PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung...

35
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN SISWA PASCA BENCANA GUNUNG MERAPI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP N 2 CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan Di Susun Oleh: Arif Jaya Saputra NPM: 3207036 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2011

Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung...

Page 1: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN SISWA PASCA BENCANA GUNUNG MERAPI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP N 2 CANGKRINGAN

SLEMAN YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Sarjana Keperawatan

Di Susun Oleh:

Arif Jaya Saputra

NPM: 3207036

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2011

Page 2: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

THE RELATION BETWEEN STUDENTS ANXIETY LEVEL AFTER MERAPI MOUNT DISASTER

AND STUDENTS STUDY ACHIEVEMENT CLASS VIII IN SMP N 2 CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

Arif Jaya Saputra1, Ni Ketut Mendri2, Fajriyati Nur Azizah3.

ABSTRACT

Introduction: Merapi’s disaster makes hundred thousands of actins in hundreds of evaluation. But, the forgettable aspect in this disaster is how to manage the education effect because of this disaster. Merapi’s eruption can be bad effect for child education, specially children in the Merapi’s eruption area. Achievements of students which caused a large number of students who lost their homes for what should be in the refugee camps and the anxiety of students taking into account long-term effects will be experienced. Aim : The aim of this research is to know how the relation between anxiety level after Merapi’s disaster and student’s achievement in SMP N 2 Cangkringan 2011. Methods: Researcher used analytic descriptive with cross sectional. The sample used sampling random and there is 83 respondent. Beside, researcher used quiseoner on July, 2th.2011. Data analyze was Kendall Tau test. Result: Based on result, most of the respondents lad severe of anxiety level. There was 68 students (81,9%) mild anxiety level was 2 students (2,4%) beside, the achievement before Merapi disaster was good, there was 44 students (53%), enough study achievement was 39 students (47%). The study achievement after Merapi disaster, most of the student got enough, there was 56 students (67,5%) and the students who got good study achievement were 7 students (8,4%). Analytic test, Kendall Tau test, had p-value 0,002 < α (0,05) and coefficient value (τ) is 0,310. Conclusion: The researcher conclude that there is any significance relation between students anxiety level after Merapi’s disaster and students achievement in class VIII in SMP N 2 Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Keywords: anxiety, students achievement, disaster

1 Student of Nursery Programme Achmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences 2 Lecture of Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 3 Lecture of Achmad Yani Yogyakarta, School of Health Sciences

Page 4: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN SISWA PASCA BENCANA GUNUNG MERAPI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP N 2 CANGKRINGAN

SLEMAN YOGYAKARTA

Arif Jaya Saputra1, Ni Ketut Mendri2, Fajriyati Nur Azizah3

INTISARI

Latar Belakang: Bencana Merapi telah menyebabkan terjadinya gelombang pengungsi yang jumlahnya mencapai ratusan ribu jiwa, yang tersebar di ratusan titik pengungsian. Salah satu aspek yang cukup terabaikan adalah penanganan dampak bencana di bidang pendidikan. Terkait dengan dampak erupsi Merapi dibidang pendidikan anak, letusan Gunung Merapi juga membawa dampak buruk pada keberlanjutan pendidikan anak, khususnya anak-anak di wilayah yang terdampak letusan Gunung Merapi. Prestasi belajar siswa yang cukup disebabkan banyak siswa yang kehilangan tempat tinggal, kondisi sekolah yang rusak sehingga harus berada di pengungsian serta kecemasan siswa mengingat dampak jangka panjang yang akan dialami. Tujuan Penelitian: Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan siswa pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi belajar di SMP N 2 Cangkringan tahun 2011. Metode Penelitian: Metode yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik random sampling dan diperoleh sampel 83 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pada tanggal 2 Juli 2011. Analisa data menggunakan komputerisasi dengan menggunakan uji Kendal Tau. Hasil Penelitian: Diperoleh hasil sebagian besar responden memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 68 orang (81,9%) dan sebagian kecil memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 orang (2,4%), sedangkan prestasi belajar responden sebelum bencana Gunung Merapi sebagian besar adalah baik sebanyak 44 siswa (53%), dan yang memiliki prestasi belajar cukup sebanyak 39 siswa (47%). Prestasi belajar responden sesudah bencana letusan Gunung Merapi sebagian besar adalah cukup sebanyak 56 siswa (67,5%) dan sebagian kecil adalah baik sebanyak 7 siswa (8,4%). Berdasarkan uji analisis dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau diperoleh p-value sebesar 0,002< α (0,05) dan nilai koefisien (τ) sebesar 0,310. Kesimpulan: Dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan siswa pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta. Kata kunci: Kecemasan, Bencana, Prestasi Belajar 1 : Mahasiswa Psik Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 : Dosen pengajar Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 3 : Dosen pengajar Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 5: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 6: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’Alaikum Wr.Wb Alhamdulilah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayahNya Iman dan Islam tetap terjaga. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabiin, dan tabiut yang senantiasa istiqomah di jalanNya. Berkah dan Rahmat Allah serta pertolonganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN SISWA PASCA LETUSAN GUNUNG MERAPI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SMP N 2 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA”.

