Pdf gpi aan

8
PENENTUAN JENIS (Laporan JU KELAMIN IKAN DAN GEN TUNGGAL DO LENGKAP Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan) Oleh Aan Pratama 1114111001 URUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 OMINAN

Transcript of Pdf gpi aan

Page 1: Pdf gpi aan

PENENTUAN JENIS KELAMIN IKAN DAN GEN TUNGGAL DOMINAN

LENGKAP

(Laporan Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan)

Oleh

Aan Pratama

1114111001

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

PENENTUAN JENIS KELAMIN IKAN DAN GEN TUNGGAL DOMINAN

LENGKAP

(Laporan Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan)

Oleh

Aan Pratama

1114111001

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

PENENTUAN JENIS KELAMIN IKAN DAN GEN TUNGGAL DOMINAN

LENGKAP

(Laporan Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan)

Oleh

Aan Pratama

1114111001

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

Page 2: Pdf gpi aan

I. PENDAHULUAN

Genetik kualitatif disebut juga genetik klasik atau genetik mendel. Genetik

kualitatif merupakan salah satu keragaman pada individu yang disebabkan oleh

aksi beberapa pasang gen saja yang mempengaruhi sifat/fenotip kualitatif. Selain

keragaman kualitatif ada keragaman kuantitatifyaitu keragaman pada individu

yang disebabkan oleh pengaruh banyak pasang gen, dengan berbagai aksinya.

Keragaman ini karena dipengaruhi oleh banyak pasang gen dan juga dikaburkan

dengan pengaruh faktor lingkungan maka pewarisannya harus dihitung dengan

metode tertentu (statistik).

Sifat-sifat Mendel klasik yang dijumpai dalam bab-bab terdahulu bersifat

kualitatif, yaitu sifat-sifat yang mudah digolongkan ke dalam kategori fenotip

yang jelas. Fenotip-fenotip yang jelas ini berada di bawah kendali genetik dari

hanya satu atau beberapa gen dengan sedikit atau tanpa modifikasi-modifikasi

lingkungan yang mengaburkan pengaruh-pengaruh gennya (Stansfield, 1991).

Jenis kelamin ikan ditentukan oleh kromosom seks

Ada dua sistem penentuan jenis kelamin pada ikan:

1. sistem XY (sprti pd manusia)

2. sistem WZ

Selain faktor genetik, faktor lain jg dpt membantu penentuan jenis kelamin

seperti:

• Suhu

• periode penyinaran

• salinitas dan

• tingkat kepadatan populasi

contoh: penggunaan hormon untuk menghasilkan populasi ikan monosek.

Pewarisan kualitatif menghasilkan beberapa kelas sifat yg bersifat diskret atau

dapat dikategorikan dalam berbagai sifat yg berbeda seperti:

• warna albino dengan tubuh berpigmen normal pada

channel catfish

• tubuh berwarna biru dengan yang berpigmen normal

pada common carp.

Page 3: Pdf gpi aan

II. BAHAN DAN METODE

a. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabel 1.1. sembilan sistem

penentuan jenis kelamin ikan dan tabel 2.1. fenotipe yang dipengaruhi oleh gen

tunggal otosom dengan aksi dominan lengkap serta 5 buah pertanyaan dari dosen

pengajar sebagai bahan acuan pembuatan laporan.

b. Metode

Dengan menjawab 5 soal yang diberikan sebagai data dengan mengacu pada tabel

1.1. sembilan sistem penentuan jenis kelamin ikan dan tabel 2.1. fenotip yang

dipengaruhi oleh gen tunggal otosom dengan aksidominan lengkap dari buku

Dasar-dasar Genetika Ikan dan Pengembangbiakan oleh Westra (1994) terbitan

UNAIR Press.

Page 4: Pdf gpi aan

III.HASIL PERHITUNGAN

1. Persilangan Tilapia nilotica dengan Tilapia mossambica dengan sistem

penentuan jenis kelamin XY :

P : ♀ XX >< XY ♂

F1 : XX → 50%

XY → 50%

Rasio : 2 betina : 2 jantan

Persilangan Tilapia aurea dengan Tilapia hormorum dengan sistem penentuan

jenis kelamin WZ :

