Pdui Dr.iris Alergi Obat

8/18/2019 Pdui Dr.iris Alergi Obat

1/36

Iris RengganisDivision of Allergy – Clinical Immunology

Department of Internal Medicine

Faculty of Medicine University Indonesia

Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta


2/36

Name : Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIMDOB : Jakarta, 2 J!ne "#$

%d!&ati'n :- D'kter (m!m)S" : FK(I "$*

- D'kter Spesia+is Penakit Da+am)S2 : FK(I "

- K'ns!+tan A+ergi-Im!n'+'gi)Sp2 : FK(I 2 - D'kt'ra+)S* : IPB 2

/'rking %0perien&es : - P!skesmas Ke+!ra1an ik'k', Jakarta Se+atan, "$-"$$ - RS 3a4i Jakarta, P'nd'k 5ede, Jakarta 6im!r, "#-"7

- FK(I)RSM, "$-n'8

Organi9ati'n : - IDI Ikatan D'kter Ind'nesia; - PAPDI Per1imp!nan D'kter Spesia+is Penakit Da+am

Ind'nesia;

- P%RA


3/36

A


4/36

Ad=erse Dr!gRea&ti'n ADR;

Alergi o"at masuk kedalam golongan$adverse drug reaction%, yang meliputi '

toksisitas, efeksamping, idiosinkrasi,dan intoleransi


5/36

D%FINISI Toksisitas obat adalah efek obat

berhubungan dengan kelebihan dosis

Efek samping obat adalah efek obatselain khasiat utama yang timbul

karena sifat farmakologi obat atauinteraksi dengan obat lain dalam dosisterapi


6/36

D%FINISIIdiosinkrasi adalah reaksi obat yang tidak lazim, yang

tidak diharapkan dengan penyebab yang tidak

diketahui dan relatif jarang terjadi.Intoleransi adalah reaksi terhadap obat bukan karena

sifat farmakologi, timbul karena proses non imunologi.

lergi obat adalah respon abnormal terhadap obatatau metabolitnya melalui reaksi imunologi.


7/36

AD>%RS% DR(5 R%A6ION

Dapat diperkirakan !

Intoksikasi

Efek samping

Interaksi obat

Tidak Dapat diperkirakan :Alergi

Intoleransi

Idiosinkrasi


8/36

lergi "batReaksi sistem pertahanan tubuh yang berlebihan

terhadap obat

Terjadi karena Reaksi imunologik( Tidak dapat diperkirakan sebelumnya

( Tidak tergantung dosis

( Terjadi pada sebagian kecil penderita

( Rx dari ringan (eritema) s/d paling berat

(Anaphylactic Shock)


9/36

Sifatsifat Reaksi alergi! ( )erdapat tenggang *aktu antara kontak pertama

dengan tim"ul efek

( Dapat ter&adi pada kontak ulangan *alau dosis kecil

( !+ dapat #ilang "ila o"at di#entikan

( e&ala yang ter&adi ditandai se"agai !+ imunologik

$!as#, serum sickness, anafilaksis, asma, utikaria,angioedema)


10/36

Mekanisme ter4adinaa+ergiTipe I (immediate" IgE mediated )

Tipe II (cytotoxic )

Tipe III (immune complex, antibody mediated )

Tipe I#

(delayed cell mediated T cell mediated cytolysis)


11/36

Tipe I (immediate" IgE mediated )

$ontoh ! Rx anafilaktik

terjadi interaksi antigen dan antibodi

Reaksi berupa urtikaria" rinitis" asma bronkial"

angioedema dan anafilaktik syok%

&bat penyebab banyak penisilin dan streptomisin


12/36

Tipe II (Cytotoxic )Interaksi antara anti"odi Ig, IgM atau IgA

dalam sirkulasi dengan o"at, mem"entuk

kompleks yang akan menye"a"kan sel lisis,misalnya '

)rom"ositopenia karena kinidin, kina, digitoksin

dan rifampisin Anemia #emolitik karena pem"erian penisilin,

sefalosporin, rifampisin, kinin dan kinidin


13/36

Tipe III (immune complex, mediated )

Interaksi antara anti"odi Ig dengan antigen dalamsirkulasi, komplek yang ter"entuk melekatpada &aringan dan menye"a"kan kerusakanendotel kapiler

Manifestasi "erupa ' demam, artritis, urtikariadan ruam

!+ ini dikenal dengan serum sickness, karenaumumnya muncul setela# penyuntikan serumasing $e+ 'A)-%


14/36

Tipe I# (delayed cell mediated Tcell

mediated cytolysis)

!+ dengan media sel, yaitu sensitisasi

limposit ) ole# komplek antigen.#apten.protein yang "aru menim"ulkan !+ setela#

kontak dengan suatu antigen yang

menye"a"kan inflamasi

Misal ' Dermatitis kontak yang dise"a"kan salep

anestesi lokal atau anti"iotik


15/36

Etiologi Alergi o"at yang ter"anyak melalui tipe I dan I/

0enye"a" alergi ter"anyak adala# golongan

penisilin, sulfa, salisilat, dan pira1olon

asam mefenamat, luminal, fenotia1in, fenergan,

dilantin, tridion dll


16/36

lergi obat tergantung dari berat molekul. "batdengan #$ kecil tidak dapat langsungmerangsang sistem imun bila tidak bergabungdengan bahan lain untuk menimbulkan alergi,yang disebut sebagai hapten.

%ebagian kecil obat mempunyai #$ besarseperti insulin, antisera, bersifat sangatimunogenik dapat langsung merangsang sistemimun tubuh.


