PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1249/1/Pargiyati_1308330_nonfull.pdfperilaku bidan dalam...
Transcript of PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/1249/1/Pargiyati_1308330_nonfull.pdfperilaku bidan dalam...
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DAN
PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 14T PADA IBU HAMIL
DI KAWEDANAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2010
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
PARGIYATI
NPM : 1308330
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2010
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 14T PADA IBU HAMIL
DI KAWEDANAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh : PARGIYATI
NPM : 1308330
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan
Tanggal .............................
Menyetujui :
Penguji I Sri Handayani, A.Md, S.Pd, S.Kep, Ns. M.Kep …………………………….. NPP. Penguji II Endang Suprapti, S.ST …………………………….. NPP. 20091374 Penguji III Ekawati, S.SiT …………………………….. NPP. 20081485
Mengesahkan, Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES Ahmad Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih. SST, M.Kes NIDN. 05-2403-8401
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Dan Perilaku Bidan Dalam Penerapan 14 T Pada Ibu Hamil Di Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010“.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penelitian Karya Tulis Ilmiah ini berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkan penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terkira kepada yang terhormat : 1. Sri Werdati, S.Km.M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. 2. Tri Sunarsih, S.Sit.M.Kes selaku Ketua Prodi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta. 3. Endang Suprapti, SST selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan
dan bimbingan sepenuhnya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ekawati, S.SiT selaku pembimbing ke dua yang telah memberikan arahan dan bimbingan sepenuhnya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Kepala Puskesmas Dadapayam beserta stafnya yang telah membantu terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam proses pengerjaan dan penulisan Karya Ilmiah ini.
Semoga budi baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis sangat menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi teori, maupun teknis penulisan.
Akhirnya tak lupa penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, …Juli 2010
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... v KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi INTISARI ........................................................................................................... xii ABSTRAK ......................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6 E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................ 9 B. Kerangka Teori ................................................................................ 45 C. Kerangka Konsep ............................................................................ 46 D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................. 47 B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................... 47 C. Variabel Penelitian .......................................................................... 47 D. Definisi Operasional ........................................................................ 48 E. Populasi dan Sampel ....................................................................... 51 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .............................................. 52 G. Jalannya Penelitian .......................................................................... 55 H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data .................................... 55 I. Etika Penelitian ............................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 59 B. Hasil Penelitian ............................................................................... 59 C. Pembahasan ..................................................................................... 63 D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 67
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................... 68 B. Saran ................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENELITI
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Pengetahuan dalam Penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010. ................................................... 60 Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Sikap dalam Penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010 .................................................... 60 Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Perilaku dalam Penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran Kab. Semarang tahun 2010 ....................................................................................... 61 Table 4.4: Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010 ................................................................................................. 61 Table 4.4: Hubungan antara sikap dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010. ............. 62