Terselesainya proposal ini tidak lepas dari bantuan ,bimbingan , dan arahan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. I Edy Purwoko, Sp. B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani Yogyakarta

2. Yanita Trisetyaningsih S. Kep., Ns,. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah mendukung penyelesaian penulisan skripsi ini.

3. Dra. Ni Ketut Mendri S. Kep., Ns,. MSc selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Fajriyati Nur Azizah S. Kep., Ns,. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan untuk penyelesaian skripsi ini.

5. Ratna Lestari, S.kep,. Ns,. selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan untuk penyelesaian skripsi ini.

6. Kepala sekolah SMP N 2 Pakem yang telah memberi izin dan lahan untuk melakukan penelitian.

7. Kedua orang tua saya, dan anggota keluarga terima kasih atas do’a yang tidak pernah berhenti, kasih sayang, semangat dan nasehat yang senantiasa tulus diberikan kepada penulis.

8. Rekan-rekan mahasiswa PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta serta semua pihak yang banyak membantu dan memberikaan dorongan dalam penyelesaian proposal ini.

9. Seluruh responden dalam penelitian ini yang bersedia membantu penelitian ini.

10. Seluruh karyawan dan dosen yang telah membantu dan memberikan arahan untuk penyelesaian skripsi ini.

Page 7: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Proposal Skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar proposal ini dapat memberikan manfaat seperti yang di harapkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Mei 2011

Penulis

Page 8: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii

ABSTRACK ............................................................................................... iii

INTISARI .................................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................. v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis ................................................................... 8

1. Bencana .............................................................................. 8

2. Kecemasan ......................................................................... 11

3. Prestasi Belajar .................................................................. 21

B. Kerangka Teori ...................................................................... 29

C. Kerangka konsep .................................................................... 30

D. Hipotesis ................................................................................ 31

Page 9: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .................................................................... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 32

C. Variabel Penelitian .................................................................. 32

D. Definisi Operasional ............................................................... 32

E. Populasi, sampel, dan teknik sampel ..................................... 33

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 35

G. Uji Konten dan Reliabilitas ..................................................... 37

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 38

I. Etika Penelitian ....................................................................... 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 43

1. Gambaran SMP N 2 Cangkringan .................................... 43

2. Karakteristik Responden .................................................... 44

3. Tingkat kecemasan pasca bencana gunung merapi ............ 45

4. Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Cangkringan ... 45

5. Uji paired sample t-test ...................................................... 46

6. Hubungan antara tingkat kecemasan pasca bencana

gunung merapi dengan prestasi belajar .............................. 46

B. Pembahasan ............................................................................ 48

C. Keterbatasan penelitian .......................................................... 52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 53

B. Saran ......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal penyusunan skripsi mahasiswa

Lampiran 2 Surat ijin studi pendahuluan dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pakem Sleman Yogyakarta.

Lampiran 3 Surat ijin studi pendahuluan dari Kepala Sekolah SMP N 2 Pakem Sleman Yogyakarta.

Lampiran 4 Surat ijin penelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang ditujukan kepada GUBERNUR Provinsi DIY

Lampiran 5 Surat ijin penelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang ditujukan kepada Bupati Kabupaten Sleman

Lampiran 6 Surat ijin penelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang ditujukan kepada Bapeda Kabupaten Sleman

Lampiran 7 Surat ijin penelitian dari STIKES A YANI YOGYAKARTA yang ditujukan kepada Ka. SMP N 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta

Lampiran 8 Surat ijin penelitian dari GUBERNUR Provinsi DIY

Lampiran 9 Surat ijin penelitian dari Bapeda Kabupaten Sleman

Lampiran 10 Permohonan menjadi responden

Lampiran 11 Informed Consent/persetujuan menjadi responden

Lampiran 12 Kuesioner kecemasan

Lampiran 13 Data responden dan tabulasi penelitian

Page 11: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi siswa kelas VIII berdasarkan jenis kelamin di SMP N 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta ………………………… 44

tabel 4.2 Distribusi frekuensi tingkat kecemasan pasca bencana gunung merapi pada siswa kelas VIII di SMP N 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta………………………………………………………………. 45

tabel 4.3 Distribusi frekuensi prestasi belajar pada siswa kelas VIII di SMP N 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta ………………………………………. 46

tabel 4.4 Uji Paired Sample t-test perbedaan prestasi prestasi belajar sebelum dan sesudah bencana Gunung Merapi pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta………………………………………... 47

tabel 4.5 Tabulasi silang dan uji statistik hubungan tingkat kecemasan pasca bencana gunung merapi dengan prestasi belajar pada siswa kelas VIII di SMP N 2 cangkringan sleman Yogyakarta …............................... 48

Page 12: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar

Gambar 1. Rentang Respon Kecemasa ................................................ 20

Gambar 2. Kerangka Teori …………………………………………… 29

Gambar 3. Kerangka Konsep ............................................................... 30

Page 13: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi bencana (disaster) menurut United Nation Development

Program (UNDP), adalah suatu kejadian yang ekstrim dalam lingkungan

alam atau manusia yang secara merugikan mempengaruhi kehidupan

manusia, harta benda atau aktivitas sampai tingkat yang menimbulkan

bencana (Ramli, 2010). Dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah peristiwa atau

rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam, faktor

non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan

dampak psikologis (Purnomo & Sugiantoro, 2010).

Bencana adalah suatu kejadian alam atau buatan manusia , datang

tiba-tiba atau progressive, yang menimbulkan dampak yang dahsyat

(hebat) sehingga masyarakat yang terkena atau terpengaruh harus

merespon dengan tindakan-tindakan luar biasa (Purnomo & Sugiantoro,

2010). Gunung Merapi yang mempunyai ketinggian 2.968 m adalah

gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke

Selatan dari Gunung Ungaran (Muhammad, 2011).

Pada tahun 2010 banyak terjadi bencana di seluruh penjuru dunia,

khususnya di Negara Indonesia. Belum lama ini banyak terjadi bencana

seperti, banjir bandang di Wasior Papua, tsunami di Mentawai, letusan

Page 14: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo

Jawa Timur. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat Gunung

Merapi dengan ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006 adalah Gunung

Berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu Gunung

Api teraktif di Indonesia. Lereng sisi Selatan berada dalam administrasi

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada

dalam Wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi

barat, Kabupaten Boyolali di sisi Utara dan Timur, serta Kabupaten Klaten

di sisi Tenggara (Triyoga, 2010).

Bencana erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak tanggal 26

Oktober 2010 dengan semburan lahar dan awan panas telah menyebabkan

jatuhnya banyak korban dan ratusan ribu menjadi pengungsi. Menurut

Dinas Kehutanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai saat

ini tidak hanya menelan korban jiwa tetapi juga merusak sekitar 867

hektar hutan di kawasan gunung ini yang berada di wilayah Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letusan Gunung Merapi yang

terjadi sejak tanggal 26 Oktober 2010 dan mencapai puncaknya pada

tanggal 5 November 2010 telah menjadi tragedi memilukan yang

menyebabkan jatuhnya korban yang tidak ternilai besarnya. Bukan hanya

korban harta benda tetapi juga korban nyawa. Hingga saat ini telah terdata

ratusan rumah tinggal dan fasilitas umum (baik tempat ibadah, kantor

pemerintahan dan bangunan sekolah) di wilayah lereng Merapi yang

hancur atau rusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi.

Page 15: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Selain itu, letusan Gunung Merapi juga telah menyebabkan jatuhnya

korban nyawa. Ratusan jiwa warga masyarakat di Lereng Merapi yang

tewas akibat terkena awan panas yang disemburkan oleh Gunung Merapi

(Muhammad, 2011).

Bencana Merapi juga telah menyebabkan terjadinya gelombang

pengungsi yang jumlahnya mencapai ratusan ribu jiwa, yang tersebar di

ratusan titik pengungsian. Selain pemerintah terdapat pula banyak pihak,

baik secara pribadi maupun kelembagaan yang telah mengulurkan tangan

untuk membantu para korban bencana, namun secara umum dapat

dikatakan bahwa penanganan dampak bencana Gunung Merapi masih

belum dapat berjalan sesuai dengan harapan. Salah satu aspek yang cukup

terabaikan adalah penanganan dampak bencana dibidang pendidikan.

