Sistem Pelayanan Kesehatan

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan yang mempunyai tujuan utama untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan, diantaranya perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan pelayanan kesehatan dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat, serta tidak hanya menilai dan berfokus pada “tingkat manfaat” yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan. Dalam pelayanan tersebut, para perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas juga. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, tercantumnya pelayanan kesehatan sebagai hak masyarakat dalam konstituisi, menempatkan status sehat dan pelayanan kesehatan merupakan hak masyarakat. Fenomena demikian SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 1

description

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Transcript of Sistem Pelayanan Kesehatan

Page 1: Sistem Pelayanan Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

meningkatkan derajat kesehatan. Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas

dari pembangunan kesehatan yang mempunyai tujuan utama untuk

mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Keberhasilan

sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk

dalam pelayanan kesehatan, diantaranya perawat, dokter, atau tim kesehatan

lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan

memberikan pelayanan kesehatan dengan melihat nilai-nilai yang ada di

masyarakat, serta tidak hanya menilai dan berfokus pada “tingkat manfaat”

yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu didistribusikan. Dalam

pelayanan tersebut, para perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan

yang berkualitas juga.

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan

yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, tercantumnya

pelayanan kesehatan sebagai hak masyarakat dalam konstituisi, menempatkan

status sehat dan pelayanan kesehatan merupakan hak masyarakat. Fenomena

demikian merupakan keberhasilan pemerintah selama ini dalam kebijakan

politik di bidang kesehatan (heath politics), yang menuntut pemerintah

maupun masyarakat untuk melakukan upaya kesehatan secara tersusun,

menyeluruh dan merata. Sebagian masyarakat telah menyadari pentingnya

potensi kesehatan, walaupun dengan biaya yang cukup mahal. Oleh karena

itu, sebagian masyarakat telah masuk menjadi anggota asuransi kesehatan.

Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai

“Sistem Pelayanan Kesehatan” yang ada di Indonesia.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 1

Page 2: Sistem Pelayanan Kesehatan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan?

2. Apakah tujuan pelayanan kesehatan?

3. Apa sajakah bentuk dan jenis pelayanan kesehatan?

4. Bagaimana syarat pokok pelayanan kesehatan?

5. Bagaimana jenjang pelayanan kesehatan?

6. Apa prinsip pelayanan prima di bidang kesehatan?

7. Apa sajakah masalah pelayanan kesehatan?

8. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pelayanan kesehatan.

2. Untuk mengetahui tujuan pelayanan kesehatan.

3. Untuk mengetahui bentuk dan jenis pelayanan kesehatan.

4. Untuk mengetahui syarat pokok pelayanan kesehatan.

5. Untuk mengetahui jenjang pelayanan kesehatan.

6. Untuk mengetahui prinsip pelayanan prima dibidang kesehatan.

7. Untuk mengetahui masalah pelayanan kesehatan.

8. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian pelayanan kesehatan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tujuan pelayanan kesehatan

3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang bentuk dan jenis pelayanan

kesehatan.

4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang syarat pokok pelayanan kesehatan.

5. Mahasiswa dapat mengetahui tentang jenjang pelayanan kesehatan

6. Mahasiswa dapat mengetahui tentang prinsip pelayanan prima dibidang

kesehatan

7. Mahasiswa dapat mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi sistem

pelayanan kesehatan

8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang masalah pelayanan kesehatan

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 2

Page 3: Sistem Pelayanan Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu keterkaitan diantara elemen-elemen

pembentuknya dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (System

is interconnected parts or elements in certain pattern of work).

Berdasarkan pengertian ini dapat diinterpretasikan ada dua prinsip dasar

suatu sistem, yakni:

a. Elemen, komponen atau bagian pembentuk system.

b. Interconnection, yaitu saling keterkaitan antar komponen dalam pola

tertentu. Keberadaan sekumpulan elemen, komponen, bagian, orang

atau organisasi sekalipun, jika tidak mempunyai saling keterkaitan

dalam tata-hubungan tertentu untuk mencapi tujuan maka belum

memenuhi kriteria sebagai anggota suatu sistem.

