pbl 9 sken 3

26
Sistem Pencernaan (Alimenter) pada Tubuh Manusia Alvin Anthonius Paulus Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Fakultas Kedokteran Ukrida 2!! "in##$Ale%andra&'ahoo com Pendahuluan Manusia merupakan or anisme 'an tidak dapat membuat makanan sendiri seba i or anisme heterotro* Semua kebutuhan makanan didatan kan dariluaruntuk memenuhi kebutuhan ener i dan untuk sintesis berba ai #at 'an dibutuhkan di Makhluk hidup seperti manusia selalu membutuhkan suplai makanan untuk men+a a kelan sun an hidupn'a Makanan merupakan *aktor 'an menentukan kesehatan ind Makanan 'an kuran ber i#i dan waktu makan 'an tidak teratur dapa kesehatan ter an u Sebelum dapat di unakan tubuh, makanan dicerna pencernaan Sistem pencernaan manusia terdiri atassaluran pencernaan dan kelen+ar pencernaan Saluranpencernaanterdiri dari or an-or an pencernaanseperti lidah, keron kon an, lambun , usus, sedan kan kelen+ar pencernaan meliputi kelen+ar kelen+ar dindin lambun , dan kelen+ar pankreas Sistem pencernaan ( astrointestinal.alimenter) merupakan pintu erban makanan, vitamin, mineral, dan cairan ke dalam tubuh Protein, lemak kompleks diuraikan men+adi unit-unit 'an dapat diserap (dicerna) terutama di /asil pencernaan tersebut menembus mukosa masuk ke lim*e atau darah (pen'erapa Pencernaan diba i men+adi dua, 'aitupencernaan fisika 0 pencernaaan 'an merupakan makanan dari bentuk besar men+adi kecil, 'an ter+adi han'a perubah tidak ter+adi perubahan #at (tidak terbentuk #at 'an baru), dilakukan oleh i i, dan pencernaan kimia 0 pencernaaan makanan den an men unakan en#im, men ubah makana men+adi #at baru 'an lebih sederhana

description

pbl 9 sken 3

Transcript of pbl 9 sken 3

Sistem Pencernaan (Alimenter) pada Tubuh Manusia

Alvin Anthonius PaulusMahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Fakultas Kedokteran Ukrida 2011 [email protected]

PendahuluanManusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut sebagi organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sintesis berbagai zat yang dibutuhkan di dalam tubuh. Makhluk hidup seperti manusia selalu membutuhkan suplai makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi dan waktu makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan seperti lidah, kerongkongan, lambung, usus, sedangkan kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, hati, kelenjar dinding lambung, dan kelenjar pankreas.Sistem pencernaan (gastrointestinal/alimenter) merupakan pintu gerbang masuknya zat makanan, vitamin, mineral, dan cairan ke dalam tubuh. Protein, lemak dan karbohidrat kompleks diuraikan menjadi unit-unit yang dapat diserap (dicerna) terutama di usus halus. Hasil pencernaan tersebut menembus mukosa masuk ke limfe atau darah (penyerapan).

Pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu pencernaan fisika; pencernaaan yang merupakan makanan dari bentuk besar menjadi kecil, yang terjadi hanya perubahan bentuk, tidak terjadi perubahan zat (tidak terbentuk zat yang baru), dilakukan oleh gigi, dan pencernaan kimia; pencernaaan makanan dengan menggunakan enzim, mengubah makanan menjadi zat baru yang lebih sederhana.

Melalui tinjauan pustaka ini, kita akan membahas struktur dan mekanisme sistem pencernaan khususnya pada tubuh manusia, dan gangguan yang berkaitan dengan kembung. Serta dikaitkan juga dengan fungsi makan pagi dan pembentukan energi yang terjadi.Struktur Sistem PencernaanStruktur Makroskopis [1-3] Hepar (Hati)

Hati (hepar) dilapisi oleh peritoneum kecuali yang berbatasan dengan diaphragma yang disebut bare area atau area nuda hepatis. Hepar terdiri atas dua lobus, yaitu lobus sinistra hepatica, dan lobus dextra hepatica. Lobus dextra hepatica terbagi menjadi dua yaitu lobus caudatus dan quadratus. Batas lobus dexter dan sinister adalah alur yang ditempati oleh ligamentum teres hepatis & ligamentum venosum arantii.

Hepar terdiri atas tiga facies, yaitu facies diapraghmatica, adalah facies yang berbatasan langsung dengan permukaan bawah paru dan jantung ke impressio cardiaca; facies visceralis, yaitu facies inferior; dan facies superior yaitu bare area.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Kandung Empedu (Vesica Fellea)

Kandung empedu (gailbladder/vesica fellea) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu mempunyai dua fungsi penting yaitu membantu pencernaan dan penyerapan lemak serta berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Gambar 8. Sumber: http://www.medindia.net/patients/patientinfo/images/Anatomy-pancreas.jpg. Gaster (Lambung)Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. Gaster terdiri dari cardia, fundus, antrum,dan pylorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung (gaster) berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting.

Lendir; melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

HCl; (asam klorida) menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

Prekursor enzim; merupakan enzim yang memecah protein.

Gaster diperdarahi oleh pembuluh nadi a. gastrica sinistra, a. gastrica dextra, a. gastroepiploica dextra, a. gastroepiploica sinistra, a. gastrica brevis; dan pembuluh balik v. gastrica brevis, v.lienalis, v. gastroepiploica sinistra, v. gastroepiploica dextra, v. gastrica sinistra, v. gastrica dextra. Sementara persarafan parasimpatisnya diatur oleh nervus vagus (N. X) kanan dan kiri, dan simpatisnya oleh serabut preganglionic (n.splanchnicus thoracalis) dan serabut postganglionic (ggl.plexus celiacus). Gaster juga memiliki dua muara, yaitu cardiac, muara dari oesophagus ke gaster; dan pylorus, yaitu muara gaster ke duodenum.