Terkait dengan dampak erupsi Merapi dibidang pendidikan anak, letusan

Gunung Merapi juga membawa dampak buruk pada keberlanjutan

pendidikan anak, khususnya anak-anak di wilayah yang terdampak letusan

Gunung Merapi. Hal itu terjadi karena beberapa penyebab: pertama, ada

beberapa siswa dan guru yang turut menjadi korban letusan Gunung

Merapi. Kedua, banyak anak yang ikut mengungsi bersama orang tua

mereka. Ketiga, banyak fasilitas sekolah, baik Sekolah Dasar maupun

Sekolah Menengah di lereng Merapi yang hancur atau rusak akibat letusan

Merapi sehingga tidak dapat dipergunakan lagi. Keempat, banyak

bangunan sekolah yang dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian

Page 16: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

sehingga tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar

(Muhammad, 2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti,

didapatkan hasil bahwa 148 siswa dari 340 siswa tinggal di shelter. Selain

itu 70% siswa yang sekolah di SMP N 2 Cangkringan tinggal di seberang

aliran Kali Gendol dan beberapa rumah siswa mengalami kerusakan akibat

banjir lahar dingin. Dengan data ini peneliti ingin mengetahui lebih dalam

tentang hubungan tingkat kecemasan siswa pasca bencana Gunung Merapi

dengan prestasi belajar di SMP N 2 Cangkringan yang telah terpapar

dengan kejadian traumatis terhadap ketekanan jiwa (kecemasan yang

mereka hadapi) mengingat dampak jangka panjang yang akan dialami

mereka.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, masalah penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut: “Adakah hubungan tingkat kecemasan

siswa pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi belajar di SMP N 2

Cangkringan?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat

kecemasan siswa pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi

belajar di SMP N 2 Cangkringan tahun 2011.

Page 17: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat kecemasan siswa pasca bencana Gunung

Merapi di SMP N 2 Cangkringan.

b. Diketahuinya prestasi belajar sebelum dan setelah terjadi bencana

Gunung Merapi di SMP N 2 Cangkringan.

c. Diketahuinya keeratan hubungan tingkat kecemasan siswa pasca

bencana Gunung Merapi dengan prestasi belajar siswa setelah

terjadi bencana Gunung Merapi di SMP N 2 Cangkringan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu informasi yang

dapat digunakan sebagai masukan pada ilmu pengetahuan khususnya

mengenai hubungan tingkat kecemasan siswa pasca bencana Gunung

Merapi dengan prestasi belajar di SMP N 2 Cangkringan.

2. Manfaat Praktis

Dengan mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi

belajar pada siswa SMP N 2 Cangkringan, maka diharapkan:

a. Bagi Dinas Pendidikan

Diharapkan dapat menambah kualitas pendidikan untuk

meningkatkan prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Cangkringan.

Page 18: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

b. Bagi Murid

Diharapkan agar murid mempunyai gambaran atau evaluasi

tentang hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi belajar yang

dialami pasca bencana Gunung Merapi.

c. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

menambah pengalaman peneliti tentang hubungan tingkat

kecemasan dengan prestasi belajar pada siswa SMP N 2

Cangkringan yang menjadi korban bencana Gunung Merapi.

d. Bagi Bidang Keperawatan

Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan Intervensi

Keperawatan yang tepat untuk siswa korban bencana Gunung

Merapi.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang kecemasan yang sudah dilakukan:

1. Melysa Fitriana 2008, hubungan antara tingkat stabilitas emosi dengan

tingkat kecemasan pada siswa di SMK Ibu Pawiyatan Taman Siswa

Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah deskriptif

non-eksperimental secara cross-sectional. Dari 38 responden didapat

perbedaan tidak bermakna antara tingkat kecemasan dengan tingkat

stabilitas emosi. Selain itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan antara tingkat stabilitas emosi dengan jenis lelamin siswa,

tetapi berhubungan dengan umur siswa. Serta tidak ada hubungan

Page 19: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

antara tingkat kecemasan dengan jenis kelamin dan umur siswa.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah mengetahui

hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi belajar pasca bencana

Gunung Merapi di SMP N 2 Cangkringan.

2. Andini Restu M 2009, hubungan pengetahuan dan persepsi tentang

potensi dampak sutet bagi kesehatan dengan tingkat kecemasan

masyarakat di Desa Timbulharjo, Sewon, Bantul. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah deskriptif analitik korelasi dengan rancangan

penelitian cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 72 orang

diambil dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis

Spearman Rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

segnifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan, serta

terdapat hubungan signifikan antara persepsi dengan tingkat

kecemasan. Analisis regresi logistik menunjukkan hasil pengetahuan

dan dan persepsi secara bersam-sama tidak berhubungan signifikan

dengan tingkat kecemasan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tingkat

kecemasan dan antara persepsi dengan tingkat kecemasan. Tidak

terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan persepsi dengan

tingkat kecemasan. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi

belajar pasca bencana Gunung Merapi di SMP N 2 Cangkringan.

