PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7...

56
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN 1 HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Oleh : INDAH FERY SUSANTI 3206001 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI YOGYAKARTA 2010

Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7...

Page 1: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1  

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PADA TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE

DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN

NGEMPLAK KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Oleh :

INDAH FERY SUSANTI

3206001

 

 

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI

YOGYAKARTA

2010

Page 2: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2  

 

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PADA TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE

DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN

NGEMPLAK

KABUPATEN SLEMAN.

Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

Program Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani

Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari

skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan

gelar kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi atau Instansi manapun, kecuali

bagian yang sumber informasinya tercantum sebagaimana mestinya.

Yoyakarta, Agustus 2010

Indah Fery Susanti

NPM 3206001

 

 

ii 

Page 3: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

 

Ki

NI

T

H

PADA T

DI DU

Penguji

Haryadi, S.S

IDN : 051 50

gl : Agustu

UBUNGAN

TATANAN

USUN DEGO

K

I

Si., MPH

05 760 1

us 2010

HALAMA

N PERILAK

RUMAH T

OLAN DES

NG

KABUP

Yang

INDAH

NP

Telah

M

Ketua Program

STIKES

Tetra S

NIDN

Tgl :

P

Dr. Drs. Sum

NIP :

Tgl :

AN PENGE

KU HIDUP

TANGGA D

SA UMBUL

GEMPLAK

PATEN SLE

SKRIPSI

g diajukan ol

H FERY SUS

PM. 320600

h disetujui o

Mengesahkan

m Studi Ilmu K

A. Yani Yog

Saktika, S.Kep

N. 052 310 80

Agustus 20

Penguji II

marni, D.W.,

130 907 349

Agustus 201

ESAHAN

BERSIH D

ENGAN KE

MARTANI

K

EMAN

leh:

SANTI

1

oleh

Keperawatan

gyakarta

p., Ns

03 2

010

M.Kes A

9

10

AN SEHAT

EJADIAN D

I KECAMA

n

Pengu

Agus Warsen

NIDN : 052

Tgl : Ag

T

DIARE

ATAN

uji III

no, S.Kep., Ns

2 606 830 1

ustus 2010

s

Page 4: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6  

 

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah

Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan

Ngemplak Kabupaten Sleman”. Sholawat dan Salam selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, sahabat – sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu

istiqomah dijalan-Nya. Rangkaian penelitian dan penyusunan skripsi ini

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar sarjana

strata satu (S1) di Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

Terwujudnya penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat

melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi.

2. Sri Werdati, S.Kp., M. Kes. selaku Pimpinan Stikes Jenderal Ahmad Yani

Yogyakarta.

3. Tetra Saktika, S.Kep.,Ners selaku Ketua Bidang Studi S-1 Keperawatan

Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

vi

Page 5: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7  

4. Dr. Dra. Sumarni, D.W., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, atas

bimbingan, arahan dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan

skripsi.

5. Agus Warseno, S.Kep.,Ners selaku Dosen Pembimbing II, atas bimbingan,

arahan dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan skripsi.

6. Ki Hariyadi, S.Si., MPH, selaku Dosen Penguji, atas bimbingan, arahan

dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan skripsi.

7. Seluruh Dosen dan karyawan yang telah membantu selama masa studi.

8. Kedua orang tuaku tercinta, mbok wo dan pak wo tercinta, bulek dan om

tercinta, serta keluarga pak Djumali tercinta yang selalu memberikan

semangat dan doa untuk keberhasilanku.

9. Mas Budi tercinta yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun

duka dan selalu memberi kebahagiaan dalam hidupku.

10. Teman-teman PSIK angkatan 2006 yang telah bersedia membantu dan

memberikan nasehat serta dorongan kepada penulis, serta pihak yang tidak

bisa penulis sebutkan satu-persatu.

11. Seluruh warga Degolan yang telah bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini.

Page 6: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8  

 

Semoga bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan

balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Dalam penulisan skripsi ini, penulis

menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi Ilmu Keperawatan dan pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb

Yogyakarta, Agustus 2010

Penulis

viii

Page 7: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. . xv

INTISARI ...................................................................................................... xvi

ABSTRACT ................................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. .............................. 13

1. Batasan Perilaku .............................................................. 13

Page 8: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10  

 

2. Perilaku Kesehatan .......................................................... 15

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sehat ......... 19

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .................................... 22

5. PHBS pada Tatanan Rumah Tangga ............................... 23

B. Diare ....................................................................................... 29

1. Pengertian Diare .............................................................. 29

2. Etiologi ............................................................................ 31

3. Epidemiologi ................................................................... 33

4. Faktor Penularan dan Faktor Resiko Diare ..................... 36

5. Patogenesis dan Patofisiologi Diare ................................ 37

6. Gejala Klinis ................................................................... 41

7. Permasalahan yang Timbul Pada Kejadian Diare ........... 42

8. Pencegahan Diare ............................................................ 45

9. Penatalaksanaan Penderita Diare .................................... 46

C. Kerangka Teori ....................................................................... 48

D. Kerangka Konsep ................................................................... 49

E. Hipotesis Penelitian ................................................................ 50

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan penelitian .............................................. 51

B. Populasi, Waktu dan Tempat Penelitian ................................. 51

C. Subjek Penelitian ................................................................... 52

D. Variabel Penelitian ................................................................. 53

E. Definisi Operasional ............................................................... 53

x

Page 9: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11  

F. Instrumen Penelitian ............................................................... 55

G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 56

H. Jalannya Penelitian ............................................................... 57

1.Persiapan ............................................................. 57

2.Pelaksanaan ......................................................... 59

3.Pembuatan Laporan ............................................. 59

I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 59

J. Teknik Analisis Data ............................................................. 60

K. Etika Penelitian ....................................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 64

1. Gambaran Tempat Penelitian ............................................... 64

2. Gambaran Karakteristik Responden ..................................... 65

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 66

1. Karakteristik Responden ...................................................... 66

2. Analisis Univariat ................................................................. 67

3. Analisis Bivariat ................................................................... 69

C. Pembahasan .................................................................................. 72

1. Karakteristik ......................................................................... 72

2. Indikator Deskriptif PHBS ................................................... 76

3. Kejadian Diare ...................................................................... 77

4. Hubungan Antara Indikator PHBS ....................................... 79

5. Hubungan Hasil Observasi ................................................... 84

Page 10: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

12  

 

D. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian ............................................ 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 87

B. Saran ........................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 90

LAMPIRAN ................................................................................................. 93

xii

Page 11: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

13  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Patogenesis Diare Oleh Infeksi Enternal .................................... 32

Gambar 2 Kerangka Teori Penelitian .......................................................... 48

Gambar 3 Kerangka Konsep Penelitian....................................................... 49

Page 12: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

14  

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Patogenesis Diare Akut Karena Infeksi Usus ..................................... 39

Tabel 2 Mekanisme Terjadinya Diare ............................................................ 46

Tabel 3 Kisi-kisi Item Pertanyaan Instrumen .................................................. 56

Tabel 4 Karekteristik Responden .................................................................... 66

Tabel 5 Diskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga .......................................... 67

Tabel 6 Kejadian Diare .................................................................................... 68

Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare .......................... 69

Tabel 8 Hubungan Hasil Observasi Rumah Tangga dengan Kejadian Diare . 71

xiv

Page 13: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

15  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 93

Lampiran 2 Bimbingan Skripsi ........................................................................ 97

Lampiran 3 Surat Permohonan Menjadi Responden ....................................... 98

Lampiran 4 Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden ...................... 99

Lampiran 5 Identitas Responden ...................................................................... 100

Lampiran 6 Kuisoner........................................................................................ 101

Lampiran 7 Pedoman Observasi ...................................................................... 104

Lampiran 8 Daftar Distribusi Nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ............. 105

Lampiran 9 Daftar Nilai Distribusi Nilai Pertanyaan Diare ............................. 117

Lampiran 10 Daftar Nilai Observasi ................................................................ 121

Lampiran 11 Hasil Perhitungan Statistik ......................................................... 129

Page 14: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

16  

 

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PADA TATANAN RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN DIARE

DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN NGEMPLAK

KABUPATEN SLEMAN

Indah Fery Susanti1, Sumarni2, Agus Warseno3

INTISARI

Latar Belakang : Perilaku berhubungan erat dengan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Perilaku hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya berbagai penyakit salah satunya adalah diare.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian non eksperimen dengan metode survey dan observasi menggunakan correlation. Penelitian dilaksanakan di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman yang dilakukan pada bulan Juni 2010. Subyek penelitian adalah keluarga yang tinggal di Dusun Degolan yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan, teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 160 KK responden, yang masing-masing mewakili satu keluarga. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dengan menggunakan analisis chi square.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Beberapa indikator PHBS seperti perilaku penggunaan jamban , mencuci tangan, ketersediaan air bersih, sanitasi makanan dan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif serta pengolahan sampah tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian diare di Dusun tersebut

Kesimpulan: Perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare.

Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Diare

xvi

Page 15: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

17  

THE CORRELATION BETWEEN CLEAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR (CHLB) AND THE INCIDENCE OF DIARRHEA IN DEGOLAN VILLAGE,

SLEMAN REGENCY

ABSTRACT

Background: Clean and healthy life behavior (CHLB) as part of social movement strategies initiated by ministry of health that can increase the level of health has been implemented in Degolan. Unhealthy behavior can cause many illness like diarrhea.

Objective: The objective of this study was to know the correlation between clean and healthy life behavior (CHLB) and the incidence of diarrhea of diarrhea in Degolan Village, Sleman Regency.

Methods: this was a correlation study with cross sectional approach. The sample for this study were 160 families lived in Degolan Village that fulfilled the inclusion criteria. The sample was taken by total sampling. The instrument which used were questionnaires to get respondences’ behavior (CHLB) and diarrhea, and the observation form. Data obtained were analyzed by using chi square analyses.

Result : There were no correlation between clean and healthy life behavior ( wasting feces, washing hand, cleaning of nails, food sanitation and balance nutrition, water supply, wasting dust) and the incidence of diarrhea. Only one indication which statistically mind, it has correlation with diarrhea that is feed breast giving.

Conclusion : There were no correlation between clean and healthy life behavior and the incidence of diarrhea in Degolan Village, Sleman Regency,

Keywords : Clean and Healthy Life Behavior (CHLB), Diarrhea

Page 16: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di negara berkembang penyakit diare merupakan penyakit paling

penting selain infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang merupakan

angka kesakitan (morbiditas) serta angka kematian (mortalitas) yang

tinggi. Diare tak pernah pandang bulu, ia dapat menyerang siapa saja, baik

pria maupun wanita, baik orang tua, remaja maupun balita. Diare sering

kali dianggap sebagai penyakit ringan, padahal di tingkat global dan

nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare

membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Sedangkan di Indonesia,

diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita

(Surkenas 2001).

Menurut data WHO, 2004 diare menduduki urutan ketiga

penyebab kematian setelah perianal (23%) dan ISPA (18%). Kematian

akibat diare mengalami peningkatan pada tahun 2002 sebanyak 15%

dibandingkan tahun 2000 dan 2001 yang hanya 13 %. Di Indonesia

sebanyak 8,4/1.000 balita meninggal pada tahun 2002. Pada tahun 2003

sebanyak 14.378 orang di Indonesia menderita diare, 3.074 diantaranya

berasal dari kota Yogyakarta (www.detiknews.com).

Page 17: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2  

 

Sedangkan menurut survei Kesehatan Rumah Tangga yang di

lakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2000 diperkirakan bahwa

kejadian diare meliputi 200-400 per penduduk per tahun. Enam puluh

sampai 80 persen diantaranya terjadi pada anak-anak dan balita, kemudian

sisanya terjadi pada orang tua maupun remaja. Berdasarkan data yang

diperoleh dari Dinas Kesehatan faktor yang dapat mempengaruhi diare

diantaranya lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, sosial, ekonomi,

dan perilaku sehat dalam masyarakat ( Depkes. RI, Dit. Jen. PPM dan

PLP, 2001).

Berdasarkan kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar

utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan

bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia

Sehat 2010, telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan

keputusan Menteri Kesehatan No. 131/MENKES/SK/II/2004 dan salah

satu subsistem dari SKN adalah subsistem pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan nasional promosi kesehatan untuk mendukung upaya

peningkatan perilaku sehat ditetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan

sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004

yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” (PHBS 2010). Untuk

melaksanakan program promosi kesehatan di daerah dengan Keputusan

Menteri Kesehatan RI No. 1114/MENKES/SK/VIII/2005 (Depkes RI,

2005).

Page 18: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3  

 

Sehingga untuk melaksanakan program promosi kesehatan di

daerah dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1114/MENKES/SK/VIII/2005 maka dikembangkannya program kesehatan

yang dikenal dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang lebih

terarah, terencana, terpadu dan berkesinambungan, dikembangkan melalui

Kabupaten atau Kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan

sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga,

masyarakat) dan diharapkan akan berkembang kearah Desa atau

Kelurahan, Kecamatan atau Puskesmas dan Kabupaten atau Kota Sehat.

Program PHBS merupakan program yang bertujuan memberikan

pengalaman atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,

memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi),

bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam

rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dengan demikian masyarakat dapat mencegah serta mengatasi masalah

kesehatannya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing, dimana

ada 5 tatanan dalam PHBS. Yaitu rumah tangga, sekolah, tempat kerja,

sarana kesehatan dan tempat-tempat umum. Area program kesehatan yang

menjadi prioritas dalam PHBS tersebut memiliki 5 program yaitu

Page 19: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4  

 

kesehatan ibu dan anak (KIA), gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup dan

dana sehat atau Askes atau JPKM (Depkes RI, 2005).

PHBS diharapkan akan menjadi cikal bakal dari Kabupaten atau

Kota sehat, dimana seluruh wilayah administrasi pemerintah dibawah

Kabupaten atau Kota terus menerus berupaya untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dengan prasarana wilayah yang

memadai, kehidupan sosial yang lebih layak serta terwujudnya perilaku

yang mendukung menuju kehidupan yang aman, nyaman dan sehat secara

mandiri. (Depkes RI, 2005).

Berdasarkan data Puskesmas Kecamatan Ngemplak, bahwa

wilayah pedukuhan Degolan terdiri dari 114 Kepala Keluarga diantaranya

adalah : 33 KK termasuk strata III (hijau) dan 81 KK termasuk dalam

Strata IV (biru). Ini berarti tingkat pengetahuan masyarakat Degolan

tentang perilaku hidup bersih dan sehat sudah baik. Menurut pernyataan

dari pihak Puskesmas data yang diperoleh khususnya pada wilayah

pedukuhan Degolan tidak cukup mewakili dikarenakan wilayah

pedukuhan Degolan terletak di ujung utara antara Kecamatan Ngemplak,

dan wilayah tersebut dekat dengan akses kesehatan yaitu Rumah Sakit

Swasta. Sehingga masyarakat Degolan lebih memilih akses terdekat.

Dari keterangan yang diperoleh tidak ada data mengenai riwayat

penyakit yang berhubungan dengan PHBS secara pasti, dikarenakan tidak

pernah dibuat laporan kesehatan masyarakat di tiap dusun. Berdasarkan

sensus penyakit tahun 2007 : 1). Common cold, 2). Hipertensi primer,

Page 20: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5  

 

3). Demam yang tidak diketahui penyebabnya, 4). Gastritis, 5). Gangguan

sendi, 6). Gangguan lain pada jaringan otot, 7). Dispersia, 8). Diare dan

gastrienteritis, 9). Nyeri kepala, 10). Luka terbuka. Sedangkan data sensus

penyakit 2008 yaitu : 1). Common cold, 2). Hipertensi primer, 3).

Dispersia, 4). Gangguan jaringan otot, 5). Demam yang tidak diketahui

penyebabnya, 6). Gangguan sendi, 7). Diare dan gastroenteritis, 8). Asma,

9). Diabetes mellitus, 10). Gastritis.

