P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan...

67

Transcript of P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan...

Page 1: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Page 2: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

P駐糠1璽資;辮 T員経 舜資ΦV:譴 拿::壌AL.警塁鬱

‡聰颯楊卜仄写蜀洸覺珀J襲雛Rtta Pattimutt No■鶴「l Tttepon(0911,353377F叡 353069

AM80N

珀艤貪爾Ψ量警:癸量鸞 響醸盗亀爾 診菫文舅繹竃霞

臨量彬醸震量爾 鸞甍憑鷺RJA鷺爾轟響量震難菫貯慇1捩鷺IR量爾響量鷺

鰤置鸞量轟 饉麟饉躊鷲亀讐:h爾 貯鷺◎ぽ菫鸞鰺置1晰隧`m‐警鷺覇

響量甕響爾 量爾翁喉1亀凸贔呻 議幌驚審

K鐵議i tehh me」eVlu lttpOran iKiine等 象 lnSttntt Pe=leFi範機h DinaS KeSehal臓級

R30饉換襲 Mttuku Tahun 2019 sesl選 議 Pedomttl Reviu atns lttporatt Klinetta.

SubSttnSi濃お撻 laSi yarlg dimuat da直鐘 Inporan ttnetta mettadi tan綴

`ungjawab Dinas Keseha機壼 Provintt Mialuku

Re宙ul》ertttual■ untuk inembe五 kan keyttdnal■ terbatas laporaxl嵐 nerJa telah

轟Sttikall SeC鎧,a,akurat,andal,こan Vttid.

Berdasarkan reviu kaI越,饉dak terdapat kOndisi atau h麺 ―htt yang menimbulkan

脚サrt℃daan dal鑢 搬eyakini keandttan mね霞tatt y銀lg disttikan di dalm laporan

轟inCtta ini,

贔轟iて慾鍮筵, 鸞:鬱壼鐵鍛愈炸

Zy)‐∫

鰈[hし■5凩饒

″Itingkat I

:掲XP。 19轟鬱鍮蓋璽遍 藍994022攀01

Page 3: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Page 4: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Page 5: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Page 6: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Page 7: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 1

1 LKIP DINAS KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencapaian status kesehatan masyarakat merupakan kinerja sistem kesehatan yang

dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah serta berbagai komponen masyarakat.

Kinerja pembangunan kesehatan dicapai melalui pendekatan enam sub-sistem dalam

Sistem Kesehatan Nasional (SKN), yaitu sub-sistem (1) Upaya Kesehatan; (2) Pembiayaan

Kesehatan; (3) Sumberdaya Manusia Kesehatan; (4) Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan

Makanan; (5) Manajemen dan Informasi Kesehatan; dan (6) Pemberdayaan Masyarakat.

Keenam sub-sistem tersebut saling terkait dengan berbagai sistem lain dari luar SKN antara

lain sistem pendidikan, sistem ekonomi dan sistem budaya. Selain itu, manajemen

kesehatan (mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, dan

pertanggungjawaban pembangunan kesehatan) harus terus dikembangkan. Di samping itu,

pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan juga perlu terus dikembangkan melalui

upaya kesehatan berbasis masyarakat.

Paradigma baru sistem penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan

dan pelayanan kepada masyarakat dalam kerangka Otonomi Daerah dan era reformasi telah

mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap tugas pokok dan fungsi Dinas

Kesehatan Provinsi dibidang pelayanan kesehatan. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah

Provinsi Maluku telah menetapkan Peraturan Gubernur Maluku No. 16 Tahun 2017 tentang

Uraian tugas Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, dan Pengawas di Lingkungan

Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Hal tersebut dilakukan untuk lebih mengefektifkan kinerja

Organisasi Pemerintahan, khususnya pada tingkat Provinsi Maluku.

Dalam rangka melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi

Maluku di bawah payung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Maluku Tahun 2014-2019, maka sesuai arahan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008, Dinas Kesehatan sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

diwajibkan untuk menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra). Merujuk pada RPJMD

Provinsi Maluku yang memuat sejumlah agenda utama, maka Dinas Kesehatan Provinsi

Maluku wajib menjabarkan agenda utama yang berkaitan dengan Tugas Pokok dan

Fungsinya dimaksud. Terkait dengan tugas pokok dan fungsi tersebut, evaluasi derajat

kesehatan di Provinsi Maluku masih rendah. Data tahun 2019 menunjukkan Angka Kematian

Bayi berada pada angka 5/1000 KH dan Angka Kematian Ibu 114/100.000 KH. Ratio tenaga

kesehatan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk juga masih belum mencapai apa

yang ditargetkan pada tahun 2019, namun jika dibandingkan dengan tahun 2018 ada

Page 8: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 2

2 LKIP DINAS KESEHATAN

peningkatan jumlah SDM Kesehatan. Disisi lain sarana dan prasarana kesehatan di Rumah

Sakit dan Puskesmas masih terbatas. Keterbatasan infrastruktur jalan termasuk alat

transportasi darat dan laut yang dapat digunakan masyarakat untuk dapat menjangkau unit

pelayanan terdekat juga menjadi kendala yang dihadapi. Agar dapat mencapai tujuan

kinerja sebagaimana yang diharapkan, maka Dinas Kesehatan Provinsi Maluku harus

meningkatkan dan melaksanakan perencanaan yang terpadu dan berkelanjutan dengan

sektor terkait lainnya guna mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

terjangkau.

Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku setiap tahunnya

menyampaikan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku kepada Gubernur Maluku.

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019 merujuk pada

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2014-2019 dan Penetapan Kinerja Tahun 2019.

B. TUJUAN

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban

Kepala Dinas Kesehatan secara tertulis kepada Gubernur atas pelaksanaan tugas-tugas

pemerintahan dan pembangunan bidang kesehatan yang telah dilaksanakan pada tahun

2019.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Maluku mempunyai tugas membantu Gubernur dan

Wakil Gubernur dalam melaksanakan urusan Otonomi Daerah di Bidang Kesehatan dengan

fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan di Bidang Kesehatan sesuai Rencana Strategis Daerah/RPJMD;

2. Perumusan kebijakan teknis bidang Kesehatan;

3. Pemberian perizinan dan pelaksanaan Pelayanan Umum di Bidang Kesehatan

berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;

4. Pembinaan teknis di Bidang Kesehatan;

5. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Daerah;

6. Pembinaan Kelompok Fungsional;

7. Pelaksanaan Ketatausahaan;

8. Pelaksanaan kebijakan Gubernur yang diberikan sesuai Fungsi Dinas;

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai Tugas Pokok dan Fungsi;

Tupoksi di atas dipandang telah sesuai dengan struktur organisasi Dinas Kesehatan

sebagaimana disebutkan sebelumya. Tupoksi ini menjadi acuan utama dalam rangka

Page 9: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 3

3 LKIP DINAS KESEHATAN

menjabarkan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur, dari Kepala Dinas

hingga Bidang dan Seksi..

Sebagaimana tantangan yang dihadapi terkait perbedaan struktur organisasi di antara

provinsi dengan kabupaten/kota, maka diperlukan langkah-langkah koordinatif dalam rangka

mengintegrasikan dan mensinergikan berbagai kebijakan baik yang bersifat vertikal (antara

provinsi dengan pusat maupun provinsi dengan kabupaten/kota, ) maupun secara horisontal

(di antara sesama Kabupaten/Kota, maupun lintas sektor terkait). Perbedaan struktur

dimaksud dapat dipandang sebagai hal yang lumrah mengingat otonomi masing-masing

kabupaten/kota dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan struktur organisasi yang

dipandang sesuai dengan realitas kebutuhannya.

D. ISU STRATEGI

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan

pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

di Provinsi Maluku. Namun demikian, mengingat realitas di masing-masing Kabupaten/Kota

khususnya di masing-masing Gugus Pulau yang terkait dengan ketersediaan Sumber Daya

yang terdistribusi tidak merata di semua Gugus Pulau, maka diperlukan upaya yang serius

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka mencapai

Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2019 oleh masing-masing

Kabupaten/Kota sesuai dengan kondisi perkembangan kapasitas yang ada di setiap Gugus

Pulau. Mengingat SPM sebagai hak mendasar setiap warga negara, maka seyogyanya SPM

menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran daerah.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Provinsi Maluku memiliki nilai

strategis dalam kedudukannya sebagai salah satu OPD di antara OPD lainnya untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan. Nilai-nilai strategis yang

dimiliki Dinas Kesehatan, meliputi:

1. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang merupakan pengelolaan kesehatan yang

terpadu, berkesinambungan, paripurna, dan berkualitas meliputi upaya peningkatan,

pencegahan, pengobatan dan pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Persentase derajat kesehatan masyarakat di Maluku menunjukkan adanya peningkatan

yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Realitas ini mengharuskan adanya upaya yang

terintegrasi dan konsisten guna mewujudkan masyarakat Maluku yang sehat melalui

sejumlah kebijakan strategis untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dasar

maupun rujukan kepada masyarakat yang tersebar di semua Gugus Pulau, khususnya

di wilayah terpencil dan perbatasan.

Page 10: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 4

4 LKIP DINAS KESEHATAN

2. Penanggulangan Penyakit dan Bencana.

Dalam upaya menanggulangi penyakit dan bencana yang terjadi di Provinsi Maluku,

maka Dinas Kesehatan Provinsi Maluku perlu membangun kerja sama dengan OPD

terkait lainnya. Hal ini disebabkan karena untuk penanggulangan penyakit dan bencana

yang dihadapi oleh masyarakat, tidak semata-mata merupakan tanggung jawab dari

Dinas Kesehatan semata, namun perlu ada sinergitas lintas OPD diantaranya Badan

Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, PU PR, Dinas Pertanian, Badan

Ketahanan Pangan, maupun OPD terkait lainnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya

kebijakan yang mengarah pada upaya membangun kerja sama lintas OPD.

3. Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan.

Upaya menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat, serta mampu mengatasi masalah

kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta

dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan

yang dapat meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat. Penyelenggaraan

Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan meliputi penggerakan masyarakat,

pengorganisasian dalam pemberdayaan, advokasi, kemitraan dan peningkatan sumber

daya. Promosi Kesehatan perlu terus ditingkatkan. Sebab kurangnya upaya promosi

kesehatan dapat berimplikasi pada rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap

kesehatan. Sehubungan dengan itu, maka sangat diperlukan kebijakan pemerintah

dalam meningkatkan upaya promotif dan preventif.

4. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Sediaan Farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

merupakan pengelolaan berbagai upaya yang menjamin keamanan, khasiat/manfaat,

mutu sediaan farmasi , alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Penyediaan obat dan makanan bagi masyarakat yang tersebar di semua Gugus Pulau

masih menjadi agenda dan perhatian yang serius dari pemerintah provinsi. Hal ini

disebabkan karena apabila persediaan obat dan perbekalan kesehatan tidak mencukupi

kebutuhan masyarakat, maka dapat menimbulkan masalah. Sehubungan dengan itu,

masih diperlukan kebijakan yang mengarah pada upaya penyediaan obat dan makanan

yang memadai di semua Gugus Pulau yang dijamin ketersediaan dan

keterjangkauannya sehingga penduduk dapat dengan mudah untuk memperolehnya.

Peralatan kesehatan puskesmas di DTPK baik jenis dan spesifikasinya tidak berbeda

dengan peralatan puskesmas pada umumnya, hanya pada beberapa alat memerlukan

modifikasi berkaitan dengan ketersediaan listrik sehingga tenaga kesehatan yang

berada di wilayah tersebut harus dapat melakukan pelayanan secara “mandiri”

mengingat kondisi geografis yang sulit untuk merujuk pasien

Page 11: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 5

5 LKIP DINAS KESEHATAN

5. Sarana Prasarana Kesehatan.

Keterbatasan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas di

sarana prasarana kesehatan, sehingga perlu peningkatan fasilitas kesehatan yang

merupakan alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang lain baik peningkatan, pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan

yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta. Selain itu sarana

pendukung yang memadai juga sangat diperlukan dalam peningkatan pelayanan

kesehatan yang berkualitas terutama bagi pusat-pusat gugus pelayanan.

Salah satu wujud pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap masyarakat di pulau-

pulau yang sulit dijangkau terutama di DTPK, yaitu pelayanan Sailing Medical Service

(SMS) dimana Tim Mobile yang teridiri dari Tim Puskesmas, gabungan tim puskesmas,

kabupaten dan provinsi. Kemampuan yang harus dimiliki oleh tim mobile yaitu a)

surveillance termasuk mapping, b); penanganan kegawatdaruratan; c) pelayanan KIA; d)

promosi kesehatan termasuk pemberdayaan. Kegiatan yang dilakukan oleh tim tidak

hanya kegiatan pengobatan dan penyuluhan tetapi juga tindakan suveilance, dll. Sarana

pendukung yang dibutuhkan berupa sarana pelayanan bergerak, serta peralatan, obat

dan bahan habis pakai.

6. Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah pengelolaan upaya pengembangan dan

pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan, yang meliputi upaya perencanaan,

pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya

manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna

mewujudkan derjat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Ketersediaan dan distribusi tenaga medis yang belum merata di seluruh Gugus Pulau

masih merupakan permasalahan yang hingga kini belum dapat diselesaikan. Oleh

karena itu, diperlukan ketersediaan SDM Kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

yang kompoten :

a. Dokter : Melakukan pengobatan, gawat darurat, surveillance, promosi/penyuluhan di

puskesmas.

b. Bidan : diharapkan dapat menangani kasus gawat darurat, pengobatan

sederhana,dan promosi/penyuluhan.di pustu, namun bidan puskesmas perlu

ditambahkan kemampuan menangani Antenatal Care (ANC), persalinan normal,

nifas, pelayanan neonatal, sedangkan bidan di puskesmas perawatan diharapkan

dapat melakukan semua yang dilakukan bidan di puskesmas non perawatan,

Page 12: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 6

6 LKIP DINAS KESEHATAN

ditambah dengan pernah dilatih Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar

(PONED).

c. Perawat : Diharapkan perawat yang ada di Pustu, Puskesmas maupun Puskesmas

Perawatan dapat melakukan penanganan kegawatdaruratan, promosi/penyuluhan,

dan Perkesmas, namun untuk perawat puskesmas perawatan perlu ditambah

kemampuan melakukan asuhan perawatan, bidang perawatan bedah, kebidanan,

pediatric dan penyakit dalam.

d. Petugas Promosi kesehatan: Dapat melaksanakan pemberdayaan Masyarakat,

surveillance, promosi/penyuluhan di Pustu, Puskesmas Perawatan dan Non

Perawatan

e. Petugas Gizi : Dapat melakukan penanganan gizi termasuk penanganan stunting,

surveilans, promosi/penyuluhan di Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan.

f. Sanitarian : Menangani kesehatan lingkungan, surveilans, promosi/penyuluhan di

Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan.

g. Analis Kesehatan : Melakukan laboratorium sederhana di dalam maupun di luar

gedung di Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan

h. Petugas kesehatan lainnya.

7. Manajemen, Informasi dan Pembiayaan Kesehatan

Manajemen, Informasi dan pembiayaan kesehatan merupakan upaya yang menghimpun

berbagai kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengelolaan data dan informasi

yang mendukung program lain, serta perencanaan dan penganggaran kesehatan guna

terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti, dan

operasional terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna,

berdaya guna dan akuntabel.

8. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Perlunya peningkatan penelitian dan pengembangan kesehatan guna terselenggaranya

penapisan teknologi dan produk teknologi kesehatan yang menghasilkan informasi dan

kebijakan yang mendukung pembangunan kesehatan

E. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumberdaya manusia merupakan faktor penting dan strategis bagi suatu organisasi

termasuk bagi lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Terdapat 11 (sebelas) kategori

tenaga kesehatan yang diperlukan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan khususnya di

Provinsi Maluku, yaitu:

Page 13: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 7

7 LKIP DINAS KESEHATAN

1. Dokter, Dokter Umum dan Dokter Spesialis termasuk dalam hal ini adalah dokter

dengan status PNS dan Non PNS

2. Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis, meliputi dokter gigi dengan status PNS, dan Non

PNS

3. Perawat, yang terdiri atas lulusan S1 Keperawatan, D-III Keperawatan..

4. Bidan, terdiri dari lulusan D-I Kebidanan dan D-III Kebidanan.

5. Perawat Gigi, terdiri dari pendidikan AKG.

6. Farmasi, yang meliputi tenaga SMP/SAA, D-III Farmasi dan S1 Apoteker.

7. Sarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas), meliputi tenaga dengan pendidikan SKM,

M.Kes, dan lain-lain.

8. Tenaga Kesehatan Lingkungan (Kesling), terdiri dari pendidikan APK/AKL dan SPPH.

9. Tenaga Gizi, terdiri atas Sarjana (S1) Gizi dan SPAG.

10. Keterapian Fisik, meliputi tenaga fisioterapi, okupasi terapi dan terapi wicara.

11. Keteknisian Medis, terdiri atas tenaga Radiografer, teknisi Elektromedis, analis

kesehatan, Refraksionis Optisien, Teknisi Transfusi, perekam medis, dan penata

anestesi.

Selain sebelas kualifikasi tenaga kesehatan yang diperlukan sebagaimana disebutkan

di atas, ada pula kebutuhan sejumlah tenaga dengan kualifikasi lain seperti:

1. Sarjana non-Kesehatan yang terdiri dari D-III, S1 maupun S2 non-Kesehatan.

2. SLTA, dan SLTP

Bagi Provinsi yang berkarakter kepulauan seperti Maluku, tentu tidak mudah untuk

memperoleh dan menempatkan kebutuhan tenaga kesehatan secara merata di seluruh

wilayah Provinsi Maluku sesuai kualifikasi yang disebutkan di atas. Oleh karena itu, dalam

kurun waktu lima tahun ke depan, diperlukan perencanaan sumberdaya manusia khususnya

tenaga kesehatan yang sesuai dengan realitas kebutuhan di Provinsi Maluku.

F. SISTEMATIKA PELAPORAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan

Provinsi Maluku Tahun 2019 disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

1. Kata Pengantar

2. Eksekutif Summary

3. ISI

Bab I Pendahuluan, bab ini menjelaskan gambaran umum kondisi kesehatan di

Provinsi Maluku, dan uraian singkat tentang tujuan, tugas pokok dan fungsi,

nilai-nilai strategis, serta Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Page 14: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 8

8 LKIP DINAS KESEHATAN

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja. Bab ini menjelaskan beberapa hal

penting dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

Tahun 2019

Bab III Akuntabilitas Kinerja. Bab ini memuat antara lain uraian perwujudan Sasaran

Stratregis Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan analisis pencapaian kinerja

program/kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019

Bab IV Penutup. Bab ini memuat kesimpulan menyeluruh tentang Kinerja Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019 berdasarkan pada analisis

pencapaian kinerja yang ada.

Lampiran terdiri dari dokumen-dokumen pendukung, Laporan Kinerja Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019.

Page 15: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 9

9 LKIP DINAS KESEHATAN

BAB II

PERENCANAAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Dokumen perencanaan yang menjadi dasar bagi perencanaan kinerja Dinas kesehatan

Provinsi Maluku dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bidang Kesehatan adalah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2014-2019 dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi

Maluku Tahun 2014-2019.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat

indikatif yang memuat program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung

oleh Dinas Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2014-2019, dengan penekanan pada

pencapaian sasaran prioritas nasional,dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Dalam

Renstra Dinas Kesehatan memuat visi, misi, tujuan, nilai-nilai, kebijakan, program, sasaran

strategis, dan indikator kinerja pada rentang waktu tersebut.

I. VISI :

Visi merupakan pandangan obsesif yang mengandung harapan (ekspektasi) tentang

kondisi tertentu yang ingin dicapai di masa mendatang. Dalam konteks pembangunan, Visi

yang dikembangkan untuk kurun waktu ke depan, tentu tidak bisa dilepas-pisahkan dengan

apa yang sudah atau pernah dan sementara dilakukan, karena hakekat pembangunan

adalah sebuah on-going process. Oleh sebab itu, merujuk pada Visi Pemerintah Daerah

yang terkandung dalam RPJM Provinsi Maluku 2014-2019, yaitu “Mantapnya Pembangunan

Maluku Yang Rukun, Religius, Damai, Sejahtera, Aman, Berkualitas dan Demokratis Dijiwai

Semangat Siwalima Berbasis Kepulauan Secara Berkelanjutan”. Terdapat 3 agenda utama

atau misi untuk mencapai Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku yaitu :

1. Memantapkan Masyarakat Maluku yang Rukun, Religius, Aman dan Damai

2. Menjadikan Masyarakat Maluku yang Berkualitas dan Sejahtera

3. Mewujudkan Pembangunan Provinsi Maluku yang Adil & Demokratis Berbasis

Kepulauan Secara Berkelanjutan

Apabila dilihat ketiga agenda utama tersebut di atas, maka peran sektor

kesehatan dalam pencapaian visi menjadi sangat sentral. Dari tiga agenda tersebut sektor

kesehatan terutama akan berperan pada poin kedua, dan secara tidak langsung juga dapat

berpengaruh pada poin satu dan poin tiga. . Hal ini merupakan tantangan sekaligus

Page 16: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 10

10 LKIP DINAS KESEHATAN

kesempatan bagi sektor kesehatan untuk menjadi “main stream” dalam pembangunan

daerah Provinsi Maluku.

Selain itu, sebagai bagian integral dari Pemerintah Provinsi Maluku, Visi Dinas

Kesehatan 5 (lima) tahun ke depan pun harus mengacu pada Visi Pemerintah Daerah

seperti yang terdapat dalam dokumen RPJM dimaksud, Salah satu Misi yang tampak terkait

dengan aspek kesehatan adalah Misi kedua, yaitu Maluku yang berkualitas dan sejahtera.

Dalam perspektif Misi ini, pembangunan Maluku dalam jangka waktu lima tahun ke depan,

diorientasikan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Maluku dalam berbagai aspek

termasuk kesehatan. Dengan tercapainya kualitas hidup sehat masyarakat Maluku,

diharapkan produktivitas masyarakat akan semakin berkembang dan mengarah pada

meningkatnya taraf kesejahteraan mereka.

Berdasarkan Visi Pemerintah Daerah Provinsi Maluku sebagaimana tertuang di

dalam RPJM Tahun 2014-2019, maka Visi Dinas Kesehatan 2014-2019 mendatang adalah:

“TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SEHAT MASYARAKAT MALUKU,

DIDUKUNG OPTIMALISASI MANAJEMEN KESEHATAN BERBASIS GUGUS PULAU”.

Secara garis besar, Visi di atas menegaskan posisi masyarakat Maluku sebagai

sasaran interventif pembangunan di bidang kesehatan, baik dalam kedudukan mereka

sebagai objek maupun selaku subjek. Aksentuasi terhadap kedudukan tersebut dipandang

penting, karena optimalisasi manajemen organisasi, hakekatnya tidak dimaksudkan untuk

memenuhi dan melayani kebutuhan organisasi itu sendiri, tetapi sesungguhnya

diorientasikan pada kepentingan masyarakat.

Hidup sehat merupakan nilai yang tercermin dalam perilaku manusia baik secara

individu maupun kelompok (kolektif). Sehubungan dengan hal itu, maka diperlukan berbagai

upaya untuk menciptakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

II. MISI

Mengacu pada Visi di atas, maka Misi Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas manajerial kelembagaan hingga ke aras desa dalam rangka

memperkuat upaya pengelolaan kesehatan berbasis Gugus Pulau.

2. Mengembangkan sarana dan prasarana kesehatan yang semakin memberi ruang dan

peluang memadai bagi aksesibilitas masyarakat sebagai pencerminan tata kelola

kesehatan berbasis Gugus Pulau yang efektif dan efisien, adil, merata, terjangkau dan

berkualitas.

3. Mempersiapkan sumberdaya aparatur pelayan kesehatan yang profesional, responsif

dan antisipatif dalam rangka meningkatkan kapasitas untuk mengedepankan upaya

kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Page 17: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 11

11 LKIP DINAS KESEHATAN

4. Mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang pro-aktif terhadap upaya meningkatkan

derajat kesehatan diri dan lingkungan.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku adalah, Meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat Maluku dalam berbagai aspek kehidupan secara

berkesinambungan.

2. Tujuan Khusus

Bertolak dari Tujuan Umum di atas, dan dengan mempertimbangkan Visi dan Misi, maka

Tujuan Khusus pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku adalah:

a. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak yang didukung oleh peningkatan akses

pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat secara berkualitas, dengan pendekatan

Gugus Pulau

b. Terkendalinya Penyakit Menular maupun Tidak Menular, melalui pelayanan

kesehatan yang merata dan berkualitas.

c. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan yang

memadai dan sesuai standar.

d. Tercapainya peningkatan kualitas manajemen dan jaminan pembiayaan kesehatan,

sistem informasi [KIE] serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Tercapainya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dengan berprilaku hidup

bersih dan sehat.

f. Tercapainya peningkatan ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan, jaminan

keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, perbekalan kesehatan dan makanan.

IV. SASARAN

Adapun sasaran pembangunan kesehatan untuk mewujudkan kualitas hidup sehat

masyarakat Maluku dalam berbagai aspek secara berkesinambungan, adalah:

1. Pelibatan masyarakat untuk bersama-sama dan secara pro-aktif ikut menanggulangi

masalah kesehatan.

▪ Memberdayakan masyarakat umumnya dan masyarakat miskin pada khususnya agar

berkemampuan terutama dalam mengembangkan kualitas hidup sehat dan sekaligus

dapat mencegah penyakit.

Page 18: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 12

12 LKIP DINAS KESEHATAN

▪ Mengembangkan sumberdaya manusia [SDM] kesehatan yang berkompeten di

setiap desa, didukung oleh ketersediaan obat esensial yang cukup dan alat

kesehatan dasar.

2. Optimalisasi ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan.

▪ Mengembangkan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan oleh Rumah Sakit dan

Puskesmas yang memenuhi standar mutu berdasarkan Gugus Pulau di wilayah

kerjanya masing-masing.

▪ Memperpendek rentang kendali pelayanan kesehatan berbasis Gugus Pulau melalui

pembangunan sarana dan prasarana kesehatan yang menjamin kemudahan

keterjangkauan dan standar mutu.