Gambar 4. Lambung. Sumber: http://legacy.owensboro.kctcs.edu/gcaplan/anat2/notes/ha5lf2414a_a.jpg. Intestinum (Usus Halus)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Usus halus terdiri atas lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (sirkuler), lapisan otot memanjang (longitudinal), dan lapisan serosa (sebelah luar). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Duodenum; adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Jejunum; adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Jejunum mempunyai dinding yang tebal, diameter yang lebih besar daripada illeum, arcade yang setingkat, noduli limfatisi yang soliter, vasa recta yang panjang, dan pita sirkular yang rapat.

Ileum; adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. Sifat illeum berlawanan dari jejunum yakni mempunyai dinding yang tipis, diameter yang kecil, arcade yang bertingkat, noduli limfatisi yang agregati, vasa recta yang pendek, dan pita sirkular yang renggang.

Gambar 5. Usus Halus. Sumber: http://1.bp.blogspot.com/_ZAXaYlkTYEk/S03GU6T-yuI/AAAAAAAAAGc/0IApW94Kg-Q/s400/usus+bagus+2.jpeg. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar.1. Asinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan.2. Pulau pankreas (Langerhans), menghasilkan hormon.Bagian-bagian pankreas yakni caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas, dan cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak terdapat di cauda pancreas (pulau-pulau Langerhans). Saluran bercabang-cabang pada pankreas disebut herring bone. Perdarahannya oleh a. pancreatico duodenale superior (cabang a. gastroduodenalis), a. pancreatico duodenalis inferior (cabang a. mesenterica superior); dan pembuluh balik darah dialirkan ke dalam v. lienalis dan v. mesenterica superior.

Gambar 7. Sumber: http://www.medindia.net/patients/patientinfo/images/Anatomy-pancreas.jpg.Struktur Mikroskopis[4,5]Gaster; seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica. Epitelnya mukosa selapis toraks tanpa sel goblet. Sitoplasma pada permukaan apikalnya mengandung musigen. Intinya oval, pada lamina propria terdapat:1. kelenjar kardia dan pilorus; sel sekresinya menghasilkan mukus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari autodigestion. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks, tubulosa bercabang.2. kelenjar gastrin; dimulai dari dasar gasric pits ke seluruh lamina propria sampai tunika muscularis mukosa.Usus halus; epitelnya terdiri dari selapis toraks dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili yang berfungsi untuk memperluas permukaan absorptif dan juga mengandung sel-sel pencernaan. Semakin ke distal, sel goblet semakin banyak. Terdapat vili intestinalis. Sepanjang mukosa terdapat glandula intestinalis (cryptus Lieberkuhn), tubulosa simpleks, yang bermuara diantar vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung granula eosinofilia. Sel-sel cryptus berfungsi menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak. Dibagi dalam 3 daerah yakni:1. Duodenum; terdapat kelenjar Brunner, mukus, dan kompleks tubulosa bercabang. Bentuk vili intestinalis berbentuk lebar.2. Jejunum; tidak terdapat kelejar Brunner ataupun agmina peyeri. Plica sirkularis Kerckringi tinggi-tinggi. Vili intestinalis berbentuk budar seperti lidah.3. Ileum; terdapat agregat limfonodus atau agmina peyeri/plaque peyeri di lamina propria meluas ke tunica submukosa. Vili instetinalisnya berbentuk jari-jari. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Epitel pada duktus ekskretorius bervariasi dari toraks rendah bersel goblet epitel kubus. Pankreas memiliki duktus interkalaris panjang dan epitel selapis gepeng. Pars terminalis pankreas terdiri dari kelenjar serosa yang tidak memiliki sel mioepitel.Hepar merupakan organ yang diliputo dengan kapsula Glissoni. Septa membagi hepar menjadi lobuli-lobuli. Unit fungsional pada hepar ialah satu lobulus. Sel pada hepar bentuknya poligonal dan pada bagian sentral dari lobulusnya terdapat vena sentralis. Segitiga Kiernan pada hepar berisi a. hepatica, cabang vena porta, duktus biliaris serta pembuluh limfe.5 Sel pada hepar berhubungan dengan sistem empedu dan pada pada permukaan lain berhadapan dengan pembuluh darah. Sel ini juga dikelilingi oleh serat retikulin yang bila diberi pewarnaan Bielschwosky akan berwarna hitam.

Vesica Fellea merupakan organ penampang empedu yang akan berkontraksi mengeluarkan empedu bila diransang oleh kolesistokinin yang berasal dari mukosa usus halus. Ciri utama yang membedakan vesica fellea dengan organ lainnya ialah tidak terdapatnya tunika muskularis mukosa. Tunika mukosa pada vesica fellea terdiri dari epitel selapis toraks sementara tunika muskularisnya tidak teratur. Tunika perimuskularis beruapa anyaman jaringan penyambung jarang. Sedangkan pada tunika adventitia terdapat membran serosa.Mekanisme Pencernaan [6-8]Proses dasar pencernaan dibagi menjadi empat, yaitu;

Motilitas; yang mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus-menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap, serta untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan). Gerakan propulsif (mendorong atau memajukan) isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan berbeda-beda, laju propulsif tergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio saluran pencernaan. Contohnya, transit makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungs sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung. Di usus halus, tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat, sehingga tersedia waktu cukup untuk penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

Sekresi; di mana sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk sekretorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, untuk transpor aktif. Sel-sel eksokrin memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang diperlukan dalam proses sekresi.

Digesti (pencernaan); yang mengacu pada proses penguraian makanan dari strukturnya yang kompleks menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi dalam sistem pencernaan. Enzim-enzim pencernaan bersifat spesifik terhadap ikatan yang dapat mereka hidrolisis. Sewaktu bergerak melintasi saluran pencernaan, makanan terpajan ke berbagai enzim yang masing-masing menguraikan molekul makanan lebih lanjut.

