Patofisiologi Trauma Basa Lemah nih

4
Trauma basa lemah Definisi Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan oftalmologi karena dapat menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat bahkan sampai kehilangan penglihatan. Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina. Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Etiologi Amonium hidroksida (NH4OH) Aluminium hidroksida (Al(OH)3) Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) Amoniak (NH3) Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2) Karbosium hidroksida (CA(OH)3) Nikel hidroksida (Ni(OH)2) Seng hidroksida (Zn(OH)2) Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)

description

untuk belajar sedikit

Transcript of Patofisiologi Trauma Basa Lemah nih

Trauma basa lemah

Definisi Trauma kimia pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan oftalmologikarena dapat menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat bahkansampaikehilangan penglihatan.Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina.Trauma basa akan memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan.

Etiologi

Amonium hidroksida (NH4OH) Aluminium hidroksida (Al(OH)3) Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) Amoniak (NH3) Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2) Karbosium hidroksida (CA(OH)3) Nikel hidroksida (Ni(OH)2) Seng hidroksida (Zn(OH)2) Kadmium hidroksida (Cd(OH)2) Bismut hidroksida (Bi(OH)3) Perak hidroksida (Ag(OH)) Emas (I) hidroksida (Au(OH)) Emas (III) hidroksida (Au(OH)3) Tembaga (I) hidroksida (Cu(OH)2)

Klasifikasi

Derajat 1: kornea jernih dan tidak ada iskemik limbus (prognosis sangat baik) Derajat 2: kornea berkabut dengan gambaran iris yang masih terlihat dan terdapat kurang dari 1/3 iskemik limbus (prognosis baik) Derajat 3: epitel kornea hilang total, stroma berkabut dengan gambaran iris tidak jelas dan sudah terdapat iskemik limbus (prognosis kurang) Derajat 4: kornea opak dan sudah terdapat iskemik lebih dari limbus (prognosis sangat buruk)

Patofisiologi

Bahan kimia alkaliPecah atau rusaknya sel jaringan danPersabunan disertai disosiasi asam lemakmembran sel penetrasi lebih lanjut

Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel korneaSerat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati

Edema terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma, cenderungdisertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea)Terjadi gangguan penyembuhan epitelBerkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam

Gambar Klasifikasi Trauma Kimia, (a) derajat 1, (b) derajat 2, (c) derajat 3, (d) derajat 4

Ilyas, Sidarta. 2012. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta:EGCVaughan & Asbury. 2009. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC