Pedoman Pelaksanaan (pedlak) PPIP 2013

369

description

Pedum / pedlak PPIP TA. 2013

Transcript of Pedoman Pelaksanaan (pedlak) PPIP 2013

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

TAHUN 2013PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

PEDOMANPELAKSANAAN

TAHUN 2013PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

PEDOMANPELAKSANAAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Cover SampulDok. Desa Sei Kayu Kecamatan Kapuas BaratKabupaten Kapuas PPIP Provinsi Kalimantan Tengah 2012

PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM PEMBANGUNANINFRASTRUKTUR PERDESAANTAHUN 2013

PENERBIT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PENANGGUNG JAWAB

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PENGARAH

DIREKTUR PENGEMBANGAN PERMUKIMANDIREKTUR PENGEMBANGAN PERMUKIMANKASUBDIT PENINGKATAN PERMUKIMAN WILAYAH IIKASUBDIT PERENCANAAN TEKNISKASATKER PEMBINAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAANPPK PPIP PUSAT

MATERI DAN DESAIN

TIM PELAKSANA PPIP PUSAT

CETAKAN PERTAMACETAKAN PERTAMA

MARET 2013

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Sambutan

Sambutan

Direktur Jenderal Cipta Karya

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah sehingga penyusunan Pedoman Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun Anggaran 2013 dapat diselesaikan.

Pedoman Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis PPIP ini akan menjadi acuan bagi para pelaksana program di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan desa-desa sasaran dalam penyelenggaraan program. Buku pedoman ini juga dapat menjadi acuan dan masukan bagi para pelaku dan pemerhati perencanaan dan pembangunan perdesaan berbasis masyarakat.

PPIP merupakan program yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan khususnya di wilayah perdesaan. Fokus program ini adalah: (i) peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan, (ii) peningkatan kapasitas perencanaan dan pengembangan masyarakat serta (iii) peningkatan kapasitas pemangku kepentingan (stakeholders) dalam penyelenggaraan pembangunan dengan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang disalurkan melalui PPIP, merupakan dana stimulan yang diberikan kepada masyarakat desa sasaran untuk membiayai upaya peningkatan kualitas dan akses pelayanan infrastruktur dasar dan pengembangan perekonomian masyarakat. PPIP memberikan peluang dan mendorong munculnya peran aktif masyarakat, terutama masyarakat miskin dan kaum perempuan untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta memanfaatkan dan mengelola sendiri tahapan pelaksanaan kegiatan.

Dengan didukung oleh pemerintah daerah selaku pembina pembangunan di wilayahnya diharapkan program ini dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan energi yang positif bagi seluruh pelaku dalam menyelenggarakan program dan mewujudkan harmonisasi program pembangunan.

Buku Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2013 ini merupakan penyempurnaan dari pedoman sebelumnya dan disusun berdasarkan hasil evaluasi, pembelajaran dan masukan dari berbagai pihak.

Kami harapkan pedoman ini dapat dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan, sehingga program ini dapat mencapai tujuan, sasaran dan kinerja seperti yang diharapkan.

Direktur Jenderal Cipta Karya

Ir. Imam S. Ernawi, MCM, M.Sc.

NIP. 110025718

i

Daftar Singkatan

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBDes : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAPPD : Berita Acara Pembayaran/Penarikan Dana

Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Bappeprop : Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi

Bappekab : Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten

BASPK : Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (format 10.5)

BPD : Badan Permusyawaratan Desa

BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

DIPA : Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

FM : Fasilitator Masyarakat

HU : Hidran Umum

IPAS : Instalasi Pengolah Air Sederhana

KD : Kader Desa

Kemen PDT : Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal

KMK : Konsultan Manajemen Kabupaten

KMP : Konsultan Manajemen Pusat

KPA : Kuasa Pengguna Anggaran

KPP : Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

LKD : Lembaga Kemasyarakatan Desa

LMK Kabupaten : Laporan Manajemen Keuangan Tk. Kabupaten (format 12.1)

LMK Provinsi : Laporan Manajemen Keuangan Tk. Provinsi (format 12.3)

LMP Kabupaten : Laporan Manajemen Proyek Tk. Kabupaten (format 12.2)

LMP Provinsi : Laporan Manajemen Proyek Tk. Provinsi (format 12.4)

OMS : Organisasi Masyarakat Setempat

Ormas : Organisasi Masyarakat

PAH : Penampungan Air Hujan

PMA : Perlindungan Mata Air

PODES : Potensi Desa

PPA : Pejabat Pengguna Anggaran

PPIP : Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

PKPS BBM : Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak

PNPM Mandiri : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

Pokja Pengendali

PNPM Mandiri : Kelompok Kerja Pengendali PNPM Mandiri

Pokmas : Kelompok Masyarakat

PU : Pekerjaan Umum

ii

RAB : Rencana Anggaran dan Biaya

RKM : Rencana Kegiatan Masyarakat

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

SAI : Sistem Akuntansi Instansi

Satker : Satuan Kerja

SD : Sumur Dalam

SE : Surat Edaran

SP3 : Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan

SPM : Surat Perintah Membayar

SPP : Surat Perintah Pembayaran

SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana

SP2K : Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (format 10.4)

SP3K : Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (format 10.3)

TAMK : Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten

TAMPr : Tenaga Ahli Manajemen Propinsi

TKPK : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

TKPK Prov : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi

TKPK Kab : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten

TPP : Tim Pelaksana Pusat

TPPr : Tim Pelaksana Provinsi

TPK : Tim Pelaksana Kabupaten

UPM : Unit Pengaduan Masyarakat

UPD : Usulan Prioritas Desa

iii

Daftar Istilah

Dampak (impact) Ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau

kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian

kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Efektifitas Ukuran yang menunjukkan seberapa jauh

program/kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang

diharapkan.

Efisiensi Derajat hubungan antara barang/jasa yang dihasilkan

melalui suatu program/kegiatan dan sumberdaya yang

diperlukan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut yang

diukur dengan biaya per unit keluaran (output).

Evaluasi Upaya penilaian yang objektif dan sistematis terhadap

kegiatan‐kegiatan dan program‐program termasuk disain,

implementasi maupun hasilnya. Penilaian atas relevansi

dan efektifitas, serta konsistensi program dan/atau

kegiatan terhadap tujuan kebijakan.

Hasil (outcome) Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran

dari kegiatan‐kegiatan dalam satu program.

Indikator Kinerja Utama

(KeyPerformance Indikator) Ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran

strategis organisasi.

Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau

beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian

sasaran terukur pada suatu program dan terdiri atas

sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik yang

berupa personel (sumber daya manusia), barang modal

termasuk peralatan dan teknologi, dana, maupun

kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya

tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan

keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

Keluaran (output) Segala sesuatu berupa barang atau jasa yang dihasilkan

oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.

Kinerja instansi pemerintah Gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun

tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran visi, misi,

dan strategi instansi pemerintah yang

mengindentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan‐kegiatan sesuai dengan program

dan kebijakan yang ditetapkan.

Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan

iv

disampaikan secara sistematis dan melembaga.

Lembaga Organisasi non‐kementerian negara dan instansi lain

pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan

tugas tertentu berdasarkan Undang‐Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 atau peraturan

perundang‐undangan lainnya.

Manfaat (benefit) Kegunaan suatu keluaran (output) yang dirasakan

langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya

fasilitas yang dapat diakses oleh publik.

Masukan (input) Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka

menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia,

dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya.

Misi Sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh

instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah

ditetapkan.

Monitoring Upaya untuk memantau jalannya proses pelaksanaan agar

seluruh proses dalam berjalan sebagaimana mestinya

sebagaimana telah direncanakan.

Pelaporan Sarana bagi instansi/organisasi untuk mengkomunikasikan

dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan

bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan

mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut.

Pemantauan Kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana

pembangunan, mengidentifikasi, serta mengantisipasi

permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk

dapat diambil tindakan sedini mungkin.

Pemantauan kinerja Serangkaian kegiatan pengamatan perkembangan kinerja

pelaksanaan kegiatan atau program dengan menggunakan

informasi: (1) hasil pengukuran kinerja, dan (2)

identifikasi, analisis serta antisipasi masalah yang timbul

dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini

mungkin.

Pencapaian/pemenuhan

Kinerja Pelaksanaan kegiatan‐kegiatan dalam upaya menghasilkan

output yang diharapkan dari setiap kegiatan.

Pengukuran kinerja Proses penilaian kinerja atas dasar data‐data kinerja yang

telah dikumpulkan dengan dasar indikator kinerja.

Perencanaan Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan

yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan

memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

Perencanaan Strategis Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin

dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan

v

dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala

yang ada atau yang mungkin timbul.

Program Instrumen kebijakan yang berisi satu kegiatan atau lebih

yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga

untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh

alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang

dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Rencana strategis Dokumen yang memuat visi, misi, tujuan/sasaran, dan

program yang realistis dan mengantisipasi masa depan

yang diinginkan dan dapat dicapai.

Sasaran strategis Hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instanti

pemerintah dalam rumusan yang spesifik, terukur, dalam

kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Target Suatu ukuran yang ingin dicapai dalam waktu tertentu

yang biasa tercantum dalam perencanaan kinerja

tahunan.

Tujuan strategis Hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu)

sampai dengan 5 (lima) tahunan.

Visi Suatu gambaran menantang tentang keadaam masa

depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan

instansi pemerintah dalam jangka waktu 5, 10 atau 15

tahun ke depan.

vi

Daftar Isi

Sambutan

Daftar Singkatan i

Daftar Istilah iii

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Lampiran

ix

Tentang Pedoman 1

Sistematika Pedoman 2

Pengguna Pedoman 2

Bab1 Tentang PPIP 5

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Maksud Dan Tujuan PPIP 7

1.3 Komponen Program 7

1.4 Prinsip Dan Pendekatan 10

1.5 Indikator Kinerja 12

Bab 2 Organisasi dan Pembagian Peran 15

2.1. Umum 15

2.2. Lembaga Pelaksana Program di Tingkat Pusat 17

2.3. Pelaksana Program di Tingkat Provinsi 19

2.4. Pelaksana Program di Tingkat Kabupaten 22

2.5. Pemerintah Desa 26

2.6. Masyarakat 27

2.7. Konsultan Manajemen 34

2.8. Fasilitator Masyarakat 42

Bab 3 Sumber Pendanaan Dan Mekanisme Pencairan Dana 47

3.1. Sumber Dana 47

3.2. Penerima Manfaat Dana BLM 48

3.3. Mekanisme Dan Proses Pencairan Dana 48

Bab 4 Kriteria Teknis Infrastruktur 53

4.1. Daftar Kegiatan Yang Dilarang (Negative List) 53

4.2. Standar Teknis Untuk Program Infrastruktur 55

Bab 5 Tahapan Pelaksanaan 63

5.1. Umum 63

5.2. Tahap Penyiapan Dan Mobilisasi Masyarakat 65

5.3. Tahap Perencanaan Partisipatif Oleh Masyarakat 78

5.4. Tahap Pelaksanaan Fisik (Konstruksi) 86

5.5. Tahap Operasional Dan Pemeliharaan 98

vii

Bab 6 Pengawasan dan Pelaporan 105

6.1 Pengawasan 105

6.2 Pelaporan 109

6.3 Evaluasi 116

Bab 7 Penanganan Pengaduan dan Masalah 119

7.1. Penanganan Pengaduan dan Masalah Masyarakat 119

7.2. Prinsip Penanganan Pengaduan dan Masalah 121

7.3. Media/Saluran Pengaduan dan Masalah 122

7.4. Tahapan Penanganan Pengaduan dan Masalah 125

Bab 8 Penutup 129

viii

Daftar Gambar

Gambar 2‐1 Struktur Organisasi PPIP 16

Gambar 2‐2 Struktur Organisasi OMS 30

Gambar 2‐3 Contoh Struktur Organisasi KPP 32

Gambar 3‐1 Mekanisme Arus Dana dan Pencairan 52

Gambar 5‐1 Skema Umum Operasi dan Pemeliharaan 103

Gambar 6‐1 Bagan Alir Pelaporan Satker‐Tim Pelaksana 111

Gambar 6‐2 Bagan Alir Pelaporan oleh FM‐KMK‐KMPr‐KMP 114

Gambar 7‐1 Bagan Alir Penanganan Pengaduan dan Masalah 128

ix

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Jadwal Pelaksanaan PPIP TA 2012

Lampiran 2 : Poster Tahapan Pelaksanaan Program

Lampiran 3 : Format Sosialisasi dan Perencanaan Parsitipatif (Format 3.1. s.d 3.28)

‐ Format 3.1 : Berita Acara Rembug Warga

‐ Format 3.2 : Daftar Hadir Peserta Rembug Warga

‐ Format 3.3 : Notulensi Rembug Warga

‐ Format 3.4 : Kop Surat Undangan Acara Sosialisasi

‐ Format 3.5 : Berita Acara Sosialisasi

‐ Format 3.6 : Daftar Hadir Peserta Acara Sosialisasi

‐ Format 3.7 : Notulensi sosialisasi

‐ Format 3.8 : Berita Acara PAkta Integritas

‐ Format 3.9 : Format Spanduk PPIP

‐ Format 3.10 : Kop Surat Undangan Acara Musyawarah Desa I

‐ Foramt 3.11 : Berita Acara Musyawarah Desa I

‐ Format 3.12 : Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa I

‐ Format 3.13 : Notulensi Musyawarah Desa I

‐ Format 3.14 : Hasil Pemilihan OMS

‐ Format 3.15 : Hasil Ketetapan dan Pengesahan OMS

‐ Format 3.16 : Hasil Identifikasi Permasalahan

‐ Format 3.17 : Tahapan Pemetaan Swadaya

‐ Format 3.18 : Matriks Pemetaan Swadaya

‐ Format 3.19 : Pemetaan Batas Tapak

‐ Format 3.20 : Prioritas Masalah, Potensi Infrastruktur Desa

‐ Format 3.21 : Peta dan Profil Keluarga Miskin

‐ Format 3.22 : Peta, Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat

‐ Format 3.23 : Peta, Profil Masalah dan Potensi Sosial dan Budaya

‐ Format 3.24 : Peta dan Profil Kelembagaan

‐ Format 3.25 : Undangan Acara Musyawarah Desa II

‐ Format 3.26 : Berita Acara Musyawarah Desa II

‐ Format 3.27 : Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa II

‐ Format 3.28 : Notulensi Musyawarah Desa II

Lampiran 4 : Format Verifikasi Rencana Masyarakat (Format 4.1 s.d 4.17)

‐ Format 4.1 : Contoh Surat Pengantar Usulan RKM

‐ Format 4.2 : Contoh Cover Usulan RKM

‐ Format 4.3 : Contoh Format Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat

‐ Format 4.4 : Petunjuk Pengisian Analisis Prioritas Usulan Kegiatan

‐ Format 4.5 : Analisis Prioritas Usulan Kegiatan

‐ Format 4.6 : Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat

‐ Format 4.7 : Berita Acara Kebutuhan Lahan

‐ Format 4.8 : Pemilik Lahan Untuk Hibah

x

‐ Format 4.9 : Daftar Penerima Manfaat

‐ Format 4.10 : Petunjuk Pengisian Formulir Verifikasi Usulan

‐ Format 4.11 : Formulir Verifikasi usulan

‐ Format 4.12 : Check List Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Usulan RKM

‐ Format 4.13 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Air Minum)

‐ Format 4.14 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Sanitasi)

‐ Format 4.15 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Jalan Perdesaan)

‐ Format 4.16 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Irigasi dan Drainase)

‐ Format 4.17 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Sanitasi Masyarakat)

Lampiran 5 : Format Perencanaan Teknis (Format 5.1 s.d 5.9)

‐ Format 5.1 : Contoh Format Gambar Desain

‐ Format 5.2 : Contoh Format RAB dan petunjuk penyusunan dan pengisian RAB

‐ Format 5.3 : Contoh Format Rekap RAB

‐ Format 5.4 : Contoh Format Daftar Harga Satuan Bahan/Alat

‐ Format 5.5 : Contoh Format Rencana Penggunaan Alat Berat

‐ Format 5.6 : Formulir Pemeriksaan Desain dan RAB

‐ Format 5.7 : Contoh Format Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

‐ Format 5.8 : Contoh Format Rencana Penyediaan Tenaga Kerja

‐ Format 5.9 : Pemeriksaan Kualitas Material

Lampiran 6 : Format Pelaksanaan MUSDES III (Format 6.1 s.d 6.8)

‐ Format 6.1 : Kop Surat Undangan Acara Musyawarah Desa III

‐ Format 6.2 : Berita Acara Musyawarah Desa III

‐ Format 6.3 : Daftar Hadir Musyawarah Desa III

‐ Format 6.4 : Notulensi Musyawarah Desa III

‐ Format 6.5 : Daftar Sumbangan Dana Pemeliharaan

‐ Format 6.6 : Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat

‐ Format 6.7 : Contoh Format Surat Keputusan OMS

‐ Format 6.8 : Rencana Jadual Pelaksanaan dan Kurva S

Lampiran 7 : Format Surat Perjanjian/Kontrak (Format 7.1 s.d &.8)

‐ Format 7.1 : Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3)

‐ Format 7.2 : Contoh Surat Perintah Kerja (SPK)

‐ Format 7.3 : Surat Perjanjian Kontrak Pengadaan Bahan/Barang

‐ Format 7.4 : Berita Acara Pelelangan Pengadaan Bahan

‐ Format 7.5 : Undangan Pelelangan Pengadaan Bahan

‐ Format 7.6 : Surat Penawaran Pengadaan

‐ Format 7.7 : Surat Perjanjian Sewa Menyewa

‐ Format 7.8 : Contoh Amandemen Kontrak

Lampiran 8 : Format Pelaporan dan Pengendalian Kegiatan oleh OMS

(Format 8.1 s.d 8.12)

‐ Format 8.1 : Catatan Harian Kegiatan

‐ Format 8.2 : Daftar Hadir Pekerja Harian dan Penerimaan Insentif

‐ Format 8.3 : Catatan Harian Penggunaan Material

xi

‐ Format 8.4 : Laporan/Rekapitulasi Mingguan Prestasi Kemajuan Pelaksanaan

‐ Format 8.5 : Laporan Kemajuan pelaksanaan bulanan

‐ Format 8.6 : Laporan Masalah yang Dihadapi Desa

‐ Format 8.7 : Rekapitulasi Permasalahan Tingkat Kecamatan

‐ Format 8.8 : Rekapitulasi Masalah dan Tindak Lanjut Tingkat Kabupaten

‐ Format 8.9 : Buku Kas Umum

‐ Format 8.10 : Buku Bimbingan

‐ Format 8.11 : Buku Tamu

‐ Format 8.12 : Contoh Format Papan Informasi Kegiatan

Lampiran 9 : Format Pelaporan dan Pengendalian Kegiatan oleh Konsultan

Manajemen dan FM (Format 9.1 s.d 9.23)

‐ Format 9.1 : Catatan Harian Fasilitator Teknik

‐ Format 9.2 : Catatan Harian Fasilitator Pemberdayaan

‐ Format 9.3 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan Tingkat Desa

‐ Format 9.4 : Monitoring Partisipasi Masyarakat Tingkat Desa

‐ Format 9.5 : Monitoring Pelaksanaan FIsik Tingkat Desa

‐ Format 9.6 : Monitoring Swadaya Masyarakat Tingkat Desa

‐ Format 9.7 : Monitoring Partisipasi Masyarakat

‐ Format 9.8 : Monitoring Penyelesaian Kegiatan Tingkat Desa

‐ Format 9.9 : Laporan Pendahuluan

‐ Format 9.10 : Laporan Bulanan

‐ Format 9.11 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan Tingkat Kabupaten

‐ Format 9.12 : Monitoring Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan (Kabupaten)

‐ Format 9.13 : Monitoring Pelaksanaan Fisik (Kabupaten)

‐ Format 9.14 : Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan (Kab.)

‐ Format 9.15 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Provinsi)

‐ Format 9.16 : Monitoring Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan (Provinsi)

‐ Format 9.17 : Monitoring Pelaksanaan Fisik (Provinsi)

‐ Format 9.18 : Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan (Prov.)

‐ Format 9.19 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Nasional)

‐ Format 9.20 : Monitoring Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan (Nasional)

‐ Format 9.21 : Monitoring Pelaksanaan Fisik (Nasional)

‐ Format 9.22 : Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan (Nas.)

‐ Format 9.23 : Evaluasi Kemampuan OMS, KD dan KPP

Lampiran 10 : Format Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (Format 10.1 s.d 10.9)

‐ Format 10.1 : Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)

‐ Format 10.2 : Realisasi Kegiatan dan Biaya

‐ Format 10.3 : Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)

‐ Format 10.4 : Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K)

‐ Format 10.5 : Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)

‐ Format 10.6 : Undangan Acara Musyawarah Desa IV

‐ Format 10.7 : Berita Acara Musyawarah Desa IV

xii

‐ Format 10.8 : Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa IV

‐ Format 10.9 : Notulensi Musyawarah Desa IV

Lampiran 11 : Format Pemanfaatan dan Pemeliharaan Infrastruktur Terbangun

(Format 11.1 s.d 11.2)

‐ Format 11.1 : Administrasi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)

‐ Format 11.2 : Buku Kas Harian (KPP)

Lampiran 12 : Format Laporan Manajemen Keuangan dan Proyek

(Format 12.1 s.d 12.4)

‐ Format 12.1 : Laporan Manajemen Keuangan Kabupaten

‐ Format 12.2 : Laporan Manajemen Proyek Kabupaten

‐ Format 12.3 : Laporan Manajemen Keuangan Propinsi

‐ Format 12.4 : Laporan Manajemen Proyek Kabupaten

Lampiran 13 : Format Standar Logo PU Infrastruktur Perdesaan

Tentang Pedoman

Buku Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2013 in i merupakan hasi l

perbaikan dari pedoman pelaksanaan sebelumnya. Revisi yang

di lakukan bertujuan untuk memberikan penegasan, penjelasan dan

penyederhanaan beberapa hal pada tahapan program sebagai hasi l

pembelajaran pelaksanaan dan pengendal ian program di tahun

sebelumnya.

Pedoman pelaksanaan ini memuat penjelasan prinsip dan

pendekatan serta tahapan penyelenggaraan PPIP mulai dari tahap

persiapan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta

operasional isasi infrastruktur terbangun (tahap pemanfaatan dan

pemeliharaan) dengan menit ikberatkan pada pendekatan

pemberdayaan masyarakat. Selain i tu juga memuat sistem

pelaporan, pengendal ian, monitor ing dan evaluasi kegiatan yang

di lakukan oleh para pelaksana program di t ingkat pusat, provinsi ,

kabupaten dan desa sasaran.

Pedoman pelaksanaan ini akan di lengkapi dengan berbagai

petunjuk teknis sebagai acuan dalam perencanaan teknis,

pelaksanaan konstruksi , serta pemanfaatan dan pemel iharaaan

teknis infrastruktur di lapangan, yang juga sangat pent ing

digunakan sebagai panduan pelaksanaan pendamping teknis di

t ingkat desa.

Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Tentang Pedoman 2

Sistematika Pedoman

Pedoman PPIP secara lengkap terdir i dar i :

1. Pedoman Pelaksanaan

Pedoman pelaksanaan memuat pr insip, prosedur dan

ketentuan pelaksanaan program mulai dari t ingkat pusat,

provinsi , kabupaten hingga t ingkat desa, sebagai acuan

dalam menyelenggarakan berbagai tahapan kegiatan

dalam rangka meningkatkan part is ipasi akt i f masyarakat,

pemangku kepentingan (stakeholder) dan pemerintah

daerah, serta mendorong sinergi dan keberlanjutan

perencanaan pembangunan daerah dalam rangka

penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan

kemandir ian masyarakat.

2. Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis ini memuat tata cara dan aturan teknis

pembangunan infrastruktur, antara lain: i r igasi , ai r bersih,

sani tasi serta jalan dan jembatan yang akan dibiayai oleh

dana Bantuan Langsung Masyarakat dan swadaya

masyarakat. Petunjuk teknis ini mengacu pada Standar

Pelayanan Minimum yang di terbi tkan oleh Dit jen Cipta

Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

Pengguna Pedoman

Penyelenggaraan PPIP mel ibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) dari t ingkat pusat sampai dengan t ingkat desa,

terdir i dari masyarakat umum, Organisasi Masyarakat Setempat

(OMS), Fasi l i tator Masyarakat (FM), konsultan manajemen dan

perangkat pemerintah. Pedoman pelaksanaan in i diharapkan

mampu memberikan gambaran bagi semua pihak secara

proporsional sehingga mampu melaksanakan program secara

efekt i f , ef is ien dan berkelanjutan.

Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Tentang Pedoman 3

Tabel 1. Pengguna Pedoman

No. Pengguna Manfaat

1. Pengambi l

keputusan d i

t ingkat

pemerintah

Dasar penentuan kebi jakan

Acuan dalam peni la ian k iner ja pelaksanaan

program

2. Tim Koord inas i

dan Tim

Pelaksana

Dasar koord inasi pelaksanaan program

Membangun kemitraan dan s inerg i

perencanaan pembangunan

3. Satuan Ker ja Acuan pengendal ian dan pengawasan

pelaksanaan kegiatan

Acuan dalam peni la ian k iner ja

pendampingan

4. Konsul tan

pendamping dan

Fasi l i ta tor

Masyarakat

Acuan pelaksanaan pendampingan dan

pengendal ian kegiatan

Acuan dalam peni la ian kual i tas peker jaan

Acuan dalam penyusunan rencana ker ja

dan evaluasi kegiatan

5. OMS dan KPP Memahami ketentuan yang harus d i ikut i

da lam pelaksanaan tahapan kegiatan

Acuan pelaksanaan, pengawasan, dan

pemel iharaan in frastruktur terbangun

Menjamin ketepatan sasaran dan pener ima

manfaat program

Membangun kemitraan dan s inerg i

6. Masyarakat luas Memahami ketentuan yang harus d i ikut i

da lam pelaksanaan tahapan kegiatan

Mendapatkan gambaran kesempatan yang

d i tawarkan d i dalam program

Melakukan kontro l sosia l

Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Tentang Pedoman 4

Bab 1 Tentang PPIP

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah perdesaan, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan berbagai program, antara lain: Program Konpensasi Pengurangan Subsidi-Bahan Bakar Minyak di bidang Infrastruktur Perdesaan (PKPS-BBM IP) pada tahun 2005, Rural Infrastructure Support (RISP) pada tahun 2006serta Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang telah dimulai sejak tahun 2007 sampai sekarang.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai PPIP bertujuan menciptakan dan meningkatkan kuali tas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok sehingga mampu memecahkan berbagai permasalahan terkait kemiskinan dan ketert inggalan yang ada di desanya.

PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan masyarakat di bawah payung PNPM Mandir i, yang komponen kegiatannya

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 6

meliputi fasi l i tasi dan mobil isasi masyarakat sehingga mampu melakukan identif ikasi permasalahan ketersediaan dan akses ke infrastruktur dasar, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur dasar.

Lokasi PPIP tersebar di 32 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti ketetapan SK Menteri Pekerjaan Umum.

Dalam pelaksanaannya, PPIP terus berupaya meningkatkan kapasitas dan peran masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pelaksanaan program. Hal-hal tersebut di lakukan melalui:

a) Peningkatan kepedulian dan kesadaran mengenai pentingnya ketersediaan dan akses terhadap infrastruktur dasa di semua t ingkatan pelaku;

b) Peningkatan part isipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan program khususnya peran serta perempuan dan masyarakat kelompok miskin, terutama dalam proses pengambilan keputusan;

c) Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang terintegrasi dalam sistem penyelenggaraan program;

d) Peningkatan kuali tas kerja, melalui pemantauan kinerja yang akan di lakukan secara berjenjang dari t ingkat pusat, provinsi, kabupaten, sampai di t ingkat desa;

e) Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan sistem, penghargaan, dan sanksi bagi penyelenggara program, dari t ingkat provinsi, kabupaten, dan t ingkat desa; dan

f) Penguatan mekanisme serta pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.

BOX 1.1

Bentuk Dukungan PPIP:

1. Mendukung program pembangunan pemerintah, melalui penyaluran dana BLM kepada masyarakat;

2. Memperluas upaya pembangunan dan penanganan wilayah desa-desa miskin;

3. Pengarusutamaaan gender, melalui promosi kesetaraan gender;

4. Pembangunan kapasitas untuk pemerintah setempat, melalui sosialisasi paradigma pembangunan berbasis masyarakat, dan;

5. Peningkatan tata pemerintahan yang baik dan langkah-langkah anti korupsi melalui (i) transparansi, (ii) penyaluran dana secara langsung kepada masyarakat, dan (iii) pemantauan dan evaluasi yang komprehensif.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 7

Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat mendorong keterl ibatan masyarakat secara optimal dalam semua tahapan kegiatan, mulai dari pengorganisasian masyarakat, penyusunan rencana program, penentuan jenis kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan, serta rencana pengelolaannya.

Disamping itu dengan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya maka diharapkan terjadi percepatan proses kemandir ian masyarakat dan terwujudnya sinergi berbagai pelaku pembangunan dalam rangka penanggulangan kemiskinan di perdesaan.

1.2 Maksud dan Tujuan PPIP

Maksud: sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan dan memperkuat implementasi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Tujuan: untuk mewujudkan peningkatan akses1 masyarakat miskin, hampir miskin, dan kaum perempuan, termasuk kaum minoritas ke pelayanan infrastruktur dasar perdesaan2, dengan berbasis pada pendekatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik.

1.3 Komponen Program

a) Penguatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat

Program ini akan mendukung dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memprioritaskan, merencanakan, melaksanakan, mengelola dan memantau pelaksanaan pembangunan infrastruktur dasar. Penguatan di laksanakan melalui: ( i) memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan, ( i i) mengutamakan nilai-ni lai universal dan budaya serta kearifan lokal dalam

                                                                 1 Yang dimaksud dengan akses adalah kemudahan untuk mendapatkan pelayanan infrastruktur dasar. Melalui peningkatan akses terhadap infrastruktur—termasuk pendidikan dan kesehatan dasar—yang lebih baik, proses pengurangan kemiskinan juga dapat lebih dipercepat.  2 Infrastruktur‐infrastruktur dasar yang bersifat publik dan sosial (dimana kelayakan finansial tidak mungkin dicapai, seperti di kawasan terpencil dan perdesaan), disediakan oleh pemerintah. 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 8

BOX 1.2

Komponen PPIP

1. Penguatan kapasitas perencanaan masyarakat;

2. Peningkatan layanan dan penyediaan infrastruktur desa ;

3. Peningkatan kapasitas pelaksanaan dan pengendalian program.

pelaksanaan tahapan kegiatan, sesuai dengan karakterist ik sosial, budaya dan geograf is.

Secara khusus, hal-hal yang akan di lakukan adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pendampingan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) dan Kader Desa (KD) untuk:

i . Melakukan penyebaran informasi tentang PPIP secara luas di tataran desa;

i i . Melakukan survey desa;

i i i . Mengidentif ikasi masalah, kebutuhan dan kesempatan untuk mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan pembangunan desa;

iv. Menilai t ingkat part isipasi masyarakat dan kelemahan-kelemahan dalam pelaksana-annya;

v. Meningkatkan mekanisme perencanaan dan proses-proses pembuatan keputusan;

vi. Merumuskan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) dan rencana Operasi & Pemeliharaan (O&P) dengan memperhitungkan secara r inci kebutuhan pendanaan dan pembiayaannya;

vi i . Melaksanakan RKM yang telah ditetapkan oleh masyarakat dengan memanfaatkan dana BLM sesuai dengan prinsip dan mekanisme program;

vi i i . Menyelenggarakan kegiatan secara transparan dan akuntabel termasuk dalam pelaksanaan pemantauan dan pelaporan kemajuan f isik dan keuangan, audit f isik dan keuangan;

ix. Melaksanakan rencana O&P guna memastikan keberlanjutan prasarana terbangun;

b. Pendampingan masyarakat oleh Fasil i tator Masyarakat (FM);

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 9

c. Penguatan kapasitas pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa) dalam pelaksanaan pembangunan part isipatif berbasis pemberdayaan masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan mampu menjaga keberlanjutan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan part isipatif yang diperoleh dari program. Kegiatan terkait dengan hal tersebut antara lain:

i . Pelaksanaan pelatihan untuk memperkuat kapasitas perencanaan mulai dari t ingkat komunitas hingga t ingkat daerah dan penganggaran yang pro masyarakat miskin, serta pengintegrasian rencana desa ke dalam rencana dan anggaran kabupaten;

i i . Melaksanakan orientasi dan lokakarya, pelatihan singkat mengenai fungsi-fungsi tertentu, serta materi-materi informasi dan komunikasi.

b) Peningkatan Layanan dan Penyediaan Infrastruktur Desa Melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Dana BLM disalurkan langsung ke desa sasaran untuk mendukung pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan RKM yang ditetapkan masyarakat.

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian rencana kegiatan yang disusun oleh masyarakat.

Masyarakat dapat menyepakati apakah BLM dipergunakan untuk membiayai satu jenis kegiatan atau lebih lebih sesuai dengan penilaian prioritas dan keputusan musyawarah desa. Secara r inci, kr iteria infrastruktur yang dapat dibangun dijelaskan dalam Bab 4 Kriter ia Teknis Infrastruktur.

c) Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan dan Pengendalian Program

Peningkatan dan penguatan kapasitas pelaksanaan program dilakukan dari t ingkat pusat, provinsi dan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 10

kabupaten, dengan kegiatan antara lain:

a. Pendampingan oleh konsultan manajemen untuk mendukung Tim Pelaksana Pusat, Tim Pelaksana Provinsi dan Tim Pelaksana Kabupaten serta Satuan Kerja di setiap level. Pendampingan konsultan akan mencakup bantuan teknis, manajemen dan dukungan pengembangan kapasitas dalam perencanaan program, pengelolaan dan koordinasi; pelaksanaan penanganan pengaduan; disain teknis dan kualitas konstruksi; manajemen keuangan dan akuntansi, serta pelat ihan kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia. Pendampingan mencakup juga peningkatan kapasitas untuk pemantauan dan evaluasi.

b. Peningkatan pelaksanaan pengendalian dengan memberikan ruang kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk LSM dalam melakukan pemantauan dan evaluasi, yang di lakukan sebagai bagian dari t im koordinasi di t ingkat provinsi atau kabupaten, maupun sebagai pihak independen. Pengendalian dan monitoring yang di lakukan dengan mengacu pada pedoman pelaksanaan.

1.4 Prinsip dan Pendekatan

a) Prinsip

Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP adalah:

i . Dapat diterima (Acceptable) , pemil ihan kegiatan di lakukan berdasarkan musyawarah desa sehingga dapat diterima oleh masyarakat secara luas (acceptable). Prinsip ini berlaku dari sejak pemil ihan lokasi pembangunan infrastruktur, penentuan spesif ikasi teknis, penentuan mekanisme pengadaan dan pelaksanaan kegiatan, termasuk pada penetapan mekanisme pemanfaatan dan pemeliharaannya.

i i . Transparansi, penyelenggaraan kegiatan dilakukan bersama masyarakat secara terbuka dan diketahui oleh semua unsur masyarakat ( transparent). Transparansi antara lain di lakukan melalui

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 11

penyebaran informasi pelaksanaan program secara akurat dan mudah diakses oleh masyarakat.

i i i . Akuntabel, penyelenggaraan kegiatan yang di laksanakan masyarakat harus dapat dipertanggungjawabkan (accountable), dalam hal ketepatan sasaran, waktu, pembiayaan, dan mutu pekerjaan.

iv. Berkelanjutan, penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai dengan adanya rencana pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur terbangun secara mandir i oleh masyarakat.

b) Pendekatan

Pendekatan PPIP adalah sebagai berikut:

i . Pemberdayaan Masyarakat, art inya seluruh proses pelaksanaan kegiatan (tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan) melibatkan peran aktif masyarakat.

i i . Keberpihakan kepada orang miskin, art inya orientasi kegiatan baik dalam proses maupun pemanfaatan hasil diupayakan dapat berdampak langsung bagi penduduk miskin.

i i i . Otonomi dan desentralisasi, art inya pemerintah daerah dan masyarakat bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan program dan keberlanjutan infrastruktur terbangun.

iv. Partisipatif, art inya masyarakat, khususnya kelompok miskin, kaum perempuan serta kelompok minoritas, diberikan kesempatan untuk terl ibat secara aktif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan pemanfaatan.

v. Keswadayaan , art inya kemandirian masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pelaksanaan tahapan kegiatan PPIP.

vi. Keterpaduan program pembangunan, art inya program yang direncanakan dan dilaksanakan dapat

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 12

bersinergi dengan program pembangunan perdesaan lainnya.

vi i . Penguatan Kapasitas Kelembagaan, art inya pelaksanaan kegiatan diupayakan dapat mendorong terwujudnya kemandirian pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan stakeholders lainnya dalam penyelenggaraan pembangunan partisipatif, khususnya penanganan permasalahan kemiskinan.

vi i i . Kesetaraan dan keadilan gender, art inya pelaksanaan kegiatan mendorong terwujudnya kesetaraan antara pria dan perempuan dalam setiap tahap kegiatan dan pemanfaatannya.

1.5 Indikator Kinerja

Keberhasilan PPIP dapat diukur dari ketercapaian indikator kinerja, sepert i disaj ikan pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Indikator Kinerja PPIP

No. Indikator Kinerja Utama

Indikator Keterangan

1. Indikator dampak (outcome)

Mendukung upaya penurunan angka kemiskinan di desa sasaran

Meningkatnya akses masyarakat, khususnya masyarakat miskin, perempuan dan kelompok minori tas ke pelayanan infrastruktur dasar perdesaan

Meningkatnya kapasitas pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan pembangunan part is ipat i f

Munculnya upaya sinergi perencanaan pembangunan di t ingkat masyarakat dengan rencana pembangunan oleh pemerintah daerah, khususnya pemerintah kabupaten.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 13

2. Indikator Kiner ja Output

Meningkatnya kapasitas masyarakat (dan perempuan) dalam perencanaan dan pelaksanaa pembangunan part is ipat i f

Berfungsinya organisasi masyarakat setempat di seluruh desa sasaran, dengan keterwaki lan perempuan sekurang-kurangnya 40%.

Terlembaganya rembug-rembug warga sebagai wujud demokrat isasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Adanya integrasi antara perencanaan masyarakat dan pemerintah daerah

Peningkatan layanan dan infrastruktur desa melalui penyaluran dana BLM

Penyaluran dan pemanfaatan dana BLM telah di laksanakan di t iap desa sasaran.

Infrastruktur yang terbangun memenuhi standar kual i tas dan memil ik i fungsi pengaturan Operasional dan Pemeliharaan (O&P).

Peningkatan kapasitas untuk pelaksanaan program dan Pemantauan dan Evaluasi

Mobi l isasi konsultan manajemen di laksanakan

Mobi l isasi dan pelat ihan Fasi l i tator Masyarakat (FM) telah di laksanakan, minimal 30% FM perempuan.

Penyusunan rencana kerja tahunan dan jadwal personi l telah di laksanakan.

Proses perencanaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur di laksanakan berdasarkan standar dan kr i ter ia yang telah di tentukan.

Adanya penguatan dan pelaksanaan sistem Monitor ing dan Evaluasi.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 1. Tentang PPIP 14

Adanya mekanisme penanganan pengaduan yang efekt i f .

 

Bab 2

Organisasi dan Pembagian Peran

2.1. Umum

Dalam bab ini, akan di jelaskan struktur organisasi dan pembagian peran pelaku dalam penyelenggaraan PPIP. Penyelenggaraan PPIP melibatkan berbagai unsur pelaksana dan instansi terkait yang berjenjang dari t ingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi sampai t ingkat pusat dengan struktur organisasi tergambar pada Gambar 2.1.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 16

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PPIP

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 17

2.2. Lembaga Pelaksana Program di Tingkat Pusat

Lembaga penyelenggara PPIP pada t ingkat pusat terdir i atas:

a) Tim Pelaksana Pusat (TPP)

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya bertugas selaku Tim Pelaksana Pusat . Tim Pelaksana Pusat merupakan institusi penyelenggara PPIP yang bertanggung jawab atas keseluruhan penyelenggaraan program.

Tim Pelaksana Pusat mempunyai tugas sebagai berikut:

i . Menyusun kebijakan penyelenggaraan PPIP;

i i . Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan PPIP;

i i i . Melaporkan penyelenggaraan program kepada Direktur Jenderal Cipta Karya;

iv. Menyusun program dan perencanaan anggaran serta kegiatan tahunan.

b) Satuan Kerja Tingkat Pusat

Kegiatan PPIP di t ingkat pusat berada pada Satuan Kerja Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dimana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan pejabat int i satuan kerja tersebut ditunjuk dan diangkat oleh Menteri PU. Penyelenggaraan PPIP Tahun 2013 di t ingkat pusat dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPK PPIP). PPK PIP t ingkat pusat bertugas mengelola anggaran PPIP Tahun 2013 di t ingkat pusat yang telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Tugas dan fungsi PPK PPIP Pusat mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2008, Tanggal 11 Februari 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendir i, SK Menteri PU dan Pedoman Pelaksanaan ini.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 18

PPK PPIP Tingkat Pusat juga antara lain bertugas untuk:

i . Berkoordinasi dengan Tim Pelaksana Pusat dalam penyelenggaraan program tingkat pusat;

i i . Melakukan pencairan dan pengelolaan dana;

i i i . Pengadaan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) dan Konsultan Manajemen Wilayah (KMW);

iv. Memberikan arahan kepada KMP dan KMW dalam penyelenggaraan PPIP;

v. Menerima laporan dari KMP dan KMW;

vi. Melaporkan hasi l pelaksanaan kegiatan melalui E-Monitoring;

vi i . Menyusun laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI);

vi i i . Menyusun dan menyampaikan laporan yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

Dalam pelaksanaan program, penyelenggara di t ingkat pusat senantiasa berkoordinasi akti f dengan institusi pengawas, yaitu: a) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

berperan dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan program.

b) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), selaku auditor pemerintah bertugas untuk melakukan pembinaan dan audit terhadap pelaksanaan program mulai dari t ingkat pusat sampai dengan t ingkat desa.

Box  2.1  

Untuk   mendukung   pelaksanaan   tugas   pemantauan   dan   pelaporan  maka   asisten   monitor ing   dan   evaluasi   di   dalam   struktur   organisas i  Satker/PPK   PPIP   (Pusat ,   Provins i ,   Kabupaten)   ditugaskan   untuk  melakukan   kegiatan:   ( i )   pemantauan   dan   evaluas i   kemajuan  pelaksanaan   kegiatan;   ( i i )   pengumpulan   data ‐data   dan   laporan   hasi l  pelaksanaan   kegiatan   dari   KMP,   KMW,   KMPr   dan   KMK;   ( i i i )  pemantauan   pelaporan   E ‐Mon   dar i   t iap   wilayah,   ( iv)   pengelolaan  pengaduan  dan  masalah.  

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 19

2.3. Pelaksana Program di Tingkat Provinsi

a) Pemerintah Provinsi

Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Gubernur, adalah penanggung jawab pelaksanaan program di wilayah provinsi dimana kabupaten sasaran PPIP berada. Gubernur bertanggung jawab mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian program.

Tanggung jawab Gubernur antara lain:

i . Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP di wilayah kerjanya;

i i . Membina dan mengendalikan penyelenggaraan PPIP di wilayah kerjanya;

i i i . Menunjuk dan mengajukan pejabat satuan kerja kepada Menteri PU;

iv. Membentuk Tim Koordinasi Provinsi.

b) Tim Koordinasi PPIP

Sebagai bagian dari PNPM Mandir i, maka koordinasi pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan PPIP di t ingkat provinsi di lakukan oleh Tim Koordinasi PPIP Tingkat Provinsi, yang dibentuk di bawah koordinasi TKPKD Provinsi melalui Surat Keputusan yang ditandatangani minimal oleh Sekda. Tim Koordinasi Provinsi PPIP terdir i dari Kepala Bappeda Provinsi sebagai ketua, dengan anggota-anggota terdir i dari unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi, Dinas PU Provinsi, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan.

Tugas Tim Koordinasi PPIP t ingkat Provinsi, adalah sebagai berikut:

i . Mengkoordinasikan substansi pedoman teknis operasional PPIP dengan program-program PNPM Mandir i lainnya di provinsi;

i i . Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan bantuan teknis berbagai kegiatan program sektoral di provinsi;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 20

i i i . Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan PPIP di provinsi;

iv. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PPIP di provinsi;

v. Mensinergikan kegiatan pusat dan daerah;

vi. Memantau dan membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang t imbul pada pelaksanaan kegiatan serta mengambil t indakan yang diperlukan;

vi i . Melaporkan perkembangan kegiatan, hasi l audit, dan evaluasi kepada Gubernur;

vi i i . Memastikan bahwa proses kegiatan sesuai dengan pedoman PPIP.

c) Tim Pelaksana Provinsi (TPPr)

Tim Pelaksana Provinsi (TPPr) PPIP adalah penyelenggara PPIP di t ingkat provinsi. TPPr dibentuk di l ingkungan Dinas PU Provinsi bidang Cipta Karya dan ditetapkan melalui SK Kepala Dinas PU. Dalam pelaksanaan tugasnya, TPPr berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi PPIP Provinsi.

Kelembagaan TPPr terdir i dari Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU (Ketua), PPK PPIP Satker PKP Provinsi, unsur Satker PKP Provinsi dan didukung oleh unsur Dinas PU Provinsi.

TPPr antara lain bertugas untuk:

i . Mensosial isasikan program di t ingkat provinsi;

i i . Memberikan arahan dalam pelaksanaan dan pengendalian program;

i i i . Memantau dan melakukan evaluasi di t ingkat provinsi;

iv. Melakukan pertemuan dengan Tim Koordinasi PPIP Provinsi, Tim Koordinasi PPIP Kabupaten dan Tim Pelaksana Kabupaten sekurang-kurangnya 2 (dua) kal i dalam setahun;

v. Menyusun laporan penyelenggaraan dan melaporkan kepada Tim Koordinasi PPIP Provinsi dan Tim Pelaksana Pusat.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 21

d) Satuan Kerja Tingkat Provinsi

Kegiatan PPIP di t ingkat provinsi berada pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (dan Perbatasan) dimana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan pejabat int i satuan kerja tersebut ditunjuk dan diangkat oleh Menteri PU. Penyelenggaraan PPIP 2013 di t ingkat provinsi di laksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPIP (PPK PPIP). PPK PPIP t ingkat provinsi bertugas mengelola anggaran PPIP 2013 di t ingkat provinsi yang telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Tugas dan fungsi PPK PIP Tingkat Provinsi mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2008, Tanggal 11 Februari 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendir i, SK Menteri PU dan Pedoman Pelaksanaan ini.

PPK PPIP Satuan Kerja Tingkat Provinsi juga antara lain bertugas untuk:

i . Pengadaan Konsultan Manajemen Provinsi dan Konsultan Manajemen Kabupaten;

i i . Merekrut dan memobil isasi Fasil i tator Masyarakat;

i i i . Melaksanakan pelatihan kepada Fasil i tator Masyarakat, Organisasi Masyarakat Setempat dan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara;

iv. Menempatkan Fasil itator Masyarakat (FM) dan Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten (TAMK) di wilayah sasaran dan melaksanakan pembinaan FM dan TAMK bersama-sama dengan satker kabupaten;

v. Melakukan pencairan dan pengelolaan dana;

vi. Melaporkan hasi l pelaksanaan kegiatan melalui E-Monitoring;

vi i . Menyusun laporan Sistem Akutansi Instansi (SAI);

vi i i . Menyusun dan menyampaikan laporan yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK);

ix. Melakukan koordinasi dengan Satker yang berada di pusat maupun kabupaten;

x. Melaporkan hasil pengendalian pelaksanaan program kepada Tim Pelaksana Provinsi.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 22

2.4. Pelaksana Program di Tingkat Kabupaten

a) Pemerintah Kabupaten

Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati, adalah penanggung jawab pelaksanaan program di t ingkat kabupaten. Secara umum tugas dari pemerintah kabupaten adalah mengkoordinasikan penyelenggaraan program PPIP di wilayah kerjanya.

Tugas Pemerintah Kabupaten meliputi :

i . Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP di wilayah kerjanya;

i i . Membina dan mengendalikan penyelenggaraan PPIP di wilayah kerjanya;

i i i . Menunjuk dan mengajukan pejabat Satuan Kerja kepada Menteri PU;

iv. Membentuk Tim Koordinasi Kabupaten;

v. Menyiapkan BOP (Biaya Operasional) pelaksanaan program sesuai dengan kebijakan program.

b) Tim Koordinasi PPIP Tingkat Kabupaten

Sebagai bagian dari PNPM Mandir i, maka koordinasi pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan PPIP t ingkat kabupaten di lakukan oleh Tim Koordinasi PPIP t ingkat Kabupaten yang dibentuk di bawah koordinasi TKPKD Kabupaten melalui Surat Keputusan yang ditandatangani minimal oleh Sekda. Tim Koordinasi Kabupaten PPIP terdir i dari Kepala Bappeda Kabupaten sebagai ketua, dengan anggota-anggota terdir i dari unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten, Dinas PU Kabupaten, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan.

Tugas Tim Koordinasi PPIP t ingkat Kabupaten, adalah sebagai berikut:

i . Mengkoordinasikan substansi pedoman teknis operasional PPIP dengan program-program PNPM Mandir i lainnya di kabupaten;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 23

i i . Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan bantuan teknis berbagai kegiatan program sektor;

i i i . Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan PPIP di kabupaten;

iv. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PPIP kabupaten;

v. Mensinergikan kegiatan pusat dan daerah;

vi. Memantau dan membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang t imbul pada pelaksanaan kegiatan serta mengambil t indakan yang diperlukan;

vi i . Melaporkan perkembangan kegiatan, hasil audit , dan evaluasi kepada bupati;

vi i i . Memastikan bahwa proses kegiatan sesuai dengan pedoman PPIP.

c) Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)

Tim Pelaksana Kabupaten (TPK) PPIP adalah penyelenggara PPIP di t ingkat kabupaten. TPK dibentuk di l ingkungan Dinas PU Kabupaten bidang Cipta Karya dan ditetapkan melalui SK Kepala Dinas PU kabupaten. Dalam pelaksanaan tugasnya, TPK berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi PPIP Kabupaten.

Kelembagaan TPK terdir i dari: Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU (Ketua), PPK PPIP Kabupaten, unsur Dinas PU, unsur Satker PIP Kabupaten dan pemerintah kecamatan.

Tugas TPK adalah sebagai berikut:

i . Mengkoordinasikan penyelenggaraan program di t ingkat kabupaten;

i i . Memberi arahan dalam pelaksanaan dan pengendalian program di wilayah kerjanya;

i i i . Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program di t ingkat kabupaten;

iv. Mengadakan pertemuan dengan Tim Koordinasi Kabupaten, satker kabupaten, aparat kecamatan dan aparat desa sekurang kurangnya dua kal i dalam setahun;

v. Mengkoordinasikan rencana dan kegiatan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 24

operasionalisasi dan pemeliharaan infrastruktur terbangun;

vi. Melakukan pembinaan kepada pemerintahan desa, OMS dan KPP;

vi i . Menyusun Laporan Pelaksanaan PPIP di wilayahnya dan melaporkannya kepada Tim Koordinasi PPIP Kabupaten dan Tim Pelaksana Provinsi.

d) Satuan Kerja Tingkat Kabupaten (Satker)/PPK PIP Kabupaten

Kegiatan PPIP di t ingkat kabupaten berada pada Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten dimana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan pejabat int i satuan kerja tersebut ditunjuk dan diangkat oleh Menteri PU. Penyelenggaraan PPIP di t ingkat kabupaten di laksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPK PIP). PPK PIP t ingkat kabupaten bertugas mengelola anggaran PPIP di t ingkat kabupaten yang telah ditetapkan dalam Daftar Isian Proyek (DIPA). Tugas dan Fungsi PPK PIP Tingkat Kabupaten mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.02/PRT/M/2008, Tanggal 11 Februari 2008 tentang Pedoman Pelaksana Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendir i, SK Menteri PU, dan Pedoman Pelaksanaan ini.

Satuan Kerja Tingkat Kabupaten bertugas untuk:

i . Mendukung Tim Pelaksana Kabupaten dalam menyelenggarakan program di t ingkat Kabupaten;

i i . Melakukan pembinaan Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten (TAMK) dan Fasil i tator Masyarakat (FM) yang ditempatkan di wilayahnya;

i i i . Memeriksa dokumen pendukung pembentukan OMS dan KD;

iv. Memberi arahan kepada OMS;

v. Melakukan fasi l i tasi pencairan dan pengelolaan dana BLM;

vi. Melaporkan hasil pengendalian pelaksanaan kepada Tim Pelaksana Kabupaten;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 25

vi i. Membantu KMK dalam penyelesaian masalah yang muncul di wilayahnya;

vi i i . Melaporkan hasi l pelaksanaan kegiatan melalui E-Monitor ing (Laporan Mingguan);

ix. Menyusun laporan Sistem Akutansi Instansi (SAI);

x. Menyusun dan menyampaikan laporan yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

2.5. Pemerintah Desa

Pemerintah desa, dalam hal ini adalah pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai penyelenggara urusan pemerintahan desa, sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Pemerintah desa terdir i dari kepala desa dan perangkat desa mempunyai tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sedangkan BPD mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan desa serta menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Dalam penyelenggaraan PPIP tugas pemerintah desa adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP di wilayah kerjanya;

2. Menyelenggarakan Musyawarah Desa Persiapan (sosial isasi dan pembentukan OMS, KPP dan KD) dan memfasil i tasi musyawarah desa selanjutnya;

3. Menjamin dan memfasil i tasi keterl ibatan perempuan/minoritas dan orang miskin dalam setiap tahapan kegiatan;

4. Memantau penerapan prinsip-prinsip PPIP dalam pelaksanaan t iap tahapan kegiatan;

5. Memfasil i tasi terbentuknya OMS, KPP dan KD yang di lakukan melalui forum musyawarah t ingkat desa;

6. Membantu kelancaran proses penyusunan RKM;

7. Mengetahui dan menyetujui hasi l perencanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan;

8. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 26

9. Menjamin dan memfasil i tasi transparansi pelaksanaan kegiatan;

10. Menyiapkan POSKO OMS yang digunakan sebagai sekretariat program di desa;

11. Turut menandatangani Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat oleh Ketua OMS;

12. Memfasil i tasi KPP untuk melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan hasi l infrastruktur terbangun;

13. Menerima infrastruktur terbangun dari pemerintah kabupaten dan meneruskan pengelolaannya kepada masyarakat melalui KPP;

14. Mendukung pelaksanaan PPIP melalui sinkronisasi program dan channeling ke stakeholders lainnya;

15. Membina OMS agar dapat berfungsi secara berkelanjutan dalam proses perencanaan pembangunan part isipat if selanjutnya;

16. Menandatangani serta mentaati Pakta Integritas bersama wakil masyarakat.

Sedangkan BPD mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Mendorong part isipasi masyarakat;

2. Membantu penanganan pengaduan;

3. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan kinerja perangkat desa;

4. Mendorong penerapan prinsip transparansi dan akuntabil i tas dalam pelaksanaan tahapan kegiatan.

2.6. Masyarakat

Masyarakat desa sasaran merupakan penerima manfaat langsung PPIP sehingga sangat diharapkan dukungan dan peran aktifnya selama penyelenggaraan program. Masyarakat adalah pelaku utama pada t iap tahapan, mulai dari proses penyiapan, sosialiasasi, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaannya. Tanggung jawab pengelolaan PPIP di t ingkat desa di laksanakan oleh OMS, KPP, dan KD yang dipi l ih dan ditetapkan oleh masyarakat dalam musyawarah desa

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 27

(MUSDES). Organisasi masyarakat tersebut akan melaksanakan kegiatan PPIP dengan mengacu pada pedoman yang sudah ditetapkan dengan didampingi dan dibimbing oleh fasil i tator.