Absorbsi; di mana melalui proses absorpsi ini, satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses pencernaan tersebut bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.Sistem Persarafan UsusPlexus saraf intrinsik; adalah jaringan sel-sel saraf yang saling berhubungan. Terdapat dua jaringan serat saraf yang membentuk plexus di saluran pencernaan: plexus mienterikus (Auerbach) terletak di antara lapisan otot polos longitudinal dan sirkuler; plexus submukosa (Meissner) terletak di submukosa. Kedua plexus ini dikenal sebagai plexus intrinsik karena keduanya seluruhnya berada di dalam dinding saluran pencernaan dari esofagus sampai anus. Bersama-sama, kedua plexus ini sering disebut sistem saraf enterik (usus). Plexus-plexus intrinsik mempengaruhi semua faset aktivitas saluran pencernaan. Sebagai contoh, apabila sebuah potongan besar bolus makanan tersangkut di esofagus, respon kontraktil lokal yang dikoordinasikan oleh plexus intrinsik dimulai untuk mendorong maju makanan.

Saraf ekstrinsik; adalah saraf yang berasal dari luar saluran pencernaan dan mempersarafi berbagai organ pencernaan, yaitu serat-serat saraf dari kedua cabang sistem saraf otonom. Sistem simpatis yang bekerja pada situasi fight or flight cenderung menghambat kontraksi dan sekresi saluran pencernaan. Sistem parasimpatis mendominasi pada situasi tenang pada saat jenis-jenis aktivitas yang bersifat pemeliharaan, misalnya pencernaan, dapat berlangsung dengan optimum. Dengan demikian, serat saraf parasimpatis yang mempersarafi saluran pencernaan, terutama melalui saraf vagus, cenderung meningkatkan motilitas otot polos dan mendorong sekresi enzim dan hormon pencernaan.Fungsi otot polos; seperti sel-sel otot jantung, sel-sel otot polos merupakan sel pemacu yang tidak memiliki potensial istirahat yang konstan karena potensial membrannya memperlihatkan variasi yang spontan dan berirama. Jenis aktivitas listrik spontan yang paling menonjol pada otot polos pencernaan adalah potensial gelombang lambat yang disebut irama listrik dasar (basic electrical rhythm, BER) saluran pencernaan (pacesetter potential). Jika gelombang tersebut mencapai ambang pada puncak-puncak depolarisasi, suatu lonjakan potensial aksi akan terpicu, menimbulkan siklus ritmis kontraksi otot yang berulang-ulang. Apabila titik awal gelombang dekat dengan ambang, seperti saat makan, depolarisasi puncak gelombang lambat akan mencapai ambang, sehingga frekuensi potensial aksi dan aktivitas kontraktil yang menyertainya meningkat. Sebaliknya, apabila titik awalnya jauh dari ambang, seperti pada saat tidak ada makanan, kecil kemungkinannya ambang tercapai, sehingga frekuensi potensial aksi dan aktivitas kontraktil menurun.Reseptor Sensorik

Reseptor sensorik pada sistem pencernaan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu kemoreseptor merupakan reseptor yang peka terhadap komponen-komponen kimia dalam lumen; mekanoreseptor merupakan reseptor tekanan yang peka terhadap peregangan atau ketegangan di dalam lumen; dan osmoreseptor merupakan reseptor yang peka terhadap osmolaritas isi lumen.

Pengaktifan reseptor akan mencetuskan refleks saraf yang berbeda; jika jaringan saraf intrinsik mempengaruhi sekresi atau motilitas lokal sebagai respon terhadap rangsangan lokal spesifik, refleks semacam ini dengan semua unsur lengkung refleks terletak di dalam dinding saluran pencernaan itu sendiri, disebut sebagai refleks pendek. Aktivitas saraf otonom ekstrinsik dapat turut bekerja pada kontrol lokal untuk memodifikasi respon otot polos dan kelenjar. Karena refleks otonom melibatkan jalur-jalur panjang antara sistem saraf pusat dan sistem pencernaan, refleks tersebut disebut refleks panjang.LambungLambung mensekresikan beberapa jenis zat.

Sekresi mukus; dimana lapisan mukus berasal dari sel epitel permukaan dan sel leher mukosa (mucous neck cell) yang berada di permukaan mukosa lambung. Mukus berfungsi sebagai protektor yang mengatasi beberapa bentuk cedera terhadap mukosa lambung.Sekresi HCl; yang dihasilkan oleh sel-sel parietal. Ion H+ dan ion Cl- dipindahkan secara aktif melawan gradien konsentrasi, maka dibutuhkan banyak energi. Sehingga, sel-sel parietal banyak mengandung mitokondria. Adanya HCl dalam lambung menyebabkan cairan dalam lambung bersifat asam, dengan pH sekitar 1-2. Fungsi HCl tersebut ialah untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, membantu penguraian serat jaringan ikat, dan bersama lisozim saliva mematikan mikroorganisme yang masuk bersama makanan.

Sekresi pepsinogen; dengan sel utamanya ialah pepsinogen disintesis dan dikemas oleh kompleks Golgi dan retikulum endoplasma sel utama. Pepsinogen disimpan di sitoplasma sel utama di dalam vesikel sekretorik yang disebut granula zimogen dan dikeluarkan secara eksositosis dan mengalami penguraian oleh HCl menjadi pepsin. Pepsin berfungsi mencerna protein harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif agar tidak mencerna sendiri sel tempat ia terbentuk.