Page 20: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta

SMP N 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta didirikan tanggal 5 Mei

1992. Jarak sekolah dengan pusat pemerintahan kecamatan berkisar 7 Km

tepatnya di Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

SMP N 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta ini merupakan sekolah dengan

jenjang akreditasi A. SMP N 2 Cangkringan mempunyai Sembilan kelas

dengan masing-masing terdiri dari tiga ruangan untuk kelas VII, tiga untuk

kelas VIII dan tiga ruangan untuk kelas IX.

Dengan fasilitas dan lingkungan alam yang ada di sekitar sekolah,

terbuka peluang sekolah untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin.

Kondisi yang demikian itulah yang mendorong seluruh warga sekolah

untuk memacu prestasi dalam upaya membentuk Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas, beriman, dan berwawasan lingkungan yang sehat

dan dinamis. Setelah terjadinya bencana Gunung Merapi sekolah ini tidak

mengalami banyak perbaikan, karena sampai saat ini masih banyak pasir

dan tumpukan material dari Gunung Merapi yang menumpuk di halaman

sekitar sekolah. Selain itu, sebagian besar siswa kelas VIII SMP N 2

Cangkringan tinggal di shelter.

Penelitian ini secara keseluruhan dilakukan di kelas VIII SMP N 2

Cangkringan. Siswa kelas VIII berjumlah 103 siswa yang terbagi menjadi

tiga kelas yaitu kelas VIII A, VIII B dan VIII C. Penelitian ini dilakukan

Page 21: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

pada tanggal 6 Juni 2011 di kelas VIII A, B dan C, dengan responden 83

siswa dengan kriteria : siswa kelas VIII yang tinggal di daerah bencana,

siswa yang masih aktif sekolah di SMP N 2 Cangkringan Sleman

Yogyakarta.

2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik jenis kelamin responden siswa

kelas VIII SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4.1.

Distribusi Frekuensi Siswa Kelas VIII Berdasarkan Jenis Kelamin di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta Tahun 2011

Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 32 38,6

Perempuan 51 61,4

Jumlah 83 100

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin

perempuan sebanyak 51 orang (61,4%) dan responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 32 orang (38,6%).

Page 22: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

3. Tingkat Kecemasan Pasca Bencana Gunung Merapi pada Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta

Hasil pengukuran tingkat kecemasan pasca bencana Gunung Merapi

pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pasca Bencana Gunung Merapi Pada Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman

Yogyakarta Tahun 2011

Tingkat kecemasan Frekuensi Persentase (%)

Ringan 2 2,4

Sedang 13 15,7

Berat 68 81,9

Jumlah 83 100

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat

kecemasan berat sebanyak 68 orang (81,9%) dan sebagian kecil memiliki

tingkat kecemasan ringan sebanyak 2 orang (2,4%).

4. Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta

Hasil pengukuran prestasi belajar pada siswa kelas VIII di SMPN 2

Cangkringan tahun 2011 disajikan pada tabel berikut.

Page 23: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta Tahun 2011

Prestasi belajar Sebelum bencana Sesudah bencana

F % f (%)

Baik 44 53,0 7 8,4

Cukup 39 47,0 56 67,5

Kurang - 0 20 24,1

Jumlah 83 100 83 100

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Tabel 4.3 menunjukkan prestasi belajar responden sebelum bencana

Gunung Merapi sebagian besar adalah baik sebanyak 44 siswa (53%), dan

yang memiliki prestasi belajar cukup sebanyak 39 siswa (47%). Prestasi

belajar responden sesudah bencana letusan Gunung Merapi sebagian besar

adalah cukup sebanyak 56 siswa (67,5%) dan sebagian kecil adalah baik

sebanyak 7 siswa (8,4%).

Untuk menguji perbedaan prestasi belajar sebalum dan sesudah

bencana Gunung Merapi digunakan uji paired sample t-test yang hasilnya

disajikan pada tabel berikut:

Page 24: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Tabel 4.4.

Uji Paired Sample t-test Perbedaan Prestasi Prestasi Belajar Sebelum dan Sesudah Bencana Merapi Pada Siswa Kelas VIII di SMPN 2

Cangkringan Sleman Yogyakarta Tahun 2011

Prestasi belajar

Jumlah Sampel

Mean Standar Deviasi

Mean Diff.