Adapun daftar 10 (sepuluh) besar penyakit yang diderita

masyarakat pada bulan Desember tahun 2009 adalah sebagai berikut :

1).Common cold, 2).Hipertensi primer, 3).Dispersia, 4).Gangguan lain

pada jaringan otot, 5).Penyakit pulpa dan jaringan periapikal, 6).Demam

yang tidak diketahui sebabnya, 7).Batuk, 8).Asma, 9).Luka terbuka,

10).Nyeri kepala.

Peningkatan kasus diare terjadi pada bulan Januari - Mey 2010 ini,

kemudian menurun lagi pada bulan-bulan berikutnya. Selama tahun 2007

diare menduduki peringkat 8 dan pada tahun 2008 diare menduduki urutan

7 (tujuh). Sedangkan pada tahun 2009 diare tidak masuk dalam 10 besar

penyakit tetapi diare dimasukkan dalam kategori penyakit lain yang

menduduki peringkat 11 hasil akumulasi dari beberapa kasus penyakit.

Penelitian ini hanya terbatas meneliti PHBS dibidang lingkungan yang

akan dihubungkan dengan kejadian diare di daerah tersebut.

Dari hasil wawancara dan observasi di RT 3 Dusun Degolan Desa

Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman dengan 10 orang,

Page 21: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6  

 

didapatkan 7 orang mengalami diare dalam kurun 1 bulan terakhir

diakibatkan karena perilaku hidup bersih dan sehat belum terealisasikan

secara baik, 4 orang tidak mengalami diare. Adapun perilaku hidup bersih

dan sehat yaitu meliputi memberikan bayi ASI eksklusif, mengkonsumsi

makanan yang mengandung gizi seimbang, menggunakan air bersih,

kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan

jamban sehat, dan pengolahan sampah.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasanya terjadinya diare

dikarenakan sebagian orang tidak melaksanakan perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS), oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berhubungan dengan kejadian diare terkait dengan PHBS yang telah

menjadi program pemerintah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun

Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman ?

Page 22: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7  

 

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun

Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten

Sleman.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi PHBS pada Tatanan Rumah Tangga

Dusun Degolan.

b. Untuk mengetahui prevalensi Diare di Dusun Degolan.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Menambah wawasan pengetahuan di bidang keperawatan

terkait dengan kesehatan masyarakat pada khususnya.

2. Secara Praktis

a. Dinas Kesehatan kabupaten Sleman

Mengetahui distribusi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun

Degolan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk

menentukan kebijakan kesehatan dan perencanaan program

pembangunan kesehataan berikutnya.

Page 23: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8  

 

b. Masyarakat Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan

Ngemplak.

Mendistribusikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait

dengan kejadian diare.

c. Profesi Keperawatan

Memberikan referensi baru yang dapat digunakan sebagai

dasar bagi perawat komunitas dalam upaya peningkatan perilaku

hidup bersih dan sehat pada masyarakat.

d. Peneliti

Memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan

tentang perilaku hidup bersih dan sehat terutama yang

berhubungan dengan kejadian diare.

e. Peneliti lain

Dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk

mengembangkan penelitian sejenis terkait dengan perilaku hidup

bersih dan sehat.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai topik yang

akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

1. Diahningrum (2005) yang meneliti tentang “ Analisis PHBS pada

Tatanan Rumah Tangga di wilayah Puskesmas Kasihan II Bantul.”

Penelitian tersebut merupakan penelitian observasional dengan

Page 24: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9  

 

pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data

sekunder. Dari kegiatan evaluasi yang diperoleh dari jawaban

pelaksanaan program PHBS pada tatanan rumah tangga di wilayah

Puskesmas Kasihan II Bantul. Yaitu gambaran yang diperoleh dari 16

indikator PHBS dan gambaran dusun sehat berdasarkan klasifikasi

PHBS diantaranya adalah : 1) Persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan, 2) Ibu hamil memeriksakan kehamilan pada tenaga

kesehatan, 3) Pasangan usia subur mengikuti KB, 4) Imunisasi bayi, 5)

penimbangan balita, 6) ibu hamil mengkonsumsi Fe tablet secara rutin,

7) Buang air besar di jamban, 8) Menggunakan air bersih untuk

kebutuhan sehari-hari, 9) Tidak ada sampah berserakan, 10)

Penampungan air bebas jentik nyamuk, 11) Kuku bersih, 12)

Kebiasaan gosok gigi, 13) Biasa makan minimal 2 kali sehari, 14)

Semua anggota keluarga tidak merokok, 15) Tahu tentang AIDS, 16)

Menjadi anggota dana sehat (JPKM).

2. Wantiyah (2004) yang meneliti tentang “Gambaran PHBS dan sehat

pada Tatanan Rumah Tangga di RW 04 Kelurahan Terban Wilayah

Kerja Puskesmas Gondokusuman II” penelitian tersebut merupakan

penelitian survey yang dilakukan di RW 04 Kelurahan Terban yang

merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II

yang dilaksanakan pada bulan Februari 2004 sampai Maret

2004.analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik yang

dilakukan dengan cara survey dan kuesioner. Subyek penelitiannya

Page 25: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10  

 

adalah keluarga yang tinggal di RW 04 Kelurahan Terban.

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan

dengan wawancara tidak terstruktur. Data yang diperoleh diolah secara

manual kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan tekstual. Hasil

penelitian tersebut adalah : 1) Rata-rata pelaksanaan perilaku hidup

sehat pada tatanan rumah tangga di RW 04 berada pada tingkat baik,

2) Sebagian besar wanita hamil memeriksakan kehamilan di

Puskesmas dan melahirkan di rumah Sakit, 3) Sebagian besar keluarga

telah memenuhi kelengkapan imunisasi bagi bayi mereka dan

melakukan penimbangan secara teratur di Posyandu, 4) Keluarga telah

buang air besar di jamban yang telah memenuhi syarat yaitu tertutup

dan bersih, 5) Sebagian besar keluarga mendapatkan air bersih dari

PAM dan sumur, 6) Sebagian penduduk membuang sampah pada

tempatnya yang telah tersedia dimasing-masing rumah dan selanjutnya

diambil oleh petugas kebersihan, 7) Kuku keluarga dipotong seminggu

sekali, 8) Sebagian besar keluarga telah memenuhi gizi seimbang, 9)

Rokok merupakan masalah utama di RW 04, 10) Penggunaan JPKM

berada dalam kategori cukup.

3. Sawali (2001) yang meneliti tentang “Peran Serta Masyarakat Dalam

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Kendari” Hasil

penelitiannya adalah sebagai berikut : 1) Terdapat korelasi yang

signifikan antara jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan perkapita dan status pekerjaan dengan peran serta

Page 26: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11  

 

masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 2) Terdapat

korelasi yang signifikan antara himbauan dari pemerintah dari daerah

kota Kendari dengan peran serta masyarakat dengan pengelolaan

sampah. 3) Tingkat pendidikan paling berkorelasi dengan peran serta

masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Kendari.

4. Yuni, Ari ( 2007) yang meneliti tentang “Pengaruh Pembuangan

Sampah tarhadap Kejadian Diare di Desa Cihadu Kecamatan Cicurug

Kabupaten Sukabumi”. Penelitian tersebut merupakan penelitian

dengan analisa data deskriptif analitik yang disajikan dalam bentuk

narasi. Metode yang digunakan adalah metode deskruptif yang

dilakukan dengan cara survey dan kuasioner. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui dampak negatif dari sampah terhadap

kesehatan masyarakat sekitarnya dan untuk mengetahui cara

pemecahan dari akibat yang ditimbulkan oleh sampah. Dari hasil

penelitian didapatkan bahwa sekitar 45% kejadian diare di desa Cihadu

tidak hanya diakibatkan oleh sampah saja tetapi oleh bakteri parasit

dan virus.

5. Purwanti, Ari 2008 yang meneliti tentang “Hubungan PHBS pada

Tatanan Diare Terhadap Kejadian Diare di Masyarakat Dusun Watu

Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul”. Penelitian

ini adalah penelitian correlation dengan pendekatan cross sectional

survey, tehnik [engambilan sampel dengan sampling cluster

proporsional random sampling dan accidental sampling, yaitu

Page 27: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

12  

 

sebanyak 97 responden yang mewakili kekuarga. Hasil penelitian

tersebut yaitu secara statistik tidak ada hubungan antara PHBS pada

tatanan rumah tangga terhadap kejadian diare pada Masyarakat Dusun

Watu Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul.

