LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan...

74
LAMPIRAN - LAMPIRAN A. INSXRUMEN DAN DAXA HASIL PENELIXIAN B. REDUKSI DAN DISPLAY DATA SERTA KESIMPULAN C. RANGKUMAN TESIS D. SURAT-SURAT IZIN/REKOMENDASI MELAKUKAN PENELITIAN E. RIWAYAT HIDUP PENULIS 200

Transcript of LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan...

Page 1: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

LAMPIRAN - LAMPIRAN

A. INSXRUMEN DAN DAXA HASIL

PENELIXIAN

B. REDUKSI DAN DISPLAY DATA

SERTA KESIMPULAN

C. RANGKUMAN TESIS

D. SURAT-SURAT IZIN/REKOMENDASIMELAKUKAN PENELITIAN

E. RIWAYAT HIDUP PENULIS

200

Page 2: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran A

INSTRUMEN DAN DATA

HASIL PENELITIAN

Page 3: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran A

INSTRUMEN DAN DATA HASIL PENELITIAN

A.1 Instrumen Penelitian yang Digunakan

I. Format Kadar CBSA dalam Proses Bela.1ar-Menga.1ar Pen

didikan Umum

Pengantar:

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan yang me-

minta kesediaan anda untuk menjawabnya. Jawaban anda

tersebut berupa: a. Selalu (SL), b. Seringkali (SK),

c. Kadang-kadang (KK), d. Pernah (PN), e. Tidak Per

nah (TP).

Pilihan anda dilakukan dengan membubuhkan tanda siIang

(X) pada salah satu huruf di muka setiap pernyataan

seperti yang dimaksudkan dalam pernyataan di atas.

Anda diminta mengisi semua pernyataan sesuai dengan

pengalaman atau praktek anda sendiri dalam melaksana

kan tugas mengajar sehari-hari dengan sejujur-jujurnya.

1. Membuat persiapan mengajar dengan berorientasi pada ke

terlibatan siswa, pelaksanaannya dalam tugas mengajar

sehari-hari.

2. Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK) dengan

mempertimbangkan peran serta siswa, pelaksanaannya da

lam tugas mengajar sehari-hari.

3. Mengikut sertakan siswa dalam menetapkan kegiatan bel

ajar-mengajar, pelaksanaannya dalam tugas mengajar se

hari-hari.

4. Merencanakan pengajaran dengan merinci tugas yang ha

rus dikerjakan siswa, pelaksanaannya dalam tugas meng

ajar sehari-hari.

5. Kebiasaan membuat format belajar dengan metode disku

si, pelaksanaannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

201

Page 4: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

202

6. Menetapkan strategi belajar-mengajar dengan memper-

besar bobot kegiatan siswa, pelaksanaannya dalam tugas

mengajar sehari-hari.

7. Kebiasaan menjelaskan atau membahas suatu pokok masa

lah secara garis besar, selanjutnya siswa yang menger

jakan dan menyelesaikan sendiri, pelaksanaannya dalam

tugas mengajar sehari-hari.

8. Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram

antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi, dan

tugas mandiri pelaksanaannya dalam tugas mengajar se

hari-hari.

9. Kebiasaan memberikan pengalaman belajar siswa melalui

pengajaran modul, yang memuat materi pelajaran dan tu

gas yang harus dikerjakan siswa, pelaksanaannya dalam

tugas mengajar sehari-hari.

10. Memberikan pengalaman belajar siswa melalui kegiatan

simulasi bagian tertentu dari pokok bahasan tentang

suatu masalah atau nilai, pelaksanaannya dalam tugas

mengajar sehari-hari.

11. Kebiasaan memberikan pengalaman belajar siswa, melalui

permainan peran di kelas, pelaksanaannya dalam tugas

mengajar sehari-hari.

12. Memberikan pengalaman belajar siswa melalui diskusi

panel tentang topik suatu masalah atau nilai, pelaksa

naannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

13. Memberikan pengalaman belajar siswa melalui dialog dan

diskusi kelompok tentang pokok pelajaran tertentu, pe

laksanaannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

14« Memperkembang prakarsa siswa dengan memberi kesempatan

untuk mengidentifikasi masalah yang paling dominant

dari suatu pokok bahasan untuk didiskusikan, pelaksa

naannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

15. Meningkatkan prakarsa siswa dengan jalan memberikan

Page 5: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

203

kesempatan kepada siswa untuk mendalami secara mandi

ri topik/pokok pelajaran, pelaksanaannya dalam tugas

mengajar sehari-hari.

16. Meningkatkan prakarsa siswa dengan jalan memberi ke

sempatan menilai ketepatan pendapat siswa lain dengan

memberi alasan dan argumentasinya, pelaksanaannya da

lam tugas mengajar sehari-hari.

17. Meningkatkan prakarsa siswa dengan jalan memberi ke

sempatan membahas masalah sesuai dengan pokok pela

jaran berdasarkan pemikiran dan pengamatan siswa sen

diri pelaksanaannya dalam tugas mengajar sehari-ha

ri di sekolah.

18. Meningkatkan prakarsa siswa dengan jalan memberi ke

sempatan mencari jawab sendiri terhadap tugas yang

diberikan guru melalui buku sumber yang tersedia di

sekolah pelaksanaannya dalam tugas mengajar sehari-

hari.

19* Meningkatkan prakarsa siswa dengan memberi kesem

patan secara bergilir memimpin dan menyimpulkan ha

sil diskusi, pelaksanaannya dalam tugas mengajar se

hari-hari.

20. Menyiapkan sumber belajar yang memadai guna memberi

kemudahan siswa belajar, pelaksanaannya dalam tugas

mengajar sehari-hari.

21• Memberi kesempatan kepada siswa untuk berusaha sen

diri dalam memberikan jawaban yang sesuai terhadap

soal atau tugas yang diberikan, pelaksanaannya dalam

tugas mengajar sehari-hari.

ZZ, Mempersiapkan alat pelajaran yang relevan guna me

nunjang pencapaian tujuan pelajaran, baik yang digu

nakan guru maupun siswa, pelaksanaannya dalam tugas

mengajar sehari-hari.

23. Kebiasaan untuk menciptakan suasana belajar-mengajar

Page 6: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

204

di mana guru dan siswa secara bersama-sama mencari ja

waban suatu masalah atau nilai hidup, pelaksanaannya

dalam tugas mengajar sehari-hari.

24. Kebiasaan menghargai jawaban siswa yang kurang, atau

tidak tepat, lalu mengarahkan pada jawaban yang benar,

pelaksanaannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

25. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompok secara bergilir di kelas, pe

laksanaannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

26. Kebiasaan untuk memberi wujud setiap topik bahasan

melalui penggunaan alat peraga, pelaksanaannya dalam

tugas mengajar sehari-hari.

27. Kebiasaan menggunakan media pandang dan dengar seca

ra bersama (TV), pelaksanaannya dalam tugas mengajar

sehari-hari.

28. Kebiasaan memprogramkan media belajar dengan peran

yang sama seperti komponen-komponen pengajaran lain

nya, pelaksanaannya dalam tugas mengajar sehari-hari.

29. Kebiasaan menggunakan media belajar secara bervariasi

sesuai topik dan tujuan pelajaran, pelaksanaannya da

lam tugas mengajar sehari-hari.

30. Penggunaan media belajar sebagai alat bantu dalam

proses belajar-mengajar yang telah disediakan dalam

bentuk paket belajar/modul, pelaksanaannya dalam tu

gas mengajar sehari-hari.

Page 7: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

205

II. Format Latar Belakang Pribadi Guru

Pengantar:

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan, yang me-

minta kesediaan anda untuk menjawabnya. Jawaban anda

tersebut berupa pernyataan yang diintegrasikan pada se

tiap item penelitian.

Pilihan anda dilakukan dengan membubuhkan tanda silang

(X) pada huruf di muka setiap pernyataan (kemungkinan

jawaban) yang telah disediakan pada setiap item.

Anda diminta mengisi semua pernyataan yang telah dise

diakan berdasarkan pendapat anda sendiri, yang dini

lai paling sesuai.

1. Pendidikan tertinggi yang telah anda capai adalah:

a. Ijazah D1 ke bawah d. Ijazah S1 atau Sarjana

b. Ijazah D2 atau PGSLP e. Ijazah SZ ke atas

c. Ijazah D3, B-I atau

Sarjana Muda

2. Pendidikan pra-jabatan guru di IKIP mengenai CBSA

a. Tidak pernah d. Tiga semester

b. Satu semester e. Empat semester atau le-

c. Dua semester bih

3. Program latihan mengajar dengan strategi CBSA selama

di Perguruan Tinggi.

a. Tidak pernah d. Tiga semester

b. Satu semester e. Empat semester atau le-

c. Dua semester

4. Pendidikan dalam jabatan guru/penataran mengenai stra

tegi pengajaran dengan menggunakan CBSA selama menja

di guru.

a. Tidak pernah d. Sering, empat lima kali

b. Pernah, satu kali e. Banyak kali, enam kali

c. Kadang-kadang, dua atau lebih

atau tiga kali

Page 8: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

206

5. Berapa macam penataran yang pernah diikuti selama men

jadi guru.

a. Satu antara 5 macam d. Empat antara 5 macam

b. Dua antara 5 macam e. Lima macam

c. Tiga antara 5 macam

6. Hal-hal baru dalam pengajaran yang diperoleh dalam pe

nataran.

a. Tidak memperoleh apa-apa d. Banyak

b. SedikLt sekali e. Sangat banyak

c. Cukup banyak

7. Pengalaman kerja anda sebagai guru

a. 0 - 5 tahun d. 16-20 tahun

b. 6-10 tahun e. 21 tahun ke atas

c. 11 - 15 tahun

8. Pengalaman menerapkan dalam proses belajar-mengajar

hal-hal baru yang diperoleh dari penataran.

a. 0 - 4 % d. 25 - 34 %b. 5 - 14 % e. 35 ^ ke atas

c. 15 - 24 %9. Partisipasi dalam pengembangan program pengajaran

di sekolah.

a. Tidak pernah d. Sering, empat-lima kali

b. Pernah, satu kali e. Banyak kali, enam kali

c. Kadang-kadang, dua- atau lebih

tiga kali

10. Pengalaman mengajar untuk bidang studi yang menjadi

tanggung jawab anda sekarang.

a. 0 - 5 tahun d. 16-20 tahun

b. 6-10 tahun e. 21 tahun ke atas

c. 11 - 15 tahun

11. Minat terhadap ide-ide pembaharuan dalam mengajar

guna meningkatkan mutu proses belajar-mengajar.

Page 9: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

207

a. Tidak berminat d. Berminat

b. Kurang berminat e. Sangat berminat

c. Ragui-ragu

12. Usaha untuk memahami sistem penyajian bidang studi

yang menjadi tanggung jawab anda dengan tuntutan

pelaksanaannya

a. Tidak ada d. Banyak

b. Sedikit e. Banyak sekali

c. Cukup banyak

13. Bekerja sama dengan rekan-rekan guru lain dalam mewu

judkan upaya pembaharuan dalam mengajar.

a. Tidak pernah d. Seringkali

b. Pernah e. Selalu

c. Kadang-kadang

14. Berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang

terjadi dalam sistem penyampaian pengajaran selama

menjadi guru.

a. Tidak menyesuaikan d. Banyak menyesuaikan

b. Sedikit menyesuaikan e. Sangat banyak menye-

c. Cukup banyak menyesuai- suaikan

kan

15. Berusaha mendapatkan penjelasan tentang cara-cara me

ningkatkan mutu mengajar.

a. Tidak pernah d. Seringkali

b. Pernah e. Selalu

c. Kadang-kadang

16. Melengkapi kepustakaan milik sendiri di rumah dalam

hubungan dengan usaha membina diri untuk pelaksanaan

tugas mengajar.

a. Tidak pernah d. Seringkali

b. Pernah e. Selalu

c. Kadang-kadang

17. Memanfaatkan acara-acara siaran TV dan radio sebagai

Page 10: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

208

sumber pengetahuan dalam pelaksanaan tugas mengajar.

a. Tidak pernah d. Seringkali

b. Pernah e. Selalu

c. Kadang-kadang

18. Menggunakan dalam tugas mengajar-belajar berbagai in

formasi yang diperoleh melalui media pendidikan se

perti brosur-brosur ilmiah, raajallah pendidikan dan

surat kabar.

19. Disiplin anda dalam melaksanakan tugas mengajar seha

ri-hari.

a. Kurang sekali d. Baik

b. Kurang e. Sangat baik

c. Cukup baik

20. Tanggung jawab anda dalam melaksanakan tugas mengajar

sehari-hari.

a. Kurang sekali d. Baik

b. Kurang e. Sangat baik

c. Cukup

21. Persentase komunikasi dengan atasan/kepala sekolah,

sehubungan dengan pembaharuan dan pelaksanaan tugas

mengajar di sekolah.

a. 0 - 4 % d. 25 - 34 %

b. 5 - 14 % e. 35 % ke atas

c. 15 - 24 %

ZZ, Kemampuan merencanakan program satuan pelajaran un

tuk bidang studi yang menjadi tanggung jawab anda se-

karang.

a. Kurang sekali d. Baik

b. Kurang e. Baik sekali

c• Cukup

23. Kemampuan mengelola keseluruhan proses belajar-meng

ajar secara berhasil guna dan berdaya guna.

a. Kurang sekali d. Baik

Page 11: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

209

b. Kurang e. Baik sekali

c• Cukup

24. Dorongan untuk mementingkan kesempurnaan pelaksanaan

tugas mengajar, dari pada kelayakan gaji.

a. Tidak kuat d. Kuat

b. Kurang kuat e. Sangat kuat

c. Cukup kuat

25. Dorongan melaksanakan tugas mengajar secara bertang-

gung jawab untuk menghindari teguran dari atasan.

a. Tidak kuat d. Kuat

b. Kurang kuat e. Sangat kuat

c. Cukup kuat

26. Dorongan melaksanakan tugas mengajar secara lebih ber

mutu, dengan tujuan untuk mempertahankan hubungan ba

ik dengan atasan (Kepala Sekolah).

a. Tidak kuat d. Kuat

b. Kurang kuat e. Sangat kuat

c. Cukup kuat

27. Dorongan untuk meningkatkan mutu dan prestasi kerja

sehari-hari, guna mewujudkan hasil yang paling baik

dalam membelajarkan siswa.

a. Tidak kuat d. Kuat

b. Kurang kuat e. Sangat kuat

c. Cukup kuat

28. Dorongan melaksanakan tugas mengajar secara baik, ka

rena panggilan tugas sebagai guru.

a. Tidak kuat d. Kuat

b. Kurang kuat e. Sangat kuat

c. Cukup kuat

29. Dorongan untuk tidak terpaku dengan kebiasaan meng

ajar tradisional, sebaliknya berusaha memperbaiki ca

ra mengajar sesuai gagasan pembaharuan pengajaran.

a. Tidak kuat d. Kuat

b. Kurang kuat e. Sangat kuat

c. Cukup kuat

Page 12: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

210

III. Format Sikap Guru terhadap CBSA

Pengantar:

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan, yang me-

minta kesediaan anda untuk menjawabnya. Jawaban anda

tersebut berupa: a. Sangat setuju {SS), b. Setuju (S),

c. Tidak tahu (TT), d. Tidak setuju (TS), d. Sangat ti

dak setuju (STS).

Pilihan anda dilakukan dengan membubuhkan tanda silang

(X) pada salah satu huruf di muka setiap pernyataan se

perti yang dimaksudkan dalam point 1 di atas.

