pediatri

18
Kasus By.Ny. N Spontan Prematur, Hidroamnion,BBLR, Hiperglikemia, Sepsis awitan dini, Syok septik, RDS e.c HMD, Atresia ani 2015 Unit Perinatologi RSUD Banjar

description

pediatri

Transcript of pediatri

  • Kasus By.Ny. NSpontan Prematur, Hidroamnion,BBLR, Hiperglikemia, Sepsis awitan dini, Syok septik, RDS e.c HMD, Atresia ani 2015Unit Perinatologi RSUD Banjar

  • IDENTITASNama: By. Ny. NJenis kelamin: PerempuanAlamat: Cisaga, CiamisTanggal lahir : 24 Desember 2014Usia gestasi/usia koreksi : 32 minggu/ 32 minggu 3 hari Masuk Perinatologi: 24 Desember 2014

    **

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG*24 Desember 201412.00 WIB Bayi lahir spontan di Teratai 1 pada ibu G2P1A0 dengan UG 32minggu dan BL 1430gr, ibu hidramnion, saat lahir bayi tidak langsung menangis, A/S 3/4, sianosis (+), PCH (+), RDD (+), PB 45cm, LK 26cm, LD 26cm.Injeksi vitamin K (+)Proses persalinan ditolong oleh bidan

  • *24 Desember 201412.20 WIB

    Bayi dibawa ke Tulip tanpa di bungkus plastik dan oksigen.Bayi langsung diletakkan di radiant warmer, sesak(+), PCH (+), RDD(+), Merintih(+), Kebiruan pada bibir(+), keplek(+), S(36,7), DJJ(152x/menit), FN(70x/menit), CRT(2), SaO (70%), BAB(-), Anus(-)Dilakukan pemasangan plastik, topi kemudian dilakukan tindakan VTP, pemasangan kateter umbilikal untuk bolus cairan loading dose Nacl 15cc selama 30 menit sebanyak 2x, Pemeriksaan GD(332mg/dl), Dilakukan pemasangan CPAP PEEP7 FiO2 40%,

    Kesan : BKB, SMK (32minggu,1430gr) Syok SeptikSepsis awitan diniHiperglikemiaRDS e.c HMDAtresia Ani

  • *24 Desember 201415.00 WIBFOLLOW UP SOREKeadaan umum pasien lemah, merintih(+), sesak(+). Kebiruan pada bibir(+), RDD(+), hipersalivasi(+), keluar darah dan lendir dari hidung dan mulut (+), S(36,9), DJJ(150x/menit), FN(45x/menit), CRT (2 detik), SaO(76%),

    Kesan: Sepsis (perburukan) RDS (perburukan/ ancaman gagal nafas) Suspek perdarahan paruTatalaksana : CPAP PEEP8 FiO2 40%, Cefotaxime stop, ganti meropenem

  • * 25 Desember 201408.00 WIBFOLLOW UP PAGI (HP-2/32mgg+2hr)Keadaan umum pasien lemah, sklerema(+), merintih(+), sesak (+). Kebiruan pada bibir(+), RDD(+), hipersalivasi(+), keluar darah dan lendir dari hidung dan mulut(-), S(36,5), DJJ(127x/menit), FN(50x/menit), CRT(2 detik), SaO(96%),

    Kesan : Status quoTalalaksana : Terapi lanjut

  • *26 Desember 201408.00 WIBFOLLOW UP PAGI (HP-3/32mgg+3hr)Keadaan umum pasien menurun, sklerema(+), menangis(-), sesak(+). Kebiruan pada bibir(+), RDD(+), hipersalivasi(-), keluar darah dan lendir dari hidung dan mulut(-), S(36,6), DJJ(159x/menit), FN(48x/menit), CRT(2 detik), SaO(97%),

    Kesan : Status quoTalalaksana : Terapi lanjut

  • *26 Desember 201417.00 WIBFOLLOW UP SOREKeadaan umum pasien buruk, sklerema(+), menangis (-), sesak (+). Kebiruan pada bibir(+), RDD (+), S(36,5), DJJ(130x/menit), FN(37x/menit), CRT(4 detik), SaO(60%), diberikan terapi bolus Nacl 15cc setelah selesai loading dilanjutkan dopamin 1,3cc dalam D5% 48,7cc dengan kecepatan 0,8cc/jam. Keluarga pasien di edukasi tentang keadaan pasien kritis.

