PENDAKI GUNUNG

download PENDAKI GUNUNG

of 13

Transcript of PENDAKI GUNUNG

SASARAN BELAJAR

LO. 1. Memahami dan menjelaskan fungsi O2 dalam tubuh LO. 2. Memahami dan menjelaskan hipoksia LO. 3. Memahami dan menjelaskan fungsi hemoglobin

1

PENDAKI GUNUNG

Raka, 19 tahun adalah anggota muda pecinta alam sebuah Universitas di Jakarta, pekan lalu Raka mengikuti pelatihan tehnik mendaki gunung. Saat itu dijelaskan instruktu, bahwa pada ketinggian tertentu dapat terjadi kelelahan otot dan sesak nafas karena kekurangan oksigen. Oleh karena itu diwajibkan menggunakan sungkup oksigen agar terhindar dari keadaan hipoksia seluler yang apabila terus berlanjut dapat mengakibatkan kematian sel.

2

LO. 1. Memahami dan menjelaskan peranan O2 dalam tubuhRespirasi sel merupakan jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk ATPdan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar ( karbohidrat, lemak, dan protein). Aktivitas hidup memerlukan energi dalam bentuk ATP

Respirasi Selular y y Melibatkan reaksi oksidasi-reduksi di dalam sel Memanen energi kimia menjadi ATP

Reaksi umum: C6H12O6+ 6 O2 +6 H2O RESPIRASI AEROB Respirasi: Pernapasan (memasukkanO2 dan mengeluarkan CO2) Oksidasi molekul-molekul organik oleh sel (respirasi selular) Terjadi di dalam mitokondria (pada sel-sel eukariot) Respirasi aerobik meliputi: y oksidasi asam piruvat y Siklus Krebs y Transport elektron 6 CO2 +12 H2O + ATP

3

Glikolisis merupakan tahap awal dari respirasi selular

RESPIRASI ANAEROB Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen elektronegatif untuk menarik electron pada rantai transport electron, fosforilasi oksidatif akan terhenti. Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksgen. Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan fosforilasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima electron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur ulang NAD+ dari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer electron ke piruvat atau turunan piruvat.

4

Fermentasi asam laktat Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2. Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.

Pada otot hewan dan manusia saat kontraksi berlebihan

y

Timbunan asam laktat menurunkan pH otot sehingga kapasitas serat otot menurun, menimbulkan rasa lelah. Asam laktat dibawa ke liver, dan diubah kembali menjadi asam piruvat jika oksigen telah cukup kembali. Pada respirasi anaerob hanya dihasilkan 2 ATP (per 1 molekul glukosa)

y

y

Proses pertukaran O2 dan CO2 dalam pernapasan

Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.

5

Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.

Gbr. .Pertukaran O2 dan CO2 antara alveolus dan Pembuluh darah yang menyelubungi Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihatkan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini : Hb(aq) + O2(aq) HbO2(aq)

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi. Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi. Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.

Saturasi OksigenSaturasi Oksigen adalah pengukuran dari jumlah oksigen yang dibawa atau dilarutkan dalam media tertentu. Sebagai kontrak jantung, darah berjalan di paru-paru dimana molekul oksigen dapat mengikat sel darah merah s. Kejenuhan oksigen darah atau Saturasi oksigen arteri adalah istilah yang digunakan untuk merujuk persentase sel darah merah yang jenuh dengan oksigen. Saturasi oksigen darah dianggap sehat jika itu berkisar 95-100 persen.