17/36

&E'( )(I*I%e&ala klinis alergi o"at sangat "ervariasi dan tidak

spesifik -atu macam o"at dapat menim"ulkan

"er"agai ge&ala pada seseorang, dan "er"edadengan orang lain, dari ringan sampai "erat

Dapat "erupa ddemam, penyakit &aringan ikat sistemik

lupus eritematosus (SLE)

2rupsi kulit merupakan ge&ala klinis yang palingsering,dapat "erupa gatal, urtikaria, purpura, dermatitis

kontak, reaksi fotosensifitas, dermatitis eksfoliatif, dan

Sindroma Steven Johnson.


18/36

(rtikaria


19/36

Dermatitismedikament'sa


20/36

Sindr'ma Ste=en

J'1ns'n


21/36

Sebelum 'emberikan &bat3 Adaka# indikasi mem"erikan o"at

4 Adaka# ri*ayat alergi o"at se"elumnya

5 Apaka# pasien mempunyai risiko alergi o"at6 Apaka# o"at ts" perlu diu&i kulit dulu

7 Adaka# pengo"atan pencega#an untuk mengurangi

reaksi alergi


22/36

angkahlangkah encegahan

3 !i*ayat alergi o"at secara terperinci

4 8"at se"aiknya di"erikan peroral

5 8"servasi pasien selama 59 menit setela# pem"erian

6 Memeriksa la"el o"at7 Menanyakan ri*ayat o"at secara teliti &ika ada faktor

predisposisi

: Menga&arkan untuk dapat menyuntik adrenalin

; Menggunakan preparat #uman antiserum

0em"erian o"at pencega#an reaksi alergi


23/36

&bat dan alat yang perlu dipersiapkan di tempat

praktek! 1. Adrenalin

2. Antihistamin

3. Kortikosteroid injeksi

4. Aminofilin, inhalasi beta2 / nebulizer . !nfus set

". #airan infus

$. %ksi&en

'. Tensimeter (. Alat bedah minor

1). *omor telepon ambulans &a+at darurat


24/36

S!rat Keterangan 0enting untuk pencega#an "erulang

Cantumkan daftar o"at ? alergen yang dicurigai

@erita#u pasien untuk selalu memperli#atkan pada

dokter *aktu "ero"at

)uliskan di status di tempat yang muda# dili#at

=aporkan pada tim monitoring efek samping o"at


25/36


26/36

Identitas*ama ! *y. T$

+sia ! - tahun

lamat ! 'l. ercetakan *egara II/0- 'akarta usat

ekerjaan ! I1T

Etnis ! #eta2i


27/36

Anamnesis)+!

3ikonsulkan dari bagian pulmonologi denganri2ayat alergi "T 4obat anti5tuberkulosis6

1%!

ada tahun 7--8 a2al, pasien menderitabatuk lama disertai penurunan berat badan,

pasien berobat ke uskesmas dan dinyatakan T# paru. asien kemudian mendapat 93C49i:ed 3ose Combination6 .


28/36

Anamnesis%etelah mendapat 93C 49i:ed 3ose Combination6,

os mengeluh timbul saria2an di mulut disertaikeluhan mual. asien hanya minum obat selama

bulan karena merasakan kondisi badannyaperbaikan. )eluhan saria2an juga menghilangsetelah menghentikan minum obat.

Empat bulan kemudian, pasien mengalamikeluhan serupa dan dinyatakan T# kambuh.asien mendapat 93C kategori II danstreptomisin.


29/36

Anamnesisasien mengeluh kembali timbul saria2an,

dan merasakan badan menjadi merah, gataldan kemudian pingsan setelah disuntik

streptomisin.

%aat ini pasien didiagnosis T# paru relaps

oleh bagian pulmonologi dan direncanakanuntuk mendapatkan "T regimen 1/;/


30/36

Ri8aat Penakit Da1!+! Tidak pernah diketahui menderita

hipertensi, diabetes, asma, alergi obat

lain, gangguan ginjal, gangguan jantung,sakit kuning

Ri8aat Penakit Ke+!arga

Tidak pernah diketahui menderitahipertensi, diabetes, alergi, sakit kuning


31/36

Ri8aat S'sia+%k'n'miasien tinggal di ka2asan 'ohar #aru, sebagai

ibu rumah tangga, pembiayaan dengan

menggunakan %)T$.


32/36

Pemeriksaan Fisik Tanda =ital ! C$, T%1, T3 >?-/@- mm;gA T ?BoCA 9* - kali/menitA 11 > kali/menit

1ambut ! tidak mudah dicabut

$ata ! konjungti=a tidak pucat, sklera tidakikterik$ulut ! oral ulcer 5(eher ! ) tidak teraba, 'V 57 cm;7"aru ! =esikuler, rhonki 45/56, 2heezing 45/56

'antung ! #' I5II 4D6 normal, murmur 456, gallop 456bd! datar lemas, *T 456, hepar dan lien tidak

teraba, #+ 4D6 normalEkstr. ! akral hangat, edema 45/56


33/36

Da?tar Masa+a1 T# paru relaps

1i2 alergi streptomisin

1i2 stomatitis aphtosa ec ad=erse drugreaction


34/36

Ren&ana Diagn'sis3(

%putum #T ?:, kultur dan resistensi

1o thoraks


35/36

Ren&ana terapi Test dosing 1/;/


36/36

Re?eren&esntibiotics are one of the most commoncauses of drug allergy

$ost common causes of antibiotic allergy!#eta5lactam antibiotics 4penicillins andcephalosporins6, cotrimo:azole and uinolone

ntibiotic allergy may occur in the form of

immediate or nonimmediate 4delayed6hypersensiti=ity reactions

Pdui Dr.iris Alergi Obat

Documents

Transcript of Pdui Dr.iris Alergi Obat