Anda diminta mengisi semua pernyataan sesuai dengan

pendapat anda sendiri yang dinilai paling memadai.

1. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), sebaiknya selalu di

terapkan dalam proses belajar-mengajar untuk seluruh

bidang 6tudi program pendidikan umum di SMA.

2. Pengajaran akan lebih berhasil, jika dalam setiap ke

giatan belajar-mengajar, guru menerapkan prinsip-prin

sip CBSA.

3. Penerapan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam pro

ses belajar-mengajar, menambah beban guru.

4. Penerapan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam pro

ses belajar-mengajar, menunjang perwujudan nilai hi

dup demokrasi Pancasila bagi diri siswa.

5. Strategi Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) cukup dite

rapkan sewaktu-waktu jika diperlukan guru.

6. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), dapat menumbuhkan

keberanian siswa dalam menyatakan pendapat pada se

tiap forum diskusi.

7. Dalam proses belajar-mengajar yang menggunakan prin

sip CBSA, mendorong siswa lebih berani menyatakan ke

inginan untuk turut aktif dalam keseluruhan kegiatan

Page 13: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

211

belajar-mengajar.

8. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) menumbuhkan dorongan

ingin tahu yang besar bagi siswa untuk mengetahui dan

mengerjakan sesuatu yang baru.

9. Sifat ingin tahu siswa terhadap suatu masalah dalam

pelajaran, dapat saja berkembang walaupun tidak mene

rapkan CBSA dalam proses belajar-mengajar.

10. Penerapan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dapat me-

menumbuhkan rasa lapang dan bebas bagi siswa dalam me

lakukan tugas seperti: menemukan, membahas, merumus

kan serta menyimpulkan tugas yang diberikan guru.

11. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), menjadikan siswa le

bih tergantung kepada guru dalam menemukan dan meme

cahkan tugas pelajaran di sekolah.

12. Penerapan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam pro

ses belajar-mengajar, mengalami kesulitan karena tidak

semua guru mampu melaksanakannya.

13. Proses belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA, mem-

batasi peranan guru, sehingga tidak bersikap mendomi-

ner kegiatan belajar siswa.

14. Penerapan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) menghambat

siswa untuk belajar menurut cara dan irama belajarmasing-masing.

15. Penerapan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) oleh setiap

guru dalam proses belajar-mengajar sangat dlragukan ke-

berhasilannya.

16. Proses belajar-mengajar berdasarkan prinsip CBSA, menuntut penggunaan berbagai strategi belajar-mengajar.

17. Seleksi materi dan metode yang tepat dalam proses bel

ajar-mengajar, tidak terlalu diperlukan dalam strate

gi belajar-mengajar berdasarkan prinsip CBSA.

18. Dalam merencanakan program pengajaran berdasarkan

prinsip CBSA, konsep maupun isi pelajaran, sebaiknya

Page 14: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

212

selalu disesuaikan dengan kurikulum 6ekolah yang ber

laku.

19. Proses belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA me

merlukan peranan guru untuk membawa siswa ke arah tu

juan program umum pengajaran melalui tujuan khusus

instruksional•

20. Dalam penerapan CBSA, sebaiknya program pengajaran

disusun dan dipersiapkan dengan melibatkan siswa.

21. Program pengajaran yang dilaksanakan berdasarkan prin

sip CBSA, menuntut cara guru mengajar untuk berusaha

menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.

ZZ, Program pengajaran yang disusun berdasarkan prinsip-

prinsip CBSA, selalu berorientasi kepada bahan peng

ajaran yang akan diajarkan.

23. Situasi belajar-mengajar yang tercipta melalui pene

rapan CBSA, dinilai sangat efektif, karena banyak

memberi kebebasan kepada siswa untuk memahami pela

jaran secara mandiri.

24. Situasi belajar-mengajar yang terjelma melalui pene

rapan prinsip-prinsip CBSA, menghambat terjadinya

komunikasi banyak arah di kelas.

25. Penerapan prinsip CBSA dalara bentuk diskusi kelompok,mengganggu kelancaran kegiatan belajar-mengajar di

dalam kelas.

26. Situasi belajar-mengajar yang terjelma melalui penerapan prinsip-prinsip CBSA, dinilai terlalu banyak me-nyerap waktu.

Z7, Penerapan prinsip-prinsip CBSA dalam proses belajar-

mengajar, dapat meningkatkan kegairahan belajar sis

wa di sekolah.

28. Situasi belajar-mengajar yang terjelma melalui penerapan CBSA, hanya bermanfaat bagi siswa yang pandaiberbicara.

Page 15: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran A.2 PERHITUNGAN RELIABILITAS ANTAR PENILAIDAN PERHITUNGAN VARIANSI (V dan V )

p eA.2a Perhitungan Reliabilitas untuk

Format Kadar CBSA

213

No.

Item

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Ex.

( Txr)

Penilai

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

28

784

B

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

28

784

1

1

1

1

1

0

1

1

1

0

1

J.

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

27

729

Ix

3

3

3

3

3

2

3

2

3

1

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

83

2297

( Ix )p

9

9

9

9

9

4

9

4

9

1

9

9

9

9

9

9

9

4

9

9

9

9

9

9

1

9

9

9

9

9

239

I x = 83; k = 3; n = 30.

I d! = (239/3)- (83)2/(3x30) =y 79,666 - 76,544 = 3,122

I d2 = (2297/30)- 76,544=0,023I tl\ = 83-76,544 = 6,456[dg = 6,45b-3,122-0,023=3,311Untuk memperoleh harga koefisienreliabilitas dari tiga penilai *(rater) digunakan Ebel's Formulasebagai berikut.

Untuk seorang nenilai

11P 9

Vp + (k-1)Ve(Guilford,1975;395)

Untuk sejumlah penilai

rkk—:b s.

Keberartian masing-masing hargar^ j dan rkk diuji dengan :

t = r

1 - r<(Sudjana, 1982;365)

Pengetesan skala kadar CBSA diperoleh :

Pernyataan, jumlah kuadrat (JK) 3,122, dk 29, variansi 0,108Penilai, jumlah kuadrat (JK) 0,023, dk 2.Galat, Junlah kuadrat (JK) 3,311, dk 58, variansi 0,057Jumlah : JK = 6,456, dk = 89

rn = 0,23, t = 1,25, sign, pada tk 0,80

rkk = °»/t7» * = 2»82» 8iKn* Pada tk °i999.

Page 16: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Perhitungan Variansi (V_ dan V )————— p e

214

Sumber Jumlah Kuadrat dk Variansi

Pernyataan

Penilai

Galat

3,122

0,023

3,311

29

2

58

0,108

*

0,057

Jumlah 6,456 89 *

11

*F11

*kk

0,108 - 0,057 . 0.051 _ 0 ?,0,108+2x0,057 " 0,222 " U»23

^= 0,23 Y28/0 - 0,23") 1,25

0,108 * 0.057 . 0,051 _ 0 .70,106 ~ 0,108 " °^7

kk= 0,47 Vi28/(1 - 0,47") = 2,82

11signifikan pada tingkat kepercayaan 0,90

tr signifikan pada tingkat kepercayaan 0,999

Page 17: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

No.

Item

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

V2|

215

A.2b Perhitungan Reliabilitas untuk FormatLatar Belakang Pribadi Guru

PENILAI

l

l

l

l

l

l

l

l

i

i

i

l

o

l

l

l

l

l

l

l

l

l

0

1

1

1

1

1

1

27

729

B

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

27

729

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

28

784

Ex,

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

1

3

3

3

3

3

1

3

3

3

3

3

3

82

2242

(E*/

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

4

9

9

9

1

9

9

9

9

9

1

9

9

9

9

9

9

240

I x = 82 k = 3I x2= 82 N = 29

I d2 = (240/3)- (82)2/(3x29) =* 80 - 77,ZQ7 = 2,713

I d2 = (2242/29)-77,287=77,310-77,287 = 0,023

I x2t =82 - 77,287 = 4,713Id2 = i+,713 - 2,713-0,023 =

1,977

Untuk memperoleh harga koefisienreliabiltas digunakan Ebel'sFormula sebagai berikut.

Untuk seorang; penilai

11—P. fi_vpT(k^Tyv; (Guilford,

1975:395)Untuk se.iumlah penilai

kkp e

Keberartian masing-masing r,, danrkk ^"J* dengan :

t = r

1 - rc(Sudjana,1982365).

11

r11

53

53

= 0.0969 - 0.0^0,0969 + 2 x 0,0353

2,07 signifikan pada tk 0,950,0969 - 0,Qy?5 _ 0 Gt

0,0969 " u'b^4,33 , Signifikan pada tk 0,999.

Pengetesan skala latar belakangPeribadi Guru diperoleh :

Pernyataan JK 2,713,dk 28,Variansi0,0969. Penilai JK 0,023, dk 2.Galat JK 1,977,dk 56 Variansi 0,0353Jumlah JK = 4,713, dk 86.

= 0,37

Page 18: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Perhitungan Variansi (V_ dan V )P e

216

Sumber Jumlah Kuadrat dk Variansi

Pernyataan

Penilai

Galat

2,713

0,023

1,977

28

2

56

0,0969

#

0,0353

JUmlah 4,713 86 *

11

*?11

'kk

_ 0.0969 - 0.0353 _ 0.0616 _ Q _„" 0,0969 + 2x0,0353 " 0,1675 " %:>(

= 0,37 /27/a - 0,372) = 2,070.0969 - 0.0353 _ 0,061$ _ 0 64

- 0,09feV ~ 0,0969 "" ' *

= 0,64 \/27/(1 - 0,642) = 4,33kk

11

kk

signifikan pada tingkat kepercayaan 0,95

signifikan pada tingkat kepercayaan 0,999

Page 19: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Data

A.2c Perhitungan Reliabilitas untukFormat Sikap Guru terhadap CBSA

I x = 78; K = 3; n = 28.

217

Penilai( Ex )

P I d2 = (22b/3)- (78)2/(3x28) =75,333 - 72,428 = 2,905

=ir

l

l

o

l

l

l

l

l

l

0

1

1

1

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

25

625

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

26

676

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

27

729

3

3

1

3

3

3

3

3

2

1

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

78

2030

9

9

1

9

9

9

9

9

4

1

9

9

9

9

9

9

4

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

9

226

[dj= (2030/28)-72,428= 72,50-72,428=0.072

I x2 = 78 - 72,428 = 5,572

I d2 = 5,572 - 2,905 - 0,072 = 2,595.

Untuk memperoleh harga koefisien reliabilitas dari tiga penilai (rater) digunakan Ebel's Formula sebagai berikut.

Untuk seorang penilai

11P e

Vp + (k-1)Ve(Guilford, 1975:395)

Untuk se.jumlah penilaj

kk

Keberartian masing-masing harga r.1dan r^ diuji dengan :

t = r \/^-41 - r'

(Sudjana 1982:365).

Pengetesan skala sikap diperoleh :

Pernyataan, jumlah kuadrat (JK) 2,905; dk Z7\ variasi 0,108Penilai, jumlah kuadrat (JK) 0,072; dk 2Galat, jumlah kuadrat (JK) 2,595; dk 54 variasi 0,048Jumlah: JK = 5,572; dk = 83

rn = 0,29; t = 1,55; sign, pada tk 0,90

?kk = °»55; t = 3»57; slgn* pada tk °»999.

Page 20: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Perhitungan Variansi (v dan V )P e

218

Sumber Jumlah Kuadrat dk Variansi

Pernyataan

Penilai

Galat

2,905

0,072

2,595

27

2

54

0,108

*

0,048

Jumlah 5,572 83 *

11

*F11

*kk

kk

_ 0.108 - 0.048 0.06 n „= ojiog + zio,oW= 0I204 = °'29= 0,29 V26/0 - 0,292) = 1,55

_ 0.108 - O.O48 _ 0,06 - 0 <550,10& " 0,108 " °»55

= 0,55^26/(1 - 0,552) = 3,36

t- 6igniflkan pada tingkat kepercayaan 0,90

tr signifikan pada tingkat kepercayaan 0,999

Page 21: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran A.3219

DAFTAR KESELURUHAN DATA PENELITIAN

A.3.1 Data Kadar CBSA dalam PBM Pendidikan Umum(Jienis jawaban guru pada strata 1)

Aspek yangdinilai

Item

Gr. Gr. Gr.PMP PMP PMP

Gr.OK

Gr. Gr.OK KN

Gr.

KN

Gr.

AG

Gr.

AG1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Keterlibat

an siswa dalam PBM pendidikan

01

02

03

sk kk* sk

kk* sk si

sk kk* kk*

si

sk

kk*

si kk*

kk* sk

kk* sk

sk

kk*

kk*

sk

kk*

sk

si

kk*

kk*umum

04 kk* kk* sk sk kk* kk* sk kk* kk*

05 si kk* kk* sk sk sk sk kk* sk

06 si sk sk kk* sk sk si sk kk*

07 kk* si sk sk kk* si sk kk* sk

2. Belajar eksperimensial

08 sk si kk* kk* si sk si kk* kk*

09 sk kk* kk* si si kk* si kk* kk*

10 kk* kk* sk kk* kk* sk kk* sk kk*

11 sk kk* kk* sk sk kk* kk* kk* sk

12 sk sk kk* sk sk si sk kk* kk*

13 sk kk* sk si sk sk sk si kk*

3. Prakarsasiswa dalam

14

15

kk* si sk

si kk* si

sk

kk*

si kk*

kk* si

si

kk*

kk*

sk

kk*

kk*

16 sk sk kk* sk sk sk sk sk sk

17 si sk si si si sk sk sk sk

18 sk si sk si sk si sk sk kk*

19 si sk sk sk p* sk si kk* sk

4. Guru sebagai fasilitator dalam

PBM

20

21

ZZ

sk kk* si

sk sk sk

kk* si kk*

sk

kk*

kk*

sk si

kk* kk*

si sk

kk*

si

sk

kk*

sk

kk*

si

kk*

sk

23 si sk si si sk sk kk* kk* kk*

24 sk sk kk* sk kk* sk sk si kk*

25 sk si sk sk sk kk* sk kk* sk

5. Penggunaanmulti mediadalam PBM

26

27

28

si sk sk

sk kk* kk*

sk sk sk

sk

kk*

sk

sk sk

sk kk*

si sk

sk

sk

kk*

sk

sk

kk*

kk*

sk

kk*

29 sk si kk* si sk si si kk* kk*

30 kk* sk sk kk* kk* sk si kk* sk

Keterangan: (3r.PMF

Sr.KN

>= Guru PendidikanMoral Pancasila

= Guru Kesenian

Gr.OK= Guru Olahraga/Kesehatan

Gr.AG= Guru Agama

Page 22: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

A.3.1 Data Kadar CBSA dalam PBM pendidikan umum(Jenis jawaban guru pada strata 2)

220

Aspek yang3 dinilai

ItemGr. Gr.

PMP PMP

Gr.

OK

Gr.

OK

Gr.

KN

Gr.

KN

Gr.

AG

Gr.