6

Tingkat kejenuhan oksigen dapat sedikit berbeda tergantung pada aktivitas dan usia. Para tingkat oksigen darah yang kurang dari 90 persen akan dianggap abnormal. Semua organorgan tubuh dalam tubuh membutuhkan suplai oksigen yang cukup untuk berfungsi secara efektif. Jika saturasi oksigen rendah, berbagai masalah Kesehatan dapat terjadi Hipoksemia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat oksigen terlalu rendah. Gejala dapat termasuk kelelahan, kebingungan, sakit kepala, dan sesak bernapas. Karena oksigen diperlukan dalam otak dan jantung terus menerus, kerusakan otak atau kematian dapat terjadi bahkan jika tingkat oksigen darah menjadi terlalu rendah. Saturasi oksigen dapat diukur untuk menunjukkan tanda-tanda masalah pernapasan atau mungkin bagian dari pemeriksaan fisik. Ada 2 cara utama untuk mendapatkan tingkat kejenuhan oksigen. Salah satu cara adalah menggunakan oksimeter pulsa dan cara lain adalah menggunakan darah tes gas arteri. Pulse oksimeter adalah perangkat yang umumnya digunakan untuk menentukan saturasi oksigen. Ini adalah perangkat kecil yang biasanya klip di cuping telinga pasien atau ujung jari dan bersinar satu lampu merah dan satu inframerah. Balok ini cahaya akan memungkinkan oksimeter pulsa untuk membaca perubahan dalam darah pasien. Gas darah arteri atau tes ABG juga dapat diberikan untuk memberikan membaca lebih tepat. Tes ini melibatkan ekstraksi darah dari arteri radialis di pergelangan tangan. Tes ini dikenal lebih menyakitkan daripada jenis lain dari tes darah di mana ekstraksi darah biasanya dilakukan di vena. Untungnya, gas darah arteri dilakukan dengan cepat dan dapat ditoleransi dengan baik dengan resiko kecil untuk pasien. Hasil ABG yang tersedia dalam beberapa menit. Jika Anda memiliki saturasi oksigen terlalu rendah, pengobatan mungkin diresepkan oleh dokter Anda. Salah satu perawatan yang biasa digunakan untuk saturasi oksigen rendah adalah terapi oksigen. Oksigen dapat diberikan dalam bentuk hidung atau masker. Jumlah oksigen yang biasanya diberikan didasarkan pada tingkat kejenuhan oksigen dalam darah.

7

LO. 2. Memahami dan menjelaskan hipoksiaPengertian : Hipoksia adalah keadaan tubuh kekurangan oksigen untuk menjamin keperluan hidupnya. Dengan menipisnya udara pada ketinggian, maka tekanan parsiil oksigen dalam udara menurun atau mengecil. Mengecilnya tekanan parsiil oksigen dalam udara pernapasan akan berakibat terjadinya hipoksia. Sifat-sifat hipoksia : 1) Tidak terasa datangnya, sehingga orang awam tidak tahu bahwa bahaya hipoksia ini telah menyerangnya. 2) Tidak memberikan rasa sakit pada seseorang, bahkan sering memberikan rasa gembira (euphoria) pada permulaan serangan- nya, kemudian timbul gejala-gejala lain yang lebih berat sampai pingsan dan bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian. Macam-macam hipoksia : Menurut sebabnya hipoksia ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu . 1) Hypoxic-Hypoxia, yaitu hipoksia yang terjadi karena menurunnya tekanan parsiil oksigen dalam paru-paru atau karena terlalu tebalnya dinding paru-paru. Hypoxic-Hypoxia inilah yang sering dijumpai pada penerbangan, karena seperti makin tinggi terbang makin rendah tekanan barometernya sehingga tekanan parsiil oksigennyapun akan makin kecil. 2) Anaemic-Hypoxia, yaitu hipoksia yang disebabkan karena berkurangnya hemoglobin dalam darah baik kanena jumlah darahnya sendiri yang kurang (perdarahan) maupun karena kadar Hb dalam darah menurun (anemia). 3) Stagnant-Hypoxia, yaitu hipoksia yang terjadi karena adanya bendungan sistem peredaran darah sehingga aliran darah tidak lancar, maka jumlah oksigen yang diangkut dari paru-paru menuju sel persatuan waktu menjadi kurang. Stagnant hipoksia ini sering terjadi pada penderita penyakit jantung. 4) Histotoxic-Hypoxia, yaitu hipoksia yang terjadi karena adanya bahan racun dalam tubuh sehingga mengganggu kelancaran pemapasan dalam. Gejala-gejala hipoksia : Gejala yang timbul pada hipoksia sangat individual, sedang berat ringannya gejala tergantung pada lamanya berada di daerah itu, cepatnya mencapai ketinggian tersebut, kondisi badan orang yang menderitanya dan lain sebagainya. Gejala-gejala ini dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu : 1) Gejala-gejala Obyektif, meliputi : a) Air hunger, yaitu rasa ingin menarik napas panjang terus- menerus b) Frekuensi nadi dan pernapasan naik c) Gangguan pada cara berpikir dan berkonsentrasi d) Gangguan dalam melakukan gerakan koordinatif misalnya memasukkan paku ke dalam lubang yang sempit e)Cyanosis, yaitu warna kulit, kuku dan bibir menjadi biru f)Lemas g)Kejang-kejang h)Pingsan dan sebagainya.