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 45
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .......................................................................... 46
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Permohonan Menjadi Responden 2. Lampiran 2: Persetujuan Menjadi Responden 3. Lampiran 3: Kuesioner 4. Lampiran 4: Data uji validitas 5. Lampiran 5: Hasil Uji validitas 6. Lampiran 6: Surat ijin penelitian 7. Lampiran 7: Data penelitian 8. Lampiran 8: Hasil penelitian 9. Lampiran 9: Jadual Penelitian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN
PELAYANAN 14T PADA IBU HAMIL DI KAWEDANAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010
INTISARI
Pargiyati1), Endang Suprapti2), Ekawati3) Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2007 yaitu 248 per 100.000 kelahiran hidup. Setiap ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin sejak ia merasa hamil untuk mendapatkan pelayanan Antenatal. Perlunya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku 14 T dalam antenatal care. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap dan perilaku bidan dalam penerapan pelayanan 14 T pada asuhan ibu hamil di Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang. Metode Penelitian: menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Kawedanan Tengaran yang terdiri dari 4 kecamatan yaitu kecamatan Tengaran, kecamatan Susukan, kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Suruh pada bulan Juni-Juli 2010. Subjek penelitian adalah bidan sebanyak 66 bidan. Uji statistik menggunakan chi square. Hasil Penelitian: mayoritas tingkat pengetahuan bidan baik yaitu sebanyak 47 bidan (71,2%), dan minoritas pengetahuan sedang yaitu sebanyak 19 bidan (28,8%), bidan yang memiliki pengetahuan kurang tidak ada. Mayoritas sikap baik yaitu sebanyak 45 bidan (68,2%), bidan yang memiliki sikap sedang sebanyak 18 bidan (27,2%), dan minoritas bidan memiliki sikap kurang yaitu sebanyak 3 bidan (4,5%). mayoritas perilaku baik yaitu sebanyak 53 bidan (80,3%), dan minoritas perilaku bidan cukup yaitu sebanyak 13 bidan (19,7%), bidan yang memiliki perilaku kurang tidak ada. Kesimpulan: ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p 0,000 dengan signifikansi 0,05. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Penerapan 14 T
Halaman: xiii + 72 halaman + 9 lampiran Daftar Pustaka: 23 (2000-2009) 1. Mahasiswa STIKES Ahmad Yani Yogyakarta 2. Pembimbing I 3. Pembimbing II
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
THE RELATION BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND MIDWIFE BEHAVIOUR IN APPLICATIONS 14T IN
PREGNANT MOTHER AT TENGARAN DISTRICT SEMARANG REGENCY 2010
Abstraction
Pargiyati1), Endang Suprapti2), Ekawati3)
Background: mother mortality rate (accumulator) and baby mortality rate in Indonesia was decrease in the year 2007 that is 248 per 100.000 birth alive. Every pregnant mother was suggested to visit midwife or doctor as early since her felts pregnant to get antenatal care. The importance of knowledge, attitude and behaviour 14 t in antenatal care. Research purpose: to know relation between knowledge, attitude and midwife behaviour in applications 14 T in pregnant mother care at Tengaran District Semarang Regency. Research method: was use descriptive analytic method with cross sectional approaches. Research was carried out at Tengaran District that consist of 4 districts that is District Tengaran, District Susukan, District Kaliwungu and District Suruh in June-July 2010. Research subject is midwife as much as 66 midwifes. Test statistic use chi square. Research result: good midwife knowledge level majority that was as much as 47 midwifes (71,2% and knowledge minority that was as much as 19 midwifes (28,8%, midwife that has knowledge less there was no. Good attitude majority that was as much as 45 midwifes (68,2%, midwife that has attitude as much as 18 midwifes (27,2% and has attitude less that was as much as 3 midwifes (4,5%). Good behaviour majority that was as much as 53 midwifes (80,3% and midwife behaviour minority enough that was as much as 13 midwifes (19,7%, midwife that has behaviour less there was no. Conclusion: there relation between knowledge, attitude and behaviour in midwife applications 14 T in pregnant mother at Tengaran District 2010. This matter is showed with value p 0,000 with signifikansi 0,05. Keyword: knowledge, attitude, behaviour, applications 14 T Pages: xiii + 72 pages + 9 appendixes Refferences: 23 (2000-2009) 1) Student of Ahmad Yani Yogyakarta School of Helath 2) Lecture I 3) Lecture II
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesakitan dan kematian Ibu di Indonesia masih merupakan
masalah besar, setiap jam ada dua orang hamil, bersalin dan nifas yang
meninggal karena berbagai sebab. Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi di
Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2007 yaitu 248 per 100.000
kelahiran hidup, jauh menurun bila dibanding AKI 1990 yaitu 450 per
100.000 kelahiran hidup (Azrul, 2005).