AG:Gr. Gr.PMP OK

Gr. Gr.KN AG

1 2 ? 4 5 $ 7 $ 9 10 11 12

. Keterlibat 01 sk sk si kk* kk* sk si kk* kk* kk* kk* si

an siswa dalam PBM pendidikan

02

03

sk kk*

sk kk*

kk*

sk

sk

kk*

sk

kk*

kk*

sk

sk

kk*

kk*

sk

kk* si

sk kk*

kk* kk*

si sk

umum04 sk kk* sk sk sk kk* sk si kk* sk sk kk*

05 sk sk sk si sk sk kk* kk* sk kk* kk* kk*

06 kk* kk* sk sk sk kk* kk* kk* kk* sk sk sk

07 sk si kk* sk sk kk kk kk* sk kk* kk* kk*

. Belajar eksperimensial

08

09

sk kk*

kk* kk+

sk

sk

kk*

si

kk*

sk

si

sk

kk*

kk*

kk*

sk

sk kk*

pn* sk

si sk

sk kk*

10 kk* sk sk sk si sk sk kk* si sk kk pn*

11 sk sk si sk kk* sk kk* sk kk* sk sk sk

12 kk* kk* sk si sk kk* si sk kk* sk kk* kk*

13 kk* kk* kk* kk* si sk kk* sk sk sk kk* kk*

Prakarsa

siswa dalamkegiatan BM

14

15

sk kk*

sk sk

kk*

kk*

si

kk*

sk

kk*

kk*

sk

sk

kk*

kk*

sk

kk* si

sk kk*

kk* sk

si kk*

16 kk* si sk sk sk kk* pn pn kk* pn pn kk*

17 sk sk sk pn* si pn* kk* sk sk sk si sk

18 si si sk kk* si kk* sk kk* sk kk* sk kk*

19 sk si si sk sk si kk* kk* sk kk* kk* kk*

Guru seba 20 sk kk* sk si si kk* kk* kk* kk* sk kk* skgai fasilitator dalamPBM

21

22

sk sk

si kk*

si

sk

kk*

sk

kk*

sk

kk*

sk

kk*

sk

kk*

sk

sk sk

kk* sk

sk sk

kk* kk*

23 sk kk* kk* kk* sk kk* kk* kk* sk sk kk* kk*

24 kk* si sk sk kk* si kk* kk* si kk* kk* kk*

25 kk* kk* kk* sk sk kk* sk si kk* sk sk kk*

Penggunaanmulti media

dalam PBM

26

27

kk sk

kk* kk*

sk

sk

kk*

sk

sk

kk*

kk*

sk

sk

kk*

sk

kk*

kk sk

sk sk

kk si

sk kk*

28 si kk* sk sk si sk kk* kk* sk sk kk* sk

29 kk *sk sk si sk kk* kk* si sk sk kk* kk*

30 sk kk* kk* kk* kk* kk* si kk* sk kk* si kk*

•"ST'si « selalu pnsk = seringkali *kk = kadang-kadang

= pernah= tergolong rendah

Page 23: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

221(Lanjutan)

A.3.2 Data Kualitas )(Jenis jawaban

Latar Belakang Pribadi Guruguru pada strata 1)

No Aspek yangdinilai

Item

Gr.

PMP

Gr.

PMP

Gr.

PMP

Gr.

OK

Gr.

OK

Gr.KN

Gr.

KN

Gr.

AG

Gr.

AG1 2 ^ 4 5 $ 7 8 9

1. Pendidikan 01 D3 S1 S1 D3 S1 SI D3 S1 D3& Latihan

yang diikuti guru

02

03

ZS

3S

ZS

ZS

2S

ZS

ZS

ZS

3S

2S

2S

2S

3S

2S

2S

2S

3S

ZS

04 BK SK SK SK BK SK KK* KK* BK

05 2M 3M 2M 2M 2M 2M 3M 2M 3M

06 SB SB SB SB B SB SB B SB

2. Pengalamankerja guru

07

08

21

35

21

25

21

35

16

25

16

23

21

25

16

25

16

25

21

35

09 SK BK SK BK KK* BK BK BK SK

10 16 21 16 11* 21 11* 16 16 16

3. Kebiasaanguru dalammembina

diri

11

12

13

SB

B

SL

B

BS

SL

RR*

BS

SK

B

BS

SK

B

B

SK

B

B

SL

RR*

BS

SK

SB

C*

SK

SB

B

SL

14 SB B SB B B SB SB B SB

15 SK SL SK SK SL SK KK* SK SK

16 SL SK SK KK* SK SK SL SL SK

17 SK SL SL SK SL SL SL SK SL

18 SL SL SK SL SK SL SL SK SK

/f. Kemampuanguru dalammembina di

ri

19

20

21

SB

B

35

B

SB

35

SB

SB

23

B

B

35

SB

C*

35

B

SB

2^

B

SB

25

SB

SB

15*

SB

B

3522 BS B B BS B BS BS BS BS

23 B BS BS BS BS BS BS B BS

5. Motivasi guru dalam pelaksanaan

tugas mengajar

24

25

26

27

SK

SK

SK

SK

K

SK

SK

K

SK

SK

SK

K

SK

K

SK

SK

K

SK

C*

K

SK

SK

K

K

SK

K

SK

C*

K

SK

C*

K

SK

K

C*

C*

28 SK K SK SK C* SK K SK K

29 K SK C* K SK K SK C* C*

Page 24: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

A.3.2 Data Kualitas Latar Belakang Pribadi Guru(Jenis jawaban guru pada strata 2)

r Aspek yang10 dinilai Item

Gr. Gr.

PMP PMI

Gr.

» OK

Gr. Gr. Gr.OK KN KN

Gr. Gr. Gr. Gr.AG AG PMP OK

GT. Gr.KN AG

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

. Pendidikan& Latihanyang diiku

01

02

D3

2S

S1

2S

D3

3S

S1 SI D3

2S 2S 2S

D3 D3 D3

3S 3S 3S

S1

ZS

D3 S1

3S 3S

ti guru 03 2S 2S 3S 3S 2S 3S 2S ZS 3S 3S 3S zs

04 SK BK SK SK BK SK SK BK SK SK SK BK

05 5M 4M 4M 4M ZfM 4M 5M 5M 4M 4M 4M 4M

06 B B SB SB B SB B B SB SB SB B

!. Pengalamankerja guru

07

08

21

35

21

25

16

25

16 16 21

25 35 25

16 16 16

35 35 35

16

35

21 21

25 25

09 BK SK BK SK SK SK SK SK BK SK BK BK

10 16 21 16 21 21 21 21 21 16 21 16 16• Kebiasaan

guru dalammembina di

11

12

B

BS

B

BS

B

BS

B. B B

B C* BS

B RR* B

C* B BS

SB

C*

SB RR*

C* B

ri 13- SK SK SK SL SK SK SK SK SK SL SK KK*

14 SB SB SB B C* SB C* C* SB C* SB B

15 SL SK SK SK KK* SK SK SK SL KK* KK* KK*

16 SK SL SL SL PN* SL SK KK* SK SK SK KK*

17 SK SK SK SL SK SL KK* SK SK KK* KK* SK

18 SL KK* SL SK SL SK KK* KK* SL SK KK* PN*

. Kemampuanguru dalammelaksana

19

20

SB-

B

SB

SB

B

SB

B SB B

SB SB SB

SB SB B

SB SB B

B

SB

SB SB

SB C*

kan tugasmengajar

21

ZZ

25

BS

35

B

35

B

35 35 35

BS B BS

35 35 25

B BS B

35

BS

35 15*

BS BS

23 BS C* B B B B BS BS BS BS B B

, Motivasi guru dalam pelaksanaan

24

25

K

SK

C*

SK

SK

C*

SK C* SK

C* SK C*

SK C* K

C* K K

SK

C*

c* c*

SK C*

tugas meng- 26 K K C* C* K C* C* C* C* K K K

27 K SK K K K K K SK K SK C* K

28 SK C* K K KK* C* C* C* K K C* c*

29 SK K K K C* SK C* C* K K c* c*

Keterangan: D3 dan lainnya = singkatan jenis jawaban• = tergolong rendah

Page 25: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

VJl

V>

JM

JBC

J,ex

JBJB

•<4

I9

B0}

<D

H-P C

DC

H-

CD

0*»

HO

BI

J»H

-I

I

«_i.<

_j.

i-j

sup

.JB

JBO 01 C

D01

0 (D

JO01

r*

03

CD

CDw

acco

p$0

><

DP

>1

CCD

p.'

CJ

m CD 0

I B CD P en i

cr

CD

t0)

10

1

NI\)l\)(\)I\)l\)l\)|\)(«

-'-.-.-.-.^_

.J

co

-o

oN

vji

-P

-vjj

rv)

-*

Ovo

co

-s]a

\\ji

4rv>

Jf\

j-*

oo

oo

oo

oo

oO

vO

Oo

-O

CT

»V

Jl.

p-V

>J|\

>-»

ffID

ft<

tft

0101

<+<-

t-rt

ft0)

oio

io

io

io

io

io

ico

mo

io

ico

oio

io

io

io

ifto

i

ft-

ftft

ftft

rt

noi

(t

(t

ft-

(+o

co

oim

oo

cto

im

oio

io

io

im

oi<

+o

io

i*

*

£*

££

•£

'..£

•_

oioi

rt

rt<

+o

iO

atS

rtO

lO

lO

lD

lO

lO

lO

lO

lO

lO

lO

lrtO

lO

lO

lO

]*

**

mfn

n.S

TS

T.-'t.-.-.-

01ft

rt

rt

01rt

01O

lO

lC

lO

lO

lO

lct-C

OO

lO

lO

lC

aO

lctO

lrtO

lO

lO

l*

**

«+

•<"•

"<+

<+

rt

rt

rt

01ft

<+o

ic+

oid

-rt-o

io

io

io

iro

oico

oio

icico

oio

io

i*

**

*

£Tm

£*S*

£f

_£f

c+

Oi

rt

rt

rt

rt

01m

oio

icn

co

oio

ico

oio

irt-co

oio

ici-o

iffo

io

i*

**

rt

0»rt

rt

rt

ci-

0101

rt

rt

rt

rt

ra

oo

io

ico

oio

im

oio

iC

DO

io

iro

oico

oio

io

i

£T

S*

"J?

"S

rS

i"2

?^I

*"__

COft

rtrt

rtrt

Cn

rt-O

lO

lO

lO

lctO

lO

lO

lO

lO

lrtO

lO

lO

lO

lrtO

l*

**

2.

~.

££

£*+

<*

«+<+

01ft

rtrt

rtrt

rta

mo

irtrtrtm

rto

io

ifto

irt-a

rto

io

io

i_

**

**

**

**

ft

0101

ftft

01o

lo

io

io

io

io

io

ia

o

ft

ft

01ft

ft

OlctO

lO

lftO

lO

lO

lO

l*

*

ft

0101

ft

ft

OIO

IO

IO

IO

IO

IO

IO

IO

I

ft

01ft

ft

OlO

lO

lO

lO

lO

lrtD

Ol

<-»•

ft

ft

ft

OlO

lO

lC

OO

lO

lO

lftO

)

ft01

01ft

ft01

OlO

lO

lO

lftO

lftO

lO

l*

*

ft

0101

ft01

ft01

Cl-O

IO

IO

IO

IC

DO

IC

QC

O* ft

03CO

rt

01rt

01ft

OlO

lC

OC

OO

lO

lO

lO

lrt *

ct

01ft

ft01

rtO

lO

lO

lO

lO

lO

lO

lO

l

o

Fo

i

r*

CD p en

ft

CD B

ru

^

W4

<n

ON

n 4 §

**$

OO

O

-OQ

4

> • V/J

. ^

CD

^

P-9>

0)

CO

tj.p

r9>

(0<

dj» cr

P2 2

"Sft

aC

D tr

•tf

foSB

&•

P-

(»co

b

01o

ft

a>

1C

OJD

>ft

JB

vx

Page 26: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

A.3.3 Data Sikap Guru terhadap CBSA(Jenis jawaban guru pada stral

224

Aspek yangdinilai

PenerapanCBSA dalamPBM pendidikan umum

Dimensi siswa dalam

proses belajar- mengajar

Dimensi guru dalamproses belajar- mengajar

Dimensi program peng

ajaran

Dimensi si

tuasi belajar- mengajar

Keterangan:

trata 2)

Item Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr. Gr.PMP PMP OK OK KN KN AG AG PMP OK KN AG1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

ZZ

23

2k

25

26

27

28

ss

s

tt

S 88

tt* tt*

ts ts

tt* s

ts ts

tt* ss

6 8

tt* ts

s ss

tt* ts

tt* 6

6

ts

ts

s

68

tt*

ss tt

tt* 6

6

ts

88

tt*

S 8

tS tt

* 4tt* tt* tt* 8

86 SS

tt* SS

tS tt* tS tt* tt* tt* tS tS SS

tS* SS tt* SS 8 tt* SS tt* tt* tS

tt* tt* SS 8S 6 tt* 8 8 S SS S tt

tt* tt* SS SS tt* SS S tt* tt* S

tS tt* 6 tt* SS* tS S*

tt* S tt* tt* S tt*

tS

8

tS

8

tS

S 6

tS 8

S tt* tt*

S S 88 8 tt*

SS 86 SS S tt* SS tt* S

* tS tt* tt* tt* tS tt* tS 6

tt* 8 tt* 6 SS tS* tt* tt*

* tt*

8 tt* SS tt* t.fc* fe«

* S 8 S

tt* SS S

* ts

s

68* tt* ts

6 tt* tt*

6 6 6

-_ tt* te te

* tt* tt* tt* te

88 tt

tt* tt* tt* ts

s s

tt* tt* 8 S 86 6 6

tS tS* tt* tt* tt* ts* ts

s

ts ts tS* tt

ts ts ts S

._* 8 S 88

tt* tt* tt* tt* 8 tt* tt* tt*

8 S SS tt* 88 tt* tt* 8 SS tt* S

tt* tt* S SS S 6

ts tt* ts

S S tt* SS tS* t8*

SS tt* SS

88 tt

S tt* S

tt* 8 tt* SS

tt

ts*

tt* SS tt* SS 8 S 8 tt* tt* tt* S8

tt* tS tS tt* tS tt* tt* tt* ts ts tt*

88 tt* tt* tt* tt* 8 tt* S 88 tt* tt*S 88 tt* tt* tt* tt* 8 tt

tS tt* tS tS tt* tt* tt* tS tt* tS tt* tt*tS tt* tS t8 SS* SS* tt* S 8 tt* 8 tt*

tS tt* tS tt* tt* t8* tt* t8*

tt* tt* s ts* ss s ss tt*

ts ts tt* ts ts tt* ts tt* tt* te* tt* ts*

tt* SS tt* S tt* tt* 8 tS* SS S SS tt*

tt* tt* ts tt* ts tt* ts tt* ts tt* tsts tt* tt* ts tt* ts

= sangat setuju ts « tidak setuju= setuju * = tergolong bersikap= tidak tahu negatip

Page 27: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,
Page 28: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran B

REDUKSI DAN DISPLAY DATA

SERTA KESIMPULAN

Page 29: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

225

Lampiran B

REDUKSI DAN DISPLAY DATA HASIL PENELITIAN

B*1 Reduksi Data Hasil Penelitian

Informasi (data) yang diperoleh dalara penelitian

I. Kadar CBSA dalam PBM Pendidikan Umum

Aspek-aspekyang dinilai

Keterlibatan siswa dalam kegiatanbelajar-mengajar

2. Belajar eksperimensial yang di-alami siswa

Kualitas indikator-indikatoraspek yang dinilai

1•1 Hampir setiap guru kadang membuatpereiapan mengajar yang berorientasi pada keterlibatan siswa dalamkegiatan B-M*

1.2 Rumusan tujuan instruksional kadang mempertimbangkan peran sertasiswa, sementara tugas yang diker-jakan siswa tidak selalu dirincidalam persiapan mengajar guru.

1.3 Menurut pengamatan, kegiatan belajar siswa tampak monoton, yakniduduk, dengar, catat dan kadang kadang mengajukan pertanyaan, lalumempelajari kembali di rumah setelah pelajaran selesai.