P : ♀ WZ >< ZZ ♂

F1 : WZ → 50%

ZZ → 50%

Rasio : 2 betina : 2 jantan

2. Persilangan antara ikan mas koki (goldfish) alele Bb dengan alele bb :

P : Bb >< bb

F1 : Bb → 50%

bb → 50%

Rasio genotip : 2 Bb : 2 bb

Rasio fenotip : 2 warna tubuh merah oranye : 2 warna tubuh biru

3. Persilangan antara ikan mas koki (goldfish) alele DD dengan alele Dd :

P : DD >< Dd

Page 5: Pdf gpi aan

F1 : DD → 50%

Dd → 50%

Rasio genotip : 2 DD : 2 Dd

Rasio fenotip : 4 bermata normal

Persentase : 100%

4. Persilangan antara ikan guppy bertulang punggung (spinal) normal (Sn) dengan

bertulang punggung (spinal) bengkok (Sc) :

P : SnSn ><ScSc

F1 :

Rasio genotip : 4 SnSc

Rasio fenotip : 4 memiliki spinal normal

Persentase : 100%

5. Persilangan antara ikan mas (common carp) berpigmen normal (Gr) dengan

berpigmen abu-abu (gr) :

P : GrGr >< grgr

F1 :

Rasio genotip : 4 Grgr

Rasio fenotip : 4 berpigmen normal

Persentase : 100%

Sc Sc

Sn SnSc SnSc

Sn SnSc SnSc

gr gr

Gr Grgr Grgr

Gr Grgr Grgr

Page 6: Pdf gpi aan

IV. PEMBAHASAN

Dari hasil perhitungan yang diperoleh diatas, dapat dilihat bahwa pada soal nomor

1 tentang persilangan antara Tilapia nilotica dengan Tilapia mossambica dengan

sistem penentuan jenis kelamin XY menghasilkan F1 yaitu XX = 50% dan XY =

50% dengan rasio 2 betina dan 2 jantan.

Sedangkan dari persilangan antara Tilapia aurea dengan Tilapia hormorum

dengan sistem penentuan jenis kelamin WZ menghasilkan F1 yaitu WZ = 50%

dan ZZ = 50% dengan rasio 2 betina dan 2 jantan. Dilihat dari sistem penentuan

kelamin XY dan WZ masing-masing menghasilkan F1 50% : 50% dengan rasio

masing-masing 2 betina dan 2 jantan.

Sedangkan pada soal nomor 2 Persilangan antara ikan mas koki (goldfish) alele

Bb dengan alele bb, diperoleh F1 yaitu Bb = 50% dan bb = 50% dengan rasio

fenotipenya terdapat 2 warna tubuh merah oranye dan 2 warna tubuh biru. Hal ini

sama dengan persilangan pada soal nomor satu dimana hasilnya menunjukkan

fenotipe 50% : 50%.

Pada soal nomor 3 ditanyakan tentang persilangan ikan mas koki dengan alel DD

dan Db dikawinkan untuk memperoleh fenotip dominan dan fenotip resesif pada

bentuk mata untuk melihat berapa persen ikan mas koki akan berwarna normal

dan mata seperti teleskop. Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada

persilangan ikan mas koki yang dimaksud diperoleh hasil F1 yaitu DD = 50% dan

Dd = 50% dengan rasio genotipe 2DD : 2 Dd. Rasio fenotipe yang didapat adalah

4 bermata normal dengan persentase sebesar 100%.

Pada Persilangan antara ikan guppy bertulang punggung (spinal) normal (Sn)

dengan bertulang punggung (spinal) bengkok (Sc) menghasilkan F1 dengan rasio

genotipe 4 SnSc dan rasio fenotipe 4 memilki spinal normal dengan persentase

sebesar 100%.

Pada soal nomor 5 ditanya mengenai Persilangan antara ikan mas (common carp)

berpigmen normal (Gr) dengan berpigmen abu-abu (gr) yang akhirnya

menghasilkan rasio genotipe 4 Grgr dan rasio fenotipnya adalah 4 berpigmen

normal dengan persentase 100%. Hal ini dapat disebabkan karena induk ikan mas

yang berpigmen normal memilki sifat gen yang dominan dibandingkan dengan

Page 7: Pdf gpi aan

ikan mas yang berpigmen abu-abu yang kemungkinan sifat gen nya resesif,

sehingga sifat yang muncul pada persilangan tersebut adalah ikan mas dengan

pigmen normal karena sifat indukannya yang lebih dominan.

Hal ini menunjukkan hasil yang sama dengan persilangan antara ikan guppy

bertulang punggung normal dengan ikan guppy bertulang punggung bengkok

dengan persentase 100% pada masing-masing persilangan.

Page 8: Pdf gpi aan

DAFTAR PUSTAKA

Stansfield, William D. 1991. Genetika, Erlangga: Jakarta.

Westra, Paridjata. 1994. Dasar-Dasar Genetik Ikan dan Pengembangbiakan.

Airlangga University Press. Surabaya.