafond Rp5 billion per account od more that experiences interest/core installment overdue for more than 90 (ninety) days.

2) Loan plafond to Rp5 billion per debtor that experiences interest/core installment overdue for more than 69 (sixty) to 90 (ninety) days.

In conducting Impairment Losses reserve implementation, Bank Kesejahteraan is always developing Probability of Default (PD) and Loss given (LgD). Result from the simulaton process becomes the reference or guidance for the Bank to perform tighter monitoring to the customers or debtors that may potentially experience quality degradation to later implement anticipatory action needed to anticipate worse impact.

Approach on the Impairment Lossess reserve is conducted with following stages:

a. Probability of Default (PD), is debtor settlement failure possibility that is measured using Migration Analysis or measurement through internal rating systen and performed through last 5 (five) years historical data migration level analysis based on loan segment.

b. Loss given Default (LgD), measurement on loss level amount caused by debtors’ failure in settling its liability, measured with expected recovery method on last 5 (five) years write-off historical data based on loan segment as well as its recovery.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

208 209

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank Secara IndividualIndividual Nett Bill Based on Bank’s Region Disclosure

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

N.A.D. SumateraUtara

SumateraBarat

Jambi Riau

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- - - - -

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- - - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- - - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank

- - 108.135.901 241.837.569 -

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- - - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

- - - - -

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- - - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

4.482.155.258 6.848.404.008 14.385.216.479 10.016.691.117 4.290.471.000

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

10.133.287.003 68.479.154.773 198.328.603.728 15.826.814.611 29.767.064.105

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

- 428.618.514 2.818.987 1.223.553.057 -

Aset Lainnyaother Assets

2.280.080.401

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- - - -

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Bengkulu Kep. BangkaBelitung

Kep. Riau SumateraSelatan

Lampung

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- - - - -

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- - - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- - - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank

- - - - -

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- - - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

- - - - -

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- - - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

17.861.978.857 556.837.779 - 9.722.341.559 10.930.275.202

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

44.616.982.880 190.065.955 134.598.280 45.364.836.829 36.414.504.054

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

294.402.865 8.740.432 - 1.182.828 1.181.029

Aset Lainnyaother Assets

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- - - - -

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Banten DKI Jakarta JawaBarat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments - 555.455.998.710 - - -

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity - - - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution - - - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank 130.390.431 151.821.720.086 431.547.265 672.852.232 2.754.466

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan - - - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan - 1.704.892.996 - - -

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan - - - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise 5.559.078.436 9.488.685.976 52.358.725.380 12.110.532.007 -

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate 53.189.148.650 66.028.673.589 253.346.730.732 259.088.615.586 7.589.653.877

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill 176.113 133.882.151 1.843.072.998 14.861.782 2.538.809

Aset Lainnyaother Assets 27.892.710.061 3.376.823.135 4.441.080.255

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any) - - - - -

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Jawa TimurBali

NusaTenggara

Barat

NusaTenggara

Timur

KalimantanBarat

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments - - - - -

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity - - - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution - - - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank 134.415.673 - 541.000 - -

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan - - - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan - - - - -

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan - - - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise 83.449.535.628 2.034.533.324 17.070.267.980 9.734.541.662 8.917.601.113

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate 155.194.849.939 21.506.347.486 100.126.576.618 16.219.717.308 54.449.768.989

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill 860.192.296 - 97.057.170 1.692.040 66.340.378

Aset Lainnyaother Assets 3.734.840.179

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any) - - - - -

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

210 211

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

SulawesiTengah

SulawesiTenggara

SulawesiUtara

Maluku

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- - - -

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank

- - - -

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

- - - -

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

13.340.475.402 8.627.101.091 3.921.069.739 1.592.599.910

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

27.919.070.899 9.404.519.604 13.005.277.077 -

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

- 26.315.871 222.787.764 -

Aset Lainnyaother Assets

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- - - -

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

MalukuUtara

Papua GrandTotal

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- - 555.455.998.710

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank

- - 153.807.704.975

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

- - 1.704.892.996

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

4.082.036.859 192.521.840 406.796.809.967

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

1.960.030.012 - 1.651.736.425.102

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

- - 5.542.259.144

Aset Lainnyaother Assets

43.616.699.309

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- - -

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank secara IndividualIndividual Nett Bill Based on Bank’s Remaing Contract Term Disclosure

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrakNett Bill per contract maturity period

≤ 1 tahun > 1 tahun s.d 3 tahun > 3 tahun s.d 5 tahun > 5 tahun Non KontraktualTotal

≤ 1 Year > 1 Year - 3 Years > 3 Years - 5 Years > 5 Years Non-Contracted

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments 555.455.998.710 - - - - 555.455.998.710

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity - - - - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- - - - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank 153.807.704.975 - - - - 153.807.704.975

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Bill - - - - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan 1.704.892.996 - - - - 1.704.892.996

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan - - - - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

42.889.661.283 212.174.950.090 146.061.856.787 5.663.960.894 6.380.914 406.796.809.967

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate 125.567.747.549 772.604.962.592 728.615.354.557 24.948.360.404 - 1.651.736.425.102

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill 3.362.059.009 793.490.939 464.758.268 180.758.686 741.192.242 5.542.259.144

Aset Lainnyaother Assets - - - - 43.616.699.310 43.616.699.310

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any) -

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

KalimantanSelatan

KalimantanTengah

KalimantanTimur

Gorontalo SulawesiSelatan

Tagihan Kepada PemerintahBill with governments - - - - -

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity - - - - -

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution - - - - -

Tagihan Kepada BankBill with Bank - 46.612.353 - - 216.897.999

Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan - - - - -

Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan - - - - -

Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan - - - - -

Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise 11.978.876.284 7.862.702.241 1.734.748.472 3.659.753.768 69.987.051.598

Tagihan kepada KorporasiBill with corporate 20.922.768.843 1.913.450.244 10.033.717.415 8.807.128.426 121.774.467.591

Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill - - - 98.772.466 214.071.594

Aset Lainnyaother Assets 1.891.165.278

Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any) - - - - -

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

212 213

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

N.A.D. Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi

TagihanBill

14.615.442.260,87 75.844.174.852,25 212.896.955.604,91 27.218.683.240,16

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured

0 0 0 -

b. Telah jatuh Tempo Immature

516.616.071,00 183.135.398,00 161.597.212,00

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

232.177.869,99 697.992.438,45 882.709.583,49 1.355.981.432,27

Tagihan yang dihapus buku Written-off Bill

88.380.040 57.698.042 50.910.673 46.004.828

Pengungkapan tagihan dan pencadangan berdasarkan wilayah bank secara IndividualIndividual Nett Bill and Reserves Based on Bank’s Region Disclosure

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

RiauBengkulu

Kep. Bangka Belitung

Kep. Riau

TagihanBill

34.057.535.105,00 63.046.296.556,48 806.506.791,93 134.598.280,00

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured

0 - - -

b. Telah jatuh Tempo Immature 567.334.819,18 59.603.058,21

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

140.145.136,14 521.273.172,39 45.961.824,83 550.511,39

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

25.461.583

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Sumatera Selatan Lampung Banten Jawa Barat

TagihanBill

55.108.666.330,95 47.355.070.871,12 58.752.126.088,72 338.059.386.289,94

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured

0 - - 6.220.198.548,30

b. Telah jatuh Tempo Immature

21.487.943,00 10.291.615,37 3.899.003,56 29.065.870.629,59

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

17.041.431.536,22

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

331.024.769,87 279.364.560,55 347.568.572,71 9.621.367.928,87

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

43.889.281 1.509.101.379 3.542.427.483 3.481.579.991

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

DKI Jakarta Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur

TagihanBill

78.192.745.178,13 271.368.290.979,84 7.622.254.461,11 244.154.406.585,01

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured

- - - -

b. Telah jatuh Tempo Immature

871.868.768,91 169.143.386,50 32.600.584,00 5.510.021.017,95

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

1.511.473.770,14 1.383.401.091,50 60.372.883,35 5.019.507.352,09

Tagihan yang dihapus buku Written-off Bill

1.600.094.540 337.061.498 31.885.469 237.369.822

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Gorontalo

TagihanBill

9.776.152.484,52 11.768.465.887,35 32.901.645.127,39 12.607.371.528,62

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured

- - - -

b. Telah jatuh Tempo Immature

140.489.334,40

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

53.513.980,28 146.772.922,26 344.773.045,97 86.221.733,46

Tagihan yang dihapus buku Written-off Bill

52.611.956 70.269.847

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

BaliNusa Tenggara Barat Nusa Tenggara

TimurKalimantan Barat

TagihanBill 23.540.880.810,00 117.862.558.950,11 25.957.695.655,90 63.859.911.559,99

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured - 0 0 -

b. Telah jatuh Tempo Immature

665.714.352,00 3.436.686,00 492.541.458,51

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance 98.821.313,00 2.159.856.806,22 145.976.959,26 928.770.099,56

Tagihan yang dihapus buku Written-off Bill 1.716.896.449 102.569.458 33.691.056 4.185.775

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

214 215

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Maluku Maluku Utara Papua Grand Total

TagihanBill

1.592.599.910,15 6.042.066.870,66 192.521.840,00 2.106.645.512.152,81

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

-

a. Belum jatuh Tempo Matured

- - 0 6.220.198.548,30

b. Telah jatuh Tempo Immature

41.807.120.389,58

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

17.041.431.536,22

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

75.384.338,03 141.882.934,81 778.598,85 31.111.623.740,00

Tagihan yang dihapus buku Written-off Bill

54.084.873 54.965.272 15.463.692.055

Kategori Portofolio Portfolio Category

Tagihan Bersih Berdasarkan WilayahNet Bill per Region

Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara

TagihanBill

193.415.209.433,64 41.259.546.300,63 18.200.239.017,48 18.435.507.299,95

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)Impaired Bill

a. Belum jatuh Tempo Matured

0 0 0 0

b. Telah jatuh Tempo Immature

1.653.690.244,95 168.618.322,95 1.509.160.483,50

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-individualPersonal Impairment Losses Allowance

cadangan kerugian penurunan nilai (cKPn)-kolektifgroup Impairment Losses Allowance

1.970.589.774,46 633.254.590,79 344.390.789,96 1.549.762.955,04

Tagihan yang dihapus buku Written-off Bill

131.251.144 62.291.363 1.132.900.144 996.110.089

No

Sektor Ekonomi Tagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada

Entitas Sektor Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersil

Economy Sector Bill with Governments

Bill with Public Sector

Entity

Bill with Multilateral

Bank and International

Institution

Bill with BankHouse

Resident Collateral

Loan

Commercial Property Collateral

Loan

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry

- - - - - -

2 Perikananfishery

- - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Exploration

- - - - - -

4 Industri PengolahanManufacturing Industry

- - - - - -

5 Listrik, gas dan AirElectricity, gas and Water

- - - - - -

6 Konstruksiconstruction

- - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceranWhole seller and Retail Trading

- - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumhotel, food and Beverages

- - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, Ware house and communication

- - - - - -

10 Perantara Keuanganfinancial Intermediary

555.455.998.710 - - 153.807.704.975 - 1.704.892.996

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal Estate, Leasing and corporate Services

- - - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajibgovernment Administration, Defense and obligatory Social Insurance

- - - - - -

13 jasa pendidikanEducational Service

- - - - - -

14 jasa kesehatan dan kegiatan sosialhealth Service and Social Activity

- - - - - -

15 jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyacommunity, art and culture, entertainment and other individual services

- - - - - -

16 jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual Service for household service

- - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational Institution and other Supra-state Agencies

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaThe activity that not clearly restricted

- - - - - -

19 Bukan lapangan usahanon-business field

- - - - - -

20 Lainnyaothers

- - - - - -

Pengungkapan Tagihan bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank secara IndividualIndividual Nett Bill Based on Bank’s Economy Sector Disclosure

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

216 217

Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank secara IndividualIndividual Nett Bill and Reserves Based on Bank’s Economy Sector Disclosure

No Sektor Ekonomi TagihanBill

Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)

Impaired Bill

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN)-individual

Personal Impairment

Losses Allowance

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN)-kolektif

Group Impairment

Losses Allowance

Tagihan yang

dihapus buku

Written-off Bill

Belum jatuh tempo

Matured

Telah jatuh tempo

Immature

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry

2 Perikananfishery

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Exploration

8.833.096.496,25 8.833.096.496,25 7.816.506.243

4 Industri PengolahanManufacturing Industry

5 Listrik, gas dan AirElectricity, gas and Water

6 Konstruksiconstruction

1.213.580.300,49 1.137.323.118

7 Perdagangan besar dan eceranWhole seller and Retail Trading

658.159.192,00 271.441.657 1.281.341.582

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumhotel, food and Beverages

40.851.690,00 971.090

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, Ware house and communication

10 Perantara Keuanganfinancial Intermediary

2.056.669.738.843,87 6.220.198.548,30 27.389.234.064,21 9.224.925.293 25.078.923.793 13.283.460.693

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal Estate, Leasing and corporate Services

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajibgovernment Administration, Defense and obligatory Social Insurance

13 jasa pendidikanEducational Service

1.057.445.346,73 64.268.312,00 72.942.162

14 jasa kesehatan dan kegiatan sosialhealth Service and Social Activity

13.968.487.742,42 331.490.807

15 jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyacommunity, art and culture, entertainment and other individual services

2.758.941.630,54 266.024.679,00 266.128.267

16 jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual Service for household service

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational Institution and other Supra-state Agencies

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaThe activity that not clearly restricted

1.416.765

19 Bukan lapangan usahanon-business field

21.345.299.937,51 5.254.496.838,12 3.950.986.081 898.889.780

20 Lainnyaothers

No

Sektor Ekonomi Tagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada

Entitas Sektor Publik

Tagihan Kepada Bank

Pembangunan Multilateral

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

Kredit Beragun Properti Komersil

Economy Sector Bill with Governments

Bill with Public Sector

Entity

Bill with Multilateral

Bank and International

Institution

Bill with BankHouse

Resident Collateral

Loan

Commercial Property Collateral

Loan

1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry

- - - - - -

2 Perikananfishery

- - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Exploration

- - - - - -

4 Industri PengolahanManufacturing Industry

- - - - - -

5 Listrik, gas dan AirElectricity, gas and Water

- - - - - -

6 Konstruksiconstruction

- - - 1.213.580.300 - -

7 Perdagangan besar dan eceranWhole seller and Retail Trading

- 378.755.314 - 279.403.878 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumhotel, food and Beverages

- - 40.851.690 - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasiTransportation, Ware house and communication

- - - - - -

10 Perantara Keuanganfinancial Intermediary

- 389.178.247.005 1.635.290.085.259 3.823.017.184 - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal Estate, Leasing and corporate Services

- - - - - -

12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajibgovernment Administration, Defense and obligatory Social Insurance

- - - - - -

13 jasa pendidikanEducational Service

- - 993.177.035 2.444.262 - -

14 jasa kesehatan dan kegiatan sosialhealth Service and Social Activity

- - 13.968.487.742 - - -

15 jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyacommunity, art and culture, entertainment and other individual services

- 2.492.916.952 - 10.227.813 - -

16 jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual Service for household service

- - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational Institution and other Supra-state Agencies

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaThe activity that not clearly restricted

- 99.910.973 - - - -

19 Bukan lapangan usahanon-business field

- 14.646.979.723 1.443.823.376 213.585.706 - -

20 Lainnyaothers

- - - - 43.616.699.310 -

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

218 219

No Sektor EkonomiEconomy Sector

CKPN Individual Personal Impairment

Losses Allowance

CKPN Kolektif Group Impairment Losses Allowance

1 Saldo awal cKPnImpairment Losses Allowance Balance at Beginning 8.365.095.891,00 34.924.890.101,00

2 Pembentukan (pemulihan) cKPn pada periode berjalan (net)current Period Impairment Losses Allowance Reserve (net) 10.522.614.394,00 (1.436.888.988,00)

a. Pembentukan cKPn pada periode berjalan Impairment Losses Allowance Reserve in current period 10.522.614.394,00 9.274.573.138,00

b. Pemulihan cKPn pada periode berjalan Impairment Losses Allowance Recovery in current period - 10.711.462.126,00

3 cKPn yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalanImpairment Losses Allowance allocated to write-off 1.846.278.749,00 2.376.377.372,00

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalanother Reserve (Recovery) in current period - -

Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank secara IndividualIndividual Bank’s Impairment Losses Reserve Mutation Disclosure

Kebijakan Penggunaan Peringkat dalam Perhitungan Aset Tertimbang (ATMR) untuk Risiko KreditPortofolio kredit yang dimiliki Bank Kesejahteraan menggunakan bobot risiko tagihan yang tidak didasarkan pada peringkat. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2012 Bank Kesejahteraan tidak menggunakan lembaga pemeringkat.

Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan ( Counterparty Credit Risk)Tagihan yang dimiliki Bank kepada pihak lawan adalah berupa tagihan jangka pendek kepada bank lain sebesar Rp 154 miliar (posisi 31 Desember 2012 – audited) dan reserve repo, SUn kepada Bank Indonesia sebesar Rp 281 miliar (posisi 31 Desember 2012-audited).

Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reserve Repo Bank secara Individual

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Nilai WajarTagihan

Bill Fair Value

Nilai MRKMRK Value

Tagihan BersihSetelah MRKNet Bill after

MRK

ATMR Setelah MRK

ATMR after MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

280.842.955.288 - 280.842.955.288 0

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral and International Institutions

4. Tagihan Kepada BankBill with Banks

5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Enterprise

6. Tagihan Kepada KorporasiBill with cooperatives

Total

Rating Utilization on Risk Weighted Asset (RWA) Calculation for Credit Risk PolicyLoan portfolio owned by Bank Kesejahteraan is utilizing bill risk weight that is not referring to the rating. Therefore, as end of 2012, Bank Kesejahteraan did not use rating agency.

Conterparty Credit Risk Disclosure

Bank’s bill to conterparty is in form of short-term bill to other banks amounted to Rp154 billion (December 31st, 2012 – audited position) and reserved repo, government Bonds to Bank Indonesia amounted to Rp281 billion December 31st, 2012 – audited position).

Conterparty Credit Risk Disclosure: Individual Bank’s Reserve Repo Transaction

Mitigasi Risiko KreditPenghitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dapat memperhitungkan keberadaan agunan, penjaminan, asuransi kredit, maupun bentuk garansi sebagai teknik mitigasi risiko kredit. Bank Kesejahteraan telah menetapkan kebijakan terhadap jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank antara lain berupa :1. Agunan kebendaan berupa benda bergerak berwujud maupun

benda bergerak tidak berwujud yang memenuhi kriteria yang dapat diterima sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain, memiliki nilai ekonomis, marketable, transferable, dan memiliki nilai yuridis.

2. Agunan non kebendaan berupa personel guarantee dan company guarantee, yang hanya merupakan dan diterima sebagai agunan tambahan yang tidak mempengaruhi rasio nilai agunan terhadap plafond kredit.

Barang agunan diasuransikan dengan “banker’s Clause” Bank Kesejahteraan dengan nilai pertanggungan asuransi minimal senilai barang agunan dengan jangka waktu pertanggungan asuransi sampai dengan kredit lunas/ selesai. Perusahaan asuransi yang ditunjuk akan senantiasa dievaluasi oleh bank sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Bank Kesejahteraan tidak menggunakan atau memperhitungkan teknik mitigasi risiko kredit dalam perhitungan Aset tertimbang (ATMR) untuk Risiko Kredit.

Credit Risk Mitigationcredit Risk ATMR measurement performed by Bank Kesejahteraan may calculate collateral, guarantee, loan insurance or other collateral forms availability as credit risk mitigation techniques. Bank Kesejahteraan has implemented several policies on collateral type that is accepted by the Bank, as of:

1. collateral in form of tangible or intangible moving goods that complies to the acceptable criteria referring to applicable regulation, such as holding economy value, marketable, transferrable and holding judicial value.

2. non-goods collateral in form of personal guarantee and company guarantee, that is only and accepted as supplementary colalteral that does not affect collateral value ratio to loan plafond.

collateral goods insured by Banker’s clause of Bank Kesejahteraan with insurance protection value equal with the collateral goods value withing insurance protection time coverage period to the loan settlement. The insurance company that is appointed will be evaluated by the bank at least once in a year.

Bank Kesejahteraan did not utilize or calculate credit risk mitigation in measuring Weighter Asset for credit Risk.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

220 221

No

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan BersihNett Bill

Bagian yang Dijamin DenganShares Insured with

Bagian yang Tidak Dijamin

Non-insured SharesAgunanCollateral

GaransiInsurance

Asuransi kreditLoan

Insurance

lainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]

A Eksposur neracaBalance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

555.455.998.710 555.455.998.710

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

153.807.704.975 153.807.704.975

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

1.704.892.996 1.704.892.996

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

406.796.809.967 406.796.809.967

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

1.651.736.425.102 1.651.736.425.102

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

5.542.259.144 5.542.259.144

11. Aset Lainnyaother Assets

43.616.699.310 43.616.699.310

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

-

Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposure

2.818.660.790.204 - - - - 2.818.660.790.204

B Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratifcommitment/contingency Exposure on Administrative Account Transaction Exposure

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

- -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

No

Kategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan BersihNett Bill

Bagian yang Dijamin DenganShares Insured with

Bagian yang Tidak Dijamin

Non-insured SharesAgunanCollateral

GaransiInsurance

Asuransi kreditLoan

Insurance

lainnyaOthers

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

650.970.813 650.970.813

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

2.746.685.155 2.746.685.155

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

13.832.518.039 13.832.518.039

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

25.484.051 25.484.051

11. Aset Lainnyaother Assets

- -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- -

Total Eksposur TRATRA Total Exposure

17.255.658.058 - - - - 17.255.658.058

c Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit Risk) Exposure due to counterparty credit Risk

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

280.842.955.288 280.842.955.288

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

11. Aset Lainnyaother Assets

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

Total Eksposur Counter Party Credit RiskTotal Exposure due to Counterparty Credit Risk

280.842.955.288 - - - - 280.842.955.288

Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara IndividualIndividual Nett Bil based on Risk Weight after Measuring Bank’s Credit Risk Mitigation Impact Disclosure

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

222 223

Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Risk-weighted Nett Bill after Calculating Credit Risk Mitigation

NoKategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak MRKNet Bill after MRK Impact Calculation

ATMR Beban ModalCapital Expense

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A Eksposur neracaBalance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

555.455.998.710 - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

153.807.704.975 30.761.540.995 2.460.923.280

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

1.704.892.996 1.704.892.996 136.391.440

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

406.796.809.967 305.097.607.475 24.407.808.598

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

1.651.736.425.102 1.651.736.425.102 132.138.914.008

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

5.542.259.144 8.313.388.716 665.071.097

11. Aset Lainnyaother Assets

5.041.084.250 38.575.615.060 38.575.615.060 3.086.049.205

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

-

Total Eksposur NeracaTotal Balance Sheet Exposure

560.497.082.960 153.807.704.975 - - - - 406.796.809.967 1.692.016.933.158 5.542.259.144 - 2.036.189.470.344 162.895.157.628

B Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratifcommitment/contingency on Administrative Account Transaction Exposure

-

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

- -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

650.970.813 650.970.813 52.077.665

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

224 225

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

- 2.746.685.155 2.060.013.866 164.801.109

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

13.832.518.039 13.832.518.039 1.106.601.443

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

- 25.484.051 38.226.076 3.058.086

11. Aset Lainnyaother Assets

- -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- -

Total Eksposur TRA - - - - - - 2.746.685.155 14.483.488.852 25.484.051 - 16.581.728.795 1.326.538.304

c Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit Risk) -

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

280.842.955.288 - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

- -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

- -

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

- -

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

- -

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

- -

11. Aset Lainnyaother Assets

- -

12 Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)Exposure in Sharia Business Unit (if any)

- -

Total Eksposur Counter Party Credit Risk 280.842.955.288 - - - - - - - - - - -

Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (Lanjutan)Risk-weighted Nett Bill after Calculating Credit Risk Mitigation (Continued)

NoKategori PortofolioPortfolio Category

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak MRKNet Bill after MRK Impact Calculation

ATMR Beban ModalCapital Expense

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainya

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

226 227

PENGUNGKAPAN KUANTITATIF PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR BANK SECARA INDIVIDUALIndividual Credit Risk RWA Quantitative Calculation on Credit Risk Based on Bank’s Approach Disclosure

Pengungkapan Eksposur Aset di NeracaAsset Exposure Disclosure on the Balance Sheet

NoKategori PortofolioPortfolio Category

Bank

Tagihan BersihNet Bill

ATMR Sebelum MRKATMR before MRK

ATMR Setelah MRK ATMR after MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

555.455.998.710 - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- - -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- - -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

153.807.704.975 30.761.540.995,00 30.761.540.995,00

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- - -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

1.704.892.996 1.704.892.996,00 1.704.892.996,00

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- - -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

406.796.809.967 305.097.607.475,07 305.097.607.475,07

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

1.651.736.425.102 1.651.736.425.102,10 1.651.736.425.102,10

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

5.542.259.144 8.313.388.716 8.313.388.716

11. Aset Lainnyaother Assets

43.616.699.310 38.575.615.060

Total 2.818.660.790.204 1.997.613.855.284 2.036.189.470.344

Pengungkapan Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan SetelmenExposure that Encouraged Credit Risk on Settlement Failure Disclosure

Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) sebagaimana dimaksud pada butir II.A.3 dalam SE BI no. 13 /6/DPnP

NoJenis Transaksi

Transaction Type

Posisi Tanggal LaporanReporting Date Position

Nilai Eksposur Exposure Value

Faktor Pengurang ModalCapital Reducing Factor

ATMR

(1) (2) (3) (4) (8)

1. Delivery versus payment 0 0

a. Beban Modal 8% (5-15 hari) capital Expense 8% (5-15 days)

0 0

b. Beban Modal 50% (16-30 hari) capital Expense 50% (16-30 days)

0 0

c. Beban Modal 75% (31-45 hari) capital Expense 75% (31-45 days)

0 0

d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) capital Expense 100% (more than15 days)

0 0

2. non-delivery versus payment 0 0

TOTAL 0 0 0

Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pada transaksi Rek AdministratifLiability Commitment/Contingency on Administrative Account Exposure Disclosure

Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif kecuali eksposur sekuritisasi.

NoKategori PortofolioPortfolio Category

Bank

Tagihan BersihNet Bill

ATMR Sebelum MRKATMR before MRK

ATMR Setelah MRK ATMR after MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

- -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

- -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

650.970.813,00 650.970.813,00 650.970.813,00

7. Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/Pensionary Loan

- - -

8. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelBill with Micro, Small and Retail Portfolio Business Enterprise

2.746.685.155,14 2.060.013.866,36 2.060.013.866,36

9. Tagihan kepada KorporasiBill with corporate

13.832.518.039,09 13.832.518.039,09 13.832.518.039,09

10. Tagihan yang Telah jatuh TempoMatured Bill

25.484.050,76 38.226.076,13 38.226.076,13

11. Aset Lainnyaother Assets

- -

Total 17.255.658.058 16.581.728.795 16.581.728.795

Pengungkapan Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak LawanExposure that Encouraged Credit Risk Caused by Counterparty Failure Disclosure

Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit Risk) sebagaimana dimaksudpada butir II.A dalam SE BI no. 13 /6/DPnP

NoKategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal laporanReporting Date Position

Tagihan BersihNet Bill

ATMR Sebelum MRKATMR before MRK

ATMR Setelah MRK ATMR after MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Tagihan Kepada PemerintahBill with governments

280.842.955.288 - -

2. Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikBill with Public Sector Entity

- -

3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalBill with Multilateral Bank and International Institution

- -

4. Tagihan Kepada BankBill with Bank

- -

5. Kredit Beragun Rumah Tinggal house Resident collateral Loan

- -

6. Kredit Beragun Properti Komersilcommercial Property collateral Loan

- - -

Total 280.842.955.288 - -

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

228 229

Pengungkapan Eksposur SekuritisasiSecuritization Exposure Disclosure

NoJenis Transaksi

Transaction Type

Posisi Tanggal LaporanReporting Date Position

Faktor Pengurang Modal

Capital Reducing Factor

ATMR

(1) (2) (3) (4)

1. fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratanqualified Supporting Loan facility

0 0

2. fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratannon-qualified supporting loan facility

0 0

3. fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratanqualified liquidity facility

0

4. fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratannon-qualified liquidity facility

0 0

5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratanqualified Asset-backed Securities purchase

0 0

6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratannon-qualified asset-backed securities purchase

0 0

7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.Securitize exposure not disclosed on the Bank Indonesia Regulation regarding prudent principle in asset securitization for commercial banks

0

TOTAL 0 0

Pengungkapan Eksposure di Unit Usaha SyariahExposure in Sharia Business Unit Disclosure

NoJenis Transaksi

Transaction Type

Posisi Tanggal LaporanReporting Date Position

Faktor Pengurang ModalCapital Reducing Factor

ATMR

(1) (2) (3) (4)

1. Total EksposurTotal Exposure

0 0

Pengungkapan Total Pengukuran Risiko KreditCredit Risk Total Measurement Disclosure

Posisi Tanggal LaporanReporting Date Position

Posisi Tangal laporanTahun SebelumnyaPosisi Tanggal

LaporanPrevious Reporting Date Position

ToTAL ATMR RISIKo KREDITTotal credit Risk ATMR 2.052.771.199.139 0

ToTAL fAKToR PEngURAng MoDALTotal capital Reducing factor 0 0

Pengungkapan Kuantitatif Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak.Sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan tidak memiliki perusahaan anak sehingga tidak terdapat pengungkapan kuantitatif perhitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan secara konsolidasi dengan perusahaan anak.

Strategi Manajemen Risiko KreditStrategi Bank dalam penerapan manajemen risiko kredit sepanjang tahun 2012 telah dilakukan dengan melalui upaya-upaya sebagai berikut :a. Menempatkan petugas detasering (setara dengan Relief officer)

di beberapa wilayah yang dinilai memiliki potensi untuk ekspansi bank.

b. Penempatan Risk officer di Kantor cabang Padang dan Kantor cabang Makasar dalam rangka untuk memperkuat pelaksanaan fungsi kontrol.

c. Pengaturan kembali wewenang Kelompok Pemutus Kreditd. Pengaturan kembali tentang tata cara pengisian Media Pencairan

Kredit.e. Pengaturan kembali penetapan limit perkreditan di tingkat wilayah.f. Penunjukan pejabat pengganti pelaksana dual control (four eyes

principles) dalam pemberian kredit.g. Penambahan cakupan materi presentasi proposal kredit berikut

dasar pertimbangan kredit.h. Pengaturan kembali ketentuan tentang restrukturisasi kredit,

hapus buku, dan hapus tagih

Implementasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap proses perkreditan pada tahun 2012 dapat terlihat pada:a. Peningkatan kualitas pada proses kontrol pencairan kredit. b. Penyempurnaan Standard operating procedure Restrukturisasi

Kredit, hapus Buku dan hapus Tagih. c. Workshop tentang perkreditan dan pengaruhnya pada Tingkat

Kesehatan Bank bagi seluruh Relationship Manager Kredit.

RISIKO PASAROrganisasi Manajemen Risiko PasarPengelolaan risiko pasar pada Bank Kesejahteraan dapat disebabkan oleh adanya perubahan suku bunga . Untuk pengelolaan manajemen risiko pasar, Bank Kesejahteraan telah membentuk Bidang Pengelolaan Likuiditas sebagai unit kerja yang memiliki fungsi sebagai pengendali risiko pasar yang independen dari unit bisnis. Bidang Treasury, Divisi Pemasaran Kredit, Divisi Pemasaran Dana, dan Kantor cabang menjadi unit bisnis yang mempunyai potensi terekspose risiko pasar dalam pelaksanaan fungsinya.

Bank Kesejahteraan menilai efektivitas pengelolaan risiko pasar Bank melalui Asset Liability Management commite (ALco) yang memiliki tugas dan tanggung jawab:a. Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi strategi

ALMA.b. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi ALMA guna

memastikan bahwa taking position Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga.

Quantitative Disclosure on Credit Risk RWA within Bank’s Standard Approach Consolidated with Subsidiary

As end of 2012, Bank Kesejahteraan did not own subsidiary that there is no quantitative disclosure of credit Risk RWA consolidated measurement with the subsidiary.

Credit Risk Management StrategyBank’s strategy in implementing credit risk management in 2012 is performed throughout following activities:

a. Placing detasering (equal with Relief officer) officer at several area considered potential for bank’s expansion.

b. Risk officer placement at Padang and Makassar Branch office to enhance control function implementation.

c. Rearrangement of Loan Suspension group authority.d. Rearrangement on Loan Liquefaction Media filling procedure.

e. Rearrangement on loan limit implementation at regional level.f. Substitute officer appointment as four eyes principle executor

in the loan disbursement.g. Loan proposal presentation material range addition based on

loan fundamental consideration.h. Rearrangement policy on loan restructuration, writeoff and haircut.

Risk management implementation towards credit process in 2012 can be inferred from:a. quality improvement on loan liquefaction control process.b. Loan Restructuration, Writeoff and haircut Standard operating

Procedure refinement.c. Workshop on credit and its impact towards Bank’s soundness

level for all credit Relationship Manager.

MARKET RISKMarket Risk Mangement OrganizationMarket risk management at Bank Kesejahteraan can be caused by interest. Regarding market risk management, Bank Kesejahteraan has established Liquidity Management Division as working unit that holds function as market risk controller that is independent from business unit. Treasury Unit, credit Marketing Division, fund Marketing Division and the Branch office become business units that hold market risk exposure in implementing their duties.

Bank Kesejahteraan assesses that the Bank’s market risk management effectiveness through Asset Liability Management committee (ALco) that holds duties and responsibilities as follows:a. Developing, reviewing and modifying ALMA strategy.

b. Evaluatin interest rate risk position as well as ALMA strategy to ensure that Bank’s taking position has complied with interest rate risk and its mitigation target.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

230 231

c. Mengkaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA.

d. Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank.

e. Menginformasikan kepada Direksi atas setiap perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan ALMA.

Pengelolaan Portfolio Trading Book dan Banking BookBank Kesejahteraan tidak memiliki instrument trading book dalam neraca dan rekening administrative untuk tujuan diperdagangkan atau dipindahtangankan. Bank Kesejahteraan hanya memiliki portofolio banking book berupa Sertifikat Bank Indonesia dan reserve repo SUn kepada Bank Indonesia yang dimiliki dengan tujuan untuk kepentingan likuditas atau dimiliki hingga jatuh tempo sehingga Bank tidak melakukan revaluasi nilai pasar.

Mekanisme Pengukuran Risiko PasarBank Kesejahteraan melakukan pengukuran risiko pasar secara periodik dengan memperhatikan faktor risiko suku bunga untuk melihat dan memantau pergerakan tingkat suku bunga yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antar Aset dan Kewajiban Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan juga telah menerapkan kebijakan pengamanan secara menyeluruh yang didukung oleh mekanisme sistem pengawasan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam ALco.

Pengelolaan risiko pasar pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan menetapkan limit-limit risiko pasar agar eksposur tetap sejalan dengan risk appetite melalui:a. Mencermati perkembangan ekonomi, tingkat inflasi dan

perubahan kebijakan oleh regulator, yang dapat berpengaruh pada marjin, laba, cost of fund, dan permodalan.

b. Melakukan kontrol terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga melalui peran aktif ALco terkait dengan perkembangan usaha Bank dan struktur sumber dana serta penetapan limit – limit risiko pasar.

c. Pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan pencapaian target bisnis dan pendapat tercapai dalam kondisi yang optimal.

d. Peran aktif seluruh jaringan kantor untuk melakukan monitoring arus kas dan pengelolaan stabilitas cash flow dalam rangka menjaga tingkat kebutuhan likuiditas.

e. Pemantauan secara konsisten suku bunga pasar dan evaluasi atas tarif suku bunga dalam rangka penetapan SBDK.

Cakupan Portfolio yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal MinimumDalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan kriteria dalam PBI no. /13/PBI/2007 tanggal 1 nopember 2007 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan Risiko Pasar yang diperbaharui dalam PBI no. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 nopember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, maka sampai dengan akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan tidak memiliki kriteria sebagai Bank yang memiliki kewajiban untuk menghitung ATMR risiko Pasar.

Langkah-langkah dan Rencana dalam Mengantisiapasi Risiko Pasar atas Transaksi Mata Uang Asing, Lindung Nilai, dan Utang dengan Suku Bunga Fluktuasihingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan masih tercatat sebagai salah satu Bank Umum Swasta nasional (BUSn) non Devisa yang tidak memiliki transaksi dengan menggunakan mata uang asing, sehingga dalam proses bisnis yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan, Bank tidak melakukan aktivitas lindung nilai dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Bank Kesejahteraan tidak memiliki kriteria sebagai Bank yang memiliki kewajiban untuk menghitung ATMR Risiko Pasar.

RISIKO OPERASIONALPengelolaan risiko operasional pada Bank Kesejahteraan juga menjadi hal mendasar dalam menjalankan aktivitas bisnis dan operasionalnya. Risiko operasional dapat disebabkan oleh adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi operasional Bank. Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan pengelolaan manajemen risiko operasional di Bank Kesejahteraan, bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Memperkuat pengawasan aktif melalui perubahan susunan

komite Manajemen Risiko.b. Melengkapi/ menyempurnakan/ menerbitkan kebijakan yang

mengatur tentang prosedur pengaktifan rekening pasif, prosedur penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah dan pengaturan kembali hak akses user pada sistem aplikasi.

c. Sosialisasi Risiko operasional di kantor beberapa kantor cabang dalam rangka untuk mendukung penerapan budaya sadar risiko.

d. Workshop operasional dan Pendanaan. e. Peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan agar mitigasi

risiko dapat diterapkan sejak awal proses pada semua aktivitas di seluruh unit kerja.

Organisasi Manajemen Risiko OperasionalTata kelola manajemen risiko operasional pada Bank Kesejahteraan telah didesain sedemikian rupa untuk dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa bertanggung jawab pada seluruh unit kerja sebagai risk owner terhadap proses manajemen risiko untuk risiko operasional. Pengelolaan manajemen risiko operasional tersebut melekat pada 3 (tiga) fungsi unit kerja yakni:

1. Divisi Manajemen Risiko, yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi manajemen risiko operasional secara menyeluruh untuk membantu Direksi dalam mengelola risiko operasional serta memastikan kebijakan manajemen risiko operasional berjalan pada seluruh tingkat organisasi.

2. Petugas risk officer yang ditempatkan di seluruh kantor cabang sebagai fasilitator proses manajemen risiko operasional untuk memastikan konsistensi penerapannya di Kantor cabang dengan jalur pelaporan ganda secara langsung yaitu kepada Pemimpin cabang dari cabang yang bersangkutan, serta kepada Divisi Manajemen Risiko, Bidang Kepatuhan, dan Divisi Audit.

Mekanisme Identifikasi dan Pengukuran Risiko OperasionalUntuk menjamin kesesuaian proses pengukuran risiko terhadap perkembangan proses bisnis Bank Kesejahteraan, Bank Kesejahteraan

c. Reviewing asset and liability pricing to ensure that the pricing will optimize fund placement result, minimizing fund cost as well as preserving Bank’s balance sheet structure referring to ALMA strategy.

d. Reviewing deviation between Bank’s Business Plan and its realization.

e. Informing to the Board of Directors on every market condition and development, as well as procedures that may interfere ALMA policy and strategy.

Trading Book and Banking Book Portfolio ManagementBank Kesejahteran did not own trading book investment on its balance sheet or administrative account aiming to be traded or transferred. Bank Kesejahteraan only holds banking book portfolio in form of to Bank Indonesia certificate and Reserve Repo government Bonds to Bank Indonesia owned under particular purpose for liquidity or to owned until the maturity period that the Bank does not perform market value revaluation.

Market Risk Assessment MechanismBank Kesejahteraan performs market risk assessment periodically by considering interest rate risk factor to assess and monitor interest rate shifting that is not in line with repricing gap position between Bank Kesejahteraan’s asset and liability. Bank Kesejahteraan also implements comprehensive security policy supported by sustainable monitoring system to ensure that every activity does not violate regulations implemented on the ALco.

Market risk management in Bank Kesejahteraan is performed by implementing market risk limit that the exposure is in line with risk appetite, throughout:a. observing economy, inflation rate and policy changing by

regulator development that may affect margin, profit, cost of fund and capital.

b. Performing control on risk occured from interest rate shifting through ALco active participation regarding Bank’s business development and fund source structure as well as market risk limit implementation.

c. Monitoring towards treasury performance to ensure business and income target achievement in optimum condition.

d. Active particiaption from every office network to perform cash flow monitoring and cash flow stability management to maintain liquidity necessary level.

e. consistent monitoring on market interest rate and evaluation on interest rate tariff regarding legal lending limit implementation.

Portfolio Coverage Calculated on Minimum Capital Adequacy Ratio Obligationon the Minimum capital Adequacy Ratio calculatio pursuant to criteria stated at PBI no. 13/PBI/2007 dated november 1st, 2007 regarding Minimum capital Adequacy Ratio obligation on commercial Bank by calculating Market Risk that was amended by PBI no. 14/18/PBI/2012 dated november 28th, 2012 regarding capital Adequacy Ratio obligation on commrecial Bank, that as end of 2012, Bank Kesejahteraan did not hold criteria as the Bank that holds liability to calculate Market Risk cAR.

Plan and Action in Mitigating Market Risk on Foreign Currency Transaction, Hedging Value and Debt with Fluctuated Interest RateAs end of 2012, Bank Kesejahteraan is still registered as one of national Private Banks non-foreign Exchange that did not hold foreign exchange transaction that on the business process performed by Bank Kesejahteraan, the Bank does not perform hedging value activity and referring to Bank Indonesia Regulation, Bank Kesejahteraan does not criteria as Bank that holds obligation to calculate Market Risk cAR.

OPERATIONAL RISKoperational risk management in Bank Kesejahteraan also becomes fundamental part in carrying its busienss and operational activities. The operational risk may be caused by internal process insufficiency and/or failure, human error, system failur or external factors that may affect Bank’s operationals. To enhance operational risk manaement implementation effectiveness, the bank has performed following activities:

a. Strengthening active supervision through Risk Management committee compostion changes.

b. completing/refining/issuing policies that regulate passive account activation procedure, customers complaint settlemetn and handling procedure as well as rearrangement on user access right on application system.

c. operational risk socialization at several branch offices to support risk awareness culture.

d. operational and funding Workshop.e. hR quality improvement in sustainable manner that the risk

mitigation can be implemented at early stages and at every activity performed in every working unit.

Operational Risk Mangement Organizationoperational risk management governance in Bank Kesejahteraan has been desgined in particular manner to establish awareness and responsibility at every working unit as the risk owner towards risk management process on operational risk. The operational risk management is inherent on 3 (three) working units, as of:

1. Risk Management Division, responsible in implementing operational risk management function comprehensively to assist the Board of Directors in managing operational risk as well as ensuring that operational risk management policy can be implemented at every organizational level.

2. Risk offcer located at every Branch office as the facilitator of operational risk management to ensure its implementation consistency at the Branch office by direct double reporting channel to the head of Branch office of respected branch as well as to Risk Management Division, compliance Unit and Audit Division.

Operational Risk Assessment and Identification MechanismTo ensure risk assessment process conformity with Bank Kesejahteraan’s business process development, Bank Kesejahteraan has performed

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

232 233

telah melakukan menggunakan metode self risk assesment berupa checklists secara internal dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada lingkup risiko operasional bank melalui sistem aplikasi operational risk Self assessment (oRSA) dimana setiap unit kerja dapat mengidentifikasi risiko operasional yang terjadi di setiap unit kerjanya masing-masing.

Proses pengukuran terhadap faktor risiko dilakukan secara individual (per jenis risiko) dan eksposur risiko secara keseluruhan (agregat/komposit). Pengukuran risiko operasional dilakukan setelah seluruh unit kerja melakukan checklist pada kertas kerja identifikasi pada sistem oRSA yang mencakup kejadian, frekuensi, maupun nominal transaksi.

Mekanisme Mitigasi Risiko OperasionalBank Kesejahteraan melalui Divisi Manjemen Risiko telah melakukan review secara berkala terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya risiko operasional, dampak kerugian, dan langkah-langkah mitigasi untuk mengendalikan eksposur risiko yang terjadi. hasil pemantauan risiko dilaporkan kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan mitigasi meliputi tingkatan kebijakan, pendelegasian wewenang, pendidikan dan pelatihan, dokumentasi data, manajemen sistem informasi, kontrol fisik sampai kepada manajemen relasi dengan nasabah.

No. Pendekatan yang digunakanApproach

Posisi Tanggal Laporan/Report Date

Pendapatan Bruto (rata-rata 3 tahun terakhir)

Gross Income (Average 3 Years)

Beban ModalCapital Expense

ATMRRWA

1. Pendekatan Indikator DasarBasic indicator approach

117.602 17.640 220.504

Total 117.602 17.640 220.504

RISIKO LIKUIDITASPenerapan pengelolaan risiko likuiditas menjadi hal penting yang harus dilakukan seluruh elemen perbankan untuk menghindari ketidakmampuan Bank dalam menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar untuk memberikan dampak positif bagi pertumbuhan profitabilitas dan modal Bank. Risiko likuiditas bank dapat diukur melalui beberapa indikator yang dapat dipantau secara berkala, antara lain rasio giro Wajib Minimum, secondary reserves sebagai cadangan likuiditas, dan loan to deposit ratio (LDR) dengan penetapan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator maupun kebijakan internal pada Bank.

Organisasi Manajemen Risiko LikuiditasDalam tatanan struktural organisasi pada Bank Kesejahteraan, pengelolaan manajemen risiko likuidtas dilakukan melaui koordinasi dari beberapa unit, antara lain:1. Komite ALco yang melakukan pengawasan terhadap likuiditas

Bank Kesejahteraan dari kondisi pasar2. Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk dan seluruh

kantor cabang untuk mencari sumber dana3. Bidang Treasury, yang menjalankan operasional pemenuhan

likuiditas dari counterparty.4. Bidang Pengelolaan Likuiditas, untuk melakukan formulasi strategi

likuiditas dan analisa terhadap sumber risiko likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Indikator Peringatan Dini Permasalahan LikuiditasBank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan yang memadai agar setiap saat dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo, baik jangka pendek maupun jangka menengah. fokus Bank Kesejahteraan untuk memastikan tingkat kebutuhan arus kas menjadi prioritas utama agar tidak terdapat kendala dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek melalui aset likuid yang terkelola dengan baik.

Pengelolaan risiko likuiditas senantiasa dimonitor secara proaktif dengan memperhatikan indikator baik internal maupun eksternal yang menjadi sistem peringatan dini permasalahan likuiditas Bank Kesejahteraan, antara lain:

1. Peningkatan konsentrasi pada beberapa aset dan sumber dana tertentu

2. Terjadinya pelampauan limit3. Peningkatan biaya dana secara keseluruhan, dan/ atau posisi

arus kas yang semakin buruk sebagai akibat maturity mismatch yang besar terutama pada skala waktu jangka pendek.

Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi likuiditas Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan melakukan pembahasan atas permasalahan dalam rapat ALco yang dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan. Bank Kesejahteraan telah membuat kebijakan sebagai upaya melakukan diversifikasi sumber dana melalui pembentukan komposisi dana retail dan non retail serta fokus pada upaya penurunan deposan inti.

Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko LikuiditasBank Kesejahteraan melakukan pengukuran risiko likuditas berdasarkan struktur pendanaan/ simpanan menurut jenis, jangka waktu, suku bunga, pemilik dana dan konsentrasi kepemilikan dana. Alat pengukuran risiko likuiditas Bank meliputi proyeksi arus kas, rasio-rasio likuiditas, profil maturitas, dan stress testing.

Berbagai upaya implementasi penerapan manajemen risiko terkait pengelolaan terhadap risiko likuiditas tercermin sebagai berikut:a. Memperkuat struktur sumber dana melalui penetapan sasaran

terkait komposisi dana korporasi dan dana retail b. Peluncuran produk tabungan pilar untuk mengoptimalkan sumber

dana retail.c. Melengkapi/ menyempurnakan/ menerbitkan kebijakan yang

mengatur tentang penarikan dana tabungan dan prosedur pencairan/ pemblokiran deposito serta kebijakan asset & liability management (ALMA).

d. Menurunkan secara berkelanjutan portfolio dan rasio deposan inti

e. Penerapan kebijakan limit portfolio penempatan dana pihak ketiga yang lebih terarah dan terstruktur.

f. Memperbaiki maturity profile dana pihak ketiga melalui komposisi deposito jangka pendek ke jangka panjang.

g. Memperkuat data base dalam rangka penetapan strategi sumber dana.

several activities using self risk assessment method in form of checklist internally aiming to identify potential and weakness on bank’s operational scope through operational Risk Self Assessment (oRSA) application where every working unit may identify operational risk occured at each working unit.

Assessment on risk factor is performed individually (per risk type) and overall risk exposure (aggregate/composite). The operational risk assessment is conducted after al of working units performed checklist on identification worksheet at oRSA system including event, frequency or transaction nominal.

Operational Risk Mitigation MechanismBank Kesejahteraan through Risk Management Division has performed periodic review towards several factors that may cause operational risk, loss imapct and mitigation actions to control occured risk exposure. The risk monitoring result is reported to the Board of Directors and Risk Monitoring committee to be mitigated including policy level, authority delegation, training and development, physical control to relation management with the customers.

LIQUIDITY RISKLiquidity risk management implementation becomes significant factor that has to be perfomed by banking element to prevent Bank’s inability to preovide fair price liquidity to provide positive impact towards proftability and Bank’s capital growth. Bank’s liquidity risk may be assessed through several indicators that may be periodically assessed, such as Minimum Statutory Reserve, secondary reserves as liquidity reserves, and loan to deposit ratio (LDR) by implementing several limits referring to regulator’s regulation as well as Bank’s internal regulation.

Liquidity Risk Management Organizationon the Bank Kesejahteraan’s organizational strucuture, liquidity risk management is performed through the coordination between several units, such as:1. ALco committee that performs supervision on Bank Kesejahteraan’s

liquidity from market condition.2. fund Marketing and Product Development Divisions as well as

every Branch office to provide fund sources.3. Treasury Unit, that performs liquidity compliance operational

from counterparty.4. Liquidity Management Unit, to perform liquidity strategy

formulation and analysis on liquidity risk sources referring to applicable regulation.

Early Warning on Liquidity IssueBank Kesejahteraan has hold several adequate policies that is able to fulfill every mature liability simultaneously, both short term or middle term liabilities. Bank Kesejahteraan’s focus to ensure that cash flow necessity level becomes main priority that there is no issue in fulfilling short term liability through well-managed liquid asset.

Liquidity risk management is always monitored proactively by considering several indicators both internal or external that also becomes early warning system on Bank Kesejahteraan’s liquidity issue, as of:

1. concentration enhancement on several particular assets and fund sources.

2. Limit exceeding event.3. overall fund cost increase and/or worsened cashflow position

as impact of significant maturity mismatch especially in short term period.

To obtain illustration on Bank Kesejahteraan’s liquidity condition, Bank Kesejahteraan performs discussion regarding several issues at ALco meeting held minimum once a year. Bank KEsejahteraan has formulated policy as an effort to diverse fund source through retail and non-retail fund composition as well as focus on core depositor reducing effort.

Liquidity Risk Assessment and Mitigation Mechanism

Bank Kesejahteraan performs liquidity assessment based on loan/saving structure referring to type, maturity, interest rate, fund holder and fund ownership concentration. Bank’s liquidity risk assessment instrument is including cash flow projection, liquidity ratio, maturity profile and stress testing.

Several risk management implementation efforts regarding liquidity risk management is reflected from following activities:a. Strengthening fund source structure through target

implementation related to corporate and retail fund composition.b. Pilar Saving product launching to optimize retail fund source.

c. completing/refining/issuing policies that regualte saving fund withdrawal and time deposit liquefaction/blocking as well as asset & liability management (ALMA) policies.

d. gradually reducing core depositor ratio portfolio.

e. More structured and focused third party fund placement portfolio limit policy implementation.

f. Improving third party fund maturity profile through short to long term time deposit composition.

g. Reinforcing database to implement fund souce strategy.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Dalam juta

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

234 235

Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank secara IndividualIndividual Bank’s Rupiah Maturity Profile Disclosure

No Pos - PosPosts

Saldo Balance

JATUH TEMPO Maturity

≤ 1 Bulan >1 bulan s/d 3 bulan

>3 bulan s/d 6 bulan

>6 bulan s/d 12 bulan

> 12 bulan

≤ 1 Months >1 Months - 3 Months

>3 Months - 6 Months

>6 Months - 12 Months

> 12 Months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I nERAcA/BALAncE ShEETS

A. ASET/ASSET 3.092.565 645.139 164.637 302.898 91.237 1.888.654

1. Kas /cash 5.041 5.041

2. Penempatan pada Bank Indonesia placements with bank Indonesia

315.795 315.795

3. Penempatan pada Bank lain placement with other banks

153.808 153.808

4. Surat Berharga/securities ** 239.662 995 238.667

5. Kredit yang Diberikan/loan 2.079.135 11.106 23.907 64.231 91.237 1.888.654

6. Tagihan lainnya/other payable 280.843 140.113 140.730

7. Lain-lain/others 18.281 18.281 -

B. KEWAjIBAn 2.797.373 1.443.521 904.100 179.779 167.056 102.917

1. Dana Pihak Ketiga third party fund

2.500.845 1.161.207 904.100 179.593 167.028 88.917

2. Kewajiban pada Bank Indonesia liability with bank indonesia

- -

3. Kewajiban kepada bank lain liability with other banks

267.439 267.439

4. Surat Berharga yang Diterbitkan issued securities

-

5. Pinjaman yang Diterima fund borrowings

91 56 7 28

6. Kewajiban Lainnya other liabilities

10.394 10.394

7. Lain-lain others

18.604 4.425 179 14.000

c. SELISIh/MISMATch ( A - B ) 295.192 -798.382 -739.463 123.119 -75.819 1.785.737

II REKEnIng ADMInISTRATIfADMInISTRATIvE AccoUnT

A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Bill

38.921 7.316 5.282 15.463 5.958 4.902

1. Komitmen/commitment 29.611 6.205 2.893 15.182 5.331 -

2. Kontinjensi/contingency ****) 9.310 1.111 2.389 281 627 4.902

B. Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liability

2.450 - - 2.450 - -

1. Komitmen/commitment -

2. Kontinjensi/contingency ****) 2.450 - - 2.450 - -

RISIKO HUKUMOrganisasi Manajemen Risiko HukumPengelolaan aktivitas bisnis dan operasional Bank Kesejahteraan tentunya tidak akan terlepas dari kemungkinan timbulnya risiko hukum apabila terdapat tuntutan hukum akibat kelemahan dari aspek yuridis. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan telah membentuk unit kerja yang bertanggung jawab dalam mengelola dan mengendalikan risiko hukum pada Bank Kesejahteraaan. fungsi dan tanggung jawab tersebut melekat pada Divisi hukum & Remedial yang melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko terkait pengukuran risiko hukum secara kuantitatif dan kualitatif.

