Gunung Merapi
-
Upload
nur-okviyani-djakaria -
Category
Documents
-
view
56 -
download
3
description
Transcript of Gunung Merapi
PENDAHULUAN
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus
Lebih lanjut istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung
api lumpur Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu
Purwodadi Jawa Tengah Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu
tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api
Pasifik (Pacific Ring of Fire) Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis
bergeseknya antara dua lempengan tektonik
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya
Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif istirahat
sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati Bagaimanapun gunung berapi
mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali
Oleh itu sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung
1
berapi itu apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah
mati
Apabila gunung berapi meletus magma yang terkandung di dalam kamar magmar
di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava Selain daripada
aliran lava kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara
seperti berikut
Aliran lava
Letusan gunung berapi
Aliran lumpur
Abu
Kebakaran hutan
Gas beracun
Gelombang tsunami
Gempa bumi
2
Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa
jenis batuan sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa) kadang-
kadang bentuknya tidak beraturan karena letusan terjadi sudah beberapa
ratus kali Gunung Merapi merupakan jenis ini
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam)
bentuknya akan berlereng landai dan susunannya terdiri dari batuan yang
bersifat basaltik Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan
Hawai
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya Jarang yang tingginya di atas 500
meter dari tanah di sekitarnya
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan Gunung
Bromo merupakan jenis ini
Gunung api diklasifikasikan ke dalam beberapa sumber erupsi yaitu
1 erupsi pusat ( erupsi keluar melalui kawah utama )
2 erupsi samping ( erupsi keluar dari lereng tubuhnya )
3
3 erupsi celah erupsi yang muncul pada retakansesar dapat memanjang sampai
beberapa kilometer
4 erupsi eksentrik erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari
kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari
dapur magma melalui kepundan tersendiri
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi
1 Tipe Hawaiian yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati
basalt umumnya berupa semburan lava pijar dan sering diikuti leleran lava secara
simultan terjadi pada celah atau kepundan sederhana
2 Tipe Strombolian erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan
lava pijar dari magma yang dangkal umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif
di tepi benua atau di tengah benua
3 Tipe Plinian merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas
tinggi atau magma asam komposisi magma bersifat andesitik sampai
riolitikMaterial yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar
4 Tipe Sub Plinian erupsi eksplosif dari magma asamriolitik dari gunungapi
strato tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik Erupsi subplinian
dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit
5 Tipe Ultra Plinian erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung
lebih banyak dan luas dari Plinian biasa
6 Tipe Vulkanian erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit
umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan
sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak Material yang
dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan
samping berupa litik
4
7 Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian kedua tipe tersebut merupakan erupsi
yang terjadi pada pulau gunungapi gunungapi bawah laut atau gunungapi yang
berdanau kawah Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic
dengan air permukaan atau bawah permukaan letusannya disebut
freatomagmatik Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan tetapi magma
yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik
5
MEKANISME ERUPSI GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa Gunung ini terletak di zona subduksi dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400000 tahun lalu dan sampai 10000 tahun
lalu jenis letusannya adalah efusif Setelah itu letusannya menjadi eksplosif
dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 325 Lintang Selatan dan 110 derajad 265 Bujur Timur
Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut Berada pada titik
persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar
Longitudinal lintas Jawa
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10-15
tahun sekali Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006 1786 1822 1872 dan 1930 Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu Diperkirakan letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur
Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah
hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia
Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak
memakan korban jiwa Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun
2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus
6
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
berapi itu apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah
mati
Apabila gunung berapi meletus magma yang terkandung di dalam kamar magmar
di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava Selain daripada
aliran lava kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara
seperti berikut
Aliran lava
Letusan gunung berapi
Aliran lumpur
Abu
Kebakaran hutan
Gas beracun
Gelombang tsunami
Gempa bumi
2
Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa
jenis batuan sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa) kadang-
kadang bentuknya tidak beraturan karena letusan terjadi sudah beberapa
ratus kali Gunung Merapi merupakan jenis ini
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam)
bentuknya akan berlereng landai dan susunannya terdiri dari batuan yang
bersifat basaltik Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan
Hawai
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya Jarang yang tingginya di atas 500
meter dari tanah di sekitarnya