OMS, KPP dan KD yang sudah dibentuk dalam PPIP ini diharapkan dapat berfungsi secara berkelanjutan dan dapat berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di desanya serta mengembangkan jaringan dalam rangka melakukan channeling ke berbagai sumber pembiayaan program pembangunan lainnya.

a) Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)

OMS ditetapkan dalam Musyawarah Desa I di setiap desa sasaran program dan disahkan oleh Kepala Desa serta diketahui oleh Tim Pelaksana Kabupaten. Jika dikehendaki masyarakat dapat memanfaatkan organisasi yang sudah ada dan memenuhi kriteria yang telah disepakati, dengan tetap melalui Musyawarah Desa I dan pengesahan oleh Kepala Desa. Apabila desa pernah melaksanakan program PPIP dan keanggotaan OMS-nya berkinerja baik, disarankan agar masyarakat menggunakan OMS yang sudah ada.

Susunan OMS terdir i dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, Tenaga Teknis, dan anggota, dengan keanggotaan minimal terdir i dari 40% perempuan. Perangkat pemerintah desa tidak diperbolehkan duduk dalam kepengurusan OMS dan tim pendukung OMS lainnya.

OMS dipi l ih oleh masyarakat melalui pemil ihan langsung di MUSDES I, apabila pemil ihan t idak mencapai konsensus maka di lakukan melalui mekanisme kesepakatan.

Tugas OMS meliputi:

i . Mentaati Pakta Integritas yang disepakati bersama kepala desa dan wakil masyarakat;

i i . Mengidentif ikasi permasalahan infrastruktur di t ingkat desa (pelaksanaan Survey Kampung Sendir i (SKS);

i i i . Mendorong dan memfasil i tasi keterl ibatan kaum perempuan, masyarakat miskin dan kelompok

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 28

minoritas dalam setiap tahapan kegiatan;

iv. Menyusun Usulan RKM;

v. Mengajukan Usulan RKM kepada Tim Pelaksana Kabupaten untuk diverif ikasi;

vi. Menyusun perencanaan teknis dan RAB;

vi i . Melaksanakan RKM;

vi i i . Membuka rekening bantuan dana sosial (rekening harus dengan dual account , terdir i dari Ketua dan Bendahara OMS);

ix. Menjamin dan memfasil i tasi transparansi kegiatan;

x. Menandatangani kontrak kerja (oleh ketua OMS) dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PPIP dengan melampirkan berita acara dan daftar hadir tahap musdes persiapan dan tahap musdes perencanaan;

xi. Melakukan pengajuan pencairan kepada Satker/PPK dengan lampiran Laporan Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas OMS yang di lengkapi nota/bukti pengeluaran dan foto kopi buku rekening bank OMS;

xi i . Menyusun laporan Buku Kas OMS dan mengumpulkan bukt i-bukti pengeluaran;

xi i i . Menyusun laporan kemajuan pelaksanaan sesuai dengan format pedoman;

xiv. Menyelenggarakan rembug-rembug warga untuk membahas kemajuan dan permasalahan pelaksanaan kegiatan minimal seminggu sekali ;

xv. Menyebarluaskan laporan kemajuan kegiatan melalui media komunikasi yang ada di t ingkat desa, papan informasi, dan media lainnya yang dapat diakses oleh semua pihak minimal seminggu sekali;

xvi. Menyusun laporan akhir/pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang dibahas dalam Musdes IV;

xvi i . Menyelenggarakan Musdes IV;

xvi i i . Menyampaikan laporan akhir hasi l Musdes IV kepada Satker Kabupaten;

xix. Menyimpan seluruh dokumen perencanaan dan pelaksanaan secara baik untuk kepentingan audit.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 29

Gambar 2-2 Struktur Organisasi OMS

Setelah ditetapkan di dalam Musdes I, selanjutnya OMS akan membentuk Tim Persiapan, Tim Pengadaan dan Tim Pelaksanaan, yang akan mendukung pelaksanaan tahapan program selanjutnya.

1. Tim Persiapan

Tim Persiapan dibentuk oleh OMS dan bertanggung jawab langsung kepada OMS. Anggota t im persiapan terdir i dari perwakilan dari OMS, relawan desa dan perwakilan dusun/RT. Tim Persiapan akan bertugas melaksanakan Survey Kampung Sendir i dengan didampingi oleh FM, r incian tugasnya adalah sebagai berikut:

i . Menyiapkan jadwal pelaksanaan pemetaan swadaya:

i i . Membentuk Tim Int i Pemetaan Swadaya;

i i i . Mengikuti proses bimbingan pemetaan swadaya oleh FM;

iv. Mengkaji data sekunder masyarakat desa dan l ingkungan tempat t inggal masyarakat desa, yang menyangkut topograf i, tata guna lahan, mata pencaharian, dan lain- lain;

v. Menyusun rancangan kaj ian pemetaan swadaya sebagai acuan untuk bekerja di lapangan;

vi. Melaksanakan pemetaan swadaya;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 30

vi i. Melaksanakan rembug persiapan untuk mengorganisasikan data dan merumuskan masalah desa;

vi i i . Mendokumentasikan hasil-hasi l pengorganisasian dan perumusan masalah untuk dipakai sebagai dasar penyusunan RKM.

2. Tim Pelaksana

Tim pelaksana dibentuk oleh OMS dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi di lakukan secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Anggota t im pelaksana terdir i dari perwakilan anggota OMS dan anggota masyarakat yang memilik i keahlian dan pengalaman teknis.

Tugas Tim Pelaksana antara lain:

i . Memastikan bahwa kegiatan di laksanakan sesuai dengan disain teknis dan RAB;

i i . Memfasil i tasi penyediaan data dan dokumen pendukung yang berkaitan dalam pelaporan pelaksanaan kegiatan f isik dan keuangan;

i i i . Memastikan bahwa pembangunan infrastruktur sesuai dengan pedoman teknis yang ada (standar mutu).

3. Tim Pengadaan Barang dan Jasa

Untuk menunjang pelaksanaan pada tahap konstruksi, j ika dibutuhkan, OMS membentuk Tim Pengadaan Barang dan Jasa pada saat Musyawarah Desa III .

Tim Pengadaan bertugas dan bertanggung jawab langsung kepada OMS. Anggota t im terdir i dari perwakilan OMS dan warga masyarakat, dengan struktur t im terdir i dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota (2 orang).

b) Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)

KPP adalah organisasi warga masyarakat yang dapat terdir i dari unsur pemerintahan desa (selain Kepala Desa), perwakilan masyarakat desa yang

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 31

berkepentingan selaku pengguna/pemanfaat infrastruktur, dan perwakilan masyarakat setempat.

KPP dibentuk dalam Musyawarah Desa I dengan difasi l i tasi oleh Fasil i tator Masyarakat, dan disahkan oleh Kepala Desa serta diketahui oleh Tim Pelaksana Kabupaten.

Gambar 2.3 Contoh Struktur Organisasi KPP

Tugas-tugas KPP adalah sebagai berikut:

i . Memantau dan mengawasi pelaksanaan kegiatan;

i i . Melaksanakan rencana Operasional dan Pemeliharaan yang mencakup mekanisme pelaksanaan operasional dan pemeliharaan serta pendanaanya yang ditetapkan dalam Musdes III ;

i i i . Menyusun rencana kerja dan mekanisme operasional dan pemeliharaan infrastruktur secara lebih detai l ;

iv. Mengumpulkan dan mengelola dana untuk Operasional dan Pemeliharaan (O&P) yang diperoleh dari iuran warga, kas desa, bantuan APBD dan pihak-pihak lainnya;

v. Membuka dan memelihara rekening bank untuk Dana O&P (terpisah dari rekening OMS). Rekening ini ditandatangani oleh Ketua KPP dan Bendahara (rekening bersama). Jumlah dana O&P ditetapkan dalam Musdes III .

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 32

Jumlah dana O&P yang harus disiapkan dan menjadi persyaratan dalam proses pencairan dana BLM adalah sebagai berikut:

Simpanan Pertama: minimal 25% dari rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan per tahun yang besarannya ditetapkan dalam Musdes III ;

Simpanan Kedua: minimal 50% dari rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan per tahun;

Simpanan Ketiga: 25% dari rencana pembiayaan operasi dan pemeliharaan per tahun.

vi. Melaporkan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan serta penerimaan dan penggunaan dana KPP kepada masyarakat dan pemerintah desa.

c) Kader Desa

Di masing-masing desa sasaran akan dipi l ih dan ditetapkan Kader Desa (KD) yang bertugas sebagai koordinator masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan di t ingkat desa.

Kader desa adalah warga setempat yang dini lai mampu dan memil iki pengalaman untuk mendorong dan memotivasi keterl ibatan dan part isipasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan PPIP. Pemil ihan dan penetapan KD dilakukan saat Musdes I.

Kriter ia seorang Kader Desa, antara lain:

Dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat;

Mempunyai citra yang baik dan menjadi panutan masyarakat;

Memil iki kemampuan, kemauan dan waktu untuk melaksanakan tugasnya.

Tugas dan fungsi Kader desa antara lain:

i . Sebagai mediator dan motivator masyarakat untuk berpart isipasi dalam penyelenggaraan PPIP agar sesuai dengan pedoman;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 33

i i . Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan melakukan t indak turun tangan untuk penyelesaian permasalahan yang t imbul;

i i i . Mendapatkan penguatan kapasitas dari PPIP berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya;

iv. Mendampingi, memfasil i tasi masyarakat setelah selesainya program.

2.7. Konsultan Manajemen

Penyelenggaan PPIP didukung oleh konsultan yang memberikan dukungan manajemen dan teknis yang ditempatkan di t ingkat Pusat, Provinsi dam Kabupaten. Konsultan Manajemen PPIP terdir i dari Konsultan Manajemen Pusat (KMP) , Konsultan Manajemen Provinsi (KMPr) dan Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK) .

a) Konsultan Manajemen Pusat (KMP)

KMP bertugas untuk memberikan pendampingan manajemen dan dukungan teknis kepada Tim Pelaksana Pusat dalam penyelenggaraan program di t ingkat pusat.

KMP terdir i dari beberapa tenaga ahli yang bertugas untuk mendukung pelaksanaan program yang meliputi ruang l ingkup pengembangan kapasitas, pemberdayaan masyarakat, manajemen, aspek teknis dan monitor ing serta evaluasi program.

Tugas KMP adalah sebagai berikut:

1. Penyebarluasan Informasi Program, peran KMP dalam penyebarluasan informasi program adalah:

1.1. Penyusunan Modul Pelatihan Fasil i tator Masyarakat (FM) PPIP;

1.2. Melaksanakan sosial isasi dan pelatihan FM;

1.3. Pemantauan terhadap pelaksanaan proses sosial isasi di t iap t ingkatan;

1.4. Penilaian terhadap proses sosial isasi di t iap t ingkatan;

1.5. Pemantauan terhadap pemasangan poster dan media lainnya;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 34

1.6. Penilaian terhadap efektif i tas media informasi, distr ibusi dan pemasangannya;

1.7. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait informasi program;

2. Pengendalian Program, mencakup:

2.1. Melakukan penilaian terhadap kinerja pelaporan KMW;

2.2. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim Pelaksana Pusat;

2.3. Pelaporan rutin kinerja KMW di lapangan kepada PPK PPIP Pusat;

2.4. Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan progres lapangan;

2.5. Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3);

2.6. Random checking kunjungan lapangan dalam pemantauan dan pengendalian program;

2.7. Penilaian terhadap proses pengendalian program di t iap l ini;

2.8. Random checking kualitas RKM disesuaikan dengan desa yang dikunjungi;

2.9. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian program yang akan datang;

3. Monitoring Pelaksanaan Program

3.1. Melakukan kunjungan lapangan untuk sosial isasi, pelat ihan, sampling , skala urgent T3, pengaduan, permintaan dan dokumentasi;

3.2. Pelaporan hasil kunjungan lapangan;

3.3. Penilaian terhadap proses pelaksanaan program yang terjadi pada desa-desa yang dikunjungi;

3.4. Rekomendasi advise teknis dan non teknis pelaksanaan monitoring ;

4. Konsolidasi Data

4.1. Melakukan analisa dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh sesuai format yang telah ditetapkan;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 35

4.2. Pemutakhiran data akhir terkompilasi;

4.3. Menyampaikan desa-desa sebagai best practice yang direkomendasikan untuk dapat diresmikan;

4.4. Kesimpulan dan rekomendasi konsolidasi data;

5. Evaluasi Pelaksanaan Program

5.1. Implementasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi PPIP;

5.2. Evaluasi terhadap kemajuan progress per minggu;

5.3. Evaluasi terhadap kinerja dan laporan KMW;

5.4. Evaluasi terhadap t iap tahapan proses pelaksanaan;

5.5. Evaluasi terhadap part isipasi pemda dan komitmen BOP;

6. Pelaporan dan Dokumentasi

Pelaporan konsultan terdir i dari laporan pendahuluan, laporan mingguan, bulanan, draft f inal dan laporan akhir.

Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting, karena akan memuat informasi proses pelaksanaan sesuai dengan capaian pada minggu yang bersangkutan dan berbagai permasalahan yang perlu dit indaklanjut i . Laporan bulanan KMP merupakan konsolidasi dari laporan monitoring dan evaluasi oleh KMW yang dikonsolidasikan oleh KMK dan KMPr.

KMP harus memastikan bahwa pelaporan ini dapat tersampaikan secara rut in, tepat waktu dan akurat mulai dari t ingkat desa, kabupaten, provinsi dan pusat. KMP menyampaikan rekomendasi t indak turun tangan j ika penyampaian pelaporan mengalami keterlambatan.

b) Konsultan Manajemen Wilayah (KMW)

KMW bertugas untuk memberikan pendampingan manajemen dan dukungan teknis kepada Tim Pelaksana

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 36

Pusat dalam penyelenggaraan program di t ingkat regional. Pembagian wilayah meliputi: Regional 1 (Sumatera), Regional 2 (Jawa), Regional 3 (Kalimantan dan Sulawesi), dan Regional 4 (Bali , Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).

KMW terdir i dari beberapa tenaga ahli yang berdomisi l i di salah satu kota utama di regionalnya dan bertugas untuk mendukung pelaksanaan program yang meliputi ruang l ingkup pengembangan kapasitas, pemberdayaan masyarakat, manajemen, aspek teknis dan monitor ing serta evaluasi program.

Tugas KMW pada dasarnya identik dengan tugas-tugas KMP untuk masing-masih regional penugasannya, sebagai berikut: 1. Penyebarluasan Informasi Program, peran KMW

dalam penyebarluasan informasi program adalah:

1.1. Penyusunan Modul Pelatihan Fasil i tator Masyarakat (FM) PPIP bekerja sama dengan KMP;

1.2. Melaksanakan sosial isasi dan pelatihan FM;

1.3. Pemantauan terhadap pelaksanaan proses sosial isasi di t iap t ingkatan;

1.4. Penilaian terhadap proses sosial isasi di t iap t ingkatan;

1.5. Pemantauan terhadap pemasangan poster dan media lainnya;

1.6. Penilaian terhadap efektif i tas media informasi, distr ibusi dan pemasangannya;

1.7. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait informasi program;

2. Pengendalian Program, mencakup:

2.1. Melakukan penilaian terhadap kinerja pelaporan KMPr;

2.2. Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim Pelaksana Pusat;

2.3. Pelaporan rutin kinerja KMPr di lapangan kepada PPK PPIP Pusat;

2.4. Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 37

laporan progres lapangan;

2.5. Inventarisasi permasalahan di lapangan dan rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3);

2.6. Random checking kunjungan lapangan dalam pemantauan dan pengendalian program;

2.7. Penilaian terhadap proses pengendalian program di t iap l ini;

2.8. Random checking kualitas RKM disesuaikan dengan desa yang dikunjungi;

2.9. Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengendalian program yang akan datang;

3. Monitoring Pelaksanaan Program

3.1. Melakukan kunjungan lapangan untuk sosial isasi, pelat ihan, sampling , skala urgent T3, pengaduan, permintaan dan dokumentasi;

3.2. Pelaporan hasil kunjungan lapangan;

3.3. Penilaian terhadap proses pelaksanaan program yang terjadi pada desa-desa yang dikunjungi;

3.4. Rekomendasi advise teknis dan non teknis pelaksanaan monitoring ;

4. Konsolidasi Data

4.1. Melakukan analisa dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh sesuai format yang telah ditetapkan;

4.2. Pemutakhiran data akhir terkompilasi;

4.3. Menyampaikan desa-desa sebagai best practice yang direkomendasikan untuk dapat diresmikan;

4.4. Kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data;

5. Evaluasi Pelaksanaan Program

5.1. Implementasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi PPIP;

5.2. Evaluasi terhadap kemajuan progress per minggu;

5.3. Evaluasi terhadap kinerja dan laporan KMPr;

5.4. Evaluasi terhadap t iap tahapan proses

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 38

pelaksanaan;

5.5. Evaluasi terhadap part isipasi pemda dan komitmen BOP;

6. Pelaporan dan Dokumentasi

Pelaporan konsultan terdir i dari laporan pendahuluan, laporan mingguan, bulanan, draft f inal dan laporan akhir.

Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting, karena akan memuat informasi proses pelaksanaan sesuai dengan capaian pada minggu yang bersangkutan dan berbagai permasalahan yang perlu dit indaklanjut i. Laporan bulanan KMW merupakan konsolidasi dari laporan monitoring dan evaluasi oleh KMPr yang dikonsolidasikan oleh KMK.

KMP harus memastikan bahwa pelaporan ini dapat tersampaikan secara rut in, tepat waktu dan akurat mulai dari t ingkat desa, kabupaten, provinsi dan pusat. KMW menyampaikan rekomendasi t indak turun tangan j ika penyampaian pelaporan mengalami keterlambatan.

c) Konsultan Manajemen Provinsi (KMPr)

Konsultan Manajemen Provinsi (KMPr) bertanggung jawab memberikan dukungan teknis dan manajemen dalam penyelenggaraan program pada t ingkat Provinsi.

Pada tahap persiapan, KMPr berkewajiban menyiapkan pelaksanaan sosial isasi, diseminasi dan pelatihan dengan narasumber dari TPP, KMP dan KMW. KMPr akan melakukan pendampingan dalam penyelenggaraan sosial isasi di t ingkat Kabupaten.

Pada tahap pelaksanaan, KMPr bertanggung jawab untuk melakukan pendampingan, supervisi dan pemantauan (monitoring) , serta pengendalian pengelolaan kegiatan di wilayah kerjanya.

Secara r inci tugas dan tanggung jawab KMPr adalah:

i . Menyusun rencana kerja pelaksanaan program di

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 39

t ingkat provinsi dengan mengacu pada rencana kerja program t ingkat nasional;

i i . Membantu TPPr dalam mensosial isasikan PPIP kepada stakeholder di provinsi dan kabupaten;

i i i . Membantu Satker Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi dalam pengelolaan manajemen proyek mencakup progres f isik dan keuangan, serta penyaluran dana;

iv. Melakukan pemantauan di wilayah kerjanya untuk menjaga agar prosedur dalam aspek perl indungan sosial, l ingkungan, Quality Assurance , gender , part isipasi masyarakat dan penyebarluasan program serta pengendalian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan;

v. Melakukan pengendalian terhadap kinerja Konsultan Manajemen Kabubaten (KMK) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya;

vi. Mendukung pengelolaan pengaduan dengan memberikan saran penanganan pengaduan serta melakukan t indak lanjut dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pelaksana Provinsi;

vi i . Memfasil i tasi dan menyiapkan bahan rapat koordinasi rut in yang diselenggarakan setiap bulan oleh TPPr dit ingkat provinsi dan menyampaikan notulen hasil rapat kepada Tim Pelaksana Provinsi;

vi i i . Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain: (1) Baseline data, (2) Jumlah keterl ibatan kaum perempuan, (3) Peran serta masyarakat miskin,(4). Infrastruktur terbangun, (5). Swadaya masyarakat, (6) Jumlah Tenaga Kerja, (7). Tit ik koordinat lokasi infrastruktur. (8).Pengumpulan SP2D dan SPM, (9).dl l ;

ix. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPIP di t ingkat provinsi berdasarkan hasil review konsolidasi evaluasi t ingkat kabupaten yang di lakukan oleh KMK;

x. Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan (sosial isasi, persiapan, perencanaan, pelaksanaan f isik dan pemeliharaan);

xi. Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan bulanan, laporan interim dan laporan akhir sesuai dengan ketentuan dalam kontrak serta melaporkannya kepada Tim Pelaksana Provinsi dan Tim Pelaksana Pusat melalui KMW.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 40

xii . Menyusun LMP (Laporan Manajemen Provinsi) berdasarkan konsolidasi laporan LMK (Laporan Manajemen Kabupaten) untuk disampaikan kepada Tim Pelaksana Provinsi.

d) Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)

KMK adalah konsultan pendamping di t ingkat kabupaten dan secara umum bertugas mendukung serta memfasil i tasi pelaksanaan tahapan kegiatan program dan pengembangan kapasitas bagi para pelaksana program di t ingkat kabupaten dan desa. Melaporkan hasil pendampingan kepada Tim Pelaksana Kabupaten dan KMPr.

Secara r inci tugas dan tanggung jawab KMK adalah:

i . Menyusun rencana kerja pelaksanaan program di t ingkat kabupaten dengan mengacu pada rencana kerja pelaksanaan program tingkat provinsi dan nasional;

i i . Membantu Tim Pelaksana Kabupaten dalam mensosial isasikan program PPIP kepada stakeholder di t ingkat kabupaten dan desa;

i i i . Membantu Satker Kabupaten dan Tim Pelaksana Kabupaten dalam pengelolaan manajemen proyek mencakup progres f isik dan keuangan, serta penyaluran dana;

iv. Mendampingi FM dalam penyelenggaraan sosial isasi dan pemberdayaan di t ingkat kabupaten dan desa;

v. Membimbing FM agar memahami prosedur dalam aspek perl indungan sosial, l ingkungan, Quality Assurance , gender , part isipasi masyarakat dan penyebarluasan program serta pengendalian;

vi. Melakukan pemantauan untuk menjaga agar prosedur dalam aspek perl indungan sosial, l ingkungan, Quality Assurance , gender , part isipasi masyarakat dan penyebarluasan program serta pengendalian dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan;

vi i . Melakukan pengendalian terhadap kinerja FM dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya;

vi i i . Membantu Tim Pelaksana Kabupaten dalam

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 41

pengelolaan pengaduan dengan memberikan saran penanganan pengaduan serta melakukan t indak lanjut dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pelaksana Kabupaten;

ix. Melakukan koordinasi dengan Tim Pelaksana Kabupaten dan KMPr dengan melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin dan terus menerus;

x. Memfasil i tasi dan menyiapkan bahan rapat koordinasi rut in yang diselenggarakan setiap dua mingguan oleh Tim Pelaksana Kabupaten di t ingkat kabupaten dan menyampaikan notulen hasil rapat kepada Tim Pelaksana Provinsi;

xi . Melakukan konsolidasi laporan FM dalam database antara lain: (1), Baseline data, (2) keterl ibatan kaum perempuan, (3) peran serta masyarakat miskin,(4). Infrastruktur terbangun, (5) swadaya masyarakat, (6) tenaga kerja, (7). Tit ik koordinat lokasi infrastruktur. (8) Pengumpulan SP2D dan SPM, (9) dl l ;

xi i . Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan (sosial isasi, persiapan, perencanaan, pelaksanaan f isik dan pemeliharaan);

xi i i . Menyusun laporan LMK (Laporan Manajemen Kabupaten) untuk disampaikan kepada Tim Pelaksana Kabupaten dan KMPr;

xiv. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPIP di t ingkat kabupaten;

xv. Mengir imkan konsolidasi dokumen SP2D ke KMPr paling lambat 10 hari setelah SP2D diterbitkan;

xvi. Memverif ikasi dokumen perencanaan teknis infrastruktur desa yang direncanakan oleh OMS agar sesuai dengan Petunjuk Teknis yang ditetapkan;

xvi i . Melakukan verif ikasi dokumen pencairan agar sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang sudah ditetapkan.

2.8. Fasilitator Masyarakat

Fasil i tator masyarakat (FM) merupakan pendamping masyarakat dalam melaksanakan kegiatan PPIP secara langsung di t ingkat desa. Fasil i tator masyarakat bertugas memberikan motivasi, bimbingan dan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 42

pembinaan kepada OMS, KD, dan KPP.

Setiap t im FM terdir i dari dua orang yaitu satu orang fasi l i tator pemberdayaan dan satu orang fasi l i tator teknik, yang ditugaskan untuk melakukan pendampingan di t iga desa sasaran. Dalam melaksanakan tugasnya, FM berkoordinasi dengan KMK.

Tugas FM secara umum meliput i:

i . Berkoordinasi dengan pemerintahan desa, dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan PPIP;

i i . Melakukan sosial isasi dan menyebarluaskan program kepada seluruh masyarakat di t ingkat desa;

i i i . Melakukan pendampingan pada saat pelaksanaan Musdes dan rembug-rembug desa;

iv. Memotivasi masyarakat untuk berpart isipasi dalam seluruh kegiatan;

v. Melakukan verif ikasi terhadap dokumen pencairan dana;

vi. Mengidentif ikasi keanggotaan OMS, KPP, dan KD, pada tanggung jawab dan peranannya dalam pelaksanaan tahapan kegiatan;

vi i . Memberikan pemahaman terkait dengan perl indungan sosial, perl indungan l ingkungan dan peran serta masyarakat khususnya kepada masyarakat miskin dan kaum perempuan;

vi i i . Melaksanakan pelatihan dan pendampingan kepada OMS, KPP, KD, perangkat aparat desa dan Kepala Dusun;

ix. Secara khusus memberikan penguatan kapasitas kepada KD sebagai pengganti FM pada saat program selesai;

x. Berkoordinasi dengan KMK, Tim Pelaksana Kabupaten, dan Satker Kabupaten, untuk kelancaran kegiatan;

xi. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan program sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan disampaikan kepada KMK dan Tim Pelaksana Kabupaten;

xi i . Menyampaikan laporan bulanan FM ke Tim Pelaksana Kabupaten dan Satuan Kerja Provinsi

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 43

yang berisikan konsolidasi catatan harian dan evaluasinya serta di lengkapi dengan notulensi rapat dua (2) mingguan di t ingkat kabupaten yang telah ditandatangani oleh Tim Pelaksana Kabupaten.

Tugas - tugas khusus FM Pemberdayaan dan FM Teknik meliputi:

a. Fasilitator Pemberdayaan

i . Membantu dan mendampingi masyarakat untuk melaksanakan seluruh proses dan prosedur yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan PPIP.

i i . Melakukan sosial isasi dan penyebarluasan program kepada seluruh masyarakat;

i i i . Memberdayakan seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam pelaksanaan program mulai dari persiapan, pelaksanaan, perencanaan, pelaksanaan f isik dan pemeliharaannya.

iv. Melakukan penyiapan masyarakat untuk mengikuti sosial isasi, musyawarah desa, rembug desa dan pelat ihan.

v. Melakukan penyiapan masyarakat terutama untuk memenjamin keterl ibatan masyarakat miskin dan gender dalam pelaksanaan sosial isasi, musyawarah desa, rembug desa dan pelat ihan.

vi. Melakukan pendampingan dan fasi l i tasi dalam pelaksanaan musyawarah desa, rembug desa, dan pelatihan kepada OMS dan KPP terkait dengan aspek peningkatan kapasitas pengelola program.

vi i. Mendampingi dan memberdayakan masyarakat khususnya OMS, KD, KPP dan aparat desa untuk melakukan identif ikasi permasalahan kemiskinan dan kebutuhan untuk aspek ekonommi, sosial dan l ingkungan masyarakat.

vi i i . Memberdayakan dan mendampingi masyarakat dalam penyusunan RKM melalui SKS, identif ikasi permasalahan, penelaahan PJM Desa (bi la sudah memil iki PJM Desa) atau dokumen hasil Musrenbangdes.

ix. Memberdayakan dan mendampingi masyarakat dalam penyusunan rencana teknis dan RAB.

x. Menginventrisir pengaduan dan permasalahan yang

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 44

t imbul untuk di laporkan kepada KMK dan Satker di t ingkat kabupaten dan Provinsi.

xi. Memberdayakan dan mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan musyawarah, rembug desa pelaksanaan dan dalam pelaksanaan f isik di lapangan.

xi i . Melakukan pendampingan dalam hal kelembagaan dan manajemen pelaksanaan kegiatan.

xi i i . Memberdayakan dan mendampingi masyarakat desa mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan f isik dan laporan pertanggungjawaban.

xiv. Memberdayakan dan mendampingi masyarakat khususnya KPP dalam menyusun Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur terbangun.

xv. Membantu OMS dalam melakukan publikasi dan penyebarluasan informasi pelaksanaan program secara rut in.

xvi. Melakukan koordinasi dan melaporkan secara rutin kepada Satker dan Tim Pelaksana di t ingkat kabupaten.

b. Fasilitator Teknik

i . Menyusun rencana kerja pelaksanaan program di t ingkat desa dengan mengacu kepada rencana kerja pelaksana program di t ingkat kabupaten;

i i . Memberikan pemahaman terkait dengan petunjuk teknis infrastruktur, penyusunan RAB, Penyusunan RKM dan manajemen proyek;

i i i . Melakukan pendampingan musyawarah desa;

iv. Memberikan pelatihan kepada OMS, KD dan KPP terkait dengan aspek teknis dan manajemen proyek serta pengawasan pelaksanaan;

v. Mendampingi dan memberdayakan masyarakat khususnya OMS, KD, KPP, relawan, dan aparat desa untuk melakukan identif ikasi permasalahan infrastruktur;

vi. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan RKM;

vi i. Membimbing dan mendampingi KPP dalam menyusun rencana operasi dan pemeliharaan infrastruktur terbangun;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 45

vi i i . Mendampingi masyarakat khususnya OMS, KPP dan aparat desa dalam melakukan identif ikasi permasalahan kemiskinan dan kebutuhan infrastruktur;

ix. Melakukan verif ikasi terhadap usulan RKM;

x. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan Perencanaan teknis dan RAB;

xi. Melakukan pendampingan teknis dan pengawasan kepada OMS dan Kader Desa dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur;

xi i . Melakukan pendampingan teknis terhadap KPP dalam penyusunan mekanisme operasi dan pemeliharaan;

xi i i . Memberikan masukan dan arahan aspek teknis kepada OMS dalam pengendalian dan pelaporan pelaksanaan.

 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 46

 

Bab 3

Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana

3.1. Sumber Dana

Sumber pendanaan PPIP berasal dari:

a) Dana Pemerintah (APBN), dipergunakan untuk membiayai BLM, gaji dan pelatihan fasi l i tator serta operasional Satker Provinsi dalam pengendalian dan pengawasan yang teralokasi di DIPA di t ingkat provinsi.

b) Dana Pemerintah Provinsi (APBD) sebesar 1% dari total BLM yang diterima untuk membiayai operasional Tim Pelaksana Provinsi dalam penyelenggaraan program yang teralokasi di

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 48  

DIPA SKPD di t ingkat provinsi. c) Dana Pemerintah Kabupaten (APBD) minimal sebesar

5% dari total BLM yang diterima untuk membiayai operasional Satker, Tim Pelaksana Kabupaten dalam pengendalian dan pengawasan yang teralokasi di DIPA SKPD di t ingkat Kabupaten;

d) Dana swadaya masyarakat untuk mendukung pelaksanaan musyawarah dan rembug-rembug desa, pemeliharaan dan pengembangan manfaat infrastruktur yang dibangun melalui PPIP.

3.2. Penerima Manfaat Dana BLM

Penerima manfaat dana BLM untuk pembangunan infrastruktur perdesaan adalah masyarakat desa yang nama desanya termasuk dalam daftar Desa Sasaran PPIP 2013 yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum.

Jumlah dana untuk t iap desa sasaran ditetapkan sebesar Rp 250 juta. Dana ini sudah termasuk dana operasional OMS sebesar Rp 5 juta untuk melaksanakan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan.

3.3. Mekanisme dan Proses Pencairan Dana

a) Mekanisme Pencairan Dana

Penyaluran dan pencairan dana kegiatan PPIP di lakukan melalui mekanisme sebagai berikut:

i . Dana BLM kegiatan PPIP disalurkan ke masyarakat melalui rekening OMS.

i i . Ketua OMS bersama bendahara

diwajibkan membuka rekening bantuan dana sosial di Bank Umum terdekat dengan lokasi desa atas nama OMS [Nama Desa] .

i i i . OMS menyampaikan foto kopi buku rekening kepada PPK Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten;

Box 3.1

Dana operasional hanya boleh dipergunakan untuk biaya perjalanan OMS, pembelian ATK, materai, papan informasi, papan proyek, pelaporan, dokumentasi. Dana ini tidak diperbolehkan sebagai honor OMS, Kader desa, dan pelaku program lainnya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 49  

iv. Masing-masing pejabat Satker yaitu Kuasa Pengguna

Anggaran, Pembuat Komitmen, Penguji Pembebanan dan Penandatangan SPM, Bendahara, menyampaikan nama dan spesimen tanda tangan serta menyampaikan cap dinas instansi penerbit SPM kepada KPPN setempat;

v. Kontrak kerja ditandatangani oleh PPK Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten dengan OMS;

vi. Pencairan dana untuk pembayaran Kegiatan PPIP

di lakukan setelah KPPN setempat menerima Surat Perintah Membayar (SPM) dari Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten dengan ketentuan sebagai berikut: a) Tahap pertama (sebesar 40% dari ni lai bantuan/Rp

100 juta) dengan melampirkan: ‐ Kontrak Kerja dan fotokopi buku rekening bank

mil ik OMS; ‐ Rencana penggunaan dana; ‐ Surat Perintah Membayar (SPM) tahap I; ‐ Foto kopi rekening KPP yang sudah terisi dana

O&P tahap I.

b) Tahap kedua (sebesar 30% dari ni lai bantuan/Rp 75 juta) apabila kemajuan f isik pelaksanaan kegiatan telah mencapai minimal 30%, dengan melampirkan: ‐ Laporan kemajuan f isik; ‐ Rencana penggunaan dana tahap II; ‐ Surat Perintah Membayar (SPM) tahap II; ‐ Foto kopi rekening KPP yang sudah terisi dana

O&P tahap II

c) Tahap ketiga (sebesar 30% dari ni lai bantuan/Rp 75 juta) apabila kemajuan f isik pelaksanaan kegiatan telah mencapai minimal 60%, dengan melampirkan: ‐ Laporan kemajuan f isik; ‐ Rencana penggunaan dana tahap III ; ‐ Surat Perintah Membayar (SPM) tahap III ; ‐ Bukt i setoran dana O&P tahap III . ‐ Foto kopi rekening KPP yang sudah terisi dana

O&P tahap III

vi i . Satker/PPK-PPIP Kabupaten dapat melakukan penangguhan pencairan dana (untuk pencairan tahap II dan II I) j ika terjadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 50  

ataupun dana di lapangan sampai dengan penyelesaian permasalahan oleh lembaga pengawasan fungsional (Inspektorat Jenderal dan/atau BPKP);

vi i i . PPK di t ingkat Kabupaten mengajukan Surat Perintah

Pembayaran Langsung (SPP-LS) Pejabat Penanda tangan SPM yang di lengkapi dengan: Dokumen Kontrak/SPK asli yang mencantumkan

nomor rekening masyarakat; Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan atau

Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; Pakta Integritas t ingkat desa; Rencana penggunaan dana yang telah diverif ikasi

oleh Fasi l i tator Masyarakat dan diketahui oleh Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)

Laporan kemajuan f isik dan keuangan yang telah ditandatangani oleh Fasil i tator Masyarakat;

Berita Acara Pembayaran; Kuitansi yang disetujui oleh PA/Kuasa PA/Pejabat

yang ditunjuk; Ringkasan kontrak; Bukti pendukung, berupa Buku Laporan Harian

Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas Tingkat Desa, foto kopi Buku Rekening Bank, dan Bukti pengeluaran (nota-nota) untuk pencairan tahap II dan III .

ix. PA/Kuasa PA melakukan pencatatan penerimaan SPP-LS dalam buku pengawasan penerimaan SPP-LS dan menyerahkan tanda terima SPP-LS serta melakukan pemeriksanaan terhadap: kelengkapan berkas SPP-LS; keabsahan dokumen pendukung SPP-LS; ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk

memperoleh keyakinan bahwa tagihan t idak melampaui batas pagu anggaran;

pencapaian tujuan/sasaran kegiatan sesuai dengan spesif ikasi teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak;

kebenaran atas hak tagih, menyangkut pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran, ni lai tagihan yang harus dibayar (prestasi kerja yang harus dibayar sesuai dengan spesif ikasi teknis yang tercantum dalam kontrak), jadwal waktu pembayaran (yang tercantum dalam DIPA dan spesif ikasi teknis dalam kontrak).

x. PA/Kuasa PA menerbitkan Surat Perintah Membayar

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 51  

(SPM) rangkap 3 (t iga) yang di laksanakan oleh Pejabat Penandatangan SPM dengan lembar kesatu dan kedua disampaikan kepada KPPN Pembayar, dan lembar ketiga sebagai pert inggal pada kantor satuan kerja yang bersangkutan;

xi. Dalam penyusunan SPM, satu desa untuk satu SPM, hal

ini agar memudahkan dalam laporan pengelolaan administrasi keuangan;

xi i . KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana atau

SP2D yang ditujukan kepada kantor cabang Bank Indonesia/bank pemerintah yang telah ditunjuk. Penerbitan SP2D paling lambat dalam waktu 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya SPM secara lengkap. Apabila berkas SPM tidak memenuhi persyaratan, pengembalian SPM dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak diter imanya SPM.

b) Pengembalian Dana

Apabila di jumpai penyelewengan dana oleh pelaku kegiatan, maka wajib mengembalikan dana BLM kepada masyarakat setempat untuk digunakan dalam kegiatan program.

Mekanisme pencairan dana tergambar pada Gambar 3-1 berikut.

BOX 3.2 Informasi yang terdapat dalam SPP-LS memuat:

Nomor dan Tanggal DIPA yang dibebankan; Nomor dan Tanggal Kontrak; Jenis/lingkup pekerjaan, Jadwal penyelesaian pekerjaan; Nilai pembayaran yang diminta; Identitas penerima pembayaran (Nama orang/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama Bank);

serta Tanggal dan jatuh tempo pembayaran

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 52  

Gambar 3-1. Mekanisme Arus Dana dan Pencairan

 

Bab 4 Kriteria Teknis

Infrastruktur

4.1. Daftar Kegiatan yang Dilarang (Negative List)

PPIP membuka pi l ihan menu-menu peluang investasi bagi masyarakat. Pengecualiannya adalah aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam negative l ist yang di larang yaitu: semua program yang akan melibatkan perubahan l ingkungan yang sensit i f , kegiatan yang berbahaya dan kegiatan merusak, dianggap sebagai bagian dari daftar larangan dan t idak akan di izinkan.

Berikut adalah daftar kegiatan yang t idak di i j inkan:

a. Program yang berlokasi di dalam atau sekitar daerah peka sepert i:

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 54

Taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, kebun raya, hutan konservasi, hutan l indung dan daerah al iran sungai;

Cagar budaya nasional, tradisional/bangunan keagamaan;

taman laut, garis pantai dan sistem gundukan pasir, hutan bakau, dan daerah-daerah rawa;

b. Setiap kegiatan di dalam cagar alam atau daerah lain yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk pengelolaan dan/atau perl indungan keanekaragaman hayati, kecuali secara eksplisit sebelumnya sudah ada persetujuan tertulis dari instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan/atau perl indungan yang ada di daerah;

c. Pengadaan yang Berbahaya Pengadaan produk apapun yang mengandung

asbes; Pengadaan pestisida atau herbisida;

d. Kegiatan Destruktif : Pertambangan atau penggalian karang hidup; Pembangunan jalan menuju hutan l indung; Produksi, pengolahan, penanganan,

penyimpanan atau penjualan tembakau atau produk yang mengandung tembakau;

Pembangunan sumber daya air pada sungai-sungai, yang masuk atau keluar dari negara-negara lain;

Pengubahan al iran sungai; e. Lain-Lain

Reklamasi tanah yang lebih besar dari 50 hektar (ha);

Konstruksi penampungan atau penyimpanan air dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dari 10.000 meter kubik;

Penggunaan dana untuk pembelian tanah apapun; dan

Kegiatan ekonomi yang melibatkan perputaran dana.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 55

4.2. Standar Teknis Infrastruktur Perdesaan

a) Kriteria untuk Prasarana Jalan, Jembatan, dan Jalan Setapak

Kriteria umum Infrastruktur Jalan dan Jembatan

Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan mempertimbangkan kriteria umum sebagai berikut:

i. Lahan untuk ruang milik jalan telah tersedia; ii. Berorientasi pada pengembangan wilayah dan dapat

berperan untuk membuka isolasi desa (jalan poros/penghubung desa);

iii. Menghubungkan pusat kegiatan (pasar, TPI, sentra produksi) ke outlet (jalan poros desa lain/jalan dengan fungsi lebih/sungai/laut/ feri);

iv. Jalan yang akan memberikan kemudahan akses ke sarana kesehatan dan sarana pendidikan (terutama untuk perempuan hamil, orang berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia);

v. Memenuhi standar teknis infrastruktur jalan dan jembatan perdesaan;

vi. Disain teknis yang memperhatikan masalah gender, misalnya fitur-fitur yang meningkatkan keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna infrastruktur;

vii. Harus fungsional; viii. Menguntungkan masyarakat miskin.

Landasan Teknis untuk Seleksi atau Prioritas adalah sebagai berikut:

i. Kebutuhan dan prioritas yang berbeda antara laki-laki dan perempuan untuk jalan, jembatan, dan tambatan telah ditetapkan dengan baik (misalnya kebutuhan untuk akses ke pasar atau yang lebih penting akses ke pelayanan kesehatan dan pendidikan);

ii. Masyarakat telah membahas dan menyetujui pada prioritas kriteria (misalnya nilai ekonomis tinggi dari layanan harus menjadi salah satu kriteria tetapi tidak menjadi satu-satunya kriteria dalam prioritas);

iii. Desain teknis harus berisi fitur yang memperhatikan masalah gender misalnya penyediaan lampu untuk meningkatkan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 56

keselamatan pengguna fasilitas, terutama perempuan dan anak-anak);

iv. Konstruksi sederhana dengan mempertimbangkan sumber daya setempat (tenaga kerja, bahan, peralatan dan teknologi) dan dapat dilaksanakan serta dipelihara oleh OMS dan KPP.

Untuk konstruksi yang khusus dan tidak terdaftar dalam Pedoman PPIP:

Pembangunan jembatan dengan panjang lebih dari 10 meter, OMS harus menyiapkan proposal teknis dan rencana teknis, yang disetujui oleh Kepala Dinas Teknis Kabupaten.

Komponen Modul dan Spesifikasi Teknis adalah sebagai berikut:

Jenis Konstruksi jalan yang dapat dipilih untuk pelaksanaan: a) Jalan Tanah yang dipadatkan; b) Jalan dengan Lapis Pasir-Batu / Kerikil (sirtu); c) Jalan dengan Lapis Telford; d) Jalan dengan Laburan Aspal (Buras); e) Jalan dengan Lapis Penetrasi Makadam (Lapen); f) Untuk jenis konstruksi jalan selain dari yang telah disebutkan

di atas, diperlukan konsultasi mendetail dengan Tim Pelaksana Kabupaten;

g) Dilengkapi dengan drainase (saluran tepi/gorong-gorong/got);

h) Konstruksi jembatan berupa konstruksi sederhana Pembangunan jembatan baru dengan konstruksi sederhana dapat berupa jembatan pelat, jembatan kayu, jembatan beton dan jembatan gantung (gelagar sederhana).

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan perdesaan dapat berupa pi l ihan lain dan t idak terbatas hanya pada pi l ihan di atas (tidak diperkenankan jalan aspal hotmix) .

b) Kriteria Untuk Tambatan Perahu

Tambatan perahu merupakan terminal yang menghubungkan jalan darat dengan sistem transportasi sungai, laut dan danau. Tambatan perahu juga dapat

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 57

berupa bagian kelengkapan sistem pelayanan masyarakat, baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun mencakup tempat pelelangan ikan, dermaga bongkar muat, tempat rekreasi, lokasi parkir umum, gudang dan jalan penghubung antar tambatan perahu dengan perumahan dan permukiman.

Persyaratan penentuan lokasi:

a) Tidak mudah erosi; b) Pada bagian sungai yang lurus; c) Lalu lintas perahu dan kegiatan berada di sekitar tambatan

perahu; d) Sekitar lokasi harus bersih; e) Lokasi untuk penempatan bahan bangunan, tempat kerja

dan tambatan perahu harus tersedia; f) Menguntungkan masyarakat miskin di desa.

Spesif ikasi teknis jalan desa dan jembatan desa dapat di l ihat pada Buku Pedoman Sederhana Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Perdesaan beserta tambahannya.

Untuk jenis konstruksi yang spesif ikasinya t idak terdapat pada buku pedoman tersebut dapat mengacu pada Standar Teknis Jalan dan Jembatan lainnya yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

c) Kriteria Infrastruktur Air Minum

Pembangunan infrastruktur air minum perdesaan di lakukan dengan memperhatikan kr iter ia-kriter ia sebagai berikut:

i . Diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang rawan air minum, yaitu desa yang air tanah dangkalnya t idak layak minum karena payau/asin atau langka dan selalu mengalami kekeringan pada musim kemarau;

i i . Meringankan perempuan dari perjalanan jauh dan mengantri air untuk membebaskan waktu mereka sehingga dapat dipakai kegiatan produktif lainnya;

i i i . Daerah tersebut memil iki potensi air tanah dalam, sungai atau mata air yang berjarak kurang lebih 3 km dari permukiman;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 58

iv. Untuk daerah yang t idak mempunyai potensi sumber air baku sebagaimana disebutkan pada butir i i i di atas, daerah tersebut memil iki curah hujan minimal 2.000 mm/tahun;

v. Untuk daerah yang t idak sesuai dengan kri ter ia sebagaimana tertuang pada butir i i i dan iv di atas dan atau merupakan daerah yang berada pada kepulauan, daerah tersebut dapat memanfaatkan potensi sumber air baku air laut melalui proses desti lasi.

Komponen modul berikut digunakan:

a. Komponen Perlindungan mata air (PMA)

Bangunan Penangkapan Mata Air: Tipe A (artesis Terpusat) atau Tipe B (artesis tersebar) atau Type C (artesis Vertikal) atau Tipe D (Gravitasi Kontak);

Pompa (untuk PMA sistem pemompaan): Pompa Benam (submersible) atau pompa sentrifugal;

Sumber Daya Listrik (untuk PMA sistem pemompaan) PLN atau generator set;

Pemipaan dan Perlengkapannya: Diameter 1 "sampai 4";

Hidran umum (HU): Tiga tangki HU masing-masing dengan 3 m³ kapasitas.

b. Komponen Sumur Dalam (SD)

Bangunan Sumur Dalam: Diameter pipa mangkuk (casing) minimal 4";

Pompa Benam (submersible) atau pompa sentrifugal;

Sumber Daya Listrik: PLN atau generator set;

Pemipaan dan perlengkapannya: Diameter 1 "sampai 4";

Hidran umum (HU): Tiga tangki HU masing-masing kapasitas 3m³;

Bangunan Rumah Pompa/Generator Set. c. Komponen Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS)

Bangunan Pengambilan Air Baku Tipe Sumuran atau Tipe Jembatan atau Tipe Sadap Sungai atau Tipe Terapung;

Bangunan Pengolah air: Pengolahan Lengkap atau Saringan Langsung atau Saringan Pasir Lambat atau Saringan Pasir Cepat atau kombinasi di antaranya;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 59

Pompa: Pompa Benam (submersible) atau pompa sentrifugal;

Sumber Daya Listrik: PLN atau generator set;

Pemipaan dan Perlengkapannya: Diameter 1 "sampai 4";

Hidran umum (HU): Tiga tangki HU masing-masing kapasitas 3 m³;

Bangunan Rumah Pompa/Generator Set. d. Komponen Penampung Air Hujan (PAH)

Bangunan Penampung Air Hujan: kapasitas minimum 50 m³;

Pompa Tangan sebanyak tiga (3) unit setiap bangunan PAH atau pompa listrik kapasitas 17 liter/menit untuk satu unit;

Sumber Daya Listrik: PLN atau generator set.

Spesif ikasi Teknis berikut digunakan:

a. Bangunan Penampung Air Hujan

Terbuat dari fiberglass, atau pasangan batu bata yang dilengkapi dengan geomembran/Geo-tekstil;

b. Pemipaan dan Perlengkapannya

Untuk Pipa PVC sesuai standar SNI 06-0084-1987-A/SII-0344-1982;

Untuk pipa Poly Ethylene (PE) sesuai standar SNI 06-4829-1998/ISO 4427,96;

Untuk Pipa galvanis (GIP) menggunakan kelas medium sesuai British Standard 1387;

c. Hidran umum

Terbuat dari bahan fiberglass (FG), atau Poly Ethylene (PE) atau pasangan bata/batu;

Untuk bahan fiberglass (FG) tebal badan, dasar dan dinding tangki minimal 3 mm;

d. Pompa

Kapasitas dan tekanan (head) pompa disesuaikan dengan kebutuhan setempat;

e. Power Supply

Besar daya listrik disesuaikan dengan kebutuhan setempat;

f. Bangunan Rumah Pompa/Generator Set

Ukuran 3 x 4 m²;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 60

Konstruksi dinding tembok/bata, atap seng.

Spesif ikasi teknis air minum perdesaan dapat di l ihat pada Buku Pedoman Sederhana Bangunan Air Minum dan Sanitasi di Perdesaan beserta tambahannya.

d) Kriteria Infrastruktur Irigasi Perdesaan

Pembangunan infrastruktur ir igasi perdesaan di lakukan dengan memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

i. Irigasi perdesaan adalah irigasi yang dikelola oleh masyarakat;

ii. Luas area irigasi perdesaan sekitar 60-100 hektar; iii. Bukan bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah masuk

inventarisasi Dinas Pengairan; iv. Kategori kegiatan adalah pemeliharaan rutin, pemeliharaan

berkala dan peningkatan; v. Jenis infrastruktur: bangunan pengambilan, saluran,

bangunan air, dan bangunan pelengkap; vi. Fasilitas irigasi akan menguntungkan petani miskin, laki-laki

dan perempuan di desa; vii. Adanya peningkatan partisipasi perempuan pada

pembangunan dan pemeliharaan irigasi.

Pemil ihan solusi teknis untuk ir igasi perdesaanperdesaan harus mempertimbangkan hal berikut:

i. Kebutuhan Pelayanan; ii. Sumber air baku; iii. Kualitas dan kuantitas air baku; iv. Peta geo-hidrologi; v. Data curah hujan; vi. Data geologi.

Komponen Modul dan Spesif ikasi Teknis adalah sebagai berikut:

a. Irigasi Desa

Irigasi yang dimaksud adalah irigasi yang dikelola oleh masyarakat;

Luas areal daerah irigasi perdesaan maksimum 150 hektar;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 61

Bukan bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah masuk dalam inventaris Dinas Pengairan.

b. Embung

Berada di daerah tadah hujan dengan luas maksimal 100 ha;

Kolam embung berkapasitas maksimum

100.000 m³;

Tinggi embung maksimum 5 m;

Jenis embung tipe urugan;

Pelimpah tanah, berupa saluran terbuka kapasitas paling besar/sama dengan banjir 50 tahunan;

Embung milik masyarakat, dikelola oleh masyarakat, dan tidak termasuk dalam inventarisasi Kementrian Dinas PU;

Waktu Pelaksanaan 3 Bulan. c. Bendung Sederhana

Bendung sederhana dapat dibuat dari cerucuk, bronjong, beton dan pasangan batu;

Panjang bendung maksimum 10 m;

Tinggi bendung maksimum 3 m, khusus bahan cerucuk tinggi maksimum 1 m;

Debit banjir rencana maksimum 30 m³/detik;

Waktu pelaksanaan 3 bulan;

Peralatan yang dibutuhkan dapat menyewa: miniroller, stamper, dump truck.

d. Air Tanah/Mata Air

Dapat untuk meningkatkan pelayanan air irigasi seluas maks 15 ha dan air baku untuk 500 KK;

Dapat untuk memenuhi kebutuhan minum ternak.

Spesif ikasi teknis ir igasi perdesaan dapat di l ihat pada Buku Pedoman Sederhana Bangunan Pengairan di Perdesaan beserta tambahannya.

e) Kriteria Infrastruktur Sanitasi Perdesaan

Kriter ia untuk pembangunan infrastruktur sanitasi perdesaan adalah sebagai berikut:

i. Memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat umum;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 62

ii. Memastikan bahwa sistem yang akan direncanakan adalah sistem sanitasi yang terbaik yang dapat diterapkan di daerah tersebut;

iii. Pelaksanaan pembangunan sistem sanitasi terpilih harus dilaksanakan dengan biaya yang paling efektif;

iv. Sistem sanitasi terpilih merupakan kesatuan dari setiap bagian sistem yang dapat beroperasi secara terintegrasi;

v. Merupakan infrastruktur sanitasi komunal yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat;

vi. Sistem sanitasi yang menghargai bahwa perempuan mempunyai kebutuhan sanitasi khusus.

Pemil ihan solusi teknis untuk sanitasi perdesaan harus mempertimbangkan hal berikut:

i. Mengurangi, bukan menghilangkan, bau yang menyengat yang biasanya dihasilkan dari proses pembusukan dari sistem sanitasi yang terbangun;

ii. Mencegah lalat atau serangga lain keluar masuk ke dalam bagian/elemen dari sistem sanitasi;

iii. Terjangkau oleh masyarakat penggunanya; iv. Higienis, mudah dalam penggunaan dan pemeliharaannya

oleh masyarakat umum.

Komponen Modul yang dipergunakan

Mandi Cuci Kakus (MCK) 10-20 orang, dengan ketentuan:

Kamar mandi dengan atap, pintu, dinding, bak air, lantai, ventilasi dan penerangan dan drainase ke sumur peresapan; (atap dilarang menggunakan bahan asbes)

Sumber air bersih dan pipa penyalur air;

Sumur pompa tangan/mesin ataupun sumur gali;

Kelengkapan tempat cuci 12 m²;

Kakus dengan komponen leher angsa, tangki septik/cubluk dilengkapi sumur peresapan, plat jongkok dan pipa saluran.

Spesif ikasi teknis sanitasi perdesaan dapat di l ihat pada Buku Pedoman Sederhana Bangunan Air Minum dan Sanitasi di Perdesaan beserta tambahannya.

Bab 5 Tahapan Pelaksanaan

5.1. Umum

Penyelenggaraan PPIP di laksanakan melalui serangkaian tahapan kegiatan yang saling terkait.

Adapun tahapan kegiatan yang di lakukan di t ingkat desa secara umum adalah:

a) Tahap penyiapan dan mobilisasi masyarakat , terdir i atas kegiatan:

i. Rembug Penyiapan Warga;

i i . Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas;

i i i . Musyawarah Desa I (pembentukan OMS, KPP serta pemilihan KD).