Mekanisme Pengendalian Risiko HukumPermasalahan yang terjadi terkait dengan risiko hukum dilaporkan oleh Divisi hukum & Remedial kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan langkah-langkah mitigasi. Mekanisme pengendalian risiko hukum tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam proses memitigasi kemungkinan munculnya kerugian akibat kelemahan dalam hal perikatan yang dapat menjadi sumber sengketa di kemudian hari.

RISIKO STRATEJIKOrganisasi Manajemen Risiko StrategikRisiko stratejik dapat muncul dari pengelolaan aktivitas usaha dan bisnis apabila terdapat ketidaktepatan pengambilan keputusan dan/atau dalam implementasi suatu keputusan stratejik, termasuk dalam kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. Pengelolaan risiko strategik pada Bank Kesejahteraan melibatkan unit-unit yang meliputi:1. Bidang Perencanaan Korporasi yang bertanggungjawab dalam

memformulasikan pencapaian terhadap target setiap unit kerja atas dasar pembahasan yang telah dilakukan dalam penetapan Rencana Bisnis Bank sesuai dengan visi dan misi serta strategi yang ditetapkan manajemen bank dalam Kebijakan Umum Direksi.

2. Divisi Manajemen Risiko sebagai unit yang melakukan pemantauan deviasi atas pencapaian target perusahaan untuk mengukur tingkat risiko strategik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

LEGAL RISKLegal Risk Mangement OrganizationBank Kesejahteraan’s business and operational activity management surely can not be separated from legal risk occurance possibility if there is any litigation regarding judicial aspect weakness. Therefore, Bank Kesejahteraan has established working unit that is responsible in managing and mitigating legal risk in Bank Kesejahteraan. The function and responsibility are inherent in Legal & Remedy Division that performs coordination with Risk Management Division regarding legal risk measurement both quantitatvely or qualitatively.

Legal Risk Mitigation MechanismSeveral issues that occured related to legal risk are reported by Legal & Remedy Division to the Board of Directors and Risk Monitoring committe to implement mitigation actions. The legal risk mitigation mechanism is performed as realizaion of responsibility in mitigating loss potential caused by weakness on boundary aspect that may become source of dispute in the future.

STRATEGIC RISKStrategic Risk Mangement OrganizationStrategic risk may occur form business activity management if there is any mismatch on decision making and/or strategic decision implementation, including failure on anticipating changes on business environment. Strategic risk mitigation in Bank Kesejahtereaan involves several units, including:

1. coorporation Planning Unit that is responsible in formulating target achievement for every working unit based on discussion performed on the Bank’s Business Plan implementation referring to vision and mission as well as strategy implemented by the bank’s management on Board of Directors’ general Policy.

2. Risk Mangement Division as the unit that performs supervision on deviation of company’s target achievement to assess strategic risk level referring to applicable law and regulation.

c. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Mismatch between bill and liability on administrative account

36.471 7.316 5.282 13.013 5.958 4.902

Selisih /mismatch[(IA-IB) + (IIA-IIB)] 331.663 -791.066 -734.181 136.132 -69.861 1.790.639

Selisih Kumulatifaccumulative mismatch

-791.066 -1.525.247 -1.389.115 -1.458.976 331.663

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

236 237

Kebijakan Bank untuk Identifikasi Perubahan Lingkungan BisnisDalam hal risiko stratejik, Bank Kesejahteraan melalui Direksi dan Komisaris selaku manajemen bank selalu aktif melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan terhadap penyusunan target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam rencana strategis Bank dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal Bank. Proses review tersebut dilakukan untuk mendukung tercapainya target yang tertuang dalam rencana bisnis bank. Direksi secara konsisten melibatkan seluruh unit kerja dan kantor cabang serta kantor cabang pembantu dalam me-review kinerja atas setiap program kerja yang disusun melalui laporan yang disampaikan oleh bidang Perencanaan Korporasi maupun dalam rapat kerja setiap triwulan untuk dapat segera diambil tindakan korektif dan strategi yang harus dilakukan.

Mekanisme untuk Mengukur Kemajuan yang Dicapai dari Rencana Bisnis yang DitetapkanPengukuran atas kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan menjadi tanggung jawab Bidang Perencanaan Korporasi yang dilakukan bersama-sama dengan Divisi Manajemen Risiko serta unit kerja lain yang dianggap memiliki keterlibatan dalam menetapkan penilaian pencapaian rencana bisnis yang dimaksud dengan memperhatikan hasil pengukuran profil risiko Bank dan pertimbangan-pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Evaluasi atas strategi dan pencapaian target bank dilakukan setiap 3 (tiga) bulan dalam rapat koordinasi antara Direksi dengan seluruh pejabat Bank Kesejahteraan sesuai dengan hasil pencapaian rencana kerja dari setiap unit yang telah dilaporkan secara periodik setiap bulan.

RISIKO KEPATUHANSebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraan tidak terlepas dari segala ketentuan dan peraturan yang bersifat mengikat baik dari Bank Indonesia sebagai regulator perbankan, maupun dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Risiko kepatuhan dapat muncul manakala Bank tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan, dan kode etik dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai salah satu pelaku industri keuangan.

Organisasi Manajemen Risiko KepatuhanPengelolaan risiko kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dilakukan oleh Satuan Kerja Bidang Kepatuhan sebagai unit yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi, menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja kepatuhan agar budaya kepatuhan tetap berjalan pada kebijakan kepatuhan regulasi dan prosedur. Bidang Kepatuhan menjalankan perannya dalam membantu Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Disisi lain, kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur merupakan tanggung jawab dari semua pegawai dan dipantau secara konsisten. Penguatan Compliance Culture dan kesadaran bahwa kepatuhan merupakan tanggung jawab seluruh SDM di seluruh lini dalam struktur organisasi Bank Kesejahteraan telah berpedoman pada 4 (empat) pilar dalam PBI no. 13/2/PBI/2011 mencakup:

1. Budaya Kepatuhan2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan3. Kebijakan,4. Sistem dan prosedur dan kegiatan usaha bank sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku dan memastikan tingkat kepatuhan Bank.

Strategi Manajemen Risiko dan Efektivitas Penerapan Manajemen Risiko KepatuhanBank Kesejahteraan telah memiliki pedoman perilaku dan budaya kerja perusahaan yang terus dikristalisasikan kepada seluruh unit kerja melalui program morning briefing untuk dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara periodik. Sepanjang tahun 2012, Bank telah menerbitkan berbagai kebijakan dan prosedur internal terkait dengan pelaksanaan fungsi kepatuhan dalam hal memastikan kebijakan Bank.

Di samping itu, Bank Kesejahteraan senantiasa konsisten dalam melaksanakan kaji ulang ketentuan-ketentuan internal dan ketentuan yang belum dievaluasi untuk dapat diselaraskan dengan ketentuan Bank Indonesia sejalan dengan program kerja kedepan yang berkelanjutan. Untuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Internal Bank.

Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian Risiko KepatuhanBidang Kepatuhan bertanggungjawab dalam memastikan bahwa seluruh aktivitas bank telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Internal Bank dengan koordinasi yang dilakukan bersama seluruh risk officer, dan Divisi Audit. risk officer bertanggung jawab dalam melakukan pengendalian risiko kepatuhan di kantor cabang sebagai salah satu fungsinya.

Sedangkan Divisi Audit, senantiasa berkomitmen melakukan pemantauan penyelesaian temuan audit baik dari Bank Indonesia maupun pihak auditor independen lainnya yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Pelaksanaan komitmen atas hasil audit tersebut kemudian disampaikan kepada Direksi dan Bidang Kepatuhan. Temuan audit Bank Indonesia periode tahun 2011 telah dapat diselesaikan bank seluruhnya pada akhir nopember 2012.

RISIKO REPUTASIOrganisasi Manajemen Risiko ReputasiBank Kesejahteraan melekatkan pelaksanaan pengelolaan risiko reputasi kepada seluruh pegawai di seluruh unit kerja Bank Kesejahteraan baik di tingkat kantor pusat dan kantor cabang. hal tersebut dilakukan mengingat reputasi merupakan outcome dari seluruh aktivitas yang terjadi di Bank.

Bank Kesejahteraan akan segera menindaklanjuti apabila terdapat munculnya risiko reputasi yang dapat mempengaruhi pada penurunan tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank Kesejahteraan dengan mempertimbangkan materialitas permasalahan. Untuk penanganan komunikasi informasi dan kehumasan, Bank telah memiliki Bidang Kesekretariatan yang dibawah struktur Divisi Sumber Daya Manusia.

Bank’s Policy to Identify Business Environment Shifting

Regarding strategic risk, Bank Kesejahteraan through the Board of Directors and Board of commissioners as the bank’s management always actively performs performance review and policy evaluation towards business target implementation and performs necessary corrective actions on the Bank’s strategic olan by considering Bank’s internal and external conditions. The review process is performed to support target achievement stated on the bank business plan. The Board of Directors consistently participates every working unit and branch office as well as supporting branch office in reviewing the performance of every formulated working program through reports delivered by corporate Planning unit or at the quarter working meeting to immediately perform coorective action and strategy that are considered necessary to be implemented.

Mechanism to Assess Progress Achieved from the Implemented Business PlanAssessment on the progress achieved compared with the business plan implemented becomes the responsibility of corporate Planning Unit that is performed altogether with the Risk Management Division and oterh working unit that is considered holding contribution in implementing respected business plan achievement assessment by considering Bank’s risk profile assessment and other accountable considerations.

Evaluation on bank’s target achivement and strategy is performed in every 3 (three) months at the coordination meeting between the Board of Diretors with every Bank Kesejahteraan’s Executive officer referring to working plan target from every unit that has been reported periodically in every month.

COMPLIANCE RISKAs one of banking industry players, Bank Kesejahteraan can not be separated from every regulation that is obligatory both from Bank Indonesia as the banking regulator or other applicable law and regulations. The compliance risk may occure when the Bank is failed to comply with the applicable law, regulation and ethical code in carrying its business activity as one of financial industry players.

Compliance Risk Management Organizationcompliance risk management in Bank Kesejahteraan is performed by compliance Unit as the unit that holds responsibility to evaluate, implement and maintain compliance framewrok that the complicane culture is continuously performed on regulation and procedure compliance policy. compliance Unit performs its role in assissting the compliance & Risk Management Director.

on the other hand, compliance to the policy and procedure becomes the responsibility of every employee and consistently supervised. corporate culture reinforcement and awareness that compliance is part of every hR responsibility at every Bank Kesejahteraan’s organizational structure, has been referring to 4 (four) pillars stated at PBI no. 13/2/PBI/2011 including:

1. compliance culture2. compliance Risk Mitigation3. Policy4. Bank’s business activity and procedure pursuant to Bank Indonesia

Regulation and other applicable law and regulation as well as ensuring Bank’s compliance level.

Compliance Risk Mitigation Strategy and Implementation EffectivenessBank Kesejahteraan has hold code of conduct and corporate culture that is continuously internalized to every working unit through morning briefing program to be reported to the compliance and Risk Management Director periodically. In 2012, the Bank issued several internal policy and procedure regarding compliance function implementation in ensuring Bank’s compliance.

Besides, Bank Kesejahteraan also consistently performs internal regulation and non-evaluated regulation review to be adjusted with Bank Indonesia Regulation in accordance with future sustainable working program establishment. To ensure compliance culture implementation realization, compliance Unit performs regulation socialization issued by Bank Indonesia and Bank’s Internal.

Compliance Risk Assessment and Mitigation Mechanism

compliance Unit is responsible in ensuring every bank’s activity has complied to the Bank Indonesia Regulation as well as other applicale regulation and policy implemented by Bank’s Internal within the coordination with every Risk officer and Audit Division. Risk officer is responsible in performing compliance risk mitigation at the branch office as one of its function.

While tha Audit Division is always committed to perform audit finding result settelemnt monitoring both from Bank Indonesia or other independent auditors that is performed in consistent and sustainable manners. The audit result implementation commitment is later disclosed to the Board of Directors and compliance Unit. The Bank Indonesia audit finding in 2011 has been completely settled as end of november 2012.

REPUTATION RISKReputation Risk Mangement OrganizationBank Kesejahteraan attached reputation risk mitigation to every employee at every Bank Kesejahteraan working unit at head office and Branch office level. This is performed considering reputation is the outcome of every activity carried in the Bank.

Bank Kesejahteraan will immediately process if there is any reputation risk occure that may affect stakeholders’ trust degradation sourced from negative perception towards Bank Kesejahteraan by considering issue material. Regarding information communication and public relation management, the Bank has already hold Secretariate Unit under the human Resources Division structure.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

238 239

Kebijakan dan Mekanisme Pengendalian Risiko ReputasiDalam hal risiko reputasi, Bank Kesejahteraan menempatkan bahwa perlindungan atas reputasi Bank Kesejahteraan harus memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang waktu, didukung dengan kontrol yang melekat untuk memastikan praktek-praktek bisnis yang sehat melalui peran serta dari seluruh jajaran organisasi untuk berperan aktif menjaga reputasi bank mengingat risiko reputasi dapat terjadi secara independen dari jenis risiko lainnya.

Bank Kesejahteraan telah memiliki sistem pengukuran dan penilaian risiko reputasi yang tercakup dalam pengukuran profil risiko Bank. Di samping itu, sistem pelaporan yang efisien dan efektif mengenai kondisi dan perkembangan Bank Kesejahteraan menjadi sarana informasi yang memadai kepada Dewan Komisaris, Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Audit.

Pengelolaan Risiko Reputasi Pada Saat KrisisPeran pemimpin setiap unit kerja baik yang berada di kantor pusat, kantor cabang, maupun kantor cabang pemabntu menjadi sangat penting dan mutlak diperlukan dalam mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit tersebut. Selain itu pimpinan setiap unit kerja tersebut juga bertindak sebagai front liner dalam membangun dan mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan dengan nasabah.

Bidang Kesekretariatan sebagai unit kerja yang melaksanakan manajemen risiko reputasi bertanggung jawab:1) Menjalankan fungsi kehumasan dan merespon pemberitaan

negative atau reputational event lainnya yang dapat menyebabkan kerugian bagi Bank.

2) Mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan stakeholder: investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.

Bank Kesejahteraan juga terus mengembangkan program Corporate Social responsibility yang dilaksanakan baik dalam bidang pendidikan, kesenian, olahraga, kesehatan, maupun keagamaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.

PRofIL RISIKoDivisi Manajemen Risiko sebagai satuan kerja yang melakukan penilaian profil risiko pada Bank Kesejahteraan untuk melihat sejauh mana efektifivitas dan efisiensi segala aktivitas bisnis dan operasional yang dijalankan Bank Kesejahteraan. Penilaian profil risiko akan disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan secara bulanan dan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap triwulanan. Pada akhir tahun 2012, profil risiko inheren Bank Kesejahteraan berada pada peringkat low to Moderate. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang.

Di samping itu, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko untuk memberikan gambaran kepada manajamen dan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

kecukupan sistem pengendalian intern yang ada di Bank Kesejahteraan. hasil penilaian kualitas penerapan manajemen risiko selama tahun 2012 telah dilaksanakan secara cukup Memadai (fair), meskipun masih terdapat kelemahan yang bersifat minor. namun demikian, hal tersebut telah mendapat tindak lanjut dari manajemen melalui arahan dan perbaikan pada kualitas proses hingga pengambilan keputusan serta keterlibatan secara langsung pada aktivitas-aktivitas yang diperkirakan dapat berdampak risiko.

hasil penilaian tingkat kesehatan bank untuk posisi Desember 2012 secara komposit berada pada peringkat cukup Sehat. hal tersebut mencerminkan bahwa kondisi Bank secara umum cukup sehat karena Bank dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal, dengan peringkat profil risiko, penerapan gcg, rentabilitas dan permodalan yang secara umum cukup baik dan memadai atas prinsip-prinsip dasar good corporate governance. hasil kajian penerapan Manajemen Risiko selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan Rapat Komite Manajemen Risiko (KMR) dalam rangka membahas hal–hal penting terkait dengan kebijakan dalam pengelolaan usaha Bank Kesejahteraan.

2) Pengelolaan risiko pasar dengan melakukan kontrol terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga melalui peran aktif Komite ALco serta penerapan limit – limit risiko pasar.

3) Pengelolaan risiko operasional melalui pengukuran terhadap efektivitas sistem pelaporan metode oRSA (operational risk Seft assesment) secara komprehensif dan transparan.

EvALUASI SISTEM MAnAjEMEn RISIKo Pelaksanaan kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur Bank dilakukan secara konsisten oleh Bank Kesejahteraan sebagai program kerja berkelanjutan dalam rangka memastikan kesesuaiannya terhadap kebijakan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan bahwa eksposur risiko pada Bank Kesejahteraan masih sejalan dengan risk appetite. Pada tahun mendatang, Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan terhadap kebijakan yang harus disempurnakan, di antaranya:a. Kebijakan KPMM sesuai profil risikob. Kebijakan dalam proses restrukturisasi dan hapus buku kreditc. Penyempurnaan terhadap limit special rate deposito.d. Kebijakan sistem informasi dan teknologi yang optimal dalam

mendukung pelaksanaan fungsi APU & PPT.e. Penerapan manajeman risiko TI melalui pelaksanaan self asessment

it risk.f. Penyempurnaan kebijakan dan prosedur Risiko Likuiditas terkait

Rencana Pendanaan Darurat (Contigensi Funding plan).g. Penguatan dan peningkatan fungsi kontrol dari seluruh unit kerja

melalui pengembangan risk awareness dari seluruh pegawai.

Reputation Risk Mitigation Policy and MechanismRegarding reputation risk, Bank Kesejahteraan perceives that protection on Bank Kesejahteraan’s reputation has to be prioritized beyond other activities everytime, supported by inherent control to ensure sound business practice through role and participation from every organization line to actively preserve bank’s reputation considering that reputation risk may independently occur from other risk types.

Bank Kesejahteraan has already hold reputation risk assessment and measurement system included on the Bank’s risk profile. Besides, efficient and effective reporting system regarding Bank Kesejahteraan’s progress and condition becomes appropraite information to the Board of commissioners, Board of Directors, Risk Monitoring committee and Audit committee.

Reputation Risk Mitigation at Crisis PeriodRole form every head of Working Unit located at the head office, branch office as well as supporting branch office becomes necessary and highly required in identifying reputation risk occur at respected business or unit activity. Besides, every head of working unit also takes role as the frontliner in establishing and preventing reputation risk, especially related to the customer relation.

Secretary Unit as the working unit that implements reputation risk management holds responsibilites to:1) Perform public relation function and respnd every negative

publication or other reputational events that may bring loss to the Bank.

2) communicate any information required by the stakeholders; investor, customers, creditors, associate and public.

Bank Kesejahteraan also develops corporate Social Responsibility Program that is implemented on education, art, sport, health, or religious to provide benefit for the society generally.

RISK PRofILERisk Mangement Division as particular working unit that perform risk profile assessment in Bank Kesejahteraan to assess how far the effectiveness and efficiency of every business as well as operational activities carried by Bank Kesejahteraan. Risk profile assessment will be monthly disclosed to the Board of Directors and Board of commissioners of Bank Kesejahteraan and quarterly to the Bank Indonesia. As end of 2012, Bank Kesejahteraan’s inherent risk profile was at Low to Moderate level. The condition reflects that by considering Bank’s business activity, loss potential faced by the Bank from the inherent risks composite is considered low for particular period in the future.

Besides, Bank Kesejahteraan also performs risk management implementation quality assessment to perovide illustration to the management and other related parties regarding internal audit

system adequacy in Bank Kesejahteraan. The risk management implementation quality assessment in 2012 has been performed in fair manner, though there were several minor weakneesses. Even though, the weaknesses had been followed-up by the management through several direction and improvement on process quality that the decision making and direct involvement on several activities predicted holding risk impact.

Bank’s soundness level assessment result for December 2012 position in composite at fair level. This reflects that Bank’s general condition is relatively sound that the Bank is assessed able to overcome significant negative impact from business condition as well as external factors shifting, with risk profile rating, gcg implementation, rentanility and capital structure that is generally appropriate and adequate referring to good corporate governance fundamental principles. Risk Mangement implementation review result in 2012 is as follows:

1. Implementing Risk Management committee meeting to discuss several significant aspects related to Bank Kesejahteraan’s policy on business management.

2. Market risk mitigation by performing control on risk occured from interest rate shifting through active participation from ALco committee as well as market risk limit implementation.

3. operational risk mitigation through assessment on operational Risk Self Assessment) reporting method effectiveness in comprehensive and transaprent manners.

RISK MAnAgEMEnT SySTEM EvALUATIonBank’s procedure and policy review implementation is consistently performed by Bank Kesejahteraan as sustainable working program in ensuring its compliance towards every policy and procedures as well as other applicable law and regulation, also ensuring that risk exposure in Bank Kesejahteraan is still considered in line with risk appettite. on the next future years, Bank Kesejahteraan is committed to continuously performs improvement on several policies, as follows:

a. KPMM Policy based on risk profileb. Loan write-off and restructuration process policyc. Refinement on time deposit special rate limitd. optimum information and technology policy in promoting APU

& PPT implementatione. IT risk management implementation through IT Risk Self-

Assessment implementationf. Liquidity Risk procedure and policy refinement related to

contingency funding Plang. control function improvement and reinforcement from every

working unit through risk awareness development form every employee.

LAPORANMANAJEMENRISIKO

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

240 241

LAPORAN TEKNOLOGI INFORMASIInformation Technology ReportvISI DAn MISI IT

IT vISIon AnD MISSIon

PEnERAPAn KInERjA IT TAhUn 2012

IT PERfoRMAncE IMPELEMEnTATIon 2012

PEngEMBAngAn TEKnoLogI TAhUn 2013

TEchnoLogy DEvELoPMEnT 2013

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

242 243

Bank Kesejahteraan senantiasa berkomitmen untuk melakukan pengembangan kehandalan sistem dan prosedur teknologi yang mampu memberikan dukungan dalam pencapaian inisiatif strategi perusahaan. Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraaan terus melakukan pengembangan sistem dan prosedur sesuai dengan segala prosedur dan ketentuan yang ditetapkan dengan harapan dapat mengakomodir peningkatan pelayanan nasabah sbagai prioritas Bank Kesejahteraan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank Kesejahteraan telah menetapkan visi dan misi IT untuk memberikan kemudahan layanan dan akses informasi yang lebih baik lagi.

vISIMenjadikan Teknologi Informasi sebagai sarana pendukung yang efektif, efesien dan optimal dalam memenuhi kebutuhan operasional, pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas pelayanan Bank.

MISI1. Menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat memanfaatkan

Teknologi Informasi untuk efesiensi dan efektifitas kerja.2. Melakukan optimalisasi Sistem Proses melalui pemanfaatan

Teknologi Informasi secara tepat dan benar.3. Menyediakan Teknologi Informasi yang handal (efficient & effective),

mudah dikembangkan (adaptive & flexible), aman (secure), mudah pengelolaannya (user friendly), dan terintegrasi (integrated).

4. Pengembangan teknologi informasi yang menyangkut regulasi, kebijakan intern, pengembangan produk baru maupun pengembangan sistem.

5. Terkait dengan implementasi neraca PSAK 50/55, IT Bank Kesejahteraan telah melakukan penyempurnaan dan penyesuian dalam aplikasi coreBanking Bank vision terkait Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berorientasi pada Peningkatan Pelayanan nasabah yang efesiensi dalam biaya (cost effective) dan terkelola dengan baik (good governance)

PEnERAPAn KInERjA IT TAhUn 2012Sepanjang tahun 2012, Teknologi Informasi Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai pengembangan baik dalam hal yang menyangkut regulasi, kebijakan intern, pengembangan produk baru maupun pengembangan sistem seperti halnya yang sudah berjalan pada tahun 2011. Segala inovasi dan pengembangan kreatifitas pemanfaatan teknologi dan informasi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan daya saing Bank Kesejahteraan pada industri perbankan.

Pengembangan dan penyempurnaan yang dilakukan oleh Divisi Teknologi selama tahun 2012 diantaranya adalah:1. Pengembangan teknologi informasi yang terkait dengan regulasi

dan kebijakan intern, melalui:a. Penggantian sistem switching, yang memiliki kemampuan

untuk diintegrasikan dengan pengembangan delivery channel lain, serta mendukung kesiapan aplikasi Chip Card System

b. Melakukan penataan dan peningkatan sarana dan prasarana Data Center dan Disaster recovery Center (DRc), guna memenuhi standar minimal dari ketentuan yang ada.

2. Melakukan penguatan layanan IT secara bertahap melalui:a. Mengadakan 2(dua) unit Mesin IBM AS/400 720i baru yang

digunakan untuk menggantikan mesin production dan backup lama, sekaligus mengkondisikan 2(dua) unit Mesin IBM AS/400 lama menjadi mesinpPengembangan (development) dan mesin testing.

b. Melakukan upgrade version atas sarana aplikasi Hot backup “Mimix” dari konsep single-way menjadi two-way.

c. Meningkatkan infrastruktur jaringan, yaitu dengan menerapkan sistem Fiber optic, serta menambah kapasitas bandwidth baik yang di Kantor Pusat maupun di kantor-kantor cabang.

d. Meningkatkan sarana pengaman data & Informasi berupa pengadaan unit-unit backup / redunden system, instalasi antivirus, penerapan pembatasan akses yang disesuaikan dengan kewenangan kebijakan yang berlaku serta pengamanan sistem jaringan (firewal, proxy, dll).

e. Mendukung kebutuhan sarana infrastruktur dan sistem core banking, terkait dengan perluasan jaringan kantor Bank Kesejahteraan.

f. Mengembangkan dan mengimplementasikan beberapa aplikasi seperti aplikasi rating dan Scoring yang berbasis Web, aplikasi Documentation System, aplikasi Signature Digital System, serta sistem aplikasi Help Desk.

3. Mendukung pengembangan layanan, melalui:a. Menambah kelengkapan keanggotaan komunitas jaringan

ATM, sehingga selain tergabung dengan jaringan ATM Bersama, jaringan ATM Bank Kesejahteraan sudah tergabung jaringan ALTo network.

b. Menerapkan dukungan pengembangan layanan transaksi pembayaran payment dan pembelian voucher yang dapat diakses melalui jaringan ATM maupun sarana delivery channel lainnya.

PEngEMBAngAn TEKnoLogI TAhUn 2013Dalam rangka meningkatkan service quality dan mendukung kelanjutan transformasi dalam proses pembangunan teknologi informasi yang siap baik secara kuantitas maupun kualitas, maka pada tahun 2013 Divisi Teknologi senantiasa melakukan:1. Penguatan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia

pada Divisi Teknologi melalui berbagai program pendidikan dan latihan Teknologi Informasi yang berkesinambungan kepada petugas/pejabat pada Divisi Teknologi Bank Kesjahteraan.

2. Mengoptimalkan layanan perbankan melalui pengembangan fitur transaksi ATM termasuk billing payment dan payment of sales,

3. Menambah jalinan kerjasama dengan jaringan ATM Prima untuk mendukung pengembangan produk dan kemudahan akses layanan kepada seluruh nasabah.

4. Pengembangan infrastruktur teknologi informasi terkait kebutuhan kebijakan baik ektern maupun intern untuk mendukung aktivitas bank, diantaranya :a. Penyempurnaan aplikasi Core banking dan non-Core banking.b. Pemenuhan lisensi atas software yang digunakan.c. Penyempurnaan implementasi call centerd. Pengembangan SMS Banking

5. Menjalin Kerjasama dengan PT,.Taspen (persero) dalam pembayaran Pensiun Pegawai negeri Sipil (PnS).

6. Menempatkan jaringan mesin ATM pada lokasi-lokasi strategis (area publik)

Melalui segala upaya dan rencana strategis yang telah ditetapkan di tahun 2013 sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2013-2015, maka diharapkan segala sistem dan prosedur teknolgi informasi Bank Kesejahteraan pada tahap yang siap untuk mendukung kecepatan layanan dan transaksi yang semakin kompleks.

Bank Kesejahteraan is always committed to perform technology procedure and system reliability and development that will be able to provide support in achieving company’s strategic initiatives. As one of banking industry players, Bank Kesejahteraan always performs system and procedure development referring to implemented procedure and regulation aiming to accommodate customers service improvement as Bank Kesejahteraan’s priority. Realizing the importance of that aspect, Bank Kesejahteraan implemented IT vision and mission to provide better information access and service convenient.

vISIonPlacing information technology as effective, efficient and optimum supporting instruments in fulfilling operational, business development as well as Bank’s service quality improvement necessity.

MISSIon1. Developing human Resources that holds information technology

capability to achieve working efficiency and effectiveness.2. Performing System Process optimization through Information

Technology utilization in effective and efficient manners.3. Providing reliable (effective & efficient) Information Technology,

easy to be developed (adaptive & flexible), secure, user friendly and integrated Information Technology.

4. Information Technology development regarding internal policy, regulation, new product development as well as system development.

5. Referring to SfAS50/55 balance sheet implementation, IT of Bank Kesejahteraan has performed coreBanking Bank vision application sophistication and adjustment by utilizing customer service oriented Information Technology supported by cost efficiency and appropriate governance.

IT PERfoRMAncE IMPELEMEnTATIon 2012In 2012, Bank Kesejahteraan’s Information Technology performed several development both related to internal regulation, policy, new product development as well as other system developments such as the program performed in 2011. Every information and technology utilization creativity innovation and development are carried to enhance Bank Kesejahteraan’s competitive advantages at the banking industry.

Development and Refinement activities carried by Technology Division in 2012, such as:1. Information Technology development related to internal

regulation and policy, throughout:a. Switching system replacement, that holds ability to be

integrated with other delivery channel development as well as supporting chip card System application readiness.

b. Performing Data centre and Disaster Recovery centre (DRc) infrastructure improvement and management to comply with existing regulation minimum standard.

2. Implementing gradual IT service reinforcement throughout:a. Procuring 2 (two) IBM AS/400 720i machines that are operated

to replace former Production and Backup machines as well as adjusting former 2 (two) IBM AS/400 machines into development and testing machines.

b. conducting upgrade version on hot Backup “Mimix” application infrastructure from single-way to two-way concept.

c. Enhancing network infrastructure by implementing fiber optic system as well as initializing bandwidth capacity both at the head office or Branch office.

d. Enhancing data & information security instrument in form of backup/redunden system units procurement, access restriction implementation adjusted with applicable regulation authority as well as network system security (firewall, proxy, etc.).

e. Supporting core banking infrastructure and system, regarding Bank Kesejahteraan’s office network expansion.

f. Developing and implementing several application such as Web-based Rating & Scoring, Documentation System application, Signature Digital System application as well as help Desk application.

3. Supporting service development, throughout:a. Enhancing ATM network community membership

completeness, that besides participated on ATM Bersama network, Bank Kesejahteraan’s ATm also participated on ALTo network.

b. Implementing payment and voucher purchased transaction service support that can be accessed through ATM network or other delivery channels.

TEchnoLogy DEvELoPMEnT 2013To improve service quality as well as support transformation sustainability on reliable information technology development process both on quantity or quality aspects, in 2013, Technology Division will perform:1. human Resources capability and expertise reinforcement at

Technology Division throughout various sustainable Information Technology education and training program dedicated to officers/management at Technology Division of Bank Kesejahteraan.

2. optimizing banking service through ATM transaction features including billing payment and payment of sales.

3. Expanding ATM Prima network partnership to support products development and service access to every customers.

4. Information Technology development regarding internal and external policy requirements to support bank’s activity, as of:

a. core Banking and non-core Banking application refinement.b. License compliance on applied software.c. call centre Implementation Refinement.d. SMS Banking development.

5. Establishing partnership with PT Taspen (Persero) on Public Servant Pensin fund Payment.

6. Locating ATM machine network at strategic locations (public area).

Throughout every strategic plan and actions implemented in 2013, as stated on the Bank’s Business Plan 2013 – 2015, it is expected that every information technology system and procedures of Bank Kesejahteraan will be on ready level to support more complex service and transaction speed.

LAPORANTEKNOLOGI INFORMASI

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

244 245

LAPORAN KEPATUHANCompliance Report

“compliance culture implementation throughout business ethic and discipline

enforcement for every people to comply with applicable law and regulation.”

Penerapan budaya kepatuhan melalui penegakan disiplin dan etika bisnis menjadi tanggung jawab setiap insan untuk memenuhi ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku

PEnERAPAn BUDAyA KEPATUhAncoMPLIAncE cULTURE IMPLEMEnTATIon

PRogRAM AnTI PEncUcIAn UAng DAn PEncEgAhAn PEnDAnAAn TERoRIS (APU-PPT)AnTI MonEy LAUnDERIng AnD TERRoRISM fInAncIng PREvEnTIon PRogRAM

LAPoRAn DIREKTUR KEPATUhAncoMPLIAncE DIREcToR REPoRT

PEngEMBAngAn fUngSI KEPATUhAn TAhUn 2013coMPLIAncE fUncTIon DEvELoPMEnT 2013

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

246 247

Perkembangan inisiatif strategis Bank Kesejahteraan terus berkembang mengikuti perkembangan industri perbankan dan segala ketentuan yang mengatur di dalam setiap aktivitas bisnisnya. oleh karena itu, pengembangan arsitektur transformasi terus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan termasuk dalam membangun strategi dan kebijakan melalui peningkatan pemahaman dan implementasi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang semakin baik. Dalam menjalankan penjabaran dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terhadap pengawasan dan pemantauan penerapan kepatuhan, Bank Kesejahteraan memiliki Direktur Kepatuhan yang membawahi langsung Bidang Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertugas mengelola risiko kepatuhan. hal tersebut menjadi wujud implementasi komitmen Bank Kesejahteraan untuk memenuhi peraturan regulator yang tertuang dalam PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 januari 2011 tentang Pelaksanaan fungsi Kepatuhan Bank Umum.

Segala kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur dari aktivitas usaha yang dijalankan Bank Kesejahteraan sepanjang tahun 2012 telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia sesuai prinsip prudential banking. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) untuk menjaga stabilitas kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan fairness (keadilan). Pelaksanaan prinsip ini telah menjadi bagian yang menyatu dari proses manajemen dan budaya perusahaan.

Bentuk komitmen Bank Kesejahteraan terhadap peraturan yang melandasi praktek gcg sebagaimana tertuang sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, telah dilakukan secara berkesinambungan melalui Penilaian Self assessment Pelaksanaan gcg Bank Kesejahteraan dengan nilai komposit sebesar 2,075 dengan predikat “Baik”. Di samping didorong oleh munculnya berbagai peraturan yang mendasari pelaksanaan fungsi kepatuhan dan praktek gcg yang sehat, pada hakekatnya hal tersebut telah menjadi kesadaran sepenuhnya dari manajemen Bank Kesejahteraan untuk menjalankan proses bisnis yang mencerminkan kepatuhan Bank terhadap segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna meminimalisir risiko kepatuhan Bank.

Bank Kesejahteraan memegang teguh komitmen dalam mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan, selain sebagai wujud kesadaran pengelolaan Bank yang sehat, semangat tersebut juga didasari oleh keinginan Bank Kesejahteraan untuk menjaga reputasi Bank Kesejahteraan di mata seluruh stakeholders. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan berupaya untuk meminimalisir segala potensi kerugian yang ditimbulkan dari segala bentuk sanksi baik berupa teguran tertulis maupun penurunan tingkat kesehatan bank salah satunya melalui pengelolaan risiko kepatuhan. Pengelolaan Risiko Kepatuhan terutama ditujukan untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh unit organisasi yang dapat berkembang karena adanya perubahan peraturan ekstern, komunikasi intern, pengetahuan dan budaya disiplin karyawan, dan infrastruktur.

Bank Kesejahteraan’s strategic initiatives development continuously evolves in accordance with banking industry development and any related procedures that regulate every business activities. Therefore, transformation architecture development is continuously performed by Bank Kesejahteraan including in developing policy and strategy through better procedures and regulations understanding and implementation. In carrying duties and responsibilities implementation and description towards compliance implementation supervision and monitoring, Bank Kesejahteraan is supported by compliance Director that directly assisted by compliance Unit as the working unit that holds responsibility to manage compliance risk. This becomes the realization of Bank Kesejahteraan’s commitment implementation to comply regulator’s regulation stated at PBI 13/2/PBI/2011 dated january 12th, 2011 regarding general Bank compliance function Implementation.

Every business policy, provision, system, procedure and activity implemented by Bank Kesejahteraan in 2012 has complied to Bank Indonesia Regulation referring to prudential banking principle. Thus, Bank Kesejahteraan also awares the importance of good corporate governance implementation to maintain company’s sustainability through the management based on Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and fairness principles. The implementation of these principles becomes integrated part of corporate culture and management process.

As form of Bank Kesejahteraan’s commitment towards gcg practice basic regulation stated on Bank Indonesia no. 8/14/PBI/2006 regarding good corporate governance Implementation for general Bank, has been continuously implemented through gcg Implementation Self-Assessment result with composite value 2.075 and “good” predicate. Besides supported by issuance of several regulations that guides sound compliance function and gcg practice implementation, basically, it becomes fully awareness of Bank Kesejahteraan’s management to perform business process that reflects Bank’s compliance towards applicable laws and regulations to mimize bank’s compliance risk.

Bank Kesejahteraan strongly holds commitment in complying every law and legal regulations, besides as part of sound Bank’s management awareness realization, the vision is also grounded on Bank Kesejahteraan’s objective to maintain Bank Kesejahteraan’s reputation at stakeholders’ perspective. Therefore, Bank Kesejahteraan always aims to minimize every loss potential that may occur form any form of sanction both in form of written notification or ban’s soundness level degradation, as one of the efforts is by managing compliance risk management. The compliance risk management is mainly aimed to establish compliance cultre ate very organization units that may be developed supported by external regulation, internal communication, employees disciplinary culture and knowledge as well as infrastructure transformation.

Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanan fungsi kepatuhan di Bank Kesejahteraan maka sepanjang tahun 2012 Bidang Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

● Menyediakan informasi mengenai ketentuan yang berlaku dan melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pedoman kerja pada setiap unit kerja.

● Mengkaji ketentuan internal Bank untuk memastikan kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

● Melakukan pemantauan dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan /atau otoritas pengawas lainnya.

● Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia secara tepat waktu terkait dengan pelaksanaan fungsi kepatuhan, penerapan APU & PPT, dan pelaporan penanganan penyelesaian pengaduan nasabah.

● Direktur Kepatuhan menghadiri forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (fKDKP), sosialisasi peraturan oleh Bank Indonesia untuk memperoleh masukan dan dapat mendiskusikan hal-hal terkini terkait dengan ketentuan Bank Indonesia.

PEnERAPAn BUDAyA KEPATUhAnSeiring dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum sesuai PBI no.13/2/PBI/2011 tanggal 12 januari 2012, maka penerapan kepatuhan pada Bank Kesejahteraan selama tahun 2012 telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna memastikan tingkat kepatuhan Bank atas penerapan 4 (empat) pilar yang meliputi:

1. Budaya Kepatuhan,2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan,3. Memastikan adanya Kebijakan, Sistem dan Prosedur yang sesuai

dengan ketentuan.4. Menjaga komitment Bank.

Direksi dibantu oleh Direktorat Kepatuhan bertanggung jawab untuk membangun Compliance Culture dengan kesadaran membangun tanggung jawab kepatuhan dari seluruh sumber daya di seluruh lini dalam struktur organisasi Bank. Pelaksanaan pengawasan kepatuhan Bank Kesejahteraan (compliance supervision) secara keseluruhan dilakukan oleh Bidang Kepatuhan yang dilakukan dengan berkoordinasi dengan seluruh risk officer yang tersebar di seluruh cabang untuk melakukan pengawasan pelaksanaan risiko kepatuhan sebagai salah satu fungsinya. Peran dan fungsi kepatuhan dalam mengantisipasi seluruh kemungkinan terjadinya risiko atas aktivitas bank dilakukan lebih dini dengan forward looking sehingga lebih sensitif terhadap segala perubahan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi aktivitas bisnis bank.

Sistem penerapan budaya kepatuhan di Bank Kesejahteraan dilakukan melalui serangkaian proses dan tahapan, antara lain melalui:

Kebijakan dan Prosedur terkait fungsi KepatuhanPenetapan segala kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dimaksudkan dalam rangka membangun kesadaran dan kepedulian

To ensure compliance function implementation effectiveness at Bank Kesejahteraan, in 2012, the compliance Division has performed following activities:

● Providing information regarding applicable regulation and performing supervision on working guideline/manual availability at every working unit.

● Assessing Bank’s internal procedures to ensure the conformity with the applicable regulation.

● Performing supervision and maintaining Bank’s compliance towards every agreement and commitment initiated by the Bank to Bank Indonesia and/or other supervisory authorities.

● Disclosing compliance Director duties implementation report to the President Director, Board of commissioners and Bank Indonesia in timely manner regarding compliance function implementation, APU & PPT implementation as well as customers complaint settlement reporting.

● compliance Director attends Banking compliance Director communication forum, Bank Indonesia Regulation dissemination to obtain recent recommendation related to Bank Indonesia Regulation.

coMPLIAncE cULTURE IMPLEMEnTATIonIn line with Bank Indonesia Regulation that regualtes general bank compliance function referring to PBI no. 13/2/PBI/2011 dated january 12th, 2012, that the compliance implementation at Bank Kesejahteraan in 2012 has been properly implemented referring to Bank Indonesia Regulation and other applicable regulations to ensure Bank’s compliance level towards 4 (four) pillars implementation, including:

1. compliance culture2. compliance Risk Management3. Ensuring the availability of appropriate Policy, System and

Procedure complying with applicable regulations.4. Maintaining Bank’s commitment.

The Board of Directors is assisted by compliance Directoratethat holds responsibility in establishing corporate culture within the awareness in developing compliance responsibility on every resources at every business line inside Bank’s organizational structure. Bank Kesejahteraan’s compliance supervision overall implementation is performed by compliance Unit in coordination with every Risk officer spread at every Branch office to conduct compliance risk implementation supervision as one of its functions. compliance roles and functions in anticipating any risks on bank’s activity is earlier performed by forward looking method that is more sensitive towards every possible change that may occur and affect other bank’s business activities.

compliance culture implementation system at Bank Kesejahteraan is conducted throughout series of process and stages, such as:

compliance function related Policy and ProcedureImplementation of any policy and procedure is aimed to establish awareness and concern from every party inside Bank Kesejahteraan’s

LAPORANKEPATUHAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

248 249

dari seluruh pihak dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan terhadap implementasi kebijakan dan prosedur kerja maupun kepatuhan di lingkungan Kantor Pusat dan Kantor cabang. hal ini sekaligus menjadi pencegahan dini dari praktek ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi maupun ketentuan yang berlaku. review/Pengkajian Regulasi Internal dan EksternalPelaksanaan review atau kaji ulang terhadap ketentuan-ketentuan internal terus dilakukan baik terhadap ketentuan yang belum dievaluasi maupun ketentuan baru mengikuti perkembangan ketentuan Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses kajian akan dilakukan bersamaan dengan unit kerja terkait untuk menyelaraskan hasil review regulasi dengan implementasi dari setiap unit kerja dalam aktivitas kerja yang dilakukan. Pelaksanaan kajian juga dimaksudkan sebagai monitoring action plan dalam upaya pencapaian program kerja yang telah disusun.

Compliance Sharing Untuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun internal bank secara berkala dan up to date. Manajemen Bank Kesejahteraan juga menekankan pentingnya penyebaran pemahaman dan implementasi budaya kepatuhan melalui kegiatan morning briefing yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja secara berkala sebagaimana yang telah berjalan selama ini dan tertuang dalam memo Direksi nomor 139/DIR/2011/MM tanggal 20 September 2011 dan dievaluasi penerapannya sesuai Memo Divisi Sumber Daya Manusia no.26/DIR/2012/MM tanggal 21 Mei 2012.

Pemantauan Kepatuhanguna mengoptimalkan implementasi proses budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan secara rutin melakukan pemantauan melalui laporan kepatuhan untuk keperluan internal dan eksternal secara berkala baik kepada Direktur Kepatuhan, Direktur Utama, maupun Bank Indonesia. Sepanjang tahun 2012, Bidang Kepatuhan telah menerima hasil pemantauan atas penyelesaian temuan audit Bank Indonesia periode tahun 2011 yang sepenuhnya telah dapat diselesaikan pada akhir bulan november 2012.

PRogRAM AnTI PEncUcIAn UAng DAn PEncEgAhAn PEnDAnAAn TERoRIS (APU-PPT)Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraan memiliki kesadaran penuh dalam rangka mendukung program pencegahan tindak anti pencucian uang maupun pencegahan pendanaan terorisme. hal tersebutr seiring dengan pemenuhan komitmen terhadap Peraturan Bank Indonesia no.11/28/2009 tanggal 1 juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia no.11/31/DPnP tanggal 30 november 2009 perihal Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

working environment towards working and compliance procedure as well as policy implementation at head office and Branch office’s working environment. This also becomes the early prevention of Bank’s management disobedience practice towards applicable laws and regulations.

Internal and External Regulation reviewReview implementation on internal regulation is continuously carried both towards non-evaluated or new regulations referring to Bank Indonesia Regulation or other applicable regulations transformation. The review process will be performed simultaneously with related working units to harmonize regulation review result and its implementation on every working units at their working activities. The review implementation is also aimed as monitoring action plan regarding implemented working program accomplishment.

compliance SharingTo ensure the realization of corporate culture implementation, the compliance Unit performs periodic and recent socialization both on regulations issued by Bank Indonesia or bank’s internal regulation. Bank Kesejahteraan’s management also focuses on the importance of corporate culture implementation and understanding through morning briefing activity implemented by every working units periodically as conducted so far and stated on the Board of Directors note no. 139/DIR/2011/MM dated September 20th, 2011 and had been evaluated on its implementation referring to human Resources Division note no. 26/DIR/2012/MM dated May 21st, 2012.

compliance SupervisionTo optimize corporate culture process implementation, the compliance Unit periodically conducts supervision through compliance report for periodic internal and external reporting to the compliance Director, President Director as well as Bank Indonesia. In 2012, compliance Unit received supervision result on Bank Indonesia audit result settlement for 2011 period that was completely settled at the end of november 2012.

AnTI MonEy LAUnDERIng AnD TERRoRISM fInAncIng PREvEnTIon PRogRAMAs one of banking industry players, Bank Kesejahteraan holds full awareness in supporting anti money-laundering and terrorism financing prevention program. This is in accordance with compliance to Bank Indonesia Regulation no.11/28/2009 dated july 1st, 2009 regarding Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program Implementation for general Bank and Bank Indonesia circular Letter no. 11/31/DPnP dated november 30th, 2011 regarding Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program Implementation guideline.

Sepanjang tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah melakukan beberapa hal dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki efektifitas penerapan APU-PPT antara lain sebagai berikut:

● Melakukan sosialisasi dan refreshment Pedoman Penerapan Program APU dan PPT kepada seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu.

● Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi keuangan yang dinilai menyimpang dari karakteristik dan profil nasabah.

● Pelaksanaan pemeriksaan terhadap transaksi keuangan tunai dengan jumlah transaksi di atas Rp500 juta. Sepanjang tahun 2012 terdapat 20 (dua puluh) Transaksi Keuangan Tunai (TKT) di atas Rp500 juta yang telah dilaporkan kepada PPATK sesuai ketentuan yang berlaku.

● Pemantauan dan penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LKTM) dan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) kepada PPATK sesuai ketentuan yang berlaku.

● Melaksanakan pemantauan dan penyampaian laporan kepada Bank Indonesia atas program pengkinian data nasabah melalui hubungan korespondensi dengan seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu dengan metode risk based approach. Selama tahun 2012, realisasi pengkinian data telah dilakukan kepada sebanyak 1.189 nasabah sesuai dengan target yang ditetapkan.

LAPoRAn DIREKTUR KEPATUhAnPenerapan fungsi kepatuhan pada Bank Kesejahteraan menjadi salah satu fokus pokok dari Direktur Kepatuhan seiring dengan terbitnya PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 januari 2011 perihal Pelaksanaan fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka sepanjang tahun 2012, Direktur Kepatuhan telah melaksanakan tugasnya pada fungsi kepatuhan antara lain:

● Merumuskan dan mengusulkan strategi guna memastikan terciptanya Budaya Kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip kepatuhan dan prinsip kehati-hatian bank.

● Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank.

● Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

● Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank. ● Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi

Kepatuhan. ● Memantau dan menjaga kepatuhan Bank Kesejahteraan terhadap

komitmen dan perjanjian dengan pihak ketiga.

In 2012, Bank Kesejahteraan has perforemd several activities to enhance and improve Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program implementation effectiveness, as of:

● Performing Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program socialization and refreshment to every branch office and supporting branch office.

● conducting audit on financial transaction that tend to violate from customers’ profile and characteristics.

● The audit implementation of cash financial transaction with value more than Rp500 million. In 2012 there were 20 (twenty) cash financial Transactions above Rp500 million that were reported to the PPATK referring to applicable regulations.

● Supervision and dislosure of Suspected financial Transaction and cash financial Transaction Report to the PPATK referring to applicable regulations.

● Performing report disclosure and supervision to Bank Indonesia on customers data sophistication throughout correspondency with every branch office and supporting branch office with risk based approach method. In 2012, data sophistication realization had been performed toward 1.189 customers referring to implemented target.

coMPLIAncE DIREcToR REPoRTThe implementation of Bank Kesejahteraan’s compliance function becomes one of compliance Director primary functions in accordance with the issueance of PBI no. 13?2?PBI/2011 dated january 12th, 2011 regarding general Bank compliance function Implementation, that in 2012, the compliance Director has performed its duties at compliance function, as follows:

● formulating and proposing strategy to ensure corporate culture establishment at Bank Kesejahteraan is properly implemented referring to bank’s prudent and compliance principles.

● Implementing compliance system and procedure that will be utilized to formulate Bank’s internal guideline and regulation.

● Ensuring that every business policy, regulation, system, procedure as well as activity performed by Bank Kesejahteraan has complied to Bank Indonesia Regulation and applicable regulation.

● Minimizing Bank’s compliance Risk. ● Performing other duties related to compliance function.

● Monitoring and preserving Bank Kesejahteraan’s compliance towards agreements and commitment with third party.

LAPORANKEPATUHAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

250 251

PEngEMBAngAn fUngSI KEPATUhAn TAhUn 2013Sesuai dengan perkembangan bisnis dunia perbankan yang semakin kompleks dan dinamis, maka penguatan dan penyempurnaan fungsi kepatuhan sangat diperlukan. Rencana pengembangan fungsi kepatuhan pada tahun 2013 adalah:

● Penerapan budaya kepatuhan yang dilakukan secara terus menerus untuk peningkatan kesadaran dalam mematuhi ketentuan melalui pemahaman dan sosialisasi peraturan.

● Mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi perkembangan bisnis di Bank Kesejahteraan.

● Melanjutkan penyempurnaan terhadap review regulasi internal dan eksternal Bank untuk memastikan kesesuaian aktivitas usaha Bank dengan berbagai perkembangan regulasi baik internal maupun eksternal.

● Memantau dan menjaga tingkat kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada seluruh pihak ketiga yang berkepentingan dan berwenang atas segala tindak lanjut yang diperlukan.

coMPLIAncE fUncTIon DEvELoPMEnT 2013

Referring to banking industry business development that is more complex and dynamic, the compliance function refinement and reinforcement are considered necessary. compliance function development plan in 2013, as follows:

● compliance culture continuous implementation to enhance awareness and compliance towards the regulation through regulation understanding and dissemination.

● Managing compliance risk by performing compliance risk identification, measurement, monitoring and controlling that may potentially cause loss to business development at Bank Kesejahteraan.

● continuing refinement on internal and external regulations review to ensure Bank’s business activity conformity towards several regulations changing both internally or externally.

● Monitoring and preserving Bank’s compliance level towards ever commitment made by the Bank to every third party that hold interest and authorized on any necessary follow-up.

LAPORANKEPATUHAN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

252 253

LAPORAN AUDIT INTERNInternal Audit Report

Bank Kesejahteraan terus mengembangkan penyempurnaan arsitektur sistem pengawasan dan pengendalian yang mengacu pada best practice dalam rangka memperkuat keamanan aktivitas bisnis bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku

“Bank Kesejahteraan always evolves audit and supervision system architect refinement

referring to best practice to strengthen bank’s business activity security pursuing to

applicable regulations”

vISI DAn MISI UnIT KERjA AUDIT InTERnInTERnAL AUDIT UnIT vISIon AnD MISSIon

PIAgAM AUDIT InTERnALInTERnAL AUDIT chARTER

TUjUAn DAn fUngSI AUDIT InTERnInTERnAL AUDIT fUncTIon AnD oBjEcTIvES

TAnggUng jAWAB DAn WEWEnAng AUDIT InTERnInTERnAL AUDIT AUThoRITy AnD RESPonSIBILITy

STRUKTUR oRgAnISASI AUDIT InTERnInTERnAL AUDIT oRgAnIzATIonAL STRUcTURE

PELAKSAnAAn KEgIATAn AUDIT InTERnInTERnAL AUDIT IMPLEMEnTATIon

PEngEMBAngAn SDM AUDIToRAUDIToR hR DEvELoPMEnT

SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL BAnKInTERnAL AUDIT SySTEM

UPAyA PEncEgAhAn InTERnAL fRAUDInTERnAL fRAUD PREvEnTIon

KEgIATAn PEMAnTAUAn DAn TInDAKAn KoREKSIMonIToRIng AnD coRREcTIvE AcTIon

RIWAyAT SIngKAT PEMIMPIn DIvISI AUDIT InTERnhEAD of InTERnAL AUDIT DIvISIon PRofILE

fUngSI AUDIT EKSTERnExTERnAL AUDIT fUncTIon

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

254 255

Perkembangan industri perbankan yang dinamis menuntut penguatan sistem pengawasan dan pengendalian yang semakin membaik sebagai pengiring dari dinamisme proses dan aktivitas yang dijalankan oleh Bank, termasuk oleh Bank Kesejahteraan. Sejak awal beroperasinya Bank Kesejahteraan hingga pada perjalanan usianya yang ke-20 tahun ini, Bank Kesejahteraan telah membentuk suatu unit kerja khusus yakni Divisi Audit untuk menjalankan fungsi penjagaan dan pengamanan kegiatan usaha Bank sebagai wujud komitmen kami atas Peraturan Bank Indonesia nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank Umum (SPfAIB).