Hasil survey menyebutkan penyebab langsung kematian ibu adalah
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas yang tidak tertangani dengan baik
dan tepat waktu dan komplikasi penyebab kematian ibu yang terbanyak
adalah karena pendarahan, hipertensi selama kehamilan, infeksi, partus lama
dan komplikasi keguguran, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) yang
baru lahir disebabkan Asfiksia, Infeksi dan berat bayi lahir rendah. (Dep Kes
RI. Dirjen Binkesmas, 2001).
Kejadian komplikasi pada ibu dan bayi yang baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa sekitar persalinan, maka pemeriksaan kesehatan saat hamil
dan kehadiran tenaga kesehatan yang terampil (khususnya bidan) pada masa
kehamilan menjadi sangat penting. Dan tingginya kematian ibu dan bayi
berkaitan erat dengan faktor tiga terlambat yaitu terlambat mengenali tanda
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
bahaya dan mengambil keputusan, terlambat sampai di fasilitas kesehatan
serta terlambat mendapat pelayanan yang optimal. (Azrul, 2005).
Peningkatan derajat kesehatan maternal dapat dicapai dengan tetap
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu sejak diketahuinya
suatu kehamilan. Pelayanan kesehatan yang bermutu saat kehamilan
setidaknya harus meliputi 14 kegiatan yaitu timbang berat badan, mengukur
tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, test haemoglobin darah,
pemberian imunisasi (Tenanus Toxoid) TT lengkap, pemberian tablet besi,
minuman 90 tablet selama kehamilan, test terhadap penyakit menular seksual,
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, test urin protein, test urin
reduksi, test pada payudara, senam hamil, test FDRL, test malaria (Saifudin,
2002).
Setiap ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter
sedini mungkin sejak ia merasa hamil untuk mendapatkan pelayanan
Antenatal. Kunjungan Antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan
kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2001). Batasan untuk
dilakukan 14 T ini pada trimester III sedangkan trimester II dan I tidak
mungkin dilaksanakan 14 T.
Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan Januari 2010 – Maret 2010
yang penulis laksanakan di Kawedanan Tengaran terdiri dari 4 Kecamatan
dengan 5 Puskesmas mempunyai tenaga bidan 66 orang yang tersebar ditiap-
tiap desa misalnya di Puskesmas Tengaran ada 4 bidan puskesmas, 16 bidan
desa, di Dadapayam ada 7 bidan, 1 bidan puskesmas, 6 bidan desa, di Suruh
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
ada 2 bidan puskesmas, 10 bidan desa, di Kaliwungu ada 2 bidan puskesmas,
7 bidan desa, di Susukan ada 3 bidan puskesmas, 8 bidan desa.
Untuk survey awal penerapan T1 sudah banyak dilaksanakan, T2
sudah banyak dilaksanakan, T3 sudah banyak dilakukan, T4 sudah banyak
dilakukan, T5 sudah banyak dilaksanakan, T6 jarang dilaksanakan, T7 sudah
banyak dilaksanakan dan T8-T14 masih jarang dilakukan oleh bidan desa.
Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 15 Januari 2010,
didapatkan data bulan Januari sampai Desember 2009 jumlah ibu hamil di
Kawedanan Tengaran ada 3.239 orang dengan hamil normal 3.194 orang,
jumlah persalinan 2.613 orang dengan kasus PMS (Penyakit Menular
Seksual) tidak diketahui, kasus pre-eklamsia 11 orang, kasus pendarahan 3
orang, kasus kelahiran dengan BBLR 31 orang (Dinas Kesehatan Semarang,
2009).
Faktor-faktor yang membuat tidak terlaksananya 14 T antara lain :
Pengetahuan yaitu bidan yang belum tahu, paham dan mengerti tentang
penerapan 14 T, sikap yaitu bidan ada yang belum menerapkan 14 T, perilaku
yaitu bidan ada yang merasa belum perlu menerapkan 14 T, bidan ada yang
merasa repot dengan menerapkan 14 T karena pasiennya banyak. Seseorang
dalam memperoleh hasil belajar yang efektif, faktor instrumental ini
dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan materi dan subjek belajar
(Notoatmojo, 2001).