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 64

b) Tahap Perencanaan Partisipatif, terdiri atas kegiatan:

i . Survey Kampung Sendiri;

i i . Identif ikasi Permasalah dan Pemetaan Kemiskinan;

i i i . Musyawarah Desa II (perumusan prioritas masalah, perumusan RKM serta pemilihan jenis infrastruktur yang akan dibangun, termasuk menentukan besaran upah yang disepakati);

iv. Penyusunan Usulan RKM;

v. Verif ikasi RKM;

vi. Finalisasi RKM;

vii. Penyusunan Rencana Teknis dan RAB.

c) Tahap Pelaksanaan Fisik, terdir i atas kegiatan:

i. Musyawarah Desa III (rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur);

i i . Penandatanganan Kontrak Kerja;

i i i . Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur;

iv. Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur;

v. Informasi Pelaksanaan/Pelaporan Kegiatan;

vi. Rembug Warga Pelaksanaan.

d) Tahap Pasca Pelaksanaan Fisik, terdir i atas kegiatan:

i. Musyawarah Desa IV (laporan pertanggungjawaban OMS tentang hasil pelaksanaan kegiatan);

i i . Serah Terima Infrastruktur Terbangun;

i i i . Operasi dan Pemeliharaan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 65

5.2. Tahap Penyiapan dan Mobilisasi Masyarakat

Di dalam PPIP, masyarakat desa merupakan aktor utama pelaksana kegiatan di t ingkat desa, oleh karena itu perlu di lakukan persiapan yang matang bagi keterl ibatan masyarakat. Melalu tahapan ini diharapkan agar di dalam dir i masyarakat dapat tumbuh rasa memil iki dan rasa tanggung jawab terhadap program. Selain i tu agar masyarakat dapat benar-benar mengerti akan tujuan, sasaran, prinsip-prinsip serta ni lai-ni lai program.

Beberapa kegiatan yang di lakukan pada tahap Persiapan dan Mobil isasi Masyarakat adalah:

a) Rembug Penyiapan Warga

Rembug Penyiapan Warga di lakukan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan rembug/rapat atau pertemuan-pertemuan baik pertemuan kelompok, keagamaan, ar isan, maupun pertemuan-pertemuan lain yang ada di desa sasaran. Rembug warga di lakukan melalui beberapa kali pertemuan dengan melibatkan perempuan

dan masyarakat miskin.

Peran FM dalam pelaksanaan kegiatan rembug warga ini antara lain sebagai:

i . Pihak yang mengundang untuk pertemuan, misalnya dengan mengundang kelompok miskin dan kelompok perempuan dalam pertemuan di salah satu rumah warga.

i i . Pihak yang menghadir i kegiatan yang sedang di laksanakan oleh masyarakat, misalnya: arisan, pengajian, dll .

i i i . Pihak yang berkunjung secara informal atau bertemu dengan individu/warga masyarakat, misalnya: tokoh masyarakat, tokoh agama, guru atau masyarakat umum.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 66

a.1. Tujuan Rembug Penyiapan Warga

Tujuan dari Rembug Penyiapan Warga adalah:

i . Sebagai sarana perkenalan antara FM dan warga dampingan;

i i . Penyebarluasan informasi awal program;

i i i . Penyiapan masyarakat desa untuk berpart isipasi dalam pelaksanakan program sehingga kegiatan yang akan di laksanakan di desa sasaran t idak hanya ditetapkan oleh perangkat desa atau tokoh-tokoh masyarakat, namun melibatkan masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan kaum perempuan;

iv. Identif ikasi calon-calon anggota OMS, KPP dan Kader Desa;

v. Penjelasan tentang Pakta Integritas;

vi. Penyepakatan rencana jadwal pertemuan selanjutnya (sosial isasi).

BOX 5.1 Peningkatan keterlibatan dan peran serta perempuan dapat dilakukan pada:

1. Pertemuan dengan kelompok-kelompok d i masyarakat , termasuk dalam set iap musyawarah desa;

2. Pertemuan dengan kelompok perempuan (apabi la d iper lukan dengan mendasarkan pada hasi l penyiapan masyarakat) ;

3 . Keanggotaan OMS yang terp i l ih harus terd ir i min imal 40% kaum perempuan;

4. Peningkatan peran ser ta perempuan d i da lam menyusun RKM, terutama di dalam penentuan inf rast ruktur yang akan d ibangun;

5. Peningkatan peran ser ta perempuan dan kesetaraan hak dengan lak i- lak i d i set iap tahapan pelaksanaan program.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 67

a.2. Informasi yang disampaikan FM pada saat Rembug Penyiapan Warga:

i . Penjelasan mengenai prinsip-prinsip dan ketentuan PPIP;

i i . Penjelasan mengenai penandatangan Pakta Integritas;

i i i . Penjelasan mengenai proses pembentukan OMS dan kriteria keanggotaan OMS;

iv. Penjelasan mengenai proses pembentukan KPP dan kriteria keanggotaan KPP

v. Penjelasan mengenai proses pemil ihan KD dan kriter ia KD;

vi. Penjelasan mengenai pelaksanaan Sosial isasi dan Musdes I.

a.3. Peserta Rembug Penyiapan Warga:

i . Masyarakat secara umum, terutama kaum miskin dan kaum perempuan, termasuk kaum minoritas;

i i . Tokoh masyarakat, perangkat pemerintahan, kelompok/ organisasi masyarakat yang ada di desa sasaran.

a.4. Langkah-langkah yang harus dilakukan FM sebelum pelaksanaan Rembug Penyiapan Warga:

i . Menemui Kepala Desa dan ketua RT/RW/dusun untuk meminta i j in memberikan penjelasan program dalam setiap pertemuan rut in masyarakat;

i i . Mengumpulkan data awal desa, (misalnya data demografi, adat ist iadat, potensi desa, dl l);

i i i . Melakukan persiapan sosial dengan mengadakan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat, kelompok/organisasi masyarakat yang ada di desa sasaran dari t ingkat RT, RW sampai di t ingkat desa;

iv. Melakukan kunjungan interaktif ke kelompok-kelompok di masyarakat desa;

v. Mengidentif ikasi jenis-jenis pertemuan rutin yang biasa di lakukan oleh masyarakat desa;

vi. Meminta i j in kepada tokoh-tokoh masyarakat, kelompok/organisasi masyarakat untuk dapat mengikut i acara-acara rapat, rembug ataupun

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 68

pertemuan-pertemuan yang ada di desa sasaran;

vi i . Mengidentif ikasi secara umum karakterist ik masyarakat dan metode yang tepat untuk usaha meningkatkan keterl ibatan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan;

vi i i . Melakukan kunjungan dan dialog interaktif dengan kelompok perempuan untuk mendorong keterl ibatan mereka dalam seluruh kegiatan PPIP.

 

a.5. Proses Pelaksanaan Rembug Penyiapan Warga:

i . FM memperkenalkan dir i sebagai pendamping pelaksanaan PPIP di t ingkat desa, dengan menunjukkan surat penugasan dari pemerintah provinsi;

i i . FM menjelaskan bahwa penetapan desa sasaran ditentukan berdasarkan mekanisme pemil ihan desa sasaran PPIP;

i i i . FM menjelaskan secara umum mengenai tujuan, sasaran, prinsip, dan mekanisme pelaksanaan PPIP;

iv. FM menyampaikan bahwa akan diadakan Sosial isasi PPIP dan Penandatanganan Pakta Integritas , yaitu kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten (selaku penanggung jawab program) dengan Kepala Desa dan perwakilan warga desa, tentang beberapa ketentuan program;

v. FM menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan nanti harus melibatkan kaum perempuan dan masyarakat miskin serta kaum minoritas;

vi. FM menyampaikan bahwa yang akan melaksanakan kegiatan adalah masyarakat desa sendir i dengan didampingi oleh FM, konsultan dan pemerintah kabupaten. Oleh karena itu masyarakat harus membentuk OMS yang memil iki keanggotaan perempuan sebanyak minimal 40%;

vi i. FM menyampaikan bahwa selain OMS, masyarakat juga harus membentuk KPP dan memil ih seorang KD;

vi i i . FM menyampaikan bahwa keanggotaan OMS, KPP dan KD akan dipi l ih oleh masyarakat sendir i melalui forum Musyawarah Desa I;

ix. FM menjelaskan kriteria-kriteria keanggotaan OMS, KPP dan KD;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 69

x. FM mengajak masyarakat untuk mengidentif ikasi organisasi masyarakat yang telah ada di desa dan mengkaj i kinerjanya secara umum;

xi. FM mengajak masyarakat untuk mengidentif ikasi calon anggota OMS, anggota KPP dan calon KD;

xi i . FM memfasil i tasi agar masyarakat dan aparat desa menyepakati waktu pelaksanaan sosial isasi dan Musyawarah Desa I;

xi i i . FM mengundang seluruh kelompok masyarakat termasuk kelompok perempuan dan masyarakat miskin untuk hadir pada Sosial isasi dan Musyawarah Desa I;

xiv. FM menyiapkan Daftar Hadir (format 3.2) dan Notulen Rembug Penyiapan Warga (format 3.3) dan Berita acara (Format 3.1 Lampiran 3), serta pendokumentasian kegiatan untuk setiap rapat/rembug penyiapan warga.

b) Sosialisasi Tingkat Desa

Sosial isasi adalah upaya memperkenalkan dan menyebar-luaskan informasi mengenai PPIP kepada masyarakat, sebagai penerima program dan pelaksana kegiatan di t ingkat desa, serta kepada para pelaku dan instansi atau lembaga pendukung program.

Kegiatan Sosial isasi di t ingkat desa dipersiapkan dan di laksanakan oleh Kepala Desa dengan didampingi

oleh FM dan Tim Pelaksana Kabupaten. Sosial isasi di laksanakan dengan mengundang unsur pemerintahan desa (Kepala Desa, BPD), aparat kecamatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kelompok/Organisasi Masyarakat serta anggota masyarakat secara luas.

Narasumber dalam kegiatan sosial isasi t ingkat desa adalah FM, Pihak Kecamatan dan Tim Pelaksana Kabupaten.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 70

 

Pada saat pelaksanaan sosial isasi di lakukan juga sosial isasi Pakta Integritas , yaitu kesepakatan masyarakat dalam melaksanakan program. Pakta Integitas ditandatangani oleh Kepala desa, OMS, KPP, KD dan wakil-wakil masyarakat.

Aparat pemerintahan desa dan seluruh masyarakat termasuk OMS, Kader Desa dan KPP yang terbentuk harus mentaati kesepakatan dalam

pakta integritas.

Di dalam Pakta Integritas dinyatakan bahwa masyarakat telah Memutuskan/Menyepakati untuk:

i . Menerima bantuan dana PPIP Tahun 2013 dan sanggup melaksanakan dan menyelesaikannya sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2013, serta t idak melakukan pemotongan dana BLM yang disalurkan kepada masyarakat.

i i . Sepakat untuk t idak memberi atau menjanjikan akan memberi secara langsung atau t idak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang diketahui atau patut diperkirakan, bahwa yang meminta, atau yang akan diberi mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin berkaitan dengan penyalahgunaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).

i i i . Bi lamana ditemukan penyalahgunaan dana berdasarkan Hasil Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka masyarakat desa harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan manfaat BLM bagi masyarakat.

b.1. Tujuan Sosialisasi

Sosial isasi di laksanakan untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip dan mekanisme penyelenggaraan PPIP serta untuk menyamakan persepsi/pandangan dalam pelaksanaan program.

Informasi yang disampaikan pada sosial isasi adalah:

i . Ketentuan pelaksanaan program, yang terdapat

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 71

dalam Pedoman Pelaksanaan;

i i . Jenis infrastruktur yang bisa dibangun melalui program ini;

i i i . Makna dan isi dari dokumen Pakta Integritas.

b.2. Peserta kegiatan Sosialisasi

i . Masyarakat secara umum, termasuk orang miskin, kaum perempuan dan kelompok minoritas;

i i . Tokoh masyarakat, kelompok/organisasi masyarakat yang ada di desa sasaran;

i i i . Pemerintahan Desa (Kepala Desa,BPD), Perangkat Pemerintahan Kecamatan, Perangkat Pemerintahan Kabupaten, Satker Kabupaten dan Konsultan Manajemen Kabupaten KMK) sebagai nara sumber.

b.3. Persiapan FM sebelum pelaksanaan Sosialisasi

i . FM memfasil i tasi kesepakatan antara aparat desa dan masyarakat desa mengenai waktu dan tempat Sosial isasi dan Penandatanganan Pakta Integritas;

i i . FM melakukan kunjungan dan dialog interaktif dengan kelompok perempuan dan masyarakat miskin untuk mendorong agar kaum perempuan dan masyarakat miskin mau dan dapat menghadir i kegiatan Sosialisasi dan Penandatanganan Kesepakatan Pakta Integritas;

i i i . FM mengundang/mengajak semua masyarakat termasuk kaum perempuan dan kelompok masyarakat miskin untuk menghadiri Sosial isasi dan Penandatanganan Pakta Integritas (Format 3.8 Lampiran 3);

iv. FM mengundang Pemerintahan Desa (kepala desa, BPD), Aparat Kecamatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kelompok/Organisasi Masyarakat serta anggota masyarakat secara luas;

v. FM mengundang Satker Kabupaten dan konsultan untuk bert indak sebagai nara sumber dan sebagai wakil pemerintah dalam penandatanganan Pakta Integritas;

vi. FM membantu Aparat Desa dalam menyiapkan tempat pertemuan, peralatan dan materi yang diperlukan;

vi i . FM menyiapkan daftar hadir, membuat notulensi

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 72

serta pendokumentasian kegiatan Sosial isasi (Format 3.5 s.d 3.8 Lampiran 3).

b.4. Proses Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Desa

1. Perkenalan antara nara sumber dengan peserta sosial isasi;

2. Nara sumber memaparkan tentang penjelasan umum, prinsip-prinsip serta mekanisme pelaksanaan PPIP;

3. Diskusi antar nara sumber dan masyarakat;

4. Penjelasan mengenai pentingnya Pakta Integritas;

BOX 5.2 Catatan Materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi tingkat desa meliputi:

1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP, dan menekankan pada hal-hal pokok sbb.: Program dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana masyarakat harus

berpartisipatif dalam seluruh tahapan pelaksanaan, termasuk terlibat dalam pengawasan pada pelaksanaannya.

Program harus dilaksanakan secara transparan/terbuka sehingga perlu dilakukan penyebarluasan informasi atas pemanfaatan dananya.

Kegiatan pembangunan infrastruktur tidak boleh dikontraktualkan, tetapi dilaksanakan sendiri oleh masyarakat secara swakelola.

2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program Musyawarah desa merupakan pemegang keputusan tertinggi dalam program, sehingga partisipasi

masyarakat sangat diperlukan. Musyawarah desa dilaksanakan empat kali, disamping akan dilakukan rembug-rembug warga secara rutin

atau berdasarkan kebutuhan. Seluruh Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau usulan atau masukan

dalam setiap musyawarah desa. Dalam pembangunan fisik, diutamakan menggunakan tenaga kerja lokal dan material lokal. Pengadaan material akan dilakukan oleh panitia pengadaan untuk mendapatkan material dengan kualitas

yang baik tetapi dengan harga yang murah. Hasil-hasil musyawarah desa dan penggunaan dana BLM harus dipublikasikan di papan informasi agar

masyarakat dapat mengetahuinya. 3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur Jenis infrastruktur yang diperbolehkan adalah jalan (bukan jalan hotmix), drainase jalan, irigasi, air bersih dan

sanitasi. Pemilihan infrastruktur harus sesuai dengan kriteria dan penilaian prioritas antara lain yaitu dimanfatkan oleh

sebagian besar masyarakat miskin dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. 4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana Jumlah dana BLM adalah Rp 250 juta, dimana didalamnya termasuk untuk operasional OMS dalam

melaksanakan persiapan dan perencanaan sebesar Rp. 5 juta. Masyarakat harus menyiapkan dana pemeliharaan yang besarannya ditentukan dalam musyawarah dan

diwajibkan telah tersedia pada saat akan dilakukan pencairan dana BLM-nya. 5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan Desa) Pengambilan keputusan dalam pemilihan OMS dan pemilihan jenis kegiatan di dasarkan pada hasil

musyawarah desa dan bukan atas dasar keputusan Kepala Desa atau elit-elit/tokoh di tingkat desa. Penjelasan kriteria OMS, Kader Desa, KPP OMS harus patuh dan taat pada kontrak Masyarakat dan pelaku-pelaku di tingkat desa harus patuh pada pakta integritas. Seluruh Masyarakat harus berperan aktif (laki-laki dan perempuan) dalam setiap pelaksanaan tahapan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 73

5. Pengisian daftar hadir dan pembuatan notulensi rapat.

c) Musyawarah Desa I

Musyawarah Desa I merupakan forum pertemuan masyarakat desa yang di laksanakan Kepala Desa dan dibantu oleh FM, untuk membentuk OMS, KPP dan memil ih KD serta menandatangani Pakta Integritas. Forum ini juga masih bagian dari kegiatan sosial isasi program.

Narasumber dalam Musyawarah Desa I adalah Tim Pelaksana Kabupaten.

BOX 5.4 Pemilihan OMS dan KPP: 1 . Pemi l i han OMS, KD dan KPP d i l aksanakan secara demokra t i s , t i dak

d iperbo lehkan adanya in tevens i Kepa la Desa , Tokoh Masyaraka t a tau e l i t -e l i t desa la innya .

2 . Bag i desa lama, keanggotaan OMS dan KPP yang berk iner ja ba ik dapat d iangka t kemba l i dengan d i l akukan kesepaka tan dan pengesahan da lam musyawarah desa .

3 . OMS, KD dan KPP d ip i l ih o leh masyaraka t me la lu i pemi l i han , apab i la pemi l i han t i dak mencapa i konsensus maka d i l akukan kesepaka tan saa t Musdes I

4 . Untuk desa lama, d imana sudah ada KD has i l pemi l ihan sebe lumnya, maka KD d iharapkan dapa t leb ih berperan da lam pendamp ingan masyaraka t . Demik ian pu la dengan peran OMS dan KPP, d iharapkan pada fase keg ia tan i n i mampu menun jukkan kapas i tas yang leb ih ba ik dar i t ahap sebe lumnya seh ingga pe la t ihan yang d iber i kan o leh FM hanya bers i fa t meng inga tkan kemba l i ma ter i -mater i yang pernah d i sampa ikan sebe lumnya .

BOX 5.3 CEKLIS INFORMASI yang disampaikan pada saat Sosialisasi

Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran Program PPIP.

Prinsip-Prinsip Program.

Sumber dan Alokasi Dana.

Mekanisme Pencairan Dana.

Para Pelaku Program dan tugas-tugasnya (khususnya yang berperan di tingkat desa).

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Tahap Penyiapan masyarakat

2. Tahap Perencanaan

3. Tahap Pelaksanaan Fisik

4. Tahap Pasca Pelaksanaan Fisik

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 74

c.1. Tujuan kegiatan Musyawarah Desa I

i . Memil ih dan menetapkan OMS sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa;

i i . Memil ih dan menetapkan KPP sebagai pengawas pelaksanaan kegiatan dan penanggung jawab operasional dan pemanfaatan infrastruktur terbangun;

i i i . Memil ih dan menetapkan 1 orang KD sebagai koordinator peran serta masyarakat;

iv. Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk Kegiatan PPIP;

v. Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II.

c.2. Proses Musyawarah Desa I yang dilakukan adalah sebagai berikut:

i . Sambutan oleh Kepala Desa yang sekaligus penjelasan maksud dan tujuan pertemuan;

i i . Penjelasan tentang PPIP oleh FM dan/atau Tim Pelaksana Kabupaten dengan materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya;

i i i . Diskusi dan klari f ikasi terhadap hal-hal yang dianggap masih belum jelas oleh peserta;

iv. Penjelasan kriteria pengurus OMS dan KD beserta uraian tugas, hak dan kewajibannya serta proses pemil ihannya.

c.3. Pemilihan Kader Desa (KD);

i . KD adalah pelaku pemberdayaan yang berasal dari masyarakat setempat yang bisa mendorong masyarakat agar memil iki kemampuan melaksanakan kegiatan dengan benar.

i i . KD diharapkan mampu menjadi narasumber, mediator, pengarah, dan motivator bagi masyarakat untuk melaksanakan program dengan optimal.

i i i . KD akan meneruskan proses pemberdayaan pada saat FM tidak berada di lokasi/desa setelah seluruh pelaksanaan program selesai di lakukan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 75

c.4. Pemilihan anggota OMS dan KPP

i . Disyaratkan di setiap desa sasaran ditetapkan 1 (satu) OMS dan disahkan oleh Kepala Desa dan diketahui oleh Tim Pelaksana Kabupaten. OMS memil iki struktur organisasi yang terdir i dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, dan anggota. Disyaratkan bahwa minimal 40% dari jumlah anggota OMS adalah kaum perempuan.

i i . Apabila di desa sudah ada OMS yang diterima oleh masyarakat serta memil iki kinerja yang baik, maka masyarakat t idak perlu membentuk organisasi baru. Namun demikian penetapan OMS tersebut harus di lakukan melalui pelaksanaan Musyawarah Desa I.

i i i . Dalam hal KPP, masyarakat dapat menggunakan KPP yang sudah ada dan memil iki kinerja yang baik. Jika KPP yang sudah ada belum memil iki kinerja baik maka masyarakat dengan didukung oleh FM dan perangkat pemerintah desa harus merevitalisasi organisasi tersebut. Masyarakat dapat mengusulkan penambahan unit pelaksana tertentu dalam KPP sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kebutuhan biaya O&P sebagai akibat pembangunan infrastruktur baru harus ditetapkan dalam tahap kegiatan ini.

BOX 5.5 Persyaratan kualifikasi anggota OMS dan KPP adalah:

Warga desa se tempat , te ru tama yang d ikena l dan mengena l sebag ian besar warga desa dan d ip i l i h o leh masyaraka t me la lu i musyawarah desa I ;

Memi l i k i l a tar be lakang pend id ikan min ima l Seko lah Menengah Per tama a tau sedera ja t ;

Mempunya i kemampuan baca tu l i s dengan ba ik ; Mempunya i cukup waktu un tuk me laksanakan tugasnya ; Mempunya i pengetahuan ten tang pe ta desa dan arah pembangunan desa,

ser ta pedu l i te rhadap pembangunan d i desanya ; Sabar dan mampu mengenda l i kan d i r i ; Mengharga i pendapat orang la in dan t idak memihak kepada ke lompok

ter tentu ; Di ter ima dan d iharga i semua ka langan masyarakat ; Seba iknya mempunya i penga laman organ isas i d i b idang keg ia tan

pembangunan berbas is masyaraka t , seper t i P3DT, P2D, dan sebaga inya ; Tidak memanfaatkan PPIP un tuk tu juan pr ibad i , ke lompok, dan po l i t i k

p rakt i s . Khusus un tuk bendahara, mempunya i penga laman da lam mengurus

laporan keuangan (min ima l pend id ikan SMA/sedera ja t ) .

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 76

iv. Penyepakatan mengenai proses pembuatan, lokasi pemasangan dan penanggung jawab papan informasi PPIP di desa;

v. Penyepakatan rencana kegiatan selanjutnya sekaligus penutupan acara pertemuan;

vi. Pembuatan Berita Acara Musyawarah Desa I.

vi i . Penandatanganan Pakta Integritas

c.5. Informasi yang disampaikan

i . Penjelasan singkat mengenai pr insip-prinsip dan mekanisme pelaksanaan program;

i i . Kriteria dan persyaratan keanggotaan OMS;

i i i . Kriteria dan persyaratan keanggotaan KPP;

iv. Kriteria dan persyaratan KD;

v. Proses pemil ihan dan pembentukan OMS dan KPP;

vi. Proses Pemil ihan KD.

c.6. Peserta Kegiatan Musyawarah Desa I

i . Masyarakat secara umum, termasuk kaum miskin dan kaum perempuan;

i i . Tokoh masyarakat, kelompok/organisasi masyarakat yang ada di desa sasaran;

i i i . Aparat desa, perangkat pemerintahan kecamatan, perangkat pemerintahan kabupaten, Satker Kabupaten dan Konsultan sebagai narasumber.

c.7. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam Musdes I

i . Tempat: balai desa/tempat pertemuan yang lazim dipakai

i i . Metode: ceramah, curah pendapat dan diskusi. i i i . Pemandu: FM dan Tim Pemerintahan Desa iv. Alat: poster dan Pedoman Pelaksanaan, bahan-

bahan untuk melakukan pemungutan suara. v. Daftar hadir: daftar hadir disesuaikan Format 3.12

Lampiran 3 vi. Pakta Integritas

c.8. Persiapan FM sebelum pelaksanaan Musdes I:

i . FM mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan desa sasaran, baik data sekunder maupun data primer (hasil rembug persiapan desa);

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 77

i i . FM melakukan penyeleksian awal calon KD dan calon OMS dan calon KPP, berdasarkan catatan pengalaman OMS, KPP dan KD tersebut pada kegiatan yang sejenis, serta masukan dari Aparat Desa, Tokoh Masyarakat dan masyarakat;

i i i . Kepala Desa memastikan tempat pertemuan dan peralatan lainnya yang memungkinkan terselenggaranya pertemuan secara efektif;

iv. FM memastikan bahwa calon-calon KD dan calon anggota OMS dan KPP hasil identif ikasi sebelumnya dapat hadir di Musyawarah Desa I;

v. FM memastikan bahwa informasi pelaksanaan Musyawarah Desa I telah tersebar di masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau media-media pertemuan yang ada di desa;

vi. FM dan aparat desa menyiapkan Berita Acara Pertemuan, Daftar Hadir, notulensi dan formulir pemil ihan OMS, KPP dan KD (Format 3.11-3.15 Lampiran 3), serta Pakta Integritas.

5.3. Tahap Perencanaan Partisipatif oleh Masyarakat

Tahapan Perencanaan Part is ipatif oleh Masyarakat di Tingkat Desa adalah sebagai berikut:

a) Survey Kampung Sendiri

Survey Kampung Sendir i (SKS) di lakukan untuk melakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi desa, kondisi pelayanan dasar prasarana perdesaan, kondisi kependudukan, sampai dengan

BOX 5.4 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Persiapan materi (tulis di kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak relatif jauh).

Gunakan media, alat bantu yang telah tersedia seefektif mungkin agar masyarakat mudah memahami penjelasan tentang pelaksanaan PPIP.

Hindari penggunaan bahasa asing yang akan menyulitkan masyarakat dalam mendengar dan memahaminya.

Pastikan masyarakat yang paling miskin dan perempuan ikut dalam pertemuan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 78

BOX 5.5

Untuk desa yang telah melaksanakan SKS sebelumnya atau pernah menerima program PPIP/sejenis, maka pelaksanaan SKS ditujukan untuk melihat perubahan kondisi desa setelah adanya intervensi program. Dalam hal ini, topik diskusi diarahkan pada perubahan-perubahan sosial, ekonomi dan lingkungan yang terjadi di masyarakat setelah pelaksanaan program sebelumnya.

permasalahan yang dihadapi sebagai bahan untuk menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM). Contoh format dan petunjuk yang digunakan dalam proses ini dapat di l ihat dalam Format 3.16-3.24 Lampiran 3

Data dan informasi yang akan digal i melalui Survey Kampung Sendir i (SKS) ini adalah:

i. Kondisi Wilayah, di lakukan dengan membuat peta sederhana kawasan desa, yang berisi: tata letak tapak, status tanah dan status penguasaan, peta jaringan dan profi l kondisi prasarana dan sarana l ingkungan yang ada, kondisi dan permasalahan sarana dan prasarana desa;

i i . Kondisi Demografi, di lakukan dengan: pengumpulan data dan pemutakhiran data kependudukan; pengumpulan data sosial masyakarat seperti t ingkat pendidikan, strata ekonomi, dan sebagainya; pengumpulan data permasalahan kependudukan yang mencakup permasalahan sosial seperti konfl ik antar penduduk;

i i i . Kondisi Kemiskinan, di lakukan dengan: identif ikasi kelompok miskin yang potensial menjadi sasaran program.

Survey Kampung Sendir i (SKS) di laksanakan oleh OMS bersama dengan KD dan FM serta relawan masyarakat dari masing-masing Dusun/RW.

b) Identitifikasi Permasalahan dan Pemetaan Kemiskinan (Rembug Pra Musdes II)

Dari hasil SKS, kemudian OMS, KD dan didampingi oleh FM melakukan identif ikasi permasalahan dan pemetaan kemiskinan yang terdapat di desa.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 79

Hasil identif ikasi permasalahan, kemudian dicermati bersama oleh OMS dan KD yang didampingi FM untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi.

Identif ikasi Permasalahan dan Pemetaan Kemiskinan di lakukan melalui:

i . Penyusunan daftar identifikasi masalah, yang di lakukan dengan mengkompilasi data dan permasalahan yang kemudian disintesakan dalam permasalahan infrastruktur dan permasalahan kemiskinan.

i i . Penyusunan akar masalah, di lakukan dengan pemetaan permasalahan dengan menyusun pohon masalah, agar dapat diketahui permasalahan yang ada secara komprehensif.

i i i . Penentuan prioritas masalah , penentuan prioritas masalah di identif ikasi dari hasi l pohon masalah yang disusun yang kemudian dini lai skala prioritasnya dengan menggunakan metoda metaplan. Dengan menggunakan metaplan, penerima manfaat program dan penanganan dapat di lakukan secara optimal;

iv. Prioritas alternatif pemecahan masalah , disusun dari hasi l penentuan pr ioritas yang kemudian diverif ikasi dalam Musyawarah Desa II.

Hasi l dari perumusan masalah kemudian dijadikan bahan pada Musyawarah Desa II.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 80

BOX 5 .7 Langkah pe laksanaan SKS ada lah:

1 . FM men je laskan ten tang a r t i pen t ing SKS, d imana me la lu i SKS dapa t d ipero leh kond is i dasar desa ser ta permasa lahan yang d ihadap i ;

2 . Men je laskan fo rmat perangka t yang akan d igunakan un tuk mempero leh da ta ;

3 . Melakukan Pemetaan Ba tas Tapak (Format 3 .19 lampi ran 3 ) . Pemetaan d ibua t un tuk me l iha t keadaan umum dusun dan l i ngkungannya yang menyangku t sumber daya dan sarana p rasarana , keadaan f i s i k l i ngkungan , l uas dan ta ta le tak l ahan te rmasuk perun tukkannya , penyebaran daerah permuk iman, berhu tan , ne layan , per tan ian dsb sesua i dengan t i po log i w i layahnya , a l i r an a i r , lembaga- lembaga yang ada d i desa , seko lah , posyandu, puskesmas.

4 . Melakukan Pemetaan In f ras t ruk tu r Perdesaan (Format 3 .20 lampi ran 3 ) . Pemetaan in f ras t ruk tu r d ibua t un tuk me l iha t kond is i i n f r as t ruk tu r desa ser ta akses pe layanan masyaraka t t e rhadap in f ras t ruk tu r . Pada pemetaan in f ras t ruk tu r per lu d ipe takan permasa lahan masyaraka t da lam mengakses pe layanan in f ras t ruk tu r , seper t i penduduk /daerah yang menga lami kekurangan a i r bers ih . Has i l pemetaan in f ras t ruk tu r d iharapkan dapa t menggambarkan kond is i dan permasa lahan yang d ihadap i o leh masyaraka t secara menye lu ruh .

5 . Melakukan Pemetaan Penduduk M isk in (Format 3 .21 lampi ran 3 ) . Pemetaan penduduk m isk in d i lakukan secara swadaya . Da lam pemetaan in i , FM men je laskan k r i t e r ia penduduk m isk in , dan d imungk inkan adanya masukan dar i OMS dan KD da lam menambah k r i t e r ia kemisk inan . Dar i k r i te r i a yang d i sepaka t i , kemud ian d i l akukan pemetaan penduduk m isk in , t e rmasuk iden t i f i kas i penyebab kemisk inan , se r ta kemungk inan mempengaruh i perubahan kond is i masyaraka t .

c) Musyawarah Desa II

Setelah di laksanakannya Identif ikasi Permasalahan, langkah selanjutnya adalah melakukan Musyawarah Desa II. Musyawarah Desa II disiapkan oleh OMS dengan dukungan KD dan FM. Musyawarah Desa II di laksanakan dalam bentuk diskusi terbuka yang diharapkan mampu merumuskan prioritas

permasalahan dan rencana kegiatan sebagai masukan Rencana Kerja Masyarakat (RKM).

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 81

BOX 5.7 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan RKM: Jenis kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan yang diperbolehkan adalah infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, air minum dan sanitasi. Dari berbagai usulan dilakukan penilaian peringkat. Peringkat utama dari permasalahan yang ada akan menjadi prioritas pertama jenis infrastruktur yang akan dibangun. Proses pemeringkatan dilakukan masyarakat secara bersama dalam Musyawarah Desa II dengan mempertimbangkan suara dari kelompok perempuan, masyarakat miskin dan kelompok minoritas, meliputi: 1. Jumlah masyarakat miskin yang menerima manfaat secara langsung. 2. Manfaat yang dirasakan masyarakat secara langsung. 3. Besarnya biaya. 4. Metode pengerjaan. 5. Waktu pelaksanaan.

Catatan: Pada Musdes II, FM mendorong masyarakat untuk melakukan integrasi RKM dengan PJM Desa (hasil Musrenbang). Dalam hal PJM Desa (hasil Musrenbang) belum ada, maka masyarakat mengusulkan kepada pemerintahan desa untuk menjadikan RKM sebagai bagian dari PJM Desa.

Musyawarah Desa II bertujuan untuk:

i . Merumuskan prioritas permasalahan yang terdapat di desa sasaran;

i i . Menentukan jenis infrastruktur yang akan dibangun;

i i i . Merumuskan besaran upah pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan f isik.

iv. Merumuskan rencana kegiatan untuk penyusunan RKM.

Proses yang di lakukan dalam Musyawarah Desa II adalah sebagai berikut:

i . Penjelasan kembali prinsip-prinsip PPIP; i i . Pemaparan kondisi dan permasalahan awal desa

yang diperoleh dari hasil identif ikasi masalah dan perumusan masalah;

i i i . Verif ikasi permasalahan oleh seluruh peserta; iv. Paparan FM mengenai alternatif solusi

permasalahan, dalam kerangka masa sekarang dan masa yang akan datang;

v. Masyarakat peserta musyawarah dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi dimana masing-masing kelompok tersebut membuat prioritas permasalahan dan kondisi l ingkungan pada masa yang akan datang (sesuai dengan Format Penentuan Prioritas);

vi. Kemudian dilakukan pleno untuk membahas prioritas permasalahan dan kondisi l ingkungan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 82

pada masa yang akan datang dan penetapan pemecahan masalah yang ditetapkan bersama dengan mempertimbangkan kondisi masa yang akan datang;

vi i . Pembahasan solusi teknis terhadap pemecahan permasalahan infrastruktur yang telah ditetapkan, terutama terkait dengan kebutuhan lahan, serta mekanisme dan pembiayaan Operasi & Pemeliharaan;

vi i i . Pentahapan dan Rencana Penanganan serta tentatif kebutuhan pendanaan;

ix. Penentuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan;

x. Identif ikasi penerima manfaat; xi. Penentuan waktu pelaksanaan;

xi i . Penetapan usulan besaran upah pekerja; xi i i . Khusus untuk penetapan kegiatan (Usulan RKM)

yang membutuhkan lahan, harus dibahas mengenai luas lahan yang dibutuhkan, serta status kepemilikan dan mekanisme pengadaan lahannya;

xiv. Menetapkan prioritas masalah, prioritas kegiatan sebagai Masukan RKM untuk kemudian disahkan oleh Kepala Desa; (Format 3.20, 3.22-3.28 Lampiran 3);

xv. Pembuatan Berita Acara Musyawarah Desa II yang di lakukan oleh OMS dan dibantu oleh KD dan FM (Format 3.31-3.33 Lampiran 3).

d) Penyusunan Usulan RKM

Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) di lakukan oleh OMS dan KD dengan pendampingan dari FM. Usulan RKM akan memuat rencana kerja pembangunan infrastruktur, rencana

Operasi dan Pemeliharaan, termasuk rencana pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan.

Usulan RKM harus selaras dengan rencana pembangunan pemerintah daerah, kri ter ia teknis yang ada dan prioritas pembangunan daerah, dengan demikian t idak

terjadi pendanaan pembangunan yang tumpang-t indih. FM bertugas membimbing proses penyusunan usulan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 83

kegiatan ini secara teknis dan mendorong part isipasi dari kaum perempuan dan penduduk miskin. Selain hal tersebut, peran FM diharapkan mampu meningkatkan kemampuan teknis masyarakat dalam merumuskan langkah-langkah pemecahan permasalahan yang ada di desa.

d.1. Proses Penyusunan Usulan RKM

Penyusunan Usulan RKM ini diwujudkan dalam Rencana Kegiatan (Proposal) yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

i . Usulan Rencana Pembangunan Infrastruktur, terdir i dari: Latar belakang yang mendasari kegiatan,

didasarkan pada hasil identif ikasi; Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai melalui

pelaksanaan. Tujuan merupakan rumusan rencana yang ingin dicapai pada tingkat desa, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan;

Manfaat pekerjaan terhadap masyarakat dan l ingkungan hidup desa;

Pelaksanaan pekerjaan, baik yang berhubungan dengan dana, waktu, pelaksana dan pelaku-pelaku lain yang mungkin terl ibat;

Kebutuhan lahan untuk kegiatan yang diusulkan, serta mekanisme pelaksanaannya;

Mekanisme pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan;

Profi l desa sasaran yang menunjukkan kondisi awal dan data infrastruktur perdesaan yang ada di t ingkat desa.

i i . Usulan Rencana Operasi dan Pemeliharaan Operasi dan Pemeliharaan adalah serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan secara rutin maupun berkala untuk menjaga agar prasarana dan sarana tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai rencana. Penyusunan rencana kegiatan Operasi dan Pemeliharaan dilakukan oleh KPP dengan didampingi oleh FM.

Tujuan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan infrastruktur terbangun adalah:

Tersedianya infrastruktur yang tetap berfungsi dengan kualitas dan umur pelayanan yang sesuai dengan rencana.

Pemeliharaan yang tepat waktu dan tepat

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 84

sasaran, dapat menghemat biaya pemeliharaan. Tersedianya organisasi pengelola yang aktif dan

berfungsi dengan baik.

Pada tahap persiapan Usulan RKM, Rencana Operasi dan Pemeliharaan baru disusun sebagai rencana awal. Sedangkan finalisasi Rencana Operasi dan Pemeliharaan dibahas dan ditetapkan melalui Musyawarah Desa III.

i i i . Usulan Rencana Pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan Pada dasarnya sumber pendanaan Operasi dan Pemeliharaan adalah warga pemanfaat infrastruktur dengan berlandaskan gotong royong dan kesadaran bahwa pemeliharaan, perbaikan dan pengembangan infrastruktur adalah tugas bersama seluruh warga pemanfaat, bukan pemerintah atau aparat.

Selain bersumber dari iuran warga, pembiayaan kegiatan Operasi dan Pemeliharaan diharapkan didukung oleh APBDes. Kepala Desa mendukung bantuan pendanaan kepada KPP dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBDes, dituangkan dalam Peraturan Desa (disesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa sasaran).

Pada tahap Penyusunan RKM, aspek pembiayaan baru disusun pada tahap identif ikasi dari rencana pembiayaan. Sedangkan secara mendetail terhadap aspek Operasi dan Pemeliharaan didiskusikan dalam Musyawarah Desa III.

Contoh Penyusunan Usulan dapat di l ihat di Format 4.2-4.3 Lampiran 4 . Laporan Usulan Desa ini diserahkan kepada Tim Pelaksana Kabupaten disertai dengan Surat Pengantar Usulan Desa (Format 4.1 Lampiran 4).

Finalisasi Usulan RKM dilakukan untuk perbaikan dan pembenahan terutama apabila ditemukan hal-hal yang belum sempurna, tetapi t idak mengubah kandungan isi secara substansi.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 85

d.2. Verifikasi RKM

Verif ikasi RKM di lakukan oleh Tim Pelaksana Kabupaten. Pada verif ikasi ini, dapat di lakukan kunjungan lapangan oleh Tim Pelaksana Kabupaten untuk mengetahui situasi dan kondisi lapangan (Format 4.5-4.6 Lampiran 4). Verif ikasi dan asistensi RKM disarankan t idak lebih dari 7 hari dihitung sejak masuknya RKM ke t im Pelaksana Kabupaten.

d.3. Finalisasi RKM

Usulan RKM yang telah diverif ikasi kemudian dif inal isasi oleh OMS dan KD dengan pendampingan dari FM dan Tim Pelaksana Kabupaten. Setelah di lakukan f inal isasi maka dokumen RKM telah dapat digunakan dan di lanjutkan pada tahap selanjutnya.

e) Penyusunan Rencana Teknis dan RAB

Setelah RKM selesai dif inalisasi, langkah selanjutnya adalah penyusunan Rencana Teknis dan RAB yang dilaksanakan oleh OMS,KPP, KD dan dibantu oleh FM.

Hasil dari kegiatan ini harus melalui persetujuan pemerintah desa.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 86

Pada tahap ini dilaksanakan:

i . Penyusunan Rencana Teknis; hasil penyusunan Rencana Teknis diwujudkan dalam dokumen Rencana Teknis dan Gambar Disain Teknis (Format 5.1 Lampiran 5). Penyusunan Rencana Teknis harus mengacu kepada Petunjuk Teknis Sektor (Jalan, Jembatan Perdesaan, Tit ian dan Tambatan perahu, Air Minum, Ir igasi Perdesaan, dan Sanitasi Perdesaan).

i i . Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB): hasil penyusunan RAB berupa perhitungan volume pekerjaan, (berdasarkan Rencana Teknis yang telah disusun), harga berbagai macam bahan/material, alat dan tenaga yang dibutuhkan pada suatu konstruksi (Format 5.2-5.5 Lampiran 5).

Tujuan kegiatan penghitungan Rencana Anggaran Biaya

adalah untuk memprediksi biaya pelaksanaan. Melalui penghitungan RAB dapat diketahui taksiran biaya setiap item/sub kegiatan. Perlu dicatat bahwa taksiran biaya yang dibuat bukanlah biaya sebenarnya. Biaya sebenarnya akan diperoleh pada saat pelaksanaan. Dalam penyusunan RAB, OMS dan KD dapat didukung FM dan Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK).

5.4. Tahap Pelaksanaan Fisik (Konstruksi)

Tahap pelaksanaan f isik dimulai dengan melaksanakan Musyawarah Desa III , penandatanganan Kontrak Kerja, dan pelaksanaan f isik infrastruktur. Dalam pelaksanaan f isik di lakukan supervisi yang terdir i atas pemantauan kegiatan dan pelaporan. Setelah pelaksanaan f isik infrastruktur selesai di lakukan penyelesaian kegiatan (f inal isasi) dan serah terima hasi l infrastruktur.

a) Musyawarah Desa III

Musyawarah Desa tahap III bertujuan untuk menetapkan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur, penetapan rencana Operasi dan Pemeliharaan, serta memil ih dan menetapkan Tim

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 87

Pengadaan Barang/Jasa.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur disepakati secara swakelola (tidak menggunakan pihak ke-3/kontraktor), sehingga pelaksanaan pembangunan dioptimalkan untuk memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat setempat.

Rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disepakati mencakup:

i . Pengaturan tenaga kerja ( jumlah tenaga kerja, calon tenaga kerja dan besaran upah);

i i . Pengaturan bahan;

i i i . Pengaturan alat;

iv. Pengaturan waktu.

Keanggotaan Panit ia Pengadan Barang dan Jasa yang disepakati berasal dari perwakilan OMS dan perwakilan masyarakat desa setempat yang memil iki pengalaman dan pengetahuan teknis. Jumlah anggota panit ia pengadaan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan disepakatidengan mempertimbangkan besaran volume barang dan dana untuk material/ jasa yang ada dalam RAB. Format yang dibutuhkan dalam Pelaksanaan Musdes III dapat di l ihat dalam Lampiran 6.

Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Desa III: 1. OMS dibantu oleh KD dan FM menyiapkan materi yang

akan disampaikan di dalam Musyawarah Desa III antara lain mengenai: Mekanisme dan rencana pelaksanaan pembangunan

infrastruktur; Penetapan rencana Operasi dan Pemeliharaan serta

rencana pendanaannya; Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa;

2. OMS didampingi FM menjelaskan kembali prinsip-prinsip dasar program mengenai perlunya keterbukaan dalam pengelolaan kegiatan dan adanya hak masyarakat untuk melakukan pemantauan;

3. Peserta musyawarah menyepakati rencana jadwal pelaksanaan kegiatan, yang kemudian memberikan wewenang kepada OMS untuk melaksanakannya.

Hasil Pelaksanaan Musyawarah Desa III:

i . Peserta musyawarah menyepakati rencana O&P serta

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 88

rencana pendanaannya;

i i . Peserta menyepakati dana awal yang harus disiapkan sebesar 25% dari kebutuhan operasi dan pemeliharaan;

i i i . Peserta menyepakati berita acara realisasi sumbangan/swadaya masyarakat (non-f inansial) dan

lahan yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di desa;

iv. Ketua OMS menjelaskan kembali dan menyimpulkan pokok-pokok hasil diskusi Musyawarah Desa III .

b) Penandatanganan Kontrak Kerja

Setelah Musyawarah Desa III, pelaksanaan dit indaklanjuti dengan penandatanganan kontrak kerja berupa Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) antara OMS dengan PPK Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten. Pengajuan Dana untuk Pekerjaan dilakukan dalam 3 (Tiga) Tahap, Tahap Pertama sebesar 40% dapat dicairkan setelah penandatanganan kontrak, selanjutnya 30% berikutnya dibayarkan pada saat progress pelaksanaan kegiatan sudah mencapai minimal 30%, dan sisanya sebesar 30% dibayarkan pada saat progress pelaksanaan kegiatan sudah mencapai minimal 60%. Satker Kabupaten dapat melakukan penangguhan pencairan dana untuk pencairan tahap II dan III j ika terjadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan penyalahgunaan dana di lapangan, sampai dengan penyelesaian permasalahan oleh musyawarah desa dengan mediasi Tim Pelaksana Kabupaten. Apabila t idak terselesaikan di t ingkat struktural akan dilanjutkan ke lembaga pengawasan fungsional yang berwenang (Inspektorat Jenderal dan/atau BPKP). Contoh Surat Kontrak Kerja/Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan dapat dil ihat dalam Format 7.1 Lampiran 7 .

c) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur

Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan dilaksanakan setelah Penandatanganan Kontrak.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 89

Proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur antara lain perencanaan pekerjaan, penyiapan lokasi, pengadaan material dan barang, pelaksanaan konstruksi, sewa alat, dan jumlah tenaga kerja, jadwal pelaksanaan serta pengendalian pengeluaran dana oleh pelaksana. (Contoh Rencana

Jadwal Pelaksanaan di l ihat pada Format 6.8 Lampiran 6).

c.1. Perencanaan Pekerjaan Urutan umum tentang kegiatan yang harus di laksanakan adalah sebagai berikut:

i . Pengukuran lapangan;

BOX 5 .11 PERUBAHAN KONTRAK (CONTRACT CHANGE ORDERS / CCO)

Pada umumnya dalam pelaksanaan kontrak pekerjaan infrastruktur hampir selalu mengalami perubahan kontrak, perubahan ini bisa disebabkan adanya perpanjangan waktu (time extension), penambahan ataupun pengurangan nilai kontrak sebagai akibat adanya revisi desain atau penambahan lingkup kegiatan.

Faktor-faktor yang penting dalam mengajukan suatu proses perubahan kontrak adalah alasan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan itu, uraian pekerjaan apa yang akan diadakan perubahan, kemudian bagaimana dikaji (review) terhadap usulan perubahan tersebut. Ketiga unsur diatas merupakan suatu keharusan yang perlu dibahas dan dikembangkan untuk dapat dipertanggungjawabkan dalam kelayakan teknis maupun biayanya.

Tahapan dalam melakukan perubahan kontrak adalah:

1. OMS mengajukan usulan kepada PPK PPIP Satker Kabupaten terkait dengan perubahan kontrak. Dalam usulan ini dijelaskan alasan terhadap perubahannya. Dalam proses penyusunan usulan ini dibantu oleh FM dan KD.

2. KMK dan fasilitator melakukan verifikasi terhadap usulan yang disampaikan oleh OMS. 3. Change orders sesuai kebutuhannya dapat dilengkapi dengan sketsa-sketsa, justifikasi teknis,

kemudian konpensasi sebagai akibat dari perubahan tersebut bisa berupa biaya dan tambahan waktu dan pelaksanaan bila diperlukan.

4. Dokumentasinya dibuat atas kesepakatan serta ditandatangani oleh OMS maupun Konsultan (KMK, FM) dan diserahkan kepada PPK untuk persetujuan, menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan adanya perubahan desain.

5. PPK PPIP Satker Kabupaten melakukan pembahasan dengan Konsultan Pengawas (KMK dan Fasilitator) dan OMS untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk justifikasi teknis, yang merupakan pembenaran secara teknis terhadap adanya perubahan yang terjadi yang berisi penjelasan dan alasan-alasannya.

6. PPK PPIP Satker Kabupaten menyiapkan Berita Acara Pembahasan dan Amandemen Kontraknya (Contoh amandemen dapat dilihat pada Format 7.8 Lampiran 7).

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 90

i i . Pembersihan lahan, semak, pohon, rumput penutup, reruntuhan, humus, dsb.;

i i i . Penyiapan lokasi, sebagai t indak lanjut dari pembersihan lahan, dengan pelaksanaan pemasangan patok benchmark ataupun papan level ing ;

iv. Pengadaan dan pengelolaan material, yang terkait dengan mekanisme penyimpanan barang dan pengelolaan bahan dan alat;

v. Kegiatan f inishing sepert i t indakan perl indungan dari erosi, pembersihan akhir, dsb.

Sebelum membuat rencana kerja, berbagai informasi yang spesif ik perlu dikumpulkan, untuk membuat suatu rencana kerja yang realist is. Tanpa rencana yang baik dan real ist is, sul it untuk membuat estimasi berapa besar material, peralatan, dan tenaga kerja yang diperlukan dan tersedia. Dan tanpa adanya rencana kerja akan menghasilkan tenaga kerja yang t idak teratur dan t idak optimal, sehingga t idak akan mencapai hasi l yang diharapkan (baik dalam kuali tas dan kuantitas).Informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun rencana kerja adalah sebagai berikut:

i . Tanggal awal dan tanggal penyelesaian; i i . Volume dan lokasi berbagai jenis pekerjaan yang

di laksanakan; i i i . Kebutuhan masukan untuk tenaga kerja, material

konstruksi, perkakas; iv. Ketersediaan tenaga kerja, peralatan, perkakas,

dan material konstruksi v. Informasi tentang awal dan akhir musim hujan

secara umum.

Contoh pembuatan rencana kerja dan informasi yang dibutuhkan, dapat di l ihat dalam (Format 5.7 Lampiran 5).

c.2. Manajemen Tenaga Kerja Tenaga kerja yang termotivasi dengan baik penting art inya untuk keberhasilan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Peran pengawas penting art inya dalam memotivasi tenaga kerja dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

Menciptakan rasa pencapaian dan menunjukkan penghargaan atas pekerjaan yang di lakukan oleh pekerja;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 91

Mendelegasikan tanggung jawab kepada pekerja serta member petunjuk dan pelatihan kepada pekerja sehingga mereka dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik;

Mengatur dan mengelola pekerjaan dengan cara yang efektif dan efisien, dan mengkomunikasikan serta berperi laku benar di depan pekerja;

Memastikan adanya kondisi kerja yang baik dan pantas di lapangan.

c.3. Pengaturan Tenaga Kerja Pengaturan tenaga kerja di lapangan sangat penting bi la kegiatan konstruksi di laksanakan dengan menerapkan metode kerja Pembangunan Berbasis Masyarakat (Community Driven Development).

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur tenaga kerja di lokasi pekerjaan:

i . Mobilisasi Pekerja . Rencana kerja harus disiapkan jauh sebelumnya agar penduduk setempat dapat mempersiapkan dir i apabila tenaga kerja mereka diperlukan. Kemudian tenaga kerja yang tersedia harus dipastikan agar jumlahnya tercukupi untuk pekerjaan yang direncanakan dalam hari atau minggu tertentu. Mobil isasi tenaga kerja diusahakan di sekitar tapak pekerjaan;

i i . Menetapkan Kelompok Pekerja . Kelompok tenaga kerja dapat disusun untuk melaksanakan pekerjaan. Tergantung pada jenis dan volume pekerjaan, satu kelompok terdir i dari 10-25 pekerja. Tiap kelompok harus ada ketua kelompok;

i i i . Pengaturan Jarak Antar Kelompok Pekerja. Kelompok-kelompok pekerja sebaiknya t idak bekerja berdekatan satu dengan lainnya. Bila mereka bekerja terlalu terpisah, ini akan menyulitkan pengawasan. Jarak antara lokasi kerja berbagai kelompok pekerja sebaiknya diatur sesuai dengan jenis pekerjaan yang di laksanakan;

iv. Menugaskan kegiatan-kegiatan bagi kelompok pekerja . Agar dapat menggunakan pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara optimal, sebaiknya satu kelompok ditugaskan untuk bekerja terus dalam bidang dan kegiatan yang sama selama masa konstruksi;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 92

v. Penyeimbangan kelompok . Beban agar kerja dibagi rata antara berbagai kelompok, dan memberikan keseimbangan yang baik dalam pembagian tugas antara pekerja dalam kelompok tertentu;

vi. Menetapkan tugas-tugas harian. Tujuannya untuk memungkinkan agar rata-rata pekerja menyelesaikan kerja sehari dalam sekitar 75% dari jam kerja normal. Metode ini hanya digunakan pada tahap awal, untuk selanjutnya ditentukan melalui percobaan di tempat kerja.

Contoh dalam bentuk i lustrasi pengaturan tenaga kerja dapat di l ihat dalam (Format 5.8 Lampiran 5).

d) Pengadaan Barang/Jasa

Pengadaan material yang akan digunakan dalam pembangunan f isik harus sesuai dengan spesif ikasi teknis dan volume yang telah disepakati dan disetujui dalam RKM dan RAB. Jika terjadi ketidaksesuaian volume yang diakibatkan oleh kondisi lapangan maka harus dilakukan revisi/perhitungan kembali terhadap RAB tersebut dengan meminta persetujuan kepada PPK Tingkat Kabupaten.

Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, penggunaan alat berat diupayakan seminimal mungkin . Jika konstruksi yang dibangun membutuhkan alat berat maka harus diperhitungkan t ingkat efesiensi dalam penggunaannya

sehingga program ini benar-benar dapat memberikan pendapatan secara optimal kepada masyarakat.

