PDF (Bab.IV)

15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Instalasi dan pemanfaatan mesin virtual untuk pengelolaan database dibuat dengan beberapa software dan bahasa pemrograman, diantaranya adalah ubuntu server, MySQL sebagai pengelolaan database, Apache sebagai web server, PHP dan Visual basic digunakan untuk pemrograman aplikasi client untuk mengakses database. Pengujian bahwa mesin virtual bisa digunakan untuk sistem two-tier dan three-tier adalah aplikasi tersebut dapat terkoneksi dengan database dan memanajemen database, misalnya melihat data, menambahkan data, mengedit data dan menghapus data. 1. Pengujian sistem two-tier. Form data mahasiswa terdiri dari komponen-komponen button, datagrid, adodc, dan textbox. Form ini berfungsi untuk mengelola data mahasiswa, seperti mengisikan NIM, Nama, Alamat, dan Jenis Kelamin. Selain itu juga berfungsi untuk melihat data, mengedit data, dan menghapus data. 44

Transcript of PDF (Bab.IV)

Page 1: PDF (Bab.IV)

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Instalasi dan pemanfaatan mesin virtual untuk pengelolaan database

dibuat dengan beberapa software dan bahasa pemrograman, diantaranya

adalah ubuntu server, MySQL sebagai pengelolaan database, Apache sebagai

web server, PHP dan Visual basic digunakan untuk pemrograman aplikasi

client untuk mengakses database. Pengujian bahwa mesin virtual bisa

digunakan untuk sistem two-tier dan three-tier adalah aplikasi tersebut dapat

terkoneksi dengan database dan memanajemen database, misalnya melihat

data, menambahkan data, mengedit data dan menghapus data.

1. Pengujian sistem two-tier.

Form data mahasiswa terdiri dari komponen-komponen button,

datagrid, adodc, dan textbox. Form ini berfungsi untuk mengelola data

mahasiswa, seperti mengisikan NIM, Nama, Alamat, dan Jenis Kelamin.

Selain itu juga berfungsi untuk melihat data, mengedit data, dan

menghapus data.

44

Page 2: PDF (Bab.IV)

45

Gambar 4.1 Form data mahasiswa

a. Tambah data mahasiswa.

Tombol tambah, berfungsi untuk penambahan data mahasiswa

baru kedalam database, dengan cara klik “Tambah”, kemudian

mengisi data, selanjutnya klik “Simpan”. Gambar 4.2 merupakan

contoh penambahan data mahasiswa. Pada daftar data mahasiswa akan

terdapat nama yang baru ditambahkan, terlihat gambar 4.3 dan gambar

4.4.

Page 3: PDF (Bab.IV)

46

Gambar 4.2 Tambah data mahasiswa

Gambar 4.3 Hasil penambahan data pada aplikasi

Page 4: PDF (Bab.IV)

47

Gamabar 4.4 Hasil penambahan data pada database

b. Edit data mahasiswa.

Edit data mahasiswa berfungsi untuk merubah data yang

terdapat kesalahan pada data mahasiswa.

Gambar 4.5 Data mahasiswa sebelum diubah

Gambar 4.5 merupakan contoh data mahasiswa sebelum

dilakukan perubahan. Setelah data dirubah, maka akan seperti pada

gambar 4.6 dan gambar 4.7.

Page 5: PDF (Bab.IV)

48

Gambar 4.6 Data mahasiswa setelah diubah

Gambar 4.7 Hasil perubahan data

c. Hapus data mahasiswa.

Hapus data mahasiswa berfungsi untuk menghapus data

mahasiswa ketika terjadi kesalahan. Gambar 4.9 merupakan tampilan

data sebelum dilakukan penghapusan. Setiap melakukan penghapusan

data, akan ditampilkan konfirmasi seperti pada gambar 4.9.

Page 6: PDF (Bab.IV)

49

Gambar 4.8 Sebelum dihapus

Gambar 4.9 Konfirmasi hapus data

Gambar 4.9 merupakan tampilan konfirmasi, apakah data yakin

dihapus atau tidak, jika “No” penghapusan data dibatalkan dan jika

memilih “Yes” maka data akan terhapus, seperti tampilan gambar 4.10

dan gambar 4.11.

Page 7: PDF (Bab.IV)

50

Gambar 4.10 Tampilan setelah salah satu data mahasiswa

dihapus

Gambar 4.11 Tampilan database setelah penghapusan data

mahasiswa

Proses hasil pengujian di atas membuktikan bahwa aplikasi

pengelola database yang menggunakan sistem two-tier telah berhasil

dibuat, karena dapat mengakses dan mengelola database, melihat data,

menambah data, mengedit data dan menghapus data. Selama IP

Address database tidak berubah atau diubah, maka aplikasi ini tetap

Page 8: PDF (Bab.IV)

51

bisa digunakan atau masih bisa terkoneksi dengan database,

sedangkan kalau IP Address database berubah, maka pada ODBC

harus ada konfigurasi baru lagi yang berarti mengarah ke IP Address

database yang baru.