Ketidak terpenuhinya kemajuan atau asuhan antenatal yang salah dan
terbatas mengakibatkan: tidak terpantaunya kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, turunnya pertahanan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, tidak terdeteksinya secara dini adanya
ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,
kurangnya persiapan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, kurangnya persiapan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eklusif, kurangnya
persiapan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka penulis merumuskan
masalah penelitian adalah “apakah ada hubungan antara pengetahuan dan
sikap dengan perilaku bidan terhadap penerapan 14T pada ibu hamil di
Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap dan
perilaku bidan dalam penerapan 14 T ibu hamil di Kawedanan Tengaran
Kabupaten Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran tentang tingkat pengetahuan bidan dalam
penerapan 14 T pada pemeriksaan kehamilan di Kawedanan Tengaran.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
b. Untuk mengetahui gambaran sikap bidan dalam penerapan 14 T pada
pemeriksaan kehamilan di Kawedanan Tangeran Kabupaten
Semarang.
c. Untuk mengetahui gambaran perilaku bidan dalam penerapan 14 T
pada pemeriksaan kehamilan di Kawedanan Tengaran Kabupaten
Semarang.
d. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap dan
perilaku bidan dalam penerapan 14 T ibu hamil di Kawedanan
Tengaran Kabupaten Semarang.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti
a) Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan di
STIKES Ahmad Yani Yogyakarta
b) Dapat memberikan gambaran pengetahuan baru mengenai
penerapan 14 T bagi peneliti, sehingga untuk ke depanya peneliti
dapat mempersiapkan segala sesuatunya dalam pelaksanaan
penanganan ibu hamil.
2. Bagi tenaga kesehatan di Kawedanan Tengaran
a) Melalui penelitian ini diharapkan bisa sebagai data untuk penelitian
selanjutnya.
b) Melalui penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tentang ANC.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
3. Bagi Institusi Pendidikan STIKES Ahmad Yani Yogyakarta
a) Memberikan informasi gambaran yang positif dan wacana baru
kepada para mahasiswa khususnya bagi para calon bidan dan
umumnya para pembaca.
b) Memberikan sebuah deskripsi subyek maupun obyek positif tentang
berbagai kendala-kendala real yang dialami oleh para bidan dalam
menangani ibu hamil di lapangan, sehingga ke depannya para
peneliti dapat mempersiapkan sesuatu hal yang diperlukan.
4. Bagi Dinas Kesehatan (Penentu Kebijakan)
a) Melalui penelitian ini dapat memberikan gambaran dan
dipergunakan sebagai pertimbangan dalam hal pengetahuan, sikap
dan perilaku bidan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan bagi
profesi bidan dalam upaya menciptakan bidan yang profesional.
b) Penelitian ini bisa dijadikan masukan bagi dinas terkait, untuk
menangani berbagai masalah dan meningkatkan pelayanan
gambaran AMC ke arah yang lebih baik.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini bisa dijadikan refrensi bagi para peneliti selanjutnya,
sebagai bahan pertimbangan atau pembanding pada penelitian dengan
topik yang sama.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
b. Manfaat Teoritis bagi ibu hamil
1. Melalui penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai upaya-upaya peningkatan kesehatan ibu hamil yang telah
dilakukan oleh bidan.
2. Memberikan gambaran mengenai mutu pelayanan antenatal yang telah
dilakukan bidan dalam upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan.