Pengadaan barang dan jasa oleh OMS mengikuti ketentuan sebagai berikut:

i . Pengadaan barang yang berni lai kurang dari Rp 5.000.000 ( l ima juta rupiah) dapat dibel i langsung kepada penyedia barang dan bukt i perikatnya cukup berupa bukti pembelian/nota pembelian pembayaran dengan materai secukupnya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 93

i i . Untuk pengadaan barang yang berni lai diatas Rp 5.000.000 (l ima juta rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dapat di lakukan dengan penunjukan langsung kepada 1 (satu) penyedia barang melalui penawaran tertul is dari penyedia barang yang bersangkutan, dan bukti perikatannya berupa kuitansi saja dengan materai secukupnya.

i i i . Untuk pengadaan barang yang bernilai di atas Rp 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000 (l ima puluh juta) di lakukan oleh

panit ia pengadaan yang berjumlah 3 (t iga) orang yang berasal dari OMS dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (t iga) penawaran dari 3 (t iga) penyedia barang yang berbeda serta memil ih penawaran dengan harga terendah, dan bukti perikatannya berupa Surat Perintah Kerja (SPK) dengan materai secukupnya.

iv. Dan untuk pengadaan barang yang berni lai diatas Rp 50.000.000 (l ima puluh juta rupiah) sampai Rp.100.000.000 (Seratus juta rupiah) di lakukan oleh panit ia pengadaan yang berjumlah 3 atau 5 orang yang berasal dari OMS dengan cara meminta dan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (t iga) penawaran dari 3 (t iga) penyedia dengan harga terendah, dan bukti perikatannya berupa Surat Perjanjian dengan materai secukupnya.

Dokumen yang harus disiapkan dalam pembentukan dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat di l ihat dalam lampiran.

Pada tahap ini, Fasi l i tator bertanggung jawab memberikan bimbingan kepada panit ia dan OMS agar pelaksanaan pengadaan material/sewa alat dapat di laksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran. Untuk contoh surat-surat perjanj ian pengadaan barang, penyewaan alat, dan pengadaan bahan beserta undangan lelang dapat di l ihat pada (Format 7.3-7.7 Lampiran 7)

Pembebanan bea materei menggunkan ketentuan sebagai berikut: Untuk transaksi > Rp 500.000 s.d < Rp 1.000.000 dikenakan bea materei sebesar Rp 3000,-

Untuk transaksi > Rp 1.000.000 dikenakan bea materei sebesar Rp 6000,-

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 94

e) Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

Tujuan pemantauan adalah untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan kegiatan f isik agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapkan. Dilakukan dengan pengumpulan informasi yang terkait pekerjaan f isik, sepert i pengecekan kualitas material, pemantauan pelaksanaan konstruksi melalui

pengukuran progress harian dan mingguan, pemantauan pemanfaatan dana, pemantauan jumlah pekerja yang berpart isipasi. Selain itu juga di lakukan pemantauan terhadap permasalahan dan kesuli tan yang dihadapi selama pekerjaan konstruksi, misalnya kejadian alam sepert i cuaca, ataupun bencana alam.

Pengawasan pelaksanaan konstruksi di laksanakan oleh KMK bersama FM. Dalam tahap ini merupakan tahapan yang penting, untuk itu diharapkan masyarakat secara luas mampu melaksanakan fungsi kontrol sebagai berikut:

1. Pengendalian Mutu Hal-hal yang terkait dengan pengendalian mutu adalah: a. Penyimpanan Bahan/Material Bahan-bahan harus disimpan sedemikian rupa

untuk menjamin perl indungan kualitas. Dan bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah diperiksa oleh pengawas.

b. Metode Pengangkutan Material/Campuran Pengangkutan material harus diatur agar t idak terjadi gangguan di antara pelaksanaan berbagai pekerjaan. Bi la perlu pengawas dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk melindungi setiap jalan dan infrastruktur yang ada di sekitar lokasi.

c. Pemeriksaan Material Material yang akan digunakan harus diperiksa oleh KMK dengan dukungan format pengawasan.

d. Test Lapangan Setelah pekerjaan selesai untuk infrastruktur-infrastruktur tertentu (khusus untuk infrastruktur sanitasi dan air minum) perlu di lakukan pengujian

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 95

kualitas terhadap hasil. Adapun mekanisme pengujian yang melibatkan instansi teknis terkait sepert i dinas kesehatan, atau dinas-dinas berwenang lainnya difasi l i tasi oleh Tim Pelaksana Kabupaten.

2. Pengendalian Kuantitas/Volume Pengawasan Kuantitas, dilakukan untuk mengecek bahan-bahan yang ditempatkan, dipindahkan, atau yang terpasang. KMK bersama FM akan memeriksa bahan-bahan berdasarkan volume dan biaya yang direncanakan.

3. Pengendalian Waktu Untuk mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang optimal, perlu diperhitungkan mengenai kebutuhan alat dan kebutuhan jumlah tenaga kerja. a. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan yang dibuat OMS dicek oleh t im pengarah kabupaten dan KMK sebelum pekerjaan dimulai terhadap: Kelayakan rencana target terhadap kondisi

cuaca; Metode konstruksi yang sistematis dan benar; Pengendalian waktu oleh pengawas

berdasarkan jadwal pelaksanaan tersebut Jadwal pelaksanaan tersebut dijabarkan ke dalam target harian, kemudian diperiksa terhadap pencapaian target hariannya. Bila target harian t idak terpenuhi maka sel isih volume harus di perogramkan/dikejar untuk hari berikutnya Bila di laksanakan dengan baik maka pelaksanaan konstruksi dapat diselesaikan sesuai jadwal.

b. Alat Berat Jika alat berat dibutuhkan dalam pelaksanaan

konstruksi, maka: Kapasitas alat/kombinasi alat harus dihitung

lebih dahulu Bi la perlu ditambahkan jumlah alat atau

menambah jam kerja alat c. Tenaga Kerja dan Jumlah Jam Kerja Jadwal kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan

dengan target waktu. Bi la kondisi pekerjaan diperkirakan t idak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau lembur

4. Pengendalian Biaya Yang perlu di perhatikan dalam pengendalian biaya adalah pengukuran hasil pekerjaan yang di lakukan dengan akurat dan benar sehingga kuantitas biaya sesuai dengan gambar rencana.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 96

f) Pelaporan Kegiatan

Bagian lain dari pengawasan pelaksanaan adalah pencatatan dan pendokumentasian hasil dan proses di lapangan. Catatan dan dokumentasi ini disusun dalam bentuk laporan, yang harus dibuat secara sederhana dan seringkas mungkin dan di lakukan secara berkala.

Hal-hal yang harus dimuat dalam laporan:

i . Laporan Harian (Progress, pemasukan dan penggunaan material dan cuaca).

i i . Buku Kas, yang mencatat semua penerimaan dan pengeluaran dana.

i i i . Pengisian Buku Bimbingan (Instruksi).

iv. Kemajuan pelaksanaan kegiatan f isik dan keuangan.

v. Jumlah dan asal pekerja dan penggunaan material.

vi. Kesesuian waktu pelaksanaan.

vi i . Foto yang menggambarkan kondisi lapangan (0%; 30%; 60%; 100%).

Secara Terperinci, format pelaporan pengawasan pelaksanaan (supervisi) konstruksi dapat di l ihat pada Format 8.1 s.d 8.6 Lampiran 8.

Selain i tu, OMS selaku penanggung jawab pelaksanaan kegiatan wajib melaporkan kemajuan pelaksanaan kepada masyarakat yang disampaikan melalui forum rembug-rembug desa dan Papan Informasi di t ingkat desa secara periodik setiap dua minggu.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 97

g) Rembug Warga Pelaksanaan

Definisi Pelaksanaan rembug warga pelaksanaan dilakukan untuk melaporkan dan membahas laporan pelaksanaan kegiatan, kendala-kendala pelaksanaan dan rencana pelaksanaan kegiatan f isik selanjutnya serta agenda lainnya yang sekiranya diperlukan. Rembug warga di lakukan secara rutin 1 (satu) minggu sekali dan hasilnya ditempel pada papan informasi yang telah dibuat. Dalam pelaksanaanya, OMS serta KD memaparkan laporan pelaksanaan kegiatan f isik dan keuangan, laporan penggunaan material, kendala-kendala pelaksanaan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan f isik kedepan. Selain i tu, KPP dapat melaporkan perkembangan pengumpulan dana operasi dan pemeliharaan. Pelaksanaan rembug warga ini diharapkan dapat menjadi wadah pemecahan permasalahan serta wadah interaksi masyarakat sebagai pemil ik kegiatan selain sebagai salah satu bentuk transparansi pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan. Langkah-langkah yang perlu disiapkan dalam Rembug Warga Pelaksanaan a. Mempersiapkan laporan pelaksanaan kegiatan yang

disampaikan oleh OMS:

1. Pelaksanaan Pelaporan kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Fisik;

2. Keuangan.

3. Laporan Penggunaan Material.

4. Kendala-kendala Pelaksanaan Kegiatan.

5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Fisik Kedepan.

b. Menyimpulkan pokok-pokok untuk Musdes IV.

h) Papan Informasi sebagai wadah trasparansi Program

Dalam rangka mewujudkan transparansi pengelolaan dana bantuan PPIP, OMS berkewajiban menyampaikan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 98

informasi dalam bentuk Penempelan Papan Informasi dan pemasangan Papan Proyek.

Penempelan informasi ini di lakukan oleh OMS yang meliputi informasi tentang RKM, hasil musyawarah desa dan rembug warga, laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan keuangan, serta informasi- informasi lainnya. Penempelan informasi melalui papan pengumuman ditempatkan di lokasi strategis, misalnya di kantor desa/dusun, masj id, gereja, balai pertemuan dl l , dengan bentuk dan ukuran yang mudah dibaca oleh masyarakat. Penempelan informasi di lakukan secara rut in 1 (satu) minggu sekali.

Papan proyek memuat informasi tentang nama pelaksanaan kegiatan, jenis dan volume infrastruktur yang dibangun, pagu dana untuk setiap jenis kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Papan proyek ditempatkan di lokasi kegiatan yang mudah terl ihat oleh masyarakat.

Setelah pelaksanaan f isik selesai OMS diwajibkan pula untuk membuat/mencantumkan Logo PU Infrastruktur Perdesaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Untuk jalan: dibuat patok pada t it ik awal dan akhir jalan dan atau di persimpangan;

2. Untuk tambatan perahu: dibuatkan patok dan di letakkan di daratan;

3. Untuk jembatan: di letakkan pada sandaran atau sayap jembatan;

4. Untuk ir igasi: di letakkan pada sayap bendung atau talud;

5. Untuk air minum: di letakkan pada HU, reservoir , bagian atas Sumur, dl l.

Logo agar ditempatkan di lokasi yang mudah dil ihat dan dapat disesuaikan dengan Kondisi Lapangan.

5.5. Tahap Operasional dan Pemeliharaan

Secara Garis Besar Tahap Operasi dan Pemeliharaan Oleh Masyarakat di Tingkat Desa adalah sebagai berikut:

a. Musyawarah Desa IV.

b. Serah Terima Infrastruktur.

c. Operasi dan Pemeliharaan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 99

a) Musyawarah Desa IV

Musyawarah Desa IV (Musdes IV) bertujuan untuk memberikan informasi hasi l pelaksanaan kegiatan dan hasil pengelolaan dana bantuan oleh OMS kepada masyarakat desa sasaran. Musdes IV di laksanakan setelah pelaksanaan f isik selesai 100% atau pada saat batas waktu penyelesaian pekerjaan habis.

Musdes IV merupakan penilaian akhir pelaksanaan program PPIP yang akan menjadi dasar dalam pemeriksaan Inspektorat Jenderal/BPKP/Bawasda.

Forum ini dipimpin oleh Kepala Desa dengan mengundang Satker kabupaten, KPP, KD, LSM, tokoh masyarakat desa, dan masyarakat desa pada umumnya. Dalam Musyawarah Desa IV, OMS menjelaskan secara r inci dan transparan laporan pertanggungjawaban OMS. Materi dalam Musdes IV adalah:

i . Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)

i i . Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) disertai dengan foto-foto pelaksanaan.

Hasi l Musdes IV disampaikan kepada pemerintah desa dan Satker kabupaten sebagai pencatatan arsip.

Apabila pekerjaan f isik sudah selesai (mencapai 100%), laporan pertanggungjawaban OMS terdir i dari Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) (format 10.1 Lampiran 10) , Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) (format 10.2 Lampiran 10).

Apabila pelaksanaan kegiatan f isik t idak selesai pada waktunya (pada akhir tahun anggaran belum mencapai 100%) maka laporan pertanggungjawaban OMS harus terdir i dari Laporan Pembuatan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB), Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK), dan Pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) (format 10.3, Lampiran 10).

1. Pembuatan Laporan Penyelesaian Pelaksanaan kegiatan (LP2K)

Laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan (LP2K) adalah laporan yang ditandatangani oleh Ketua OMS dan diketahui KD dan FM untuk menyatakan bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai di laksanakan (kondisi 100%) serta siap diperiksa oleh Satker Kabupaten. Kondisi 100% dapat dicapai setelah di lakukan Testing and Commisioning . Testing and

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 100

Commisioning di lakukan bersama-sama Satker Kabupaten, FM, Pemerintah Desa dan KPP. Pada saat LP2K ditandatangani, seluruh administrasi baik pertanggungjawaban dana maupun jenis administrasi lainnya harus sudah di lengkapi dan dituntaskan, termasuk realisasi kegiatan dan biaya (RKB). Lembar LP2K yang sudah ditandatangani diserahkan pada FM dengan tembusan kepada Satker Kabupaten untuk mendapatkan t indak lanjut berupa pemeriksaan di lapangan. Format LP2K dapat di l ihat pada Format 10.1 Lampiran 10 .

2. Pembuatan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)

OMS bersama KD harus membuat r incian realisasi kegiatan dan biaya berikut rekapitulasinya dan disetujui Satker Kabupaten. Hal ini sebagai bentuk penjelasan tentang apa saja yang telah di laksanakan di lapangan serta penggunaan dana bantuan PPIP. Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) harus dibuat sesuai dengan kondisi pada saat LP2K dibuat pelaksanaan di lapangan. Hal-hal yang harus dicatat meliputi harga-harga satuan, volume, jumlah HOK terserap, besar dan distr ibusi dana dari setiap kegiatan di luar infrastruktur seluruhnya. Catatan harus berdasar kepada kondisi aktual di lapangan dan sesuai dengan catatan pelaporan harian. Pada prinsipnya pembuatan RKB merekap atau merangkum seluruh catatan penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan yang dibuat selama pelaksanaan. Gambar-gambar yang di lampirkan dalam dokumen penyelesaian adalah denah atau lay out , peta situasi, detai l konstruksi dan lain-lain yang juga bagian dari RKB. Jika terjadi perubahan pada infrastruktur terbangun, di lakukan perubahan pada gambar dan harus dituangkan dalam berita acara revisi. Format RKB dapat di l ihat dalam Format 10.2 Lampiran 10.

3. Pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K)

Surat pernyataan penyelesaian kegiatan ini berisikan kesanggupan OMS untuk menyelesaikan kegiatan sampai dengan waktu yang direncanakan, dengan sepengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen dari Satker Kabupaten, Kepala Desa dan DPIU. Format SP2K dapat di l ihat pada Format 10.4 Lampiran 10. Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemukan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 101

adanya kekurangan dalam pelaksanaan termasuk dalam hal administrasi maka Satker Kabupaten dapat memberikan kesempatan waktu kepada OMS untuk menyelesaikan kegiatan konstruksi dan atau melakukan perbaikan.

4. Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)

Apabila sampai batas waktu akhir tahun anggaran, ternyata kegiatan pembangunan infrastruktur belum dapat diselesaikan, atau dana belum disalurkan seluruhnya, maka Ketua OMS dan FM dengan sepengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen dari Satker Kabupaten, dan Kepala Desa membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai pengganti LP2K. BASPK menunjukkan kondisi hasi l pelaksanaan kegiatan yang dicapai pada saat itu. Lampiran yang harus dibuat j ika muncul BASPK, yaitu real isasi kegiatan dan biaya hingga saat itu maupun gambar-gambar infrastruktur terbangun hingga saat itu. Jika pada saat BASPK masih terdapat sisa dana yang belum terserap dari KPPN maka sisa dana tersebut t idak dapat ditarik kembali dan harus dikembalikan ke kas negara. Format BASPK sepert i pada Format 10.5 Lampiran 10.

5. Pembuatan Dokumen Penyelesaian

Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang secara garis besar berisi tentang laporan pertanggung-jawaban OMS selaku pelaksana termasuk rincian realisasi penggunaan biaya dan lampiran pendukung lainnya. Dokumen dalam lampiran pendukung adalah gambar-gambar infrastruktur terbangun, laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan serta laporan kemajuan f isik. Dokumen tersebut harus sudah dapat diselesaikan oleh OMS bersama FM dan KD untuk disampaikan kepada Satker Kabupaten selambat-Iambatnya 1 (satu) minggu sejak tanggal serah terima pekerjaan. Jika sampai batas waktu tersebut dokumen penyelesaian belum bisa dituntaskan, maka Ketua OMS, FM dan Satker Kabupaten harus membuat Berita Acara Keterlambatan dan Kesanggupan penyelesaiannya untuk disampaikan kepada t im pengarah kabupaten.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 102

b) Serah Terima Infrastruktur

Serah ter ima hasil pekerjaan di lakukan setelah pembangunan infrastruktur di lapangan selesai di laksanakan dan infrastruktur perdesaan yang dibangun sudah sepenuhnya dapat berfungsi dan bermanfaat. Serah terima pekerjaan dari OMS kepada Satker

Kabupaten dengan sepengetahuan Pemerintah Daerah (Dalam hal ini adalah Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Desa).

Selanjutnya, pengelolaan infrastruktur terbangun diserahkan kepada KPP untuk dimanfaatkan, dikelola dan di lestarikan oleh masyarakat.

c) Operasi dan Pemeliharaan Oleh Masyarakat

Tahap Pasca Pelaksanaan Fisik merupakan upaya oleh masyarakat untuk menggunakan dan memelihara infrastruktur f isik yang sudah diselesaikan secara optimal dan berkesinambungan, dengan bimbingan dari pemerintah setempat.

Kegiatan pemeliharaan PPIP sangat tergantung pada kemauan dan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan, menggunakan, dan memelihara infrastruktur yang ada. Jumlah dan jenis infrastruktur, pelayanan dan prosedur pemeliharaan adalah suatu pert imbangan yang penting dalam sistem pelaksanaan dan pemeliharaan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 103

BOX 5.13 Hal- hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan O&P Organisasi Pelakasana : KPP Pendanaan

1. Sebagian dana sudah dikumpulkan sejak awal 2. Dana dari pemanfaatan infrastruktur 3. Mekanisme pendanaan disepakati dalam musyawarah

Pengoperasian 1. Pelatihan operasi prasarana oleh FM kepada tenaga pelaksana; 2. Mekanisme kebutuhan bahan untuk operasi dan tenaga pelaksana; 3. Penghitungan kebutuhan bahan untuk operasi (kasus untuk prasarana air minum dan

sanitasi; Pemeliharaan

1. Pelatihan pemeliharaan rutin dan berkala yang disampaikan oleh FM; 2. Perawatan rutin; 3. Perawatan berkala

Prosedur

KPP harus mengembangkan prosedur, yang akan di ikuti dalam pelaksanaannya. Selain prosedur pelaksanaan, KPP juga perlu untuk merumuskan peraturan, yang akan menetapkan hak dan kewajiban anggota dan pengelola, pemil ihan pengurus dan mekanisme pemil ihan, mengadakan pertemuan reguler, dan sebagainya.

KPP berkewajiban membuat prosedur-prosedur tersebut secara r inci, transparan dan menyeluruh. Prosedur atau aturan tersebut didiskusikan dan dikonsultasikan kepada masyarakat, khususnya para pemanfaat, untuk mendapatkan persetujuan. Hasil persetujuan tersebut harus diketahui oleh Kepala Desa.

Gambar 5.1. Skema Umum Operasi dan Pemeliharaan

Forum diskusi desa dan konsultasi akan digelar sampai

Prasarana Terbangun

Pengoperasian Prasarana

Pemanfaatan Prasarana

Pemeliharaan Pendanaan Pengelolaan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 104

kesepakatan dicapai dan disahkan oleh Kepala Desa. Setiap KPP dapat mengembangkan prosedur kerja sendir i, sesuai dengan kondisi dan budaya di daerah masing-masing. Sebagai contoh, infrastruktur air minum dan ir igasi di daerah perdesaan harus dikelola oleh masyarakat penerima manfaat, melalui KPP yang telah dibentuk yang memil iki Kemampuan dan Kesiapan teknis dan keuangan untuk mencapai manajemen yang baik.

Tugas KPP sebagai berikut:

1. Mengatur para anggotanya dan masyarakat pemanfaat lainnya untuk mendukung rencana kerja yang telah disusun pada saat Musdes III ;

2. Menjamin kepentingan pengguna dan memil iki kemampuan untuk mencari alternatif solusi untuk masalah yang dihadapi;

3. Mengembangkan dan memelihara hubungan kerja dengan lembaga lain di luar KPP;

4. Menerapkan sanksi kepada anggota organisasi atau penerima manfaat yang melanggar aturan bersama.

 

Bab 6 Pengawasan dan

Pelaporan

6.1. Pengawasan

Pengawasan pelaksanaan PPIP adalah proses yang di lakukan terus menerus sepanjang tahapan program mulai dari persiapan, perencanaan, sosial isasi, pelaksanaan sampai dengan tahap operasi dan pemeliharaan. Hasil dari kegiatan pengawasan digunakan untuk perbaikan kualitas pelaksanaan dan

penyesuaian perencanaan, serta menjadi input evaluasi pelaksanaan program maupun dasar pembinaan kepada pelaku-pelaku PPIP dan masyarakat.

Dalam Pedoman ini lebih ditekankan pada bagaimana pelaksanaan program di t ingkat desa dapat di laksanakan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 106

dengan optimal, serta bagaimana setiap pelaku berfungsi dalam melakukan pengawasan program. Pedoman ini lebih menfokuskan pada bagaimana melakukan pengawasan terhadap proses pemberdayaan masyarakat, perencanaan part isipati f , penyaluran dan pelaksanaan BLM sampai dengan pasca pelaksanaan di t ingkat desa.

Tahapan ini merupakan tahapan yang penting, untuk itu diharapkan masyarakat secara luas mampu melaksanakan fungsi kontrol untuk mengendalikan:

i . Kualitas Bahan dan Material; i i . Kualitas dan volume pekerjaan;

i i i . Jumlah pekerja, hari kerja, dan imbalan yang dibayarkan;

iv. Penerimaan dan pengeluaran dana; v. Sumbangan masyarakat.

a) Pengawasan oleh KPP

KPP sebagai wakil dari masyarakat, bertanggung jawab penuh untuk melakukan pengawasan selama pelaksanaan f isik. KPP dalam melakukan pengawasan dibantu oleh FM, KD, dan TAMK.

Pengawasan oleh KPP meliputi kegiatan meninjau dan mengesahkan pengadaan yang di lakukan oleh Tim Pengadaan OMS dan Tim Pelaksana. KPP akan memverif ikasi laporan harian yang disiapkan oleh Tim Pelaksana OMS.

Dalam pengawasan ini termasuk memantau Catatan Kegiatan Harian, Catatan Material Harian, Catatan Tenaga Kerja Harian, dan Catatan Kendala dan Masalah. (Format 8 Lampiran 8). OMS harus melakukan pencatatan hasi l kegiatan setiap hari dan di lakukan pemantauan oleh KPP juga setiap hari. Hasi l dari t injauan ini akan berguna dalam penyusunan laporan kinerja dan kemajuan kegiatan, yang digunakan sebagai dasar untuk mencairkan BLM tahap kedua dan ket iga.

Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan dapat sesuai

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 107

dengan perencanaan yang telah disusun, dan prinsip akuntabil i tas serta transparansi dalam penyelenggaraan BLM dapat diterapkan dengan baik. Selain itu laporan tersebut dapat digunakan sebagai proses check and balance yang optimal dari t ingkat desa.

b) Pengawasan Oleh Perangkat Desa

Pemerintah desa harus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip dalam pedoman pelaksanaan telah dijalankan dengan baik. Pengawasannya oleh perangkat desa meliputi berikut ini:

i . Sosial isasi di t ingkat desa; i i . Seleksi/pemil ihan OMS, KPP dan kader desa (KD);

i i i . Proses perencanaan part isipati f ; iv. Proses penentuan prioritas program, perencanaan

teknis dan rencana anggaran dan biaya (RAB); v. Pelaksanaan penandatanganan perjanj ian/kontrak

pelaksanaan antara OMS dan Satker kabupaten; vi. Penggunaan dana BLM oleh OMS;

vi i. Kemajuan pelaksanaan f isik dan penyerapan dana (dijadikan satu dengan LPJ OMS);

vi i i . Tingkat part isipasi perempuan dan orang-orang miskin, serta kuali tas part isipasi dalam kegiatan program;

ix. Kualitas pendampingan yang diberikan kepada penduduk desa oleh fasi l i tator masyarakat;

x. Penanganan pengaduan; xi. Serah terima kegiatan;

xi i . Kinerja OMS, KPP, dan Kader Desa.

c) Pengawasan oleh BPD

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai unsur pemerintahan desa juga diharapkan dapat melakukan pemantauan pelaksanaan PPIP ini. Pemantauan yang di lakukan untuk memastikan bahwa butir-butir pakta integritas diterapkan dengan baik.

Pengawasannya oleh BPD meliputi berikut ini:

i . Keterl ibatan masyarakat desa terutama kaum perempuan dan masyarakat miskin;Penyelesaian penanganan pengaduan;

i i . Keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program di t ingkat desa;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 108

i i i . Pengawasan terhadap kinerja perangkat desa; iv. Transparansi pelaksanaan program; v. Pengawasan terhadap Kinerja OMS, KPP dan KD.

d) Pengawasan Oleh FM

Fasil i tator masyarakat termasuk dalam pihak yang ditugaskan untuk melakukkan pemantauan pelaksanaan PPIP. Pengawasan akan dilakukan secara berkala untuk menentukan apakah kegiatan program sedang berjalan sesuai rencana, dan apakah prinsip-prinsip dan prosedur PPIP diterapkan dengan benar. Pemantauan di lakukan selama kunjungan lapangan berkala ke desa dan unit pelaksana lapangan.

Fasil i tator masyarakat akan mengawasi beberapa hal berikut ini:

i . Penerapan prinsip-prinsip dan prosedur PPIP;

i i . Tingkat part isipasi masyarakat perdesaan di semua tahapan pelaksanaan program;

i i i . Transparansi informasi tentang pelaksanaan program;

iv. Peningkatan kuali tas dan jumlah part isipasi masyarakat miskin serta perempuan dalam pelaksanaan program;

v. Kesesuaian kegiatan yang di lakukan dengan rencana pelaksanaan yang diusulkan, yang telah disetujui saat pertemuan desa;

vi. Memastikan bahwa pencairan dana dan kegiatan pengadaan di lakukan dengan benar oleh OMS, dan t idak ada penyimpangan terjadi.

vi i . Efektivitas bantuan teknis yang diberikan kepada masyarakat dalam pelaksanaan program;

vi i i . Kualitas infrastruktur yang sudah diselesaikan;

ix. Manfaat infrastruktur kepada masyarakat;

x. Penanganan dan penyelesaian pengaduan.

e) Pengawasan di Tingkat Kecamatan

Pengawasan di t ingkat kecamatan di lakukan oleh aparat kecamatan selaku bagian dari Tim Pelaksana t ingkat

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 109

Kabupaten (TPK) (Format 12.1 Lampiran 12).

Perangkat pemerintahan Kecamatan sebagai bagian dari TPK memantau:

i. Koordinasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di wilayahnya;

i i . Penerapan pedoman dan peraturan lainnya;

i i i . koordinasi pemeliharaan infrastruktur;

iv. Pembinaan kepada pemerintahan desa.

f) Pengawasan di Tingkat Kabupaten

Pengawasan di t ingkat Kabupaten di lakukan oleh Tim Pelaksana Kabupaten. Tim Pelaksana Kabupaten melakukan pemantauan terhadap seluruh pelaksanaan di t ingkat kabupaten (Format 12.1 Lampiran 12).

Tim Pelaksana Kabupaten memantau:

i . Pelaksanaan sosial isasi kepada tataran desa di t ingkat kecamatan;

i i . Pelaksanaan penetapan lokasi dan jenis kegiatan;

i i i . Proses dan hasil perencanaan di t ingkat desa;

iv. Pelaksanaan penyaluran dana anggaran;

v. Kemajuan pelaksanaan f isik dan penyerapan dana;

vi. Penyebarluasan informasi di t ingkat kabupaten dan kecamatan;

vi i . Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat;

vi i i . Kinerja KMK, termasuk di dalamnya Fasil i tator Masyarakat;

ix. Kinerja OMS dan KD dalam penyelenggaraan kegiatan t ingkat desa.

6.2. Pelaporan

Pelaporan adalah konsolidasi dari rencana kegiatan dan t indak lanjut pengawasan tentang proses dan hasil di lapangan. Laporan harus ditul is secara sederhana, r ingkas, dan di lakukan secara berkala. Selain memuat data hasil dan proses pelaksanaan di lapangan, laporan juga memuat foto/dokumentasi kegiatan, permasalahan, hambatan, dan rekomendasi t indakan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 110

Ditinjau dari pelakunya, pelaporan dapat diklasif ikasikan menjadi:

1. Pelaporan oleh Satker-Tim Pelaksana

2. Pelaporan oleh FM-KMK-KMPr-KMW-KMP

a) Pelaporan oleh Satker-Tim Pelaksana

Dilaksanakan secara berjenjang mulai dari pelaporan Kepala Desa, Tim Pelaksana Kabupaten, Tim Pelaksana Provinsi, Tim Pelaksana Pusat untuk disampaikan kepada Dirjen Cipta Karya. Isi laporan merupakan kompilasi dari laporan yang disusun oleh Fasil i tator Masyarakat, Konsultan Manajemen Kabupaten, Konsultan Manajemen Provinsi dan Konsultan Manajemen Pusat. Disamping itu, Satker waj ib menyusun laporan E-Monitor ing, SAI, dan laporan yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

Bagan alir pelaporan Satker-Tim Pelaksana tergambar sepert i pada gambar 6-1 di halaman berikut.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 111

Gambar 6.1. Bagan Alir Pelaporan Satker-Tim Pelaksana

Dalam pedoman ini hanya akan menjelaskan mekanisme pelaporan oleh para pelaku PPIP yang terkait langsung dengan pelaksanaan di desa.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 112

a.1. Tingkat Desa

Laporan t ingkat desa di laksanakan oleh OMS, KPP dan Aparat Desa. Untuk t ingkat desa sendir i, OMS melaporkan pelaksanaan kegiatan pada masyarakat dalam Rembug Warga Pelaksanaan yang di laksanakan secara berkala (set iap satu minggu sekali) .

a. OMS

OMS melaporkan pelaksanaan kepada Satker Kabupaten.

Laporan OMS tediri:

laporan pelaksanaan kegiatan; laporan keuangan/buku kas; Laporan penggunaan dana; Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang

dilengkapi dengan:

1) Seluruh dokumen pelaksanaan, mencakup: ‐ Laporan Harian ‐ Laporan Penggunaan Dana ‐ Kuitansi/Invoice pembelian ‐ Bukti Setoran Dana O&P

2) Laporan administrasi penyelesaian kegiatan yang terdiri atas: ‐ LP2K (Format 10.1 Lampiran 10) ‐ SP3K atau SP2K (Format 10.3 dan 10.4

Lampiran 10) ‐ Laporan Realisasi Kegiatan dan Biaya

(Format 10.2 Lampiran 10) 3) Berita acara serah terima dana O&P kepada

KPP (Format 10.5 Lampiran 10)

Laporan Pelaksanaan Kegiatan, Laporan Keuangan, dan Laporan Penggunaan Dana dilaporkan OMS kepada Satker Kabupaten tiap satu minggu setelah musyawarah mingguan pelaksanaan kegiatan di desa. Untuk LPJ, diserahkan OMS pada saat pelaksanaan kegiatan selesai.

b. Perangkat Desa

Perangkat Desa melaporkan hasil pengawasan dan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 113

pengamatan di lapangan tentang pelaksanaan kegiatan oleh OMS kepada Tim Pelaksana Kabupaten setiap bulan. Baik dari pengamatan langsung maupun laporan dari KD, dan FM.

Hasil laporan tingkat desa ini akan di olah oleh pihak pelaksana tingkat kabupaten, dan dijadikan arsip untuk pelaporan jenjang selanjutnya.

a.2. Tingkat Kabupaten

Pelaporan t ingkat kabupaten di laksanakan oleh Satker Kabupaten dan Tim Pelaksana Kabupaten.

c. Satker Kabupaten

Satker Kabupaten akan menerima laporan dari OMS berupa laporan keuangan, penggunaan dana, dan laporan pelaksanaan kegiatan. Kemudian Laporan ini akan dijadikan arsip dalam penyusunan laporan jenjang selanjutnya oleh Satker Kabupaten.

Laporan yang disusun oleh Satker kabupaten adalah Laporan Progres Tingkat Kabupaten, yang diserahkan kepada Tim Pelaksana Kabupaten.

d. Tim Pelaksana Kabupaten

Tim Pelaksana Kabupaten akan menerima Laporan Pelaksanaan Kegiatan bulanan dari Satker Kabupaten.

Kemudian dari laporan ini Tim Pelaksana Kabupaten akan menyusun Laporan Pelaksanaan Program Tingkat Kabupaten, dan diserahkan kepada Tim Koordinasi PPIP Kabupaten dan Tim Pelaksana Provinsi t iap bulan.

Oleh pelaku tingkat provinsi laporan akan dijadikan input dalam pelaporan jenjang selanjutnya.

b) Pelaporan oleh FM-KMK-KMPr-KMP

Pelaporan oleh FM-KMK-KMPr-KMP adalah pelaporan yang di laksanakan oleh konsultan secara berjenjang mulai dari Fasi l i tator Masyarakat di Desa, KMK, KMPr di Provinsi dan KMP di Pusat.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 114

Jalur pelaporan program oleh FM-KMK-KMPr-KMW-KMP dilakukan berjenjang sepert i ter l ihat pada Gambar 6.2. Pedoman ini hanya akan membahas jalur pelaporan oleh FM dan KMK.

Gambar 6.2. Bagan Alir Pelaporan oleh FM-KMK-KMPr-KMP

b.1. Fasilitator Masyarakat (FM)

Fasil i tator Masyarakat selaku pelaku fungsional di t ingkat desa, membuat laporan yang terdir i dari:

a) Laporan Pelaksanaan Kegiatan, yang berisikan:

‐ Catatan Harian Catatan Harian dibuat FM dalam buku harian fasil itator dengan format seperti tertera pada

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 115

(Format 9.1 dan 9.2 Lampiran 9). Laporan ini dibundel, di lampirkan dan diserahkan bersamaan dengan laporan mingguan kepada TAMK dan laporan bulanan kepada Satker Provinsi;

‐ Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (Format 9.4 Lampiran 9). Untuk laporan Kemajuan pelaksanaan ini, format cukup diparaf oleh TAMK untuk setiap pelaporannya.

b) Laporan Pendampingan Masyarakat, yang berisi:

‐ Evaluasi Kemampuan OMS dan KD (Format 9.3 Lampiran 9);

‐ Laporan Pemantauan Partisipasi Masyarakat (Format 9.5 Lampiran 9).

Laporan FM dilaporkan sebagai Laporan Mingguan kepada TAMK.

c) Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan laporan konsolidasi atau kompilasi dari laporan dari laporan mingguan. Laporan ini merupakan laporan pertanggungjawaban penugasan kepada Satker Provinsi. Laporan bulanan fasil i tator dibuat sesuai format pada lampiran dan disampaikan kepada Satker Provinsi setiap awal bulan pada bulan berikutnya .

Untuk Laporan Bulanan kepada Satker Provinsi, harus disertai catatan-catatan dari hasil rapat koordinasi dua mingguan di t ingkat kabupaten.

b.2. Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)

TAMK ditugaskan untuk mendukung tugas Tim Pelaksana Kabupaten dalam pelaksanaan di t ingkat kabupaten. Selain membuat laporan kepada Satker Kabupaten, TAMK juga harus mengkonsolidasikan laporannya dengan laporan tingkat Provinsi yang dibuat KMPr dan melaporkannya sebagai laporan KMPr kepada KMP dan Tim Pelaksana Provinsi.

Untuk t ingkat kabupaten, KMK membuat laporan yang ditujukan kepada Satker/PPK Kabupaten yang terdiri dari:

a) Kompilasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Desa, yang berisikan:

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 116

Kompilasi Laporan Mingguan FM;

Hasil observasi dan pemantauan KMK di lapangan;

Hasil analisa KMK atas pelaksanaan program;

Pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya;

Permasalahan yang timbul dan tindak lanjut penanganannya;

Foto-foto pelaksanaan kegiatan di lapangan.

b) Laporan Progress Tingkat Kabupaten, yang berisikan

Laporan Manajemen Keuangan (LMK)

Laporan Manajemen Proyek (LMP)

Laporan KMK disampaikan tiap bulan, dan diteruskan oleh Satker/PPK Kabupaten kepada tim pelaksana.

Laporan dari KMK ini akan menjadi elemen dari Laporan Bulanan, Triwulan, Tahunan, dan Akhir KMPr yang ditujukan kepada Satker/PPK Pusat.

6.3. Evaluasi

Bagian penting dalam pengelolaan pembangunan adalah evaluasi yang mantap atas pelaksanaan rencana pembangunan. Evaluasi di lakukan untuk memperoleh umpan balik agar dapat dikenali secara dini peyimpangan-penyimpangan pelaksanaan dari rencana

Box 6.1. Pentingnya kecepatan dan ketepatan pengiriman laporan

Sebagai suatu program pembangunan berskala nasional, penyelenggaraan PPIP sangat bergantung kepada ketaatan para pendamping dan pelaku untuk dapat mengirimkan laporan hasil kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan format yang telah ditetapkan. Kegagalan dalam penyediaan data/laporan secara cepat dan tepat dapat membuat terlambatnya pengambilan keputusan/kebijakan yang diperlukan.

Khusus untuk pelaporan fungsional bagi Konsultan (KMP, TAMPr, KMK/TAMK) dan FM, PPIP telah menyiapkan format pelaporan di dalam lampiran 9 yang harus diisi secara lengkap dan dikirimkan cepat tepat waktu.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 117

pembangunan, dan kemudian dapat dirumuskan langkah-langkah perbaikan yang tepat sasaran dan tepat waktu.

Evaluasi di lakukan dengan merujuk pada indikator kinerja utama yang diuraikan pada Bab 1 Tentang Program, meliput i:

1. Indikator dampak ( impact)

2. Indikator kinerja (output)

Evaluasi di laksanakan pada t ingkatan kabupaten, provinsi dan nasional berdasarkan:

1. Data penyelenggaraan program (data primer dan sekunder) di t ingkat desa, kabupaten, dan provinsi;

2. Hasil rapat koordinasi rut in;

3. Temuan-temuan dari pemantauan langsung ke lapangan;

4. Wawancara dengan para informan kunci.

Hasil evaluasi dituangkan dalam setiap laporan rut in di semua t ingkatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan

Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 118

Bab 7 Penanganan

Pengaduan dan Masalah

7.1. Penanganan Pengaduan dan Masalah Masyarakat

Kesempurnaan pelaksanaan program t idak bisa selalu diharapkan. Persoalan bisa muncul pada berbagai t ingkat pelaksanaan di t ingkat masyarakat, kabupaten, provinsi atau bahkan di t ingkat pusat. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya pertanyaan, keluhan, atau tuntutan yang lebih serius dari masyarakat. Banyaknya keluhan bukan berart i kinerja program buruk. Ini bisa berart i bahwa masyarakat menjadi lebih berdaya dan lebih sadar, peduli dan secara aktif berpart isipasi dalam pelaksanaan program. Hal terpenting adalah bahwa pengaduan tersebut benar ditangani dan diselesaikan segera.

Pengaduan masyarakat merupakan bentuk dari pengawasan masyarakat yang diwakil i oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Keagamaan, Perguruan Tinggi, Warga Masyarakat, dan atau Media Massa.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 120

a) Dimana dan Bagaimana Menangani Pengaduan

Pengaduan mengenai pelaksanaan PPIP dapat disampaikan melalui:

i . Unit Pengaduan Masyarakat yang berada di kabupaten atau provinsi;

i i . Kotak pengaduan PPIP ditempatkan di sekretariat OMS, kantor Kepala Desa, kantor dinas PU/Bappeda Provinsi dan Kabupaten;

i i i . SMS center (Pusat, Provinsi, Kabupaten), website , alamat email atau PO Box;

iv. Surat yang dikir im langsung ke fasil i tator masyarakat atau ke konsultan atau pemerintah terkait yang berwenang.

b) Klasifikasi Pengaduan dan Masalah

Semua jenis pengaduan harus dicatat dan segera ditangani, untuk memudahkan pencatatan dan penanganan pengaduan dikelompokkan ke dalam kelompok berdasarkan jenis masalah yang terjadi, yaitu:

i . Pengaduan yang berkaitan dengan adanya penyimpangan prinsip dan prosedur;

i i . Pengaduan yang berkaitan dengan adanya penyimpangan, penyalahgunaan atau penyelewengan dana;

i i i . Pengaduan yang berkaitan dengan adanya t indakan intervensi yang mengarah pada hal negatif dan merugikan masyarakat maupun kepentingan program;

iv. Pengaduan yang berkaitan dengan adanya kejadian yang mengarah ke kondisi Force Majeur (suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia, sepert i ; akibat bencana alam, kerusuhan massal);

v. Hal-hal yang diadukan seringkali t idak hanya terdir i dari satu kategori permasalahan saja, tetapi juga mencakup beberapa kategori permasalahan lainnya. Untuk i tu dalam mengkategorikan suatu

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 121

pengaduan perlu di l ihat aspek apa yang paling menonjol yang menjadi int i permasalahannya;

vi. Pertanyaan, krit ik, dan saran dari masyarakat terhadap program. Selain sebagai masukan kepada Program juga untuk mengukur t ingkat sosialisasi dan kesadaran masyarakat terhadap program.

Beberapa keluhan masalah tidak mungkin hanya dapat digolongkan dalam satu kategori masalah tapi di kategori yang lain juga. Oleh karena itu, untuk mengkategorikan pengaduan, perlu dil ihat apa aspek yang paling menyolok di inti permasalahan.

7.2. Prinsip Penanganan Pengaduan dan Masalah

Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang digunakan dalam menangani keluhan atau masalah:

i . Rahasia : Identitas pelapor harus dirahasiakan kecuali yang bersangkutan menghedaki sebaliknya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi hak pelapor agar merasa aman, nyaman dan tenteram berkaitan dengan masalah yang telah di laporkannya.

i i . Transparan: Penanganan masalah harus mengacu pada asas DOUM (Dari, Oleh, Untuk Masyarakat), art inya masyarakat harus diberitahu dan di l ibatkan dalam proses penanganan pengaduan/masalah dengan didampingi oleh FM dan KD. Kemajuan penanganan masalah harus disampaikan kepada seluruh masyarakat baik melalui forum musyawarah maupun melalui papan informasi dan media lain yang memungkinkan sesuai kondisi setempat. Masyarakat dimotivasi untuk berperan aktif dan mengontrol proses penanganan pengaduan/masalah yang terjadi. Tugas FM dan KMK adalah mendorong dan mengadvokasi serta memastikan bahwa masyarakat pro-aktif dalam keseluruhan proses penanganan masalah.

i i i . Proporsional: Penanganan pengaduan harus sesuai dengan cakupan kasus/masalah yang terjadi. Jika kasusnya berkaitan dengan penyimpangan prinsip

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 122

dan prosedur, maka fokus penanganan harus mengenai prinsip dan prosedur tersebut. Jika permasalahan berkaitan dengan penyimpangan dana, maka masalah/kasus yang ditangani harus keduanya, baik penyimpangan prinsip dan prosedur maupun penyimpangan dana. Kemungkinan penanganan kasus ini akan melibatkan unit pemeriksa yang mempunyai kewenangan dan telah ditunjuk oleh pemerintah.

iv. Akuntabilitas: Proses kegiatan pengelolaan pengaduan dan masalah serta t indak lanjutnya harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang berlaku.

v. Obyektif : penanganan pengaduan, ditangani secara objektif yang artinya pengaduan-pengaduan yang muncul harus selalu diuji kebenarannya melalui mekanisme uji si lang. Sehingga tindakan yang dilakukan sesuai dengan data yang sebenarnya. Tindakan yang dilakukan bukan berdasarkan pemihakan kepada salah satu pihak, melainkan pemihakan pada prosedur yang semestinya.

7.3. Media/Saluran Pengaduan dan Masalah

a) Media Pengaduan

Pada prinsipnya pengaduan dapat di lakukan oleh semua unsur masyarakat sepert i warga, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial pol i t ik, aparat pemerintah, konsultan, wartawan, dan sebagainya. Untuk itu, pengaduan dan permasalahan terkait pelaksanaan PPIP dapat di lakukan baik secara langsung maupun t idak langsung melalui dua saluran pengaduan sebagai berikut:

i . Saluran yang disediakan oleh program melalui fasi l i tator, konsultan, sms, kotak pos, dan sebagainya;

i i . Saluran yang disediakan oleh Tim Pengendali PNPM Mandir i.

Pengaduan secara langsung dapat disampaikan kepada pendamping, konsultan dan unsur pelaksana lainnya di

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 123

lapangan, atau melalui berbagai forum tatap muka dengan Tim Pengendali PNPM Mandir i di Pusat dan Tim Koordinasi di daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dan atau Konsultan (Pusat, Propinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan dan/atau Desa/Kelurahan).

Sedangkan pengaduan t idak langsung dapat di lakukan melalui:

i . Buku/formulir pengaduan.

i i . Telepon.

i i i . Website.

iv. Kotak baik melalui SMS, internet (email), pos (termasuk alamat kotak pos).

v. Laporan hasil pemantauan perkembanga pelaksanaan/ temuan lapangan atau yang disampaikan melalui Tim pengendali dan Tim Koordinasi PPIP, konsultan, pelaku program, LSM, DPRD, perguruan t inggi, lembaga penelit ian dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

vi. Berita media massa.

vi i . Laporan hasil pemeriksaan/temuan aparat pengawas sepert i Badan Pengawas Kinerja Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Daerah (Bawasda), dan lain sebagainya.

b) Pengelolaan Pengaduan dan Masalah

Segera setelah pengaduan atau masalah diterima, langkah pertama yang harus di lakukan adalah menguji kebenaran/menginvestigasi pengaduan dan permasalahan yang ada meliputi (namun t idak terbatas pada) mengumpulkan bukt i-bukti dan dokumentasi terkait dengan pengaduan (laporan, data, dan sebagainya). Tahap pengelolaan pengaduan dan masalah untuk selanjutnya meliput i:

i . Pendokumentasian Setiap pengaduan atau masalah yang diterima didokumentasikan baik melalui pencatatan dalam buku arsip ( log book) sebagai pendokumentasian awal.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 124

i i . Pengelompokan dan Distribusi Pengaduan yang telah didokumentasikan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan:

Tingkat/ jenjang subyek yang diadukan untuk menentukan pelaku awal penanganan.

Isu pengaduan untuk menentukan kategori masalah.

Status pengaduan, sepert i antara lain termasuk kasus lama, kasus lanjutan, dampak ikutan dari masalah yang ada, atau informasi tambahan tentang masalah yang sudah ada.

Berdasarkan pengelompokan tersebut kemudian di lakukan pendistr ibusian masalah ke jenjang satu t ingkat di atas jenjang subyek yang diadukan untuk di lakukan klarif ikasi, uj i si lang dan analisis masalah. Jika ditemui kasus-kasus yang dipandang akan berdampak lebih luas dari keberadaan kasus tersebut, maka tembusan laporan dikir im langsung kepada konsultan yang bertanggang jawab atas penanganan masalah di provinsi/wilayah. Untuk mempercepat proses penanganan, pengaduan/masalah yang telah dikelompokkan pada tahap ini harus mulai didokumentasikan ke dalam sistem pengelolaan data dan informasi PPIP. Pendokumentasian ke dalam sistem pengelolaan dan informasi ini akan menjadi bahan evaluasi dan analisis penyempurnaan desain program lebih lanjut.

i i i . Uji Silang dan Analisis

Berdasarkan pengaduan/ laporan yang diterima, maka pelaku program yang berada satu t ingkat di atas jenjang subyek yang diadukan melakukan uj i si lang untuk menguji kebenaran dari laporan/pengaduan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 125

7.4. Tahapan Penanganan Pengaduan dan Masalah

Tahapan penanganan pengaduan adalah sebagai berikut:

1. Registrasi dan Dokumentasi Registrasi atau pencatatan dan dokumentasi di dalam buku arsip ( logbook) dimaksudkan sebagai mekanisme kontrol.

2. Pengelompokan dan Distribusi Pengaduan yang telah dicatat atau diregistrasi dan didokumentasikan, kemudian didistr ibusikan sesuai dengan jenjang kewenangan masing-masing subyek, isu dan status pengaduan. Jika ditemui kasus-kasus yang dipandang akan berdampak lebih luas dari keberadaan kasus tersebut, maka pendistr ibusiannya disesuaikan dengan luasan dampak yang diperkirakan muncul. Secara umum, int i keluhan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 (t iga) kategori, yaitu: Kategori r ingan, berupa pengaduan masyarakat

yang berkaitan dengan permasalahan pelanggaran/ penyimpangan adminisitrasi dan prosedur;

Kategori sedang, berupa pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan permasalahan pelanggaran/penyimpangan yang salah sasaran (penerima manfaat) dalam pelaksanaan program;

Kategori berat, berupa pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan permasalahan pelanggaran/penyimpangan/penyelewengan dana.

3. Uji Silang dan Analisis Kasus dari hasi l pengaduan tersebut selanjutnya dilakukan uj i si lang untuk mendapatkan: Kepastian pokok permasalahan yang muncul; Kepastian status kasus. Kasus tersebut

apakah sudah ditangani, diselesaikan, dalam proses penanganan, dalam proses uj i si lang, proses analisa dsb.;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 126

Mendapatkan informasi tambahan. Hasil uj i si lang merupakan masukan untuk

menganalisis permasalahan yang muncul sehingga meningkatkan akurasi penyusunan alternatif penanganan. Hasil dari proses ini adalah rekomendasi tentang penanganan kasus.

4. Tindak Lanjut Tindak turun tangan didasarkan atas rekomendasi dari hasil uj i si lang dan analisis, yang di lakukan secara berjenjang sesuai dengan wilayah kewenangan masing-masing. Beberapa contoh tindak lanjut akan diajukan dalam forum kegiatan masyarakat untuk menganalisis masalah dan mencari solusi alternatif, pembentukan komite ad hoc untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, memberi peringatan atau sanksi kepada pihak-pihak yang dinyatakan bersalah, dll.

5. Pemantauan dan investigasi lanjutan Pemantauan dimaksudkan sebagai alat kendali penanganan pengaduan, sehingga diketahui perkembangan penyelesaian kasusnya.

6. Penyelesaian Permasalahan Penyelesaian masalah ini mengedepankan prinsip transparansi dan part isipasi. Art inya proses penyelesaian harus di lakukan secara terbuka dan melibatkan masyarakat. Aparat dan konsultan atau Fasil i tator Masyarakat pendamping hanya memfasil i tasi proses penyelesaian masalah tersebut.

7. Umpan balik Umpan balik ( feedback) merupakan tanggapan balik masyarakat terhadap penyelesaian kasus yang muncul. Hal ini dapat berupa: Menerima dan menganggap kasus telah selesai; Menerima dengan beberapa catatan persyaratan

dan memberikan informasi tambahan; Menolak tanpa alasan; Menolak dengan alasan; Tidak ada tanggapan sama sekali.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 127

Hasil umpan balik ini dituangkan melalui Berita Acara dan di lampirkan dalam laporan bulanan. Umpan balik tersebut juga menjadi masukan bagi pelaku PPIP.

Secara r inci untuk tahapan penanganan dan penyelesaian pengaduan mengacu diagram alir pada Gambar 7.1. berikut

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pedoman Pelaksanaan  

Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 128

Gambar 7.1 Bagan Al i r Penanganan Pengaduan dan Masalah

Bab 8 Penutup

Pedoman Pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi seluruh pelaku yang terkait dalam penyelenggaraan PPIP Tahun Anggaran 2013 pada berbagai tingkatan. Hal-hal yang menyangkut teknis pelaksanaan pembangunan fisik akan dijelaskan pada buku Petunjuk Teknis PPIP.

 

 

Lampiran 1

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PELAKSANAAN PPIP TAHUN 2013

A TINGKAT PUSAT

A.1 Persiapan

1.1 Review Pedoman, Publikasi PPIP dan Pencetakan

Review Pedoman 1 Jan sd 24 Jan TPP

Workshop Review Pedoman 27 sd 29 Jan TPP

Pencetakan dan Distribusi Pedoman 01 Feb sd 30 April Satker & PPK Pusat

Disain Poster 1 Jan sd 15 Feb TPP

Pencetakan dan Distribusi Poster 15 Feb sd 15 April Satker & PPK Pusat

1.2 Penyusunan dan Penerbitan SK Satker Kabupaten 1 Jan sd 30 Maret Ksd Will II

1.3 Penyusunan dan Penetapan Desa Sasaran 1 Jan sd 30 April TPP

1.4 Distribusi SK Desa 1 sd 16 Mei Satker & PPK Pusat

1.5 Pengadaan KMP dan KMW 16 Jan sd 30 Maret Satker & PPK Pusat

1.6 Mobilisasi KMP dan KMW 1 sd 10 April Satker & PPK Pusat

A.2 Sosialisasi

2.1 Sosialisasi Tingkat Pusat 26 sd 28 Maret TPP

2.2 Sosialisasi Tingkat Nasional Wilayah Barat 7 sd 8 Mei TPP 1

2.3 Sosialisasi Tingkat Nasional Wilayah Timur 15 sd 17 Mei TPP 1

A.3 Pelatihan dan Pendampingan

3.1 Pencetakan Modul Pelatihan 15 Feb sd 15 April Satker & PPK Pusat

3.2 TOT Trainer 23 sd 29 April TPP 1 1

3.3 Pelatihan KMPr & KMK 1 sd 4 Mei TPP

B TINGKAT PROVINSI

B.1 Persiapan

1.1 Pengadaan Konsultan Manajemen Provinsi & Kabupaten 15 Feb sd 8 April Satker & PPK Prov

1.2 Rekrutmen Fasilitator dan Psikotes 15 Maret sd 15 April Satker & PPK Prov

1.3 Mobilisasi KMPr dan KMK 08-Apr Satker & PPK Prov

Penanggung Jawab

Juni

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

TAHUN 2013

No Rincian Kegiatan November DesemberJanuari Februari Batas Waktu2013

September OktoberJuli AgustusMaret April Mei

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

p

1.4 Mobilisasi FM 20-Apr Satker & PPK Prov

B.2 Sosialisasi

2.1 Sosialisasi Tingkat Provinsi 15 sd 30 Maret TPPr 1 1

B.3 Pelatihan dan Pendampingan

3.1 Penyusunan Bahan Materi Pelatihan 10 sd 30 Mei Satker & PPK Prov

3.2 Pelatihan Fasilitator Masyarakat (FM) 1 sd 15 Juli TPPr

3.3 Pelatihan KPP 1 sd 15 Juli TPPr

C TINGKAT KABUPATEN

C.1 Persiapan

1.1 Konsolidasi Kesiapan BOP 1 sd 30 Mei TPK

1.2 Konsolidasi Tenaga pendamping 1 sd 30 Mei TPK

C.2 Sosialisasi

2.1 Sosialisasi Tingkat Kabupaten 1 sd 30 Mei TPK

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penanggung Jawab

JuniNo Rincian Kegiatan November DesemberJanuari Februari Batas Waktu2013

September OktoberJuli AgustusMaret April Mei

D

D.1 Tahap Penyiapan dan Perencanaan Tingkat Desa

1.1 Rembug Persiapan Warga 1 sd 15 Juni Masyarakat

1.2 Sosialisasi Tkt Desa 1 sd 15 Juni Masyarakat

1.3 Musyawarah Desa I & ttd Pakta Integritas 15 Juni sd 7 Juli OMS & Masy

1.4 Survey Kampung Sendiri & Pemetaan Kemiskinan 15 Juni sd 7 Juli OMS & Masy

1.5 Musyawarah Desa II 15 Juni sd 7 Juli OMS & Masy

1.6 Penyusunan RKM 7 sd 21 Juli OMS & Masy

1.7 Verifikasi RKM 7 sd 21 Juli OMS & TPK

1.8 Finalisasi RKM 22 Juli sd 14 Agt OMS & TPK

1.9 Perencanaan Teknis dan RAB 22 Juli sd 14 Agt OMS

D.2 Tahap Pelaksanaan Fisik

2.1 Musyawarah Desa III 15 sd 31 Agt OMS

2.2 Penyiapan Kontrak dan Rekening OMS, KPP 15 sd 31 Agt OMS

2.3 Penandatanganan Kontrak OMS 1 sd 15 Sept OMS & PPK Kab

2.4 Pencairan Dana Tahap I 15 Sept sd 15 Okt OMS & PPK Kab

2.5 Pelaksanaan Fisik Tahap I 22 Sept sd 22 Okt OMS

2.6 Pencairan Dana Tahap II 15 Okt sd 15 Nop OMS & PPK Kab

2.7 Pelaksanaan Fisik Tahap II 22 Okt sd 22 Nop OMS

2.8 Pencairan Dana Tahap III 22 Nop sd 15 Des OMS & PPK Kab

2.9 Pelaksanaan Fisik Tahap III 1 sd 21 Des OMS

2.10 Rembug Warga Pelaksanaan Sep - Des OMS

2.11 Penempelan Papan Informasi Jun - Des OMS

D.3 Tahap Operasi dan Pemeliharaan

3.1 Musyawarah Desa IV 7 sd 31 Des OMS

3.2 Serah Terima Infrastruktur Terbangun 7 sd 31 Des OMS

3.3 Operasi dan Pemeliharaan KPP

E

TINGKAT DESA

PENGENDALIAN dan PELAPORAN

Pedoman Pelaksanaan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013

Pedoman Pelaksanaan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 1

BERITA ACARA REMBUG PENYIAPAN WARGA KE………1

(FORMAT 3.1) Berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2013, di Desa …………………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... Telah diselenggarakan Rembug Penyiapan Warga ke ……. yang dihadiri oleh: masyarakat sebagai kelompok2 ………………………………….. sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Rembug Penyiapan Warga ini, serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :

Materi atau Topik

Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme program Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat khususnya masyarakat

miskin dan kaum perempuan Penjelasan tentang peran OMS, KPP, Kader Desa dan Relawan lainnya Penjelasan rinci tentang pakta integritas

Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. dari …………………………….. Narasumber :

1. ................................ dari .................................. 2. .................... ............dari ................................... 3. ................................ dari ................................... 4. ................................ dari ...................................