2. Pengertian Sistem Kesehatan

Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan

(supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut

(demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang

melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam

bentuk material. Dalam definisi yang lebih  luas lagi, sistem kesehatan

mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO:1996) 

3. Pengertian Pelayanan Kesehatan

Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu

menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan

orang lain. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan

sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok

ataupun masyarakat.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 3

Page 4: Sistem Pelayanan Kesehatan

4. Pengertian Pelayanan Kesehatan Menurut Para Ahli dan Institusi

Kesehatan

a. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo

Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang

tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif

(peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.

b. Menurut Azwar (1996)

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri

atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun

masyarakat.

c. Menurut Depkes RI (2009)

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri

atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun

masyarakat. 

d. Menurut Levey dan Loomba (1973)

Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau

masyarakat.

Jadi, pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan

yang tujuan utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan

kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan

rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau

masyarakat, lingkungan. Yang dimaksud sub sistem di sini adalah sub

sistem dalam pelayanan kesehatan yaitu input, proses, output, dampak,

umpan balik.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 4

Page 5: Sistem Pelayanan Kesehatan

2.2 Tujuan Pelayanan Kesehatan

Tujuan dari pelayanan kesehatan yaitu:

1. Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan). Hal ini diperlukan

misalnya dalam peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan.

2. Preventif (pencegahan terhadap orang yang berisiko terhadap penyakit),

terdiri dari:

a. Preventif Primer

Terdiri dari program pendidikan, seperti imunisasi, penyediaan nutrisi

yang baik, dan kesegaran fisik.

b. Preventif Sekunder

Terdiri dari pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi

kecacatan dengan cara mengindari akibat yang timbul dari

perkembangan penyakit tersebut.

c. Preventif Tersier

Pembuatan diagnosa ditunjukan untuk melaksanakan tindakan

rehabilitasi, pembuatan diagnose, dan pengobatan.

3. Kuratif (penyembuhan penyakit).

4. Rehabilitasi (pemulihan). Usaha pemulihan seseorang untuk mencapai

fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau

mental, cedera, atau penyalahgunaan.

2.3 Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan

Bentuk pelayanan kesehatan adalah:

1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primer)

Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar

dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:

a. Dokter Umum (Tenaga Medis)

b. Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan

kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan,

yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami

gangguan kesehatan atau kecelakaan.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 5

Page 6: Sistem Pelayanan Kesehatan

Primary health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat

yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang

berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya

berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk masyarakat yang

sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan

mereka atau promosi kesehatan. Contohnya: puskesmas, puskesmas

keliling, klinik.

2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua (Sekunder)

Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat

spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih

terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary

health care) adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan

perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat

rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit

kelas A. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Spesialis

b. Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat

(inpantient services).Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang

memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh

pelayanan kesehatan primer. Contoh: Rumah Sakit tipe C dan Rumah

Sakit tipe D.

3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga (Tersier)

Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih

mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas. Pelayanan

kesehatan dilakukan oleh:

a. Dokter Subspesialis

b. Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan

atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok

masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan

kesehatan sekunder.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 6

Page 7: Sistem Pelayanan Kesehatan

2.4 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Syarat-syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah:

1. Tersedia dan Berkesinambungan

Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta

bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.

2. Dapat Diterima dan Wajar

Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan

dan kepercayaan masyarakat.

3. Mudah Dicapai 

Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan

yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting.

4. Mudah Dijangkau

Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat

diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan

ekonomi masyarakat.

5. Bermutu

Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa

pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai dengan

kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

2.5 Jenjang Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang pelayanan

kesehatan dibedakan atas lima, yaitu:

1. Tingkat Rumah Tangga

Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri.

2. Tingkat Masyarakat

Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri, misalnya:

posyandu, polindes, POD, saka bakti husada, dan lain-lain.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 7

Page 8: Sistem Pelayanan Kesehatan

3. Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama

Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan oleh puskesmas dan unit

fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan swasta,  dokter

keluarga dan lain-lain.