1.4 Guru kadang membuat format belajardengan metode diskusi atau pemecaban masalah; setiap guru selalu adakebiasaan menjelaskan suatu pokokpelajaran secara garis besar, lalusiswa yang mengerjakan sendiri.

2.1 Siswa lebih sering memperoleh pelajaran teori, sedangkan kegiatandiskusi, tugas individual dan belajar eksperimensial kadang dilakukan; pengajaran modul kadang dilakukan siswa.

2.2 Menurut pengamatan, belajar eksperimensial lebih sering dilakukansiewa untuk bidang studi pendidikan kesenian dan olah raga/kesehatan, sedangkan untuk bidang studipendidikan agama dan PMP kadang dilakukan.

2.3 Pengalaman belajar seperti kegiatan diskusi, bermain peran, permainan/games, simulasi atau dialog nllai kadang dilakukan siewa dalam"kegiatan belajar-mengajar.

(dilanjutkan)

Page 30: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

3. Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar-mengajar

4. Guru sebagai fasilitator

5. Penggunaan multimedia dalam proses belajar-mengajar

226

3»1 Kesempatan bagi siswa untuk meng-identifikasi masalah yang menonjoluntuk didiskusikan, atau memberikesempatan siswa mendalami sendiri pokok pelajaran yang diberikanguru kadang dilakukan.

3.2 Siswa kadang-kadang diberikan kesempatan untuk menilai ketepatanpendapat siswa lain; pemberian kesempatan kepada siswa untuk memba-has suatu pokok masalah berdasarkan pemikiran dan pengamatan send!ri seringkali dilakukan.

3.3 Siswa seringkali diberi kesempatanmencari jawab sendiri terhadap tugas yang diberikan guru melalui buku sumber yang tersedia.

3.4 Tampak guru lebih mendomonir kegiatan belajar-mengajar, siswa berperan sebagai pihak yang menerimapelajaran.

4.1 Menyiapkan sumber belajar yang memadai untuk memberi kemudahan siswa belajar kadang dilakukan guru.

4.2 Mempersiapkan alat pelajaran yangrelevan menunjang pencapaian tujuan pelajaran kadang dilakukan guru.Persiapan alat pelajaran hanya apaadanya.

4.3 Menciptakan sua8ana belajar-mengajar di mana guru-siswa secara ber-sama-sama mencari jawab terhadapsuatu masalah kadang dilakukan.

4.4 Pengadaan modul atau paket belajartidak pernah dilakukan.

5.1 Guru selalu berusaha memberi wujudsetiap topik bahasan melalui penggunaan alat peraga.

5*2 Penggunaan media pandang dan danger secara bersama-sama kadang dilakukan; alat peraga yang laeim digunakan dalam penyajian pelajaranadalah media pandang seperti tulisan guru, gambar dan chart.

5.3 Memprogramkan media belajar denganperan yang sama seperti komponen-komponen pengajaran lainnya kadangdilakukan.

(dilanjutkan)

Page 31: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

II. Kualitas Latar Belakang Pribadi Guru

227

Aspek-aspekyang dinilai

1. Pendidikan dan Latihan yang dicapai guru

2. Pengalaman kerjaguru

3* Kebiasaan membina diri dalam pelaksanaan tugasmengajar

Kualitas indikator-indikatoraspek yang dinilai

1.1 Pendidikan tertinggi dicapai guru, sarjana/SI (50%) dan sarjana muda/D3 (50$).

1.2 Pendidikan pra-jabatan tentangkeguruan. sebagian terbesar (diatas 90$) memperolehnya selama2 semester

1.3 Pendidikan dalam-jabatan dilaksanakan dalam bentuk penatarandan latihan mengenai CBSA kurangdilakukan.

1.4 Sebagian terbesar guru (di atas80$) telah memperoleh penataran(dua macam); banyak hal baru diperoleh dalam penataran, tetapikurang menyentuh masalah CBSA.

2.1 Sebagian guru (50%) telah memiliki pengalaman kerja di atas 20tahun dan sebagian lagi (50#) memiliki pengalaman kerja di bawaE20 tahun.

2.2 Pengalaman guru dalam menerapkanhal-hal baru yang diperoleh daripenataran (di atas 35#).

2.3 Sebagian terbesar guru (di atas90#) berpartisipasi dalam pengembangan program pengajaran antarguru bidang studi.

2.4 Sebagian terbesar guru (di atas75#) telah berpengalaman sebagaiguru bidang lebih dari 11 tahun.

3*1 Sebagian terbesar guru berminatterhadap ide-ide pembaharuan dalam mengajar, guna meningkatkanmutu proses belajar-mengajar.

3.2 Sebagian terbesar guru (80#) telah banyak berusaha memahami sistem penyajian yang sesuai denganbidang studi yang menjadi tanggung jawabnya; selalu ada kerjasama di kalangan guru untuk menerapkan hal-hal baru yang diperoleh dari penataran.

(dilanjutkan)

Page 32: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

4. Kemampuan guru guru dalam melaksanakan tugas mengajar

5. Motivasi guru untuk berprestasidalam mengajar

22Q

3*3 Sebagian terbesar guru (90%) se-lalu berusaha menyesuaikan diridengan perubahan yang terjadi dalam pengajaran tetapi agak lambat

3.4 Sebagian terbesar guru (80%) selalu berusaha memiliki kepustakaan"sendiri; sebagian guru (50%) yangmemanfaatkan siaran TV dan suratkabar sebagai sumber pengetahuan.

4*1 Sebagian terbesar guru (90%) memiliki disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mengajar.

4.2 Terjalin komunikasi yang baik antara guru dengan kepala sekolahsehubungan dengan pelaksanaan tugas mengajar; kemampuan guru dalam merencanakan satuan pelajarancukup baik.

4.3 Sebagian terbesar guru (di atas80%) cukup baik memiliki kemampuan mengelola proses belajar-mengajar.

4.4 Tampak cara mengajar guru sebagian terbesar (85%) menggunakan metode ceramah.

5.1 Sebagian terbesar guru (70%) cukup memiliki dorongan untuk melaksanakan tugas mengajar secara bertanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

5*2 Sebagian guru (50%) terdorong meningkatkan mutu mengajamya karena tanggung jawabnya kepada atasan (kepala sekolah) sebagian lag!(50%) memiliki dorongan mengajarkarena panggilan tugas sebagai guru.

5.3 Sebagian terbesar guru kurang lebih 60%, cukup kuat memiliki dorongan untuk tidak selalu terpakudengan kebiasaan mengajar denganmetode tradisional (ceramah), sedangkan selebihnya 40%, tampaktidak kuat memiliki dorongan seperti itu; sebagian guru masihmempertahankannya karena cukup menguasai dan mudah menggunakannyaT

Page 33: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

III. Kecenderungan Sikap Guru terhadap CBSA

229

Aspek-aspekyang dinilai

1. Sikap guru terhadap penerapanCBSA dalam pendidikan umum

2. Sikap guru terhadap subyek didikdalam proses belajar-mengajar

Kualitas indikator-indikatoraspek yang dinilai

1•1 Sebagian guru pendidikan umum pada ketiga sekolah setuju terhadappenerapan CBSA dalam PBM pendidikan umum, sebagian lagi tidakmenyatakan pendapatnya.

1.2 Sebagian guru setuju manfaat strategi CBSA dalam proses B-M pendidikan umum dalam perwujudan nilaihidup demokrasi; sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya.

1.3 Sebagian terbesar guru setuju bahwa penerapan CBSA dalam prosesB-M dapat menambah beban guru,sebagian lag! tidak setuju dan tidak menyatakan pendapatnya.

1.4 Sebagian guru setuju untuk menerapkan CBSA sewaktu-waktu karenaguru belum siap, sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya.

2.1 Hampir setiap guru setuju bahwaCBSA dapat menumbuhkan keberaniansiswa dalam menyatakan pendapat,dan mendorong siswa lebih beranimenyatakan keinginan untuk turutaktif dalam kegiatan B-M; sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya.

2.2 Sebagian terbesar guru setuju bahwa penerapan CBSA dalam proses "B-M, dapat menumbuhkan doronganingin tahu siswa untuk mengerjakan sesuatu yang baru, sebagianlagi tidak menyatakan pendapatnya.

2.3 Sebagian guru setuju bahwa penerapan CBSA dalam proses B-M dapat menumbuhkan kemampuan siswauntuk melakukan tugas seperti menemukan masalah, membahas, merumuskan dan menyimpulkan, sebagiankecil saja yang tidak menyatakanpendapatnya.

2.4 Sebagian terbesar guru tidak setuju akan ketergantungan siswa

(dilanjutkan)

Page 34: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

3. Sikap guru terhadap peranannya dalam melaksanakan"tugas mengajar

Zf. Sikap guru terhadap pengelolaanprogram pengajaran berdasarkanprinsip CBSA

230

kepada guru dan pemberian motivasi dalam belajamya, sebagian kecil saja yang tidak menyatakanpendapatnya.

3.1 Sebagian guru setuju bahwa penerapan CBSA dalam proses B-M mengalami kesulitan karena tidak se

mua guru mampu melaksanakannya;sebagian lag! tidak dapat menyatakan pendapatnya.

3.2 Setiap guru setuju bahwa penerapan CBSA dalam proses B-M membata-si peranan guru dalam melaksanakan tugas mengajar; akan tetapisebagian lagi tidak setuju bahwapenerapan CBSA dalam proses B-Mmenghambat siswa belajar menurutcara dan irama belajar masing-masing siswa dan guru lainnya tidakmenyatakan pendapatnya.

3.3 Sebagian terbesar guru tidak setuju penggunaan berbagai strategimengajar dalam proses B-M karenaguru belum slap melakukannya; sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya.

3.4 Sebagian guru setuju terhadap perlunya seleksi materi dan metodemengajar berkenaan dengan peneragan CBSA dalam proses B-M.

4.1 Sebagian guru tidak setuju keterlibatan siswa dalam merancang program pengajaran, sebagian lag! setuju dan tidak menyatakan pendapatnya.

4.2 Sebagian guru tidak eetuju terhadap penataan program pengajaranberdasarkan prinsip CBSA karenaguru belum siap melakukannya; sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya.

4.3 Unsur-unsur yang biaea diintegrasikan sebagai bagian program pengajaran adalah bahan pelajaran, tujuan pelajaran, metode guru, evaluasi guru dan pelaksanaannya;unsur siswa dan peranannya belum

(dilanjutkan)

Page 35: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

5. Sikap guru terhadap situasi belajar-mengajar berdasarkan prinsip"CBSA

231

diintegrasikan sebagai bagian dari program pengajaran.

5.1 Sebagian terbesar guru tidak eetuju penciptaan situaei B-M yangmemberi kebebasan kepada siswa untuk belajar menurut irama dan kemampuan masing-masing siswa; sebagian lagi eetuju dan yang lainnya tidak menyatakan pendapatnya.

5.2 Sebagian guru tidak eetuju adanyapenciptaan situasi B-M yang berorientasi pada komunikasi banyakarah; sebagian lagi setuju dan tidak menyatakan pendapatnya.

5.3 Sebagian guru setuju penciptaansituasi B-M dalam bentuk diskusikelompok sebagian lagi tidak setuju karena terlalu memberikan kebebasan kepada siswa sehingga pelajaran kehilangan arah.

5*4 Sebagian guru setuju manfaat penerapan CBSA dalam menumbuhkan kegairahan belajar siswa dan manfaat-nya bagi siswa yang pandai bicara,dan sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya

Page 36: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

232

IV. Ragam Kadar CBSA. Ragam Kualitas Latar Belakang Pribadi Guru dan Ragam Sikap Guru terhadap CBSA dilihatdari Strata Latar Belakang Sosial Sekolah

A. Ragam Kadar CBSA dalam PBM Pendidikan Umum

Aspek-aspekyang dinilai

1. Keterlibatan siswa dalam kegiatanbelajar-mengajar

2. Belajar eksperimensial yang di-alami siswa

3. Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar-mengajar

Kualitas indikator-indikatoraspek yang dinilai

1.1 Baik strata J_ maupun strata 2 secara keseluruhan setiap guru"" kadang membuat persiapan mengajardan membuat rumusan tujuan instruksional yang mempertimbangkanperan serta siswa; kegiatan belajar siswa tampak monoton yakni duduk, dengar, catat dan kadang-kadang mengajukan pertanyaan; gurukadang membuat format bela.lar dengan metode diskusi dan pemecahanmasalah; yang banyak dilakukan ialah format belajar dengan metodeceramah.

2.1

3.1

Baik atrata 1 maupun strata 2 siswa lebih sering memperoleh pelajaran teori; kegiatan diskusi danpemberian tugas individual sertatugas kelompok kadang dilakukan;secara keseluruhan belajar eksperimensial kadang dilakukan siswaterkecuali untuk bidang studi pendidikan olahraga/kesehatan dan kesenian kegiatan itu sering dilakukan.

Pada strata 1,siswa sering diberikesempatan untuk mengidentifikasiatau menyampaikan masalah-masalahyang teramati dalam masyarakat lalu dibahas secara bersama di kelas; siswa sering diberikan kesempatan untuk menilai ketepatan pendapat siswa lainnya atau mencarijawab terhadap tugas yang diberikan guru. Tampak siswa ada inisiatip dalam kegiatan belajar di kelas.

3.2 Pada strata 2. siswa kadang diberi kesempatan untuk mengidentifi-atau menyampaikan masalah-masalah

(dilanjutkan)

Page 37: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

4. Guru sebagai fasilitator

5. Penggunaan multimedia dalam proses belajar-mengajar

233

sosial yang teramati dalam masyarakat untuk dibahas di dalam kelas; siswa kadang diberikan kesempatan untuk menilai ketepatan pendapat siswa lainnya; tampak gurulebih mendominir kegiatan B-M sedangkan siswa lebih berperan sebagai pihak yang menerima pelajaran; siswa kurang inisiatip dalam kegiatan B-M.

Zf.1 Pada strata J., guru selalu menyiapkan sumber belajar dan mempersiapkan alat pelajaran yang relevan guna memberi kemudahan siswabelajar; guru selalu berusaha menciptakan suasana belajar-mengajardi mana guru-siswa secara bersamamencari jawab terhadap suatu masalah, sementara pengadaan modul belum pernah dilakukan.

4.2 Pada strata 2, guru kadang menyiapkan sumber belajar dan mempersiapkan alat pelajaran yang relevan untuk memberi kemudahan siswabelajar; suasana belajar-mengajardi mana guru-siswa secara bersamamencari jawab terhadap suatu masalah kadang dilakukan, demikian pula pengadaan modul belum pernah"dilakukan.

5.1 Pada strata J., guru selalu berusaha memberi wujud setiap topik bahasan melalui penggunaan alat peraga; yang lebih sering digunakanadalah media pandang; tampak adavariasi penggunaan media belajardalam proses B-M; penggunaan media belajar dengan peran yang sama dengan komponen pelajaran lainnya kadang dilakukan.

5,Z Pada strata 2, guru sering memberi wujud setiap topik bahasan melalui penggunaan alat peraga;penggunaan alat peraga tersebuttampak belum bervariasi, yang la-sim digunakan adalah media pandang seperti gambar, chart.