Penelitian-penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan dimana peneliti akan meneliti “Hubungan Antara Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian

Diare di Dusun Degolan”. Kesamaan Metode yang digunakan oleh peneliti

dengan penelitian sebelumnya adalah Judul dari penelitian yang dilakukan

oleh Purwanti,Ari 2008 sama dengan peneliti yaitu Hubungan PHBS pada

Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare serta metode yang

digunakan yaitu correlation dengan pendekatan cross sectional dengan

cara survey dan kuesioner pada masyarakat setempat. Perbedaan dengan

peneliti sebelumnya adalah tempat, waktu dan teknik pengambilan sampel

yang berbeda. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sapel

total sampling atau sampling jenuh serta mempunyai dua variabel

diantaranya variabel bebas (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan variabel

terikat (Kejadian Diare). Penelitian ini bersifat correlation dengan

pendekatan cross sectional dimaksudkan untuk mengetahui adakah

Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan

Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun Degolan Desa

Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

Page 28: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN

A. DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

1. Gambaran tempat penelitian

Menurut keterangan dari Kepala Desa Umbulmartani , Kecamatan

Ngemplak Kabupaten Sleman Desa Umbulmartani terdiri dari beberapa

dusun diantaranya adalah Kledokan, Degolan, Cilikan, Lodadi I, Lodadi II,

Kopatan, Meces, Ngemplak I, Ngemplak II, Puntuk, Sapen, Kalisoro,

Grogolan, Ngemplak Asem, Medelan, Tanjung, Perum. Pamungkas I. Letak

geografis Desa Umbulmartani terletak pada ketinggian tanah dari air laut

berkisar 500m. Curah hujan di desa tersebut adalah 2000-3000 mm/h.

Sedangkan suhu udara rata-rata pada wilayah tersebut adalah 30-37o

C.

Penelitian ini mengambil tempat di Dusun Degolan yang berhubungan

dengan kejadian diare di wilayah tersebut. Sehingga peneliti mengambil

judul yaitu mengenai hubungan perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga dengan kajadian diare di Dusun Degolan Desa

Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

Dusun Degolan merupakan wilayah yang dihuni oleh kurang lebih

160 KK. Adapun batas-batas wilayah Dusun Degolan adalah sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Persawahan

Sebelah Barat : Dusun Kopatan

Page 29: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

Sebelah Selatan : Dusun Lodadi

Sebelah Timur : Dusun Ngemplak I

2. Gambaran Karakteristik Responden

Dusun Degolan terdiri dari empat RT diantaranya adalah RT 01, RT

02, RT 03, RT 04. Dusun tersebut sebagian besar dihuni oleh warga

pendatang, diantaranya mahasiswa dan santri-santri dari Pondok Pesantren

Assunah, yang sebagian besar sudah berkeluarga, biasanya keluarga tersebut

ditempati oleh santriwan yang mempunyai istri lebih dari satu, setiap istri

mempunyai anak 2-3 bahkan lebih. Rata-rata rumah yang didiami oleh para

santri Pondok Pesantren tersebut dengan luas rumah ± 10 m2. Pondok

Pesantren Assunah berlokasi di Dusun Degolan tepatnya di RT 02 dengan

luas wilayah lebih luas dibandinkan luas wilayah RT lainnya. Terdapat juga

para santri mengontrak rumah-rumah warga yang bertempat di RT 03.

Responden dalam penelitian ini sesuai jumlah kepala keluarga di Dusun

Degolan yaitu 160 KK. Dari 160 KK tersebut sudah termasuk warga

pendatang yang ada di Dusun Degolan. Masing-masing responden

mewakili keluarga yang bertempat tinggal di Dusun Degolan.

Page 30: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

B. HASIL PENELITIAN

1. Karakteristik Responden

Tabel 4 : Karakteristik Responden Di Dusun Degolan Desa Umbulmartani

Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman ( n= 160 )

Kriteria RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 Total

1. Umur responden

21-29 0 3 4 1 6

30-39 4 11 8 10 33

>40 6 40 36 27 109

2. Jenis kelamin

Laki-laki 14 52 44 32 142

Perempuan 6 2 4 6 18

3. Jumlah anggota keluarga

< 3 11 22 25 15 73

3 3 1 2 2 8

4 0 9 7 5 21

5 2 5 2 0 9

>5 4 17 12 16 49

4. Umur anak terakhir

0-1 th 2 3 3 1 9

1-3 th 0 11 4 3 18

3-5 th 1 3 2 5 11

5-12 th 3 12 18 13 46

>12 th 14 25 21 16 76

5. Tingkat pendidikan Responden

TS 4 7 6 3 20

SD 2 16 11 5 34

SMP 1 6 2 7 16

SMA 5 22 22 14 63

PT/Diploma 8 3 7 9 27

Sumber: data primer

Subyek dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga yang

mewakili keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut. Tabel diatas

menunjukkan bahwa jumlah umur dari tiap-tiap responden yang berumur

21-29 tahun adalah 6 responden (dari RT 01 sampai RT 04), umur 30-39

tahun adalah 33 responden, sedangkan umur >40 tahun adalah 109

Page 31: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

67

responden. Sedangkan dilihat dari kriteria jenis kelamin yaitu jenis kelamin

pria lebih besar (142 responden) dari pada jenis kelamin perempuan (18

responden). Jumlah anggota keluarga yang kurang dari 3 orang ada 73

responden, yang berjumlah 3 orang ada 8 orang, yang berjumlah 4 orang 21

responden, yang berjumlah dari 5 orang ada 9 responden, sedangkan yang

berjumlah dari 5 orang adalah 49 orang.

2. Analisis Univariat

a. Indikator Deskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga

Tabel 5 : Diskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga di Dusun Degolan,

Umbulmartani Ngemplak Sleman Yogyakarta.

No Indikator PHBS Yang Diteliti Jumlah %

1. Perilaku Pengguna Jamban

- Ya 159 99,4

- Tidak 1 0,6

2. Perilaku Mencuci Tangan

- Ya 152 95

- Tidak 8 5

3. Penyediaan Air Bersih

- Ya 152 95

- Tidak 8 5

4. Kebersihan makanan/ Gizi

- Ya 156 97,5

- Tidak 4 2,5

5. Pemberian Asi eksklusif

- Ya 17 25,6

- Tidak 56 74,4

6. Pengelolaan Sampah

- Ya 119 74,4

- Tidak 41 25,6

Sumber data: primer

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan

perilaku jamban positif sejumlah 159 responden (99,4%), responden

Page 32: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

68

dengan perilaku mencuci tangan positif sejumlah 152 responden (95 %),

responden dengan penyediaan air bersih positif sejumlah 152 responden

(95%), responden dengan sanitasi makanan dan gizi seimbang sejumlah

165 responden (97,5%), responden dengan pemberian ASI eksklusif

sejumlah 41 responden (25,6%), sedangkan responden dengan

pengelolaan sampah sejumlah 119 responden (74,4%).

b. Kejadian Diare di Dusun Degolan

Untuk melihat kejadian diare di Dusun Degolan, dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 6 : Kejadian Diare di Dusun Degolan, Umbulmartani Ngemplak

Sleman Yogyakarta

Kejadian

Diare

RT 01 RT 02 RT 03 RT 04

n % N % n % n %

Diare (+) 6 30 19 35,2 26 54,2 11 28,9

Diare (-) 14 70 35 64,8 22 45,8 27 71,1

Jumlah 20 100 54 100 48 100 38 100

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kejadian diare di

Dusun Degolan sebanyak 62 responden dari 160 responden. Masing-

masing diantaranya adalah RT 01 sebanyak 6 responden (30%), RT 02

sebanyak 19 responden (35,2 %), sedangkan RT 03 sebanyak 26

responden (54,2%), dan RT 04 sebanyak 11 responden (28,9%).

Page 33: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

69

3. Analisi Bivariat

a. Hubungan Antara Indikator PHBS dengan Kejadian Diare di Dusun

Degolan.