8

2) Gejala-gejala Subyektif, meliputi : a)Malas b)Ngantuk c)Euphoria yaitu rasa gembira tanpa sebab dan kadang-ka-dang timbul rasa sok jagoan. Rasa ini yang harus mendapat per-hatian yang besar pada awak pesawat, karena euphoria ini banyakmembawa korban akibat tidak adanya keseimbangan lagi antara kemampuan yang mulai mundur dan kemauan yang meningkat. Pembagian hipoksia berdasarkan ketinggian : Gejala-gejala hipoksia yang timbul ditentukan oleh ke- tinggian tempat orang tersebut berada. Ketinggian ini dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu : 1) The Indifferent Stage, yaitu ketinggian dari sea level sampai ketinggian 10.000 kaki. Biasanya yang terganggu oleh hipoksia di daerah ini hanya penglihatan malam dengan daya adaptasi gelap terganggu. Pada umumnya gangguan ini sudah mulai nyata pada ketinggian di atas 5.000 kaki; oleh karena itu pada latihan terbang malam para awak pesawat diharuskan memakai oksigen sejak di darat. 2) Compensatory Stage, yaitu ketinggian dari 10.000 sampai 15.000 kaki. Pada daerah ini sistem peredaran darah dan pernapasan telah mengadakan perubahan dengan menaikkan frekuensi nadi dan pernapasan, menaikkan tekanan darah sistolik dan cardiac output untuk mengatasi hipoksia yang terjadi. Pada daerah ini sistem saraf telah terganggu, oleh karena itu tiap awak pesawat yang terbang di daerah ini harus menggunakan oksigen. 3) Disturbance Stage, yaitu ketinggian dari 15.000 kaki sampai 20.000 kaki. Pada daerah ini usaha tubuh untuk mengatasi hipoksia sangat terbatas waktunya, jadi pada daerah ini orang tidak akan dapat lama tanpa bantuan oksigen. Biasanya tanda-tanda serangan hipoksia ini tidak terasa hanya kadang-kadang saja timbul rasa malas, ngantuk, euphoria dan sebagainya, sehingga tahu-tahu orang tersebut menjadi pingsan. Gejala-gejala obyektif antara lain pandangan menjadi me- nyempit (tunnel vision), kepandaian menurun, judgement terganggu. Oleh karena itu pada daerah ini merupakan keharusan mutlak seluruh awak pesawat maupun penumpang untuk meng- gunakan oksigen. 4) Critical Stage, yaitu daerah dari ketinggian 20.000 kaki sampai 23.000 kaki. Pada daerah ini dalam waktu 3-5 menit saja orang sudah tidak dapat menggunakan lagi pikiran dan judgement lain tanpa bantuan oksigen. Pengobatan hipoksia : Pengobatan hipoksia yang paling baik adalah pemberian oksigen secepat mungkin sebelum terlambat, karena bila terlambat dapat mengakibatkan kelainan (cacat) sampai ke kematian. Pada penerbangan bila terjadi hipoksia harus segera menggunakan masker oksigen atau segera turun pada ketinggian yang aman yaitu di bawah 10,000 kaki. Pencegahan hipoksia Pencegahan hipoksia dapat dilakukan dengan beberapa cara mulai dari penggunaan oksigen yang sesuai dengan ketinggian tempat kita berada, pernapasan dengan tekanan dan penggunaan pressure suit, pengawasan yang baik terhadap persediaan oksi- gen pada penerbangan, pengukuran pressurized cabin, meng- ikuti ketentuan-ketentuan dalam penerbangan dan sebagainya.