(dilanjutkan)

Page 38: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

B. Ragam Kualitas Latar Belakang Pribadi Guru

234

Aspek-aspekyang dinilai

1. Pendidikan dan Latihan yang dicapai guru

2. Pengalaman kerjaguru

3. Kebiasaan membina diri dalam pelaksanaan tugasmengajar

Kualitas indikator-indikatoraspek yang dinilai

1.1 Baik strata 1 maupun strata 2 para guru berpendidikan sarjana/SI(50%) dan sarjana muda/D3 (50%);sebagian terbesar para guru telahmemperoleh pendidikan keguruan melalui pendidikan pra-jabatan;setelah menjadi guru mereka telahmengikuti penataran dan latihanuntuk penyegaran pengetahuan dankompetensi mengajamya; banyakhal yang diperoleh dalam penataran tetapi kurang menyentuh masalah CBSA.

2.1 Baik strata 1 maupun strata 2 sebagian guru 150%) telaE memilikipengalaman kerja di atas 20 tahun, sebagian lagi (50%) di bawah20 tahun; sebagian terbesar gurutelah menerapkan apa yang diperoleh dari penataran (di atas 35#)*»sebagian terbesar guru telah berpartisipasi dalam pengembanganprogram pengajaran antar guru bidang studi; lama memegang bidangstudi lebih dari 11 tahun.

3.1 Pada strata J. sebagian terbesarguru berminat terhadap gagasan baru dalam pengajaran dan selaluberusaha memahami cara yang terbaik dalam menyajikan bidang studiyang menjadi tangung jawabnya;setiap guru selalu berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutam baru dalam pembaharuan pengajaran;menurut hasil penilaian sebagianterbesar guru telah berusaha memiliki perpustakaan semdiri danmemanfaatkan acara-acara TV danberita surat kabar sebagai sumberpengajaran.

3.2 Pada strata 2, sebagian guru yangberminat terhadap gagasan barudalam pengajaran, tetapi sebagian

(dilanjutkan)

Page 39: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

4. Kemampuan guru da-lam melaksanakan

tugas mengajar

5. Motivasi guru untuk berprestasidalam mengajar

235

lagi tampak kurang berminat; sebagian terbesar para guru telah berusaha memperbaiki sistem penyajian bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya tetapi agak lambat;menurut hasil penilaian, sebagianguru telah berusaha memiliki kepustakaan sendiri, sebagian lagibelum ada usaha ke arah itu

Zf.1 Baik strata 1 maupun strata 2 sebagian terbesar guru memiliki disiplin dan tanggung jawab dalammelaksanakan tugas mengajar; guruguru telah memiliki kemampuan me-nata proses B-M secara balk termasuk kemampuan merencanakan satuanpelajaran; terjalin komunikasi antara guru dengan kepala sekolahsehubungan dengan pelaksanaan tugas mengajar (di atas 35%). Caramengajar guru sebagian terbesar(&5%) menggunakan metode ceramah,sebagian lagi tampak telah bervariasi yakni menggunakan beberapajenis metode mengajar.

5.1 Pada strata J., sebagian terbesarguru (di atas 90%) sangat kuat memiliki dorongan untuk melaksanakan tugas mengajar dengan penuhtanggung jawab seeuai dengan kemampuan yang dimilikl; Latar belakang tumbuhnya motivasi itu terutama disebabkan karena tanggung"jawabnya sebagai guru dan tanggung jawabnya kepada atasan (kepala sekolah); sebagian terbesarpara guru cukup kuat memiliki dorongan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan tugas mengajar.

5.2 Pada strata 2, sebagian terbesarguru memiliki dorongan untuk berprestasi dalam mengajar karena rasa tanggung jawabnya kepada atas-annya sebagian lagi menjawab karena tanggung jawab sebagai guru;sebagian terbesar guru masih mem-pertahankan metode ceramah sebagian lagi ingin memperbaikinya.

Page 40: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

C. Ragam Kecenderungan Sikap Guru terhadap CBSA

236

Aspek-aspekyang dinilai

Sikap guru terhadap penerapanCBSA dalam pendidikan umum

2. Sikap guru terhadap subyek didikdalam proses belajar-mengajar

Kualitas indikator-indikatoiraspek yang dinilai

1.1 Pada strata 1. sebagian terbesarguru setuju terhadap penerapanCBSA dalam proses B-M pendidikanumum dan setuju manfaatnya dalamperwujudan nilai hidup demokrasihanya sebagian kecil saja yang tidak menyatakan pendapatnya; sebagian terbesar tidak setuju terhadap pernyataan bahwa penerapanCBSA dalam proses B-M menambah beban guru dan tidak setuju terhadap penerapan CBSA yang hanya dilakukan sewaktu-waktu saja, hanyasebagian kecil saja yang menyatakan setuju.

1.2 Pada strata 2, hanya sebagian para guru setuju terhadap penerapanCBSA dalam proses B-M pendidikanumum dan juga setuju akan manfaatnya dalam perwujudan nilai hidupdemokrasi, sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya; sebagian dari mereka setuju terhadap pernyataan bahwa penerapan CBSA itumenambah beban guru dan setju jika penerapan CBSA itu dilakukansewaktu-waktu saja, sebagian lag!dari mereka tidak menyatakan pendapatnya.

2.1 Pada strata 1, hampir setiap gurusetuju terhad"ap pernyataan bahwastrategi CBSA dapat menumbuhkankeberanian siswa dalam menyatakanpendapat dan mendorong siswa lebih berani menyatakan keinginanuntuk turut aktif dalam kegiatanB-M, sebagian kecil saja yang tidak menyatakan pendapatnya; sebagian terbesar dari mereka setujubahwa penerapan CBSA dalam prosesB-M dapat menumbuhkan pada dirisiswa dorongan ingin tahu untukmengerjakan sesuatu terlebih pula

(dilanjutkan)

Page 41: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

3. Sikap guru terhadap peranannya dalam melaksanakan"tugas mengajar

237

dapat menumbuhkan minat dan kemampuan siswa untuk melakukan tugas;sebagian dari mereka juga tidaksetuju akan ketergantungan siswakepada guru dan pemberian motivasi dalam proses B-M.

Z,Z Pada strata 2, hanya sebagian para guru setuju terhadap pernyataan bahwa CBSA dapat menumbuhkankeberanian siswa dalam menyatakanpendapat dan mendorong siswa lebih berani menyatakan keinginanuntuk turut aktif dalam kegiatanB-M, sebagian lag! tidak menyatakan pendapatnya; hanya sebagiandari mereka setuju bahwa penerapan CBSA dalam proses B-M dapat menumbuhkan dorongan ingin tahu silwa untuk mengerjakan sesuatu danmenumbuhkan minat dan kemampuansiswa untuk melakukan tugas, sebagian lagi tidak menyatakan pendapatnya; sebagian terbesar dari mereka setuju pemberian motivasi dalam belajar kepada siswa.

3.1 Pada strata J., sebagian terbesarguru tidak setuju terhadap pernyataan bahwa penerapan CBSA dalamproses B-M mengalami kesulitan karena tidak semua guru mampu melakukannya; sebagian terbesar darimereka juga tidak setuju terhadappernyataan bahwa CBSA itu memba-tasi peranan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar, hanya sebagian kecil saja yang menyatakantidak tahu; sebagian terbesar guru setuju penggunaan dalam prosesB-M berbagai strategi mengajar,dan perlunya seleksi materi dandan metode mengajar dalam prosesB-M berdasarkan prinsip CBSA itu.

3.2 Pada strata 2 terdapat sebagiansaja guru setuju terhadap pernyataan bahwa penerapan CBSA dalamproses B-M mengalami kesulitankarena tidak semua guru mampu melakukannya, sebagian lagi menyatakan tidak tahu; sebagian besar

(dilanjutkan)

Page 42: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

If. Sikap guru terhadap pengelolaanprogram pengajaran berdasarkanprinsip CBSA

5. Sikap guru terhadap situasi belajar-mengajar berdasarkan prinsipCBSA

238

dari mereka setuju bahwa penerapan CBSA dalam proses B-M membata-si peranan guru dalam pelaksanaantugas mengajar, sebagian lagi menyatakan tidak tahu; sebagian dari mereka setuju penggunaan berbagal strategi B-M dan perlunya se-leksi materi dan metode mengajardalam proses B-M, sebagian lagimenyatakan tidak tahu.

/f. 1 Baik strata X maupun strata £ terdapat sebagian saja para guru menyatakan setuju terhadap pernyataan perlunya keterlibatan siswadalam merencanakan program pengajaran sebagian lagi menyatakantidak tahu; sebagian dari merekajuga tidak setuju pengelolaan program pengajaran berdasarkan prinsip CBSA karena guru belum slapmelakukannya, sebagian lagi menyatakan tidak tahu; sebagian terbesar dari mereka juga tidak setujujika setiap guru mengajar sesuaidengan kemampuan dan kecepatanbelajar masing-masing siswa, sebagian saja yang menyatakan tidaktahu.

5.1 Pada strata 1. sebagian terbesarpara guru setuju penciptaan situasi B-M yang memberi kebebasan bagi siswa belajar menurut iramadan kemampuan masing-masing siswa,sebagian lag! menyatakan tidak tahu; sebagian terbesar dari merekasetuju adanya penciptaan situasiB-M yang mengembangkan komunikasibanyak arah, hanya sebagian kecilsaja yang menyatakan tidak tahu;sebagian terbesar dari mereka setuju penciptaan situasi B-M dalambentuk diskusi kelompok yang memberikan kesempatan kepada siswauntuk menyampaikan pendapatnya sebagian lag! tidak setuju, karenaterlalu memberikan kebebasan kepada siswa, sehingga pelajaran

(dilanjutkan)

Page 43: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

239(Lanjutan)

kehilangan arah; sebagian terbesar para guru setuju manfaat penerapan CBSA dalam proses B-M guna menumbuhkan kegairahan belajarsiswa akan tetapi tidak setujuterhadap pernyataan bahwa penerapan CBSA tersebut hanya bermanfaatbagi siswa yang pandai blcara,sebagian lag! menyatakan tidak tahu.

5.2 Pada strata 2. hanya sebagian para guru yang tidak setuju penciptaan situasi B-M yang memberi kebebasan bagi siewa belajar menurut irama dan kemampuan masing-masing siswa,sebagian lagi menyatakan tidak tahu; sebagian kecilsaja di antara mereka yang menyatakan setuju penciptaan situasiB-M yang mengembangkan komunikasibanyak arah, sebagian lagi menyatakan tidak tahu; di atara merekabanyak yang tidak setuju penciptaan situasi B-M dalam bentukdiskusi kelompok karena terlalubanyak memberikan kebebasan kepada siswa sehingga pelajaran kehilangan arah, sebagian lag! menyatakan tidak tahu; sebagian paraguru setuju manfaat terhadap penerapan CBSA itu dalam menumbuhkankegairahan belajar siswa dan memandang sebagai strategi mengajaryang bermanfaat bagi siswa yangpandai bicara.

Page 44: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

mrapiran

E(.Lanjutan;

E.2

Display

Data

Hasil

Penelitian

E.2.1

Data

Kadar

CBSA

dalam

FBM

Pendidikan

Umum

ST

RA

TU

M/

NA

MA

SE

KO

LA

H

No

.

GU

RU

KE

TE

RL

IBA

TA

N

SIS

WA

KP

BE

LA

JAR

EK

S

PE

RIM

EN

SIA

LK

P

PR

AK

AR

SA

SIS

WA

KP

GU

RU

SE

BA

GA

I

FA

SIL

ITA

TO

RK

P

PE

NG

G.M

UL

TI

ME

DIA

KP

12

34

56

71

23

45

01

23

45

61

23

45

61

23

45

Strata

1:

(Ko

dy

aM

ana

do

)SM

AN

eg.

IM

an

ad

o

l.P

MP

2.P

MP

3.P

MP

4.

OK

5.

OK

6.K

ES

7.K

ES

8.

AG

9.A

G

tr

tr

tt

r

rt

rr

rt

t

tt

rt

rt

t

1t

rt

tr

t

tr

rr

tt

r

rt

tr

tt

t

tr

rt

tt

t

tr

tr

rt

r

tr

rr

tr

t

M K M M K M M K K.

tt

rt

tt

tr

rr

tr

rr

tr

rt

rt

rt

tt

tt

rt

tt

tr

tr

tt

tt

rr

tt

rr

tr

rt

rr

rt

rr

M K K M M M M K K

rt

tt

tt

tr

tt

tt

tt

rt

tt

tr

tt

tt

tr

tt

tr

rt

tt

tt

tr

tt

tt

rt

tt

tr

rr

tt

rt

M M M M M M M M K

tt

rt

tt

rt

tt

tt

tt

rt

rt

tr

rt

tt

tr

tt

rt

tr

tt

tr

rt

tr

tt

rt

rr

tr

tr

tr

rt

M M M M M M M K K

tt

tt

r

C-

rt

tt

tr

tr

t'

tr

tt

r

tt

tt

r

tr

tt

t

tt

rt

t

tt

rr

r

rt

rr

t

M M M M M M M K K

KA

TM

TM

TM

TM

TM

Strata

2:

(Kab

.Min

ah

asa)

l.S

MA

Neg

.T

on

dan

o

2.SM

AN

eg.

Gir

ian

,

1.

PM

P

2.

PM

P

3.

OK

4.

OK

5.K

ES

6.K

ES

7.A

G

8.A

G

tt

tt

tr

t

tr

rr

tr

t

tr

tt

tt

r

rt

rt

tt

t

rt

rt

tt

t

tr

tr

tr

r

tt

rt

rr

r

rr

tt

rr

r

M K M M M K K K

tr

rt

rr

rr

tt

rr

tt

tt

tr

rt

tt

tr

rt

.t

tr

t

tt

tt

rt

rr

tr

tr

rt

rt

rt

K K M M M M K K

tt

rt

tt

rt

tt

tt

rr

tt

tt

tr

tr

rr

tr

tt

tt

rt

rr

rt

tr

rr

tr

rt

rt

rr

M M M K M K K K

tt

tt

rr

rt

rr

tr

tt

tr

tr

tr

tr

tt

tr

tt

rt

rr

tr

tr

rr

tr

rt

rr

tr

rt

M K M M M K K K

rr

tr

t

tr

rt

r

tt

tt

r

rt

tt

r

tr

tt

r

rt

tr

r

tr

rr

t

tr

rt

r

K K M M M K K K

KA

TK

TK

TK

TK

TK

1.P

MP

2.O

K

3.K

ES

4.A

G

rr

tr

tr

t

rt

rt

rt

r;

rr

tt

rt

r

tr

tr

rt

r

K K K K

tr

tr

rt

rt

tt

tt

tt

rr

rr

tr

rt

rr

K M K K

rt

rt

tt

tr

rt

rr

rt

rt

tr

tr

rt

rr

M K K K

rt

rt

tr

tt

tt

rt

rt

rr

rt

tt

rr

rr

K M K K

rt

tt

t

tt

tt

r

rt

rr

t

tr

tr

r

M M K K

KA

TK

TK

TK

TK

TK

Keterangan

:KP

=KriteriaPenilaian

TM=

Tergolong

Memadai

TK»TergolongKurang

KA-

Kualitas

aspekyangdinilai

M*

Memadai;

Kurang

t-

Kriteria

tinggi

r-

Kriteria

rendah.

Page 45: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lam

pir

an

E.

E,

(Lan

juta

n)

2.2

Dat

aK

uali

tas

Lat

arB

elak

ang

Pri

bad

iG

uru

ST

RA

TU

M/

NA

MA

SE

KO

LA

H

No

GU

RU

PE

ND

IDIK

&

LA

TIH

AN

KP

PE

NG

AL

AM

A

KE

RJA

1

KP

KE

BIA

SA

AN

ME

MB

INA

DIR

IK

P

I

KE

MA

MP

UA

N

ME

NG

AJA

RK

P

MO

TIV

AS

I

GU

RU

KP

12

34

56

12

34

12

34

56

78|

12

34

51

23

45

6

Str

ata

1:

(Ko

dya

Ma

na

do

)SM

A

Neg

eri

IM

an

ad

o

l.P

MP

2.