Paired Comparison

T-test*

Sig. (2-

tailed) Sebelum bencana

83 74,8858 2,65463 11,89940 17,908 0,000

Sesudah bencana

83 62,9864 6,75136

Sumber: Hasil Primer Yang Diolah

Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji perbedaan prestasi belajar sebelum

dan sesudah bencana Gunung Merapi diperoleh nilai p-value (0,000) <

0,05, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar

sebelum dan sesudah bencana Gunung Merapi. Nilai mean different yang

positif sebesar 11,89940 menunjukkan prestasi belajar sebelum bencana

lebih tinggi dibandingkan sesudah bencana.

5. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Pasca Bencana Gunung Merapi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta

Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan tingkat kecemasan

pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi belajar pada siswa kelas

VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel

berikut.

Page 25: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

Tabel 4.5.

Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Tingkat Kecemasan Pasca Bencana Gunung Merapi dengan Prestasi Belajar pada Siswa

Kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta Tahun 2011

Tingkat Prestasi belajar Total τ p-

Kecemasan Baik Cukup Kurang value

f % f % F % f % 0,310 0,002

Ringan 2 100 - 0 - 0 2 100

Sedang 1 7,7 12

92,3 - 0 13

100

Berat 4 5,9 44

64,7 20

29,4 68

100

Total 7 56 20 83

Sumber: Data Primer Yang Diolah

Tabel 4.4 menunjukkan responden dengan tingkat kecemasan ringan

seluruhnya memiliki prestasi belajar baik sebanyak 2 siswa (100%).

Responden dengan kecemasan sedang sebagian besar memiliki prestasi

belajar cukup sebanyak 12 siswa (92,3%). Sedangkan responden dengan

tingkat kecemasan berat sebagian besar memiliki prestasi belajar cukup

sebanyak 44 siswa (64,7%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi Kendalls Tau

seperti disajikan pada tabel 4.4, diperoleh p-value sebesar 0,002 < α (0,05)

sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat

kecemasan pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi belajar pada

siswa kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman Yogyakarta. Nilai

Page 26: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

koefisien (τ) sebesar 0,310 menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara

tingkat kecemasan dengan prestasi belajar adalah lemah.

B. Pembahasan

1. Tingkat Kecemasan

Kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang

tidak jelas dan gelisah disertai dengan respon yang otonom (sumber

terkadang tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan yang

was-was untuk mengatasi bahaya. Ini merupakan sinyal peringatan akan

adanya bahaya dan mungkin individu untuk mengambil langkah

menghadapinya (Santoso, 2005).

Hasil penelitian terhadap tingkat kecemasan pasca bancana

Gunung Merapi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Cangkringan

menunjukkan sebagian besar siswa mengalami kecemasan kategori berat

sebanyak 68 orang (81,9%). Banyaknya siswa yang mengalami kecemasan

berat disebabkan bencana letusan Gunung Merapi di Yogyakarta

merupakan potensial stressor yang dapat menimbulkan kecemasan karena

jatuhnya korban jiwa, kehilangan harta benda dan berdampak buruk bagi

kesehatan warga sekitarnya. Hal ini sesuai teori Stuart (2006) bahwa

potensial stressor merupakan faktor yang mempengaruhi kecenasan.

Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa selama siswa berada di sekolah akan

selalu di awasi oleh orang tua apabila cuaca di wilayah sekolahan sedikit

mendung. Hal ini disebabkan karena sebagian besar tempat tinggal siswa

berada di dekat aliran Kali Gendol. Selain itu, tingkat kecemasan siswa

Page 27: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

akan berbeda-beda. Misalnya siswa yang kehilangn anggota keluarga,

kehilangan tempat tinggal bahkan mungkin melihat dengan mata kepala

sendiri saat anggota keluarga meninggal, hal ini sangat mempengaruhi

tingkat kecemasan siswa. Dalam penelitian ini peneliti tidak

mencantumkan tentang status siswa yang kehilangan anggota keluarganya,

tidak mepunyai tempat tinggal yang layak, tidak mempunyai fasilitas

belajar yang sesuai dengan yang siswa inginkan.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah kemampuan aktual dan dapat diukur

langsung dengan alat ukur prestasi, sehingga prestasi dapat dikatakan

sebagai hasil konkrit yang dicapai pada suatu saat. Hasil tes dapat dilihat

secara nyata dan dapat dicapai oleh individu pada saat tertentu

(Syah, 2004). Prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Cangkringan

pasca bencana Gunung Merapi sebagian besar adalah cukup sebanyak 56

siswa (67,5%). Prestasi belajar siswa yang cukup disebabkan banyak siswa

yang kehilangan tempat tinggal sehingga harus berada di pengungsian

serta faktor kecemasan siswa mengingat dampak jangka panjang yang

akan dialami. Hal ini sesuai dalam Syah (2004) yang menyatakan bahwa

kondisi rumah yang sempit dan berantakan, tidak terdapat tempat khusus

untuk belajar serta perkampungan yang terlalu padat akan berpengaruh

buruk terhadap kegiatan belajar. Faktor lain yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa adalah adanya kecemasan yang mereka hadapi mengingat

dampak jangka panjang yang akan dialami mereka.