E. Keaslian Penelitian
No Peneliti/ tahun
Judul Desain penelitian
Input Output Hasil
1. Budiharyani, 2007
Studi pengetahuan, sikap dan perilaku bidan dalam penerapan 7 T pada ibu hamil
Deskriptif analitik
Bidan belum menerapkan standar 7 T
Peningkatan penerapan Bidan terhadap standar 7 T
Peningkatan penerapan Bidan terhadap standar 7 T
2. Susanti, 2003
Penerapan standart pelayanan kebidanan dalam pelayanan antenantalcare di Kecamatan Juiring Klaten
Deskriptif korelasional
Bidan belum menerapkan standar pelayanan antenatal care
Peningkatan Bidan dalam menerapkan standar pelayanan antenatal care
Terdapat peningkatan penerapan standan antenatal care
3. Ila Listiani, 2007
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B1 Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Tolokan, Puskesmas Getasan Kecamatan
Deskriptif korelasional
Pengetahuan ibu masih rendah
Pengetahuan ibu meningkat
Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi HB1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Getasan, Kabupaten Semarang
Adapun persamaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
meneliti tentang pengetahuan responden, kemudian perbedaannya adalah
terletak pada sampel, waktu, tempat dan metode penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kawedanan Tengaran terdiri dari 4 Kecamatan yang mempunyai 66
bidan di 5 Puskesmas dengan bidan sejumlah 66 orang tersebut tersebar di
desa di Puskesmas Tengaran 23 bidan, di Dadapayam ada 6 bidan, di
Puskesmas Suruh ada 12 bidan, di Puskesmas Kaliwungu ada 12 bidan dan di
Puskesmas Susukan ada 13 bidan. Pendidikan bidan di Kawedanan Tengaran
(45%) D1 dan yang (55%) masih dalam proses pendidikan DIII Kebidanan
atau lulus D3 Kebidanan, semuanya melaksanakan praktek (Catatan IBI
Ranting Tengaran, 2009).
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kawedanan Tengaran
Kabupaten Semarang selama 2 minggu pada tanggal 28 Juni-11 Juli 2010.
Data yang diperoleh diolah kemudian dianalisa dengan menggunakan analisa
deskriptif untuk menjelaskan jumlah dan prosentase. Adapun hasil penelitian
adalah sebagai berikut:
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
1. Analisis Univariat
a. Gambaran tingkat pengetahuan bidan dalam penerapan 14 T pada ibu
hamil di Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010
sebagai berikut:
Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Pengetahuan dalam Penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010.
No Pengetahuan Frekuensi (n) Prosentase (%) 1 2 3
Baik Sedang Kurang
47 19 0
71,2 28,8
0 Jumlah 66 100
Sumber: Data Primer, 2010
Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas tingkat pengetahuan bidan baik
yaitu sebanyak 47 bidan (71,2%), dan minoritas pengetahuan sedang
yaitu sebanyak 19 bidan (28,8%), bidan yang memiliki pengetahuan
kurang tidak ada.
b. Gambaran Sikap bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di
Kawedanan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010 adalah :
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Sikap dalam Penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2010
No Sikap Frekuensi (n) Prosentase (%) 1 2 3
Baik Cukup Kurang
45 18 3
68,2 27,3 4,5
Jumlah 66 100 Sumber: Data primer, 2010
Berdasarkan tabel 4.2 mayoritas sikap baik yaitu sebanyak 45
bidan (68,2%), bidan yang memiliki sikap sedang sebanyak 18 bidan
(27,3%), dan minoritas bidan memiliki sikap kurang yaitu sebanyak 3
bidan (4,5%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
61
c. Gambaran Perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di
Kawedanan Tengaran tahun 2010 adalah :
Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Perilaku dalam Penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran Kab. Semarang tahun 2010
No Perilaku Frekuensi (n) Prosentase (%) 1 2 3
Baik Cukup Kurang
53 13 0
80,3 19,7
0 Jumlah 66 100
Sumber: Data primer 2010
Berdasarkan tabel 4.3 mayoritas perilaku baik yaitu sebanyak 53
bidan (80,3%), dan minoritas perilaku bidan cukup yaitu sebanyak 13
bidan (19,7%), bidan yang memiliki perilaku kurang tidak ada.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku bidan dalam penerapan
14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010
Table 4.4 : Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010
Perilaku Total P value Cukup Baik
Pengetahuan Tinggi 0 52 52 0,000 Sedang 13 1 14
Total 13 53 66 Sumber: Data primer 2010
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan:
1. Bidan dengan pengetahuan sedang yang mempunyai perilaku
cukup sebanyak 13 bidan (19,6%), bidan dan yang mempunyai
perilaku baik sebanyak 1 bidan (1,5%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
62
2. Bidan dengan pengetahuan tinggi memiliki perilaku baik sebanyak
52 bidan (83,3%).
3. Hasil analisis statistik didapatkan nilai p 0,000 pada alpa 0,05,
berarti p value < alpha. Kesimpulannya terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan perilaku bidan dalam
penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun
2010.
b. Hubungan antara sikap dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T
pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010.
Table 4.4 : Hubungan antara sikap dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010.
Perilaku Total P value Cukup Baik
Sikap Baik 1 52 53 0,000 Cukup 12 1 13
Total 13 53 66 Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan bahwa:
1. Bidan yang memiliki sikap cukup mempunyai perilaku cukup
sebanyak 12 bidan (18,1%) dan yang mempunyai perilaku baik
sebanyak 1 bidan (1,5%).
2. Bidan yang memiliki sikap baik, yang memiliki perilaku cukup
sebanyak 1 bidan (1,5%) dan yang memiliki perilaku baik
sebanyak 52 bidan (83,3%).
3. Hasil analisis didapatkan nilai p 0,000 pada alpa 0,05, jadi p value
< alpha. Berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sikap
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
63
dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di
Kawedanan Tengaran tahun 2010.
2. Pembahasan
Dalam pembahasan ini penulis mencoba mengetahui sejauh mana
pengetahuan, sikap dan perilaku bidan dalam pelayanan kebidanan di
Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang.
a. Pengetahuan Bidan tentang penerapan 14 T di Puskesmas Tengaran
Kabupaten Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa 66 bidan
yang menjadi bidan di Kawedanan Tengaran didapatkan mayoritas tingkat
pengetahuan bidan baik yaitu sebanyak 47 bidan (71,2%), dan minoritas
pengetahuan sedang yaitu sebanyak 19 bidan (28,8%), bidan yang
memiliki pengetahuan kurang tidak ada. Pengetahuan tentang penerapan
14 T dalam pelayanan / Asuhan Standar minimal adalah: timbang berat
badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi
tetanus (tetanus toksoid) TT lengkap, pemberian tablet zat besi minimum
90 tablet selama kehamilan, test terhadap penyakit menular seksual, temu
wicara dalam rangka penerapan rujukan, test urin protein, test urin reduksi,
test pada payudara, senam hamil, test FDRL, test malaria.
Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman bidan dalam melakukan prakti
sebagian besar sudah lebih dari 5 tahun, sehingga memperoleh pengalaman
dan informasi yang banyak dalam hal memberikan pelayanan yang baik,
serta didukung faktor-faktor lain yang dapat menambah pengetahuan bagi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
64
bidan walaupun dengan pendidikan D 1 Kebidanan, misalnya dengan
melalui seminar-seminar dan atau pelatihan, juga dari para senior yang
memberitahukan teori-teori baru sehingga pengetahuan bidan bisa
bertambah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Notoatmodjo
(2003), yang menyatakan bahwa pengetahuan tidak hanya diperoleh dari
pendidikan yang formal saja, tapi pengetahuan juga bertambah karena
beberapa faktor antara lain:
1) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam
memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar, orang yang
berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional
terhadap informasi yang datang dan akan berfikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari tersebut.
2) Pengalaman
Pengalaman seseorang individu tentang berbagai hal bisa
diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya
dengan sering mengikuti kegiatan yang mendidik misalnya
melanjutkan pendidikan.
b. Sikap Bidan tentang 14 T
Berdasarkan hasil penelitian sikap bidan terhadap penerapan 14 T,
yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 45 bidan (68,2%), yang
termasuk dalam kategori sedang sebanyak 18 bidan (27,3%), yang
termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 bidan (4,5%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
65
Setelah melihat hasil dari penelitian yang dilakukan dapat dianalisa
bahwa bidan di Kawedanan Tengaran mempunyai sikap yang cukup baik.