PM

P

3.P

MP

4.O

K

5.O

K

6.K

ES

7.K

ES

8.A

G

9.

AG

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tr

tt

tt

tt

rt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

rr

tt

tt

tr

tt

tt

tt

tt

M M M M M M M M M

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tr

tt

rt

tt

tr

tt

tt

tt

tt

tt

tt

M M M M M M M M M

tttt

tt

tt

tttt

tt

tt

rttt

tt

tt

tttt

tr

tt

tttt

tt

tt

tttt

tt

tt

tttt

rt

tt

trtt

tt

tt

tttt

tt

tt1

M M M M M M M M M

tt

ttt,

tt

ttt

tt

ttt

tt

ttt

tr

ttt

tt

ttt

tt

ttt

tt

rtt

tt

ttt

M M M M M M M M M

ttt

ttt

ttt

ttt

ttt

ttr

ttt

ttt

ttr

trt

ttt

ttt

ttt

rtt

ttr

ttr

ttr

rtr

M M M M M M M M K

KA

TM

TM

TM

TM

TM

Stra

ta

2:

(Ka

b.M

ina

-.h

asa)

1.SM

AN

eg.

To

nd

an

o

2.

SMA

Neg

.G

iria

n

l.P

MP

2.

PM

P

3.O

K

4.

OK

5.K

ES

6.K

ES

7.A

G

8.A

G

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

M M M M M M M M

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

ft

tt

tt

tt

tt

tt

tt

M M M M M M M M

tttt

tt

tt

tttt

tt

tr

tttt

tt

tt!

tttt

tt

tt

tttt

tr

tt

tttt

tt

tt

trtr

tt

rr

rttr

tr

tr

M M M M K M K K

tt

ttt

tt

rtr

tt

ttr

tt

ttt

tt

ttt

tt

ttt

tt

ttt

tt

ttt

M M M M M M M M

ttt

ttt

rtt

trt

tr

rttt

tr

rttt

rtt

tr

r

trt

trt

tr

rt

rr

rtr

tr

r

M M M M K M K K

KA

TM

TM

TM

TM

TM

l.P

MP

2.O

K

3.K

ES

4.A

G

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

tt

M M M M

tt

tt

tt

tt

tt

tt

;

tt

tt

M M M M

tttt

tt

tt

trtr

rt

rt

trrt

rt

rr

rtrt

rr

tr

M K K K

tt

ttt

tt

ttt

tt

ttt

tr

ttr

M M M M

ttt

ttt

trt

ttt

rtt

rr

r

rrt

tr

r

M M K K

KA

y\f

TM

TK

TM

TK

Kete

ran

ga

n:

KP

TM

TK

Kriteria

Penilaian

Tergolong

Memadai

Tergolong

Kurang

KA«Kualitas

Aspekyangdinilai

Memadai;

K»Kurang

Kriteria

tinggi

r-

Kriteria

rendah

Page 46: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

ST

RA

TU

M/

NA

MA

SE

KO

LA

H

Str

ata

1:

(Ko

dya

Man

ad

o)

SMA

Neg

.I

Ma

na

do

.

Strata

2:

(Kab.Mina

hasa)

l.SMA

Neg.

Tondano

2.S

MA

Neg

.G

iria

n

Lat

ipir

anL

(Lan

juta

n)

£-2.

3D

ata

Kee

en<!

erun

£an

Sika

pG

uru

Ter

hada

pCB

SA

No.

CURU

l.PMP

2.PMP

3.PMP

4.OK

5.OK

6.KES

7.KES

8.AG

9.AG

KA

l.P

MP

2.P

MP

3.

OK

4.O

K

5.K

ES

6.K

ES

7.A

G

8.A

G KA

l.P

MP

2.O

K

3.K

ES

4.A

G KA

PENERAPAN

C3SA

DALAM

PBM

12

34

56

Pp

PP

PP

PP

PP

np

PP

PP

PP

PP

np

pp

pn

pp

pp

PP

np

pp

PP

PP

PP

np

pp

pp

PP

PP

PP

pn

pn

pn

pn

pp

pp

np

pn

pn

np

np

np

np

pn

pn

np

np

np

pp

nn

np

pp

np

nn

pn

pp

pp

pp

nn

pn

pn

pn

nn

np

pn

nn

KP

TM TK

TK

DIM

EN

SI

SISW

A!

DA

LA

MP

BM

12

34

56

PP

PP

np

pn

pp

pn

PP

PP

nP

PP

PP

PP

PP

PP

PP

PP

PP

Pn

pp

np

pp

PP

PP

nP

PP

nP

PP

np

np

np

np

pp

pp

pn

pp

pp

pn

pp

pp

PP

PP

Pn

pp

nn

nn

pn

pp

np

pp

nn

np

PP

nn

pp

pn

pp

np

pn

nn

nn

np

,p

pp

n|

Ket

eran

gan

:KP

-K

rite

ria

Pen

ilai

anTM

"T

erg

olo

ng

Mem

adai

TK

-T

erg

olo

ng

Ku

ran

g

KP

TM TM TM

DIMENSI

CURU

DALAM

PBM

12

34

56

PP

PP

PP

PP

PP

PP

pn

pp

pp

np

np

pp

PP

PP

PP

pn

pp

pn

PP

PP

PP

pp

pn

pp

np

np

np

PP

PP

Pn

PP

PP

PP

np

np

np

nn

pn

pp

pn

pp

nn

pn

pn

np

pn

pn

nn

pn

pp

nn

pp

np

pp

pn

np

np

j

pp

np

nn

pn

pn

np

KP

TM TK

TK

DIM

EN

SI

PR

OG

-

PE

NG

AJA

RA

N

12

34

5

PP

P

pn

p

PP

P

•pp

n

PP

P

PP

P

PP

P

Pp

n

np

n

pn

pp

p

np

nn

p

pn

pn

n

np

np

n

pn

pn

n

np

pn

n

np

pn

n

pn

pn

.n

pn

nn

p

pp

np

p

pn

np

n

nn

pn

n

KA

•K

uali

tas

asp

ek

yan

gd

inil

ai

M-

Mem

adai

;K

-k

ura

ng

'p

-K

rite

ria

sik

ap

po

sit

lpn

-K

rite

ria

sik

ap

neg

ati

f

KP

TM

DIM

EN

-SIT

.

B-M

12

34

5

PP

PP

PP

PP

pn

pp

PP

PP

np

np

PP

PP

PP

PP

pp

np

pp

pn

PP

Pn

P

nn

pp

n

pn

nn

pp

pn

pp

nn

pn

np

np

pn

pn

np

TK

TK

np

np

n

pn

np

p

np

np

n

nn

nn

p

KP M M M M K M M M M

TM M K K M K K K K

TK K M K K

TK

Page 47: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

2k3Lampiran B (Lanjutan)

B.3 Kesimpulan dan Tindak Lan.iut

I. Kesimpulan Kadar CBSA dalam PBM Pendidikan Umum

1• Kesimpulan

Berdasarkan reduksi data (Lampiran E.1 Bagian I) dan setelah data tersebut dikonformasikan dengan para kepalasekolah dan guru sejawat, dikemukakan kesimpulan sebagai berikut ini.

Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar program pendidikan umum pada ketiga SMA Negeri yang dljadikan obyek penelitian, siswa kurang terlibat secara aktif, baik tahap persiapan proses, pelaksanaan di kelas maupunfollow up dari pada belajar. Hal-hal yang dilakukan siswa tidak dirinci dalam persiapan guru baik tugas individual maupun tugas kelompok. Kegiatan belajar siswabersifat monoton yakni duduk, dengar, catat dan mempel-ajari kembali di rumah setelah pelajaran selesai. Hal-hal yang diketahui dan teramati siswa dalam kehidupansehari-hari tidak dljadikan sebagai salah satu pokok bahasan, melulu yang terdapat dalam buku sumber.Belajar eksperimensial pelaksanaannya belum merata padaketiga SMA Negeri, sementara guru lebih sering menggunakan format belajar dengan metode ceramah. Siswa lebihbanyak dibekali dengan pengetahuan teori, sebaliknyapengembangan ketrampilan, sikap dan nilai melalui kegiatan diskusi, bermain peran, permainan/games, dialog nilai dan simulasi belum dilakukan sebagai kegiatan akademik sekolah.Prakarsa siswa dalam kegiatan belajar-mengajar kurangberkembang, karena sikap otoriter guru. Format belajardengan metode diskusi, metode pemecahan masalah dan metode penemuan kurang dilakukan, sehingga terbatas kesempatan siswa untuk mencoba dan mencari jawab sendiri suatu masalah dalam pelajaran sekolah, bekerja sama ataumendlskusikannya dengan siswa lainnya.Peran sebagai fasilitator tampak belum dilakukan secaramemadai. Guru tampak kurang berperan untuk memberi kemudahan siswa belajar seperti menyiapkan sumber belajar dan alat pelajaran yang menunjang pencapaian tujuanpengajaran. Kegiatan diskusi yang melibatkan semua siswa baik secara kelompok maupun kelas belum dilakukansecara terbuka. Fasilitas belajar seperti modul atau paket belajar yang memuat program pengajaran untuk setiapbidang studi program pendidikan umum belum dipersiapkanbaik oleh masing-masing guru maupun sekolah.

(dilanjutkan)

Page 48: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan) Z^

Penggunaan multi media dalam prose8 belajar-mengajarpendidikan umum belum dilakukan secara memadai. Setiapguru umumnya memberlakukan sebagai alat bantu dalam penyajian pelajaran dan tidak diprogramkan sebagai komponen pengajaran yang mempunyai kedudukan sama dengankomponen pengajaran lainnya. Jenis media belajar yanglasim digunakan guru adalah media pandang dan pengguna-annya pun kurang bervariasi. Media pendidikan sepertiTV dan surat kabar dan brosur'-brosur yang menyajikanberbagai informasi nilai hidup dan masalah-masalah sosial kurang digunakan sebagai sumber belajar.

2. Tindak Lan.iut

Persiapkan guru pendidikan umum yang profesional melalui pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan agar kom-peten melakukan tugas guru. Dalam pendidikan pra-jabatan, para calon guru diperkenalkan kepada koneep dasardan prinsip-prinsip CBSA serta dilatih secara khusus melalui latihan mengajar. Dengan jalan ini setiap guru baru yang baru dipekerjakan selalu slap menerapkan prinsip-prinsip CBSA itu dalam setiap tindak belajar-mengajar di sekolah di mana ia bekerja.Khusus bagi guru SMA yang ada di lapangan perlu dilakukan pendidikan dalam jabatan untuk penyegaran pengetahuan dan peningkatan kompetensi mengajamya. Lebih daripada itu perlu ada petunjuk cara pengelolaan pengajarandengan menggunakan strategi CBSA dan penyediaan saranabelajar pendukungnya secara memadai pada tiap sekolahseraya dilakukan pembinaan secara berIanjut. Penyediaan sarana belajar yang dimaksudkan, di antaranya paketbelajar untuk setiap bidang studi sehingga guru ting-gal menggunakannya dan mengembangkan sesuai dengan tuntutan pembangunan.

Page 49: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan)

II. Kesimpulan Kualitas Latar Belakang Pribadi Guru

2/f5

1• Kesimpulan

Berdasarkan reduksi data ( Lampiran E.I Bagian II) dansetelah data tersebut dikonformasikan dengan para kepala sekolah dan guru sejawat, dikemukakan kesimpulansebagai berikut ini.

Dilihat dari kepentingan pelaksanaan tugas mengajar, maka kualitas latar belakang pribadi guru pendidikan umumpada ketiga SMA Negeri yang menjadi obyek penelitianadalah tergolong cukup memadai. Sebagian terbesar memperoleh pendidikan di lembaga pendidikan guru (IKIP),berijazah sarjana/S1 dan sarjana muda/D3 dan seringkali mengikuti penataran dan latihan guru, rata-rata tiga atau empat kali kesempatan.Pengalaman kerja guru telah memperkuat kepercayaan untuk melaksanakan tugas guru. Pengalaman mengajar bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya turut pula meningkatkan kematangan pribadinya sebagai guru. Sering-"kali berpartisipasi dalam pengembangan program pengajaran antar guru bidang studi.Kebiasaan membina diri dalam pelaksanaan tugas mengajardinilai sangat membantu guru dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan pembaharuan pengajaran, akan tetapi sangat lambat prosesnya. Kebiasaan membina diri dilakukandengan belajar sendiri atau melalui penataran dan latihan yang diselenggerakan oleh KANWIL setempat sertapemilikan kepustakaan sendiri.Pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan guru telah meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas mengajar. Sebagian terbesar dari mereka memiliki disiplindan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas mengajar,dan mampu merencanakan satuan pelajaran sesuai dengantingkat pengetahuan yang dimilikinya.Pengalaman pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan guru ternyata telah menjadi dasar tumbuhnya motivasiguru untuk berprestasi dalam mengajar. Motivasi guru untuk berprestasi dalam mengajar selain dilatarbelakangloleh rasa tanggung jawab sebagai guru juga dilatarbela-kangi oleh rasa tanggung jawab kepada atasan dan karena latar belakang ekonomi berupa gaji yang layak.

2, Tindak Ianjut

Guru pendidikan umum di SMA-SMA hendaknya yang berijazah sarjana/Si pendidikan dan menguasai baik satu ataulebih bidang studi program pendidikan umum serta memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang beberapa ilmu

(dilanjutkan)

Page 50: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan) 2/f6

dasar yang menjadi landasan pelaksanaan pendidikan umumseperti filsafat, etika, psikologi, sosiologi dan budaya. Pendidikan pra-jabatan guru hendaknya berlangsungdalam waktu yang lama minimal k tahun untuk strata satu (S1), dan bukan lulusan pendidikan guru yang dipe-ram. Lakukan penataran bag! guru-guru pendidikan umumyang ada di lapangan guna meningkatkan kemampuan profesional guru seperti penguasaan bahan, kemampuan mengelola program pengajaran yang memiliki kadar CBSA yangtinggi, kemampuan mengelola kelas, kemampuan menggunakan media dan sumber pengajaran, penguasaan landasan-landasan kependidikan, kemampuan menilai prestasi belajar siswa, mengenai fungsi program bimbingan di sekolah,mengenai dan menyelenggerakan administrasi sekolah serta memahami prinsip-prinsip dan penafsiran hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. Kemampuanprofesional guru tersebut diharapkan dapat menumbuhkanmotivasi guru untuk melaksanakan tugas mengajar secarabertanggung jawab sesuai dengan panggilan tugas profe-si guru, dan bukan karena tanggung jawab kepada atasan(kepala sekolah).

III. Kesimpulan Kecenderungan Sikap Guru terhadap CBSA

1. Kesimpulan

Berdasarkan reduksi data (Lampiran E.1 Bagian III) dapatlah dikemukakan kesimpulan sebagai berikut ini.

Pada umumnya sikap guru pendidikan umum pada ketiga SMANegeri yang menjadi obyek penelitian kurang menunjangterhadap penerapan CBSA dalam proses belajar-mengajar.Tampak terdapat perbedaan sikap guru terhadap penerapanCBSA itu dalam PBM pendidikan umum, sebagian setuju sebagian lagi meragukan keberhasilannya. Sebagian terbesar dari mereka menilai penerapan CBSA dalam PBM pendidikan umum dapat menambah beban guru sehingga cukup digunakan sewaktu-waktu sesuai dengan bahan dan tujuanpengajaran yang akan dicapai.Sikap guru terhadap peran serta siswa dalam proses belajar-mengajar telah lebih maju karena latar belakangwawasan kependidikan yang dimiliki guru cukup memadaiakan tetapi terhambat oleh keterbatasan pengetahuan guru dalam merancang proses belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA yang tinggi.