2. Pengujian sistem three-tier.

Pengelolaan data mahasiswa melalui interface web, intinya sama

dengan aplikasi form mahasiswa, yaitu melihat data, menambah data,

mengedit data dan menghapus data. Menambah data pada tab “Input

Data”, melihat data pada tab “Lihat Data”, di setiap baris data mahasiswa

terdapat Action “Edit” dan “Hapus”.

a. Tambah data mahasiswa.

Proses menambahkan data mahasiswa ke dalam database, pada

tab “Input Data” atau “192.168.90.94/index.php”, kemudian

mengisikan data mahasiswa seperti pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Input data

Setelah menambah data, klik “Simpan” dan akan

pemberitahuan, bahwa “Data Berhasil Di Simpan”, gambar 4.13.

Page 9: PDF (Bab.IV)

52

Kemudian “OK”, secara otomatis akan memuat langsung tab atau

halaman “Lihat Data” seperti gambar 4.14, pada gambar 4.15 adalah

tampilan database di terminal setelah ada penambahan data.

Gambar 4.13 Data sukses disimpan

Gambar 4.14 Hasil input data dan halaman lihat data

Page 10: PDF (Bab.IV)

53

Gambar 4.15 Tampilan hasil database

b. Edit data mahasiswa.

Edit data mahasiswa berfungsi untuk merubah data yang

terdapat kesalahan pada data mahasiswa. Action “Edit” terdapat pada

tab “Lihat Data”.

Gambar 4.16 Data mahasiswa yang akan diubah

Gambar 4.16 adalah tampilan data mahasiswa sebelum diubah,

kemudian dilakukan perubahan data seperti gambar 4.17.

Page 11: PDF (Bab.IV)

54

Gambar 4.17 Data diperbarui

Gambar 4.18 Hasil setelah diperbarui

Page 12: PDF (Bab.IV)

55

Gambar 4.19 Tampilan hasil di database

Gambar 4.18 dan gambar 4.19 merupakan hasil data yang telah

diubah.

c. Hapus data mahasiswa.

Hapus data mahasiswa berfungsi untuk menghapus data

mahasiswa ketika terjadi kesalahan. Perintah “Hapus” terdapat di tab

“Lihat Data” pada kolom “Action”. Gambar 4.20 merupakan tampilan

tab “Lihat Data” yang masih lengkap, kemudian salah satu data akan

dilakukan penghapusan. Ketika akan dilakukan penghapusan data,

maka akan muncul kotak pemberitahuan seperti gambar 4.21. Gambar

4.22 menunjukkan bahwa data telah berhasil dihapus.

Page 13: PDF (Bab.IV)

56

Gambar 4.20 Tampilan sebelum dihapus

Gambar 4.21 Data berhasil dihapus

Page 14: PDF (Bab.IV)

57

Gambar 4.22 Setelah dihapus

Gambar 4.23 Tampilan database setelah ada penghapusan

data

Proses hasil pengujian di atas terbukti bahwa aplikasi pengelola

database yang menggunakan sistem three-tier telah berhasil karena

dapat mengakses dan mengelola database, seperti aplikasi two-tier,

melihat data, menambah data, mengedit data dan menghapus data.

Page 15: PDF (Bab.IV)

58

Model sistem atau cara kerja aplikasi ini adalah user mengakses IP

Address web server pada interface web, kemudian akan ditampilkan

index.php atau form untuk mengisi data. Ketika user memberi perintah

atau eksekusi yang berhubungan dengan database, maka web server

akan memanggil database atau IP Address database, karena web

server dan database server terpisah secara fisik.

B. Pembahasan

Model sistem two-tier adalah dimana client langsung “berbicara” ke

server, artinya tidak ada perantara antara keduanya. Jadi aplikasi client

mengakses data dan server mengirim data. Secara sederhana, two-tier terdiri

dari user interface pada sisi client dan data terdistribusi yang disimpan pada

sisi server. Sedangkan pada model sistem three-tier disisipkan satu layer

tambahan diantara client/user interface tier dan server/database tier. Tier

tersebut dinamakan middle-tier. Middle-tier bertugas menjembatani user dan

database, sehingga harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan

disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban

database server berkurang. Jika jumlah pengguna bertambah, maka server-

server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada.

Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa mesin virtual dapat digunakan

sebagai server database. Sistem two-tier dan three-tier juga dapat diterapkan

pada aplikasi tersebut.