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi kesimpulan /keputusan dari Rembug Warga, yaitu: ...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

............................................................................................................................................. Dst.

1 Diisi dengan: Rembug penyiapan warga ke:1,2,3, dsb. 2 Kelompok miskin/perempuan/pengajian/arisan/dsb.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 2

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. .................... , tanggal ...................................

Pemimpin Rembug / Kepala Dusun / RW

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulen

(………………………………………..) Nama Jelas

Mengetahui :

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui :

Wakil dan Peserta Rembug Warga

Nama Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Dst.

Catatan isi kesimpulan/keputusan Rembug warga, meliputi : 1. Pemahaman peserta terhadap mekanisme dan prinsip-prinsip program

2. Pentingnya partisipasi perempuan dan kaum miskin dalam setiap tahapan pelaksanaan

program

3. Pentingnya Pakta Integritas

4. Usulan calon OMS, KPP dan KD

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 3

DAFTAR HADIR PESERTA REMBUG PENYIAPAN WARGA KE : ..........

(FORMAT 3.2)

Provinsi : Dusun / RW : Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Nama Fasilitator : Desa : Masyarakat

No. Nama Alamat Lengkap Jenis

Kelamin Organisasi /

Jabatan Tanda

Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

* dst

* Daftar Hadir Peserta Rembug Warga ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir

dalam Rembug Warga.

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 4

NOTULENSI REMBUG WARGA KE : ........... (FORMAT 3.3)

Provinsi : Dusun / RW : Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Nama Notulis : Desa : Acara : Rembug Warga

Pemimpin Rapat : ………………………. (jabatan: ……………………………. ) Narasumber :

1. ............................. (jabatan .........................) 2. .................... .........(jabatan..........................)

3. ..............................(jabatan..........................) Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... dan dilanjutkan dengan penjelasan materi pertemuan. Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber sebagai berikut:

(diisi sesuai dengan proses yang terjadi)

Materi Acara, meliputi :

Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme program

Penjelasan tentang arti pentingnya pastisipasi masyarakat khususnya masyarakain miskin dan kaum

perempuan

Penjelasan tentang OMS, KPP, Kader Desa dan Relawan lainnya

Penjelasan rinci tentang pakta integritas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 5

Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber, dapat disimpulkan / disepakati: Acara ditutup pada pukul ................. Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Pimpinan Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

FM

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulen

(……………………………) Nama Jelas

(diisi sesuai dengan proses yang terjadi)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 6

KOP SURAT DESA FORMAT UNDANGAN ACARA SOSIALISASI

(FORMAT 3.4)

Kepada Yth.

1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa ..........................................

2. Para Tokoh Masyarakat

3. Para Kepala Dusun/RT/RW

4. Organisasi-organisasi Masyarakat

5. Badan Permusyawaratan Desa

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2013 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk: (i) Peningkatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat Desa, (ii) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan (iii) Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan dan Kapasitas Pemantauan dan Evaluasi, maka kami mengundang Bapak /Ibu/Saudara/i untuk menghadiri Acara Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas yang akan dilaksanakan pada :

Tanggal : ............................................................

Waktu : pukul ........................ s.d .............................

Tempat : ............................................................

Acara : Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas PPIP

Tahun 2013

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Desa...................................

( .................................................. )

Nama Lengkap

Tembusan :

1. Camat (sebagai laporan)

2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan)

3. Satker Kabupaten (sebagai laporan)

4. ....................................................

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 7

BERITA ACARA SOSIALISASI (FORMAT 3.5)

Berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2013, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Waktu : pukul …………… s.d. …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Sosialisasi yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun / RW serta Tokoh Masyarakat / Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Sosialisasi ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah: A. Materi atau Topik

B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pemimpin Rapat : ………………………. jabatan ……………………………. Notulen : ………………………. jabatan …………………………….. Narasumber :

1................................. jabatan .................................. 2................................. jabatan .................................. 3................................. jabatan .................................. 4. ................................ jabatan ..................................

Setelah dilakukan diskusi terhadap materi di atas selanjutnya seluruh peserta menyepakati beberapa hal sebagai kesimpulan, yaitu : 1. ..............................................................................................................................................

2. ..............................................................................................................................................

3. ..............................................................................................................................................

4. Dst.

1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP 2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program 3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur 4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana 5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa,

Pemerintahan Desa) 6. Penandatanganan Pakta Integritas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 8

Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. ..................................... , tanggal ...................................

Pemimpin Rapat

(………………………………………..) Nama lengkap

Notulen

(………………………………………..) Nama lengkap

Mengetahui :

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui :

Wakil dan Peserta Sosialisasi

Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Dst.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 9

DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI DAN PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS

(FORMAT 3.6)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :

No. Nama Alamat Lengkap Jenis

Kelamin Organisasi /

Jabatan Tanda

Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

* dst

* Daftar Hadir Peserta Sosialisasi ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir dalam

Sosialisasi.

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Catatan isi kesimpulan Sosialisasi, meliputi : 1. Pemahaman tentang tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip RIS-PNPM Mandiri 2. Pemahaman tentang mekanisme pelaksanaan program 3. Pemahaman tentang komponen dan kriteria infrastruktur 4. Pemahaman tentang sumber dana dan mekanisme penyaluran dana 5. Pemahaman tentang peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan

Desa) 6. Penyepakatan dan Penandatanganan Pakta Integritas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 10

NOTULENSI SOSIALISASI DAN PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS

(FORMAT 3.7)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulen : Kecamatan : Desa : Acara : Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas

Pemimpin Rapat : ………………………. jabatan……………………………. Narasumber :

1. ................................ jabatan ................................... 2. .................... ............jabatan ................................... 3. .................... ............jabatan ...................................

Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Dilanjutkan dengan penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi :

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 11

Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 12

Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab, dapat disimpulkan / disepakati : 1. ....................................................................................................................................... 2. ....................................................................................................................................... 3. ....................................................................................................................................... 4. dst Acara ditutup pada pukul .................

Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Pimpinan Rapat

(………………………………………..) Nama Jelas

FM

(………………………………………..)

Nama Jelas

Notulen

(…………..………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 13

Catatan dalam penyampaian materi Sosialisasi dan Penandatanganan Pakta Integritas:

Materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi dan penandatanganan Pakta Integritas meliputi:

1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP, dan menekankan pada hal-hal pokok sebagai

berikut:

Program dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana masyarakat harus

berpartisipatif dalam seluruh tahapan pelaksanaan, termasuk terlibat dalam pengawasan pada

pelaksanaannya.

Program harus dilaksanakan secara transparan/terbuka sehingga perlu dilakukan penyebarluasan

informasi atas pemanfaatan dananya.

Kegiatan pembangunan infrastruktur tidak boleh dikontraktualkan, tetapi dilaksanakan sendiri oleh

masyarakat secara swakelola.

2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program

Musyawarah desa merupakan keputusan tertinggi dalam program, sehingga partisipasi masyarakat sangat

diperlukan.

Musyawarah desa dilaksanakan empat kali, disamping akan dilakukan rembug-rembug secara rutin.

Seluruh Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau usulan atau masukan

dalam setiap musyawarah desa.

Dalam pembangunan fisik, diutamakan menggunakan tenaga kerja lokal dan material lokal.

Pengadaan material akan dilakukan oleh panitia pengadaan untuk mendapatkan material dengan kualitas

yang baik tetapi dengan harga yang murah.

Hasil-hasil musyawarah desa dan penggunaan dana BLM harus dipublikasikan di papan informasi agar

masyarakat dapat mengetahuinya.

3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur

Jenis infrastruktur yang diperbolehkan adalah jalan (bukan jalan hotmix), drainase jalan, irigasi, air bersih

dan sanitasi.

Masyarakat desa dalam memilih infrastruktur harus sesuai dengan kriteria dan penilaian prioritas antara

lain yaiut dimanfatkan oleh sebagian besar masyarakat miskin dan berdampak pada peningkatan ekonomi

masyarakat.

4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana

Jumlah dana BLM adalah Rp 250 juta, dimana didalamnya termasuk untuk operasional OMS dalam

melaksanakan persiapan dan perencanaan sebesar Rp 5 juta.

Masyarakat harus menyiapkan dana pemeliharaan yang besarannya ditentukan dalam musyawarah dan

diwajibkan telah tersedia pada saat akan dilakukan pencairan dana BLMnya.

5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan Desa)

Pengambilan keputusan dalam pemilihan OMS dan pemilihan jenis kegiatan di dasarkan pada hasil

musyawarah desa dan bukan atas dasar keputusan Kepala Desa atau elit-elit/tokoh di tingkat desa.

6. Penjelasan kriteria OMS, Kader Desa, KPP

OMS harus patuh dan taat pada kontrak.

Masyarakat dan pelaku-pelaku di tingkat desa harus patuh pada pakta integritas.

Seluruh Masyarakat harus berperan aktif (laki-laki dan perempuan) dalam setiap pelaksanaan tahapan.

7. Penandatanganan Pakta Integritas

Masyarakat dan pelaku-pelaku tingkat desa diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikannya sesuai

dengan Pedoman Pelaksanaan.

Masyarakat dan pelaku-pelaku tingkat desa tidak boleh melakukan pemotongan dana BLM yang

disalurkan kepada masyarakat.

Masyarakat dan pelaku-pelaku tingkat desa tidak boleh memberi atas pungutan apapun kepada pihak

siapa pun.

Bilamana ditemukan Penyalahgunaan Dana berdasarkan Hasil Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka

masyarakat desa harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan manfaat BLM bagi

masyarakat.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 14

BERITA ACARA PAKTA INTEGRITAS

(FORMAT 3.8)

Sesuai dengan Sosialisasi PPIP Tahun 2013, yang diselenggarakan di Desa ............................., Kecamatan ............................, Kabupaten ............................., Provinsi ....................., pada hari ..................., tanggal ......, bulan ............................. tahun ............, jam ............... s.d. ................., tempat.................................................................................................

Maka dengan ini masyarakat telah Memutuskan / Menyepakati yaitu: 1. Menerima bantuan dana PPIP Tahun 2013 dan sanggup melaksanakan dan

menyelesaikannya sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2013, serta tidak melakukan pemotongan dana BLM yang disalurkan kepada masyarakat.

2. Sepakat untuk tidak memberi atau menjanjikan akan memberi secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang diketahui atau patut diperkirakan, bahwa yang meminta, atau yang akan diberi mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin berkaitan dengan penyalahgunaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).

3. Bilamana ditemukan penyalahgunaan dana berdasarkan Hasil Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka masyarakat desa harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan manfaat BLM bagi masyarakat.

Demikian Berita Acara Pakta Integritas ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................................... , tanggal .............................................., 2013

Kepala Desa .............................

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui: OMS, KD, KPP dan Wakil Masyarakat3

Nama Jabatan Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Dst.

3 Wakil masyarakat yang menyetujui Pakta Integritas terdiri dari: BPD, wakil-wakil organisasi masyarakat,

tokoh agama, tokoh perempuan, perwakilan kaum miskin, dll.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 15

FORMAT SPANDUK (FORMAT 3.9)

Desa Ini Mendapatkan Dana Pembangunan dari PPIP Partisipasi Masyarakat Dalam Melaksanakan Program

Akan Memberikan Manfaat yang Lebih Besar

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 16

KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA I

(FORMAT 3.10)

Kepada Yth. 1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa .......................................... 2. Para Tokoh Masyarakat 3. Para Organisasi Masyarakat 4. Para Kepala Dusun/RT/RW 5. Badan Permusyawaratan Desa

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2013 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk Peningkatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat Desa, Pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan dan Kapasitas Pemantauan dan Evaluasi, maka kami mengundang Bapak / Ibu/Sdr/i untuk menghadiri Acara Musyawarah Desa I yang akan dilaksanakan pada : Tanggal : ............................................................ Waktu : pukul .................. s.d ........................ Tempat : ............................................................ Acara : Memilih dan menetapkan OMS dan keanggotaanya sebagai penanggung

jawab operasional kegiatan di tingkat desa; Memilih dan menetapkan KPP dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun; Memilih dan menetapkan KD sebagai aktor pemberdayaan; Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk Kegiatan PPIP; Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak / Ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Desa...................................

( .................................................. )

Nama Jelas

Tembusan :

1. Camat (sebagai laporan)

2. Tim pelaksana Kabupaten (sebagai laporan)

3. Satker Kabupaten (sebagai laporan)

4. ....................................................

5. ....................................................

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 17

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA I

(FORMAT 3.11)

Berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2013, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa I yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun / RW serta Tokoh Masyarakat / Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa I ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :

A. Agenda

Memilih dan menetapkan OMS dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di tingkat desa;

Memilih dan menetapkan KPP dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun;

Memilih dan menetapkan KD sebagai aktor pemberdayaan; Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi

untuk Kegiatan PPIP; Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II

B. Materi atau Topik

Penjelasan tujuan, prinsip dan pendekatan program Penjelasan Struktur Organisasi Program Penjelasan Kriteria Pemilihan OMS, KPP dan KD

C. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pemimpin Rapat : ………………………. Jabatan ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. Jabatan…………………………….. Narasumber :

1. ................................ Jabatan .................................. 2. ................................ Jabatan .................................. 3. ................................ Jabatan .................................. 4. ................................ Jabatan ..................................

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 18

Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh Peserta Memutuskan dan Menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa I, yaitu : ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................ . Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat / aklamasi dan pemungutan suara / voting * Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

..................................... , tanggal ...................................

Pemimpin Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulis / Sekretaris

(………………………………………..) Nama Jelas

Mengetahui :

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui :

Wakil dan Peserta Musyawarah Desa I

Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

Dst.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 19

DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA I

(FORMAT 3.12)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :

No. Nama Alamat Lengkap Jenis

Kelamin Organisasi /

Jabatan Tanda

Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

* dst

* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa I ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir

dalam Musyawarah Desa I.

Disetujui : Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Dibuat : Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 20

NOTULENSI MUSYAWARAH DESA I (FORMAT 3.13)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa I

Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :

1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................

Agenda Acara : Memilih dan menetapkan OMS dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab

operasional kegiatan di tingkat desa;

Memilih dan menetapkan KPP dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab

pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun;

Memilih dan menetapkan KD sebagai aktor pemberdayaan;

Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk

Kegiatan PPIP;

Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II

Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, yaitu : Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi :

Penjelasan tujuan, prinsip dan pendekatan program

Penjelasan Struktur Organisasi Program

Penjelasan Kriteria Pemilihan OMS, KPP dan KD

Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 21

Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber, beberapa hal yang disimpulkan / disepakati : 1. ....................................................................................................................................... 2. ....................................................................................................................................... 3. ....................................................................................................................................... Acara ditutup pada pukul .................

Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Pimpinan Musyawarah

(………………………………..) Nama Jelas

FM

(……………………………………..)

Nama Jelas

Notulen

(………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 22

HASIL PEMILIHAN OMS (Ketua, Sekretaris, Bendahara), KPP (Ketua, Sekretaris, Bendahara) dan Kader Desa (KD)

(Format 3.14) Provinsi : Acara : Pemilihan OMS,KPP dan KD Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Desa :

A. Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)4 Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Ketua Organisasi Masyarakat Setempat

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3

Total Suara

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Sekretaris Organisasi Masyarakat Setempat

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

Total Suara

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Bendahara Organisasi Masyarakat Setempat

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

Total Suara

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Anggota Organisasi Masyarakat Setempat

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Total Suara

4 Dalam Keanggotaan OMS diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 40%

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 23

B. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)5 Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Ketua Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

Total Suara

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Sekretaris Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

Total Suara

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Bendahara Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

Total Suara

Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Anggota Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Total Suara

5 Dalam Keanggotaan KPP diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 40%

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 24

C. Kader Desa (KD) Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kader Desa (KD)

No. N a m a Perolehan Suara

1.

2.

3.

Total Suara

…………………………………, tanggal ……………..…………………

Mengetahui : Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

TAMK

(………………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 25

HASIL KETETAPAN DAN PENGESAHAN OMS (Ketua, Sekretaris, Bendahara), KPP (Ketua, Sekretaris, Bendahara) dan Kader Desa (KD)

(Format 3.15)

Provinsi : Acara : Ketetapan dan Pengesahan OMS, KPP dan KD

Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Desa :

A. Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)6

No. N a m a Jabatan

1. Ketua OMS

2. Sekretaris OMS

3. Bendahara OMS

B. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)7

No. N a m a Jabatan

1. Ketua KPP

2. Sekretaris KPP

3. Bendahara KPP

C. Kader Desa (KD)

No. N a m a Jabatan

1. Kader Desa

D. Lokasi Sekretariat OMS: .............................................................................................

E. Lokasi Pemasangan Papan Informasi: 1. .................................................................... 2. .................................................................... 3. dst.

…………………………………, tanggal ……………..…………………

Disahkan Oleh: Mengetahui Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Tim Pelaksana Kabupaten

(………………………………………..) Nama Jelas

6 Dalam Keanggotaan OMS diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 40%

7 Dalam Keanggotaan KPP diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 40%

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 26

PETUNJUK PENGISIAN HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (FORMAT 3.16)

1. Lokasi (Dusun / RW) : Diisi dengan Nama Dusun/RW yang ada di desa. Seluruh

Dusun/RW yang ada harus diidentifikasi. 2. Jumlah KK : Diisi dengan data jumlah KK terbaru. 3. Jumlah KK Miskin : Diisi dengan data jumlah KK Miskin yang ada di desa. 4. Permasalahan dan Potensi : Diisi dengan permasalahan yang ditemui pada dusun

bersangkutan, dikategorikan berdasarkan permasalahan menyangkut infrastruktur, ekonomi, sosial dan/atau kelembagaan. Diuraikan pula potensi yang dimiliki dusun tersebut pada masing-masing Kategori Permasalahan.

5. Kebutuhan : Program pembangunan yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan terkait.

6. Jumlah Pemanfaat : Diisi dengan jumlah KK yang akan menerima manfaat dari program pembangunan yang dibutuhkan tersebut.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 27

HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (FORMAT 3.16)

No. Lokasi (Dusun / RW) Jumlah

KK Jumlah KK

Miskin Permasalahan dan Potensi Kebutuhan Jumlah Pemanfaat (KK)

1. Dusun / RW …………

a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan

a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 28

2. Dusun / RW …………

a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan

a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan

3. Dst

Total

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 29

TAHAPAN PEMETAAN SWADAYA

(Format 3.17)

Langkah Satu: Persiapan

Agar proses pemetaan swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu dilakukan persiapan dengan baik. Di bawah ini dijelaskan mengenai langkah-langkah minimal yang harus dilaksanakan sebelum melaksanaakan Pemetaan Swadaya, antara lain adalah:

1. Kegiatan 1: Pembentukan Tim Pemetaan Swadaya

Pada Tahap yang pertama, perlu disepakati dengan Tim Inti (Relawan), siapa yang akan memfasilitasi keseluruhan Kegiatan Pemetaan Swadaya.

Dalam Pelaksanaannya, tidak mungkin keseluruhan warga masyarakat menjadi Fasilitator Masyarakat dalam Proses Pemetaan Swadaya, maka harus dibentuk Tim Pemetaan Swadaya yang akan terlibat untuk memfasilitasi dan mengorganisir proses pemetaan.

Anggota Tim ini terdiri dari:

(1) Relawan-relawan warga yang mau menyumbangkan waktu, tenaga, dan pikirannya.

(2) Tim Fasilitator Masyarakat dan apabila dirasa perlu dan memungkinkan jumlah Tim Pemetaan Swadaya ini dapat ditambah dengan melibatkan lembaga-lembaga atau individu yang mempunyai Kepedulian dan atau Kemampuan dalam hal-hal penggalian informasi dan kajian yang sifatnya teknis (sebagai narasumber untuk bidang-bidang Teknis tertentu). Juga akan sangat membantu apabila terdapat anggota tim yang ahli di bidang ilmu sosial kemasyarakatan.

2. Kegiatan 2: Bimbingan (Coaching) Tim Pemetaan Swadaya

Untuk memberikan pemahaman dan pembekalan kepada Tim Pemetaan Swadaya, maka dilakukan bimbingan oleh Tim Fasilitator Masyarakat atau Pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi dalam bidang ini yang bersedia bekerja secara sukarela.

Dengan demikian, keterlibatan masyarakat (relawan) sebagai anggota Tim Pemetaan Swadaya benar-benar dapat berarti. Proses bimbingan kepada Tim Pemetaan Swadaya ini perlu disesuaikan dengan karakter masyarakatnya. Untuk kepentingan bimbingan Fasilitator Masyarakat menyusun Panduan Coaching, dengan penjelasan-penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami, sebaiknya dihindari penggunaan bahasa asing dan konsep yang abstrak.

3. Kegiatan 3: Penyusunan Bahan–Bahan Sosialisasi

Tim Fasilitator Masyarakat (bersama dengan Tim Pemetaan Swadaya), harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mensosialisasikan siklus Pemetaan Swadaya. Materi Sosialisasi tidak hanya menyangkut Prosedur Pelaksanaan Pemetaan Swadaya akan tetapi juga mengenai:

Mengapa siklus pemetaan swadaya dilakukan?

Apa hubungan siklus pemetaan swadaya dengan daur program partisipatif?

Mengapa harus partisipatif?

Apa manfaat pemetaan swadaya untuk masyarakat?

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 30

4. Kegiatan 4: Kegiatan Pengkajian Data Sekunder

Data ini antara lain mencakup keterangan mengenai keadaan masyarakat dan lingkungan tempat masyarakat tinggal, yaitu: topografi dan tata guna lahan, pengairan, jenis-jenis mata pencaharian masyarakat, pola konsumsi dan produksi, jumlah dan perubahan penduduk dari tahun ke tahun, kualitas dan fasilitas pendidikan, kualitas dan fasilitas kesehatan, lembaga-lembaga masyarakat dan kegiatannya, dan lain-lain yang dianggap perlu.

5. Kegiatan 5: Penyusunan Rancangan Kajian

Rancangan Pemetaan Swadaya, berbeda dengan “Desain Penelitian” yang dilakukan oleh Para Peneliti yang sudah Baku dan Standar. Rancangan yang disusun bukan bentuk baku melainkan hanya sekedar acuan bagi pekerjaan di lapangan. Penyesuaian-penyesuaian akan dilakukan oleh Tim Pemetaan Swadaya sesuai dengan Proses di Lapangan.

5.1 Penetapan Tujuan Penerapan Pemetaan Swadaya (PS)

Tujuan ini dicantumkan sebagai hasil yang ingin dicapai dalam menyelenggarakan kegiatan penerapan Pemetaan Swadaya.

5.2 Penentuan Kebutuhan Informasi

Setelah merumuskan tujuan pemetaan swadaya, kemudian dilakukan penentuan kebutuhan informasi yang dianggap penting untuk dikaji di lapangan. Penentuan informasi ini diperlukan untuk menghemat waktu, tenaga, serta biaya, juga diharapkan dapat memaksimalkan proses dan hasil lapangan. Tanpa kegiatan ini bisa jadi kita banyak membuang waktu untuk mengumpulkan berbagai Informasi yang ternyata tidak diperlukan.

5.3 Pemilihan Metode/Teknik

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknik/metode:

Walau setiap teknik yang ada biasa digunakan untuk mengkaji Informasi tertentu, tetapi sebenarnya bisa disesuaikan dengan jenis informasi lain.

Sebuah teknik kajian dikatakan memiliki penekanan khusus untuk mengkaji informasi tertentu sebenarnya tidak tepat. Memang benar, sebuah teknik telah biasa dipergunakan untuk mengkaji informasi tertentu, tetapi sebenarnya tidak harus demikian karena bisa dilakukan penyesuaian-penyesuaian.

Sebuah informasi juga tidak hanya diperoleh dari sebuah teknik saja, tetapi dapat pula dilengkapi dengan hasil yang didapat melalui teknik-teknik lainnya.

5.4 Penentuan Sumber Informasi

Beberapa contoh dalam mempertimbangkan Pemilihan Sumber Informasi, antara lain:

Kajian tentang alur pemasaran akan lebih baik apabila memperoleh informasi dari anggota masyarakat yang bekerja sebagai “pedagang–pengumpul” bandar untuk memahami bagaimana proses pemasaran dilakukan setelah pengumpul itu membeli dari produsen.

Kajian mengenai jenis-jenis usaha produktif (menghasilkan uang) yang dilakukan oleh perempuan, akan lebih baik bila dilakukan secara khusus dengan kelompok ibu-ibu selain dengan kelompok diskusi campuran antara bapak-bapak dan ibu-ibu (hasilnya seringkali berbeda).

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 31

6. Kegiatan 6: Pembagian Tugas Tim Pemetaan Swadaya

Tugas-tugas Utama yang diselenggarakan oleh Tim Pemetaan Swadaya adalah: Penyiapan Bahan-bahan Sosialisasi kepada warga masyarakat, Sosialisasi Kegiatan Pemetaan Swadaya, merumuskan Tujuan dan Menyusun Rencana Kegiatan serta Membahas dan Menyepakatinya bersama masyarakat, memandu dan memfasilitasi pelaksanaan sesuai tujuan, serta mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.

7. Kegiatan 7: Penentuan Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kajian disepakati bersama masyarakat agar bisa berjalan dengan baik dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu masyarakat. Biasanya, warga masyarakat tidak bisa mengikuti pertemuan sepanjang hari karena harus bekerja. Dengan demikian, sampaikan kepada masyarakat perkiraan lamanya waktu kegiatan, dan waktu-waktu pertemuan yang mungkin dilakukan pada setiap harinya. Sedangkan penyepakatan tempat, terdiri dari tempat anggota Tim Pemetaan Swadaya yang berasal dari luar lokasi desa dan tempat-tempat yang memungkinkan untuk menyelenggarakan pertemuan masyarakat. Biasanya masyarakat sendiri yang akan mengatur penyediaan tempat ini.

8. Kegiatan 8: Persiapan Alat–Alat dan Bahan

Alat-alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan kajian adalah: kertas besar (plano), spidol besar beberapa warna, spidol kecil beberapa warna, lem, selotif, gunting, alat tulis, serta bahan-bahan lokal bisa berupa biji-bijian, kerikil, ranting dan sebagainya sesuai dengan kondisi wilayah setempat. Akan sangat baik apabila Tim Pemetaan Swadaya juga mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk rekaman diskusi dan pemotretan yang bisa dipergunakan kembali sebagai bahan diskusi dengan masyarakat apabila suatu saat diperlukan.

Langkah Dua: Pelaksanaan

1. Sosialisasi (Kunjungan Persiapan dan Pengakraban)

Meskipun Tim Fasilitator mendampingi masyarakat, akan tetapi kegiatan ini tetap penting untuk dilakukan, sebagai kegiatan sosialisasi yang menerus. Kegiatan pengakraban ini seharunya akan lebih mudah dilakukan karena sebenarnya sebagian besar sudah terjadi dan sebagian besar anggota Tim Pemetaan Swadaya adalah warga setempat.

2. Petemuan Awal dengan Warga Masyarakat

Walaupun sebagian besar Tim Pemetaan Swadaya adalah anggota masyarakat setempat, akan tetapi sebaiknya tim ini memperkenalkan diri terlebih dahulu, dalam kaitannya dengan perannya sebagai Tim Pemetaan Swadaya. Perkenalan ini bisa dilaksanakan dalam pertemuan-pertemuan kecil ataupun pertemuan di tingkat Desa.

3. Pengumpulan Informasi

Informasi setiap teknik selalu saling melengkapi, artinya pengkajian pertama selalu dijadikan dasar atau bahan pemilihan topik kajian selanjutnya. Begitu juga dengan pengkajian berikutnya, selalu menggunakan bahan-bahan diskusi sebelumnya. Dengan demikian tidak terjadi banjir informasi yang tidak perlu, dan proses seleksi dan mempersempit bahasan ke dalam sejumlah topik tertentu yang paling penting berlangsung berdasarkan hasil diskusi.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 32

4. Pendokumentasian Hasil Kajian

Setiap kali dilakukan diskusi teknik, terdapat anggota Tim Pemetaan Swadaya yang mencatat. Gambar-gambar dan bagan-bagan yang dibuat pada saat melakukan kajian juga dikumpulkan dengan baik karena akan dipergunakan sebagai bahan diskusi pada saat Perumusan Masalah Tingkat Desa.

Langkah Tiga: Lokakarya Desa untuk Perumusan Masalah

1. Persiapan Bahan

Seluruh Infromasi Hasil Kajian Tingkat Dusun/RW dikumpulkan oleh Tim Pemetaan Swadaya dan dikaji bersama. Untuk mempermudah proses, ditulis masing-masing pada selembar kertas besar mengenai:

Berbagai Masalah yang terkumpul dari Keseluruhan Teknik.

Berbagai Potensi yang terkumpul dari seluruh Penerapan Teknik.

2. Penyepakatan Waktu

Sepakati waktu lokakarya dengan masyarakat, agar waktu pertemuan tidak mengganggu waktu warga masyarakat. Biasanya, pertemuan ini bisa sampai sehari penuh.

3. Persiapan Teknis

Persiapan teknis yang perlu dilakukan antara lain adalah:

Menyepakati jadwal pertemuan dengan masyarakat.

Mengundang berbagai kelompok masyarakat untuk Hadir dalam pertemuan (lisan / menyebarkan undangan ).

Mempersipakan tempat pertemuan (yang agak luas).

Mempersiapkan konsumsi bersama masyarakat dan pihak Desa.

Mempersiapkan alat dan bahan: kartu-kartu, kertas besar, lem, selotif dan alat tulis.

4. Pelaksanaan

4.1. Pembukaan, Penyampaian Maksud dan Tujuan

Setelah peserta pertemuan terkumpul, maka Ketua “Tim Pemetaan Swadaya” akan menyampaikan kembali maksud dan tujuan dari pertemuan ini. Juga biasanya dari pemuka masyarakat, seperti Kepala Desa dan Tokoh setempat, akan menyampaikan sambutan singkat.

4.2. Penyajian Seluruh Hasil Infromasi

Tahap selanjutnya adalah penyampaian seluruh hasil kajian kepada peserta pertemuan. Apabila kajian dilakukan oleh Tim Pemetaan Swadaya beserta masyarakat per Dusun/RW, Penyampaiannya dilakukan oleh masing-masing Dusun/RW. Seorang anggota masyarakat, mewakili Dusun/RW masing-masing menyampaikan dalam bentuk rangkuman, dan menyampaikan masalah-masalah utama yang ditemukan di Dusunnya/RW, serta potensi yang ada. Setiap temuan diskusikan dengan peserta.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 33

4.3. Pengorganisasian Masalah

Masalah-masalah yang muncul di masyarakat akan sangat beragam topik-topiknya. Topik-topik yang muncul pasti beragam dengan berbagai isu yang sebetulnya bisa jadi saling berkaitan. Semua masalah yang ada ditulis dalam kertas plano (dikumpulkan), kemudian dikelompokkan berdasarkan kepada isu besar yang sama, misal kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Setelah semua masalah dikelompokkan kemudian ditarik hubungan sebab akibatnya menjadi pohon masalah, seperti yang dilaksanakan dalam refleksi kemiskinan, akan tetapi dalam kegiatan ini masalah-masalah yang muncul sudah lebih jelas karena hasil kajian yang mendalam. Masalah-masalah tersebut kemudian dirumuskan menjadi masalah tingkat desa.

Masalah-masalah yang muncul di masyarakat akan sangat beragam topik-topiknya. Karena tidak mungkin untuk menangani semua masalah secara sekaligus pada saat yang bersamaan, perlu dilakukan “seleksi” dengan Proses Pengorganisasian Masalah.

4.3.1. Pengumpulan Masalah

Setelah penyajian seluruh hasil kajian, masalahmasalah yang muncul kemudian ditampilkan seluruhnya di atas kertas lebar yang ditempelkan di dinding. Masalah-masalah dapat saja dikurangi atau di-drop atas usulan peserta, karena menurut mereka tidak layak dibahas.

4.3.2. Pengelompokan Masalah

Tujuan dilakukannya Pengelompokkan Masalah ini antara lain:

Menyederhanakan tampilan seluruh permasalahan.

Mendiskusikan pembidangan pembangunan desa.

Mendiskusikan bidang/aspek kehidupan apa yang paling banyak masalah.

4.3.3. Kajian Hubungan Sebab Akibat Masalah

Tujuan Kajian Hubungan Sebab Akibat antara masalah-masalah yang ada, yaitu:

Mengkaji masalah-masalah mana yang menjadi penyebab dari masalah

yang lain.

Mengkaji masalah-masalah yang paling banyak menyebabkan masalah

lainnya, disebut sebagai akar masalah.

Mengkaji masalah-masalah mana yang menjadi akibat masalah yang lain.

Manfaat Kajian Hubungan Sebab Akibat antara lain adalah:

Masyarakat melihat permasalahan yang mereka hadapi secara menyeluruh

dalam bentuk visual (bagan hubungan sebab akibat masalah).

Masyarakat menilai permasalahan itu sebagai suatu keadaan yang tidak

bisa dipisah-pisahkan sehingga perlu dipecahkan bersama.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 34

4.3.4. Pendokumentasian

Seluruh kegiatan lokakarya ini didokumentasikan, termasuk hasil-hasil pengorganisasian masalah yang akan dipakai sebagai dasar penyusunan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM).

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 35

MATRIKS PEMETAAN SWADAYA

(Format 3.18) No INFORMASI URAIAN

1 Peta dan Profil Keluarga Miskin a. Kantung - kantung Kemiskinan di Tingkat Dusun / RW (uraikan jumlah KK Miskin di tiap dusun dan penyebarannya)

b. Karakterisitik Kemiskinan (uraikan penyebab kemiskinan) c. Profil Rumah Tangga Miskin (pendapatan, pola belanja,

asal usul) d. Demografi Masyarakat Miskin (jumlah KK miskin, usia,

Pendidikan, Gender, dll) e. Keterlibatan dalam Program Kemiskinan sebelumnya

2 Peda dan Profil Potensi Relawan dan Sumber Daya Manusia

a. Orang yang dipercaya, dianggap jujur oleh masyarakat b. Figur-figur relawan, ikhlas tanpa pamrih c. Memiliki kepedulian, empati yang tinggi terhadap nasib

masyarakat miskin d. Pemuda dan perempuan yang aktif serta memiliki

komitmen ke masyarakat e. Figur-figur pemimpin formal dan pemimpin informal

masyarakat f. Berpotensi keahlian g. Kemampuan ekonomi dll.

3 Peta dan Profil Masalah Infrastruktur

a. Akses transportasi b. Akses sarana ekonomi (pasar, pertokoan dll.) c. Akses pertanian (irigasi, drainase) d. Akses air bersih e. Akses pendidikan f. Akses kesehatan g. Perumahan

4 Peta dan Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat

a. Akses usaha (pengusaha, pabrik, lokasi, bahan baku, pasar dll.)

b. Akses modal c. Kelembagaan eknomi dan keuangan

5 Peta dan Profil Masalah serta Potensi Sosial dan Budaya

a. Nilai-nilai sosial b. Masalah sosial c. Kondisi gizi dan kesehatan d. Hubungan dengan desa lain

6 Peta dan Profil Kelembagaan Setempat

a. Organisasi masyarakat, pemuda, perempuan b. Organisasi sosial, keagamaan dan politik c. Organisasi pemerintahaan lokal d. Norma-norma lokal (tradisi, kebiasaan, kepercayaan, dll.)

7 Peta dan Profil Kebutuhan Masyarakat

a. Prioritas masalah mendesak ditangani b. Peluang-peluang yang ada

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 36

PEMETAAN BATAS TAPAK (Format 3.19)

Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Provinsi : …………………………………………….. Berdasarkan hasil pemetaan pada Kegiatan PPIP Tahun 2013 yang dilakukan oleh masyarakat dan perangkat Desa pada hari ……………..…….., tanggal ……, bulan…………………………., tahun……..…., maka bersama ini disampaikan pertimbangan berupa Pemetaan Batas Tapak Desa sebagai berikut :

A. Statistik

No. Data Penduduk Data Yang Diperiksa

PODES Tahun.....

BKBN Tahun …..

Kel./Desa Tahun …..

1. Jumlah Penduduk

2. Jumlah Penduduk Wanita

3. Jumlah Penganggur

4. Jumlah Keluarga Pra KS dan KS 1

5. Jumlah Keluarga Sejahtera (Non Pra / KS 1)

6. Jumlah RT

7. Jumlah RW

8 Jumlah Dusun

B. Lokasi Sasaran Program Lain

No. Program/Tahun 2010 2011 2013

1. Program Pengembangan Kecamatan (PKK)

2.

Program Penanggulangan Kemiskinan Lainnya yang bersumber dari Dana Pemerintah Pusat (Sebutkan)

3.

Program Penanggulangan Kemiskinan Lainnya yang bersumber dari Dana Pemerintah Daerah (Sebutkan)

4 Program pemberdayaan lainnya ......................................

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 37

C. Batas Wilayah

No. Batas Desa Masukan dalam Peta

1. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

2. Keadaan Fisik Lingkungan

3. Luas dan Tata Letak Lahan termasuk Peruntukannya

4. Penyebaran Daerah Permukiman

5. Aliran Air

6. Lembaga yang ada di Desa

7. Sekolah

8. Posyandu, Puskesmas

*) Bentuk dan Tampilan Format dapat disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Uraian Deskriptif Contoh Batas Wilayah

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 38

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 39

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 40

PRIORITAS MASALAH, POTENSI INFRASTRUKTUR DESA

(Format 3.20) Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Provinsi : ……………………………………………..

Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai Pembahasan Hasil Pemetaan Swadaya di Tingkat Desa pada hari ………………….., tanggal ………….., bulan …………………….., tahun …………, pukul …………… bertempat di ……………………… maka bersama ini ditetapkan dan disahkan Daftar Prioritas Masalah dan Potensi Infrastruktur Desa sebagai berikut:

No. Prioritas Uraian

Potensi dan Masalah Wilayah

Lokasi Tempat Tinggal

(Dusun / RW)

Profil dan Karakteristik Potensi Masalah Infrastruktur

Prasarana dan Sarana

Dasar Permukiman

Akses Usaha, Akses Modal dan Lembaga

Ekonomi / Keuangan

Akses Kesehatan, Pendidikan dan Sosial

Kelembagaan dan

Organisasi Masyarakat

*) Bentuk dan Tampilan Tabel disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Peta dan Uraian Deskriptif

Data Kondisi Prasarana dan Sarana

No. Prasarana dan

Sarana

Kondisi (sebutkan lokasi dan

data lainnya)

Masalah (sebutkan lokasi dan

data lainnya)

Potensi (sebutkan lokasi dan data lainnya)

Beserta Daftar Prioritas Masalah dan Potensi Infrastruktur Desa ini juga dilampirkan Risalah/Notulensi Pertemuan, Daftar Hadir Peserta Pertemuan, Peta Kemiskinan serta Profil Wilayah yang dirumuskan masyarakat dan lampiran lainnya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 41

Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan Dasar Pertimbangan dalam Pelaksanaan PPIP Tahun 2013 di Desa kami, khususnya bagi Proses Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat.

………………………., tanggal ……….……………………………..

Mengetahui :

Fasilitator Masyarakat

(………………………………) Nama Jelas

Ketua Tim Pemetaan

(………………………………) Nama Jelas

TAMK

(…………………………………..) Nama Jelas

Pimpinan Pertemuan

(………………………….) Nama Jelas

Perwakilan Peserta

(……………………………) Nama Jelas

Perwakilan Peserta

(……………………………) Nama Jelas

Kepala Desa

(……………………………) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 42

PETA DAN PROFIL KELUARGA MISKIN

(Format 3.21)

Desa : ……………………………………………… Kecamatan : ……………………………………………… Kabupaten : ……………………………………………… Provinsi : ……………………………………………… Berikut ini adalah Peta dan Profil Keluarga Miskin berdasarkan Hasil Pemetaan Swadaya yang diselenggarakan oleh Masyarakat, OMS dan Perangkat Desa pada hari …………..……….., tanggal …………, bulan ……………………………………, tahun …………, pukul …………… bertempat di ………………………………. yang dihadiri oleh ……. Peserta.

No.

Nama -nama

Keluarga Pra KS

dan KS 1

Lokasi Tempat Tinggal (Dusun /

RW)

Profil dan Karakteristik Keluarga Pra KS dan KS1

Jumlah Tanggungan

Keluarga

Pekerjaan Kepala RT & Pendamping

Pendidikan Kondisi Rumah Tinggal

Keterlibatan & Penerima Manfaat Program Sejenis

Sebelumnya

*) Bentuk dan Tampilan Tabel disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Peta dan Uraian Deskriptif

Demikian Peta dan Profil Keluarga Miskin ini dibuat untuk dijadikan Dasar Pertimbangan dalam Pelaksanaan PPIP Tahun 2013 terutama dalam Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat di Desa Kami. Saksi : 1. ……………………………………… (Kader Desa) 2. …………………………………….. (Ketua OMS) 3. …………………………………….. (Anggota Masyarakat) 4. ……………………………………… (Wakil RT / RW) 5. ……………………………………… (..……………………………)

Diketahui Oleh :

Kepala Desa TAMK Fasilitator Masyarakat

(………………………..) (……………….…………..) (………………………..…..) Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 43

PETA , PROFIL MASALAH DAN

POTENSI EKONOMI MASYARAKAT

(Format 3.22)

Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ………. Tanggal ………….. pukul ……….. bertempat di ……….. maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi ekonomi masyarakat sebagai berikut :

No Potensi Ekonomi Desa Prioritas Masalah Lokasi

(Dusun)

Profil dan Kereakterisitik Masalah

Akses Usaha (pemasaran, bahan baku, pabrik, dll)

Akses Modal

Kelembagaan Ekonomi/Keu

angan

*) Bentuk dan tampilan tabel disesuaikan dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan peta dan uraian deskriptif

Beserta daftar prioritas masalah, potensi ekonomi desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan. Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.

Tanggal ………………………………..

………………………………… ....………………………….. Fasilitator OMS ………………………………… ……………………………….. Kader Desa Kepala Desa

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 44

PETA , PROFIL MASALAH DAN

POTENSI SOSIAL DAN BUDAYA

(Format 3.23) Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ………. Tanggal ………….. pukul ……….. bertempat di ……….. maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi sosial budaya masyarakat sebagai berikut :

No Potensi Sosial dan Budaya Prioritas Masalah Lokasi

(Dusun)

Profil dan Kereakterisitik Masalah

Nilai sosial/budaya/

Adat

Tingkat Pendidikan/Pelatihan

Akses Modal/pasar

*) Bentuk dan tampilan tabel disesuaikan dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan peta dan uraian deskriptif

Beserta daftar prioritas masalah, potensi sosial dan budaya desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan. Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.

Tanggal ………………………………..

………………………………… ....………………………….. Fasilitator OMS ………………………………… ……………………………….. Kader Desa Kepala Desa

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 45

PETA DAN PROFIL KELEMBAGAAN

(Format 3.24)

Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ………. Tanggal ………….. pukul ……….. bertempat di ……….. maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah kelembagaan masyarakat sebagai berikut :

No Nama

Kelembagaan

Jenis Lembaga (Ormas/LSM/Keagamaan/politik,

pemuda/perempuan, dll)

Potensi Prioritas Masalah

Profil dan Kereakterisitik Masalah

Ekonomi Sosial Budaya

*) Bentuk dan tampilan tabel disesuaikan dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan peta dan uraian deskriptif

Beserta daftar prioritas masalah, potensi kelembagan masyarakat desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan. Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.

Tanggal ………………………………..

………………………………… ....………………………….. Fasilitator OMS ………………………………… ……………………………….. Kader Desa Kepala Desa

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 46

KOP SURAT

UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA II (FORMAT 3.31)

Kepada Yth.

1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa ..........................................

2. Para Tokoh Masyarakat

3. Para Organisasi Masyarakat

4. Badan Permusyawaratan Desa

Dengan hormat,

Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2013 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk Peningkatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat Desa dan Kapasitas Pembangunan Masyarakat Desa, Pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan dan Kapasitas Pemantauan dan Evaluasi, maka kami mengundang Bapak / Ibu seluruh Masyarakat Desa ..............................................................., untuk menghadiri Acara Musyawarah Desa II yang akan dilaksanakan pada :

Tanggal : ............................................................

Jam : ........................ s.d .............................

Tempat : ............................................................

Acara : ............................................................

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Desa...................................

( .................................................. )

Nama Jelas

Tembusan :

1. Camat (sebagai laporan)

2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan)

3. Satker Kabupaten (sebagai laporan)

4. ....................................................

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 47

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA II

(FORMAT 3.32)

Berkaitan dengan Pelaksanaan PPIP Tahun 2013, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Waktu : pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa II yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun/RW serta Tokoh Masyarakat/Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa II ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :

A. Materi atau Topik

Perumusan prioritas permasalahan yang terdapat di desa

Perumusan prioritas kegiatan sebagai bahan masukan untuk penyusunan PJM

Pronangkis;

Ketersediaan lahan/hibah lahan

Pemilihan jenis infrastruktur yang akan dibangun;

Perumusan rencana kegiatan untuk penyusunan RKM.

B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pemimpin Rapat : ………………………. Jabatan ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. Jabatan …………………………….. Narasumber :

1. ................................ Jabatan .................................. 2. ................................ Jabatan .................................. 3. ................................ Jabatan .................................. 4. ................................ Jabatan ..................................

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa II, yaitu : .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... ......................................................................................................................... .

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 48

Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat / aklamasi dan pemungutan suara / voting * Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ..................................... , tanggal ...................................

Pemimpin Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulis / Sekretaris

(………………………………………..) Nama Jelas

Mengetahui :

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui : Wakil dan Peserta Musyawarah Desa II

Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Dst.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 49

DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA II

(FORMAT 3.33)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :

No. Nama Alamat Lengkap Jenis

Kelamin Organisasi /

Jabatan Tanda

Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

* dst

* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa II ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir

dalam Musyawarah Desa II.

Disetujui : Kepala Desa

(……………………………………..) Nama Jelas

Dibuat : Fasilitator Masyarakat

(………………………………………) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 50

NOTULENSI MUSYAWARAH DESA II

(FORMAT 3.34)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa II

Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :

1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................

Mtari atau Topik : 1. Perumusan prioritas permasalahan yang terdapat di desa

2. Perumusan prioritas kegiatan sebagai bahan masukan untuk penyusunan RKM;

3. Ketersediaan lahan/hibah lahan

4. Pemilihan jenis infrastruktur yang akan dibangun;

Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan materi acara diberikan oleh Narasumber, meliputi :

Diisi sesuai yang terjadi

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 3 Halaman 51

Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber. Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan pemaparan narasumber dan tanya jawab, serta voting yang dilakukan oleh peserta dapat disimpulkan/disepakati : 1. .......................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................... 3............................................................................................................................ Acara ditutup pada pukul .................

Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Pimpinan Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

FM

………………………………………..)

Nama Jelas

Notulen

(…………………………..) Nama Jelas

Diisi sesuai yang terjadi

 

 

Lampiran 4

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

4 4

Lampiran 4 Halaman 1

CONTOH SURAT PENGANTAR USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT (RKM)

(Format 4.1)

Lampiran : 1 bundel Tanggal : …………………….. 2013 Kepada Yth. Ketua Tim Pelaksana Kabupaten: Selaku Tim Verifikasi Usulan Kegiatan Program pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2013 Dengan hormat, Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami bermaksud mengajukan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat Desa ………………………………….. yang merupakan pelaksanaan Program pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2013. Usulan Kegiatan ini merupakan Hasil dari Musyawarah Desa II yang telah selenggarakan di:

Desa : ………………………………………………………….. Kecamatan : ………………………………………………………….. Kabupaten : ………………………………………………………….. Pada tanggal : …………………………………………………………..

dan telah ditindaklanjuti sesuai dengan pedoman pelaksanaan. Adapun Usulan Kegiatan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di tingkat kabupaten sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ketua OMS

(...............................................) (Nama Jelas)

Tembusan : 1. Kepala Satuan Kerja Tingkat Kabupaten 2. Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten (TAMK) 3. Camat 4. Kepala Desa 5. BPD 6. Arsip

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

4 4

Lampiran 4 Halaman 2

CONTOH COVER USULAN RKM

(Format 4.2)

PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP) TAHUN 2013

JENIS KEGIATAN :

(PEMBUATAN JALAN DESA)* LOKASI : DESA : …………………………………………….. KECAMATAN : …………………………………………….. KABUPATEN : …………………………………………….. DISUSUN OLEH : MASYARAKAT DESA : ………………………………………………

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya

Tahun 2013 * Diisi sesuai dengan Usulan RKM

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

4 4

Lampiran 4 Halaman 3

CONTOH FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT

(Format 4.3) Desa : …………………………… Kabupaten : ………………………………… Kecamatan : …………………………………… Provinsi : ……………………………… 1. Latar Belakang Kegiatan

Dalam Latar Belakang dipaparkan tentang Kondisi Prasarana dan Sarana Transportasi (Jalan, Jembatan, Titian dsb.), Irigasi, Air Minum dan Sanitasi Perdesaan.

2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan 2.1 Maksud

Menjelaskan Hasil atau Manfaat apa yang diharapkan dari Kegiatan Infrastruktur ini secara umum.

2.2 Tujuan Menjelaskan Tujuan yang hendak dicapai dari Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur ini (misalnya Pembangunan Sarana Infrastruktur ini untuk Mempermudah Akses/Pencapaian ke Desa tetangga, untuk memenuhi kebutuhan air minum, dan sebagainya).

2.3 Sasaran Adalah Pemaparan Target yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh (misalnya berkaitan dengan Penciptaan Lapangan Pekerjaan, Peningkatan Produksi / Pemasaran, Penyehatan Lingkungan, dan sebagainya).

3. Profil Desa Menjelaskan tentang kondisi awal dan data infrastruktur yang ada di desa. 3.1 Data penduduk (jumlah penduduk dan data pendukung lainnya) 3.2 Data monografi desa (profil, tingkat ekonomi desa dan kondisi awal infrastruktur

desa) 3.3 Data Infrastruktur

a. Jalan Panjang Jalan Aspal : km Panjang Jalan Tanah : km Panjang Jalan Makadam : km

b. Jembatan Jembatan Beton : unit Jembatan Kayu : unit Lainnya (sebutkan) :

i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit

c. Saluran Irigasi Panjang : m Areal yang diairi : Ha

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

4 4

Lampiran 4 Halaman 4

d. Air Minum Hidran umum : unit Kapasitas : liter HIPPAM : unit Sumur Dalam : unit Lainnya (sebutkan)

i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit

e. Sanitasi Jamban Komunal : unit (MCK) : unit Lainnya (sebutkan) : unit

i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit

f. Prasarana dan Sarana lainnya Kantor : unit Puskemas : unit Gedung Sekolah : unit Pasar : unit Lainnya (sebutkan) : unit

4. Rincian Kegiatan 4.1 Jenis (Paket) Kegiatan

Dalam bagian ini dijelaskan tentang Jenis Kegiatan yang dilakukan. 4.2 Lokasi Kegiatan

Menjelaskan di mana Kegiatan akan dilaksanakan, perlu dilampirkan Peta Desa yang menunjukkan Detil Lokasi.

4.3 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Rencana waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur

4.4 Pelaksana Kegiatan Menjelaskan siapa yang menjadi Pelaksana Kegiatan, berupa susunan anggota OMS, KD dan Fasilitator Masyarakat.

4.5 Jumlah Pemanfaat a. KK (berdasarkan Kepala Keluarga) b. Jiwa c. % orang miskin (dari Pemanfaat seluruhnya)

4.6 Ketersediaan Lahan dan Bahan a. Luas Lahan b. Kondisi Lahan c. Kepemilikan Lahan d. Jenis dan Jumlah Bahan e. Ketersediaan Bahan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

4 4

Lampiran 4 Halaman 5

5. Rencana Operasi dan Pemeliharaan Menjelaskan tentang Pandangan masyarakat ke depan terhadap Infrastruktur yang dibangun.

Yaitu tentang Pelestarian atau Keberlanjutan Infrastruktur terkait, bagaimana Operasionalisasi, Pengelolaan dan Pemeliharaannya serta memaparkan kepada siapa yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan.

6. Rencana Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan Menjelaskan tentang Kesanggupan masyarakat dalam melakukan Pendanaan terhadap

Infrastruktur terbangun. Yaitu dengan menjelaskan kepada siapa Pembebanan Pendanaan di tujukan serta menjelaskan kesanggupan masyarakat dalam melakukan Pendanaan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan.