Tabel 7 : Hubungan Indikator PHBS dengan kejadian diare di Dusun

Degolan, Umbulmartani Ngemplak Sleman Yogyakarta.

Indikator PHBS Jml Kejadian Diare

χ2

χc2

OR P Ket

Diare (+) Diare (-)

1. Perilaku Pengguna Jamban

- Ya 159 37 122 0,303 1,000 - 0,043 TB

- Tidak 1 0 1

2. Perilaku Mencuci Tangan

- Ya 152 34 118 0,979 0,576 0,490 0,078 TB

- Tidak 8 3 5

3. Penyediaan Air Bersih

0,017

- Ya 152 35 117 1,000 0,897 0,010 TB

- Tidak 8 2 6

4. Sanitasi makanan/Gizi

- Ya 156 35 121 1,667 0,490 0,289 0,102 TB

- Tidak 4 2 2

5. Pemberian ASI eksklusif

- Ya 17 0 17 5,258 0,052 2,544 0,259 B

- Tidak 56 14 42

6. Pengelolaan Sampah

- Ya 119 29 90 0,405 0,673 1,329 0,050 TB

- Tidak 41 8 33

Ket: TB = Tidak Bermakna

B = Bermakna

*Chi Square test dengan koreksi Yates

Sumber : data primer

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dan variable terikat

yaitu kejadian diare. Hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat

memperlihatkan bahwa semakin positif (baik) perilaku hidup bersih dan

sehat terdapat kecenderungan semakin kecil prevalensi kejadian diare.

Page 34: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

70

Nilai Chi Square pada tabel menggunakan koreksi Yates dengan

rumus sebagai berikut:

χc2

Tabel tersebut, memberikan keterangan bahwa dengan kesalahan 5%

dan dk = 1, maka harga χ2 tabel = 3,841. Ternyata dari beberapa indikator

perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perilaku penggunaan jamban

(1,000), perilaku mencuci tangan (0,576), penyediaan air bersih (1,000),

sanitasi makanan dan gizi seimbang (0,490),pemberian ASI (0,052) serta

pengelolaan sampah (0,673) mempunyai nilai χ2 hitung < χ

2 tabel. Dengan

demikian Ho diterima dan Ha ditolak karena tidak mempunyai hubungan

bermakna dengan kejadian diare di Dusun Degolan.

Page 35: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

71

b. Hubungan Hasil Observasi dengan Kejadian Diare di Dusun Degolan.

Tabel 8 : Hubungan Hasil Observasi Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare

No Hal Yang Diobservasi Jml

Kejadian

Diare χ

2

Diare

(+)

Diare

(-)

χc2

P

1 Tersedia / memiliki jamban

0,609

- Ya 158 37 121 1,000 0,062

- Tidak 2 0 2

2 Tersedia Sabun dalam jamban

5,177

- Ya 61 20 41 0,032 0,177

- Tidak 99 17 82

3 Jamban menuju septic tank

0,028

- Ya 155 36 119 1,000 0,013

- Tidak 5 1 4

4 Jarak Jamban dengan sumber air > 10 m

9,812

- Ya 125 22 103 0,004 0,240

- Tidak 35 15 20

5 Jamban bersih dan Tidak berbau

0,807

- Ya 137 30 107 0,528 0,071

- Tidak 23 7 16

6 Tersedia air cukup utk membersihkan jamban

0,920

- Ya 157 37 120 0,789 0,076

- Tidak 3 0 3

7 Tersedia keranjang sampah

2,763

- Ya 135 28 107 0,160 0,130

- Tidak 25 9 16

8 Sampah tidak berserakan

0,083

- Ya 136 32 104 0,979 0,023

- Tidak 24 5 19

9 Lantai rumah bukan tanah

0,026

- Ya 148 34 114 1,000 0,013

- Tidak 12 3 9

10 Sumber air jauh dari pembuangan limbah

8,482

- Ya 130 24 106 0,008 0,224

- Tidak 30 13 17

*Chi Square test dengan koreksi Yates

Sumber : data primer

Page 36: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

72

Tebel tersebut, memberikan keterangan bahwa dengan kesalahan 5 %

dan dk=1, maka harga χ2

tabel= 3,841. Ternyata dari sepuluh item

pertanyaan observasi menunjukkan terdapat tiga item pertanyaan yang

mempunyai hubungan bermakna diantaranya adalah tersedianya sabun

dalam jamban, jarak jamban dengan sumber air lebih dari 10 meter, dan

sumber air minum jauh dari pembuangan limbah. Hasil perhitungan diatas

menunjukkan bahwa χ2

hitung < χ2 tabel sehingga hasil dari ketiga

pertanyaan observasi tersebut mempunyai hubungan yang bermakna. Data

yang di peroleh dari hasil observasi menunjukkan bahwa hampir semua

responden memiliki jamban pribadi. Kepemilikan jamban di tiap keluarga

diharapkan mempengaruhi perilaku mereka dalam membuang kotoran,

namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan

jamban tidak mempunyai arti yang cukup signifikan terhadap kejadian diare

di wilayah tersebut.

C. PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden

Perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga juga

dipengaruhi oleh hal-hal berikut antara lain: umur, jenis kelamin, umur anak

terakhir, dan tingkat pendidikan. Hal ini berkaitan dengan tingkat

pemahaman responden terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan jumlah anggota keluarga di sini berkaitan dengan kepadatan

hunian yang dapat memberikan pengaruh terhadap kejadian diare. Sejumlah

Page 37: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

73

faktor yang turut berperan dalam menyebabkan diare adalah usia,

malnutrisi, kondisi sosial ekonomi yang rendah, kepercayaan, hygiene yang

buruk, sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, kondisi rumah yang

buruk, kepadatan rumah dan sindrom malabsorbsi berkaitan dengan

penghentian pemberian ASI (Depkes RI, 1990).

Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa terdapat 20 responden

tidak sekolah dan 34 responden berpendidikan SD. Secara umum tidak ada

perbedaan yang mencolok antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan

responden lain yang tingkat pendidikannya lebih tinggi. Untuk perilaku

penggunaan jamban tidak terdapat perbedaan perilaku yang umumnya

ditinjukkan antara responden yang tidak sekolah dan tingkat pendidikannya

Sekolah Dasar dengan mereka yang tingkat pendidikannya lebih tinggi

(SMP, SMA, Diploma, S1), hampir semua responden berperilaku baik. Dari

160 responden hanya terdapat satu responden saja yang perilaku

penggunaan jambannya masih tidak baik yakni salah satu responden yang

tidak sekolah. Untuk perilaku mencuci tangan, dari 160 responden hanya 8

responden yang menunjukkan perilaku tidak baik. Hal tersebut ditunjukkan

oleh responden yang tidak sekolah dan berpendidikan Sekolah Dasar.

Sedangkan penyediaan air bersih, dari 160 responden hanya 8 responden

yang menunjukka perilaku tidak baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh

responden yang tidak sekolah. Perilaku menjaga kebersihan makanan dan

gizi seimbang dari 160 responden empat responden diantaranya berperilaku

tidak baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh responden yang tidak sekolah.

Page 38: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

74

Untuk pemberian ASI dari 160 responden terdapat 73 responden yang

mempunyai balita 17 diantaranya memberikan ASI eksklusif dan tidak ada

yang mengalami diare, sedangkan 56 responden tidak memberikan ASI

eksklusif dan 14 diantaranya mengalami diare. Hal tersebut ditunjukkan

oleh semua tingkat pendidikan. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh aktifitas

dan kesibukan dari ibu yang bekerja sehingga tidak bisa sepenuhnya

memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Perilaku membuang sampah dari

160 responden, terdapat 41 responden yang menunjukkan perilaku yang

tidak baik. Hal ini ditunjukkan oleh semua tingkat pendidikan. Mungkin hal

diatas dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat yang tidak

mengetahui secara maksimal akan bahaya dari sampah. Kepercayaan

seseorang terhadap kesehatan merupakan bagian dari intelektual termasuk

pengetahuan tentang fungsi tubuh dan penyakit. Kemampuan kognitif

seseorang tentang memahani dan menerapkan perilaku hidup sehat.