3. Peningkatan kapasitas SDM dan manajemen pembangunan kesehatan.

▪ Mengembangkan sistem pengawasan yang memungkinkan kejadian penyakit,

kejadian luar biasa [KLB] dan wabah penyakit bisa terlaporkan dan tertanggulangi

secara cepat dan tepat, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan yang sesuai

dengan standar kesehatan.

▪ Mengembangkan sumberdaya manusia yang profesional, antisipatif dan responsif,

didukung sistem manajemen pembangunan kesehatan berbasis Gugus Pulau.

▪ Mengembangkan sistem penyediaan farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan

yang memenuhi syarat.

▪ Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan yang based evidence di Provinsi

Maluku.

4. Kerjasama lintas sektoral dan penganggaran.

▪ Mengembangkan kerjasama lintas sekotoral dalam rangka memantapkan

pembangunan berwawasan kesehatan.

▪ Melakukan koordinasi yang bersinergi dengan Pemerintah dan Pemerintah

Kabupaten/Kota dalam lingkup Provinsi Maluku dalam rangka prioritasi anggaran

bagi pembangunan kesehatan.

▪ Menegaskan pemanfaatan anggaran kesehatan yang diorientasikan terutama bagi

upaya pencegahan dan promosi kesehatan.

▪ Melaksanakan sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagi masyarakat

miskin.

V. STRATEGI

Strategi Pembangunan Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2014-2019, adalah:

1. Meningkatkan kapasitas pusat-pusat pelayanan kesehatan pada 56 gugus pelayanan.

2. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Page 19: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 13

13 LKIP DINAS KESEHATAN

3. Peningkatan pelayanan asupan gizi masyarakat.

4. Pemerataan tenaga kesehatan di 56 gugus pelayanan kesehatan.

5. Mengembangkan sistem jaminan kesehatan.

6. Peningkatan kuantitas cakupan peserta KB dan peningkatan pengetahuan alat

reproduksi dan kontrasepsi bagi masyarakat.

7. Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama, kemitraan serta penyehatan

lingkungan.

8. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat.

9. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sanitasi lingkungan.

VI. ARAH KEBIJAKAN

Adapun Kebijakan Pembangunan Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2014-2019 adalah:

1. Penguatan sarana prasarana kesehatan dan meningkatkan kesadaran gizi pada ibu

hamil, bayi dan balita serta usia produktif.

2. Penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan, pengendalian penyakit menular dan

tidak menular di gugus pelayanan kesehatan.

3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan, cakupan

pelayanan limbah domestik, persampahan dan ketersediaan drainase serta

pengembangan lingkungan permukiman sehat.

4. Penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan dalam penyehatan

lingkungan.

5. Penguatan manajemen sumber daya kesehatan.

6. Pemantapan sistem informasi dan jaminan kesehatan.

VII. RENCANA PROGRAM

Rencana Program Pembangunan Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2014-2019

pada Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, meliputi:

1. Program pelayanan administrasi perkantoran.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

3. Program peningkatan disiplin aparatur.

4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

6. Progam upaya kesehatan masyarakat.

7. Program pengawasan obat dan makanan.

8. Pogram promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

Page 20: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 14

14 LKIP DINAS KESEHATAN

10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

11. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

12. Program standardisasi pelayanan kesehatan.

13. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.

14. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.

15. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

17. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.

18. Program sumber daya kesehatan.

19. Program manajemen pembangunan kesehatan.

20. Program upaya kesehatan perorangan.

VIII. KEGIATAN

Mengacu pada program-program pelayanan kesehatan yang telah teridentifikasi di

atas, maka berbagai kegiatan sebagai implikasi penjabaran program dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang terdiri dari kegiatan:

a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

b. Penyediaan jasa kebersihan kantor

c. Penyediaan alat tulis kantor

d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

e. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

f. Penyediaan makanan dan minuman rapat

g. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

h. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/teknis perkantoran

i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri dari kegiatan:

a. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas

b. Pemeliharaan rutin/berkala Gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/berkala kenderaan dinas/operasional

d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

f. Pemeliharaan rutin/berkala Jaringan Siknas Online Bidang Kesehatan

Page 21: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 15

15 LKIP DINAS KESEHATAN

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Pengujian Kesehatan Aparatur

4. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan yang terdiri dari kegiatan:

a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi

5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari kegiatan:

a. Rapat Internal Terintegrasi PIS PK Germas

b. Penguatan Implementasi Analisis PIS PK Tingkat Puskesmas Pusat Gugus pada 11

Kabupaten/Kota

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat yang terdiri dari kegiatan:

a. Pertemuan Koordinasi Terpadu dalam Percepatan Penurunan Stunting dan Gizi

Buruk

b. Monev Percepatan Penurunan Stunting dan Gizi Buruk

c. Pengadaan Makanan Tambahan Ibu Hamil

7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, terdiri dari kegiatan:

a. Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah

b. Penanggulangan Krisis Kesehatan

8. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari kegiatan:

a. Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat (BPJS) PNS / TNI / POLRI / Mandiri

9. Program Manajemen Pembangunan Kesehatan yang terdiri dari kegiatan:

a. Rapat Kerja Kesehatan Daerah

b. Pertemuan Pra Penyusunan RKA DAK Tahun 2019

c. Pertemuan Pra Rakontek DAK Tahun 2019

d. Konsultasi DAK

e. Monitoring Pemanfaatan Dana DAK

10. Program Upaya Kesehatan Perorangan yang terdiri dari kegiatan:

a. Kemampuan teknis Tim BPRS di Rumah Sakit

b. Sewa rumah singgah untuk pasien rujukan luar provinsi

IX. KELOMPOK SASARAN

Kelompok sasaran Rencana Pembangunan Kesehatan Provinsi Maluku tahun 2014 – 2019,

adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan kesehatan kepada bayi, balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan kelompok

beresiko tinggi.

2. Masyarakat miskin terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, dan kepulauan.

Page 22: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 16

16 LKIP DINAS KESEHATAN

3. Masyarakat luas yang memerlukan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat dan

berkualitas.

4. Sarana dan prasarana di Rumah Sakit dan Puskesmas serta jaringannya.

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

Perjanjian kinerja adalah pernyataan komitmen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja sebagaimana

terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. PERJANJIAN KINERJA

DINAS KESEHATAN 2019

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2019

1. Meningkatnya kesehatan ibu dan anak

Angka kematian Ibu 127100.000 KH

Angka kematian bayi 6/1000 KH

Prevalensi balita gizi

kurang < 5 %

2. Terkendalinya penyakit

Angka Notifikasi TB 312 / 100.000 penddk

Prevalensi HIV dan AIDS dari total populasi

< 0,2 %

Angka Kesakitan Malaria/Annual Paracite Incidence (API)

3,1/1000 penduduk

Cakupan Imunisasi

Dasar Lengkap 90%

3.

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan

Persentase puskesmas terakreditasi

15 Pusk (6,1%)

4. Terwujudnya Penyelenggaran Pemerintahan yang efektif dan Efisien

Persentase program yang tercapai 100%

100%

Page 23: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 17

17 LKIP DINAS KESEHATAN

Perjanjian kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja dijabarkan dari sasaran,

program serta indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra).

Untuk dapat mengukur pencapaian sasaran maupun indikator kinerja, maka disusun target

pencapaian sasaran dalam Dokumen Renstra Bidang Kesehatan Tahun 2014 – 2019

sebagaimana terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Program, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target 2019

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target

2019

1 Program Peningkatan Ibu Melahirkan dan Anak

Angka Kematian Ibu Menurunkan angka kematian Ibu menjadi 127/100.000 KH di tahun 2019

127/100.000 KH

2 Persalinan oleh Nakes (PN)

Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 48% di tahun 2019

48%

3 Cakupan pelayanan ANC (K4)

Meningkatnya cakupan pelayanan ANC (K4) menjadi 75 % di tahun 2019

75%

4 Cakupan kunjungan nifas (KF)

Meningkatnya cakupan kunjungan nifas (KF) menjadi 65% pada tahun 2019

65%

5 Cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK)

Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK) menjadi 35% di tahun 2019

35%

6 Cakupan pelayanan Keluarga Berencana

Meningkatkan cakupan pelayanan keluarga berencana 60% di tahun 2019

60%

7 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Angka Kematian Bayi Menurunkan angka kematian bayi menjadi 6/1000 KH di tahun 2019

6/1000 KH

8 Angka Kematian Balita Menurunkan angka kematian balita menjadi 7/1000 KH Di tahun 2019

7/1000 KH

9 Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL)

Meningkatnya cakupan kunjungan neonatal lengkap menjadi 65% di tahun 2019

65%

10 Cakupan kunjungan bayi Meningkatnya cakupan kunjungan bayi menjadi 70% di tahun 2019

70%

11 Cakupan penanganan komplikasi neonatal (PKN)

Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi neonatal (PKN) menjadi 31% di tahun 2019

31%

12 Cakupan kunjungan balita Meningkatnya cakupan kunjungan balita menjadi 45% pada tahun 2019

45%

13 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Menurunkan prevalensi balita gizi kurang

Menurunnya prevalensi balita gizi kurang menjadi 8% di tahun 2019

8%

14 Menurunkan prevalensi balita gizi buruk

Menurunnya prevalensi balita gizi buruk menjadi 1% di tahun 2019

1%

15 Menurunnya prevalensi balita stunting

Menurunkan prevalensi balita stunting menjadi 25% di tahun 2019

25%

Page 24: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 18

18 LKIP DINAS KESEHATAN

Sasaran Strategis 2 Terkendalinya Penyakit

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2018

1 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya Angka Penemuan Kasus Baru TB menjadi 70/100.000 penduduk di tahun 2019

Meningkatnya Angka Penemuan Kasus Baru TB menjadi 70/100.000 penduduk di tahun 2019

70/100.000 pddk

2 Success Rate Meningkatnya Angka Keberhasilan Pengobatan TB menjadi >95% tahun 2019

> 95 %

3 Cure Rate Meningkatnya Angka Kesembuhan TB menjadi 81% di tahun 2019

81%

4 Desa UCI

Meningkatnya persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child Immunization) menjadi 69 % di tahun 2019

69%

5 Imunisasi Dasar Lengkap Meningkatnya cakupan Imunisasi Dasar Lengkap menjadi 90% di tahun 2019

90%

6 Campak dosis kedua Meningkatnya cakupan imunisasi campak dosis kedua menjadi 51.1% di tahun 2019

51.1%

7 Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Ditemukannya anak usia < 15 tahun dengan gejala lumpuh layuh akut sebesar > 2/100.000 anak di tahun 2019

>2/100.000

8 Kejadian Luar Biasa Meningkatnya persentasi KLB yang di tangani < 24 jam menjadi 100% di tahun 2019

100%

16 Meningkatkan cakupan vitamin A pada bayi dan balita

Meningkat cakupan vitamin A pada bayi dan balita menjadi 78% pada tahun 2019

78%

17 Meningkatkan cakupan pelayanan balita (D/S)

Meningkatnya cakupan pelayanan balita (D/S) menjadi 65% di tahun 2019

65%

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2018

18 Menurunkan prevalensi ibu hamil dengan kekurangan energi kalori

Menurunnya prevalensi ibu hamil dengan kekurangan energik kalori menjadi 18% pada tahun 2019

18%

19 Menurunkan prevalensi ibu hamil anemi

Menurunnya prevalensi ibu hamil anemi menjadi 20 % di tahun 2019

20%

20 Meningkatnya cakupan ASI eksklusif

Meningkatnya cakupan ASI ekslusif menjadi 50 % di tahun 2019

50%

21 Meningkatkan cakupan RT konsumsi garam beryodium

Meningkatkan cakupan Rumah tangga konsumsi garam beryodium menjadi 75% pada tahun 2019

75%

Page 25: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 19

19 LKIP DINAS KESEHATAN

9 Sistem Kewaspadaan Dini Meningkatnya persentasi sinyal kewaspadaan dini yang direspon menjadi 100% di tahun 2019

90%

10 Krisis Kesehatan Meningkatnya persentase korban krisis kesehatan yang mendapatkan pelayanan kesehatan

100%

11 Annual Paracite Incidence Menurunnya API menjadi 3,1/1000 penduduk

3,1/1000 pddk

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2019

12 Kasus Rabies pada manusia

Menurunnya jumlah kematian akibat rabies pada manusia

0

13 Insidens diare Menurunnya insidens diare pada balita (Meningkatnya penemuan kasus)

90

14 Insidens pneumonia Menurunnya insidens pneumonia pada balita (Meningkatnya penemuan kasus)

90

15 Prevalensi HIV dan AIDS dari total populasi

Menurunnya prevalensi HIV dan AIDS dari total populasi

<0,2%

16 ODHA yang mendapat pengobatan ARV

Meningkatnya ODHA (Orang dengan HIV AIDS) yang mendapat pengobatan ARV sebanyak 55% di tahun 2019

55%

17 Kawasan Tanpa Rokok Meningkatnya jumlah Kab/Kota yang memiliki Perda KTR

11 Kab/kota

18

Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok minimal 50% sekolah

Meningkatnya persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok minimal 50% sekolah di tahun 2019

50%

19 Presentasi penurunan prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun

Menurunnya prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun

9.1

20 PTM Terpadu Meningkatnya jumlah Puskesmas yang melaksanakan program pengendalian PTM terpadu

1

21 Posbindu PTM Meningkatnya jumlah desa dengan kegiatan Posbindu PTM

190

22 Cancer Cervix dan payudara

Meningkatnya jumlah wanita 30-50 tahun yang dideteksi dini Ca Cervix dan Payudara

50

Page 26: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 20

20 LKIP DINAS KESEHATAN

Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2019

1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan puskesmas mampu melaksanakan penjaringan kesehatan anak usia sekolah

Meningkatnya cakupan puskesmas mampu melaksanakan penjaringan kesehatan anak usia sekolah menjadi 73% di tahun 2019

73%

2

Cakupan puskesmas mampu pelayanan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Meningkatnya cakupan puskesmas mampu pelayanan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) menjadi 60% di tahun 2019

60%

3

Cakupan puskesmas mampu pelayanan Pelayanan Kekerasan terhadap anak.