7. Lampiran: a. Daftar Penerima Manfaat (langsung dan/atau tidak langsung sesuai jenis kegiatan) b. Ceklist Kelengkapan Dokumen Usulan RKM c. Formulir Verifikasi d. Analisis Prioritas Usulan Kegiatan

Disiapkan oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Desa II, Desa ……………………………………, Kecamatan ………………………………, Kabupaten ………………………………………………………, Provinsi …………………………………………

1. ……………………………………… (Ketua OMS ) 2. ……………………………………… (Anggota OMS ) 3. ……………………………………… (Anggota OMS ) 4. ……………………………………… (Kader Desa)

Mengetahui :

Kepala Desa

( ..................................................... )

( Nama Jelas)

Fasilitator Masyarakat

( ..................................................... ) ( Nama Jelas)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 6

PETUNJUK PENGISIAN ANALISIS PRIORITAS USULAN KEGIATAN (FORMAT 4.4)

Aspek penilaian disusun berdasarkan prioritas tingkat kepentingan terhadap kemungkinan terlaksananya kegiatan. Penjelasan aspek penilaian adalah sebagai berikut; pada urutan teratas adalah Aspek Penerima Manfaat, karena tujuan PPIP adalah untuk meningkatkan akses masyarakat miskin ke infrastruktur dasar di wilayah pedesaan. Manfaat itu harus dirasakan secara langsung oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya menerima efek samping dari PPIP Tahun 2013. Mengenai ketersediaan lahan dan besarnya biaya sudah jelas menjadi batasan yang mutlak harus diperhitungkan sehingga untuk penentuan prioritas berada pada posisi ketiga dan keempat. Metode pengerjaan diprioritaskan yang mudah dikerjakan, mengingat PPIP Tahun 2013 memberikan porsi yang besar dalam hal pemberdayaan masyarakat. Sedangkan waktu pelaksanaan memang sudah jelas ditentukan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan bahwa waktu pelaksanaan adalah 3 (tiga) bulan, dengan alasan masyarakat tidak perlu menunggu waktu lama untuk menikmati manfaat program ini.

Nilai untuk setiap aspek berada pada kisaran 1 - 3, di mana nilai 3 adalah Nilai Paling Tinggi dalam artian paling mungkin dilaksanakan. Setelah semua aspek diberi nilai bobot, maka nilai tersebut dijumlahkan. Usulan Kegiatan yang paling mungkin dilaksanakan adalah yang memiliki total bobot paling tinggi. Apabila didapati total bobot yang sama, maka dilihat bobot aspek yang menempati urutan pertama, usulan kegiatan manakah yang memiliki bobot lebih tinggi, maka usulan kegiatan itulah yang diprioritaskan untuk dilakukan.

Adapun langkah-langkah pembuatan Analisis Prioritas Usulan Kegiatan adalah sebagai berikut:

1) Peserta musyawarah mengajukan usulan-usulan yang kemudian dicatat sebagai Daftar Usulan Masyarakat.

2) Daftar Usulan Masyarakat kemudian di masukkan kedalam kolom Usulan Kegiatan pada Tabel Analisis Prioritas Usulan Kegiatan sesuai dengan urutan penomorannya.

3) Masing-masing Usulan Kegiatan kemudian diberi nilai sesuai dengan relevansi terhadap aspek penilaian yang ada.

4) Selanjutnya masing-masing Usulan Kegiatan dijumlahkan nilai total untuk diberikan peringkatnya.

5) Infrastruktur dengan nilai tertinggi di berikan peringkat teratas dan selanjutnya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 7

ANALISIS PRIORITAS USULAN KEGIATAN (FORMAT 4.5)

Daftar Usulan Masyarakat: 1. …………………………………………………………………………. 2. …………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………. 4. …………………………………………………………………………. 5. …………………………………………………………………………. 6. …………………………………………………………………………. 7. Dst.

No. Aspek Penilaian Nilai Nilai dari tiap usulan kegiatan

1 2 3 4 5 6 Dst 1 Kegiatan mendukung peningkatan ekonomi dan

menjadi akses langsung terhadap pemanfaatan potensi (pertanian, perkebunan, perikanan, sumber air baku, dll) yang ada di desa a. Sangat mendukung b. Mendukung c. Tidak

a = 3 b = 2 c = 1

2 Penerima Manfaat a. < sepertiga jumlah penduduk b. antara sepertiga sampai dengan dua pertiga

jumlah penduduk c. > dua pertiga jumlah penduduk

a = 1 b = 2

c = 3

3 Manfaat dirasakan secara langsung oleh masyarakat miskin

a. Ya a = 3 b. Tidak b = 1

4 Ketersediaan Lahan a. Ada, dari lahan eksisting

b. Ada, namun berupa ruang/fasilitas umum c. Tidak tersedia

a = 3 b = 2 c = 1

5. Lokasi kegiatan berada pada kantung-kantung kemiskinan a. Ya b. Tidak

a = 3 b = 1

6. Besarnya biaya a. < 250 Juta

b. 250 – 300 juta a = 3 b = 2

c. > 300 juta c =1

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 8

No. Aspek Penilaian Nilai Nilai dari tiap usulan kegiatan

1 2 3 4 5 6 Dst 7. Metode Pengerjaan

a. Teknologi sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat

b. Memerlukan peralatan berat, sulit dalam pengerjaan

a = 3

b = 1

8. Waktu Pelaksanaan a. < 3 bulan

b. > 3 bulan a = 3 b = 1

TOTAL NILAI

PERINGKAT

 

Fasilitator Masyarakat

(…………………………………..) Nama Jelas

TAMK

(…………………………………..) Nama Jelas

OMS

(…………………………………..) Nama Jelas

Kader Desa

(…………………………………..) Nama Jelas

KPP

(…………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 9

USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT (FORMAT 4.6)

Berdasarkan hasil SKS dan identifikasi masalah, maka disusun usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) sebagai berikut: DESA : ……………………………………………. KABUPATEN : ……………………………….. KECAMATAN : ……………………………………………. PROVINSI : ………………………………..

No.

Kegiatan

Volume

Satuan

Harga

Sumber Dana

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 10

BERITA ACARA KEBUTUHAN LAHAN 

(Format 4.7)  Dalam rangka memperlancar pelaksanaan PPIP Tahun 2013 di Desa

………………………………………………, Kecamatan …………………………, Kabupaten

…………………, Provinsi …………………, maka pada:

Hari dan Tanggal : ………………………………………………………… Jam : pukul ……………… s.d. pukul ..……………......... Tempat : …………………………………………………………  

Telah diselenggarakan Musyawarah Desa ……… yang dihadiri oleh masyarakat desa dan

seluruh Dusun/RW serta Tokoh Masyarakat/Organisasi Masyarakat di desa sebagaimana

tercantum dalam daftar hadir peserta terlampir.

Berdasarkan Hasil Musyawarah Desa diperlukan adanya :

Pengadaan Lahan untuk : …………………………………………………………

Luas Lahan : …………………………………………………………

Lahan Milik : …………………………………………………………

Mengetahui : Perwakilan Warga

(………………………………) Nama Jelas

Ketua OMS

(………………………………) Nama Jelas

Kepala Desa

(………………………………) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 11

PEMILIK LAHAN UNTUK HIBAH (Format 4.8)

Pengadaan Lahan untuk : ………………………………………..

Luas Lahan : ………………………………………..

Lahan Milik : ………………………………………..

Dengan Kebutuhan tersebut, maka Pemilik Lahan dengan ini bersedia untuk Memanfaatkan

Lahan Mereka untuk digunakan bagi kepentingan umum dalam rangka pelaksanaan program

PPIP untuk Kepentingan Pembangunan

…………………………………………………………………………………….. tersebut.

Dalam Rangka melengkapi Persyaratan Hibah tersebut, bersama ini saya sampaikan Dokumen

- dokumen Pendukung, seperti :

1. Kepemilikan Lahan Yang Sah Secara Hukum.

2. Hasil Diskusi dengan Warga (Berita Acara).

3. ………………………………………………………………

4. ………………………………………………………………

Demikian, saya sampaikan Surat ini untuk mendukung Pelakanaan Pembangunan

………………………………………………………………………………………………………………

…………..

Mengetahui :

Pemilik Lahan

(………………..……………) Nama Jelas

Perwakilan Warga

(………………………) Nama Jelas

Ketua OMS

(…………….…………) Nama Jelas

TAMK

(………………..……………) Nama Jelas

Kepala Desa

(……………………..……………) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 12

DAFTAR PENERIMA MANFAAT (Format 4.9)

No.

Kegiatan Infrastruktur

Lokasi Hasil yang Diharapkan

Dampak Kegiatan Penerima Manfaat

……………………………… tanggal, ………………………………………..

Fasilitator Masyarakat

(…………………………………)

OMS

(…………………………………)

Kader Desa

(…………………………………)

Kepala Desa

(…………………………………)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 4 Halaman 13

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI USULAN (Format 4.10)

Formulir ini diisi oleh Tim Pelaksana Kabupaten setelah semua persyaratan dan dokumen usulan dinyatakan lengkap. Di dalam Formulir ini terdapat beberapa panduan/uraian yang merujuk pada catatan-catatan yang berguna bagi proses verifikasi. Masing-masing uraian tersebut adalah: 1. Usulan merupakan hasil keputusan Musyawarah Desa II, dibuktikan dengan salinan Berita

Acara Musyawarah Desa II. 2. Tumpang tindih atau berkaitan dengan Proyek Pemerintah lainnya. 3. Ada masalah kepemilikan tanah/ganti rugi. 4. Banyaknya penerima manfaat ≥ 2/3 jumlah penduduk desa. 5. Ada Daftar Penerima Manfaat dan daftar tersebut sesuai dengan jumlah penerima manfaat

yang ditemukan di lapangan. 6. Sebanyak 60 % penerima manfaat adalah masyarakat miskin. 7. Swadaya masyarakat, jelaskan. 8. Layak secara lingkungan:

8.1 Tidak menyebabkan erosi, longsor atau banjir. 8.2 Tidak menyebabkan kerusakan dan mengganggu kelangsungan hidup tumbuhan. 8.3 Tidak menyebabkan kerusakan dan mengganggu kelangsungan hidup hewan.

9. Layak secara Teknis: 9.1 Menggunakan teknologi yang relatif sederhana. 9.2 Banyak melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat. 9.3 Bahan, alat, dan tenaga ahli mudah didatangkan. 9.4 Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat.

10. Kesimpulan usulan layak dengan syarat/alasan tidak layak. Kesepuluh item uraian ini dinilai dan harus dijawab dengan ya atau tidak, yang cukup dicantumkan dengan memberi tanda check (√) pada kotak kecil di samping kanan. Perlu diperhatikan untuk memberi catatan-catatan kecil pada masing- masing uraian, untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai usulan kegiatan yang diajukan. Pada akhir dokumen harus diberikan Kesimpulan Rekomendasi/Catatan dari Tim Verifikasi yang berguna bagi keberlangsungan proses verifikasi dan juga finalisasi usulan nantinya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 14

FORMULIR VERIFIKASI USULAN (Format 4.11)

Kabupaten : …………………………………… Desa : …………………… Kecamatan : ……………………………………. Jenis Kegiatan : ………………………

Kriteria Penilaian

Ya Tidak 1. Usulan merupakan Hasil Keputusan Musyawarah Desa II, dibuktikan dengan

Salinan Berita Acara Musyawarah Desa II. Catatan :

2. Tumpang Tindih atau berkaitan dengan Proyek Pemerintah lainnya. Catatan :

3. Ada masalah Kepemilikan Tanah / Ganti Rugi. Catatan :

4. Banyaknya Penerima Manfaat ≥ 2/3 Jumlah Penduduk Desa. Catatan :

5. Ada Daftar Penerima Manfaat dan Daftar tersebut sesuai dengan Jumlah Penerima Manfaat yang ditemukan di lapangan. Catatan :

6. Sebanyak 60 % Penerima Manfaat adalah Masyarakat Miskin. Catatan :

7. Swadaya Masyarakat, jelaskan. Catatan :

8. Layak secara Lingkungan. a. Tidak menyebabkan Erosi, Longsor atau Banjir b. Tidak menyebabkan Kerusakan dan Kelangsungan Hidup Tumbuhan c. Tidak menyebabkan Kerusakan dan Kelangsungan Hidup Hewan Catatan :

9. Layak secara teknis a. Menggunakan teknologi yang relatif sederhana b. Banyak melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat. c. Bahan, alat, dan tenaga ahli mudah didatangkan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 15

Kriteria Penilaian

Ya Tidak d. Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat. Catatan :

10. Kesimpulan Usulan Layak dengan Syarat / Alasan tidak layak (coret yang tidak sesuai) : Catatan:

Tanggal : …………………………… 2013

Dibuat Oleh :

Ketua Tim Pelaksana Kabupaten

(..........................................................) Nama Terang

*) coret yang tidak perlu

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 16

CHECK LIST PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN USULAN RKM

(Format 4.12) Desa : ……………………………………... Kabupaten : …………………………… Kecamatan : ……………………………………... Provinsi : ……………………………

No. Uraian Pemeriksaan Isi Proposal Desa

Penjelasan dan Rekomendasi

Ada Tidak Ada Layak Kurang Salah

1. Surat Pengantar 2. Cover/Sampul Proposal

3. Daftar Isi

4. Uraian/Penjelasan RKM 5. Analisis Priositas Kegiatan 6. Pemetaan Batas Tapak 7. Peta lokasi Infrastruktur 8. Berita Acara Musyawarah I 9. Daftar Hadir Musyawarah I

10. Berita Acara Musyawarah II 11. Daftar Hadir Musyawarah II

12. Berita Acara Pemilik Lahan Untuk Hibah

13. Berita Acara Swadaya/ Sumbangan Masyarakat

14. Daftar Sumbangan (Lamp. BA) KESIMPULAN PEMERIKSAAN : Bahwa Dokumen Usulan RKM Desa tersebut diatas dinyatakan *) : 1. LAYAK atau TELAH MEMENUHI SYARAT maka bisa dilanjutkan dengan Proses Verifikasi. 2. KURANG LAYAK atau BELUM MEMENUHI SYARAT maka perlu diperbaiki dulu oleh Desa Dibuat di …………………………………….. tanggal ……………………………………

Diperiksa Oleh : Nama Jabatan Tanda Tangan

1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. *) coret yang tidak perlu

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 17

CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (AIR MINUM) (Format 4.13)

Desa : Kecamatan : Kabupaten : Propinsi : Jumlah Penduduk : jiwa Luas Wilayah : ha Jumlah Kepala Keluarga : kk

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan A. Lokasi Proyek

1. Lokasi Kawasan Padat Penduduk ? 2. Kawasan Pusat Kegiatan ?

3. Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan Terhadap Lingkungan.

. Kawasan Peninggalan Budaya . Kawasan Lindung . Rawa . Hutan Bakau . Muara Sungai . Kawasan Penyangga . Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity . Pantai

B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan

1. Pencemaran Sumber Air Baku oleh Limbah yang berasal dari Penduduk, Industri, Pertanian dan Erosi Tanah ?

2. Kerusakan Bangunan Bersejarah / Monumen dan Kehancuran Bangunan tersebut.

3. Bahaya dari Penurunan Muka Tanah akibat Pengambilan Air Tanah yang berlebihan.

4. Konflik Sosial pada penduduk.

5. Konflik Pemanfaatan Air Baku (Permukaan dan Air Tanah) antara Pemanfaatan untuk Air Minum dan Pemanfaatan lainnya (Irigasi, dan lain - lainnya).

6. Air Baku yang tidak memenuhi Baku Mutu.

7. Distribusi Air kepada Pengguna yang tidak memenuhi Baku Mutu ?

8. Perlindungan Sumber Air (Air Permukaan dan Air Tanah) terhadap Potensi Pencemaran.

9. Pemanfaatan / Eksploitasi Air Tanah berlebihan, menyebabkan Intrusi Air Laut dan Penurunan Muka Tanah.

10. Pertumbuhan enceng gondok pada Reservoir / Bak

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 18

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan Penampungan ?

11. Peningkatan Debit Saluran Buangan akibat Pemanfaatan Fasilitas / Prasarana Masyarakat.

12. Pembuangan Limbah Instalasi Pengolahan Air yang tidak memenuhi syarat.

13. Kapasitas Kawasan penyangga yang tidak mampu mengurangi Dampak Kebisingan dan Polusi lainnya.

14. Jalur Transmisi melintasi Jalan Penghubung. 15. Perpindahan Penduduk dengan paksa.

16. Konflik Sosial antara Pekerja Pendatang dan Pekerja Pribumi (masyarakat setempat).

17. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama Kegiatan Konstruksi.

18. Peningkatan lalu - lintas kendaraan selama berlangsungnya Kegiatan Konstruksi.

19. Peningkatan Erosi Tanah atau Lumpur selama Pekerjaan Kontruksi.

20. Peningkatan Penggunaan Air pada Pengguna. 21. Persaingan Penggunaan Air.

22. Peningkatan Air Genangan sebagai Dampak Pemanfaatan Air Bersih ?

23. Peningkatan Volume Limbah.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 19

CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (SANITASI)

(Format 4.14) Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : jiwa Luas Wilayah : ha Jumlah Kepala Keluarga : kk

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan A. Lokasi Proyek

1. Lokasi Kawasan Padat Penduduk. 2. Kawasan Pusat Kegiatan.

3. Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan

. Kawasan Cagar Budaya . Kawasan Lindung . Daerah Rawa . Hutan Bakau . Muara sungai . Kawasan Penyangga . Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity . Pantai

B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan

1. Kerusakan Monumen Bersejarah atau Tempat Bersejarah dan Kehancuran Bangunan tersebut ?

2. Terputusnya Akses dan Hubungan dengan Sarana dan Prasarana; Ketidakharmonisan Lingkungan akibat Kebisingan, Bau dan Gangguan Serangga, Tikus dan lain –lain ?

3. Perpindahan Penduduk dengan paksa (Involuntary) ?

4. Pencemaran Air Tanah akibat Pengolahan Limbah yang tidak memenuhi syarat diolah ?

5. Genangan Air Limbah belum diolah mengganggu Lingkungan ? 6. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama Kegiatan konstruksi ? 7. Masuknya Bahan Berbahaya ke dalam Saluran Limbah?

8. Kapasitas Kawasan Penyangga yang tidak mampu mengurangi Dampak Kebisingan dan Polusi lainnya ?

9. Konflik Sosial antara Pekerja Pendatang dengan Pekerja Pribumi (masyarakat setempat) ?

10. Penutupan jalan dan adanya genangan air selama proses penggalian pada musim hujan ?

11. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama aktivitas Konstruksi ? 12. Gangguan lalu - lintas akibat Pengangkutan Material dan Limbah ?

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 20

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan 13. Gangguan aliran lumpur selama Pekerjaan Konstruksi ?

14. Ancaman terhadap Kesehatan Masyarakat akibat Kegagalan Sistem Pengolahan Limbah ?

15. Penurunan Kualitas Air akibat dari Pembuangan Limbah secara langsung (tanpa melalui sistem pengolahan) ?

16. Pencemaran Air Baku akibat Pembuangan Endapan Limbah pada permukaan tanah ?

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 21

CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (JALAN PERDESAAN)

(Format 4.15)

Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : jiwa Luas Wilayah : ha Jumlah Kepala Keluarga : kk

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan

A. Lokasi Proyek Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan

- Kawasan Cagar Budaya - Kawasan Lindung - Daerah Rawa - Hutan Bakau - Muara Sungai - Kawasan Penyangga - Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity

B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan

1. Kerusakan Areal Bersejarah / Cagar Budaya; Perubahan Fisik Lingkungan akibat Pekerjaan Jalan ?

2. Kerusakan Lingkungan Hidup (misalnya : Kawasan Lindung / Daerah Khusus) ?

3. Perubahan dan atau Pengalihan Aliran Air di sungai yang mengakibatkan Pengendapan Sungai ?

4. Penurunan Kualitas Air Permukaan akibat Buangan Limbah yang berasal dari Barak Pekerja dan Penggunaan Zat Kimia dalam Pekerjaan ?

5. Peningkatan Polusi Udara akibat Kegiatan Pemecahan Batu, Pengerukan dan Penimbunan serta Polusi dari Bahan Kimia dari Kegiatan Pengaspalan ?

6. Gangguan Kebisingan dan Getaran selama Proses Pelaksanaan Pekerjaan ? 7. Perpindahan Penduduk dengan Paksa (Involuntary) ?

8. Polusi udara tinggi menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas dan stress di sekitar Lokasi Proyek ?

9. Ketidaknyamanan berlalu - lintas di Lokasi akibat Pekerjaan yang bersinggungan dengan Jaringan Jalan yang sudah ada ?

10. Sanitasi yang buruk dan limbah padat di lokasi kerja, dan kemungkinan penularan penyakit dari para pekerja kepada masyarakat sekitar ?

11. Terbentuknya tempat berkembang - biaknya nyamuk pembawa penyakit ? 12. Relokasi penduduk di sepanjang daerah milik jalan ? 13. Peningkatan resiko kecelakaan akibat bertambahnya volume lalu - lintas kendaraan ? 14. Peningkatan polusi suara dan udara akibat dari volume kendaraan ?

15. Peningkatan resiko pencemaran air yang berasal dari bensin / solar, minyak pelumas dan tumpahan minyak serta material lainnya dari kendaraan yang melintas ?

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 22

CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (IRIGASI DAN DRAINASE)

(Format 4.16)

Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : jiwa Luas Wilayah : ha Jumlah Kepala Keluarga : kk NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan

A. Lokasi Proyek Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan.

- Kawasan Lindung - Daerah Rawa - Hutan Bakau - Muara Sungai - Kawasan Penyangga - Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan

1. Penurunan Nilai - nilai Ekologi secara Ekstrim (contoh : akibat kerusakan hutan / daerah rawa atau gedung / tempat historis / budaya, kerusakan hidrologi pada sumber air alam, banjir lokal, dan kerusakan drainase) ?

2. Masalah Pemanfaatan Air baku dan Hubungannya dengan Masalah Sosial ? 3. Permasalahan dalam Aktivitas Pergerakan makhluk hidup ?

4. Munculnya Masalah Ekologi akibat dari Peningkatan Erosi Tanah dan Pengendapan, sebagai penyebab utama dari Penurunan Kapasitas Saluran ?

5. Ketidakmampuan Saluran Drainase untuk mencegah Rembesan Air Laut.

6. Pemanfaatan / Eksploitasi Air Tanah yang berlebihan mengakibatkan Intrusi Air Laut dan Penurunan permukaan Tanah.

7. Penurunan Kualitas Air berakibat menurunnya Manfaat. 8. Perpindahan Penduduk secara Paksa (Involuntary) ? 9. Konflik Sosial Penggunaan Lahan.

10. Erosi Tanah sebelum Pemadatan dan Pekerjaan Plester Saluran Air (lining saluran).

11. Kebisingan akibat Peralatan Pekerjaan. 12. Debu (pencemaran udara). 13. Persoalan Sosial khususnya jika menggunakan Tenaga Kerja dari luar ?

14. Pencemaran Air akibat Manajemen Pertanian dan Saluran Irigasi yang tidak tepat.

15. Penggerusan Humus dan Perubahan Karakteristik Tanah akibat Penggunaan Saluran Irigasi secara berlebihan.

16. Suplai Air penduduk berkurang selama masa tanam. 17. Bahaya Pencemaran Tanah, Pencemaran Air Pertanian dan Air Tanah serta

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 23

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan Bahaya Kesehatan Masyarakat akibat dari Penggunaan berlebih pupuk dan pestisida.

18. Pengikisan Tanah pada Saluran Air. 19. Pembersihan Saluran Air. 20. Pendangkalan Saluran Air. 21. Penyumbatan Saluran Air oleh Tanaman Liar (gulma). 22. Perembesan Air Limbah Pertanian ke dalam Sistem Air Bersih. 23. Peningkatan Pencemaran Air dan Penyakit yang berasal dari Air.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan 4

Lampiran 4 Halaman 24

CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (SANITASI KESEHATAN MASYARAKAT)

(Format 4.17) Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : jiwa Luas Wilayah : ha Jumlah Kepala Keluarga : kk

NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan A. Lokasi Proyek

1. Lokasi Kawasan Padat Penduduk 2. Kawasan Pusat Kegiatan

3. Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan

. Kawasan Cagar Budaya . Kawasan Lindung . Daerah Rawa . Hutan Bakau . Muara Sungai . Kawasan Penyangga . Kawasan Lindung Pengembangan biodiversity . Pantai

B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan

1. Kerusakan Monumen Bersejarah atau Tempat Bersejarah dan Kehancuran Bangunan Kesehatan Masyarakat tersebut ?

2. Terputusnya Akses dan Hubungan dengan Sarana dan Prasarana; Ketidakharmonisan Lingkungan akibat kebisingan, bau, dan gangguan serangga, tikus dan lain – lain ?

3. Pencemaran Air Tanah akibat Pengolahan Limbah yang tidak memenuhi syarat diolah ?

4. Genangan Air Limbah belum diolah mengganggu Lingkungan Sarana Kesehatan Masyarakat ?

5. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama Kegiatan Konstruksi ? 6. Masuknya Bahan Berbahaya ke dalam Saluran Limbah ?

7. Kapasitas Kawasan penyangga yang tidak mampu mengurangi Dampak Kebisingan dan Polusi lainnya ?

8. Penutupan jalan dan adanya genangan air selama proses penggalian pada musim hujan ?

9. Gangguan lalu - lintas akibat Pengangkutan Material dan Limbah ? 10. Gangguan Aliran Lumpur selama Pekerjaan Konstruksi ?

11. Ancaman terhadap Kesehatan Masyarakat akibat kegagalan Sistem Pengolahan Limbah ?

12. Penurunan Kualitas Air akibat dari Pembuangan limbah secara langsung (tanpa melalui sistem pengolahan) ?

13. Pencemaran Air Baku akibat Pembuangan Endapan Limbah pada permukaan tanah ?

14. Gangguan terhadap Proses berobat ketika proyek ini berlangsung ?

 

 

Lampiran 5

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 1

PENJELASAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS (DED) DAN RAB (Format 5.1)

A. PENDAHULUAN Secara umum, dokumen DED adalah penyusunan laporan suatu pekerjaan yang berupa gambar kerja secara lengkap dan terdiri dari berbagai skala gambar. Pelaksanaan penyusunan dokumen DED melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Pekerjaan persiapan 2. Survey lapangan 3. Analisis dan perencanaan 4. Penyusunan rancangan teknis (Detailed Engineering Design/DED)

B. SISTEMATIKA PELAKSANAAN DED

B.1 Persiapan

Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan mobilisasi personil, peninjauan lokasi kegiatan (survey pendahuluan), penyusunan rencana kerja yang meliputi waktu dan lama pengukuran lokasi dan memantapkan rencana kerja dalam pelaksanaan perencanaan. Pada pekerjaan persiapan ini juga dilakukan penilaian kondisi awal pada lokasi yang akan direncanakan, yang meliputi:

1. Melakukan pengamatan kondisi eksisting. 2. Mengkaji beberapa fasilitas pelengkap/pendukung atau faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi perencanaan teknis.

B.2 Survey Lapangan

Untuk lebih memahami permasalahan dan perencanaan, maka perlu diadakan survey lapangan di lokasi kegiatan. Survey lapangan juga dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan untuk analisis. Beberapa survey yang akan dilakukan disesuaikan dengan jenis dan kriteria dari DED yang akan disusun.

B.3 Analisis dan Perencanaan

Berdasarkan data yang didapat dari hasil survey kemudian dilakukan analisis untuk pengambilan keputusan perencanaan suatu kegiatan. Dalam perencanaan tentunya sangat dibutuhkan data-data yang akurat agar hasilnya sesuai dengan diharapkan.

B.4 Penyusunan DED

1. Menyusun Rencana Teknis Beserta Gambar Teknisnya

Meliputi kegiatan perencanaan teknis yaitu perencanaan sesuai dengan jenis masing-masing kegiatan yang berhubungan langsung dengan masalah-masalah teknis, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan gambar kerja/rencana teknis. Gambar kerja ini disusun berdasarkan hasil yang didapat dari perencanaan teknis dan dibuat rapi dalam satu bentuk album gambar.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 2

2. Menyusun Spesifikasi Teknis Kegiatan

Pada kegiatan ini akan disusun spesifikasi teknis bahan bangunan dan syarat pelaksanaan yang berhubungan dengan desain teknis.

C. SISTEMATIKA RENCANA ANGGARAN BIAYA Pada dasarnya anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. Membuat anggaran biaya berarti menafsir atau mengira-ngirakan harga suatu barang, bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti dan secermat mungkin.

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada kegiatan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.

Sebagai contoh, misalnya harga bahan dan upah tenaga kerja di Padang, berbeda dengan harga bahan dan upah tenaga kerja di Medan, Pekan Baru, Palembang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Secara umum pelaksanaan perhitungan anggaran biaya dapat dilihat pada diagram berikut ini:

C.1 Persiapan

Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam perhitungan rencana anggaran adalah sebagai berikut:

1. Bestek.

Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis. Bestek adalah uraian yang sejelas-jelasnya tentang pelaksanaan bangunan yang terdiri dari:

Keterangan tentang proyek yang akan dibangun. Keterangan tentang bagaimana melaksanakan bagian proyek

tersebut. Keterangan mengenai administrasi proyek.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 3

2. Gambar Bestek.

Gunanya untuk menentukan/menghitung besarnya masing-masing volume pekerjaan. Gambar bestek terdiri dari:

Gambar rencana dengan perbandingan tertentu, biasanya digunakan skala 1:100.

Gambar-gambar penjelasan dengan skala 1:5 dan 1:10 bagi konstruksi-konstruksi yang sulit.

Dengan adanya bestek dan gambar bestek, maka pelaksana dapat membayangkan bentuk dan macam bangunan yang diingini oleh Pemberi Tugas.

3. Harga Satuan Pekerjaan.

Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa harga setempat.

C.2 Tata Cara Perhitungan RAB

Sebagai langkah lanjut dalam pelaksanaan perhitungan RAB setelah dilakukan persiapan dengan data-data gambar adalah:

1. Tenaga Kerja 2. Harga Bahan 3. Analisa Satuan Pekerjaan1 4. Volume Pekerjaan 5. Jumlah Tiap Jenis Pekerjaan 6. RAB

C.3 Tenaga Kerja

Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnya harga pekerja tergantung dari masing-masing keahlian yang dimiliki oleh personil tersebut dan bervariasi pada setiap daerah.

Harga tenaga kerja dihitung per hari kerja yaitu 8 jam per hari.

(contoh perhitungan)

o Kepala Tukang Rp. 30.000/hari

o Tukang Batu Rp. 25.000/hari

o Tukang Kayu Rp. 25.000/hari

o Pekerja (Pembantu Tukang Batu / Kayu) Rp. 17.000/hari

Jika Menggunakan Analisa BOW

Misal dalam analisis BOW dapat dilihat contoh sebagai berikut:

Besarnya Jumlah Tenaga yang dibutuhkan untuk menggali 1 m³ tanah.

1 Analisa yang digunakan bisa menggunakan BOW, SNI ataupun analisa Bina Marga

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 4

Dalam analisa A.1 diperlukan tenaga:

o 0,75 pekerja o 0,025 mandor

Indeks (angka) 0,75 dan 0,025 di atas mempunyai pengertian bahwa 0,75 pekerja bekerja bersama-sama dengan 0,025 Mandor akan menghasilkan 1 m³ galian tanah dalam satu hari.

Jika Menggunakan Analisa SNI

Misal dalam Analisis SNI dapat dilihat contoh sebagai berikut:

Besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menggali 1 m³ tanah.

Dalam Analisa SNI DT-91-006-2007, penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Tanah, diperlukan tenaga:

Menggali 1 m³ tanah biasa sedalam 1 meter

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,750

Mandor OH 0,025

Indeks (angka) 0,75 dan 0,025 di atas mempunyai pengertian bahwa 0,75 pekerja bekerja bersama-sama dengan 0,025 Mandor akan menghasilkan 1 m³ galian tanah dalam satu hari.

C.4 Harga Bahan/Material

Yang dimaksud dengan bahan dan material adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnya Harga Bahan dan Material tergantung bervariasi pada setiap daerah misalnya harga Semen, Pasir, Batu Kali dan sebagainya. Harga Bahan dihitung dengan satuan per unit, buah atau m³ disesuaikan dengan Jenis Bahan tersebut.

(contoh perhitungan)

o Semen Rp. 25.000/zak o Batu Kali Rp. 65.000/m³ o Pasir Rp. 75.000/m³ o Batu Bata Rp. 250/buah

Contoh Penggunaan Analisa BOW.

Sedangkan untuk Kebutuhan Bahan dapat dilihat dari Analisa BOW sebagai berikut; untuk Pekerjaan 1 m3 Pasangan Batu Kali dengan campuran 1 semen : 4 pasir.

Dalam Analisa G. 32 h diperlukan Bahan :

o 1,2 m³ batu kali o 4,0715 zak semen o 0,522 m³ pasir

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 5

Indeks (angka) 1,2 ; 4,0715 dan 0,522 di atas mempunyai pengertian bahwa 1,2 m³ Batu Kali dan 4,0715 Zak Semen serta 0,522 m³ Pasir akan menghasilkan 1 m³ Pasangan Batu Kali.

Contoh Penggunaan Analisa SNI

Kebutuhan Bahan dapat dilihat dari Analisa SNI DT-91-007-2007 sebagai berikut; untuk Pekerjaan 1 m3 Pasangan Batu Kali dengan campuran 1 semen : 4 pasir pasang.

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Batu Belah 15 cm/20 cm m³ 1,200

PC Kg 163,000

PP m³ 0,520

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,500

Tukang Batu OH 0,600

Kepala Tukang OH 0,060

Mandor OH 0,075

C.5 Analisa Satuan Pekerjaan

Yang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan adalah Jumlah Harga Bahan dan Upah Tenaga Kerja berdasarkan Perhitungan Analisa suatu Kegiatan. Harga Bahan didapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Upah Tenaga Kerja didapatkan dilokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah.

Ada Tiga istilah yang harus dibedakan dalam Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu : Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan Pekerjaan dihitung berdasarkan satuan per pekerjaan. Sebagai contoh adalah Harga Satuan Pekerjaan untuk 1 m3 Pasangan Batu Kali dengan campuran semen 1 semen : 4 Pasir.

Dari Komposisi campuran di atas, kita didapatkan analisa G 32 h yang berbunyi berikut "1 m³ Pasangan macam A memakai perekat 1 Semen Portland, 4 Pasir (G 19)”. Kemudian Perhitungan dilakukan sebagai berikut :

1,2 m³ Batu Kali @ Rp 65.000 = Rp 78.000 4,0715 Zak Semen @ Rp 25.000 = Rp 101.787,50 0,522 m3 Pasir @ Rp 75.000 = Rp 39.150 Bahan = Rp 218.937,50 1,2 Tukang Batu @ Rp 25.000 = Rp 30.000 0,12 Kepala Tukang Batu @ Rp 30.000 = Rp 3.600

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 6

3,6 Pekerja @ Rp 17.000 = Rp 61.200 0,18 Mandor @ Rp 35.000 = Rp 6.300 Upah = Rp 101.100 Analisa Satuan Pekerjaan = Bahan + Upah = Rp 218.937,5 + Rp 101.100 = Rp 320.037,50

Sehingga dapat dilihat bahwa Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Batu Kali dengan Campuran Semen ; 1 Semen : 4 Pasir adalah Rp 320.037,50/m³.

C.6 Volume Pekerjaan

Yang dimaksud dengan Volume Pekerjaan adalah Menguraikan secara Rinci Besar Volume atau Kubikasi suatu Pekerjaan. Menguraikan, berarti Menghitung Besar Volume masing - masing pekerjaan sesuai dengan Gambar Bestek dan Gambar Detail. Seperti dijelaskan sebelumnya, untuk Menghitung Volume masing - masing pekerjaan terlebih dahulu harus dikuasai tata cara Membaca Gambar Bestek berikut Gambar Detail / Penjelasan. Perhitungan Volume adalah Perhitungan untuk Menghitung Isi, Luas dan Keliling suatu benda sehingga perlu diketahui Rumus dan Satuan benda yang akan dipergunakan seperti :

o Satuan Panjang : cm, m, hm, km, inch dan mile. o Satuan Luas : cm², ca, are, ha. o Satuan Isi : dm³, m³ dan lain - lain.

Berikut adalah Rumus yang biasa dipergunakan yaitu :

o Perhitungan Luas : p (panjang) x l (lebar) o Perhitungan Isi : p (panjang) x l (lebar) x t (tinggi)

Misalkan Kubus diatas adalah Pasangan Batu Kali dengan Campuran 1 semen : 4 pasir

Ukuran :

p = 3 m ; l =1m ; t =2m

maka Volume Pekerjaan Pasangan Batu Kali adalah : p x l x t

v = 3 x 1 x 2 = 6 m³

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 7

C.7 Rencana Anggaran Biaya

Anggaran Biaya yang dihitung adalah Jumlah dari masing - masing Hasil perkalian Volume dengan Harga Satuan Pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :

RAB = Volume x Harga Satuan Pekerjaan

Sebagai contoh dapat dilihat kembali untuk Pekerjaan Pasangan Batu Kali dengan Campuran 1 semen : 4 pasir sebagai berikut :

o Harga Satuan Pekerjaan = Rp. 320.037,50/m³ o Volume Pekerjaan = 6 m³

Jadi Harga Pekerjaan Pemasangan Batu Kali Komposisi 1 Semen : 4 Pasir adalah sebesar = 6 m³ x Rp 320.037,50/m3 = Rp 1.920.225,-

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 8

CONTOH BINGKAI GAMBAR DESAIN (Format 5.1) PPIP

TA. 2013 Provinsi

.......................... Kabupaten

.......................... Kecamatan

.......................... Desa

.......................... Jenis Prasarana ..........................

Lokasi ..........................

JUDUL GAMBAR : ..........................

Dibuat Oleh : OMS

(______________) Diperiksa Oleh :

Fasilitator

(______________) Diverivikasi Oleh

TAMK (______________)

Diketahui Oleh :

Kepala Desa

(______________)

Lembar ke .... dari ......

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 9

PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGISIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

(Format 5.2)

Rencana Anggaran Biaya merupakan Dokumen Perhitungan Volume Pekerjaan berdasarkan Rencana Teknis, Harga dari berbagai macam Bahan / Material, Alat dan Tenaga yang dibutuhkan pada suatu Konstruksi. Melalui RAB dapat diketahui Taksiran Biaya setiap item / sub Kegiatan.

RAB disusun oleh OMS dan KD yang didukung oleh Satker Tingkat Kabupaten dan Tim Pelaksana Kabupaten, demi mendukung tidak terjadi deviasi yang terlalu besar antara Biaya sebenarnya dengan RAB.

Langkah - langkah Teknis dalam Perhitungan RAB dapat dilihat pada buku Pelaksanaan.

Formulir RAB ini memuat Perhitungan Dasar RAB.

1. Tuliskan Nama Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa yang bersangkutan.

2. Pada Kolom 1 (Uraian) merupakan Uraian dalam Bentuk Bahan, Upah dan Alat.

3. Kolom 2 (Volume) merupakan Besar Volume yang ada, dihitung secara Total.

4. Kolom 3 (Satuan) merupakan Satuan yang digunakan. 5. Kolom 5 (Jumlah Total) didapat dari Volume dikalikan dengan Harga

Satuan yang kemudian ditotalkan.

Demikianlah RAB ini dibuat oleh OMS dan KD dengan diketahui Kepala Desa, diperiksa dan disetujui oleh Fasilitator Masyarakat.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 10

RENCANA ANGGARAN BIAYA (Format 5.2)

Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa

: : : :

No.RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi

: : : :

URAIAN VOLUME

Satuan HARGA SATUAN

(Rp)

JUMLAH TOTAL (Rp) Total Dari Swadaya Dari

Dana BAHAN 1. 2. 3. 4. Sub Total 1) ALAT 1. 2. 3. 4. Sub Total 2) UPAH 1. 2. 3. 4. Sub Total 3) TOTAL BIAYA

Sumber Dana Dana Bantuan Sosial : Swadaya :

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 11

Catatan: 1. Sumbangan dalam bentuk Bahan, Upah dan Alat ditulis dalam Kolom

Volume dari swadaya. 2. Nilai RAB didapat dari Kolom Volume dari Dana dikalikan dengan Kolom

Harga Satuan yang kemudian ditotalkan. 3. Sumbangan dalam bentuk Uang dimasukan pada baris terbawah

(sumber dana dari swadaya). 4. Swadaya dalam bentuk Lahan ditulis dalam Format lain.

Diperiksa Oleh :

Dibuat Oleh :

Fasilitator Masyarakat

(………………………….) Nama Jelas

Ketua OMS

(………………………….) Nama Jelas

Kader Desa

(………………………….) Nama Jelas

Diverifikasi Oleh TAMK

(………………………….) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 12

RENCANA ANGGARAN BIAYA (Format 5.3)

Provinsi : …………………………… No. RAB : …………………………………………… Kabupaten : …………………………… Program : PPIP Tahun 2013 Kecamatan : …………………………… Jenis Kegiatan : …………………………………………… Desa : …………………………… Ukuran/Dimensi : ……………………………………………

No URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (Rp)

JUMLAH BIAYA (Rp)

I 1. 2. 3. 4.

PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..

…………. …………. …………. ………….

……….. ……….. ……….. ………..

…………………. …………………. …………………. ………………….

……………………...

II 1. 2. 3. 4.

PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..

…………. …………. …………. ………….

……….. ……….. ……….. ………..

…………………. …………………. …………………. ………………….

……………………...

TOTAL I + II ……………………...

Diperiksa Oleh :

Dibuat Oleh :

Fasilitator Masyarakat

(………………………….) Nama Jelas

Ketua OMS

(………………………….) Nama Jelas

Kader Desa

(………………………….) Nama Jelas

Diverifikasi Oleh TAMK

(………………………….) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 13

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN / ALAT (Format 5.4)

Desa : …………………………………………………. Kecamatan : …………………………………………………. Kabupaten : …………………………………………………. Provinsi : ………………………………………………….

No. Jenis Bahan / Material Satuan

Harga Satuan Bahan Keterangan Hasil Survey Realisasi

Supl. I Supl. II Supl. III Pelaksanaan

Diverifikasi Oleh TAMK

Diperiksa Oleh : Fasilitator Masyrakat

Dibuat Oleh : OMS

(………………………..) Nama Jelas

(………………………..) Nama Jelas

(………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 14

RENCANA PENGGUNAAN ALAT BERAT (Format 5.5)

Diperiksa Oleh : Mengetahui : Dibuat Oleh : Fasilitator Masyarakat

(………………………….) Nama Jelas

Kepala Desa

(………………………….) Nama Jelas

OMS

(………………………….) Nama Jelas

Diverifikasi Oleh:

TAMK

(………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 15

PEMERIKSAAN DESAIN DAN RAB (Format 5.6)

Diverifikasi Oleh: TAMK

(………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 16

RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN PPIP TAHUN 2013 (FORMAT 5.7)

Provinsi : …………………………… Kabupaten : …………………………… Program : PPIP Tahun 2013 Kecamatan : …………………………… Jenis Kegiatan : …………………………………………… Desa : …………………………… Ukuran/Dimensi : ……………………………………………

No URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (Rp)

JUMLAH BIAYA (Rp)

Bobot (%)

Pelaksanaan Minggu ke Skala (%) 1 2 3 4 5 6 7 8

I 1. 2. 3. 4.

PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..

…………. …………. …………. ………….

……….. ……….. ……….. ………..

…………………. …………………. …………………. ………………….

……………………... ……….. ……….. ……….. ………..

II 1. 2. 3.

4.

PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..

…………. …………. …………. ………….

……….. ……….. ……….. ………..

…………………. …………………. …………………. ………………….

……………………... ……….. ……….. ……….. ………..

TOTAL I + II ……………………... ……….. BOBOT RENCANA

BOBOT RENCANA (KOMULATIF) BOBOT REALISASI

BOBOT REALISASI (KOMULATIF) DEVIASI ( + / - )

Verifikasi Oleh Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :

TAMK Fasilitator Masyarakat OMS

KD

(...............................................) Nama Jelas

(...............................................) Nama Jelas

(...............................................) Nama Jelas

(...............................................) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 17

RENCANA PENYEDIAAN TENAGA KERJA UNTUK PELAKSANAAN PPIP TAHUN 2013 (FORMAT 5.8)

Provinsi : …………………………… Kabupaten : …………………………… Kecamatan : …………………………… Desa : ……………………………

Jenis Tenaga Kerja

Upah/Hari (Rp)

Jumlah Tenaga Kerja Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

Total HOK Orang/hr Hari/minggu HOK Orang/hr Hari/minggu HOK Orang/hr Hari/minggu HOK Orang/hr Hari/minggu HOK

Kepala Kelompok Tukang Pekerja

Disetujui Oleh: Mengetahui : Perwakilan Masyarakat Ketua OMS Kepala Desa Nama Tanda Tangan Desa …………………… Desa …………………… 1. ………………………………… 1. ………………….. 2. ………………………………… 2. ………………….. 3. ………………………………… 3. ………………….. 4. ………………………………… 4. ………………….. 5. ………………………………… 5. ………………….. (…………………………………) (…………………………………)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 5 Halaman 18

PEMERIKSAAN KUALITAS MATERIAL (Format 5.9)

No. URAIAN

PEMERIKSAAN / PENILAIAN ADMINISTRASI

Nilai Saran

1 Material bangunan yang digunakan dipilih dari jenis bahan yang memenuhi kriteria.

2 Material yang ada di lokasi spesifikasinya telah sesuai dengan ketentuan dalam RKS.

3 Penyimpanan material di lokasi berada ditempat yang kering dan aman terhadap kerusakan.

4 Semua material yang digunakan masih dalam keadaan fres dan baru. 5 Material yang produksi pabrikan masih dalam kemasan utuh dan asli.

6 Penggunaan material selalu mendahulukan material yang datang lebih dulu (tidak menggunakan yang baru datang sebelum stok lama habis).

7 Pengadaan / pendatangan material disesuaikan dengan waktu pengerjaan/ penggunaannya (didatangkan saat menjelang dipergunakan).

8 Material yang masuk tetapi tidak sesuai spesifikasi, telah ditolak dan dibawa ke luar lokasi

9 Keluar masuknya material dilakukan pencatatan dalam buku logistik.

10 Semua material dapat dipastikan tidak ada yang mengandung unsur asbes.

11 Contoh-contoh material yang telah disepakati, memenuhi sepesifikasi dalam RKS dan akan digunakan, tersedia di direksi keet.

12 Material batu yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dalam RKS dan Panduan Teknis

13 Pasir bersifat kasar dan bersih dari lumpur dan kotoran lainnya

14 Batu yang dipasang berupa batu pecah (bukan batu gundul) untuk menjamin kelekatan spesi.

15 Sumber mata air baku untuk infrastruktur Air Bersih sudah dilakukan uji kualitas dari instansi teknis terkait

Keterangan Nilai 1 : Tidak memenuhi/dibawah standar 2 : Terpenuhi Sebagian 3 : Memenuhi/sesuai spesifikasi 4 : Melebihi/diatas spesifikasi Saran-saran: ……………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Ketua Organisasi Masyarakat Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten

Desa ………………

(………………………………………) (……………………………………..)

 

 

Lampiran 6

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 1

KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA III

(Format 6.1)

Kepada Yth. 1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa .......................................... 2. Para Tokoh Masyarakat 3. Organisasi-organisasi Masyarakat 4. BPD

Dengan hormat, Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2013 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk Peningkatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat Desa dan Kapasitas Pembangunan Masyarakat Desa, Pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan dan Kapasitas Monitoring dan Evaluasi, maka kami mengundang Bapak/ Ibu/Sdr/i untuk menghadiri Acara Musyawarah Desa III yang akan dilaksanakan pada : Tanggal : ............................................................ Waktu : pukul..................... s.d ........................ Tempat : ............................................................ Acara : ............................................................

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Kepala Desa...................................

( .................................................. ) Nama Jelas

Tembusan :

1. Camat (sebagai laporan) 2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan) 3. Satker Kabupaten (sebagai laporan) 4. .................................................... 5. ....................................................

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 2

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA III

(Format 6.2) Berkaitan dengan Pelaksanaan PPIP Tahun 2013, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ……………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Waktu : pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa III yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun / RW serta Tokoh Masyarakat / Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa III ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :

A. Materi atau Topik

1. Penetapan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur, 2. Penetapan rencana Operasi dan Pemeliharaan. 3. Pemilihan dan penetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa

B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pemimpin Rapat : ………………………. Jabatan ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. Jabatan …………………………….. Narasumber :

1. ................................ Jabatan .................................. 2. ................................ Jabatan .................................. 3. ................................ Jabatan.................................. 4. ................................ Jabatan ..................................

Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh Peserta Memutuskan dan Menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Musyawarah Desa III, yaitu : 1. Penetapan Tenaga Kerja (HOK)

a. Kepala Kelompok : ………...… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. b. Tukang : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. c. Pekerja : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. Ket: jika dalam pelaksanaan konstruksi jumlah tenaga kerja melebihi dari jumlah tersebut diatas maka disesuaikan penjadwalan/mobilisasi tenaga kerjanya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 3

2. Penetapan Penyimpanan Material ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………

3. Menetapkan Rencana Pengumpulan Dana O&P

………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………

4. Menetapkan Keanggotaan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu a. Ketua : ……………………………. b. Sekretaris : ……………………………. c. Bendahara : ……………………………. d. Seksi-seksi : …………………………….

……………………………. Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ..................................... , tanggal ...................................

Pemimpin Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulis / Sekretaris

(………………………………………..) Nama Jelas

Mengetahui :

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui : Wakil dan Peserta Musyawarah Desa III

Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 4

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Dst.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 5

DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA III

(Format 6.3) Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :

No. Nama Alamat Lengkap Jenis Kelamin

Organisasi / Jabatan

Tanda Tangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. * dst

* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa III ini disesuaikan dengan Jumlah

Peserta yang Hadir dalam Musyawarah Desa III.

Disetujui : Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Dibuat : Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 6

NOTULENSI MUSYAWARAH DESA III (Format 6.4)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa III

Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :

1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................

Materi atau Topik

1. Penetapan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur, 2. Penetapan rencana Operasi dan Pemeliharaan. 3. Pemilihan dan penetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi : 1. Menetapkan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur (jadwal, tenaga

kerja, material, dll) 2. Menetapkan rencana Operasi dan Pemeliharaan (skenario/mekanisme

pengumpulan dana O&P harus disepakati). 3. Memilih dan menetapkan Panitia Pengadaan Barang/Jasa 4. Penandatangan Perjanjian Pelaksanaan Secara Swakelola Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 7

Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan diskusi dan voting dapat disimpulkan / disepakati : 5. Penetapan Tenaga Kerja (HOK)

d. Kepala Kelompok : ………...… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. e. Tukang : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. f. Pekerja : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. Ket: jika dalam pelaksanaan konstruksi jumlah tenaga kerja melebihi dari jumlah tersebut diatas maka disesuaikan penjadwalan/mobilisasi tenaga kerjanya.

6. Penetapan Penyimpanan Material ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………….

7. Menetapkan Rencana Pengumpulan Dana O & P ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………

8. Menetapkan Keanggotaan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu e. Ketua : ……………………………. f. Sekretaris : ……………………………. g. Bendahara : ……………………………. h. Seksi-seksi : …………………………….

……………………………. 9. ………………………………………………………………………………………………………………………..

Acara ditutup pada pukul ................. Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Pimpinan Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

FM

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulen

(………………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 8

DAFTARSUMBANGANDANAPEMELIHARAAN

(Format6.5)

No. Nama Sumbangan

Jumlah Paraf Wajib Sukarela

     

     

     

          

     

     

     

     

          

     

     

     

     

     

          

     

     

     

     

     

TOTAL   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 9

Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat

(Format 6.6)

Terhadap Usulan Kegiatan :………………………………………………

Pada hari ini …………………, tanggal ..……, bulan ………………….,tahun………, bertempat di…………………………...., Desa ……………………, Kecamatan…….……………….. Kabupaten ………………..…………….……., Provinsi…………….…………..…….., berdasarkan Hasil Musyawarah Desa, kami yang bertandatangan di bawah ini mewakili dan atas nama Masyarakat Desa menyatakan bahwa jika Usulan dari Desa kami disetujui dalam Musyawarah Desa III untuk didanai melalui PPIP Tahun 2013, kami sepakat dan sanggup memberikan swadaya sebagaimana di bawah ini :

No. Bentuk Swadaya Volume Satuan Nilai (Rp) Keterangan

1. Bahan a. b. c. d. e.

2. Lahan a. b. c. d. e.

3. Lainnya

Rincian dari Swadaya tersebut, termasuk nama-nama Penyumbang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara ini. Swadaya atau Sumbangan Masyarakat sebagaimana tersebut di atas akan direalisasikan setelah Adanya Keputusan Penetapan Usulan yang didanai oleh PPIP Tahun 2013 melalui Musyawarah Desa III sampai pada Tahap Pelaksanaan Kegiatan. Jika swadaya tersebut di atas tidak dapat direalisasikan maka kami menyadari dan bersedia menerima sanksi berupa Pemutusan atau Pemberhentian Bantuan Dana PPIP Tahun 2013 untuk desa kami.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 10

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan atas dasar Musyawarah Masyarakat Desa agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. …………………………., tanggal :………………………. Fasilitator Masyarakat Ketua OMS (……………………………….) (…………………………………)

Atas nama Masyarakat Desa

Nama Alamat Jabatan (dalam masyarakat) Tanda Tangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

*Coret yang tidak perlu

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 11

CONTOH SURAT KEPUTUSAN (Format 6.7)

KETUA OMS DESA .................................. NOMOR : ..................................

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA

KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN .........

KETUA ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT

DESA ………. KECAMATAN …………….. KABUPATEN ................. PROVINSI ................ MENIMBANG : a. Surat Penetapan OMS Desa ............ Kecamatan ................. Kabupaten

............. Nomor : ........................ tangal .......................................... 2013 b. Dalam rangka menciptakan transparansi dan peningkatan peran

masyarakat dalam penyelenggaraan PPIP Tahun ...........sesuai Pedoman Pelaksanaan

c. Dalam rangka pengadaan barang/jasa sesuai kebutuhan yang tercantum dalam Rencana Anggaran dan Biaya untuk Desa ............ Kecamatan ................. Kabupaten ................................ Provinsi ......................

d. Perlu dibentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang anggotanya dari masyarakat setempat yang dianggap mampu melaksanakannya

MENGINGAT : a. Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri b. Pedoman Pelaksanaan Rural PPIP

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KETUA OMS DESA .................. TENTANG PEMBENTUKAN

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA KEGIATAN PPIP

PERTAMA : Membentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan PPIP untuk Desa .............. Kecamatan ............... Kabupaten ................ Provinsi ..............., dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:

No. Nama Kedudukan dalam Panitia 1. Ketua merangkap Anggota 2. Sekretaris merangkap Anggota 3. Anggota 4. Anggota 5. Anggota

Jumlah panitia disesuaikan dengan nilai kegiatan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 12

KEDUA : Tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan Barang/Jasa

adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan data terkait dengan jenis, jumlah dan kualifikasi material/jasa

kegiatan yang dibutuhkan sesuai RAB dan DED; b. Melaksanakan proses pengadaan material/jasa sesuai dengan Pedoman

Pelaksanaan; c. Mengundang toko/supplier/penyedia jasa untuk memasukkan penawaran; d. Melakukan penilaian terhadap semua penawaran yang masuk dan

menyusun calon pemenang; e. Melakukan klarifikasi dan negosiasi terhadap harga penawaran dari

toko/supplier/penyedia jasa; f. Mengumumkan pemenang pengadaan barang/jasa.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Pengadaan Barang/Jasa bertanggung

jawab kepada Ketua OMS. KEEMPAT : Masa kerja Panitia Pengadaan Barang/Jasa terhitung sejak tanggal

ditetapkannya Surat Keputusan ini sampai dengan SPK ditandatangani. KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa

segala sesuatunya akan diperbaiki sebagaimana mestinya jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Kepala Desa ...................... Kecamatan .............. Kabupaten ................. Provinsi ................ 2. Kepala BPD Desa ................. Kecamatan ............. Kabupaten ................ Provinsi ................

DITETAPKAN DI : .................. PADA TANGGAL : .............................

KETUA OMS DESA ...................

Nama Lengkap

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 13

PETUNJUK PENGISIAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN DAN KURVA - S

(Format 6.8) Formulir ini dibuat oleh OMS, selaku Pelaksana, dibuat sebagai Acuan untuk Penilaian Prestasi Pekerjaan. Formulir ini merupakan Tindak Lanjut dari Hasil Perhitungan RAB. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut : 1. Kolom Uraian Pekerjaan diisi Sub Bagian Pekerjaan yang disusun sesuai

Urutan Waktu Pelaksanaan. 2. Kolom Volume diisi sesuai dengan Angka yang menunjukkan Volume masing -

masing Pekerjaan. 3. Kolom Satuan diisi sesuai dengan Satuan yang dipakai untuk Mengukur

Volume Pekerjaan, misalnya m, m², liter, Lump Sump, dsb. 4. Kolom Harga Satuan diisi sesuai Nilai Harga Satuan yang didapat dari

Perhitungan RAB. 5. Kolom Jumlah Harga adalah Jumlah Hasil Perkalian antara Nilai Volume

Pekerjaan dikalikan Nilai Harga Satuan. 6. Kolom Bobot adalah Jumlah Prosentase yang didapat dari Jumlah Harga

dibagi Jumlah Total Harga seluruh Pekerjaan dikalikan 100%. 7. Kolom Waktu Pelaksanaan adalah Penempatan Waktu Pelaksanaan

Pekerjaan disesuaikan dengan Minggu Kalender Pelaksanaan; Waktu Pelaksanaan Pekerjaan didapat dari Nilai Volume Pekerjaan dibagi Jumlah Rencana HOK; diisi dengan membuat garis sepanjang waktu yang diperlukan untuk Pelaksanaan Pekerjaan pada Kolom Minggu Kalender Pelaksanaan.

8. Bobot / Minggu adalah Jumlah Rencana Pencapaian Bobot pada suatu Minggu Kalender Pelaksanaan; diisi dengan Menjumlah Bobot Rencana seluruh Pekerjaan yang ada pada minggu tersebut.

9. Bobot Kumulatif adalah Jumlah Akumulasi Nilai Bobot / Minggu. 10. Kurva - S adalah Grafik Cartessius yang dibuat dari Gabungan Poin - poin

Rencana Pencapaian Bobot Tiap Minggu Kalender, dengan Koordinat x adalah Minggu Kalender dan Koordinat y adalah Nilai Prosentase Bobot Kumulatif (0 - 100).

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 6 Halaman 14

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN DAN KURVA - S

(Format 6.8)

PPIP Tahun 2013 : Jenis Kegiatan :

Desa / Kecamatan / Kabupaten : / / Masa Kerja :

No. Uraian Kegiatan Volume Satuan

Harga Satuan

Jumlah Harga Bobot

Waktu Pelaksanaan Minggu ke

(Rp) (Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah Bobot / Minggu Bobot Kumulatif

Verifikasi Oleh Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh : TAMK Fasilitator Masyarakat OMS

KD

(...............................................) Nama Jelas

(...............................................) Nama Jelas

(...............................................) Nama Jelas

(...............................................) Nama Jelas

 

 

 

Lampiran 7

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLran

Lampiran 7 Halaman 1

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (SP3) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

(PPIP) TAHUN 2013 (Format 7.1)

DESA : ………………………………… KECAMATAN : …………………………………… KABUPATEN : ………………………………… PROVINSI : ………………………………

Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan

Lampiran 7 Halaman 2

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (SP3) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN

(PPIP) TAHUN 2013 (Format 7.1)

Antara

Satker Pembangunan Infrastruktur dan Permukiman Kabupaten

........................................................................

dengan

OMS ........................................................................

Nomor : ..................................

Pada hari ini ...................., tanggal ……......., bulan ............................., tahun ............., bertempat di ..........................................., yang bertanda tangan di bawah ini : 1. NAMA : ...........................................................................................................

JABATAN : Pembuat Komitmen PPIP, Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur dan Permukiman Kabupaten ………………..

ALAMAT : ...........................................................................................................

INSTANSI : ........................................................................................................... NIP. : ...........................................................................................................

Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten…………………………….……Tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan ................................................ nomor : ……………………………………………............................................, tanggal ..............................., selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. NAMA : ...........................................................................................................

JABATAN : Ketua OMS

ALAMAT : ........................................................................................................... Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Masyarakat Desa ..................................................................................., sesuai dengan Hasil

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLran

Lampiran 7 Halaman 3

Musyawarah Desa I, pada hari ......................, tanggal ........., bulan ................., tahun ........., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

BERDASARKAN : 1. SK Kementerian Pekerjaan Umum No. ....../KPTS/M/2013 Tentang Penetapan Desa

Sasaran Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2013, 2. Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2013. 3. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. PER-25/PB/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-34/PB/2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).

4. ………………………………………………………………… *) 5. ………………………………………………………………... *) 6. ………………………………………………………………... *) *) diisi dengan aturan hukum yang berlaku di kabupaten. Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk mengadakan Ikatan Kontrak Swakelola, untuk melaksanakan pekerjaan yang pembiayaannya didapat dari Dana Bantuan Sosial Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, untuk Desa …………………., Kecamatan ..........................., Kabupaten ………………….........., dengan ketentuan - ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1 TUJUAN PERJANJIAN

Tujuan Kontrak adalah bahwa Pihak Kedua harus melaksanakan Pekerjaan yang menjadi Pokok Perjanjian, sehingga Hasil Pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan Pihak Pertama, sesuai dengan Ketentuan - ketentuan di dalam Dokumen Kontrak.

Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

Pihak Pertama memberi Dana kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima Tugas Pekerjaan dari Pihak Pertama yaitu untuk menyelenggarakan Pekerjaan : Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur ...................................................... Lokasi Kegiatan : Desa : ……………………………………………………………

Kecamatan : …………………………………………………………… Kabupaten : ……………………………………………………………

Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan

Lampiran 7 Halaman 4

Pasal 3

DOKUMEN PERJANJIAN Kontrak ini terdiri dari Dokumen - dokumen sebagai berikut : Surat Perjanjian (Kontrak) yang dilampiri :

a. Pakta Integritas b. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK); c. Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM); d. Rencana Teknis dan Rencana Anggaran Biaya.

Semua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan dan setiap pasal harus diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga satu dengan lain sejalan dan saling menunjang.

Pasal 4 PENGAWASAN

1. Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak Kedua seperti Pasal 1 Perjanjian ini

dilakukan oleh Pihak Pertama.

2. Pihak Pertama menunjuk Tim Supervisi dari masyarakat yaitu KPP Desa ................................., Kecamatan ......................., Kabupaten ......................., yang bertindak dan atas nama Pihak Pertama.

Pasal 5 KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

1. Pihak Kedua wajib melaksanakan Kegiatan PPIP Tahun 2013 ini berdasarkan Surat

Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) yang telah diperjanjikan.

2. Pihak kedua wajib mentaati pakta integritas yang telah ditandatangani oleh kepala desa dan disetujui oleh wakil masyarakat pada saat sosialisasi desa.

3. Hasil Kegiatan yang harus diserahkan pada saat Penyerahan Pekerjaan adalah Laporan

Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), yang memuat : a. Catatan Harian, yang berisi tentang :

a.1 Jumlah Tenaga Kerja; a.2 Jumlah Bahan Material yang digunakan; a.3 Peralatan yang digunakan; a.4 Hasil item Pekerjaan yang dilaksanakan; a.5 Perintah, Saran, Petunjuk Pelaksanaan atau Penolakan Bahan; a.6 Catatan Cuaca atau kejadian-kejadian yang berhubungan dengan Kegiatan dan

lain sebagainya. b. Laporan Bulanan, yang merupakan Rekap dari Catatan Harian; c. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Fisik Konstruksi;

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLran

Lampiran 7 Halaman 5

d. Berita Acara Pemeriksaan Kegiatan setiap Pembayaran Angsuran; e. Gambar-gambar Hasil Pelaksanaan; f. Notulen Rapat-rapat/Rembug Warga; g. Realisasi Biaya dan Kegiatan; h. Realisasi Kurva-S Pelaksanaan.

4. Penyusunan LP2K PPIP Tahun 2013 ini dibuat dalam Rangkap 5 (lima) serta dikonsultasikan lebih dahulu kepada Pihak Pertama.

Pasal 6 JENIS DAN NILAI KONTRAK

Jenis kontrak ini adalah Kontrak Swakelola, dan Pihak Kedua harus menyelesaikan seluruh pekerjaan hingga batas waktu akhir Tahun Anggaran 2013, dengan jumlah harga pasti dan tetap, serta menanggung semua resiko yang terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan. Nilai Kontrak Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Kontrak ini adalah: Harga = Rp 250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Nilai ini sudah termasuk Dana Non Fisik sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) sebagai Dana Persiapan, Perencanaan dan Operasional OMS dan tidak diperuntukkan untuk Honorarium.

Pasal 7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksanaan Pekerjaan tersebut harus sudah dimulai sesuai Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) tanggal ………………………………………………………………………….

2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah ……………… hari kalender, terhitung ………………..…. mulai tanggal ………, bulan…………………, tahun ………… sampai dengan tanggal ………, bulan…………………, tahun …………

3. Segera setelah seluruh Pekerjaan diselesaikan, Pihak Kedua dapat meminta secara tertulis Serah Terima Pekerjaan.

4. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, Pihak Pertama wajib mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tersebut.

Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan

Lampiran 7 Halaman 6

Pasal 8

JANGKA WAKTU KONTRAK

Jangka waktu Kontrak adalah sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tanggal ………, bulan…………………, tahun ………… sampai dengan tanggal ………, bulan…………………, tahun …………

Pasal 9 PEMBAYARAN

1. Semua Pembayaran dilakukan secara bebas tetap (SPP-BT). Pembayaran dilakukan

melalui …………………………………………………………………………………………

2. Kuasa Pengguna Anggaran Satker PIP Tingkat Kabupaten ………………………… menyampaikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat setempat setelah ditandatanganinya Surat Pemberian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) dengan OMS ………………………………………………………………………………………

3. Pengajuan Dana untuk Pekerjaan dilakukan dalam 3 (Tiga) Tahap, Tahap Pertama sebesar 40% dapat dicairkan setelah Penandatangan Kontrak, selanjutnya 30% berikutnya dibayarkan pada saat Progress Pelaksanaan Kegiatan sudah mencapai minimal 30%, dan sisanya sebesar 30% dibayarkan pada saat Progress Pelaksanaan Kegiatan sudah mencapai minimal 60%.

4. Pengajuan Pencairan Dana harus dilengkapi dengan : a. Dokumen Kontrak/Surat Perintah Kerja (SPK) asli yang mencantumkan Nomor

Rekening Masyarakat; b. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan atau Berita Acara Penyelesaian

Pekerjaan; c. Laporan Kemajuan Fisik dan Keuangan yang telah diverifikasi oleh Fasilitator

Masyarakat; d. Rencana Penggunaan Dana yang telah diverifikasi oleh Fasilitator Masyarakat; e. Berita Acara Pembayaran; f. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat yang ditunjuk; g. Ringkasan Kontrak; h. Untuk Kegiatan Pencairan Tahap I, Buku Rekening Bank milik masyarakat harus

menunjukkan minimal sebesar 25% dari Total Dana Pemeliharaan; i. Bukti Pendukung, berupa Buku Laporan Harian Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas

Umum, Fotokopi Buku Rekening Bank, dan bukti Pengeluaran (nota-nota pengeluaran) untuk Pencairan Tahap II dan III.

5. Apabila terjadi Penyimpangan di lapangan, maka Pihak Pertama berhak untuk melakukan Penangguhan Pembayaran tahap berikutnya sampai dengan adanya Penyelesaian Permasalahan di lapangan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLran

Lampiran 7 Halaman 7

Pasal 10

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK KEDUA

1. Apabila Pihak Kedua telah menyelesaikan pekerjaannya, Pihak Kedua membuat Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) dan telah disetujui dalam Forum Musyawarah Desa IV, untuk menyatakan seluruh Pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh Pihak Pertama.

2. Apabila hingga akhir jangka waktu yang ditetapkan pasal 7 ayat 2, Pihak Kedua belum mampu menyelasikan Pekerjaan seperti yang ditetapkan dalam Kontrak, maka Pihak Pertama akan memberikan penambahan waktu, sesuai dengan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

3. Apabila sampai batas waktu akhir Tahun Anggaran 2013, Pihak Kedua tetap belum dapat menyelesaikan Pekerjaan, atau Dana belum tersalurkan seluruhnya, maka Pihak Kedua harus membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K). BASPK harus memuat Kondisi Hasil Pelaksanaan Kegiatan yang tercapai pada saat itu dan disertai Lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) hingga saat itu beserta Gambar - gambar Prasarana Terbangun hingga saat itu.

4. Apabila hingga Penandatanganan BASPK, masih terdapat Sisa Dana yang belum terserap dari KPPN maka Sisa Dana tersebut dapat ditarik kembali dan harus dikembalikan ke Kas Negara.

Pasal 11 PERSELISIHAN

1. Bila terjadi Perselisihan antara Kedua Belah Pihak, Penyelesaiannya diutamakan dengan

Musyawarah.

2. Apabila secara Musyawarah tidak dapat dicapai, maka dapat diserahkan kepada Panitia Arbitrasi sesuai Keputusan Musyawarah Desa dan yang mewakilinya adalah terdiri dari : a. Seorang Wakil Pihak Pertama b. Seorang Wakil Pihak Kedua c. Seorang Wakil yang tidak ada sangkut pautnya dan pengangkatannya disetujui oleh

Kedua Belah Pihak.

3. Dalam Hal ini melalui cara di atas tidak terdapat Penyelesaian, maka akan diteruskan melalui Saluran Hukum yang berlaku.

Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan

Lampiran 7 Halaman 8

Pasal 12 DOMISILI

Kedua Belah Pihak memilih tempat kedudukan yang tetap dan sah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Kabupaten…………………………………………………………….

Pasal 13 KEADAAN KAHAR

1. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah :

a. Peperangan; b. Kerusuhan; c. Revolusi; d. Bencana Alam sepert banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,

wabah penyakit dan angin topan; e. Kebakaran; f. Gangguan Industri lainnya.

2. Apabila terjadi hal - hal seperti pada ayat 1 di atas, sehingga pekerjaan yang telah ditentukan dalam Kontrak ini tidak dapat terpenuhi, Kedua Belah Pihak Sepakat akan diselesaikan secara Musyawarah.

Pasal 14 KETENTUAN PENUTUP

1. Dengan ditandatanganinya Kontrak ini oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka

seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal - pasal perjanjian ini dan seluruh ketentuan di dalam dokumen - dokumen yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, termasuk segala sanksinya, mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku sebagai Undang - undang bagi kedua belah pihak, berdasarkan ketentuan - ketentuan dalam pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang - Undang Hukum Perdata.

2. Yang dimaksud dengan Dokumen - dokumen tersebut ayat 1 pasal ini adalah Dokumen -

dokumen yang pada saat mulai, selama dan sesudah perjanjian ini berlaku bagi Pihak Pertama dan Pihak Kedua meliputi dokumen - dokumen seperti tersebut pada pasal 3 Surat Perjanjian ini.

3. Dengan dan karena ketentuan pasal 14 ayat 1 tersebut di atas, ketentuan pasal 1266 Kitab

Undang - Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam perjanjian ini, apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajibannya.

4. Kontrak ini mulai berlaku pada saat ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak, Kontrak

beserta lampiran - lampirannya yang merupakan bagian tak terpisahkan dibuat Rangkap 2

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLran

Lampiran 7 Halaman 9

(dua) bermaterai, yang masing - masing mempunyai Kekuatan Hukum yang sama, masing - masing Pihak Pertama dan Pihak Kedua serta tembusan Rangkap 9 (sembilan) yang masing - masing diperuntukan :

Ganda ke - 1 : (Bupati)…………………………………………………………………….. Ganda ke - 2 : (Tim Pelaksana Pusat) ………………………………………………. Ganda ke - 3 : (Tim Pelaksana Kabupaten) ………………………………………. Ganda ke - 4 : (Camat) ……………………………………………………………………. Ganda ke - 5 : (Kepala Desa) …………………………………………………………… Ganda ke - 6 : (Konsultan Manajemen Kabupaten) …………………………… Ganda ke - 7 : (Fasilitator Masyarakat) …………………………………………….. Ganda ke - 8 : Persediaan Pihak Pertama ………………………………………… Ganda ke - 9 : Persediaan Pihak Kedua ……………………………………………

Pihak Pertama

Pihak Kedua

(……………………………………………….) Nama Jelas

(……………………………………………….) Nama Jelas

Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan

Lampiran 7 Halaman 10

(Format 7.2)

CONTOH SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

NOMOR : .................................. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Ketua OMS Desa ................................................ Alamat : ............................................................................. Selanjutnya disebut PIHAK KESATU Dengan ini memberikan perintah pekerjaan kepada : Nama : Jabatan : Perusahaan : (jika bukan perusahaan ditulis ”perseorangan”) Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Untuk melaksanakan pekerjaan : 1. Nama Pekerjaan : Pengadaan .....................................................................................

2. Alamat Pekerjaan : ...............................................................................................................

3. Lokasi Pekerjaan : Desa ................................., Kec. ............................, Kab. ...................

4. Waktu Pelaksanaan : ....... hari kalender, terhitung sejak SPK ditandatangani.

6. Nilai Pekerjaan : Rp. .............................,- ( tertulis ) termasuk pajak-pajak yang berlaku.

7. Tanggal Penyerahan : ........................................... 20132013

8. Cara Pembayaran :

Demikian Surat Perintah Kerja ini diberikan untuk dilaksanakan.

.................. , .............................

20132013

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU Ketua OMS

Desa_________

Nama Nama

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLa

Lampiran 7 Halaman 11

SURAT PERJANJIAN KONTRAK PENGADAAN BAHAN / BARANG (Format 7.3)

A. Yang bertanda tangan di bawah ini kami : I. Nama : ………………………………………………………………………

Jabatan : Ketua OMS Desa …………………………………………………. Kecamatan ……………………….. Kabupaten ………………………………………… Alamat : ……………………………………………………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa I, tanggal …………..…………….. bertindak sebagai Penanggungjawab Operasional Kegiatan OMS di Desa …………………………………………….. Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

II. Nama : ……………………………………………………………………(Supplier) Jabatan : ……………………………………………………………………… Alamat : ……………………………………………………………………… Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

B. Dengan ini setuju untuk melakukan Perjanjian berdasarkan Proses Pelelangan : a. Jenis Pekerjaan : …………………………………………………………… b. Lokasi : …………………………………………………………… c. Deskripsi : …………………………………………………………… d. Nilai Pekerjaan : Rp. …………………………………………………

(…………………………………………………………... rupiah). e. Waktu Pelaksanaan : ……. Hari, sesudah Penandatanganan Perjanjian tanpa masa

garansi. f. Cara Pembayaran : Sampai dengan ..….. % sebagai Uang Muka, yang dilunasi

dari Pembayaran Dua Bulan Pertama. Dapat dibayar setiap 2 minggu sesuai Kemajuan Pelaksanaan menurut Bukti yang disertifikasi oleh Fasilitator Masyarakat dan Penerimaan Akhir.

g. Persyaratan : Sesuai Persyaratan Umum yanbg terlampir. h. Lain - lain : Dibuat Rangkap 5, dua dengan materai Rp. 6000

Satu Eksemplar dikirim kepada Tim Kabupaten.

Pihak Kedua Pihak Pertama Supplier OMS

(…………………………) (…………………………)

Mengetahui Tim Kabupaten Fasiltator Masyarakat (…………………………) (..…………………………)

Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan

Lampiran 7 Halaman 12

BERITA ACARA PELELANGAN PENGADAAN BAHAN

(Format 7.4) Pada hari ini ………………., tanggal ….……, bulan …………..……………, tahun ……… telah diselenggarakan Acara Penentuan Pemenang yang akan Memasok Bahan / Peralatan yang diperlukan bagi Kegiatan Program Pembangunan Infrastreuktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2013 di Desa …..…………………… Kecamatan ………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi ………………………

Lokasi Kegiatan

Penawaran oleh Supplier I

…………………..

Penawaran oleh Supplier II

………………………

Penawaran oleh Supplier III

…………………….. Rp. Rp. Rp.

Pemenangnya adalah Supplier ……………………, untuk Kegiatan ……………………………. Demikianlah Berita Acara ini dibuat sebagai Catatan Hasil Penyelenggaraan Acara Penentu / Pemenang yang akan memasok Bahan / Alat.

Peserta Penawaran : Panitia Pelaksanaan :

1. ………………………………………… ………………………………………… 2. ………………………………………… ………………………………………… 3. ………………………………………… ………………………………………… 4. …………………………………………

………………………………………… 5. …………………………………………

………………………………………… Mengetahui : Diisi Oleh : Fasilitator Masyarakat OMS (…..………………………….) (…..………………………….)

Verifikasi: TAMK

(…..………………………….)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 13

UNDANGAN PELELANGAN PENGADAAAN (Format 7.5)

I. UNDANGAN PELELANGAN 1.1 Pekerjaan Pengadaan …………………………… untuk Kegiatan ………………………..

……………………………………………………………………………………………………… 1.2 Kabupaten ………………………., Kecamatan ……………………., Desa ………………….

Kelompok ………………………… SPPB No. : ………………………………………………… 1.3 Prosedur Pelelangan

No. Kegiatan Lokasi Tanggal Waktu Keterangan

1.3.1 Pengambilan Dokumen Pelelangan Tanpa Biaya 1.3.2 Penjelasan Dokumen Kunjungan Lokasi 1.3.3 Penyerahan Dokumen Pelelangan Materai Rp 6000 1.3.4 Evaluai Supplier 1.3.5 Penunjukan Supplier 1.3.6 Penandatanganan Perjanjian Materai Rp 6000

II. PENJELASAN KEPADA SUPPLIER

2.1 Supplier akan dipilih melalui Proses Lelang dengan meninjau minimal 3 Surat Penawaran.

2.2 Formulir Penawaran yang harus diisi Supplier terlampir. 2.3 Format Perjanjian (untuk supplier terpilih) terlampir. 2.4 Jadwal pada Formulir Penawaran : Jadwal Pengiriman Barang / Peralatan dan Harga

Barang, Alat serta keperluan lain yang dilelang harus memenuhi Kriteria antara lain, Harga Kompetitif, Mutu Terjamin serta Pelayanan Antar yang dapat diandalkan.

2.5 Periode Perjanjian …………………………………s/d ………………………………………… 2.6 Jenis Kontrak : Lump sum 2.7 Pembayaran sesuai Prestasi.

III. PERSYARATAN UMUM 3.1 TAMK berkewajiban untuk melakukan pengawasan dan pembinaan dalam pengadaan

melalui; (a) Supervisi Pelaksanaan Pengadaan Bahan/Peralatan; (b) Persiapan Dokumen Pembayaran untuk Pengadaan Bahan/Peralatan yang sudah diterima; (c) Penerimaan Pengadaan Barang/Peralatan yang sudah diterima.

3.2 Tugas Supplier adalah mengadakan Bahan Baku atau Peralatan sesuai dengan Spesifikasi yang telah disepakati dalam perjanjian dan Pedoman Teknis PPIP.

3.3 Pekerjaan/Pengadaan ini tidak dapat dikontrakan kepada pihak lain oleh penyedia bahan/supplier (sub-kontrak) tanpa persetujuan tertulis dari OMS yang diketahui oleh FM dan TAMK.

3.4 Supplier harus mentaati segala perundang-undangan dan hukum yang berlaku, serta memperhatikan adat istiadat setempat.

3.5 Force Majeure adalah suatu keadaan yang menghambat/merusak pengadaan yang dilakukan dan terjadinya di luar kekuasaan semua pihak seperti bencana alam, kerusuhan, dsb. Bilamana terjadi Force Majeure maka Supplier harus melaporkan hal tersebut kepada OMS ditembuskan ke FM dan TAMK dalam waktu paling lambat tujuh

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 14

hari terhitung dari telah terjadinya Force Majeure tersebut. FM boleh menyetujui Perubahan Harga sebagai Akibat Force Majeure dalam menyiapkan Addendum Perjanjian jika diperlukan dengan konsultasi terinci bersma FM dan TAMK.

3.6 Bila terjadi Perbedaan Pendapat antara OMS dan Supplier maka hal ini harus segera dibahas dengan TAMK. Penyelesaian Masalah akan diputuskan setelah dibahas dalam rapat dua mingguan di tingkat kabupaten dengan mempertimbangkan perjanjian dan kenyataan di lapangan. Bila rapat memutuskan bahwa ada Penambahan Biaya yang wajar, karena Perubahan Spesifikasi, maka Addendum Kontrak harus dibuat.

3.7 Supplier akan mendapat sanksi apabila melakukan wanprestasi terhadap perjanjian yang dibuat, melalui surat tertulis dari OMS ditembuskan ke FM dan TAMK

3.8 Bila Supplier dianggap melanggar maka pembayaran kepada Supplier akan ditunda sampai sebab kelalaian telah diperbaiki dan diterima oleh OMS, sesuai dengan yang tercantum pada perjanjian.

3.9 Bila dalam jangka waktu 7 hari setelah menerima peringatan tertulis, Supplier masih belum mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelalaian, maka OMS mengajukan pembatalan Perjanjian dan Menunjuk Pihak Ketiga untuk melaksanakan Pengadaan tersebut setelah dilakukan pembahasan dalam rapat dua mingguan di kabupaten.

3.10 Pembayaran akan dilaksanakan sesuai dengan Penilaian Pekerjaan oleh atau FM sebagaimana disebut dalam Perjanjian atau Addendum (bila ada).

3.11 Laporan oleh Supplier: a) Tiap Minggu tentang Peralatan. b) Tiap Minggu tentang Kemajuan Pengadaan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 15

SURAT PENAWARAN PENGADAAN (Format 7.6)

Kepada Yth : Tim Pengelola Kegiatan ……………………………………….

Desa …………………………………………………………………… Kecamatan …………………………………………………………. Kabupaten …………………………………………………………..

1. Setelah mengikuti Undangan Pelelangan termasuk Penjelasan kepada Supplier dan Persyaratan Umum (terlampir), kami bermaksud mengajukan Penawaran seperti yang tercantum dalam tabel ini :

No. Nama / Jenis

Barang Volume

Harga Satuan

Total Harga

Keterangan / Jadwal Pengiriman

1 2 3 4 5 = 3 x 4 6 Total

Total Harga Penawaran Rp. ………………….., Terbilang …………………………………. ………………………………………………………………………………………………………… Jadwal Pelaksanaan Terlampir.

2. Kami akan memulai Pengadan Bahan / Barang tersebut pada saat menanda tangani perjanjian ini dan akan menyerahkan Bahan / Barang yang disebutkan dalam Perjanjian sesuai dengan Periode Waktu sebagaimana disebutkan dalam Dokumen Pelelangan.

3. Penawaran ini berlaku salama satu bulan. Tanggal : __________________________________________________

Nama Supplier : __________________________________________________

Alamat Supplier : __________________________________________________

__________________________________________________

Tanda tangan : __________________________________________________

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 16

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA

(Format 7.7) Pada hari ini …………………., tanggal …..…, bulan …………………………….tahun ………… Kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : ………………………………………

Alamat : ………………………………………

Jabatan : Ketua OMS

Desa : ……………………, Kecamatan : ……………………, Kabupaten : ………………

Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa I, Desa …………………………. tanggal …..…, bulan …………………………….tahun ………… Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

II. Nama : ……………………………………….

Jabatan : ……………………………………….

Alamat : ……………………………………….

Selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama telah Sepakat mengikat Perjanjian Sewa - Menyewa dengan Pihak Kedua, dimana Pihak Pertama menyewa kepada Pihak Kedua. Uraian alat yang disewa adalah sebagai berikut :

No. Nama Alat Lama Penyewaan 1. 2. 3.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 17

Perjanjian Sewa Menyewa diatur dalam Pasal - pasal berikut ini :

Pasal 1 Jangka Waktu

1. Jangka Waktu Sewa - Menyewa adalah Selama yang tercantum di atas berlaku sejak

ditanda tanganinya perjanjian ini. 2. Bila di kemudian hari ternyata terjadi Perubahan Jangka Waktu Penyewaan, maka Pihak

Pertama dan Pihak Kedua akan mengadakan Kesepakatan untuk merubah Jangka Waktu Sewa - Menyewa sebagaimana tercantum dalam Pasal ayat 1 di atas.

Pasal 2 Biaya

1. Biaya Sewa yang telah disepakati oleh Kedua Belah Pihak adalah sebesar

Rp. ………………………… (dengan huruf ……………………………………………………….). 2. Biaya Sewa - Menyewa mengikat, kecuali bila terjadi Penambahan atau Pengurangan

Jangka Waktu Sewa - Menyewa.

Pasal 3 Hak dan Kewajiban

1. Pihak Pertama berhak menerima Barang dalam Keadaan Baik / Layak Jalan, dan

berkewajiban memenuhi Pembayaran yang telah disepakati. 2. Pihak Kedua berhak menerima Pembayaran sesuai dengan pasal 2 Surat Perjanjian ini

atau telah disepakati dan berkewajiban menjaga serta merawat barang / alat selama dalam penyewaan sehingga tidak merugikan pihak pertama.

Pasal 4

Tanggung jawab

1. Pihak Kedua akan bertanggung jawab bahwa keadaan barang yang disewakan dalam keadaan Baik, serta bertanggung jawab atas Kelancaran Pekerjaan.

2. Bilamana terjadi Kerusakan Barang pada masa penyewaan, maka Pihak Kedua akan memperbaiki Kerusakan Barang dengan Biaya dari Pihak Kedua.

3. Bila pada Masa Penyewaan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Pihak Pertama sedemikian rupa sehingga memerlukan perbaikan kerusakan, maka Pihak Pertama akan mengeluarkan Biaya Perbaikan maksimal sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah).

Pasal 5

Sistem Pembayaran dan Biaya Operasional 1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat, pembayaran dilakukan dengan perincian sebagai

berikut : a. ……………………………………………………………………………………………

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 18

b. …………………………………………………………………………………………… c. …………………………………………………………………………………………… d. ……………………………………………………………………………………………

2. Pihak Pertama akan menanggung biaya operasional dari barang / alat yang disewa, misalnya biaya bahan bakar.

Pasal 6

Perbedaan Pendapat 1. Bilamana dalam Jangka Waktu Sewa - Menyewa terjadi perbedaan pendapat atau ketidak

sepakat antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka akan ditempuh cara Musyawarah untuk menyelesaikannya yang dihadiri oleh FM.

2. Bila Penyelesaian secara Musyawarah Pertama tidak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka akan diminta KMK dan Pokja Kecamatan sebagai penengah untuk memutuskan jalan keluarnya, selanjutnya keputusan tersebut mengikat.

Dengan ditanda tanganinya Surat Perjanjian ini, maka kedua belah pihak setuju untuk mematuhi pasal - pasal tersebut di atas. Surat perjanjian ini dibuat dengan sebenar - benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pihak Pertama Pihak Kedua (nama terang) (nama terang) Ketua OMS Pemberi Sewa Mengetahui, Saksi I (nama terang) (nama terang) Fasilitator Masyarakat Kader Desa

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 19

CONTOH AMANDEMEN (Format 7.8)

AMANDEMEN Nomor :_________________________

Tanggal __________

atas

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (SP3) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP) Tahun _______

DESA__________________KEC____________ KAB_____________________PROVINSI ____________________

Nomor : _______________________

Tanggal ________________

ANTARA

SATKER PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KABUPATEN__________

DENGAN

OMS DESA __________

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 7 Halaman 20

AMANDEMEN Nomor : ____________________

Tanggal _____________ Pada hari ini _______ tanggal _______ bulan _______ tahun ______, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Satker PIP Kabupaten Alamat :

Bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman dan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kabupaten_______ , selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

Nama : Jabatan : OMS Desa ________ Alamat :

Bertindak untuk dan atas nama masyarakat desa ________, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak berdasarkan : a. Laporan realisasi pelaksanaan di lapangan b. Surat permohonan oleh OMS Nomor ……………tentang………………… c. Berita Acara Pembahasan bersepakat untuk membuat perjanjian pekerjaan tambah kurang (Amandemen ke ____) yang mengikat dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor ________, tanggal ____ bulan _____ tahun______ tersebut di atas dengan perubahan sebagai berikut : 1. 2. 3. (menjelaskan perubahan-perubahannya) Demikian Amandemen No.___ ini dibuat atas persetujuan kedua belah pihak

PIHAK KEDUA

Ketua OMS Desa _________

______________________

PIHAK KESATU

PPK Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten ________

______________________ NIP. :

 

 

Lampiran 8

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 1

PETUNJUK PENGISIAN CATATAN HARIAN KEGIATAN

(FORMAT 8.1)

Catatan Harian Kegiatan ini diisi oleh OMS setiap harinya, untuk menunjukkan Progress Kegiatan dan membantu Proses Pemantauan dari hari kehari. Dalam Catatan Harian ini terdapat Uraian Pekerjaan, Rencana Kerja untuk hari ini, Realisasinya, Realisasi Kumulatif, Jumlah HOK (Kontrol Absensi), Kondisi Cuaca, dan Catatan / Keterangan lain.

1. Tuliskan Nama Desa, Kecamatan dan Kabupaten tempat OMS bekerja. 2. Tuliskan Jenis Kegiatan, Masa Kerja, Tanggal Kerja (tanggal hari ini), Nama Pelaksana dan

Nama Pendamping di atas Tabel. 3. Kolom 2 (Uraian Pekerjaan); mohon diuraikan jenis pekerjaan yang akan dan telah

dilakukan hari ini. 4. Kolom 3 - 4 (Rencana); mohon dicantumkan Rencana Kegiatan untuk hari ini dalam

Volume dan Satuannya. 5. Kolom 5 - 6 (Realisasi Hari Ini); setelah merujuk pada Rencana, mohon dituliskan

Realisasi dari Perencanaan hari ini dalam Volume dan Satuan. Dari sini akan terlihat Progress / Prestasi pekerjaan.

6. Kolom 7 - 8 (Realisasi Kumulatif); merupakan Perhitungan Kumulatif dari hari - hari sebelumnya.

7. Kolom 9 - 11 (Jumlah HOK); mohon dituliskan Jumlah HOK pada hari ini, sesuai dengan Jabatan dan Porsi Pekerjaannya (pekerja / tukang / mandor).

8. Kolom 12 (Cuaca); dicantumkan Kondisi Cuaca pada hari ini, berguna untuk memantau apakah Pelaksanaan terganggu oleh cuaca.

9. Kolom 13 (Catatan); dicantumkan beberapa Catatan apabila perlu. Catatan Harian kegiatan ini dibuat oleh OMS, dengan diperiksa oleh KPP dan diketahui oleh KD, dan disimpan sebagai arsip dalam sebuah buku administrasi OMS, dan menjadi alat bantu untuk menyusun laporan - laporan selanjutnya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 2

PPIP Tahun 2013 :Tanggal Kerja : Desa / Kec. / Kab. / Provinsi :Pelaksana :: Jenis Kegiatan :Pendamping : Masa Kerja :

Volume Satuan Pekerja Tukang Mdr/Kk 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2

Jumlah HOK No. Uraian Pekerjaan Cuaca Catatan Rencana Realisasi Hari ini Realisasi Kumulatif

(OMS) (KPP)

Diperiksa Oleh : Mengetahui :

(KD)

Dibuat Oleh :

Catatan Harian Kegiatan (Format 8.1)

Volume Satuan Volume Satuan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 3

Petunjuk Pengisian Daftar Hadir Pekerja Harian Dan Penerimaan Insentif

(Format 8.2) Formulir ini diisi oleh Ketua OMS bekerja sama dengan mandor dan ditandatangani oleh bendahara mengenai Jumlah Penerimaan Insentif, dan oleh karenanya berkaitan dengan Daftar Hadir Pekerja Harian. Formulir ini menjelaskan tentang Daftar Hadir Pekerja Harian di Tingkat Desa dan Jumlah Insentif yang harus diberikan per kurun waktu tertentu. Keterangan singkatan: HOK : Hari Orang Kerja Pk : Pekerja Tk : Tukang Kk/Md : Kepala Kelompok/Mandor

1. Tuliskan Nama Desa / Kecamatan, Jenis Kegiatan / Jenis Prasarana, Lokasi Kegiatan, Tanggal Kerja (tgl ... s/d tgl ...), dan Masa Kerja (... hari).

2. Insentif untuk masing-masing pekerja / tukang / mandor; mohon dituliskan Jumlah Insentif untuk masing - masing pekerja dihitung dari posisi klasifikasinya, yang dapat digunakan sebagai Dasar Perhitungan Jumlah Insentif.

3. Nama, Kategori, Asal, HOK diisi dengan mencantumkan tanda () pada masing -masing kolom yang bersangkutan, sesuai dengan kondisi sebenar - benarnya.

4. Jumlah HOK merupakan Penjumlahan hari di mana pekerja / tukang / mandor bekerja.

5. Jumlah Insentif (Rp) merupakan Perhitungan dari Jumlah HOK dikalikan dengan Insentif untuk 1 tenaga kerja.

6. Tanggal Pembayaran; mohon dituliskan Tanggal Pembayaran Insentif bagi masing - masing pekerja.

Contoh :

No. Nama L P

Kategori Asal Hari Orang Kerja(HOK)

Menurut Tanggal

Jumlah HOK

Jumlah Insentif

(Rp) Pk

Tk

Kk/ Md

dl ds

lr ds P

k Tk

Kk/ Md

1 2 3 4 5 6 7

1. Sutanti 5

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 4

DAFTAR HADIR PEKERJA HARIAN DAN PENERIMAAN INSENTIF (Format 8.2)

Desa / Kecamatan : ______________________ Jenis Kegiatan : ______________________

Lokasi Kegiatan : ______________________ Tanggal Kerja : ______________________ Masa Kerja : ______________________

Insentif untuk 1 (satu) HOK Pekerja : _____________________ Insentif untuk 1 (satu) HOK Tukang : _____________________ Insentif untuk 1 (satu) HOK Kep. Kelompok / Mandor : ____________________

No. Nama

Kategori Hari Orang Kerja (HOK)

Menurut Tanggal

Jumlah HOK Jumlah

Insentif (Rp)

Tanda tangan / Cap Jempol Tangan Kiri Pk Tk

Kk/

Md Pk Tk Kk/

Md 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 181920 21 2223 24 25 26 27 28 29 30

1 1 2 2

3 3 4 4

5 5 6 6

7 7 8 8

9 9 10 10

11 11 12 12

Jumlah : Jumlah :

Tanggal Pembayaran : ...................................... 2013

FM

(.......................................)

KPP

(..............................................)

Bendahara

(...................................................)

Ketua OMS

(...........................................)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 5

(Format 8.3)

No. KontrakLokasi KerjaPelaksana

RIS-PNPM Swadaya Pengambil Penanggung (Rp) (Rp) Vol. Sat. Vol. Sat. Vol. Sat. Material Jawab Stok

Dibuat Oleh :

Desa / Kec. / Kab. / PropinsiJenis KegiatanMasa Kerja

(………………………………….…………………..)

KPP

(……………..………………..)

OMS

Stok Material

CATATAN HARIAN PENGGUNAAN MATERIAL

Uraian Material

TanggalNo.Material Masuk

Sumber Dana Material Keluar

Rural Infrastructure Support - PNPM Mandiri II Tahun

CatatanParaf

Diperiksa Oleh :

(………………………...…...………..)

KD

Disetujui Oleh :

(…………………..………………..)

FM

::::

:::

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 6

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MINGGUAN PRESTASI KEMAJUAN PELAKSANAAN

(Format 8.4)

Formulir ini dibuat oleh OMS, selaku Pelaksana, dibuat tiap satu minggu Pelaksanaan terhitung dari mulainya Pelaksanaan. Formulir ini merupakan Rekap dari Catatan Kegiatan Harian, yang harus diisi oleh OMS setiap hari. Laporan ini diperiksa oleh KPP, selaku Pengawas dari Masyarakat, dan harus diketahui oleh KD, selaku Konsultan Pendamping. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut :

1. Kolom Uraian Pekerjaan, Volume, Satuan, Harga Satuan, Jumlah Harga, dan Bobot diisi sesuai Urutan Pekerjaan, seperti yang dimuat dalam Formulir Rencana Jadual Pelaksanaan.

2. Kolom Hasil Pekerjaan, terdiri dari 4 sub kolom, Minggu Lalu, diisi sesuai dengan bobot kemajuan yang sudah dicapai minggu

lalu; Minggu Ini, diisi sesuai dengan bobot kemajuan yang sudah dicapai minggu ini; Jumlah, merupakan hasil penjumlahan bobot kemajuan minggu lalu dengan

minggu ini; Sisa, merupakan hasil pengurangan dari nilai kolom Bobot dengan sub kolom

jumlah 3. Kolom Prosentase Kemajuan Tiap Pekerjaan adalah Nilai Prosentase yang

didapat dari nilai sub kolom jumlah dibagi nilai kolom Bobot dikalikan 100%; 4. Kolom Prosentase Terhadap Seluruh Pekerjaan adalah Nilai Kolom Prosentase

Kemajuan Tiap Pekerjaan dikalikan Nilai Jumlah Harga dibagi Total Jumlah Harga dikalikan 100%.

5. Prestasi Rencana diisi sesuai dengan Nilai Bobot Rencana pada minggu tersebut yang diajukan dalam Rencana Jadual Pelaksanaan.

6. Deviasi Rencana adalah Nilai Total Jumlah Bobot Terlaksana pada minggu tersebut dikurangi Nilai Prestasi Rencana, bila nilainya minus berarti Pelaksanaan mengalami Keterlambatan dari Rencana.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 7

: Jenis Kegiatan :Desa / Kec. / Kab./ Propinsi : Masa Kerja :

(Rp) (Rp) (%) Mg Lalu Mg Ini Jmlh Sisa

Prestasi RencanaDeviasi Prestasi

(…………………………….)

Dibuat Oleh :

REKAPITULASI MINGGUANKEMAJUAN PELAKSANAAN MINGGUAN

No.

Rural Infrastructure Support - PNPM Mandiri II Tahun

(Format 8.4)

Jumlah

Prosentase Kemajuan Thd

Seluruh Pekerjaan

Uraian Kegiatan

Volume Satuan Harga

SatuanJmlh

HargaBobot

Verifikasi OlehTAMK

Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

Hasil PekerjaanProsentase

Kemajuan Tiap Pekerjaan

Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas

OMSKPPFM

(…………………………….) (…………………………….) (…………………………….)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 8

LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN BULANAN (Format 8.5)

: Jenis Kegiatan :

Desa / Kec. / Kab. / Propinsi : Masa Kerja :

(Rp) (Rp) (%) Bln Lalu Bln Ini Jmlh Sisa

Prestasi RencanaDeviasi Prestasi

(…………………………….) (…………………………….) (…………………………….) (…………………………….)Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas

Verifikasi Oleh Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :TAMK FM KPP OMS

Jumlah

Hasil PekerjaanNo. Satuan

Harga Satuan

Jumlah Harga

Prosentase Kemajuan Tiap

Pekerjaan

Prosentase Kemajuan Thd

Seluruh Pekerjaan

Uraian Kegiatan

VolumeBobot

Rural Infrastructure Support - PNPM Mandiri II Tahun

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 9

LAPORAN MASALAH YANG DIHADAPI TINGKAT DESA (Format 8.6)

Bulan :

Provinsi : Kabupaten :

Kecamatan : Desa :

No. Kendala dan Masalah Upaya yang Dilakukan Untuk Menyelesaikan Masalah

Bantuan yang diharapkan Dalam Penyelesaian Masalah

Tanggal : ................................ 2013

(_______________________) (______________________) Ketua OMS Kader Desa

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 10

REKAPITULASI PERMASALAHAN TINGKAT KECAMATAN

(Format 8.7) Provinsi : Kabupaten : Kecamatan :

No. Desa Masalah Jenis / Derajad Penyelesaian Masalah Tgl. Informasi

Masuk / Tanggal Penanganan

Status Masalah

NB: Status masalah diisi : Belum selesai / Proses / Selesai Tanggal : .................................. 2013

(__________________)

Fasilitator Masyarakat

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 11

REKAPITULASI MASALAH DAN TINDAK LANJUT TINGKAT KABUPATEN (Format 8.8)

Provinsi : Kabupaten :

No. Kecamatan Desa Masalah Jenis / Derajat Penyelesaian Masalah Tgl. Informasi

Masuk / Tanggal Penanganan

Status Masalah

NB : Status masalah diisi : Belum Selesai / Proses / Selesai Tanggal : ………………………….. 2013

(___________________________) Tim Ahli Manajemen Kabupaten

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 12

PETUNJUK PENGISIAN BUKU KAS UMUM (BKU)

(Format 8.9) Formulir ini dibuat oleh OMS – selaku Pelaksana dan Penanggung Jawab Pengelolaan Dana di Tingkat Desa – sebagai Acuan Penilaian Ketertiban Administrasi dan Pertanggungjawaban Penggunaan Keuangan Proyek. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut :

1. Periode Penggunaan Dana : Tahap (I/II/III). Tahap I, II dan III dipilih sesuai dengan Pentahapan Penerimaan atau Pencairan Dana yang meliputi Tahap I (40% atau Rp 100 juta), Tahap II (30% atau Rp 75 juta) dan Tahap III (30% atau Rp 75 juta). Periode (....... s/d ..... ) diisi berdasarkan Tanggal Mulai dan Akhir Pencatatan Buku Kas Umum untuk setiap Tahapannya.

2. Kolom No, diisi dengan Urutan Nomor Pencatatan Penerimaan atau Pengeluaran Dana. 3. Kolom Tanggal, diisi dengan Tanggal terjadinya Penerimaan atau Pengeluaran, yang

dicatat secara berurutan. 4. Kolom Sumber Penerimaan, diisi dengan Sumber Dana. 5. Kolom Jumlah Penerimaan, diisi dengan Jumlah Dana yang diterima, sesuai dengan

Sumber Penerimaannya. 6. Kolom Pengeluaran meliputi Nama/Jenis Pekerjaan, Kategori/Jenis Pengeluaran dan

Jumlah Pengeluaran. 7. Kolom Jenis Pekerjaan, diisi bila Pekerjaan yang dilaksanakan didesa meliputi lebih dari

satu jenis pekerjaan (misalnya : jalan dan irigasi). 8. Kolom Kategori/Jenis Pengeluaran. Kategori Pengeluaran diisi dengan Jenis Kategori dari

Pengeluaran, yang meliputi : Bahan, Alat, Upah dan Biaya Operasional. Jenis Pengeluaran diisi dengan Jenis Pengeluaran untuk setiap Kategorinya, misalnya untuk Kategori Bahan (misal : pasir 30 M3), alat (cangkul: 2 buah).

9. Kolom No. Bukti, diisi dengan No. Bukti dari Pengeluaran Dana. Bukti - bukti Pengeluaran yang berupa Kuitansi dan / atau Nota diberi No. Urut sesuai dengan Urutan Tanggalnya. Nilai Pengeluaran yang dicatat dalam Buku Kas Umum harus sama jumlahnya dengan yang tercatat didalam Bukti - bukti Pengeluarannya.

10. Kolom Jumlah Pengeluaran, diisi dengan Jumlah Pengeluaran sesuai dengan bukti Pengeluarannya.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 13

PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN 2013

BUKU KAS UMUM (BKU) (Format 8.9)

Periode Penggunaan Dana : Tahap I / II / III (…………… s/d ……………)

Tahun Anggaran ; ……………………………………. Bank / Nomor Rekening : ……. / …………. Desa / Kec. / Kab. ; ………… / …………… / ………… Penandatangan Buku Bank / Rek. : …………………..

NO. TANGGAL PENERIMAAN PENGELUARAN

Sumber Penerimaan Jumlah Nama Pekerjaan Kategori / Jenis Pengeluaran No, Bukti Jumlah

Jumlah Penerimaan Jumlah Pengeluaran

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 14

Tenaga Kerja Jumlah Upah Total 1. Tukang 2. Pekerja

Total

Jumlah Dana Bantuan : Rp. 250 juta - Pembangunan Infrastruktur : Rp. 245 juta - Operasional dan perencanaan : Rp. 5 juta

Organisasi OMS Ketua : Bendahara : Anggota : Kader Desa :

Organisasi KPP Ketua : Bendahara : Anggota :

Jenis Material Volume Harga Total 1. Batu 2. Pasir 3. Semen Diisi material yg bervolume besar

Total

Jenis Infrastruktur Volume Jumlah Dana

1. 2.

Total

PROGRES : Pencairan dana Tahap I : Rp. 100 juta pada tanggal....... Pencairan dana Tahap II : Rp. 75 juta pada tanggal....... Pencairan dana Tahap III : Rp. 75 juta pada tanggal.......

FOTO-FOTO PELAKSANAAN

PAPAN INFORMASI

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 15

PETUNJUK PENGISIAN BUKU BIMBINGAN

(Format 8.10)

Buku Bimbingan ini diisi oleh Fasilitator, Tenaga Ahli Konsultan dan Satker/TPK sebagai bentuk pembinaan kepada OMS yang membantu untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan. Buku Bimbingan ini diperlukan sebagai sarana untuk membimbing dan memberikan saran dan rekomendasi bagi pelaksanaan PPIP Tahun 2013 khususnya di tingkat desa. Di awal tabel dituliskan Nama Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi, Jenis Kegiatan, Masa Kerja, dan nama Pelaksana. Karena tujuannya adalah juga untuk sarana berkomunikasi antara pendamping dan pelaksana, maka yang perlu dicantumkan adalah nama pelaku/pendamping, jabatan pelaku/pendamping, saran dan dilengkapi dengan paraf.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 16

Buku Bimbingan (Format 8.10)

PPIP Tahun : 2013 Jenis

Kegiatan :

Desa /Kecamatan : Masa Kerja :

Kabupaten / Provinsi : Pelaksana :

No. Hari / Tanggal Nama Pendamping/Pembina Jabatan Saran dan

Rekomendasi Paraf

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 8 Halaman 17

BUKU TAMU (Format 8.11)

PPIP Tahun : 2013 Jenis

Kegiatan :

Desa /Kecamatan : Masa Kerja :

Kabupaten / Propinsi : Pelaksana :

No. Hari / Tanggal Nama Jabatan Kesan dan Saran Tanda Tangan

 

 

Lampiran 9

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 1

CATATAN HARIAN FASILITATOR TEKNIK (FORMAT 9.1)

Nama Fasilitator Teknik :

Hari/Tanggal :

URAIAN LOKASI

Aktifitas :

Tujuan :

Sasaran :

Hasil :

Permasalahan :

Tindak Lanjut :

Diverifikasi Oleh Diketahui Oleh Dibuat Oleh

TAMK Ketua OMS Fasilitator Teknik

(……………...) (……………...) (……………...) Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 2

CATATAN HARIAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN (FORMAT 9.2)

Nama Fasilitator Pemberdayaan :

Hari/Tanggal :

URAIAN LOKASI

Aktifitas :

Tujuan :

Sasaran :

Hasil :

Permasalahan :

Tindak Lanjut :

Diverifikasi Oleh Diketahui Oleh Dibuat Oleh TAMK Ketua OMS Fasilitator Pemberdayaan

(……………...) (……………...) (……………...) Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas

  

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 3

Monitoring Persiapan dan Perencanaan Tingkat Desa Format 9.3 

 

Tahapan Kegiatan Desa Sasaran

(nama desa). (nama desa). (nama desa).

Persiapan Tgl. Sosialiasi

Tgl. Rembug Persiapan

Perencanaan

Tgl. Musyawarah Desa I

Tgl. Identifikasi Permasalahan

Tgl. Musyawarah Desa II

Tgl. Penyusunan UPD

Tgl. Penyusunan RKM

Tgl. Verifikasi RKM

Tgl. Gambar Desain

Tgl. Penyusunan RAB

Tgl. Verifikasi DED & RAB

Tgl. Musyawarah Desa III

Jumlah Dana O & M

 

..........................., tanggal...................................2013

Verifikasi Dibuat Oleh :

TAMK

( Nama )

Fasilitator Teknik

( Nama )

Fasilitator Pemberdayaan

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 4

Format 9.4 Monitoring Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan 

Tingkat Desa 

Kegiatan Uraian Nama Desa Sasaran

1 2 3

Sosialisasi

Jumlah Undangan

Jumlah Total Peserta

Jumlah Peserta Perempuan Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir

Musyawarah Desa I

Jumlah Undangan

Jumlah Total Peserta

Jumlah Peserta Perempuan

Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir

Musyawarah Desa II

Jumlah Undangan

Jumlah Total Peserta

Jumlah Peserta Perempuan

Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir

Musyawarah Desa III

Jumlah Undangan

Jumlah Total Peserta

Jumlah Peserta Perempuan

Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir

..........................., tanggal...................................2013

Verifikasi Mengetahui: Dibuat Oleh :

TAMK

( Nama )

Ketua OMS

( Nama )

Fasilitator Teknik

( Nama )

Fasilitator Pemberdayaan

( Nama )

  

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 5

Monitoring Pelaksanaan Fisik Tingkat Desa 

Format 9.5  

Kegiatan Uraian Desa Sasaran

(nama desa).

(nama desa).

(nama desa).

Kontrak

Nomor Kontrak

Tanggal Kontrak

Jangka Waktu Kontrak

Tanggal SPMK

Volume Jenis Infrastruktur Terkontrak : 1. Transportasi

a. jalan (pjg x lbr) b. ....................... 2. Irigasi

a. bendung b. Saluran

3. Air Minum a. perpipaan b. Sumur c. .............

4. Sanitasi a. MCK b. ...........

..............m2 ............... ............unit .............m’ .............m’ ............ unit ............unit

..............m2 ............... ............unit .............m’ .............m’ ............ unit ............unit

..............m2 .............. ............unit .............m’ .............m’ ............ unit ............unit

Pencairan Dana Tahap I

Tgl. Pengajuan Pencairan oleh OMS

Tgl. Pengajuan SPM

Tgl. Penerbitan SP2D

Tgl Dana Masuk Rekening OMS

Tgl. Dimulai Pelaksanaan Fisik

Pencairan Dana Tahap II

Tgl. Pengajuan Pencairan oleh OMS

Tgl. Pengajuan SPM

Tgl. Penerbitan SP2D

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 6

Tgl Dana Masuk Rekening OMS

Tgl. Dimulai Pelaksanaan Fisik

Progres Fisik (%)

Pencairan Dana Tahap

III

Tgl. Pengajuan Pencairan oleh OMS

Tgl. Pengajuan SPM

Tgl. Penerbitan SP2D

Tgl Dana Masuk Rekening OMS

Tgl. Dimulai Pelaksanaan Fisik

Progres Fisik (%)

..........................., tanggal...................................2013

  

Verifikasi Mengetahui: Dibuat Oleh :

TAMK

( Nama )

Ketua OMS

( Nama )

Fasilitator Teknik

( Nama )

Fasilitator Pemberdayaan

( Nama )                 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 7

 Monitoring Swadaya Masyarakat 

Tingkat Desa Format 9.6 

 

Jenis Swadaya

Uraian Desa

(nama desa) (nama desa) (nama desa)

Lahan

Jenis lahan

Luas lahan (m2)

Harga Lahan/m2

Total Swadaya (Rp)

Material

Jenis lahan

Luas lahan

Harga Lahan

Total swadaya (Rp)

Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah hari kerja

Jumlah HOK

Upah Kerja

Total swadaya (Rp).