4. Fasilitas Pelayanan Tingkat Kedua

Upaya kesehatan tingkat kedua (rujukan spesial) oleh balai: balai

pengobatan penyakit paru (BP4), balai kesehatan mata masyarakat

(BKMM), balai kesehatan kerja masyarakat (BKKM), balai kesehatan olah

raga masyarakat (BKOM), sentra pengembangan dan penerapan

pengobatan tradisional (SP3T), rumah sakit kabupaten atau kota, rumah

sakit swasta, klinik swasta, dinas kesehatan kabupaten atau kota, dan lain-

lain.

5. Fasilitas Pelayanan Tingkat Ketiga

Upaya kesehatan tingkat ketiga (rujukan spesialis lanjutan atau konsultan)

oleh rumah sakit provinsi atau pusat atau pendidikan, dinas kesehatan

provinsi dan departemen kesehatan.

2.6 Prinsip Pelayanan Prima di Bidang Kesehatan

1. Mengutamakan Pelanggan

Prosedur pelayanan disusun demi kemudahan dan kenyamanan

pelanggan, bukan untuk memeperlancar pekerjaan kita sendiri. Jika

pelayanan kita memiliki pelanggan eksternal dan internal, maka harus ada

prosedur yang berbeda, dan terpisah untuk keduanya. Jika pelayanan kita

juga memiliki pelanggan tak langsung maka harus dipersiapkan jenis-jenis

layanan yang sesuai untuk keduanya dan utamakan pelanggan tak

langsung.

2. Sistem yang Efektif

Proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah system yang nyata (hard

system), yaitu tatanan yang memadukan hasil-hasil kerja dari berbagai unit

dalam organisasi. Perpaduan tersebut harus terlihat sebagai sebuah proses

pelayanan yang berlangsung dengan tertib dan lancar dimata para

pelanggan.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 8

Page 9: Sistem Pelayanan Kesehatan

3. Melayani dengan Hati Nurani (Soft System)

Dalam transaksi tatap muka dengan pelanggan, yang diutamakan

keaslian sikap dan perilaku sesuai dengan hati nurani, perilaku yang

dibuat-buat sangat mudah dikenali pelanggan dan memperburuk citra

pribadi pelayan. Keaslian perilaku hanya dapat muncul pada pribadi yang

sudah matang.

4. Perbaikan yang Berkelanjutan

Pelanggan pada dasarnya juga belajar mengenali kebutuhan dirinya

dari proses pelayanan. Semakin baik mutu pelayanan akan menghasilkan

pelanggan yang semakin sulit untuk dipuaskan, karena tuntutannya juga

semakin tinggi, kebutuhannya juga semakin meluas dan beragam, maka

sebagai pemberi jasa harus mengadakan perbaikan terus menerus.

5. Memberdayakan Pelanggan

Menawarkan jenis-jenis layanan yang dapat digunakan sebagai

sumberdaya atau perangkat tambahan oleh pelanggan untuk

menyelesaikan persoalan hidupnya sehari-hari.

2.7 Masalah Pelayanan Kesehatan

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terjadi beberapa

perubahan dalam pelayanan kesehatan. Disatu pihak memang mendatangkan

banyak keuntungan, yaitu meningkatnya mutu pelayanan yang dapat dilihat

dari indikator menurunnya angka kesakitan, kecacatan, kematian serta

meningkatnya usia harapan hidup rata-rata. Namun dipihak lain, perubahan

tersebut juga mendatangkan banyak permasalahan diantaranya:

1. Fragmented health services (terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan)

Timbulnya perkotakan dalam pelayanan kesehatan erat hubungannya

dengan munculnya spesialis dan subspesialis dalam pelayanan kesehatan.

Dampak negatif yang ditimbulkan adalah menyulitkan masyarakat untuk

memperoleh pelayanan kesehatan yang apabila berkelanjutan, pada

gilirannya akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 9

Page 10: Sistem Pelayanan Kesehatan

2. Berubahnya sifat pelayanan kesehatan

Muncul akibat pelayanan kesehatan yang terkotak-kotak, yang

pengaruhnya terutama ditemukan pada hubungan dokter dengan klien.