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan Gunung
Bromo merupakan jenis ini
Gunung api diklasifikasikan ke dalam beberapa sumber erupsi yaitu
1 erupsi pusat ( erupsi keluar melalui kawah utama )
2 erupsi samping ( erupsi keluar dari lereng tubuhnya )
3
3 erupsi celah erupsi yang muncul pada retakansesar dapat memanjang sampai
beberapa kilometer
4 erupsi eksentrik erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari
kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari
dapur magma melalui kepundan tersendiri
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi
1 Tipe Hawaiian yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati
basalt umumnya berupa semburan lava pijar dan sering diikuti leleran lava secara
simultan terjadi pada celah atau kepundan sederhana
2 Tipe Strombolian erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan
lava pijar dari magma yang dangkal umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif
di tepi benua atau di tengah benua
3 Tipe Plinian merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas
tinggi atau magma asam komposisi magma bersifat andesitik sampai
riolitikMaterial yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar
4 Tipe Sub Plinian erupsi eksplosif dari magma asamriolitik dari gunungapi
strato tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik Erupsi subplinian
dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit
5 Tipe Ultra Plinian erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung
lebih banyak dan luas dari Plinian biasa
6 Tipe Vulkanian erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit
umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan
sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak Material yang
dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan
samping berupa litik
4
7 Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian kedua tipe tersebut merupakan erupsi
yang terjadi pada pulau gunungapi gunungapi bawah laut atau gunungapi yang
berdanau kawah Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic
dengan air permukaan atau bawah permukaan letusannya disebut
freatomagmatik Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan tetapi magma
yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik
5
MEKANISME ERUPSI GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa Gunung ini terletak di zona subduksi dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400000 tahun lalu dan sampai 10000 tahun
lalu jenis letusannya adalah efusif Setelah itu letusannya menjadi eksplosif
dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 325 Lintang Selatan dan 110 derajad 265 Bujur Timur
Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut Berada pada titik
persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar
Longitudinal lintas Jawa
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10-15
tahun sekali Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006 1786 1822 1872 dan 1930 Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu Diperkirakan letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur
Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah
hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia
Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak
memakan korban jiwa Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun
2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus
6
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa
jenis batuan sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa) kadang-
kadang bentuknya tidak beraturan karena letusan terjadi sudah beberapa
ratus kali Gunung Merapi merupakan jenis ini
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam)
bentuknya akan berlereng landai dan susunannya terdiri dari batuan yang
bersifat basaltik Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan
Hawai
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya Jarang yang tingginya di atas 500
meter dari tanah di sekitarnya
Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan Gunung
Bromo merupakan jenis ini
Gunung api diklasifikasikan ke dalam beberapa sumber erupsi yaitu
1 erupsi pusat ( erupsi keluar melalui kawah utama )
2 erupsi samping ( erupsi keluar dari lereng tubuhnya )
3
3 erupsi celah erupsi yang muncul pada retakansesar dapat memanjang sampai
beberapa kilometer
4 erupsi eksentrik erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari
kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari
dapur magma melalui kepundan tersendiri
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi
1 Tipe Hawaiian yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati
basalt umumnya berupa semburan lava pijar dan sering diikuti leleran lava secara
simultan terjadi pada celah atau kepundan sederhana
2 Tipe Strombolian erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan
lava pijar dari magma yang dangkal umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif
di tepi benua atau di tengah benua
3 Tipe Plinian merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas
tinggi atau magma asam komposisi magma bersifat andesitik sampai
riolitikMaterial yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar
4 Tipe Sub Plinian erupsi eksplosif dari magma asamriolitik dari gunungapi
strato tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik Erupsi subplinian
dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit
5 Tipe Ultra Plinian erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung
lebih banyak dan luas dari Plinian biasa
6 Tipe Vulkanian erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit
umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan
sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak Material yang
dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan
samping berupa litik
4
7 Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian kedua tipe tersebut merupakan erupsi
yang terjadi pada pulau gunungapi gunungapi bawah laut atau gunungapi yang
berdanau kawah Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic
dengan air permukaan atau bawah permukaan letusannya disebut
freatomagmatik Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan tetapi magma
yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik
5
MEKANISME ERUPSI GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa Gunung ini terletak di zona subduksi dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400000 tahun lalu dan sampai 10000 tahun