Meningkatnya cakupan puskesmas mampu pelayanan Pelayanan Kekerasan terhadap anak menjadi 20% di tahun 2019

20%

4 Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

Meningkatnya jumlah Puskesmas yang melaksanakan 6 program wajib

210 Pkm

5

Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

Meningkatnya jumlah Puskesmas yang melaksanakan 9 program pengembangan

185 Pkm

6 Cakupan pelayanan kesehatan lanjut usia

Meningkatnya jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia

60 Pkm

7 Upaya Kesehatan Perorangan

RS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gawat darurat

RS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gawat darurat menjadi 90% di tahun 2019

90%

8 RS yang melaksanakan pelayanan obstetri & emergensi komprehensif (PONEK)

Meningkatnya jumlah RS yang melaksanakan pelayanan obstetri dan emergensi komprehensif (PONEK) menjadi 75 % di tahun 2019

75%

9 RS yang terakreditasi Meningkatnya jumlah RS yang terakreditasi menjadi 75 % di tahun 2019

75%

10 Pelayanan kesehatan keluarga miskin di kelas III RS

Meningkatnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin di kelas III RS menjadi 100 % di tahun 2019

100%

11

Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya

Rasio Puskesmas dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

Meningkatnya rasio Puskesmas dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

246

12 Rasio Puskesmas Pembantu dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

Meningkatnya rasio Puskesmas Pembantu dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

506

13 Ketersediaan Alkes

Meningkatnya ketersediaan Alat Kesehatan Dasar di 39 Gugus Pelayanan Kesehatan menjadi 80% di tahun 2019

61%

Page 27: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 21

21 LKIP DINAS KESEHATAN

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2019

14

Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS Paru dan RS Mata

Rasio RS dengan penduduk

Meningkatnya rasio Rumah Sakit dengan penduduk

44

15 Program sumber daya kesehatan

Meningkatnya Rasio dokter dengan penduduk

Tersedianya dokter dengan ratio 40:100.000 penduduk di tahun 2019

40 : 100,000

16 Meningkatnya Rasio dokter gigi dengan penduduk

Tersedianya dokter gigi dengan ratio 11:100.000 penduduk di tahun 2019

11:100,000

17 Meningkatnya Rasio dokter spesialis dengan penduduk

Tersedianya dokter spesialis dengan ratio 5:100.000 penduduk di tahun 2019

6:100,000

18 Meningkatnya Rasio bidan dengan penduduk

Tersedianya bidan dengan ratio 100:100.000 penduduk di tahun 2019

95 :100.000

19 Meningkatnya Rasio perawat dengan penduduk

Tersedianya perawat dengan ratio 117:100.000 penduduk di tahun 2019

117:100.000

20 Meningkatnya Rasio apoteker dengan penduduk

Tersedianya apoteker dengan ratio 11:100.000 penduduk di tahun 2019

11:100,000

21 Meningkatnya Rasio sarjana kesmas dengan penduduk

Tersedianya sarjana kesmas dengan ratio 35:100.000 penduduk di tahun 2019

35:100,000

22 Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan

Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi

1500

23 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Ketersediaan obat dan vaksin

Meningkatnya persentase ketersediaan obat dan vaksin di kab/kota menjadi 91 % di tahun 2019

91%

24 Pengunaan obat generik di Puskesmas

Meningkatnya persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar di kab/kota menjadi 95% di tahun 2019

95%

25 Pengunaan obat generik di Rumah Sakit

Meningkatnya persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di kab/kota menjadi 70% di tahun 2019

70%

26 Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Rawat Inap

Meningkatnya persentase puskesmas perawatan yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar di kab/kota menjadi 35% di tahun 2019

35%

27 Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit

Meningkatnya persentasi instalasi farmasi RS pemerintah yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar menjadi 45% di tahun 2019

45%

Page 28: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 22

22 LKIP DINAS KESEHATAN

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2019

28 Penggunaan obat rasional

Meningkatnya persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan dasar di kab/kota menjadi 70 % pada tahun 2019

70%

29 Program Pengawasan Obat dan Makanan

Alkes dan PKRT

Meningkatnya persentase produk alkes dan PKRT yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat menjadi 85% di tahun 2019

85%

30 Makanan jajajan anak sekolah

Meningkatnya makanan jajanan anak sekolah yang memenuhi persyaratan kesehatan menjadi 75 % di tahun 2019

75%

31 Industri Rumah Tangga Pangan

Meningkatnya produk Industri Rumah Tangga Pangan yang memenuhi persyaratan kesehatan menjadi 90 % di tahun 2019

90%

32 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Akreditasi Puskesmas

Meningkatnya persentasi puskesmas

terakreditasi minimal 1 puskesmas di

Kab/kota

15 %

33

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Pos Kesehatan Desa Semua Desa memiliki Pos Kesehatan Desa 32% di tahun 2019

32%

34 Tatanan keluarga sehat Meningkatnya tatanan keluarga sehat menjadi 65 % di tahun 2019

65%

35 Organisasi masyarakat

Meningkatnya organisasi masyarakat yang memanfaatkan sumber daya untuk mendukung kesehatan menjadi 12 organisasi masyarakat di tahun 2019

12

36 Aparatur pemerintahan desa

Persentase desa yang yang memanfaatkan dana desa 10% untuk kegiatan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) menjadi 45% di tahun 2019

45%

37 Toga, Toma dan Tokoh adat

Meningkatnya jumlah model interfensi menjadi 5 model interfensi pada tahun 2019

5

38 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 57% di tahun 2019

57%

39 Keluarga menggunakan air bersih

Meningkatknya persentase keluarga menggunakan air bersih menjadi 77% di tahun 2019

77%

40 Keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan

Meningkatnya persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 70% di tahun 2019

70%

41 Kabupaten/kota sehat Meningkatnya persentase Kab/Kota sehat menjadi 18 % di tahun 2019

18%

42 Pengelolaan limbah yang memenuhi syarat kesehatan

Meningkatnya persentase pengelolaan limbah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 40 % di tahun

40%

Page 29: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 23

23 LKIP DINAS KESEHATAN

2019

Sasaran Strategis 4 Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Efektif dan Efisien

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target 2019

1 Program Manajemen Pembangunan Kesehatan

Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber

Tersedianya Rencana Lima Tahun dan anggaran kesehatan di Kab/Kota

11 Kab/Kota

2 Dokumen manajemen pembangunan kesehatan

Tersedianya dokumen manajeman pembangunan kesehatan

1

3 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Sistem Kesehatan Daerah

Perda Sistem Kesehatan Daerah dijadikan rujukan untuk Perda SKD Kab/Kota

11 Kab/Kota

4 SIK evidence based

Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di Provinsi dan 11 Kab/Kota di tahun 2019

11 Kab/Kota

Page 30: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 24

24 LKIP DINAS KESEHATAN

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama, maka dalam

rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas instansi

pemerintah, setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator Kinerja Utama (IKU).

Dari sejumlah target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

Kesehatan Tahun 2014 - 2019, maka ditetapkan 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU).

Penetapan IKU secara formal, dapat memberikan informasi kinerja yang penting dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan

dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis, yang dapat digunakan untuk perbaikan

kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Adapun indikator kinerja utama Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk mendukung

pencapaian visi dan misi berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Maluku

tahun 2019 yaitu :

MENINGKATKAN DERAJAT

KESEHATAN MASYARAKAT

Indikator Kinerja Utama :

1. Menurunnya Angka Kematian Ibu

2. Menurunnya Angka Kematian Bayi

3. Menurunnya Prevalensi Gizi Kurang pada

Balita

4. Meningkatnya Angka Notifikasi TB

5. Menurunnya prevalensi HIV dan AIDS dari total

populasi

6. Menurunnya Angka Kesakitan Malaria/Annual

Paracite Incidence (API)

7. Meningkatnya Cakupan Imunisasi Dasar

Lengkap

8. Meningkatnya Persentase Puskesmas yang

Terakreditasi

Page 31: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 26

Tahun 2019 26

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan dalam mengelola

sumber daya sesuai dengan mandat yang diterima melalui pelaksanaan program dan

kegiatan yang merupakan penjabaran dari sasaran melalui instrument pertanggungjawaban

secara periodik, yaitu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Instrumen pertanggungjawaban tersebut antara lain meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi

dan analisis kinerja, serta akuntabilitas keuangan yang dilaporkan secara menyeluruh

dan terpadu untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, serta misi

dan visi organisasi. Adapun capaian kinerja sasaran strategis yang merupakan Perjanjian

Kinerja Dinas Kesehatan dengan Kepala Daerah Provinsi Maluku dapat dilihat pada tabel

berikut dengan sasaran yang di-high light (warna kuning).

ANALISIS CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS DNAS KESEHATAN

PROVINSI MALUKU TAHUN 2019

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat

Tabel 3.1. Capaian Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

%

1 Program Peningkatan Ibu Melahirkan dan Anak

Angka Kematian

Ibu

Menurunkan angka kematian Ibu menjadi 127/100.000 KH di tahun 2019

127/100.000 KH

114/100.000 KH

111 %

2 Persalinan oleh Nakes (PN)

Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 48% di tahun 2019

48% 30% 62.5%

3 Cakupan pelayanan ANC (K4)

Meningkatnya cakupan pelayanan ANC (K4) menjadi 75 % di Thn. 2019

75% 46,4% 61.87%

4 Cakupan kunjungan nifas (KF)

Meningkatnya cakupan kunjungan nifas (KF) menjadi 65% di Thn. 2019

65% 32% 49.23%

5

Cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK)

Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi obstetri (PK) menjadi 35% di tahun 2019

35% 15% 42.86%

6 Cakupan pelayanan KB

Meningkatkan cakupan pelay, keluarga berencana 60% di Thn 2019

60% 35% 58.33%

Page 32: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 27

Tahun 2019 27

Pada Indikator Kinerja ” Menurunkan angka kematian ibu per 100.000 Kelahiran

Hidup”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 127 per 100.000 Kelahiran Hidup,

realisasi yang dicapai adalah 114 per 100.000 Kelahiran Hidup atau 111.40% dari target

yang ingin dicapai. Adapun gambaran Angka Kematian Ibu di Provinsi Maluku sejak tahun

2014 sampai dengan 2019 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1: Grafik Capaian Angka Kematian Ibu Tahun 2014 s/d 2019

Angka Kematian Ibu sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 masih meningkat

dan belum mencapai apa yang ditargetkan pada tahun-tahun tersebut. Namun pada tahun

2016 angka ini mengalami penurunan, melebihi target yang ditetapkan sebesar 178 per

100.000 Kelahiran Hidup (KH) menjadi 157 per 100.000 Kelahiran Hidup, pada tahun 2017

menurun menjadi 138 per 100.000 kelahiran hidup dan ditahun 2018 AKI menurun

mencapai 132 per 100.000 Kelahiran Hidup lebih rendah dari target yang ditetapkan ditahun

2018 sesesar 144 per 100.000 Kelahiran Hidup dan di tahun 2019 menurun menjadi 114 per

100.000 KH dari target yang ditetapkan sebesar 127 per 100.000 KH. Hal ini berarti adanya

peningkatan dalam kualitas pelayanan kesehatan ibu, yang didukung oleh faktor kinerja

SDM kesehatan maupun sarana prasarana pendukung yang ada di fasilitas pelayanan

kesehatan dasar maupun rujukan, terutama bagi kabupaten DTPK yang selama ini menjadi

penyumbang terbesar terhadap tingginya angka kematian ibu di Provinsi Maluku.

Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap penurunan AKI yaitu adanya

pemberdayaan masyarakat melalui posyandu, desa siaga, kunjungan rumah yang dilakukan

oleh petugas kesehatan, serta program dari sektor terkait yang dilaksanakan secara

integrasi.

