PDF Abstrak 88588

1
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis S2 Penyiaran berita kriminal ditinjau dari sisi ham dan hukum IG Punia Atmaja NR Deskripsi Dokumen: http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=88588&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------ Abstrak Penyiaran berita kriminal di televisi merupakan bagian dari suatu kebebasan pers untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui media cetak atau media elektronik_ Penyampaian informasi melalui tayangan media elektornik televisi, khususnya penyiaran berita kriminal (SCTV : Buser Siang, Buser Sabtu, Buser Minggu; RCTI: Sergap; TPI: Sidik, Sidik kasus; Lativi; Brutal Siang, Brutal, Tikam; TV7: TKP Siang, TKP Malam; Indosiar: Patroli, Jejak kasus ; ANTV: Sidik jari, Sidik jari Siang, Sidik jari Petang; Trans TV: Lacak; Global TV: Saksi mata Metro TV: tersebar di berbagai program, seperti Metro Siang, Metro hari ini, nine top news dll) memberikan gambaran tentang peristiwa kejahatan seolah-oleh melihat Iangsung dari tempat kejadian perkara. Dari kenyataan ini, di satu sisi begitu maraknya penyiaran berita- berita kriminal di berbagai stasiun televisi swasta sementara di sisi yang lain telah ada rambu-rambu untuk penyiaran berita kriminal seperti yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Dalam undang-undang pers dan penyiaran juga diatur tentang pembentukan Dewan pers yang menetapkan "kode etik wartawan" dan Komisi Penyiaran Indonesia yang menetapkan "Standar program siaran dan pedoman prilaku siaran", kedua lembaga ini menjalankan pengawasan terhadap berita atau siaran serta orang atau lembaga penyiaran yang melanggar aturan atau kode etik. Penyampaian berita kriminal yang menampilkan wajah dan identitas tersangka atau terdakwa merupakan pelanggaran terhadap asas "Presumption of innocent" yaitu seseorang harus dianggap atau diperlakukan tidak bersalah sampai ada suatu putusan pengadilan yang menyatakan ia bersalah. Penyiaran berita kriminal mempunyai dampak terhadap tersangka atau terdakwa dalam memperoleh suatu proses hukum yang adil "due process of law", berdampak juga pada penuntut umum dan hakim yang memeriksa perkara. Oleh karena itu perlu diupayakan penyiaran berita kriminal yang tidak melanggar kode etik atau aturan dan hak asasi manusia tersangka atau terdakwa.

description

dfdf

Transcript of PDF Abstrak 88588

  • Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis S2

    Penyiaran berita kriminal ditinjau dari sisi ham dan hukumIG Punia Atmaja NRDeskripsi Dokumen: http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=88588&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------

    Abstrak

    Penyiaran berita kriminal di televisi merupakan bagian dari suatu kebebasan pers untuk memberikaninformasi kepada masyarakat melalui media cetak atau media elektronik_ Penyampaian informasi melaluitayangan media elektornik televisi, khususnya penyiaran berita kriminal (SCTV : Buser Siang, Buser Sabtu,Buser Minggu; RCTI: Sergap; TPI: Sidik, Sidik kasus; Lativi; Brutal Siang, Brutal, Tikam; TV7: TKPSiang, TKP Malam; Indosiar: Patroli, Jejak kasus ; ANTV: Sidik jari, Sidik jari Siang, Sidik jari Petang;Trans TV: Lacak; Global TV: Saksi mata Metro TV: tersebar di berbagai program, seperti Metro Siang,Metro hari ini, nine top news dll) memberikan gambaran tentang peristiwa kejahatan seolah-oleh melihatIangsung dari tempat kejadian perkara. Dari kenyataan ini, di satu sisi begitu maraknya penyiaran berita-berita kriminal di berbagai stasiun televisi swasta sementara di sisi yang lain telah ada rambu-rambu untukpenyiaran berita kriminal seperti yang di atur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang persdan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Dalam undang-undang pers dan penyiaranjuga diatur tentang pembentukan Dewan pers yang menetapkan "kode etik wartawan" dan Komisi PenyiaranIndonesia yang menetapkan "Standar program siaran dan pedoman prilaku siaran", kedua lembaga inimenjalankan pengawasan terhadap berita atau siaran serta orang atau lembaga penyiaran yang melanggaraturan atau kode etik. Penyampaian berita kriminal yang menampilkan wajah dan identitas tersangka atauterdakwa merupakan pelanggaran terhadap asas "Presumption of innocent" yaitu seseorang harus dianggapatau diperlakukan tidak bersalah sampai ada suatu putusan pengadilan yang menyatakan ia bersalah.Penyiaran berita kriminal mempunyai dampak terhadap tersangka atau terdakwa dalam memperoleh suatuproses hukum yang adil "due process of law", berdampak juga pada penuntut umum dan hakim yangmemeriksa perkara. Oleh karena itu perlu diupayakan penyiaran berita kriminal yang tidak melanggar kodeetik atau aturan dan hak asasi manusia tersangka atau terdakwa.