Sekresi gastrin; dimana gastrin dihasilkan dari sel G yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, mensekresikan gastrin ke dalam darah kembali ke mukosa oksintik (tajam), merangsang sel utama dan sel parietal sehingga terjadi sekresi getah lambung yang sangat asam. Gastrin juga bersifat mendorong pertumbuhan (trofik) mukosa lambung dan usus halus.Selain itu, gastrin juga bekerja merangsang sekresi histamin dari sel yang mirip-enterokromafin (enterochromaffin-like cells; ECL). Sel-sel ini memiliki reseptor asetilkolin selain reseptor gastrin, tetapi peran asetilkolin dalam merangsang sel-sel ini masih belum diketahui. Sel-sel ini dihambat oleh somatostatin. ECL mengalami hipertrofi bila sekresi asam lambung ditekan dalam waktu lama.

Sekresi faktor intrinsik; dimana faktor intrinsik (sianokobalamin) diproduksi oleh sel parietal yang berperan penting dalam penyerapan vitamin B12 dan hanya dapat diserap jika berikatan dengan faktor tersebut. Penyerapan vitamin B12 dilaksanakan oleh mekanisme transportasi khusus, mungkin endositosis di bagian akhir ileum. Vitamin B12 esensial untuk pembentukan eritrosit dan jika tidak terdapat faktor intrinsik, vitamin B12 tidak dapat diserap dan timbul anemia pernisiosa.Motilitas lambung mencakup beberapa langkah, yaitu pengisian lambung; dalam keadaan kosong, lambung memiliki volume sekitar 50 mL, tetapi dapat mengembang hingga sekitar 1 liter ketika makan. Faktor yang berpengaruh terhadap pengisian lambung ialah; plastisitas yang mengacu kepada kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang panjang yang lebar, tidak seperti otot rangka dan otot jantung. Dengan demikian, pada saat serat-serat otot polos lambung teregang pada pengisian lambung, serat-serat tersebut menyerah (melemas) tanpa menyebabkan peningkatan ketegangan otot. Sifat dasar otot polos tersebut diperkuat oleh relaksasi refleks lambung pada saat terisi. Interior lambung membentuk lipatan-lipatan dalam yang disebut rugae. Selama makan, lipatan tersebut mengecil dan mendatar pada saat lambung sedikit demi sedikit terisi. Relaksasi refleks lambung saat menerima makanan itu disebut relaksasi reseptif. Relaksasi ini meningkatkan kemampuan lambung mengakomodasi volume makanan tambahan dengan hanya sedikit mengalami peningkatan tekanan.

Penyimpanan makanan; pola depolarisasi spontan, yaitu irama listrik dasar (Basic Electrical Rhythym, BER) lambung berlangsung secara terus-menerus dan mungkin disertai oleh kontraksi lapisan otot polos sirkuler lambung. Bergantung pada tingkat eksitabilitas otot polos, BER dapat dibawa ke ambang dan mengalami potensial aksi yang kemudian mengalami kontraksi otot yang dikenal sebagai gelombang peristaltik. Setelah dimulai, gelombang ini menyebar ke seluruh fundus dan korpus tipis, kontraksi peristaltik di daerah tersebut lemah. Pada saat mencapai antrum, gelombang menjadi jauh lebih kuat, disebabkan oleh lapisan otot di antrum yang jauh lebih tebal. Karena di fundus dan korpus gerakan mencampur yang terjadi kurang kuat, makanan yang masuk ke lambung melalui esofagus tersimpan relatif tenang tanpa pencampuran. Daerah fundus biasanya tidak menyimpan makanan, hanya berisi gas. Makanan secara bertahap disalurkan dari korpus ke antrum, tempat berlangsungnya pencampuran makanan.

Pencampuran makanan; kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus. Kontraksi tonik sfingter pilorus dalam keadaan normal menjaga sfingter tertutup rapat (tetapi tidak seluruhnya). Lubang yang tersedia cukup besar untuk air dan cairan lain lewat, tetapi terlalu kecil untuk kimus yang kental lewat, kecuali jika kimus terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat. Walau demikian, dari 30 mL kimus yang dapat ditampung antrum, hanya beberapa mL isi antrum yang dapat masuk ke duodenum oleh setiap gelombang peristaltik. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter pilorus dan menyebabkan sfingter tersebut berkontraksi lebih kuat, menutup pintu keluar dan menghambat aliran kimus ke duodenum. Kimus yang sudah di depan sfingter pilorus kembali ke antrum dan didorong kembali ke pilorus oleh peristaltik berikutnya, gerakan maju-mundur ini disebut retropulsi agar kimus tercampur merata.

Pengosongan lambung; kontraksi peristaltik antrum juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Intensitas peristaltik antrum dapat sangat bervariasi di bawah pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum, dengan demikian pengosongan lambung diatur oleh faktor lambung dan duodenum. Dengan sedikit menimbulkan depolarisasi dan hiperpolarisasi otot polos lambung, faktor-faktor tersebut mempengaruhi eksitabilitas otot yang pada gilirannya menentukan tingkat peristaltik antrum. Semakin tinggi aksitabilitas, semakin sering BER menghasilkan potensial aksi, semakin besar aktivitas peristltik antrum, semakin cepat pengosongan lambung.Sekresi Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar campur yang memiliki jaringan eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik yang membentuk kantung, atau asinus yang berhubungan ke duktus dan akhirnya bermuara ke duodenum. Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau Langerhans yang mensekresikan insulin dan glukagon.

Enzim-enzim pankreas, yaitu enzim proteolitik berperan dalam pencernaan protein terdiri dari tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase yang masing-masing disekresikan dalam bentuk inaktif. Sebagai perlindungan tambahan, pankreas juga menghasilkan inhibitor tripsin yang menghambat kerja tripsin jika enzim ini secara tidak sengaja diaktifkan di pankreas.

Amilase pankreas; berfungis untuk pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida menjadi disakarida. Amilase disekresikan melalui getah pankreas dalam bentuk aktif karena tidak membahayakan sel-sel sekretorik.

Lipase pankreas; merupakan satu-satunya enzim penuntas lemak yang disekresikan ke seluruh sistem pencernaan. Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak. Seperti amilase, lipase disekresikan dalam bentuk aktif karena tidak berbahaya.