234

286

157138 132

114

2014 2015 2016 2017 2018 2019

ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KH

Page 33: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 28

Tahun 2019 28

Pada Indikator Kinerja ” Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 48%, realisasi yang dicapai

adalah 30%. Adapun cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sejak tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Cakupan Presentase Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Tahun 2014 s/d 2019

Gambar 2 memperlihatkan bahwa cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan sejak tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 mengalami penurunan, dimana

pada tahun 2017 persentasi persalinan yang ditolong nakes sebesar 58% menurun menjadi

45% pada tahun 2018, dan pada tahun 2019 persalinan oleh Tenaga Kesehatan mengalami

penurunan sebesar 15% dengan realisasi yaitu 30% Adapun beberapa faktor penyebab

menurunnya cakupan persalinan oleh Tenaga Kesehatan adalah asih banyak persalinan

yang ditangani oleh “dukun beranak” atau “mama biang”. Dilihat dari segi pelayanan

kesehatan Antenal Care (ANC) terpadu yang semakin berkualitas dan dilaksanakan secara

optimal, maka perlunya edukasi kepada keluarga tentang pentingnya persalinan di tolong

tenaga kesehatan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pertolongan persalinan,

mengaktifkan program kemitraan antara bidan dukun dengan melibatkan organisasi

masyarakat yang ada di wilayah setempat, serta mengadvokasi program Jaminan

persalinan (Jampersal) bagi stekholder untuk peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan pelayanan pelayanan ANC (K4)”,

target pada tahun 2019 adalah 75%, realisasi sebesar 46,4% dengan capaian 61.87% dari

apa yang ditargetkan. Hal ini disebabkan karena pelayanan Antenatal care yang dilakukan

66,43

61,08 59,35 58

45

30

2014 2015 2016 2017 2018 2019

PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN

Page 34: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 29

Tahun 2019 29

secara terpadu belum optimal, serta masih tingginya budaya masyarakat untuk

memeriksakan kehamilan pada “dukun beranak” atau “mama biang”. Untuk itu perlu adanya

peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara

terpadu serta dibangun kemitraan antara bidan dan dukun.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan kunjungan nifas (KF)”, target

pada tahun 2019 adalah 65% dengan realisasi sebesar 32% atau mencapai 49.23% dari

target. Hal ini disebabkan karena kunjungan nifas pertama (6–42 jam) dan kunjungan

neonatus pertama (6-48 jam) masih dijalankan secara terpisah, dengan demikian perlu

dipadukan antara kunjungan nifas dan kunjungan neonatus

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan penanganan komplikasi obstetric

(PK)”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 35%, sedangkan realisasinya

sebesar 15% dari target yang ingin dicapai. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya

sarana prasarana yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dan belum semua

puskesmas mampu melaksanakan Penanganan Obstetri Neonatal Emergency Dasar

(PONED), serta sulitnya akses ke fasilitas kesehatan. Dengan demikian maka semua

fasilitas kesehatan perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan Pelayanan Keluarga Berencana”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 60%, realisasinya sebesar 35% atau

58.33% dari target yang ingin dicapai

Tabel 3.2. Capaian Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

%

1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Angka Kematian Bayi

Menurunkan angka kematian bayi menjadi 6/1000 KH di tahun 2019

6 5 120%

2

Angka Kematian Balita

Menurunkan angka kematian balita menjadi 7/1000 KH Di tahun 2019

7 1 700%

3

Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KNL)

Meningkatnya cakupan kunjungan neonatal lengkap menjadi 65% di tahun 2019

65% 35% 53.85%

4 Cakupan kunjungan bayi

Meningkatnya cakupan kunjungan bayi menjadi 70% di tahun 2019

70% 29% 41.43%

Page 35: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 30

Tahun 2019 30

5

Cakupan penanganan komplikasi neonatal (PKN)

Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi neonatal (PKN) menjadi 31% di tahun 2019

31% 17% 54.84%

6 Cakupan kunjungan balita

Meningkatnya cakupan kunjungan balita menjadi 45% pada tahun 2019

45% 20% 44.44%

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan angka kematian bayi per 1000 Kelahiran

Hidup”, target pada tahun 2019 adalah 6 per 1000 Kelahiran Hidup, realisasinya sebesar 5

per 1000 Kelahiran Hidup. Berikut ini dapat dilihat grafik pencapaian Angka Kematian Bayi di

Provinsi Maluku selama 5 (Lima) tahun terakhir yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun

2019.

Gambar 3: Grafik Capaian Angka Kematian Bayi Tahun 2014 s/d 2019

Berdasarkan trend pada Gambar 3 di atas dapat terlihat bahwa angka kematian bayi

fluktuatif selama 4 tahun terakhir. Target yang ditetapkan untuk angka kematian bayi Tahun

2018 yaitu 21/1000 KH, dan berdasarkan data hasil laporan rutin sampai dengan triwulan IV

tahun 2018 Angka kematian bayi mencapai 6/1000 KH. Dengan demikian telah mencapai

target yang diharapakan. Pada tahun 2019 target Angka Kematian Bayi yaitu 15/1000 KH

dan realisasinya yaitu 5/1000 KH

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan angka kematian balita per 1000 Kelahiran

Hidup”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 7 per 1000 Kelahiran Hidup,

9

12

65

65

2014 2015 2016 2017 2018 2019

ANGKA KEMATIAN BAYI PER 1.000 KH

Page 36: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 31

Tahun 2019 31

realisasi yang dicapai adalah 1 per 1000 Kelahiran Hidup atau 700% dari target yang ingin

dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan kunjungan neonatal lengkap”,

target pada tahun 2019 adalah 65%, realisasinya sebesar 35% dari target yang ingin

dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan kunjungan bayi”, target pada

tahun 2019 adalah 70%, realisasinya sebesar 29% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan penanganan komplikasi

neonatal”, target pada tahun 2019 adalah 31%, realisasi yang dicapai adalah 17% dari

target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan kunjungan balita”, target yang

ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 45%, realisasinya sebesar 20% dengan capaian

44.44% dari target yang ditetapkan. Hal ini mengalami penurunan dari tahun 2016 karena

masih terdapat pemahaman masyarakat yang salah bahwa balita akan berkunjung ke

Fasilitas kesehatan hanya ketika sakit.

Tabel 3.3. Capaian Program Perbaikan Gizi Masyarakat

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1 Program

Perbaikan

Gizi

Masyarakat

Menurunkan

prevalensi balita

gizi kurang

Menurunnya

prevalensi balita gizi

kurang menjadi 8 %

di tahun 2019

8% 5% 160%

2

Menurunkan

prevalensi balita

gizi buruk

Menurunnya

prevalensi balita gizi

buruk menjadi 1% di

tahun 2019

1% 0 100%

3

Menurunnya

prevalensi balita

stunting

Menurunkan

prevalensi balita

stunting menjadi 25%

di tahun 2019

25% 18% 137%

4

Meningkatkan

cakupan vitamin

A pada bayi dan

balita

Meningkat cakupan

vitamin A pada bayi

dan balita menjadi

78% pada tahun 2019

78% 70% 90%

Page 37: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 32

Tahun 2019 32

5

Meningkatkan cakupan pelayanan balita (D/S)

Meningkatnya cakupan pelayanan balita (D/S) menjadi 65% di tahun 2019

65% 60% 93%

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

%

6

Menurunkan

prevalensi ibu

hamil dengan

kekurangan

energi kalori

Menurunnya

prevalensi ibu hamil

dengan kekurangan

energik kalori menjadi

18% pada tahun 2019

18% 20% 90%

7

Menurunkan

prevalensi ibu

hamil anemi

Menurunnya

prevalensi ibu hamil

anemi menjadi 20 %

di tahun 2019

20% 18% 111%

8

Meningkatnya

cakupan ASI

eksklusif

Meningkatnya

cakupan ASI ekslusif

menjadi 50 % di

tahun 2019

50% 16% 32%

9

Meningkatkan

cakupan RT

konsumsi garam

beryodium

Meningkatkan

cakupan Rumah

tangga konsumsi

garam beryodium

menjadi 75% pada

tahun 2019

75% 55% 73%

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan prevalensi balita gizi kurang”, target pada

tahun 2019 adalah 8%, realisasinya sebesar 5% dengan capaian 153% dari target yang

ditetapkan

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan prevalensi balita gizi buruk”, target yang

ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 1%, realisasi yang dicapai adalah 0. Hal ini berarti

target yang ditetapkan tercapai

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan prevalensi balita stunting”, target pada tahun

2019 adalah 25%, realisasinya sebesar 18% dengan capaian 137% dari target yang ingin

dicapai. Hal ini disebabkan karena adanya upaya penggerakan dan pemberdayaan

masyarakat dengan melibatkan Ibu Kepala Daerah sebagai “Mama/Ibu Perangi Stunting” di

kabupaten/kota, dibawah koordinasi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku sebagai

Duta Parenting (Perangi Stunting).

Page 38: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 33

Tahun 2019 33

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan vitamin A pada bayi dan balita”,

target pada tahun 2019 adalah 78%, realisasinya sebesar 70% dengan capaian 90% dari

target yang ditetapkan

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan pelayanan balita (D/S)”, target

pada tahun 2019 adalah 65%, realisasinya sebesar 60% dengan capaian 93% dari target

yang ditetapkan

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan prevalensi ibu hamil dengan kekurangan

energik kalori”, target pada tahun 2019 adalah 18%, realisasinya sebesar 20% dengan

capaian 90% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan prevalensi ibu hamil anemi”, target pada

tahun 2019 adalah 20%, realisasinya sebesar 18% dengan capaian 111% dari target yang

ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan ASI eksklusif”, target pada tahun

2019 adalah 50%, realisasinya sebesar 16% dengan capaian 32% dari target yang

ditetapkan

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan rumah tangga konsumsi garam

beryodium”, target pada tahun 2019 adalah 75%, realisasinya sebesar 55% dengan

capaian 73% dari target yang ditetapkan

Indikator yang ada pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat ada yang belum mencapai

target, dan hal ini disebabkan multi faktor antara lain faktor ekonomi keluarga, rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengolah makanan yang sehat, serta

indicator kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dapat berpengaruh pada kesehatan.

Perbaikan gizi masyarakat masih rendah karena dukungan lintas sektor terkait yang belum

optimal, untuk itu perlu dilakukan beberapa hal antara lain :

a. Mengevaluasi kembali pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD) tentang

perbaikan gizi masyarakat yang selama ini melibatkan lintas sektor terkait dan

dikoordinir oleh Bappeda

b. Melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan hasil evaluasi, mengingat 30 %

upaya perbaikan gizi masyarakat berasal dari sektor kesehatan dan 70 % dari

lintas sektor terkait

Adapun gambaran tentang prevalensi balita kurang gizi sejak tahun 2014 sampai dengan

tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 4:

Page 39: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 34

Tahun 2019 34

Gambar 4. Capaian Prevalensi Gizi Kurang Tahun 2014 s/d Tahun 2019

Gambar 4 memperlihatkan bahwa Prevalensi Gizi Kurang dari tahun 2014 sampai

tahun 2015 berhasil diturunkan dari 4.22% menjadi 2,61%, dan pada tahun 2016 hingga

2017 kembali meningkat menjadi 18% namun pada tahun 2018 prevalensi gizi kurang

berhasil diturunkan menjadi 4,7% atau sebesar 13,3% dari tahun sebelumnya. Angka ini

menunjukkan bahwa apa yang ditargetkan pada tahun 2018 yaitu sebesar 9% telah berhasil

dicapai, bahkan melampaui apa yang ditargetkan, tetapi pada tahun 2019 capaian ini

mengalami peningkatan sebesar 0,53% yaitu dengan capaian 5%

Penurunan angka kematian bayi sangat berpengaruh kepada kenaikan Angka

Harapan Hidup (AHH). Hal ini dikarenakan Angka kematian bayi sangat peka terhadap

perubahan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terutama pada penurunan

angka kematian bayi dan kenaikan AHH. Meningkatnya AHH secara tidak langsung juga

memberi gambaran tentang peningkatan kualitas hidup. Untuk capaian Angka Harapan

Hidup, Provinsi Maluku berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2014

s/d 2018 dapat dilihat sebagai berikut :

4,22

2,61

5,5

18

4,7 5

2014 2015 2016 2017 2018 2019

PREVALENSI GIZI KURANG

Page 40: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 35

Tahun 2019 35

Tabel 3.4. Capaian Angka Harapan Hidup Provinsi Maluku

Tahun 2014-2018

No Tahun Capaian AHH

1 2014 65

2 2015 65.31

3 2016 65.35

4 2017 65.40

5 2018 65,59

Sumber : BPS Maluku 2019

Penyebab kematian bayi di Provinsi Maluku, juga disebabkan oleh berbagai indikator

antara lain kurangnya kesadaran ibu untuk membawa dan memeriksakan kesehatan ibu dan

bayi di fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor lain yang menjadi kendala dalam mencapai

sasaran ini adalah :

1. Faktor ekonomi

2. Faktor budaya

3. Faktor geografis

4. Faktor transportasi

Program kegiatan yang menunjang capaian sasaran indikator kinerja yang berkaitan

dengan Angka Kematian Ibu dan bayi serta gizi masyarakat yang bersumber

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Realisasi Anggaran Penunjang Sasaran Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat Bersumber APBN

NO PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI REALISASI KEUANGAN

%

A Program Pembinaan Gizi Masyarakat 2,698,084,000 1,944,695,400 72,08

1 Penguatan Intervensi Suplementasi Gizi pada Ibu Hamil dan Balita

100,000,000 98,944,400 98,94

2 Pembinaan dalam Peningkatan Pengetahuan Gizi Masyarakat

414,700,000 364,178,700 87,82

3 Peningkatan Surveilans Gizi 2,183,384,000 1,481,572,300 67,86

PEMBINAAN KESEHATAN KELUARGA

1,008,900,000 894,643,580 88,68

1 Pembinaan Dalam Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

186,310,000 168,563,000 90,47

Page 41: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 36

Tahun 2019 36

2 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal Pertama

288,750,000 221,705,580 76,78

3 Pembinaan dalam Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah

29,700,000 29,700,000 100

4 Pembinaan Pencegahan stunting 59,700,000 52,871,000 88,56

5 Pembinaan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

268,440,000 254,510,700 94,81

6 Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan

Antenatal

176,000,000 167,293,300 95,05

Adapun pola pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku dilaksanakan dengan

berbasis gugus pulau, dimana ada 56 puskesmas pusat gugus pelayanan kesehatan yang

tersebar di 11 kabupaten/kota. Pelayanan kesehatan gugus pulau bertujuan untuk

mempermudah akses masyarakat kepada pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas.

