PATOGENESIS skabies.doc
Transcript of PATOGENESIS skabies.doc
PATOGENESIS, PATOFISIOLOGI, GEJALA KLINIS
Kontak langsung/tdk langsung dgn S. scabiei varHominis
Permukaan kulit
Jantan + betina (kopulasi)
mati
Degradasi str.corneum (buat lubang)
protease
Bertelur (2-3 telur/hr)
Dewasa + telur + scybala
Feces (scybala)
Beberapa stadium
Kanalikuli wrn putih/keabuan
Hipersensitivitas type IV
Hipersensitivitas type IV
Limfosit CD4+
Bentuk sel CD4+ tipe TH1 tersensitasi
Sitokin o/ TH1
Terpajan lagi
IL-2
Proliferasi sel T
Aktivasi makrofag
IFN-γ
fagosit TGF-
Proliferasi fibroblas + sintesis kolagen
TNF + limfotoksin
NO + prostasiklin
Vasodilatasi lokal
Papul, nodul eritema + vesikel
Sitokin lain + grkan tungau
Pruritus
Tambahan keterangan:
Kontak langsung : kontak dengan individu yang terinfeksi S.scabiei var hominis
Kontak tidak langsung : melalui sprei/ sarung bantal, pakaian yang terdapat S.scabiei var hominis ( tungau ini bersifat obligat human tapi bisa bertahan hidup 3 hari di luar kulit manusia dan umur betina yang hidup dalam kulit manusia 1 bulan )
Tungau betina yang sedang hamil mendegradasi str. Corneum epidermis dan membuat lubang mencari tempat yang cocok untuk meletakan telur-telurnya, tetapi dia tidak memakan darah.
Pajanan pertama kali : asimptomatik selama 2-6 minggu tapi tetap dapat menyebarkan tungau ke orang lain
Kalau sudah pernah terinfeksi tungau : symptom muncul segera setelah 1-4 hari setelah pajanan kembali
Pada orang yang memiliki system imun << : dapat terjadi crusted / Norwegian scabies (penebalan kulit disertai sisik )
Predileksi gatal : disebabkan karena tungau tersebut menyukai tempat lembab dan panas serta menyukai daerah berstratum korneum tipis
Gejala pruritus nokturnal : karena aktivitas tungau pada udara lembab dan panas