Hormon kolesistokinin (CCK) yang dilepaskan sel epitel duodenum ke dalam aliran darah sebagai respon dari adanya asam amino dan asam lemak dalam kimus, bertanggung jawab terhadap sekresi enzim pankreas dari sel asinus pankreas. Volume getah pankreas yang disekresi akan dengan tepat menetralkan kandungan asam pada kimus yang dihantarkan oleh lambung ke usus. Hal ini terjadi karena asam di duodenum menyebabkan pelepasan sekretin dari dinding duodenum ke aliran darah. Sekretin akan menstimulasi produksi air dan ion bikarbonat dari sistem duktus dan terutama dari sel epitel yang melapisi duktusSekresi EmpeduHati adalah organ terbesar dalam tubuh terlibat dalam proses zat-zat yang diabsorpsi, baik nutrient maupun toksik. Dengan kata lain, hati bertanggung jawab terhadap metabolisme berbagai zat yang dihasilkan dari pencernaan dan absorpsi makanan dari usus. Hati juga berfungsi eksokrin yang penting terlibat dalam; produksi asam empedu dan cairan alkali untuk pencernaan dan absorpsi lemak, serta netralisasi asam lambung; pemecahan dan produksi produk buangan metabolisme setelah pencernaan; detoksifikasi zat-zat beracun; eksresi produk buangan dan detoksifikasi zat-zat di empedu.Empedu terdiri atas garam empedu, pigmen empedu, dan zat lain yang larut dalam larutan elektrolit alkalis yang mirip getah pankreas. Sekitar 500 mL empedu disekresikan setiap hari. Sebagian komponen empedu disekresikan di usus kemudian diekskresikan kembali oleh hati (sirkulasi enterohepatik). Glukoronida dalam pigmen empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin, membuat empedu menjadi warna kuning keemasan.

Garam empedu adalah garam natrium dan kalium asam empedu, dan semuanya disekresikan ke dalam empedu dikonjugasikan dengan glisin atau taurin, yaitu suatu turunan sistein. Garam empedu mempunyai sejumlah efek penting. Garam-garam ini menurunkan tegangan permukaan, dan bersama fosfolipid dan monogliserida, berperan pada emulsifikasi lemak sebagai persiapan untuk pencernaan dan penyerapannya di usus halus. Garam-garam ini bersifat amfifatik, yaitu memiliki ranah hidrofilik dan hidrofobik; salah satu permukaan molekul bersifat hidrofilik karena ikatan peptida polar dan gugus karboksil serta hidroksil berada di permukaan tersebut, sedangkan permukaan lain bersifat hidrofobik. Dengan demikian, garam empedu cenderung membentuk lempeng silindris yang disebut misel. Bagian hidrofiliknya menghadap ke luar, dan permukaan hidrofobiknya menghadap ke dalam. Agregat misel memiliki ukuran sekitar sepersejuta lebih kecil daripada ukuran butir emulsi lemak. Misel, karena larut dalam air akibat lapisan hidrofiliknya, dapat melarutkan zat-zat yang tidak larut air (tetapi larut lemak) di intinya yang larut lemak. Dengan demikian, misel merupakan vehikulum yang praktis untuk mengangkut bahan-bahan yang tidak larut air dalam isi lumen yang banyak mengandung air.

Selain itu, juga terdapat efek yang disebut efek deterjen empedu, yaitu mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globulus-globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak yang berisi butir lemak kecil yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian luas permukaan yang tersedia untuk aktivitas lipase pankreas meningkat. Agar dapat mencerna lemak, lipase harus berkontak langsung dengan molekul trigliserida. Karena tidak larut dalam air, molekul-molekul lemak cenderung menggumpal menjadi butir-butir besar dalam lingkungan lumen usus halus yang banyak mengandung air. Jika garam empedu tidak mengemulsifikasi butir-butir lemak ini, lipase hanya dapat bekerja pada lemak yang terdapat di permukaan butiran tersebut, sehingga pencernaan trigliserida akan berlangsung sangat lama.

Usus Halus

Usus halus dibagi menjadi tiga, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.

Sekresi mukus oleh kelenjar Brunner yang berfungsi untuk proteksi dan lubrikasi.

Sekresi getah pencernaan oleh kripta Lieberkuhn dimana permukaan kripta dan vili ditutupi oleh sel goblet yang berfungsi untuk sekresi mukus dan enterosit. Enterosit dalam kripta untuk sekresi air dan elektrolit. Enterokit di atas permukaan vili untuk absorpi air dan elektrolit, serta produk akhir pencernaan.

Sekresi enzim terutama dari mukosa yang menutupi vili/brush border mengandung enzim peptidase, sukrase, maltase, isomaltase, laktase, dan lipase intestinum.Metode motilitas utama usus halus adalah segmentasi yaitu mencampur dan mendorong secara perlahan kimus. Segmentasi terdiri dari kontraksi berbentuk cincin yang berosilasi otot polos sirkuler di sepanjang usus halus, di antara segmen-segmen yang berkontraksi di daerah-daerah yang berisi bolus kecil kimus. Segmen-segmen yang berkontraksi, setelah jeda singkat, melemas, dan kontraksi berbentuk cincin kemudian muncul di daerah yang semula melemas. Dengan demikian, segmen yang baru melemas menerima kimus dari kedua segmen yang berkontraksi di depan dan di belakangnya. Segera setelah itu, daerah-daerah yang berkontraksi dan melemas kembali bertukar. Dengan cara ini kimus dhancurkan, dikocok, dan dicampur dengan merata. Kontraksi segmentasi diawali oleh sel-sel pemacu usus halus yang menghasilkan BER serupa dengan BER lambung yang menentukan peristaltis lambung. Apabila BER membawa lapisan otot polos ke ambang, kontraksi segmental akan terinduksi, dengan frekuensi segmentasi mengikuti frekuensi BER. Segmentasi ileum kosong yang ditimbulkan oleh gastrinyang disekresikan sebagai respon terhadap adanya kimus di lambung, suatu mekanisme yang disebut refleks gastroileum. Saraf-saraf ekstrinsik dengan rangsangan parasimpatis meningkatkan segementasi, dan sebaliknya dengan rangsangan simpatis. Segmentasi tidak saja menyebabkan pencampuran, tetapi juga sebagai faktor utama yang mendorong kimus secara perlahan melewati usus halus. Frekuensi segmentasi berkurang seiring dengan panjang usus, sehingga kimus berjalan ke depan. Kecepatan segmentasi di duodenum 12 kali per menit, sedangkan di ileum terminal 9 kali per menit. Akibatnya, kimus secara perlahan bergerak maju dari bagian awal usus halus ke bagian belakang, dan selama proses ini kimus mengalami gerakan maju mundur, sehingga dapat terjadi pencampuran dan penyerapan yang optimal.Enzim Pencernaan [8]LambungGetah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl 0,2-0,5% dengan pH 1-2. Fungsi HCl antara lain,