Terbatasnya sarana prasarana yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan dasar maupun

rujukan, merupakan salah satu penyebab rendahnya capaian target. Untuk itu berdasarkan

Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dimana

puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, perlu diakreditasi.

Page 42: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 37

Tahun 2019 37

Sasaran Strategis 2 Terkendalinya Penyakit

Tabel 3.6 Capaian Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisa

si Capaian

1

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya Angka Penemuan Kasus Baru TB menjadi 70/100.000 penduduk di tahun 2019

Meningkatnya Angka Penemuan Kasus Baru TB menjadi 70/100.000 penduduk di tahun 2019

70/100.000

penddk

51/100.000

penddk 72.86%

2 Success Rate

Meningkatnya Angka

Keberhasilan

Pengobatan TB

menjadi >95% tahun

2019

> 95 % 59% 61.46%

3 Cure Rate

Meningkatnya Angka

Kesembuhan TB

menjadi 81% di tahun

2019

81% 45% 55.28%

4 Desa UCI

Meningkatnya

persentase desa yang

mencapai UCI

(Universal Child

Immunization) menjadi

69 % di tahun 2019

69% 60% 87.21%

5

Imunisasi Dasar

Lengkap

Meningkatnya

cakupan Imunisasi

Dasar Lengkap

menjadi 90% di tahun

2019

90% 54,5% 60,56%

6 Campak dosis kedua

Meningkatnya cakupan imunisasi campak dosis kedua menjadi 5.1% di tahun 2019

51.1% 45,9% 89.82%

7

Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Ditemukannya anak usia < 15 tahun dengan gejala lumpuh layuh akut sebesar > 2/100.000 anak di tahun 2019

>2/100. 000

1,24/100.000

62 %

Page 43: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 38

Tahun 2019 38

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

8 Kejadian Luar

Biasa

Meningkatnya

persentasi KLB yang di

tangani < 24 jam

menjadi 100% di tahun

2019

100% 100% 100%

9

Sistem

Kewaspadaan

Dini

Meningkatnya

persentasi sinyal

kewaspadaan dini yang

direspon menjadi 100%

di tahun 2019

100% 94,27% 94,27%

10 Krisis Kesehatan

Meningkatnya

persentase korban krisis

kesehatan yang

mendapatkan

pelayanan kesehatan

100% 100% 100%

11

Annual Paracite

Incidence

Menurunnya API

menjadi 3,1/1000

penduduk

3.1/1000

penddk

0,84/1000

penddk 369%

12 Kasus Rabies

pada manusia

Menurunnya jumlah

kematian akibat rabies

pada manusia

0 4 0%

13 Insidens diare

Menurunnya insidens

diare pada balita

(Meningkatnya

penemuan kasus)

90 20,69 22,98%

14 Insidens

pneumonia

Menurunnya insidens

pneumonia pada balita

(Meningkatnya

penemuan kasus)

90 71,65 79,6%

15

Prevalensi HIV

dan AIDS dari

total populasi

Menurunnya prevalensi

HIV dan AIDS dari total

populasi

<0,2% <0,2% 100%

16

ODHA yang

mendapat

pengobatan

ARV

Meningkatnya ODHA

(Orang dengan HIV

AIDS) yang mendapat

pengobatan ARV

sebanyak 55% di tahun

2019

55% 18.48% 33.6%

Page 44: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 39

Tahun 2019 39

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

17

Kawasan Tanpa

Rokok

Meningkatnya jumlah

Kab/Kota yang memiliki

Perda KTR

11 4 36,36%

18

Persentase

Kabupaten/Kota

yang

melaksanakan

kebijakan

Kawasan Tanpa

Rokok minimal

50% sekolah

Meningkatnya

persentase

Kabupaten/Kota yang

melaksanakan

kebijakan Kawasan

Tanpa Rokok minimal

50% sekolah di tahun

2019

50% 18,2% 3,64%

19

Presentasi

penurunan

prevalensi

merokok pada

usia ≤18 tahun

Menurunnya prevalensi

merokok pada usia ≤ 18

tahun

9.1 8,8 103.41%

20 PTM Terpadu

Meningkatnya jumlah

Puskesmas yang

melaksanakan program

pengendalian PTM

terpadu

1 28,9 2890%

21 Posbindu PTM

Meningkatnya jumlah

desa dengan kegiatan

Posbindu PTM

190 610 321%

22

Cancer Cervix

dan payudara

Meningkatnya jumlah

wanita 30-50 tahun

yang dideteksi dini Ca

Cervix dan Payudara

50 15,2 30,4%

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan angka penemuan kasus baru TB per

100.000 penduduk”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 70 per 100.000

penduduk, realisasi yang dicapai adalah 51 per 100.000 penduduk dengan capaian 72.87%

dari target yang . ditetapkan. Indikator ini merupakan indikator positif dimana makin banyak

kasus TB yang ditemukan, semakin baik untuk proses pengobatan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan angka keberhasilan pengobatan TB”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah >95%, realisasi yang dicapai adalah 59%

dengan capaian 61.46% dari target yang ditetapkan.

Page 45: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 40

Tahun 2019 40

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan angka kesembuhan TB”, target pada tahun

2019 adalah 81%, realisasinya sebesar 45% dengan capaian 55,28% dari target yang

ditetapkan

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase desa yang mencapai Universal

Child Immunization (UCI)”, target pada tahun 2019 adalah 69%, realisasinya sebesar 60%

dengan capaian 87.21% dari target yang ditetapkan

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap”, target

pada tahun 2019 adalah 90%, realisasinya sebesar 54,5% dengan capaian 60.56% dari

target yang ditetapkan.

Imunisasi merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja memasukkan zat

kekebalan tubuh pada bayi agar bayi terlindung dari berbagai penyakit, diantaranya

Hepatitis B, BCG, DPT, Polio dan Campak. Bayi dikatakan memperoleh imunisasi dasar

lengkap apabila ke-5 imunisasi ini. Lima imunisasi dasar ini dapat diperoleh di posyandu,

puskesmas, rumah sakit atau klinik bersalin. Adapun manfaat imunisasi antara lain ;

1. Agar terhindar dari penyakit

2. Agar tidak mengalami cacat

3. Mencegah kematian pada bayi

Hal lain yang harus diperhatikan adalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

seperti adanya bekas kemerahan seperti luka kecil pasca imunisasi BCG, namun itu tidak

berbahaya karena akan hilang dengan sendirinya. Selain itu setelah imunisasi DPT bayi

akan mengalami demam tetapi akan hilang setelah 1-2 hari setelah diberi obat penurun

panas. Demikian juga halnya dengan imunisasi campak.

Adapun penyebab rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap antara lain masih

kurang aktifnya petugas dalam memberikan pelayanan kepada sasaran yang tidak datang

ke posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya yang dikenal dengan Drop Out Follow Up

(DOFU). Selain itu masih ada hambatan lain yang terkait dengan budaya setempat dimana

bayi berusia 0 – 7 hari tidak dibolehkan dibawa keluar rumah, sehingga imunisasi Hepatitis

B-0 (HB0) tidak dapat diberikan. Dengan demikian maka akan berpengaruh pada cakupan

Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan

kerjasama dengan Tokoh Agama (TOGA), Tokoh Masyarakat (TOMA), PKK, maupun

organisasi masyarakat lainnya dalam membangun strategi komunikasi yang mendukung

peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan imunisasi campak dosis kedua”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 51.1%, realisasi yang dicapai sampai

dengan Bulan Desember 2019 adalah 45,9% dengan capaian 89.82% dari target yang

ditetapkan.

Page 46: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 41

Tahun 2019 41

Pada Indikator Kinerja ”Ditemukannya anak usia < 15 tahun dengan gejala

lumpuh layuh akut per 100.000 anak”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah

> 2 per 100.000 anak, realisasinya sebesar 1,24 per 100.000 anak dengan capaian 62%

dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase KLB yang ditangani < 24 jam”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 100%, realisasi yang dicapai adalah 100%

dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase signal kewaspadaan dini yang

direspon”, target pada tahun 2019 adalah 100%, realisasinya sebesar 94,27% dari target

yang ingin dicapai. Hal ini disebabkan karena di semua kabupaten/kota sudah ada petugas

yang dilatih Early Warning Alert and Response System sehingga apabila ada kejadian yang

menonjol, maka petugas segera melapor untuk ditindaklanjuti.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase korban krisis kesehatan yang

mendapatkan pelayanan kesehatan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah

100%, realisasi yang dicapai adalah 100% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan API per 1000 penduduk”, target yang ingin

dicapai pada tahun 2019 adalah 3,1 per 1000 penduduk, realisasi yang dicapai adalah 0,84

per 1000 penduduk dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan jumlah kematian akibat rabies pada

manusia”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 0, realisasi yang dicapai

adalah 4 atau tidak mencapai target.

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan insidens diare pada balita (penemuan

kasus)”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 90%, realisasi yang dicapai

adalah 20,69% atau 42.066 kasus diare di 11 Kab/Kota

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan insidens pneumonia pada balita”, target

yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 90%, realisasi yang dicapai adalah 71,65%

dengan capaian 79,6% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Menurunkan prevalensi HIV dan AIDS dari total

populasi”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah < 0,2%, realisasi yang dicapai

adalah < 0,2% atau 100% dari target yang ditetapkan.

Prevalensi HIV adalah jumlah pendudul laki –laki dan perempuan yang berusia 15-49

tahun yang positif HIV dibagi dengan jumlah penduduk laki–laki dan perempuan pada usia

yang sama (yaitu 15-49 tahun), dikalikan dengan 100%. Untuk mendapatkan angka ini,

idealnya dilakukan dengan survey, namun untuk pelaksanaan survey diperlukan dukungan

sumber daya dan anggaran yang cukup besar, sehingga salah satu upaya yang dilakukan

untuk menurunkan prevalensi HIV yaitu melalui kegiatan mobile VCT ke populasi berisiko.

Page 47: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 42

Tahun 2019 42

Angka prevalensi HIV dan AIDS dari total populasi di Provinsi Maluku tahun 2017 mencapai

<0,2%. Angka ini sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu <0,2%. Hal ini berarti, Provinsi

Maluku berhasil menekan angka prevalensi HIV dan AIDS. Sekalipun sudah mencapai

target, namun perlu peningkatan kapasitas petugas dalam pelayanan Perawatan, Dukungan

dan Pengobatan (PDP) terhadap ODHA di Rumah Sakit maupun puskesmas.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) yang

mendapat pengobatan ARV”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 55%,

realisasinya sebesar 18,48%.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah Kabupatan/Kota yang memiliki

Perda KTR”, target pada tahun 2019 adalah 11 Kabupaten/Kota, realisasinya sebesar 4

Kabupaten/Kota atau 36,36% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase Kabupaten/Kota yang

melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok”, target yang ingin dicapai pada tahun

2019 adalah 50%, realisasinya sebesar 18.2% atau 36.4% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah puskesmas yang melaksanakan

program pengendalian PTM terpadu”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 1

puskesmas, realisasinya 28.9% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah desa dengan kegiatan posbindu

PTM”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 190 desa, realisasinya sebesar

610 desa atau 321% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah wanita 30-50 tahun yang dideteksi

dini Ca Cervix dan payudara”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 50,

realisasi yang dicapai adalah 15,2 atau 30,4% dari target yang ditetapkan.