Sebagai akibatnya, munculnya spesialis dan subspesialis menyebabkan

perhatian penyelenggara pelayanan kesehatan tidak dapat lagi diberikan

secara menyeluruh. Perhatian tersebut hanya tertuju pada keluhan ataupun

organ tubuh yang sakit saja.

Perubahan sifat pelayanan kesehatan makin bertambah nyata, tatkala

diketahui pada saat ini telah banyak dipergunakan berbagai alat kedokteran

yang canggih, ketergantungan yang kemudian muncul terhadap berbagai

peralatan tersebut, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif yang

merugikan, diantaranya:

a. Makin regangnya hubungan antara petugas kesehatan (tenaga medis,

paramedis, dan klien) telah terjadi tabir pemisah antara dokter juga

perawat dengan klien akibat dari berbagai peralatan kedokteran yang

dipergunakan.

b. Makin mahalnya biaya kesehatan. Kondisi seperti ini tentu mudah

diperkirakan akan menyulitkan masyarakat dalam menjangkau

pelayanan kesehatan.

2.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan

1. Pergeseran Masyarakat dan Konsumen

Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran

konsumen terhadap peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan

upaya pengobatan. Sebagai masyarakat yang memiliki pengetahuan

tentang masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai

kesadaran lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap

kesehatan. Akibatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan

meningkat.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 10

Page 11: Sistem Pelayanan Kesehatan

2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disisi lain dapat

meningkatkan pelayanan kesehatan karena adanya peralatan kedokteran

yang lebih canggih dan memadai, namun disisi lain kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada beberapa hal, diantaranya

adalah:

a. Dibutuhkan tenaga kesehatan profesional akibat pengetahuan dan

peralatan yang lebih canggih dan modern.

b. Melambungnya biaya kesehatan.

c. Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.

3. Isu legal dan etik

Sebagai masyarakat yang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan dan pengobatan, isu etik dan hukum semakin

meningkat ketika mereka menerima pelayanan kesehatan. Disatu pihak,

petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kurang seksama akibat

meningkatnya jumlah konsumen, disisi lain konsumen memiliki pengertian

yang lebih baik mengenai masalah kesehatannya. Pemberian pelayanan

kesehatan yang kurang memuaskan dan kurang manusiawi atau tidak

sesuai harapan, maka persoalan atau dilema hukum dan etik akan semakin

meningkat.

4. Ekonomi

Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya

dapat dirasakan oleh orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan

untuk memperoleh fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, namun

bagi klien dengan status ekonomi yang rendah tidak akan mampu

mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna, karena tidak mampu

menjangkau biaya pelayanan kesehatan. Akibatnya masyarakat enggan

untuk mencari diagnosis dan pengobatan. Penggunaan fasilitas pelayanan

kesehatan menurun akibat biaya pelayanan yang tinggi dan tidak adanya

jaminan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 11

Page 12: Sistem Pelayanan Kesehatan

5. Politik

Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan

berpengaruh pada kebijakan tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang

diberikan dan siapa yang menanggung biaya pelayanan kesehatan.

Tentunya saat ini menjadi kabar baik bagi masyarakat yang kurang mampu

dengan adanya kebijakan di tiap-tiap kabupaten tentang pengobatan gratis

di pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Namun demikian, jangan sampai

kebijakan pengobatan gratis tersebut akan mengurangi mutu dari

pelayanan kesehatan yang ujung-ujungnya karena tidak mendapat

keuntungan dari program tersebut.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 12

Page 13: Sistem Pelayanan Kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

meningkatkan derajat kesehatan.

Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan

(supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut

(demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan

sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material.

Tujuan utama sistem pelayanan kesehatan:

1. Preventif

2. Promotif

3. Kuratif

4. Rehabilitasi

Adapun untuk melakukan sistem pelayanan kesehatan yang prima , dapat

dilakukan hal-hal berikut :

1. Mengutamakan Pelanggan

2. Sistem yang Efektif

3. Melayani dengan Hati Nurani

4. Perbaikan yang Berkelanjutan

5. Memberdayakan Pelanggan.

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 13

Page 14: Sistem Pelayanan Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun.2005.Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.Jakarta:EGC

Alimul Hidayat, Aziz.2004.Pengantar Konsep Dasar

Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN | 14