PBL 3

download PBL 3

of 6

description

pbl

Transcript of PBL 3

PBL 3Tuan Gogo, 70 tahunKU : sesak nafas hebatOnset : dua jamDurasi : 2 jamMenderita hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia sejak 5 tahun lalu, kontrol tidak teraturTerdapat keluarga yang mengalami kondisi serupaDilakukan pemasangan oksigen, infus, dan pemeriksaan tanda vital. Foto thoraks dan EKG akan dilakukan menyusulA. Klarifikasi IstilahDislipidemia : peningkatan maupun penurunan fraksi lipid pd plasma, fraksi lipid yg utama, kelainan kadar kolestrol total, kolestrol LDL, dan trugliserida serta penurunan kadar HDL.

B. Identifikasi Masalah1. Diagnosis banding pada sesak nafas?2. Apakah ada hubungan diabates, hipertensi dan dislipidemia dengan keluhan?3. Apakah ada hubungannya dengan genetik/keturunan dengan keluhan yg dialami?4. Pengaruh kontrol tidak teratur dengan penyakit tuan Gogo?5. Bagaimana cara menangani kegawatdaruratan sesak nafas?6. Klasifikasi dislipidemia?7. Kardiomegali dan gagal jantung? Apakah sama?

C. Analisis Masalah1. Diagnosis banding Gagal jantung Merupakan keadaan patofisiologi, jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat ke seluruh tubuh. Sindrom klinis yg ditandai dgn sesak nafas, saat istirahat atau beraktivitas yg disebabkan oleh kelainan struktur dan fungsi jantung.Gangguan di otot jantung atau katup jantung.

Etiologi : kardiomiopati, penyakit katup jantung, aritmia, kongenital, alkohol, obat-obatan (beta blocker), konstriksi atau efusi perikardium

Faktor predisposisi : penurunan fungsi ventrikel (ex: jantung koroner), keadaan yg membatasi pengisian ventrikel (ex: stenosis mitral)

Tanda gejala : sesak nafas malam hari, batuk, edema biasanya di kaki (edema pitting) karena cairan tertumpuk karena jantung gagal memompaKriteria:Mayor : peningkatan JVP, ronkhi basah tdk nyarig, edema paru akut, kardiomegaliMinor : edema pergelangan kaki, batu di malam hari, dispneu de effort, hepatomegali, efusi pleura, takikardiaDiagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor, atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor pada saat yg bersamaan

Klasifikasi:NYHA :I: tidak ada tanda dan gejalaII: ada tanda gejala aktivitas moderateIII: ada tanda gejala aktivitas ringanIV: istirahat totalAHA:A: risiko tinggi gagal jantung, tdk ada gejala/structural heart diseaseB: ada structural heart disease tapi tanpa gejalaC: ada structuran heart disease dgn gejalaD: butuh intervensi spesialis

Penegakan dx:Anamnesis: edem, gejala gastrointestinal, gangguan pada serebralPF : mayor : gallop s3, kardiomegali, ronkhi paru, edem paru, peningkatan JVP, paroksismal nocturnal dispneu/ortopneu, refluks hepato jugularMinor: edem ekstrimitas, batuk malam hari, dispneu de effort, hepatomegali, efusi pleura, takikardiPenunjang:EKG gelombang Q patologis, hipertrofi ventikel kiri dengan strain right bundle branch block, left bundle branch block, AV block, perubahan gelombang T : T inversi, gangguan irama jantung, seperti takiaritmi supraventrikular dan fibrilasi atrialFoto thorax kardiomegali, hipertofri ventrikel, kongesti vena paru, edem interstisial, efusi pleua garis kerley b

Patofisiologi:Hipertensi jantung terus memompa hipertrofi otot kaku karerna sering memompa, daya regang turun pengisian ventrikel berkurang cardiac output berkurang keluhan

Tata laksana:ACE inhibitor menghambat perubahan angiotensis I menjadi angotensin II (hambat enzim ACE)ARB menghambat reseptor angiotensin II, menghambat dengan cara antagonis kompetitif

Anginaa. Angina pektoris 1. Faktor resiko Usia, pria > 45, cewe > 55 Jenis kelamin laki> Riayat keluarga Genetik Ras Yg dapat di rubah dm, hipertensi, aktivitas fisik kurang, tes kepribadian2. Tanda dan gejala perasaqan seperti diikat, permukaan ulnar jari manis dan kelingking, dapat dilihat dari letak sternal, sub sternal, kualitas, hubungan dengan aktifitas hilang saat beristirahat.Nyeri tidak bertambah parah dengan bernafas dalam, sesak nafas, dioforesis(berkeringat), mual muntah3. Pengobatan Stabil dapat sembuh sendiri, dengan oains, nitrogliserin (nyeri sub parokstrenal)Tidak stabil (lebih berat, nyeri tidak hilang kalo hanya istirahat) dengan oksigen terlebih dahulu, nitrat dan beta bloker, klopidogrel.4. Penegakana. Anamnesis gejalanyab. Pemeriksaan fisik aritmia, galop, ronki basah, c. Pemeriksaan penunjang crp, troponin, ekg, foto toraks, ht, hb, trombosit