(dilanjutkan)

Page 51: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

(Lanjutan) 2/f7

Pada umumnya guru masih meragukan peranannya dalam melaksanakan tugas mengajar berdasarkan prinsip CBSA terlebih kemampuannya untuk menjalankan peranannya sebagaimotivator dan inovator. Peran itu terhambat oleh kesiapan guru yang kurang menunjang seperti pengetahuan guru yang terbatas tentang CBSA dan kemampuan teknis yangkurang memadai, terlebih karena keterbatasan sarana belajar yang dimiliki sekolah.Sikap guru terhadap pengelolaan program pengajaran berdasarkan prinsip CBSA menjadi pula hambatan, karena guru belum berpengalaman melakukannya balk tahap perencanaan, pelaksanaan di kelas maupun evaluasi. Rancang ba-ngun program pengajaran masih menggunakan pola yang lama, sedangkan unsur siswa belum diintegrasikan sebagaibagian program pengajaran.Pada umumnya guru masih meragukan kemampuannya berkenaan dengan usaha penciptaan situasi belajar-mengajar berdasarkan prinsip CBSA karena pengetahuan dan pengalamanguru yang kurang mendukung. Masalah sikap guru terhadappenerapan prinsip CBSA itu tetap menjadi hambatan karena keterikatan guru akan pola mengajar yang lama yangtidak mudah ditinggalkan begitu saja.

2. Tindak Lan.iut

Tumbuh kembangkan sikap guru terhadap penerapan CBSA dalam proses belajar-mengajar pendidikan umum itu denganjalan meletakkan pengertian dan pemahaman yang benar dari setiap guru tentang konsep-konsep dasar CBSA dalamproses belajar-mengajar. Adakan latihan secara khususbagi guru-guru pendidikan umum tentang bagaimana mangelola proses belajar-mengajar sesuai dengan prinsip-'prinsip CBSA baik tahap perencanaan, pelaksanaan di kelas maupun evaluasi. Usaha ini dapat dilakukan baik melalui pendidikan dalam jabatan maupun pendidikan pra-jabatan guru. Pendidikan dalam jabatan dilakukan melalui usaha-usaha sebagai berikut ini:a. Secara formal. mengikuti penataran-penataran dan la

tihan mengajar sesuai dengan prinsip-prinsip CBSA baik yang dilaksanakan oleh IKIP maupun Kantor WilayaEDepdikbud setempat.

b. Secara informal, menyelenggerakan komunikasi profesional termasuk media profesional dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan profesional seperti lokakarya7seminar dan ceramah tamu.

Pendidikan pra-jabatan bagi calon guru di lingkunganIKIP dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:a. Lakukan pembinaan calon guru SMA secara lebih baik

(dilanjutkan)

Page 52: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

2k8(Lanjutan)

lagi pemantapan pengalaman belajar yang seimbang antara teori dengan praktek tentang gagasan dan prinsip CBSA dalam proses belajar-mengajar pendidikan"umum.

b. IKIP mempunyai peranan kunci dalam pengadaan guruSMA hendaknya mengelola program pengalaman lapangan(PPL) secara berhasil guna dan berdaya guna melaluipendekatan berlapis berulang yang integratif (sandwich sistem).

c. Kemampuan profesional guru perlu ditingkatkan denganmenguasai 10 kompetensi guru secara baik.

IV. Kesimpulan Hubungan Kualitas antar Faktor-faktor yangDiteliti dan Keragamannya

a. Kesimpulan Pemunculan Kadar CBSA dalam PBM Pendldikan Umum Dilihat dari Latar Belakang Pribadi Gurudan Sikapnya terhadap CBSA

1• Kesimpulan

Berdasarkan reduksi data seperti tertera pada (LampiranE.I Bagian I, II dan III) dapatlah dikemukakan kesimpulan sebagai berikut ini.

Secara keseluruhan pemunculan kadar CBSA dalam prosesbelajar-mengajar pendidikan umum adalah tergolong kurang memadai. Hal ini ditandai oleh rendahnya kualitaspenampilan kelima aspek kadar CBSA yang dinilai yakni:siswa kurang ter11bat secara aktif dalam proses belajar-mengajar, belajar eksperimensial kurang dialami siswa,prakarsa siswa kurang berkembang, guru kurang berperansebagai fasilitator dan kurang menggunakan multi mediadalam kegiatan belajar-mengajar. Kualitas kelima aspekyang dinilai tersebut ternyata ada persamaannya dengankualitas penampilan kelima aspek sikap guru terhadap penerapan CBSA yang juga tergolong kurang memadai yakni"sikap ragu-ragu akan keberhasilan penerapan CBSA dalamproses belajar-mengajar pendidikan umum, kurangnya kepercayaan guru dalam membelajarkan siswa sesuai denganprinsip CBSA, sikap ragu-ragu akan kemampuannya dalammengelola program pendidikan umum sesuai dengan prinsipCBSA, dan penciptaan situasi belajar-mengajar yang memberi kemudahan siswa belajar.Sementara itu kualitas penampilan kelima aspek latarbelakang pribadi guru telah tergolong cukup memadai.

(dilanjutkan)

Page 53: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

249(Lanjutan)

Penampilan kelima aspek latar belakang pribadi guru tersebut ditandai oleh: pendidikan dan latihan yang cukupmemadai dicapai guru, guru yang cukup memiliki pengalaman kerja, kebiasaan guru dalam membina diri, kemampuan guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan motivasiuntuk berprestasi dalam mengajar. Hal ini membawa pemahaman, bahwa kadar CBSA dalam proses belajar-mengajarpendidikan umum yang tergolong kurang memadai antara lain disebabkan oleh kondlsi sikap guru yang kurang menunjang. Sedangkan latar belakang pribadi guru ternyatabaru merupakan kesiapan untuk melaksanakan tugas mengajar, dan belum menjadi faktor penentu pemunculan kadarCBSA yang tinggi.

2. Tindak lan.iut

Untuk mewujudkan pemunculan kadar CBSA yang tinggi dalam proses belajar-mengajar pendidikan umum, perlu di-mulai dengan melakukan pembinaan sikap guru. Beberapaunsur yang perlu diperhatikan dalam pembinaan sikap guru itu ialah: (a) guru harus memahami bagaimana siswabelajar, (b) guru harus memahami bagaimana sebaiknyaperlakuan terhadap siswa belajar, (c) guru memahami bagaimana merancang program pengajaran pendidikan umumyang memiliki kadar CBSA yang tinggi, (d) guru memaha-bagaimana menciptakan situasi belajar-mengajar yang memberi kesempatan siswa belajar dengan balk.Lebih dari pada itu kemampuan teknik guru perlu diting-katkan dengan jalan memberikan latihan mengajar denganmenggunakan strategi CBSA, sehingga terjadi perubahanlebih maju tentang perilaku guru mengajar dan siswa belajar. Sedangkan dari segi latar belakang pribadi guru,di samping pemantapan kelima aspek latar belakang gurutersebut,* perlu dikembangkan kemampuan guru agar dapatmerancang proses belajar-mengajar yang memiliki kadarCBSA yang tinggi, baik tahap perencanaan, pelaksanaandi kelas maupun pelaksanaan evaluasi.

Page 54: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

250(Lanjutan)

b. Ragam Kadar CBSA. Ragam Kualitas Latar Belakang Pribadi Guru dan Ragam Sikap Guru terhadap CBSA dilihatdari Strata Latar Belakang Sosial Sekolah

1. Kesimpulan

Berdasarkan reduksi data seperti tertera pada (LampiranE.1 Bagian IV) dapatlah dikemukakan kesimpulan sebagaiberikut ini.

Pada umumnya terdapat ragam kualitas penampilan keseluruhan aspek yang dinilai dari ketiga faktor yang diteliti antara strata 1 (SMA Negeri I Manado) dengan yangada di strata 2 (SMA Negeri Tondano dan SMA Negeri Girian Kabupaten Minahasa). Dari segi pemunculan kadar CBSAternyata ada tiga aspek yang berbeda kualitas pemuncul-annya yakni: prakarsa siswa, guru sebagai fasilitator,penggunaan multi media. Pada strata 1, kualitas pemunculan ketiga aspek tersebut telah tergolong cukup memadai, sedangkan pada strata 2, pemunculannya tergolongkurang memadai. Dari segi kualitas latar belakang pribadi guru, ternyata dua aspek yang berbeda kualitas penampilannya yakni: kebiasaan guru dalam membina dirisehubungan dengan pelaksanaan tugas mengajar dan motivasi guru untuk berprestasi dalam mengajar. Pada strata Tkualitas penampilan kedua aspek tersebut telah tergolong cukup memadai, sedangkan pada strata 2, kualitaspenampilannya tergolong kurang memadal. Dari segi sikapguru terhadap CBSA, ternyata ada empat aspek yang mempunyai kualitas penampilan yang berbeda yakni: sikap guru terhadap penerapan CBSA dalam pendidikan umum di sekolah, sikap guru terhadap siswa belajar, sikap gurutentang bagaimana membelajarkan siswa dan sikap guruterhadap penciptaan situasi belajar-mengajar berdasarkan prinsip CBSA. Pada strata 1, kualitas penampilankeempat aspek tersebut telah tergolong cukup memadai,sedangkan pada strata 2, kualitas penampilannya tergolongkurang memadai.

2. Tindak Lanjut

Lakukan pembinaan yang intensif bagi guru-guru pendidikan umum pada SMA-SMA Negeri yang ada di Kabupatendan Kota Kecil (Kecamatan), dan pembinaan itu lebih sering dilakukan dari pada guru-guru SMA yang ada diKota Besar atau di Kota Madya. Selanjutnya untuk menumbuhkan kemandirian guru dalam melaksanakan tugasmengajar sehari-hari, maka guru-guru pada SMA di KotaBesar atau Kota Madya membutuhkan kepemimpinan yang demokratis. Sedangkan guru-guru pada SMA di Kabupaten

Page 55: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

251(Lanjutan)

dan Kota Kecil (Kecamatan) membutuhkan kepemimpinanyang lebih terarah dengan mengutamakan kontrol dari bawah. Lebih dari pada itu perlu dilakukan perpindahan"guru, antara guru yang mengajar pada SMA-SMA di KotaBesar dan Kota Madya dengan guru-guru yang mengajar pada SMA-SMA di Kabupaten dan Kota Kecil. Lakukan pengadaan paket belajar bidang studi program pendidikan umumuntuk digunakan secara bersama, baik oleh SMA-SMA diKota Besar dan Kota Madya, maupun oleh SMA-SMA di Kabupaten dan Kota Kecil (Kecamatan).Dengan jalan ini maka dapat diciptakan pemerataan mutupendidikan SMA-SMA yang ada di Kota Besar dan Kota Madya dengan SMA-SMA yang ada di Kabupaten dan Kota Kecil.

Page 56: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,
Page 57: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran C

RANGKUMAN XESIS

Page 58: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

RANGKUMAN

FAKTOR GURU DAN KADAR CBSA DALAM PROSESBELAJAR-MENGAJAR PENDIDIKAN UMUM

Baik kurikulum SMA 1975, maupun kurikulum SMA 1984.

telah menempatkan program pendidikan umum itu sebagai sa

lah satu bagian terpadu dalam keseluruhan upaya pendidik

an persekolahan di Indonesia. Guna mewujudkan tujuan pro

gram pendidikan umum di sekolah, menuntut proses belajar-

mengajar yang bermutu dengan kadar CBSA yang memadai. Ini

berarti, bahwa dalam pengelolaan proses belajar-mengajar

pendidikan umum, hendaknya menggunakan prinsip-prinsip il

miah, seperti penggunaan konsep-konsep filsafat, psikolo

gi dan sosiologi.

Salah satu konsekuensi penggunaan prinsip ilmiah

itu, adalah penerapan strategi CBSA dalam proses belajar-

mengajar. Di Indoneeia gagasan strategi CBSA dalam proses

belajar-mengajar, adalah merupakan salah satu sasaran pem

baharuan pengajaran yang telah ditekuni oleh Proyek Pe

ngembangan Pendidikan Guru (P3G) sejak tahun 1977.

Oleh karena itu di Indoneeia, etrategi CBSA telah menja

di bagian tugas guru di sekolah. Akan tetapi monitoring

yang dilakukan dalam rangka evaluasi upaya pembaharuan

pengajaran itu menunjukkan, bahwa penerapan strategi CBSA

dalam proses belajar-mengajar di sekolah belum memuaskan.

Ini berarti, ada kesenjangan dalam penerapannya di sekolah

252

Page 59: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

253

sehingga kadar CBSA dalam proses belajar-mengajar itu pun

cenderung rendah. Diduga banyak faktor yang menjadi pe-

nyebabnya, di antaranya yang terpenting ialah faktor gu

ru itu sendiri sebagai pelaksana pengajaran. Dalam pene

litian ini, faktor guru tersebut ditelaah dalam hubungan

nya dengan latar belakang pribadi guru dan sikapnya ter

hadap CBSA.

Permasalahan

Memperhatikan latar belakang seperti yang dikemuka

kan di atas, maka penelitian ini diarahkan kepada memba-

has masalah pokok sebagai berikut:

1. Bagaimana pemunculan kadar CBSA dalam keseluruh

an proses belajar-mengajar pendidikan umum pada ke tiga

SMA Negeri yang dljadikan obyek penelitian dan bagaimana

pula kualitas aspek-aspek yang menunjang pemunculan kadar

CBSA tersebut ?

2. Bagaimana perkembangan kadar CBSA dalam proses

belajar-mengajar pendidikan umum itu, dilihat dari faktor-

faktor latar belakang pribadi guru dan sikapnya terhadap

CBSA ?

Analisis masalah selanjutnya, adalah membahas fak

tor latar belakang sosial sekolah yang diduga menjadi sa

lah satu sebab terjadinya keragaman kadar CBSA dalam pro

ses belajar-mengajar, maupun ragam kualitas latar bela

kang pribadi guru, dan sikapnya terhadap CBSA.

Page 60: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

254

Hasil Penelitian

1. Kadar cara belajar siswa aktif (CBSA) yang terja

di dalam keseluruhan proses belajar-mengajar pendidikan

umum pada ketiga SMA Negeri, yakni SMA Negeri I Manado,

dan SMA Negeri Tondano serta SMA Negeri Girian Kabupaten

Minahasa adalah tergolong rendah, yang berarti bahwa ke

aktifan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar cenderung

kurang, disertal cara mengajar guru yang kurang menumbuh

kan kadar keaktifan belajar siswa yang tinggi.

2. Latar belakang pribadi guru pendidikan umum da

lam pelaksanaan tugas mengajar pada ketiga SMA Negeri ada

lah tergolong cukup tinggi, dltandai dengan adanya pendi

dikan pra-jabatan dan dalam-jabatan guru serta pengalaman

kerja yang memadai dalam pelaksanaan tugas mengajar, yang

berarti bahwa guru pendidikan umum pada ketiga SMA Negeri

tersebut mempunyai kewenangan mengajar di SMA dan memili

ki kemampuan melaksanakan tugas mengajar.