1. Merupakan kerja pendahuluan terhadap protein sebelum dipecah oleh pepsin, yaitu berupa denaturasi dan hidrolisis.

2. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

3. Mempermudah penyerapan Fe.

4. Sedikit menghidrolisis suatu disakarida.

5. Merangsang pengeluaran sekretin, suatu hormon yang terdapat dalam duodenum.

6. Mencegah terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme.

Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.

Pepsin; berfungsi untuk menghidrolisis molekul protein menjadi molekul yang lebih kecil yaitu pepton dan proteosa. Pepsin disekresikan dalam bentuk nonaktif (zimogen/calon enzim) yang dinamakan pepsinogen, jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari pepsinogen menjadi pepsin yang aktif dengan adanya HCl (otokatalisis).

Renin; berasal dari prorenin, yaitu suatu zimogen yang dengan suasana asam berubah menjadi renin. Enzim ini berfungsi mengubah kasein yang terdapat dalam susu menjadi parakasein dengan bantuan ion kalsium. Dengan proses pengubahan ini maka protein susu yang sudah ada dalam lambung bayi tidak keluar terlalu cepat dan parakasein dapat dihidrolisis lebih lanjut dan digunakan sebagai makanan bagi bayi. Dalam lambung orang dewasa tidak terdapat renin.

Lipase; berfungsi utama untuk hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim lipase bekerja secara optimal pada pH antara 5.5 sampai 7.5 dan dengan demikian dalam lambung tidak bekerja secara efektif dan optimal. Namun lipase juga tahan terhadap lingkungan yang bersifat sangat asam.

Mukus atau lendir; adalah suatu glikoprotein (musin) yang dihasilkan oleh sel-sel pada dinding lambung. Mukus ini berfungsi melindungi sel-sel dinding lambung dari HCl maupun dari enzim pemecah protein. Namun apabila produksi asam lambung terlalu banyak (asidosis) atau lambung dalam keadaan kosong, maka sel-sel dinding lambung akan terkena pengaruh HCl dan menyebabkan rasa nyeri pada lambung.

Pankreas

Pankreas memproduksi dan mengeluarkan cairan pankreas ke dalam duodenum oleh adanya rangsangan hormon. Hormon ini adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh jaringan tertentu, dan beredar dalam tubuh melalui peredaran darah. Masuknya campuran makanan yang bersifat asam ke dalam duodenum, menyebabkan duodenum memproduksi hormon yang disalurkan oleh darah ke pankreas, hati, dan empedu. Hormon yang dihasilkan duodenum inilah yang merangsang terbentuknya cairan pankreas dan cairan empedu. Hormon yang dibentuk oleh duodenum ini adalah:1. Sekretin, yang merangsang timbulnya cairan pankreas yang encer dan berkadar bikarbonat tinggi, serta mengandung sedikit enzim.

2. Pankreozimin, yang merangsang timbulnya cairan pankreas yang kental dan berkadar bikarbonat rendah serta mengandung banyak enzim.

3. Kolesistokinin (CCK), yang mempengaruhi kantung empedu untuk berkontraksi sehingga dapat mengeluarkan cairan dari dalamnya.

4. Enterokinin, yang merangsang terbentuknya cairan usus.

Cairan pankreas merupakan cairan yang jernih, mempunyai berat jenis 1,007 dan mempunyai pH antara 7.5 - 8.2. Selama 24 jam kira-kira dihasilkan 500 mL cairan pankreas. Cairan ini terdiri atas 98.7 % air serta 1.3 % zat anorganik dan zat organik. Berikut ini merupakan enzim-enzim yang terdapat dalam pankreas.Tripsin; merupakan suatu enzim pemecah protein atau proteosa yang dihasilkan oleh sel-sel pankreas dalam bentuk molekul tripsinogen yang tidak aktif. Bekerja dengan baik pada pH 8-9. Protein yang telah didenaturasikan terlebih dahulu akan lebih mudah dipecah oleh tripsin.Kimotripsin; berfungsi sebagai katalisis dalam proses hidrolisis protein. Enzim ini dihasilkan oleh pankreas dalam bentuk kimotripsinogen, dan diubah menjadi kimotripsin dengan bantuan tripsin. Mempunyai pH optimum 8-9.Peptidase; berfungsi untuk menghidrolisis polipeptida, yang merupakan hasil pemecahan protein, pepton, dan proteosa. Enzim-enzim peptidase yang berperan pada proses ini adalah:1. karboksi peptidase; yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul yang mempunyai gugus karboksilat.

2. amino peptidase; yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung molekul yang mempunyai gugus amina.