Page 48: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 43

Tahun 2019 43

Tabel 3.7.1. Realisasi Anggaran Penunjang Sasaran Terkendalinya Penyakit Bersumber APBD

NO, NAMA

PROGRAM/KEGIATAN

PAGU (Rp)

REALISASI

(Rp)

%

KET

Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

1 Peningkatan

survellance

Epidemiologi dan

penanggulangan wabah

254,630,000 7,800,000 3,06%

2 Penanggulangan Krisis

Kesehatan

200,000,000 - -

Tidak

terealisasi

karena

tdk ada

Krisis

Tabel 3.7.1. Realisasi Anggaran Penunjang Sasaran Terkendalinya Penyakit

Bersumber APBN

No Program Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Ket

1 Layanan kewaspadaan

dini penyakit berpotensi

KLB

339,456,000 230,117,410 67,79

2 Layanan Imunisasi 111,312,000 35,148,800 31,58

3 Layanan Capaian

Eliminasi Malaria 761,150,000 420,113,211 55,19

4 Layanan Pengendalian

Penyakit Filariasis dan

Kecacingan

1,084,550,000 784,589,600 72,34

5 Layanan Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit HIV AIDS

134,216,000 109,335,900 81,46

6 Layanan Pengendalian

Penyakit TBC 227,222,000 199,437,000 87,77

Page 49: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 44

Tahun 2019 44

No Program Pagu (Rp) Realisasi (Rp) % Ket

7 Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta

1,000,000,000 879,641,800 87,96

8 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit frambusia

600,000,000 584,373,200 97,40

9 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hepatitis

423,309,000 372,852,400 88,08

10 SDM Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang Meningkat Kualitasnya

235,448,000 144,422,100 61,34

11 Deteksi dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

1,600,021,000 1,418,712,600 88,67

Sasaran Strategis 3 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan

Tabel 3.8 Capaian Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Cakupan puskesmas mampu melaksanakan penjaringan kesehatan anak usia sekolah

Meningkatnya cakupan puskesmas mampu melaksanakan penjaringan kesehatan anak usia sekolah menjadi 73% di tahun 2019

73 23 31.51%

2

Cakupan puskesmas mampu Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

Meningkatnya Cakupan puskesmas mampu Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) menjadi 60% di tahun 2019

60 15 25%

3

Cakupan puskesmas mampu pelayanan Pelayanan Kekerasan terhadap anak.

Meningkatnya cakupan puskesmas mampu pelayanan Pelayanan Kekerasan terhadap anak menjadi 20% di

20 11 55%

Page 50: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 45

Tahun 2019 45

tahun 2019

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan puskesmas mampu melaksanakan

penjaringan kesehatan anak usia sekolah”, target pada tahun 2019 adalah 73%, realisasinya

sebesar 23% atau 31.51% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan puskesmas mampu pelayanan

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)”, target pada tahun 2019 adalah 60%,

realisasinya sebesar 15% atau 25% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan cakupan puskesmas mampu pelayanan

kekerasan terhadap anak”, target pada tahun 2019 adalah 20%, realisasinya sebesar 11% atau

55% dari target yang ingin dicapai.

Page 51: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 46

Tahun 2019 46

Tabel 3.9 Capaian Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Perorangan

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

Meningkatnya jumlah Puskesmas yang melaksanakan 6 program wajib

210 209 99,5%

2

Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas

Meningkatnya jumlah Puskesmas yang melaksanakan 9 program pengembangan

185 209 112,9%

3

Cakupan pelayanan kesehatan lanjut usia

Meningkatnya jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia

60 199 331.67

4 Upaya Kesehatan Perorangan

RS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gawat darurat

Meningkatnya jumlah RS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gawat darurat

90% 82% 91,11%

5

RS yang melaksanakan pelayanan obstetri & emergensi komprehensif (PONEK)

Meningkatnya jumlah RS yang melaksanakan pelayanan obstetri dan emergensi komprehensif (PONEK) menjadi 75 % di tahun 2019

75% 82% 109,33%

6 RS yang terakreditasi

Meningkatnya jumlah RS yang terakreditasi menjadi 75 % di tahun 2019

75% 82% 109,33%

7

Pelayanan kesehatan keluarga miskin di kelas III RS

Meningkatnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin di kelas III RS menjadi 100 % di tahun 2019

100% 100% 100%

Page 52: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 47

Tahun 2019 47

8

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Akreditasi Puskesmas

Meningkatnya

persentasi PKM

terakreditasi (min 1

pusk di Kab/kota)

15 pkm 54 Pkm 360%

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah puskesmas yang melaksanakan 6

program wajib”, target pada tahun 2019 adalah 210 puskesmas, realisasinya sebesar 209

puskesmas atau 99,5% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah puskesmas yang melaksanakan 9

program pengembangan”, target pada tahun 2019 adalah 185 puskesmas, realisasinya sebesar

209 puskesmas atau 112,9% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah puskesmas yang melaksanakan

pelayanan kesehatan lanjut usia”, target pada tahun 2019 adalah 80 puskesmas, realisasinya

sebesar 199 puskesmas atau 331.67% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah Rumah Sakit yang melaksanakan

pelayanan kesehatan gawat darurat”, target pada tahun 2019 adalah 90%, realisasinya

sebesar 82% atau 91,1% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah Rumah Sakit yang melaksanakan

pelayanan obstetri dan emergensi komprehensif (PONEK)”, target pada tahun 2019 adalah

75%, realisasinya sebesar 82% atau 109,3% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi”, target

pada tahun 2019 adalah 75%, realisasinya sebesar 82% atau 109,3% dari target yang ingin

dicapai. Hal disebabkan karena ada beberapa Rumah Sakit yang sarana dan prasarananya

belum sesuai dengan standart akreditasi.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan

bagi keluarga miskin di kelas III Rumah Sakit”, target pada tahun 2019 adalah 100%,

realisasinya sebesar 100%..

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentasi puskesmas terakreditasi minimal 1

puskesmas di Kabupaten/Kota”, target pada tahun 2019 adalah 15 puskesmasyang

terakreditasi, realisasinya sebesar 54 Puskesmas atau 360% dari target yang ingin dicapai. Hal

ini berarti pada tahun 2018 sudah ada 85 puskesmas yang terakreditasi dan tersebar di 11

kabupaten/kota.

Page 53: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 48

Tahun 2019 48

Tabel 3.10 Capaian Program Pengadaan, Peningkatan Dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Pustu dan jaringannya, Serta Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru dan RS Mata

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1

Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana Puskesmas/ Pustu dan jaringannya

Rasio Puskesmas dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

Meningkatnya rasio Puskesmas dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

246 226 91.86%

2

Rasio Puskesmas Pembantu dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

Meningkatnya rasio Puskesmas Pembantu dengan luas wilayah administrasi pemerintahan

506 524 103.55

3 Ketersediaan Alkes

Meningkatnya ketersediaan Alat Kesehatan Dasar di 39 Gugus Pelayanan Kesehatan menjadi 61% di tahun 2019

61 41,85 68.61

4

Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS Paru dan RS Mata

Rasio RS dengan penduduk

Meningkatnya rasio Rumah Sakit dengan penduduk

36 23 63.88%

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio Puskesmas dengan luas wilayah

administrasi pemerintahan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 246 puskesmas

per 46.914,03 Km2, realisasi yang dicapai adalah 226 per luas wilayah atau dengan kata lain ada

199 puskesmas per luas wilayah. Jadi capaian untuk indikator dimaksud sebesar 91,86% dari

target.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio Puskesmas Pembantu dengan wilayah

Page 54: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 49

Tahun 2019 49

administrasi pemerintahan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 506 puskesmas

pembantu per luas wilayah, realisasi yang dicapai adalah 524 per luas wilayah, atau dengan kata

lain ada 496 Puskesas Pembantu. Jadi capaiannya sebesar 103,55% dari target yang ingin

dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan ketersediaan alat kesehatan dasar di 39 gugus

pelayanan kesehatan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 80%, realisasinya

sebesar 41.85% atau 52,31% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio Rumah Sakit dengan penduduk”, target

yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 36, realisasinya sebesar 23% atau 63,88% dari target

yang ingin dicapai.

Sehubungan dengan indikator program upaya kesehatan perorangan, program

pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas pembantu

dan jaringannya serta program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru/rumah sakit mata, maka rumah sakit sebagai salah

satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam pemberian

pelayanan kesehatan guna peningkatan derajat kesehatan masyarakat Pembentukan Rumah

Sakit Pratama merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi ketersediaan rumah

sakit dalam rangka peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama

masyarakat miskin dan tidak mampu di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan dan tertinggal

serta daerah yang belum tersedia rumah sakit atau rumah sakit yang telah ada, sulit dijangkau

akibat kondisi geografis.

Tabel 3.11 Capaian Program Sumber Daya Kesehatan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capai

an

1 Program sumber daya kesehatan

Meningkatnya Rasio dokter dengan penduduk

Tersedianya dokter dengan ratio 40:100.000 penduduk di tahun 2019

40: 100.000

17.3: 100.000

43,25

2

Meningkatnya Rasio dokter gigi dengan penduduk

Tersedianya dokter gigi dengan ratio 11:100.000 penduduk di tahun 2019

11: 100.000

2.85 : 100.000

25,9

3

Meningkatnya Rasio dokter spesialis dengan penduduk

Tersedianya dokter spesialis dengan ratio 5:100.000 penduduk di tahun 2019

6 : 100.000

5.6 : :100.000

93,3

Page 55: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 50

Tahun 2019 50

4

Meningkatnya Rasio bidan dengan penduduk

Tersedianya bidan dengan ratio 100:100.000 penduduk di tahun 2019

95 : 100.000

96,1 : 100.000

96,1

5

Meningkatnya Rasio perawat dengan penduduk

Tersedianya perawat dengan ratio 117:100.000 penduduk di tahun 2019

117: 100.000

204,9: 100.000

175,1

6

Meningkatnya Rasio apoteker dengan penduduk

Tersedianya apoteker dengan ratio 11:100.000 penduduk di tahun 2019

11 : 100.000

8,9: 100.000

89

7

Meningkatnya Rasio sarjana kesmas dengan penduduk

Tersedianya sarjana kesmas dengan ratio 35:100.000 penduduk di tahun 2019

35: 100.000

31,15: 100.000

89

8

Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan

Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang memiliki Surat Tanda Registrasi

1500 7932 528

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio dokter per 100.000 penduduk”, target

yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 40 per 100.000 penduduk, realisasi yang dicapai

adalah 17,3 per 100.000 penduduk atau 43,25% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio dokter gigi per 100.000 penduduk”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 11 per 100.000 penduduk, realisasi yang

dicapai adalah 2.85 per 100.000 penduduk atau 25.9% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio dokter spesialis per 100.000

penduduk”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 6 per 100.000 penduduk,

realisasi yang dicapai adalah 5.6 per 100.000 penduduk atau 93,3% dari target yang ingin

dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio bidan per 100.000 penduduk”, target

yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 95 per 100.000 penduduk, realisasi yang dicapai

adalah 96,1 per 100.000 penduduk atau 96,1% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio perawat per 100.000 penduduk”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 117 per 100.000 penduduk, realisasi yang

dicapai adalah 204,9 per 100.000 penduduk atau 175,1% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio apoteker per 100.000 penduduk”,

target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 11per 100.000 penduduk, realisasi yang

dicapai adalah 8,9 per 100.000 penduduk atau 89% dari target yang ingin dicapai.

Page 56: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 51

Tahun 2019 51

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan rasio sarjana kesmas per 100.000

penduduk”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 35 per 100.000 penduduk,

realisasi yang dicapai adalah 31,15 per 100.000 penduduk atau 89% dari target yang ingin

dicapai, sedangkan pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang

memiliki Surat Tanda Registrasi”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 1500,

realisasi yang dicapai adalah 7.932 dari target yang ditetapkan

Tabel 3.12. Capaian Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Ketersediaan obat dan vaksin

Meningkatnya persentase ketersediaan obat dan vaksin di kab/kota menjadi 91 % di tahun 2019

91% 92% 101,1%

2 Pengunaan obat generik di Puskesmas

Meningkatnya persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar di kab/kota menjadi 95% di tahun 2019

95% 95% 100%

3 Pengunaan obat generik di Rumah Sakit

Meningkatnya persentase penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di kab/kota menjadi 70% di tahun 2019

70% 71% 101,4%

4

Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Rawat Inap

Meningkatnya persentase puskesmas perawatan yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar di kab/kota menjadi 35% di tahun 2019

35% 35% 100%

5 Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit

Meningkatnya persentasi instalasi farmasi RS pemerintah yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai

45% 46% 112,50%

Page 57: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 52

Tahun 2019 52

standar menjadi 45% di tahun 2019

6 Penggunaan obat rasional

Meningkatnya persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan dasar di kab/kota menjadi 70 % pada tahun 2019

70% 71% 101,4

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase ketersediaan obat dan vaksin di

Kabupaten/Kota”, target pada tahun 2019 adalah 91%, realisasinya sebesar 92% dengan

capaian 101% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase penggunaan obat generik di

fasilitas pelayanan kesehatan dasar Kabupaten/Kota”, target pada tahun 2019 adalah

95%, realisasinya sebesar 95% dengan capaian 100% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase penggunaan obat generik di

fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten/kota”, target pada tahun 2019 adalah

70%, realisasinya sebesar 71% dengan capaian 101,4% dari target yang ditetapkan,

sedangkan pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase puskesmas perawatan yang

melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar di Kabupaten/Kota”, target pada

tahun 2019 adalah 35%, realisasinya sebesar 35% atau 100% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase instalasi farmasi Rumah Sakit

pemerintah yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar”, target tahun

2019 adalah 45%, realisasinya sebesar 46% dengan capaian 112,50% dari target yang

ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase penggunaan obat rasional di

sarana pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten/Kota, target pada tahun 2019 adalah

70%, realisasinya sebesar 71% dengan capaian 101,4% dari target yang ditetapkan.

Page 58: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 53

Tahun 2019 53

Tabel 3.13 Capaian Program Pengawasan Obat dan Makanan

No

Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1

Program Pengawasan Obat dan Makanan

Alkes dan PKRT

Meningkatnya persentase produk alkes dan PKRT yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat menjadi 85% di tahun 2019

85% 85% 100%

2 Makanan jajajan anak sekolah

Meningkatnya makanan jajanan anak sekolah yang memenuhi persyaratan kesehatan menjadi 75 % di tahun 2019

75% 75% 100%

3

Industri Rumah Tangga Pangan

Meningkatnya produk Industri Rumah Tangga Pangan yang memenuhi persyaratan kesehatan menjadi 90 % di tahun 2019

90% 91% 101,1%

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase produk alkes dan PKRT yang

memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan manfaat”, target pada tahun 2019 adalah

85%, realisasinya sebesar 85% atau 100% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan makanan jajanan anak sekolah yang

memenuhi persyaratan kesehatan”, target pada tahun 2019 adalah 75%, realisasinya

sebesar 75% atau 100% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan Produk industri rumah tangga pangan yang

memenuhi persyaratan kesehatan”, target pada tahun 2019 adalah 90%, realisasinya

sebesar 91% atau 101,1% dari target yang ingin dicapai.

Page 59: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 54

Tahun 2019 54

Tabel 3.14. Capaian Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Pos Kesehatan Desa

Semua Desa memiliki Pos Kesehatan Desa 32% di tahun 2019

100% 59,9% 187.19

%

2 Tatanan keluarga sehat

Meningkatnya tatanan keluarga sehat menjadi 65 % di tahun 2019

65% 10% 15,38%

3 Organisasi masyarakat

Meningkatnya organisasi masyarakat yang memanfaatkan sumber daya untuk mendukung kesehatan menjadi 12 organisasi masyarakat di tahun 2019

12 8 66.67

4 Aparatur pemerintahan desa

Persentase desa yang yang memanfaatkan dana desa 10% untuk kegiatan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) menjadi 45% di tahun 2019

45 45 100

5 Toga, Toma dan Tokoh adat

Meningkatnya jumlah model interfensi menjadi 5 model interfensi pada tahun 2019

5 4 80

Pada Indikator Kinerja ”Semua desa memiliki pos kesehatan”, target pada tahun 2019

adalah 32%, realisasinya sebesar 59,5% atau 187.19% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan Tatanan keluarga sehat ”, target pada tahun

2019 adalah 65%, realisasinya sebesar 10% atau 15,38% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan organisasi masyarakat yang memanfaatkan

sumber daya untuk mendukung kesehatan”, target pada tahun 2019 adalah 12 organisasi,

Page 60: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 55

Tahun 2019 55

realisasinya sebesar 8 organisasi atau 66.67% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk

kegiatan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)”, target pada tahun 2019 adalah

45%, realisasinya sebesar 45% dengan capaian 100% dari target yang ditetapkan.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan jumlah model intervensi”, atau model intervensi

yang berbasis kearifan lokal dalam intervensi masalah kesehatan di masyarakat, ditargetkan pada

tahun 2019 adalah 5 model, dan realisasinya sebanyak 4 model atau 80% dari target yang ingin

dicapai.

Tabel 3.15. Capaian Program Upaya Kesehatan Masyarakat No

Program Sasaran Indikator Kinerja

Target Realisasi Capaian

3

Keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan

Meningkatnya persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 70% di tahun 2019

70 53 75.71

4 Kab/kota sehat

Meningkatnya persentase Kab/Kota sehat menjadi 18 % di tahun 2019

18 - 0

5

Pengelolaan limbah yang memenuhi syarat kesehatan

Meningkatnya persentase pengelolaan limbah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 40 % di tahun 2019

40 10 25

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase keluarga menggunakan jamban

memenuhi syarat kesehatan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 70%, realisasi

yang dicapai adalah 53% atau 75.71% dari target yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase Kabupaten/Kota sehat”, target yang

Page 61: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 56

Tahun 2019 56

ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 18%, namun belum terealisasi. Hal ini disebabkan karena

untuk mencapai kab/kota sehat ada banyak kriteria yang harus dipenuhi antara lain Pembentukan

Forum Provinsi/Kabupaten/Kota yang dikoordinir oleh Bappeda, Forum Komunikasi Desa Sehat

serta kelompok kerja dan kriteria teknis lainnya yang belum terpenuhi.

Pada Indikator Kinerja ”Meningkatkan persentase pengelolaan limbah yang memenuhi

syarat kesehatan, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 40%, realisasinya 10%

dengan capaian 25% dari target yang ditetapkan

Tabel 3.16 Realisasi Anggaran Penunjang Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan

NO NAMA

PROGRAM/KEGIATAN PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %

1 Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan 673,324,000 589,131,005 87.50

Pengadaaan Obat dan

Perbekalan Kesehatan 404,375,000 325,048,005 80.38

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Instalasi

Farmasi

268,949,000 264,083,000 98.19

2 Program Upaya

Kesehatan Masyarakat 1,264,878,000 552,060,800 43.65

Rapat Internal

Terintegrasi PIS PK

Germas

26,250,000 8,965,000 34.15

Penguatan

Implementasi Analisis

PIS PK Tingkat

Puskesmas Pusat

Gugus pada 11

Kabupaten/Kota

1,238,628,000 543,095,800 43.85

3 Program Perbaikan

Gizi Masyarakat 17,116,205,750 12,589,197,665 73.55

Pertemuan Koordinasi

Terpadu dalam

Percepatan Penurunan

Stunting dan Gizi Buruk

959800000 621,440,600 64.75

Page 62: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 57

Tahun 2019 57

Monev Percepatan

Penurunan Stunting dan

Gizi Buruk

744236000 188,034,000 25.27

Pengadaan Makanan

Tambahan Ibu Hamil 15412170750 11,779,723,065 76.43

4 Program Kemitraan

Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

4,803,568,000 4,757,573,000 99.04

Kemitraan asuransi

kesehatan masyarakat

(BPJS)

PNS/TNI/POLRI/Mandiri

4,803,568,000 4,757,573,000 99.04

5 Program Manajemen

Pembangunan

Kesehatan

1,315,836,000 549,720,216 41.78

Rapat Kerja Kesehatan

Daerah 450,000,000 355,743,575 79.05

Pertemuan Pra

Penyusunan RKA DAK

Tahun 2019

236,918,000 158,610,250 66.95

Pertemuan Pra

Rakontek DAK Tahun

2019

236,918,000 0 0

Konsultasi DAK 87,000,000 33,966,391 39.04

Monitoring

Pemanfaatan Dana

DAK

305,000,000 1,400,000 0.46

6 Program Upaya

Kesehatan

Perorangan

239,473,000 161,260,200 67.34

Kemampuan Teknis Tim

BPRS di Rumah Sakit 59,200,000 53,487,200 90.35

Sewa rumah singgah

untuk pasien rujukan

luar provinsi

107,773,000 107,773,000 100

Page 63: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 58

Tahun 2019 58

Sasaran Strategis 4 Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang efektif dan

Efisien

Tabel 3.17 Capaian Program Manajemen Pembangunan Kesehatan

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

1 Program Manajemen Pembangunan Kesehatan

Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber

Tersedianya Rencana Lima Tahun dan anggaran kesehatan di Kab/Kota

11 Kab/Kota

11 Kab/Kota

100

2

Dokumen manajemen pembangunan kesehatan

Tersedianya dokumen manajeman pembangunan kesehatan

1 1 100

Pada Indikator Kinerja ”Tersedianya rencana lima tahun dan anggaran

kesehatan Kabupaten/Kota”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 11

Kabupaten/kota, realisasi yang dicapai adalah 11 Kabupaten/Kota atau 100% dari target

yang ingin dicapai.

Pada Indikator Kinerja ”Tersedianya dokumen manajemen pembangunan

kesehatan”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 1 dokumen, realisasi yang

dicapai adalah 1 dokumen atau 100% dari target yang ingin dicapai.

Page 64: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

LKIP DINAS KESEHATAN 59

Tahun 2019 59

Tabel 3.18. Capaian Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

No Program Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

1 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Sistem Kesehatan Daerah

Perda Sistem Kesehatan Daerah dijadikan rujukan untuk Perda SKD Kab/Kota

11 Kab/Kota

11 Kab/Kota

100

2

SIK evidence based

Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based di Provinsi dan 11 Kab/Kota di tahun 2019

11 Kab/Kota

11 Kab/Kota

100

Pada Indikator Kinerja ”Perda sistem kesehatan daerah dijadikan rujukan untuk

Perda SKD Kabupaten/Kota”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019 adalah 11

Kabupaten/Kota, realisasi yang dicapai adalah 11 Kabupaten/Kota atau 100%

Pada Indikator Kinerja ”Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence

based di provinsi dan 11 kabupaten/Kota”, target yang ingin dicapai pada tahun 2019

adalah 11 Kabupaten/Kota, realisasi yang dicapai adalah 11 Kabupaten/Kota atau 100%

dari target yang ingin dicapai.

Page 65: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 61

62 LKIP DINAS KESEHATAN

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan penjelasan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disilmpulkan

bahwa analisis capaian kinerja sasaran strategis Dinas Kesehatan Provinsi Maluku memiliki

4 (Sasaran) sasaran strategis yaitu

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang didalamnya terdapat 3 (Tiga)

indikator utama yaitu Target Angka Kematian Ibu tahun 2019 yaitu 127/100.000 KH,

realisasinya mencapai 114/100.000 KH capaian ini melewati apa yang ditargetkan

(111%), hal ini menunjukan adanya penurunan Angka Kematian Ibu, selanjutnya

target Angka Kematian Bayi sebesar 6/1.000 KH dengan realisasi sebesar 5/1.000

KH, capaian ini juga melampaui target sebesar 120% dan Prevalensi Balita Gizi

Kurang tahun 2019 ditargetkan 8% namun realisasinya baru 5%. Hal ini berarti

sudah mencapai target (160%)

2. Terkendalinya penyakit, mempunyai 4 (Empat) indikator utama yaitu Angka

Penemuan Kasus Baru TB pada tahun 2019 ditargetkan 70/100.000 penduduk,

namun realisasinya 51/100.000 penduduk. Hal ini berarti realisasinya belum

mencapai target. Sedangkan untuk prevalensi HIV dan AIDS dari total populasi

mempunyai capaian dan target yang sama yaitu <0,2% dan realisasinya sudah

mencapai target, Angka kesakitan malaria/Annual Paracite Incidence (API) dengan

target 3,1/1.000 penduduk dan realisasinya sebesar 0.84 / 1000 penduduk .

Keadaan ini menunjukan adanya penurunann penduduk yang menderita malaria .

Indikator cakupan imunisasi dasar lengkap yang ditargetkan 90% dapat

direalisasikan sebesar 54.5%. Hal ini mengambarkan belum semua balita mendapat

imunisasi dasar lengkap

3. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dengan indikator utama yaitu

presentase puskesmas terakreditasi, yang ditargetkan 15 puskesmas dan berhasil

direalisasikan sebanyak 54 puskesmas dari 209 puskesmas di Maluku tahun 2019

4. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien didalamnya

terdapat satu indikator utama yaitu target presentase program yang tercapai

sebesar 100% di tahun 2019, namun hanya 95% program yang tercapai.

Page 66: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 61

62 LKIP DINAS KESEHATAN

Belum tercapainya bebrapa target indikator utama dari sasaran strategis,

secara makro dapat disimpulkan beberapa masalah dan hambatan yang ditemuai

antara lain :

1. Tenaga kesehatan masih terbatas dan belum terdistribusi secara merata

2. Terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan

3. Terbatasnya akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan

4. Terbatasnya sarana penyimpanan vaksin (Cold Chain)

5. Terbatasnya Infrastruktur penunjang pelayanan kesehatan

6. Rendahnya pemahaman tentang cara pengolahan makanan yang bergizi

7. Rendahnya KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terhadap penyakit menular

maupun tidak menular

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka perlu diambil solusi

pemecahannya sebagai berikut :

1. Pemenuhan tenaga kesehatan dan Optimaliasasi Tim Nusantara Sehat

2. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan

3. Komunikasi, Informasi dan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya

kesehatan ibu dan anak

4. Peningkatan kapasitas dan kualitas tenaga kesehatan

5. Pemanfaatan dana Dak Non Fisik Jaminan Persalinan (Jampersal) dan Bantuan

operasional kesehatan (BOK) untuk peningkatan cakupan persalinan tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

6. Pemberdayaan masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan (Posyandu,

Pos Kesehatan Desa, Pemanfaatan Tanam Obat Keluarga dan Pemberian

Makanan Tambahan, dll)

7. Pembangunan infrastruktur penunjang pelayanan kesehatan (listrik, jalan,

telekomunikasi, dll)

Demikian penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2019 Dinas

Kesehatan Provinsi Maluku. Diharapkan laporan ini dapat menjadi acuan dalam

mengevaluasi program dan kegiatan agar ditahun yang akan datang, permasalahan dan

hambatan yang dialami selama ini dapat diperbaiki

Page 67: P駐 · 2020. 8. 12. · Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada prinsipnya merupakan pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

TAHUN 2019 61

62 LKIP DINAS KESEHATAN