Pemahaman seseorang meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Potter

and Perry, 1993). Sebagian besar responden berusia lebih dari 40 tahun

(68,2%). Dalam hal pencegahan penyakit, usia merupakan faktor resiko

yang berhubungan dengan sejarah keluarga dan kebiasaan personal (Potter

and Perry, 1993). Meskipun mereka menunjukkan perilaku hidup sehat yang

baik, namun pemahaman mereka tentang hal-hal yang meningkatkan resiko

terjadinya diare mungkin masih kurang. Dilihat dari jenis kelamin, tidak

terdapat perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita dalam hal

perilaku hidup bersih dan sehat secara umum. Namun dalam penggunaan

Page 39: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

75

jamban, wanita menunjukkan perilaku hidup sehat yang baik dari pada pria.

Dari 160 responden terdapat satu responden yang perilaku penggunaan

jambannya tidak baik, hal tersebut ditunjukkan oleh responden pria. Dilihat

dari segi usia, perilaku hidup bersih dan sehat secara umum tidak

menunjukkan perbedaan yang berarti. Dalam perilaku penggunaan jamban,

dari 160 responden terdapat satu responden yang perilaku penggunaan

jambannya tidak baik, hal tersebut ditunjukkan oleh responden yang berusia

lebih dari 40 tahun. Perilaku mencuci tangan yang tidak baik sebagian besar

ditunjukkan oleh responden yang berusia lebih dari 40 tahun yakni 6 (75%

dari seluruh perilaku responden yang tidak baik). Perilaku membuang

sampah yang tidak baik sebagian besar ditunjukkan oleh responden berusia

lebih dari 40 tahun yakni 35 ( 85,4 % dari seluruh perilaku responden yang

tidak baik).

Dari hasil observasi lapangan bahwa keluarga yang tinggal di Dusun

Degolan memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 3, tidak sebanding

dengan luas rumah yang mereka tempati. Dari hasil observasi terdapat

rumah-rumah warga yang digunakan untuk kos mahasiswa maupun

keluarga dari Pondok Pesantren Assunah. Penelitian Diahningrum (2005),

menyebutkan bahwa kepadatan hunian merupakan faktor yang berpengaruh

terhadap kejadian diare. Hampir 60 % anak balita tinggal di rumah dengan

kepadatan kurang dari 10 meter persegi. Setiap orang mempunyai resiko

menderita diare 1,37 kali dibanding kepadatan 10 meter persegi atau lebih

tiap orang. Jenis lantai mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian

Page 40: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

76

diare anak balita. Anak balita yang keluarganya tinggal dirumah dengan

lantai tidak kedap air mempunyai resiko menderita diare 1,01 kali

dibandingkan dengan balita yang keluarganya tinggal di rumah yang

lantainya kedap air. Balita yang tinggal di rumah dengan lantai tanah,

kejadian diarenya lebih rendah dibandingkan balita yang tinggal dengan

lantai semen. Lantai tanah lebih meningkatkan resiko cacingan.

2. Indikator Deskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga.

Hipotesis yang diuji pada penelitian ini adalah hipotesis alternatif

(Ha) yaitu terdapat hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada

tatanan rumah tangga dengan kejadian diare di Dusun Degolan. Indikator

PHBS pada tatanan rumah tangga yang diteliti dalam penelitian ini meliputi

perilaku mengunakan jamban, perilaku mencuci tangan, penyediaan air

bersih, kebersihan makanan dan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif

dan peilaku membuang sampah.

Hasil perhitungan secara statistik menunjukan bahwa, tidak terbukti

adanya hubungan yang signifikanantara perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare di Dusun Degolan Desa

Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Diare tidak selalu

dipengaruhi oleh perilaku. Banyak hal yang dapat menyebabkan diare antara

lain : obat-obatan, penyebaran penyakit, penyakit lain (malaria, campak)

infeksi sistematik serta intoleransi makanan (Depkes RI, 1990).

Page 41: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

77

3. Kejadian Diare di Dusun Degolan

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang

lebih banyak dari biasanya (normal 100 – 200 ml perjam tinja), dengan tinja

berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai

frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer dkk, 1999).

Data yang diketahui pada 2 bulan terakhir dari 160 responden

terdapat 62 KK yang terkena diare yaitu dari semua kalangan umur. Dari

hasil observasi terdapat salah satu responden meninggal dunia akibat diare

yang berusia lebih dari 40 tahun. Keterangan dari lapangan, puskesmas serta

keluarga mengatakan bahwa tidak diketahui secara jelas penyebab dari

kematian warga tersebut. Menurut keterangan dari pihak puskesmas usia

mempengaruhi dalam proses penyembuhan penyakit. Dalam hal

pencegahan penyakit, usia merupakan faktor resiko yang berhubungan

dengan sejarah keluarga dan kebiasaan personal (Potter and Perry, 1993).

Hasil penelitian laboratorium dari sumber air, sampel feses yang ada dari

puskesmas tidak menjelaskan secara signifikan dikarenakan menurut

penjelasan dari puskesmas hal tersebut tidak mewakili dari data seluruhnya.

Keterangan dari pihak puskesmas maupun warga tidak ada tindakan

berlanjut yang dapat menggali permasalahan tersebut.

Kejadian diare di Dusun Degolan mungkin tidak sepenuhnya di

pengaruhi oleh perilaku. Diare dipengaruhi oleh banyak faktor. Adanya

musim diare yang jelas telah ditemukan di beberapa daerah. Pada daerah

yang beriklim sedang, diare oleh bakteri cenderung terjadi lebih sering

Page 42: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

78

selama musim panas, sedangkan diare oleh virus, terutama rotavirus,

memuncak pada musim dingin. Di daerah tropik, diare oleh rotavirus

cenderung terjadi sepanjang tahun, dengan peningkatan kekerapan

sepanjang bulan musim kemarau yang dingin, sedangkan diare oleh bakteri

cenderung memuncak pada musim penghujan (Depkes RI, 1990).

Hal ini mungkin dipengaruhi perilaku ibu atau pengasuh yang

memberikan pengalas sebelum anak tersebut main di lantai. Ada pengaruh

yang signifikan bersama-sama kondisi fisik rumah dengan perilaku keluarga

terhadap kejadian diare akut pada balita.

Diare dapat pula disebabkan oleh karena tidak diberikan ASI

eksklusif atau diberikan ASI tetapi tidak secara penuh. Data yang diperoleh

menyebutkan bahwa, dari 73 responden yang memiliki balita, terdapat 17

responden yang memberikan ASI eksklusif dan 56 responden yang

memberikan susu formula kepada bayinya, serta ditemukan adanya balita

yang menderita diare 14 orang. Dari hasil observasi didapatkan bahwa balita

yang terkena diare lebih dialami oleh balita yang mengkonsumsi susu

formula. Hal ini mungkin dikarenakan penggunaan botol susu yang tidak

selalu dijaga kebersihannya.

Di Negara berkembang, bayi yang mendapatkan ASI mempunyai

angka kesakitan dan kematian yang secara bermakna lebih rendah

dibandingkan dengan yang diberikan susu formula. Alergi terhadap protein

susu sapi yang bermanifestasi sebagai diare, muntah, rinorea, bronchitis,

hanya ditemukan pada bayi yang minum susu formula. Jadi yang lebih baik

Page 43: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

79

dari pada susu formula, baik ditinjau dari aspek kualitas nutrisi maupun

kegunaannya untuk kesehatan bayi ( Purwanti, 2008 ).

Menyusui berarti melindungi bayi sebab ASI juga membantu tubuh

meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Itulah sebabnya, bayi yang

diberi susu botol mempunyai resiko lebih tinggi untuk mendapatkan

penyakit ( Depkes RI, 1990 ).

Tidak semua perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai hubungan

yang signifikan dengan kejadian diare di Dusun Degolan. Dari data yang

diperoleh perilaku penggunaan jamban, perilaku mencuci tangan,

penyediaan air bersih, pengelolaan sampah tidak mempunyai hubungan

yang signifikan dengan kejadian diare di Dusun Degolan. Kecuali pada

perilaku menjaga kebersihan makanan dan gizi serta pemberian ASI

eksklusif yang mempunyai hubunan yang cukup signifikan dengan kejadian

diare di Dusun Degolan.

4. Hubungan Antara Indikator PHBS dengan Kejadian Diare

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara perilaku penggunaan jamban dengan kejadian diare di

Dusun Degolan (p =0,043). Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa, tidak terbukti adanya hubungan perilaku penggunaan

jamban dengan kejadian diare, penyakit diare disebarluaskan melalui orang

yang terinfeksi (Purwanti, 2008).

Page 44: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

80

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare di Dusun

Degolan (p =0,078). Dapat diartikan juga keluarga dengan perilaku mencuci

tangan memiliki kejadian diare 0,5 atau ½ kali dari keluarga yang tidak

dengan perilaku mencuci tangan. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya

yang menyatakan bahwa, tidak terbukti adanya hubungan antara hygiene

perorangan yang buruk dengan adanya protozoa penyebab diare, namun

hygiene perseorangan yang buruk beresiko 4 kali lebih besar untuk adanya

protozoa penyebab diare dalam tinja (Diahningrum, 2005).

Perilaku hidup sehat yang sangat berpengaruh pada rantai penularan

diare adalah kebiasaan mencuci tangan. Kebiasaan cuci tangan meskipun

tidak diajarkan secara formal dan dimasyarakat telah sering dikerjakan

namun pelaksanaanya tidak adekuat dalam arti hanya membilas tangan

dengan air tanpa penggunaan sabun. Mencuci tangan dengan sabun terutama

setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan atau minuman

telah dibuktikan dapat menurunkan angka kesakitan diare. Penurunan

sebesar 14 – 48 % dapat diharapkan dari pemijahan kebiasaan tanpa cuci

tangan menjadi cuci tangan menggunakan sabun (Depkes RI, 2005).

Praktek mencuci tangan terutama setelah buang air besar yang tidak bersih

dapat meningkatkan resiko penyakit infeksius dengan cara penularan

melalui oral (Purwanti, 2008). Cuci tangan bukan hanya sekedar membilas

tangan dengan air tetapi secara bersungguh sungguh mencoba

menghilangkan kotoran dari tangan dengan menggunakan air bersih.

Page 45: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

81

Penggunaan sabun dalam kaitannya mengurangi jumlah protozoa belum

ditemukan data yang pasti, namun untuk bakteri cuci tangan dengan sabun

dapat mengurangi bakteri lebih dari 95 % (Wantiyah, 2004).

Hasil penelitian ini juga mununjukan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara faktor tersedianya sarana air bersih dengan kejadian

diare di Dusun Degolan (p =0,010). Dapat diartikan bahwa keluarga dengan

tersedianya sarana air bersih memiliki kejadian diare 0,897 kali dari

keluarga yang tidak dengan tersedianya sarana air bersih. Penelitian tersebut

tidak mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sumber

air minum merupakan salah satu sarana sanitasi penting berkaitan dengan

kejadian diare. Dalam penelitiannya juga disebutkan bahwa ada hubungan

yang bermakna antara jarak sumber air dengan rembesan tinja (Sawali,

2001).

Masyarakat dusun Degolan mencukupi kebutuhan air bersih dari

sumur gali, ada beberapa masyarakat (27) yang memanfaatkan air bersih

dari PAM. Masyarakat yang menggunakan air bersih dari sumur gali

biasanya membuat tampungan di bak atau ember kemudian ditutup. Air

berhubungan langsung dengan kesehatan manusia khususnya pada

penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh air yang aman dan pengelolaan

limbah cair memagang peranan penting dalam menurunkan kejadian banyak

penyakit yang ditularkan melalui air atau terkait dengan air (Widiati, 2001).

Secara statistik hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara perilaku menjaga kebersihan makanan dan

Page 46: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

82

gizi seimbang dengan kejadian diare di Dusun Degolan (p =0,102). Dalam

arti lain dapat diartikan bahwa keluarga dengan perilaku menjaga

kebersihan makanan dan gizi seimbang memiliki kejadian diare 0,289 kali

dari keluarga yang tidak dengan perilaku menjaga kebersihan makanan dan

gizi seimbang. Hal tersebut diatas tidak mendukung penelitian sebelumya

yang menyatakan bahwa penyebab utama penyakit ditularkan melalui

makanan dan merupakan sumber dari berbagai macam penyakit (missal

:Salmonelosis, Shigellosis, Amoebiasis, keracunan oleh mikroorganisme

yang menghasilkan toksin seperti Stophilococcus dan Clostridium

Botolinium). Sebagaian besar penyekit yang ditularkan melalui makanan

dan air dapat mengekibatkan diare, dan makanan merupakan sarana yang

menyebarkan penyakit sampai 70% dari semua episode diare (Widiati,

2001).

Makanan yang terkontaminasi oleh bahan sampah dan ekskreta

manusia berisi pathogen seringkali terdapat pada sayuran dengan sanitasi

yang buruk. Misalnya kebiasaan memakan sayuran mentah seringkali dapat

menyebabkan penularan penyakit melalui fekal oral. Salah satu cara untuk

menghindari hal tersebut adalah dengan memasaknya terlebih dahulu (Yuni

Ari, 2007).

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara pemberian ASI dengan kejadian diare di DusunDegolan

(p=0,259) atau dapat diartikan bahwa mereka dengan keluarga yang tidak

diberi ASI eksklusif memiliki kejadian diare 2,544 kali dari keluarga yang

Page 47: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

83

dengan ASI eksklusif. Hal tersebut berbeda dengan penelitian sebelumnya

yaitu salah satu upaya untuk mencegah diare pada anak usia 1 sampai 5

tahun dengan menggalakkan usaha pemberian ASI pada balita. ASI

mengandung zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral) dan

zat anti infeksi (imunoglobilin) lain (IgA, IgM, IgD, IgE dan IgG)

lactoferrin, lysozim, pertumbuhan lactobacillus bifidus, factor anti

Staphylococcus, lactoporak sidare triocyanat, laucocytus dan komplemen

C3 dan C4 yang cukup (Aina, 2006).

Secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

pengelolaan sampah dengan kejadian diare di Dusun Degolan (p = 0,050).

Dapat diartikan bahwa keluarga yang tidak dengan pengelolaan sampah

memiliki kejadian diare 1,329 kali dari keluarga dengan perilaku

pengelolaan sampah. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Sawali (2001) yang menyebutkan bahwa perilaku berhubungan dengan

diare yakni perilaku membuang sampah dan kebiasaan buang tinja tidak di

jamban.

Penelitian Gusti (2004) menyebutkan bahwa tersedianya air bersih,

kurangnya kebersihan lingkungan perumahan dan perilaku membuang

sampah sembarangan akan mempermudah terjadinya berbagai macam

penyekit saluran pencernaan, termasuk cacingan. Organism yang dapat

ditularkan secara mekanis oleh lalat yang berkembangbiak dalam tumpukan

sampah domestik disekitar tempat tinggal ( Widiati, 2001).

Page 48: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

84

Kesadaran masyarakat di Dusun Degolan tentang membuang sampah

sudah cukup baik, hanya saja pengelolaannya belum optimal.

5. Hubungan Hasil Observasi dengan Kejadian Diare

Hasil observasi menunjukan bahwa dari 160 responden hampir

semua memiliki jamban (159 Responden). Kesadaran tentang pentingnya

menggunakan jamban pada masyarakat di Dusun Degolan sudah baik.

Penyakit diare disebarluaskan melalui orang yang terinfeksi. Membuang

tinja secara aman akan mengurangi penularan diare. Beberapa negara

penggunaan jamban menurunkan resiko terhadap penyakit diare dan

perbaiki persediaan air (Depkes RI, 1990). Bahaya kesehatan yang dapat

ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik adalah

pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan dan

perkembangbiakan lalat. Penyakit yang dapat terjadi akibat keadaan diatas

antara lain tifoid, paratifoid, diare, kolera, penyakit cacing, hepatitis da

beberapa penyakit infeksi gastrointestional lain, serta infeksi parasit lain

(Purwanti, 2008).