3. Sikap guru pendidikan umum terhadap cara belajar

siswa aktif (CBSA) adalah cenderung ragu-ragu, yang ber

arti bahwa pikiran, perasaan dan kecenderungan bertindak

dari para guru terhadap prinsip-prinsip CBSA masih bersi

fat amjbiyjy.ence, atau para guru mengalami ketidak-sesuai

an kognisi berkenaan dengan diterapkannya strategi peng

ajaran dengan menggunakan CBSA, dan berusaha mencari ke

seimbangan dengan mempertahankan cara mengajar dengan

Page 61: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

255

pola konvenslonal yang biasa dilakukan dalam mengajar.

k. Dilihat dari faktor guru, maka kadar CBSA yang

cenderung rendah yang terjadi dalam proses belajar-meng

ajar pendidikan umum pada ketiga SMA Negeri yang menjadi

obyek penelitian, antara lain disebabkan oleh sikap guru

yang cenderung negatif terhadap CBSA, sedangkan latar be

lakang pribadi guru yang tergolong cukup memadai dalam pe

laksanaan tugas mengajar ternyata baru merupakan kesiapan

pribadi, dan belum menjadi faktor penentu terjadinya ka

dar CBSA yang tinggi dalam proses belajar-mengajar.

5. Terjadinya ragam kualitas kelima aspek yang di

nilai, baik mengenai kadar CBSA yang terjadi dalam pro

ses belajar-mengajar, kualitas latar belakang pribadi gu

ru dan sikap guru terhadap CBSA antara strata 1 (SMA Nege

ri I Manado) dengan strata 2 (SMA Negeri Tondano dan SMA

Negeri Girian Kabupaten Minahasa), antara lain disebabkan

oleh perbedaan strata latar belakang sosial sekolah; yang

berarti semakin berbeda latar belakang sosial sekolah, se

makin beragam pula kualitas kelima aspek yang dinilai dari

ketiga faktor yang diteliti tersebut.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kadar CBSA da

lam proses belajar-mengajar program pendidikan umum pada

ketiga SMA Negeri yang menjadi obyek penelitian, umumnya

masih tergolong kurang memadai, sebagai pertanda suatu

Page 62: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

256

proses belajar-mengajar yang rendah mutunya. Banyak fak

tor yang menjadi sumber rendahnya kadar CBSA dalam proses

belajar-mengajar pendidikan umum itu, antara lain faktor

sikap guru yang kurang menunjang. Faktor kualitas latar

belakang pribadi guru, tampak telah tergolong cukup mema

dai, akan tetapi baru merupakan kesiapan pribadi. Kompe-

tensi lainnya yang perlu dimilikl guru, adalah kemampuan

teknis yang tinggi sesuai dengan tuntutan strategi peng

ajaran dengan menggunakan CBSA.

Diduga masih banyak faktor lainnya yang dapat men

jelaskan masalah kadar CBSA dalam proses belajar-mengajar

program pendidikan umum itu, di antaranya yang terpenting

ialah masalah keterikatan terhadap nilai budaya. Ini ber

arti, bahwa di samping faktor sikap guru terhadap strate

gi CBSA dan kualitas latar belakang pribadinya, maka fak

tor budaya menjadi sangat penting ditelaah dalam kaitan-

nya dengan penerapan CBSA dalam proees belajar-mengajar.

Artinya, untuk mengintegraeikan strategi CBSA itu dalam

sistem pendidikan persekolahan di Indonesia, perlu mem

perhatikan pola budaya yang berlaku yang bersifat keba-

paan dan kolektif.

Untuk menghadapl masalah ini, hendaknya digunakan

pendekatan perspektif terpadu. Artinya, dalam penerapan

CBSA dalam proses belajar-mengajar selalu disesuaikan

dengan falsafah dan budaya bangsa Indonesia, tetapi selalu

Page 63: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

257

berorientasi ke masa depan. Faktor lainnya yang perlu di-

telaah, adalah masalah latar belakang sosial sekolah,se

bab dalam penelitian ini ternyata ada pengaruhnya terha

dap terjadinya keragaman kadar CBSA dalam proses belajar-

mengajar, keragaman sikap guru terhadap CBSA dan keragam

an kualitas latar belakang pribadi guru. Akhirnya perha

tlan tertuju pula pada upaya pengadaan guru yang berkela-

yakan mengajar dengan kemampuan profesional yang memadai.

Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, da

patlah dikemukakan rekomendasi yang diperlukan antara la

in sebagai berikut: Di sekolah, hendaknya diciptakan kon

dlsi yang menunjang terhadap penerapan CBSA dalam proses

belajar-mengajar berupa kesiapan para pelaksana di la

pangan, seperti penguasaan subject matter, kemampuan tek

nis yang memadai, kreatif dan berkeinginan maju, serta ke

sediaan untuk melakukan eesuatu yang lain dari pada yang

telah biasa dilakukan. Oleh karena itu perlu diberi per

hatlan tentang masalah sikap guru dan latar belakang pri-

badinya terutama berkenaan dengan tingkat pendidikan gu

ru, pendidikan pra-jabatan, pendidikan dalam-jabatan se

perti penataran dan latihan guna meningkatkan kemampuan

profesional. Selain dari pada itu, perlu peningkatan ko-

mitmen nilai kelembagaan bag! setiap guru, berkenaan deng

an tugasnya dalam pendidikan di sekolah. Artinya, dalam

Page 64: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

258

diri setiap guru, perlu ada keterikatan nilai yang telah

diletakkan dalam sistem kelembagaan dengan aturan penye-

lenggeraannya. Dengan jalan ini kepribadian guru dapat le

bih terbina, dan tanggap terhadap usaha pembaharuan dalam

pengajaran serta melaksanakannya dengan penuh tanggung ja

wab sesuai dengan panggilan tugasnya.

Selanjutnya guna merancang proses belajar-mengajar

yang memiliki kadar CBSA yang tinggi, maka perlu dimulai

dengan perubahan program. yang mencerminkan integrasi an

tara komponen kontent dan komponen profesional, dan anta

ra teori dan praktek. Rekomendasi lainnya, ialah menun

tut penyesuaian dengan pola budaya Indonesia, dan pengem

bangannya perlu mengikut sertakan para guru di lapangan.

Peran serta guru itu, diharapkan dapat lebih mendorong un

tuk menghayati kebutuhan CBSA dalam proses belajar-meng

ajar pendidikan umum di sekolah, dan menjadikannya seba

gai bagian tugasnya dalam mengajar.

Page 65: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,
Page 66: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lampiran D

SURAX-SURAX IZIN/REKOMENDASI

MELAKUKAN PENELIXIAN

Page 67: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

SURAT-SURAT IZIN/REKOMENDASIUUTUK MELAKUKAN PENELITIAN

1. Surat Jalan Dekan Fakultas Pasca Sarjana IKIP Bandung

untuk mengadakan penelitian, Nomor 292/PT.25.8/T/1986,

tertanggal 1/f April 1986.

2. Surat Permohonan Izin Penelitian Akademik, Rektor IKIP

Bandung, u.b. Pembantu Rektor I, Nomor 3125/P.T.25.R.I

/N/1986, tertanggal 15 Mei 1986.

3. Surat Rekomendasi Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I

Jawa Barat, Direktorat Sosial Politik, Nomor 0702/1628

tertanggal 2 April 1986.

k, Surat Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi

Utara, Direktorat Sosial Politik, perihal Penelitian

Nomor Sospol 2864/SD-IV/V-86, tertanggal 3 Mei 1986.

5* Surat Izin/Rekomendasi untuk mengadakan penelitian da

ri Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Ke

budayaan Propinsi Sulawesi Utara, Koordinator Urusan

Administrasi, Nomor 612/1 16.1/U.86 tertanggal ZZ Mei

1986.

6. Surat Keterangan telah mengadakan penelitian, dari Ke

pala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebuda

yaan Propinsi Sulawesi Utara, Koordinator Urusan Admi

nistrasi No.592/1.16.1/U.87, tertanggal 20 April 1987.

259

Page 68: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,
Page 69: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

Lanpiran E

RIWAYAX HIDUP

PENULIS

Page 70: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

RIWAYAT HIDUP

: Drs. Lambertus Sasube

: Karatung Nanusa, Kabupaten Sangi-

he Talaud, Sulawesi Utara, 19 Ja-

nuari, 19/fO.

: Dosen pada Fakultas Ilmu Pendi

dikan IKIP Manado.

: Pegawai Negeri, Lektorr Madya Go-

longan Ill/d.

: 130239770 NO.B133458

: Petrus Sasube aim. 1961 (Ayah)

Dorneka Maalua almh. 1973 (Ibu)

: Kawin, 19 Desember 1968.

: Dra Emma Sasube Tondombala.

: Tiga Anak.

N a m a

Tempat dan Tgl. Lahir.

Pekerjaan

Status/Pangkat

NIP/KARPEG

Orang tua

Status Perkawinan

Nama Isteri

Jumlah Anak

A. Riwavat Pendidikan

1. Sekolah Dasar 6 thn di Karatung berijazah, 1954.

2. Sekolah Guru B 4 thn di Lirung berijazah, 1958.

3. Sekolah Guru A 3 thn di Tahuna berijazah, 1961.

4. Sarjana Muda Pendidikan Seksi Paedagogik pada FKEP-

UNISUT Manado, 1964.

5. Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Luar Seko

lah pada FIP-IKIP Manado, 1967

B. Kursus/Latihan dan Penataran yang pernah diikuti

1. Penataran Tipe A Angkatan II, 5 s.d 23 April 1974

di Manado.

2. Penataran Lokakarya Proyek Pengembangan Pendidikan

260

Page 71: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

261

Guru (P3G) tahap I, diselenggerakan di Senter I Ja

karta, 1 s.d 28 Pebruari 1981.

3. Penataran Lokakarya Proyek Pengembangan Pendidikan

Guru (P3G) tahap II, diselenggerakan 5 e.d 24 Ok-

tober 1981 di Senter Ujung Pandang.

4. Penataran Dosen, Bidang Ideologi Negara dan Hankam-

nas, diselenggerakan dari tgl. 2 s.d 18 Maret 1978,

Manado.

5. Penataran tenaga Akademie untuk perbaikan dan pe

ningkatan mutu Proses Belajar-Mengajar di Perguruan

Tinggi, 5 s.d 19 Juli 1979 Manado.

6. Penataran tenaga Akademis, Bidang Pengukuran Pendi

dikan, 25 Januari s.d 5 Pebruari 1979 Manado.

7. Penataran Lokakarya tenaga Peneliti, 3 s.d 16 Pe

bruari 1980 Manado.

C. Riwayat Peker.laan

1. Dosen pada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Manado se

jak 1 Oktober 1964 sampai sekarang.

2. Dosen pada Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta IKIP Ma

nado, sejak 1967 s.d 1972.

3. Dosen pada Universitae Kristen Tomohon sejak 1969

s.d 1982.

4. Dosen pada Extension Course IKIP Manado di Tondano,dan Bitung, sejak 1967 s.d 1971.

5. Dosen pada Extension Course IKIP Manado di Tahuna,sejak 1967 s.d 1970.

D. Jabatan-jabatan Struktural di IKIP Manado

1. Sekertaris Jurusan Didaktik Kurikulum, 1969 - 1972.

2. Sekertarie Panitia Kerja Keahlian Action Research

Page 72: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

262

Pembangunan Masyarakat Desa BPP-IKIP Manado, sejak

1967 s.d 1971.

3. Sekertaris Jurusan Pendidikan dan Pengembangan So

sial, sejak 1980 s.d 1983.

E. Kegiatan Ilmiah

1. Pengalaman Penelitian

1.1 Penelitian tentang Penggunaan Metode Mengajar

pada SMA di Kota Madya Manado dan Kabupaten Mi

nahasa, Proyek P3T IKIP Manado, 1982.

1.2 Penelitian tentang Hubungan antara Penggunaan

Strategi CBSA dan Media Belajar dengan Prestasi

Belajar Siswa SMTP di Sulawesi Utara, biaya Pro

yek P3M, 1983.

1.3 Penelitian tentang Kebutuhan tenaga Pendidikan/

Penyuluh Masyarakat pada Instansi Pemerintah di

Sulaweei Utara, Proyek P3T IKIP Manado, 1984.

1.4 Penelitian tentang Pengaruh Ketidak Utuhan Ke-

luarga dan Ketidak Terlibatan Orang Tua mendi-

dik anak dengan Hasil Belajar Murid SMP di Kota

Madya Manado dan Kabupaten Minahasa, Proyek P3M

anggaran tahun 1984.

2. Karva Tulis

2.1 Pendidikan Non Formal, Suatu Pengantar, 1983.

Z,Z Beberapa Petunjuk Cara Penyampaian Metode Pen

didikan kepada Masyarakat, FIP-IK3P Manado.

Z,3 Metode dan Teknik Penyuluhan kepada Ma8yarakat,

FIP-IKIP Manado.

2.4 Sanggar Kegiatan Belajar sebagai Sarana Pemba

ngunan Masyarakat, FIP-IKIP Manado, 1982

Page 73: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

263

2.5 Prospek Sains dalam Penggunaan Sumber Daya un

tuk Teknologi dikaitkan dengan Usaha Peningkat

an Kualitas Hidup Manusia, IKIP Manado, 1985.

2.6 Masalah Vokalitas Rakyat Pedesaan yang Miskin

terhadap Upaya Peningkatan Partisipasinya dalam

Tugas Pembangunan, IKIP Manado, 1985.

2.7 Peran Pendidikan dalam Upaya Membebaskan Pendu

duk Pedesaan dari Cengkeraman Kemiskinan, FIP-

IKIP Manado, 1984.

2.8 Masalah Pengelolaan Sumber Alam Secara tidak

teratur dalam Upaya Peningkatan Kualitas Ling

kungan Hidup bagi Penduduk di Pedesaan, FIP-IKIP

Manado, 1986.

2.9 Kecenderungan Sistem Pendidikan Nasional Menje-

lang tahun 2000, IKIP Manado, 1987.

F. Partisipasi dalam Pertemuan IlsAab/£emu Kar.va

1. Peserta dalam Pertemuan Sarjana Pendidikan Indone

sia, tgl. 29 s.d 30 April 1981 di Savoy Homman Ban

dung.

2. Peserta dalam Temu Karya Nasional Pendidikan Masya

rakat, tgl. 5 s.d 7 Juni 1982 di Ungaran Seraarang.

3. Sebagai Panelis pada Diskusi Panel Nilai-nilai Edu

katif Kebudayaan Daerah, tgl. 9 Agustus 1986, Lem

baga Penelitian IKIP Bandung.

4. Peserta Simposium Nasional Kependidikan yang dise

lenggerakan tgl. 16 s.d 17 Oktober 1984, IKIP Ban

dung.

5. Peserta Diskusi Panel Kependidikan, tgl. 18 Oktober

1984 di IKIP Bandung.

Page 74: LAMPIRAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/749/8/T_PU_493_Appendix.pdf · Memberikan pengalaman belajar siswa secara terprogram antara menerima informasi guru, kegiatan diskusi,

264

6. Peserta Seminar Karya Ilmiah Dosen, tgl. 12 s.d 13

Oktober 1984, IKIP Bandung.

7. Peserta Seminar dan Diskusi Tentang Pengembangan Ku

rikulum, dengan Tema " Peranan IKIP dalam Pengem

bangan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Nasional"

tgl. 26 s.d 27 Agustus 1986, IKIP Bandung.

8. Peserta Temu Pendapat Sarjana Administrasi Pendi

dikan Indonesia, tgl. 2, 3 s.d 4 Juli 1985, di IKIP

Bandung.

9. Peserta Seminar Nasional tentang Sumbangan Ilmu Pen

didikan dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia, tgl.

12 s.d 13 Oktober 1987, IKIP Bandung.