Lipase; berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol, monoasilgliserol, dan diasilgliserol. Aktivitas enzim lipase dapat bertambah dengan adanya ion kalsium dan asam empedu dan asam empedu. Bekerja pada pH optimal 7 sampai dengan 8,8.Amilase; sama dengan amilase dalam saliva, yaitu berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis amilum, dekstrin, dan glikogen menjadi maltosa. Enzim yang mempunyai pH optimum 6,9 dapat bekerja pada pH 6.5 sampai 7.2 dan sebagai aktivator diperlukan ion klorida.Nukleodepolimerase; berfungsi untuk memecah nukleat menjadi mononukleotida. Ada dua macam nukleodepolimerase, yaitu ribonuklease dan deoksiribonuklease yang masing-masing berfungsi untuk memecah RNA dan DNA. Enzim ini bekerja optimal pada pH 7.Cairan EmpeduCairan empedu dibuat dalam hati dan disimpan dalam kantung empedu apabila tidak digunakan. Pada waktu ada proses makan, jantung empedu berkontraksi, dan mengeluarkan cairan dengan saluran cairan pankreas pada bagian akhir. Cairan empedu mengandung zat-zat anorganik seperti ion bikarbonat, klorida, natrium dan kalium serta zat-zat organik, yaitu asam-asam empedu, bilirubin dan kolesterol. Asam-asam empedu yang penting ialah asam kolat dan asam deoksikolat. Beberapa fungsi asam empedu antara lain:1. sebagi emulgator dalam proses pencernaan lemak dalam usus;

2. dapat mengaktifkan lipase dalam cairan pankreas;

3. membantu absorbsi lemak-lemak, kolesterol, vitamin D dan K, serta karoten;

4. sebagai perangsang aliran cairan empedu dalam hati;

5. menjaga agar kolesterol tetap larut dalam cairan empedu sebab bila perbandingan asam empedu dengan kolesterol rendah makan akan menyebabkan terjadinya endapan kolesterol.Cairan UsusCairan usus ini dihasilkan oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn dengan pengaruh dari enterokinin. Cairan usus mengandung enzim-enzim yang penting dalam proses pencernaan makanan sebagai berikut.

Karbohidrase; merupakan enzim pemecah karbohidrat. Enzim yang terdapat dalam usus ini adalah maltase, sukrase dan laktase. Maltase bertugas untuk memecah maltosa menjadi glukosa, sukrase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, sedangkan laktase memecah laktodsa menjadi glukosa dan galaktosa.

Peptidase; yaitu enzim pemecah ikatan peptida. Enzim yang penting dalam cairan usus adalah amino peptidase, yaitu enzim yang memecah ikatan peptida pada ujung yang mempunyai gugus NH2. Di samping itu terdapat pula tripeptidase yang memecah molekul tripeptida, dan dipeptidase yang memecah molekul dipeptida.

Nukleotidase; yang berfungsi memecah nukleotida menjadi nukleosida dan asam fosfat.

Nukleosidase; yang memecah basa purin atau pirimidin menjadi nukleosida dan asam fosfat.Enterokinase; berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Enzim ini diproduksi oleh sel-sel duodenum.Fosfatase; yaitu enzim yang memisahkan gugus fosfat dari senyawa fosfat organik, misalnya heksosafosfat, gliserofosfat, dan nukleotida.Fosfolipase; yang terdapat dalam cairan usus berfungsi sebagai enzim yang memecah fosfolipid menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan asam kolin.Gangguan Pencernaan: Kembung [9,10]Perut kembungmerupakan penyakit yang sering dialami. Kondisi ini membuat keadaan tidak nyaman, apalagi sampai ditambah nyeri pada lambung. Membuat kita ingin muntah akan tetapi tidak bisa dimuntahkan, nafsu makan menjadi hilang dan sering bersendawa. Dan kondisi ini terkadang dapat menjadi parah. Bisa saja terserang penyakit maag, tipes, lever, empedu, atau pankreas.

Perut kembung disebabkan oleh banyak hal. Ada yang memang disebabkan karena terlalu banyak gas dalam lambung, ada juga yang disebabkan karena pergerakan saluran cerna yang kurang baik sehingga memperlambat proses pencernaan makanan, dan perut terasa kembung. Beberapa penyebab rinci kembung, antara lain:

1. Terlalu banyak menelan udara, yang dapat terjadi saat makan sambil mengobrol, saat merokok, makan permen, makan terlalu tepat atau memakai sedotan dengan tidak benar (selain minuman juga ada udara yang masuk dari sisi mulut).2. Makan terlalu banyak makanan yang memproduksi banyak gas dalam perut. Yaitu kacang kacangan (kecambah, kacang merah, kacang polong), produk susu (susu, es krim, keju), sayuran (kol, bawang, brokoli, ketimun, asparagus), kentang, buah (aprikot, apel, pisang), gandum, makanan berlemak (makanan yang digoreng, daging berlemak, saos krim), minuman yang bersoda, dan tablet obat effervescent. Lemak menghambat pengosongan makanan di perut dan membuat perut terus terasa kenyang.3. Karena hormon saat wanita mendekati masa haid atau saat memasuki masa menopause (berhenti haid), yang menyebabkan pergerakan saluran cerna menjadi kurang lancar.4. Kecemasan dan depresi ternyata juga dapat menyebabkan perut kembung. Karena menurut penelitian, stress dapat meningkatkan asam lambung.5. Beberapa obat contohnya anti radang, antibiotik dan yang mengandung hormon estrogen juga dapat menyebabkan perut kembung. Kembung juga dapat terjadi pada penderita penyakit kencing manis, tiroid dan penyakit ginjal.Fungsi Makan Pagi dan Kaitannya dengan Pembentukan EnergiSarapan atau breakfast berarti berbuka puasa setelah malam hari kita tidak makan. Karena itu, sarapan adalah saat makan paling penting dalam sehari. Sayangnya, sarapan seringkali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, pengabaian itu dapat berakibat serius terhadap kesehatan kita. Berikut ini adalah manfaat sarapan di pagi hari, yaitu:1. Memberi energi untuk otakHanya minum teh manis atau makan beberapa potong biskuit hingga waktunya makan siang bukan merupakan sarapan. Karena Anda belum cukup mendapatkan energi untukotak. Makanlah secara benar dengan energi yang cukup untuk memulai hari Anda. Manfaat sarapan adalah meningkatkan kemampuan otak, menjaga tubuh tetap langsing, dan meningkatkan semangat atau suasana hati.2. Meningkatkan asupan vitaminJus buah segar adalah sarapan yang paling dianjurkan karena mengandung vitamin dan mineral yang menyehatkan. Sari buah alami dapatmeningkatkan kadar gula darah setelah semalaman kita tidak makan. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan makan sereal atau roti. Menu pilihan lain bisa berupa roti dan telur, bubur, susu dan cornflakes, mi, pasta dan lain-lain.3. Memperbaiki memoriPenelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita kelaparan. Jika kita tidak mendapatkan glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi otak atau memori dapat terganggu.4. Meningkatkan daya tahan terhadap stresSebuah penelitian pada sebuah perusahaan mengungkapkan bahwa karyawan yang melewatkan sarapan paginya ternyata lebih mudah terkenadepresi. Sebaliknya, mereka yang sempat sarapan merasa lebih puas dan menunjukkan minat yang tinggi terhadap pekerjaan. Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa karyawan yang sarapan akanmendapatkanasupan lebih banyak vitamin A, D, E, zat besi, dan kalsium dibandingkan dengan mereka yang tidak sarapan.[11]Pembentukan energi, dilihat dari sumber energi yang masuk ke dalam tubuh terbagi menjadi 3.