Seiring dengan komitmen manajemen dalam implementasi fungsi pengawasan intern tersebut, maka segenap jajaran manajemen dan pegawai Bank Kesejahteraan senantiasa membangun kesamaan pemahaman mengenai peranan, tugas, dan tanggung jawab dari unit Audit Intern melalui berbagai media komunikasi efektif. Divisi Audit pada Bank Kesejahteraan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama untuk menjalankan pelaksanaan audit dengan metodologi risk based audit dan Standar Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank Umum (SPfAIB), sekaligus memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan.

vISI DAn MISI UnIT KERjA AUDIT InTERn

VISIMenjadi penunjang yang memiliki dedikasi dan profesionalisme tinggi, dalam mewujudkan bank yang sehat, yang memiliki sistem pengendalian intern yang handal dan kepatuhan dalam pelaksanaannya.

MISIMeningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen risiko, sistem pengendalian intern, dan tata kelola yang baik atas segala aktivitas maupun penerapan teknologi dalam bisnis Bank.

PIAgAM AUDIT InTERnALPelaksanaan fungsi audit intern pada Bank Kesejahteraan dilandasi oleh Piagam Audit Intern (internal audit Charter) tanggal 19 September 2011 yang secara garis besar mengatur lingkup kerja dan kedudukan serta wewenang Divisi Audit dalam melaksanakan fungsi untuk mewujudkan sistem pengendalian yang kuat dan berjalan secara komprehensif di Bank Kesejahteraan. Sedangkan pelaksanaan kerja Divisi Audit tertuang dalam Surat Keputusan jobdesc no.58/2012/SK-SDM tanggal 11 juni 2012 yang telah di-review untuk dapat disesuaikan dengan perkembangan aktivitas kegiatan usaha Bank.

Piagam Audit Intern menjadi salah satu indikator dalam mewujudkan praktik kebijakan Good Corporate Governance (gcg) yang berkelanjutan di Bank Kesejahteraan sesuai dengan prinsip pelaksanaan gcg dalam pertumbuhan kinerja keuangan.

TUjUAn DAn fUngSI AUDIT InTERnDivisi Audit pada Bank Kesejahteraan memiliki tujuan untuk:1. Memastikan kehandalan sistem pengendalian intern pada semua

aktivitas fungsional bank dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

2. Memberikan gambaran atas potensi risiko yang timbul akibat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku serta dampak yang ditimbulkan bagi bank secara keseluruhan.

Sementara itu, sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal dan Surat Keputusan jobdesc bahwa fungsi utama Divisi Audit memiliki fungsi strategis untuk:1. Menyelenggarakan audit intern yang efektif,2. Melakukan penilaian atas kecukupan dan efektifitas struktur

pengendalian intern dan kualitas pelaksanaannya,3. Melaporkan temuan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan

hasil Audit dan menyampaikan langsung ke Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, dan Dewan Komisaris

TAnggUng jAWAB DAn WEWEnAng AUDIT InTERnDi samping segala tujuan dan fungsi Audit Intern, Divisi Audit memiliki tanggung jawab dan tugas-tugas pokok pekerjaan antara lain sebagai berikut:1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan terhadap operasional bank dengan melakukan pemeriksaan langsung maupun tidak langsung,

2. Memastikan penyusunan rencana audit tahunan dengan metode risk based audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) berdasarkan arahan dan persetujuan Direktur Utama dengan cakupan dan strategi audit yang sesuai dengan perkembangan bisnis dan permasalahan yang teridentifikasi.

3. Melakukan identifikasi dan penilaian secara obyektif, transparan, dan independen atas obyek yang diperiksa sesuai dengan kebijakan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan pada PKAT.

4. Memastikan efektifitas pelaksanaan fungsi internal kontrol dan fungsi anti fraud melalui pembinaan kepada seluruh unit kerja dan kantor cabang terkait dengan hasil audit internal.

5. Memberikan pendapat dan/atau saran perbaikan kepada unit lain yang berkaitan dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

6. Melakukan pemantauan hasil audit intern maupun audit ekstern serta memastikan penyampaian laporan hasil tindak lanjut kepada manajemen Bank maupun pihak ketiga yang berwenang secara berkala.

7. Menjadi counterpart auditor dari audit ekstern.8. Merencanakan pengembangan dan peningkatan kompetensi

para auditor melalui rencana program pendidikan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia.

Dynamic shifting on banking industry encourages better audit and supervision system enhancement as the support of dynamic process from every activity carried by the Bank, including by Bank Kesejahteraan. Since its initial operation to the 20th years journey, Bank Kesejahteraan has already established special working unit, Audit Division to perform audit and supervision function of Bank’s business activity as our commitment realization on Bank Indonesia Regulation no. 1/6/PBI/1999 dated September 20th, 1999 regarding Delegation of compliance Director and Standard of Audit Internal function Implementation on commercial Bank.

In accordance with management’s commitment in internal audit function implementation, that every management and employee of Bank Kesejahteraan is always committed to establish understanding conformity on Internal Audit Unit roles, duties and responsibilities through various effective media. The Audit Division of Bank Kesejahteraan is directly responsible to the President Director to perform audit within risk-based audit approach and Standard of Audit Internal function Implementation on commercial Bank, as well as establishing direct communication channel with the Board of commissioners and compliance Director.

InTERnAL AUDIT UnIT vISIon AnD MISSIon

VISIONTo become supporter with high dedication and professionalism in realizing sound bank, supported by reliable internal audit system and compliance in its operational.

MISSIONEnhancing risk management, internal audit unit and good corporate governance efficiency and effectiveness on every activity as well as technology implementation on Bank’s business.

InTERnAL AUDIT chARTERThe implementation of internal audit function in Bank Kesejahteraan is referring to Internal Audit charter dated September 19th, 2011 that generally stated Audit Division working scope and position as well as authority in carrying function to establish strong and comprehensively performed audit system in Bank Kesejahteraan. While the implementation of Audit Division’s duties stated on jobdesc Decree no. 58/2012/SK-SDM dated june 11th, 2012 that has been reviewd to be adjusted with Bank’s business activity.

The Internal Audit charter becomes one indicator in continuously implementing good corporate governance practice policy in Bank Kesejahteraan referring to gcg implementation practice on financial performance growth.

InTERnAL AUDIT fUncTIon AnD oBjEcTIvESAudit Division in Bank Kesejahteraan holds objectives to:1. Ensure internal audit system reliability in every bank’s functional

activity can be appropriately performed and referring to applicable regulation.

2. Provide illustration on risk potential that occur caused by violation on applicable regulation as well as the impact to the bank generally.

on the other hand, as stated on the Internal Audit charter and jobdesc Decree that the main function of Audit Division related to strategic functions to:1. Implement effective internal audit.2. Perform assessment on internal audit structure effectiveness and

adequacy as well as its implementation quality.3. Report audit finding result in form of Audit Result Report and

disclose directly to the President Director, compliance and Risk Management Director as well as Board of commissioners.

InTERnAL AUDIT AUThoRITy AnD RESPonSIBILITyBesides holding distinctive function and objective, the Audit Division also holds notable responsible and main working duties, as follows:

1. Assisting duties of President Directors and Board of commissioners in carrying supervision on bank’s operational by performing direct or indirect assessment.

2. Ensuring annual audit plan formulation within risk based audit method stated on the Annual Audit Working Program pursuant to direction and approval from the President Director with audit scope and strategy referring to business development and identified issues.

3. Performing objective, transparent and independent identification and assessment on audited object referring to policy, system and procedure implemented in PKAT.

4. Ensuring internal audit and anti-fraud functions implementation effectiveness through training to every working unit as well as related branch office regarding internal audit result.

5. Providing opinion and/or corrective suggestion to other related units to enhance fund as well as resource efficiency and utilization.

6. Performing internal or external audit result supervision as well as ensuring follow-up result report disclosure to the Bank’s management or authorized third party periodically.

7. Being the counterpart auditor of external auditor.8. Planning auditor competency enhancement and development

through education and training plan by coordinating with human Resources Division.

LAPORANAUDIT INTERN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

256 257

Dalam menjalankan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai Divisi Audit di Bank Kesejahteraan, Divisi Audit memiliki wewenang untuk menunjang kelancaran tugas serta tanggung jawabnya, antara lain:1. Melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber daya dan

dana serta aset bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit.

2. Membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kagiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung maupun tidak langsung.

3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen.

4. Memberikan tanggapan atas usulan kebijakan atau sistem dan prosedur untuk memastikan bahwa dalam kebijakan ataupun sistem dan prosedur yang baru tersebut telah dimasukkan pula aspek-aspek pengendalian intern agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien.

5. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

STRUKTUR oRgAnISASI AUDIT InTERnUnit kerja Audit Intern pada Bank Kesejahteraan dipimpin oleh Pemimpin Divisi Audit. Dalam menjalankan tugasnya, Pemimpin Divisi Audit dibantu oleh Pemimpin Bidang Audit, Pemimpin Bidang Internal Kontrol dan Audit Teknologi Informasi.

Saat ini Divisi Audit membawahi Bidang Audit, Bidang Internal Kontrol, dan Audit Teknologi Informasi dengan masing-masing tugas pokok sebagai berikut:

PELAKSAnAAn KEgIATAn AUDIT InTERnSepanjang tahun 2012, Divisi Audit telah melaksanakan audit rutin baik audit umum maupun audit teknologi informasi terhadap seluruh unit kerja termasuk kantor-kantor cabang sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2012 yang telah disetujui Direktur Utama melalui Memo no.15/DIR/2012/MM tanggal 23 februari 2012. Pelaksanaan seluruh program kerja tersebut sebagai wujud komitmen atas pemenuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia no.1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank Umum (SPfAIB) dan Peraturan Bank Indonesia no.9/15/PBI/2007 tanggal 30 nopember 2007 serta

In carrying its function and responsibility as Audit Division in Bank Kesejahteraan, the Audit Division holds authority to support duties and responsibilities implementation, as of:

1. Performing access on records, employees, resource and fund as well as other bank’s assets related to audit implementation.

2. formulating analysis and research on financial, accounting, operational as well as other aspects throughout direct and indirect audit.

3. Providing corrective opinion and objective information regarding audited activity to every management level.

4. Providing response on policy as well as system and procedure to ensure that on the new policy or system and procedure has disclosed internal audit aspect that the implementation may be carried in effective and efficient manners.

5. Identifying every possibility to improve and enhance fund and resource utilization.

InTERnAL AUDIT oRgAnIzATIonAL STRUcTUREInternal Audit Unit in Bank Kesejahteraan is led by head of Audit Division. In carrying its duties, assisted by head of Audit group, head of Internal Audit and Information Technology group.

currently, Audit Division supervises Audit group, Internal Audit and Information Technology group with main duties as follows:

InTERnAL AUDIT IMPLEMEnTATIonThroughout 2012, Audit Division performed periodic audit both general or technology audits towards every working unit including branch offices referring to Annual Audit Working Program 2012 approved by the President Director through Decree no. no.15/DIR/2012/MM dated february 23rd, 2012. The implementation of every working unit as the commitment realization of Bank Indonesia Regulation no.1/6/PBI/1999 regarding Delegation of compliance Director and Standards of Internal Audit function Implementation on commercial Bank and Bank Indonesia Regulation no.9/15/PBI/2007 dated november 30th, 2007 dated December 12th, 2007 regarding

Surat Edaran Bank Indonesia no.9/30/DPnP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.

Aktivitas yang dilakukan oleh Divisi Audit Intern sepanjang tahun 2012, antara lain:1. Melaksanakan audit rutin untuk audit umum maupun audit

teknologi informasi terhadap unit kerja baik di lingkungan Kantor Pusat maupun Kantor cabang sesuai dengan target yang ditetapkan Divisi Audit dalam rencana audit tahunan. Divisi Audit juga melakukan audit khusus yang diperlukan bilamana terdapat permasalahan yang dapat menganggu jalannya sistem operasional Bank yang berpotensi menimbulkan risiko kerugian pada aktivitas Bank.

2. Menerapkan mekanisme pelaksanaan audit yang didasarkan atas penilaian kuantitatif dari Key perfomance indicator (KPI) dari seluruh unit kerja agar diperoleh penilaian dan pengukuran terhadap frekuensi penyimpangan dalam rangka membangun Sistem Pengendalian Intern Bank secara berkelanjutan.

3. Bertindak sebagai partner serta melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit baik hasil audit internal maupun eksternal terutama menyangkut perbaikan gcg dan Profil Risiko.

4. Melakukan pemeriksaan atas dokumen transaksi harian di Kantor cabang jakarta, Kantor cabang Pembantu Sudirman dan Kantor cabang Pembantu Kebayoran Baru serta menyampaikan laporan bulanan kepada Direktur Utama.

5. Melaksanakan fungsi Anti fraud sesuai penunjukan yang diberikan oleh manajemen kepada Divisi Audit sejak 1 juni 2012 sebagai pelaksana fungsi anti fraud dan telah menyampaikan Laporan Penerapan Strategi Anti fraud Semester I dan Semester II Tahun 2012 kepada Bank Indonesia.

6. Berperan aktif sebagai counterpart auditor eksternal.7. Melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait efektifitas

pengendalian intern oleh seluruh unit kerja baik pada saat exit meeting maupun knowledge sharing yang difasilitasi oleh Bank untuk keperluan intern pegawai secara in-house.

Sampai dengan akhir Desember 2012, seluruh temuan hasil audit intern maupun ekstern telah ditindaklanjuti oleh auditee sesuai target waktu yang disepakati dan berdasarkan informasi yang diterima Divisi Audit dari seluruh unit kerja menunjukkan tidak ditemukan tidak ditemukan adanya kejadian fraud dalam kurun waktu tersebut.

PEngEMBAngAn SDM AUDIToRoptimalisasi pelaksanaan peran dan fungsi Divisi Audit Intern berada pada profesionalisme kerja dan kualitas SDM pada unit kerja Audit Intern. oleh karena itu, Bank Kesejahteraan senantiasa mendorong dan memberikan kesempatan yang sama pada setiap SDM Auditor untuk mendapatkan pelatihan, pendidikan, maupun pembinaan baik yang dilakukan secara in-house training maupun ex-house training. Selama ini Bank Kesejahteraan senantiasa mengikutsertakan auditor dalam pelatihan dan/atau pendidikan yang bersifat peningkatan profesi. Sampai tahun 2012, seluruh pejabat Divisi Audit telah memenuhi persyaratan dan memiliki Sertifikat Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dari Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) sesuai dengan ketentuan.

guidelineof Risk management Implementation in Information Technology Utilization on commercial Bank.

Several activities carried by Internal Audit Division throughout 2012, as follows:1. Implementing periodic audit both for general or information

technology audit towards bank’s working unit at head office as well as Branch office environment referring to target implemented by Audit Division on annual audit plan. The Audit Division also performs special audit required if there is any issue that may interfere Bank’s operational system that also holds potential in bringing loss risk to Bank’s activity.

2. Implementing audit implementation mechanism based on quantitative assessment from Key Performance Indicators (KPI) from every working unit to obtain assessment and evaluation on frequency and deviation to establish sustainable Bank’s Internal Audit System.

3. Acting as partner as well as performing supervision on audit result recommendation follow-up action both internal or external audit results especially regarding gcg and Risk Profile improvement.

4. Performing audit on daily transaction document at jakarta Branch office, Sudirman Branch office and Kebayoran Baru Branch office as well as disclosing monthly report to the President Director.

5. Performing Anti-fraud function based on the appointment delegated by the management to the Audit Division since june 1st, 2012 as the executor of Anti-fraud function and has disclosed Anti-fraud Strategy Implementation Report 1st and 2nd Semester of 2012 to Bank Indonesia.

6. Actively participates as external auditor counterpart.7. Performing socialization and training related to internal audit

effectiveness by every working unit both at exit meeting or in-house knowledge sharing facilitated by the Bank for employees’ internal demand.

As end of December 2012, every internal and external audit finding result has been followed-up by the auditee according to time limite agreed and refering to information received by the Audit Division from every working unit did not indicate any fraud event in the time period.

AUDIToR hR DEvELoPMEnToptimization on Internal Audit Division roles and function lies on hR quality and working professionalism. Therefore, Bank Kesejahteraan always encourages and provides equal opportunity for every Auditor hR to obtain training, education or development both in-house or ex-house trainings. currently, Bank Kesejahteraan always participates the auditors on training and/or education program related to professional enhancement. As of 2012, every Audit Division officer has complied to requirement and holds Risk Management certification from Risk Management certification Agency referring to applicable regulation.

DIREKTUR UTAMA

DIVISI AUDIT

BIDANG INTERNALCONTROL

BIDANG AUDIT AUDIT TEKNOLOGIINFORMASI

SERVICE ASSISTANTRISK OFFICERKANTOR CABANG

- AUDITOR- PELAKSANA ADMINISTRASI

- AUDITOR- PELAKSANA ADMINISTRASI

- INTERNAL CONTROL- PELAKSANA ADMINISTRASI

President Director

Audit Division

Audit group Internal control group

Administrative Staff

Branch offices

Administrative Staff Administrative Staff

Information Technology Audit

LAPORANAUDIT INTERN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

258 259

SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL BAnKBank Kesejahteraan telah memiliki elemen dan mekanisme pengawasan yang berkesinambungan dalam rangka mendukung pengelolaan operasional Bank yang sehat sesuai praktik gcg. Mekanisme tersebut meliputi pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian, identifikasi dan penilaian risiko, kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi, sistem akuntansi informasi dan komunikasi serta kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi sebagai dukungan dari manajemen dengan elemen dari sistem pengendalian intern yang tercermin dari sebagai berikut :

● Pelaksaaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam menciptakan kultur dan menekankan pentingnya pengendalian intern melalui fungsi pengawasan yang dilakukan secara berkala untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen sesuai rencana strategis bank yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank.

● Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman atau Kerangka Penerapan Manajemen Risiko yang senantiasa di-review secara berkesinambungan sebagai wujud pelaksanaan budaya pengendalian dari segenap jajaran manajemen dan pegawai.

● Adanya kegiatan pengendalian berupa penetapan kebijakan dan prosedur yang diterapkan pada semua tingkatan fungsional dalam struktur organisasi serta dilakukan kaji ulang secara periodik.

● Bank Kesejahteraan telah memiliki Sistem Akuntansi yang diterapkan secara konsisten, sistem informasi dan sitem komunikasi yang mampu memberikan informasi kepada semua pihak, baik intern maupun ekstern seperti pengawas Bank, auditor ekstern, pemegang saham dan nasabah Bank.

UPAyA PEncEgAhAn internal FraUDBank Kesejahteraan senantiasa berusaha menjaga komitmennya dalam melindungi perkembangan dan pertumbuhan kinerja Bank Kesejahteraan dengan cara-cara yang sehat dan transparan, termasuk dari kemungkinan terjadinya internal fraud. Internal fraud merupakan tindakan penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh pengurus maupun pegawai Bank baik yang berstatus tetap dan tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank sehingga menimbulkan potensi kerugian yang signifikan.

Dalam rangka menjaga dan menumbuhkembangkan komitmen dan kesadaran melakukan praktik tata kelola yang baik bagi perkembangan Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan telah memulai upaya pencegahan internal fraud sebelum diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia no.13/28/DPnP tanggal 9 Desember 2011 dengan berbagai cara antara lain:1. Bank Kesejahteraan telah mencanangkan Program zero Defect

sejak 3 (tiga) tahun yang lalu yang dituangkan dalam komitmen Bank Kesejahteraan melalui Surat Keputusan Direksi no.14/2010/SK tanggal 5 februari 2010 tentang Buku Pedoman Ketentuan Umum operasional.

2. Bank Kesejahteraan telah memiliki Pedoman Penerapan Strategi Anti fraud yang disahkan melalui Surat Keputusan Direksi no.23/2012/SK tanggal 1 juni 2012 dan menetapkan Pimpinan Divisi Audit untuk melakukan fungsi anti fraud di Bank Kesejahteraan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

3. Memberikan arahan dan pembinaan melalui berbagai media komunikasi dalam forum sosialisasi maupun pembinaan internal terkait Pedoman Penerapan Strategi Anti fraud kepada seluruh pegawai.

4. Penerapan sanksi/punishment kepada pelaku penyimpangan dengan memberikan sanksi mulai dari Surat Teguran, Surat Peringatan (SP) 1,2, dan 3 dengan tujuan memberikan efek jera terhadap pelaku penyimpangan.

5. Bank Kesejahteraaan senantiasa menanamkan dan menginternalisasikan pilar-Pilar Sistem Pengendalian Internal termasuk pencegahan internal fraud kepada seluruh pegawai dalam morning briefing yang diselenggarakan setiap bulan oleh masing-masing unit kerja.

jUMLAh KASUS PEnyIMPAngAnDari laporan hasil pelaksanaan audit maupun laporan kejadian fraud yang diterima oleh Divisi Audit Intern dari seluruh unit kerja baik kantor pusat maupun kantor cabang menunjukkan bahwa selama tahun 2012 tidak terdapat kasus penyimpangan yang menyebabkan kerugian keuangan yang signifikan di Bank Kesejahteraaan.

KEgIATAn PEMAnTAUAn DAn TInDAKAn KoREKSIBank Kesejahteraan menjalankan fungsi pemantauan dan review secara intensif terhadap kecukupan sistem pengendalian intern yang dilakukan melalui Divisi Audit Intern terhadap terhadap kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern, baik yang diidentifikasi oleh SKAI maupun pihak lainnya dalam bentuk Matriks Sistem Monitoring. Matriks Sistem Monitoring tersebut dirancang oleh Divisi Audit sebagai salah satu pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam rangka mempermudah pelaksanaan pemantauan serta penyampaian laporannya kepada Bank Indonesia.

Melalui Matriks Sistem Monitoring yang secara umum memuat aspek-aspek kelemahan, auditee yang bertanggungjawab, target waktu penyelesaian perbaikan tersebut, Divisi Audit melakukan pemantauan terhadap:1. Kegiatan operasional Bank berdasarkan kewajaran laporan

keuangan dan akuntabilitas.

2. Kepatuhan terhadap segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Pelaksanaan praktik prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

Seluruh kegiatan pemantauan dan tindak lanjut hasil perbaikan yang dilakukan secara komprehensif melalui Divisi Audit Intern akan dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

InTERnAL AUDIT SySTEMBank Kesejahteraan already holds sustainable audit element and mechanism in supporting Bank’s sound operational management referring to gcg practice. The mechanism includes supervision performed by the management and audit culture, risk assessment and identification, audit activity and function separation, information and communication accounting system as well as audit activity and corrective action as support from the management within the element from internal audit system reflected on following aspects:

● Board of commissioners and Board of Directors duties and responsibilities implementation in establishing internal audit culture as well as stressing the importance of internal audit through periodic supervision function to perform management’s performance evaluation referring to bank’s strategic plan stated on the Bank Business Plan.

● Bank Kesejahteraan already holds Risk management Implementation framework and guideline that is continuously reviewed as the realization of audit culture implementation from every management and employee.

● Audit activity in form of policy and procedure implementation applied to every functional level on organizational structure as well as periodic review.

● Bank Kesejahteraan already holds Accounting System that is consistently implemented, information and communication systems that able to provide information to every party, both internal or external parties such as Bank’s supervisor, external auditor, shareholders as well as Bank’s customers.

InTERnAL fRAUD PREvEnTIonBank Kesejahteraaan is always committed to preserve its commitment in protecting Bank Kesejahteraaan’s performance and growth within sound and transparent activities from possibility of internal fraud occurance. Internal fraud refers to violation or fraud performed by the bank’s permanent management or employees with no relation with Bank’s operational activity and working process that may bring significant loss potential.

To preserve and establish commitment as well as awareness in performing good corporate governance for Bank Kesejahteraaan’s growth, that Bank Kesejahteraaan has initiated internal fraud prevention effort before the issuance of Bank Indonesia Regulation no. 13/24/PBI/DPnP dated December 9th, 2011 through following activities:

1. Bank Kesejahteraaan implemented zero Defect Program since 3 (three) years ago stated on Bank Kesejahteraaan’s commitment through Board of Directors Decree no. 14/2010/SK dated february 2010 regarding operational general Procedure guideline Book.

2. Bank Kesejahteraaan already holds Anti-fraud Strategy Implementation guideline authorized through Board of Directors Decree no. 23/2012/SK dated june 1st, 2012 and implemented head of Audit Division to perform Anti-fraud function in Bank Kesejahteraaan that is directly responsible to the President Director.

3. Providing direction and training through several communication media in socialization forum as well as internal training regarding Anti-fraud Strategy Implementation to every employee.

4. Punishment imposed to the fraud subject by addressing sanction from notification Letter, 1, 2, 3 Warning Letter aiming to give wary effect on the fraud subject.

5. Bank Kesejahteraaan always internalizes and implements Internal Audit System pillars including anti-fraud to every employe through morning briefing performed every month by each working unit.

nUMBER of fRAUD cASESReferring to audit and fraud implementation result report received by Internal Audit Division form every working unit at head office and Branch office indicated that in 2012 there was no fraud case that may bring significant financial loss in Bank Kesejahteraaan.

MonIToRIng AnD coRREcTIvE AcTIon

Bank Kesejahteraaan performs monitoring and review functions intensively towards internal audit system adequacy carried through Internal Audit Division towards internal audit issues, both identified by Internal Audit Unit or other parties in form of Monitoring System Matrix. The Monitoring System Matrix is formulated by Audit Division as one of Management Information System development in simplifying its report disclosure and monitoring to Bank Indonesia.

Through the Monitoring System Matrix that generally discloses weakness aspect, the responsible auditee, corrective settlement time limit, the Audit Division performs monitoring towards:

1. Bank’s operational activity referring to financial statement’s fairness and accountability.

2. compliance to every applicable law and regulation.

3. good corporate governance practice implementation.

Every monitoring and corrective follow-up performed comprehensively through Internal Audit Division will be reported to Bank Indonesia with notification to the Board of commissioners.

LAPORANAUDIT INTERN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

260 261

Kursus Pengembangan Kompetensi: ● Tata Buku A1, fakultas Ekonomi (yPfE) Universitas Udayana tahun

1976 ● Pendidikan Pemeriksa dan Analis Bank (PPAB) Angkatan vI Bank

Indonesia jakarta, 1991-1992 ● Pendidikan Foreign exchange and international trade di Bank

Indonesia jakarta juli 1993 ● Kursus Manajemen Risiko di Institut Bankir Indonesia jakarta

tahun 2001 ● Kursus Manajemen Pengawasan dan Pemeriksaan Bank di Institut

Bankir Indonesia jakarta, Mei tahun 2002 ● Studi Banding Sistem Pengawasan Bank di australian prudential

regulation authority (apra) Sydney – Australia dan reserve bank of new Zealand Wellington new zealand oktober 2000

● Studi Banding Perkreditan Korporasi di Bank negara Malaysia, Kuala Lumpur oktober tahun 2002

● Studi Banding on Site Supervision di Bank Sentral Republik Korea, Seoul oktober 2003

● Seminar International : Seminar on Strengtening the Development of Debt Securities Market, oleh South east asian Central banks (SEAcEn), World bank dan international Monetary Fund (IMf) di colombo Sri Lanka juni tahun 2004

● Sertifikasi Manajemen Risiko grade 6 dan 7 di Bank Indonesia jakarta tahun 2006 dan 2007

● Manajemen Risiko tingkat advance di Bank Indonesia jakarta tahun 2008

● Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1,2 dan 3 dari BSMR

Pengalaman Kerja ● Pegawai Tata Usaha di Kantor Bank Indonesia Denpasar pada

tahun 1981 ● Pemeriksa/Pengawas Bank di Bank Indonesia jakarta pada tahun

1992 – 1998 ● Pengawas Bank /on Site Supervisory present (oSP) yang ditempatkan

di Kantor Pusat Bank Danamon jakarta tahun 2000 – 2003. ● Pengawas Bank Senior/ on Site Supervisory present (oSP) yang

ditempatkan di Kantor Pusat Bank negara Indonesia 1946 jakarta pada tahun 2003 – 2005

● Pengawas Bank Madya (Asisten Direktur) di Direktorat Pengawasan Bank 3 Bank Indonesia jakarta pada tahun 2006 – 2009.

● Anggota Komite Audit pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi jakarta sejak januari –nopember 2011.

● Anggota Komite Audit PT Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar pada bulan juli – nopember 2011

● Pemimpin Divisi Audit Intern PT Bank Kesejahteraan Ekonomi jakarta sejak bulan nopember 2011-sekarang.

fUngSI AUDIT EKSTERnSelain melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan operasional dan proses kerja yang berjalan di Bank Kesejahteraan melalui fungsi Divisi Audit Intern, Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. j. Tanzil yang beralamat di Wisma Bumiputera-18th floor jl.jend.Sudirman Kav.75 jakarta 12910, Indonesia untuk melakukan audit atas laporan keuangan bank pada tahun 2012. Proses penunjukkan kantor akuntan tersebut telah dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit serta telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan fungsi Audit Ekstern, Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk telah mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan dengan penyampaian management letter tepat pada waktunya. Independensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2012 telah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Dari hasil audit Kantor Akuntan tersebut, dinyatakan bahwa Bank Kesejahteraan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan tanggal 31 Desember 2012 dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian proses dan hasil kinerja yang dilakukan di Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan tuntutan praktik tata kelola perusahaan (Good Coporate Governance) yang sehat dengan transparansi pengungkapan kondisi keuangan bank sebagaimana ketentuan Bank Indonesia.

Competency Development Training: ● A1 Administration, faculty of Economy, Universitas Udayana in

1976 ● Bank Analyst and Assessor Training, Batch vI, Bank Indonesia,jakarta,

1991-1992 ● foreign Exchange and International Trade Training at Bank

Indonesia jakarta, july 1993 ● Risk Management course at Indonesian Banker Institute, 2001.

● Supervision Management and Bank Audit course at Indonesian Banker Institute, jakarta, May in 2002

● Bank Audit System comparison Studay at Australian Prudential Regulation Authority (APRA), Sydney – Australia and Reserve Bank of new zealand, Wellington new zealand, october 2000

● corporate Loan comparison Study at Bank negara Malaysia, Kuala Lumpur, october 2002

● on Site Supervision comparison Study di Korean Republic central Bank, Seoul, october 2003

● International Seminar on Strengtening The Development of Debt Securities Market, by South East Asian central Banks (SEAcEn), World Bank and International Monetary fund (IMf) di colombo Sri Lanka, june 2004.

● Risk Management 6th and 7th grade certification at Bank Indonesia jakarta in 2006 and 2007

● Advance Risk Management at Bank Indonesia jakarta in 2008

● Risk Management 1st, 2nd and 3rd levels certification from BSMR

Employment History ● Administrative Staff at Bank Indonesia Denpasar office, in 1981

● Bank’s Supervisor/Assessor at Bank Indonesia jakarta in 1992 – 1998

● Bank’s on Site Supervisory Present (oSP) located at Bank Danamon head office, jakarta in 2000 – 2003.

● Senior Bank’s on Site Supervisory Present (oSP) located at Bank negara Indonesia 1946 head office, jakarta in 2003 – 2005.

● Middle Bank’s Supervisor (Assistant of Director) at Third Supervisory Directorate at Bank Indonesia jakarta in 2006 – 2009.

● Member of Audit committee at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi jakarta since january – november 2011.

● Member of Audit committee PT Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar in july – november 2011

● head of Internal Audit Division at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi jakarta since november 2011- present.

ExTERnAL AUDIT fUncTIonBesides carrying supervision and audit towards working process as well as operational activity operated in Bank Kesejahteraan through Internal Audit function, Bank Kesejahteraan appointed Drs. j. Tanzil Public Accountant office addressed at Wisma Bumiputera-18th floor jl.jend.Sudirman Kav.75 jakarta 12910, Indonesia to perform audit on bank’s financial statement in 2012. The public accountant office appointment process has been carried referring to recommendation from Audit committee and approved by the Board of commissioners.

In performing External Audit function, the appointed Public Accountant office has been independently acted, complying public accountant professional standard and working agreement as well as audit scope implemented through management letter disclosure in timely manners. The independency of public accountant in auditing financial statement in 2012 has complied to Auditing Standard implemented by Indonesian Accounting Association.

from the Public Accountant’s audit result, stated that Bank Kesejahteraan has fairly disclosed every material element on financial position as of December 31st, 2012 as well as operating result and cash flow referring to accounting principle generally applied in Indonesia. Therefore, the performance result and process carried in Bank Kesejahteraan has complied to sound good corporate governance requirement with bank’s financial condition disclosure as regulated by Bank Indonesia.

RIWAyAT SIngKAT PEMIMPIn DIvISI AUDIT InTERnhEAD of InTERnAL AUDIT DIvISIon PRofILE

I NYOMAN SIDIA

Warga negara Indonesia. Lahir di Singaraja,Bali pada tanggal 25 juli 1956. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana dari fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali pada tahun 1989 dan menyelesaikan Magister Manajemen dari Program Pascasarjana Magister Manajemen jurusan Keuangan Universitas Krisnadwipayana di jakarta pada tahun 2005.

Indonesian citizen. Born in Singaraja, bali at july 25th, 1956. Awarded Bachelor Degree from faculty of Education of Universitas Udayana, Bali in 1989 and Master Degree on Magister Management from Magister Management Postgraduate Program, finance Study, Universitas Krisnadwipayana, jakarta in 2005.

LAPORANAUDIT INTERN

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

262 263

LAPORAN KEUANGANPT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI'SFINANCIAL STATEMENT

J

gi R8!$'hteraanSURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT

TENTANG REGARDINGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPOMN KEUANGAN THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- STATEMENTSTANGGAL YEARS ENDED

31 DESEMBER 2012,2011, 2010 DECEMBER 37,2072,2077,2070DAN I JANUARI 201.0l3t DESEMBER 2009 AND JANUARY 7,20Lo/DECEMBER 37,2009

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI PT BANK KESHAHTERAAN EKONOMI

Kami yang bertanda tangan dibawah ini: We, the undersigned:

1. Nama : R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo L. Nome : R.M. Yunianto Budi SudarmodjoAlamat kantor : Gedung IKP-RI offtce oddress .' IKP-R| Building

Jl. R.P. Soeroso No. 21", Jl. R.P. Soeroso No.21,Jakarta 10330 Jakorta L0330

Alamat domisili :Jl. H. Nawi Dalam I No.2,

Gandaria, Cilandak,Jakarta Selatan

Residential address : JI. H. Nawi Dalom I No.2,

Gondari.a, Cilondak,

Jakorta Selotan

Nomor telepon: (021) 3100422;3100448 Telephone : (02j.) 3100422; 3j.00448Jabatan : Direktur Utama Title : president Director

2. Nama : Wahju Hidajat 2. Name : Wahju HldajatAlamat kantor : Gedung IKP-RI office address .. IK?-RI Building

Jl. R.P. Soeroso No.21, JL R.p. Soeroso No.27,Jakarta 10330 Jakarta j.0330

Alamat domisili: Kompleks DKI Blok Q-9 RT OO7l Residential oddress : Kompleks DKt BIok e-g RT 007/RW 04, Joglo Kembangan, RW 04, Joglo Kembangan,Jakarta Barat Jakarta Barot

Nomor telepon: (02L) 3L00422;3!00448 Telephone : (02j.) 3j.00422; 3j.0044eJabatan : Direktur Title : Director

menyatakan bahwa : declare that :L. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan 1-. We ore responsible for the preporotion and

penyajian laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan presentation of financiol stotements of pT BankEkonomi; Kesejahteroan Ekanomi;

2. Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 2. The financial stotements of PT Bonk Kesejahteraontelah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Ekonomi hove been prepored and presented inAkuntansi Keuangan di Indonesia; accordance with Indonesian Financiol Accounting

3. a. semua informasi dalam laporan keuangan , t"'i1f'fir"rmation

in the finonciat statements ofPT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah dimuat PT Bonk Kesejahteraan Ekonomi have beensecara lengkap dan benar; dkclosed in a iomplete ond truthful monner;

b. Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan b. The financial statements of PT Bonk KesejahteroonEkonomi tidak mengandung informasi atau fakta Ekonomi do not contain any incorrect informotionmaterial yang tidak benar, dan tidak or materiol facts, nor do they omit any informotionmenghilangkan informasi atau fakta material; or material facts;

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - Kantor PusatGedung IKP-RI, Jl. R.P. Soeroso No. 21 Jakarta 10330 - lndonesia ,

P.O. BOX 1 895 JKP 1 001 8, Phone i (021) 310042a 31 00448, Fax. : (021 ) 3102970,Email : [email protected] - website: www.bankkesejahteraan.co.id

giR3l$'hteraan

4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalianinternal dalam PT Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

/ Oa., nama dan mewakili Direksi / For ond on behotf of the Board of Directors

Jakarta, 11 Pebruari 20!3/ February 77,2073

4, We ore responsible for PT BankEkonomi internal control system.

This stotement has been made truthfully.

Kesejahteroan

“KAP Drs. J. Tanzil & Rekan is a member of PrimeGlobal Asia Pacific Ltd. (formerly IGAF Polaris Asia Pacific Ltd.), a worldwide association of independent accounting firms. PrimeGlobal does not and cannot offer any professional services to clients. Each independent member of PrimeGlobal is a separate firm and an independent legal entity. PrimeGlobal is not a partnership and independent member firms are not acting as an agent of PrimeGlobal or other independent member firms.”

Jakarta Business License : KEP-186/KM.6/2003 Wisma Bumiputera 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.75, Jakarta 12910 – Indonesia Phone : (62-21) 5252737 (Hunting), Fax. (62-21) 5731678 Website: www.jtanzilco.com E-mail: [email protected]

Surabaya Business License : KEP-608/KM.17/1998

Jl. Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 – 20, Surabaya 60225 – Indonesia Phone : (62-31) 5671713 (Hunting) Fax : (62-31) 5631847

Website: www.jtanzilco.com E-mail: [email protected]

No. ARJ – 002/0213 Laporan Auditor Independen Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (“Bank”) tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Bank tanggal 31 Desember 2010 diaudit oleh auditor independen lain, yang laporannya bertanggal 29 Maret 2011, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No.55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Independent Auditors’ Report The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT Bank Kesejahteraan Ekonomi We have audited the statements of financial position of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (the “Bank”) as of December 31, 2012, 2011 and January 1, 2010/December 31, 2009, and the related statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the years ended December 31, 2012 and 2011. These financial statements are the responsibility of the Bank’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. The financial statement of the Bank as of December 31, 2010 was audited by other independent auditors, whose report dated March 29, 2011, expressed an unqualified opinion, with explanatory paragraph that described the implementation of Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No.50 (Revised 2006) on “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No.55 (Revised 2006) on “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statement. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statements presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

DRS. J. TANZIL & REKAN 

DRS. J. TANZIL & REKAN

Ary Daniel Hartanto,S.E.,Ak.,CPA Ijin Akuntan Publik / Public Accountant License No.AP.0354

11 Pebruari 2013 / February 11, 2013

*ARY/WDS/Nik

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi as of December 31, 2012, 2011 and January 1, 2010/December 31, 2009, and the results of its operations and its cash flows for the years ended December 31, 2012 and 2011 in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.

NOTICE TO READERS The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2012, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari/January 1,

2 0 1 0/

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/Catatan/ December 31, December 31, December 31, December 31,

Notes 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

ASET ASSETSKas 2a,2b,3 5.041.084.250 4.968.691.900 4.198.301.363 3.093.848.705 Cash

Giro pada Bank Indonesia 2a,2b,2c,4 197.864.540.134 171.535.118.246 136.323.290.506 66.668.053.842 Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 2a,2b,2c,2h,5 13.807.704.975 2.875.671.034 3.392.285.125 2.245.162.479 Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan 2a,2b,2d,2h,6 Placements with Bank Indonesia andbank lain 257.929.753.776 108.989.502.624 279.567.902.686 44.853.812.892 other banks

Efek-efek yang dibeli dengan janji 2b,2e,2h,7 Securities purchased underdijual kembali 280.842.955.288 - - - resale agreements

Efek-efek 2b,2f,2h,8 Marketable securitiesTersedia untuk dijual 239.661.704.800 330.686.995.000 - - Available-for-saleDimiliki hingga jatuh tempo - - 43.876.565.895 84.864.454.961 Held-to-maturity

239.661.704.800 330.686.995.000 43.876.565.895 84.864.454.961

Kredit yang diberikan 2b,2g,2h,2v,9,34 LoansPihak berelasi 4.734.680.998 4.238.961.946 2.245.105.851 13.828.898.175 Related partiesPihak ketiga 2.074.400.387.450 1.915.213.375.101 1.608.438.371.123 1.320.313.011.407 Third partiesDikurangi: Less:Penyisihan kerugian penurunan nilai (48.153.055.277) (43.289.985.992) (43.003.601.953) (29.801.941.981) Allowance for impairment losses

2.030.982.013.171 1.876.162.351.055 1.567.679.875.021 1.304.339.967.601

Pendapatan yang masih akan diterima 2b,10 18.281.295.502 17.731.318.717 12.760.944.500 13.298.902.197 Accrued income

Aset tetap 2i,11,42 Fixed assetsSetelah dikurangi akumulasi Net of accumulated penyusutan sebesar Rp11.372.209.674 depreciation of Rp11,372,209,674(2011: Rp11.250.781.620; (2011: Rp11,250,781,620;2010: Rp9.819.339.928; 2010: Rp9,819,339,928;2009: Rp8.642.262.435) 10.109.713.403 8.745.271.010 4.756.210.620 4.840.083.067 2009: Rp8,642,262,435)

Aset takberwujud 2j,12,42 Intangible assetsSetelah dikurangi akumulasi Net of accumulated amortisasi sebesar Rp2.872.891.611 amortization of Rp2,872,891,611(2011: Rp2.533.836.515; (2011: Rp2,533,836,515;2010: Rp2.188.596.257) 2010: Rp2,188,596,257)2009: Rp1.869.062.384) 1.898.560.714 1.526.541.013 1.373.482.130 1.436.718.039 2010: Rp1,869,062,384)

Aset pajak tangguhan - bersih 2t,17d 1.565.949.117 1.452.089.475 2.252.100.086 740.220.276 Deferred tax assets - net

Aset lain-lain 2b,2h,2k,2v,13,34 26.486.299.276 21.552.081.131 21.092.737.401 12.135.357.717 Other assets

JUMLAH ASET 3.084.471.574.406 2.546.225.631.205 2.077.273.695.333 1.538.516.581.776 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of thesedari laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

1

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 Desember 2012, 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2012, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari/

January 1,2 0 1 0/

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/

Catatan/ December 31, December 31, December 31, December 31,

Notes 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas segera 2b,2l,14 1.078.718.183 922.700.564 1.108.188.383 946.558.326 Liabilities immediately payable

Simpanan nasabah 2b,2m,2v,15,34 Deposits from customersPihak berelasi 64.651.041.316 9.707.304.470 25.362.699.322 59.660.594.184 Related partiesPihak ketiga 2.436.193.845.970 2.145.407.358.677 1.682.519.902.315 1.243.497.450.251 Third parties

2.500.844.887.286 2.155.114.663.147 1.707.882.601.637 1.303.158.044.435

Simpanan dari bank lain 2b,2n,16 267.438.846.358 113.398.544.045 135.478.732.938 30.048.983.054 Deposits from other banks

Utang pajak 2t,17a 4.603.780.227 6.109.396.003 4.236.320.235 5.669.944.061 Taxes payable

Pinjaman yang diterima 2b,2o,18 91.437.000 275.872.426 1.190.944.698 2.942.244.720 Borrowings

Estimasi kerugian atas 2h,19 Estimated losses onkomitmen dan kontinjensi - - 96.703.391 119.221.045 commitments and contingencies

Liabilitas lain-lain 2b,2u,20,32 21.951.009.813 22.081.984.044 16.204.631.858 22.583.018.105 Other liabilities

Pinjaman subordinasi 2b,2p,2v,21,34 14.000.000.000 14.000.000.000 - - Subordinated loans

JUMLAH LIABILITAS 2.810.008.678.867 2.311.903.160.229 1.866.198.123.140 1.365.468.013.746 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal saham Share capital

Modal dasar: Authorized capital: Seri A: 2 saham dengan Serie A: 2 shares with

nominal Rp10.000 per saham par value Rp10,000 per share Seri B: 19.999.998 saham dengan Serie B: 19,999,998 shares with

nilai nominal Rp10.000 per saham par value Rp10,000 per share Modal ditempatkan dan disetor penuh: Issued and fully paid capital:

Seri A: 2 saham Serie A: 2 shares Seri B: 16.620.942 (2011: 13.865.273; Serie B: 16,620,942 (2011: 13,865,273;

2010: 12.764.709 dan 2010: 12,764,709 and2009: 11.830.476) saham 22 166.209.440.000 138.652.750.000 127.647.110.000 118.304.780.000 2009: 11,830,476) shares

Tambahan modal disetor 23 26.102.845.635 23.463.642.035 24.330.122.035 10.488.588.835 Additional paid-in capital

Kerugian yang belum direalisasi atas Unrealized losses on available-efek-efek dalam kelompok tersedia for-sale marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 8d (170.090.304) (75.736.741) - - net of deferred tax

Saldo laba 24 Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya 32.449.514.487 27.557.492.454 24.356.066.714 22.909.201.001 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 49.871.185.721 44.724.323.228 34.742.273.444 21.345.998.194 Unappropriated

82.320.700.208 72.281.815.682 59.098.340.158 44.255.199.195

JUMLAH EKUITAS 274.462.895.539 234.322.470.976 211.075.572.193 173.048.568.030 TOTAL EQUITYJUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.084.471.574.406 2.546.225.631.205 2.077.273.695.333 1.538.516.581.776 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

- - - -

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of thesedari laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMETahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

PENDAPATAN DAN BEBAN INCOME AND EXPENSES FROMOPERASIONAL OPERATIONS

Pendapatan bunga 2q,2r,2v,25,34 375.568.104.653 343.766.033.521 283.804.619.930 Interest incomeBeban bunga 2q,2v,26,34 201.911.945.009 203.282.234.457 163.419.439.746 Interest expensePendapatan bunga bersih 173.656.159.644 140.483.799.064 120.385.180.184 Net interest income

Pendapatan operasional lainnya Other operating incomePendapatan kembali kredit yang telah Collection of loans previously

dihapusbukukan 2g 166.816.484 346.838.606 - written-offPendapatan provisi dan komisi selain Fees and commissions other than

dari kredit yang diberikan 2r 129.736.150 148.420.470 124.753.327 from loansKeuntungan atas penjualan Gain on sale of marketable

efek-efek - bersih 837.008.905 211.598.350 24.244.251 securities - netPemulihan estimasi kerugian atas Reversal of estimated losses on

komitmen dan kontinjensi 2h - 96.703.391 22.517.653 commitments and contingenciesLain-lain 905.117.333 1.154.317.553 1.037.921.047 Others

Jumlah pendapatan operasional lainnya 2.038.678.872 1.957.878.370 1.209.436.278 Total other operating income

Beban operasional lainnya Other operating expensesUmum dan administrasi 2v,27,34 50.592.480.403 39.998.845.114 26.560.097.037 General and administrativeTenaga kerja 2u,28,32 47.396.254.372 38.307.583.003 29.204.146.849 PersonnelBeban penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses

nilai aset keuangan 2h,29 9.085.725.406 2.206.944.470 16.226.384.003 on financial assetsPenyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud 2i,2j,11,12 2.607.163.502 2.410.956.378 2.236.723.801 amortization of intangible assetsJumlah beban operasional lainnya 109.681.623.683 82.924.328.965 74.227.351.690 Total other operating expenses

LABA OPERASIONAL 66.013.214.833 59.517.348.469 47.367.264.772 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERATING INCOMENON-OPERASIONAL 30 (EXPENSES)Pendapatan non-operasional 826.427.466 250.194.964 151.175.272 Non-operating incomeBeban non-operasional (813.631.727) (456.008.718) (401.930.351) Non-operating expenses

PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERATING INCOMENON-OPERASIONAL - BERSIH (EXPENSES) - NET

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 66.026.010.572 59.311.534.715 47.116.509.693 INCOME BEFORE INCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAKPENGHASILAN 2t,17b INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)Kini (16.933.075.750) (14.382.061.000) (13.910.045.500) CurrentTangguhan 82.408.454 (825.256.191) 1.511.879.810 Deferred

BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH (16.850.667.296) (15.207.317.191) (12.398.165.690) INCOME TAX EXPENSE - NET

LABA BERSIH 49.175.343.276 44.104.217.524 34.718.344.003 NET INCOME

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:Kerugian yang belum direalisasi atas Unrealized losses on available-for-sale

efek-efek dalam kelompok tersedia marketable securities - untuk dijual - setelah pajak tangguhan 8d (94.353.563) (75.736.741) - net of deferred tax

Pendapatan komprehensif lain - Other comprehensive income -setelah pajak net of tax

Jumlah laba komprehensif - Total comprehensive income -setelah pajak net of tax

LABA PER SAHAM DASAR 2w,41 2.959 3.087 2.806 BASIC EARNINGS PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of thesedari laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

49.080.989.713 44.028.480.783 34.718.344.003

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

(94.353.563) (75.736.741) -

12.795.739 (205.813.754) (250.755.079)

3

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Kerugian yangbelum direalisasi

atas efek-efek dalamkelompok tersedia

untuk dijual -Modal setelah pajak tangguhan/

ditempatkan dan Modal disetor Unrealized lossesdisetor penuh/ Agio saham/ lainnya/ on available-for-sale Telah ditentukan Belum ditentukan

Catatan / Issued and fully Premium on Other marketable securities - penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/Notes paid capital share capital paid-in capital net of deferred tax Appropriated Unappropriated Total equity

Saldo 31 Desember 2009 118.304.780.000 10.488.588.835 - - 22.909.201.001 21.322.068.754 173.024.638.590 Balance as of December 31, 2009

Penyesuaian transisi penerapan awal Transition adjustments on the initial adoptionPSAK No.50 dan 55 (Revisi 2006) 2h,40 - - - - - 23.929.440 23.929.440 of PSAK No.50 and 55 (Revised 2006)

Saldo 1 Januari 2010 Balance as of January 1, 2010Setelah penyesuaian transisi atas After transition adjustments onpenerapan PSAK No.50 dan 55 the adoption of PSAK No.50 and 55(Revisi 2006) 118.304.780.000 10.488.588.835 - - 22.909.201.001 21.345.998.194 173.048.568.030 (Revised 2006)

Pembagian laba: Distribution of net income:Dividen saham 24 7.336.740.000 - - - - (7.336.740.000) - Share dividendDividen tunai 24 - - - - - (12.538.463.040) (12.538.463.040) Cash dividendCadangan umum 24 - - - - 1.446.865.713 (1.446.865.713) - General reserve

Setoran modal 22,23 2.005.590.000 691.533.200 13.150.000.000 - - - 15.847.123.200 Paid-in capitalLaba bersih tahun berjalan - - - - - 34.718.344.003 34.718.344.003 Net income for the year

Saldo 31 Desember 2010 127.647.110.000 11.180.122.035 13.150.000.000 - 24.356.066.714 34.742.273.444 211.075.572.193 Balance as of December 31, 2010

Saldo laba/Retained earnings

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Additional paid-in capitalTambahan modal disetor/

4

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Kerugian yangbelum direalisasi

atas efek-efek dalamkelompok tersedia

untuk dijual -Modal setelah pajak tangguhan/

ditempatkan dan Modal disetor Unrealized lossesdisetor penuh/ Agio saham/ lainnya/ on available-for-sale Telah ditentukan Belum ditentukan

Catatan / Issued and fully Premium on Other marketable securities - penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/Notes paid capital share capital paid-in capital net of deferred tax Appropriated Unappropriated Total equity

Saldo laba/Retained earnings

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Additional paid-in capitalTambahan modal disetor/

Saldo 31 Desember 2010 127.647.110.000 11.180.122.035 13.150.000.000 - 24.356.066.714 34.742.273.444 211.075.572.193 Balance as of December 31, 2010Pembagian laba: Distribution of net income:

Dividen saham 24 11.005.640.000 - - - - (11.005.640.000) - Share dividendDividen tunai 24 - - - - - (19.915.102.000) (19.915.102.000) Cash dividendCadangan umum 24 - - - - 3.201.425.740 (3.201.425.740) - General reserve

Setoran modal 23 - - 12.283.520.000 - - - 12.283.520.000 Paid-in capitalSetoran modal yang tidak disetujui 23 - - (13.150.000.000) - - - (13.150.000.000) Not approved paid-in capitalLaba bersih tahun berjalan - - - - - 44.104.217.524 44.104.217.524 Net income for the yearKerugian yang belum direalisasi atas Unrealized losses on available-for-sale

efek-efek dalam kelompok tersedia marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 8d - - - (75.736.741) - - (75.736.741) net of deferred tax

Saldo 31 Desember 2011 138.652.750.000 11.180.122.035 12.283.520.000 (75.736.741) 27.557.492.454 44.724.323.228 234.322.470.976 Balance as of December 31, 2011

Pembagian laba: Distribution of net income:Dividen saham 24 18.524.690.000 - - - - (18.524.690.000) - Share dividendDividen tunai 24 - - - - - (20.611.768.750) (20.611.768.750) Cash dividendCadangan umum 24 - - - - 4.892.022.033 (4.892.022.033) - General reserve

Setoran modal 22,23 9.032.000.000 3.251.520.000 (612.316.400) - - - 11.671.203.600 Paid-in capitalLaba bersih tahun berjalan - - - - - 49.175.343.276 49.175.343.276 Net income for the yearKerugian yang belum direalisasi atas Unrealized losses on available-for-sale

efek-efek dalam kelompok tersedia marketable securities -untuk dijual - setelah pajak tangguhan 8d - - - (94.353.563) - - (94.353.563) net of deferred tax

Saldo 31 Desember 2012 166.209.440.000 14.431.642.035 11.671.203.600 (170.090.304) 32.449.514.487 49.871.185.721 274.462.895.539 Balance as of December 31, 2012

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of thesedari laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

5

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan bunga, provisi dan komisi 372.120.597.964 347.864.791.293 284.355.250.732 Interest, fees and commisions receivedPembayaran bunga (201.829.984.358) (201.192.716.235) (163.419.439.746) Interest paidPenerimaan pendapatan operasional

lainnya 1.953.271.552 1.861.174.979 2.153.662.364 Other operating income receivedPenerimaan dari kredit yang telah

dihapusbukukan - - 170.379.780 Recoveries of loans previously written-offPembayaran beban umum dan administrasi (55.754.754.725) (38.914.959.796) (50.363.492.651) General and administrative expenses paidPembayaran beban tenaga kerja (45.113.721.190) (35.419.631.673) (27.336.293.562) Personnel expenses paidPenerimaan pendapatan non-operasional 210.559.116 79.582.964 80.175.272 Non-operating income receivedPembayaran beban non-operasional (791.971.938) (453.559.556) (400.086.601) Non-operating expenses paidPembayaran pajak penghasilan (17.228.267.000) (13.974.013.500) (15.343.669.326) Income tax paidPenerimaan kas sebelum perubahan Cash received before changes in

dalam aset dan liabilitas operasi operating assets and liabilities

(Kenaikan) penurunan dalam aset operasi (Increase) decrease in operating assetsPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

(jatuh tempo lebih dari 3 bulan) (10.000.000.000) - - (matures more than 3 months)Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali (280.586.789.000) - - resale agreementsKredit yang diberikan (163.905.387.522) (310.689.420.504) (263.510.287.200) LoansAset lain-lain 94.690.513 (490.587.651) (1.347.966.413) Other assetsKenaikan (penurunan) liabilitas operasi Increase (decrease) in operating liabilitiesLiabilitas segera 156.017.619 (185.487.819) 161.630.057 Liabilities immediately payableSimpanan nasabah 345.730.224.139 447.232.061.510 404.724.557.202 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 154.040.302.313 (22.080.188.893) 105.429.749.884 Deposits from other banksLiabilitas lain-lain (3.911.461.322) 331.726.098 (8.246.239.533) Other liabilitiesKas bersih diperoleh dari Net cash provided by

aktivitas operasi operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES(Kenaikan) penurunan efek-efek yang (Increase) decrease in marketable

tersedia untuk dijual dan dimiliki securities available-for-sale hingga jatuh tempo 94.000.000.000 (295.000.000.000) 40.000.000.000 and held-to-maturity

Pembelian aset tetap 11 (3.551.861.843) (6.057.855.680) (1.835.161.231) Acquisitions of fixed assetsPembelian aset takberwujud 12 (813.423.542) (498.299.141) (256.297.964) Acquisitions of intangible assetsHasil penjualan aset tetap 11 615.868.350 171.242.000 71.000.000 Proceeds from sale of fixed assetsKas bersih diperoleh dari Net cash provided by (used in)

(digunakan untuk) aktivitas investasi investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPembayaran pinjaman yang diterima (184.435.426) (915.072.272) (1.751.300.022) Payments of borrowingsPenerimaan dari pinjaman subordinasi - 14.000.000.000 - Proceeds from subordinated loansSetoran modal 23 11.671.203.600 12.283.520.000 15.847.123.200 Proceeds from additional capitalSetoran modal yang tidak disetujui 23 - (13.150.000.000) - Payments of not approved paid-in capitalPembayaran dividen tunai 24 (20.611.768.750) (19.915.102.000) (12.538.463.040) Payments of cash dividendKas bersih diperoleh dari Net cash provided by (used in)

(digunakan untuk) aktivitas pendanaan financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE)KAS DAN SETARA KAS 176.308.908.550 (135.112.795.876) 306.644.831.202 IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

Cash and cash equivalents atKas dan setara kas awal tahun 288.368.983.804 423.481.779.680 116.836.948.478 beginning of year

Cash and cash equivalents atKas dan setara kas akhir tahun end of year

90.250.582.965

(9.125.000.576)

464.677.892.354 288.368.983.804 423.481.779.680

(301.384.912.821) 37.979.540.805

(7.696.654.272) 1.557.360.138

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

59.850.668.476 29.896.486.262

173.968.771.217 267.107.930.259

53.565.729.421

95.183.326.161

6

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:Kas 3 5.041.084.250 4.968.691.900 4.198.301.363 CashGiro pada Bank Indonesia 4 197.864.540.134 171.535.118.246 136.323.290.506 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 5 13.807.704.975 2.875.671.034 3.392.285.125 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia

bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan and other banks with original maturitiesatau kurang sejak tanggal perolehan 6 247.964.562.995 108.989.502.624 279.567.902.686 of 3 months or less from acquisition date

Jumlah kas dan setara kas 464.677.892.354 288.368.983.804 423.481.779.680 Total cash and cash equivalents

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan The accompanying notes form an integral part of thesedari laporan keuangan secara keseluruhan financial statements

7

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan Informasi Umum Bank a.

b. Maksud dan Tujuan b. Purpose and Objectives

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Establishment and General Information about the BankPT Bank Kesejahteraan Ekonomi ("Bank") didirikan pada tanggal4 Oktober 1991 berdasarkan akta notaris No.37 dari Siti PertiwiHenny Shidki, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubahdengan akta No.122 tanggal 20 Nopember 1991 dari notarisyang sama. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh MenteriKehakiman Republik Indonesia pada tanggal 27 Nopember1991 melalui Surat Keputusan No.C2-7107 HT.01.01.Th91 dantelah diumumkan dalam Berita Negara Republik IndonesiaNo.528 Tambahan No.11 tanggal 7 Pebruari 1992.

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (the "Bank") was established onOctober 4, 1991, based on a notarial deed No.37 of Siti PertiwiHenny Shidki, S.H., notary in Jakarta, which was then amendedby notarial deed No.122 dated November 20, 1991 by the samenotary. The Bank's deed of establishment has been approved bythe Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its DecisionLetter No.C2-7107 HT.01.01.Th91 dated November 27, 1991 andwas published in the State Gazette of the Republic of IndonesiaNo.528 Supplement No.11 dated February 7, 1992.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan,yang terakhir dengan akta notaris No.33 dari Judy K.H. Sentana,S.H.,M.H., notaris di Jakarta, tanggal 31 Juli 2008 mengenaipenyesuaian Anggaran Dasar Bank dengan Undang-UndangNo.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahantersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-98554.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008.

The Bank's Articles of Association have been amended severaltimes, the latest amendment by Judy K.H. Sentana, S.H., M.H.,notary in Jakarta, No.33 dated July 31, 2008, concerning theadjustment of the Bank’s articles of association in conformitywith Law No.40 Year 2007 concerning the Limited LiabilityCompany. This amendment was approved by Minister of Lawand Human Rights of the Republic of Indonesia in its DecisionLetter No.AHU-98554.AH.01.02.Tahun 2008 dated December 22,2008.

Menjalankan segala kegiatan dan usaha di bidang bank umumdalam arti kata seluas-luasnya berdasarkan dan yangdimungkinkan oleh perundang-undangan, yang menunjangkegiatan di sektor perdagangan, pengangkutan, perindustrian,pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, peternakan,kehutanan, perumahan, jasa-jasa, pendidikan dan lain-lain, yangdiarahkan terutama untuk mewujudkan tercapainya tujuanKoperasi Pegawai Republik Indonesia, yaitu meningkatkankesejahteraan Pegawai Negeri beserta keluarganya.

To engage in general banking services in accordance with theprevailing laws and regulations to support in trading,transportation, industry, agriculture, plantation, fishery, mining,ranch, forestry, property, services, education and other sectors, tofocus on the achievement of Republic of Indonesia EmployeeCooperative objective, which, to improve the State Employeesand families' welfare.

Bank mulai melakukan kegiatan perbankan pada tanggal27 Pebruari 1992.

Bank started its banking activities on February 27, 1992.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkanSurat Keputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNo.256/KMK.013/1991 tanggal 21 Pebruari 1992.

Bank obtained a license as a commercial bank based on theDecision Letter of the Minister of Finance of the Republic ofIndonesia No.256/KMK.013/1991 dated February 21, 1992.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuanBank adalah sebagai berikut:

Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, thepurpose and objectives of its activities are as follows:

8

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

c. Jaringan Kantor c. Office Network

Kantor cabang BranchesKantor cabang pembantu Sub-branches

d. Manajemen Eksekutif d. Executive Boards

31 Desember 2012 December 31, 2012Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Prof. DR. Wagiono Ismangil President CommissionerKomisaris Drs. Achmad Subianto, MBA CommissionerKomisaris Independen Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Independent CommissionerKomisaris Independen DR. Mahyuddin Ramli, MBA Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. President DirectorDirektur Wahju Hidajat, S.E., M.Hum. DirectorDirektur Drs. Silo Edi DirectorDirektur Arif Hidayat, S.E., Akt. Director

Komite Audit Audit CommitteeKetua Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. ChairmanAnggota Drs. Chaidir Nurdin, M.M. MemberAnggota M. Didiek Madinendar Kusumo, S.E., M.M. Member

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua DR. Mahyuddin Ramli, MBA ChairmanAnggota Drs. Purwo Junianto, MBA MemberAnggota Panji Kartiko, S.H. Member

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination CommitteeKetua Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. ChairmanAnggota DR. Mahyuddin Ramli, MBA MemberAnggota Drs. Achmad Subianto, MBA MemberAnggota Dhini Laswita, S.H. Member

5 4 3

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, susunanDewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risikoserta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank adalah sebagaiberikut:

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the members of theBank's Boards of Commissioners, Board of Directors, AuditCommittee, Risk Monitoring Committee and Remuneration andNomination Committee were as follows:

6 6 6

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

Kantor Pusat Bank berlokasi di Gedung Induk Koperasi PegawaiRepublik Indonesia (IKP-RI), Jl. R.P. Soeroso No.21, Jakarta10330. Bank memiliki kantor cabang dan kantor cabangpembantu yang tersebar di Jakarta, Semarang, Kudus, Surabaya,Bandung, Padang dan Makassar. Jumlah kantor pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Bank’s head office is located in Induk Koperasi Pegawai RepublikIndonesia (IKP-RI) Building, Jl. R.P. Soeroso No.21, Jakarta 10330.Bank has branches and supporting branches office throughoutJakarta, Semarang, Kudus, Surabaya, Bandung, Padang andMakassar. Total office as of December 31, 2012, 2011 and 2010were as follows:

9

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

d. Manajemen Eksekutif (lanjutan) d. Executive Boards (continued)

31 Desember 2011 December 31, 2011Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Prof. DR. Wagiono Ismangil President CommissionerKomisaris Drs. Achmad Subianto, MBA CommissionerKomisaris Independen Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Independent CommissionerKomisaris Independen DR. Mahyuddin Ramli, MBA Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. President DirectorDirektur Wahju Hidajat, S.E., M.Hum. DirectorDirektur Drs. Silo Edi DirectorDirektur Arif Hidayat, S.E., Akt. Director

Komite Audit Audit CommitteeKetua Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. ChairmanAnggota Drs. Chaidir Nurdin, M.M. MemberAnggota I Nyoman Sidia, S.E., M.M. Member

Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua DR. Mahyuddin Ramli, MBA ChairmanAnggota Drs. Purwo Junianto, MBA MemberAnggota Panji Kartiko, S.H. Member

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination CommitteeKetua Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. ChairmanAnggota DR. Mahyuddin Ramli, MBA MemberAnggota Drs. Achmad Subianto, MBA MemberAnggota Dhini Laswita, S.H. Member

31 Desember 2010 December 31, 2010Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Prof. DR. Wagiono Ismangil President CommissionerKomisaris Drs. Achmad Subianto, MBA CommissionerKomisaris Independen Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Independent CommissionerKomisaris Independen DR. Mahyuddin Ramli, MBA Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. President DirectorDirektur Wahyu Hidajat, S.E., M.Hum. DirectorDirektur Drs. Silo Edi DirectorDirektur Arif Hidayat, S.E., Akt. Director

Komite Audit Audit CommitteeKetua Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. ChairmanAnggota Drs. Chaidir Nurdin, M.M. Member

10

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

d. Manajemen Eksekutif (lanjutan) d. Executive Boards (continued)

31 Desember 2010 December 31, 2010Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring CommitteeKetua DR. Mahyuddin Ramli, MBA ChairmanAnggota Drs. Purwo Junianto, MBA MemberAnggota Panji Kartiko, S.H. Member

Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination CommitteeKetua Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. ChairmanAnggota DR. Mahyuddin Ramli, MBA MemberAnggota Drs. Achmad Subianto, MBA MemberAnggota Dhini Laswita, S.H. Member

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the Financial Statements

Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance

Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecualiuntuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasarpengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakanakuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusunberdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historicalcost convention except for the certain accounts which are valuedon other measurement basis as described in the accountingpolicies for such accounts. The financial statements are preparedunder the accrual basis of accounting, except for the statementsof cash flows.

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Bank memilikikaryawan tetap masing-masing sebanyak 192, 154 dan 143orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank has 192, 154and 143 permanent employees, respectively (unaudited).

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunanlaporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in preparing the financialstatements of the Bank are set out below:

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh IkatanAkuntan Indonesia (IAI), Pedoman Akuntansi PerbankanIndonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAIdengan Bank Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No.VIII.G.7tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan KeuanganEmiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam LampiranKeputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-347/BL/2012 tanggal25 Juni 2012.

The financial statements have been prepared in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards which issued by theIndonesian Institute of Accountants (IAI), the AccountingGuidelines for Indonesian Banking (PAPI) 2008 issued by BankIndonesia in cooperation with IAI and Indonesian Capital Marketand Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK)Regulation No.VIII.G.7 regarding “Financial StatementsPresentation and Disclosure of Public Listed Company” includedin the Appendix of the Decision of the Chairman of Bapepamand LK No.KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.

11

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) Statement of Compliance (continued)

Mata uang fungsional dan penyajian Functional and presentation currency

b. Aset dan Liabilitas Keuangan b. Financial Assets and Liabilities

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

PSAK No.50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dariinstrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yangharus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkanterhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas,pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen,kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangandan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK inimensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenaifaktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastianarus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumenkeuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untukinstrumen tersebut.

PSAK No.50 (Revised 2010) contains the requirements for thepresentation of financial instruments and identifies theinformation that should be disclosed. The presentationrequirements apply to the classification of financial instruments,from the perspective of the issuer, into financial assets, financialliabilities and equity instruments, the classification of relatedinterest, dividends, losses and gains, and the circumstances inwhich financial assets and financial liabilities should be offset.This PSAK requires the disclosure of, among others, informationabout factors that affect the amount, timing and certainty of anentity’s future cash flows relating to financial instruments andthe accounting policies applied to those instruments.

PSAK No.55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuandan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrakpembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK inimemberikan definisi dan karakteristik derivatif, antara lain,kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan,pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai danpenetapan dari hubungan lindung nilai.

PSAK No.55 (Revised 2011) establishes the principles forrecognizing and measuring financial assets, financial liabilitiesand some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAKprovides the definitions and characteristics of derivatives, thecategories of financial instruments, recognition andmeasurement, hedge accounting and determination of hedgingrelationships, among others.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metodelangsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas,kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giropada bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnyadengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurangsepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman ataudibatasi penggunaannya.

The statements of cash flows are prepared based on the directmethod by classifying cash flows into operating, investing andfinancing activities. For the purpose of the statements of cashflows, cash and cash equivalents include cash, current accountswith Bank Indonesia, current accounts with other banks andother short-term highly liquid investments with originalmaturities of three months or less, as long as they are not beingpledged as collateral for borrowings or restricted.

Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yangmerupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank.

The financial statements are presented in Rupiah, which is thefunctional and presentation currency of the Bank.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.50(Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.55(Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran”, dan PSAK No.60, “Instrumen Keuangan:Pengungkapan”.

Effective on January 1, 2012, the Bank applied PSAK No.50(Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAKNo.55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition andMeasurement”, and PSAK No.60, “Financial Instruments:Disclosures”.

12

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(i) (i)

- -

- -- -- Investasi tersedia untuk dijual. - Available-for-sale investments.

- -

- Liabilitas keuangan lain. - Others financial liabilities.

Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yangmemiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuanganyang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awaldan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikandalam kelompok diperdagangkan;

Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initialrecognition and those classified as held for trading;

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Held-to-maturity investments;

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategorisebagai berikut pada saat pengakuan awal:

Financial liabilities are classified into the followingcategories at initial recognition:

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkankategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:

The Bank classifies its financial assets in the followingcategories at initial recognition:

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian padasaat pengakuan awal dan aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;

Financial assets at fair value through profit or loss,which has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assetsdesignated as such upon initial recognition andfinancial assets held for trading;

Kredit yang diberikan dan piutang; Loans and receivables;

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia,giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, efek-efek,kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima danaset lain-lain.

The Bank's financial assets consist of cash, current accounts withBank Indonesia, current accounts with other banks, placementswith Bank Indonesia and other banks, securities purchased underresale agreements, marketable securities, loans, accrued incomeand other assets.

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanannasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima, liabilitaslain-lain (bunga yang masih harus dibayar, kewajiban imbalanpasca-kerja, tantiem, jasa produksi, beban yang masih harusdibayar, pendapatan bunga yang ditangguhkan, pembayarandebitur atas angsuran pinjaman, setoran jaminan, pendapatanditerima di muka dan simpanan sementara) dan pinjamansubordinasi.

The Bank's financial liabilities consist of obligations dueimmediately, deposits from customers, deposits from other banks,borrowings, other liabilities (accrued interest, post-employmentbenefits obligation, tantiem, production service bonus, accruedexpenses, deferred interest income, payment of loans fromcustomers, security deposits, unearned income and temporarysavings) and subordinated loans.

Klasifikasi Classification

PSAK No.60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atasmasing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dankinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumenkeuangan yang dihadapi Bank selama periode berjalan dan padaakhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risikotersebut.

PSAK No.60 requires disclosures of significance of financialinstruments for financial position and performance and thenature and extent of risks arising from financial instruments towhich the Bank is exposed during the period and at the end ofthe reporting period, and how the Bank manages those risks.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

13

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(i) (i)

- -

- -

- -

yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalamkelompok investasi tersedia untuk dijual; atau

those that the group upon initial recognition designatesas available-for-sale investments; or

dalam hal Bank mungkin tidak akan memperolehkembali investasi awal secara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunan kualitas kredit yangdiberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual.

those for which the Bank may not recover substantiallyall of its initial investment, other than because of loansand receivables deterioration, which shall be classifiedas available-for-sale.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari asetkeuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atautelah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkandimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuanuntuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapatditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.

Held-to-maturity investments consist of quoted non-derivative financial assets with fixed or determinablepayments and fixed maturity that the Bank has the positiveintention and ability to hold to maturity. Investmentsintended to be held for an undetermined period are notincluded in this classification.

Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecualiderivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilaiefektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat padanilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengankeuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

Derivatives are also categorised under this sub-classificationunless they are designated as effective hedging instruments.Assets and liabilities classified under this category arecarried at fair value in the statements of financial position,with any gains or losses being recognized in the statementsof comprehensive income.

Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangannon derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assetswith fixed or determinable payments that are not quoted inan active market, other than:

yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalamwaktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awalditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi;

those that the Bank intends to sell immediately or in theshort term, which are classified as held for trading, andthose that the Bank upon initial recognition designatesas at fair value through profit or loss;

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimilikiuntuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bankterutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalamwaktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untukmemperoleh laba jangka pendek atau position taking.

The sub-classification of financial assets and liabilities at fairvalue through profit or loss consists of financial assets orliabilities held for trading which the Bank acquires or incursprincipally for the purpose of selling or repurchasing in thenear term, or holds as part of a portfolio that is managedtogether for short-term profit or position taking.

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

14

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)a. a.

b. b.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

Pengakuan awal Initial recognitionPembelian atau penjualan aset keuangan yangmemerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yangtelah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yangberlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui padatanggal perdagangan, yaitu tanggal Bank berkomitmenuntuk membeli atau menjual aset.

Purchase or sale of financial assets that requiresdelivery of assets within a time frame established byregulation or convention in the market (regularpurchases) is recognized on the trade date, i.e., the datethat the Bank commits to purchase or sell the assets.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnyadiukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuanganatau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagaipada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajartersebut ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung. Pengukuran asetkeuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuanawal tergantung pada klasifikasinya.

Financial assets and financial liabilities are initiallyrecognized at fair value. For those financial assets orfinancial liabilities not classified as at fair value throughprofit or loss, the fair value is added with directlyattributable transaction costs. The subsequentmeasurement of financial assets and financial liabilitiesdepends on their classification.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atautidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori asetkeuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersediauntuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan labaatau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampaidengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampaiinvestasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimanaakumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalamekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif.

The available-for-sale category consists of non-derivativefinancial assets that are designated as available-for-sale orare not classified in one of the other categories of financialassets. After initial recognition, available-for-saleinvestments are measured at fair value with gains or lossesbeing recognized as part of equity until the investment isderecognized or until the investment is determined to beimpaired at which time the cumulative gain or losspreviously reported in equity is included in the statements ofcomprehensive income.

Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilaitukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dandilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif.

The effective yield and (where applicable) results of foreignexchange restatement for available-for-sale investments arereported in the statements of comprehensive income.

Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuanganyang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilaiwajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas.

Other financial liabilities pertain to financial liabilities thatare not held for trading nor designated as at fair valuethrough profit or loss upon recognition of the liability.

15

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(ii) (ii)

- -

- -

- -

(iii) (iii)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimilikihingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukurpada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.

Loans and receivables and held-to-maturity investments andother financial liabilities are measured at amortized costusing the effective interest rate method.

aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri darikontrak utama dan derivatif melekat yang harusdipisahkan.

the financial assets and liabilities consist of a hostcontract and an embedded derivative that must bebifurcated.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurementAset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual danaset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilaiwajarnya.

Available-for-sale financial assets and financial assets andliabilities held at fair value through profit or loss aresubsequently measured at fair value.

Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan asetkeuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilaiwajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar).Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Opsi nilaiwajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapansebagai berikut:

The Bank, upon initial recognition, may designate certainfinancial assets and liabilities, at fair value through profit orloss (fair value option). Subsequently, this designationcannot be changed. The fair value option is only appliedwhen the following conditions are met:

penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi ataumengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran danpengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul;atau

the application of the fair value option reduces oreliminates an accounting mismatch that wouldotherwise arise; or

aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakanbagian dari portofolio instrumen keuangan yangrisikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemenkunci berdasarkan nilai wajar; atau

the financial assets and liabilities are part of a portfolioof financial instruments, the risks of which are managedand reported to key management on a fair value basis;or

16

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(iv) (iv)a. a.

- -

- -

b. b.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidakterdapat prospek yang realistis mengenai pengembalianpinjaman atau hubungan normal antara Bank dandebitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapatdilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebitpenyisihan kerugian penurunan nilai.

Loans are written off when there is no realistic prospectof collection in the near future or the normalrelationship between the Bank and the borrowers hasceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, itis written off against the related allowance forimpairment losses.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jikaliabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Financial liabilities are derecognized when theobligation under the liability is discharged, cancelled orexpired.

Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikandengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang samapada keadaan yang secara substansial berbeda, atauberdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secarasubstansial telah diubah, maka pertukaran ataumodifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentianpengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru,dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakuidalam laporan laba rugi komprehensif.

Where an existing financial liability is replaced byanother from the same lender on substantially differentterms, or the terms of an existing liability aresubstantially modified, such an exchange ormodification is treated as derecognition of the originalliability and the recognition of a new liability, and thedifference in the respective carrying amounts isrecognized in the statements of comprehensive income.

Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asetkeuangan tersebut berakhir; atau

the contractual rights to receive cash flows from thefinancial assets have expired; or

Bank telah mentransfer haknya untuk menerimaarus kas yang berasal dari aset tersebut ataumenanggung liabilitas untuk membayarkan aruskas yang diterima tersebut secara penuh tanpapenundaan berarti kepada pihak ketiga dibawahkesepakatan pelepasan, dan antara (a) Bank telahmentransfer secara substansial seluruh risiko danmanfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfermaupun tidak memiliki secara substansial seluruhrisiko dan manfaat atas aset, tetapi telahmentransfer kendali atas aset.

the Bank has transferred its rights to receive cashflows from the asset or has assumed an obligationto pay the received cash flow in full withoutmaterial delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement; and either (a) the Bank hastransferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferrednor retained substantially all the risks and rewardsof the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima aruskas dari aset atau telah memasuki kesepakatanpelepasan dan tidak mentransfer serta tidakmempertahankan secara substansial seluruh risiko danmanfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atasaset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yangberkelanjutan atas aset tersebut.

When the Bank has transferred its rights to receive cashflows from an asset or has entered into a passthrougharrangement and has neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards of the asset nortransferred control of the asset, the asset is recognizedto the extent of the Bank’s continuing involvement inthe asset.

Penghentian pengakuan DerecognitionAset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Financial assets are derecognized when:

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

17

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(v) (v)a. a.

b. b.

(vi) (vi)Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumenkeuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yangdiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selamainstrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

The Bank is not allowed to reclassify any financialinstrument out of or into the fair value through profit or losscategory while it is held or issued.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagaiinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahunberjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya,telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hinggajatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidaksignifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasidimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan ataureklasifikasi tersebut:

The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity investments, if the entity has, during the currentfinancial year or during the 2 (two) preceding financialyears, sold or reclassified a significant amount of held tomaturity investments before maturity (more thaninsignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassificationsthat:

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahannilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikandalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secaralangsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan ataukerugian akibat perubahan nilai tukar sampai asetkeuangan tersebut dihentikan pengakuannya atauadanya penurunan nilai.

Gains and losses arising from changes in the fair valueof available-for-sale financial assets other than foreignexchange gains or losses are recognized directly inequity, until the financial asset is derecognized orimpaired.

Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannyaatau dilakukan penurunan nilai, keuntungan ataukerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalamekuitas harus diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

When a financial asset is derecognized or impaired, thecumulative gains or losses previously recognized inequity are recognized in the statements ofcomprehensive income.

Reklasifikasi aset keuangan Reclassification of financial assets

Pengakuan pendapatan dan beban Income and expense recognitionPendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untukdijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yangdicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakuipada laporan laba rugi komprehensif denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense on available-for-saleassets and financial assets and liabilities measured atamortized cost, are recognized in the statements ofcomprehensive income using the effective interest ratemethod.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahannilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yangdiklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

Gains and losses arising from changes in the fair valueof the financial assets and liabilities classified as at fairvalue through profit or loss are included in thestatements of comprehensive income.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

18

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(vi) (vi)a. a.

b. b.

c. c.

(vii) (vii)

(viii) (viii)Pengukuran biaya diamortisasi Amortized cost measurementBiaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atauliabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atauliabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awaldikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah ataudikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode sukubunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilaipengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangipenurunan nilai.

The amortized cost of a financial asset or liability is theamount at which the financial asset or liability is measuredat initial recognition, minus principal repayments, plus orminus the cumulative amortization using the effectiveinterest rate method of any difference between the initialamount recognized and the maturity amount, minus anyreduction for impairment.

Saling hapus OffsettingAset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan salinghapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisikeuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan asetdan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are set off and the netamount is presented in the statements of financial positionwhen, and only when, the Bank has a legal right to set offthe amounts and intends either to settle on a net basis or torealize the asset and settle the liability simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanyajika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis onlywhen permitted by the accounting standards.

terjadi setelah Bank telah memperoleh secarasubstansial seluruh jumlah pokok aset keuangantersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telahmemperoleh pelunasan dipercepat; atau

occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets throughscheduled payments or prepayments; or

terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luarkendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapatdiantisipasi secara wajar oleh Bank.

are attributable to an isolated event that is beyond theBank’s control, is non-recurring and could not havebeen reasonably anticipated by the Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hinggajatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatatsebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yangbelum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas sampai asetkeuangan tersebut dihentikan pengakuannya.

Reclassifications of financial assets from held-to-maturityclassification to available-for-sale are recorded at fair value.Unrealized gains or losses are recorded in equity until thefinancial assets are derecognized.

dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuhtempo atau tanggal pembelian kembali di manaperubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secarasignifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

are so close to maturity or the financial asset’srepurchase date that changes in the market rate ofinterest would not have a significant effect on thefinancial asset’s fair value;

Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Reclassification of financial assets (continued)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

19

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

(ix) (ix)

Aset keuangan dan aset yang dimilki atau liabilitas yangakan diterbitkan diukur dengan menggunakan hargapenawaran; liabilitas keuangan dan aset yang dimilki atauliabilitas yang akan diterbitkan diukur menggunakan hargapermintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitasdimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapatmenggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untukmenentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapustersebut dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadapharga penawaran atau harga permintaan terhadap posisiterbuka atau neto (net open position), mana yang lebihsesuai.

Financial assets and held or liabilities to be issued aremeasured at bid price; financial liabilities held or liabilitiesto be acquired are measured at ask price. Where the Bankhas assets and liabilities positions with off setting marketrisk, middle market prices can be used to measure the offsetting risk positions and bid or ask price adjustment isapplied to the net open positions as appropriate.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapatdipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan,diantara para pihak yang memahami dan berkeinginanuntuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggalpengukuran. Nilai wajar dapat diperoleh dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga pasar atau hargayang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloombergatau Reuters pada tanggal pengukuran.

Fair value is the amount for which an asset could beexchanged, or a liability settled, between knowledgeable,willing parties in an arm’s length transaction on themeasurement date. The fair value can be obtained fromIDMA’s (Interdealer Market Association) quoted marketprices or broker’s quoted price from Bloomberg or Reuters onthe measurement date.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatuinstrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasaraktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bilaharga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa,pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompokindustri, badan pengawas (pricing service or regulatoryagency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teraturterjadi yang dilakukan secara wajar.

When available, the Bank measures the fair value of aninstrument using quoted prices in an active market for thatinstrument. A market is regarded as active if quoted pricesare readily and regularly available from an exchange,dealer, broker, industry group, pricing service or regulatoryagency and those prices represent actual and regularlyoccurring market transaction on an arm’s length basis.

Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bankmenetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknikpenilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksipasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihakyang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atasnilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansialserupa dan analisis arus kas yang didiskonto.

If a market for a financial instrument is not active, the Bankdetermines the fair value using a valuation techniques.Valuation techniques include using recent arm's-lengthtransactions between knowledgeable, willing parties (ifavailable), reference to the current fair value of otherinstruments that are substantially the same and discountedcash flow analysis.

Pengukuran nilai wajar Fair value measurement

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

20

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

c. c.

d. d.

e. e.

f. f.

Efek-efek diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk tersediauntuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Marketable securities are classified as either available-for-saleand held-to-maturity.

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangipenyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada banklain dan Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yangdiberikan dan piutang.

Placements with other banks are stated at amortized cost usingthe effective interest rate method less allowance for impairmentlosses. Placements with other banks and Bank Indonesia areclassified as loans and receivables.

Efek-efek Marketable SecuritiesEfek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia

(SBI).

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Securities Purchased under Resale AgreementsEfek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakatidikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jualkembali yang disepakati (pendapatan bunga yangditangguhkan) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisihantara harga beli dan harga jual kembali yang disepakatitersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektifsebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efekitu dibeli hingga saat dijual kembali.

Securities purchased under resale agreements are presented asreceivables at the agreed resale price net of the differencebetween the purchase price and agreed resale price (unearnedinterest income) and allowance for impairment losses. Thedifference between the purchase price and the agreed resale priceare amortized using effective interest rate as interest incomeover the period, commencing from the acquisition date to theresale date.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada awalnyadiukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukursebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugianpenurunan nilai. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijualkembali diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan danpiutang.

Securities purchased under resale agreements are initiallymeasured at fair value plus directly attributable transactioncosts, if any, and subsequently measured at their amortized costusing the effective interest rate method less allowance forimpairment losses. Securities purchased under resale agreementsare classified as loans and receivables.

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placement with Bank Indonesia and Other BanksPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dariFasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan call money.

Placements with Bank Indonesia and other banks consist of BankIndonesia Deposit Facility (FASBI) and call money.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldopenempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yangditangguhkan.

Placements with Bank Indonesia are stated at the outstandingbalances net of unearned interest income.

Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Current Accounts with Bank Indonesia and Other BanksGiro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesarbiaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bungaefektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Giro padabank lain dan Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.

Current accounts with Bank Indonesia and other banks arestated at amortized cost using the effective interest rate methodless allowance for impairment losses. The current accounts withother banks and Bank Indonesia are classified as loans andreceivables.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

21

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

f. f.

g. Kredit yang Diberikan g. Loans

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Efek-efek (lanjutan) Marketable Securities (continued)

Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi denganpenyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehandiamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto ataupremi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasidiakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penyisihankerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektifpenurunan nilai.

Loans are measured at amortized cost using the effective interestrate method, less allowance for impairment losses. Amortizedcost is calculated by taking into account any discount orpremium on acquisition and transaction costs that are anintegral part of effective interest rate. The amortization isrecognized in the statement of comprehensive income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidenceof impairment.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat buktiobyektif penurunan nilai.

The allowance for impairment losses is provided if there is anobjective evidence of impairment.

Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersediauntuk dijual (”available-for-sale ”) disajikan sebesar nilaiwajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dariefek-efek tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajakyang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan ataubeban pada periode dimana surat berharga tersebut dijual.Penurunan permanen atas nilai efek-efek yang tersedia untukdijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif periodeberjalan.

Marketable securities classified as available-for-sale are stated atfair value. The unrealized gains or losses, net of tax, on theavailable-for-sale marketable securities recorded in equity arerecognized as income or expense of the period when realized.Any permanent decline in the value of available-for-salemarketable securities is recognized in the current period’sstatement of comprehensive income.

Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimilikihingga jatuh tempo (“held-to-maturity ”) disajikan sebesar biayaperolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskontoyang belum diamortisasi. Bila terjadi penurunan nilai wajardibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan/ataudiskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek-efek yang bersangkutan diturunkan sebesar nilai wajarnya danjumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan labarugi komprehensif periode berjalan.

Marketable securities classified as held-to-maturity are stated atcost adjusted for unamortized premium or discount. If it isprobable that the cost (including amortization of premiumand/or discount) of such marketable securities will not be fullyrecovered, a permanent diminution in value is considered tohave occurred and the individual security is written down to itsfair value. Any such write-down is recognized as loss in thecurrent period’s statement of comprehensive income.

Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif.

Premium or discount is amortized using effective interest ratemethod.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajardisajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-efek.

The allowance for impairment losses and changes in fair valueare presented as additions to/deductions from the outstandingbalance of marketable securities.

22

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

g. Kredit yang Diberikan (lanjutan) g. Loans (continued)

Restrukturisasi kredit yang diberikan Loan restructuring

Kredit yang dihapus buku Loans written-off

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapatprospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atauhubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredityang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebetpenyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali ataskredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalandikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugianpenurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikanyang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatatsebagai pendapatan operasional selain bunga.

Loans are written-off when there is no realistic prospect ofcollection or when the Bank’s normal relationship with theborrowers has ceased to exist. When loans are deemeduncollectible, they are written-off against the related allowancefor impairment losses. The recoveries of written-off loans, incurrent period is credited by adjusting the allowance forimpairment losses accounts. Recoveries of written-off loans fromprevious period are recorded as operational incomes other thaninterest income.

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bankmengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa asetkeuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuanganmengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkanbahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak padaarus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasisecara handal.

At each the statement of financial position date, the Bankassesses whether there is objective evidence that financial assetsnot carried at fair value through profit or loss are impaired.Financial assets are impaired when objective evidencedemonstrates that a loss event has occurred after the initialrecognition of the asset, and that the loss event has an impact onthe future cash flows on the asset that can be estimated reliably.

Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunannilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yangdihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebuttidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukanpenelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secaraberkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasipenurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukanuntuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai ataskredit.

After the terms of loans have been renegotiated, any impairmentis measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longerconsidered past due. Management continuously reviewsrenegotiated loans to ensure that all criteria are met and thatfuture payments are likely to occur. The loans continue to besubject to an individual or collective impairment assessment,following the impairment assessment of loans.

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitandengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalampersyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yangdiperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecildari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelumrestrukturisasi.

Losses on loan restructuring in respect of modification of theterms of the loans are recognized only if the cash value of totalfuture cash receipts specified in the new terms of the loans,including both receipts designated as interest and thosedesignated as loan principal, are less than the recorded amountsof loans before restructuring.

23

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai AsetKeuangan (lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atautunggakan pembayaran pokok atau bunga;

breach of contract, like defaults or deferred principalpayment or interest;

pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atauhukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yangdialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika

the creditor, with economic or legal reason in connectionwith the financial difficulties of the debtor, provide relief(concession) to the debtor and that relief will be not begiven to the debtor if the debtor does not have such

Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan buktiobyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The criteria's used by the Bank to determine objective evidencefrom the impairment are as follows:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit ataupihak peminjam;

significant financial difficulties experienced by the issuer ordebtor;

(iv) (iv)

(v) (v)

(vi) (vi)

(a) (a)

(b) (b)kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasidengan wanprestasi atas aset dalam kelompoktersebut.

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa danteridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuksetiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periodetersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan, danuntuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.

The estimation of period between the occurrence of events andidentification of loss are determined by management for everyidentified portfolio. Generally, that period varies between 3(three) and 12 (twelve) months, and for specific cases it needslonger period.

hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitankeuangan; atau

the loss of an active market on financial assets as the resultof financial difficulties; or

data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masadatang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuanawal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapatdiidentifikasi terhadap aset keuangan secara individualdalam kelompok aset tersebut, termasuk:

observed data has indicated that there is measurableimpairment on future cash flow estimation of financialassets since initial recognition of the assets, although theimpairment cannot be identified to individual financialassets in that group, including:

memburuknya status pembayaran pihak peminjamdalam kelompok tersebut; dan

deterioration of the payment status of the debtor inthat group; and

national or local economic condition is related to thedefault on assets in that group.

pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jikapihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

given to the debtor if the debtor does not have suchdifficulties.

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akandinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuanganlainnya;

there is a possibility that the debtor will be declaredbankrupt or perform other financial reorganization;

24

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memilikinilai tidak signifikan.

Restructured loans which individually have insignificantvalue.

Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bankmenerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNPtanggal 8 Desember 2009, "Perubahan atas Surat EdaranNo.11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang PelaksanaanPedoman Akuntansi Perbankan Indonesia". Surat Edaran BankIndonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentangketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secarakolektif bagi Bank yang memenuhi syarat.

In assessing the impairment collectively, the Bank applies BankIndonesia Circular Letter No.11/33/DPNP dated December 8,2009, “The Amendment to the Bank Indonesia Circular LetterNo.11/4/DPNP dated January 27, 2009 on the Implementationof Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian BankingIndustry". The Bank Indonesia Circular Letter contains theamendment to PAPI 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible Banks.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunannilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:

The Bank determines loans to be evaluated for impairmentthrough collective evaluation if one of the following criteria ismet:

Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namuntidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai;

Loans which individually have significant value but there isno objective evidence of impairment;

Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; Loans which individually have insignificant value;

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunannilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:

The Bank determines that loans should be evaluated forimpairment individually if one of the following criteria is met:

Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan danmemiliki bukti obyektif penurunan nilai;

Loans which individually have significant value andobjective evidence of impairment;

Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memilikinilai signifikan.

Restructured loans which individually have significant value.

Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektifpenurunan nilai secara individual atas aset keuangan yangsignifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuanganyang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukantidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas asetkeuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangantersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan asettersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunannilai kelompok tersebut secara kolektif.

The Bank first assesses whether objective evidence of impairmentexists individually for financial assets that are individuallysignificant or collectively for financial assets that are notindividually significant. If the Bank determines that no objectiveevidence of impairment exists for an individually assessedfinancial asset, whether significant or not, it includes the asset ina group of financial assets with similar credit risk characteristicsand collectively assesses them for impairment.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

25

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Persentase minimum penyisihan kerugian/Klasifikasi Minimum percentage of allowance for possible losses Classification

Lancar *) 1% Current *)Dalam perhatian khusus 5% Special mentionKurang lancar 15% SubstandardDiragukan 50% DoubtfulMacet 100% Loss

*) *)

Sebelum 1 Januari 2012, Bank menggunakan persentase di atasuntuk menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai atasaset keuangan yang dinilai secara kolektif setelah dikurangidengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.

Prior to January 1, 2012, the Bank applied the above percentagesto estimate the allowance for impairment losses of financialassets subject to collective impairment after deducting thecollateral value, in accordance with the regulation of BankIndonesia.

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank IndonesiaNo.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menentukanpenyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektifdengan mengacu pada pembentukan cadangan umum dancadangan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesiamengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secarakolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal31 Desember 2011.

In accordance with the Appendix to the Bank Indonesia CircularLetter No.11/33/DPNP dated December 8, 2009, the allowancefor collective impairment losses of loans refers to the generalallowance and specific allowance in accordance with the BankIndonesia regulations regarding the assessment of commercialbanks' asset quality. In accordance with the aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation onloans can be applied until December 31, 2011.

Cadangan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagaidalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macetdihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yangdiperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkannilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi).

Collective allowance for loans classified as special mention,substandard, doubtful and loss is calculated after deducting thevalue of allowable collateral in accordance with Bank Indonesiaregulations. The calculation of allowance for impairment losses isbased on carrying amount (amortized cost).

Cadangan minimum yang harus dibentuk sesuai denganPeraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

The minimum allowance to be established in accordance withBank Indonesia Regulations is as follows:

kecuali untuk kredit yang dijamin dengan agunan tunaisesuai ketentuan Bank Indonesia.

except for credit secured by cash collateral based on BankIndonesia regulations.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

26

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kasmasa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

The Bank uses the fair value of collateral as the basis for futurecash flow if one of the following conditions is met:

Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dandidukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.

Foreclosure of collateral is most likely to occur andsupported by legally binding collateral agreement.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat padabiaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilaitercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masadatang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awaldari aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel,maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiapkerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduanpraktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilaiwajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapatdiobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kasmasa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised finance asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untukmemperoleh dan menjual agunan, terlepas apakahpengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Impairment losses on financial assets carried at amortized costare measured as the difference between the carrying amount ofthe financial assets and present value of estimated future cashflows discounted at the financial assets original effective interestrate. If loans or held-to-maturity marketable securities havevariable interest rate, the discount rate used to measure loss onimpairment is the applicable effective interest rate specified inthe contract. As a practical guidance, the Bank can measure theimpairment based on the instrument's fair value by usingobservable market price, where the calculation of present valueof estimated future cash flows on collateralised financial assetsreflects the generated cash flow from the foreclosure of collateralnet of costs to acquire and sell the collateral, regardless whethersuch acquisition occurs or not.

Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasankredit hanya bersumber dari agunan;

Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loansrepayment is only from the collateral;

Mulai 1 Januari 2012, penghitungan penyisihan kerugianpenurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektifberdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical lossexperience). Historical loss experience disesuaikan menggunakandasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efekdari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek darimasa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangandikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang samaantara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dantunggakan debitur.

Starting January 1, 2012, calculation of allowance forimpairment lossess on financial assets are collectively evaluatedon the basis of historical loss experience. Historical lossexperience is adjusted on the basis of current observable data toreflect the effects of current conditions affecting the Bank and toremove the effects of conditions in the historical period that donot currently exist. Financial assets are grouped on the basis ofsimilar credit risk characteristics by considering the creditsegmentation and past due status of the debtors, among others.

Bank menggunakan migration analysis method , untuk menilaipenyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakandata historis selama lima (5) tahun dalam menghitungProbability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD).

The Bank uses migration analysis method to assess theallowance for impairment losses. Bank uses historical data forfive (5) years in calculating the Probability of Default (PD) andLoss Given Default (LGD).

27

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dandiakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisihantara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasanpokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugianpenurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui.

The cumulative loss that has been removed from equity andrecognized in the statements of comprehensive income is thedifference between the acquisition cost, net of any principalrepayment and amortization, and the current fair value, less anyimpairment loss previously recognized.

Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkatdan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkandengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilaipada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunannilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periodeterjadinya.

If in a subsequent period, the fair value of debt instrumentclassified as available-for-sale securities increases and theincrease can be objectively related to an event occurring after theimpairment loss was recognized in the statements ofcomprehensive income, the impairment loss is reversed andrecognized in the period it occurred.

Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasiyang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang ataudimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitankeuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bungaefektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.

If the terms of the loans, receivables or held-to-maturityinvestment are renegotiated or otherwise modified because offinancial difficulties of the borrower or issuer, impairment ismeasured using the original effective interest rate before themodification of terms.

Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untukdijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yangtelah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif.

Impairment losses on available-for-sale marketable securities arerecognized by transferring the cumulative loss that has beenrecognized directly in equity to the statements of comprehensiveincome.

Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensifdan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilaisebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat padabiaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas asetkeuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atasdasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kasmasa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketikaperistiwa yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuanganmenyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang,kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harusdipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugikomprehensif.

Losses are recognized in the statement of comprehensive incomeand reflected in an allowance for impairment losses account as adeduction from financial assets carried at amortized cost. Interestincome on the impaired financial assets continues to berecognized using the rate of interest used to discount the futurecash flow for the purpose of measuring the impairment loss.When subsequent event causes the amount of impairment loss todecrease, the impairment loss is reserved through the statementof comprehensive income.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiaptanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakahterdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok asetkeuangan mengalami penurunan nilai.

For financial assets classified as available-for-sale, the Bankassesses at each statement of financial position date whetherthere is an objective evidence that a financial asset or a group offinancial assets is impaired.

28

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Impairment of commitments and contingencies

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukanpenyisihan penghapusan aset atas aset non-produktif dankomitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kreditberdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank IndonesiaNo.12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010.

Prior to the issuance of such SE-BI, Bank assesses the allowancefor impairment losses on non-productive assets andcommintments and contingencies with credit risk based on BankIndonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005and in accordance with Letter from Bank IndonesiaNo.12/516/DPNP/IDPnP dated September 21, 2010.

Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiridari bank garansi dan fasilitas kredit yang belum digunakan.

Commitments and contingencies of off-balance-sheettransactions include bank guarantees and unused loans facilities.

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No.13/658/DPNP/DPnP(SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagiuntuk membentuk penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dankontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihankerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yangberlaku.

In accordance with Bank Indonesia LetterNo.13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, Bankis not required to provide an allowance for impairment losses onnon-productive assets and administrative account transactions(commitments and contingencies), but the Bank should stillcalculate the allowance for impairment losses in accordance withthe applicable accounting standards.

Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunannilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkansecara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunannilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur ataupenerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnyadiakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan.Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugikomprehensif pada periode berjalan.

If, in the next period, the amount of allowance for impairmentlosses is decreased and the decrease can be related objectively toan event that occured after the recognition of the impairmentlosses (i.e. upgrade of debtor’s or issuer’s collectibility creditrating), the impairment loss that was previously recognized hasto be reversed, by adjusting the allowance account. The reversalamount of financial assets is recognized in the current periodstatement of comprehensive income.

Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yangtelah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkandengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunannilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telahdihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagaipendapatan operasional selain bunga.

The recoveries of written-off financial assets in the current periodare credited by adjusting the allowance for impairment lossesaccounts. Recoveries of written-off loans from previous periodare recorded as operational income other than interest income.

29

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

Persentase minimum penyisihan kerugian/Klasifikasi Minimum percentage of allowance for possible losses Classification

Lancar 1% CurrentDalam perhatian khusus 5% Special mentionKurang lancar 15% SubstandardDiragukan 50% DoubtfulMacet 100% Loss

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan) Impairment of commitments and contingencies (continued)

Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikansebagai estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi padalaporan posisi keuangan.

Estimated losses from off-balance-sheet transactions arepresented as estimated losses on commitments andcontingencies on the statements of financial position.

Penyesuaian atas taksiran kerugian atas transaksi rekeningadministratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian initermasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai asetproduktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksirekening administratif, maupun pemulihan aset yang telahdihapusbukukan sebelumnya.

Adjustments to the allowance for impairment losses from theestimated losses from administrative accounts transaction arereported in the period such adjusments become known or can bereasonably estimated. These adjustment include additionalallowance for impairment losses from productive assets andadditional estimated losses from administrative accountstransactions, as well as recoveries of previously written-off assets.

Cadangan umum untuk transaksi rekening administratif yangdigolongkan lancar.

General allowance for off-balance-sheet transactions that areclassified as current.

Cadangan khusus untuk transaksi rekening administratif yangdigolongkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar,diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjamansetelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.

Specified allowance for productive assets and off-balance-sheettransactions classified as special mention, substandard, doubtfuland loss is calculated after deducting the value of eligiblecollateral.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, Bank membentuk taksirankerugian atas transaksi rekening administratif dibentukberdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing transaksi rekening administratif yang mempunyai resikokredit. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masingtransaksi rekening administratif dilakukan berdasarkan sejumlahfaktor, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat inimaupun antisipasi untuk masa yang akan datang, kondisikeuangan, kemampuan membayar serta faktor-faktor lain yangrelevan. Bank menggunakan ketentuan Bank Indonesia tentangpenilaian kualitas aset Bank sebagai acuan dalam menentukantaksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, dengangaris besar pedoman sebagai berikut:

Before January 1, 2011, the Bank provided estimated losses fromoff-balance sheet transactions are determined based on anevaluation of the collectibility of each individual off-balance-sheet transactions with credit risk. Management’s evaluation onthe collectibility of each individual off-balance-sheet transactionis based on a number of factors, including current andanticipated economic condition/business prospects, financialconditions, payment ability and other relevant factors. The Bankfollows the regulations from Bank Indonesia concerning theassessment of assets quality of a Bank as a guidance indetermining the estimated losses for off-balance-sheettransactions, with general guidelines as follows:

30

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

h. h.

i. Aset Tetap dan Penyusutan i. Fixed Assets and Depreciation

Tahun / Years

Bangunan 20 BuildingsKomputer dan instalasi 5 Computer and instalationPerlengkapan kantor 5 Office equipmentKendaraan 5 VehiclesMesin kantor 5 Office machinery

Mulai 1 Januari 2012, Bank menerapkan ISAK No.25 tentang“Akuntansi Tanah”. Semua biaya dan beban yang terjadisehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagaibiaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atastanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagiandari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atauumur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Starting January 1, 2012, the Bank implemented ISAK No.25,"Accounting for Land". All costs and expenses incurred inconnection with the acquisition of land right, recognized as theacquisition cost of land right. The legal cost occurred when theland was first acquired is recognized as part of the acquisitioncost of land right. Extension or renewal of the maintenance costof legal rights over land recognized as an intangible asset andamortized over the life of legal rights or economic life of theland, whichever is shorter.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangiakumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biayaperolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saatbiaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation andimpairment loss (if any). Cost includes the replacement cost of apart of the fixed assets when the expenditure meets the criteriafor recognition.

Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itudiakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetapsebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhikriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensifpada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali danjika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

When a significant inspection of the asset is performed, the costof inspection is capitalized as part of the replacement cost of theasset’s carrying amount, if the criteria for recognition are met. Allmaintenance and repair costs which do not fulfill thecapitalization criteria, are recognized in the statements ofcomprehensive income upon occurrence. At each financial yearend, the assets’ residual values, useful lives and methods ofdepreciation are reviewed, and adjusted prospectively asappropriate.

Semua aset tetap kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metodegaris lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut sebagaiberikut:

All fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method over their expected useful lives as follows:

Transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan daripenyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwatransaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagihlagi.

The commitment and contingent transactions written-off arecharged to the allowance for impairment losses whenmanagement believes that they are definitely uncollectible.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai Aset Keuangan(lanjutan)

Identification and Measurement of Impairment on FinancialAssets (continued)

Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan) Impairment of commitments and contingencies (continued)

31

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

i. Aset Tetap dan Penyusutan (lanjutan) i. Fixed Assets and Depreciation (continued)

j. Aset Takberwujud j. Intangible Assets

Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dariperangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset takberwujuddan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar hargaperolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Software which is not an integral part of a related hardware isrecorded as intangible asset and stated at carrying amount,which is cost less accumulated amortization.

Jika nilai tercatat aset melebihi taksiran jumlah yang dapatdiperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat asettetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperolehkembali dari aset tetap tersebut.

When carrying value exceeds this estimated recoverable amount,assets are written down to their recoverable amounts.

Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak. Intangible assets consist of software.

Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehanaset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besarBank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari asettersebut.

Intangible assets is recognized only when its cost can bemeasured reliably and it is probable that expected future benefitsthat are attributable to it will flow to the Bank.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilaiperolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari akuntersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and therelated accumulated depreciation are derecognized from theaccounts. Any resulting gain or loss is recognized in thestatements of comprehensive income.

Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi dan dicatatsebagai “Aset dalam Penyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasike akun aset tetap yang terkait pada saat proses konstruksi ataupemasangan telah selesai.

The accumulated costs of construction of fixed assets arecapitalized and recognized as “Assets Under Construction”. Thesecosts are reclassified to the related fixed asset account when theconstruction or installation is completed.

PSAK No.48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset”mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiaptanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah asettetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yangdapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetaptersebut.

PSAK No.48 (Revised 2009) - “Impairment in Assets Value” statesthat the carrying amounts of fixed assets are reviewed as of eachstatement of financial position date to assess whether they arerecorded in excess of their recoverable amounts from the fixedasset.

ISAK No.25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidakdisusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yangmengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atastanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapaninterpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap Bank.

ISAK No.25 also states that land right is not depreciated unlessthere is contrary evidence indicates that the extension or renewalof land likely or definitely not be obtained. The adoption of thisinterpretation does not have significant impact to the Bank.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapatdiperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesarnilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang dipakai.

When the carrying amount of an asset is greater than itsestimated recoverable amount, it is written down to itsrecoverable amount, which is determined as the higher of the netselling price or value in use.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

32

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

j. Aset Takberwujud (lanjutan) j. Intangible Assets (continued)

k. Aset Lain-lain k. Other Assets

l. Liabilitas Segera l. Liabilities Immediately Payable

m. Simpanan Nasabah m. Deposits from Customers

Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatmasing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus(straight-line method).

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periodsusing the straight-line method.

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segeradibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintahdari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitassegera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Liabilities immediately payable represent obligations to thirdparties based on contract or order by those having authority thathave to be settled immediately. Liabilities immediately payableare measured at their amortized cost using effective interest ratemethod.

Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagailiabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yangdiakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnyadiukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasidihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premiterkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biayatransaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sukubunga efektif.

Current accounts, savings deposits and time deposits areclassified as liabilities measured at amortized cost, which areinitially recognized at fair value and subsequently measured atamortized cost using the effective interest rate method.Amortized cost is calculated by taking into account any discountor premium related to the initial recognition of deposits fromcustomers and transaction costs that are an integral part of theeffective interest rate.

Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metodegaris lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 5 (lima)tahun.

Software is amortized by using straight-line method over theestimated useful life of software, which is 5 (five) years.

Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugikomprehensif, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersediauntuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkatlunak tersebut.

Amortization is recognized in the statements of comprehensiveincome from the date that is available for use until the economicbenefits of software is ended.

Aset lain-lain terdiri dari beban dibayar di muka, uang muka,persediaan alat tulis kantor dan barang cetakan dan lain-lain.

Other assets consist of prepaid expenses, advance payments,office supplies and printing and others.

Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaranyang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunaktersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Cost of software consists of all expenses directly attributable tothe preparation of such software cost, into ready to be used fortheir intended purpose.

Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapatditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak ataudikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluarantersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dariperangkat lunak yang bersangkutan sehingga menjadi lebihbesar dari standar kinerja yang diperkirakan semula. Pengeluaranyang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dariperangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software is capitalized only when itincreases the future economic benefits of the software, so that itbecomes larger than originally expected performance standards.Expenditure with no addition of future economic benefits fromthe software is directly recognized as expenses when incurred.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

33

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

n. Simpanan dari Bank Lain n. Deposits from Other Banks

o. Pinjaman yang Diterima o. Borrowings

p. Pinjaman Subordinasi p. Subordinated Loans

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnyadinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesarbiaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitungdengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkaitdengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksiyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bungaefektif.

Borrowings are classified as liabilities measured at amortizedcost which are initially recognized at fair value and subsequentlymeasured at amortized cost using the effective interest ratemethod. Amortized cost is calculated by taking into account anydiscount or premium related to the initial recognition ofborrowings and transaction costs that are an integral part of theeffective interest rate.

Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnyadinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesarbiaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitungdengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkaitdengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biayatransaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan darisuku bunga efektif.

Subordinated loans are classified as liabilities measured atamortized cost which are initially recognized at fair value andsubsequently measured at amortized cost using the effectiveinterest rate method. Amortized cost is calculated by taking intoaccount any discount or premium related to the initialrecognition of subordinated loans and transaction costs that arean integral part of the effective interest rate.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank laindalam bentuk tabungan, giro, call money yang jatuh tempomenurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari dan depositoberjangka.

Deposits from other banks represent liabilities to other banks, inthe form of saving deposits, current accounts, call money withoriginal maturities of 90 days or less and time deposits.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnyadiakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnyadiukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasidihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premiterkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain danbiaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari suku bunga efektif.

Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value andsubsequently are measured at amortized cost using the effectiveinterest rate method. Amortized cost is calculated by taking intoaccount any discount or premium related to the initialrecognition of deposits from other banks and transaction coststhat are an integral part of the effective interest rate.

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dariPemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajibanpembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjianpinjaman.

Borrowings are funds received from the Government of theRepublic of Indonesia and Bank Indonesia with paymentobligation based on borrowings agreements.

34

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

q. Pendapatan dan Beban Bunga q. Interest Income and Expenses

- -

- -

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Bunga atas efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimilikihingga jatuh tempo yang dihitung menggunakan sukubunga efektif.

Interest on available-for-sale and held-to-maturity financialassets calculated on an effective interest basis.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telahditurunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai,maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakuiberdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untukmendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugianpenurunan nilai.

If a financial asset or group of similar financial assets value hasdiminished as a result of impairment losses, interest incomesubsequently obtained is recognized based on the effectiveinterest rate used to discount future cash flows in calculatingimpairment losses.

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah lewat90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yangpembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umumdiklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkanpada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalamipenurunan nilai.

Loans whose the principal or interest has been past due for 90days or more, or where reasonable doubt exists as to the timelycollection, are generally classified as impaired loans. Interestaccrued but not yet collected is reversed when a loan is classifiedas impaired loans.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruhimbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterimayang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapatdiatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuanganatau penerbitan liabilitas keuangan.

The calculation of the effective interest rate includes all fees andpoints paid or received that are an integral part of the effectiveinterest rate. Transactions costs include incremental costs thatare directly attributable to the acquisition of a financial asset orissuance of a financial liability.

Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporanlaba rugi komprehensif meliputi:

Interest income and expenses presented in the statement ofcomprehensive income include:

Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yangdicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitungmenggunakan suku bunga efektif;

Interest on financial assets and liabilities at amortized costcalculated on an effective interest basis;

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugikomprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Sukubunga efektif adalah suku bunga yang secara tepatmendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas dimasa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuanganatau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periodeyang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung sukubunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datangdengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktualdalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidakmempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.

Interest income and expenses are recognized in the statement ofcomprehensive income using the effective interest method. Theeffective interest rate is the rate that exactly discounts theestimated future cash payments and receipts through theexpected life of the financial assets or liability (or, whereappropriate, a shorter period) to the carrying amount of thefinancial assets or liability. When calculating the effectiveinterest rate, the Bank estimates future cash flows considering allcontractual terms of the financial instrument but not futurecredit losses.

35

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

r. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi r. Fees and Commission Income and Expense

s. Sewa s. Lease

t. Perpajakan t. Taxation

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajakyang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggallaporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset danliabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarifpajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan ataudikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enactedor substantively enacted at statements of financial position date.Changes in the carrying amount of deferred tax assets andliabilities due to a change in tax rates are charged to currentyear operations, except to the extent that they relate to itemspreviously charged or credited to equity.

Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaanberada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripadabentuk kontraknya.

The Bank classifies leases based on the extent to which risks andrewards incidental to the ownership of a leased asset are vestedupon the lessor or the lessee, and the substance of thetransaction rather than the form of the contract.

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewaatau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atassubstansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakahpemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu asetdan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untukmenggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi,jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko danmanfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

The determination of whether an arrangement is, or contains alease is based on the substance of the arrangement at theinception date and whether the fulfillment of the arrangement isdependent on the use of a specific asset and the arrangementconveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lesseesubstantially all of the risks and rewards incidental to ownershipof the leased item are classified as finance leases. Leases whichdo not transfer to the lessee substantially all of the risks andrewards incidental to ownership of the leased item are classifiedas operating leases.

Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagaibeban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selamamasa sewa.

Under an operating lease, the Bank recognizes lease payment asan expense on a straight-line basis over the lease term.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitaskeuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif,dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatandan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitaskeuangan, atau selama periode risiko.

Fees and commissions income and expense of financial assetsand liabilities, which are an integral part of the effective interestrate are being taken into account in calculating the effectiveinterest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of therisk.

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatanperkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnyatidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saatterjadinya transaksi.

Commissions and fees not related to lending activities or loanperiods, or not material are recognized as revenues and expensesat the time the transactions occur.

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kreditdiakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.

Fees and commission income related to lending activities arerecognized as part of interest income.

36

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

u. Imbalan Kerja u. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial,cuti jangka pendek, jasa produksi dan imbalan non-moneterlainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerjajangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.

Short-term employee benefits such as wages, social securitycontributions, short-term compensated leaves, production servicebonus and other non-monetary benefits are recognized duringthe period when services have been rendered. Short-termemployee benefits are measured using undiscounted amounts.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saatditerimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonankeberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau bandingsudah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when anassessment is received or, if objected or appealed against, whenthe results of the objection or appeal has been determined.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajakuntuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajakyang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable incomefor the year and computed using prevailing tax rates.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.46(Revisi 2010), yang mengharuskan Bank untukmemperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depanatas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlahtercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisikeuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yangterjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporankeuangan.

Effective January 1, 2012, the Bank applied PSAK No.46 (Revised2010), which requires the Bank to account for the current andfuture tax consequences of the future recovery (settlement) of thecarrying amount of assets (liabilities) that are recognized in thestatements of financial position; and transactions and otherevents of the current period that are recognized in the financialstatements.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset danliabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaanpajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan denganmetode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlaku saatini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.

Deferred income tax is provided, using the liability method, fortemporary differences arising between the tax bases of assetsand liabilities and their carrying values for financial reportingpurposes. The effective tax rate is used to determine deferred tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwajumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untukdapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakuitersebut.

A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probablethat future taxable profits will be available against which thedeferred tax asset can be utilized.

37

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

u. Imbalan Kerja (lanjutan) u. Employee Benefits (continued)

Tantiem Tantiem

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.24 (Revisi2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur perlakuan akuntansi danpengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek danjangka panjang. Bank telah memilih metode koridor 10% untukpengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank jugadiharuskan untuk mengakui kewajiban dan beban pada saatkaryawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerimamanfaat ekonomi dari jasa tersebut.

Effective January 1, 2012, the Bank follows PSAK No.24 (Revised2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting anddisclosure for employee benefits, both short-term and long-term.The Bank has chosen the 10% corridor method for therecognition of actuarial gains and losses. The Bank also requiresrecognition of liability and expense when an employee hasprovided service and the entity consumes economic benefitarising from the service.

Perhitungan imbalan kerja mengunakan metode Projected Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagaipenghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan ataukerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masingprogram pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10%dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurusselama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari parapekerja dalam program tersebut.

The calculation of post employment benefits is determined usingthe Projected Unit-Credit method. Actuarial gains or losses arerecognized as income or expenses when the net accumulatedunrecognized actuarial gains or losses for each individual plan atthe end of the previous reporting year exceed 10% of the presentvalue of the defined benefit obligation on that date. These gainsor losses are recognized on a straight-line method over theexpected average remaining working lives of the participatingemployees.

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebuttelah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasidengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampaiimbalan tersebut menjadi hak (vested).

Past service cost is recognized immediately to the extent that thebenefits are already vested, otherwise it is amortized on astraight-line method over the average period until the benefitsbecome vested.

Kewajiban estimasi imbalan pasca-kerja yang diakui di laporanposisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pastidisesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yangbelum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Post-employment benefits obligations recognized in thestatements of financial position is the present value of thedefined benefit obligations as adjusted for unrecognizedactuarial gains or losses and unrecognized past service costs.

Bank juga memberikan tantiem kepada para Komisaris danDireksi dan untuk setiap tahun buku dicadangkan dan diakuisebagai beban pada periode berjalan yang jumlahnya ditaksirberdasarkan pengalaman jumlah yang disetujui dalam RUPStahun-tahun sebelumnya dan kemudian diusulkan untukdisetujui/disahkan dalam RUPS yang akan datang. Jika terdapatselisih antara jumlah tantiem yang dicadangkan dengan jumlahyang disahkan oleh RUPS, maka selisih tersebutdibebankan/dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensifsebagai penambah atau pengurang tantiem.

The Bank also provides tantiem for Commissioners and Directors.These costs are recognized as current period's expenses and theamount is estimated based on the tantiems authorized duringShareholders' General Meetings (RUPS) in the prior year. Suchtantiems are are subsequently proposed for approval by theShareholders in the following Shareholders' General Meeting(RUPS). Any difference between the amount accrued and theamount approved by the RUPS is charged/credited to statementof comprehensive income as an addition to or deduction of theprovision for tantiems.

Bank menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai denganUndang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret2003.

The Bank calculates post-employment benefits obligations to itsemployees in accordance with Labor Law No.13/2003 datedMarch 25, 2003.

38

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

v. Transaksi dengan Pihak Berelasi v. Transactions with Related Parties

(i) (i)Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsungyang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a)mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memilikipengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memilikipengendalian bersama atas Bank;

a person who, directly or indirectly through one or moreintermediaries, (a) controls, or is controlled by, or undercommon control with the Bank, (b) has significant influenceover the Bank or (c) has joint control over the Bank;

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalamlaporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAKNo.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihakBerelasi”.

The Bank enters into transactions with related parties. In thesefinancial statements, the term related parties are defined underPSAK No.7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: The Bank considers the following as its related parties:

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

(v) (v)

(vi) (vi)

(vii) (vii)

w. Laba per Saham w. Earning per Share

p g ;

suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yangsama dengan Bank;

an entity which is a member of the same group as the Bank;

suatu pihak yang merupakan ventura bersama di manaBank sebagai venturer;

an entity which is a joint venture of a third party in whichthe Bank has ventured in;

suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerjauntuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.

an entity which is a post-employment benefit plan for thebenefit of employees of either the Bank or an entity relatedto the Bank.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujuioleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkintidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yangmaterial dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannyatelah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan34).

Transactions with related parties are made on terms agreed byboth parties, where such requirements may not be the same asother transactions undertaken with third parties. Materialtransactions and balances with related parties are disclosed in thenotes to the financial statements and the relevant details havebeen presented in note of the financial statements (Note 34).

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersihdengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yangberedar pada tahun berjalan.

Basic earning per share is computed by dividing net income withthe weighted average number of outstanding shares during theyear.

suatu pihak adalah anggota dari personil manajemenkunci Bank;

a member of key management personnel of the Bank;

suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individuyang diuraikan dalam butir (i) atau (iv);

a close family member of the person described in clause (i)or (iv);

suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikanbersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapaentitas, langsung maupun tidak langsung, individu sepertidiuraikan dalam butir (iv) atau (v);

an entity that is controlled, jointly controlled or significantlyinfluenced, directly or indirectly by the person described inclause (iv) or (v);

39

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

x. Dividen x. Dividend

y. Segmen Operasi y. Operating Segment

Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakuisebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank padatahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegangsaham Bank.

Dividend distribution to the Bank’s Shareholders is recognized asa liability in the Bank financial statements in the year in whichthe dividends are approved by the Bank’s shareholders.

Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibatdalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkaitdengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang manahasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambilkeputusan operasional untuk membuat keputusan tentangsumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan

An operating segment is a component of an entity that engagesin business activities from which it may earn revenues and incurexpenses, including revenues and expenses that relate totransactions with any of the entity's other components, whoseoperating results are reviewed regularly by the chief operatingdecision maker to make decisions about resources allocated tothe segment and assess its performance and for which discrete

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES(continued)

z. z.

- -

- -

Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yangsignifikan

Use of significant accounting judgments and estimates

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi danasumsi yang mempengaruhi:

The preparation of financial statements in conformity withFinancial Accounting Standards in Indonesia requires the use ofestimates and assumptions that effects:

nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atasaset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporankeuangan,

the reported amounts of assets and liabilities, and disclosureof contingent assets and liabilities at the date of thefinancial statements,

sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut danmenilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.

the segment and assess its performance, and for which discretefinancial information is available.

Karena pada saat ini Direksi Bank hanya menelaah alokasi asetkeuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecildan menengah (UKM) serta nasabah Middle Market, tetapitidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yangdapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemenberkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelola sebagaisegmen operasi tunggal.

As the Bank's Board of Directors currently only reviews theallocation of certain financial assets amongst retail customers,small and medium enterprise (SME) customers and middlemarket (MM) customers, but not the others operating results andthe discrete financial information is also currently unavailablewithin the Bank, the management believes that the Bank is beingmanaged as a single operating segment.

jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. the reported amounts of revenues and expenses during thereporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaikmanajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasisemula.

Although these estimates are based on management's bestknowledge of current events and activities, actual results maydiffer from those estimates.

40

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

z. z.

- -

- -

- -

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

Use of significant accounting judgments and estimates(continued)

Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selainharga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapatdiobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atausecara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted pricesincluded within Level 1 that are observable, either directly (ieas prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and

Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukanberdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yangtidak dapat diobservasi).

Level 3 - the fair value uses inputs that are not based onobservable market data (unobservable inputs).

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yangtercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasaraktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknikpenilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan(input ) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamatisepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisadiamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemendiperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebutmencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model sepertitingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

Where the fair values of financial assets and financial liabilitiesrecorded on statements of financial position cannot be derivedfrom active markets, they are determined using a variety ofvaluation techniques that include the use of mathematicalmodels. The inputs to these models are derived from observablemarket data where possible, but where observable market dataare not available, judgment is required to establish fair values.The judgments include considerations of liquidity and modelinputs such as prepayment rates and default rate assumptions.

Mulai 1 Januari 2012, dalam rangka penerapan PSAK No.60,Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuanganberdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:

Starting January 1, 2012 upon the adoption of PSAK No.60, theBank presents the fair value of financial instruments based onthe following fair value hierarchy:

Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidakdisesuaikan) dalam pasar aktif;

Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) inactive markets;

Usaha yang berkelanjutan Going concernManajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuanBank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya danberkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untukmelanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu,manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian materialyang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadapkemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsunganhidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atasdasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank's management has made an assessment of the Bank'sability to continue as a going concern and is satisfied that theBank has the resources to continue in business for theforeseeable future. Futhermore, the management is not aware ofany material uncertainties that may cast significant doubt uponthe Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, thefinancial statements continue to be prepared on the goingconcern basis.

Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalammenentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:

The most significant uses of the judgement and estimates indetermining the amounts recognized in the financial statementsare follows:

41

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

z. z.

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Impairment losses on loans and receivablesBank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktifsecara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisikeuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatatdalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasioleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktuarus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunannilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasitentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersihagunan.

The Bank reviews its loans and receivables collectively andindividually at each statements of financial position date toassess whether an impairment loss should be recorded in thestatement of comprehensive income. In particular, judgment bymanagement is required in the estimation of the amount andtiming of future cash flows when determining the impairmentloss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgmentsabout the borrower’s financial situation and the net realizablevalue of collateral.

Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponyatelah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memilikiinvestasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuatpertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuanuntuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.

The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed anddeterminable payments and fixed maturity as held-to-maturityinvestments. This classification requires significant judgment tohold such investments to maturity. In making this judgment, theBank evaluates its intention and ability to hold such investmentsto maturity.

Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Financial assets not quoted in an active marketBank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi,yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidakdalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah asetkeuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalahpenentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksipasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.

The Bank classifies financial assets by evaluating, among others,whether the asset is quoted or not in an active market. Includedin the evaluation on whether a financial asset is quoted in anactive market is the determination on whether quoted prices arereadily and regularly available and whether those pricesrepresent actual and regularly occurring market transactions inan arm’s length basis.

Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Classification to held-to-maturity investments

Use of significant accounting judgments and estimates(continued)

Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

42

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

z. z.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

Use of significant accounting judgments and estimates(continued)

Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentangsejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yangtercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebutdi masa mendatang.

These estimates are based in assumptions about a number offactors and actual results may differ, as reflected in changes inthe allowance for impairment in the future.

Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo

Impairment of available-for-sale and held-to-maturity investments

Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untukdijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisikeuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai.Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapatpenurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar dibawahnilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadipenurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan“signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangandari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bankmengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga pasarhistoris dan jangka waktu serta lama perpanjangan di mana nilaiwajar dari investasi kurang dari biayanya.

The Bank reviews securities classified as available-for-sale andheld-to-maturity at each financial position date to assesswhether there is an impairment in value. The impairment ofthese investments is assessed whether there is significant orprolonged decline in the fair value below its cost or where otherobjective evidence of impairment exists. The determination ofwhat is “significant” or “prolonged” requires judgment from theBank. In making this judgment, the Bank evaluates, amongothers factors, historical market price movements and durationand the extent to which the fair value of the investment is lessthan the cost.

Mulai tahun 2012, untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secarakolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaankarakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masadatang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredityang pernah dialami selama lima tahun terakhir. Kerugianhistoris tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkankondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalamperhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metodestatistik (statistical model analysis method) , yaitu migration analysis method untuk menentukan tingkat Probability ofDefault (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angkapersentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dantetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasiltingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasarestimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkanevaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan denganmenghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkandengan nilai tercatat.

Starting 2012, for the evaluation objective of impairment lossescollectively, loans are classified by similar characteristics of creditrisk, where the contractual future cash flows are estimated basedon historical loss loan group, which experienced during last fiveyears. The historical losses are assessed to reflect currentconditions. Estimation method used in the calculation ofimpairment losses collectively is statistical model analysismethod, which is migration analysis method to generateProbability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) becauseinter segment percentage value are more organize, smooth andstill calculating loans write-off data. Furthermore, the result ofpercentage rate of PD and LGD is used as basic estimateimpairment losses collectively on loans. While the evaluation ofimpairment losses individually is valued by calculating thepresent value of future cash flows compared with the carryingamount.

43

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

z. z.

aa. Perubahan Kebijakan Akuntansi aa. Changes in Accounting Policies

- -

(i) (i)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

Use of significant accounting judgments and estimates(continued)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal danperbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinanbahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimanakerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yangsignifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari asetpajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yangmungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakanpajak di masa yang akan datang bersama dengan strategiperencanaan pajak di masa yang akan datang.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses andtemporary differences to the extent that it is probable thattaxable profit will be available against which the losses can beutilized. Significant management judgment is required todetermine the amount of deferred tax assets that can berecognized, based upon the likely timing and level of futuretaxable profits together with future tax planning strategies.

Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Present value of retirement obligation

Pengakuan pajak tangguhan Recognition of deferred taxes

Signifikansi instrumen keuangan atas posisi keuangandan kinerja Bank. Pengungkapan ini menggabungkanbanyak ketentuan yang sebelumnya ada di PSAK No.50(Revisi 2006).

The significance of financial instruments for theBank's financial position and performance. Thesedisclosure incorporates many of the requirementspreviously in PSAK No.50 (Revised 2006).

Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaianaktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkatdiskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan,peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian danpeningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangkapanjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastianyang signifikan.

The cost of defined benefit retirement plan and other postemployment benefits is determined using actuarial valuations.The actuarial valuation involves making assumptions aboutdiscount rates, expected rates of return on assets, future salaryincreases, mortality rates and future pension increases. Due tothe long term nature of these plans, such estimates are subject tosignificant uncertainty.

Pada tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan sejumlahstandar, perubahan dan intepretasi yang tidak memilikipengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Bank, kecualiatas yang berikut ini:

As of January 1, 2012, the Bank adopted a number of standards,amendments and interpretations which had insignificant impactto the Bank's financial statements, except for the followings:

PSAK No.60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" yangmengharuskan pengungkapan lebih menyeluruh atasmanajemen risiko keuangan Bank dibandingkan denganPSAK No.50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajiandan Pengungkapan" dengan ketentuan sebagai berikut:

PSAK No.60, "Financial Instruments: Disclosures" requiresmore extensive disclosure of the Bank's financial riskmanagement compared with PSAK No.50 (Revised 2006),"Financial Instruments: Presentation and Disclosure" withfollowing requirements:

44

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

aa. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) aa. Changes in Accounting Policies (continued)(ii) (ii)

- -

- -

- -

Informasi kuantitatif dan kualitatif mengenai eksposurrisiko atas instrumen keuangan, termasukpengungkapan minimum khusus mengenai risiko kredit,risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapankualitatif menjelaskan tujuan, kebijakan dan prosesmanajemen dalam mengelola risiko tersebut.Pengungkapan kuantitatif memberikan memberikaninformasi mengenai seberapa jauh Bank memiliki risiko,berdasarkan informasi internal yang diberikan kepadapersonel manajemen kunci Bank.

Qualitative and quantitative information aboutexposure to risks arising from financial instruments,including specified minimum disclosures aboutcredit risk, liquidity risk and market risk. Thequalitative disclosures describe management'sobjectives, policies and processes for managingthose risk. The quantitative disclosures provideinformation about the extent to which the Bank isexposed to risk, based on information providedinternally to the Bank's key managementpersonnel.

Penerapan awal PSAK No.60 tidak memiliki dampak atashasil keuangan Bank dikarenakan standar tersebut hanyaberkaitan dengan pengungkapan.

The initial adoption of PSAK No.60 does not have anyimpact of the financial results of the Bank as the standard isonly concerned with disclosures.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

PSAK No.30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakanakuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untukperjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan asetmeskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetapdiperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara asettersebut.

PSAK No.30 (Revised 2011), “Leases” for lessees and lessors,the appropriate accounting policies and disclosure to applyin relation to leases which applies to agreements thattransfer the right to use assets even though substantialservices by the lessor may be called for in connection withthe operation or maintenance of such assets.

Selain standar akuntansi yang direvisi seperti disebutkan di atas,Bank juga menerapkan revisi standar akuntansi dan interpretasiberikut mulai 1 Januari 2012, yang dianggap relevan denganlaporan keuangan namun tidak memiliki dampak yang signifikanterhadap Bank:

Other than the revised accounting standards previouslymentioned above, the Bank also adopted the following revisedaccounting standards and interpretations beginning January 1,2012, which were considered relevant to the financial statementsbut did not have significant impact to the Bank:

PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuanakuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangandapat memahami informasi mengenai investasi entitasdalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut.Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalahpengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebananpenyusutan dan rugi penurunan nilainya.

PSAK No.16 (Revised 2011), “Property, Plant andEquipment”. the accounting treatment for property, plantand equipment so that users of the financial statements candiscern information about an entity's investment in itsproperty, plant and equipment and the changes in suchinvestment. The principal issues in accounting for property,plant and equipment are the recognition of the assets, thedetermination of their carrying amounts and thedepreciation charges and impairment losses to berecognised in relation to them.

PSAK No.18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan PelaporanProgram Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi danpelaporan program manfaat purnakarya untuk semuapeserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapiPSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

PSAK No.18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting byRetirement Benefit Plans”, establishes the accounting andreporting by the plan to all participants as a group. ThisStandard complements PSAK No.24 (Revised 2010),“Employee Benefits”.

45

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2. 2.

aa. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) aa. Changes in Accounting Policies (continued)- -

- -

- -

- -ISAK No.20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam StatusPajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahasbagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensipajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalamstatus pajaknya atau pemegang sahamnya.

ISAK No.20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of anEntity or its Shareholders”, prescribes how an entity shouldaccount for the current and deferred tax consequences of achange in tax status of entities or its shareholders.

PSAK No.46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”,mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilandalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depanuntuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset(liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisikeuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadianlain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

PSAK No.46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”,prescribes the accounting treatment for income taxes toaccount for the current and future tax consequences of thefuture recovery (settlement) of the carrying amount of assets(liabilities) that are recognized in the statement of financialposition; and transactions and other events of the currentperiod that are recognized in the financial statements.

PSAK No.56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkanprinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehinggameningkatkan daya banding kinerja antar entitas yangberbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antarperiode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.

PSAK No.56 (Revised 2011), “Earnings per Share” prescribedprinciples for the determination and presentation ofearnings per share, so as to improve performancecomparisons between different entities in the same periodand between different reporting periods for the same entity.

ISAK No.15, “PSAK No.24 - Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”,memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasanjumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapatdiakui sebagai aset dalam PSAK No.24 (Revisi 2010),“Imbalan Kerja”.

ISAK No.15, “PSAK No.24 - The Limit on a Defined BenefitAsset, Minimum Funding Requirements and theirInteraction”, provides guidance on how to assess the limit onthe amount of surplus in a defined scheme that can berecognized as an asset under PSAK No.24 (Revised 2010),”Employee Benefits”.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

46

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. KAS 3. CASH

4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Rupiah Rupiah

Rupiah RupiahGWM Primer Primary GWMGWM Sekunder Secondary GWM

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

171.535.118.246 136.323.290.506

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

8,18% 8,07% 8,05%

10,35% 16,08% 2,66%

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhipersyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia (BI).

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Bank telahmemenuhi ketentuan BI mengenai GWM.

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank has compliedwith BI regulation on the GWM.

Saldo kas termasuk uang pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri)sebesar Rp942.850.000 (2011: Rp800.050.000; 2010: Rp741.100.000).

Total cash includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines)amounting to Rp942,850,000 (2011: Rp800,050,000; 2010:Rp741,100,000).

Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2012,2011, dan 2010 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2012, 2011, and 2010, the GWM ratios(unaudited) of the Bank are as follows:

Rasio GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro WajibMinimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah danValuta Asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiahterdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to DepositRatio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% daridana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiahditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWMLDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameterdisinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisihantara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisihantara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank danKPMM Insentif. PBI tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember2010. Pemenuhan GWM LDR mulai berlaku sejak tanggal 1 Maret2011.

The statutory reserves ratio as of December 31, 2012, 2011 and 2010is calculated based on Bank Indonesia’s regulation (PBI)No.12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 regarding MinimumReserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiahand Foreign Currency. In accordance with such regulation, MinimumReserve Requirement in Rupiah consists of Primary Reserve,Secondary Reserve and Loan to Deposit Ratio (LDR) reserve. Theminimum Primary Reserve in Rupiah is designated at 8% of thirdparty funds in Rupiah and minimum Secondary Reserve in Rupiah isdesignated at 2.5% of third party funds in Rupiah. The minimum LDRreserve in Rupiah is designated at the amount of computationbetween over and under disincentive parameters and the differencebetween the Bank’s LDR and LDR target by taking into account thedifference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CARincentive. The PBI is effective starting November 1, 2010. Theminimum LDR reserve requirement should be complied since March1, 2011.

Current accounts with Bank Indonesia are maintained to complywith Bank Indonesia (BI) minimum statutory reserve requirement(GWM).

197.864.540.134

Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal31 Desember 2012, Bank memiliki kas sebesar Rp5.041.084.250(2011: Rp4.968.691.900; 2010: Rp4.198.301.363).

Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31, 2012, theBank has cash amounting to Rp5,041,084,250 (2011:Rp4,968,691,900; 2010: Rp4,198,301,363).

47

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. a.

Rupiah RupiahPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Sumatera Barat Daerah Sumatera BaratPT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Jambi Daerah JambiPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Tengah Daerah Jawa TengahPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan Daerah Sulawesi SelatanPT Bank Internasional PT Bank Internasional

Indonesia Tbk Indonesia TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk (Persero) TbkPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Sumatera Selatan Daerah Sumatera Selatandan Bangka Belitung dan Bangka Belitung

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai losses

Jumlah giro pada Total current accounts withbank lain - bersih other banks - net

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectibility

c. Tingkat bunga rata-rata per tahun c. Average annual interest rates

Rupiah Rupiah

160.487.621 127.097.841

- 121.159.053

174.510.228 109.487.271

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

1.705.679.315 2.308.878.777

210.464.820 464.806.832

389.619.593 67.899.789

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, semua giropada bank lain diklasifikasikan lancar.

All current accounts with other banks are classified as current asof December 31, 2012, 2011 dan 2010.

2 0 1 2

70.000.000

3.950.944.636

157.971.327

-

241.837.569

2.839.990.684

5.497.387.447

944.242.689

-

Berdasarkan nama bank By counterparty bank

47.448.822 95.651.905

44.316.066

Tidak terdapat giro pada pihak berelasi.

70.463.185

- -

There was no current accounts with related party.

2 0 1 1 2 0 1 0

2,12% 2,47% 1,50%

- -

73.144.569

32.746.957

11.389.015

64.556.700

93.478.423

-

-

13.807.704.975 2.875.671.034 3.392.285.125

13.807.704.975 2.875.671.034 3.392.285.125

48

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

d. d.

Saldo awal Beginning balancePenyesuaian atas saldo awal Adjustment to opening

sehubungan dengan balance relating to thepenerapan PSAK No.55 implementation of PSAK No.55(Revisi 2006) (Catatan 40) (Revised 2006) (Note 40)

Saldo akhir Ending balance

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

a. a.

Rupiah RupiahPenempatan pada Bank

Indonesia, bersih setelah Placement with Bankdikurangi bunga yang Indonesia, net ofditangguhkan sebesar unearned interest ofRp70.246.224 Rp70,246,224(2011: Rp10.497.376; (2011: Rp10,497,376; 2010: Rp932.097.314) 2010: Rp932,097,314)

Call money Call moneyPT Bank Mega Tbk PT Bank Mega TbkPT Bank Dinar Indonesia PT Bank Dinar IndonesiaPT Prima Master Bank PT Prima Master BankPT Bank Ganesha PT Bank GaneshaPT Bank Agris PT Bank Agris

Jumlah Total

b. Berdasarkan jangka waktu b. By maturity

< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months> 3 bulan - 1 tahun > 3 months - 1 yearJumlah Total

-

-

-

-

-

-

-

9.965.190.781 - -

257.929.753.776 108.989.502.624 279.567.902.686

2 0 1 1 2 01 0

247.964.562.995 108.989.502.624 180.254.270.235

- - 99.313.632.451

- -

108.989.502.624 257.929.753.776

-

-

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Movements in allowance for impairment losses

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

-

- - 23.929.440

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, giro pada banklain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemenberkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunannilai yang perlu diakui.

279.567.902.686

117.929.753.776 83.989.502.624 254.567.902.686

2 0 1 2

Tidak terdapat penempatan kepada pihak berelasi. There was no placements with related party.

45.000.000.000

35.000.000.000

30.000.000.000

30.000.000.000

-

Berdasarkan jenis dan bank By type and banks

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

- - (23.929.440)

-

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, current accounts withother banks are not impaired. Management believes that therewas no allowance for impairment losses to be recognized.

- 25.000.000.000 25.000.000.000

49

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS(lanjutan) (continued)

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo c. By remaining period to maturity

< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 monthsJumlah Total

d. Kisaran tingkat bunga per tahun d. Range of annual interest rates

Penempatan pada Bank Placement with BankIndonesia Indonesia

Call money Call money

e. Berdasarkan kolektibilitas e. By collectibility

7. 7.

Bank Indonesia

Surat Utang Negara/Government Debenture Debt

- Seri/Series FR0052

- Seri/Series FR0043

- Seri/Series FR0061

- Seri/Series FR0059

Dipindahkan/brought forward

- 99.313.632.451

27 Des. 2012/

Dec. 27, 2012

2 0 1 2

25 Jan. 2013/ 43.743.328.075

intererstUnamortizeddiamortisasi/

-

Due date

69.412.292.942

279.567.902.686

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugianpenurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainyang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan2010.

Management believes that there was no allowance forimpairment losses on placement with Bank Indonesia and otherbanks to be recognized as of December 31, 2012, 2011 and2010.

257.929.753.776 108.989.502.624 180.254.270.235

-

bersih/Net value

tempo/

- -

11 Des. 2012/ 19 Mar. 2013/ 26.698.135.330

20 Nop. 2012/

Nov. 20, 2012

4,25% - 5,10% 4,55% - 6,30% 6,10% - 6,15%

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, semuapenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikanlancar.

All placements with Bank Indonesia and other banks areclassified as current as of December 31, 2012, 2011 dan 2010.

2 0 1 2 2 0 1 1 2 01 0

257.929.753.776 108.989.502.624

15 Peb 2013/

Feb. 15, 2013

69.825.401.966

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

4,00% - 4,25% 4,50% - 6,75%

27 hari/days

Tanggaldimulai/

Start date

9 Okt. 2012/

Okt. 9, 2012

SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENTSEFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

Tidak terdapat efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dari pihakberelasi.

There was no securities purchased under resale agreements which arerelated party.

Tanggaljatuh Nilai

Jan. 25, 2013

128.189.292 43.615.138.783

Dec. 11, 2012

259.776.829 26.438.358.501

Bunga yang belumHarga jualkembali/

Reselling price

5,50% - 5,75%

12.973.424.663

Jan. 8, 2013

98 hari/days

Mar. 19, 2013

87 hari/days 413.109.024

8 Jan. 2013/ 12.984.467.574 11.042.911

153.251.332.945 812.118.056 152.439.214.889

Jangkawaktu/Period

91 hari/days

50

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

7. 7.

Pindahan/Carried forward- Seri/Series FR0059

- Seri/Series FR0056

- Seri/Series FR0052

- Seri/Series FR0040

- Seri/Series FR0059

- Seri/Series FR0064

- Seri/Series FR0043

Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills

- Seri/Series SPN12130704

Jumlah

Pada tanggal 31 Desember 2012, efek-efek yang dibeli dengan janjidijual kembali tidak mengalami kerugian penurunan nilai.

As of December 31, 2012, securities purchased under resaleagreements are not impaired.

Management believes that there was no allowance for impairmentlosses on securities purchased under resale agreements to berecognized as of December 31, 2012.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugianpenurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembaliyang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2012.

Mar. 19, 2013

280.842.955.288

Feb. 15, 2013

25 Jan. 2013/

Dec. 3, 2012

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.

As of December 31, 2011 and 2010, there was no outstandingbalance of securities purchased under resale agreements.

17.115.080.393

SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENTS(continued)

20.407.829.098

9.817.464.221

17.032.458.588

Jan. 25, 2013

3 Des. 2012/

Dec. 3, 2012 Jan. 25, 2013

19 Nop. 2012/

Nov. 19, 2012

20 Nop. 2012/

Nov. 20, 2012

12 Des. 2012/

Dec. 12, 2012

282.152.302.981

19 Mar. 2013/ 18.207.274.137

15 Peb 2013/

97 hari/days

1.309.347.693

37.292.571.715 110.603.449 37.181.968.266

176.869.415 18.030.404.722

8 Jan. 2013/

Jan. 8, 2013

jatuh kembali/ diamortisasi/ Nilai

17.757.352

9.873.760.418 15 Peb. 2013/

14.474.501.846

56.296.197

25 Jan. 2013/

9 Okt. 2012/

Okt. 9, 2012

10 Okt. 2012/

EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI(lanjutan)

2 0 1 2Tanggal Harga jual Bunga yang belum

Jangka Tanggal

Oct. 10, 2012

10 Okt. 2012/

Oct. 10, 2012

20.425.586.450

14.431.477.345 43.024.501

8 Jan. 2013/ 1.298.122.149 1.079.069 1.297.043.080

Jan. 8, 2013

8 Jan. 2013/ 10.214.072.928 8.977.849 10.205.095.079

87 hari/days

53 hari/days

91 hari/days

90 hari/days

90 hari/days

88 hari/days

82.621.805

Jan. 8, 2013

Feb. 15, 2013

3 Des. 2012/

53 hari/days

153.251.332.945 812.118.056 152.439.214.889

waktu/ dimulai/ tempo/ Reselling Unamortized bersih/Period Start date Due date price intererst Net value

51

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

8. EFEK-EFEK 8. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan tujuan dan jenis a. By purpose and type

Tersedia untuk dijual Available-for-saleSertifikat Bank Indonesia: Certificates of Bank Indonesia:

Nilai nominal Par valueDiskonto yang belum Unamortized

diamortisasi discountNilai bersih Net valueRugi yang belum

direalisasi - bersih Unrealized loss - netNilai wajar Fair value

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturitySertifikat Bank Indonesia: Certificates of Bank Indonesia:

Nilai nominal Par valueDiskonto yang belum Unamortized

diamortisasi discountNilai bersih Net value

Jumlah Total

b. Berdasarkan jangka waktu b. By maturity

> 3 bulan - 1 tahun > 3 months - 1 year

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo c. By remaining period to maturity

< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months> 3 bulan - 1 tahun > 3 months - 1 yearJumlah Total

4.963.052.829

(100.982.321)

239.888.491.872 330.787.977.321

-

-

330.686.995.000 43.876.565.895

59.501.238.000

238.667.323.500 38.913.513.066 271.185.757.000

(226.787.072)

Tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi. There was no marketable securities from related party.

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

239.661.704.800 330.686.995.000 43.876.565.895

-

239.661.704.800

-

- -

45.000.000.000

239.661.704.800

330.686.995.000

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

994.381.300

- - (1.123.434.105)

- 43.876.565.895

43.876.565.895 239.661.704.800 330.686.995.000

-

- -

(6.111.508.128) (9.212.022.679) -

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

246.000.000.000 340.000.000.000 -

52

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. MARKETABLE SECURITIES (continued)

d. Perubahan rugi yang belum direalisasi d. The movement of unrealized loss

Saldo awal Beginning balancePenambahan rugi Addition of

yang belum direalisasi unrealized lossselama periode berjalan during the period

Jumlah sebelum pajak tangguhan Total before deferred tax

Pajak tangguhan Deferred taxSaldo akhir - bersih Ending balance - net

e. Tingkat bunga rata-rata per tahun e. Average annual interest rates

Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia

f. Berdasarkan kolektibilitas f. By collectibility

-

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugianpenurunan nilai efek-efek yang perlu diakui pada tanggal 31Desember 2012, 2011 dan 2010.

Management believes that there was no allowance forimpairment losses on marketable securities to be recognized asof December 31, 2012, 2011 and 2010.

(125.804.751) (100.982.321) -

(226.787.072) (100.982.321)

2 0 1 1 2 0 1 0

(75.736.741) -

6,28% 6,33%4,86%

-

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, marketable securitiesare not impaired.

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

(100.982.321) - -

(56.696.768)

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, efek-efek tidakmengalami penurunan nilai.

The movement of unrealized loss from the change in fair valueof available for sale marketable securities during periods 2012,2011 and 2010 was as follows:

(170.090.304) (25.245.580)

Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajarefek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 2012, 2011dan 2010 adalah sebagai berikut:

2 0 1 2

53

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas a. By type and collectibility

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

27.182.311.779

2.030.982.013.171

1.897.117.421.359 22.334.915.688 1.919.452.337.047

22.334.915.688 1.915.213.375.101

(48.153.055.277)

2.024.096.538.271 6.885.474.900

2 0 1 1Tidak mengalami Mengalami

Jumlah/Total

penurunan nilai/ penurunan nilai/Not impairment

2 0 1 2Tidak mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/

4.734.680.998 - 4.734.680.998

4.734.680.998 - 4.734.680.998

2.008.249.989.124

9.669.123.345 4.145.668.605 13.814.791.950

1.892.878.459.413

2.035.432.300.903

15.103.732.006 7.823.155.320 22.926.887.326

12.294.509.651 3.746.689.570 16.041.199.221

2.035.648.230.781 38.752.156.669 2.074.400.387.450

2.040.382.911.779 38.752.156.669 2.079.135.068.448

(16.286.373.508) (31.866.681.769)

Impairment

4.238.961.946 - 4.238.961.946

4.238.961.946 - 4.238.961.946

1.859.012.485.082 18.175.716.416 1.877.188.201.498

24.196.850.986 13.530.667 24.210.381.653

Not impairment Impairment

Jumlah/Total

(21.428.229.659) (21.861.756.333) (43.289.985.992)

1.875.689.191.700 473.159.355 1.876.162.351.055

54

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) a. By type and collectibility (continued)

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

2.245.105.851 - 2.245.105.851

2.245.105.851 - 2.245.105.851

18.485.380.498 1.564.107.194.498

26.996.050.254 19.533.800 27.015.584.054

13.284.264.731 4.031.327.840 17.315.592.571

2 0 1 0Tidak mengalami Mengalami

Jumlah/Total

penurunan nilai/ penurunan nilai/Not impairment Impairment

1.545.621.814.000

1.585.902.128.985 22.536.242.138 1.608.438.371.123

1.588.147.234.836 22.536.242.138 1.610.683.476.974

(17.739.665.352) (25.263.936.601) (43.003.601.953)

1.570.407.569.484 (2.727.694.463) 1.567.679.875.021

55

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) a. By type and collectibility (continued)

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation

- - - - 4.734.680.998 4.734.680.998 -

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

- -

3.742.943.756 16.041.199.221 1.983.414.348.306 57.564.161.364 - 2.208.891.944 31.212.985.836 2.074.400.387.450

2 0 1 2

- 4.734.680.998 4.734.680.998

15.103.732.006 - - -

1.979.351.496.707 48.325.623.440 - 1.069.893.807 2.234.999.217 2.030.982.013.171

(8.797.532.597) (9.238.537.924) - (1.138.998.137) (28.977.986.619) (48.153.055.277)

1.988.149.029.304 57.564.161.364 - 2.208.891.944 31.212.985.836 2.079.135.068.448

1.956.409.012.421 57.171.255.592 - 2.205.146.130 19.646.886.760 2.035.432.300.903 7.823.155.320 22.926.887.326

11.901.603.879 392.905.772 - 3.745.814

56

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) a. By type and collectibility (continued)

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

2 0 1 1

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

4.238.961.946 - - - - 4.238.961.946 4.238.961.946 - - - - 4.238.961.946

1.806.403.738.904 52.608.746.178 - 145.942.139 18.029.774.277 1.877.188.201.498 15.640.561.050 8.556.289.936 - - 13.530.667 24.210.381.653 9.244.371.720 424.751.625 27.639.385 125.744.802 3.992.284.418 13.814.791.950

1.831.288.671.674 61.589.787.739 27.639.385 271.686.941 22.035.589.362 1.915.213.375.101 1.835.527.633.620 61.589.787.739 27.639.385 271.686.941 22.035.589.362 1.919.452.337.047

(18.355.274.110) (3.072.955.549) (901.498) (122.647.010) (21.738.207.825) (43.289.985.992)

1.817.172.359.510 58.516.832.190 26.737.887 149.039.931 297.381.537 1.876.162.351.055

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia(lanjutan)

Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)

57

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) a. By type and collectibility (continued)

Pihak berelasi Related partiesKonsumsi Consumer

Pihak ketiga Third partiesModal kerja Working capitalInvestasi InvestmentKonsumsi Consumer

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

2 0 1 0

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

2.245.105.851 - - - - 2.245.105.851 2.245.105.851 - - - - 2.245.105.851

1.509.262.362.856 36.829.975.086 8.438.132 293.678.455 17.712.739.969 1.564.107.194.498 17.442.011.297 9.554.038.957 - - 19.533.800 27.015.584.054 11.772.690.693 1.511.574.039 76.804.284 209.483.348 3.745.040.207 17.315.592.571

1.538.477.064.846 47.895.588.082 85.242.416 503.161.803 21.477.313.976 1.608.438.371.123 1.540.722.170.697 47.895.588.082 85.242.416 503.161.803 21.477.313.976 1.610.683.476.974

(15.407.434.034) (2.371.689.127) (5.585.284) (216.250.003) (25.002.643.505) (43.003.601.953)

1.525.314.736.663 45.523.898.955 79.657.132 286.911.800 (3.525.329.529) 1.567.679.875.021

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia(lanjutan)

Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)

58

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas b. By economic sector and collectibility

Perantara keuangan Financial intermediaryRumah tangga HouseholdsJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesPertambangan dan

penggalian Mining and excavationJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Konstruksi ConstructionJasa pendidikan Educational servicesPerdagangan besar

dan eceran Wholesale and retailPenyediaan akomodasi dan Accomodation and

penyediaan makan minum food and beveragesKegiatan yang belum

jelas batasannya Other activitiesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Perantara keuangan Financial intermediaryRumah tangga HouseholdsJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesPertambangan dan

penggalian Mining and excavationJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Konstruksi ConstructionTransportasi, pergudangan Transportation, warehousing

dan komunikasi and communicationsPenyediaan akomodasi dan Accomodation and

penyediaan makan minum food and beveragesDipindahkan Brought forward

- - -

16.008.178.557 3.951.404.134 19.959.582.691

99.708.883 - 99.708.883

- 40.802.094

2 0 1 2Tidak mengalami Mengalami

Jumlah/Total

penurunan nilai/ penurunan nilai/Not impairment Impairment

650.462.817 - 650.462.817

2.004.987.400.514 26.715.200.099 2.031.702.600.613

494.045.160

827.652.812 - 827.652.812

2.040.382.911.779 38.752.156.669 2.079.135.068.448

(16.286.373.508) (31.866.681.769) (48.153.055.277)

2.024.096.538.271 6.885.474.900 2.030.982.013.171

1.193.538.796 -

- 7.816.506.243 7.816.506.243

1.193.538.796

2.487.607.203 217.151.029 2.704.758.232

40.802.094

987.027.749 51.895.164 1.038.922.913

1.846.876.589.986 15.756.566.113 1.862.633.156.099

494.045.160

13.928.185.166 - 13.928.185.166

2 0 1 1Tidak mengalami Mengalami

Jumlah/Total

penurunan nilai/ penurunan nilai/Not impairment Impairment

13.938.848.129 4.358.043.067 18.296.891.196

- 1.213.580.199 1.213.580.199

6.226.881.163 857.547.646 7.084.428.809

18.167.051.770 - 18.167.051.770

7.728.637.124 - 7.728.637.124

-

1.894.259.706.144 22.185.737.025 1.916.445.443.169

59

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Pindahan Carried forwardPerdagangan besar

dan eceran Wholesale and retailJasa pendidikan Educational servicesReal estate, usaha persewaan Real estate, leasing services

dan jasa perusahaan and servicing companiesKegiatan yang belum

jelas batasannya Other activitiesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Perantara keuangan Financial intermediaryRumah tangga HouseholdsJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesPertambangan dan

penggalian Mining and excavationTransportasi, pergudangan Transportation, warehousing

dan komunikasi and communicationsJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Konstruksi ConstructionPerdagangan besar

dan eceran Wholesale and retailJasa pendidikan Educational servicesReal estate, usaha persewaan Real estate, leasing services

dan jasa perusahaan and servicing companiesIndustri pengolahan ManufacturingKegiatan yang belum

jelas batasannya Other activitiesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

2 0 1 1Tidak mengalami Mengalami

Jumlah/Total

penurunan nilai/ penurunan nilai/

2 0 1 0Tidak mengalami Mengalami

Jumlah/Total

penurunan nilai/ penurunan nilai/Not impairment Impairment

734.014 -

2.244.968.715 - 2.244.968.715

6.342.488.938 - 6.342.488.938

- 18.419.719.619

9.553.076.650 -

254.946.001 51.895.164 306.841.165

1.541.365.042.071

Not impairment Impairment

357.066.485 97.283.499

1.897.117.421.359 22.334.915.688

454.349.984

1.919.452.337.047

(21.428.229.659) (21.861.756.333) (43.289.985.992)

1.875.689.191.700

(17.739.665.352) (25.263.936.601) (43.003.601.953)

97.283.499 808.121.164

- 3.244.060.098

1.335.443 - 1.335.443

3.244.060.098

1.525.266.663.693 16.098.378.378

9.553.076.650

17.140.286.977

4.982.441.000 863.404.766 5.845.845.766

734.014

1.570.407.569.484 (2.727.694.463) 1.567.679.875.021

18.419.719.619

473.159.355 1.876.162.351.055

1.588.147.234.836 22.536.242.138 1.610.683.476.974

154.761.827

- 1.242.740 1.242.740

710.837.665

4.262.352.556 21.402.639.533

2.331.562.926 1.213.580.199 3.545.143.125

154.761.827 -

1.894.259.706.144 22.185.737.025 1.916.445.443.169

60

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Perantara keuangan Financial intermediaryRumah tangga HouseholdsJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesPertambangan dan

penggalian Mining and excavationJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Konstruksi ConstructionJasa pendidikan Educational servicesPerdagangan besar

dan eceran Wholesale and retailPenyediaan akomodasi

dan penyediaan Accomodation andmakan minum food and beverages

Kegiatan yang belumjelas batasannya Other activities

Jumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

(8.797.532.597) (9.238.537.924) -

15.615.272.785 392.905.772 - 3.745.814 3.947.658.320 19.959.582.691

- 1.193.538.796 1.193.538.796

40.802.094 - - -

(1.138.998.137) (28.977.986.619) (48.153.055.277)

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

- - 13.928.185.166

1.954.615.455.710 57.171.255.592 - 2.205.146.130 17.710.743.181 2.031.702.600.613

2 0 1 2

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

57.564.161.364 - 2.208.891.944 31.212.985.836 2.079.135.068.448 1.988.149.029.304

- 275.493.103 650.462.817

2.487.607.203 - - - 217.151.029 2.704.758.232

13.928.185.166 - -

- -

99.708.883 - - - - 99.708.883

- - - - 7.816.506.243 7.816.506.243

-

- 40.802.094

374.969.714 - -

987.027.749 - - - 51.895.164 1.038.922.913

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation

1.979.351.496.707 48.325.623.440 - 1.069.893.807 2.234.999.217 2.030.982.013.171

61

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Perantara keuangan Financial intermediaryRumah tangga HouseholdsJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesPertambangan dan

penggalian Mining and excavationJasa kemasyarakatan, Services in social,

sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Konstruksi ConstructionTransportasi, Transportation,

pergudangan warehousing anddan komunikasi communications

Penyediaan akomodasi dan penyediaan Accomodation andmakan minum food and beverages

Perdagangan besardan eceran Wholesale and retail

Jasa pendidikan Educational servicesDipindahkan Brought forward27.639.385 61.589.787.739 1.833.281.930.891

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia(lanjutan)

Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)

1.794.542.697.979 52.333.892.007 - 145.942.139 15.610.623.974 1.862.633.156.099

18.167.051.770 - - - - 18.167.051.770

- 7.728.637.124 - - - 7.728.637.124

- 494.045.160

- 827.652.812 - - - 827.652.812

254.946.001 - - - 51.895.164 306.841.165 1.917.206.634.318 22.035.589.362 271.686.941

2 0 1 1

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

13.514.096.504 424.751.625 27.639.385 125.744.802 4.204.658.880 18.296.891.196

1.213.580.199 5.952.026.992 274.854.171 - - 857.547.646 7.084.428.809

357.066.485 - - - 97.283.499 454.349.984

- - - - 1.213.580.199

494.045.160 - - -

62

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Pindahan Carried forwardReal estate, usaha persewaan Real estate, leasing services

dan jasa perusahaan and servicing companiesKegiatan yang belum

jelas batasannya Other activitiesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Perantara keuangan Financial intermediaryRumah tangga HouseholdsJasa kesehatan dan

kegiatan sosial Health and social servicesPertambangan dan

penggalian Mining and excavationDipindahkan Brought forward

2 0 1 1

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

214.149.335 3.971.398.937 21.402.639.533 15.335.712.938 1.804.574.039 76.804.284

2 0 1 0

Lancar/Current

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

- 9.553.076.650 - - - 9.553.076.650

1.490.057.334.010 35.679.853.626 - 289.012.468 15.338.841.967 1.541.365.042.071

18.419.719.619 - - - - 18.419.719.619

734.014 - - - - 734.014

Jumlah/Total

2.244.968.715 - - - - 2.244.968.715

297.381.537 1.876.162.351.055

(18.355.274.110) (3.072.955.549) (901.498) (122.647.010) (21.738.207.825) (43.289.985.992)

1.835.527.633.620 61.589.787.739 27.639.385 271.686.941 22.035.589.362 1.919.452.337.047

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia(lanjutan)

Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)

1.817.172.359.510 58.516.832.190 26.737.887 149.039.931

1.917.206.634.318 22.035.589.362 271.686.941 27.639.385 61.589.787.739 1.833.281.930.891

1.523.812.766.567 47.037.504.315 76.804.284 503.161.803 19.310.240.904 1.590.740.477.873

63

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. By economic sector and collectibility (continued)

Pindahan Carried forwardTransportasi, Transportation,

pergudangan warehousing anddan komunikasi communications

Jasa kemasyarakatan, Services in social,sosial budaya, hiburan art culture, recreation anddan perorangan lainnya other individual services

Konstruksi ConstructionPerdagangan besar

dan eceran Wholesale and retailJasa pendidikan Educational servicesReal estate, usaha persewaan Real estate, leasing services

dan jasa perusahaan and servicing companiesIndustri pengolahan ManufacturingKegiatan yang belum

jelas batasannya Other activitiesJumlah TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah kredit yang

diberikan - bersih Total loans - net

Diragukan/Doubtful

Macet/Loss

Jumlah/Total

45.523.898.955 79.657.132

2 0 1 0

1.525.314.736.663 286.911.800 (3.525.329.529) 1.567.679.875.021

97.283.499 808.121.164

6.342.488.938 - - - - 6.342.488.938

2.331.562.926 - - - 1.213.580.199 3.545.143.125 4.669.199.088 313.241.912 8.438.132 - 854.966.634 5.845.845.766

1.335.443 - - - - 1.335.443

4.933.623 149.828.204 - - -

Dalam perhatian khusus/

Special mention

Kurang lancar/Substandard

154.761.827 315.824.014 395.013.651 - -

1.540.722.170.697 47.895.588.082 85.242.416 503.161.803 21.477.313.976 1.610.683.476.974 3.244.060.098 - - - - 3.244.060.098

- 1.242.740 - - - 1.242.740

(15.407.434.034) (2.371.689.127) (5.585.284) (216.250.003) (25.002.643.505) (43.003.601.953)

1.590.740.477.873 19.310.240.904 503.161.803 76.804.284 47.037.504.315 1.523.812.766.567

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia(lanjutan)

Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)

Lancar/Current

64

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

c. Berdasarkan jangka waktu c. By maturity

< 1 tahun < 1 year> 1 tahun - 2 tahun > 1 year - 2 years> 2 tahun - 5 tahun > 2 years - 5 years> 5 tahun > 5 years

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan - bersih Total loans - net

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo d. By remaining period to maturity

< 1 tahun < 1 year> 1 tahun - 2 tahun > 1 year - 2 years> 2 tahun - 5 tahun > 2 years - 5 years> 5 tahun > 5 years

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan - bersih Total loans - net

e. Tingkat bunga rata-rata per tahun e. Average annual interest rates

Kredit yang diberikan Loans

f. Ikhtisar kredit bermasalah f. Non-performing loans

2 0 1 0

2.079.135.068.448 1.919.452.337.047

149.299.016.553 127.858.636.973

2 0 1 2

2.030.982.013.171

2.079.135.068.448

106.779.368.817

(48.153.055.277) (43.289.985.992) (43.003.601.953)

393.130.157.266

1.126.961.161.523 1.467.295.893.340

1.610.683.476.974

(48.153.055.277) (43.289.985.992) (43.003.601.953)

1.610.683.476.974

2.030.982.013.171

187.746.585.547

2 0 1 1

2 0 1 0

33.969.243.575

1.457.088.715.058

46.235.040.567 37.530.999.631 28.709.926.233

26.919.417.164 25.960.402.058

101.139.775.622 98.924.433.625

1.897.791.008.684 1.748.222.551.435

2 0 1 2

1.876.162.351.055 1.567.679.875.021

2 0 1 1 2 0 1 0

1.919.452.337.047

1.876.162.351.055

Rasio kredit bermasalah - kotor terhadap jumlah kredit adalah1,61%, 1,16% dan 1,37% masing-masing untuk 31 Desember2012, 2011 dan 2010.