Lain-lain

TOTAL SWADAYA PER DESA (Rp)

..........................., tanggal...................................2013

Verifikasi Mengetahui: Dibuat Oleh :

TAMK

( Nama )

Ketua OMS

( Nama )

Fasilitator Teknik

( Nama )

Fasilitator Pemberdayaan

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 8

 

PETUNJUK PENGISIAN PARTISIPASI MASYARAKAT

(Format 9.7)

Formulir ini diisi oleh Fasilitator Masyarakat setiap bulannya. Formulir ini menjelaskan tentang Partisipasi Masyarakat di dalam PPIP Tahun 2011. 1. Tuliskan Nama anda, Tanggal pengisian, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan – Isilah Tanggal Pelaksanaan Kegiatan. Jika Kegiatan

membutuhkan Waktu beberapa lama, mohon tuliskan Jangka Waktu Kegiatan tersebut, contoh : 4 - 20 Juni, 2010.

3. Jumlah orang yang berperan Aktif di setiap Kegiatan – Daftar Hadir, tulislah berapa orang yang hadir pada setiap Kegiatan, jumlah Laki - laki, Perempuan dan Orang Miskin.

4. Kualitas Partisipasi – Tabel sesi pertama akan menunjukkan Kualitas Partisipasi Masyarakat pada setiap Kegiatan. Partisipasi Sangat Aktif (SA) Semua atau sebagian besar peserta (lebih dari 70%) turut terlibat dalam Tahapan

Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan. Setiap orang bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan berperan sangat aktif.

Semua orang dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan. Dalam setiap Pertemuan, mereka mengajukan pertanyaan dan merasa tertarik serta

antusias dengan program ini. Kelompok Perempuan dan Orang Miskin berpartisipasi Sangat Aktif dalam setiap

Tahapan. Partisipasi Aktif (A) Lebih dari separuh (51-70%) warga desa turut terlibat dalam Tahapan

Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan. Setiap orang bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan berperan aktif.

Hampir semua orang dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan. Partisipasi Rata-rata (Rt) Partisipasi masih terbatas pada sedikit orang atau pada beberapa elit desa saja. Hanya sebagian kecil orang atau beberapa elit saja yang terlibat dalam

Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Hanya ada beberapa orang yang merasa bebas untuk mengungkapkan

pendapatnya dan berperan aktif. Proses pengambilan keputusan didominasi oleh para elit desa atau hanya melibatkan beberapa orang saja.

Hanya sedikit perempuan dan orang miskin yang ikut berpartisipasi. Partisipasi Rendah (Rd) Partisipasi terbatas hanya pada satu atau dua elit desa yang mempunyai

pengaruh. Tidak satupun warga desa yang merasa bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan berperan aktif. Satu atau dua orang / elit desa yang membuat keputusan.

Kelompok perempuan dan orang miskin sulit berpartisipasi dalam Tahap Perencanaan dan Pengambilan Keputusan.

5. Komentar Umum – Mohon dituliskan seluruh maupun beberapa komentar umum dari setiap aktifitas.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 9

PEMANTAUAN PARTISIPASI MASYARAKAT  (Format 9.7) 

Nama Fasilitator : …………………… Tanggal : ……………… Provinsi : ……..…………… Kabupaten : ………………… Kecamatan : ………………

Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan

Jumlah Orang yang Mengikuti Kegiatan Kualitas Partisipasi *) Komentar Umum

Jumlah Laki-Laki Perempuan

Musyawarah Desa I

SA A Rt Rd

Identifikasi Permasalahan

SA A Rt Rd

Musyawarah Desa II

SA A Rt Rd

Penyusunan PJM Perdesaan

SA A Rt Rd

Musyawarah Desa III

SA A Rt Rd

Pelaksanaan Kegiatan (Tenaga kerja, pengadaan bahan dan material)

SA A Rt Rd

Musyawarah Desa IV

SA A Rt Rd

Pelestarian (Jumlah orang yang berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian)

SA A Rt Rd

*) Isi dengan tanda silang

 

Mengetahui: Dibuat Oleh :

Ketua OMS

( Nama )

Fasilitator Teknik

( Nama )

Fasilitator Pemberdayaan

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 10

Monitoring Penyelesaian Kegiatan Tingkat Desa 

Format 9.8  

Uraian Kegiatan Desa

(nama desa) (nama desa) (nama desa)

LP2K Tgl. Pembuatan

Tgl. Verifikasi

RKB Tgl. Pembuatan

Tgl. Verifikasi

SP2K Tgl. Pembuatan

Tgl. Verifikasi

BASPK Tgl. Pembuatan

Tgl. Verifikasi

Musyawarah Desa IV

Jumlah Undangan

Tgl. Musyawarah Desa IV

Jumlah Total Peserta

Jumlah Peserta Perempuan

Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir

Serah Terima Infarstruktur

Tgl. Serah terima ke Satker

Tgl. Serah Terima Ke Masyarakat

Dokumen Penyelesaian/Lap.

Akhir OMS

Tgl. Penyusunan

Tgl. Penyerahan ke Satker

 ..........................., tanggal...................................2013

 

 

Mengetahui: Dibuat Oleh :

Ketua OMS

( Nama )

Fasilitator Teknik

( Nama )

Fasilitator Pemberdayaan

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 11

Format 9.9 Laporan Pendahuluan

(Laporan bulan ke-1) Desa dampingan : I. Desa 1 ……………..Kecamatan…………………….Kabupaten…………………. II. Desa 2 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten…………………. III. Desa 3 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten…………………. I. Pelaksanaan Pendampingan Desa 1

Pendahuluan Penjelasan pemahaman fasilitator terhadap PPIP

Profil Desa a. Letak geografis desa b. Aksesibilitas menuju desa c. Data Kependukan d. Data Potensi Desa (Ekonomi, Sosial, Budaya) e. Permasalahan Umum (Ekonomi, Sosial, Budaya)

Rencana Pelaksanaan Kegiatan a. Jadwal kegiatan di tingkat desa b. Target penyelesaian kegiatan di tingkat desa

Pendampingan Pelaksanaan a. Progres pelaksanaan kegiatan di tingkat desa s.d. bulan bersangkutan

- Menjelaskan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan

(progress tahapan yang telah dicapai harus dijelaskan dengan poin-poin seperti dibawah ini) b. koordinasi awal

- Menjelaskan proses koordinasi awal dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat

- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya c. Sosialisasi

- Menjelaskan proses yang terjadi dalam forum sosialisasi - Menjelaskan peran fasilitator dalam sosialisasi yang dilaksanakan - Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat

miskin dan kaum perempuan - Menjelaskan tentang Pakta Integritas - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 12

d. Rembug persiapan - Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan rembug persiapan - Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum

perempuan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

e. Musyawarah Desa I - Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan OMS, KPP dan KD - Menjelaskan peran fasilitator dalam Musdes I yang dilaksanakan - Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum

perempuan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

f. Identifikasi Permasalahan - Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan identifikasi permasalahan - Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

g. Musyawarah Desa II - Menjelaskan proses pengusulan kegiatan - Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan jenis infrastruktur - Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat

miskin dan kaum perempuan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

h. Penyusunan PJM dan RKM - Menjelaskan aktifitas dalam penyusunan PJM dan RKM - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

i. Verifikasi PJM dan RKM - Menjelaskan mengenai proses verifikasi PJM dan RKM - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

j. Penyusunan Desain dan RAB - Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

k. Pengawasan Pelaksanaan Fisik - Menjelaskan jenis pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan - Menjelaskan aktifitas fasilitator dalam pengawasan pelaksanaan fisik - Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat

miskin dan kaum perempuan - Menjelaskan tentang swadaya masyarakat - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

l. Penyelesaian Kegiatan - Menjelaskan dalam penyusunan dokumen penyelesaian - Menjelaskan manfaat dari infrastruktur terbangun

m. Musyawarah Desa IV - Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 13

II. Pelaksanaan Pendampingan Desa 2 ‐ Outline laporan sama dengan di atas

III. Pelaksanaan Pendampingan Desa 3 ‐ Outline laporan sama dengan di atas

LAMPIRAN 1. Catatan Harian Fasilitator 2. Rencana Kerja Fasilitator 3. Format Monitoring 2 Mingguan 4. Dokumentasi

Dibuat oleh Fasilitator

( nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 14

Format 9.10

Laporan Bulanan (laporan bulan ke 2 dan dst)

Desa dampingan : I. Desa 1 ……………..Kecamatan…………………….Kabupaten…………………. II. Desa 2 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten…………………. III. Desa 3 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten…………………. I. Pelaksanaan Pendampingan Desa 1

1.1. Pendahuluan Penjelasan pemahaman fasilitator terhadap PPIP

1.2. Profil Desa a. Letak geografis desa b. Aksesibilitas menuju desa c. Data Kependukan d. Data Potensi Desa (Ekonomi, Sosial, Budaya) e. Permasalahan Umum (Ekonomi, Sosial, Budaya)

1.3. Review Jadwal Pelaksanaan Kegiatan a. Jadwal kegiatan di tingkat desa b. Review Jadwal Pelaksanaan (percepatan atau keterlambatan) c. Target penyelesaian kegiatan di tingkat desa Pendampingan Pelaksanaan a. Status capaian bulan lalu b. Progres pelaksanaan kegiatan di tingkat desa s.d. bulan bersangkutan

- Menjelaskan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan

(progress tahapan yang telah dicapai harus dijelaskan dengan poin-poin seperti dibawah ini) c. koordinasi awal

- Menjelaskan proses koordinasi awal dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat

- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya d. Sosialisasi

- Menjelaskan proses yang terjadi dalam forum sosialisasi - Menjelaskan peran fasilitator dalam sosialisasi yang dilaksanakan - Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat

miskin dan kaum perempuan

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 15

- Menjelaskan tentang Pakta Integritas - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

e. Rembug persiapan - Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan rembug persiapan - Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum

perempuan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

f. Musyawarah Desa I - Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan OMS, KPP dan KD - Menjelaskan peran fasilitator dalam Musdes I yang dilaksanakan - Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum

perempuan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

g. Identifikasi Permasalahan - Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan identifikasi permasalahan - Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

h. Musyawarah Desa II - Menjelaskan proses pengusulan kegiatan - Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan jenis infrastruktur - Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat

miskin dan kaum perempuan - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

i. Penyusunan PJM dan RKM - Menjelaskan aktifitas dalam penyusunan PJM dan RKM - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

j. Verifikasi PJM dan RKM - Menjelaskan mengenai proses verifikasi PJM dan RKM - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

k. Penyusunan Desain dan RAB - Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

l. Pengawasan Pelaksanaan Fisik - Menjelaskan jenis pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan - Menjelaskan aktifitas fasilitator dalam pengawasan pelaksanaan fisik - Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat

miskin dan kaum perempuan - Menjelaskan tentang swadaya masyarakat - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

m. Penyelesaian Kegiatan - Menjelaskan dalam penyusunan dokumen penyelesaian - Menjelaskan manfaat dari infrastruktur terbangun

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 16

n. Musyawarah Desa IV - Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB - Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindaklanjutnya

2. Pelaksanaan Pendampingan Desa 2 ‐ Outline laporan sama dengan di atas

3. Pelaksanaan Pendampingan Desa 3 ‐ Outline laporan sama dengan di atas

LAMPIRAN 1. Catatan Harian Fasilitator 2. Rencana Kerja Fasilitator 3. Format Monitoring 2 Mingguan 4. Dokumentasi

Dibuat oleh Fasilitator

( nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 17

Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Kabupaten)

Format 9.11

Kabupaten Provinsi Jumlah desa

: : :

No. Desa

Persiapan Perencanaan

Sosialisasi Rembug

Persiapan Musdes I

Identif. Permasa-

lahan Musdes II

Penyu-sunan UPD

Penyusunan RKM

Verifikasi RKM

Gambar Desain

RAB Musdes

III Biaya

Pemeliharaan

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

Satker Kabupaten

( Nama )

NIP.

Dibuat oleh : TAMK

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 18

Monitoring Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan (Kabupaten) Format 9.12

Kabupaten Provinsi Jumlah desa

: : :

No. Desa

Sosialisasi Musdes I Musdes II Musdes III

Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir

Total Perem-puan

Kaum Miskin

Total Perem-puan

Kaum Miskin

Total Perem-puan

Kaum Miskin

Total Perem-puan

Kaum Miskin

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

Satker Kabupaten

( Nama )

NIP.

Dibuat oleh : TAMK

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 19

Monitoring Pelaksanaan Fisik (Kabupaten) Format 9.13

Kabupaten Provinsi Jumlah desa

: : :

No. Desa

Kontrak/SP3

SPMK (nomor dan tgl)

Pencairan

Tanggal Kontrak Jenis Infrastruktur Tahap I (tgl.

SPM)

Tahap II

(tgl. SPM)

Tahap III

(tgl. SPM)

Progres Fisik (%) Nomor

Kontrak Tanggal

mulai Tanggal berakhir

Infrastruktur Volu-me

Dana

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

Satker Kabupaten

( Nama )

NIP.

Dibuat oleh : TAMK

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 20

Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan (Kabupaten)

Format 9.14

Kabupaten Provinsi Jumlah desa

: : :

No. Desa

SWADAYA MASYARAKAT PASCA PELAKSANAAN

Lahan Material Tenaga Kerja Dana TOTAL Musdes IV

Infrastruktur Terbangun Pembu-kaan

Rekening KPP

Serah Terima

Luas Rp. Volume Rp OH Rp Rp Rp Infrastruktur Volu-me

Dana

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh : Satker Kabupaten

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : TAMK

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 21

Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Provinsi)

Format 9.15

Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No. Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa

Persiapan Perencanaan

Sosialisasi Rembug

Persiapan Mus-des I

Identif. Permasalahan

Mus-des II

Penyu-sunan UPD

Penyu-sunan RKM

Verifi-kasi RKM

Gambar Desain

RAB Musdes

III Biaya

Pemeliharaan

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

Satker Kabupaten

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : TAMPr

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 22

Monitoring Peran Serta Masyarakat Dalam Perencanaan (Provinsi)

Format 9.16 Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No.

Kabupaten Kecamata

n

Jumlah

Desa

Sosialisasi Musdes I Musdes II Musdes III

Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir

Total Perem-puan

Kaum Miskin

Total Perem-puan

Kaum Miskin

Total Perem-puan

Kaum Miskin

Total Perem-puan

Kaum Miskin

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

Satker Kabupaten

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : TAMPr

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 23

Monitoring Pelaksanaan Fisik (Provinsi)

Format 9.17 Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No. Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa

Kontrak/SP3 SPMK (nomor dan tgl)

Pencairan

Kontrak Jenis Infrastruktur Tahap I

(tgl. SPM)

Tahap II

(tgl. SPM)

Tahap III

(tgl. SPM)

Progrs Fisik

(%) Infrastruktur Volume Dana

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh : Satker Kabupaten

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : TAMPr

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 24

Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan (Provinsi) Format 9.18

Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No. Kabupa-

ten Kecamatan

Jumlah Desa

SWADAYA MASYARAKAT Musdes IV PASCA PELAKSANAAN

Lahan Material Tenaga Kerja Dana TOTAL Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir

Infrastruktur Terbangun

Pembu-kaan

Rekening KPP

Serah Teri-ma

Luas Rp. Volume Rp OH Rp Rp Rp Org Org Infrastruktur Volume Dana

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

Satker Kabupaten

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : TAMPr

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 25

Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Nasional)

Format 9.19 Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No. Provinsi Kabupaten JumlahKecam

atan

Jumlah Desa

Persiapan Perencanaan

Sosiali-sasi

Rem-bug

Persi-apan

Mus-des I

Identif Permasalahan

Mus-des II

Penyusu-nan UPD

Penyusu-nan RKM

Verifi-kasi RKM

Gambar Desain

RAB Musdes

III

Biaya Pemeliha-

raan

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh : PPK Pusat

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : KMP

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 26

Monitoring Peran Serta Masyarakat (Nasional)

Format 9.20 Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No. Provinsi Kabupaten Keca-matan

Jum-lah

Desa

Sosialisasi Musdes I Musdes II Musdes III

Jum-lah

Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir

Total Perem-puan

Kaum Miskin Total

Perem-puan

Kaum Miskin Total

Perem-puan

Kaum Miskin Total

Perem-puan

Kaum Miskin

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh : PPK Pusat

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : KMP

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 27

Monitoring Pelaksanaan Fisik (Nasional) Format 9.21

Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No. Provinsi Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa

Kontrak/SP3 SPMK (nomor dan tgl)

Pencairan

Kontrak Jenis Infrastruktur Tahap I

(tgl. SPM)

Tahap II (tgl.

SPM)

Tahap III (tgl.

SPM)

Progres Fisik

(%) Infrastruktur Volume Dana

………………………..,…………………..2013

Diketahui oleh :

PPK Pusat

( Nama ) NIP.

Dibuat oleh : KMP

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 28

Monitoring Swadaya dan Penyelesaian Kegiatan (Nasional)

Format 9.22

Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa

: : :

No.

Provinsi

Jum-lah

Kabu-paten

Kec. Jum-lah

Desa

SWADAYA MASYARAKAT Musdes IV PASKA PELAKSANAAN

Lahan Material Tenaga Kerja Dana Total Jumlah Unda-ngan

Peserta yang hadir

Infrastruktur Terbangun Pembukaan

Rekening KPP

Serah Terima

Luas Rp. Volume Rp OH Rp Rp Rp Org Org Infrastruktur Volume Dana

………………………..,…………………..2013

Dibuat oleh :

KMP

( Nama )

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 29

EVALUASI KEMAMPUAN ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT (OMS) DAN KADER DESA (KD)

(FORMAT 9.23)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 9 Halaman 30

Provinsi : ……………………………………Kabupaten : ……………………………………Kecamatan : ……………………………………Desa : ……………………………………

Struktur dan Organisasi :

Peranan dan Dukungan Kepala Desa

Peranan Ketua OMS

Peranan Sekretaris, Bendahara dan Anggota OMS

Kemampuan KD

Pengaturan Biaya Umum

Partisipasi Masyarakat :

Pengambilan Keputusan selalu melalui Musyawarah

Penggerakan Peran Perempuan

Pemerataan Kesempatan Kerja

Penciptaan / Perwujudan Keterbukaan atau Transparansi

Pembangkitan Kontribusi Swadaya Masyarakat

Kemampuan Administrasi :

Pembuatan RPD untuk Penarikan Dana

Pertanggungjawaban Dana termasuk LPD

Pembukuan Keuangan

Pembuatan Laporan (Pelaporan)Pengarsipan

Pengelolaan Pelaksanaan :

Pengaturan Logistik (bahan, alat, tenaga kerja & dukungan dana)

Stabilisasi Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan sesuai Jadwal

Pengendalian Kualitas

Pembuatan Rencana Pelestarian / Pemeliharaan

……………………..……….., ………………… 2012Keterangan :

diisi dengan tanda V pada masing-masing keterangan

Kur

ang

Mam

pu

Dibuat Oleh :

Nama Fasilitator Masyarakat : ……………………………………..

Tid

ak M

ampu

Tid

ak R

elev

an a

tau

belu

m d

apat

din

ilai

Nama Jelas( ……………….……… )( ……………….……… )

Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

U R A I A N

San

gat

Mam

pu

Cuk

up M

ampu

Mengetahui :T A M K

 

 

Lampiran 10

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 1

LAPORAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LP2K) (Format 10.1)

Tanggal: ……………………………………

Kepada : Pejabat Pembuat Komitmen Satker Kabupaten ................................................................................ Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan Tahun 2013

Dengan hormat, Kami yang bertanda tangan dibawah ini : I. Nama : ………………………………………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………………………………… Jabatan : Ketua OMS Desa : ……………………………………………………………………………… Kecamatan : …………………………………………………………………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa IV, Desa ……………………..……………, pada hari ……………………, tanggal …..…, bulan ……………….…………., tahun …........

II. Nama : ………………………………………………………………………………

Alamat : ……………………………………………………………………………… Jabatan : Kader Desa

Melaporkan bahwa seluruh Jenis Kegiatan telah selesai dilaksanakan (Kondisi 100%) pada hari ……….……..……, tanggal ….…, bulan ……………………., tahun ………….. dan telah dilakukan Testing and Commisioning pada hari …..……………………., tanggal ……., bulan …………………., tahun …………...

Sebagai bahan periksa, bersama ini kami lampirkan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB), dan gambar - gambar Infrastruktur yang telah terbangun.

Dibuat Oleh : Kader Desa

(………………………………..) Nama Jelas

Ketua OMS

(………………………………..) Nama Jelas

Diketahui : Kepala Desa

(………………………………..) Nama Jelas

Tembusan : 1. Fasilitator Masyarakat 2. Desa 3. Arsip.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 2

REALISASI KEGIATAN DAN BIAYA (Format 10.2)

Provinsi : ……………………………… Jenis Kegiatan : …………………… Desa / Kab. / Kec. : ……………………………… Ukuran / Dimensi : ……………………

Uraian DBS / Swadaya

Volume Satuan Harga Satuan (Rp)

Jumlah Total (Rp)

1. Bahan 1.1. 1.2 1.3. 1.4 Sub total 1) 2.Peralatan 2.1. 2.2 2.3. 2.4 2.5 Sub total 2) 3. Upah 3.1. 3.2 3.3. 3.4 3.5 Sub total 3) Total Biaya

Sumber Pembiayaan

1 Dana Hibah Infrastruktur

2 Swadaya

Desa ……………………, tanggal ……..……………2013

Diketahui : Dibuat Oleh : Kepala Desa

(..................................)

Nama Jelas

Kader Desa

(..................................) Nama Jelas

Ketua OMS

(..................................) Nama Jelas

Diperiksa Oleh :

TAMK

(..................................)

Nama Jelas

Fasilitator

(..................................) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 3

SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN (SP3K)

(Format 10.3) Kami yang bertanda tangan dibawah ini : I. Nama : ……………………………………………………………………………………..

Alamat : …………………………………………………………………………………….. Jabatan : Ketua OMS Desa : …………………………………………………………………………………… Kecamatan : …………………………………………………………………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa IV, Desa ……………………..……………, pada hari ……………………, tanggal …..…, bulan ……………….…………., tahun …........

II. Nama : …………………………………………………………………………………..

Alamat : ………………………………………………………………………………….. Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker PIP Tingkat Kabupaten ………………………………………………………

Menyatakan bahwa Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan Tahun 2013 di Desa …………………………………………… telah selesai.

Tanggal ….…………………………………………

Dibuat Oleh : Ketua OMS

(......................................) Nama Jelas

Kepala Satker Kabupaten

(......................................) Nama Jelas

Mengetahui : Kepala Desa

(......................................) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 4

SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN KEGIATAN (SP2K) (Format 10.4)

Kepada : Tim Pelaksana Kabupaten Program Pembangunan Infrastruktur Peresaan Tahun 2013 Kabupaten : ……………………. Pada hari ……………….,tanggal ........, bulan ....................., tahun .......... bertempat di Desa ............................ Kecamatan .......................... Kabupaten ........................... Propinsi ....................................... Kami yang bertanda tangan di bawah ini mewakili dan atas nama masyarakat desa menyatakan bahwa Dokumen Penyelesaian yang berisi tentang Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K), Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), serta Rincian Realisasi Penggunaan Biaya dan Lampiran Pendukung lainnya belum dapat diselesaikan, dikarenakan : ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... Bersama dengan Berita Acara ini, kami sampaikan kesanggupan untuk menyelesaikan Penyelesaian Fisik pada tanggal .............................................

Dibuat Oleh : Ketua OMS

(......................................) Nama Jelas

Kepala Desa

(......................................) Nama Jelas

Mengatahui :

Pejabat Pembuat Komitmen

Satker Kabupaten

(......................................) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 5

BERITA ACARA STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN (BASPK) (Format 10.5)

Pada hari ini ….....................,tanggal …......,bulan ………...................,tahun…......... bertempat di …….....................,Desa .........................,Kecamatan…………………….. Kabupaten ..........................................,Provinsi ....................................................... Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ......................................................................................................... Alamat : ......................................................................................................... Jabatan : Ketua OMS

menyatakan bahwa Kegiatan Pembangunan Prasarana belum dapat diselesaikan, dengan Status Kemajuan Fisik ...............%, dimana Penyerapan Dana telah mencapai ...................% atau Rp. ………….......................................,00 Rincian dari Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan ditandatanganinya BASPK, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara ini, yaitu berupa Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) dan gambar-gambar Infrastruktur terbangun hingga ditandatanganinya Berita Acara ini. Laporan mengenai penyelesaian pekerjaan akan kami sampaikan setelah pekerjaan selesai, sesuai dengan kesanggupan kami untuk menyelesaikan pekerjaan, yang tertuang dalam Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K).

Tanggal .................................................

Fasilitator Masyarakat

(......................................) Nama Jelas

Dibuat Oleh : Ketua OMS

(......................................) Nama Jelas

Kepala Desa

(......................................) Nama Jelas

Mengetahui :

Pejabat Pembuat Komitmen

Satker Kabupaten

(......................................) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 6

KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA IV

(Format 10.6)

Kepada Yth. 1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa .......................................... 2. Tokoh Masyarakat 3. Organisasi Masyarakat

Dengan hormat, Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2013 dan mendapatkan bantuan dana yang digunakan untuk membangun infrastruktur perdesaan dengan mekanisme swakelola/padat karya oleh masyarakat, maka kami mengundang Bapak/Ibu seluruh masyarakat desa .............................................................., untuk menghadiri acara Musyawarah Desa IV yang akan dilaksanakan pada : Tanggal : ............................................................ Jam : ........................ s.d ............................. Tempat : ............................................................ Acara : ............................................................ Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami, Kepala Desa...................................

( .................................................. ) Nama Jelas

Tembusan :

1. Bapak Camat (sebagai laporan) 2. Tim Koordinasi Kabupaten (sebagai laporan) 3. DPIU (sebagai laporan) 4. Satker Kabupaten (sebagai laporan)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 7

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA IV

(Format 10.7) Berkaitan dengan Pelaksanaan PPIP Tahun 2013, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini: Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa IV yang dihadiri oleh masyarakat desa dan seluruh Dusun/RW serta Tokoh Masyarakat/Organisasi Masyarakat di desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa IV ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :

A. Materi atau Topik

1. Memberikan informasi hasil pelaksanaan kegiatan dan hasil pengelolaan dana bantuan oleh OMS kepada masyarakat desa sasaran 2. Serah terima dana pengelolaan infrastruktur kepada KPP.

B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber

Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. dari …………………………….. Narasumber :

1. ................................ dari .................................. 2. ................................ dari .................................. 3. ................................ dari .................................. 4. ................................ dari ..................................

Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh Peserta Memutuskan dan Menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa IV, yaitu :

1. Menerima / Menolak Laporan Pertanggungjawaban OMS. 2. Serah Terima Hasil Pekerjaan kepada Satker Kabupaten dan Dana Operasional

kepada KPP. . Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat / aklamasi dan pemungutan suara / voting *

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 8

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ..................................... , tanggal ...................................

Pemimpin Musyawarah

(………………………………………..) Nama Jelas

Notulis / Sekretaris

(………………………………………..) Nama Jelas

Mengetahui :

Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

TAMK

(………………………………………..) Nama Jelas

Menyetujui :

Wakil dan Peserta Musyawarah Desa IV

Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Dst.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 9

DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA IV

(Format 10.8) Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :

No. Nama Alamat Lengkap Jenis

Kelamin Organisasi /

Jabatan Tanda

Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

* dst

* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa IV ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang

Hadir dalam Musyawarah Desa IV.

Disetujui : Kepala Desa

(………………………………………..) Nama Jelas

Dibuat : Fasilitator Masyarakat

(………………………………………..) Nama Jelas

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 10 Halaman 10

NOTULENSI MUSYAWARAH DESA IV (Format 10.9)

Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa IV

Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :

1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................

Agenda Acara : ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi : 1. ................................................................................................ 2. ................................................................................................ 3. ................................................................................................ Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber. Penanya 1 : ............................................................................................................. Penanya 2 : ............................................................................................................. Penanya 3 : .............................................................................................................

Jawaban dari Narasumber : ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber, dapat disimpulkan / disepakati : 1. ................................................................................................................................ 2. ................................................................................................................................ 3. ................................................................................................................................

Acara ditutup pada pukul .................

Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

 

 

Lampiran 11

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 11 Halaman 1

ADMINISTRASI KELOMPOK PEMELIHARA DAN PEMANFAAT (KPP) : BUKU ANGGOTA

(Format 11.1) Penjelasan:

1. Buku Anggota merupakan Bukti keanggotaan KPP; 2. Kolom Tanggal : diisi Aktivitas anggota dalam melakukan iuran; 3. Kolom Nama : diisi dengan Nama anggota; 4. Kolom Iuran Wajib : diisi Jumlah Iuran wajib yang disetorkan anggota

perbulannya; 5. Kolom Iuran Sukarela : diisi Jumlah Iuran Sukarela yang disetorkan oleh

anggota perbulannya; 6. Kolom Jumlah: diisi Jumlah Total setoran masing - masing anggota

perbulannya; 7. Kolom Paraf: diisi dengan Tanda tangan anggota setelah menyerahkan

setoran / iuran. Contoh Pembuatan:

BUKU ANGGOTA Bulan : Januari 2013 Kegiatan : Iuran I

No. Nama Setoran

Jumlah Paraf Wajib Sukarela

1. Sudjatmiko 20.000 5.000 25.000

2. Petrus Bulet Ujan 20.000 - 20.000

3. Rumiatun 20.000 10.000 30.000

4. Asih Kosasih 20.000 15.000 35.000

5. Budi Herianto 20.000 - 20.000

6. Ragil Hidayat 20.000 - 20.000

7. Djauhari 20.000 - 20.000

8. Dst.

Jumlah 170.000

Mengetahui :

Ketua KPP

(.....................................)

Bendahara

(.....................................)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 11 Halaman 2

BUKU ANGGOTA Bulan : ……………………..... Kegiatan : Iuran I

No. Nama Setoran

Jumlah Paraf Wajib Sukarela

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Jumlah

Mengetahui :

Ketua KPP

(.....................................)

Bendahara

(.....................................)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 11 Halaman 3

BUKU KAS HARIAN (Format 11.2)

Penjelasan : Buku Kas Harian merupakan Catatan Keluar Masuknya uang sesuai dengan transaksi yang terjadi, Tata Cara Pengisian dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Kolom Tanggal : diisi dengan Tanggal terjadinya Transaksi, dilakukan secara

berurutan dari awal hingga akhir bulan; 2. Kolom Keterangan: diisi Jenis Transaksi apa yang dilakukan (missal : iuran

anggota, pembeliaan bahan bakar genset, pembayaran honor pekerja, perawatan, dll);

3. Kolom No. Bukti : diisi dengan Penomeran Bukti Transaksi yang dapat berupa Nota - nota Pembayaran ataupun Kuitansi - kuitansi;

4. Kolom Debet : diisi Jenis Transaksi yang termasuk dalam Kategori Penerimaan;

5. Kolom Kredit : diisi Jenis Transaksi yang termasuk dalam Kategori Pengeluaran;

6. Kolom Saldo : diisi Pengurangan dari kolom debet (+) dan kredit (-), kolom saldo tidak boleh minus.

Contoh Pembuatan :

BUKU KAS HARIAN Bulan : Januari 2013

No. Tanggal Keterangan No. Bukti Debet Kredit Saldo

1. Saldo Awal - 500.000 - 500.000

2. 5 Iuran Wajib anggota 1 150.000 - 650.00

3. 5 Iuran Sukarela Anggota 2 50.000 700.000

4. 9 Bensin Genset 20 Lt 3 - 100.000 600.000

5. Dst.

6.

Jumlah 700.000 100.00 600.000

Mengetahui :

Ketua KPP

(.....................................)

Bendahara

(.....................................)

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 11 Halaman 4

BUKU KAS HARIAN Bulan : ………….. 2013

No. Tanggal Keterangan No. Bukti Debet Kredit Saldo

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13

14.

15.

16.

17.

Jumlah 700.000 100.00 600.000

Mengetahui :

Ketua KPP

(.....................................)

Bendahara

(.....................................)

 

 

Lampiran 12

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

   

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 1

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN KABUPATEN

(LMK KABUPATEN) (FORMAT 12.1)

Formulir ini dibuat oleh Satker Kabupaten, selaku penanggung jawab pengelolaan keuangan PPIP Tahun 2013 di tingkat kabupaten, sebagai acuan penilaian ketertiban administrasi dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan. Petunjuk pengisian formulir ini adalah sebagai berikut: 1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) mingguan kalender, sehingga

Periode Laporan akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu maksimal 1 (satu) mingguan kalender.

2. Laporan Manajemen Keuangan Kabupaten (LMK Kabupaten) meliputi beberapa bagian, yaitu (a) Nama Kecamatan dan Desa, (b) Rekapitulasi Data Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang meliputi Alokasi Dana Hibah non Infrastruktur untuk Komponen Pekerjaan Sipil, dan Rencana Dana Swadaya Masyarakat untuk Komponen Pekerjaan Sipil dan Operasional, serta Total Dana, (c) Rekening OMS, yang meliputi : Nama Bank, Nomor Rekening Bantuan dan Nama Pemilik Rekening, (d) Pencairan Dana Hibah Infrastruktur, yang meliputi Tahapan Pencairan (I, II, atau III), Nomor dan Tanggal Surat Perintah Membayar (SPM) dan Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), (e) Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana, yang meliputi : Realisasi s/d periode lalu, Realisasi pada periode ini dan Realisasi s/d periode ini, serta Pencatatan dan Bukti.

3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kecamatan dan Desa. Nomor Urut Kecamatan diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan. Nomor Urut Desa diurutkan berdasarkan Urutan Desa pada masing - masing Kecamatan.

4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kecamatan dan Nama Desa. Nama satu Kecamatan diikuti dengan desa - desanya, dilanjutkan dengan Kecamatan lainnya yang diikuti dengan desa - desanya, dan seterusnya.

5. Kolom 3, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber Dana Hibah Infrastruktur yang Tertuang di dalam RAB.

6. Kolom 4, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber dari APBN yang Tertuang di dalam RAB.

7. Kolom 5, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber dari Swadaya Masyarakat yang tertuang di dalam RAB.

8. Kolom 6, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber Swadaya Masyarakat yang Tertuang di dalam RAB.

9. Kolom 7, diisi dengan Total Dana, yang merupakan Penjumlahan Kolom 3, Kolom 4, Kolom 5 dan Kolom 6.

10. Kolom 8, diisi dengan Nama Bank, dimana OMS membuka Rekening untuk Penyaluran Dana Hibah Infrastruktur.

11. Kolom 9, diisi dengan Nomor Rekening OMS di Bank yang disebut Kolom 8, dimana melalui Rekening tersebut Dana disalurkan ke OMS.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 2

12. Kolom 10, diisi dengan Nama Pemilik Rekening OMS. Rekening atas Nama OMS, dengan Pemberi tanda tangan Ketua dan Bendahara OMS. Rekening atas Nama pribadi tidak dibenarkan.

13. Kolom 11, diisi dengan Tahap Pencairan Dana Terakhir yang telah dilakukan sampai dengan Periode Laporan ini, yang kemungkinannya meliputi : Pencairan Dana Tahap I, Tahap II atau Tahap III.

14. Kolom 12, diisi dengan Jumlah Dana yang dicairkan sesuai dengan Tahap Pencairan pada Kolom 11.

15. Kolom 13, diisi dengan Nomor dan Tanggal SPM untuk Pencairan Dana sesuai dengan Tahapan Pencairan pada Kolom 11.

16. Kolom 14, diisi dengan Nomor dan Tanggal SP2D untuk Pencairan Dana sesuai dengan Tahapan Pencairan Dana pada Kolom 11.

17. Kolom 15, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana Hibah Infrastruktur sampai dengan periode lalu. (Bila periode lalu belum terjadi Pengeluaran atau Penggunaan Dana, terutama untuk LMK yang pertama kali, maka kolom 15 dikosongkan).

18. Kolom 16, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada Periode Laporan ini.

19. Kolom 17, disi dengan Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana sampai dengan periode ini, yaitu dengan menjumlahkan periode lalu (Kolom 15) dengan pada periode ini (Kolom 16).

20. Kolom 18, disi dengan Persentase Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana Hibah Infrastruktur terhadap Total Alokasi Dana Hibah Infrastruktur.

21. Kolom 19, diisi dengan Jumlah Realisasi Swadaya Masyarakat. Swadaya Masyarakat dapat berbentuk Dana (tunai), atau Peralatan, Bahan dan Tanah yang diuangkan atau dinilai dalam bentuk uang (Rp).

22. Kolom 20, disi dengan Pencatatan Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada periode ini didalam Buku Kas Umum. Oleh karena itu isiannya berupa pilihan, dicatat (ya) atau tidak dicatat (Tidak).

23. Kolom 21, diisi dengan keberadaan bukti-bukti Penggunaan atau Pengeluaran Dana, seperti bukti nota atau kwitansi. Oleh karena itu, isiannya berupa pilihan, ada atau tidak ada.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 3

LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN KABUPATEN (LMK KABUPATEN)

(FORMAT 12.1)

LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN KABUPATEN (LMK KABUPATEN) PERIODE : ………………………………….. S/D ………………..…………. 2013 KABUPATEN : ………………………………………………………… JUMLAH KECAMATAN : …………………………………………………………………………. PROVINSI : ………………………………………………………… JUMLAH DESA : …………………..……………………………………………………..

No. Nama Kecamatan / Desa

RAB Rekening Pokmas / OMS Pencairan Dana Hibah Realisasi Penggunaan Dana Dana Hibah Infrastruktur Swadaya

Total Nama Bank

No. Rek.

Nama Pemilik

Rek.

Tahap Pencairan

(I/II/III)

Jumlah Dana (Rp)

Nomor & Tgl. SPM

Nomor & Tgl. SP2D

Dana Hibah

Swadaya

Pencatatan dan Bukti

Pek. Sipil Operasional Pek.

Sipil Operasional

Realisasi s/d

Periode Lalu

Realisasi Periode

Ini

Kumulatif Realisasi s/d

Periode Ini Pencatatan dalam BKU (Ya/Tidak)

Kelengkapan Bukti

(Ya/Tidak) Jumlah

% Thd Total Hibah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) JUMLAH

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 4

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN PROYEK KABUPATEN

(LMP KABUPATEN) (Format 12.2)

Formulir ini dibuat oleh Satker Kabupaten, selaku Penanggung Jawab Pengelolaan Pelaksanaan PPIP Tahun 2013 di Tingkat Kabupaten, sebagai Acuan Penilaian Kemajuan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Proyek. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut : 1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) bulan kalender, sehingga Periode

Laporan akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu maksimal 1 (satu) bulan kalender.

2. Laporan Manajemen Proyek Kabupaten (LMP Kabupaten) meliputi beberapa bagian, yaitu (a) Nama Kecamatan dan Desa, (b) Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker denganOMS, yang meliputi : Nomor dan Tanggal Kontrak, Waktu Pelaksanaan (mulai s/d selesai), serta Sector / Jenis Pekerjaan, Volume Pekerjaan dan Nilai atau Jumlah Dana Terkontrak, yang tertuang didalam RAB dan merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Kontrak, (c) Kemajuan Pelaksanaan Fisik (Kontrak), yang meliputi : Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode lalu, Pencapaian Fisik atau Volume Pekerjaan pada periode ini, dan Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode ini, (d) Keberadaan Data Pendukung Kemajuan Fisik pada periode ini, yang meliputi : Laporan Penggunaan Material dan Penggunaan Pekerja (HOK).

3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kecamatan dan Desa. Nomor Urut Kecamatan diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan. Nomor Urut Desa diurutkan berdasarkan Urutan Desa pada masing - masing Kecamatan.

4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kecamatan dan Nama Desa. Nama satu Kecamatan diikuti dengan desa - desanya, dilanjutkan dengan Kecamatan lainnya yang diikuti dengan desa - desanya, dan seterusnya.

5. Kolom 3, diisi dengan Nomor Kontrak atau Nomor Perjanjian Pemberian Bantuan antara Sakter dengan OMS.

6. Kolom 4, diisi dengan Tanggal Kontrak atau Tanggal Penandatanganan Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker dengan OMS.

7. Kolom 5, diisi dengan Tanggal dimulainya Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan.

8. Kolom 6, diisi dengan Tanggal berakhirnya Waktu Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan.

9. Kolom 7, diisi dengan Sektor atau Jenis Pekerjaan Fisik, misalnya : Jalan, Irigasi, dll.

10. Kolom 8, diisi dengan Volume untuk Sector atau Jenis Pekerjaan, misalnya Jalan dengan Volume 1100 M.

11. Kolom 9, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Dana Hibah Infrastruktur untuk setiap Jenis Pekerjaan.

12. Kolom 10, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Swadaya Masyarakat untuk setiap Jenis Pekerjaan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 5

13. Kolom 11, diisi dengan Total Dana atau Nilai Kontrak untuk setiap Jenis Pekerjaan, yang merupakan Penjumlahan Kolom 9 dengan Kolom 10.

14. Kolom 12, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu.

15. Kolom 13, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu, yaitu dengan membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode lalu dengan Volume Total.

16. Kolom 14, diisi dengan Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini.

17. Kolom 15, diisi dengan % Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini, yaitu dengan membandingkan Pencapaian pada periode ini dengan Volume Total.

18. Kolom 16, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yang merupakan Penjumlahan.

19. Kolom 17, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yaitu dengan membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode ini dengan Volume Total.

20. Kolom 18, diisi dengan Laporan Penggunaan Material, dengan pilihan ada atau tidak ada.

21. Kolom 19, diisi dengan Daftar Hadir Pekerja (HOK), dengan pilihan ada atau tidak ada.

22. Kolom 20, diisi dengan masalah - masalah yang timbul dalam Pelaksanaan selama periode laporan ini.

23. Kolom 21, diisi dengan Tindak Turun Tangan (TTT) atas masalah yang timbul pada setiap desa.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 6

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK KABUPATEN (LMP KABUPATEN)

(Format 12.2)

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK KABUPATEN (LMP KABUPATEN) PERIODE : ………………………………….. S/D …………………..………. 2013 KABUPATEN PROVINSI

: …………………………………………………………. : ………………………………………………………….

JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA

: …………………………………………………………. : ………………………………………………………….

No. Nama Kecamatan / Desa

Kontrak Kemajuan Pelaksanaan Kontrak Data Pendukung Pelaksanaan

Masalah Pelaksanaan dan Tindak Turun Tangan

Nomor Tanggal

Waktu Pelaksanaan Sektor, Volume, Nilai dan Sumber Dana Progres s/d Periode Lalu

Progres pada Periode Ini

Progres s/d Periode Ini

Tgl Mulai

Tgl Selesai

Sektor / Jenis Volume

Nilai (Rp) Laporan Penggunaan

Material (Ada/Tdk)

Daftar Hadir

Pekerja (HOK)

Masalah Pelaksanaan

Tindak Turun

Tangan Hibah Swadaya Total Volume % Volume % Volume %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) JUMLAH

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 7

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN PROVINSI

(LMK PROVINSI) (Format 12.3)

Formulir ini dibuat oleh Satker Provinsi, selaku Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan PPIP Tahun 2013 di Tingkat Provinsi, sebagai Acuan Penilaian Ketertiban Administrasi dan Pertanggungjawaban Penggunaan Keuangan Proyek. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut : 1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) minggu kalender, sehingga periode

laporan akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu maksimal 1 (satu) minggu kalender.

2. Laporan Manajemen Keuangan Provinsi (LMK Provinsi) meliputi beberapa bagian, yaitu (a) Nama Kabupaten, Kecamatan dan Desa, (b) Rekapitulasi Data Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang meliputi Alokasi Dana Hibah Infrastruktur untuk Komponen Pekerjaan Sipil, dan Rencana Dana Swadaya Masyarakat untuk Komponen Pekerjaan Sipil dan Operasional, serta Total Dana, (c) Rekening OMS, yang meliputi : Nama Bank, Nomor Rekening Bantuan dan Nama Pemilik Rekening, (d) Pencairan Dana Hibah Infrastruktur, yang meliputi Tahapan Pencairan (I, II, atau III), Nomor dan Tanggal Surat Perintah Membayar (SPM) dan Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), (e) Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana, yang meliputi : Realisasi s/d periode lalu, Realisasi pada periode ini dan Realisasi s/d periode ini, serta Pencatatan dan Bukti.

3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Nomor Urut Kabupaten diurutkan berdasarkan Urutan Kabupaten. Nomor Urut Kecamatan diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan pada masing - masing Kabupaten. Nomor Urut Desa diurutkan berdasarkan Urutan Desa pada masing - masing Kecamatan.

4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kabupaten, diikuti dengan Nama Kecamatan tertentu, dan pada Kecamatan tertentu tersebut diikuti dengan Nama - nama Desa Penerima Dana Hibah Infrastruktur pada Kecamatan bersangkutan, dilanjutkan dengan Kabupaten - kabupaten lainnya.

5. Kolom 3, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber Dana Hibah Infrastruktur yang Tertuang didalam RAB.

6. Kolom 4, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber Dana APBN yang Tertuang didalam RAB.

7. Kolom 5, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber Swadaya Masyarakat yang Tertuang didalam RAB.

8. Kolom 6, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber dari Swadaya Masyarakat yang Tertuang didalam RAB.

9. Kolom 7, diisi dengan Total Dana, yang merupakan Penjumlahan Kolom 3, Kolom 4, Kolom 5 dan Kolom

10. Kolom 8, diisi dengan Nama Bank, dimana OMS membuka Rekening untuk Penyaluran Dana Hibah Infrastruktur.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 8

11. Kolom 9, diisi dengan Nomor Rekening OMS di Bank yang disebut Kolom 8, dimana melalui Rekening tersebut Dana disalurkan ke OMS.

12. Kolom 10, diisi dengan Nama Pemilik Rekening OMS. Rekening atas Nama OMS, dengan Pemberi tanda tangan Ketua dan Bendahara OMS. Rekening atas Nama pribadi tidak dibenarkan.

13. Kolom 11, diisi dengan Tahap Pencairan Dana terakhir yang telah dilakukan sampai dengan periode laporan ini, yang kemungkinannya meliputi : Pencairan Dana Tahap I, Tahap II atau Tahap III.

14. Kolom 12, diisi dengan Jumlah Dana yang dicairkan sesuai dengan Tahap Pencairan pada Kolom 11.

15. Kolom 13, diisi dengan Nomor dan Tanggal SPM untuk Pencairan Dana sesuai dengan Tahapan Pencairan pada Kolom 11.

16. Kolom 14, diisi dengan Nomor dan Tanggal SP2D untuk Pencairan Dana sesuai dengan Tahapan Pencairan Dana pada Kolom 11.

17. Kolom 15, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana Hibah Infrastruktur sampai dengan periode lalu. (Bila periode lalu belum terjadi Pengeluaran atau Penggunaan Dana, terutama untuk LMK yang pertama kali, maka kolom 15 dikosongkan).

18. Kolom 16, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada periode laporan ini.

19. Kolom 17, disi dengan Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana sampai dengan periode ini, yaitu dengan Menjumlahkan periode lalu (Kolom 15) dengan pada periode ini (Kolom 16).

20. Kolom 18, disi dengan Persentase Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana Hibah Infrastruktur terhadap Total Alokasi Dana Hibah Infrastruktur.

21. Kolom 19, diisi dengan Jumlah Realisasi Swadaya Masyarakat. Swadaya Masyarakat dapat berbentuk Dana (Tunai), atau Peralatan, Bahan dan Tanah yang diuangkan atau dinilai dalam bentuk uang (Rp).

22. Kolom 20, disi dengan Pencatatan Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada periode ini didalam Buku Kas Umum. Oleh karena itu isiannya berupa pilihan, dicatat (ya) atau tidak dicatat (Tidak).

23. Kolom 21, diisi dengan keberadaan Bukti - bukti Penggunaan atau Pengeluaran Dana, seperti Bukti Nota atau Kwitansi. Oleh karena itu, isiannya berupa pilihan, ada atau tidak ada.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 9

LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN PROVINSI (LMK PROVINSI) (Format 12.3)

LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN PROVINSI (LMK PROVINSI) PERIODE : …………………………….…… S/D …………………………..…. 2013 PROVINSI : …………………………………………………………………….. JUMLAH KECAMATAN : ……………………………………………………… JUMLAH KABUPATEN : …………………………………………………………………….. JUMLAH DESA : ………………………………………………………

No. Nama Kabupaten / Kecamatan / Desa

RAB Rekening Pokmas/OMS Pencairan Dana Hibah Realisasi Penggunaan Dana Dana Hibah Infrastruktur Swadaya

Total Nama Bank

No. Rek.

Nama Pemilik

Rek.

Tahap Pencairan

(I/II/III)

Jumlah Dana (Rp)

Nomor & Tgl. SPM

Nomor & Tgl. SP2D

Dana Hibah

Swadaya

Pencatatan dan Bukti

Pek. Sipil Operasional Pek.

Sipil Operasional

Realisasi s/d

Periode Lalu

Realisasi Periode

Ini

Kumulatif Realisasi s/d

Periode Ini Pencatatan dalam BKU (Ya/Tidak)

Kelengkapan Bukti

(Ya/Tidak) Jumlah

% Thd Total Hibah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) JUMLAH

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 10

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN PROYEK PROVINSI

(LMP PROVINSI) (Format 12.4)

Formulir ini dibuat oleh Satker Provinsi, selaku Penanggung Jawab Pengelolaan Pelaksanaan PPIP Tahun 2013 di Tingkat Provinsi, sebagai Acuan Penilaian Kemajuan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Proyek. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut : 1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) bulan kalender, sehingga periode

laporan akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu maksimal 1 (satu) bulan kalender.

2. Laporan Manajemen Proyek Provinsi (LMP Provinsi) meliputi beberapa bagian, yaitu (a) Nama Kabupaten, Kecamatan dan Desa, (b) Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker dengan OMS, yang meliputi : Nomor dan Tanggal Kontrak, Waktu Pelaksanaan (mulai s/d selesai), serta Sektor / Jenis Pekerjaan, Volume Pekerjaan dan Nilai atau Jumlah Dana Terkontrak, yang tertuang didalam RAB dan merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Kontrak, (c) Kemajuan Pelaksanaan Fisik (Kontrak), yang meliputi : Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode lalu, Pencapaian Fisik atau Volume Pekerjaan pada periode ini, dan Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode ini, (d) Keberadaan Data Pendukung Kemajuan Fisik pada periode ini, yang meliputi : Laporan Penggunaan Material dan Penggunaan Pekerja (HOK).

3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Nomor Urut Kabupaten diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan. Nomor Urut Kecamatan diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan untuk setiap Kabupaten. Urutan Desa diurutkan berdasarkan Urutan Desa pada setiap Kecamatan.

4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kabupaten, Kecamatan dan Nama Desa. Nama satu Kabupaten diikuti dengan Nama satu Kecamatan, dan setelah Nama Kecamatan diikuti nama desa - desa dari Kecamatan yang bersangkutan, dan seterusnya.

5. Kolom 3, diisi dengan Nomor Kontrak atau Nomor Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker dengan OMS.

6. Kolom 4, diisi dengan Tanggal Kontrak atau Tanggal Penandatanganan Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker dengan OMS.

7. Kolom 5, diisi dengan Tanggal dimulainya Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan.

8. Kolom 6, diisi dengan Tanggal berakhirnya Waktu Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan.

9. Kolom 7, diisi dengan Sektor atau Jenis Pekerjaan Fisik, misalnya: Jalan, Irigasi, dll.

10. Kolom 8, diisi dengan Volume untuk Sector atau Jenis Pekerjaan, misalnya Jalan dengan Volume 1100 M.

11. Kolom 9, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Dana Hibah Infrastruktur untuk setiap Jenis Pekerjaan.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 11

12. Kolom 10, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Swadaya Masyarakat untuk setiap Jenis Pekerjaan.

13. Kolom 11, diisi dengan Total Dana atau Nilai Kontrak untuk setiap Jenis Pekerjaan, yang merupakan Penjumlahan Kolom 9 dengan Kolom 10.

14. Kolom 12, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu.

15. Kolom 13, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu, yaitu dengan membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode lalu dengan Volume Total.

16. Kolom 14, diisi dengan Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini.

17. Kolom 15, diisi dengan % Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini, yaitu dengan membandingkan Pencapaian pada periode ini dengan Volume Total.

18. Kolom 16, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yang merupakan Penjumlahan.

19. Kolom 17, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yaitu dengan membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode ini dengan Volume Total.

20. Kolom 18, diisi dengan Laporan Penggunaan Material, dengan pilihan ada atau tidak ada.

21. Kolom 19, diisi dengan Daftar Hadir Pekerja (HOK), dengan pilihan ada atau tidak ada.

22. Kolom 20, diisi dengan masalah - masalah yang timbul dalam Pelaksanaan selama periode laporan ini.

23. Kolom 21, diisi dengan Tindak Turun Tangan (TTT) atas masalah yang timbul pada setiap desa.

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman Pelaksanaan

Lampiran 12 Halaman 12

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK PROVINSI (LMP PROVINSI) (Format 12.4)

LAPORAN MANAJEMEN PROYEK PROVINSI (LMP PROVINSI) PERIODE : ……………………………… S/D …………………………. 2013

PROVINSI JUMLAH KABUPATEN

: …………………. : ………………….

JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA

: ………………………………………………. : ……………………………………………….

No. Nama Kabupaten / Kecamatan / Desa

Kontrak Kemajuan Pelaksanaan Kontrak Data Pendukung Pelaksanaan

Masalah Pelaksanaan dan Tindak Turun Tangan

Nomor Tanggal

Waktu Pelaksanaan Sektor, Volume, Nilai dan Sumber Dana Progres s/d Periode Lalu

Progres pada Periode Ini

Progres s/d Periode Ini

Tgl Mulai

Tgl Selesai

Sektor/ Jenis Volume

Nilai (Rp) Laporan Penggunaan

Material (Ada/Tdk)

Daftar Hadir

Pekerja (HOK)

Masalah Pelaksanaan

Tindak Turun

Tangan Hibah Swadaya Total Volume % Volume % Volume %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) JUMLAH

 

 

Lampiran 13

Pedoman Pelaksanaan 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 2013 

 

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Lampiran Pedoman PelaksanaanLran

Lampiran 13 Halaman 1

LOGO PU INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Format 13)

Setelah Pelaksanaan Fisik selesai, OMS diwajibkan pula untuk membuat/ mencantumkan logo PU Infrastruktur Perdesaan di Tempat - tempat yang mudah untuk dilihat dan mudah dibaca, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Untuk Jalan : Logo diletakkan di Titik Awal dan Akhir Jalan dan atau di Persimpangan.

2. Untuk Tambatan Perahu : Logo diletakkan di Daratan yang tidak terlalu jauh dari Infrastruktur yang dibangun.

3. Untuk Jembatan : Logo diletakkan pada Sandaran atau Wing Jembatan.

4. Untuk Irigasi : Logo diletakkan pada Wing Bendung atau Talud.

5. Untuk Air Minum : Logo diletakkan pada HU, Reservoir, Ring Sumur, dsb.

6. Untuk Sanitasi Kesehatan Masyarakat: Logo diletakkan pada Halaman Depan Tempat Kesehatan Masyarakat.

Adapun bentuk Logo adalah sebagai berikut :

KANTOR PPIP PUSAT

JL CIPAKU V NO 1KEBAYORAN BARUJAKARTA SELATAN 12170TELP: 021-72799234email: [email protected] [email protected]

KANTOR PPIP PUSAT

JL CIPAKU V NO 1KEBAYORAN BARUJAKARTA SELATAN 12170TELP: 021-72799234email: [email protected] [email protected]