Page 28: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

Hasil cross tabulasi menunjukkan siswa dengan tingkat kecemasan

ringan seluruhnya memiliki prestasi belajar baik sebanyak 2 siswa (100%).

Siswa dengan kecemasan sedang sebagian besar memiliki prestasi belajar

cukup sebanyak 12 siswa (92,3%). Sedangkan siswa dengan tingkat

kecemasan berat sebagian besar memiliki prestasi belajar cukup sebanyak

44 siswa (64,7%). Kondisi sekolah sangat mempengaruhi kegiatan belajar

mengajar, dengan kondisi sekolah yang nyaman, fasilitas yang lengkap

akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil Uji paired sample t-test

menunjukkan hasil uji perbedaan prestasi belajar sebelum dan sesudah

bencana Gunung Merapi diperoleh nilai p-value (0,000) < 0,05, berarti

terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar sebelum dan

sesudah bencana Gunung Merapi. Nilai mean different yang positif sebesar

11,89940 menunjukkan prestasi belajar sebelum bencana lebih tinggi

dibandingkan sesudah bencana

Dampak yang didapat dari sekolah ini akibat bencana Gunung

Merapi pada tahun lalu sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah

satunya karena saat terjadinya letusan Gunung Merapi semua siswa SMP

N 2 Cangkringan diungsikan ke tempat pengungsian dan kegiatan belajar

mengajar dipindahkan ke sekolah yang tidak mengalami dampak letusan

Gunung Merapi. Selain pindah sekolah, alternatif lain yang ditawarkan

adalah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah

sendiri. Namun dengan catatan mendapatkan ijin dari petugas keamanan.

Sedangkan alternatif lain adalah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar

Page 29: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

(KBM) di sekolah darurat. Dengan kondisi yang seperti ini tidak menutup

kemungkinan prestasi belajar siswa akan menurun.

3. Hubungan Tingkat Kecemasan Siswa Dengan Prestasi Belajar

Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara tingkat kecemasan pasca bencana Gunung Merapi dengan prestasi

belajar pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Cangkringan Sleman

Yogyakarta. Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi Kendalls

Tau seperti disajikan pada tabel 4.4, diperoleh p-value sebesar 0,002 < α

(0,05). Kecemasan merupakan pengalaman psikis yang wajar dan biasa

yang pernah dialami setiap orang dalam rangka memacu individu untuk

mengatasi masalah yang dihadapinya dengan sebaik-baiknya. Sehingga

kecemasan sampai taraf dan kualitas tertentu mempunyai fungsi adaptif

dan konstruktif demi kelangsungan hidup individu dalam lingkungan yang

serba berubah-ubah. Menurut Pakasih (2006), jika kecemasan melebihi

dari taraf kecemasan tertentu maka akan mengakibatkan sindrom klinik

yang mengganggu kesehatan, kegiatan sehari-hari dan kesejahteraan,

termasuk mengganggu prestasi belajar siswa.

Hal ini juga bisa dilihat dalam penelitian ini yang menunjukkan

bahwa responden dengan tingkat kecemasan ringan seluruhnya memiliki

prestasi belajar baik sebanyak 2 siswa (100%). Responden dengan

kecemasan sedang sebagian besar memiliki prestasi belajar cukup

sebanyak 12 siswa (92,3%). Sedangkan responden dengan tingkat

kecemasan berat sebagian besar memiliki prestasi belajar cukup sebanyak

Page 30: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

44 siswa (64,7%). Dari hasil observasi yang telah saya lakukan mayoritas

siswa menempati shelter yang berada di Dusun Gondang Pusung, Desa

Wukirsari, Cangkringan. Di Gondang ada tiga titik lokasi shelter

jumlahnya mencapai 1.017 unit, Shelter di Gondang merupakan jenis

couple dimana satu shelter dihuni dua kepala keluarga dengan luas 12

meter x 12 meter beratap seng dan dinding gedek (anyaman bambu).