Hasil observasi menunjukkan bahwa dari 160 responden yang

terbukti memiliki jarak jamban dengan sumber air lebih dari 10 meter yaitu

125 responden dan responden yang mempunyai air yang sesuai syarat

kesehatan yaitu 157 responden. Sumber air minum dibedakan atas 2 jenis

yakni sumber air yang terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum

yang termasuk ketegori terlindung (jenis sarana yang memenuhi syarat

Page 49: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

85

kesehatan) adalah air kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung dan mata

air terlindung (Dinkes DIY, 2007). Menggunakan air bersih yang cukup

membantu melindungi keluarga dari diare. Keluarga yang terjangkau oleh

penyediaan air yang benar-benar bersih akan menderita diare lebih jarang

dari pada keluarga yang kurang memperoleh kesempatan air bersih (Depkes

RI, 1990).

Hasil observasi menunjukkan dari 10 indikator observasi hanya

terdapat 3 indikator yang mempunyai hubungan yang signifikan diantaranya

adalah tersedianya sabun dalam jamban (p =0,177), jarak jamban dengan

sumber air > 10 meter (p =0,240), sumber air jauh dari pembuangan limbah

(p =0,224). Dengan demikian dikatakan bahwa kejadian diare di Dusun

Degolan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor perilaku hidup bersih dan

sehat.

D. KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN

1. Kekuatan

Penelitian ini tidak hanya dengan kuisioner saja tapi juga

menggunakan observasi dan sepengetahuan peneliti belum pernah ada

penelitian di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak

Kabupaten Sleman yang meneliti tentang kejadian diare.

Page 50: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

86

2. Kelamahan

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner

yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku hidup bersih dan

sehat. Waktu pengisian kuesioner sebagian besar diisi oleh responden pria,

sehingga tidak sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya

dijawab oleh responden wanita. Sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai

dengan apa yang diinginkan oleh peneliti. Meskipun demikian peneliti telah

mendampingi respondent pada saat pengisian kuesioner serta peneliti

melakukan observasi pada lingkungan rumah responden.

Page 51: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat

pada tatanan rumah tangga (perilaku menggunakan jamban, perilaku mencuci

tangan, penyediaan air bersih, sanitasi makanan dan gizi seimbang serta

perilaku membuang sampah) yang ditunjukkan oleh masyarakat Dusun

Degolan mayoritas adalah baik. Sebanyak 38,75% keluarga di dusun Degolan

(sebanyak 62 responden dari 160 responden) mengalami diare. Meskipun

demikian hasil perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga

dengan kejadian diare di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan

Ngemplak Kabupaten Sleman.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka peneliti ingin

memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman diharapkan ikut serta

melakukan evaluasi terhadap kinerja Puskesmas dalam melaksanakan

pemantauan terhadap pelaksanaan program PHBS serta penyakit-

penyakit yang terkait dengan hal tersebut di wilayah kerjanya.

Page 52: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

88  

2. Bagi puskesmas diharapkan senantiasa melakukan evaluasi bersama

dengan masyarakat terkait dengan pelaksanaan perlaku hidup bersih dan

sehat masyarakat sesuai dengan program, misalnya setiap 2 bulan sekali,

untuk melihat sejauh mana pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat

masyarakat di wilayah kerjanya, serta untuk mengetahui masalah apa saja

yang muncul sehingga wabah penyakit dapat diminimalisir agar tidak

mengarah ke KLB (kejadian luar biasa). Bisa saling kerjasama dengan

bidan desa, perawat komunitas maupun instansi rumah sakit swasta

lainnya, sehingga terbentuk kerja sama yang baik untuk meningkatkan

kwalitas kesehatan yang bermutu. Selain itu diharapkan agar pihak

Puskesmas ikut serta mendampingi masyarakat atau melakukan

pembinaan kader, tidak hanya menyerahkan semuanya pada kader

kesehatan yang ada di wilayah tersebut.

3. Perawat komunitas diharapkan turut serta meningkatkan pengetahuan

masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat melalui

pendidikan kesehatan, misalnya melalui penyuluhan atau penyebaran

leaflet, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara dan

pentingnya hidup bersih dan sehat terutama untuk kebersihan lingkungan.

4. Bagi masyarakat dusun Degolan diharapkan memiliki kesadaran untuk

senantiasa berperilaku sehat, berusaha mengurangi atau bahkan

meninggalkan perilaku yang dapat merusak kesehatan terkait dengan

perilaku menjaga kebersihan makanan, perilaku mencuci tangan dan

membuang sampah.

Page 53: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

89  

5. Bagi penelitian selanjutnya bahwa penelitian ini masih sangat terbatas

dalam membahas karakteristik responden sehingga untuk penelitian

selanjutnya diharapkan lebih dapat menggali karakteristik responden

yang mungkin dapat dikaitkan dengan faktor-faktor yang turut

mempengaruhi kejadian diare.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 54: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

90  

DAFTAR PUSTAKA

Achsan. 2002. Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare di Kabupaten Probolinggo. FK Unair. http://digilib.litbang.depkes.go.id/go/id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2002-achsan-penyelidik 

Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.Edisi Ke-2. Pustaka Pelajar Yogyakarta.

Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2001. Reliabilitasdan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC

Dahlan, S. 2006. Statistika untuk Kedokteran: Uji Hipotesis dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: Arkans.

Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. 1990. Buku Pegangan Pemberantasan Penyakit Diare Dalam Repelita V. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1990. Pedoman Penelitian Program Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.

Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Buku Pegangan Pemberantasan Penyakit Diare Dalam Repelita V. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pedoman Penelitian Program Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.

Gusti, A. 2004. Hubungan Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan dengan Infeksi cacing yang Ditularkan Melalui Tanah di Nagari Kumanis Kabupaten Sawahlunto / Sijujung. Yogyakarta. (Tesis), tidak diterbitkan.

Page 55: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

91  

Hariyadi, K. 2008. Buku Ajar Ilmu Dasar Keperawatan VI (Statistika Kesehatan). Yogyakarta, tidak diterbitkan.

Mansjoer,dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid Pertama. FKUI: Aesculapius

Ningrum, D. 2005. Analisi PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan FK UMY (Skripsi). Tidak Diterbitkan

Notoatmojo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba

Potter and Perry. 1993. Foundamental of Nursing. Concepts, Process and Practice. 3rd Ed. St. Louis: New York

Posyandu Rias Degolan. 2009. Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Degolan Kelurahan Umbulmartani Kecamatan Ngemplak

Purwanti, A. 2008. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Terhadap Kejadian Diare di Masyarakat Dusun Watu Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul. Tidak Diterbitkan

Puskesmas Ngemplak I. 2007. Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Puskesmas NGEMPLAK II Semua Kelompok Umur. Tidak Diterbitkan

Puskesmas Ngemplak I. 2008. Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Puskesmas NGEMPLAK II Semua Kelompok Umur. Tidak Diterbitkan

Puskesmas Ngemplak I. 2009. Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Puskesmas NGEMPLAK II Semua Kelompok Umur. Tidak Diterbitkan

Sawali. 2001. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Kendari Yogyakarta: Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM (Tesis) Tidak Diterbitkan

Sinaga,dkk. 2005. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Studi Kasus di Kabupaten Bantul 2003. JMPK Vol. 08/No.02/Juni/2005

Page 56: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/749/2/Indah Fery Susanti_3206001_nonfull.pdf · Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare ... antara perilaku hidup bersih dan sehat

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

92  

Sudoyo,dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.Jakarta:Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta

Suharyono. 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta:Rineka Cipta

Syamsuddin. 2006. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku pemanfaatan Jamban Keluarga di Kecamatan Mutiara Kabupate Pidie Provinsi NAD.Yogyakarta: Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM (Tesis). Tidak Diterbitkan

Wantiyah. 2004. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di RW 04 Kelurahan Terban Wilayah Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM (Skripsi). Tidak Diterbitkan

Widiati, S. 2001. Planet Kita, Kesehatan Kita. Laporan Komisi WHO mengenai Kesehatan dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press

http://eartquake.usgs.go/eqcenter/eqinthenews/2006/usneb6

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/01/time/0943/idnews/608337/idkanal/10