Dengan pengetahuan yang baik seseorang berikutnya akan
menunjukkannya ke dalam bentuk sikap yang menerima. Menerima
diartikan bahwa orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
(objek). Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan tugas yang
diberikan adalah indikasi dari sikap, karena suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan atau tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah
berarti orang menerima ide tersebut. Mengajak orang lain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap menghargai. Bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah
merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2003).
c. Perilaku Bidan Tentang 14 T
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui perilaku bidan
terhadap penerapan 14 T, yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 53
bidan (80,3%), yang termasuk dalam kategori cukup sebanya 13 bidan
(19,7%), bidan yang memiliki perilaku kurang tidak ada.
Dengan pengetahuan dan sikap yang baik, seseorang tidak akan
ragu dalam melaksanakan tindakan. Secara teori dan ketrampilan, orang
tersebut telah memenuhi kaidah untuk melakukan suatu tindakan yang
diberikan untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan. Perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan diperlukan sebagai
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
66
dorongan psikis dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari,
sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi
terhadap tindakan seseorang (Sunaryo, 2004).
Faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap seseorang
antara lain: kesadaran individu, pengalaman pribadi, kebudayaan, dan
orang lain yang dianggap penting (Azwar, 2000). Faktor usia dan
pengalaman juga ikut menentukan perilaku seseorang. Sesuai dengan
pendapat Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa semakin tua umur
seseorang maka pengalaman seseorang tersebut akan semakin banyak
pula. Menurut Gilmer (1966) dalam As’ad (2002), menyatakan bahwa
umur seseorang dalam bekerja ternyata ikut berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya kinerja seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
pola pikir atau persepsi mereka pun semakin berkembang. Seseorang
dengan tingkat pendidikan yang rendah, belum banyak menguasai ilmu
pengetahuan.
Sementara seseorang dengan pendidikan yang tinggi, akan
memiliki bermacam-macam pengalaman yang baru yang didapatkan dari
dunia pendidikannya selain juga pengalaman dalam bekerja (As’ad, 2002).
Tingkat pendidikan individu dapat mempengaruhi daya intelektual
seseorang dalam memutuskan suatu hal (Aminuddin, 2006). Hal ini
dikuatkan dengan pendapat Purwanto (2000) mengenai faktor yang
mempengaruhi persepsi diantaranya adalah pendidikan. Dalam hal ini
bidan dapat melaksanakan pelaksanaan pengkajian asuhan kebidanan pada
pasien sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ada. Sesuai dengan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
67
pendapat Notoatmodjo (2003) menjelaskan bahwa pendidikan semakin
tinggi maka seseorang akan lebih mudah menerima hal-hal yang baru dan
mudah menyesuaikan dengan perubahan baru.
3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan design deskriptif,
dimana pengukuran terhadap variabel adalah variabel tunggal, yang
merupakan hubungan sebab akibat. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah univariat maka apabila ada faktor-faktor pengganggu
tidak dapat dikontrol.
a. Untuk pengukuran tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku bidan belum
ada kuesioner baku. Kuesioner yang disusun berdasarkan teori yang
diperoleh dari berbagai perpustakaan dan dikembangkan oleh peneliti
sesuai dengan teori Notoatmojo (2002) dan Saifudin (2001).
b. Pada penelitian ini hanya dilakukan pada satu komunitas tertentu yang
ruang lingkupnya sempit, sehingga penelitian ini tidak dapat
menggambarkan kondisi seluruh bidan dalam hal tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku secara keseluruhan dan belum mewakili untuk dapat
dijadikan kesimpulan secara global bahwa pengetahuan, sikap dan
perilaku semua bidan sudah menerapkan 14 T pada semua pelayanan
kebidanan terhadap ibu hamil.
c. Keterbatasan waktu dalam penelitian ini, menjadikan penelitian belum
dapat sepenuhnya menggali informasi bidan terhadap penerapan standar
14 T.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mayoritas bidan memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 47
bidan (71,2%).