Lingkungan shelter juga dibangun fasilitas umum, tempat ibadah,

lapangan olahraga, ruang pertemuan dan paud. Kondisi tempat tinggal

sementara atau shelter mempunyai fasilitas yang sama anatara shelter satu

dengan shelter yang lain, diantaranya satu ruang utama, dua kamar tidur,

dapur dan kamar mandi. Dengan fasilitas yang ada, seandainya fasilitas

belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan tidak menutup kemungkinan

nilai prestasi siswa akan menurun.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain:

1. Penelitian menggunakan metode cross sectional yang hanya

menggambarkan keadaan sekarang, sehingga peneliti tidak bisa mengikuti

penyesuaian siswa selanjutnya ataupun penyesuaian siswa pada saat

lampau.

2. Data tentang informasi kecemasan hanya diperoleh dengan kuisioner saja,

tidak dilakukan wawancara secara langsung, sehingga data yang diperoleh

hanya data yang diisi langsung oleh responden.

Page 31: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

3. Peneliti kurang memperhatikan homogenitas kecemasan responden,

diantaranya:

a. Responden dengan riwayat kehilangan anggota keluarga saat terjadi

bencana tidak ditanyakan.

b. Kondisi tempat tinggal semantara atau shelter tidak mempengaruhi

tingkat kecemasan siswa.

Page 32: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat kecemasan siswa pasca bencana Gunung Merapi di SMPN 2

Cangkringan sebagian besar adalah berat sebanyak 68 siswa (81,9%).

2. Prestasi belajar siswa sebelum terjadi bencana Gunung Merapi di SMPN 2

Cangkringan sebagian besar adalah baik sebanyak 44 siswa (53%),

sedangkan setelah terjadi bencana Gunung Merapi sebagian besar adalah

cukup sebanyak 56 siswa (67,5%).

3. Ada hubungan keeratan antara tingkat kecemasan siswa pasca bencana

Gunung Merapi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMPN 2

Cangkringan Sleman Yogyakarta.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti sebagai berikut:

1. Bagi dinas pendidikan

Dinas pendidikan diharapkan dapat menambah kualitas pendidikan untuk

meningkatkan prestasi belajar pada siswa SMP N 2 Cangkringan, seperti

memberikan keringan biaya pendidikan dan menyediakan buku-buku

untuk dipinjamkan kepada siswa.

Page 33: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

2. Bagi Murid

Murid yang tinggal di penampungan hendaknya mempunyai gambaran

atau evaluasi tentang hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi belajar

yang dialami pasca bencana Gunung Merapi.

3. Bagi Bidang Keperawatan

Tenaga keperawatan hendaknya memberikan konseling dan bahan

pertimbangan dalam menentukan Intervensi Keperawatan yang tepat

kepada siswa korban bencana Gunung Merapi agar dapat menurunkan

tingkat kecemasan siswa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan data untuk

memperjelas hasil. Seperti, pekerjaan orang tua, umur siswa, siswa yang

kehilangan anggota keluarga, kehilangan tempat tinggal saat terjadi

bencana Gunung Merapi, kondisi tempat tinggal.

Page 34: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reneka Cipta.

Baharuddi dan Wahyuni (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Kaplan dan Sadock. (2007). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis. Edisi VII, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.

Muhammad, A. (2011). Merapi, Cerita-Kehidupan-Sejarah Geologis-Mitos dan Mistis. Cetakan Pertama. Surabaya: PORTICO Publishing.

Susanto, N. (2010). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Digibooks

Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

_________ (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan.Cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta

Pakasih, L. (2006). Menopause, Masalah dan Penaggulangannya. Jakarta: FKUI.

Purnomo, H dan Sugiantoro, R. (2010). Manajemen Bencana: Respon dan Tindakan Terhadap Bencana. Cetakan pertama. Yogyakarta: MedPress

Ramli, Soehatman. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Bencana. Cetakan pertama. Jakarta: Dian Rakyat

Riwidikdo, H. (2010). Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Penelitian Kesehatan. Yogjakarta: MITRA CENDIKA Press.

Santoso, B. (2005). Diagnose Keperawatan. Jakarta: Prima Medika.

Sarwono. W Sarlito dan Eko A, Meinarmo. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Stuart, Gail W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Page 35: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/767/1/Arif Jaya Saputra_3207036... · 2017. 11. 7. · Gunung Merapi di Yogyakarta, letusan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Di Daerah Istimewa

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Suliswati dkk (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media.

Suryabrata, S. (2004). Psikologi pendidikan, Ed. 5. Cetakan kedua belas, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, N. (2010). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan.Cetakan pertama. Yogyakarta: Digibooks

Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Triyoga, Lucas S (2010). Merapi dan Orang Jawa. Jakarta: Grasindo.