9

LO. 3. Memahami dan menjelaskan peranan hemoglobinHemoglobin adalah struktur darah yang terdiri dari Haem dan Globin, dimana haem adalah yang memberi warna merah pada darah dan globin adalah protein darah. hemoglobin ini pada manusia konsentrasinya berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin, faktor makanan, dan lain-lain.

Normal kadar hemoglobin dalam darah akan bervariasi tergantung pada usia seseorang dan juga jenis kelamin. Selain kedua faktor tersebut ketinggian suatu tempat juga berpengaruh terhadap kadar hemoglobin serta dipengaruhi juga oleh faktor makanan. Pada orang yang normal, konsentrasi hemoglobin pada orang yang tinggal di daerah yang tinggi akan lebih tinggi kadar hemoglobinnya dari pada orang yang tinggal didaerah rendah, hal ini berhubungan dengan kadar oksigen di udara. Pada bayi yang baru lahir kadar hemoglobinnya tinggi diatas orang dewasa yaitu 17 23 gr/dl. Kadar hemoglobin ini akan menurun setelah bayi berumur 2 bulan yaitu sekitar 9-14 gr/dl. Pada usia 10 tahun kadar normalnya sekitar 1214 gr/dl untuk wanita sedangkan laki-laki 14-18 gr/dl. Angka normal ini akan menurun pada usia diatas 50 tahun. Fungsi Hemoglobin dalam darah adalah mengangkut Oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (jaringan) dan sebaliknya untuk mengangkut Karbon dioksida dari seluruh tubuh (jaringan) ke dalam paru-paru. Hemoglobin juga berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah yang bikonkaf, jika terjadi gangguan pada bentuk sel darah ini, maka keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler jadi kurang maksimal. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kekurangan zat besi bisa mengakibatkan anemia. Nilai normal hemoglobin adalah sebagai berikut : Anak-anak 11 13 gr/dl Lelaki dewasa 14 18 gr/dl Wanita dewasa 12 16 gr/dl Jika nilainya kurang dari nilai diatas bisa dikatakan anemia, dan apabila nilainya kelebihan akan mengakibatkan polinemis.

10

Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh dan mengambil karbondioksida dari jaringan tersebut dibawa ke paru untuk dibuang ke udara bebas. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia. Hemoglobin tersusun dari empat molekul protein (globulin chain) yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri dari 2 alpha-globulin chains dan 2 beta-globulin chains, sedangkan pada bayi yang masih dalam kandungan atau yang sudah lahir terdiri dari beberapa rantai beta dan molekul hemoglobinnya terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gama yang dinamakan sebagai HbF. Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masingmasing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen. Pada molekul heme inilah zat besi melekat dan menghantarkan oksigen serta karbondioksida melalui darah, zat ini pula yang menjadikan darah kita berwarna merah. Makin tinngi nilai P, makin rendah anfinitas hemoglobin terhadap O2. Berkurangnya anfinitas hemoglobin terhadap O2 saat PH darah menurun dikenal sebagai efek Bohr, kenyataan hemoglobin terdeoksidasi (deoksi hemoglobin) lebih aktif mengikat H+ dibandingkan peningkatan kandungan CO2 darah akan menurunkan PH darah. salah satu faktor yang mempengaruhi kadar 2,3- BPG di dalam sel darah merah adalah PH darah. Hormon tiroid, hormon pertumbuhan, dan androgen akan mengikat kadar 2,3- BPG dan nilai P. lebih banyak O2 yg diambil dari tiap unit darah yang mengalir melalui jaringan yang aktif, akibat penurunan PO2 jaringan. Haemoglobin terdiri dari beberapa macam bentuk sebagai berikut : 1. Oksihaemoglobin Oksihaemoglobin merupakan haemoglobin tanpa oksigen (haemoglobin tereduksi) yang mempunyai warna ungu muda, haemoglobin terooksigenasi penuh, dengan tiap pasangan hame + globulin membawa 2 atom oksigen, berwana kuning merah. Simbol untuk oksihemoglobin adalah HbO8, tetapi HbO2 adalah konvensional. 2. Karboksihaemoglobin Karboksihaemoglobin merupakan karbon monoksida yang terikat ke haemoglobin 200 kali lebih besar dari pada oksigen. Sehingga adanya karbon monoksida (karena banyak menghisap rokok) maka lebih mungkin terbentuk karboksihaemoglobin. Karboksihaemoglobin berwarna merah cheri, terutama di dalam larutan encer.