Rasio kredit bermasalah - bersih terhadap jumlah kredit adalah0,16%, 0,02% and 0% masing-masing untuk 31 Desember 2012,2011 dan 2010.

Non-performing loan ratio - gross to loan was 1.61%, 1.16%and 1.37% as of December 31, 2012, 2011 and 2010,respectively.

Non-performing loan ratio - net to loan was 0.16%, 0.02%, and0% as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively.

2 0 1 2 2 0 1 1

17,95% 17,93% 18,01%

1.567.679.875.021

417.035.537.308 335.207.015.368

1.323.422.761.865

30.962.432.295 29.695.021.321 20.656.663.110

65

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

g. Kredit yang direstrukturisasi g. Restructured loans

Kredit yang direstrukturisasi Restructured loans

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai losses

Jumlah - bersih Total - net

h. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai h. Movements in the allowance for impairment losses

Saldo awal Beginning balancePenyisihan selama tahun Provision during the year

berjalan (Catatan 29) (Note 29)Reklasifikasi selama tahun Reclassification during

berjalan the yearPenghapusbukuan Write-offPenerimaan kembali kredit Recoveries from written-off

yang telah dihapusbukukan loansSaldo akhir Ending balance

43.289.985.992

54.549.503.442

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yangdiberikan adalah sebagai berikut:

The terms of restructured loans consist of extension of paymentmaturity dates, reduced overdue interest, modification ofinterest rate and capitalized interest into the new outstandingprincipal loan balance.

There are no restructured loans to related parties.

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

48.153.055.277 43.289.985.992

(2.528.839.486)

The movements in allowance for impairment losses of loans areas follows:

9.085.725.406 2.206.944.470

Restrukturisasi kredit dilakukan dengan cara perpanjangan masapelunasan kredit, penurunan bunga yang jatuh tempo,perubahan persentase tingkat bunga dan kapitalisasi bungamenjadi pokok kredit.

Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai ataskredit yang diberikan yang wajib dibentuk sesuai denganketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp55.034.409.950pada tanggal 31 Desember 2012 (2011: Rp43.289.985.992; 2010:Rp36.899.939.861). Sedangkan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai atas kredit yang diberikan yang telah dibentukadalah sebesar Rp48.153.055.277 pada tanggal 31 Desember2012 (2011: Rp43.289.985.992; 2010: Rp43.003.601.953)sehingga rasio pemenuhan penyisihan kerugian penurunan nilaiuntuk kredit yang diberikan sesuai dengan ketentuan BankIndonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar87,50% (2011: 100%; 2010: 116,54%).

Minimum allowance for impairment losses for loans whichrequired by Bank Indonesia are amounting to Rp55,034,409,950as of December 31, 2012 (2011: Rp43,289,985,992; 2010:Rp36,899,939,861). While total allowance for impairment lossesfor loans which has been provided is amounting toRp48,153,055,277 as of December 31, 2012 (2011:Rp43,289,985,992; 2010: Rp43,003,601,953) resulted inadequacy ratio for allowance for impairment losses of loanswhich is required by Bank Indonesia as of December 31, 2012amounted to 87.50% (2011: 100%; 2010: 116.54%).

43.003.601.953 29.801.941.981

53.117.108.430 33.220.244.090

43.003.601.953

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunannilai yang dibentuk telah memadai.

73.653.766.513 65.780.900.957 35.749.083.576

Tidak ada kredit yang direstrukturisasi yang termasuk dalamkredit yang diberikan kepada pihak berelasi.

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

16.226.384.003

- -

Management believes that the allowance for impairment lossesis adequate.

595.242.872

(19.104.263.071) (12.663.792.527)

- 170.379.780

(4.222.656.121) (1.920.560.431) (3.790.346.683)

-

66

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

i. Kredit yang dihapus buku i. Loans written-off

Kredit yang dihapus buku - prospek Loans written-off - prospectSaldo awal Beginning balancePenghapusbukuan Write-offPenerimaan kembali kredit Recoveries from written-off

yang telah dihapusbukukan loansSaldo akhir Ending balance

Kredit dihapus buku - non prospek Loans written-off - non prospectSaldo awal Beginning balancePenerimaan kembali kredit Recoveries from written-off

yang telah dihapusbukukan loansSaldo akhir Ending balance

j. j. Other significant information relating to loans

1) 1)

2) 2)

3) 3)

10. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA 10. ACCRUED INCOME

3.753.274.317

(78.594.521)

11.898.791.464 7.824.193.943 6.172.641.535

Ikhtisar mutasi kredit yang dihapus buku untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalahsebagai berikut:

A summary of loans written-off for the years ended December31, 2012, 2011 and 2010 are as follows:

2 0 1 2

(148.058.600)

4.222.656.121

(269.008.023)

2 0 1 1

3.790.346.683

3.661.489.058

(18.757.884)

3.583.658.475(77.830.583)

7.824.193.943 6.172.641.535 2.460.889.373

3.661.489.058

Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kreditkaryawan dan kredit perorangan lainnya. Kredit karyawanadalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk membelikendaraan, rumah atau keperluan lainnya dengan tingkatbunga sebesar 5% - 6,5% dan jangka waktu antara 1 sampai15 tahun. Pinjaman dan bunganya dilunasi melaluipemotongan gaji.

Consumer loans consistes of housing, loans to employees andother personal loans. Loans to employees are loans forpurchasing vehicles, houses or other items with an interestrate 5% - 6.5% and a maturity term of 1 to 15 years. Theloans and interest payments are collected through monthlypayroll deduction.

Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga atas kredityang diberikan dan penempatan pada bank lain sebesarRp18.281.295.502 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011:Rp17.731.318.717; 2010: Rp12.760.944.500).

Accrued income represents interest on loans and placement withother banks amounted to Rp18,281,295,502 as of December 31, 2012(2011: Rp17,731,318,717; 2010: Rp12,760,944,500).

Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Bankmemenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK).

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank compliedwith Legal Lending Limit (LLL) requirements of BankIndonesia.

3.564.900.591

2 0 1 0

Kredit yang diberikan dijamin dengan tabungan, deposito,agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasauntuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima olehperbankan.

Loans are secure by savings deposits, time deposits, collateralbound by hypothecation or a power of attorney to sell andother collateral commonly accepted by banks.

1.920.560.431

3.583.658.475

(91.785.259)

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yangdiberikan

67

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

Biaya perolehan CostTanah LandBangunan BuildingsKomputer dan instalasi Computer and installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan BuildingsKomputer dan instalasi Computer and installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Nilai buku Book value

Biaya perolehan CostKomputer dan instalasi Computer and installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKomputer dan instalasi Computer and installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Nilai buku Book value

- - - 2.634.400.000 2.634.400.000

- - - 1.951.974.500 1.951.974.500

634.274.428 -

370.782.277 177.170.000 -

11.250.781.620

6.593.163.432

1.330.277.336 423.858.671 74.847.906 - 1.679.288.101

5.760.211.049

4.756.210.620 8.745.271.010 9.819.339.928

1.060.009.016 275.546.939 48.490.306

2.073.825.137

848.638.683 211.066.156 106.709.583 (48.490.306) 904.504.950

1.880.212.860

2.065.716.120

3.938.735.354

14.575.550.548 6.057.855.680 637.353.598 - 19.996.052.630

179.782.000 3.971.235.354 - (212.282.000)

1.466.948.054

14.395.768.548 2.086.620.326 637.353.598 212.282.000 16.057.317.276

1.304.989.304 269.490.000 107.531.250 -

Addition Deduction Reclassification

3.057.466.825

2.450.803.000

2.283.413.176 638.217.050 76.445.401 212.282.000

2.613.973.000

8.193.393.068 1.164.913.276 276.206.947 - 9.082.099.397

14.000.000 177.170.000 -

Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

8.745.271.010 11.372.209.674 11.250.781.620 2.168.226.841 2.046.798.787 -

10.109.713.403

2 0 1 1

1.563.954.664

904.504.950 226.346.395 55.672.438 - 1.075.178.907

2.073.825.137 281.079.527 790.950.000 -

6.656.652.337

1.679.288.101 463.477.008 74.474.570 - 2.068.290.539

6.593.163.432 1.189.190.684 1.125.701.779 -

125.867.677

19.996.052.630 3.551.861.843 2.065.991.396 - 21.481.923.077

3.938.735.354 899.374.500 - (4.712.242.177)

- 1.659.853.000

3.057.466.825 495.924.061 78.993.053 -

1.861.525.787

16.057.317.276 2.652.487.343 2.065.991.396 4.712.242.177 21.356.055.400

1.466.948.054 451.693.588 57.115.855 -

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/2 0 1 2

December 31

1 Januari/January 1 December 31

9.082.099.397 1.704.869.694 1.138.932.488 125.867.677 9.773.904.280

Addition Deduction Reclassification1 Januari/January 1

3.474.397.833

2.450.803.000 - 790.950.000

- 8.133.227 - - 8.133.227

68

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Biaya perolehan CostKomputer dan instalasi Computer and installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKomputer dan instalasi Computer and installationPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan VehichlesMesin kantor Office machinery

Nilai buku Book value

-

9.819.339.928

4.840.083.067 4.756.210.620

5.330.698.083 1.097.766.234 668.253.268

42.345.000 - 2.613.973.000

-

8.642.262.435 1.917.189.928 740.112.435 -

1.535.774.927 386.782.933 42.345.000

5.760.211.049

1.125.422.375 234.369.128 29.514.167 - 1.330.277.336

1.880.212.860

650.367.050 198.271.633 - - 848.638.683

1.304.989.304

13.451.204.502 1.655.379.231 741.956.185 31.141.000 14.395.768.548

1.044.817.356 260.171.948 -

(31.141.000)

-

179.782.000

13.482.345.502 1.835.161.231 741.956.185 - 14.575.550.548

31.141.000 179.782.000 -

2.283.413.176

2.616.383.000 39.935.000

Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/December 31

8.029.921.200 801.592.053 669.261.185 31.141.000 8.193.393.068

Addition Deduction ReclassificationJanuary 1

1.760.082.946 553.680.230 30.350.000 -

2 0 1 01 Januari/

69

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember 2012 December 31, 2012

Komputer dan instalasi Computer and installation

31 Desember 2011 December 31, 2011

Tanah dan bangunan Land and buildings

Komputer dan instalasi Computer and installation

31 Desember 2010 December 31, 2010

Perlengkapan kantor Office equipment

Harga jual ProceedsNilai buku Book valueLaba penjualan aset tetap Gain from sale of fixed assets

completion

Persentase Akumulasi Estimasipenyelesaian/

cost completion

54%

99%

of completion cost

March 2013

penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/

3.687.000.000

biaya/ penyelesaian/Percentage

Desember 2012/

September 2012/

Persentase Akumulasi Estimasipenyelesaian/ biaya/ penyelesaian/Percentage Accumulated Estimated

99%

Pebruari 2013/

85% 179.782.000

251.735.354

December 2012

of completion cost completion

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal-tanggal 31 Desember2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The details of constructions in progress as of December 31, 2012,2011 and 2010 are as follows:

Percentage Accumulated Estimated

Persentase Akumulasi Estimasi

170.612.000 615.868.350 -

615.868.350

71.000.000

Jumlah kerugian penghapusan aset tetap pada tanggal-tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesarRp19.192.609, Rp2.449.162 dan Rp1.843.750.

-

Accumulated Estimatedof completion

125.867.677

Maret 2012/

As of December 31, 2012, 2011 and 2010, loss on fixed assets write-off amounted to Rp19,192,609, Rp2,449,162 and Rp1,843,750,respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki 1 bidang tanahdengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat tersebutmempunyai masa manfaat 30 tahun. Masa berlaku HGB berakhirtahun 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah denganperpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secarasah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.

As of December 31, 2012, the Bank had 1 plots of land with BuildingUse Rights (HGB) titles. Those certificates have useful lives 30 years.The HGB expiration period up to 2041. Management believes thatthere will be no difficulty in obtaining the extension of the landrightsas all the land were acquired legally and are supported by sufficientevidence of ownership.

September 2012

February 2013

Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

171.242.000 71.000.000

2 0 1 1 2 0 1 0

630.000

The details of the gain from sale of fixed assets are as follows:

2 0 1 2

70

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Bank telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untukmenutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31Desember 2012 sebesar Rp13.379.925.226 (2011: Rp13.403.585.201;2010: Rp25.149.249.678) pada PT Asuransi Tripakarta dan PT AsuransiJasindo. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asetyang dipertanggungkan.

Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31Desember 2012, 2011 dan 2010.

There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31,2012, 2011 and 2010.

Management believes that there is no impairment in the value offixed assets owned by the Bank during the year as meant in PSAKNo.48 (Revised 2009), because management believes that thecarrying amounts of fixed assets do not exceed the estimatedrecoverable amount.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai asettetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK No.48 (Revisi 2009) selamatahun berjalan, karena manajemen berpendapat bahwa nilai tercatataset tetap tidak melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.

The Bank has insured its fixed assets (except lands) to cover possiblelosses due to fire and other risks as of December 31, 2012, for a totalinsurance coverage of Rp13,379,925,226 (2011: Rp13,403,585,201;2010: Rp25,149,249,678) with PT Asuransi Tripakarta and PTAsuransi Jasindo. Management believes that the insurance coverageis adequate to cover losses arising from such risks.

71

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

12. ASET TAKBERWUJUD 12. INTANGIBLE ASSETS

Biaya perolehan CostPerangkat lunak SoftwarePerangkat lunak dalam

penyelesaian Software in progress

Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationPerangkat lunak SoftwareNilai buku Book value

Biaya perolehan CostPerangkat lunak SoftwarePerangkat lunak dalam

penyelesaian Software in progress

Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationPerangkat lunak SoftwareNilai buku Book value

Biaya perolehan CostPerangkat lunak SoftwarePerangkat lunak dalam

penyelesaian Software in progress

Akumulasi amortisasi Accumulated amortizationPerangkat lunak SoftwareNilai buku Book value

31 Desember 2011 December 31, 2011

Perangkat lunak Software

31 Desember 2010 December 31, 2010

Perangkat lunak Software

of completion cost completion

Nopember 2012/81% 394.750.000 November, 2012

Rincian perangkat lunak dalam penyelesaian pada tanggal-tanggal 31Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The details of software in progress as of December 31, 2011 and 2010 areas follows:

Persentase Akumulasi Estimasipenyelesaian/ biaya/ penyelesaian/Percentage Accumulated Estimated

97% 472.761.300 November, 2012Nopember 2012/

of completion cost completion

penyelesaian/Percentage

biaya/Accumulated

penyelesaian/Estimated

Persentase Akumulasi Estimasi

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atasaset takberwujud yang dimiliki oleh Bank.

Management believes that there is no indication of permanentimpairment in the value of intangible assets of the Bank.

3.587.616.228 648.423.542 102.348.745 637.761.300 4.771.452.325

2 0 1 21 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/January 1 Addition Deduction Reclassification December 31

472.761.300 165.000.000 - (637.761.300) - 4.060.377.528 813.423.542 102.348.745 - 4.771.452.325

2.533.836.515 438.936.661 99.881.565 - 2.872.891.611 1.526.541.013 1.898.560.714

2 0 1 11 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

394.750.000 183.011.300 - (105.000.000) 472.761.300

January 1 Addition Deduction Reclassification December 31

3.167.328.387 315.287.841 - 105.000.000 3.587.616.228

3.562.078.387 498.299.141 - - 4.060.377.528

2.188.596.257 345.240.258 - - 2.533.836.515 1.373.482.130 1.526.541.013

394.750.000 3.305.780.423 256.297.964 - - 3.562.078.387

2 0 1 0

2.937.280.423 230.047.964 - - 3.167.328.387

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/January 1 Addition Deduction Reclassification December 31

1.436.718.039 1.373.482.130 1.869.062.384 319.533.873 - - 2.188.596.257

368.500.000 26.250.000 - -

72

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS

Beban dibayar di muka dan Prepaid expenses and advanceuang muka payments

Persediaan alat tulis kantor danbarang cetakan Office supplies and printing

Lain-lain OthersJumlah Total

14. LIABILITAS SEGERA 14. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE

Setoran sementara Temporary depositsLain-lain OthersJumlah Total

15. SIMPANAN NASABAH 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

a. Berdasarkan jenis a. By type

Pihak berelasi Related partiesGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

Pihak ketiga Third partiesGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

Jumlah Total

183.191.862 579.089.000

21.552.081.131

1.060.884.048

1.108.188.383

2 0 1 0

2.601.265.277

21.092.737.401

2 0 1 2 2 0 1 1

130.649.375

2.236.372.946.169

2 0 1 1

2 0 1 1 2 0 1 0

865.738.259 1.059.562.085

26.486.299.276

17.834.135 56.962.305 48.626.298

922.700.564

Prepaid expenses include office building rent to Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia, a related party, amounted toRp144,453,936 as of December 31, 2012 (2011: Rp1,006,425,552;2010: Rp1,200,704,506) (Note 34).

157.435.075

673.779.513

1.502.733.160

178.737.216.594 140.738.198.671 111.953.961.172

2.145.407.358.677

9.707.304.470

2 0 1 2 2 0 1 0

1.078.718.183

Lain-lain terutama meliputi antara lain transaksi "ATM Bersama" dankiriman uang.

Others mainly consist of "ATM Bersama" transaction and fundtransfer.

Beban dibayar di muka termasuk sewa gedung kantor kepada IndukKoperasi Pegawai Republik Indonesia, pihak berelasi, sebesarRp144.453.936 pada tanggal 31 Desember 2012 (2011:Rp1.006.425.552; 2010: Rp1.200.704.506) (Catatan 34).

64.651.041.316

2 0 1 2

25.362.699.322

2.436.193.845.970

2.531.925.699 1.750.901.088 1.122.417.376

61.091.204.015 6.453.670.222 21.639.016.669

1.027.911.602

167.754.680

25.776.560.901 20.710.546.938 20.752.110.464

21.083.683.207 15.883.868.001 12.337.228.691

2.500.844.887.286 2.155.114.663.147 1.707.882.601.637

1.558.228.712.452

1.682.519.902.315

1.988.785.292.005

73

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu b. Details of time deposits by term

< 1 bulan < 1 month1 bulan 1 month3 bulan 3 months6 bulan 6 months12 bulan 12 months> 12 bulan > 12 monthsJumlah Total

c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo c. By remaining period to maturity

< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months> 3 bulan - 6 bulan > 3 months - 6 months> 6 bulan - 12 bulan > 6 months - 12 months> 12 bulan > 12 monthsJumlah Total

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun d. Average annual interest rates

Giro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time deposits

e. e.

Tabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsJumlah Total

- - -

2 0 1 0

99.287.900.000 45.460.390.157 73.757.603.241

1.120.780.214.822 917.934.883.198 716.033.465.569

418.232.833.112

2 0 1 2

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanannasabah

Other significant information relating to deposits fromcustomers

2,32%

441.534.073.800

4,56% 5,10% 5,15%

207.216.585.576

297.714.153.969

196.023.515.681 208.734.793.839

1.995.238.962.227

83.522.854.258 59.303.833.834 92.932.217.078

2 0 1 2 2 0 1 1

259.088.625.405

140.090.486.742

11.390.000.000 4.963.735.793 8.187.000.000

2.297.464.150.184 1.995.238.962.227

2 0 1 0

72.132.854.258 54.340.098.041

850.317.953.884 583.301.409.379 396.010.844.308

2.297.464.150.184 1.579.867.729.121

1.579.867.729.121

186.275.494.736

- 265.000.000 -

5.000.000 265.000.000

861.726.545.748

275.235.827.329

2 0 1 1

831.459.722.709 677.275.318.808 531.507.493.238

297.508.396.151

681.455.683.305

7,91%

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

265.000.000

10,45%

84.745.217.078

Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yangdiberikan serta tujuan lainnya

Amounts blocked and pledged as loan collateral and otherpurpose

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

1,67% 1,54%

10,44%

315.546.742.628 114.830.725.730

74

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

a. Berdasarkan jenis a. By type

Pihak ketiga Third partiesCall money Call moneyDeposito berjangka Time depositsTabungan Savings depositsGiro Current accounts

Jumlah Total

b. b. Details of call money and time deposits by term

Call money Call money< 1 bulan < 1 month

Deposito berjangka Time deposits< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months

Jumlah Total

c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo c. By remaining period to maturity

Call money Call money< 1 bulan < 1 month

Deposito berjangka Time deposits< 1 bulan < 1 month> 1 bulan - 3 bulan > 1 month - 3 months

Jumlah Total

d. Tingkat bunga rata-rata per tahun d. Average annual interest rates

Call money Call moneyDeposito berjangka Time depositsTabungan Savings depositsGiro Current accounts

30.000.000.000 60.000.000.000

1,00%

- - 5,00%

5,01% 5,60% 6,06%

2 0 1 2

8,03% 9,17% 8,03%

-

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

245.000.000.000 60.000.000.000

-

- - 1.066.001.051

22.438.846.358 53.398.544.045 104.403.170.101

22.438.846.358 53.398.544.045 42.807.336.768

Rincian call money dan deposito berjangka berdasarkanjangka waktu

30.000.000.000

267.438.846.358 113.398.544.045 134.403.170.101

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

22.438.846.358 53.398.544.045 44.007.336.768

- - 60.395.833.333

9.561.786

2 0 1 1 2 0 1 0

113.398.544.045 134.403.170.101 - - 61.595.833.333

267.438.846.358

Tidak terdapat simpanan dari pihak berelasi. There were no deposits from related parties.

245.000.000.000

267.438.846.358 113.398.544.045 135.478.732.938

60.000.000.000 30.000.000.000

2 0 1 1 2 0 1 02 0 1 2

245.000.000.000

- -

75

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

e. e.

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

Pajak penghasilan pasal 21 Income tax article 21Pajak penghasilan pasal 23 Income tax article 23Pajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Pajak penghasilan pasal 29 Income tax article 29Pajak penghasilan pasal 4

ayat (2) Income tax article 4 (2)Jumlah Total

b. Manfaat (beban) pajak penghasilan b. Income tax benefit (expenses)

Kini CurrentTangguhan DeferredJumlah Total

c. Pajak kini c. Current tax

Laba sebelum pajak Income before tax permenurut laporan laba rugi statements of comprehensivekomprehensif income

Perbedaan temporer Temporary differencesTantiem TantiemKewajiban imbalan pasca Post-employment benefits

kerja obligationPenyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud amortization of intangible assetsPembentukan (pemulihan) Addition (reversal)

penyisihan kerugian of allowance forpenurunan nilai - kredit impairment losses - loans

Jumlah perbedaan temporer Total temporary differences

(15.207.317.191) (12.398.165.690)

2 0 1 2 2 0 1 1

441.379.135 (83.464.834)

(16.850.667.296)

3.063.214.917 2.471.475.037

2 0 1 1 2 0 1 0

2.560.210.132

Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanan daribank lain

(16.933.075.750) (14.382.061.000) (13.910.045.500) 82.408.454 (825.256.191) 1.511.879.810

477.550.220

6.109.396.003 4.236.320.235

1.139.920.000 1.263.240.000 61.928.860

There were no deposits from other banks that were blocked andpledged as loan collateral as of December 31, 2012, 2011 and2010.

16.759.754 21.175.478 1.200.000.000

2.440.728.642

2 0 1 0

722.146.975 1.355.254.332

Other significant information relating to deposits fromother banks

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

4.603.780.227

534.247.000 2.879.500

59.311.534.715

178.975.750

2 0 1 2

66.026.010.572

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yangdisajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiranpenghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagaiberikut:

The reconciliation between income before tax expense, as shownin the statements of comprehensive income and estimatedtaxable income for the years ended December 31, 2012, 2011and 2010 are as follows:

Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir dandijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.

-

(399.722.622) 325.892.030 786.364.448

47.116.509.693

- (6.103.662.092) 5.492.041.905

(230.887.113)

329.633.816 (3.301.024.764) 6.047.519.240

287.977.303

76

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Pajak kini (lanjutan) c. Current tax (continued)

Perbedaan tetap Permanent differencesSewa RentSeragam karyawan Employees uniformAktivitas karyawan Employees activitiesIklan dan promosi Advertising and promotionPenagihan dan kerjasama Collection and loans

kredit cooperationGaji dan tunjangan Salaries and benefitsTantiem TantiemPerjalanan dinas TravellingPeralatan kantor Office equipmentPendidikan dan pelatihan Education and trainingPemulihan estimasi kerugian Reversal of estimated losses

atas komitmen dan on commitment andkontinjensi contingencies

Lain-lain OthersJumlah perbedaan tetap Total permanent differencesPenghasilan kena pajak Taxable income

Beban pajak penghasilan Income tax expense25% X Rp67.732.303.000 25% X Rp67,732,303,000

25% X Rp57.528.244.000 25% X Rp57,528,244,000

25% X Rp55.640.182.000 25% X Rp55,640,182,000

Jumlah Total

Pajak dibayar di muka Prepaid taxPajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Utang pajak penghasilan Income tax payable

pasal 29 article 29

2.476.153.067

131.000.000 -

- 86.090.500

- -

-

(14.382.061.000) -

(2.879.500)

138.997.625

-

(14.382.061.000)

55.640.182.000

-

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

(534.247.000)

(13.910.045.500)

(16.933.075.750)

66.576.995

491.239.162

Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah sesuai dengan yangtercantum pada Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan yang disampaikan Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.

16.754.100.000 13.847.814.000

The amounts of the estimated income tax payable for the yearsended December 31, 2011 and 2010 conform with the amountreported in the Annual Corporate Income Tax Return filed by theBank with the Tax Authorities.

- - 17.750.000

-

(13.910.045.500) (16.933.075.750)

(96.703.391) (22.517.653)

341.176.250 351.113.750 236.256.250

22.135.500

3.210.005

227.698.749

25.500.000

420.381.445 276.545.127

13.907.166.000

- -

(178.975.750)

67.732.303.000

- 600.000.000 -

-

-

57.528.244.000

115.235.441

6.525.000

- 1.677.665.101

1.376.658.612 1.517.734.049

-

120.651.750 134.018.122

77

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Pajak kini (lanjutan) c. Current tax (continued)

Laba sebelum pajak Income before tax permenurut laporan laba rugi statements of comprehensivekomprehensif income

Pajak dihitung padatarif pajak Tax calculated

P b d t t P t diff

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasilperkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarifpajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax expense and thetheoretical tax amount on the Bank’s profit before income taxis as follows:

(16.506.502.643)

66.026.010.572 59.311.534.715 47.116.509.693

(11.779.127.423) (14.827.883.679)

Perbedaan tetap Permanent differencesSewa RentSeragam karyawan Employees uniformAktivitas karyawan Employees activitiesIklan dan promosi Advertising and promotionPenagihan dan kerjasama Collection and loans

kredit cooperationGaji dan tunjangan Salaries and benefitsTantiem TantiemPerjalanan dinas TravellingPeralatan kantor Office equipmentPendidikan dan pelatihan Education and trainingPemulihan estimasi kerugian Reversal of estimated losses

atas komitmen dan on commitment andkontinjensi contingencies

Lain-lain OthersJumlah Total permanent differencesJumlah beban pajak

penghasilan Total income tax expenses

- -

(122.809.790) (28.808.860) (34.749.406) (344.164.653) (379.433.512)

24.175.848

-

(105.095.361)

- -

(619.038.267)

(5.533.875)

(87.778.437) (59.064.063)

-

(12.398.165.690) (15.207.317.191) (16.850.667.296)

(419.416.275) -

-

5.629.413

(69.136.282)

(4.437.500)

-

(56.924.687)

(30.162.938)

-

(85.294.063)

(21.522.625)

(33.504.531) (16.644.249)

- (32.750.000) -

(802.501) (1.631.250) (6.375.000)

- (150.000.000)

78

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan d. Deferred tax assets (liabilities)

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Penyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud amortization of intangible assets Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefits

kerja obligation Tantiem TantiemKerugian yang belum direalisasi Unrealized losses on

atas efek-efek dalam kelompok available-for-saletersedia untuk dijual marketable securities

Aset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - net

The tax effects of significant temporary differences between commercial reporting andtax purposes are as follows:

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporankomersial dan perpajakan adalah sebagai berikut:

640.052.533 71.994.326

2012/January 1, December 31,

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/

Credited (charged) to statements of comprehensive

incomeDikreditkan ke ekuitas/

Credited to equity

1 Januari

910.797.241 (99.930.656) -

31.451.188 56.696.768 82.408.454 1.452.089.475

- 712.046.859

31.451.188 1.565.949.117 25.245.580 -

2012

2012/

810.866.585

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2012

(124.005.879) 110.344.784 - (13.661.095)

31 Desember

79

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan d. Deferred tax assets (liabilities)

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Penyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud amortization of intangible assets Penyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai - kredit losses - loans Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefits

kerja obligation Tantiem TantiemKerugian yang belum direalisasi Unrealized losses on

atas efek-efek dalam kelompok available-for-saletersedia untuk dijual marketable securities

Aset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - net

(103.139.671)

2011

- -

-

-

31 Desember 2011/

December 31,

1.452.089.475

Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity

(825.256.191)

January 1,2011/

1 Januari

640.052.533

(20.866.208)

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/

Credited (charged) to statements of comprehensive

income

(124.005.879)

2011

-

- 2.252.100.086

640.052.533

25.245.580 25.245.580 25.245.580

829.324.234 81.473.007 910.797.241

-

1.525.915.523 (1.525.915.523) -

80

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (liabilities) (continued)

Aset (liabilitas)pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)

Penyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets andamortisasi aset takberwujud amortization of intangible assets

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai - kredit losses - loans

Kewajiban imbalan pasca Post-employment benefitskerja obligation

Aset pajak tangguhan -bersih Deferred tax assets - net

e. Administrasi e. Administrative

740.220.276 1.511.879.810 2.252.100.086

Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983 regardingGeneral Rules and Procedures of Taxation” which are applicablestarting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) mayassess or amend taxes within five years from the date the taxbecomes due. The transitional provisions of the said Lawstipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may beassessed by the DGT at the latest at the end of 2013.

632.733.122

152.905.047 1.373.010.476 1.525.915.523

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yangtimbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that the deferred tax assets resulted fromtemporary differences which can be realized in the next periods.

January 1, December 31,2010

196.591.112 829.324.234

(103.139.671) (45.417.893) (57.721.778)

Pada September 2008, Undang-Undang No.7 Tahun 1983mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinyadengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebutjuga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan darisebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tariftunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahunfiskal 2010 dan seterusnya. Bank mencatat dampak perubahantarif pajak tersebut sebagai bagian dari beban pajak tangguhanpada tahun berjalan.

In September 2008, Law No.7 Year 1983 regarding “Income Tax”has been revised for the fourth time with Law No.36 Year 2008.The revised Law stipulates changes in corporate income tax ratefrom a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Bank recordedthe impact of the changes in tax rates as part of deferred taxexpense in the current year.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.6Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat JenderalPajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajakdalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengaturbahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnyadapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/

Credited (charged) to statements of comprehensive

income

1 Januari 31 Desember 2010/ 2010/

2010

81

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

18. PINJAMAN YANG DITERIMA 18. BORROWINGS

Liquidity Loans fromKredit Likuiditas Bank Indonesia Bank IndonesiaPemerintah Republik Indonesia Government of Republic of Indonesia

(Rekening Dana Investasi) (Investment Fund Accounts)Jumlah Total

a. a.

b. b.

- -

- -

- -

- -

91.437.000 275.872.426 693.138.800

Perjanjian penerusan pinjaman No.24/PKS/DIR/1996 tanggal25 Januari 1996 dengan jumlah plafon sebesarRp4.764.095.000, jatuh tempo tanggal 25 Januari 2011.

Channeling loans agreement No.24/PKS/DIR/1996 datedJanuary 25, 1996 with the plafond amounting toRp4,764,095,000 with ending period on January 25, 2011.

Perjanjian penerusan pinjaman No.09/PKS/DIR/1997 tanggal29 April 1997 dengan jumlah plafon sebesar Rp1.807.300.000,jatuh tempo tanggal 29 April 2012.

Channeling loans agreement No.09/PKS/DIR/1997 datedApril 29, 1997 with the plafond amounting toRp1,807,300,000 with ending period on April 29, 2012.

Bank dikenakan biaya administrasi sebesar 2% sampai dengan3% per tahun atas jumlah pinjaman yang telah ditarik dan masihterutang dari waktu ke waktu.

The Bank is charged by administration fee amounting to 2% upto 3% per annum for the total of used facility and accumulatedas obligation from time to time.

91.437.000 275.035.900

2 0 1 1 2 0 1 0

836.526

2 0 1 2

Perjanjian penerusan pinjaman No.04/PKS/DIR/1998 tanggal17 Maret 1998 dengan jumlah plafon sebesarRp5.323.210.000, jatuh tempo 17 Maret 2013.

Channeling loans agreement No.04/PKS/DIR/1998 datedon March 17, 1998 with the plafond amounting toRp5,323,210,000 with ending period on March 17, 2013.

1.190.944.698

Kredit Likuiditas Bank Indonesia merupakan pinjaman yangdisediakan oleh Bank Indonesia untuk pembiayaan kredit RumahSederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS) dengantingkat bunga 3% sampai dengan 9% per tahun.

Liquidity Loans from Bank Indonesia represents borrowingsfacility from Bank Indonesia for funding Housing LoansProgram named "Rumah Sederhana (RS) and Rumah SangatSederhana (RSS)" bearing interest at rates ranging from 3% -9% per annum.

Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia (Rekening DanaInvestasi) merupakan pinjaman yang disediakan oleh PemerintahRepublik Indonesia untuk pembiayaan Program Perumahan,Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat Sederhana (RSS)dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman ini disalurkan melalui PTBank Tabungan Negara (Persero) dengan rincian sebagai berikut:

The loans from Government of Republic of Indonesia(Investment Fund Accounts) represent borrowing facility fromthe Government of Republic Indonesia for funding HousingLoans Program (KPR) which called Rumah Sangat Sederhana(RSS) and Rumah Sederhana (RS). This loans are channeledthrough PT Bank Tabungan Negara (Persero) with details asfollows:

- 497.805.898

Perjanjian penerusan pinjaman No.05/PKS/DIR/2000 tanggal8 Pebruari 2000 dengan jumlah plafon sebesar Rp569.681.000, jatuh tempo tanggal 8 Pebruari 2015. Pada tanggal 13 Juni2001 telah dilakukan perubahan (amandemen) plafonperjanjian penerusan pinjaman No.05/PKS/DIR/2000 tanggal8 Pebruari 2000 menjadi Rp181.506.250.

Channeling loans agreement No.05/PKS/DIR/2000 datedon February 8, 2000 with the plafond amounting toRp569,681,000 with ending period on February 8, 2015. OnJune 13, 2001 there is plafond amendment on channelingloans agreement No.05/PKS/DIR/2000 dated February 8,2000 amounting to Rp181,506,250.

82

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

19. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI 19.

a. Berdasarkan jenis a. By type

Bank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issuedLancar Current

Fasilitas kredit yang diberikanyang belum digunakan Unused loan facilitiesLancar Current

Jumlah Total

b. Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi b.

Saldo awal Beginning balancePemulihan selama tahun

berjalan Reversal during the yearSaldo akhir Ending balance

20. LIABILITAS LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES

Bunga yang masih harus dibayar Accrued interestKewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefits

(Catatan 32) obligation (Note 32)Tantiem TantiemPendapatan bunga yang

ditangguhkan Deferred interest incomeBeban yang masih harus dibayar Accrued expensesJasa produksi Production service bonusPembayaran debitur atas Payment of loans from

angsuran pinjaman customersSimpanan sementara Temporary savingsSetoran jaminan Security depositsPendapatan diterima di muka Unearned incomeLain-lain OthersJumlah Total

2 0 1 2

470.550.448

2 0 1 1

- 8.696.060

96.703.391

Management believe that the above allowance for impairmentlosses is adequate.

80.290.137 147.014.134

119.221.045 96.703.391

- -

110.613.650 100.000.000

21.951.009.813 22.081.984.044

9.314.573.719 8.610.126.793

2.980.187.435

3.243.466.342

2 0 1 0

-

2 0 1 1 2 0 1 0

-

-

85.407.320

43.418.632

16.204.631.858

- (96.703.391)

Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yanglazim dalam kegiatan usaha Bank adalah sebagai berikut:

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai di atas telah memadai.

Estimated losses on commitment and contingent transactionsthat are usually related to the Bank’s business are as follows:

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

7.112.348.451

1.974.086.546 2.152.621.316 1.095.564.195

2.422.952.285 1.998.610.569 1.046.600.214

56.874.260

Pada tahun 2011, Bank mengubah kebijakan akuntansi ataspenentuan penyisihan kerugian penurunan nilai atas komitmendan kontinjensi (Catatan 2h).

In 2011, the Bank changed its accounting policies relating todetermination of allowance impaiment on commitment andcontingencies (Note 2h).

-

1.007.370.771

-

2.560.210.132

2 0 1 2

-

1.677.665.101

43.854.414 416.828.747 224.807.239

88.007.331

3.317.296.934 3.643.188.964

(22.517.653)

- - 96.703.391

1.245.798.807 1.416.715.645 955.910.882

682.671.633

Movements in estimated losses on commitments andcontingencies

ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

83

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

20. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) 20. OTHER LIABILITIES (continued)

21. PINJAMAN SUBORDINASI 21. SUBORDINATED LOANS

22. MODAL SAHAM 22. SHARE CAPITAL

Pemegang saham ShareholdersSaham Seri A Series A SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Dana Tabungan dan Asuransi PT Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (Persero) Pegawai Negeri (Persero)Jumlah Saham Seri A Total Series A Shares

10.000 0,00%

Accrued interest represent interest expenses for customer deposits,deposits from other banks, borrowings and subordinated loans.

0,00%

1

disetor penuh/

Jumlah modal

Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga simpanannasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima danpinjaman subordinasi.

Susunan pemegang saham Bank masing-masing pada tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The Bank’s shareholders as of December 31, 2012, 2011 and 2010are as follows:

Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank No.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER tanggal 26 September 2011 danAddendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank No.241/D-IV/VI/2012; No.07/2012/PER tanggal 21 Juni 2012, Bank menerimapinjaman subordinasi sebesar Rp14.000.000.000 dengan tingkat sukubunga 12% per tahun dan dalam jangka waktu selama 6 tahun atauberakhir pada tanggal 26 September 2017.

2 0 1 2

Number of shares

ditempatkan dankepemilikan/

Lembar saham/ Issued and fullypaid capital of ownership

2 20.000

1

Percentage

Setoran jaminan merupakan titipan debitur terkait dengan penerbitanbank garansi.

Security deposits represent debtor’s funds for issuance of bankguarantee.

Based on Subordinated Loans Agreement between Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank No.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER dated September 26, 2011 andAddendum Subordinated Loans Agreement between Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank No.241/D-IV/VI/2012; No.07/2012/PER dated June 21, 2012, Bank receivedsubordinated loans amounted Rp14,000,000,000 with interest rate12% per annum and 6 years term or ends on September 26, 2017.

Persentase

10.000

0,00%

84

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Saham Seri B Series B SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Recapital Advisors PT Recapital AdvisorsPT Dana Tabungan dan Asuransi PT Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (Persero) Pegawai Negeri (Persero)Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Jasa RaharjaDana Pensiun PT Asuransi Jasa Dana Pensiun PT Asuransi Jasa

Indonesia IndonesiaKoperasi Pegawai Bank Koperasi Pegawai Bank

Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan EkonomiJumlah Saham Seri B Total Series B SharesJumlah Total

The total share dividend above is divided as follows:- -

- -

- -

- -

- -

- -

PercentageNumber of shares paid capital of ownership

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)sejumlah 192.891 lembar saham dengan nominalRp1.928.910.000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)amounted to 192,891 shares with nominal Rp1,928,910,000;

Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 29.979lembar saham dengan nominal Rp299.790.000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 29,979 shares withnominal Rp299,790,000;

16.620.942 100,00%

2 0 1 2Jumlah modal

16.620.944 166.209.420.000

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 1.218.105lembar saham dengan nominal Rp12.181.050.000;

PT Recapital Advisors amounted to 359,985 shares with nominalRp3,599,850,000;

2.502.490.000

16.911.480.000

1,51%

10,17%

250.249

ditempatkan dan Persentase

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted to18,920 shares with nominal Rp189,200,000.

Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 32.589 lembar sahamdengan nominal Rp325.890.000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 32,589 shares withnominal Rp325,890,000;

62,94%104.605.560.000

2.894.850.000 1,74%

157.935

PT Recapital Advisors sejumlah 359.985 lembar saham dengannominal Rp3.599.850.000;

166.209.440.000 100,00%

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal22 Pebruari 2012, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana,S.H., M.H., No.32, pemegang saham Bank telah menyetujuipembagian dividen saham sebesar Rp18.524.690.000 (1.852.469lembar saham). Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatatdalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui suratNo.14/55/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 9 Juli 2012.

Based on Annual Shareholders' General Meeting dated February 22,2012, the minutes of which are covered by notarial deed No.32 ofJudy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved theshare dividend amounted to Rp18,524,690,000 (1,852,469 shares).The mentioned addition share capital have been recorded by BankIndonesia’s monitoring administration through letterNo.14/55/DPB3/PB3-4/Rahasia dated July 9, 2012.

Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut:

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 18.920lembar saham dengan nominal Rp189.200.000.

disetor penuh/

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham yang dibuat dihadapan notarisJudy Sentana, S.H., M.H., No.2 tanggal 12 Januari 2012, Dana PensiunPertamina telah menjual seluruh kepemilikan saham di Bank sejumlah766.681 saham kepada PT Recapital Advisors dan telah mendapatpersetujuan oleh Bank Indonesia melalui surat No.13/122/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 19 Desember 2011.

Based on The Deed of Share Sale and Purchase No.2 dated January12, 2012 of Judy Sentana, S.H., M.H., Dana Pensiun Pertamina hassold its ownership in Bank to PT Recapital Advisors amounted to766,681 shares and has been approved by Bank Indonesia throughletter No.13/122/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated December 19, 2011.

1.579.350.000

1.691.148

0,95%

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to1,218,105 shares with nominal Rp12,181,050,000;

289.485

22,69%10.460.556 3.771.569 37.715.690.000

Lembar saham/ Issued and fullykepemilikan/

85

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

Pemegang saham ShareholdersSaham Seri A Series A SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Dana Tabungan dan Asuransi PT Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (Persero) Pegawai Negeri (Persero)Jumlah Saham Seri A Total Series A Shares

Saham Seri B Series B SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Recapital Advisors PT Recapital AdvisorsPT Dana Tabungan dan Asuransi PT Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (Persero) Pegawai Negeri (Persero)Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PertaminaDana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Jasa RaharjaDana Pensiun PT Asuransi Jasa Dana Pensiun PT Asuransi Jasa

Indonesia IndonesiaKoperasi Pegawai Bank Koperasi Pegawai Bank

Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan EkonomiJumlah Saham Seri B Total Series B SharesJumlah Total

224.496

1,59%

13.865.275

220.270

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 14 Juli 2011 yangdiaktakan dengan akta notaris No.16 oleh Judy Sentana, S.H., M.H.,pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesarRp12.283.520.000 yang terbagi menjadi modal saham sebesarRp9.032.000.000 dan agio saham sebesar Rp3.251.520.000 atas namaInduk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, PT Dana Tabungan danAsuransi Pegawai Negeri (Persero) dan Dana Pensiun PT Jasa Raharja.Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalamadministrasi pengawasan Bank Indonesia melalui suratNo.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 21 Juni 2012.

Based on the Minutes of Meeting dated July 14, 2011 which arecovered by notarial deed No.16 of Judy Sentana, S.H., M.H., theBank’s shareholders have approved addition of share capitalamounted to Rp12,283,520,000 which divided to be share capitalamounted to Rp9,032,000,000 and premium on share capitalamounted to Rp3,251,520,000 from Induk Koperasi PegawaiRepublik Indonesia, PT Dana Tabungan dan Asuransi PegawaiNegeri (Persero) and Dana Pensiun PT Jasa Raharja. The mentionedaddition share capital have been recorded by Bank Indonesia’smonitoring administration through letter No.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia dated June 21, 2012.

2.202.700.000

ditempatkan dan Persentase

1 10.000 0,00%

1.309.457 13.094.570.000 9,44%

10.000

85.604.510.000 61,74%

100,00%

0,00%

2 20.000 0,00%

2.244.960.000 1,62%

766.681 7.666.810.000

2 0 1 1Jumlah modal

Berdasarkan akta Notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.19, tanggal10 Oktober 2012, dilakukan perubahan pasal 4 ayat (2) dari AnggaranDasar Bank, sehingga untuk selanjutnya modal yang telahditempatkan dan disetor sebesar Rp166.209.440.000.

Based on notarial deed No.19 dated October 10, 2012 of JudySentana, S.H., M.H., have been amended article 4 (2) of the Bank’sArticles of Association, therefore issued and fully paid capitalamounted to Rp166,209,440,000.

8.560.451

138.652.750.000 100,00%

2.644.903 26.449.030.000 19,08%

139.015 1.390.150.000 1,00%

13.865.273 138.652.730.000

1

5,53%

Percentagekepemilikan/

Issued and fullydisetor penuh/

paid capital of ownershipNumber of sharesLembar saham/

86

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

The total share dividend above is divided as follows:

- -

- -

- -

- -

Pemegang saham ShareholdersSaham Seri A Series A SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Dana Tabungan dan Asuransi PT Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (Persero) Pegawai Negeri (Persero)Jumlah Saham Seri A Total Series A Shares

Saham Seri B Series B SharesInduk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPT Recapital Advisors PT Recapital AdvisorsPT Dana Tabungan dan Asuransi PT Dana Tabungan dan Asuransi

Pegawai Negeri (Persero) Pegawai Negeri (Persero)Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PertaminaDana Pensiun PT Asuransi Jasa Dana Pensiun PT Asuransi Jasa

Indonesia IndonesiaDana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Jasa RaharjaKoperasi Pegawai Bank Koperasi Pegawai Bank

Kesejahteraan Ekonomi Kesejahteraan EkonomiJumlah Saham Seri B Total Series B SharesJumlah Total

12.764.709 127.647.090.000

1 10.000

100,00%

Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 12,2011, the minutes of which are covered by notarial deed No.10 ofJudy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved theshare dividend amounted to Rp11,005,640,000 (1,100,564 shares).

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to948,479 shares with nominal Rp9,484,790,000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 20.143 lembar sahamdengan nominal Rp201.430.000;

Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 20,143 shares withnominal Rp201,430,000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)sejumlah 117.496 lembar saham dengan nominalRp1.174.960.000;

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)amounted to 117,496 shares with nominal Rp1,174,960,000;

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal12 April 2011, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H.,M.H., No.10, pemegang saham Bank telah menyetujui pembagiandividen saham sebesar Rp11.005.640.000 (1.100.564 lembar saham).

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted to14,446 shares with nominal Rp144,460,000.

Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut:

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 948.479lembar saham dengan nominal Rp9.484.790.000;

204.353 2.043.530.000 1,60%

124.569

0,00%

1

Lembar saham/ Issued and fullypaid capital of ownership

0,98%

766.681 7.666.810.000 6,01%

12.764.711 127.647.110.000

ditempatkan dan

10.000

2.644.903 26.449.030.000 20,72%

1.191.961 11.919.610.000 9,34%

7.611.972 76.119.720.000 59,63%

1.245.690.000

100,00%

20.000 0,00%2

disetor penuh/ kepemilikan/

2 0 1 0Jumlah modal

Number of sharesPercentage

Persentase

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 14.446lembar saham dengan nominal Rp144.460.000.

0,00%

220.270 2.202.700.000 1,73%

87

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

22. MODAL SAHAM (lanjutan) 22. SHARE CAPITAL (continued)

The total share dividend above is divided as follows:- -

- -

- -

- -

- -

- -

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Agio saham Premium on share capitalSaldo awal Beginning balancePenambahan AdditionSaldo akhir Ending balance

Modal disetor lainnya Other paid-in capitalSaldo awal Beginning balanceSetoran modal tahun berjalan Paid-in-capital during the yearReklasifikasi ke modal ditempatkan Reclassification to issued

dan disetor penuh and fully paid capitalSetoran modal yang tidak

disetujui Not approved paid-in capitalSaldo akhir Ending balanceJumlah Total

10.488.588.835

2 0 1 2

(13.150.000.000)

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted to7,401 shares with nominal Rp74,010,000.

Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut:

PT Recapital Advisors sejumlah 157.216 lembar saham dengannominal Rp1.572.160.000;

(12.283.520.000)

11.180.122.035

2 0 1 1

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)amounted to 70,870 shares with nominal Rp708,700,000;

Dana Pensiun Pertamina sejumlah 45.602 lembar saham dengannominal Rp456.020.000;

Dana Pensiun Pertamina amounted to 45,602 shares withnominal Rp456,020,000;

Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 7.401lembar saham dengan nominal Rp74.010.000.

11.180.122.035

Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 12,110 shares withnominal Rp121,100,000;

PT Recapital Advisors amounted to 157,216 shares with nominalRp1,572,160,000;

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 440.475lembar saham dengan nominal Rp4.404.750.000;

Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to440,475 shares with nominal Rp4,404,750,000;

12.283.520.000

2 0 1 0

11.671.203.600

26.102.845.635 23.463.642.035

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 April2010, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H.,No.7, pemegang saham Bank telah menyetujui pembagian dividensaham sebesar Rp7.336.740.000 (733.674 lembar saham).

Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 12.110 lembar sahamdengan nominal Rp121.100.000;

24.330.122.035

14.431.642.035

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 April2010, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H.,No.7, pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesar Rp15.847.123.200 dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia.Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalamadministrasi pengawasan Bank Indonesia melalui suratNo.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 11 Pebruari 2011 sebesarRp2.005.590.000 (200.559 lembar saham) dengan agio saham sebesarRp691.533.200.

11.180.122.035

- 691.533.200

11.180.122.035

Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 7, 2010,the minutes of which are covered by notarial deed No.7 of JudySentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved additionof share capital amounted to Rp15,847,123,200 from Induk KoperasiPegawai Republik Indonesia. The mentioned addition share capitalhave been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administrationthrough letter No.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated February 11,2011 amounted to Rp2,005,590,000 (200,559 shares) with premiumon share capital amounted to Rp691,533,200.

-

13.150.000.000

12.283.520.000

3.251.520.000

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)sejumlah 70.870 lembar saham dengan nominal Rp708.700.000;

13.150.000.000

Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 7, 2010,the minutes of which are covered by notarial deed No.7 of notaryJudy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved theshare dividend amounted to Rp7,336,740,000 (733,674 shares).

12.283.520.000

11.671.203.600

-

- -

- 13.150.000.000

88

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) 23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Agio saham Premium on share capital

Modal disetor lainnya Other paid-in capital

Pada tanggal 31 Desember 2012, penambahan agio saham sebesarRp3.251.520.000 berasal dari setoran modal sebagaimana tercantumdalam akta notaris No.16 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., tanggal14 Juli 2011 (Catatan 22).

As of December 31, 2012, premium on share capital amounted toRp3,251,520,000 as a result of paid-in capital as stated in notarialdeed No.16 dated July 14, 2011 of Judy Sentana, S.H., M.H. (Note 22).

As of December 31, 2010, premium on share capital amounted toRp691,533,200 as a result of paid-in capital as stated in notarialdeed No.7 dated April 7, 2010 of Judy Sentana, S.H., M.H. (Note 22).

Pada tanggal 31 Desember 2010, penambahan agio saham sebesarRp691.533.200 berasal dari setoran modal sebagaimana tercantumdalam akta notaris No.7 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., tanggal7 April 2010 (Catatan 22).

Based on the Minutes of Meeting dated July 14, 2011 which arecovered by notarial deed No.16 of Judy Sentana, S.H., M.H., theBank’s shareholders have approved addition of share capitalamounted to Rp12,283,520,000 which divided to be share capitalamounted to Rp9,032,000,000 and premium on share capitalamounted to Rp3,251,520,000 from Induk Koperasi PegawaiRepublik Indonesia, PT Dana Tabungan dan Asuransi PegawaiNegeri (Persero) and Dana Pensiun PT Jasa Raharja. The mentionedaddition share capital have been recorded by Bank Indonesia’smonitoring administration through letter No.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia dated June 21, 2012.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal7 April 2010 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.7 olehJudy Sentana, S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujuisetoran modal sebesar Rp15.847.123.200 dari Induk Koperasi PegawaiRepublik Indonesia. Bank Indonesia telah mencatat tambahan setoran modal Bank sebesar Rp2.697.123.200 yang terbagi menjadi modalsaham sebesar Rp2.005.590.000 dan agio saham sebesarRp691.533.200 pada tanggal 11 Pebruari 2011 melalui suratNo.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia. Berdasarkan surat DireksiNo.07/DIR/2011 tanggal 23 Pebruari 2011, Bank telah mengajukankembali sisa setoran modal sebesar Rp13.150.000.000 yang belumdisetujui oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia melalui suratNo.13/80/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 10 Agustus 2011 tidak dapat menyetujui penambahan modal disetor ini.

Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 7, 2010as stated in notarial deed No.7 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’sshareholders have approved addition of share capital amounted toRp15,847,123,200 from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia.Bank Indonesia have recorded addition of Bank’s share capitalamounted to Rp2,697,123,200 which divided to be share capitalamounted to Rp2,005,590,000 and premium on share capitalamounted to Rp691,533,200 dated February 11, 2011 through theletter No.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia. Based on Directors letterNo.07/DIR/2011 dated February 23, 2011, Bank have re-submittedthe remainder of share capital amounted to Rp13,150,000,000 whichhave not been approved yet by Bank Indonesia. Bank Indonesiathrough the letter No.13/80/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated August 10,2011 can not approve this additional paid-in capital.

Pada 31 Desember 2012 saldo modal disetor lainnya sebesarRp11.671.203.600 merupakan setoran modal dari PT RecapitalAdvisors, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero),Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia dan Dana PensiunPT Jasa Raharja masing-masing sebesar Rp6.718.771.600,Rp2.676.800.000, Rp2.000.000.000 dan Rp275.632.000. Sampaidengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, setoran modal masihbelum diaktakan dan surat persetujuan dari Bank Indonesia masihdalam proses.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 14 Juli 2011 yangdiaktakan dengan akta notaris No.16 oleh Judy Sentana, S.H., M.H.,pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesarRp12.283.520.000 yang terbagi menjadi modal saham sebesarRp9.032.000.000 dan agio saham sebesar Rp3.251.520.000 atas namaInduk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, PT Dana Tabungan danAsuransi Pegawai Negeri (Persero) dan Dana Pensiun PT Jasa Raharja.Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalamadministrasi pengawasan Bank Indonesia melalui suratNo.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 21 Juni 2012.

As of December 31, 2012 other paid-in capital amounted toRp11,671,203,600 consist of addition of share capital fromPT Recapital Advisors, PT Dana Tabungan dan Asuransi PegawaiNegeri (Persero), Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia andDana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to Rp6,718,771,600,Rp2,676,800,000, Rp2,000,000,000 and Rp275,632,000. Up to thedate of financial statement submitted, addition of share capital notyet covered by notarial deed and the approval letter from BankIndonesia is on going process.

89

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

24. PENGGUNAAN LABA BERSIH 24. APPROPRIATION OF NET INCOME

Pembagian dividen tunai Cash dividendPembagian dividen saham Share dividendPembentukan cadangan umum General reservePembagian tantiem Tantiem

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST INCOME

Kredit yang diberikan LoansPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan efek-efek and marketable securitiesEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreementsCurrent accounts with other

Giro pada bank lain dan banks and placements withpenempatan pada bank lain other banks

Jumlah Total

- -

4.892.022.033

2.199.821.553

Setelah penggunaan laba tahun 2011, masih terdapat saldo labasebesar Rp695.842.445 yang belum ditentukan penggunaannya.

After the income distribution for the year 2011, there are retainedearnings amounting Rp695,842,445 unappropriated.

Penggunaan laba bersih tahun 2009 ditetapkan berdasarkankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 April2010 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.7 oleh JudySentana, S.H., M.H.

2 0 1 1

1.446.865.713

Based on the above Shareholders' Annual General Meetings, thedistributions of net income for the financial years 2011, 2010 and2009 were as follows:

375.568.104.653 343.766.033.521 283.804.619.930

357.494.626.657 325.039.981.066 270.630.731.194

2 0 1 2

17.262.246.711

For the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, tantiem isrecorded as expense in the current year statement of comprehensiveincome.

2 0 1 0

20.611.768.750 11.005.640.000 3.201.425.740

2 0 0 9

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012,2011 dan 2010, tantiem dibukukan sebagai beban pada laporan labarugi komprehensif tahun berjalan.

2.560.210.132

13.967.682.444 12.535.768.714

1.905.973.999 1.463.805.744 638.120.022

Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi pada tahun 2012sebesar Rp173.270.305 (2011: Rp53.312.574; 2010: Rp56.176.290).

Total received interest from related parties for the year ended 2012amounted to Rp173,270,305 (2011: Rp53,312,574; 2010:Rp56,176,290).

Income distribution for the year 2011 was made based in theShareholders' Annual General Meeting dated February 22, 2012 asstated in notarial deed No.32 of Judy Sentana, S.H., M.H.

Penggunaan laba bersih tahun 2010 ditetapkan berdasarkankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 April2011 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.10 oleh JudySentana, S.H., M.H.

Income distribution for the year 2010 was made based in theShareholders' Annual General Meeting dated April 12, 2011 as statedin notarial deed No.10 of Judy Sentana, S.H., M.H.

Income distribution for the year 2009 was made based in theShareholders' Annual General Meeting dated April 7, 2010 as statedin notarial deed No.7 of Judy Sentana, S.H., M.H.

596.176.263

2 0 1 1 2 0 1 0

12.538.463.040 18.524.690.000

1.677.665.101

7.336.740.000 19.915.102.000

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunantersebut di atas, penggunaan laba bersih tahun 2011, 2010 dan 2009ditetapkan sebagai berikut:

Penggunaan laba bersih tahun 2011 ditetapkan berdasarkankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22Pebruari 2012 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.32 olehJudy Sentana, S.H., M.H.

90

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

26. BEBAN BUNGA 26. INTEREST EXPENSES

Beban bunga Interest expenseDeposito berjangka Time depositsTabungan Savings depositsCall money Call moneyPinjaman subordinasi Subordinated loansGiro Current accountsPinjaman yang diterima BorrowingsEfek-efek yang dijual dengan Securities sold with agreement

janji dibeli kembali to repurchase

Lain-lain OthersPemasaran dana Marketing fundPremi penjaminan simpanan Premium of deposit guarantee

(Catatan 38) (Note 38)Lain-lain Others

Jumlah Total

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Perjalanan dinas TravellingIklan dan promosi Advertising and promotionPenagihan dan kerjasama kredit Collection and loans cooperationSewa RentAsuransi InsuranceListrik, air, telepon dan Electricity, water, telephone and

komunikasi communicationOutsourcing OutsourcingTransportasi dan rumah tangga Transportation and housekeepingPerbaikan dan pemeliharaan Repair and maintenanceAlat tulis dan cetakan Stationery and printingAnjungan Tunai Mandiri (ATM) Automatic Teller Machine (ATM)Peralatan kantor Office equipmentCorporate Social Responsibility Corporate Social ResponsibilityRepresentasi RepresentationJasa profesional Professional feePendirian kantor cabang Branch office establishmentSeragam karyawan Employees uniformRapat dan dokumentasi Meeting and documentationDipindahkan Brought forward

940.668.940 870.108.500

732.191.530 145.662.152

2.418.329.567

117.533.800

1.349.885.770

341.176.250 351.113.750

273.694.426 228.303.350

406.972.699

49.657.419.558

190.360.430

39.159.958.232 25.726.968.021

-

265.930.450

2.328.071.225 2.031.962.633 1.041.716.971

2.011.477.518 1.412.630.994 2.325.131.707

3.727.313.275 2.596.963.223

3.438.212.605

7.048.403.022 5.128.179.619

6.085.941.519

5.725.042.822

10.288.910.972

3.641.136.478

8.346.996.184

2 0 1 2

7.232.994.779 9.129.938.364

6.300.203.120 4.969.680.287

2.341.004.075 1.926.222.610 1.309.180.484

387.612.913 197.000.530

1.605.698.145

4.758.364.027

474.428.274 597.704.659 235.950.000

945.733.176 684.673.994 206.776.335

437.134.700 693.318.466 474.751.073

4.750.613

Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2012 sebesarRp2.043.561.567 (2011: Rp2.345.235.556; 2010: Rp1.364.595.525).

Total interest expense to related parties for the year ended 2012amounted to Rp2,043,561,567 (2011: Rp2.345.235.556; 2010:Rp1,364,595,525).

3.522.296.220

6.430.122.374

602.204.216

7.160.597.770

4.647.308.301

2.387.509.090 4.808.367.570

7.281.204.797

941.420.302

1.685.889.646 307.096.774 -

584.925.661 397.778.926

20.721.838 60.821.956

153.130.528.774

4.189.578.000

194.678.950.230

2 0 1 0

182.987.700.023 185.821.265.147 146.209.629.750

2 0 1 12 0 1 2

9.889.662

-

2.129.340.441 1.175.311.034

5.311.701.937

2 0 1 1

201.911.945.009 203.282.234.457

194.152.296.093

2 0 1 0

198.177.388

3.006.201.002

131.992.794 122.112.200

4.016.479.119

2.350.957.372 2.614.134.674

2.882.686.056 2.182.392.216 2.908.851.877

163.419.439.746

91

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)

Pindahan Carried forwardKoran dan majalah Newspaper and magazinePajak TaxesKeamanan SecurityAdministrasi bank Bank administrationAktivitas karyawan Employees activitiesRisiko operasional Operational riskLain-lain OthersJumlah Total

28. BEBAN TENAGA KERJA 28. PERSONNEL EXPENSES

Gaji dan tunjangan Salaries and benefitsJasa produksi Production service bonusTantiem TantiemPendidikan dan pelatihan Education and trainingImbalan pasca kerja Post-employment benefits

(Catatan 32) (Note 32)Jumlah Total

29. 29.

Kredit yang diberikan LoansJumlah Total

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASETKEUANGAN

ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS

16.896.756 188.790.062

9.085.725.406 2.206.944.470 16.226.384.003

66.162.778

199.126.875

241.301.250

166.113.729 177.063.492

- - 97.969.205

1.677.665.101

The total remuneration which is given to the Board ofCommissioners and Directors for the year ended 2012 amounted toRp11,892,603,233 (2011: Rp9,966,660,356; 2010: Rp6,849,487,041).

39.159.958.232 25.726.968.021

2.649.988.766

2 0 1 2

2.260.467.460

2.848.187.435 2.560.210.132

69.169.579

141.704.463 130.965.661 127.511.157

281.165.544

63.493.400

99.143.475 194.959.670

9.085.725.406 16.226.384.003

2.038.981.836

2 0 1 0

50.592.480.403 39.998.845.114 26.560.097.037

Beban sewa kepada pihak berelasi pada tahun 2012 sebesarRp861.971.616 (2011: Rp861.971.616; 2010: Rp1.200.704.506).

Rent expenses paid to related parties for the year ended 2012amounted to Rp861,971,616 (2011: Rp861.971.616; 2010:Rp1,200,704,506).

2 0 1 1 2 0 1 0

32.869.889.606 25.536.937.627 19.765.772.964

7.120.468.587 6.400.525.329 4.661.000.000

2.206.944.470

79.158.225 120.651.750 145.729.672

49.657.419.558

47.396.254.372 38.307.583.003 29.204.146.849

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris danDireksi Bank pada tahun 2012 sebesar Rp11.892.603.233 (2011:Rp9.966.660.356; 2010: Rp6.849.487.041).

2 0 1 1

1.907.719.978 1.549.442.455 1.060.726.948

2 0 1 2

92

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

30. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL 30. NON-OPERATING INCOMES (EXPENSES)

Pendapatan non-operasional Non-operating incomesLaba penjualan aset tetap Gain on sale of fixed assetsLain-lain Others

Beban non-operasional Non-operating expensesRugi penghapusan aset tetap Loss on write-off of fixed assetsDenda/sanksi Penalty/sanctionsRugi penghapusan aset takberwujud Loss on write-off of intangble assetsLain-lain Others

Jumlah pendapatan (beban) Total non-operating incomes non-operasional - bersih (expenses) - net

31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Komitmen CommitmentsLiabilitas komitmen Commitment payables

Fasilitas kredit yang diberikanyang belum digunakan Unused loans facilities

Komitmen - bersih Commitments - net

Kontinjensi ContingenciesTagihan kontinjensi Contingent receivables

Pendapatan bunga dalam Interest receivables on non-penyelesaian performing assets

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilitiesBank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issued

Kontinjensi - bersih Contingencies-netLiabilitas komitmen dan Commitments and

kontinjensi - bersih contingent liabilities - net

32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

(2.450.000.000) (884.666.430)

2 0 1 0

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawansesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003.

(10.536.678.152)

(18.935.246.626)

(2.478.511.099)

2 0 1 2

9.309.900.852

(2.614.251) (19.192.609)

2 0 1 1

(813.631.727) (456.008.718) (401.930.351)

12.795.739

(789.357.687)

9.283.234.904

(366.216.374)

(18.935.246.626) (8.498.425.251) (8.498.425.251)

2 0 1 1 2 0 1 02 0 1 2

(346.853.994)

The Bank calculates post-employment benefits for its qualifiedemployees in accordance with Labor Law No.13/2003.

Kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukanoleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkanlaporannya tertanggal 1 Pebruari 2013, 24 Oktober 2011 dan5 Nopember 2010. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tersebutdihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” danasumsi-asumsi sebagai berikut:

Post-employment benefits obligation dated December 31, 2012,2011 and 2010 recorded based on the actuarial calculationperformed by PT Prima Bhaksana Lestari, independent actuary,based on its report dated February 1, 2013, October 24, 2011 andNovember 5, 2010. Post-employment benefits obligation werecalculated using the "Projected Unit Credit" method and usingassumptions as follows:

(29.611.316.116)

6.889.512.345

(29.611.316.116)

6.859.900.852 8.398.568.474

(205.813.754)

(2.467.180) - -

210.559.116 79.582.964 170.612.000 71.000.000

80.175.272 826.427.466 250.194.964 151.175.272

(106.705.562) (33.870.227)

6.019.914.152

(22.751.415.264)

(2.449.162) (1.843.750)

(250.755.079)

615.868.350

(869.598.193)

93

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)

Tingkat diskonto Discount rateTingkat kenaikan gaji Salary increment rate

Tabel mortalitas Mortality tableTingkat cacat Disability rate

Usia pensiun normal Normal retirement age

Beban jasa kini Current service costBeban bunga Interest expenseKerugian aktuaria yang diakui Actuarial loss recognizedBiaya jasa lalu-non vested K-150 Past service cost-non vested K-150Biaya jasa lalu-non vested UUK-13 Past service cost-non vested UUK-13Jumlah (Catatan 28) Total (Note 28)

Nilai kini kewajiban imbalan Present value of post-employment pasca kerja benefit obligations

Biaya jasa lalu yang belumdiakui Unrecognized past service cost

Kerugian aktuarial yang belum Unrecognized actuarialdiakui loss

Jumlah (Catatan 20) Total (Note 20)

Saldo awal Beginning balancePembayaran manfaat selama Benefit payments during

tahun berjalan the yearBeban selama tahun berjalan Expense during of the yearSaldo akhir Ending balance

2 0 1 0

1.549.442.455

1.060.726.898

2 0 1 2

1.907.719.978

- -

Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalahsebagai berikut:

510.901.750 577.602.067

-

5% dari tabel mortalita/5% of the

mortality table

5% dari tabel mortalita/5% of the

mortality table

TMI - 1999

Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalahsebagai berikut:

3.317.296.934

Expenses recognized in the statements of comprehensive incomewere as follows:

2 0 1 2 2 0 1 1

566.593.777

1.549.442.455

(274.362.450)

801.401.750

(6.603.730.741) (3.600.972.581)

14.323.816

(2.307.442.600)

16.607.791

10.375.984.155 7.849.972.565

1.907.719.978

6.417.800.741

(1.223.550.425)

The changes of post-employment benefits obligation were as follows:

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

(682.834.968)

1.189.527.064

400.501.382

2.530.932.486

Perubahan kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

3.243.466.342 3.643.188.964

3.643.188.964

7,58%

2 0 1 0

55

14.323.816

3.317.296.934

TMI - 1999

9%6,269%

5% dari tabel mortalita/5% of the

mortality table

(2.417.668.839)

12%

2 0 1 2

14.323.816

(528.787.072)

55

130.267.216

12%

62.700.132

3.317.296.934

93.414.690

2 0 1 1

62.700.132

55

1.060.726.898

3.243.466.342 3.643.188.964

Post-employment benefits obligation recognized in the statements offinancial position were as follows:

62.700.132

(605.811.020)

2 0 1 1 2 0 1 0

10%

TMI - 2011

94

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

33. SEGMEN OPERASI 33. OPERATING SEGMENT

Wilayah Area

Jawa Tengah Cabang Semarang/Semarang branch Central JavaJawa Timur Cabang Surabaya/Surabaya branch East JavaJawa Barat Cabang Bandung/Bandung branch West JavaSumatera Barat Cabang Padang/Padang branch West SumateraSulawesi Selatan Cabang Makassar/Makassar branch South SulawesiLainnya (diluar Jawa Tengah, Jawa Timur, Other (outside Central Java, East Java,

Jawa Barat, Sumatera Barat dan Kantor Pusat/Head office West Java, West SumateraSulawesi Selatan) Cabang Jakarta/Jakarta branch And South Sulawesi)

Seperti yang dijelaskan di Catatan 2y, Bank pada saat ini dikelolasebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank hanyamenganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaahlaporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masingarea. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap areageografis dalam Bank:

As discussed in Note 2y, the Bank is being managed as a singleoperating segment. Currently, the Bank only performs segmentanalysis based on the geographical area where the managementreviews internal management reports on a monthly basis. The Bank'sgeographical area are as follows:

Kantor/Office

95

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 33. OPERATING SEGMENT (continued)

Informasi segmen geografis pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Geographical segment information as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows:

2 0 1 2 2 0 1 2

Pendapatan bunga bersih Net interest incomeKeuntungan atas penjualan Gain on sale of marketable

efek-efek - bersih securities - netPendapatan operasional lainnya Other operating incomeJumlah pendapatan eksternal Total external revenuePendapatan (beban) antar area Inter-area revenue (expenses)Jumlah pendapatan area Total area revenue

Aset tidak lancar Non-current assets

2 0 1 1 2 0 1 1

Pendapatan bunga bersih Net interest incomeKeuntungan atas penjualan Gain on sale of marketable

efek-efek - bersih securities - netPendapatan operasional lainnya Other operating incomeJumlah pendapatan eksternal Total external revenuePendapatan (beban) antar area Inter-area revenue (expenses)Jumlah pendapatan area Total area revenue

Aset tidak lancar Non-current assets

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Lainnya/ Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Jawa Barat/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ Jumlah/Total

Lainnya/ Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Jawa Barat/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ Jumlah/Others Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi Total

64.452.057.505

35.874.238.446 15.382.755.706 27.732.495.141 8.394.908.612 23.721.348.289 29.378.052.870 140.483.799.064

Others Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi

211.598.350 1.035.212.092 193.281.588 179.144.938 108.838.640 117.612.279 112.190.483 1.746.280.020

211.598.350 - - - - -

142.441.677.434 20.122.586.131 7.310.211.287 (8.366.222.313) 5.351.131.012 (10.541.430.694) (13.876.275.423) - 37.121.048.888 15.576.037.294 27.911.640.079 8.503.747.252 23.838.960.568 29.490.243.353

142.441.677.434

7.779.549.736 545.760.392 697.930.873 572.881.962 252.044.074 423.644.986 10.271.812.023

57.243.635.019 22.886.248.581 19.545.417.766 13.854.878.264 13.297.529.874 15.613.967.930

23.532.115.592 26.230.055.734 (292.856.838) 28.591.208.053 31.143.579.598 173.656.159.644

837.008.905 - - - - - 837.008.905 658.463.012 200.715.613 139.600.596 68.404.251 58.657.455 75.829.040 1.201.669.967

65.947.529.422 23.732.831.205 26.369.656.330 (224.452.587) 28.649.865.508 31.219.408.638 175.694.838.516

9.470.048.779 763.799.628 637.659.898 602.216.601 129.565.596 404.983.615 12.008.274.117

8.239.413.464 2.988.872.268 (4.130.834.524) 17.400.512.617 (11.296.990.913) (13.200.972.912) - 74.186.942.886 26.721.703.473 22.238.821.806 17.176.060.030 17.352.874.595 18.018.435.726 175.694.838.516

96

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 33. OPERATING SEGMENT (continued)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

2 0 1 0 2 0 1 0

Pendapatan bunga bersih Net interest incomeKeuntungan atas penjualan Gain on sale of marketable

efek-efek - bersih securities - netPendapatan operasional lainnya Other operating incomeJumlah pendapatan eksternal Total external revenuePendapatan (beban) antar area Inter-area revenue (expenses)Jumlah pendapatan area Total area revenue

Aset tidak lancar Non-current assets

Lainnya/ Jawa Tengah/ Jawa Timur/ Jawa Barat/ Sumatera Barat/ Sulawesi Selatan/ Jumlah/Others Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi Total

120.385.180.184

24.244.251 - - - - - 24.244.251

18.248.206.953 9.146.798.909 27.961.824.953 21.015.805.811 22.536.345.992 21.476.197.566

1.185.192.027 18.772.774.286 9.308.995.965 28.166.821.122 21.137.686.601 22.620.464.549 21.587.873.939 121.594.616.462

500.323.082 162.197.056 204.996.169 121.880.790 84.118.557 111.676.373

- 53.881.103.478 18.513.967.576 16.108.446.169 13.577.026.980 10.082.336.161 9.431.736.098 121.594.616.462 35.108.329.192 9.204.971.611 (12.058.374.953) (7.560.659.621) (12.538.128.388) (12.156.137.841)

6.129.692.750 3.861.858.093 209.920.901 687.336.168 317.563.885 422.013.852 630.999.851

97

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

34. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 34.

In the normal course of business, Bank enters into certaintransactions with parties which are related to the managementand/or owned by the same ultimate shareholder. All transactionswith related parties have met the agreed terms and conditions.

Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan sifatdari transaksi:

PT Asuransi Recapital Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi denganpihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan.Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengankebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.

Personel manajemen kunci adalah pihak yang memiliki kewenangandan tanggung jawab untuk mengendalikan aktivitas Bank baik secaralangsung maupun tidak langsung.

Key management personnel are parties who have authority andresponsibility to control the Bank activities, directly or indirectly.

Kredit yang diberikan, Simpanannasabah/ Loans, Deposits fromcustomer

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/ Owned by the same ultimateshareholder

Pihak berelasi/

The related parties, nature of relationship and nature of transactionsare described as follows:

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/ Owned by the same ultimateshareholder

Jenis transaksi/

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

PT Asuransi Jiwa Recapital

PT Recapital Securities

PT Capitalinc Investment Tbk

PT Recapital Asset Management

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/ Owned by the same ultimateshareholder

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/ Owned by the same ultimateshareholder

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yangmempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secaralangsung maupun tidak langsung dengan Bank sebagaimanadiungkapkan pada Catatan 2v.

Simpanan nasabah, sewa bangunan/Deposits from customer, rent ofbuildings

Pemegang saham bank/ The Bank'sshareholder

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/ Owned by the same ultimateshareholder

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Dewan komisaris, direksi dan pejabateksekutif bank serta anggota keluargadekat dengan orang-orang tersebut/Board of commissioners, directors andexecutive bank officers and close membersof the families of such individuals

Related parties

Induk Koperasi Pegawai RepublikIndonesia

Related parties are companies and individuals who directly orindirectly have relationships with the Bank through ownership ormanagement as disclosed in Note 2v.

Nature of relationshipSifat hubungan

Personel manajemen kunci/ Key management personnel

Type of transaction

Simpanan nasabah/ Deposits fromcustomer

Pemegang saham mayoritas Bank/ The Bank's majority shareholder

PT Recapital Advisors

98

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

34. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 34.(lanjutan)

Aset AssetsKredit yang diberikan LoansPengurus dan pejabat Bank's management and

eksekutif Bank executive officersHubungan lainnya Others relationship

Penyisihan kerugian penurunan Allowance fornilai impairment losses

Jumlah kredit yang diberikan-bersih Total loans-net

Persentase terhadap jumlahkredit yang diberikan Percentage of total loans

Aset lain-lain Other assetsBeban dibayar di muka untuk Office building prepaid

sewa gedung kantor kepada: rent for:Induk Koperasi Pegawai Induk Koperasi Pegawai

Republik Indonesia Republik IndonesiaPersentase terhadap jumlah Percentage of total

aset lain-lain other assets

Liabilitas LiabilitiesSimpanan nasabah Deposits from customersGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsJumlah TotalPersentase terhadap jumlah Percentage of total deposits

simpanan nasabah from customers

NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

2 0 1 2 2 0 1 1

0,55%

9.707.304.470

2.245.105.851

1.006.425.552 1.200.704.506

Saldo dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

0,23% 0,22%

1.122.417.376

Personil manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris, Direksi,Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang yang memiliki kewenangandan tanggung jawab yang signifikan untuk merencanakan,mengarahkan dan mengendalikan kegiatan Bank.

Key management personnel include Board of Commissioners, Boardof Directors, Heads of Division and Heads of Branch that havesignificant authority and responsibility for planning, directing andcontrolling the Bank's activities.

Transactions with related parties are executed under similar termsand conditions as those with third parties, except for loans to keymanagement personnel.

The outstanding balance with related parties are as follows:

144.453.936

2 0 1 0

2.601.265.277

64.651.041.316

57.015.567

4,67%

468.671.100 4.266.009.898

4.196.572.327 2.222.654.792

1,49%

2.531.925.699

4.238.961.946

61.091.204.015

0,14%

5,69%

6.453.670.222 25.362.699.322

1.750.901.088 21.639.016.669

4.734.680.998

1.027.911.602

2,59% 0,45%

4.181.946.379 2.245.105.851 -

1.502.733.160

Transaksi dengan pihak berelasi Related parties transactionsTransaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan denganpersyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga,kecuali pinjaman yang diberikan kepada para personel intimanajemen.

(9.421.399) (42.389.619) (22.451.059)

4.725.259.599

99

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

34. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 34.(lanjutan)

Post-employmentKewajiban imbalan pasca kerja benefits obligationPersentase terhadap jumlah Percentage of total

kewajiban imbalan post-employment benefitspasca kerja benefits obligation

Pinjaman subordinasi Subordinated loansPersentase terhadap jumlah Percentage of total

pinjaman subordinasi subordinated loans

Pendapatan dan beban Income and expensePendapatan bunga Interest incomePersentase terhadap jumlah Percentage of total

pendapatan bunga interest income

Beban bunga Interest expensesPersentase terhadap jumlah Percentage of total

beban bunga interest expenses

Beban sewa Rent expensePersentase terhadap jumlah Percentage of total general

beban umum dan administrasi and administrative expenses

Kompensasi kepada personil Compensation of keymanajemen kunci management personnel

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefitsImbalan pasca kerja Post-employment benefitsJumlah TotalPersentase terhadap jumlah Percentage of total

beban tenaga kerja personnel expenses

35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT

NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

39,67% 39,82% 36,00%

173.270.305

1.173.725.783

0,02%

18.416.543.692 14.939.455.898

315.617.531 241.485.787

18.803.302.539 15.255.073.429

4,52%

10.271.240.573

0,98%

0,05%

100,00% 0,00%

56.176.290

1.364.595.525

1.380.399.977 1.155.997.176

386.758.847

100,00%

53.312.574

2.345.235.556

1,70%

14.000.000.000 14.000.000.000

1.987.757.669

2,15%

0,84%

Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan BankIndonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SuratEdaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBINo.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi BankUmum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNPperihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum".

10.512.726.360

Implementation of risk management in Bank accordance with theBank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP datedSeptember 29, 2003 which was amended by Bank IndonesiaRegulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding"Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of RiskManagement for Commercial Banks” and Circular Letter of BankIndonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding"Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regardingImplementation of Risk Management for Commercial Banks".

1,15%

0,02%

861.971.616

34,85%

861.971.616

-

36,19% 37,89%

1.200.704.506

100

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

- -

- -

- -

- -

Risiko kredit Credit risk

Adequacy of processes of identification, measurement,monitoring, and control of risks and the Risk Managementinformation system; and

Comprehensive internal control system.

In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globally whichreflected the Bank's risk rate.

Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihaklawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kreditdapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan(penyediaan dana), treasury dan investasi serta operasional danpelayanan.

Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporandan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun jugamendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaanrisiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman PenerapanManajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedurmengenai:

Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;

Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan danpengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko;dan

Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8(delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar,risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko strategik danrisiko reputasi.

In accordance with the complexity of business, the Bank hasmanaged 8 (eight) risks, namely credit risk, liquidity risk, market risk,operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk andreputation risk.

Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garisbesar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank.

Risk management is not merely related to monitoring, reporting, andevaluating the risks, but also detecting and to anticipate the possiblerisks. Management's commitment to enhance the quality of riskmanagement is implemented by formulating the manual ofGuidelines for Application of Risk Management which shall cover thepolicies and procedures as follows:

In addition, the management has been establishing the RiskManagement Committee and Risk Management Division, where, theoverall risk management will be integrated, coordinated, andcontinuously practice to improve operational performance.

Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.

Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits;

Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risikodan Divisi Manajemen Risiko, dengan harapan pengelolaan risikosecara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah,terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjausaha Bank.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;

Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus padabeberapa unsur utama yang meliputi sumber daya manusia yangsadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan danberjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur risikoyang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap sertapengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitas kredityang diberikan.

In managing credit risk, the Bank focuses on several major, elementswhich are people's risk-awareness, transparent and layered creditprocess by Credit Committee, clear risk procedures, criteria andmeasurement tools, adequate credit administration anddocumentation also a continuous credit oversight on the loansportfolio quality.

Credit risk is the risk resulting from the default of counterparty infulfilling its obligation. Credit risk can arise from various functionalactivities of the Bank such as credit (finance of fund), treasury andinvestment also operational and services.

Active supervision by the Board of Commissioners and Board ofDirectors;

101

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Rasio NPL - bruto NPL ratio - grossRasio NPL - bersih NPL ratio - netRasio kualitas aset produktif Earnings assets quality ratio

(i) (i)

Sesuai dengan misinya, Bank lebih memfokuskan penyalurankreditnya pada sektor usaha kecil, terutama kepada Koperasi PegawaiRepublik Indonesia, termasuk anggotanya. Sumber pembayarankredit tersebut berasal dari pemotongan gaji para anggotanya setiapbulan. Dengan demikian, risiko kredit yang mungkin timbul menjadimerata dan dapat ditekan seminimal mungkin.

As the mission, Bank focused to small business sector, especially toRepublic of Indonesia Employee Cooperative, including its members.The source of the loans payment are from salary deduction of themembers every month. Thus, the credit risks that may arise arespread eventually and can be mitigated as minimum as possible.

1,37%

0,00%

2 0 1 1 2 0 1 0

1,58%1,63%

Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans(NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal-tanggal31 Desember 2012, 2011 dan 2010:

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan,eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilaitercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimumterhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bankbayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yangditerbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimumterhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belumditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati(committed) kepada nasabah.

The Bank credit risk management system has been standarized in theCompany's Guidelines (PP) and reviewed periodically.

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkanagunan dan kredit lainnya.

The maximum credit risk exposure without calculating thecollateral and other credit.

Upaya yang dilakukan Bank dalam memperbaiki profil risiko kreditadalah monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yangdiperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi non-performing loans (NPL); melakukan penagihan secara intensif terhadap debiturbermasalah; melakukan kaji ulang dan mengevaluasi indikator aspekrisiko dan aspek kepatuhan untuk mengevaluasi penerapan four eyes principles serta peratingan untuk pemberian kredit koperasi;mengintensifkan rapat Komite Pemutus Kredit untuk pemberiankredit dengan plafon besar; dan secara konsisten memantau kreditdalam rangka ekspansi kredit yang sehat dan berkualitas.

Efforts by the Bank in improving credit risk profile are the monitoringof borrowers and taking necessary actions so that the credit qualitydoes not become non-performing loans (NPL); conduct an intensivecollection of problematic debtors; conducted a review and evaluatingindicators of risk aspects and compliance aspects to evaluate theapplication of four eyes principles and rating for cooperatives credit;intensify the Credit Approval Committee meeting for credit approvalwith a large plafond, and consistently monitor the credit in order tomake qualified and healthy loans expansion.

The following are the non-performing loans (NPL) ratio and theearnings asset quality ratio of the Bank as of December 31, 2012,2011 and 2010:

1,74%

1,61%

For financial assets recognized on the statement of financialposition, the maximum exposure to credit risk equals theircarrying amount. For contingent liabilities, the maximumexposure to credit risk is the maximum amount that the Bankwould have to pay if the obligations of the instruments issuedare called upon. For credit commitments, the maximumexposure to credit risk is the full amount of the un-drawncommitted credit facilities granted to customers.

Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank telah dibakukandalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan dikaji secara periodik.

Rasio kualitas aset produktif merupakan rasio aset yangdiklasifikasikan sebagai non-performing dibandingkan denganjumlah aset produktif.

0,16%

Earnings asset quality ratio is the ratio of assets classified as non-performing to total earning assets.

2 0 1 2

1,16%

0,02%

102

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(i) (i)

Keterangan Description

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia Bank IndonesiaGiro pada bank lain Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain Indonesia and other banksEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah - bersih Total - net

Keterangan Description

Bank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issuedFasilitas kredit yang diberikan

yang belum digunakan Unused loans facilitiesJumlah Total

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkanagunan dan kredit lainnya. (lanjutan)

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risikokredit pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tanpamemperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untukaset di laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukanberdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan padalaporan keuangan.

The above table shows the maximum exposure to credit risk forthe Bank as of December 31, 2012, 2011 and 2010, withoutcalculating the collateral or other credit support. For statementof financial position assets, the exposure is determined based onnet carrying value as disclosed in the financial statements.

The maximum credit risk exposure without calculating thecollateral and other credit. (continued)

1.610.683.476.974

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0Eksposur maksimum/ Maximum exposure

(48.153.055.277) (43.289.985.992) (43.003.601.953)

3.021.088.672.144

8.498.425.251

Credit risk exposure on the administrative accounts as ofDecember 31, 2012, 2011 and 2010 is as follows:

2.490.249.637.959 2.030.839.919.233

239.661.704.800

257.929.753.776 108.989.502.624 279.567.902.686

19.819.913.056

884.666.430

1.919.452.337.047

2 0 1 0

2.450.000.000

29.611.316.116

32.061.316.116 18.935.246.626

Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisikeuangan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure to assets in the statement of financialposition as of December 31, 2012, 2011 and 2010 is as follows:

2.073.843.521.186

43.876.565.895

3.069.241.727.421 2.533.539.623.951

Eksposur maksimum/ Maximum exposure2 0 1 2

330.686.995.000

280.842.955.288 - -

3.392.285.125

197.864.540.134 171.535.118.246 136.323.290.506

2.079.135.068.448

2.875.671.034

869.598.193

9.368.023.444

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif padatanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagaiberikut:

13.807.704.975

2 0 1 1

103

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(i) (i)

- -

- -

Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkanagunan dan kredit lainnya. (lanjutan)

The maximum credit risk exposure without calculating thecollateral and other credit. (continued)

Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikandan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredityang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

Management believes on the Bank's ability to control andmaintain its credit risk exposure arising from loans based on thefollowing:

Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui"early warning system " dan pemantauan yang disiplin.

The Bank has an early problem detection system through"early warning system" and disciplined monitoring.

Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan danproses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredityang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasamengacu pada kebijakan tersebut.

The Bank has written guidelines regarding credit policies andprocesses that cover all aspects of loans granted. Eachgranting of credit should always efer to such policy.

104

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure

(a) Sektor industri (a) Industry sector

Aset AssetsCurrent accounts with Bank

Giro pada Bank Indonesia IndonesiaCurrent accounts with other

Giro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai lossesJumlah - bersih Total - net

Government(including Bank

(termasuk Lembaga

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

31 Desember 2012/December 31, 2012Pemerintah

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkansektor industri.

The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carryingamount (without calculating collateral or other credit support), which are categorized byindustri sector.

Indonesia)

Perusahaanlainnya/

Perseorangan/Other

BankIndonesia)/

197.864.540.134 - - - - 197.864.540.134

257.929.753.776 117.929.753.776 140.000.000.000 - - -

13.807.704.975 - 13.807.704.975 - - -

836.298.953.998 153.807.704.975 2.028.405.914.400 24.727.952.263 26.001.201.785 3.069.241.727.421

239.661.704.800 - - 2.028.405.914.400 24.727.952.263 26.001.201.785 2.079.135.068.448

239.661.704.800 - - - -

(48.153.055.277) 3.021.088.672.144

companiesBanks

keuanganbukan bank/Non-bankfinancial

institutionBank/

IndividualsJumlah/

Total

280.842.955.288 - - - - 280.842.955.288

105

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(a) Sektor industri (lanjutan) (a) Industry sector (continued)

Aset AssetsCurrent accounts with Bank

Giro pada Bank Indonesia IndonesiaCurrent accounts with other

Giro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai lossesJumlah - bersih Total - net

31 Desember 2011/December 31, 2011Pemerintah(termasuk Lembaga

Bank keuanganIndonesia)/ bukan bank/ Perusahaan

Government Non-bank lainnya/(including Bank Bank/ financial Other Perseorangan/ Jumlah/

Indonesia) Banks institution companies Individuals Total

171.535.118.246 - - - - 171.535.118.246

- 2.875.671.034 - - - 2.875.671.034

83.989.502.624 25.000.000.000 - - - 108.989.502.624 330.686.995.000 - - - - 330.686.995.000

- - 1.868.574.531.181 5.930.817.411 44.946.988.455 1.919.452.337.047 586.211.615.870 27.875.671.034 1.868.574.531.181 5.930.817.411 44.946.988.455 2.533.539.623.951

(43.289.985.992) 2.490.249.637.959

106

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)

(a) Sektor industri (lanjutan) (a) Industry sector (continued)

Aset AssetsCurrent accounts with Bank

Giro pada Bank Indonesia IndonesiaCurrent accounts with other

Giro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansJumlah - kotor Total - grossPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai lossesJumlah - bersih Total - net

31 Desember 2010/December 31, 2010Pemerintah(termasuk Lembaga

Bank keuanganIndonesia)/ bukan bank/ Perusahaan

Government Non-bank lainnya/(including Bank Bank/ financial Other Perseorangan/ Jumlah/

Indonesia) Banks institution companies Individuals Total

136.323.290.506 - - - - 136.323.290.506

- 3.392.285.125 - - - 3.392.285.125

254.567.902.686 25.000.000.000 - - - 279.567.902.686 43.876.565.895 - - - - 43.876.565.895

- - 1.549.394.657.302 40.357.333.636 20.931.486.036 1.610.683.476.974 1.549.394.657.302 40.357.333.636 20.931.486.036 2.073.843.521.186

(43.003.601.953) 2.030.839.919.233

434.767.759.087 28.392.285.125

107

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(ii) (ii)

Rekening administratif Administrative accountsGaransi yang diterbitkan Guarantees issuedFasilitas kredit kepada debitur

yang belum digunakan Unused loan facilitiesJumlah Total

Rekening administratif Administrative accountsGaransi yang diterbitkan Guarantees issuedFasilitas kredit kepada debitur

yang belum digunakan Unused loan facilitiesJumlah Total

Rekening administratif Administrative accountsGaransi yang diterbitkan Guarantees issuedFasilitas kredit kepada debitur

yang belum digunakan Unused loan facilitiesJumlah Total

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risikokredit (lanjutan)

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalahsebagai berikut:

Concentration of financial asset risk with credit risk exposure(continued)

Credit risk exposure on the administrative accounts are asfollows:

31 Desember 2010/December 31, 2010

Perseorangan/Individuals

-

44.716.501

44.716.501 8.498.425.251

869.598.193

TotalJumlah/

9.368.023.444

-

1.932.844.309

1.932.844.309

Jumlah/Total

2.450.000.000

29.611.316.116

32.061.316.116

31 Desember 2012/December 31, 2012

31 Desember 2011/December 31, 2011

Perseorangan/Individuals

-

115.093.500

115.093.500

884.666.430

18.935.246.626

19.819.913.056

TotalJumlah/

Perseorangan/Individuals

financial Other

Lembaga

Other

23.628.152.832 6.500.318.975

keuanganLembaga

Non-bank

institution

Non-bank

bukan bank/

financial

789.182.589

companies

6.230.717.476 2.222.991.274

bukan bank/ Perusahaan

6.261.359.626 3.061.947.317

institution companies

Perusahaanlainnya/

keuangan

30.642.150 838.956.043

- 2.450.000.000

lainnya/

financial

18.030.970.537

18.030.970.537

Lembaga

institution

keuangan

Non-bank lainnya/

companies

bukan bank/ Perusahaan

- 884.666.430

Other

23.628.152.832 4.050.318.975

1.673.849.019

108

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)(iii) Kredit yang diberikan (iii) Loans

Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: The details of loans are as follows:

Kredit yang diberikan LoansPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah Total

Kredit yang diberikan LoansPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah Total

Kredit yang diberikan LoansPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesJumlah Total

31 Desember 2011/December 31, 2011

31 Desember 2010/December 31, 2010Mengalami

penurunan nilai/ImpairedKolektif/

Collective

14.148.904.821

(16.877.842.024)

(2.728.937.203)

Jumlah/Total

1.610.683.476.974

(43.003.601.953)

1.567.679.875.021

(14.825.250.233)

3.999.437.904

Jumlah/Total

2.079.135.068.448

(48.153.055.277)

2.030.982.013.171

The Bank has a policy that has been consistently applied for riskassessment of the financial asset portfolio. This rating system issupported by a variety of financial analyses, combined with marketinformation that has been processed for the measurement ofcounterparty risk. All risk ratings are adjusted to the variouscategories and ranks as determined in accordance with the BankIndonesia's rating guidance.

Mengalami

penurunan nilai/ImpairedKolektif/

Collective

13.969.819.797

(13.496.660.442)

473.159.355

1.919.452.337.047

Total

31 Desember 2012/December 31, 2012Mengalami

penurunan nilai/ImpairedKolektif/

Collective

18.824.688.137

1.570.407.569.484 1.242.740

Not impaired Individual

Tidak mengalamipenurunan nilai/ Individual/

Tidak mengalami

2.024.096.538.271 2.886.036.996

2.040.382.911.779 19.927.468.532

(16.286.373.508) (17.041.431.536)

Not impaired Individual

penurunan nilai/ Individual/

penurunan nilai/ Individual/Not impaired Individual

(21.428.229.659) (8.365.095.891)

1.897.117.421.359 8.365.095.891

Jumlah/

(43.289.985.992)

1.876.162.351.055 1.875.689.191.700 -

1.588.147.234.836 8.387.337.317

Tidak mengalami

(17.739.665.352) (8.386.094.577)

Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secarakonsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio asetkeuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagaianalisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasaryang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semuaperingkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori danditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia.

109

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

(iii) Kredit yang diberikan (lanjutan) (iii) Loans (continued)

Risiko likuiditas Liquidity risk

The Bank uses an incurred loss model for the recognition ofimpairment losses of financial assets for accounting purposes.These mean that losses can only be recognized when there isobjective evidence of a spesific loss event.

Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilaikredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bungayang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan ataupelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal.Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode,yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif(Catatan 2h).

Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalamtanggung jawab Satuan Kerja Likuiditas sedangkan pengukuran sertaanalisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas Divisi ManajemenRisiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan skenario danpembuatan profil risiko yang terkait likuiditas.

The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fundrequirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or tofulfill additional loans on request.

Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwakebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar depositopada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yangbelum digunakan.

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlahpenyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuandebitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitankeuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saatterjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya,termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapatdirealisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas.

Items considered when determining allowance for impairmentlosses include the sustainability of the debtors' business plan, itsability to improve performance once a financial difficulty isarisen, projected receipts and the expected payout shouldbankruptcy occurs, the availability of other financial support,including claim for the insurance party, the realizability ofcollateral, and the timing of expected cash flows.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggalpelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunannilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yangtidak signifikan secara individual.

The allowance for impairment losses is evaluated at eachreporting date. The allowance for impairment losses is based oncollective evaluation is made for the loans which are notindividually significant.

Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is theresponsibility of the Liquidity Unit while measuring and analysing onliquidity condition is the responsibility of the Risk ManagementGroup which among others include liquidity stress test based onscenarios and preparing risk profile related to liquidity risk.

Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuankerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi.Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat buktiobjektif atas peristiwa kerugian spesifik.

The main considerations for the loan impairment assessmentinclude whether any payments of principal or interest areoverdue by more than 90 days or there are any knowndifficulties or non-compliance of the original term of thecontract. The Bank evaluates impairments assessment using twomethod, individual and collective impairment assessment (Note2h).

Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secaraindividual untuk masing-masing kredit yang diberikan yangsignifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untukkredit dengan plafon di atas Rp5.000.000.000.

The Banks determines the allowances for impairment losses foreach significant loans on an individual basis. The Bank assessesindividually for loans with principal above Rp5,000,000,000.

110

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset danliabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrakpada tanggal laporan posisi keuangan:

The following table illustrates the maturity profile analysis of theBank's assets and liabilities according to their remaining maturityperiod at the statement of financial position date:

Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyalurankredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury . Sebagian besarkelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen-instrumenyang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bankterjaga baik dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhisekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan imbal hasil yangoptimal.

Managing the excess of liquidity fund which are not absorbed bycredits will be optimized thorugh managing treasury. Most of theexcess of liquidity will be placed in short-term and securedinstruments. In general, the Bank's liquidity condition is wellmaintained where the customers withdrawal can be fulfilled whilethe excess fund can be optimized with optimum return.

Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untukmenghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah sertainstrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditasyang terkendali secara terus menerus.

Sources of funds and maturity dates of deposits are managed toavoid idle funds and determine the appropriate liquidity level andliquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.

111

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Aset AssetsKas Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset tetap - bersih Fixed assets - netAset takberwujud - bersih Intangible assets - netAset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netAset lain-lain Other assets

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

- 26.486 26.486 - - - - 3.132.625 40.060 645.139 164.637 302.898 91.237 1.888.654

-

1.566 1.566 - - - - -

10.110 10.110 - - - -

257.930 - - -

- 239.662 - 995 - 238.667 -

- 257.930 -

- 140.113 140.730 - -

- 5.041 - 5.041 - - -

- -

- -

months than 12 monthsNilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan /

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

31 Desember 2012/December 31, 2012(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12 Lebih dari

- 13.808 - 13.808 -

197.865 - 197.865 - -

12 bulan / MoreCarrying value maturity than 1 month months months

(48.153) 3.084.472

kontraktual /

Tidak

tempo

mempunyaitanggal jatuh

- 280.843

1.898 1.898 - - - - -

1.888.654 18.281 - 18.281 - - - -

2.079.135 - 11.106 23.907 64.231 91.237

112

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksUtang pajak Taxes payablePinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

Perbedaan jatuh tempo Maturity gapPosisi jatuh tempo setelah

penyisihan kerugian Net position, net of allowancepenurunan nilai for impairment losses

Carrying value maturity than 1 month months months months than 12 months

1 - 3 3 - 6 6 - 12 Lebih dariNilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan / 12 bulan / More

21.951 9.315 -

274.463

322.616 27.424 (798.382) (739.463) 123.119 (75.819) 1.785.737 2.810.009 12.636 1.443.521 904.100 179.779 167.056 102.917

28 -

267.439 - 267.439 - - - - 4.604 - 4.425 - 179 -

88.917 2.297.464 - 1.120.742 889.346 159.972 127.404 -

181.269 - 20.038 13.069 19.621 39.624

- - - 14.000 - 14.000

- 22.112 - 20.427 1.685 - - - 1.079 - 1.079 - - -

12.636

31 Desember 2012/December 31, 2012(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Tidak mempunyai

tanggal jatuhtempo

kontraktual / Kurang dari

-

91 - 56 - 7 - - - -

113

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Aset AssetsKas Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset tetap - bersih Fixed assets - netAset takberwujud - bersih Intangible assets - netAset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netAset lain-lain Other assets

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

2.546.226 (43.290)

- - - -

- 2.589.516 33.276 384.795 147.654 99.421 394.211 1.530.159

21.552 21.552 - - - -

17.731 - 17.731 - - - -

108.990 - 108.990 - - - -

1.919.452 - 78.694 88.153 99.421 123.025 1.530.159 330.687 - - 59.501 - 271.186

2.876 - 2.876 - - -

171.535 - 171.535 - - - -

4.969 - 4.969 - - -

Carrying value maturity than 1 month months months months than 12 monthsNilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan /

(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12 Lebih dari

31 Desember 2011/December 31, 2011

Tidak mempunyai

tanggal jatuhtempo

kontraktual /12 bulan / More

-

-

-

8.745 8.745 - - - - - -

1.452 1.452 - - - - - 1.527 1.527

114

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksUtang pajak Taxes payablePinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

Perbedaan jatuh tempo Maturity gapPosisi jatuh tempo setelah

penyisihan kerugian Net position, net of allowancepenurunan nilai for impairment losses

Nilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan / 12 bulan / MoreCarrying value maturity than 1 month months months months than 12 months

31 Desember 2011/December 31, 2011(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Tidak mempunyai

tanggal jatuhtempo

kontraktual / Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12 Lebih dari

234.323

1.366.010 277.613 19.804 (662.296) (436.447) (199.652) 190.194

- 22.082 13.472 8.610 - - - 14.000

2.311.903 13.472 1.047.091 584.101 299.073 204.017 164.149 14.000 - - - - -

- 6.109 - 5.575 - 534 - -

275 - 250 - 25 -

265 113.399 - 113.399 - - - -

1.995.239 - 917.935 583.301 297.714 196.024

16.301 142.489 - 356 713 713 7.124 133.583 17.387 - 43 87 87 869

923 - 923 - - - -

115

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Aset AssetsKas Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset tetap - bersih Fixed assets - netAset takberwujud - bersih Intangible assets - netAset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netAset lain-lain Other assets

Penyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai impairment losses

2.077.273 (43.003)

1.248.095 2.120.276 29.474 408.328 185.939 122.851 125.589

- 21.093 21.093 - - - - - 2.252 2.252 - - - -

- 4.756 4.756 - - - - -

12.761 - 12.761 - - - 1.248.095 1.610.683 - 71.400 81.662 93.540 115.986

- 43.877 - - 4.963 29.311 9.603 -

279.568 - 180.254 99.314 - -

- 3.392 - 3.392 - - -

-

136.323 - 136.323 - - - -

4.198 - 4.198 - - -

Carrying value maturity than 1 month months months months than 12 months

mempunyai

Lebih dariNilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan / 12 bulan / More

31 Desember 2010/December 31, 2010(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

Tidak

tanggal jatuhtempo

kontraktual / Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12

1.373 1.373 - - - - -

116

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera Liabilities immediately payableGiro Current accountsTabungan Savings depositsDeposito berjangka Time depositsSimpanan dari bank lain Deposits from other banksUtang pajak Taxes payablePinjaman yang diterima BorrowingsEstimasi kerugian atas Estimated losses on

komitmen dan kontinjensi commitments and contingenciesLiabilitas lain-lain Other liabilities

Perbedaan jatuh tempo Maturity gapPosisi jatuh tempo setelah

penyisihan kerugian Net position, net of allowancepenurunan nilai for impairment losses

Nilai tercatat / No contractual 1 bulan / Less bulan / bulan / bulan / 12 bulan / MoreCarrying value maturity than 1 month months months months than 12 months

31 Desember 2010/December 31, 2010(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)

211.075

120.551 254.078 13.172 (386.103) (273.508) (136.923) (90.104) 1.127.544

1.866.198 16.302 794.431 459.447 259.774 215.693

- 16.205 16.205 - - - - -

97 97 - - - -

4.236 - 4.236 - - - 338

1.191 - 1.191 - - - -

135.479 - 72.942 61.596 46 557 -

106.009 1.579.868 - 714.634 397.211 259.088 208.735 200

113.076 - 283 565 565 5.654

- 14.938 - 37 75 75 747 14.004 1.108 - 1.108 - - -

Tidak mempunyai

tanggal jatuhtempo

kontraktual / Kurang dari 1 - 3 3 - 6 6 - 12 Lebih dari

117

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko pasar Market risk

Aset AssetsGiro pada bank lain Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under dijual kembali resale agreements Efek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan Loans

Liabilitas LiabilitiesSimpanan nasabah Deposits from customers

- Giro Current accounts -- Tabungan Savings deposits -- Deposito berjangka Time deposits -

Simpanan dari bank lain Deposits from other banks- Call money Call money -- Deposito berjangka Time deposits -

Pinjaman yang diterima BorrowingsPinjaman subordinasi Subordinated loans

The table below summarizes the range of interest rates per annumfor significant assets and liabilities for the year ended December 31,2012, 2011 and 2010:

-

4,50% - 4,70%

Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga denganmenggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko sukubunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadapperubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadapBank.

2,00% - 3,00%

12,00%

Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank baginasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan fasilitas giro.Bank juga melakukan aktivitas investasi terbatas untuk kepentingansendiri.

The Bank performs interest rate risk monitoring by utilizing amethodology which can identify the risk of the interest rate on theasset portofolio and liabilities that are sensitive to interest ratefluctuation and can determine the risk exposure of the Bank.

5,00% - 7,35%

5,00% - 25,40%

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakanfaktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapatmerugikan Bank (adverse movement) . Yang dimaksud dengan faktorpasar adalah suku bunga.

Market risk is the risk arising from movement in market variables inportfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank(adverse movement). Market variables are defined as interest rates.

Interest rate risk arises from various banking services provided by theBank for its customers, including deposits, loans and current accountfacilities. The Bank also conduct limited investment activites for itsown purposes.

5,00% - 11,00%

1,25% - 3,00%

4,65% - 9,00%

0,5% - 4,00%

4,00% - 5,10%

4,20% - 4,85%

5,00% - 25,40%

0,00% - 3,00%

0,00% - 6,25%

2,00% - 3,00%

12,00%

4,40% - 7,00%

7,25% - 8,00%

5,00% - 10,00%

5,50% - 6,25%

7,00% - 9,50%

0,50% - 3,50%

5,50% - 6,25%

6,20%-6,70%

5,00% - 25,40%

-4,28% - 10,50%

2,00% - 3,00%

-

1,25% - 3,00%

0,00% - 3,00%

0,00% - 6,25%

Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun untukaset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010:

0,00% - 3,00%

0,00% - 6,25%

7,00% - 12,50%

118

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko operasional Operational risk

Risiko kepatuhan Compliance risk

- -

- -

- -

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidakmematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangandan ketentuan lain yang berlaku.

Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or non-application of prevailing regulations.

Operational risk is a risk incurred by insufficient and or malfunctionof internal processes, human error, system failure, or externalproblems that affect the Bank's operation. To monitor the possibleoccurence of operational risk, the Bank has developed a self-assessment measurement system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping system that couldpotentially be implemented at each work unit.

pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internalmaupun kepada pihak eksternal yang berwenang; dan

compliance reporting both for internal and external partiespurposes; and

melakukan revisi pedoman tata kerja kepatuhan.

The Compliance Unit has also evaluated systems and proceduresrelating to new or revised policies and decisions to ensure theircompliance with the applicable regulations. Furthermore, the Bankhas also performed the following:

revision of the compliance procedures guidance.

Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur berdasarkan nilaikomposit risiko yang ditetapkan oleh Regulator sehingga manajemendapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul.Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional, sesuaidengan Basel Committee on Banking Supervision , serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akanmenggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat inimasih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakandalam perhitungan beban modal risiko operasional denganmenggunakan pendekatan yang lebih kompleks (Advanced Measurement Approach).

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan olehketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternalyang mempengaruhi operasional Bank. Untuk mengawasi risikooperasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatusistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self-assessment) yang dilakukan oleh masing-masing risk owner , sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi disetiap unit kerja.

Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahansecara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standaroperasi dan prosedur serta pengembangan produk baru denganperaturan eksternal.

The Bank manages its compliance risk by performing comprehensivereview to ensure that Bank's Standard Operating Procedures andnew product development conform with external regulations.

Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistemdan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan keputusandalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturanperundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank jugamelakukan:

pemantauan prinsip kehati-hatian, di antaranya yangmenyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batasmaksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lain-lain;

monitoring of the implementation of prudential principles,including the obligation to meet the minimum capitalrequirementm maximum legal lending limit, etc;

With the risk mapping, operational risks can be measured accuratelyand enables the management to control any arising risk impact. Toallocate capital requirements in measuring operational risk, inaccordance with the Basel Committee on Banking Supervision andalso the roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bankwill use the Basic Indicator approach and currently is collecting datawhich will be used in the application of the Advanced MeasurementApproach methodology.

119

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko hukum Legal risk

Risiko strategik Strategic risk

Risiko reputasi Reputation risk

36. MANAJEMEN MODAL 36. CAPITAL MANAGEMENT

Modal yang diwajibkan regulator Regulatory capital

Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitasdan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkanpada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentinganBank dari segi hukum.

Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanyapenetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat,pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurangresponsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalahfaktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank,rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produkbaru.

Strategic risk is the risk that is caused by inappropriatedetermination and implementation of the Bank strategy,inappropriate business decisions or being unresponsive to externalchanges. Here are the factors that influence the strategic risk that theBank's vision, strategic plan, changes in ownership and new productlaunches.

Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan danpengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dankomprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.

The Bank manages strategic risk through a consideration of, anddecision making process regarding every strategic policy in acollective and comprehensive manner performed by the establishedBank's Directors and Committees.

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahanaspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanyatuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yangmendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinyasyarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang sempurna.

Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of thebusiness, which could be caused by legal claims, non-existence ofsupported regulation or weaknesses in agreements, such a unfulfilledterms and conditions in contracts and binding collateral which is notcomplete.

Reputational risk is the risk that is caused by negative publicityrelated to the business activity of the Bank or negative perception ofthe Bank.

Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaianantara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitaslain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.

Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanyapublikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank ataupersepsi negatif terhadap Bank.

Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modalBank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlakudalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bankterhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi danpersyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan,serta keadaan ekonomi dan komersial.

Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for theBank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation inrespect of regulatory capital. The Bank's approach to capitalmanagement is driven by bank's strategic and organizationalrequirements, taking into account regulatory, economic andcommercial enviroment.

Legal risks are managed by ensuring that all activities and businessrelationships between the Bank and third parties are based on rulesand conditions that are capable of protecting the Bank's interestsfrom a legal perspective.

The Bank manages its reputational risk by ensuring that its businessactivities are in conformity with its other activities, so as to maintainthe Bank's reputation.

120

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

- -

- -

Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukanberdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkanberbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur,yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkanperaturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risikokredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMRBank.

The Bank's risk weighted assets ("RWA") are determined according tospecified requirements that seek to reflect the varying levels of riskattached to assets and exposures not recognized in the statement offinancial position. Based on BI regulations, the Bank needs to takeinto consideration its credit risk , market risk and operational risk inmeasuring the RWA.

Various limits are applied to elements of the regulatory capital. Theeffect of deferred taxation has been excluded in determining theamount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of theprofit for the period before deferred taxation being included in tier 1capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital.There is also a restriction on the amount of collective impairmentallowances that may be included as part of tier 2 capital.

Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteriamodal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.

The Bank does not have any other supplementary capital whichmeets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.

Tier 2 capital, which includes the amount of allowance forimpairment losses and subordinated loans.

Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjagakepercayaan pemodal dan kreditur dan untuk mempertahankanperkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modalterhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham jugadiperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjagakeseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yangdimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modalyang kuat.

The Bank has complied with all externally imposed capitalrequirements throughout the year.

Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan olehpihak eksternal sepanjang tahun.

Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yangdiperbolehkan dan pinjaman subordinasi.

Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yangberlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisadalam 2 (dua) tier:

The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BIregulation where the Bank's regulatory capital is analyzed into 2(two) tiers:

The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as tomaintain investor and creditor confidence and to sustain futuredevelopment of business. The impact of the level of capital onshareholders' return is also recognized and the Banks also recognizesthe need to maintain a balance between the higher return that mightbe possible with greater gearing and the advantages and securitylevel afforded by a strong capital position.

Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital,additional paid-in capital, general reserve, retained earningsand income for the period.

Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yangdiwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telahdikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhanyang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlahpenyisihan penurunan nilai kolektif yang boleh dimasukkan sebagaibagian dari modal tier 2.

Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh,tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan labaperiode berjalan.

121

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Modal inti Core capitalModal pelengkap Supplementary capitalJumlah modal Total capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko Risk Weighted AssetRisiko kredit Credit riskRisiko pasar Market riskRisiko operasional Operational risk

Total Aset Tertimbang Menurut Risiko Total Risk Weighted Asset

Rasio kecukupan modal Capital adequacy ratioDengan memperhitungkan

risiko kredit With credit risksDengan memperhitungkan With credit and

risiko kredit dan pasar market risksDengan memperhitungkan With credit and

risiko kredit dan operasional operational risksDengan memperhitungkan

risiko kredit, operasional With credit, operationaldan pasar and market risks

Rasio Kewajiban PenyediaanModal Minimum yang Required Minimumdiwajibkan Capital Adequacy Ratio

37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS

1. 1.

10,87%

8,00%

12,11% 10,87%

275.325

The Bank's regulatory capital position under prevailing BI regulationas of December 31, 2012, 2011 and 2010 were as follow:

180.386

15.504

208.156

2 0 1 0

2.273.275 2.116.524

211.659 192.652

- -

1.745.785

12,11%

34.511 18.355

Manajemen menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulatoruntuk memantau modal dan rasio-rasio modal ini tetap menjadistandar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan BIuntuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadaphubungan antara kecukupan modal (8 persen dari ATMR) denganketersediaan modal.

220.504

Pada tanggal 1 Oktober 2012, Bank telah menandatanganiperjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Recapitalmengenai penyediaan jasa asuransi jiwa untuk debitur Bank.Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun.

8,00%

2.052.771 1.936.138 1.608.660

12,94%

11,88%

-

On October 1, 2012, the Bank has signed cooperationagreement with PT Asuransi Jiwa Recapital of insurance servicesfor the debtor. The term of this agreement for 5 (five) years.

8,00%

240.814

Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BIyang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)

11,92%

13,41%

Management uses regulatory capital ratios in order to monitor itscapital base, and these capital ratios remain the industry standardsfor measuring capital adequacy. BI's approach to such measurementis primarily based on monitoring the relationship of the capitalresources requirement (measured as 8 percent of RWA) to availablecapital resources.

137.125

13,41% 11,88%

11,92%

230.014

12,94%

2 0 1 2 2 0 1 1

122

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

Pada tanggal 7 Maret 2012, Bank mengadakan perjanjiankerjasama dengan PT Alto Network tentang keanggotaan padajejaring Alto. Bank wajib membayar biaya keanggotaan sebesarRp100.000.000, biaya pemasangan sebesar Rp50.000.000, iuranbulanan sebesar Rp10.000.000 yang dibayar 3 (tiga) bulandimuka serta deposit yang diperhitungkan dari dana deposittransaksi SPB (Sistem Pembayaran Biller). Perjanjian ini berjangkawaktu selama 5 (lima) tahun.

On March 7, 2012, the Bank entered into a cooperationagreements with PT Alto Network about membership innetworking Alto. Bank has to paid a membership fee amountingto Rp100,000,000, installation fee Rp50,000,000, Rp10,000,000monthly fee paid by 3 (three) months in advance and a depositare calculated from deposit fund transactions SPB (BillerPayment System). The term of this agreement for 5 (five) years.

On April 27, 2011, the Bank entered into a lease of buildings forbusiness activities in Jakarta with Ir. Ivan Santosa. The term ofthis agreement for 6 (six) years commencing on April 27, 2011and ends on April 26, 2017 with a total rent payment amountedto Rp1,166,700,000.

On January 3, 2011, the Bank has signed agreement of supportand maintenance website, email, firewall and web proxy with PTADW Sysfotech Indonesia amounted to Rp48,000,000 per yearfor 5 years period.

Pada tanggal 3 Januari 2011, Bank telah mendatanganiperjanjian support dan maintenance website, email, firewall dan web proxy dengan PT ADW Sysfotech Indonesia dengan biayaRp48.000.000 per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.

Pada tanggal 27 April 2011, Bank mengadakan perjanjian sewaatas bangunan untuk kegiatan usaha di Jakarta dengan Ir. IvanSantosa. Perjanjian ini berjangka waktu selama 6 (enam) tahunyang dimulai sejak tanggal 27 April 2011 sampai dengan 26 April2017 dengan jumlah uang sewa sebesar Rp1.166.700.000.

On October 16, 2009, the Bank has signed cooperationagreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis for usage ofthe “ATM Bersama” for the principle member. Bank has to paid amembership fee of Rp400,000,000 (one time payment), the hostsystem cost Rp20,000,000 (per month), system ATM fee ofRp4,000,000 (charged per month for an eight first ATM terminaland Rp500,000 to the next ATM terminal).

Pada tanggal 16 Oktober 2011, Bank telah menandatanganiperjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang layananSPB (Sistem Pembayaran Biller ). Bank wajib membayar biayakeanggotaan dan set up sebesar Rp75.000.000 serta deposittransaksi sebesar Rp300.000.000.

On October 16, 2011, the Bank has signed cooperationagreement with PT Alto Network for SPB (Biller PaymentSystem). Bank has to paid a membership and set up fee ofRp75,000,000 and also transaction deposits amounted toRp300,000,000.

On November 22, 2010, the Bank entered into an agreement ofColocation Service Subscription with PT Supra PrimatamaNusantara (BIZNET). Setup fee amounted to Rp4,000,000 (Co-Location) and Rp4,000,000 (MMR Cross Connect). Cost permonth Rp11,750,000.

The Bank entered into a lease of buildings and office space forbusiness activities in Surabaya with a PT Kodrat Alam. The termof this agreement for 5 (five) years commencing on July 14,2010 and ends on July 13, 2015 with a total rent paymentamounted to Rp1,200,000,000.

Pada tanggal 16 Oktober 2009, Bank telah menandatanganiperjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronistentang pemanfaatan “ATM Bersama” untuk anggota pokok.Bank wajib membayar biaya biaya keanggotaan Rp400.000.000(satu kali bayar), biaya system host Rp20.000.000 (per bulan),Biaya sistem ATM Rp4.000.000 (dikenakan per bulan untukdelapan terminal ATM pertama dan Rp500.000 untuk terminalATM berikutnya).

Bank mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dan ruangkantor untuk kegiatan usaha di Surabaya dengan PT KodratAlam. Perjanjian ini berjangka waktu selama 5 (lima) tahun yangdimulai sejak tanggal 14 Juli 2010 dan berakhir pada tanggal 13Juli 2015 dengan jumlah uang sewa sebesar Rp1.200.000.000.

Pada tanggal 22 November 2010, Bank mengadakan perjanjiankerjasama Berlangganan Layanan Colocation dengan PT SupraPrimatama Nusantara (BIZNET). Biaya setup Rp4.000.000 (Co-Location ) dan Rp4.000.000 (MMR Cross Connect ). Biaya perbulan Rp11.750.000.

123

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

9. 9.

10. 10.

38. 38.

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARANBANK UMUM

GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITY OFCOMMERCIAL BANKS

Pada tanggal 15 Desember 2008, Bank mengadakan perjanjiansewa menyewa ruang kantor Gedung IKP-RI di lantai I-IV denganInduk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Sewa ruang kantorberlaku sejak tanggal 2 Januari 2009 sampai dengan 28 Pebruari2013. Uang sewa dasar sebesar Rp3.085.644.000.

On December 15, 2008, the Bank entered into a leaseagreement for office space at IKP-RI Building on the first tofourth floor with Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia.Lease office space force on January 2, 2009 until February 28,2013. The total rent payment amounted to Rp3,085,644,000.

Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telahmengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.

Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated October13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee by theIndonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of depositcovered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor per bank.Customer deposits are covered only if the rate of interest is equal toor below 5.50% as of December 31, 2012 (2011: 6.50% and 2010:7.00%).

On January 13, 2009, the Government of the Republic of Indonesiastipulated Perppu No.3/2008 to become a Law.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpananyang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yangdijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untukper nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika sukubunganya sama dengan atau dibawah 5,50% pada tanggal 31Desember 2012 (2011: 6,50% dan 2010: 7,00%).

The table presents the comparison, by class, of the carrying amountsand fair value of the Bank’s financial instruments that are recognizedin the financial statements. The fair values disclosed are based onrelevant information available as of December 31, 2012, 2011 and2010, and not updated to reflect changes in market conditions whichhave occurred after this date.

Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which was effectiveon September 22, 2005 and subsequently amended by theGovernment Regulation-in-Lieu-of Law No.3 (Perppu No.3/2008)dated October 13, 2008, the Indonesia Deposit InsuranceCorporation (LPS) was formed to guarantee certain liabilities ofcommercial banks under the applicable guarantee program, theamount of such guarantee is subject to change if the situationcomplies with certain valid criteria. The Bank is a participant of theprogram.

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatatdengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatatdalam laporan keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalahberdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31Desember 2012, 2011 dan 2010, dan tidak diperbaharui untukmencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadisetelah tanggal ini.

Pada tanggal 11 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjiansewa menyewa ruang kantor di lantai dasar dengan PT WismaBumiputera. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 11Pebruari 2008 sampai dengan 10 Februari 2013. Uang sewadasar sebesar Rp540.750.000, sesuai dengan perjanjian, penyewaharus membayar uang jaminan sebesar Rp44.032.500.

Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimanadiubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndangRepublik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untukmenjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan programpenjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapatberubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Saat ini Bankadalah peserta dari program tersebut.

On February 11, 2008, the Bank entered into a lease agreementto rent office space in ground floor with PT Wisma Bumiputera.Lease office space force on February 11, 2008 until February 10,2013. According to the agreement, the amount of rent paymentamounted to Rp540,750,000 and the tenant has to pay securitydeposit amounted to Rp44,032,500.

124

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Aset AssetsKas Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali resale agreementsEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset lain-lain Other assets

LiabilitasLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan nasabah Deposits from customersSimpanan dari bank lain Deposits from other banksPinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

31 Desember 2012/December 31, 2012

Kredit yang keuangan Kewajiban

piutang/ jatuh tempo/ untuk dijual/ Financial nilai tercatat/ nilai wajar/diberikan dan Dimiliki hingga Tersedia diamortisasi/ Jumlah Jumlah

receivables maturity sale amortized cost amount valueLoans and Held-to- Available-for- liabilities at Total carrying Total fair

197.864.540.134 - - - 197.864.540.134 197.864.540.134

5.041.084.250 - - - 5.041.084.250 5.041.084.250

13.807.704.975 - - - 13.807.704.975 13.807.704.975

- - 239.661.704.800 - 239.661.704.800 239.661.704.800

257.929.753.776 - - - 257.929.753.776 257.929.753.776

280.842.955.288 280.842.955.288 - - - 280.842.955.288

- - - 2.805.404.898.640 2.805.404.898.640 2.805.404.898.640

2.030.982.013.171 - -

2.805.389.022.321 - 239.661.704.800 - 3.045.050.727.121 3.045.050.727.121

18.281.295.502 - - - 18.281.295.502 18.281.295.502

- - - - - -

- 2.030.982.013.171 2.030.982.013.171

14.000.000.000

- - - - - -

- - - - - -

639.675.225 639.675.225 639.675.225 - - -

1.078.718.183 2.500.844.887.286

267.438.846.358 91.437.000

21.951.009.813 14.000.000.000

1.078.718.183 2.500.844.887.286

267.438.846.358 91.437.000

21.951.009.813 14.000.000.000

1.078.718.183 2.500.844.887.286

267.438.846.358 91.437.000

21.951.009.813

125

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Aset AssetsKas Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset lain-lain Other assets

LiabilitasLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan nasabah Deposits from customersSimpanan dari bank lain Deposits from other banksPinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilitiesPinjaman subordinasi Subordinated loans

31 Desember 2011/December 31, 2011Kewajiban

Kredit yang keuangan diberikan dan Dimiliki hingga Tersedia diamortisasi/ Jumlah Jumlah

piutang/ jatuh tempo/ untuk dijual/ Financial nilai tercatat/ nilai wajar/Loans and Held-to- Available-for- liabilities at Total carrying Total fairreceivables maturity sale amortized cost amount value

4.968.691.900 - - - 4.968.691.900 4.968.691.900

171.535.118.246 - - - 171.535.118.246 171.535.118.246

2.875.671.034 - - - 2.875.671.034 2.875.671.034

108.989.502.624 - - - 108.989.502.624 108.989.502.624 - - 330.686.995.000 - 330.686.995.000 330.686.995.000

1.876.162.351.055 - - - 1.876.162.351.055 1.876.162.351.055 17.731.318.717 - - - 17.731.318.717 17.731.318.717 1.428.903.969 - - - 1.428.903.969 1.428.903.969

2.183.691.557.545 - 330.686.995.000 - 2.514.378.552.545 2.514.378.552.545

- - - 922.700.564 922.700.564 922.700.564 - - - 2.155.114.663.147 2.155.114.663.147 2.155.114.663.147 - - - 113.398.544.045 113.398.544.045 113.398.544.045 - - - 275.872.426 275.872.426 275.872.426

- - - 2.305.793.764.226 2.305.793.764.226 2.305.793.764.226

- - - 22.081.984.044 22.081.984.044 22.081.984.044 - - - 14.000.000.000 14.000.000.000 14.000.000.000

126

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

Aset AssetsKas Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain and other banksEfek-efek Marketable securitiesKredit yang diberikan LoansPendapatan yang masih akan diterima Accrued incomeAset lain-lain Other assets

LiabilitasLiabilitas segera Liabilities immediately payableSimpanan nasabah Deposits from customersSimpanan dari bank lain Deposits from other banksPinjaman yang diterima BorrowingsLiabilitas lain-lain Other liabilities

- - - 1.861.865.099.514 1.861.865.099.514 1.861.865.099.514- - - 16.204.631.858 16.204.631.858 16.204.631.858

- - - 135.478.732.938 135.478.732.938 135.478.732.938 - - - 1.190.944.698 1.190.944.698 1.190.944.698

- - - 1.108.188.383 1.108.188.383 1.108.188.383 - - - 1.707.882.601.637 1.707.882.601.637 1.707.882.601.637

277.900.492 - - - 277.900.492 277.900.492 2.004.200.499.693 43.876.565.895 - - 2.048.077.065.588 2.048.077.065.588

1.567.679.875.021 - - - 1.567.679.875.021 1.567.679.875.021 12.760.944.500 - - - 12.760.944.500 12.760.944.500

279.567.902.686 - - - 279.567.902.686 279.567.902.686 - 43.876.565.895 - - 43.876.565.895 43.876.565.895

3.392.285.125 - - - 3.392.285.125 3.392.285.125

4.198.301.363 - - - 4.198.301.363 4.198.301.363

136.323.290.506 - - - 136.323.290.506 136.323.290.506

Loans and Held-to- Available-for- liabilities at Total carrying Total fairreceivables maturity sale amortized cost amount value

diberikan dan Dimiliki hingga Tersedia diamortisasi/ Jumlah Jumlahpiutang/ jatuh tempo/ untuk dijual/ Financial nilai tercatat/ nilai wajar/

31 Desember 2010/December 31, 2010Kewajiban

Kredit yang keuangan

127

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

(i) (i)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

Aset keuangan Financial assetsTersedia untuk dijual Available-for-sale

Efek-efek Marketable securities

(i) (i)Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatanpada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yangdibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain.

Current accounts with Bank Indonesia, current accounts withother banks, placements with Bank Indonesia and other banks,marketable securities, securities purchased under resaleagreements and other assets.

-

Tingkat/Level 3

Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets;

Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efeksignifikan dalam pencatatan nilai wajar, dapat diobservasi baiksecara langsung maupun tidak langsung;

Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bungatetap, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembalidan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kasdengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlakuuntuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yangserupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingganilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan danmengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:

The Bank adopts the following hierarchy for determining anddisclosing the fair value of financial instruments:

The estimated fair values of fixed interest bearing placements,marketable securities, securities purchased under resaleagreements and other assets were based on discounted cashflows using prevailing money market interest rates for debtswith similar credit risk and remaining maturity. Since thematurity is below one year, the carrying amounts of fixed rateplacements, securities purchased under resale agreements andother assets were the reasonable approximation of its fairvalues.

239.661.704.800

Tingkat 3: teknik lain dimana menggunakan input, yang memilikiefek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, tidak berdasarkanpada data yang dapat diobservasi di pasar.

Nilai tercatat/Carrying value

Placements with Bank Indonesia and other banks representplacements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility(FASBI) and call money.

Nilai tercatat dari kas dan setara kas, giro dan penempatandengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layakatas nilai wajar.

The carrying amount of cash and cash equivalents, currentaccounts and placements with floating rate is a reasonableapproximation of fair value.

Level 3: other techniques which use inputs which have significanteffect on the recorded fair value that are not based onobservable market data.

Level 2: other techniques for which all inputs which have asignificant effect on the recorded fair value are observable,either directly or indirectly;

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakanpenanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan BankIndonesia (FASBI) dan call money.

Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktifuntuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;

Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukurpada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:

The table below show the financial instruments measured at fairvalue grouped according to the fair value hierarchy.

Tingkat/Level 2

Tingkat/Level 1

- 239.661.704.800

Nilai wajar/Fair value31 Desember 2012/December 31, 2012

128

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

(ii) (ii)

(iii) (iii)

(iv) (iv)

Liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank laindan liabilitas lain-lain

Liabilities immediately payable, deposits from customers,deposits from other banks and other liabilities

Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempoditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasiperantara (broker) /pedagang efek (dealer). Jika informasi initidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan hargapasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempodan yield yang serupa atau dinilai dengan menggunakanmetode penilaian internal.

The fair values for held-to-maturity marketable securities arebased on the market prices or broker/dealer price quotations.When this information is not available, the fair value isestimated using quoted market prices for securities with similarcredit, maturity and yield characteristics or using internalvaluation model.

Efek-efek

Kredit yang diberikan Loans

Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat sukubunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas denganmenggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempoyang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahunsehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetapdan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilaiwajar.

Marketable securities

The estimated fair values of liabilities immediately payable,deposits with no stated maturity, which include non-interestbearing deposits, are the amounts repayable on demand.

Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yangdiberikan dengan suku bunga mengambang dan kredit yangdiberikan dengan jangka pendek dengan suku bunga tetap.Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan amortized cost.Nilai wajar dari pinjaman yang diberikan menunjukkan nilaidiskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank dengan menggunakan suku bunga pasar saatini.

Generally, the Bank’s portfolio consists of loans with floatinginterest rate and short-term loans with fixed interest rate. Loansare stated at amortized cost. The estimated fair value of loansrepresents the discounted amount of estimated future cash flowsexpected to be received by the Bank using the current marketrates.

Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bungamengambang dan nilai tercatat atas kredit jangka pendekdengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilaiwajar.

The estimated fair values of fixed interest bearing deposits arebased on discounted cash flows using interest rates for newdebts with similar remaining maturity. Since the maturity isbelow one year, the carrying amounts of fixed rate deposits andother liabilities were the reasonable approximation of their fairvalues.

Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuhtempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlahyang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu.

The carrying amounts of floating rate loans and short-termfixed rate loans were the reasonable approximation of their fairvalues.

129

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

40. 40.

Aset AssetPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai impairment lossesCurrent accounts with

Giro pada bank lain other banks

Ekuitas EquitySaldo laba Retained earnings

41. LABA PER SAHAM DASAR 41. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba bersih Net incomeLaba bersih untuk perhitungan Net income for the calculation of

laba per saham basic earnings per share

Jumlah saham Number of sharesJumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of

untuk perhitungan laba ordinary shares for calculationper saham dasar of basic earnings per share

Laba per saham dasar Basic earnings per share

34.718.344.003

2 0 1 2 2 0 1 1 2 0 1 0

49.175.343.276

(23.929.440)23.929.440

12.371.186

2.959 3.087 2.806

Dampak transisi ke PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi2006) untuk laporan posisi keuangan Bank per tanggal 1 Januari2010 adalah sebagai berikut:

-

44.255.199.195

Penyesuaian atas penerapan ke PSAK No.50 dan No.55 (Revisi 2006)tersebut diatas merupakan penyesuaian atas saldo awal penyisihankerugian penurunan nilai aset keuangan pada tanggal 1 Januari 2010.

The effect of the transition to PSAK No.50 (Revised 2006) and PSAKNo.55 (Revised 2006) on the Bank’s statement of financial positionas of January 1, 2010 is set out in the following table:

The transitional adjustments to PSAK No.50 (Revised 2006) andNo.55 (Revised 2006) represented the adjustments to the openingbalance of allowance for impairment losses of financial assets as ofJanuary 1, 2010.

Sebelum penyesuaian/

Before adjustment

PENERAPAN PSAK NO.50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO.55 (REVISI 2006)

Berikut ini adalah dasar yang digunakan untuk perhitungan laba persaham dasar:

The following are basis used in determining the basic earnings pershare:

23.929.440

THE IMPLEMENTION OF PSAK NO.50 (REVISED 2006) AND PSAK NO.55 (REVISED 2006)

Penyesuaian atas penerapan PSAK

No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55

(Revisi 2006)/Transitional

adjustments to PSAK No.50 and

PSAK No.55 (Revised 2006)

Setelah penyesuaian/As adjusted

44.231.269.755

16.620.944 14.288.418

44.104.217.524

130

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

42. REKLASIFIKASI AKUN 42. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

2 0 1 1 2 0 1 1

Laporan posisi keuangan Statements of financial positionAset Assets

Aset tetap Fixed assetsAkumulasi penyusutan Accumulated depreciationAset takberwujud Intangible assetsAkumulasi amortisasi Accumulated amortization

Laporan laba rugi komprehensif Statements of comprehensive income

Beban operasional lainnya Other operating expensesPenyusutan DepreciationPenyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud amortization of intangible assets

Laporan arus kas Statements of cash flows

Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activitiesPembelian aset tetap Acquisitions of fixed assetsPembelian aset takberwujud Acquisitions of intangible assets

2 0 1 0 2 0 1 0

Laporan posisi keuangan Statements of financial positionAset Assets

Aset tetap Fixed assetsAkumulasi penyusutan Accumulated depreciationAset takberwujud Intangible assetsAkumulasi amortisasi Accumulated amortization

(13.784.618.135) 2.533.836.515 (11.250.781.620)

(498.299.141)

(2.188.596.257)

2.410.956.378 2.410.956.378-

-

-

Sebelum reklasifikasi/

Before reclasifications

4.060.377.528

3.562.078.387 3.562.078.387 -

(2.410.956.378)

(3.562.078.387)

(12.007.936.185)

14.575.550.548

(2.533.836.515)(2.533.836.515)

Reklasifikasi/ Reclasifications

Sesudah reklasifikasi/

After reclasifications

Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember2011 dan 2010, telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajianlaporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2012.

24.056.430.158 (4.060.377.528)

Certain accounts in the financial statements as of December 31,2011 and 2010, have been reclassified to conform with thepresentation of the financial statements as of December 31, 2012.

- 4.060.377.528

18.137.628.935

19.996.052.630

2.410.956.378

2.188.596.257

(2.188.596.257)

(9.819.339.928)

-

(6.556.154.821) 498.299.141 (6.057.855.680)

- (498.299.141)

131

The original financial statements included herein are in the Indonesian language

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSTahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Years ended31 Desember 2012, 2011 dan 2010 December 31, 2012, 2011 and 2010(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI

42. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 42. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)

2 0 1 0 2 0 1 0

Laporan laba rugi komprehensif Statements of comprehensive income

Beban operasional lainnya Other operating expensesPenyusutan DepreciationPenyusutan aset tetap dan Depreciation of fixed assets and

amortisasi aset takberwujud amortization of intangible assets

Laporan arus kas Statements of cash flows

Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activitiesPembelian aset tetap Acquisitions of fixed assetsPembelian aset takberwujud Acquisitions of intangible assets

2 0 0 9 2 0 0 9

Laporan posisi keuangan Statements of financial positionAset Assets

Aset tetap Fixed assetsAkumulasi penyusutan Accumulated depreciationAset takberwujud Intangible assetsAkumulasi amortisasi Accumulated amortization

43. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 43. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

The management of Bank is responsible for the preparation of theseconsolidated financial statements which were completed andauthorized for issue as approved by the Director on February 11,2013.

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan penyajianlaporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui untukditerbitkan oleh Direksi pada tanggal 11 Pebruari 2013.

-

16.788.125.925 (3.305.780.423) 13.482.345.502

(10.511.324.819) 1.869.062.384 (8.642.262.435)

- 3.305.780.423 3.305.780.423

- (2.236.723.801)

- 2.236.723.801 2.236.723.801

(1.869.062.384)

Sebelum reklasifikasi/

Before reclasifications

Reklasifikasi/ Reclasifications

Sesudah reklasifikasi/

After reclasifications

(1.869.062.384)

(2.091.459.195) 256.297.964 (1.835.161.231)

- (256.297.964) (256.297.964)

2.236.723.801

132

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

264

REfERENSI PERAtURAN bAPEPAM-LKRefference of the Regulations of the bAPEPAM-LK

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

I. Umum General

1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris.

In good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English.

2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.

Printed on light-colored paper so that the text is clear andeasy to read.

3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Should state clearly the identity of the company.

4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.

The Annual Report is presented in the company’s website.

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Summary of Vital Financial Data

1. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 tahun.

Financial information in comparative form over a period of 5 financial years or since the commencement of business

if the company has been running its business activities for less than 5 years.

2. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

The Annual Report must contain information of the share price in the form of tables and graphs. The price of shares

prior to the last revision in capitalshould be adjusted in the event, among others, that it was due to a splitting of

shares, dividend on shares, and bonus shares.

3. Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasikonvertibel yang diterbitkan dalam 2 tahun buku terakhir.

The Annual Report must contain information regarding the number of bonds or convertible bonds issued in the last 2

financial years.

Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: Name of company and year of the annual report is placed on:1. Sampul muka, samping, dan belakang.

The front cover, sides, and back.

2.

Setiap halaman. Each page.

The information includes:Sales/income from business.

Gross profit (loss).

Business profit (loss).

Net profit (loss).

Net profit (loss) per share.

Net working capital.

Total investment.

Total assets.

Total liabilities.

Total equity.

Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha.

2. Laba (rugi) kotor.

3. Laba (rugi) usaha.

4. Laba (rugi) bersih.

5. Laba (rugi) bersih persaham.

6. Modal kerja bersih.

7. Jumlah investasi.

8. Jumlah aktiva.

9. Jumlah kewajiban.

.satiukE halmuJ .01

11. Rasio-rasio keuangan secara umum dan yang relevan dengan industri perusahaan.

Financial ratio which are common and relevant to the company’s industry.

The information includes: Highest priceLowest priceClosing price

Transaction volume

Informasi memuat: 1. Harga saham tertinggi 2. Harga saham terendah 3. Harga saham penutupan 4. Jumlah saham yang diperdagangkan 5. Jumlah saham yang dicatatkan untuk setiap triwulan dalam

2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada)

Total number of shares listed on the market for each three-month period in the last two (2) financial years (if any).

1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar. The number of bonds/convertible bonds outstanding.2. Tingkat bunga. Interest rate.3. Tanggal jatuh tempo. Maturity date.4. Peringkat obligasi. Rating of bonds.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report

1. Laporan Dewan Komisaris.

Board of Commissioners’ Report.

2. Laporan Direksi.

Board of Directors’ Report.

3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners.

IV.

Profil Perusahaan

Company Profile

1. Nama dan alamat perusahaan.

Name and address of the company.

Memuat hal-hal sebagai berikut: Contains the following items:1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.

Assessment on the performance of the Board of Directors

in managing the company.

2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.

View on the prospects of the company’s business as

established by the Board of Directors.

3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.

Committees under the Board of Commissioners.

4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).

Changes in the composition of the Board of

Commissioners (if any).

Memuat hal-hal sebagai berikut: Contains the following items:1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan

strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

The company’s performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of

results and targets, and challenges faced by the company.

2. Prospek usaha. Business prospects.3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan. Implementation of Good Corporate Governance by the

company.4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).

Changes in the composition of the Board of Directors (if any).

Memuat hal-hal sebagai berikut: Contains the following items:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.

Signatures are set on a separate page.

2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.

Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners arefully responsible for the accuracy of the

annual report.

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi denganmenyebutkan nama dan jabatannya.

Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions.

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam halterdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who

refuses to sign the annual report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said

member.

Meliputi informasi tentang nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor faksimili, email, website.

Includes information on name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website.

2. Riwayat singkat perusahaan. Brief history of the company.

3. Bidang usaha. Field of business.

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan namaperusahaan jika ada.

Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any.

Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan. Includes the types of products and or services produced.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

5

114

n.a

6 - 11

23

12 - 22

26

49 - 52,

55

26,

31 - 32

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

4. Struktur Organisasi. Organizational structure.

5. Visi dan Misi Perusahaan. Company vision and mission.

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.

Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners.

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.

Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors.

8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangankompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).

Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education

and training of employees).

9. Komposisi Pemegang saham.

Composition of shareholders.

10. Daftar anak perusahaan dan/atau perusahaan asosiasi.

List of subsidiaries and/or affiliated companies.

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan. In the form of a chart, giving the names and titles.

Mencakup hal-hal sebagai berikut:

Includes the following:1.

Penjelasan tentang visi perusahaan.

Explanation on the company vision.2.

Penjelasan tentang misi perusahaan.

Explanation on the company mission.

Informasi memuat antara lain: The information should contain:1. Nama. Name2. Jabatan. Title.3. Umur. Age4. Pendidikan. Education.5. Pengalaman kerja. Working experience.

Informasi memuat antara lain: The information should contain:1. Nama.

Name.2. Jabatan. Title.3. Umur.

Age.

4. Pendidikan. Education.5. Pengalaman kerja. Working experience.

Informasi memuat antara lain: The information should contain:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. The number of employees for each level of the organization.2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan.

The number of employees for each level of education.3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan.

Training of employees that has been and will be conducted

.

4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.

Availability of equal opportunity to all employees.5. Biaya yang telah dikeluarkan. Expenses incurred.

Mencakup antara lain: Should include:1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih

saham. Names of shareholders having 5% or more shares.

2. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham. Directors and Commissioners who own shares.3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham

masing-masing kurang dari 5%. Public shareholders having respective share ownership of

less than 5% .

Informasi memuat antara lain: The information contains, among others:

1. Nama anak perusahaan/perusahaan asosiasi. Name of subsidiaries/affiliated companies.2. Presentase Kepemilikan saham. Percentage of share ownership.

3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau perusahaan asosiasi.

Information on the field of business of the subsidiary or affiliated company.

4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

Explanation regarding the operational status of the subsidiary or affiliated company (already operating or not yet

operating).

11. Kronologi pencatatan saham.

Chronology of shares listing.Mencakup antara lain: Includes among others:1. Kronologi pencatatan saham. Chronology of shares listing.2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan

jumlah saham. Types of corporate action that caused changes in the

number of shares.

3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

Changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year.

4. Nama Bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

Name of Stock Exchange where the company shares are listed.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

12. Kronologi pencatatan Efek lainnya.

Chronology of other securities listing.

13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.

Name and address of institution and or profession supporting the capital market.

14. Akuntan Independen perseroan. Company Independent Accountant.

15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.

Reward and certification received by the company, both on a national scale and international scale.

16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang ataukantor perwakilan (jika ada).

Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any).

Mencakup antara lain: Includes among others:

1. Kronologi pencatatan efek lainnya.

Chronology of other securities listing.

2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

Types of corporate action that caused changes in the number of securities.

3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

Changes in the number of securities from the initial listing up to the end of the financial year.

4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan.

Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed.

5. Peringkat efek . Rating of the securities.

Informasi memuat antara lain:

The information contains, among others:1. Nama dan alamat BAE. Name and address of BAE

.

2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. Name and address of the Public Accountants’ Office.3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. Name and address of the securities rating company.

Informasi memuat antara lain: The information should contain:1. Jumlah periode akuntan telah mengaudit laporan keuangan

tahunan perusahaan.

Number of audit periods that the accountant audited the financial statements of the company.

2. Jumlah periode audit Kantor Akuntan Publik telah mengaudit laporankeuangan tahunan perusahaan.

Number of audit periods that the public accountant firm audited the financial statements of the company.

3. Besarnya fee audit. The amount of audit fee.4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.

Other service provided by the accountant in addition to financial audit.

Informasi memuat antara lain: Information should include:1. Nama penghargaan. Name of the reward.2. Tahun perolehan. Year of receiving the award.3. Badan pemberi penghargaan.

Institution presenting the award.

4. Masa berlaku. Period of validity.

Memuat uraian mengenai: Contains description of:1. Produksi/kegiatan usaha. Production/line of business.2. Penjualan/pendapatan usaha. Sales/income from business.3. Profitabilitas. Profitability.4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masing-

masing segmen usaha.

Increase/decrease in production capacity in each business segment.

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangantahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:

An analysis of the financial performance which includes a comparison between the financial performance of the current year

and that of the previous year (in the form of narration and tables), among others concerning:

1. Aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah aktiva.

Current assets, non-current assets, and amount of assets.

2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban.

Current liabilities, non-current liabilities, and amount of liabilities.

3. Penjualan/pendapatan usaha.

Sales/income from business.4. Beban usaha. Overhead cost.5. Laba/Rugi bersih. Net profit/loss.

1. Tinjauan operasi per segmen bisnis.

Operational review per business segment.

2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.

Description of company’s financial performance.

V.

Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Analysis and Discussion on Company Performance

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

32 - 33n.a

n.a

56

117

54

84 - 106

84 - 106

28

34 - 37

38 - 41

174 - 175

114

117

114

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Penjelasan tentang: Explanation on:1. Kemampuan membayar hutang. Capacity to pay debts.2. Tingkat kolektibilitas piutang.

Collectable accounts receivable.

Penjelasan atas: Explanation on:1. Struktur modal. Capital structure.2. Kebijakan manajemen atas struktur modal. Capital structure policies.3. Tingkat likuiditas perusahaan. Liquidity.

Penjelasan tentang: Explanation on:1. Tujuan dari ikatan tersebut. The purpose of such ties.2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-

ikatan tersebut. Source of funds expected to fulfill the said ties.

3. Mata uang yang menjadi denominasi. Currency of denomination.4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk

melindungi risiko dari posisimata uang asing yang terkait. Steps taken by the company to protect the position of related

foreign currency against risks.

Ada atau tidak ada pengungkapan. Is this disclosed or not.

Ada atau tidak ada pengungkapan. Is this disclosed or not.

Ada atau tidak ada pengungkapan. Is this disclosed or not.

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.

Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the company’s collectable accounts receivable.

4. Bahasan tentang struktur modal, kebijakan manajemen atas struktur modal, dan tingkat likuiditas perusahaan.

Discussion on capital structure, capital structure policies, and liquidity.

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi

barang modal.

Discussion on material ties for the investment of capital goods.

6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.

Discussion and analysis of financial information that was reported concerning extraordinary and rare events.

7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.

Information regarding substantial components of earnings and other costs, in order to calculate the company’s

income.

8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunanyang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.

If the financial statement discloses a material increase or decreasein the sales or net income, then an explanation

should be included concerning the extent that such changes can be linked to, among others, the amount

of goods or services sold, and or the existence of new products or services.

9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 tahun.

Discussion on the impact of price change to the company’s sales and net income and the operational profit of the

company for the past two (2) years or since the company commenced its business, if the company has been operat

-

ing for less than two years.

10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Material Information and facts subsequent to the accountant’s report date.

11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan.

Description of the company’s business prospects.

12. Uraian tentang aspek pemasaran.

Information on marketing aspects.

Ada atau tidak ada pengungkapan. Is this disclosed or not.

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Description of important events after the date of the accountant’s report including their impact on performance and business risks

in the future.

Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.

Information on the company prospects in connection with industry, economy in general, and the international market, which can be accompanied with suporting quantitative data if there is a

reliable data source.

Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.

Information regarding the marketing of the company’s products and services, among others concerning the market segment.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.

Statement regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend

per year as announced or paid during the past two (2) years.

14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Realization of the use of IPO proceeds

15. Informasi material, mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang (modal).

Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital

restructuring.

Memuat uraian mengenai: Contains information on:1. Besarnya dividen untuk masing-masing tahun. Amount of dividend for each year.2. Besarnya Payout Ratio. Payout Ratio.

Memuat uraian mengenai: Contains information on:1. Total perolehan dana Total funds obtained2. Rencana penggunaan dana Budget plan3. Rincian penggunaan dana Details of budget plan4. Saldo dana Balance5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan

dana (jika ada) . Date of General Meeting of Shareholder

stipulating the change in the budget plan (if any)

Memuat uraian mengenai: Contains information on:1. Tujuan dilakukannya transaksi The purpose of transactions2. Nilai transaksi atau jumlah yang di restrukturisasi Transaction value or number of transaction3. Sumber dana Source of fund

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud agar diungkapkan

Notes: if there are no such transactions this should be disclosed

Memuat uraian mengenai: Contains information on:1. Nama pihak yang bertransaksi

The parties involved in the transactions2. Sifat hubungan afiliasi Nature of affiliation3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi

Explanation on fairness of transaction4. Realisasi transaksi pada period e berjalan Source of fundCatatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud agar diungkapkan

Notes: if there are no such transactions this should be disclosed

Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan.

Description should include amendment to government regulation and impact on the company.

Uraian memuat antara lain: kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

Description should include among others: any revision to accounting policies, rationale and impact on the financial

statement.

Uraian memuat antara lain: The information should contain:1.

Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

Description of the tasks implemented by the board of

Commissioners.

2.

Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris.

Disclosing the procedure for determining, and the amount of remuneration for the members of the board of

Commissioners.

3.

Frekuensi pertemuan.

Frequency of meetings.4.

Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.

Attendance of the board of Commissioners in the meetings.

16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

Material information containing conflict of interest, and affiliated transactions.

17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Description on changes in laws and regulations having significant effects on the company.

18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.

Description of changes in the accounting policy.

vi. Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

1. Uraian Dewan Komisaris.

Information on the board of Commissioners.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

110115

117

n.a

110 - 111

111

137 - 145

115 - 116

108 - 109

111

107

98 - 106

98 - 106,

109 - 110

110

118 - 119,

124 -125

120 - 123

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Uraian memuat antara lain: The information should include:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-

masing anggota Direksi. Scope of work and responsibility of each member of the

board of Directors.

2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi.

Disclosing the procedure for determining, and the amount of remuneration for the members of the board of Directors.

3. Frekuensi pertemuan. Frequency of meetings.4. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. Attendance of the board of Directors in the meetings.5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan

kompetensi Direksi. Training programs for improving the competence of the

board of Directors.

Mencakup antara lain: Includes among others:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Audit.

Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Audit Committee.

2. Uraian tugas dan tanggung jawab. Description of tasks and responsibilities.3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit.

Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee.

4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit.

2. Uraian Direksi.

Information on the board of Directors.

3. Komite Audit.

Audit Committee.

Brief report on the activities carried out by the Audit Committee.

5.

Independensi anggota Komite Audit.

Independence of the members of the Audit Committee.

Mencakup antara lain: Includes among others:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Remunerasi dan Nominasi.

Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Remuneration and Nomination Committee.

2. Independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.

Independence of the members of the Remuneration and Nomination Committee.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

Description of the tasks and responsibilities.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi.

Activities carried out by the Remuneration and Nomination Committee.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi dan Nominasi.

Frequency of meetings and the attendance of the Remuneration and Nomina-tion Committee.

Mencakup antara lain: Includes among others:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite

Asuransi dan Risiko Usaha.

Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Insurance and business Risk Committee.

2. Independensi anggota Komite Asuransi dan Risiko Usaha.

Independence of the members of the Insurance and business Risk Committee.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

Description of the tasks and responsibilities.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Asuransi dan Risiko Usaha.

Activities carried out by the Insurance and business Risk Committee

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Asuransi dan Risiko Usaha

Frequency of meetings and the attendance of the Insurance and business Risk Committee

Mencakup antara lain: Includes among others:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite

GCG.

Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Good Corporate Governance Committee.

2. Independensi anggota Komite GCG.

Independence of the members of the Good Corporate Governance Committee.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

Description of the tasks and responsibilities.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite GCG.

Activities carried out by the Good Corporate Governance Committee.

5.

Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite GCG.

Frequency of meetings and the attendance of the Good Corporate Governance Committee.

4. Komite Remunerasi dan Nominasi.

Remuneration and Nomination Committee.

5. Komite Pemantau Risiko.

Risk Monitoring Committee.

6. Komite-Komite Lain yang dimiliki Perusahaan.

Other Committees in the Company.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

Mencakup antara lain: Includes among others:

1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP.

Procedure for the determination of the remuneration is included in the standard operating procedure.

.2 Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi.

Indicators to measure the BOD performance.

Mencakup antara lain: Includes among others:

1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan.

Name and brief history of the Corporate Secretary.

2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan

7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Description of policy on the stipulation for the remuneration of the board of Directors in regards with the company’s

performance.

8.

Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan. Description of tasks and function of the Corporate Secretary.

Description of the tasks performed by the Corporate Secretary.

Mencakup antara lain: Includes among others:1. Nama dan riwayat jabatan singkat ketua Unit Audit Internal. Name and brief history of the Head of the Internal Audit unit.2. Struktur Unit Audit Internal. Structure of the Internal Audit unit.3. Piagam Unit Audit Internal. Internal Audit Charter4. Uraian pelaksanaan tugas.

Activities carried out by the Internal Audit unit.

Mencakup antara lain: Includes among others:1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi

perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah).

Explanation of the risks faced by the company (for example: risks caused by fluctuation of the exchange rate or interest

rate, competition in business, supply of raw materials, provisions set by other countries or international regulations,

and government policies).

2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Efforts to manage those risks.

Mencakup antara lain informasi tentang: Information includes among others:

1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen.

Setting up Center for Consumer Complaint.

2. Program peningkatan layanan kepada konsumen.

Program for improving services to consumers.

3. Biaya yang telah dikeluarkan. Expenses incurred.

Mencakup antara lain informasi tentang: Information includes among others:

1. Mitra Usaha binaan Perusahaan.

Supervised business Partner.

2. Program pengembangan pendidikan.

Education development program.

3. Program perbaikan kesehatan.

Health improvement program.

4. Program pengembangan seni budaya.

Culture development program.

5. Biaya yang telah dikeluarkan. Expenses incurred.

Mencakup antara lain informasi tentang: Information includes among others:1. Aktivitas pelestarian lingkungan.

Preserving environment activity.2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.

Environment management activity.3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan. Certification to Environment management.4. Biaya yang telah dikeluarkan. Expenses incurred.

9. Uraian tentang Unit Audit Internal.

Description of the compaany’s Internal Audit unit.

10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.

Description of the company’s risk management.

11. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.

Description of the activities and expenses incurred in related to corporate social responsibility, particularly on

commitment to consumer protection.

12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan.

Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on “community

development program” which have been carried out.

13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.

Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on

environmental activities.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

153 - 161 142 - 144

81,

254 -261

70 - 75,

198 - 239

n.a

190 - 194

n.a

n.a

145 - 148

150 - 153

148 - 150

162 - 167

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Mencakup antara lain: Information includes:1. Pokok perkara/gugatan. material of the case/claim.2. Kasus posisi. Case status.3. Status penyelesaian perkara/gugatan.

Status of settlement of case/claim.4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Potential impacts on the financial condition of the company.

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin dsb.

Description on the availability of access to corporate information and data to thepublic, for example through website, mass

media, mailing list, bulletin etc.

14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.

Important cases faced by the Issuer or Public Company, current members of the board of Directors and board of

Commissioners.

15. Akses informasi dan data perusahaan.

Access to corporate information and data.

Memuat uraian antara lain: Contains information on:1. Keberadaan Code of Conduct.

The existence of the Code of Conduct.2. Isi Code of Conduct. Content of the Code of Conduct.3. Penyebaran Code of Conduct kepada karyawan dan

upaya penegakannya. Distribution of the Code of Conduct to the employees and

efforts to uphold the Code.4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan yang dimiliki

perusahaan.

Statement concerning the corporate culture.

Memuat uraian antara lain: Contains information on:1. Keberadaan whistleblowing system.

The existence of whistleblowing system2. Mekanisme whistleblowing system. Mechanism of whistleblowing system3. Penggunaan dan output whistleblowing system Utilisation and output of whistleblowing system

Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

Compliance with bapepam Regulation No.VIII.G.11 on Responsibility of the boardof Directors on the Financial

Statement.

Kesesuaian dengan SPAP-IAI. Compliance with SPAP-IAI.

Deskripsi memuat tentang: The description contains:1. Nama & tanda tangan. Name and signature.2. Tanggal Laporan Audit. Date of the audit report.3. No. ijin KAP (jika ada). KAP license number (if any).

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: Contains all elements of the financial statement:

1. Neraca. Balance sheet.2. Laporan laba rugi. Profit loss statement.3. Laporan perubahan ekuitas. Equity statement.4. Laporan arus kas. Cash flow report.5. Catatan atas laporan keuangan.

Notes to the financial statement.

Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Description of the gain/loss from operations of current year compare to that of previous year.

16. Etika Perusahaan.

Company Ethics.

17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system.

Disclosure of whistleblowing system

vii. Informasi Keuangan Financial Information

1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

Statement by the board of Directors concerning the Responsibility of the board of Directors on the Financial

Statement.

2. Opini akuntan atas laporan keuangan.

Accountant’s opinion on the financial statement.

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini.

Description of the Independent Auditor in the Opinion.

4. Laporan keuangan yang lengkap.

Comprehensive financial statement.

5. Perbandingan tingkat profitabilitas.

Comparison of profitability.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

Memenuhi ketentuan sebagai berikut: Meets the following provisions:

1. Penggunaan metode langsung (direct method). Uses a direct method.

2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Grouped into three categories of activity: operational activity, investment, and funding.

3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas.

Disclosing activities that do not influence the cash flow.

4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.

Separating the presentation between cash receipt and or cash expended to the customer, employee, supplier, and

payment of taxes during the current year for operational activities.

6. Penyajian Laporan Arus Kas.

Presentation of Cash Flow Report.

5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

Presenting the addition and payment of long-term debt as well as dividend in funding.

Meliputi sekurang-kurangnya: Includes at least:1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. Basic concept in presenting a financial statement.2. Pengakuan pendapatan dan beban.

Recognition of income and overhead.3. Penilaian investasi. Assessment for investment.4. Penilaian dan metode penyusutan aset tetap.

Assessment and method of depreciating fixed ass ets.5. Dasar perhitungan laba per saham.

Basis for calculating profit per share.

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: Issues that should be disclosed are:

1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait.

Details on the type of transaction, name of the affiliated party, and total accounts receivable and or related debts.

2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).

Details on the individual assets, liabilities, sales and purchase (charge) to the affiliated parties and percentage

against the total assets, liabilities, sales and purchases.

3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang/piutang sehubungan dengan transaksi tersebut.

Explanation of transactions that are not related to the core business and the amount of debt/accounts receivable in

connection with the said transaction.

4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa.

Nature of the affiliation, type and element of transaction with affiliated parties.

5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.

Price policy and terms of transaction and a statement on whether the application of said price policy and terms are the

same as the price policy and terms for transaction with a third party.

Hal-hal yang harus diungkapkan selain jenis dan jumlah hutang pajak

Information that should be disclosed other than type and total of tax obligation

1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

Reconciliation between tax charge (income) and the result of multiplying the accounting profit with the current rate and

disclosing the basis for calculating the tax rate.

2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini.

Fiscal reconciliation and calculation of current tax.

3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT.

Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through reconciliation is in accordance with the Tax Return.

4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.

Summary of Accounting Policy.

8. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.

Transaction with Affiliated Parties.

9. Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.

Disclosure related to tax issues

jumlah aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.

Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in the balance sheet in each period of presentation, and

amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax acknowledged in the

balance sheet.

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

168

26, 56

29

169 - 170

267 - 268

267 - 268

lamp. 1 -3

lamp. 3

23,

265 - 266

lamp. 6 - 7

lamp. 11 - 46

lamp. 98 - 100

lamp. 76 - 81

Laporan Tahunan 2012 Bank Kesejahteraan

Hal-hal yang harus diungkapkan: Information that should be disclosed:

1. Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah.

Details of the assets and liabilities in foreign currency and the equivalent in rupiah.

2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing.

Net position of assets and liabilities in foreign currency.

3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.

Details of futures contract in foreign currency and equivalent in rupiah.

4. Kebijakan manajemen risiko mata uang asing.

Risk management in foreign currency.

5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya.

If hedging is not done, what is the reason?

Hal-hal yang harus diungkapkan: Information that should be disclosed:

1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan

Explanation on the implemented financial accounting standard and new regulations which gave impact to the

company’s activities

2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut

Impact of the financial accounting standard and the new regulations.

Hal-hal yang harus diungkapkan : Information that should be disclosed:

1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasanpembatasan lainnya.

For ties in the form of a lease agreement, agency and distribution, managerial assistance, technical, royalty

and license, a description on the related parties, period of validity, basis for determining compensation and fine,

amount of charge or income in the reporting period, and other restrictions.

2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.

For ties in the form of a contract/agreement which requires the use of funds in the future, such as: factory

construction, purchase agreement, investment, etc., a description on the related parties in the agreement,

the period of validity, total value, currency, and portion already realized.

10. Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing

Assets and Liabilities in Foreign Currency.

11. Perkembangan terakhir standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan lainnya

Update of the financial accounting standard and other regulations

12. Komitmen dan Kontinjensi.

Commitment and Contingency.

3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan.

For giving warranty/guarantee, a description on the parties to be covered and the party receiving the

guarantee, and separating the affiliated parties and third party for the party being covered, the reason for issuing guarantee, period of validity of the guarantee, and value

(amount) of the guarantee.

4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).

Lawsuits/disputes, disclosing the related parties, the amount being disputed, the background, content and

status of the case, and a legal opinion.

5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.

For government regulations that bind the company, for example in environmental issues, a brief description of

the regulation and its impact on the company.

Kriteria & Penjelasan Criteria & Description Hal

Page

n.a

111

98, lamp 83