2. Mayoritas bidan memiliki sikap baik sebanyak 45 bidan (68,2%),
perilaku sedang sebanyak 18 bidan (27,3%).
3. Mayoritas bidan memiliki perilaku baik sebanyak 53 bidan (80,3%)
4. Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan perilaku bidan dalam
penerapan 14 T didapatkan nilai p 0,000 pada signifikansi 0,05. Jadi p
value < 0,05, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu
hamil di Kawedanan Tengaran tahun 2010.
5. Hasil analisis hubungan antara sikap dengan perilaku bidan dalam
penerapan 14 T didapatkan nilai p 0,000 pada signifikansi 0,05. Jadi p
value < 0,05, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sikap
dengan perilaku bidan dalam penerapan 14 T pada ibu hamil di
Kawedanan Tengaran tahun 2010.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
69
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti
menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan di Kawedanan Tengaran
a. Diharapkan semua bidan dapat menerapkan “14 T” pada pelayanan
antenatal setiap ibu hamil.
b. Bidan perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
penerapan “14T” sehingga masyarakat tidak lagi memiliki pandangan
kesehatan berdasarkan budaya/adat istiadat yang tidak mendukung
upaya kesehatan khususnya dalam penerapan “14 T”
2. Bagi Penelitian selanjutnya
Hendaknya perlu dilakukan penelitian serupa dalam kelompok bidan
yang lebih besar dan ruang lingkup penelitian yang lebih luas serta alat
pengumpul data yang lebih sensitif dan telah teruji validitasnya sehingga
mampu mengukur faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku bidan.
3. Bagi Bidang Kesehatan
a. Diharapkan sering dilaksanakan supervisi pada tiap-tiap puskesmas.
b. Perlu diberikan seminar-seminar bagi bidan tentang pelayanan ANC
pada ibu hamil yang up to date.
c. Perlu diberikan alat-alat dan fasilitas sehingga dapat menunjang
pemeriksaan ibu hamil.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
70
4. Bagi Dinas Kesehatan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dinas kesehatan dalam
membuat kebijakan terhadap pemeriksaan kehamilan oleh bidan yang
sesuai dengan standar 14 T.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
71
DAFTAR PUSTAKA
50 Tahun IBI. (2004). Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan ke IIL PP.IBI. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, IBI Masa Bakti 2003 – 2010 Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta ………..., (2006), Prosedur Penelitian Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta Azwar, (2000), Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKUI, Jakarta ……….., (2005), Peningkatan Kesehatan Masyarakat, FKUI, Jakarta. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal. (2002).
Jakarta : YBS-SP Depkes RI, JNPK-KR, JHPIEGO, 2001. Buku Pelatihan Asuhan Persalinan
Normal. Jakarta Dinas Kesehatan Semarang, (2009), Data Ibu Hamil 2009. Green. L (2002). Health Promotion Planning An. Educational and Environment
Approach”. Mountain View - Toronto - London : Mayfield Publishing Company.
Latipun, (2001), Psikologi Konseling. Malang: UMM Press Mochtar, R. (2001), Sinopsis Obstetri. Jilid I, Edisi 2, Jakarta : EGC. Notoatmojo, (2001), Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ……………. (2002). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta …………….. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta ……………. (2003). Metodologi Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta Nursalam. P.(2001). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, (2000), Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Saifudin, Abdul Bari, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal Edisi I, YBPSP, Jakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
72
……………., 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Edisi II, YBPSP, Jakarta.
Sarwono, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Varney, Hellen,. (2009), Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 1. Jakarta: EGC. Wiknjosastro, (2002), Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.