Regurgitasi aortaInsufisiensi katup aorta kembalinya darah ke ventrikel kiri dari aorta selama ventrikel diastol. Katup tidak bisa menutup secara sempurna menimbulkan beban berat untuk ventrikel, dapat menimbulkan hipertrofi ventrikel kiri. Dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.Etiologi : endokarditis, penyakit rematik, kongenital, ankilosis spondilitis

Pada auskultasi bising diastolik (volume ejeksi meningkat), terdengar murmur jantung diastolik bernada tinggiPalpasi iktus kordis teraba lebih lateralEKG hipertrofi ventrikel kiriFoto thorax pembesaran ventrikel kiriTemuan hemodinamik pengisian dan pengeluaran ventrikel cepat

Tanda gejala sesak nafas, rasa lelah, palpitasi, angina dengan hipertrofi ventrikel kiri

Stenosis mitralSumbatan pada katup mitral yg menyebabkan penyempitan aliran darah ke ventrikel, katup tidak membuka sempura katup mitral menebal, korda tendinea menebal dan memendekGejala : sesak nafas, hemoptisis, palpitasi, gangguan neurologis, dilatasi atrium kiri, stasis aliran darahAkan terdengar bising diastolik di apex jantung akibat turbulensi darahFoto thorax Pembesaran atrium kiri dan pembesaran arteri pulmonalTerapi mencegah terjadinya kongestiDigoksin meningkatkan kontraksiAntiaritmiaKoreksi pembedahan

Asidosis, alkalosis metabolik

Shock Collapsenya tekanan darah di arteri pasokan tidak mencukupi ke jaringanPenyebab : shock kardiogenik setelah cardiac output collapse, biasanya akibat infark miokard dan CHFSyok hipovolemik kehingan volume darah sistemikSyok anafilatik respon alergi akibat degranulasi sel mast, mediatornya menyebabkan vasodilatasi sistemik, sehg tekanan perifer menurunSyok septik akibat infeksi sistemik masif dan pelepasan mediator vasoaktif inflamasiSyok neurogenik hilangnya tonus vaskular secara mendadak di seluruh tubuh, biasa terjadi akibat cedera otakSyok luka bakar akibat luka bakar luas, derajat 3

Macam macam syok:Syok hipovolemik volume darah kyurang memeadai utk megisi vaskular (luka bakar)Syok distributif menigkatnya ukuran vaskular, vol darah normal (neurogenik, septik, anafilatik)Syok kardiogenik kurangnya curah jantung akbiat kelainan miokardiumSyok obstruktif kurangnya curah jantung akibat obstruksi

2. Pada hipertensi terjadi hipertrofi ventrikel kiri, cavitas berdilatasi timbul gejala gagal jantungDiabetes dan dislipidemia faktor risiko hipertensi hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung (kematian paling besar)

3. Hipertensi, dislipidemia dan diabetes penyakit metabolik, bila orang tua terkena penyakit tsb, risiko terkena lebih tinggi (secara genetik dan gaya hidup).

4. Hipertensi diabetes dan dislipidemia harus kontrol, untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan lebih serius. Bila tidak teratur, dapat menimbulkan komplikasi. Seharusnya, setelah menderita hipertensi dimonitoring tekanan darahnya.

5. Airway memastikan jalan nafas (meregangkan pakaian, sabuk), dilihat apa ada sumbatan atau tidak bisa berbicara atau tidak, dilihat apakah ada, ada stridor, snoring, , suara abnormal, batuk, retraksi suprasternalBreathing memastikan keluar masuknya udara lancar/tidakCirculation bila airway gak bisa, breathing gak bisa di RJP 5 kali siklus selama 50 kali, di breathing selama 2 kali persiklusDrugs epinefrin dan norepinefrinEvaluasi lancar/tidak, sianosis/tidak

Fungsi di infus?

6. Dislipidemia primer dislipidemia bawaan/kelainan genetikDislipidemia sekunder kelainan yg diakibatkan oleh kelainan lain seperti hiperkolestrolemia, karena hipotiroid, kehamilan, penyakit hati obstruktif, sindroma nefrotik, sindroma metabolik, dan obat-obatan ex: kortikkostreoid, steroid anabolikKeadaan umum sadar compos mentisTD: 160/100 hipertensi stage 2HR: 104 takikardiaRR: 26 takipneuSuhu: 36,8 aksila normalPF :Kepala: venektasi temporal + pelebaran venaMata: sklera ikterik anemis -, pupil isokor + (diameter pupil normal), edema palpebra +Hidung: nafas cuping hidung +Mulut: lidah sianosis + perfusi perifer tidak memadaiLeher: JVP : + 4cm normal : , deviasi trakea positif ke dextra ?, tiroid dbnThorax: Paru : inspeksi : asimetris, retraksi intercostal +, ketinggian gerak dada kanan +, inspirasi memanjangPalpasi : vokal fremitus kanan < kiriperkusi : sonor seluruh lapang paruAuskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan RBB +/+ 1/3 basalJantung : inspeksi : ictus cordis di SIC 6 2 jari kaudolateral linea midclavicula sinistraPalpasi : ictus cordis di SIC 6 dua jari kaudolateralPerkusi : kesan kardiomegaliAuskultasi : s2 lbh besar, murmur pas sistolik dgn pungtum max di IC , menjalar ke axilla, derata bising 3/6Abdomen: cembung, venektasi -, bisng usus +. Timpani +, pekak alih +, pekak sisi +, supel undulasi +, hati dan lien tidak ada kelainan Ekstremitas :