lalu jenis letusannya adalah efusif Setelah itu letusannya menjadi eksplosif
dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 325 Lintang Selatan dan 110 derajad 265 Bujur Timur
Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut Berada pada titik
persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar
Longitudinal lintas Jawa
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10-15
tahun sekali Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006 1786 1822 1872 dan 1930 Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu Diperkirakan letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur
Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah
hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia
Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak
memakan korban jiwa Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun
2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus
6
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
3 erupsi celah erupsi yang muncul pada retakansesar dapat memanjang sampai
beberapa kilometer
4 erupsi eksentrik erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari
kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari
dapur magma melalui kepundan tersendiri
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi
1 Tipe Hawaiian yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati
basalt umumnya berupa semburan lava pijar dan sering diikuti leleran lava secara
simultan terjadi pada celah atau kepundan sederhana
2 Tipe Strombolian erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan
lava pijar dari magma yang dangkal umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif
di tepi benua atau di tengah benua
3 Tipe Plinian merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas
tinggi atau magma asam komposisi magma bersifat andesitik sampai
riolitikMaterial yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar
4 Tipe Sub Plinian erupsi eksplosif dari magma asamriolitik dari gunungapi
strato tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik Erupsi subplinian
dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit
5 Tipe Ultra Plinian erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung
lebih banyak dan luas dari Plinian biasa
6 Tipe Vulkanian erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit
umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan
sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak Material yang
dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan
samping berupa litik
4
7 Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian kedua tipe tersebut merupakan erupsi
yang terjadi pada pulau gunungapi gunungapi bawah laut atau gunungapi yang
berdanau kawah Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic
dengan air permukaan atau bawah permukaan letusannya disebut
freatomagmatik Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan tetapi magma
yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik
5
MEKANISME ERUPSI GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa Gunung ini terletak di zona subduksi dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400000 tahun lalu dan sampai 10000 tahun
lalu jenis letusannya adalah efusif Setelah itu letusannya menjadi eksplosif
dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 325 Lintang Selatan dan 110 derajad 265 Bujur Timur
Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut Berada pada titik
persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar
Longitudinal lintas Jawa
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10-15
tahun sekali Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006 1786 1822 1872 dan 1930 Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu Diperkirakan letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur
Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah
hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia
Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak
memakan korban jiwa Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun
2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus
6
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
7 Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian kedua tipe tersebut merupakan erupsi
yang terjadi pada pulau gunungapi gunungapi bawah laut atau gunungapi yang
berdanau kawah Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic
dengan air permukaan atau bawah permukaan letusannya disebut
freatomagmatik Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan tetapi magma
yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik
5
MEKANISME ERUPSI GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa Gunung ini terletak di zona subduksi dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400000 tahun lalu dan sampai 10000 tahun
lalu jenis letusannya adalah efusif Setelah itu letusannya menjadi eksplosif
dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 325 Lintang Selatan dan 110 derajad 265 Bujur Timur
Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut Berada pada titik
persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar
Longitudinal lintas Jawa
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10-15
tahun sekali Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006 1786 1822 1872 dan 1930 Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu Diperkirakan letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur
Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah
hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia
Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak
memakan korban jiwa Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun
2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus
6
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
MEKANISME ERUPSI GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di
bagian selatan Pulau Jawa Gunung ini terletak di zona subduksi dimana
Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400000 tahun lalu dan sampai 10000 tahun
lalu jenis letusannya adalah efusif Setelah itu letusannya menjadi eksplosif
dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada posisi
geografi 7 derajad 325 Lintang Selatan dan 110 derajad 265 Bujur Timur
Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut Berada pada titik
persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa Tengah serta sesar
Longitudinal lintas Jawa
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar sekitar 10-15
tahun sekali Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006 1786 1822 1872 dan 1930 Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu Diperkirakan letusan tersebut
menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur
Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah
hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia
Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak
memakan korban jiwa Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun
2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus
6
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
Tipe erupsi pada merapi yaitu
1 Model aktivitas gunungapi ini merupakan gabungan dari tipe-tipe erupsi
sebelumnya
2 Dibentuk oleh adanya dua kantung magma kantung dalam (4-6 km) dan
kantung dangkal (15 km) ---- tekanan erupsi kecil
3 Magma bersifat andesitik-basaltik miskin gas --- viskositas tinggi
4 Erupsi bertekanan kecil membentuk pertumbuhan kubah lava Di samping
kubah lava karena kawah berada pada lerengnya maka sering membentuk
lidah lava
1048708 5 Oleh gaya gravitasi lidah lava gugur membentuk aliran piroklastika
Di Merapi guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi
setelah pertumbuhan kubah lava Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif yaitu
pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya
7
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas erupsi efusif adalah erupsi atau
letusan yang tidak menimbulkan ledakan karena tekanan gas yang kurang kuat
Aktivitas gunung merapi antara lain ditunjukkan oleh keluarnya lava dari
dapur magma ke lubang kepundan Lelehan lava itu terus menumpuk semakin
besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap
hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri
dari uap debu dan bebatuan Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi
apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1170 derajat celsius
Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan
letusan uap debu bebatuan dan ledakan vulkanik Mekanisme pembentukan
kubah gunung berapi terjadi di Gunung Merapi pada erupsi 26 oktober 2010
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga
terjadinya guguran kubah lava
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah
semakin membesar itu Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut
kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk
naik ke permukaan Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara
besar-besaran Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan Letusan tersebut juga
diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan
panas yang kemudian menyebabkan hujan abu pada gunung merapi
8
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
Dalam volume yang besar material yang gugur itu berubah menjadi rock
avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel Dinamakan wedhus
gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai
bulu wedhus atau kambing
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok
bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di
atas 100 kilometer per jam
Secara umum kandungan ldquoWedhus Gembelrdquo yang nama ilmiahnya pyroclastic
density flow adalah zat padat (debu volkanik dengan ukuran mulai dari ash
sampai lapili) dan fase gas (CO2 sulfur chlor uap air dan lainnya) yang
bercampur udara
Pada Gunung Merapi awan panas terbentuk oleh mekanisme guguran lava
baru sering disebut nuee ardante d avalance Awan panas jenis ini akan
mengalir melalui zona lembah sungai dan kanan kirinya mengikuti arah aliran
dari luncuran lava pada dasar lembah
Hampir setiap letusan Gunung Merapi terutama sejak diamati dengan
seksama pada tahun 80-an selalu diawali dengan gejala yang jelas Secara umum
peningkatan kegiatan diawali dengan terekamnya gempa bumi vulkanik-dalam
(tipe A) disusul kemudian munculnya gempa vulkanik-dangkal (tipe B) sebagai
realisasi migrasinya fluida ke arah permukaan
Ketika kubah mulai terbentuk gempa fase banyak (MP) mulai terekam diikuti
dengan makin besarnya jumlah gempa guguran akibat meningkatnya guguran
lava Dalam kondisi demikian tubuh Merapi mulai terdesak dan mengembang
yang dimonitor dengan pengamatan deformasi
9
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
Pakar vulkanologi John Seach menyebutkan Merapi merupakan gunung
paling aktif dan berbahaya di dunia Merapi memiliki kubah lava dan selalu
meletus dalam jangka satu sampai lima tahun menjadikannya gunung paling aktif
di Indonesia
John Seach telah mendokumentasikan aktivitas 180 gunung di seluruh
belahan bumi dan menurutnya Merapi menghasilkan awan panas lebih banyak
dari gunung mana pun di dunia Seach juga mengungkapkan gerakan awan panas
Merapi mencapai 7 hingga 13 kilometer dari puncak sehingga warga yang berada
pada radius tersebut harus segera menjauhi puncak dan mencari lokasi yang aman
bila aktivitas Gunung Merapi meningkat
KRONOLOGI TERJADINYA LETUSAN GUNUNG MERAPI 26
OKTOBER 2010
Telah terjadi letusan Gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010 dengan kronologi sebagai berikut
1 Pukul 1702 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
2 Pukul 1718 terjadi awanpanas selama 4 menit
3 Pukul 1723 terjadi awanpanas selama 5 menit
10
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-
4 Pukul 1730 terjadi awanpanas selama 2 menit
5 Pukul 1737 terjadi awanpanas selama 2 menit
6 Pukul 1742 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
7 Pukul 1800 sampai dengan 1845 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8 Pukul 1810 pukul 1815 pukul 1825 terdengan suara dentuman
9 Pukul 1816 terjadi awanpanas selama 5 menit
10 Pukul 1821 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
11 Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membubung ke atas setinggi 15 km dari puncak Gunung Merapi
12 Pukul 1854 aktivitas awanpanas mulai mereda
13 Luncuran awanpanas mengarah kesektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara
Catatan keterangan waktu dalam WIB
Kronologi ini dikutip dari Kronologi Letusan Gunung Merapi Tanggal 26 Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh an Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
11
- Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
-