11

3. Methaemoglobin Mehtaemoglobin merupakan hementin-globin, yang mengandung FeIII- OH (symbol : Hi) methaemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen untuk pernafasan. 4. Suiphaemoglobin Suiphaemoglobin merupakan struktur yang tak tetap, yang berhubungan dengan methaemoglobin dan juga tidak dapat mengangkut oksigen pernapasan. Ditimbulkan oleh obat-obatan, pengawet makanan, air minum yang terkena polusi. 5. Haemoglobin terglikosilasi Haemoglobin terglikosilasi merupakan haemoglobin yang diikat ke glukosa untuk membentuk derivate yang stabil bagi kehidupan eritrosit. 6. Mioglobin Mioglobin merupakan haemoglobin yang disederhanakan, terdapat di otot rangka dan jantung, ditempat mioglobin dapat bekerja sebagai reservoir oksigen yang sedikit dan dilepaskan setelah Crush injury atau iskemia. Karena berat molekuknya rendah, ia cepat dibersihkan dari plasma dan terdapat sebagai mioglobinuria, yang merupakan indeks kerusakan sel otot yang sensitif, juga dari gerak badan yang hebat. 7. Haptoglobin Haptoglobin merupakan globulin spesifik, yang mengikat haemoglobin pada globin. Berfungsi untuk mengkonservasi besi setelah hemeolisa intravakuler, ia mengikat haemoglobin sekitar 1,25 g/l plasma dan hanya konsentrasi itu ada haemoglobin bebas yang hilang ke dalam urine atau terikat ke haemopeksin. 8. Haemopeksin Haemopeksin merupakan glikoprotein yang terikat dengan sisa haemoglobin. Konsentrasinya di dalam plasma normal sekitar 0,5 g/l. 9. Methaemalbumin Methaemalbumin merupakan komponen hemeatin + albumin. Ia berwarna coklat dan adanya dalam plasma selalu abnormal. Penyebab Methaemalbuminemia lain adalah perdarahan ke kavitas abdominalais atau pankreatis haemoragika akuta, pencernaan oleh pankreas mengkonversi haemoglobin menjadi haematin, yang diabsorbsi dan diikat ke albumin plasma.

12

Daftar pustaka Ganong W.F.buku ajar fisilogi kedokteran.2005;edisi 22.penebrit buku kedokteran Murray Robert K,Biokimia harper.2006;edisi 27.penerbit buku kedokteran\ http://aan7.student.umm.ac.id/2010/01/28/metabolisme/ http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0079%20Bio%202-8f.htm http://id.hicow.com/saturasi-oksigen/sel-darah-merah/darah-2402473.html http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2067294-macammacam-bentuk-haemoglobin-dan/#ixzz1glZ40nSq http://staff.ui.ac.id/internal/140045936/material/Hipoksia05.pdf http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/biologi/Kuliah%203%20Respirasi%20Selular.pd f

13