    Kesan : Syok septik (belum perbaikan)Tatalaksana : dopamin 1,3cc dalam D5% 48,7cc dengan kecepatan 0,8cc/jam.

  • Keadaan umum pasien semakin memburuk, tidak menangis (+), sianosis berat (+), RDD (-), hipersalivasi (-), keluar darah dan lendir dari hidung dan mulut (-), S(36,0), DJJ(
  • *26 Desember 201421.00 WIBKeadaan umum pasien semakin memburuk, tidak menangis (+), sianosis berat (+), RDD (-), hipersalivasi (-), keluar darah dan lendir dari hidung dan mulut (-), S(35,0), DJJ(-), FN(-), CRT (>4 detik), SaO(-).Kesan : Respiratory FailureTatalaksana : VTP dengan ambubag + RKPO selama 30 menit Rencana intubasi dan pemasangan ventilator pemberian adrenalin 0,1 mg/kgBB (1:10.000) Pupil midriasis total, pasien dinyatakan meninggal.

  • *Tanpa inkubator transport dan oksigen

  • *

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGTanggal : 24/12/2014HematologiHb: 12,2gr/dlTrombosit: 18 ribu/mm3Hematokrit: 38,7%Leukosit: 25,4 ribu/mm3Eritrosit: 3.05 juta/uLKimia klinikGDS: 332mg/dl*

  • DISKUSIAdakah keterlambatan dalam penanganan pasien? Mengapa bisa terlambat?Apakah penatalaksaan pasien sudah sesuai SPO? Bila belum apa yg seharusnya ?Adakah kendala yg menghambat penatalaksaan pasien diatas? Alat alat ? SDM ? Ketrampilan?

    *

  • *JawabanKonsep pelayanan perinatologi: koordinasi antar pelaksana pelayanan (tim teratai dan tim tulip) supaya mencapai hasil yang maksimal Masalah BBLR < 37 mingguAsfiksiaGangguan pernafasanThermoregulasiSistem sarafNutrisi, metabolismeGinjal, darah, kekebalan

  • EVALUASI GAWAT NAFAS DENGAN MENGGUNAKAN SKOR DOWN*

    012Frekuensi nafas80x/menitRetraksiTidak ada retraksiRetraksi ringanRetraksi beratSianosis Tidak ada sianosisSianosis hilang dengan O2Sianosis menetap walaupun diberi O2Air earlyUdara masuk bilateral baikPenurunan ringan udara masukTidak ada udara masukMerintihTidak merintihDapat didengar dengan stetoskopDapat didengar tanpa alat bantu

  • *

    Masalah BBLRSOP PenatalaksanaanAsfiksiaVTP2. Gangguan pernafasan O2 nasal + CPAP3. ThermoregulasiRadiant warmer dan inkubator4. Sistem saraf-5. Nutrisi, metabolisme Pemasangan kateter umbilikal (untuk asupan cairan, elektrolit dan glukosa)6. ginjal, darah, kekebalan-

  • *

    Strenght Weakness OportunityThreathTim Tulip sudah menjalani in-host training tentang resusitasi.Tim Teratai seluruhnya 19 orang belum ikut pelatihan resusitasiKesempatan untuk pelatihan resusitasi perinasia setiap tahun ada tetapi tidak pernah ikutTuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih profesionalInkubator transport (-)Tingginya kesadaran masyarakat terhadap tuntutan hukumAlat resusitasi tidak lengkap di teratai 1SOP resusitasi tidak ada di teratai 1SDM belum terlatih dalam penggunaan alat

    Riwayat bagaimana melakukan resusitasi bayi tersebut tidak diketahui.Apakah sesuai dengan protokol resusitasi bayi resiko tinggi?Memliki staf yang terlatih atau tidak?Peralatan resusitasi ada atau tidak? Lengkap atau tidak? Mempunyai list alat resusitasi atau tidak?

    ***