Karbohidrat; merupakan senyawa karbon, karena banyak mengandung unsur karbon, di samping unsurunsur hidrogen dan oksigen. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4,0-4,1 kilokalori. Satu kilokalori sama dengan 4,2 kilojoule, sehingga 1 gram karbohidrat menghasilkan sekitar 16,8 sampai 17,2 kilojoule. Energi digunakan untuk bergerak, tumbuh, mempertahankan suhu tubuh, dan berkembang biak. Kelebihan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal, jantung, atau dibawah kulit yang menyebabkan tubuh menjadi gemukLemak; adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori. Makanan yang banyak mengandung lemak misalnya kacang, kelapa, lemak hewan, lemak tumbuhan, minyak jagung, minyak kedelai, dan mentega. Fungsi lemak adalah:

1. sebagai sumber energi;2. pelarut vitamin A, D, E, dan, K;3. pelindung organ tubuh yang penting, misalnya mata, ginjal, dan, jantung;4. pelindung tubuh terhadap suhu yang rendah, yaitu sebagai isolator di bawah kulit untuk menghindari hilangnya panas tubuh.Lemak hewan banyak mengandung kolestrol. Kolestrol diperlukan oleh tubuh antara lain untuk menyusun membran sel dan hormon. Namun kelebihan kolestrol dapat mengendap di dinding pembuluh darah. Endapan kolestrol. Menyebabkan pembuluh darah menyempit. Akibatnya terjadi tekanan darah tinggi . Kolestrol banyak terdapat pada organ dalam hewan dan lemak hewan. Minyak tumbuhan merupakan lemak yang bebas kolestrol.Protein; berdasarkan asalnya dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan. Protein hewani mengandung asam amino lebih lengkap daripada protein nabati. Asam amino adalah senyawa penyusun protein .Protein yang kita makan dicerna menjadi asam amino . Di dalam tubuh, asam amino tersebut diubah kembali menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh. Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mengganti sel yang rusak atau mati, dan mengatur proses di dalam tubuh. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat dan mudah terkena infeksi. Di dalam sel tubuh, protein juga dapat diubah menjadi energi. Setiap satu gram protein menghasilkan 4 kilokalori.[7]\

Kesimpulan

Hipotesis diterima, bahwa benar salah satu penyebab perut kembung adalah makan makanan yang berlemak secara berlebihan. Makanan berlemak merupakan makanan yang memproduksi banyak gas dalam perut. Lemak menghambat pengosongan makanan lain di perut dan membuat perut terus terasa kenyang, sehingga pasien merasa perutnya tidak enak, seperti kembung dan penuh. Lalu oleh dokter diberi obat yang mengandung enzim pencernaan, diperkirakan hal itu dimaksudkan untuk mempercepat pencernaan lemak, dan enzim yang dimaksud adalah enzim lipase, yang bertugas untuk mencerna dan memecah lemak.Daftar Pustaka

1. Winami Wong, Kindangen, Kasim Inggriani. Buku ajar traktus digestivus. Edisi 2. Jakarta: Bagian Anatomi FK Ukrida; 2010. h. 28-92.2. Snell RS . Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006. h.148-52.3. Moore KL, Anatomi klinis dasar. Jakarta: EGC; 2002. h.83-7.4. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. h.278-307.5. Depopoulus, Agamemnon. Atlas berwarna dan teks fisiologi. Jakarta: Hipokrates; 2000. h.201-28.6. Ganong. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008. h.485-528.7. Sherwood. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001. h.538-84.8. Poedjiadji Anna. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 2000. h.235-9.9. Admin. Penyebab perut kembung. Juli 2011. Diunduh dari http://xamdetox.com/artikel-kesehatan/xamdetox/123-penyebab-perut-kembung.html, 17 Juli 2011.10. Admin. Obat perut kembung. Mei 2011. Diunduh dari http://tipsku.info/obat-perut-kembung/, 17 Juli 2011.

11. Admin. Mari kita sarapan: manfaat sarapan setiap pagi. Agustus 2008. Diunduh dari http://www.f-buzz.com/2008/08/11/mari-kita-sarapan-manfaat-sarapan-setiap-pagi/, 17 Juli 2011.

Blok 9 Skenario 3 - Sistem Pencernaan pada Tubuh Manusia| 2